Kasus ini sama seperti Yahoo! yang sekarang tidak fokus lagi pada Search
Engine
yang favorit seperti di tahun 90'an. Yang akhirnya Yahoo! sendiri merasa
sekarat,
dimana saham mereka turun sedikit demi sedikit. Karena tidak fokus pada
tujuan
apa yang ingin dicapai...terlalu bebas kemana-mana sesuai imajinasi.

Beda sedikit dengan Google, dia fokus dahulu pada Search Engine, simple tapi
fokus.
Kemudian muncul layanan Gmail, versi betanya saja memakan waktu
bertahun-tahun.
Kayak software aza... heheheh...heheh... tetap fokus...

~k~


Salam,

On Sep 22, 2008, at 5:13 PM, Harry Sufehmi wrote:


Tidak sesederhana itu. Di KPLi, untuk melaksanakan demokrasi saja  sulit.
Karena serba tidak jelas.

Pertanyaannya, siapa yang berhak bersuara? KPLi itu OTB, siapa  pengurus,
siapa anggota, tidak jelas. Sehingga kalau ada keputusan  yang mensahkan
siapa? Selama ini yang ada hanya kesepakatan moral  saja, gentlemen
agreement. KPLi sifatnya flat, tidak ada KPLi pusat  yang jadi otoritas
untuk misalnya memberikan acknowledge.

Membuat KPLi itu semudah membalik telapak tangan, yaitu cukup  melakukan
klaim. Misalnya saya dan Mas HS, kita bikin KPLi Jakarta di  Internet.
Sah, tidak ada yang bisa melarang walaupun cuma berdua. Kita  bisa saja
minta subdomain ke linux.or.id meskipun kemudian webnya  lebih banyak
kosong melompong hehehe. Sama mudahnya dengan meminta  Pengurus AWARI
membikin KPLi underbouw berjudul ALU = AWARI Linux User  hahaha ... :)

Satu daerah, bisa memiliki banyak KPLi. KPLi Jakarta bahkan bisa saja
punya anggota di Sumatera bahkan di luar negeri. Walau di Sumatra ada
KPLi sendiri juga. Tidak ada keharusan anggota menginduk ke mana.  Bebas.
Bahkan sebagai anggota tidak jelas juga apa hak dan  kewajibannya dan
bagaimana cara melaksanakan haknya (misalnya bersuara  itu tadi).
Sehingga, tidak ada yang bisa memiliki kewenangan lebih  daripada yang
lain. Saya misalnya, bebas tidak setuju dengan siapapun  di milis ini atau
KPLi manapun dan untuk itu saya juga bisa mengajak  siapapun untuk bikin
KPLi yang beda dengan semuanya, sebanyak- banyaknya. Hehehe ... :)

So, untuk melaksanakan demokrasi itu sendiri di dalam KPLi pun tidak  ada
aturan main / mekanismenya. Bahkan keputusan ILC2007 kemarin pun  boleh
jadi tidak mengikat kepada seluruh KPLi, terutama yang tidak  hadir.
Bahkan banyak yang sampai sekarang tidak tahu bahwa sudah  pernah ada
ILC2006 dan ILC2007 dengan sejumlah hasilnya. Jadi kalau  ILC2008 ini
menghasilkan suatu keputusan dan ternyata ada yang tetap  tidak sepakat
juga sah saja.

Pusing kan.

Saya pribadi berpandangan, OTB memang menawarkan kemungkinan yang luas
bahkan nyaris tidak terbatas untuk menampung segala kreativitas kita.
Mungkin batasannya cuma sejauh mana imajinasi kita. Tetapi di sisi
lainnya, menjadi tidak fokus dan akibatnya tidak jelas apa yang mau
dicapai. Sementara, orang berorganisasi, berkelompok itu karena adanya
kesamaan tujuan. So, saya lebih setuju suatu bentuk yang terbatas  namun
fokus sehingga bisa secara konkrit menghasilkan sesuatu.  Walaupun mungkin
tidak banyak tetapi nyata. Daripada banyak  kemungkinan tapi tidak satupun
yang konkrit. Kurang lebih seperti itu.

_______
Regards,

Pataka





--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis



--
Berhenti langganan: [EMAIL PROTECTED]
Arsip dan info: http://linux.or.id/milis

Kirim email ke