[ppiindia] Siang Itu Penjual Soto

2006-12-20 Terurut Topik agussyafii
Siang Itu Penjual Soto


Mampir sejenak untuk sholat dhuhur di masjid. Setelah seharian 
berjualan dipanas yang terik dua mangkok yang terjual. Penjual soto 
sholat berjamaah. Nampak juga penjual peralatan rumah tangga. Selesai 
mereka sholat, kedua berbincang bagaimana kondisi sekarang ini yang 
semakin sulit.

"Hari saya hanya laku dua mangkok aja lho mas.." kata penjual 
soto. "Wah, bapak masih beruntung, saya malah belum laku satupun 
juga"... Jawab penjual peralatan rumah tangga. 

"Lah, gimana to mas..sepi gini kok dibilang beruntung.." kata penjual 
soto setengah sewot. "Iya bapak, dagangan sepi kalo lapar masih makan 
soto. Kalo saya dagangan sepi apa saya makan ember plastik. Kata 
penjual peralatan rumah tangga sambil memegangi ember plastiknya.

Wassalam,
Agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com




RE: [ppiindia] Fwd: Artikel "Menggugat Poligami" by Musdah Mulia

2006-12-20 Terurut Topik Listy
bosan?.. heheheee.. gak lah.. 'dinikmati' aja..
aku lagi cekikikan di ruangan, ada tamu pebisnis dari singapura, yang nyambut 
rapi-rapi pakai dasi, eh si tamu datang, dandanannya seperti "anak-muda" pakai 
setelah jeans biru-biru.. hihih..
 
silahken dilanjutken..:)
 

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Nugroho 
Dewanto
Sent: Thursday, December 21, 2006 1:58 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Fwd: Artikel "Menggugat Poligami" by Musdah Mulia




eh, masih ada tulisan lagi soal poligami.
moga-moga mbak listy nggak bosan.



 



[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Studi Tak Berdasar - Re: Studi Poligami

2006-12-20 Terurut Topik A Nizami
Assalamu'alaikum wr wb,

Berikut pernyataan yang tidak berdasar tentang
poligami.

--- In [EMAIL PROTECTED], "M Ikhsan Modjo"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Penjelasannya sederhana, poligami adalah komplemen,
bukan substitute
> dari prosmicious act. Jadi argumen sebagai pro
poligamiers bahwa
> poligami lebih baik dari zinah etc, adalah argumen
yang salah kaprah.
merokok. Begitu juga
> berbagai temuan yang ada (lihat di bawah) juga
menunjukan bahwa
> poligami sesungguhnya adalah komplemen dari
prosmicious act, bukan
> substitute. Mereka yang berpoligami biasanya juga
adalah tukang
> berzinah. Sehingga tidak heran bila poligami jadi
salah satu alasan
> lebi tingginya penyebaran HIV/AIDS.

Pernyataan di atas tidak berdasar.
Secara logika, 2 pria dengan gairah seksual yang sama
jika  yang satu dipaksa monogami, dia bisa berzina
ketika istrinya seminggu setiap bulan berhalangan atau
40 hari selama melahirkan.

Sementara yang poligami, jika dia bosan dengan 1
istri, maka ada istri yang lain sebagai alternatif.

Sebagai contoh, Aa Gym jatuh hati dengan teh Rini,
jika dilarang poligami, jika tidak kuat imannya
(misalnya bukan orang seperti Aa) bisa saja dia
akhirnya selingkuh. Tapi kalau menikah kan tidak zina.

Ada pun faktanya, di negara yang memaksakan
penduduknya monogami seperti di AS, justru perzinahan
dan pelacuran merajalela. Sementara di negara2 Islam
(terutama yang menerapkan syariah Islam) perzinahan
jarang terjadi, bahkan tempat pelacuran dilarang.

Data dari AS di bawah menunjukkan bahwa 1 dari 3
wanita diperkosa sebelum berumur 18 tahun. Jika
perkosaan begitu tinggi, apalagi perzinahan. Ini
adalah fakta. Bukan studi main2.

50-60% orang Amerika mengaku berzinah (USA Today).
Yang tidak mengaku mungkin lebih banyak lagi.

655 juta video porno disewa di AS (belum yang beli).
45 juta warga AS mengidap penyakit kelamin.

Itulah bukti bahwa monogami yang dipaksakan akhirnya
menimbulkan perzinahan dan pelacuran. Contohnya jika
Yahya Zaini menikahi Maria Eva, bisa jadi dia tidak
jadi berzina. Itulah akibat monogami yang dipaksakan

http://www.christiananswers.net/eden/news-001.html
Lying - Polls indicate that 91% of people in the U.S.
lie regularly (source: , by James Patterson and Peter
Kim).

Greed - Statistics now show that Americans visit
casinos more often than they attend professional
sporting events (source: Focus on the Family).

Pornography - 665-million pornographic videos were
rented in 1996 (source: USA Today, 9-5-97). The number
of pornography outlets now dwarfs the number of
McDonald's restaurants in the USA.

Adultery - A USA Today report says that up to 50-60%
of Americans admit to committing adultery. We have the
highest divorce rate in the world (source: Save
America).

Fornication - 45 million Americans are infected with
the virus that causes genital herpes (source: American
Social Health Association).

Rape - one rape every 46 seconds in America and one
out of three girls are sexually molested before the
age of 18 (source: National Center for Victims of
Crime).

Murder - As terrible as the loss of life was at the
World Trade Center, keep in mind that 200-thousand
people were murdered during the last decade in the
U.S. (source: Council on Crime in America).

2. Al Baqarah 
8. Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami
beriman kepada Allah dan Hari kemudian[22]," pada hal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman.  
9. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang
beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri
sedang mereka tidak sadar. 

> Needless to say, saya tidak mengatakan para Kyai dan
Aa Gym tukang berzinah.

Itulah buktinya. Jarang ulama yang poligami berzinah.
Banyak teman saya yang monogami, kenyataannya suka
berzinah. 
> Salam,
> 
> 
> --
> 
> Nyindo, M. (2005). "Complementary factors
contributing to the rapid
> spread of HIV-I
> in sub-Saharan Africa: a review." East African
Medical Journal 82(1): 40-6.
> OBJECTIVE: To examine and establish complementary
factors that contribute
> to the alarmingly high prevalence of HIV-1 in
sub-Saharan Africa (SSA) in
> order to create awareness and suggest possible
measures to avert the spread
> of the pandemic. DATA SOURCES: Review of literature
via Medline, the
> Internet, articles in refereed journals, and
un-refereed features from the East
> Africa media houses and personal communications.
DATA SELECTION: Most
> published data from 1981 to September 2004 found to
have revealed an
> impact on the spread of HIV-1 in SSA were included
in the review. Therefore,
> all selected articles were read and critically
evaluated. Where possible the
> number of citations articles which had been received
were sought to
> established the degree of impact. DATA EXTRACTION:
Abstracts of all
> articles identified were accessed, read and analysed
to determined possible
> relevance to the spread of HIV-1. When relevance was
established from the
> abstract the entire paper was read and important
points were included in t

[ppiindia] [POETRY] DIBALIK DINDING ( III )

2006-12-20 Terurut Topik LEONOWENS SP
DIBALIK DINDING ( III )
   
  Suara-suara terpendam,
  menguburnya dalam bisikan:
  “kapankah ajal itu segera tiba?”
  Dan perlahan bisikan itu menghilang,
  lenyap tertelan udara melembab.
   
  2006, Leonowens SP

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Fwd: Artikel "Menggugat Poligami" by Musdah Mulia

2006-12-20 Terurut Topik Nugroho Dewanto

eh, masih ada tulisan lagi soal poligami.
moga-moga mbak listy nggak bosan.


>From: "MADIA" <[EMAIL PROTECTED]>
>
>Menggugat Poligami
>
>Prof. Dr. Siti Musdah Mulia
>
>
>Fenomena poligami semakin marak akhir-akhir ini, 
>terutama karena dipertontonkan secara vulgar 
>oleh para tokoh panutan di kalangan birokrasi, 
>politisi, seniman, dan bahkan agamawan. Poligami 
>sesungguhnya merupakan akumulasi dari sedikitnya 
>tiga faktor: Pertama, lumpuhnya sistem hukum 
>kita, khususnya Undang-undang Perkawinan. Kedua, 
>masih kentalnya budaya patriarki di masyarakat 
>yang memandang isteri hanyalah konco wingking, 
>harus ikut apa mau suami dan tidak boleh 
>menolak; dan ketiga, kuatnya interpretasi agama 
>yang bias jender dan tidak akomodatif terhadap 
>nilai-nilai kemanusiaan. Interpretasi agama yang 
>memposisikan isteri hanya sebagai obyek seksual, 
>tidak memiliki kemandirian sebagai manusia utuh.
>
>Realitas sosiologis di masyarakat menjelaskan 
>bahwa poligami selalu dikaitkan dengan ajaran 
>Islam. Sejumlah pertanyaan muncul: Apakah betul 
>Islam mengajarkan poligami? Apakah benar Rasul 
>mempraktekkan poligami? Dan bagaimana seharusnya 
>kita membaca teks-teks agama yang secara tekstual bicara tentang poligami?
>
>Data-data historis secara jelas menginformasikan 
>bahwa ribuan tahun sebelum Islam turun di 
>Jazirah Arab, masyarakat di berbagai belahan 
>dunia telah mengenal dan bahkan secara luas 
>mempraktekkan poligami sehingga ketika itu sulit 
>sekali menemukan bentuk perkawinan monogami, 
>termasuk pada  masyarakat Arab yang terkenal 
>jahiliyah. Poligami yang berlangsung saat itu 
>tidak mengenal batas, baik dalam hal jumlah 
>isteri maupun syarat moralitas keadilan. Lalu 
>Islam datang melakukan koreksi total secara 
>radikal terhadap perilaku poligami yang tidak 
>manusiawi itu. Koreksi Islam menyangkut dua hal: 
>Pertama, membatasi jumlah isteri hanya empat, 
>dan kedua, ini yang paling radikal bahwa 
>poligami hanya dibolehkan bagi suami yang 
>menjamin keadilan untuk para isteri. Perubahan 
>drastis inilah yang diapresiasi Robert Bellah, 
>sosiolog terkenal asal Amerika sehingga menyebut 
>Islam sebagai agama yang sangat modern untuk 
>ukuran masa itu, "it was too modern to succed" komentarnya.
>
>Pembatasan poligami yang sangat ketat dalam 
>ajaran Islam seharusnya dibaca sebagai suatu 
>cita-cita luhur dan ideal Islam untuk 
>menghapuskan  poligami secara gradual dalam 
>kehidupan masyarakat. Layaknya kasus khamer 
>(minuman memabukkan), larangan khamer tidak 
>diturunkan sekaligus, demikian pula larangan 
>terhadap perbudakan, melainkan dilarang secara 
>bertahap sehingga terbangun kesiapan masyarakat 
>untuk menerimanya secara mental dan sosial. 
>Sebab, tradisi minum khamer begitu juga 
>perbudakan sudah demikian berakar dalam tradisi 
>masyarakat sehingga mustahil rasanya melarang 
>mereka minum atau membasmi perbudakan secara 
>total. Semua ayat Al-Qur`an menggunakan ungkapan 
>sesuai dengan keadaan masa turunnya, tetapi 
>pesan moral Al-Qur`an tidaklah dibatasi oleh 
>waktu yang bersifat historis itu. Pesan moral 
>keagamaan dibalik ayat-ayat poligami, 
>perbudakan, dan larangan minuman keras adalah 
>menyadarkan manusia akan martabat 
>kemanusiaannya, bahwa manusia adalah makhluk 
>Tuhan yang paling bermartabat. Manusis  harus 
>menghormati sesamanya tanpa perbedaan apa 
>pun,  jangan menganiaya diri sendiri, apalagi menganiaya orang lain.
>
>Muhammad Rasulullah pembawa risalah Islam hidup 
>dan tumbuh di lingkungan tradisi poligami, 
>tetapi justru memilih monogami. Rasul menikahi 
>Siti Khadijah ketika berusia 25 tahun dan umat 
>Islam perlu menyadari bahwa perkawinan Rasul 
>yang monogami dan penuh kebahagiaan itu 
>berlangsung selama 28 tahun: 17 tahun dijalani 
>sebelum kerasulan (qabla bi`tsah) dan 11 tahun 
>sesudahnya (ba`da bi`tsah). Kebahagiaan pasangan 
>ini menjadi inspirasi dalam banyak doa pengantin 
>yang dilantunkan pada jutaan prosesi perkawinan umat Islam.
>
>Kalau poligami adalah mulia, mengapa Rasul tidak 
>melakukannya sejak awal? Di mata masyarakat Arab 
>ketika itu, Rasul sangat pantas berpoligami. 
>Semua persyaratan poligami dimilikinya: mampu 
>berbuat adil; keturunan tokoh Quraisy terkemuka; 
>simpatik dan berwajah rupawan; tokoh masyarakat 
>yang disegani; pemimpin agama yang kharismatik; 
>dan terlebih lagi karena Khadijah tidak 
>memberikan anak laki-laki yang hidup sampai 
>dewasa. Namun, Rasul tidak bergeming, tetap pada 
>pilihannya untuk monogami. Bagi Rasul, Khadijah 
>bukan semata isteri teman tidur, melainkan lebih 
>sebagai mitra kerja, teman dialog, tempat 
>curhat, sahabat sejati dan yang pasti adalah belahan jiwa.
>
>Khadijah wafat, Rasul mengalami guncangan hebat, 
>dan begitu dalamnya kepedihan Rasul sehingga 
>tahun kematian Khadijah diabadikan dalam sejarah 
>Islam sebagai “amul azmi” (tahun kepedihan). 
>Sepanjang hayatnya Rasul selalu membicarakan 
>kebaikan dan keluhuran budi perempuan yang amat 
>dicintainya itu. Tiga tahun berlalu dar

[ppiindia] Ikatan Dalam keluarga

2006-12-20 Terurut Topik agussyafii
Ikatan Dalam keluarga

Juga penting sebagai perekat kesetia­an, tetapi tabiat manusia dalam 
ikatan kekeluargaan bersifat angin-anginan. Pameo orang Jawa 
berbunyi; famili itu jika berada di tempat yang jauh baunya wangi, 
tetapi jika berdekatan, apalagi serumah mudah berubah menjadi bau 
busuk. Konflik antar keluarga sering lebih sulit di­damaikan dibanding 
konflik antar bukan keluarga.

Perekat kesetiaan yang kekal abadi adalah ikatan amal saleh, ikatan 
kebajikan. Suami isteri yang diikat oleh nilai-nilai kesucian 
kebajikan biasanya tahan godaan, tahan banting, tahan ombak. Di kala 
suka me­reka ber­syukur, di kala duka mereka bersabar. Sepan­jang zaman, 
zaman susah atau zamannya seneng nanti mereka tetap kuat, tabah dan 
indah dan bah­kan kebahagiaan dan keindahan masih tetap terasa  meski 
yang satu sudah mendahului berada di alam lain.  Pasangan yang 
demikianlah yang akan dapat menjadi pasangan bukan hanya seumur 
hidup, tetapi pasangan dunia akhirat.

Wassalam,
agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com





[ppiindia] Belum Haji Sudah Mabrur (jd malu...)

2006-12-20 Terurut Topik ndah maldiniwati
Belum Haji Sudah Mabrur
Oleh : Ahmad Tohari

Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga 
kami. Dia salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai 
(SLT) yang kini sudah berakhir. Empat kali menerima SLT selama satu 
tahun jumlah uang yang diterima Yu Timah dari pemerintah sebesar Rp 
1,2 juta. Yu Timah adalah penerima SLT yang sebenarnya. Maka 
rumahnya berlantai tanah, berdinding anyaman bambu, tak punya sumur 
sendiri. Bahkan status tanah yang ditempati gubuk Yu Timah adalah 
bukan milik sendiri. Usia Yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan 
kurus dan tidak menikah. Barangkali karena kondisi tubuhnya yang 
kurus, sangat miskin, ditambah yatim sejak kecil, maka Yu Timah 
tidak menarik lelaki manapun. Jadilah Yu Timah perawan tua hingga 
kini. Dia sebatang kara. Dulu setelah remaja YuTimah bekerja sebagai 
pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring usianya yang terus 
meningkat, tenaga Yu Timah tidak laku di pasaran pembantu rumah 
tangga. Dia kembali ke kampung kami. Para tetangga bergotong royong 
membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat 
renta. Gubuk itu didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia 
menampung anak dan emak yang sangat miskin itu. Meski hidupnya 
sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka ia berjualan nasi 
bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di 
pesantren kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah 
bertahan. Dan nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun bersama 
emaknya. 

Setelah emaknya meninggal Yu Timah mengasuh seorang kemenakan. Dia 
biayai anak itu hingga tamat SD. Tapi ini zaman apa. Anak itu harus 
cari makan. Maka dia tersedot arus perdagangan pembantu rumah tangga 
dan lagi-lagi terdampar diJakarta. Sudah empat tahun terakhir ini Yu 
Timah kembali hidup sebatang kara dan mencukupi kebutuhan hidupnya 
dengan berjualan nasi bungkus. Untung dikampung kami ada pesantren 
kecil. Para santrinya adalah anak-anak petani yang biasa makan nasi 
seperti yang dijual Yu Timah. Kemarin Yu Timah datang ke rumah saya. 
Saya sudah mengira pasti dia mau bicara soal tabungan. Inilah 
hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih bisa menabung di bank 
perkreditan rakyat syariah di mana saya ikut jadi pengurus. Tapi Yu 
Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab dia 
orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu 
setiap bulan. Namun setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor 
tabungan hingga Rp 250 ribu. Dan sejak itu saya melihat Yu Timah 
memakai cincin emas. Yah, emas. Untuk orang seperti Yu Timah, 
setitik emas di jari adalah persoalan mengangkat harga diri. Saldo 
terakhir Yu Timah adalah Rp 650 ribu. Yu Timah biasa duduk menjauh 
bila berhadapan dengan saya. Malah maunya bersimpuh di lantai, namun 
selalu saya cegah. 
''Pak, saya mau mengambil tabungan,'' kata Yu Timah dengan suaranya 
yang kecil. 
''O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah 
tutup.  Bagaimana bila Senin?'' 
''Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak tergesa.'' 
''Mau ambil berapa?'' tanya saya. 
''Enam ratus ribu, Pak.'' 
''Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?'' 
Yu Timah tidak segera menjawab. Menunduk, sambil tersenyum malu-
malu. ''Saya mau beli kambing kurban, Pak. Kalau enam ratus ribu 
saya tambahi dengan uang saya yang di tangan, cukup untuk beli satu 
kambing.'' 
Saya tahu Yu Timah amat menunggu tanggapan saya. Bahkan dia 
mengulangi kata-katanya karena saya masih diam. Karena lama tidak 
memberikan tanggapan, mungkin Yu Timah mengira saya tidak akan 
memberikan uang tabungannya. Padahal saya lama terdiam karena sangat 
terkesan oleh keinginan Yu Timah membeli kambing kurban. 
''Iya, Yu. Senin besok uang Yu Timah akan diberikan sebesar enam 
ratus ribu. Tapi Yu, sebenarnya kamu tidak wajib berkurban. Yu Timah 
bahkan wajib menerima kurban dari saudara-saudara kita yang lebih 
berada. Jadi, apakah niat Yu Timah benar-benar sudah bulat hendak 
membeli kambing kurban?'' 
''Iya Pak. Saya sudah bulat. Saya benar-benar ingin berkurban. 
Selama ini memang saya hanya jadi penerima. Namun sekarang saya 
ingin jadi pemberi daging kurban.'' ''Baik, Yu. Besok uang kamu akan 
saya ambilkan di bank kita.'' 
Wajah Yu Timah benderang. Senyumnya ceria. Matanya berbinar. Lalu 
minta diri, dan dengan langkah-langkah panjang Yu Timah pulang. 
Setelah Yu Timah pergi, saya termangu sendiri. Kapankah Yu Timah 
mendengar, mengerti, menghayati, lalu menginternalisasi ajaran 
kurban yang ditinggalkan oleh Kanjeng Nabi Ibrahim? 

Mengapa orang yang sangat awam itu bisa punya keikhlasan demikian 
tinggi sehingga rela mengurbankan hampir seluruh hartanya? 
Pertanyaan ini muncul karena umumnya ibadah haji yang biayanya mahal 
itu tidak mengubah watak orangnya. Mungkin saya juga begitu. Ah, Yu 
Timah, saya jadi malu. Kamu yang belum naik haji, atau tidak akan 
pernah naik haji, namun kamu sudah jadi orang yang suka berkurban. 
Kamu sangat miskin, tapi uangmu tidak kaubelikan makanan, telev

[ppiindia] Studi yang Meragukan - Re: Studi Poligami From: M Ikhsan Modjo

2006-12-20 Terurut Topik Lina Dahlan
"berpoligamilah daripada berzina atau > berselingkuh" 

Menurut saya, alasan diataspun tidak bisa digenaralisir salah 
ataupun benar. Tetap harus dilihat konteksnya. Kita memang tidak 
pernah mengerti orang yang sungguh2 punya libido besar karena kita 
tidak mempunyai libido sebesar itu. Tapi orang-orang seperti itu ada 
toh? Konteks diatas tsb adalah konteks poligami dan seksualitas..:-)

Ada kondisi dimana istri sakit tidak bisa melayani lagi. Kasian 
untuk dicerai karena dalam hati memang suami ini sayang. Namun 
kebutuhan biologis tidak bisa menunggu. Apa jalan keluarnya? Pada 
kondisi spt ini prinsip diatas itu dipakai.

Poligami baik or tidaknya itu bergantung niat awal laki2 itu sendiri.
Yang miris adalah kalu suami2 itu sudah berzina (dg Pelacur, 
mis.nya), lalu suami tsb menikahi/poligami pere tsb dengan alasan  
lebih baik poligami daripd berzina ,menolong ato mengangkat derajat 
pere tsbitu alasan yang tidak jujur. Orang2 spt inilah lalu 
menggunakan prinsip tsb diatas. ORang seperti inilah, barangkali, yg 
akhirnya menularkan Aids, HIV

Ada lagi pengalaman lucu. Teman (wanita) saya dengan polos (dan
sedikit bangga) mengatakan,"eh mbak, sekarang suami ku islami banget 
deh semenjak ikut pengajian anu. Penampilan suami juga banyak 
berubah. AKu juga disuruh berjilbab, gak boleh pake parfum etc..."
Dengan iseng saya jawab,"yaa..siap2 aja ntar kamu dipoligamiin"...:-)
Gubrak! kena tonjok deh aku.

wassalam,






--- In ppiindia@yahoogroups.com, "penulis1710" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> Saya setuju mbak Lina bahwa islam menganggap poligami sebagai 
> PEMBATAS bukan sebagai ANJURAN.
> tapi apakah poin itu juga disadari bung Nizami ?
> tulisan  bung Nizami menyiratkan begitu jelas semangat untuk 
> menganjurkan poligami.
> bahkan terjebak dalam logika "berpoligamilah daripada berzina atau 
> berselingkuh" (celakanya, logika ini juga dipakai aa' gym)
> mohon maaf kalo saya  tidak menemukan kalimat lain dalam 
menyimpulkan 
> tulisan bung nizami ini selain  "membanggakan poligami sebagai 
> warisan islam"
> Bung Nizami bukan  pro poligami tapi penganjur poligami. Sehingga 
> relevan untuk mengetahui apakah dia pelaku poligami atau tidak 
> (yaaa...meskipun bertanya dengan semangat bercanda kok mbak). 
> Mbak Lina, ajakan untuk melihat poligami secara kontekstual itu 
> harusnya ditujukan pada para penganjur poligami seperti Nizami 
> dan ... tentu saja Puspowardoyo (yang begitu menggebu-gebunya 
> menganjurkan poligami hingga terlihat seperti  muslim yang tolol)
> 
> salam 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan"  wrote:
> >
> > Dear penulis1710,
> > Saya tidak mengikuti artikelnya bung Nizami, tapi apa iya bung 
> > Nizami membanggakan poligami sebagai warisan Islam?
> > 
> > Saya pikir poligami ini harus ditempatkan proporsional. Itulah 
adil.
> > Poligami itu ada dari jaman sebelum Islam ada. Malah pada masa 
> > sebelum Islam poligami itu tak terbatas. Bibel menggambarkan 
> > Sulaiman mempunyai 1000 istri. Lalu Islam hanya membatasi 
poligami 
> > yang telah ada. Pembatasan buat budaya yang telah mengenal 
poligami 
> > tak terbatas. Berdasarkan itu Poligami Islam dikatakan sebagai 
> > pembatas bukan anjuran (bagi yang monogami agar berpoligami). 
> > Nasehat AlQur'an bagi suami yang bermasalah dengan istrinya 
adalah 
> > BERSABAR BERSABAR DAN BERSABAR. Tidak pernah disuruh 
berpoligami. 
> > 
> > Membicarakan poligami itu harus kasus per kasus dan kontekstual. 
> > Poligami bisa jadi potret baik dan buruk. Poligami, sebagai 
salah 
> > satu pernik kehidupan pernikahan, bisa menjadi haram sebagaimana 
> > monogami juga bisa menjadi haram.
> > 
> > Banyak telaah tentang poligami mengatakan bahwa HUKUMnya 
poligami 
> > itu BOLEH yang arabnya MUBAH, bukan HARAM, WAJIB, SUNNAH, JAIZ...
> > Dan kajian ini ada hanya dalam literatur Islam. Mungkin karena 
> > inikah kesannya seolah-olah Islam yang membela dan membanggakan 
> > poligami?
> > 
> > Ada pengalaman saya yang menarik. Di kantor saya sudah dua kali 
> > ceramah diisi oleh ustadz/habib dari FPI. Selama ini kesan saya 
> > terhadap ustadz/habib FPI adalah rada miring, apalagi soal 
Poligami.
> > Namun setelah mendengar penjelasan dan mengadakan tanya jawab, 
saya 
> > berkesimpulan pendapat mereka fair-fair saja tentang poligami. 
> > Mereka juga menekankan bhw pernikahan ideal dalam Islam adalah 
> > monogami. Bila kemudian ada yg memerlukan poligami itu harus tau 
> > ilmunya. Poligami yang dilakukan dengan kebohongan tidak akan 
bisa 
> > membuat keluarga sakinah. Bahkan ustadz itupun tidak mau 
> berpoligami 
> > karena tau berat resikonya dunia dan akherat. Maraknya poligami 
> yang 
> > baik adalah tidak mengakibatkan maraknya perceraian.
> > 
> > Dalam ceramah tsb ada sesi tanya jawab. Kebetulan kawan saya 
> > (poligamer) bertanya soal poligami dengan menyatakan bhw wanita 
> yang 
> > menolak poligami telah mengingkari hukum Allah. Sang Habib 
> > menjelaskan lah soal poligami potret yang baik bla..bla...Karena 

[ppiindia] Cinta tlah Cukup untuk Cinta [2]

2006-12-20 Terurut Topik Listy


-Original Message-
From: 
Sent: 
To: 
Subject: Cinta tlah Cukup untuk Cinta [2]


 

Sequel 2 


 
Khan Ghozan bangun tidur agak terlambat dari biasanya, tapi waktu subuh
belum habis...
Setelah menjalankan kewajibannya,
Khan Gozan bersiap diri..
mandi pagi dan kemudian sebentar membaca koran harian al-jeddah yang
tersedia di depan pintu kamar kabin.
Khan Gozan menuju ruang break fast di kapal...
 
Sedikit pusing karena semalam ada ombak yang agak besar, Khan melangkah
agak gontai menuju ruang makan...
 
Sekilas ada harapan dalam dirinya,
"Siapa tahu, pagi ini bisa ketemu dengan sang putri"
Tetapi dibuangnya lamunan kosong itu.
 
Setelah mengambil sup sayur dan makanan pembuka, Khan melangkah menuju
meja makan yang ditata agak berpencaran.
 
Pandangan matanya tertumbuk ke sebuah meja makan agak pojok yang penuh
dengan beberapa orang laki-laki dan beberapa wanita.
 
"Sang putri dan seluruh keluarganya kemarin", gumam Khan dalam hati...
 
Sebagai seorang profesional yang terbiasa berhadapan dengan banyak
orang, Khan melangkahkan kaki menuju meja makan tersebut
Dia tersenyum ke mereka semua,
kemudian meletakkan makanan di meja makan dan menarik sebuah kursi dari
meja sebelahnya.
Khan duduk di dekat salah seorang saudara laki-laki sang putri...
 
salah seorang saudara laki-laki sang putri membuka omongan memecah
keheningan yang sebelummnya...
"Kamu bekerja di Perusahaan al-kautsar mekkah al Mukarommah mr. Khan ?".
Khan mengangguk sambil mengeluarkan Name Card dari dalam sakunya.
Dan kemudian mengambil moment itu,
seluruh yang ada di meja itu dibagi satu persatu...
"Kalau pas semua saudara yang ada di sini lagi ada kerjaan atau mungkin
sedang jalan-jalan di kota Mekkah, silakan mampir ditempat saya", kata
Khan sambil mencuri pandang ke sang putri yang memang sedikit cuek dalam
keanggunannya. Tak ada respon dari sang putri.
"Sudah ada e-mail address-nya Mr.Khan ?", tanya saudara laki-laki sang
putri.
Khan mengangguk sambil menunjuk di Name Card-nya.
"Boleh saya tahu e-mail adress saudara-saudara semua ?", tanya Khan.
"Saya punya beberapa artikel yang menarik tentang kejadian yang
kemarin", tawar Khan sembari berharap, moga-moga bisa memperoleh e-mail
address sang putri.
"kejadian yang mana ?", sahut salah seorang saudara laki-laki yang
lainnya.
"kejadian runtuhnya gedung WTC di New York yang kemarin itu. saya ada
beberapa foto ekslusif yang saya peroleh dari salah seorang teman di
Amerika sana".
 
Pancingan Khan rupanya membuahkan hasil,
4 dari 6 saudara wanita yang ada termasuk sang putri, memberikan e-mail
adress-nya pada Khan.
2 dari 8 saudara laki-laki yang ada, juga memberikan e-mail addressnya.
 
"Insya alloh, setiba saya di Mekkah, akan saya kirimkan foto-foto
ekslusif itu", janji Khan.
 
Apalagi yang menghalangi Khan untuk bisa berhubungan dengan sang putri?.
No Hp sudah diperolehnya kemarin justru dari Abahnya sendiri, dan kini
alamat e-mail sudah diperolehnya dari sang putri sendiri.
 
Mulailah pembicaraan yang santai,
obrolan yang hangat terjadi antara Khan dan saudara-saudara sang putri
termasuk dengan sang putri sendiri...
Eta adalah seorang yang fasih berbahasa Inggris, dia lulusan Economy
Accounting di salah satu Universiti terbaik di Jeddah dan sekarang
bekerja di sebuah perusahaan Amerika di Jeddah. Berumur kurang lebih 27 tahun.
Berperawakan tidak terlalu tinggi, kulit putih, senang berkerudung,
meskipun gaya bicaranya yang bebas ala Amerika.
Wajahnya imut, tulang pipinya sedikit menonjol, senyumnya yang paling
indah untuk dilihat, sebab bibirnya yang mungil ..
dengan pandangan matanya yang tajam serta tampak sekali bahwa dia adalah
orang berpendidikan tinggi yang memiliki wawasan yang luas dan memiliki
cara berpikir yang logis serta cerdik.
Meski orang tuanya lahir di Iraq, tetapi didikan barat telah cukup lama
diterima dari abahnya, sebab sang Syech sendiri sudah lama tinggal di
Jeddah.
 
Tak terasa, kapal sudah mendarat di pelabuhan di Jeddah,
 
Khan harus segera kembali ke Mekkah tempat ia bekerja.
Pekerjaan sudah menumpuk.
 
Sekilas ia menengok ke belakang,
seolah mengucapkan selamat tinggal pada sang putri.
 
"Entahlah...kapan lagi bisa bertemu dengan sang putri", kata Khan dalam
hati ..

bersambung...



[ppiindia] Poligami dari Tinjauan Ekonomi

2006-12-20 Terurut Topik M Ikhsan Modjo
Poligami dari Tinjauan Ekonomi

Indonesia diharu biru poligami. Setelah berita tentang poligami seorang
ulama kondang Aa Gym diberitakan oleh berbagai mass-media, seluruh
masyarakat ribut soal poligami. Bahkan sampai Presiden SBY dan Wakilnya JK
juga ikut urun rembuk dan berencana membatasi praktek ini di kalangan
pejabat.

Saya pun, tidak ketinggalan dengan SBY dan JK, beberapa hari ini disibukan
dengan poligami. Sebuah studi literatur kecil
pribadiyang
saya lakukan tentang poligami telah beredar cukup luas di kalangan
pengguna internet. Dari studi ini, saya ingin menunjukan bahwa poligami
banyak membawa dampak negatif  baik bagi individu pelaku, keluarga korban
poligami, maupun sosial kemasyarakatan.

Lebih jauh, studi ini juga membantah anggapan dan argumen para pendukung
poligami bahwa poligami adalah substitute atau alternatif dari zinah. Sebab
data dan fakta yang ada membuktikan bahwa poligami bersifat komplementer
atau pelengkap - bukan substitute atau alternatif - dari perbuatan zinah.
Orang yang berpoligami biasanya juga suka berzinah.

.

Namun, dari berbagai studi yang ada, terdapat satu aliran dalam literatur
yang menyatakan bahwa poligami bisa berdampak positif. Celakanya, literatur
ini ternyata bersumber dari ilmu ekonomi, satu bidang keilmuan yang saya
tekuni. Bahkan tidak kepalang tanggung, ekonom yang membela poligami dan
mengatakannya sebagai berdampak positif adalah Gary S. Becker (A Treatise on
the Family, 1991), seorang yang pernah memenangi hadial Nobel dari
Universitas Chicago.

Selanjutnya baca di
sini
.

Salam,
-- 
http://mimodjo.blogspot.com


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Bagaimana Memerangi Korupsi: Pemberdayaan dan Audit Rakyat

2006-12-20 Terurut Topik M Ikhsan Modjo
Korupsi
masih menjadi salah satu pintu penghalang paling besar dari pertumbuhan
ekonomi di Indonesia. Namun yang menjadi pertanyaan adalah seberapa besar
sebenarnya yang dikorupsi dan bagaimana cara memerangi, atau minimal
mengurangi, tingkat korupsi.

Dari laporan satu studi
terbaruyang
disponsori pihak World Bank, Ben Olken, alumni dan junior fellow pada
Harvard Uniersity, menemukan bahwa secara rata-rata sebesar 28 persen dari
tingkat pengeluaran bantuan proyek dari World Bank di Indonesia adalah
hilang. Dengan kata lain hampir sepertiga dari bantuan dikorupsi.

Estimasi mutakhir ini kira-kira sama dengan angka "kebocoran" sebesar 30
persen yang pernah diungkapkan oleh almarhum Prof Soemitro
Djojohadikusumodalam
Kongres Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) ke-12 di Surabaya.
Dari keduanya bisa disimpulkan bahwa secara garis besar tidak ada perubahan
dalam tingkat korupsi di Era Orde baru dan Era Reformasi di Indonesia,
terlepas dari berbagai jargon dan upaya pemberantasan yang dilakukan pasca
Reformasi 1998.

Selanjutnya klik
disini.



-- 
http://mimodjo.blogspot.com


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Belum Haji Sudah Mabrur

2006-12-20 Terurut Topik Jimmy Okberto
Dari Milis Toilet Rumpi ...

 

Jimmy

www.friendster.com/okberto add by [EMAIL PROTECTED]

http://okberto.multiply.com

 

I honor the place in you where the Spirit of Truth of the entire
Universe resides. I honor the place in you, of Love, of Light, of Truth
and of Peace. I honor the place in you, where if you are in that place
in you, and I am in that place in me, there is no experience of
separation. 

 

 

  _  

From:  Gita Gustina R
Sent: Wednesday, December 20, 2006 3:48 PM
To: CW-Dewi (E-mail); Toilet-Tuti (E-mail); CW-Imet (E-mail);
Toilet-Robby (E-mail); Toilet-Adam (E-mail); CW-Ami (E-mail);
Toilet-Endah (E-mail); Toilet-Didi (E-mail); Toilet (E-mail);
Toilet-Doddy (E-mail); Yuliani Pancaningtyas (E-mail); Yayo Yusmaningsih
(E-mail)
Subject: Belum Haji Sudah Mabrur

 



> semoga bermanfaat,
>
> link berikut ini tidak berhubungan dengan cerita di bawah, link ini
isinya
> adalah ajakan untuk berkurban bagi mereka di wilayah bencana: 1.
qurban 
> for
> survivors
>
http://www.aksicepattanggap.com/v3_index.php/vw/03/date/2006-12-04+13%3A
25%3A50
 
> 2. superqurban, kornet daging kurban untuk daerah bencana
> http://www.rumahzakat.org/  
>
> (kata penonton: trus kenapa?) eh.. kagak ada apa-apaan sih.. ampun
bang..
> ini, kali-kali aja abang perlu (^^)V
>
> salam, ari ams
>
> ---
> Kisah nyata dari sebuah dusun di pedalaman Jawa Tengah, Yu Timah
-seorang 
> yg
> sangat miskin- menyiapkan hewan Qurban di Idul Adha ini dari tabungan
yg
> dikumpulkan dari dana bantuan SLT.
>
> Sudahkah kita siapkan hewan Qurban di Idul Adha ini? Tidakkah kita 
> bercermin
> dari Yu Timah?
>
> Belum Haji Sudah Mabrur
> Oleh : Ahmad Tohari
>
> Ini kisah tentang Yu Timah. Siapakah dia? Yu Timah adalah tetangga
kami. 
> Dia
> salah seorang penerima program Subsidi Langsung Tunai (SLT) yang kini 
> sudah
> berakhir. Empat kali menerima SLT selama satu tahun jumlah uang yang
> diterima Yu Timah dari pemerintah sebesar Rp 1,2 juta. Yu Timah adalah
> penerima SLT yang sebenarnya. Maka rumahnya berlantai tanah,
berdinding
> anyaman bambu, tak punya sumur sendiri. Bahkan status tanah yang di 
> tempati
> gubuk Yu Timah adalah bukan milik sendiri.
>
> Usia Yu Timah sekitar lima puluhan, berbadan kurus dan tidak menikah.
> Barangkali karena kondisi tubuhnya yang kurus, sangat miskin, ditambah

> yatim
> sejak kecil, maka Yu Timah tidak menarik lelaki manapun. Jadilah Yu
Timah
> perawan tua hingga kini. Dia sebatang kara. Dulu setelah remaja Yu
Timah
> bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Jakarta. Namun, seiring
usianya
> yang terus meningkat, tenaga Yu Timah tidak laku di pasaran pembantu
rumah
> tangga. Dia kembali ke kampung kami. Para tetangga bergotong royong
> membuatkan gubuk buat Yu Timah bersama emaknya yang sudah sangat
renta.
> Gubuk itu didirikan di atas tanah tetangga yang bersedia menampung
anak 
> dan
> emak yang sangat miskin itu.
>
> Meski hidupnya sangat miskin, Yu Timah ingin mandiri. Maka ia
berjualan 
> nasi
> bungkus. Pembeli tetapnya adalah para santri yang sedang mondok di 
> pesantren
> kampung kami. Tentu hasilnya tak seberapa. Tapi Yu Timah bertahan. Dan
> nyatanya dia bisa hidup bertahun-tahun bersama emaknya. Setelah
emaknya
> meninggal Yu Timah mengasuh seorang kemenakan. Dia biayai anak itu
hingga
> tamat SD. Tapi ini zaman apa. Anak itu harus cari makan. Maka dia
tersedot
> arus perdagangan pembantu rumah tangga dan lagi-lagi terdampar di
Jakarta.
> Sudah empat tahun terakhir ini Yu Timah kembali hidup sebatang kara
dan
> mencukupi kebutuhan hidupnya dengan berjualan nasi bungkus. Untung di
> kampung kami ada pesantren kecil. Para santrinya adalah anak-anak
petani
> yang biasa makan nasi seperti yang dijual Yu Timah.
>
> Kemarin Yu Timah datang ke rumah saya. Saya sudah mengira pasti dia
mau
> bicara soal tabungan. Inilah hebatnya. Semiskin itu Yu Timah masih
bisa
> menabung di bank perkreditan rakyat syariah di mana saya ikut jadi 
> pengurus.
> Tapi Yu Timah tidak pernah mau datang ke kantor. Katanya, malu sebab
dia
> orang miskin dan buta huruf. Dia menabung Rp 5.000 atau Rp 10 ribu
setiap
> bulan. Namun setelah menjadi penerima SLT Yu Timah bisa setor tabungan
> hingga Rp 250 ribu. Dan sejak itu saya melihat Yu Timah memakai cincin

> emas.
> Yah, emas. Untuk orang seperti Yu Timah, setitik emas di jari adalah
> persoalan mengangkat harga diri. Saldo terakhir Yu Timah adalah Rp 650

> ribu.
>
> Yu Timah biasa duduk menjauh bila berhadapan dengan saya. Malah maunya
> bersimpuh di lantai, namun selalu saya cegah.
> ''Pak, saya mau mengambil tabungan,'' kata Yu Timah dengan suaranya
yang
> kecil.
> ''O, tentu bisa. Tapi ini hari Sabtu dan sudah sore. Bank kita sudah 
> tutup.
> Bagaimana bila Senin?''
> ''Senin juga tidak apa-apa. Saya tidak tergesa.''
> ''Mau ambil berapa?'' tanya saya.
> ''Enam ratus ribu, Pak.''
> ''Kok banyak sekali. Untuk apa, Yu?''
> Yu Timah tidak segera menja

[ppiindia] Lebih Jauh mengenal Perusahaan FIKTIF

2006-12-20 Terurut Topik Irvany Ikhsan
dEAR aLL,
   
  Di dalam berita2 mas media dan juga bulletin Merger & Aquisition PwC thn 2003 
diberitakan Garibaldi Venture Fund Ltd Singapura mengakuisisi PT Gajah Tunggal 
Tbk dari tangan BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Indonesia). 
Yang menjadi pertanyaan, apakah benar Garibaldi Venture Fund Ltd merupakan 
perusahaan yang berdomisili di Singapura seperti berita dan buletin PwC? (semua 
perusahaan harus ada domisili, kalau tidak gimana kalau terjadi sengketa?) Mari 
kita analisis bersama! 
   
  Pertama: jika memang Garibaldi merupakan sebuah perusahaan berdomisili di 
Singapura, artinya Garibaldi merupakan perusahaan Go-Public karena tidak 
terdapat kata Private (Pte) di dalam penulisan perusahaan tersebut (kalo 
indonesia ada kata Tbk). Artinya saham Garibaldi tercatat di Bursa Efek 
Singapura. Namun kenyataan, di Bursa Efek Singapura, jika kita masuk ke situs 
www.SGX.com tidak ada nama Garibaldi Venture Fund Ltd di daftar situs tsb. 
(jawabnya: not on the list)
Kedua: ketik di search engine google dengan kata "site:sgx.com garibaldi" 
(ngetiknya nanti tanpa tanda petik loh), tidak muncul apa-apa. Beda jika kita 
ketik, "site:sgx.com singtel", muncul banyak berital yg mengandung kata singtel 
di situs www.sgx.com. Karena memang singtel adalah perusahaan berdomisili di 
Singapura dan terbuka (go-publik). (jawabnya: tidak ada berita satu pun)
   
  Ketiga: melalui situs ACRA, situs resmi pemerintah sana, nama Garibaldi 
Venture Fund Ltd juga tidak ditemukan. URL untuk nge cek perusahaan di 
singapura: 
  https://www.psi.gov.sg/NASApp/tmf/TMFServlet  (ada dua nama garibaldi yg 
muncul namun bukan Garibaldi Venture Fund, tp 1. Garibaldi Development Center, 
2. Garibaldi Pte Ltd)
   
  Saya rasa cukup ya menguji keberadaan perusahaan tsb dgn 3 cara mudah tsb. 
   
  kesimpulan: itu Fiktif, akta pendiriannya diragukan. manajemen dan direksinya 
jga diragukan. Jd pejualan Gajah Tunggal ke Garibaldi batal demi kian 
terima kasih
   
  selamat mencoba ulang
   
  lengkapnya silakan ke http://offshorefinancialcentre.blogspot.com/
  jika ditemukan kebenaran di dalam email ini, mohon disebarkan. Jika tidak, 
mohon koreksi untuk kebaikan bersama negeri ini.
   
  regards,
   


[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Re: [wanita-muslimah] Selamat 'ngunduh mantu' untuk Mbah KM

2006-12-20 Terurut Topik Kartono Mohamad
 Wah, Dit lha kok melebar ke milis-milis macam-macam. Ya sekali lagi terima
kasih atas doa restunya.
KM
 
---Original Message---
 
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: 12/20/06 22:02:35
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Selamat 'ngunduh mantu' untuk Mbah KM
 
Selamat 'ngunduh mantu' untuk Mbah KM

Saya sebut Mbah karena sudah punya banyak cucu...:))

Mewakili para miliser di Kutub Utara hingga Kutub Selatan, saya ucapkan
selamat menikahkan putri sulungnya, Kiki (Luki Andrini), dengan Andre Benoit
Amado di Desa Seni,
Bali pada 16 Desember 2006 lalu. Maaf tidak bisa hadir karena kesibukan saya
di Jakarta. 

Semoga iklim pluralisme semakin terbentuk dan mewujud di tengah keluarga
besar Mbah KM.

Selamat, selamat

Salam,


RD

Ikut mengundang: SBY, JK, YZ, ME dll.



__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]


 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] gumam kembara [91-93] kereta waktu

2006-12-20 Terurut Topik sangumang kusni
Gumam Kembara 
   
   
   
  91. KERETA WAKTU
   
   
  ibarat kereta yang laju melebihi kencang angin menderu mengaduk daun
  waktu mengantarku ke stasiun-stasiun peristiwa. jumlah tak terbilang 
  tanpa peta aku menelusur jalan-jalan kota tak kukenal 
   
   
  satu saja yang pasti bisa kulakukan : berjaga! 
  dari sesat tahu arah kembali pulang 
  bangkit dan kejatuhan  
   
  Paris, Desember 2006
   
   
  92. HURUF-HURUF DI KERTAS BURAM
   
   
  begitu turun kereta aku mencari alamatmu dahulu
  tertera di buku alamat hatiku ribuan halaman
  memasuki halaman mengetuk pintu
  perempuan lain tak kukenal keluar menyambutku
  berdua kami ternganga membaca sejarah sudah mengobah segala
  di lorong-lorong hingga stasiun kubaca kisah-kisah silam 
  seperti huruf-huruf di kertas buram sekusam sejarah dan kereta trutuk 
  rindu seindah sepahit apa pun tak bisa jadi dasar peta jalan hari ini
   
  Paris, Desember 2006.
   
   
  93. KE RUMAH LAMA
   
  rumah itu masih ditempatnya semula. seperti sediakala
  menyambut kulonuwunku muncul seorang perempuan 
  masih kukenal wajahnya kendati rambutnya warna dua
  dicat waktu dan peristiwa demi peristiwa 
  -- kami bertatapan dengan bibir terkatup menahan gemetar
  seorang anak remaja berseragam sma melirikku 
  -- "anak bungsuku" ujarnya lirih masih terdengar
  aku tersenyum pada pemuda itu  
  menyenyumi masa silam saat aku dan ibunya pacaran di ini beranda   
   
   
  terbayang di mataku. mungkin juga di matanya  
  dua kereta papasan arah menyilang
  melengkingkan guruh dan peluit 
  raung senyap duka orang-orang terbanting 
  oleh sejarah dibuang 
   
   
  "pamit ya, jeng. kereta menungguku di stasiun"
   
   
  Paris, Desember 2006.
  --
  JJ. Kusni

 Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] surat kembang kemuning: premanisme, republik dan indonesia

2006-12-20 Terurut Topik Kusni jean
Surat Kembang Kemuning:


PREMANISME, REPUBLIK DAN INDONESIA 


Pertanyaan pokok saya: Apakah premanisme, republik dan Indonesia, itu rasuk 
[comptatible]? 


Kamus Besar Bahasa Indonesia [Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan & Balai 
Pustaka, Jakarta, 1988,  hlm. 700], merumuskan "preman" pertama, sebagai: 
"partikelir, swasta; bukan tentara; sipil; kepunyaan sendiri" . Kedua: "sebutan 
kepada orang jahat [todong, rampok, copet, dsb]. 


Dalam rumusan kedua ini, nampak bahwa unsur mewujudkan kehendak, atau mencapai 
tujuan dengan kekerasan, terutama kekerasan fisik menjadi menonjol dan utama. 
Paksaan fisik menjadi dominan. Prosedur atau proses legal berada diluar 
hitungan dan acara. Sehingga bisa dimengerti jika Prometheus, seorang penulis 
dalam milis tionghoa-net@yahoogroups.com [20 Desember 2006] menyebut 
"pembubaran paksa" secara fisik sama dengan premanisme.  


Sejalan dengan tindak preman ini adalah tindakan bandit, yang  dikatakan oleh 
"Kamus Besar" : "penjahat, pencuri [penyerobot], bangsat" [hlm. 74].


Premanisme atau banditisme oleh Kamus Besar itu dikatakan sebagai "cara-cara 
dan perbuatan seperti bandit  [hlm. 74], dan atau preman.


Tentu saja  yang disebut jahat, baik dan buruk ukurannya relatif.  Hanya saja, 
karena kita hidup dalam suatu masyarakat maka takarannya saya kira, adalah 
kepentingan publik, kepentingan mayoritas penduduk, dan warga negara.   
Kemanusiaan dan keadilan. Kostitusi, Undang-undang, peraturan pemerintah dan 
keputusan-keputusan presiden , juga saya kira diukur dari kepentingan publik 
dan mayoritas, keadilan dan kemanusiaan ini.


Dengan ini, saya sampai pada kata "republik" yang menurut Robert berasal dari 
kata res publica, berarti "chose public" [hal-hal yang menyangkut kepentingan 
publik], istilah Latin yang lahir pada tahun 1410 . [Robert, 1981: 1679]. 
Montesqieu, pemikir Perancis, menyebut republik itu mempunyai roh atau jiwa 
damai dan toleran [Ibid].  Disamping merupakan bentuk organisasi politik suatu 
masyarakat, republik juga merupakan satu rangkaian nilai berisikan kebebasan, 
kesetaraan, dan persaudaraan [liberté, égalité et fraternité]. Tiga nilai ini 
menurut Peguy, yang juga seorang filosof Perancis, sebagai "tidak terpisahkan" 
[la république [est] une et indivisible]. Sementara Jean-Jacques Rousseau, 
penulis Kontrak Sosial [Social Contract], menyebutkan bahwa republik itu di 
atur oleh hukum sesuai dengan nilai-nilai di atas serta yang "la chose 
publique". [lihat:Robert 1981:1680].


Lalu apakah Indonesia? 


Saya kira, Indonesia suatu konsep agung dan mulia, yang mencoba menjadi 
berbagai etnik atau bangsa yang sekarang ada di wilayah Republik Indonesia. 
Keragaman etnik dan atau bangsa [sebelum menjadi Indonesia] ini mau 
diharmonikan dalam bangsa Indonesia.  Karena itu dijabarkan motto bangsa 
"bhinneka tunggal ika" serta filsafat negara : Pancasila -- menurut konsep 
Soekarno setelah mengacu pada pandangant-pandangan  Sun Yat Sen [tiga demokrasi 
besar].  Kerakyatan dan keadilan merupakan sari Pancasila,  yang jika disarikan 
lagi menjadi kemanusiaan. Yaitu usaha memanusiawikan manusia, kehidupan dan 
masyarakat. Konsep kemanusiaan ini, kukira tidak bertentangan roh dasar semua 
agama dan aliran serta keyakinan. Keragaman inilah yang ingin direkatkan oleh 
Pancasila ke dalam republik dan Indonesia. Secara pemikiran, pada zamannya, 
Soekarno melihat [sejak ia berusia 26 tahun]  ada tiga kekuatan dalam 
masyarakat. Tiga kekuatan itu disebutnya sebagai NASAKOM [Nasionalisme, Agama 
dan Komunis].


Sebatas pengetahuan dan  pemahaman saya, NKRI yang sentralistis,  bukanlah 
harga mati dalam melaksanakan konsep republik dan Indonesia itu. NKRI 
sentralistis, hanyalah suatu bentuk sementara menjawab sikon sejarah pada waktu 
Republik Indonesia berusia muda. Kesatuan tidak mutlak dilaksanakan secara 
sentralistis. Undang-undang Dasar Republik pun mengalami perkembangan dan 
perobahan. Jika kita melihat keluar sebagai bandingan, misalnya Perancis, 
negeri ini sudah mengalami lima kali perobahan UUD sedangkan UU yang tak  
sesuai dengan la chose publique, ditentang oleh rakyat dan dirobah atau 
dicabut. Misalnya ketentuan pandangan bahwa "kolonialisme itu berjasa", 
"ketentuan tentang rekrut pegawai oleh perusahaan", beberapa UU tentang 
pendidikan, jaminan kesehatan, dan lain-lain. Pencabutan atau pembatalan UU ini 
biasanya diiringi dengan turunnya sang menteri. Turun,  sebagai isyarat bahwa 
ia merasa dan telah gagal. 


Membandingkan konsep repbulik dan Indonesia dalam pengertian di atas, maka 
kiranya premanisme, banditisme merupakan praktek-praktek yang bertentanga 
dengan nilai-nilai republiken dan keidonesiaan bahkan bertentangan dengan 
filsafat negara Pancasila itu sendiri. Terjadinya banditisme dan premanisme 
seperti sekarang ini di Indonesia, saya hanya membaca kejadian-kejadian 
demikian yang berulang-ulang terjadi dan mengancam, bahwa Republik Indonesia 
adalah organisasi politik  masyarakat yang sedang menjadi. Belum menjadi 
re

[ppiindia] [POETRY] DIBALIK DINDING ( II )

2006-12-20 Terurut Topik LEONOWENS SP
DIBALIK DINDING ( II )
   
  Dinding itu,
  tegar bersujud waktu.
  Menepis terkaan berakhir.
   
  Selembar tepian di tubuh dinding,
  teronggok guratan kuku yang meracau.
   
  2006, Leonowens SP 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] [POETRY] DIBALIK DINDING ( II )

2006-12-20 Terurut Topik LEONOWENS SP
DIBALIK DINDING ( II )
   
  Dinding itu,
  tegar bersujud waktu.
  Menepis terkaan berakhir.
   
  Selembar tepian di tubuh dinding,
  teronggok guratan kuku yang meracau.
   
  2006, Leonowens SP 

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Kasih seorang ibu

2006-12-20 Terurut Topik MANGUCUP
Tayangan ulang untuk hari Ibu - hasil karya mang Ucup tulen! Apakah Anda
mengasihi Ibu Anda? Apakah Anda masih ingat betapa besar kasih sayangnya Ibu
Anda? Bacalah artikel ini!

Kasih seorang Ibu. Jalannya sudah ter-titih2, karena usianya sudah lebih
dari 70 th, sehingga kalau tidak perlu sekali, jarang ia bisa dan mau keluar
rumah. Walaupun ia mempunyai seorang anak perempuan, ia harus tinggal
dirumah jompo, karena kehadirannya tidak di-inginkan. Masih teringat
olehnya, betapa berat penderitaannya ketika akan melahirkan putrinya tsb.
Ayah dari anak tsb minggat setelah menghamilinya tanpa mau bertanggung jawab
atas perbuatannya.

Disamping itu keluarganya menuntut agar ia menggugurkan bayi yg belum
dilahirkan, karena keluarganya merasa malu mempunyai seorang putri yg hamil
sebelum nikah, tetapi ia tetap mempertahakannya, oleh sebab itu ia diusir
dari rumah orang tuanya. Selain aib yg harus di tanggung, ia pun harus
bekerja berat di pabrik untuk membiayai hidupnya. Ketika ia melahirkan
putrinya, tidak ada seorang pun yg mendampinginya. Ia tidak mendapatkan
kecupan manis maupun ucapan selamat dari siapapun juga, yg ia dapatkan hanya
cemohan, karena telah melahirkan seorang bayi haram tanpa bapa.

Walaupun demikian ia merasa bahagia sekali atas berkat yg didapatkannya dari
Tuhan dimana ia telah dikaruniakan seorang putri. Ia berjanji akan
memberikan seluruh kasih sayang yg ia miliki hanya untuk putrinya seorang,
oleh sebab itulah putrinya diberi nama Love - Kasih. Siang ia harus bekerja
berat di pabrik dan diwaktu malam hari ia harus menjahit sampai jauh malam,
karena itu merupakan penghasilan tambahan yg ia bisa dapatkan.

Terkadang ia harus menjahit s/d jam 2 pagi, tidur lebih dari 4 jam sehari
itu adalah sesuatu kemewahan yg tidak pernah ia dapatkan. Bahkan Sabtu
Minggu pun ia masih bekerja menjadi pelayan restaurant. Ini ia lakukan semua
agar ia bisa membiayai kehidupan maupun biaya sekolah putrinya yg tercinta.
Ia tidak mau menikah lagi, karena ia masih tetap mengharapkan, bahwa pada
suatu saat ayah dari putrinya akan datang balik kembali kepadanya, disamping
itu ia tidak mau memberikan ayah tiri kepada putrinya.

Sejak ia melahirkan putrinya ia menjadi seorang vegetarian, karena ia tidak
mau membeli daging, itu terlalu mahal baginya, uang untuk daging yg
seyogianya ia bisa beli, ia sisihkan untuk putrinya. Untuk dirinya sendiri
ia tidak pernah mau membeli pakaian baru, ia selalu menerima dan memakai
pakaian bekas pemberian orang, tetapi untuk putrinya yg tercinta, hanya yg
terbaik dan terbagus ia berikan, mulai dari pakaian s/d makanan.

Pada suatu saat ia jatuh sakit, demam panas. Cuaca diluaran sangat dingin
sekali, karena pada saat itu lagi musim dingin menjelang hari Natal. Ia
telah menjanjikan untuk memberikan sepeda sebagai hadiah Natal untuk
putrinya, tetapi ternyata uang yg telah dikumpulkannya belum mencukupinya.
Ia tidak ingin mengecewakan putrinya, maka dari itu walaupun cuaca diluaran
dingin sekali, bahkan dlm keadaan sakit dan lemah, ia tetap memaksakan diri
untuk keluar rumah dan bekerja.

Sejak saat tsb ia kena penyakit rheumatik, sehingga sering sekali badannya
terasa sangat nyeri sekali. Ia ingin memanjakan putrinya dan memberikan
hanya yg terbaik bagi putrinya walaupun untuk ini ia harus bekorban, jadi
dlm keadaan sakit ataupun tidak sakit ia tetap bekerja, selama hidupnya ia
tidak pernah absen bekerja demi putrinya yg tercinta.

Karena perjuangan dan pengorbanannya akhirnya putrinya bisa melanjutkan
studinya diluar kota. Disana putrinya jatuh cinta kepada seorang pemuda anak
dari seorang konglomerat beken. Putrinya tidak pernah mau mengakui bahwa ia
masih mempunyai orang tua. Ia merasa malu bahwa ia ditinggal minggat oleh
ayah kandungnya dan ia merasa malu mempunyai seorang ibu yg bekerja hanya
sebagai babu pencuci piring di restaurant. Oleh sebab itulah ia mengaku
kepada calon suaminya bahwa kedua orang tuanya sudah meninggal dunia.

Pada saat putrinya menikah, ibunya hanya bisa melihat dari jauh dan itupun
hanya pada saat upacara pernikahan di gereja saja. Ia tidak di undang,
bahkan kehadirannya tidaklah di inginkan. Ia duduk di sudut kursi paling
belakang di gereja, sambil mendoakan agar Tuhan selalu melindungi dan
memberkati putrinya yg tercinta. Sejak saat itu ber-th2 ia tidak mendengar
kabar dari putrinya, karena ia dilarang dan tidak boleh menghubungi
putrinya. Pada suatu hari ia membaca di koran bahwa putrinya telah
melahirkan seorang putera, ia merasa bahagia sekali mendengar berita bahwa
ia sekarang telah mempunyai seorang cucu.

Ia sangat mendambakan sekali untuk bisa memeluk dan menggendong cucunya,
tetapi ini tidak mungkin, sebab ia tidak boleh menginjak rumah putrinya.
Untuk ini ia berdoa tiap hari kepada Tuhan, agar ia bisa mendapatkan
kesempatan untuk melihat dan bertemu dgn anak dan cucunya, karena
keinginannya sedemikian besarnya untuk bisa melihat putri dan cucunya, ia
melamar dgn menggunakan nama palsu untuk menjadi babu di rumah keluarga
putrinya. Ia merasa bahagi

[ppiindia] Help: Logo Disainer

2006-12-20 Terurut Topik MANGUCUP
Terima kasih kepada pak moderator yang telah meloloskan email ini.

Salam sejahtera untuk rekan-rekan dan para pembaca yang budiman
Mungkin ada yang bisa bantu mang Ucup membuatkan logo bukannya logo untuk
perusahaan melainkan untuk lomba. Maklum saya yakin di milis ini banyak
rekan-rekan maupun para pembaca yang jago dan pinter nge-disain. Untuk
bantuannya saya ucapkan banyak terima kasih sebelumnya.

Agar tidak mengganggu kenyamanan di milis ini mohon jawaban dikirimkan per
japri ke alamat email saya:
[EMAIL PROTECTED]

Salam persahabatan dengan tabik jabat tangan erat
Mang Ucup
Email: [EMAIL PROTECTED]
Homepage: www.mangucup.net

-- 
No virus found in this outgoing message.
Checked by AVG Free Edition.
Version: 7.5.432 / Virus Database: 268.15.24/592 - Release Date: 18-12-2006
13:45
 




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


[ppiindia] Studi yang Meragukan - Re: Studi Poligami From: M Ikhsan Modjo

2006-12-20 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "penulis1710" <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> 
> Saya setuju mbak Lina bahwa islam menganggap poligami sebagai 
> PEMBATAS bukan sebagai ANJURAN.
> tapi apakah poin itu juga disadari bung Nizami ?
> tulisan  bung Nizami menyiratkan begitu jelas semangat untuk 
> menganjurkan poligami.
> bahkan terjebak dalam logika "berpoligamilah daripada berzina atau 
> berselingkuh" (celakanya, logika ini juga dipakai aa' gym)
> mohon maaf kalo saya  tidak menemukan kalimat lain dalam 
menyimpulkan 
> tulisan bung nizami ini selain  "membanggakan poligami sebagai 
> warisan islam"
> Bung Nizami bukan  pro poligami tapi penganjur poligami. Sehingga 
> relevan untuk mengetahui apakah dia pelaku poligami atau tidak 
> (yaaa...meskipun bertanya dengan semangat bercanda kok mbak). 
> Mbak Lina, ajakan untuk melihat poligami secara kontekstual itu 
> harusnya ditujukan pada para penganjur poligami seperti Nizami 
> dan ... tentu saja Puspowardoyo (yang begitu menggebu-gebunya 
> menganjurkan poligami hingga terlihat seperti  muslim yang tolol)
> 
> salam 
> 

Yang mematikan dalam logika ala Nizami dan jutaan pria macam dia, 
adalah

1) Polygami lebih baik daripada ke pelacur
2) laki laki adalah tukang cari pelacur

Jadi, bahwa jutaan manusia laki laki hanya menggunakan alat 
pentungannya untuk memuaskan istri yang satu, sampai mati, tak 
terbayangkan baginya. namanya juga menikah, kan janji setia sehidup 
semati sepingsan...

Menurut bung Nizami, laki laki adalah lazim bersyahwat ria (macam 
anjing laki yang selalu cari pohon untuk dikencingi) ha ha ha

Salam 

Danardono





[ppiindia] Re: Selamat 'ngunduh mantu' untuk Mbah KM

2006-12-20 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Selamat 'ngunduh mantu' untuk Mbah KM
>
>   Saya sebut Mbah karena sudah punya banyak cucu...:))
>
>   Mewakili para miliser di Kutub Utara hingga Kutub Selatan, saya 
ucapkan selamat menikahkan putri sulungnya, Kiki (Luki Andrini), 
dengan Andre Benoit  Amado di Desa Seni,
>   Bali pada 16 Desember 2006 lalu. Maaf tidak bisa hadir karena 
kesibukan saya di Jakarta. 
>
>   Semoga iklim pluralisme semakin terbentuk dan mewujud di tengah 
keluarga besar Mbah KM.
>
>   Selamat, selamat
>
>   Salam,
>
>
>   RD
>
>   Ikut mengundang: SBY, JK, YZ, ME dll.
>
>
Waaahhh.. ikut mengucapkan selamat. Semoga pernikahan ini mewujudkan 
kasih yang abadi hingga mati. Semper fidelis.

Salam hangat

Danardono



[ppiindia] Soros Perampok Bangsa Indonesia - Re: Ironi di Balik Kedatangan Soros

2006-12-20 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mas Mas yang wicaksono, kita tahu lahhh siapa ustadz Nizami ini, hit 
and run.. 

ha ha ha ha

Salam tawa

Danardono




--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> taruhan mas.
> 
> dia tak akan menjawab. nanti malah muncul lagi
> dengan topik baru yang judulnya seru-seru. hehehehe.
> 
> 
> 
> At 10:55 AM 12/20/2006, you wrote:
> 
> 
> >Bung Nizami belajar matematika dari mana ?
> >
> >--- In ppiindia@yahoogroups.com, 
> >A Nizami  wrote:
> > >
> > > Kesimpulan saya hanya satu: dajjal
> > > Mungkin bukan dajjal besar, tapi ini merupakan satu
> > > penipu.
> > >
> > > Bayangkan, Soros menghancurkan mata uang rupiah dari
> > > sekitar rp 2.200/1USD menjadi rp 16.700/1USD.
> > >
> > > Seandainya uang beredar di negeri kita rp 800 trilyun,
> > > berarti yang seharusnya bernilai USD 363.636.363.636
> > > sekarang menjadi USD 87.912.087.912 (dengan rate
> > > 9.100).
> > >
> > > Artinya Soros merampok bangsa Indonesia dengan
> > > spekulasi valasnya senilai USD 275.724.275.724 atau
> > > Rp 2.509.090.909.090.910. Soros merampok rp 2.500
> > > trilyun lebih!
> > >
> > > Jadi jika Soros mengucuri Muhammadiyah rp 10 trilyun
> > > jangan senang dulu, karena dia merampok bangsa
> > > Indonesia lebih dari itu.
> > >
> > > Akibat ulah Soros dan csnya dari Bank Dunia, IMF, dan
> > > ADB yang memaksakan nilai tukar mengambang, pemerintah
> > > Indonesia harus mensubsidi pemegang uang (mayoritas
> > > kelompok Soros) sebesar rp 80 trilyun lebih lewat
> > > "intervensi" valas dan SBI (sertifikat bank
> > > Indonesia).
> > >
> > > Perbankan nasional seperti BCA, Bank Niaga, Bank
> > > Lippo, Bank Permata, Bank Halim, dan Bank Nusantara
> > > Parahyangan sudah dikuasai asing. Artinya mereka bisa
> > > memainkan nilai rupiah seenak mereka.
> > >
> > > Eksekutif yang mantan Dirut Bank Lippo, Jos Luhukay,
> > > memprediksikan paling cepat di akhir tahun 2008 atau
> > > 2010, sebanyak 85 persen dari 200 perusahaan terbesar
> > > di Indonesia beralih kepemilikannya ke tangan asing.
> > >
> > > Sejumlah perusahaan besar yang sudah ada asing di
> > > dalamnya antara lain PT Telkomsel, PT Telkom, PT
> > > Indosat, PT Inco, PT Aqua Golden Missisipi, Indofood,
> > > Indocement, dan Semen Cibinong yang berganti nama
> > > menjadi Holchim.
> > > (
> > > 
> > http://202.155.15.208/koran_detail.asp?
id=274994&kat_id=4
> > > )
> > >
> > > Saya harap tokoh2 Islam tidak silau dengan uangnya
> > > Soros. Saya lihat pak Dien dan Muhammadiyah tanpa
> > > Soros juga sudah cukup makmur, jadi tidak perlu lagi
> > > menggandeng tangan seorang lintah darat.
> > >
> > > --- misroji  wrote:
> > >
> > > > Pialang global asal AS George Soros disambut bak
> > > > pahlawan di Indonesia. Benar-benar jauh
> > > > sambutan/opini publik atasnya di saat bangsa
> > > > Indonesia dicekik krisis moneter, mid 1996-1998,
> > > > dimana Soros disebut-sebut salah satu pihak yang
> > > > bertanggung jawab atas carut-marut ekonomi dan
> > > > terjungkalnya nilai rupiah.
> > > > Di dukung oleh sebuah media cetak dan grup media
> > > > elektronik yang sangat berpengaruh, pikiran dan
> > > > tindakan Soros saat kunjungan beberapa saat lalu
> > > > dipuji di sana-sini. Faktor Soros sebagai "perusak"
> > > > ekonomi Indonesia ketika awal reformasi dianggap
> > > > angin lalu. Tak ada jejak dosa dan salah.
> > > > Cerdiknya, Soros selama masa kunjungan, ia
> > > > manfaatkan betul harus bertemu dengan tokoh dan
> > > > lembaga yang sudah "diincarnya". Muhammadiyah
> > > > termasuk di dalamnya dan secara mulus terjadi
> > > > kesepakatan dengan Din Syamsuddin untuk kerjsama
> > > > pemberdayaan masyarakat madani lewat Open
> > > > Society-nya Soros.
> > > > Soros juga sangat piawai memainkan penampilannya di
> > > > publik. Misalnya, meksi miliarder, ia tetap mau
> > > > naik--berhimpitan pula--Toyota Alphard. Betapa kesan
> > > > yang muncul di publik akan menambah rasa salut dan
> > > > apresiasi. Bandingkan dengan para pejabat kita.
> > > > Dan, "hebatnya" Soros mampu "menyulap" Mahathir yang
> > > > dulu secara terang dan keras mengecam Soros sebagai
> > > > perusak ekonomi di kawasan Asia Tenggara. Soros
> > > > dengan "caranya" mampu bertemu, bersalaman, dan
> > > > mengakhiri "permusuhan" dengan melihat gambaran yang
> > > > lurus tentang apa itu anti-semit.
> > > > Soros memang bergelimang harta. Dengan itu ia tebar
> > > > saham, saham untuk bisnis maupun saham untuk
> > > > "menyumpal" suara-suara yang kontra padanya, yakni
> > > > melalui program-program sosial/charitinya. Begitulah
> > > > trend CEO kini dan masa depan.
> > > > Hikmahnya bisa Anda simpulkan sendiri.
> > > >
> > > > Salam,
> > > > Roji's
> > > >
> > > > __
> > > > Do You Yahoo!?
> > > > Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam
> > > > protection around
> > > > http://mail.yahoo.com
> > >

[ppiindia] [POETRY] DIBALIK DINDING ( I )

2006-12-20 Terurut Topik LEONOWENS SP
DIBALIK DINDING ( I )
   
  Dibalik dinding itu, 
  ada ajal tersembunyi!
  Bersama detak jantung 
  jam yang melekat di dinding.
   
  Melelehkan waktu yang berjalan,
  tanpa menoleh sesiapa ditinggalkan.
   
  Dibalik dinding itu,
  suara-suara melenguh
  bak kerbau tercucuk kuat.
  Tiada berdaya mengepal takdir.
   
  2006, Leonowens SP   

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Selamat 'ngunduh mantu' untuk Mbah KM

2006-12-20 Terurut Topik radityo djadjoeri
Selamat 'ngunduh mantu' untuk Mbah KM
   
  Saya sebut Mbah karena sudah punya banyak cucu...:))
   
  Mewakili para miliser di Kutub Utara hingga Kutub Selatan, saya ucapkan 
selamat menikahkan putri sulungnya, Kiki (Luki Andrini), dengan Andre Benoit  
Amado di Desa Seni,
  Bali pada 16 Desember 2006 lalu. Maaf tidak bisa hadir karena kesibukan saya 
di Jakarta. 
   
  Semoga iklim pluralisme semakin terbentuk dan mewujud di tengah keluarga 
besar Mbah KM.
   
  Selamat, selamat
   
  Salam,
   
   
  RD
   
  Ikut mengundang: SBY, JK, YZ, ME dll.
   
   

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] Studi yang Meragukan - Re: Studi Poligami From: M Ikhsan Modjo

2006-12-20 Terurut Topik penulis1710

Saya setuju mbak Lina bahwa islam menganggap poligami sebagai 
PEMBATAS bukan sebagai ANJURAN.
tapi apakah poin itu juga disadari bung Nizami ?
tulisan  bung Nizami menyiratkan begitu jelas semangat untuk 
menganjurkan poligami.
bahkan terjebak dalam logika "berpoligamilah daripada berzina atau 
berselingkuh" (celakanya, logika ini juga dipakai aa' gym)
mohon maaf kalo saya  tidak menemukan kalimat lain dalam menyimpulkan 
tulisan bung nizami ini selain  "membanggakan poligami sebagai 
warisan islam"
Bung Nizami bukan  pro poligami tapi penganjur poligami. Sehingga 
relevan untuk mengetahui apakah dia pelaku poligami atau tidak 
(yaaa...meskipun bertanya dengan semangat bercanda kok mbak). 
Mbak Lina, ajakan untuk melihat poligami secara kontekstual itu 
harusnya ditujukan pada para penganjur poligami seperti Nizami 
dan ... tentu saja Puspowardoyo (yang begitu menggebu-gebunya 
menganjurkan poligami hingga terlihat seperti  muslim yang tolol)

salam 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dear penulis1710,
> Saya tidak mengikuti artikelnya bung Nizami, tapi apa iya bung 
> Nizami membanggakan poligami sebagai warisan Islam?
> 
> Saya pikir poligami ini harus ditempatkan proporsional. Itulah adil.
> Poligami itu ada dari jaman sebelum Islam ada. Malah pada masa 
> sebelum Islam poligami itu tak terbatas. Bibel menggambarkan 
> Sulaiman mempunyai 1000 istri. Lalu Islam hanya membatasi poligami 
> yang telah ada. Pembatasan buat budaya yang telah mengenal poligami 
> tak terbatas. Berdasarkan itu Poligami Islam dikatakan sebagai 
> pembatas bukan anjuran (bagi yang monogami agar berpoligami). 
> Nasehat AlQur'an bagi suami yang bermasalah dengan istrinya adalah 
> BERSABAR BERSABAR DAN BERSABAR. Tidak pernah disuruh berpoligami. 
> 
> Membicarakan poligami itu harus kasus per kasus dan kontekstual. 
> Poligami bisa jadi potret baik dan buruk. Poligami, sebagai salah 
> satu pernik kehidupan pernikahan, bisa menjadi haram sebagaimana 
> monogami juga bisa menjadi haram.
> 
> Banyak telaah tentang poligami mengatakan bahwa HUKUMnya poligami 
> itu BOLEH yang arabnya MUBAH, bukan HARAM, WAJIB, SUNNAH, JAIZ...
> Dan kajian ini ada hanya dalam literatur Islam. Mungkin karena 
> inikah kesannya seolah-olah Islam yang membela dan membanggakan 
> poligami?
> 
> Ada pengalaman saya yang menarik. Di kantor saya sudah dua kali 
> ceramah diisi oleh ustadz/habib dari FPI. Selama ini kesan saya 
> terhadap ustadz/habib FPI adalah rada miring, apalagi soal Poligami.
> Namun setelah mendengar penjelasan dan mengadakan tanya jawab, saya 
> berkesimpulan pendapat mereka fair-fair saja tentang poligami. 
> Mereka juga menekankan bhw pernikahan ideal dalam Islam adalah 
> monogami. Bila kemudian ada yg memerlukan poligami itu harus tau 
> ilmunya. Poligami yang dilakukan dengan kebohongan tidak akan bisa 
> membuat keluarga sakinah. Bahkan ustadz itupun tidak mau 
berpoligami 
> karena tau berat resikonya dunia dan akherat. Maraknya poligami 
yang 
> baik adalah tidak mengakibatkan maraknya perceraian.
> 
> Dalam ceramah tsb ada sesi tanya jawab. Kebetulan kawan saya 
> (poligamer) bertanya soal poligami dengan menyatakan bhw wanita 
yang 
> menolak poligami telah mengingkari hukum Allah. Sang Habib 
> menjelaskan lah soal poligami potret yang baik bla..bla...Karena 
> saya merasa Habib tidak menjawab pertanyaan, saya ulangi pertanyaan 
> teman saya itu yang saya nilai terlu gegabah membuat generalisir 
spt 
> itu. Akhirnya Habib menjelaskan bhw adalah fitrah kalau wanita 
> menolak tapi jangan sampai mengatakan HARAM hukumnya poligami tsb 
> (spt yang dikatakan Ratna Sarumpaet?). Lalu saya katakan lagi bhw 
> wanita/istri punya hak untuk menolak karena menolak bukanlah 
berarti 
> mengatakan HARAM hukumnya. Saya berikan contoh misalkan suami saya 
> ingin menikah lagi, tapi dengan wanita pelacur. Lho saya berhak 
> menolak dong karena saya khawatir akan kesehatan diri saya. Atau 
> saya tahu suami saya hutangnya dimana-mana. Itu artinya dia tidak 
> mampu secara finansial, saya berhak dong menolak poligaminya tsb.
> Makanya saya berkeyakinan bhw poligami ini sangat kausalitas (?), 
> tidak bisa mengeneralisir seperti teman saya itu.
> 
> Dear penulis1710,
> Pendukung poligami tidaklah harus pelaku poligami. Seperti almarhum 
> H. Agus Salim, mendukung poligami dalam Islam tapi beliau tidak 
> berpoligami. Sedang Presiden Sukarno menentang Poligami namun 
diapun 
> berpoligami. Opo tumon?
> 
> wassalam,
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "penulis1710"  
> wrote:
> >
> > 
> > Bung Nizami ini argumentasinya selalu hebat.
> > Yang nggak saya ngerti: bukankah poligami itu udah ada di arab 
> > sebelum Islam datang ?
> > Artinya, poligami ada sejak jaman jahiliyah.
> > Kalo memang demikian, kenapa  membangggakan itu sebagai warisan 
> > islam ?
> > BTW, Bung Nizami sudah punya berapa istri ?  Bung Nizami juga 
> contoh 
> > yang bagus untuk poligami ?
> > 
> > 
> > --- In ppiindia@yahoogroup

[ppiindia] [POETRY] KEHADIRAN PELANGI

2006-12-20 Terurut Topik LEONOWENS SP
KEHADIRAN PELANGI
   
  Sang pelangi bersembuyi dibalik gemuruh air.
  Tubuhnya bagai terajam ronta butir-butir sang air.
  Namun sang pelangi hadir oleh sentuhan air dan cahaya.
   
  2006, Leonowens SP  

 __
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



[ppiindia] undangan diskusi buku CIFOR -- HUTAN PASCA PEMANENAN; Melindungi Satwa Liar dalam Kegiatan Hutan Produksi di Kalimantan-Kamis 21 Deember 06 @ 3pm

2006-12-20 Terurut Topik vivian idris
Undangan Diskusi Buku

HUTAN PASCA PEMANENAN
Melindungi Satwa Liar dalam Kegiatan Hutan Produksi di
Kalimantan 

(LIFE AFTER LOGGING; Reconciling Wildlife Conservation
and Production Forestry in Indonesian Borneo)

Author: Meijraad, E., Sheil, D., Nasi R.,  Augeri, D.,
Rosenbaum, B., Iskandar, D., Setyawati, T., 
Lammertink, M., Rachmatika, I., Wong, A.,  Soehartono,
T., Stanley, S., Gunawan, T. dan O’Brien, T.

Kamis, 21 Desember 2006 @ 3pm
di (ak.’sa.ra) 
Jl Kemang Raya 8b, 
Jakarta Selatan
021-7199 288

Untuk keterangan lebih lanjut, silakan hubungi:
Yani Saloh ([EMAIL PROTECTED])
Budhy Kristanty (0816637353 - [EMAIL PROTECTED])
Fitria Rinawati (08121070320 - [EMAIL PROTECTED])

-refreshment provided-

---
HUTAN PASCA PEMANENAN; Melindungi Satwa Liar Dalam
Kegiatan Hutan Produksi di Kalimantan

Tropical forests are the most species rich land-based
eco-systems on Earth. But they are disappearing at a
rate of 12 million hectares a year, taking with them
thousands of animal, plant and insect species. 

Life after Logging focuses on Borneo’s richest area of
biodiversity, Malinau in East Kalimantan. Regrettably,
Malinau and its extraordinary range of species are
increasingly threatened by logging, hunting and road
building. 

Logging has long been at the very core of conflicts
between conservationists, logging companies and
governments. But this need not be the case. Life after
Logging shows how groups with differing forest
interests can manage forests together in ways that
benefit wildlife and improve the conservation value of
logged forests.

Erik Meijaard  from TNC and Tony Suhartono (tbc) from
DEPHUT will make a short presentation about the book.
They will then be joined by CIFOR’s Douglas Sheil in
an open discussion. The presentation and discussion
will be in Bahasa Indonesia and English.

 



 




__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


[ppiindia] masih tentang poligami fwd: Women, the Pestilence of Democracy?

2006-12-20 Terurut Topik Nugroho Dewanto

dari milis sebelah

sekalian mengenal pendekatan konteks
dan metode hermenuetika.


At 06:43 AM 12/20/2006, you wrote:

>Senang sekali mendapat kado dari Mbak Dewi, terima kasih banyak. 
>Saya belajar lebih mengenal Muhammad SAW jadinya. Kadonya saya buka 
>dan bagi-bagikan ya :-) semoga Mbak Dewi tidak keberatan. All the best,
>Ida Khouw
>
>"We are crying for new Muhammads, fighters of gender equality, in 
>our poor and most densely populated Muslim country in the world."
>
>--
>
>Mbak Ida yang baik,
>
>Senang sekali dapat balasan. Ini ada kado untuk Mbak Ida. Semangat 
>Muhammad adalah semangat minoritas waktu itu. Dia adalah pejuang 
>kesetaraan gender sejati.
>
>Salam hangat,
>dewi
>
>__
>
>Women as the Pestilence of Democracy?
>
>Dewi Candraningrum, Asienhaus, Germany
>
>In the traditional Javanese philosopy, we have a popular advice
>given to the new elected leader: "Ojo silap karo harto, tahto, lan
>wanito" (Do not easily being tempted by wealth, position, and
>woman). The advice goes further that "the leaders should serve those
>they are going to lead". This advice departed from an
>epistemological construction that women are contested objects. This
>old sayings had long lubricated the wheel of the patriachal feodal
>noble rank of Javanese Kingdoms. Relocating dozens of wives in
>Keputren (similar to Harem-Middle East, Zenana-Indian Continent, and
>Playboy mansion in its modern version) and treated them as precious
>jewels which became Raja's symbol of power as the absolute Master
>and the people as his servants.
>
>Don't worry too much, this was only paraded by the feodal noble rank
>circle. How about the people? Those who lived outside of the circle,
>mostly, practiced monogamy. Women and men went together working in
>the rice field. Compared to the women who were kept in the Keputren
>and were not allowed to enter into the public arena, ordinary women
>had their breath outside of the domestic life. Even, traditional
>Javanese market were supported by Javanese women's sellers. This
>artefacts left its imprint in the well-known Klewer textil market in
>Surakarta where women's seller dominated the daily transactions.
>Muhammad Yunus, founder of Grameen bank in Bangladesh who helps
>women's micro economic credits who is awarded with prestigious Nobel
>Price this year, is very correct when he said "women are better with
>money". These women could claim their independence roles within the
>public arena as well as are being able to serve their beloved family
>in the domestic arena.
>
>Prophet Muhammad devoted all his life to serve his Ummah. He never
>positioned himself as Master to His Ummah. He was a true fighter for
>gender equality. Muhammad protested and banned the burial of baby
>girls and the practice of having hundred of wives among the wealthy
>high rank in the Arab world. Muhammad lifted women's existence
>as "complete-human being" to counter the jahiliyah Arab society who
>regarded women as "half-human being". Muhammad's perspective
>relocated women's position from the contested object to the
>independence subject. This universal conscience is also affirmed by
>our Republic Indonesia, a state which affirm democracy as one of the
>basic philosophy to guarantee the very rights women have.
>
>The Indonesian parade of polygamy is the parade of wealthy high rank
>who occupy the state, who regard themselves as "Master" rather
>than "Servant of the People". Indonesia is very well known of its
>corrupted government. One of the notable pestilence is their illegal
>practice outside of the monogamous marriage, whether polygamy or
>nikah sirri which are strongly objected even by our Islamic Law
>Compilation. This further mushroommed the inevitable corruption,
>leading to bad performance in managing the state. What a shame to
>promote polygamy in a poor state like Indonesia.
>
>The landscape of current corruption is characterized by a
>perspective that maintains women's existence not more than
>constested objects. "Women" are objectified and being correlated as
>source of temptation which is similar to the temptation attached to
>the word "wealth" and "position". The reciprocal hybdridization and
>inter-penetration of "communal" textual patriarchal interpretation
>of Sharia and "egoistical" western modern cosmology have been used
>by dirty corrupted state leaders to justify their act in violating
>their monogamous marriage. They will say loudly: "do not immerse
>privat matters into state policy". They are clever indeed. On the
>one hand, they strongly and loudly pushed their gender-bias
>interpretation of Sharia to regulate of how women shall behave in
>the public into the state policy, that is the ratification of 23
>Sharia Districts Regulations which robbed the rights of women to
>enter into the economic activities and freedom of identity in
>chosing their way of dressing. On the other hand, they loudly
>denounced women's