[Urang Sunda] Ahli Geologi Putus Asa Selamatkan Karst Padalarang

2009-02-15 Thread Ukay Karyadi
Ti kompas.com

Ahli Geologi Putus Asa Selamatkan Karst Padalarang

BANDUNG, MINGGU - Para ahli geologi mulai putus asa mengupayakan perlindungan 
kawasan karst Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat. Berbagai macam cara 
dilakukan tapi tidak pernah membuahkan perhatian khusus pemerintah daerah untuk 
menciptakan perlindungan hukum yang efektif. 

Menurut pengajar Geomorfologi dan Geologi Lingkungan Institut Teknologi Bandung 
Budi Brahmantyo, berbagai upaya sudah dilakukan untuk menyelamatkan karst 
Padalarang , yang terbentuk 30 juta tahun lalu, dari kehancuran akibat 
penambangan kapur.

Di antaranya dengan publikasi fakta kerusakan melalui media cetak dan 
elektronik, mengadakan dialog dengan pemerintah Provinsi Jawa Barat, Kabupaten 
Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung Barat, dan berbagai seminar berskala 
nasional. Bahkan, sudah delapan buku diterbitkan terkait pentingnya 
perlindungan Karst Padalarang.  "Kami seperti putus asa karena hasilnya tidak 
berubah. Eksploitasi penambangan terus berlangsung, baik menggunakan alat berat 
atau dinamit. Kebanyakan digunakan sebagai bahan baku cat dan pembuatan ubin," 
katanya. Bahkan kini, kekhawatiran itu bertambah besar karena aktivitas 
penambangan mulai melirik kawasan Gua Pawon. Padahal, Gua Pawon adalah tempat 
ditemukannya kerangka manusia purba berusia sekitar 4.000 tahun yang lalu. 
Selain itu, tempat ini juga menjadi semacam kompleks tempat tinggal manusia 
purba dengan bukti penemuan alat purbakala terbuat dari batu.   


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS/EDGE/3G network



Komunitas Urang Sunda --> http://www.Urang-Sunda.or.id
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/urangsunda/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:urangsunda-dig...@yahoogroups.com 
mailto:urangsunda-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
urangsunda-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Ekspor ka Jepang geura [Urang Sunda] Jaipong teu meunang make 'g'

2009-02-15 Thread dudi mulyadi
Mun geus leungit "g" na , alusna mah gura giru we dieksport ka Jepang.
Insya Allah di Jepang mah, pasti  balik deui ka asal.
 
Leres teu kan Denny san ??

--- Pada Sab, 14/2/09, cep_hamid  menulis:

Dari: cep_hamid 
Topik: [Urang Sunda] Re: Jaipong teu meunang make 'g'
Kepada: urangsunda@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 14 Februari, 2009, 8:10 PM






--- In urangsu...@yahoogro ups.com, "Dena"  wrote:
>
> 
> Sihoren jaipon teh lain dilaran, ceuk Uubernur mah. Tapi menta ka para 
> seniman jaipon mun bisa mah kurani "g" na. Nya ari ukur kitu mah uran 
> turutkeun we kahayan ubernur teh. Jaipon kudu disebut Jaipon!
> KoNsekuensina. ...kabeh huruf 'g' dina basa sunda kudu leunit oe kituh 
> (paduli uin nomon kieu e da pastina oe boh ubernur/wakilna teu 
> nartieun sunda ieuh!)
> 
> Sim Kurin
> 
> Uin tea
>
Ah, usulan ti bapak gurbernur eta alus kusabab ayena Jaipong di
jadikeun kedok ku oknum anu ngaku seniman jaipong jang pentas-pentas
maksiat. Da upami simkuring ningali tari jaipong anu bener-bener tari
jaipong sok kagum. tapi upami ninggali tari jaipong ngan
jaipong-jaipongan anu puguhmah tari birit hayang maledog penarina.
Pak Gubernur jaga Tari Jaipong tina pengaruh tari erotis, kanggo
seniman jaipong pertahankeun jaipong anu bener-bener tari jaipong.Ulah
ngakuna disebut jaipong tapi Goyang ngebor, disebut jaipong tapi
goyang patah-patah, jadi jaipong adalah jaipong, jaipong lain erotis.

















  Berselancar lebih cepat dan lebih cerdas dengan Firefox 3
http://downloads.yahoo.com/id/firefox/

Re: [Urang Sunda] nepangkeun

2009-02-15 Thread Icho Ahmad
Enya asa wauh euy. Damang kang Hen?

On 2/14/09, Reka Bohay  wrote:
> Asa wawuh... Dimana nya?
> hihihihihi...
>
> -Bohay-
>
> 2009/2/14 Hendri Mulyana 
>
>>   Haturan Ua Siddik sareng sadaya kasepuhan nu ngageugeuh Kusnet, Mang J,
>> Kang Kumi, Kang Bohay, kang Kung, kum we kasadayana. Nepangken sim kuring
>> pun hendri, urang epson tea, manawi teu lepat mah kapungkur rada geten
>> nyimpang ka kusnet teh ti taun 2002 tug dugika jaman aufklarung taun 2005
>> waktos email si kuring keuna breidel Kempetai - Dai-nippon van Epson.
>>
>> Ayena kakara hudang ti patapaan tumantiris. Siap nyarekan nu kudu di
>> carekan, cingan bejaan giliran saha ayeuna carekaneun ?.
>>
>> --- On *Fri, 2/13/09, Siddik Wiradireja * wrote:
>>
>> From: Siddik Wiradireja 
>> Subject: Re: [Urang Sunda] Wilujeng juma'ah...
>> To: urangsunda@yahoogroups.com
>> Date: Friday, February 13, 2009, 1:15 AM
>>
>>  Waalaikum salam Wr. Wb.
>> Horeee.. aya anu nek wedingan...
>>
>> ssw
>> http://cikundul3. multiply. com 
>> *Tong nyaliksik naon nu bisa dicokot ti kiSunda*
>> *Tapi talungtik naon nu bisa dibikeun ka kiSunda*
>>
>>
>>
>>
>

-- 
Sent from my mobile device


[Urang Sunda] [Maryamah Karpov] Semangat Mewujudkan Mimpi dan Harapan

2009-02-15 Thread Anwar Holid

Semangat Mewujudkan Mimpi dan Harapan
-
--Anwar Holid

Maryamah Karpov
Penulis: Andrea Hirata
Penerbit: Bentang, 2009
Halaman: 504 hal.
ISBN: 978-979-1227-45-2


Mimpi dan harapan hanya berbeda sedikit saja. Bahkan pada satu titik, keduanya 
bertemu. Salah satu arti mimpi ialah sesuatu yang diharapkan, diidam-idamkan, 
atau begitu ambisius dinginkan oleh seseorang, biasanya sesuatu yang sulit 
dicapai atau dilepaskan dari keadaan sekarang. Ada satu peribahasa Filipina 
mengenai harapan, bunyinya seperti ini: keberanian merupakan buah dari harapan. 

Bahkan sebagian orang beranggapan hanya orang beranilah yang biasanya bisa 
mewujudkan harapan. Atau kalaupun gagal mendapatkan mimpi dan harapan itu, dia 
telah mencoba dengan gagah, ksatria, dan habis-habisan. Bila demikian, 
orang-orang pun tetap respek pada dirinya. Mereka berhenti melihat kegagalan 
orang bersangkutan, malah menoleh pada keberanian dan keteguhan dirinya. Itulah 
buah harapan, buah dari keyakinan orang dalam mewujudkan mimpi-mimpinya. 

Maryamah Karpov (Bentang, 504 hal.), pamungkas tetralogi Laskar Pelangi karya 
Andrea Hirata, memiliki subjudul "Mimpi-mimpi Lintang." Sejumlah pembaca 
Maryamah Karpov, terutama yang begitu fanatik pada tiga novel sebelumnya, 
menilai subjudul tersebut sebenarnya lebih pantas menjadi judul utama dan 
justru dengan sangat tepat mewakili semangat novel bungsu itu. Sebab dengan 
mimpi dan harapan itulah Ikal beserta sejumlah tokoh lain dalam novel ini 
mengarungi kehidupan, mempertaruhkan keyakinan, berusaha mewujudkannya, satu 
demi satu. Wajar bila ada seseorang berkomentar, "Semangat, keberanian bermimpi 
dan mewujudkan mimpi paling gila sekalipun merupakan inti novel ini."

Memang ada banyak harapan dan mimpi dalam Maryamah Karpov. Harapan paling hebat 
yang muncul di awal-awal novel ini ialah harapan Ketua Karmun untuk memajukan 
masyarakat dan kampungnya. Caranya sederhana saja: dengan menerima seorang 
dokter gigi berpraktik di sana. Namun ternyata harapan itu tak semudah 
dugaannya. Masyarakat, terutama karena masih terhalang oleh berbagai anggapan 
sempit dan pandangan keliru, menolak usaha itu. Bahkan Ikal, yang kemudian 
diharap-harapkan jadi contoh karena nota bene sangat terdidik, karena trauma 
dan alasan tertentu, sulit memberi contoh betapa penting perubahan itu bagi 
kampungnya di masa depan. Ketua Karmun membujuk dengan berbagai cara untuk 
mewujudkan harapannya, tapi berkali-kali dia gagal.

Harapan--yang juga merupakan tema utama Laskar Pelangi--dulu pernah diucapkan 
Andrea Hirata dalam wawancara dengan harian Pikiran Rakyat, sektiar 3 tahun 
lalu. Dia bilang, "Agar orang jangan mudah berputus asa. Belajarlah dengan 
betul. Itu sebenarnya pesan utama saya. Klasik sebenarnya, tapi dengan 
bercontoh dari Laskar Pelangi, kesulitan apa pun terutama dalam masalah 
pendidikan, bisa diatasi. Buktinya, anggota Laskar Pelangi bisa survive. 
Pokoknya don't give up."

Maka di ujung tetralogi ini, Andrea melanjutkan berbagai harapan; harapan Ikal 
bertemu A Ling, harapan Ketua Karmun meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, 
harapan Kalimut mengubah nasib dengan mau berisiko menyeberangi lautan menuju 
Singapura. Harapan dan drama yang dibawa dalam petualangan bersama Mimpi-mimpi 
Lintang.

***

Harapan menghidupkan energi orang-orang, membuat mereka terus aktif, mencari 
banyak alternatif, pantang menyerah, mengalahkan berbagai energi negatif yang 
mencoba meruntuhkan moral. Meski mereka juga gelap atas apa yang bakal terjadi 
di masa depan, mereka enggan mundur, malah terus mencari peluang. Barangkali, 
dalam kasus ini, optimisme Ketua Karmun sungguh pantas di kedepankan. Dengan 
berbagai cara dia gagal membujuk Tancap bin Seliman agar beribat ke dokter gigi 
Budi Ardiaz, namun senantiasa gagal. Namun, di puncak kegagalan upaya yang juga 
persis di puncak rasa sakit gigi Tancap bin Seliman, Ketua Karmun akhirnya 
malah menunjukkan belas kasihan demi menolong rakyatnya yang kesakitan.

Mimpi dan harapan itulah yang menjaga sejumlah tokoh dalam Maryamah Karpov 
berhasil mengatasi kesulitan. Meski bagi Ikal sendiri kisah itu berakhir pilu, 
toh dia sebelumnya sempat mengalami masa-masa madu. Mungkin inilah kekuatan 
sebuah novel yang ditingkahi dengan kejadian-kejadian hiperbolik, ironik, 
fantastik, dan humor. Pembaca dibuai oleh mimpi-mimpi yang awalnya 
menghanyutkan, lantas diseret oleh peristiwa dramatik, musykil, namun ujungnya 
ternyata menghempaskan harapan pembaca itu sendiri. Barangkali, itulah kekhasan 
sebuah novel yang disebut-sebut sejumlah orang istimewa berkat "cara 
berceritanya luar biasa."

Mimpi seperti apa yang malah membuat pemimpinya bersemangat dan bisa terus 
berharap? Itulah mimpi yang membuat pelakunya hidup. Kata sebuah pepatah, "jika 
ingin mimpimu jadi kenyataan, jangan sampai kamu tidur." Kenapa? Karena dengan 
begitu orang tersebut akan berusaha dan mencari cara agar mimpinya terwujud, 
sebab untuk mewujudkan itu perlu dorongan, strat

Re: [Urang Sunda] nepangkeun

2009-02-15 Thread Hakiki Ichtiarawan
hatur nuhun ari aya raraosan kitu mah,  ngan anu ngawitan bade ditaros ari inta 
teh istri atawa pameget,  da abdi mah pameget . . . . .  bari kasep 
deui,  dimana ari padumukan teh ? ari abdi mah di gn putri bogor. . . . . . 

--- Pada Sab, 14/2/09, Reka "Bohay"  menulis:

Dari: Reka "Bohay" 
Topik: Re: [Urang Sunda] nepangkeun
Kepada: urangsunda@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 14 Februari, 2009, 3:14 PM






Asa wawuh... Dimana nya?
hihihihihi.. .

-Bohay-


2009/2/14 Hendri Mulyana 










Haturan Ua Siddik sareng sadaya kasepuhan nu ngageugeuh Kusnet, Mang J, Kang 
Kumi, Kang Bohay, kang Kung, kum we kasadayana. Nepangken sim kuring pun 
hendri, urang epson tea, manawi teu lepat mah kapungkur rada geten nyimpang ka 
kusnet teh ti taun 2002 tug dugika jaman aufklarung taun 2005 waktos email si 
kuring keuna breidel Kempetai - Dai-nippon van Epson. 

Ayena kakara hudang ti patapaan tumantiris. Siap nyarekan nu kudu di carekan, 
cingan bejaan giliran saha ayeuna carekaneun ?. 

--- On Fri, 2/13/09, Siddik Wiradireja  wrote:

From: Siddik Wiradireja 
Subject: Re: [Urang Sunda] Wilujeng juma'ah...
To: urangsu...@yahoogro ups.com
Date: Friday, February 13, 2009, 1:15 AM









Waalaikum salam Wr. Wb.
Horeee.. aya anu nek wedingan...

ssw
http://cikundul3. multiply. com
Tong nyaliksik naon nu bisa dicokot ti kiSunda
Tapi talungtik naon nu bisa dibikeun ka kiSunda


















  Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat 
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah. 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Re: [Urang Sunda] nepangkeun

2009-02-15 Thread mj

bagea kang Hendri urang parkud (parungkuda) sukabumi.
nuhun atuh geus bisa miluan deui kusnet mah

ka baraya kusnet nu can apal, kang Hendri baraya kusnet nu kaitung
antik-maksudna baraya heubeul.

---
ke heula, Sukabumi asa can kawakilan boga kuncen di KUsnet.

kang Hendri kersa?
oge ka kuncens sanes, jeung baraya kusnet sejena, satuju teu kang Hendri
jadi kuncen kusnet ngawakilan Sukabumi?


mj

http://geocities.com/mangjamal
http://mangjamal.multiply.com

Haturan Ua Siddik sareng sadaya kasepuhan nu ngageugeuh Kusnet, Mang J,
Kang Kumi, Kang Bohay, kang Kung, kum we kasadayana. Nepangken sim kuring
pun hendri, urang epson tea, manawi teu lepat mah kapungkur rada geten
nyimpang ka kusnet teh ti taun 2002 tug dugika jaman aufklarung taun 2005
waktos email si kuring keuna breidel Kempetai - Dai-nippon van Epson.

Ayena kakara hudang ti patapaan tumantiris. Siap nyarekan nu kudu di
carekan, cingan bejaan giliran saha ayeuna carekaneun ?.

--- On Fri, 2/13/09, Siddik Wiradireja  wrote:
From: Siddik Wiradireja 
Subject: Re: [Urang Sunda] Wilujeng juma'ah...
To: urangsunda@yahoogroups.com
Date: Friday, February 13, 2009, 1:15 AM












Waalaikum salam Wr. Wb.
Horeee.. aya anu nek wedingan...

ssw
http://cikundul3. multiply. com
Tong nyaliksik naon nu bisa dicokot ti kiSunda
Tapi talungtik naon nu bisa dibikeun ka kiSunda























[Urang Sunda] (buku) menelusuri arsitektur sunda

2009-02-15 Thread mj
baraya kusnet nu karasep (sawareh) jeung gareulis (nu ieu sadayana) ieu
aya buku anyar, ngeunaan arsitektur Sunda

judul: Menelusuri Arsitektur Sunda
ukuran: asana 16 x 28 (teu ilahar)
nu nulis: Purnama Salura
editor: anwar holid
pamedal: PT Cipta Sastra Salura
taun medal: 2008


buku ieu diangkat ti disertasi Purnama Salura di program pascasarjana ITB,
asana taun 2004. Purnama Salura teh dosen jurusan Arsitektur Universitas
Katolik Parahyangan (Unpar). judul asli disertasina mah Dinamika Perubahan
pada Arsitektur Sunda di Priangan, (ditambah studi kasus tilu kampung di
priangan). kusabab disertasi, tangtu rada beda jeung buku-buku nu ngabahas
arsitektur Sunda nu geus aya, hasil panalungtikan nu sipatna proyek nu
kalolobana leuwih condong ka model deskriptif wungkul.

buku ieu di awalna, pinuh ku teori canggih arsitektur, kaasup pamikiran
filsafat nu mere pangaruh ka arsitektur. cara strukturalis Levi-Strauss
atawa Saussure, poststrukturalismeu, fenomenologi Husserl, modernismeu,
postmodernismeu. tangtu teori-teori ieu rada aheng aya dina buku nu
ngabahas arsitektur (tradisional) Sunda. dina buku ieu, model
strukturalismeu nu dipake pikeun ngabahas arsitektur sunda, nu cenah
dielaborasi ku make konssep ti budaya lokal, nya konsep patempatan,nyaeta
wadah jeung tempat.

sanajan di bab awal aya macam-macam pamikiran canggih, kajerona mah,
henteu,tapi make konsep lokal patempatan (wadah jeung eusi tea). cara
konsep "lemah-cai",  "luhur-handap", "wadah-eusi", "sineger-tengah" jeung
"kaca-kaca". studi kasus di tilu kampung antik Sunda, cigenclang-asana di
subang kitu, palastra di majalengka jeung kampung tonggoh di cilaut garut
kidul. aya deui hasil survey soal pangaruh atawa kabiasaan nandran (jarah
ka makam), uga jeung pamali di tilu kampung eta.

konsep "luhur-handap" kapanggih aya di kampung-kampung eta. cara makam
atawa imah kuncen, ditempatkeun di lahan nu leuwih luhur, di pasir, sabab
luhur hartina leuwih mulya, jsb. teu dipatalikeun jeung kosmologi atau
kapercayaan lokal, ngan harti sacara umum. konsep "kaca-kaca" dihartikeun
bates atawa wates hiji tempat jeung tempat sejen. cara komplek makam,
dipisah jeung paimahan oge kebon atawa sawah. di imah, konsep "kaca-kaca"
atawa wates itu kaciri dina ayana rohangan lalaki (tepas) jeung rohangan
awewe (dapur+goah). konsep bates di imah mah ngalahirkeun rohangan wates
eta, nyaeta rohang tengah jeung enggon.


Buku ieu jilidna hideung. format ukuran siga buku menu di cafe. rada
kurang ngeunaheun dibaca, da ongkoh tulisanana rada leutik jeung font nu
ipis. ari kertasna mah kaitung mewah, glossi, bari hanjakal teu aya foto,
ngan ukur gambar make CAD. padahal mah da buku ieuh, mun make foto-foto
imah atawa perkampungan tilu kampung eta, lingkunganana (sawah, kebon,
jsb) bari jeung berwarna da bukuna kaitung mewah, wah sugema pisan 
macana. dina disertasina mah aya lampiran foto2. hanjakal na bukuna mah
euweuh. padahal buku mah kudu leuwih narik tibatan disertasi.

aya deuih data nu kurang presisi. dina buku eta, oge dina disertasina,
disebutkeun yen imah di kampung kuta ciamis ngan nyesa belasan. belasan
mah kurang ti dua puluh. duka nu nulis pernah datang atawa henteu ka
kampung kuta. da  basa uing ka dinya, taun  2007, cek kang Karman,
minangka pupuhu adat kampung kuta, oge dina peta kampung kuta di imahna,
aya 112 imah, wargana 300-an jiwa.  saacan ngabahas tilu kampung pikeun
studi kasus, memang dirinci heula kampung tradisional sejen pikeun
nangtukeun alesan dipilihna tilu kampung eta.

istilah "sineger tengah" sabenerna kecap kadua atawa sakapeung ceuk kang
Ajip Rosidi mah (dina Babasan jeung Paribasa, kajembaran basa Sunda,
kiblat buku utama, tauna poho). kecap baku mah "siger tengah". hartina nya
moderat atawa nyieun sagala cara di tengah.

leupas ti kakurangananana, buku ieu pantes dihargaan (teu apal sabaraha
hagrana di toko), sabab kahijina, nya nalungtik arsitektur sunda ku cara
nu beda ti nu geus aya, bisa nambah kabeungharan literatur kasundaan.
Kadua, nempo pamedalna, cipta sastra salura, sigana dipedalkeun sorangan.


mj

http://geocities.com/mangjamal
http://mangjamal.multiply.com







dianjangan andrea hirata Re: [Urang Sunda] [Maryamah Karpov]

2009-02-15 Thread mj

malem minggu, andrea hirata jeung manajerna nganjang ka imah. sugan teh
siga bulan kamari, ngan tiluan, peuting kamari mah lobaan, 8 urang,
sawareh ti jakarta nu ngadon wik-en di bdg sigana.  hanjakal datangna
peuting, teu bisa nempo pamandangan ka tangkubanparahu atawa sabudeureun
cihideung.

nya siguhan lalawuh kampung we, cau ambon ti kebon tukang jeung goreng
hui. heuheu

mj

http://geocities.com/mangjamal
http://mangjamal.multiply.com





[Urang Sunda] cara maeunkeun suling

2009-02-15 Thread arif ramdlan

salam
cik aya nu tiasa niup suling?
kumaha tah maeunkeuna..
cik nyungkeun bongbolongan...
kumaha niupna, nada na ?

nuhun..
--- On Sun, 2/15/09, mj  wrote:
From: mj 
Subject: [Urang Sunda] (buku) menelusuri arsitektur sunda
To: urangsunda@yahoogroups.com
Cc: anwarho...@yahoo.com
Date: Sunday, February 15, 2009, 6:59 PM












baraya kusnet nu karasep (sawareh) jeung gareulis (nu ieu sadayana) 
ieu

aya buku anyar, ngeunaan arsitektur Sunda



judul: Menelusuri Arsitektur Sunda

ukuran: asana 16 x 28 (teu ilahar)

nu nulis: Purnama Salura

editor: anwar holid

pamedal: PT Cipta Sastra Salura

taun medal: 2008



buku ieu diangkat ti disertasi Purnama Salura di program pascasarjana ITB,

asana taun 2004. Purnama Salura teh dosen jurusan Arsitektur Universitas

Katolik Parahyangan (Unpar). judul asli disertasina mah Dinamika Perubahan

pada Arsitektur Sunda di Priangan, (ditambah studi kasus tilu kampung di

priangan). kusabab disertasi, tangtu rada beda jeung buku-buku nu ngabahas

arsitektur Sunda nu geus aya, hasil panalungtikan nu sipatna proyek nu

kalolobana leuwih condong ka model deskriptif wungkul.



buku ieu di awalna, pinuh ku teori canggih arsitektur, kaasup pamikiran

filsafat nu mere pangaruh ka arsitektur. cara strukturalis Levi-Strauss

atawa Saussure, poststrukturalismeu , fenomenologi Husserl, modernismeu,

postmodernismeu. tangtu teori-teori ieu rada aheng aya dina buku nu

ngabahas arsitektur (tradisional) Sunda. dina buku ieu, model

strukturalismeu nu dipake pikeun ngabahas arsitektur sunda, nu cenah

dielaborasi ku make konssep ti budaya lokal, nya konsep patempatan,nyaeta

wadah jeung tempat.



sanajan di bab awal aya macam-macam pamikiran canggih, kajerona mah,

henteu,tapi make konsep lokal patempatan (wadah jeung eusi tea). cara

konsep "lemah-cai",  "luhur-handap" , "wadah-eusi" , "sineger-tengah" jeung

"kaca-kaca". studi kasus di tilu kampung antik Sunda, cigenclang-asana di

subang kitu, palastra di majalengka jeung kampung tonggoh di cilaut garut

kidul. aya deui hasil survey soal pangaruh atawa kabiasaan nandran (jarah

ka makam), uga jeung pamali di tilu kampung eta.



konsep "luhur-handap" kapanggih aya di kampung-kampung eta. cara makam

atawa imah kuncen, ditempatkeun di lahan nu leuwih luhur, di pasir, sabab

luhur hartina leuwih mulya, jsb. teu dipatalikeun jeung kosmologi atau

kapercayaan lokal, ngan harti sacara umum. konsep "kaca-kaca" dihartikeun

bates atawa wates hiji tempat jeung tempat sejen. cara komplek makam,

dipisah jeung paimahan oge kebon atawa sawah. di imah, konsep "kaca-kaca"

atawa wates itu kaciri dina ayana rohangan lalaki (tepas) jeung rohangan

awewe (dapur+goah) . konsep bates di imah mah ngalahirkeun rohangan wates

eta, nyaeta rohang tengah jeung enggon.



Buku ieu jilidna hideung. format ukuran siga buku menu di cafe. rada

kurang ngeunaheun dibaca, da ongkoh tulisanana rada leutik jeung font nu

ipis. ari kertasna mah kaitung mewah, glossi, bari hanjakal teu aya foto,

ngan ukur gambar make CAD. padahal mah da buku ieuh, mun make foto-foto

imah atawa perkampungan tilu kampung eta, lingkunganana (sawah, kebon,

jsb) bari jeung berwarna da bukuna kaitung mewah, wah sugema pisan 

macana. dina disertasina mah aya lampiran foto2. hanjakal na bukuna mah

euweuh. padahal buku mah kudu leuwih narik tibatan disertasi.



aya deuih data nu kurang presisi. dina buku eta, oge dina disertasina,

disebutkeun yen imah di kampung kuta ciamis ngan nyesa belasan. belasan

mah kurang ti dua puluh. duka nu nulis pernah datang atawa henteu ka

kampung kuta. da  basa uing ka dinya, taun  2007, cek kang Karman,

minangka pupuhu adat kampung kuta, oge dina peta kampung kuta di imahna,

aya 112 imah, wargana 300-an jiwa.  saacan ngabahas tilu kampung pikeun

studi kasus, memang dirinci heula kampung tradisional sejen pikeun

nangtukeun alesan dipilihna tilu kampung eta.



istilah "sineger tengah" sabenerna kecap kadua atawa sakapeung ceuk kang

Ajip Rosidi mah (dina Babasan jeung Paribasa, kajembaran basa Sunda,

kiblat buku utama, tauna poho). kecap baku mah "siger tengah". hartina nya

moderat atawa nyieun sagala cara di tengah.



leupas ti kakurangananana, buku ieu pantes dihargaan (teu apal sabaraha

hagrana di toko), sabab kahijina, nya nalungtik arsitektur sunda ku cara

nu beda ti nu geus aya, bisa nambah kabeungharan literatur kasundaan.

Kadua, nempo pamedalna, cipta sastra salura, sigana dipedalkeun sorangan.



mj



http://geocities. com/mangjamal

http://mangjamal. multiply. com




 

  




 

















  

[Urang Sunda] Model Komprehensif tentang Kebahagiaan

2009-02-15 Thread Anwar Holid


Model Komprehensif tentang Kebahagiaan
--Anwar Holid

The 7 Laws of Happiness - Tujuh Rahasia Hidup yang Bahagia
Penulis: Arvan Pradiansyah
Penerbit: Kaifa, September 2008
Halaman: 428 
ISBN: 978-979-1284-20-2
Harga: Rp 72.500,- 


KITA kerap mendengar orang berkata, "Semoga hidupmu bahagia" atau dengan nada 
emosional mengucapkan, "Saya rela miskin, asal bahagia." Sesungguhnya, bahagia 
seperti apa yang dia maksud? Apa bahagia itu identik dengan senang? Bagaimana 
bila dibandingkan dengan perasaan sejenis, misalnya beruntung, sukses, mujur, 
dan puas? 

"Bahagia itu rentang waktunya panjang, sementara senang itu berjangka pendek," 
demikian pernyataan awal Arvan Pradiansyah dalam The 7 Laws of Happiness. Buku 
ini berusaha secara meyakinkan dan mudah dipahami membahas salah satu aspek 
terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu kebahagiaan. Sebagai seorang ahli 
sumber daya manusia dan pembicara publik, Arvan  telah menghasilkan empat buku 
bertema manajemen kepemimpinan (leadership) dan manajemen kehidupan (life 
management.) The 7 Laws of Happiness termasuk kategori manajemen kehidupan, 
terutama karena ia secara persuasif mengajak agar pembaca menemukan dan 
membukakan jalan hidup yang bahagia.

Arvan menggunakan pendekatan neurosains dan Psikologi Positif untuk membukakan 
wawasan tentang  meraih kebahagiaan. Neurosains ialah studi saintifik terhadap 
sistem saraf, terutama sekali sistem jaringan otak. Sebagian ahli otak 
mengatakan bahwa pusat manusia ada pada akal, yaitu proses berpikir yang 
terjadi di dalam otak. Arvan yakin bahwa kunci kepribadian dan watak manusia 
berada pada otaknya (hal. 41.)

Psikologi Positif lahir dari kegalauan Martin E. P. Seligman ketika menjadi 
presiden American Psychological Association (APA) pada 1998. Dia secara 
komprehensif menuliskan landasan teori dan praktik cabang  psikologi ini dalam 
bukunya yang sangat berpengaruh dan terkemuka, Authentic Happiness. Beberapa 
koleganya merasakan kecenderungan serupa, dan akhirnya saling mendukung dan 
mengisi gagasan  tersebut hingga menjadi disiplin yang padu. Psikologi ini 
lebih berusaha menekankan pada kesehatan  mental. Aliran ini merupakan generasi 
baru Psikologi Humanistik yang berhasil membangun dukungan bukti empirik, 
menyediakan landasan sainstifik kuat bagi studi tentang kebahagiaan manusia dan 
fungsi optimal manusia, menambah sisi positif dari psikologi yang terlalu 
dikuasai sisi negatif manusia.

Sesuai hasil penelitian neurosains, Arvan berpendapat bahwa kunci bahagia 
manusia itu ada dalam pikirannya. "Kekuatan terbesar manusia ada dalam memilih 
pikiran," ungkapnya. Dengan pikiran, orang bisa memilih keputusan apa pun untuk 
hidupnya. Arvan merancang buku ini secara komprehensif agar pembaca bisa cukup 
terlatih untuk memulai mengambil keputusan demi kebahagiaan hidupnya. 
Pendekatan  penulisannya juga termasuk menarik. Sambil berargumen mengungkapkan 
bagaimana prinsip-prinsip  kebahagiaan bisa berlangsung dalam kehidupan 
manusia, dia menjabarkan pemikiran dengan bahasa mudah dipahami, ditambah 
petikan kisah (kebanyakan kisah nyata), dan sejumlah praktik tes psikologi. Lay 
out buku  ini, baik dari pilihan font, desain, dan ilustrasi membuat kenyamanan 
membaca jadi makin maksimal.

Salah satu prasangka umum terhadap bahagia yang dipatahkan Arvan ialah anggapan 
bahwa orang bisa bahagia meskipun ia tak punya apa-apa, seakan-akan bahagia 
tidak butuh materi apa pun. "Anggapan ini terdengar bagus, tapi sangat tidak 
realistis," tulis Arvan. Bagaimana mungkin kita bisa bahagia tanpa memiliki apa 
pun padahal kita ini masih merupakan makhluk fisik juga? (hal. 32), demikian 
ungkap Arvan retorik. Dia menyatakan, meski ada faktor yang dapat mempengaruhi 
kebahagiaan, penentunya tetap  pikiran. Secara faktual, orang sehat dengan 
pikiran damai akan lebih bahagian daripada orang sakit dengan  pikiran damai. 
"Pikiran itu mirip kebun, bila dipupuk dengan baik, hasilnya tentu kebaikan." 

Untuk memupuk dan melatih pikiran agar terbiasa melahirkan kebahagiaan, Arvan 
mengajukan tujuh syarat. Tiga syarat pertama ialah Intrapersonal Relation, 
merupakan syarat bahagia untuk diri sendiri, terdiri dari  sabar, syukur, dan 
sederhana (kemampuan menangkap esensi). Tiga syarat kedua ialah Interpersonal 
Relation, merupakan kebahagiaan terkait dengan orang lain, terdiri dari kasih, 
memberi, dan memaafkan.  Puncaknya ialah Spiritual Relation, berupa kemampuan 
berserah diri dan percaya seratus persen kepada Tuhan (pasrah.) Arvan memberi 
contoh dan inspirasi nyata betapa meraih kebahagiaan puncak itu tidaklah hadir 
sekonyong-konyong, tetapi dengan disiplin, perjuangan, dan pelatihan berat.

SELINTAS The 7 Laws of Happiness tampak sama dengan tipikal buku self-help dan 
motivasi (pengembangan diri)  yang  kerap dituduh menyederhanakan masalah 
serius dengan pendekatan instan, sejenis cara jawaban gampang bagi masalah 
kehidupan yang terlalu sukar. Pengkritik self-help mengindikasikan bahwa buku 
seperti itu sejenis ps

Re: Ekspor ka Jepang geura [Urang Sunda] Jaipong teu meunang make 'g'

2009-02-15 Thread H Surtiwa
Tong tebih2..candak wae ka Sulsel..eta "g" na kakuping deui

On 2/15/09, dudi mulyadi  wrote:
>
>   Mun geus leungit "g" na , alusna mah gura giru we dieksport ka Jepang.
> Insya Allah di Jepang mah, pasti  balik deui ka asal.
>
> Leres teu kan Denny san ??
>
> --- Pada *Sab, 14/2/09, cep_hamid * menulis:
>
> Dari: cep_hamid 
> Topik: [Urang Sunda] Re: Jaipong teu meunang make 'g'
> Kepada: urangsunda@yahoogroups.com
> Tanggal: Sabtu, 14 Februari, 2009, 8:10 PM
>
>  --- In urangsu...@yahoogro ups.com , "Dena"
>  wrote:
> >
> >
> > Sihoren jaipon teh lain dilaran, ceuk Uubernur mah. Tapi menta ka para
> > seniman jaipon mun bisa mah kurani "g" na. Nya ari ukur kitu mah uran
> > turutkeun we kahayan ubernur teh. Jaipon kudu disebut Jaipon!
> > KoNsekuensina. ...kabeh huruf 'g' dina basa sunda kudu leunit oe kituh
> > (paduli uin nomon kieu e da pastina oe boh ubernur/wakilna teu
> > nartieun sunda ieuh!)
> >
> > Sim Kurin
> >
> > Uin tea
> >
> Ah, usulan ti bapak gurbernur eta alus kusabab ayena Jaipong di
> jadikeun kedok ku oknum anu ngaku seniman jaipong jang pentas-pentas
> maksiat. Da upami simkuring ningali tari jaipong anu bener-bener tari
> jaipong sok kagum. tapi upami ninggali tari jaipong ngan
> jaipong-jaipongan anu puguhmah tari birit hayang maledog penarina.
> Pak Gubernur jaga Tari Jaipong tina pengaruh tari erotis, kanggo
> seniman jaipong pertahankeun jaipong anu bener-bener tari jaipong.Ulah
> ngakuna disebut jaipong tapi Goyang ngebor, disebut jaipong tapi
> goyang patah-patah, jadi jaipong adalah jaipong, jaipong lain erotis.
>
>
> --
>  Nama baru untuk Anda!
> 
> Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
> @rocketmail.
> Cepat sebelum diambil orang lain!
>
>  
>


Re: [Urang Sunda] nepangkeun

2009-02-15 Thread aeko.nugraha
Mangga satuju mang pami kang hendri kersaeun mah.

baktos
ern

On Mon, Feb 16, 2009 at 8:09 AM, mj  wrote:
>
> bagea kang Hendri urang parkud (parungkuda) sukabumi.
> nuhun atuh geus bisa miluan deui kusnet mah
>
> ka baraya kusnet nu can apal, kang Hendri baraya kusnet nu kaitung
> antik-maksudna baraya heubeul.
>
> ---
> ke heula, Sukabumi asa can kawakilan boga kuncen di KUsnet.
>
> kang Hendri kersa?
> oge ka kuncens sanes, jeung baraya kusnet sejena, satuju teu kang Hendri
> jadi kuncen kusnet ngawakilan Sukabumi?
>
> mj
>
> http://geocities.com/mangjamal
> http://mangjamal.multiply.com
>
> Haturan Ua Siddik sareng sadaya kasepuhan nu ngageugeuh Kusnet, Mang J,
> Kang Kumi, Kang Bohay, kang Kung, kum we kasadayana. Nepangken sim kuring
> pun hendri, urang epson tea, manawi teu lepat mah kapungkur rada geten
> nyimpang ka kusnet teh ti taun 2002 tug dugika jaman aufklarung taun 2005
> waktos email si kuring keuna breidel Kempetai - Dai-nippon van Epson.
>
> Ayena kakara hudang ti patapaan tumantiris. Siap nyarekan nu kudu di
> carekan, cingan bejaan giliran saha ayeuna carekaneun ?.
>
> --- On Fri, 2/13/09, Siddik Wiradireja  wrote:
> From: Siddik Wiradireja 
> Subject: Re: [Urang Sunda] Wilujeng juma'ah...
> To: urangsunda@yahoogroups.com
> Date: Friday, February 13, 2009, 1:15 AM
>
> Waalaikum salam Wr. Wb.
> Horeee.. aya anu nek wedingan...
>
> ssw
> http://cikundul3. multiply. com
> Tong nyaliksik naon nu bisa dicokot ti kiSunda
> Tapi talungtik naon nu bisa dibikeun ka kiSunda
>
> 


Re: [Urang Sunda] Model Komprehensif tentang Kebahagiaan

2009-02-15 Thread H Surtiwa
kecap2 paradoksal sareng bombastis teh ngan salh sawios cara kanggo
ngayakinkeun batur kana dangan urang...dagang konsepsi...Tapi mun urang teu
munapek mah kedah wantun sacara teges pamadegan sapertos keiu " Saya ingin
kaya dan bahagia". janten teu aya anu paradoksalna

On 2/16/09, Anwar Holid  wrote:
>
>
>
> Model Komprehensif tentang Kebahagiaan
> --Anwar Holid
>
> The 7 Laws of Happiness - Tujuh Rahasia Hidup yang Bahagia
> Penulis: Arvan Pradiansyah
> Penerbit: Kaifa, September 2008
> Halaman: 428
> ISBN: 978-979-1284-20-2
> Harga: Rp 72.500,-
>
> KITA kerap mendengar orang berkata, "Semoga hidupmu bahagia" atau dengan
> nada emosional mengucapkan, "Saya rela miskin, asal bahagia." Sesungguhnya,
> bahagia seperti apa yang dia maksud? Apa bahagia itu identik dengan senang?
> Bagaimana bila dibandingkan dengan perasaan sejenis, misalnya beruntung,
> sukses, mujur, dan puas?
>
> "Bahagia itu rentang waktunya panjang, sementara senang itu berjangka
> pendek," demikian pernyataan awal Arvan Pradiansyah dalam The 7 Laws of
> Happiness. Buku ini berusaha secara meyakinkan dan mudah dipahami membahas
> salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, yaitu kebahagiaan.
> Sebagai seorang ahli sumber daya manusia dan pembicara publik, Arvan telah
> menghasilkan empat buku bertema manajemen kepemimpinan (leadership) dan
> manajemen kehidupan (life management.) The 7 Laws of Happiness termasuk
> kategori manajemen kehidupan, terutama karena ia secara persuasif mengajak
> agar pembaca menemukan dan membukakan jalan hidup yang bahagia.
>
> Arvan menggunakan pendekatan neurosains dan Psikologi Positif untuk
> membukakan wawasan tentang meraih kebahagiaan. Neurosains ialah studi
> saintifik terhadap sistem saraf, terutama sekali sistem jaringan otak.
> Sebagian ahli otak mengatakan bahwa pusat manusia ada pada akal, yaitu
> proses berpikir yang terjadi di dalam otak. Arvan yakin bahwa kunci
> kepribadian dan watak manusia berada pada otaknya (hal. 41.)
>
> Psikologi Positif lahir dari kegalauan Martin E. P. Seligman ketika menjadi
> presiden American Psychological Association (APA) pada 1998. Dia secara
> komprehensif menuliskan landasan teori dan praktik cabang psikologi ini
> dalam bukunya yang sangat berpengaruh dan terkemuka, Authentic Happiness.
> Beberapa koleganya merasakan kecenderungan serupa, dan akhirnya saling
> mendukung dan mengisi gagasan tersebut hingga menjadi disiplin yang padu.
> Psikologi ini lebih berusaha menekankan pada kesehatan mental. Aliran ini
> merupakan generasi baru Psikologi Humanistik yang berhasil membangun
> dukungan bukti empirik, menyediakan landasan sainstifik kuat bagi studi
> tentang kebahagiaan manusia dan fungsi optimal manusia, menambah sisi
> positif dari psikologi yang terlalu dikuasai sisi negatif manusia.
>
> Sesuai hasil penelitian neurosains, Arvan berpendapat bahwa kunci bahagia
> manusia itu ada dalam pikirannya. "Kekuatan terbesar manusia ada dalam
> memilih pikiran," ungkapnya. Dengan pikiran, orang bisa memilih keputusan
> apa pun untuk hidupnya. Arvan merancang buku ini secara komprehensif agar
> pembaca bisa cukup terlatih untuk memulai mengambil keputusan demi
> kebahagiaan hidupnya. Pendekatan penulisannya juga termasuk menarik. Sambil
> berargumen mengungkapkan bagaimana prinsip-prinsip kebahagiaan bisa
> berlangsung dalam kehidupan manusia, dia menjabarkan pemikiran dengan bahasa
> mudah dipahami, ditambah petikan kisah (kebanyakan kisah nyata), dan
> sejumlah praktik tes psikologi. Lay out buku ini, baik dari pilihan font,
> desain, dan ilustrasi membuat kenyamanan membaca jadi makin maksimal.
>
> Salah satu prasangka umum terhadap bahagia yang dipatahkan Arvan ialah
> anggapan bahwa orang bisa bahagia meskipun ia tak punya apa-apa, seakan-akan
> bahagia tidak butuh materi apa pun. "Anggapan ini terdengar bagus, tapi
> sangat tidak realistis," tulis Arvan. Bagaimana mungkin kita bisa bahagia
> tanpa memiliki apa pun padahal kita ini masih merupakan makhluk fisik juga?
> (hal. 32), demikian ungkap Arvan retorik. Dia menyatakan, meski ada faktor
> yang dapat mempengaruhi kebahagiaan, penentunya tetap pikiran. Secara
> faktual, orang sehat dengan pikiran damai akan lebih bahagian daripada orang
> sakit dengan pikiran damai. "Pikiran itu mirip kebun, bila dipupuk dengan
> baik, hasilnya tentu kebaikan."
>
> Untuk memupuk dan melatih pikiran agar terbiasa melahirkan kebahagiaan,
> Arvan mengajukan tujuh syarat. Tiga syarat pertama ialah Intrapersonal
> Relation, merupakan syarat bahagia untuk diri sendiri, terdiri dari sabar,
> syukur, dan sederhana (kemampuan menangkap esensi). Tiga syarat kedua ialah
> Interpersonal Relation, merupakan kebahagiaan terkait dengan orang lain,
> terdiri dari kasih, memberi, dan memaafkan. Puncaknya ialah Spiritual
> Relation, berupa kemampuan berserah diri dan percaya seratus persen kepada
> Tuhan (pasrah.) Arvan memberi contoh dan inspirasi nyata betapa meraih
> kebahagiaan puncak itu tidaklah hadir sekonyong-konyong, tet

[Urang Sunda] Pantun Bogor: NGAHYANGNA PAJAJARAN (1)

2009-02-15 Thread Waluya
Pun dulur, lan baraya sadaya anu sawarga, anu sawaruga.Sunda.
uin mitembeyan nyalin ieu pantun, di EYD sabisana.
dibere ti dulur, suan, ki H Endang Kosasih MA, 14 okt 1999 rengse
diprint harita, 157 kaca.
waktu uin nganjang ka imahna. anjeunna ucap:" kang Oca ieu uin teu
ngarti kanu karieu, mangga nyanggakeun, jigana bagean akang ieu mah"
karak dibaca 3 bulan kahareupna. ayeuna uin rek nyanggakeun deui
kasadaya...sugan mangpaat, sasieureun sabeunyeureun.

[Roza Rahmadjasa Mintaredja]

NGAHYANGNA PAJAJARAN

Bubuka

Batur!
Lamun jaga, dicundukkeun kana waktu
pantun medal jadi bacaan.
Batur!
Sing nyaraho, buku teh utusan kaula
dijurung nyuhun pamunjung
ka sakabeh nu geus alundur
nu baralik indit ka jati,
nu marulang,
ka masing-masing Mandalana!
Utamana, ka AKI BADJOE RAMBENG
nu jadi damar panyaang jalan,
jero galur paluruheun
nu jadi cukang pameuntasan
kana lanceuk anu samar...,
ka pun bapa, nu di taun 1908, diturunan bahan carita
tapi teu kungsi bisa nyaksian
lalakonna unggah panggung
panggung jembar kasamaran...
ka pun paman, KI OEHAR PANTAATMADJA
baheulana Opsender Babakan Sadeng
nu saban-saban jadi panganteur
mun panyukcrukan tepung buntu
ka pa CILONG,... nu disebut jalma burung
da bongan, nyilok-nyilok anu burung
nepikeun anu kasilok
teu arengeuh kana silok anu tetela
tapi buni... dibabawa buburungan
ka tuan CM PLEYTE...
nu teu sieun, diseungseurikeun ku bangsana
ku nembongkeun karancagean
nyebutkeun, yen pantun-pantun Sunda
ulah gampang-gampang dianggap bid'ah
tapi sabalikna, pantun Sunda teh
ngarupakeun bahan korehaneun , anu
bisa nuduhan nu baruni keneh, tapi
pohara pentingna , pikeun nganyahokeun
sajarah Sunda baheula.!
jeung ka sakabeh urang Sunda, nu sa-adat Sunda
jeung kasakabeh urang sunda
nu kiwari geus nyudaan ka Sundaanana
jeung ngan
ti beurang haranyang caang
ti peuting haranyang jempling
tapi
teu areling...
yen PAJAJARAN
sanjan geus salin ngaran
moal panjang ngaJAJARna
moal dicaangan bentang rapang ngagenclang
mun Sunda na:
Sunda kalapa
kalapana HUHULUAN
lain Sunda MANGGARAN!

Pajajaran Tengah 1934
Rakean Minda Kalangan
(kuncen Pajajaran Tengah)




[Urang Sunda] Pantun Bogor: NGAHYANGNA PAJAJARAN (2)

2009-02-15 Thread Waluya
===
Diturun-ditik ku Saleh Danasasmita 1963
Diturun deui ku Maman Suratman 1968
Diturun deui ku H. Endang Kosasih MA, 1999
diturun deui ka milist ku Roza Rahmadjasa Mintaredja, 2009.
===

PUN!
SAPUN!
Ka Pupunclak Agung Pamunjung,
Anu Agung Sang Rumuhun,
Hyang Guru Agung Pangruhum,
Anu Nunggal di Kalanggengan,
Anu Langgeng dina Nunggalna,
Anu ngabogaan sakabeh Alam,
Anu ngabogaan sakabeh Jagat!
Paralun!
Sapun!

ka Sakur anu diRuhur,
ka Guru Hyang Nunggal,
ka Dewa nyangking kaWening,
ka Dewa ngagem Wewenang,
ka Dewa Nunggal Kawasa
ka sakabeh, nu araya di kaHyangan,

Sapun!
ka sakabeh anu dihandap:
ka Batara ka Batari,
ka Resi eujeung Pandita,
ka sakabeh...
nu kumelip, nu arusik
nu ngawararuga
dina wujud sewang-sewangna:
nu ngagelar, nu ngarumpay,
nu narangtung, nu ngagantung,
nu ngagulung, nu narangkub,
nu nangkarak ,nu ngarambat,
ka sakabeh...
nu kadeuleu teu karasa,
nu ka ambu teu kadeuleu,
teu kadeuleu tapi aya...
ka sakabeh...
nu ngarendag, nu lumamapah,
harirup jadi pangeusi,
nyaricingan jagat ieu, alam ieu!
Paralun!
Sabab kaula eudeuk nyatur,
nyatur pantun anu buhun,
haneuleum tunda Karuhun,
hanjuaneun anu marapay!

Paralun!
Mantak kaula nyatur,
ku sabab PAJAJARAN dijieun carita,
tapi disilok
ku anu sarieun
dipapajarkeun mumuja Dewa,
jeung direka dirarobah
dijarijieun jieun kanu gariruk,
jeung kusabab
kaula nyaho...
engke jaga...
baris datang deui jalema
loba menak loba pangkat
harayang diaraku deui...
Rawayan ti PAJAJARAN! (RAWAYAN=TURUNAN)

Paralun!
Jin!
Iblis!
Setan marakayangan!
Ipri!
Onom!
Dedemit!
jeung Jurig nyiliwuri!
Rampes nun!
Lalinggih !
Ulah arobah tina sila!
ulah arusik tina calik!
Bandungan tina jajaran!
jajaran darekan karuhun,
sabab kaula..
endeuk jajarkeun carita:
carita ti beulah Pajajaran,
ngajajarkeun jejer sajati,
nu asalna ,...lain beunang ngareka-reka
tapi...
digelarkeun ku karuhun,
kana hate anu rancage,
Hate saha?
Hate Sunda!
Nu Sundana dina dani
nu dani na dina hirup
nu hirupna sagala samar,
nu samarna ngalaman deui,
ngalaman jaman cara baheula..
boga Raja hanteu sulaya,

Paralun!
Bandungan !..

[Lajengkeuneun]


[Urang Sunda] Pantun Bogor: NGAHYANGNA PAJAJARAN (3)

2009-02-15 Thread Waluya
Urang kocapkeun!
Kocapkeun!

Di Nagara Pajajaran...
Lain Pajajaran nu kiwari!
Pajajaran geh anu baheula!
Nu jadi Raja?..
Gagah sakti kaliwat saking
Nya dia
anu ngaranna Prabu Siliwangi
Ari anakna? Lobana tilu kali salawe
Da bongan , biangna geh
saratus punjul satengah
Tunda!
Urang caritakeun hiji anak inyana
nu sakti ngala ka aki
nu gagah ngala ka bapa
Ari ngaranna?
Ki Hyang Santang Aria Cakrabuana!
Euwuh pantar
euweuh tanding
nyarita inyana ka Lengser:
" Uwa,...uwa!
ngaing teh, ayeuna mah
cukup elmu jeung pangaweruh!
Tapi hate ngaing, hanteu betah jasa!
Sabab, geus lila euweuh teunggeuleun,
geus lila euweuh sepakkeun,
euweuh lawan sanagara,
euweuh musuh ngajak rusuh!
Kumaha lawan teh, tinggal sia bae...Uwa!?
kumaha,
amun aing nyaba jauh,
nyiar lawan dinagara deungeun?
Ceuk si Lengser:
"Ulah Aden, ulah!"
ceuk Ki Santang:
ku nahaeun diulah-ulah?
Sabab
Amun Aden miang ka buana luar
ka nagara nyabrang lautan
Engke
dimana Aden mulang
Pajajaran teh,
ngan kari ngaran!
Tapi dasar peuteukeuh,
teu beunang diulah-ulah
Nya miang inyana ka nagara sabrang lautan.

[Lajengkeuneun]




[Urang Sunda] Pantun Bogor: NGAHYANGNA PAJAJARAN (4)

2009-02-15 Thread Waluya
Kocapkeun ayeuna di karaton!
Karaton mana?
Karaton Pajajaran,
Karaton Pajajaran ogeh anu baheula!
Nu kiwari geh, geus euweuh urut-urutna acan!
Datang cenah hiji utusan
Mawa surat tilu gembolan
ceuk raja: " Lengser!"
ceuk Lengser:" Ke heula !"
ceuk raja:"Kunahaeun make ke heula?"
ceuk Lengser:
" Beusi tutung !"

ceuk Lengser:
" Pais bakatul
deuk nyuguhan semah .

ceuk raja:"Heueuh!
Beusi tutung!
Balikkeun,
laju dia kadieu,
Pariksa ku dia eta utusan

ceuk si Lengser:"Wah, !
Teu mudu dipariksa deui,
kula mah,
nenjo jelema sarua jeung manggis!
Nyaho dicupat,
nyaho di eusi,
irung kitu mah,
geus tangtu moal nyalahan deui,
dicicingna sagede lelejing
di motahna, bisa sagede honje,
panjangna bisa saasta leuwih, !"

ceuk raja, :"Lain jelema!
Suratna ku dia kudu dipariksa,

Laju si Lengser mariksa surat,
Lobana tilu gembolan
mariksa..
mariksa..
lilana
tilu poe tilu peuting!
Awahing ku tunduh
jeung loba teuing surat nu dipariksa,
si Lengser jadi nundutan,
nundutan bari ngelay
Laaay!
Lay keuna surat
lay keuna baju,
lay keuna mata ucing,
nu ngaringkuk dina tumpukan surat!
Laaay.lay...lay..laay!
ceuk raja:"Teuin!
da kula mah
apan teu bisa maca!"

ceuk si Lengser:
Kadieukeun!
Tah eta...
nu aya gambaran bentang jeung bulan,!"

Dorolang raja maca surat
macana barian edeg,
da ngarana geh raja!
Buncelik!
Molotot
Mani sagede-gede kenong
Da ngaranna geh, mata raja!
Kumisna
plaaad kaluhur,
pld kahandap.
Da ngaranna geh, kumis raja!

ceuk raja: "E - eh,. e - eh!
ngomongna bari tetenjrag,
tetenjrag datang ka eundeur,
brong- breng -brang
sora ti dapur
tetenong ragrag di pago
Da ngaranna geh tetenjrag raja!

ceuk raja:"
"Lengser !"

ceuk si Lengser:
"Sumuhun dawuh !"
ngomongna barian nyembah,
ngan nyembahna barian peureum!
Awahing ku tunduh!

ceuk raja bari tetenjrag,
brong-bring-brang
sora ti dapur
bareok pago
rungkad hawu
Da ngaranna geh, tetenjrag raja

ceuk raja:"
"Lengser!"
ieu surat
dijempolan
ku raja sebrang kulon!
Geuning, bet ngajak rusuh!"

ceuk siLengser:"
"Bebekkeun be!"
Maenya raja eleh ku suurat!
Si Lengser ngomong barian nyembah
nyembah barian tikusruk
awahing ku tunduh

"Deuleu!"
ceuk raja bari tetenjrag,
Da ngarana geh tetenjrag raja!

"Deuleu!
ceuk dina surat,
ngaing kudu DISUNDATAN!
mun teu nurut
Pajajaran baris dipagang"

[Lajengkeuneun]



[Urang Sunda] Pantun Bogor: NGAHYANGNA PAJAJARAN (5)

2009-02-15 Thread Waluya
Ceuk si Lengser:
"Ulah Gusti !
Ulah daek disundatan!
Beusi disapatkeun!
Kakara ngajak perang mah
Lawan be!"

Si Lengser ngomong barian nyembah.
nyembahna bari ngaringkuk,
awahing ku tunduh!

Ambek raja kabina-bina
matana mani molotot
molotot bubuncelikan
cara keuyeup ngadeuleu keukeuk!
Raja tetenjrag deui,
nenjrag deui, nenjrag deui
mani eundeur sanagara,
da ngaranna geh, tetenjrag raja ieuh!
Pating dorokdok balandongan,
Pating bareok lawang saketeng!
Ngan siLengser kerek nyegrek
Awahing ku tunduh!

"Lengser!"
ceuk raja bari tetenjrag deui,
Borobot dareok
Dorokdok,
Hag siah.!
Beak tah ayeuna mah ka imah mitoha-mitohana!
Nya eundeuk dikumahakeun?
Da ngaranna geh tetenjrag rja!
ceuk raja:
"Lengser!
Ngaing teu mudu nurut!
Hayuh
Takol bende!
Kumpulkeun sakabeh balad
Urang layanan anu nangtang"

Korejat,
SiLengser ngorejat barian heuay,
Heuayna bari kuliat,
Kuliatna sabari peureum
awahing ku tunduh
(nya eudeuk dikumahakeun ari tunduh mah)
Korejat!.
Torolong
SiLengser ngajol ti kolong bale,
karep inyana deuk nabeuh bende,
Lumpatna sabari peureum
Awahing ku tunduh!
Dar - der - dor tarang tidagor,
Barenjol sagede jengkol,
Bareok pager diteumbrag,
Berewek jamangna soek!

Tapi si Lengser lumpat terus
Bongan parentah raja,
Dimudukeun nabeuh bende
Nya lumpat,
Lumpatna ka saung bende,
Ngan lumpatna sabari peureum,
Awahing ku tunduh!

Nya karuuuhan,
Mimiti anu kadupak,
Nini-nini deuk ngisikan,
Laju
aki-aki deuk ka cai..
Mani kababayan!

Laju ngadupak deui:
Saung lisung pipir imah,
Bareok, borobot gubrag!
Ruuubuh saung lisungna!
heu!
Gabrug!
SiLengser ka urugan saung!

Korejat!
Torolong!
Si Lengser lumpat deui,
Lumpatna nyunyuhun hateup:
Lain hiji hateup dua hateup,
Tapi hateup sasaungeun!
Si Lengser lumpat,
Lumpat, lumpat Lumpatna sabari peureum.
Nya karuuuhan ngadupak deui!
Mimiti tukang ngurut,
Balik ngurut nu kalingsir,
Laju tukang endul nyuhun tutut deuk kapasar,
Laju tukang tampayan
Datang
ngan kari hiji anu weuteuh buleudna!
Nyaeta:
Beuteung tukang tampayan !
Ngan dosol.

Si Lengser lumpat terrus,
Lumpatna, lumpat dines.
Nu ngajagang
ditarajang
Nu ngajentul
disurudug.
Anu malang?
Tangtu diteunggar!
Da keur lumpat dines!
Lumpat dines mah sejen deui.
Hanteu cara lumpat biasa.
Lumpatna oge, kudu sabari tanggah,
da ngaranna oge lumpat dines.
ari sabari peureum mah teu matak nahaeun,
Sabari peureum geh meunang.
asal gagah bari tanggah beee!
Jeung teu meunang luak lieuk,
komo sumpang simpang mah!

Mun aya nu ngahalangan?
Mun aya nu ngagolan?
amun munding?
ancur ditampiling!
amun badak?
Bakal ucutan kabeh, tulang-tulangna !
amun jelema?
Tanggung kari ngaran !
Kumaha amun imah?
Nya jompooor ka kolongna !

Tapi ...
sanajan lumpatna lumpat dines oge,
ari sabari peureum mah,
Nya henteu ka deuleu ku siLengser,
aya regang ngajegang ditengah jalan,
laju ngait keuna samping siLengser !
Reg !
Randeg !
Samping si Lengser ngait kana regang !
Tapi lantaran keur lumpat dines,
Inyana hanteu meunang eureun.

Si Lengser lumpat dines,
Lumpat sabari ngabedol samping.
Tapi samping,
ngait pageuh kana regang.
ari regang?
ngait deui kana ruyuk !

Ny atuh kajadianana
Bolonyon b, si Lengser lesot tina samping
Cara kumang tinggaleun imah !
Inyana lumpat terus
lumpatna bobongkokan !
Sababna ?
Kajeun teuuing ti tukang imah,
Asal ulah tembong anu ti hareup b!

[Lajengkeuneun]



Re: [Urang Sunda] Kontrakan di medan.

2009-02-15 Thread wahyu spl
aya jiga na mah kang. kamari pas nalangkung ningali.."dikontakan " mung 
tempatna rada tebih ti tempat damel akang iman, ka arah Laut Dendang ( Tembung) 
Kec Percut Sei Tuan, kumha ?





From: Kang Iman 
To: kisu...@yahoogroups.com; urangsunda@yahoogroups.com
Sent: Sunday, February 8, 2009 5:21:37 PM
Subject: [Urang Sunda] Kontrakan di medan.


Ka dulur di mana bae, khususon nu di medan. Bilih atawa bisi, sugan
jeung sugan aya impo kontrakan di medan nu 2 kamar antara 6 - 7 jt.
Punten wartosan abdi.
Nuhun.
Firman




  

[Urang Sunda] Pantun Bogor: NGAHYANGNA PAJAJARAN (6)

2009-02-15 Thread Waluya
Nya karuuuhan !
Ting ceukeukeuk anu nareuleu,
Ear budak araremprak,
Ting cikikik nini-nini,
Rame budak pada surak,
Nareuleu burut si Lengser,
Mani herang cara berenuk !

Si Lengser lumpat terus.
Eureun - eureun soteh,
Inyana narajang tangkal jambe,
Mani nilep,
Lain tangkal jambe anu nilep,
Tapi si Lengser !
Nilepna tilu tilepan !
Tapi heran, bolor inyana mah peureum terus !
Nyaaa atuh deuk dikumahakeun ari tunduh keneh mah ?!
Laju inyana rumpu rampa..
Nya aya nu karampa...
Karampa gugulantungan.
Piker si Lengser:
"Bende leutik!"
Kajeun leutik geh asal bende...!
Laju ditakol !

"Aeh...aeh!" ceuk inyana
"Bet bende ngaberele?"
Ari bray teh mata inyana dibeuntakeun,
Mani ngabuncelik,
Ceuk si Lengser bari gigisik :
"Singaiiing, singaing !"
Lain bende,
Geuning kanjut badot ki Lebe!
Bende mah euweuh,
Mending geh ku lisung!"
Laju nitah ngumpulkeun lisung,
Saban lembur tujuh lisung.

Laju si Lengser nihtir
Nihtiiir !
Nitir !
Nihtir teu eureun-eureun,
Dua poe jeung sapeuting,
Eureun-eureun soteh,
Geus euweuh tabeuheun,
Ancur lisung jadi suluh,
Ledis kagaganden-gagandenna!
Laju inyana culak cileuk,
Sugan mitoha inyana aya deukeut.
Teunggeuleun...!

Ti dinya
Si Lengser ngadeuheus ka raja ,
Leumpangna bari nyangegeng,
Bujurna songgeng ka kenca,
Cangkengna bengkok ka kenca,
Taktakna dengdek ka kenca,
Leungeunna kengkong ka kenca,
Jeung mata teleng ka kenca,
Urut nihtir beurang peuting!

Ceuk raja "Kumaha Lengser?"
Beres?

ceuk Lengser:
"Beres !"
Kitulah.
Lilana satengah bulan mah,
Disalikur lembur bakal mahal beas!"

ceuk raja: 'Baruk mahal beas?"

ceuk Lengser: "euweuh nu narutu!"
Lisungna ledis kabeh dipake nihtir!

ceuk raja : Ngaing teu nguruskeun beas, Nanya ogeh urusan perang !

ceuk siLengser:
"kooomo eta mah !"
Leuwih ti beres !
samemeh nihtir oge,
balad geus taratonjolan,
Hayang paheula-heula perang !

ceuk raja:"Hade ari kitu mah !"
Urang papag nu deuk ngarurug !
Tapi teu hade,
Mun perang dijero dayeuh,
Sabab montong teuing di elehna,
najan di unggulna ge,
Loba banda kari urutna!
Nyaeta, kaluluh ti waktu tarung
Hade urang nyabrang,
Perang ditegalan anu lega,

Tunda!
Kocapkeun !
Balad raja Sunda keur nyabrang,
Kabeh nyabrang,
ka peuntas ciliwung anu wetan,
ka tegalan anu lega,
Nyabrang saurang
nyabrang dua urang
nyabrang saaleutan
nyabrang aleut-aleutan
Laju arunggah ka tegalan nanggoan musuh anu deuk ngarugrug !

Kocapkeun musuh geus datang
Der perang !
Perang, perang !
Perang batur,... perang !

Raja Sunda,
perangna rosa jasa!
Nu gagah dilawan gagah
Nu sakti dilawan sakti
nu parinteur dilawan ku akal
karuhan anu barodo mah !
Ku polotot
mani marodol!
ku sentak
mani jalengker!
Nu ngarugrug
diawut-awut
nu ngahurup , diawut-awut,
Kabeh diawut-awut,
Mani paburisat!

Kai Cakra!
Kai Jaya!
Kai Asep!
Kai Tubagus!
Kai Mahmud!
Wan Mahmud!
Embah Anis!
Embah Anom!
Nu kasarohor dinagara sabrang kulon,
Kabeh mundur dibuburak,
Nu ti kulon
mabur ka kulon.
Nu ti kaler,
mabur ka kulon.
Nu ti wetan,
mabur ka kulon.
Nu ti kidul
mabur ka kulon

Marabur acir-aciran,
Digogogan ku anjing kicik!
Tunda deui !
Keun sina acir-aciran ka kulonkeun.

Urang kocapkeun ayeuna dinagara sabrang kulon,
Raja Banten ngeunah jasa angen,
neuleu kabeh Papatih inyana geus marulang deui !

ceuk raja Banten:
"He patih-patih !"
Kumaha beres ?

ceuk Uwan Bakar:
"Beres, beresna mah !"

Ceuk raja Banten,:"Disundatan?"

ceuk Uwan Bakar:""Puguh baeee!"

Saha?
ceuk Uwan Bakar:" Ja Kula !"

ceuk raja Banten :"Dasar sia mah !"
Teu uyahan tibarang datang !
Ngaing mah nanya geh raja Pajajaran !
Disundatan ku dia?

ceuk ki Tubagus:
"Boro-boro deuk beunang disundatan !
Kalah ka inyana deuk nyundatan deui kula kabehan !
Komo siLengser mah,
Nyundatanana geh, deuk make kakatua!

ceuk raja Banten:
"Astagfirulloh al hadim!"
Amun kitu bener gaaagaah...
Bener saaakti tah,... si Kapir teh !"

[Lajengkeuneun]





[Urang Sunda] Pantun Bogor: PANGJAJAP

2009-02-15 Thread Waluya
Basa Bah Osa (Roza Rahmadjasa Mintaredja)  nyebut-nyebut gaduh naskah pantun
Bogor, kuring panasaran. Naon sih bedana jeung pantun-pantun sejenna. Nya
ngumaha ka anjeunna dipangfotocopikeun. Ngan hanjakal waktu kuring nyokot
fotokopianana, Bah Osa nuju teu aya. Tepi ka ayeuna sanajan nganjrek sakota
jeung Bah Osa acan papendak bungkeuleukanana  jeung anjeunna...hahaha.
Naskah pantun nu difotocopy teh aya tilu judul. Nu kahiji geus dimedalkeun
ku penerbit di Bogor taun 1964 judulna teh DADAP MALANG SISI CIMANDIRI.
Hanjakal coverna teu ka fotocopy, jadi teu terang aran penerbitna.

Sedengkeun nu sejenna: NGAHYANGNA PAJAJARAN jeung PAKU JAJAR BEUKAH KEMBANG
mangrupakeun salinan, diketik. Malah PAKU JAJAR mah diketik ku mesin ketik
jaman baheula, ari NGAHYANGNA PAJAJARAN mah sigana diketik make mesin ketik
IBM atawa printer komputer type IBM. "NGAHYANGNA PAJAJARAN" oge katingalina
diketik make word processor, sabab loba kecap "TEH" jadi "THE". Tilu naskah
ieu, make ejaan lila saperti TJeurik eukeur Ceurik.

Naon cenah istemewana Pantun Bogor?  Ceuk dina buku DADAP MALANG, Saleh
Danasasmita ngaguar pantun bogor di taun 1963, nya ku pokalna lalakon Dadap
Malang dicitak dijieun buku jeung dimedalkeun.  Dihandap ieu Pangjajapna
("Kata pengantar") tina buku Naskah "DADAP MALANG SISI CIMANDIRI:

PANGJAJAP

Ieu carita pantun DADAP MALANG SISI CIMANDIRI diturunkeun ka AKI BAJURAMBENG
dina taun 1908. Meh sawidak taun sasat dielep henteu sina muncul milu
nenggak dina talaga sastra Sunda. Naskah aslina (catetan tina carita Aki
Bajurambeng) geus pareang baloleas. Hese dibacana sanajan aksara laten jeung
sasat teu puguh tanda bacaanana. Malum nu nulisna kudu nuturkeun juru pantun
nu nyarita.

Dina basana pikeun jaman Parahiangan mah memang kaasup basa rayat anu TEU
NYAHOEUN UNDAK UNDUK BASA. Aya babasan, cenah: "Pantun cacah dengekeuneun
cacah. Cacah nyaritakeun rajana jeung dicaritakeunana ku cacah ka cacah
deui!"

Anu pasti, ieu pantun henteu laku di kalangan para santana (menak?) lantaran
jaba ti basana "lain dengekeuneun menak" teh, urang Kabupaten jeung pamilina
teu pati raresepeun kana carita pantun. Pantun memang leuwih nerekab di
kalangan somah.

Pikeun bandingan,  bandingkeuneun jeung carita-carita pantun ka
Priangankeun. Ieu pantun Bogor teh boga ajen anu mandiri anu bisa dipake
bahan. Diantarana bae: Munculna ti wewengkon PASISIAN BOGOR anu sasat bebas
tina peodalisasi basa ala Mataram. Juru pantunna tetela HENTEU NGAGEM AGAMA
ISLAM jeung wawuheun keneh  kana adeg2 agama jaman baheula, lantaran jiwana
ngancik didinya. Beunghar ku bahan-bahan anu laman ditapakeun kana kaayaaan
jamanna (jaman Pajajaran) ngandung prosentase kakunaan anu leuwih rea. Ieu
carita mangrupa hiji aweuhan kiwa Pajajaran baheula anu silem kapupus
sajarah. Eusina ngalimpudan baheula jeung kiwari katut jaman nu bakal
kasorang. Karancagean di hate urang kacida perluna dina neuleuman ieu
carita.

Jajaran2 anu sakapeung mah rineka sajak, disusun nyimpenna kalawan
didasarkeun kana catetan anu aya, kana dialek URANG RUMPIN, kana maksud
kalimahna bari dilengkepan ku katerangan2 ti anu kungsi nyaksian jeung milu
nuliskeun pantunna dina taun 1908. Lantaran logatna katara beda jeung logat
Priangankeun, dina perluna eureun, kapaksa kecap2 atawa kalimah teh
dipisahkeun jajaranna.

Nyanggakeun, mugi tiasa jadi bahan eudan kana carita pantun anu aya.

Bogor, 1964



[Urang Sunda] Pantun Bogor: NGAHYANGNA PAJAJARAN (7)

2009-02-15 Thread Waluya
Amung Kitu
Ngaing mudu menta bantu
Ka Raja Wetan
jeung
ka Raja Sultan di Cirebon!
Kai Cakra!
Dia nu bisa ngapak mega, geura bawa ieu surat ka Raja Demak!

Kocapkeun bae
Kai Cakra anggeus miang
Heunteu kacaturkeun di jalanna
Ngan kacaturkeun inyana geus balik deui ka Banten!
Mawa surat
surat ti Raja Demak
Surat ti Raja Cirebon
Ngabejakeun pada eudeuk ngaririm balad!

Urang kocapkeun deui bae,
Balad balad urang wetan mani ngabrul
dikolotan ku:
Embah Pringpitu,
Seh Mahmud,
Embah Rekso,
Seh Mustakim,
Embah Joyo
jeung
Mas Kromo alias Ngapdulirakman!
Tunda heula keun sina ting alabrul ka Pajajaran!

Urang kocapkeun ayeuna dayeuh Pajajaran!
Ngeungkeung sora bende!
Bende, batur, bende!
Aya naeun, Aya naeun?
Aya naeun, nyah?
Dihandapeun gintung nu tujuh,
Si Lengser keur nagog sabari edeg!
Ret inyana ka kenca,
ret ka katuhu,
ret ka luhur 
gurubug inyana lumpat,
bari leungeunna acung-acungan:
"Ampun Gusti, ampun!"

Ceuk raja urang:
"Kumaha Lengser?
Ku naha dia ampun-ampunan?"
Ceuk si Lengser sabari tanggah:
Deuleu!
Deuleu ituh!
Matapoe dikalang lima!

Raja tanggah!
Patih Tanggah!
Juragan Demang tanggah!
Juragan Cutak tanggah!
Saeusi karaton tanggah!
Ngan Jaro hanteu tanggah,
da inyana mah anggeus bongkok mani bengkung!
Nu sejenna mah pada taranggah
Kabeh pada tanggah
Sadayeuh pada taranggah!
Neuleukeun matapoe dikalang lima!
Mimiti kalang matapoe,
laju kalang beureum,
laju kalang bodas,
laju kalang biru,
laju kalang hejo,
pangluarna kalang bodas!

Ceuk Raja:
Lengser!
Tetela!
Eta kila-kila hanteu hade!
urang mudu ngeli!
tapi
Jigana moal aya waktu pikeun bebenah!
Hayoh!
Bawaan banda ngaing kadieu!
urang sumputkeun!
Di jero leuwi Sipatahunan!

Laju si Lengser bebenah,
bebenah, bebenah
Ngawadahan!
Ngawadahan sakur anu dibenahan
Datang heunteu kaitung lobana wadah,
loba keneh nu can kawadahan,
beak pikeun ngawadahanana
Ti dinya,
durugdug si Lengser mudun,
bari manggul bari nanggung,
bari mikul bari nyuhun,
bari ngelek bari ngegel,
ngagusur sabari nyurung,
nyenyered sabari lumpat,
salumpat laju ngarenghap,
kadua laju ngarenghap,
da mawa disakalikeun,
lobana salawe gardueun,
awahing ku loba-lobana nu dibawa
Si Lengserna hanteu kadeuleu.

Anu kadeuleu ugag-igeug,
nyurungkuy bari tutubruk,
cara gunung nu keur pindah
ngan unggulan paunggul-unggul,
tetenong jeung kaneron,
nyusun kepek jeung boboko,
nyiru sosog jeung kempis,
nyusun ruhur dina karung,
Awaing ku loba teuing nu dibawa,
Si Lengser teu katembong jalan,
Nya lumpat teh
salumpat-lumpatna...

Nya karuhan,
loba karung keuna ruyuk,
loba wadah keuna regang,
loba babawaan anu murag,
patulayah sapanjang jalan,

Tah,
Eta sabab-sababna,
datang ka kiwari,
palebah Leuwi Sipatuhunan,
Sok katarembong nu aneh-aneh!
Tembong soteh
Ka anu kaberenehan!
Sakapeung ngarupa situng
Pada hal eta teh kujang,
sakapeung ngarupa kalakay
padahal eta teh panitih daun
Tina emas sapuluh real
sakapeung sok jiga oray
padahal mah koroncong rante
sakapeung jiga titinggi
padahal mah geulang koroncong,
malah sakapeung mah
sok jiga samak
anu anyar sarta rubak
tah
anu kitu
eta mah ulah dicarokot
sabab eta teh:
LULUN SAMAK

Ari nu panglobana tembong?
loba batu patulayah
tapi diantarana
sok aya batu mustika
anu hade perbawana
pikeun dagang pikeun gawe
pikeun tani jeung ngajampe

Ngan bae,
teu meunang dibawa sombong,
agul-agul jeung umaing,
Saha nu mahiwal,
engkena baris kalindih,
Mun teu owah,
sok ngajubleg,
lajuna modar kasarad!

Tunda deui, keun sina marulung mustika!

[Lajengkeuneun]