Bung Ophoeng, siapa yang tak mau hidup berdampingan dalam damai? Ya kan? Tetapi, kita, juga yang "hanya" di milis, membahas realitas diluar kan? Nah, bagaimana realitas diluar? Selalu damai? Bagaimana dengan manusia yang tercabik akibat bom Bali? Bagaimana supir supir yang terbakar hangus akibat ledakan bom di Bursa Effek Jakarta? Di hotel Marriott? Saya sendiri alami, disekolah saya doeloe di Yayasan Cikini, sedang ada bazaar, tiba tiba jlegerrr... beberapa granat yang dialamtkan pada bung Karno mencabik cabik tubuh anak anak teman sekelas, tukang becak, tukang jual pala. Berapa mayat tergelepar dalam baku tembak antara TNI dan anggauta GAM? Berapa mayat tergelepar dalam konflik Poso? sampai Tibo dieksekusi mati? kini tunggu Amrozy? berapa mayat tergelepar di Talangsari? Tanjung Priok? Berapa korban Mei 1998?
Diwilayah tetangga, di Thailand selatan mayat tergelepar dalam tembak2an dengan tentara Thailand, juga di Philippina selatan? Mungkinkah rakyat Aceh mengikuti saran anda, not with us and not against us? kalau keluarganya tertembak mati, atau oleh TNI atau oleh anggauta GAM? pak Chr. Wibisono sampai hengkang ke US waktu rumahnya dijarah, anaknya jadi korban. Not with us and not against us? Perjuangan memang tak selalu mencapai taraf pertempuran, ini tergantung sikon. Puluhan tahun antara TNI/AD dan PKI juga hanya perjuangan mulut di parlemen, sampai tiba saatnya, perjuangan ini menjadi konflik terbuka: ratusan ribu mayat dibuang ke bemngawan Solo dan kali Berantas Not with us and not not against us? Saya sih terus terang, siapa yang against NKRI, and for an Islamic State is AGAINST me. And I am not alone, pak. Salam perjuangan Danardono --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ophoeng" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Bung Prometheus, Bung danarhadi dan TTM semuah, > > Hai, apakabar? Sudah makan (sahur)? > > Sorry, ikut nimbrung. Mungkin berbeda pendapat. Tapi mestinya oke toh. > > Not with you and not for you, jadi kayak kafilah Arab nonton bule- bule pa- > da baku hantam, baku tembak, baku bunuh (memperebutkan apa sih ya?), > mungkin justru yang pinter adalah kafilah Arab itu. Ngapain juga beran- > tem saling melukai saling membunuh ya? Mending duduk ngariung, ngisap > pipa perdamaian ala Winnetou sambil ngupi, ngeteh atau nyoklat, cemilan- > nya boleh pake roti kompyang atau ampyang, kalau BSD kejauhan ya bo- > leh ngumpul di Pancoran atau Chandra, atau Pasar Pagi lama makan nasi > tim sambil membayangkan makan di cafe Dragon Gate di Tiongkok sana? > > Bukankah ada pelajaran yang mengajarkan ttg 2 ekor serigala berantem > memperebutkan seekor ayam, lantas srigala ke-3 justru yang mendapat > si ayam yang ditinggalkan tergeletak begitu saja oleh yang berantem? > > Not with you and not against you, dalam perjuangan itu gana ya? Tergan- > tung dari bagaimana kita mengartikan, memaknai, menginterpretasikan > perjuangannya bagaimana ya? > > Benar pertanyaan Bung Prometheus: rupanya kita sedang dalam perjuang- > an/perang toh? Lanjut dikit: perang lawan siapa, dan siapa musuhnya? > > Berjuang, berperangnya cara bagaimana? Musuhnya itu lantas apa sih ya? > > Dalam marketing, dulu, banyak yang mengadaptasi teori perang Sun-tzu (?) > dalam melaksanakan 'perjuangan' atau 'peperangan' dalam marketing. Ma- > kanya istilah marketing juga pakainya: launching. Ini istilah melempar ro- > ket untuk membumihanguskan daerah 'musuh'. > > Lha, kalau saingan, merek lain itu dianggap sebagai 'musuh', lantas 'battle > field'nya itu apa dong? Apakah konsumen yang diperebutkan pangsa pasar- > nya oleh masing-masing yang 'bermusuhan' itu adalah 'kancah peperangan' > nya? jadi karena ini adalah perang, maka boleh dong membumihanguskan > 'kancah peperangan'nya. Daripada anda ndak berhasil menguasai satu teri- > tori, maka jangan sampai 'musuh' mendapatkan teritori itu, jadi sama-sama > tidak bisa menguasai, ya hantam saja, bombardir saja, kayak si Amrik yang > malu disatroni diam-diam oleh pasukan kamikaze Jepang di Hawaii, lantas > enak ajah menjatuhkan si Fat Boy aka bom atom di Hiroshima dan Nagasa- > ki. Bleng...... beres. jadi begitu persepsi ttg 'perang' di marketing ya? > > Hehehe.... katanya sih sekarang sudah ndak jaman lagi maen perang- 2an > ala Rambo (cuma di pilem doang) yang selalu menang dengan cara keras. > Teori atau faham ba'ru dalam marketing, kabarnya, adalah 'persaingan', > bukan 'permusuhan' secara baik dan benar: saingan adalah seperti bersa- > ing dalam olahraga. Citius, fortius dan altius! Lebih cepat, lebih kuat dan > lebih tinggi. May the best be the winners! > > Konsumen adalah penontonnya. Jadi, kalau anda bersaing dalam satu ka- > tegori produk, anda harus bisa mengalahkan pesaing anda secara kualitas, > harga, persediaan, dan jaminan servis. Bagaimana anda harus bisa meng- > galang simpati dari 'penonton' supaya berpihak kepada anda, membeli ba- > rang yang anda jual. Itulah makna persaingan dalam marketing. > > Padahal mah, kalau ndak salah, Sun-tzu juga mengajarkan: kalau ndak bisa > mengalahkan, ya berbesan ajah. Maksudnya ya merger ajah gitu. Nah, nama- > nya merger itu pan berunding diakhiri dengan golden shake hand penuh da- > mai dan senyum tersinggung, eh, tersungging di bibir. Win-win solution? > > > Bagaimana dalam politik? Rasanya ada slogan bahwa tidak ada musuh atau > lawan yang abadi bagi seorang politikus. Apakah yang berbelok- belok dan > berubah-ubah arah itu 'jahat'? Bunglon? Rasanya ndak juga, sah-sah saja > dalam politik. All is fair in war and love, juga in business? > > Dalam hal berebut simpati, tentu saja anda harus membeberkan betapa ba- > ik dan bagus, dan lebih baik dan lebih bagus anda dari pesaing anda, cara- > nya dengan bukti dan penyebaran info, 'perang'nya tentu dalam menebar > informasi kepada para 'calon pembeli' atau pendukung anda. Buktikan ba- > hwa anda layak dipilih dan diikuti. 'Battle of the mind', brainwash cara ber- > pikir para 'pembeli' anda. Bukannya dengan cara marah-marah, maki- maki, > mengatai, menunjuk-nunjuk atau menjelek-jelekkan saingan anda. Apa- > lagi kalau 'menggempur' yang tidak sefaham. Lha, 'pembeli' anda bukanlah > 'moron' orang blo'on, bahkan kalaupun mereka benar 'moron', apakah mau > anda punya 'pelanggan' atau 'pembeli' atau pengikut yang begitu ya? :D) > > Jadi, dalam milis ini, apakah harus with you or against you? Rasanya mending > ambil yang di tengah-tengah: OR ajah. Dua-dua pilihan ndak mantap punya. > Saya juga seperti Bung Prometheus, bergabung di milis bukan untuk mencari > musuh atau bermusuhan, tapi untuk coba menambah wawasan dan belajar da- > ri anda semua. Bertukar pikiran dan bersikusi, saling menghargai, kadang beda > pendapat kadang sependapat, tapi itu bukan berarti untuk saling memusuhi > atau saling bergabung untuk sama-sama menggempur yang berbeda penda- > pat. Semuanya kawan dan semuanya saudara, yang kadang salah kadang bisa > benar, saling baku belajar dan saling mengingatkan saja, jeh! > > Milis, kalau ndak salah diciptakan untuk menghimpun orang-orang yang sa- > ma minat dan kesukaan, tapi tidak berarti tidak boleh ada beda pendapat. > Dan, beda pendapat juga bukan berarti lantas jadi lawan, apalagi musuh toh? > > Begitu sajah sih ya, kira-kira. > Kalau ada kurang tolong ditambahkan, kalau salah sila dikoreksi. > > Salam makan enak dan sehat, > Ophoeng > BSD City, Tangerang > > > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "prometheus_promise" > <prometheus_promise@> wrote: > > Wah, rupanya kita sedang dalam perjuangan/perang toch? > > Kalau begitu selama ini saya salah paham donk. Saya pikir diskusi dan > tukar pikiran biasa saja, tak perlu musuh, yang ada hanya kawan > diskusi yang kadang sependapat, kadang beda pendapat. > > Siapa saja musuhnya nih ? > > Prometheus > > > --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "danarhadi2000" > <danarhadi2000@> wrote: > > Iya nihh, dalam perjuangan not with us and not against us itu > gimana yaaa? > > Jadi bayangin, waktu pasukan tank Hitler dibawah Erwin Rommel "the > Desert Fox" bertempur melawan pasukan tank Inggris dibawah komando > Bernard Montgomerry di Front Afrika Utara, Tobruk dan El Agheila > 1941. Kafilah kafilah Arab nonton dipinggir medan perang.. not for us > and not with us, ha ha ha > > Salam > > Danardono >