Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-23 Terurut Topik Ari Condro

Herni.

Mungkin itu sesuai dgn kartini yg bercita cita mendirikan sekolah kepandaian 
putri supaya mumpuni sebagai ibu saja, dan istri yg berkutat di rumah saja.

Wanita jadi politikus ? Keluar dari rumah ? Ah, itu kan budaya barat. Bukan hal 
yg dicita citakan kartini.

Lha wong kartini saja kawin dgn lelaki yg punya tiga istri. Kartini jadi istri 
ke empat.  Yes, kartini rela dipoligami.  Dan demi menjadi istri ke-4, dia rela 
tidak sekolah ke belanda, tidak masuk stovia. Tidak belajar di ikip jakarta.  
Dia pilih menikah. Dan kartini mengatakan, bahwa dia tidak menyesal.

Hebat kan, islam.  Dan ini benih dari kakeknya yg kyai haji dan neneknya yang 
hajah.  Ibu kandung kartini pun, istri dari perkawinan poligami kok.  Mantapb 
bukan.

Islam memang mencerahkan kok.  :)







Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Herni Sri Nurbayanti" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Wed, 23 Apr 2008 11:46:26 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan 
Cukup Besar


Makanya, perlu dibantu :-) Internet termasuk milis, blog,
 situs/hosting gratisan bisa jadi media yang digunakan juga. 
 Katanya pasangan hade yg menang kemarin gak keluar dana banyak tuh.
 So, yes it is difficult... but possible. (maklum, anak optimis hehe)
 
 Kuota 30% perlu didorong. Segala 'kekhawatiran' mengenai ini memang
 perlu diantisipasi, tapi bukan lantas menolak affirmative action itu
 sendiri. Tindakan antisipasi ini bisa dng belajar dari pengalaman2
 negara lain yg sudah menerapkan ini lebih dahulu. 
 
 Soal pertanyaan kenapa harus 'perempuan'? Jawab saya sih, ya kenapa
 tidak? hehehe... Perempuan tidak berkualitas? ya emang... dan gak
 heran! Wong selama ini perempuan dikondisikan supaya tidak berkualitas
 atau setidaknya tidak bisa menunjukan kualitasnya. Kalau dng situasi
 kita yg tidak kondusif bagi perempuan spt sekarang ini, lantas
 perempuannya bagus2, itu namanya tidak normal atau keajaiban hehehe...
 
 Saya pernah punya pengalaman nge-training anggota DPRA (DPRA berarti
 di Aceh karena kalau ditempat lain namanya DPRD kalau di Aceh
 DPRA/DPRK) yg perempuan saja. Lantas, saya iseng bikin simulasi
 sidang. Saya sengaja minta tolong teman di Aceh yg pura2 jadi laki2 yg
 suka merendahkan perempuan dalam sidang. Dan dia mirip sekali bermain
 perannya. Pertanyaan2 yg dia ajukan dan cara mengajukannya pun mirip
 banget deh. Baru dipasang "anggota parlemen busuk yg gadungan" aja,
 mereka langsung pada menciut, gak heran pada kenyataannya lebih
 menciut lagi karena di acara itu kan khusus perempuan aja. Coba
 bayangkan mereka balik ke daerah asal, dng jumlah yg tentunya lebih
 sedikit.
 
 Gagasan kuota 30% ini kan tidak semata-mata mendongkrak jumlah
 perempuan saja, tapi juga diharapkan akan berdampak pada keberpihakan
 parlemen sebagai institusi thd isu2 perempuan. Coba aja dilihat dari
 tahun 2005-2009 (sesuai umur prolegnas), berapa persen isu perempuan
 yg dibahas? Itu pertama. Yg kedua, apa yg bisa dikontribusikan
 perempuan dalam manajemen parlemen itu sendiri. Kalau sekarang kan yg
 dikhawatirkan perempuan ini nantinya bisa ikut2 rapat DPR yg hingga
 malam atau dini hari atau tidak? Padahal coba dibalik cara berpikir
 dlm melihat masalahnya, itu kan terjadi karena manajemen yg buruk di
 parlemennya sendiri. Dan pada titik ini, harusnya perempuan bisa
 berkontribusi, selain nilai2 perempuan lain yg bisa dikontribusikan
 juga. Banyak dari sifat2 dan nilai perempuan yg kita hormati, bukan?
 Tunjukan dong penghargaaan terhadap sifat2 perempuan yg dihormati itu
 dng mengintegrasikannya ke dalam nilai2 institusi. Jangan diliat yg
 gosipnyeee.. atau hobi belanjanye, bapak2 juga suka gosip dan belanje,
 bukan? hehehe.. Ini namanya stereotyping, bukan mencoba menggali
 nilai2 keperempuanan.
 
 Hehehe.. maap komentarnya borongan, dng email2 lain juga soal ini.
 Baru sekarang bisa membalas email. Kemarin sih baca2 aja. Mau balas,
 rasanya kok gak enak hati ma kerjaan yg belum kelar.
 
 Ps buat mas her, soal kekonsistenan... alhamdulillah masih konsisten
 hehe. Tapi mungkin emang kuwalat, hahaha. Maksudnya diuji kali ye
 hehe. Ya gpp, nambah pengalaman. Hidup itu harus dilihat secara
 positif dan asik ajalah :-) Mayan juga kan, punya koleksi cerita sial,
 hahaha... Saya tipe yg gak mau ambil pusing, soalnya. Dan buat saya
 mudah2an ini hal yg mudah, karena belum ada ikatan dan belum
 "senendang" itu. Soal nambah perspektif sih, pasti iya! Cuma memang,
 saya masih punya batas. Dan alhamdulillah masih punya komitmen dng
 batas itu. Cuma ya itu, lain kali perlu hati2 ngomong. Bukannya apa2,
 takut kuwalat lagi, hehehe...
 
 wassalam,
 Herni
 
 --- In wanita-muslimah@  
yahoogroups.com, sriwening herpribadi
 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 
 Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang apalagi cuma
 memenuhi kuota 30%cuma masalahnya terlalu sedikit kaum perempuan
 yang kaya...makl

Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-19 Terurut Topik L.Meilany
Pilkada jabar itu jumlah yg nyoblos kebanyakan dari Depok, bekasi, bogor.
mereka pencoblos kebanyakan simpatisan PKS.
Di daerah jabar lain banyak yg golput.
Kalo tak salah dengar jumlah pemilih 27 jutaan yg nyoblos cuma 10 jutaan.
Para pencoblos kebanyakan penduduk dari wilayah perkotaan yg menginginkan 
perubahan.
Perkara duit HADE itu nggak ada apa2nya, miskinlah gitu.
Lha wong seminggu sebelum pemilu saja masih tidak diunggulkan.

Sedangkan di banten, sebelumnya dan memang sudah kejadian PKS disana itu kurang 
diterima.
Lantaran banyak dugaan kalo PKS menang maka perempuan gak boleh kerja, jam 7 
malam nggak boleh keluar rumah.
Makanya pemilih yg semangat adalah pemilih yg anti issue 'pemasungan'...

Intinya siapapun yg bisa berjanji, teken kesepakatan mau berubah maka ia 
diunggulkan [ Hade mau berjanji teken 
kesepakatan dengan mahasiswa, sedangkan 2 calon yg lain ogah]

Salam, 
l.meilany

  - Original Message - 
  From: sriwening herpribadi 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Thursday, April 17, 2008 2:13 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik 
Perempuan Cukup Besar


  Di Banten mbak Marissa Haq kalah th mbak sama bu Ratu Atut yang kaya raya 
lagi ortunya jawara sana..di Jabar yang menang Dede Yusuf laki2 kan 
mbak...kayaknya mau pake jalur artis atau bukan pokoknya kalau ngga 
bermodal...kayak sulit deh mbak.

  Salam 30 % kuota.


  prie tea <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  jalur artis kayanya cukup menjanjikan tuh..
  minimal di daerah banten dan jawa barat dapet dukungan
  deh...
  kayanya kalo artis, perempuan, cakep, masih muda, waah
  yg nyoblos juga ga pake ragu lagi... 
  hahahaa... 
  (semoga terjadi...)

  kira2 u capres/cawapres ada artis yg naik ga yaa...
  biar kaya ronald reagen..

  mprie

  --- sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

  > Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang
  > apalagi cuma memenuhi kuota 30%cuma masalahnya
  > terlalu sedikit kaum perempuan yang kaya...maklumlah
  > harus bermodal kalau mau jadi anggota DPR/DPD iya
  > kan mbak...coba lihat aja siapa anggota perempuan
  > DPR/DPD mereka orang kaya2 kan...kecuali satu dua
  > orang doank yang pas2an dari partai PKSlantas
  > gimana yach mbak seandainya kuota 30% tdak terpenuhi
  > hanya karena jumlah kaum perempuannya yang mampu
  > mendanai pencalonannya cuma sedikt
  > banget...masalah baru lagi ya mbak...hehehe.
  > 
  > 
  > 
  > Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > Sebenarnya wajar perempuan minta 30%, wong
  > setengah populasi kita
  > isinya perempuan semua hehehe. Dan ini kan bagian
  > dari affirmative
  > action, sah-sah aja menurut saya. Emang politisi
  > laki2 banyak yg
  > berkualifikasi gitu? Please, deh :-)
  > 
  > Namun di sisi lain, kekhawatiran ini bisa dipahami,
  > tapi kemudian
  > pertanyaannya adalah apakah kita kekurangan sumber
  > daya perempuan,
  > dalam pengertian tidak ada atau sebenarnya ada tapi
  > tidak mau?
  > Hehehe... ini 2 permasalahan yg beda menurut saya.
  > Asumsi bahwa
  > resource kita gak ada, itu perlu ditelaah lebih
  > lanjut lagi. Apakah
  > benar, perempuan2 Indonesia tidak ada yq qualified?
  > atau memang, ada
  > tapi tidak mau? Saya curiga, yg terakhir tuh :-)
  > 
  > Coba dibalikin ke aktivis perempuan yg
  > memperjuangkan ini deh, kalau
  > ente bicara soal kuota 30%, ente mau gak jadi salah
  > satu pengisinya?
  > Biasa kan, orang pengennya berjuang di luar tapi
  > tidak pernah mau
  > masuk ke 'dalam' :-) padahal resources perempuan di
  > lembaga2 NGO
  > lumayan banyak, selain perlu liat di partainya
  > sendiri dan resource
  > lain di masyarakat yang belum dirambah oleh partai.
  > Saya yakin, banyak
  > jumlahnya. Toh ada waktu 1 thn untuk mempersiapkan
  > ini.
  > 
  > Hehehe... sekedar pikiran usil.
  > 
  > wassalam,
  > Herni
  > 
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Erwin
  > Deguchi"
  > <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > >
  > > Inilah keanehan negara kita.
  > > Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan
  > di parlemen.
  > > Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan
  > menjadi anggota
  > > parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota
  > parlemen yang ada
  > > lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari
  > calon perempuan anggota
  > > parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan
  > menyebabkan orang yang akan
  > > duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya. 
  > > 
  > > Peraturan ajaib yang di paksakan.
  > > 
  > > Ada ada saja.
  > > 
  > > 
  > > 
  > > 
  > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny"
  >  wrote:
  > >

Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-18 Terurut Topik IrwanK
Kalau loe" pade berdua anak" gw, udah pada gw jewerin atu" nih..
sama gw suruh duduk manis.. sambil minum susu dan makan kue
yang gw beliin.. :-) ntar kalo udah kelar, baru boleh maen lagi..tapi
pas mau maghrib pada buru" pulang.. jangan di luar rumah melulu..

Saking aja bukan.. :-p

Wassalam,

Irwan.K

On Fri, Apr 18, 2008 at 5:20 PM, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

>
> Clearance :
>
> Gue yg kayak pak lurah.  Woo yg kayak ableh itu, yah ?  Atau pak ogah ?
>
>
> Sent from my BlackBerry(R) wireless device from XL GPRS network
>
> -Original Message-
> From: Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]>
>
> Date: Fri, 18 Apr 2008 02:43:06
> To:wanita-muslimah@yahoogroups.com <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik
> Perempuan Cukup Besar
>
>
> Aduhhh maaf Omcon.. Jadi yang kemaren dateng ke pemilihan RT itu Omcon
> yaa... yaa ayee ga tauuu Omm.. kirain bances yg mau ngamen... Salah si Omcon
> sdri, masa mau nyalon jdi ket RT dandan nya kayak ondel2 gituu, sambil bawa
> kecrekan lagii.. yaa jelashlahh kita tolakk, kirain mau ngecrek2 d tempat
> pemilihan erte.. hehehehe
>
>  --
>
>  Seharusnya kualitaslah yg menentukan, bukan karena dia cewek ato
> cowok. jangan terlalu memaksakan quantity, skrng yg berbicara adalah
> kemampuan bekompetisi.. Semuanya mendapat kesempatan yg sama.. Banyak juga
> perempuan berkualitas yg tanpa berkoar2 minta jatah tapi mereka berhasil
> jadi peminpin/bermanfanfaat bgi masy.. Jangan hanya minta
> jatahhh mulu.. cabbeee dehhh..
>
>  Kalo Omcon dkkan lebih mementingkan jenis kelamin daripada kualitas &
> kemampuan...
>  Idealnya : Siapapun dia baik cewe/cowok yg menting capable &
> bertanggungjawab..
>
>  Rgd..
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-18 Terurut Topik Ari Condro

Clearance :

Gue yg kayak pak lurah.  Woo yg kayak ableh itu, yah ?  Atau pak ogah ?


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Fri, 18 Apr 2008 02:43:06 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik 
Perempuan Cukup Besar


Aduhhh maaf Omcon.. Jadi yang kemaren dateng ke pemilihan RT itu Omcon yaa... 
yaa ayee ga tauuu Omm.. kirain bances yg mau ngamen... Salah si Omcon sdri, 
masa mau nyalon jdi ket RT dandan nya kayak ondel2 gituu, sambil bawa kecrekan 
lagii.. yaa jelashlahh kita tolakk, kirain mau ngecrek2 d tempat pemilihan 
erte.. hehehehe
 
 --
 
 Seharusnya kualitaslah yg menentukan, bukan karena dia cewek ato cowok. 
jangan terlalu memaksakan quantity, skrng yg berbicara adalah kemampuan 
bekompetisi.. Semuanya mendapat kesempatan yg sama.. Banyak juga perempuan 
berkualitas yg tanpa berkoar2 minta jatah tapi mereka berhasil jadi 
peminpin/bermanfanfaat bgi masy.. Jangan hanya minta jatahhh mulu.. 
cabbeee dehhh..
 
 Kalo Omcon dkkan lebih mementingkan jenis kelamin daripada kualitas & 
kemampuan... 
 Idealnya : Siapapun dia baik cewe/cowok yg menting capable & bertanggungjawab..
 
 Rgd..
 
 Ari Condro <[EMAIL PROTECTED] <mailto:masarcon%40gmail.com> com> wrote:
 
 Kayaknya waktu ada sultaah pertama di aceh. Syajarudtuddur para ulama terpecah 
dua deh.
 
 Sebagian mendukung panglima polim, anak tiri dari iskandar muda untuk jadi 
sultan.
 
 Dgn fakta diatas logika efi dan woo dgn sendirinya mental. Karena gerakan 
afirmasi, pengarusutamaan gender dan improvement kehadiran perempuan dalam 
menghandle masalah publik harus berjalan bersamaan.
 
 Karena menjadi pemimpin yg capable diawali dari latihan terus menerus dalam 
banyak lingkup yg lebih kecil. Kalau jadi ketua rt saja sudah dijegal manusia 
picik macam sat dan woo ini, gimana bisa berkembang jadi presiden.
 
 Manusia picik banyak yg diciptakan untuk mengkerdilkan manusia lainnya. 
Mungkin karena itu perlu diberi anak bermasalah, supaya belajar dari 
keseharian. Tapi kalau tetap picik, ya itu jadi tanda
 Tidak mau belajar.
 
 *jadi ingat teman kita yg menyalahkan imunisasi, dan berencana menyangkal 
pajak karena kecewa dgn dunia*
 
 Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 
 -Original Message-
 From: "rsa" 
 
 Date: Fri, 18 Apr 2008 07:31:43 
 To:wanita-muslimah@ <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> yahoogroups.com
 Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik 
Perempuan Cukup Besar
 
 Woo, 
 paragraf yang terakhir jadi mengingatkan saya dengan sosok Tjut Nja 
 Dhien dan Malahayati ... tanpa merengek minta poris atau ribut issue 
 gender, mereka cukup 'just do it' ... action speaks louder than 
 words ...
 Iya, juga yah, para pere yang teriak2 itu (di maya dan nyata) rasa-
 rasanya ga pede aja alias inferiority complex, ga bisa buktiin tapi 
 maunya dikasih ... carte blanc ... kcian juga memang.
 Sedangkan yang tidak ribut, malah lebih berhasil karya ... apapun 
 bentuknya ... tapi yang di jalan maksiat ya perlu diluruskan lah ... 
 termasuk yang sok mewakili hombreng, sok mewakili islam (kristen ko 
 mbacain manifesto perempuan muslim?!), dan sok sok lainnya ... hehehe
 Duh jadi 'flaming' nih ... (tul ga ni Woo?)
 Ayo wahai kaum ibuku, kaum istriku, jangan dipecundangi dengan janji-
 janji gincu dan lipstik, pesan sponsor yang sepuhan, tetaplah pada 
 kodrat dan hak mu sebagai perempuan merdeka yang taat dan mandiri!
 satriyo
 
 --- In wanita-muslimah@ yahoogroups.com, Rye Woo wrote:
 >
 > Arcon marocon toytoy..
 > Simple ajalah con.. Mau Cewek kek mau cowok kek, Peminpin itu yg 
 penting punya kemampuan sekarangmah yg lbh prioritas itu rakyat 
 ga kelaparan & Indonenia bisa lebih maju... Kalo bicara mslh gender 
 ga bakalan ada ujungnyaa... Bukankah yang lebih penting adakah 
 Kualitas Bukan kuantitas... Idealnya sih memang seimbang antara 
 kualitas maupun kuantitas.. 
 > 
 > Grakan Cewe2 sekarang itu kayaknya lebih kesentimen kegenderan 
 daripada kemampuan.. 
 > 
 > Kalo memang ada kwalitas semuanya akan terseleksi sendirinya kok 
 baik laki maupun cewe.. Tapi kalo banci mudah2an jangan dehh.. Tapi 
 omCon, gmn ya klo peminpinnya banci...?? hikhihkk.. pasti perjuangan 
 Omcon akan lebih gampang yaa kalo mereka jdi peminpin..hii 
 hehehehe..
 > 
 > Rgd
 > 
 > Ari Condro wrote:
 > Batas maksimal memang tidak ada. Threshold 30 persen kan untuk 
 afirmatif action.
 > 
 > Tapi isu lebih penting adalah kesadaran akan masalah gender. Jadi 
 tidak peduli laki atau perempuan, kalau tidak memperjuangkan pengarus 
 utamaan gender gak ada gunanya.
 > 
 > Pks dan ht banyak ceweknya, tapi mereka tidak mendukung 
 pengarusutamaan gender. Sami mawon :)
 > 
 > 
 
 

Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-18 Terurut Topik Rye Woo
Aduhhh maaf Omcon.. Jadi yang kemaren dateng ke pemilihan RT itu Omcon yaa... 
yaa ayee ga tauuu Omm.. kirain bances yg mau ngamen... Salah si Omcon sdri, 
masa mau nyalon jdi ket RT dandan nya kayak ondel2 gituu, sambil bawa kecrekan 
lagii.. yaa jelashlahh kita tolakk, kirain mau ngecrek2 d tempat pemilihan 
erte.. hehehehe
   
  --
   
  Seharusnya kualitaslah yg menentukan, bukan karena dia cewek ato cowok. 
jangan terlalu memaksakan quantity, skrng yg berbicara adalah kemampuan 
bekompetisi.. Semuanya mendapat kesempatan yg sama.. Banyak juga perempuan 
berkualitas yg tanpa berkoar2 minta jatah tapi mereka berhasil jadi 
peminpin/bermanfanfaat bgi masy.. Jangan hanya minta jatahhh mulu.. 
cabbeee dehhh..
   
  Kalo Omcon dkkan lebih mementingkan jenis kelamin daripada kualitas & 
kemampuan... 
  Idealnya : Siapapun dia baik cewe/cowok yg menting capable & 
bertanggungjawab..
   
  Rgd..
  
Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Kayaknya waktu ada sultaah pertama di aceh. Syajarudtuddur para ulama terpecah 
dua deh.

Sebagian mendukung panglima polim, anak tiri dari iskandar muda untuk jadi 
sultan.

Dgn fakta diatas logika efi dan woo dgn sendirinya mental. Karena gerakan 
afirmasi, pengarusutamaan gender dan improvement kehadiran perempuan dalam 
menghandle masalah publik harus berjalan bersamaan.

Karena menjadi pemimpin yg capable diawali dari latihan terus menerus dalam 
banyak lingkup yg lebih kecil. Kalau jadi ketua rt saja sudah dijegal manusia 
picik macam sat dan woo ini, gimana bisa berkembang jadi presiden.

Manusia picik banyak yg diciptakan untuk mengkerdilkan manusia lainnya. Mungkin 
karena itu perlu diberi anak bermasalah, supaya belajar dari keseharian. Tapi 
kalau tetap picik, ya itu jadi tanda
Tidak mau belajar.

*jadi ingat teman kita yg menyalahkan imunisasi, dan berencana menyangkal pajak 
karena kecewa dgn dunia*




Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "rsa" 

Date: Fri, 18 Apr 2008 07:31:43 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan 
Cukup Besar


Woo, 
paragraf yang terakhir jadi mengingatkan saya dengan sosok Tjut Nja 
Dhien dan Malahayati ... tanpa merengek minta poris atau ribut issue 
gender, mereka cukup 'just do it' ... action speaks louder than 
words ...
Iya, juga yah, para pere yang teriak2 itu (di maya dan nyata) rasa-
rasanya ga pede aja alias inferiority complex, ga bisa buktiin tapi 
maunya dikasih ... carte blanc ... kcian juga memang.
Sedangkan yang tidak ribut, malah lebih berhasil karya ... apapun 
bentuknya ... tapi yang di jalan maksiat ya perlu diluruskan lah ... 
termasuk yang sok mewakili hombreng, sok mewakili islam (kristen ko 
mbacain manifesto perempuan muslim?!), dan sok sok lainnya ... hehehe
Duh jadi 'flaming' nih ... (tul ga ni Woo?)
Ayo wahai kaum ibuku, kaum istriku, jangan dipecundangi dengan janji-
janji gincu dan lipstik, pesan sponsor yang sepuhan, tetaplah pada 
kodrat dan hak mu sebagai perempuan merdeka yang taat dan mandiri!
satriyo

--- In wanita-muslimah@ yahoogroups.com, Rye Woo wrote:
>
> Arcon marocon toytoy..
> Simple ajalah con.. Mau Cewek kek mau cowok kek, Peminpin itu yg 
penting punya kemampuan sekarangmah yg lbh prioritas itu rakyat 
ga kelaparan & Indonenia bisa lebih maju... Kalo bicara mslh gender 
ga bakalan ada ujungnyaa... Bukankah yang lebih penting adakah 
Kualitas Bukan kuantitas... Idealnya sih memang seimbang antara 
kualitas maupun kuantitas.. 
> 
> Grakan Cewe2 sekarang itu kayaknya lebih kesentimen kegenderan 
daripada kemampuan.. 
> 
> Kalo memang ada kwalitas semuanya akan terseleksi sendirinya kok 
baik laki maupun cewe.. Tapi kalo banci mudah2an jangan dehh.. Tapi 
omCon, gmn ya klo peminpinnya banci...?? hikhihkk.. pasti perjuangan 
Omcon akan lebih gampang yaa kalo mereka jdi peminpin..hii 
hehehehe..
> 
> Rgd
> 
> Ari Condro wrote:
> Batas maksimal memang tidak ada. Threshold 30 persen kan untuk 
afirmatif action.
> 
> Tapi isu lebih penting adalah kesadaran akan masalah gender. Jadi 
tidak peduli laki atau perempuan, kalau tidak memperjuangkan pengarus 
utamaan gender gak ada gunanya.
> 
> Pks dan ht banyak ceweknya, tapi mereka tidak mendukung 
pengarusutamaan gender. Sami mawon :)
> 
> 




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links





   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mo

Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-18 Terurut Topik Ari Condro

Kayaknya waktu ada sultaah pertama di aceh. Syajarudtuddur para ulama terpecah 
dua deh.

Sebagian mendukung panglima polim, anak tiri dari iskandar muda untuk jadi 
sultan.

Dgn fakta diatas logika efi dan woo dgn sendirinya mental. Karena gerakan 
afirmasi, pengarusutamaan gender dan improvement kehadiran perempuan dalam 
menghandle masalah publik harus berjalan bersamaan.

Karena menjadi pemimpin yg capable diawali dari latihan terus menerus dalam 
banyak lingkup yg lebih kecil.  Kalau jadi ketua rt saja sudah dijegal manusia 
picik macam sat dan woo ini, gimana bisa berkembang jadi presiden.

Manusia picik banyak yg diciptakan untuk mengkerdilkan manusia lainnya.  
Mungkin karena itu perlu diberi anak bermasalah, supaya belajar dari 
keseharian. Tapi kalau tetap picik, ya itu jadi tanda
Tidak mau belajar.

*jadi ingat teman kita yg menyalahkan imunisasi, dan berencana menyangkal pajak 
karena kecewa dgn dunia*




Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "rsa" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Fri, 18 Apr 2008 07:31:43 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan 
Cukup Besar


Woo, 
 paragraf yang terakhir jadi mengingatkan saya dengan sosok Tjut Nja 
 Dhien dan Malahayati ... tanpa merengek minta poris atau ribut issue 
 gender, mereka cukup 'just do it' ... action speaks louder than 
 words ...
 Iya, juga yah, para pere yang teriak2 itu (di maya dan nyata) rasa-
 rasanya ga pede aja alias inferiority complex, ga bisa buktiin tapi 
 maunya dikasih ... carte blanc ... kcian juga memang.
 Sedangkan yang tidak ribut, malah lebih berhasil karya ... apapun 
 bentuknya ... tapi yang di jalan maksiat ya perlu diluruskan lah ... 
 termasuk yang sok mewakili hombreng, sok mewakili islam (kristen ko 
 mbacain manifesto perempuan muslim?!), dan sok sok lainnya ... hehehe
 Duh jadi 'flaming' nih ... (tul ga ni Woo?)
 Ayo wahai kaum ibuku, kaum istriku, jangan dipecundangi dengan janji-
 janji gincu dan lipstik, pesan sponsor yang sepuhan, tetaplah pada 
 kodrat dan hak mu sebagai perempuan merdeka yang taat dan mandiri!
 satriyo
 
 --- In wanita-muslimah@  
yahoogroups.com, Rye Woo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 >
 > Arcon marocon toytoy..
 > Simple ajalah con.. Mau Cewek kek mau cowok kek, Peminpin itu yg 
 penting punya kemampuan sekarangmah yg lbh prioritas itu rakyat 
 ga kelaparan & Indonenia bisa lebih maju... Kalo bicara mslh gender 
 ga bakalan ada ujungnyaa... Bukankah yang lebih penting adakah 
 Kualitas Bukan kuantitas... Idealnya sih memang seimbang antara 
 kualitas maupun kuantitas.. 
 > 
 > Grakan Cewe2 sekarang itu kayaknya lebih kesentimen kegenderan 
 daripada kemampuan.. 
 > 
 > Kalo memang ada kwalitas semuanya akan terseleksi sendirinya kok 
 baik laki maupun cewe.. Tapi kalo banci mudah2an jangan dehh.. Tapi 
 omCon, gmn ya klo peminpinnya banci...?? hikhihkk.. pasti perjuangan 
 Omcon akan lebih gampang yaa kalo mereka jdi peminpin..hii 
 hehehehe..
 > 
 > Rgd
 > 
 > Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
 > Batas maksimal memang tidak ada. Threshold 30 persen kan untuk 
 afirmatif action.
 > 
 > Tapi isu lebih penting adalah kesadaran akan masalah gender. Jadi 
 tidak peduli laki atau perempuan, kalau tidak memperjuangkan pengarus 
 utamaan gender gak ada gunanya.
 > 
 > Pks dan ht banyak ceweknya, tapi mereka tidak mendukung 
 pengarusutamaan gender. Sami mawon :)
 > 
 > 
 



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-18 Terurut Topik Rye Woo
Arcon marocon toytoy..
  Simple ajalah con.. Mau Cewek kek mau cowok kek, Peminpin itu yg penting 
punya kemampuan sekarangmah yg lbh prioritas itu rakyat ga kelaparan & 
Indonenia bisa lebih maju... Kalo bicara mslh gender ga bakalan ada 
ujungnyaa... Bukankah yang lebih penting adakah Kualitas Bukan kuantitas... 
Idealnya sih memang seimbang antara kualitas maupun kuantitas.. 
   
  Grakan Cewe2 sekarang itu kayaknya lebih kesentimen kegenderan daripada 
kemampuan.. 
   
  Kalo memang ada kwalitas semuanya akan terseleksi sendirinya kok baik laki 
maupun cewe.. Tapi kalo banci mudah2an jangan dehh.. Tapi omCon, gmn ya klo 
peminpinnya banci...?? hikhihkk.. pasti perjuangan Omcon akan lebih gampang yaa 
kalo mereka jdi peminpin..hii hehehehe..
   
  Rgd

Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Batas maksimal memang tidak ada. Threshold 30 persen kan untuk afirmatif 
action.

Tapi isu lebih penting adalah kesadaran akan masalah gender. Jadi tidak peduli 
laki atau perempuan, kalau tidak memperjuangkan pengarus utamaan gender gak ada 
gunanya.

Pks dan ht banyak ceweknya, tapi mereka tidak mendukung pengarusutamaan gender. 
Sami mawon :)







Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Lina Dahlan" 


Date: Fri, 18 Apr 2008 04:26:02 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan 
Cukup Besar


Harusnya gak usah dibatasi. Gak usah ada persen2an. 
wassalam,
--- In wanita-muslimah@ yahoogroups.com, "Ari Condro" 
wrote:
>
> 
> Harusnya 50 persen lebih ya ? :)
> Mereka gak kompeten dan gak punya duit ? Salah siapa ? Salah cowok 
selama ini atau salah ajaran islam :)
> 
> 
> Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> 
> -Original Message-
> From: "Erwin Deguchi" 
> 
> Date: Thu, 17 Apr 2008 16:57:39 
> To:wanita-muslimah@ yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan 
Politik Perempuan Cukup Besar
> 
> 
> Anda betul.
> Sebenarnya kaum perempuan yang aktif untuk urusan politik yang 
pada 
> akhirnya menelantarkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga dan 
> kewajiban sebagai ibu untuk membimbing anak2 akhirnya 
terlalaikan, 
> tidak sesuai dengan islam.
> Namun topik pembahasan bukan bagian yang itu. Tapi jumlah 
> keterwakilan peremnpuan yang di tetapkan 30% sebagai anggota 
> parlemen.
> 
> Erwin Deguchi
> 
> --- In wanita-muslimah@ 40yahoogroups.com> yahoogroups.com, "Ari Condro" 
> wrote:
> >
> > Erwin guci :
> > 
> > Jadi kaum perempuanlah yang harus lebih aktif menjadi 
> pemain "politik" yang bisa di andalkan, bukannya peraturan yang 
di 
> garap sehingga yang kurang berpotensi harus mengalahkan yang 
> berpotensi dari kaum laki2.
> > 
> > Erwin Deguchi
> > 
> >___
> > 
> > 
> > Serius lu oom, mau cewek cewek masuk politik ? Entar kalo tiap 
> hari ditinggal rapat sampai larut malam, dan aktipitas itu kagak 
> menghasilkan uang, baru nyaho lu :)
> > 
> > Belum lagi kalo pulang malem bawaannya bete, dan udah capek. 
Suami 
> disuruh mandiri, beberes rumah, ngerawat anak lebih dari porsi 
> biasa. Elu mau, oom ? Gue kok nggak yakin :)
> > 
> > Pan kayak gitu gak islami. Ya gak, sih.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
> >
>




===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links





   
-
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-17 Terurut Topik Ari Condro
Batas maksimal memang tidak ada.  Threshold 30 persen kan untuk afirmatif 
action.

Tapi isu lebih penting adalah kesadaran akan masalah gender. Jadi tidak peduli 
laki atau perempuan, kalau tidak memperjuangkan pengarus utamaan gender gak ada 
gunanya.

Pks dan ht banyak ceweknya, tapi mereka tidak mendukung pengarusutamaan gender. 
 Sami mawon :)







Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Fri, 18 Apr 2008 04:26:02 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan 
Cukup Besar


Harusnya gak usah dibatasi. Gak usah ada persen2an. 
 wassalam,
 --- In wanita-muslimah@  
yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
 wrote:
 >
 > 
 > Harusnya 50 persen lebih ya ? :)
 > Mereka gak kompeten dan gak punya duit ? Salah siapa ? Salah cowok 
 selama ini atau salah ajaran islam :)
 > 
 > 
 > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 > 
 > -Original Message-
 > From: "Erwin Deguchi" <[EMAIL PROTECTED]>
 > 
 > Date: Thu, 17 Apr 2008 16:57:39 
 > To:wanita-muslimah@  
 > yahoogroups.com
 > Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan 
 Politik Perempuan Cukup Besar
 > 
 > 
 > Anda betul.
 > Sebenarnya kaum perempuan yang aktif untuk urusan politik yang 
 pada 
 > akhirnya menelantarkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga dan 
 > kewajiban sebagai ibu untuk membimbing anak2 akhirnya 
 terlalaikan, 
 > tidak sesuai dengan islam.
 > Namun topik pembahasan bukan bagian yang itu. Tapi jumlah 
 > keterwakilan peremnpuan yang di tetapkan 30% sebagai anggota 
 > parlemen.
 > 
 > Erwin Deguchi
 > 
 > --- In wanita-muslimah@  yahoogroups.com, "Ari Condro"  
 > wrote:
 > >
 > > Erwin guci :
 > > 
 > > Jadi kaum perempuanlah yang harus lebih aktif menjadi 
 > pemain "politik" yang bisa di andalkan, bukannya peraturan yang 
 di 
 > garap sehingga yang kurang berpotensi harus mengalahkan yang 
 > berpotensi dari kaum laki2.
 > > 
 > > Erwin Deguchi
 > > 
 > >___
 > > 
 > > 
 > > Serius lu oom, mau cewek cewek masuk politik ? Entar kalo tiap 
 > hari ditinggal rapat sampai larut malam, dan aktipitas itu kagak 
 > menghasilkan uang, baru nyaho lu :)
 > > 
 > > Belum lagi kalo pulang malem bawaannya bete, dan udah capek. 
 Suami 
 > disuruh mandiri, beberes rumah, ngerawat anak lebih dari porsi 
 > biasa. Elu mau, oom ? Gue kok nggak yakin :)
 > > 
 > > Pan kayak gitu gak islami. Ya gak, sih.
 > > 
 > > 
 > > 
 > > 
 > > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 > >
 >
 



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-17 Terurut Topik Ari Condro

Harusnya 50 persen lebih ya ?  :)
Mereka gak kompeten dan gak punya duit ? Salah siapa ? Salah cowok selama ini 
atau salah ajaran islam :)


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Erwin Deguchi" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Thu, 17 Apr 2008 16:57:39 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan 
Cukup Besar


Anda betul.
 Sebenarnya kaum perempuan yang aktif untuk urusan politik yang pada 
 akhirnya menelantarkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga dan 
 kewajiban sebagai ibu untuk membimbing anak2 akhirnya terlalaikan, 
 tidak sesuai dengan islam.
 Namun topik pembahasan bukan bagian yang itu. Tapi jumlah 
 keterwakilan peremnpuan yang di tetapkan 30% sebagai anggota 
 parlemen.
 
 Erwin Deguchi
 
 --- In wanita-muslimah@  
yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
 wrote:
 >
 > Erwin guci :
 > 
 > Jadi kaum perempuanlah yang harus lebih aktif menjadi 
 pemain "politik" yang bisa di andalkan, bukannya peraturan yang di 
 garap sehingga yang kurang berpotensi harus mengalahkan yang 
 berpotensi dari kaum laki2.
 > 
 > Erwin Deguchi
 > 
 >___
 > 
 > 
 > Serius lu oom, mau cewek cewek masuk politik ? Entar kalo tiap 
 hari ditinggal rapat sampai larut malam, dan aktipitas itu kagak 
 menghasilkan uang, baru nyaho lu :)
 > 
 > Belum lagi kalo pulang malem bawaannya bete, dan udah capek. Suami 
 disuruh mandiri, beberes rumah, ngerawat anak lebih dari porsi 
 biasa. Elu mau, oom ? Gue kok nggak yakin :)
 > 
 > Pan kayak gitu gak islami. Ya gak, sih.
 > 
 > 
 > 
 > 
 > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 >
 



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-17 Terurut Topik Ari Condro

Harusnya 50 persen lebih ya ?  :)
Mereka gak kompeten dan gak punya duit ? Salah siapa ? Salah cowok selama ini 
atau salah ajaran islam :)


Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network

-Original Message-
From: "Erwin Deguchi" <[EMAIL PROTECTED]>

Date: Thu, 17 Apr 2008 16:57:39 
To:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan 
Cukup Besar


Anda betul.
 Sebenarnya kaum perempuan yang aktif untuk urusan politik yang pada 
 akhirnya menelantarkan kewajiban sebagai ibu rumah tangga dan 
 kewajiban sebagai ibu untuk membimbing anak2 akhirnya terlalaikan, 
 tidak sesuai dengan islam.
 Namun topik pembahasan bukan bagian yang itu. Tapi jumlah 
 keterwakilan peremnpuan yang di tetapkan 30% sebagai anggota 
 parlemen.
 
 Erwin Deguchi
 
 --- In wanita-muslimah@  
yahoogroups.com, "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> 
 wrote:
 >
 > Erwin guci :
 > 
 > Jadi kaum perempuanlah yang harus lebih aktif menjadi 
 pemain "politik" yang bisa di andalkan, bukannya peraturan yang di 
 garap sehingga yang kurang berpotensi harus mengalahkan yang 
 berpotensi dari kaum laki2.
 > 
 > Erwin Deguchi
 > 
 >___
 > 
 > 
 > Serius lu oom, mau cewek cewek masuk politik ? Entar kalo tiap 
 hari ditinggal rapat sampai larut malam, dan aktipitas itu kagak 
 menghasilkan uang, baru nyaho lu :)
 > 
 > Belum lagi kalo pulang malem bawaannya bete, dan udah capek. Suami 
 disuruh mandiri, beberes rumah, ngerawat anak lebih dari porsi 
 biasa. Elu mau, oom ? Gue kok nggak yakin :)
 > 
 > Pan kayak gitu gak islami. Ya gak, sih.
 > 
 > 
 > 
 > 
 > Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network
 >
 



===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-17 Terurut Topik prie tea
aduuuh.. sy bukan mbak ... toloong

btuul skaliii tapi jangan lupa liat urutan kejadiannya...
Mungkin jamannya pilkadal banten, orang masih "euu gimana ya? mikir2 dulu deh 
kalo mo pilih artis..."
jamannya bupati tangerang, orang dah mulai "cobain deh..."
eeh jamannya pilkadal jabar, "kayanya oke jugaaa..."

jangan-jangan yaa jangan-jangan ajaaa. pas pemilu presiden, orang dah 
mikirnya "terserah deh pokoknya artis.."

hahahahaa

btw kalo jalur artis kan minimal dah punya modal... modal tampang dan modal 
nama...
terserah deh namanya terkenal dengan jalan 'biar cemar asal tenar', pokoknya 
orang kenal namanya dah...


mprie



- Original Message 
From: sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]>
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Sent: Thursday, April 17, 2008 2:13:42 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik 
Perempuan Cukup Besar


Di Banten mbak Marissa Haq kalah th mbak sama bu Ratu Atut yang kaya raya 
lagi ortunya jawara sana..di Jabar yang menang Dede Yusuf laki2 kan 
mbak...kayaknya mau pake jalur artis atau bukan pokoknya kalau ngga 
bermodal...kayak sulit deh mbak.

Salam 30 % kuota.


prie tea <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
jalur artis kayanya cukup menjanjikan tuh..
minimal di daerah banten dan jawa barat dapet dukungan
deh...
kayanya kalo artis, perempuan, cakep, masih muda, waah
yg nyoblos juga ga pake ragu lagi... 
hahahaa... 
(semoga terjadi...)

kira2 u capres/cawapres ada artis yg naik ga yaa...
biar kaya ronald reagen..

mprie

--- sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:

> Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang
> apalagi cuma memenuhi kuota 30%cuma masalahnya
> terlalu sedikit kaum perempuan yang kaya...maklumlah
> harus bermodal kalau mau jadi anggota DPR/DPD iya
> kan mbak...coba lihat aja siapa anggota perempuan
> DPR/DPD mereka orang kaya2 kan...kecuali satu dua
> orang doank yang pas2an dari partai PKSlantas
> gimana yach mbak seandainya kuota 30% tdak terpenuhi
> hanya karena jumlah kaum perempuannya yang mampu
> mendanai pencalonannya cuma sedikt
> banget...masalah baru lagi ya mbak...hehehe.
> 
> 
> 
> Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED] com> wrote:
> Sebenarnya wajar perempuan minta 30%, wong
> setengah populasi kita
> isinya perempuan semua hehehe. Dan ini kan bagian
> dari affirmative
> action, sah-sah aja menurut saya. Emang politisi
> laki2 banyak yg
> berkualifikasi gitu? Please, deh :-)
> 
> Namun di sisi lain, kekhawatiran ini bisa dipahami,
> tapi kemudian
> pertanyaannya adalah apakah kita kekurangan sumber
> daya perempuan,
> dalam pengertian tidak ada atau sebenarnya ada tapi
> tidak mau?
> Hehehe... ini 2 permasalahan yg beda menurut saya.
> Asumsi bahwa
> resource kita gak ada, itu perlu ditelaah lebih
> lanjut lagi. Apakah
> benar, perempuan2 Indonesia tidak ada yq qualified?
> atau memang, ada
> tapi tidak mau? Saya curiga, yg terakhir tuh :-)
> 
> Coba dibalikin ke aktivis perempuan yg
> memperjuangkan ini deh, kalau
> ente bicara soal kuota 30%, ente mau gak jadi salah
> satu pengisinya?
> Biasa kan, orang pengennya berjuang di luar tapi
> tidak pernah mau
> masuk ke 'dalam' :-) padahal resources perempuan di
> lembaga2 NGO
> lumayan banyak, selain perlu liat di partainya
> sendiri dan resource
> lain di masyarakat yang belum dirambah oleh partai.
> Saya yakin, banyak
> jumlahnya. Toh ada waktu 1 thn untuk mempersiapkan
> ini.
> 
> Hehehe... sekedar pikiran usil.
> 
> wassalam,
> Herni
> 
> --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Erwin
> Deguchi"
>  wrote:
> >
> > Inilah keanehan negara kita.
> > Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan
> di parlemen.
> > Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan
> menjadi anggota
> > parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota
> parlemen yang ada
> > lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari
> calon perempuan anggota
> > parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan
> menyebabkan orang yang akan
> > duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya. 
> > 
> > Peraturan ajaib yang di paksakan.
> > 
> > Ada ada saja.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, "Sunny"
>  wrote:
> > >
> > > Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku
> pada pihak kaum
> > wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara
> menyebabkan quota tsb
> > tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian?
> > > 
> > > 
> > >
> >
>
http://www.kompas. com:80/index. php/read/ xml/2008/ 04/15/20112597/ 
peluang.30. persen.keterwaki lan.

Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-17 Terurut Topik IrwanK
Marissa Haq keluar modal (dana) berapa? :-)
Ini koq balikin ke modal (dana) melulu sih?

2008/4/17 sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Di Banten mbak Marissa Haq kalah th mbak sama bu Ratu Atut yang kaya
> raya lagi ortunya jawara sana..di Jabar yang menang Dede Yusuf laki2 kan
> mbak...kayaknya mau pake jalur artis atau bukan pokoknya kalau ngga
> bermodal...kayak sulit deh mbak.
>
> Salam 30 % kuota.
>
>
>
> prie tea <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
> jalur artis kayanya cukup menjanjikan tuh..
> minimal di daerah banten dan jawa barat dapet dukungan
> deh...
> kayanya kalo artis, perempuan, cakep, masih muda, waah
> yg nyoblos juga ga pake ragu lagi...
> hahahaa...
> (semoga terjadi...)
>
> kira2 u capres/cawapres ada artis yg naik ga yaa...
> biar kaya ronald reagen..
>
> mprie
>
> --- sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED] >
> wrote:
>
> > Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang
> > apalagi cuma memenuhi kuota 30%cuma masalahnya
> > terlalu sedikit kaum perempuan yang kaya...maklumlah
> > harus bermodal kalau mau jadi anggota DPR/DPD iya
> > kan mbak...coba lihat aja siapa anggota perempuan
> > DPR/DPD mereka orang kaya2 kan...kecuali satu dua
> > orang doank yang pas2an dari partai PKSlantas
> > gimana yach mbak seandainya kuota 30% tdak terpenuhi
> > hanya karena jumlah kaum perempuannya yang mampu
> > mendanai pencalonannya cuma sedikt
> > banget...masalah baru lagi ya mbak...hehehe.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-17 Terurut Topik sriwening herpribadi
Di Banten mbak Marissa Haq kalah th mbak sama bu Ratu Atut yang kaya raya 
lagi ortunya jawara sana..di Jabar yang menang Dede Yusuf laki2 kan 
mbak...kayaknya mau pake jalur artis atau bukan pokoknya kalau ngga 
bermodal...kayak sulit deh mbak.
   
  Salam 30 % kuota.
  

prie tea <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  jalur artis kayanya cukup menjanjikan tuh..
minimal di daerah banten dan jawa barat dapet dukungan
deh...
kayanya kalo artis, perempuan, cakep, masih muda, waah
yg nyoblos juga ga pake ragu lagi... 
hahahaa... 
(semoga terjadi...)

kira2 u capres/cawapres ada artis yg naik ga yaa...
biar kaya ronald reagen..

mprie

--- sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang
> apalagi cuma memenuhi kuota 30%cuma masalahnya
> terlalu sedikit kaum perempuan yang kaya...maklumlah
> harus bermodal kalau mau jadi anggota DPR/DPD iya
> kan mbak...coba lihat aja siapa anggota perempuan
> DPR/DPD mereka orang kaya2 kan...kecuali satu dua
> orang doank yang pas2an dari partai PKSlantas
> gimana yach mbak seandainya kuota 30% tdak terpenuhi
> hanya karena jumlah kaum perempuannya yang mampu
> mendanai pencalonannya cuma sedikt
> banget...masalah baru lagi ya mbak...hehehe.
> 
> 
> 
> Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Sebenarnya wajar perempuan minta 30%, wong
> setengah populasi kita
> isinya perempuan semua hehehe. Dan ini kan bagian
> dari affirmative
> action, sah-sah aja menurut saya. Emang politisi
> laki2 banyak yg
> berkualifikasi gitu? Please, deh :-)
> 
> Namun di sisi lain, kekhawatiran ini bisa dipahami,
> tapi kemudian
> pertanyaannya adalah apakah kita kekurangan sumber
> daya perempuan,
> dalam pengertian tidak ada atau sebenarnya ada tapi
> tidak mau?
> Hehehe... ini 2 permasalahan yg beda menurut saya.
> Asumsi bahwa
> resource kita gak ada, itu perlu ditelaah lebih
> lanjut lagi. Apakah
> benar, perempuan2 Indonesia tidak ada yq qualified?
> atau memang, ada
> tapi tidak mau? Saya curiga, yg terakhir tuh :-)
> 
> Coba dibalikin ke aktivis perempuan yg
> memperjuangkan ini deh, kalau
> ente bicara soal kuota 30%, ente mau gak jadi salah
> satu pengisinya?
> Biasa kan, orang pengennya berjuang di luar tapi
> tidak pernah mau
> masuk ke 'dalam' :-) padahal resources perempuan di
> lembaga2 NGO
> lumayan banyak, selain perlu liat di partainya
> sendiri dan resource
> lain di masyarakat yang belum dirambah oleh partai.
> Saya yakin, banyak
> jumlahnya. Toh ada waktu 1 thn untuk mempersiapkan
> ini.
> 
> Hehehe... sekedar pikiran usil.
> 
> wassalam,
> Herni
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Erwin
> Deguchi"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Inilah keanehan negara kita.
> > Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan
> di parlemen.
> > Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan
> menjadi anggota
> > parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota
> parlemen yang ada
> > lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari
> calon perempuan anggota
> > parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan
> menyebabkan orang yang akan
> > duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya. 
> > 
> > Peraturan ajaib yang di paksakan.
> > 
> > Ada ada saja.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny"
>  wrote:
> > >
> > > Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku
> pada pihak kaum
> > wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara
> menyebabkan quota tsb
> > tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian?
> > > 
> > > 
> > >
> >
>
http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan
> Cukup Besar
> > > Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB
> > > JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan
> politik perempuan
> > di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar,
> yaitu dengan adanya
> > ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman
> terhadap peluang
> > tersebut juga sangat besar akibat dominasi
> kekuasaan politik kaum
> > laki-laki selama ini.
> > > 
> > > Pengalaman pemilu 2004 lalu yang hanya
> menghasilkan 65 anggota DPR
> > perempuan dari sebanyak 550 anggota atau 11 persen
> keterwakilan
> > politik kaum perempuan di parlemen. Inilah harus
> menjadi pengalaman
> > berharga dan segera diantisipasi kaum perempuan
> dalam pemilu 2009
> > mendatang.
> > > 
> > > Oleh sebab itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat
> Pemberdayaan
> > Perempuan dalam Politik, Titi Sumbung kepada
> Kompas, Selasa (15/4) di
> > Jakarta, selain diperlukan adanya dorongan yang
> kuat dari berbagai
> > elemen bangsa, termasuk pemerintah, untuk
> penguatan pemberdayaan
> > politik kaum perempuan, diperlukan juga pemetaan
> dan analisis dari
> > kaum perempuan sendiri atas potensinya tersebut.
> > > 
> > > "Memang ada kelemahan di sisi kaum perempuan
> sendiri, seperti
> > pengalaman dan juga jaringan atau networking.
> Untuk itulah, diperlukan
> > semacam pemetaan kek

Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-16 Terurut Topik Ari Condro
Erwin guci :

Jadi kaum perempuanlah yang harus lebih  aktif menjadi pemain "politik" yang 
bisa di andalkan, bukannya  peraturan yang di garap sehingga yang kurang 
berpotensi harus  mengalahkan yang berpotensi dari kaum laki2.
 
 Erwin Deguchi

___


Serius lu oom, mau cewek cewek masuk politik ?  Entar kalo tiap hari ditinggal 
rapat sampai larut malam, dan aktipitas itu kagak menghasilkan uang, baru nyaho 
lu :)

Belum lagi kalo pulang malem bawaannya bete, dan udah capek. Suami disuruh 
mandiri, beberes rumah, ngerawat anak lebih dari porsi biasa. Elu mau, oom ? 
Gue kok nggak yakin :)

Pan kayak gitu gak islami. Ya gak, sih.




Sent from my BlackBerry® wireless device from XL GPRS network


===
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-16 Terurut Topik prie tea
jalur artis kayanya cukup menjanjikan tuh..
minimal di daerah banten dan jawa barat dapet dukungan
deh...
kayanya kalo artis, perempuan, cakep, masih muda, waah
yg nyoblos juga ga pake ragu lagi... 
hahahaa... 
(semoga terjadi...)

kira2 u capres/cawapres ada artis yg naik ga yaa...
biar kaya ronald reagen..


mprie

--- sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang
> apalagi cuma memenuhi kuota 30%cuma masalahnya
> terlalu sedikit kaum perempuan yang kaya...maklumlah
> harus bermodal kalau mau jadi anggota DPR/DPD iya
> kan mbak...coba lihat aja siapa anggota perempuan
> DPR/DPD mereka orang kaya2 kan...kecuali satu dua
> orang doank yang pas2an dari partai PKSlantas
> gimana yach mbak seandainya kuota 30% tdak terpenuhi
> hanya karena jumlah kaum perempuannya yang mampu
> mendanai pencalonannya cuma sedikt
> banget...masalah baru lagi ya mbak...hehehe.
>
>   
> 
> Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Sebenarnya wajar perempuan minta 30%, wong
> setengah populasi kita
> isinya perempuan semua hehehe. Dan ini kan bagian
> dari affirmative
> action, sah-sah aja menurut saya. Emang politisi
> laki2 banyak yg
> berkualifikasi gitu? Please, deh :-)
> 
> Namun di sisi lain, kekhawatiran ini bisa dipahami,
> tapi kemudian
> pertanyaannya adalah apakah kita kekurangan sumber
> daya perempuan,
> dalam pengertian tidak ada atau sebenarnya ada tapi
> tidak mau?
> Hehehe... ini 2 permasalahan yg beda menurut saya.
> Asumsi bahwa
> resource kita gak ada, itu perlu ditelaah lebih
> lanjut lagi. Apakah
> benar, perempuan2 Indonesia tidak ada yq qualified?
> atau memang, ada
> tapi tidak mau? Saya curiga, yg terakhir tuh :-)
> 
> Coba dibalikin ke aktivis perempuan yg
> memperjuangkan ini deh, kalau
> ente bicara soal kuota 30%, ente mau gak jadi salah
> satu pengisinya?
> Biasa kan, orang pengennya berjuang di luar tapi
> tidak pernah mau
> masuk ke 'dalam' :-) padahal resources perempuan di
> lembaga2 NGO
> lumayan banyak, selain perlu liat di partainya
> sendiri dan resource
> lain di masyarakat yang belum dirambah oleh partai.
> Saya yakin, banyak
> jumlahnya. Toh ada waktu 1 thn untuk mempersiapkan
> ini.
> 
> Hehehe... sekedar pikiran usil.
> 
> wassalam,
> Herni
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Erwin
> Deguchi"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Inilah keanehan negara kita.
> > Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan
> di parlemen.
> > Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan
> menjadi anggota
> > parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota
> parlemen yang ada
> > lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari
> calon perempuan anggota
> > parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan
> menyebabkan orang yang akan
> > duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya. 
> > 
> > Peraturan ajaib yang di paksakan.
> > 
> > Ada ada saja.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny"
>  wrote:
> > >
> > > Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku
> pada pihak kaum
> > wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara
> menyebabkan quota tsb
> > tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian?
> > > 
> > > 
> > >
> >
>
http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar
> > > 
> > > 
> > > 
> > > Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan
> Cukup Besar
> > > Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB
> > > JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan
> politik perempuan
> > di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar,
> yaitu dengan adanya
> > ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman
> terhadap peluang
> > tersebut juga sangat besar akibat dominasi
> kekuasaan politik kaum
> > laki-laki selama ini.
> > > 
> > > Pengalaman pemilu 2004 lalu yang hanya
> menghasilkan 65 anggota DPR
> > perempuan dari sebanyak 550 anggota atau 11 persen
> keterwakilan
> > politik kaum perempuan di parlemen. Inilah harus
> menjadi pengalaman
> > berharga dan segera diantisipasi kaum perempuan
> dalam pemilu 2009
> > mendatang.
> > > 
> > > Oleh sebab itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat
> Pemberdayaan
> > Perempuan dalam Politik, Titi Sumbung kepada
> Kompas, Selasa (15/4) di
> > Jakarta, selain diperlukan adanya dorongan yang
> kuat dari berbagai
> > elemen bangsa, termasuk pemerintah, untuk
> penguatan pemberdayaan
> > politik kaum perempuan, diperlukan juga pemetaan
> dan analisis dari
> > kaum perempuan sendiri atas potensinya tersebut.
> > > 
> > > "Memang ada kelemahan di sisi kaum perempuan
> sendiri, seperti
> > pengalaman dan juga jaringan atau networking.
> Untuk itulah, diperlukan
> > semacam pemetaan kekuatan di kalangan Lembaga
> Swadaya Masyarakat
> > (LSM), partai politik, perguruan tinggi,
> organisasi-organisasi
> > perempuan lainnya, sejauh mana 30 persen
> keterwakilan politik
> > perempuan itu bisa terpenuhi," ujar Titi.
> > > 
> > > Titi berharap adanya aliansi kekuatan masyarakat
> sipil untuk
> 

Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-16 Terurut Topik sriwening herpribadi
Hehehe...akyuuu kan ngga kait2in antara modal besar untuk jadi anggota dewan 
dengan korupsi...yang dikaitkan itu antara besar kecilnya peluang jadi anggota 
dewan dengan besr kecilnya modal yang dimiliki.
   
  

IrwanK <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Pemikiran mengkait"kan maju dengan dana (ter)besar, hanya memperkuat
tudingan bahwa yang maju pasti akan korup.. padahal (kalau benar menang)
pasangan hade di pilgub jabar, hanya menggunakan kurang dari 1/4 dana
dibanding incumbent..

Jadi, dana besar itu pengalaman yang bisa berakhir sebagai mitos..
dan valid bagi yang meyakininya.. :-)
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

2008/4/16 sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]>:

> Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang apalagi cuma
> memenuhi kuota 30%cuma masalahnya terlalu sedikit kaum perempuan yang
> kaya...maklumlah harus bermodal kalau mau jadi anggota DPR/DPD iya kan
> mbak...coba lihat aja siapa anggota perempuan DPR/DPD mereka orang kaya2
> kan...kecuali satu dua orang doank yang pas2an dari partai PKSlantas
> gimana yach mbak seandainya kuota 30% tdak terpenuhi hanya karena jumlah
> kaum perempuannya yang mampu mendanai pencalonannya cuma sedikt
> banget...masalah baru lagi ya mbak...hehehe.
>
>
>
>
> Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED] >
> wrote:
> Sebenarnya wajar perempuan minta 30%, wong setengah populasi kita
> isinya perempuan semua hehehe. Dan ini kan bagian dari affirmative
> action, sah-sah aja menurut saya. Emang politisi laki2 banyak yg
> berkualifikasi gitu? Please, deh :-)
>
> Namun di sisi lain, kekhawatiran ini bisa dipahami, tapi kemudian
> pertanyaannya adalah apakah kita kekurangan sumber daya perempuan,
> dalam pengertian tidak ada atau sebenarnya ada tapi tidak mau?
> Hehehe... ini 2 permasalahan yg beda menurut saya. Asumsi bahwa
> resource kita gak ada, itu perlu ditelaah lebih lanjut lagi. Apakah
> benar, perempuan2 Indonesia tidak ada yq qualified? atau memang, ada
> tapi tidak mau? Saya curiga, yg terakhir tuh :-)
>
> Coba dibalikin ke aktivis perempuan yg memperjuangkan ini deh, kalau
> ente bicara soal kuota 30%, ente mau gak jadi salah satu pengisinya?
> Biasa kan, orang pengennya berjuang di luar tapi tidak pernah mau
> masuk ke 'dalam' :-) padahal resources perempuan di lembaga2 NGO
> lumayan banyak, selain perlu liat di partainya sendiri dan resource
> lain di masyarakat yang belum dirambah oleh partai. Saya yakin, banyak
> jumlahnya. Toh ada waktu 1 thn untuk mempersiapkan ini.
>
> Hehehe... sekedar pikiran usil.
>
> wassalam,
> Herni
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "Erwin Deguchi"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Inilah keanehan negara kita.
> > Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan di parlemen.
> > Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan menjadi anggota
> > parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota parlemen yang ada
> > lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari calon perempuan anggota
> > parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan menyebabkan orang yang akan
> > duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya.
> >
> > Peraturan ajaib yang di paksakan.
> >
> > Ada ada saja.
> >
> >
> >
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "Sunny"  wrote:
> > >
> > > Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku pada pihak kaum
> > wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara menyebabkan quota tsb
> > tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian?
> > >
> > >
> > >
> >
>
> http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar
> > >
> > >
> > >
> > > Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar
> > > Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB
> > > JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan politik perempuan
> > di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar, yaitu dengan adanya
> > ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman terhadap peluang
> > tersebut juga sangat besar akibat dominasi kekuasaan politik kaum
> > laki-laki selama ini.
>

[Non-text portions of this message have been removed]



   

 between -00-00 and -99-99

[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-16 Terurut Topik IrwanK
Pemikiran mengkait"kan maju dengan dana (ter)besar, hanya memperkuat
tudingan bahwa yang maju pasti akan korup.. padahal (kalau benar menang)
pasangan hade di pilgub jabar, hanya menggunakan kurang dari 1/4 dana
dibanding incumbent..

Jadi, dana besar itu pengalaman yang bisa berakhir sebagai mitos..
dan valid bagi yang meyakininya.. :-)
CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

2008/4/16 sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang apalagi cuma
> memenuhi kuota 30%cuma masalahnya terlalu sedikit kaum perempuan yang
> kaya...maklumlah harus bermodal kalau mau jadi anggota DPR/DPD iya kan
> mbak...coba lihat aja siapa anggota perempuan DPR/DPD mereka orang kaya2
> kan...kecuali satu dua orang doank yang pas2an dari partai PKSlantas
> gimana yach mbak seandainya kuota 30% tdak terpenuhi hanya karena jumlah
> kaum perempuannya yang mampu mendanai pencalonannya cuma sedikt
> banget...masalah baru lagi ya mbak...hehehe.
>
>
>
>
> Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED] >
> wrote:
> Sebenarnya wajar perempuan minta 30%, wong setengah populasi kita
> isinya perempuan semua hehehe. Dan ini kan bagian dari affirmative
> action, sah-sah aja menurut saya. Emang politisi laki2 banyak yg
> berkualifikasi gitu? Please, deh :-)
>
> Namun di sisi lain, kekhawatiran ini bisa dipahami, tapi kemudian
> pertanyaannya adalah apakah kita kekurangan sumber daya perempuan,
> dalam pengertian tidak ada atau sebenarnya ada tapi tidak mau?
> Hehehe... ini 2 permasalahan yg beda menurut saya. Asumsi bahwa
> resource kita gak ada, itu perlu ditelaah lebih lanjut lagi. Apakah
> benar, perempuan2 Indonesia tidak ada yq qualified? atau memang, ada
> tapi tidak mau? Saya curiga, yg terakhir tuh :-)
>
> Coba dibalikin ke aktivis perempuan yg memperjuangkan ini deh, kalau
> ente bicara soal kuota 30%, ente mau gak jadi salah satu pengisinya?
> Biasa kan, orang pengennya berjuang di luar tapi tidak pernah mau
> masuk ke 'dalam' :-) padahal resources perempuan di lembaga2 NGO
> lumayan banyak, selain perlu liat di partainya sendiri dan resource
> lain di masyarakat yang belum dirambah oleh partai. Saya yakin, banyak
> jumlahnya. Toh ada waktu 1 thn untuk mempersiapkan ini.
>
> Hehehe... sekedar pikiran usil.
>
> wassalam,
> Herni
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "Erwin Deguchi"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Inilah keanehan negara kita.
> > Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan di parlemen.
> > Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan menjadi anggota
> > parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota parlemen yang ada
> > lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari calon perempuan anggota
> > parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan menyebabkan orang yang akan
> > duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya.
> >
> > Peraturan ajaib yang di paksakan.
> >
> > Ada ada saja.
> >
> >
> >
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "Sunny"  wrote:
> > >
> > > Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku pada pihak kaum
> > wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara menyebabkan quota tsb
> > tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian?
> > >
> > >
> > >
> >
>
> http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar
> > >
> > >
> > >
> > > Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar
> > > Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB
> > > JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan politik perempuan
> > di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar, yaitu dengan adanya
> > ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman terhadap peluang
> > tersebut juga sangat besar akibat dominasi kekuasaan politik kaum
> > laki-laki selama ini.
>


[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-16 Terurut Topik sriwening herpribadi
Akyuuu yakin mbak herni...SDM perempuan ngga kurang apalagi cuma memenuhi kuota 
30%cuma masalahnya terlalu sedikit kaum perempuan yang kaya...maklumlah 
harus bermodal kalau mau jadi anggota DPR/DPD iya kan mbak...coba lihat aja 
siapa anggota perempuan DPR/DPD mereka orang kaya2 kan...kecuali satu dua orang 
doank yang pas2an dari partai PKSlantas gimana yach mbak seandainya kuota 
30% tdak terpenuhi hanya karena jumlah kaum perempuannya yang mampu mendanai 
pencalonannya cuma sedikt banget...masalah baru lagi ya mbak...hehehe.
   
  

Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Sebenarnya wajar perempuan minta 30%, wong setengah populasi kita
isinya perempuan semua hehehe. Dan ini kan bagian dari affirmative
action, sah-sah aja menurut saya. Emang politisi laki2 banyak yg
berkualifikasi gitu? Please, deh :-)

Namun di sisi lain, kekhawatiran ini bisa dipahami, tapi kemudian
pertanyaannya adalah apakah kita kekurangan sumber daya perempuan,
dalam pengertian tidak ada atau sebenarnya ada tapi tidak mau?
Hehehe... ini 2 permasalahan yg beda menurut saya. Asumsi bahwa
resource kita gak ada, itu perlu ditelaah lebih lanjut lagi. Apakah
benar, perempuan2 Indonesia tidak ada yq qualified? atau memang, ada
tapi tidak mau? Saya curiga, yg terakhir tuh :-)

Coba dibalikin ke aktivis perempuan yg memperjuangkan ini deh, kalau
ente bicara soal kuota 30%, ente mau gak jadi salah satu pengisinya?
Biasa kan, orang pengennya berjuang di luar tapi tidak pernah mau
masuk ke 'dalam' :-) padahal resources perempuan di lembaga2 NGO
lumayan banyak, selain perlu liat di partainya sendiri dan resource
lain di masyarakat yang belum dirambah oleh partai. Saya yakin, banyak
jumlahnya. Toh ada waktu 1 thn untuk mempersiapkan ini.

Hehehe... sekedar pikiran usil.

wassalam,
Herni

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Erwin Deguchi"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Inilah keanehan negara kita.
> Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan di parlemen.
> Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan menjadi anggota
> parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota parlemen yang ada
> lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari calon perempuan anggota
> parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan menyebabkan orang yang akan
> duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya. 
> 
> Peraturan ajaib yang di paksakan.
> 
> Ada ada saja.
> 
> 
> 
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Sunny"  wrote:
> >
> > Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku pada pihak kaum
> wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara menyebabkan quota tsb
> tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian?
> > 
> > 
> >
>
http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar
> > 
> > 
> > 
> > Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar
> > Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB
> > JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan politik perempuan
> di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar, yaitu dengan adanya
> ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman terhadap peluang
> tersebut juga sangat besar akibat dominasi kekuasaan politik kaum
> laki-laki selama ini.
> > 
> > Pengalaman pemilu 2004 lalu yang hanya menghasilkan 65 anggota DPR
> perempuan dari sebanyak 550 anggota atau 11 persen keterwakilan
> politik kaum perempuan di parlemen. Inilah harus menjadi pengalaman
> berharga dan segera diantisipasi kaum perempuan dalam pemilu 2009
> mendatang.
> > 
> > Oleh sebab itu, menurut Direktur Eksekutif Pusat Pemberdayaan
> Perempuan dalam Politik, Titi Sumbung kepada Kompas, Selasa (15/4) di
> Jakarta, selain diperlukan adanya dorongan yang kuat dari berbagai
> elemen bangsa, termasuk pemerintah, untuk penguatan pemberdayaan
> politik kaum perempuan, diperlukan juga pemetaan dan analisis dari
> kaum perempuan sendiri atas potensinya tersebut.
> > 
> > "Memang ada kelemahan di sisi kaum perempuan sendiri, seperti
> pengalaman dan juga jaringan atau networking. Untuk itulah, diperlukan
> semacam pemetaan kekuatan di kalangan Lembaga Swadaya Masyarakat
> (LSM), partai politik, perguruan tinggi, organisasi-organisasi
> perempuan lainnya, sejauh mana 30 persen keterwakilan politik
> perempuan itu bisa terpenuhi," ujar Titi.
> > 
> > Titi berharap adanya aliansi kekuatan masyarakat sipil untuk
> mewujudkannya secara nyata kekuatan pemberdayaan politik perempuan di
> antaranya dengan kekuatan dana untuk menyelenggarakan berbagai forum
> untuk pengyatan politik perempuan.
> > 
> > UU Pemilu kali ini menyebutkan, daftar bakal calon legislatif harus
> memuat paling sedikit 30 persen keterwakilan permepuan. Pasal
> berikutnya menetapkan, setiap tiga orang bakal calon terdapat
> sekurang-kurangnya satu orang perempuan bakal calon.
> > 
> > Ibu Negara diminta bantu
> > 
> > Lebih jauh, Titi meminta Ibu Negara Ny Ani Bambang Yudhoyono juga
> ikut memberikan dorongan dan perkuatan untuk mensosialisasikan 30
> persen keterwakilan politik perempuan, me

Re: [wanita-muslimah] Re: Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar

2008-04-16 Terurut Topik IrwanK
Terpilih/tidaknya seorang calon sangat bergantung pada seberapa banyak suara
pemilih atas calon tersebut.. Katakanlah 1/3 caleg yang diajukan adalah dari
kalangan wanita (asli atau jadi"an?), namun keputusan akhir ada di tangan
pemilih..

Padahal tingkat kemunculan di media massa (termasuk elektronik) sebenarnya
lebih banyak dari kalangan wanita.. atau mungkin lebih mudah menjadi pengisi
media massa ketimbang menjadi caleg, ya? :-)

CMIIW..

Wassalam,

Irwan.K

2008/4/16 Herni Sri Nurbayanti <[EMAIL PROTECTED]>:

>   Sebenarnya wajar perempuan minta 30%, wong setengah populasi kita
> isinya perempuan semua hehehe. Dan ini kan bagian dari affirmative
> action, sah-sah aja menurut saya. Emang politisi laki2 banyak yg
> berkualifikasi gitu? Please, deh :-)
>
> Namun di sisi lain, kekhawatiran ini bisa dipahami, tapi kemudian
> pertanyaannya adalah apakah kita kekurangan sumber daya perempuan,
> dalam pengertian tidak ada atau sebenarnya ada tapi tidak mau?
> Hehehe... ini 2 permasalahan yg beda menurut saya. Asumsi bahwa
> resource kita gak ada, itu perlu ditelaah lebih lanjut lagi. Apakah
> benar, perempuan2 Indonesia tidak ada yq qualified? atau memang, ada
> tapi tidak mau? Saya curiga, yg terakhir tuh :-)
>
> Coba dibalikin ke aktivis perempuan yg memperjuangkan ini deh, kalau
> ente bicara soal kuota 30%, ente mau gak jadi salah satu pengisinya?
> Biasa kan, orang pengennya berjuang di luar tapi tidak pernah mau
> masuk ke 'dalam' :-) padahal resources perempuan di lembaga2 NGO
> lumayan banyak, selain perlu liat di partainya sendiri dan resource
> lain di masyarakat yang belum dirambah oleh partai. Saya yakin, banyak
> jumlahnya. Toh ada waktu 1 thn untuk mempersiapkan ini.
>
> Hehehe... sekedar pikiran usil.
>
> wassalam,
> Herni
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com ,
> "Erwin Deguchi"
>
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Inilah keanehan negara kita.
> > Masak harus di paksakan pemenuhan kuota perempuan di parlemen.
> > Memangnya ada peraturan yang melarang perempuan menjadi anggota
> > parlemen? Kalau ternyata laki laki calon anggota parlemen yang ada
> > lebih memenuhi syarat dan lebih kompeten dari calon perempuan anggota
> > parlemen, karena pemaksaan kuota ini akan menyebabkan orang yang akan
> > duduk di parlemen menjadi rendah kualitasnya.
> >
> > Peraturan ajaib yang di paksakan.
> >
> > Ada ada saja.
> >
> >
> >
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com,
> "Sunny"  wrote:
> > >
> > > Refleksi: Sekalipun ketentuan 30% tetapi hematku pada pihak kaum
> > wanita terdapat perasaan ragu-ragu bersuara menyebabkan quota tsb
> > tidak dipenuhi. Benarkah pendapat demikian?
> > >
> > >
> > >
> >
>
> http://www.kompas.com:80/index.php/read/xml/2008/04/15/20112597/peluang.30.persen.keterwakilan.politik.perempuan.cukup.besar
> > >
> > >
> > >
> > > Peluang 30 Persen Keterwakilan Politik Perempuan Cukup Besar
> > > Selasa, 15 April 2008 | 20:11 WIB
> > > JAKARTA, SELASA - Peluang 30 persen keterwakilan politik perempuan
> > di parlemen, sekarang ini dinilai cukup besar, yaitu dengan adanya
> > ketentuan di UU Pemilihan Umum. Namun, ancaman terhadap peluang
> > tersebut juga sangat besar akibat dominasi kekuasaan politik kaum
> > laki-laki selama ini.
>


[Non-text portions of this message have been removed]