share yaaa
klo aku patokannya perilaku anak.. saat demam misalnya..klo dia masih ok2 aja 
alias masih mau makan minimal minum aku masih bisa tenang..

tp klo kejadian kaya KAvin bebrapa wkt lalu yg pernah aku share di sini demam 
hampir 40 ga mau minum gak mau dikompres maunya tidurr aja ya ke dokter.. walo 
itu aku tau penyebabnya krn batpil aku tetep ke dokter krn br pertmakalinya 
begitu..

yg lainnya aku kasih artikel yaaa

KAPAN HARUS MENGHUBUNGI DOKTER
Ditulis oleh Dr. Purnamawati S. Pudjiarto, SpAk, MMPaed
http://www.sehatgroup.web.id/

DEMAM:

Pada umumnya, demam tidak membahayakan, namun demikian, ada beberapa
kondisi dimana orang tua harus waspada. Pada bayi misalnya, semakin muda
usianya,orang tua harus harus semakin waspada. Tengok patokan umum di
bawah ini;
pada bayi yang lebih tua (usia 6 bulan atau lebih), kita baru menghubungi
dokter bila suhunya mendekati 40°C. Pada bayi yang lebih muda, dianjurkan
untuk menghubungi dokter bila suhunya 38°C atau lebih.

. Bila bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh ©¯ 38°C

. Bila bayi berusia 3 - 6 bulan dengan suhu tubuh ©¯ 38.5°C

. Bayi dan anak berusia > 6 bulan, dengan suhu tubuh ©¯ 40°C

Selain tingginya suhu tubuh, dokter juga perlu dihubungi pada beberapa
kondisi berikut ini:

- Apabila kondisi anak memburuk

- Demam sudah berlangsung 72 jam

- Susah minum atau tidak mau minum atau sudah mengalami dehidrasi

- Rewel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan

- Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)

- Kejang atau kaku kuduk leher

- Sakit kepala hebat yang menetap

- Sesak napas

- Muntah, diare terus-menerus


SELESMA:
- Demam lebih dari 72 jam

- Batuk lebih dari satu minggu; atau batuk hebat dengan muntah-muntah.

- Rewel dan letargi

- Sesak napas atau tampak kebiruian sekitar bibir dan mulut

- Jarang buang air kecil (lihat dehidrasi) atau tidak mau minum

- Dahak ada darahnya

- "Ingus" hijau kental lebih dari 2 minggu


BATUK:

- Mengalami kesulitan bernapas atau bernapas dengan sekuat tenaga
(otot-otot pernapasan tambahan ikut dikerahkan sehingga tampak otot-otot
di sela-sela iga tertarik ke dalam, otot di atas belikat juga tertarik ke
dalam, napas cuping hidung);

- Kebiruan di bibir, lidah atau wajah;

- Demam tinggi terutama bila tidak ada batuk pilek; sedangkan pada bayi
berusia kurang dari 3 bulan, dokter harus tetap dihubungi (tanpa memandang
tingginya demam);

- Bayi berusia £ 3 bulan yang terbatuk-batuk selama beberapa jam;

- Bila terdengar suara whooping saat bernapas sesudah terbatuk;

- Bila batuk ada darahnya (kecuali bila anak baru saja mengalami
mimisan,maka biasanya darah di batuknya tidak perlu dikhawatirkan);


DIARE:

- Popoknya tidak basah selama 8 jam, serta tanda-tanda dehidrasi yang
sudah dikemukakan di atas.

- Demam tinggi.

- Tinjanya berdarah.

- Mengantuk luar biasa, lemas, sulit dibangunkan.

- Bila anaknya mengalami diare kronis.


INFEKSI TELINGA:

Bawa anak ke dokter bila anda mencurigai adanya otitis media. Namun harap
diingat, dokter tidak otomatis akan memberikan antibiotika setiap kali
telinga anak terlihat merah.

- Bayi dan anak kecil berisiko untuk kerap terkena infeksi telinga

- Otitis media tidak selalu harus diobati dengan antibiotika

- Untuk beberapa lama (sampai dengan 3 bulan) sesudah otitis media, akan
terdapat cairan di rongga telinga tengah. Ini merupakan kondisi yang
normal dan tidak membutuhkan pengobatan apapun.



MUNTAH:

Muntah yang tidak disertai dengan gejala lain dan tidak berulang, biasanya
bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Bawa segera anak ke rumah sakit bila:

- Muntah kehijauan.

- Sakit perut selama 6 jam.

- Bintik-bintik merah muda/keunguan yang tidak hilang saat ditekan.

Hubungi dokter bila anak menunjukkan gejala berikut:

- Bayi muntah-muntah selama 6 jam terakhir atau anak selama 12 jam

- Apabila bayi menunjukkan gejala dehidrasi (ubun-ubun besar cekung
(bayi), matanya cekung, bibir kering; buang air kecil sedikit dan berwarna
lebih tua dari biasanya; elastisitas kulit menurun.

- Tidak mau minum.

- Mengantuk luar biasa dan rewel.

KONDISI GAWAT DARURAT: KENALILAH

- Mengantuk luar biasa (drowsiness). Kesadaran agak menurun, kontak mata
berkurang. Berbagai rangsangan (termasuk rangsangan suara) tidak
menimbulkan respons dari pihak si anak

- Letargi atau penurunan aktivitas. Anak berbaring lunglai, kaki dan
tangan jarang digerakkan. Anak juga tidak tertarik untuk terlibat dalam
suatu kegiatan.

- Gangguan napas. Anak bernapas dengan cepat atau merintih saat bernapas,
atau setiap kali menarik napas, otot-otot dada tertarik ke dalam.

- Tidak mau minum atau makan (poor feeding). Minum jauh lebih sedikit dari
biasanya. Bayi tidak mau menetek atau meneteknya sangat jarang dan
hisapannya lemah. Bayi non ASI hanya minum separuh dari kebutuhannya dalam
24 jam. Bayi juga samasekali menolak makan.

- Muntah menyemprot. Muntah ini tidak ada kaitannya dengan makan atau
minum, tidak ada pula kaitannya dengan batuk. Muntah kuat terjadi secara
tiba-tiba. Pikirkan kemungkinan adanya peningkatan tekanan di rongga
kepala seperti yang biasa terjadi pada meningitis.

- Produksi urin berkurang atau dehidrasi berat. Anak buang air kecil
kurang dari 4 kali dalam 24 jam (popoknya tetap kering selama 6 - 8 jam).

- Bayi tersedak (bayi tidak bisa bernapas, muka menjadi merah lalu biru).

- Diare terus menerus selama 12 jam terakhir. Muntah-muntah hebat.

- Kondisi lain yang juga perlu untuk dibawa ke unit layanan kesehatan
adalah muntah berwana hijau, kejang berulang atau lama, demam tinggi
(terutama demam pada bayiberusia kurang dari 6 bulan), hernia, rewel terus
menerus dan sulit ditenangkan

 









Niken Ariati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear all..
Dengan ikut milis BA dan baca2 artikel..saya yang super duper telmi masalah
kesehatan ini, lagi belajar untuk rasional mengobservasi kondisi anak kalo
lagi sakit..
cuma..pengalaman nungguin farrel di rs selama minggu ini rada-rada bikin
traumatik begini critanya..

pengalaman 1
pas masuk ugd..saya bareng ortu yang anaknya diduga dbd..anaknya gemuk
kelas 2 atau 3 sd, nggak keliatan lemes banget, masuk ugd aja jalan sendiri,
naik ke tempat tidur sendiri..
selesai si farrel di infus..anak itu belum bisa juga diinfus mungkin
pembuluh darahnya dah pada pecah..saya langsung masuk kamar duluan..nggak
ngikutin kejadian, besok shubuhnya anak tersebut dah meninggal ..innalillahi
wa innailaihi rajiun..

Pengalaman 2 (Jum'at jam 6.30 pm)
naik lift bareng seorang ibu, mo besuk ponakannya yang pasien baru,
kebetulan satu lantai sama si farrel..ngobrol deh..katanya mo besuk
ponakannya (umur 2 tahun ) yang baru masuk jam 5 sore tadi, panas dan
diare..paginya dah ke dokter, sorenya harus ngamar. Sempet ketemu ibu si
pasien juga..ngobrol2 dikit terus masuk kamar farrel,
Jam 8 pm, ada teriakan histeris dari kamar sebelah. Masya Allah..anak ibu
yang tadi ngobrol sama aku itu meninggal. Umur 2 tahun cewek..montok..
kata suster, kejang-kejang dan dehidrasi.

Mulai dari detik itu sekarang aku parno abis..nggak mungkin bisa kayak mbak
intan deh..
mungkin karena aku bukan orang medis kali ya..ngeliat kejadian kayak gitu
traumanya sampe sekarang.
patokan apa sih yang bisa kita jadikan ukuran kapan kita butuh perawatan
medis?
Semua anak yang aku lihat meningal di rs itu bukan sakit degeneratif.. semua
karena salah treatment/diagnosa (??) or telat dibawa ke rs..gimana supaya
jadi ortu nggak ceroboh tapi tetap rasional
kalo diare + panas, kondisinya seperti apa yang butuh ke ugd? katanya selama
anak masih bisa minum, n kencing nggak masalah..is that true?
kalo panas karena dbd anak lemes..tapi kenapa anak yang aku lihat di
ugd..masih bisa jalan sendiri dan nggak keliatan lemes?

Tolong sharenya dong mbak sylvia,uci, intan, pak dokter..bu dokter..
everyone..




Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
S e m a r a n g

       
---------------------------------
 Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist.   Download sekarang juga.

Kirim email ke