jangan frustasi wahai ibu karena jikalau dikau frustasi anak-anak juga kena. intinya bersyukurlah selalu kita yang mengatur waktu bukan waktu yang mengatur kita, kita yang mengatur uang bukan uang yang mengatur kita. menurut pdpt saya, ya memang kudu pindah kerja yang rada ada waktu buat dirumah. mungkin lebih kecil tapi setidaknya kan bisa buat pelengkap gaji suami. kan mbaknya pinter jadi saya rasa gak susah cari kerjaan lainya. atau mungkin jadi ibu rt dulu sampe anak2 bisa mandiri baru ditinggal kerja lagi. masak dirumah dengan satu pembatu masih capek sih. masih bagus suami masih kerja ( wah kalo ukuran suami bertanggung jawab/ tidak diukur dari banyaknya pendapatan, kasihan juga entar banyak suami korupsi lho, benul gak pak bapak ) saya ambil contoh. coba deh bayangin ada temen saya yang single parent. karena gajinya yang cukup buat makan. dia gak bisa bayar pembantu. dia akhirnya ambil shift sore, pulang jam 12. pagi2 dah bangun nyiapin sarapan anak2, nganter jemput anak2 sekolah, maen sama anak2 dan mengerjakan pekerjaan rumah lainya sendiri, kalo sore anak2 titipin ke ortu. padahal sebelumnya dia wanita berkecukupan. gak biasa kerja keras, sekarang dia dah terbiasa akhirnya enjoy aja sih. yang penting iklas katanya, semua jadi enteng kok. ya sekarang kan gajinya gede, kan mestinya tabunganya juga lumayan, bener tuh salah satu member BA bisa buat usaha. maaf kalo kepanjangan asa
--------------------------------- Moody friends. Drama queens. Your life? Nope! - their life, your story. Play Sims Stories at Yahoo! Games.