Mengenai ajaran ataupun petuah yang ada di cerita pewayangan, memang 
tidak ada salahnya untuk  kita ambil sebagai pelajaran. Yang jadi 
masalah adalah Islam mengharamkan patung dan gambar mahluk2 
bernyawa. Dan wayang (bukan cerita wayangnya) termasuk sebagai hal 
yang di haramkan tersebut, walaupun ada sebagian ulama yang 
menganggap wayang kulit tidak termasuk yang diharamkan, namun hal 
ini masih menjadi perdebatan. Mengenai penggunaan wayang oleh para 
wali dahulu seperti yang kita ketahui hanyalah sebagai SARANA DAKWAH 
yang pada saat itu sangat sulit untuk dilakukan. Dan menurut versi 
cerita yang saya baca, saat itu pun masih terdapat pertentangan dari 
para wali lainnya, padahal tujuan jelas untuk DAKWAH. Bagaimana 
kalau hanya sekedar untuk hiburan? :)

Sabda Rasulullah SAW : "Sesungguhnya para malaikat tidak memasuki 
rumah yang didalamnya anjing, patung dan juga gambar" (HR Bukhari) 

Di sebuah hadits juga disebutkan bahwa Allah akan memberikan azab 
yang pedih bagi para pembuat patung dan  pelukis (mahluk bernyawa). 
Hal ini disebabkan karena mereka dianggap ingin meniru ciptaan 
Allah. Sebagaimana sabda nabi saw: "Sepedih-pedih azab di neraka 
adalah bagi para pelukis (pembuat patung)". (HR. Bukhari)

Jadi, kalau untuk saya pribadi, lebih baik memilih hiburan yang 
disana tidak ada keraguan di dalamnya. Bagaimana dengan hiburan yang 
disaksikan semalam suntuk? Istri kita mempunyai hak atas diri kita, 
diri kita pun mempunyai hak untuk beristirahat. Dan lebih utama 
lagi, sepertiga malam terakhir adalah waktu utama yang Allah 
sediakan untuk hambanya bermunajat kepadanya, sayang kan kalau saat2 
tersebut kita lewatkan begitu saja hanya sekedar untuk menyaksikan 
hiburan yang belum tentu bermanfaat untuk kehidupan akhirat kita 
kelak. Iya kalau besok kita masih diberi kesempatan oleh Allah untuk 
dapat melaksanakan tahajjud, kalau tidak... rugi sekali kan...:)

Yang jelas hak Allah lebih utama untuk dilaksanakan daripada hanya 
sekedar untuk menyaksikan hiburan... Apalagi kalau kemudian sampai 
subuhnya kesiangan, atau sholat subuhnya jadi goyang ke depan dan ke 
belakang karena ngantuk, hehehe....

--- In keluarga-islam@yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Yabegitulah Pak saya dulu juga tidak suka, namun didalamnya karena 
banyak petuah yang juga penting buat saya, tentunya meskipun hanya 
wali toh tetap beliau-beliau penyambung dari Gusti Kanjeng Nabi 
Agung Muhamad tentu para wali punya tujuan yang baik, Kalau saya 
memang rasa keingin tauhanya terlalu over, kalau ada apa pasti saya 
tanya mengapa, bagaimana, terus, dan lain sebagainya,masalah 
bermunajat kalau saya tidak ada orang yang tau cukup Allah saja.
>  
> Salam
> Bambang K
> 
>  -----Original Message-----
> From: keluarga-islam@yahoogroups.com [mailto:keluarga-
[EMAIL PROTECTED] Behalf Of wandysulastra
> Sent: Thursday, March 15, 2007 9:05 AM
> To: keluarga-islam@yahoogroups.com
> Subject: [keluarga-islam] Re: WALISONGO==MUSIK haramkah ?
> 
> 
> 
> Terlepas dari masalah wayang, Insya Allah saya termasuk orang yang 
> sangat menghargai perjuanga para wali Allah tersebut dalam 
> menyebarkan Islam di tanah air kita...
> 
> Mmmh.. Mohon maaf pak, memang sebaiknya bapak ndak usah teruskan 
> cerita pewayangan kepada saya, karena selain saya jadi bingung, 
> terus terang saya kurang tertarik... :)
> 
> Saya lebih tertarik dan lebih suka mengambil tauladan dari 
> Rasululullah dan para sahabatnya daripada harus mengambil tauladan 
> dari Semar CS, apalagi kalau harus menonton ceritanya sampai 
semalam 
> suntuk, hehehe.... Lebih baik waktu malam saya digunakan untuk 
> beristirahat kemudian bangun di sepertiga malam terakhir untuk 
> bermunajat kepada Allah....
> 
> Maaf jika tidak sehobi... :)
> 
> --- In keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
> <KARTIKAB@> wrote:
> >
> > Entar dulu,...kalau bicara Sunan Giri alias giri noto yo bethoro 
> guru, itu nama wayang yang maknanya orang yang ahli 
ketatanegaraan, 
> kalau sunan Giri melarang karena bentuknya mirip dengan manusia, 
> yang tidak dibolehkan karena menyerupai manusia, makanya bethoro 
> guru tidak dibuat seperti sunan Giri karena Dia juga manusia 
> hehehe....coba lihat saja hidung-hidung wayang, coba kalau jin 
> kolotidho itu menyerupai apa? apa menyerupai jin, emang pernah 
kita 
> lihat jin? Kresna berkulit hitam namun pandai dan mulia hatinya, 
itu 
> simbul agar kita tidak boleh meremehkan orang lain dari 
lahiriahnya, 
> semar bodronoyo, semar itu nyamar, bodro itu senyum noyo itu 
> rembulan, semar itu tokoh / pemimpin / yang dituakan namun 
> perananya andap asor / rendah hati dan selalu membuat orang senang 
> (tidak pernah menyakiti hati), petruk kantong bolong kuncungya 
makna 
> menyatukan pikiran kantong bolong memaknakan suka sedekah / 
> memberi.Gareng, tangan ceko simbul tidak suka mencuri, kaki jinjit 
> simbul kehati-hatian, Bagong. Bag mananya tempat gong dari goib, 
> simbol orang yang mempercayai tentang goib. Nah 
> gimana....hehehehehe.... udalah entar tambah binun karena kalau 
> email tidak cukup, makanya kalau wayang itu satumalam suntuk tapi 
> yang jelas mulainya sesudah Isa dan selesai pas diwaktu masuk 
subuh, 
> nah yang tidak baik nonton wayang adalah orangnya, mengapa? tidak 
> Sholat Isa dan habis nonton langsung ndengkur alias tidak subuhan. 
> Udahlah kalau dulu Allah tidak mengutus para Walinya ke bumi 
> nusantara ini apa kah kita bisa menjamin keberadaan Islam di 
> Indonesia? 
> > 
> > Ma'af kalau ada yang tidak berkenan
> > 
> > Salam
> > 
> > 
> > -----Original Message-----
> > From: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com [mailto:keluarga-
> [EMAIL PROTECTED] <mailto:islam%40yahoogroups.com> com]On Behalf 
Of wandysulastra
> > Sent: Wednesday, March 14, 2007 5:25 PM
> > To: keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
yahoogroups.com
> > Subject: [keluarga-islam] Re: WALISONGO==MUSIK haramkah ?
> > 
> > 
> > 
> > Ikutan nimbrung ah, biar tambah rame hehehe....
> > 
> > Untuk masalah musik, memang ada beberapa pendapat ulama yang 
> > berbeda. Ada yang mengharamkannya kecuali alat musik tertentu 
> > (rebana) yang dipukul dalam waktu2 tertentu, adapula yang 
> > memperbolehkannya dengan syarat2 tertentu. 
> > 
> > Kembali kepada hukum asal segala sesuatu dalam masalah keduniaan 
> > adalah boleh kecuali jika ada nash yang mengharamkannya, maka 
> > demikian pun dalam masalah musik ini. Ulama yang mengharamkan 
> > memiliki dalil yang menujukkan hal tersebut adalah haram, tetapi 
> > ulama yang membolehkan pun memiliki dalil yang menunjukkan hal 
> > tersebut adalah boleh. Jadi pada masalah ini memang kita tidak 
> bisa 
> > mengatakan kepada setiap orang bahwa musik adalah haram ataukah 
> > boleh, karena adanya ikhtilaf tersebut.
> > 
> > Untuk masalah wayang, ulama sepakat mengharamkan segala bentuk 
> > patung yang menyerupai mahluk bernyawa. Wayang termasuk dalam 
> > kategori patung mahluk bernyawa. Saya pernah membaca salah satu 
> > versi cerita wali songo yang menyebutkan bahwa sunan giri 
(bersama 
> > beberapa wali songo yang dikenal tegas dalam masalah tauhid) 
> > memprotes cara2 sunan kalijaga yang mempergunakan wayang sebagai 
> > media dakwahnya. Namun karena sulitnya berdakwah kepada 
> masayarakat 
> > awam pada saat itu, maka sunan kalijaga tetap bersikeras 
> menggunakan 
> > wayang sebagai media dakwahnya karena beliau menganggap melalui 
> > wayang ini maka pesan dakwah akan mudah tersampaikan. Dengan 
> > berusaha memodifikasi bentuknya agar tidak menyerupai mahluk 
> > bernyawa (sehingga seperti wayang kulit yg sekarang) maka sunan 
> > kalijaga menggunakan wayang sebagai MEDIA DAKWAHnya. 
> > 
> > Jadi jelas apa alasan penggunaan wayang oleh Sunan Kalijaga pada 
> > saat itu. Pertanyaannya sekarang, bagaimana dengan wayang yang 
> pada 
> > saat ini berkembang menjadi beraneka ragam bentuk dan hanya 
> > dijadikan sebagai sarana hiburan yang bahkan kadang (sampai lupa 
> > waktu) diadakan hingga semalam suntuk? :)
> > 
> > --- In keluarga-islam@ <mailto:keluarga-islam%40yahoogroups.com> 
> yahoogroups.com, "Kartika, Bambang" 
> > <KARTIKAB@> wrote:
> > >
> > > Wayang dan musik itu tidak haram, yang haram itu nonton 
wayang, 
> > atau ndengerin musik sambil minum arak.
> > > Ketika Kanjeng Sunan Kali Jaga membuat wayang menyerupai 
manusia 
> > maka sang guru memprotesnya lalu digambarlah wayang berbagai 
macam 
> > bentuk, sang guru pun protes ketika Kanjeng sunan Kali Jaga 
> > menggambarkan sosok wayang yang berbentu kera, namun hal itu 
> > dijawab "kera adalah binatang namun binatang ini kelak lebih 
mulia 
> > dari pada manusia", 
> > > Menurut saya ini adalah filosovi yang sangat dalam hal ini 
> banyak 
> > terjadi di zaman sekarang, banyak contohnya orang tua / Ibu yang 
> > membuang anak, ayah perkosa anaknya, perzinaan, srakah, dengki 
dll 
> > bukankah itu lebih hina daripada binatang? namun kera dalam 
> > pewayangan itu memiliki budi pekerti yang luhur.
> > > 
> > > Salam
> > >
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --------------------------------------------------------
> > 
> > This message (including any attachments) is only for the use of 
> the person(s) for whom it is intended. It may contain Mattel 
> confidential, proprietary and/or trade secret information. If you 
> are not the intended recipient, you should not copy, distribute or 
> use this information for any purpose, and you should delete this 
> message and inform the sender immediately.
> >
>


Kirim email ke