Tapi kadang memang susah banget ya mbak, untuk berpikir "rasional" dalam 
keadaan anak sakit. Berdasarkan pengalaman, terkadang aku ngotot utk tdk 
membawa anak ke dokter, dan setelah memang  setelah lewat 3 hari panasnya 
selalu ke dokter, yg ujung2nya anak harus dirawat, karena penyakitnya udah 
"agak parah", dan berdasarkan pikiran awam kita.....seandainya dari awal dibawa 
ke dokter mungkin tdk harus dirawat, tdk makin parah, dan agak sedikit 
menyesal, belum lagi terkadang merasa disalahin sama orang terdekat kita (mis 
.ortu) 

Palagi kasus penyakit sekarang aneh2 ( seperti kasus yg diceritakan mbak 
niken), yg terkadang membuat kita takut. 

Yg dikirim dari mbak uci bisa menjadi pegangan nich.
plus mungkin kalo kita bingung nggak pa pa ke dokter, asal kitanya yg "pintar" 
dalam berkomunikasi dgn dokternya jadi tdk ada "salah penanganan, misal tdk 
perlu AB ya jgn pake AB, nggak perlu dirawat ya jgn mau dirawat...khan udah 
diajarin para pakarnya di BA


Memang sich  ujung2nya kembali lagi pada "takdir (kalo memang udah waktunya , 
ya kita tdk bisa menolak).  
Harus pasrah dan selalu berdoa 


Alhamdulilah, kemaren dila panas tinggi 5 hari, nggak perlu dirawat,dan bisa 
menyusul ulangan umum. Nggak jelas juga sakitnya apa, yg jelas leukosit naik 
tapi nggak begitu tinggi, tapi 2 hari kemudian berangsur2 turun. Ada infeksi 
tapi cek lagi berangsur2 turun. Tapi aku PD, ngeliat ciri2 dila, utk tdk 
dirawat, Cuma bolak balik konsul aja ma dr kntr



     ~   ILA   ~

Skin Clinical Center Indonesia

Menara Duta 2nd fl Wing D

Ph : (62) 21 - 5256366 Ext 258 

Fax : (62) 21 - 5200086


-----Original Message-----
From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of uci momkavin+ija
Sent: Tuesday, June 17, 2008 4:12 PM
To: balita-anda@balita-anda.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [balita-anda] Balasan: [balita-anda] Help n need share penanganan 
demam dan dehidrasi


share yaaa
klo aku patokannya perilaku anak.. saat demam misalnya..klo dia masih ok2 aja 
alias masih mau makan minimal minum aku masih bisa tenang..

tp klo kejadian kaya KAvin bebrapa wkt lalu yg pernah aku share di sini demam 
hampir 40 ga mau minum gak mau dikompres maunya tidurr aja ya ke dokter.. walo 
itu aku tau penyebabnya krn batpil aku tetep ke dokter krn br pertmakalinya 
begitu..

yg lainnya aku kasih artikel yaaa

KAPAN HARUS MENGHUBUNGI DOKTER
Ditulis oleh Dr. Purnamawati S. Pudjiarto, SpAk, MMPaed 
http://www.sehatgroup.web.id/

DEMAM:

Pada umumnya, demam tidak membahayakan, namun demikian, ada beberapa kondisi 
dimana orang tua harus waspada. Pada bayi misalnya, semakin muda usianya,orang 
tua harus harus semakin waspada. Tengok patokan umum di bawah ini; pada bayi 
yang lebih tua (usia 6 bulan atau lebih), kita baru menghubungi dokter bila 
suhunya mendekati 40°C. Pada bayi yang lebih muda, dianjurkan untuk menghubungi 
dokter bila suhunya 38°C atau lebih.

. Bila bayi berusia < 3 bulan dengan suhu tubuh ©¯ 38°C

. Bila bayi berusia 3 - 6 bulan dengan suhu tubuh ©¯ 38.5°C

. Bayi dan anak berusia > 6 bulan, dengan suhu tubuh ©¯ 40°C

Selain tingginya suhu tubuh, dokter juga perlu dihubungi pada beberapa kondisi 
berikut ini:

- Apabila kondisi anak memburuk

- Demam sudah berlangsung 72 jam

- Susah minum atau tidak mau minum atau sudah mengalami dehidrasi

- Rewel atau menangis terus menerus, tidak dapat ditenangkan

- Tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan (lethargic)

- Kejang atau kaku kuduk leher

- Sakit kepala hebat yang menetap

- Sesak napas

- Muntah, diare terus-menerus


SELESMA:
- Demam lebih dari 72 jam

- Batuk lebih dari satu minggu; atau batuk hebat dengan muntah-muntah.

- Rewel dan letargi

- Sesak napas atau tampak kebiruian sekitar bibir dan mulut

- Jarang buang air kecil (lihat dehidrasi) atau tidak mau minum

- Dahak ada darahnya

- "Ingus" hijau kental lebih dari 2 minggu


BATUK:

- Mengalami kesulitan bernapas atau bernapas dengan sekuat tenaga (otot-otot 
pernapasan tambahan ikut dikerahkan sehingga tampak otot-otot di sela-sela iga 
tertarik ke dalam, otot di atas belikat juga tertarik ke dalam, napas cuping 
hidung);

- Kebiruan di bibir, lidah atau wajah;

- Demam tinggi terutama bila tidak ada batuk pilek; sedangkan pada bayi berusia 
kurang dari 3 bulan, dokter harus tetap dihubungi (tanpa memandang tingginya 
demam);

- Bayi berusia £ 3 bulan yang terbatuk-batuk selama beberapa jam;

- Bila terdengar suara whooping saat bernapas sesudah terbatuk;

- Bila batuk ada darahnya (kecuali bila anak baru saja mengalami mimisan,maka 
biasanya darah di batuknya tidak perlu dikhawatirkan);


DIARE:

- Popoknya tidak basah selama 8 jam, serta tanda-tanda dehidrasi yang sudah 
dikemukakan di atas.

- Demam tinggi.

- Tinjanya berdarah.

- Mengantuk luar biasa, lemas, sulit dibangunkan.

- Bila anaknya mengalami diare kronis.


INFEKSI TELINGA:

Bawa anak ke dokter bila anda mencurigai adanya otitis media. Namun harap 
diingat, dokter tidak otomatis akan memberikan antibiotika setiap kali telinga 
anak terlihat merah.

- Bayi dan anak kecil berisiko untuk kerap terkena infeksi telinga

- Otitis media tidak selalu harus diobati dengan antibiotika

- Untuk beberapa lama (sampai dengan 3 bulan) sesudah otitis media, akan 
terdapat cairan di rongga telinga tengah. Ini merupakan kondisi yang normal dan 
tidak membutuhkan pengobatan apapun.



MUNTAH:

Muntah yang tidak disertai dengan gejala lain dan tidak berulang, biasanya 
bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Bawa segera anak ke rumah sakit bila:

- Muntah kehijauan.

- Sakit perut selama 6 jam.

- Bintik-bintik merah muda/keunguan yang tidak hilang saat ditekan.

Hubungi dokter bila anak menunjukkan gejala berikut:

- Bayi muntah-muntah selama 6 jam terakhir atau anak selama 12 jam

- Apabila bayi menunjukkan gejala dehidrasi (ubun-ubun besar cekung (bayi), 
matanya cekung, bibir kering; buang air kecil sedikit dan berwarna lebih tua 
dari biasanya; elastisitas kulit menurun.

- Tidak mau minum.

- Mengantuk luar biasa dan rewel.

KONDISI GAWAT DARURAT: KENALILAH

- Mengantuk luar biasa (drowsiness). Kesadaran agak menurun, kontak mata 
berkurang. Berbagai rangsangan (termasuk rangsangan suara) tidak menimbulkan 
respons dari pihak si anak

- Letargi atau penurunan aktivitas. Anak berbaring lunglai, kaki dan tangan 
jarang digerakkan. Anak juga tidak tertarik untuk terlibat dalam suatu kegiatan.

- Gangguan napas. Anak bernapas dengan cepat atau merintih saat bernapas, atau 
setiap kali menarik napas, otot-otot dada tertarik ke dalam.

- Tidak mau minum atau makan (poor feeding). Minum jauh lebih sedikit dari 
biasanya. Bayi tidak mau menetek atau meneteknya sangat jarang dan hisapannya 
lemah. Bayi non ASI hanya minum separuh dari kebutuhannya dalam
24 jam. Bayi juga samasekali menolak makan.

- Muntah menyemprot. Muntah ini tidak ada kaitannya dengan makan atau minum, 
tidak ada pula kaitannya dengan batuk. Muntah kuat terjadi secara tiba-tiba. 
Pikirkan kemungkinan adanya peningkatan tekanan di rongga kepala seperti yang 
biasa terjadi pada meningitis.

- Produksi urin berkurang atau dehidrasi berat. Anak buang air kecil kurang 
dari 4 kali dalam 24 jam (popoknya tetap kering selama 6 - 8 jam).

- Bayi tersedak (bayi tidak bisa bernapas, muka menjadi merah lalu biru).

- Diare terus menerus selama 12 jam terakhir. Muntah-muntah hebat.

- Kondisi lain yang juga perlu untuk dibawa ke unit layanan kesehatan adalah 
muntah berwana hijau, kejang berulang atau lama, demam tinggi (terutama demam 
pada bayiberusia kurang dari 6 bulan), hernia, rewel terus menerus dan sulit 
ditenangkan

 









Niken Ariati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Dear all..
Dengan ikut milis BA dan baca2 artikel..saya yang super duper telmi masalah 
kesehatan ini, lagi belajar untuk rasional mengobservasi kondisi anak kalo lagi 
sakit..
cuma..pengalaman nungguin farrel di rs selama minggu ini rada-rada bikin 
traumatik begini critanya..

pengalaman 1
pas masuk ugd..saya bareng ortu yang anaknya diduga dbd..anaknya gemuk kelas 2 
atau 3 sd, nggak keliatan lemes banget, masuk ugd aja jalan sendiri, naik ke 
tempat tidur sendiri..
selesai si farrel di infus..anak itu belum bisa juga diinfus mungkin pembuluh 
darahnya dah pada pecah..saya langsung masuk kamar duluan..nggak ngikutin 
kejadian, besok shubuhnya anak tersebut dah meninggal ..innalillahi wa 
innailaihi rajiun..

Pengalaman 2 (Jum'at jam 6.30 pm)
naik lift bareng seorang ibu, mo besuk ponakannya yang pasien baru, kebetulan 
satu lantai sama si farrel..ngobrol deh..katanya mo besuk ponakannya (umur 2 
tahun ) yang baru masuk jam 5 sore tadi, panas dan diare..paginya dah ke 
dokter, sorenya harus ngamar. Sempet ketemu ibu si pasien juga..ngobrol2 dikit 
terus masuk kamar farrel, Jam 8 pm, ada teriakan histeris dari kamar sebelah. 
Masya Allah..anak ibu yang tadi ngobrol sama aku itu meninggal. Umur 2 tahun 
cewek..montok..
kata suster, kejang-kejang dan dehidrasi.

Mulai dari detik itu sekarang aku parno abis..nggak mungkin bisa kayak mbak 
intan deh..
mungkin karena aku bukan orang medis kali ya..ngeliat kejadian kayak gitu 
traumanya sampe sekarang.
patokan apa sih yang bisa kita jadikan ukuran kapan kita butuh perawatan medis?
Semua anak yang aku lihat meningal di rs itu bukan sakit degeneratif.. semua 
karena salah treatment/diagnosa (??) or telat dibawa ke rs..gimana supaya jadi 
ortu nggak ceroboh tapi tetap rasional kalo diare + panas, kondisinya seperti 
apa yang butuh ke ugd? katanya selama anak masih bisa minum, n kencing nggak 
masalah..is that true?
kalo panas karena dbd anak lemes..tapi kenapa anak yang aku lihat di ugd..masih 
bisa jalan sendiri dan nggak keliatan lemes?

Tolong sharenya dong mbak sylvia,uci, intan, pak dokter..bu dokter..
everyone..




Uci mamaKavin+Ija
http://oetjipop.multiply.com
S e m a r a n g

       
---------------------------------
 Yahoo! Toolbar kini dilengkapi dengan Search Assist.   Download sekarang juga.

--------------------------------------------------------------
Info tanaman hias: http://www.toekangkeboen.com
Info balita: http://www.balita-anda.com
Peraturan milis, email ke: [EMAIL PROTECTED]
menghubungi admin, email ke: [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke