Ole sio sayange, lihat jawaban yang diselipkan di bawah di antara tanda 
++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++
Salam
La Tando

  ----- Original Message ----- 
  From: Muhammad Syafei 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, April 23, 2008 8:04 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Akidah >> Re: Fwd: Republika: 'Islam Tak Butuh 
Mirza


  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Mohammad Rizal
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Aqidah Islam bukan dari olah pikir. Sangat keliru. Aqidah Islam dari
  wahyu ALLAH yang disampaikan pada manusia melalui Rasul-Nya dan
  kekasih-Nya, Muhammad saw.
  >

  Lha terus bagaimana Aqidah Islam itu bisa sampai pada anda?

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

  La Tando:

  Sio, 'Aqidah itu sampai sebagai barang jadi, tidak ada proses olah pikir.

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


  > Bagaimana mungkin aqidah Islam dari olah pikir? Aqidah menyangkut
  sesuatu yang harus kita imani: Tuhan, Rasul, Malaikat, semuanya.
  Bagaimana kita mengimani Tuhan dari olah pikir? Sedangkan Tuhan tidak
  dapat dilihat, tidak dapat dicium, tidak dapat dirasa, tidak dapat
  didengar dan tidak dapat diraba. Yang bisa dipikir hanya yang dapat
  diindera oleh panca indera kita. Sedangkan Tuhan? Dibayangkan pun
  tidak boleh.
  > 

  Terus bagaimana dengan ayat-ayat yang menyuruh berpikir, menggunakan
  akal .. mau dikemanain?

  >+++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

  La Tando:

  Ole sioa sayange, ayat-ayat itu ada dua jenis: yang qath'i dan tidak qath'i. 
Yang qath'i itu tidak bisa ditafsirkan, misalnya al-Asmaau al-Husna, dan yang 
tidak qath'i, itulah yang ma'quli, pakai olah akal untuk memahaminya.

  ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


  > Jadi bagaimana kita mengenal Tuhan? Kita mengenali Tuhan jika Dia
  perkenalkan tentang Diri-Nya pada kita. Melalui apa? Melalui
  rasul-rasul-Nya 'alaihimush shalatu wassalam. Jika Tuhan tak
  perkenalkan Diri-Nya pada kita, tak mungkin kita dapat mengenal Tuhan.
  > 

  Ah yang betul ... pernah denger istilah 'hanif' belum?
  pernah baca tentang filsuf2 Yunani belum?

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

  La Tando:

  Ole sio sayange, kok dirancukan antara sumber dari wahyu dengan sumber dari 
hasil olah akal para filosof/hanif. Nabi Muhammad SAW sebelum jadi Nabi, 
sebelum dapat wahyu, beliau adalah hanif. Filosof dan hanif tidak mengenal 
Tuhan, mereka hanya tahu bahwa ADA Tuhan melalui proses olah pikir.

  ++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++ 


  > Apa saja aqidah itu? Contoh: Tiada Tuhan melainkan ALLAH. Tuhan
  tidak mempunyai anak atau diperanakkan. Nabi Muhammad saw. adalah
  Rasul ALLAH. Semua nabi-nabi adalah maksum. Tidak berdosa dan tidak
  salah. Semua perbuatan Nabi adalah benar. Musuh nabi adalah musuh
  ALLAH. Al Quran adalah kitab yang benar, yang suci, dijamin ALLAH
  hingga kiamat nanti. Agama yang benar di sisi ALLAH hanya Islam.
  Malaikat benar adanya. Ada dua malaikat di kanan dan kiri setiap
  manusia yang mencatat amalan-amalan manusia tersebut, dlsb.
  > 

  Lha emangnya kalimat di atas itu sampai ke Anda tanpa melalui olah
  pikir terlebih dahulu?

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

  La Tando:

  Masya-Allah, mengapa nyong begitu rancu cara berfikirnya. Tuhan tidak 
mempunyai anak dan tidak diperanakkan, itu barang jadi, qath'i, bukan hasil 
olah akal. Bagaimana sampai kepada nyong, kepada beta, kepada semua orang yang 
berminat, dengan jalan bacaan (Al-Quran), bagi yang buta furuf Arab, dan dengan 
jalan bacaan serta tulisan (Al-Kitab). Kok nyong begitu rancu cara berpikirnya, 
proses transfomasi dirancukan dengan proses oleh pikir. Belajarlah yang banyak, 
nyong !

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


  > Jika ada yang tak yakin dengan salah satu hal di atas, maka
  aqidahnya rusak, cacat.
  > 

  yang menetapkan standar rusak/gak rusak tuh siapa?

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

  La Tando:

  Ole sio sayange, kriterianya rusak yaitu bertentangan dengan Nash, kriteria 
tidak rusak yaitu tidak bertentangan dengan Nash. 

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

  > Aqidah dari hasil pola pikir bukanlah aqidah Islam. Contoh aqidah
  dari hasil pikir-pikir adalah: ada tempat lain selain surga dan
  neraka, khusus untuk orang berdosa besar yang ketika mati belum sempat
  taubat. Quran adalah makhluk, sehingga kebenarannya tidak abadi.
  Keselamatan dapat diperoleh pada semua agama. Nabi Muhammad adalah
  manusia biasa, bisa salah bertindak atau salah omong, atau salah pilih
  istri, atau salah pilih Sahabat.
  > 
  > Jika ada orang yang yakin salah satu dari ini, maka dia di luar
  aqidah Islam. Orang seperti inilah yang "menuhankan" hasil olah pikir.
  > 
  Iya tho? pa bukan kebalik?
  Jika sudah mau jujur mengakui bahwa apa yang diyakini (akidah) itu
  hasil olah pikir, pasti juga dibarengi dengan kesadaran, bahwa
  kebenaran yang dicapai dari olah pikir itu bukan suatu kebenaran mutlak.

  Coba deh bandingkan dengan orang yang menganggap pendapat (hasil olah
  pikir) nya bersifat mutlak.

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++

  La Tando:

  Sio, Allahu ahad, lam yalid wa lam yuwlad itu aqidah Islam bukan hasil olah 
pikir. Sedangkan Trinitas itu aqidah kristian, adalah aqidah hasil olah pikir. 
ditetapkan dengan pemungutan suara di forum Nicea Council (325 M) di Iznik. Ole 
sio sayange, apa nyong sudah pernah baca ini:

  THE CREED OF NICAEA : "We believe in one God the Father, Almighty, maker of 
all things visible and invisible; and in one Lord Jesus Christ, the Son of God, 
begotten of the Father, only begotten that is, from the substance of the 
Father; God from God, lightfrom light, Very God from Very God"..At the time of 
that Nicea Council, Christians just had given 2 divine attributes only 
(duality), i.e. unto the Father and the Son, and then they gave later divinity 
unto the Holy
  Spirit (the trinity) after 57 years, at the later Council."(The History of 
Christianity, a Lion handbook, p. 177).

  +++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++++


  Salam

  > 
  > -Rizal-
  > 
  > 
  > Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Sebetulnya juga jangan selalu
  menggunakan kata "menuhankan". Pake 
  > saja memprioritaskan...:-). Kesannya kalo "menuhankan" sesuatu itu 
  > dah pasti salah! 
  > 
  > Kalau hidup didunia ini memang harus berfikir, ya memprioritaskan 
  > hasil olah pikir, ya gpp juga. Masalahnya, pikiran siapa yang mau di 
  > olah?
  > 
  > Kalau menurut mas Syafei akidah sebuah hasil olah pikir, sebetulnya 
  > boleh dong diperdebatkan disini?
  > 
  > wassalam,
  > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Muhammad Syafei" 
  > wrote:
  > >
  > > Sebenarnya apa yang disebut akidah adalah sebuah hasil olah pikir
  > > juga. Ini yang jarang diakui, sehingga akidah diposisikan seolah-
  > olah
  > > merupakan barang jadi dari Allah yang tidak bisa diganggu gugat.
  > > 
  > > Sebagaimana layaknya sebuah hasil olah pikir, betapapun dia
  > > disakralkan, perbedaan menjadi suatu keniscayaan. Lebih jauh,
  > > kebenaran akidah akhirnya menjadi sesuatu yang relatif. 
  > > 
  > > Jika kurang disadari, memutlakkan hasil olah pikir yang relatif itu
  > > pada akhirnya bisa jatuh pada syirik, terjatuh pada 
  > sikap "menuhankan"
  > > hasil olah pikir.
  > > 
  > > Salam
  . 
   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke