[mediacare] Rumah Dunia Mencari Donatur
RUMAH DUNIA MENCARI DONATUR Oleh Gola Gong Tahun 2007 sudah diujung. Tinggal 3 bulan lagi, tahun pun berganti, 2008! Bagi Rumah Dunia sepanjang 2007 ini sangatlah luar biasa. Ada peningkatan volume kegiatan, terutama kegiatan tahunan seperti Ode Kampung 2: Temu Komunitas Sastra se-Nusantara, yang kontroversial dengan surat pernyataan sastrawan yang menolak arogansi dan dominasi sebuah komunitas atas komunitas lainnya, eksploitasi seksual sebagai standar estetika, serta menolak bantuan asing yang memperalat keindonesiaan kebudayaan kita. Ketiga point ini muncul melalui perdebatan sengit. Saat pembacaannya, saya mewakili Rumah Dunia mengingatkan, bahwa ketiga point itu ditujukan untuk Rumah Dunia dan seluruh komunitas yang hadir di Ode Kampung. Juga kegiatan Keranda Merah Putih, 15 26 Agustus 2007, yang spektakuler; kegiatan itu berhasil menekan birokrat Banten sehingga Hj. Ratu Atus Chosiyah, Gubernur Banten, datang ke Rumah Dunia untuk berdialog dan memenuhi tuntutan para komunitas seni dan baca di Banten, yang menuntut perpustakaan dan gedung kesenian. LANCAR KEGIATAN Belum lagi kegiatan tahunan lainnya seperti merayakan ulang tahun Rumah Dunia dengan tajuk Pesta Rumah Dunia setiap Maret. Tahun 2007 ini bertajuk Enam Pesta Rumah Dunia, yang berarti Rumah Dunia sudah berumur 6 tahun. Juga Pesta Anak setiap Juli (yang keenam). Tahun 2007 pula, tepatnya Agustus, wisata study (semacam study tour), berhasil membawa sekitar 30-anak yang unggul di wisata gambar dan mengarang di Rumah Dunia ke Monas dan Pesta Buku, Jakarta. Tahun-tahun sebelumnya, wisata study hanya membawa mereka ke tempat-tempat di sekitar kota Serang saja; mereka dibawa ke alun-alun Serang, kantor pos, dan stasiun kereta. Kegiastan reguler seperti wisata gambar, lakon, dongeng, ekspresi, mengarang dari Senin hingga Jumat untuk anak-nak usia sekolah dasar hingga SMP berjalan lancar. Untuk evaluasi, lomba-lomba diantara mereka pun diselenggarakan. Kegiatan diskusi pendidikan, budaya, peluncuran buku, pemutaran film, pertunjukan teater, pelatihan di setiap Sabtu atau Minggu untuk pelajar dan mahasiswa bagai bah tiasda henti. Bhakti sosial berupa pemberian beasiswa dan sembako jadi bumbu penyedap. DANA Lantas dari mana Rumah Dunia mendanai ini? Pada Selasa, 25 September 2007 lalu, serombongan anggota Komisi X, DPR, mampir ke Rumah Dunia. Mereka mengernyitkan alis ketika mendengar pembiayaan Rumah Dunia lebih didominsi oleh zakat, infaq, dan sodakoh. Tahun 2007 ini memang istimewa. Diknas Jakarta menggelontorkan block grat sebesar Rp. 25.000.000,- Itupun kami putuskan menerima, karena pihak Diknas menjamin Rumah Dunia pasti mnereima. Kami bisa menreima dana itu, karena Rumah Dunia adalah lini sosial dari Yayasan Pena Dunia. Tapi, kami masih belum berani memasuki fase menyebarkan proposdal ke instansi pemerintah, karena masih ingin menempa mental para pengelolanya. Bagi saya ini sangat penting. Jika kita melakukan kegiatan sosial, jangan diawali dengan kesenangan, misalnya mendapatkan dana-dana dalam jumlah besar yang bersal dari APBD/APBN. Itu sama saja kami merampas hak rakyat miskin di negeri ini. Partisipasi publik yang kami lakukan, haruslah juga melatih para penelolanya mandiri. Pernah suatu hari saya kedatanan tamu beberapa anak muda dalam kesempatan yang berbeda. Juga lewat e-mail. Rarta-rata pertanyaan dari mereka, adalah minta diajarkan membuat proposal. Mereka sangat ingin membuat Rumah Dunia di tmepat mereka. Juga mereka mneanyakan, bagaimana caranya mencai buku. Biasanya saya menyuruh mereka untuk mulai membeli buku dan membeli raknya. Lalu memulai mengoleksi buku satu demi satu dari hari ke hari, dalam hitungan tahun, seiring waktu rak akan dipenuhi buku. Dengan melakukan itu nanti akan muncul sebuah semangat melakukan kegiatan yang muncul dari hati, bukan dari hitungan ekonomi atau angka-angka statistik. Akan muncul sebuah keyakinan, bahwa di dalam tubuh kita ini sebetulnya ada hak orang lain. Berderma kepada olranfg lain iut tidak hanya melulu dalam bentuk uang, tapi juga pikiran (otak) dan tenaga. Pikiran yang kita miliki bisa didermakan dengan cara menyelenggarakan pelatihan-pelatihan grartis, mengajari membaca, melatih anak-anak menggambqr sreta berteater atau membuat film. Sedangkan tenaga, di setiap kegiatan, membantu memberesi kursi, menyapu halaman, menbersihkan kamar mandi, dan apa pun. Itulah sebetulnya inti dari Rumah Dunia, sebagai pusat belajasr; kita saling berbagi dengan gembira dan bahagia. Kami harus tidak antusias untuk urusan minta-minta jatah ini, walaupun tentu tidak menolak jika diberi. Kami tidak memulainya dengan proposal, tapi dengan kegiatan. Pernah ada lembaga yang henhdak membantu. Mereka meminta proposal. Saya mengatakan, silahkan datang ke Rumah Dunia. Proposalnya sudah ada di depan mata. Ketika mereka datang, saya menyuruh mereka untuk merasakannya dengan hati. Proposal yang saya
[mediacare] Ahmadun Yosi HErfanda; Kemiskinan, Klenik, dan Relijiusitas
Badai Laut Biru Karya Ahmadun Yosi Herfanda: KEMISKINAN, KLENIK, DAN RELIJIUSITAS Oleh Gola Gong*) Negeri ini memang kualat. Gara-gara mengidolakan segala yang berbau dari barat, maka liberalisme memakan korban iman kita; iman kepada Allah serta ajaran-ajarannya. Orang-orang yang mengaku pintar dalam hal agama, tapi justru mendustakannya . Kata Hudan, Kita ini anak-anak nakal di mata Tuhan. Maka wajar jika bencana di bumi kita muncul dimana-mana, karena kita mendustakan Tuhan Lalu saya mengingat peristiwa teman saya, yang ingin bisnisnya lancar dengan cara pergi ke orang pintar ketika membaca cerpen Kiblat Mak Iyah. AYH menghadirkan tokoh Mak Iyah yang lugu dan bodoh, ingin mendapatkan uang banyak, mendatangi dukun kampung. Perintah sang dukun, sholatlah menghadap timur bukan ke barat seperti yang kita yakini sebagai kiblat, nanti akan jatuh sekarung uang dari langit. Di sekeliling kita banyak sekali peristiwa seperti ini. Apakah itu orang kaya, pintar, miskin, dan bodoh! Semua tujuannya sama; pergi ke orang pintar karena ingin hidup enak tanpa perlu bekerja keras. Peristiwa yang mencerminkan bahwa negeri ini diisi oleh orang-orang malas dan bodoh adalah ketika terkuaknya prilaku dukun gadungan bernama Tubagus Yusuf Maulana alias Usep dari kampung Cileles, Lebak, yang menghabisi ketujuh pasiennya dengan racun portas sekitar 17 Juli 2007 lalu. Usep mengaku ketujuh korbannya dihabisi, karena terus menagih janjinya yang bisa menggandakan uang. Kalau kita membuka lembaran lama, peristiwa konyol ini sudah bertumpuk.. Kelanjutannya tinggal klik www.rumahdunia.net dan www.keluargapengarang.wordpress.com Tetap asoy Jang RuDun - Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.
[mediacare] Pengumuman Terbaru Ode Kampung 2
Salam. Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih atas apresiasi teman-teman untuk mengikuti acara Ode Kampung 2: Temu Komunitas Sastra se-Nusantara yang akan diadakan di Rumah Dunia tgl. 20-22 Juli 2007. Berikut ini akan kami berikan tambahan lain mengenai kepesertaan, karya yang akan dibukukan, dan akomodasinya berdasarkan Rapat 10 Juli 2007 yang dihadiri Gola Gong, Firman Venayaksa, Wowok, Wan Anwar, Toto ST. Radik, dan teman-teman panitia lain kemarin. Peserta yang ingin mengikuti acara Ode Kampung 2 (pribadi atau komunitas) dipersilahkan datang langsung ke Rumah Dunia. Peserta tidak dibatasi. Daftar peserta yang kami umumkan dulu hanya sebagai estimasi banyaknya peserta dan dokumentasi. Jadi, bagi yang belum sempat daftar, tidak dilarang ikut acara. Sedangkan mengenai karya yang akan dibukukan sebagai artifak Ode Kampung 2 nanti, karena sampai sekarang ini belum semua peserta mengirimkan karyanya, maka diputuskan bahwa karya yang akan dibukukan (puisi, cerpen, essai) hanya akan diambil dari peserta yang datang di acara Ode Kampung 2 langsung. Dengan pertimbangan agar karya yang akan dibukukan nanti benar-benar menjadi artifak peserta Ode Kampung 2 yang hadir nanti. Di samping itu untuk memberi kesempatan bagi teman-teman lain yang belum sempat mengirimkan karyanya ke panitia Ode Kampung 2. Untuk urusan perut, alhamdulillah, karena ada donatur yang membantu, maka semuanya ditanggung panitia (buat 300 orang). Gak perlu khawatir soal makan. Siapin aja duit jajannya. Menunya emang ala kampung; sederhana tapi nikmat. Pagi so pasti sarapan nasi uduk. Siang dan malam ada lauk-pauknya. Nasi ada, yang penting bukan dari beras impor. Sedangkan penginapan tetap ditanggung peserta. Semalam Rp. 20.000,-/orang. Untuk 2 malam siapkan saja uang Rp. 40.000,-. Dua perwakilan komunitas yang disepakati tetap ditanggung panitia. Jadi, jika sebuah komunitas mengirimkan lebih dari dua orang, mohon maaf, untuk penginapan menanggung sendiri. Dan yang terakhir, bagi teman-teman yang belum tahu rute ke Rumah Dunia, jalan yang paling enak adalah lewat Tol Serang Timur. Darimanapun teman-teman berangkat (kalau lewat tol) turunlah di pintu Tol Serang Timur. Dari situ bisa langsung nanya ojek. Bentar kok, paling2 sepuluh menitan doang. Kalo masih bingung, tanya saja sama bebegig yang akan kita pasang di pinggir-pinggir jalan nanti ...^_^ Salam hangat, Panitia Ode Kampung 2 r2 - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] Edisi Kampung di www.rumahdunia.net
WORO-WORO!!! MENU GURIH NAN LEZAT KHAS KAMPUNNG ALA WWW.RUMAHDUNIA.NET Perut lapar? bosen dengan menu frenchais? ada menu kampung ala www.rumahdunia.net jangan ketinggalan!! Nanti aromanya keburu habis disamber orang. MENU-MENU PILIHAN!! Agenda... Perhelatan Ode Kampung 2 yang bakal diikuti oleh lebih dari 40 komunitas sastra di seluruh Indonesia. Tentang tempat, waktu perhelatan orang-orang kampung.. Ambasador Tentang kerinduan pada kampung halaman dari para ambasador Rumah dunia di Dubai dan Belanda. Orang kampung yang sekarang berada di luar negeri sana. Parade Karya Ada sajak-sajak dengan aroma kampung, ada teriakan warga tertindas yang ingin lepas dari hegemoni kelompok tertentu di kampung, dan masih banyak lagi. Pariwisata Banten Mencari asal-muasalan kebiasan orang-orang kampung di Banten. Yaitu tradisi Ubrug. Ditulis oleh wartawan Radar Banten. Memori Budaya berbagi adalah perlu dilestarikan. Rumah Dunia berdiri di atas ruh ini. Relawan dan siapaun yang datang ke sini boleh berbagi; Ilmu, kebahagiaan, dll Tips Yang tak kalah penting adalah tips-tips untuk mengikuti pertemuan akbar para pecinta sastra tanah air ini. Agar anda nyaman pada waktu mengikuti Ode kampung nanti Warta Relawan Perjuangan anak kampung yang mulai mendekati titik puncak dalam dunia kepenulisan. Perjuangan dan kegigihannya telah mengantarkan Endang Rukmana menjadi calon pengarang muda yang piawai memainkan kata-kata. Dengan kata-kata itu, ia mulai merasakan madunya... . Mari kita tengok sejenak kampung halaman. Apa yang bisa kita lakukan untuk kampung halaman? Semua ada di www.rumahdunia.net Jang RuDun - Fussy? Opinionated? Impossible to please? Perfect. Join Yahoo!'s user panel and lay it on us.
[mediacare] Kelas Menulis Rumah Dunia
KELAS MENULIS RUMAH DUNIA Oleh Gola Gong Kadang muncul rasa lelah di dalam diri saya atau bosan mendera. Atau terganggu pertanyaan, Bermanfaatkan kelas menulis Rumah Dunia ini? Biasanya itu saya obati dengan menerima undangan sebagai pembicara di tempat lain. Dengan cara begitu, selalu ada suasana baru.Atau semangat itu muncul lagi ketika datang peserta musiman dari luar Banten; Jakarta, Bandung, Depok, Subang. Mereka membaca informasi ini dari koran atau majalah yang memuat kegiatan Rumah Dunia. Sepertyi ditahun 2005. Sebuah keluarga dari Palembang datang ke Rumah Dunia. Mereka menitipkan putrinya; Wanja Al-Munawar, untuk ikut di kelas menulis angkatan kelima. Wanja cuti kuliah dari Universitas Sriwijaya selama satu semester. Juga ketika seorang penjual roti bernama Shodik (sekarang memakai nama pena Reinhad Renn) datang ke Rumah Dunia dari Tangerang dengan mengayuh sepeda di akhir pekan. Saya ingin belajar menulis, katanya bermandikan keringat. Atau di hari lain, ada seorang perempuan anak pengusaha di Banten, yang ingin menumpahkan ketertekananbatinnya dengan bwlajar menulis. Juga para guru yang minta diajari menulis. Tapi jauh melebihi itu semua, ketika tiba-tiba saja putri pertamaku; Nabila Nurkhalishah Harris menyelesaikan novel pertamanya; Beautiful Days, serta diterbitkan oleh Dar! Mizan pada Februari 2007 lalu. Jikas sudah begini, saya tidak akan menghentikan kelas menulis Rumah Dunia. Jika saya sakit atau Allah memanggil saya untuk pulang, saya yakin, generasi Firman Venayaksa serta para alumni kelas menulis akan mneruskannya, karena sebaik-baiknya manusia adalah yang berguna bagi orang lain. baca selengkapnya di www.rumahdunia.net dan www.keluargapengarang.wordpress.com - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
[mediacare] Genderang Perang Ode Kampung 2 Rumah Dunia!
Cartatan Ringan Menjelang Ode Kampung 2: PERAYAAN KEMATIAN KAMPUNG, GENDERANG PERANG SASTRAWAN DAN SOLIDARITAS LUMPUR LAPINDO Oleh Gola Gong Sungai dan gunung kini kuratapi dalam bingkai foto atau lukisan. Wowok Hesti Prabowo, Presiden Buruh dan komandan Komunitas Sastra Indonesia (KSI) SC Ode Kampung 2 menyatakan di koran Media Indonesia edisi 7 Juni 2007, Selain kita melawan imperialis sastra milik Teater Utan Kayu, kita juga harus memiliki solidaritas kekampungan kepada warga di Porong yang terkena lumpur Lapindo! Itu kita wujudkan dalam pertunjukan-pertunjukan seni! Hal itu diamini Saut Situmorang, sastrawan asal Yogya yang juga akan datang meramaikan Ode Kampung 2. Kita bikin pernyatan, bahwa standarisasi yang diberlakukan TUK itu salah dan para sastrawan di Ode Kampung harus protes terhadap perlakuan pemerintah yang diskriminatif terhadap lumpur Lapindo! Kita bikin deklarasi nanti! Aku tercenung. Sedang menyala bara api. Jika dibiarkan akan membesar dan membakar. Ketika meeting Ode Kampung 2 bersama wan Anwar, Firman Venayaksa, aku tanyakan pada Wowok, kenapa harus mengeluarkan pernyataan keras seperti itu? Wowok tampak tidak menyesal dan menambahi, Sitok Srengenge yang merupakan orang TUK bilang, semua karya sastra yang tidak lolos seleksi dari TUK, berarti tidak dianggap karya sastra dst SELENGKAPNYA BACA DI www.rumahdunia.net dan www.keluarapengarang.wordpress.com MENU-MENUNYA GURIH DAN MENGINGATKAN KITA PADA AROMA KAMPUNG YANG EKSOTIS. OH, AKU INGIN PULANG! Tetap semangat Jang RuDun Dana sementara Ode Kampung 2: Ode Kampung 2 yang membutuhkan dana Rp. 30 juta digali secara gotong royong. Untuk sementara sudah terkumpul dari: 1. kas Rumah Dunia Rp. 5 jt 2. Forum Kesenian Banten Rp 1 jt 3. Kubah Budaya Untirta Serang Rp. 300 ribu 4. STIKOM Wangsa Jaya Serang Rp. 500 ribu 5. STIE Banten Rp. 500 ribu 6. Jack Lamota (ambasador Rumah Dunia di Dubai) US$ 200 7. Fahri Asiza (Jakarta) Rp. 500 ribu 8. Aendra H Medita (Padhiputih Communications, Jakarta) Rp. 1 jt. 9. Rencananya Disbudpar Banten mau ngasih Rp. 2,5 jt Ditotal-total terkumpul sementara Rp. 13 jt. Sisa sekitar Rp. 17 jt lagi. Dari mana datangnya uang? Siapa menyusul? jika ingin ikut gotong royong, transfer ke Rumah Dunia: ASIH PURWANINGTYAS BCA Cabang Serang Nomor rekening 245 - 188 5733 atau di: ASIH PURWANGINGTYAS CHASANAH BANK MUAMALAT SERANG NOREK 908-5999-799 - Be a better Heartthrob. Get better relationship answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] Gotong Royongdi Ode Kampung 2
GOTONG ROYONG DI ODE KAMPUNG 2 Oleh Jang RuDun Tahun 2006 lalu, Rumah Dunia (Serang-Banten) membuat sebuah kegiatan yang dinamakan Ode Kampung: Temu Sastrawan se-Nusantara. Dari kegiatan tersebut, memang tak bisa mengubah negara yang bobrok ini menjadi baik, karena memang bukan itu fokus kegiatan ini. Kegiatan tersebutpun tak hendak mengubah peta kesusastraan Indonesia yang terkadang masih tak jelas arahnya, atau seabreg keinginan idealis lainnya. Kegiatan tersebut hanya diarahkan untuk saling berakrab ria, bersilaturahmi gagasan dan tentu saja saling sapa dalam karya. Spirit besarnya; sesama sastrawan saling berbagi ilmu dan pengalaman. Tidak ada sastrawan saling menepuk dada; merasa paling hebat sendiri. Dan itu semua didedikasikan unuk membangun perdaban baru di kampung besar bernama Nusantara. . DANA Nah, ini dia bebegignya: dana alias duit alias fulus. Jika tahun lalu dana sebesar Rp. 12 juta dari kas Rumah Dunia, Gola Gong, Jibzail, dan Gramedia Pustaka Utama, untuk Ode Kampung 2 yang membutuhkan dana Rp. 30 juta digali secara gotong royong. Untuk sementara sudah terkumpul dari kas Rumah Dunia Rp. 5 jt, Forum Kesenian Banten Rp 1 jt, Kubah Budaya Untirta Rp. 300 ribu, STIKOM Wangsa Jaya Serang Rp. 500 ribu, STIE Banten Rp. 500 ribu, Jac Lamota (ambasador Rumah Dunia di Dubai) US$ 200, Fahri Asiza (Jakarta) Rp. 500 ribu, dan Aendra H Medita (Jakarta) Rp. 1 jt. Ditotal terkumpul sementara Rp. 10,5 jt. Sisa sekitar Rp. 20 jt lagi. Dari mana datangnya uang? Akhir Juni ini kami akan beraudensi dengan Pak Ranta, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banten, kata Gola Gong, salah seorang SC. Semoga Pak Ranta jadi donatur Ode Kampung 2! Pendekatan lain, koran Jurnas Jakarta sedang memelajari proposal Ode Kampung 2. Kebetulan Pemimpin Umumnya orang Banten, Noor Syamsudin Chatib Haesy. Dia anak mantan residen Banten pertama yang asli wong Banten, Achmad Chatib. Kami memang mau melebarkan pasar di Banten. Ode Kampung kelihatannya strategis, kata Boni Triyana, wartawan sal Lebak, yang dipercaya menggarap pasar Banten. Insya Allah, Jurnas mendukung! selengkapnya baca di galeri www.rumahdunia.net jika ingin ikut gotong royong, transfer ke Rumah Dunia: ASIH PURWANINGTYAS BCA Cabang Serang Nomor rekening 245 - 188 - 5733 atau di ASIH PURWANGINGTYAS CHASANAH BANK MUAMALAT SERANG NOREK 908-5999-799 Insya Allah, mangan pasti manan kita ngumpul - Be a better Globetrotter. Get better travel answers from someone who knows. Yahoo! Answers - Check it out.
[mediacare] Gola Gong 21 Juni di Gramedia Solo
Sambil menyelam minum air. Gola Gong yang sedang menengok mertuanya yang sakit keras di Solo, bersama istri dan keempat anaknya, akan menggelar diskusi bersama Penerbit Tiga Serangkai di toko buku Gramedia, Jalan Slamet Riyadi, Solo. Irfan, bagian promosi Tiga Serangkai menjelaskan, Acacaranya ngobrol bareng tentnag proses kreatif, peluncurn novel terbaru Labirin Lazuardi, book signing, dan mutar film dokumenter Rumah Dunia. Nah, yang mu tanya-tanya tentang Rumah Dunia silahkan gabung. Tempatnya di Balai Soedjatmiko, toko buku Gramedia, Jl. Slamet Riyadi, Solo, pukul 18.30 wib. Acaranya akan dipandu Nasirun Purwokartun, dari FLP Solo Selamat bergabung! Jang RuDun - Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.
[mediacare] WORO!!! WORO!!!
WORO!!! WORO!!! Sekedar mengingatkan, terutama buat masyarakat Banten. Rumah Dunia akan mengadakan Diskusi Dua Doktor Muda Indonesia, Minggu (27/5). Tempatnya tentu saja di Rumah Dunia. Untuk lebih jelas baca Jurnal Rumah Dunia di www.rumahdunia.net. Thanks Jang Rudun - Sick sense of humor? Visit Yahoo! TV's Comedy with an Edge to see what's on, when.
[mediacare] Resensi Novel trbaru Gola Gong =Labirin Lazuardi #1
LABIRIN LAZUARDI INKARNASI BALADA SI ROY Oleh Renhard Renn Judul buku : Labirin Lazuardi #1: Langit Merah Saga Penulis: Gola Gong Penerbit : Tiga Serangkai Solo Cetakan : 2007 Membaca pemuda Lazuardi seolah membaca Roy jilid kedua. Seolah-olah Lazuardi adalah inkarnasi dari Roy dalam bentuknya yang lain . Lazuardi merupakan potret generasi remaja kita yang haus akan jawaban dan kebenaran yang kian hari kian tak menentu . untuk sejenak mengheningkan cipta, meninggalkan ruang-ruang sempit belenggu kehidupan semu yang mengungkung dan membelenggunya . dengan alur dan plot yang tak mudah ditebak dan penuh kejutan makin membuat Lazuardi menjadi karya yang menarik untuk diikuti baca selengkapnya di www.rumahdunia.net dan www.keluargapengarang.wordpress.com - Building a website is a piece of cake. Yahoo! Small Business gives you all the tools to get online.
[mediacare] Novel Baru Gola Gong: Labirin Lazuardi
Penerbit TIGA SERANGKAI SOLO Mempersembahkan Novel Terbaru Gola Gong LABIRIN LAZUARDI #1: LANGIT MERAH SAGA Namaku Lazuardi. Aku pergi jauh dari rumah, karena aku sedang memaknai perjalanan, yang bagiku ibarat labirin. Aku tak tahu kapan harus berhenti. Mungkin ketika aku yang terperangkap di dalam labirin kehidupan ini, sudah mengetahui jalan keluarnya, kata Lazuardi saat diwawancarai oleh seorang wartawan. *** Ini adalah perjalanan Lazuardi; dia seorang remaja gelisah yang meninggalkan rumah. Dia kecewa dengan situasi rumahnya yang bagai neraka. Di rumahnya semua orang melupakan Tuhan. Petualangan membawanya ke sebuah perkampungan kumuh di sepanjang rel kereta api. Orang-orang miskin, yang bekerja keras menyambung hidup tanpa memedulikan keharmonisan; mereka saling sikut, tendang, bahkan bunuh antar sesamanya. Judi, alkohol kelas rendah, dan kupu-kupu malam di sepanjang jalan adalah gambaran hari-hari mereka. Orang-orang miskin yang meninggalkan Tuhan. Orang-orang miskin yang bersekutu dengan ketidakadilan. Dia hampir putus asa ketika mendapatkan pengalaman hidup, bahwa semua orang bisa meninggalkan Tuhan; apakah dia kaya atau miskin. Tapi, berhasilkah dia keluar dari labirin kehidupan yang membelitnya? selengkapnya di www.keluargapengarang.wordpress.com dan www.rumhdunia.net - Yahoo! oneSearch: Finally, mobile search that gives answers, not web links.
[mediacare] www.golagong.com: Desa Ciloang, A Portrait of Underdeveloped Banten
DESA CILOANG, A PORTRAIT OF UNDERDEVELOPED BANTEN (irn/ Translated-Edited by IndaJohan Pitkanen) I didnt know the story about Prophet Daud until Nenek told it to me. Here at RD I learned drawing, poem writing, and did some story-telling. Now, I'm recalling the moment when I read about prophet Daud's rebellious son. I enjoy reading at the RD library so much because it has broadened my horizons and has filled my mind more and more. The short-paragraph above was written four years ago by Istianah, a in the fourth grade (SD/ Elementary School). At the moment, in Ciloang--a dusty and dry village that has no asphalt yet, there was a new public library established by a husband and wife--Gola Gong and Tyas Tatanka-- called Pustakaloka Rumah Dunia. Istianah was one of its first visitors who enjoyed reading and gained many benefits from it. Then, she could satisfy her hunger for knowledge. Oke, please visite ou home at www.golagong.com you will many good menu. keep spirit - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
[mediacare] Syuting Festival Film Banten
www.bantenstar.wordpress.com: SYUTING FESTIVAL FILM BANTEN SERU AIS Siapa sangaka, kalo kehadiran Banten TV menumbuhkan gairah baru dunia kreativitas anak muda di Serang? Buktinya, Gong Media Cakrawala (GMC) bekerjasama dengan Banten TV dan Banten Raya Post menyelengggarakan kegiartan Festival Film Banten (FFB). TALK SHOW - Bertempat di hotel Le Dian, Minggu (29/4) kemarin, enam anak Banten Star bergaya di depan kamera. Mereka adalah Aldilla, Selvy, Gofur, Risa, Anton, dan Ride. Mereka menjadi presenter di acara talk show FFB. Hallo, pemirsa! Jumpa bersama kami; Aldilla dan Selvy, dalam acara Festifal Film Banten, Sekarang Saatnya Wong Banten Bikin Film! begitu duo host; Aldilla dan Selvy bergaya di depan kamera. Mereka sangat antusias. Gue seneng banget! Gue ngersa jadi presenter beneran! kata Aldilla. Ada lima film karya sineas muda Banten yang diputar dan dibahas oleh budayawan, akademisi, dan pemerhati social seperti Abdul Hamid (Untirta). klik www.bantenstar.wordpress.com.. - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
[mediacare] 28 April: TV lokal, untuk siapa?
Gonjang-ganjing TV lokal setelah reformasi, apakah berdampak positif bagi perkembangan kesenian lokal? Bagaimana pengaruhnya terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan dinamika masyarakat setempat? Dalam kunjungan ke Rumah Dunia, 8 April 2007 lalu, Arswendo Atmowiloto, praktisi pertelevisian mengingatkan kita, bahwa TV nasional siarannya masuk ke daerah-daerah. Itu berarti membunuh keberadaan TV lokal. Terutama penghasilannya. Nah, bekerjasama dengan Banten Radar Banten, Banten Raya Post, dan Indo.Pos, Klab Diskusi Rumah Dunia menggelar: TV LOKAL UNTUK SIAPA Pembicara: Djauhari Ardiwinata (GM Banten TV) Alam Rachmis (reporter ANTV) Eneng Nurcahyati (Kabiro Humas Pemprov Banten) Moderator: Piter Tamba Waktu: Sabtu, 28 April, Pukul 13.30 WIB TEmpat: Rumah Dunia, Pintu Tol Serang Timur, Kemang Pusri, Kampung Ciloang, Komplek Hegar Alam 40, Serang 42118. Tlp: 0254 - 224955 Ayo, saatnya wong banten bikin film! Jang RuDun www.rumahdunia.net www.gmc07.wordpress.com www.brankasrd.wordpress.com
[mediacare] brankasrd= transparansi Rumah Dunia
www.brankasrd.wordpress.com adalah transparansi keuangan dan segala macam tetep bengek lainnya. ya, transparansi adalah sesuatu yang mudah kita lakukan. jika rekan-rekan ingin mengetahui kemna saja larinya zakat, infaq, dan sedekah di Rumah Dunia, bisa langsung mengunjungi situs: www.brankasrd.wordpress.com. Kami terus meng-up date tulisan. Insya Allah, kami akan brusaha melaporkan sedetail mungkin tentang apa saja yang ada di Rumah Dunia yang berurusan dengan sumbangan uang atau barang. Amanah itu aan kami jaga. Insya Allah. Perlu juga diketahui, bahwa uang yang ditipkan donatur untuk Rumah Dunia tidak kami pergunakan untuk biaya makan sehari-hari kami. Uang yang ada di Rumah Dunia murni kami pakai untuk kegiatan dan operasional Rumah Dunia. Tetap semangat Jang RuDun www.rumahdunia.net www.brankasrd.wordpress.com www.golagong.com www.keluargapengarang.com - Ahhh...imagining that irresistible new car smell? Check outnew cars at Yahoo! Autos.
[mediacare] Multatuli, Max Havelaar, and Banten
click www.golagong.com: Library: MULTATULLI, MAX HAVELAAR, AND BANTEN The book until now still polemic in Bantens people. Some people said, Havelaar is ! But some said: Oh, yes! It still happened in Banten. Very interesting that character of Adipati Kartanagara wrote by Multatuli was realistic. Right now, third generation of Adipati Kartanegara at Lebak live and doing activities among people. Multatulli wrote; We were happy not just cutting rices, but we were happy caused cutting rices that we plant and human souls grew up not for pay but caused work that make he has right to be paid.. Expecting? Get great news right away with email Auto-Check. Try the Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/newmail_tools.html
[mediacare] Ode Kampung 2: Temu komunitas kampung sastra se-Nusantara
Salam Sastra, Setelah Ode Kampung 1 (temu sastrawan se-kampung nusantara) yang dilaksanakan pada bulan februari 2006 di Serang, pada tahun ini rumah dunia akan melaksanakan Ode Kampung 2 (TEMU KOMUNITAS SASTRA SE-KAMPUNG NUSANTARA) yang digendakan pada bulan Juli mendatang. Mengapa temu komunitas sastra? Perhelatan di dunia kesusastraan kini tak bisa lepas dari komunitas, terutama jika menyangkut pembibitan penulis sastra. Rumah Dunia (Banten) yang kini berkomunitaspun merasakan efeknya, apa lagi di tempat kami, kesusastraan secara umum belum tumbuh dengan optimal. petani sastra di Banten seperti Gola Gong, Toto St. Radik, Wan Anwar, Wowok Hesti Prabowo mungkin sudah bisa diacungi jempol. namun demikian, perlu banyak pupuk untuk menumbuhkembangkan kesusastraan di sini agar kelak tak hanya tumbuh alang-alang saja, tumbuh tak lama lalu mati. tulisan ini hanya awalan, sebagai stimulan saja. kami sangat menantikan masukan dari kawan-kawan yang peduli pada kegiatan ini. persoalan apa yang akan kita kerjakan pada pertemuan kelakpun kami menanti masukan agar pertemuan tersebut tak hanya kangen-kangenan para sastrawan sepuh yang segera meninggal. justru pada pertemuan ini diharapkan hadir generasi muda yang liar dan ranum dengan perhelatan pemikiran. oke, kami tunggu masukkannya. salam hangat. Firman Venayaksa (Presiden Rumah Dunia) 085217014789/ 0254-224955 setiap masukan tolong CC ke [EMAIL PROTECTED] ya...hatur nuhun
[mediacare] Gara-gara Budi Putra, saya tersesat di dunia maya
Saya pernah bertemu Budi Putra (budiputra.com) di pintu bandara Soekarno Hatta, pada 2006 lalu. Saat itu saya ke Aceh, Budi ke Bali. Budi Putra adalah mantan wartawan Koran Tempo. Sekarang dia bekerja menjadi editor gadget news site, Amerika. Budi bilang, Gong, kamu harus punya blog sendiri. Dampaknya untuk Rumah Dunia juga. Tambah Budi, www.rumahdunia.net terus saja, tapi secara personal saya harus terus mendukung Rumah Dunia dengan membuat blog. Akhirnya Budi membuatkan saya www.golagong.com klik www.keluargapengarang.wordpress.com Gola Gong
[mediacare] www.golagong.com: My Dream Was Not Finished Yet!
My Dream Was Not Finished Yet! By Gola Gong Translated by Diday Tea! Am I satisfied with the development of Rumah Dunia now? Four years not yet anything. This was not yet finished.Still was long his trip.It is hoped Allah gave me the health. I have to support these volunteers continually, although now I have chosen to be non active as the chairman. I would be focusing to manage the site www.rumahdunia.net,helped by Andre Birowo and Noval Y Ramsis as web the master and Ibnu as the executive's editorial staff. I will spread the virus of Rumah Dunia through the site. I wanted the contents rubriksasi Rumah Dunia in two languages; Indonesia England.Only relied on Ibnu, poored also him.It is hoped later will have new volunteers who could speak England was as good as Ibnu.The Alangalang forest actually went to class in Tarbiyah Iain Serang, the English vocational.. Please come to GOLA GONG'S HOME in www.golagong.com - 8:00? 8:25? 8:40? Find a flick in no time with theYahoo! Search movie showtime shortcut.
[mediacare] www.golagong.com: My Daughter is a writer
MY DAUGHTER IS A WRITER By Gola Gong Translated by Diday Tea! When I got matured my dream changed. Even the fruit fell much more far away from the tree. In 1988 I chose the profession of a writer (the reporter, the writer, the writer of TV script), because not make it a problem about my body disablement. Since then my profession had improved to the speaker in being a lecturer in writing (fiction and journalism). My teenage self dreamed of becoming Rabindranath Tagore with Santi Niketan.I sat under the tree, read out poetry and prose to children. Or Ki Hajar Dewantoro with the Taman Siswa (Student's Garden); ing ngarso sung tulodho ing madyo mangun karso tut wuri handayani (a proverb of Javanese language. The teacher was the leader who gave the good model. Also active, creative, constructive, and productive. He prepared followed the pupil from behind while leading him. The concept of his education acknowledged is acknowledge the child's right for independence to grow and develop in accordance with the talent and his nature. In the development of the child's contemporary psychology, Howard Gardner popularized the compound intelligence term (multiple intelligences), where each kids could having more than one intelligence and the talent. please visit to my home: www.golagong.com (Gola Gong's Home) - Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. Check it out.
[mediacare] klik golagong.com: Rumah Gola Gong
Kawan, silahkan kunjungi www.golagong.com di sana akan kawan dapatkan sebuah RUMAH GOLA GONG dimana DENGAN KATA KAMI MENGGENGGAM DUNIA. Mungkin akan ada yang bisa kawan petik dari pengalaman hidup kami. Atau kami justru memetik pelajaran dari kawan-kawan. Belajar dari pengalaman oran lain akan mengajarkan kita bagaimana tentanh hidup. Dan kita pun bisa belajar dengan cara mengajarkan pengalaman kita kepada orang lain. Begitu ksata pepatah lama. tetap semangat www.golagong.com - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
[mediacare] www.rumahdunia.net = let's rock the world!
Coming soon on Aprl! www.rumahdunia.net = special edition (English version). RUMAH DUNIA, BANTEN, GOES TO THE WIDE WORLD We are going to publish specil edition Rumah Dunia's website (English version) on middle of Aprl 2007. For evrey members of Rumah Dunia mailing list, please write in English version. Ibnu Adam aviciena at leiden Holland, send your essaiy. Lily at Tokyo, Japan, how are you? Come on, send your article. Anwar Holid at Bandung, where have you been? We wait for your HALAMAN GANJIL Jacj Lamota at Dubai, hi, how is your family? Send me Dubai's sand! Hahahaa... Just kidding. Bukhori at Boston, USA, what do yo do? Oke, for all volunteers, let's rock the world! Bung Karno said, Give me 10 smart and brave youngers and we will rock thge world! Click www.rumahdunia.net Don't miss it! Let's go to wide world! From kampong to the world! Gola Gong Chief editor www.rumahdunia.net - TV dinner still cooling? Check out Tonight's Picks on Yahoo! TV.
[mediacare] Woro-Woro!!!
WORO-WORO!!! KLIK www.rumahdunia.net Nikmati sajian gurih edisi Spesial Ulang Tahun Rumah Dunia ke- 5. Tentang kisah, kesan menarik dan romantis dari para relawan Rumah Dunia. Juga tulisan dari Ambassador Rumah Dunia yang ada di Dubai,Uni Emirat Arab Lawang Bagja dan Ibnu Adam Aviciena dari Leiden Belanda. Tentu saja tak ketinggalan sajian dari Gola Gong dan istrinya. Tulisan Presiden Rumah Dunia Firman Venayaksa juga mewaranai website ini. Yang tak kalah menarik adalah puisi anak-anak kampung Ciloang yang dibukukan .. Agenda: [TIGA PENGARANG PEREMPUAN BANTEN] Selepas duhur, diskusi merambat ke sastra. Kali ini Proyek 3/3. Rumah Dunia bekrja sama dengan Sanggar Sastra Serang menggelar bedah buku Tiga Cerpen perempuan Banten; yaitu Rayyina Fikira, Ayu Pangestu, dan Asri Surtayati. Pembhas Arif Senjaya, dosen sastra Universitas Tirtayasa Serang .. Aji Setiakarya [RUMAH DUNIA, LABORATORIUM KEHIDUPAN] Sudah hampir empat tahun aku menjadi relawan Rumah Dunia. Berhadapan dengan kata, kalimat, paragraf, buku, koran. Bergaul dengan anak-anak kampung dan berbincang dengan banyak golongan orang yang sengaja datang ke tempat yang terletak di antara Ciloang dan Komplek Hegar Alam ini. Tidak hanya ilmu menulis, jurnalistik, film dan sastra yang aku dapatkan. Tapi juga kebersamaan, kasih sayang, kehangatan, kemiskinan, kebencian, dan kerinduan serta romantika hidup lainnya. Jauh dari itu, aku menemukan kebahagian. Di sini aku berbahagia. Di Rumah Dunia tercinta Ambassador: [SEBULAN MENJADI KELUARGA IMIGRAN] Bulan seperti potongan semangka. Menggantung di atas kota kecil yang terendam dalam butiran pasir yang berubah seperti koloid. Cahayanya redup seperti lampu badai. Warna cahayanya agak kemerahan. Mungkin badai pasir yang menjadikan cahaya bulan terserap dalam setiap butir pasir yang menggantung di langit kota Ruwais. Angin begitu kencang bertiup. Dari balkon kulihat udara semakin pekat oleh Bulir-bulir pasir. Sambil menggendong si kecil yang demam aku kembali memeriksa barangkali ada jendela yang kurang rapat. Debu pasir biasanya mudah menyelusup ke sela-sela Aviciena [BERSENJATAKAN KATA-KATA DAN BAHASA] Oleh Ibnu Adam Aviciena Februari Belanda musim dingin. Sejak dari Indonesia aku berharap keluar dari bandar Schiphol bisa menemukan salju. Tetapi sayang apa yang ingin aku temui itu tak ada, kecuali dingin saja yang sampai 7 derajat celcius di pagi itu. Salju baru aku temui pada pertengahan Maret saat aku pulang dari pameran elektronik di Groenoordhallen, sebuah .. Balada Si Roy: [Di balik Layar 15] JOE: RUH BALADA SI ROY Episode kedua serial Balada Si Roy dalam buku Joe berjudul Bad Boys. Judul ini terinspirasi dari film Sean Penn (1982). Saya terkesan menonton film ini. Akting Sean Penn (mantan suami Madonna) yang kini beristrikan Robin Wright, luar biasa. Setelah film Taps, di Bad Boys pamor Sean Penn menjulang. Dia dijuluki si anak nakal dari Hollywood dan penjelmaan James Dean. Dubai: [REFLESKI JACK LAMOTA DARI DUBAI] Saya memang sudah tidak di Rumah Dunia lagi saat ini. Paling tidak jasad saya. Tapi hati dan pikiran saya seperti tidak mau beranjak dari sebuah tempat yang berisi panggung, perpustakaan, semilir pohon, serta para sahabat yang tak pernah lelah menelurkan ide-ide baru yang menyuarakan perubahan. Berinteraksi dengan komunitas buku dan seni memang memberikan atmosfer baru dalam kehidupan saya. . ForumLingkarPena: [FLP DKI] BERTEMU PRESIDEN DI RUMAH DUNIA Ahad siang, 11 Maret 2007, di desa Ciloang, Serang. Panas matahari terik di kuduk. Selepas makan siang sederhana di warung kecil yang pemiliknya latah dan doyan ngebanyol, kami berjalan kaki menyusuri jalanan desa ke sebuah kompleks rumah bergerbang kayu yang khas Gola Gong: [RUMAH DUNIA BUKAN KEINGINAN SATU MALAM] Rumah Dunia berulangtahun yang kelima? Tidak terasa. Saya ingat, pada Empat Pesta Rumah Dunia, Maret 2006, saya memberikan pelatihan penulisan fiksi di Bali. Saat itu saya sudah berencana akan memberikan tongkat kepemimpinan ke Firman Venayaksa, relawan.Ini bagian dari proses pembelajaran dari grand design Rumah Dunia; Mencerdaskan dan Membentuk Generasi Baru di Banten.p Rimba Alang-Alang: [Rumah Dunia, Youre My Sonya] Capek gak jadi relawan? Digaji gak? Ada juga pertanyaan dari beberapa temen di kampus yang saya kira lebih ekstrim lagi: Ngapain sih capek-capek ngerjain kayak gituan, udah gak ada duitnya, bela-belain gak masuk kuliah lagi? Sebuah senyuman sudah cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Venayaksa [SURAT BUAT SYAIR LANGIT RUMAH KITA RUMAH DUNIA] Syair Langit anakku, semenjak kecil, aku sangat menyukai anak-anak. Menginjak SMP, aku pernah berkali-kali dipercaya untuk mengasuh anak tetangga. Aku masih ingat beberapa anak itu; Warta Relawan [RELAWAN CAS-CIS
[mediacare] WORO-WORO!!!
WORO-WORO!!! Baca Edisi Spesial Ulang Tahun Rumah Dunia di www.rumahdunia.net Mulai 19 Maret 2007 Di dalamnya banyak tentang kisah, kesan menarik dan romantis dari para relawan Rumah Dunia. Juga tulisan dari Ambassador Rumah Dunia yang ada di Dubai,Uni Emirat Arab Lawang Bagja dan Ibnu Adam Aviciena dari Leiden Belanda. Tentu saja tak ketinggalan sajian gurih dari Gola Gong dan istrinya. Tulisan Presiden Rumah Dunia Firman Venayaksa juga mewaranai website ini. Agenda: [17 MARET] RUMAH DUNIA GOES BLOGING] RD Goes Bloging yang tadinya diagendakan pada 17 Maret 2007 diundur menjadi 31 Maret 2007. Hal ini terkait dengan jadwal pemateri yang kebetulan bentrok Aji Setiakarya: [BERANI UNTUK MEMILIH] Sudah hampir tiga tahun lebih saya bergumul di Rumah Dunia. Suka dan duka Kami telan bersama. Dan tanpa saya rasakan waktu telah mengalir, dan perubahan sudah menghiasai Ambassador: [SEBULAN MENJADI KELUARGA IMIGRAN] Bulan seperti potongan semangka. Menggantung di atas kota kecil yang terendam dalam butiran pasir yang berubah seperti koloid. Cahayanya redup seperti lampu badai. Warna cahayanya agak kemerahan. Mungkin badai pasir yang menjadikan cahaya bulan terserap dalam setiap butir pasir yang menggantung di langit kota Ruwais. Angin begitu kencang bertiup. Dari balkon kulihat udara semakin pekat oleh Bulir-bulir pasir. Sambil menggendong si kecil yang demam aku kembali memeriksa barangkali ada jendela yang kurang rapat. Debu pasir biasanya mudah menyelusup ke sela-sela Aviciena [BUKU DI BELANDA DAN PERPUSDA BANTEN] Di majalah Matabaca saya menulis sebuah esai yang di antaranya menceritakan masa SD saya. Saat itu saya beberapa kali mencuri buku di perpustakaan sekolah hanya karena ingin membaca dan memiliki buku. Bagi saya saat itu cerita-cerita yang ada pada buku seolah nyata. Belum ada saat itu pada pikiran saya istilah fiksi dan nonfiksi. Apa yang diceritakan pada sebuah buku diyakini sepenuhnya bahwa cerita itu memang benar adanya... Balada Si Roy: [Di balik Layar 15] JOE: RUH BALADA SI ROY Episode kedua serial Balada Si Roy dalam buku Joe berjudul Bad Boys. Judul ini terinspirasi dari film Sean Penn (1982). Saya terkesan menonton film ini. Akting Sean Penn (mantan suami Madonna) yang kini beristrikan Robin Wright, luar biasa. Setelah film Taps, di Bad Boys pamor Sean Penn menjulang. Dia dijuluki si anak nakal dari Hollywood dan penjelmaan James Dean. Dubai: [REFLESKI JACK LAMOTA DARI DUBAI] Saya memang sudah tidak di Rumah Dunia lagi saat ini. Paling tidak jasad saya. Tapi hati dan pikiran saya seperti tidak mau beranjak dari sebuah tempat yang berisi panggung, perpustakaan, semilir pohon, serta para sahabat yang tak pernah lelah menelurkan ide-ide baru yang menyuarakan perubahan. Berinteraksi dengan komunitas buku dan seni memang memberikan atmosfer baru dalam kehidupan saya. . ForumLingkarPena: [FLP DKI] BERTEMU PRESIDEN DI RUMAH DUNIA Ahad siang, 11 Maret 2007, di desa Ciloang, Serang. Panas matahari terik di kuduk. Selepas makan siang sederhana di warung kecil yang pemiliknya latah dan doyan ngebanyol, kami berjalan kaki menyusuri jalanan desa ke sebuah kompleks rumah bergerbang kayu yang khas Gola Gong: [RUMAH DUNIA BUKAN KEINGINAN SATU MALAM] Rumah Dunia berulangtahun yang kelima? Tidak terasa. Saya ingat, pada Empat Pesta Rumah Dunia, Maret 2006, saya memberikan pelatihan penulisan fiksi di Bali. Saat itu saya sudah berencana akan memberikan tongkat kepemimpinan ke Firman Venayaksa, relawan.Ini bagian dari proses pembelajaran dari grand design Rumah Dunia; Mencerdaskan dan Membentuk Generasi Baru di Banten.p Jurnal [Kunjungan dan Rumah Dunia Goes Bloging] Siang itu tampak panas. Waktu masih menujukan angka 11.30, tiba-tiba tiga anak SD yang masih mengenakan seragam masuk ke halaman Rumah Dunia Kliping [LIMA PESTA RUMAH DUNIA SEMAKIN KREATIF] Rumah Dunia (RD) dipadati anak muda, mahasiswa, dan pelajar dari berbagai sekolah di Banten, Sabtu dan Minggu (3-4/3). Mereka ngikutin berbagai acara yang digelar RD dalam rangka ngerayain hari jadinya yang ke-5 dalam acara bertajuk Pesta Rumah Dunia Rimba Alang-Alang [Rumah Dunia, Youre My Sonya] Capek gak jadi relawan? Digaji gak? Ada juga pertanyaan dari beberapa temen di kampus yang saya kira lebih ekstrim lagi: Ngapain sih capek-capek ngerjain kayak gituan, udah gak ada duitnya, bela-belain gak masuk kuliah lagi? Sebuah senyuman sudah cukup untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Venayaksa [RUMAH KITA RUMAH DUNIA] Syair Langit anakku, semenjak kecil, aku sangat menyukai anak-anak. Menginjak SMP, aku pernah berkali-kali dipercaya untuk mengasuh anak tetangga. Aku masih ingat beberapa anak itu; Warta Relawan [RELAWAN CAS-CIS-CUS RUMAH DUNIA] Sebuah Avanza Silver memasuki areal
[mediacare] www.rumahdunia.net: edisi 5 tahun
Segera! Senin 19 Maret 2007. Edisi khusus refleksi 5 tahun Rumah Dunia. Silahkan klik www.rumahdunia.net Menunya gurig-gurih. Rasanya megang banget (minjem Titi Kamal). Made in kampung, nggak ada duanya. Eksotis. Ayok, piknik ke www.rumahdunia.net Jang RuDun www.rumahdunia.net Think global, act local - Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and always stay connected to friends.
[mediacare] Woro-Woro: Pesta Rumah Dunia 5
Pesta Rumah Dunia 5 DiCari 200 Donatur Pada tanggal 3-4 Mret 2007 Rumah Dunia sebagai madrasah kebudayaan yang bersifat nirlaba akan merayakan ulang tahunnya yang ke-5. Menu-menunya adalah: Sabtu 3 maret 2007 Pertunjukan anak-anak Rumah Dunia Pameran lukisan SMA Al-Azhar lomba menggambar dan mengarang untuk SMP dan SMA Diskusi remaja berprestasi Rumah Dunia: Endang Rukmana (novelis dan peraih Unicef Awarad 2004), Adkhilni MS (Pemenang lomba penulisan essay IKAPI dan finalis remaja berprestasi Anida, Yuanita Utami (Peraih Unicef Award tahun 2006 dan Alfiyani (pemenang lomba menulis artikel Perpustakaan Tk. nasional) Diskusi dan Misbar (gerimis bubar) nonton bareng Minggu, 4 maret 2007 Pertunjukan anak-anak Rumah Dunia Penganugrahan Rumah Dunia Award kepada orang-orang yang bergerak dibidang social dan pendidikan, kreatif, inovatif dan independent. Pembukaan Zul English Library Open House Anida Bedah Majalah Anida Lomba Menggambar untuk SD dan TK Bagi bapak, ibu, saudara/I, serta kawan-kawan yang ingin berbagi bersama kami dan turut serta mencerdaskan dan membentuk generasi baru dipersilahklan untuk menyisihkan sebagian penghasilannya Rp 20.000, 50,000, 100.000 atau 1.000.000 kami terima dengan terbuka. Yang ingin datang Ikut bebahagia bersama kamipun dipersilahkan untuk datang. silahkan kirim zakta/infak/dan sodaqonya ke rekning Rumah Dunia: Rekening Rumah Dunia BCA Serang no: 245-1885733 a/n Asih Purwaningtyas C Rumah Dunia, Komp. Hegar Alam 40 Ciloang Serang Bante 42117 0254-224955. Contact person: Rimba: 08170703485 [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Atau kunjungi www.rumahdunia.net -AKU DISINI DAN BERBAHAGIA- Pimpinan Proyek Rimba Alangalang - No need to miss a message. Get email on-the-go with Yahoo! Mail for Mobile. Get started.
[mediacare] KeluargaPengarang Kucingku yang Pintar
Salam dari Rumah Dunia, Radar Banten, Kamis, 8 Februari 2007: KELUARGA PENGARANG DAN KUCINGKU daun kau berwarna hijau kadang kau berwarna kuning dan kau jatuh berterbangan yang hijau masih tetap menempel dan indah daun kau berguna bagi ulat *** NOVEL BELLA Puisi di atas karya Nabila Nurkhalisah Harris, yang 6 Februari kemarin genap berusia 9 tahun. Dia putri pertama kami. Bella kini di kelas 3 Antartika SD Peradaban Serang. Tanpa kami duga, sejak Februari 2005, Bella mengisi waktu luangnya selain membaca buku di Rumah Dunia, menulis puisi, juga iseng-iseng menulis novel. Dia pernah bertanya kepada kami, Novel itu berapa halaman? Kami beritahu, minimal 40 halamanlah. Setahun kemudian, sekitar April 2006, Bella menyerahkan manuskrip novel pertamanya; Kisah Bunga. Kami tentu saja kaget. Tanpa kami baca, karena khawatir kami melakukan intervensi, naskah novel Bella kami kirimkan ke Penerbit Dar! Mizan, Bandung. Alhamdulillah, novel Bella diterbitkan dengan judul baru Beautiful Days. Bahkan Bella sudah mempersiapkan novel kedua dan ketiganya sekaligus; Its My Bedroom dan Ada Deh!. Mungkin pepatah buah tidak akan jauh jatuh dari pohonnya berlaku. Tapi sebetulnya kami membimbing Bella, juga adiknya Abi (8 th), Didi (2,5 th), dan Kaka (1,5 th) kepada konsep kecerdasan majemuk (multiple intelligence), dimana si anak diberikan kebebasan dalam menggali minat dan bakatnya. Kami juga mengenalkan budaya membaca, dan menulis sejak dini di Rumah Dunia. Novel pertama Bella; Beautiful Days (Dar! Mizan, 2007) akan diluncurkan di Rumah Dunia, Sabtu, 10 Februari, pukul 13.30 17.00 WIB. Tema yang diusung Keluarga Pengarang. Bella gugup, karena bingung harus berbicara apa. Aki Harris dan Nenek Atisah menenangkannya, Jawab saja pertanyaan orang-orang dengan apa yang ada di hati Bella. Boim Le Bon, penulis Lupus meramaikan sebagai moderator. Bahkan boss Dar! Mizan, Andi Yudha, yang piawai mendongeng dan creative training berpengalaman akan berkunjung. Saya ingin mendongeng di depan anak-anak Rumah Dunia. Semoga saya tidak terjebak banjir! kata Andi lewat telepon. PUISI Kecerdasan majemuk memang sangat kuat diterapkan di Rumah Dunia. Hampir semua anak-anak yang aktif di Rumah Dunia bisa menulis puisi dan novel (kecerdasan linguistik). Setiap Selasa, di wisata menulis anak-anak dikenalkan kepada prosa oleh Tias Tatanka dan puisi oleh Toto ST Radik. Untuk pelajar dan mahasiswa setiap Minggu siang dikenalkan ke jurnalistik, sastra, dan film di kelas menulis oleh Gola Gong. Maret nanti angkatan kesembilan kelas menulis dibuka. Buruan saja daftar! Kini 5 tahun kemudian, anak-anak Rumah Dunia meluncurkan kumpulan puisi keduanya, yang berjudul Kucingku yang Cerdik. Ada sekitar 25 puisi dikumpulkan Muhzen Den dan Lannglang Randhawa. Lalu Rimba Alangalang menyunting, me-lay out, sekaligus disain grafisnya. Ilustrasi covernya dikerjakan Abi. Kumpulan puisi Kucingku yang cerdik ini akan diluncurkan berbarengan dengan novel Bella; Beautiful Days, di Keluarga Pengarang. Baca saja puisi Kucingku yang Cerdik karya Elin, siswi kelas 6 SDN Cipocok Jaya 4: Pada waktu liburan/saya menemukan kucing yang cerdik/kucing itu sangat bagus/dan warna kucing itu putih//Oh kucingku/engkau sangat disayangi manusia/dan engkau kesayangan nabi yang sangat mulia/terima kasih kucingku. Nah, datang ya Sabtu besok. Kita berdiskusi di Keluarga Pengarang. Gratis. Tapi, mau bawa cemilan sendiri juga nggakapa-apa! (Gola Gong/penasehat Rumah Dunia) *** - Looking for earth-friendly autos? Browse Top Cars by Green Rating at Yahoo! Autos' Green Center.
[mediacare] 10 Feb = Pengarang Cilik Banten
RUMAH DUNIA DAN DAR! MIZAN Mempersembahkan: KELUARGA PENGARANG (Pengarang Cilik Banten) Bersama Gola Gong, Tias Tatanka, Bella (8 th), Abi (7th), Didi (2,5th), Kaka (1,5th) Moderator: Boim Le Bon (Pengarang Lupus) MENU: Bagaimana mengenalkan budaya membaca dan menulis sejak dini kepada anak. Sabtu, 10 Februari 2007 Tempat: RUMAH DUNIA Pukul 13.30 17.00 WIB Alamat: Komplek Hegar Alam 40, Ciloang, Pintu Tol Serang Timur, Kemang Pusri, Serang 42118, tlp: 0254 202861 Cp: Roni di 081513682943 Menu tambahan: Peluncuran antoloji cerpen anak-anak Rumah Dunia. Pembcaaan Puisi anak-anak. *** Setiap hendak tidur, saya selalu bertanya kepada Bella, Tadi baca buku apa? Saya menyuruhnya menceritakan tentang synopsis, tokoh, karakter, alur, plot, ending, konflik, dan setting. Saat itu Bella berumur 6 tahun. Bella tentu bingung. Dia bertanya balik ke saya, Apa itu sinopsis, konflik, setting, alur, plot, ending, dan karkter? Nah, saat itulah secara perlahan, saya menjelaskannya mnjelang tidur. Biasnya saya memberi menu tambahan dongeng sebelum tidur. Abi adiknya, hanya ikut mendengarkan atau ngrecokin. Kemudian bertambahlah pelajaran mengarang kepada putriku. Jika sudah membaca buku, saya suruh dia menceritakannya. Tapi, saya pura-pura sibuk dan menyuruhnya menceritakan lewat tulisan. Dia pun menuliskannya. Yang membuat saya kaget, suatu hari dia minta diantar ke pasar. Dia minta dijelaskan semua yang da di pasar. Saya bimbing dia untuk bisa melihat dan merasakan semua yang ada di pasar. Bagaimana car menyusun barang dagangan, orang yang jualan bakso, bubur, sayur-sayuran. Saya lihat dia sagnat antusias dan terkesan sekali. Bahkan dia sempat mewawancarai tukang bubur. Dia terkesan cerewet saat itu. Pada Februari 2005, Bella bertanya pada saya, berapa halaman kalau membuat novel? Saya jawab, 40 halaman. Tanpa saya sadari, setiap ada waktu dia mnegetik novel pertamanya. Setahun kemudian, novel pertamanya jadi. Sekitar April 2006. Pah, tuh novel Bella jadi! katanya. Judulnya Kisah Bunga! Saya kaget dan tidak percaya. Saya langsung kirim ke Ali Muakhir (Dar! Mizan). Saya belum membaca novelnya. Nanti saja kalau sudah jadi. Alhamdulillah, 10 Januari 2007 novel Bella pertama; Beautiful Days diluncurkan di Rumah Dunia. Ketika cover bukunya jadi, Bella berteriak senang. Dia langsung mengenali para tokohnya. Gambarnya bagus amat! Tapi, ketika tau dia harus duduk sebagai pembicara, Bella bilang, Malu! Harus ngomong apa? Ntar ditemenin Papah aja! Yang membuatku menitikkan air mata, saat uang muka dari royalti pertamanya ditransfer, Bella membagi uangnya kepada Bella, Didi, da Azka. Lalu dia membeli parcel buah-buahan untuk Aki dan Eneknya yang sedang sakit. Saat parcel itu diberikan kepada kakeknya yang berbaring di tempat tidur, aku melihat mereka seperi sedang melihat aku kecil. Aku memilih meminggir dan duduk di teras. Putriku jadi pengarang sekarang! begitu bisik hatiku. Sekarang Bella sedang menggarap dua novel sekaligus; Its My Bedroom dan Ada Deh. Berkejaran denganku! (Gola Gong) MARI BERKUNJUNG KE RUMAH DUNIA INI ADALAH HARI KELUARGA. JANGAN LEWATKAN. BAWA BEKEL SENDIRI YEEE! DOAIN JUGA NGGAK HUJAN. Setiap hendak tidur, saya selalu bertanya kepada Bella, Tadi baca buku apa? Saya menyuruhnya menceritakan tentang synopsis, tokoh, karakter, alur, plot, ending, konflik, dan setting. Saat itu Bella berumur 6 tahun. Bella tentu bingung. Dia bertanya balik ke saya, Apa itu sinopsis, konflik, setting, alur, plot, ending, dan karkter? Nah, saat itulah secara perlahan, saya menjelaskannya mnjelang tidur. Biasnya saya memberi menu tambahan dongeng sebelum tidur. Abi adiknya, hanya ikut mendengarkan atau ngrecokin.p Kemudian bertambahlah pelajaran mengarang kepada putriku. Jika sudah membaca buku, saya suruh dia menceritakannya. Tapi, saya pura-pura sibuk dan menyuruhnya menceritakan lewat tulisan. Dia pun menuliskannya.p Yang membuat saya kaget, suatu hari dia minta diantar ke pasar. Dia minta dijelaskan semua yang da di pasar. Saya bimbing dia untuk bisa melihat dan merasakan semua yang ada di pasar. Bagaimana car menyusun barang dagangan, orang yang jualan bakso, bubur, sayur-sayuran. Saya lihat dia sagnat antusias dan terkesan sekali. Bahkan dia sempat mewawancarai tukang bubur. Dia terkesan cerewet saat itu.p Pada Februari 2005, Bella bertanya pada saya, berapa halaman kalau membuat novel? Saya jawab, 40 halaman. Tanpa saya sadari, setiap ada waktu dia mnegetik novel pertamanya. Setahun kemudian, novel pertamanya jadi. Sekitar April 2006. Pah, tuh novel Bella jadi! katanya. Judulnya Kisah Bunga! Saya kaget dan tidak percaya. Saya langsung kirim ke Ali Muakhir (Dar! Mizan). Saya belum membaca novelnya. Nanti saja kalau sudah jadi.p Alhamdulillah, 10 Januari 2007 novel Bella pertama
[mediacare] 10 Feb = Keluarga Pengarang
RUMAH DUNIA DAN DAR! MIZAN Mempersembahkan: KELUARGA PENGARANG Bersama Gola Gong, Tias Tatanka, Bella (8 th), Abi (7th), Didi (2,5th), Kaka (1,5th) Moderator: Boim Le Bon (Pengarang Lupus) MENU: Bagaimana mengenalkan budaya membaca dan menulis sejak dini kepada anak. Tempat: RUMAH DUNIA Pukul 13.30 17.00 WIB Alamat: Komplek Hegar Alam 40, Ciloang, Pintu Tol Serang Timur, Kemang Pusri, Serang 42118, tlp: 0254 202861 Cp: Roni di 081513682943 Menu tambhan: Peluncuran antoloji cerpen anak-anak Rumah Dunia. Pembcaaan Puisi anak-anak. *** Setiap hendak tidur, saya selalu bertanya kepada Bella, Tadi baca buku apa? Saya menyuruhnya menceritakan tentang synopsis, tokoh, karakter, alur, plot, ending, konflik, dan setting. Saat itu Bella berumur 6 tahun. Bella tentu bingung. Dia bertanya balik ke saya, Apa itu sinopsis, konflik, setting, alur, plot, ending, dan karkter? Nah, saat itulah secara perlahan, saya menjelaskannya mnjelang tidur. Biasnya saya memberi menu tambahan dongeng sebelum tidur. Abi adiknya, hanya ikut mendengarkan atau ngrecokin. Kemudian bertambahlah pelajaran mengarang kepada putriku. Jika sudah membaca buku, saya suruh dia menceritakannya. Tapi, saya pura-pura sibuk dan menyuruhnya menceritakan lewat tulisan. Dia pun menuliskannya. Yang membuat saya kaget, suatu hari dia minta diantar ke pasar. Dia minta dijelaskan semua yang da di pasar. Saya bimbing dia untuk bisa melihat dan merasakan semua yang ada di pasar. Bagaimana car menyusun barang dagangan, orang yang jualan bakso, bubur, sayur-sayuran. Saya lihat dia sagnat antusias dan terkesan sekali. Bahkan dia sempat mewawancarai tukang bubur. Dia terkesan cerewet saat itu. Pada Februari 2005, Bella bertanya pada saya, berapa halaman kalau membuat novel? Saya jawab, 40 halaman. Tanpa saya sadari, setiap ada waktu dia mnegetik novel pertamanya. Setahun kemudian, novel pertamanya jadi. Sekitar April 2006. Pah, tuh novel Bella jadi! katanya. Judulnya Kisah Bunga! Saya kaget dan tidak percaya. Saya langsung kirim ke Ali Muakhir (Dar! Mizan). Saya belum membaca novelnya. Nanti saja kalau sudah jadi. Alhamdulillah, 10 Januari 2007 novel Bella pertama; Beautiful Days diluncurkan di Rumah Dunia. Ketika cover bukunya jadi, Bella berteriak senang. Dia langsung mengenali para tokohnya. Gambarnya bagus amat! Tapi, ketika tau dia harus duduk sebagai pembicara, Bella bilang, Malu! Harus ngomong apa? Ntar ditemenin Papah aja! Yang membuatku menitikkan air mata, saat uang muka dari royalti pertamanya ditransfer, Bella membagi uangnya kepada Bella, Didi, da Azka. Lalu dia membeli parcel buah-buahan untuk Aki dan Eneknya yang sedang sakit. Saat parcel itu diberikan kepada kakeknya yang berbaring di tempat tidur, aku melihat mereka seperi sedang melihat aku kecil. Aku memilih meminggir dan duduk di teras. Putriku jadi pengarang sekarang! begitu bisik hatiku. Sekarang Bella sedang menggarap dua novel sekaligus; Its My Bedroom dan Ada Deh. Berkejaran denganku! (Gola Gong) MARI BERKUNJUNG KE RUMAH DUNIA INI ADALAH HARI KELUARGA. JANGAN LEWATKAN. BAWA BEKEL SENDIRI YEEE! DOAIN JUGA NGGAK HUJAN. - Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
[mediacare] Parade Film Pendek Rumah Dunia
PARADE FILM PENDEK RUMAH DUNIA Sejak 2002, kelas menulis Rumah Dunia digulirkan. Selama 6 bulan mereka digodok; teori dan praktek. Konsepnya pendidikan yang membebaskan. Mereka diajarkan materi jurnalistik, sastra, dan film dengan mengerjakan pekrejaan itu sendiri (accelerated learning). Untuk jurnalistik dan sastra manfaatnya sudah terasa. Para alumnusnya ada yang bekerja di koran lokal (Radar Banten) dan menulis novel serta kumcer. KELAS FILM Untuk film memang membutuhkan waktu lama. Setelah mendapatkan pemahaman bagaimana caranya membuat film dan workshop film bersama Imaji Multimedia, sejak 2006 Rumah Dunia mulai mengaktifkan kelas film. Dikomandani oleh Jack Lamota sebagai PJ Audio visual Rumah Dunia, film pendek pertama yang dibuat adalah Rin; skenario ditulis Ibnu Adam Aviciena dan pemeran utama pria diperankan Piter Tamba (tutor wisata lakon Rumah Dunia) serta pemeran wanita Ermi (teater Awan SMAN 1 Serang). Rin menceritakan gadis remaja yang terlibat pergaulan bebas dan mati bunuh diri. Pacar Rin lalu dipenjara, karena tertangkap basah menggunakan narkoba. Rin berdurasi 12 menit. Ini semacam tugas akhir dari kelas film. Jika menonton film Rin, anak-anak Rumah Dunia tertawa terbahak-bahak. Apalagi sang aktornya; Piter Tamba. Malu gue nontonnya! aku Piter. Film pendek Rin ini ibaratnya orgame dari anak-anak Rumah Dunia, yang setelah bertahun-tahun ingin membuat film baru terwujudkan di Rin. Ibarat jerawat yang nanahnya meltus! Mereka mulai memraktekkan apa dan bagaimana itu sutradara, produser pelaksana, continuity, dan unit. Jack Lamota paling sibuk disini; ya cameraman, ya editor. Biayanya rendah banget! Quentine Tarantino dan si Rodriguez juga kalah! Cuma Rp. 500.000,- Setelah memproduksi film Rin, semangat anak-anak Rumah Dunia makin menggebu membuat film pendek. Apalagi ketika mereka mulai sering nonton film-film bermutu. Terutama Akira Kurosawa. Jack, Piter, dan Firman mulai nggak betas. Munculah ide membuat film pendek kedua. Piter Tamba menyutradarai Belok Kiri (dilarang) Langsung. Lalu ketiga; fim dokumenter Jejak Multatuli. Eh, nongol lagi film keempat; Padi Memerah. Komunitas Scene Ten (S10); sineas muda Banten terlibat di produksi. Jack Lamota yang kini bekerja di Dubai, tidak ikut terlibat di pembuatan film pendek Padi Memerah. ROAD SHOW Ketiga film itu; Belok Kiri (dilarang) Langsung, Jejak Multatuli, Padi Memerah, sangat kuat aroma perlawanannya terhadap kaum mapan. Dengan anggaran minim, keringat, dan darah, ketiga film itu ingin sekali kami putar di komunitas-komunitas film, komunitas buku, pusat kebudayaan, yang tersebar di nusantara. Kami berencana ingin road show ke kota-kota di Banten (Lebak, Pandeglang, Cilegon, dan Tangerang), Jakarta, dan Bandung. Jika ada yang tertarik ingin memfasilitasi kami, dengan senang hati kami akan datang. Jika rekan-rekan memiiliki komunitas dan kegiatan, kami siap dijadwalkan. Untuk Jakarta dan Bandung, kami siap konvoy. Mobil biru Gola Gong dan Kijang Scene Ten sudah stand by. Kami ingin berdiskusi dan menimba ilmu tentang perfilman. Inilah ketiga film pendek itu: BELOK KIRI (DILARANG) LANGSUNG: Jenis: Komedi satire Sutradara: Piter Tamba/Jack Lamota Aktor: Dedi Skenario: Gola Gong Sinopsis: Seorang pemuda negeri ini yang mengalami krisis dalam segala hal; ideologi, budaya dan sex. JEJAK MULTATULI Jenis: Dokumenter Sutradara: Firman Venayaksa Aktor: Firman Venayaksa Skenario: Ibnu Adam Aviciena Sinopis: Seorang penyair yang mencari kebenaran dari polemik keberadaan novel Max Havelaar karyaMultatuli di Banten. PADI MEMERAH Jenis: drama Diangkat dari cerpen karya Aji Setiakarya Sutradara: Piter Tamba Skenario: Aji Setiakarya Pemain: Para finalis BANTEN STAR Sinopsis: Tradisi rebutan air di sawah yang berujung di tajamnya sebilah golok. JIKA TERTARIK, MAKA HUBUNGI KAMI! MARI BERDIKUSI Tetap semangat! Jang RuDun Tlp: 0254 224955 Cp: Firman Venayaksa: 08527014789 Aji Setiakarya: 081808037115 Piter Tamba: 085217637582 email japri: [EMAIL PROTECTED] situs: www.rumahdunia.net - Don't get soaked. Take a quick peak at the forecast with theYahoo! Search weather shortcut.
[mediacare] 20 Januari = Bedah Buku Puisi Johanes Sugianto
RUMAH DUNIA Mempersembahkan BEDAH BUKU PUISI DI LENGKUNG ALIS MATAMU Penerbit AKAR Indonesia, November 2006 Pembahas Toto ST Radik Moderator: Firman Venayaksa Menu makanan: bawa sendiri Waktu: Sabtu, 20 Januari 2007 Pukul: 13.30 17.00 WIB Alamat: Komplek Hegar Alma 40 Pintu Tol Serang Timur Patung Kemang Pusri - Kampng Ciloang Serang 42118, Banten BIO DATA: Johannes Sugianto dilahirkan di Bojonegoro, 5 Mei 1962 dan sejak usia setahun pindah ke Malang, kota yang membesarkannya dengan berbagai pengalaman dan petualangan. Lalu hijrah ke Jakarta, melanjutkan kuliahnya tapi mandek di tengah jalan karena biaya. Dunia jurnalistik sempat dijalaninya selama 7 tahun, dan sekarang menjadi staf Public Relations di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. Sejak kecil, dunia sastra tak asing lagi baginya. Namun puisi memang baru disentuhnya, yang membuatnya langsung jatuh cinta. Karya-karya bertebaran di berbagai milis puisi seperti Bunga Matahari, Apresiasi Sastra, Puitika, Penyair, Fordisastra dan media cetak (Suara Pembaruan, tabloid Apakabar Hong Kong, Batam News dll). Di antologi Jogja 5,9 Skala Richter dan Empati untuk Yogya puisinya ikut bersanding dengan para penyair lainnya. Selain sebagai pemilik situs www.blue4gie.com, Yo juga menjadi nara sumber di berbagai media dan aktif di milis puisi seperti Apresiasi-Sastra, Bunga Matahari, Fordisastra, sejuta-puisi dan lainnya. Sebagai Penyair, Yo pernah diundang tampil sebagai nara sumber dan membacakan puisi di Bintan Art Festival 2006 yang berlangsung di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Bukunya yang telah terbit adalah Di Lengkung Alis Matamu dengan pengantar oleh Joko Pinurbo. Buku ini diterbitkannya dengan biaya sendiri. PERTAMA Inilah kumpulan puisi pertama karya Johannes Sugianto, seorang penulis yang dikenal dengan id blue4gie di berbagai komunitas puisi cyber. Karyanya juga tersebar di berbagai media cetak, dan turut dalam antologi puisi yang berkaitan dengan bencana gempa Yogyakarta. Meski wajah baru dalam dunia sastra, namun kehadirannya mampu menarik perhatian penyair sekaliber Joko Pinurbo, hingga bersedia memberikan Kata Pengantar yang dikemas dalam sebuah 'surat'. Sastrawan Raudal Tanjung Banua dan Joni Ariadinata bertindak sebagai editor buku ini. Bahkan saat launching buku ini, Joko Pinurbo dan TS Pinang datang untuk berbicara serta membaca salah satu puisi di buku ini. Bacalah beberapa pendapat di bawah ini: 1. Sajak-sajakmu, dari hulu hingga hilir, mengalir tertib dan tenang, bahkan kadang aku melihat sajak-sajakmu seperti pertapa yang tahan godaan. Sajak-sajakmu memang bersahaja, santun, tidak suka membuat orang kaget atau merinding. Barangkali itulah puitika yang telah kaupilih sebagai gaya pribadimu. Tak ada keliaran. Tak ada kesan mbeling dan urakan. Tak ada hasrat untuk main-main. Sajak-sajakmu seperti si bijak yang sedang membawakan renungan atau piwulang, bukan si nakal yang suka bikin sensasi. Sajak-sajakmu tidak bernafsu untuk mempertunjukkan permainan sirkus dan silat kata. Bagiku ini menarik: dalam sajak-sajakmu aku melihat kontradiksi antara gejolak jiwa dan kesantunan kata-kata. (Joko Pinurbo, penyair, dalam kata pengantar yang bertajuk Surat Malam untuk Yo) 2. Menggauli sajak-sajak Johannes Sugianto seperti menengadah melihat layang-layang yang sedang 'tegak tinggi tali'. Kadang tinggi, tapi tampak dekat, kadang dekat tapi tampak tinggi. Ranah jelajahnya jauh, titik galiannya dalam, gairah puitiknya menggebu seperti riuh angin halimbubu. (Damhuri Muhammad, cerpenis) 3. Lirik-lirik Joe dalam buku ini adalah catatan perjalanan seorang lelaki, dimana dia meletakkan letihnya sembari berbincang dengan sepi. Sajak-sajaknya adalah fermentasi air mata, nanah luka hati, juga ratapan. Seperti anggur, sajak-sajaknya secara lembut akan membuat dada kita menghangat dalam setiap sesapan (TS Pinang, penyair) BEDAH BUKU Pada bedah buku kali ini, Toto ST Radik, penyair kelahiran Serang, secara khusus membedahnya. Untuk persiapan diskusi bacalah: Membaca Buku Puisi Di Lengkung Alis Matamu Johannes Sugianto PUISI: BUKAN SEKADAR BERTEMU KATA-KATA Oleh: Toto ST Radik* 1 HAMPIR tiga puluh tahun lalu Dami N. Toda dalam tulisannya Peta Perpuisian Indonesia 1970-an Dalam Sketsa (Budaya Jaya X/112, 1977, juga dalam Satyagraha Hoerip [ed], Sejumlah Masalah Sastra, Penerbit Sinar Harapan, 1982) mengatakan dengan yakin bahwa saat itu ada dua titik ekstrem dalam wawasan estetika perpuisian Indonesia. Dua titik wawasan tersebut kelihatannya berbeda, tapi membentuk satu kesatuan, sehingga utuh lengkaplah gambaran peta estetika perpuisian Indonesia. Macam mata kiri dan mata kanan saja! tandasnya. Yang dimaksud dengan mata kiri dan mata kanan ialah wawasan estetika Chairil Anwar (1940-an) dan wawasan estetika Sutardji Calzoum Bachri (kredo puisi 1973). Wawasan
[mediacare] Agenda Rumah Dunia Jan - Maret 2007
AGENDA RUMAH DUNIA JANUARI MARET 2007 Alamat: Komplek Hegar Alam 40, Kampung Ciloang Serang 42118, Banten, Tlp: 0254 224955 (Naib bus jurusan Merak, Keluar di Pintu Tol Serang Timur Turun di Ojek, Patung Naek Ojek Rp. 5000,- pasti sampai) Rekan-rekan, alhamdulillah, Rumah Dunia berhasil merampungkan program selama 2007. Sekarang kami posting agenda 3bulan ke depan. Pendanaan Rumah Dunia mengandalkan dana dari AJAISSSYMGL (Amal Jariyah Atau Infak Sedekah Siapa Saja Yang Mau Gito Lho...). JANUARI 2007 MINGGU, TANGGAL 7 JAN, PUKUL 10.00 16.00: Upgrading FLP Bekasi, dikusi Enaknya Jadi Penulis bersama Gola Gong, pukul 10.00 12.00. Anak-nak dari FLP Bekasi melakukan kunjungan ke Rumah Dunia. JUMAT, SABTU DAN MINGGU; 12, 13, 14 JAN: Workshop Film 20 finalis Banten Star. Mereka pelajar dan mahasiswa di Banten yang multi talent (akting, nyanyi, dance). Selama 3 hari akan diberi pelatihan teater (akting dan film. Rencana pembicara Agres Setiawan (sutradara film indie dan dokumenter serta teman-teman dari IKJ Jakarta). Ini kelanjutan dari kegiatan audisi Banten Star, Xtravaganza Banten Star. Setelah workshop, mereka akan dilibatkan dalam pembuatan film Saija Adinda Cinta Terlarang Dari Tatar Banten, yang dikemas dalam budaya literasi dan kekinian. SABTU, 20 JAN, PUKUL 14.00 17.00: Johanes Sugianto dari komunitas Bunga Matahari Jakarta, peluncuran puisi Di Lengkung Alis Matamu (AKAR Indonesia, November 2006). Pembahas Toto ST Radik. SABTU, 27 JAN, PUKUL 14.00 17.00: Temu Penulis bersama Akmal Nasery Basral, pengarang novel Imperial (Akoer, 2005). Kali ini peluncuran Ada Seseorang di Kepalaku (Ufuk, 2006). Wartawan majalah Tempo ini akan memuntahkan isi kepalanya. SABTU, 27 JAN, PUKUL 20.00: Malamnya berlanjut ke pementasan teater (Anonimus) dari anak-anak IAIN Sultan Maulana Hasanudin Serang. FEBRUARI 2007 Sabtu, 10 Feb, pukul 14.00: Bedah Novel Beautiful Days (Dar! Mizan) karya pengarang cilik Banten, Nabila Nurkhalishah Harris (8 tahun). Dengan Tema Keluarga Pengarang. Bella akan ditmani kedua orangtuanya: Gola Gong dan Tias Tatanka, yang juga pengarang. Kepada para keluarga bisa datang untuk menimba pengalaman dari mereka. Sabtu, 24 Feb, pukul 14.00: Workshop IT Rumah Dunia Goes Bloging, Budi Putra, Wartawan Tempo dan Pakar IT. Kini bumi sudah datar. Saatnya kita berkomunikasi lewat internet. MARET 2007 SABTU 3 MARET, PUKUL 14.00 24.00: Ini adalah rangkaian 5 PESTA RUMAH DUNIA; yaitu ulang tahun ke-5 Rumah Dunia (3 Maret 2002 3 Maret 2007). Banyak pesta di Rumah Dunia. Menu pertama Sabtu (3/3) pukul 14.00 WIB ada temu penulis muda Rumah Dunia; Endang Rukmana (Mr. Unicef 2004), Aad Adkhilni (anugrah Ikapi Book Fair 2004, nominasi Pemuda Berprestasi Annida 2004, dan essay Sumpah Pemuda 006), Yuanita Utama (Mrs. Unicef 2006), dan Alfi Syaharani (anugrah essay Perpusnas 2006), dan pameran lukisan Indra Kesuma (tutor wisata gambar Rumah Dunia), juga bazaar buku majalah Annida (rangkaian open house majalah Annida). Menu kedua pada malam harinya, pukul 20.00 24.00 ada musikalisasi puisi. MINGGU, 4 MARET, PUKUL 08.00 17.00: Masih dalam rangkaian 5 Pesta Rumah Dunia; menu ketiga ada Open House Majalah Annida. Pemimpin Umum Annida; Mabruri akan boyongan keRumah Dunia. Juga akan membawa para penulis Annida. Mabruri akan membeberkan rahasia dapurnya. Bazaar buku dari Annida dan pameran lukisan tetap berlangsung. Menu keempat peresmian Zul English Library. Zulkiflymansyah, anggota DPR menyumbang seribuan lebih buku edisi bahasa Inggris. Zul juga akan orasi Banten Iqra. Menu kelima penyerahan Rumah Dunia Award kepada orang yang memberikan inspirasi terhadap orang lain; duipruntukan kepada orang yang berdomisili di Banten. SABTU, 17 MARET, PUKUL 14.00: Dicara para penuis cerpen Bnten. Cerpen-cerpennya akan ibuat antoloji cerpen dalam PROYEK 3/3 CERPEN; acatra ini mendiskusikan dan membukukan 3 Cerpen/Puisi Karya Penulis Lokal Setiap Per-Tiga Bulan. Jika ada rezeki belebih, infak dan sedekah bisa disalurkan ke: ASIH PURWANINGTYAS CHASANAH BCA CABANG SERANG NO.REKENING: 245 188 5733 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[mediacare] Gola Gong Poligami
GOLA GONG POLIGAMI KOMUNITAS BACA Aa Gym menikah lagi. Tidak apa. Itu kan hak dia. Soal pro-kontra, itu resiko yang harus dia hadapi. Saya setuju dengan apa yang diucapkan Aa Gym di koran-koran, Kenapa yang poligami dicerca, tapi yang punya teman mesum tidak dicerca? Saya juga sebetulnya ingin sekali berpoligami. Wanita-wanita yang datang ke Rumah Dunia itu cantik-cantik. Muda-muda. Tapi, Tias masih lebih cantik dari mereka. Terutama hatinya. Pernah saya ingin menikah lagi, sama Winona Ryder. Tapi, ternyat saya nggak sanggup bersaing dengan Johny Depp. Pernah juga saya naksir sama Mayangsari, lagi-lagi saya kalah bersaing. BT terlalu berat bagi saya. Diam-diam, sebetulnya saya jatuh cinta sama Dian Sastro. Yang ini lebih parah. Cintaku bertepuk sebelah tangan. Saya nggak sanggup menyaingi kecerdasannya. Dian terlalu cerdas bagi saya. Juga penghasilannya lebih besar dari sya. Cantik lagi dia. Saya kan cemburuan. Nggak akan tahan ngelihat dia dirubungi kumbang. Bisa-bisa baru kawin 3 bulan, udah cerai lagi. Nggak ah. Emangnya gue cowok apaan. Pernah saya mengutarakan keinginan berpoligami pada istri. Kata Tias, kalau Papah mau beristri lagi, boleh-boleh saja. Tapi, Mamah yang milihin. Lalu Tias mengajukan janda-janda korban perang di Poso. Waduh, ogah saya. Bukannya syahwat say tersakurkan, bisa-bisa stress saya. Akhirnya, Tias memberikan jalan keluar. Daripada saya punya istri 2, 3, atau 4, yang nanti bakal pusing ngatur waktu, pikiran, enerji, dan materi, mendingan punya komunitas baca dua, tiga, atau empat. Saya sebagai istri pertama akan mengijinkan, ikhlas dunia-akherat, dan siap mengatur uagn belanja dan menguragni jatah shoping di mall demi komunitas baca kedua, kata Tias. Wah, boleh juga. Ini poligami yang sehat dan tidak rawan kecemburuan dari istri pertama. Akhirnya, setelah dipikirkan matang-matang, karena proses regenerasi di Rumah Dunia berhasil, saya dan istri mengungsi ke Perumahan Citra gading, sekitar 3 kilometer sebelah selatan Rumah Dunia. Tepatnya di arah jalan raya Cipocok Jaya menuju Petir. Di sana banyak perumahan baru. Ada Puri Seragn Hijau, RSS Cilaku, dan bahkan Pusat Pemprov Banten di Curug. Nah, baca saja jurnal RUMAH BUKU CINTRA GADING di bawah ini. Jurnal ini akan terus muncul di BANTEN RAYA POS, setiap Senin. Ini adalah jurnal pertama, yang dimuat di edisi Senin, 4 Des 2006 Doakan saya, Tias, Bella, Abi, Odi, Kaka selalu dalam kesehatan. Selalalu dalam perlindungan Allah. Amin. Insya Allah. Tetap semangat. Gola Gong www.golagong.com www.rumahdunia.net [Jurnal #1] RUMAH BUKU CITRA GADING: MEMULAI LAGI DARI NOL Oleh Gola Gong Jika mendapatkan kenikmatan, maka bersyukurlah. Ketika mendapat musibah, itu ujian dari Allah dan bersabarlah. Itulah yang membuat kami ingin memaknai hidup ini. Selama di Rumah Dunia, kami banyak mendapatkan kenikmatan. Kegiatan-kegiatan sejak 2001 hingga kini lancar. Para donatur silih berganti berinfak-sodaqoh; uang atau pun buku. Para relawan dan media partner seperti Radar Banten, Banten Raya Post, Suhud Media Promo, Indo.Pos, Top FM, Dimensi FM, dan Harmony FM membesarkan Rumah Dunia. Juga dukungan dan doa orang tua, masyarakat Hegar Alam, serta kampung Ciloang, Rumah Dunia menggelinding mengajak kawula muda Banten menuju generasi baru yang cerdas, kritis, dan bernurani. Dengan sastra dan jurnalistik, mereka menjadi lembut dan kritis menyikapi persoalan. Dengan teater, musik, rupa, mereka bergembira menghargai perbedaan dalam hidup ini. PINDAH - NOL . Dengan buku, kami mencoba membacai sekeliling. Seperti kata para cagub Banten dalam visi-misinya, Banten tetinggal karena kebodohan dan kemiskinan. Maka kami ingin berbagi waktu dan pikiran memerangi kebodohan. Kami memiliki banyak buku untuk memerangi kebodohan. Embay Mulya Syarif, tokoh masyarakat Banten, mengirimi kami SMS, bahwa jihad membangun Banten bisa lewat politik, ekonomi, budaya dan seni. Maka setelah proses regenerasi di Rumah Dunia lancar, kami pindah ke Komplek Citra Gading, Cipocok, menuju arah ke Curug, Petir, 3 kilometer sebelah selatan Rumah Dunia. Tidak begitu jauh. Kini Rumah Dunia diurus presidennya; Firman Venayaksa (dosen Sastra Untirta) dan para mentrinya; Piter, Ibnu, Bahroji, Rizal, Roni, Deden, Qopal, Awi, dan Roy. Kami memulai lagi dari nol; mengontrak rumah di Komplek Citra Gading, di depan mesjid Jami Baitul Muslimin, persis di jalan utama. Rumah milik Erni dan Dodi, di Blok G1/9, tipe 36, dua kamar, dan 1 kamar mandi. Terasa sesak bagi keempat anak kami. Berbeda saat mereka berpetualang di Rumah Dunia yang luas. Tapi kami mensyukuri nikmat ini, karena banyak orang tidak memiliki tempat bernaung. TERAS - DONGENG Di depan rumah ada teras; sisi kiri untuk garasi, dan sisi kananya seluas 2,5 X 3 m., oleh Mang Maryani, arsitek Rumah Dunia, disulapnya jadi ruang baca. Kami beri atap dan kerey. Kami simpan kursi bambu
[mediacare] Pilkadal Banten Curang #1
Saya membacanya di www.bantenlinki.com happy reading Jang Rudun Surat Pengaduan Kejanggalan Pilkada Banten JARINGAN WARGA PERJUANGAN Kita sepakat bahwa hasil pilgub Banten akan dapat diterima oleh semua pihak dengan lapang dada. Namun harus dengan cara-cara yang fair Jujur dan tidak menghalalkan segala cara, namun dilapangan berbagai temuan yang diduga merupakan indikasi kecurangan terungkap dengan begitu vulgar dan anehnya tanpa ada tindak lanjut dari pihak yang terkait (Panwas). Oleh: Jaringan Warga Perjuangan Demikian temuan indikasi kecurangan dalam pilkada banten 2006 sebagai berikut. Laporan KPUD hanya melalui Short Message Service, seharusnya disertai dengan kelengkapan administratif yaitu berita acara yang ditandatangani saksi-saksi. Pengendapan kotak suara di PPK selama 3 hari (hingga rabu besok) dikhawatirkan akan menimbulkan potensi mark up suara. Penambahan 21.000 suara bagi calon no.2 di Kabupaten Tangerang pada jam 7.00 pagi tadi, sementara suara calon lain tidak ada perubahan. adanya penggeliminiran pemilih yang diketahui bukan pendukung pasangan No.2 oleh KPPS dengan cara merelokasi pemilih tersebut dari TPS asal ke TPS yang lebih jauh jaraknya. Dengan jarak yang jauh itu maka banyak pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya. KPUD selain mengumumkan hasil perolehan suara sementara, semestinya juga mengumumkan beberapa suratsuara yang tidak digunakan sehingga dapat diketahui prosentase partisipasi publik dalam pilgub Banten ini dan mengantisipasi potensi penggelembungan suara oleh salah satu calon yang memiliki jaringan kuat di birokrasi Panitia penyelenggara pilgub (PPS, PPK, KPU Kab/Kota, KPU Provinsi). Sebagaimana diwilayah Pantura suara sah hanya mencapai 80 lembar, padahal rata-rata per TPS terdapat 300san lembar suara, kita mempertanyakan kemana sisa surat suara yang tidak terpakaitersebut. Saksi-saksi (khususnya) saksi dari No 4 tidak diberikan lembaran C1-KWK. Dengan demikian saksi menyiasati dengan mengcopy sendiri lembaran tersebut agar saksi tersebut memiliki legalitas Anggota PPS/KPPS di wilayah Pandegelang selatan (Montor Pagelaran) mengkampanyekan pasangan calon 2. Semestinya mereka selaku panitia pemilihan bersikap netral/tidak memihak salah satu pasangan calon. Berikut perolehan suara versi JWP hingga jam 12.00 WIB 27 November 2006 1. Pasangan Triyana Sjamun - Benyamin Davnie 776.176(22.86%) 2. Pasangan Atut Masduki1.108.559 (32.64%) 3. Pasangan Irsyad Daniri 142.686 (4.20%) 4. Pasangan Zul Marissa 1.368543 (40.30%) Demikian Rilis Koordinator Henry Wijaya - Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta.
[mediacare] Pilkadal Banten Curang #2
Dari www.bantenlink.com gg TIM HUKUM DAN ADVOKASI ZULKIFLI MARISSA Jl. Siaga I No8 Pejaten Barat Pasar Minggu, Jkarta Selatan, 12510 Oleh : Tim Advokasi Zulkilfimansyah-Marissa Haque No. : 28/PILKADA/Zul-Mar/Banten/XI/2006 Lamp : Fotocopy Barang Bukti Hal : Pengaduan, Laporan dan Keberatan Kepada Yth, 1. Ketua Panwas Provinsi Banten 2. Ketua KPU Provinsi Banten 3. Ketua DPRD Provinsi Banten 4. Kapolda Provinsi Banten 5. Bapak Menteri Dalam Negeri Di - Tempat Dengan Hormat, Tim hukum dan advokasi Zulkifli Marissa berdasarkan surat kuasa khusus taggal 19 oktober 2006 untuk dan atas nama Bambang Sudarmaji selaku ketua tim sukses dalam hal ini memilih domisili di Jaln Abdul Fatah Hasan dengan ini menyampaikan pengaduan dan laporan untuk hal-hal sebagai beikut: 1. Bahwa berdasarkan laporan dari saksi Zul-Marissa dari TPS-TPS dihampir semua wilayah Propinsi Banten, diketahui bahwa from C1 didalam kotak suara hanya ada 1-2 rangkap saja. Adalah bertentangan dengan aturan kelengkapan administrasi pelaksanaan pilkada. Hal mana ditegaskan dalam UU No. 32 Tahun 2004 (Pasal 96 Ayat 10) dan PP No.6 tahun 2005 (pasal 83 Ayat 11) dan peraturan KPUD Provinsi Banten, bahwa form C1 dalam setiap kotak suara seharusnya adalah 7 (tujuh) rangkap yang harus diberikan kepada setiap saksi pasangan calon yang hadir, Panwas dan ditempatkan ditempat umum. 2. Dengan ketidak lengkapan from C1 tersebut sangat menyulitkan sangat menyulitkan para saksi termasuk saksi pasangan calon Zul-Marissa untuk mendapatkan dan membawa pulang from C1. keadaan ini sangat merugikan bagi pasangan calon jika harus melakukan gugatan ke pengadilan (Mahkamah Agung), karena from C1 adalah bukti yang sangat penting dalam menentukan benar tidaknya rekapitulisasi perhitungan suara ditingkat TPS. 3. Bahwa pada hari minggu tanggal 26 November 2006, sekitar pukul 09.00 WIB bertempat di tempat pemungutan suara (TPS) 1,2,3,4,8,9 Kelurahan Waringin Kurung, Kecamatan Waringin Kurung Kabupaten Serang, telah ditemukan formulir lampiran model C1 KWK kosong yang beredar pada saat sebelum pemungutan dan perhitungan suara dimulai; Bahwa selain di TPS dan tempat sebagaimana tersebut di atas, hal yang sama juga ditemukan diberbagai tempat lain diantaranya adalah Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, Kabupaten Serang. 4. Bahwa formulir lampiran Model C1 KWK tersebut dibawa oleh orang atau oknum yang mengatas namakan petugas PANWAS dengan membawa surat tugas yang dikeluarkan oleh PANWAS kecamatan Waringin Kurung, dan menyuruh petugas KPPS di TPS serta saksi dan dari pasangan calon untuk menandatangani formulir kosong tersebut (foto copy bukti temuan tersebut terlampir). Adalah sangat menghawatirkan from tersebut ditandatagani oleh para saksi pasangan calon dan KPPS diblanko kosong yang sangat mungkin disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang ingin mendapat kemenangan dengan menghalalkan segala cara. 5. Bahwa jika tindakan sebagaimana tersebut diatas adalah benar atas sepengetahuan dan izin dari PANWAS maka hal ini merupakan tindakan yang sangat melampaui kewenangan lembaga PANWAS selaku lembaga pengawas pemilihan; 6. Bahwa jika tindakan tersebut dilakukan tanpa sepengetahuan dan izin dari PANWAS maka hal ini merupakan bentuk tindakan dari pihak-pihak yang dengan sengaja memanipulasi jalannya proses pemilihan dan perhitungan suara, tindakan mana merupakan pelanggaran yang sangat nyata terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan, terutama UU No. 32 tahun 2004, PP No. 6 tahun 2005. 7. Bahwa saksi dari pasangan calon nomor urut 2 (Ratu Atut-Masduki) datang ke TPS dengan memakai baju kaos bertuliskan No. 2 dengan tulisan yang sangat jelas terbaca. Secara sadar adalah bentuk lain dari upaya mempengaruhi pemilih untuk memilih pasangan No. 2. tindakan ini sangat bertentangan dengan peraturan Pilkada sebagaimana ditegaskan dalam PP No. 6 tahun 2005, setiap orang yang datang ke TPS tidak boleh membawa atribut, foto, gambar dan tulisan apapun yang dapat mempengaruhi pemilih dalam menentukan pilihannya. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dengan ini kami atas nama tim advokasi hukum Zul-Marissa menyampaikan pengaduan dan laporan ini untuk segera di tindak lanjuti oleh PANWAS. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terimakasih. Tim advokasi hukum Zul-Marissa - Check out the all-new Yahoo! Mail beta - Fire up a more powerful email and get things done faster.