Saudaraku Samuel,sebenarnaya secara konteks memang tempatnya disini membahas
budaya tionghoa, kalau ada issue berhubungan dengan budaya tionghoa misalnya
budaya tionghoa dilecehkan oleh pihak pihak tertentu yah saya rasa wajar kalau
dibicarakan disini...coba dibandingkan dengan pendeta kristen
klaim2nya , dia berani
mempublikasikan apa yang dia yakini
2009/12/5 iwan kustiawan iwanph...@yahoo. com
ini baru budaya tiong hoa...he...he..he. .jadi teringat subjek cicit
kaisar..orang2 yang mentertawakan orang lain itu seperti botol
ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
kaisar..orang2 yang mentertawakan orang lain itu seperti botol penuh tak bisa
diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science)
saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
???
kok jadi melebar pembahasannya?
kalau budaya tionghoa di klaim thailand kita pada ribut nggak nih...atau tunggu
reaksi RRC aja dulu...he..he.he.he.he.he.he..
--- On Sun, 8/30/09, yuzar_ran...@yahoo.com yuzar_ran...@yahoo.com wrote:
From: yuzar_ran...@yahoo.com
Jadi teringat cerita Zen ( Mahayana?) dimana seorang bikhu membakar patung
Budha..karena apa? dia sudah melepas keduniawian/materi/ritual.karena
dia sudah mengerti inti dari ritual tersebut. Kalau menurut saya sah sah saja
kalau bikhu penulis buku tersebut menjelaskan mengapa menurutnya
Saya setuju bahwa sebaiknya urusan kepercayaan dan agama ini adalah urusan
internal vihara/bio tersebut, lagipula juga akar permasalahan sebenarnya adalah
kebijakan ( walaupun sama sekali tidak bijak ) negara saat itu untuk melarang
apapun yang berbau tionghoa. Saya yakin kalau oragnisasi
Message-
From: iwan kustiawan iwanph...@yahoo.com
Date: Fri, 6 Mar 2009 11:39:55
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Kisah Dewata yang Pindah Agama
he..he.he..tapi coba kalau diliat dari prospektif yang berbeda...andai saat itu
organisasi budhis bilang gini : wah
he..he.he..tapi coba kalau diliat dari prospektif yang berbeda...andai saat itu
organisasi budhis bilang gini : wah kelenteng (Bio) itu milik Tao atau Kong
Hu Cu bukan Budhis .
nah loh apa yang akan terjadi ?..
bakti
balas budi
santun
berterima kasih
adakah yang ideal di dunia ini?
Terima kasih Om atas tulisannya yang sangat membuat saya berfikir bagaimana
memaknai hidup yang tersisa. Anak dan cucu serta sanak saudara pasti bangga
dengan Om. Pengalaman hidup om yang panjang dan banyak makan garam pasti sudah
menjadikan om seorang yang bukan hanya kaya secara intelektual
wah Om di zuid Holland sini sungainya belum beku Omsuhunya sudah -8 tapi
sungainya masih seperti bubur...yang es skating cuman angsa dan bebek Om tapi
memang udara lebih segar..pagi tadi hujan debu es ditimpa sinar matahari pagi
seperti debu perak kerlap kerlip di udarajalan jalan
se7...akhirnya keluar juga suara suara keberatan yang lain
jika masih ada topik yang mulai nyeleneh dan tak terarah ndak usah ditanggapi
...
Nala Giri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Saya sangat setuju, mendukung dan menyambut gembira
himbauan yang disampaikan saudara
. itu saja
Cheers
Hormat saya,
Yongde
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iwan kustiawan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Dear all,
Sebelumnya saya mohon maaf, baru saja saya mengikuti secara random
topik ini, tapi semakin lama saya rasa sudah makin tidak berbobot dan
tidak terkendali isinya
Dear all,
Sebelumnya saya mohon maaf, baru saja saya mengikuti secara random topik ini,
tapi semakin lama saya rasa sudah makin tidak berbobot dan tidak terkendali
isinya. Ternyata kalimat kalimat kasar dan tidak berbudaya itu bisa menularkan
emosi kepada pembacanya yahpagi ini saya
apa ini?
Siutarno siutarno [EMAIL PROTECTED] wrote:
WIND HORSE LUCKY PUJA 2008
Wind Horse Lucky (Lung-Ta) atau bahasa tibet : KIKI SOSO HAGYALO artinya
memohon energi positif dari Buddha, adalah untuk membuka pintu Prajna
Saudara Xuang Tong,
Sungguh saya boleh memuji tulisan saudara di paling bawah, sesuatu ynag
ditulis dengan ketenangan fikiran dan pemahaman serta perenungan memang
memberikan kesejukan.
iwan K
perfect_harmony2000 [EMAIL PROTECTED] wrote:
Sdr.semua,
postingan lama ini saya
ngelanjutin ajah: tarrk... mang!
Salam kim-chi-bak sedep-mantep,
Ophoeng, BSD City
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, iwan kustiawan [EMAIL PROTECTED]
wrote:
Ini moderatornya ketiduran lagi yah? ini khan masalah basi, sudah diambil
kesepakatan
tidak membahas
Ini moderatornya ketiduran lagi yah? ini khan masalah basi, sudah diambil
kesepakatan tidak membahas masalah tibet lagi
kata kata sudah makin panas dan pedas nih Pak Moderator.
yang di tibet sudah sibuk dengan cari makan sehari hari, yang di China sudah
sibuk dengan persiapan
teman teman sekalian.
Terima kasih.
Iwan Kustiawan
Alumnus Fakultas Farmasi Unair 1992
Adakah yang mengetahui sejarah kedatangan orang orang Hakka di pulau Bangka?
sejak kapan dan apa alasan imigrasi tersebut?
terimakasih
regards
Iwan K
jadi bingung!!! kesimpulannya jadi karma itu apa yah?
ngelanturnya udah kemana mana.
back to the topic dung !!!.
ALIANTONY ALI [EMAIL PROTECTED] wrote:
PAKAILAH BAHASA YANG TIDAK MENGUNAKAN IDIOT,BODOH,TOLOL,BEGOK kepada lawan
diskusi anda.
wah kalau zaman waktu dulu SMA seingat saya ada dua gelombang immigrasi, salah
satunya dari Hunan selatan. mungkin yang ahli sejarah atau anthropologi lebih
mengetahui nih..
Ww [EMAIL PROTECTED] wrote:
Orang Indonesia berasal dari ras Austronesia yang sampai di
Indonesia
Dua email saya sebelumnya apakah di blok oleh moderator...?
kemudian pak moderator mengatakan kita sudahi diskusi tibet ini, saya nurut
saja...
tapi coba lihat banyak sekali email email di bawah ini terus berlanjut..
apakah bapak moderator mempunyai alasan/ kecendrungan atau motif tertentu
kondisi tibet sebelum direbut tiongkok, direkam oleh pendaki gunung asing :
http://www.youtube.com/watch?v=0VRneGYpaXc
tidak ada tentara china waktu itu, tidak adapula perwakilan china waktu itu,
bagaimana bisa dikatakan tibet dikuasai China?
kalaupun benar tibet pernah dikuasai Ming seperti
infrastructure , jalan kereta, dibangun mnenuju tibet untuk memobilisasi orang
orang han dan militer ( imperialisme ), dan untuk kepentingan politik sehingga
tibet mudah dikendalikan dan dikontrol.
Ritual keagamaan untuk berjalan bertelungkup merupakan hak
Dear. Dr. Han Hwie Song
Saya sudah menulis email ke alamat e mail yang dokter berikan tetapi entah
bagaimana gagal. Apakah bisa diinfokan nomor mobile Dokter sehingga lebih
mudah dihubungi?
saya tertarik dengan science cafe..umumnya kami berdiskusi, saat kumpul
kumpul dengan rekan rekan
selesai dalam waktu 3
jam)
On 1/25/08, iwan kustiawan [EMAIL PROTECTED] wrote:
Salam kenal Lim Wiss..
tulisan dibawah membuat saya termangu, bagaimana bisa membesarkan bangsa
kita.
sementara saya mengamati perdebatan tentang agama dan kepercayaan serta
mistik di
:
Hallo Sdr. Iwan, salam kenal.
Lagu ini memang mengesankan. Beberapa bulan lalu
pernah dibahas termasuk liriknya dan cerita filmnya.
Bisa dilihat di link di bawah ini dan thread-nya:
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/25413?threaded=1l=1
Kurniawan
--- iwan kustiawan
takut, tapi saya mengamati kita sedang belajar menuju
keterbukaan berfikir dan menjadi bangsa yang jujur. Semoga tidak mati ditengah
jalan. Tulisan Saudara Lim Wiss semoga menjadi bahan renungan bagi semua
saudara sebangsa dan setanah air. Terima kasih.
Iwan Kustiawan
Leiden
The Netherlands
Lim
Kepada Dr. Han Hwie Song,
Nama saya Iwan K, saya saat ini seorang student di Leiden (
biopharmaceuticals ) sebelumnya saya kuliah di Groningen ( Industriale
Farmacie ) dan Airlangga surabaya ( Apotheker ). Pernah saya mengalami
kritis identitas karena saya dilahirkan di keluarga Tionghoa dan
Saya baru bergabung dengan mailing list ini beberapa hari yang lalu.
Saya seorang yang lebih banyak bekerja dalam hal yang berhubungan
dengan ilmu dan teknologi, tetapi saya juga tertarik dalam hal
spiritual meski tentunya saya bukanlah seorang yang tahu banyak dalam
hal ini ( karena semakin saya
Terima kasih Pak Ardian atas informasinya,
membuat saya teringat masa lalu saat kecil, sayang semuanya tidak sama lagi
paling tidak dari tempat dimana saya berasal, tidak ada lagi anak anak kecil
beriringan dengan wajah lugu mengunjungi rumah rumah tetangga/ kerabat untuk
mendapatkan angpau.
31 matches
Mail list logo