kang....minta merka tulis dikolom yang besar atas permintaan maaf..... jangan di boikot dong Salam kenal dari saya Ir Erwina Yunarti
________________________________ Dari: halim hd <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: WongBanten@yahoogroups.com Terkirim: Selasa, 11 November, 2008 02:20:13 Topik: Re: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten repot juga kalou begitu. tapi saya harap, gerakan boikot itu lama lama bis ajalan, seiring dengan kecerdasan warga. --- On Mon, 11/10/08, Setiadji Achmad <setiadji.achmad@ yahoo.com> wrote: From: Setiadji Achmad <setiadji.achmad@ yahoo.com> Subject: Re: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Date: Monday, November 10, 2008, 11:00 AM kalo yg ngeboikotnya yg merasa dirugikan,kayaknya gak ngaruh,damai saja,dan koran menulis permohonan maaf atas kesengajaan menghilangkan unsur penting dalam artikel yg disajikan... . ________________________________ From: halim hd <[EMAIL PROTECTED] com> To: [EMAIL PROTECTED] ups.com Sent: Tuesday, November 11, 2008 1:47:23 AM Subject: Re: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten bisa nggak itu dituntut secara hukum? atou minimal, boikot, jangan langganan. --- On Sun, 11/9/08, Ibnu Aviciena <ibnu.aviciena@ gmail.com> wrote: From: Ibnu Aviciena <ibnu.aviciena@ gmail.com> Subject: [WongBanten] Kritik Untuk Radar Banten To: "Radar Banten" <kang_haban2001@ yahoo.com> Cc: "barayapost cilegon" <[EMAIL PROTECTED] com>, [EMAIL PROTECTED] ups.com, "abdulmalik" <kangdoel2002@ yahoo.com> Date: Sunday, November 9, 2008, 4:14 PM Assalamu'alaikum, E-mail ini adalah kritik saya terhadap Radar Banten yang saya cc-kan ke Banten Raya Post, Abdul Malik Radar Banten, dan Milis Wongbanten. Hari minggu kemarin, 11 November, tulisan saya yang berjudul Menelusuri Kesusasteraan Banten dimuat Radar Banten. Sebagaimana tampak dari judul tulisan itu, tulisan saya ini membicarakan tentang kesusasteraan Banten, termasuk di dalamnya novel2 indo-cina yang terbit di rangkasbitung dan di koran-koran banten dari masa kolonial hingga sekarang. Ada satu hal yang saya sangat sesalkan atas tindakan yang dilakukan (editor) Radar Banten yang telah menghapus nama "Fajar Banten" di dalam tulisan saya. Dan itu, bagi saya adalah tindakan bodoh dan membodohi publik. Bahwa Fajar Banten adalah saingan bisnis Radar Banten, itu silahkan. Itu urusan bisnis Radar Banten. Tetapi Radar Banten (juga media massa lainnya) tidak boleh membawa masalah bisnis itu ke ruang ilmu pengetahuan. Dalam konteks pemuatan tulisan saya, Radar Banten tidak boleh membuang nama "Fajar Banten" sebagai kenyataan/fakta sejarah. Nama itu tidak boleh dibuang hanya karena Fajar Banten saingan bisnis atau merasa tidak suka keada pengelola Fajar Banten. Islam mengajarkan, janganlah berlaku tidak adil karena kita benci kepada orang lain. Sebagai contoh, sekalipun saya tidak suka kepada atut, saya harus tetap menyebut nama atut saat saya menulis sejarah gubernur banten. Selama ini saya memaklumi tulisan berita di radar banten acak-acakan. Berita-berita yang muncul di sana mencerminkan bahwa pengelola koran tersebut tidak paham tatabahasa indonesia atau tidak mau menggunakan pengetahuannya tentang tatabahasa indonesia. Sekali lagi, itu saya maklumi. Tetapi ketika editor koran sudah membuang data sejarah, saya atas nama ilmu pengetahuan menyatakan protes. -- Salam hangat, Ibnu Adam Aviciena ___________________________________________________________________________ Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/