--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> At 07:59 PM 7/6/06 -0700, you wrote:
>
> >Clash of Civilizations dan prosesnya bisa dipahami keberadaannya
bila
> >seseroang mengamati perubahan peristiwa yang terjadi secara
detail,
> >memaknainya bukan sekedar m
At 09:38 PM 7/6/06 -0700, you wrote:
>Mas Dede, saya ingin mengutip tulisan kiasan bagus dari Koran Tempo dalam
>suplemen sepak bola, People like violence, The football is war with some
>rules. Pertanyaannya adalah apakah football adalah benar-benar perang
>peradaban? kedua apakah Zidane memaha
Mas Dede, saya ingin mengutip tulisan kiasan bagus dari Koran Tempo dalam
suplemen sepak bola, People like violence, The football is war with some
rules. Pertanyaannya adalah apakah football adalah benar-benar perang
peradaban? kedua apakah Zidane memahami Clash of Civilization? Apakah dia
'pe
At 07:59 PM 7/6/06 -0700, you wrote:
>Clash of Civilizations dan prosesnya bisa dipahami keberadaannya bila
>seseroang mengamati perubahan peristiwa yang terjadi secara detail,
>memaknainya bukan sekedar membahas dan menganalisa faktanya secara
>mendalam, namun mencari solusi. Seseorang yang me
Clash of Civilizations dan prosesnya bisa dipahami keberadaannya bila seseroang
mengamati perubahan peristiwa yang terjadi secara detail, memaknainya bukan
sekedar membahas dan menganalisa faktanya secara mendalam, namun mencari
solusi. Seseorang yang mengamati hendaknya punya pisau bedah untuk
Perancis.. memang YES :)
Portugal.. go!.. go!.. libas Jerman.. :))
-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Thursday, July 06, 2006 4:09 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Bagaimana nih mbak Aris? Re: Ini Dia
Syukron jazakillah khoir katsir mbakyu Fau...
salam,
aris
fauziah swasono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Lama gak buka milis ini kok ya masih aja ribut soal SI :D
jadi pengen nimbrung krn tergelitik atsa bbrp kalimat Mbak Aris dibawah.
--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah wrote:
>
> y
>
>Apakah energi harus terkuras gara2 berputar2 dimasalah mendirikan
>negara berlabel Islam sedangkan kita sehari2 sekarang bisa
>memperjuangkan syariat Islam? Saya bilang memperjuangkan karena inti
>dari syariat untuk menciptakan masyarakat madani itu tidak dicapai dg
>paksaan kekuasaan tapi dari
At 12:37 AM 7/5/06 -0700, you wrote:
>Yang melakukan begitu siapa ya mas Dede boleh tahu? anggota MMI? Oknum
>atau calo yang mencari peluang? ^_^ cek ricek dulu jangan telan
>mentah-mentah? Apakah semua wartawan dibegitukan...atau kebalikannya ^_^
>maaf lho ya mas. Wartawan ada juga yang seba
nggih mas Ari, hal fiqh islam lho ya. Kalau bab akidah dan penerimaan syariat
ISlam sepahaman bukan terkait fiqh yang boleh beda pendapat. Kan itu masalah
ushul bukan cabang atau furu'. Misalnya syariat Islam bab ibadah shalat. Ya
semua umat Islam menerima shalat wajib 5 waktu (bukan tidak mau m
kan seperti saya bilang dari dulu dulu, kalo fikih islam tuh warna warni,
sifatnya yurisprudensi, ada macam macam penafsiran dan pendapat, pilih a dan
tidak pilih b tidak masalah.
seperti khilafah, buat saya ndak wajib. dan sah sah saja kalau saya tidak
setuju. toh, menurut ht membajak karya ora
ya sudah... kritik saja pendukung syariat ISlam yang minta uang tapi jangan
tolak syariat Islamnya h ehe he. Dalam buku Dakwah Islam jilid II karya Ahmad
Mahmud dikatakan masalah akidah dan penerimaan syariat Islam adalah masalah
yang ushul tidak ada perbedaan dalam penerimaannya. Kalau dia meng
poinnya bukan kasih perbaikan pada MMI nya .. poinnya adalah, pendukung
syariat juga masih suka main duwit ...
oh ya, berita republika, yg menolak perda syariat, menurut KH abu bakar
ba'asyir = murtad
On 7/5/06, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yang melakukan begitu siapa ya m
Yang melakukan begitu siapa ya mas Dede boleh tahu? anggota MMI? Oknum atau
calo yang mencari peluang? ^_^ cek ricek dulu jangan telan mentah-mentah?
Apakah semua wartawan dibegitukan...atau kebalikannya ^_^ maaf lho ya mas.
Wartawan ada juga yang sebaliknya... (tapi saya yakin Tempo nggak kan?)
At 07:45 PM 7/4/06 -0700, you wrote:
>Beberapa hari lalu saya membaca opini di koran tempo mengenai perda
>syariah... waduh saya lupa siapa namanya namun beliau ahli sosiologi yang
>sekarang sekolah di Amrik.. ada beberapa hal yang ingin dikritisi terkait
>perda syariah pertama.. labelisasi Pe
jadi yang dilakukan oleh orang arab2 (misalnya yang belum nikah) berwisata
sex tersebut termasuk halal atau haram..mba?,
apabila orang arab tersebut udh nikah n berwisata sex mestinya di rajam
dunk sesuai syariat islam.., tapi kenapa pemerintah neg arab dimana orang 2
arab itu berasal malah te
masalahnya, mbak yu aris.
sudah berkali kali terjadi, contoh contohnya adalah contoh contoh yg
berdarah darah, sifatnya set back peradaban. bukan kemajuan peradaban
sebagaimana yg dicita citakan HT. buktinya saudi, afghan di jaman taliban,
iran, bukan dianggap negara yg menjalankan syariah oleh
Berarti itu labelnya doang perda Syariah Islam, isi atau subtansinya belum.
Sehingga kita perlu mencermati secara mendalam subtansinya, sebelum menolak
atau menerima Perda Syariah atau melihatnya dahulu..., Selain itu perlu dilihat
aplikasinya. Apakah aplikasi sudah sesuai dengan konsep Perda
siapa bilang, yg di tangerang itu, baru di duga pelacur, udah langsung
ditangkap. bahkan suaminya datang, untuk membebaskan danmemberi keterangan,
malah disuruh bayar macam macam ...
On 7/5/06, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Btw untuk kasus perzinaan dalam syariat Islam, harus a
Btw untuk kasus perzinaan dalam syariat Islam, harus ada saksi 4 orang yang
melihat 'adegan'nya langsung atau si pelaku mengakuinya. Sehingga sulit juga
orang sembarang menuduh berzina kalau tidak bisa menampilkan 4 saksi. Seorang
yang menuduh orang lain berzina pun tanpa bukti akan dikenai sang
Kalau ditimbang sesuai syariat ISlam, perlu di lihat dia (atau laki-laki
siapapun arab atau tidak, termasuk non muslim yang setuju SI) sudah nikah atau
belum. Kalau sudah nikah dirajam hingga mati, kalau belum nikah di cambuk 80
kali. Perempuannya juga sama. Sehingga dijamin akan sulit menemukan
mba aris..
tanggapannya laki2 arab berwisata sex di indonesia, gimana mba..?
aris solikhah
<[EMAIL PROTECTED]
Beberapa hari lalu saya membaca opini di koran tempo mengenai perda
syariah... waduh saya lupa siapa namanya namun beliau ahli sosiologi yang
sekarang sekolah di Amrik.. ada beberapa hal yang ingin dikritisi terkait perda
syariah pertama.. labelisasi Perda syariah
Bahwa namanya Per
23 matches
Mail list logo