Pak Jano,
Yang dibawah ini bukan berita tapi pendapat saya, berita itu kan misalnya - 
terjadi ledakan bom di hotel X, jalan Y, di kota Z pada jam sekian tanggal 
sekian. Atau misalnya, Dana DKP mengalir ke berbagai pihak, diantaranya ke 
beberapa capres pada pemilu tahun 2004. Mudah-mudahan pak Jano sekarang bisa 
membedakan antara berita dan pendapat seseorang di milis..:)

Dulu juga pernah saya tanggapi masalah pak Jano yang suka menuliskan "mencari 
pahala" dalam postingannya, atau yang memasukkan ayat-ayat yang sering tidak 
nyambung dengan topik yang sedang dibicarakan. Bagi saya mencari pahala itu 
tidak perlu gembar-gembor dengan menuliskan berulang dalam postingan, ikhlas 
saja mencari ilmu dan berbagi ilmu dalam obrolan di milis, yang berhak 
memutuskan apakah perbuatan kita patut diganjar dengan pahala atau tidak itu 
kan hanya Allah. Serahkan saja ke Allah, kita hanya perlu niat baik (dalam 
hati) dan melakukan sesuatu yang menurut kita baik berdasarkan pemahaman kita 
dalam ayat dan hadis. Dan jika berniat untuk menjadikan WM sebagai salah satu 
sarana ibadah, lakukan dengan tidak menggurui dan menasehati dengan anggapan 
yang lainnya lebih rendah agamanya atau menganggap si ini liberal, si itu 
feminis, dll. Itu gaya saya, tapi gaya berkomunikasi orang lain-lain bukan? 
Mungkin gaya pak Jano beda lagi.

Makasih untuk penjelasan pak Jano, jadi pak Jano bukan pak Satriyo, tapi masih 
serumpun ya pak, rumpun bangsa Melayu, lebih tepatnya lagi suku Jawa karena 
kedua nama yang ada mengandung O...:) Nama yang mungkin bagi sekelompok orang 
dianggap tidak Islami karena bukan nama Arab...:)

salam
Aisha
-------------
>From : Jano Ko
Ada berita :
Waktu untuk hidup ini kan terbatas dan lurus tidak akan kembali lagi, tidak 
mungkin jika waktu yang ada hanya dihabiskan untuk milisan, mana untuk kegiatan 
lainnya? Bukankah Islam mengajarkan keseimbangan antara kegiatan untuk duniawi 
dan akhirat, untuk keluarga dan non keluarga, untuk beristirahat dan bekerja, 
untuk melakukan berbagai ibadah dan tidak untuk milisan saja? memangnya pak 
Satriyo lebih banyak menghabiskan waktu untuk milisan dibanding untuk bekerja, 
untuk mendidik anak, untuk membimbing istri, dll?...:)
--------
Jano - ko :
Dulu jano-ko sering menulis "mencari pahala" dalam setiap postingannya,dengan 
kata lain jano-ko"berniat" menggunakan WM sebagai sarana untuk "Ibadah" ( tidak 
bermaksud sombong dan rija', sekedar penjelasan ).

Sebaiknya kita berfikir positif saja kepada Mas Satriyo, saya sangat yakin 
kalau Mas Satriyo tersebut
beribadah juga melalui milis WM, saya yakin mas Satriyo tersebut level 
spiritualnya sudah matang, dengan kata lain beliau yakin, sangat yakin dengan 
janji Allah didalam Al Qur'an (22:40) Sesungguhnya Allah pasti menolong orang 
yang menolong (agama)-Nya. 

Untuk Aisha.
Sedikit penjelasan, bahwa Mas Satriyo bukan jano-ko.

Demikian.
Wassalam
--- Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke