Hi mbak Sefty,

Rencana ke Bandung di hari kerja ya?  Good choice :)... soalnya memang mulai
'kewalahan' nih kalau cari tempat nginap di Bandung waktu weekend (plus
akhir tahun lagi) ;). Minggu lalu saya juga terpaksa ambil cuti untuk
berangkat hari Kamis dan sampai di sana pakai 'trick' hubungi tour travel
agent nya untuk hubungi hotel dalam rangka extend waktu nginap sampai hari
Minggu :).

O ya, maaf nggak bisa share 'kisah nyata' tentang _All About Strawberry_,
cuma bisa posting salah satu info tentang kawasan itu. Mungkin sama seperti
beberapa parents yang lain, sering banget ke Bandung tapi lagi-lagi di sana
hanya penuh dengan 'agenda' hunting makanan or just jalan-jalan nostalgia
lewatin TK, SD, SMP and kampus saya di Bandung. Jalan-jalan ke tempat
wisatanya malah nggak pernah sempat ;)

Anyway, happy holidays, mbak.... and sun sayang buat Nayla, a Birthday Girl
besok ya  ...

cheers,
Sylvia - mum to Jovan & Rena
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

KAWASAN WISATA BELANJA BARU BERKONSEP REKREASI TEMPO DULU
http://www.sinarharapan.co.id/feature/wisata/2004/0923/wis01.html


BANDUNG – Setelah berjuang ulet dan membangun 12 factory outlet (FO) atau
gerai belanja pakaian di Bandung dan Sentul, kini sang pelopor Perry
Tristianto (44) meresmikan lahan wisata belanja seluas 8.000 m2 di kawasan
Cihanjuang.

All About Strawberry, wilayah wisata belanja yang diciptakannya di
Cihanjuang, Bandung, Jawa Barat, dan resmi dibuka untuk umum sejak Sabtu
(18/9) lalu. Kawasan All About Strawberry bermula hanya sebagai tempat
kediaman Perry dan keluarga, serta kolam ikan Koi koleksinya. Dia bermaksud
memanfaatkan rumah tinggalnya yang terpencil, sambil meringankan ongkos
pemeliharaan (maintenance) sehari-hari. "Dulu pikir kalau saya tua nanti,
saya mau membikin usaha di situ, tetapi belum keburu terwujud malah udah
ketemu pikiran lain," tutur Perry.

Kini, Perry mencoba membuat terobosan perpaduan konsep bermain di alam
terbuka, belanja, makan dan jajan, sambil mengenang masa bocah di tengah
kebun strawberry. Pilihan kreatif dan inovatif selalu diusung oleh alumnus
Universitas Parahyangan, Bandung dan Administrasi Bisnis Stanford College,
Singapura itu. Sebanyak 12 gerai belanja (fashion) telah dihadirkannya
dengan nama The Big Price Cut, Rich & Famous, GalleryClothing, The Summit,
Happening, Oasis, Emirates, Metropolis, China Emporium, The Ware House, LA
Clothing, dan The Container.

Tujuannya pasti buat memperkuat Bandung sebagai kota tujuan wisata belanja.
Bukan hanya janji kenyamanan, atau suasana nikmat lain yang muncul dari ide
All About Strawberry. Lantaran Perry berambisi merangkul para penjual
penganan tradisional yang dikumpulkan dalam konsep pasar. "Ini diuntungkan
lokasi All About Strawberry berada dekat dengan kebun sayur," ucapnya saat
berdialog dengan wartawan.
Selain itu ada janji untuk nanti memperbagus dan memperbaiki sarana jalan ke
kawasan All About Strawberry. Ada jalanan tembus yang mempermudah orang
Jakarta mampir melalui Cimahi, berjarak sekitar kurang dari tiga kilometer.
Ada jalan lintas dari Padalarang melalui jalur tol Baros. Di samping itu ada
arah masuk dari daerah Subang dan Lembang. Boleh dibilang, demikian Perry,
All About Strawberry seperti awalnya (kawasan wisata) Kampung Daun saat
pertama kali hadir.
"Akan tetapi jalan masuk ke kawasan ini lebih mudah. Cihanjuang kan jalur
alternatif," tambahnya. Begitupun area perparkiran bagi pengunjung telah
mulai dipersiapkan.
"Konsepnya rekreasi tempo dulu," sambung Perry. "Saya yakin kawasan ini bisa
jadi ramai, tetapi belum tentu untung," lanjutnya pula.

Membangun wilayah FO di tengah kota memang mendukung pertumbuhan ekonomi
yang sangat cepat menuju kota metropolitan, akan tetapi suasana wisata
belanja semacam itu tidak disukai oleh orang Jakarta. "Mereka mencari wisata
makan dan belanja yang jauh dari ciri kota Jakarta," ujar pria berpenampilan
sederhana, yang sebentar lagi bakal membuka FO spesial bagi bocah.

Kalau ditanya kenapa pilihan Perry malah tanaman buah strawberry, bukan
anggur atau lainnya. Begini jawab ayah dua anak itu: "Ini kan Indonesia,
bisanya strawberry yang lebih mudah ditanam." Lagi pula dua sistem penanaman
seperti organik yang bermedia alam atau tanah dan rempah, serta nutrisi
(hidrofonik) bisa diterapkan. Budidaya strawberry cocok untuk kawasan
Cihanjuang yang berada pada 1.000 meter di atas permukaan laut.
Buat menuju keberhasilan sebagai daerah wisata belanja, menurut Perry, harus
dipancing terlebih dulu dengan fasilitas-fasilitas baru selain wilayahnya
yang beratmosfer sejuk serta nyaman.
"Think rest and fresh," katanya bila menatap ke kawasan All About
Strawberry. Di tengah lahan seluas 8.000 meter persegi, Perry menyediakan
kebun strawberry dalam rumah kaca, warung tradisional makanan renyah, serta
kafe bernuansa Eropa. Selain itu di All About Strawberry, pengunjung dapat
menyalurkan kebiasaan berbelanja di Clothing and X'cessories Outlet (CX
Outlet).

Arena bermain terbuka juga disuguhkan oleh Perry, sebutlah itu flying fox
untuk anak serta orangtuanya, jembatan goyang di atas kolam, panjat tebing
untuk anak, dan sejumlah jenis permainan lain.

Di sana dapat kita temukan Kampoeng Masa Kecil-Koe (Area I), yang selain ada
perkebunan strawberry, juga permainan anak Low Rope Element yang berfungsi
untuk melatih dan merangsang motorik kasar pada anak. Ada pula toko aksesori
yang berbentuk "rumah keju".
Di Area II ada wilayah "Impian Masa Kecil-Koe" yang mengajak kita untuk
sejenak bermimpi ke dunia khayal. Suasana yang dibangun adalah bentuk
permainan Adventure Game berupa Flying Fox, dikelilingi oleh rumah liliput
atau Hobbit's House, serta Gendalf House atau rumah topi dan rumah boneka
yang bisa diubah fungsinya sebagai Camping Ground.
Konsep terbaru berbelanja untuk keluarga terdapat di Area III yang bertema
Butik Rekreatif-Koe. Setelah itu bisa ditemukan "Bla...Bla...Koe", rumah
koboi yang difungsikan untuk kafe Eropa dan dilengkapi kolam renang. Di situ
sekaligus bisa dijadikan area permainan rakit, yang diselingi pertunjukan
musik akustik pada akhir minggu.

Menurut dia, karya inovatif dan kreatif harus selalu dikedepankan untuk bisa
bertahan di bisnis ritel ini, khususnya produk mode. "Sekali saja kita tidak
inovatif, maka gerai-gerai belanja seperti FO akan ditingggalkan oleh
konsumen," tandasnya.

Biaya keseluruhan yang dikeluarkan buat proyek All About Strawberry adalah
senilai 1,2 miliar rupiah. "Saya membawa petani strawberry yang diberikan
lahan bertanam. Selain itu para petani di sekitar situ bisa menjual buah di
All About Strawberry," ujar lelaki yang juga berencana membuka kawasan FO
seluas 1,6 hektar di Ciputat, Jakarta Selatan.
Baginya, bisnis FO masih cerah asal membangunnya dengan ide-ide brilian.
(SH/john js)

Copyright (c) Sinar Harapan 2003
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

On 12/20/06, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

Secara besok sy mau ngelilingin bandung...

Rencana selain ke lembang mau ke all about stawberry (aku blm pernah all
about staw) nah dulu kan pernah tuh dishare wisatanya apa saja, dll nya..
klo ada kirim2 dunk...makasih..

<deleted>

Kirim email ke