Mbak Meidya Derni,

Bagi mbak mungkin itu tidak ada manfaatnya karena mbak pada dasarnya
tidak menyadari bahwa sebenarnya ari-ari adalah saudara dari bayi yg kita
lahirkan, mereka akan saling menjaga dan kita sebagai orang tua tidak baik
kalau berat sebelah toh ari-ari hanya sekali kita rawat yaitu pada saat dia kita
lahirkan berbarengan dgn anak kita.
Percaya atau tidak dia adalah saudara satu kandung dengan anak kita,jadi ari2
juga punya hak untuk dirawat/dijaga walau hanya satu kali saja.
Kita boleh hidup dijaman modern,tapi kita jangan melupakan adat istiadat serta
budaya yang ada karena tanpa itu kita tidak akan pernah merasakan hidup jaman
modern.Mohon maaf kalau ada kata2 saya yang tidak berkenan dihati.

Salam, Bundanya Lintang

Meidya Derni wrote:

> Dear Netters,
>
> Tanam ari2 hanyalah budaya yang sangat bersifat lokal, berbeda2 praktiknya
> tergantung etnis yang bersangkutan dan berkaitan erat dengan tingkat
> pemahaman seseorang terhadap agama yang diyakininya. kalau misalnya
> keyakinannya masih campur aduk dengan unsur2 mistis, ya praktek2 tersebut
> akan tetap berlangsung. Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan
> pemahaman seseorang, mudah2an praktek2 seperti itu dihilangkan saja. Tidak
> ada manfaatnya sama sekali.
>
> Salam,
> Mediya Derni
>
> At 04:29 PM 2/8/01 +0800, you wrote:
> >Pak Taufan,
> >
> >Kebetulan saya sendiri meminta ari-ari-nya Michael ketika lahir, langsung
> >saya bawa pulang sore harinya untuk dicuci lagi hingga bersih, baru
> >dimasukkan ke dalam 'kendil' (guci tanah liat kecil) dan ditanam di halaman
> >rumah omanya di Balikpapan (kami kemudian 'hijrah' ke Sangatta some 300 km
> >utara BPP via darat)
> >
> >Setahu saya, di RS bila tidak diambil ya discrap (alias dibuang). Karena
> >saya merasa ini adalah bagian yang turut 'menghidupi dan menjaga' Michael
> >saat masih dikandung, maka saya rawat - sebagaimana layaknya kita memandikan
> >'seseorang'. (Dalam budaya saya - Javanese - katanya sih ada pandangan
> >tentang Kakang (kakak) Kawah dan Adhi (adik) Ari-ari keduanya langsung hidup
> >di dunia maya begitu sang bayi lahir. Budaya ini tidak saya temukan pada
> >isteri saya yang dari Minahasa).
> >
> >Dalam kehidupan sehari-hari, menurut budaya tersebut, Kakang Kawah dan Adhi
> >Ari-ari itu sifatnya menjaga dan melindungi - secara batiniah kehidupan si
> >anak sampai besar bahkan sampai tuanya.
> >
> >Secara klinis ataupun ilmiah saya belum mendapatkan informasi tentang fungsi
> >menanam ari-ari ini.
> >
> >papanya Michael Wetik S.(7 months today)
> >
> > > -----Original Message-----
> > > From: [EMAIL PROTECTED]
> > > [SMTP:[EMAIL PROTECTED]]
> > > Sent: Thursday, February 08, 2001 12:25 PM
> > > To:   [EMAIL PROTECTED]
> > > Subject:      RE: [balita-anda] Bayi Sering Nangis
> > >
> > > Saya jadi pingin nanya nih.
> > > Ari-ari yang ditanam itu punya arti apa ya ? Soalnya anak saya yg kedua
> > > ini lahirnya di Nagasaki, dan tidak ada kebiasaan tanam ari-ari. Jadi
> > > ari-ari anak saya ini enggak tahu kemana, sudah dibuang 'kali ya.......
> > > Tapi anak saya enggak rewel tuh.
> > >
> > > taufan
> > >
> >
> > >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik,
> > http://www.indokado.com
> > >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> >Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> >Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]
>
> >> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com
> >> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
> Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
> Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


>> kirim cake & bunga ke 20 kota di Indonesia? klik, http://www.indokado.com  
>> Info balita, http://www.balita-anda.indoglobal.com
Etika berinternet, email ke: [EMAIL PROTECTED]
Stop berlangganan, e-mail ke: [EMAIL PROTECTED]


















Kirim email ke