Quoting Majalah D&R <[EMAIL PROTECTED]>:
>
> Semmy:
> Belum ada boikot aja, saya dan +100 juta
penduduk miskin
> di Indonesia nggak pernah mampu beli produk impor koq.
> Jadi yang kasihan itu orang2 kaya di Indonesia aja,
> bukan semua rakyat Indonesia.
>
> Satrio:
> Saya kok nggak yakin kalau Pak Semmy, apalagi yang
sekarang tinggal di
> Aussie, nggak pernah mampu beli produk impor.
Semmy:
Mas, mungkin kita berbeda dalam mengartikan kata
\'impor\'. Menurut saya, kalau saya beli jeruk Australia
ketika saya berada di Australia, berarti saya TIDAK
membeli barang impor. Kalau saya tinggal di Indonesia
dan membeli produk Australia, baru namanya saya beli
barang impor...entahlah kalau ada pengertian baru dari
kata \'impor\'? Seperti yang dibilang oleh zus Betty,
saya ini PNS yang nggak bisa beli produk impor di
Indonesia. Apalagi di Ambon sana banyak buah2 dan
sayuran serta ikan lokal yang segar. Saya juga lihat koq
pengemis dan orang2 melarat di kota2 di Indonesia yang
jumlahnya ratusan juta itu cuma mampu makan sekali
sehari. Jadi, saya yakin boikot produk luar negeri itu
cuma berlaku untuk orang2 kaya saja.
> > Satrio: Sudah habis maki-makian saya untuk para
pejabat Pemerintah
> Indonesia. Maaf saja, saya nggak ngomongin orang lain
yang lebih makmur.
> Saya ngomongin nasib petani kita, yang seperti tikus
kelaparan di lumbung
> padi.
Semmy:
Pemerintah kita itu jangan dimaki, tapi harus diganti
secepatnya sebab hati nurani orang2 itu buta-tuli
walaupun penglihatan dan pendengaran mereka normal.
Kalau menyangkut nasib petani kita, saya pikir tidak ada
sangkut pautnya dengan boikot produk asing sebab dalam
kenyataanya yang memiskinkan petani2 kita itu adalah
praktek monopoli oleh pengusaha2 nasional Indonesia
sendiri yang ditemani TNI dan Polri sebagai tukang pukul
mereka. Lihat saja pengusaha2 yang bilang mau boikot
produk Oz dan NZ itu, pasti temannya TNI dan Polri.
Orang2 inilah yang harus diidentifikasi dan diboikot
semua produksi dari perusahaan2 mereka. Lalu perbaiki
sistem distribusi modal dan tingkatkan mutu produk dalam
negeri supaya bisa bersaing dengan produk2 asing.
--------------------------------------------