pak chodjim, yg sy tangkap adalah
wahyu yg dimaksud pak chodjim adalah petunjuk yg masuk ke setiap manusia,
bukan wahyu dlm pengertian yg umum dipakai, yaitu yg hanya diterima Nabi
Muhammad saw.
untuk dibukukan ataupun disampaikan.

mungkin lebih tepat yg disebut masing2 dg petunjuk vs wahyu.
ini akan lebih tepat, karena akan rancu dalam pembahasan khususnya dlm
kasus2 spt ahmdiyah.

dalam KBBI pun, definisi wahyu adalah "petunjuk dr Allah yg diturunkan hanya
kpd para nabi dan rasul melalui mimpi dsb"

memakai definisi (saya) diatas,
apakah yg diterima MGA adalah wahyu ? ataukah petunjuk ?




On 5/2/08, Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Terimakasih atas penjelasannya yang bagaikan pil tuntas buat saya.
> Karena itu, karena sudah bagaikan pil tuntas, maka tidak ada
> pertanyaan lagi yang timbul dalam pikiran saya mengenai hal ini.
> Saya berharap teman-teman lain juga menjadi mengerti dalam kerangka
> makna seperti inilah, pak Chodjim berpendapat demikian. Masing-
> masing kita bisa saja mendapatkan wahyu ataupun ilham. Wahyu pasti
> positif sedangkan ilham bisa ada yang postif dan ada yang negatif.
> Begitu intinya kan, ya pak?
>
> Saya kira selama ini kita2 disini hanya mempunyai pemahaman yang
> berbeda tentang wahyu dan ilham saja.
>
> Sekali lagi, termakasih.
>
> Wassalamu'alaikum wr wb.,
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "achmad chodjim"
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Wa alaykumus salam wr. wb., mBak Lina.
> >
> > 1) Wahyu memang merupakan serapan dari kosa kata asing yang
> maknanya seperti yang disampaikan oleh Ki Bina dari kota hujan itu.
> Dalam bahasa Arab wahyu ditulis wawu-ha-alif bengkong artinya adalah
> isyarat cepat. Dalam pemahaman teologis, wahyu adalah petunjuk
> konkret (nyata) yang datangnya dari Allah swt (Tuhan semesta alam).
> Jadi, kalau mBak Lina menerima wahyu maka mBak Lina akan bisa
> melakukan sesuatu dengan benar (tanpa ragu-ragu lagi) tanpa proses
> belajar di sekolah.
> >
> > Penemu makanan seperti bisa membedakan jamur yang beracun dan
> mematikan orang yang memakannya dengan jamur yang sehat untuk
> dimakan itu bukan coba-coba, tapi wahyu; seperti Maryam menerima
> perintah untuk menggoyang pohon korma untuk konsumsinya. Jika untuk
> menemukan jamur yang bisa dimakan itu dengan coba-coba, maka akan
> banyak timbul korban. Allah itu ar-rahman dan ar-rahim, maka Allah
> menghendaki sesuatu bagi orang-orang yang berkehendak. Kalau orang
> menghendaki petunjuk maka Allah akan menunjukinya, Allaahu yahdii
> man yasaa', bukankah begitu La Tando? Lha, Allah menunjuki manusia
> itu melalui qalbunya (QS 64:11). Bagaimana cara Allah menunjuki
> seseorang jika Allah tidak bercakap-cakap dengan manusia? Jawabannya
> ya QS 42:51!!!
> >
> > Dus, wahyu itu ya hanya 3 macam seperti dinyatakan pada QS 42:51.
> >
> > 2) Ilham itu sama dengan inspirasi atau bisikan hati. Dengan
> demikian, ilham bisa berupa bisikan tentang kejahatan dan bisa pula
> tentang ketakwaan (QS 91:8).
> >
> > 3) Mbak Lina apa pura-pura lupa bahwa dalam QS 53:3-4
> disebutkan "wa maa yantiqu 'an al-hawaa in huwa illaa wahyuy
> yuuhaa." Dan, dia (Muhammad) tidak menuturkan itu (Alquran) dengan
> hawa nafsunya, melainkan wahyu yang diwahyukan.
> >
> > 4) Lho, kan sudah jelas di QS 2:4, bahwa orang-orang yang bertakwa
> itu mengimani kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad dan yang
> diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya. Jadi, tak disebutkan
> mengimani kitab yang diturunkan setelah Muhammad. Itu artinya
> Alquran sebagai kitab sudah final!
> >
> > Yang menjadi persoalan kita dalam diskusi ini kan kita tidak dapat
> membedakan antara wahyu dan kitab. Jadi, nabi-nabi itu menerima
> wahyu berupa kitab, dan manusia biasa hanya menerima wahyu sebagai
> petunjuk dalam hidupnya agar bisa menyelesaikan persoalan hidup ini
> dengan mudah. Kalau kita membaca al-fatihah, kita MENYATAKAN
> PERMOHONAN untuk diberi petunjuk tentang jalan yang lurus seperti
> yang diberikan kepada orang-orang yang menerima kenikmatan dalam
> hidupnya. Padahal, jalan yang lurus itu hanya diberikan kepada para
> nabi, para shiddiiqiin, para syuhadaa', dan para shaalihiin (QS
> 4:69). Dan, ingat kembali bahwa petunjuk itu diturunkan ke qalb, dan
> caranya dengan wahyu lantaran Gusti Allah tidak bercakap-cakap
> dengan manusia dengan bahasa dunia yang kita terima dari orang-orang
> di sekitar kita.
> >
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke