8<--  
Temu akbar HANATA 2004, 3-4 Januari 2004 di Ciater      
Pendaftaran di Milis Anggota, atau SMS ke 0815-9500-697   
-->8 
  
   On Tue, 9 Dec 2003 20:27:57 -0800 (PST)
Rifki Muhida wrote:

> Di jepang anak-anak SD sudah diajari bahwa mereka tidak boleh
> mengunakan barang yang bukan haknya, cara ngajarinya gimana...mudah!
> setiap barang pribadi di kelas ataupun barang yang dibawa harus
> dituliskan namanya, pulpen, buku, tas, alat perakaria bahkan sampai
> sandalpun harus ditulis, dengan demikian mereka tahu bahwa barang
> yang bukan haknya tidak boleh digunakan kecuali guru menjelaskan
> bahwa itu bisa digunakan. 

Budaya Jepang berbeda dg budaya kita, mrk lbh individual sementara kita
komunal. Di banyak keluarga, asalkan milik keluarga maka sering dianggap
dan diperlakukan sebagai milik sendiri :-))) 
Preferensi itu sering terbawa-bawa ke masyarakat, terlihat dg perlakukan
banyak orang terhadap barang-2x/asset milik publik (pemerintah/negara).
Lihat saja soal pemakaian fasilitas umum (taman, telepon umum dst),
penyerobotan tanah, bantaran kali/kereta yg digunakan utk hunian.
Ada ide cara memberikan penyadaran yg pas kepada mereka ?

BTW. Bagaimana dg trend bunuh diri anak-2x SD/SMP/SMA di Jepang, apakah
ada penurunan ? IMHO itu salah satu dampak individualism (mungkin yg
ekstrim atau salah arah).
Saya dirumah punya buku yg judulnya "Toto Chan, gadis kecil di jendela",
disitu ada diceritakan soal cara pengajaran yg lain dari yg berlaku umum
di Jepang. (buku yg menarik, saya sampai mengulang membacanya).

-- 
syafril
-------
Syafril Hermansyah


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------   
Arsip           : http://yonsatu.mahawarman.net  
News Groups     : gmane.org.region.indonesia.mahawarman  
News Arsip      : http://news.gmane.org/gmane.org.region.indonesia.mahawarman  

Kirim email ke