Re: Undangan.......Re: fundamentalis vs dialogis

2002-12-20 Terurut Topik Ramadhan Pohan
Bung Mangunsong,

Saya menyambut baik dialog antar umat beragama ini. Sebuah upaya konstruktif
dan cocok untuk mempererat persaudaraan kitorang sesama anak bangsa.

Membaca e-mail Anda, kelihatannya Anda kesulitan atau belum menemukan figur
pembicara dari kalangan Islam. Saya mau kasih usul, bagaimana jika Anda dan
Panitia sekalian mengundang Ustadz Syamsi Ali, MA dari New York.

Kiprahnya selama ini sudah memperlihatkan kapasitasnya. Yang sempat saya
pantau adalah ketika dia bersama pemuka Kristen, Yahudi dll digandeng
Presiden Bush ke puing-puing WTC tak lama setelah 11 September. Ustad Syamsi
pula , mewakili Islam, melantunkan Quran di Stadion New York di depan
pemimpin agama-agama (Bill Clinton, Senator Clinton, Gubernur Pataki
menyalami dan memeluk Ustad Syami ketika itu).

Ustad Syamsi, bersama pemuka Yahudi, Kristen dll  sering dilibatkan NYPD
setiap ada kegiatan perdamaian dan kerukunan antar ummat beragama di NY.
Bukan hanya di kalangan lintas agama dia populer, di kalangan muslim Amerika
beliau juga dikenal baik. Karena itu, Ustad Syamsi layak sampeyan atau
Panitia undang.

Yang tak kalah penting, Ustad Syamsi adalah orang Indonesia. Banggalah kita
sebagai sesama anak bangsa melihat kiprah terpuji beliau di AS ini. Oya,
beliau juga berbicara  empat bahasa.

Silahkan sampeyan atau Panitia kontak langsung ke dia, jika sampeyan atau
Panitia berminat mengundangnya. Kirimkan detail acaranya dan  undangannya,
sekaligus mungkin juga soal tiket transportasi dan akomodasinya. Sampaikan
salam takzim saya padanya.

Ini alamat e-mail Ustad Syamsi Ali, MA.

[EMAIL PROTECTED]

OK. Selamat berdiskusi, dan jangan lupa, Lae Mangunsong, hasilnya
disampaikan di milis ini.

Semoga bangsa Indonesia kian bagus iklim beragamanya, makin toleran dan
damai!!!

salam,
ramadhan pohan
#


From: Bonar Mangunsong [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Undangan...Re: fundamentalis vs dialogis
Date: Fri, 20 Dec 2002 06:19:57 -0800

Sejujurnya, sering kali perkataan atau perbuataan yang ekstrim ini muncul
karena minim atau dangkalnya pengetahuan kita akan golongan atau agama
lain.
Ignorance ini menumbuhkan rasa tidak suka, yang kemudian menjadi kebencian.
Semua ini bermula dari kurangnya dialog, hubungan, dan toleransi antar umat
beragama.

Jadi, cara penanganan efektif untuk hal ini bagaiman!?  Well, tidak mudah
memang.  Dan mungkin perlu waktu, dan kesabaran dari semua pihak.  Kita
mulai
dari diri kita sendiri.  Kemudian kita pengaruhi lingkungan kita, semacam
domino efek.

Untuk mencapai tujuan toleransi yang dilandaskan pengertian dan rasa
menghargai
agama sesama, saya, Bonar Mangunsong, sebagai salah seorang panitia forum
diskusi lintas agama mengundang teman-teman menghadiri acara kami tanggal
12
January 2003.  Ini diadakan pada hari minggu jam 5:00 sore, tempatnya di
Upland, Southern California.  Detailnya akan saya umumkan nanti.

Kita sebagai umat beragama yang khususnya dari Indonesia bangga mengakui
adanya
Allah yang esa, sang pencipta jagad Raya dan bumi ini beserta manusianya.
Jika
kita mengakui keberadaan Dia, maka seharusnya kita bersatu dan bertoleransi
terhadap sesama.  Sejarah mungkin telah membuat perbedaan dalam faham
masing-masing agama.  Tetapi landasan keEsaan Allah tetap satu.

Pembicara pertama ialah Pdt Urbanus Aritonang yang akan menerangkan faham
kristen mengenai Trinitas.  Kedua ialah Bpk Peter Karundeng, seorang
kristen
yang fahamnya Monotheism, bukan Trinitas.  Jika ada sekiranya orang
dari
Islam (saya sedang berusaha menghubungi banyak orang untuk ini) atau dari
Kristen lain, sudi atau rela memberikan risalah akan kedua topic diatas
ataupun
mengenai keAllah-an lainnya, saya sangat berterima kasih.  Silahkan hubungi
saya.

Saya mengundang teman-teman mahasiswa/i di Amerika, khususnya di Southern
California untuk menghadiri forum diskusi ini.  Perlu diingat tujuan kami
ialah
untuk membiasakan kita mengenal satu sama lain, agar dapat lebih jelas lagi
kita menghargai faham sesama umat beragama.  Bawalah pikiran-pikiran yang
ingin
tahu dan ingin belajar.  Kita dapat bawa pulang kerumah semua masukan untuk
diolah masing-masing.

Terima kasih kepada Tuhan untuk kesempatannya memulai program dialog
terbuka
ini, demi keharmonisan umat beragama.

Salam hangat,

Bonar Mangunsong.
[EMAIL PROTECTED]
(909) 648-9156


--- Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mari kita cerna, dan ambil pelajaran yg bisa dipetik. Jangan
gara-gara-gara
 segelintir kecil pelaku kekerasan maka dari sebuah pemeluk agama
tertentu
 lalu menggenaralisir nya menjadi seluruh pemeluknya. Apalagi, menteror
dan
 menistakan agama tertentu itu sendiri.

 Kita sering cemas terhadap Pendeta Pat, Pendeta Jerry Falwell, dan
Pendeta
 Graham yg terus-terusan bilang Islam agama setan, agama teroris, dan
agama
 pembunuh dsb. Tapi, tak satu pun tokoh moderat dari agama mereka itu
menolak
 Pat, Falwell dan Graham. Ada apa ini?

 Tengok kutipan di bawah, sesuatu yg dari dulu

Perdamaian Aceh/Nobel dan Indonesia

2002-12-10 Terurut Topik Ramadhan Pohan
Salam!

Saya sepakat sekali dengan para analis di milis-milis  yang memuji dan
mensyukuri penekenan Peace Agreement Pemerintah RI dan pemimpin GAM di
Jenewa, 9 Desember kemarin. Para pemimpin TNI sekarang yang profesional
perlu dipuji pula.

Kita memang harus mendorong supaya setiap konflik harus diselesaikan dan
bermuara pada pendekatan perdamaian. Perang dan kekerasan senjata bukanlah
sesuatu yang tak bisa dielakkan.

Pujian Presiden Bush (dalam teks di bawah) terhadap pemerintah Megawati,
menguatkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di tanah air senantiasa
mendapat perhatian saksama dari internasional. Saya pikir inilah moment yang
tepat bagi bangsa Indonesia memperoleh kehormatan tertinggi dalam bidang
perdamaian. Dalam hal ini wajar sekali jika Presiden Megawati mendapat
penghargaan Nobel Perdamaian, sama seperti halnya diperoleh Presiden Korsel
Kim Dae Jung lalu.

Panitia Nobel Perdamaian tentu mempunyai pertimbangan khusus tatkala
menentukan nominasi peraih Nobel Perdamaian itu. Namun, jika kita jujur dan
menilai secara dingin, apa yang dilakukan Presiden Korsel sebelumnya sama
derajatnya dengan yang dilakukan Presiden RI mengutamakan perdamaian
dibandingkan kekerasan.

Bahkan dalam track record pribadi, Megawati justeru memiliki daftar yang
lebih panjang plus reputasi dalam konteks perdamaian dibandingkan Kim Dae
Jung.

Ada beberapa pembuktian. Dalam menghadapi tekanan Regim Soeharto, Peristiwa
Juli 1996, tidak balas dendam pada Soeharto dan bekas mesin-mesin politik
kekuasaan lama yang pernah menggusur  Mega dan massa pendukungnya;
partainya menang pemilu tapi kalah pemilihan presiden 1999 namun menerimanya
secara sportif sekaligus mencegah puluhan juta pendukungnya tidak merusak
stabilitas;  netralitas dalam konflik agama dan etnis di Maluku mengutamakan
rekonsiliasi dibandingkan penyelesaian kekerasan (Kesepakatan Malino);
menyikapi Peristiwa 11 September WTC-Pentagon sebagai salah satu pemimpin
dunia pertama yg menyatakan anti teror dengan mengunjungi AS. Karena saya
bukan pengamat Mega, silahkan diteruskan saja daftarnya. Intinya, ada daftar
panjang pidato dan perbuatan Megawati yang layak mendapat apresiasi tinggi
dalam konteks perdamaian Indonesia dan Dunia.

1.  Saya pikir bagus sekali jika ada LSM perdamaian , apakah dari Indonesia
atau internasional atau dua-duanya, mengampanyekan nominasi Megawati untuk
Nobel Perdamaian itu. Para diplomat dan Deplu RI bisa memberi kontribusi
pula, tanpa terjerat diplomasi murahan tentunya.

2.  Ini kesempatan Indonesia meraih nobel, Nobel Perdamaian, disamping
meneruskan upaya selama ini bagi Pramoedya Ananta Toer untuk Nobel Sastra.

3.  Jika Nobel Perdamaian ini bisa diraih bangsa Indonesia, kita pun bisa
berharap yang sama supaya gerakan separatisme dan konflik Papua juga
berproses dan berakhir  dengan Perdamaian. Begitu pula dengan
konflik-konflik lain dan upaya perdamaian lain yang bisa diteruskan dan
menjadi patokan kunci di seluruh wilayah NKRI, Asean dan  Pasifik Selatan.
Kita berharap apresiasi dan kampanye perdamaian sekaligus  penolakan
kekerasan tetap mendapat tempat terhormat dalam setiap pergulatan kehidupan
manusia. Universalisme.

4.  Megawati sendiri sempat tidak popular gara-gara meng-endorse pencalonan
Gubernur DKI lalu yang dituduh terlibat Peristiwa Juli. Begitu juga soal isu
TKI di Nunukan dan isu Jaksa Agung Rahman di mana Megawati banyak dikritik.
Begitu juga konteks pemilu presiden 2004,  yakni kekuatiran jika nominasi
ataupun pemilihan Megawati untuk Nobel Perdamaian ini menjadi modal kampanye
pencalonannya.  Tapi, semua isu  ini mestinya jangan menciptakan
ketidakrelaan para oposan Megawati  dalam konteks Nobel ini. Kita harus
berpikir luas, untuk kepentingan dan kehormatan bangsa. Keberhasilan Mega
harus dibaca sebagai reputasi anak bangsa.

Saya pikir isu Nobel ini perlu diwacanakan dan dikampanyekan.
Menurut Anda?

Salam dari jauh.
ramadhan pohan
washington, dc
##

Office of the Press Secretary
December 9, 2002

Statement by the President

I congratulate the Government of Indonesia and the Leadership of the Free
Aceh Movement on the peace agreement signed on December 9th. The United
States strongly supports this courageous effort to end a conflict that has
cost thousands of innocent lives in Aceh and torn at the fabric of Indonesia
for almost three decades. I commend President Megawati and the people of
Aceh for choosing the path of reconciliation over the path of violence. I
applaud the determined efforts of the Henri Dunant Center which made this
agreement possible.

The United States strongly supports the agreement's monitoring mechanisms,
which will ensure that both sides follow through on their commitments. We
welcome decisions by the Governments of Thailand and the Philippines to
deploy monitors in support of that mission. To reinforce the peace, the
United States will work closely with Japan, Australia, and Indonesia's other
partners in the coming months to provide humanitarian and reconstruction

fundamentalis vs dialogis

2002-12-08 Terurut Topik Ramadhan Pohan
Mari kita cerna, dan ambil pelajaran yg bisa dipetik. Jangan gara-gara-gara
segelintir kecil pelaku kekerasan maka dari sebuah pemeluk agama tertentu
lalu menggenaralisir nya menjadi seluruh pemeluknya. Apalagi, menteror dan
menistakan agama tertentu itu sendiri.

Kita sering cemas terhadap Pendeta Pat, Pendeta Jerry Falwell, dan Pendeta
Graham yg terus-terusan bilang Islam agama setan, agama teroris, dan agama
pembunuh dsb. Tapi, tak satu pun tokoh moderat dari agama mereka itu menolak
Pat, Falwell dan Graham. Ada apa ini?

Tengok kutipan di bawah, sesuatu yg dari dulu diminta mereka yg suka dialog,
tapi tak pernah digubris. Yang satu minta dialog, yang satunya lagi  lebih
memilih kampanye pers dan statemen untuk menistakan agama lain. Pat sangat
terkenal di AS karena pengikutnya sangat banyak. Juga selalu menjadi kutipan
penting bagi media mainstream di AS.

Kita menyadari fundamentalisme itu subur di mana-mana, Islam, Kristen,
Hindu, dan lainnya. Di Indonesia, fundamentalisme memang belum separah di
Amerika. Tapi kita harus waspada. Siapa tahu ada yg mau meniru-niru Pat.

Abu Bakar Basyir adalah tokoh garis keras, yang mutlak kita tolak.
Pernyataan anti-Barat, anti-Amerika, dan obral kalimat kafir ini-itu
Ba'asyir wajib kita kutuk.

Jadi dalam hal-hal tertentu, Pendeta Pat dan Ustad Ba'asyir ini sama
mengerikannya, sama-sama demen permusuhan manusia. Sama-sama pakai agama
jadi tunggangan pembenciannya.

Maka Anda masing-masing lah menertibkan fundamentalis di masing-masing agama
itu. Percaya lah, paham-paham ekstrem itu tak ada bagus-bagusnya.

Mari kita sapu bersama ekstremisme, fundamentalisme, phobia, provokator  di
kalangan kita sendiri. Semakin sedikit orang Indonesia yang demikian maka
makin bagus lah prospek kebangsaan kita.


Ayo, kita mainkan!!!

salam,
ramadhan pohan
##


Open letter to Rev. Pat Robertson

Date: November 28, 2002

Rev. Pat Robertson
The Christian Broadcasting Network
Virginia Beach, VA, USA

Rev. Pat Robertson,

On November 26, 2002 you gave an interview to Martin Savidge of CNN. Your
interview proves that you certainly need help. I am sure you realize that
telling a lie is a sin in Christianity. In your interview you tried to
misguide and misinform people by making wrong remarks about Jihad and
peaceful nature of Islam. Just reading the translation of Qur'an and quoting
it's verses out of context is a big dishonesty and immoral.

Without going into details I would like to ask you the following questions.
I am sure you know the answers of these questions. These facts are in the
history books written by Christian authors.

Who killed thousands of aboriginal people in North America and Australia in
order to occupy their lands and properties?
Who killed millions of South Americans?
Who killed millions of human beings in World War I?
Who killed 6 million Jews during World War II?
Who killed 2 million Polish Christians in World War II?
Who killed 6 million Chinese during the invasion of China?
Who killed 2 million Cambodian during the civil war?
Who killed more than 2 million Filipinos during invasion of Philippines?
Who killed more than half million Tibetans during the last 6 decades?
Who killed more than 2 million Vietnamese during the Vietnam War?
Who dropped chemical and biological bombs on Vietnam?
Who dropped nuclear bombs on Japan and killed thousands of people in
Hiroshima and Nagasaki?
Who killed more than 2 million African Christians in Rwanda, Sierra Leone,
Burundi and Congo within the last two decades?
Who made more than 9.5 million human beings refugees in Africa?
Who is killing and confiscating lands from White farmers in Zimbabwe?
Who invented the nuclear, biological and chemical bombs?
Who sells the most sophisticated bombs and the best killing machines to the
world?
Who killed hundreds of blacks in America and did not consider them as human
beings until 1960s.
Who are White Supremacists?
Who did not consider women as persons until 1940s?

I am purposely not asking you about the killings of millions of Muslims in
Bosnia, Kossovo, Chechnya, Kashmir, Palestine, Russian Federation, Iraq,
Afghanistan, China, India, etc.

Can you please prove that the most of the above holocaust and genocide of
human race were not caused by the people who claimed to be Christians?
Non-Muslims also created the other genocide? If you are interested I can
send you a longer list of all the holocausts and genocide caused by the
people who were not Muslims.

Rev. Robertson, I propose that you and I have a dialogue. You should bring a
list of all the killings carried out by the Muslims throughout the history
and I will bring a list of all the killings caused by the non-Muslims. And
let us compare the both lists. I am confident that I can prove that the
killings carried out by the Muslims are negligible compared to the killings
carried out by Christians and other non-Muslims.

On behalf of Islamic Supreme Council of Canada (ISCC), I would like to
invite you to visit Canada and we will arrange

Re: cerita dari tanah air

2002-11-12 Terurut Topik Ramadhan Pohan
Biasa lah, susun kekuatan.Hehehe.

rp


From: YY Alim [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: cerita dari tanah air
Date: Mon, 11 Nov 2002 14:44:49 -0500

Bung Pohan, UPC ini pada tahun sebelumnya rajin sekali mengirim kabar ke
Permias. Sepertinya tahun ini sepi. Apakah hal ini juga cerminan dari sepak
terjang NGOs di Indonesia, sekarang sepi... mungkin pada sibuk di partainya
masing-masing.

YY Alim
At 09:26 AM 11/9/02 -0500, you wrote:

Subject: permohonan bantuan

Ibu/Bapak/Saudara yang kami hormati,

Urban Poor Consortium (UPC) adalah sebuah lembaga
non profit yang salah



_
Protect your PC - get McAfee.com VirusScan Online
http://clinic.mcafee.com/clinic/ibuy/campaign.asp?cid=3963



cerita dari tanah air

2002-11-09 Terurut Topik Ramadhan Pohan
Subject: permohonan bantuan

Ibu/Bapak/Saudara yang kami hormati,

Urban Poor Consortium (UPC) adalah sebuah lembaga
non profit yang salah
satu kegiatannya mendampingi komunitas miskin di
Jakarta dan
sekitarnya.  Fokus pendampingan yang dilakukan
adalah agar
komunitas-komunitas yang didampingi dapat memecahkan
masalah kemiskinan
dan marjinalisasi yang mereka hadapi.  Salah satu
bentuk fasilitasi yang

diberikan adalah membuka kontak dengan berbagai
pihak yang diharapkan
dapat mendukung kegiatan komunitas.

Dalam rangka menyambut bulan Puasa serta hari Raya
Idul Fitri tahun ini
kami akan menyelenggarakan pasar murah di
kampung-kampung dampingan kami

di 5 wilayah Jakarta. Kegiatan ini akan dilakukan
pada tanggal 17
November 2002.

Pasar Murah diselenggarakan untuk meringankan beban penduduk yang
tinggal di lingkungan-lingkungan tinggal kumuh yang
sempit, sering
kebanjiran, rata-rata mayoritas penduduknya buruh
pabrik dan industri
rumahan, pekerja di sektor informal dengan
penghasilan rendah.
Dana yang diperoleh dari hasil pasar murah ini akan
dikelola oleh tim
Jaringan kampung sebagai modal bersama yang akan
digunakan untuk
mendanai kegiatan di masing-masing kampung.

Besar harapan kami Ibu/Bapak dapat  memberikan
bantuan demi
terselenggarakannya acara tersebut.  Bantuan yang
diharapkan berupa
pakaian bekas yang masih layak pakai.

Untuk informasi lebih lengkap dapat menghubungi Budi
Santoso dikantor
UPC.

Atas bantuan dan kerjasamanya kami ucapkan terima
kasih.



Salam,




Wardah Hafidz
Koordinator



--
Urban Poor Consortium - Konsorsium Kemiskinan Kota
Billy Moon Blok H-I/7 Jakarta 13450, Phone: 62 - 21
- 8642915,86902407
Fax: 62.21.86902408; Urban Poor Website:
http://www.urbanpoor.or.id/
  http://welcome.to/urbanpoor/
Kota Untuk Semua Website:
http://www.urbanpoor.or.id/kota/
Ruwatan Bumi Website:
http://www.geocities.com/ruwatanbumi/
Poetry Box Website: http://move.to/poetrybox or
http://kiss.to/poetrybox





_
Add photos to your e-mail with MSN 8. Get 2 months FREE*.
http://join.msn.com/?page=features/featuredemail



teroris dari jombang (?)

2002-11-05 Terurut Topik Ramadhan Pohan
Ini ada berita Gus Dur, soal serius namun digarap santai. Jika ia lagi mood
begini, tak ada yg mampu menandingi Gus Dur. Saya sangat terhibur dengan
joke dan gaya ceplas-ceplos Gus Dur. Walau bisa jadi, joke Gus Dur itu,
malah bikin Ba'syir mesem-mesem.

ramadhan pohan
#

Gus Dur: Tak Mau Diperiksa, Berarti Ba’asyir Benar Teroris
Reporter : Suwarjono
[]detikcom - Jakarta,

Sudah rindu dengan ucapan blak-blakan Gus Dur? Ini ada yang baru. Dia
bilang, pimpinan Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Abu Bakar Ba’asyir harus
mau diperiksa polisi. Jika tidak mau, berarti benar kalau Ba’asyir itu
seorang teroris.

“Ba’asyir harus koperatif. Kalau dia menolak diperiksa, bisa diartikan dia
terlibat teroris. Makanya dia harus hati-hati. Kalau dia menolak polisi, ya
dia tolak saja negara ini sekalian,” ujar mantan presiden ini dengan ketus.

Menurut Gus Dur, ada satu hal yang harus diketahui oleh Ba’asyir. Yakni,
negara Indonesia adalah negara yang sudah sah. Sehingga, negara bisa
melakukan apa saja terhadap Ba’asyir sesuai hukum yang berlaku.

“Saya menduga Ba’asyir pasti mendapat nasihat-nasihat yang tidak benar. Nah
untuk itu, Ba’asyir harus mau diperiksa. Sebab ini untuk membuktikan dia
bersalah atau tidak berdasarkan keterangannya,” katanya.

Hal ini disampaikan Gus Dur kepada detikcom usai menjadi keynote speaker
dalam forum diskusi ahli jelang Ramadhan “Islam and or Indonesia under
Attack” yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Depok di
Pusat Studi Jepang UI Depok, Selasa (5/11/2002).

“Kalau tak mau jawab, berarti dia itu kesimpulannya ya teroris. Jadi
harusnya Ba’asyir menjawab,” ujarnya lagi.

Kenapa begitu kesimpulannya?
“Ya itu berdasarkan laporan intelijen lima negara yakni Amerika, Indonesia,
Filipina, Singapura dan Malaysia. Saya berdasarkan laporan itu,” tukasnya.

Benar atau tidaknya laporan tersebut, lanjut Gus Dur, merupakan keharusan
bagi polisi untuk meneliti dan membuktikannya. Karena laporan itu bisa
benar, bisa tidak. Dia pun meminta kepada polisi untuk bersikap jujur dalam
mengungkap kasus tersebut.

“Jadi kalau Ba’asyir diam saja, itu kan nggak mau mengakui adanya pihak
keamanan. Kalau tidak mengakui pihak keamanan, berarti tidak mengakui
negara. Terus dia tinggal di mana? Dia kan dari Jombang, saya juga dari
Jombang,” tandas Gus Dur dengan nada sengit. Lho, hubungannya? (sss)



http://www.detik.com/peristiwa/2002/11/05/20021105-111412.shtml





_
Unlimited Internet access for only $21.95/month.  Try MSN!
http://resourcecenter.msn.com/access/plans/2monthsfree.asp



Fwd: [kbriwatch] Undangan Terbuka: Sarasehan KBRI Watch

2002-10-09 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Menarik!
Semoga saja sarasehan ini membawa pencerahan bagi birokrat, calon birokrat
atau pengamat birokrat dan masyarakat lainnya.

Temanya juga kelihatan lumayan aktual, apalagi dikaitkan  soal
gonjang-ganjing persuapan di tanah air belakangan ini. Semoga birokrat di
luar negeri tidak terimbas arus.

Bagi yg jauh dari Ibukota, mungkin bagus jika sekali waktu ramai-ramai main
ke DC:-)

Majulah Merah-Putih!

rap

#

From: KBRI Watch [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
CC: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [kbriwatch] Undangan Terbuka: Sarasehan KBRI Watch
Date: Wed, 9 Oct 2002 14:50:01 -0700 (PDT)


UNDANGAN TERBUKA
SARASEHAN KBRI WATCH

Topik Sarasehan:
“Menciptakan Clean Government: Peran Birokrat dan WNI di Luar Negeri”
Senin, 14 Oktober 2002 jam 5-8 sore  di KBRI Washington DC


Salam!

Seiring dengan keterbukaan yang terus berlangsung dalam penyelenggaraan
pemerintahan di tanah air - masyarakat umum juga makin memiliki harapan
untuk
melihat adanya perbaikan secara struktural dalam sistem pemerintahan,
khususnya dalam penciptaan pemerintahan yang bersih (clean government dan
good governance).

Di lain pihak, kita harus merenungkan kenyataan pahit yang harus dialami
bangsa karena masih terus berlangsungnya praktik-praktik korupsi, kolusi,
dan nepotisme. Perenungan ini dimaksudkan selain untuk mencari masukan
mengenai peran yang bisa dilakukan oleh warga negara Indonesia di luar
negeri supaya berpartisipasi aktif dalam pemberantasan korupsi, juga
sekaligus untuk mengasah komitmen kita semua dalam mewujudkan Indonesia
yang merdeka dari korupsi, kolusi, dan nepotisme.

Dari sarasehan ini kita berharap bisa mendapatkan gambaran umum mengenai
seberapa parah korupsi masih berlangsung dalam pemerintahan; bagaimana
membatasi peluang korupsi -- khususnya pada perwakilan Indonesia di luar
negeri yang telah menyerap banyak dana dan devisa negara; serta apa yang
bisa dilakukan oleh warga negara Indonesia di luar negeri untuk membantu
mengatasi persoalan bangsa ini.

Untuk maksud ini, KBRI Watch mengundang Bapak/Ibu/Saudara mengikuti
sarasehan yang bertema “Menciptakan Clean Government: Peran Birokrat dan
WNI di Luar Negeri.”

Acara sarasehan ini akan dilaksanakan pada:

Hari   : Senin, 14 Oktober 2002

Waktu  : Pukul 5 –  8 sore

Pembicara  :
1. Dr. Nasir Tamara, Wartawan dan Penulis Buku: “Mencuri Uang Rakyat”
2. Dr. Mappa Nasrun (Atdikbud KBRI Washington)
3. Buni Yani (Deklarator KBRI Watch)

Moderator:  Agung Bayu Waluyo (Deklarator KBRI Watch)

Tempat   : Ruang Mutimedia-KBRI Washington, DC


Sebagai bagian dari usaha untuk mendorong semangat kebersamaan dan
kesetaraan, sarasehan akan dilangsungkan dalam format curah pendapat dengan
moderator dari KBRI Watch. Para hadirin sangat diharapkan untuk
menyampaikan pendapat dan gagasan-gagasannya.

Demikian pemberitahuan ini, atas perhatian Ibu/Bapak/Saudara kami ucapkan
terima kasih. Pemberitahuan ini juga sekaligus dimaksudkan sebagai undangan
terbuka kepada masyarakat Indonesia di Amerika Serikat untuk mengikuti
acara sarasehan ini.

Tertanda,



Malina Eppley

Juru Bicara KBRI Watch

PO Box 4264, Manassas, VA 20108, USA
E-mail: [EMAIL PROTECTED]  Fax: +1(425)675-0563
www.kbriwatch.org






-
Do you Yahoo!?
Faith Hill - Exclusive Performances, Videos,  more
faith.yahoo.com




_
MSN Photos is the easiest way to share and print your photos:
http://photos.msn.com/support/worldwide.aspx



Fwd: Press release dan Launching www.kbriwatch.org

2002-09-12 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Ada berita menarik. Sayangnya saya masih di New York dan tengah dijubeli
banyak berita-tugas, karenanya tak salah jika ini saya FWD saja dulu.

rap


From: KBRI Watch [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Subject: Press release dan Launching www.kbriwatch.org
Date: Wed, 11 Sep 2002 23:20:49 -0700 (PDT)


Press Release KBRIWatch

Washington, DC: 11 September 2002





 Pada hari Selasa, tanggal 6 Agustus 2002, KBRIWatch telah
mengadakan pertemuan dengan Dubes Soemadi D.M. Brotodiningrat bertempat di
Wisma Indonesia.  Pihak KBRIWatch diwakili oleh 15 deklarator dan Dubes
Soemadi Brotodiningrat didampingi oleh beberapa staf. Pertemuan ini adalah
atas inisiatif KBRIWatch untuk memperkenalkan diri serta menjelaskan secara
garis besar maksud dan tujuan pendirian KBRI Watch, terutama hal-hal yang
berkaitan dengan deklarasi pembentukan KBRIWatch.



 Secara garis besar KBRIWatch menjelaskan bahwa pendirian
KBRIWatch sebagai ‘gerakan moral’ dalam upaya pemberantasan dan pencegahan
tindak pidana korupsi, merupakan salah satu wujud perhatian dan pengabdian
para deklarator dan anggota masyarakat untuk turut berpartisipasi
meningkatkan transparansi gerak roda perwakilan pemerintah RI di luar
negeri. KBRIWatch mengemukakan bahwa modal sosial yang terdapat di daerah
sekitar Washington, D.C. seperti kokohnya masyarakat madani, banyaknya
mahasiswa serta lokasinya yang strategis merupakan modal yang sangat kuat
untuk dapat mewujudkan kemitraan dalam pencegahan penyalahgunaan anggaran
terutama di masa-masa mendatang. KBRIWatch juga telah menegaskan bahwa
pembentukan KBRIWatch yang antara lain didorong pula oleh suasana
keterbukaan yang dikembangkan oleh Dubes Soemadi Brotodiningrat selama ini,
tidak hanya akan mencakup KBRI Washington, D.C. saja, melainkan juga
terhadap semua Perwakilan Pemerintah RI di Amerika Serikat.



 Adanya suasana keterbukaan telah mendorong meningkatnya
masukan serta pengaduan masyarakat yang tentunya masih perlu
dikonfirmasikan dan diklarifikasikan kepada pihak-pihak yang terkait,
mengingat KBRIWatch menjunjung tinggi asas praduga tak bersalah.
Mempertimbangkan hal tersebut, maka para deklarator KBRIWatch sepakat untuk
secara berkala mengadakan komunikasi langsung, baik secara tatap muka
maupun secara tertulis dengan KBRI Washington, D.C., maupun Perwakilan RI
lain di Amerika Serikat. Untuk hal-hal (informasi/laporan ataupun pengaduan
dari masyarakat) yang berkaitan dengan KBRI Washington, D.C., akan
diklarifikasikan (diminta penjelasan) kepada Dubes Soemadi atau melalui
beberapa staff yang telah ditunjuk pada acara pertemuan tanggal 6 Agustus.
Pola komunikasi di atas akan segera diwujudkan setelah KBRIWatch menetapkan
sistem, masukan (input), dan pengaduan masyarakat kepada pihak KBRI
Washington, DC. Dalam melakukan klarifikasi serta komunikasi kepada KBRI
Washington, DC dan Perwakilan Pemerintah RI di AS lainnya, KBRIWatch akan
mengirimkan surat resmi, dengan kop surat resmi KBRIWatch yang
ditandatangani oleh Jurubicara KBRIWatch.



Berbagai saran, laporan, informasi, dan pengaduan masyarakat secara
langsung akan ditampung melalui website KBRIWatch yang secara resmi mulai
beroperasi dengan dikeluarkannya press release KBRIWatch ini. Di samping
menerima pengaduan secara rahasia, website KBRIWatch antara lain juga akan
menampilkan beberapa hal seperti berita terkait dengan KBRIWatch, berita
tentang korupsi atau penyalahgunaan anggaran, serta berita-berita
perkembangan terakhir. Alamat resmi website KBRIWatch adalah:
www.kbriwatch.org



 Deklarator KBRIWatch menghargai sambutan positif pihak KBRI
Washington, D.C. terhadap prakarsa pendirian kelompok KBRIWatch. Sambutan
positif dari pihak KBRI Washington, DC untuk mewujudkan kemitraan bersama
antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencegahan dan pemberantasan
korupsi diharapkan dapat menjadi contoh yang baik bagi
perwakilan-perwakilan Indonesia di luar negeri lainnya.

Demikian Press Release KBRIWatch.



Washington, DC 11 September 2002



Jubir  KBRIWatch:





Malina Eppley

Alamat resmi KBRIWatch

Website: www.kbriwatch.org

e-mail: [EMAIL PROTECTED] atau

[EMAIL PROTECTED]



Surat:

PO Box 4264

Manassas, VA 20108

Fax: (425) 675-0563





-
Do you Yahoo!?
Yahoo! News - Today's headlines




_
Join the world’s largest e-mail service with MSN Hotmail.
http://www.hotmail.com



Re: Deklarasi KBRI Watch di Washington, DC

2002-07-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Membaca deklarasi KBRI Watch dari Washington DC ini, kita patut berharap
agar yang dicita-citakan bisa tercapai. Sikap tegas, rendah hati tanpa
purbasangka, mengormati azas praduga tak bersalah, ketulusan bermitra dengan
Perwakilan RI dll-- seperti diungkap Deklarasi ini-- cukup bijak.

Kepada Lina dkk, salam semoga sukses! Dikala patriotisme dan nasionalisme
kita makin kering gara-gara dihantam pelbagai krisis, hanya ada satu
ungkapan: Maju terus pantang mundur!


ramadhan pohan
#


From: KBRI Watch [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Deklarasi KBRI Watch di Washington, DC
Date: Mon, 22 Jul 2002 20:33:29 -0700 (PDT)


Kepada Yth. Redaksi Media Massa di Indonesia/Amerika Serikat:

(Tembusan Yth. Perwakilan RI di Amerika Serikat)

Bersama ini kami kirimkan deklarasi pembentukan KBRI Watch  yang
berkedudukan di Washington, DC. Deklarasi ini adalah bentuk keprihatinan
kami sebagai anak bangsa dan sumbangsih kecil kami yang berada di Amerika
Serikat (khususnya di Washington DC area) dalam rangka berpartisipasi aktif
melaksanakan agenda reformasi, khususnya dalam pemantauan/pengawasan dan
pencegahan tindak pidana korupsi dalam ruang lingkup perwakilan pemerintah
Indonesia di Amerika Serikat.

Pendirian KBRI Watch - Washington DC ini juga dimaksudkan untuk menjadi
mitra pemerintah (melalui KBRI dan perwakilan pemerintah di AS) dan seluruh
rakyat Indonesia yang mengidamkan terbentuknya birokrasi pemerintah yang
bersih dan berwibawa, dalam mewujudkan clean government dan good governance
dalam masyarakat dan penyelenggara negara Indonesia.

Dengan segala kerendahan hati, dan segala hormat bagi semua pihak, kami
mohon dukungan dan kerjasamanya agar gerakan moral KBRI Watch ini dapat
berjalan dengan efektif dalam menjalankan misi dan mewujudkan tujuan
pencegahan/pemberantasan korupsi. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan
bimbingan dan petunjuk-NYA. Amien.

Hormat kami,

a.n. KBRI Watch di Washington, DC

Malina Eppley

(Jurubicara/Contact person)

=


Deklarasi Pendirian

“KBRI WATCH”

Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang saat ini sedang bermukim,
bekerja, atau belajar di luar negeri yang mempunyai keinginan kuat untuk
ikut menyumbangkan pemikiran maupun berpartisipasi aktif dalam mendukung
pelaksanaan agenda reformasi di tanah air – kami masyarakat Indonesia yang
berada di Washington, D.C. dan sekitarnya, dengan dasar pertimbangan
hal-hal sebagai berikut:



Dilandasi oleh keprihatinan yang mendalam bahwa tindak pidana korupsi
di Indonesia adalah penyakit kronis yang sudah berurat-berakar dan menjalar
di segala lapisan masyarakat, baik dalam birokrasi pemerintah, kalangan
swasta, maupun masyarakat umum, oleh karena itu partisipasi bersama-sama
seluruh pihak dalam pemberantasan korupsi adalah mutlak diperlukan, dan
oleh karena itu tidak mungkin permasalahan korupsi hanya
ditangani/diselesaikan oleh Pemerintah baik oleh pihak eksekutif,
legislatif, maupun yudikatif tanpa melibatkan partisipasi masyarakat.
Mengingat bahwa korupsi memperlemah perwujudan penyelenggaraan
pemerintahan dan birokrasi yang bersih dan berwibawa (clean government dan
good governance), mendistorsi kebijakan publik secara mendasar, mendorong
penyalah-alokasian sumbershy;daya, membahayakan pengembangan sektor
swasta, dan khususnya merugikan kepentingan masyarakat umum/rakyat banyak.
Sebagai masyarakat Indonesia yang berada di luar negeri, yang bebas
dari kepentingan politik aliran tertentu, kami masyarakat Indonesia di
Washington D.C. area merasa mempunyai kewajiban yang sama untuk ikut serta
dalam segenap upaya pemantauan, pemberantasan, dan pencegahan tindak pidana
korupsi (baca: penyalah-gunaan anggaran/aset-aset milik bersama seluruh
rakyat Indonesia) yang sedang atau akan terjadi di luar negeri, khususnya
dalam birokrasi perwakilan pemerintah Indonesia di Amerika Serikat, baik
dalam lingkup KBRI Washington, D.C. maupun perwakilan pemerintah Indonesia
lainnya di seluruh Amerika Serikat.
Menurut pemantauan kami, perwakilan pemerintah Indonesia di luar
negeri, khususnya di Amerika Serikat -- yang didanai dengan devisa negara
dalam bentuk dollar -- selama ini kurang mendapat perhatian dan
kontrol/pengawasan yang cukup dalam agenda pemberantasan dan pencegahan
korupsi/penyalahgunaan anggaran negara, mengingat lokasinya yang berada
jauh dari pusat pemerintahan, maupun pemantauan dan pengawasan dari mass
media, kelompok masyarakat, dan organisasi non-pemerintah lainnya.
Mempertimbangkan Amanat Pasal 5 ayat (1), Pasal 20 ayat (2),
Undang-Undang Dasar 1945 beserta perubahannya; serta Ketetapan Majelis
Permusyawatan Rakyat Republik Indonesia (Tap MPR-RI) Nomor XI/MPR/1998
tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi, dan
Nepotisme; serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun
2000 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Peran Serta Masyarashy;kat dan
Pemberian Penghargaan Dalam Pencegahan Dan Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi.

Dengan

Re: [sip2k] Jumpa Penyu...;)

2002-03-07 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Lae Dharma,
Konsistensi sampeyan ngurus penyu, salut lah kite. Penyu lebih tulus, polos,
tak punya pretensi, ambisi, politisasi ala manusia:-)

Jadi, daripada ngurusin manusia, pilihan mengurus penyu terasa pas.
Lebih tepat event di Florida diganti: Jumpa para jubir penyu dan fans:-)

Waktu di Orlando kemarin, aku berpikir kayaknya harus melihat penyu ente.
Pengen ngeliat, bagaimana kau telaten menjaga jangan sampai telur-telur
penyu itu miring dan tidak ger-ot. Pasti dibutuhkan kesabaran, ketekunan,
ketelitian, kemengertian hehehhe. Gue pengen belajar dah...

Salam kami buat Bu Sek Permias:-)

rap

telurnya


From: [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
CC: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [sip2k] Jumpa Penyu...;)
Date: Thu, 7 Mar 2002 11:39:15 -0500 (EST)

Salam PERMIAS,

Hmm, udah lama nggak cerita mengenai penyu dan mudah2an tulisan kali ini
tidak bikin bosen mas Anto Mohsin...;))

Well, kalau tidak salah, beberapa waktu yang lalu, mas Tino nanya banyak
sekali mengenai penyu (udah kayak dosen penguji loe, 'no!) dan berhubung
nich tangan agak males ngetik..hehehe..jadi saya menawarkan..silahkan
datang ke Miami dah, karena kemungkinan besar akan ada Jumpa Para Penyu
disana..;)

Maksuke, awal bulan April ini, kota Miami akan kedatangan para penyu se
dunia, dan kebetulan sekali, ada peserta dari Indonesia, cewek lagi (Budi:
Nach ini dia yang disukai sama si Dharma..hehehe...), dan asyiknya, doi
termasuk pakar di bidang per-penyu-an...(Tino: sengaja dicocok-cocokin ya,
lae).

Nach dengar2 dari 'orang dalem', PERMIAS South Florida juga ndak mau kalah
tuch sama Diskusi Ilmiahnya Anak2 LA (dasar, mas Tino dech!), so, atas usul
Bu Sek nya PERMIAS South Florida, bagaimana kalau tuch cewek dipertemukan
saja sama bang Dharma (Budi: Udah gue duga, doi emang udah kebelet
tuch..hahaha..), khan asyik, yang satu cerita tentang penyu di Indonesia
dan yang satunya lagi cerita tentang penyu pake bikini di South
Florida...;) (Firdaus Ali: Hmm, dari Miami kita melangkah ke Laut
nich...hehehe...).

So, singkat cerita, kalau tidak ada aral melintang, PERMIAS South Florida
pengen bikin acara Jumpa Penyu dan yang pasti, obrolannya gaya anak
pantai aseli dech, jadi ndak pake laptop yang gambarnya muncul di dinding
tuch (apa sich namanya nich?)..hehehe...;)) [catatan: foto2 yang akan
dipajang di milis terpaksa harus kita sensor dulu due to minimnya pakaian
para tamu, terutama pembawa makalahnya sendiri..hehehe..tarzan habis, bo'].

Khusus buat bang Ramadhan Pohan, yang pasti sich, Jumpa Penyu tidak
menyediakan tempat duduk di depan buat anda..hehehe..apalagi, saya yakin,
meliput penyu tidak semenarik meliput mbak Madonna...;) [Dharma: Awas kau
lae kalau tidak meliput acara ini, kutiup habis kau macam angin
Simarjarunjung deket kedai Lapo Tuak Brastagi!!].

Oki doki, yang datang tidak perlu pake gelar PhD, Master atawa Bachelor,
karena yang bicara sudah cukup kondang ilmunya di bidang per-penyu-an..;))

salam hangat dari pantai selatan florida,
Dharma The Turtle Man Datubara
ps: tempat, waktu acara dan hadiah buat para peserta menyusul, mengingat
saya sendiri baru bangun dari mimpi...hahahaha...;)) [Pohan: aku janji lae,
jatah berita pemalsuan ktp akan ku ganti dengan nasib si penyu].















_
Chat with friends online, try MSN Messenger: http://messenger.msn.com



ICMI dukung abolisi soeharto

2002-01-04 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Coba simak berita di bawah.

Emang sih masih wacana. Pesan saya sama Prez Mega, Soeharto jangan diberi
abolisi. Kita pahami itu wujud keperdulian kemanusiaan, walau dulu Mega dan
keluarganya termasuk paling mengalami penindasan dan penzaliman rezim
Soeharto.

Tapi kasus Soeharto, sekali lagi,  ini lain. Pemberian abolisi akan sama
saja  melukai rasa keadilan rakyat. Maling sandal (padahal maksudnya minjam
untuk wudlu di paberik sandal) kemarin kena 5 bulan.

Maling teri dihukum dan disiksa, semua tahu itu. Bagaimana dengan sosok yang
dituding rezim kleptomania 32 tahun ini? Yang sering dicibir  menjarah
banyak harta negara dan kekayaan bangsa? Harus ada putusan pengadilan dan
vonis bersalah atau tidak terhadapnya. Habis itu, mau diapakan dia, terserah
saja.  Namun, amnesti atau sejenisnya harus didahului pengembalian harta dan
kekayaan Negara yang dikumpulkannya 32 tahun.

Setelah dikumpulkan, jadikan itu untuk dana koperasi rakyat miskin,
penganggur dan putus sekolah. Saya jamin, rakyat puas alias lega.

Begitu mestinya antara lain penyelesaian kasus $oeharto.

Nah jika ICMI dukung abolisi, yah... biarin saja, habitatnya memang gitu
kok... Seperti kata lagu lama Rayuan Pulau Kelapa: Sejak dulu kala...

penyimak pinggiran
##

Hukum dan Kriminal
ICMI DUKUNG PEMBERIAN ABOLISI KEPADA SEOHARTO
Jum'at, 4 Januari, 2002 4:16:37 PM


Palangka Raya - Ikatan Cendikiawan Muslim (ICMI) menyatakan persetujuan dan
dukungan atas sikap dan kebijakan pemerintahan Presiden Megawati
Soekarnoputri dalam pemberian abolisi (pengampunan) terhadap berbagai dugaan
kasus KKN yang dilakukan mantan presiden Soeharto.

`Kami setuju dengan wacana pemberian abolisi terhadap mantan presiden
Soeharto atas pertimbangan kondisi fisik dan kesehatan yang tidak
memungkinkan mengikuti jalannya proses hukum,` kata ketua ICMI pusat Ir. Adi
Sasono di Palangka Raya, Jum`at.

Kedatangan mantan Menkop dan PPK pada masa kabinet presiden BJ.Habibie
tersebut ke Palangka Raya untuk berbicara pada acara halal bi halal
diselenggarakan Forum Ukhuwah Islamiyah (FUI) Kalteng.
http://www.antara-online.com/berita.asp?id=20572


_
Chat with friends online, try MSN Messenger: http://messenger.msn.com



Re: Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1422 H

2001-12-17 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Dharma dkk yang baik,

Lebaran tahun ini kurang mantap dan kurang ekspresif dibandingkan
dulu-dulunya. Harus diakui:-), Siantar memang jauh lebih maju demokrasi dan
toleransinya.


Kau tahu nggak, si ompung jenggot sebenarnya lebaran di mana dan apa dia
lebaran juga ya...  Habis sudah lama sih nggak kedengaran, apa sudah makin
menggeliat barang tuh...

OK, Selamat Idul Fitri, Selamat Hanukah, Selamat Natal dan Tahun Baru,
selamat lah bumi dari arogansi, kedengkian dan prasangka. Mari belajar pada
penyu-penyu...

salam,
orang pinggiran
p.s: Dhar, coba kau bilang dulu nomor teleponmu samaku.












From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1422 H
Date: Mon, 17 Dec 2001 11:44:49 -0500

Salam Persahabatan,

Selamat Idul Fitri 1 Syawal 1422 H kepada saudara-saudara ku yang beragama
Islam dimanapun anda berada dan Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Semoga, Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberkati kita semua untuk
melangkah menuju masa depan yang lebih baik dari yang kemarin.

Salam bahagia dari Pantai Selatan Florida,
Dharma Datubara


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp.



Re: BERITA: Orang Indonesia Diperiksa FBI

2001-11-20 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Dharma, apa AGUS BUDIMAN (AB) itu bukan orang Permias dan bisa jadi juga
langganan milis kalian ini hehehehe. Dia mah sudah ditangkap tuh, bukan
diperiksa lagi.

Jika ada info bagi-bagi yah. Soale, aku tadi lagi konsentrasi bikin
laporanku baru buka puasa sama Tlg Bush di Rumah Godang. Ada Namboru  Rice
dan Uda Ashcroft juga tuh.

pp
##


From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: BERITA: Orang Indonesia Diperiksa FBI
Date: Tue, 20 Nov 2001 10:46:34 -0500

Salam PERMIAS,

Saya baru saja membaca koran Sun-Sentinel (koran lokalnya Fort Lauderdale,
FL) dan ternyata ada berita tentang diperiksanya orang Indonesia oleh FBI.
Kalau tidak salah, ini berita pertama pemeriksaan orang Indonesia yang
berhubungan dengan peristiwa 11 September ya?

An Indonesian man named in FBI documents as a contact for suspected
airline hijacker Mohamed Atta was arrested Monday and charged with helping
obtain false Virginia identification for another man listed in the same
documents as a contact for Osama bin Laden (Sun-Sentinel, Tuesday,
November 20, 2001 p. 17A).

Btw, namanya Agus Budiman. Mungkin rekan2 PERMIAS Washington, DC bisa
menambahkan informasi ini? Atau wartawan pinggiran kita, lae Pohan, bisa
bercerita lebih detail mengenai ini?

Weleh..weleh..makin ngetop aja Indonesia..;(

Salam hangat dari Pinggiran Pantai Selatan Florida,
Dharma Datubara


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



penyair top ziarahi DC

2001-11-15 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Jika tak ada aral melintang Kamis sore ini rekan penyair Sitok Srengenge
mendarat dengan US Airways di bandara DC. Penyair dan pekerja sastra top
dari Jakarta ini bermaksud menziarahi DC.

Ibukota AS ini, dari segi politik apalagi budaya, memang menggoda. Nggak
tahu saya, apa yg ada di benaknya nanti, heheheh. Sudah 3 tahun saya nggak
bertemu sahabat lama ini.

Kebetulan nanti malam, saya harus nonton seminar korupsi di KBRI. Sehingga
mau tak mau hati saya harus berupaya membujuk  Sitok supaya mau mampir di
kantor perwakilan rakyat kita ini.

sampai nanti

penyimak pinggiran
##

_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Re: Menggeliat..;)

2001-11-01 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Dharma yang senang 'menggeliat' (Saya agak merinding dengar istilah
menggeliat-- apalagi jika untuk sesama jenis ini).

Soalnya, kata itu kadang berdekatan pula dengan kata-kata 'berbaring',
'telungkup', 'mendesah', 'melenguh panjang', 'sesuatu yang dikenakan
kemudian tersingkap', dan sejenisnya:-)

Bukan soal Piagam Jakarta nya yang menarik, tapi Dharma yang menggeliat lah
yang lebih bikin saya senyum:-) Barangkali ini ada hubungannya  dengan
'sesuatu yang tersisa dari SIPK Chicago silam':-)

Saking menggeliatnya, live Madonna-Eko Suprianto dulu pun dibawa-bawa
huahahahahah dalam waca Piagam Jakarta, bikin gua makin ngakak, Dhar.
Pengamat pinggiran yah pinggiran lah,nggak perlu dispesifikasi lebih jauh
lagi:-). Kita senasib sajalah:-)

Oke, Dharma,yg ini boleh serius deh. Soal Piagam Jakarta itu, seperti kalian
sepakati, memang jadi simbolis. Kalau saya sih, apa yang sudah ada, sudah
bagus. Piagam Jakarta, Negara Islam Indonesia, nggak bakalan ada. Penentang
terbesar dan terkuatnya, saya yakin, adalah termasuk orang Islam Indonesia
sendiri. Negara ini kita dirikan dan bangun bersama-sama tanpa berdasarkan
agama, etnis, golongan tertentu. Kita bukan negeri Arab Saudi, Vatikan,
Taliban dan sejenisnya, dan tidak akan pernah. Mereka punya jalan sendiri
dan kita hormati-- namun kita pun punya sejarah, latar sosial, politik
sendiri pula.

Sudah ah, Dharma, soal Piagam itu selesaian saja. Kalau masih penasaran,
kita bikin piagam sendiri saja. Mau kau bilang piagam Chicago boleh, piagam
pantai selatan juga boleh, piagam bu lurah juga oke. Tak mau punya piagam
juga nggak apa-apa hehehe. Kau atur saja lah itu...

salam,
penyimak pinggiran
(benar-benar pinggiran)
##




From: Marianus DATUBARA [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Menggeliat..;)
Date: Thu, 1 Nov 2001 09:43:38 -0500

 Lae Dharma,

Mas Anies yang baik,

 Terima kasih komentarnya, cuma yang jelas pengamat pinggiran itu lebih
tajam, jeli dan lugas :) Lihat saja kalau pertandingan bola, pengamat
pinggiran itu pasti jago analisis, sementara para pemain malah cuma bisa
tendang-bola.

Hehehe..bener juga ya, jadi pengamat pinggiran itu harus lebih tajam, jeli
dan lugas. Sayangnya, mas Anies, saya tuch bukan seperti lae Pohan yang
untuk jadi pengamat bisa dapet duduk di depan (inget khan show nya mbak
Madonna?), tapi bener2 pengamat yang nggak dapet tiket buat nonton
pertandingan sepak bola, yang akhirnya, nongkrong aja di luar stadion
sambil makan bubur ayam..;). Jadi, pengamatannya, ya kelas bubur ayam
dech..;)

 Rasanya aneh ya kalau piagam Jakarta dimasukkan kembali ke UUD 45. why?
bisa-bisa kita punya dua pembukaan? bukankah pembukaan UUD kita sekarang
itu adalah Piagam Jakarta minus 7 kata :)

Yup, tapi khan orang Indonesia (nggak semuanya ya) seneng dengan yang
aneh2. Baca koran hari ini ndak? Aneh tapi nyata khan para wakil rakyat
berantem dihadapan jutaan penduduk yang diwakili..;(

Atau mungkin sudah nggak aneh lagi ya..;)

 Lae, soal Piagam Jakarta itu debatnya sekarang sudah terlalu simbolis.
Baik pihak yang mendukung ataupun menentang sama-sama memanfaatkan issu ini
sebagai simbol untuk cari dukungan politik. Nah, kalau sudah simbolis
begini jadi repot karena dari kedua pihak tidak akan ada yang melihat
substansinya lagi. Karena itu, selama perdebatannya terfokus pada simbol
saja  ... saya tidak tertarik untuk mendukung atau menentang.

Well, sekali lagi, orang Indonesia (nggak semuanya juga ya) memang senang
dengan yang simbolis2, jadi nantinya, kalau diserang, mudah nge-les, udah
kayak koboi..;)

Btw, terlepas dari simbolis atau tidaknya, saya mau jujur nich nanya ama
mas Anies, setujukah mas Anies Piagam Jakarta dimasukkan kembali ke dalam
Pembukaan UUD 45 atau di dalam sila pertamanya Pancasila?

Soalnya, jujur aja nich, beberapa rekan saya yang beragama Islam berusaha
menghindar pertanyaan yang satu ini, dan semoga mas Anies bukan termasuk
dalam kelompok 'abu2' ini..;)

 Barangkali Lae masih Iigat soal P-4 tahun 1978 dulu, atau soal asas
tunggal tahun 1980-an? Kedua contoh ini menggambarkan betapa repotnya
bangsa ini mendukung dan menentang simbol pancasila itu.  Ormas
keagamaanpun  menggeliat, dari mulai Koferensi Wali Gereja Indonesia
(KWI) sampai Muhammadiyah. Tapi lihatlah hasilnya sekarang, pancasila itu
ya tidak lebih dari sekedar simbol otoritarianisme orde baru.

Setuju, mas.

 Artinya, selama belum ada kejelasan detailnya maka issue piagam jakarta
itu tidak lebih seperti usaha menggolkan pancasila sebagai asas tunggal ke
semua institusi di Indonesia. Kalau sudah ada detailnya, maka bisa
dibicarakan secara lebih transparan dan transaksional. Dengan begitu baik
pendukung maupu penentang bisa berdebat secara substantif dan rasional,
bukan yang dogmatik.

 Saya pribadi berpandangan bahwa seorang yang mengaku warga negara
Indonesia maka ia harus taat pada dan menjalankan tata hukum Indonesia.
Begitu juga dengan seseorang yang mengaku memeluk agama Islam maka ia 

Isu eksklusifisme Partai Keadilan

2001-10-24 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Merdeka, bung Rosadi!!!

Makasih atas komentarnya.

Jika Partai Keadilan (PK) memang pengen terus demo, saya hanya bisa
menyayangkan. Ternyata PK sama saja dengan ormas-ormas Islam yang suka
pengerahan massa: Mengusung isu luar negeri!!!

Dampak ekonomi akibat demo anti Amerika, tentu tidak bisa dilihat di satu
event. Dampak itu lebih merupakan akumulasi dari semua demo ormas Islam dan
terakhir PK lakukan (Baca baik-baik kutipan berita di bawah, pp). Akumulasi
demo-demo anti AS kalian (PK dan ormas-ormas nggak mutu) itu nggak tepat dan
lebih banyak menyengsarakan rakyat dan menyulitkan suasana perekonomian di
tanah air ( Baca lagi kutipan di bawah).

Coba tengok lagi. Indonesia bukan bebeknya AS, tapi bukan pula berarti kita
harus memusuhi AS gara-gara isu Afghanistan. Seperti kata Wapres, pernyataan
Presiden Mega sudah cukup mewakili semuanya. Kebijakan luar negeri RI tentu
tidak bisa memenuhi semua tuntutan PK-- emangnya PK apaan?  Kebijakan luar
negeri kita tidak mungkin digerakkan melalui demo-demo PK dan
kelompok-kelompok garis keras di Indonesia.

Jika kalian mau berjuang-- apalagi untuk isu-isu luar negeri-- pakai lah
parlemen. Itu lebih beradab, modern dan tidak memberi citra jelek kita di
internasional, di mata MAYORITAS Islam moderat Indonesia dan Rakyat
Indonesia umumnya. Tapi itu lah, gara-gara segelintir minoritas garis keras,
mayoritas yang moderat dan Indonesia umumnya ikut terbawa-bawa negatipnya.
Isu yang diusung urusan luar negeri pula tuh! Pikirkan itu!

Lama-lama orang bisa menduga sebenarnya ada agenda lain kalian di luar isu
anti-AS atau isu Afghanistan itu. Orang juga dapat curiga ada kepentingan
lain atau udang di balik batu. Habis gimana dong, isu-isu yang kalian usung
itu usang, dan padahal pemerintah RI sendiri sudah cukup perduli.

Di Indonesia sendiri masalah HAM dan penindasan itu banyak, dan belum beres.
Jumlah kalian yang katanya berdemo unjuk gigi 20 ribu massa demi Afghanistan
itu akan lebih terpuji jika yang diusung isu  Aceh, Tg Priok dll. Jika
kalian terus-menerus demikian, saya cuma bilang gini: Kuman di seberang
lautan tampak, gajah di pelupuk mata tidak kelihatan! Gerombolan 20 ribu
orang yang anti-AS itu seperti meledek para janda dan piatu korban-korban di
Aceh, Priok, dll.

Oke gitu aja deh. Rosadi, saya juga heran kenapa ente tidak sejernih Wina
menangkap substansi? Nah, kalau ane ngomong gini, bukan berarti menolak
demokrasi ala partai ente. Saya melihat dogmatis PK yang muncul dalam
polemik, sebaiknya lebih indonesiawi (Soal-soal orang Islam, Barat, AS--
sebaiknya PK jangan terlalu sensitif alias tipis kupingnya. Dewasa lah dalam
berbangsa dan bernegara). Indonesia itu bangsa yang kaya pluralisme, suku,
agama, golongan dsb. Mari belajar lebih demokrat dan inklusif.

Btw, pertanyaan dan usulan Priyo soal demo kalian sebaiknya di DC itu kok
nggak berjawab? Menurut saya, ide itu cukup brilian dan disampaikan secara
cerdas pula. Sehingga, sayang jika dilewatkan begitu saja.

Merdeka!!!

penyimak pinggiran
(orang bebas, non partisan, tak terkait profesi)
###

##
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0110/20/NASIONAL/part06.htm

Massa PK juga menuntut pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri serius
mengkaji ulang kelanjutan hubungan diplomatik Indonesia dengan AS yang
dituding mengembangkan dan melindungi terorisme.


Aksi yang digelar Partai Keadilan tersebut merupakan aksi anti-AS yang
terbesar di Jakarta selama kurun waktu sebulan terakhir ini. Arak-arakan
massa Partai Keadilan tersebut cukup panjang; barisan terdepan telah tiba di
Bundaran Hotel Indonesia (HI), sementara barisan paling belakang masih
berada di depan Istana Merdeka. Lalu lintas di sepanjang Jalan
Thamrin-Sudirman sempat macet total.

Dari Monas mereka bergerak ke Kedutaan Besar (Kedubes) AS. Sambil
mengibar-ngibarkan bendera-bendera kertas dalam bentuk kecil dan mengepalkan
tangan, pengunjuk rasa meneriakkan yel-yel anti-Amerika.

##

  Bila unjuk rasa terus terjadi, yang juga berpengaruh pada daya serap
pasar tradisional terhadap ayam potong produksi kami, tidak mustahil
kerugian kami akan bertambah besar dan ujung-ujungnya akan mengakibatkan
gulung tikar   Pemilik Rumah Potong Ayam Jabal Nur, Herry Santoso,
mewakili 13.000 KK peternak ayam kawasan Peringan Timur, Tasikmalaya.
http://www.suarapembaruan.com/last
##
The Jakarta Post
October 25, 2001

Tourist arrivals to drop by 20%

Damar Harsanto, The Jakarta Post, Jakarta

The Jakarta Tourism Office has predicted that the number of overseas
tourists visiting the capital will drop significantly to an estimated
960,000 this year, down from 1.2 million last year, a senior official said
here on Wednesday.


Over 1.3 million tourists reportedly canceled trips to Indonesia due to
heightening anti-Westerner sentiment, violent protests and threats which
were triggered by many fanatical groups here after the Sept. 11 terrorist
attacks in the U.S.

Certainly, (such cancellations) also severely hurt our business, Le
Meridien hotel director of sales 

Mega di PBB/Masyarakat NY

2001-09-25 Terurut Topik Ramadhan Pohan

http://www.jawapos.co.id/print/index.php?view=detailid=40458

RI Teken Konvensi Antiteror

Mega - Kofi Annan Bertemu di PBB


New York -

KENDATI baru pertama bertemu, Presiden Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PBB
Kofi Annan cepat saling memiliki pengertian. Annan menerima tamunya di ruang
Sekjen PBB, lantai 38 Markas Besar PBB di New York, Senin sore atau Selasa
pagi WIB.

Dalam pertemuan itu, Mega didampingi Menlu Hassan Wirayuda, Dirjen HELN
Deplu Dr Makarim Wibisono, Dubes Makmur Widodo dari PTRI-New York, dan
anggota DPR RI Ahmad Sumargono.

Wartawan Jawa Pos di New York Ramadhan Pohan melaporkan tadi malam,
pertemuan Mega-Annan menyinggung banyak topik. Mulai pertemuan Mega dengan
George W. Bush di Washington DC, masalah terorisme, isu-isu Timtim,
pengungsi, kebijakan Indonesia mengenai Timtim, dan pengadilan ad hoc HAM.

Menyangkut gerakan separatisme Aceh, Irian Jaya, Sekjen PBB menegaskan
dukungan PBB terhadap integritas teritorial Indonesia. Dukungan terhadap
NKRI ini jelas sangat signifikan bagi pemerintah Mega saat ini.

Beliau mengatakan, ’Saya dapat mengatakan seluruh anggota PBB sepenuhnya
mendukung Indonesia, kedaulatan integritas teritorial Indonesia, dan
menjanjikan langkah-langkah konkret bagi upaya ini’, kata Hassan, mengutip
Annan, setelah pertemuan.

Mengenai Timtim, Annan menyambut baik kebijakan pemerintahan Megawati. Dia
menyebut langkah dan upaya pemerintah RI saat ini realistis. Apalagi ke
depan, Mega juga mengungkapkan, sejumlah langkah terus diupayakan Indonesia,
baik menyangkut masalah pengungsi, perbatasan, pengadilan ad hoc HAM, dan
sebagainya.

Yang menarik, setelah pertemuan tertutup Mega- Annan, Sekjen PBB mengajak
presiden ke-5 RI itu melakukan pertemuan empat mata saja. Menlu Hassan
melihat ini sebagai indikasi kehangatan hubungan kedua pemimpin.

Pembicaraan tertutup dan empat mata Mega- Annan ini berlangsung sepuluh
menit. Mereka tampaknya ingin pertemuan sepuluh menit ini hanya diketahui
berdua dan agar lebih leluasa berbincang. Tidak jelas apa saja yang
dibicarakan keduanya. Ketika ditanya, Menlu RI hanya mengangkat bahu tanda
tidak tahu.

Saya enggak ada di situ. Mana saya tahu, jelasnya.

Sebagaimana di Washington DC sebelumnya, Mega juga melakukan ramah tamah
dengan masyarakat Indonesia di New York. Kesempatan kali ini dipakai Mega
menjelaskan sikap politik pemerintah RI menyangkut terorisme.

Mega meluruskan pandangan yang beredar seolah-olah dirinya baru bersuara
soal terorisme setelah peristiwa serangan WTC dan Pentagon. Jauh sebelum
tragedi melanda Amerika serikat ini, dia mengaku sudah menyuarakan masalah
ini.

Hanya memang waktu itu memang belum keren, karena belum muncul. Saya sudah
sibuk (sejak) dulu,katanya.

Megawati menyebutkan, sudah menjadi komitmen politiknya yang selalu
mengedepankan antikekerasan. Bahkan, itu jauh sebelum dirinya di
pemerintahan. Ungkapan Megawati ini menyiratkan pengalaman penindasan
politik yang dia alami selama Orde baru. Namun, dirinya tetap berjuang tanpa
kekerasan.

Selama perjuangan saya masuk ke masalah politik, saya mengatakan
antikekerasan. Kepada Presiden [George] Bush, saya juga menyatakan seperti
itu, papar Mega.

Politik antikekerasan ini, kata Megawati, mestinya dipegang kukuh oleh siapa
saja di muka bumi ini. Sikap antikekerasan dan nilai kemanusiaan harusnya
mendapat tempat tinggi dalam peradaban semua umat.

Kalau semua orang mempunyai pendapat yang sama dengan nilai antikekerasan
itu, rasanya kok nggak akan ada ramai-ramai seperti sekarang, yang disebut
terorisme itu, jelas Megawati.

Bahkan, sebelum berangkat ke AS pun, jelas presiden, dirinya sudah melakukan
konsolidasi dengan negara-negara ASEAN. Di event pertemuan itu, Megawati
membicarakan soal-soal terorisme dan penanggulangannya. Jelas bahwa
terorisme memang persoalan penting dan perlu kerja sama dengan negara-negara
lain untuk mengatasi hal itu.

Tanpa merujuk langsung atas peristiwa-peristiwa terakhir dan nama
negara-negara tertentu di mana Indonesia menjalin komitmen antiterorisme,
presiden tampak kukuh dengan pemikiran bahwa terorisme merupakan persoalan
bersama. Walau demikian, kesepakatan dan kerja sama RI dengan negara-negara
lain dalam penanggulangan terorisme bukan pula berarti meruntuhkan kebijakan
politik luar negeri bebas aktif Indonesia.

Sebelum saya ke AS ini, saya telah melakukan konsolidasi ke negara-negara
ASEAN juga, antara lain, membicarakan hal itu. Jadi, memang kesepakatan kita
untuk mengatasi masalah itu secara bersama-sama. Tetapi (nada suara Mega
meninggi dan lantang, Red), juga bukan berarti kita tidak mempunyai
kedaulatan politik kita sendiri. Kita tentu harus menyatakan itu dengan
baik. Artinya, posisi kita, politik luar negeri kita adalah politik bebas
aktif, paparnya, disambut aplaus panjang 300 hadirin.

Dalam pertemuan Megawati dengan masyarakat New York itu, kesempatan bertanya
diberikan kepada hadirin. Namun, kebanyakan penanya malah mendoakan
pemerintahan Megawati. Mereka mensyukuri kerukunan antarumat dan memuji

Cerita Dialog Megawati dengan WNI di AS

2001-09-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan

http://www.jawapos.co.id/print/index.php?view=detailid=39735

Nggak Nyangka Bu Mega Lancar…

Presiden Berdialog dengan WNI di AS


Washington DC-

Presiden Megawati Soekarnoputri mendapat sambutan hangat saat tatap muka
dengan warga Indonesia di Amerika, kemarin. Kendati pertemuan berlangsung
pada jam kerja dan jam kuliah, 500 orang memenuhi Wisma Indonesia, Tilden
Washington DC.

Sejak tiba di wisma hingga tanya-jawab yang berlangsung hampir sejam, aplaus
dan tepuk riuh bergema terus. Berkali-kali presiden ke-5 RI itu terpaksa
menghentikan pidato dan jawabannya karena tepuk tangan.

Wartawan Jawa Pos di Washington DC Ramadhan Pohan melaporkan tadi malam,
banyak warga yang terkesima karena kelancaran Megawati menjawab pertanyaan
kalangan tokoh agama dan mahasiswa. Soal-soal yang ditanyakan menyangkut
Maluku, persamaan semua WNI di depan hukum, kebijakan ekonomi dan
pendidikan, hingga soal pengadilan pelanggar HAM di Timtim dan Aceh.

Saya nggak nyangka Bu Mega lancar ngomong. Soalnya, selama ini yang saya
dengar dan baca Mega itu kan banyak diam dan tidak bisa ngomong, kata
beberapa pemuka agama kepada JP.

Jawaban-jawaban Mega sendiri sangat mengena. Misalnya, saat ditanya Pendeta
Nico Lewier asal Ambon yang sudah lama berdiam di ibu kota AS. Dia
menanyakan kenapa soal-soal separatis di Aceh dan Irian Jaya saja yang
diangkat Mega. Padahal, dulu Bung Karno saja begitu mengakui Maluku sehingga
tidak layak jika Maluku ditepis.

Apa jawaban Mega?

Terima kasih Pak Pendeta. Jika tadi saya hanya mengangkat soal Irian Jaya
dan Aceh, itu kan karena Maluku memang tidak ingin memisahkan diri dari
Indonesia, jawab Mega, enteng.

Jawaban Megawati yang apa adanya namun jitu tersebut tak pelak disambut
tepuk tangan gemuruh. Ini sama dengan ketika Megawati menyatakan dukungannya
kepada umat Islam Indonesia di bawah asosiasinya (IMAAM) yang ingin
membangun masjid di ibu kota AS.

Gambaran Megawati yang dianggap pemurung, ketus, dan angker -seperti
ditangkap WNI di AS yang membaca lewat media massa- pun lenyap. Berkali-kali
Megawati membuat warga ger-geran mendengar banyolan dan jokes yang
diselipkan Mega ketika memetakan banyaknya persoalan besar yang dihadapi
pemerintahan saat ini.

Terhadap banyaknya pihak di tanah air yang menyampaikan aspirasi yang sangat
beragam, Mega mengaku biasa saja. Bahkan, ketika soal yang sama
terus-menerus didesakkan kepadanya, Mega mengaku tetap mendengar dan
menjawab 'ya' terus.

Saya selalu jawab, ya. Terus bilang lagi, Bu Mega ini begini-begini, harus
ini…. Saya bilang lagi ya, kata Mega, yang ketika memanjangkan vokal
a di akhir kalimatnya itu disambut tawa hadirin.

Kalangan Indonesia di AS juga melihat jelas gambaran langsung kepemimpinan
Megawati. Bukan hanya mengumpulkan para menteri yang ikut mendampinginya ke
AS, bahkan komando Mega tetap muncul di atas mimbar. Mega langsung
memerintahkan menterinya -terutama Menko Perekonomian Dorodjatun
Kuntjoro-Jakti dan Menko Polkam Susilo B. Yudhoyono- menjawab setiap
pertanyaan yang memerlukan jawaban detail.

Para warga -di antaranya Christianto Wibisono, mantan pejabat BI C.
Harinowo, Direktur Eksekutif IMF Dono Iskandar, para pengurus Society for
Indonesian American (SIA, organisasi yang mewadahi generasi kedua Indonesia
di AS yang sudah warga negara AS, Red)- terpana melihat wibawa Mega di depan
anak buahnya.

Kepada warga, Mega menyatakan, persoalan Indonesia yang dahsyat saat ini
tidak akan bisa dipecahkan dalam semalam. Mulai persoalan ekonomi,
pendidikan, sosial, pelanggaran-pelanggaran HAM yang dulu terjadi dan
meninggalkan masalah saat ini, semuanya memerlukan penanganan serius.
Megawati melihat, waktu yang dimiliki pemerintahnya saat ini sangat pendek,
dan hanya 2,5 tahun saja. Kerja keras dan kerja cepat mau tidak mau harus
dipacu Mega kepada seluruh menteri di Kabinet Gotong Royong saat ini.

Mega mengakui dirinya terpaksa rewel demi mempercepat recovery ekonomi dan
pemulihan keadaan Indonesia dari keterpurukan.

Maaf, saya terpaksa cereweti. Saya bilang ke mereka (para menteri, red),
kalau bisa waktu kerja 24 jam itu ditambah. Karena pemerintah ini efektif
berjalan cuma dua setengah tahun. Ini kan singkat (dari periode penuh 5
tahun, Red), kata Mega yang saat menyebut 'mencereweti' kembali disambut
aplaus panjang dan tawa hadirin.

Masalah utang uang dari pihak internasional seperti IMF, Bank Dunia, dan
lain-lain -yang sebelum era-era pemerintah sekarang acap diistilahkan
bantuan- juga disambar Mega. Presiden ke-5 ini meminta orang Indonesia
jangan dininabobokan istilah bantuan. Istilah bantuan hanya membuat
masyarakat lengah dan tidak waspada.

Sehingga kita pun tidak sadar bahwa itu semua adalah pinjaman yang tetap
harus dibayar, ujar Mega. Pengunjung kembali aplaus. Sebagian malah
berdiri.

Warisan utang yang ditanggung pemerintah sekarang sudah cukup banyak. Semua
pinjaman itu, kata Mega, memang memusingkan kepala.
Kalau saya sih, pusingnya sudah lebih tujuh keliling, ujarnya.

Mega meyakinkan warga bahwa Indonesia

Fwd: press release KJRI LA

2001-09-14 Terurut Topik Ramadhan Pohan

From: Indonesian Consulate Los Angeles [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Subject: press release KJRI LA
Date: Fri, 14 Sep 2001 16:26:53 -0700

SIARAN PERS
No. 229/Pen/IX/2001


Pada tanggal 25 Agustus 2001 Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Los
Angeles telah menyelenggarakan pagelaran kesenian “Gema Nusantara 2001” di
The Luckman Theater, Calstate Los Angeles sebagai bagian dari rangkaian
Peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-56 di Los Angeles.

Sesuai dengan pengumuman dan edaran yang disampaikan oleh KJRI Los Angeles,
acara “Gema Nusantara 2001” tersebut semula akan diisi oleh pementasan
kelompok kesenian pimpinan Guruh Sukarno Putra yang bernama Gencar Semarak
Perkasa (GSP) yang datang dari Jakarta. Namun demikian  ternyata kelompok
kesenian yang tiba di Los Angeles untuk mengisi acara tersebut bukan dari
GSP, tanpa  adanya pemberitahuan sebelumnya kepada KJRI Los Angeles.

Mengingat waktu yang demikian mendesak pengumuman yang sudah beredar
sebelumnya tidak bisa lagi ditarik ataupun diralat. Pemberitahuan dari GSP
tentang tidak hadirnya kelompok ini di Los Angeles yang sekaligus juga
berisi permohonan maaf baru diterima KJRI Los Angeles tanggal 27 Agustus
2001.

Sehubungan dengan peristiwa ini KJRI Los Angeles melalui Siaran Pers ini
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh
masyarakat Indonesia di Los Angeles dan sekitarnya, khususnya kepada mereka
yang hadir dalam pagelaran malam itu dan merasa apa yang mereka saksikan
tidak sesuai dengan berita/pemberitahuan yang mereka dengar sebelumnya.

Los Angeles, 14 September 2001




_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Permias Boston

2001-09-12 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Permias Boston, tolong konfirmasi berita di bawah ini dong. Atau mungkin ada
temannya yang tahu soal ini?

rap
##
Kiriman Bunga Berdatangan ke Rumah Samadikun Hartono
Reporter: Maryadi
detikcom - Jakarta, Sejumlah kiriman bunga telah berdatangan ke rumah bos
Modern Group Samadikun Hartono di Jl Jambu 88, Menteng, Jakarta Pusat.
Karangan bunga itu datang menyusul tewasnya anak Samadikun bernama Eric
Samadikun Hartono dalam aksi teror dahsyat di New York, AS.

Karangan bunga itu di antaranya datang dari kolega Samadikun Hartono,
misalnya dari Standard Chartered Bank (SCB). Pagar rumah pemilik kapal
pesiar Awani Dreams itu tertutup rapat. Wartawan tidak boleh masuk. Sejumlah
mobil memenuhi rumah itu. Diperkirakan mereka adalah para pelayat.

Menurut informasi, keluarga korban telah berkumpul di dalam rumah mewah
berlantai 2 itu. Eric adalah anak bungsu dari 5 bersaudara pasangan
Samadikun Hartono-Nelly Chandra. Saat ini pemuda berumur 18 tahun itu tengah
kuliah ekonomi di Boston, AS. Ketika itu, Eric tengah dalam perjalanan dari
Boston ke New York lantas ke Los Angeles. Dia menumpang pesawat United
Airlines nomor penerbangan 175 rute Boston-Los Angeles. Pesawat itu lantas
menabrak menara kedua WTC di New York pada Selasa (11/9/2001).



_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Re: Kelanjutan: undangan KJRI LA

2001-09-06 Terurut Topik Ramadhan Pohan

GSPgate, TKI-ilegalgate dan sejauh mana tingkat keterlibatan KJRI juga masih
banyak misterinya. Saya bilang malah absurd, apalagi dengan soal yg merembet
ke nama-nama super top di Indonesia-- juga membingungkan mempertalikan satu
nama atau satu kejadian dengan lain-lainnya.
Walau muara soalnya mungkin sangat sederhana: duit.

penyimak pinggiran
(bukan orangnya Guruh atau GSP atau KJRI atau apa saja)
##
##

From: cortino sukotjo [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Kelanjutan: undangan KJRI LA
Date: Thu, 6 Sep 2001 09:51:03 -0800

  RALAT:

 Hari Rabu kemarin, KJRI sudah memberikan penjelasan regarding this
matter,
 tapi karena saya bukan juru bicaranya KJRI LA, maka saya tidak mau
 memberikan komentar.
 

maaf, seharusnya hari SELASA, instead of RABU.

tino


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Duka Berpulangnya Agus WK

2001-08-29 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Semua yang berasal dari Allah, kembali kepada Allah.
Saya pribadi ikut berduka cita atas berpulangnya ke rahmatullah Letjen (TNI)
Agus Wirahadi Kusuma (Agus W.K.)Kamis pagi WIB atau Rabu 7 p.m Eastern Time
tadi.

Seorang jenderal yang juga intelektual, berpendidikan lulusan Harvard,
tegas, tidak mencla-mencle, berani melawan arus dan berprinsip ini termasuk
sosok langka di lingkungan elite TNI maupun pentas politik Indonesia pasca
Soeharto. Tak ada yang bisa menafikan bahwa Agus WK ikut memberi kontribusi
peting dalam perjalanan reposisi dan reformasi TNI yang masih terus berjalan
ini.

Semoga Allah SWT memberi Agus WK tempat yang lapang di sisiNya, mengampuni
segala kekhilafannya dan menerima amal ibadahnya semasa hidup. Kepada isteri
dan kedua putera-puterinya, semoga tabah.

Bangsa Indonesia layak berkabung.


ramadhan pohan

_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Re: Baku Bae Maluku Ingin Orang Asing Keluar Dari Maluku

2001-08-24 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Jika semua pihak memang ingin menyelesaikan masalah-- termasuk dari aparat
TNI dan Polri-- saya kira persoalan tidak jadi berlarut-larut. Di samping
itu, harapan saya, orang-orang Maluku jangan mau diadudomba dan jangan mau
pula percaya gosip-gosip yang membakar.


Bahwa Mega-Hamzah sudah bagus dan serius, saya sependapat. Tapi, balik lagi,
gimana instansi-instansi bawahan mereka. Terus, siapa yang punya senjata,
bom, granat dan piawai teknik-teknik provokasi?
Sorry ya,  mau jelasin kok malah nanyain.

salam
rap


From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Baku Bae Maluku Ingin Orang Asing Keluar Dari Maluku
Date: Fri, 24 Aug 2001 12:47:12 EDT

In a message dated 8/24/01 10:43:47 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  Tergantung TNI dan ketahanan mental orang Maluku lah itu, mas.


Mungkin Mas Pohan bisa menjelaskan lebih lanjut yg dimaksud
dari kalimat di atas?

Oh ya, saya lihat upaya pemerintah dalam mencoba mengatasi
konflik2 yg ada sudah jauh lebih mendingan ketimbang pada
pemerintahan yg lalu. Setidaknya, ini tercermin dari berita pada
artikel di URL berikut ini:
http://www.detik.com/peristiwa/2001/08/24/2001824-193828.shtml

Memang, masalah apakah masalah2 tersebut akan teratasi dengan
baik atau tidak, masih membutuhkan waktu. Tapi setidaknya, telah
dilakukan upaya2 untuk mencapai kedamaian tersebut.

Satu poin positif untuk pemerintahan Mega-Hamzah sekarang ini,
dalam hal ini khususnya Wapres Hamzah Haz.

jabat erat,
Irwan Ariston Napitupulu


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Menonton Live Madonna-Eko Supriyanto

2001-08-13 Terurut Topik Ramadhan Pohan

http://www.jawapos.co.id/cetak/detail.php?u_kat=32435

Selasa, 14/08/2001 - 21:09 WIB
Menonton Live Madonna yang Tampil Bersama Seniman Indonesia (Bag-1)

Eko Menari Nonstop 24 Lagu

Superstar Madonna tadi malam menyelesaikan tur dua harinya di Washington DC.
Drowned World Tour di ibu kota AS ini menyusul live ratu pop sejagat itu di
Jerman, Spanyol, Italia, dan Inggris. Yang dahsyat dan membanggakan kita
adalah tampilnya seniman tari Eko Supriyanto, yang sepanjang 24 lagu Madonna
manggung nonstop.

Ramadhan Pohan, Washington DC

KETIKA jarum jam menunjukkan pukul 20.40, ratu pop dunia Madonna muncul di
atas panggung. Eko Supriyanto dan beberapa penari lain mengiringi. Sekitar
15 ribu penonton berteriak histeris, kilatan lampu dan sinar laser
salip-menyalip, dan suara sound system mulai mengaum di gedung MCI Center
-yang juga tempat Jawa Pos diundang meliput pesta Inauguration George Walker
Bush sebagai presiden ke-43 Amerika.

Publik ibu kota AS memang sudah haus menantikan Drowned World Tour yang
justru digelar pertama di luar negeri. Tiketnya yang dijual mulai USD 150
hingga USD 7000 selembar sudah ludes sejak Juni lalu.
Saya beruntung tidak perlu mengeluarkan duit sesen pun dan malah dapat duduk
di VIP, di lantai dasar yang diberi panggung semeter tingginya. Ini tentu
saja berkat Eko Supriyanto, seniman yang dulu sering bertemu Jawa Pos di TIM
Jakarta.

Selanjutnya:

http://www.jawapos.co.id/cetak/detail.php?u_kat=32435



_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Re: Dukungan pada presiden baru

2001-07-23 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Bulan madu politik Prez Mega kayaknya bakal sebentar. Setelh dua bulan ini,
rongrongan pasti ada. Baik itu dari kalangan partisan, ataupun
kelompok-kelompok mahasiswa/anak muda radikal, maupun ari pers sendiri.

Masalahnya, demokrasi kita ini sering dibiarkan kebablalasan, sampai-sampai
tak bisa membedakan antara mana yg demokrasi dan mana yg anarki.
Persoalan INdonesia selama 2 tahun terakhir ini adalah lebih pada gaya
kepemimpinan Gus Dur. Dari konteks ini, Mega aman karena dia emang tak punya
potensi cari penyakit begituan.

Itu sebabnya Amien, Akbar, Hamzah, dan kalangan elite maupun tentara mesti
hati-hati. Cukuplah sudah pertengkaran politik yang terjadi antara mereka.
Soal kemampuan Mega, saya pikir sama sajalah. Denger-denger dalam beberapa
hari ini Mega mau nyampein konsep dan pola pemerintahannya. Ini kan bagus:
ada semangat untuk memperbaiki dari ketidakteraturan dan kegalauan.

Nah, saya pikir polisi dan tentara musti ikut mengamankan program kerja
pemerintahan baru ini. Walau ada kesangsian juga, soalnya jika terlalu keras
maka bisa dicap melanggar HAM.

Oke, selamat bekerja.

rap




From: Moko Darjatmoko [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Dukungan pada presiden baru
Date: Mon, 23 Jul 2001 11:13:17 -0500

Dear Permias-netters,

Serasa ada tiupan angin segar membaca pembicaraan antara Irwan dan
Agus (subject : Selamat Jalan Pak Wahid). Hari ini saya bangun dengan
sebuah harapan - harapan akan sebuah keluarga besar Indonesia yang
bekerja bahu-membahu membangun negara dari puing-puing akibat
pertengkaran yang berlarut selama ini.

No one is perfect ... so we just have to make the best with what we
got! Itu komentar sobat bule saya --a democrat diehard-- ketika Bush
akhirnya menjadi presiden Amerika, mengalahkan Al Gore. Saya kira
sikap itulah yang perlu kita contoh dalam bernegara, dalam menjadi
anggota masyarakat Indonesia. Mungkin ada yang tidak suka pada
Megawati, dengan alasan apapun, tetapi dia adalah Presiden kita
sekarang - marilah kita dukung dia paling tidak sebagai presiden
kita. Bahkan seandainya kita benci pada Megawati (a lot of American
dislike Bush), dukungan ini bukan untuk Megawati pribadi, tetapi
dukungan pada fungsi dan kapasitas dan tanggungjawab seorang presiden
dari satu negara/bangsa, Indonesia.

Bulan lalu saya ketemu seorang assistant professor dari Santa Cruz
yang datang ke Madison dalam satu seminar asia tengggara. Waktu lunch
dia nyeletuk: Wah,kalau Megawati yang presiden apa nggak kacau, dia
kan nggak tahu apa-apa ... Saya menjawab: Emangnya kalau bukan Mega
terus nggak kacau begitu ... siapapun yang jadi presiden, betapapun
pinternya dia, kalau digerecokin terus ya nggak akan pernah bisa
bekerja. Kalau kita habisin energi kita untuk bertengkar terus,
apakah ada yang tersisa untuk bikin betul urusan negara (masa
pemerintahan Gus Dur yang baru berlalu adalah satu contoh yang
nyata). Problem bangsa akan bisa dipecahkan kalau kita semua
bahu-membahu, sebagai TEAM, bekerja untuk KEPENTINGAN BERSAMA (common
good) - siapapun yang ada diatas sebagai simbol presiden tidaklah
penting, pinter atau tidak.

Pagi ini saya membaca tulisan Louise Williams di Sidney Morning
Herald (23/07/2001), saya jadi ingat kembali percakapan saya dengan
professor tersebut ... saya kutipkan paragraf terakhirnya:

   The problem with Indonesia, says a new group of young
ideologues, is that of political power itself. Without a
commitment to the common good, the revolving door will
keep turning, with many of the same old faces going in and
out in the name - but not the spirit of - democracy.

So ... marilah kita dukung presiden dan pemerintah yang bari ini,
demi COMMON GOOD, untuk kepentingan bersama. Ada perbedaan diantara
kita, ada silang pendapat [dan kita masih terus menerus perlu
bersikap kritis - sikap kritis bukan merongrong]. Justru perbedaan
itulah membuat bangsa kita menjadi lengkap, dan kaya. Seperti
bio-diversity dalam ekologi alam. Setiap individu bisa memberikan
kontribusi menurut apa kemampuannya yang terbaik (satu contoh yang
baik sudah ditunjukkan baru-baru ini oleh Tino). Itulah yang
dibutuhkan oleh negara dan bangsa saat ini dan hari-hari berikutnya.

Marilah sejenak kita lupakan pertengkaran politik (maupun fisik)
kemarin itu sebagai satu mimpi buruk yang tidak perlu terjadi lagi,
janganlah nasib kita ini seperti judul pesimistik tulisan Louise
Williams yang saya kutip diatas, Ordinary Indonesians the losers as
dreams of democracy fade. We don't have to be the losers. We gave a
choice!


Selamat bekerja di era baru,


Moko/


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Re: Selamat Jalan Pak Wahid

2001-07-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Yang lalu biarlah lalu, badai pasti (untuk sementara nanti) berlalu.
Senin siang ini atau Selasa WIB ini bakal ada yang baru, dengan semangat
baru dan mudah-mudahan membawa berkah bagi seluruh rakyat.

Setelah gonjang-ganjing ini, semoga semua pihak introspeksi. Jangan pernah
lagi ada benci dan dusta di antara kita (Barangkali ini bisa dipesankan Mega
kepada para elite dan seluruh rakyat).

rap
##
From: Agus Nazaruddin [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Selamat Jalan Pak Wahid
Date: Sat, 21 Jul 2001 01:04:15 -0400

Semoga orang-orang yang menamakan dirinya ulama-ulama di NU dimanapun
rankingnya (kyai Khos, langitan, dll, MasyaAllah !!! siapa sih yang
memberi predikat ini semua pada mereka???) , sadar akan hakekat
berpegang pada kebenaran sekalipun pahit dalam  mengunkapkannya dan
hendaknya mereka takut kepada Allah dengan tidak menjual agamanya.
Sedangkan kepada pengikut fanatik Adurahman Wahid, tanyailah diri
anda-anda semua, sejauh manakah anda berpegang teguh pada Al-Quran dan
Hadits, adakah sama kuatnya dengan anda berpegang teguh pada kata-kata
Abdurahman Wahid yang belum dijamin Allah akan kebenarannya, adakah sama
semangatnya anda datang ke Masjid memenuhi panggilan Adjan untuk sholat,
dengan (bila ada) pangilan Abdurahman Wahid untuk berhuru-hara.

Semoga Allah membimbing para Wakil Rakyat yang ada di MPR untuk
mengambil tindakan yang seadil-adilnya, dan mengambil keputusan yang
tepat.  Semoga seluruh Angkatan bersenjata tetap mengemban tugasnya
sebagai pemersatu bangsa dan menjaga keamanan bangsa dan negara.

Wassalam,
Agus

Irwan Ariston Napitupulu wrote:

  Anda yang menabur angin selama ini, kini saatnya anda menuai badai.
 
  Semoga dengan dicabutnya mandat MPR dari Pak Abdurahman Wahid,
  Indonesia bisa sedikit bernapas lega terlepas dari konflik2 yg acap
  kali dibuat oleh Pak Abdurahman Wahid.
 
  Kalau dulu MPR melakukan kesalahan dengan menghianati demokrasi
  rakyat dengan memilih Abdurahman Wahid yang jauh dari diingin oleh
  rakyat menjadi presiden setidaknya berdasarkan hasil pemilu 1999,
  kini saatnya MPR menebus kesalahan dulu dengan bertobat dan
  mendengarkan suara rakyat yang telah disampaikan melalui pemilu
  tahun 1999 lalu.
 
  Pengalaman selama lebih dari satu tahun terakhir ini hendaknya
  bisa mengajarkan pada kita semua, jangan sekali2 mengabaikan lagi
  demokrasi rakyat, suara rakyat Indonesia yang sebenarnya yang bisa
  kita lihat dari hasil pemilu lalu.
 
  Masa depan Indonesia yang baru sudah diambang pintu. Mari satukan
  barisan untuk membenahi Indonesia dibawah pemerintahan yang baru
  nanti. Pemerintahan yang sebenarnya dikehendaki oleh rakyat dari
  hasil pemilu tahun 1999 lalu.
 
  jabat erat,
  Irwan Ariston Napitupulu


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Re: Selamat Jalan Pak Wahid

2001-07-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Hehehhe.
Padahal itu adalah kalimat yang mestinya akan diingatkan lagi oleh Mega
kepada Amien, Akbar, Matori, Yusril cs.
Kalo nggak, yah nggak selesai-selesai.

Peace Indonesia!!!

rap

From: Michael Tjiptaputra [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Selamat Jalan Pak Wahid
Date: Sun, 22 Jul 2001 18:01:51 +

You wrote:
Jangan pernah lagi ada benci dan dusta di antara kita

hehehe...kaya syair lagu Indo...;)
eom.

tj



_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com/intl.asp



Wafatnya Lopa

2001-07-03 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Semoga pahalanya di dunia diterima Allah SWT.
Sebagai aset bangsa yang jasa dan kejujurannya begitu terang di tengah
ketandusan moral para pemimpin dan pejabat kita selama ini, bangsa Indonesia
perlu hening cipta dan mendoakan Lopa menurut agamanya masing-masing.  Yang
Islam di masjid dan yang Nasrani di gereja. Misalnya bagi yang Islam, saya
usulkan melakukan shalat ghaib lepas shalat Jumat.


Kita berkabung!

salam,
ramadhan pohan
_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Sukses Dialog Pertama Konsuler (KBRI dan Masyarakat)

2001-07-01 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Minggu sore telah dilangsungkan Temu Wicara KBRI-Masyarakat Mengenai
Kekonsuleran di  Ruang Garuda KBRI Washington, D.C. Dipandu Irawan, tatap
muka masyarakat dengan Kepala Konsuler KBRI Washington DC Soekanto juga
dihadiri KUAI Dubes Samudera Sriwijaya, para  Kabid lain dan tokoh-tokoh
masyarakat Indonesia di Washington Area.

Sekitar 100 orang mengikuti tatap muka pejabat KBRI dan masyarakat ini.
Banyak informasi menarik diberikan Kabid Konsuler, dari mulai soal
dwikewarganegaraan, perpanjangan paspor, pengurusan surat-surat dan pelbagai
tetek bengek urusan konsuler lainnya. Cukup padat, rinci, sistematis, karena
dilengkapi dengan slide segala.

''Kami membuka diri terhadap pertanyaan, tanggapan, kritikan asin, pahit dan
bahkan yang pedas sekalipun. Kami ingin memberikan pelayanan dan kerjasama
yang terbaik bagi kepentingan WNI di AS ini,''kata Soekanto, blak-blakan.

Silaturahmi pejabat dan masyarakat ini tambah gayeng, karena Soekanto dan
KUAI Samudera memang bersikap sangat terbuka dan responsif. Belum lagi
celetukan-celetukan anggota masyarakat yang polos dan menimbulkan suasana
ger-geran juga.

Mendapat angin atas tawaran kritikan sepedas apapun maka sebagian hadirin
pun bersuara lantang mengkritik soal pelayanan konsuler. Para penanya tampil
lugas dan tanpa tedheng aling-aling.

Contohnya Yan Wiramidjaja, mantan aktivis Jakarta yang tahun-tahun terakhir
memosisikan diri layaknya KBRI Watch. Mantan ketua Fordemias ini
mempertanyakan pengurusan paspornya yang menunggu sampai 3 minggu. Yan juga
mengkritik  soal piket konsuler yang disebutnya sering kosong pada jam kerja
dan menimbulkan cemoohan dari bule-bule yang ngurus visa. Terakhir ayah tiga
anak dan suami wanita AS ini mengusulkan perlunya bel di depan piket
konsuler.

Ada lagi penanya yang juga tak kurang lugasnya, yakni Dutamardin Umar.
Angkatan 66 yang juga tokoh IKI ini mengungkapkan adanya praktik aneh yang
pernah terjadi di KBRI.

''Contohnya soal materai harga Rp 1000, yang dijual US$ 10,''ujar
Dutamardin, disambut gelak tawa sebagian yang hadir.

Dutamardin memang tidak mendetilkan kasus itu, namun cukup membuat Kabid
Konsuler terperangah. Dengan mimik sungguh-sungguh Soekanto   menyatakan
tidak ada policy konsuler KBRI soal harga dan pengadaan materai itu.

''Kita melayani masyarakat menurut ketentuan yang berlaku. Sebenarnya tidak
ada yang namanya pungutan liar di konsuler. Terima kasih atas infonya dan
saya berjanji akan menyelidiki soal ini,''janji Soekanto.


Usulan lain datang tentang perlunya Soekanto menjenguk langsung
kantong-kantong masyarakat lewat IKI, IMAAM, pengajian-pengajian dan
gereja-gereja Indonesia di Washington Area. Dengan sebulan sekali mendatangi
langsung masyarakat dan mencari tahu sekaligus memecahkan persoalan
kekonsuleran yang mungkin dialami, dipandang cukup efektif. Kendati demikian
perlu juga disadari keterbatasan awak konsuler KBRI, yang karenanya perlu
mendapat suntikan sumber daya tambahan dari bidang-bidang KBRI.

Tapi, sebenarnya KUAI Dubes Samudera perlu menjawab terlebih dahulu ttg
seberapa jauh komitmen KBRI memperkuat pelayanan konsuler dan Bidang
Konsuler itu sendiri. Jika komitmennya memang tinggi dan siap tempur maka
perlu dipenuhi pula seluruh hal yang diperlukan Soekanto dan Bidang
Konsuler. Tanpa dukungan 100% dan komitmen bulat dari KBRI, maka upaya
Soekanto dan Bidang Konsuler meningkatkan pelayanan masyarakat bisa kurang
lancar.

Selamat buat Ambar, IKI, Soekanto, Dubes Samudera, KBRI atas gebrakannya
yang responsif melayani yang terbaik terutama bagi konstituennya sendiri:
WNI.
Kita tunggu gebrakan-gebrakan selanjutnya.

Salam!
ramadhan pohan

_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Semoga tetap happy ending

2001-06-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Mr Pecut:


Buku bantuan Permias tetap nyantol di Bea Cukai.
- Beda dengan mobil mewah…
http://www.jawapos.co.id/cetak/detail.php?u_kat=23353


###
Minggu, 24/06/2001 - 00:09 WIB
Akhirnya, Buku Permias Diloloskan

Bea Cukai: Asal Tidak Diperjualbelikan



SURABAYA- Kantor Bea Cukai Tanjung Perak akhirnya melunak. Kemarin, mereka
berjanji segera meloloskan sumbangan buku dari Permias (Perhimpunan
Mahasiswa Indonesia AS) dalam waktu secepatnya. Yang menggembirakan,
pengeluaran buku-buku hibah ini tidak dipungut beaya sepeser pun. Syaratnya,
ada surat jaminan bahwa buku itu tidak diperjualbelikan, tetapi
disumbangkan.
Kepastian tersebut disampaikan langsung oleh Koordinator Permias
(Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di AS) Los Angeles, Henny Linggarwati,
kepada Jawa Pos tadi malam. Saya sudah ditelepon Pak Nyoman Puspa (kepala
Pelayanan Bea Cukai Tanjung Perak). Katanya, buku-bukunya sudah bisa
diambil. Tanpa rekomendasi dari menteri keuangan maupun mendiknas. Cuma,
harus ada keterangan bahwa buku itu tidak diperjualbelikan, kata Henny.
Seperti diberitakan, empat perguruan tinggi Surabaya masing-masing UK Petra,
Unair, ITS dan Unesa mendapat sumbangan buku sebanyak 200 judul dari
Permias. Sudah dikirim beberapa bulan lalu, ternyata buku itu sempat nyantol
di Bea Cukai Tanjung Perak. Ketika dikonfirmasi Bea Cukai terkesan mbulet
dan berbelit.
Menurut Henny, sebenarnya paket kiriman itu sudah ada keterangan resmi dari
Konsulat Jenderal RI di Amerika bahwa buku-buku itu tidak untuk
diperjualbelikan tetapi untuk disumbangkan ke beberapa PT untuk bahan
bacaan. Kalaupun sempat dipermasalahkan kelegalannya, lanjut Henny, jelas
pengiriman itu legal.
Kami kirim dengan beaya USD 250. Ada bukti dan sudah ada keterangan dari
KJRI. Awalnya, mereka (bea cukai) ngotot harus ada surat dari Menkeu dan
Mendiknas. Tetapi, tidak tahu kok tiba-tiba melunak, jelasnya.
Kini, buku-buku kiriman hasil kerja sama dengan Ajar Fondation USA itu masih
diurus oleh Translindo (agen yang menangani pengiriman buku dari Permias).
Ini setelah pihaknya mengantongi surat jaminan dari Plh Rektor Universitas
Kristen (UK) Petra Dr Pakim Adriono. Karena memang alamat yang dituju adalah
UK Petra.
Jika surat itu harus dari empat PT kami sanggup mengurusnya. Tapi kalau ini
terlalu berbelit sampai ke Menkeu dan Mendiknas segala, jelas hal itu memicu
perbincangan. Sebab, mestinya di saat seperti ini ada toleransi, paparnya.
Hanya, kata Henny, memang hingga detik ini buku-buku itu belum di tangannya.
Masih diurus. Pak Nyoman juga ngomong, bilang ya sama Jawa Pos, kalau
selama ini pihaknya tidak pernah merasa menghambat, kata Henny. Dia
menambahkan, program bantuan ini adalah pilot project. Kalau ini sukses dan
tidak berbelit, nantinya akan kembali dikirim buku bantuan lanjutan. (hud)
http://www.jawapos.co.id/cetak/detail.php?u_kat=23394
_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Re: Mohon bantuan...

2001-06-07 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Tino yang baik,
Saya prihatin sekali atas kejadian buruknya birokrasi kita. KJRI rupanya
kurang sakti juga ya (Mungkin perlu KBRI kali). Ini aneh betul. Mestinya, yg
ngomong Surat Menkeu itu dicatat namanya sekaligus untuk memudahkan
klarifikasi masalah kelak.

Saya sudah meneruskan persoalan ini ke kolega di Surabaya dan juga
rekan-rekan di kantor Jawa Pos, supaya ikut mencari tahu sekaligus berupaya
memudahkan urusan buku kiriman ini.
Bukan apa-apa, gara-gara mental dan perilaku gombal birokrat itu, saya tidak
ingin orang-orang lain kapok untuk berbuat kebaikan dan hal-hal positip
seperti pendidikan.

Buat Tino cs, jangan menyerah terhadap persoalan sederhana namun menyakitkan
ini. Sikap proaktif pejabat dan birokrat secara umum memang masih jadi
dambaan belaka.
Ingat pameo ini kan: Jika masih bisa dipersulit, kenapa harus dipermudah!

salam,
ramadhan pohan
###


From: [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: Recipient List Suppressed:;
Subject: [sip2k] Mohon bantuan...
Date: Thu, 7 Jun 2001 18:30:42 -0800

salam permias,

teman-teman, beberapa waktu yang lalu kami dari Los Angeles mengirimkan 15
kotak buku [kurang lebih 200 text books bekas] yang rencananya akan
disumbangkan ke beberapa universitas di surabaya seperti ITS, petra,
universitas negeri surabaya. Dan barang  tersebut sudah dilampiri surat
pengantar dari KJRI LA menjelaskan bahwa buku-buku tersebut berupa
sumbangan.

Tapi apa daya, buku-buku nyangkut di Tanjung Perak [sejak minggu lalu] dan
kata bea cukai jakarta, barang hibah harus mendapatkan rekomendasi dari
menteri keuangan [?].

saya sendiri sampai kaget sekali, ternyata birokrasinya sampai selevel
menteri!  wah ternyata susah sekali yach memintarkan bangsa sendiri?.

so apakah ada teman-teman yang bisa memberikan rekomendasi untuk memecahkan
masalah ini?

salam,
tino
PS: saya sampaikan email teman saya salah satu representative dari
universitas yang akan menerima sumbangan buku-buku tersebut.
+++

kembali ke soal barang kita di gudang surabaya.
aku sudah coba kontak Jakarta and dijelaskan kalo untuk barang hibah kita
harus minta surat dari menteri keuangan (?) and dari temenku aku juga
diberi tahu emang seperti itu prosedurnya and tempo lalu ada dapat
bantuan dari luar untuk obat obatan mereka harus ke departemen kesehatan,
sosial dan sebagainya untuk pembebasan bea. so memang ruwet gitu untuk
barang hibah.


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Lagi/Re: Re: Mohon bantuan...

2001-06-07 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Bang Ikra dan Tino,
Saya barusan bicara langsung per telepon dengan kordinator liputan  Jawa
Pos, dan beliau menjanjikan akan mempertanyakan soal ini ke pihak pelabuhan
Tanjung Perak. Insya Allah urusan ini akan cepat lancar. Tapi sayangnya,
saya nggak tahu siapa dan di mana contact person pihak Permias/Tino di
Surabaya ya. Sehingga, kordinasi bisa lebih ajek gitu.

Btw, ini ada intermezo. Waktu saya ceritain soal ini, korlip menceritakan
kasus sejenis. Beberapa waktu lalu ITS mengirimkan mobil robot untuk
diikutkan kompetisi di Jepang. Sukses menang di sana. Namun tiba dikirimkan
kembali, itu mobil robot nyangkut urusannya di Tanjung Perak. Akhirnya karya
mahasiswa ITS itu terkatung-katung-- padahal di Jepang sudah mengharumkan
nama Indonesia dan Surabaya lho.
Ironis, broer!

Siapa pun yang membaca e-mail Tino memang selayaknya ikut membantu atau
apalah gitu. Semakin banyak yang nanyain dan mempermasalahkannya maka
semakin terkepung dan makin pusing lah itu pejabat Tanjung Perak. Emangnya
enak dikepung mahasiswa dan pihak-pihak lain.

Oke, man.

rp
###




From: Ikranagara [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [sip2k] Re:  Mohon bantuan...
Date: Mon, 1 Jan 1990 03:15:38 -0500

Gampang, Bung Ramadhan, menyelesaikan masalah di Surabaya. Kirim aja Anser
atau PBM! Gitu aja kok repot-repot! Hehehehe..

Bung Ramadhan! Coba dikontak Mahendra Siregar dan Mappa soal ini. Siapa
tahu
fax mereka bisa cukup sakti! Salam saya untuk mereka berdua sehubungan
dengan masalah buku ini. Coba, deh!

Ikra
===
(karena sudah begini pusingnya, jadi bikin dagelan sekalian dah)


- Original Message -
From: Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]
Sent: Thursday, June 07, 2001 9:53 PM
Subject: [sip2k] Re: Mohon bantuan...


  Tino yang baik,
  Saya prihatin sekali atas kejadian buruknya birokrasi kita. KJRI rupanya
  kurang sakti juga ya (Mungkin perlu KBRI kali). Ini aneh betul.
Mestinya,
yg
  ngomong Surat Menkeu itu dicatat namanya sekaligus untuk memudahkan
  klarifikasi masalah kelak.
 
  Saya sudah meneruskan persoalan ini ke kolega di Surabaya dan juga
  rekan-rekan di kantor Jawa Pos, supaya ikut mencari tahu sekaligus
berupaya
  memudahkan urusan buku kiriman ini.
  Bukan apa-apa, gara-gara mental dan perilaku gombal birokrat itu, saya
tidak
  ingin orang-orang lain kapok untuk berbuat kebaikan dan hal-hal positip
  seperti pendidikan.
 
  Buat Tino cs, jangan menyerah terhadap persoalan sederhana namun
menyakitkan
  ini. Sikap proaktif pejabat dan birokrat secara umum memang masih jadi
  dambaan belaka.
  Ingat pameo ini kan: Jika masih bisa dipersulit, kenapa harus
dipermudah!
 
  salam,
  ramadhan pohan
  ###
 
 
  From: [EMAIL PROTECTED]
  Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
  To: Recipient List Suppressed:;
  Subject: [sip2k] Mohon bantuan...
  Date: Thu, 7 Jun 2001 18:30:42 -0800
  
  salam permias,
  
  teman-teman, beberapa waktu yang lalu kami dari Los Angeles mengirimkan
15
  kotak buku [kurang lebih 200 text books bekas] yang rencananya akan
  disumbangkan ke beberapa universitas di surabaya seperti ITS, petra,
  universitas negeri surabaya. Dan barang  tersebut sudah dilampiri surat
  pengantar dari KJRI LA menjelaskan bahwa buku-buku tersebut berupa
  sumbangan.
  
  Tapi apa daya, buku-buku nyangkut di Tanjung Perak [sejak minggu lalu]
dan
  kata bea cukai jakarta, barang hibah harus mendapatkan rekomendasi dari
  menteri keuangan [?].
  
  saya sendiri sampai kaget sekali, ternyata birokrasinya sampai selevel
  menteri!  wah ternyata susah sekali yach memintarkan bangsa sendiri?.
  
  so apakah ada teman-teman yang bisa memberikan rekomendasi untuk
memecahkan
  masalah ini?
  
  salam,
  tino
  PS: saya sampaikan email teman saya salah satu representative dari
  universitas yang akan menerima sumbangan buku-buku tersebut.
  +++
  
  kembali ke soal barang kita di gudang surabaya.
  aku sudah coba kontak Jakarta and dijelaskan kalo untuk barang hibah
kita
  harus minta surat dari menteri keuangan (?) and dari temenku aku juga
  diberi tahu emang seperti itu prosedurnya and tempo lalu ada dapat
  bantuan dari luar untuk obat obatan mereka harus ke departemen
kesehatan,
  sosial dan sebagainya untuk pembebasan bea. so memang ruwet gitu untuk
  barang hibah.
  
 
  _
  Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com
 
 
  Untuk unsubscribe dari SIP2K mailing list, kirim email ke:
  [EMAIL PROTECTED]
 
 
 
  Your use of Yahoo! Groups is subject to
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 
 


_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



info alternatif politik

2001-06-06 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!

Baca berita Rakyat Merdeka -- dulu namanya Merdeka-- memang menarik.
Koran ini sering disebut sangat dekat dengan Megawati dan PDI-P, walau
sebenarnya cuma faktor kebetulan dan saling menguntungkan belaka. Paling
tidak, itu menurut saya pribadi.

Beritanya banyak eksklusif, walau beberapa sangat bernilai teror.
Mengintimidasi perasaan orang yang terkena. Terutama pada Gus Dur dan
pemerintahnya. Tetapi jangan silap, berita koran ini juga sering malah
menampar PDI-P dan ngerjain Megawati. Barangkali maksudnya supaya mereka
belajar dari kritikan.

Gosip Rakyat Merdeka juga lucu-lucu dan sering membikin wajah para menteri
merah padam. Belum lagi, info-info khusus yg dimiliki media satu grup Jawa
Pos ini. Sering  petinggi era Habibie sampai Gus Dur  mengungkapkan
kekesalan mereka terhadap pemberitaan dan gaya Rakyat Merdeka.

Baru saja pekan lalu  Rakyat Merdeka me-launching WEB mereka
(www.rakyatmerdeka.com) . Sebagai alternatif bacaan dan informasi, tak salah
jika kita perlu melongok situs dan berita yang bahasanya ditulis
blak-blakan dan Tanpa basa-basi ini.

Coba simak beberapa contoh berita mereka terakhir.

http://www.rakyatmerdeka.com/article.php?sid=471mode=threadorder=0

Gus Dur Lantik menteri, Mega Makan di Ancol


Atau tengoklah yang ini:

Gus Dur ”Duka Besar” Perdamaian
Posted on Tuesday, June 05 @ 03:13:48 JAVT by redaksi


Presiden Gus Dur dipilih sebagai Ambassador for Peace (Duta Besar
Perdamaian) tahun 2001 oleh sebuah organisasi internasional yang tidak
terkenal.

Gus Dur dinilai karena pengabdiannya bagi perdamaian lintas ras, kebangsaan
dan agama. Penghargaan itu diberikan langsung oleh Tajeldin Hamad, Direktur
Interreligious and International Federation of World Peace (IIFWP) di
tengah-tengah Peringatan Maulud Nabi 1422 H di Istana Negara, Jakarta,
Minggu (3/6) malam.

http://www.rakyatmerdeka.com/article.php?sid=417

Yang lain-lain, silahkan lihat ke situs mereka.

salam,
ramadhan pohan
(sekadar pengen berbagi cerita dan info)

###
_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Fwd: Pernyataan Mengutuk Tindak Kekerasan Terhadap Wartawan Jurnalisme

2001-05-26 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Wartawan Agus Widjanarko masih koma akibat dihajar para pelaku yang tidak
bertanggung jawab. Kasihan betul rekan ini, dianiaya ketika mengabadikan
peristiwa kekerasan politik. Jika kita melihat karya-karya foto dan laporan
berita yang baik dan perlu diketahui pembaca atau masyarakat umum, seperti
itu pula yang tengah diperjuangkan Agus walau  akhirnya diopname di rumah
sakit.

Jika Rekan-rekan bersimpati pada Agus Widjanarko dan mengutuk para pelaku
kekerasan itu, berikanlah support itu lewat pencantuman nama Anda. Ini
adalah kegiatan sukarela dan semata-mata kemanusiaan! Kita harus selalu
berteriak dan berani mengatakan Tidak!!! kepada para pelaku kekerasan.

salam,
ramadhan pohan
###

From: Ikranagara [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: DKJ [EMAIL PROTECTED], horison [EMAIL PROTECTED], Sitok
Srengenge [EMAIL PROTECTED], Agus Sarjono
[EMAIL PROTECTED], SIP2000 [EMAIL PROTECTED], Ramadhan
Pohan [EMAIL PROTECTED], Hermanto W [EMAIL PROTECTED], Hamid
Jabbar [EMAIL PROTECTED], mfi [EMAIL PROTECTED], Iran AR
[EMAIL PROTECTED], Jajang C Noer [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [sip2k] Pernyataan Mengutuk Tindak Kekerasan Terhadap Wartawan 
Jurnalisme
Date: Sat, 26 May 2001 01:16:26 -0500

Pernyataan Mengutuk Tidak Kekerasan Terhadap Wartawan  Jurnalisme
Sabtu 26 Mei 2001


Saya/kami mengutuk keras tindak kekerasan dan kriminal berupa penganiayaan
terhadap wartawan yang sedang menjalankan tugasnya di lapangan yang baru
saja terjadi dan juga mengutuk yang sebelum-sebelumnya!
Saya/kami menuntut agar peristiwa ini diusut secara tuntas sampai ke meja
hijau agar pelaku kejahatannya bisa dijatuhi hukuman yang setimpal.
Saya/kami menuntut agar kebebasan pers dilindungi, termasuk melindungi
wartawan yang sedang menjalankan tugasnya, sehingga peristiwa ini tidak
terulang kembali.

Saya/kami yang membuat pernyataan:

1. Ikranagara  - Bloomington, IN, USA
2. Jajang C. Noer - Jakarta, Indonesia
3. Ramadhan Pohan - Washington, DC, USA
4. Priyo Pujiwasono - Washington, DC, USA
5.
6.
7.
8.
dst










_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Sekarat Politik Indonesia

2001-05-25 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Barusan saya mengikuti perkembangan permenit dan perjam keadaan Jakarta dan
Jatim. Keberadaan detik.com, satunet.com, antara.co.id, kompas online--
disamping saluran telp-- memang cukup membantu.

Wah, perkembangan tanah air makin carut-marut saja. Kita kebanyakan politisi
namun minus negarawan. Kita tak punya orang-orang sekaliber Bung
Karno-Hatta, Sjahrir, dan sejenisnya. Para politisi zaman sekarang terlalu
banyak berbicara namun tidak pernah mendengarkan. Berbicara tidak dengan
hati nurani. Tidak dengan semangan pengabdian pada bangsa. Yang dipikirkan
selalu kekuasaan dan jabatan yang sebenarnya hanya amanah dan titipan
belaka.

Konstitusi kita ada, tapi yang dipercaya malah politik-politikan. Jika kita
sepakat atas hasil pemilu 1999 yang dimanifestasi lewat Parlemen (terlepas
dari kualitasnya yang banyak harus dibenahi), serahkan saja sama Senayan.
DPR/MPR adalah manifestasi tertinggi Konstitusi kita.

Legitimasi kekuasaan Gus Dur di parlemen memang nyaris punah, di
daerah-daerah luar Jatim orang-orang pun gelisah dan memintanya mundur saja.

Saya tidak tahu apa yang diinginkan Gus Dur. Rencana Dekrit, Maklumat atau
apa pun namanya yg ingin diumumkan Gus Dur-- demi kursi Presiden--
jelas-jelas saya menolak. Membubarkan parlemen bukanlah pekerjaan seorang
kampiun demokrasi.

Megawati masih diam, memilih tidak ngobral statement dalam  menggerakkan
sikap politiknya. Dalam kacamata demokrasi, ini sebuah keganjilan. Jika saya
jadi Mega maka saya tidak akan mundur, walau disuruh Gus Dur untuk milih
jabatan Wapres atau Ketua Umum PDI-P.
Tetapi begitu Gus Dur mengeluarkan Maklumat atau Dekrit membubarkan
Parlemen, lebih baik Mega mundur sebagai Wapres. Justru tindakan ini malah
memuluskan jalannya menjadi Presiden, jika alternatifnya hanya Akbar, Amien,
atau Gus Dur sendiri.

Gimana menurut Anda?


salam,
ramadhan p
(penyimak pinggiran)
_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Solusi Aceh: Sebuah Wacana (KBRI/IKI/dll)

2001-03-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Analisis artikel di bawah ini cukup menarik didiskusikan.
Dalam discourse, argumentasi memang menjadi panglima. Bukan sekadar soal
siapa benar dan siapa salah atau saling tuding.

Kapan IKI atau KBRI menggelar diskusi yang pembicaranya kalangan mahasiswa
atau masyarakatnya sendiri.
Ayo dong IKI, KBRI..

Habis Permias DC nya masih sibuk dan belum selesai-selesai mencari/memilih
Ketua nya. Sedangkan IMAAM, apalagi, ya nggak nyambung dong. Atau
Pengajian-DC saja:-)
Tetapi jika ada yang mau, boleh juga nih.

Coba Lapau Senggol DC sudah ada, pan enak tuh, tinggal isi wadahnya saja.
Sekali waktu diskusi, lain waktu lagi baca puisi.

Yo wis, ngono sik.

penyimak pinggiran
###







http://suarapembaruan.com/News/2001/03/21/Editor/ed02/ed02.html

Operasi Militer sebagai Cara Penyelesaian Krisis Aceh
Oleh KUKUH SUHARWIYONO


Pemberontakan di Aceh telah membawa banyak korban, baik dari warga sipil
Aceh, anggota GAM maupun personel TNI/Polri. Sebagai pribadi, penulis
mempunyai prediksi, masalah Aceh akhirnya akan diselesaikan dengan operasi
militer. Hal itu bukan karena TNI ingin membunuh rakyat sendiri atau takut
dengan kekuatan militer negara lain, sebaliknya karena pemberontakan GAM
sudah melampui batas-batas toleransi suatu gerakan penyaluran aspirasi
rakyat. Bahkan, bantuan militer asing dalam perjuangan GAM di Indonesia
merupakan pelecehan bangsa dan negara Indonesia sebagai negara yang
berdaulat.

Pemberontakan GAM di Aceh harus segera dihentikan karena keutuhan NKRI dari
Sabang sampai Merauke menjadi taruhannya. Satu-satunya cara untuk mengakhiri
suatu pemberontakan militer dan bersenjata adalah melalui perlawanan militer
dan bersenjata juga.

Militer Indonesia memang masih dihantui masalah crimes against humanity pada
saat melakukan operasi militer di Timor Timur beberapa tahun silam. Namun,
dengan masalah itu bukan berarti kita boleh memberikan kesempatan bagi
kekuatan militer lain selain TNI sebagai kekuatan inti pertahanan dan
keamanan negara untuk bermain di wilayah Republik Indonesia.

Rules of Engagement adalah sebuah film yang dibintangi Samuel L Jackson dan
Tommy Lee Jones. Film itu mengisahkan bagaimana anggota marinir Amerika
Serikat yang melakukan pembunuhan terhadap massa demonstran akhirnya
dinyatakan tidak bersalah melalui proses pengadilan yang panjang.

Massa demonstran di depan Kedutaan Besar Amerika di Yaman dalam film itu
diceritakan disusupi kekuatan bersenjata. Beberapa orang bersenjata api
membaur bersama ratusan warga sipil yang berdemonstrasi. Kelompok kecil
bersenjata yang berada di tengah-tengah para demonstran itu menembaki
pasukan marinir Amerika yang berada di kedutaan besarnya. Akibatnya, tiga
orang marinir AS tertembak.

Melihat situasi itu, Samuel L Jackson sebagai komandan pasukan, langsung
memerintahkan untuk menembak ke arah demonstran. Ekses dari keputusan itu,
selain kelompok bersenjata di antara demonstran berhasil dilumpuhkan, banyak
warga sipil termasuk wanita dan anak-anak tewas. Oleh sebab itulah, Samuel L
Jackson kemudian diajukan ke pengadilan militer AS.

Tommy Lee Jones, sebagai pengacara Samuel L Jackson, berusaha mati-matian
memenangkan Samuel L Jackson dalam kasus itu. Jones yakin, apa yang
dilakukan Samuel L Jackson pada demonstran adalah cara terbaik untuk
mempertahankan kedaulatan negara serta menyelamatkan anak buahnya. Argumen
kunci Jones dalam memenangkan kasus tersebut adalah kutipan dia mengenai
Rules of Engagement, ''Civilian pointing a gun is no longer civilian.
Therefore, deadly force is authorized to be used under rules of
engagement''.


Menghilangkan Ancaman

Film itu adalah miniatur suatu pemberontakan militer di sebuah negara
berdaulat. Musuh memiliki senjata pembunuh massa yang sangat berbahaya,
namun mereka berada di tengah-tengah masyarakat sipil. Bila pemberontakan
dibiarkan, keselamatan jiwa dan negara di ambang pintu kehancuran, namun
bila ditumpas akan banyak masyarakat sipil yang ikut menjadi korban.

Jenderal Wesley Clark dalam wawancara mengenai serangan AS di Kosovo
beberapa tahun silam mengatakan, ''there is no exact calculation in the
situation like this (military operation)''. Apa yang dimaksud oleh Clark
adalah korban dalam suatu operasi militer tidak dapat diprediksi dengan
tepat, karena perubahan situasi medan pertempuran yang begitu cepat didukung
dengan peralatan-peralatan pembunuh massal yang digunakan kedua belah pihak
yang bertikai saat ini, sudah sangat canggih.

Kita semua tidak ingin adanya pertumpahan darah dari saudara-saudara kita
sebangsa setanah air. Segala permasalahan yang muncul sedapat mungkin
diselesaikan dengan cara damai, termasuk masalah Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
Namun, apabila cara-cara damai tidak dapat lagi digunakan, sedangkan suatu
permasalahan berubah menjadi ancaman kritis bagi kelangsungan hidup Republik
Indonesia, maka satu-satunya jalan untuk menyelamatkan RI adalah
menghilangkan ancaman itu secepatnya.

Berdasarkan sejarah yang ada, penggunaan kekuatan militer melalui operasi
militer 

Re: [sip2k] Solusi Aceh: Sebuah Wacana (KBRI/IKI/dll)

2001-03-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan
njara yang mengencingi dirinya di dalam penjara. Dalam
semangat rekonsiliasi yang didasari kebenaran dan pertobatan, Afrika Selatan
melewati era dendam kesumat membuka lembaran sejarah baru.

Indonesia harus membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi dengan tugas
mempertobatkan pelaku kejahatan terhadap kemanusiaan dari Aceh sampai Irian.
Para pelaku harus mengaku, bertobat, dan berjanji tidak mengulangi
kejahatan. Pemerintah memberi kompensasi finansial material kepada para
korban, janda dan ahli waris almarhum korban gerakan militer. Juga kepada
wanita korban perkosaan dari Aceh, Irian, sampai Jakarta dalam Peristiwa Mei
1998.

Para pelaku termasuk komandan berpangkat jenderal harus memenuhi persyaratan
pertobatan dan pengakuan legal, baru dipertimbangkan untuk menerima amnesti
dalam paket rekonsiliasi. Saya rasa paket semacam itulah yang akan
memulihkan rasa persaudaraan sesama bangsa, bila yang bersalah mengaku dan
bertobat. Tetapi, jika Jakarta malah tetap mengerahkan mesin perang untuk
menggilas daerah, saya yakin Tuhan tidak akan mengizinkan Indonesia berdiri
di atas banjir darah rakyat Indonesia dari suku Aceh, Dayak. Madura, Ambon,
etnis Tionghoa dan seterusnya. Tuhan akan bilang stop kepada genosida dan
Tuhan akan bilang stop kepada Indonesia yang fasistis.

Tuhan di sini diwakili oleh pendapat umum dunia internasional, seperti dulu
juga Timtim yang sudah diserbu oleh pelbagai batalyon dan resimen, diguyur
anggaran dana yang tidak sepi dari KKN, tetap saja minta merdeka dari RI.
Praktek kekerasan rezim Soeharto tidak bisa diulangi oleh rezim siapa pun.
Jika sampai praktek-praktek seperti itu akan diulangi, maka walaupun AS
mengatakan committed dengan integritas wilayah RI, tetapi lobby HAM dan
demokrasi di AS sudah demikian menyebar dan mengakar sehingga tidak bisa
lagi masalah Aceh dimonopoli oleh ExxonMobil dan Irian oleh Freeport.

u


Saya ingin mengingatkan elite Jakarta yang masih mabok dan nostalgia dengan
cara-cara kuno rezim Soeharto yang basi, bangkrut, pailit dan rongsokan,
bahwa mereka akan gagal bila mengira rakyat bisa dibuldozer dengan
pembunuhan dan penumpasan. Kalau mengurus Maluku dan Sampit saja tidak
becus, bagaimana mau mengurus perlawanan yang bersifat lintas nasional?

Pemecahan intergral masalah bangsa Indonesia adalah sampai seberapa jauh
elite politik mau bertobat, mengaku salah, mengaku dosa dan berjanji tidak
mengulangi pembunuhan terhadap rakyat sendiri dengan dalih kekuasaan dan
kedaulatan negara yang dibajak oleh penguasa diktatur. Jika elite Indonesia
tidak mau bertobat dan tetap melakukan cara-cara rezim Soeharto, saya
khawatir riwayat Timtim akan terulang di Aceh dan Irian. Dan pada waktu itu
sudah terlambat untuk menyesal.

Perang modern adalah perang urat saraf, perang media elektronik, perang
opini publik, perang diplomasi, perang komunikasi HAM dan demokrasi. Kalau
elite Jakarta masih bersifat primitif untuk mengandalkan senjata (yang
notabene toh diembargo oleh AS), jelas cara-cara primitif itu akan gagal
menyelamatkan eksistensi RI. Saya khawatir justru karena sikap achterlijk
elite Jakarta yang kuno, ketinggalan zaman dan primitif itu Indonesia bakal
jadi fosil, karena opini publik dunia akan menghancurkan impian model despot
fasis Soehartois.

Hanya jiwa besar Nelson Mandela bisa menyelamatkan Afrika Selatan dari
perang kulit putih lawan kulit hitam. Hanya Rekonsiliasi Tuntas bisa
menyelamatkan Indonesia yang bertobat dari masa lalu, berjanji tidak
mengulangi penyakit Soeharto dan membuka era baru yang demokratis dan
menghormati HAM secara tuntas.

Hanya dengan demikian kita bisa survive menyelamatkan Republik Indonesia.
Jika tidak, maka kekhawatiran bahwa Indonesia akan mengalami nasib seperti
Uni Soviet dan Yugoslavia akan terjadi, justru karena penyakit elite Jakarta
sendiri. Hal itu tidak bergantung pada George W Bush atau Mary Robinson atau
Kofi Annan, tetapi bergantung pada kenegarawanan dan jiwa besar elite
Indonesia. u



From: "Ramadhan Pohan" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
CC: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
Subject: [sip2k] Solusi Aceh: Sebuah Wacana (KBRI/IKI/dll)
Date: Fri, 23 Mar 2001 05:28:12 -

Salam!
Analisis artikel di bawah ini cukup menarik didiskusikan.
Dalam discourse, argumentasi memang menjadi panglima. Bukan sekadar soal
siapa benar dan siapa salah atau saling tuding.

Kapan IKI atau KBRI menggelar diskusi yang pembicaranya kalangan mahasiswa
atau masyarakatnya sendiri.
Ayo dong IKI, KBRI..

Habis Permias DC nya masih sibuk dan belum selesai-selesai mencari/memilih
Ketua nya. Sedangkan IMAAM, apalagi, ya nggak nyambung dong. Atau
Pengajian-DC saja:-)
Tetapi jika ada yang mau, boleh juga nih.

Coba Lapau Senggol DC sudah ada, pan enak tuh, tinggal isi wadahnya saja.
Sekali waktu diskusi, lain waktu lagi baca puisi.

Yo wis, ngono sik.

penyimak pinggiran
###







http://suarapembaruan.com/News/2001/03/21/Editor/ed02/ed02.html

Operasi Militer sebagai Cara

Re: Mencegah Indonesia Jadi Mobocracy

2001-03-10 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Belakangan server nya ada masalah, tapi sekarang nggak lagi lah. Namun mau
lebih aman pakai yang co.id saja.


tabik,
rap
###


From: Nasrullah Idris [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Mencegah Indonesia Jadi Mobocracy
Date: Fri, 9 Mar 2001 07:21:49 +0700

From: Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, March 08, 2001 04:04
Subject: Mencegah Indonesia Jadi Mobocracy


Ini tulisan kawan kita, Yohanes. Bagaimana dengan kontribusi draft nya?
Mbak Suzie, mana tulisannya buat Jawa Pos?
salam,
ramadhan pohan
===
Wah, saya susah benget euy masuk ke Jawa Pos.
Siapa yang mau tendem tulisan nih?

Salam,

Nasrullah Idris
--
Bidang Studi : Reformasi Sains Matematika Teknologi
http://bdg.centrin.net.id/~acu
http://google.yahoo.com/bin/query?p=Nasrullah+Idrishc=0hs=0
Email Lain : [EMAIL PROTECTED] untuk darurat saja

_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Soeharto dan Supersemar 1966

2001-03-08 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Dalam artikel di bawah ini, kontroversi Supersemar coba dikupas Notrida.
Sejarah memang harus dibuka apa adanya, dan bukan dimitoskan.
Ikranagara mungkin punya catatan lain, soalnya sempat jadi aktivis juga dulu
kan. Ada yang bisa dibagi kah di milis ini atau artikel, bung Ikra?

tabik,
rp
##

Jumat, 09/03/2001

http://www.jawapos.co.id/cetak/detail.php?u_cat=6114

Soeharto dan Legenda Supersemar 1966

Oleh Notrida Mandica



Pada 11 Maret ini, Surat Perintah Sebelas Maret (Supersemar) berusia 35
tahun. Dan, tahun ini merupakan tahun keempat tanpa peringatan surat sakti
yang tetap misterius keberadaannya itu.
Sampai kini masih menjadi teka-teki besar bagaimana isi sesungguhnya surat
itu. Juga, siapa sesungguhnya pemegangnya selama ini. Bahkan, teka-teki
besar itu juga menyangkut bagaimana proses sesungguhnya lahirnya surat
tersebut.
Beberapa tahun lalu, misalnya, Jenderal (pur) A. Yusuf sampai menitikkan air
mata karena "fitnah" yang ditujukan kepada dirinya yang dianggap sebagai
pemegang surat wasiat itu. Selama 32 tahun, para sejarawan berdebat tentang
surat tak ternilai itu yang menghilang tanpa jejak. Ada keraguan
menggelayut: Apakah surat itu betul-betul pernah hadir di negeri ini?

Meragukan Pemegang Surat Wasiat
Letnan Jenderal Soeharto (waktu itu) mendeklarasikan dirinya sebagai
pemegang surat wasiat dari Presiden Soekarno. Surat yang memberinya titah
untuk menjalankan kekuasaan seluas-luasnya.
Tetapi, jika mencermati perilaku politik mantan Presiden Soekarno yang
nasionalistik dan patriotik, sangat diragukan bahwa beliau mempercayakan
surat kekuasaan menjalankan pemerintahan kepada Soeharto. Alasan-alasannya,
antara lain, pertama, Soeharto adalah prajurit terlatih di bawah komando
pasukan penjajah Belanda KNIL, The Royal Netherlands Indies’ Army (Benedict
Anderson 1982).
Kedua, setelah Belanda meninggalkan Indonesia, Soeharto tercatat sebagai
anggota pasukan militer Jepang. Seandainya Indonesia tidak merdeka pada
1945, Soeharto mungkin akan berpangkat kapten atau lebih rendah di bawah
pemerintahan kolonial Jepang.
Dalam masa karier keprajuritan dan militernya, Soeharto tidak memiliki
record yang menunjukkan bahwa beliau pernah terlibat dalam aksi-aksi
perjuangan kemerdekaan nasional dan pembebasan Indonesia dari cengkeraman
penjajah. Malah sebaliknya, Soeharto bekerja untuk para penjajah dalam
menekan bangsa sendiri.
Menilik latar belakangnya, maka sangat sulit membayangkan bahwa Soekarno
akan mempercayakan pemerintahan Indonesia kepada seorang yang tidak
mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Duplikasi Warisan Penjajah
Sebagai tentara karier pada dua masa penjajahan, Soeharto menerima respek
dari bawahannya. Bagaimanapun, dalam struktur karier seperti militer,
senioritas dan pengalaman menjadi acuan peringkat dan level kehormatan.
Maka, tak ayal lagi, ketika beliau mengambil alih kekuasaan, kebanyakan
anggota militer yang mengetahui sejarah yang sebenarnya memilih bungkam.
Bungkamnya para tentara tidak menolong sejarawan dan para aktivis sipil yang
hendak menggali kebenaran Supersemar 1966. Malahan Supersemar 1966 makin
kuat melegitimasi kekuasaan yang tak terbatas dan melindungi Presiden
Soeharto selama tiga puluh dua tahun masa kekuasaannya.
Sebagai seorang yang mendapatkan keahlian dari penjajah Belanda, dalam 32
tahun masa kepemimpinannya, Presiden Soeharto menerapkan sistem kekuasaan
birokrasi-politik militer model penjajah Belanda. Dalam sistem tersebut,
militer dikukuhkan sebagai institusi yang melindungi kepentingan birokrasi
pemerintah dan negara. Meski demikian, proses pengambilan keputusan tetap
menggunakan sistem konsultasi dan konsensus. (Anderson 1982. Sementara King
1982 menyebutnya Birokratik Autoritarianisme).
Militer akhirnya menjadi partner tepercaya bagi Presiden Soeharto dalam masa
kekuasaannya. Karakteristik partnership ini, antara lain; 1) Sistem militer
diduplikasikan dalam struktur birokrasi sipil. 2) Partai-partai politik
dijadikan simbol dinamika politik, tetapi partai-partai tersebut tidak
memiliki kekuasaan dalam proses pengaturan negara dan sistem birokrasi
pemerintahan. 3) Objektif profesionalisme tentara digantikan dengan
orientasi birokrasi, kekuasaan sipil, dan ekonomi. 4) Seperti KNIL pada masa
Belanda, Tentara Indonesia di bawah Presiden Soeharto kemudian menjadi
sangat korup dan tak memiliki solidaritas nasionalisme kerakyatan.

Supersemar 1966; Fiktif?
Ada keraguan tentang kebenaran Supersemar 1966. Tampak beban psikologis yang
dahsyat jika menyimpulkan bahwa Supersemar sekadar fiktif yang dikreasi oleh
Presiden Soeharto dan para loyalis militer.
Jika tak ada klarifikasi tentang Supersemar 1966, 32 tahun sejarah Indonesia
tak ada bedanya sebagai legenda yang diceritakan berulang-ulang, menarik
untuk didengar, tetapi tak mengandung nilai dan fakta sejarah. Namun,
legenda ini dilembagakan eksistensinya dan dipaksakan kebenarannya.
Jika Supersemar hanyalah dokumen fiktif, Presiden Soeharto layak menerima
gelar sebagai penulis fiksi cerita bersambung 

Mencegah Indonesia Jadi Mobocracy

2001-03-07 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Ini tulisan kawan kita, Yohanes. Bagaimana dengan kontribusi draft nya?
Mbak Suzie, mana tulisannya buat Jawa Pos?
salam,
ramadhan pohan
##

http://www.jawapos.com/cetak/detail.php?u_cat=5936

Kamis, 08/03/2001 - 21:03 WIB
Mencegah Indonesia Jadi Mobocracy

Oleh Yohanes Sulaiman



Beberapa waktu lalu, saya menghadiri Kongres Permias yang diselenggarakan
oleh Permias Chicago. Saat itu, saya bertanya kepada Mr Jeffrey Winters,
yang dikenal sebagai salah satu pakar Indonesia, tentang apakah mungkin
Indonesia lebih baik kembali ke sistem kediktatoran.
Winters menentangnya. Dia justru menyatakan bahwa jauh lebih baik jika
terjadi lagi kejadian seperti Mei 1998, ketika para mahasiswa kembali turun
ke jalan dan menggulingkan semua elite penguasa yang korup dan membentuk
pemerintahan baru yang benar-benar bersih. Intinya adalah revolusi total.
Ide Mr Jeffrey Winters adalah ide marxis. Salah satu intinya adalah kaum
proletar (mahasiswa, buruh, rakyat kecil) melakukan revolusi dan
menggulingkan elite yang korup untuk membentuk pemerintah baru yang jujur,
bersih, dan sosialis. Waktu itu saya meng-counter dengan menyatakan bahwa
secara teoretis/idealis, ide ini memang menarik. Tapi, dalam praktik, ide
ini memiliki kelemahan besar. Salah satunya adalah banyaknya darah yang
tertumpah. Jawaban Mr Winters adalah sekarang saja darah sudah banyak tumpah
(di Maluku, Kalimantan, dsb), jadi apa bedanya?
Jawaban Mr Winters terus terang menjadi bahan pikiran saya terus-menerus.
Apakah memang lebih baik kita mengulang peristiwa Mei 1998 dengan catatan
bahwa kita benar-benar menyapu bersih semua antik KKN di pemerintah dan
membentuk pemerintah baru yang bersih dan stabil? Namun, semakin saya
pikirkan ide ini, saya justru semakin skeptis mengingat bahaya yang kurang
diperhitungkan Mr Winters, yakni mobocracy.
Apa itu mobocracy? Tak seperti demokrasi yang merupakan pemerintahan oleh
rakyat, mobocracy adalah bentuk pemerintahan yang menggunakan emosi rakyat.
(mob: massa yang mengamuk, cracy: pemerintahan).
Mobocracy timbul karena kaum-kaum elite menggunakan emosi rakyat sebagai
alat untuk memaksakan kehendak mereka. Mobocracy sering terjadi dalam negara
yang pemerintahan pusatnya kurang stabil. Contohnya, negara-negara yang baru
lepas dari sistem authoritarian dan menuju sistem demokrasi.
Kejatuhan sistem authoritarian menyebabkan kekuasaan jatuh ke tangan
segelintir kelompok-kelompok politik atau ke tangan elite-elite politik yang
memiliki dukungan golongan. Namun, seperti biasanya, dalam pemerintahan,
akan terjadi pertentangan antara kaum-kaum elite ini. Sering satu kelompok
terdesak dan merasa kedudukannya terancam seperti karena skandal, kurangnya
legitimasi, atau melemahnya posisi mereka.
Bisa juga salah satu atau beberapa kaum elite ingin mendapat dukungan lebih
banyak dari rakyat demi legitimasi. Cara termudah untuk lebih banyak
mendapatkan dukungan adalah mereka berupaya membangkitkan emosi rakyat
dengan berusaha membuat rakyat atau kelompoknya merasa kepentingan mereka
terancam.
Ada beberapa faktor yang bisa "membantu" kaum elite membakar emosi rakyat.
Pertama: adanya rasa takut dalam diri rakyat sendiri. Misalnya, kalau rakyat
merasa kepentingan mereka terancam oleh unsur yang mereka anggap dari luar.
Kedua: adanya faktor satu target atau musuh pada rakyat yang sedang
dibangkitkan emosinya itu. Ketiga: kondisi ketika pemerintahan sedang labil
yang disebabkan kekalahan perang, kerusakan ekonomi, atau masa pergantian
pemerintahan dari autocracy ke oligarchy atau democracy.
Banyak contoh mobocracy dalam sejarah. Misalnya. Revolusi Prancis, Revolusi
Rusia, Cultural Revolution di Cina, dan pembantaian di Rwanda. Salah satu
contoh yang paling tragis adalah pembantaian di Rwanda. Seperti diketahui,
pembantaian di Rwanda meletus bersamaan dengan terbunuhnya Presiden Rwanda
yang berasal dari kaum Hutu. Elite-elite yang merupakan kelompok Presiden
Rwanda kemudian menyatakan bahwa kaum Tutsi merupakan bahaya laten dan
menyerukan agar orang-orang Hutu "membela diri" dengan menyerbu kaum Tutsi.
Hasilnya adalah pembantaian besar-besaran atas kaum Tutsi.
Contoh di atas memberikan gambaran bahwa betapa berbahayanya mobocracy ini
bagi kaum yang merupakan "target"-nya. Namun, di sisi lain, pada akhirnya,
mobocracy ini justru tak terkendali, bahkan membahayakan posisi kaum elite
yang memulainya.
Pada akhirnya, justru mobocracy tak bisa dikendalikan. Kaum elite yang sudah
menanamkan ide ini kepada rakyat tak sanggup mengendalikannya dan justru
terpaksa mengikuti "arus" dan kehilangan kontrol untuk membuat kebijakan
rasional. Massa yang sudah tak bisa dikendalikan akan merusak segala aspek
sosial seperti ekonomi. Lebih buruk lagi kalau massa kemudian melakukan
tindakan penghancuran atau pembunuhan masal yang pasti lebih mengerikan
daripada tragedi Rwanda. Sering akhir mobocracy adalah kehancuran negara dan
kembalinya negara tersebut ke sistem kediktatoran atau lebih buruk lagi
adalah ketakstabilan seca

Artikel/Dompet Sampit

2001-03-02 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Di bawah ini adalah artikel Priyo yang dimuat di Jawa Pos Sabtu.
Menarik didiskusikan. Wacana Otda memang memerlukan diskusi, pemahaman dan
pemikiran dialektis yang tanpa putus.

Sebagai info bunga-bunga, honor tulisan ini 100% disumbangkan penulisnya
buat Dompet Sampit. Ketika ihwal ini saya sampaikan ke editor dan bagian
keuangan kami, sikap penulis artikel ini memang terasa memberikan satu sisi
ketauladanan. Semoga Tuhan YME selalu memberikan  kemudahan  dan kemurahan
yang setimpal bagi kita semua. Amin.

tabek,
rap
###


http://www.jawapos.com/cetak/detail.php?u_cat=5210

Sabtu, 03/03/2001 - 21:41 WIB
Otda; Belajarlah dari Federalisme Amerika

Oleh: Priyo Pujiwasono



Gonjang-ganjing di panggung politik, tampaknya, telah menelantarkan berbagai
agenda penting yang seharusnya menjadi prioritas utama para elite politik
kita. Salah satu agenda penting yang harus dicermati adalah pelaksanaan
otonomi daerah yang dimulai pada awal tahun ini dengan diberlakukannya UU
No. 25/1999.
Sejak awal kemerdekan Indonesia, sebenarnya telah banyak terjadi
pertentangan pendapat antara bentuk negara kesatuan terpusat (centrally
planned) dan negara Indonesia Serikat (federal). Bahkan, UUD RIS (Republik
Indonesia Serikat) pernah diberlakukan pada 1949-1950. Sementara itu, UUD
1945 yang kemudian disahkan lagi sebagai konstitusi NKRI (Negara Kesatuan
Republik Indonesia) dengan Dekrit Presiden 1959 memberikan kewenangan yang
begitu besar kepada presiden dan pemerintah pusat, sehingga kepentingan
daerah hampir tidak mendapat tempat yang semestinya.
Akibatnya, beberapa kali terjadi pemberontakan yang bernuansa kedaerahan,
seperti dilakukan Kahar Muzakar dan PRRI/Permesta. Terbukti pula, sejak awal
kemerdekaan hingga masa Orde Baru -dalam konteks hubungan pusat-daerah-,
daerah selalu menjadi sapi perahan pemerintah pusat. Bahkan, setiap
tuntutan/aspirasi daerah selalu dicap sebagai gerakan inkonstitusional yang
membahayakan stabilitas nasional.
Federalisme ala Amerika?
Negara Federal Amerika yang diproklamirkan 4 Juli 1776 pada awalnya
merupakan sebuah gabungan (united) dari 13 negara koloni (state) di wilayah
timur dan selatan Amerika. Barangkali inilah salah satu perbedaan yang cukup
signifikan dari konsep nation building antara Amerika dan Indonesia.
Mengutip pendapat Salim Said, nasionalisme Indonesia sudah selesai terbentuk
sebelum masa proklamasi kemerdekaan, dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928. Nasionalisme Amerika justru sebaliknya. Konsep united masih
terus berproses panjang setelah Declaration of Independence, berkembang dari
13 states menjadi 50 states dewasa ini.
Demikian pula, authority (kewenangan) pemerintah federal di Amerika justru
dirumuskan oleh ke-13 states. Sedangkan yang terjadi di Indonesia,
pemerintah pusat terlebih dahulu berdiri (established) daripada pemerintahan
di daerah. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya konsep
otonomi atau federalisme Amerika terlebih dahulu "matang" dibandingkan
dengan keberadaan pemerintah pusat. Pada Articles of Confederation 1787
mengenai kesepakatan bersama 13 states, juga disebutkan bahwa dengan adanya
penggabungan atau konfederasi ini yang dinamai United States of America,
masing-masing state tetap memegang/mempertahankan kedaulatan, kebebasan, dan
kemerdekaan, serta hak-haknya selama ini. Konsep konfederasi ini terus
berkembang sehingga menghasilkan pemerintahan federal yang kuat. Namun,
posisi state government tidak pernah terkooptasi oleh kepentingan pusat.
Meski demikian, federalisme Amerika bukan berarti suatu proses yang instan
karena dalam sejarah, Amerika Serikat juga pernah mengalami fase
guncangan-guncangan politik terhadap keutuhan konfederasi. Puncaknya adalah
meletusnya Civil War (Perang Saudara) antara kelompok Utara dan kelompok
Selatan pada 1861-1865 yang hampir-hampir menghancurkan keutuhan Amerika.
Wilayah utara Amerika (para industrialis) menuntut penghapusan perbudakan,
sementara wilayah selatan (daerah perkebunan yang memerlukan banyak pekerja)
menolaknya. Pertempuran yang berkecamuk pada masa pemerintahan Lincoln itu
melibatkan 3 juta orang dan menewaskan korban tak kurang dari 600 ribu jiwa.
Untungnya, pertempuran ini akhirnya dimenangkan kelompok Utara sehingga
perbudakan dihapuskan dari bumi Amerika serta keinginan kelompok selatan
untuk melepaskan diri dari Amerika tidak pernah terwujud. Abraham Lincoln
yang terbunuh pada 1865 dikenang sebagai pahlawan pejuang antiperbudakan dan
diabadikan dalam bangunan Lincoln Memorial di Washington, D.C.
Pelajaran dari Federalisme Amerika
Mengingat pluralisme penduduk dan budaya, tentu kita harus lebih
berhati-hati dalam menerapkan konsep otonomi/federalisme di Indonesia.
Kesenjangan antardaerah dan keragaman budaya masyarakat memang harus
dicermati, namun tidak perlu pesimistis bahwa daerah yang terbelakang akan
makin terpuruk dengan penerapan otonomi. Terbukti di Amerika, dengan adanya
kewenangan state government untuk mengurus daerah sendiri, justru muncul
kreativitas 

Re: Artikel Reflektif Notrida

2001-02-12 Terurut Topik Ramadhan Pohan
r tak akan berani melakukan aksi terornya. Konflik
etnis tak akan terjadi karena tangan hukum segera menangkap kaum provokator
dan menghukum mereka dengan tegas. Pemerintah yang berwibawa dengan dasar
hukum akan ditakuti dan sekaligus dicintai rakyatnya. Namun, kerapuhan hukum
di negara kita menyebabkan gerakan-gerakan terorisme tersebut tak bisa
diatasi. Dan hasilnya, Indonesia semakin rapuh dihantam gelombang.
Terakhir, tulisan Notrida memang tepat dalam menuliskan kesadaran-kesadaran
yang diperlukan untuk membangun kastil yang indah. Memang Indonesia sekarang
ini butuh pilar-pilar yang kuat dan kerangka bangunan yang kukuh untuk
menuju ke era baru. Namun, jika fondasi kastil ini tak dalam, sekuat apa pun
pilar kita, kastil kita akan tetap roboh jika melawan gelombang.


*Yohanes Sulaiman, mahasiswa PhD International Relations Ohio State
University, Columbus, Ohio

http://www.jawapos.com/cetak/detail.php?u_kat=1989





##
From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Artikel Reflektif
Date: Sun, 11 Feb 2001 07:29:20 +0700

Dear Cak Pohan,

Terima kasih atas info tulisan teman kita Ida yang dimuat di Jawa Pos.
Sayang, ketika address terlampir di-klik, Jawa Pos-nya nongol namun
artikel-nya kok nggak ikutan, alias ruang artikel-nya kosong. Jadinya ya
cuman bisa mbayangin aja lanjutan tulisan rekan Ida tsb.

Menyoal perilaku politik di Indonesia belakangan ini, saya saat ini
hampir-hampir nyerah karena bingung dan nggak habis pikir. Kecenderungan
dan
'benang merah'nya susah untuk dirunut. Sedemikian banyaknya informasi dari
berbagai jenis media yang setiap saat saya ikuti dengan tingkat
reliabilitas
masing-masing, hanya menambah kebingungan. Tentu saja saya menyadari bahwa
saya tidak belajar formal soal ilmu perpolitikan, sehingga tidak bisa
mengenali ilmu politik macam apa yang sedang terjadi di republik kita saat
ini.

Eh ngomong-omong, presiden kita betul-betul yakin lho tidak akan ada SI ke
depan ini seperti yang diucapkannya dalam dialog mahasiswa beberapa hari
ini
(yang ternyata tidak dihadiri oleh para tokoh-tokoh mahasiswa pejuang
reformasi yang turun ke DPR beberapa hari sebelumnya, karena mereka tidak
mau datang dengan alasan undangannya ditulis tangan dan 'mencurigakan').

Saat ini adalah Minggu pagi di Indonesia, waktu saya untuk bergabung dengan
teman-teman main tennis. H ., Indonesia masih indah kok

Salam,
Budi

-Original Message-
From: Indonesian Students in the US [mailto:[EMAIL PROTECTED]]On
Behalf Of Ramadhan Pohan
Sent: Saturday, February 10, 2001 9:58 AM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Artikel Reflektif


Bacaan menarik untuk weekend ini.

salam,
rap
##

Kastil Pasir Politik Indonesia

Oleh Notrida Mandica


Melihat kondisi politik Indonesia saat ini persis seperti melihat sebuah
kastil pasir. Awalnya, dilihat sepintas, politik Indonesia tampak seperti
sangat kukuh. Namun, begitu bersentuhan dengan gelombang kebebasan dan
demokrasi, bangunan politik Indonesia itu ternyata amat rapuh.Ada sejumlah
penyebab mengapa bangunan politik Indonesia sedemikian rapuh seperti kastil
pasir.

Selanjutnya:

http://www.jawapos.com/cetak/detail.php?u_cat=1729
_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com

_
Get your FREE download of MSN Explorer at http://explorer.msn.com



Undangan Terbuka Pesta Pernikahan Fachry - Arnis

2000-11-17 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Assalamualaikum Wr Wb,
Salam sejahtera buat Bpk/Ibu/Sdr/Sdri sekalian,

Dengan hormat,

Kami mengundang Bpk/Ibu/Sdr/Sdri sekalian menghadiri momen penting dan
berbahagia pesta pernikahan Sdr M. Fachry dengan Sdri Arnis Herliani yang
akan berlangsung pada:

Hari/Tgl: Minggu 19 November 2000
Waktu   : 3 pm - 8 pm
Tempat  : "Party Room", James Building,
  RIVER HOUSE
   Army Navy Dr, Arlington, Washington DC Area


Besar harapan dari kedua mempelai agar Bpk/Ibu/Sdr/Sdri sekalian dapat hadir
dalam resepsi pernikahan Fachry - Arnis ini.
Mempelai perempuan, Arnis yang berasal dari Malang, Jawa Timur akan
mengenakan pakaian adat Jawa. Fachry sendiri yang campuran keturunan Minang
dan Jawa Barat, akan mengenakan jas.

Resepsi ini bakal tambah gayeng, karena Insya Allah Cak Solikin bakal
bertindak sebagai MC nya.

Sebagai informasi tambahan, Fachry adalah penjaga gawang tim sepak bola
Washington DC sekaligus pemain keyboard band masyarakat Indonesia di
Washington DC area.

Terima kasih.

Wassalam,

Ramadhan Pohan
(Humas-nya Fachry)

N.B: Lokasi River House I di Army Navy Dr cross dengan Joice St.
 Persis dekat Pentagon Mall.
 Subway: Pentagon City (Blue  Yellow Line)
 Info  : 202- 887 1123 (Sebelum D Day)
 202- 253   (Cell/ D Day)


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Re: [bincang] DC MUSIC FESTIVAL 2000

2000-09-29 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Faran,
Musisi terkenal kita Eros Djarot yang terkenal karena "Badai Pasti
Berlalu"nya itu kan lagi ada di AS. Dia ngider sekitar NY, Oregon, dan
beberapa tempat lain di AS. Akan ke Chicago juga.

Selain "Badai" tadi, masih banyak lagi lagunya dan aransemennya yang
terkenal pada paruhan kedua dekade 1970 dan dasawarsa 1980-an.

Eros adalah seniman hebat dan serba bisa. Termasuk filmnya, "Tjoet Nya'
Dhien" itu. Juga adalah politisi, bersama PDI-P dan sekarang aktif bersama
Poros Indonesia. Juga adalah wartawan kaliber, terutama lewat posisinya
sebagai Pemred Tabloid Detik dulu dan sekarang  "Detak".


Sebagai mantan seniman musik kaliber, Eros pasti masih oke tuh. Saya pikir,
akan baik sekali jika Eros kalian minta jadi juri atau bintang tamu Festival
kalian. Jadi tambah prestisius, gitu. Memang ini membutuhkan pendekatan.
Tapi kalau kalian mau, kenapa nggak dicoba. Ya nggak?

Oke, ini hanya sekadar saran saya. Jika ada yang bisa saya lakukan,
sampaikan saja.

salam,
ramadhan pohan
###


From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]
CC: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [bincang] DC MUSIC FESTIVAL 2000
Date: Fri, 29 Sep 2000 15:26:04 GMT

Salam PERMIAS,

Dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda, PERMIAS DC ingin mengundang
rekan-rekan mahasiswa dan masyarakat Indonesia untuk mendukung acara musik
kami:"DC Music Festival 2000" yang akan menampilkan “Shakila” (Penyanyi
terkenal Indonesia) sebagai salah satu juri dan bintang tamu. Acara ini
sedianya diadakan:

Hari/Tanggal: Sabtu/14 oktober 2000
Jam: 2 Siang – Selesai
Tempat: Washington, DC
Http://www.dc.permias.org/musicfestival

Acara ini dimaksudkan untuk menunjukan keterampilan  dan kreatifitas para
musisi muda Indonesia sekaligus mempererat tali persahabatan antara
mahasiswa Indonesia di  Amerika Serikat.

Adapun kategeori perlombaan musik ini  dibagi:
Band : Piala + $200
Individu/ group : Piala + $50

Pendaftaran harap meng-Email ke Mailing List [EMAIL PROTECTED]
Atau menghubungi langsung:

1. Cindy: (703) 980-6612
Email: [EMAIL PROTECTED]

2. Shima: (301) 946-8443
Email: [EMAIL PROTECTED]

Kami sangat mengharapkan partisipasi rekan rekan sekalian dalam acara "DC
Music Fest 2000" ini.

DC FEST 2000 Team
PERMIAS DC

PS:
- Tiket Masuk $ 5.00 dapat dibeli di pintu
- Snack dan Minum disediakan

Sejauh ini band/Penyanyi yang sudah mendaftar untuk  berpartisipasi antara
lain:
- Washington DC
- New York
- Boston


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



--

Subscribe/unsubscribe bincang@ ?
Send email to [EMAIL PROTECTED], with subject: (un)subscribe bincang@.

--

Menjadikan PERMIAS organisasi yang satu, berguna bagi anggotanya, perduli,
tanggap dan independen...

--


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Re: GD dikawal 3 F-16

2000-09-26 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Menurut saya, itu 'show of force' yang tak perlu. Setuju sama Anda, cak
Budi, siapa sih di belakang ide aneh itu? Kayaknya, momentumnya nggak pas,
gitu.
Lucu?  Yah, militer atau orang dekat GD memang punya logika sendiri.
Bisa jadi targetnya dua:
Internal, supaya yang berencana meng-SI kan GD, kini mikir-mikir.
Eksternal, mereka berharap AS dan internasional melihat GD mendapat dukungan
penuh sepenuh-penuhnya dari TNI.

Mana yang betul, nggak tau lah.

salam,
penyimak pinggiran
###

From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: GD dikawal 3 F-16
Date: Tue, 26 Sep 2000 06:48:21 -0700

Rekan-rekan yth.,

Ngomongin fenomena yang agak aneh ah

Ketika berangkat menuju negara-negara Amerika Latin dan Kanada, pesawat
pak presiden GD dan rombongan dikawal oleh 3 pesawat tempur F-16 di sisi
kanan-kiri dan belakangnya selama 45 menit. Kira-kira pak GD-nya sendiri
tahu nggak ya kalau dikawal? (Maaf, bukan dalam artian 'harafiah' lho
ya.).

Kenapa pula ya kok pakai dikawal pesawat tempur ketika masih ada di atas
wilayah Indonesia bukannya di atas wilayah negara lain? Ini hanya untuk
gaya-gaya-an atau memang mencegah terjadinya serangan musuh? (di wilayah
sendiri?). Lalu, kira-kira ide siapa ya kawal-kawalan ini?

Kira-kira berapa ya ongkos menerbangkan 3 pesawat tempur F-16 dari
Madiun ke Jakarta tambah 45 menit 'ngawal' lalu balik lagi ke Madiun?
Kalau dana ini dipakai sebagai tambahan ongkos pemeliharaan pesawat
tempur lainnya, mungkin pesawat-pesawat tempur kita bisa bertahan lebih
lama ya dalam menghadapi embargo peralatan militer.

Mungkin ada baiknya juga kalau pak GD memesan 3 mobil Batman untuk
mengawalnya kalau bepergian menggunakan jalan darat.

IndonesiakuIndonesiaku., lucu dah kamu...

Salam,
Budi

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Re: GD=Menlu?

2000-09-25 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Rekan Budi,
Kebetulan tadi pagi saya menanyakan soal yang sama ke Menlu Alwi Shihab,
signifikansi kunjungan Gus Dur kali ini.
Cukup banyak info juga di luar itu.

Jadi kalau yang Venezuela, itu untuk Opec Summit, KTT pertama sejak 25 tahun
terakhir dan kedua sejak 40 tahun terakhir.
Kalau ke Brasil dll, kata Alwi, banyak manfaat juga. Soalnya, Brasil jago
dalam pertanian.
Selebihnya?
''Mempunyai kawan lebih banyak kan lebih baik,''katanya.

Begitulah, cak. Jadi, ke Venezuela, Brasil, Kanada, Argentina itu tetap
penting.
''Kebetulan kita sedang ada di kawasan itu kan. Jadi sekalian,''timpal Alwi.

Yo wis, cak... aku mau ngontak 'beras' ku dulu. Biasa, koordinasi.

salam,
penyimak pinggiran
##



From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: GD=Menlu?
Date: Mon, 25 Sep 2000 06:52:37 -0700

Rekan-rekan yth.,

Presiden kita yang satu ini merencanakan akan 'jalan-jalan' lagi.
Setelah keliling benua Afrika, Eropa, dan Amerika Utara beberapa waktu
lalu, kali ini Amerika Latin (Venezuela, Argentina, Brasil, Kanada,
dll.) yang akan dikunjungi.

Apakah ada hasil signifikan dari 'jalan-jalan'nya kemana-mana yang lalu?
Misalnya saja terhadap: jumlah investor asing yang masuk Indonesia atau
terjadi peningkatan nilai dan jenis ekspor Indonesia ke manca negara,
dll.

Kalau memang nggak ada (atau belum ada), lalu untuk apa ya kira-kira
'jalan-jalan' tsb? Atau barangkali, GD ini lebih cocok untuk jadi Menlu
saja ya...? Atau jadi direktur Garuda Indonesia Airways gitu

Bisa-bisa, presiden-presiden kita berikutnya menjadikan 'jalan-jalan'
keluar negeri sebagai 'wajib hukum'nya. Habis ada yang ditiru sih..

Salam,
Budi
(yang nggak diajak jalan-jalan, karena tidak pernah jadi anak presiden)

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Gelbard, Ada Apa?

2000-09-25 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Siapa berani sama Gelbard? Siapa berani sama AS. Tapi, menurut saya, Gelbard
mempunyai power yang cukup untuk mencampuri Indonesia. Dia mewakili
superpower, AS. Tapi, apakah gaya diplomasinya ini pantas? Apa bukan suatu
kekonyolan?

Eit, tunggu sebentar. Jangan-jangan ada personal interest di balik arogansi
Gelbard cs dan pihak-pihak di AS. Celakanya, nasionalisme sempit dan gegabah
lagi mekar pula di tanah air. Gelbard tahu banget itu. Maka itu, saya
bilang, jangan-jangan ada perangkap di balik semua ini. Lalu, siapa
memerangkap siapakah?

Usai membaca petilan berita di bawah, adakah Anda yang bisa memberi
penjelasan?

salam,
ramadhan pohan
(penyimak pinggiran)
###

Gelbard Akui Marinir AS Datang
Tuding Pangdam Udayana Gagal Lucuti Milisi

JAKARTA- Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia H. E. Robert S. Gelbard
akhirnya mengakui keberadaan marinir Amerika Serikat di Indonesia. Namun,
sekarang marinir AS sudah pulang lagi ke negerinya.
"Beberapa hari lalu memang ada. Tapi, mereka sudah meninggalkan Indonesia
sembilan hari yang lalu," ujarnya kepada wartawan usai menghadiri acara
Economic Growth in an Open Society: Challenges and Opportunity yang digelar
Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia Jakarta (ISEI Jaya) dan Kedutaan Besar AS
di Jakarta kemarin.

Gelbard menyatakan, keberadaan marinir AS di Indonesia itu bukan untuk
operasi militer, melainkan melakukan tugas kemanusiaan. Lamanya hanya tiga
hari.
Menurut dia, tak ada alasan bagi Indonesia untuk mencurigai keberadaan
marinir AS yang merapat di perbatasan Timor Timur dan Indonesia. "Mereka
hanya melakukan tugas kemanusiaan, tidak lebih dari itu. Saya kira Mayjen
Kiki Syahnakri (Pangdam Udayana, Red) tidak usah mencari-cari alasan,"
tukasnya.

Menurut Gelbard, keberadaan marinir AS yang berjumlah 600 personel dan
bersenjata lengkap sama sekali tidak ada kaitannya dengan pelucutan milisi
eks Timtim dan keinginan untuk intervensi kebijakan militer Indonesia.
"Ridiculous (gila), absolutely ridiculous. Tidak mungkin kami memiliki
pemikiran demikian," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Gelbard juga menyoroti kinerja Pangdam IX Udayana yang
dinilai tidak maksimal. Padahal, tugas yang dipikul penanggung jawab
keamanan daerah Bali hingga NTT itu sangat berat.

Selama ini, kata Gelbard, yang dilakukan Kiki hanyalah mencari-cari alasan
dan mencari kambing hitam. Akibatnya, banyak terjadi informasi yang simpang
siur mengenai kondisi keamanan di perbatasan Indonesia dan Timtim.
Gelbard mencontohkan terbunuhnya seorang wartawan asal Belanda di daerah
Timor Timur. Saat itu, menurut Gelbard, Kiki menyatakan dua kali
memublikasikan bahwa wartawan itu tidak mati tertembak. Padahal realitasnya,
wartawan itu tewas karena serangan brutal yang menggunakan senjata api.

"Kiki Syahnakri bisa dikatakan gagal dalam kerjanya sepuluh bulan terakhir.
Terutama dalam melucuti milisi. Dia seharusnya lebih berkonsentrasi kepada
kerjanya. Tanggung jawab yang dipikulnya itu tidak mudah," tutur Gelbard.
Menurut dia, Kiki harus segera melakukan evaluasi total terhadap kerjanya
selama sepuluh bulan terakhir. Dia juga menyatakan bahwa selama ini Kiki
sering memanfaatkan isu-isu untuk menutup-nutupi kerjanya yang gagal. Salah
satunya ialah keberadaan marinir AS di Atambua.

"Kita semua bisa lihat mengapa milisi makin tak terkontrol dan terkesan
makin kuat. Dan mengapa Kiki tak segera melakukan pelucutan senjata secara
total dan membubarkan milisi-milisi eks Timtim itu,'' tuturnya.
Namun, Gelbard tidak sempat menjawab pertanyaan mengapa marinir AS yang
menjalankan tugas kemanusiaan itu dipersenjatai lengkap.
http://www.jawapos.com/dailynews/29/26/Berita_Utama/1-GELBAR.htm
_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Re: Alwi Shihab kecelakan di NY

2000-09-20 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Budi,
Kecelakaannya bukan di NY. Kayaknya Detik.com salah tulis tuh. Yang benar:
Penn State. Saya tadi berbicara dengan Ny Alwi Shihab. Semua yang di dalam
mobil selamat dan tidak mengalami luka-luka. Termasuk Alwi, isteri dan
puterinya. Beruntunglah ada 'air bag' di mobi, sehingga tidak terjadi
apa-apa dengan puteri mereka yang duduk di depan.

Pokoknya, semua selamat, termasuk sopirnya. Hanya lutut mereka yang sakit
dikit. Apalagi, saat gue nulis ini nih, Menlu Alwi  dan Susilo Yudhoyono
lagi meeting di mabes PBB. Jadi, aman aja, man.

Cerita lebih lengkapnya, nah ini nih yang mau gue koranin. Sorry ye, ane
tinggal dulu, mau deadline nih. Soalnya harus nulis buat yang nge-beras-in
keluarga gue lah. Ya nggak.

ciao
orang pinggiran
###

From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Alwi Shihab kecelakan di NY
Date: Wed, 20 Sep 2000 06:09:28 -0700

Rekan di NY yth,

Bisa bagi cerita tentang kecelakaannya Alwi Shihab di New York?
Bagaimana kejadiannya?

Thanks.
Salam,
Budi

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Re: Turtle Run: Goin' Home

2000-08-29 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Saya suka cerita penyu bung Dharma. Dan versi plesetan Budi memang ada-ada
saja. Saya ketawa terus, Budi memang piawai urusan plesetan dan kreatif
dalam berhumor. Soal abuse ternyata bisa menembak ke segala penjuru.

Tapi Budi, bagaimana tuh rumor skandal Gus Dur dan Aryanti boro Sitepu? Oya,
jika rumor ini benar, sebagai orang pinggiran yg kebetulan Batak bukan Karo,
saya kecewa. Kecewa sama boru Sitepu, kok mau sama suami orang.

orang pinggiran
###

From: Budi Haryanto [EMAIL PROTECTED]
Dan.., beberapa bulan kemudian.. beberapa dari bayi-bayi penyu
yang telah mulai menjadi children penyu tsb berebutan berenang ketepian
ketika
melihat Dharma melintas di pasir selepas kepergian temaram senja.

Setelah mencapai jarak yang ideal, ditengah keheningan malam gulita yang
sejuk
itu.., mereka serempak berebutan berteriak. papa papa...
papa..!!!  (Dharma: oh boy.).

Salam,
Budi

Marianus DATUBARA wrote:


_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Re: [siyasah] GUS DUR DILANDA FITNAH

2000-08-29 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Ini ada banyak komentar lain. Isinya macam-macam. Saya hanya rada aneh atas
pembelaan intelektual LIPI, Syamsuddin Haris yang terlampau tendensius. Saya
masih terus mengikuti perkembangan, dan belum bisa mengambil kesimpulan
tegas.
Coba baca ini:

http://satunet.com/komentar/view.html?id=25298limit=0maxdata=32

salam,
penyimak pinggiran
###

From: Jeffrey Anjasmara [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [siyasah] GUS DUR DILANDA FITNAH
Date: Tue, 29 Aug 2000 13:42:52 EDT

Assalamualaikum Wr wb,

Saya baru saja melihat sendiri scan foto Gus Dur yang sedang memangku
perempuan berpakaian daster. Gus Dur bercelana pendek. Aryati Sitepu (si
perempuan itu) masih terlihat muda, paling tidak berbeda dengan foto diri
yang ada di website http://welcome.to/aryatie-gate dan di majalah online
panji masyarakat. Kesan yg timbul dari hasil scanning adalah foto itu sudah
lumayan lama (dari brighness warnanya), atau paling tidak si empunya tidak
menyimpannya dengan baik. Kertas yg digunakan tipe matte (bukan glossy). Si
terpangku, yaitu Aryatie Sitepu terlihat tersenyum bahagia.

Kebetulan saja saya punya hobi fotografi, dan demi melihat foto tersebut
(walaupun cuma hasil scanning) sungguh sulit buat saya untuk tidak
mempercayainya.

Teknologi untuk meneliti kebenaran suatu foto adalah teknologi lama.
Sebagai
contoh, Sovyet dahulu kala pandai sekali menghapus gambar tokoh-tokoh yang
tidak disukai dari foto-foto Stalin. Misal gambar Leon Trotsky tiba-tiba
menghilang. Walaupun begitu, AS di waktu dulupun sudah mampu merestore
gambar-gambar yg sudah dimanipulasi ini.

Untuk jaman sekarang ini, manipulasi foto yang sangat telitipun masih
sangat
mudah untuk dibuktikan.

Bagaimana tanggapan anda tentang bukti rekaman foto. Apakah dapat
digunakan?
Pengajuan saksi tentunya sangat sulit, dan saya kira agak berbahaya pada
keselamatan jiwa si saksi. Selain itu sebagian saksi tersebut adalah
pengikut yang tentunya tidak akan segan melindungi si tertuduh. Bagaimana
pula dengan si pelapornya sendiri yaitu Aryati? Apakah dia dapat juga
diajukan sebagai saksi?

Sekian dulu.


Wassalam,
Anjasmara


'-
From: Ahmad Sudirman [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],Megawati Soekarnoputri
[EMAIL PROTECTED],Alwi Shihab [EMAIL PROTECTED], DPP PPP
[EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED],Humas PAN [EMAIL PROTECTED],
Ketua
PAN [EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED],PKB [EMAIL PROTECTED], HANKAM
[EMAIL PROTECTED],Gus Dur [EMAIL PROTECTED], MPR
[EMAIL PROTECTED],"[EMAIL PROTECTED]"
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [siyasah] GUS DUR DILANDA FITNAH
Date: Tue, 29 Aug 2000 18:02:09 +0200

http://www.dataphone.se/~ahmad
[EMAIL PROTECTED]

Stockholm, 29 Agustus 2000

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Assalamu'alaikum wr wbr.

GUS DUR DILANDA FITNAH
Ahmad Sudirman
XaarJet Stockholm - SWEDIA.


DENTUMAN FITNAH DIMASA RASULULLAH SAW

Pada bulan Sya'ban tahun ke 5 H. / Desember 626 M. setelah Rasulullah saw
selesai menghadapi serangan yang datang dari pihak Bani Mushthaliq dibawah
pimpinan Harist Abin Dhirar sekutu kaum Quraisy digemparkan oleh berita
yang
menyangkut 'Aisyah ra istri Rasulullah saw yang ikut kemedan perang tetapi
tertinggal diperjalanan karena keluar dari sekedupnya untuk suatu
keperluan
tanpa diketahui oleh pemandu sekedupnya ketika pasukan yang dipimpin
Rasulullah
kembali pulang ke Madinah. Kebetulan salah seorang sahabat Shafwan Ibnu
Mu'aththal,  yang menemukan 'Aisyah ra sendirian diperjalanan mengawalnya
dan
menghatarkannya sampai ke Rasulullah saw. Pulangnya 'Aisyah ra dari medan
perang
yang dikawal oleh sahabat Shafwan Ibnu Mu'aththal ternyata menimbulkan
berita
cukup menggemparkan sehingga menggoncangkan kaum muslimin Madinah.

Walaupun berita-berita yang tidak benar itu telah menyebar dikalangan kaum
muslimin, tetapi Allah SWT telah menyelamatkan 'Aisyah ra dan sahabat
Shafwan
Ibnu Mu'aththal atas kejujuran dan kesabarannya. "Sesungguhnya orang-orang
yang
membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu
kira
bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu.
Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang
dikerjakannya.
Dan siapa diantara mereka yang mengambil bahagian yang terbesar dalam
penyiaran
berita bohong itu baginya azab yang besar (pula)" (An Nuur, 24:11).

SERANGAN YANG DIHADAPI GUS DUR DAN SIKAP KAUM MUSLIMIN

Pada tanggal  23 Agustus 2000 seorang yang beralamat di
[EMAIL PROTECTED]
telah mengirimkan email langsung kepada saya dengan judul
"Astaghfirullahal
adzim.. nasib bangsa dan umat Islam dipertaruhkan pada kejujuran Gus Dur
!!!"
yang isinya menyangkut cerita seorang perempuan yang bernama Aryanti yang
mempunyai hubungan dengan Gus Dur ketika menjabat sebagai Ketua PBNU jauh
sebelum menjadi presiden negara 

Re: Kabinet, Ou Indonesia(nya)

2000-08-24 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam,
Makasih tanggapan kawan-kawan. Cukup menarik memang. Ada perspektif baru.
Semula saya memang berpikir Rizal Ramli memang dahsyat, kritis dan hebat.
Sekarang saya ragu. Seorang sumber mengirimkan e-mail lewat japri, yang
isinya tampak menarik. Silahkan dimari.

salam,
penyimak pinggiran
##

Subj:potret buram
Date:   8/23/00 11:51:54 PM Eastern Daylight Time
To: .com

ramadhan yang baik.
komentarmu tentang kabinet baru gus dur banyak
benarnya. petilan berita yang kau kutip juga cukup
berkaitan. tentang membubungnya rizal, memang benar
apa yang dikatakan. aku sendiri mendengar, bagaimana
ia bersama tim econitnya sengaja mengunjungi fpdip di
dpr dulu, dengan data-data yang 'mebela habis'
sinivasan. dan kutipan ucapannya yang kuingat adalah
'laks telah membawa para maling ke bumn. dan tak lama
kemudian  (Rizal, red) ditarik si gus menjadi pengawas menko,
lalu di bulog dan kini di ekuin; sementara laks sudah
lama tersingkir dan kwik terbentur serba salah.
yang terpikir olehku adalah, persahabatan rizal dan
laks ketika mendirikan econit ternyata bisa terhapus
oleh datangnya hujan uang dan kekuasaan. lalu, mau ke
mana lagi kita mencari tokoh-tokoh kritis yang
moralnya terjaga?



dan kau sudah mengamati dari
pinggiran ya...?

DELETED

oke, friend
salam di pinggiran
sampaikan tabik untuk anakmu (panggilannya faris atau
zach?)dan istrimu. mana anekdot lainnya?

salam
mt
###


From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED]
 iyah nggak sih. maksud gue sih, performance mereka selama di jaman
orde baru
nggak bisa dijadiin patokan. mending dikasih kesempatan dulu dan lihat
current performancennya. fair enough ?

faran



From: "Janson Nasrial" [EMAIL PROTECTED]
  Kalau saya pribadi melihat (sebagai orang pasar) dan kebanyakan juga
konsensusnya orang2 pasar pada dasarnya ngga suka dengan latar belakang
orang2 yg khususnya duduk di menkeu atau menko ekuin. Kebanyakan orang
pasar
punya persepsi yg negatif terhadap menkeu yg baru, yg katanya ngga lulus
test di suatu bank, dan ikut bertanggung jawab terhadap non performing loan
sebanyak 20 trillion rupiah (waktu dia menjabat di BRI)!!!. It is like
didalam resume kita kan, kita pasti ditanya what we have accomplished. Why
you get promoted in your company, misalnya. Kalau kasusnya menkeu yg baru,
it's totally different. What he has accompished or achieved?? most of the
market simply does not like him because he does not have a good track
record. Jadi kebanyakan orang dipasar, this is just another political game.
Apakah kita yakin dia sebagai menkeu tidak akan membuat duit macet lagi.
Katanya menkeu, kok bikin duit mace. Kan ngga lucu namanya. So, he
achieved nothing. He accomplished nothing. He just screwed up with the
money. Jadi, kita membicarakan profesionalismbukan politican.

 Contoh lain lagi, misalnya Robert Rubin mundur jadi treasurer, orang2
bertanya siapa yg akan menggantikan dia? dan dia menggaranti bahwa
penggantinya tidak akan merubah kebijaksanaan yg dia telah buat, dan
ternyata memang bahwa pengganti dia adalah didikan dia juga. So, people put
profesionalism first, especially in the financial market industry.

 Sekarang lebih aman, mendingan balik ke sektor riil aja, ngga usah
jual
beli saham dulu (yg ini dijamin bangkrut di Indonesia...hehe). Sumber alam
melimpah ruah, tenaga kerja banyak dan murah. Dari sektor perikanan,
perkebunan, sampai yg paling simple, jualan bakso, atau sate (orang2 kan
perlu makan kan tiap hari), which is still real sector. Daya beli
masyarakat
masih ada. Tapi kalau semua sektor riil ini masih macet juga, wah saya ngga
tau apa yg salah lagi.

 One more thing, suku bunga masih tinggi sekal Perlu diturunkan
utk mendukung sektor riil (dari tukang sate, perikanan sampai sektor
industri ringan maupun berat) utk berjalan kembali. It is so obvious. Are
we
blind?? or all of Indonesian people are totally blind. Things are actually
simple; but, people (politicians) just make them more complicated.

Regards,


Janson Nasrial



From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED]
To: "Ramadhan Pohan" [EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED]
CC: [EMAIL PROTECTED],[EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [bincang] Kabinet, Ou Indonesia(nya)
Date: Wed, 23 Aug 2000 23:31:00 -0400

pesimis bener.
orang deket yang megang jabatan langsung dibilang kkn. kalo nepotisme
mungkin.
tapi as long nepotisme bakal majuin negara kenapa nggak.
kecuali kalo ada bagian korupsinya, nah ini yang mesti dibuang.

lagian kabinet diumumin baru beberapa hari udah pada pesimis semua.
alesannya nggak dikenal lah.
yah mana mungkin dikenal. orang2 terkenal di indonesia sekarang kan
biasanya
dulunya koruptor.
emang mau kalo orang terkenal dimasukin jadi kabinet ?

just wondering.

faran

----- Original Message -
From: Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 23, 2000 10:45 PM
Subject: [bincang] Kabinet, Ou Indonesia(nya)


Re: Kabinet, Ou Indonesia(nya)

2000-08-24 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Very Kamil yang lagi usaha di Kupang,
Gara-gara kabinet ngawur, rupiah pontang-panting di pasar, semua isi koran
menghujat. Ada bagusnya itu. Supaya ada bahan mereka untuk belajar menjadi
pemimpin.
Bagaimana di Kupang? Kalau Gus Dur bersin atau pilek, Kupang menggeliat
nggak? Di Siantar mah, rakyat kami 'gak perduli.
Sorry, Indonesia itu hanyalah bagian pinggir dari tanah air kami.
salam,
penyimak pinggiran
###
From: "laurel" [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: "laurel" [EMAIL PROTECTED]
To: "Ramadhan Pohan" [EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: Kabinet, Ou Indonesia(nya)
Date: Wed, 25 Aug 1999 07:10:15 -0400

Salam lagi!
'Dhan.. mudah-mudahan memang pesimisme-mu saja yang berlebihan. Tapi itupun
bisa kuterima, karena pesimis, optimis atau penuh harap seseorang tak bisa
dipaksa-paksakan atau dibuat-buat.

Aku punya sedikit komentar juga tentang masalah ini.
Aku pikir, kitapun perlu masing-masing berkaca dengan diri sendiri. Dengan
tindakan, celetukan dan omongan di masa lalu. Banyak komentar tentang Gus
Dur yang begitu mudah berceloteh atau nyeletuk. Tapi di sisi lain, banyak
pula 'tokoh' yang lain juga impulsif untuk memberikan komentar atas
celetukan atau ocehan si presiden. Aku tidak yakin bahwa celetukan yang
mereka berikan itu akan ikut membangun situasi menjadi lebih baik atau
hanya
ikut-ikutan memperkeruh suasana saja.
Kadang terpikir olehku, jangan jangan sebagian orang menjadi impulsif, asal
memberi komentar karena mulutnya selama ini tidak boleh berbicara.
Sekalinya
ikatan mulut dilepas, jadi rajin ngomong dengan kurang mempertimbangkan
lagi
apakah omongannya akan menjadi pengurang kekeruhan situasi atau hanya
menambah masalah baru.

Aku pikir, boleh boleh saja menilai atau mengkritik atau mengomentari. Tapi
jangan berhenti di situ saja. Berikan juga pendapat pribadi tentang
bagaimana yang seharusnya. Minimal orang lain juga mengerti apa pendapat
pribadi si pemberi komentar mengenai pilihannya/ pertimbangannya. Kalau
dikutip di koran, minimal pembaca juga akan belajar sesuatu. Tidak sekedar
disempali dengan pendapat-pendapat yang kebetulan saja muncul dari 'tokoh'.
Pendapatku lagi, kalau sekedar mengomentari hasil kerja orang lain secara
negatif (berkeluh-kesah), nenek nenek di pengungsian juga bisa. Dan
kecenderungan untuk hanya bisa mengritik ini semakin menjadi warna utama
ujud kepedulian politik kita. Menyedihkan.

Aku pikir, yang perlu kita perbanyak sekarang ini adalah bagaimana mengajak
orang untuk lebih banyak berbuat atau mengajak berbuat, atau mengambil
bagian sekalian dalam proses perbaikan situasi ini. Yah.. berusaha
sesuatu-lah. Memberikan alternatiflah. Karena memang kelihatnnya situasi
ini
sudah begitu jelek kok. Tak layak rasanya diperjelek lagi. Tapi yah, kalau
kebiasaan mengomentari tanpa memberikan solusi atau alternatif adalah sikap
pribadi, itupun boleh saja. Cuman... lumayan disayangkan sekali-lah...
hanya
akan memperbanyak golongan penghujat saja.


salam,
Ver

-----Original Message-
From: Ramadhan Pohan [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
Cc: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
Date: 23 August 2000 10:49 PM
Subject: Kabinet, Ou Indonesia(nya)


 Salam!!!
 Semula saya pikir, setelah pengumuman kabinet reshuffle situasi Indonesia
 bakal lebih baik. Nyatanya, harapan memang tidak harus selalu bersanding
 dengan kenyataan.
_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Kabinet, Ou Indonesia(nya)

2000-08-23 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!!!
Semula saya pikir, setelah pengumuman kabinet reshuffle situasi Indonesia
bakal lebih baik. Nyatanya, harapan memang tidak harus selalu bersanding
dengan kenyataan. Yang korban, lagi-lagi kepentingan nasional. Maka kita pun
masih akan disibukkan lagi dengan soal-soal mentera-menteri ini-itu yang
tidak becus, track record nya yang tak mendukung, dsb. Pergesekan, benturan
dan politik-kekuatan. Itu yang bakal mewarnai hari-hari Indonesia ke depan.

Ketika proses penyusunan kabinet baru berlangsung, saya sempat optimistis.
Agak alot, serius dan ada dinamika-- terutama atas kartu politik yang
dipegang Megawati. Tetapi hasilnya kok malah aneh dan lucu. Dengan situasi
begini, sulit kita membangun ekonomi dan memantapkan pelembagaan demokrasi
kita. Saya berharap pesimisme saya berlebihan dan keliru. Semoga.

Coba tengok petilan berita yang saya kutip di bawah:

salam,
penyimak pinggiran
###
***Amien mengatakan bahwa masih banyak kroni Presiden Wahid yang duduk di
kabinet baru tersebut.** ''Saya hanya bisa berdoa semoga ada mukjizat dari
langit. Dengan keadaan seperti ini, saya tidak bisa berharap banyak."

Dia menilai, pengumuman nama menteri yang tidak dihadiri Wapres Megawati
Soekarnoputri tersebut merupakan bentuk protes keras putri sulung Bung
Karno. Sebab, orang PDIP tidak dimasukkan ke dalam kabinet.
"Mega tidak nongol itu karena protes keras. Golkar, PDIP, dan partai lain
tidak ditampung. PAN hanya disisakan satu, Al Hilal Hamdi (menteri tenaga
kerja dan transmigrasi). Kalau Yahya Muhaimin (Mendiknas), itu orang
Muhammadiyah.

Amien lantas mengatakan bahwa Presiden Wahid tidak mau belajar dari masa
lalu. ''Ada kesempatan terakhir tidak digunakan,'' sesal Amien.
Diakui Amien, saat ini yang paling mengganggu pikirannya adalah penanganan
masalah Papua dan Aceh. ''Papua dan Aceh semakin jauh dari republik, itu
yang sangat mengganggu pikiran saya saat ini."

"Saya pernah mengatakan usia politik Gus Dur tidak lama, namun saya berharap
itu salah. Yang pasti, saat penyusunan kabinet baru itu saya tidak diajak
rembukan. Begitu pula halnya dengan Mbak Mega, juga tidak diajak,'' tutur
Amien.
Tim Ekuin

Di bawah Presiden Abdurrahman Wahid, jabatan Menko Ekuin jatuh pada pengamat
kritis yang satu ke pengamat kritis yang lain. Dr Rizal Ramli -yang dalam
susunan kabinet baru yang diumumkan kemarin menggantikan Kwik Kian Gie- juga
berlatar belakang aktivis dan pengamat kritis. Bedanya, Rizal sempat
''magang" beberapa bulan di ke-Menko-an itu. Yakni, ketika ia bersama mantan
aktivis mahasiswa Dipo Alam ditugasi Presiden Wahid untuk ''memantau" kerja
Kwik saat itu. Bahkan, tugas tersebut tidak terdengar dicabut ketika
belakangan Rizal dipercaya Presiden Wahid menjadi kepala Bulog.
Yang juga beda dengan Kwik adalah sikapnya terhadap konglomerat. Rizal
dikenal dekat dengan Dr Mochtar Riady dari Lippo Group. Rizal-lah yang
membawakan pidato utama saat Mochtar merayakan ulang tahunnya ke-70. Di
samping itu, Rizal dikenal sebagai pengamat yang membela Texmaco ketika
menteri BUMN saat itu -Laksamana Sukardi- ingin menyeret pemilik Texmaco ke
pengadilan. Setelah kasus ini jadi kontroversi, Laksamana diganti. Sedangkan
Rizal dipercaya Presiden Wahid untuk -menurut sebagian pengamat-
''memata-matai" kerja Kwik.

Karena itu, kalau ada orang yang bernasib luar biasa dalam waktu singkat,
Rizal-lah orangnya. Dari seorang pengamat menjadi orang dekat presiden, lalu
menjabat Kabulog, dan kemudian menjadi Menko Ekuin. Semua itu terjadi hanya
dalam setahun

http://www.jawapos.com/dailynews/28/24/Berita_Utama/8-RIN.htm
##
Respons Negatif

Pasar ternyata merespons negatif kabinet baru pasca-ST MPR ini. Beberapa
menit setelah susunan kabinet diumumkan, nilai kurs rupiah terhadap dolar
perlahan-lahan merangkak naik dari yang semula sempat menyentuh titik
terendah selama sepekan -Rp 8.025 per satu dolar- sampai akhirnya bertengger
pada titik Rp 8.425.
Ini terlihat pada fluktuasi rupiah di channel TV asing CNBC. Pada sesi
siang, perdagangan rupiah di pasar internasional cenderung menurun dibanding
nilai rupiah terhadap dolar dua hari lalu, yang nilai kursnya Rp 8.065 per
satu dolar. Namun, penurunan itu hanya terhenti pada titik Rp 8.025. Namun,
setelah kabinet diumumkan, rupiah terus melemah.
http://www.jawapos.com/dailynews/28/24/Berita_Utama/1-PASAR.htm

Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Republik Lapar

2000-08-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!!!
Membaca transkrip telepon Marzuki Darusman dan Syaril Sabirin di bawah ini,
saya miris. Lebih vulgar dari transkrip Monica Lewinsky dan Linda Tripp.
Walau bahasanya tak luput dari simbolik, dengan benturan-benturan politik
kalangan papan atas politisi Indonesia. Begitu berbahayanya politik di
Indonesia. Sangat bernafsu. Sangat lapar. Barangkali karena mereka 'membaca'
Thomas Hobbes, Leviathan. Mungkin juga menonton lakon Panembahan Reso nya
mas Willy.
Barang siapa menjadi pejabat di Indonesia- untuk saat sekarang-- siap
siaplah masuk jebakan politik dan permainan kekuasaan yang tak punya
landasan hukum. Kita sudah tidak bicara salah dan benar semata. Busyet!!!

salam,
penyimak pinggiran
###

  Senin, 21/8/2000, 20:13 WIB
Inilah transkrip pembicaraan rahasia Marzuki-Syahril
Laporan Novi Nuryanti



satunet.com - "Saya mundur juga akan menganggu, tidak mundur juga akan
mengangggu," kata Syahril Sabirin dari ujung telepon saat berbicara dengan
Jaksa Agung Marzuki Darusman ihwal ketetapan hatinya untuk tak mundur dari
Gubernur BI.

Dalih demi kepercayaan dan gangguan bagi ekonomi, kalau ia tak mundur, yang
diajukan Marzuki, terkalahkan oleh pertahanan diri Syahril merasa ditekan.

Kini, oleh Gubernur BI, transkrip pembicaraan via telepon dengan Marzuki itu
diajukannya sebagai salah satu lagi bukti, untuk menunjukkan bagaimana Jaksa
Agung telah mengintimidasinya agar mau mundur dari jabatannya sebagai
Gubernur BI.

Melalui transkip itu diketahui bahwa jakgung menyediakan dua pilihan bagi
Syahril. Yakni mundur seperti keinginan Presiden KH Abdurrahman Wahid atau
dijadikan sebagai tersangka dalam kasus Bank Bali. "Kita akan lihat apa
bukti itu bisa dibantah," kata Syahril seperti dikutip pengacaranyanya, M
Assegaf.

Bukti tersebut menurut Assegaf akan diserahkan ke PN Jaksel. Sidang gugatan
Syahril yang mempraperadilankan Jaksa Agung tersebut, dimulai Selasa (22/8)
ini. Gugatan itu diajukan menyusul penahanan atas Syahril yang dinilai tidak
berlandaskan alasan yuridis, tapi rasa kegeraman Jaksa Agung karena yang
bersangkutan menolak mundur.

Berikut transkip lengkap percakapan itu.

Pembicaraan 1 Maret 2000

Marzuki Darusman [MD]: Halo

Syahril Sabirin [SS]: Halo Pak Marzuki, dari Syahril Sabirin, Tadi bapak
telepon ya?

MD: He hem
http://satunet.com/artikel/isi/00/08/21/24453.html?print=1

_
Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com.

Share information about yourself, create your own public profile at
http://profiles.msn.com.



Re: SAMBUTAN DUTA BESAR RI

2000-08-17 Terurut Topik Ramadhan Pohan

From: Mahendra Siregar [EMAIL PROTECTED]
To: bincang [EMAIL PROTECTED],Indonesian Students in the US
[EMAIL PROTECTED]
Subject: [bincang] SAMBUTAN DUTA BESAR RI
Date: Thu, 17 Aug 2000 12:00:59 -0400

SAMBUTAN DUTA BESAR REPUBLIK INDONESIA
PADA UPACARA PERINGATAN HUT KE-55 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK
INDONESIA
WASHINGTON, DC, 17 AGUSTUS 2000

Di era reformasi ini, Perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri dituntut untuk menjadikan dirinya sebagai
aparat Pemerintah sekaligus wakil bangsa dan negara yang profesional dan
bersih. Perwakilan RI diharapkan dapat menjalankan fungsinya secara
maksimal dalam hubungan bilateral dengan negara akreditasi, maupun dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, utamanya kepada para mahasiswa
yang sedang berjuang menimba ilmu, dan para pekerja Indonesia yang
merantau ke tanah asing untuk memperoleh penghidupan yang lebih baik.
Mereka adalah tumpuan harapan dari orangtua, keluarga, sanak-saudara dan
masyarakat Indonesia secara luas. Oleh sebab itu, setiap Perwakilan
Republik Indonesia di luar negeri harus dapat membantu dan melindungi
mereka dalam pergumulan hidup mereka sehari-hari di negeri rantau ini.

###
Salam!
Saya sangat suka poin yang sengaja dipetik di atas. Kontekstual dengan
kebutuhan, aspirasi, kepentingan dan pemikiran keseharian warga Indonesia
manca negara, utamanya AS. Ada relevansi ke-umum-annya pula. Pidato serius
begini, layak ditiru Presiden Gus Dur.

Itu kata saya. Menurut Anda bagaimana?

salam,
penyimak pinggiran
###



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Fwd: Temu Muka Prof Dawam Rahardjo di KBRI

2000-08-16 Terurut Topik Ramadhan Pohan

To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Temu Muka Prof Dawam Rahardjo di KBRI
Date: Tue, 15 Aug 2000 19:55:43 EDT

Kali aja berminat datang.

salam,
ramadhan pohan
##


 From: "Faransyah Jaya" [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED],  [EMAIL PROTECTED]
 CC: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],  [EMAIL PROTECTED]
 Subject: [bincang] Temu muka dengan Prof. Dawam Rahardjo dan Habib
Chirzin
 Date: Mon, 11 Sep 2000 02:00:48 -0400
 
 AWW,
 
 Kami dari PERMIAS DC dan Masyarakat Indonesia di Washington, DC area
ingin
mengundang Rekan2, Bapak/Ibu, Saudara/i untuk berdiskusi sekaligus beramah
tamah dengan:
 1. Prof. Dawam Rahardjo (pakar ekonomi, dan mantan pimpinan LP3ES, orang
dekat BJ Habibie)
 2. Habib Chirzin (pengurus DPP PKB dan orang dekat Gus Dur)
 
 Dari Beliau kita bisa membahas / mendiskusikan beberapa topik seperti:
 - Tinjauan Indonesia Mutakhir
 - Peta Politik Indonesia Pasca Sidang Tahunan MPR.
 - Agenda Indonesia Esok: Masalah dan Prospek.
 
 Adapun tempat dan waktunya:
 Hari: Rabu, 16 Agustus '00, pukul  18.30- 22.00
 Tempat: KBRI -Washington, DC
 Konsumsi: Makanan ringan dan Pot Luck
 
 Kami yakin ini adalah kesempatan besar untuk kita semua mendapatkan
informasi-2 aktual.
 Sampai jumpa di KBRI !
 
 Permias DC
 
 Faran


Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: [bincang] PEMBATALAN DISKUSI IKI

2000-08-01 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Tadi teman-teman Maluku di MD dan LA menyampaikan permohonan maapnya atas
batalnya diskusi IKI ini. Sayang kedua pembicara harus segera lebih awal
meninggalkan Washington DC, dan saya doakan semoga tiba di Indonesia dengan
selamat. Yang lebih penting, kita berdoa semoga penyelesaian konflik Maluku
dapat secepatnya dilakukan.

salam,
ramadhan pohan
###
From: Mahendra Siregar [EMAIL PROTECTED]
To: bincang [EMAIL PROTECTED]
Subject: [bincang] PEMBATALAN DISKUSI IKI
Date: Tue, 01 Aug 2000 14:48:11 -0400

IKATAN KELUARGA INDONESIA
WASHINGTON, DC


Kepada Yth. Bapak/Ibu/Saudara,
Anggota IKI
di
Tempat


Bersama ini dengan hormat disampaikan bahwa acara diskusi membahas
perkembangan di Maluku yang semula direncanakan akan diselenggarakan
pada malam ini, Selasa, 1 Agustus 2000, terpaksa dibatalkan karena kedua
pembicara yaitu  Dr. Thamrin Amal Tomagola dan dr. A.H. Manuputty harus
mempersingkat waktu kunjungan ke Washington DC dan kembali ke Indonesia
siang ini.

Sehubungan dengan itu, kami mohon maaf dengan terlambatnya penyampaian
informasi pembatalan itu.

Atas pengertian Bapak/Ibu/Saudara disampaikan terima kasih.

Hormat Kami

Mahendra Siregar
Wakil Ketua




Subscribe/unsubscribe bincang@ ?
Send email to [EMAIL PROTECTED], with subject: (un)subscribe bincang@.

--

Menjadikan PERMIAS organisasi yang satu, berguna bagi anggotanya, perduli,
tanggap dan independen...

--



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



Re: [bincang] Re: [imaam] Re: [bincang] PEMBATALAN DISKUSI IKI

2000-08-01 Terurut Topik Ramadhan Pohan


nggak jadi dapet informasi dong...
om pohan mungkin bisa sedikit kasih ringkasan cerita.
lumayanlah walo nggak denger dari orangnya langsung.

faran

###
Bung Faran, bung Deddy dkk,
Pak Tamrin Amal Tomagola sempat berpesan kepada saya, untuk disampaikan
kepada Anda dan masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya AS ini:
1. TNI-AD melakukan adu domba antara masyarakat Islam dan Kristen di Maluku.
Semakin banyak orang yang saling terpancing marah dan berkonflik maka
semakin sukses strategi TNI-AD.Nah, Pak Tamrin tidak mau kita-kita di luar
negeri ini ikut-ikut terimbas dampak strategi TNI-AD tersebut.
2. Bagaimana Prof Sahetapy yang menuding langsung RELIGI TERTENTU dan
bagaimana Rosadi balik mengejek tudingan itu, keduanya sama-sama terpancing
masuk perangkap adudomba. Memang itu yang dimaui TNI-AD. Itu kata  Pak
Tamrin.
3. Karena Faran minta info, dan kebetulan Pak Tamrin memberinya lewat saya,
maka saya persilahkan membaca wawancara yang belum diedit redaksi Jawa Pos
di bawah ini. Karena belum dimuat, maka dampak dari penyebaran internet
ihwal info ini sama sekali di luar tanggung jawab (redaktur) Jawa Pos.
4. Kata Pak Tamrin, beberapa poin wawancara ini termasuk yang ingin
dikatakannya dalam diskusi IKI yang batal itu.
5. Wawancara ini agak panjang, karena belum diedit di sana-sini.
6.Jika ingin mem-FWD wawancara ini, silahkan.

salam,
ramadhan pohan, washington dc
###
Wawancara Dr Tamrin Amal Tomagola di Washington
//Pentolan Konflik Maluku, Satu Mantan, 3 Jenderal  Aktif//
//Pentolan Maluku: Wiranto, Sudi Silalahi, Suady Marasabessy, dan Djaja
Suparman//
//Gus Dur Tidak Punya Cengkeraman di Jenderal dan Kolonel Lapangan//
Washington DC
BERLARUT-LARUTNYA konflik Maluku sama sekali bukan bersumber dari perang
antar agama Kristen dan Islam, melainkan lebih pada skenario Angkatan Darat
TNI. Agama hanya dipakai sebagai alat, baju, dan Angkatan Darat lah yang
memantiknya dengan korek api. Tragedi kemanusiaan yang sudah mengorbankan
ribuan nyawa umat Islam dan Kriten di Maluku, harus diakhiri secepatnya. Adu
domba terhadap kelompok Islam dan Kristen ini pun harus diketahui
masyarakat.
Dosen Fisip-UI DR Tamrin Amal Tomagola menyatakan itu dalam wawancara
dengan wartawan Jawa Pos di Washington DC Ramadhan Pohan. Tamrin yang orang
Maluku dan beragama Islam, kini berada di Amerika Serikat dan melakukan
pelbagai pertemuan. Ilmuwan yang sering terjun ke lapangan ini, berkunjung
ke AS ditemani oleh dokter palang merah di Ambon dr Alex H. Manuputty yang
berlatar belakang Kristen. Karena berasal dari Kristen dan Islam, Tomagola
dan Manuputty  sedianya bisa hearing di Kongres AS, namun batal karena
DPR-AS baru memasuki reses.
Dr Tamrin Tomagola berani bicara blak-blakan dan memegang sejumlah data
penting menyangkut konflik Maluku. Bahkan Tamrin menyebut nama mantan dan
para jenderal aktif seperti Wiranto, Daja Suparman, Sudi Silalahi dan Suady
Marasabessy sebagai pentolan yang dalam pengadilan HAM bisa diseret. Tamrin
bahkan berani menceritakan nada ancaman Djaja Suparman terhadap dirinya
ketika bertemu di Jakarta.
Tamrin dan Alex diundang oleh masyarakat kristiani dan muslim Maluku yang
berdomisili di Amerika Serikat. Selama di AS, semua agenda diatur oleh Mary
Tahapary bekerjasama dengan kantor LSM AS, Human Right Watch di Washington
DC.
Selama di AS, DR Tamrin Tomagola dan dr Alex bertemu dengan pihak-pihak
kompeten  di Deplu-AS, Kongres dan kalangan LSM-LSM terkenal Amerika di
Washington DC. Wawancara dengan JP berlangsung di taman Dupont Circle,
Tamrin didampingi dr Alex Manuputty, Mary Tahapary Whittinger dan dua pemuda
Maluku pendamping.

Berikut petikannya:


JP: Bisa diceritakan kedatangan Anda ke Washington DC ini.

Tamrin:  Ini murni masyarakat. Waktu saya diundang. Sus Mary kasih tahu
bahwa sebenarnya keadaan pembantaian dan pembunuhan yang sekarang
berlangsung di Ambon itu, itu tidak bisa diteolerir. Sesuatu harus dilakukan
untuk menghentikan itu, bisa dilakukan dari dalam dan bisa juga dengan
menggunakan tekanan dari luar. Dalam rangka itu kita datang, menghentikan
pembantaian di Ambon, tetapi dengan menggunakan kekuatan dari luar. Kekuatan
luar itu bisa bersifat 'force' , dan bisa juga berupa bantuan-bantuan
kemanusiaan. Ini yang kita jajaki di sini.
Saya mau menerima tawaran ini, karena, betul, bahwa pembantaian di sana
sudah berada di luar batas. Dan perkembangan makin hari makin jelek, karena
dua pihak yang sebenarnya sangat bertanggung jawab di sana itu: Laskar Jihad
dan tentara Angkatan Darat. Ini memperburuk keadaan di sana. Kedua pihak ini
harus dihentikan, dan segala macam ulah mereka di sana.

JP: Bertemu dengan siapa saja di Washington DC?

Tamrin: Bertemu dengan beberapa pihak.   Karena yang mengorganisir itu Bu
Mary, tanya sama dia apakah bersedia memberi tahu siapa yang ditemui.
Pertimbangan kedua saya datang ke sini, orang di Indonesia itu kalau
mendengar campur tangan internasional atau bantuan internasional, itu
langsung pikirannya bahwa

wawancara TAMRIN Tomagola - Maluku - 4 Jenderal Biang Kerok

2000-08-01 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Faran wrote:
nggak jadi dapet informasi dong...
om pohan mungkin bisa sedikit kasih ringkasan cerita.
lumayanlah walo nggak denger dari orangnya langsung.

faran

###
Bung Faran, bung Deddy dkk,
Pak Tamrin Amal Tomagola sempat berpesan kepada saya, untuk disampaikan
kepada Anda dan masyarakat Indonesia di luar negeri, khususnya AS ini:
1. TNI-AD melakukan adu domba antara masyarakat Islam dan Kristen di Maluku.
Semakin banyak orang yang saling terpancing marah dan berkonflik maka
semakin sukses strategi TNI-AD.Nah, Pak Tamrin tidak mau kita-kita di luar
negeri ini ikut-ikut terimbas dampak strategi TNI-AD tersebut.
2. Bagaimana Prof Sahetapy yang menuding langsung RELIGI TERTENTU dan
bagaimana Rosadi balik mengejek tudingan itu, keduanya sama-sama terpancing
masuk perangkap adudomba. Memang itu yang dimaui TNI-AD. Itu kata  Pak
Tamrin.
3. Karena Faran minta info, dan kebetulan Pak Tamrin memberinya lewat saya,
maka saya persilahkan membaca wawancara yang belum diedit redaksi Jawa Pos
di bawah ini. Karena belum dimuat, maka dampak dari penyebaran internet
ihwal info ini sama sekali di luar tanggung jawab (redaktur) Jawa Pos.
4. Kata Pak Tamrin, beberapa poin wawancara ini termasuk yang ingin
dikatakannya dalam diskusi IKI yang batal itu.
5. Wawancara ini agak panjang, karena belum diedit di sana-sini.
6.Jika ingin mem-FWD wawancara ini, silahkan.

salam,
ramadhan pohan, washington dc
###
Wawancara Dr Tamrin Amal Tomagola di Washington
//Pentolan Konflik Maluku, Satu Mantan, 3 Jenderal  Aktif//
//Pentolan Maluku: Wiranto, Sudi Silalahi, Suady Marasabessy, dan Djaja
Suparman//
//Gus Dur Tidak Punya Cengkeraman di Jenderal dan Kolonel Lapangan//
Washington DC
BERLARUT-LARUTNYA konflik Maluku sama sekali bukan bersumber dari perang
antar agama Kristen dan Islam, melainkan lebih pada skenario Angkatan Darat
TNI. Agama hanya dipakai sebagai alat, baju, dan Angkatan Darat lah yang
memantiknya dengan korek api. Tragedi kemanusiaan yang sudah mengorbankan
ribuan nyawa umat Islam dan Kriten di Maluku, harus diakhiri secepatnya. Adu
domba terhadap kelompok Islam dan Kristen ini pun harus diketahui
masyarakat.
Dosen Fisip-UI DR Tamrin Amal Tomagola menyatakan itu dalam wawancara
dengan wartawan Jawa Pos di Washington DC Ramadhan Pohan. Tamrin yang orang
Maluku dan beragama Islam, kini berada di Amerika Serikat dan melakukan
pelbagai pertemuan. Ilmuwan yang sering terjun ke lapangan ini, berkunjung
ke AS ditemani oleh dokter palang merah di Ambon dr Alex H. Manuputty yang
berlatar belakang Kristen. Karena berasal dari Kristen dan Islam, Tomagola
dan Manuputty  sedianya bisa hearing di Kongres AS, namun batal karena
DPR-AS baru memasuki reses.
Dr Tamrin Tomagola berani bicara blak-blakan dan memegang sejumlah data
penting menyangkut konflik Maluku. Bahkan Tamrin menyebut nama mantan dan
para jenderal aktif seperti Wiranto, Daja Suparman, Sudi Silalahi dan Suady
Marasabessy sebagai pentolan yang dalam pengadilan HAM bisa diseret. Tamrin
bahkan berani menceritakan nada ancaman Djaja Suparman terhadap dirinya
ketika bertemu di Jakarta.
Tamrin dan Alex diundang oleh masyarakat kristiani dan muslim Maluku yang
berdomisili di Amerika Serikat. Selama di AS, semua agenda diatur oleh Mary
Tahapary bekerjasama dengan kantor LSM AS, Human Right Watch di Washington
DC.
Selama di AS, DR Tamrin Tomagola dan dr Alex bertemu dengan pihak-pihak
kompeten  di Deplu-AS, Kongres dan kalangan LSM-LSM terkenal Amerika di
Washington DC. Wawancara dengan JP berlangsung di taman Dupont Circle,
Tamrin didampingi dr Alex Manuputty, Mary Tahapary Whittinger dan dua pemuda
Maluku pendamping.

Berikut petikannya:


JP: Bisa diceritakan kedatangan Anda ke Washington DC ini.

Tamrin:  Ini murni masyarakat. Waktu saya diundang. Sus Mary kasih tahu
bahwa sebenarnya keadaan pembantaian dan pembunuhan yang sekarang
berlangsung di Ambon itu, itu tidak bisa diteolerir. Sesuatu harus dilakukan
untuk menghentikan itu, bisa dilakukan dari dalam dan bisa juga dengan
menggunakan tekanan dari luar. Dalam rangka itu kita datang, menghentikan
pembantaian di Ambon, tetapi dengan menggunakan kekuatan dari luar. Kekuatan
luar itu bisa bersifat 'force' , dan bisa juga berupa bantuan-bantuan
kemanusiaan. Ini yang kita jajaki di sini.
Saya mau menerima tawaran ini, karena, betul, bahwa pembantaian di sana
sudah berada di luar batas. Dan perkembangan makin hari makin jelek, karena
dua pihak yang sebenarnya sangat bertanggung jawab di sana itu: Laskar Jihad
dan tentara Angkatan Darat. Ini memperburuk keadaan di sana. Kedua pihak ini
harus dihentikan, dan segala macam ulah mereka di sana.

JP: Bertemu dengan siapa saja di Washington DC?

Tamrin: Bertemu dengan beberapa pihak.   Karena yang mengorganisir itu Bu
Mary, tanya sama dia apakah bersedia memberi tahu siapa yang ditemui.
Pertimbangan kedua saya datang ke sini, orang di Indonesia itu kalau
mendengar campur tangan internasional atau bantuan internasional, itu
langsung pikirannya

Fwd: Re: [bincang] UNDANGAN DISKUSI MALUKU

2000-07-31 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Saya sudah bertemu dengan kedua pembicara. Seperti Effendi bilang, pak
Tamrin yang orang Maluku, memang dosen piawai. Dalam soal Maluku, dia pun
mempunyai kelengkapan karena ikut terjun melerai kedua kelompok bertikai.
Kedekatannya dan observasinya cukup pekat di Maluku. Data jaringan perusuh,
dari yang berbau 'negara', 'agama' sampai polarisasi kekuatan
institusional-- ada di tangan Tamrin.

Diskusi ini sangat menarik, mungkin merupakan diskusi Maluku yang paling
komprehensif digelar di DC. Bahkan, laporan Tamrin dan dokter PMI di Ambon,
Manuputty BELUM PERNAH terliput utuh dan komprehensif
di semua media cetak Indonesia yang saya tahu.

Saya sarankan kawan-kawan-- entah dari agama apa pun-- datang ke ajang
diskusi Maluku ini. Memang banyak hal yang harus dibongkar!!!

salam,
ramadhan pohan
###

From: "effendi gazali" [EMAIL PROTECTED]
To: "Mahendra Siregar" [EMAIL PROTECTED],"bincang"
[EMAIL PROTECTED]
Subject: Re: [bincang] UNDANGAN DISKUSI MALUKU
Date: Mon, 31 Jul 2000 00:00:20 -0400

Pak Mahendra:

Sayang sekali saya tidak bisa ikut dalam
forum dan pembicara yang demikian
bagus itu.
Jangan lupa sampaikan salam saya untuk
Pak Thamrin Amal Tomagola.
Orangnya luar biasa pintar, kritis,
sistematis, dan mengalir lancar kalau bicara.
Bersama dengan Pak Manuputty, pastilah mereka
akan menyampaikan first hand information.
Pak Thamrin sendiri pernah dikejar-kejar dengan
pedang panjang, dan harus lari dari hotel di Maluku
melalui bukit-bukit.

Wassalam,
Effendi

- Original Message -
From: "Mahendra Siregar" [EMAIL PROTECTED]
To: "bincang" [EMAIL PROTECTED]
Sent: Sunday, July 30, 2000 10:38 PM
Subject: [bincang] UNDANGAN DISKUSI MALUKU


  IKATAN KELUARGA INDONESIA
  WASHINGTON, DC
 
  Washington, DC, 30 Juli 2000
 
  Kepada Yth.
  Bapak/Ibu/Saudara Anggota IKI Washington, DC
  Di
  Tempat
 
  Bersama ini kami mengundang Bapak/Ibu/Saudara untuk menghadiri acara
  diskusi pada:
 
  Hari/Tanggal : Selasa, 1 Agustus 2000
  Waktu  : Pukul 19.00
  Tempat : Gedung KBRI Washington, D.C.
  Pembicara : 1. Dr. Thamrin Amal Tomagola, Dosen Sosiologi FISIP-UI
  2. dr. A.H. Manuputty. Dokter PMI di Ambon
  Topik  : Latar Belakang dan Perkembangan Kemelut di Maluku
 
  Kepada Bapak/Ibu/Saudara yang berkenan datang, kami mengharapkan dapat
  membawa makanan ringan atau minuman dengan sistem pot-luck untuk dapat
  kita konsumsi bersama.
 
  Atas kehadiran, perhatian dan kerjasamanya disampaikan terima kasih.
 
  Hormat kami,
 
  Andang Poeraatmadja
  Ketua
 
 
 
 
 
  Subscribe/unsubscribe bincang@ ?
  Send email to [EMAIL PROTECTED], with subject: (un)subscribe bincang@.
 
 
--
 
  Menjadikan PERMIAS organisasi yang satu, berguna bagi anggotanya,
perduli,
  tanggap dan independen...
 
 
--
 
 




Subscribe/unsubscribe bincang@ ?
Send email to [EMAIL PROTECTED], with subject: (un)subscribe bincang@.

--

Menjadikan PERMIAS organisasi yang satu, berguna bagi anggotanya, perduli,
tanggap dan independen...

--



Get Your Private, Free E-mail from MSN Hotmail at http://www.hotmail.com



buat: Dharma Datubara

2000-07-11 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Sorry lewat jalur umum.

Hello bung Dharma,
Notrida Mandica (Ida) barusan telepon ke saya, dia ingin menghubungi Anda.
Katanya, nomor telepon Anda tertinggal di DeKalb. Notrida saat ini ada di New
York.
Dia meminta Anda supaya menelepon dia ke NY, jika nggak keberatan.

Ini nomor telepon nya:
718-672 33 52

salam,
ramadhan pohan



Sekadar joke, Banser-Gus Dur

2000-07-05 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Kiriman dari seorang teman.

salam,
RAP
##

Banserku..

Suatu siang yang panas, presiden kita Gus Dur bermaksud jalan2 di sekitar 
istana untuk  menghirup udara segar. Yah lumayan daripada ngurusin politik 
yg nggak beres2 dan isu impeachment. Pusing..

Kebetulan dia ditemani oleh seorang Banser NU yang masih muda belia. Namun 
belum berapa jauh berjalan, Gus Dur sadar bahwa sandal yang
dipakainya berlainan warna, yang kanan merah dan yang kiri berwarna
biru. Maklumlah, dia kan nggak bisa ngelihat dengan jelas. Jadi asal pakai 
saja.

Karena malas untuk kembali, ia menyuruh Banser yang mengawalnya untuk pulang 
ke istana mengambilkan sandal yang betul didalam kamarnya, dan sementara itu 
ia menunggu dibawah pohon yang rindang.

Setelah berapa lama, si pemuda Banser tadi kembali dengan tangan kosong 
" Kenapa kamu tidak bawa sandalnya .?!!" kata Gus Dur dengan gusarnya.
" Percuma Gus.., soalnya sandal yang di kamar Gus juga berlainan
warna..." jawab pemuda Banser itu dengan mantapnya……



Re: aduuh lutunaa.... ;-)

2000-06-27 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Bagaimana dengan yang ini?
Memang lebih asyik mengamati Gus Dur dalam konteks lutu-lutuan. Soalnya 
dilihat dari konteks politik, ia tampak mumet dan bisa menyebalkan.
salam,
penyimak pinggiran
###

http://www.detik.com/peristiwa/2000/06/27/2000627-155440.shtml
Tidak Konsisten

Berkaitan dengan acara Peringatan Hari Keluarga Nasional itu sendiri, Gus Dur 
sempat ngedumel. “Sekarang ini, kita kalau bicara tentang KB jadinya tidak 
konsisten. Anak saya saja empat, ini Kepala BKKBN-nya sendiri hamil,” Gus Dur 
menunjuk Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pemberdayaan Perempuan yang 
sekaligus kepala BKKBN.

“Tapi ya, mau dibilang apa, sudah telanjur.  

###

In a message dated 6/26/00 6:14:19 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED] 
writes:

 When Wahid met Bill Clinton, he told him the following joke: Winston
 Churchill and Clement Atlee, Britain's Labour Prime Minister after World War
 II, were walking in a park when Churchill said he needed to relieve himself.
 
 Atlee stopped beside him, but Churchill asked him to walk a little way
 further down the path. "Why?" asked Atlee.
 "Because any time you see anything big, you want to nationalize it," replied
 Churchill.
 
 One day Suharto was fishing when he was washed away by a sudden flood, and
 lost consciousness in the water. When he awoke he was lying on the bank,
 rescued by a farmer.
 "Do you know who I am?" he asked.
 The farmer said no.
 "I am Suharto, the President of Indonesia. Now, since you've helped me, ask
 what you want and I will give it to you."
 "I only want one thing, Mr. President," said the farmer.
 "What is it?"
 "Please don't tell anybody that I saved you." 



Nama-Nama (Re: Fw: [is-lam] Kesehatan Amien Rais Diragukan Tidak Layak Ketua MPR

2000-06-27 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Bung Anjas, nama (apakah belakang atau depan atau semuanya) nggak menjamin
soal partisan atau tidaknya orang. Soalnya selain diakui adanya faktor
'kebetulan', biasanya nama memang tak bisa digeneralisir. Dulu ada yg
posting, bilang bahwa isterinya Hasyim Wahid "BPPN" alias Gus Im (adiknya Gus
Dur) juga boru Napitupulu.  Saya pikir info itu pun tak menjelaskan apa-apa--
kecuali semua berdiri sendiri.

Dulu ada teman saya, namanya Marhaen Pakpahan-- tapi SS ekonominya 'borju'
tuh. Ada lagi namanya Jatuh Bangun (orang Karo), tapi namanya sering saya
lihat tercantum di teve sebagai pemberi sumbangan setiap ada bencana di Sumut
dulu-dulu sekali. Teman baik saya, si Tigor (bahasa Batak, Lurus), jalan
hidupnya malah zig-zag terus. Ada pula orang yang namanya berbau "Budha" tapi
agamanya Islam. Ada juga namanya berbau Islam, tapi dianya Nasrani. Belum
lagi ada orang yang menurut pakem, namanya perempuan, tapi faktanya dia
lelaki. Sebaliknya juga gitu. Di kampus dulu, soal begini pernah heboh dan
menggemparkan ruangan kelas. Pasalnya, seorang dosen terjebak salah
mengklasifikasi jenis kelamin orang. Di sebuah milis, soal begini pun sempat
jadi rame dan panas. Semua lagi-lagi, gara-gara nama.

Karena itu, saya pun (untungnya) sejak dulu sudah tidak percaya pada
nama-nama. Termasuk nama politisi, nama negeri, nama sejarah, nama tokoh dan
nama-nama lainnya. Semua itu, jika mau dinamai kembali, monggo saja.

salam,
penyimak pinggiran

###

 In a message dated 6/27/00 1:17:50 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Lihat aja nama belakangnya. Nanti kan ketahuan komentarnya partisan atau
 tidak. Gitu aja kok repot.


 From: Irwan Ariston Napitupulu [EMAIL PROTECTED]
 Reply-To: Indonesian Students in the US [EMAIL PROTECTED]
 To: [EMAIL PROTECTED]
 Subject: Re: Fw: [is-lam] Kesehatan Amien Rais Diragukan  Tidak Layak
 Ketua MPR
 Date: Mon, 26 Jun 2000 07:18:53 EDT
 
 In a message dated 6/26/00 6:18:23 AM Eastern Daylight Time,
 [EMAIL PROTECTED] writes:
 
"Terakhir saya dengar ia bilang akan diam sampai bulan Agustus 2000.
 Yah,
 mari kita lihat apakah Amien Rais bisa diam atau konsisten dengan
 omongannya", David Napitupulu mengakhiri pengamatannya.***
   



Sabirin-Nasution-Gus Dur

2000-06-21 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Saya berharap Anwar Nasution tidak goyah. Anwar tidak mau menerima jabatan
Gubernur BI karena menganggap Syaril Sabirin dizalimi. Inilah yang
membedakannya dengan  M. Sobary di ANTARA dulu. Bagi Sobary kekuasaan itu
mungkin adalah amanah dan harus dinikmati. Tapi bagi keputusan model Anwar,
kekuasaan memang bukan segalanya.
Tetapi, percayalah, Gus Dur tidak bakal bodoh. Kesalahan Anwar akan
dicari-cari, dan dinyatakan memang tidak pantas sebagai Gubernur BI. DPR,
sebagai institusi yang mestinya dinamis dan fungsional untuk kasus ini, malah
tampak diam. Preseden buruk lagi deh. Jakgung Kikik lebih tunduk Gus Dur
rupanya.

Penolakan Sabirin menjadi Dubes seperti yang ditawarkan Gus Dur dan rupanya
lebih memilih dipenjara, tentu pilihan yang 'gila'.  Enaknya jadi Dubes
ternyata malah ditepisnya. Jika Anda memang benar, jangan sekali pun berpikir
menyerah. Maju terus. Saya ingat ajaran agama saya,  doa orang yang tertindas
itu pasti langsung diterimaNya. Jika Anda bersalah, tunduklah pada sanksi
hukum dan bertobatlah padaNya.

Kalau mau aman, mungkin baiknya yang jadi Gubernur BI  si Prijadi saja.
Kekentalan hubungan pribadi Gus Dur dengan Prijadi pasti akan membuat BI
lebih mudah dikontrol penguasa. Mosok begitu sih...

salam,
penyimak pinggiran

http://www.detik.com/peristiwa/2000/06/21/2000621-154320.shtml
Namun, berdasarkan UU no 23 tentang Bank Indonesia, yang paling layak
menggantikan kedudukan Syahril Sabirin sebagai Gubernur BI adalah Deputi
Senior Gubernur yang saat ini dijabat Anwar Nasution.

Terhadap nama Anwar Nasution pun, Presiden Gus Dur telah menyetujuinya. "Satu
hal yang pasti, kalau Gubernur BI terkena terdakwa, maka pasal-pasal yang
menyangkut masalah ini dapat diartikan bahwa jabatannya bisa dipegang oleh
Deputi Senior Anwar Nasution," jelas Gus Dur, Rabu (7/6/2000) yang lalu.

Masalahnya, jauh-jauh hari Anwar sudah menolak jabatan itu. "Saya tidak mau
menggantikan Syahril, jika dengan cara yang tidak santun. Saya lebih siap
jadi presiden daripada Gubernur BI," jelas Anwar saat beberapa waktu lalu.
http://www.detik.com/peristiwa/2000/06/21/2000621-154320.shtml



Re: Turki sementara unggul 2-0 atas Belgia.

2000-06-19 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 6/19/00 4:20:03 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Moga2 besok Slovenia dan Yugoslavia bisa mengikuti Turki
 masuk ke babak berikutnya.:)

 Gue demen dah kalau EURO2000 nanti dipenuhi oleh "wajah2"
 baru untuk mendobrak dominasi negara2 eropa lainnya yg
 sudah langganan masuk ke babak berikutnya.

 Tentunya hal di atas tidak termasuk untuk Itali, Belanda, dan
 Perancis lho ya:)

 Khususnya untuk Perancis yg tahun ini saya jagokan untuk
 jadi pemenang. 

Saya ingin memberi penilaian sepintas Euro 2000.

Italia: Tim ini dari dulu paling boros bongkar-pasang pemain. Para pemain
begitu sering keluar-masuk timnas, kecuali untuk icon seperti Paolo Maldini.
Tim sekarang, saya lihat krisis striker. Filipo Inzaghi masih angin-anginan
dan hanya mengandalkan semangat dan speed doang. Totti pun masih mentah. Del
Piero sebenarnya oke, hanya belum 'mujur', selain kurang didukung pemain
tengah.
Yang paling saya sayangkan, Christian Vieri. Gara-gara masih cedera, namanya
pun hilang.
Yang saya masih bingung kenapa dua bintang Chelsea, Zola dan Di Mateo tak
dianggap oleh pelatih Dino Zoff. Zola memang sudah 35 atau 36 tahun, tapi dia
masih produktif. Paling tidak suplai bolanya sangat oke. Belum lagi sebagai
spesialis bola-bola mati.

Tim mapan Eropa yang saya favoritkan sekarang: Inggris. Saya percaya
anak-anak asuh Kevin Keagan (ex- pemain HSV Hamburg yang dulu sangat
menginspirasi Zulkarnain Lubis) sangat berpeluang juara. Tim ini mempunyai
kelengkapan tinggi dibandingkan tim-tim lain. Di bawah ada Tony Adams, M.
Keown. Di tengah ada David Beckham, Scholes, Ince, Wise dan si lasak
McManaman. Di depan ada Shearer dan Owen. Kiper berpengalaman, Seaman pun
sangat oke.
Saya kira hanya dewi fortuna (tanpa Anwar) saja yang perlu melengkapi tim
Inggris ini.
Soal suporter, saya kira tim Inggris tak perlu dipersalahkan dan dibuang dari
Euro 2000. Mestinya itu tanggung jawab polisi dan keamanan panitia lah, bukan
urusan Keagan.

Tim favorit saya lainnya: Perancis. Tim ini juga memiliki kelengkapan yang
bagus, sedikit di bawah Inggris. Sebagai pemegang Piala Dunia terakhir, tim
Ayam Jantan ini jadi lebih pe-de. Belum lagi dengan masa kegemilangan striker
Thierry Henry, saya prediksi bakal jadi Top Goleador Euro sekarang.

Terakhir, Belanda. Di barisan depan, tim asuhan Rijkard ini sangat bertumpu
pada Kluivert dan Bergkamp. Tentu juga De Boer sangat berpengaruh. Grafik
permainan tim ini sangat stabil. Sebagai co tuan rumah plus kekuatan tim yang
lumayan, Belanda pantas dijagokan orang.

Tim 'pinggiran' yang saya jagokan: Portugal dan Turki. Sayang, belum-belum,
mereka sudah saling berhadapan. Di atas kertas Luis Figo, Rui Costa, Baia,
Pinto unggul atas Turki. Tapi melihat semangat Hakan Sukur, Arif, Okan Buruk,
Abdullah Ercan, Sergen Yalcin, Alpay, Tugay, maka Figo cs harus waspada.
Kiper Rustu sendiri lumayan berpengalaman lho. Tim Turki yang maju ke babak
perempat final sekarang mayoritas pemainnya diambil dari FC Galatasaray,
juara UEFA terakhir.



Re: EURO2000: Bagaimana dengan Slovenia?

2000-06-19 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 6/19/00 10:15:31 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Bagaimana menurut rekan Pohan kans dari Slovenia
 hari rabu nanti?
 Terus terang saja saya tertarik dengan semangat juang mereka
 khususnya waktu lawan Yugoslavia. Sempat unggul 3-0, walau
 akhirnya harus berakhir seri 3-3.
 Moga2 semangat yg mereka miliki itu bukan karena bertemu
 Yugo saja, tapi memang semangat yg dimiliki dalam mengikuti
 EURO2000.:) 


Siklus waktu kadang jadi faktor penting. Bagi Slovenia ini berlaku. Euro2000
semacam "pemanasan", dan mereka bakal lebih berkibar Piala Dunia mendatang
atau Euro mendatang. Piala Eropa lalu, Turki yang baru pertama tampil pun
begitu dan langsung lenyap yang kemudian memasuki siklus pematangannya Piala
Eropa sekarang (Tetapi nasibnya, prediksi saya, tak lebih dari perempat
final). Kamerun dalam Piala Dunia'82 (?) dulu juga begitu, awalnya
mengejutkan, namun kematangannya baru terbentuk setelah piala-piala dunia
selanjutnya.

Lawan Slovenia besok cukup berat. Norwegia lebih matang sebagai tim dan
stabil, karenanya bakal melengserkan Slovenia. Intuisi striker yang dimilili
Zahovic memang hebat, tapi tak bakal cukup kuat melumat Norwegia. Benteng
pertahanan Slovenia sangat rapat dan begitu konservatif. Hanya tim yang
memiliki kesolidan seperti Inggris, Perancis atau Belanda yang mampu
menghancurkannya.

Sayangnya undian pertandingan menempatkan Slovenia langsung bertemu Yugo.
Karakter permainan mereka hampir sama (Mirip seperti (kelak) timnas Persiraja
versus Indonesia di Sea Games;-)).

JIka lawan pertamanya Spanyol, hasil selanjutnya mungkin beda.

Semangat Slovenia adalah semangan tim yang tidak diunggulkan, namun cepat
mabuk. Kematangannya sama sekali masih mentah, labil. Prestasi mereka, saya
kira, akan lebih bersinar di Euro mendatang.
Jika ingin menggebuk Norwegia besok, syaratnya banyak. Pertama, Slovenia
harus sabar dan jangan terpancing pola permainan lawan yang membosankan.
Kedua, para pemainnya harus menekan ego dalam-dalam dan berpikir hanya
'ngotot-ngotot-ngotot'. Ketiga, barisan pertahanannya harus disiplin dan
jangan terpancing terlalu jauh meninggalkan pertahanan. Pola man to man
marking, saya pikir lebih efektif meredam barisan penyerang berbahaya Flo dan
Solksjaer. Secara keseluruhan, saya pikir tidak salah jika Slovenia
menerapkan pola catenaccio Italia dulu. Jika persyaratan ini bisa dipenuhi,
saya yakin Slovenia lah yang menang.

salam,
penyimak pinggiran



Juwono, jenderal bintang tujuh

2000-06-18 Terurut Topik Ramadhan Pohan

  Jumat, 16/6/2000, 18:01 WIB
Juwono, jenderal bintang tujuh, jenderal pusing
Laporan Elvy Yusanti


satunet.com - "Saya jenderal bintang tujuh." Tentu saja ini pernyataan tidak
serius yang dikemukakan Menhan Juwono Sudarsono.

Dalam sebuah diskusi kecil di Kantor LKBN Antara Juwono mengemukakan betapa
berat tugas yang harus diembannya agar bisa membawa perubahan bagi dephan,
dan umumnya TNI di masa yang akan datang dalam pemerintahan Presiden Gus Dur.

"Saya mengatakan ini (jenderal bintang tujuh) karena cukup pusing dengan
tugas-tugas saya," katanya sambil tersenyum. Kalimat bintang tujuh sendiri
merujuk pada merk obat sakit kepala.

Menurutnya, masyarakat saat ini harus dibiasakan merubah wacana hankam dan
pertahanan sebagaimana yang dipesankan Gus Dur kepadanya sebelum diberi tugas
sebagai menhan yang lebih dari tigapuluh tahun dijabat kalangan militer.

"Jika pada masa yang lalu, sebutannya menhankam tapi kali ini cukup menhan
saja," ujarnya. Yang penting, lanjutnya, bukan pada istilah yang berubah
tetapi prinsip bahwa TNI saat ini akan lebih banyak memusatkan perhatian pada
pertahanan negara sementara keamanan dibebankan pada Tri Tunggal yakni Polri,
Jaksa, dan MA.

"Masih banyak surat maupun sebutan jabatan untuk saya yang masih menggunakan
kalimat menhankam, padahal saya sudah menjabat posisi ini selama enam bulan,"
kata mantan Gubernur Lemhanas ini. Bagi Juwono, waktu yang dibutuhkan dalam
transisi wacana posisi TNI akan mendapatkan hasil paling tidak tiga hingga
lima tahun mendatang.

Juwono memaparkan, ada dua pola yang muncul akibat wacana yang dijalankan
pemerintah menyangkut TNI yakni di satu sisi, kalangan DPR dan pengamat
menyebutnya sebagai supremasi sipil atas militer dan mendesak untuk segera
dilakukan akhir tahun 2000. "Ini pandangan kalangan idealis yang sejak lama
mendambakan kendali sipil atas militer yang mengacu pada pola di Amerika,"
katanya.

Namun di sisi lain, kalangan militer sendiri menganggap masih perlu waktu
paling tidak sepuluh tahun kedepan untuk bisa mewujudkan hal ini dengan
berbagai alasan seperti belum adanya kesiapan sipil memegang kendali dengan
fenomena perilaku parpol-parpol yang dinilai belum tepat. Kalangan ini
menilai, sipil masih memerlukan dua kali pemilu lagi untuk siap memegang
kendali.

"Saya sendiri berharap, paling cepat tiga tahun dan paling lama lima tahun
(menjelang 2004) perangkat hukumnya siap dan secara bertahap Mabes TNI berada
di bawah Dephan, berbarengan dengan posisi Mabes Polri di bawah mendagri,"
tegas Juwono.

Dalam situasi yang diharapkan itu, tentu ada kerjasama saling mengisi dan
mantap antara politisi, pemerintah, dan TNI - hal yang tidak pernah
dibayangkan dalam kurun waktu 50 tahun. "Yang saya bayangkan saat ini baik
sipil maupun TNI sama-sama melakukan pembenahan diri," ujarnya.

Beban berat yang dialami Juwono memang tidak mengada-ngada. Anggaran untuk
TNI sebesar Rp10 trilyun dirasakan tidak mencukupi. Dari jumlah tersebut 60%
digunakan untuk gaji dan perawatan, 30% lainnya untuk anggaran rutin dan
pembangunan. Dana yang diperuntukkan untuk TNI masih menduduki urutan tujuh
dalam daftar alokasi dana APBN.

Belum lagi konflik di sejumlah daerah seperti Maluku, Aceh, dan Irian Jaya
yang tentu saja membutuhkan tambahan dana untuk personil di lapangan. "Dengan
sedikit dana kami harus menyiapkan operasional bela negara yang tangguh,
menyiapkan SDM yang bagus, serta meningkatkan kesejahteraan prajurit,"
ungkapnya.

Juwono mencontohkan, dana saat ini juga berdampak pengurangan jatah bensin
mobil patroli yang sebelumnya 10 liter/hari turun enam liter/hari. Hal ini
yang sering menimbulkan adanya praktek bisnis yang dilakukan anggota TNI
dengan pendirian sejumlah yayasan dan koperasi untuk menunjang anggaran resmi
baik di tingkat nasional, propinsi, kodam, dan korem.

Bisnis di TNI bukanlah hal baru, karena menurut Juwono telah dilakukan sejak
1950-an sejak Soeharto bertemu dengan Liem Siuw Liong di Semarang. Juwono
berpendapat, jika bisnis tersebur dilakukan transparan tentu tidak akan
menjadi masalah, namun kenyataannya banyak yang hanya menguntungkan
segelintir perwira tanpa sedikitpun mempedulikan nasib prajurit rendah.

Maka, pihaknya melalui Sekjen dan Irjen telah melakukan audit terhadap
bisnis-bisnis baik melalui PT maupun yayasan dan bentuk badan hukum lainnya
yang dilakukan TNI.

Dibanding dengan negara lain fasilitas yang dimiliki TNI masih kurang.
Seharusnya, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia diperlukan paling
tidak delapan kapal selam, namun Indonesia hanya punya dua. Juga, pesawat
tempur F-16 hanya memiliki sepuluh buah, sementara Singapore yang hanya
setitik wilayahnya dibanding Indonesia mengoperasikan 20 pesawat F-16. "Jika
anggaran resmi Singapore 4,2 miliar dolar kita hanya 1,2 miliar dolar," ujar
menhan.

Peralatan yang dimiliki TNI 30-40% masih dibawah standar, diantaranya radar
yang dibeli tahun 1982 sudah seharusnya diperbaharui karena tidak lagi
memadai, bahkan radar milik Lapangan Udara Cengkareng lebih 

Re: EURO2000: 21 Juni, dua partai hidup-mati

2000-06-18 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 6/18/00 8:44:43 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Ngomong2 dulu PSSI punya pelatih asal Yugoslavia ya ... Siapa namanya tuh
? 

Tony Poganic.



Puisi Sapuan

2000-06-02 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Boleh juga Ir Sapuan ini. Dari bahasanya, tampak tidak terlalu jauh dengan
puisi pamflet  Si Burung Merak. Bedanya, Sapuan tidak berani memperlihatkan
kemurkaan dengan nada sarkastis. Tapi dari segi tertentu, puisi Sapuan cukup
banal!!!

Yang menarik, puisi ini ditulisnya lewat susunan huruf nama GUS DUR sendiri.

salam,
penyimak pinggiran
###

Puisi Untuk Gus Dur

Gugatan ini bukan gugatan politik, tetapi gugatan nurani/
Untuk apa kau jebloskan aku di balik terali besi/
Supaya Suwondo-mu sembunyi, sehingga bersih dari aroma kolusi/

Demi kau Pak Kiai, saya mengorbankan diri/
Untuk membantu Pak Kiai mempersatukan negeri/
Rupanya akupun dikorbankan untuk suatu konspirasi/

Gugatan nurani untuk sang wali/
Untuk mengetuk hati/
Supaya sadar membangun negeri bebas kolusi/

Demi kau aku terus berjuang membangun negeri/
Untuk itu kaupun harus introspeksi/
Rasa hati jangan tertutup oleh emosi/

http://www.jawapos.com/dailynews/26/03/Berita_Utama/1-PUISI.htm



Fwd: [bincang] UNDANGAN

2000-05-29 Terurut Topik Ramadhan Pohan





Dengan hormat disampaikan Undangan sbb,:

__


BIDANG PROTOKOL DAN KONSULER
KBRI WASHINGTON, D.C.



Nomor   : 041/KONS/V/00
Perihal : UNDANGAN


Kepada Yth.
Bapak/Ibu/Saudara/i
Warga IKI
di Washington, D.C. area


Dalam rangka kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan
Industri RI, Bapak Kwik Kian Gie ke Washington, D.C., Duta Besar Republik
Indonesia untuk Amerika Serikat dan Ibu Emiwaty Kuntjoro-Jakti dengan hormat
mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i untuk hadir pada:

Hari/Tanggal: Kamis, 1 Juni 2000
Waktu : 19.00 s/d selesai
Tempat: Wisma Indonesia
 2700 Tilden Street, N.W.
   Washington, D.C. 20008
Acara   : Tatap muka

Atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i diucapkan terima kasih.


Washington, D.C. 24 Mei 2000
A.N. Kepala Perwakilan RI


T.t.d.


   S U K A N T O



Pakaian:
Pria: Bebas rapi/Batik lengan panjang
Wanita  : Bebas rapi




Subscribe/unsubscribe bincang@ ?
Send email to [EMAIL PROTECTED], with subject: (un)subscribe bincang@.

--

Menjadikan PERMIAS organisasi yang satu, berguna bagi anggotanya, perduli,
tanggap dan independen...

--





Ir Sapuan

2000-05-28 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Ir Sapuan  minta Suwondo, katanya demi pengungkapan kebenaran. Sementara yang
dicari belum tampak batang hidungnya, bagaimana Sapuan bertahan?

salam,
pp
##
 http://www.jawapos.com/dailynews/25/29/Berita_Utama/1-BOX.htm

Dari Balik Terali Besi, Sapuan Bikin Puisi Untukmu Gus Dur

Laporan Jalaludin Hambali,

 Jakarta Sabtu malam, 27 Mei 2000. Jarum jam menunjukkan pukul 19.15. Sang
pemilik rumah, Ny Sapuan, tak seperti biasanya, berwajah kusut. Lelah.
Maklum, suaminya sudah tiga malam meringkuk di tahanan Polda Metro Jaya.
Ketika Jawa Pos masih menemaninya, tiba-tiba suara bel mengejutkan
konsentrasinya. Dinyalakannya lampu depan rumah dan dibukanya pintu
pelan-pelan. Tahu siapa yang datang, ia langsung berteriak, ''Oh, bapak
pulang. Bapak pulang. Suamiku pulang.'' Ia langsung menciuminya. Wajah kusut
tadi musnah seketika. Ia berbinar-binar, meski ada tetesan air mata di
wajahnya.
Suaminya datang kembali. Tapi, kedatangannya kali ini masih ditemani oleh
Ketua Tim Penyidik/Kasatserse Ekonomi Polda Metro Jaya Mayor Pol Tito
Karnavian MA, Syamsudin Machfoedz, serta pengacaranya, Isnul Tanjung dan
Stevanus Acho.

''Apakah suamiku sudah bebas, Pak?'' tanyanya agak lugu, selugu sang suami.
Tak ada yang menjawab. Rombongan itu hanya beringkut ke dalam. Beberapa
anggota polisi berseragam ikut masuk rumah yang terletak di pinggir Jalan
Raya Pos Pengumben 2-A, Jakbar, itu.
Sambil bergandengan, Ny Sapuan berjalan menuntun suaminya memasuki ruang
tamu. ''Ma, aku hanya sebentar saja. Mau ambil berkas-berkas sebagai tambahan
barang bukti,'' tutur Sapuan kepada istrinya. Tentu saja sang istri kaget.
Tetapi, dicobanya untuk bertahan. Ia seperti ingin memberikan pelajaran
ketabahan kepada sang suami.

Setelah itu, Sapuan mulai bercerita bahwa dirinya merasa kerasan, meski tidur
di rumah prodeo. Alasannya, dia tak merasa bersalah. Ekspresi wajahnya memang
tak menampakkan kekecewaan. Meskipun guratan di wajahnya kian jelas. Pria
kelahiran Magetan ini juga menggambarkan betapa dia seperti telah menemukan
kembali dirinya di dalam sel penjara. ''Ma, kini aku lebih banyak baca
zikir,'' katanya. Sapuan pun komat-kamit melafalkan zikir itu. Sang istri
hanya mengangguk, tanda menyetujui sikap suaminya.
Tiba-tiba Sapuan berkata pelan. ''Aku selalu ingat kau, Ma. Berilah dorongan,
Ma,'' katanya sambil melihat sang istri. Kali ini istrinya tak tahan. Ia
menangis sesenggukan. Sementara itu, Sapuan hanya mengelap mukanya yang
berkeringat. ''Sudah Ma, sudah. Bagaimana anak-anak?'' tanya Sapuan kepada
isterinya. Rupanya, istrinya belum menjawab. ''Anak keduamu yang di Amerika
kemarin bertanya. Hanya kujawab padanya, ini masalah biasa yang menimpa
Bapak,'' jawab Ny Sapuan lirih.

Sapuan lalu melanjutkan ceritanya bahwa dia membuat puisi. Rencananya, kata
Sapuan, puisi 12 bait berjudul Untukmu Gus Dur itu akan dibacakan di depan
anggota Komisi III DPR selasa besok. Dikeluarkannya secarik kertas dari saku
bajunya dan diberikan kepada istrinya. Tampak huruf pertama yang berjajar ke
bawah jika dirangkai terbaca Gus Dur, Gus Dur. Isinya bak luapan emosi
seorang pegawai yang tak kuasa melawan kekuatan besar yang menimpanya.
Dikeluhkannya, orang-orang yang dulu pernah dekat dengannya ketika masih
menjadi Wakabulog yang kini tiba-tiba saja menghilang.
Jawa Pos yang hanya diberi kesempatan membaca sekelebat bisa membaca
kalimat-kalimat awal yang kurang lebih berisi begini: Gugatan Nurani untuk
Gus Dur. Gus, rupanya aku dikorbankan untuk orang-orang yang belum tersentuh
hukum.

Tak terasa dua jam sudah berlalu. Kini Sapuan harus kembali ke sel. Istrinya
terlihat mempersiapkan pakaian ganti untuk suaminya. Namun, Sapuan justru
terlihat menolak membawanya. ''Tak usah,'' jawab Sapuan lirih sambil berlalu
di pintu depan. Lalu, Sapuan berkata kepada istrinya, ''Kirimi saja aku jajan
pasar wajik saja. Aku yakin, kepedihan hidup ini biasa aku jalani. Aku hanya
menganggapnya sebagai perjuangan demi negara yang harus dilalui.''
Sementara itu, pengacara Sapuan, Isnul Tanjung, sempat menyalami Ny Sapuan
dan meninggalkan kata-kata menghibur: ''Kalau Suwondo ketangkap, pasti
kasusnya bakal terungkap.''

Kendaraan minibus warna metalik itu pun membawa rombongan tersebut berlalu
menyelinap di balik gelapnya malam.
Di mobil itu, tampaknya, Sapuan sudah akrab dengan polisi yang mengantarnya.
Mayor Pol Tito K. mengeluh tangannya bengkak akibat terlalu capek. Sapuan pun
secara refleks menawarkan pijitannya. ''Sini Pak, saya bantu mijat,'' kata
Sapuan. Akunya, Sapuan menceritakan bahwa dirinya sebenarnya punya kelebihan
mengobati sakit-sakit kecil setelah aktif mengikuti olahraga seni pernapasan
dan tenaga dalam.

Seisi mobil itu pun kelihatan manggut-manggut melihat adegan tersangka
memijat penyidiknya. Bahkan, salah seorang rombongan ada yang berseloroh.
''Wah, kalau mijat Gus Dur bisa dapat lebih besar daripada yang didapat
Suwondo, Pak,'' celetuk salah seorang rombongan. Sapuan hanya tersenyum kecil
sambil terus memijat lengan Tito dengan kekuatan tenaga 

Relasi-Relasi Kekuasaan

2000-05-21 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Bagi yang menyenangi kajian Komunikasi Politik, analisis Effendi ini amatlah
menarik. Apalagi yang dibahasnya kasus yang sangat aktual. Lebih-lebih
menyentuh relasi-relasi kekuasaan Gus Dur-NU-Banser dengan publik, dan media
massa.

Bagi kawan-kawan di DC, nama Effendi tentunya bukan asing, apalagi terakhir
dia bersama "pemikir UI" lainnya  Viktor Menayang PhD presentasi di diskusi
Permias DC. Pekan depan Effendi pun akan presentasi di Seminar  Berkeley.

salam,
penyimak pinggiran
p.s: Kalau ke DC, presentasi Komunikasi Politik, ya Pen?! Kami tunggu lho.
###
Rabu, 17 Mei 2000

Banser dan Komunikasi Politik

Oleh Effendi Gazali


KETIKA saya menyaksikan peristiwa Barisan Ansor Serba Guna (Banser) menduduki
kantor Redaksi Jawa Pos di Surabaya lewat layar televisi, cukup lama saya
tercenung. Saya segera membayangkan cara analisis Fiske ("Television
Culture", 1987) terhadap siaran Liputan 6 SCTV, misalnya. Begitu kaya
"ideological codes" yang bisa dipetik dari representasi hasil rekam kamera
dan pencahayaan (apa adanya ketika itu) tentang realitas berupa busana,
ekspresi, bahasa tubuh, dan suara-suara yang dramatis di sana. Dalam analisis
saya, dahsyatnya mungkin sejajar dengan apa yang terlihat di layar televisi
saat Pasukan Jihad dulu berusaha menyampaikan aspirasinya ke gedung DPR.
Ketika itu di halaman gedung wakil rakyat Senayan ada latihan tempur dan juga
adegan massa yang berputar-putar seakan memeriksa orang serta berbagai sudut
sebuah ruangan.
Di sini saya berpikir keras. Kenapa realitas kameranya sama padahal mestinya
kita mengasumsikan terdapat perbedaan-perbedaan ideological codes yang
mengorganisasikan penerimaan sosial dari para pelaku kedua peristiwa itu?

Tentu saja, banyak pihak akan membahas masalah kebebasan pers yang terancam
dengan cara-cara protes seperti itu. Sebaliknya, atau sebagai pengimbang,
banyak yang mengungkapkan kekesalan akan praktik pers yang tidak akurat dan
tidak fair. Lalu umumnya pembahas dan pengamat akan mengatakan sebaiknya kita
selalu sepakat akan jalur hak jawab dan pengadilan sebagai penengah segala
pertikaian dengan pers. Pada saat yang sama, karena yang terlibat kasus
adalah Banser dengan pakaian ala militer, maka banyak pula yang menganalisis
dan menyuarakan dihentikannya militerisasi sipil.

Saya umumnya setuju dengan aneka cara pandang dan analisis itu. Saya termasuk
pendukung aliran yang menganggap komunikasi itu relatif irreversible, secara
khusus dalam kasus-kasus berita tidak fair dan tidak akurat terhadap
pihak-pihak tertentu. Akibat pemberitaan semacam itu tidak akan sama dengan
kondisi sebelum hal itu terjadi, sekalipun yang berbuat khilaf sudah minta
maaf setulus-tulusnya dan korban sudah memberi maaf seikhlas-ikhlasnya.
Asumsi ini tidak langsung berarti masalahnya tak dapat diperbaiki. Ia bisa
diperbaiki, tetapi umumnya tidak pulih seratus persen atau seperti sedia kala
(lihat bagaimana Presiden Abdurrahman Wahid punya kesan akumulatif terhadap
Jawa Pos).

Ada dua alasan praktis untuk itu. Satu, persoalan utamanya adalah masalah
kognitif. Heider menyebutnya kondisi unbalanced, Newcomb memakai istilah
"asymmetry", Osgood menamakannya incongruity, dan Festinger menjulukinya
sebagai dissonant. Setiap saat relasi, lingkungan, atau bahkan korban sendiri
bisa terdesak lagi dalam kondisi kognitif semacam itu ketika ada topik atau
kesempatan mengacu ke masalah yang hampir sama. Kedua, berbagai penelitian
menunjukkan bahwa manusia umumnya sangat terpancing akan dan mengingat jauh
lebih lama informasi-informasi yang negatif. Mulai dari eksperimen gerakan
pupil mata sampai uji memori memperkuat hal ini (lihat antara lain studi
Smith, 1959  1971; Carlson, 1980; Haskins, 1981; Aust, 1984; Kellermann,
1984; Lang  Friestad, 1987, Ito, Larsen, Smith, Cacioppo, 1998). Jadi
perhatian akan berita negatif pertama dan perbaikannya belum tentu seimbang.
Karena itu, di sini intinya pers harus berpikir cukup waktu dan cukup proses
ketika berencana menurunkan suatu berita negatif sehingga prinsip akurat,
"fair", dan komprehensif tercapai.

Tirani minoritas

Kekhawatiran saya yang jauh lebih besar tadi bukanlah terhadap sekadar soal
pertikaian berita itu semua. Yang jauh lebih prinsipil, Kasus Banser dan Jawa
Pos seperti membuat harapan saya akan masa depan komunikasi politik kita yang
makin baik menjadi sebaliknya makin keruh dan tak menentu. Saya seperti
kehilangan jagoan dalam sebuah film, ketika ia tiba-tiba menjadi sama dengan
mereka yang seharusnya diperangi (baca: diperbaiki) oleh jagoan tadi.

Untuk sebuah uraian yang komprehensif, izinkan saya mengutip analisis Saiful
Mujani (dalam Tempo Interaktif bersumber Tempo edisi 24-30/4). Ia memaparkan
bagaimana pemikir politik seperti John Stuart Mill dan James Madison khawatir
dengan tirani mayoritas sebagai dampak dari demokrasi majoritarian, yakni
kekuasaan mayoritas dapat menghilangkan hak-hak kelompok minoritas. Akan
tetapi di Tanah Air, Saiful justru mengkhawatirkan hal aneh yang sedang
terjadi yakni kelompok 

Bravo Galatasaray! Cim Bom!!!

2000-05-17 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Luar biasa FC Galatasaray! Tim Balkan  ini akhirnya berhasil mempecundangi
Arsenal , Inggris 4-1. Ketika Gheorge Popescu terakhir menceploskan gawang
Seaman, ex-Barca asal Rumania itu berlari girang. Itulah momen penting
detik-detik menyambut kemenangan klub sepak bola asal Istanbul tersebut. Cim
Bom (baca: Jim Bom)-- julukan tim elite Turki ini-- wajar memperoleh
kemenangan historis tersebut.

Menyaksikan bagaimana tadi Hakan Sukur menghancurkan Thierry Henry, Tony
Adams, Bergkamp cs, saya seperti berada di stadion Cim Bom, Ali Sami Yen. Di
mana-mana terdengar gemuruh Ole! Ole! Ole Cim Bom Bom!

Bravo Claudio Taffarel! Bravo Gheorghe Hagi! Bravo Hakan Sukur! Bravo Arif!
Bravo Fatih Terim.

Cok... cok tesekuler!!!

P.S: Bagi yang mau nonoton tayangan tunda, silahkan sekarang (pukul 8 pm)
lihat di Sky Sport/Fox Sport World, channel 401 untuk yg di DC.
pp
fans Cim Bom

Galatasaray Win UEFA Cup on Penalties

STOCKHOLM (May 17) XINHUA - Galatasaray beat English premier side Arsenal on
penalties in the Danish Capital Copenhagen on Wednesday, becoming the first
Turkish club to win a European trophy.
The Turks won the shootout 4-1 after the game finished goalless after extra
time.

Croat Davor Suker, Arsenal's first penalty-taker, hit post and Frenchman
Patrick Vieira hit the bar leaving Gheorghe Popescu to smash in Galatasaray's
winning spot kick.

Galatasaray had been reduced to 10 men four minutes into extra time when
Gheorghe Hagi was sent off for punching Arsenal skipper Tony Adams.

Arsenal's best chance came in the second half of extra time when in-form
French striker Thierry Henry went for a point-blank header, but Galatasaray's
Brazilian World Cup goalkeeper Claudio Taffarel made a brilliant save to keep
out the effort.

ARSENAL:
1-David Seaman; 2-Lee Dixon, 5-Martin Keown, 6-Tony Adams, 16-Silvinho;
15-Ray Parlour, 4-Patrick Vieira, 17-Emmanuel Petit; 11-Marc Overmars
(9-Davor Suker 115), 10-Dennis Bergkamp (25-Nwankwo Kanu 75), 14-Thierry
Henry

GALATASARAY:
1-Claudio Taffarel; 35-Carlos Capone, 4-Gheorghe Popescu, 3-Bulent Korkmaz,
22-Umit Davala, 10-Gheorghe Hagi, 8-Suat Kaya (16-Ahmet Yilderim 94), 7-Okan
Buruk (33-Hakan Unsal 84); 9-Hakan Sukur, 6-Arif Erdem (23-Hasan Sas 94),
67-Penbe Ergun.



Re: Irwan dan netralnya media

2000-05-13 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 5/13/00 9:54:57 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Soal peristiwa DC dengan Matori, saya menunggu penjelasan
 dari rekan Ramadhan Pohan atas apa yg saya pertanyakan di
 posting terdahulu yg intinya mempertanyakan kenapa wawancara
 dengan Matori sehubungan pertanyaan tentang Laskar Jihad,
 peristiwa Maluku, dan tentang TAP MPRS XXV berdasarkan
 opininya Matori tidak dimuat/ditulis di Jawa Pos?
  

Saya mendapat penjelasan dari salah seorang redpel, pendapat Mathori soal
Laskar Jihad, Maluku, TAP MPRS itu dianggap "tidak layak berita". Jadi berita
yang saya bikin, nasibnya saya nggak tahu. Itu di Jawa Pos (Indonesia Timur)
ya. Sedangkan media-media grup JP di Indonesia, mungkin saja memuatnya. Apa
yang dimuat dan tidak dimuat JP untuk koran Jawa Pos tidak mempunyai korelasi
langsung dengan koran-koran kami  di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi maupun
Irian Jaya atau di mana saja. Semua tergantung "kebijakan redaksi"
masing-masing. Mereka yang paling menentukan apa yang layak dan "tidak layak
berita". Jadi bukan oleh NU, Muhammadyah atau ormas-ormas Islam. Faktor
"Siapa Mengatakan Apa" juga penting. Mathori memang politisi nasional, namun
tidak semua soal dia "layak berita". Yang begini ini, panjang ceritanya.

Jika soal "interupsi" malah dimuat. Barangkali karena Dewan Redaksi
beranggapan "nilai berita"nya kuat sekali. Misalnya, Mathori yang sangat "Gus
Durian" malah di-skak oleh Hajriyanto yg notabene orang Golkar. Ini
mencerminkan interupsi yang sangat reformis namun dilakukan oleh orang Partai
Golkar yang  sering dituding status-quo.

Rekan Irwan, apa yang diungkapkan bung Yudanta adalah bagian dari "pemikiran
jurnalistik" yang saat ini menjadi trend penting.  Yudanta itu mempunyai
latar belakang jurnalistik yang "sangat kuat" dan "kental". Dia adalah
praktisi dan pemikir pers sekaligus. Karena itu pendapatnya juga mempunyai
pijakan yang kuat. Ini bukan berarti teman Anda "sumber wartawan dengan latar
pendidikan jurnalistik" itu tidak mempunyai pijakan pemikiran kuat. Namun ada
baiknya jika teman Anda itu diajak berdiskusi langsung di sini. Biar
penyampaiannya lebih jelas, komprehensif dan bertanggung jawab-- setidaknya
di milis ini.

Hanya saja, saya pribadi melihat bahwa semakin banyak wartawan seperti
tercirikan dari pemikiran Yudanta maka semakin baguslah Indonesia. Sepanjang
semua tetap dalam bingkai "kebenaran nurani dan profesi".

Sekian. Ini hanya percikan pendapat biasa saja.


salam,
penyimak pinggiran
p.s: Tapi apa hubungannya diskusi di sini dengan kedekatan hubungan antara
saya dengan Yudanta. Wong saya juga dekat dengan kawan-kawan di milis ini
kok. Maaf, saya masih belum jelas korelasinya.



Jawa Pos dan Premanisme Kelompok Agama

2000-05-07 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam!
Kasihan sekali Dewan Redaksi Jawa Pos, Pak Dhimam Abror, sampai harus
dihantam perutnya. Tapi dia no problem dan bilang hanya terkena bodycharge
ringan. Saya terkejut, seperti laporan Detikcom, bahwa Banser menyerbu Jawa
Pos atas perintah Ketua Umum PB NU Hasyim Muzadi. Saya berusaha meyakinkan
diri bahwa Hasyim Muzadi, seorang pemimpin umat, bukanlah tipikal demikian.
Mosok main tonjok segala itu juga kemauan kiai. Tidak mungkin, man.

Tapi apalah artinya perut seorang wartawan? Apa sih artinya kantor redaksi
surat kabar? Kehormatan itu hanyalah milik para tiran. Wujud mereka bisa
mayoritas dan bisa juga  minoritas.

Barusan saya telepon ke SBY, kesepakatan sudah dicapai antara Banser dan
Redaksi.
Sukurlah. Yang penting jangan ada lagi main pukul, main serbu, main ancam,
main paksa, main mutlak-mutlakan. Jika pun itu diteruskan, kami hanya bisa
mengelus dada.
Hanya bisa berdoa semoga supremasi hukum ditegakkan.

Jika Anda belum pernah mengalami intimidasi, sulit lah merasakan bagaimana
ketakutan, keterancaman, ketertindasan dan kezaliman dipaksakan Banser NU
terhadap Redaksi. Kepada kawan-kawan lain, saya himbau jika kelompok Anda
kelak  di atas tahta janganlah merasa seolah-olah hanya Anda dan kelompok
Anda saja yang berhak atas RI beserta segala isi dan aturannya.

Di balik tutup matanya kaum ulama dan cendikia muslim maupun politisi agama
terhadap kesewenang-wenangan Banser NU, saya terhibur karena dukungan dan
simpati dari kelompok lain toh juga diberikan kepada para wartawan Jawa Pos
yang dizalimi itu. Mari kita petik bersama hikma di balik semua peristiwa ini.

Menurut Anda, kenapa kita bisa jadi preman begini?

salam,
penyimak pinggiran
###

Inginkan Dahlan Iskan, Banser 'Labrak' Bos Redaksi Jawa Pos
Reporter: Budi Sugiharto
detikcom - Surabaya, Sekitar 300 Banser dan warga NU kembali satroni kantor
Jawa Pos. Kecewa karena bos Jawa Pos Dahlan Iskan tak hadir, Banser NU
'melabrak' ketua dewan redaksi Jawa Pos, Dhimam Abror.

Sekitar pukul 14.30 WIB, Minggu (7/5/2000), Dhimam Abror menemui para
demostran NU di depan gerbang kantor Jawa Pos, Graha Pena, Jl. Ahmad Yani,
Surabaya.

Dhimam menjelaskan bahwa semua negosiasi antara pihak Jawa Pos dan NU, dialah
yang bertanggung jawab. Dahlan Iskan, jelas dia, sudah tidak berkecimpung di
Jawa Pos sejak 5 tahun lalu. "Jadi saya yang bertanggung jawab pada isi dan
pemberitaan Jawa Pos sekarang," tandas Dhimam.

Namun massa tak puas karena mereka menganggap Dhimam berbohong.
Massa kemudian berteriak menuntut Dahlan Iskan dihadirkan. Mereka kemudian
mengungkit ketika Jawa Pos dulu pernah menulis "PBNU Cekal Gus Dur" yang juga
diprotes warga NU.

Saat itu Dahlan, kata mereka, berjanji jika Jawa Pos mengulangi kesalahan
lagi silakan Jawa Pos dibakar saja. Merasa "tagihannya" tidak ditanggapi
massa berubah beringas.

Mereka kemudian merangsek maju dan berusaha menjangkau Dhimam. Suasana jadi
ricuh. Seorang wartawan sempat melihat Dhimam terkena pukulan di perutnya.
Namun ia segera diamankan oleh seorang banser dan seorang awak redaksi.
Dengan muka pucat, Dhimam kemudian langsung naik lantai 4.



http://www.detik.com/peristiwa/2000/05/07/200057-153728.shtml
###



In a message dated 5/6/00 3:12:46 PM Eastern Daylight Time, POHAN2000 writes:

 In a message dated 5/6/00 12:42:08 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

  --untuk lengkapnya silahkan baca di:
  http://www.detik.com/peristiwa/2000/05/06/200056-230240.shtml

  Untuk mengetahui lebih lanjut tetang peristiwa ini, tampaknya
  yg paling berkompeten menjelaskan hal tersebut di milis ini adalah
  rekan Ramadhan Pohan. Bagaimana rekan Pohan, adakah informasi
  atas peristiwa tersebut yg bisa dibagikan di milis ini?

  jabat erat,
  Irwan Ariston Napitupulu 


 ###
 Bung Irwan dan netters,
 Sebenarnya bukan saya yang berkompeten, wong saya ada di DC. Tapi, namanya
juga menjawab pertanyaan, ya saya sih cuma melepas unek-unek saja.
 Hari ini saya ada banyak kali menelepon ke SBY-JKT. Seluruh awak wartawan
Grup JP, terutama JP sendiri, jam sekarang pun masih berkumpul. Saya sih
ingin menyebutnya: kami  berkabung.

 Apa yang ditulis Detik.Com (Ada 4 atau 5) sudah cukup menggambarkan situasi
dan kasus itu. Barusan saya telepon lagi ke kantor, Jawa Pos benar-benar
nggak terbit!!! Gimana mau kerja? Banser mematiin komputer wartawan.
Membentak-bentak dan bergaya preman. Redaksi kami dilarang kerja!!! Wartawati
kami yang sedang telepon dimarahi dan teleponnya dibanting dan disuruh buka
jilbab segala. Semua itu bisa kena delik pidana ya. Semua itu kan nggak ada
hubungannya dengan protes mereka. Tapi semua kami diam. Kami tahu bahwa
mereka semena-mena, tapi kami diam.

 Kami sudah minta maaf, lewat mekanisme hak jawab dan ralat, tetapi mereka
tidak terima. Kami persilahkan mereka menempuh jalur hukum, mereka tetap
memaksakan kehendak mereka sendiri. Seolah-olah pers adalah budak kekuasaan
dan harus menghamba pada yang berkuasa. Mereka malah menuduh JP ingin
menggusur Gus 

Re: JP-Banser-Pers-Kekuasaan

2000-05-06 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 5/6/00 12:42:08 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 --untuk lengkapnya silahkan baca di:
 http://www.detik.com/peristiwa/2000/05/06/200056-230240.shtml

 Untuk mengetahui lebih lanjut tetang peristiwa ini, tampaknya
 yg paling berkompeten menjelaskan hal tersebut di milis ini adalah
 rekan Ramadhan Pohan. Bagaimana rekan Pohan, adakah informasi
 atas peristiwa tersebut yg bisa dibagikan di milis ini?

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu 


###
Bung Irwan dan netters,
Sebenarnya bukan saya yang berkompeten, wong saya ada di DC. Tapi, namanya
juga menjawab pertanyaan, ya saya sih cuma melepas unek-unek saja.
Hari ini saya ada banyak kali menelepon ke SBY-JKT. Seluruh awak wartawan
Grup JP, terutama JP sendiri, jam sekarang pun masih berkumpul. Saya sih
ingin menyebutnya: kami  berkabung.

Apa yang ditulis Detik.Com (Ada 4 atau 5) sudah cukup menggambarkan situasi
dan kasus itu. Barusan saya telepon lagi ke kantor, Jawa Pos benar-benar
nggak terbit!!! Gimana mau kerja? Banser mematiin komputer wartawan.
Membentak-bentak dan bergaya preman. Redaksi kami dilarang kerja!!! Wartawati
kami yang sedang telepon dimarahi dan teleponnya dibanting dan disuruh buka
jilbab segala. Semua itu bisa kena delik pidana ya. Semua itu kan nggak ada
hubungannya dengan protes mereka. Tapi semua kami diam. Kami tahu bahwa
mereka semena-mena, tapi kami diam.

Kami sudah minta maaf, lewat mekanisme hak jawab dan ralat, tetapi mereka
tidak terima. Kami persilahkan mereka menempuh jalur hukum, mereka tetap
memaksakan kehendak mereka sendiri. Seolah-olah pers adalah budak kekuasaan
dan harus menghamba pada yang berkuasa. Mereka malah menuduh JP ingin
menggusur Gus Dur Weleh-weleh kok ya keterlaluan hebat menghitung JP.

Begitulah aksi pendudukan. Aparat polisi dan keamanan tahu semua peristiwa
itu. Tapi cuma diam saja. Tokoh dan para mantan di ormas terbesar Indonesia
itu pun tahu semuanya. Mereka cuek. Kawan-kawan wartawan kami seperti didera
ketakutan yang amat sangat. Siapa yang berani sama Banser? Sama NU? Bisa-bisa
jadi pergedel semua anak JP. Barangkali karena  negeri ini mereka punya.
Sedangkan yang lain, cuma numpang.

Saya sudah menghubungi kawan-kawan pers dari media lain. Saya mengharapkan
solidaritas kawan-kawan wartawan seluruh Indonesia. Baik itu dari si X, Y,
AJI maupun individu wartawan dan lembaga lainnya. Saya menganggap ini sebagai
bagian dari test bagi pers di era reformasi.

Di tengah mandulnya penegakan hukum-- mosok aparat di sana cuma melongo saja.

Banser telah melecehkan pers, melecehkan hukum dan aturan main, bahkan
melecehkan reformasi itu sendiri. Sekarang Jawa Pos mampu dibikin tidak
terbit, besok koran, majalah dan media mana ya? Jika kita tidak menertibkan
yang begini, preseden buruk ini bakal terus berulang. Siapa yang rugi?
Idealisme pers, mas!!!


salam,
penyimak pinggiran
(lagi gondok berat)



PRD/PK/PBB, Tirani Minoritas?

2000-04-23 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Wacana demokrasi Indonesia memang amatlah penuh warna. Semua dapat tempat.
Semua mengaku kuat, entah dari sudut pandang apa saja.

Keberanian intelektual menyatakan Partai Keadilan dan Partai Bulan Bintang
(PBB) sebagai tirani minoritas layak direnungkan. Jangan-jangan memang iya
banget. Atas nama ideologi yang besar-besar para aktivis PK dan PBB dan juga
PRD-- Kiri dan Kanan, Rakyat ataupun Islam-- mencoba tampil terdepan. Bergaya
bagaikan mayoritas. Padahal, dari kacamata pemilu, realitasnya amatlah beda.
Tapi mereka tak perduli walau kursi mereka nyaris tak punya-- sebuah paradoks
lain tentunya.

Kemapanan dan konservatisme  5 besar PDI-P, Golkar, PPP, PKB dan PAN
mengusung tema-tema kepentingan rakyat dan umat Islam-- sehingga tidak
greget-- mungkin jadi faktor pula.

Silahkan disimak dan dikomentari.

salam,
penyimak pinggiran
###
Kolom
Tirani Minoritas
Saiful Mujani
DEMONSTRASI dan protes massa kembali mewarnai perpolitikan di Tanah Air.
Sasaran demo adalah pemerintah. Yang menarik, demonstrasi itu melibatkan dua
kelompok berbeda dengan isu berbeda pula, bahkan berseberangan: demonstran
yang berslogan "kiri" dan demonstran yang mengklaim mewakili umat Islam. Yang
kiri, misalnya, memprotes pemerintahan Gus Dur karena tetap menjalankan
kebijakan politik ekonomi yang bertumpu pada utang luar negeri. Sedangkan
yang berslogan Islam memprotes kepemimpinan Gus Dur karena, misalnya, lamban
menghentikan konflik yang berwarna agama di Ambon dan, terakhir, karena
gagasan Gus Dur agar Ketetapan MPRS XXV/1966 tentang Pelarangan Komunisme
dicabut.

Bagi seorang demokrat, adalah sebuah dosa yang tak bisa diampuni jika
melarang, apalagi menindas, paham dan organisasi tertentu, termasuk paham dan
organisasi komunis, asal saja paham itu berpegang teguh pada kesepakatan yang
melindungi kebebasan dan perbedaan itu, yakni demokrasi. Seorang demokrat
harus menerima kelompok politik yang berdasarkan agama ataupun yang berasas
Marxisme, sejauh kedua paham ini berpegang teguh pada kesepakatan yang
menjaga pluralitas dan toleransi sosial-politik. Kubu yang mengklaim
menyuarakan aspirasi Islam tidak bisa menjadikan Islam sebagai dasar
kesepakatan itu, demikian juga kubu kiri tidak bisa menjadikan Marxisme
sebagai dasar kesepakatan itu.

Dalam politik demokrasi, baik kubu yang mengklaim kiri maupun Islam tidak
bisa saling melarang. Apa hak komunisme melarang Islam, juga sebaliknya?
Keduanya harus diberi tempat untuk bersaing memperebutkan pengaruh secara
damai. Pemilu adalah sarana terbaik bagi massa untuk menilai layak dan
tidaknya mendukung sebuah partai berasaskan Islam, komunisme, ataupun paham
yang lain. Ini prinsip dasar dari demokrasi yang dipegang di negara-negara
demokrasi. Tidak mengherankan bahwa di negara-negara demokrasi, partai
komunis bisa hidup, walaupun hampir semuanya terus-menerus menjadi minoritas.

Komunisme memang identik dengan totalitarianisme. Tapi sejarah berubah.
Komunisme sebagian besar berguguran. Sisa-sisanya masih hidup, dan ini
dimungkinkan karena demokrasi. Jadi, dalam demokrasi, paham dan hak politik
kelompok-kelompok masyarakat yang beragam itu dilindungi. Apalagi paham
Marxisme dan Islam, paham dari iblis pun harus dilindungi kalau kita mau
berkomitmen dengan demokrasi.

Walaupun kelihatannya sederhana, prinsip demokrasi ini tampaknya tidak mudah
dihayati dan dijalankan dalam masyarakat politik kita. Untungnya, yang sering
kurang toleran dalam masyarakat politik di Tanah Air adalah kelompok
minoritas, walapun sering membuat klaim besar dengan mengatasnamakan rakyat,
buruh, atau petani bagi yang kiri, atau mengatasnamakan umat Islam bagi yang
bersimbolkan Islam.

Di Tanah Air, pada masa rezim Gus Dur ini, politik kiri dalam banyak hal
disuarakan oleh PRD, yang giat memobilisasi massa untuk melakukan protes
dengan mengatasnamakan rakyat. Dari kelompok Islam, yang rajin turun ke jalan
dengan membawa umat Islam pada dasarnya masih itu-itu saja. Banyak di
antaranya yang punya hubungan dengan partai Islam, terutama PBB dan PK.
Partai-partai ini biasa membuat klaim besar, padahal kalau mau obyektif,
keduanya hanya mewakili kelompok kecil dari rakyat.

Hasil pemilu tahun lalu merupakan ukuran paling sah apakah partai-partai itu
memiliki legitimasi untuk membuat klaim-klaim besar itu. Kita tahu, PRD
hampir tidak dipilih masyarakat pemilih. Dukungan umat terhadap PBB dan PK
juga jauh di bawah klaim mereka yang besar itu, hanya kurang dari empat
persen. Jadi, baik yang kiri maupun yang Islam atau kanan tidak punya
legitimasi untuk membuat klaim-klaim besar itu. Delegitimasi secara
persuasif, bukan dengan kekerasan, terhadap klaim mereka menjadi penting
karena mereka, walaupun minoritas, cenderung bersikap tiran: memaksakan
kehendak dan kepentingan mereka sendiri, bahkan dengan ancaman kekerasan
kepada publik yang lebih besar.

Sementara pemikir politik seperti John Stuart Mill dan James Madison khawatir
dengan tirani mayoritas sebagai dampak dari demokrasi majoritarian, yakni
kekuasaan mayoritas dapat 

Fwd: [ui-alumni] Fw: MENGATASI SERANGAN JANTUNG SAAT SEORANG DIR

2000-04-22 Terurut Topik Ramadhan Pohan







 KIAT MENYELAMATAN DIRI KETIKA MENDAPAT SERANGAN JANTUNG SAAT SEDANG
 SEORANG DIRI

 (Karena sebagian besar korban serangan jantung umumnya sedang seorang
 diri, artikel ini tampaknya menarik untuk dicermati)

 Tanpa adanya pertolongan, orang yang jantungnya berhenti berdetak
dengan
 teratur dan matanya mulai berkunang-kunang, hanya memiliki waktu
sekitar
 10 detik untuk bertindak cepat sebelum ia kehilangan kesadarannya.
Namun
 demikian, si korban dapat menolong dirinya sendiri dengan batuk secara
 keras (ngokol) dan berulang-ulang.

 Hirup udara sebanyak mungkin setiap kali batuk, dan batuk anda harus
 dalam dan panjang seperti layaknya orang yang akan mengeluarkan dahak
 dari dada. Pengambilan nafas dan batuk harus dilakukan setiap 2 detik
 tanpa henti hingga datangnya pertolongan, atau sampai jantung anda
 terasa berdetak normal kembali.

 Pengambilan nafas yang panjang menolong membawa oksigen ke paru-paru
dan
 batuk menyebabkan gerakan seperti meremas-remas jantung anda sehingga
 mengakibatkan sirkulasi darah tetap terjaga. Tekanan dengan cara
meremas
 tersebut yang terjadi pada jantung anda juga membantu jantung agar
 kembali berdetak normal. Dengan cara ini diharapkan korban serangan
 jantung dapat mencari telpon umum terdekat (atau menggunakan HP) dan
 meminta pertolongan di sela-sela nafasnya.




Good friends, school spirit, hair-dos you'd like to forget.
Classmates.com has them all. And with 4.4 million alumni already
registered, there's a good chance you'll find your friends here:
http://click.egroups.com/1/2891/7/_/41050/_/956435160/







Re: [bincang] Channel (was Bravo Cim Bom!

2000-04-21 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/21/00 1:18:26 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 ngomong2 nonton bolanya di ESPN ato ada channel2 gratisnya nggak sih ?
 bola di Indonesia sendiri ada yang tahu perkembangannya nggak tuh.
 terakhir denger sih makin seru.. seru berantemmnya.. :)

 faran
  

Saya nontonnya di Sky Sport, pakai DC Cable, kalau di DC channel 401. Memang
per bulannya lumayan gede juga sih. Enak juga, dapat  Liga Chile, Liga
Argentina, Liga Brasil, Liga Kolombia, Liga Jerman. Tapi yang paling saya
suka Liga Brasil, Liga Inggris dan Liga Italia-- semua disiarin tiap hari,
jamnya juga dua kali. Ketika  Indonesia menyikat Kamboja 8-2 (?) lalu saya
juga nontonnya di Sky Sport (FOX Sport World).

Liga Asia yang mereka putar biasanya Jepang dan Korea. Sesekali masuk
Malaysia dan Singapura, dan Indonesia.

Katanya, selain Cable, ada yang jauh lebih murah. Misalnya, beli antena
parabola yang, lagi-lagi nih, katanya di NY murah. Mungkin ada pembaca yg
tahu info lebih lengkapnya, Okki, Oceng, Indra atau siapalah.

salam,
rp



Bravo Cim Bom!

2000-04-20 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Aduh, senangnya Galatasaray masuk final UEFA Cup setelah tadi menyisihkan
Leeds United, dengan 'aggregate' 4-2 (2-0 dan 2-2) . Dua gol Cim Bom--
julukan klub Turki ini-- tadi dicetak oleh dua Banteng Balkan: Gheorge Hagi
dan Hakan Sukur.

Final UEFA  digelar di Copenhagen 17 Mei nanti, dan Cim Bom bakal menantang
klub Inggris lain, Arsenal. Saya suka Thiery Henry, Kanu, Petite dan
Overmars. Bakal sukseskah klub Istanbul itu?  Bilmiyorum. Namun  hati kecil
ingin melihat Hakan Sukur, Arief, Popescu, Gheorge Hagi, Taffarel cs
menjadikan Galatasaray klub pertama Turki menjuarai laga antar klub Eropa itu.

Bravo!!! Cok tesekuler

salam,
(Cim Bom mania)



Re: [bincang] Berita Kompas terbaru

2000-04-17 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/17/00 10:11:09 AM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:


 Kompas sepertinya mengutip (lihat *\ di belakang artikel).
 Untuk aslinya barangkali lihat artikel di bawah ini:

 http://www.jawapos.co.id/hotnews/24/17/2417-13.asp
 Selamat utk Permias, Faran, Priyo, dan Bang PP!

 yudha
 PS: bang PP, kok nggak rapih sih html nya?

 Priyo Pujiwasono wrote:

  http://www.kompas.com/berita-terbaru/0004/17/headline/11.htm
  Hidup Faran..:-)
  ehh...Permias-DC!
  
Selamat dan salam hormat buat Faran, Hara, Priyo, mas Christianto,  Kukuh,
Yuda, Rosadi dan semuanya. Mari kita teruskan perjuangan.
Teruslah berjuang dengan kegembiraan, sehingga kalau pun kita kalah, kita toh
masih memiliki kegembiraan itu. Itu pesan Arief Budiman kepada seorang
wartawan (berpikiran) radikal. Buat kita semua!!!

salam,
penyimak pinggiran



Polisi Koma Terlempar Asbak

2000-04-17 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Polisi Koma Terlempar Asbak
Reporter: Aji Maulana

http://www.detik.com



Dampak Permias-Chris (?) + Fals

2000-04-17 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Dampak Permias DC-Christianto Wibisono?
Berita dipetik dari jawapos.com edisi Senin kemarin.
Maju terus, pantang mundur. Sapu bersih semua yang "kotor".
''... Cukong kotor, mandor kotor, semua yang kotor ... kena sensor (kata Iwan
Fals;-))
salam,
penyimak pinggiran
##

Theo Usulkan Asian Monetary Fund

JAKARTA - Gerakan anti-IMF dan Bank Dunia kian kencang. Setelah Permias
(Persatuan Mahasiswa Indonesia di AS) dan ekonom Drs Christianto Wibisono
melakukan unjuk rasa anti-IMF (Dana Moneter Internasional) dan Bank Dunia di
Washington, kini dampaknya mulai menular ke Indonesia.Pakar perdagangan valas
dan anggota Komisi IX DPR RI Theo F.Toemion, misalnya, terang-terangan
mendukung gerakan tersebut. Menurut dia, negara-negara di kawasan Asia perlu
bersatu membentuk lembaga tandingan IMF dan Bank Dunia.
''Katakan saja namanya Asian Monetary Fund. Selain itu, meluasnya gerakan
anti-IMF ini bisa diartikan masyarakat mendukung upaya kemandirian untuk
lepas dari IMF secepatnya,'' kata Theo di Jakarta, kemarin.

Direktur Speed Currency ini menambahkan, pembentukan lembaga tandingan itu
tujuan jangka pendeknya adalah untuk memberikan shock therapy kepada IMF agar
tidak bersikap semaunya ketika berhadapan dengan Indonesia. Selain itu, ide
pembetukan lembaga itu dapat diteruskan untuk mendukung kemandirian
bangsa-bangsa di Asia. ''Seperti yang sering digembar-gemborkan PM Malaysia
Mahathir Mohamad,'' ujar fungsionaris DPP PDI-P ini.
Pemerintah, kata Theo, sudah saatnya mulai menegaskan sikap kemandiriannya
kepada negara dan lembaga donor asing. ''Tetapi, ide itu bukan berarti lantas
dapat diartikan menolak globalisasi,'' tandasnya.

Momentum pertemuan dengan IMF yang berlangsung hari ini di Washington, kata
Theo, merupakan saat yang tepat bagi pemerintah untuk bersikap tegas. Harus
ada kemampuan memilah mana yang harus ditolak dan mana yang diterima berkait
dengan saran IMF untuk program pemulihan ekonomi.
Menurut Theo, saat ini bangsa Indonesia bisa diibaratkan menderita
ketergantungan berat pada narkoba. Kalau tanpa keinginan dari diri sendiri,
sangat berat untuk memutuskan jeratan ketergantungan itu. ''Meskipun diberi
obat dan terapi yang paling canggih sekalipun,'' kata Theo.

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior BI Prof Dr Anwar Nasution mendukung
pemikiran Theo F. Toemion atas perlunya sikap kemandirian pemerintah dalam
menghadapi perlakuan semena-mena IMF. ''Harus ada kemampuan berdialog dengan
IMF,'' kata guru besar Ilmu Ekonomi UI ini.
Menurut dia, program letter of intent (LoI) IMF memang dapat saja dinilai
baik. Namun, di sisi lain, hal itu dapat bernilai buruk bagi Indonesia.
''Problem mendasar bagi pemerintahan saat ini adalah kemampuan
mengimplementasikan penyatuan kekuatan politik dan ekonomi,'' ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan pengamat ekonomi Dr Hartojo Wignjowiyoto.
Menurut dia, pemerintah perlu bersikap tegas dalam menghadapi IMF. Namun,
konsultan ekonomi Aspecindo ini menolak pembentukan lembaga Asia Monetary
Fund untuk menandingi IMF.
''Untuk mandiri, yang diperlukan di Asia bukan penyatuan sistem
perbankannya,'' kata pria berkacamata tebal ini. Namun, lanjut dia, yang
diperlukan adalah memperkuat dana pensiun, asuransi, leasing, dan pasar modal.

Dijelaskannya, pemerintah perlu membentak IMF agar bersedia menerima tawaran
pemutusan utang tambahan. ''Kita tidak butuh penjadwalan atau pengurangan
utang,'' ujarnya.
Untuk mandiri, ujar Hartojo, sebenarnya agak mudah. Dengan kekayaan alam yang
melimpah, maka sebagian kekayaan itu dapat dijual dengan konsep sewa 50 tahun
atau 100 tahun kepada pihak swasta asing. Hasilnya dapat digunakan untuk
membayar utang.

Menurut dia, problem pemerintahan saat ini adalah ketiadaan nyali untuk
menolak IMF dengan tegas. ''Tak perlu takut diisolasi. Kita mampu kok,'' ujar
Hartojo berapi-api.
Dia menilai, selama ini Presiden Gus Dur terlalu kompromis dan terlalu
humanis dalam menghadapi IMF. ''IMF itu orangnya sama saja, ya korup juga,''
tegasnya. (lal)



Re: [bincang] Re: demo

2000-04-15 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Betul tuh, Rosadi. Jadiin aja dulu. Pokoknya gebrak dulu, urusan selanjutnya,
nanti belakangan saja. Faris pun mendukung!!! Katanya, yang penting tidak
membakar-bakar gedung.

Bang Duta dan abang-abang laen, mana dukungannya? Jangan gagap membaca gerak
angin yang bertiup lah. Katanya angkatan'66 dekat dengan kepentingan dan
gelora rakyat (?).  Ketika kawan mahasiswa mengajak Christianto, sambutannya
langsung jadi!  Ayo dong! Tegaskan kesetujuan atau ketidaksetujuannya. Jangan
gagap.

salam,
penyimak pinggiran (pp)
###
In a message dated 4/15/00 2:12:20 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Di..
 Demo kali ini banyak ato sedikit pesertanya Insya Allah dijadiin.
 Kita cuman mau demo aman kok. Bila sudah mulai mengarah yang tidak benar yah
 kita akan tinggalkan tempat secepatnya.

 Faran

 - Original Message -
Wassalam,
  Adi
  Virginia
 
  Ps. Tentang demo.. ane nunggu aja deh..takut entar kagak jadi lagi..,
  seperti yang udah-udah. Ente sendiri ape kagak ngikut lae..? Ngikut demo
  maksudnya...bukan ngikut cuma untuk ngeliput berita aje...:-)
  



Re: [bincang] Re Re: ICMI (was: Reminder/malam ini/Menteri Pertahanan Juwono/...

2000-04-13 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/13/00 2:24:47 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Apakah Juwono bagian dari ICMI?
 Jadi bisakah dia menjawab?
 Terimakasih, lae.

 Helson SIAGIAN
  
Dulu Juwono masuk Dewan Pakar, tapi nggak  aktif. Dia kurang disukai karena
dianggap terlalu nasionalis (saya nggak mau pakai istilah sekuler). Artinya,
dia dituding  kurang warna agamisnya. Padahal, sepanjang yang saya tahu,
Juwono itu sangat baik ahlaknya.   Untuk detilnya saya nggak bisa cerita di
sini. Pasalnya,  soal keimanan dia hanya Dia lah yang tahu, bukan saya atau
si A atau ustad B atau ulama C. Saya sih nggak mikirin, seperti kata Gus Dur,
gitu saja kok repot-repot;-).

Jadi kita memang nggak perlu membayangkan dia memakai atribut-atribut atau
simbol. Dia bukan tipikal begitu. Mungkin itu pula yg membuat dia gerah di
ICMI dulu.

Juwono bisa ngomong soal ICMI karena dia tahu konstelasi ICMI dalam peta
politik dan kultural Indonesia. Dia banyak berteman dengan pentolan
intelektual ICMI, sebagaimana juga dengan kawan-kawan sosialis. Cuma kalau
dia ngomong ICMI, kayaknya banyak yang nggak kuku mendengarnya. Hheheehkek

salam,
pp



Re: Re Re: ICMI (was: Reminder/malam ini/Menteri Pertahanan Juwono/KBRI/Rabu/...

2000-04-13 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam,
Adakah yang bersedia menanggapi komentar orlam (orang dalam) ICMI di bawah
ini?
salam,
pp
##
Subj:[bincang] Re: Re Re: ICMI (was: Reminder/malam ini/Menteri
Pertahanan Juwono/KBRI/Rabu/...
Date:   4/13/00 7:25:30 PM Eastern Daylight Time
From:   [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED],
[EMAIL PROTECTED]

In a message dated 4/12/00 11:35:05 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Akhir kata, hanya orang ICMI dan ICMI itu sendirilah yang bisa menjawab
semua soal eksistensinya maupun masa depannya. Sebagai orang non-ICMI, saya
hanya menyatakan kesan belaka. 

Ass. WW.,

Memang kalau mengamat dipinggir cuma bisa memberi kesan.
Jadi dalam memberi penilaian juga sebatas kesan saja.
Agak repot memang kalau kita hidup tidak dalam ghirah Islam.
Jadi tidak bisa menangkap makna dari perjuangan umat.

Sebagai orang dalam ICMI perlu saya tegaskan bahwa
ICMI tetap eksis. Malahan tanpa BJH dan punakawannya
ICMI terasa lebih ringan bergerak dengan  20 organisasi otonomnya
yang menggulirkan program andalan untuk kemaslahatan bangsa.

Peranan ICMI masih terasa (terutama bagi yang ber-ghirah Islam)
Salah satu contoh saja dibidang media. Bayangkan saja kalau Republika
tidak ada. Maka koran-koran sekuler/non Islam yang dimotori yang
dimotori grup Kompas dan Grafiti akan makin leluasa membentuk opini
yang menyesatkan.

Banyak contoh-contoh lain yang tak perlu saya ungkapkan.
Agar saya tidak terperangkap dalam kesombongan yang jelas
dibenci Allah.

Wass.

D. Umar.



Juwono (was: Re. Re)

2000-04-13 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/13/00 7:43:46 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 In a message dated 4/13/00 6:00:36 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED]
 writes:

  Dulu Juwono masuk Dewan Pakar, tapi nggak  aktif. Dia kurang disukai
 karena
  dianggap terlalu nasionalis (saya nggak mau pakai istilah sekuler).
Artinya,
  dia dituding  kurang warna agamisnya. Padahal, sepanjang yang saya tahu,
  Juwono itu sangat baik ahlaknya.   Untuk detilnya saya nggak bisa cerita di
  sini. Pasalnya,  soal keimanan dia hanya Dia lah yang tahu, bukan saya atau
  si A atau ustad B atau ulama C. Saya sih nggak mikirin, seperti kata Gus
 Dur,
  gitu saja kok repot-repot;-). 

 Dalam kepengurusan priode 1995-2000 nama Juwono tidak ada.
 Priode sebelumnya juga  tidak tuh...

 Saya berharap dinda Pohan tidak ASTUL seperti kebanyakan
 wartawan kita. Semoga.

 Wass

 DUmar

 ps. tolong diteruskan ke permias
  
Kalau ternyata benar alias pernah? Mudah-mudahan bang Duta tidak menyesal
karena astar (asal komentar). Semoga.

salam,
pp
p.s: Orlam (orang dalam) belum tentu pasnar (pasti benar) lho...



Ghirah Islam (re. re).

2000-04-13 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/13/00 7:25:48 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 Peranan ICMI masih terasa (terutama bagi yang ber-ghirah Islam)
 Salah satu contoh saja dibidang media. Bayangkan saja kalau Republika
 tidak ada.

Maka koran-koran sekuler/non Islam yang dimotori yang
 dimotori grup Kompas dan Grafiti akan makin leluasa membentuk opini
 yang menyesatkan.
  
Grafiti pun diembat, dikit lagi ke mana tuh... Hmmm, ini kah yang dikatakan
ber-ghirah Islam itu? Semoga cepat istighfar. Tobat situasional juga 'gak
papa lah.

salam,
penyimak pinggiran



Reminder/malam ini/Menteri Pertahanan Juwono/KBRI/Rabu/7 pm

2000-04-12 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam,
Prof DR asal Fisip-UI ini merupakan gudang ilmu, informasi yang lumayan
komplit. Mau soal militer?  Pendidikan? Politik kepartaian? Demokrasi
Indonesia? Semua soal itu adalah bidangnya mantan Dekan Fisip-UI, dan juga
eks Wagub Lemhanas ini. Soal ICMI dan nasibnya pun dia oke.

Sampai ketemu Rabu, malam ini, 7 pm di KBRI.

ciao,
ramadhan pohan



Re Re: ICMI (was: Reminder/malam ini/Menteri Pertahanan Juwono/KBRI/Rabu/7 pm

2000-04-12 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/12/00 6:34:18 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 In a message dated 4/12/00 5:09:52 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED]
 writes:

  Soal ICMI dan nasibnya pun dia oke.

 Nah.. ini dia manuver lagi.
 Emangnya kenapa nasib ICMI Dhan ?
 Pingin dengar dari penyimak pinggiran.

 DUmar
  
Sejak lengsernya BJ Habibie, peran dan kiprah ICMI langsung raib dari
peredaran politik dan media massa. Kemana ICMI? Di mana ICMI? Mau kemana?
Apakah cuma bisa 'main' jika bos nya jadi Prez atau orang penting di RI?

Tak banyak soal ini disimak orang lagi. Apalagi BJH sendiri pun kini punya
mainan baru, The Habibie Center, sehingga makin terbenamlah barang tuh.
Juwono, sepanjang yang saya tahu, cukup jernih melihat peta politik
ormas-ormas Indonesia saat ini. Orang ICMI lah sebenarnya patut menanyakan
itu: Bagaimana menyelamatkan nasib ICMI, sehingga tidak cuma "sandaran nama"
politisi (Jakarta lho...;-)) belaka.

Akhir kata, hanya orang ICMI dan ICMI itu sendirilah yang bisa menjawab semua
soal eksistensinya maupun masa depannya. Sebagai orang non-ICMI, saya hanya
menyatakan kesan belaka.

Komentar yang lain?

salam,
penyimak pinggiran



Re: [bincang] Jubilee 2000: something wrong?

2000-04-12 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/12/00 10:35:53 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Atau kali2 aja saya nih yang ketinggalan berita nih
 dengan "kegiatan" kawan2 pergerakan akhir2 ini.
 Ada yang bisa kasih info soal ini?
 Thanks,
 PP
  
Priyo,
Saya sudah meng-email kawan-kawan. Belum ada respon tuh. Bisa jadi, mereka
memang sudah menyebar di lapangan.
Ada kemungkinan lain. Barangkali  media massa AS sendiri saja yang luput atau
sengaja meluputkannya. Biar kelihatan, yang peduli itu cuma bule;-)

Atau ada hal-hal lain lagi? Soalnya ada dua pentolan kita yang lagi
"menggalang" di Indo.  Silahkan kawan-kawan lain berbagi info.

salam,
penyimak pinggiran
##



Re: Reminder/malam ini/Menteri Pertahanan Juwono/KBRI/Rabu/7 pm

2000-04-12 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/13/00 12:25:07 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Suruh mampir LA dong pulangnya..
 Masyarakat Indonesia di LA terbanyak lho., sampai-sampai kampung
 Indonesia saja ada.
 Ditengok-tengoklah rakyatnya ini

 Salam,
 Budi
  
Cak Budi,
Besok pagi Pak Juwono berangkat ke NY, dan mulih via NY.
Soal tengok-tengok, kayaknya kalian malah lebih lho. Lha bukannya di LA
sering juga disinggahi para pakar, petinggi dan orang-orang penting kita?

Juga ada bejibun konglomerat dan para kroni?  Minta saja mereka bicara,
misalnya "Reformasi: Quo Vadis Fasilitas Kami".  Atau apalah.

salam,
pp



Re: Rencana ke DC.

2000-04-10 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/10/00 8:50:16 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Saya dan dua rekan akan berangkat ke DC untuk
 acara sore nanti. Bisakah diinformasikan saya bisa
 kumpul2 dimana untuk bertemu dengan rekan2 DC
 dan dari state lain sebelum acara dimulai?

 Terima kasih sebelumnya.

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu
  

Biasanya mahasiswa senang "mampir" ke ruangan Pak Mahendra di KBRI. Sebaiknya
hubungi aja dulu beliau, dan ketemu di sana.

Selain itu juga perlu dikonfirmasi lagi ke Permias DC, janjian gitu. Jadi
biar lebih meriah, gitu. Moko, Anda ikutan juga nggak?

salam,
rp



Re: Mhs. Indonesia di Belanda

2000-04-10 Terurut Topik Ramadhan Pohan

In a message dated 4/10/00 12:21:12 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:

 Permisi,
 ada yang punya kenalan mahasiswa Indonesia di Belanda
 nggak? Kalau punya e-mailnya, boleh minta tolong beri
 tahu saya via jalur pribadi.
 Thanks sebelumnya.
 Salam,

 Priyo Pujiwasono
 [EMAIL PROTECTED]
  
Kalau bukan mahasiswa, mau? Umurnya jelang 60.

salam,
rp



Asyik juga

2000-04-09 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Indonesia memang unik dan serba paradoks. Di mana-mana menteri itu manut sama 
presiden-- paling tidak enggan membangkang di depan umum lah. Tapi Menkumdang 
Yusril malah berani nantang Presiden Gus Dur berdebat terbuka. Di satu sisi, 
ini bisa bikin orang sinis: Ini lah reformasi yang kebablasan!
Tapi bukan tidak mungkin ada yang salut dan mengatakan, ''Menteri memang 
jangan cuma membeo apa kata Presiden saja!.''
Gimana nih...
salam,
penyimak pinggiran
###
Soal Tap PKI
Yusril Ihza Tantang Gus Dur Debat
Reporter: Ichwan Chasani 
detikcom - Jakarta, Meski Yusril Ihza Mahendra diangkat jadi Menkumdung oleh 
Gus Dur, tapi Yusril tak berarti selalu mengikuti “petunjuk” Gus Dur. “Saya 
bersedia berdebat dengan Gus Dur soal Tap XXV/MPRS/1966,” tantang Yusril.

http://www.detik.com/peristiwa/2000/04/10/2000410-092924.shtml



Re: diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm

2000-04-08 Terurut Topik Ramadhan Pohan

n a message dated 4/8/00 4:57:27 PM Eastern Daylight Time, [EMAIL PROTECTED]
writes:

 In a message dated 4/7/00 7:20:06 PM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED]
 writes:

  1. Hari/tanggal :   Senin, 10 April 2000
  Waktu:   19:00 s/d selesai
  Tempat   :   Ruang Garuda
   KBRI Washington, DC
   2020 Massachusetts Avenue, NW
   Washington, DC 20036
  Acara:   Tatap muka dengan Rombongan Badan
   Pekerja MPR (BP-MPR) RI


 Pak Ramadhan, apakah undangan ini terbuka juga bagi
 warga di luar DC?
 Kalau memang ya, apakah harus mendaftar dulu
 atau kah langsung datang untuk memastikan
 kebagian tempat.

 Bisakah diinformasikan apakah ada agenda atau topik
 khusus dalam acara tatap muka tersebut?

 Terima kasih sebelumnya.

 jabat erat,
 Irwan Ariston Napitupulu
  

Diskusi yang diselenggarakan di KBRI-- sepanjang pengalaman dua tahun
terakhir ini-- bersifat terbuka bagi siapa saja. Tidak pakai daftar-daftaran,
tapi langsung datang. Kapasitas kursi biasanya untuk 100-130 orang di Ruang
Serba Guna. Tapi kalau mbludak, digandeng dengan Ruangan Garuda, yang lebih
besar lagi. Tapi ini jarang sekali.
Kalau diadain IKI (Ikatan Keluarga Indonesia) atau KBRI , konsumsi minimum
pasti ada. Tetapi biasanya cukupan lah, sederhana saja.

Seperti biasa, tema lebih ditentukan di tempat diskusi. Pembicara bicara 15
menit, biasanya ttg perkembangan terakhir Indonesia. Lalu disusul tanya-jawab
yang tidak mesti terfokus pada apa yang sudah disampaikan pembicara. Siapa
pun penanya dibebaskan menanggapi soal lain , mengkritisi atau pun
"ngomel-ngomel" dll.

Siapa pun yang datang, biasanya soal politik yang paling top dibahas. Kalau
dikecilin lagi, yah tentang politik Gus Dur dengan segala macam gaya dan
substansinya. Tentang reformasi, recovery ekonomi yang macet terus, tentang
tentara, konglomerat, KKN, tentang kemiskinan, tentang utang dsb.
Saya duga Mathori Cs pun bakal ditanya soal yang begitu-begitu.

Yang datang biasanya mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat Indonesia (pendeta,
''tokoh Islam', dll) , orang Indonesia yang bekerja di IMF, World Bank,
swasta, pekerja biasa dsb.


Lebih kurang, mungkin Pak Mahendra akan menambahin.

salam,
rp



diskusi Mathori Cs/KBRI/Senin 10 April jam 7 pm

2000-04-07 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Priyo dkk,
Barusan saya mendapat FWD nama-nama rombongan dari Pak Mahendra-- karena ada
kesulitan teknis yang dialaminya bersama bincang@. Di bawah berita ini
tertera lengkap nama-nama itu.

Membaca nama-nama BP-MPR itu, kayaknya ada satu yang pasti bikin penasaran
orang: Mathori Abdul Jalil. Pasalnya, Mathori yang ketua umum partainya para
kiai  (PKB) dibacok kepalanya bulan lalu. Alhamdulillah beliau luput dari
upaya pembunuhan itu. Dengar cerita langsung dari Mathori soal pembacokan
itu, selain isu-isu laskar jihad, cabut TAP MPR pelarangan komunis, para
pembisik Gus Dur dll, konspirasi penjungkalan Gus Dur dll-- pasti menjadi
daya tarik tersendiri.

salam,
ramadhan pohan

###
Bersama ini dengan hormat disampaikan bahwa Duta Besar RI untuk Amerika
Serikat, Dr. Dorodjatun Kuntjoro-Jakti mengundang Bapak/Ibu/Saudara/i
pada:

1. Hari/tanggal :   Senin, 10 April 2000
   Waktu:   19:00 s/d selesai
   Tempat   :   Ruang Garuda
KBRI Washington, DC
2020 Massachusetts Avenue, NW
Washington, DC 20036
   Acara:   Tatap muka dengan Rombongan Badan
Pekerja MPR (BP-MPR) RI

2. Hari/tanggal :   Rabu, 12 April 2000
   Waktu:   19:00 s/d selesai
   Tempat   :   Ruang Garuda
KBRI Washington, DC
2020 Massachusetts Avenue, NW
Washington, DC 20036
   Acara:   Tatap muka dengan Menteri Pertahanan RI,
Dr. Yuwono Sudarsono

   Atas kehadiran Bapak/Ibu/Saudara/i diucapkan terima kasih.

 Washington, D.C., 7 April 2000
 A.n. Kepala Perwakilan RI

 ttd

 Sukanto
 Kepala Bidang Protokol dan Konsuler

Pakaian:
Pria: Bebas rapi/Batik lengan panjang
Wanita: bebas rapi



e-mail: [EMAIL PROTECTED]
##
Info dari Mahendra Siregar:

Anggota MPR yang akan datang ke Washington minggu depan adalah:

1. H. Matori Abdul Djalil Fraksi KB
2. Prof. Dr. Ir. MuhammadiFraksi Reformasi
3. H. Alimarwan Hanan, SHFraksi PPP
4. Ir. Pramana Anung Wibawa Fraksi PDIP
5. Drs. SoewarnoFraksi PDIP
6. Ni Gusti Ayu Eka Sukmadewi JaksaFraksi PDIP
7. Drs. Hariyanto Yasin Thohari   Fraksi PG
8. Sri Redjeki SoemaryotoFraksi PG
9. Taufikurahman Saleh, SH, MSiFraksi KB
10. Drs. Anthonius RahailFraksi KKI
11. SunartiFraksi UG
12. Drs. Janedjri dari Sekretariat Jenderal MPR
13. R. Wiweko, SH dari Sekretariat Jenderal MPR

Mudah-mudahan jelas.

Salam
Mahendra



Re: [bincang] Re: [imsa] Re: [imaam] Re: [bincang] Serem nian

2000-04-07 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Salam,

Saudara Djakfar, Saudara  Adi dan siapa pun yang baca e-mail ini. Terima
kasih atas pelbagai tanggapan Anda. Saya tidak membahas satu persatu poin
Anda berdua, walau saya sudah menangkap apa yang menjadi kerisauan dan
simpati Anda.

Pertama, saya memaklumi pemahaman  Anda mengenai jihad. Namun siapa kah yang
menentukan sesuatu itu "jihad" dan "bukan jihad" di muka bumi ini? Ketika
sudah dalam taraf pemahaman, yang tentu saja bisa melahirkan pelbagai
tafsiran, saya kira konsepsi jihad yang Anda kedepankan belum tentu relevan
dengan kasus yang kita bahas. Belum tentu juga menjadi satu-satunya pemecahan
persoalan.  Jangan main mutlak-mutlakanlah.

Kedua, saya percaya Islam pengajur cinta, kasih, perdamaian, sebagaimana
konsep lain taqwa, iman, ikhlas, sabar dan sebagainya. Nah ketika kita
membahas laskar jihad, saya ingin yang kita kedepankan  adalah aspek
perdamaian, kesabaran, dan percaya bahwa Allah Swt Maha Tahu dan Maha Benar.
Kalau soal sedih, saya tentu saja sedih karena banyak nyawa yang hilang
percuma di Maluku. Keluarga saya sendiri, sebagian adalah orang Ambon dan
sebagian masih bertahan di Maluku,namun  saya tidak ingin membahas soal
pribadi di sini. Apalagi  saya yakin, korban non muslim juga banyak di sana.

Apakah kita mau dendam-dendaman? Sampai kapan? Pengalaman saya di Bosnia
dulu, mengajarkan saya betapa dendam dan kekerasan itu palsu dan dekat dengan
kemauan syaitan. Relevansi Bosnia sangat banyak kemiripan dengan Maluku, tapi
saya tidak bisa berpanjang-panjang membahasnya di sini.
Tidak ada lagikah tersisa rasa maaf, persaudaraan I N D O N E S I A di antara
kita lagi?  Kita bangun Republik ini dengan darah, otak dan pengorbanan para
pendahulu, haruskah semua itu bubar gara-gara kita tidak sabar dan
bertendensi memutlakkan kekerasan?
Percayalah, penganut agama apa pun di Indonesia tidak bakal musnah dari Tanah
Air sepanjang kita meyakini demokrasi, hukum dan akal sehat. Kalau kita emosi
terus, ya berat rek...

Kedua, Cinta (C dengan huruf kapital) bukanlah harus berarti organisasi
Persatuan Cinta Indonesia dan sejenisnya. Yang kita ingin adalah cinta yang
bukan sebatas kata, yang bukan sekadar nama organisasi. Tidak pula sebutan
belaka atau wadah monolit tertentu. Tidak, bung!!!  Sebab ia pun bisa kita
dapatkan di demokrasi kita, di parlemen kita, di eksekutif kita, dan law
enforcement kita, di media massa kita, bahkan  di emper-emper peradaban.

Ketiga, isu laskar jihad  lebih memperlihatkan bobot politis dibandingkan
perjuangan itu sendiri. Kenapa kita tidak pecahkan soal ini di parlemen kita?
Dalam demokrasi kita?

JIka laskar jihad berangkat ke Maluku, saya sekali lagi prihatin. Saya pun
akan menganggap itu juga termasuk  kegagalan partai-partai yang banyak
menggunakan jargon Islam. Kemana PKB? Kemana PPP? Partai Keadilan? Partai
Bulan BIntang? Partai-partai Islam lain? Juga faksi Islam dalam PAN? Kemana?
Secara politik mereka lebih absah untuk menekan pemerintah, lewat DPR maupun
mesin partai. Tetapi mana suara mereka? Mereka mendapat kursi dan
kepercayaan, gaji, fasilitas negara dll berkat konstituen Islam mereka.
Tetapi kenapa mereka diam dan bahkan gagal menahan laskar jihad? Tidak
percaya pada politik dan demokrasi? Mosok laskar jihad yang benar-benar
ekstra parlementer didiamkan saja. Politisi yang berbasis agama, keluar saja
lah mereka dari Senayan dan buat permintaan maaf kepada rakyat!  Katakan
bahwa Anda-Anda gagal. Gitu aja kok repot-repot!!

Mereka semua toh bisa "menembak" Megawati, eksekutif yang memang ditugaskan
Presiden untuk mengurus Maluku. Ini kesempatan emas mereka untuk
mempermalukan Mega, sekaligus mencari pemecahan politis Maluku. Gus Dur pun
bisa ditanya dan diserang pemerintahannya-- jika dianggap gagal menuntaskan
Maluku. Jika muslim Jakarta berangkat ke Maluku. Lalu kalangan non muslim
mayoritas di daerah-daerah tertentu pun termotivasi berangkat membela kaumnya
di Maluku. Nah, kalau sudah begini untuk apa kita mengatakan diri kita
sebagai O R A N GI N D O N E S I A?

Saya merindukan wajah politik elite dan massa Islam yang sabar, berjiwa
besar, mature, patuh hukum, strategis dan modernis-- tanpa mengorbankan
prinsip keislamannya.  Begitu juga bagi kaum non muslim. Apa itu sulit?
Mustahil? Sehingga memutlakkan kekerasan? Hah!!!

Itulah, jadi kenapa tidak mau pakai politik? Cara-cara demokrasi!  Bukan kah
sudah tidak  ada lagi Orba dan Soeharto yang selama ini dipersalahkan
menyumbat aspirasi dan politik parpol? Marilah kita bermain ide dalam level
"high politics".

salam,
penyimak pinggiran
###
In a message dated 4/7/00 10:19:29 AM Eastern Daylight Time,
[EMAIL PROTECTED] writes:


  salam,
  penyimak pinggiran
  ##
  OK, saudara penyimak pinggiran, tolong kasih contoh yang konkrit bagaimana
 itu mendirikan gerakan-gerakan Cinta yang anda maksudkan, dan harus bisa
 dipertanggungjawabkan dihadapan Allah.  Kalau gerakan cinta itu adalah dalam
 rangka lemah lembut terhadap orang kufar namun keras, libas dan tegas pada
 kaum muslim itu adalah 

Serem nian

2000-04-06 Terurut Topik Ramadhan Pohan

Saya tidak perduli mereka memaki dan menghujat politik Gus Dur. Pemimpin
politik memang harus siap dikritisi siapa pun.
Tapi yang menjadi tanya dan prihatin saya adalah isi dari tuntutan mereka
sendiri.
1. Harus kah semua soal dijawab dengan kekerasan? Harus kah kekerasan dibalas
kekerasan, menciptakan pembalasan kekerasan, dan dijawab kekerasan lagi,
serta begitu seterusnya?
2. Kenapa tidak mau menggunakan cara-cara berbudaya, lewat politik yang tanpa
kekerasan? Caranya banyak kok. Buang segala belati, parang, samurai, molotov,
dan benda-benda kekerasan itu. Gantikan semua itu dengan senjata hati, kasih,
cinta, takwa, politik anti kekerasan, kematangan berpikir sebagai hamba Allah
Swt sekaligus warga I N D O N E S I A.
3. Percayalah yang begini-begini ini tidak bakal membuat Indonesia jadi lebih
baik. Malah menuju kehancuran. Juga ini akan menajamkan keprihatinan dari
semua umat beragama, termasuk orang-orang Islam sendiri.

Itu sekadar pikiran saya. Belajarlah pada Mahatma Gandhi.

salam,
penyimak pinggiran
###
 Kamis, 06/4/2000, 14:54 WIB
April, Laskar Jihad ke Maluku
Laporan Asep Salahudin Samboja dan Eka Chandrasari


satunet.com - "Sampai jumpa di medan perang," seru Ustad Ja'far Umar Thalib.
Demonstran di depan Istana pun gemuruh menyambut seruan itu.

Sekali pun ia bersama utusan lain diterima Gus Dur, namun wakil-wakil
demonstran itu mengaku kecewa dengan sikap yang ditunjukkan presiden. Usai
diterima Gus Dur, pukul 14:30 WIB, Ja'far pun meluapkan kekesalannya di depan
massanya.

Selanjutnya:
 http://satunet.com/artikel/isi/00/04/06/11727.html



  1   2   3   >