--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, "Ulysee" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Huaaahahahahaha, 
>  
> Sadar dong sadaaar, bangun donk banguuuunnnn, 
> ini milis BUDAYA disuruh ngomong sikap politik?????
>  
> Ya deh gue ngomong, kalau ZFY sih kayaknya pendukung PKC ,
> hihihihihihi.... 
> ( ini sih nuduh judulnya...wakakakaka)
>  
> Makanya paling bagus, di milis budaya jangan boleh ngomong soal 
politik,
> weks !!
>  
> 
Ci Ul, dimana sih budaya mungkin dilepas dari bingkai politik? Di Eropa 
tidak, di Amerika tidak, dimanapun tidak.

Bung Karno pernah mendamprat musik rock'n roll sebagai budaya ngak ngik 
ngok, yang dimaksud budaya barat, alias Amerika, yang beliau (kala itu) 
musuhi. Ini buah politik.

Teman teman Muslim saat ini (bukan kemarin, kemarin doeloe atau doeloe 
lhoo), sedang menghantam bentuk bentuk budaya yang dianggap anti Islam, 
dalam bingkai RUU.

CSIS and the gang memojokkan budaya tradisonal Tionghoa juga dalam 
rangka politik. Bung Karno sering mengundang team seni tari dan musik 
dari Tiongkok (saya tahu pertama kali seni warga Uighur pertama kali) 
adalah 100% tindakan politik.

Umat Islam mengkritik keras Putri Indonesia berbikini ria juga soal 
budaya sekaligus politik.

Patung patung yang masih ada sekarang, Patung Petani, Patung di 
Pancoran dll, adalah sebuah ekspresi politik. Ini dibuat dizaman yang 
dinamakan seni sosialisme, yang banyak kita temui di Eropa timur, Korea 
utara, dan RRT maupun Vietnam.

Tugas kementrian budaya di Austria, Kultusministerium jelas jelas 
dirumuskan sebagai Kulturpolitik, politik budaya, nahhh? Dalam 
pembagian anggaran untuk mendukung seni budaya, pemerintah menjalankan 
politik. Pelarangan bentuk budaya seperti di Perancis, pelarangan 
jilbab (yang menurut saya juga bentuk budaya), adalah tindakan politis.

Memperingan atau memperketat praktek budaya Tionghoa di Indonesia, juga 
tindakan dan perumusan politik. mengizinkan stasiun TV menggunakan 
bahasa Tionghoa atau melarang juga tindakan politis.

bagaimana budaya mau nyelonong sendiri tanpa bingkai politik?

Salam politik budaya

Danardono




Kirim email ke