Mengapa jawabannya diperlebar? ini hanya akan mengaburkan masalah, mengapa tdk menjawab secara fokus satu persatu? Misalnya: 1. Bgmn dng kasus dukungan pdip thd pemilihan sutyoso kembali? 2. Bgmn dng kengototan mega mempertahankan jaksa agung yg jelas terindikasi korupsi? Jangan lagi cari alasan bhw belum terbukti di pengadilan, suhartopun bisa diminta turun sebelum dibuktikan di pengadilan. Pilihan politik lain dng keputusan hukum! Jawaban mega justru sangat lucu: jika diganti penggantinya belum tentu lebih baik! -- oho! Jika Suharto digantipun penggantinya belum tentu lebih baik! Mega mau menggantikan Sby pun belum tentu lebih baik! Tapi tetap masih ada kemungkinan lebih baik kan? Pemimpin apa yg begitu pesimis ttg masa depan? 3. Bgmn dng kritik Kkg tentang gang of 4? Mengapa justru kkg yg dilengserkan? 5. Akbar tanjung yg sdh jelas2 mengkorupsi uang bulog utk kepentingan golkar (sekali lagi jangan berlindung dibalik keputusan pengadilan, kita tahu korupnya pengadilan di indo, keputusan politik harusnya lebih berdasarkan penilaian hati nurani!), masih mesra digandeng Mega, sempat diiming2i posisi wakil president, sempat diajak berkoalisi, untk berbagi kekuasaan jika nanti menang?
Masih banyak lagi, jangan salahkan mediamassa yg memblowup, semua partai juga pernah diblowup. Dari 35%menjadi 18% lantas 15%, sudah saatnya instrospeksi Bung! Bukan menyalahkan orang lain, itu hanya akan membuat simpatisannya kecewa berat, krn menimpakan kesalahan ke pihak luar berarti takkan ada perbaikan dari dalam. Sungguh disayangkan, padahal Pdip satu2nya partai besar yg konsisten membela pluraritas dan multy kultural, satu2nya yg tegas menolak uu pornografi! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: "gsuryana" <gsury...@indo.net.id> Date: Mon, 22 Jun 2009 23:56:29 To: <budaya_tionghua@yahoogroups.com> Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Dari Tatap Muka Prabowo Subianto dengan Kalangan Tionghoa ----- Original Message ----- From: zho...@yahoo.com Mengapa anda begitu percaya dng segala yg diomongkan prabowo? Hanya krn dia telah dipilih mega? Mengapa anda begitu percaya dng mega? Hanya krn anda telah menjadi kader PDI? Banyak lho kader pdi yg akhirnya keluar krn tak puas dng mega! ++++ Yeah.......tiap kepala berbeda isi, aku percaya karena menurut apa yang aku ketahui semua benar adanya. dan kebetulan aku baru menjawab postingan di millis sebelah, isinya mirip dengan diatas. Dari 10 postingan kegagalan Mbak Mega, sebenarnya tidak semua gagal, dan masih bisa dijadikan bahan argumentasi, apalagi sekarang sudah tahun 2009, sehingga minimal bisa menjadi lebih jelas lagi mengapa dimasa lalu ada kejadian seperti itu. Hanya 1 yang aku komentari. Komentar TK yang meminta maaf karena kadernya gagal menjalankan amanah Rakyat, itu aku amin i, dan itu bukan kegagalan Mbak Mega semata, melainkan kegagalan instituisi dibawah Mbak Mega sebagai ketua umum yang juga merangkap sebagai R2 kemudian R1. Seperti diketahui periode 1999 sd 2004 adalah kisah paling unik yang pernah terjadi selama Indonesia merdeka, dan ini harus dijadikan bahan pelajaran yang paling penting. Untuk periode 1999-2004 yang namanya DPR mendadak fungsinya menjadi BUKAN pengawas Eksekutif, melainkan menjadi pembuat keputusan alokasi APBD ( aku lupa mengenai APBN, eniwe APBD ditingkat Kotamadya/Kabupaten gaungnya lebih terasa langsung ke Masyarakat ). Akibat dari perubahan tersebut, dilain sisi kader PDI-Perjuangan yang duduk di DPRD bisa dibilang banyak banget ( sekali lagi banyak banget ) yang berasal dari level bawah ( lha mana kepikiran akan menang pemilu ), sehingga ketika duduk menjadi anggota DPRD langsung pada nginyem dan tidak tahu harus bekerja seperti apa ( sekali lagi banyak kader karbitan yang jangankan bicara hukum, dan uang, bicara apa fungsi Legislatif saja banyak yang tidak tahu ), akibatnya Birokrat menyodorkan buku untuk di tanda tangani, langsung saja di teken, sampai sampai slip gaji pun hanya ditanya apa di sini ada uang korupsi, bila dijawab tidak ada maka langsung ditanda tangani, akibatnya.........jelegur di 2005 banyak yang kena kasus korupsi, memang tidak semua daerah, tergantung dari APBD nya, bila APBD nya besar maka korupsinya menjadi tidak ada, karena masih masuk kedalam nilai 'kepatutan', sedang bagi daerah yang APBD nya rendah, maka jadilah koruptor dadakan, dan media massa memblow up, sebagai kasus korupsi, padahal si koruptor sendiri kebingungan dari mana bisa jadi koruptor, lha semua ditanda tangani secara syah ( kasus awal terjadi di Sumbar kemudian merembet ke daerah lain ). Dan untuk periode 2005-2009 fungsi DPRD dikembalikan ke fungsi Legislatif lagi, dan dampak dari periode 1999-2004 sudah kadung terpatri. Apakah hanya kader PDI-Perjuangan thok ?, neinnn saat itu semua anggota DPRD mau tidak mau terlibat, hanya media massa sekali lagi peranan media massa lebih suka memblow up kader PDI-Perjuangan. ( apalagi di daerah tsb mayoritas Merah ). Eniwe nasi sudah menjadi bubur, untuk memperbaiki semua itu mau tidak mau membutuhkan waktu yang cukup panjang. Untuk Kader yang keluar dari PDI-Perjuangan dan membuat partai baru ( dikecualikan KKG dan Sophan, KKG tiarap demikian juga Sophan, seingatku ketika aku ikut pembentukan PDP Sophan tidak pernah terlibat ), dikarenakan tidak sabar untuk memperbaiki apa yang sudah terjadi, dilain pihak di DPP sendiri memiliki pola pikir yang berbeda, dan itu wajar saja. Bisa dilihat pecahan PDI-Perjuangan perolehan suaranya bisa dibilang tidak ada yang lebih dari 2 %, dan sekali lagi media massa dan pembaca tidak memperdulikan data, melainkan lebih memperhatikan sosoknya semata, sehingga yang terpatri orang Mbak Mega yang idealis minggir, padahal orang yang idealisnya tinggi masih banyak, dan mereka tentunya tidak akan banyak cuap cuap. Dalam hal ini berbeda dengan KKG yang memang sejak lahirnya tidak bisa asal diam ( bagus juga sih minimal bisa ada informasi mengenai daleman PDI-Perjuangan, makanya apa yang diucapkan oleh KKG tidak banyak dibantah oleh orang PDI-Perjuangan ). Semoga oretan ku ini sedikitnya bisa dimengerti, sehingga minimal bisa dijadikan bahan renungan mengapa begini dan mengapa begitu. Mengenai 9 postingan lainnya, sebenarnya beberapa masih bisa dibantah sih. ( hanya aku bukan orang yang berkompeten menulisnya, karena beberapa kasus melibatkan 'sesuatu kepentingan' yang lebih besar untuk NKRI ). Kalau mengambil contoh ex aktivis yg direkrut ps, jawabannya adalah krn mereka tergiur uang, ini diungkap oleh ex teman2 mereka sendiri sesama aktivis! ++++ Ada yang berfikir seperti itu, ada juga yang sadar bahwa menjalankan konstitusi melalui jalur jalanan hasilnya tidak akan pernah maksimal, dan untuk bisa masuk bukanlah hal yang mudah. Silahkan tunjuk aktivis jalanan siapapun yang Pak Zhou kenal, persilahkan masuk partai, apakah ybs mampu langsung masuk ke lingkaran atas ? Kalau membandingkan kemerosotan, PDI mengalami kemerosotan terbesar! Dari 35 % menjadi 15% bung! Ini apakah bukan menandakan kekecewaa rakyat? Terutama penurunan dari 35% menjadi 18% pd pemilu sebelumnya, dimana mega masih menjadi presiden! Ini jelas menunjukkan mega telah kehilangan kepercayaan rakyat. ++++ Aku oret diatas. sur.