Re: [ppiindia] Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi. Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan tajam. Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran sebagai kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan pokoknya dengan jernih. Orang-orang seperti Bloom, yang beragama Yahudi dan juga dikenal sebagai pakar agama-agama, mampu menangkap inti-inti pesan Quran. Mereka sanggup memilah inti dari anjuran maupun ketentuan-ketentuan temporal dan situasionalnya, yang kerap justru dianggap permanen dan bersifat legal. Kaum Muslim sendiri mungkin saja kehilangan wawasan dan daya tangkap yang persis terhadap inti pesan itu, dan justeru tertawan pada anjuran atau ide-ide Quran yang bukan merupakan inti pesannya sebagai pengarah langkah dan pedoman hidup. Bloom menganggap kebangkitan spiritual Barat ditopang oleh tiga teks suci: Injil Yahudi (atau Perjanjian Lama, menurut perspektif Kristen), Perjanjian Baru, dan Alquran (inilah sebabnya ia membahas Quran dan Muhammad dalam buku yang mengulas sastra Barat itu). Ia heran mengapa orang Barat hanya membaca dua yang pertama, seraya sangat mengabaikan Quran atau malah mengecamnya secara serampangan. Ketika mereka kelak mulai mengikuti anjuran Bloom untuk membaca Quran, siapa tahu rekan-rekannya di Barat itu mampu membacanya secara setajam Bloom. Tapi kemampuan seperti itu lebih besar lagi kita harapkan terjadi pada pihak yang paling berkepentingan, yaitu umat Islam sendiri. Sebab, cara mereka membaca Kitab Suci adalah penentu wajah
[ppiindia] Balasan: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap
Kristenisasi atau apalah namanya bisa saja terjadi. Bukan hanya di indonesia, tapi dimanapun juga, setiap agama mempunyai kewajiban untuk menyebarkan ajarannya karena itu tugas suci. hanya saja masalahnya hal ini tidak boleh dilakukan kepada orang yang sudah mempunyai keyakinan/agama. Jadi pendapat anda semua yang ada disini sangat subyektif, bagaimana anda semua dapat menghakimi atas apa yang dilakukan orang/kelompok orang yang anda sendiri tidak tahu. Secara pribadi saya tidak setuju apa yang dilakukan oleh mereka yang memberikan bantuan/sumbangan tapi ternyata dibaliknya menyimpan motif2 tertentu. bagaimanapun juga umat beragama dinegeri ini sudah terbina dalam kerukunan yang baik, jadi jangan sampai hal ini dikotori oleh upaya-upaya seperti itu. Ambon [EMAIL PROTECTED] menulis: Berapa banyak orang Aceh yang berubah agamanya? - Original Message - From: Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 4:17 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Lha ini lagi, masih aja mau dikibulin! Koran Amerika aja memuat isu kristenisasi secara besar2 pada saat terjadi tsunami. Kita gak tahu? Sesekali terjun dong ke daerah konflik, dan tanyaken apa? Jangan hanya dibelakang kursi, dan menedengar isue. Buktikan! - Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 2:51 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Hemat saya isu Kristianisasi adalah suara buntutan dari bantuan yang diberikan oleh orang-orang Kristen kepada korban bencana alam yang beragama Islam di Indonesia. Tukang-tukang teriak ini lupa bahwa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda yang Kristen selama 350 tahun, koq tetap saja jumlah penduduk Indonesia beragama Islam mayoritas, dan lagi penduduk pulau Bali tetap beragama Hindu. Malah ada pula penduduk Indonesia beragama Buddha. Yang hebat ialah waktu korban banjir Jakarta pada waktu dua tahun lalu diberikan super-mie, lalu dihebohkan bahwa para korban bencana alam dimurtadkan alias pindah agama. Masyaalloh, koq ada orang yang dikasi mie satu dua bungkus lantas pindah agama. Waktu tsunami di Sumatera Utara juga dihebohkan adanya orang-orang yang berubah agama alias dikritianiasikan. Apakah orang-orang Islam di Aceh begitu goblok sehingga mudah saja pindah agama? Tanyakanlah kepada GAM berapa penduduk Aceh yang pindah agama? Jangan hanya dengar bisikan MUI, karena selama masa DOM yang memakan korban jiwa manusia dan sekian banyak wanita Aceh diperkosa oleh TNI, mulut MUI membisu seribu bahasa. Saya kira latar isu Kristianisasi ini, adalah usaha untuk menutupi ketidak mampuan menolong sesama umat lalu dipakai alasan macam-macam, seperti penjual menjual obat koyok penyembuhkan seribu satu macam penyakit. ..Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil... Demikian sebahagian dari QS 5:8. Selebihnya baca sendiri. - Original Message - From: Alvin Daniel [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 7:53 AM Subject: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap masalah manusia pindah agama, entah itu kristen ke islam atau islam ke kristen adalah hal yg manusiawi menurut saya... itu adalah hak sepenuhnya yg menjalani, mau rugi atau tidaknya juga dia yg mengalami. jadi tidak pernah ada gunanya mengganti2/ memaksa orang lain utk mengikuti agama yg kita anut, biarkanlah semua agama berjalan masing2 dengan penuh toleransi tanpa memaksa/ mengancam satu sama lain... jualan kecap kristen ala salah satu sekte di indonesia, berjalan dengan sgt gencar dan kadang kurang ajar...mereka memang banyak memberikan iming2 segala macam utk mendapatkan pengikut...dan orang2 seperti mereka inilah yg sering membuat keruh suasana...bahkan banyak menganggu pengikut kristen yg lain... karena mereka menganggap bahwa mendapatkan umat baru berarti menyelamatkan org tersebut dari api neraka...nyambung gak sich... hhihihi --- In ppiindia@yahoogroups.com, rio_armando89 [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju sama mas KM, Kristen maupun Islam memang bukan budaya asli bangsa Indonesia. So, baik kristenisasi maupun islamisasi adalah sah2 saja asalkan tidak disertai dengan kekerasan. Cuma masalahnya apakah hal ini bisa diterima oleh kaum fundies di kedua belah pihak? Kaum fundies di kristen maupun islam itu ibarat 2 penjual kecap yang sedang berlomba2 utuk memasarkan dagangannya. Namun, posisi penjual kecap cap 'kristen' vs. cap 'islam' saat ini adalah 1-0. Buktinya, kristenphobia dengan slogan 'kristenisasi ala 1 dus indomie' laku keras di kalangan fundies kedua (bisa disaksikan
Re: [ppiindia] Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi. Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan tajam. Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran sebagai kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan pokoknya dengan jernih. Orang-orang seperti Bloom, yang beragama Yahudi dan juga dikenal sebagai pakar agama-agama, mampu menangkap inti-inti pesan Quran. Mereka sanggup memilah inti dari anjuran maupun ketentuan-ketentuan temporal dan situasionalnya, yang kerap justru dianggap permanen dan bersifat legal. Kaum Muslim sendiri mungkin saja kehilangan wawasan dan daya tangkap yang persis terhadap inti pesan itu, dan justeru tertawan pada anjuran atau ide-ide Quran yang bukan merupakan inti pesannya sebagai pengarah langkah dan pedoman hidup. Bloom menganggap kebangkitan spiritual Barat ditopang oleh tiga teks suci: Injil Yahudi (atau Perjanjian Lama, menurut perspektif Kristen), Perjanjian Baru, dan Alquran (inilah sebabnya ia membahas Quran dan Muhammad dalam buku yang mengulas sastra Barat
Re: [ppiindia] Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi. Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan tajam. Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran sebagai kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan pokoknya dengan jernih. Orang-orang seperti Bloom, yang beragama Yahudi dan juga dikenal sebagai pakar agama-agama, mampu menangkap inti-inti pesan Quran. Mereka sanggup memilah inti dari anjuran maupun ketentuan-ketentuan temporal dan situasionalnya, yang kerap justru dianggap permanen dan bersifat legal. Kaum Muslim sendiri mungkin saja kehilangan wawasan dan daya tangkap yang persis terhadap inti pesan itu, dan justeru tertawan pada anjuran atau ide-ide Quran yang bukan merupakan inti pesannya sebagai pengarah langkah dan pedoman hidup. Bloom menganggap kebangkitan spiritual Barat ditopang oleh tiga teks suci: Injil Yahudi (atau Perjanjian Lama, menurut perspektif
Re: [ppiindia] Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi. Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan tajam. Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran sebagai kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan pokoknya dengan jernih. Orang-orang seperti Bloom, yang beragama Yahudi dan juga dikenal sebagai pakar agama-agama, mampu menangkap inti-inti pesan Quran. Mereka sanggup memilah inti dari anjuran maupun
Re: [ppiindia] Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
hehehe ngomongin masa muda nih pengen tahu apa arid sorikhah punya romantika muda juga seperti mereka? At 11:46 PM 6/28/06 -0700, you wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar mailto:satrioarismunandar%40yahoo.com[EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi. Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan tajam. Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran sebagai kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan pokoknya dengan jernih. Orang-orang seperti Bloom, yang beragama Yahudi dan juga dikenal sebagai pakar agama-agama, mampu menangkap inti-inti pesan Quran. Mereka sanggup memilah inti dari anjuran maupun ketentuan-ketentuan temporal dan situasionalnya, yang kerap justru dianggap permanen dan bersifat legal. Kaum Muslim sendiri mungkin saja kehilangan wawasan dan
[ppiindia] Bangkitkan Roh Gadjah Mada
Refleksi: Apakah dengan dibangkitkan roh Gajah Mada berarti juga kekuasaan Mojopahit? http://www.indomedia.com/bpost/062006/28/nusantara/nusa4.htm Bangkitkan Roh Gadjah Mada JAKARTA - Pendiri Partai Demokrat, Sys NS kembali mendirikan partai baru. Partai yang diberi nama Partai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bertujuan membangkitkan roh Mahapatih Majapahit Gadjah Mada agar bangsa ini tidak terkoyak-koyak. Saya ingin negeri ini dijahit kembali, tidak terkoyak-koyak. Tampaknya arwah Gadjah Mada perlu dibangkitkan kembali supaya auranya masuk ke seluruh masyarakat, kata Sys NS yang sudah keluar dari Partai Demokrat ini. Meski tidak bersedia mengungkapkan, Sys menegaskan sejumlah tokoh nasional sudah menyatakan kesediaannya untuk bergabung. Saat ini sedang dipersiapkan akta notarisnya, logo, mars dan lainnya. Diharapkan Agustus bisa dideklarasikan, tegasnya. Dijelaskan mantan artis ini, Partai NKRI akan mengusung jargon agamis nasionalis. Jadi agama dulu baru nasional. Kalau agama kuat biasanya nasionalismenya juga tinggi, tukas Sys. dtc [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fwd: Wawancara Cok Sawitri: Sikap Bali terhadap RUU APP
http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_cid=232618http://www.jawapos.com/index.php?act=detail_cid=232618 Jumat, 23 Juni 2006, Tak Seorangpun Bisa Mengkapling Surga RUU Anti-Pornografi dan Pornoaksi (APP) yang telah mengalami revisi menurut rencana akan disahkan bulan Juni ini. Salah satu yang bersuara lantang menolak pengesahan RUU itu adalah Komponen Rakyat Bali (KRB), yang bahkan sempat mengancam akan keluar dari NKRI. Berikut perbincangan Nong Darol Mahmada dan M. Guntur Romli dari Kajian Islam Utan Kayu dengan Cok Sawitri, seniman yang menjadi salah satu penggerak KRB, pada 15 Juni 2006 lalu. Mbak Cok Sawitri, bagaimana kondisi sekarang ini di masyarakat Bali setelah pro-kontra RUU APP? Kondisi di Bali baik, jadi kalau akhir pekan mau liburan silakan. Semua bentuk penyikapan kami adalah dalam proses aksi budaya. Kami tidak punya tradisi kontroversi, tapi selalu dengan jenana, berdasarkan dialog yang panjang antara orang tua dan komponen masyarakat. Sampai sekarang sikap masyarakat Bali masih menolak total terhadap draf RUU APP, yang direvisi sekalipun. Yang kami sebut komponen rakyat Bali adalah forum cair yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, dan tidak berstruktur, sekalipun ada tim intinya. Aksi budaya ini sebenarnya adalah sebuah penyadaran bahwa dalam demokrasi itu--masyarakat Bali dididik dalam rwa-bhineda namanya-- yang hitam itu belum tentu hitam benar, yang putih itu belum tentu putih benar, pasti ada abu-abu. Tidak harus marah ketika ada perbedaan pendapat, tidak harus berprasangka, harus didialogkan. Sebenarnya masyarakat Indonesia belum paham masyarakat Bali itu seperti apa, karena kan yang dikenal daerah objek wisata, masyarakatnya ramah, suka menari, suka senyum. Kami kan berdasarkan Siwa-Budha yang kemudian disebut Hindu Bali itu, kemudian Prof. Mandra yang memberikan nama Hindu Dharma. Sebenarnya Hindu di Bali berdasarkan konsep Siwa-Budha itu. Di situ jelas sekali sifat toleransinya pun berbeda. Kalau dalam konsep toleransi Barat misalnya kalau kamu mau dikasih empat kamu akan kasih empat. Tapi kalau orang Bali itu ngasih empat bisa nggak dapat apa-apa, yang penting untuk kepentingan (bersama). Makanya orang Bali itu terkenal malas ngomong, penurut, apa saja program dari pusat Bali pasti nomer satu. Posyandu, Adipura, macam-macam.. Jadi selalu ada proses dialog. Dan kami menyadari pasti ada rwa-bhineda. Bali punya konsep demokrasi lokal yang bagus, yang disebut dengan desa kala patra. Desa itu wilayah, kala itu waktu dan patra itu cara pandang. Nah, di cara pandang ini seorang sarjana pasti berbeda bicaranya dengan seseorang yang pengalamannya tidak dalam pendidikan akademik. Atau dia seorang petani akan beda kepentingannya. Di situ yang harus didialogkan dan mayoritas itu bukan kebenaran. Di situ akan ada selalu patra keputusan tafsir bersama, kebijakan, imbauan, belum tentu bagus berlaku di daerah lain di Bali. Bali itu terdiri dari 9 kabupaten dengan 3.400 desa adat. Itu berarti dari bawah ke atas prosesnya itu? Ya, sama dengan penolakan terhadap RUU APP, inisiatifnya selalu dari masyarakat dan tidak dalam bentuk hura-hura atau polemik dulu. Kami duduk bersama dulu, ada diskusi panjang, mempelajarinya, bahkan mengundang ahli. Apa alasan utama penolakan itu? Kami menolak karena sosial religius, spirit yang berbeda. Karena kalau diperhatikan dengan serius, draf RUU APP itu paradoks sekali dan akan menjebak ketika pelaksanaannya. Kalaupun diperbaiki, ia memerlukan kajian akademis yang serius dan itu memerlukan waktu. Dan dari segi hukum, bukankah kita punya KUHP, UU Pokok Pers, Dewan Pers, dan kita tahu ada konsekuensi ketika kita bicara pornografi. Tentang pornoaksi yang saya rasa secara leksikal kata baru, dan perlu definisi. Sebuah definisi itu bukan hanya mengartikan pemikiran kita aja, tapi perlu kajian yang panjang juga. Dan kita tahu secara sejarah pun pornografi selalu mengalami kontroversi. Tidak bisa juga dikatakan bahwa Bali kemudian pro-pornografi, tidak seperti itu. Karena di dalam draf RUU APP itu kan justru mengizinkan secara legal meskipun dengan alasan pendidikan dan kesehatan. Ada pasal yang justru mengizinkan pemerintah menunjuk badan tertentu. Masyarakat Bali memiliki tarian yang dinilai sangat erotis. Mungkin Anda bisa menjelaskan posisi tarian-tarian yang seperti itu? Jangan melihat dulu ke Bali. Kalau Anda tahu, tari Asia secara umum memang berbeda pakemnya dengan tari Eropa. Pada dasarnya dari Sabang sampai Merauke, dasar dari komposisi gerak kita adalah berpijak di kaki dan mengembangkan tangan, hanya Bali punya kelebihan di gerak mata. Begitu konsekuensi berpijak di kaki badan bergerak, tangan berkembang itu pasti bergoyang. Erotika dalam tari itu yang mana? Nah, katakan Tari Serimpi, barisan itu bahkan dari gerakan pencak silat misalnya, karena itu konsekuensi berpijak tangan bergoyang mengembangkan tangan itu. Nah, kalau misalnya berbicara tentang porno pasti beda. Porno
[ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendster.com/7204640 Hehehe... :) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi. Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang bukan rujukan agamanya itu
[ppiindia] Jangan Lagi Disebut OPM
CENDRAWASIH POS Rabu, 28 Juni 2006 Jangan Lagi Disebut OPM *Muladi: Otsus Solusi Terbaik Untuk Papua JAYAPURA-Ada satu statemen kekhawatiran di saat pertemuan antara Gubernur Papua DR Sodjuangon Situmorang, Muspida Provinsi Papua, DPRP, MRP, tokoh agama, tokoh masyarakat serta kalangan akademisi dengan Gubernur Lemhanas Prof DR Muladi di Sasana Krida Selasa, kemarin. Meski Gubernur Lemhanas Prof DR Muladi dengan tegas mengatakan bahwa dirinya mendukung penuh pelaksanaan UU Otsus, namun tetap ada yang berseloroh yakni dari MRP, yang dengan tegas meminta agar masyarakat Papua jangan lagi disebut OPM. Dalam pertemuan itu, Gubernur Lemhanas Prof DR Muladi menyatakan mendukung penuh implementasi Undang-undang Nomor 21 tahun 2001 tentang Otsus bagi Provinsi Papua. Sebab, menurutnya Otsus adalah solusi yang terbaik bagi Papua. Menurut saya, Otsus itu paling baik, itu yang disebut sebagai desentralisasi asimetris yakni desentralisais yang memberikan kewenangan khusus dengan muatan lokal sekaligus kelebihan lokal terhadap daerah tertentu, katanya. Pertimbangannya bisa menyangkut politis seperti Aceh, Maluku dan Papua atau yang pertimbangannya administratif, seperti DKI Jakarta dan Otsus bagi Papua sesungguhnya adalah petimbangan yang adil. Jadi landasannya cukup kuat dalam konstitusi kita, imbuhnya. Dalam pertemuan tersebut, Muladi yang datang ke Papua bersama tim kajian dari Lemhanas, mengatakan bahwa tujuan Lemhanas ke Papua adalah untuk melakukan pengkajian terhadap persolan di Papua. Masalah Papua adalah masalah yang kompleks yang memerlukan pengkajian yang komprehensif dan strategis dan landasannya adalah proses demokratisiasi,katanya. Persoalan demokratisasi, menurutnya, sampai hari ini belum selesai dan terus menggelinding untuk mencapai sasaran. Pada kesempatan itu, Muladi membuka dialog dengan undangan yang hadir. Kesempatan pertama hadir dari DPRP Papua, Paulus Sumino yang mengungkapkan kekhawatirannya terkait dengan masalah IJB. Kalau presiden nanti mau buat SK Gubernur IJB dasar hukumnya apa, dan kalau Mendagri nanti melantik DPRD IJB, DPRD apa namanya, katanya. Sumino bingung apakah hal itu sengaja diciptakan untuk terjadinya konflik, sehingga Presiden tidak tegas dalam masalah ini. Sementara dari unsur Persekutuan Gereja - gereja di Tanah Papua, Pdt Tony Infandi S.Th mengatakan, selama ini kalau orang Papua bicara merdeka, Jakarta tersinggung dan selalu dilawan dengan senjata. Orang Papua selalu dicurigai, padahal kami bicara hanya karena menuntut keadilan, selama ini banyak dana Otsus, tapi tidak pernah dirasakan oleh rakyat, katanya. Utusan dari MRP, Ny Demotouw, mengatakan bahwa masalah Papua sebenarnya gampang diselesaikan, sekarang tinggal bagaimana membangun ketulusan dan cinta kasih dalam melaksanakan Otsus. Tolong kita jangan disebut OPM, Jakarta harus pahami Otsus, kalau kasih Otsus jangan setengah-setengah, tandasnya. Menanggapi semua itu, Muladi lagi-lagi mengatakan pihaknya juga sangat serius mendukung Otsus dan terkait masalah IJB ia akan kaji lagi dan akan disampaikan kepada Presiden sekembalinya dari Papua. Karena dirinya juga menginginkan agar Otsus dilaksanakan secara murni. Perjuangan untuk keluarnya UU 21 adalah perjuangan yang sangat berat, katanya. Ia juga meminta agar Otsus harus berperan dengan baik dan mewanti-wanti agar MRP jangan sampai mengumandangkan referendum, sebab negeri ini dibangun di atas dasar ikatan primordial. Negeri ini dibentuk bukan atas dasar suku atau agama ras tertentu. Ia juga menegaskan bahwa tidak semua menghendaki Negara RI tercerai berai karena dasar pendirian negeri ini adalah penjajahan. Sementara itu, penjabat Gubernur DR Sodjuangon Situmorang, M.Si menegaskan bahwa tujuan pengkajian Lemhanas adalah dalam rangka pengkajian strategis implementasi wawasan nusantara dan kepemimpinan nasional. Jadi tujuannya untuk mencari masukan dari masyarakat Papua sejauh mana implementasi tersebut berlangsung di Papua dan hal ini merupakan satu bahan untuk memberikan saran kepada Presiden guna mempercepat pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di Papua, katanya. Tema dari kajian itu adalah persoalan implementasi wawasan nusantara dalam kaitannya dengan kepemimpinan nasional dan segala aspek yang terkandung di dalamnya.(ta) [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap
Substansinya bukan itu, kita kan lg ngomong kristenisasi! Faham ga sih? - Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 12:03 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Berapa banyak orang Aceh yang berubah agamanya? - Original Message - From: Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 4:17 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Lha ini lagi, masih aja mau dikibulin! Koran Amerika aja memuat isu kristenisasi secara besar2 pada saat terjadi tsunami. Kita gak tahu? Sesekali terjun dong ke daerah konflik, dan tanyaken apa? Jangan hanya dibelakang kursi, dan menedengar isue. Buktikan! - Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 2:51 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Hemat saya isu Kristianisasi adalah suara buntutan dari bantuan yang diberikan oleh orang-orang Kristen kepada korban bencana alam yang beragama Islam di Indonesia. Tukang-tukang teriak ini lupa bahwa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda yang Kristen selama 350 tahun, koq tetap saja jumlah penduduk Indonesia beragama Islam mayoritas, dan lagi penduduk pulau Bali tetap beragama Hindu. Malah ada pula penduduk Indonesia beragama Buddha. Yang hebat ialah waktu korban banjir Jakarta pada waktu dua tahun lalu diberikan super-mie, lalu dihebohkan bahwa para korban bencana alam dimurtadkan alias pindah agama. Masyaalloh, koq ada orang yang dikasi mie satu dua bungkus lantas pindah agama. Waktu tsunami di Sumatera Utara juga dihebohkan adanya orang-orang yang berubah agama alias dikritianiasikan. Apakah orang-orang Islam di Aceh begitu goblok sehingga mudah saja pindah agama? Tanyakanlah kepada GAM berapa penduduk Aceh yang pindah agama? Jangan hanya dengar bisikan MUI, karena selama masa DOM yang memakan korban jiwa manusia dan sekian banyak wanita Aceh diperkosa oleh TNI, mulut MUI membisu seribu bahasa. Saya kira latar isu Kristianisasi ini, adalah usaha untuk menutupi ketidak mampuan menolong sesama umat lalu dipakai alasan macam-macam, seperti penjual menjual obat koyok penyembuhkan seribu satu macam penyakit. ..Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil... Demikian sebahagian dari QS 5:8. Selebihnya baca sendiri. - Original Message - From: Alvin Daniel [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 7:53 AM Subject: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap masalah manusia pindah agama, entah itu kristen ke islam atau islam ke kristen adalah hal yg manusiawi menurut saya... itu adalah hak sepenuhnya yg menjalani, mau rugi atau tidaknya juga dia yg mengalami. jadi tidak pernah ada gunanya mengganti2/ memaksa orang lain utk mengikuti agama yg kita anut, biarkanlah semua agama berjalan masing2 dengan penuh toleransi tanpa memaksa/ mengancam satu sama lain... jualan kecap kristen ala salah satu sekte di indonesia, berjalan dengan sgt gencar dan kadang kurang ajar...mereka memang banyak memberikan iming2 segala macam utk mendapatkan pengikut...dan orang2 seperti mereka inilah yg sering membuat keruh suasana...bahkan banyak menganggu pengikut kristen yg lain... karena mereka menganggap bahwa mendapatkan umat baru berarti menyelamatkan org tersebut dari api neraka...nyambung gak sich... hhihihi --- In ppiindia@yahoogroups.com, rio_armando89 [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju sama mas KM, Kristen maupun Islam memang bukan budaya asli bangsa Indonesia. So, baik kristenisasi maupun islamisasi adalah sah2 saja asalkan tidak disertai dengan kekerasan. Cuma masalahnya apakah hal ini bisa diterima oleh kaum fundies di kedua belah pihak? Kaum fundies di kristen maupun islam itu ibarat 2 penjual kecap yang sedang berlomba2 utuk memasarkan dagangannya. Namun, posisi penjual kecap cap 'kristen' vs. cap 'islam' saat ini adalah 1-0. Buktinya, kristenphobia dengan slogan 'kristenisasi ala 1 dus indomie' laku keras di kalangan fundies kedua (bisa disaksikan dimilis2 ini). Sebaliknya bila ada cerita/hoax seperti padre/pendeta memeluk islam, mantan suster Irene Handono, Artis2 pindah islam malah dibesar2kan dan kalo perlu disorot tv sekalian. Di sisi lain, fundies yang pertama bermain lebih elegan yaitu dengan diplomasi. Namun, tidak sedikit juga yang memanfaatkan trik2 diatas demi menebalkan kocek. Isu2 seperti anak buya hamka masuk kristen-lah, mantan kyai pindah kristen, dsb sudah menjadi makanan beberapa kaum fundies kristen untuk menaikan pamornya diatas
[ppiindia] Sekadar Shock Therapy
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/062006/29/1102.htm Sekadar Shock Therapy PENERTIBAN penebangan liar bukan tanpa dampak, khususnya bagi Jabar, membuat harga kayu menjadi lebih mahal dibandingkan enam bulan lalu. Ini bukan kayu dari hutan negara namun dari kayu hutan masyarakat, yang kini balik menjadi andalan pasokan setelah Perum Perhutani Unit III membatasi (moratorium) penebangan. Informasi berbagai sumber menyebutkan, harga kayu rata-rata menjadi naik 50-100 persen. Misalnya kayu albasia atau sengon menjadi Rp 500.000,00/m3 dari sebelumnya Rp 300.000,00/m3. Ini jelas membawa efek, khususnya bagi industri perumahan yang harganya naik luar biasa. Dua situasi berbeda dirasakan, masyarakat penanam pohon kayu menjadi berseri-seri karena harga jualnya menjadi lebih mahal. Di lain pihak, konsumen masyarakat umum malah menjerit, karena harus mengalami pembengkakan biaya, untuk membangun maupun membeli rumah. Melihat situasi demikian, pemerintah pun ikut merasakan efek penertiban penebangan liar itu. Sejumlah terobosan pun dilakukan, untuk menormalkan kembali harga jual kayu, walaupun belum dipastikan apakah harga rumah akan kembali turun atau tetap tinggi. Kepala Dinas Kehutanan Jabar, Wawan Ridwan, menyebutkan, sejak langkah penertiban penebangan liar, pasokan kayu dari hutan negara atau dari seberang ke Jabar memang menurun. Namun situasi yang terjadi sifatnya hanya sementara, karena dalam periode ke depan diupayakan akan normal kembali. Untuk saat ini, sifatnya hanya shock therapy pemerintah untuk menumbuhkan sikap tertib, agar masyarakat tak lagi melakukan penebangan liar. Pemerintah pun menyadari, ada kepentingan daya beli masyarakat dalam kebutuhan material bangunan, katanya. Wawan Ridwan sendiri tak menyebutkan, sampai kapan target akan tercapai kembali harga kayu secara normal. Alasannya, masih menunggu perkembangan karena berkaitan kebijakan pemerintah pusat. Kendati demikian, kebutuhan kayu oleh masyarakat tetap berlangsung. Namun ini bukan berarti pihak pemerintah tak ikut mendukung suplai, karena pasokan dari hutan masyarakat pun belum tentu mencukupi. Perum Perhutani Unit III kini menggalakkan produksi berbagai tanaman kayu kelas murah-sedang namun berkualitas dapat diandalkan. Adalah kayu jenis akasia, albasia, dan mindi, dengan usia tebang rata-rata 5-10 tahun yang terus digalakkan penanamannya di berbagai kesatuan pemangkuan hutan (KPH), di samping tanaman utama kayu jati yang ditebang usaia 40-60 tahun. Kepala Unit III Perum Perhutani, Tjuk Budi Utomo, menyebutkan, dalam penanaman berbagai jenis kayu murah-sedang itu, pihaknya pun melibatkan masyarakat melalui Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM). Cara demikian, sejauh ini cukup efektif, bukan hanya untuk mengurangi penebangan liar, juga menumbuhkan sikap saling menjaga hutan. Untuk jenis kayu tertentu, masyarakat pun diperbolehkan memanfaatkan kayu sisa penjarangan, sedangkan pohon kayu utamanya tetap diusahakan oleh Perum Perhutani. Ini sebagai salah satu andalan pemasukan bagi perusahaan, di tengah adanya aturan moratorium dan peruntukan konservasi lingkungan. Hasilnya pun cukup signifikan, penebangan atau pencurian kayu pun belakangan ini mengalami penurunan. Ini ditunjang dengan berbagai operasi pengamanan hutan yang sifatnya kontinu, karena sekecil apa pun dengan berbagai alasan, ulah pencurian masih terjadi, katanya. (Kodar S/PR) [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Hutan Kita Gawat dan Nyaris Punah
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/062006/29/1101.htm Hutan Kita Gawat dan Nyaris Punah Pengantar: PERSATUAN Wartawan Indonesia (PWI) Pusat bekerja sama dengan Departemen Kehutanan Sabtu 17 Juni 2006 laludi Jakarta menyelenggarakan Dialog Terbuka Evaluasi Pemberantasan Illegal Logging dan Kebijakan Revitalisasi Departemen Kehutanan. Rangkuman materi dialog tersebut setelah diperkaya bahan-bahan yang relevan dari lapangan di daerah Jawa Barat, diturunkan dalam tiga tulisan di halaman ini. Tulisan digarap bersama Wartawan PR Widodo Asmowiyoto dan Kodar Solihat. Semoga bermanfaat. AKIBAT illegal loging (penebangan liar) yang telah berlangsung puluhan tahun, situasi kehutanan Indonesia saat ini sudah mencapai fase yang gawat. Laju deforestasi (penggundulan hutan) mencapai 2 juta hektare per tahun. Dengan laju deforestasi seperti itu, menurut M. Yayat Afianto dari Lembaga Swadaya Masyarakat Telapak (LSM) diperkirakan hutan alam di Sumatra punah pada 2005, hutan alam di Kalimantan akan punah pada 2010, dan hutan alam di Papua Barat akan punah pada 2015. Yayat menyodorkan catatan bahwa pembalakan liar sudah terjadi sejak awal pengelolaan hutan oleh swasta pada akhir dekade 1960-an (1967). Pada saat itu nyaris seluruh hutan produksi di Indonesia habis dibagi-bagi kepada perusahaan-perusahaan besar kehutanan. Hutan Indonesia paling menderita di bawah rezim Soeharto, kata Yayat. Mantan presiden tersebut beserta keluarga terdekatnya dan para kroni menguasai 7,14 juta ha hutan melalui 27 perusahaan kayu dan pengelolaan hutan. Kerajaan Bob Hasan, kroni yang paling dekat dengan Soeharto, menguasai paling tidak 3 juta ha. Kroni lainnya yaitu Prajogo Pangestu mampu menguasai 3,5 juta ha hutan melalui kelompoknya Barito Pacific Timber Group. Direktur V/Tipiter Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Drs. SuhartoM.Hum, mencatat bahwa sejak 1997 ketika krisis perekonomian melanda negara-negara Asia termasuk Indonesia, kuantitas, kualitas, dan intensitas penebangan liar di Indonesia meningkat tajam. Para pelaku pembalakan liar itu melakukan aksinya dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada. Yaitu, pertama, permintaan kayu di dalam dan di luar negeri yang melebihi pasokannya secara lestari dan tidak memerhatikan legalitasnya; kedua, kemiskinan penduduk di sekitar hutan, ketiga, masih belum baiknya sistem pemerintahan Indonesia. Menurut data pemetaan kehutanan terbaru, sekurang-kurangnya 2 juta ha ditebang setiap tahun. Berarti Indonesia kehilangan hutan seluas Pulau Bali setiap tahun. ** Semua ini tak lepas dari industrialisasi kehutanan yang pesat. Tiap industri kehutanan memerlukan pasokan bahan baku secara rutin dalam jumlah yang semakin membengkak jauh melampaui kemampuan sumber kayu remsi. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dicarilah sumber-sumber lain. Yayat mengutip perkiraan yang bisa dipercaya bahwa dewasa ini 70% kayu yang dipasok ke sektor industri kehutanan di Indonesia berasal dari penebangan liar. Ini berarti 70% dari industri itu menghindar dari pajak dan tarif dan bersamaan dengan itu telah terjadi penggundulan hutan besar-besaran. Konsumsi kayu gelondongan di Indonesia saat ini, jauh melebihi persediaan dari sumber-sumber resmi. Pada tahun 1997, selisih antara konsumsi dan pasokan adalah 41 juta m3, tetapi pada tahun 1998 selisih tersebut membengkak menjadi 56 juta m3. Bahkan dua tahun terakhir selisihnya menjadi begitu besar yaitu 68 juta m3. Industri pengolahan kayu bisa membutuhkan hampir 80 juta m3 setiap tahun, sedangkan suplai resmi hanya mampu menyediakan 12 juta m3 kayu per tahun. Defisit ini berusaha ditutupi oleh penebangan liar. Sampai-sampai, menurut Yayat, total kapasitas sawmill kayu liar dan tak berizin adalah dua kali lipat dibandingkan sawmill kayu resmi. Sebagai contoh, untuk satu perusahaan pulp paper di Riau, satu tahunnya membutuhkan 20 juta m3 kayu, lebih besar dibanding suplai resmi nasional yang hanya 12 juta m3 tadi. Sumber-sumber lain mengonfirmasikan kenaikan luar biasa dalam penebangan liar di Pulau Jawa. Pada 1998, nilai kayu jati yang dicuri di Jawa adalah tujuh kali lebih besar daripada tahun sebelumnya, katanya. Dari sejumlah penyebab maraknya pembalakan liar, menurut Yayat, salah satunya karena permintaan yang tinggi dari negara-negara pengimpor kayu, terutama AS, Eropa, Cina, dan Jepang. Pelarian kayu liar ke negara tetangga Malaysia dan Singapura, misalnya, terjadi setiap hari. Dalam sebuah investigasi yang dilakukan baru-baru ini, ungkap Yayat, hanya dalam waktu 2 jam, minimal 8 truk trailer sarat kayu gelondongan melewati sebuah perbatasan antara Kalimantan dan Sarawak dari sebuah taman nasional. Di perbatasan itu terdapat 33 pintu masuk tidak resmi dan kegiatan ini berlangsung 24 jam. Senada dengan itu, Barnabas Suebu, S.H., gubernur teripilih Provinsi Papua mengakui, kayu-kayu dari Papua mengalir ke luar negeri terutama Cina. Jangan heran bila di salah satu industri kayu di Shanghai saja
[ppiindia] Lepas Ketergantungan dari Pembalakan Liar!
http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2006/062006/29/1103.htm Lepas Ketergantungan dari Pembalakan Liar! GENDERANG perang terhadap merajalelanya illegal loging (pembalakan liar) telah ditabuh pemerintah dua tahun lalu. Gebrakan itu dipayungi Instruksi Presiden No. 4 Tahun 2005 tentang Pemberantasan Penebangan Kayu Secara Ilegal di Kawasan Hutan dan Peredarannya di Seluruh Wilayah Republik Indonesia. Melalui inpres itu Presiden telah memerintahkan kepada 18 instansi termasuk Polri untuk bekerja sama dalam mempercepat penanganan pembalakan liar. PETUGAS pelaksana OHL (Operasi hutan Lestari) mengangkut kayu jati ilegal hasil curian di lokasi hutan Desa Cikawung Kec. Terisi Kab. Indramayu, April lalu. Akibat pembalakan liar (illegal logging) yang telah berlangsung puluhan tahun, situasi kehutanan Indonesia saat ini sudah mencapai fase yang gawat.* AGUNG NUGROHO/PRe Sebagai tindak lanjut atas Inpres No. 4/2005 itu, Kapolri mengeluarkan suatu kebijakan yang diteruskan kepada seluruh jajaran kepolisian di Indonesia. Adapun kebijakan Kapolri tersebut, menurut Direktur V/Tipiter Bareskrim Polri, Brigjen Pol. Drs. Suharto, M. Hum., adalah penetapan tahun 2006 sebagai tahun terakhir pemberantasan tindak pidana pembalakan liar. Artinya setelah tahun 2006 tidak ada lagi tindakan pembalakan liar yang sangat merugikan negara. Langkah pemberantasan itu ditempuh dengan upaya preventif dan represif. Khususnya dengan langkah represif (operasi kepolisian dan operasi mandiri kewilayahan), Polri telah menangani ribuan kasus dengan jumlah tersangka ribuan pula. Sedangkan jumlah kayu yang berhasil disita juga mencapai ratusan ribu meter kubik dan jutaan batang (selanjutnya lihat tabel). Selain itu, penindakan dan penegakan hukum terhadap pelaku pembalakan liar pun digencarkan. Brigjen Suharto mengungkapkan nama-nama pelaku pemodal/cukong seperti Thedi Antoni (Sumbar), Asoi (Kalteng), Budi Sujarwo alias Budi Londo (Kalsel), Tian Hartono alias Buntia (Kalbar), Ponco Diono (Cirebon), Aipeng (Riau), dll. Polri telah melakukan pula penindakan terhadap warga negara Indonesia yang terlibat maupun aparat/oknum dari instansi tertentu seperti dari Polri sendiri maupun Dinas Kehutanan. Pelaku pembalakan liar dari Malaysia yang sudah ditindak oleh Polri antara lain Chien Lok Ung, Ngu Sie Kiong, Ling Lik Ung, Ngu Tung Kai, Ling (Polda Kalbar), Tang Tung Kwong (Polda Papua), dll. Langkah pemberantasan tersebut bukannya tanpa hambatan. Panjangnya garis pantai Indonesia yang terbentang luas sangat menyulitkan pengawasan untuk mencegah diselundupkannya kayu-kayu ilegal ke luar Indonesia. Hambatan lain ialah tidak adanya akses untuk dapat mengetahui banyaknya kayu yang diselundupkan (di negara tujuan) atau pembeli di negara tujuan. Pada gilirannya, gebrakan pemberantasan tersebut telah menyebabkan kalangan industri kehutanan atau perkayuan kalangkabut. Banyak di antara mereka yang telah bertahun-tahun mengandalkan pasokan bahan baku berupa kayu hasil penebangan liar itu. Polri sendiri mengakui bahwa untuk jangka pendek, langkah pemberantasan pembalakan liar itu memengaruhi aktivitas industri kehutanan seperti terbatasnya persediaan kayu dan berkurangnya lapangan pekerjaan. Direktur Eksekutif Badan Revitalisasi Industri Kehutanan (BRIK), Ir. Zulfikar Adil, MBM mengungkapkan bahwa kini industri kehutanan berada pada posisi bertahan dari kehancuran. Sederetan penyebabnya adalah kalah bersaing dengan perdagangan kayu ilegal/penyelundupan; jumlah IUPHHK (Iuran Usaha Pemungutan Hasil Hutan Kayu), HTI dan industri aktif makin berkurang; banyak terjadi PHK; realisasi produksi dan ekspor menurun; kontribusi finansial kepada negara menurun; biaya produksi meningkat; banyak IUPHHK dan HPHTI (Hak Penguasaan Hutan Tanaman Industri) secara de jure diakui tetapi de facto sebagian arealnya dikuasai masyarakat; usaha sektor kehutanan dianggap tidak prospektif bahkan ada yang memasukkannya ke dalam negative list; dan adanya kampanye antikayu tropis. Menurut catatan BRIK, pada tahun 2006 ini terdapat 211 perusahaan panel kayu dan dari jumlah itu hanya 72 yang aktif. Pada 2006 ini pula terdapat 1.968 industri kayu olahan (woodworking) dan dari jumlah itu hanya 600 perusahaan yang aktif. Pada tahun 2005 total nilai ekspor industri kehutanan mencapai USD 2,85 miliar, tetapi pada tahun 2006 ini (Januari-Mei) baru mencapai USD 667,92 juta. Kalaupun terjadi kenaikan sampai akhir tahun 2006 diperkirakan total ekspor 2006 hanya mencapai sekira USD 1,5 miliar atau hanya separuh dari nilai ekspor 2005. Dalam beberapa tahun terakhir, kata Zulfikar Adil, industri kehutanan menghadapi masalah yang sangat berat. Pemecahannya tidak mungkin diserahkan kepada pihak industri atau pengusaha saja, karena hal itu terkait dengan bermacam-macam sektor, pusat dan daerah, serta kepentingan masyarakat luas. Salah satu masalah yang paling pokok adalah kelangkaan bahan baku. Selain itu juga karena banyak
Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap
Kritianisasi yang dimaksudkan bukan sekadar seperti suara laoudspeaker dari rumah ibadah tetapi orang berpindah agama. Demikian pendapat umum yang dicekokin. Contohnya mengajak orang bertamasya bersama-bersama dari Indramyu ke Jakarta dituduh melakukan pemurtadan atau lebih jelas lagi berpindah agama dan oleh karena itu dihukum 3 tahun penjara. Ini pengalaman 3 wanita guru sekolah ahad. - Original Message - From: Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 9:53 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Substansinya bukan itu, kita kan lg ngomong kristenisasi! Faham ga sih? - Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 12:03 PM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Berapa banyak orang Aceh yang berubah agamanya? - Original Message - From: Samsul Bachri [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 4:17 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Lha ini lagi, masih aja mau dikibulin! Koran Amerika aja memuat isu kristenisasi secara besar2 pada saat terjadi tsunami. Kita gak tahu? Sesekali terjun dong ke daerah konflik, dan tanyaken apa? Jangan hanya dibelakang kursi, dan menedengar isue. Buktikan! - Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 2:51 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap Hemat saya isu Kristianisasi adalah suara buntutan dari bantuan yang diberikan oleh orang-orang Kristen kepada korban bencana alam yang beragama Islam di Indonesia. Tukang-tukang teriak ini lupa bahwa Indonesia pernah dijajah oleh Belanda yang Kristen selama 350 tahun, koq tetap saja jumlah penduduk Indonesia beragama Islam mayoritas, dan lagi penduduk pulau Bali tetap beragama Hindu. Malah ada pula penduduk Indonesia beragama Buddha. Yang hebat ialah waktu korban banjir Jakarta pada waktu dua tahun lalu diberikan super-mie, lalu dihebohkan bahwa para korban bencana alam dimurtadkan alias pindah agama. Masyaalloh, koq ada orang yang dikasi mie satu dua bungkus lantas pindah agama. Waktu tsunami di Sumatera Utara juga dihebohkan adanya orang-orang yang berubah agama alias dikritianiasikan. Apakah orang-orang Islam di Aceh begitu goblok sehingga mudah saja pindah agama? Tanyakanlah kepada GAM berapa penduduk Aceh yang pindah agama? Jangan hanya dengar bisikan MUI, karena selama masa DOM yang memakan korban jiwa manusia dan sekian banyak wanita Aceh diperkosa oleh TNI, mulut MUI membisu seribu bahasa. Saya kira latar isu Kristianisasi ini, adalah usaha untuk menutupi ketidak mampuan menolong sesama umat lalu dipakai alasan macam-macam, seperti penjual menjual obat koyok penyembuhkan seribu satu macam penyakit. ..Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil... Demikian sebahagian dari QS 5:8. Selebihnya baca sendiri. - Original Message - From: Alvin Daniel [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, June 28, 2006 7:53 AM Subject: [ppiindia] Re: Kristenisasi, Islamisasi ibarat , dan Penjual kecap masalah manusia pindah agama, entah itu kristen ke islam atau islam ke kristen adalah hal yg manusiawi menurut saya... itu adalah hak sepenuhnya yg menjalani, mau rugi atau tidaknya juga dia yg mengalami. jadi tidak pernah ada gunanya mengganti2/ memaksa orang lain utk mengikuti agama yg kita anut, biarkanlah semua agama berjalan masing2 dengan penuh toleransi tanpa memaksa/ mengancam satu sama lain... jualan kecap kristen ala salah satu sekte di indonesia, berjalan dengan sgt gencar dan kadang kurang ajar...mereka memang banyak memberikan iming2 segala macam utk mendapatkan pengikut...dan orang2 seperti mereka inilah yg sering membuat keruh suasana...bahkan banyak menganggu pengikut kristen yg lain... karena mereka menganggap bahwa mendapatkan umat baru berarti menyelamatkan org tersebut dari api neraka...nyambung gak sich... hhihihi --- In ppiindia@yahoogroups.com, rio_armando89 [EMAIL PROTECTED] wrote: Setuju sama mas KM, Kristen maupun Islam memang bukan budaya asli bangsa Indonesia. So, baik kristenisasi maupun islamisasi adalah sah2 saja asalkan tidak disertai dengan kekerasan. Cuma masalahnya apakah hal ini bisa diterima oleh kaum fundies di kedua belah pihak? Kaum fundies di kristen maupun islam itu ibarat 2 penjual kecap yang sedang berlomba2 utuk memasarkan dagangannya. Namun, posisi penjual kecap cap 'kristen' vs. cap 'islam' saat ini adalah 1-0. Buktinya, kristenphobia dengan slogan 'kristenisasi ala 1
[ppiindia] Too High a Price - The Human Rights Cost of the Indonesian Military's Economic Activities
PUBLICATIONS June 2006 Volume 18, No. 5(C) Too High a Price The Human Rights Cost of the Indonesian Military's Economic Activities Download text-only PDF of this report (710 Kb, 140 pages) http://hrw.org/reports/2006/indonesia0606/indonesia0606text.pdf Download Summary and Recommendations in Bahasa Indonesia (1.8 Mb, 27 pages) http://hrw.org/reports/2006/indonesia0606/indonesia0606sumandrecsIN.pdf © Copyright 2006, Human Rights Watch350 Fifth Avenue, 34th FloorNew York, NY 10118-3299USA [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] [Lautan-Quran] baju-baju yang menipu
Baju-Baju Yang Menipu Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston, dan berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University. Mereka meminta janji. Sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge. Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard, kata sang pria lembut. Beliau hari ini sibuk, sahut sang Sekretaris cepat. Kami akan menunggu, jawab sang Wanita. Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya. Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan pergi, katanya pada sang Pimpinan Harvard. Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang di luar kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard, dengan wajah galak menuju pasangan tersebut. Sang wanita berkata padanya, Kami memiliki seorang putra yang kuliah tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini, bolehkan? tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap. Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia tampak terkejut. Nyonya, katanya dengan kasar, Kita tidak bisa mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal. Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan. Oh, bukan, Sang wanita menjelaskan dengan cepat, Kami tidak ingin mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk Harvard. Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, Sebuah gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung ?! Kami memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik Harvard. Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang. Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh pada suaminya dan berkata pelan, Kalau hanya sebesar itu biaya untuk memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja? Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan kebingungan. Mr. dan Mrs. Leland Stanford bangkit dan berjalan pergi, melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh Harvard. Universitas tersebut adalah Stanford University, salah satu universitas favorit kelas atas di AS. Kita, seperti pimpinan Hardvard itu, acap silau oleh baju, dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya, kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena baju-baju, acap kali menipu. Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] IKUTILAH LOMBA MASAKAN LAUT. KIRIMKAN RESEP ANDA SEKARANG JUGA KE PANITIA ([EMAIL PROTECTED]) Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar, dan kamu mengeluarkan dari lautan itu sesuatu yang dapat kamu pakai; dan kamu melihat kapal-kapal berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. AN NAHL (16:14) Lautan-Quran, Pijakan Menuju Kejayaan (kembali) Bangsa Bahari Yang DiridhoiNYA. Yahoo! Groups Links Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an
Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Tamat deh rahasia saya Inilah dampak search engine dan google --- Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendster.com/7204640 Hehehe... :) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia === message truncated === __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around
[ppiindia] Potret Hitam Pendidikan Indonesia
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detail_cid=233694 Kamis, 29 Juni 2006, Potret Hitam Pendidikan Indonesia Ada-ada saja yang dilakukan Departemen Pendidikan Nasional. Membuat sensasi yang cukup menghebohkan dan mampu meluluhlantakkan hati para siswa kelas 3 SMU yang tidak lulus dalam unas 2006 agaknya bagi Diknas adalah pekerjaan mengasyikan. Bagaimana tidak, sementara para siswa berdemo ria meminta keadilan, Wakil Presiden Jusuf Kalla malah dengan nyaring menyerukan tidak ada ujian ulang. Siswa yang tidak lulus dipersilakan menempuh Kejar Paket C. Hebat. sungguh hebat. Saya heran, sesungguhnya apa yang ingin dicari pemerintah dengan tidak meluluskan para siswa tersebut? Apa artinya perjuangan keras mereka selama tiga tahun menempuh pendidikan di SMA, tapi hanya dalam waktu tiga hari semua itu hilang sia-sia? Bahkan, salah seorang siswa yang masuk peringkat 1 dan diterima di UGM lewat jalur PMDK, hanya karena nilai unas matematika 3,6, terpaksa harus menelan kekecewaan karena tidak lulus. Apakah tidak mungkin hal itu disebabkan faktor X, misalnya, kelelahan pikiran dan fisik sehingga siswa itu tidak bisa konsentrasi penuh? Harusnya faktor-faktor semacam itu diperhitungkan, bukan langsung memvonis siswa tersebut tidak lulus. Jika pemerintah hanya melihat nilai ujian akhir siswa, celakalah pendidikan di Indonesia. Apakah kelangsungan pendidikan anak negeri ini ditentukan hanya pada waktu mereka mengikuti ujian nasional? Apakah hasil jerih payah mereka selama duduk di bangku SMA tidak dihargai sama sekali? Kriteria kelulusan siswa harus segera diubah, jangan hanya melihat hasil ujian. Nilai rapor sejak kelas 1 hingga akhir, nilai kepribadian, dan prestasi mereka selama di SMA harus diperhitungkan. Sungguh tidak adil, hanya karena satu nilai ujian nasional jeblok, siswa tidak lulus. Muliani T., Jl Muria No 3, Surabaya 60252 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Lho, baru mau mulai sudah tamat? - Original Message - From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 10:44 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom Tamat deh rahasia saya Inilah dampak search engine dan google --- Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendster.com/7204640 Hehehe... :) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu - minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar
Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Pak Satrio, ikutan friendster neh..?.:))..gak nyangka... biasanya yg ikutan friendster masih single atau pacaran.., jarang yang udah married..kecuali mau nyari untuk double or multiple..:) Ambon [EMAIL PROTECTED] Sent by: To [EMAIL PROTECTED] ppiindia@yahoogroups.com ups.comcc Subject 06/29/2006 04:02 Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: PMCahaya Harold Bloom Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com Lho, baru mau mulai sudah tamat? - Original Message - From: Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Thursday, June 29, 2006 10:44 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom Tamat deh rahasia saya Inilah dampak search engine dan google --- Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED] wrote: Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendster.com/7204640 Hehehe... :) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya,
[ppiindia] Re: Hidup di Indonesia vs Belanda
--- In ppiindia@yahoogroups.com, MANG UCUP [EMAIL PROTECTED] wrote: Mang Ucup rindu ingin pulang dan hidup di Indonesia, bahkan kalho diijinkan ingin jadi WN Indonesia lagi untuk menikmati masa tua saya di Indonesia, oleh sebab itulah juga sedang bikin itung2an untung ruginya begitu, mohon dikoreksi apabila tidak benar Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kalau mau hidup Di Indonesia itu harus banyak pengorbanan dan juga - siap dgn kemacetan di jalanan yg tiada hentinya - siap mati lebih cepat, karena polusi dan lingkungan hidup yg kurang bersih - siap di pungli oleh pejabat ato preman - siap dihina orang - siap digarong ato dicopet - siap ditipu orang - siap bayar ongkos dr rumah sakit obat - siap bayar biaya sekolah yang melambung tinggi - siap digebukin orang - siap naik angkutan umum yang penuh sesak - siap listrik mati ato air PAM tidak ngalir - siap makan debu dan asap mobil setiap hari - siap di goblokin oleh para politikus - siap masuk bui, karena adanya mafia peradilan - siap ketularan AIDS dan berbagai macam penyakit lainnya - siap jadi gembel kalho kagak punya duit ato pensiun - siap minum makan racun seperti fomalin dsb-nya - dan banyak macem hal2 negativ lainnya Dibandingkan kalau hidup di Belanda: - kerja tidak kerja setiap penduduk dijamin bisa dapat duit min. Euro 1.150 - furniture rusak setiap 5 th dibelikan furniture baru oleh pemerintah - sayuran buah2an dapat gratisan kalho tidak mampu beli - sewa rumah kemahalan pemerintahnya bantu bayarin - setiap penduduk disini diwajibkan masuk Askes - apabila tidak punya duit pemerintah bayarin preminya - sehingga Dr, Rumah Sakit maupun obat2an kagak perlu bayar - bahkan beli kacamata, korsi roda maupun alat dengar gratis - jalanan disini jarang macet terkecuali saat jam kantor saja - bisa hidup aman dan tenang tanpa harus takut diperas - kalho kecanduan narkoba, pemerintah berikan narkoba gratisan - bahkan dibayar oleh pemerintah kalho tidak milih kokain, tetapi narkoba lainnya sih o.k. - sekolah kagak bayar - setiap hari dapat koran gratis - uang pensiun dijamin, gawe tidak gawe dapet pensiun - kalho harus masuk rumah jompo sekalipun, disini tidak perlu bayar - penguburan pun diurus oleh pemeritah - kebersihan air maupun makanannya selalu dikontrol oleh pemerintah - tidak pernah mati listrik atau air kran macet - penjara disini seperti hotel berbintang ada TV radio boleh pilih menu makanan tertentu - di penjara pun ada ruang kreasi, fitnesroom, perpustakaan maupun sekolah - kagak bisa bayar hutang yang berjibun, pemerintah bantu bayarin dan setelah 3 tahun semua hutang akan lunas dgn sendirinya Walaupun demikian entah kenapa mang Ucup lebih senang hidup di Indonesia, oleh sebab itulah juga setiap liburan bukannya ingin jalan2 pergi mengunjungi negara2 lainnya Tetapi selalu saja ingin pulang kampung, memang aneh tapi nyata, apakah mungkin ini karena kena jampi2 dari pada dukun di Indonesia entahlah yang sudah pasti mang Ucup selalu kepelet terus sama Indonesia. Salam persahabatan dengan tabik jabat tangan erat Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net mang ucup hidup memang sebuah pilihan enak tapi hati tidak merasa nyaman...tidak enak tapi hati nyaman, tapi yang pasti mang ucup dah cinta mati sama indonesia karena mungkin lidahnya memang lidah orang indonesia walaupun bisa makan gratisan berobat gratisan tetapi kenyamanan bukan dilihat dari yang gratisan tetapi dari rasa akan memiliki sesuatunya itu, indonesia memang berobat belum gratis karena pemerintahnya masih belum mampu untuk membberikan pengobatan yang gratisan untuk seluruh rakyatnya kalaupun nanti diberikan apa orang indonesia sudah dapat menerima kebijakan yang diberikan dengan benar??? artinya selama ini setiap ada bantuan yang sifatnya atau bentuknya gratisan apa yang terjadi??? pasti rusuh dan merasa dizhalimi karena ada yang merasa harusnya dapat tetapi tidak diberikan. karena moral orang indonesia sendiri yang masih perlu dibentuk dengan baik bila ada bantuan untuk golongan tertentu maka mereka semua merasa menjadi gol tertentu tersebut. apalagi kalau sayuran dan makanan gratisan bisa-bisa tiap pagi yang dilihat bukan antrian orang mo berangkat kerja malah antrian orang yang akan mengambil jatah makanan gratisan lagi. n pembelajaran akan kesadaran akan hak dan yang tidak berhak masih perlu ditingkatkan baru pemerintah bisa memberikan bantuan2 yang di perlukan. itu semua mungkin...ya mang ucup Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in
RE: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Mas Satrio kan Pria Cosmopolitan ... Jadi ikutan Friendster buat cem cem an ... Huayo =)) -Original Message- On Behalf Of Carla Annamarie Pak Satrio, ikutan friendster neh..?.:))..gak nyangka... biasanya yg ikutan friendster masih single atau pacaran.., jarang yang udah married..kecuali mau nyari untuk double or multiple..:) Ambon [EMAIL PROTECTED] mailto:sea%40swipnet.se se Sent by: To [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com ups.com cc Subject 06/29/2006 04:02 Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: PM Cahaya Harold Bloom Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com Lho, baru mau mulai sudah tamat? - Original Message - From: Satrio Arismunandar satrioarismunandar@ mailto:satrioarismunandar%40yahoo.com yahoo.com To: [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com Sent: Thursday, June 29, 2006 10:44 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom Tamat deh rahasia saya Inilah dampak search engine dan google --- Muhkito Afiff muhkito.afiff@ mailto:muhkito.afiff%40web.de web.de wrote: Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendst http://www.friendster.com/7204640 er.com/7204640 Hehehe... :) --- In [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang
[ppiindia] RI aims to lure more Arab tourists
http://www.thejakartapost.com/detailbusiness.asp?fileid=20060629.L01irec=0 RI aims to lure more Arab tourists The Jakarta Post, Jakarta The government has set itself a target of attracting one million tourists from the Middle East over the coming four years. Only 40,000 Arabs visited the country last year, representing a slight increase from the 38,337 recorded the previous year. State Minister for Culture and Tourism Jero Wacik said Wednesday that the Middle Eastern market had great potential as most Arabs were wealthy, as shown by their countries' income per capita. According to figures from the Organization of the Islamic Conference, Qatar had the highest income per capita among the Middle Eastern countries last year at US$37,610, followed by the United Arab Emirates at $22.017, Kuwait at $19,559, Bahrain at $13,848, Oman at $10,339, Saudi Arabia at $9,972 and Lebanon at $5,225. These high income levels encourage Arabs to travel around the world -- something that is supported by their long holiday season from June to September each year, Wacik said during a seminar on the country's tourism marketing strategy for the Middle East. In 2005, he said, more than seven million Arabs traveled abroad. About 70 percent, or 4.8 million, of the tourists were from Saudi Arabia. The United Arab Emirates came second on 1.6 million, Kuwait third on 1.3 million, Oman fourth on 700,000 and Bahrain fifth on 400,000, said Wacik. He added that the political situation since September 11 also provided an opportunity for Indonesia as many Arabs now preferred to travel to the Asian countries rather than to the United States or Europe. Given the huge opportunities, the government is preparing marketing strategies to achieve its target of one million Arab tourists in the four years ending 2009. These strategies, said Wacik, included the extension of the visa-on-arrival facility to more Middle Eastern countries. At present, the government offers visas on arrival to nine Middle Eastern countries, an increase from the previous seven countries, he said. Wacik added that the government would also erect signage in Arabic at tourist attractions and public places, and provide more accommodation facilities, including five-star hotels in Puncak, West Java, a favorite destination for Arabs due to its cool climate. He also said the government would foster better air links with the Middle East. Current services between Indonesia and the Middle East can carry 3.5 million passengers per annum, based on agreements with six countries -- Saudi Arabia, Qatar, Oman, the United Arab Emirates, Kuwait and Yemen, Wacik said. The government would also continue to promote Indonesia in the Middle East, and would encourage Indonesian people working there to distribute tourist brochures. printer friendly [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
pria cosmo identik dengan pria metroseksual yang notabene adalah pria2 hedonis sejati... sedangkan Pak satrio dari posting2an nya kan religius..bo... emangnya ada type hedonis-religius..seru tuh..:)) Jimmy Okberto [EMAIL PROTECTED] zuki.co.idTo Sent by: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] cc ups.com Subject RE: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: 06/29/2006 04:52 Cahaya Harold Bloom PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com Mas Satrio kan Pria Cosmopolitan ... Jadi ikutan Friendster buat cem cem an ... Huayo =)) -Original Message- On Behalf Of Carla Annamarie Pak Satrio, ikutan friendster neh..?.:))..gak nyangka... biasanya yg ikutan friendster masih single atau pacaran.., jarang yang udah married..kecuali mau nyari untuk double or multiple..:) Ambon [EMAIL PROTECTED] mailto:sea%40swipnet.se se Sent by: To [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com ups.com cc Subject 06/29/2006 04:02 Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: PM Cahaya Harold Bloom Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com Lho, baru mau mulai sudah tamat? - Original Message - From: Satrio Arismunandar satrioarismunandar@ mailto:satrioarismunandar%40yahoo.com yahoo.com To: [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com Sent: Thursday, June 29, 2006 10:44 AM Subject: Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom Tamat deh rahasia saya Inilah dampak search engine dan google --- Muhkito Afiff muhkito.afiff@ mailto:muhkito.afiff%40web.de web.de wrote: Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendst http://www.friendster.com/7204640 er.com/7204640 Hehehe... :) --- In [EMAIL PROTECTED] mailto:ppiindia%40yahoogroups.com s.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah [EMAIL PROTECTED] wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^.
[ppiindia] Pro-kontra Syariat Islam Ancam Integrasi Bangsa
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0606/28/sh03.html Pro-kontra Syariat Islam Ancam Integrasi Bangsa Pontianak-Dewan Pimpinan Daerah Persekutuan Intelegensia Kristen Indonesia (PIKI) Provinsi Kalimantan Barat menilai sikap pro dan kontra yang terus menajam terhadap wacana pembatalan Peraturan Daerah (Perda) Syariat Islam di sejumlah daerah di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bisa mengancam integrasi bangsa. Sekretaris DPD PIKI Provinsi Kalbar Andreas Lani kepada SH, Rabu (28/6) pagi, mengatakan sikap pro dan kontra bagaikan membangun macan tidur di tengah keterpurukan bangsa. Sikap sektarian yang telah ditunjukkan ratusan anggota legislatif dengan ramai-ramai mendatangi pimpinan DPR bisa berimplikasi negatif di daerah. Anggota DPR mesti memikirkan kepentingan yang lebih besar demi keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sejak dulu, masalah pemberlakuan Syariat Islam, apalagi wacana akan ada perda di sejumlah daerah sudah merupakan persoalan sensitif, sehingga semua pihak mesti bersikap hati-hati, kata Lani. Menurut Lani, sikap yang telah ditunjukkan anggota DPR memperlihatkan betapa segenap komponen bangsa di Indonesia membutuhkan pedoman etika berperilaku yang disesuaikan dengan alam dan budaya pluralistik. Dalam etika berperilaku, kata Lani, segenap komponen masyarakat, terutama kalangan anggota DPR, idealnya tidak hanya semata-mata mengedepankan kesalehan individu dengan hanya menganggap diri dan kelompoknya saja yang paling hebat dan paling benar. Mesti pula diseimbangkan dengan kesalehan sosial, dengan menghargai perbedaan, menerima kelompok lain apa adanya, sebagai potensi besar dalam membangun bangsa di berbagai aspek kehidupan sosial, politik dan ekonomi, tambahnya. (aju) [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: JANGAN MERASA BENAR SENDIRI
Tulisan yang mencerahkan. Sering menulis dong mas. Salam danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, Muhkito Afiff [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamu 'alaykum, Sejak dulu saya merasa kesulitan dalam memahami terjemahan penggalan surat An-Nisaa: 59 seperti yang dikutip oleh Sdr. Leo Imanov tersebut, yaitu mengenai kata-kata di belakang kurung dalam ...kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rosul (assunnah)... Apakah makna sebenarnya demikian? Terus terang saya ragu. Daripada mengikuti terjemahan Departemen Agama, saya lebih cenderung pada penjelasan dari sudut pandang tasawuf seperti yang dijelaskan oleh Pak Achmad Chodjim di milis lain: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/message/77467 [begin of quote] ... Berhukum pada Allah itu ya kepada Allah. Jadi, dalam Alquran disebutkan banhwa bila di antara umat terjadi perselisihan, maka kita harus kembalikan kepada ALLAH dan RASULNYA, bukan kepada Kitab Alquran dan as-Sunnah. Celaka, kalau perselisihan diserahkan kepada sesuatu yang diam. Sahabat Ali bin Abu Thalib kw menerangkan bahwa Alquran itu diam, manusialah yang berbicara. Kesalahan kita selama ini, mengerdilkan ALLAH hanya menjadi sebuah kitab yang 6236 ayat itu. Padahal, yang 6 ribuaan ayat itu hanya sebagian saja dari kalimah-Nya. Kalimah Allah sendiri tak akan habis meski laut ditambah 7 laut sebagai tintanya dan semua pohon -- ketika ayat Alquran diwahyukan-- sebagai penanya. Tinta itu habis total sebelum kalimah Tuhan habis. Jadi, Allah hendaknya sekali-kali tidak dikerdilkan menjadi apa pun. Allah adalah Dia yang niscaya mengingat hamba-Nya yang mengingat- Nya (QS2:152). Allah adalah Dia yang pasti mengabulkan hamba-Nya yang meminta (QS 40:60). Allah adalah Dia yang bisa ditemui oleh hamba- Nya (QS 18:110, dan 84:6). Jadi, kita bisa berhukum kepada Allah bila kita sendiri bisa beraudensi dengan-Nya. Bila kita belum sanggup bertemu, ayat-ayat itu hanya menjadi alat pembenaran dari pikiran kita sendiri. Rasul Juga jangan dikerdilkan menjadi as-Sunnah. Bila Rasul sudah dikerdilkan menjadi sunnah Rasul, maka beliau tidak lagi bisa menjadi saksi bagi seluruh umat manusia. Bila Rasul sudah dikerdilkan menjadi sunnah, maka syahadat kita itu hanya ucapan belaka. Lalu, apa gunanya Alquran dan as-sunnah? Alquran itu petunjuk alias pedoman. Di sini kita harus dapat membedakan antara Allah dan Alquran. Petunjuk itu berupa peta. Dan, kita yang membaca peta yang diberikan oleh Allah tersebut. Kita perlu nur atau pelita dari Sisi-Nya dan kemampuan mengiqra peta itu. Dengan pelita dan iqra Alquran itu, maka kita akan diberi pemahaman oleh Allah dalam membaca Kitab-Nya. Oleh karena itu, Alquran hanya bisa disentuh oleh orang yang telah disucikan Tuhan (QS 56:78- 79). Sunnah Rasul itu pedoman untuk meneladani Nabi Muhammad saw, bukan untuk menirunya. Kalau kita menirunya, maka kita tak ubahnya anak TK laki-laki yang mencoba pasang janggut tiruan.. :) Nah, kita akan bisa meneladani dan mengikuti Rasul, bila kita bisa membuka diri kita terhadap bangkitnya Rasul dalam diri kita sendiri. Bila kita bisa bertemu Rasul, maka kita akan sungguh-sungguh bersyahadat, menyaksikan Kehadiran Allah dan sekaligus menyaksikan kehadiran Rasul. [end of quote] Mohon pencerahan dari saudara sekalian. Terima kasih sebelumnya. Wassalamu'alaykum -muhkito- --- In ppiindia@yahoogroups.com, Leo Imanov imanov@ wrote: ... cut Cobalah kita buka surat An-Nisaa : 59 Artinya : Jika kamu berbeda pendapat tentang suatu perkara maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur'an) dan Rosul (assunnah) jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian.. Ayat ini dengan tegas mengatakan bahwa setiap perselisihan wajib dikembalikan kepada Allah dan RosulNya, Allah tidak mengatakan : Jika kamu berselisih janganlah kamu merasa benar sendiri, atau kembalikan pada pendapat masing-masing. Akan tetapi Allah menyuruh untuk mengembalikannya kepada Al Qur'an dan sunnah, ini menunjukkan bahwa yang benar hanyalah yang berdasarkan Al Qur'an dan sunnah ... cut Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus,
[ppiindia] Ketika Kepala Sekolah Menangis...
http://www.sinarharapan.co.id/berita/0606/28/sh04.html Ketika Kepala Sekolah Menangis... Oleh SU Herdjoko SOLO-Air mata guru itu mengalir deras membasahi pipi, bahkan menetes ke baju seragamnya. Tukimin Siswomartono SPd, Kepala Sekolah SMP 18 Surakarta itu tidak bisa menahan pilu ketika membagikan pengumuman kelulusan ujian nasional SMP yang dipimpinnya kepada para orang tua/wali muridnya pada Senin (26/6) sore. Dengan bibir gemetar dan ucapan terbata-bata ia tetap berusaha memberi penjelasan. Kami mohon maaf. sekali lagi mohon maaf. Sebagai guru kami merasa tertampar dan terpukul dengan keadaan ini. Karena itu kami mohon maaf kepada orang tua siswa dan kepada masyarakat. Tahun ini sekolah kami tidak beruntung, katanya. Dari 263 siswa kelas tiga yang menempuh ujian nasional, ada 117 siswa yang tidak lulus atasu 44,48 persen. Dari siswa yang tidak lulus itu, termasuk anak guru di sekolah tersebut. Jumlah siswa yang tidak lulus pada sebuah SMP Negeri memang terasa menyakitkan. Akan tetapi coba dengar penjelasan Tukimin selanjutnya. Mungkin itu bisa memperjelas keadaan yang sedang dialami sekolah ini. Kami sudah berusaha mempersiapkan anak-anak menghadapi UN yang digelar 22-24 Mei lalu. Mereka kami drill (belajar keras-red) dengan berbagai ulangan setiap Kamis dan Minggu sore. Bahkan sejak pertengahan tahun lalu, kami telah melibatkan institusi bimbingan belajar agar kemampuan siswa meningkat. Bukan itu saja, para orang tua pun kami beri pengarahan agar mendesak anaknya lebih giat belajar, kata Tukimin. Namun kenyataan sudah terjadi. Hampir separuh siswa kelas III itu tidak lulus. Jangan saling menyalahkan. Bila ingin menyalahkan, salahkan saya. Sayalah yang salah, kata kepala sekolah ini dengan mata berkaca-kaca. Sementara itu, Wakil Kepala SMPN 18 Zadrak Titus mengakui bahwa sekolahnya memang termasuk sekolah pinggiran dan banyak siswanya yang berkemampuan akademik kurang bagus. Mereka juga banyak dari keluarga kurang mampu secara ekonomi. Namun kami sebenarnya sudah berusaha menggembleng mereka sekuat tenaga, katanya. Pada tahun 2005 lalu, dari 222 peserta ujian di sekolah ini, hanya 13 orang yang tidak lulus. Kemudian mereka yang tidak lulus masih bisa menempuh ujian ulangan, dan hanya tersisa empat anak yang tidak lulus. Nasib yang sama juga dialami para siswa kelas III SMPN 24 Surakarta. Di sekolah ini ada 104 dari 216 siswa yang tidak lulus. 64.356 Tidak Lulus Untuk seluruh Jawa Tengah, menurut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jateng Rodjikin, ada 64.356 siswa setingkat SMP yang tidak lulus, atau 13,30 persen dari 483.792 peserta ujian nasional. Jumlah yang lulus tahun ini lebih baik dibandingkan tahun lalu. Saat ini yang lulus sebesar 86,70 persen, sementara tahun lalu 83,78 persen, kata Rodjikin. Jumlah peserta ujian nasional tahun 2005 di Jateng untuk tingkat SMP/MTs adalah 477.152 dan yang tidak lulus 77.401 siswa. Terlepas dari duka para guru dan siswa SMP 18 dan SMP 24 Surakarta, Rodjikin menjelaskan bahwa ada kenaikan pencapaian nilai rata-rata pada mata pelajaran yang diujikan berkisar antara 0,37-0,72 dibandingkan nilai tahun 2005. Mata pelajaran yang diujikan adalah Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris. Kabupaten Sragen memiliki nilai rata-rata tertinggi di Jateng untuk SMP sebesar 22,89, disusul Klaten 22,72, Wonogiri 22,72, dan Karanganyar 22,59. Sementara itu, untuk Madrasah Tsnawiyah nilai tertinggi dicapai oleh Kabupaten Sukoharjo sebesar 23,21, disusul Klaten 22,60, Demak 22,27, dan Surakarta 21,70. Untuk SMP Terbuka, dari 6.933 peserta ujian ada 4.862 yang tidak lulus, sementara untuk SMP Luar Biasa dari 49 peserta yang tidak lulus 41 siswa. n [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Empat Guru Besar Unair Gugat Presiden
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/06/29/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Empat Guru Besar Unair Gugat Presiden [SURABAYA] Sebanyak empat guru besar Universitas Airlangga (Unair) mencatatkan gugatan PTUN terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke PTUN Jakarta karena Presiden telah menerbitkan SK RI No 74/M/2006 tentang pengangkatan Prof Dr Fasikh sebagai Rektor Unair Surabaya. Mereka, yakni Prof Dr Agus Abadi, Prof Dr Umar Kasan, Prof Dr Paul Tahalele, dan Prof Dr Beni Huai. Kuasa hukum keempat guru besar Unair, Kukuh Pramono SH di Surabaya, Rabu (28/6) mengatakan, SK Presiden yang terbit 8 Juni 2006 cacat hukum karena Mahkamah Agung (MA) pada 27 April sudah memutuskan tidak syah Peraturan Mendiknas No 16/2005 tentang pengesahan statuta Unair yang menjadi acuan proses pemilihan Rektor Unair Surabaya. Dikatakan, pihaknya sudah mengirim surat kepada Presiden Yudhoyono pada 26 Juni 2005 melalui Mensesneg dan Sekretaris Kabinet, mengenai proses hukum terhadap pemilihan Rektor Unair yang cacat hukum. Seperti diketahui dengan statuta Unair yang baru, proses pemilihan rektor ada pada anggota senat universitas, di mana setiap fakultas diwakili oleh guru besar yang jumlahnya berbeda-beda. Hal ini mengurangi suara yang dimiliki Fakultas Kedokteran yang selama ini memiliki jumlah guru besar yang berbeda. Prof Dr Paul Tahalele mengatakan, pengajuan gugatan ini bukan karena ada kandidat dari FK Unair yang kalah dalam pemilihan rektor, tetapi karena Permendiknas yang menjadi acuan senat universitas, tidak syah secara hukum. [029] Last modified: 29/6/06 [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Bahaya Komunis, Siapa Takut?
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/06/29/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Bahaya Komunis, Siapa Takut? Josef P Widyatmadja Musuh terbesar bagi bangsa Indonesia bukan dari paham komunis, tapi mereka yang tidak lagi memiliki wawasan kebangsaan dan mengabaikan Pancasila. Kata teroris dan komunis, dua kata yang menakutkan dalam wacana di Indonesia. Selama perang dingin, negara dan pemimpin yang tidak mengekor blok Barat/Amerika sering dianggap komunis. Mereka harus diwaspadai dan kalau perlu disingkirkan. Salah satu korbannya adalah Bung Karno, presiden pertama Indonesia. Tidak hanya oleh pihak Barat dia dianggap pendukung komunis, tapi juga oleh sekelompok bangsa sendiri yang menjadi kaki tangan Barat. Segala sesuatu yang jelek sering dikaitkan dengan komunis. Pihak komunis sering dituduh menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Perang di Irak merupakan contoh dimana tujuan menghalalkan cara merupakan bagian dalam politik kekuasaan. Dan Amerika bukan negara komunis. Dalam penjara di Abu Ghraib dan Guantanamo tidak ada orang komunis. Tapi disitu ada penyiksaan oleh tentara terhadap tawanan yang belum tentu bersalah. Kekejaman yang mengerikan tidak sekedar terjadi di Lubang Buaya tapi pasca- Lubang Buaya dimana terdapat pembunuhan jutaan manusia secara mengerikan. Dan korbannya justru orang yang mendapat stigma pengikut komunis. Di Poso dan Maluku tidak ada pengikut komunis disitu tapi kekejaman yang terjadi sangat mengerikan, dan sering dengan dalih agama. Komunis sering dituduh tidak berprikemanusiaan karena melakukan penganiayaan tanpa batas. Pada hal dalam dunia politik dan kehidupan sehari hari hal menghalalkan cara, sikap kejam bukan menopoli partai komunis saja. Bisa jadi juga merupakan praktik yang dilakukan oleh mereka yang anti komunis dan mereka yang mengaku dirinya orang yang percaya pada Tuhan. Peristiwa 911 bukan dilakukan oleh orang komunis yang tidak ber Tuhan, tapi oleh mereka yang mengucap nama Tuhan dibibir mereka tiap hari. Berubah Berakhirnya perang dingin menyebabkan sosok komunis tidak laku jual untuk dijadikan kambing hitam. Partai komunis tidak lagi laku di negara eks komunis. Di Tiongkok partai komunis hanya tinggal nama saja sedang pri laku dan ideologi partai tidak lagi mencerminkan komunisme dan Marxisme. Kapitalisme telah menjadi panglima dalam merubah kehidupan Tiongkok. Maoisme di Tiongkok telah diganti oleh Dengism, Zhiangisme dan Huisme. Di Tiongkok agama Buddha mendapat tempat karena dekat dengan budaya rakyatnya. Sebaliknya di Nepal tempat kelahiran Gautama Siddarta sang Buddha, Maoisme berkembang dan mendapatkan hati di kalangan penduduk desa di Nepal. Sungguh ironis. Musuh Sesungguhnya Dalam globalisasi kata terrorist menggantikan kambing hitam komunis. Negara Barat tak lagi memberikan peringatan akan bahaya komunis tapi teroris. Iran, Korea Utara dan Kuba dituduh sebagai negara yang mendukung teroris. Pada hal sampai saat ini belum ada negara yang menjadi korban terror dari pihak Kuba, Iran dan Korea Utara. Pihak keamanan Inggris sempat menahan warganya sendiri yang keturunan dari negara Muslim dengan tuduhan teroris. Ternyata orang yang di tuduh anggota cell terrorist tidak ada hubungannya sama sekali dengan organisasi teroris. Wajah teroris selalu di gambarkan wajah orang berjanggut dan brewok yang memakai sorban atau ikat kepala dari Timur Tengah dan Afrika Utara. Mereka yang berpakaian perlente dan berdasi sering dianggap bersih dari kejahatan teroris. Pada hal bisa saja mereka duduk di kamar ber AC sambil menggerakkan pemboman terhadap rakyat sipil yang tidak berdosa. Di Indonesia seorang petinggi militer menyebutkan bahwa DPR sudah disusupi oleh 150 komunis. Wah hebat amat 150 orang komunis ada dalam DPR. Apa perlu kita takut? Apa mereka akan melakukan operasi lubang buaya kedua? Sejak Bung Karno jatuh, tindakan kekerasan yang terjadi di Indonesia bukan berasal dari kaum komunis tapi mereka yang gembar gembor anti komunis. Kalau masih ada kader komunis yang ada di Indonesia apakah mereka telah melakukan kekerasan dan melanggar hukum? Apakah aliran komunis mereka? Komunis yang dibiayai oleh Moskow atau Beijing? Atau Maois dari Nepal? Atau oleh Komunis dari India yang saat ini makin bertambah kuat di beberapa negara bagian India seperti di Kerala. Peristiwa demonstrasi di Hari Buruh juga di susupi oleh komunis? Bagaimana dengan aksi buruh di Prancis? Stigma komunis maupun teroris sering menjadi alat represif dari penguasa di mana-mana untuk menutupi kelemahan dan kegagalan. Kalau ada pemimpin Indonesia baik dalam kalangan sipil maupun militer masih menggunakan stigma komunis sebagai kambing hitam menghadapi krisis bangsa, maka tindakan itu merupakan tindakan yang menyederhanakan masalah dan tak menyelesaikan persoalan. Sekadar tindakan yang melindungi ketidak becusan. Komunis sebagai ideologi yang sering dikaitkan untuk membela kepentingan buruh dan tani tak mungkin
RE: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Mbak Carla, saya ini kan sudah MBA... married but available...he..he..he... --- Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: pria cosmo identik dengan pria metroseksual yang notabene adalah pria2 hedonis sejati... sedangkan Pak satrio dari posting2an nya kan religius..bo... emangnya ada type hedonis-religius..seru tuh..:)) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Undangan Diskusi Republik dan Kebebasan Politik
Undangan Diskusi Freedom Institute mengundang Anda untuk hadir dalam diskusi Republik dan Kebebasan Politik dengan pembicara Akhmad Sahal, Mahasiswa PhD dalam Ilmu Politik di University of Pennsylvania, dan Robertus Robet dari Perhimpunan Pendidikan Demokrasi (P2D). Diskusi akan dilaksanakan pada, Hari / Tanggal : Jumat, 30 Juni 2006 Waktu : Jam 18.00 21.30 (diawali makan malam dan diakhiri nonton bola bareng) Tempat : Ruang Diskusi Freedom Institute Jl. Irian 08 Menteng Jakarta Pusat Konfirmasi Kehadiran Tata telpon 021-31909226 / 27. - How low will we go? Check out Yahoo! Messengers low PC-to-Phone call rates. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Ujian Nasional - Standarisasi Ujian atau Pendidikan?
Banyaknya siswa yang tidak lulus menimbulkan kehebohan pada Ujian Nasional kali ini. Bagaimana tidak? Ada siswa yang selalu mendapat ranking, lulus PMDK, dapat beasiswa, tapi karena nilai di UN jelek akhirnya dia tidak lulus SMA. Jadi bukan hanya kuantitas yang jadi masalah, tapi ternyata siswa unggulan pun banyak yang tidak lulus (apalagi yang di bawahnya) SMA hanya karena nilai UN-nya jelek. Sebelumnya suara kelompok yang menentang UN (dulu Ebtanas) menang dengan alasan UN tidak perlu. Padahal itu perlu untuk mengetahui apakah ada sekolah yang mutunya bagus atau buruk. Tanpa UN bagaimana kita tahu sekolah itu sudah baik atau tidak dibanding sekolah lainnya. Semua siswa harus dites dengan mutu soal yang sama. Di sisi lain, Depdiknas juga terlalu ekstrim memaksakan UN sebagai tolok ukur kelulusan tanpa berusaha menyamakan dulu kualitas sekolah, guru, dan pendidikan semua sekolah baik yang ada di kota-kota besar, mau pun yang ada di pelosok desa atau pedalaman. Akibatnya ranking bawah sekolah yang bermutu di kota besar bisa lulus, sementara juara umum sekolah yang kurang baik tidak lulus. Bagaimana pun juga pemerintah harus membantu sekolah-sekolah agar standar pendidikannya jadi tidak jauh berbeda. Itu perlu proses. Perlu waktu dan tidak bisa seketika. Depdiknas juga harus menyadari bahwa tidak semua orang harus menguasai semua bidang. Sebagai contoh, seorang seniman yang menyukai musik atau ingin jadi novelis, tidak harus dia mendapat nilai matematika atau fisika 6 ke atas. Jika pemerintah memaksakan nilai itu sehingga dia tidak lulus dan tidak dapat melanjutkan ke akademi musik, berapa banyak orang berbakat yang harus tersingkir? Bakat dan minat setiap orang berbeda. Oleh karena itu ada baiknya pemerintah mencoba menyamakan standar pendidikan di berbagai sekolah di seluruh Indonesia. Baik dengan meningkatkan kesejahteraan guru sehingga didapat guru yang berkualitas, buku-buku yang baik dan peralatan sekolah lainnya. Kurikulum juga harus dibuat sesederhana mungkin dan dapat dimengerti siswa dan gurunya. Sebab saya sering mendengar bahwa di Indonesia ini terlalu banyak mata pelajaran dibanding di luar. Itu pun kebanyakan terlalu teoritis dan tidak dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sehingga hampir tidak bermanfaat. Terkadang karena text booknya kurang jelas (misalnya rumus, contoh soal, dan aplikasi dalam kehidupan nyata kurang jelas) akhirnya bukan hanya siswa, tapi gurunya juga ikut bingung sehingga mengajar seasalnya. Karena bakat dan minat masing-masing orang berbeda, kelulusan sebaiknya diambil dari rata2 seluruh pelajaran. Nilai minimal kelulusan boleh rendah, misalnya 4 untuk matematika atau fisika, tapi nilai rata2 seluruhnya harus lebih dari 5 atau 6 (dilakukan secara berjenjang). Jika siswa diluluskan seluruhnya juga kurang mendidik. Siswa cenderung malas dan hura-hura. Sebaliknya jika terlalu banyak siswa yang tidak lulus juga negara ini bisa ambruk karena banyak siswa yang tidak dapat melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi. Maksimal dari 1 kelas 2-3 orang saja yang tidak lulus (5% - 7,5%). Semoga ke depan Depdiknas bisa bertindak lebih bijak. Salam === Dampak Pornografi: 1 di antara 3 wanita AS diperkosa. Tiap tahun 2,3 juta wanita hamil di luar nikah di Indonesia (Dr. Boyke). Berantas pornografi dukung RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi - www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Back to the drawing board in East Timor
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/HF30Ae02.html Jun 30, 2006 Back to the drawing board in East Timor By Adam Wolfe In April, Paul Wolfowitz, the World Bank president, visited East Timor and praised the bustling markets, the rebuilt schools, the functioning government - and above all, the peace and stability. East Timor, the world's youngest country and one of the smallest, was widely considered a success story, a model for future and current United Nations nation-building missions. Just weeks after Wolfowitz hailed the country's remarkable story, East Timor nearly collapsed. Four days after the country celebrated its fourth anniversary, it asked for the return of international peacekeepers. The collapse seems to have taken the donor community by surprise, and exposed ethnic tensions few recognized as late as three months ago. Governmental mismanagement, corruption, political positioning for an upcoming election and simmering ethnic tensions acted as kindling for the fiery dispute between the prime minister and the president, which culminated on Monday when the prime minister stepped down. As Australian peacekeepers seek to restore order, East Timor now faces the challenge of rebuilding its political institutions. The current crisis stems from an ethnic imbalance in the country's armed forces, but its roots are political. Most of the officers are from the eastern regions, while the majority of the rank-and-file men come from the west. When a group of soldiers protested the discrimination in March and called for the dismissal of prime minister Mari Alkatiri, the government sacked about 600 of the country's 1,400 soldiers. A group of about 500 of the dismissed soldiers sparked large-scale riots in Dili on April 28 - including looting, arson, and the murder of at least five civilians - then took to the hills in the country's interior, where they remain. Armed gangs took advantage of the security void, and terrorized eastern descendents in the western regions. Thousands in Dili and the surrounding region fled their homes out of fear of further violence. Small battles between security forces and their former colleagues popped up throughout May and gang violence increased. Until a few months ago, few recognized any ethnic differences in the population, let alone within the military. There is little record of any divide between the Lorosae in the east and the Loromonu in the west. One explanation is that the Lorosae consider themselves closer to the guerrillas who fought against Indonesia, while the Loromonu are closer to the former occupying country. Resistance to Indonesian rule, however, was fairly uniform by most accounts. When the Loromonu soldiers protested the perceived discrimination in pay and promotions, it was the first most observers had heard of such an ethnic divide. While political gain was likely at the heart of the initial protest by the soldiers, street gangs used the divide for their own objectives. The street gangs emerged from the martial-arts groups that formed during the Indonesian occupation; moreover, the 70% unemployment rate in Dili has made recruiting easy. The looting and violence launched by the street gangs in the wake of the soldiers' protests have caused an estimated 75% of Dili's population to flee their homes. While the current divide in East Timor does have an aspect of ethnic tension, its roots are political. Former prime minister Alkatiri led the Fretilin Party, which controls 55 seats in the 88-seat parliament. Alkatiri is feuding, again, with President Xanana Gusmao. When East Timor was drafting its constitution, Alkatiri was able to leverage the support of the Fretilin Party to establish a parliamentary system. Gusmao and his supporters preferred a presidential system, knowing that they could not compete against the Fretilin Party machine within a parliament, but would easily win a popular election. This proved an accurate assessment, and the wildly popular Gusmao now holds the largely ceremonial role of president, while Alkatiri controlled the government until Monday. Gusmao has supported the opposition parties - the Democratic Party and the Social Democratic Party - and the political divide between the two leaders has filtered down through the ranks in government institutions, including the military. Alkatiri, an Arab Muslim, further caused public resentment by taking on powerful groups, including the Catholic Church - which counts 90% of the population as followers - when he made religious education optional rather than compulsory. Although the prime minister has stepped down, his replacement is likely to reignite the political tensions that have been further strained by the current crisis. President Gusmao, using powers some have questioned as unconstitutional, assumed from the prime minister the power of overseeing the security forces after the soldiers' protest. He then
[ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Tak heran, para MBA diperebutkanbagaimana mbak mbak? Salam Danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Carla, saya ini kan sudah MBA... married but available...he..he..he... --- Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: pria cosmo identik dengan pria metroseksual yang notabene adalah pria2 hedonis sejati... sedangkan Pak satrio dari posting2an nya kan religius..bo... emangnya ada type hedonis-religius..seru tuh..:)) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Ketika Singapura Memeluk Batam
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/06/29/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Ketika Singapura Memeluk Batam Oleh M Sulthan Haq Pemerintah akhirnya mengajak Singapura membangun zona ekonomi khusus (Special Economic Zone/SEZ) di Batam, Bintan, dan Karimun. Penandatanganan MoU SEZ dilakukan antara Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono dan PM Singapura Lee Hsien Loong (25 Juni 2006) di Batam. Tujuan kerja sama ini adalah untuk membangkitkan perekonomian Riau Kepulauan dan nantinya akan dijadikan percontohan bagi SEZ yang akan dibangun di berbagai wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia berencana membentuk tujuh zona ekonomi khusus untuk menarik investasi asing. Ketujuh wilayah tersebut adalah Batam-Bintan, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan. Lee Hsien Loong akan membantu Indonesia dengan memberi nasihat yang berkaitan dengan peningkatan investasi, mempromosikan Batam, Bintan, dan Karimun, sebagai tujuan investasi manufaktur dan peningkatan kemampuan pekerja serta pejabat. Bila kita menengok ke belakang, Pulau Batam dibangun berdasarkan Inpres No 74 Tahun 1971. Batam dan sekitarnya dibangun berdasarkan visi bahwa Singapura dalam kurun waktu tertentu akan bersifat selektif hingga Indonesia harus siap menerima limpahan industri barang dan jasa. Visi ini menjadi kenyataan. Banyak hambatan mengapa Batam dan sekitarnya kurang berkembang, padahal sudah memiliki pelabuhan udara dan laut yang memadai. Beberapa jembatan dibangun untuk menghubungkan Batam dengan pulau-pulau yang berdekatan. Tenaga kerja juga sudah melimpah ruah. Visi pembangunan memang jelas, namun implementasinya sangat tidak rapi. Mereka yang dekat dengan pusat-pusat kekuasaan menguasai lahan namun cuma buat ajang spekulasi hingga banyak lahan tidur. Jika Anda keliling Batam, sejauh mata memandang hanya akan terlihat tumpukan bangunan. Pembangunan perumahan merambah dataran datar, bukit, dan hutan. Bukit menjadi gundul dan hutan rusak. Kawasan rumah toko (ruko) pun menjamur. Ironisnya, masih cukup banyak rumah dan ruko yang tidak berpenghuni sehingga menjadi aset yang tidak produktif. Di sisi lain, rumah yang dikategorikan sebagai rumah liar (ruli) yang dibangun penduduk miskin berkembang makin subur. Terkesan, kebijakan pembangunan di Batam tidak terarah dan memiliki prioritas. Ada lahan, langsung dibangun. Lingkungan yang rusak menjadi pemandangan atau hal yang biasa. Siapa yang beli atau setelah dibeli mau diapakan juga tidak terlalu menjadi persoalan. Maraknya pembangunan sektor perumahan dapat dilihat dari alokasi lahan Otorita Pengembangan Daerah Industri Pulau Batam (Otorita Batam). Dari luas Pulau Batam sebesar 41.500 hektar, sampai akhir tahun 2005, Otorita Batam telah mengalokasikan lahan untuk sektor perumahan 9.646 hektare atau 39,85 persen. Alokasi ini jauh lebih besar daripada alokasi lahan untuk sektor lain. Sebagai gambaran, alokasi lahan dari Otorita Batam untuk sektor industri 5.234 ha (21,62 persen), jasa dan perdagangan 2.415 ha (9,98 persen), pariwisata 3.056 ha (12,63 persen), fasilitas umum 1.738 ha (7,18 persen), pertanian dan perikanan 696 ha (2,88 persen), dan padang golf 1.420 ha (5,87 persen). Dengan jumlah rumah yang mencapai 120 ribu unit, itu berarti sudah lebih dari seperlima dari jumlah penduduk Batam yang mencapai 685 ribu pada tahun 2005. Persoalannya, tidak semua penduduk Batam dapat membeli rumah di perumahan, meski rumah sederhana sekalipun. Mengapa? Mayoritas penduduk Batam bekerja sebagai buruh pabrik dengan pendapatan yang kecil atau bekerja di sektor informal. Selain itu, daya beli masyarakat juga rendah dan tingkat pengangguran relatif masih tinggi. Jauh dari Harapan Kondisi ini mengindikasikan bahwa misi Otorita Batam untuk mewujudkan Batam sebagai daerah industri yang kompetitif di Asia Pasifik dengan dukungan sektor perdagangan, pariwisata, alih kapal (transshipment), perbankan, dan jasa keuangan internasional masih jauh dari harapan. Hal ini pun masih harus diperparah oleh adanya kerancuan tentang siapa yang memegang kendali atas pulau Batam, apakah otorita atau Wali Kota? Dualisme ini terus berlanjut dan belum terpecahkan sampai sekarang. Keseretan investasi di Batam dan sekitarnya juga antara lain disebabkan peraturan perpajakan, pertanahan, dan perizinan investasi yang tidak kondusif. Dengan demikian, persoalan yang terjadi di Batam disebabkan pemerintah tidak tegas mengimplementasikan visi. Ketidaktegasan ini yang berujung mengundang Singapura terlibat lebih mendalam. Pembentukan SEZ kemudian dipandang sebagai resep mujarab dalam mendongkrak perekonomian. Investor asing bahkan domestik sangat menyukai SEZ karena memperoleh kelonggaran besar dalam perpajakan, investasi, imigrasi, keuangan perbankan, proses ekspor-impor serta pengenaan bea dan cukai. Dalam bayangan pemerintah, SEZ akan memberi manfaat luar biasa terutama dalam penyerapan tenaga kerja, peningkatan
[ppiindia] Kamu jangan tunggu aku, nanti aku akan pulang . . .
R Ikut mengenang seorang Penyair dan Pejuang Aktivis HAM, - WIJI THUKUL: P E N Y A I R jika tak ada mesin ketik aku akan menulis dengan tangan jika tak ada tinta hitam aku akan menulis dengan arang jika tak ada kertas aku akan menulis pada dinding jika aku menulis dilarang aku akan menulis dengan tetes darah! sarang jagat teater 19 januari 1988 . . . apa guna punya ilmu tinggi kalau hanya untuk mengibuli apa guna banyak baca buku kalau mulut kau bungkam melulu di mana-mana moncong senjata berdiri gagah kongkalikong dengan kaum cukong . . . . . . sajakku adalah kebisuan yang sudah kuhancurkan sehingga aku bisa mengucapkan dan engkau mendengarkan sajakku melawan kebisuan Nama: Wiji Thukul Lahir: Sorogenen Solo, 26 Agustus 1963 Isteri: Dyah Sujirah alias Sipon Anak: Fitri Nganthi Wani dan Fajar Merah. Pendidikan: Sekolah Menengah Karawitan Indonesia (SMKI) jurusan tari, sampai kelas dua. Pekerjaan: Penyair dan Seniman Kelompok Teater Jagat Aktivis (Partai Rakyat Demokratik) Penghargaan: Wertheim Encourage Award 1999 Yap Thiam Hien Award 2002 Status: Hilang RedTOLERANSI. Kisah Keluarga Korban HAM: Merasa Dipenjara 10 Tahun Ahmad Dani - detikcom Jakarta - 10 tahun menunggu tanpa ada kejelasan dimana keberadaan suami tercinta. 10 tahun itu pula hati Sipon, istri dari Wiji Thukul, penyair dan aktivis HAM, yang hilang pada 10 Januari 1998, merasa terpenjara. Namun meski tersiksa batin Sipon tetap tabah dan kuat. Dan hanya satu yang membuatnya bisa gagah menghadapi cobaan tersbut yaitu pesan terakhir dari Wiji Thukul yang selalu diingatnya Kamu jangan tunggu aku nanti aku akan pulang. Kata-kata itu diucapkan oleh Wiji sesaat sebelum dirinya meninggalkan keluarganya pada 1997. Namun hati Sipon kini tetap bangga meski hidup menjadi seorang yang selalu mendapat tekanan. Sampai saat ini saya punya keyakinan bahwa suamiku hilang atau pergi bukan karena kemauan dirinya. Tapi karena masalah negara. Dia milik banyak orang, itu yang saya perjuangkan, tutur Sipon dengan lirih ketika ditemui di kantor Komnas HAM, Jl Latuharhary, Jakarta, Kamis (29/6/2006). Sipon pun harus mencoba memberikan pemahaman terhadap anaknya yang kini sudah mulai tumbuh dewasa. Dulu saya tidak bisa jawab kalau tanya di mana ayah. Tapi sekarang sudah besar dan bisa baca buku. Jadi dia sudah mengerti. Malah kadang-kadang dia suka bercanda menggoda saya untuk menyerupai tingkah laku ayah Ibu aku wuis mulih, canda sang anak seperti dituturkan Sipon. Kini Sipon hanya berharap kepada pemerintah untuk mencari dan memberikan keterangan di mana suami serta ayah dari anaknya itu berada. Saya hanya butuh kejelasan di mana dia, kalau sudah mati kasih tahu di mana makamnya, kalau hidup ya di mana? tapi terus terang saya masih kecewa dengan pemerintah yang kurang merespons masalah ini dengan baik, imbuh Sipon dengan lunglai.(ary) Baca juga: Jadi Anggota Dewan HAM, Pemerintah Minim Perhatian Hendak Tinjau Lumpur Panas, Anggota Komnas HAM Meninggal Pemerintah Tak Kunjung Peduli Kasus Pelanggaran HAM Berat Panglima TNI Serahkan Polemik Retroaktif Pengadilan HAM pada Hukum - Mails löschen war gestern: Yahoo! Mail jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL
[ppiindia] Re: Bahaya Komunis, Siapa Takut?
DH: Masih banyak yang takut,mas, coba tanyakan mbak Aris, mas Nizami, Ba'ashir, dan banyak yang lain... --- In ppiindia@yahoogroups.com, Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.suarapembaruan.com/News/2006/06/29/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Bahaya Komunis, Siapa Takut? Josef P Widyatmadja Musuh terbesar bagi bangsa Indonesia bukan dari paham komunis, tapi mereka yang tidak lagi memiliki wawasan kebangsaan dan mengabaikan Pancasila. Kata teroris dan komunis, dua kata yang menakutkan dalam wacana di Indonesia. Selama perang dingin, negara dan pemimpin yang tidak mengekor blok Barat/Amerika sering dianggap komunis. Mereka harus diwaspadai dan kalau perlu disingkirkan. Salah satu korbannya adalah Bung Karno, presiden pertama Indonesia. Tidak hanya oleh pihak Barat dia dianggap pendukung komunis, tapi juga oleh sekelompok bangsa sendiri yang menjadi kaki tangan Barat. Segala sesuatu yang jelek sering dikaitkan dengan komunis. Pihak komunis sering dituduh menghalalkan segala cara dalam mencapai tujuan. Perang di Irak merupakan contoh dimana tujuan menghalalkan cara merupakan bagian dalam politik kekuasaan. Dan Amerika bukan negara komunis. Dalam penjara di Abu Ghraib dan Guantanamo tidak ada orang komunis. Tapi disitu ada penyiksaan oleh tentara terhadap tawanan yang belum tentu bersalah. Kekejaman yang mengerikan tidak sekedar terjadi di Lubang Buaya tapi pasca- Lubang Buaya dimana terdapat pembunuhan jutaan manusia secara mengerikan. Dan korbannya justru orang yang mendapat stigma pengikut komunis. Di Poso dan Maluku tidak ada pengikut komunis disitu tapi kekejaman yang terjadi sangat mengerikan, dan sering dengan dalih agama. Komunis sering dituduh tidak berprikemanusiaan karena melakukan penganiayaan tanpa batas. Pada hal dalam dunia politik dan kehidupan sehari hari hal menghalalkan cara, sikap kejam bukan menopoli partai komunis saja. Bisa jadi juga merupakan praktik yang dilakukan oleh mereka yang anti komunis dan mereka yang mengaku dirinya orang yang percaya pada Tuhan. Peristiwa 911 bukan dilakukan oleh orang komunis yang tidak ber Tuhan, tapi oleh mereka yang mengucap nama Tuhan dibibir mereka tiap hari. Berubah Berakhirnya perang dingin menyebabkan sosok komunis tidak laku jual untuk dijadikan kambing hitam. Partai komunis tidak lagi laku di negara eks komunis. Di Tiongkok partai komunis hanya tinggal nama saja sedang pri laku dan ideologi partai tidak lagi mencerminkan komunisme dan Marxisme. Kapitalisme telah menjadi panglima dalam merubah kehidupan Tiongkok. Maoisme di Tiongkok telah diganti oleh Dengism, Zhiangisme dan Huisme. Di Tiongkok agama Buddha mendapat tempat karena dekat dengan budaya rakyatnya. Sebaliknya di Nepal tempat kelahiran Gautama Siddarta sang Buddha, Maoisme berkembang dan mendapatkan hati di kalangan penduduk desa di Nepal. Sungguh ironis. Musuh Sesungguhnya Dalam globalisasi kata terrorist menggantikan kambing hitam komunis. Negara Barat tak lagi memberikan peringatan akan bahaya komunis tapi teroris. Iran, Korea Utara dan Kuba dituduh sebagai negara yang mendukung teroris. Pada hal sampai saat ini belum ada negara yang menjadi korban terror dari pihak Kuba, Iran dan Korea Utara. Pihak keamanan Inggris sempat menahan warganya sendiri yang keturunan dari negara Muslim dengan tuduhan teroris. Ternyata orang yang di tuduh anggota cell terrorist tidak ada hubungannya sama sekali dengan organisasi teroris. Wajah teroris selalu di gambarkan wajah orang berjanggut dan brewok yang memakai sorban atau ikat kepala dari Timur Tengah dan Afrika Utara. Mereka yang berpakaian perlente dan berdasi sering dianggap bersih dari kejahatan teroris. Pada hal bisa saja mereka duduk di kamar ber AC sambil menggerakkan pemboman terhadap rakyat sipil yang tidak berdosa. Di Indonesia seorang petinggi militer menyebutkan bahwa DPR sudah disusupi oleh 150 komunis. Wah hebat amat 150 orang komunis ada dalam DPR. Apa perlu kita takut? Apa mereka akan melakukan operasi lubang buaya kedua? Sejak Bung Karno jatuh, tindakan kekerasan yang terjadi di Indonesia bukan berasal dari kaum komunis tapi mereka yang gembar gembor anti komunis. Kalau masih ada kader komunis yang ada di Indonesia apakah mereka telah melakukan kekerasan dan melanggar hukum? Apakah aliran komunis mereka? Komunis yang dibiayai oleh Moskow atau Beijing? Atau Maois dari Nepal? Atau oleh Komunis dari India yang saat ini makin bertambah kuat di beberapa negara bagian India seperti di Kerala. Peristiwa demonstrasi di Hari Buruh juga di susupi oleh komunis? Bagaimana dengan aksi buruh di Prancis? Stigma komunis maupun teroris sering menjadi alat represif dari penguasa di mana-mana untuk menutupi kelemahan dan kegagalan. Kalau ada pemimpin Indonesia baik dalam kalangan sipil maupun militer masih menggunakan stigma komunis sebagai kambing hitam menghadapi krisis bangsa, maka tindakan itu merupakan
[ppiindia] Supreme Court Rejects Guantanamo War Crimes Trials
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/06/29/AR2006062900928.html Supreme Court Rejects Guantanamo War Crimes Trials In 5-3 Decision Justices Rebuke Bush's Anti-Terror Policy By William Branigin Washington Post Staff Writer Thursday, June 29, 2006; 1:22 PM The Supreme Court today delivered a stunning rebuke to the Bush administration over its plans to try Guantanamo detainees before military commissions, ruling that the commissions violate U.S. law and the Geneva Conventions governing the treatment of war prisoners. In a 5-3 decision, the court said the trials were not authorized by any act of Congress and that their structure and procedures violate the Uniform Code of Military Justice (UCMJ) and the four Geneva Conventions signed in 1949. Justice John Paul Stevens wrote the opinion in the case, called Hamdan v. Rumsfeld . Chief Justice John G. Roberts Jr. recused himself. The ruling, which overturned a federal appeals court decision in which Roberts had participated, represented a defeat for President Bush, who had ordered military trials for detainees at the Guantanamo Bay naval base. About 450 detainees captured in the war on terrorism are currently held at the U.S. naval base in Cuba. Trying them before military commissions would place them under greater restrictions and afford them fewer rights than they would get in federal courts or regular military courts. Bush said he would consult with Congress to seek a way forward after the ruling, which reversed the appeals court ruling on statutory grounds, avoiding major constitutional issues. Answering questions at a news conference with the visiting Japanese prime minister, Bush said, The American people need to know that this ruling, as I understand it, won't cause killers to be put out on the street. . . . I'm not going to jeopardize the safety of the American people. . . . I will protect the people and at the same time conform with the findings of the Supreme Court. Bush added, I want to find a way forward. In other words, I have told the people that I would like for there to be a way to return people from Guantanamo to their home countries. But some people need to be tried in our courts, and the Hamdan decision was the way forward for that part of my statement. The case of Salim Ahmed Hamdan, a 36-year-old Yemeni with links to al-Qaeda, was considered a key test of the judiciary's power during wartime and carried the potential to make a lasting impact on American law. It challenged the very legality of the military commissions established by President Bush to try terrorism suspects. Hamdan, who was charged with a single count of conspiracy to commit war crimes and terrorism, had argued that no congressional act or common law of war supported a trial by a military commission for conspiracy, an offense he maintained was not covered by the laws of war. He also argued that the commission's procedures violated U.S. military and international law, including the principle that a defendant must be allowed to see and hear the evidence against him. Hamdan acknowledged that a court martial constituted in accordance with the UCMJ would have authority to try him. Writing the majority opinion, Stevens said, we conclude that the military commission convened to try Hamdan lacks power to proceed because its structure and procedures violate both the UCMJ and the Geneva Conventions. He said four justices also found that the offense attributed to Hamdan is not one that can be tried by a military commission under the laws of war. The ruling does not mean that the United States must close the Guantanamo Bay detention facility or free any of its detainees, including Hamdan. According to Hamdan's military lawyer, Lt. Cmdr. Charles Swift, he now must be tried either in a federal court or before a properly constituted court martial. Swift told reporters that the ruling demonstrates the strength of the U.S. justice system. It makes us unique, it makes us stronger, and it means that we will ultimately win every struggle, he said. I am ready to defend [Hamdan] in a fair trial, Swift said, adding that he has no preference on whether it takes place in federal court or a court martial. If the government wants to pursue a conspiracy charge, a federal court would be the proper venue, he said. If they want to charge him with a war crime, I'm ready to defend him in a court martial. The ruling was welcomed by three British former detainees at Guantanamo who have emerged as outspoken critics of the detention center since their release without charge after two years in custody there. We are ecstatic at today's outcome, said one of the three, Shafiq Rasul, in a statement. This is another step in our collective efforts to see that those we left behind are treated fairly under international law. Joining Stevens in the majority were justices Ruth Bader Ginsburg, Stephen G. Breyer, Anthony M. Kennedy and
[ppiindia] VP moots using women in Arab tourism push
Refleksi: No attractive women no funny and less money. Wakil Presiden JMK tahu betul kasiat daging mentah untuk kebutuhan pasar. Semoga cepat kaya. http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=1 VP moots using women in Arab tourism push His apologists may point to Vice President Jusuf Kalla's business mind-set that has taught him to approach the issues from a clinical gains-vs-losses perspective. Perhaps it could explain his otherwise offensive suggestion Wednesday that tourism campaigns for the Middle East should highlight the availability of attractive women. The marketing needs a better campaign based on the visitor's appetite and segment, he said at a seminar on tourism promotion to the Middle East. If there are a lot of Middle East tourists traveling to Puncak to seek janda, I think that it's OK, he added, referring to the West Java mountain resort and using the Indonesian term denoting either widows or divorcees. He said the tourists would bring numerous benefits to the women and their offspring, as well as the country's entertainment community. If the janda get modest homes even if the tourists later leave them, then it's OK. The children resulting from these relationships will have good genes. There will be more television actors and actresses from these pretty boys and girls, he said. Kalla was referring to a common practice in some areas of West Java and Batam island, where local women engage in short-term relationships with foreigners, many of them businesspeople from the Middle East, after taking informal religious vows. Although proponents say the arrangement avoids illicit sexual relations and provides income to poor families, women's rights activists contend it is a form of legalized prostitution, especially when minors are forced into the unions by their parents. The Vice President said the focus of Middle Eastern tourism campaigns should not stereotype Arabs as devoutly religious people who would only spend their days at the mosque. After providing a visa-on-arrival facility for several countries in the Middle East, the government expects to attract 300,000 visitors from the wealthy region this year, up from around 40,000 last year. Middle Eastern tourists, feeling unwelcome in Europe and the United States after 9/11, are flocking to Southeast Asia, particularly Thailand and Malaysia. Thailand had almost 290,000 Middle Eastern tourists in 2004, a 42 percent jump from the previous year. Malaysia attracted almost 150,000 last year. -- JP [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Ketika JK merestui prostitusi terselubung
What a vice president! Thank GOD I didn't (will never) vote for him! Yucks! http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=1 VP moots using women in Arab tourism push His apologists may point to Vice President Jusuf Kalla's business mind-set that has taught him to approach the issues from a clinical gains-vs-losses perspective. Perhaps it could explain his otherwise offensive suggestion Wednesday that tourism campaigns for the Middle East should highlight the availability of attractive women. The marketing needs a better campaign based on the visitor's appetite and segment, he said at a seminar on tourism promotion to the Middle East. If there are a lot of Middle East tourists traveling to Puncak to seek janda, I think that it's OK, he added, referring to the West Java mountain resort and using the Indonesian term denoting either widows or divorcees. He said the tourists would bring numerous benefits to the women and their offspring, as well as the country's entertainment community. If the janda get modest homes even if the tourists later leave them, then it's OK. The children resulting from these relationships will have good genes. There will be more television actors and actresses from these pretty boys and girls, he said. Kalla was referring to a common practice in some areas of West Java and Batam island, where local women engage in short-term relationships with foreigners, many of them businesspeople from the Middle East, after taking informal religious vows. Although proponents say the arrangement avoids illicit sexual relations and provides income to poor families, women's rights activists contend it is a form of legalized prostitution, especially when minors are forced into the unions by their parents. The Vice President said the focus of Middle Eastern tourism campaigns should not stereotype Arabs as devoutly religious people who would only spend their days at the mosque. After providing a visa-on-arrival facility for several countries in the Middle East, the government expects to attract 300,000 visitors from the wealthy region this year, up from around 40,000 last year. Middle Eastern tourists, feeling unwelcome in Europe and the United States after 9/11, are flocking to Southeast Asia, particularly Thailand and Malaysia. Thailand had almost 290,000 Middle Eastern tourists in 2004, a 42 percent jump from the previous year. Malaysia attracted almost 150,000 last year. -- JP __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fw: Training : International Trade and Its Payment Methods
Info Seminar 2 - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: Ambon Sent: Thursday, June 29, 2006 8:56 PM Subject: Training : International Trade and Its Payment Methods Ibu/Bapak Ambon Yth. Berikut kami informasikan salah satu Training Multi Utama - The Executive Development Center : International Trade and Its Payment Methods -- Date : Tuesday, 11-07-2006 until Wednesday, 12-07-2006 08:30 - 17:00 Venue : Park Lane Hotel Jl. Casablanca Kav. 18 Jakarta, Fee : Rp 2.500.000,- Seminar/Conference Description : Mengapa pelatihan ini sangat penting? Perdagangan internasional merupakan aktifitas ekonomi lintas negara dan oleh karenanya agar aktifitas tersebut dapat berhasil, banyak pengetahuan hal yang mesti diketahui oleh eksportir atau importir. Pengetahuan - pengetahuan tersebut antara lain kita harus mengenal para pelaku perdagangan internasional, dokumen perdagangan internasional, memahami proses perdagangan internasional itu sendiri, bagaimana metode pembayarannya, serta bagaimana strategi mengurangi resiko metode pembayaran yang dipilih, bagaimana proses pengapalannya, serta international rule dalam perdagangan internasional. Sehingga dengan mengetahui proses perdagangan internasional serta metode pembayarannya, kita akan memiliki acuan yang jelas serta terhindar dari kerugian yang mungkin terjadi di kemudian hari. International Trade and Its Payment Methods ini didisain untuk membantu dan meningkatkan pemahaman dan pengetahuan dan kemampuan praktis tentang proses perdagangan internasional, metode pembayaran dan strategi mengurangi resikonya, dokumen-dokumen yang diperlukan serta peraturan internasional yang mengaturnya. Topics : 1.. Overview Transaksi Perdagangan Internasional 2.. Sales Contract 3.. Metode Pembayaran Internasional Non Letter of Credit (L/C) 4.. Metode Pembayaran Internasional Menggunanakan Letter of Credit (L/C) 5.. Strategi Mengurangi Resiko Penggunaan Letter of Credit (L/C) 6.. Shipping Documents 7.. International Rule Negotiation Process Who Should Attend? : Workshop ekslusif ini sangat dianjurkan untuk diikuti oleh para eksekutif, supervisor, senior staf di bidang ekspor impor dari perusahaan-perusahaan yang melakukan ekspor dan/atau impor, perusahaan pelayaran, pengusaha jasa titipan (ekspedisi), bank, lembaga pembiayaan ekspor-impor, perusahaan pengurusan jasa kepabeanan (PPJK), Perusahaan di Kawasan Berikat (PDKB) dan Pengelola Kawasan Berikat (PKB), serta konsultan bisnis. Speaker : Hartono Tri Priyatno , SE Hartono adalah seorang konsultan profesional di MUC Consulting Group yang juga praktisi sebagai Trade Finance Remittanace Service Manager di salah satu bank ternama di Indonesia. Sebelumnya, Hartono juga memegang posisi yang sama di beberapa bank swasta seperti Bank Universal pada tahun 1996 - 2002 sebagai Export-Import Head, Jakarta dan Bank Artha Graha sebagai Export - Import Unit Head pada tahun 1993-1995. Dengan pengalaman yang sangat luas, pengetahuan yang mendalam disertai kemampuan praktis dalam ekspor impor ini menjadikan Hartono sebagai instruktur ekspor impor di beberapa perusahaan ekspor-impor, bank, asuransi. Outline : 1.. Overview Transaksi Perdagangan Internasional 1.. Pengertian Perdagangan Internasional 2.. Ketentuan dalam negeri di bidang Ekspor - Impor 3.. Persyaratan menjadi Eksportir dan Importir 4.. Pengelompokkan barang ekspor - impor 2.. Sales Contract 1.. Ketentuan Kontak Jual Beli 2.. Jenis - jenis Kontak Jual Beli 3.. Proses Kontak Jual Beli 3.. Metode Pembayaran Internasional Non Letter of Credit (L/C) 1.. Advance Payment 2.. Open Account 3.. Collection Drafts 4.. Consignment 5.. Counter Trade 4.. Metode Pembayaran Internasional Menggunanakan Letter of Credit (L/C) 1.. Definisi dari L/C 2.. Tujuan dan Fungsi L/C 3.. L/C Authentication Process (Open by mail, telex and Swift) 4.. Pihak - pihak yang terlibat dalam proses L/C 5.. Jenis - jenis L/C dan Tenor L/C 6.. L/C opening process (Import) dan L/C advising process (Export) 7.. Teknik Mendeteksi Keaslian (L/C) 8.. Penertiban dan Perubahan (L/C) 9.. Laboratorium Mengisi Aplikasi dan Perubahan (L/C) 5.. Strategi Mengurangi Resiko Penggunaan Letter of Credit (L/C) 1.. Memahami Syarat Kondisi (L/C) beserta Laboratorium 2.. Jenis Dokumen Ekspor - Impor beserta Laboratorium a.. Financial Document b.. Commercial Document c.. Transport
Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Eh.. jangan heran.. mbak-mbak penegak SI pun ternyata punya profil ciamik di friendster. Nggak percaya? Tanya deh satu-satu.. Hihihihi RM Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: Tak heran, para MBA diperebutkanbagaimana mbak mbak? Salam Danardono --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Mbak Carla, saya ini kan sudah MBA... married but available...he..he..he... --- Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: pria cosmo identik dengan pria metroseksual yang notabene adalah pria2 hedonis sejati... sedangkan Pak satrio dari posting2an nya kan religius..bo... emangnya ada type hedonis-religius..seru tuh..:)) __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com - Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail Beta. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Fence-menders have made a good job of it
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,20876,19630970-17301,00.html Fence-menders have made a good job of it John Howard and Susilo Bambang Yudhoyono deserve credit for finding common ground, writes Dennis Shanahan June 30, 2006 ON Tuesday morning, as a disconsolate John Howard prepared to leave the Indonesian island of Batam after watching Australia's dispiriting defeat in the FIFA World Cup, he received a message of commiseration from his host, President Susilo Bambang Yudhoyono. It was a personal message and the sort of deft touch and sympathy for Australia's feelings to be expected from the accomplished moderate leader of the world's largest Muslim country. On Monday morning the two leaders had greeted each other warmly as they exercised in the already steamy heat of early morning on the resort island, where they were meeting. Yet only 48 hours earlier there had been suggestions the Indonesians would not agree to the trip and Howard would be publicly snubbed for his June 15 letter of complaint to SBY about the early release of Abu Bakar Bashir and for failing to pass new immigration rules on boatpeople. There was Indonesian resentment over Australia's decision to grant asylum to 42 Papuans who fled Indonesian control in March. Both leaders were under pressure from their political opponents. There were divisions on both sides. And Bashir, more of a problem for Yudhoyono than Howard, was taunting and baiting the Australian public and the families of Bali bombing victims. In Australia, Howard was accused of handing over our sovereignty to Indonesia by changing the immigration laws; in Jakarta, he was accused of undermining Indonesia's sovereignty by not returning the Papuan asylum-seekers. In Australia, Yudhoyono was accused of being soft on terrorism; in Indonesia, he was accused of giving up sovereignty. In Australia it was reported SBY was considering scuttling the talks and the defence treaty with Indonesia was in doubt. What the speculation hadn't counted on was the political will of both leaders to wear some domestic criticism, to overrule some of the judgments within their respective governments and to exercise leadership diplomacy. It was a tricky situation, but both leaders came away with enough to put the vital relationship back on track, as some Indonesians and Asian newspapers saw it. SBY, Howard set about patching up relations, said The Jakarta Post's headline after the meeting. Kompas bluntly said: Papuan issue settled in Batam, and its editorial noted the spirit to restore ties was obvious. There were similar headlines in Hong Kong and Singapore; The Wall Street Journal Asia said: Leaders break impasse. If the Asian media judgment is to be accepted - and it so often is when relations are bad between Australia and Indonesia - then the talks achieved a lot. Of course, expectations of what would or could be achieved had been set high in Australia and Indonesia, with Opposition foreign affairs spokesman Kevin Rudd setting out conditions for control of Bashir based on the UN convention Howard cited in his letter to SBY, while Indonesia wanted guarantees on Papua. The legal decision to grant asylum to the 42 Papuans plunged political relations between Australia and Indonesia to the lowest point since Canberra's support for East Timor's independence in 1999, when Jakarta withdrew its ambassador in protest. The early release from prison of Bashir, the radical cleric who taunts Australia and supports terrorist acts, caused equal resentment among the Australian public. Relations plunged to a seven-year nadir. However, SBY went out of his way to make it clear that he has strong personal links with and regard for Howard, and the Prime Minister reciprocated. In a meeting at risk of being scuttled, there was agreement to set an end-of-the-year deadline for a new defence and security pact and progress on prisoner exchange as well as aid and investment agreements. On the two most contentious issues, the two leaders, in their letters and at a joint press conference, tried to calm public feelings and restore diplomatic balance. Howard gave a strong guarantee on Papua, declaring that Canberra supported Indonesian sovereignty and would not allow Australia to be a staging post for separatism. While continuing to press for further action against Bashir - or that man, as Howard calls him - the Prime Minister also tried to assuage domestic concerns and balance Bashir against the Australian decision to grant asylum. Australia respects the sovereignty and territorial integrity of Indonesia, including sovereignty over Papua. Australia does not support separatism and secessionist movements in Indonesia. My Government does not wish to see Australia becoming a staging point for any such activities, Howard said in his second letter to SBY. This
RE: [ppiindia] Ketika JK merestui prostitusi terselubung
beliau ini punya anak perempuan? kalo suatu waktu, anaknya jadi janda, trus.. trus.. aduh, gak sampe hati untuk lanjut omong.. -Original Message- From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Free Thinker Sent: Friday, June 30, 2006 2:25 AM To: ppiindia@yahoogroups.com Subject: [ppiindia] Ketika JK merestui prostitusi terselubung What a vice president! Thank GOD I didn't (will never) vote for him! Yucks! http://www.thejakar http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=1 tapost.com/[EMAIL PROTECTED]irec=1 VP moots using women in Arab tourism push His apologists may point to Vice President Jusuf Kalla's business mind-set that has taught him to approach the issues from a clinical gains-vs-losses perspective. Perhaps it could explain his otherwise offensive suggestion Wednesday that tourism campaigns for the Middle East should highlight the availability of attractive women. The marketing needs a better campaign based on the visitor's appetite and segment, he said at a seminar on tourism promotion to the Middle East. If there are a lot of Middle East tourists traveling to Puncak to seek janda, I think that it's OK, he added, referring to the West Java mountain resort and using the Indonesian term denoting either widows or divorcees. He said the tourists would bring numerous benefits to the women and their offspring, as well as the country's entertainment community. If the janda get modest homes even if the tourists later leave them, then it's OK. The children resulting from these relationships will have good genes. There will be more television actors and actresses from these pretty boys and girls, he said. Kalla was referring to a common practice in some areas of West Java and Batam island, where local women engage in short-term relationships with foreigners, many of them businesspeople from the Middle East, after taking informal religious vows. Although proponents say the arrangement avoids illicit sexual relations and provides income to poor families, women's rights activists contend it is a form of legalized prostitution, especially when minors are forced into the unions by their parents. The Vice President said the focus of Middle Eastern tourism campaigns should not stereotype Arabs as devoutly religious people who would only spend their days at the mosque. After providing a visa-on-arrival facility for several countries in the Middle East, the government expects to attract 300,000 visitors from the wealthy region this year, up from around 40,000 last year. Middle Eastern tourists, feeling unwelcome in Europe and the United States after 9/11, are flocking to Southeast Asia, particularly Thailand and Malaysia. Thailand had almost 290,000 Middle Eastern tourists in 2004, a 42 percent jump from the previous year. Malaysia attracted almost 150,000 last year. -- JP __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail. http://mail.yahoo.com yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] IslamExpo 2006
--- FOSIS [EMAIL PROTECTED] wrote: A multitude of businesses from around the world to exhibit at IslamExpo More than 150 Exhibitors from Britain and across the globe, from the Middle East, Europe, Asia, Australia and America will be exhibiting their products and services at the inaugural IslamExpo at Alexandra Palace this July. Products on show include books, DVD's and other digital products, rugs, music, clothing, toys and educational materials for children, health products, properties, holiday packages, scarves, foodstuffs, and lots more. Many overseas businesses will launch their new products at IslamExpo. An example is Ahiida Zanettie, a business woman based in Western Sydney ( Australia ) who has created a fashion range of active lifestyle gear for Muslim women that combines modesty with modernity. This innovative product, called _Hijood' in reference to its hooded shape, will be first launched in Britain at IslamExpo. Ms Zanettie's project and participation in IslamExpo were facilitated by an Australian government organisation. IslamExpo is a ground-breaking event for London and the UK . This is the first expo in Europe devoted to exploring Islamic culture, history, innovation and civilisation through theatre, exhibitions, shopping, films, music, and family activities. It aims to give a more informed perspective of Islamic culture for both Muslims and non-Muslims alike and includes an impressive line-up of conferences, lectures and seminars with renowned speakers on topics as diverse as art, literature, science, architecture, technology, theology and politics. The four-day event (6-9 July) will feature large exhibitions, and a packed programme of lectures, seminars, debates, music concerts, comedy, theatre, live shows and fun educational activities for children. IslamExpo is a non-profit organisation based in the United Kingdom dedicated to enhancing understanding of Islam in Britain and building bridges between the Muslim world and the West. ... F.O.S.I.S. The Federation of Students Islamic Societies In the UK Eire. For more information contact us: Tel: (0)20 8452 4493 Fax: (0)20 8208 4161 E-mail: [EMAIL PROTECTED] WWW: http://www.fosis.org.uk To subscribe click here To unsubscribe click here === Dampak Pornografi: 1 di antara 3 wanita AS diperkosa. Tiap tahun 2,3 juta wanita hamil di luar nikah di Indonesia (Dr. Boyke). Berantas pornografi dukung RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi - www.nizami.org __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Masa mudaku sangat sederhana mas Dede.. maklum orang desa, bukan orang kota, jauh dari hura-hura...bagaimana supaya bisa memperbaiki hidup lebih baik, kata orang Magical of Dream, jalan yang saya lalui saat ini adalah beberapa bagian impian saya di masa muda...he he he...,doakan saja impian-impian lain dikabulkan ^_^.. btw nama saya jangan diganti nggih tho mas l.tempo.co.id wrote: hehehe ngomongin masa muda nih pengen tahu apa arid sorikhah punya romantika muda juga seperti mereka? At 11:46 PM 6/28/06 -0700, you wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan tanpa tersentuh api -- tidak tumbuh di Timur maupun di Barat. Ia bisa mekar di mana saja. Atau tidak di mana-mana. Ia ada di manapun dan kapanpun suatu wawasan yang jernih memancar. Bagi Bloom, cahaya yang dilukiskan secara memukau itu tepat dijadikan lambang Alquran. Ia adalah bukti lain tentang status otentik Quran sebagai kitab bagi siapa saja, bukan hanya bagi muslim. Mungkinkah Harold Bloom sendiri tepercik cahaya-atas-cahaya? Boleh jadi. Dengan ulasan memikat tersebut, ia membuktikan bahwa kitab suci yang bukan rujukan agamanya itu dapat diapresiasi dengan jernih dan tajam. Kita bisa menambahkan: mereka yang sejak lahir menjunjung Quran sebagai kitab suci agamanya pun mungkin luput dalam memahami pesan-pesan pokoknya dengan jernih.
Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
wah, sayang. di IPB friendster di blokir. Lho banyak fans itu ada positif dan ada sisi buruknya,klo saya boleh kasih saran sih, gimana kalau keterpengaruhan mas digunakan untuk mempengaruhi orang pada hal-hal positif..^_^ ---potensi dan kemampuan yang tinggi berarti tanggung jawab yang tinggi juga deh... Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Tamat deh rahasia saya Inilah dampak search engine dan google --- Muhkito Afiff wrote: Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendster.com/7204640 Hehehe... :) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu. Ceruk tempat cahaya-atas-cahaya bertahta, menurut tafsir Bloom, mungkin hati Muhammad; tapi pada akhirnya bisa hati siapa saja yang peka. Sebab, seperti disebut oleh ayat tersebut, Tuhan membimbing kepada cahayaNya siapapun yang Ia kehendaki. Pohon zaitun yang diberkahi dan merupakan sumber energi mahabening itu minyak yang bercahaya cemerlang bahkan
Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Pak Satrio, mba aris keliatannya mau di invite tuh ke friendster pak satrio...:)) aris solikhah [EMAIL PROTECTED] .com To Sent by: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] cc ups.com Subject Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: 06/30/2006 09:39 Cahaya Harold Bloom AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com wah, sayang. di IPB friendster di blokir. Lho banyak fans itu ada positif dan ada sisi buruknya,klo saya boleh kasih saran sih, gimana kalau keterpengaruhan mas digunakan untuk mempengaruhi orang pada hal-hal positif..^_^ ---potensi dan kemampuan yang tinggi berarti tanggung jawab yang tinggi juga deh... Satrio Arismunandar [EMAIL PROTECTED] wrote: Tamat deh rahasia saya Inilah dampak search engine dan google --- Muhkito Afiff wrote: Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendster.com/7204640 Hehehe... :) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya
[ppiindia] Penerapan Syariat ISlam pada masa Khulafa Ar Rasyidin
dari milis media-dakwah Dari www.syariahonline.com http://www.syariahonline.com/ Kajian : Muzakarah Tentang : Penerapan Syariat Islam Pada Masa Khulafa` Ar-Rasyidin DR.H. Lahmuddin Nasution, M.A. A. Pendahuluan Khulafaur Rasyidin adalah istilah yang biasanya digunakan untuk menyebutkan empat orang pimpinan tertinggi umat Islam yang berturut-turut menggantikan kedudukan Nabi Muhammad Saw sebagai kepala negara, yaitu Abu Bakar (w. 13 H), Umar bin Khattab (w. 23 H), Usman bin Affan (w. 35 H)dan Ali bin Abi Thalib (w. 40 H). Sebutan tersebut diberikan-kepada mereka, selain berhubungan dengan sifat rasyad atau rusyud yang diangap selalu menyertai tindakan dan kebijakan yang mereka lakukan juga dengan ungkapan yang tersebut di dalam hadis Nabi Saw. Tampaknya sejak dini para sahabat Nabi Saw telah menganut pandangan yang sama tentang pentingnya keberadaan seseorang untuk mengemban tugas-tugas dan tanggung jawab selaku pemimpin umat Islam menggantikan Rasulullah Saw . Dari catatan sejarah dapat dilihat bahwa pidato pertama Abu Bakar r.a. setelah wafat Rasul Allah Saw , berisi dua hal yang penting. Pertama, penegasan bahwa beliau benar-benar telah wafat, hal ini dikemukakannya untuk menenangkan keragu-raguan sebagian orang, termasuk Umar bin Khattab r.a. Kedua, pernyataan tentang keharusan adanya pemimpin yang menangani urusan umat Islam (labudda li hadza al-amr min qa'im yaqumu bihi). Selanjutanya, dia meminta agar umat Islam berpikir, memberikan pertimbangan dan mengemukakan pendapat mereka. Secara serempak, orang-orang yang hadir ketika itu menyahuti dan membenarkan seruan Abu Bakar tersebut dan berjanji akan memberikan pertimbangan mereka keesokan harinya . Silang pendapat yang terjadi, khususnya antara kaum Anshar dan Muhajirin, akhirnya teratasi dengan penunjukan dan pembai'atan Abu Bakar r.a. yang didasarkan atas kepercayaan yang diberikan oleh Rasul Allah Saw kepadanya untuk memimpin urusan agama (shalat) mereka, serta hadits al-A'immah min Quraisy, yang dikemukakan oleh Ma'd bin Adi al-Anshari' dan diakui oleh kaum Anshar lainnya, di Saqifah bani Sa'idah . Kemudian pada keesokan harinya, pembaitan umum pun dilakukan di Masjid Nabawi . Di antara argumentasi lain yang juga dikemukakan pada waktu itu ialah perkataan Abu Bakar, bahwa orang-orang Arab tidak akan menerima (la tuqirr) seorang pemimpin kecuali dari kaum Quraisy dan keutamaan Abu Bakar sendiri, termasuk keberadaannya sebagai teman Rasul Allah Saw di dalam Gua Tsur . Pada gilirannya, Abu Bakar menyampaikan pidato pelantikannya yang memuat pernyataan antara lain, bahwa : * Dia mengakui bahwa dirinya bukanlah orang terbaik. * Dia harus dibantu hanya selama dirinya berbuat baik dan harus diluruskan bila dia berbuat tidak baik (in asa'tu). * Dia akan memberikan hak setiap orang tanpa membedakan yang kuat dengan yang lemah. * Ketaatan kepadanya tergantung pada ketaatannya kepada Allah . Dari keterangan singkat ini dapatlah dilihat secara jelas bahwa menurut para sahabat, keberadaan khalifah itu tidak lain adalah dimaksudkan sebagai sarana untuk melaksanakan syariat Allah di muka bumi dan menjamin bahwa setiap orang akan memperoleh segala sesuatu yang menjadi haknya dengan sempurna, tanpa aniaya atau kezaliman dari pihak mana pun. Kemudian dari semua tindakan dan perilaku memerintah yang ditunjukkan oleh Khulafaur Rasyidin itu, cukup terbaca betapa besarnya keterikatan mereka dengan tuntutan dan tuntunan syariat Islam yang dibawa oleh Rasul Allah Saw Setiap umat Islam vang mencintai agamanya dan ingin melaksanakan syariat Islam dalam kehidupannya sebagai individu, sebagai anggota masyarakat dan sebagai warga negara, tentulah akan suka becermin kepada pola sikap dan perilaku para pendahulu dalam menerapkan syariat tersebut. Sepanjang sejarah, tidak ada cerminan yang lebih baik untuk maksud itu, kecuali praktek dan pola penerapan syariat yang dicontohkan oleh Nabi Saw dan para Khulafaur Rasyidin. Oleh karena itu, wajarlah kalau kita membuka kembali lembaran-lembaran sejarah Khulafaur Rasyidin itu untuk menemukan model-model pengamalan syariat yang benar dan yang semestinya kita contoh dari mereka. Untuk itu, makalah ini akan berupaya mengungkapkan kembali beberapa catatan berkenaan dengan penerapan syariat di masa Khulafaur Rasyidin sebagai bahan perbincangan lebih lanjut dalam Mudzakarah yang berbahagia ini. B. Syariat Islam Dalam pengertiannya yang luas, syariat adalah sinonim dari ad-din yaitu keseluruhan ajaran Allah SWT yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw , meliputi bidang-bidang akidah, akhlak dan hukum-hukum. Akan tetapi, dalam pengertian yang lebih sempit, syariah selalu digunakan untuk menyebutkan hukum-hukum, ketentuan, atau aturan-aturan yang menyangkut tindak-tanduk dan perilaku manusia mukallaf. Sebagaimana diketahui, pokok-pokok ajaran dan hukum Islam telah tertuang di dalam kitab suci Al-Qur`an. Ini sesuai dengan dengan pernyataan Allah swt bahwa kitab tersebut diturunkan sebagai bayan atau tibyan bagi segala
[ppiindia] Hamid Basyaib: Beragama tanpa Negara
Source: http://www.freedom-institute.org/pdf/freedom_2.zip Kolom Info Freedom, Juni/06 Beragama tanpa Negara Oleh Hamid Basyaib Kepada Presiden Mohammad Khatami yang ditemuinya, Menteri Luar Negeri Thailand Surin Pitsuwan bertanya, manakah yang lebih baik: Muslim Thailand atau Muslim Iran? Muslim Thailand seperti dirinya, kata Surin, setiap saat “dikepung” oleh maksiat. “Yang Mulia bisa mendapatkan semua yang diimpikan oleh setiap lelaki di Bangkok,” ujarnya. “Sementara Muslim Timur Tengah, umat Islam seperti di Teheran ini, tidak menghadapi godaan seperti kami”. Terkejut sejenak, karena ditanya tentang isu yang tak ada hubungan dengan politik luar negeri, Khatami tersenyum. Ia kemudian mengakui bahwa Muslim Thailand lebih baik. “Ketaatan kami di sini bukan karena kesadaran, tapi karena dipaksa,” katanya. “Saya kira begitu pula yang terjadi di negara-negara tetangga kami”. Ia segera mengalihkan pembicaraan. Khatami tampak enggan penilaiannya dicatat oleh kalangan konservatif di negerinya; juga khawatir menyinggung para pemimpin Timur Tengah. Dengan menuturkan peristiwa beberapa tahun silam itu Surin Pitsuwan ingin menyampaikan pesan bahwa ketaatan kepada Tuhan tidak bisa dipaksakan oleh siapapun, apalagi oleh negara. Hubungan warga negara dengan Tuhan, baik dalam makna taat maupun bangkang, sepenuhnya urusan pribadi. Tidak masuk akal bahwa hubungan spiritual yang transendental itu diatur oleh negara. Penyerahan kepada negara berarti pengakuan bahwa negara adalah wakil Tuhan di bumi. Padahal negara adalah himpunan instansi yang dikelola oleh beragam petugas. Pasti di antara mereka, kalaupun bukan seluruhnya, tidak tepat menyandang predikat “wakil Tuhan”. Kitab suci memang memberi predikat “wakil Tuhan di bumi” (khalifah fil ardh), tapi itu ditujukan kepada setiap manusia, bukan kepada negara. Predikat simbolis itu tentu dimaksudkan untuk meluhurkan manusia; suatu atribusi moralistik agar manusia menyadari posisi istimewanya (dibanding semua mahluk lain), dan karena itu diharapkan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, lingkungan sosialnya, lingkungan hidupnya. Predikat simbolis yang moralistik itu tentu tidak dapat diharfiahkan, apalagi disematkan ke dada negara, yang kemudian memaknainya secara legal. Dari sudut warga negara (bukan “warga kerajaan Tuhan” yang juga simbolik), pemaksaan oleh negara hanya akan menjadikan mereka taat-terpaksa kepada Tuhan. Maka yang akan muncul adalah penyeragaman ketaatan semu, suatu hipokrisi nasional yang justeru dikecam oleh ajaran agama. Penyerahan urusan keagamaan warga pada negara berarti pemberian legitimasi ganda. Pertama, legitimasi politik lewat pemilu dan sebagainya (suatu mandat untuk mengurus kehidupan duniawi warga); kedua, legitimasi spiritual (mandat untuk mengusut batin warga, menyidik ketaatan dan pembangkangan mereka kepada Tuhan). Legitimasi ganda itu berbahaya ganda. Kita hapal adagium Lord Acton yang terlalu sering terbukti dalam sejarah, bahwa kekuasaan (sekuler) cenderung korup, dan kekuasaan yang mutlak, korupnya pun mutlak. Dengan legitimasi tunggal dan sekuler, kekuasaan sudah sedemikian mengkhawatirkan. Dengan legitimasi ganda, yang membuat negara berwenang mengatur kehidupan dunia sekaligus aspirasi ukhrawi warga negara, yang akan muncul adalah totalitarianisme. Negara menjadi lebih tahu apa yang seharusnya ada dalam hati dan pikiran warga negara, dan memastikan bahwa pikiran yang baik boleh dipelihara, hati yang buruk harus dihukum. Kemungkinan totalitarianisme itu bukan pengandaian. Dalam sejarah ia sudah sering terjadi. Pengalaman Eropa abad pertengahan penuh horor terhadap warga negara ketika kuasa Gereja dan negara menyatu; atau ketika Gereja juga menggenggam kuasa politik. Nazi Hitler juga mengandung semangat supranatural, mesianistik, metafisik, meski tak terang-terangan merujuk kitab suci. Hitler bermula dengan anggapan bahwa di alam semesta ini semua serba teratur, termasuk peringkat ras manusia. Ras paling unggul, kata dia, adalah Aria (Jerman). Maka semua yang lain harus ditaklukkan, khususnya ras yang juga mengklaim keunggulan seperti Yahudi. Keyakinan Hitler tidak punya dasar ilmiah sama sekali. Iran, sejak revolusi Islam 1979, mengulangi petaka kemanusiaan yang telah menjerakan Eropa itu. Iran memodifikasi bentuk negara, dan merawat substansinya. Iran berbentuk republik dan mengadakan pemilu rutin. Tapi kekuasaan tertinggi bukan di tangan presiden terpilih. Yang mahakuasa adalah Ali Khamenei, dengan 12 pembantunya. Merekalah wilayat-e-faqih (kasta ahli). Mereka mengatasi konstitusi karena merupakan supermen yang mustahil salah. Meski seseorang terpilih oleh mayoritas rakyat, Khamenei punya kuasa untuk membatalkan pilihan itu, dan mengangkat orang lain yang dikehendakinya. Ini pernah terjadi pada Bani Sadr, yang dalam pemilu di tahun 1980an meraih 11 juta suara rakyat, tapi yang diangkat sebagai presiden oleh Khomeini adalah Ali Rajai, yang hanya mendapat 500.000 suara. Indonesia pasca-Reformasi menyaksikan makin
Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
Trim mbak ehm... saya sudah milih di multiply saja yang selalu online ko.Klo di friendster... jadi penonton saja. ^_^ Carla Annamarie [EMAIL PROTECTED] wrote: Pak Satrio, mba aris keliatannya mau di invite tuh ke friendster pak satrio...:)) aris solikhah .com To Sent by: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] cc ups.com Subject Re: [ppiindia] Re: Dari situs JIL: 06/30/2006 09:39 Cahaya Harold Bloom AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com wah, sayang. di IPB friendster di blokir. Lho banyak fans itu ada positif dan ada sisi buruknya,klo saya boleh kasih saran sih, gimana kalau keterpengaruhan mas digunakan untuk mempengaruhi orang pada hal-hal positif..^_^ ---potensi dan kemampuan yang tinggi berarti tanggung jawab yang tinggi juga deh... Satrio Arismunandar wrote: Tamat deh rahasia saya Inilah dampak search engine dan google --- Muhkito Afiff wrote: Lho bukannya Mas Satrio ini teman dan fansnya buanyak? Sampe FULL nih friendsternya :)) Lihat aja daftar cewek2 cakep di http://www.friendster.com/7204640 Hehehe... :) --- In ppiindia@yahoogroups.com, Satrio Arismunandar wrote: Yang bahaya sebetulnya bukan masa lalu, Mbak. Tapi justru godaan sekarang ini! Saya kerja di Trans TV, sering ketemu artis dan presenter yang cantik-cantik...ha..ha..ha... Ah, tapi (untunglah?) sejauh ini tidak/belum ada artis yang mau sama saya. He..he..he... --- aris solikhah wrote: Ya ampun... mas Satrio... mas Satrio..moga-moga istri mas nggak baca dibawah.. dijamin jelous deh^_^.. dan bisa jadi Hamid Basyaid diinterogasi ... ^_^ Satrio Arismunandar wrote: He..he..he... Hamid Basyaib ini teman lama saya waktu masih jadi aktivis di Yogya. Kami sering berdialog seru. Bukan tentang Islam Liberal vs Radikal (dulu wacana ini nggak ngetop), tapi tentang cewek-cewek cakep. Yah..namanya juga dua bujangan yang masih cari gebetan... --- aris solikhah wrote: Hamim Basyaib... oh ya saya teringat nama ini, beliau hari ini menjadi pembicara Diskusi Publik Menuju Kebebasan Berekspresi dan Berkeyakinan di IPB yang menyelenggarakan Jaringan Islam Liberal langsung. Bersama Garin Nugroho, Farid Wajdi (HTI) dan seorang lagi. Dari informasi yang diperoleh akhir-akhir ini serentak JIL mengadakan Diskusi Publik di hampir seluruh Perguruan Tinggi Indonesia atas nama langsung JIL.. Lawan debatnya selalu mengundang dari HTI. CMIIW Kenapa harus HTI, kan ada MMI, FPI, PKS atau yang lainnya? itu yang bikin penasaran saya... Apakah karena sulit menjatuhkan HTI dalam delik kelompok anarkis?^_^ Saya juga teringat masa lalu, ketika JIL mengadakan diskusi...kadang rekan dari JIL membuat statement yang selalu memancing emosi orang lain agar orang berbuat anarkis dan menyerang bahwa teman berdebatnya tidak bersikap ahsan atau baik... well terima kasih mas Dede, telah mengingatkan. ^_^. Nugroho Dewanto wrote: tumben satrio meneruskan posting dari kelompok yang oleh kaum fundies diejek sebagai sipilis (sekularis, pluralis, liberalis). At 08:28 AM 6/28/06 -0700, you wrote: Dari situs Jaringan Islam Liberal: Editorial Cahaya Harold Bloom Oleh Hamid Basyaib 19/06/2006 Injil Ibrani, secara keseluruhan maupun bagian-bagiannya, merupakan teks yang sangat sulit dipahami. Injil Yunani (Perjanjian Baru) membingungkan dan (ayat-ayatnya) saling bertentangan. Sedangkan Alquran Arab ternyata sungguh terbuka dan jernih, sangat konsisten dan benar-benar koheren. Yang menyatakan hal itu bukan dosen Jurusan Tafsir ataupun dekan Fakultas Dakwah UIN. Yang menegaskannya adalah Harold Bloom, profesor sastra di Universitas Yale, AS, dalam karya mashurnya, Genius: A Mosaic of One Hundred Exemplary Creative Minds. Ia menyanjung Quran dalam bab khusus tentang Nabi Muhammad, yang dinobatkannya sebagai salah seorang jenius sastra terbesar dalam sejarah. Muhammad adalah satu-satunya nabi yang dianggap jenius oleh Bloom. Pada Kristen ia bukan menyebut Yesus, melainkan Santo Paulus, penulis salah satu versi Injil. Dan pada Yahudi, ia bukan memasukkan Nabi Musa, tapi seorang tokoh dari masa sekitar seribu tahun Sebelum Masehi, yang oleh para sarjana hanya disebut J atau Yahwist. Bloom, yang boleh dikata kritikus sastra (Barat) terbesar saat ini, secara khusus mengutip lengkap Surah An Nur ayat 35, sebuah puisi yang sempurna pada-dirinya, suatu mukjizat tapi alamiah, dan sama sekali tak mengandung unsur sektarian. Ia terutama takjub pada ungkapan cahaya-atas-cahaya (nur alannur) dalam surah itu.
Re: [ppiindia] Hamid Basyaib: Beragama tanpa Negara
Sayangsekali, Hamid Basyaid kemarin datang terlambat. Maaf lho ya, saya sedikit menyangsikan ini tulisan beliau asli. BUkan sisi kemampuan menulis, tapi subtansinya. Sepengalaman saya, dengan melihat beliau menuturkan konsep ketidaksetujuannya terhadap syariah kemarin, beliau termasuk atau tergolongkan JIL yang paling hanif. Aneh ya.. saya ko berpikiran begitu. Atau karena beliau baru menjabat koordinator JIL, sedangkan para seniornya saat ini lagi memperdalam ilmu liberalisme-nya di Amrik. Dari nada bicara beliau, nilai-nilai Islami masih cukup nampak dalam diri beliau ^_^, sayangacara yang kurang diminati orang. Dan yang paling mengesankan dalam acara tersebut adalah, saat Farid Wajdi mengatakan Semoga Allah memberikan hidayah dan jalan kebenaran pada Saudara Hamid Basyaid, dan diaminkan seluruh peserta plus Geis Chalifah dan HAmid sendiri. Saya kira bukan JIL yang menjadi momok tetapi ide liberalisme, pluralisme dan sekularisme yang membuat umat Islam menolak aturan agamanya sendiri. Dan bisa jadi diri kita diam-diam telah mengadopsinya tanpa kita sadari... Satu hal yang mengganjal dalam hati saya, kalau rekan-rekan JIL menolak syariat Islam kenapa organisasi-nya mengambil kata Islam juga ya. Sungguh sangat kontradiktif...mendingn freedom istitute jadi jelas menolak Islamnya ^_^, tapi ko nampaknya sama saja ya orang-orangnya..ya. iff [EMAIL PROTECTED] wrote: Source: http://www.freedom-institute.org/pdf/freedom_2.zip Kolom Info Freedom, Juni/06 Beragama tanpa Negara Oleh Hamid Basyaib Kepada Presiden Mohammad Khatami yang ditemuinya, Menteri Luar Negeri Thailand Surin Pitsuwan bertanya, manakah yang lebih baik: Muslim Thailand atau Muslim Iran? Muslim Thailand seperti dirinya, kata Surin, setiap saat dikepung oleh maksiat. Yang Mulia bisa mendapatkan semua yang diimpikan oleh setiap lelaki di Bangkok, ujarnya. Sementara Muslim Timur Tengah, umat Islam seperti di Teheran ini, tidak menghadapi godaan seperti kami. Terkejut sejenak, karena ditanya tentang isu yang tak ada hubungan dengan politik luar negeri, Khatami tersenyum. Ia kemudian mengakui bahwa Muslim Thailand lebih baik. Ketaatan kami di sini bukan karena kesadaran, tapi karena dipaksa, katanya. Saya kira begitu pula yang terjadi di negara-negara tetangga kami. Ia segera mengalihkan pembicaraan. Khatami tampak enggan penilaiannya dicatat oleh kalangan konservatif di negerinya; juga khawatir menyinggung para pemimpin Timur Tengah. Dengan menuturkan peristiwa beberapa tahun silam itu Surin Pitsuwan ingin menyampaikan pesan bahwa ketaatan kepada Tuhan tidak bisa dipaksakan oleh siapapun, apalagi oleh negara. Hubungan warga negara dengan Tuhan, baik dalam makna taat maupun bangkang, sepenuhnya urusan pribadi. Tidak masuk akal bahwa hubungan spiritual yang transendental itu diatur oleh negara. Penyerahan kepada negara berarti pengakuan bahwa negara adalah wakil Tuhan di bumi. Padahal negara adalah himpunan instansi yang dikelola oleh beragam petugas. Pasti di antara mereka, kalaupun bukan seluruhnya, tidak tepat menyandang predikat wakil Tuhan. Kitab suci memang memberi predikat wakil Tuhan di bumi (khalifah fil ardh), tapi itu ditujukan kepada setiap manusia, bukan kepada negara. Predikat simbolis itu tentu dimaksudkan untuk meluhurkan manusia; suatu atribusi moralistik agar manusia menyadari posisi istimewanya (dibanding semua mahluk lain), dan karena itu diharapkan bertanggung jawab terhadap diri sendiri, lingkungan sosialnya, lingkungan hidupnya. Predikat simbolis yang moralistik itu tentu tidak dapat diharfiahkan, apalagi disematkan ke dada negara, yang kemudian memaknainya secara legal. Dari sudut warga negara (bukan warga kerajaan Tuhan yang juga simbolik), pemaksaan oleh negara hanya akan menjadikan mereka taat-terpaksa kepada Tuhan. Maka yang akan muncul adalah penyeragaman ketaatan semu, suatu hipokrisi nasional yang justeru dikecam oleh ajaran agama. Penyerahan urusan keagamaan warga pada negara berarti pemberian legitimasi ganda. Pertama, legitimasi politik lewat pemilu dan sebagainya (suatu mandat untuk mengurus kehidupan duniawi warga); kedua, legitimasi spiritual (mandat untuk mengusut batin warga, menyidik ketaatan dan pembangkangan mereka kepada Tuhan). Legitimasi ganda itu berbahaya ganda. Kita hapal adagium Lord Acton yang terlalu sering terbukti dalam sejarah, bahwa kekuasaan (sekuler) cenderung korup, dan kekuasaan yang mutlak, korupnya pun mutlak. Dengan legitimasi tunggal dan sekuler, kekuasaan sudah sedemikian mengkhawatirkan. Dengan legitimasi ganda, yang membuat negara berwenang mengatur kehidupan dunia sekaligus aspirasi ukhrawi warga negara, yang akan muncul adalah totalitarianisme. Negara menjadi lebih tahu apa yang seharusnya ada dalam hati dan pikiran warga negara, dan memastikan bahwa pikiran yang baik boleh dipelihara, hati yang buruk harus dihukum. Kemungkinan totalitarianisme itu bukan pengandaian. Dalam sejarah ia sudah sering
[ppiindia] Where Are the Guardians of Conservatism?
http://www.arabnews.com/?page=9section=0article=84580d=30m=6y=2006 Friday, 30, June, 2006 (04, Jumada al-Thani, 1427) Where Are the Guardians of Conservatism? Lubna Hussain, [EMAIL PROTECTED] I went shopping with a friend of mine the other day. We landed up in the lingerie section of a famous department store and as we were there anyway, I decided to buy a few things myself. I was looking through the racks with a few undergarments in my hand when I felt a presence behind me. After having felt the weight of someone's gaze upon me for a while I turned around to glance quickly and there stood a sales assistant grinning in my direction. I immediately immersed myself in the pursuit of finding the correct size highly embarrassed by the fact that I was being scrutinized. When I emerged with a whole host of mismatched items hoping that the guy would have vamoosed by then, there he was looming larger than life with some small hangers attached to an assortment of satin and silk creations in his hand. What size are you looking for? he asked earnestly trying to help. I stared at him blankly. Did he really expect me to confess the intimate details of something so personal to him? Was I about to reveal to a perfect stranger whom I had never seen in my life a fact that I would never disclose to any man? He misinterpreted my silence as the inability to decide and volunteered his services to start a guessing game. Maybe, he began with definite authority (the gentleman had obviously been doomed to working in the same section for a long time hence his air of omniscience), you would be this size? He held up a black lace undergarment as I cringed inwardly and scanned the vicinity for anyone I knew. This is very nice material, he proffered in much the same way a proficient car salesman would promote the superiority of Japanese technology. Isn't it hot these days? he began to banter in the most ludicrous manner as I planned my escape. Maybe you would prefer something in cotton? he asked deftly switching the black with a floral green printed number. I am fine thank you, I managed to muster up. He then stared at what I had accumulated and smiled. You know you can find the matching items to those? he said bending over and sifting through the lower sections picking out the aforesaid with particular flourish. Shall I take them to the counter for you? he grinned, hand eagerly extended in my direction. I felt too embarrassed to dispute his request and sheepishly walked over to the cashier in tow. There is something borderline pornographic about having a strange man tell you what size you are and then watch as he riffles through your most personal effects searching for a bar code. I stood around feeling violated and really quite sick wondering what thoughts must be going through his head as he processed my purchase. I have similar issues, albeit nowhere near as pronounced, when I have to buy clothes and cosmetics. When women shop, they require the input of other women, not of a bunch of vague men who don't even use these products and stand around expounding on the virtues of this creamy new lipstick or waxing lyrical about the qualities of a certain type of lash lengthening mascara. I just fail to understand how it is that such a scenario can be justified in a country as conservative as ours. It defies all logic to declare that a woman is not allowed to work in an environment geared toward other women. What would be deemed more controversial: Having women selling to other women or thrusting women into the highly embarrassing position of seeking the assistance of men when making their most private purchases? In a society where more than half of all graduates are women, there is a potential goldmine of Saudi female employees who can do the job very well. What's more is that I don't understand why it is that in the retail industry it is forbidden for women to serve alongside men within their own enclosed sections when in other sectors such as hospitals, banking and the media they are allowed to. If those opposed to such a move toward greater employment integration cite mixing as being a problem then I would like to ask such individuals that if it came to their wives, daughters and mothers having to buy underwear would they not prefer them to be in contact with a woman over such matters than a strange man? Is it not more offensive for a woman to be subjected to this kind of discomfort and humiliation because of such spurious laws? There really needs to be a lot more done to encourage women's participation in retailing
[ppiindia] Jadilah Dirimu Sendiri
Jadilah Dirimu Sendiri Ada seorang siswa yang menjadi shock pasca ujian akhir nasional justru bukan karena tidak lulus melainkan nilainya yang lumayan bagus. Ibunya memberitahukan ke saya bahwa anaknya tidak mau makan dan cenderung mengurung dirinya dalam kamar, sebab setelah pengumuman ujian akhir nasional dirinya menerima surat kaleng. Surat kalengnya itu isinya jangan belagu lu jadi anak pinter..dan seterusnya Katanya buat apa dirinya memiliki nilai bagus kalau membuat orang lain tidak senang lebih baikkan jadi anak biasa-biasa aja bahkan kalo perlu tidak usah lulus, biar bisa ikutan demo. Akhirnya saya katakan kepadanya, Jadilah dirimu sendiri, tetaplah menjadi yang terbaik. Wassalam, Agussyafii http://agussyafii.blogspot.com Yahoo! Groups Sponsor ~-- Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Maid Who Strangled Employer Arrested
http://www.arabnews.com/?page=1section=0article=84577d=30m=6y=2006pix=kingdom.jpgcategory=Kingdom Friday, 30, June, 2006 (04, Jumada al-Thani, 1427) Maid Who Strangled Employer Arrested Arab News JEDDAH, 30 June 2006 - An Asian housemaid who strangled her 60-year-old woman employer to death and then stole valuables worth several thousand riyals in the town of Mahayel, Asir, was arrested by police on Tuesday after trying to flee to Jeddah. Yanti Suguno, aged-35, killed her employer in the Nuzha district of Mahayel and was then arrested while waiting for a bus to Jeddah at the SAPTCO bus depot, the Al-Watan newspaper reported yesterday. Workers at the bus station became suspicious of her because of blood stains on her untidy clothes. The maid had come to Mahayel just one week ago to work for the old Saudi lady, said a police spokesman. Police officers quickly arrived on the scene and on questioning the woman realized she fitted the description of the maid they were looking for. The brother of the old lady had reported the murder earlier and had given the police a detailed description of the maid. According to the police spokesman the maid, who was previously working in Qasim, has confessed to the killing and is presently in jail awaiting trial. In another case in Makkah, a foreign maid tragically died on Tuesday evening having jumped out of a window on the seventh floor of a high-rise apartment building while trying to escape her employer in the Khalidiyah district of the city. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom
At 07:24 PM 6/29/06 -0700, you wrote: Masa mudaku sangat sederhana mas Dede.. maklum orang desa, bukan orang kota, jauh dari hura-hura...bagaimana supaya bisa memperbaiki hidup lebih baik, kata orang Magical of Dream, jalan yang saya lalui saat ini adalah beberapa bagian impian saya di masa muda...he he he...,doakan saja impian-impian lain dikabulkan ^_^.. btw nama saya jangan diganti nggih tho mas eh sori. abis njenengan (bahasa jawa nih, bukan antum yang arab) suka serampangan juga sih nyebut nama orang. contohnya hamid basyaid eh hamim basyaib, hehehe. kata benyamin sih, biar tampang kampung yang penting rezeki kota. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Kuwaiti Women Make History
http://www.arabnews.com/?page=4section=0article=84608d=30m=6y=2006 Friday, 30, June, 2006 (04, Jumada al-Thani, 1427) Kuwaiti Women Make History Hassan A. Bari, Arab News Eqbal Al-Ghanim casts her vote in the 10th constituency. (Reuters) KUWAIT, 30 June 2006 - Kuwaiti women went to the polls yesterday for the first time to elect a 50-seat Parliament. Driven by excitement over the new experience, some women queued at polling stations exclusively for women at least two hours before the polls opened at 8 in the morning. I haven't slept all night and have been waiting for the polling to start, said Nadia, a voter in Bayan electoral district. Banker Shahla Al-Abdullah, 23, said this was the first time Kuwaiti women proved their competence. She said, however, that she would not be voting for one of the women candidates, Rola Dhasti, because she thinks that women politicians in Kuwait are still green and lacking in political experience. Afaf, a 39-year-old sales clerk, echoed this sentiment, saying she had voted for a male candidate. The women candidates are still politically naive and have not had enough time to get ready for the elections, she said, also noting that some of the women candidates had been living abroad and therefore were not as familiar with local concerns. Agreeing with Afaf, Muna Al-Fuzai, activist and Kuwait Times columnist, said that although she backed women all the way they still need more time to prepare for legislative responsibilities. Umm Faisal, a 58-year-old disabled housewife, said she was happy to have lived to see women voting in her country. We have been sharing all household responsibilities with our husbands, why not share planning the future of our country? said Umm Faisal. At a men's polling station in Kuwait City, the process appeared to be going off without a hitch. Ali Al-Rayyes, a 54-year-old director at Kuwait Television, said he voted for an incumbent and one of the women running in the election. It's high time we allowed the other half of society to take part in determining the future of Kuwait, said Ali. I promised my wife I would vote for one of the ladies, he added with a smile. Candidate Hamad Al-Tuwaijri, who is campaigning against corruption and the reduction of electoral constituencies, expressed his doubts that any of the women candidates would make it through. Candidate of the 7th constituency, Shariah professor and former Islamist MP Waleed Al-Tabtebaei told Arab News that the fact that women voters (57 percent) outnumber the men would surely affect the composition of the coming Parliament. Yet, Waleed stressed that women's chances in this particular election process were feeble. I believe Rola Dashti will win the majority of votes among women, but that will still not be enough for her to get a seat, he said. Kuwaiti journalist and publisher of Kuwait weekly Al-Hadath, Madhi Al-Khamees, said Kuwaitis were seeking reform and getting rid of former corrupt MPs and ministers. The main issues to be tackled by the forthcoming Parliament are change in the number of electoral constituencies, the northern oilfield projects, housing problems, improving health services, developing the educational system and eliminating unemployment, he said. Madhi predicted that no woman would win. Changes will be limited to a maximum of 15 out of the 50-member Parliament, with no woman at all, he said. Polling closed at 8 p.m. and final results were expected this morning. There was no immediate official figures on the turnout but Kuwait TV reported that it was more than 80 percent in many of the 25 constituencies as voters braced searing temperatures close to 50 degrees Celsius (122 Fahrenheit). While the emir of Kuwait has the power to dissolve Parliament, the legislators have considerable power. For example, Kuwait's Parliament must approve all legislation and has gone against the emir's previous attempts to give women the power to vote. There are no political parties in Kuwait. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
[ppiindia] Women fly Palestinian flag on the pitch
http://english.aljazeera.net/NR/exeres/1172F4EE-6669-41EA-8C14-CC28DE83D2A1.htm Women fly Palestinian flag on the pitch By Rachel Shabi in Bethlehem Wednesday 14 June 2006, 17:47 Makka Time, 14:47 GMT The team practises on concrete and rarely on grass Tools: Email Article Print Article Send Your Feedback On a covered, concrete sports pitch in Bethlehem, 12 women are being put through their paces by the coach. They run around the pitch several times, do their warm-up exercises and settle into some earnest tackling, dribbling and shooting practice. It is a hard session; one of the first in a few months, but the girls are all grinning - clearly glad to be playing the beautiful game. This is one half of the Palestinian women's football team, made up of players from local sides including Ram Allah, Gaza and Bethlehem, which has been playing in tournaments abroad. Their strip is in the colours of the Palestinian flag, and the Muslim players wear long sleeves, trousers and headscarves. Honey Thaljieh, 21, and the team captain, says: It's great to raise our flag in the Arab league tournaments. In April, the team took part in a 10-day women's football tournament in Alexandria, Egypt. It's great to raise our flag in the Arab league tournaments Honey Thaljieh, team captain In February, the team was in Abu Dhabi for the first Arab women's football championship. Last September, the team played in Amman, Jordan, for the first West Asian women's football championships. Samar Araj Mousa, who manages the team and is the athletic director at Bethlehem University, says: Always we lose, but sometimes we play as well as the other teams. Lack of opportunities Jackline Jazrawi, in the white jersey, plays in Abu Dhabi Mousa, who formed the team nearly three years ago, says that the players' talent and energy is hampered by a lack of training opportunities. The West Asian championships were the first time we played on a proper pitch, she says. The team practise on a concrete pitch in Bethlehem or on a gravel one in nearby Bait Sahur. The nearest grass pitch is three hours away in Jericho. Some of the girls have knee and ankle injuries, the result of falling on to concrete rather than grass. Moreover, says Jackline Jazrawi, 20, a team member, it is even harder in winter when it rains. This playing ground has a leaking roof, so we fall a lot from slipping in the puddles. Israeli checkpoints The national women's team rarely get to train together because of the Israeli checkpoints. When we went to Egypt, we met half the team there, says Jazrawi. We only practised together two or three times before we played in the tournament. Honey Thaljieh, team captain, in action in Abu Dhabi Mousa also set up the Bethlehem side, but not without some raised eyebrows; there was a debate as to whether women should be playing, she says. But a survey of residents showed that 85% were in support. The ones who were not happy were mostly from the Islamic quarter, says Mousa. They said that football is a rough game for girls, or that the clothes are sexy, or that if women play it must be indoors and with a male coach. But the women from Bethlehem University and schools in the area leapt at the chance. Thaljieh, who graduated with a business administration degree this year, says: It was my hobby when I was young and I played in the neighbourhood with my brothers. Whenever I saw a football, I was immediately drawn to it. Football opens minds The Bethlehem players, who range in age from 11 to 22, train twice a week with additional fitness sessions run by Mousa at the university. We have nowhere else to go and nowhere to put our energies, says Thaljieh. In Bethlehem we are in a prison that is only open from above. We have nowhere else to go and nowhere to put our energies Honey Thaljieh The city is surrounded by Israeli checkpoints and roadblocks, with the separation barrier running along its northern side. The players also believe the game provides them with an opportunity to challenge traditional female roles. Jazrawi, a biology student at Bethlehem University, says: The Arab world is very strict compared with other cultures. We have to change it, and the change will start with the women. Through football we can make our minds more open, and our society too. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- See what's inside the new Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg
Re: [ppiindia] Hamid Basyaib: Beragama tanpa Negara
At 08:38 PM 6/29/06 -0700, you wrote: Sayangsekali, Hamid Basyaid kemarin datang terlambat. Maaf lho ya, saya sedikit menyangsikan ini tulisan beliau asli. BUkan sisi kemampuan menulis, tapi subtansinya. Sepengalaman saya, dengan melihat beliau menuturkan konsep ketidaksetujuannya terhadap syariah kemarin, beliau termasuk atau tergolongkan JIL yang paling hanif. Aneh ya.. saya ko berpikiran begitu. Atau karena beliau baru menjabat koordinator JIL, sedangkan para seniornya saat ini lagi memperdalam ilmu liberalisme-nya di Amrik. Dari nada bicara beliau, nilai-nilai Islami masih cukup nampak dalam diri beliau ^_^, sayangacara yang kurang diminati orang. Dan yang paling mengesankan dalam acara tersebut adalah, saat Farid Wajdi mengatakan Semoga Allah memberikan hidayah dan jalan kebenaran pada Saudara Hamid Basyaid, dan diaminkan seluruh peserta plus Geis Chalifah dan HAmid sendiri. Saya kira bukan JIL yang menjadi momok tetapi ide liberalisme, pluralisme dan sekularisme yang membuat umat Islam menolak aturan agamanya sendiri. Dan bisa jadi diri kita diam-diam telah mengadopsinya tanpa kita sadari... Satu hal yang mengganjal dalam hati saya, kalau rekan-rekan JIL menolak syariat Islam kenapa organisasi-nya mengambil kata Islam juga ya. Sungguh sangat kontradiktif...mendingn freedom istitute jadi jelas menolak Islamnya ^_^, tapi ko nampaknya sama saja ya orang-orangnya..ya. = inilah bukti piciknya para pengusung syariat abad pertengahan. orang yang berbeda pendapat dengan mereka tak boleh pakai nama islam. aneh sekali. dikira islam warisan nenek moyangnya yang boleh dikangkangi sendiri. btw, coba anda buka kamus inggris dan arab. freedom institut itu artinya kurang lebih sama dengan hizbut tahrir hahaha Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Dari situs JIL: Cahaya Harold Bloom ^_^
He he he , kalau kulo salah nulis wajar tho mas, lha wong saya amatiran. Lha kalau jenengan, wartawan salah nulis wah...nama baik jenengan jadi taruhan, apalagi kalau tulisannya kurang akurat ^_^, apalagi media masa tempat jenengan kerja, kadung bawa nama yang media nasional. contohnya kesalahan tulisan saya Hamim Basyaib diluruskan jadi Hamid Basyaid, yang benar ternyata Hamid Basyaib ^_^ he he he. jadi impas ya satu : satu deh. ^_^ Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: At 07:24 PM 6/29/06 -0700, you wrote: Masa mudaku sangat sederhana mas Dede.. maklum orang desa, bukan orang kota, jauh dari hura-hura...bagaimana supaya bisa memperbaiki hidup lebih baik, kata orang Magical of Dream, jalan yang saya lalui saat ini adalah beberapa bagian impian saya di masa muda...he he he...,doakan saja impian-impian lain dikabulkan ^_^.. btw nama saya jangan diganti nggih tho mas eh sori. abis njenengan (bahasa jawa nih, bukan antum yang arab) suka serampangan juga sih nyebut nama orang. contohnya hamid basyaid eh hamim basyaib, hehehe. kata benyamin sih, biar tampang kampung yang penting rezeki kota. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Hamid Basyaib: Beragama tanpa Negara
atau sebenarnya.. teman-teman JIL (maaf )kurang memahami Islam itu sendiri, Islam tanpa syariat Islam..itu namanya bukan Islam^_^. Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: At 08:38 PM 6/29/06 -0700, you wrote: Sayangsekali, Hamid Basyaid kemarin datang terlambat. Maaf lho ya, saya sedikit menyangsikan ini tulisan beliau asli. BUkan sisi kemampuan menulis, tapi subtansinya. Sepengalaman saya, dengan melihat beliau menuturkan konsep ketidaksetujuannya terhadap syariah kemarin, beliau termasuk atau tergolongkan JIL yang paling hanif. Aneh ya.. saya ko berpikiran begitu. Atau karena beliau baru menjabat koordinator JIL, sedangkan para seniornya saat ini lagi memperdalam ilmu liberalisme-nya di Amrik. Dari nada bicara beliau, nilai-nilai Islami masih cukup nampak dalam diri beliau ^_^, sayangacara yang kurang diminati orang. Dan yang paling mengesankan dalam acara tersebut adalah, saat Farid Wajdi mengatakan Semoga Allah memberikan hidayah dan jalan kebenaran pada Saudara Hamid Basyaid, dan diaminkan seluruh peserta plus Geis Chalifah dan HAmid sendiri. Saya kira bukan JIL yang menjadi momok tetapi ide liberalisme, pluralisme dan sekularisme yang membuat umat Islam menolak aturan agamanya sendiri. Dan bisa jadi diri kita diam-diam telah mengadopsinya tanpa kita sadari... Satu hal yang mengganjal dalam hati saya, kalau rekan-rekan JIL menolak syariat Islam kenapa organisasi-nya mengambil kata Islam juga ya. Sungguh sangat kontradiktif...mendingn freedom istitute jadi jelas menolak Islamnya ^_^, tapi ko nampaknya sama saja ya orang-orangnya..ya. = inilah bukti piciknya para pengusung syariat abad pertengahan. orang yang berbeda pendapat dengan mereka tak boleh pakai nama islam. aneh sekali. dikira islam warisan nenek moyangnya yang boleh dikangkangi sendiri. btw, coba anda buka kamus inggris dan arab. freedom institut itu artinya kurang lebih sama dengan hizbut tahrir hahaha *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Check out the new improvements in Yahoo! Groups email. http://us.click.yahoo.com/6pRQfA/fOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Hamid Basyaib: Beragama tanpa Negara
At 09:19 PM 6/29/06 -0700, you wrote: atau sebenarnya.. teman-teman JIL (maaf )kurang memahami Islam itu sendiri, Islam tanpa syariat Islam..itu namanya bukan Islam^_^. jadi tak ada orang islam kecuali di arab saudi, iran dan somalia yang menerapkan syariat? hehehe.. islam apa namanya muslim yang mukim di amerika, eropa, australia, jepang, dll? anda ini senang sekali menjauh-jauhkan orang dari islam ketimbang mendekat-dekatkan. Yahoo! Groups Sponsor ~-- Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Hamid Basyaib: Beragama tanpa Negara
Ye... saya kan berbicara Islam-nya mas, bukan orang yang melaksanakan Islamnya. KAlau pelaksana Islamnya atau orangnya, serahkan saja urusannya pada Allah yang Maha Tahu (wallahu'alambishawab)... saya berharap, semua umat Islam mendekatkan diri pada agamanya sedekat-dekatnya gitu mas ^_^. Btw -btw tentang mendekatkan diri, sekarang silakan jenengan shalat Jum;at nggih mas Dede, sudah waktunyahanya mengingatkan. Takut telat...^_^, shalat Jum'at dan meninggalkan kegiatan yang melalaikan shalat Jum'at termasuk bagian Syariat Islam. Begitu pula mengingatkan orang akan waktu shalat Jum'at bagian dari Syariat ISlam...^_^ Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: At 09:19 PM 6/29/06 -0700, you wrote: atau sebenarnya.. teman-teman JIL (maaf )kurang memahami Islam itu sendiri, Islam tanpa syariat Islam..itu namanya bukan Islam^_^. jadi tak ada orang islam kecuali di arab saudi, iran dan somalia yang menerapkan syariat? hehehe.. islam apa namanya muslim yang mukim di amerika, eropa, australia, jepang, dll? anda ini senang sekali menjauh-jauhkan orang dari islam ketimbang mendekat-dekatkan. *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links The great job makes a great man pustaka tani nuraulia - Want to be your own boss? Learn how on Yahoo! Small Business. [Non-text portions of this message have been removed] Yahoo! Groups Sponsor ~-- Something is new at Yahoo! Groups. Check out the enhanced email design. http://us.click.yahoo.com/SISQkA/gOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Komputerku bisa Kentut !
Idi..iiih kok jorok sih judulnya, disamping itu mana mungkin ada komputer yg bisa kentut, kali hanya sekedar khayalan si Ucup azah yang sedang ON ! Tidak, karena komputer ini sudah benar-benar ada. Kagak percaya simaklah artikel dibawah ini. Seringkali kita mambaca iklan perfume melalui online-shop maupun E-bay, walaupun kita tahu itu bahwa perfume tsb dari Chanel atau Dior, tetapi kita tidak tahu bagamaina bau wangi yang sebenarnya ? Oleh sebab itulah sukar bagi kita untuk dapat memilih perfume melalui internet, tetapi di Jepang sekarang ini mereka telah berhasil merancang satu alat perekam yang dapat menganalisa baunya dari berbagai macam buah-buah, perfume dll-nya lagi. Bau yang telah dianalisa tsb dapat di rekam dan di save, sehingga setiap saat bisa ditayangkan/dikeluarkan kembali. Alat perekam tsb mempunyai alat pencium seperti hidung, dan apabila di hadapan alat perekam tsb Anda buka durian. Dalam sekejap saja bau durian tsb akan dianalisa dan dijadikan formula dalam bentuk digital data. Formula bau durian tsb bisa di save ataupun dikirim kemanapun juga melaui internet. Apabila Anda ingin mengetahui atau menghirup kembali bau durian tsb tinggal Anda konek saja ke komputer yang telah dilengkapi dgn mesin pengeluar bau-bauan. Langsung bau duriannya dapat diolah dan dikeluarkan lagi. Mesin tsb menyimpan 96 macem zat dasar kimia, yang bisa mengolah segala macem bau-bauan. Bau yang telah diolah akan dikeluarkan dari alat yang mirip semacam knalpot mobil. Jadi mereka bukan saja telah berhasil menganalisa dan merekam bau, tetapi telah dapat menimbulkannya kembali misalnya bau dari pisang, melone, jeruk, bawang putih, keju, anggur dan bau-bauan lain-lainya lagi. Mengenai analisa bau kentut, bau ketek ataupun baunya jengkol atau petai ini tidak di tulis dalam berita tsb. Tetapi saya yakin itu sih masalah kecil, jadi janganlah kaget kalau pada tidak lama lagi sudah ada komputer yang bisa kentut beneran, bukan saja sekedar mengeluarkan bunyi kentutnya melainkan komplit dengan baunya. Yang menemukan alat tsb adalah para ilmuwan dari Tokyo Institute of Technology. (Sumber: Majalah New Scientist edisi 1. Juli 2006 hal. 32. Dan apakah Anda tahu bahwa Siemens sendiri telah mampu merancang HP yang dapat mencium bau mulut Anda, sehingga pada saat Anda kebanyakan minum alkohol, langsung akan dapat Warning dari HP tsb yang menyatakan bahwa Anda sedang mabok berat, karena bau mulutnya udah kebangetan begitu. (Sumber Majalah Stern edisi 13 Agustus 2004) Jadi sebenarnya apa yang mang Ucup tulis dalam oret-oretan sebelumnya Lahirnya Frankenstein Ucup mungkin ini sudah akan bisa terealisasikan pada generasi berikutnya, karena apa yang saya tulis itu bukan hanya sekedar khayalan saja; melainkan sebagian besar telah menjadi kenyataan. Mang Ucup Email: [EMAIL PROTECTED] Homepage: www.mangucup.net Yahoo! Groups Sponsor ~-- Great things are happening at Yahoo! Groups. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/TISQkA/hOaOAA/yQLSAA/BRUplB/TM ~- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://groups.yahoo.com/group/ppiindia *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Reading only, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Towards Better Humanity
Salam, Pada awal bulan Juni 2006 ini, sebuah riset global yang dilakukan oleh Pew Research Center menyimpulkan bahwa hubungan dunia Islam dan Barat saat ini berada pada situasi yang buruk. Namun begitu ada beberapa titik di dunia Islam yang bisa digunakan untuk merubah keadaan ini menuju sebuah kondisi yang lebih baik. Dialog adalah salah satu cara yang terbaik untuk menciptakan kondisi ini. Karena melalui proses dialog, perbedaan diantara kedua kelompok (Muslim dan non-Muslim) akan dapat ditelaah dan dijembatani sehingga tercipta pemahaman-pemahaman baru yang lebih kondusif untuk membangun sebuah kehidupan yang rukun, harmonis dan lebih baik. Berikut ini ada sebuah artikel dari harian bahasa Inggris The Jakarta Post edisi Jum'at, 30 Juni 2006 yang menyoroti tentang kemungkinan untuk membangun sebuah hubungan yang lebih baik antara dunia Islam dan Barat. Semoga artikel ini bisa menjadi sebuah bahan pengantar pertimbangan dan pemikiran untuk rekan-rekan di milis ini. Regards, Ahmad Qisa'i http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20060630.F04irec=3 Building a bridge through Europe Ahmad Qisa'i, Aligarh, India On June 20-21, the second International Conference of Islamic Scholars was held in Jakarta. Representatives from various Muslim countries, as well as representatives of other religious groups, were present for the two-day conference with the aim of building a better understanding between Muslims and non-Muslims through dialog, so as to eradicate hostilities and discord among them. The conference tried to project a moderate Islam as the legitimate representative of Islam, in an effort to reject the increasing radicalism throughout the Muslim world. At the conference, leaders of Nadhlatul Ulama and Muhammadiyah, Indonesia's two largest Muslim organizations, expressed their commitment to campaigning for moderate Islam to counter the emergence of militant groups. They said they would not seek strict religious formalism in pluralist Indonesia -- meaning the upholding of the outward signs and practices of the religion -- nor tolerate the use of violence in the name of religion. At the same time, the results of a new international survey of more than 14,000 people in 13 nations (Britain, Egypt, France, Germany, India, Indonesia, Jordan, Nigeria, Pakistan, Russia, Spain, Turkey and the United States) by Pew, as a part of Pew's Global Attitude Project for 2006, were released. The survey, conducted in April and May this year, found that Westerners and Muslims around the world have radically different views of world events, and each group tends to view the other as violent, intolerant and lacking respect for women. There is discord between the Muslim world and the West. Muslims worldwide, including the large Islamic communities in Britain, France, Germany and Spain, broadly blamed the West, while Westerners tended to blame Muslims. Muslims in the Middle East and Asia depicted Westerners as immoral and selfish, while Westerners saw Muslims as fanatical. The overall results of this survey, according Andrew Kohut, director of the Pew Research Center, show that even though relations are not good, there has not been a spike in outright hostility between the two groups over the past year. While both sides see relations as bad, it is, at least, not getting worse. Indonesia has the largest Muslim population in the world. Even though there has been an increase in Islamic radicalism in the country in recent years, the majority of Muslims in Indonesia have moderate views on Islam. The two largest Muslim organizations in the country, the NU and Muhammadiyah, represent this group of moderate Muslims. It would be understandable then that an initiative to build a bridge between the opposing communities would come from the moderate Muslim community in Indonesia. However, if we believe the results of the Pew survey, Europe could be the starting point for building a bridge to improve the situation. Why? There is one interesting thing in this year's survey; for the first time Pew interviewed Muslims in Europe as a group. Furthermore, the view from Europe could play a very important role in the process of creating a bridge between the widely divergent views of other Europeans and Muslims in Asia and the Middle East. Two reasons support this argument. First, with support for terrorism declining in some Muslim countries surveyed, dropping dramatically in Jordan, where terrorist bombings killed more than 50 people in Amman in November, and two-thirds of the French public expressing a positive views of Muslims, and even larger majorities of French Muslims feeling favorable toward Christians and Jews, Muslims in Europe are less inclined to see a clash of civilizations than general publics in Europe and Muslims elsewhere. Second, European Muslims lined up with European general publics on some issues, indicating that integration might be moving ahead better than recent events would suggest. Even
[ppiindia] mawar merah café bandar [12] sungai seine dan kisah-kisah lainnya
Mawar Merah Café Bandar: SUNGAI SEINE DAN KISAH-KISAH LAINNYA 12. DARI TERALI JEMBATAN SEMBILANµ*] Cordoba sayup dan sepi buah zaitun di kantong pelana terasa aku takkan sampai ke Cordoba Demikian tulis penyair Spanyol, Federico Garcia Lorca, yang dibunuh oleh rezim Franco karena dalam perang sipil 1936, Lorca memihak kaum Republiken menentang fasisme. Cordoba adalah suatu tujuan. Tujuan mimpi dan cinta. Sekali pun Cordoba terasa tak akan dicapai, tapi penyair terus memacu kudanya menuju Cordoba. Zaitun cinta masih di kantong pelana jiwanya. Dari Jembatan Sembilan sungai Seine memandang arusnya mengalir mencari muara dari terali petang atau malamnya, selalu saja nampak padaku wajah Katingan sungai pengasuh yang mengalir di tengah pulau Kalimantan. Saat itu kurasakan benar seperti Lorca melihat Cordobanya, aku pun melihat : katingan sayup dan sepi buah zaitun di kantong pelana terasa aku takkan sampai ke katingan Ketika itu di telingaku kudengar pada angin purnama sungai, suara kopla, lagu rakyat Andalusia: aku merasa sangat menderita, alangkah perihnya! aku merasa sangat sakit dan alangkah pahitnya! aku merasa ada paku menancap di tengah jantungku Kopla yang di telingaku seindah semanis sansana kayau, puisi rakyat Katingan, yang hidup terus hingga sekarang dengan mana penduduk mengungkapkan diri. Tak pernah dibicarakan dalam sejarah sastra Indonesia memang. Tapi tidak pernah dibicarakan bukan berarti sansana itu tidak ada. Yang perlu dipertanyakan, mengapa puisi rakyat yang sangat hidup dan mewarnai kehidupan luput dari perhatian pengamat sastra sambil menyebut nama Indonesia. Ketika sansana terus hidup menempuh jalannya sendiri, nampak padaku bahwa sansana tidak memerlukan kritisi dan pengamat sastra yang tidak mengacuhkannya. Sansana dan kritisi sastra Indonesia tak obah bagai dua orang asing jalan bergegas papasan di jalan. Tak saling sapa dan melirik. Aku hanya mengkhawatirkan bahwa gejala ini berkembang ke jurusan lain. Hingga keasingan menandai negeri kita dan seperti ujar Albert Camus kita sungguh-sungguh l'étranger [orang asing] dalam artian budaya seperti halnya aku pun akhirnya, menjadi orang asing, makhluk dari planet lain [l'extra terreste] ketika bertahun-tahun bekerja di Kalimantan Tengah. Tanda betapa perlunya kita pandai membaca keadaan dan bertindakan sesuai dengan hasil bacaaan itu. aku merasa sangat menderita, alangkah perihnya! aku merasa sangat sakit dan alangkah pahitnya! aku merasa ada paku menancap di tengah jantungku ketika memandang Seine dari terali Jembatan Sembilan karena di hadapanku mengalir Sungai Katingan. Sungai yang keadaan alamnya selama hari-hari terakhir ini menjadi perbincangan nasional saat banjir dahsyat melandaremukkan kampung-kampung di hulu yang tak jauh dari Bukit Raya. Terletak jauh di tengah jantung pulau. Seine yang mengalir di bawah mataku, mengetengahkan suatu bandingan , menelanjangi negeri kelahiran. Aku merasa diejek oleh camar-camar putihnya yang mengintai ikan sungai sambil berlagak hanya bermain-main di tiang-tiang kapal hulu-hilir mengantar para pelancong. Paling tidak di sindir dan dicibir. Betapa tidak? Terbing-tebing Seine dijaga dengan dinding batu. Sedangkan Katinganku masih seperti sekian abad lalu tetap saja masih telanjang dan merontok bahkan ada bagian kampung yang terputus menjadi pulau baru. Jembatan yang menghubungkan dua tebing Seine dilindungi dan dipelahara rapi, sedangkan Jembatan Kasongan, demi memburu emas di dasar Katingan, orang-orang tak segan mengebor sungai tak jauh dari kaki jembatan. Kalau Seine nampak jernih tanpa kotoran, sedangkan Katinganku dipenuhi air raksa, menyebabkan ikan-ikan yang dulu ketika kanak jadi lawan berlomba menarung arus sungai, sisik mereka menjadi rontok. Padahal ikan air sungai inilah yang masih saja jadi sumber air konsumsi utama penduduk yang hidup di kedua tebing. Terbayang padaku dengan kerakusan pemburuan emas dan pembabatan hutan tak terkendalikan, sedang berobah dari Katingan yang ramah, sedang pelan-pelan membunuh dan membinasa putera-puterinya. Para penambang emas hanya mengejar kesementaraan dan kemilau emas, tanpa menghiraukan kesalamatan penduduk dan esok. Setelah mengeruk segala kekayaan sungai dan hutan Katingan, orang-orang pun tidak perduli akan nasib penduduk di kedua tebingnya. Kalau mati, matilah sendiri, kalau sakit dan cacat, sakit dan binasalah sendiri. Tidak perduli akan nasib para balita yang sedang tumbuh dan diasuh dengan menggunakan air sungai berair raksa. Jika demikian, apa-bagaimaimana lalu esok Katingan, sungai pengasuh? Tak pernah terbayangkan padaku, bahwa Bukit Raya yang terletak di jantung Kalimantan menjadi gundul. Tak terbayangkan padaku bagaimana hulu Katingan bisa diremukredamkan oleh banjir ganas tak berampun. Kukenal dahulu ketika bocah adanya banjir tapi banjir