On 3/4/06, Johny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 3. Kurangnya dukungan Linux terhadap driver-driver untuk hardware keluaran
> lama. Contoh web cam saya tidak bisa berfungsi di linux dan modem saya tidak
> bisa online kalau pake linux. (ini onlinenya pake windows)
Wah klo itu jangan salahin linuxn
Sent: Saturday, March 04, 2006 9:55 AM
Subject: Re: [linux-aktivis] Media Buku tidak tepat utk memasyarakatkan
Linux ?
Prihantoosa wrote:
Waktu itu memang rada nekat (sambil menerawang
nostalgia :) ),
kami (was NCS) baik penerbit maupun Sofyan sebagai
penulis. Semangat nya yang palin
Prihantoosa wrote:
Waktu itu memang rada nekat (sambil menerawang
nostalgia :) ),
kami (was NCS) baik penerbit maupun Sofyan sebagai
penulis. Semangat nya yang palin kuat adalah ada
kepercayaan tersendiri bahwa kita tidak akan rugi
kalau berbagi ilmu secara tulus, dan ternyata
subhanallah.
Ada b
Waktu itu memang rada nekat (sambil menerawang
nostalgia :) ),
kami (was NCS) baik penerbit maupun Sofyan sebagai
penulis. Semangat nya yang palin kuat adalah ada
kepercayaan tersendiri bahwa kita tidak akan rugi
kalau berbagi ilmu secara tulus, dan ternyata
subhanallah.
Ada bukti walaupun ada int
Rusmanto wrote:
bayu wrote:
pak rus
kalo pesen buku tsb secara online dimana ya ?
di gudang linux pa di infolinux ?
Meskipun japri, saya jawab ke milis. Maaf mas bayu :)
Buku itu tidak lagi dicetak, dan ada di beberapa website.
Salah satu yg saya ingat ada di ilmukomputer.com.
Karena
[EMAIL PROTECTED] wrote:
Meski ngga nyambung:
Di kota kecamatan, saya buka rental komputer full Linux( 2 kompie), anak
SMP mengetik tugas sebentar tapi terus main supertux. Lebih murah dari PS
(sewanya) menurut mereka.
Jadi bingung, apakah memasyarakatkan Linux via game, OK saja ?
Cara itu jug
> Saya tak tahu untuk kota lain, tapi untuk dijakarta sendiri justru
> banyak sekali buku-buku tentang linux di toko buku (gramedia, gunung
> agung, kharisma dll). Yg saya pikir malah mungkin (secara kuantitas)
> buku2 linux sedang booming.
Fenomena yang ada di Palembang hampir sama saja. Di toko-
On Wed, 2006-03-01 at 15:02 +0700, Rusmanto wrote:
> Prianggada Indra Tanaya wrote:
>
> > Maksudnya, setelah menulis buku mengadakan seminar begitu apa ya ?
> > Sambil seminar kemudian mempublikasikan bukunya ...
> > Atau memberi tutorial gratis pada masyarakat pengguna ?
>
> Ya, itu salah satu
> kalo menurut saya, di kota saya linux berasumsi harus konek ke internet,
> paling gak bisa nyambung ke internet, itu point 1
Menurut saya memang Linux kalo mo tambah paket ya download :)
> kedua, cd bajakan linux (sori nyebutnya begitu, biar kaya windows) di
> daerah-daerah hampir belom ada yg
edi s. mulyanta wrote:
Ini hanya hasil saya keliling toko buku di Indonesia selama 2005,
mungkin dapat menjadi masukan bagi temen-temen.
Buku Linux, tidak laku untuk dijual dan termasuk "Slow Moving", sehingga
buku-buku tema Linux akan di "singkirkan" dari rak-rak toko buku yang
semakin sesak saj
On 3/1/2006 at 3:02 PM Rusmanto wrote:
>Ya, itu salah satu solusi agar buku Linux dicari pembaca.
>Fyi, buku Server Linux (2000) karangan fade2blac dibuat seperti itu.
Ini salah satu contoh buku yang topiknya tepat memenuhi kebutuhan banyak orang.
Saban saya bertemu dengan pemula di linux yang se
bayu wrote:
Sulit untuk menafikkan distro. Mungkin bisa dengan mempersempit
lingkupnya.
Sepengetahuan saya distro bisa dibagi jadi 2 kubu besar:
rpm based distro.
deb based distro.
Jadi bisa dibahas per paket managernya, bukan per distro.
--
Aris
wah kalo per paket manager yg digunakan,
bayu wrote:
pak rus
kalo pesen buku tsb secara online dimana ya ?
di gudang linux pa di infolinux ?
Meskipun japri, saya jawab ke milis. Maaf mas bayu :)
Buku itu tidak lagi dicetak, dan ada di beberapa website.
Salah satu yg saya ingat ada di ilmukomputer.com.
Karena dari awal lisensinya
>> Kalau boleh ikut nimbrung. Mengenai laku nggaknya buku linux saya tahu.
>> Sejauh yang dicari oleh peminat linux di pusatlinux.com, yang paling
>> umum adalah mencari panduan linux dari pemula sampai lanjut. Sedangkan
>> yang ada di pasaran banyak sekali, tetapi terlalu bervariasi menurut
>> dis
>
>
> Sulit untuk menafikkan distro. Mungkin bisa dengan mempersempit
> lingkupnya.
> Sepengetahuan saya distro bisa dibagi jadi 2 kubu besar:
> rpm based distro.
> deb based distro.
>
> Jadi bisa dibahas per paket managernya, bukan per distro.
>
> --
> Aris
>
wah kalo per paket manager yg digunaka
Prianggada Indra Tanaya wrote:
Maksudnya, setelah menulis buku mengadakan seminar begitu apa ya ?
Sambil seminar kemudian mempublikasikan bukunya ...
Atau memberi tutorial gratis pada masyarakat pengguna ?
Ya, itu salah satu solusi agar buku Linux dicari pembaca.
Fyi, buku Server Linux (2000
office wrote:
Kalau boleh ikut nimbrung. Mengenai laku nggaknya buku linux saya tahu.
Sejauh yang dicari oleh peminat linux di pusatlinux.com, yang paling
umum adalah mencari panduan linux dari pemula sampai lanjut. Sedangkan
yang ada di pasaran banyak sekali, tetapi terlalu bervariasi menurut
Kalau boleh ikut nimbrung. Mengenai laku nggaknya buku linux saya tahu.
Sejauh yang dicari oleh peminat linux di pusatlinux.com, yang paling
umum adalah mencari panduan linux dari pemula sampai lanjut. Sedangkan
yang ada di pasaran banyak sekali, tetapi terlalu bervariasi menurut
distro. Saya p
On 3/1/2006 at 11:16 AM Rusmanto wrote:
>Imho, dari dulu hingga sekarang, Linux (tidak hanya buku)
>memang selalu melawan pasar :-)
>dan dimusuhi penguasa pasar :-(
Memang bagi toko buku, rack space itu sangat berharga. Karena biasanya mereka
bayar sewa per meter, atau kalaupun gedung sendiri jel
On Wednesday 01 March 2006 11:16, Rusmanto wrote:
> Prianggada Indra Tanaya wrote:
> > Bila sampean mengatakan 'hal' ini sebagai fakta, wah saya jadi
> > pikir-pikir juga. Karena sedang asyik-asyiknya menulis buku simulasi
> > sistem kontrol dan "menempel" di Linux. Tapi, ok lah, terima kasih denga
lto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: 01 Maret 2006 10:25
To: linux-aktivis@linux.or.id
Subject: RE: [linux-aktivis] Media Buku tidak tepat utk memasyarakatkan
Linux ?
Wah kalau saya malah terbalik,
Saya pergi ke beberapa toko buku gramedia untuk mencari beberapa buku linux.
Bahkan sampai ke gramedia pusat,
Prianggada Indra Tanaya wrote:
Bila sampean mengatakan 'hal' ini sebagai fakta, wah saya jadi pikir-pikir
juga. Karena sedang asyik-asyiknya menulis buku simulasi sistem kontrol dan
"menempel" di Linux. Tapi, ok lah, terima kasih dengan pendapatnya, saya rasa
saya jalan terus saja ... disampin
Wah kalau saya malah terbalik,
Saya pergi ke beberapa toko buku gramedia untuk mencari beberapa buku linux.
Bahkan sampai ke gramedia pusat, tetapi tak satupun buku linux yang saya
temukan :(
--jo--
>
>
>Hm ... tidak tahu juga ya, apa ini benar seperti itu.
>Mungkin sampean sebagai penerbit meras
Hm ... tidak tahu juga ya, apa ini benar seperti itu.
Mungkin sampean sebagai penerbit merasakan lebih dari saya sebagai pembaca.
Kalau ke toko buku, sebetulnya saya tambah senang, banyak sekali buku Linux
sudah mulai ditulis. Selama ini apa yang saya cari boleh dikatakan ada di
toko buku (maksu
Ini hanya hasil saya keliling toko buku di Indonesia selama 2005,
mungkin dapat menjadi masukan bagi temen-temen.
Buku Linux, tidak laku untuk dijual dan termasuk "Slow Moving", sehingga
buku-buku tema Linux akan di "singkirkan" dari rak-rak toko buku yang
semakin sesak saja.
Saya sudah gembar-gemb
25 matches
Mail list logo