[zamanku] Aneka berita tentang GOLKAR (1)
Kumpulan berita ini juga disajikan di website http://umarsaid.free.fr/ Aneka berita tentang GOLKAR (bahan-bahan berikut ini dikutip dari berbagai sumber) Ical 296, Paloh 240, Yuddy dan Tommy 0 Suara Kamis, 8 Oktober 2009 PEKANBARU, KOMPAS.com - Aburizal Bakrie memenangi pertarungan Ketua Umum Partai Golkar 2009-2015 dengan perolehan 296 suara. Sementara Surya Paloh dengan 240 suara. Angka ini sudah dirilis resmi oleh pimpinan Musyawarah Nasional VIII Partai Golkar, Kamis ( 8/10 ) pagi, di Pekanbaru, Riau. Dua calon lainnya, Yuddy Chrisnandi dan Tommy Soeharto tak memperoleh satu pun suara dari 536 suara yang menggunakan haknya. Hanya Yuddy yang masih bertahan hingga akhir sidang paripurna. Tommy sudah tak terlihat ketika pemungutan memasuki akhir. Sedangkan Paloh langsung pergi begitu mengetahui Ical menang secara aklamasi. * * * Golkar Harus Jadi Gudang Pemikiran Kamis, 08 Oktober 2009 PEKANBARU--MI: Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie menegaskan, Partai Golkar ke depan harus jadi gudang pemikiran dan ide-ide untuk membangun bangsa. "Partai ini harus jadi gudangnya pemikiran yang berjangka panjang jauh ke depan, kreatif dan terbuka untuk kemajuan bangsa," kata Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie pada pidato politik pada penutupan Munas VIII Partai Golkar di Pekanbaru, Riau, Kamis (8/10) malam. Acara penutupan tersebut juga dihadiri Ginandjar Kartasasmita, Abdul Gafur, Sulasikin Moerpratomo, Muladi, Paskah Suzetta, dan kandidat ketum Yuddy Chrisnandi. Lebih lanjut Aburizal mengatakan, Partai Golkar harus memiliki ide-ide yang bisa melayani masyarakat sehingga akan mampu mempengaruhi kebijakan pemerintah. "Pandangan dan pemikiran Partai Golkar dalam menghadapi isu-isu strategis harus berbobot dan bisa jadi acuan dalam pandangan masyarakat," kata Aburizal. Menurut Aburizal, Partai Golkar harus memiliki ketajaman ide dan gagasan. Partai Golkar, tambahnya, harus menjadi partai yang hidup dan dinamis dengan ide-ide besarnya. Dengan demikian Partai Golkar akan disegani oleh lawan dan dicintai masyarakat. Dalam kesempatan itu Aburizal juga berjanji akan mencurahkan waktu sepenuhnya untuk membesarkan Partai Golkar. Aburizal menanggap kekuasaan adalah amanah, karena itu ia berjanji akan menjalankan amanah itu dengan baik. Sementara itu mengenai pemilihan kepala daerah, Aburizal berjanji akan membantu sepenuhnya dan memenangkan pilkada-pilkada. Aburizal berjanji akan menghubungkan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. "Perjuangan kader-kader di daerah adalah perjuangan saya juga. Kemenangan mereka juga kemenangan saya. Kekalahan mereka pasti juga akan mengubur saya," kata Aburizal yang disambut tepuk tangan meriah. (Ant/OL-03) * * * Golkar Bukan Partai Oposisi Kamis, 8 Oktober 2009 PEKANBARU, KOMPAS.com Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar (DPP PG) terpilih Aburizal Bakrie mengatakan, PG adalah kendaraan politik bangsa Indonesia untuk mencapai kesejahteraan. Oleh sebab itu, Partai Golkar bukan partai oposisi yang melawan pemerintah. "Tujuan Partai Golkar untuk mencapai kesejahteraan rakyat. Karena itu, PG akan dipakai sebagai kendaraan untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat itu," katanya menjawab pertanyaan wartawan dalam keterangan pers, Kamis (8/10) subuh di lounge Lantai 8 Hotel Labersa, Pekanbaru. Menurut sosok yang akrab dipanggil Ical itu, apabila program pemerintah bertujuan mewujudkan kesejahteraan rakyat, PG pasti akan mendukungnya. Sebaliknya, jika program dimaksud bertentangan dengan kehendak rakyat dan menjauhkan kesejahteraan, PG akan memberikan kritikan. "Namun, juga memberikan solusi sebagai jalan keluar dari alternatif kebijakan tersebut," katanya. Oleh sebab itu, lanjut Ical, kepengurusan partainya akan mewadahi terbentuknya semacam lembaga pemikir atau think tank yang bisa mengkaji semua kebijakan pemerintah dengan cepat dan baik. Saat ditanya mengenai kemungkinan ada kadernya yang ditunjuk menjadi menteri, namun ditempatkan dalam struktur organisasi partai sehingga hal seperti itu bisa memengaruhi kebijakan partai, Ical menjawab, "Itu tergantung kalau memang kader Golkar ditawarkan menteri. Jika ditawarkan, tentu tidak akan keberatan." Sementara itu, banyak kalangan khawatir apabila kader PG yang ditunjuk sebagai menteri juga duduk di struktur partai, PG tak akan mengkritik kebijakan pemerintah. · * * Surya Paloh Terima Laporan Pendukungnya Diintimidasi Kamis, 8 Oktober 2009 PEKANBARU, KOMPAS.com Hasil pemilihan Ketua Umum Partai Golkar 2009-2015 ternyata masih menyisakan tanda tanya di benak salah satu kandidat, Surya Paloh. Ia menangkap sejumlah ketidakberesan dalam penyelenggaraan Munas. Dari sejumlah pendukungnya, Paloh mendapatkan laporan telah terjadi intimidasi pada saat menjelang pemilihan. "Saya mendengar laporan dari semua pengikut saya yang jumlahnya 240, ada sesuatu yang salah. Mereka merasa terintimidasi," kata Paloh saat akan meninggalkan penginapannya
[zamanku] German raids target 'violent Islamic extremists'
http://edition.cnn.com/2009/WORLD/europe/10/07/germany.terror.arrests/index.html?iref=topnews BERLIN, Germany (CNN) -- More than 150 German investigators fanned out across Berlin Wednesday, searching dozens of apartments allegedly linked to "potentially violent Islamic extremists," a police spokeswoman told CNN. The raids centered on a group of approximately 15 suspects -- most of them German citizens -- believed to be plotting bomb attacks in Russia, the release stated. Police said the suspects' actions were being directed by a Berlin-based Islamist organization. The German capital has been on high alert after al Qaeda and the Taliban released threatening videos shortly before Germany's September 27 national elections. The videos warned voters not to cast their ballots for leaders who want to keep the country's troops in Afghanistan. But Berlin police said the suspects targeted in Wednesday's raids had no "concrete attack plans in Germany," and the raids had no direct connection to the recent terror threats. Police believe some of the suspects may have traveled from Germany to the Pakistan-Afghanistan border to train at jihadi camps. Over the past week, three of the suspects were banned from leaving through Berlin's Tegel Airport, and evidence from Wednesday's investigation led authorities to widen that ban to include the other alleged members of the group, police said. While most of the suspects are German citizens, the group includes Turkish, Algerian, Lebanese, Dutch, and Romanian nationals, police said. The Berlin raid began shortly after 6 a.m. (0400 GMT) and was still under way at midday, a police spokeswoman said. Investigators seized computers, various memory devices and articles of outdoor clothing from 27 flats, or apartments, in Berlin, the police news release stated. The raids follow an announcement last week by German prosecutors that a 24-year-old Turkish-German man was arrested "on suspicion of spreading al Qaeda propaganda online and for procuring materials which could be used to make a bomb." It is unclear if Wednesday's raids were connected to the arrest. The 24-year-old -- identified only as Adnan V. -- was arrested after searches of a flat in Offenbach and a business in Frankfurt turned up a small amount of an "explosive substance" and a homemade electronic device, prosecutors said in a statement released Friday. An initial assessment suggested that the items "could be used to ignite explosives," prosecutors said. They added that "there appears to be as yet no direct link" between the al Qaeda and Taliban videos and the Turkish-German man.
Re: [zamanku] Robohnya Syariat Kami
Adanya bencana alam bukan atas dasar kuasa dan murka dari Tuhan tapi keserakahan manusia yang menyalah gunakan alam ini dengan sewenang-wenang. Teddy Pada 9 Oktober 2009 22:27, mediacare menulis: > > > *Robohnya Syariat Kami* > > *"Kamu tinggal di tanah Indonesia yang maha kaya raya. Tapi, engkau > biarkan dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Aku beri kau > negeri yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena > beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang."* > > *Petikan dari cerpen "Robohnya Surau Kami" oleh AA Navis* > > _ > > *Protes* > > Kenapa bencana alam kini banyak terjadi di wilayah yang menegakkan Syariat > Islam? > > Banyak orang protes atas terjadinya G-30-S (Gempa 30 September) di > wilayah Sumatra Barat yang berkekuatan cukup dahsyat: 7,6 SR. Kenapa di > wilayah yang sudah menegakkan Syariat Islam kok masih dikirim bencana alam? > Protes serupa juga pernah terjadi saat sebagian wilayah Aceh digulung > tsunami. Dalam sebuah video amatir sempat terekam > seorang perempuan Aceh berujar, kira-kira isinya seperti ini: "Ya Allah, > Kenapa bukan non-muslim yang dikasih bencana? Kenapa kami yang diberi > azab, bukan mereka?" > > Sebelum terjadi tragedi G-30-S Sumbar, beberapa minggu sebelumnya sebagian > wilayah Jawa Barat, khususnya Tasikmalaya yang menerapkan Syariat Islam, > juga diguncang oleh gempa bumi. Ada apa ini, ya Tuhan? > > Terkait dengan tragedi G-30-S Sumbar, ramailah kiriman pesan lewat SMS, > milis, facebook, twitter dan jejaring sosial online lainnya: Gempa bumi di > Sumbar yang terjadi pada 30 September 2009 pukul 17.16 dikaitkan Surat 17 > Ayat 16 Alquran. Orang ramai menyebutnya "ilmu gathuk mathuk": > > *"Tuhan akan membinasakan suatu negeri karena keingkaran orang-orang yang > hidup mewah di negeri itu."* > > Kenapa terjadi di Sumbar, bukan di Jakarta yang serba mewah? Warga Sumbar > banyak yang miskin, taat beribadah!" Protes urang awak. > > *Robohnya Surau Kami* > > Terkait dengan Ranah Minang, penulis A.A Navis pernah menuliskan sebuah > cerpen berjudul "Robohnya Surau Kami". Cerpen ini bercerita tentang kisah > tragis matinya seorang Kakek penjaga surau (masjid yang berukuran kecil) di > kota kelahiran tokoh utama cerpen itu. Dia - si Kakek, meninggal dengan > menggorok lehernya sendiri setelah mendapat cerita dari Ajo Sidi - si > pembual, tentang Haji Soleh yang masuk neraka walaupun pekerjaan > sehari-harinya beribadah di Masjid, persis yang dilakukan oleh si Kakek. > Haji Soleh dalam cerita Ajo Sidi adalah orang yang rajin beribadah, semua > ibadah dari A sampai Z ia laksanakan semua, dengan tekun.Tapi, saat "hari > keputusan", hari ditentukannya manusia masuk surga atau neraka, Haji Soleh > malah dimasukkan ke neraka. Haji Soleh memprotes Tuhan, mungkin dia alpa > pikirnya. > > Tapi, mana mungkin Tuhan alpa, maka dijelaskanlah alasan dia masuk neraka. > "Kamu tinggal di tanah Indonesia yang maha kaya raya,tapi, engkau biarkan > dirimu melarat, hingga anak cucumu teraniaya semua. Aku beri kau negeri > yang kaya raya, tapi kau malas. Kau lebih suka beribadat saja, karena > beribadat tidak mengeluarkan peluh, tidak membanting tulang." Merasa > tersindir dan tertekan oleh cerita Ajo Sidi, Kakek memutuskan bunuh diri. > Dan Ajo Sidi yang mengetahui kematian Kakek hanya berpesan kepada istrinya > untuk membelikan kain kafan tujuh lapis untuk Kakek, lalu pergi kerja. > > > Facebook: > Bizzcomm Indonesia > >
[zamanku] [BUKU INCARAN] Katakanlah Sejujurnya
[BUKU INCARAN] Katakanlah Sejujurnya ---Anwar Holid Perahu Kertas Penulis: Dee Penerbit: Bentang Pustaka & Truedee, 2009 Tebal: 444 hal. ISBN: 978-979-1227-78-0 Harga: Rp.69,000,- Semua orang tahu pepatah usang ini: honesty is the best policy. Kejujuran itu tindakan terbaik. Perlu berapa lama untuk menunggu seseorang jujur? Butuh berapa halaman untuk mengungkapkannya? Dalam kasus Dee: empat tahun, 444 halaman. Persisnya 434 halaman bila kita mengabaikan endorsement, awalan, dan akhiran novel Perahu Kertas (Bentang & Truedee, 2009, Rp.69,000,-). Halaman setebal itu dia bentangkan besar-besaran untuk mengisahkan betapa berharga kejujuran, meskipun awalnya semua orang tampak bermasalah dengan kejujuran. Alasannya sederhana: takut menyakitkan. Tapi "takut menyakitkan" ini akibatnya benar-benar fatal dan membuat semua orang menderita, kehilangan momen berharga, menambah-nambah masalah, dan menyiksa pembaca sampai harus membuka halaman terakhir, sebenarnya ada apa dengan kisah cinta dua orang bernama Kugy dan Keenan. Mungkin di situlah Dee mempertaruhkan keterampilannya bercerita: dia menaruh sehamparan misteri dan rintangan sebelum sepasang kekasih ini menyerah dan mengakui kejujuran masing-masing. Misteri dan rintangan terbesar dari kedua orang itu justru keinginan untuk menyenangkan orang-orang terdekat yang berhubungan secara emosional dengan mereka, orang yang secara alamiah tumbuh bersama mereka. Karena berhasil menyembunyikan kata hati dan mampu membungkusnya secara melegakan, secara permukaan hubungan itu baik-baik, meski pada dasarnya mereka sesak. Apa manusia-manusia kota ini memiliki problem komunikasi atau malah amat sukses mengembangkannya jadi semacam "etiket" pergaulan dalam kehidupan? Mungkin kadar EQ (Emotional Quotient) mereka rendah, jadi kesulitan melampiaskan perasaan dan maksud dengan jelas. Semua jadi tampak bersayap. Soalnya kalau tidak, Dee sebenarnya bisa lebih cepat menamatkan novelnya, mungkin lebih dari separo jumlahnya. Dalam beberapa sisi, drama menunggu kejujuran antara Kugy dan Keenan ini terasa ngayayay---istilah Sunda untuk bertele-tele. Tapi untung, Perahu Kertas merupakan page-turner, novel dengan alur cerita memikat, dan karena itu hanya butuh waktu sebentar untuk menamatkannya. Bisa jadi karena itu, seorang editor dari Jogja bilang, "Biarpun tebal, novel Dee ini mantap." Formulanya bikin pembaca terpana. Pengakuan para pembaca awal novel ini merupakan bukti bahwa Dee memang seorang penutur kisah hebat dan ia mampu menciptakan plot memikat. Kita boleh bertaruh apa para pemberi endorsement itu jujur dengan pernyataannya atau berusaha membungkus ungkapan dengan pujian. Indah Darmastuti, seorang penulis dari Solo berkomentar: "Novel itu sangat menghibur aku. Aku suka kosakata yang cair khas Dee. Lucu dan plot yang mendebarkan. Dan ending sesuai harapanku." Kisah cinta rata-rata memang mudah ditebak. Tinggal bagaimana penutur menceritakannya, karena kunci buku yang sukses ada pada susunan kerangka cerita yang menarik. Meski subjek sebuah cerita bisa saja klise, karena memang nyaris tiada yang baru di dunia ini, seorang tukang cerita mesti mencari cara terbaik agar memenangi penikmatnya. Perahu Kertas merupakan kisah sejenis itu. Bertindak sebagai dalang atau Tuhan serba tahu (omniscient narrator), Dee mengombang-ambingkan perasaan Kugy di balik lipatan perahu kertas yang dia luncurkan dari selokan atau anak sungai yang dia temui. Di situlah kejujurannya tertera dan mengalir. Sementara Keenan menenggelamkan diri pada lukisan, melampiaskan emosi tertahan pada seseorang yang dia anggap pasangan jiwanya. Mereka berputar-putar dulu menjadi sesuatu yang bukan diri mereka demi kelak menjadi diri masing-masing lagi. Saling menghancurkan dahulu sebelum akhirnya menyusun ulang agar utuh kembali? Seperti ungkapan Goenawan Mohamad, "sesuatu yang kelak retak dan kita membikinnya abadi." Dee membuat drama Kugy dan Keenan terlalu lama. Maka pertama-tama Kugy harus mengecewakan pacarnya, lantas sahabat terbaiknya, juga pria pemberi cincin permata lapis lazuli. Sementara Keenan harus jadian dulu dengan Wanda yang penuh pamrih, Luhde yang inosens, berkonflik dengan ayahnya sampai dia stroke, dan sebentar melemparkannya pada kehinaan dan kemiskinan. Tapi orang-orang di sekitar merekan pun bermasalah serupa. Agaknya di novel ini kejujuran jadi semacam penyakit endemik. Mereka menyangka serangkaian pilihan itu bisa membebaskan perasaan. Ternyata tidak. Mereka betul-betul kesulitan menunggu momen kapan hati dan impian bersama itu bertemu. Keduanya terus mencari dalih, berusaha menutup-nutupi kejujuran. Misal dengan bersikap defensif, cemburu, kabur dari masalah, atau marah. Masing-masing mengenakan topeng untuk menyembunyikan kejujuran. Sebab kuncinya terselip pada ungkapan ini: Carilah orang yang enggak perlu meminta apa-apa, tapi kamu mau memberikan segala-galanya (hal. 427). Dari satu sisi, Perahu Kertas merupakan tipikal nov
[zamanku] Fw: Kota dan Budaya : Dominasi Kuasa Modal Atas Ruang Publik?
..sejak pemaknaan ruang bersama digeser dari bingkai nilai kultural dan fungsi temu bersama merayakan kebersamaan menjadi hanya berbingkai lapangan tempat panggung pameran dagang dengan kepentingan ekonomis dan nilai ekonomis industri menggusurnya menjadi pasar dagang jual beli. Apakah itu fenomena modernitas, dalam arti, rasionalitas (pola pikir kalkulasi untung-rugi) dalam ekonomi modern mengganti bahkan menggusur ekonomi tradisional yang tukar-menukar kebutuhan hidup lewat bahan-bahan tanaman, buah yang disaling-tukarkan untuk kehidupan hari demi hari, sebelum uang dengan nilai tukarnya menggantikan ini semua? dipetik dari paper Muji Sutrisno selengkapnya "Kota dan Budaya : Ruang Publik, Titik Temunya?" sebagai Rangkaian Studium Generale "Philosophy in the City", kerjasama Goethe-Institut Jakarta dan STF Driyarkara Jakarta selengkapnya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/09/kota-dan-budaya-dominasi-kuasa-modal.html
[zamanku] Info of the day: Mari Kita Ber Batik 2/10/09
Mohon disebarkan info ini. TKS! Let's wear Batik on 2nd Oct 2009! Tanggal 2 Oktober 2009 nanti, UNESCO -PBB mengukuhkan BATIK sebagai Warisan Budaya Dunia / World Heritage . Batik, asli berasal dari Indonesia sejak zaman Majapahit- CMIIW Jika Anda merasa sebagai bangsa Indonesia, mari kita berbatik pada tanggal 2 Oktober 2009 Inilah bentuk kepedulian kita pada budaya Indonesia [pakailah batik buatan Indonesia jangan yg produk Malaysia atau China :-)] lm
[zamanku] Lindungilah Batik melalui Hari Batik Nasional
Nelson Mandela dengan bangganya mengenakan baju batik, pada saat pidato pertamanya sebagai Presiden Afrika Selatan (Mei 1994). Sebagai hari pembebasan pemisahan ras kulit putih. Saya merasa salut kepada Mandela, karena ia lebih sering dan lebih senang mengenakan baju batik daripada jas. Entah dalam acara bagaimana formilnya sekalipun juga. Baju batik ini di Afrika Selatan diberi nama Madiba. Konon batik pertama kalinya diperkenalkan secara international oleh mantan Presiden Soeharto pada saat konferensi PBB. Ibu kandung dari Barack Obama – Ann Dunham terkenal sebagai kolektor batik. Pada bulan Juni 2009 kemarin hasil koleksinya di pamerkan diberbagai macam museum di Amerika - Barack Obama's Mother and Indonesian Batiks. Pakaian dari disainer kondang Italy Prada bukan hanya senang dipakai oleh perempuan papan atas sekarang ini saja, bahkan ratusan tahun sebelumnya. Para bangsawan kerajaan jaman dahulu mengenakan batik Prada atau Pinarada Mas adalah kain batik yang ditulis dengan menggunakan serbuk emas murni. Pada tanggal 2 Oktober nanti, UNESCO akan mengukuhkan batik Indonesia sebagai Warisan Budaya Dunia (World Heritage) di Perancis. Hal inilah yang mendorong saya melalui artikel ini untuk turut mempromosikan Batik. Tetapi apa sebenarnya yang Anda ketahui tentang Batik? Kata Batik itu sendiri diserap dari bahasa Jawa “amba” = menulis dan “nitik”. Batik erat dikatikan dengan kebudayaan etnis Jawa, bahkan sudah dikenal semenjak zaman Raden Wijaya (1294-1309) pada masa kerajaan Majapahit. Setelah akhir abad ke-XVIII batik mulai meluas menjadi milik rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa. Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pada awalnya kesenian batik ini hanya khusus untuk pakaian raja dan keluarga serta para pengikutnya. Dikerjakannya pun hanya terbatas di lingkungan kraton saja. Akhirnya kesenian ini dibawa ke luar keraton oleh pra pengikut raja yang tinggal di luar kraton, sehingga akhirnya menjadi pakaian rakyat. Sampai awal abad ke-XX batik yang dihasilkan semuanya batik tulis yang dikerjakan hanya oleh kaum perempuan. Membuat batik tulis membutuhkan waktu dua sampai dengan tiga bulan. Batik secara historis ditulis dan dilukis pada daun lontar. Pembuatan batik cap baru dikenal setelah perang dunia pertama. Ide pembuatan batik cap ini timbul dari seorang Tionghoa yang bernama Kwee Seng dari Banyumas. Sejak adanya produksi batik cap inilah kaum pria juga bisa turut dikaryakan dalam pembuatan batik. Pada awalnya batik dibuat dengan menggunakan kain mori. Dewasa ini batik dibuat juga dari bahan-bahan lainnya misalnya sutera, rayon ataupun poliester. Motif gambar batik dibentuk/ditulis dengan cairan lilin dengan menggunakan alat yang dinamakan canting untuk motif halus, atau kuas untuk motif berukuran besar. Kain yang telah selesai dilukis dengan lilin kemudian dicelup dengan warna yang diinginkan. Panjangnya batik pada umumnya sekitar 2¼ meter. Apakah Anda tahu bahwa di Pekalongan ada Museum Batik. Apabila Anda lewat Pekalongan ajaklah anggota keluarga Anda untuk berkujung ke Museum tersebut agar mereka juga bisa lebih mengenal dan lebih mencintai Batik. Silahkan klik: http://www.museumronggowarsito.org/english/jtg/jtg.asp?isi=pekalongan_batik Sebagai akhir dari tulisan ini saya ingin mengajak rekan-rekan dan para pembaca semua untuk turut mengkampanyekan Batik. Mulai dengan menyebar luaskan oret-oretan ini maupun mengenakan pakaian batik pada saat akhir pekan nanti. Dimulai pada hari Jumat tanggal 2 Oktober 2009 sebagai Batik Day. Marilah kita perjuangkan perlindungan Batik dengan aksi nyata dari semua warga Indonesia, dimana kita merasa bangga mengenakan pakaian batik melebihi daripada jas ataupun pakaian formil lainnya. Mari Mencintai Indonesia Mari Berjuang untuk Indonesia Mari lindungi Budaya Indonesia dan mari batikan Indonesia pada hari Batik Nasional Mang Ucup Email: mang.ucupgmail.com Homepage: www.mangucup.org Facebook Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke: zamanku-subscr...@yahoogroups.com Klik: http://zamanku.blogspot.comYahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/zamanku/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/zamanku/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:zamanku-dig...@yahoogroups.com mailto:zamanku-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: zamanku-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[zamanku] Suharto bersama Orde Barunya adalah najis bangsa
Tulisan kali ini juga disajikan di website http://umarsaid.free.fr/ Catatan A. Umar Said Suharto bersama Orde Barunya adalah najis bangsa (Mohon dimaklumi terlebih dahulu, bahwa dalam tulisan kali ini terdapat kalimat-kalimat yang bernada agak keras, yang disengaja untuk sekadar menekankan persoalan-persoalan atau memperkuat ungkapan-ungkapan tertentu) Kedatangan tanggal 30 September sekarang ini membuat berbagai kalangan di Indonesia teringat kembali kepada pembunuhan besar-besaran terhadap jutaan orang yang tidak bersalah (atau yang tidak berdosa apa-apa sama sekali !) di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan tempat-tempat lainnya. Hal yang demikian adalah baik sekali, karena pembunuhan besar-besaran yang dilakukan di bawah pimpinan, atau pengarahan, atau hasutan militer dalam tahun-tahun 1965-1966 merupakan kejahatan yang luar biasa besarnya sepanjang sejarah bangsa Indonesia sampai sekarang. Kiranya, kejahatan terhadap peri kemanusiaan yang merupakan aib besar dan dosa maha-berat ini patut dikenang terus dan dikutuk oleh seluruh bangsa, termasuk oleh anak cucu kita di kemudian hari. Sebab, mereka yang dibunuh ini kebanyakan adalah anggota (atau simpatisan) PKI dan berbagai organisasi massa buruh, tani, nelayan, prajurit, pegawai negeri, wanita, pemuda, mahasiswa, pengusaha dan berbagai kalangan masyarakat lainnya. Di samping itu juga telah ditahan atau dipenjarakan 1.900 000 orang (yang juga sudah terbukti dengan jelas sekali tidak bersalah apa-apa sama sekali !) dalam jangka waktu yang berbeda-beda. Ada yang ditahan sampai puluhan atau belasan tahun, di antaranya di pulau Buru. Disebabkan oleh pembunuhan massal dan pemenjaraan jutaan orang-orang yang umumnya adalah pendukung Bung Karno itu, maka puluhan juta istri para korban tindakan militer ini (beserta anak-anak mereka) terpaksa hidup dalam kesengsaraan atau penderitaan yang berkepanjangan. Banyak di antara mereka sampai sekarang (tahun 2009) masih tetap menderita akibat tindakan militer di bawah Suharto itu. Memperingati peristiwa 65 adalah perlu sekali Oleh karena itu, agaknya adalah baik sekali kalau setiap menghadapi 30 September berbagai kalangan masyarakat di Indonesia bisa mengadakan berbagai kegiatan, dalam macam-macam bentuk dan cara, untuk memperingati peristiwa besar berdarah ini. Sebab, dengan mengadakan berbagai ragam kegiatan ini, bisa diangkat kembali berbagai aspek yang berkaitan dengan peristiwa 30 September, atau tindakan militer di bawah Suharto yang serba sewenang-wenang, atau pengkhianatan terhadap Bung Karno, dan dibangunnya diktatur militer Orde Baru. Dengan selalu mengangkat kembali berbagai hal yang berkaitan dengan segala kejahatan militer terhadap para pendukung Bung Karno (terutama golongan kiri yang dipelopori oleh PKI), maka makin nyatalah -- dan dengan jelas sekali pula ! -- bahwa para korban pembunuhan dan para tapol itu adalah orang-orang yang tidak bersalah atau tidak berdosa apa-apa sama sekali ! (harap perhatikan, tanda seru lima kali). Yang bersalah besar atau yang berdosa berat sekali adalah justru pimpinan militer di bawah Suharto (beserta segala jenis pendukungnya, antara lain Golkar). Hal ini adalah sulit sekali dibantah. Sekarang, sebelas tahun sesudah turunnya Suharto dari jabatannya sebagai presiden dan tumbangnya diktatur militer Orde Baru, keluarga para korban pembunuhan massal dan pemenjaraan besar-besaran, yang selama 32 tahun dibungkam suara mereka, dikucilkan, dan disiksa dengan berbagai macam tindakan dan segala macam peraturan-peraturan yang aneh-aneh, mulai buka suara untuk menggugat segala perlakuan yang tidak manusiawi yang berkepanjangan itu. Menggugat dan mengutuk Orde Baru adalah benar dan luhur Bahwa mereka menggugat, atau mengutuk segala tindakan kejam dan tidak bermanusiawi itu adalah hal yang wajar, benar, luhur dan juga 100% sah-sah saja. Adalah hak mereka yang terhormat dan juga mulia bahwa mereka menggugat atau mengutuk berbagai kekejaman diktatur militer Suharto terhadap begitu banyak orang itu ! Sebaliknya, tidak menggugat atau tidak mengutuknya adalah sikap moral yang salah dan juga iman yang tidak sehat. Semua orang yang berhati nurani bersih dan bernalar waras tidak akan menyetujui tindakan atau politik rejim militer Suharto yang sudah menyengsarakan puluhan juta bapak-ibu beserta anak-anak itu (sekali lagi : yang tidak bersalah apa-apa itu !), dan dalam jangka waktu yang begitu panjang pula. Selama puluhan tahun citra bangsa Indonesia telah dipermalukan atau dikotori oleh aib besar yang dibikin oleh Suharto dkk. Nama Indonesia (baca : Suharto) pernah menjadi olok-olok atau cemooh di banyak kalangan di dunia yang mencintai demokrasi, yang menghargai HAM, atau yang beradab. Berlainan dengan Bung Karno yang berhasil menaikkan tinggi-tinggi derajat bangsa di mata dunia, Suharto telah membikin jatuh nama bangsa Indonesia di lumpur busuk yang dina
[zamanku] Prosa Kota-kota Imajiner : Renungan dan Imaginasi Tentang Kota
Amati sepintas jalan-jalan yang kau lalui, mereka seolah halaman-halaman penuh tulisan : kota itu mengatakan segala yang seharusnya kau pikirkan, membuatmu mengulang wacana yang ia cetuskan, dan di saat kau percaya bahwa kau mengunjungi Tamara, kau hanya merekam nama-nama yang ia gunakan untuk mendefinisikan dirinya dan semua bagian-bagiannya. (Kota-kota Imajiner, Italo Calvino, Fresh Book 2006, hal 14) Para pelancong, yang datang, akan melihat dua buah kota: satu muncul di atas danau, dan yang lainnya dipantulkan, terbalik. Tiada satu pun kehidupan yang terjadi di Valdrada pertama yang tidak diulang di Valdrada yang kedua, karena kota itu memang dibangun agar segala sesuatunya terpantul di cermin, dan Valdrada yang ada di bawah air tak hanya berisi semua galur dan tonjolan muka gedung yang ada di atas danau, tapi juga interior ruangan dengan langit-langit dan lantai, perspektif bangsal-bangsal, cermin-cermin lemari pakaian. (Kota-kota Imajiner, Italo Calvino, Fresh Book 2006, hal 18) (baca juga 10 artikel renungan tentang kota, link terlampir) Kota-kota Imajiner adalah terjemahan karya Italo Calvino ”Invisible Cities” yang diterbitkan oleh Fresh Book. Buku ini adalah salah satu karya yang masuk dalam daftar bacaan prioritas penting saya saat ini. Pertama, karena proyek saya untuk mempelajari fenomena sosial perkotaan. Kedua, karena minat saya pada sejarah. Setting novel ini adalah penuturan Marco Polo kepada Kubilai Khan tentang kota-kota yang ia kunjungi dalam berbagai ekspedisi yang dilakukannya Novel ini dibagi dalam sembilan bagian, dimana pada tiap awal bagiannya dibuka dengan permenungan, percakapan dan dialog antara Marco Polo dan Kubilai Khan. Baru kemudian dilanjutkan dengan beberapa bab yang berisi penuturan Marco Polo tentang kota-kota yang ia kunjungi , juga kota-kota yang ditaklukan Khan Namun demikian jangan salah duga, novel Kota-kota Imajiner ini bukanlah novel sejarah atau memiliki pendasaran ilmiah. Walaupun saya menduga tentulah Italo Calvino memang terinspirasi oleh catatan-catatan petualangan Marco Polo. Paling tidak bagi saya buku ini dapat mengantar saya untuk masuk ke dalam jiwa sebuah kota, memahami roh kota. Kota sebagai fenomena fisik, psikis sekaligus sosial. Disisi lain buku menjadi padanan yang menarik dari 2 buku sejarah yang belum lama ini diterbitkan oleh Elex Media Komputindo yakni Marco Polo “Dari Venezia ke Xanadu” (karangan Laurence Bergreen) dan Jalur Sutera “Dua Ribu Tahun di Jantung Asia” (karangan Frances Wood). Adapun novel Kota-kota Imajiner sebenarnya menghadirkan gambaran kota-kota magis dan surealis. Saya tidak tahu benar apakah Italo Calvino memang mendasarkan kisah ini dari fakta-fakta, baru kemudian dari sana mengangkat jiwa kota ke dunia antah berantah, dunia magis sekaligus surealis. Yang pasti saya sepakat dengan satu kutipan Sunday Times yang menyebutkan karya Italo Calvino sebagai “sebuah meditasi yang indah dan subtil”. Untuk itu saya mengajak anda untuk menikmati sejumput suasana meditatif ini dari petikan-petikan karya ini sekaligus dari seri karya seni rupa fotografi Paula C "Magic Fly Paula's Photostream Invisible Cities" yang sengaja didedikasikan kepada Italo Calvino atas capaian cemerlang dari novel “Invisible Cities”. selengkapnya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/09/meditasi-kota-kota-imajiner-invisible.html e-book di lentera di atas bukit tentang kota. Imaginasi Kota Masa Depan : Ruang Tinggal Dalam Kota http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/09/pameran-workshop-ami-ruang-tinggal.html Culture & Nature Kota yang Tunggang Langgang dan Linglung Menafsir Wastu dan Kota (bagian 1) http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/08/culture-nature-kota-yang-tunggang.html Menemukan Wastu Kota, Warga Sebagai Masyarakat Politik Menafsir Wastu dan Kota (bag 2) http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/08/menemukan-wastu-kota-warga-sebagai.html Keberadaban Kota, Kampung Hijau dan Romo Mangunwijaya Wastu Kota : BUKAN jalur hijau bebas rakyat, tetapi KAMPUNG HIJAU di bantaran sungai dengan rakyat yang damai dan bahagia. http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/09/kota-dan-alam-keberadaban-kota-kampung.html Ruang Rupa dan Fenomena Sosial Perkotaan Menemukan Wajah Kita, Wajah Kota dalam Sinema, Humor, Komik, Hiruk Pikuk Transportasi Umum dan Pemukiman http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/08/ruang-rupa-dan-fenomena-sosial.html Kota dan Alam http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/09/memahami-kota-sebagai-suatu-sistem.html Kota dan Budaya http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/09/kota-dan-budaya-dominasi-kuasa-modal.html Komik Strip : Nasionalisme Put On dan Sumpah Setia Pak Tuntung http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/08/komik-strip-nasionalisme-put-on-dan.html Realisme Syahrizal Pahlevi : Yang Melintas di Ring Road Ngebut di Jalan Ring Road dan Ketidakadaban Politik Kota
[zamanku] Buku Harian Cinta – Love Never Dies
Cinta dan kasih sayang bukan hanya berlaku bagi kaum remaja saja. Hari ini saya ingin menceritakan Love Story dari pasangan yang sudah sudah lanjut usia (lansia). Mereka sudah menikah puluhan tahun, tetapi mereka masih saja tetap saling mengasihi satu dengan yang lain, seperti juga pada saat mereka masih berpacaran. Hanya sayangnya dalam usia senja ini istrinya menderita penyakit “Dementia Alzheimer” – Penyakit Pelupa atau hilangnya daya ingat. Penyakit sang istri ini semakin hari semakin parah sampai ia tidak bisa mengenali anak-anak maupun cucunya lagi, bahkan mengenali suaminya pun sudah tidak bisa lagi. Sebagai akibat dari penyakit ini, anak-anak maupun cucunya sudah tidak mau mengunjungi ibunya lagi. Dengan terpaksa istrinya harus dirawat di rumah jompo. Hal ini membuat sang suami sangat terpukul dan sedih sekali. Ia merasa sangat kehilangan istri kekasihnya. Ia pernah membaca, bahwa apabila seorang penderita Alzheimer sering diingatkan kembali, mengenai masa lampau maupun sweet memorynya, maka kemungkinan besar ingatannya bisa pulih kembali. Hal inilah yang menggerakkan dia untuk menulis “Buku Harian Cinta” mengenai kisah cinta mereka. Setelah buku tersebut selesai dengan tiada lelahnya setiap hari ia datang kerumah jompo untuk membacakanya halaman demi halaman sambil menceritakan kembali mengenai kisah masa lampau mereka. Ia percaya dan berkeyakinan penuh, apabila ia membacakan setiap hari; maka ingatan istrinya akan bisa pulih kembali. Oleh sebab itulah ia memberi judul: “Read this to me, and I’ll come back to you” – “Bacakanlah untuk’ku dan ku kembali kepadamu”. Tanyalah kepada diri sendiri apakah Anda akan memiliki kesabaran maupun ketekunan pergi kerumah jompo setiap hari hanya untuk membacakan buku bagi orang yang sudah lupa ingatan, hari demi hari selama berbulan-bulan? Ceritanya diawali oleh pasangan remaja Noah Calhoun dan Allie Hamilton di awal tahun 1940. Mereka pertama kali jumpa di pasar malam. Pada awalnya Allie menolak untuk date dengan Noah, tetapi karena kegigihan dari Noah yang pantang pasrah, akhirnya ia menyetujuinya juga. Seiring kebersamaan mereka, akhirnya Allie jatuh cinta kepada Noah. Satu-satunya kendala berat bagi mereka ialah status sosial mereka. Noah seorang pemuda miskin sedang Allie adalah putri satu-satunya dari keluarga konglomerat. Walaupun Noah seorang pemuda miskin dengan gaji pas-pasan, tetapi ia sudah berani sesumbar, bahwa pada suatu saat ia akan membangun istana (rumah besar) untuk Allie. Ibu Allie tidak merestui hubungan mereka, sehingga memaksa Allie sekeluarga untuk pindah ke New York. Noah merasa sangat sedih dan merasa sangat kehilangan Allie. Hal inilah yang mendorong Noah untuk menulis surat setiap hari untuk Allie. Hanya sayangnya semua surat dari Noah tersebut disita oleh ibu Allie, sehingga tidak sepucuk suratpun yang diterima oleh Allie. Dengan tiada lelahnya Noah menulis surat terus menerus, walaupun tidak satu suratpun yang dibalas oleh Allie selama setahun penuh. Ia menulis 365 surat, akhirnya ia putus harapan, karena tak satu suratpun yang dibalas. Dilain pihak setelah mereka pisah selama bertahun-tahun Allie menilai, bahwa Noah sudah melupakan dia, sehingga akhirnya ia menerima lamaran dari seorang pemuda kaya. Memang Noah sudah tidak menulis surat lagi untuk Allie, tetapi dengan tekun ia menabung terus, sehingga akhirnya ia bisa membeli rumah tua yang besar. Rumah tersebut ia renovasi, sehingga menjadi seperti layaknya sebuah rumah mewah. Walaupun demikian ia sendiri tidak pernah mau tinggal dirumah tersebut, karena di dalam hatinya ia masih tetap mengharapkan kedatangannya dari Allie. Rumah besar yang bertahun-tahun kosong ini; akhirnya menjadi berita di koran. Berita ini muncul satu minggu sebelum Allie menikah dengan tundangan lainnya. Berita ini dibaca oleh Allie sehingga dengan mana ia langsung pergi mencari Noah kembali. Akhirnya mereka bisa menikah juga. Setelah sang suami tua (Noah) selesai membacakan buku ini setiap hari selama berbulan-bulan dihapadan istrinya (Allie) yang menderita Alzheimer, akhirnya Allie bisa ingat kembali, bahwa kisah yang diceritakan oleh Noah itu adalah kisah tentang dirinya mereka sendiri. Jadi tepatlah judul dari buku itu “Read this to me, and I’ll come back to you”. Karena hari sudah jauh malam Allie memohon suaminya untuk menemani dia tidur dirumah jompo. Keesokan harinya perawat menemukan pasangan tua ini meninggal dunia dalam keadaan saling berpenganan tangan di atas tempat tidur dengan senyum bahagia. Love Never Dies He gave her Twelve Roses Eleven real, One fake And he said: “He would Love her Until the last Rose dies” Kisah tersebut diatas adalah resensi dari film “The Notebook”. Pemeran dari Noah senior J. Garner sedangkan pemeran dari Allie senior adalah G. Rowlands. Pemeran Noah Junior adalah R. Gossling dan untuk Allie Junior R. McAdam. Saya yakin DVD nya masih ada di Indonesia, walaupun film ini dari tahun 2004 Film novel romantis yang sangat manis dan layak untuk ditonton. Mang Ucup
[zamanku] Kisah of the day : "Kinclong" tapi Bolong
Ramadhan telah berlalu namun ada kisah di penghujung ramadhan yang kiranya sayang untuk dilewatkan. l.meilany --- "Kinclong", tapi Bolong Oleh : Fradhyt Fahrenheit, Penulis Novel KOMPAS, Jumat, 25 September 2009 | 02:45 WIB Tiga hari menjelang Lebaran lalu, saya sedang menunggu teman-teman saya berbuka puasa bersama di sebuah restoran berputar nan mewah di salah satu gedung pencakar langit di Jakarta. Suasana begitu syahdu di ruangan ini, jauh berbeda dengan jalanan di bawah sana yang hiruk pikuk dan macet. Di meja sebelah berkumpul tiga ibu muda. Mereka adalah para sosialita yang sering terlihat di berbagai pesta kalangan atas Jakarta. Di hadapan mereka tersaji hidangan melimpah ruah untuk berbuka puasa. Tiba-tiba, salah satu dari mereka memaki di telepon genggam. "Tahu, enggak, Yem?! Baju itu seharga sepuluh tahun kamu kerja! Belum pernah dipakai, sudah kamu laundry?! Bego amat sih?! Pokoknya, harus sudah ketemu sebelum saya berangkat umrah besok! Kalau tidak, potong gaji dan kamu tidak boleh mudik!" sergahnya. "Wah, Jeng Sisly jadi umrah?" komentar satu temannya. "Biasa, Si Madame. Kalau Lebaran enggak ada bedinde sama tukang kebun, escape, deh!" timpal temannya yang lain. "Oh iya, dong, habis umrah, kita langsung belanja ke Eropa. Aku lagi incar tas Louis Vuitton terbaru di Paris, sekalian ke London lihat konser 100 hari wafatnya Michael Jackson!" ujar orang pertama yang ternyata bernama Jeng Sisly itu. Saya cuma tersenyum memandang "hiburan gratis" itu. Tiba-tiba di meja lain, terdengar seorang bapak muda bergaya metroseksual tidak kalah heboh mengumpat di telepon genggamnya. "Pokoknya, saya tidak mau tahu, mobil harus sudah sampai besok pagi! Lebaran nanti buat saya pakai ke open house Pak Menteri! You minta servis yang bagus. Harga mobil itu, kan, hampir Rp 3 miliar?" Sungguh suasana buka puasa yang bikin bete. Apakah mereka tak tahu makna puasa? Mereka mengejar kesempurnaan dan tampang kinclong pada hari Lebaran dengan cara mencaci maki. Akhirnya, teman-teman saya pun datang. Mereka suami istri dari keluarga pengusaha jamu terpandang dan tentu saja kaya. Mereka mengajak saya ikut berlebaran bersama para korban gempa di sebuah desa di Tasikmalaya. Mereka berencana membagi zakat dan sembako kepada para korban itu dan tak mau ada publikasi! Ah, seandainya semua orang terkaya di Jakarta seperti sosok teman saya itu[lm] - l.meilany 011009
[zamanku] Mari mengheningkan cipta mengenang peristiwa G30S [2 Attachments]
Mari mengheningkan cipta mengenang peristiwa G30S yang mengakibatkan tewasnya ratusan ribu bangsa Indonesia yang tidak berdosa... Teddy
[zamanku] Aneka berita gempa Sumatra Barat
Kumpulan berita ini juga disajikan di website http://umarsaid.free.fr/ Aneka berita gempa Sumatra Barat Harap Bersabar dan Antre, Penerbangan ke Padang Sudah Normal Kamis, 01 Oktober 2009 TEMPO Interaktif, Jakarta - Departemen Perhubungan memastikan akses penerbangan komersil dari dan ke Bandara Internasional Minangkabau, Padang, telah dibuka kembali sejak pukul 06.00 WIB Kamis (01/10). Penerbangan ke Bumi Minang sempat terputus lantaran gempa 7,6 skala Richter kemarin sore. "Sudah normal, tapi diperkirakan slot perjalanan padat akibat banyaknya penerbangan untuk mengirim bantuan," kata Juru Bicara Departemen Perhubungan Bambang Ervan kepada Tempo melalui sambungan telepon. Memang, jalur penerbangan dari Jakarta dan kota-kota lain menuju Padang sejak tadi malam hingga pagi ini cukup padat. Wartawan Tempo Abdul Manan, yang mau liputan ke lokasi bencana di Pariaman dan sekitarnya, belum mendapat tiket pesawat. Beberapa warga Jakarta juga kebingunan mencari tiket ke Bandara Minangkabau. Seperti Burhan, warga Klender, Jakarta, yang hendak terbang ke Sumatera Barat mencari saudaranya. Ia mengaku, sejak gempa menggoyang Padang, adiknya tak bisa dihubungi. Burhan kian waswas karena tempat tinggal adiknya berada di titik reruntuhan akibat gempa. Sejumlah orang telah dihubungi, namun tidak ada yang sanggup memberi kepastian nasibnya. "Mudah-mudahan selamat dari bencana," doanya. Menurut Bambang, khusus untuk pengiriman bantuan melalui jalur udara menuju Sumatera Barat sudah bisa dilakukan tadi malam sejak pukul 22.00 WIB. "Kami memutuskan darurat bencana diutamakan," katanya. Gempa dahsyat ini menurut catatan Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana, jumlah korban meninggal sekitar 75 orang. Namun, ribuan lainnya tertimbun bangunan yang ambruk dan ribuan orang lagi mengungsi. Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan tanggap darurat gempa diberlakukan hingga dua bulan mendatang. * * * Sekitar 200 Korban Gempa Tertindih Hotel Ambacang Kamis, 01 Oktober 2009 TEMPO Interaktif, Padang -Sekitar 200 tamu Hotel Ambacang di Kota Padang belum dapat dievakuasi dari gedung yang runtuh akibat gempa berkekuatan 7,6 skala Richter yang mengguncang Sumatera Barat, Rabu (30/9) sore. Kepala Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Padang, Dedi Hanidal, evakuasi tamu hotel di bawah reruntuhan bangunan belum berhasil terkendala minimnya peralatan. Gedung hotel dalam kondisi ambruk total, sehingga sulit untuk melakukan evakuasi korban secara manual. Tim evakuasi masih menunggu datangnya bantuan alat berat untuk mempermudah pencarian korban. Di Rumah Sakit M Jamil, hingga dini hari tadi sekitar pukul 3:30 WIB telah menampung 20 korban meninggal, sedangkan di Rumah Sakit Tentara Ganting menampung 12 korban meninggal. Jumlah korban, baik yang meninggal maupun mengalami luka berat dan luka ringan belum dapat dipastikan seluruhnya, mengingat korban di beberapa gedung dan ruko di tengah Kota Padang belum seluruhnya dievakuasi. Laporan sementara menyebutkan 75 orang tewas. Dedi memperkirakan ada ribuan warga yang terjebak reruntuhan gedung, rumah, ruko, maupun pertokoan yang meninggal maupun mengalami luka-luka. Hingga pukul 3:30 WIB, aliran listrik di Kota Padang masih padam, namun hujan sudah reda. Warga Padang masih memilih bertahan di luar rumah dan di tenda-tenda darurat yang dibangun di tengah lapangan. Dedi juga menyampaikan bahwa akan ada bantuan 30 tim dengan membawa 100 tenda dari Riau, yang rencananya disalurkan di rumah sakit. * * * Kalla: Besar Gempa Padang Sama dengan Yogyakarta Rabu, 30 September 2009 TEMPO Interaktif, Jakarta - Setelah dihantam gempa, menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, wilayah Sumatra Barat kondisinya seperti saat gempa yang terjadi di Yogyakarta tahun 2006 dan lebih berat ketimbang gempa di Jawa Barat. Di Yogyakarta, gempa telah menewaskan 6.234 orang, menurut Departemen Sosial. Kalla mengatakan pemerintah menyiapkan untuk penanganan gempa skala lebih tinggi. "Kita harus siap," tegasnya. Kondisi jalan dan transportasi darat menuju ke Sumatera akibat gempa berkekuatan 7,6 Skala Ricter mengalami kerusakan parah. Transportasi darat bahkan diperkirakan terputus karena longsor. Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan infrastuktur transportasi darat kerusakannya cukup parah. "jalan dari Bukit Tinggi, Bengkulu, Medan, longsor," kata dia di kediamannya usai rapat koordinasi penanganan gempa Rabu malam (30/9). Kalla menegaskan tidak bisa menembus transportasi melalui jalan darat. Seperti yang diketahui, kerusakan terparah berada di daerah Pariaman. Banyak bangunan yang ambruk dan membuat korban terperangkap di dalamnya. JK juga mengatakan kondisi kerusakan lebih berat dibandingkan kerusakan gempa di Jawa Barat. Kondisinya diperkirakan seperti Korban dengan skala yang cukup tinggi tersebut cukup banyak karena berada di perkotaan. Untuk penanganannya departemen sosial sudah mengeluarkan stok dari gudang untuk bantuan penanganan gempa. Ketika ditanya soal skala bencana apakah b
[zamanku] Upaya Editor Menghindari Frustrasi
Upaya Editor Menghindari Frustrasi ---Anwar Holid Hampir dua bulan ini aku menangani dua naskah yang mirip. Secara prinsip, terjemahan naskah itu sudah benar. Setidaknya itulah klaim penerbit. Penerjemah naskah itu orang terkemuka dan ahli di bidangnya. Jadi secara keilmuan dia bisa diandalkan dan wawasannya mumpuni. Untuk sementara, aku sulit membantah klaim itu dan percaya omongan penerbit. Di ruang kerja sederhanaku, ketika siap-siap membedah naskah itu, barulah aku merasakan sulitnya menangani terjemahan itu. Memang tugas editor ialah meluweskan penuturan, memadukan inkoherensi paragraf, membuat keterbacaan naskah tinggi. Itu mirip tugas utama dokter ialah menyembuhkan pasien atau petugas kebersihan kota menyingkirkan sampah. Begitulah adanya. Tapi kalau kamu mendapati tugas kamu ternyata begitu bikin suntuk, terlalu sulit atau menggunung, wajar bila ia bikin stres atau frustrasi. Seorang striker bisa frustrasi dan kalap kalau terus-menerus gagal mencetak gol dan kesulitan mendobrak pertahanan lawan, atau kiper lawan terlalu tangguh. Kalau sifat ksatrianya cedera, dia bisa gelap mata dan akhirnya bertindak curang dengan melakukan diving. Tantangan setiap pekerjaan itu sama. Namun menyebalkan bila faktanya beban kamu terlalu berat. Ada yang salah, dan itu bukan salah kamu, melainkan proses sebelumnya atau kasusnya memang berat. Untuk itu kamu hanya harus tabah dan bertahan. Lakukan inovasi dan istirahat secukupnya. Begitu menghadapi baris kalimat sulit, aku yakin ada yang salah dari penanganannya. Aku kerap kesulitan menangkap maksud kalimat itu sebenarnya apa. Bahasanya ribet. Banyak banget kalimat panjang melelahkan, bahkan bisa terdiri dari satu paragraf! Yang terdiri dari tiga - empat baris juga banyak. Polanya pun masih dalam bahasa sumber, dan kerap berbentuk negatif. Dalam kalimat panjang itu selalu ada sisipan anak kalimat berisi tambahan informasi, termasuk hal-hal trivial yang bahkan sering berulang di bagian sebelumnya. Ini jelas gaya sang penulis, dan penerjemah membiarkannya. Bikin capek baca, dan energiku terkuras dengan cepat. Penerbit suka menggampangkan kondisi ini, bilang bahwa beban editor ringan. Padahal meluweskan bahasa, dengan penyampaian yang enak itu penting sekali dalam sebuah buku. Kalimat pendeknya saja suka membingungkan. Contoh: "Pidatonya merupakan yang tidak lazim antara kepalsuan dan sifat agresif yang terang-terangan." Maaf, ini apa maksudnya? Kalimat panjangnya antara lain begini: "Al-Quran menjasadkan di depan mata kita suatu gambaran yang hidup, dan menggerakkannya pada lebih dari satu arah, untuk mengimbau orang-orang yang merasa tidak berdaya itu untuk membebaskan diri dari tekanan, sejak sekarang, agar kelak mereka tidak menghadapi konsekuensinya sesudah mereka mati, dengan sikap menyerah pada kelemahan diri, sebagai suatu unsur yang sangat diperingatkan untuk dijauhi." "Kekuatan-kekuatan hegemonis itu, yang menganggap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bangsa merdeka dan mandiri sebagai ancaman terhadap monopoli mereka dalam instrumen kekuasaan yang penting ini dan yang tidak ingin melihat keberhasilan yang sama di negara-negara lain, telah salah mengartikan teknologi nuklir Iran yang terjaga dan aman sebagai usaha untuk membuat senjata nuklir." "Bagaimanapun, kalau ada kebebasan pribadi yang akan dipertahankan mati-matian oleh seseorang di dunia modern, itu adalah haknya yang tidak boleh diingkari untuk menyaksikan pertandingan sepakbola di televisi, dan kuatnya dorongan pandangan umum, bahkan di kalangan Islam fundamentalis dengan kepala yang penuh dengan dalih-dalih teologis untuk menentangnya, pemerintah terpaksa menayangkan pertandingan sepakbola di televisi." Halo... rasanya aku menerima sandi dari alien. Seberapa besar usaha seorang editor menyunting kalimat itu, berapa lama waktu yang dia butuhkan? Atau sebaliknya, seberapa toleran dia boleh bilang bahwa kalimat itu sudah jernih? Kondisi itu membuat tugasku mengubah penyampaian agar luwes, lincah, mudah dicerna, dan lancar justru bakal paling besar menyita energi. Memoles dan melenturkan kalimat itu kerap butuh coba-coba dan mengutak-atik dulu sebelum akhirnya menemukan penyampaian yang paling pas. Butuh waktu dan energi besar. Bayangkanlah pekerja furnitur kayu jati yang mengamplas ukiran kasar menjadi halus. Dia melakukannya berhari-hari, terpaksa harus menghirup hamburan serbuknya, dengan tenaga yang hebat. Itulah kerja keras. Itulah yang juga harus dihadapi penyunting bila menemukan kalimat-kalimat kasar, penuh gerinjul, menyulitkan makna. Saking sebal, aku berprasangka penerjemah ini mungkin awalnya berpikir bahwa pekerjaannya sudah keren, jadi dia serahkan ke penerbit. Coba kalimat-kalimat berlepotan dan penuh lumpur itu dibiarkan, lantas langsung dibungkus dan ditawarkan ke publik. Aku yakin seminggu kemudian pembacanya pada sakit kepala. Atau mereka langsung melemparkannya ke tong sampah. Aku jadi ingat pelajaran pertam
[zamanku] Kenapa terjadi bencana lagi?
Miris hati ini rasanya melihat penderitaan saudara-saudari kami yang berada di Padang, Sumatra Barat maupun di Jambi. Begitu besar dampak kerusakan yang terjadi akibat gempa. Saya melihat begitu banyak kesedihan, tangis penderitaan dan kesakitan, kehilangan yang amat besar. Saya turut merasa sedih melihat mereka yang kehilangan sanak keluarganya maupun kehilangan rumah tempat dimana mereka harus berteduh. Kita percaya, bahwa tidak ada satu kejadianpun bisa terjadi di dunia ini tanpa sepengetahuan dan tanpa seijin dari Sang Pencipta, tetapi kok kenapa Allah masih juga bisa kecolongan, dimana umatnya ketimpa musibah, apakah mungkin karena ini disengaja? Sebab hal itulah yang dikehendaki oleh Allah! Mau atau tidak timbulah pertanyaan: Kenapa Tuhan mengijinkan semuanya ini terjadi? Apakah Tuhan itu baik? – Disamping itu bukankah Tuhan itu mengasihi manusia? Dan apakah Tuhan itu serious dengan janjinya “Sampai masa tuamu, Aku akan menggendong kamu”. Bagaimana saya harus menjawabnya semua pertanyaan-pertanyaan tersebut; setelah melihat semua berita-berita buruk yang hampir setiap hari ditayangkan sebagai berita utama di berbagai macam media. Mang Ucup tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut sama seperti juga yang ditulis oleh Paulus: Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya! Sebab, siapakah yang mengetahui pikiran Tuhan? Roma 11:33-34 Ayub maupun Abraham tidak mengerti jalan-Nya Tuhan, tetapi mereka tetap setia dan percaya kepada-Nya. Ketika Abraham disuru mengorbankan Ishak anak tunggal dan anak kesayangannya, apakah ia bisa mengerti keinginan Tuhan ? (Kejadian 22:1-14) Saya yakin tidak. Tanyalah sama diri sendiri apabila Tuhan mengajukan permohonan yang sama seperti yang Ia ajukan kepada Abraham, apakah Anda akan manut secara begitu saja tanpa protest ataupun bertanya kepada-Nya ? Sukar ! Tuhan memberikan kegelapan diwaktu malam hari, tetapi apakah Tuhan meninggalkan kita secara begitu saja di dalam kegelapan ? Tidak, Ia masih tetap menyediakan sinar bintang maupun cahaya bulan. Bagaimana gelapnya sekalipun di malam hari, saya yakinTuhan tetap berada disana beserta dengan kita. Ia akan tetap membimbing dan memegang tangan kita, seperti layaknya seorang ayah. Ia tidak akan meninggalkan anaknya sendirian. Memang terkadang terkesan seakan-akan doa yang kita panjatkan itu tidak dijawab oleh-Nya, tetapi saya yakin haqul yakin, bahwa Ia telah mendengar doa kita. Pada saat mang Ucup kena musibah entah itu kehilangan kesehatan, pekerjaan, kehilangan rumah ataupun orang yang saya kasihi selalu saya berusaha untuk menghibur diri sendiri. Dimana saya bertanya apakah mungkin saya ini sedang di test oleh Tuhan. Dimana Ia ingin mengetahui: “Apakah saya ini lebih mencintai pemberian Tuhan ataukah Sang Pemberinya?” Abraham telah lulus test dimana ia bersedia mengorbankan puteranya, tetapi bagaimana dengan Anda dan saya. Tidak bisa dipungkiri terkadang kita ngambek bahkan ingin mendemo Tuhan, karena kita lebih mengasihi “pemberian-Nya” daripada “Sang Pemberi”. Melalui bencana gempa di Padang ini saya tidak kehilangan sesuatu apapun juga, tetapi saya yakin, bahwa ini juga merupakan satu test bagi mang Ucup. Saya sekeluarga telah mendapatkan lebih dari apa yang saya butuhkan. Maka dari itu apa salahnya sebagian dari apa yang saya miliki tersebut kita bagikan sebagai sumbangan untuk korban gempa. Disinilah saatnya dimana kita dapat membuktikan, bahwa kita juga bisa menjadi BUAH bagi sesama umat manusia yang sedang membutuhkan uluran tangan kita. Jadi bukan hanya sekedar bertanya ataupun mengucapkan ucapan kesian di mulut saja, tetapi melalui perbuatan aksi nyata. Biarlah kita jadi bintang kecil, walaupun sinarnya kecil dan kelap-kelip sekalipun, tetapi saya yakin ini akan sangat bermanfaat bagi mereka yang pada saat ini berada dalam kegelapan. Sekecil apapun bantuan yang bisa kita salurkan pasti akan sangat berharga bagi mereka yang membutuhkannya. Marilah kita bersama-sama membantu saudara-sauara kita, seperti layaknya apabila saudara kandung kita sedang kena musibah. Mang Ucup Email: mang.ucupgmail.com Homepage: www.mangucup.org Facebook Ingin bergabung di zamanku? Kirim email kosong ke: zamanku-subscr...@yahoogroups.com Klik: http://zamanku.blogspot.comYahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/zamanku/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/zamanku/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:zamanku-dig...@yahoogroups.com mailto:zamanku-fullfeatu...@yahoogroups.com <*> To unsubscribe from this group, send an email to: zamanku-unsubscr...@yahoogroups.com <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[zamanku] 20 E-Book Menuju Masyarakat Sadar Bencana
Urgensi Hidup di Wilayah Cincin Api* Tanpa melupakan prioritas utama bagi penanganan korban/tanggap darurat atas rangkaian bencana yang terjadi di Sumbar, Jambi dan Bengkulu atau tahap rehabilitasi di wilayah bencana lainnya, ada urgensi yang tidak bisa ditunda lagi untuk mempercepat tumbuhnya (atau revitalisasi) masyarakat sadar bencana dan masyarakat tanggap bencana. Berikut adalah kompilasi 20 E-book/Buku Online yang semoga relevan untuk mendorong tumbuhnya Masyarakat Sadar Bencana dan Masyarakat Tanggap Bencana. Mohon kesediaannya untuk menyebarluaskan bacaan-bacaan ini. Selain itu mohon bantuannya untuk memberikan referensi buku-buku online atau artikel yang relevan. salam solidaritas untuk saudara yang berduka dan berbeban berat serta doa untuk yang berpulang. amin E-Book Manual Panduan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat (PPBM) http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/e-book-manual-panduan-penanggulangan.html E-Book Serial Komik Panduan Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/e-book-komik-panduan-penanggulangan.html E-Book Publikasi Untuk Keadaan Darurat http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/masyarakat-sadar-bencana-e-book.html E-Book Rencana Aksi Nasional Pengurangan Resiko Bencana http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/masyarakat-sadar-bencana-e-book-rencana.html E-Book Upaya Organisasi Masyarakat Sipil dalam Pengurangan Resiko Bencana http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/masyarakat-sadar-bencana-e-book-upaya.html E-Book- Prinsip-prinsip Panduan Bagi Pengungsian Internal PBB http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/masyarakat-sadar-bencana-e-book-prinsip.html E-Book Partisipasi Anak-Anak Dalam Situasi Konflik dan Bencana http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/masyarakat-sadar-bencana-e-book_02.html E-Book Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/masyarakat-sadar-bencana-e-book-pedoman.html Lain-lain : E-Book : Kapitalisme Bencana dan Bencana Kapitalisme http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/05/seri-lawan-neoliberalisme.html TAJUK RENCANA Jumat, 2 Oktober 2009 | 04:58 WIB http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/02/0458077/tajuk.rencana Urgensi Hidup di Cincin Api Masih segar ingatan kita pada kejadian siang 2 September lalu, ketika sejumlah tempat di Jawa, Bali, dan Sumatera diguncang gempa besar. Dampak gempa itu belum sepenuhnya selesai kita tangani, pada Rabu (30/9) petang gempa besar kembali mengguncang Indonesia. Kali ini guncangan besar berukuran 7,6 skala Richter melanda Sumatera Barat. Dari apa yang kita ikuti melalui berita, sungguh dahsyat gempa yang terjadi di Sumatera Barat ini, khususnya di Kota Padang yang porak poranda. Menjadi harapan kita, korban yang tertimbun dapat segera dievakuasi dan korban selamat dapat diberikan pertolongan sebaik-baiknya. Mari kita singsingkan lengan baju untuk menolong saudara kita yang kini menderita akibat bencana alam yang hebat ini. Solidaritas, satu perasaan, itulah yang kita yakini dapat meringankan hati para korban. Kita juga berharap program tanggap darurat pemerintah dapat diimplementasikan dengan efektif. Efektivitas itu antara lain diperlihatkan dengan kecepatan memberikan pertolongan. Memang, sekarang ini fokus dan prioritas sepenuh-penuhnya kita pusatkan untuk mengevakuasi korban yang terjepit dan tertimbun dalam reruntuhan, lalu selekas-lekasnya memberikan pertolongan medis kepada korban yang luka-luka. Kita tangani pula korban yang kehilangan tempat tinggal, yang mungkin harus tinggal dalam tenda yang dingin. Selanjutnya, manakala suasana sudah lebih baik, sebaiknya kita memikirkan langkah serius guna meminimalkan dampak dan jumlah korban gempa. Misalnya saja untuk bantuan, sudah waktunya kita menyiapkan sarana pengiriman selain materi bantuannya sendiri. Soal-soal ini sudah waktunya kita pikirkan serius agar kita ke depan tidak setiap kali kaget oleh bencana. Pada dasarnya, kita perlu menginventarisasi lebih cermat perlengkapan keselamatan bagi kita yang ditakdirkan hidup di Cincin Api, kawasan yang dikelilingi gunung berapi dan lempeng tektonik aktif. Ini kita angkat agar kita tidak lalai. Apa yang kiranya bisa disebut sebagai tanggung jawab dan kewajiban dalam kaitan ini? Antara lain, kita membutuhkan lebih banyak lagi ahli gempa, yang akan membuat peta lengkap kawasan bencana. Mereka juga bertugas melakukan riset dan pemantauan. Dengan demikian, kita akan bisa membuat persiapan lebih baik, seperti menyiagakan kawasan yang rawan bencana; kita latih penduduknya untuk menghadapi setiap kemungkinan bencana. Program mitigasi—upaya untuk meminimalkan dampak bencana—kita jadikan sebagai bagian dari gaya hidup warga; kita siagakan alat-alat ekskavasi berat di kawasan bencana karena satu hari nanti gempa akan terjadi lagi. Pekerjaan lain masih
[zamanku] Mas Edison - Re: [Ask] Tesis ttg Mistisisme Jawa dan Kristen
Apakah yang dimaksud dengan Mistisisme itu? Mencari pengalaman mistis, atau mencari Tuhan? Ini kedua hal yang berbeda. Jika mencari pengalaman mistis, maka leonardo rimba mempunyai jawab bahwa "tuhan" itu ada di bawah pusar alias kundalini, yang bisa dirasakan dengan meditasi tehnik tertentu. Tapi apakah meditasi versi leonardo itu adalah mistisisme seperti yang anda maksud? Karena mencari pengalaman mistis dengan roh-roh gaib juga bisa. Bahkan roh gaib itu akan membisikkan kepadamu bahwa dialah "tuhan" itu. Karena gaib, maka orang yang tak bisa melihatnya langsung percaya telah diberi pengalaman mistis dan telah bertemu dengan "tuhan". Jadi, perjelas lebih lanjut, apa yang kamu cari, Ary... --- In zamanku@yahoogroups.com, "ary0546" wrote: > > Akan halnya pengertian tg MIstsisime Kristen , justru itulah saya sedang > mencarinya. Bahkan, sejatinya, adakah Mistisisme Kristen itu? Apakah > hubungan/komparasinya/persamaannya dg Mistisisme Jawa? Adakah sintesis > Mistisisme Kristen Jawa? > > Sekali lagi, ya, mistisisme yang saya maksud adalah soal penghayatan religius. > > Terima kasih Mas Edison > aryo > > --- In zamanku@yahoogroups.com, "edison_purbas" wrote: > > > > Perlu diperjelas lebih dahulu apa yang dimaksud dengan MISTISISME. Karena > > di Katolik Roma ada buku SADHANA, yang berbicara tentang meditasi cara > > Katolik. Apakah yang dimaksud mistisisme sama dengan penghayatan religius? > > Karena penghayatan religius dimiliki oleh semua manusia, bahkan orang2 > > ateispun tak kalah berat penghayatan religiusnya dengan apa yang mereka > > percayai, yaitu mereka sangat percaya bahwa tuhan itu tidak ada. Itupun > > penghayatan religius juga. > > >
[zamanku] Semua Harus Siap Siaga : Urgensi Hidup di Wilayah Cincin Api (Ring of Fire)
Semua Harus Siap Siaga. Bencana Gempa Akan Terus Terjadi Senin, 5 Oktober 2009 | 03:40 WIB http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/10/05/03402132/semua.harus.siap.siaga (Simak juga 20 E-Book Menuju Masyarakat Sadar Bencana) http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/2009/10/20-e-book-menuju-masyarakat-sadar.html Jakarta, Kompas - Semua harus siap siaga karena bencana gempa belum berakhir. Untuk itu, penyebarluasan informasi tentang ancaman bencana diperlukan sebagai upaya antisipasi agar jumlah korban dapat dieliminasi. Di sisi lain, masih banyak pemerintah daerah yang tidak tahu ancaman bencana dan kerawanan bencana di daerah masing-masing. Selain itu, saat ini perlu segera dilakukan evaluasi skala nasional menyangkut kondisi geologis dan kondisi bangunan-bangunan di setiap wilayah. Demikian antara lain yang terungkap dari sejumlah wawancara yang dilakukan Kompas, Sabtu dan Minggu (3-4/10), dengan Direktur Humanitarian Forum, yang juga anggota Presidium Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, Hening Suparlan, Ketua Tim Kajian Likuifaksi dan Tanah Longsor Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Adrin Tohari, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Surono, dan Kepala Bidang Geodinamika Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional (Bakosurtanal) Cecep Subarya. ”Semua orang harus paham akan ancaman bencana yang ada di sekitarnya sehingga mampu hidup bersama situasi bencana tersebut,” ujar Hening menjelaskan. Individu harus paham Hening menegaskan, semua individu harus paham sehingga bisa mengantisipasi bagaimana saat terjadi gempa. Individu tersebut, pertama, harus mampu melindungi dirinya sendiri. Kedua, harus menginformasikan kepada keluarganya bagaimana melindungi diri mereka. Ketiga, harus mampu melindungi harta bendanya. ”Mengingatkan keluarga itu penting karena mungkin saat bencana datang, ia tidak bersama keluarganya. Mungkin istri atau suami di tempat lain, anak di sekolah, lalu mereka itu harus bagaimana. Ia harus memberi tahu bagaimana cara-cara penyelamatan diri. Soal harta benda, misalnya mereka lalu mengasuransikan harta bendanya, menyimpan barang-barang berharga dengan lebih aman, mengatur listrik agar tak mudah terjadi hubungan pendek, mengatur jalur evakuasi di rumah, dan lain-lain,” ujar Hening. Hal senada dikatakan Surono. ”Untuk itu, butuh kerja sama pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemerintahan terkecil. Indonesia merupakan negeri rawan bencana sehingga perlu dibentuk bangsa yang mampu merespons bencana dengan benar,” katanya. Tugas memberikan informasi secara luas kepada publik ada di tangan pemerintah daerah. Masalahnya, kata Hening, ”Masih jarang pemerintah daerah yang mengerti ancaman bencana yang ada di daerahnya, termasuk bencana gempa.” Ia mencontohkan, setelah terjadi bencana gempa besar di Yogyakarta tahun 2006, ada bupati yang langsung mencari tahu tentang kondisi daerahnya, tentang ancaman bencana di daerahnya, ke ITB. ”Ia tak ingin kejadian serupa terjadi di wilayahnya,” ujarnya Kendala lain, kata Surono, adalah jarak kebijakan dengan dampak kepada masyarakat sering kali jauh karena saat penyusunannya belum tentu melibatkan masyarakat dengan baik. ”Kebijakan itu harus disusun bersama-sama masyarakat. Masukan dari para ahli sangat penting,” katanya. Evaluasi segera Adrin dan Surono menegaskan perlunya pemerintah daerah segera mengevaluasi kondisi wilayah masing-masing menyangkut kondisi geologis dan memeriksa struktur bangunan demi mengurangi risiko bencana. ”Demi keselamatan warga, evaluasi harus dilakukan segera. Kejadian di Padang dan Jambi patut menjadi pelajaran penting bagi daerah lain,” kata Adrin. Surono menekankan, ”Belum terlambat bagi setiap daerah untuk memeriksa kondisi wilayah, terutama bangunan seperti hotel atau kantor yang biasa menjadi tempat berkumpul banyak orang.” Ambruknya Hotel Ambacang di Kota Padang menjadi contoh penting perlunya analisis risiko segera dilakukan. Kewaspadaan ekstra patut dimiliki daerah ”langganan” gempa. Getaran yang datang rutin secara teknis melemahkan struktur bangunan yang dirancang kuat sekalipun. ”Kasus Hotel Ambacang bisa jadi terkait gempa-gempa kecil sebelumnya yang rutin terjadi di Kota Padang, terutama sejak tahun 2005,” kata Adrin. Oleh karena itu, evaluasi berkala penting dilakukan pengelola gedung atau bangunan. Untuk mengurangi risiko tersebut, tata ruang yang tepat disesuaikan dengan kerawanan bencana gempa juga dibutuhkan. Saat ini, menurut Cecep, Rancangan Undang-Undang Tata Informasi Geospatial Nasional yang di dalamnya mengatur antara lain tentang perencanaan tata ruang wilayah nasional masih digodok di DPR. ”Yang saya khawatirkan adalah pelaksanaannya nanti kalau sudah disahkan. Siapa yang akan mengecek apakah UU itu dilaksanakan. Apakah izin mendirikan bangunan itu juga sudah menyertakan syarat yang sesuai dengan standar bangunan tahan gempa?” kata Cecep yang terlibat aktif
[zamanku] Memahami beberapa pesan Gempa2 di RI
Karena Allah itu kalau memberikan pesan menggunakan alam,maka saya mencoba mengartikan pesan dari beberapa gempa di RI. 1.Gempa di Padang. Terjadi pukul 17:16 dan pukul 17:58. Bacalah Quran surah Al-Israk 17:16. Dan Jika Kami hendak membinasakan suatu negeri,maka Kami perintahkan kpd orang2 yg hidup mewah dinegeri itu (supaya mentaati Allah)tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu,maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan Kami),kemudian Kami hancurkan negeri itu sehancur hancurnya. Lalu Surah Al-Israk 17:58. Tidak ada satu negeripun (yang durhaka penduduknya),melainkan Kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras.yang demikian itu telah tertulis didalam kitab (Lauh mahfudz). Coment:barangkali Allah marah kpd wong Padang yang punya anak2 kayak Yusfiq dan Habe,jadi orang tua mereka lalai mendidik hingga jadi anak konyol.Juga diantara suku2 di RI yang paling pelit itu wong Minang.lagi pula mereka sok membanggakan wong Minang gak ada yang jadi pembantu kayak wong Jawo.Ditambah Hukum Islam yang patrilineat mereka malah matrilineat,itu kan nyalahi. 2.Gempa Bantul-Yogyakarta. Terjadi tgl 27 bulan 5 pukul 5.55. Barangkali Allah ingin ngingatkan umatnya bahwa solat 5 waktu itu bila dilakukan jamaah pahalanya 27 kali.Itu karena masjid2 itu hanya penuh kalau pas solat Jumat padahal Allah maunya tiap solat fardlu full house. 3.Gempa Aceh. Pada tahun terjadinya tsunami maka seluruh hari2 besar Islam kok aneh jatuh pas Hari AHAD semua cobalah lihat tanggalan lama, 1.Satu Muharam : Ahad. 2.Maulud nabi : Ahad. 3.Israk Mikraj : Ahad. 4.Idul Fitri : Ahad. 5.Idul Adha : Ahad. 6.Gerhana bulan:Ahad. 7.Gerhana matahari : Ahad. 8.Terakhir boom tsunami yo AHAD juga. Berarti sang AHAD sedang memperlihatkan kekuasaanNya. Waktu saya pas ziarah ke Arafah turun gerimis rintik rintik padahal itu jarang sekali terjadi,itulah Allah itu selalu sinyalnya menggunakan alam. Shalom, Tawangalun.
[zamanku] For Those of You on Your Way to Church This Morning ...a note from Michael Moore
pagi ini saya dapatkan dari milis Michael Moore yang saya ikuti: For Those of You on Your Way to Church This Morning ...a note from Michael Moore Friends, I'd like to have a word with those of you who call yourselves Christians (Muslims, Jews, Buddhists, Bill Maherists, etc. can read along, too, as much of what I have to say, I'm sure, can be applied to your own spiritual/ethical values). In my new film I speak for the first time in one of my movies about my own spiritual beliefs. I have always believed that one's religious leanings are deeply personal and should be kept private. After all, we've heard enough yammerin' in the past three decades about how one should "behave," and I have to say I'm pretty burned out on pieties and platitudes considering we are a violent nation who invades other countries and punishes our own for having the audacity to fall on hard times. I'm also against any proselytizing; I certainly don't want you to join anything I belong to. Also, as a Catholic, I have much to say about the Church as an institution, but I'll leave that for another day (or movie). Amidst all the Wall Street bad guys and corrupt members of Congress exposed in "Capitalism: A Love Story," I pose a simple question in the movie: "Is capitalism a sin?" I go on to ask, "Would Jesus be a capitalist?" Would he belong to a hedge fund? Would he sell short? Would he approve of a system that has allowed the richest 1% to have more financial wealth than the 95% under them combined? I have come to believe that there is no getting around the fact that capitalism is opposite everything that Jesus (and Moses and Mohammed and Buddha) taught. All the great religions are clear about one thing: It is evil to take the majority of the pie and leave what's left for everyone to fight over. Jesus said that the rich man would have a very hard time getting into heaven. He told us that we had to be our brother's and sister's keepers and that the riches that did exist were to be divided fairly. He said that if you failed to house the homeless and feed the hungry, you'd have a hard time finding the pin code to the pearly gates. I guess that's bad news for us Americans. Here's how we define "Blessed Are the Poor": We now have the highest unemployment rate since 1983. There's a foreclosure filing once every 7.5 seconds. 14,000 people every day lose their health insurance. At the same time, Wall Street bankers ("Blessed Are the Wealthy"?) are amassing more and more loot -- and they do their best to pay little or no income tax (last year Goldman Sachs' tax rate was a mere 1%!). Would Jesus approve of this? If not, why do we let such an evil system continue? It doesn't seem you can call yourself a Capitalist AND a Christian -- because you cannot love your money AND love your neighbor when you are denying your neighbor the ability to see a doctor just so you can have a better bottom line. That's called "immoral" -- and you are committing a sin when you benefit at the expense of others. When you are in church this morning, please think about this. I am asking you to allow your "better angels" to come forward. And if you are among the millions of Americans who are struggling to make it from week to week, please know that I promise to do what I can to stop this evil -- and I hope you'll join me in not giving up until everyone has a seat at the table. Thanks for listening. I'm off to Mass in a few hours. I'll be sure to ask the priest if he thinks J.C. deals in derivatives or credit default swaps. I mean, after all, he must've been good at math. How else did he divide up two loaves of bread and five pieces of fish equally amongst 5,000 people? Either he was the first socialist or his disciples were really bad at packing lunch. Or both. Yours, Michael Moore mmfl...@aol.com MichaelMoore.com
[zamanku] Anak Jadul vs Anak Karbitan (Bag. 1 - 2)
Dalam era internet sekarang ini, semuanya harus serba cepat. Manusia sekarang sudah tidak bisa menunggu lagi, sehingga bisnis yang paling menggiurkan adalah bisnis yang dapat menawarkan sesuatu agar bisa “lebih cepat”. Sesuai dengan motto JK: Makin Cepat – Makin Baik. Begitu juga dengan pendidikan anak, ketika jaman dulu (jadul) mang Ucup baru mendapatkan pelajaran bahasa Asing (Inggris) pada saat duduk di SMP. Beda dengan anak kecil jaman sekarang, begitu masuk kelas satu SD saja, mereka bukan hanya sekedar sudah pinter membaca dan menulis saja, bahkan sudah menguasai komputer maupun dua bahasa asing, misalnya Inggris maupun Mandarin. Anak-anak tempo doeloe, baru mulai masuk TK pada usia lima tahun, disitu kami hanya diajarkan untuk bermain dan bernyanyi. Sedangkan sekarang TK sudah dimulai dalam usia dua tahun, bahkan di Jerman mereka sudah mulai sejak usia enam bulan. Dengan harapan semakin cepat masuk sekolah semakin baik. Kita dahulu tidak mengenal uang pangkal maupun uang gedung/bangku segala macam, tetapi biaya sekolah sekarang sudah membuat para orang tua jadi jut-jutan kepalanya karena pusing, harus membayar biaya dalam jumlah jutaan. Kalau gurunya ingin orang Amerika tulen, maka harus bersedia bayar tarif mirip di New York, misalnya untuk bisa masuk sekolah di Jakarta International School, uang pangkal AS$ 10.000,-- sedang iuran sekolah per tahun untuk kelas TK AS$ 6.250 sedangkan untuk tingkat SD AS$ 16.150, SMA AS$ 18.600 kurs dalam Rp silahkan hitung sendiri. Apakah orang tua sudah puas, apabila anaknya menguasai dua bahasa asing sejak dini? Tidak sebab, mereka ingin agar anaknya juga bisa menari Balet, Main Piano, Berenang, Yoga, Taekwondo dan lain-lainnya lagi. Jadi disamping sekolah anak-anak jaman sekarang sibuk harus les ini dan itu untuk memenuhi ambisi maupun keinginan dari orang tuanya. Generasi anak-anak jaman sekarang adalah generasi anak karbitan, karena orang tuanya mengharapkan anaknya bisa jenius dan lebih cepat jadi dewasa. Untuk mencapai tujuan ini yang dijadikan tumbal atau korban sebenarnya anak mereka sendiri. Anak-anak sudah tidak bisa tumbuh dan bermain secara wajar lagi seperti anak-anak jadul. Orang tua jaman sekarang, pengetahuannya jauh lebih banyak berlipat ganda daripada orang tua tempo doeloe. Misalnya sebelum melahirkan sang anak pun mereka sudah tahu dengan jelas apa yang dibutuhkan dan bagaimana proses melahirkan itu berjalan. Begitu sang bayi lahir, mereka juga tahu, bahwa bayi normal tidak akan menangis lebih dari 3 jam sehari dan kebutuhan apa saja yang dibutuhkan oleh sang bayi, mulai dari makanan s/d Vitamin. Namum lucu tapi nyata orang tua jaman sekarang, merasa lebih tidak yakin akan kemampuan mereka. Lebih cepat bingung kalau terjadi sesuatu saja yang keluar dari jalur normal. Maka dari itulah rumah sakit layanan gawat darutat; lebih sering kedatangan orang tua yang kebingunan daripada orang tua yang benar-benar membutuhkan pertolongan darurat. Berdasarkan survey hanya 3% yang benar-benar membutuhkan pertolongan emergency, 20% hanya sekedar sakit biasa, sedangkan sisanya sebenarnya sehat-sehat saja. Jadi yang sakit sebenarnya bukan anaknya melainkan orang tuanya. Orang tua tempo doeloe bisa membesarkan anak-anaknya tanpa memiliki pengetahuan ilmu kesehatan maupun psikologi, walaupun demikian rasanya anak-anak jaman dahulu tidak memiliki begitu banyak problem seperti anak-anak jaman sekarang. Ketika mang Ucup kecil, saya bebas untuk pergi bermain kemanapun juga. Saya lebih banyak pergi sendirian naik sepeda, beda dengan anak-anak masa kini, kemana-mana harus dianter jemput oleh orang tua ataupun supirnya, Generasi Back Sit Kids ! Orang tua jadul lebih banyak meluangkan waktu untuk anak-anaknya, sedangkan orang tua jaman sekarang karena kesibukannya lebih mempercayakan pendidikan anak mereka kepada baby sitter/pembantu. Bahkan tidak jarang para baby sitter mewakili orang tua dalam pertemuan sekolah maupun mengikuti pendidikan parenting di lembaga pendidikan eksekutif sebagai wakil dari orang tua. Anak-anak jadul, lebih sering dan lebih lama bermain diluar rumah, sedangkan anak-anak jaman sekarang lebih dari 80% waktu mereka digunakan hanya untuk bermain di dalam rumah atau kamar. Boro-boro bermain jauh dari rumah, bermain di depan rumah sekalipun sudah dikhawatirkan oleh orang tua mereka. Banyak anak-anak walaupun masih di tingkat TK sekalipun sudah memiliki HP sendiri, sedangkan mang Ucup dalam usia tersebut baru main telpon-telponan dengan menggunakan bekas kaleng susu. Bahkan pakaian pun sudah harus bermerek, beda dengan mang Ucup ketika masa kecilnya masih sering pakai celana monyet made in abang-abang di pasar. Yang menjadi pertanyaan apakah perlu anak-anak di karbit agar bisa cepat jadi pinter dan jenius? Apakah bisa anak-anak dipaksakan agar bisa jadi lebih cepat pinter dan dewasa ? Ingin tahu bagaiman ahasilnya dari anak-anak karbitan tersebut ? Bacalah sambungannya dari oret-oretan ini Mang Ucup Email: mang.ucupgmail.com Homepage: www
[zamanku] Undangan Diskusi : "Titik Temu Agama-agama dari Sudut Pandang Islam"
National Integration Movement kembali menggelar Diskusi Kebangsaan yang akan menghadirkan seorang tokoh Islam yang kontroversial, merupakan imam perempuan satu-satunya di dunia, juga seorang penulis buku yang berjudul 'Qur'an and Woman: Rereading the Sacred Text from a Woman's Perspective', *Amina Wadud.* Diskusi ini akan mengambil tema *Titik Temu Agama-agama dari Sudut Pandang Islam*'. Seru ? Pastinya!! Jangan sampai terlewat, *Hari Sabtu, 10 Oktober 2009 Pukul 16.00 - 17.30 WIB Di One Earth Retreat Center Jl Raya Bukit Pelangi KM 2 Ciawi - Bogor* Info dan pendaftaran hubungi Isti (0818.0894.1999) Wass,
[zamanku] The demise of the dollar
Apakah hal ini tidak akan mempengaruhi pasar negara2 macam Indonesia? http://www.independent.co.uk/news/business/news/the-demise-of-the-dollar-1798175.html The demise of the dollar In a graphic illustration of the new world order, Arab states have launched secret moves with China, Russia and France to stop using the US currency for oil trading By Robert Fisk Tuesday, 6 October 2009 In the most profound financial change in recent Middle East history, Gulf Arabs are planning – along with China, Russia, Japan and France – to end dollar dealings for oil, moving instead to a basket of currencies including the Japanese yen and Chinese yuan, the euro, gold and a new, unified currency planned for nations in the Gulf Co-operation Council, including Saudi Arabia, Abu Dhabi, Kuwait and Qatar. Secret meetings have already been held by finance ministers and central bank governors in Russia, China, Japan and Brazil to work on the scheme, which will mean that oil will no longer be priced in dollars. The plans, confirmed to The Independent by both Gulf Arab and Chinese banking sources in Hong Kong, may help to explain the sudden rise in gold prices, but it also augurs an extraordinary transition from dollar markets within nine years. The Americans, who are aware the meetings have taken place – although they have not discovered the details – are sure to fight this international cabal which will include hitherto loyal allies Japan and the Gulf Arabs. Against the background to these currency meetings, Sun Bigan, China's former special envoy to the Middle East, has warned there is a risk of deepening divisions between China and the US over influence and oil in the Middle East. "Bilateral quarrels and clashes are unavoidable," he told the Asia and Africa Review. "We cannot lower vigilance against hostility in the Middle East over energy interests and security." This sounds like a dangerous prediction of a future economic war between the US and China over Middle East oil – yet again turning the region's conflicts into a battle for great power supremacy. China uses more oil incrementally than the US because its growth is less energy efficient. The transitional currency in the move away from dollars, according to Chinese banking sources, may well be gold. An indication of the huge amounts involved can be gained from the wealth of Abu Dhabi, Saudi Arabia, Kuwait and Qatar who together hold an estimated $2.1 trillion in dollar reserves. The decline of American economic power linked to the current global recession was implicitly acknowledged by the World Bank president Robert Zoellick. "One of the legacies of this crisis may be a recognition of changed economic power relations," he said in Istanbul ahead of meetings this week of the IMF and World Bank. But it is China's extraordinary new financial power – along with past anger among oil-producing and oil-consuming nations at America's power to interfere in the international financial system – which has prompted the latest discussions involving the Gulf states. Brazil has shown interest in collaborating in non-dollar oil payments, along with India. Indeed, China appears to be the most enthusiastic of all the financial powers involved, not least because of its enormous trade with the Middle East. China imports 60 per cent of its oil, much of it from the Middle East and Russia. The Chinese have oil production concessions in Iraq – blocked by the US until this year – and since 2008 have held an $8bn agreement with Iran to develop refining capacity and gas resources. China has oil deals in Sudan (where it has substituted for US interests) and has been negotiating for oil concessions with Libya, where all such contracts are joint ventures. Furthermore, Chinese exports to the region now account for no fewer than 10 per cent of the imports of every country in the Middle East, including a huge range of products from cars to weapon systems, food, clothes, even dolls. In a clear sign of China's growing financial muscle, the president of the European Central Bank, Jean-Claude Trichet, yesterday pleaded with Beijing to let the yuan appreciate against a sliding dollar and, by extension, loosen China's reliance on US monetary policy, to help rebalance the world economy and ease upward pressure on the euro. Ever since the Bretton Woods agreements – the accords after the Second World War which bequeathed the architecture for the modern international financial system – America's trading partners have been left to cope with the impact of Washington's control and, in more recent years, the hegemony of the dollar as the dominant global reserve currency. The Chinese believe, for example, that the Americans persuaded Britain to stay out of the euro in order to prevent an earlier move away from the dollar. But Chinese banking sources say their discussions have gone too far to be blocked now. "The Russians will eventually bring in the rouble to the basket of currencies," a prominent Hong K
[zamanku] Riwayat Njoto, Setelah DN Aidit dan Sjam Kamaruzaman
Setelah menggali profil, riwayat dan peran politik DN Aidit & Sjam Kamaruzaman, Tempo kembali menyajikan laporan/edisi khusus tentang Njoto (Majalah Tempo) dan Kol. Untung (Koran Tempo). Selain itu Majalah Tempo pernah pula menerbitkan edisi khusus Tan Malaka, Hatta, Natsir dan Sutan Sjahrir. Semoga liputan semacam ini menjadi pemicu proses pembelajaran kritis atas jejak sejarah bangsa ini, sekaligus pembongkaran manipulasi/monopoli tafsir (sejarah) rejim penguasa atau kelompok-kelompok dominan. Jangan ada tabu diantara kita, jangan ada tipu-tipu diantara kita. Jelas bahwa 'kebenaran sejarah" hampir pasti tidak pernah menjadi final. On going process, selalu?! link-link bacaan terkait liputan khusus ini silah kunjung http://lenteradiatasbukit.blogspot.com/search/label/biografi
[zamanku] Anak Jadul vs Anak Karbitan (Bag. 2 - 2)
SUPERKIDS – ANAK AJAIB Pada saat ini masyarakat sedang digandrungi untuk menciptakan “Superkids” dengan memberikan pendidikan kepada anak-anak sedini mungkin. Mereka sudah mulai dikarbit untuk menjadi Superkid atau Anak Ajaib mulai dari sejak bayi. Lihat saja berbagai macam buku yang ditawarkan mulai dari “Kiat-kiat Mengajarkan Bayi Membaca” karangan Glenn Doman atau “Kiat-kiat Mengajar Bayi Matematika”. Maka tidaklah heran apabila banyak anak dalam usia belum juga empat tahun sudah hafal susunan kabinet di pemerintahan ataupun nama para pemimpin negara di dunia. Hanya yang menjadi pertanyaan manfaatnya apa bagi anak dalam usia empat tahun ? Orang tua terutama para Supermama yang sekarang saling berlumba untuk mempamerkan bagaimana hebat atau cantik putera-putrinya sehingga anak-anaknya dipacu dan digiring ke berbagai macam gelanggang lomba, mulai dari lomba renang, lukis, menari, menyanyi, s/d kecantikan misalnya None-Abang Cilik. Mereka ingin mengorbitkan anaknya “Be Special” harus bisa lebih menonjol dan lebih baik daripada anak rata-rata yang normal. Mereka ingin anak-anaknya menjadi “To Excel To Be The Best”. Disamping itu mereka merasa apabila tidak segera mengajarkan anak-anak mereka berhitung, membaca dan menulis sedini mungkin, maka mereka akan kehilangan “Peluang Emas” selanjutnya bagi anak-anak mereka. Hal-hal inilah yang membuat anak-anak jaman sekarang Cepat Mekar atau menjadi Miniature Orang Dewasa. Mereka berpakaian dan berprilaku seperti layaknya orang dewasa misalnya ingin pakaian/sepatu yang bermerek pergi ke salon maupun membeli kosmetik. Mereka telah menciptakan boneka Barby hidup. Tetapi apakah kita tahu bagaimana emosi dan perasaan sang anak itu sendiri ? Early Ripe, Early Rot - Cepat Matang, Cepat Layu Terbuktikan bahwa anak yang cepat matang akan cepat layu pula. Lihat saja bintang cilik Joshua atau Yoan Tanamal yang mengalami tekanan hidup glamour dimasa kanak-kanaknya sehingga akhinya menjadi pengedar narkoba. Cobalah renungkan, apakah Anda tahu bagaimana emosi dan perasaan sang anak itu sendiri? Apakah faktor emosi dan perasaan dapat digegas untuk dimekarkan seperti halnya kecerdasan. Kurikulum anak-anak sekarang dikemas dengan muatan 90 % bermuatan kognitif yang mengfungsikan belahan otak kiri. Sementara fungsi belahan otak kanan hanya mendapat porsi 10% saja. Ketidakseimbangan dalam memfungsikan ke dua belahan otak dalam proses pendidikan di sekolah sangat menyolok. Oleh karena itu ketika semua menjadi cepat mekar kebutuhan emosi dan sosial anak jadi tak dipedulikan. Sementara anak itu sendiri membutuhkan waktu untuk tumbuh, untuk belajar dan berkembang, karena ini merupakan sebuah proses dalam kehidupannya. Perlu diketahui bahwa perasaan dan emosi memiliki waktu dan ritmenya sendiri yang tidak dapat digegas atau dikarbit. Lihat saja sendiri walaupun anak tsb sudah memiliki penampilan seperti layaknya orang dewasa, tetapi kelakuannya masih tetap saja seperti anak-anak. Hal ini kelihatan nyata sekali pada saat mereka merengek, berteriak menangis. Perlu diketahui, bahwa pendidikan anak seutuhnya bukan hanya sekedar mengasah kognitif melalui kecakapan akademik semata. Pendidikan yang baik harus dapat membangun secara bersamaan jiwa, pikiran, fisik maupun hati yang dimiliki oleh anak didiknya. Agar anak tersebut menjadi “Good and Smart” – Terang Hati maupun Pikiran. Menurut Martin Luther King, Jr: “Kecerdasan saja tidak cukup, sebab ini harus didampingi juga oleh karakter, agar pengetahuan yang berguna bisa diamalkan juga untuk perbuatan yang berguna.” Pendidikan harus mampu mengimbangkan fungsi otak kiri dan kanan masalahnya anak sekolah itu bukan hanya sekedar untuk memupuk ilmu pengetahuan semata melainkan untuk menyongsong masa kehidupan mereka. Tidak bisa dipungkiri bahwa bagi banyak orang, masa kanak-kanak merupakan Sweet Memories yang indah, walaupun kita tidak diajarkan berbagai macam bahasa asing sekalipun juga. “Apabila seseorang menyimpan banyak kenangan indah di masa kecilnya, maka kelak seluruh kehidupan akan terselamatkan. Bahkan apabila hanya ada satu saja kenangan indah yang tersimpan dalam hati kita, maka itulah kenangan yang akan memberikan satu haru untuk keselamatan kita.” Hal inilah yang diungkapkan dalam bukunya Karamasoff oleh penulis F. Dostojewski Neil Postman sosiolog Amerika menyatakan apabila anak-anak dicabut masa kanak-kanaknya, maka di kemudian hari mereka akan menjadi orang dewasa yang ke kanak-kanakan. Contoh nyata Michael Jackson. Anda tidak perlu khawatir apabila anak Anda lamban belajar, bahkan dalam usia tujuh tahun belum bisa membaca atau menulis sekalipun. Hal ini terbuktikan dari biografi para tokoh legedaris seperti Eleanor Rooselvelt, Thomas Edison maupun Einstein yang mengalami kesulitan belajar s/d kelas 3 SD, sehingga ia dicap sebagai anak bebal yang suka melamum. Mang Ucup sendiri walaupun saya tidak termasuk tokoh legendaris, tetapi saya termasuk kelompok anak yang dunguk bin goblok, betapa tidak; kelas 1 SD tidak naik, k
[zamanku] Bencana lagi!
You haven’t seen anything yet! Kamu belum lagi melihat semuanya! Itulah kalimat yang terbersit dalam hati saya ketika saya melihat evakuasi penggalian jenazah 60 siswa di Padang korban gempa, pada TV One siang hari ini. Sungguh menyayat dan kengerian yang dirasakan hati oleh manusia yang melihat itu! Tentunya bagi yang masih berperasaan dan masih perduli sesamanya. Sehari sebelumnya bencana yang sama terjadi di Pasifik Samoa. Pada hari yang sama terjadi banjir di Vietnam karena topan, yang merupakan kelanjutan dari topan yang sama yang melanda Manila Filipina. Baru Minggu lalu topan itu menghantam Filipina, juga banjir di Turki, banjir dan longsor di Mandailing. Bulan yang lalu topan sudah menghantam Taiwan dan China. Juga seminggu lalu gempa melanda Sukabumi, Tasikmalaya sampai ke Sumatra Selatan dan Jawa Tengah. Apa yang sesungguhnya terjadi? Mengapa terjadi peningkatan bencana alam yang begitu drastis, dimana kejadiannya dalam waktu singkat terjadi secara simultan? Yang tak pernah terjadi sebelumnya seperti ini! Sedihnya, jika saya ingat komentar di internet, ada yang malah mensyukuri terjadinya bencana di Australia dan Amerika Serikat, katanya sebagai hukuman Allah kepada negara-negara yang selalu mendukung Yahudi Israel. Mengapa saya sedih? Karena bencana itu terjadi kepada semua manusia tanpa memandang ras dan agama, semuanya kena! Namun mengapa, kok ada yang menghubungkannya dengan sentimen agama yang sudah lama berurat akar pada dirinya? Mengapa orang itu tidak memiliki kesetia-kawanan sesama anak manusia yang tertimpa bencana? Namun, bagi orang-orang yang tak percaya kepada Tuhan, semua bencana itu hanyalah kebetulan belaka. Namun mereka tak bisa menerangkan mengapa kebetulan ini terjadi secara sistematis, dimana terjadi peningkatan frekwensi dan besarnya bencana dalam belakangan ini pada abad ke 21 dibandingkan dengan abad ke 20? Bagi orang-orang fatalis jawabannya adalah: Ini adalah kehendak Allah! Masya Alloh! Selesai, tak perlu dipikirkan lagi. Mereka lupa bahwa sebagian besar bencana ini adalah merupakan konsekwensi perbuatan manusia sendiri. Karena manusia sudah merusak mata rantai kehidupan dan keseimbangan alam. Dengan penebangan liar hutan-hutan, dengan memproduksi sampah-sampah kimia yang dibuang ke sungai dan laut, dengan gas buang mesin-mesin ke atmosfir, yang memicu pemanasan global, juga memicu mata rantai bencana yang sudah dan masih akan terjadi. Manusia harus menerima konsekwensi perbuatannya sendiri. Manusia mengejar dan mencapai modernisasi dengan harga yang sangat mahal, yaitu merusak bumi dimana dia sendiri tinggal. Bumi ini adalah satu-satunya rumah bagi manusia, namun manusia itu sendiri yang merusak rumahnya ini oleh karena keserakahannya. You haven’t seen anything yet! Kamu belum lagi melihat semuanya! Dan yang sudah terjadi sampai hari ini belum lagi puncaknya. Belum apa-apa, masih permulaannya saja. Masih ada yang lebih dahsyat yang menanti kita semua di hari-hari yang akan datang. Kamu bertanya kepada saya, bagaimana kamu bisa tahu? Yesus sudah memprediksi apa yang akan terjadi. Kita lihat apa kataNya pada Matius 24 ayat 3, 6, 7, 8 dan Markus 13: 7,8. Matius 24: Ayat 3. Ketika Yesus duduk diatas bukit Zaitun, datanglah murid-muridNya kepadaNya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: “Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatanganMu dan tanda kesudahan dunia?” Ayat 6: (Kata Yesus) Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Ayat 7: Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan (Penjelasan: waktu itu republik dan demokrasi belum ada, yang ada hanyalah kerajaan. Jadi Matius memakai bahasa yang sesuai dengan zamannya). Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Ayat 8: Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Kuncinya adalah pada ayat 14: Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan diseluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya. Markus 13 ini mengulangi lagi Matius 24 tapi dengan detail yang sedikit berbeda. Ayat 7: Dan apabila kamu mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang, janganlah kamu gelisah. Semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Ayat 8: Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa. Akan terjadi gempa bumi di berbagai tempat, dan akan ada kelaparan. Semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Penjelasan akan apa yang dimaksudkan dengan zaman baru pada Matius 24:8 dan Markus 13: 8 ini berhubungan dengan kedatangan Sang Antikristus. Sedangkan antikristus-antikristus kecil-kecil sudah bermunculan di sepanjang sejarah manusia dari zaman para rasul-rasul dahulu sampai sekarang. (I Yohanes 2:18). Namun Sang Antikristus yang merupakan puncak ke
Bls: [zamanku] Agama sebagai Folklore atau Kepercayaan Rakyat
Leonardo Wrote;.guru-guru agama aliran Islam dan Kristen cuma bekerja menggunakan kekuatan pikiran manusia saja Ketika agama berdasarkan pikiran maka kebangkitan agama tersebut bukan untuk keselamatan tapi untuk dukungan, bukan kesucian tapi untuk membantu diri sendiri bukan otoritas spritual, tetapi terapi. Tidak mengejutkan bila ada yang mengatakan bahwa agama adalah satu produk dari banyak pilihan di pasar swalayan karena bagi mereka yang rational, agama berguna hanya bagi kesembuhan jiwa bukan penebusan. Agama yang mengikuti trend pikiran manusia sangat gencar menawarkan doktrinnya, seperti layaknya pelaku bisnis, yang tujuannya adalah menarik sebanyak mungkin konsumen. Kekuatan pikiran tidak pernah membuat orang suci. Keberhasilan kekuatan pikiran hanyalah menciptakan kegembiraan bukan pertumbuhan rohani. Dengan mengandalkan kekuatan pikiran, mustahil bunda Theresia dengan sepenuh hati sepanjang hidupnya, hanya melayani orang-orang miskin dan terlantar. Secara historis orang-orang kristen telah melakukan dengan serius perintah sosial Yesus, dengan menciptakan paket kesehatan yang lengkap dan orisinil. Beri makan orang lapar, rawat orang sakit, pelihara anak yatim dan janda-janda. Rasa hormat dan takjub pada kepribadian suci irasional st. Jude, st. Elizabeth dan lain sebagainya sebagai alasan mengapa nama mereka masih terpampang di depan pintu rumah sakit orang kristen. Namun, seperti institusi lainnya, rumah sakit orang kristen yang semula berdasarkan perintah Tuhan Yesus, oleh kaum sekuler(rational) yang masuk, visi kristen didesak keluar dan ini terjadi juga didalam lembaga gereja yang terorganisir. Kekuatan pikiran adalah karunia Tuhan namun tidak memiliki kuasa untuk menyingkap rahasiaNya. Anda tidak akan mendapatkan hikmat sejati sebelum ada kesadaran 'memandang kehidupan sebagaimana adanya'. Pada Jum, 25 Sep 2009 13:05 WIB leonardo rimba menulis: >Friends, > >Seorang komponis dan profesor musik dari Jerman, Dieter Mack, bilang ke saya: >I don't know what music is. I can make music, I can enjoy music. I can tell >the difference between good and bad music, but I don't know what music is. > >And that made me think. > >Kalau seorang praktisi dan akademisi di bidang musik bisa berkata seperti itu, >maka saya juga bisa bilang bahwa I don't know what consciousness is. Saya >tidak tahu kesadaran itu apa. Yg saya bisa tahu > bahwa saya sadar. Sadar karena memang sadar. Aware of being aware. Dari mana > datangnya kesadaran itu dan akan ke mana perginya tidak saya pikirkan. Saya > tidak tahu. Saya cuma bisa tahu bahwa saya sadar. Dan itu sudah cukup bagi > saya. > >Ada juga yg bilang bahwa saya Krislam (Kristen-Islam), but I don't care. > >Saya tidak pegang satu agamapun karena saya tahu bahwa keduanya cuma bermain >dengan imajinasi belaka yg bisa kita pakai sebagai referensi. Kalau tidak mau >juga tidak apa-apa, masih banyak metode lainnya. Tidak pakai metode berupa >agama juga tidak apa-apa. Agama cuma software saja, dan tubuh kita >hardware-nya. Kesadaran kita melihat hasil kerja software itu di layar >monitor. Kalau programnya ternyata berjalan jelek, maka yg jelek itu >softwarenya (agamanya). Buang aja dan ganti software yg lain. > >Tubuh kita (hardware) tetap, tidak error. > >Terkadang kita harus update hardware juga, tambah memory, dsb. Dan itu >dilakukan oleh > kesadaran kita di luar segala software berupa agama. > >Agama cuma software saja, bisa dipakai dan bisa dibuang. Versi software juga >macam-macam. Ada software Islam primitif, Islam progresif, Islam liberal. >Kristen juga begitu, versinya bervariasi. Harganya juga beda-beda. > > >+ > >AGAMA SEBAGAI FOLKLORE ATAU CERITA RAKYAT > > >T = Mas Leo, > >Maaf kalo ini pertanyaan yang tak bermutu. Tapi ini yang bikin ngganjel otakku >sapa tahu dengan pemaparan panjenengan ganjalan di otak ini bisa hilang >heheheh... Kayaknya njenengan kok lebih free delam pembeberan tentang >kesadaran. > >Dalam kepercayaan masyarakat Jawa ada pemahaman tentang yang dinamakan sedulur >papat limo pancer, ada lagi keblat papat limo pancer, kalo di agama Islam ada >malaikat penunggu manusia, ada lagi nafsu empat: amarah, mutmainah, syufiah yg >satu lupa hehehe... Kalo menurut pandangan Mas Leo tentang hal tersebut itu >gimana, apa hanya sebatas teori buatan > manusia saja atao memang ada dalam pandangan psikologi kesadaran Mas Leo, > minta penjelasannya dong? > >J = Sadulur papat limo pancer adalah empat elemen alam semesta: udara, air, >api, dan tanah. Plus roh. Roh inilah yg saya sebut sebagai kesadaran dan >melihat saja segalanya datang dan pergi. Elemen udara artinya pemikiran kita. >Kita berpikir terus, tapi apakah kesadaran kita sama dengan pikiran kita? >Tentu saja tidak. Ternyata kesadaran kita tetap ada walaupun kita tidak >berpikir. Kita tetap sadar bahwa kita sadar. > >Yg termasuk elemen udara adalah agama dan ilmu pengetahuan. Apakah kesadaran >kita sama dengan agama kita? Jawaba
[zamanku] Re: Negeri berpenduduk mayoritas Islam yang maju...
Orang2 yang tinggal dinegeri Kafir itu pasti punya kebaikan juga makane Allah membalas kebaikannya didunia ini berupa kemewahan,baru nantinya dia masuk neraka.Wong2 yang tinggal dinegeri Islam itu walau sedikit pasti ada dosa juga la Allah ingin menyuci dosa mereka dulu berupa kemiskinan,baru nanti bisa enak2 di surga,ada Yoghurt Turki lo disana,jangan dikira gak ada. Saya ini buktinya bar dicoba juga oleh Allah,mertua saya sakit saya habis duwit 13 juta tapi gak tertolong juga,tapi saya sabar nerima cobaan ben dosa saya dicuci.Toh Allah bilang:Pasti kamu sekalian akan kami uji .Ujian itu bisa gempa,anaknya DO,anaknya narkoba,mertua sakit lalu mati dsb.Beda dg Yesus punyaknya gur Kasih tok tapi dunia penuh banjir dan gempa gini tanpa dikasih penjelasan artinya apa. Shalom, Tawangalun. --- In prole...@yahoogroups.com, Jusfiq Hadjar wrote: > > > Coba lihat daftar UNDP dibawah ini.. > > Negeri yang teratas diantara negeri maju itu negeri kafir melulu... > > http://hdr.undp.org/en/statistics/ > > > --- > Jusfiq Hadjar gelar Sutan Maradjo Lelo