Re: Saudaraku Cina
On Mon, 25 Jan 1999 23:45:12 -0500, Brawijaya wrote: |> Ah, dari dulu sampai sekarang kalau ngomongin masalah |> ras pasti kayak gini. Orang-orang yg merasa keturunan |> lalu menitik-beratkan email orang lain hanya pada |> bagian yg negatif dan berusaha mengalihkan pada kelompok |> keturunan tionghoa yg melarat. Tidak pernah mau melihat |> keseluruhan isi email. Setelah itu akan ditimpali oleh |> beberapa yg non-keturunan yg mendukungnya. Nah, orang yg |> mencoba berterus terang ini akan menjadi defensif lalu |> memunculkan argumen lain yg akan dengan segera ditimpali |> lagi. Sayang sekali topik seperti akan selalu berpola |> demikian. ... terusannya dibusek ... IA: Wah si Mbah udah ngomong lagi yah ? :-) Cucu sih setuju buanget ama omongan Mbah ... Sayang sekali memang :( Wassalam, Cucunda
Re: Kerusuhan di Ambon (3)
Assalamualikum wr.wb Sekedar ingin menanggapi email yang dipostingkan oleh Bung andri dibawah ini. Berita Postingan: -- Delete >Tapi perkembangan akhir-akhir ini kerukunan antar umat beragama di Maluku, khususnya antar Agama Kristen dan Agama Islam sudah mulai luntur. Secara sadar dapat dianalisa bahwa kelunturan umat beragama di Maluku disebabkan karena adanya unsur-unsur kefanatikan agama yang dibawa oleh pihak luar dan secara jujur pihak luar ini dapat disebutkan: Suku Bugis-Makassar, Buton,>Padang dan Jawa. Ajaran-ajaran kefanatikan merekalah yang mempengaruhi masyarakat asli Maluku yang beragama Islam telah ter-kooptasi dengan ajaran-ajaran kefanatikan mereka (mohon maaf bukannya kami sengaja ekstrim untuk menjelekkan saudara-saudara kami selaku orang Maluku yang beragamaIslam, tapi kami ungkapkan ini demi tegaknya kembali hidup kerukunan beragama selaku saudara dalam satu budaya Pela-Gandong). Dan ini bukanlah kami diskriminatif, tapi kenyataan inilah yang terjadi. M.rosadi menanggapi: Pernyataan di atas ini sepertinya kurang fair. Tidak adil rasanya menyatakan bahwa masyarakat pendatang di maluku sebagai penyebab terjadinya kerusuhan yang terjadi belakangan ini.(saya menangkap maksud yang demikian). Dan lebih tidak adil lagi menimpakan "ajaran kefanatikan"(sepertinya definisi kefanatikan yang disebutkan disini mempunyai arti negatif)kepada pihak islam saja. bukankah di pihak kristen (dalam masyarakat maluku) juga terdapat orang-orang yang fanatik (dalam artian negatif),yang bisa jadi punya andil cukup besar terhadap terjadinya kerusuhan..? Berita Postingan: >Secara sadar dapat dikatakan bahwa seandainya kali selaku Asli Maluku Agama >Kristen dan Agama Islam tanpa ter-kooptasi dengan kefanatikan yang ada >sampai kapan pun tidak mungkin terjadi peristiwa yang sangat memalukan ini. M.Rosadi menanggapi: Secara tidak langsung sebenarnya penulis email diatas ini mengakui bahwa kefanatikan (dalam artian negatif)dapat terjadi pada umat di kedua belah pihak, kristen dan Islam. Berita postingan: >Pe4ngalaman telah membuktikan bahwa konflik SARA yang terjadi di Maluku di waktu-waktu lalu sampai saat ini selalu dipicu oleh mereka-mereka yang tidak pernah mengenal budaya kerukunan umat beragama masyarakat di Maluku. M.rosadi menanggapi: Dalam beberap kasus bisa saja demikian. Tapi saya kurang yakin kalo semua konflik SARA yang terjadi di maluku SELALU dipicu oleh pihak pendatang(yang dikatakan tidak pernah mengenal budaya kerukunan umat beragama masyarakat di Maluku). Tidak semua kaum pendatang di maluku itu penjahat kan.., sebagaimana halnya tidak semua orang maluku itu preman..? Setiap golongan masyarakat tentunya menyimpan benih-benih yang baik dan jahat, so jangan cepat men-'judge' suatu kejahatan merupakan "trade mark" dari suatu kelompok/golongan. Wassalam Mohamad Rosadi Virginia -delete--- __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Saudaraku Cina
Ah, dari dulu sampai sekarang kalau ngomongin masalah ras pasti kayak gini. Orang-orang yg merasa keturunan lalu menitik-beratkan email orang lain hanya pada bagian yg negatif dan berusaha mengalihkan pada kelompok keturunan tionghoa yg melarat. Tidak pernah mau melihat keseluruhan isi email. Setelah itu akan ditimpali oleh beberapa yg non-keturunan yg mendukungnya. Nah, orang yg mencoba berterus terang ini akan menjadi defensif lalu memunculkan argumen lain yg akan dengan segera ditimpali lagi. Sayang sekali topik seperti akan selalu berpola demikian. Kalau kita bicara masalah persatuan dan kesatuan kita juga akan selalu saling memojokan yang lain. Menggunakan satu kalimat atau satu paragraf dari email yg masuk untuk membalas dengan argumen lain. Bosan. Biasanya setelah capek atau pembicaraan menjadi panas lalu semua berusaha mencari kambing hitam (demi meredam panasnya diskusi). Tidak pernah muncul sikap menerima kekurangan masing-masing. Memang kita kelihatannya tidak akan pernah siap untuk saling bertelanjang rasa. Makanya, ya sudah lah cukupi saja pembicaraan yang macam begini ini. Percuma Biasanya, setelah semua beramai-ramai meredam pembicaraan seperti ini, lalu muncul pendapat, lho kenapa masalah yang kritis begini tidak kita bicarakan sebelum gunung es makin membesar? Akhirnya pembicaraan bergulir lagi. Pasang-surut-pasang-surut, dan hasil diskusipun tidak pernah akan tuntas. Paling hasil yang muncul adalah sikap permusuhan dari satu dua orang yang secara diam-diam disetujui beberapa orang melawan beberapa orang lainnya yg secara diam-diam pula disetujui beberapa orang lain lagi Satu hal lagi yang saya keluhan. Saat Orba, kambing hitam paling favorit bila muncul masalah adalah 'bahaya laten PKI'. Saat ini kambing hitam paling favorit adalah Suharto, ABRI dan KKN, tanpa mau memandang aspek lain. Kita hampir tidak pernah bercermin diri dan selalu menimpakan kesalahan kepada orang lain atau pihak lain. Kelihatannya kita memang tak akan pernah menjadi dewasa. Sigh. Terbayang jelas di muka saya, dalam satu generasi ke depan, 3 kambing hitam ini akan tetap laku. Nanti ganti rejim lagi, lalu kambing hitam barupun harus sudah siap. Dan semua orang akan beramai mengamini karena takut dituduh sebagai antek rejim lama. Kita tidak pernah berusaha/berani melihat masalah dari dua sisi menyedihkan Mau contoh? Lihat peristiwa yg baru lalu di Ambon atau Cirebon misalnya... Jawaban paling mudah adalah 'provokasi dari pengikut suharto.' Mengesampingkan kemungkinan ini memang tidak bijaksana, namun kita tidak pernah berusaha lebih bijaksana lagi untuk mengungkap mengapa hal ini dapat terjadi. Jawaban berikutnya yg mudah adalah 'kurangnya pendidikan' sehingga gampang dikompori.dst...dst "SUDIANTO, EVAN" wrote: > Hmmm... berarti emang susah pantas bahwa Keturunan Cina di Indonesia > dijarah, di rampok atau dibunuh menurut saudara Hadeer. Ini kesimpulan saya > sichh dari membaca tulisan anda > "Tapi ada sikap yang sekiranya mau mereka merubah seperti : lebih > > bermasyarakat, jika kaya raya dapat lebih banyak memberi bantuan ke > > orang - orang disekitar merekajika pintar, ajarilah orang - orang > > yang tidak pintar...dll." (dikutip dari tulisan saudara Hadeer) > > > Saya cuma berpikir apabila utk yg bukan keturunan Cina yg tidak > melaksanakan saran Bung Hadeer itu nasibnya bgm??? > > Sudah nasib-nya kali yachhh keturunan cina harus dijarah dan > dibantai??? > ataukah sudah sewajarnya keturunan Cina di Indonesia dibunuh??? > apa mungkin karena mereka keturunan Cina, mereka bukan manusia tapi > hanya binatang > Saya kira Bung Hadeer punya jawaban yg tepat! > > > -- > > From: Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > Reply To: Indonesian Students in the US > > Sent: Saturday, January 23, 1999 3:15 AM > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: Saudaraku Cina > > > > Tidak ada niat untuk bersikap keras kepada keturunan cina. > > > > Saya juga ada punya teman baik yang datang dari keturunan cina. Mereka > > selayaknya orang kebanyakan dalam bergaul, biasa-biasa saja. > > > > Tidak di dapat disangkal para keturunan cina adalah orang - orang yang > > mempunyai keuletan yang tinggi dalam belajar dan berusaha/bekerja. Tidak > > > > salah kalau mereka banyak yang sukses dan kaya raya. > > > > > > Saya yakin MUSTAHIL seorang Cina akan dijarah dan dirampok tokonya, > > usahanya, atau rumahnya...jika mereka mau bermasyarakat dan membantu > > orang sekitarnya. PASTI orang sekitarnya akan melindungi para warga > > Cina. > > > > Sekedar harapan saya .. :-) > > > > Smile > > > > Hadeer wrote: > > > > > Pertanyaan yang sama bisa di juga ditanyakan kepada para calon > > > mahasiswa keturunan yang anda bela > > > Kalau memang kaya raya...kenapa nggak sekolah ke sekolah di luar > > > negeridi negeri Cina misalnya > > > > > > Kenapa sekarang baru mau coba masuk ke sekolah negeri.
Re: PARTAI KARBITAN
Bung Ridwan dan Bung Panut, Saya baru hari ini subscibe mailing list di PERMIAS ini, dan saya tertarik oleh bahasan2 yang di sampaikan oleh rekan-rekan (setidaknya yang sudah saya baca sejak sejam yang lalu). Lebih tertarik lagi setelah membaca bahasan anda berdua tentang sikap demokratis dan non-demokratis. Saya sependapat dengan anda bahwa selama ini kita gencar teriak-teriak tentang demokrasi, dan segala embel-embelnya tanpa mengetahui makna sebenarnya dari demokrasi itu sendiri. Kalau saya boleh menambahkan, pengertian kita terhadap demokrasi selama ini adalah sangat dangkal karena memang pendidikan politik masyarakat kita masih sangat kurang. Kalau kita ditanya tentang definisi dari demokrasi, sebagian besar orang akan memberikan respons dengan pernyataan bahwa demokrasi berarti pemerintahan oleh rakyat. Definisi ini adalah benar, tapi kita tidak boleh menelannya begitu saja, karena definisi itu sendiri tidak cukup untuk menjabarkan sebuah sistem pemerintahan yang demokratis. Ada dua pengertian dasar dari demokrasi yang harus dipahami oleh kita yang memang benar2 ingin berbicara tentang demokrasi itu sendiri. Yang pertama adalah "principle democracy" atau demokrasi yang secara prinsip dianut oleh negara2 liberal, yaitu mengutamakan kebebasan, dan keadilan. Mungkin kita juga menghendaki kebebasan dan keadilan di masyarakat kita, tetapi kita juga sering menyalah artikan kebebasan itu sendiri. Kebebasan dalam demokrasi bukan berarti kebebasan tanpa batas yang efeknya bisa merugikan hak orang lain, seperti yang selama ini sering kita lihat di masyarakat kita. John Stuart Mill, yang membahas masalah "liberty" secara panjang lebar, menyatakan bahwa kebebasan kita tidak boleh menyebabkan kerugian pada orang lain, dan menyebabkan kebebasan orang lain terganggu. Hal senada juga telah banyak di kemukakan oleh para tokoh politik dari jamannya Plato sampai dengan para pemikir politik modern seperti John Locke. Kalau ternyata tokoh-tokoh politik kita, masih suka bertindak menurutkan ambisi pribadi, dengan memaksakan kehendak, dan menggerakkan massa yang mengakibatkan kerugian pada orang lain, maka sebenarnyalah mereka belum memahami arti dari sebuah kata demokrasi. Atau mungkin karena sudah terlalu pintar, sehingga memanipulasi makna demokrasi itu sendiri untuk melegitimasi segala tindakannya. Saya sering merasa aneh melihat para tokoh politik kita, yang sebagian adalah lulusan ilmu poiltik dari negara sumbernya demokrasi, bertingkah seolah2 tidak mengerti makna demokrasi. Pengertian dasar kedua dari demokrasi adalah "procedure democracy" yang mengutamakan sistem pemilihan umum, dan pemilihan wakil2 rakyat yang akan menjadi decision makers. Saya rasa anda berdua sudah membahasnya, dan saya setuju dengan pendapat Bung Ridwan dan Bung Panut, bahwa apapun hasilnya nanti, selama itu di lakukan dengan jujur dan adil, harus kita dukung. Kita tidak boleh memaksakan kehendak. Wassalam ---bRidWaN <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bung Panut, > Terima kasih atas tanggapannya. > Bolehkah saya menambahkannya dengan betapa pentingnya > RUU POLITIK yang kini tengah 'dimainkan' oleh para > anggota Dewan yang terhormat ? > Kita tahu tageted datenya adalah 2 hari lagi, dan > kita juga tahu bahwa UU Politik ini yang akan memegang > kunci keberhasilan Pemilu nanti. Oleh sebab itu > marilah kita doakan agar anggota Dewan (meskipun hasil > Pemilu-pemiluan) dapat dibukakan pintu hatinya untuk > memperjuangkan UU Politik yang aspiratif dan jurdil. > > UU Politik ini yang akan sangat menentukan apakah > Pemilu nanti akan berhasil dan diakui serta didukung > oleh seluruh rakyat Indonesia. > > Salam, > bRidWaN > > - > At 16:43 25/01/99 -0800, Panut Wirata wrote: > >Saudara sekalian: > > > > " Yang penting, siapapun yang menang nanti, asalkan melalui > > Pemilu yang 'jurdil', haruslah kita dukung. Tidak perduli > > siapa yang kalah, atau yang menang. Salam, bRidWaN" > > >Pernyataan Bung Bridwan di atas adalah ungkapan dari pemahaman > >sikap demokratis. Konsekuensi dari proses demokrasi, yaitu > >hasil dari voting, balot,pemungutan suara, dsb dalam peristiwa > >apapun baik rapat RT, rapat organisasi, atau bahkan Pemilu > >harus didukung oleh segenap pengikut proses tersebut. > >Tidak perduli kalah atau menang harus mendukung hasil dari > >proses demokrasi tersebut. > > Seringkali kita mendengar pernyataan demi pernyataan bahwa > >si A tidak reformatif, si B tidak demokratis dsb tapi kita tidak > >benar-benar tahu bagaimana sikap yang demikratis itu. Pejabat A > >bilang bahwa si B tidak etis sebab berkata cuap-cuap-cuap. > >Namun tidak jelas etika mana yang dipakai. Pemuka agama > >menasihati supaya umatnya berbuat baik, tidak berbuat dosa, > >namun tidak jelas perbuatan yang bagaimana yang baik dan > >bagaimana yang dosa itu. Presiden menyarankan agar masyarakat > >tetap menjaga kesatuan dan persatuan, tapi bagi seorang > >individu bagaimana caranya menjaga kesatuan dan persatuan. > >Seringkali pesan diberikan ta
selamat lebaran
Untuk semua teman-teman yang merayakan, SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI MINAL AIDIN WAL FA'IDZIN MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN dari-mira-jakarta
Kerusuhan di Ambon (2)
Kejadian ini tidak serentak terjadi di dalam kota tetapi meliputi wilayah tertentu. Misalnya kejadian awalnya yang terjadi di kawasan Batu Merah dan Mardika, pada saat aparat keamanan diterjunkan di daerah ini peristiwa serupa meletus di tempat lain, dan ketika aparat keamanan ditarik dari tempat kejadian pertama ke lokasi kejadian baru, meletus lagi di tempat lain. Hal ini berlangsung seterusnya sehingga aparat tidak dapat berbuat banyak. Akibat lain keterlambatan dalam mengatasi dan mengendalikan kerusuhan karea keterlambatan dan kurang adanya inisiatif dari pihak keamanan/petinggi ABRI, PEMDA, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat dalam upaya meredam aksi-aksi kerusuhan tersebut. Ini dapat dilihat dari sudah hari kedua pecahnya peristiwa ini baru ada inisiatif dari piahk-pihak tersebut untuk turun ke lokasi kejadian. Ini pun tidak efektif karena cara mensosialisasikan seruan seruan itu tidak memakai alat pengerah yang tidak memadai sehingga kerumunan massa yang terbagi atas kelompok-kelompok berdasarkan agama tidak mendengar dengan baik apa yang diserukan pada saat itu.KORBAN KERUSUHAN (data sementara) 1. Manusia Meninggal Dunia sekitar 115 orangLuka Berat sekitar 102 orangLuka Ringan sekitar 35 orangYang belum diketemukan/hilang sekitar 300 orang 2. Material Rumah Penduduk yang dibakar sekitar 150 buahYang dirusak sekitar 100 buahKendaraan Bermotor: Mobil sekitar 39 buahSepeda motor sekitar 50 buahBecak sekitar 250 buah 3. Tempat Ibadah yang dibakar (gereja Nehemia, gereja di Benteng Karang 3 buah masing-masing 1 buah gereja Katolik, 1 buah gereja Protestan maluku dan 1 buah gereja Sidang Jemaat Allah, 1 buah gereja Seilale, 1 buah gereja di Piru (Seram Barat), 2 buah gereja di Kecamatan Sanan, 1 buah Gereja Tua di desa Hila dan 3 mesjid; Mesjid Batu Bulan, Mesjid Karang Panjang, Mesjid Soa Ema dan 1 musholla Diponegoro Atas 4. Fasilitas Umum 2 bank dirusak dan sebagian besar pasar dan pertokoan di kota Ambon dirusak dan dibakar. Data sementara jumlah bangunan yang dibakar dan dirusak massa pada beberapa kawasan di Pulau Ambon: Jalan Baru 20 buahDiponegoro 10 buahSeilale 14 buah rumahBatu Bulan 30 buah rumahAnthony Rhebok 15 buah = 1 bangunan Al-HilalKawasan pertokoan di Jalan Sam Ratulangi: Bioskop Amboina dan kios-kios pakaian di sekitarnya, pertokoan Pelita habis dibakar, sekitar 30 buah toko di depan bioskop Amboina dan di samping pelabuhan laut Slamet Riyadi, kawasan Pasar Gambus dan kawasan pasar lama semuanya habis dibakar massa.Dusun Wailete: jumlahnya belum diketahui dengan pasti tetapi jumlah yang tersisa hanya 2 buah.Dusun Benteng Karang tidak ada bangunan yang tersisa termasuk 3 buah gereja masing-masing 1 buah gereja Katolik, 1 buah Gereja Protestan maluku dan 1 buah Gereja Sidang Jemaat Allah.Desa Hila Kristen, 1 buah Gereja dan sekitar 80 buah rumah diratakan dengan tanah. Adri Amiruddin[EMAIL PROTECTED]
Kerusuhan di Ambon (3)
Data-data akibat dari kerusuhan di atas masih bersifat sementara, karena belum diperoleh data akhir dari keurushan ini dan diperoleh dari hasil pantauan dan informasi dari warga masyarakat pada beberapa kawasan yang menjadi korban dari kerusuhan ini. Itu pun belum semua kawasan karena suasana kota Ambon saat ini masih sangat mencekam, lumpuhnya transportasi dan lalu lintas kendaraan bermotor sehingga kami mengalami kesulitan untuk melakukan pemantauan. Korban meninggal dunia diperkirakan akan terus bertambah, ini bisa diketahui karena ada beberapa tempat yang rawan sampai saat ini belum bisa dievakuasi. Dari informasi sementara yang kami dapat, misalnya di sekitar pasar yang terbakar maupun tempat kejadian lainnya masih diketemukan mayat-mayat yang bergelimpangan di sana-sini.Kondisi Sosiologis Masyarakat MalukuBanyak kalangan, diantaranya Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pengamat baik di tingkat daerah maupun di tingkat pusat sangat heran atas peristiwa kerusuhan bernuansa SARA yang terjadi di Maluku, khusunya di Ambon. Ini karena sejak dahulu masyarakat Maluku sudah dikenal dengan kerukunan antar umat beragama, dengan satu budaya yang namanya Pela-Gandong. Pela-Gandong dapat diartikan bahwa masyarakat Maluku (tidak mengenal apakah Kristen atau Islam) merupakan satu rasa, satu hati dan satu jantung. Ikatan Pela-Gandong ini dilakukan antar kampung dan antar agama. Budaya inilah yang selalu mengikat kerukunan antar umat beragama di Maluku. Kerukunan ini bisa digambarkan dengan suatu budaya dimana apabila ada Desa Kristen yang ingin membangun Rumah Ibadah (Gereja), saudara yang dari Desa Islam (yang terikat sumpah Pela-Gandong) berkewajiban harus membantu untuk membangun rumah ibadah dimaksud, misalnya dalam bentuk memberikan sebagian bahan bangunan maupun hal-hal lainnya (bahan makanan), sebaliknya juga begitu kalau Desa Kristen juga berkewajiban untuk membantunya.Tapi perkembangan akhir-akhir ini kerukunan antar umat beragama di Maluku, khususnya antar Agama Kristen dan Agama Islam sudah mulai luntur. Secara sadar dapat dianalisa bahwa kelunturan umat beragama di Maluku disebabkan karena adanya unsur-unsur kefanatikan agama yang dibawa oleh pihak luar dan secara jujur pihak luar ini dapat disebutkan: Suku Bugis-Makassar, Buton, Padang dan Jawa. Ajaran-ajaran kefanatikan merekalah yang mempengaruhi masyarakat asli Maluku yang beragama Islam telah ter-kooptasi dengan ajaran-ajaran kefanatikan mereka (mohon maaf bukannya kami sengaja ekstrim untuk menjelekkan saudara-saudara kami selaku orang Maluku yang beragama Islam, tapi kami ungkapkan ini demi tegaknya kembali hidup kerukunan beragama selaku saudara dalam satu budaya Pela-Gandong). Dan ini bukanlah kami diskriminatif, tapi kenyataan inilah yang terjadi.Secara sadar dapat dikatakan bahwa seandainya kali selaku Asli Maluku Agama Kristen dan Agama Islam tanpa ter-kooptasi dengan kefanatikan yang ada sampai kapan pun tidak mungkin terjadi peristiwa yang sangat memalukan ini.Pe4ngalaman telah membuktikan bahwa konflik SARA yang terjadi di Maluku di waktu-waktu lalu sampai saat ini selalu dipicu oleh mereka-mereka yang tidak pernah mengenal budaya kerukunan umat beragama masyarakat di Maluku.Catatan: Informasi dikumpulkan sampai dengan hari Sabtu tanggal 23 Januari 1999 pukul 11.45 WITKami juga akan kembali dengan informasi selanjutnyaMohon maaf kami sedikit terlambat karena kebetulah kami lagi terganggu dan kami hanya numpang di e-mail teman kami Tetha.Tolong disebarluaskan jua. Ocep, Sam, LawaAdri Amiruddin[EMAIL PROTECTED]
Kerusuhan di Ambon (1)
Naskah ini diketik ulang dari print-out dan diusahakan seperti naskah ahlinya. Untuk tidak mempersulit pengambilan filenya, naskah ini dibagi menjadi 3 bagian. Semoga informasi ini bermanfaatSalamAdri Amiruddin Kerusuhan di Maluku (Informasi dari Baileo-Maluku) Kronologis PeristiwaPeristiwa ini dipicu dengan adanya pemerasan oleh sekelompok pemuda Batu Merah-Bawah (Suku Bugis Makasar, beragama Islam) terhadap seorang sopir angkutan umum jurusan Batu Merah, bernama Jopy (warga Batu Merah, Suku Ambon, beragama Kristen). Perlakuan tersebut tidak diterima oleh Jopy sehingga membuatnya naik pitam (marah). Karena itulah Jopy pulang ke rumahnya lalu mengambil alat tajam (berupa parang) kemudian mengejar kelompok pemuda tersebut sampai ke pemukiman mereka. Tindakan Jopy tersebut tidak diterima oleh warga di pemukiman itu (sebagian besar suku Bugis-Makasar), sehingga mengakibatkan serangan balik terhadap Jopy yang dilakukan oleh warga pemukiman itu dalam jumlah yang cukup besar. Jopy berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah Mardika dan bertemu dengan sekelompok pemuda (sedang duduk) yang merupakan teman-temannya. Karena melihat temannya dikejar, kelompok pemuda tadi (teman0temannya Jopy) berusaha menghadang kelompok orang (warga Batu Merah Bawah) yang mengejar Jopy. Dari sinilah timbul perkelahian dari kedua kelompok warga tersebut (Batu Merah Bawah dengan Mardika) tanpa mengetahui siapa yang memulai. Saat itu juga terjadi perkelahian antara dua pemukiman tersebut (Batu Merah Bawah vs Mardika) dan semuanya sudah dilengkapi diri dengan senjata tajam berupa parang, tombak, panah-panah, bambu runcing, pipa besi, dll. Hal ini terjadi secara spontan.Karena dipicu dengan isu SARA (perkelahian antar Agama), sehingga perkelahian tersebut merambat ke seluruh desa di Pulau Ambon. Perkelahian tersebut meningkat ke tindakan pembakaran dan pengrusakan terhadap rumah penduduk, tempat ibadah, kendaraan bermotor (becak, sepeda motor, mobil) beserta fasilitas umum lainnya (pasar, pertokoan, gedung-gedung milik pemerintah, bank, hotel. Peristiwa ini keesokan harinya (tanggal 20 Januari 1999) secara spontan terjadi di Pulau Seram (Maluku Tengah) dan Pulau Sanana (Maluku Utara). Menyangkut dua pulau terakhir (Seram dan Sanana) belum diperoleh data-data lengkap, jadi masih dalam proses pengumpulan data. Namun sampai informasi ini dikirim, secara umum tiap wilayah di Propinsi Maluku dalam suasana mencekam.Situasi (sementara) Kota AmbonSituasi kota Ambon dan sekitarnya, sejak mencuatnya peristiwa ini sampai berita ini dibuat (Jumat, 22 Januari 1999) bagaikan kota mati. Ini disebabkan karena masih ada saja kegiatan-kegiatan perkelahian dan pembakaran hampir di segala tempat. Peristiwa ini terjadi yaitu saling serang antara desa Kristen dan desa Islam atau sebaliknya. Penyerangan tidak tangung-tanggung karena diwarnai dengan pembunuhan, pembakaran, perusakan dan kegiatan lainnya. Pokoknya suasana ini seperti perang. Walaupun pihak keamanan sudah dikerahkan namun masih sulit untuk mengendalikan dan mengatasi keadaan. Hal ini disebabkan karena personil keamanan tidak mencukup walaupun sudah ada tambahan bantuan keamanan dari luar Maluku, diantaranya KOSTRAD dan AL dari Ujung Pandang serta POLRI (BRIMOB) dari Bali yang diperkirakan berjumlah sekitar 2500 personil. Hal ini diperburuk dengan meluasnya titik kerusuhan di berbagai tempat. Jadi tidak ada keseimbangan antara jumlah personil keamanan dan masyarakat yang bertikai.Adri Amiruddin[EMAIL PROTECTED]
Re: Summarum zur Diskussion (...ttg keanggotaan ganda)
salam seperhimpunan, saya sangat gembira melihat banyak dan beraneka ragamnya posting yang masuk dan pemikiran-pemikiran dari anggota yang membuktikan kultur debat sehat dan konstruktif. Memang tema "keanggotaan ganda" ini sangat fundamental dan akan menentukan garis perjalanan organisasi di masa mendatang.Apalagi dengan banyaknya partai baru yang kemungkinan mewakili berbagai aspirasi politik dari anggota PPI Jerman, tema ini menjadi sangat penting dan aktual. Tentu saja kita berpegang pada prinsip organisasi yang "politis non partaiis", tapi pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana perwujudan konkret prinsip ini dalam organisasi kita? Pertama bahwa banyaknya partai politik ini merupakan hal yang sehat dalam demokrasi. Saya beranggapan bahwa hal ini tentu juga dapat hidup dalam organisasi kita yang cukup beraneka ragam latar belakang anggotanya ini dan yang pada gilirannya akan ikut memajukan iklim demokrasi kita. Akan tetapi di sisi lain prinsip "non partais" seperti yang termuat dalam anggaran dasar kita merupakan hal mutlak yang tidak dapat kita abaikan. Kedua, kita semua sadar akan kemungkinan distorsi oleh "conflict of interests" yang akan timbul apabila pengurus PPI Jerman adalah "kader ganda" dari ormas maupun partai yang lain. sulit untuk membedakan mana pendapat pribadi atau pendapat yang mewakili organisasi (dalam hal ini PPI Jerman). Dari pendapat yang masuk saya berkesimpulan bahwa netralitas politik PPI Jerman merupakan kesepakatan bersama yang prinsip dan tidak dapat diganggu gugat.Oleh karena itu saya akan membatasi diri dan langsung masuk ke dalam usulan aturan organisasi.Juga perlu diperhatikan bahwa saya membikin batasan antara anggota dan pengurus, terutama pengurus pusat. Dasar Pertimbangan: -Sadar bahwa PPI Jerman merupakan komponen reformasi yang tetap menjunjung tinggi netralitas dan elemen dari gerakan politik moral. -PPI Jerman merupakan organisasi pelajar/mahasiswa yang terbuka dan tidak melarang anggotanya untuk terlibat menjadi anggota/pengurus ormas/partai politik lain. -Pengembangan dinamika demokrasi di organisasi dengan adanya unsur partai (sebagai perbandingan : banyaknya fraksi dengan adanya "Listen" di AStA dari yang independen hingga yang berafiliasi kepada parpol seperti Gruene,SPD (Juso) sampai RCDS dan berbagai spektrum lain) -kemajemukan anggota , (banyaknya anggota PPI Jerman yang sudah merupakan anggota/pengurus ormas lain). -kemungkinan kerancuan kepentingan terutama pengurus PPI Jerman dengan adanya keanggotaan ganda. -PPI Jerman dapat berfungsi sebagai mediator pendidikan politik antara anggotanya dengan ormas yang lain, LSM maupun partai politik selama tidak bertentangan dengan AD/ART. Dengan didasari hal-hal diatas saya merasa perlu agar PPI Jerman (pusat) menegaskan kembali hal berikut: 1 Mendorong proses "demokratisasi dari bawah" dan pendidikan politik dalam tubuh organisasi. 2 Tidak memasung aspirasi politik anggota dengan melarang keanggotaan ganda bagi anggotanya. 3 Namun untuk menghindari "conflict of interest" agar PENGURUS PUSAT tidak menjadi kader PARTAI POLITIK manapun, Hal ini penting, mengingat peran strategis pengurus pusat dalam mewakili organisasi keluar. 4 untuk menindak-lanjuti nomor tiga, agar segera dibentuk tim perumus yang bertugas membahas hal ini untuk diajukan dalam Sidang Perwakilan Anggota mendatang (di AD/ART atau keputusan SPA). 5 Selanjutnya agar Pengurus pusat menjauhi atribut kepartaiian (keberpihakan yang nyata terhadap suatu partai politik) dan menghindari tindakan yang dapat merugikan PPI Jerman. Demikian pandangan kami, mari bersatu dalam perbedaan untuk mewujudkan tujuan PPI Jerman !! Wassalam deddy priadi (komisaris sospol PPI Jerman) *surat ini saya postingkan juga ke Permias list sambil berharap adanya masukan dan perbandingan dari teman-teman di Amerika Serikat
Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia
Bung Pattiwael Ini ada gambaran buat bung di Salatiga biaya penggunaan internet di warung internet perjamnya adalah sbb: - Member : Rp 5.000,00 perjam - Non-Member : Rp.7,000 perjam Biaya akan lebih murah apabila kita berlangganan langsung ke service provider. thanks >Bung Asep, > >berapa besar akses para pelajar dan mahasiswa indonesia di tanah air? >apakah gampang untuk akses internet lewat Warung Telekomunikas >dan berapa pula biayanya per menit? > >Sungguh merupakan ide yang bagus apabila kita pelajar indonesia di LN >bisa berhubungan lewat internet dengan para pelajar di Tanah Air. > > >Andrew Pattiwael > > > >On Sun, 24 Jan 1999, Mochamad Hadiyana wrote: > >> Lutfi, >> >> Informasi anda mengenai layanan FREE dialup sangat menarik. >> Apakah dia bisa roaming di Indonesia? Jika ya, akan bermanfaat sekali >> buat masyarakat Indonesia dan saya pikir informasinya perlu >> disebarluaskan terutama ke pelajar dan mahasiswa disana supaya mereka >> punya akses murah/gratis ke internet. >> >> Salam, >> >> Asep M. Hadiyana >> >> >> On Sat, 23 Jan 1999 15:22:19 +0700 "Lutfi M." <[EMAIL PROTECTED]> >> wrote: >> >> # > |o|Malah ada satu site di US yg. memberikan layanan FREE dialup >> # (lupa > namanya). >> # > |o|Roaming sites-nya berpuluh-puluh kota di seantero amerika >> # serikat dan > |o|semuanya free of charge!. >> # > > Masa sih pak. Tolong diingat lagi deh kalau begitu ;) >> # > Tidak percaya? boleh masuk ke www.netzero.net >> # >> # > |o|Belum lagi site di www.webjump.com yg. memberikan layanan free >> # home > page dg. >> # > |o|kapasitas 25 MB dan bahkan memberikan pendaftaran gratis ke >> # InterNIC > (badan >> # > |o|yg. mengurusi pembagian static IP dan major domain di seluruh >> # dunia). > >> # > www.indocities.com ngasih host gratis, unlimited storage ;) Jangan >> # lupa iuran pendaftaran ke InterNIC yg. gratis :-) >> # >> # > |o|Padahal kalau dihitung-hitung secara kasar, mereka kan costnya >> # semuanya > |o|dalam dollar; salary buat network administrator >> # semuanya dollar; harga > PC >> # > |o|juga rata-rata lebih mahal dibanding dg. di Indonesia yg. >> # notabene > banyak >> # > |o|menggunakan PC lokal/taiwan. > >> # > Mereka pemasukan juga dalam dollar. ISP indonesia, pemasukan rupiah, >> # > pengeluaran dollar. > >> # Lho? gaji karyawan, biaya operasional dsb. di sana kan $$ juga pak? >> # Di Indonesia? malah bisa sewa ruko buat tempat server. >> # Siapa bilang pemasukan ISP rupiah thok? kalau sewa leased-line kan >> # dihitung dalam dollar (meski dirupiahkan)? >> # >> # > Masa seh pak, ISP Indonesia komputer/servernya buatan lokal? >> # > Temen2 saya yg kerja di Indonesia, komputernya SUN SPARC kok. > >> # Yg. pake mesin spt. SUN SPARC itu mungkin 1-2 diantara berpuluh-puluh >> # ISP kecil lainnya. >> # >> # >> # > Link Backbone ke Internet tidak monopoli kok. >> # > >> # Lho? belum tahu perkembangan terakhir bisnis telekomunikasi di >> # Indonesia ya pak ?? >> # Kalau mau bangkrut sih memang sewa sendiri link ke singapura >> # dsb. :-) >> # >> > __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: PARTAI KARBITAN, BENARKAH-Ini sikap demokratis
Bung Panut, Terima kasih atas tanggapannya. Bolehkah saya menambahkannya dengan betapa pentingnya RUU POLITIK yang kini tengah 'dimainkan' oleh para anggota Dewan yang terhormat ? Kita tahu tageted datenya adalah 2 hari lagi, dan kita juga tahu bahwa UU Politik ini yang akan memegang kunci keberhasilan Pemilu nanti. Oleh sebab itu marilah kita doakan agar anggota Dewan (meskipun hasil Pemilu-pemiluan) dapat dibukakan pintu hatinya untuk memperjuangkan UU Politik yang aspiratif dan jurdil. UU Politik ini yang akan sangat menentukan apakah Pemilu nanti akan berhasil dan diakui serta didukung oleh seluruh rakyat Indonesia. Salam, bRidWaN - At 16:43 25/01/99 -0800, Panut Wirata wrote: >Saudara sekalian: > > " Yang penting, siapapun yang menang nanti, asalkan melalui > Pemilu yang 'jurdil', haruslah kita dukung. Tidak perduli > siapa yang kalah, atau yang menang. Salam, bRidWaN" >Pernyataan Bung Bridwan di atas adalah ungkapan dari pemahaman >sikap demokratis. Konsekuensi dari proses demokrasi, yaitu >hasil dari voting, balot,pemungutan suara, dsb dalam peristiwa >apapun baik rapat RT, rapat organisasi, atau bahkan Pemilu >harus didukung oleh segenap pengikut proses tersebut. >Tidak perduli kalah atau menang harus mendukung hasil dari >proses demokrasi tersebut. > Seringkali kita mendengar pernyataan demi pernyataan bahwa >si A tidak reformatif, si B tidak demokratis dsb tapi kita tidak >benar-benar tahu bagaimana sikap yang demikratis itu. Pejabat A >bilang bahwa si B tidak etis sebab berkata cuap-cuap-cuap. >Namun tidak jelas etika mana yang dipakai. Pemuka agama >menasihati supaya umatnya berbuat baik, tidak berbuat dosa, >namun tidak jelas perbuatan yang bagaimana yang baik dan >bagaimana yang dosa itu. Presiden menyarankan agar masyarakat >tetap menjaga kesatuan dan persatuan, tapi bagi seorang >individu bagaimana caranya menjaga kesatuan dan persatuan. >Seringkali pesan diberikan tanpa kejelasan dan karena itu >tidak efektif. Mungkin kita perlu lebih jelas dengan memberikan >contoh dan definisinya dalam memberikan penjelasan. Seruan dari >Ciganjur sangat bagus sebab seruan itu jelas dan orang dapat >mempraktekkannya. >Berkaitan dengan reformasi dan demokrasi, mungkin perlu dipikirkan >untuk membuat daftar dari sikap/praktek demokratis versus sikap >tidak demokratis, sikap reformatis dan sikap tidak reformatif. >Untuk memulainya, sikap demokratis adalah seperti yang diungkapkan >oleh Bung Bridwan, yaitu mendukung hasil pemilu (bila dilaksanakan >dengan jujur, adil, umum, langsung, bebas, rahasia dari orang >yang mempunyai hak pilih dan mau menggunakan hak pilihnya, dll). >Sedangkan sikap yang tidak demokrasi adalah tidak mengakui hasil >pemilu bila partainya tidak menang, lalu mengancam dan membuat >kerusuhan. > >Wassalam, >PPWW
Re: PARTAI KARBITAN, BENARKAH?
Ya biarkan saja tho lha wong namanya demokratis mau karbitan, mau enggak...bodohlah yang penting cara-caranya masih legal saya kira setiap orang berhak memilih dan dipilih. Kalau toh ada orang yang mau memilih partai karbitan, itu khan hak mereka. Justru orang kayak AS Hikam itu yang tidak demokratis, buktinya dia berusaha memaksakan kehendak. = >Partai Karbitan ? >Ya, memang sudah lama terlihat dan di-isukan >banyaknya Partai yang didirikan oleh ORANG-LAMA >dengan menampilkan wajah baru. > >Oleh sebab itu banyak juga yang selalu was-was >dengan asal usul tokoh atau pemimpin dari Partai >baru tersebut. Begitu juga dengan latar belakangnya. > >Jangan-jangan ada juga Partai karbitan yang didukung >oleh rekan Permias@ pada saat ini. Semoga tidak ! > >Sungguh lucu dan aneh, bila Pemilu yang dimaksudkan >untuk menciptakan Pemerintah BARU yang bersih dan >berwibawa, malah dipimpin oleh ORANG-LAMA.:) > >Apalagi yang jelas-jelas terlibat dengan segala >macam urusan KKN selama ini. > > >Salam, >bRidWaN >=== >Aneh, Partai Baru Dukung BJ Habibie > >JAKARTA (Waspada): Adanya kabar 70 partai baru ingin mencalonkan >Habibie menjadi presiden periode mendatang, dinilai oleh pengamat >dari LIPI AS Hikam, tidak rasional. Sebab, jika partai-partai >tersebut adalah partai betulan, tentu mereka akan mencalonkan >pimpinan partainya masing-masing. > >"Saya rasa kalau ada parpol baru yang mencalonkan Habibie sebagai >presiden, itu jelas parpol jadi-jadian, parpol karbitan. Mereka >juga tak akan dilegitimasi oleh rakyat. Lagi pula Pemilu itu >dilakukan untuk mencari pemerintahan baru, kok kembali >mencalonkan orang lama," ujarnya di Jakarta, kemarin. > >Presiden Habibie, masih kata Hikam, bertugas mengantarkan >Indonesia ke gerbang Pemilu yang jurdil dan luber, setelah itu >pada Sidang Umum MPR mendatang dia harus merelakan kekuasaannya >kepada orang lain. > >"Kalau kekuatan Orba atau status quo masih bercokol di tampuk >kekuasaan negeri ini, ancaman disintegrasi bangsa semakin >terkuak lebar. Partai-partai baru yanbg ingin mencalonlan >Habibie adalah mereka yang termasuk pihak status quo ," >lanjutnya. > >Sementara itu Aswapres bidang Kesra Jimly Asshidigie menilai, >keinginan partai-partai baru itu sangat positif. > >"Saya kira 70 partai itu, karena mendukung Habibie jadi >presiden tidak berarti dibiayai oleh Habibie," katanya >kepada Merdeka di Jakarta kemarin. > >Seperti diketahui, rumors tentang adanya partai-partai >baru yang bakal melanggengkan status quo ternyata bukan >isapan jempol belaka. Ketua PKB Nyonya Khofifah Endar >Parawangsa menyebutkan ada 70 parpol jadi-jadian >dibiayai kelompok status quo. > >Habibie, lanjut Jimly, dari segi waktu tidak akan sempat >memikirkan untuk membuat partai. Dan secara moral pun >Habibie, lanjutnya, tidak mungkin lagi terlibat dalam >kepentingan semacam itu. > >"Saya kira Habibie secara moral tidak punya kepentingan >untuk itu. Saat ini Habibie memilih kesetiaan kepada >kepentingan bangsa," katanya. > >Lebih lanjut Jimly mengatakan, siapapun yang jadi presiden, >meskipun sebelumnya dia adalah seorang kader handal atau >seorang ketua parpol, ketika terpilih jadi presiden, dia >harus mengakhiri kepentingan kelompoknya. > >"Begitu juga Habibie, sekarang ini dia mengakhiri >kepentingan kelompok guna memperluas kesetiaan kepada >bangsa," ujarnya. > >Ditanya apakah sampai saat ini Habibie masih akan tetap >menggunakan Golkar sebagai kendaraan politiknya untuk >memuluskan jalan menuju kursi presiden lagi, Jimly >mengatakan, itu wajar saja. > >"Wajar saja kan, seorang kader Golkar atau siapapun anggota >Golkar menggunakan Golkar sebagai kenderaan politiknya," >ujarnya. > >Mengapa Habibie masih setia menggunakan Golkar yang >sampai sekarang masih plin plan dalam menetapkan calon >presidennya ? > >"Lho, kata siapa plin plan. Pada waktunya nanti akan >muncul nama calonnya. Dan, saya kira adalah sesuatu >yang tidak bisa dihindari bahwa Habibie adalah anggota >Golkar dan kader terbaik Golkar," katanya. > >Menurut Jimly, isu-isu mengenai adanya kelompok status >quo yang membiayai partai-partai jadi-jadian bisa saja >dimunculkan dengan maksud tertentu. > >"Tetapi saya kira kalau Habibie dikatakan yang membiayai >itu sangat tidak mungkin. Dia nggak terlibat dalam urusan >tetek bengek begitu," katanya. > >Tidak Semua > >Sementara itu, Ketua Umum Partai Indonesia Baru Syaiful >Anwar menyatakan, sinyalemen bahwa sejumlah partai baru >akan mendukung Habibie dalam pemilu nanti adalah >sinyalemen yang masuk akal. > >Namun pimpinan partai hasil fusi 25 parpol ini sangsi >apakah jumlah parpol yang ikut mendukung Habibie itu >sudah mencapai angka 70. > >"Saya kira tidak sebanyak itu. Buktinya 25 parpol yang >berfusi kedalam Partai Indonesia Baru yang saya pimpin >ini belum pasti menyatakan dukungan kepada Presiden >Habibie. Dukung mendukung kan bukan persoalan yang >mudah," katanya. > >25 Parpol pada malam takbiran yang lalu iku
Re: Saudaraku Cina
Hmmm... berarti emang susah pantas bahwa Keturunan Cina di Indonesia dijarah, di rampok atau dibunuh menurut saudara Hadeer. Ini kesimpulan saya sichh dari membaca tulisan anda "Tapi ada sikap yang sekiranya mau mereka merubah seperti : lebih > bermasyarakat, jika kaya raya dapat lebih banyak memberi bantuan ke > orang - orang disekitar merekajika pintar, ajarilah orang - orang > yang tidak pintar...dll." (dikutip dari tulisan saudara Hadeer) > Saya cuma berpikir apabila utk yg bukan keturunan Cina yg tidak melaksanakan saran Bung Hadeer itu nasibnya bgm??? Sudah nasib-nya kali yachhh keturunan cina harus dijarah dan dibantai??? ataukah sudah sewajarnya keturunan Cina di Indonesia dibunuh??? apa mungkin karena mereka keturunan Cina, mereka bukan manusia tapi hanya binatang Saya kira Bung Hadeer punya jawaban yg tepat! > -- > From: Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Reply To: Indonesian Students in the US > Sent: Saturday, January 23, 1999 3:15 AM > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Saudaraku Cina > > Tidak ada niat untuk bersikap keras kepada keturunan cina. > > Saya juga ada punya teman baik yang datang dari keturunan cina. Mereka > selayaknya orang kebanyakan dalam bergaul, biasa-biasa saja. > > Tidak di dapat disangkal para keturunan cina adalah orang - orang yang > mempunyai keuletan yang tinggi dalam belajar dan berusaha/bekerja. Tidak > > salah kalau mereka banyak yang sukses dan kaya raya. > > > Saya yakin MUSTAHIL seorang Cina akan dijarah dan dirampok tokonya, > usahanya, atau rumahnya...jika mereka mau bermasyarakat dan membantu > orang sekitarnya. PASTI orang sekitarnya akan melindungi para warga > Cina. > > Sekedar harapan saya .. :-) > > Smile > > Hadeer wrote: > > > Pertanyaan yang sama bisa di juga ditanyakan kepada para calon > > mahasiswa keturunan yang anda bela > > Kalau memang kaya raya...kenapa nggak sekolah ke sekolah di luar > > negeridi negeri Cina misalnya > > > > Kenapa sekarang baru mau coba masuk ke sekolah negeriselama ini > > kemana saja di dalam masyarakat.huh.blak-blakan saja. > > >
Re: Lagi Untuk Lumbantobing
On Mon, 25 Jan 1999, djoko raharto wrote: > Salah satu kelemahan PNS > Kalau menuntut haknya kenceng, tetapi berbicara mengenai produk dan > kewajibannya? Lebih kenceng lagi? > > > >Asal ngga seperti PNS aja, gaji sudah ditentukan tapi ceperannya > >je.mosok ono dirjen sing nganggo BMW serie 7 sebagai kendaraan > >pribadihe he he (padahal gaji resmi nggak nyampe sejutaaan) > > > >Wass. > >AL > > > > > >At 12:51 22.01.1999 +0700, you wrote: > >>Lha gimana mau mbedain??? Lha wong standar/rentang gaji dan golongan > >>tertulis jelas di Buku Biru yang dimiliki oleh setiap karyawan :-). > Jadi > >>karyawan bisa menebak-nebak gaji kawannya kalo tahu golongan dan > pengalaman > >>kerjanya...:-) > >> > >>-Original Message- > >>From: Hadeer [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > >>Sent: Friday, 22 January, 1999 12:40 > >> > >>Mudah - mudahan di Amoseas nggak ada yang Bang Edpo... :-) > >> > >>Smile... > > > __ > Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com >
Re: Fw: FAX dari Ambon
Terimakasih juga Blucer atas informasinya... Yang masih ingin melacak informasi bisa juga menjenguk di: http://www.keadilan.or.id/Seruan/Ambon/ambon.html Yang jelas, banyak saudara-saudara kita di Maluku yang tak bersalah telah menjadi korban jiwa (baik saudara kita yang beragama Islam maupun Kristen), dan puluhan ribu terpaksa harus mengungsi, terutama mereka yang berasal dari suku Buton/Bugis/Makassar (BBM). Kita berdoa semoga mereka tetap diberi ketabahan menghadapi segala musibah ini. Semoga Tuhan segera menurunkan hukumannya kepada dalang kerusuhan yang sungguh biadab itu! Amiien. Kita juga berdoa, semoga saudara2 kita di Bugis/Makassar dan juga di tempat2 lain tidak terprovokasi untuk melakukan hal yang tidak kita inginkan bersama. Bagaimanapun, ini pasti keinginan segelintir orang yang tidak menghendaki persatuan & kedamaian -- yang hanya mungkin dilakukan oleh oportunis politik yang sudah tak punya nurani lagi. Salam damai, ~yo ---Ichwan Ramli <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Blucer, > Terima kasih atas fax forwardnya. Saya pikir beritanya lebih fair dan > berimbang, ketimbang berita sebelumnya dari posko pk. Saya > turut prihatin dengan kejadian di Ambon. ABRI harusnya mawas diri. ngurus > keamanan saja nggak becus, eh..masih ngotot mau berdwifungsi lagi. > -Original Message- > From: Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]> > To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> > Date: 25 Januari 1999 12:27 > Subject: [Fwd: [hkbp] Fw: FAX dari Ambon] > > > >Kepada kawan-kawan semua. > >Terbukti bahwa ini semua sekali lagi adalah praktek adu domba yang hanya > >membuat susah rakyat kecil apapun agamanya. > >Karena itu hati-hati dengan informasi sepihak yang hanya mengatakan satu > >kelompok agama saja yang disusahkan sehingga bisa merusak persatuan yang > >ada. Sangat terlihat bahwa dua kelompok agama ini memang dijadikan ajang > >adu domba. Inilah mengapa kita mesti serukan bahwa Islam dan Kristen > >adalah perdamaian dan kasih. Kita tidak menginginkan kekerasan seperti > >para otak jahat dibelakang semua ini. > >peace. > _ DO YOU YAHOO!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com
Re: Lagi Untuk Lumbantobing
Wah anda ini orangnya sok jago? Kalau toh cuman komentar lulusan SD juga bisa Harusnya anda melihat kenyataan bahwa dengan cara membedakan gaji pegawai maka secara psychologis semakin memperkuat superioritas mereka atas orang-orang local. Orang-orang local cukup dipakai sebagai kelas pekerja yang harus nrimo, dibikin mentalnya - mental kuli dll. Soal tawar menawar gaji, permasalahan tidak sesimple yang anda ungkapkan. Anda perlu sekali-kali bekerja pada mereka, setelah itu silakan berkomentar. >Wah, saya tidak ada terlibat dalam penentuan gaji di perusaahn-perusaan itu. >Jika saya menjadi Anda, saya akan tanya langsung kepada Manajer SDM sewaktu >wawancara di perusahaan-perusahaan tersebut: "Mengapa Anda mebedakan gaji saya >dengan calon-calon lain yang kaum keturunan?". Lalu Anda minta mereka untuk >memberlakukan standar yang adil di antara calon yang bukan keturunan dan calon >yang bersaal dari kaum keturunan. > >Blak-blakan saja. Kalau tidak diterima karena bertanya seperti itu, ya cari >saja perusahaan lain. Toh Anda memiliki kemampuan yang cukup dan kepribadian >yang hangat dan "marketable". > >Warm regards, > >Alex > __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Keadilan
Percaya nggak di negara kita, hukum itu untuk rakyat kecil. Hukum sangat ketat diterapkan pada maling, rampok, dll. tetapi tidak untuk koruptor. Hukum kita masih buta terhadap pejabat-pejabat yang korup. >Setuju. >Sama halnya dg. pencuri. >Apakah disebut adil kalau pencuri 1 butir telur ayam dg. pencuri uang rakyat >1,3 trilyun rupiah sama-sama dihukum seumur hidup? > > > >> -- >> From: Hadeer[SMTP:[EMAIL PROTECTED]] >> Sent: Friday, January 22, 1999 8:38 AM >> Subject: Keadilan >> >> Dear : >> >> Jika kita mempunyai dua orang anak umur 12 dan 8 tahun, kita membagi >> uang sebesar Rp 10,000 untuk mereka berdua. >> >> Maka KEADILAN adalah dengan pembagian Rp 6000 untuk yang 12 tahun dan Rp >> 4000 untuk yang 8 tahun. >> >> Smile... >> > __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: Lagi Untuk Lumbantobing
Salah satu kelemahan PNS Kalau menuntut haknya kenceng, tetapi berbicara mengenai produk dan kewajibannya? > >Asal ngga seperti PNS aja, gaji sudah ditentukan tapi ceperannya >je.mosok ono dirjen sing nganggo BMW serie 7 sebagai kendaraan >pribadihe he he (padahal gaji resmi nggak nyampe sejutaaan) > >Wass. >AL > > >At 12:51 22.01.1999 +0700, you wrote: >>Lha gimana mau mbedain??? Lha wong standar/rentang gaji dan golongan >>tertulis jelas di Buku Biru yang dimiliki oleh setiap karyawan :-). Jadi >>karyawan bisa menebak-nebak gaji kawannya kalo tahu golongan dan pengalaman >>kerjanya...:-) >> >>-Original Message- >>From: Hadeer [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] >>Sent: Friday, 22 January, 1999 12:40 >> >>Mudah - mudahan di Amoseas nggak ada yang Bang Edpo... :-) >> >>Smile... __ Get Your Private, Free Email at http://www.hotmail.com
Re: PARTAI KARBITAN, BENARKAH-Ini sikap demokratis
Saudara sekalian: " Yang penting, siapapun yang menang nanti, asalkan melalui Pemilu yang 'jurdil', haruslah kita dukung. Tidak perduli siapa yang kalah, atau yang menang. Salam, bRidWaN" > Pernyataan Bung Bridwan di atas adalah ungkapan dari pemahaman sikap demokratis. Konsekuensi dari proses demokrasi, yaitu hasil dari voting, balot,pemungutan suara, dsb dalam peristiwa apapun baik rapat RT, rapat organisasi, atau bahkan Pemilu harus didukung oleh segenap pengikut proses tersebut. Tidak perduli kalah atau menang harus mendukung hasil dari proses demokrasi tersebut. Seringkali kita mendengar pernyataan demi pernyataan bahwa si A tidak reformatif, si B tidak demokratis dsb tapi kita tidak benar-benar tahu bagaimana sikap yang demikratis itu. Pejabat A bilang bahwa si B tidak etis sebab berkata cuap-cuap-cuap. Namun tidak jelas etika mana yang dipakai. Pemuka agama menasihati supaya umatnya berbuat baik, tidak berbuat dosa, namun tidak jelas perbuatan yang bagaimana yang baik dan bagaimana yang dosa itu. Presiden menyarankan agar masyarakat tetap menjaga kesatuan dan persatuan, tapi bagi seorang individu bagaimana caranya menjaga kesatuan dan persatuan. Seringkali pesan diberikan tanpa kejelasan dan karena itu tidak efektif. Mungkin kita perlu lebih jelas dengan memberikan contoh dan definisinya dalam memberikan penjelasan. Seruan dari Ciganjur sangat bagus sebab seruan itu jelas dan orang dapat mempraktekkannya. Berkaitan dengan reformasi dan demokrasi, mungkin perlu dipikirkan untuk membuat daftar dari sikap/praktek demokratis versus sikap tidak demokratis, sikap reformatis dan sikap tidak reformatif. Untuk memulainya, sikap demokratis adalah seperti yang diungkapkan oleh Bung Bridwan, yaitu mendukung hasil pemilu (bila dilaksanakan dengan jujur, adil, umum, langsung, bebas, rahasia dari orang yang mempunyai hak pilih dan mau menggunakan hak pilihnya, dll). Sedangkan sikap yang tidak demokrasi adalah tidak mengakui hasil pemilu bila partainya tidak menang, lalu mengancam dan membuat kerusuhan. Wassalam, PPWW _ DO YOU YAHOO!? Get your free @yahoo.com address at http://mail.yahoo.com
Re: [Re: REPLY: Re: Kucing ku sayang...]
Terimakasih Kang Asep... Berarti kalau Ummi Khurairah artinya adalah "Ibu yang mempunyai kucing" ya ? Saya lebih suka dengan panggilan Ummi ini...Ummi Khurairah... :-) Salam, :-) Asep M.Hadiyana wrote: > Rekan Hadeer, > > Masih soal kucing, ternyata Abu Khurairah (salah seorang periwayat > hadits yang > kita kenal) juga memelihara kucing. Ini bisa dilihat dari namanya "Abu > > Khurairah" yang berarti "Bapak yang mempunyai kucing". > > Salam, > > Asep M. Hadiyana >
Re: [Fwd: [hkbp] Fw: FAX dari Ambon]
Blucer, Terima kasih atas fax forwardnya. Saya pikir beritanya lebih fair dan berimbang, ketimbang berita sebelumnya dari posko pk. Saya turut prihatin dengan kejadian di Ambon. ABRI harusnya mawas diri. ngurus keamanan saja nggak becus, eh..masih ngotot mau berdwifungsi lagi. -Original Message- From: Blucer Rajagukguk <[EMAIL PROTECTED]> To: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Date: 25 Januari 1999 12:27 Subject: [Fwd: [hkbp] Fw: FAX dari Ambon] >Kepada kawan-kawan semua. >Terbukti bahwa ini semua sekali lagi adalah praktek adu domba yang hanya >membuat susah rakyat kecil apapun agamanya. >Karena itu hati-hati dengan informasi sepihak yang hanya mengatakan satu >kelompok agama saja yang disusahkan sehingga bisa merusak persatuan yang >ada. Sangat terlihat bahwa dua kelompok agama ini memang dijadikan ajang >adu domba. Inilah mengapa kita mesti serukan bahwa Islam dan Kristen >adalah perdamaian dan kasih. Kita tidak menginginkan kekerasan seperti >para otak jahat dibelakang semua ini. >peace.
Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia
On Mon, 25 Jan 1999, Mochamad Hadiyana wrote: |o|Mengenai akses internet melalui wartel, tampaknya tidak begitu mudah |o|untuk menemukan warung internet. Berdasarkan pengalaman bekas pacar |o|saya, dia harus pergi jauh dari Kalibata ke wartel blok M atau ke Jl. |o|Dewi Sartika untuk memperoleh akses tersebut. Tentang biaya akses, |o|menurut keterangan dia, diperlukan Rp. 15000 per jam. Seharusnya di setiap kantor-pos yg besar sudah ada warnet-nya (wasantara.net) |o|Mengenai penggunaan internet oleh pelajar di tanah air, saya pikir |o|akan lebih bermanfaat bila internet diprioritaskan lebih dari sekedar |o|hubungan dengan mahasiswa di LN. Misalnya mereka bisa menggunakan |o|internet untuk memperoleh informasi dari course web sites |o|(sebagai kuliah tambahan gratis). Setuju !! Nampaknya inilah yg sedang diusahakan oleh ITB (Pak Onno) dan AI3 nya. Masalah yg ada: + SDM (minim sekali !) + Biaya operationalnya. (mungkin utk ngebuat satu lab komputer yg bisa tersambung ke internet bisa mendapatkan sponsor, atau malahan di tawarkan. Tetapi orang dan biaya utk ngerawatnya ngak ada.) + Jalur birokratisnya (Dari kampus dan luar) Mudah2an hal tsb bisa diminimkan di waktu yg akan datang oleh sumbangsih beberapa rekan Permias disini. *Pak Moko dgn "look mama, no wires!" nya* salam, Alexander Hutapea
Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia
On Sun, 24 Jan 1999, Mochamad Hadiyana wrote: |o|Apa salahnya dengan iklan. Homepage saya ditempelkan di |o|geociites.com dan tripod.com dengan pop-up ad tidak menjadi masalah |o|bagi pengunjung homepage saya (tidak ada satu pun keluhan mengenai Homepage saya tidak ditaro di geocities dan tripod (dan tempat laen yg ada pop-up iklanya) |o|iklan dalam guest book saya). Email account saya di hotmail.com dan |o|usa.net juga dibumbui iklan tapi saya tidak merasa terganggu. Saya tidak memakai hotmail.com dana usa.net e-mail (dan web-based mail laenya yg ada iklan di footernya) |o|Site-site ISP-ISP juga menempelkan iklan (koran, dan link-link |o|lainnya). Jika saya memanfaatkan FREE dialup dan harus menempelkan |o|iklan www.www.netzero.net, apa masalahnya buat anda? Kalau saya bisa mendapatkan service (free) yg tidak ada iklanya, kenapa harus milih service (free) yg ada iklanya? (tentunya dgn cara legal) salam, Alexander Hutapea http://ucsu.colorado.edu/~ahutapea bumi*net NB: Sebel banget sama cable tv, yg udah bayar masih ada iklan juga. Apalagi bioskop sudah mulai ke arah2 sana. :(
Re: [Re: Bantuan]
Nambahin. Kalo nggak salah Di Vancouver ada Vancouver Film School yang nawarain program cepat dan berorientasi ke praktek. Dan yang bergengsi ada di LA (selain Art Center) yang juga berorientasi ke praktek dan didukung penuh oleh Walt-Disney Co. yang alumninya nanti langsung dicomot oleh perusahaan Animasi. Nama sekolahnya saya lupa dan brosurnya ketinggalan di Bandung. Coba cari di majalah Animation (USA) Kedua sekolah ini lebih mengarah ke pengembangan portfolio dan digembleng dengan praktek. Lama pendidikan berkisar dari 10 bulan hingga dua tahun (lebih hemat dibanding Art Center atau PArson) Yang setara dengan Art Center (sekolah 4tahun) ada di sekitar Washington DC (kalo nggak salah Digi Pen ) yang berorientasi ke komputer grafis. mudah-mudahan menolong, Pandir Okki wrote: > Hallo Harry, > > Sekolah untuk animasi komputer yang bagus setahu saya itu adalah Art > Center di Pasadena, CA. Another good ones are: Parson's School of Design > dan Fashion Institute Technology di New York. Untuk website addressnya, > silahkan cari di Yahooo or other search engines. > > Saya forward email ini juga ke mailing list PERMIAS disini, in case ada > yang bisa share informasi lainnya. Teman-teman ? > > Salam, > __ > Okki Senobroto > [EMAIL PROTECTED] > http://www.nawala.com > > On Sun, 24 Jan 1999, Harry Santoso wrote: > > > Hallo, > > > > Nama saya Harry Santoso. Saya berada di Jakarta. > > Saya sudah lulus SMA dan ingin melanjutkan sekolah ke Amerika. > > Saya ingin belajar di bidang Animasi Komputer, tapi saya tidak tahu > > sekolah mana diAmerika yang bagus, dari peralatan ataupun pengajarnya. > > > > Mohon bantuannya, saya harap anda bisa memberikan daftar sekolah yang > > bagus beserta websitenya atau Email anggota permias yang belajar di > > bidang yang sama. > > > > Terima kasih atas bantuannya, > > > > Harry > > > > > > > > > > Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: PARTAI KARBITAN, BENARKAH?
Rekan Hadeer, Terima kasih atas tanggapannya. Sebelumnya saya ingin bertanya dulu : kira-kira Pemilu seperti apa yang kita impikan bersama, serta apa Target/Objective-nya ? Saya yakin tujuan akhir dari Pemilu yang kita nantikan bersama adalah: "Untuk membentuk suatu Pemerintahan BARU yang bersih dan berwibawa, serta mendapat dukungan dan kepercayaan dari mayoritas rakyat Indonesia". Seandainya kita sepakat dengan tujuan tsb, maka akan lebih mudah kita membayangkan Partai yang seperti apa yang kita rasa 'cocok' untuk berpartisipasi dalam Pemilu nanti. Tentunya kita tidak boleh melarang siapapun untuk turut aktif dalam mendirikan Partai-Partai baru. Itu juga sebabnya sampai hari ini saya tidak pernah menunjuk nama Partai yang menurut saya kurang cocok mengikuti Pemilu yang sesuai dengan harapan diatas. Yang kita bahas selama ini adalah data/informasi dari tokoh-tokohnya saja, kan ? Kalau saya dituntut untuk lebih spesifik, maka saya akan menunjuk kepada tujuan dari REFORMASI yang dituntut oleh para Mahasiswa pada bulan Mei yang lalu. Secara gamblang dapat disimpulkan bahwa calon Pemimpin masa depan kita haruslah orang yang 'bersih', sehingga akanlah aneh apabila ada Partai baru yang masih (atau akan) menjagokan Orang Lama yang jelas-jelas terlibat dalam praktek KKN selama ini. Saya rasa rekan Permias@ disini cukup arif untuk memaklumi hal-hal yang terkandung didalam uraian diatas, termasuk rekan Hadeer tentunya..:) Partai pilihan saya ? Sesuai dengan azas dari Pemilu kita, maka hal itu hanyalah diketahui oleh saya sendiri. Yang penting, siapapun yang menang nanti, asalkan melalui Pemilu yang 'jurdil', haruslah kita dukung. Tidak perduli siapa yang kalah, atau yang menang. Salam, bRidWaN PS/ Saya agak bingung memanggil anda, apakah Bung, Mas atau Mbak, maka izinkan saya memanggil anda dengan sebutan 'rekan'..=) === At 17:45 25/01/99 +0700, Hadeer wrote: > Bang Bridwan...yth. > > Semenjak awal Bang Bridwan sudah memperkenalkan konsep > Orang-Orang Lama di Permias@ ini. > Kalau tidak salah Bang Bridwan selalu berpikir kritis dan > tajam terhadap munculnya Partai-partai yang Bang Bridwan > sinyalir adalah ciptaan Orang-Orang Lama. > > Saya pikir sudah saatnya Bang Bridwan memperkenalkan atau > menunjuk sebuah Partai yang menurut Bang Bridwan adalah > Partai yang sesuai dengan konsep Partai Bang Bridwan. > > Hal ini perlu, karena tidak selamanya kita dapat menyatakan > Partai ini atau Partai itu tidak sesuai dengan Reformasi > atau partai ini/itu penuh dengan orang lama atau ini/itu > adalah partai ORBA dll, kalau kita sendiri tidak dapat > menunjukkan Partai yang benar (relatif terhadap kita > sendiri tentunya). > > Atau dengan kata lain dimana Posisi Bang Bridwan dalam > ratusan partai yang ada. Jangan mengambil posisi setelah > ketahuan yang menang pemilu ...hehe.:-)... > itu mah namanya terlambat > > Jadi sehabis menunjuk hal yang "salah" kita harus dapat > menunjuk hal yang "benar" (code uncode dalam arti relatif) > > Terimakasih > Smile > (Kalau saya mudah-mudahan sudah jelas posisinya...:-)) | |>bRidWaN wrote: |> |>> Partai Karbitan ? |>> Ya, memang sudah lama terlihat dan di-isukan |>> banyaknya Partai yang didirikan oleh ORANG-LAMA |>> dengan menampilkan wajah baru. |>> |>> Oleh sebab itu banyak juga yang selalu was-was |>> dengan asal usul tokoh atau pemimpin dari Partai |>> baru tersebut. Begitu juga dengan latar belakangnya. |>> |>> Jangan-jangan ada juga Partai karbitan yang didukung |>> oleh rekan Permias@ pada saat ini. Semoga tidak ! |>> |>> Sungguh lucu dan aneh, bila Pemilu yang dimaksudkan |>> untuk menciptakan Pemerintah BARU yang bersih dan |>> berwibawa, malah dipimpin oleh ORANG-LAMA.:) |>> |>> Apalagi yang jelas-jelas terlibat dengan segala |>> macam urusan KKN selama ini. |>> |>> Salam, |>> bRidWaN |>> ===
Re: [Re: REPLY: Re: Kucing ku sayang...]
Rekan Hadeer, Masih soal kucing, ternyata Abu Khurairah (salah seorang periwayat hadits yang kita kenal) juga memelihara kucing. Ini bisa dilihat dari namanya "Abu Khurairah" yang berarti "Bapak yang mempunyai kucing". Salam, Asep M. Hadiyana Hadeer wrote: > Memang menarik melihat kehidupan seekor kucing... > > Kalau saya...paling senang dengan kucing betina...tidak tahu > kenapa...karena saya melihat lebih pandai menjaga kebersihan > badannyalebih manislebih santundan lebih bijaksanaapalagi > jika sang kucing betina baru saja melahirkan anak-anaknya... > > Entah sudah berapa kali pengalaman saya "membantu" atau bisa disebut > menemani seekor kucing betina melahirkan > Dimulai dari kegelisahannya saat datang untuk melahirkan...kemudian akan > saya carikan tempat dan kain-kain untuk penghangat badannyadan saya > temani sang kucing saat melahirkan > > Selesai melahirkan ... disini banyak hal yang bisa di pelajari oleh Seorang > Ibu Manusia terhadap anaknya > Kalau sudah takjub saya melihat seekor induk kucing menyanyangi > anaknya...memelihara...memandikan...mencarikan makanmelindungisaya > hanya bisa bilang SUBHANALLAHMAHA SUCI ALLAH DENGAN SEGALA > CIPTAANNYA...HANYA ORANG - ORANG YANG BERPIKIR BISA MERASAKAN MAHA TINGGI > NYA CIPTAAN ALLAH.baru dari seekor kucing kita bisa belajar.. > > Kucing - kucing kecil yang lucubisa menghilangkan stress dan tekanan - > tekanan pekerjaan, macet di jalan...dan "diskusi" di Permiashe...he... > :-) > > Ambillah seekor kucingbelai-belai lah...tumpahkan rasa kasih sayang > kepada seekor kucingkita akan menikmati sebuah perasaan yang nyaman. > (Pengalaman saya sich... :-)) > > SUBHANALLAHMAHA SUCI ALLAH DENGAN SEGALA CIPTAANNYA > > Salam > > Note : > Takut ada yang nggak suka saya cerita kucinghe...he... :-) soalnya kalo > sudah cerita soal kucing bisa panjang nich :-) Get free e-mail and a permanent address at http://www.netaddress.com/?N=1
Re: FW: REPLY: Tarif Dial Up Internet di Indonesia
Mas Pattiwael, Sayang sekali saya tidak mempunyai data mengenai affordabilitas pelajar dan mahasiswa untuk akses ke internet. Mengenai akses internet melalui wartel, tampaknya tidak begitu mudah untuk menemukan warung internet. Berdasarkan pengalaman bekas pacar saya, dia harus pergi jauh dari Kalibata ke wartel blok M atau ke Jl. Dewi Sartika untuk memperoleh akses tersebut. Tentang biaya akses, menurut keterangan dia, diperlukan Rp. 15000 per jam. Mengenai penggunaan internet oleh pelajar di tanah air, saya pikir akan lebih bermanfaat bila internet diprioritaskan lebih dari sekedar hubungan dengan mahasiswa di LN. Misalnya mereka bisa menggunakan internet untuk memperoleh informasi dari course web sites (sebagai kuliah tambahan gratis). Salam, Asep M. Hadiyana 3300 West End Avenue Apt. # 106 Nashville, TN 37203 On Sun, 24 Jan 1999 17:03:35 -0500 Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]> wrote: # Bung Asep, # # berapa besar akses para pelajar dan mahasiswa indonesia di tanah air? # apakah gampang untuk akses internet lewat Warung Telekomunikas # dan berapa pula biayanya per menit? # # Sungguh merupakan ide yang bagus apabila kita pelajar indonesia di LN # bisa berhubungan lewat internet dengan para pelajar di Tanah Air. # # # Andrew Pattiwael # # # # On Sun, 24 Jan 1999, Mochamad Hadiyana wrote: # # > Lutfi, # > # > Informasi anda mengenai layanan FREE dialup sangat menarik. # > Apakah dia bisa roaming di Indonesia? Jika ya, akan bermanfaat # sekali > buat masyarakat Indonesia dan saya pikir informasinya perlu # > disebarluaskan terutama ke pelajar dan mahasiswa disana supaya # mereka > punya akses murah/gratis ke internet. # > > Salam, # > > Asep M. Hadiyana # > > # > On Sat, 23 Jan 1999 15:22:19 +0700 "Lutfi M." <[EMAIL PROTECTED]> > # wrote: > # > # > |o|Malah ada satu site di US yg. memberikan layanan FREE # dialup > # (lupa > namanya). # > # > |o|Roaming sites-nya berpuluh-puluh kota di seantero amerika > # # serikat dan > |o|semuanya free of charge!. > # > > Masa sih pak. # Tolong diingat lagi deh kalau begitu ;) > # > Tidak percaya? boleh # masuk ke www.netzero.net > # # > # > |o|Belum lagi site di www.webjump.com yg. memberikan layanan # free > # home > page dg. # > # > |o|kapasitas 25 MB dan bahkan memberikan pendaftaran gratis ke # > # InterNIC > (badan > # > |o|yg. mengurusi pembagian static IP dan # major domain di seluruh > # dunia). > # > # > www.indocities.com ngasih host gratis, unlimited storage ;) # Jangan > # lupa iuran pendaftaran ke InterNIC yg. gratis :-) # > # > # > |o|Padahal kalau dihitung-hitung secara kasar, mereka kan # costnya > # semuanya > |o|dalam dollar; salary buat network # administrator > # semuanya dollar; harga > PC # > # > |o|juga rata-rata lebih mahal dibanding dg. di Indonesia yg. > # # notabene > banyak > # > |o|menggunakan PC lokal/taiwan. > # > # > Mereka pemasukan juga dalam dollar. ISP indonesia, pemasukan # rupiah, > # > pengeluaran dollar. > # > # Lho? gaji karyawan, biaya operasional dsb. di sana kan $$ juga # pak? > # Di Indonesia? malah bisa sewa ruko buat tempat server. # > # Siapa bilang pemasukan ISP rupiah thok? kalau sewa leased-line kan # > # dihitung dalam dollar (meski dirupiahkan)? > # # > # > Masa seh pak, ISP Indonesia komputer/servernya buatan lokal? > # # > Temen2 saya yg kerja di Indonesia, komputernya SUN SPARC kok. > > # # Yg. pake mesin spt. SUN SPARC itu mungkin 1-2 diantara # berpuluh-puluh > # ISP kecil lainnya. # > # > # # > # > Link Backbone ke Internet tidak monopoli kok. > # > # > # Lho? belum tahu perkembangan terakhir bisnis # telekomunikasi di > # Indonesia ya pak ?? # > # Kalau mau bangkrut sih memang sewa sendiri link ke # singapura > # dsb. :-) # > # >
Re: PARTAI KARBITAN, BENARKAH?
Bang Bridwan...yth. Semenjak awal Bang Bridwan sudah memperkenalkan konsep Orang - Orang Lama di Permias@ ini. Kalau tidak salah Bang Bridwan selalu berpikir kritis dan tajam terhadap munculnya Partai - partai yang Bang Bridwan sinyalir adalah ciptaan Orang - Orang Lama. Saya pikir sudah saatnya Bang Bridwan memperkenalkan atau menunjuk sebuah Partai yang menurut Bang Bridwan adalah Partai yang sesuai dengan konsep Partai Bang Bridwan. Hal ini perlu, karena tidak selamanya kita dapat menyatakan Partai ini atau Partai itu tidak sesuai dengan Reformasi atau partai ini / itu penuh dengan orang lama atau ini/itu adalah partai ORBA dll, kalau kita sendiri tidak dapat menunjukkan Partai yang benar (relatif terhadap kita sendiri tentunya). Atau dengan kata lain dimana Posisi Bang Bridwan dalam ratusan partai yang ada. Jangan mengambil posisi setelah ketahuan yang menang pemilu ...hehe.:-)...itu mah namanya terlambat Jadi sehabis menunjuk hal yang "salah" kita harus dapat menunjuk hal yang "benar" (code uncode dalam arti relatif) Terimakasih Smile (Kalau saya mudah-mudahan sudah jelas posisinya...:-)) bRidWaN wrote: > Partai Karbitan ? > Ya, memang sudah lama terlihat dan di-isukan > banyaknya Partai yang didirikan oleh ORANG-LAMA > dengan menampilkan wajah baru. > > Oleh sebab itu banyak juga yang selalu was-was > dengan asal usul tokoh atau pemimpin dari Partai > baru tersebut. Begitu juga dengan latar belakangnya. > > Jangan-jangan ada juga Partai karbitan yang didukung > oleh rekan Permias@ pada saat ini. Semoga tidak ! > > Sungguh lucu dan aneh, bila Pemilu yang dimaksudkan > untuk menciptakan Pemerintah BARU yang bersih dan > berwibawa, malah dipimpin oleh ORANG-LAMA.:) > > Apalagi yang jelas-jelas terlibat dengan segala > macam urusan KKN selama ini. > > Salam, > bRidWaN > ===
[walhi] Undangan Silaturahmi (27/01/99)
Dengan hormat, Saya teruskan Undangan dibawah ini. Salam, bRidWaN - > From: walhi <[EMAIL PROTECTED]> > Date: Mon, 25 Jan 1999 13:24:30 +0700 > Subject: [walhi] Undangan Silaturahmi (27/01/99) > > Semangat Idul Fitri > kiranya membawa kita pada > kesadaran untuk mengkoreksi diri, > membuka pintu maaf dan toleransi > demi > menghindarkan Indonesia > dari perpechan bangsa > > Untuk itu kami mengundang anda > dalam Silaturahmi dan Catatan Awal Tahun WALHI > > pada: Rabu, 27 Januari 1999 > di: Gedung Djoang '45 > jln. Menteng Raya No. 31, Jakarta > jam: 10.00-14.00 wib > > konfirmasi: hubungi Dini, Raja atau Pinta di 021-7941672
BARAMULI (again?) Bagi-bagi Uang
Teman, Saya heran mengapa kalau Bapak yang satu ini berbicara, saya selalu gelisah ?? Yang saya herankan mengapa tidak ada sanak keluarganya yang memberitahukan bahwa gaya seperti ini sudah 'KUNO' ? Atau para kerabatnya mungkin malah bangga, tidak mengapa, itu adalah hak-nya ! Salam, bRidWaN PS/ Daeng Ida, Kalau Habibie kepilih nanti akan diangkat jadi Pejabat, mau engga ? hehehehehejust kidding ! Senin, 25 Januari 1999 Golkar Ingin Pertahankan Hasil Pemilu 1997 * Baramuli Bagi-bagi Uang Ujungpandang, Kompas Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Golkar AA Baramuli mengatakan, Golkar akan mengusahakan agar perolehan suara pada Pemilihan Umum (Pemilu) 1999 sejauh mungkin tidak berkurang dari perolehan Pemilu 1997. Sebab, sebagai organisasi politik yang berjuang bagi bangsa Indonesia di garis depan, Golkar harus memperoleh kekuatan yang besar seperti pada tahun 1997 itu. Penegasan itu diungkapkan Baramuli di hadapan ratusan kader Golkar pada acara silaturahmi dengan Baramuli beserta rombongan di Sungguminasa, Gowa, Sabtu (23/1). Baramuli yang datang bersama beberapa orang anggota DPR asal Sulawesi Selatan (Sulsel) itu mengatakan, Golkar harus berjuang agar perolehan suaranya tidak berkurang. Baramuli, yang tidak lagi memakai baju Golkar, mengingatkan, kader Golkar di Gowa agar tidak mempermalukan tokoh nasional yang berasal dari Sulsel. Kalau Golkar sampai kalah di Sulsel maka orang-orang akan mengatakan, keluarga mereka saja tidak mendukung pemerintah. Bila terjadi hal tersebut, rakyat yang ada di Sulawesi akan malu. Ketika memperkenalkan salah seorang anggota DPR asal Sulsel, Marwah Daud, Baramuli mengatakan, bila Golkar memenangkan Pemilu maka tokoh itu akan memimpin salah satu departemen di negara ini. Ia juga menjanjikan, bila Gowa bisa menjadi benteng Golkar di Sulsel maka bupatinya HM Syahrul Yasin Limpo bisa mendapat kedudukan lebih baik. "Mungkin seratus tahun tidak terjadi lagi orang Sulsel memimpin negara ini. Allah SWT hanya memberikan kesempatan hanya satu kali, kita harus pergunakan dengan baik, Lillahi Ta'ala," ujar Baramuli. Bagi-bagi uang Pada kesempatan itu, Baramuli membagi-bagikan uang sebesar Rp 206 juta kepada pengurus masjid, beasiswa kepada siswa SMP, SMA, dan mahasiswa, serta pengurus Golkar tingkat desa dan kecamatan di Gowa. Ia juga membagikan kepada setiap kepala desa Rp 100.000 sebagai ongkos menjahit pakaian seragam. Keseluruhannya diserahkan dalam bentuk cek. Ia membantah bahwa uang yang dibagi-bagikannya itu sebagai bagian dari money politics. Menurut dia, dana itu dibagi untuk menyejahterakan rakyat. Baramuli mengaku, dana tersebut bukan dari hasil KKN, tetapi sah sebagai amal yang berasal dari sumbangan berbagai pihak. "Wartawan jangan salah muat, ini bukan uang KKN, tetapi sumbangan kawan-kawan saya yang cinta Golkar. Ini berapa saja, cuma Rp 200 juta. Bukan untuk pilih Golkar, meskipun tidak diberi uang, mereka tetap pilih Golkar," ujar Baramuli. Selain membagi-bagikan uang, Baramuli juga mengaku mendatangkan Direktur Bank Rakyat Indonesia (BRI) dari Jakarta ke Gowa untuk mengucurkan kredit ke pengusaha kecil di sana. Hal itu merupakan usaha konkret Golkar untuk menyejahterakan kader-kadernya. "Ketika akan ke Gowa, saya cari Direktur BRI lalu menanyakan berapa dana kredit yang sudah dikucurkan ke Gowa. Jawabannya Rp 18 milyar, saya bilang kurang, harus ditambah. Tetapi masyarakat harus penuhi syarat, karena uang negara harus dikembalikan," ujar Baramuli. (boy)
Re: AMBON-GUS DUR-CIGANJUR-YORIS
Saya setuju juga Lae Rajagukguk dan Lae Pohan, Sumbangkan apa yg bisa kita sumbangkan, termasuk cuap, bacot dan nasehat ..:)...serta sumbang-saran! Salam, bRidWaN At 00:48 25/01/99 -0500, Blucer Rajagukguk wrote: > Setuju lae. > Awak ini juga cuma punya 'cocot' sama doa saja. > Otot sudah mulai kendor, perut juga membuncit. Kalo > dulu 'tawuran' masih berani didepan (ini dulu ya... > sekarang nasehatin orang jangan tawuran :) > sekarang cuma jadi berani 'ngebacot' duluan. > Saya yakin Tuhan selain Maha Pengampun juga Maha Pemarah. > Biarlah orang-orang yang selalu membuat susah rakyat ini > segera ditegur Tuhan, supaya segera bertobat. > peace. >Ramadhan Pohan wrote: >> >> Setuju Lae Blucer, >> Mari sama-sama kita galang kerukunan itu-- sambil jangan >> lupa mencaci-maki para perusuh-- tidak perduli dari agama >> atau etnis apa mereka. Bukankah senjata kita hanya kata-kata? >> Awak ini apalah... :-) >> >> salam! >> ramadhan pohan
Tarif Khusus Percakapan Lokal untuk Waktu Dinihari
Apa salahnya kalau telkom menerapkan tarif khusus percakapan lokal untuk waktu dinihari. Kalau biasanya (pukul 15.00 s/d 09.00) 1 pulsa = 3 menit ... apa salahnya pada saat itu waktunya diperpanjang. Misalkan sampai enam menit per pulsa. Dampak sosialnya besar juga. Yaitu merangsang orang untuk sering bangun pada waktu dinihari. Berarti meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan sekitarnya dari berbagai kejahatan. Khususnya rumah sendiri. Misalkan : ketika bangun si A melihat (dari balik jendela) ada orang hendak merampok salah satu rumah tetangganya. Langsung saja si A menelepon pemilik rumah itu (dengan mengandalkan suara kring telepon) untuk sekedar mewaspadai. (dampak sosial lainnya silakan teruskan) Salam, Nasrullah Idris
Re: AMBON-GUS DUR-CIGANJUR-YORIS
Setuju lae. Awak ini juga cuma punya 'cocot' sama doa saja. Otot sudah mulai kendor, perut juga membuncit. Kalo dulu 'tawuran' masih berani didepan (ini dulu ya...sekarang nasehatin orang jangan tawuran :) sekarang cuma jadi berani 'ngebacot' duluan. Saya yakin Tuhan selain Maha Pengampun juga Maha Pemarah. Biarlah orang-orang yang selalu membuat susah rakyat ini segera ditegur Tuhan, supaya segera bertobat. peace. Ramadhan Pohan wrote: > > Setuju Lae Blucer, > Mari sama-sama kita galang kerukunan itu-- sambil jangan lupa mencaci-maki > para perusuh-- tidak perduli dari agama atau etnis apa mereka. Bukankah > senjata kita hanya kata-kata? Awak ini apalah... :-) > > salam! > ramadhan pohan
GONDRONG (RE: Keturunan (RE: UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. ...)))
Title: GONDRONG (RE: Keturunan (RE: UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. ...))) Kalo saya justru rambut gondrong bikin gerah plus ngabisin syampo. Jadi banyak nggak enaknya. Katanya lagi, Cer, Elu dari Depku yah? Orang bilang tempatnya basah. Padahal menurut saya kalo kerja di "tempat yang basah" jadi aja tukang ledeng atau pemadam kebakaran. Dijamin basahJ -Original Message- From: Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Monday, 25 January, 1999 12:10 To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Re: Keturunan (RE: UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. ...)) Masih gondrong mas. Mumpung belum balik jadi PNS, gondrong sedikit membuat perasaan lebih enak :) > Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: > > Kalo mau objektif lagi, sebenernya jarang sekali dijumpai adanya > penolakan terhadap keturunan Cina di masyarakat. Tengoklah, nyaris di > setiap ibukota kabupaten ada warga keturunan Cina. Kehadiran mereka > sedikit-banyak menggairahkan roda ekonomi setempat. Kalo pada akhirnya > ada tekanan terhadap mereka...ini yang saya nggak tahu selain berpikir > pasti ada yang ngompori. > > Eh...bai de wei...Cer, elu rambutnya masih gondrong nggak? > > Wassalam, > Efron > > -Original Message- > From: Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Monday, 25 January, 1999 05:56 > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject: Re: UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. > ...) > > Soal keturunan Cina dianak-tirikan di UMPTN itu saya kira bukan > selentingan, tetapi tertulis jelas di satu aturan. Sama seperti aturan > > keturunan Cina masuk PNS atau ABRI. Aneh?? Lucu? Enggak juga. Memang > kita sendiri yang membuat jurang. Keadaan dan kondisi yang ada > memperdalam dan memperlebar jurang tsb. > Hanya sekedar pemikiran: > Bisakah kita menerima keturunan Cina seperti kita menerima keturunan > Arab, keturunan Spanyol, keturunan Jerman dan keturunan bangsa asing > lainnya. > Bukankah sebagian besar dari kita berasal dari Yunan Selatan? > Bukankah agama mengajarkan bahwa kita keturunan Adam dan Hawa? > Bukankah kita satu keturunan? Bukankah semua manusia diciptakan oleh > Tuhan yang sama? > No offense just a thought. > > Peace > > > Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: > > > > Mahasiswa yang berkuliah di PTN berbangga bahwa dirinya merupakan > > manusia pilihan tidak perlu disiniskan. Sedikitnya 80% mahasiswa di > > PTN memang hasil tes (entah namanya SKALU, PP1, Sipenmaru, UMPTN, > > dll.). Sisanya lewat PP2/PMDK/PBUD. Memang ada yang diterima lewat > > luar jalur tsb., namun jumlahnya dapat diabaikan. Paling banter 5%. > Di > > DPR jumlah ini akan kalah telak kalo voting. > > > > Nah, yang di luar jalur itu bentuknya macem-macem. > > > > 1. Anak kandung dosen PTN bersangkutan. Ini ada seperti aturan tak > > > tertulis. Biasanya orang tua (dosen) menulis surat resmi kepada > > > rektor. > > 2. "Utusan Daerah". Memang ada. Contoh: ada satu teman angkatan > > kuliah saya yang dikirim dari Timtim, yang walaupun teman saya > > itu nggak tahu yang namanya "antre" dan nggak bisa membedakan > > antara "albino" dan "idiot". Jelas sekali penerimaan ini karena > > > politis. > > 3. Anak pejabat. Yang ini saya duga sedikit sekali, karena banyak > > juga anak pejabat yang "mental". > > 4. "Lewat joki". Kalo yang ini kayaknya lebih banyak daripada yang > > > lewat nomor tiga. Saya juga pernah menjadi joki tahun 1987. > > 5. Nggak tahu. > > > > Kalo selentingan tentang pembatasan kaum WNI keturunan kayaknya > emang > > ada benernya. Beberapa dosen senior saya mengiyakan isu itu. > Alasannya > > sangat sederhana.karena mereka umumnya dari keluarga berada, > jadi > > bisa mengambil bukan yang negeri atau bahkan luar negeri. Jadi kalo > > ada bisa nembus tes, biasanya juga mahasiswa tersebut sangat pintar, > > > karena seleksinya sangat ketat. > > > > Wassalam, > > Efron > > > > -Original Message- > > From: Indra Adrisudiro [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Friday, 22 January, 1999 08:53 > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject: UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. > ...) > > > > Fakta menunjukkan: > > > > (1) Mahasiswa diterima di PTN > > * via UMPTN (dengan kriteria-kriteria tertentu) > > * via KKN (bokapnye jendral, bos Bank BNI, > > etc.) > > (2) Beasiswa S1, S2, S3, S4, dst. di BPPT, Bappenas, > > dll. > > * via seleksi murni (benar-benar kompetisi) > > * via KKN > > > > Nah sekarang nggak usah ribut nyari siapa yang bener > > dan siapa yang salah. Sebenarnya yang jelas-jelas > > salah adalah nggak adanya aturan main yang jelas. > > Seandainya pun ada, sanksi atas penyelewengan aturan > > mainnya yang nggak ada. > > > > Karena pemerintahan yang sekarang nggak bisa diarepin > > merubah aturan main yang sudah terlanjur berlaku. > > Mudah-mudahan "Indonesia: The Next Generation" bisa > > memasukkan aturan main ini ke dalam U
[Fwd: [hkbp] Fw: FAX dari Ambon]
Kepada kawan-kawan semua. Terbukti bahwa ini semua sekali lagi adalah praktek adu domba yang hanya membuat susah rakyat kecil apapun agamanya. Karena itu hati-hati dengan informasi sepihak yang hanya mengatakan satu kelompok agama saja yang disusahkan sehingga bisa merusak persatuan yang ada. Sangat terlihat bahwa dua kelompok agama ini memang dijadikan ajang adu domba. Inilah mengapa kita mesti serukan bahwa Islam dan Kristen adalah perdamaian dan kasih. Kita tidak menginginkan kekerasan seperti para otak jahat dibelakang semua ini. peace. -Original Message- From: CyberGKI <[EMAIL PROTECTED]> To: GKI <[EMAIL PROTECTED]> Date: 25 Januari 1999 5:40 Subject: FAX dari Ambon ~~~ Forum Elektronik CyberGKI: Seperti air sejuk bagi jiwa yang dahaga! ~~~ Peristiwa Ambon masih belum begitu jelas. Semua berita tampaknya terblokir dan wartawan independen tidak bisa masuk. Kita dipaksa untuk percaya berita versi pemerintah yang validitasnya sering diragukan dari pengalaman selama ini. Di gereja kita masing-masing banyak beredar berita-berita terutama dari saudara-saudara yang masih punya famili di Ambon/Maluku. Ada banyak versi ceritera, umumnya lebih mengerikan dari versi pemerintah. Berikut saya forward sebuah fax yang datang dari Ketua Gereja Protestan Maluku dikirimkan ke Pusat Geredja Maluku (Moluks Kerkelijk Centrum) di Belanda. Fax tersebut terpajang di situs WEB mereka dengan URL: http://www.malra.org/mkc/bindex.htm atau http://www.malra.org/mkc/maluku/surat.htm Dikirim pada 22 Januari 1999 dan terpasang di WEB mereka sejak hari ini tgl 24 Januari 1999. Tetaplah doakan mereka ! Selamat Melayani, Kristianto Jahja __LAMPIRAN FORWARD_ Ambon, 22 Januari 1999 Basudara Gandong yang beta kasihi, Dengan linangan air mata, beta harus menetik Fax ini kepada Basudara di Belanda. Terlampau sakit, berat dan menderita untuk menceriterakan sebuah kisah baru bagi katong di Maluku. Itulah perang agama dan Perang Suku, di Maluku, kota Ambon ma...nis.e (?). Disebut Perang Agama karena terjadi antara Basudara Agama Islam dan orang Kristen Ambon, yang pada dasarnya memiliki ikatan Pela dan Gandong. Ini memang aneh dan tidak terbayangkan. Disebut Perang Suku karena terjadi antara Suku Ambon Kristen melawan Orang Pendatang yaitu Suku Buton, Bugis dan Makassar (BBM). Benar-benar merupakan perang jaman dulu, perang manusia belum maju, karena mempergunakan Parang, Panah dan Bom buatan sendiri dan saling lemparan dengan batu , baku potong, baku panah. Benar-benar ngeri !! 1. Ternyata Perang ini membawa akibat yang paling besar dalam kehidupan di Ambon. Banyak Kematian, Banjak Gereja - Mesjid yang hancur dan terbakar, Pertokoan dan Rumah tinggal yang terbakar habis. Berarti ada sekian banyak keluarga-keluara Kristen maupun Islam yang sekarang ini, memang benar-benr tidak memiliki apa-apa lagi, apakah rumah, pakaian, dan lain sebagainya. Kasihan, Kasihaan! Dan yang paling parah ialah tidak ada makanan - beras, susu untuk bayi dan lain sebagainya. Benar- benar kasihan. Apalagi kalau dengar orang pukul Tiang Listrik sebagai alarm di malam hari, betapa semua orang kaget, takut, bingung dan lain sebagainya termasuk beta di rumah karena ada 5 keluarga yang lari dari rumahnya dan tinggal cari perlindungan. Semua rumah Gereja dijaga oleh anggota Jemaat, pagi - siang dan malam. Ibu-ibu dan Anak-anak yang tinggal berdekatan dengan orang Islam semuanya lari dari rumah dan tinggal di beberapa tempat, seperti di Markas Komando Polisi di Batu Meja dan Perigi Lima; Asrama Tentara di Waiheru dan Rumah Tiga; Markas Komando Tentara di Batu Gajah. Inilah Perang tahun 1999 di Maluku - Perang Suku yang berubah menjadi Perang Agama. 2. Akibat Perang ini secara detail dalam Angka adalah sebagai berikut: Rumah Gereja yang terbakar: 1 Sumber Kasih di Waehaong (GPM) Pulau Ambon 1 Nehemiah Batumerah Tanjung (GPM)Pulau Ambon 3 Benteng Karang (GPM-RK-Sidang allah)Pulau Ambon 1 Nania (GPM) Pulau Ambon 1 Negeri Lama (GPM) Pulau Ambon 3 Pulau Sula (GPM-RK-GBI) (Tidak boleh lagi membangun Gereja) Maluku Utara 1 Hila Kristen - Gereja Tua (GPM) Pulau Ambon 1 Larike Kristen (GPM)Pulau Ambon 2 Papora - Lokki (GPM - RK) Piru Rumah Mesjid yang terbakar: 1 Waehoka Karang Panjang - Ambon 1 Benteng OSM Ambon 1 Batu gantung (kampung Beringin) Ambon 1 Gang Pos Ambon - Dirusakkan 1 Batu BulanBatu Gajah Atas, 1 Waeliha Passo - Ambon. Rumah yang terbakar Habis milik Umat Kristen: - Hila Kristen, Larike Kristen, Benteng Karang, Durian Patah, Na
Re: Keturunan (RE: UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. ...))
Masih gondrong mas. Mumpung belum balik jadi PNS, gondrong sedikit membuat perasaan lebih enak :) > Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: > > Kalo mau objektif lagi, sebenernya jarang sekali dijumpai adanya > penolakan terhadap keturunan Cina di masyarakat. Tengoklah, nyaris di > setiap ibukota kabupaten ada warga keturunan Cina. Kehadiran mereka > sedikit-banyak menggairahkan roda ekonomi setempat. Kalo pada akhirnya > ada tekanan terhadap mereka...ini yang saya nggak tahu selain berpikir > pasti ada yang ngompori. > > Eh...bai de wei...Cer, elu rambutnya masih gondrong nggak? > > Wassalam, > Efron > > -Original Message- > From: Blucer Rajagukguk [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > Sent: Monday, 25 January, 1999 05:56 > To: [EMAIL PROTECTED] > Subject:Re: UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. > ...) > > Soal keturunan Cina dianak-tirikan di UMPTN itu saya kira bukan > selentingan, tetapi tertulis jelas di satu aturan. Sama seperti aturan > > keturunan Cina masuk PNS atau ABRI. Aneh?? Lucu? Enggak juga. Memang > kita sendiri yang membuat jurang. Keadaan dan kondisi yang ada > memperdalam dan memperlebar jurang tsb. > Hanya sekedar pemikiran: > Bisakah kita menerima keturunan Cina seperti kita menerima keturunan > Arab, keturunan Spanyol, keturunan Jerman dan keturunan bangsa asing > lainnya. > Bukankah sebagian besar dari kita berasal dari Yunan Selatan? > Bukankah agama mengajarkan bahwa kita keturunan Adam dan Hawa? > Bukankah kita satu keturunan? Bukankah semua manusia diciptakan oleh > Tuhan yang sama? > No offense just a thought. > > Peace > > > Efron Dwi Poyo (Amoseas Indonesia) wrote: > > > > Mahasiswa yang berkuliah di PTN berbangga bahwa dirinya merupakan > > manusia pilihan tidak perlu disiniskan. Sedikitnya 80% mahasiswa di > > PTN memang hasil tes (entah namanya SKALU, PP1, Sipenmaru, UMPTN, > > dll.). Sisanya lewat PP2/PMDK/PBUD. Memang ada yang diterima lewat > > luar jalur tsb., namun jumlahnya dapat diabaikan. Paling banter 5%. > Di > > DPR jumlah ini akan kalah telak kalo voting. > > > > Nah, yang di luar jalur itu bentuknya macem-macem. > > > > 1. Anak kandung dosen PTN bersangkutan. Ini ada seperti aturan tak > > > tertulis. Biasanya orang tua (dosen) menulis surat resmi kepada > > > rektor. > > 2. "Utusan Daerah". Memang ada. Contoh: ada satu teman angkatan > > kuliah saya yang dikirim dari Timtim, yang walaupun teman saya > > itu nggak tahu yang namanya "antre" dan nggak bisa membedakan > > antara "albino" dan "idiot". Jelas sekali penerimaan ini karena > > > politis. > > 3. Anak pejabat. Yang ini saya duga sedikit sekali, karena banyak > > juga anak pejabat yang "mental". > > 4. "Lewat joki". Kalo yang ini kayaknya lebih banyak daripada yang > > > lewat nomor tiga. Saya juga pernah menjadi joki tahun 1987. > > 5. Nggak tahu. > > > > Kalo selentingan tentang pembatasan kaum WNI keturunan kayaknya > emang > > ada benernya. Beberapa dosen senior saya mengiyakan isu itu. > Alasannya > > sangat sederhana.karena mereka umumnya dari keluarga berada, > jadi > > bisa mengambil bukan yang negeri atau bahkan luar negeri. Jadi kalo > > ada bisa nembus tes, biasanya juga mahasiswa tersebut sangat pintar, > > > karena seleksinya sangat ketat. > > > > Wassalam, > > Efron > > > > -Original Message- > > From: Indra Adrisudiro [SMTP:[EMAIL PROTECTED]] > > Sent: Friday, 22 January, 1999 08:53 > > To: [EMAIL PROTECTED] > > Subject:UMPTN (was RE: Pemimpin politik ... dst. ... dst. > ...) > > > > Fakta menunjukkan: > > > > (1) Mahasiswa diterima di PTN > > * via UMPTN (dengan kriteria-kriteria tertentu) > > * via KKN (bokapnye jendral, bos Bank BNI, > > etc.) > > (2) Beasiswa S1, S2, S3, S4, dst. di BPPT, Bappenas, > > dll. > > * via seleksi murni (benar-benar kompetisi) > > * via KKN > > > > Nah sekarang nggak usah ribut nyari siapa yang bener > > dan siapa yang salah. Sebenarnya yang jelas-jelas > > salah adalah nggak adanya aturan main yang jelas. > > Seandainya pun ada, sanksi atas penyelewengan aturan > > mainnya yang nggak ada. > > > > Karena pemerintahan yang sekarang nggak bisa diarepin > > merubah aturan main yang sudah terlanjur berlaku. > > Mudah-mudahan "Indonesia: The Next Generation" bisa > > memasukkan aturan main ini ke dalam UU, Keppres, atau > > apalah namanya. > > > > Intinya: saya ingin melihat Indonesia suatu saat punya > > hukum atau aturan tentang Equal Opportunity > > Institution (Company, University, etc.) regardless of > > race, sex, sex opinion, sex affiliation, disability, > > religion, shape of body, age, etc. (tambahin sendiri > > deh). Jadi kalau bisa 100% rekrutmen (beasiswa, > > karyawan, etc.) didasarkan atas merit, dan bukan atas > > alasan/kriteria yang dibuat-buat. > > > > :-) > > > > PS: I don't really agree to Affirmative Action Plan, > > soalnya kok kesannya golongan minoritas minta > > dikasihani. > > >