seandainya semua orang seperti Mbak Mia ... mungkin dunia akan menjadi
lebih baik :)
soal Imam Mahdi ini memang bukan monopoli agama Islam, tapi juga ada
di agama dan kepercayaan lain. Banyak pula muncul sekte2 hari kiamat
yang sifatnya fatalis, dan bahkan anarkis.

Coba bayangkan, misal beneran besok hari kiamat. Si pemimpin sekte
selama ini nggak pernah bohong, dia selalu jujur dengan apa yang
dikatakan kepada pengikutnya. Dan dia mengatakan bahwa besok adalah
kiamat. Apa yang dilakukan? Macem2 ... ada yang terus berdoa dan
bertobat, dan saat esok harinya belum kiamat, maka sang pemimpin harus
bertindak untuk menyelamatkan kepercayaannya ... meminta seluruh
penganut sekte melepaskan jiwa dari raga mereka. Dan ini kejadian di
Branch Davidian Amerika Serikat.

Ada pula yang sifatnya destruktif. Karena dunia mau kiamat, makin pula
didekatkan ke arah kekiamatan itu. Bisa dengan jalan menguasai senjata
pemusnah massal, bisa gas beracun atau bom nuklir. Ini kejadian di
Sekte Aum Shinrikyo di Jepang. Anggotanya orang2 pinter luar biasa,
insinyur2 dan profesor2 yang bisa mengembangkan gas sarin yang
kemudian dipakai buat meracuni kereta bawah tanah Jepang. Gas sarinnya
sendiri tidak berasal dari Jepang, tapi diproduksi di Australia,
semakin mempertegas globalisme sekte ini.

Menjelang hari akhir ini, orang2 semakin mereka2 nubuat apa yang akan
terjadi. Sebagian besar berarti penghancuran terhadap kelompok lain
yang tidak mengikut kepada kelompoknya. Dan atas nama keyakinan
terhadap kebenaran kelompoknza, mereka akan sangat militan melindungi
keyakinan tersebut dari orang2 lain. Atau bisa juga sebaliknya, orang
lain yang akan menghancurkan kelompok tersebut dengan tanpa belas
kasihan karena dianggap sesat.

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com

On 7/6/07, Mia <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
>
>
>
>
> Pak Wikan,
>  Tahun kemarin saya bermimpi, melihat badai hitam yang datang dari
>  ufuk, yang akan melanda daerah dimana kita tinggal, yang sudah pasti
>  menghancurkan.  Tentu saja saya berlari menghindari badai hitam itu,
>  tapi trus balik lagi karena ingat orang2 di rumah.  Dalam perjalanan
>  balik ke rumah saya menemukan kejadian2 mengerikan yang nggak bisa
>  saya ceritakan di sini. Ketika terbangun waktu menjelang subuh, saya
>  menangis dan langsung telpon ke keluarga, karena lagi di luar kota.
>
>  Poinnya adalah, dalam mimpi itu kejadian2 yang mengerikan terjadi
>  bukan karena badai hitamnya, tapi karena reaksi kita terhadap satu
>  sama lain dan lingkungan kita, terhadap peristiwa (apokaliptik) yang
>  dipersepsikan akan meluluhlantakkan.
>
>  Dengan kata lain, kita selalu punya pilihan untuk megantisipasi
>  suatu kejadian, termasuk ramalan2 apokaliptik ini. Kita bisa memilih
>  berbuat atau meresponse lebih baik, mengacuhkannya, memakai aji
>  mumpung, terus saja serakah, emosional membabi buta, dst.
>
>  Quraish pada mulanya nggak menolak Muhammad sebagai Nabi, malah
>  mereka mau jadikan Muhammad sebagai pemimpin, asal mau mengakui
>  dewa2 mereka disamping Allah.  Dewa2 mereka adalah simbol status
>  kekuatan mereka yang baru berkembang utamanya dalam bidang
>  perdagangan dengan segala macam kebudayaan baru yang menjanjikan
>  seperti teks.
>
>  Nabi membawa kabar baik, kalau Quraish bisa memanfaatkan semua
>  perubahan itu dengan sebaik2nya mereka semua akan maju.  Nabi
>  membawa kabar buruk, kalau Quraish tetep jahil dengan kekuatan
>  barunya itu, ya akan terus jadi bangsa jahil dan akhirnya punah.
>
>  Situasi pada waktu itu juga 'mendukung' kenabian Muhammad, dengan
>  kerajaan2 megah Persia dan Roma yang lagi loyo dan mandeg. Siapa
>  lagi yang bisa diharapkan?
>
>  Suatu kemajuan peradaban tinggi mungkin saja menyertakan konsekuensi
>  yang.......yah...mengerikan.  Karen Armstrong menulis, bahwa tak
>  pernah sebelumnya peradaban yang dibawa orang Barat ini membawa
>  dunia dalam kemajuan seperti ini dan impian dunia di masa depan yang
>  lebih canggih lagi - tapi dengan konsekuensi yang tak terbayangkan
>  pula akibatnya, yaitu kerusakan lingkungan yang demikian parah.
>  Kalo Al-Gore bilang, nggak pernah dalam sejarah bumi carbon mencapai
>  angka 300, sekarang kita nabung carbon yang jumlahnya jauuuh di atas
>  angka itu, dan akan tambah jauuuuh lagi dengan kecepatan yang
>  sekarang.
>
>  Para Nabi adalah orang2 yang berhasil membawa ummatnya menyadari
>  pilihan2 ini, dan ACT ON IT.  Para 'calon nabi' banyak yang sudah
>  jadi martir atau tersingkir, karena kita nggak mampu mengenali
>  kualitas mereka, atau waktunya belum tiba. Tapi masak akan terus2an
>  begitu?  Nah, mitos Al-Mahdi, Isa dsb intinya kan bilang; tetaplah
>  proaktif, jangan pernah putus asa, be strong.

Kirim email ke