Made Wiryana wrote:
> On 1/8/06, Oskar Syahbana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> >
> > - Model elitisme (kampus terpilih, dg output yg semuanya cemerlang)
> > > - Model pemerataan (mekanisme penjenjangan mendorong pemerataan resource
> > > pendidikan)
> > >
> > > Sebagai bekal pertimbangan : Indonesia itu luas dan masih sedikit yang
> > > menikmati SDM baik atau "agak baik"
> >
> >
> > Kenapa tidak mengikuti modelnya India? Bikin sekolah teknik sebanyak -
> > banyaknya, quantity over quality. Memang nantinya ada yang very very bright
> > dan kerja di silicon valley dan engineer - engineer kelas duanya mengisi
> > kekosongan dalam negeri.
> >
>
> Bakal sering diprotest orang... katanya "kurang keren" kalau cuma mencetak
> sebanyak-banyaknya

Pak Made,
Jadi yang disalahkan "society","persepsi","sejarah" dan "kurang
keren"-nya
yach :-)

Kalau kalah dengan resisten begitu saja,sampai 1001 tahun juga nasib
kagak bakal berubah.

Kalo mau bikin universitas teknis quality over quality dengan biaya
murah,peduli amat dengan "tidak keren"nya.

Persepsi masyrakat *bisa* terganti,problemnya mungkin kita harus
mencetak 1,000 orang seperti Budi Rahardjo (sory pak jadi contoh) yang
punya motivasi tinggi dan bisa melihat jauh kedepan,jadi bisa saling
bahu membahu dan bersinergi.Kadang2 saya lihat,di strate "elit"nya
(maksudnya mereka yang mempunyai kemampuan merubah) memang lebih
demen-nya status quo sich (tapi untung jaman sudah berubah,SBY yg
mimpin Indonesia sekarang punya will tinggi untuk menjadi Indonesia yg
lebih baik).


Carlos

Kirim email ke