On 14/02/05 11:06, Irving Hutagalung wrote:
..
> > Harga domain tidak akan naik melampaui harga sekarang, selama
> > ada minimal satu
> > registrar (misalnya IDNIC atau APJII) yang berkomitmen untuk
> > menjual dengan
> > harga lama (atau lebih rendah).
>
> Menurut saya ini usul yg menarik sekali. Beberapa tujuan sekaligus dicapai:
> 1. IDNIC hanya mengurus bottom-line price, ngga peduli dengan berapa harga
> yg dijual ke end-user
> 2. Registrar "terpacu" untuk menjual domain sebanyak2nya, krn makin banyak
> dia menjual domain, makin besar kemungkinan dia bisa menurunkan harga, dan
> otomatis, keuntungan yg dipetik juga bisa lebih besar.
> 3. Krn Registrar dipacu berjualan domain, otomatis jumlah domain juga akan
> meningkat.
>

Pak Adi & pak Irving,

Kami sudah mengkaji beberapa model utk mekanisme ini. 
Memang salah satu model adalah spt yg disebut diatas. :-)

> Saya usulkan "protokol" tambahan:
> 1. Biaya per registar akan di-"tinjau" setiap 6 bulan, atau setiap 1 tahun.
> IDNIC harus mengeluarkan detail biaya operasional nya, yang akan menjadi
> patokan biaya yg harus dibayar oleh registar. Proses ini harus transparan,
> krn inilah kunci dari semua biaya.
> 2. Penambahan jumlah registrar juga akan dibahas pada meeting tsb, sekalian
> untuk mengurangi jumlah biaya yg harus dibayar oleh masing2 registrar.

Utk tercapainya ekuilibrium biaya domain, baik dari sisi Registri 
maupun Registrar sebaiknya masa evaluasi biaya adalah dalam 
jangka menengah-panjang, yaitu dalam periode 3-5 tahun,
Dimana dalam suatu siklus sistem, periode tsb merupakan masa 
yang paling ideal. 

Untuk penambahan Registrar, menurut perencanaan adalah dalam
sekitar 1-2 tahun setelah periode Pilot Registrar berjalan.

> Hal yg harus dipikirkan:
> 1. Bagaimana memastikan bahwa registrar tidak menunggak? Takutnya ada
> alasan klasik: "bisnis sedang sepi, ngga ada yg beli domain, jadi ngga
> mampu bayar".

'Kan bisa di cross-check dengan basis data yang ada pada sisi Registri?.
Jadi setiap Registrar melakukan: "generate new/modify/delete" domain 
ada catatan dalam basis data Registri. Record ini yang menjadi patokan.
(Seperti standar di rekening bank: jika ada selisih dgn nasabah, maka patokan 
yang digunakan adalah standar pencatatan bank, bukan yang di nasabah).

Memang bukan tidak mungkin akan ada tipikal potensi Registrar yang spt itu.
Oleh karena itu untuk melakukan proses akreditasi (kandidat) Registrar, 
salah satu bobot yang akan diantisipasi adalah kualitas (kandidat) Registrar 
baik dari sisi administratif dan teknis.

> 2. Bagaimana memastikan bahwa IDNIC bisa transparan? perlu auditor?
>
> - irving
> http://www.irvingevajoan.com

Oh tentu, jangan khawatir tentang masalah ini.
Kalau utk auditor, bahkan sebelum berjalan proses Registri-Registrar, 
kami sudah memiliki auditor. :-)

B. Rgds,
-ikh

Kirim email ke