[wanita-muslimah] pendapat para tokoh ttg Nabi Muhammad SAW

2006-03-08 Terurut Topik Yulia Artati
Dear all,
ada masukan yg bagus utk kita pelajari,
semoga bermanfaat, mohon maaf utk. yg tdk berkenan
salam,
http://yartati.multiply.com


ENCYCLOPEDIA BRITANNICA
 
"Sejumlah besar sumber awal menunjukkan bahwa dia
adalah seseorang yang jujur dan berbudi baik yang
dihormati dan ditaati orang-orang yang sepertinya
(jujur dan berbudi baik) (Vol. 12)"
 
MAHATMA GANDHI (Komentar mengenai karakter Muhammad di
YOUNG INDIA):
 
"Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling
mempengaruhi manusia... Saya lebih dari yakin bahwa
bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam
pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan,
kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta
pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya,
tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan
dan tugasnya. Semua ini (dan bukan pedang )
menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup
halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya
sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari
hidupnya yang agung.E
 
Sir George Bernard Shaw (The Genuine Islam,' Vol. 1,
No. 8, 1936.)
 
"Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris 
bahkan Eropa - beberapa ratus tahun dari sekarang,
Islam-lah agama tersebut."
 
”Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena
potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya
agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan
merubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad
sesosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang
anti-kristus, dia harus dipanggil 'sang penyelamat
kemanusiaan"
 
"Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang
kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan
berhasil mengatasi segala permasalahan sedemikian
hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang
dibutuhkan dunia: Ramalanku, keyakinan yang dibawanya
akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah
mulai diterima Eropa saat ini “
 
"Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan
kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama,
mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar
moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial
dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat
dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh
ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta
perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.
 
Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570
masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran,
Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 dan
meninggalkan dunia ini pada usia 63.
 
Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia
telah merubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja
makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari
peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa
yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi
kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan
anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan ke
keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal
tranformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat
ini dan bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya
sedikit di atas DUA DEKADE."
 
MICHAEL H. HART (THE 100: A RANKING OF THE MOST
INFLUENTIAL PERSONS IN HISTORY, New York, 1978)
 
Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan
teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah
satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran
sekular maupun agama. (hal. 33).
 
LAMAR TINE, seorang sejarawan terkemuka menyatakan
bahwa:
 
"Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang
diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta
menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur
kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani
membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern
dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan,
hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan
kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan
mata mereka sendiri.
 
Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum,
kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di
dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu,
ia telah merubah altar-altar pemujaan, sesembahan,
agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa... Kesabarannya
dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan
untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat
membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya,
dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan
kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya;
semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki
kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma.
 
Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan kegaiban
(immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa
sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan
kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya
dengan kebijakan. Seorang filsuf yang juga seorang
orator, apostle (hawariyyun, 12 orang pengikut
Yesus-pen.), prajurit, ahli hukum, penakluk ide,
pegembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran
tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan
satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua
standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur,
mungkin kita p

[wanita-muslimah] Legislator receives death threat letter

2006-03-08 Terurut Topik ayeye1
http://www.thejakartapost.com/detailnational.asp?fileid=20060309.C06&irec=10

Legislator receives death threat letter

JAKARTA: A legislator who was assaulted in the House of
Representatives complex after he criticized the military has now
received a death threat.

Ade Daud Nasution, of the Muslim-oriented Reform Star Party,
distributed copies of the letter containing the threat to the House on
Wednesday. Purportedly sent by a retired soldier, Achmat Jaelani, the
letter demanded Ade apologize to the military leadership for his remarks.

If he did not, the writer threatened to kill Ade and his family. It is
not yet known whether Achmat exists or is a fictitious name.

Ade was assaulted by a member of a military officer last month. The
assault occurred shortly after he had asked Military Chief Gen. Djoko
Suyanto in a public hearing why the military had maintained a
partnership with a food supplier owned by businessman Kasan Gunawan.

Ade said he had reported the death threat to the police and the
leadership of the House Commission I on defense. -- JP 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Reflection of incapability

2006-03-08 Terurut Topik ayeye1
http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20060309.F05&irec=7

Reflection of incapability

A thousand methods can be used to conceal incompetence. The imposition
of sharia bylaws by several local governments is a striking example.
It is based on the assumption that unless the growing moral decadence
is fixed soon, God will punish us more severely.

Natural disasters, which have afflicted this country recently, are
often associated with God's punishment. That rationality, I think, is
based on abstract concepts which don't touch on the real problems
faced by our society, such as corruption, poverty, malnutrition,
unemployment, poor public services, etc. It is even possible that the
imposition of sharia bylaws is deliberately done to fend off criticism
of the incompetence of local governments.

Meanwhile, the imposition of sharia bylaws also means that we overlook
the multicultural characteristics of our society. Therefore, it's
imperative to revoke the sharia bylaws, because they will not improve
conditions, but will only cause tension among our people.

KAFI HANDIKO
Jakarta 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[no subject]

2006-03-08 Terurut Topik sentto-1877988-82907-1141888472-archive=mail-archive . com
Religion and the constitution
Message-ID: <[EMAIL PROTECTED]>
User-Agent: eGroups-EW/0.82
X-Mailer: Yahoo Groups Message Poster
X-Originating-IP: 216.155.203.227
X-eGroups-Msg-Info: 1:12:0:0
X-Yahoo-Post-IP: 83.79.24.8
From: "ayeye1" <[EMAIL PROTECTED]>
X-Yahoo-Profile: ayeye1
Sender: wanita-muslimah@yahoogroups.com
MIME-Version: 1.0
Mailing-List: list wanita-muslimah@yahoogroups.com; contact [EMAIL PROTECTED]
Delivered-To: mailing list wanita-muslimah@yahoogroups.com
List-Id: 
Precedence: bulk
List-Unsubscribe: 
Date: Thu, 09 Mar 2006 07:14:27 -
Subject: [wanita-muslimah] 
Reply-To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Content-Type: text/plain; charset=ISO-8859-1
Content-Transfer-Encoding: 7bit

http://www.thejakartapost.com/detaileditorial.asp?fileid=20060309.E03&irec=5

Religion and the constitution

G. Adi Kusuma, Virginia, U.S.

Many Muslims have wrongly argued that the issue of the controversial
religious organization Ahmadiyah is merely an internal matter for
Muslims. Such an argument is both misleading and dangerous. Such a
rhetoric is an insidious way to perpetuate the justification of
violence against Ahmadiyah believers, or people of other beliefs in
general.

Such a view tries to imply that the state, in this case the
government, has no right to step in on this issue and, therefore, to
protect Ahmadiyah believers from attacks due to their beliefs. This
creates the impression that "when it comes to religion, you cannot
touch it".

The remedy for this problem is relatively simple: We need to go back
to our 1945 Constitution and its amendments.

The Constitution is a social contract among members of a nation on how
to conduct their life as a nation state. It is a collective agreement
of all people on the fundamental principles by which they shall be
governed. The 1945 Constitution is a result of such agreement and
compromise. It respects the diversity and plurality that Indonesia
enjoys as a nation, in terms of religion and other aspects. The
Constitution, therefore, is the supreme law of the land. Allowing a
part of the Constitution to go unenforced is a political sin.

Indeed, the Constitution should be infused with religious values and
norms, be they of Islam, Christianity, or other religions. This is not
in dispute, as morality, values and ethics are arguably derived from
religion. Nevertheless, the Constitution should be the primary and
supreme source of law of the nation. Replacing the Constitution with a
religious-based law is simply a breach of contract.

The inability of the state to protect an individual's right to worship
in accordance with his or her beliefs clearly violates the Constitution.

Article 28E (1) of the Second Amendment of the 1945 Constitution
states: "Every person shall be free to adhere to his/her respective
religion and to worship according to his/her religion". This provision
is followed by subsection (2) that states: "Every person shall have
the right to freedom of belief, to express his/her thoughts and
attitudes, in accordance with his/her conscience". At the same time,
Article 28D of the amended Constitution also guarantees equal
treatment before the law for every person.

Ahmadiyah, is an example of how a person chooses his or her own
belief. To deny Ahmadiyah followers the freedom to practice their
religion is a negation of the provision of the Constitution. By the
same token, the inability of the state to provide protection to
Ahmadiyah followers from attack is a negation of the provisions of the
Constitution.

This is only one of several worrying cases that questions the role of
the Constitution and the emergence of Islamic law in some regions.
Several regencies and mayoralties like Padang, in West Sumatra,
Bulukumba in South Sulawesi, and Cianjur in West Java, have imposed
sharia in their districts. This trend goes unchallenged, as
politicians prefer the status quo, afraid to offend their constituents.

Sadly, the dissenting voices are being silenced. The issue of
constitutionality is swallowed by everyday political life and
commotion. Politicians prefer not to touch this issue and continue to
allow the erosion of the precepts of the Constitution. Some
politicians condemn any attack on Ahmadiyah, and yet keep stating that
Ahmadiyah should be banned. This creates the environment of immunity
among people with a fundamentalist outlook. The fundamentalists
believe that their actions towards Ahmadiyah believers are somehow
justified.

Unfortunately law enforcers appear impotent in this regard.
Regrettably, Indonesian law enforcement agencies are not free from
political co-optation.. They adhere to the political environment of
the day, sometimes due to external political pressure, instead of
pledging their allegiance to the Constitution.

Hence, there is a reluctance to protect Ahmadiyah believers while
there is actually no justification for the attack, whether emotionally
or physically, on Ahmadiyah followers; not even for religious reason

[wanita-muslimah] RUU Pornografi Akan Dirombak Total

2006-03-08 Terurut Topik Muhkito Afiff
Kamis, 09 Maret 2006
Nasional
RUU Pornografi Akan Dirombak Total
http://korantempo.com/korantempo/2006/03/09/Nasional/krn,20060309,9.id.html

Pasal-pasal tentang pornoaksi mungkin akan dibuang.

JAKARTA -- Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang Antipornografi
dan Pornoaksi Dewan Perwakilan Rakyat, Balkan Kaplale, berjanji akan
merombak total naskah rancangan yang dinilai kontroversial itu. "Setiap
fraksi sedang membahas daftar inventarisasi masalahnya. Nanti akan
muncul naskah yang sama sekali baru," katanya kepada wartawan di gedung
DPR, Selasa lalu.

Naskah yang selama ini banyak dikritik, menurut Balkan, adalah naskah
rancangan Dewan periode sebelumnya. "Jadi jangan khawatir, jangan panik
dulu," kata politikus Fraksi Partai Demokrat ini.

Balkan menolak memerinci perubahan yang akan dilakukan parlemen. Namun,
dia tidak membantah ketika ditanyai apakah rancangan yang baru itu akan
menghilangkan semua pasal tentang pornoaksi.

Wakil Ketua Panitia Khusus Agung Sasongko menegaskan, fraksinya menolak
semua rumusan dalam Rancangan UU Antipornografi yang lama. "Kalau ada
yang baru, nanti kami lihat lagi," katanya ketika dihubungi.

Mantan presiden dan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan
Megawati Soekarnoputri meminta agar rancangan tersebut tidak
tergesa-gesa dibahas karena hal itu berpotensi menimbulkan diskriminasi.
"Saya telah memerintah Fraksi PDIP untuk memproses dengan hati-hati
rancangan undang-undang itu," katanya di Kuta, Bali, Selasa lalu.

Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hidayat Nur Wahid mengatakan,
penolakan terhadap rancangan itu telah dibelokkan dan dialihkan dari
masalah utamanya. "Seolah-olah undang-undang ini akan menjadi alat yang
memberantas budaya lokal, pakaian tradisional, tari tradisional, dan
lainnya," kata Hidayat kepada wartawan di Kampus Universitas Negeri
Sebelas Maret, Solo, kemarin. Hidayat meminta pihak-pihak yang melakukan
penolakan atas rancangan ini membaca dan menelaahnya secara utuh.

Advokat senior Todung Mulya Lubis dua hari lalu menemui Komisi Hukum dan
Hak Asasi Manusia Dewan Perwakilan Rakyat. Dia meminta Dewan
mempertimbangkan kembali pembahasan RUU Antipornografi. "Sebaiknya semua
aturan tentang kesusilaan dimasukkan ke Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
yang baru," katanya.

Kemarin sejumlah artis dan model juga menggelar aksi unjuk rasa
menentang rancangan tersebut. Dalam demonstrasi yang digelar di bundaran
Hotel Indonesia, Jakarta, tampak aktris Dian Sastrowardoyo dan Olga Lydia.

Aksi serupa digelar di sejumlah daerah. Di Yogyakarta, para seniman yang
menolak rancangan itu, di antaranya Butet Kartaredjasa, Djadug Ferianto,
Landung M. Simatupang, dan pelukis Djoko Pekik, menggelar aksi di
jalanan Taman Budaya Yogyakarta. Di Solo, seribu orang penari tayub juga
turun ke jalan.

Di Surabaya, puluhan aktivis melakukan aksi di gedung DPRD Surabaya.
Menurut para pengunjuk rasa, jika jadi diundangkan, rancangan ini
nantinya hanya akan menimbulkan diskriminasi yang luar biasa terhadap
perempuan Indonesia.




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




RE: [wanita-muslimah] Indonebia sudah dekat

2006-03-08 Terurut Topik achmad.chodjim
"BHINNEKA TUNGGAL IKA TAN HANA DHARMA MANGRWA"

Bhinneka = beraneka, berbeda-beda.
Tunggal = satu, siji.
Ika = itu (orang Jawa Timur menyebutnya iko, bunyi antara a dan o).
Tan = tidak
Hana = ada, ana.
Dharma = kebenaran.
Mangrwa = mendua, ganda.

  
"Beraneka ragam itu satu, tiada kebenaran ganda".

Itulah pandangan Mpu Tantular dalam Suta Soma. Dari asalnya bangsa ini memang 
beraneka ragam, baik beragam budayanya, agamanya, kepercayaannya, maupun 
etnisnya. 

Dalam bahasa manajemen, keragaman itulah yang menjadi faktor kekuatan dan 
sekaligus kelemahan bangsa ini. Bila dikelola dengan baik, maka keragaman itu 
akan menjadikan bangsa yang jaya. Tetapi, bila tidak dapat dimanajemeni dengan 
baik, yang terjadi adalah kehancuran. Di negara yang beragam ini hendaknya 
dijauhi sikap hidup mau "menyeragamkan". Kalau dipaksa diseragamkan, akan 
terjadi kondisi "menang dadi areng, kalah dadi awu" (menang akan menjadi arang, 
dan kalah akan menjadi abu). Artinya, hancur semua.

Memahami aspek tersebut, para penyebar agama Islam di negeri ini amat bijak dan 
melakukan akulturasi dengan adat setempat. Bahkan, di beberapa tempat 
terbentuklah "asimilasi". Bila terjadi pemaksaan, pasti akan terjadi huru-hara. 
Jangankan pemaksaan, upaya untuk memengaruhi kelompok lain saja amat sensitif. 
Masih ingat kan ketika Pak Amin Rais akan beranjang sana ke Pasuruan dan 
Malang. Massa di sana menghadang dan menyebabkan Pak Amin membatalkan diri 
tidak ke Pasuruan.

Yang perlu dijaga adalah kemarahan "orang Jawa". Sebagai orang Jawa saya biasa 
mendengarkan kasak kusuk dan sikap mereka dalam menghadapi situasi sekarang 
ini. Kata mereka, "lha sudah ngalah koq dipepet terus; sabar ada batasnya". Hal 
semacam ini harus dijaga. Mungkin ada yang berpikiran, "lha kita yang harakah 
ini kan Islam dan mayoritas orang Jawa juga Islam, jadi tak mungkin orang Jawa 
memusuhi kami para harakah."

Jangan berpikiran naif semacam itu. Tahun 30-an di jawa Timur terjadi 
pembunuhan terhadap orang-orang MD. Tahun 70-an terjadi perusakan terhadap 
rumah orang-orang Islam Jamaah. Jadi, akar rumput yang kering itu gampang 
dibakar. Maka, harus dihindarkan sikap mau mendominasi Indonesia dengan 
idiologi atau agama tertentu. Pancasila adalah pencerminan semboyan di atas, 
dan harus ditegakkan untuk keutuhan bangsa ini. 

Ingat masa pra-G30S. Di berbagai kampung di Jawa, memang banyak kader PKI waktu 
itu yang menyakitkan. Begitu terjadi peristiwa G30S orang Jawa yang Islam 
tradisional itu diprovokasi. Akhirnya terjadi pembunuhan terhadap orang-orang 
yang dituduh sebagai anggota atau simpatisan secara mengerikan. Mengenang 
peristiwa itu sampai-sampai Gus Dur meminta maaf terhadap keluarga korban.

Semoga tetap Eling (memiliki kesadaran penuh) dan Waspada!

Salam,
chodjim
   

-Original Message-
From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of radityo djadjoeri
Sent: Tuesday, March 07, 2006 9:59 PM
To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]
Subject: [wanita-muslimah] Indonebia sudah dekat


Indonebia sudah dekat
   
  Sungguh menarik opini dari Sam Haidy <[EMAIL PROTECTED]> di milis sastra 
pembebasan tentang Arabisasi: 
   
  
   
  Arabisasi bukan asimilasi, tapi dominasi
   
  Ada upaya Arabisasi yang diselipkan dalam Islam. Bangsa yang menelannya 
mentah-mentah  akan kehilangan kepribadian yang sejak lama dikandungnya dalam 
tanah air mereka  sendiri, sehingga mereka akan terasing dari peradabannya 
sendiri. Bangsa seperti  itu hanya tinggal menunggu kehancurannya, karena tidak 
punya lagi 'sense of pride' sebagai suatu bangsa tersendiri. Penghargaan 
terhadap nenek moyangnya sendiri tercampakkan. 
   
  Arabisasi bukan asimilasi, tapi dominasi. Asimilasi hanya sebatas berbagi 
esensi, bukan mengatur sampai ke tetek bengek segala aspek kehidupan. Setiap  
bangsa punya aturannya sendiri, sesuai dengan kepribadiannya masing-masing.
   
  
   
  Warna-warni Indonesia yang Bhineka Tunggal Ika bakal kian meredup, beralih 
rupa  dengan warna pekat padang pasir dan segala pernak-perniknya. Keberagaman 
berubah  menjadi keseragaman. Keindahan menjelma menjadi kemonotonan. Demokrasi 
berganti menjadi teokrasi. Kebebasan berekspresi tertekan menjadi kebuntuan 
berpikir yang sebatas halusinasi. Catatan penting sejarah bangsa tak lagi 
penting, raib oleh ulah kita sendiri yang tak mau menghargainya. 
   
  Nah, kita semua bangsa Indonesia tinggal menunggu waktu saja. Semakin kita 
berdiam diri, semakin kita pasrah pada keadaan, semakin kita terbelenggu oleh 
dogma-dogma, tak bakal ada lagi negeri bernama Republik Indonesia. Muncullah 
Indonebia (Indo Arabia) yang menisbikan slogan 'Dari Sabang Sampai Merauke'. 
Negeri indah (walau kerap tak aman sentausa) yang dulunya satu kesatuan dan 
berikrar dalam ikatan satu kebangsaan menjadi terpecah-pecah yang tak dapat 
lagi disatukan. 
   
  Bangsa Indonesia, bangsa yang tak lagi mewujud dan memekat 

Re[2]: [wanita-muslimah] Komnas Perempuan : "Kedaulatan Perempuan Terancam"

2006-03-08 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
Mas Mhoel,
Sandrina Malakiano mas, bukan Sandra :). Bagi saya, memaksa orang memakai 
jilbab atau melarang orang memakai jilbab
saya sama saja, yaitu pelanggaran hak asasi, karena dua bentuk itu
adalah pelanggaran atas kedaulatan individu. Bagi saya itu prinsip
utama yang menjadi pijakan. Setahuku Sandrina tidak dikeluarkan dari
Metro TV, ia tetap bekerja dengan hak-haknya sebagai pekerja meskipun
pakai Jilbab. Persoalannya terletak pada posisinya apakah menjadi
presenter atau tidak. Setahu saya juga Metro tidak anti dengan Jilbab, beberapa 
reporternya
dilapangan juga menggunakan jilbab ketika mewartakan berita.

Saya tidak tahu kebijakan redaksi Metro TV secara
pasti, berkaitan dengan penggunaan simbol keagamaan pada presenternya,
apakah karena semata-mata penggunaan jilbab saja atau berkaitan dengan
subtstansi penggunaan simbol-simbol keagamaan secara khusus. Jika
persoalannya hanya pakai jilbab dan dianggap tidak menarik perhatian
pemirsa, jelas saya menolak. Namun, jika kebijakan itu terkait dengan
sensitifitas penggunaan simbol keagamaan berkaitan dengan publik,
mungkin bisa didialogkan lebih lanjut, karena bagaimanapun juga Jilbab tidak 
bisa
dipisahkan dengan simbol keagamaan. Lalu bagaimana dengan mereka yang
beragama lain dan menggunakan simbol-simbol keagamaan? Bukankah
masyarakat kita cukup sensitif dalam hal ini.

Ketika Kompas membuat liputan khusus tentang RUU APP saja, kita bisa melihat
bagaimana ketidakdewasaan masyarakat membaca liputan itu, Kompas dianggap
anti Islam dan koran Nasrani, padahal tidak ada simbol-simbol
keagamaan yang dipakai oleh kompas. Ketika banyak orang Bule memberi bantuan
kemanusiaan di Aceh, masyarakat menudingnya ada upaya kristenisasi. Saya kira 
itu problem mendasar yang juga
menjadi pertimbangan.

Saya kira itu mas, dan saya kira sandrina tidak ditinggalkan dalam
memperoleh haknya. Saya berharap kedepan, penggunaan simbol keagamaan tidak 
menjadi halangan
selama kita dewasa dalam menyikapi persoalan dengan baik.

salam saya,

Eko Bambang S


Thursday, March 9, 2006, 11:22:36 AM, you wrote:


> Pak Eko BS,
> Kapan giliran orang2 seperti Sandra Malakiano mendapat tempat untuk
> diperjuangkan supaya bisa bekerja kembali seperti sedia kala di posisi
> semula (sbg presenter, bukan disembunyiin dibelakang layar terkait dengan
> pilihannya berjilbab).



> - Original Message -
> From: "Eko Bambang Subiyantoro" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Cc: <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>; ;
> <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>;
> ; <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
> ; <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>;
> <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Thursday, March 09, 2006 11:07 AM
> Subject: [wanita-muslimah] Komnas Perempuan : "Kedaulatan Perempuan
> Terancam"


>>
>> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-529%7CX
>> Selasa, 07 Maret 2006
>> Komnas Perempuan : "Kedaulatan Perempuan Terancam"
>> Jurnalis : Eko Bambang S
>> Jurnalperempuan.com-Jakarta. Kedaulatan perempuan terancam. Demikian,
> salah satu substansi catatan atas kekerasan terhadap perempuan di tahun 2005
> yang dilaporkan kepada publik oleh Komnas Perempuan, di Jakarta Selasa,
> (07/03). Secara umum kecenderungan kekerasan yang dialami oleh perempuan
> selama tahun 2005 yang dipantau oleh Komnas Perempuan adalah sebagai
> berikut;
>>
>> Pertama, perempuan terjebak dalam lingkaran kekerasan dalam rumah tangga
> (KDRT). Perempuan adalah korban KDRT yang juga menjadi pelaku kekerasan
> terhadap anaknya sendiri.Data Komnas Perlindungan Anak menunjukkan bahwa
> perempuan pelaku KDRT adalah terlebih dahulu korban kekerasan oleh suaminya
> dan berada dalam kondisi terjepit oleh tekanan ekonomi akibat proses
> pemiskinan yang sedang dialami secara umum oleh masyarakat.
>>
>> Kedua, serangan terhadap kedaulatan perempuan atas nama kesusilaan.
> Setidaknya, Komnas Perempuan mencatat minimal ada 16 produk kebijakan di
> tingkat daerah dan nasional (masih bersifat rancangan) yang membatasi ruang
> gerak, cara berpakaian dan perilaku perempuan. Semua produk kebijakan
> tersebut dibuat dalam rangka menertibkan kesusilaan dan moralitas.
>>
>> Ketiga, kekerasan terhadap perempuan yang juga terjadi adalah perdagangan
> perempuan dan perkosaan. Dalam komunitas dan di tempat-tempat publik,
> terdapat 1.165 perempuan migran menjadi korban berbagai bentuk pelanggaran,
> termasuk perdagangan manusia dan kekerasan, dan 1.128 perempuan menjadi
> korban perkosaan.
>>
>> Keempat, pada tahun 2005, masih banyak juga intimidasi terhadap perempuan
> yang memperjuangkan haknya. Kasus ini terjadi pada perempuan desa yang
> berorganisasi di NTT dan Sumatera Utara. Mereka mendapat intimidasi dari
> aparat negara dan masyarakat. Warga perempuan yang bersuara guna
> menyampaikan masukan kepada pihak yang berwajib digugat melakukan
> penghinaan, sedangkan istri yang menggugat mantan suaminya ke pengadilan,
> dibunuh oleh man

Re: [wanita-muslimah] Fw: 'Sikapi RUU APP dengan Bijak'

2006-03-08 Terurut Topik Mhoel

Rancangan UU APP ditentang dengan cara pendistorsian.
Seniman tiba-tiba menjadi tidak kreatif kalo Rancangan UU APP itu resmi
diundangkan. Bukankah seniman katanya  kelompok manusia kreatif? Kenapa
kalah dengan penjudi yang selalu kreatif menjalankan hobbynya meski
kegiatannya dilarang dan pelakunya sudah  diciduk di sana-sini? Kalo begitu
Seniman perlu belajar dari Penjudi

- Original Message -
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, March 08, 2006 2:13 PM
Subject: [wanita-muslimah] Fw: 'Sikapi RUU APP dengan Bijak'


>
> Mari semua pihak diskusi, saya rasa kita semua mempunyai keprihatinan yang
> sama terhadap pornografie (tabloid porno, majalah porno, vcd porno, situs
> porno, tayangan porno, dll). Kecuali tentu saja pelaku bisnis porno ybs.
>
> Salam,
> - Forwarded by Wida Kusuma/JJ0269/JOC/ID on 03/08/2006 02:05 PM -
>
> Rabu, 08 Maret 2006
>
> 'Sikapi RUU APP dengan Bijak'
>
> Polisi ikut melakukan distorsi kepada turis asing
>
>
> JAKARTA--Pihak kontra Rancangan Undang-undang antipornografi dan Pornoaksi
> (RUU APP), dinilai banyak kalangan makin membabi buta. Mereka
> menghembuskan potensi konflik antarkomponen masyarakat, teruma cenderung
> menimbulkan Islamo-phobia (ketakutan terhadap Islam).
>
> ''Saya curiga ada pihak yang meniupkan isu diksriminasi, seolah RUU APP
> bernuansa Islam dan hanya untuk kepentingan orang Islam. Ini sikap sangat
> tendensius sekaligus berbahaya,'' kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din
> Syamsuddin, diJakarta, Selasa (07/03). Mestinya, segala proses
> pembahasannya harus disikapi dengan bijak. Jangan didasari kebencian
> terhadap Islam dan apriori yang tidak masuk akal. ''Bila masih ada
> ganjalan, sebaiknya terus didialogkan. Apalagi, semua suku dan agama pasti
> tidak sepakat dengan maraknya pornografi dan porno aksi,'' ujarnya.
>
> Ia juga menekankan, jangan sampai terjadi tirani minoritas dan diktator
> mayoritas dalam kontroversi RUU APP. ''Mari kita bicara bersama. Jangan
> belum apa-apa, memasang harga mati menolaknya. Janganlah sok bebas, tapi
> tidak punya perangkat untuk mengerem dampaknya,'' tutur Din. Ia menepis
> anggapan bahwa RUU APP akan menghilangkan budaya setiap suku di Indonesia.
> ''Sekali lagi, saya curiga ada usaha membelokan isu. Misalnya, seolah-olah
> akan membatasi orang Bali atau Papua,'' tegasnya.
>
> Superioritas Barat
> Ketua PB NU KH Hasyim Muzadi juga menyatakan, bila ada ganjalan dalam
> pengaturan RUU marilah dicarikan jalan keluar. NU mendukung RUU APP ini
> dan setuju formulasinya disempurnakan agar diterima banyak pihak. ''Apa
> kita tidak risau dengan beredarnya gambar telanjang, CD porno, dan
> tayangan yang meresahkan. Belum lagi adanya goyangan anak muda yang sampai
> 'kesurupan' itu,'' kata Hasyim.
>
> Ia mengemukakan, saat ini budaya global tengah merangsek banga Indonesia
> secara dahsyat. Mereka bersinergi dengan kekuatan ekonomi dan keinginan
> agar dunia seragam dengan budaya Barat. Jadi, menurut Hasyim, segala
> kontroversi yang terjadi jangan dianggap enteng. Ada keterkaitan dengan
> semua itu. Barat ingin terus superior dan mengubur budaya Timur.
>
> ''Dalam soal ini peran pemerintah sangat besar. Misalnya, dalam kasus
> Majalah Playboy, pemerintah bersikap aneh dengan menyatakan tidak bisa
> mencegahnya. Lalu apa gunanya alat penegakan hukum,'' tegas Hasyim.
> Anggota Pansus RUU APP dari Fraksi PAN, Latifah Iskandar, menerima masukan
> dari lapangan terkait 'distorsi' RUU APP. Di Batam, para turis asing
> dirazia polisi supaya tidak memakai pakaian minim.
>
> Alasan polisi, dari pada nanti ditangkap 'pihak lain'. ''Maksud pihak lain
> ini kan tidak jelas. Seakan-akan nanti muncul polisi moral. Hal-hal
> seperti ini yang tidak proposional diterima masyarakat,'' ungkap Latifah.
> Ia mengimbau, masyarakat sebaiknya menanyakan kepada pihak yang kompeten
> dan polisi pun harus memberi penjelasan jangan asal ciduk tanpa alasan.
>
> Menurut Pimpinan PP Aisiyah ini, pro dan kontra terhadap RUU APP di
> lapangan sangat kentara. Pihak pendukung akan berhadapan dengan kapitalis
> yang selama ini menguasai industri besar di Indonesia. Berbagai upaya
> dilakukan termasuk membelokkan tujuan sebenarnya dari RUU ini. Misalnya,
> RUU APP dibelokkan ke cara berpakaian. ''Padahal RUU ini tidak mengatur
> cara berpakaian, melainkan menertibkan pornografi dan melindungi korban
> akibat pornografi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, RUU APP dibenturkan
> antara Islam dengan non-Islam. Inikan sudah terlalu jauh,'' tutur Latifah.
>
>
> Ia mengakui, draf warisan DPR RI periode 1999-2004 banyak sekali
> kekurangan yang harus diperbaiki. Bahkan beberapa pasal yang tidak jelas
> sebaiknya hapuskan saja. Termasuk pasal-pasal yang dikhawatirkan
> pihak-pihak yang kontra, semua itu masih bisa dikompromikan.
>
> ( uba/vie )
> http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=238538&kat_id=6
>








Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
 using Trend Micro InterScan Messaging Security Su

[wanita-muslimah] Soal Pornografi, Berkacalah ke Dunia

2006-03-08 Terurut Topik Mhoel

Bagus juga neh
Dicomot dari Republika...

Kamis, 09 Maret 2006

Soal Pornografi, Berkacalah ke Dunia


Sebelum berbicara banyak soal pornografi masalah yang tengah menjadi
sengkarut kata di DPR maupun di masyarakat sebaiknya kita berkaca pada
dunia. Melihat, membandingkan, bahkan tidak tertutup kemungkinan untuk
mengacu.

Setidaknya, dari sana kita akan tahu, apakah RUU itu dibuat untuk menjadikan
negeri ini puritan, atau justru menata regulasi yang kini masih alpa.
Sementara kita semua tahu, pornografi kini sudah menjadi monster, memangsa
korbannya di mana dan kapan saja. Amatilah secermatnya media massa kita
setiap harinya. Kriminalitas yang berawal dari masalah pornografi, nyaris
setiap hari menjadi penghias tidak sehat media kita. Tidak sekadar menjadi
perantara berita, kadang, sebagian media kita, menurut berbagai kalangan,
justru telah menjadi pornografi itu sendiri. ''Kehadiran media pornografi
itu sangat merusak pendidikan umat. Kami sudah mendidik anak dengan
baik-baik, tapi dirusak dengan pornografi,'' kata Pimpinan Pondok Modern
Darussalam, Gontor, KH Abdullah Syukri Zarkasyi, dengan suara kecewa.

Karena itu, wajar bila kalangan pendidik seperti Zarkasyi masygul, ketika
melihat ada saja kalangan yang seolah tidak peduli dengan semua itu. Ia
menilai, kalangan yang menolak tersebut seolah memang tidak memiliki rasa
peduli akan moral bangsa yang telah lama dirusak pornografi tersebut. Yang
membuatnya heran, kalangan itu seolah tidak pernah kering dengan dalih.
Mulai dari tudingan melanggar HAM, membelenggu kreativitas, berpotensi
mengacaukan perekonomian, sampai ancaman distegrasi, tak lepas mereka
kumandangkan.

Benarkah aturan yang tengah digodok DPR itu akan menempatkan Indonesia
menjadi negara puritan, pembelenggu hak asasi manusia, dan memasung
kretivitas? Apakah dengan diundangkannya RUU APP, maka Indonesia menjadi
satu-satunya negara yang mengatur soal pornografi, di tengah 'masyarakat
maju dan demokratis' menyerahkannya pada kedewasaan masing-masing,
sebagaimana dituntut para penolak RUU tersebut. ''Tidak juga,'' kata Gati
Gayatri, seorang ahli peneliti utama bidang komunikasi dan media. Menurut
Gati, negara-negara yang sering dikategorikan maju dan demokratis, justru
mengatur persoalan tersebut secara ketat dan teregulasi.

Menurut Gati, Jepang mengatur masalah ponografi dalam article 175 of
Japenese Penal Code. Negeri Matahari Terbit itu melarang tercetaknya gambar
alat kelamin orang dewasa, persetubuhan, dan rambut alat kelamin di setiap
media yang dibaca publik secara terbuka. ''Sedangkan, representasi alat
kelamin anak-anak tidak diatur secara ketat,'' kata dia. Di Taiwan, produk
lukisan, video, foto, CD-ROMs, electronic signals, dan produk lain yang
menggambarkan interaksi seksual atau kegiatan yang tidak pantas yang
melibatkan orang-orang berusia di bawah 18 tahun, dianggap kriminal.

Selanjutnya, hal yang sama juga dilakukan negara tetangga, Filipina. Mungkin
tidak banyak yang menduga, tetapi negara itu memiliki Republic Act No 7610
yang mereka undangkan pada 1993. Isi regulasi tersebut, antara lain,
melarang tindakan mempekerjakan atau memaksa anak-anak di bawah usia 18
tahun melakukan kegiatan cabul atau pertunjukan tidak pantas. Kegiatan yang
dilarang itu baik pertunjukan langsung, terekam di dalam keping video, atau
menjadi model dalam publikasi cabul dan materi pornografi.

Di Eropa, Gati mencontohkan Inggris, masalah pornografi diatur melalui
Protection of Children Act yang diundangkan tahun 1978. Negeri Big Ben itu
bahkan mengkriminalisasi tindakan mengambil, mendistribusikan, memamerkan,
atau memiliki (bahkan mesti jumlahnya hanya satu) foto tak pantas dari
seorang anak di bawah usia 16 tahun.

''Norwegia pun memiliki Amanded Penal Code yang mereka undangkan tahun 1992
untuk mengatasi pornografi,'' kata Gati, memaparkan. Sementara di Australia,
kepemilikan pornografi anak dianggap ilegal menurut The Australian Costums
Service, undang-undang yang mereka perkenalkan dan terapkan mulai 1995.

Di kawasan Asia, Sri Langka memiliki Ciode Sec 286A, tahun 1995. Sedangkan
Kamboja juga tengah membahas aturan hukum soal pornografi. Bagaimana dengan
'pendekar HAM dunia', Amerika Serikat? Di negeri yang mengusung kebebasan
berekpresi ini, pornografi didefinisikan sebagai materi yang menunjukkan
hal-hal seksual untuk tujuan menimbulkan rangsangan. Tetapi, di negara yang
sering kali menepuk dada sendiri sebagai kampiun demokrasi itu, pornografi
ternyata sangat dibatasi peredarannya.

''Lihat saja, majalah Playboy dan Penthouse. Di sana peredarannya sangat
dibatasi, tidak dijual bebas begitu saja,'' kata Gati. Ia menerangkan, di
Amerika, pengertian pornografi mencakup kecabulan atau obscenity. Lewat the
First Amandment, Amerika Serikat, terutama sangat melarang obscenity ataupun
pornografi yang melibatkan anak-anak di bawah umur (child pornography). Bila
di negara lain hal itu diatur, bukankah justru Indonesia akan terasing bila
tidak mengatur hal tersebut? Karena itu, kekecewaan sebagaim

[wanita-muslimah] PEREMPUAN ACEH: DARI PERAN DOMESTIK KE RUANG PUBLIK

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://www.acehinstitute.org/

Artikel ini dipersembahkan untuk Memperingati hari Perempuan Internasional 8 
Maret 2006
»
   PEREMPUAN ACEH: DARI PERAN DOMESTIK KE RUANG PUBLIK 

Oleh: Ridwan H Mukhtar 
Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial Budaya, berdomisili di 
Banda Aceh



SETIAP 8 Maret, seluruh dunia, terutama perempuan yang bergerak dan 
tercerahkan secara sosial dalam ruang publik akan memperingatinya sebagai hari 
bersejarah bagi perempuan. Segala penjuru dunia, lintas negara, lintas 
generasi, tak terkecuali di Aceh hampir tak ada yang menolak kehadiran hari 
tersebut. Hari itu adalah hari perenungan dan solidaritas perempuan yang terus 
berjuang menghadapi otoritas agama dan monopoli kekuasaan yang sering 
membenturkan kepentingan laki-laki dan perempuan. Kisah sedih dan kabar gembira 
perempuan sepanjang sejarah dirayakan disini, bersamaan dengan tuntutan 
kesegala penjuru tahta kekuasaan yang didominasi oleh chauvanisme laki-laki.

Tak ada yang salah dan keliru dengan hari itu. Penulis hanya 
meresahkan kumparan alam pikiran kaum pragmatis, baik laki-laki maupun 
perempuan, yang sering mendorong pemikiran: "hampir semua bermasalah dan hampir 
semua tidak bermasalah pada ranah perempuan, tidak pada laki-laki". Bagi kaum 
pragmatis ini, setiap perayaan adalah serupa pesta saja tanpa kesedihan dan 
dukacita. Parahnya, pragmatisme berpikir menganggap sah-sah saja apa yang 
dipercayai sebagai "garis hidup perempuan", yang dimana-mana selalu 
dikonotasikan kepada kepentingan dan keinginan agar perempuan keluar dari aras 
domestik ke aras publik. Bahkan, perempuan sering diasosiasikan sebagai sumber 
malapetaka reproduksi dan sumber sebab-akibat datangnya bencana. 

Lalu, sebuah pertanyaan menggelitik mungkin bisa diutarakan: "Siapa 
yang pernah berpikir tentang masa depan peradaban perempuan sebagai entitas dan 
identitas kebudayaan yang terancam keselamatan hak-haknya sebagai manusia 
beradab dan berhak atas ruang publik yang tersedia?"

Tulisan ini mencoba berkontribusi secara umum dengan sejumlah ide 
praktis dalam menghadapi gejala global yang semakin menyempitkan ruang gerak 
perempuan, khususnya ditengah keinginan pengarusutamaan gender (gender 
mainstreaming) berperspektif Islam di Aceh dan hadirnya sejumlah "local genius" 
masalah Islam dan Perempuan di negeri Serambi Mekkah ini. 

Artinya, penulis percaya perempuan Aceh berpotensi besar dalam 
menata keberlanjutan peradaban yang lebih baik di tingkat domestik-rumah tangga 
maupun dalam pemanfaatan ruang publik yang setara dan adil pasca konflik 
bersenjata dan bencana alam di Aceh.



PEREMPUAN ACEH DAN ENTITAS BUDAYA 

Sepanjang sejarah kekuasaan dan kebudayaan Aceh, 
kedudukan perempuan tak luput dari pelecehan. Kebenaran sepihak oleh kaum 
pragmatis yang bercokol diranah kekuasaan negara, agama, sosial, ekonomi 
seringkali meminggirkan perempuan. Politik kekuasaan terlanjur menafikan 
perempuan sebagai sebuah entitas budaya yang sejajar dengan laki-laki. Padahal 
seharusnya perempuan adalah benteng pertahanan yang pertama dan yang terakhir 
bagi kekuasaan yang humanis, agar kemanusiaan tidak punah.   

Mendorong faham domestik dan reproduksi saja dan melulu 
bagi perempuan (ibu, istri, anak perempuan) adalah malapetaka pertama bagi 
kekuasaan laki-laki. Di Aceh, seperti di belahan dunia manapun penyempitan 
peran dan pembungkaman suara perempuan akan melahirkan generasi (dari hasil 
reproduksi) tanpa keceriaan dan minus kasih sayang serta keindahan dalam 
menentukan masa depannya yang lebih baik dan setara. Akibatnya, kekuasaan 
laki-laki diragukan keberlanjutannya ketika perempuan dianggap tidak ada.

Sekedar belajar dari gejala dan fenomena empiris yang 
sedang dan akan terus berlaku di Aceh, maka perempuan harus berpikir ulang 
tentang potensinya. Multikulturalisme dan keberanian individu orang Aceh adalah 
isyarat awal bahwa perempuan Aceh adalah pihak pertama yang harus tampil ke 
depan. Karena orang-orang Aceh lahir dari Ibu yang mempunyai entitas dan 
identitas unik yang bermutu tinggi. Selain asimilasi gen dan budaya yang 
alamiah dan politis dari benturan berbagai peradaban sepanjang sejarah, 
perempuan Aceh juga sedang terus belajar dari sandingan dan benturan kebudayaan 
kontemporer paska konflik dan tsunami. 

Maka, keberanian untuk membela hak-hak perempuan tidak melulu harus 
dilihat dari perspektif gender dan teori kesepasangan yang teoritis. 
Penyederhanaan faham tentang reposisi perempuan tentunya bisa dimulai dari 
ruang domestik. Dimana pemenuhan kesejahteraan dan keberlanjutan ekonomi dalam 
keluarga, misalnya, harus mempunyai visi, menjamin kemandirian dan 
produktifitas anak dan keturunan tanpa membedakan laki-laki dan perempuan. Juga 
tanpa melarang mereka untuk membaca dan mempertanyakan realitas sosialnya. 

 

[wanita-muslimah] Mewarnai Ruang Publik

2006-03-08 Terurut Topik ariel


Oleh Masdar Hilmy
Pengajar IAIN Sunan Ampel Surabaya, Kandidat Doktor di Melbourne
University, Australia
http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0603/09/opini/2495803.htm
-

Demokrasi rupanya sedang membawa berkah bagi kebanyakan warga negeri
ini. Di zaman Petruk dadi ratu (orang kecil bisa jadi pemimpin)
seperti sekarang, masyarakat merasa bebas memimpin diri sendiri.

Atas nama demokrasi, tiap orang merasa diberi mandat untuk melakukan
apa saja. Akibatnya, ruang publik menjadi panggung perhelatan kelewat
ramai, penuh aneka suara dan kepentingan. Orang pun tiba-tiba merasa
berkepentingan atas ruang publik, merasa berhak mendesain dan
mewarnai sendiri ruang sosial-politik sesuai dengan kehendaknya.
Kondisi ini dibaca para aktor politik di jalur formal
(birokrasi/parlemen) maupun partikelir (sosial/kemasyarakatan)
sebagai pintu masuk guna menguasai jejaring kekuasaan.

Masyarakat dilanda demam demokrasi. Segala sesuatu, selama dianggap
memenuhi prinsip mayoritas (majoritarian principle), sah diundangkan.
Agama, sekali lagi, menjadi salah satu kuda troya yang paling rawan
ditunggangi. Maka muncul aneka RUU dan perda.

Anomali demokrasi

Secara normatif, masyarakat bersama penguasa berhak menentukan yang
terbaik untuk dirinya. Dalam perspektif demokrasi, sinergi masyarakat-
penguasa merupakan keniscayaan dalam proses deliberasi publik guna
merumuskan common good yang diterima oleh semua. Kenyataannya, proses
deliberasi publik sering menyisakan kontroversi dan dilema, dalam
implementasinya sama sekali tidak mengindahkan apa yang oleh Habermas
disebut prinsip reflektivitas dan inklusivitas.

Prinsip reflektivitas mengandaikan adanya perenungan terhadap
realitas obyektif kepelbagaian masyarakat. Dan apa yang akan
diputuskan merefleksikan concern bersama tiap anggota masyarakat.
Dalam konteks ini, yang seharusnya mengedepan adalah isu kolektifisme
dan obyektifisme, bukan partikularisme dan subyektifisme. Perlu
ditimbang secara jernih, misalnya, apakah secara kolektif dan
obyektif ancaman aurat perempuan sebanding-sebangun dengan korupsi di
ruang publik? Apakah merazia perempuan yang dicurigai sebagai PSK
menjamin terpenuhinya prinsip obyektivitas dan kolektivitas?

Benar, masalah pelacuran, perjudian, dan pelecehan seksual harus
dipecahkan. Tetapi, melakukan regulasi publik tidak boleh hanya
berdasar pertimbangan normatif, dan harus mencerminkan concern
seluruh masyarakat.

Dalam masyarakat multikultural, yang harus dijadikan rujukan adalah
shared-system of values yang universal dan imparsial. Bahwa agama
memiliki concern yang sama bukanlah kesengajaan, tetapi karena
rasionalitas agama dalam ruang publik memungkinkannya. Mengutip pesan
Bung Karno, pemaksaan diterapkannya nilai-nilai partikular tertentu
atas nama mayoritas dikhawatirkan akan melahirkan diktatorisme
mayoritas yang menyulut resistensi tirani minoritas. Penerapan RUU
atau perda atas dasar demokrasi mayoritas hanya kian mengkristalkan
prasangka di tengah multikulturalisme yang rapuh.

Untuk mencapai reflektivitas tinggi, diperlukan prinsip kedua:
inklusivitas. Artinya, proses deliberasi dan regulasi publik harus
melibatkan sebanyak mungkin peserta dialog guna dikonsultasikan
dengan sebanyak mungkin konsideran dari seluruh elemen masyarakat
yang berbeda budaya, etnik, dan agama. Apa pun keputusannya, tiap
orang diberi ruang yang sama untuk berekspresi dan memberi
kontribusi. Sebab, dari sinilah sering muncul kearifan-kearifan yang
tak terpikirkan.

Jelas, ingar-bingar ruang publik tak lepas dari bergesernya pendulum
tafsir publik atas demokrasi ke arah prinsip majoritarian. Makna
demokrasi tereduksi menjadi asal mayoritas, dan mayoritaslah yang
berhak menjadi penafsir tunggal atas konsep baik dan keba(j)ikan
(virtuous and virtuosity) bagi masyarakat.

Benar ruang publik merupakan lokus kontestasi kuasa (Kompas,
5/11/2004). Namun, jika ruang publik harus dimaknai sebagai arena
bermain kelompok mayoritas, hanya akan melahirkan arogansi kultural
yang berujung pada dendam sejarah. Demokrasi bukan mantra sakti yang
memberi mandat kepada mayoritas untuk berbuat apa saja sesuai dengan
yang dikehendaki. Inilah anomali demokrasi majoritarian yang harus
diwaspadai.

Rasionalitas publik

Meski sejumlah ilmuwan berpendapat nilai-nilai agama boleh mewarnai
ruang publik (David Hollenbach, 1993; José Casanova, 1994), tetapi
tidak seluruh wilayah ruang publik bisa dimasuki dan dikuasai agama.
Dalam masyarakat multikultural, legalitas agama hanya pada wilayah
nilai yang bersifat rasional. John Rawls menyebutnya rasionalitas
publik (Rawls, Political Liberalism, 1993).

Rasionalitas publik berperan sebagai mahkamah tertinggi nilai-nilai
agama dalam ruang publik. Rasionalitas publik meniscayakan proses
substansiasi, bukan formalisasi. Maka, aspek agama yang akan
dikukuhkan sebagai regulasi publik merupakan sari pati terhalus (the
finest extract) dari nilai-nilai agama itu.

Belajar dari kekacauan implementasi Perda A

Re: [wanita-muslimah] Komnas Perempuan : "Kedaulatan Perempuan Terancam"

2006-03-08 Terurut Topik Mhoel

Pak Eko BS,
Kapan giliran orang2 seperti Sandra Malakiano mendapat tempat untuk
diperjuangkan supaya bisa bekerja kembali seperti sedia kala di posisi
semula (sbg presenter, bukan disembunyiin dibelakang layar terkait dengan
pilihannya berjilbab).


- Original Message -
From: "Eko Bambang Subiyantoro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Cc: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; ;
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>;
; <[EMAIL PROTECTED]>;
<[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, March 09, 2006 11:07 AM
Subject: [wanita-muslimah] Komnas Perempuan : "Kedaulatan Perempuan
Terancam"


>
> http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-529%7CX
> Selasa, 07 Maret 2006
> Komnas Perempuan : "Kedaulatan Perempuan Terancam"
> Jurnalis : Eko Bambang S
> Jurnalperempuan.com-Jakarta. Kedaulatan perempuan terancam. Demikian,
salah satu substansi catatan atas kekerasan terhadap perempuan di tahun 2005
yang dilaporkan kepada publik oleh Komnas Perempuan, di Jakarta Selasa,
(07/03). Secara umum kecenderungan kekerasan yang dialami oleh perempuan
selama tahun 2005 yang dipantau oleh Komnas Perempuan adalah sebagai
berikut;
>
> Pertama, perempuan terjebak dalam lingkaran kekerasan dalam rumah tangga
(KDRT). Perempuan adalah korban KDRT yang juga menjadi pelaku kekerasan
terhadap anaknya sendiri.Data Komnas Perlindungan Anak menunjukkan bahwa
perempuan pelaku KDRT adalah terlebih dahulu korban kekerasan oleh suaminya
dan berada dalam kondisi terjepit oleh tekanan ekonomi akibat proses
pemiskinan yang sedang dialami secara umum oleh masyarakat.
>
> Kedua, serangan terhadap kedaulatan perempuan atas nama kesusilaan.
Setidaknya, Komnas Perempuan mencatat minimal ada 16 produk kebijakan di
tingkat daerah dan nasional (masih bersifat rancangan) yang membatasi ruang
gerak, cara berpakaian dan perilaku perempuan. Semua produk kebijakan
tersebut dibuat dalam rangka menertibkan kesusilaan dan moralitas.
>
> Ketiga, kekerasan terhadap perempuan yang juga terjadi adalah perdagangan
perempuan dan perkosaan. Dalam komunitas dan di tempat-tempat publik,
terdapat 1.165 perempuan migran menjadi korban berbagai bentuk pelanggaran,
termasuk perdagangan manusia dan kekerasan, dan 1.128 perempuan menjadi
korban perkosaan.
>
> Keempat, pada tahun 2005, masih banyak juga intimidasi terhadap perempuan
yang memperjuangkan haknya. Kasus ini terjadi pada perempuan desa yang
berorganisasi di NTT dan Sumatera Utara. Mereka mendapat intimidasi dari
aparat negara dan masyarakat. Warga perempuan yang bersuara guna
menyampaikan masukan kepada pihak yang berwajib digugat melakukan
penghinaan, sedangkan istri yang menggugat mantan suaminya ke pengadilan,
dibunuh oleh mantan suaminya di Sidoarjo Jawa Timur.
>
> Kelima, tahun 2005 juga tidak bisa melepaskan tubuh perempuan menjadi alat
teror. Pemenggalan kepala, penembakan dan pemboman yang menyasar perempuan,
terjadi di daerah konflik bersenjata, hingga sekarang belum teratasi secara
tuntas, seperti kasus di Poso.
>
> Angka Kekerasan Meningkat
> Selain kecenderungan kekerasan terhadap perempuan yang terjadi diatas,
pada tahun 2005, Komnas Perempuan mencatat ada sebanyak 20.391 kasus
kekerasan terhadap perempuan yang ditangani oleh 215 lembaga di 29 propinsi.
Dari total kasus tersebut sebanyak 82 persen adalah kasus kekerasan dalam
rumah tangga (KDRT). Angka ini menunjukkan peningkatan 45 persen
dibandingkan dengan tahun 2004, yaitu sebesar 14.020 kasus.
>
> Terkait dengan timbulnya sejumlah kasus tersebut diatas, di tahun 2006,
Komnas Perempuan meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkrit
untuk melengkapi UU PKDRT dengan seluruh perangkat pelaksanaan. Kepada
Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi perlu proaktif melakukan Judicial
Review terhadap produk-produk kebijakan daeragh yang bertentangan dengan
kepentingan umum dan atau peraturan perundangan yang lebih tinggi. Demikian
juga dengan lembaga penegak hukum, perlu mengambil tindakan hukum terhadap
aparat dan warga yang menerapkan peraturan tentang kesusilaan secara
sewenang-wenang dan melawan hukum.
>
>








Disclaimer: Although this message has been checked for all known viruses
 using Trend Micro InterScan Messaging Security Suite, Bukopin 
   accept no liability for any loss or damage arising
   from the use of this E-Mail or attachments.


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yaho

[wanita-muslimah] Koruptor dan Pengemis

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=12098

 

Koruptor dan Pengemis
Kamis, 09-Maret-2006, 04:13:478 clicks


Bangsa ini sepertinya tak lepas-lepas dari masalah korupsi. Bahkan Indonesia 
menjadi terkenal karena prestasi ini. Sungguh suatu yang tragis. Kalau boleh 
kita merunut kebelakang, sejak tumbangnya orde baru banyak kasus korupsi 
terkuak, terbongkar dan mencuat kepermukaan,bahkan beberapa diantaranya di SP 
tiga kan oleh pihak Kejaksaan dengan berbagai alasan yang terkesan sengaja 
dikondisikan. 


Tapi sungguhpun demikian masih ada banyak kasus korupsi sedang bergulir dan 
menggelinding dilapangan guna diproses secara hukum, baik di Kepolisian, 
Kejaksaan, KPK maupun di Pengadilan. Pelakunya bukan saja pentolan orde baru, 
akan tetapi pentolan orde reformasi pun tak luput dari sikatan aparat penegak 
hukum pemerintah SBY. Berbagai trik dan upaya keras dilakoni oleh para 
koruptor, mulai dengan gaya sakit sampai dengan ikhtiar menyuap (menyogok) 
aparat yang berkompeten untuk itu, bahkan oknum Hakim Agung di MA pun mereka 
"suap". Berani, memang itulah realita yang terjadi. 

Dalam Undang -Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo Undang-undang Nomor 20 Tahun 2001 
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dijelaskan secara substantif bahwa 
korupsi merupakan kejahatan yang sangat luar biasa dan penanganannya pun harus 
dilakukan secara luar biasa pula. 

Lebih lanjut Undang-undang tersebut menyatakan untuk dapat menjangkau berbagai 
modus operandi penyimpangan keuangan negara atau perekonomian negara yang 
semakin canggih dan rumit, maka tindak pidana yang diatur dalam Undang-undang 
ini dirumuskan sedemikian rupa sehingga meliputi perbuatan-perbuatan memperkaya 
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi secara "melawan hukum" dalam 
pengertian formil dan materiil. Pengertian melawan hukum disini dapat pula 
mencakup perbuatan-perbuatan tercela yang menurut perasaan keadilan masyarakat 
harus dituntut dan di Pidana, sebab perbuatan korupsi juga telah dapat 
dikategorikan sebagai perbuatan melanggar hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat 
secara luas. 

Dalam bahasa keseharian pelaku korupsi diberi gelar yang sangat tidak 
terhormat, yakni " koruptor atau penjarah uang rakyat". Pelakunya bisa siapa 
saja sepanjang yang digasak dan disikat itu uang negara. Dan umumnya para 
koruptor ini punya akal licik serta licin dalam menjalankan aksinya, bahkan 
paling jago mengakali bagaimana cara agar perbuatannya tidak kentara dan tidak 
terbongkar nantinya. Tapi mereka lupa dengan sebuah petuah yang cukup keramat 
ditengah-tengah masyarakat "sepandai-pandai tupai melompat akan jatuh juga 
ketanah". Terbukti memang bahwa petuah itu sangat keramat, karena semua ilmu 
licik dan licin para koruptor tidak mangkus sama sekali. Perbuatan mereka 
selama ini terbongkar dan tumbang bagai pohon besar dihantam bulldozer. 

Patut disyukuri, saat ini bangsa Indonesia dipimpin oleh orang yang punya 
komitmen untuk memberantas korupsi. Banyak kasus korupsi dapat dibongkar dan 
diangkat kepermukaan hingga hampir lebih dari separoh dari penduduk negeri ini 
mengetahuinya. Kasus korupsi tersebut bukan saja kasus baru akan tetapi yang 
lama pun diusut secara tuntas, kecuali terhadap kasus mantan penguasa orde 
baru. 

Jika dihitung dan dijumlahkan uang negara yang telah berhasil ditilep oleh para 
koruptor dinegeri ini mungkin sudah tidak terhitung lagi jumlahnya oleh mesin 
penghitung berdigit tiga belas angka. Mesin penghitung saja sudah tidak sanggup 
menghitungnya, apalagi masyarakat badarai. Jadi sangatlah pantas kalau para 
pelaku korupsi harus diberi hukuman yang sangat berat, seperti yang 
diberlakukan di negara China. 

Sadarkah kita bahwa akibat ulah koruptor negeri ini selalu gonjang ganjing 
disisi ekonomi, dan membawa dampak yang sangat nyata terhadap rakyat. Jumlah 
kemiskinan semakin bertambah disebabkan oleh karena kebijakan pemerintah yang 
tidak populer demi menutupi devisit anggaran negara. Padahal penyebab devisit 
tersebut tidak bisa terlepas dari kebocoran keuangan negara. Pembocornya adalah 
"koruptor". 

Haruskah kita maafkan para koruptor, semua berpulang kepada hati nurani kita 
masing-masing. Tapi patut diketahui bahwa mereka ikut berperan membangkrutkan 
dan merusak tatanan perekonomian negara. Kalaulah boleh usul ada baiknya para 
koruptor tidak dimaafkan prilakunya. Negara melalui aparat penegak hukumnya 
harus bertegas-tegas, konsekwen dan konsisten menjalankan mekanisme 
Undang-undang Tindak Pidana Korupsi. Tidak boleh pilih kasih dalam melaksanakan 
pemberian hukuman kepada pelaku korupsi. Bagi yang sudah sangat kronis menyikat 
uang negara sebaiknya hukuman yang paling tepat dikenakan adalah "hukuman mati" 
. 

Jujur saja bangsa ini belum siap memberlakukan hukuman mati bagi para koruptor. 
Banyak sebab dan pertimbangan kenapa hukuman mati tidak diberlakukan kepada 
koruptor dinegeri ini. Kalaupun ada hukuman mati hanya berlaku bagi para 
pembunuh kelas berat dan

[wanita-muslimah] Peringati Hari Perempuan Internasional, Kelompok Perempuan Tolak RUU APP

2006-03-08 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-529%7CN
Rabu, 08 Maret 2006
Peringati Hari Perempuan Internasional, Kelompok Perempuan Tolak RUU APP
Jurnalis : Eko Bambang S
Jurnalperempuan.com-Jakarta. Dalam rangka memperingati Hari Perempuan 
Internasional, ratusan masyarakat yang mayoritas perempuan memperingatinya 
dengan melakukan aksi turun kejalan. Aksi ini diikuti oleh sejumlah kelompok 
perempuan berbagai kelompok masyarakat lainnya. Dalam aksinya, mereka secara 
tegas menolak substansi RUU Anti Pornografi dan Pornoaksi (RUU APP) yang 
dianggap mendeskreditkan perempuan dan tubuhnya. Tidak hanya para aktivis 
perempuan, aksi ini juga diikuti oleh para artis seperti Dian Sastro Wardoyo 
dan Olga Lidia. 

Sejumlah kelompok perempuan ini tergabung dalam “Gerakan Tolak Pemiskinan 
Perempuan”, dimana RUU APP juga menjadi bagian dari proses pemiskinan yang 
terjadi pada perempuan. Mereka melakukan aksinya dimulai pukul 10.00 di 
Bundaran HI. Mereka melanjutkan aksi dengan berjalan kaki menuju kantor 
Bappenas di Jalan Ponegoro. Mengapa Bappenas menjadi sasaran aksi mereka? 
Karena Bappenas adalah institusi yang melakukan perencanaan anggaran bagi 
negara. Dari Bappenaslah, anggaran untuk kesehatan perempuan, pendidikan 
perempuan di tentukan. Jika sampai sekarang pembangunan tidak banyak 
berorientasi pada kesejahteraan perempuan, maka Bappenaslah yang 
bertanggungjawab atas persoalan ini. 

Setelah di Bappenas, aksi dilanjutkan ke Istana. Di depan Istana, sejumlah 
aktivis perempuan berorasi untuk menuntut pemerintah tidak mensahkan RUU APP. 
Mereka juga meminta agar pemerintahan Susilo Bambang udhoyono harus peduli 
dengan masalah yang dihadapi perempuan. Para aktivis juga menuntut pemerintah 
agar tidak mengorbankan perempuan melalui sejumlah kebijakan-kebijakan baik 
ditingkat pusat maupun daerah. Salah satu kebijakan yang nyata merugikan 
perempuan adalah kebijakan Perda Pelarangan Pelacuran di Tangerang. Akibat 
Perda itu perempuan dilarang keluar malam dan sangat merugikan bagi perempuan 
yang bekerja dimalam hari. Disinilah proses pemiskinan terhadap perempuan 
terjadi. 

Dalam melakukan aksi, sejumlah kelompok ini membawa berbagai poster yang 
bertuliskan; My Body My Right: Tolak RUU APP; Tolak Politisasi Seks, Tolak RUU 
APP; RUU APP Phobia terhadap Tubuh Perempuan; Stop Pemiskinan Perempuan dan 
sebagainya. 

Dalam siaran persnya, Gerakan Tolak Pemiskinan Perempuan ini menyatakan bahwa 
kemiskinan yang dialami perempuan disebabkan oleh dua hal, yaitu pertama 
kebijakan ekonomi politik yang tidak berpihak pada perempuan dan kedua adalah 
kuatnya budaya patriarkhi dalam masyarakat yang merambah pada wilayah politik, 
sehingga melahirkan kebijakan-kebijakan yang diskriminatif dan menindas 
perempuan. 

Dalam siaran persnya pula Gerakan Tolak Pemiskinan Perempuan ini menyatakan 
sikap (1) Menolak Substansi RUU APP yang diskriminatif terhadap perempuan, (2) 
maksimalkan sosialisasi dan pelaksanaan UU PKDRT, (3) Menghapuskan 
Undang-undang dan perda-perda yang mendiskriminasikan perempuan, (4) hapus 
hutang luar negeri yang memiskinkan perempuan, (5) Beri subsidi untuk 
kesejahteraan perempuan, (6) Tolak Kenaikan Dasar istrik, (7) Tolak Revisi UU 
Ketenagakerjaan No 13 ahun 2003 yang tidak adil terhadap buruh perempuan, (8) 
Berikan anggran kesejatan dan tinggi untuk perempuan, (9) Tersedianya pangan, 
tanah dan sarana produksi bagi perempuan petani dan (10) Selesaikan konflik di 
Papua, Poso dan sebagainya yang telah menjadikan perempuan sebagai korban 
kejahatan seksual/militerisme dan penuhi hak-hak perempuan korban pelanggaran 
HAM. 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Komnas Perempuan : "Kedaulatan Perempuan Terancam"

2006-03-08 Terurut Topik Eko Bambang Subiyantoro
http://www.jurnalperempuan.com/yjp.jpo/?act=berita%7C-529%7CX
Selasa, 07 Maret 2006
Komnas Perempuan : "Kedaulatan Perempuan Terancam"
Jurnalis : Eko Bambang S
Jurnalperempuan.com-Jakarta. Kedaulatan perempuan terancam. Demikian, salah 
satu substansi catatan atas kekerasan terhadap perempuan di tahun 2005 yang 
dilaporkan kepada publik oleh Komnas Perempuan, di Jakarta Selasa, (07/03). 
Secara umum kecenderungan kekerasan yang dialami oleh perempuan selama tahun 
2005 yang dipantau oleh Komnas Perempuan adalah sebagai berikut; 

Pertama, perempuan terjebak dalam lingkaran kekerasan dalam rumah tangga 
(KDRT). Perempuan adalah korban KDRT yang juga menjadi pelaku kekerasan 
terhadap anaknya sendiri.Data Komnas Perlindungan Anak menunjukkan bahwa 
perempuan pelaku KDRT adalah terlebih dahulu korban kekerasan oleh suaminya dan 
berada dalam kondisi terjepit oleh tekanan ekonomi akibat proses pemiskinan 
yang sedang dialami secara umum oleh masyarakat. 

Kedua, serangan terhadap kedaulatan perempuan atas nama kesusilaan. Setidaknya, 
Komnas Perempuan mencatat minimal ada 16 produk kebijakan di tingkat daerah dan 
nasional (masih bersifat rancangan) yang membatasi ruang gerak, cara berpakaian 
dan perilaku perempuan. Semua produk kebijakan tersebut dibuat dalam rangka 
menertibkan kesusilaan dan moralitas. 

Ketiga, kekerasan terhadap perempuan yang juga terjadi adalah perdagangan 
perempuan dan perkosaan. Dalam komunitas dan di tempat-tempat publik, terdapat 
1.165 perempuan migran menjadi korban berbagai bentuk pelanggaran, termasuk 
perdagangan manusia dan kekerasan, dan 1.128 perempuan menjadi korban 
perkosaan. 

Keempat, pada tahun 2005, masih banyak juga intimidasi terhadap perempuan yang 
memperjuangkan haknya. Kasus ini terjadi pada perempuan desa yang berorganisasi 
di NTT dan Sumatera Utara. Mereka mendapat intimidasi dari aparat negara dan 
masyarakat. Warga perempuan yang bersuara guna menyampaikan masukan kepada 
pihak yang berwajib digugat melakukan penghinaan, sedangkan istri yang 
menggugat mantan suaminya ke pengadilan, dibunuh oleh mantan suaminya di 
Sidoarjo Jawa Timur. 

Kelima, tahun 2005 juga tidak bisa melepaskan tubuh perempuan menjadi alat 
teror. Pemenggalan kepala, penembakan dan pemboman yang menyasar perempuan, 
terjadi di daerah konflik bersenjata, hingga sekarang belum teratasi secara 
tuntas, seperti kasus di Poso. 

Angka Kekerasan Meningkat 
Selain kecenderungan kekerasan terhadap perempuan yang terjadi diatas, pada 
tahun 2005, Komnas Perempuan mencatat ada sebanyak 20.391 kasus kekerasan 
terhadap perempuan yang ditangani oleh 215 lembaga di 29 propinsi. Dari total 
kasus tersebut sebanyak 82 persen adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga 
(KDRT). Angka ini menunjukkan peningkatan 45 persen dibandingkan dengan tahun 
2004, yaitu sebesar 14.020 kasus. 

Terkait dengan timbulnya sejumlah kasus tersebut diatas, di tahun 2006, Komnas 
Perempuan meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah konkrit untuk 
melengkapi UU PKDRT dengan seluruh perangkat pelaksanaan. Kepada Mahkamah Agung 
dan Mahkamah Konstitusi perlu proaktif melakukan Judicial Review terhadap 
produk-produk kebijakan daeragh yang bertentangan dengan kepentingan umum dan 
atau peraturan perundangan yang lebih tinggi. Demikian juga dengan lembaga 
penegak hukum, perlu mengambil tindakan hukum terhadap aparat dan warga yang 
menerapkan peraturan tentang kesusilaan secara sewenang-wenang dan melawan 
hukum. 




 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Mother of All Injustices

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=13§ion=0&article=78935&d=9&m=3&y=2006

Thursday, 9, March, 2006 (08, Safar, 1427)

  Mother of All Injustices
  Nawal Al-Rashid, Al-Riyadh
 

  It is strange that the paid maternity leave given to Saudi women working 
in the private sector is not what is outlined in the Labor Law. The law states 
that pregnant women are entitled to four weeks' leave before and after the 
birth. She is entitled to leave at half her salary if she has completed a year 
in the job. Employers are forbidden to suspend or fire the woman during her 
maternity leave or during sick leave.

  Maternity leave in the private sector depends on the employer and most of 
them do not follow the Labor Law or the rules for Saudization. These employers 
believe that the Labor Law cuts down on their profits even if the employee's 
life is at stake. For example, in private schools maternity leaves differ from 
one school to another. They all seem to agree, however, that about two weeks' 
leave is enough. Some teachers who demand more time off may lose their jobs and 
the same applies to women working in hospitals and private medical centers.

  Worse still some private sector employers go to great lengths to 
discourage Saudi women from working. They impose conditions such as no 
maternity leave and only 15 days paid annual leave. Employers state these 
conditions to be non-negotiable and so women who want to work and also be 
mothers are left with little choice except to seek employment elsewhere.

  At the same time, it is strange to see that when it comes to maternity 
leave, Saudi teachers in girls' schools are the largest groups in giving birth 
to children. They comprise 35 percent of the number of employees in different 
government sectors and their annual leaves have increased in the last few 
years. They are encouraged to have children since they are entitled to two 
months' paid maternity leave.

  Concerning foreign women employees in both the public and private sector, 
they come to the Kingdom with guaranteed financial and other rights as per the 
Labor Law. They can become pregnant whenever they want and give birth to as 
many children as they wish.
 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Saudi Women Leaders Interact With Hong Kong Counterparts

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://www.arabnews.com/?page=4§ion=0&article=78957&d=9&m=3&y=2006

Thursday, 9, March, 2006 (08, Safar, 1427)


  Saudi Women Leaders Interact With Hong Kong Counterparts
  Arab News 
   
 


Members of the delegation being greeted by the Hong Kong University 
band.



  HONG KONG, 9 March 2006 - A delegation of Saudi businesswomen headed by 
Princess Loulwah Al-Faisal celebrated International Women's Day here yesterday. 

  The delegation met with members of the Hong Kong business community at 
the chamber of commerce. Princess Loulwah, who is also vice chairman and 
general supervisor of the Effat College board of trustees, and Lama 
Al-Sulaiman, the Jeddah Chamber of Commerce and Industry board member, 
delivered speeches outlining business opportunities in the Kingdom. 

  The Saudi delegation visited the newly re-organized Hong Kong Stock 
Exchange. Hong Kong businesswomen, who met the delegation members, described 
their city as a gateway between China and the rest of the world.

  Elizabeth Mu, lawyer and member of Hong Kong Federation of Women (HKFW), 
told Asharq Al-Awsat, a sister publication of Arab News, that Hong Kong 
provides access to foreign investors in China. "We follow international rules 
and regulations because of our history. That brings comfort to the foreign 
investor who is not familiar with China as yet." 

  Lama Al-Sulaiman described Saudi women as potential investors. "The Saudi 
government is trying to encourage women to invest their money and participate 
more in the development of the economy," she said. Lama felt that Saudi women 
could benefit from the experience of Chinese businesswomen and the HKFW. 

  Peggy Lam, chairperson of the HKFW, said that the organization was 
looking for more cooperation between the two sides in future and to build a 
lasting relationship. 

  She also stressed the importance of sharing experience with women from 
different countries. The Saudi delegation visited Hong Kong University. It was 
established in 1911. The delegation gave a lecture on the Saudi educational 
system using Effat College as an example. 

  The delegation members answered questions from students on women's issue 
in Saudi Arabia, such as education and employment. 

  Besides Princess Loulwah Al-Faisal and Lama Al-Sulaiman, the delegation 
members included Princess Mashael bint Faisal ibn Turki, Princess Noura bint 
Turki Al-Faisal, Princess Reema bint Bandar ibn Sultan, Samira Al-Sowaigh, Dr. 
Haifa Jamal Allail, Samar Fatany, Mina Al-Oraibi, Sara Siraj and Mishael 
Al-Dabaan.

 



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Busana Muslim

2006-03-08 Terurut Topik Al-Husna.Com
Kami menyediakan :
1. Busana Muslim
2. Casual Dress
3. Bordir
4. Houseware
5. HandyCraft

Informasi lengkap KLIK : http://www.al-husna.com


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Pornographi dan Budaya Malu

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
Ibu Tien selalu dapat 10%, ditambah lagi Bintang Mahaputra yang diberikan 
oleh  Presiden RI Soeharto, oleh sebab harus kelihatan dadanya, kalau tidak 
di mana lagi mesti ditaruh?

Salam,

- Original Message - 
From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, March 09, 2006 12:35 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Pornographi dan Budaya Malu


> Mbak tukang jamu di tempat saya, suka kelihatan pusernya.
> Ibu2 yg mbantu suaminya di jualan sate madura, juga pake kebaya, kain yg 
> keliatan udelnya.
> Dulu almarhumah Ibu Tien juga pakai kebaya yg model kelihatan dadanya.
>
> salam
> l.meilany
>  - Original Message - 
>  From: kila4tb1roe
>  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
>  Sent: Wednesday, March 08, 2006 6:01 PM
>  Subject: [wanita-muslimah] Re: Pornographi dan Budaya Malu
>
>
>  Bu lina, yang biasa-biasa nampak itu harus kembali bersumber pada jati
>  diri kita sendiri yaitu akar budaya kita sendiri. Mostly di Nusantara
>  ini rambut, leher,pundak, dada (bukan payudara), betis dan lengan
>  perempuan kan hal yang biasa tercermin dari pakaian yang ada dalam
>  adat dan budaya kita misalnya adat budaya rakyat di nusantara kalau
>  mandi kan cuman pake kemben dan ini enggak memancing perkosaan
>  (kecuali di film kalau ada adegan pelecehan seksual di ambil setting
>  nya dikali pas nyuci;).
>
>  Sepertinya kita harus di ingatkan pada falsafah negri kita sendiri
>  yaitu Bhineka tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu juga...makanya walau
>  berbeda-beda batasan dari "yang biasa nampak" tapi bisa satu
>  tujuan..yang diseragamkan seharusnya bukan yang berbeda-bedanya itu
>  tapi tujuanya itu..kira-kira begino Bu;)
>
>  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
>  wrote:
>  >
>  > Lalu..yang biasa-biasa ini datangnya dari mana? Apa tolok ukurnya
>  > yang biasa-biasa saja?
>  >
>  > Bagaimana menyeragamkan perbedaan-perbedaan? Apa yang dijadikan
>  > tolok ukur supaya ada keseragaman busana sopan umat muslim sedunia?
>  >
>  > Menyamakan atau meniru demi kebaikan dan kesopanan kan gak apa ya?
>  > Toh akhirnya jilbab Indonesia juga terbentuk dengan sendirinya (yang
>  > berbeda dgn jilbab arab) dan akan menjadi kebiasaan di masa yang
>  > akan datang.
>  >
>  > Daripada meniru yang ada di Bali, dimana disuatu tempat budayanya
>  > (yang biasa) berbugil ria. Atau budaya dewi-dewi di Bali dimana Dewi
>  > Durghanya digambarkan dengan payudara yang ngejeblak (meski ada
>  > makna metaphoranya).
>  >
>  > Syukuri saja deh.
>  >
>  > wassalam,
>  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kila4tb1roe"
>  >  wrote:
>  > > apa yang biasa nampak dari sosok perempuan indonesia tentu berbeda
>  > > dengan apa yang biasa nampak pada sosok perempuan arab. Bahkan
>  > antar
>  > > suku di Indonesia pun berbeda-beda apa yang biasa nampak dari sosok
>  > > perempuan.
>  > >
>  > > Apakah bukan kekonyolan jika perbedaan yang ada hendak di
>  > seragamkan
>  > > dengan mengaju kepada budaya diluar budaya kita sendiri yaitu
>  > budaya
>  > > arab??
>  > >
>  > > cicadas-gang asep berlian, 8 Maret 2006 ;)
>  > >
>  >
>
>
>
>
>
>
>
>  Milis Wanita Muslimah
>  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
>  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
>  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
>  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
>  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
>  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
>  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> 
>  Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroup

[wanita-muslimah] Re: [Kelompok_Kajian_Islam_Indonesia] kekalahan islam apa penyebabnya?

2006-03-08 Terurut Topik Lina Dahlan
Menurut saya penyebabnya adalah krisis moral akut pada umat Islam. 
Kalau moral umatnya dah begini, bagaimana akan lahir seorang 
pemimpin yang bermoral ? Pemecahannya: perbaiki moral masing-masing 
aja dulu.
wassalam,

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, bang topik 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pertanyaan yg menarik
> menurut saya kondisi masyarakat islam saat ini sungguh
> mengenaskan. intinya menurut saya hal ini karena saat
> ini islam mengikuti jejak2 kristen dan yahudi dahulu ,
> makanya tak salah nabi pernah bersabda, bahwa umatku
> akan seperti yahudi dan nasrani. kenapa bisa begitu? 
> 
> begini, kita lihat dulu potret umat yahudi dan nasrani
> dahulu, saat masa kerajaan eropa(nasrani) dan keadaan
> bani israil (yahudi) kedua umat ini mengalami
> peristiwa yg sama satu sama lain, saat itu mereka
> mulai merasakan kedudukannya yg baik sebagai
> masyarakat bahkan sebagai pemimpin2 masyarakat,
> termasuk ulama2 nya. keadaan yg baik itu membuat
> pemikiran mereka menjadi kerdil dan sombong, dengan
> mudah mereka mengatas namakan agama demi tindakan2nya,
> lihat apa yg terjadi saat ulama yahudi menekan
> kerajaan roma dan menyalib nabi Isa. lihat saat dengan
> mudah gereja memenggal galileo-galilei saat dia
> mengatakan bumi itu bulat. ulama2 merasa bagian dari
> Tuhan dan pemegang kebenaran mutlak di dunia. kenapa
> hal ini merugikan? 
> 
> karena ulama adalah pemikir teologis bukan pemikir
> segala apalagi dewa, maka jika semua pemikiran
> diserahkan kepada orang yg tidak pada tempatnya, hal
> itu yg membuat kerusakan. itupun disebut dalam hadist.
> kedua, banyaknya pemikiran2 sempit yg mengaatakan
> bahwa kehidupan ini "maya" hanya bayangan san merugi
> sedang yg hakiki adalah akhirat. saya rasa di dalam
> islam, di alquran sangat ditekankan umat islam harus
> maju dunia akhirat, jadi tak ada boleh menyia-nyiakan
> apa yg ada diunia. dan terlebih adalah sikap curiga
> dan permusuhan terhadap orang dan bangsa lain. semua
> hal tadi tumbuh di tubuh umat islam, sikap kerdil dan
> berpikir sempit membuat kita jatuh dan dipermainkan
> oleh bangsa barat.
> 
> lihat kasus umat islam saat ini.
> 
> bagaimana mungkin saat bangsa barat menyebut islam
> agama teroris entah mengapa pada saat bersamaan kita
> umat islam menunjukan sikap radikal walaupun kita
> berteriak tidak. kita sangat mudah terprovokasi dengan
> hal sepele. hanya dengan karikatur nabi yg sangat
> mengada-ada kita meng-amin-i ucapan bush kalo kita
> perusak. 
> 
> kita saat ini sangat memuliakan sadam husein dan osama
> bin laden sebagai pejuang islam yg melawan amerika,
> padahal dibalik itu sadam husein adalah kaki tangan
> amerika saat perang irak-iran dan osama adalah
> kakitangan CIA bersama dengan taliban saat perang
> afganistan-unisoviet, keluarga bin laden sendiri
> adalah mitar bisnis keluarga bush dalam memenuhi
> persenjataan penthagon. sadam dan osama adalah
> sebaik-baik musuh yg dapat dibeli oleh amerika agar
> islam melawan mereka.
> dan mereka lewat PBB nya punya alasan menjajah dunia.
> 
> lihat saja, mengapa kalo memang islam bersatu, hal ini
> tidak di ikuti dengan negara2nya. negri islam tak
> pernah se-solid uni-eropa, antara negara islampun
> saling  bermusuhan.harus di ingat arab saudi adalah
> satu-satunya negara pendukung amerika saat perang
> teluk. bukankah itu adalah penghianatan.
> 
> menurut saya saat ini islam harus lebih pintar melihat
> apa yg terjadi di dunia ini. jangan terprovokasi oleh
> barat.kembali pada Alquran dan Alhadist. apakah
> dibenarkan tindakan radikal yg terjadi saat ini. lihat
> bagai mana jepang bisa sangat maju setelah perang
> dunia 2 dimana mereka dihancurkan. 
> 
> semoga Allah melihat mana yg hak dan yg batil.amin.
> 
> 
> --- fajar muktio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Yang terhormat, 
> >
> >   Kita ketahui dunia islam telah mengalami kekalahan
> > telak oleh dunia barat dan yahudi
> >   dalam berbagai bidang, oleh karena itu saya
> > mengajak forum ini memberikan pendapat apa yang
> > harus dilakukan untuk memenangkan persaingan ini
> > sehingga membawa umat kearah kesejahteraan.
> >
> >   apakah solusinya untuk hal tersebut, 
> >   semoga hal ini dapat membuka wacana baru dalam
> > pemikiran dunia islam.
> >
> >   Hormat saya 
> >   Fajar Muktio
> >
> >
> > 
> > 
> > -
> > Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty
> viruses!
> 
> 
> __
> Do You Yahoo!?
> Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
> http://mail.yahoo.com
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-

[wanita-muslimah] Prospek HAM Kaum Perempuan Aceh

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://kompas.com/kompas-cetak/0603/09/opini/2495498.htm

 
Prospek HAM Kaum Perempuan Aceh 


Usman Hamid

Kasihan Perempuan. Itulah judul tajuk harian Kompas menyoroti penangkapan 
sejumlah perempuan yang dituduh pelacur di Tangerang (4/3). Di Aceh, 
penangkapan seperti ini juga terjadi. Malah kini ada kekhawatiran, RUU 
Pemerintahan Aceh yang dibahas DPR dapat mengancam hak-hak kaum perempuan di 
Aceh.

Kita mengapresiasi komitmen pemerintah dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang 
telah setapak demi setapak sukses melaksanakan nota damai. Pelucutan senjata, 
demiliterisasi, amnesti, dan reintegrasi adalah awal kesuksesan itu. Tantangan 
terberat saat ini ada pada pembahasan RUU Pemerintahan Aceh (PA). Jangan sampai 
awal kesuksesan itu hancur justru di saat rakyat dan kaum perempuan Aceh penuh 
optimisme akan perbaikan hidup.

Integrasikan demokrasi-HAM

Untuk itu, penggodokan RUU PA di DPR harus mampu mengintegrasikan kerangka 
demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) yang berperspektif jender, setidaknya 
pada tiga hal.

Pertama, memperkuat demokrasi berbasis representasi perempuan di semua tingkat 
pengambilan keputusan. Untuk ini, baik RUU PA usulan DPRD (Pasal 65, 128, 168, 
180, dan 184) maupun usulan Depdagri (Pasal 121, 152, 163, 175, dan 179) memuat 
jaminan representasi perempuan dalam pembentukan partai politik lokal, 
kepengurusan partai politik, akses pendanaan bagi usaha ekonomi perempuan, 
pengelolaan pendapatan, pemberdayaan perempuan pada sektor pendidikan, 
kesehatan, hingga ditegaskannya kewajiban negara memajukan dan melindungi hak 
perempuan dan anak.

Kedua, membangun jaminan hak-hak universal perempuan. Ketentuan tentang HAM 
termuat dalam dua RUU PA yang dipersiapkan DPRD Aceh (Pasal 181, 183, dan 184) 
maupun Depdagri (Pasal 176). Secara umum terdapat kesamaan pada jaminan hak dan 
kebebasan berbicara, kebebasan pers, berserikat, berkumpul, bergerak dari satu 
tempat ke tempat lain, berdemonstrasi secara damai, dan mendirikan serikat 
pekerja dan hak mogok. Termasuk jaminan untuk tidak ditangkap, ditahan, diadili 
secara melawan hukum, disiksa, dirampas kemerdekaan dan hidupnya, serta jaminan 
hak untuk mendapat pelayanan dan bantuan hukum, serta akses kepada peradilan.

Sayang RUU PA usulan DPRD Aceh dan Depdagri sama-sama kurang memuat jaminan 
hak-hak perempuan. Kurang di mana? Dari semua rumusan pasal khusus tentang HAM, 
hak perempuan tak disebutkan secara eksplisit. Bisa jadi ini disebabkan 
minimnya representasi perempuan saat perumusan RUU itu. Ini mengulangi proses 
perdamaian era Jeda Kemanusiaan 2000-2001 dan Kesepakatan Penghentian 
Permusuhan RI-GAM 2002-2003 yang kurang melibatkan perempuan sebagai penentu. 
Atau hitung saja berapa persen representasi perempuan di setiap tingkatan 
eksekutif, legislatif, dan yudikatif Aceh, termasuk Badan Rekonstruksi dan 
Rehabilitasi Aceh (BRR), GAM, dan Aceh Monitoring Mission (AMM).

Memang, kita telah memiliki hukum nasional yang secara normatif melindungi 
hak-hak perempuan. Antara lain UU No 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi 
Penghapusan Segala Bentuk Kekerasan terhadap Perempuan (CEDAW) dan UU No 
23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Memang, undang-undang 
yang berlaku nasional juga berlaku bagi setiap orang di Aceh. Namun, jaminan 
itu akan lebih kokoh jika dituangkan juga secara khusus pada bakal 
undang-undang tersebut.

Ketiga, selain ketentuan normatif tentang hak-hak dan kebebasan perempuan, 
integrasi jender dalam kelembagaan hukum dan HAM juga penting. Seberapa jauh, 
misalnya, kaum perempuan Aceh dapat menjadi polisi, jaksa, atau hakim, baik di 
pengadilan umum atau khusus pengadilan HAM? Sejauh mana keterwakilan perempuan 
dalam kelembagaan komisi kebenaran dan rekonsiliasi yang akan dibentuk di Aceh. 
Sebelum jauh, perlu kita tanyakan juga, adakah jaminan bagi penyelesaian 
seluruh kasus kejahatan berat terhadap perempuan? Sepertinya pemerintah pusat 
belum memberi jaminan penuh akan hal itu.

Kekhawatiran ini setidaknya berangkat dari teks pasal yang berbeda antara versi 
DPRD Aceh dan Depdagri. Pasal 178 Ayat 3 versi Depdagri menyebutkan, Pemerintah 
membentuk Pengadilan HAM untuk Aceh.

Berbeda dengan Pasal 183 Ayat 3 versi DPRD, Pemerintah membentuk Pengadilan HAM 
di Aceh paling lambat 1 (satu) tahun setelah pengesahan undang-undang ini 
Selain jelas di mana kedudukan pengadilan HAM, dimuatnya batas waktu bisa 
mencegah ketidakpastian di masa depan.

Begitu pula KKR. Dalam MOU Helsinki juga dalam Pasal 183 Ayat 6 versi DPRD Aceh 
disebutkan, Pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi di Aceh dibentuk oleh 
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Nasional dengan memperhatikan pertimbangan 
DPRA Teks pasal ini tidak termuat dalam versi Depdagri. Jika pun ada, bukan 
berarti kekhawatiran di atas hilang.

Belum merepresentasikan

Kita tahu, hasil seleksi anggota komisioner di Jakarta belum merepresentasikan 
perempuan. Dari 42 orang yang lolos seleksi, hanya enam perempuan yang lolos 
seleksi.

[wanita-muslimah] Re: Hore, ..- 600 ribu remaja aborsi/tahun

2006-03-08 Terurut Topik sarinesia
sekarang diplesetkan "yg menolak RUU APP adalah pendukung
Pornografi".. hehehe.. lucu. kaum fundies kok gak cerdas sama sekali.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dimanakah "Hati Nurani""O"  para wanita Indonesia ?
>   Siapa yang akan bertanggung jawab seandainya tahun depan angka
aborsi naik berlipat ?
>
>
>   "30% remaja Indonesia lakukan aborsi". Direktur Remaja dan
Perlindungan Hak-hak Reproduksi BKKBN Pusat Eddy Hasmi mengatakan
tingkat aborsi di Indonesia mencapai 2 juta/tahun, dan 30% diantaranya
atau 600 ribu orang dari kalangan remaja. Tingginya tingkat aborsi di
kalangan remaja ini cukup mengkhawatirkan karena membahayakan bagi
keselamatannya. Menurutnya, tingginya tingkat aborsi yang dilakukan
kalangan remaja terjadi akibat perilaku hubungan seksual sebelum
menikah. Dampak lainnya, banyak juga remaja yang terjangkit berbagai
jenis penyakit kelamin. (Hr. Suara Karya 26/8/05)
>
>   salim
> 
> sarinesia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>  Ternyata benar!
> 
> Megawati dan Akbar Tandjung dalam hal ini lebih cerdas dibanding
> Hidayat Nur Wahid dan Dien Syamsudin yg bekas ketua PKS dan ketua PP
> Muhammadiyah itu.
> 
>Mega dan Akbar adalah nasionalis sejati.
> 
> Selain itu Mega didukung oleh banyak jenderal di belakangnya sebagai
> ahli strategi, sehingga bicaranya tidak asal nyeplos. Dia selalu
> bermain aman sehingga mengurangi gesekan.
> 
> Sedangkan Akbar T memang pemain politik ulung.
> 
> Dengan pernyataan penolaan ini, maka kurs keduanya (Mega dan Akbar)
> akan kembali terangkat. Sedangan para fundies akan semakin banyak
> dimusuhi.
> 
>Seharusnya para fundies bertindak lebih cerdas... jangan mengangkat
> isu ecek-ecek. supaya tidak menjadi bumerang.. tapi apa mampu mereka???
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, reporter jalanan
>  wrote:
> >
> > Megawati dan Akbar Tolak RUU Anti Pornografi
> > 
> > Gede Suardana - detikcom
> > 
> >
> >   Denpasar - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan mantan Ketua
> > Umum Partai Golkar Akbar Tandjung kompak dalam menyikapi Rancangan
> > Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP).
> > 
> >   Keduanya sepakat sama-sama mendesak kepada Pansus RUU APP DPR
> > untuk tidak segera mengesahkan dan meninjau ulang RUU APP.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
> 
> 
> 
>   SPONSORED LINKS 
> Women   Islam 
> 
> -
>   YAHOO! GROUPS LINKS 
> 
> 
> Visit your group "wanita-muslimah" on the web.
> 
> To unsubscribe from this group, send an email to:
>  [EMAIL PROTECTED]
> 
> Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of
Service. 
> 
> 
> -
>   
> 
> 
> 
> Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi

2006-03-08 Terurut Topik sarinesia
khilafah adalah sistem politik yg sudah lama. demokrasi saya kira
adalah hasil evolusinya perlu kita perjuangkan.

kita perlu banyak belajar dari Amrik yg presiden pertamanya hanya mau
menjabat 2 kali walau kesempatan berikutnya masih terbuka untuknya.
sedangkan presiden pertama dan kedua kita (Indonesia) dulu maunya
menjabat seumur hidup.

kita juga harus meniru Umar bin Katab yg memiliki moralitas politik yg
cukup tinggi. sebenarnya dia memiliki peluang yg lebih besar
dibandingkan Abu Bakar Sidik ketika harus menggantikan Nabi Saw. namun
Umar tahu diri dan menyerahkannya pada Bakar.

Namun presiden kita yg sekarang ini tdk tahu diri waktu pemilu. Dia
tidak pernah berjuang waktu reformasi.. yaa nyalip di tikungan. Waktu
reformasi dia masih jadi jongos Wiranto yg jongosnya Soeharto.. jadi
RI 1 sekarang ini adalah jongosnya jongos Suharto waktu masa Reformasi.

Jadinya negara ini yaa.. begini ini.. gak maju-maju.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "ariel" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> 
> Kalau menghadapi hal seperti ini setuju dengan prinsip demokrasi. Tapi
> ketika berkampanye tentang khilafah tidak setuju dengan prinsip
> demokrasi, piye toh?
> 
> 
> salam,
> -ariel-
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Arab tukang Perkosa..

2006-03-08 Terurut Topik sarinesia
sambil nelpon aja bisa lho bos.. maaf one liner.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Saya juga pernah baca hadis itu , dan itu bikin saya berpikir ,
emang bisa
> gitu melakukannya di atas kuda :-D
> 
> - Original Message - 
> From: "kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: [Kelompok_Kajian_Islam_Indonesia] kekalahan islam apa penyebabnya?

2006-03-08 Terurut Topik sarinesia
jangan sekali-kali berpikiran kalo Islampasti akan ditolong Tuhan.

Temanku waktu salat di masjid, sedangkan di luar hujan lebat, petir
menyambar-nyambar. usai salat dia bilang bahwa,"saya tetap tenang
karena kita ada di masjid, rumah Tuhan tidak mungkin di sambar petir".
 yaa.. itu pemikiran yg salah. 

Kalau di sebelah masjid ada rumah bordir, namun di atasnya ada
penangkal petir. sedangkan di masjid tdk dipasang penangkal petir.
maka ketika ada petir ya lebih aman yg berada di rumah bordir
dibandingkan di masjid. 

sebab petir tidak pilih-pilih. petir hanya menjalankan sunnatullah.

jadi kalau ingin selamat maka harus berusaha untuk selamat.

dunia Islam sekarang sedang KO.. sekarang sedang siuman, tapi masih
pusing kepalanga.. mungkin untuk sehat lagi butuh waktu ratusan tahun.
 ukuran peradaban memang segitu. kalau ukuran manusia bisa dalam
beberapa menit bisa siuman dari KO nya tadi.

tapi untuk sebuah peradaban, respon waktunya yaa ratusan tahun itu.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, bang topik <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> pertanyaan yg menarik
> menurut saya kondisi masyarakat islam saat ini sungguh
> mengenaskan. intinya menurut saya hal ini karena saat
> ini islam mengikuti jejak2 kristen dan yahudi dahulu ,
> makanya tak salah nabi pernah bersabda, bahwa umatku
> akan seperti yahudi dan nasrani. kenapa bisa begitu? 
> 
> begini, kita lihat dulu potret umat yahudi dan nasrani
> dahulu, saat masa kerajaan eropa(nasrani) dan keadaan
> bani israil (yahudi) kedua umat ini mengalami
> peristiwa yg sama satu sama lain, saat itu mereka
> mulai merasakan kedudukannya yg baik sebagai
> masyarakat bahkan sebagai pemimpin2 masyarakat,
> termasuk ulama2 nya. keadaan yg baik itu membuat







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah]Jilbab Sandrina

2006-03-08 Terurut Topik melumilis
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Aisha" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 
> Jadi mungkin memang kita harus tabayyun dulu lah, cek ricek gitu karena
> sebelum kita ribut kenapa LSM wanita tidak membela Sandrina yang
berjilbab
> tidak boleh masuk di acara berita, ternyata ada pertimbangan citra
akibat
> 'selingkuh dan nikah rame'nya itu - bukan karena jilbabnya.

Sebetulnya gampang kok, dasar berita saya adalah berita Gatra.
Sebagai media tentu mereka bertanggung jawab dgn beritanya.
Sementara sumbernya Mbak Aisha adalah cerita dari mas RJ yg
tidak bisa ditelusuri kebenarannya. :-)

Seperti saya bilang masih ada jilbab-phobia di beberapa kalangan
di Ina. Kasus seperti ini juga banyak terjadi di pabrik/rumah sakit
dll. Bahkan masih ada kantor imigrasi, polres yg masih
belum tahu kalau foto berjilbab sudah dibolehkan.
Tambahan lagi, mungkin Mbak Aisha masih ingat dgn jilbab-phobia di 
awal th 90an thd bbrp siswa SMA negeri sampai mereka dikeluarkan.

Pointnya, LSM perempuan mestinya juga memberikan perhatian pada 
masalah ini. 

Salam
AQ













 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Perempuan

2006-03-08 Terurut Topik Yulia Artati
Check out the new blog entry I've put on Multiply.
Go to this page to join Multiply, and you can see my new
posting:

http://multiply.com/i/jS+BeKo1TNcRvmHMxmlIOQ

You might be wondering what Multiply is -- it's a great new
way to keep in touch.  Check it out when you get a chance.






If you would prefer to not get messages of this sort, please
use this link and allow 24-48 hours for the change to take effect:
http://multiply.com/bl/jS+BeKo1TNcRvmHMxmlIOQ

This message was sent through the servers at Multiply.com.
You can see our privacy policy: at http://multiply.com/info/privacy
Multiply Inc, 6001 Park of Commerce, Boca Raton, FL 33487, USA



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] pilihan politik--- Re: MMI: Jika Terus Menola

2006-03-08 Terurut Topik sarinesia
menjadi fundies bagi para petingginya sebenarnya adalah pilihan
politis, bukan pilihan ideologis.

tarohlah, misalnya Hartono Ahmad Jaiz dan Dien Syamsudin. keduanya
waktu kuliah pernah mendapatkan kuliah perbandingan MADZAB. sehingga
mereka sangat paham jalan pikiran orang2 JIL maupun kalangan Wahaby.

Namun pilihan politis lah yg menentukan jalan hidupnya. Mereka masuk
ke kelompok fundies mungkin ada target-target tertentu.

Ingat, dulu Dien Syamsudin adalah tokoh Golkar.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "reporter_jalanan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> He-Man, tokoh MMI FAUZAN ada di milis MEDIACARE dan PANTAU.
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man"  wrote:
> >
> > 
> > Sttt jangan bilang-bilang ada petinggi MMI yang dari dulu setia 
> ngintip
> > disini,
> > kali dia emang dapat inspirasi dari milis ini,
> > 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] ajaran normatif Islam--- Untuk He-Man - Re: Jilbab Sandrina (tidak ditindak)

2006-03-08 Terurut Topik sarinesia
sebaiknya dikembalikan kepada ajaran normatif Islam.

Bahwa syarat masuk surga adalah beriman dan beramal salih. Tidak ada
syarat harus berjilbab.

Jadi nanti di surga akan ada wanita berjilbab, juga tidak sedikit yg
tidak berjilbab. demikian juga di neraka juga ada yg berjilbab.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "reporter_jalanan"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mbak Kilat kok mbalik lagi ke jilbab
> Sandrina 'dilengserkan' karena kasusnya dengan Eep. Itu diomongin 
> semua media massa...
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kila4tb1roe" 
>  wrote:
> >
> > Justru pencitraan yang salah kaprah itu sehrusnya tidak di suburkan
> > menjadi mitos yang tidak benar, bukan begitu Bu?? kenapa metro TV 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Pak Haji Ambon, yang bener? - Re: Jilbab Sandrina

2006-03-08 Terurut Topik sarinesia
kalau masalah sepele (jilbab) harus diatur oleh negara. maka akan
muncul sikap "menipu diri" sendiri.

 yaitu ketika di jalan-jalan nampak sopan (berjilbab). ketika
masuk mobil yg kacanya gelap langsung melakukan freesex. juga ketika
masuk kamar2 hotel.

yang penting ketika keluar rumah harus tetap berjilbab.

jadi membenahi sisi moral masyarakat tidak bisa dengan hanya
mengurusi pakaiannya saja.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kecantikan wanita adalah  berkat keindahan Allah yang patut
dibanggakan dan 
> bukan untuk disembunyikan dan divulgarisasikan oleh kaum lelaki,
demikian 
> pernyataan Pak Haji Ambon disampaikan melalui sekretaris pribadinya :-))
> 







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Kasus KDRT Terus Bertambah

2006-03-08 Terurut Topik ariel

20.391 kasus KDRT bukan jumlah yang sedikit.

salam,
-ariel-

Peraturan Penanganan di Bawah UU Belum Memadai.

http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0603/08/humaniora/2494741.htm
--

Jakarta, Kompas - Jumlah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ataupun
kekerasan terhadap perempuan dari tahun ke tahun terus meningkat.
Peningkatan kasus ini disebabkan adanya kesadaran korban (dan
masyarakat) pada umumnya bahwa kekerasan terhadap perempuan tidak
lagi tabu dibicarakan dan menjadi rahasia rumah tangga.

Lebih dari 80 persen kekerasan pada perempuan terjadi di rumahnya
sendiri, kata Ketua Komnas Perempuan Kamala Chandrakirana saat
pemaparan Catatan Tahunan tentang Kekerasan Terhadap Perempuan 2005
di Jakarta, Selasa (7/3).

Tahun 2005 tercatat 20.391 kekerasan terhadap perempuan yang
ditangani lembaga mitra Komnas Perempuan, tahun 2004 ada 14.020
kasus. Pencatatan yang diikuti sejak 2001 menunjukkan peningkatan
jumlah kekerasan terhadap perempuan secara konsisten dan signifikan.

Tahun 2001 ada 3.169 kasus, meningkat 61 persen tahun 2002 yaitu
5.163 kasus. Pada tahun 2003 kasus meningkat 66 persen menjadi 7.787
kasus. Tahun 2004 meningkat 56 persen (14.020 kasus) dan 2005
meningkat 69 persen (20.391).

Tahun ini, salah satu kemungkinan meningkatnya jumlah kasus kekerasan
terhadap perempuan adalah karena jumlah lembaga mitra yang
berpartisipasi juga meningkat cukup signifikan. Namun demikian,
kenyataan bahwa sudah ada kesadaran dari berbagai pihak untuk
melaporkan kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan, baik yang
dialami sendiri atau yang dilihatnya, tidak dapat dipungkiri.

Kenaikan jumlah kekerasan terhadap perempuan dari tahun ke tahun ini
menjadi keprihatinan tersendiri karena semakin menunjukkan adanya
fenomena gunung es, yaitu jumlah yang terdata sedikit sementara kasus
yang sesungguhnya terjadi amat besar namun tidak muncul ke permukaan.

Seiring dengan semakin banyaknya pihak yang mulai terbuka memberi
layanan bagi korban kekerasan terhadap perempuan, semakin banyak pula
yang berani mendatakan kasusnya untuk ditangani.

Pengaduan langsung ke Komnas Perempuan juga meningkat lebih dari dua
kali lipat. Dari 211 kasus tahun 2004, meningkat menjadi 592 kasus
pada tahun 2005. Meskipun Komnas Perempuan dalam mandatnya bukan
merupakan lembaga pengada layanan, akan tetapi, banyak pengaduan
kasus kekerasan terhadap perempuan datang langsung dan tetap diterima
untuk dirujuk ke lembaga mitra.

Meski sudah satu tahun Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang
Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) disahkan, hingga saat
ini masih terlalu banyak perbedaan persepsi antarpenegak hukum yang
mengakibatkan terhambatnya penerapan UU.

Perbedaan persepsi ini menyangkut pemahaman tentang bentuk-bentuk
kekerasan dan elemen-elemennya, cakupan ’rumah tangga’, peran dan
kualifikasi pendamping korban, peran pemerintah, hak pelaporan oleh
komunitas serta pengelolaan dana denda yang harus dibayarkan pelaku.

Payung kebijakan di bawah UU, seperti peraturan-peraturan pelaksanaan
dan alokasi anggaran negara, masih jauh dari memadai sehingga
mempersulit penanganan yang sesuai dengan apa yang dimandatkan dalam
UU Nomor 23/2004 ini. Hal ini terutama terjadi pada tahap awal
penanganan, yang melibatkan polisi, lembaga layanan kesehatan, dan
pendamping korban.

Kendala budaya juga masih amat besar bagi para korban KDRT untuk
menjalankan proses hukum sampai tuntas. (lok)






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Ada TKW yang beruntung?

2006-03-08 Terurut Topik Aisha
Hihihi ... mas Wida ini hobi banget ketawa ya? Kok nanggapi saya pake ketawa
dulu? ...:) Jadi ingat kakak saya yang meninggal di usia muda, almarhum ini
selalu ketawa kalau saya bicara sambil ngucek2 rambut saya atau memeluk saya
walaupun di tempat umum. Dulu saya marah karena ngerasa gak dianggap - udah
heboh2 baca ini itu tapi saat menjelaskan saya dianggap lucu - kesannya saya
bicara gak berbobot banget ya, tapi kata ayah - kakak ini bukan ngetawain,
tapi kagum karena anak kecil ngomong macem2, nah jadi saya ikut ketawa juga,
seneng donk ...:)

Mas Wida ini masih ada keturunan Arab, kok kalimatnya begini "Saya memang
masih sangat ingin melihat orang Arab itu terwarnai dengan baik oleh Islam.
Paling tidak untuk sebagian besar penduduknya." ...:) Sebenarnya bukan kita
yang harus berjuang untuk citra baik satu bangsa, bangsa itulah yang harus
berjuang untuk mempunyai citra baik, seperti bangsa kita ini yang punya
citra jelek seperti - mayoritas tukang korup, bangsa yang reaktif dan tidak
proaktif, bangsa yang pelupa, dll. Mungkin ayat tentang 'Allah tidak akan
merubah satu kaum sebelum kaum itu tidak berusaha untuk merubah nasibnya
sendiri' itu bisa digunakan disini ya?

Mas Wida, masalah muhrim atau tidak itu kan sebenarnya berkaitan dengan
keamanan.  Bukan hanya wanita, laki2 juga misalnya jadi jurnalis di medan
perang harus hati2 kan? Misalnya naik haji atau umroh, zaman dulu yang pakai
kapal laut kayu berbulan2 di lautan yang penuh perompak dan di Arab juga
pakai onta melintasi gurun yang penuh dengan perang antar suku dan perampok,
maka bukan hanya untuk wanita - laki2-pun harus berjuang keras untuk
keselamatan dirinya. Beda dengan sekarang - naik haji or umroh itu kan
relatif lebih cepat dan aman karena ada pesawat terbang, antar kota di
Arab-pun ada pesawat atau bis ber-AC dengan jalan2 tol, bisa aja wanita
tanpa muhrim kesana - asal dalam kelompok yang ada laki2nya. Masalah TKW
ini, kan ada TKI - yang laki2nya.  Ada lho yang kesana itu suami istri -
istrinya jadi pembantu dan suaminya jadi sopir, dalam kasus ini jika
sopirnya disuruh pergi nyopirin mobil majikannya - si istri di rumah
diperkosa anak laki2 majikan kan gak ada yang nolong juga.  Lalu kalau TKW
ini mau mengadu menuntut keadilan - selama aturannya harus menghadirkan 4
saksi, wh .. mana ada sih yang mau merkosa nyari dulu 4 orang untuk
melihat dia beraksi? Seharusnya pakai alat bukti lain - misalnya sperma
laki2 di vagina korban atau kalau misalnya hamil, test DNA kan bisa untuk
menentukan siapa pemerkosanya.

tentang muhrim ini, untunglah pak Wida bukan orang tua saya hehehe ... soale
orang tua saya mengijinkan saya kemana saja asal perjalanan dan kondisi
tempat yang dituju aman. Saya diperlakukan sama dengan sodare2 laki2 - boleh
aja kemanapun asal aman, malangnya kok negara yang tidak mengaku negara
Islam yang relatif aman ya? Orang Arabnya sendiri yang ngasih tahu bahwa di
negaranya tidak aman bagi wanita pergi sendirian selain diskriminasi gak
boleh satu ruangan dengan laki2 di restoran, gak boleh antri di antrian
laki2 saat beli fried chicken padahal antrian yang untuk laki2nya kosong
sementara yang untuk perempuan panjang, gak boleh ke bank karena banknya
hanya untuk laki2, dll. Orang2 Arabnya juga yang ngasih tahu orang Arab itu
males belajar walaupun pendidikan sudah digratiskan, dll.  Islam kan bukan
agama orang Arab saja, jadi jangan menganggap bahwa pemahaman Islam orang
Arab itu lebih baik dari pemahaman orang Islam non Arab.

Lalu kalau memang Arab juga keukeuh (ngotot) yang paling OK ngamalin
Islamnya dengan ketentuan pakai muhrim ini, kenapa juga mereka butuh TKW
murah meriah dari Indonesia tidak mensyaratkan muhrim ini? Disini sudah
jelas kan mereka itu gak peduli ke bangsa lain yang seagama dengan mereka -
ini judulnya kan 'enak di elo, gak enak di gw - enak di Arab gak enak di
Indonesia'.

Di Indonesia juga kalau memang ngamalin Islam bener2, pemimpin harus bisa
nyediakan lapangan kerja untuk rakyatnya sehingga rakyatnya gak perlu jaoh2
ke negeri lain untuk mencari nafkah, bukan hanya memperkaya keluarga dan
kelompoknya saja, bukan jenis demokrasi yang hanya butuh rakyat pas narik
suara supaya mereka bisa mimpin negara ini 5 tahun sekali ...:(

sorry rada ngesmosi ...:)

salam
Aisha
--
From: <[EMAIL PROTECTED]>
Hahaha... sekali lagi terimakasih mbak Aisha atas pandangan matanya di
negeri Timur Tengah sana. Saya memang belum pernah ke sana jadi tidak  punya
gambaran bagaimana orang Arab itu di negeri mereka. Insya Allah  suatu hari
nanti Allah memberikan kesempatan kepada saya untuk ke sana.

Saya memang masih sangat ingin melihat orang Arab itu terwarnai dengan baik
oleh Islam. Paling tidak untuk sebagian besar penduduknya. Tentunya pada
setiap masyarakat pasti ada yang buruk. Kita tidak bisa menilai semua atau
tidak ada sama sekali. Yang bisa kita pakai dalam menilai adalah sebagian
besar atau sebagian kecil. Tetapi jika ternyata sebagian besar bangsa Arab
itu memang ganas, tukang perkosa prt, memandang r

Re: [wanita-muslimah]Jilbab Sandrina

2006-03-08 Terurut Topik Aisha
Nh ... dari obrolan ini kan semakin jelas bahwa Sandrina tidak kelihatan
di layar tv itu bukan karena jilbabnya tapi karena sejak masih jadi istri
orang lain diributkan dengan Eep yang waktu itu juga masih beristri, lalu
masing2 (Sandrina dan Eep) bercerai dari pasangannya, lalu beneran nikah di
Arab (rasanya mereka ke Arab bukan naik haji tapi umroh dan nikah disana,
dan pernah juga ini jadi materi infotaintment karena pas Sandrina nikah
dengan Eep itu, Eep-nya belum resmi cerai).

Saya tidak mengikuti dengan penuh tentang masalah Eep-Sandrina ini, tapi
dari obrolan mas Ary & mas Radityo ini, tiba2 ... tuing ... saya ingat
dul ... ketika di rumah orang tua - semuanya lagi ngumpul dan saya di
dapur, pernah sodara saya yang sedang nonton tv ikut gabung di dapur sambil
cerita bahwa Eep dan Sandrina yang masing2 sudah punya suami/ istri dan anak
ternyata selingkuh - sodara yang ini memang kecewa berat karena dia suka
sekali Sandrina yang menurutnya "cerdas & cantik" dan Eep yang "imut, cerdas
dan tipe setia".  Saya masih ingat waktu itu sedang membuat martabak telur
ngomel dulu karena sodara yang sedang kecewa ini sambil nggosip Eep
Sandrina, motongin daun bawangnya sangat halus dan lambat - jadi saya harus
nunggu dia bekerja, padahal ponakan2 kecil sudah ribut minta martabak ...:)

Jadi mungkin memang kita harus tabayyun dulu lah, cek ricek gitu karena
sebelum kita ribut kenapa LSM wanita tidak membela Sandrina yang berjilbab
tidak boleh masuk di acara berita, ternyata ada pertimbangan citra akibat
'selingkuh dan nikah rame'nya itu - bukan karena jilbabnya.

Beda lagi kalau kasusnya untuk perekrutan tenaga SPG rokok atau mobil
misalnya yang diharuskan pakai baju mini yang buka sana sini itu
mengharuskan yang berjilbab membuka jilbabnya, nah ini juga mungkin yang
pakai jilbabnya jangan daftar karena ... lagi2 untuk narik orang beli
produknya, para laki2 suka sekali memamerkan tubuh perempuan ya, dan laki2
yang lihat juga suka ya nonton SPG yang berbaju minim ini?

salam
Aisha
--
From: "Ary Setijadi Prihatmanto" <[EMAIL PROTECTED]>
Intinya menurut saya sebaiknya sebabnya bukan karena urusan Jilbab. Kalo
karena urusan Jilbab ya berarti, Metro TV sama saja melanggar HAM. Bagaimana
kalo topi, wig, dll. Larang-melarang pakaian itu absurd...

Tapi kalo urusannya spt. yang Bung RJ bilang urusan "citra" gara-gara kasus
Eep. Saya sih setuju, itu hak perusahaan karena urusan itu akan merugikan
perusahaan. Ini kan serupa dengan suami nggak naik pangkat atau bahkan
dipecat karena poligami nggak bilang2 atasan, istri nggak dimintai ijin
akibatnya muncul masalah sosial yang berpotensi mengganggu kinerja dll.

Salam
Ary
  --
  From: reporter_jalanan
  Memang pihak Metro TV tak melarangnya secara tertulis...   Tetapi seorang
news anchor punya standar. Kalau seorang penyiar Metro TV yang tadinya
tak berjilbab, lalu setelah dinikahi Eep kemudian sepulang naik haji
tiba-tiba berjilbab kan manajemen Metro TV patut bertanya-tanya. Yah mereka
pikir masih banyak news anchor lainnya walau Sandrina termasuk favorit
pemirsa. Kalau selain news anchor sih gak masalah..misal reporter, crew,
cameraman dll.

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi

2006-03-08 Terurut Topik ariel
--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kemarin siapa ya yg bilang : "emangnya orang bali mau pulaunya dibilang
> pulau porno ?".  Kurang ajarnya, ternyata MMI sudah memberikan stigma
> semacam ini pada orang Bali.
> 
> 
> salam,
> Ari Condro
> 
> MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi
> Ahmad Dani - detikcom
> 
> 
> Jakarta - Meski masih digodok penolakan terhadap RUU Pornografi terus
> bergulir. Terakhir DPRD Provinsi Bali menolak hal ini karena akan
mematikan
> pendapatan daerah. Terkait itu, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
> mengusulkan supaya Bali dijadikan daerah otonomi khusus pornografi.
> 
> "Yah kalau mereka menolak lebih baik kita tambahkan dalam undang-undang
> bahwa Bali dijadikan daerah otonomi khusus pornografi," kata Ketua
> Departemen Data dan Informasi MMI Fauzan al Anshori ketika dihubungi
> detikcom Rabu (8/3/2006).
> 
> Menurut Fauzan, keberatan yang dilakukan oleh pejabat di Bali karena
> khawatir kehilangan pendapatan daerah dari pariwisata sangat tidak
relevan.
> "Karena ini sudah menyangkut moral yang dampaknya lebih besar dari
ekonomi,"
> tutur Fauzan.
> 
> Lagipula menurut Fauzan, jika yang digunakan adalah cara-cara demokrasi
> maka Bali sebagai pengusul minoritas harus mengikuti mayoritas. "Ini kan
> sesuai dengan prinsip demokrasi bahwa suara terbanyak yang diikuti,"
ungkap
> Fauzan.
> 
> Lebih lanjut Fauzan menjelaskan, jadi semestinya Bali harus bisa
menerima
> keputusan ini apa pun hasilnya.


Kalau menghadapi hal seperti ini setuju dengan prinsip demokrasi. Tapi
ketika berkampanye tentang khilafah tidak setuju dengan prinsip
demokrasi, piye toh?


salam,
-ariel- 









 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [wanita-muslimah] Balasan: [keluarga-sejahtera] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah

2006-03-08 Terurut Topik L.Meilany
Mungkin Pak Ridwan ini wajah baru di WM dan KS 
Prostitusi itu bukan cuma sekedar maksiat tapi pelacuran - persundalan
[ begitu menurut bahasa indonesia yg baik dan benar]
Pelacuran itu bukan cuma sekedar berbuat maksiat, mesum, zinah tapi yg lebih 
luas lagi adalah =
"menjual tubuh- diri".
'Prostitusi islami' yg saya maksud adalah berzinah, berbuat maksiat atas nama 
agama dengan bayaran..
Nggak cuma2.
Seperti sudah lama di bahas terutama di WM, oleh Pak Chodjim, Chaerunisa [ 
kemana dia?]
juga He-Man, yg jelas kelihatan, terbuka adalah prostitusi terselubung di 
daerah kawasan Puncak.
Nikah mut'ah - kawin kontrak - gak lebih dari setengah hari. Mereka para pelaku 
tidak merasa berbuat zinah.
Yg melakukan adalah justru orang2 islam yg bergelar haji, perempuannya 
sebenarnya adalah para WTS.
Begitu juga di makam Syeh banten lama [ coba saja kesana :-)) ] Di dalam 
kompleks bahkan banyak saung2
untuk berbuat mesum [ 'berbulan madu' ] tentunya pakai bayaran, nggak sampai 
sehari 'pernikahan semu' 
itupun bubar jalan..


salam 
l.meilany



  - Original Message - 
  From: Muhammad Ridhwan Iwan 
  Sent: Wednesday, March 08, 2006 10:53 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Balasan: [keluarga-sejahtera] Re: Perempuan di 
Kota Tangerang Gelisah


  saya mengajukan protes atas tulisan "'prostitusi islami' yang tertulis dalam 
email dibawah ini.
 
saya ber-husnudzhon (baik sangka) kepada penulis bahwa mungkin saja itu 
adalah ketidak-sengajaan (khilaf), namun saya berharap (meminta) kepada penulis 
untuk klarifikasi-nya.
 
prostitusi adalah sebuah kata yang berkonotasi maksiat (mesum) sedangkan 
dalam ajaran Islam tidak ada maksiat yang dibenarkan.
 
saya tunggu klarifikasinya.
 
wasalam
Iwan


  "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
Katanya  [ dari hasil curhat sesama penduduk tangerang] kebijaksanaan yg 
'kelewatan' ini bagian dari 
  'perang urat syaraf' dari para peserta pemilihan gubernur.

  Di banten dari dulu sudah dikenal sebagai daerah yg islamnya kuat.
  Bahkan di Serang saja, pusat pemerintahan, jalanannya di hiasi  baliho asma 
Allah yg beraneka warna.
  Tapi di sisi lain Banten juga dikenal dengan daerah yg marak dengan 
perjudian, korupsi [ gubernurnya sudah di cokok],
  juga maksiat. Ada makam tokoh Islam yg sering di ziarahi terletak di banten 
lama, bahkan sekaligus juga
  menjadi tempat 'prostitusi islami' nasabahnya kebanyakan mahasiswa kampus 
hijau :-(
  Di Tangerang banyak industri, pabrik2 , banyak percampuran budaya [ Korea, 
Jepang diantaranya ]juga 
  menjadi 'persinggahan' truk2 angkutan antar pulau. Sehingga prostitusi, dari 
kelas berbintang sampai 
  warung remang2 gak bisa di hindari keberadaannya.

  Pada pilkada sekarang ini ada calon gubernur [ sekarang wagub, orang banten 
asli, Hj. Ratu Atut, berjilbab 
  dari golkar], spanduk2nya sudah menghiasi penuh di tempat saya tinggal, 
bahkan.
  Ada calon lain dari PDI-P yaitu Marissa Haque, belum2 dalam 'kampanye' nya, 
Marissa Haque sudah bekoar-koar.
  Kalo dia jadi gubernur, ia akan membenahi Banten - menghilangkan korupsi para 
anggota DPRD, pemerintahan, 
  maksiat, perjudian..yg bikin nasping para anggota Dewan Yth, yg kemudian 
langsung menerapkan Perda no 8.
  Untuk kasih liat ke fansnya Marissa, bahwa orang2 pemda itu serius 
bekerja 

  Selain diatas yg saya tahu Dedi 'Miing' Bagito yg asal Rangkasbitung juga 
mencalonkan diri.
  [ Di radio ngomongnya juga sudah bawa2 ayat Allah melulu]

  salam
  l.meilany



- Original Message - 
From: He-Man 
To: majelismuda@yahoogroups.com ; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com 
Sent: Monday, March 06, 2006 7:59 AM
Subject: [keluarga-sejahtera] Perempuan di Kota Tangerang Gelisah


Minggu, 05 Maret 2006
Perempuan di Kota Tangerang Gelisah
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/05/metro/2483845.htm

Hermas E Prabowo dan Soelastri Soekirno

Resah dan gelisah kini melanda kaum perempuan di Tangerang. Pemberlakuan 
Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2005 tentang Pelarangan Pelacuran telah 
menimbulkan ketakutan, terutama perempuan pekerja di pusat perbelanjaan, 
salon kecantikan, sampai buruh pabrik.

Apalagi kondisi Kota Tangerang sebagai kota industri nyaris sama dengan 
wilayah di Ibu Kota, di mana ada wilayah yang tidak tidur hingga pagi. 
Waktu kegiatan warga juga tak terbatas hanya sampai pukul 19.00, ketika 
aparat Pemerintah Kota Tangerang siap memulai razia pelacur atau mereka 
yang disangka pelacur karena gerak-geriknya.

Tak usahlah melihat ke dunia hiburan, puluhan pabrik di kota itu 
mengakhiri kegiatan sekitar pukul 20.00. Ada pula yang menerapkan shift 
sampai pukul 23.00. Lantas bagaimana dengan buruh perempuan yang umumnya 
berjalan kaki atau pulang naik angkutan kota?

Sering mereka terpaksa berdiri lama di pinggir jalan untuk menunggu 
angkot yang jumlahnya terbatas. Itu rutin dilakukan. Bi

Re: [wanita-muslimah] Wajah PSK

2006-03-08 Terurut Topik L.Meilany
O begitu... :-))
Memangnya kalo wajahnya di suntik silikon langsung dianggap PSK??
Operasi plastik juga untuk memulihkan rasa percaya diri.
Banyak kok artis2, remaja2 sekarang wajahnya di permak, tidak sesuai aslinya.
dan mereka bukan PSK.
Ada lagi di daerah Pasar Rumput, pak haji jejen spesialis memancungkan hidung, 
membuat dagunya seperti lebah bergantung, katanya tanpa operasi.tapi tidak 
permanen.
jadi suatu saat bisa berubah lagi 
Pelanggannya para penyanyi dangdut.

Di majalah wanita pernah ada kisah, ibu rumah tangga yg wajahnya biasa2 saja, 
jauh dari tampilan 
perempuan penggoda, kehidupannya gak miskin2 amat tapi sering menyambi jadi 
'PSK' untuk 
bisa punya perhiasan

salam 
l.meilany



  - Original Message - 
  From: Aisha 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, March 05, 2006 10:31 AM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Wajah PSK


  Meidear,
  Memang di tv itu yang dimasalahkan bukan wajahnya - postingan saya itu
  menanggapi mas MHoel yang menganggap wajah bu Lilis ini seperti PSK karena
  dianggap wajahnya disuntik silikon, ditanggapi mba Raiya yang tidak bisa
  membedakan hidung mancung disuntik silikon atau tidak.  Terus saya tanggapi
  bahwa saya melihat wajah bu Lilis ini bukan bentuk hidungnya tapi dari
  alisnya, lalu saya cerita bla bla tentang suntik silikon dan alis tato
  berdasarkan pengalaman dan yang saya lihat, intinya sih - apa iya dari wajah
  saja bisa kelihatan seorang wanita itu PSK atau bukan? Gitu loh say asal
  muasal thread yang ini ..:)

  Nah sekarang kalau tolok ukur seorang wanita dianggap PSK dari isi tasnya,
  waaah .. saya juga bawa lipstik & bedak (walaupun jarang dipakai ...:) nah
  saya juga kalau kena razia di Tangerang bisa dikelompokkan PSK ya? Lipbalm
  juga saya gunakan terutama di tempat yang sangat dingin, jika salju
  menebal - bibir saya mengering pecah2 dan perih berdarah, jadi harus pakai
  lipbalm atau lipstik yang kandungan pelembabnya tinggi.

  salam
  Aisha
  --
  From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
  Saya juga lihat wawancara di tv itu.
  Yg dipersoalkan pertama bukan wajahnya.
  Tapi Ibu Lilis itu di turunkan oleh bus yg langsung mau mutar kembali, jadi
  nggak masuk terminal. Kebetulan di turunkan di tempat yg remang2., ketangkap
  deh..

  Setelah di periksa isi tas Ibu Lilis, ternyata ada bedak, lipstik. Katanya
  para PSK itu selalu membawa benda2 ini. Aneh pisan makanya Ibu Lilis
  dianggap PSK. Bukankah perempuan pada umumnya selalu bawa perabotan kosmetik
  baku ini kemana saja pergi.
  Kan kalo habis sholat perlu juga pake bedak yg ber SPF, pelindung matahari,
  pake lipbalm
  [ bentuknya seperti lipstik]

  salam
  l.meilany
--
From: Aisha
Iya mba Raiya, tapi PSK jangan kebalik jadi PKS tuh mba ...:)   Saya
  melihat satu wawancara di tv di sore hari, nara sumbernya seorang ibu2   1/2
  baya berjilbab yang aktivis wanita di Tangerang dan walikota Tangerang.

Ditayangkan juga gambar bu Lilis ini (ibu karena blio dalam status menikah
  dengan seorang guru yang ceritanya sedang sakit dan tidak punya uang
  sehingga telat mengurus istrinya yang sedang hamil ini yang tertangkap
  selain bu Lilis ini tidak bisa telepon ke suaminya).

Secara fisik saya melihat seorang wanita yang alisnya pakai alis - aduh
  saya tidak tahu persis namanya, alis tato atau apa ya, pokoknya seperti
  dilukis pakai spidol item.  Urusan alis ini memang lucu, di ITB ada teman
  saya yang aktivis mesjid Salman ketika asyik mengerjakan tugas, tiba2 dia
  melihat ke wajah saya sambil ngasih tahu bahwa di Islam tidak boleh mencukur
  alis, saya langsung ketawa - memang alisnya kecil tipis begini dari sononya,
  gak pernah nyukur atau nyabutin alis ...:)

Saya ngobrolin alis tato ini karena kata teman saya, alis tato ini biasa
  ada di wajah PSK. Tapi saya pernah lihat seorang pemain sinetron di satu
  mall yang pakai alis seperti itu juga. Terus satu saat saya mau bertemu
  dengan seorang teman laki2 satu sekolah dulu dan dia datang dari satu negara
  menginap di hotel berbintang banyak (entah bintang lima atau bintang tujuh
  ...:) Sambil menunggu teman ini turun dari kamarnya - saya dan teman2
  lainnya (laki2) iseng merhatiin orang2 yang ada di lobby hotel - salah satu
  teman laki2 berbisik katanya di kursi sudut ada PSK, saya melirik - wih ...
  cantik2 dan ada juga artis yang biasa muncul di sinetron. Saya langsung
  melotot sambil bilang ke teman jangan sembarangan, ngefitnah orang! Teman
  ini ketawa - katanya dia juga pernah nginep di hotel itu, pernah ditawari
  pakai foto, nah wajah2 gadis2 cantik di sudut itu yang ada dalam album
  foto - tarifnya 5-10 juta sekali pakai katanya.  Ketika teman yang ditunggu
  bergabung dengan kami, dia juga meng-iyakan, katanya tadi malam juga dia
  ditawari gadis2 itu secara halus dengan menyodorkan album foto yang tidak
  hanya berisi gadis2 di lobby hotel itu tapi ada yang harus nunggu karena
  orangnya harus dipanggil dulu.  Y

Re: [wanita-muslimah] Re: [ppiindia] Kakanwil Departemen Agama Jambi Jadi Tersangka

2006-03-08 Terurut Topik L.Meilany
Kalo peribahasa of the day, istilahnya :
"jika menyapu pakailah sapu yg bersih"


salam
l.meilany
- Original Message - 
  From: Kartono Mohamad 
  To: ppiindia@yahoogroups.com ; wanita-muslimah@yahoogroups.com ; [EMAIL 
PROTECTED] 
  Sent: Sunday, March 05, 2006 10:13 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: [ppiindia] Kakanwil Departemen Agama Jambi 
Jadi Tersangka


  Para anggota DPR, MUI, FPI, HTI, MMI, PKS yang ingin menegakkan moral
  seharusnya memulai dari kelompoknya sendiri dulu. Antara lain ya dari
  lingkungan Departemen Agama. Kan di sana banyak anggota mereka itu. Lha
  kalau dalam tubuhnya sendiri belum bersih ya jangan mengajari orang lain
  untuk mandi.
  KM
   
  ---Original Message---
   
  From: ppiindia@yahoogroups.com
  Date: 03/05/06 08:07:42
  To: Undisclosed-Recipient:,
  Subject: [ppiindia] Kakanwil Departemen Agama Jambi Jadi Tersangka
   
  REFLEKSI: Masih ada yang belum mau percaya bahwa departemen agama adalah
  sarang koruptor dan motor SI?


  http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/sumatera/2006/03/03/brk
  20060303-74753,id.html

  Kakanwil Departemen Agama Jambi Jadi Tersangka
  Jum'at, 03 Maret 2006 | 15:27 WIB 



  TEMPO Interaktif, Jambi:Kejaksaan resmi menetapkan Kepala Kantor Wilayah
  Departemen Agama Provinsi Jambi, Idris Saleh, sebagai tersangka kasus
  korupsi dalam proyek pengadaan buku dan alat peraga tahun anggaran 2004.

  "Hingga kini kami belum menahannya, karena yang bersangkutan dinilai tidak
  akan melarikan diri dan menghilangkan barang bukti," kata Hanafi Siregar,
  Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi, hari ini.

  Selain Idris Saleh, kejaksaan juga menetapkan Rosma Juita, selaku bendahara
  proyek dengan total nilai Rp 1,2 miliar sebagai tersangka.

  Dengan demikian pihak kejaksaan kini telah mengantongi lima orang tersangka
  dalam kasus itu. Sebelumnya tiga orang sudah ditahan, yakni Abdul Kholik
  (pimpinan proyek), Rahmad Nasutin (ketua panitia lelang) dan Purnawam Anwar
  (pelaksana proyek).

  Penetapan Idris sebagai tersangka atas pengembangan dan pengakuan tersangka
  lain kepada tim penyidik, bahwa Idris telah mendapat pembagian uang proyek
  tersebut sebesar Rp 190 juta dan Norma Rp 22
  juta.

  Kedua tersangka kemarin telah mengembalikan uang yang bersumber dari dana
  APBN tersebut kepada negara melalui tim penyidik Kejaksaan Tinggi Jambi.

  Syaipul Bakhori



  [Non-text portions of this message have been removed]



  ***
  Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
  Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. http://groups.yahoo
  com/group/ppiindia
  ***
  __
  Mohon Perhatian:

  1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
  2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
  3. Reading only, http://dear.to/ppi 
  4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
  5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
  6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]




  SPONSORED LINKS Cultural diversity Indonesian languages Indonesian language
  learn 
  Indonesian language course 



  YAHOO! GROUPS LINKS 

   Visit your group "ppiindia" on the web.

   To unsubscribe from this group, send an email to:
   [EMAIL PROTECTED]

   Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service. 





   

  [Non-text portions of this message have been removed]




  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
  Yahoo! Groups Links



   



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<

Re: [wanita-muslimah] Untuk He-Man - Re: Jilbab Sandrina (tidak ditindak)

2006-03-08 Terurut Topik L.Meilany
Saya suka gak sempat ikuti perbincangan di milis
Tapi apakah memang Sandrina memakai jilbab?
Berita Pak Re-Ja itu kapan ya.
Kemarin lihat di pertokoan, dia ndak pake jilbab tuh.

Kalo masalah pencitraan itu kan tergantung kebijaksanaan dari tvnya masing2.
Kadang2 sering dianggap aneh atau mengada-ada.
Seperti Metro itu gak bakalan menayangkan musik, kecuali musik country.
Mengapa?

Misalnya ada RS yg ogah dokternya memakai baju2/jas warna putih, katanya 
kelihatan serem.. Lantas dibikinkan jas praktek warna abu2 muda:-))

salam
l.meilany 
  - Original Message - 
  From: kila4tb1roe 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 08, 2006 6:11 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Untuk He-Man - Re: Jilbab Sandrina (tidak ditindak)


  Justru pencitraan yang salah kaprah itu sehrusnya tidak di suburkan
  menjadi mitos yang tidak benar, bukan begitu Bu?? kenapa metro TV kok
  tidak menjadi profesional seandainya benar pemindahan Sandrina itu
  dikarenakan jilbab yang dipakainya. leres teu Bu;)

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Tapi sejak lama memang sandrina gak jadi pembaca berita.
  > Kalo masalah jilbaba itu kan masalah pencitraan tvnya.
  > Dulu di TPI juga ada pemca berita memakai jilbab kemudian tak ada lagi.
  > Nanti kalo pake jilbab di kira tv islam.
  > kecuali [ biasanya ] kalo hari raya islam penyiar memakai baju
  islami juga yg pria.
  > 
  > Setau saya di Metro untuk urusan acara ' islam2' di bawakan oleh
  penyiar wanita yg pernah jadi sandera
  > di Irak tempo hari.
  > 
  > salam
  > l.meilany
  >   - Original Message - 
  >   From: reporter_jalanan 
  >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  >   Sent: Tuesday, March 07, 2006 4:17 PM
  >   Subject: [wanita-muslimah] Untuk He-Man - Re: Jilbab Sandrina
  (tidak ditindak)
  > 
  > 
  >   Sandrina tidak ditindak atau dipecat.
  >   Ia masih berstatus karyawan Metro TV.
  >   Cuma tak lagi jadi news anchor, tapi ke divisi lain..
  > 
  >   Wajar kan? Menggeser karyawan, memindahkan ke  kantor cabang adalah 
  >   hal biasa...
  > 
  >   Aku rasa masalahnya lebih ke citra Sandrina yang bisa digolongkan 
  >   menilep suami orang. Awalnya kan mereka tak mau ngaku punya hubungan 
  >   spesial. Dibilang TTM pun tak mau ngaku..
  > 
  >   Dan tiket pp JKT-Bali plus voucher hotel dibeberkan di media massa 
  >   juga mereka tak mau ngaku.
  > 
  >   Nah, kesimpulannya, untuk jadi news anchor memang musti relatif 
  >   bersih dari gossip.
  > 
  >   Itu sajajadi sebenarnya bukan masalah jilbab...
  > 
  >   Kecuali kalau Sandrina dipecat dari Metro TV karena berjilbab itu 
  >   baru melanggar HAM
  > 
  >   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man"  wrote:
  >   >
  >   > 
  >   > Ketika mandela menjadi Presiden dia membuat kementrian anti 
  >   diskriminasi.
  >   > Berdasarkan HAM seseorang tidak boleh memperoleh perlakuan yang 
  >   berbeda
  >   > akibat agamanya , pakaian , kepercayaannya dll.Apapun alasan 
  >   seseorang
  >   > menindak karyawannya harus dengan alasan profesional bila tidak dia 
  >   bisa
  >   > diajukan ke pengadilan.
  >   > 
  >   > Dan aturan tentang inilah yang belum ada di Indonesia , kalaupun 
  >   misal mau
  >   > dibuat bisa-bisa justru kelompok islamis yang akan jadi penentang
  >   > terkuatnya.
  >   > 
  >   > - Original Message -
  >   > From: "reporter_jalanan" 
  >   > To: 
  >   > Sent: Monday, March 06, 2006 10:00 PM
  >   > Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab Sandrina
  >   > 
  >   > 
  >   > > Mbak Anggrek...
  >   > >
  >   > >
  >   > > Itu peraturan perusahaan yang musti dipatuhi. Kalau tidak cocok ya
  >   > > lebih baik pindah kerja.
  >   > >
  >   > >
  >   >
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  > 
  >   Milis Wanita Muslimah
  >   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
  masyarakat.
  >   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  >   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  >   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  >   Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  >   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  >   Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
  > 
  >   This mailing list has a special spell casted to reject any
  attachment  
  >   Yahoo! Groups Links
  > 
  > 
  > 
  >
  > 
  > 
  > 
  > [Non-text portions of this message have been removed]
  >







  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ..

Re: [wanita-muslimah] Re: Pornographi dan Budaya Malu

2006-03-08 Terurut Topik L.Meilany
Mbak tukang jamu di tempat saya, suka kelihatan pusernya.
Ibu2 yg mbantu suaminya di jualan sate madura, juga pake kebaya, kain yg 
keliatan udelnya.
Dulu almarhumah Ibu Tien juga pakai kebaya yg model kelihatan dadanya.

salam
l.meilany
  - Original Message - 
  From: kila4tb1roe 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 08, 2006 6:01 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Pornographi dan Budaya Malu


  Bu lina, yang biasa-biasa nampak itu harus kembali bersumber pada jati
  diri kita sendiri yaitu akar budaya kita sendiri. Mostly di Nusantara
  ini rambut, leher,pundak, dada (bukan payudara), betis dan lengan
  perempuan kan hal yang biasa tercermin dari pakaian yang ada dalam
  adat dan budaya kita misalnya adat budaya rakyat di nusantara kalau
  mandi kan cuman pake kemben dan ini enggak memancing perkosaan
  (kecuali di film kalau ada adegan pelecehan seksual di ambil setting
  nya dikali pas nyuci;).

  Sepertinya kita harus di ingatkan pada falsafah negri kita sendiri
  yaitu Bhineka tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu juga...makanya walau
  berbeda-beda batasan dari "yang biasa nampak" tapi bisa satu
  tujuan..yang diseragamkan seharusnya bukan yang berbeda-bedanya itu
  tapi tujuanya itu..kira-kira begino Bu;)

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
  wrote:
  >
  > Lalu..yang biasa-biasa ini datangnya dari mana? Apa tolok ukurnya 
  > yang biasa-biasa saja?
  > 
  > Bagaimana menyeragamkan perbedaan-perbedaan? Apa yang dijadikan 
  > tolok ukur supaya ada keseragaman busana sopan umat muslim sedunia?
  > 
  > Menyamakan atau meniru demi kebaikan dan kesopanan kan gak apa ya? 
  > Toh akhirnya jilbab Indonesia juga terbentuk dengan sendirinya (yang 
  > berbeda dgn jilbab arab) dan akan menjadi kebiasaan di masa yang 
  > akan datang.
  > 
  > Daripada meniru yang ada di Bali, dimana disuatu tempat budayanya 
  > (yang biasa) berbugil ria. Atau budaya dewi-dewi di Bali dimana Dewi 
  > Durghanya digambarkan dengan payudara yang ngejeblak (meski ada 
  > makna metaphoranya).
  > 
  > Syukuri saja deh.
  > 
  > wassalam,
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kila4tb1roe" 
  >  wrote:
  > > apa yang biasa nampak dari sosok perempuan indonesia tentu berbeda
  > > dengan apa yang biasa nampak pada sosok perempuan arab. Bahkan 
  > antar
  > > suku di Indonesia pun berbeda-beda apa yang biasa nampak dari sosok
  > > perempuan.
  > > 
  > > Apakah bukan kekonyolan jika perbedaan yang ada hendak di 
  > seragamkan
  > > dengan mengaju kepada budaya diluar budaya kita sendiri yaitu 
  > budaya
  > > arab??
  > > 
  > > cicadas-gang asep berlian, 8 Maret 2006 ;)
  > >
  >







  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
  Yahoo! Groups Links



   



[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Uluh Dayak, SDM Dan Ancaman Kelaparan?

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/032006/9/opini/opini1.htm


Uluh Dayak, SDM Dan Ancaman Kelaparan?

Oleh: Iwan M Odong SH

Membaca berita di BPost, tentang krisis pangan yang terjadi di 
daerah terpencil sekaligus paling kaya di kabupaten pemekaran Murung Raya 
(Mura) Kalteng, sungguh membuat sedih dan malu. Sedih, karena hal itu menimpa 
saudara sesama suku uluh itah Dayak. Malu, karena sebagai sesama uluh itah 
Dayak saya tidak bisa berbuat apa-apa. Selain menyesali dan bertanya, kenapa 
hal ini bisa terjadi?

Kekurangan makanan sampai membuat masyarakat mengonsumsi rebung seperti yang 
terjadi di Desa Tumbang Topus, Parahau, Jujang Parit dan Tumbang Naan di 
wilayah Kecamatan Sumber Barito Kabupaten Mura (BPost, 2/3/2006), memang sangat 
memprihatinkan dan membuat hati tersayat-sayat. Bagaimana tidak, selama ini 
Murya terkenal dengan sumberdaya alam berlimpah baik emas, batu bara, sarang 
burung walet, gaharu, damar, rotan, dan buah-buahan serta kekayaan alam yang 
bisa dinikmati masyarakat pedalaman secara alami, ternyata tidak bisa lagi 
menyuplai bahan makanan alternatif bagi masyarakat pedalaman.

Padahal semua uluh Dayak tahu, masyarakat pedalaman masih menggantungkan 
kehidupan mereka pada alam. Sementara semua orang tahu, petak danum uluh Dayak 
telah dieksploitasi sedemikian rupa tanpa mereka sendiri menikmati hasilnya. 
Kalau tidak percaya, tanya saja, apakah uluh Dayak pedalaman menikmati nyala 
lampu PLN? Apakah mereka menikmati subsidi BBM? Apakah mereka bisa 
menyekolahkan anaknya? Apakah mereka menikmati empuknya jalan beraspal?

Masih adakah jawaban dan argumentasi atas semua itu? Di mana 'teriakan' 
pemimpin terhormat yang memberikan janji manis waktu kampanye dulu? Jangankan 
berada di daerah pedalaman yang jauh dari jangkauan pembangunan dan keramaian, 
konon di ibukota kabupaten -- Puruk Cahu-- saja pemimpin kita tidak betah 
berlama-lama. Tapi kita masih berhusnul dzan saja, mungkin karena sangat 
sibuknya pemimpin daerah kita sampai-sampai hal yang menyangkut 'perut' rakyat 
saja terlupakan. (Itu pun kalau kita sepakat, jabatan adalah amanah dan 
pemimpin adalah pelayan bagi rakyatnya).

Kalau kita tidak sependapat juga tidak apa-apa. Uluh Dayak pun bukan uluh 
bungul. Mereka bisa merasa dan melihat, pada 2008 nanti mereka akan semakin 
bijak dalam menentukan pilihannya. Agar kasus 'beras rebung' ini tidak terulang 
kembali, maka jangan pilih pemimpin yang tidak mempunyai empati atas 
penderitaan rakyatnya.

Lantas, coba tanya berapa banyak pengorbanan uluh Dayak untuk pembangunan? 
Berapa juta hektare lahan mereka dibabat demi mengejar PAD? Berapa banyak emas 
di bawah rumah mereka dikeruk? Berapa banyak janji dan 'hiasan bibir' murahan 
yang telah diucapkan kepada mereka? Sungguh, pemandangan yang ironis. Tidak 
usah kita bertanya, berapa banyak anak Dayak pedalaman yang bisa mengenyam 
pendidikan yang layak. Jangankan sarjana, Sekolah Dasar saja banyak yang tidak 
tamat. Kalau pun ada yang sampai sarjana, mereka juga tersingkirkan. Padalah 
uluh Dayak bukan orang yang dilahirkan dalam keadaan bodoh, tapi mereka tidak 
diberikan kesempatan yang sama. Tidak diberi fasilitas dan perhatian yang sama. 
Alasannya sungguh memuakkan dan mambari muar --kesulitan transportasi dan 
jauhnya jarak tempuh. Sementara kalau 'mereka' mengambil SDA di pedalaman, 
tidak ada 'nyanyian' sejauh itu.

Saya teringat waktu masih menjadi mahasiswa dulu, bertemu tokoh Dayak di 
Jakarta. Ia berkata: "Amun itah bujur-bujur mengelola petak danum ukan itah 
dengan baik, dada uluh itah ji jida sakolah" (kalau kita benar-benar bisa 
mengelola daerah kita dengan baik, maka Orang Dayak tidak ada yang tidak 
sekolah). Bayangkan, kalau kayu saja di Mura dikelola dengan baik dan 
benar-benar untuk kesejahteraan rakyat sesuai amanat UU, maka masyarakat Dayak 
tidak repot-repot memikirkan uang untuk membayar biaya sekolah anak mereka. 
Sebab, triliunan rupiah hilang dan `hanyut' melalui lanting dan jamban mereka 
akibat praktik kongkalikong dan konspirasi eksploitasi hutan. Belum lagi kalau 
kita berbicara tambang emas PT Indomuro Kencana (IMK) yang telah mengangkut 
berton-ton emas tanpa kita tahu kontribusinya untuk daerah. Juga batu bara, 
sarang burung wallet dan lain-lain.

Makanya tidak mengherankan, kalau illegal logging di sepanjang Sungai Barito 
hampir tidak pernah terdengar beritanya. Maklum konspirasi menyangkut masalah 
emas hijau ini tidak tanggung-tanggung melibatkan banyak pihak, mulai pejabat 
tinggi sampai aparat desa. Dengan berbagai trik dan tipu muslihat, sebab 
menyangkut uang yang tidak sedikit. Padahal lahan krisis di Kalteng mencapai 
hampir tiga juta hektar (BPost 2/3/2006).

Oleh karena itu wajar, UU Illegal Logging mengancam pelaku dengan hukuman mati 
sebab dampak yang ditimbulkannya sangat besar bagi masyarakat setempat (BPost, 
28/2/2006) dan cukong ini adalah teroris bagi masyarakat Dayak. Bila ulah 
mereka dibiarkan, akan mengganggu dan mengancam kelangsungan hidup uluh Dayak 
yang masi

Re: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Mengajarkan Pornografi?

2006-03-08 Terurut Topik He-Man

Soalnya kan muusionary poition itu paling mudah dilakukan karena penetrasi
yang dilakukan memamfaatkan energy grafitasi bumi jadi semua pria bisa
melakukannya tidak peduli pada ukuran maupun stamina.Sementara gaya 
yang lain kan butuh stamina yang tinggi dan juga kadang panjang yang sesuai
Sementara buat ce , gaya ini juga mudah karena bentuk kerjasamanya
cuma cukup dengan bersifat pasif.Jadi misal kalau lagi capek misalnya
bisa melakukannya sambil tidur atau lagi boring bisa sambil baca koran
atau tabloid :-D

- Original Message - 
From: "idakhouw" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, March 09, 2006 2:48 AM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Sekolah Mengajarkan Pornografi?


> Pak Waluya jeli banget :)
> 
> Trus piye juga ya Pak dengan buku2 petunjuk (pakai ilustrasi pulak)
> cara berhubungan sex yang baik dan asyik? ^_^ menikmati hubungan sex
> juga kurnia, tho? jadi boleh dong berikhtiar :)
>  
> Mosok orang Indonesia kelak cuma tahu missionary position doank:-)
> --sejarah missionary position lebih tepat Pak Kartono yg
> menjelaskan,,hehehe--
> 
> 
> Ida. 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Arab tukang Perkosa..

2006-03-08 Terurut Topik He-Man

Saya juga pernah baca hadis itu , dan itu bikin saya berpikir , emang bisa
gitu melakukannya di atas kuda :-D

- Original Message - 
From: "kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, March 08, 2006 6:19 PM
Subject: [wanita-muslimah] Re: Arab tukang Perkosa..


> Realitasnya memang begitu Pak Wida, bahwa seks bukan hanya dinikamti
> dan diminati kaum adam saja tapi kaum hawa juga. Hanya saja dari apa
> yang tertulis secara tektual jelas bahwa seks hanya di pandang dari
> kacamata kepentingan laki-laki. Makanya tidak heran jika hadis yang
> muncul pun bernuasan misogini seperti suami yang menginginkan seks
> tapi tidak dilayani oleh sang istri maka si istri bisa dikutuk oleh
> para malaikat. Atau hadis dimana si istri di atas kudapun harus ready
> for use buat suaminya dll
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: [Kelompok_Kajian_Islam_Indonesia] kekalahan islam apa penyebabnya?

2006-03-08 Terurut Topik bang topik
pertanyaan yg menarik
menurut saya kondisi masyarakat islam saat ini sungguh
mengenaskan. intinya menurut saya hal ini karena saat
ini islam mengikuti jejak2 kristen dan yahudi dahulu ,
makanya tak salah nabi pernah bersabda, bahwa umatku
akan seperti yahudi dan nasrani. kenapa bisa begitu? 

begini, kita lihat dulu potret umat yahudi dan nasrani
dahulu, saat masa kerajaan eropa(nasrani) dan keadaan
bani israil (yahudi) kedua umat ini mengalami
peristiwa yg sama satu sama lain, saat itu mereka
mulai merasakan kedudukannya yg baik sebagai
masyarakat bahkan sebagai pemimpin2 masyarakat,
termasuk ulama2 nya. keadaan yg baik itu membuat
pemikiran mereka menjadi kerdil dan sombong, dengan
mudah mereka mengatas namakan agama demi tindakan2nya,
lihat apa yg terjadi saat ulama yahudi menekan
kerajaan roma dan menyalib nabi Isa. lihat saat dengan
mudah gereja memenggal galileo-galilei saat dia
mengatakan bumi itu bulat. ulama2 merasa bagian dari
Tuhan dan pemegang kebenaran mutlak di dunia. kenapa
hal ini merugikan? 

karena ulama adalah pemikir teologis bukan pemikir
segala apalagi dewa, maka jika semua pemikiran
diserahkan kepada orang yg tidak pada tempatnya, hal
itu yg membuat kerusakan. itupun disebut dalam hadist.
kedua, banyaknya pemikiran2 sempit yg mengaatakan
bahwa kehidupan ini "maya" hanya bayangan san merugi
sedang yg hakiki adalah akhirat. saya rasa di dalam
islam, di alquran sangat ditekankan umat islam harus
maju dunia akhirat, jadi tak ada boleh menyia-nyiakan
apa yg ada diunia. dan terlebih adalah sikap curiga
dan permusuhan terhadap orang dan bangsa lain. semua
hal tadi tumbuh di tubuh umat islam, sikap kerdil dan
berpikir sempit membuat kita jatuh dan dipermainkan
oleh bangsa barat.

lihat kasus umat islam saat ini.

bagaimana mungkin saat bangsa barat menyebut islam
agama teroris entah mengapa pada saat bersamaan kita
umat islam menunjukan sikap radikal walaupun kita
berteriak tidak. kita sangat mudah terprovokasi dengan
hal sepele. hanya dengan karikatur nabi yg sangat
mengada-ada kita meng-amin-i ucapan bush kalo kita
perusak. 

kita saat ini sangat memuliakan sadam husein dan osama
bin laden sebagai pejuang islam yg melawan amerika,
padahal dibalik itu sadam husein adalah kaki tangan
amerika saat perang irak-iran dan osama adalah
kakitangan CIA bersama dengan taliban saat perang
afganistan-unisoviet, keluarga bin laden sendiri
adalah mitar bisnis keluarga bush dalam memenuhi
persenjataan penthagon. sadam dan osama adalah
sebaik-baik musuh yg dapat dibeli oleh amerika agar
islam melawan mereka.
dan mereka lewat PBB nya punya alasan menjajah dunia.

lihat saja, mengapa kalo memang islam bersatu, hal ini
tidak di ikuti dengan negara2nya. negri islam tak
pernah se-solid uni-eropa, antara negara islampun
saling  bermusuhan.harus di ingat arab saudi adalah
satu-satunya negara pendukung amerika saat perang
teluk. bukankah itu adalah penghianatan.

menurut saya saat ini islam harus lebih pintar melihat
apa yg terjadi di dunia ini. jangan terprovokasi oleh
barat.kembali pada Alquran dan Alhadist. apakah
dibenarkan tindakan radikal yg terjadi saat ini. lihat
bagai mana jepang bisa sangat maju setelah perang
dunia 2 dimana mereka dihancurkan. 

semoga Allah melihat mana yg hak dan yg batil.amin.


--- fajar muktio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Yang terhormat, 
>
>   Kita ketahui dunia islam telah mengalami kekalahan
> telak oleh dunia barat dan yahudi
>   dalam berbagai bidang, oleh karena itu saya
> mengajak forum ini memberikan pendapat apa yang
> harus dilakukan untuk memenangkan persaingan ini
> sehingga membawa umat kearah kesejahteraan.
>
>   apakah solusinya untuk hal tersebut, 
>   semoga hal ini dapat membuka wacana baru dalam
> pemikiran dunia islam.
>
>   Hormat saya 
>   Fajar Muktio
>
>
> 
>   
> -
> Relax. Yahoo! Mail virus scanning helps detect nasty
viruses!


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this g

[wanita-muslimah] Pembahasan RUU APP Bisa Dihentikan

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2006/3/9/n3.htm


Pembahasan RUU APP Bisa Dihentikan 
Ketua DPR: Jangan Rugikan Kelompok Tertentu--- 


Jakarta (Bali Post) -
DPR bisa menghentikan pembahasan RUU AntipPornografi dan Pornoaksi (APP), 
kendati sudah dibahas panitia khusus (pansus). Pembatalan bisa dilakukan karena 
RUU APP merupakan usul inisiatif Dewan. ''RUU ini kan dulu hak inisiatif 
anggota DPR. Kalau daerah banyak yang menolak, DPR harus mendengarkannya,'' 
ujar Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno, Rabu (8/3) kemarin. 

Politisi senior PDI Perjuangan ini mengatakan, pembatalan pembahasan RUU sangat 
relevan jika melihat kemajemukan budaya, agama dan adat-istiadat daerah-daerah 
yang ada. Karena itu, persatuan dan kesatuan sebaiknya lebih diutamakan dalam 
persoalan ini. ''Jadi kalau bisa, menurut saya, daripada menimbulkan 
kontradiksi lebih baik dibatalkan,'' tandasnya.

Dalam hal ini, Soetardjo meminta pemberlakuan UU APP tidak dipaksakan karena 
pertimbangan kebhinekaan masyarakat Indonesia tersebut. Sebab, kalau UU ini 
sudah diberlakukan, tidak ada pengecualian kepada daerah-daerah tertentu. Jika 
sudah berlaku, UU ini harus berlaku juga untuk semua daerah di seluruh wilayah 
republik ini. 

Ketua DPR Agung Laksono meminta RUU APP tidak merugikan kelompok masyarakat 
tertentu. Sebagai bangsa yang memiliki heterogenitas tinggi, DPR harus 
memperhatikan seluruh komponen masyarakat dan menghargai kemajemukan yang ada. 
''Ada berbagai suku, adat-istiadat, berbagai agama yang ada yang berbeda, baik 
Islam, Kristen, Kristen Protestan, Hindu dan Buddha,'' ujarnya.

Harus ada asas penyetaraan di republik ini. Itu harus dipertimbangkan. Jangan 
sampai sebuah undang-undang yang tujuannya ingin menyelamatkan warga Indonesia, 
justru merugikan masyarakat. ''Adat-istiadat harus kita lihat sebagai fakta,'' 
ingatnya. 

Untuk itu, Agung meminta RUU APP tidak memberangus apa yang telah menjadi 
budaya maupun adat-istiadat suatu daerah. Jangan sampai RUU APP menghilangkan 
apa yang telah menjadi budaya, adat-istiadat atau simbol ajaran agama. 
Misalnya, di sebagian wilayah seorang wanita yang tampak dadanya akan dianggap 
biasa, tetapi jangan karena UU ini lalu budaya di masyarakat tersebut 
dihilangkan. Begitu juga, simbol-simbol seksualitas organ tubuh yang ada di 
tempat ibadah maupun candi-candi. Kendati memahami adanya penolakan RUU APP, 
Agung menegaskan, pembahasan RUU tetap perlu dilanjutkan. ''Saya setuju tetap 
diteruskan agar ada acuan dalam bernegara. Kita tidak boleh larut dalam 
kegelisahan. Harus ada usaha mengubah pornografi dan pornoaksi. Caranya lewat 
UU,'' katanya.

Ia mengatakan, dari laporan yang diterimanya, bahwa persentase yang mendukung 
dan menolak 70 persen mendukung dan menolak 30 persen. Mereka menolak karena 
keberatan dengan substansi materi RUU dan meminta disempurnakan.   Untuk itu, 
sebelum diundangkan, sebaiknya RUU ini benar-benar memperhatikan, menampung dan 
menghargai adanya penolakan dari masyarakat.

Sementara itu, mantan Ketua MPR Amien Rais dan Ketua DPD Ginandjar Kartasasmita 
lebih berhati-hati dalam mengomentari persoalan ini. Dua tokoh tersebut lebih 
memilih menolak berkomentar karena belum mempelajari dan memahami secara jelas 
subtansi RUU APP yang dipersoalkan. ''Saya tidak menguasai, terus terang saya 
tidak mengikuti. Maaf,'' kata Amien sambil bergegas menemui Ketua DPD. (kmb4)


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] The business of counseling

2006-03-08 Terurut Topik ayeye1
http://www.thejakartapost.com/detailfeatures.asp?fileid=20060308.Q03&irec=5

The business of counseling

The opening of rehabilitation centers has become a racket says Dony,
whose claims are backed by other drug workers. "Some unscrupulous
doctors have opened clinics, charged huge fees up front and prescribed
expensive medication," he said.

"When the treatment fails they close up shop. Other religious-based
treatments think addiction is a moral flaw caused by a failure to
follow ancient teachings. Some are brutal and believe bashing or
sexually abusing inmates helps a cure.

"I've experienced these `treatments'. I am a Catholic, not an
agnostic. Most users are religious."

In Indonesia there are no controls on who can open a rehabilitation
center or call themselves counselors. Elsewhere such centers are
monitored by the government or professional body, and a `counselor'
must have qualifications from an approved educator.

It's a very tough job that requires extraordinary skills. By their own
admission junkies are very difficult to work with -- and experts at
manipulation. As the survivors say, it takes "hard wisdom".

At last count there were around 80 rehab centers, most in Jakarta. But
they open and close like curtains and there's no user guide to the
quality or success rate.

Fees charged vary from nothing to hundreds of millions of rupiah.
(Dony's Wahana Kinasih charges Rp 3 million a month for full board and
treatment, but waives this when clients are proven poor.)

There are no court diversion programs in Indonesia where addicts are
given the choice of rehabilitation instead of incarceration. In any
case, said Dony cynically, most would prefer prison knowing that drugs
would still be available inside jail and cheaper than on the streets.

Many rehab centers don't have aftercare or reentry units. The result
is that apparently clean clients go from several months' treatment
straight back into the environment which first caused them to become
users.

Free rehabilitation centers and de-tox treatments for the poor in East
Java aren't necessary because users come from rich families, according
to Police Commander Sarwono.

The province has three hospital-based de-tox units and six rehab
centers registered with the police, though many others operate without
telling the authorities.

"Users fear that if they go to a rehab center they'll be arrested," he
said. "That's not so -- they're victims. We're looking for the
suppliers, the Mr Bigs. It's better to prevent than repress.

"The poor can't afford to use drugs. (Former users say a hit of heroin
costs about Rp 100,000 -- or US$11). Sellers target the rich kids."

Sarwono, who heads the 85-strong drug unit in the East Java Police
said last year more than 2,000 suspects were arrested. More than 60
per cent were later convicted of trafficking. Most drugs were found to
have come from Thailand and Aceh.

"I'm optimistic about the future," he said. "The problem is getting
bigger but we are also achieving more arrests and finding more drugs
and drug factories.

"But to catch the suppliers we must have the support of the community
and people who will inform us of drug sales. They should not be
frightened to do that. We'll protect them from any retribution."

Drugs have produced a blight of bureaucracies and acronyms to
bamboozle the newcomer.

Former president Megawati gave the task of coordinating the anti-drug
campaign to the "spooks" -- the National Intelligence Agency (BIN),
maintaining the law-and-order approach. Previously the job had been
done by the National Narcotics Coordinating Agency (BKKN).

This became the National Narcotics Agency (BNN) with responsibility
for implementing programs rather than helping funding agencies and
NGOs work together. Critics say this has created a mess of competing
and overlapping programs.

The ideal system according to Joyce would have agencies assigned
specific tasks and research by one authority so there is no duplication.

Then there's GRANAT - the National Anti-Narcotics Movement. This
organization believes about four million Indonesians use drugs -- and
most are poor. Many use drugs to escape the ugly reality of their
almost hopeless position.

Overseas money is widely used to fund agencies running programs to
combat HIV/AIDS because the disease is considered a global problem.
UNICEF, the Ford Foundation, AusAID and many others have all been
involved.

Unfortunately there's no 24/7 national hotline for parents seeking
help. Duncan Graham

For agencies associated with Yayasan Kita call: East Java (031) 503
9228; West Java (0251) 243 077; Bali (0361) 465 203; Makassar (0411)
873 658 or e-mail [EMAIL PROTECTED]





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach t

[wanita-muslimah] How the drug war is being lost

2006-03-08 Terurut Topik ayeye1
http://www.thejakartapost.com/detailfeatures.asp?fileid=20060308.Q01

How the drug war is being lost

The Battle of the Banners is underway in Surabaya and many other
cities. They scream "SAY NO TO DRUGS". They're part of Indonesia's war
against narcotics- - a conflict doomed to fail, according to experts.
The Jakarta Post contributor in Surabaya Duncan Graham reports:

Dony Agustinus is truly junkie tired, as the addicts say.

Though he's only 25, he carries his lean body like a man who's long
passed 40 and seen too much, crippled with the cares of the world.

Yet he hasn't had a hit for almost five years. Since June 6, 2001, to
be exact -- nine years after he started. The reason? "To be cool".

Like most reformed addicts he knows the precise moment he made the
decision to quit. He'd just been diagnosed as HIV positive, probably
through sharing dirty needles.

"I didn't know anything about the disease," he said. "I thought I had
only six months left and I didn't want to die. So I stopped."

He's lived to turn his corrosive, negative experiences into positive
action by starting a drug rehabilitation center in the hill town of
Trawas outside Surabaya.

Wahana Kinasih was funded by Dony's mother, Margarethna Nanik Sunarni.
She stayed the distance with her son through the soul-scarifying years
searching for a cure in Indonesia and overseas.

Medication, counseling, shock therapy, religion, brutality -- Dony's
had them all. He knows more about drug addiction and failed treatments
than a hall full of experts who've never felt the soaring thrill of a
hit and the wrenching agony of withdrawal.

But he has to sit politely in drug conferences and listen to doctors,
government workers, police and others tell addicts to pray feverishly,
drink coconut milk, see a paranormal -- or just decline.

"The SAY NO TO DRUGS campaign isn't working for the same reason it
didn't work in Australia 20 years ago," said Joyce Djaelani Gordon.

"It's pushed by people who have limited understanding of substance
abuse, addiction, social marketing and behavior change.

"If they'd done solid research, they would know the message say no is
translated as do. Basic psychology shows most people want to try what
they're told not to."

Joyce is a psychologist and founder of the Yayasan Harapan Permata
Hati Kita (YAKITA) addiction and treatment center at Ciawi, Bogor,
West Java.

She works with her husband David, also a psychologist and former user,
helping addicts. Their strategy is based on a psychological, spiritual
approach and the 12-step Narcotics Anonymous program.

This has been built from the internationally famous and proven
Alcoholics Anonymous strategy. This provides an instant aftercare
program through regular confidential group meetings where experiences
are shared.

NA supporters believe addiction is a disease. Users have to take
responsibility for their actions and recognize a power greater than
themselves. Treatment has to involve the family often the root of the
problem. The spiritual principle is: Trust God, love yourself and help
one another.

Indonesian statistics, as former president Megawati Soekarnoputri once
observed, are not to be trusted. Officially, the police say they
handled almost 6,000 drug cases in Jakarta last year and made almost
8,000 arrests.

The Jakarta Narcotics Agency reckons there are up to 15,000 injecting
drug users in the capital alone. NGOs talk about a pandemic and say
maybe a quarter of a million people around the archipelago already
have HIV -- with the number growing daily.

One study involving the National Narcotics Agency and the University
of Indonesia claimed Indonesians are spending more than Rp 12 trillion
(US$ 1 billion) on drugs.

Whatever the real numbers no one denies there's a serious problem. The
disputes come over ways to treat it.

At one extreme is the roughhouse, heavy-penalty approach. As the
junkies say -- "if your only tool is a hammer, you see every problem
as a nail."

When politicians announce "crackdowns" and "tough stances" they know
they're on a vote-winner. Electorates everywhere find the issue dirty
and too difficult to unscramble. Druggies are not nice people. There's
little sympathy -- until a family member becomes a user.

Then the awful education begins.

"Recovery is a long process," said David Gordon. "There can be four,
five or more relapses before an addict gets clean. Parents get tired,
disgusted and depressed. They lose faith in `cures' and grow wary of
treatments."

In 2001 then president Megawati declared a "war" against drug
trafficking to much acclaim. But despite his past experiences and
present front-line commitment Dony refuses to be conscripted. The
bumper sticker on his little red car reads: DRUG ABUSE IS BAD; THE
DRUG 

[wanita-muslimah] Why do some people decide to use drugs?

2006-03-08 Terurut Topik ayeye1
http://www.thejakartapost.com/detailfeatures.asp?fileid=20060308.Q02&irec=3

Why do some people decide to use drugs?

Family breakdown, peer pressure, spiritual crises, avoiding reality,
sexual hang-ups and trying to handle the hormonal turbulence of
puberty are all factors that turn some people to mood-altering substances.

But not all. Supporters of the disease model of addiction say people
with this affliction are like diabetics; they have a genetic code (a
yet undiscovered X-factor) not of their making and which can never be
cured.

Just as diabetics have to avoid sugar to survive, so junkies must stay
clear of narcotics to live. However others without this code can use
drugs without becoming dependant just as not all whisky drinkers
become alcoholics.

This is a fact the scare-tacticians won't admit -- but most users
know. Drug use doesn't necessarily lead to a ghastly death and
interment in an unconsecrated phantom-filled pit -- so shock-horror
programs don't work.

The other fact not recognized in the current campaign is that drugs
are fun. They give pleasure, and who doesn't seek that? That's why
millions use the legal drug nicotine.

Not all psychologists accept the disease model. Others say addiction
is learned behavior and can be unlearned. Many of us can become
addicts, though not necessarily to drugs. Working, gambling, shopping
and eating to excess are all forms of addiction.

The idea of responsible drug use by people who know the facts and use
clean needles and condoms collides with the current laws and community
values. Harm reduction, as advocated by people like Joyce Djaelani
Gordon and other professionals, is interpreted by religious moralists
as an encouragement to sin.

Conservatives argue ignorance is bliss because the more people know
the more likely to try. Look at the logic: Abstainers never get HIV.
Sadly that's not true, as many monogamous lovers of promiscuous
partners have discovered.

Appalling health problems that can impact on the whole community are
already here and expanding. In one study of injecting drug users who
used prostitutes, the percentage of men who had unprotected sex was
far higher in Surabaya than any other Asian city surveyed -- including
Bangkok and Hanoi.

These same men go from brothel to marriage bed, passing on HIV to
their innocent wives -- and their future children. Meanwhile their
infected sex worker partner continues serving scores of clients.

Experts working in HIV/AIDS programs have calculated that every day
another 100 people are infected across the archipelago, and the rate
is accelerating.

Nepal, India, Bangladesh and Vietnam have already started harm
reduction programs, though these are reportedly being outpaced by disease.

Harm reduction boosters claim it's impossible to stop people using
drugs and having sex. Their opponents say they're being weak and
defeatist -- and that people must rise above their basic instincts --
as all religions advocate.

Human psychology is complex. The government health warnings on
cigarette adverts and packages are explicit: You could get cancer,
have a heart attack, become impotent. But sales continue to rise.
That's because every smoker can point to a nicotine addict who's still
alive -- and assumes the deaths of others were from natural causes.

Few light a smoke or take a hit and drop dead. The time between cause
and effect can be years, so really effective campaigns focus on the
immediate result.

Comics produced by Streetwize Communications are in basic language and
show situations that kids on the margin can understand. Like users
being unable to play sport, getting kicked out of the band and losing
mates. The comics are tested for effectiveness with the kids -- not
the bureaucrats.

Celebrity endorsements help. When pop idol Kylie Minogue got cancer
last year thousands of young women who had long ignored medicos urging
mammograms suddenly got their breasts checked.

A successful Australian campaign to persuade people to exercise was
called Life. Be In It. It didn't talk about heart attacks and other
negatives but concentrated on the fun in playing sport.

Psychologists know that people change their behavior when they realize
their lives are unhappy. There are many ways of getting to that point,
and most take time.

Tri Anggun Prihanti and her colleague Diah Laksmi Gumilang assembled
their bravest faces and fronted 250 teenagers in a crowded
Muhammadiyah junior high school library.

The noise was like Mount Bromo erupting and the sweat enough to start
a landslip, but the teachers pushed on with astonishing vigor.

The questions were hardly challenging and included: "What's a man's
reproductive organ called? Ovary, womb, testicles or vagina?"

Predictably some boys sniggered, but the girls (in a separate group)
paid attention. The two young women working for the Empowered Youth
Program handled the class well, conscious th

[wanita-muslimah] Re: MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi

2006-03-08 Terurut Topik anwarhisham
Lha MMI ini emangnya agamanya apa ya..

apakah tindakan MMI bukannya bentuk pelecehan suku bangsa lain atau 
bahkan agama lain..

coba deh hal ini terjadi dengan pelakunya non muslim..
kita bisa bayangkan apa yang akan terjadi..

makin lama saya merasa umat islam di Indonesia ini semakin munafik 
dan pengecut..

apa yang salah di Islam ..ya..
koq "buahnya" banyak menyusahkan orang lain, membuat orang lain 
marah, terganggu dan tersiksa..
bukannya mempermudah atau menyejukkan kehidupan yang sudah susah ini

percuma kita tereak-tereak bahwa Islam itu agama yang cinta damai..
selama productnya selalu meresahkan orang lain baik sesama muslim 
ataupun non muslim
tetep aja mereka mencap Islam sebagai agama yg buas dan menakutkan..
 

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Ya, MMI kurang bijaksana menghadapi Bali. Sekalipun RUU APP 
dipandang baik 
> oleh MMI, tetapi terhadap yang menolaknya karena merasa kurang 
sesuai, 
> hendaklah tetap bijaksana dan jangan sampai menyakiti hati pihak 
yang 
> tidak setuju. Agama saya rasa harus dipraktekkan dengan 
kebijaksanaan 
> (hikmah).
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> 
> "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 03/08/2006 11:04 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> 
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah 
Khusus 
> Pornografi
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Kemarin siapa ya yg bilang : "emangnya orang bali mau pulaunya 
dibilang
> pulau porno ?".  Kurang ajarnya, ternyata MMI sudah memberikan 
stigma
> semacam ini pada orang Bali.
> 
> 
> salam,
> Ari Condro
> 
> MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi
> Ahmad Dani - detikcom
> 
> 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Rombongan Yahudi anti-Zionis berkunjung ke Iran

2006-03-08 Terurut Topik ayeye1
http://www.jpost.com/servlet/Satellite?cid=1139395563055&pagename=JPost%2FJPArticle%2FShowFull

Neturei Karta sect pays visit to Iran
By MICHAEL FREUND


A delegation from the anti-Zionist Neturei Karta sect is currently
visiting Teheran to meet with senior officials and express their
support for Iranian President Mahmoud Ahmadinejad and his calls to
eliminate Israel. 

In a statement to Iran's official IRIB radio, the group called for
"the disintegration of the Zionist regime" and defended the Iranian
president, saying that it "is a dangerous deviation to pretend that
the Iranian president is an anti-Jewish or anti-Semitic personality." 

They added that they were "upset about the recent ploys, propaganda
and tensions which have been created by the West regarding the
statements of the Iranian president Mahmoud Ahmadinejad about a world
free of Zionism, since this is nothing more than wishing for a better
world dominated by peace and calm." 

On Sunday, members of the delegation, headed by Rabbi Yisroel Dovid
Weiss, met with Iranian Vice-President Ahmad Moussavi, who also chairs
the Iranian Committee in Support of the Palestinian Revolution. 

At the meeting, according to the Iranian news agency IRNA, Weiss
"praised the 'enlightening' statements of Iranian President Mahmoud
Ahmadinejad about the Holocaust and said the establishment of a
Zionist government and occupation of Palestine are contrary to the
injunctions of Judaism." 

The doctrine of Neturei Karta says Jews cannot use human force to
establish a Jewish state before the coming of the universally accepted
messiah. 

The group supports close ties with Arabs, particularly Palestinians,
and rejects Zionism. 

Ahmadinejad has been widely condemned in the West for asserting that
the Holocaust is a myth. 

This is not the first time that Neturei Karta has come to the defense
of the Iranian regime. On October 28 of last year, the group issued a
statement denying that Ahmadinejad was anti-Semitic after he called
for the State of Israel to be dismantled. 

Neturei Karta's leader, Rabbi Moshe Hirsh, considers himself a
Palestinian Jew. The group has frequently participated in
pro-Palestinian activities, including a visit to the grave of
Palestinian Authority chairman Yasser Arafat in Ramallah in November. 






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Hari Ini: International Women's Day

2006-03-08 Terurut Topik Dwi W. Soegardi
International Women's Day

http://www.un.org/ecosocdev/geninfo/women/womday97.htm

International Women's Day (8 March) is an occasion marked by women's
groups around the world. This date is also commemorated at the United
Nations and is designated in many countries as a national holiday.
When women on all continents, often divided by national boundaries and
by ethnic, linguistic, cultural, economic and political differences,
come together to celebrate their Day, they can look back to a
tradition that represents at least nine decades of struggle for
equality, justice, peace and development.

International Women's Day is the story of ordinary women as makers of
history; it is rooted in the centuries-old struggle of women to
participate in society on an equal footing with men. In ancient
Greece, Lysistrata initiated a sexual strike against men in order to
end war; during the French Revolution, Parisian women calling for
"liberty, equality, fraternity" marched on Versailles to demand
women's suffrage.

The idea of an International Women's Day first arose at the turn of
the century, which in the industrialized world was a period of
expansion and turbulence, booming population growth and radical
ideologies. Following is a brief chronology of the most important
events:

1909

In accordance with a declaration by the Socialist Party of America,
the first National Woman's Day was observed across the United States
on 28 February. Women continued to celebrate it on the last Sunday of
that month through 1913.

1910

The Socialist International, meeting in Copenhagen, established a
Women's Day, international in character, to honour the movement for
women's rights and to assist in achieving universal suffrage for
women. The proposal was greeted with unanimous approval by the
conference of over 100 women from 17 countries, which included the
first three women elected to the Finnish parliament. No fixed date was
selected for the observance.

1911

As a result of the decision taken at Copenhagen the previous year,
International Women's Day was marked for the first time (19 March) in
Austria, Denmark, Germany and Switzerland, where more than one million
women and men attended rallies. In addition to the right to vote and
to hold public office, they demanded the right to work, to vocational
training and to an end to discrimination on the job.

Less than a week later, on 25 March, the tragic Triangle Fire in New
York City took the lives of more than 140 working girls, most of them
Italian and Jewish immigrants. This event had a significant impact on
labour legislation in the United States, and the working conditions
leading up to the disaster were invoked during subsequent observances
of International Women's Day.

1913-1914

As part of the peace movement brewing on the eve of World War I,
Russian women observed their first International Women's Day on the
last Sunday in February 1913. Elsewhere in Europe, on or around 8
March of the following year, women held rallies either to protest the
war or to express solidarity with their sisters.

1917

With 2 million Russian soldiers dead in the war, Russian women again
chose the last Sunday in February to strike for "bread and peace".
Political leaders opposed the timing of the strike, but the women went
on anyway. The rest is history: Four days later the Czar was forced to
abdicate and the provisional Government granted women the right to
vote. That historic Sunday fell on 23 February on the Julian calendar
then in use in Russia, but on 8 March on the Gregorian calendar in use
elsewhere.

Since those early years, International Women's Day has assumed a new
global dimension for women in developed and developing countries
alike. The growing international women's movement, which has been
strengthened by four global United Nations women's conferences, has
helped make the commemoration a rallying point for coordinated efforts
to demand women's rights and participation in the political and
economic process. Increasingly, International Women's Day is a time to
reflect on progress made, to call for change and to celebrate acts of
courage and determination by ordinary women who have played an
extraordinary role in the history of women's rights.


The Role of the United Nations
Few causes promoted by the United Nations have generated more intense
and widespread support than the campaign to promote and protect the
equal rights of women. The Charter of the United Nations, signed in
San Francisco in 1945, was the first international agreement to
proclaim gender equality as a fundamental human right. Since then, the
Organization has helped create a historic legacy of internationally
agreed strategies, standards, programmes and goals to advance the
status of women worldwide.

Over the years, United Nations action for the advancement of women has
taken four clear directions: promotion of legal measures; mobilization
of public opinion and international action; training and research,
including the co

[wanita-muslimah] Re: Sekolah Mengajarkan Pornografi?

2006-03-08 Terurut Topik idakhouw
Pak Waluya jeli banget :)

Trus piye juga ya Pak dengan buku2 petunjuk (pakai ilustrasi pulak)
cara berhubungan sex yang baik dan asyik? ^_^ menikmati hubungan sex
juga kurnia, tho? jadi boleh dong berikhtiar :)
 
Mosok orang Indonesia kelak cuma tahu missionary position doank:-)
--sejarah missionary position lebih tepat Pak Kartono yg
menjelaskan,,hehehe--


Ida. 

psssttt,,, baru2 ini malah saya baca buku serupa buat pasangan
lesbian, termasuk digambarkan alat2 bantu yang cocok dan cara
penggunaannya segala. 
Aha, pusying ora :)))


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "waluya56" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Ini adalah Pasal 34 dari RUU APP (http://www.lbh-apik.or.id/ruu-
> pornografi.htm). Kalau membaca Pasal ini, kok rasanya aneh ya, 
> ada "pornografi" untuk tujuan pendidikan???. Artinya di sekolah 
> diajarkan pronografi (gambar/ alat peraga tubuh manusia telanjang) 
> hanya dikecualikan ( alias diperbolehkan). Sejak kapan pelajaran 
> anatomi tubuh manusia dianggap porno???
> 
> Pasal 34
> 
> (1) Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi sebagaimana 
> dimaksud dalam Pasal 4 sampai dengan Pasal 23 dikecualikan untuk 
> tujuan pendidikan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dalam batas 
> yang diperlukan.
> 
> (2) Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan materi pornografi 
> sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbatas pada lembaga riset atau 
> lembaga pendidikan yang bidang keilmuannya bertujuan untuk 
> pengembangan pengetahuan.
> 
> 
> Salam,
> WALUYA
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] IBRAHIM ISA dari BIJLMER -- * HASIL PEMILIHAN BELANDA: KIRI MENANG !,*.WANITA -- SEDERAJAT PRIYA -- MESTINYA!

2006-03-08 Terurut Topik I. Bramijn
IBRAHIM ISA dari BIJLMER
-
Rabu, 08 Maret 2006.
* HASIL PEMILIHAN BELANDA: KIRI  MENANG !
*.WANITA -- SEDERAJAT PRIYA -- MESTINYA!

-
  
 


Hari ini adalah  hari Rabu 08 Maret, 2006:  Hari Wanita Internasional. 
Kepada istriku telah ku sampaikan ucapkan SELAMAT HARI WANITA 
INTERNASIONAL. Bukan gurau!,
Sungguhan!

Ketika belanja ke  daerah pertokoan tadi pagi, aku beli 4 ikat (bos) 
bunga mawar pelbagai warna (merah, putih, kuning dan jingga) -- untuk di 
rumah, dalam rangka memperingati HARI PEREMPUAN.  Mengenai Hari 
Perempuan kali ini, aku kira, juga agak istimewa.  Maka aku akan menulis 
sedikit.  
Pemicunya, a.l. ialah tulisan sahabatku Goenawan Mohamad di  Tempo, 
ketika ia menanggapi masalah sekitar  "RUU Anti-Porno".  Tulisannya 
berjudul 'RUU PORNO - Arab atau Indonesia?".  Apa  perancang dan 
pendukung RUU tsb barangkali  mau melebihi Arab? Kok, pas sekali, --  
di   satu fihak,  di Indonesia sedang serius-seriusnya didiskusikan --  
apa ditolak, diterima, RUU Anti-Porno dinalkisis dengan tajam.  

Pas  pula di  lain fihak  --   dalam rangka memperingati Hari Wanita 
Internasional -- di pelbagai negeri marak demo-demo kaum perempuan 
menuntut sama hak dengan priya.  Antara lain, di Pakistan, Bangladesh, 
Malaysia dan Indonesia diberitakan tentang adanya demo-demo tersebut.  
Lalu, mengapa sebagian anggota DPR - RI malah merancangkan UU,  yang 
katanya anti-porno, tetapi kelihatan tujuannya kok lebih jauh dari itu. 
Dikahawatirkan betul bahwa yang jadi korban  pertama dari UUD Anti_Porno 
semacam itu nantinya adalah kaum perempuan yang sampai kini, di manca 
negara  masih  menderita banyak  peraturan dan ketentuan diskriminastif.

Kekhawatiran  yang lebih gawat ialah, bahwa  RUU semacam itu, yang 
menjadikan perempuan sebagai obyek semata-mata,  jebolnya merupakan 
manuver sementara parpol dan fihak, untuk men - Syariat-kan  Indonesia 
dengan jalan lain. Gagal dalam usaha lewat Amandemen UUD-RI, mau di 
terobos jalan pintas. Apa begitu maksudnya?  Itu berarti menambahkan  
satu faktor lagi yang akan membikin masyarakat kita ini,  tidak kunjung 
dapat bersatu, tidak dapat hidup dengan harmonis, tidak dapat 
mentrapkan  kebijaksanaan  bersatu di atas dasar falsafah BHINEKA 
TUNGGAL IKA. Suatu falsafah yang memungkinkan kita dengan berhasil  
berjuang bersama melawan konolialisme dan impeialisme, untuk kemerdekaan 
nasional Indonesia.

Aku sendiri  tidak  akan meneruskan dulu pembicaraan tentang soal ini.  
Tunggu dulu sebentar. Nanti sesudah sedikit menaggapi hasil 'pemilihan  
untuk wakil-wakil rakyat di gemeente" di Holland kemarin.

PEMILLIHAN untuk  perwakilan rakyat di  dewan GEMEENTE di HOLLAND:
Peristiwa penting ini tidak bisa  aku biarkan berlalu begitu saja. Apa 
yang terjadi kemarin di tempat kediamanku di Bijlmer,  Amsterdam 
Zuidoost, Holland, adalah terlalu penting.  Kemarin itu ---  telah 
berlangsung pemilihan untuk  dewan perwakilan  di 'gemeente'  seluruh 
Belanda, termasuk daerah kami. Stadsdeel Zuidoost.  Di negeri ini setiap 
4 tahun ada pemilihan untuk dewan perwakilan. Tetapi kali ini agak 
istimewa. Karena hasilnya  bukan saja jauh berbeda dengan   hasil 
pemilihan  4 tahun yang lalu, tetapi  merupakan suatu , katakanlah, 
penjungkir balikkan bagi partai-partai pemerintah.

Hari ni koran-koran pagi Belanda,  semua  memberitakan dan mengomentari 
hasil pemilu 07 Maret 2006  kemarin untuk perwakilan rakyat  di 
'gemeente'  -- kotapraja, kota madiya, daerah atau kecamatan. Radio dan 
TV sudah sejak jam 11 tadi malam dengan gaya masing-masing memberitakan 
hasil-hasil pemilihan.

Belanda, suatu negeri yang sudah  berkembang maju memang beginilah. 
Mulai jam 08.00 pagi  pelbagai lokasi kotak-kotak suara sudah dibuka. 
Ada yang di toko, ada yang di stasiun k.a. dan ada yang di sekolah. 
Santai saja. Tetapi serius. Cara memilih amat modern: --elektronis.  
Tidak lagi perlu menggunakan pena atau pinsil, tapi main sénggol saja 
dengan jari telunjuk di atas layar kaca yang memuat pelbagai nama partai 
dan calon-calonnya.. Jam 11.15 malam kemarin itu juga,  hasil pemilihan 
sudah diumumkan. Lagipula pemilihan di kebanyakan negeri Eropah Barat, 
sudah tidak memerlukan pemantau khusus lagi. Karena, sudah dianggap 
semua pada tahu aturan main, dan tidak akan memanipulasi hasil 
pemilihan.  Memang benar, tak ada manipulasi.  Yang meragukanpun tak 
ada.  Sesuatu yang boleh dicontoh dari Belanda. Bukankah begitu . . . . 
. Pak Yusril?

Siapa yang menang?  Ini dia yang kukatakan suatu penjungkir balikkan 
bagi partai-partai pemerintah.  Yang menggondol kemenangan  besar adalah 
partai-partai  Kiri  yang  selama ini melakukan oposisi : yaitu PvdA 
(Partai Buruh)  dan Socialistische Partij (SP). Bila digabung dengan 
partai Kiri lainnya yaitu GROEN LINKS (Kiri Hijau-- Hijau bukan hijaunya 
Islam, tetapi adalah hijaunya lingkungan alam sekitar), m

[wanita-muslimah] Fwd: [PKBI-Bikers-Community] Fwd: [yamaha-jupiter] Fw: [MX135] Fw: [ndci] Forum Betawi Rembug (FBR) = Preman Jakarta

2006-03-08 Terurut Topik P|R|E|N|D|69


Note: forwarded message attached.

-
Yahoo! Mail
Bring photos to life! New PhotoMail  makes sharing a breeze. 

[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi

2006-03-08 Terurut Topik reporter_jalanan
He-Man, tokoh MMI FAUZAN ada di milis MEDIACARE dan PANTAU.



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> Sttt jangan bilang-bilang ada petinggi MMI yang dari dulu setia 
ngintip
> disini,
> kali dia emang dapat inspirasi dari milis ini,
> 
> - Original Message -
> From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Wednesday, March 08, 2006 11:04 AM
> Subject: [wanita-muslimah] MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali 
Daerah
> Khusus Pornografi
> 
> 
> > Kemarin siapa ya yg bilang : "emangnya orang bali mau pulaunya 
dibilang
> > pulau porno ?".  Kurang ajarnya, ternyata MMI sudah memberikan 
stigma
> > semacam ini pada orang Bali.
> >
> >
> > salam,
> > Ari Condro
> >
>







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Untuk He-Man - Re: Jilbab Sandrina (tidak ditindak)

2006-03-08 Terurut Topik reporter_jalanan
Mbak Kilat kok mbalik lagi ke jilbab
Sandrina 'dilengserkan' karena kasusnya dengan Eep. Itu diomongin 
semua media massa...



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kila4tb1roe" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Justru pencitraan yang salah kaprah itu sehrusnya tidak di suburkan
> menjadi mitos yang tidak benar, bukan begitu Bu?? kenapa metro TV 
kok
> tidak menjadi profesional seandainya benar pemindahan Sandrina itu
> dikarenakan jilbab yang dipakainya. leres teu Bu;)
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany"  
wrote:
> >
> > Tapi sejak lama memang sandrina gak jadi pembaca berita.
> > Kalo masalah jilbaba itu kan masalah pencitraan tvnya.
> > Dulu di TPI juga ada pemca berita memakai jilbab kemudian tak ada 
lagi.
> > Nanti kalo pake jilbab di kira tv islam.
> > kecuali [ biasanya ] kalo hari raya islam penyiar memakai baju
> islami juga yg pria.
> > 
> > Setau saya di Metro untuk urusan acara ' islam2' di bawakan oleh
> penyiar wanita yg pernah jadi sandera
> > di Irak tempo hari.
> > 
> > salam
> > l.meilany
> >   - Original Message - 
> >   From: reporter_jalanan 
> >   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
> >   Sent: Tuesday, March 07, 2006 4:17 PM
> >   Subject: [wanita-muslimah] Untuk He-Man - Re: Jilbab Sandrina
> (tidak ditindak)
> > 
> > 
> >   Sandrina tidak ditindak atau dipecat.
> >   Ia masih berstatus karyawan Metro TV.
> >   Cuma tak lagi jadi news anchor, tapi ke divisi lain..
> > 
> >   Wajar kan? Menggeser karyawan, memindahkan ke  kantor cabang 
adalah 
> >   hal biasa...
> > 
> >   Aku rasa masalahnya lebih ke citra Sandrina yang bisa 
digolongkan 
> >   menilep suami orang. Awalnya kan mereka tak mau ngaku punya 
hubungan 
> >   spesial. Dibilang TTM pun tak mau ngaku..
> > 
> >   Dan tiket pp JKT-Bali plus voucher hotel dibeberkan di media 
massa 
> >   juga mereka tak mau ngaku.
> > 
> >   Nah, kesimpulannya, untuk jadi news anchor memang musti relatif 
> >   bersih dari gossip.
> > 
> >   Itu sajajadi sebenarnya bukan masalah jilbab...
> > 
> >   Kecuali kalau Sandrina dipecat dari Metro TV karena berjilbab 
itu 
> >   baru melanggar HAM
> > 
> >   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man"  
wrote:
> >   >
> >   > 
> >   > Ketika mandela menjadi Presiden dia membuat kementrian anti 
> >   diskriminasi.
> >   > Berdasarkan HAM seseorang tidak boleh memperoleh perlakuan 
yang 
> >   berbeda
> >   > akibat agamanya , pakaian , kepercayaannya dll.Apapun alasan 
> >   seseorang
> >   > menindak karyawannya harus dengan alasan profesional bila 
tidak dia 
> >   bisa
> >   > diajukan ke pengadilan.
> >   > 
> >   > Dan aturan tentang inilah yang belum ada di Indonesia , 
kalaupun 
> >   misal mau
> >   > dibuat bisa-bisa justru kelompok islamis yang akan jadi 
penentang
> >   > terkuatnya.
> >   > 
> >   > - Original Message -
> >   > From: "reporter_jalanan" 
> >   > To: 
> >   > Sent: Monday, March 06, 2006 10:00 PM
> >   > Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab Sandrina
> >   > 
> >   > 
> >   > > Mbak Anggrek...
> >   > >
> >   > >
> >   > > Itu peraturan perusahaan yang musti dipatuhi. Kalau tidak 
cocok ya
> >   > > lebih baik pindah kerja.
> >   > >
> >   > >
> >   >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> >   Milis Wanita Muslimah
> >   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> masyarakat.
> >   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> >   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
muslimah/messages
> >   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> >   Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> >   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED]
> >   Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> > 
> >   This mailing list has a special spell casted to reject any
> attachment  
> >   Yahoo! Groups Links
> > 
> > 
> > 
> >
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>







 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[wanita-muslimah] Re: Hore, Mbak Mega tolak mentah-mentah RUU Anti Pornografi!

2006-03-08 Terurut Topik reporter_jalanan
Bukanlah Widajangan cepat curiga.
Saya rasa Mbak Mega, Bang Akbar dan Gus Dur memang tak ingin NKRI ini
pecah. Lha coba kalo pecah, perusahaan sampeyan bisa ambruk
sedulur sampeyan podho bubar dan lain sebagainya.

Makanya Indonesia itu ya Indonesia. Buatku yang muslim, ISLAM YES!!
ARABISASI NO!!!

Bagaimana dengan Wida? Sudah nggak terlalu memuja orang Arab kan?




--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Kampanye untuk 2009? 8-)
> 
> 
> 
> 
> reporter jalanan <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 03/07/2006 10:04 PM
> 





 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Pahlawan Devisa yang Sering Teraniaya

2006-03-08 Terurut Topik Muhkito Afiff
Selasa, 07 Maret 2006
http://republika.co.id/kolom_detail.asp?id=238325&kat_id=19

Pahlawan Devisa yang Sering Teraniaya
(Ahmad Syafii Maarif )

Kalau guru sering disebut sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sekalipun 
gajinya kecil, TKW dan TKI jarang dipandang sebagai manusia terhormat, 
jika bukan malah dicibirkan. Lihatlah mereka antre di bandara dalam 
jumlah ratusan yang mau berangkat ke tanah rantau demi sesuap nasi.

Laki-laki dan perempuan sama saja, antre dengan sopan menanti giliran 
untuk masuk ke ruang tunggu sebelum terbang meninggalkan Tanah Air yang 
mereka cintai. Di antara mereka ada yang harus meninggalkan anak dan 
suami, semata-mata karena negeri ini tidak mampu membukakan lapangan 
kerja buat mereka. Inilah sebuah negeri bak pepatah mengatakan: "Itik 
berenang dalam air, mati kehausan; ayam bertelur di atas padi, mati 
kelaparan."

Kita bisa membayangkan betapa berat perasaan mereka berpisah, tetapi 
itulah garis retak tangan yang harus dijalaninya. Bangsa ini masih 
terseok dalam menghidupi rakyatnya sendiri karena perbuatan salah urus 
dan korupsi telah demikian menggurita dalam tempo yang panjang. Di depan 
beberapa forum saya sering mengatakan: "Yang lumpuh adalah akal sehat; 
yang lumpuh adalah hati nurani." Akal sehat dan hati nurani yang tidak 
berfungsi inilah sebenarnya yang menjadi pangkal utama mengapa sebagian 
kita harus mengais rezeki ke bumi lain dengan segala risiko yang harus 
ditanggung.

Bukan tidak baik mencari penghidupan di negara lain. Tetapi, kalau kita 
berbicara tentang TKW dan TKI, di situ terlihat sebuah keterpaksaan. Di 
antara mereka banyak yang beruntung, dapat membangun kehidupan keluarga 
yang lebih cerah di kampungnya masing-masing setelah pulang, sementara 
sebagian TKW menjadi korban penindasan dan perkosaan.

Pemerintah kita belum maksimal melindungi mereka yang bernasib malang 
itu. Itu belum lagi kelakuan sebagian para cukong, domestik atau asing, 
yang bersikap kasar dan seenaknya saja memperlakukan para pekerja ini. 
Tidak jarang pula terjadi dalam perjalanan pulang dari rantau, masih ada 
saja manusia biadab yang merampok harta mereka di bandara atau dalam 
perjalanan ke desa. Panorama buram ini masih akan berkelanjutan selama 
para TKW dan TKI ini tidak mendapat perlindungan dan penghormatan wajar 
sebagai manusia penuh oleh aparat hukum kita.

Mengapa tulisan ini bernada marah ketika membicarakan TKW dan TKI ini? 
Karena saya memandang mereka sebagai pahlawan devisa yang sangat 
berjasa, tetapi sering telantar. Mereka turut membantu negara yang masih 
oleng ini dalam menghadapi banyak masalah keuangan. Data di bawah akan 
menjelaskan apa yang saya maksud tentang betapa mulianya para pekerja 
ini bagi kepentingan bangsa.

Harian Republika, 22 Februari 2006, halaman 23, memuat keterangan Wakil 
Menteri SDM Malaysia, Datuk Abdul Rahman Bakar, tentang triliunan devisa 
yang masuk ke Indonesia setiap tahun dari para TKW-TKI ini. Ini baru 
dari negeri jiran. Bagaimana pula dari Arab, Korea, Hong Kong, Eropa, 
Amerika, dan dari negara lain. Menurut Bakar, pada tahun 2005 saja para 
pekerja asing telah mentransfer 5 miliar ringgit ke negeri asalnya. Dari 
sekitar 3 juta pekerja legal atau sebaliknya, 80 persen berasal dari 
Indonesia.

Jadi, jika dihitung devisa yang masuk tahun lalu ke negeri kita adalah 
sekitar 80 persen, dikalikan 5 miliar ringgit (sekitar Rp 11,5 triliun), 
sama dengan Rp 7,6 triliun. Coba bayangkan betapa besarnya sumbangan 
mereka untuk membantu negara ini dengan cara mereka yang penuh tantangan 
itu. Berapa triliun pula yang ditransfer oleh TKW-TKI yang bekerja di 
negara-negara lain, tentu angkanya akan sangat besar.

Tetapi, siapa di antara kita yang memuliakan mereka? Tidak banyak. Dan 
mereka barangkali juga tidak ingin dimuliakan. Sekiranya mereka dapat 
perlindungan sebelum berangkat, di tempat kerja, dan setelah pulang ke 
Tanah Air, itu sudah lebih dari cukup. Sebagai bagian dari rakyat kecil 
mereka tidak punya angan-angan yang terlalu jauh. Selamat pergi-pulang, 
sudah merupakan kebahagiaan bagi mereka. Mereka adalah pahlawan devisa 
yang sebenarnya.

Khusus untuk Malaysia, ada sekitar 2,4 juta TKW-TKI kita yang mencari 
rezeki di sana. Mereka dikenal sebagai pekerja yang ulet, kompetitif, 
sekalipun dibayar murah, seperti diakui juga oleh Bakar. Banyak yang 
berhasil, di samping yang kandas. Sebagai contoh kecil, ada pemilik dua 
bus mini di Sumpur Kudus yang disopirinya sendiri ke berbagai kota di 
Sumatra Barat, adalah sebagai hasil dari jerih payahnya selama bekerja 
sebagai TKI di Malaysia. Tetapi, yang harus terjun ke laut dan berenang 
ke pantai karena takut ditangkap polisi, juga tidak kurang jumlahnya. 
Cerita ini saya dengar dari mereka yang mengalami. Hidup memang penuh 
warna. Kita tidak boleh memandang enteng terhadap sesama. Mungkin para 
pekerja ini akan lebih dulu masuk surga tinimbang mereka atau kita yang 
tidak jelas misi hidupnya.



 Yahoo! Groups Sponsor -

[wanita-muslimah] 14. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-08 Terurut Topik Rudyanto Arief
14. Akhlak

Dalam Kamus Besar  Bahasa  Indonesia,  kata  akhlak  diartikan
sebagai  budi  pekerti  atau  kelakuan.  Kata  akhlak walaupun
terambil dari  bahasa  Arab  (yang  biasa  berartikan  tabiat,
perangai  kebiasaan,  bahkan  agama),  namun  kata seperti itu
tidak ditemukan dalam Al-Quran. Yang ditemukan hanyalah bentuk
tunggal  kata  tersebut  yaitu  khuluq  yang  tercantum  dalam
Al-Quran surat Al-Qalam ayat 4. Ayat tersebut dinilai  sebagai
konsiderans pengangkatan Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul,
 
 Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi
 pekerti yang agung (QS Al-Qalam [68]: 4).
 
Kata akhlak banyak ditemukan di dalam hadis-hadis  Nabi  Saw.,
dan salah satunya yang paling populer adalah,
 
 Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
 mulia
 
Bertitik tolak dari pengertian bahasa di  atas,  yakni  akhlak
sebagai  kelakuan, kita selanjutnya dapat berkata bahwa akhlak
atau kelakuan manusia sangat beragam, dan bahwa  firman  Allah
berikut  ini  dapat menjadi salah satu argumen keaneka-ragaman
tersebut.
 
 Sesungguhnya usaha kamu (hai manusia) pasti amat
 beragam (QS Al-Lail [92]: 4).
 
Keanekaragaman tersebut dapat ditinjau  dari  berbagai  sudut,
antara  lain  nilai  kelakuan  yang  berkaitan dengan baik dan
buruk, serta dari objeknya, yakni kepada  siapa  kelakuan  itu
ditujukan.
 
BAIK DAN BURUK
 
Para  filosof dan teolog sering membahas tentang arti baik dan
buruk, serta tentang pencipta kelakuan tersebut, yakni  apakah
kelakuan  itu  merupakan  hasil pilihan atau perbuatan manusia
sendiri, ataukah berada di luar kemampuannya?
 
Tulisan ini tidak  akan  mengarungi  samudera  pemikiran  yang
dalam lagi sering menenggelamkan itu, namun kita dapat berkata
bahwa secara nyata terlihat  dan  sekaligus  kita  akui  bahwa
terdapat  manusia  yang berkelakuan baik, dan juga sebaliknya.
Ini berarti bahwa manusia  memiliki  kedua  potensi  tersebut.
Terdapat sekian banyak ayat Al-Quran yang dipahami menguraikan
hal hakikat ini, antara lain:
 
 Maka Kami telah memberi petunjuk (kepada)-nya
 (manusia) dua jalan mendaki (baik dan buruk) (QS
 Al-Balad [90]: 10).
 
 ...dan (demi) jiwa serta penyempurnn ciptaannya,
 maka Allah mengilhami (jiwa manusia) kedurhakaan dan
 ketakwaan (QS Asy-Syams [91]: 7-8).
 
Walaupun kedua potensi ini terdapat dalam diri manusia,  namun
ditemukan isyarat-isyarat dalam Al-Quran bahwa kebajikan lebih
dahulu menghiasi diri manusia daripada  kejahatan,  dan  bahwa
manusia pada dasarnya cenderung kepada kebajikan.
 
Al-Quran   surat  Thaha  (20):  121  menguraikan  bahwa  Iblis
menggoda Adam sehingga,
 
 ... durhakalah Adam kepada Tuhannya dan sesatlah ia.
 
Redaksi ini menunjukkan bahwa sebelum digoda oleh Iblis,  Adam
tidak durhaka, dalam arti, tidak melakukan sesuatu yang buruk,
dan bahwa akibat godaan itu,  ia  menjadi  tersesat.  Walaupun
kemudian  Adam bertobat kepada Tuhan, sehingga ia kembali lagi
pada kesuciannya.
 
Kecenderungan manusia kepada kebaikan terbukti dari  persamaan
konsep-konsep  pokok  moral  pada  setiap peradaban dan zaman.
Perbedaan --jika terjadi-- terletak  pada  bentuk,  penerapan,
atau  pengertian  yang  tidak  sempurna terhadap konsep-konsep
moral, yang disebut ma'ruf dalam bahasa  Al-Quran.  Tidak  ada
peradaban  yang  menganggap  baik  kebohongan,  penipuan, atau
keangkuhan.  Pun  tidak  ada  manusia   yang   menilai   bahwa
penghormatan  kepada  kedua  orang-tua  adalah  buruk. Tetapi,
bagaimana seharusnya bentuk penghormatan itu? Boleh jadi  cara
penghormatan   kepada   keduanya   berbeda-beda   antara  satu
masyarakat  pada  generasi  tertentu  dengan  masyarakat  pada
generasi  yang  lain.  Perbedaan-perbedaan  itu selama dinilai
baik oleh masyarakat dan masih dalam  kerangka  prinsip  umum,
maka ia tetap dinilai baik (ma'ruf).
 
Kembali   kepada   persoalan  kecenderungan  manusia  terhadap
kebaikan, atau pandangan tentang kesucian manusia sejak lahir,
hadis-hadis Nabi Saw. pun antara lain menginformasikannya:
 
 Setiap anak dilahirkan dalam keadaan suci (fithrah),
 hanya saja kedua orang-tuanya (lingkungannya) yang
 menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi (HR
 Bukhari).
 
Seorang  sahabat  Nabi  Saw.  bernama  Wabishah   bin   Ma'bad
berkunjung  kepada  Nabi  Saw.,  lalu beliau menyapanya dengan
bersabda:
 
 "Engkau datang menanyakan kebaikan?" "Benar, wahai
 Rasul," jawab Wabishah. "Tanyailah hatimu! "Kebajikan
 adalah sesuatu yang tenang terhadap jiwa, dan yang
 tenteram terhadap hati, sedangkan dosa adalah yang
 mengacaukan hati dan membimbangkan dada, walaupun
 setelah orang memberimu fatwa." (HR Ahmad dan
 Ad-Darimi).
 
Dengan demikian menjadi amat wajar  jika  ditemukan  ayat-ayat
Al-Quran  yang  mengisyaratkan  bahwa  manusia pada hakikatnya
--setidaknya pada awal masa perkembangan--  tidak  akan  sulit
melakukan   kebajikan,   berbeda   halnya   dengan   melakukan
keburukan.
 
Salah satu frase dalam surat Al-Baqarah aya

[wanita-muslimah] 13. Wawasan Al-Qur'an

2006-03-08 Terurut Topik Rudyanto Arief
13. Halal Bihalal
 
Kata halal dari segi  hukum  diartikan  sebagai  sesuatu  yang
bukan   haram;   sedangkan   haram  merupakan  perbuatan  yang
mengakibatkan dosa dan ancaman siksa.
 
Hukum Islam memperkenalkan panca hukum  yaitu  wajib,  sunnah,
mubah,  makruh dan haram. Empat yang pertama termasuk kelompok
halal (termasuk yang makruh, dalam arti, yang dianjurkan untuk
ditinggalkan).  Nabi  Saw.  bersabda,  "Abghadu  al-halal  ila
Allah, ath-thalaq" (Halal yang  paling  dibenci  Allah  adalah
pemutusan hubungan suami-istri).
 
Jikalau  halal  bihalal diartikan dalam konteks hukum, hal itu
tidak  akan  menyebahkan  lahirnya  hubungan  harmonis   antar
sesama,  bahkan  mungkin  dalam beberapa hal dapat menimbulkan
kebencian Allah kepada pelakunya. Karena itu,  sebaiknya  kata
halal  pada konteks halal bihalal tidak dipahami dalam bihalal
pengertian hukum.
 
Dalam Al-Quran, kata halal terulang sebanyak enam kali. Dua di
antaranya pada konteks kecaman, yaitu:
 
 Katakanlah, "Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang
 diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan
 sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal. Apakah Allah
 telah memberikan izin kepadamu ataukah kamu
 mengada-adakan saja terhadap Allah?" (QS Yunus [10]:
 59).
 
 Janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang
 disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta, "Ini halal dan
 ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap
 Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan
 kebohongan terhadap Allah tidaklah beruntung. (Itu
 adalah) kesenangan sementara yang sedikit, dan bagi
 mereka siksa yang pedih (QS Al-Nahl [16]: 116-117).
 
Kesan apakah yang dapat diperoleh dari ayat ini? Paling tidak,
terdapat  kecaman terhadap mereka yang mencampurbaurkan antara
yang halal dan yang haram.  Jika  yang  mencampurbaurkan  saja
telah dikecam dan diancam dengan siksa yang pedih, lebih-lebih
lagi orang yang seluruh aktivitasnya adalah haram.
 
Empat halal lainnya yang tersebut dalam Al-Quran mempunyai dua
ciri yang sama, yaitu
 
  a. Dikemukakan dalam konteks perintah makan (kulu),
 
  b. Kata halal digandengkan dengan kata thayyibah
 (baik).
 
Perhatikan keempat ayat berikut
 
 Kulu mimma fil ardhi halalan thayyiban (Makanlah yang
 halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi) (QS
 Al-Baqarah [2]: 168)
 
 Wakulu mimma razaqakamullah halalan thayyiban... (Dan
 makanlah makanan yang halal lagi baik, dari apa yang
 Allah telah rezekikan kepadamu) (QS Al-Ma-idah [5]: 88)
 
 Faku1u mimma ghanimtum halalan thayyiban (Maka makanlah
 dari sebagian rampasan perang yang telah kamu ambil
 itu) (QS Al-Anfal [8]: 69).
 
 Fakulu mimma razaqakumullahu halalan thayyiban (Maka
 makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah
 diberikan Allah kepadamu) (QS An-Nahl [16]: 114)
 
Kata  makan  dalam  Al-Quran   sering   diartikan   "melakukan
aktivitas  apa  pun."  Ini  agaknya  disebabkan  karena  makan
merupakan   sumber   utama   perolehan   kalori   yang   dapat
menghasilkan  aktivitas. Dengan demikian, perintah makan dalam
ayat-ayat  di  atas  bermakna  perintah  melakukan  aktivitas,
sedangkan  aktivitasnya tidak sekadar halal, tetapi juga harus
thayyib (baik). Nah jika dikembalikan pada empat  jenis  halal
yang  diperkenalkan  oleh  hukum Islam, maka yang makruh tidak
termasuk dalam kategori halalan thayyiban.
 
Al-Quran menyatakan secara tegas cinta Allah (Innallaha yuhib)
sebanyak  delapan  belas  kali,  yang  dapat  dirinci  sebagai
berikut:
 
Masing-masing sekali untuk at-tawabin (orang  yang  bertobat),
ash-shabirin  (orang-orang  sabar)  dan  shaffan wahida (orang
yang berada dalam satu barisan/kesatuan).
 
Masing-masing dua kali terhadap  al-mutawakkilin  (orang  yang
berserah  diri  kepada Allah) dan al-mutathahirin (orang-orang
yang menyucikan diri).
 
Masing-masing  tiga  kali  terhadap  al-muttaqin  (orang  yang
bertakwa) dan al-muqsithin (orang yang berlaku adil), dan lima
kali terhadap al-muhsinin.
 
Kesan yang  ditimbulkan  oleh  angka-angka  itu  paling  tidak
mengisyaratkan  bahwa  sikap  yang paling disenangi oleh Allah
adalah al-muhsinin (orang-orang  yang  berbuat  baik  terhadap
mereka yang pernah melakukan kesalahan). Hal ini sesuai sekali
dengan perintah Al-Quran untuk melakukan perbuatan halal  yang
baik,  tidak  sekadar  perbuatan  halal  (boleh), tetapi tidak
menghasilkan kebaikan.
 
Dalam  Al-Quran  surat  Ali-'Imran   ayat   134   diisyaratkan
tingkat-tingkat terjalinnya keserasian hubungan.
 
 Mereka yang menafkahkan hartanya, baik pada saat
 keadaan mereka senang (lapang) maupun sulit, dan
 orang-orang yang menahan amarahnya, dan memaafkan
 orang-orang yang bersalah (bahkan berbuat baik terhadap
 mereka). Sesunguhnya Allah menyukai mereka yang berbuat
 baik (terhadap orang yang bersalah).
 
Di sini terbaca, bahwa tahap pertama  adalah  menahan  amarah,
tahap  kedua memberi maaf, dan tahap berikutnya adalah berbuat
baik t

Re: [wanita-muslimah] Pak Haji Ambon, yang bener? - Re: Jilbab Sandrina

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
Kecantikan wanita adalah  berkat keindahan Allah yang patut dibanggakan dan 
bukan untuk disembunyikan dan divulgarisasikan oleh kaum lelaki, demikian 
pernyataan Pak Haji Ambon disampaikan melalui sekretaris pribadinya :-))

- Original Message - 
From: "reporter_jalanan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, March 07, 2006 3:54 PM
Subject: [wanita-muslimah] Pak Haji Ambon, yang bener? - Re: Jilbab Sandrina


> Pak Haji Ambon, yang bener mereka tak berjilbab?
> Mungkin di Mesir iya tak berjilbab. Al-Jazeera juga tidak berjilbab.
> Tapi kalo di Saudi Arabia ada penyiar cewek gak ya?
> Jangan-jangan dilarang Takut banyak yang nafsu
> Oh mereka pake burqah ya...apanya coba yang mau diliat?
> Ngomong juga susah kali..apalagi  bibirnya gak keliatan
>
>
>
>
>
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> Di negeri-negeri Arab jarang ada penyiar yang berjilbab, lalu?
>>
>> - Original Message - 
>> From: "Retno Wulandari" <[EMAIL PROTECTED]>
>> To: 
>> Sent: Tuesday, March 07, 2006 11:42 AM
>> Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab Sandrina
>>
>>
>> > bukannya di global tv pernah ada news anchor berjilbab juga?
>> > sol...
>> >
>> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "reporter_jalanan"
>> >  wrote:
>> >>
>> >> Memang pihak Metro TV tak melarangnya secara tertulis...
>> >> Tetapi seorang news anchor punya standar.
>> >>
>> >> Kalau seorang penyiar Metro TV yang tadinya tak berjilbab, lalu
>> >> setelah dinikahi Eep kemudian sepulang naik haji tiba-tiba
> berjilbab
>> >> kan manajemen Metro TV patut bertanya-tanya.
>> >>
>> >> Yah mereka pikir masih banyak news anchor lainnya
>> >> walau Sandrina termasuk favorit pemirsa.
>> >>
>> >> Kalau selain news anchor sih gak masalah..misal reporter, crew,
>> >> cameraman dll.
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > Milis Wanita Muslimah
>> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
> masyarakat.
>> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
>> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-
> muslimah/messages
>> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
>> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
>> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>> >
>> > This mailing list has a special spell casted to reject any
> attachment 
>> > Yahoo! Groups Links
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>> >
>>
>
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
> 



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 13. KONSPIRASI INTELIJEN & GERAKAN ISLAM

2006-03-08 Terurut Topik Rudyanto Arief
Kronologis
Kasus PHK Sepihak 15 Wartawan Republika

Pada April 2000, Indopac Usaha Prima masuk ke Republika atas rekomendasi Adi
Sasono dengan modal Rp 6,667 miliar dan langsung mendominasi saham
kepemilikan Koran dengan pembaca Muslim ini. Mereka menguasai 39,99 persen
saham, sementara PT Abdi Bangsa, penerbit Republika, hanya 27,84 persen. Tak
lama setelah itu Erick Thohir dkk masuk ke Republika dan Parni Hadi
tersingkir. Saham karyawan pun menyusut sampai 12 persen. Setelah masuknya
Erick, berbagai perubahan dilakukan. Mereka yang dinilai fundamentalis Islam
mendapat sorotan tajam, di antaranya Dedi Junaedi, mantan Ketua Dewan
Karyawan (serikat pekerja karyawan) Republika, dan Mujiyanto, wakil ketua
Dewan Karyawan. Dua orang ini intens menyuarakan fatwa haram bagi mereka
yang melaksanakan natal bersama dan anti terhadap gagasan Islam Liberal.
Keduanya juga dianggap Islam fundamentalis yang tak cocok buat masa depan
Republika.

April 2002
Dedi Juanedi terpilih sebagai ketua badan eksekutif Dewan Karyawan (DK)
Republika, menggantikan pengurus yang lama. Pada akhir April, pengurus DK
bertemu dengan manajer SDM untuk membicarakan rencana rasionalisasi
perusahaan dengan pesangon sekitar 3,5 sampai 4 kali Peraturan Menteri
Tenaga Kerja (PMTK). Jumlah yang akan di PHK ini sekitar 90 sampai 100 orang
dengan dana sekitar Rp 4-5 miliar. DK sendiri mengambil sikap tak keberatan
adanya rasionalisasi demi kemajuan Republika asalkan aturan dan kriterianya
jelas, serta sesuai dengan Kesepakatan Kerja Berama (KKB). KKB sendiri
mengatur bahwa jumlah uang pesangon buat karyawan yang diberhentikan secara
hormat adalah 5 kali PMTK, bukan 3,5 atau 4 kali.

Mei 2002
Uneg-uneg soal rencana rasionalisasi dan peningkatan kesejahteraan karyawan
mulai berkembang. Untuk memfasilitasi maraknya uneg-uneg ini DK membuat
milis di internet yang anggotanya semua karyawan Republika. Direksi agaknya
tak senang dengan munculnya milis ini. Salah seorang direksi malah berkata
kepada Dedi, ''jika Republika runtuh, Dedi yang harus bertanggungjawab.''

Juni 2002
Direksi menggelar pertemuan terbuka dengan seluruh karyawan. Direksi meminta
karyawan bekerja lebih baik. Saat pertemuan itu Direksi juga mengutarakan
rencana menjual gedung Republika di Buncit 37.

Agustus 2002
DK melakukan jajak pendapat soal rencana direksi menjual gedung Republika.
Hasilnya, 58 persen karyawan tidak setuju gedung dijual. Direksi marah dan
menilai DK sudah bersikap oposisi.

Oktober 2003
Bom Bali meledak. Direksi intens bertemu intelijen dan kalangan TNI. Tak
jelas ada apa dibalik mulai akrabnya direksi dengan jajaran militer. Bahkan,
ZA Maulani dan Soeripto tak boleh diwawancarai dan dikutip omongannya. Tapi,
sekali-kali redaksi masih mengabaikan larangan ini.

Nopember 2002
Pada bulan Ramadhan, DK mengadakan tarawih bersama seluruh karyawan di
kantor Republika setiap hari, sementara direksi menggelar acara buka puasa
bersama dari hotel ke hotel. Direksi sempat meributkan acara tarawih bersama
yang diselenggarakan DK sebagai acara tandingan terhadap program direksi.
Pada bulan yang sama Dedi Junaedi mengeluarkan buku tentang konspirasi di
balik bom bali. Konon, buku ini membuat kalangan BIN marah. Dedi akhirnya
dimutasi ke suplemen Dialog Jumat. Kepada pemred dan Redaktur Pelaksana,
direksi mengaku terus terang tak nyaman dengan aktivitas Dedi.

Desember 2002
DK menggagas acara pemilihan karyawan favorit dengan tujuan menaikkan
kembali semangat kerja karyawan. DK ingin menunjukkan bahwa masih ada
karyawan-karyawan yang loyal bekerja dan beribadah meskipun kondisi keuangan
yang --katanya-- lesu dan informasi mengenai perusahaan yang simpang siur.
Sayangnya, manajemen tak mendukung acara ini. Bahkan mereka menilai acara
ini hanya merongrong kewibawaan mereka. Pada bulan yang sama direksi
mengeluarkan surat pemanggilan untuk rencana efisiensi kepada 30-an
karyawan. Mereka dipanggil satu per satu dan ditawarkan untuk mengundurkan
diri dengan pesangon 3,5 kali PMTK.

Januari 2003
DK bereaksi keras terhadap rencana ini. DK mempertanyakan kriteria apa
sehingga seseorang itu "diajak" untuk mundur. Langkah direksi, menurut DK,
sudah di luar batas kewajaran. Sebab, secara psikologis, orang-orang yang
diajak untuk mundur sudah merasa "terbuang" dan tak memiliki semangat kerja
lagi. Padahal, tak ada kriteria yang jelas atas pemanggilan itu. Terbukti,
beberapa di antara karyawan yang dipanggil itu sudah merasa "tak dibutuhkan
lagi" dan akhirnya menerima permintaan perusahaan untuk diberhentikan tak
sesuai dengan KKB. Pada bulan yang sama, untuk mengantisipasi kasus serupa
terulang lagi, DK menggelar sosialisasi isi KKB kepada karyawan, terutama
pasal-pasal yang menyangkut PHK, sekaligus hitungan pesangon jika di PHK.

Februari 2003
Direksi mengundang DK untuk membicarakan rencana PHK. Pertemuan berlangsung
panas karena DK ngotot mempertahankan KKB sementara direksi berniat
mengubahnya. Wakil Dirut pada rapat itu mengatakan "kalau kalian tak mau
kompromi, silahkan pilih kalian ya

[wanita-muslimah] 12. KONSPIRASI INTELIJEN & GERAKAN ISLAM

2006-03-08 Terurut Topik Rudyanto Arief
Menciptakan Hantu Teroris
Oleh Ir. Muhammad Umar Alkatiri*

MANTAN Direktur Bakin, A.C. Manullang pada sebuah media mengatakan, Omar
Al-Farouq adalah agen binaan CIA, yang ditugaskan menyusup, merekrut agen
lokal dari kalangan Islam radikal. Banyak yang terheran-heran dengan
pernyataan itu. Bagaimana mungkin Al-Farouq yang menikahi Mira Agustina yang
bercadar, putri dari Haris Fadhillah alias Abu Dzar, panglima perang yang
tewas di Ambon belum lama ini, adalah agen CIA?

Begitulah kenyataannya. Kalangan Islam (pergerakan) memang amat sangat
rentan disusupi. Terutama sejak dasawarsa pertama Orde Baru. Misalnya, pada
kasus Komando Jihad, yang melibatkan nama Hispran, Adah Djaelani, Danu M.
Hasan, tokoh senior DI-TII atau NII, yang dipercaya Ali Moertopo melalui
ajakan "kerja sama" menggalang kekuatan untuk mengusir bahaya komunisme dari
Utara (ketika itu Amerika baru saja kalah perang dengan Vietnam yang
komunis).

Kemudian di tahun 1981, kelompok pengajian pimpinan Imran di Cimahi, Jawa
Barat, disusupi Najamuddin, yang kemudian diidentifikasi sebagai "intel".
Orang inilah yang memprovokasi anak-anak muda itu bertindak anarkis,
menyerang Kantor Polisi Cicendo (Bandung), bahkan kemudian merancang
pembajakan pesawat Garuda yang terkenal dengan kasus Pembajakan Woyla.

Itu hanya dua contoh yang bisa dikemukakan. Kalau "intel" lokal saja begitu
mudah menyusup ke dalam Islam pergerakan, tentu lebih mudah lagi bagi intel
luar untuk menyusup. Apalagi sumber daya manusia Islam pergerakan kebanyakan
dari kalangan sosial ekonomi yang belum kuat, begitu juga dengan kapasitas
intelegensianya yang belum setara, sehingga gerakan intelligence selalu
dihadapi dengan otot dan emosi.

Kelemahan pada dua sektor "sosial ekonomi dan kapasitas intelegensia" tadi,
sebenarnya sudah dapat dijadikan bukti untuk menunjukkan bahwa tidak ada
yang layak jadi teroris di Indonesia ini. Kalau toh ada, itu "diciptakan"
oleh kekuatan dari luar dirinya. Partisipannya adalah mereka yang "tidak
tahu" atau "tidak sadar" namun ada juga yang "tahu" dan "sadar" demi
sejumlah imbalan yang sebenarnya tidak patut.

Upaya menciptakan hantu teroris lokal dari kalangan Islam (pergerakan)
merupakan prestasi gemilang rezim Orde Baru. Bagi rezim Orde Baru --yang
lahir setelah berhasil menjadikan komunisme sebagai hantu sekaligus ancaman
bersama, dan menghabisi aktivis komunis dengan mengandalkan kekuatan umat
Islam-- tidak sulit menciptakan hantu teroris lokal dari kalangan Islam
(pergerakan).

Memberikan kesan adanya "teroris" lokal seperti itu, saya alami sendiri.
Setiap menuju persidangan (dari rumah tahanan), aparat mengawal saya secara
berlebihan. Sejumlah alat berat sudah siaga di sekitar persidangan.
Menimbulkan kesan seram. Seolah-olah yang hadir adalah teroris kelas dunia.
Padahal, kami hanyalah rakyat biasa yang secara amatiran melakukan peledakan
di beberapa kantor BCA, karena marah terhadap ketidakadilan ekonomi,
terutama atas pembantaian yang terjadi di Tanjung Priok, 12 September 1984.

Prestasi inilah yang berusaha dimanfaatkan oleh CIA (Central Intelligence
Agency) pasca tragedi WTC 911 (World Trade Center 11 September). Lahirnya
tokoh-tokoh semacam Al-Farouq bukanlah hal yang aneh. Al-Farouq sudah mulai
"beroperasi" setidaknya sejak 1999 di Indonesia.
Dari segi nama "asli" yang digunakan Omar Al-Farouq, yaitu Mahmud bin Ahmad
Assegaf, bisa dirasakan adanya
kejanggalan. Bagi keturunan Arab-Indonesia, kombinasi nama-nama itu sangat
tidak lazim. Nampaknya, nama "asli" itu disiapkan oleh orang Indonesia yang
bukan keturunan Arab, sehingga tidak cermat dalam memilih kombinasi nama.

Dua dari beberapa pengakuan Al-Farouq sebagaimana dilansir The Times, adalah
keterlibatan Abu Bakar Ba'asyir pada peledakan Istiqlal (1999) dan Peledakan
pada malam Natal (24 Desember 2000). Rupanya ustadz Abu Bakar Ba'asyir dan
kawan-kawana sudah sejak lama dijadikan target, untuk dijadikan "hantu
teroris lokal". Setidaknya sejak 1999, menurut Abdul Qadir Djaelani (anggota
DPR RI) pada berbagai media, salah seorang petinggi berbintang dua pernah
berusaha melakukan pendekatan kepada kawan-kawan Abu Bakar Ba'sayir yang
ketika itu sedang merancang Kongres Mujahidin di Yogyakarta. Pendekatan itu
tidak berhasil.

Pendekatan kepada kelompok Ba'asyir itu dijalin (kuartal III 2000), setelah
menemui kegagalan dengan skenario sebelumnya, memunculkan hantu teroris dari
kalangan Islam (pergerakan) yang dianggap radikal.

Di awal 1999, berkeliaran sesosok nama yang mengaku-ngaku sebagai Kahar
Muzakar. Padahal kita tahu, Kahar sudah wafat sejak lama. Namun sebagian
kalangan mempercayai sosok itu sebagai Kahar. Kemunculan tokoh itu mengawali
lahirnya kasus Peledakan Plaza Hayamwuruk dan Perampokan BCA Tamansari,
keduanya di Jakarta Barat, pada 15 April 1999 yang dilanjutkan dengan kasus
peledakan di Istiqlal, pada 19 April 1999.

Dari kedua peristiwa itu, mencuatkan nama kelompok AMIN (Angkatan Mujahidin
Islam Nusantara) di Cijeruk, Bogor. Kawasan Cijeruk tentu sangat
mengingatkan 

[wanita-muslimah] 15- The Rocky Tract (Al-Hijr)

2006-03-08 Terurut Topik Rudyanto Arief
In the Name of Allah, Most Gracious, Most Merciful.
  1.. Alif. Lám. Rá. These are the Ayats of Revelation,- of a Qurán that makes 
things clear. 

  2.. Often will those who disbelieve, wish that they had been Muslims. 

  3.. Leave them alone, to eat and enjoy, and let (false) hope distract them 
soon. For they will soon know. 

  4.. Never did We destroy a population that had not a term decreed and 
assigned beforehand. 

  5.. Neither can a people anticipate its term, nor delay it. 

  6.. They say: "O thou to whom the Message is being revealed! truly thou art 
mad (or possessed)! 

  7.. "Why bringest thou not angels to us if it be that thou hast the Truth?" 

  8.. We send not the angels down except for just cause: if they came (to the 
ungodly), behold! no respite would they have! 

  9.. We have, without doubt, sent down the Message; and We will assuredly 
guard it (from corruption). 

  10.. We did send messengers before thee amongst the sects of old: 

  11.. But never came a messenger to them but they mocked him. 

  12.. Even so do we let it creep into the hearts of the sinners - 

  13.. They do not believe in the Message, such has been the way of those who 
went before them. 

  14.. Even if We opened out to them a gate from heaven, and they were to 
continue (all day) ascending therein, 

  15.. They would only say: "Our eyes have been intoxicated: Nay, we have been 
bewitched by sorcery." 

  16.. It is We Who have set out constellations signs in the heavens, and made 
them fair-seeming to (all) beholders; 

  17.. And (moreover) We have guarded them from every accursed Satan. 

  18.. But any that gains a hearing by stealth, is pursued by a fiery comet, 
bright (to see). 

  19.. And the earth We have spread out (like a carpet); set thereon mountains 
firm and immovable; and produced therein all kinds of things in due balance. 

  20.. And We have provided therein means of subsistence,- for you and for 
those for whose sustenance ye are not responsible. 

  21.. And there is not a thing but its (sources and) treasures (inexhaustible) 
are with Us; but We only send down thereof in due and ascertainable measures. 

  22.. And We send the fecundating winds, then cause the rain to descend from 
the sky, therewith providing you with water (in abundance), though ye are not 
the guardians of its stores. 

  23.. And verily, it is We Who give life, and Who give death: it is We Who 
remain inheritors (after all else passes away). 

  24.. To Us are known those of you who hasten forward, and those who lag 
behind. 

  25.. Assuredly it is thy Lord Who will gather them together: for He is 
Perfect in Wisdom and Knowledge. 

  26.. We created man from sounding clay, from mud molded into shape; 

  27.. And the Jinn race, We had created before, from the fire of a scorching 
wind. 

  28.. Behold! thy Lord said to the angels: "I am about to create man, from 
sounding clay from mud molded into shape; 

  29.. "When I have fashioned him (in due proportion) and breathed into him of 
My spirit, fall ye down in obeisance unto him." 

  30.. So the angels prostrated themselves, all of them together: 

  31.. Not so Iblis: he refused to be among those who prostrated themselves. 

  32.. (Allah) said: "O Iblis! what is your reason for not being among those 
who prostrated themselves?" 

  33.. (Iblis) said: "I am not one to prostrate myself to man, whom Thou didst 
create from sounding clay, from mud molded into shape." 

  34.. (Allah) said: "Then get thee out from here; for thou art rejected, 
accursed. 

  35.. "And the Curse shall be on thee till the day of Judgment." 

  36.. (Iblis) said: "O my Lord! give me then respite till the Day the (dead) 
are raised." 

  37.. (Allah) said: "Respite is granted thee - 

  38.. "Till the Day of the Time Appointed." 

  39.. (Iblis) said: "O my Lord! because Thou hast put me in the wrong, I will 
make (wrong) fair-seeming to them on the earth, and I will put them all in the 
wrong,- 

  40.. "Except Thy chosen servants among them." 

  41.. (Allah) said: "This is for me a Straight Path. 

  42.. "For over My servants no authority shalt thou have, except such as put 
themselves in the wrong and follow thee." 

  43.. And verily, Hell is the promised abode for them all! 

  44.. To it are seven Gates: for each of those Gates is a (special) class (of 
sinners) assigned. 

  45.. The righteous (will be) amid Gardens and fountains (of clear-flowing 
water). 

  46.. (Their greeting will be): "Enter ye here in peace and security." 

  47.. And We shall remove from their hearts any lurking sense of injury: (they 
will be) brothers (joyfully) facing each other on raised couches. 

  48.. There no sense of fatigue shall touch them, nor shall they (ever) be 
asked to leave. 

  49.. Tell My servants that I am indeed the Oft-forgiving, Most Merciful; 

  50.. And that My Chastisement will be indeed the most grievous Chastisement. 

  51.. Tell them about the guests of Abraham. 

[wanita-muslimah] 'RUU Porno': Arab atau Indonesia?

2006-03-08 Terurut Topik radityo djadjoeri
  Rabu, 08 Maret 2006
  Opini  'RUU Porno': Arab atau Indonesia?  Goenawan Mohamad

Seorang teman saya, seorang Indonesia, ibu dari tiga anak dewasa, pernah 
berkunjung ke Arab Saudi. Ia tinggal di sebuah keluarga di Riyadh. Pada suatu 
hari ia ingin berjalan ke luar rumah. Sebagaimana adat di sana, ia bersama 
saudaranya yang tinggal di kota itu melangkah di jalan dengan purdah hitam 
lengkap. Hanya sepasang matanya yang tampak. 

Tapi ia terkejut. Di perjalanan beberapa puluh meter itu, tiba-tiba dua mobil, 
penuh lelaki, mengikuti mereka, mengitari mereka. Mata para penumpangnya 
nyalang memandangi dua perempuan yang seluruh tubuhnya tertutup itu. 

"Apa ini?" tanya perempuan Indonesia itu kesal.

Cerita ini nyata--dan bisa jadi bahan ketika DPR membahas RUU "Anti Pornografi 
dan Pornoaksi" (kita singkat saja: "RUU Porno"). Cerita ini menunjukkan bahwa 
dengan pakaian apa pun, perempuan dapat dianggap merangsang berahi lelaki. Tapi 
siapa yang salah?

"Yang dapat membangkitkan nafsu berahi adalah haram," kata Fatwa MUI Nomor 287 
Tahun 2001. Bagi MUI, yang dianggap sebagai sumber "nafsu berahi" adalah yang 
dilihat, bukan yang melihat. Yang dilihat bagi MUI adalah benda-benda (majalah, 
film, buku--dan perempuan!), sedang yang melihat adalah orang, subyek, yaitu 
laki-laki. 

"RUU Porno" itu, seperti fatwa MUI, jelas membawa semangat laki-laki, dengan 
catatan khusus: semangat itu mengingatkan saya akan para pria yang berada di 
dua mobil dalam cerita di atas. Mereka melihat "rangsangan" di mana saja.

Di Tanah Arab (khususnya di Arab Saudi yang dikuasai kaum Wahabi yang keras), 
sikap mudah terangsang dan takut terangsang cukup merata, berjalinan, mungkin 
karena sejarah sosial, keadaan iklim, dan lain-lain. Saya tak hendak mengecam 
itu. 

Soalnya lain jika semangat "takut terangsang" itu diimpor (dengan didandani di 
sana-sini) ke Indonesia, atas nama "Islam" atau "moralitas".

Masalah yang ditimbulkan "RUU Porno" lebih serius ketimbang soal bagaimana 
merumuskan pengertian "merangsang" itu. RUU ini sebuah ujian bagi masa depan 
Indonesia: apakah Republik 17 ribu pulau ini--yang dihuni umat beragam agama 
dan adat ini--akan dikuasai oleh satu nilai seperti di Arab Saudi? Adilkah bila 
nilai-nilai satu golongan (apalagi yang belum tentu merupakan mayoritas) 
dipaksakan ke golongan lain?

Saya katakan nilai-nilai di balik "RUU Porno" datang dari satu golongan "yang 
belum tentu merupakan mayoritas", sebab tak semua orang muslim sepakat menerima 
nilai-nilai yang diilhami paham Wababbi itu. Tak semua orang muslim Indonesia 
bersedia tanah airnya dijadikan sebuah varian Arab Saudi.

Ini pokok kebangsaan yang mendasar. "Kebangsaan" ini bukan nasionalisme sempit 
yang menolak nilai-nilai asing. Bangsa ini boleh menerima nilai-nilai Wahabi, 
sebagaimana juga kita menerima Konfusianisme, loncat indah, dan musik rock. 
Maksud saya dengan persoalan kebangsaan adalah kesediaan kita untuk menerima 
pluralisme, kebinekaan, dan juga menerima hak untuk berbeda dalam mencipta dan 
berekspresi.

Mari kita baca sepotong kalimat dalam "RUU Porno" itu:

Dalam penjelasan pasal 25 disebutkan bahwa larangan buat "pornoaksi" (sic!) 
dikecualikan bagi "cara berbusana dan/atau tingkah laku yang menjadi kebiasaan 
menurut adat istiadat dan/atau budaya kesukuan". Tapi ditambahkan segera: 
"sepanjang berkaitan dengan pelaksanaan ritus keagamaan atau kepercayaan".

Artinya, orang Indonesia hanya bebas berbusana jika pakaiannya terkait dengan 
"adat istiadat" dan "budaya kesukuan". Bagaimana dengan rok dan celana pendek 
yang tak ada dalam "adat istiadat" dan "budaya kesukuan"? 

Tak kalah merisaukan: orang Jawa, Bali, Papua, dan lain-lain, yang berjualan di 
pasar atau lari pagi di jalan, harus "berbusana" menurut selera dan nilai-nilai 
"RUU Porno". Kalau tidak, mereka akan dihukum karena berjualan di pasar dan 
lari pagi tidak "berkaitan dengan pelaksanaan ritus keagamaan atau kepercayaan".

Ada lagi ketentuan: "Setiap orang dilarang membuat tulisan, suara atau rekaman 
suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, puisi, gambar, 
foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik bagian tubuh tertentu 
yang sensual dari orang dewasa". 

Jika ini diterima, saya pastikan kesenian Indonesia akan macet. Para pelukis 
akan waswas, sastra Indonesia akan kehilangan puisi macam Chairil, Rendra, dan 
Sutardji serta novel macam Belenggu atau Saman. Koreografi Gusmiati Suid atau 
Maruti akan terbungkam, dan film kita, yang pernah melahirkan karya Teguh 
Karya, Arifin C. Noer, Garin Nugroho, sampai dengan Riri Riza dan Rudi Sujarwo 
akan menciut ketakutan. Juga dunia periklanan, dunia busana, dan media. 

Walhasil, silakan memilih: 


   Indonesia yang kita kenal, republik dengan keragaman tak terduga-duga, atau 
  
   Sebuah negeri baru, hasil "RUU Porno", yang mirip gurun pasir: kering dan 
monoton, kering dari kreativitas.


7 Maret 2006   






-
 Yahoo! Mai

[wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah

2006-03-08 Terurut Topik ayeye
Baik Mas Wida, nonsense terletak dalam pernyataan
berikut ini:

***

“Statistik membuktikan bahwa kaum muslimin benar dalam
hal ini: sekarang ini satu di antara sepuluh remaja
berusia antara 15 sampai 19 tahun (di Barat) menjalani
persalinan dan aborsi. Lebih dari 15 persen dari
seluruh perempuan Amerika di bawah usia 19 tahun
pernah hamil setidaknya sekali. Statistik nyaris pasti
akan kelihatan sangat berbeda jika pakaian Islam
menjadi norma Amerika.“

***

Pertama, sesuatu yang tersembunyi belum tentu tidak
ada.

Angka statistik harus disikapi dengan hati-hati karena
sangat tergantung dari kualitas data dan metoda
perhitungan. Satu di antara sepuluh berarti 10 persen
kan? Bagian pertama dalam kutipan di atas menyebut
bahwa 10 persen remaja antara 15 sampai 19 tahun
menjalani  persalinan dan aborsi di Barat dengan
referensi waktu “sekarang ini”. Apa itu “sekarang
ini“? Apakah detik ini, minggu ini, bulan ini, tahun
ini atau apa?  Kemudian apa yang dimaksud dengan
“Barat“? Soalnya dalam kalimat berikutnya disebut
bahwa lebih dari 15 persen dari seluruh perempuan
Amerika di bawah usia 19 tahun pernah hamil setidaknya
sekali. Jadi di sini sudah disebutkan Amerika, dalam
kalimat sebelumnya masih “Barat“. Formulasi seperti
ini rada  ambigius. 

Tetapi yang parah adalah kesimpulan yang mengatakan
dengan mentah bahwa statistik pasti akan kelihatan
sangat berbeda jika pakaian Islam menjadi norma di
Amerika. Ini yang saya maksud sebagai nonsense :-)
Karena kesimpulan itu seperti mengasumsikan bahwa cara
berpakian yang paling menentukan perilaku seksual.
Kemudian tulisan ini mensugerir bahwa perilaku seksual
di “Barat“ atau di Amerika sangat bebas karena standar
berpakaian bukan Islam. Itu kan tidak masuk akal.

Saya sering memperhatikan dalam pendapat Mas Wida soal
pornografi dan perilaku seksual terdapat pesan seperti
“jangan sampai generasi kita seperti di Barat”. Apakah
Mas Wida pernah hidup di sana atau hanya mengambil
kesimpulan berdasarkan tontonan film semacam American
Pie? :-) Di sisi lain, waktu Mas Wida berbendapat soal
stereotip negatif terhadap orang Arab, saya setuju.
Tetapi mengapa sepertinya ada stereotip terhadap
“Barat“?

Saya memperhatikan sebagian berita sangat tendensius
dengan mengambarkan perilaku seksual di “Barat“.
Mungkin karena hubungan seksual di luar nikah (dengan
batas tertentu) pada umumnya diakui oleh lingkungan
sosial di banyak negara “Barat“, maka langsung
diassumsikan bahwa masrakyat di sana berseks ria
sambil berganti-ganti pasangan secara terus menerus.
Itu keliru. Memang ada kasus aborsi, ada juga orang
yang doyan seks yang bervariasi, kadang-kadang itu
cuman fase temporer dalam kehidupan manusia. Tetapi
itu juga ada di Indonesia, atau di Arab Saudi, Iran,
UAE, dst.

Di UAE misalnya, hubungan seksual di luar nikah
menjadi illegal secara hukum, pernah ada kasus
Kartini, tenaga kerja Indonesia yang sempat dijatuhkan
hukuman rajam karena hamil di luar nikah, tetapi
kemudian dibebaskan setelah protes dari masrakyat
internasional. Di sisi lain kalau kita lihat di
berbagai hotel di Dubai misalnya, para PSK sudah
terkumpul untuk mencari klien dan tidak ada yang
begitu menghiraukan, paling sporadis. Mungkin Mas Wida
bisa tanya sama sepupu Anda yang pernah ke sana (saya
sendiri juga sudah sempat ke UAE).

Di Indonesia, dari keluarga saya sendiri sudah banyak
dilecehkan secara seksual oleh pria usil, baik di
tempat umum, kendaraan, kantor, dst. Padahal mereka
adalah perempuan baik-baik yang malahan memakai
kerudung dan tidak “mengundang“ sama sekali. Malahan
pria usil itu sering mengakui sebagai muslim. Atau
dari karyawan apalagi atasan di kantor yang ajak
pacaran dll meskipun status perempuan sudah menikah.
Apakah itu tidak menyedihkan?

Semoga penjelasan ini lebih memadai, Mas Wida. Saya
khususnya menulis berdasarkan apa yang saya pernah
mengalami sendiri. Statistik tentang Indonesia kan
sudah disampaikan oleh Mas Jano-ko dan di”komentari”
oleh Mas Chodjim :-)

Oh ya Mas Wida, sudah pernah membaca tentang hasil
survey di Yogjakarta dulu yang telah menemukan bahwa
97 persen (sembilan puluh tujuh persen) dari remaja
bukan perawan lagi. Kalau saya sendiri juga ragu
dengan hasil tersebut :-)

Ada-ada aja kerjaan :-) 

Salam,
ayeye

***

I don't get it! Menurut saya uraian itu cukup baik. Di
mana letak nonsense
nya? 8-)


"ayeye1" <[EMAIL PROTECTED]>
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/08/2006 12:39 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang
Gelisah






Maaf Mas Wida, how can you believe such a nonsense?

Salam,
ayeye

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
[EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Pendekatan Islam dalam konteks ini mungkin juga
disalah pahami
disebabkan
> pendirian bahwa adat istiadat seksual, seperti
perilaku etika lainnya,
> semata-mata tergantung pada niat, yakni persetujuan
hati. Dengan kata
> lain, sebagaimana m

[wanita-muslimah] The battle for human rights: In the shadow of the Taliban

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://news.independent.co.uk/world/asia/article349914.ece

The battle for human rights: In the shadow of the Taliban 

Afghan women still suffer widespread mistreatment, including rape, murder and 
forced marriage. Kim Sengupta reports from Kandahar on why religious zealotry 
and oppression still persist 
Published: 08 March 2006 
No place has been more synonymous with oppression of women in recent history 
than Afghanistan under the Taliban, and nowhere was the abuse more brutal than 
in Kandahar, the birthplace of the country's Islamist zealotry. 

Five years after the fall of the Taliban, a report published yesterday by the 
Afghanistan Independent Human Rights Commission presents a catalogue of 
continuing and widespread mistreatment of women including rape, murder and 
forced marriages leading to suicides.

There were 230 cases of self immolation. More than 38 per cent of the women 
interviewed said they were forced to marry against their will and 50 per cent 
said they were unhappy with their marriage because of domestic abuse. The 
figures are consistently higher in Kandahar and southern Afghanistan than the 
rest of the country. Official acquiescence to reactionary social forces and a 
resurgent Taliban has meant that many of the hard-won gains made towards 
equality are now at risk.

While voter registration nationally was 42 per cent in last year's elections, 
in Kandahar it barely reached 20 per cent, with figures even worse in rural 
areas of the region. Islamists distributed postcards at polling stations of 
women being beaten along with severed hands of thieves and the destroyed statue 
of Buddha at Bamiyan.

Today it is still impossible to find women not covered by burqas, the symbol of 
Taliban gender domination, on the streets of Afghanistan's second city. And 
many women have to hide the fact that they work from their neighbours for fear 
of insults, or worse. The reinvigorated Taliban burn schools and behead 
teachers for daring to offer education to girls. Judges steeped in decades of 
the most conservative form of Sharia law routinely send women and girls to 
prison for disobeying their father's choice in marriage, or deserting violent 
husbands. Rape victims end up facing charges of adultery.

To commemorate International Women's Day today, President Hamid Karzai has 
ordered the release of women prisoners serving short sentences in an attempt to 
rectify this injustice.

Despite all this stacked against them, the women of Kandahar are fighting back. 
Girls attend classes where they can and working-class women go to workshops 
behind the back of male members of the family. Increasingly, women are also 
turning to the same legal system used to punish them to argue forcefully that 
the law has been subverted and to demand their rights.

They are encouraged in this by Commander Malalai Kakar, Kandahar's most senior 
female police officer who leads a team of 10 female officers focusing on 
women's issues. Commander Kakar has led raids to free wives and daughters held 
captive by families, and her office has become a refuge for women being 
threatened and mistreated.

"I have been accused of being rough with husbands who beat up their wives, and 
I admit this has happened at times. I had become angry," she said. "But what we 
try to do is apply the law in the right way and the constitution is supposed to 
protect women's rights."

Commander Kakar, 38, cooks breakfast for her husband ("I recently got him a job 
in a construction company" ) and six children before going to work. She was a 
police officer under Afghanistan's successive leftist governments before the 
Taliban came to power. Like other women she was confined to the house under 
Islamist rule, fleeing to Pakistan after hearing that they were trying to track 
her down. "I have been wearing the burqa at work until only eight months ago, I 
decided then that I must make a decision on this. I have been using the media 
to tell women about their rights, so I felt that I should make a gesture. I 
think my male colleagues were quite curious to see what I looked like. I have 
to say that I have not had any discrimination from them."

One girl who came to ask for her help was Rosina, 18. Her father had in effect 
sold her to a man in his fifties for marriage and she fled the house when he 
beat her for refusing to go through with the ceremony.

"I am never going back to get married to that man, never," she said, drawing 
her scarf across her face. "My father and brother beat me badly with sticks 
when I refused. They can send me to jail but I am not marrying him." The police 
will try to negotiate with her family. The problems start when that fails. 
There are no women's refuges, and Rosina may well find herself at the mercy of 
a spiteful male judge.

Captain Jamilla Mujahid Barzai, 35, also left the police when the Taliban came 
to power, but was, she said, persuaded to go back to work after they arrested 
her brother and beat him up.

[wanita-muslimah] It's a woman's world

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://news.independent.co.uk/world/politics/article350006.ece

It's a woman's world 
OK, so there's a long way to go. But right across the globe there are signs 
that progress for women - in education, health and political power - is an 
ideal that's becoming a reality. Terry Kirby reports 
Published: 08 March 2006 
Jamaica 

Prime Minister Designate: Portia Simpson-Miller

Elected prime minister designate last month, 60-year-old Simpson-Miller is 
president of Jamaica's People's National Party and Ôan advocate for the poor, 
dispossessed, the oppressed, and all those who remain voiceless and faceless in 
the corridors of powerÕ

Peru

Protection from rape

It was not until 1997 that the Peruvian government repealed a 1924 law that 
allowed men who rape women to escape punishment by marrying their victims. In 
gang rape cases, all of the men would go free.

Chile

President-Elect: Michelle Bachelet

Bachelet, aged 54, was elected the first woman president of Chile in January, 
beating billionaire businessman Sebastian Pinera. She is now head of the 
military that kidnapped and tortured her and her mother during Pinochet's 
regime.

Iceland

Working women

Only about 6 per cent of women do not work because of home-making 
responsibilities, only slightly above the number of men, at 5 per cent. In 
Greece, the comparative figures are 75 per cent and one per cent.

Norway

Boardroom power 

In 2002, the government ordered that at least 40 per cent of their board 
members should be women. As of January this year, only 17 per cent of publicly 
owned companies have met this requirement; the remainder and have until next 
year to fully comply or face legislation.

France

Breast cancer survival rates increase

In North America and western Europe, breast cancer survival rates for women 
have improved dramatically because of increased screening and better drugs. In 
France, more than 70 per cent of sufferers now have a 20-year survival rate.

Ireland

President: Mary McAleese

Brought up in the tough Belfast area of Ardoyne, McAleese, aged 54, was no 
stranger to political turmoil when she was elected president in 1997. She was 
unopposed for her second term, saying her mission was to 'build bridges'.

Latvia

President: Vaira Vike-Freiberga

The first woman to be head of state in an Eastern European country, 
Vike-Freiberga renounced her Canadian citizenship to become Latvia's president. 
Aged 68, she speaks fluent French, English, German, Italian and is tipped as 
the next UN secretary general.

UK

Working mothers increase

The number of women with young children under five who are employed has risen 
from 21 per cent in 1983 to 52.2 per cent in 2003, one of the highest rates of 
increase in the industrialised nations.

Lithuania

Medical test for women drivers scrapped

In 2002, the government repealed a requirement that women underwent a 
gynecological examination to qualify for a driverÕs licence; the law, dating 
from the Communist era, was based on the idea that certain ÔwomenÕs diseasesÕ 
could inhibit driving.

Cyprus

A majority of students

In Cyprus, 75 per cent of university students are women, the highest proportion 
in the world. Other countries with more than 60 per cent include Mongolia, 
Cuba, Bulgaria, Latvia and Qatar.

Germany

Chancellor: Angela Merkel

Germany's ÕIron LadyÔ, aged 51, grew up in the old East Germany and emerged out 
of the pro-democracy movement that swept eastern Europe in the 1980s. She was 
Chancellor Helmut Kohl's youngest minister, going on to become chancellor in 
October last year, ending the era of Gerhard Schroeder

Czech Rep.

A majority of university teachers

This country has the highest percentage of women university teachers in the 
world, making up 52 per cent. Other countries with more than 40 per cent 
include Latvia and St Lucia, (49 per cent) Cuba (45 per cent) and Mongolia (43 
per cent)

Sweden

Ministerial majority

Sweden became the first country to have a majority of female government 
ministers in 1999. Women now occupy 55 per cent of ministerial positions in 
government.

Finland

President: Tarja Halonen

One of the most popular presidents Finland has ever had, Halonen braved initial 
conservative public opinion when she was voted into office in 2000. She was 
foreign minister from 1995 to 2000.

Liberia

President: Ellen Johnson-Sirleaf

Aged 67, Johnson-Sirleaf was elected president in October last year, seeing off 
the challenge of former Liberian football star George Weah. She is the survivor 
of a long period of political strife in which Liberia was torn apart by civil 
war.

Burkina Faso

Banning female circumcision

One of 16 African states to ban the practice, over the 10 years the percentage 
of young girls illegally circumcised has been halved from 70 to 35 per cent.

Ghana

More education for young women

In 1987, only one in every 10 pupils in secondary education in Ghana was a girl 
Ð now 45 per cent are female. Investment in education 

[wanita-muslimah] This is your life (if you are a woman)

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://news.independent.co.uk/world/politics/article349913.ece

This is your life (if you are a woman) 
Published: 08 March 2006 


1% of the titled land in the world is owned by women 

A baby girl born in the UK is likely to live to 81 - but if she is born in 
Swaziland, she is likely to die at 39 

70% of the 1.2 bn people living in poverty are women and children 

21% of the world's managers are female 

62% of unpaid family workers are female 

9% of judges, 10% of company directors and 10% of top police officers in the UK 
are women 

Women comprise 55% of the world's population aged over 60 years old and 65% of 
those aged over 80 

£970,000 is the difference between lifetime earnings of men and women in the UK 
finance sector 

85m girls worldwide are unable to attend school, compared with 45m boys. In 
Chad, just 4% of girls go to school. 

700,000,000 women are without adequate food, water, sanitation, health care or 
education (compared with 400,000,000 men) 

Women in full-time jobs earn an average 17% less than British men 

Women in part-time jobs earn an average 42% less than British men 

67% of all illiterate adults are women 

1,440 women die each day during childbirth (a rate of one death every minute) 

1 in 7 women in Ethiopia die in pregnancy or childbirth (it is one in 19,000 in 
Britain) 

In the US, 35% of lawyers are women but just 5% are partners in law firms 

In the EU, women comprise 3% of chief execs of major companies 

12 is the number of world leaders who are women (out of 191 members of the 
United Nations) 

Men directed 9 out of every 10 films made in 2004 

1% of the titled land in the world is owned by women 

A baby girl born in the UK is likely to live to 81 - but if she is born in 
Swaziland, she is likely to die at 39 

70% of the 1.2 bn people living in poverty are women and children 

21% of the world's managers are female 

62% of unpaid family workers are female 

9% of judges, 10% of company directors and 10% of top police officers in the UK 
are women 

Women comprise 55% of the world's population aged over 60 years old and 65% of 
those aged over 80 

£970,000 is the difference between lifetime earnings of men and women in the UK 
finance sector 

85m girls worldwide are unable to attend school, compared with 45m boys. In 
Chad, just 4% of girls go to school. 

700,000,000 women are without adequate food, water, sanitation, health care or 
education (compared with 400,000,000 men) 

Women in full-time jobs earn an average 17% less than British men 

Women in part-time jobs earn an average 42% less than British men 

67% of all illiterate adults are women 

1,440 women die each day during childbirth (a rate of one death every minute) 

1 in 7 women in Ethiopia die in pregnancy or childbirth (it is one in 19,000 in 
Britain) 

In the US, 35% of lawyers are women but just 5% are partners in law firms 

In the EU, women comprise 3% of chief execs of major companies 

12 is the number of world leaders who are women (out of 191 members of the 
United Nations) 

Men directed 9 out of every 10 films made in 2004 


[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] UN: Women denied representation, making war on poverty hard to win

2006-03-08 Terurut Topik Ambon
http://news.independent.co.uk/world/politics/article349915.ece

UN: Women denied representation, making war on poverty hard to win 
By Maxine Frith, Social Affairs Correspondent 
Published: 08 March 2006 

Millions of women around the world, including those in the UK and other Western 
countries, are being denied effective representation because of the low numbers 
of female politicians, judges and employers, the United Nations has warned. 

Campaigners say that unless urgent action is taken on the status of women, the 
Millennium Development Goals on reducing poverty, infant deaths and standards 
of education will not be met.

To mark International Women's Day, the UN has published a report that says 
rates of female participation in governments across the developed and 
developing world are still appallingly low. The report says that for women to 
be adequately represented in their country, at least 30 per cent of 
parliamentary seats should have a female representative.

In Britain, only 18 per cent of MPs are women, while only 8 per cent of MPs in 
Arab countries are female. Just 20 nations - including Rwanda, Mozambique, 
Guyana and Burundi - have reached or exceeded the 30 per cent mark and only 
three countries (Chile, Spain and Sweden) have complete gender parity in 
government.

Kofi Annan, the United Nations secretary general, said: "The rate of progress 
overall is slow. Women are every bit as affected as any man by the challenges 
facing humanity in the 21st century - in economic and social development, as 
well as in peace and security - often they are more affected."

He added: "The world is starting to grasp that there is no policy more 
effective in promoting development, health and education than the empowerment 
of women and girls, and no policy is more important in preventing conflict, or 
in achieving reconciliation after a conflict has ended."

United Nations figures also show that 70 per cent of the world's 1.2 billion 
people who are estimated to live in poverty are women and children. A woman 
dies every minute from complications arising from pregnancy and childbirth, and 
HIV rates are now rising faster among women than men. Charities say that 700 
million women are living without adequate food, water, sanitation and education.

Even in the developed world, women face endemic discrimination. Full-time 
female workers in Japan earn just 51 per cent of the wages of their male 
counterparts, while only one in five managers in Italy is a woman and just 14 
per cent of the seats in the US Congress are taken by women.

In a speech to mark International Women's Day in Britain, Lady Barbara Thomas 
Judge, who chairs the UK Atomic Energy Authority, said that girls still 
suffered from discrimination in schools and work. She told a conference 
organised by the Aurora Network for women in business that 30 years after the 
introduction of the Sex Discrimination Act in the United Kingdom, women account 
for half of the working population but for just one in four managers, 9 per 
cent of the judiciary and 10 per cent of senior police officers.

Lady Judge highlighted the fact that only 14.5 per cent of people employed in 
the fields of technology and engineering are women, despite evidence that when 
they do enter the professions, female engineers earn more than men. "Research 
indicates that those girls that are interested in maths and science are 
channelled into medicine, nursing and veterinary science because these are 
perceived as "caring" professions," she said.

"Girls have few role models that show that women can be engineers and there are 
few companies that provide work experience for women in engineering. If we are 
to survive as a leading nation in this global- ised world, we must utilise this 
country's intellectual capability to the fullest extent."

Julia Häusermann, the president of the human rights charity Rights and 
Humanity, said: "We have much to celebrate on International Women's Day.

"All over the world, women are making progress in political participation, 
economic empowerment and increased access to education. But wherever we turn, 
poverty, violence and Aids have a woman's face.

"The empowerment of women is the single most effective tool for development. 
There is increasing evidence that securing women's rights benefits not just 
women and their immediate families, but the wider society and national 
economies."

Women's Day in brief

* Women are better prepared for retirement than men, according to research. 
Only 16 per cent of women expect to rely on state pensions, compared to 22 per 
cent of men. One in five women have already consulted their bank about their 
retirement plans, compared to only 16 per cent of men, a survey for HSBC found.

* An End Violence Against Women campaign by the Fawcett Society today reached 
its target to get 200 MPs to back an Early Day Motion which calls for the 
Government to take more action on the issue.

* The Birds Eye View Fil

[wanita-muslimah] Re: Arab tukang Perkosa..

2006-03-08 Terurut Topik kila4tb1roe
Realitasnya memang begitu Pak Wida, bahwa seks bukan hanya dinikamti
dan diminati kaum adam saja tapi kaum hawa juga. Hanya saja dari apa
yang tertulis secara tektual jelas bahwa seks hanya di pandang dari
kacamata kepentingan laki-laki. Makanya tidak heran jika hadis yang
muncul pun bernuasan misogini seperti suami yang menginginkan seks
tapi tidak dilayani oleh sang istri maka si istri bisa dikutuk oleh
para malaikat. Atau hadis dimana si istri di atas kudapun harus ready
for use buat suaminya dll

Ini bisa ditarik benang merahnya bagaimana kedudukan seksualitas
prempuan pada masa itu. Sehingga kasus perkosaan yang mana besar
kemungkinan adalah perempuan yang menjadi korban amat minim atau
hamoir luput dari perhatian karena posisi wanita pada saat itu.


--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Wah, ya gak begitu mbak Kilat. Ayat 2:187 itu misalnya. Sekalipun
kamu di 
> situ ditujukan kepada nabi atau kaum pria, tetapi kepentingan
bercampur di 
> malam hari bulan puasa itu kan bukan hanya kebutuhan si pria? 8-)
> 
> Juga 2:223, ayat itu turun ketika seorang sahabat datang ke nabi dan 
> mengatakan bahwa ia mendatangi istrinya dari belakang, walau bukan di 
> anus. Maka ayat itu turun sebagai kebolehan mendatangi dari arah
mana saja 
> selama masih pada tempatnya. Ini kan juga bukan hanya kepentingan 
> laki-laki? 8-)
> 
> Bahkan ada ayat al-Qur'an yang mengatakan: kalian (para suami) pakaian 
> bagi mereka (kaum istri) dan mereka pakaian bagi kalian. Nah, equal
bukan? 
> 8-)
> 
> Kalau masalah perkosaan tidak ada hukum hududnya, tentunya bukan karena 
> hal itu merupakan hal yang biasa di zaman itu. Artinya bentuk
persetubuhan 
> di zaman itu sesungguhnya merupakan perkosaan? Karena ayat2 al-Qur'an 
> terkesan mewakili superioritas laki-laki (?). Tentu tidak demikian.
Tetapi 
> mungkin saja bahwa kasus itu tidak pernah ada di zaman nabi. Bahwa
setiap 
> perzinaan yang terjadi adalah terjadi atas dasar suka sama suka. Dan 
> memang zina jenis inilah yang diberi hukum hudud dalam Islam. Karena 
> merusak keutuhan rumah tangga dan merusak nasab.
> 
> Salam,
> 
> 
> 
> 
> "kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 03/07/2006 01:52 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Arab tukang Perkosa..
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Walaupun dilandasi dengan prinsip-prinsip keadilan dan kesejajaran
> dalam hak dan kewajiban tapi tetap dalam bentuk teks dan
> penggambaranya masalah seksualitas di dalam Qur'an masih mewakili
> superioritas laki-laki.
> 
> Semisal ketika Qur'an berbicara mengenai masalah seksualitas dalam
> Qs.2:187 "Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan
> isteri-isteri kamu.."
> 
> Dan juga dapat kita lihat dalam Qs.2:223 "Isteri-isterimu adalah
> (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah
> tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki..."
> 
> Dalam dua ayat di atas jelas masih diwarnai oleh corak kepentingan
> laki-laki dan sama sekali tidak menyinggung kepentingan perempuan.
> Seakan-akan seks memang hanya diperuntukan bagi laki-laki dan
> perempuan hanya menjadi object penderita atau pelengkap saja.
> 
> Sepetinya Qur'an sendiri tidak bisa lepas dari kungkungan budaya arab
> yang ada pada saat itu, budaya dan keadaan sosial masyarakat arab pada
> waktu itu mempengaruhi perkembangan Qur'an dalam bentuk hukumnya.
> 
> Hal ini menjadi alasan bagaimana masalah pemerkosaan menjadi hal yang
> minor di dalam Qur'an dan dengan sendirinya tidak mengalami
> perkembangan dalam dunia figh.
> 
> Tentu tidak mengherankan jika masalah pemerkosaan menjadi hal yang
> minor di 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Wida.Kusuma@ wrote:
> >
> > Jika perkosaan tidak termasuk dalam hudud bukannya berarti Islam
tidak 
> > menganggap perkosaan itu bukan dosa lho... Coba kita fikirkan,
mengapa 
> > hukum hudud terhadap perkosaan tidak ada? Apakah di zaman nabi tidak 
> > pernah ada perkosaan? Dan yang ada adalah zina atas suka sama suka?
> Kita 
> > perlu melihat lagi sosial budaya yang berlaku di zaman nabi.
> > 
> > Saya rasa hukum Islam dalam hal saksi yang 4 itu adalah agar kita
tidak 
> > mudah menuduh seorang melakukan zina. Bukan untuk melindungi
perkosaan. 
> > Karena mungkin di zaman nabi tidak dikenal yang namanya pemerkosaan.
> Lalu 
> > kenapa jika hal itu dulu tidak pernah ada?
> > 
> > Saya rasa kita tidak bisa kaku melihat SI. Pemberlakuan SI tentu saja 
> > tidak akan melindungi si pemerkosa. Jika bukti-buktinya jelas, maka
> harus 
> > dikenakan hukuman. Cuma kan sering sukar untuk memastikan si pelaku? 
> > Pernah lihat film The Accused? Yang dibintangi Jodie Foster? Lihat
kan 
> > betapa sulitnya memastikan si pemerkosa sekalipun si Jodie sangat
> yakin. 
> > Bahkan kasusnya menjadi bias apakah perkosaan atau suka sama suka?
> Hal-hal 
> > seperti ini menjadi abu-abu untuk ditentukan huk

Re: [wanita-muslimah] Agnes Monika

2006-03-08 Terurut Topik Wida . Kusuma
Kita ini memang bangsa minderan. Kalau mau ngetop dan laku, tiru habis 
saja apa-apa yang datang dari Barat. Lagi-lagi yang bicara sebetulnya 
uang. Money talks louder! Louder than moral, louder than anything!

Inilah zaman di mana materialisme telah betul2 mencengkram kehidupan 
manusia. Manusia tidak lagi mencintai kebaikan, kesucian, ruhani yang 
tinggi. Semuanya demi materi dan kenikmatan hidup di dunia ini. 
Seolah-olah tidak ada itu yang namanya akhirat. Kalaupun ada, seharusnya 
manusia masuk surga semua. Tanpa pembalasan apa yang diperbuatnya di 
dunia. Akhirat? Apa itu akhirat! Jauh itu! Entar aja kalo udah tua! 
Sekarang ini pake prinsip ini saja: muda hura-hura, tua kaya raya, mati 
masuk surga! hehehe...




"He-Man" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/07/2006 07:28 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
, 
cc

Subject
[wanita-muslimah] Agnes Monika






Assalamu'alaikum wr wb

Tadi liat iklan di salah satu TV swasta yang akan nayangin
Agnes Monica , wow gile gayanya Britney kallleee





Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Hore, Mbak Mega tolak mentah-mentah RUU Anti Pornografi!

2006-03-08 Terurut Topik Wida . Kusuma
Kampanye untuk 2009? 8-)




reporter jalanan <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/07/2006 10:04 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
[EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED]
cc

Subject
[wanita-muslimah] Hore, Mbak Mega tolak mentah-mentah RUU Anti Pornografi!






Megawati dan Akbar Tolak RUU Anti Pornografi

Gede Suardana - detikcom

 
  Denpasar - Mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan mantan Ketua
Umum Partai Golkar Akbar Tandjung kompak dalam menyikapi Rancangan
Undang-Undang Anti Pornografi dan Pornoaksi (APP).

  Keduanya sepakat sama-sama mendesak kepada Pansus RUU APP DPR
untuk tidak segera mengesahkan dan meninjau ulang RUU APP.

  Permintaan disampaikan Megawati dan Akbar usai mengikuti acara
Konsultasi Nasional Keutuhan NKRI, Pancasila dan UUD 45 di Diana
Pura Beach Resort, Seminyak, Badung, Bali, Selasa (7/3/2006).

  "Saya tidak sependapat dengan RUU itu karena tidak cocok dan
rancu. Saya sudah instruksikan kepada fraksi untuk berhati-hati dan
menyikapi serius," kata Mega.

  Mega juga mengkritisi penerapan RUU di berbagai daerah. "Kalau
nanti ada satu daerah yang belum menerima, maka jelas RUU ini tidak
bisa diundangkan. Dengan kata lain, kalau ada yang tidak setuju
kenapa dipaksakan," ujar Ketum PDIP ini.

  Senada dengan Megawati, mantan Ketum Partai Golkar Akbar Tandjung
juga tidak sependapat dengan RUU APP. "Jangan membuat UU yang
menafikan sistem dan budaya. Apalagi dalam kontek desentralisasi,
hukumnya wajib menghormati sistem dan nilai yang ada di daerah,"
ujarnya.(jon)





__
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap 
spam 
http://id.mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]




Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Untuk He-Man - Re: Jilbab Sandrina (tidak ditindak)

2006-03-08 Terurut Topik kila4tb1roe
Justru pencitraan yang salah kaprah itu sehrusnya tidak di suburkan
menjadi mitos yang tidak benar, bukan begitu Bu?? kenapa metro TV kok
tidak menjadi profesional seandainya benar pemindahan Sandrina itu
dikarenakan jilbab yang dipakainya. leres teu Bu;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tapi sejak lama memang sandrina gak jadi pembaca berita.
> Kalo masalah jilbaba itu kan masalah pencitraan tvnya.
> Dulu di TPI juga ada pemca berita memakai jilbab kemudian tak ada lagi.
> Nanti kalo pake jilbab di kira tv islam.
> kecuali [ biasanya ] kalo hari raya islam penyiar memakai baju
islami juga yg pria.
> 
> Setau saya di Metro untuk urusan acara ' islam2' di bawakan oleh
penyiar wanita yg pernah jadi sandera
> di Irak tempo hari.
> 
> salam
> l.meilany
>   - Original Message - 
>   From: reporter_jalanan 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Tuesday, March 07, 2006 4:17 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Untuk He-Man - Re: Jilbab Sandrina
(tidak ditindak)
> 
> 
>   Sandrina tidak ditindak atau dipecat.
>   Ia masih berstatus karyawan Metro TV.
>   Cuma tak lagi jadi news anchor, tapi ke divisi lain..
> 
>   Wajar kan? Menggeser karyawan, memindahkan ke  kantor cabang adalah 
>   hal biasa...
> 
>   Aku rasa masalahnya lebih ke citra Sandrina yang bisa digolongkan 
>   menilep suami orang. Awalnya kan mereka tak mau ngaku punya hubungan 
>   spesial. Dibilang TTM pun tak mau ngaku..
> 
>   Dan tiket pp JKT-Bali plus voucher hotel dibeberkan di media massa 
>   juga mereka tak mau ngaku.
> 
>   Nah, kesimpulannya, untuk jadi news anchor memang musti relatif 
>   bersih dari gossip.
> 
>   Itu sajajadi sebenarnya bukan masalah jilbab...
> 
>   Kecuali kalau Sandrina dipecat dari Metro TV karena berjilbab itu 
>   baru melanggar HAM
> 
>   --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "He-Man"  wrote:
>   >
>   > 
>   > Ketika mandela menjadi Presiden dia membuat kementrian anti 
>   diskriminasi.
>   > Berdasarkan HAM seseorang tidak boleh memperoleh perlakuan yang 
>   berbeda
>   > akibat agamanya , pakaian , kepercayaannya dll.Apapun alasan 
>   seseorang
>   > menindak karyawannya harus dengan alasan profesional bila tidak dia 
>   bisa
>   > diajukan ke pengadilan.
>   > 
>   > Dan aturan tentang inilah yang belum ada di Indonesia , kalaupun 
>   misal mau
>   > dibuat bisa-bisa justru kelompok islamis yang akan jadi penentang
>   > terkuatnya.
>   > 
>   > - Original Message -
>   > From: "reporter_jalanan" 
>   > To: 
>   > Sent: Monday, March 06, 2006 10:00 PM
>   > Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab Sandrina
>   > 
>   > 
>   > > Mbak Anggrek...
>   > >
>   > >
>   > > Itu peraturan perusahaan yang musti dipatuhi. Kalau tidak cocok ya
>   > > lebih baik pindah kerja.
>   > >
>   > >
>   >
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>   Milis Wanita Muslimah
>   Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun
masyarakat.
>   Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
>   ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
>   Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
>   Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
>   Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>   Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
>   This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
>   Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah

2006-03-08 Terurut Topik Wida . Kusuma
I don't get it! Menurut saya uraian itu cukup baik. Di mana letak nonsense 
nya? 8-)




"ayeye1" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/08/2006 12:39 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
[wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah






Maaf Mas Wida, how can you believe such a nonsense?

Salam,
ayeye

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Pendekatan Islam dalam konteks ini mungkin juga disalah pahami
disebabkan 
> pendirian bahwa adat istiadat seksual, seperti perilaku etika lainnya, 
> semata-mata tergantung pada niat, yakni persetujuan hati. Dengan kata 
> lain, sebagaimana moralitas tidak dapat dijamin dengan mengurung
seorang 
> gadis perawan di kamarnya, maka kerudung tidak secara praktis berdampak 
> baik. Apa yang dibutuhkan di sini, ujar argumen ini, adalah mendidiknya 
> supaya jujur terhadap dirinya maupun membuka matanya terhadap 
> konsekuensi-konsekuensi kebebasan seksual.
> 
> Tentu saja, Islam juga mengevaluasi bukan tindakan-tindakan saja
melainkan 
> menurut niat yang ada dibalik tindakan itu juga, oleh karena itu kaum 
> muslim juga menyadari bahwa moralitas tidak dapat dicekokkan secara
paksa. 
> Meskipun demikian, Islam juga cukup realistis untuk menyadari bahwa 
> kemungkinan menjadi pencuri, dan bahwa perilaku yang tidak patut dapat 
> dipicu dengan mudah oleh pengaruh luar (alkohol, ketelanjangan yang 
> merangsang, berdua-duaan dengan lawan jenis di tempat yang sepi)-atau, 
> sebaliknya, lebih mudah dihindari. Statistik membuktikan bahwa kaum 
> muslimin benar dalam hal ini: sekarang ini satu di antara sepuluh
remaja 
> berusia antara 15 sampai 19 tahun (di Barat) menjalani persalinan dan 
> aborsi. Lebih dari 15 persen dari seluruh perempuan Amerika di bawah
usia 
> 19 tahun pernah hamil setidaknya sekali. Statistik nyaris pasti akan 
> kelihatan sangat berbeda jika pakaian Islam menjadi norma Amerika.
Dalam 
> hal ini, Islam tidak saja bijaksana terhadap realitas kehidupan,
tapi juga 
> menyajikan dirinya dengan “pragmatisme yang berani” (Jeffrey 
Lang).
> 
> 
> 
> 
> "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 03/08/2006 07:03 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> 
> cc
> 
> Subject
> Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> :-), iya benar Herni. Kata pak Donnie,  timbulnya pikiran porno itu 
> dikelola oleh otak
> Saya pikir istilah ' berpakaian sopan tidak mengundang laki2'
seperti yang 
> di tulis
> oleh Yulia itu subyektif dan relatif.
> Karena  :
> Laki2 ikhwan gimana bisa 'tertarik, terundang' sama perempuan akhwat 
> ...???
> Kan ada faktor ketertarikan yg menjurus ke persoalan 'sensual'
> Sensual kan tergantung dari gimana otak dan pikiran itu mengolahnya,
jadi 
> kan bukan pada 
> sekedar mata yg memandang atau pada rumusan yg di bikin.
> 
> Jadi masalah 'mengundang laki2' itu tergantung dari sapa yg
memandang, yg 
> pikirannya ngeres.
> Meski pakai pakaian sopan, selalu menghadiri majlis taklim, tapi kalo 
> matanya jelalatan, 
> ketawa ngikik, bisik2 di hadapan para akhwat, nyari perhatian, tebar2 
> pesona kan juga bisa 
> mengundang... :-))
> 
> Ada laki2 ikhwan sangat tidak tertarik pada perempuan2 yg memakai
pakaian 
> tidak islami.
> Tapi justru beliau sangat tergoda imannya ketika melihat prempuan2 yg 
> memakai jilbab yg bersikap malu2
> :-))
> Seperti Puspo wong solo, nafsu birahinya terbit saat melihat perempuan2 
> berjilbab, dan muda pula.
> :-)
> 
> salam
> l.meilany 
> [ warga tangerang]
> 
>   - Original Message - 
>   From: Herni Sri Nurbayanti 
>   To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
>   Sent: Monday, March 06, 2006 3:10 PM
>   Subject: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah
> 
> 
>   Mbak Yulia,
> 
>   Pertama, sebenarnya yg mau diatur itu "moralitas" dlm berbaju atau
>   perilaku asusila dlm pengertian kegitan 'transaksi' jasa seksnya?
>   Kalau yg mau diatur yg pertama, definisi 'pakaian yg sopan' pun harus
>   diperjelas lagi, sopan ala mas janoko, ala saya atau ala mbak mia?
>   bagaimana dng perempuan yg non-muslim? ataukah harus berjilbab spt di
>   Aceh? berjilbab pun harus diperjelas lagi, berjilbab ala mbak2 akhwat
>   yg panjang2 tea, ala mbak yulia, ala saya atau ala mbak aisha? lho,
>   jadi nyamber ke mbak aisha, hihihi.. saya juga punya pertanyaan:
>   mengapa perempuan yg jadi obyek pengaturan? mengapa bukan (otak)
>   laki2? Setau saya, RUU ini juga hendak memberantas pornografi hingga
>   ke tataran gagasan, sehingga hati2lah wahai bapak2/ibu2 yg suka
>   mengirim sms porno :-) [tapi kita bisa berdebat lagi, bagaimanakah
>   pembuktiannya? rupanya ini juga jadi masalah]
> 
>   Sehingga pertanyaan dasarnya adalah kenapa pengaturan jelas menuju
>   kepada perempuan? Apakah karena perempuan dianggap sbg sumber dari
>   segala sumber dosa? :-) Apal

Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah - Yang lebih menakutkan adalah AIDS

2006-03-08 Terurut Topik Wida . Kusuma
Kalau mau membuat daftar keburukan suatu daerah, semua daerah pasti punya 
daftar yang panjang. Yah, mudah-mudahan dengan perda itu, daftar itu bisa 
diperpendek (mustahil dihilangkan). Perda itu sudah bagus. Tujuannya baik. 
Tinggal saja bagaimana pelaksanaannya yang bil hikmah. Kalau suara-suara 
yang menentang, atau usaha-usaha untuk memburukkan citra pelaksanaan perda 
itu, pasti ada. Dan ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah untuk 
sungguh-sungguh melaksanakan perda itu, bukan hanya basa-basi kampanye 
pilkada, dan harus berhasil membuktikan bahwa perda itu bermanfaat membawa 
kebaikan bagi masyarakat. Biarlah nanti rakyat Tangerang sendiri yang 
menilai setelah berjalan beberapa lama.

Salam,




jano ko <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/08/2006 12:37 PM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
wanita-muslimah@yahoogroups.com
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Re: Perempuan di Kota Tangerang Gelisah - Yang lebih 
menakutkan adalah AIDS






Apa yang harus kita lakukan untuk  menghadapi "Booming" AIDS ?
  Apa yang harus kita lakukan untuk menjaga anak cucu kita dari AIDS dan 
kerusakan moral ?
 
26/02/2006
98 Kasus HIV di Kota Bogor Selama 2005
Bogor - Efek kerusakan moral minimnya penghargaan terhadap norma-
norma sosial di Kota Bogor, tergolong parah. Akibat yang paling nyata
terlihat adalah meninggalnya 12 orang warga karena menderita AIDS.
Selain itu, 98 kasus HIV selama kurun waktu tahun 2005 juga ditemukan
di Kota Bogor. "Fenomena HIV/AIDS itu, merupakan kasus yang tidak
kalah mengerikan setelah merebaknya flu burung di Kota Hujan saat
ini. Kenyataannya malah angka pertumbuhan jumlah penderita HIV/AIDS
cenderung meningkat," kata Wali Kota Bogor, Drs Diani Budiarto dalam
sambutan yang dibacakan Asisten Sosial dan Ekonomi pemkot Bogor, Ir
Indra Rusli pada acara Tablig Akbar yang digelar Keluarga Muslim
Bogor (KMB) bekerja sama dengan PWI perwakilan Bogor di lapangan
Sempur, Bogor, Jawa Barat.(Suara Pembaruan, 27/2/06)

  Salim.
 
irwank <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  On 3/8/06, L.Meilany <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Katanya  [ dari hasil curhat sesama penduduk tangerang] kebijaksanaan yg
> 'kelewatan' ini bagian dari
> 'perang urat syaraf' dari para peserta pemilihan gubernur.
>
> Di banten dari dulu sudah dikenal sebagai daerah yg islamnya kuat.
> Bahkan di Serang saja, pusat pemerintahan, jalanannya di hiasi  baliho
> asma Allah yg beraneka warna.
> Tapi di sisi lain Banten juga dikenal dengan daerah yg marak dengan
> perjudian, korupsi [ gubernurnya sudah di cokok],
> juga maksiat. Ada makam tokoh Islam yg sering di ziarahi terletak di
> banten lama, bahkan sekaligus juga
> menjadi tempat 'prostitusi islami' nasabahnya kebanyakan mahasiswa
> kampus hijau :-(
> Di Tangerang banyak industri, pabrik2 , banyak percampuran budaya [ 
Korea,
> Jepang diantaranya ]juga
> menjadi 'persinggahan' truk2 angkutan antar pulau. Sehingga prostitusi,
> dari kelas berbintang sampai
> warung remang2 gak bisa di hindari keberadaannya.
>
> Pada pilkada sekarang ini ada calon gubernur [ sekarang wagub, orang
> banten asli, Hj. Ratu Atut, berjilbab
> dari golkar], spanduk2nya sudah menghiasi penuh di tempat saya tinggal,
> bahkan.
> Ada calon lain dari PDI-P yaitu Marissa Haque, belum2 dalam 'kampanye'
> nya, Marissa Haque sudah bekoar-koar.
> Kalo dia jadi gubernur, ia akan membenahi Banten - menghilangkan korupsi
> para anggota DPRD, pemerintahan,
> maksiat, perjudian..yg bikin nasping para anggota Dewan Yth, yg kemudian
> langsung menerapkan Perda no 8.
> Untuk kasih liat ke fansnya Marissa, bahwa orang2 pemda itu serius
> bekerja
>
> Selain diatas yg saya tahu Dedi 'Miing' Bagito yg asal Rangkasbitung 
juga
> mencalonkan diri.
> [ Di radio ngomongnya juga sudah bawa2 ayat Allah melulu]


Kata orang, jualan sembako (khususnya beras) gak perlu tahu cara
pemasaran/berjualan
yang bagus.. Minimal tahu harga di sekitarnya, mau menawarkan harga yang
lebih murah,
dijamin laku deh.. Hal yang sama dengan jualan 'agama' dalam urusan
politik.. karena biasanya
urusan agama biasanya lebih sulit dibantah - terlebih di kalangan 
internal..
kecuali kalo mau
disebut 'fasiq', 'munafiq' atau bahkan 'murtad'. Atau bagi kelompok
tertentu, bisa disebut 'futur'.. :-p

Seorang teman pernah bilang, enaknya jualan agama dalam politik tuh karena
bisa sambil
jualan 'syurga'.. imbalannya kalau mendukung kelompok tertentu baru bisa
diambilnya nanti
di syurga; gak harus di sini/dunia.. Imbalan apalagi yang lebih hebat dari
'syurga'? :-P

salam
> l.meilany


Wassalam,

Irwan.K

  - Original Message -
>   From: He-Man
>   To: majelismuda@yahoogroups.com ; keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
>   Sent: Monday, March 06, 2006 7:59 AM
>   Subject: [keluarga-sejahtera] Perempuan di Kota Tangerang Gelisah
>
>
>   Minggu, 05 Maret 2006
>   Perempuan di Kota Tangerang Gelisah
>   http://www.kompas.com/kompas-cetak/0603/05/metro/2483845.htm
>
>   Hermas E Prabowo dan Soelastri 

Re: [wanita-muslimah] MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi

2006-03-08 Terurut Topik Wida . Kusuma
Ya, MMI kurang bijaksana menghadapi Bali. Sekalipun RUU APP dipandang baik 
oleh MMI, tetapi terhadap yang menolaknya karena merasa kurang sesuai, 
hendaklah tetap bijaksana dan jangan sampai menyakiti hati pihak yang 
tidak setuju. Agama saya rasa harus dipraktekkan dengan kebijaksanaan 
(hikmah).

Salam,




"Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
03/08/2006 11:04 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To

cc

Subject
[wanita-muslimah] MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus 
Pornografi






Kemarin siapa ya yg bilang : "emangnya orang bali mau pulaunya dibilang
pulau porno ?".  Kurang ajarnya, ternyata MMI sudah memberikan stigma
semacam ini pada orang Bali.


salam,
Ari Condro

MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi
Ahmad Dani - detikcom


Jakarta - Meski masih digodok penolakan terhadap RUU Pornografi terus
bergulir. Terakhir DPRD Provinsi Bali menolak hal ini karena akan 
mematikan
pendapatan daerah. Terkait itu, Majelis Mujahidin Indonesia (MMI)
mengusulkan supaya Bali dijadikan daerah otonomi khusus pornografi.

"Yah kalau mereka menolak lebih baik kita tambahkan dalam undang-undang
bahwa Bali dijadikan daerah otonomi khusus pornografi," kata Ketua
Departemen Data dan Informasi MMI Fauzan al Anshori ketika dihubungi
detikcom Rabu (8/3/2006).

Menurut Fauzan, keberatan yang dilakukan oleh pejabat di Bali karena
khawatir kehilangan pendapatan daerah dari pariwisata sangat tidak 
relevan.
"Karena ini sudah menyangkut moral yang dampaknya lebih besar dari 
ekonomi,"
tutur Fauzan.

Lagipula menurut Fauzan, jika yang digunakan adalah cara-cara demokrasi
maka Bali sebagai pengusul minoritas harus mengikuti mayoritas. "Ini kan
sesuai dengan prinsip demokrasi bahwa suara terbanyak yang diikuti," 
ungkap
Fauzan.

Lebih lanjut Fauzan menjelaskan, jadi semestinya Bali harus bisa menerima
keputusan ini apa pun hasilnya.

"Karena itu yang menjadi aturan main. Jangan kalau tidak disetujui terus
ingin merdeka dan macen-macem itu tidak baik namanya," tandas Fauzan.

Sebelumnya DPRD Bali dan Gubernur Bali I Made Dewabrata menyatakan menolak
RUU Pornografi dikarenakan mematikan pendapatan asli daerah Bali yang
berasal dari pariwisata.
(ahm)






Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  

Yahoo! Groups Links



 





[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Fw: 'Sikapi RUU APP dengan Bijak'

2006-03-08 Terurut Topik Wida . Kusuma
Mari semua pihak diskusi, saya rasa kita semua mempunyai keprihatinan yang 
sama terhadap pornografie (tabloid porno, majalah porno, vcd porno, situs 
porno, tayangan porno, dll). Kecuali tentu saja pelaku bisnis porno ybs.

Salam,
- Forwarded by Wida Kusuma/JJ0269/JOC/ID on 03/08/2006 02:05 PM -

Rabu, 08 Maret 2006

'Sikapi RUU APP dengan Bijak' 

Polisi ikut melakukan distorsi kepada turis asing 


JAKARTA--Pihak kontra Rancangan Undang-undang antipornografi dan Pornoaksi 
(RUU APP), dinilai banyak kalangan makin membabi buta. Mereka 
menghembuskan potensi konflik antarkomponen masyarakat, teruma cenderung 
menimbulkan Islamo-phobia (ketakutan terhadap Islam).

''Saya curiga ada pihak yang meniupkan isu diksriminasi, seolah RUU APP 
bernuansa Islam dan hanya untuk kepentingan orang Islam. Ini sikap sangat 
tendensius sekaligus berbahaya,'' kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din 
Syamsuddin, diJakarta, Selasa (07/03). Mestinya, segala proses 
pembahasannya harus disikapi dengan bijak. Jangan didasari kebencian 
terhadap Islam dan apriori yang tidak masuk akal. ''Bila masih ada 
ganjalan, sebaiknya terus didialogkan. Apalagi, semua suku dan agama pasti 
tidak sepakat dengan maraknya pornografi dan porno aksi,'' ujarnya. 

Ia juga menekankan, jangan sampai terjadi tirani minoritas dan diktator 
mayoritas dalam kontroversi RUU APP. ''Mari kita bicara bersama. Jangan 
belum apa-apa, memasang harga mati menolaknya. Janganlah sok bebas, tapi 
tidak punya perangkat untuk mengerem dampaknya,'' tutur Din. Ia menepis 
anggapan bahwa RUU APP akan menghilangkan budaya setiap suku di Indonesia. 
''Sekali lagi, saya curiga ada usaha membelokan isu. Misalnya, seolah-olah 
akan membatasi orang Bali atau Papua,'' tegasnya.

Superioritas Barat
Ketua PB NU KH Hasyim Muzadi juga menyatakan, bila ada ganjalan dalam 
pengaturan RUU marilah dicarikan jalan keluar. NU mendukung RUU APP ini 
dan setuju formulasinya disempurnakan agar diterima banyak pihak. ''Apa 
kita tidak risau dengan beredarnya gambar telanjang, CD porno, dan 
tayangan yang meresahkan. Belum lagi adanya goyangan anak muda yang sampai 
'kesurupan' itu,'' kata Hasyim.

Ia mengemukakan, saat ini budaya global tengah merangsek banga Indonesia 
secara dahsyat. Mereka bersinergi dengan kekuatan ekonomi dan keinginan 
agar dunia seragam dengan budaya Barat. Jadi, menurut Hasyim, segala 
kontroversi yang terjadi jangan dianggap enteng. Ada keterkaitan dengan 
semua itu. Barat ingin terus superior dan mengubur budaya Timur. 

''Dalam soal ini peran pemerintah sangat besar. Misalnya, dalam kasus 
Majalah Playboy, pemerintah bersikap aneh dengan menyatakan tidak bisa 
mencegahnya. Lalu apa gunanya alat penegakan hukum,'' tegas Hasyim. 
Anggota Pansus RUU APP dari Fraksi PAN, Latifah Iskandar, menerima masukan 
dari lapangan terkait 'distorsi' RUU APP. Di Batam, para turis asing 
dirazia polisi supaya tidak memakai pakaian minim. 

Alasan polisi, dari pada nanti ditangkap 'pihak lain'. ''Maksud pihak lain 
ini kan tidak jelas. Seakan-akan nanti muncul polisi moral. Hal-hal 
seperti ini yang tidak proposional diterima masyarakat,'' ungkap Latifah. 
Ia mengimbau, masyarakat sebaiknya menanyakan kepada pihak yang kompeten 
dan polisi pun harus memberi penjelasan jangan asal ciduk tanpa alasan. 

Menurut Pimpinan PP Aisiyah ini, pro dan kontra terhadap RUU APP di 
lapangan sangat kentara. Pihak pendukung akan berhadapan dengan kapitalis 
yang selama ini menguasai industri besar di Indonesia. Berbagai upaya 
dilakukan termasuk membelokkan tujuan sebenarnya dari RUU ini. Misalnya, 
RUU APP dibelokkan ke cara berpakaian. ''Padahal RUU ini tidak mengatur 
cara berpakaian, melainkan menertibkan pornografi dan melindungi korban 
akibat pornografi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, RUU APP dibenturkan 
antara Islam dengan non-Islam. Inikan sudah terlalu jauh,'' tutur Latifah. 


Ia mengakui, draf warisan DPR RI periode 1999-2004 banyak sekali 
kekurangan yang harus diperbaiki. Bahkan beberapa pasal yang tidak jelas 
sebaiknya hapuskan saja. Termasuk pasal-pasal yang dikhawatirkan 
pihak-pihak yang kontra, semua itu masih bisa dikompromikan. 

( uba/vie ) 
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=238538&kat_id=6




[Non-text portions of this message have been removed]



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailin

[wanita-muslimah] SP: Perda Sewenang-wenang Harus Direvisi

2006-03-08 Terurut Topik Sato Sakaki
SUARA PEMBARUAN DAILY
Perda Antipelacuran Harus Direvisi

TANGERANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota
Tangerang harus bertanggung jawab terhadap Perda No 8
Tahun 2005 tentang Antipelacuran. Sebab produk hukum
itu disetujui oleh DPRD setempat.

Tanggung jawab DPRD dengan bersedia dan bersama
pemerintah kota untuk merevisi pasal dalam perda yang
menimbulkan multitafsir itu. "DPRD harus bertanggung
jawab untuk merevisi pasal yang bias dan menimbulkan
banyak penafsiran," kata Ketua Tangerang Government
Watch Toni Wismantoro kepada Pembaruan di Tangerang,
Banten, Selasa (7/3).

Hal senada juga dikemukakan Tatang Sago, Ketua Lembaga
Independent Pemantau Aparatur Negara (Lipan). Menurut
dia, pelaksanaan di lapangan jangan hanya ditujukan
untuk masyarakat kecil, seperti pekerja seks komersial
(PSK) yang berdiri di pinggir jalan, tetapi juga
terhadap pelaku prostitusi yang biasa berpraktik di
hotel-hotel berbintang di Tangerang. "Kenapa di hotel
berbintang tidak pernah dilakukan razia, ada apa?"
katanya. Dia lantas menyebut sejumlah nama hotel yang
berada di Jalan Raya Serpong dan Jatiuwung.

Tatang mendesak DPRD segera membentuk tim khusus untuk
mengkaji perda tersebut yang melibatkan ahli hukum.
Tim ini nanti yang akan merumuskan revisi atas perda
yang sudah disahkan itu karena menimbulkan banyak
penafsiran. "Bohong kalau tidak meresahkan kaum
wanita. Saya sudah tanyakan ke ibu-ibu mereka menjadi
khawatir," tuturnya.

Bertentangan dengan KUHP

Dia menegaskan, Perda No 8 itu bertentangan dengan
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang telah
mengatur tentang tindak pidana susila. Pasal 4 Ayat 1
Perda tersebut berbunyi, "Setiap orang yang sikap atau
perilakunya mencurigakan, sehingga menimbulkan suatu
anggapan bahwa ia/mereka pelacur dilarang berada di
jalan-jalan umum, di lapangan-lapangan , di rumah
penginapan, losmen, hotel, asrama, rumah
penduduk/kontrakan, warung-warung kopi, tempat
hiburan, gedung tontonan, lorong-lorong jalan dan
tempat lain".

"Kalau soal penanganan harusnya bekerja sama saja
dengan aparat kepolisian karena sudah diatur dalam
KUHP," tegasnya lagi. Dia juga menyebutkan, dalam
hukum tidak boleh ada pasal yang berisi anggapan atau
asumsi karena hukum itu harus jelas dan tegas
penafsirannya.

"Bisa jadi juga menjadi anggapan, Kota Tangerang
memberlakukan jam malam bagi wanita. Suatu hal yang
tidak mungkin karena masih banyak wanita, terutama
buruh yang bekerja sampai malam dan baru pulang ke
rumah di atas jam sembilan malam," paparnya.

Toni juga mengecam pejabat pemerintah Kota Tangerang
yang merasa alergi jika ada kritikan atau keberatan
dari masyarakat. "Yang langsung merasakan masyarakat,
jadi jangan alergi dengan mereka yang tidak
menyetujui. Semuanya harus diakomodir," tambahnya.

Sementara itu walaupun belum diputuskan secara
institusi namun sejumlah anggota DPRD Kota Tangerang
sepakat meninjau kembali dan seterusnya mengkaji Perda
No 8 tahun 2005 yang diberlakukan pada 23 November
lalu dan belakangan mengundang sikap pro maupun kontra
di masyarakat.

Wakil Ketua DPRD Hery Rumawatin dari Partai Demokrat
menyatakan, pihaknya akan mempelajari Perda tersebut
karena penerapannya menghadapi keberatan masyarakat.

Sesuai Etika

"Perda itu baik tetapi pelaksanaan di lapangan belum
tepat sasaran. Seharusnya perda itu diterapkan sesuai
etika dan moral," kata Hery.

Begitu pula Suratno Abubakar dari Fraksi Partai Amanat
Nasional (PAN) mengatakan, perda itu masih bisa
direvisi.

"Yang tidak bisa direvisi atau diperbaiki itu hanya
kitab suci," tukasnya.

Meski menimbulkan banyak pro dan kontra, Wali Kota
Tangerang Wahidin Halim yang bersiteguh melaksanakan
perda tersebut mendapatkan dukungan dari DPRD Provinsi
Banten dalam pertemuan mereka, kemarin.

Juru Bicara Pemda Kota Tangerang Syaiful Rochman
mengungkapkan, DPRD Banten mendukung sepenuhnya dan
memahami tindakan Wali Kota untuk memperlakukan Perda
tersebut. "Mereka bahkan meminta penjelasan rinci dan
berharap Perda ini tetap ditegakkan," tuturnya..

Sementara itu, Ketua Komnas Perempuan Kamala
Chandrakirana, kemarin, berpendapat, substansi
Peraturan Daerah Pemerintah Kota Tangerang No 8 Tahun
2005 membuat perempuan rentan terhadap penangkapan
hukum dan tindakan sewenang-wenang.

"Substansi perda ini menjadikan semua warga perempuan
Kota Tangerang rentan terhadap penangkapan
sewenang-wenang yang melawan hukum. Hanya karena
kecurigaan dan anggapan aparat atas perilaku
perempuan, sudah cukup untuk menindaknya sebagai
kriminal. Perda ini bertentangan dengan asas hukum
pidana," katanya.

Peraturan tersebut, jelas dia, terutama bertentangan
dengan UUD 1945 amendemen IV yang menjamin kepastian
hukum serta perlakuan sama di hadapan hukum bagi semua
warga negara Indonesia, termasuk perempuan dan
pelacur.

Sesuai Pasal 145 UU No 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, Perda yang bertentangan dengan
kepentingan umum dan atau peraturan perundang-undangan
yang lebih tinggi dapat dibatalkan. (132/A-22)

Last modified: 8/3/06

___

[wanita-muslimah] Diggest message : Ada TKW yang beruntung?

2006-03-08 Terurut Topik Marwah Mahameru
Assalamu'alaikum,
  Menanggapi masalah orang arab dan TKW memang gampang2 susah. Saya sudah 
beberapa kali kesana untuk liburan dan belajar sesuatu. Islam memang bukan 
identik dengan Arab bahkan jauh dari perkiraan kita bahwa budaya Arab adalah 
Islam. Pada mulanya Islam hadir sebagai penyejuk dan pengangkat harkat wanita 
namun oleh karena kedangkalan umat Islam sendiri dan sebab-sebab lain dari 
luar, banyak kandungan Alqur'an diplesetkan untuk melindungi orang-orang yang 
sepatutnya tidak dilindungi bahkan digunakan untuk memenjarakan dan menyiksa 
orang-orang yang patut dilindungi.
   
  Yang perlu diperhatikan disini adalah bukan orang Arabnya tapi budaya Arab 
karena hal itu juga menimpa salah satu dari Ibu pengasuh Panti Asuhan, 
sahabatku yang memiliki masalah (saat ini masih diperjuangkan untuk mengangkat 
kasus tsb) dengan orang bukan arab namun dari Mindanao yang tinggal dan menetap 
di arab lebih dari 7 tahun. Bila ada kesempatan dan disetujui akan kami release 
dalam milis karena masalah ini sudah masuk dalam kasus pelecehan wanita dan 
penipuan tingkat "white colar" mungkin juga dikatagorikan kepada jebakan cyber 
net yang dilakukan oleh orang kepercayaan. Hal itu supaya menjadi pelajaran 
bagi wanita ummat Islam pada umumnya dan khususnya kepada muslimah di Indonesia 
karena kita wajib berhati-hati akan kejahatan ini.
   
  Budaya yang ada di sana memang belum atau tidak menunjang tentang hak-hak 
sebenarnya buat perlindungan wanita secara umum apalagi (maaf) TKW kita khan 
bukan termasuk masyarakat golongan 2 tapi yang keseberap gitu. Belum lagi 
ditunjang oleh anggota (maaf) para pejabat embassy kita disana kurang peka 
terhadap masalah gituan. Yang ada cepat selesaikan dapat duit buat korban dan 
pulangkan (maaf sekali lagi itu loh yang saya tangkap dalam naluri kepekaan 
saya melihat bagaimana beberapa kasus diselesaikan). Pergerakan perkumpulan 
para tenaga kerja kita disana kurang kuat karena mungkin sebab-sebab lain yang 
kurang diminati atau ditunjang oleh rasa persaudaraan atau malah tidak tahu 
kalau kita memiliki suatu organisasi yang "MUNGKIN"  bisa membantu. Jadi bukan 
orang arab saja yang melakukan perbuatan bejat dengan memanfaatkan sistem yang 
melemahkan wanita disana namun juga ada foreigner/expatriate yang menunggang 
kesempatan dalam sistem tersebut bahkan lebih canggih. Bukan TKW
 yang didapat namun aktivis perempuan yang dijebak. Bahkan setelah diteliti 
ternyata dia (sipenjebak) orang terhormat!! bukan main. Dia katanya keturunan 
sultan, mengancam seluruh keluarganya akan bergerak karena paman-pamannya 
adalah embassador di beberapa negara timteng dan gubernur di negaranya... 
allaah hari ginii ada yang masih bangga jabatan keluarga? 
Tapi memang berat. Peraturan dan hukum disana belum menyentuh untuk keadilan 
bagi perempuan apalagi bukan warga negara arab. Tapi usaha tak ada salahnya, 
bukan?
   
  Hal lain lagi mengenai TKW baik yang dikirim di Timteng maupun negara lain:
  1. Kebanyakan PJTKI kita amat sangat tidak profesional karena uanglah yang 
menjadi priorita utama padahal bila kualifikasinya dan programnya baik bukan 
tidak mungkin dia malah menjadi pencetak dollar/dirham yang banyak?
  2. Oleh karena suatu sebab baik pendidikan dan keterbatasan pengetahuan, 
banyak menggunakan umur upgrade-an yang tentu berakibat tidak baik. Dalam kasat 
mata kita akan tahulah mana anak gadis umur 12 ama 16... tul tidak?
  3. Kebanyakan yang dikirim memang tidak berpendidikan mencukupi hanya dilatih 
bagaimana cara bekerja dan mengerjakan apa yang disuruh karena kalau tidak baik 
bekerja akan dipecat (ancaman rek!!) --> itu hasil analisa reasearch terhadap 
beberapa PJTKI
  4. Kemungkinan neh, hasil asumsinya adalah semakin bodoh calon TKW akan makin 
mudah bagi PJTKI mengeruk keuntungan yang sebesar-besarnya dgn tidak 
memperhitungkan kemungkinan terburuk kejadian dinegara penerima.
  5. KUrangnya fasilitasi dari pihak pemerintah untuk menertibkan perusahaan 
yang tidak baik dan assistensi bagi warganya untuk mendapatkan hak bukan secara 
material saja namun juga harga diri (yg lambat laun menjadi harga diri bangsa) 
terhadap kasus-kasus yang ada. Contoh, seorang TKW A menuntut tuannya atas 
tindakan pemerkosaan namun, dibungkam dengan uang 60 jt dan tiket pulang 
selesai karena keluarga arab itu ingin damai supaya suaminya tidak diajukan 
disidang dan dipecat oleh perusahaannya. Bagaimana ini? apa yang didapat 60 jt 
itu dengan kesehatan dia dan traumanya? seumur hidup itu lho trauma kebencian 
dan ketertindasan.
  6. Satu hal penting menurut penelitian saya (dalam thesis pribadi) bahwa 
salah satu komponen terpenting dalam adaptasi kedalam suatu lingkungan selain 
kecerdasan, kecakapan dan keahlian adalah CROSS CULTURES PROGRAM, para tenaga 
tidak diajari bagaimana sebenarnya cuture dan kehidupan masyarakat setempat 
dengan cerdik namun cukup menguasai bahasa beres!!! tapi apakah mereka 
dibekali, apa dan bagaimana mereka mengantisipasi sesu

[wanita-muslimah] KUBUR RUU Taliban !!

2006-03-08 Terurut Topik Sato Sakaki
Hidup Megawati! Hidup Akbar Tanjung! Hidup TNI!
Jayalah NKRI!!! . Kubur RUU Taliban!!

http://www.suarapembaruan.com/News/2006/03/08/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY


Mega, Akbar, dan Try, Tolak RUU Antipornografi
"RUU ini telah mengingkari keragaman nilai-nilai yang
berkembang di masyarakat," kata Akbar 


DENPASAR - Tiga tokoh nasional, Megawati
Soekarnoputri, Try Sutrisno dan Akbar Tandjung
mendukung sikap masyarakat Bali yang menolak RUU
Antipornografi dan Pornoaksi (RUU APP). Mereka
menilai, RUU ini mengarah pada upaya sentralistik
budaya sehingga berpotensi menimbulkan ancaman bagi
Negara Kesatuan Repu-blik Indonesia (NKRI).

"Saya dukung sikap masyarakat Bali yang menolak RUU
tersebut. Sebab, RUU itu tak bisa diundangkan apabila
satu provinsi menolak rancangan tersebut untuk
diterapkan," ujar mantan Presiden Megawati ketika
tampil sebagai pembicara pada konsultasi nasional di
Denpasar, Selasa (7/3). 

Selain potensial menjadi aturan pemasungan bagi kaum
wanita, RUU ini telah mengusik kebersamaan dalam
konteks NKRI. Oleh karena itu, harus disikapi secara
hati-hati dan tak perlu diundangkan. 

RUU ini terkesan kontradiktif. RUU hendaknya mengatur
kaidah-kaidah umum, bukan langsung mengarah pada aksi.
RUU ini merupakan pemasungan kiprah kaum wanita. Dalam
dekade ini, perempuan Indonesia sudah sangat biasa
berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Persamaan
gender bahkan telah menjadi wacana. 

Pendapat senada juga disampaikan mantan Wakil Presiden
Try Sutrisno. Dia mengaku keberatan jika RUU
diberlakukan sebab RUU ini tidak mencerminkan rasa
keadilan bagi semua warga negara. "Indikasi tak
terjaganya rasa keadilan karena munculnya penolakan
atas RUU ini telah berembus. Jangan semua aspek
kehidupan diatur secara legalistik," katanya.

Sementara itu, mantan Ketua DPR Akbar Tandjung
menilai, RUU ini sarat dengan upaya-upaya sentralistik
kehidupan budaya. Padahal, keragaman budaya telah
menjadi napas kehidupan di Indonesia. Dalam membuat
undang-undang, aspirasi masyarakat harus diperhatikan,
jangan hanya mengedepankan kepentingan politik. Ini
penting dicermati karena Indonesia merupakan negara
majemuk dari segi suku dan budaya. "Jangan membuat UU
yang meniadakan atau meminggirkan satu budaya yang
telah dianut sekian lama oleh komunitasnya. Pemerintah
harus menghormati nilai-nilai budaya yang berkembang
di satu daerah," tegasnya.

Akbar mendesak pemerintah jangan melakukan upaya-upaya
pengaturan yang mengarah pada sentralistik dan
penyeragaman nilai-nilai budaya. "Saya melihat RUU ini
telah mengingkari keragaman nilai-nilai yang
berkembang di masyarakat," ujarnya lagi.

Pemerintah harus sege- ra mencari solusi, jangan
memaksakan satu undang- undang yang dalam praktiknya
sulit dilakasanakan. 

Sementara itu di Yogyakarta, Selasa (7/3), tidak
kurang dari 500 seniman Yogya yang tergabung dalam
Yogyakarta Untuk Keberagaman (YUK) menggelar aksi
penolakan RUU APP. 

Di antara mereka muncul Djaduk Ferianto, Butet
Kartaredjasa, Landung Simatupang, Bondan Nusantara,
Djoko Pekik, Miroto, Kus Indarto, Naomi (putri WS
Rendra), budayawan Sindhunata SJ, Dr St Sunardi,
Farouk HT, Mella Jaarsma dan aktivis perempuan serta
para pelaku budaya lainnya.

Perupa kondang Yogya, Djoko Pekik ikut memberikan
orasinya yang berisi himbauan bahwa RAPP ini harus
disikapi sebagai sebuah produk penekanan terhadap
kreativitas. Namun dia berkata, bahwa semakin ditekan,
kreativitas itu akan muncul dan lebih menggila.
(SKA/137)




Last modified: 8/3/06 

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [wanita-muslimah] MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah Khusus Pornografi

2006-03-08 Terurut Topik He-Man

Sttt jangan bilang-bilang ada petinggi MMI yang dari dulu setia ngintip
disini,
kali dia emang dapat inspirasi dari milis ini,

- Original Message -
From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Wednesday, March 08, 2006 11:04 AM
Subject: [wanita-muslimah] MMI: Jika Terus Menolak Jadikan Bali Daerah
Khusus Pornografi


> Kemarin siapa ya yg bilang : "emangnya orang bali mau pulaunya dibilang
> pulau porno ?".  Kurang ajarnya, ternyata MMI sudah memberikan stigma
> semacam ini pada orang Bali.
>
>
> salam,
> Ari Condro
>



 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] SP: Anti Feminisme dalam RUU Antipornografi

2006-03-08 Terurut Topik Sato Sakaki
http://www.suarapembaruan.com/News/2006/03/08/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY


Antifeminisme dalam RUU Antipornografi
Oleh Ismatillah A. Nu'ad

EMERINTAH sedang membahas RUU Antipornografi.
Masyarakat paling tidak, terbelah dalam dua kubu. Kubu
pertama yang pro terhadap RUU, sedangkan kubu kedua,
kontra karena RUU itu dianggap tak sensitif dengan
isu-isu gender, di mana perempuan dijadikan sebagai
obyeknya, dan mengandung nilai-nilai Antife- minisme.

Jauh sebelum masyarakat Indonesia terbelah dalam dua
kubu ketika menyikapi RUU itu, pada dekade 70-an
lahirlah wacana feminisme di Amerika, yang
masyarakatnya ketika itu, juga mengalami problematika
yang sama pada masa akan diberlakukan RUU
Antipornografi. Intinya, masyarakat Amerika yang tidak
setuju dengan RUU itu disuarakan oleh para aktivis
perempuan yang kesadaran akan feminismenya sudah
tumbuh. 

Mereka menyuarakan bahwa kebijakan antipornografi
bukan berarti perempuan dijadikan sebagai terdakwa,
perempuan didiskriminasi karena problem seksualitas
oleh kaum maskulin, dan hak-hak azasi keperempuanan
"dipenjarakan" dalam tempurung yang oleh kaum maskulin
sering disebut sebagai kodratnya.

Selanjutnya, kesadaran feminisme itu tumbuh menjadi
sebuah gerakan massif yang sangat vokal menyuarakan
arti penting menumbuhkan keadilan dan kesetaraan
gender baik dalam hukum, HAM dan masyarakat. Gerakan
itu menggeliat secara transnasional hingga ke belahan
"dunia ketiga", termasuk di Indonesia, bermetamorfosis
dengan kondisi dan iklim yang berbeda sama sekali
dengan di mana tempat kelahiran gerakan feminisme itu
bermula.

Kini, kita hidup di abad 21, bukan hidup di zaman Siti
Nurbaya, di mana patriarkhi sosial dihegemoni oleh
kaum maskulin. Perempuan jangan lagi dijadikan sebagai
obyek yang inferior di bawah ketiak kaum maskulin,
karena substansinya manusia itu setara dalam segala
hak. Bahkan ketika Tuhan mencipta Adam dan Hawa,
relasi keduanya mutual sebagai manusia dengan segala
hak-haknya.

RUU Antipornografi itu haruslah disemangati dengan
landasan mutualisme relasi kemanusiaan, humanisme dan
keadilan serta kesetaraan gender, bukan dilandasi dan
dibuat berdasarkan kasus insidental, di mana yang
menjadi terdakwa adalah mereka (perempuan) yang selama
ini mempertontonkan erotisme dan sensualitas karena
dilakukan atas desakan profesi dan mata pencaharian.

Jika RUU itu hanya dilandasi karena semata-mata adanya
tontonan erotis dan sensualitas itu, dan tujuannya
hanya untuk melakukan tidakan preventif terhadapnya,
maka betapa dangkalnya nilai-nilai yang terkandung
dalam RUU itu. Semestinya, RUU itu dibuat secara
komprehensif dengan melihat dan melibatkan keseluruhan
aspek yang melatarinya dengan tidak bias gender, tak
bertentangan dengan nilai-nilai humanisme, mutualisme
dan bukan ditujukan untuk hal-hal yang komunal,
partikular dan insidental melainkan untuk
tujuan-tujuan universal kemanusiaan.


Bukan Sentimen

Penolakan terhadap RUU Antipornografi tidaklah
menempatkan diri karena semata-mata sentimen dan
sembarangan menjadi oposisi atas kebijakan pemerintah,
bukan pula sentimen terhadap mereka yang pro terhadap
RUU, melainkan karena memiliki tujuan dan idealisme
yang jelas dan dapat dipertanggungjawabkan secara
moral dan intelektual.

Pernyataan itu mesti dikemukakan, sebab anggapan dari
kubu yang pro terhadap RUU Antipornografi, menyatakan
bahwa mereka yang kontra, telah salah menafsirkan
kebebasan, hanya mendahulukan nafsu serta berlindung
di balik seni dan estetika. Argumen-argumen yang
dibangun kubu yang pro sama sekali tak menyentuh
wacana feminisme, karena wacana itu keburu
dijustifikasi menyesatkan. 

Kesan yang tertangkap, setiap mereka dihadapkan dengan
logika-logika kritis seperti dalam wacana feminisme,
apalagi karena ia lahir dari barat, maka tidak akan
disukai. Perlakuan yang sama adalah ketika mereka juga
menolak dan keburu menjustifikasi sesat pada,
misalnya, pemikiran liberal.

Kubu yang menggunakan wacana feminisme yang kemudian
diargumentasikan untuk menolak RUU Antipornografi,
sesungguhnya bukanlah menolak gagasan dasarnya,
melainkan menolak substansi dalam uraian RUU itu. Bagi
kubu yang pro terhadap wacana feminisme, pada intinya,
sepakat bahwa repu-blik ini mesti dibuatkan RUU
Antipornografi untuk, misalnya, menyelamatkan generasi
muda dari kerusakan mental dan moral sebagai akibat
terlalu banyak mengonsumsi hal-hal yang berbau
"porno", dalam pengertian yang utuh dan sesungguhnya,
tapi uraian yang ada di dalamnya harus disemangati
dengan kesadaran akan keadilan serta kesetaraan gender
dan mestinya tidak bias gender.

UU Antipornografi itu harus ada dalam sebuah negara
untuk menekan semaksimal mungkin terjadinya keborokan
suatu bangsa, sebab di negara liberal sekaliber
Amerika pun memiliki UU itu. Namun persoalannya,
apakah RUUnya sudah sematang dibuat seperti di Amerika
yang sudah sangat menghargai wacana feminisme dan
sadar akan wacana gender. Dalam tataran itu, s

[wanita-muslimah] Re: Pornographi dan Budaya Malu

2006-03-08 Terurut Topik kila4tb1roe
Bu lina, yang biasa-biasa nampak itu harus kembali bersumber pada jati
diri kita sendiri yaitu akar budaya kita sendiri. Mostly di Nusantara
ini rambut, leher,pundak, dada (bukan payudara), betis dan lengan
perempuan kan hal yang biasa tercermin dari pakaian yang ada dalam
adat dan budaya kita misalnya adat budaya rakyat di nusantara kalau
mandi kan cuman pake kemben dan ini enggak memancing perkosaan
(kecuali di film kalau ada adegan pelecehan seksual di ambil setting
nya dikali pas nyuci;).

Sepertinya kita harus di ingatkan pada falsafah negri kita sendiri
yaitu Bhineka tunggal Ika, berbeda-beda tapi satu juga...makanya walau
berbeda-beda batasan dari "yang biasa nampak" tapi bisa satu
tujuan..yang diseragamkan seharusnya bukan yang berbeda-bedanya itu
tapi tujuanya itu..kira-kira begino Bu;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Lalu..yang biasa-biasa ini datangnya dari mana? Apa tolok ukurnya 
> yang biasa-biasa saja?
> 
> Bagaimana menyeragamkan perbedaan-perbedaan? Apa yang dijadikan 
> tolok ukur supaya ada keseragaman busana sopan umat muslim sedunia?
> 
> Menyamakan atau meniru demi kebaikan dan kesopanan kan gak apa ya? 
> Toh akhirnya jilbab Indonesia juga terbentuk dengan sendirinya (yang 
> berbeda dgn jilbab arab) dan akan menjadi kebiasaan di masa yang 
> akan datang.
> 
> Daripada meniru yang ada di Bali, dimana disuatu tempat budayanya 
> (yang biasa) berbugil ria. Atau budaya dewi-dewi di Bali dimana Dewi 
> Durghanya digambarkan dengan payudara yang ngejeblak (meski ada 
> makna metaphoranya).
> 
> Syukuri saja deh.
> 
> wassalam,
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "kila4tb1roe" 
>  wrote:
> > apa yang biasa nampak dari sosok perempuan indonesia tentu berbeda
> > dengan apa yang biasa nampak pada sosok perempuan arab. Bahkan 
> antar
> > suku di Indonesia pun berbeda-beda apa yang biasa nampak dari sosok
> > perempuan.
> > 
> > Apakah bukan kekonyolan jika perbedaan yang ada hendak di 
> seragamkan
> > dengan mengaju kepada budaya diluar budaya kita sendiri yaitu 
> budaya
> > arab??
> > 
> > cicadas-gang asep berlian, 8 Maret 2006 ;)
> >
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] Re: Burqas for rent, and Arab women

2006-03-08 Terurut Topik kila4tb1roe
Bagini Pak Wida, pada zaman Nabi perintah jilbab dilakukan untuk
kepentingan perempuan. Karena pada saat itu ada hukum yang berlaku
jika seorang wanita merdeka "diharamkan" untuk di ganggu termasuk
pelecehan seksual karena hukuman yang berlaku pun amat keras yaitu
bentrokan/peperangan antar suku/bani/keluarga yang bisa berakibat
kematian.

Untuk itu jilbab dijadikan suatu identitas wanita merdeka, ini
diadaptasi dari cara berpakaian para wanita bangsawan bangsa persia
dan bizantium jadi ini landasan nya mengapa jilbab dipilih sebagai
simbol identitas perempuan merdeka. Coba kalau dulu dipilih identitas
perempuan merdeka misalnya pake bulu ayam dikepala atau mukanya di
coreng-moreng kaya orang indian bakalan salah kaprah juga sekrang di
kira cewe harus di coreng moreng mukanya biar tidak menggoda laki-laki;)

Pada zaman Nabi, jilbab bukan di pandang sebagai busana yang menutupi
aurat perempuan atau membatasi/mereduce daya tarik seksual perempuan
terhadap laki-laki tapi HANYA SEBAGAI IDENTITAS PEREMPUAN MERDEKA AGAR
DIKENAL DAN TIDAK DI GANGGU ..begitu kan bunyi Qs.33:59.

Makanya Umar itu suka bete abis kalau ada budak yang sok-sok'an pake
jilbab bisa babak belur dihajar Umar ra.

Sekarang ini Jilbab justru diberlakukan para perempuan bukan lagi
untuk kepentingan perempuan, tapi semata-mata untuk kepentingan
laki-laki dengan dalih aurat bahwa aurat perempuan itu seluruh tubuh
perempuan kecuali muka dan telapak tangan kemudian aurat perempuan itu
menggoda laki-laki dan laki-laki yang tergoda bisa syah-syah saja
melakukan pelecehan seksual. so agar perempuan tidak dilecehkan
laki-laki maka harus dijilbabin jadi jilbabin perempuan demi laki-laki
padahal perempuan berjilbabpun tidak ada jaminan untuk bisa aman-aman
saja... maka inilah yang namanya jilbab dari kaca mata misogini;)

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Jilbab didasari oleh kepentingan laki-laki (kaca mata misoginis?)? 
> Pengertiannya seperti apa sih mbak Kilat?
> 
> 
> 
> 
> "kila4tb1roe" <[EMAIL PROTECTED]> 
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 03/07/2006 11:53 AM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 
> 
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
> 
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: Burqas for rent, and Arab women
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Seperti yang Pak Chodjim bilang selama jilbab dipandang dari kaca mata
> misoginis maka jilbab bukan saja mengekang wanita tapi juga menyiksa,
> menghinakan, merendahkan, membunuh, memenjarakan, dan masih panjang
> lagi daftarnya. Pada intinya ketika jilbab di dasari oleh kepentingan
> laki-laki maka jilbab akan menjadi bencana untuk sisi kemanusiaan
> perempuan.
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,  wrote:
> >
> > WK: "Mengekang wanita? Coba saja lakukan pooling di sana. Berapa %
> yang suka 
> > dan berapa % yang tidak suka. 8-)"
> > 
> > Jangankan melakukan pooling, wong nyata-nyata satu sekolahan di KSA
> terbakar, malah semua murid perempuannya tidak ditolong dan diharamkan
> keluar sekolahan, dan dibiarkan tewas terbakar. Selama pandangan
> misoginis masih menguasai benak para elite negara-negara Arab, jangan
> harap ada pooling. Kita tinggal cek komentar-komentar ulama sana
> tentang gender.
> > 
> > Wassalam,
> > chodjim
> 
> 
> 
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment  
> 
> Yahoo! Groups Links
> 
> 
> 
>  
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






 Yahoo! Groups Sponsor ~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment  
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[wanita-muslimah] 'RUU Porno': Arab atau Indonesia?

2006-03-08 Terurut Topik Muhkito Afiff
Rabu, 08 Maret 2006
Opini
http://korantempo.com/korantempo/2006/03/08/Opini/krn,20060308,64.id.html

'RUU Porno': Arab atau Indonesia?

Seorang teman saya, seorang Indonesia, ibu dari tiga anak dewasa, pernah 
berkunjung ke Arab Saudi.

Goenawan Mohamad

Seorang teman saya, seorang Indonesia, ibu dari tiga anak dewasa, pernah 
berkunjung ke Arab Saudi. Ia tinggal di sebuah keluarga di Riyadh. Pada 
suatu hari ia ingin berjalan ke luar rumah. Sebagaimana adat di sana, ia 
bersama saudaranya yang tinggal di kota itu melangkah di jalan dengan 
purdah hitam lengkap. Hanya sepasang matanya yang tampak.

Tapi ia terkejut. Di perjalanan beberapa puluh meter itu, tiba-tiba dua 
mobil, penuh lelaki, mengikuti mereka, mengitari mereka. Mata para 
penumpangnya nyalang memandangi dua perempuan yang seluruh tubuhnya 
tertutup itu.

"Apa ini?" tanya perempuan Indonesia itu kesal.

Cerita ini nyata--dan bisa jadi bahan ketika DPR membahas RUU "Anti 
Pornografi dan Pornoaksi" (kita singkat saja: "RUU Porno"). Cerita ini 
menunjukkan bahwa dengan pakaian apa pun, perempuan dapat dianggap 
merangsang berahi lelaki. Tapi siapa yang salah?

"Yang dapat membangkitkan nafsu berahi adalah haram," kata Fatwa MUI 
Nomor 287 Tahun 2001. Bagi MUI, yang dianggap sebagai sumber "nafsu 
berahi" adalah yang dilihat, bukan yang melihat. Yang dilihat bagi MUI 
adalah benda-benda (majalah, film, buku--dan perempuan!), sedang yang 
melihat adalah orang, subyek, yaitu laki-laki.

"RUU Porno" itu, seperti fatwa MUI, jelas membawa semangat laki-laki, 
dengan catatan khusus: semangat itu mengingatkan saya akan para pria 
yang berada di dua mobil dalam cerita di atas. Mereka melihat 
"rangsangan" di mana saja.

Di Tanah Arab (khususnya di Arab Saudi yang dikuasai kaum Wahabi yang 
keras), sikap mudah terangsang dan takut terangsang cukup merata, 
berjalinan, mungkin karena sejarah sosial, keadaan iklim, dan lain-lain. 
Saya tak hendak mengecam itu.

Soalnya lain jika semangat "takut terangsang" itu diimpor (dengan 
didandani di sana-sini) ke Indonesia, atas nama "Islam" atau "moralitas".

Masalah yang ditimbulkan "RUU Porno" lebih serius ketimbang soal 
bagaimana merumuskan pengertian "merangsang" itu. RUU ini sebuah ujian 
bagi masa depan Indonesia: apakah Republik 17 ribu pulau ini--yang 
dihuni umat beragam agama dan adat ini--akan dikuasai oleh satu nilai 
seperti di Arab Saudi? Adilkah bila nilai-nilai satu golongan (apalagi 
yang belum tentu merupakan mayoritas) dipaksakan ke golongan lain?

Saya katakan nilai-nilai di balik "RUU Porno" datang dari satu golongan 
"yang belum tentu merupakan mayoritas", sebab tak semua orang muslim 
sepakat menerima nilai-nilai yang diilhami paham Wababbi itu. Tak semua 
orang muslim Indonesia bersedia tanah airnya dijadikan sebuah varian 
Arab Saudi.

Ini pokok kebangsaan yang mendasar. "Kebangsaan" ini bukan nasionalisme 
sempit yang menolak nilai-nilai asing. Bangsa ini boleh menerima 
nilai-nilai Wahabi, sebagaimana juga kita menerima Konfusianisme, loncat 
indah, dan musik rock. Maksud saya dengan persoalan kebangsaan adalah 
kesediaan kita untuk menerima pluralisme, kebinekaan, dan juga menerima 
hak untuk berbeda dalam mencipta dan berekspresi.

Mari kita baca sepotong kalimat dalam "RUU Porno" itu:

Dalam penjelasan pasal 25 disebutkan bahwa larangan buat "pornoaksi" 
(sic!) dikecualikan bagi "cara berbusana dan/atau tingkah laku yang 
menjadi kebiasaan menurut adat istiadat dan/atau budaya kesukuan". Tapi 
ditambahkan segera: "sepanjang berkaitan dengan pelaksanaan ritus 
keagamaan atau kepercayaan".

Artinya, orang Indonesia hanya bebas berbusana jika pakaiannya terkait 
dengan "adat istiadat" dan "budaya kesukuan". Bagaimana dengan rok dan 
celana pendek yang tak ada dalam "adat istiadat" dan "budaya kesukuan"?

Tak kalah merisaukan: orang Jawa, Bali, Papua, dan lain-lain, yang 
berjualan di pasar atau lari pagi di jalan, harus "berbusana" menurut 
selera dan nilai-nilai "RUU Porno". Kalau tidak, mereka akan dihukum 
karena berjualan di pasar dan lari pagi tidak "berkaitan dengan 
pelaksanaan ritus keagamaan atau kepercayaan".

Ada lagi ketentuan: "Setiap orang dilarang membuat tulisan, suara atau 
rekaman suara, film atau yang dapat disamakan dengan film, syair lagu, 
puisi, gambar, foto, dan/atau lukisan yang mengeksploitasi daya tarik 
bagian tubuh tertentu yang sensual dari orang dewasa".

Jika ini diterima, saya pastikan kesenian Indonesia akan macet. Para 
pelukis akan waswas, sastra Indonesia akan kehilangan puisi macam 
Chairil, Rendra, dan Sutardji serta novel macam Belenggu atau Saman. 
Koreografi Gusmiati Suid atau Maruti akan terbungkam, dan film kita, 
yang pernah melahirkan karya Teguh Karya, Arifin C. Noer, Garin Nugroho, 
sampai dengan Riri Riza dan Rudi Sujarwo akan menciut ketakutan. Juga 
dunia periklanan, dunia busana, dan media.

Walhasil, silakan memilih:


A. Indonesia yang kita kenal, republik dengan keragaman tak 
terduga-duga, atau

B. Sebuah negeri baru, hasil "RUU Porn