Re: [Keuangan] PANCASILA
Menurut saya penataran P4 tidak mencapai apa2 (sewaktu masuk kuliah) karena tidak terstruktur baik. Yang terasa di masa itu adalah tekanan senior melalui acara insiasi. Harusnya penataran ini dipisah sehingga konsentrasi tidak terpecah. Diluar itu, pelajaran PMP rasanya cukup tanpa harus ada penataran lagi. Salam.. On iPhone On 7 Oct 2009, at 08:32, will_b...@yahoo.com wrote: Sik sik sik.. Apanya yang salah dengan P4 ??? Tanpa P4 dan PMP di sekolah, Apa ya ada yang tertarik baca pancasila dan memahami UUD 45. Kenapa P4 tidak dilihat sebagai sekedar training, tentang dasar negara. Seperti training lainnya, yang kadang berguna kadang nggak. Yang kadang kepake, kadang nggak juga. Wah, wah, wah, Kalo menghujat pemerintah kok ya gampang bener. Apa ya gak nglihat di jaman Sukarno dan Suharto, Indonesia dalam beberapa segi mendapat penghormatan dan kebesarannya. Pancasila mendapat perhatian untuk diisi. Bilapun mereka ada kesalahan, mbok ya di tetapkan salahnya mana. Dan kalo mau ngisi Pancasila dengan content kita sekarang, ya mbok ya barengan di isi, tanpa nyalahin P4 nya. Sorry bro, aku ngrasa P4 cukup bermanfaat, minimal untuk menggelitik daya kritis kita, mengenal kebenaran dari kesalahan, daripada Pancasila dan UUD 45 gak kesentuh sama sekali. Salam, Wbo. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Rachmad M rachm...@yahoo.com Date: Wed, 07 Oct 2009 04:26:04 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Setelah ngupi, saya anda benar mas. P4 ternyata justru merusak pandangan kita terhadap Pancasila. Pancasila seharusnya biarkan saja begitu, gak perlu dijadikan indoktrinasi apalagi dijadikan ideologi partai. Dia adalah nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa negara yang gak perlu di obok-obok lagi Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote: Yg basi P4 nya Baca lagi tulisan sy mas, kalo masih ngga ngerti ngopi dulu. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Rachmad M rachm...@... Date: Wed, 07 Oct 2009 04:02:18 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti dah banyak terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata ini seperti kata sapu jagad yang bisa mengganti Pancasila. Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga menganggap tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri terhadap kata 'amanah'. Sementara Pancasila sebagai suatu dasar negara ya begitu itu adanya. Kalau gak suka kata tida berketuhanan kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap sumua sila maka hasilnya juga akan lucu :-) Salam RM Belum pernah ikut P4 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_w4w@ wrote: Saya juga sepakat, Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu. Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman. Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... Sekarang ya maaf saja sdh basi. Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila? Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut ekonomi pancasila? Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi Liberal ala pasca reformasi. Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi saya juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan menurut mekanisme pasar yg efisien. Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar dst. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Oka Widana oka.widana@ Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa
Re: [Keuangan] PANCASILA
Sik sik sik.. Apanya yang salah dengan P4 ??? Tanpa P4 dan PMP di sekolah, Apa ya ada yang tertarik baca pancasila dan memahami UUD 45. Kenapa P4 tidak dilihat sebagai sekedar training, tentang dasar negara. Seperti training lainnya, yang kadang berguna kadang nggak. Yang kadang kepake, kadang nggak juga. Wah, wah, wah, Kalo menghujat pemerintah kok ya gampang bener. Apa ya gak nglihat di jaman Sukarno dan Suharto, Indonesia dalam beberapa segi mendapat penghormatan dan kebesarannya. Pancasila mendapat perhatian untuk diisi. Bilapun mereka ada kesalahan, mbok ya di tetapkan salahnya mana. Dan kalo mau ngisi Pancasila dengan content kita sekarang, ya mbok ya barengan di isi, tanpa nyalahin P4 nya. Sorry bro, aku ngrasa P4 cukup bermanfaat, minimal untuk menggelitik daya kritis kita, mengenal kebenaran dari kesalahan, daripada Pancasila dan UUD 45 gak kesentuh sama sekali. Salam, Wbo. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: Rachmad M rachm...@yahoo.com Date: Wed, 07 Oct 2009 04:26:04 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Setelah ngupi, saya anda benar mas. P4 ternyata justru merusak pandangan kita terhadap Pancasila. Pancasila seharusnya biarkan saja begitu, gak perlu dijadikan indoktrinasi apalagi dijadikan ideologi partai. Dia adalah nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa negara yang gak perlu di obok-obok lagi Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote: Yg basi P4 nya Baca lagi tulisan sy mas, kalo masih ngga ngerti ngopi dulu. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Rachmad M rachm...@... Date: Wed, 07 Oct 2009 04:02:18 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti dah banyak terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata ini seperti kata sapu jagad yang bisa mengganti Pancasila. Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga menganggap tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri terhadap kata 'amanah'. Sementara Pancasila sebagai suatu dasar negara ya begitu itu adanya. Kalau gak suka kata tida berketuhanan kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap sumua sila maka hasilnya juga akan lucu :-) Salam RM Belum pernah ikut P4 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_w4w@ wrote: Saya juga sepakat, Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu. Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman. Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... Sekarang ya maaf saja sdh basi. Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila? Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut ekonomi pancasila? Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi Liberal ala pasca reformasi. Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi saya juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan menurut mekanisme pasar yg efisien. Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar dst. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Oka Widana oka.widana@ Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya
Re: [Keuangan] PANCASILA
lho China kan jelas2x sistem ekonominya kapitalisme liberal. Mereka memberi kebebasan seluas-luasnya kepada warganya untuk beraktivitas ekonomi. Marketnya juga dibuka buat penanaman modal asing. Klo saya ketemu dng bisnisman dari China, mereka bilang ayo kenalkan sama teman2x pebisnis lokal utk ikut invest disana--krn disana banyak zona spesial ekonomi [mirip di Batam] Saya juga pernah diinfo bhw saat Deng Xio Ping mulai melirik sistem kapitalisme mereka mengundang dosen/profesor dari University California [berkeley] untuk mengajar KAPITALISME di universitas2x di China. Setiap kuliah, mahasiswa yg hadir melimpah ruah. Salah satunya profesor yg ngajar itu adalah dosennya si Mary Pangestu,menteri perdagangan. Jadi China dan Indonesia rupanya gurunya sama, dari Mafia Berkeley.. :-) maaf saya tdk tahu giovanni arrighi, tp saya lebih percaya jika orang china-nya sendiri yg ngomong. Klo anda pernah ke China, anda akan tahu sendiri deh.. klo di politik, jelas mereka belum liberal. Itu saya tahu juga bung. [Pancasila mau metanorma kek, mau johan galtung kek, mau filsafat ilmu, itu juga terserah bung. bagi saya Pancasila [spt kata Bung Oka] hanya wadah kosong yg perlu diisi..] peace, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:35 PM Subject: Bls: [Keuangan] PANCASILA Hehe...Cina ini liberalnya dari mana Bung? Apa kalo anak-anak kita akan bilang.. dari Hongkong. Kalo mereka liberal, tentu tak akan memperlakukan Dalai Lama atau Falun Gong seperti itu. Kapitalisme dan liberalisme itu tidak musti satu paket. Kalau Fareed Zakaria pernah memetakan, setidaknya ada yg liberal dan iliberal. Singapura, AS, Hongkong, Swedia, Prancis, itu semua negara kapitalis, tapi ideologi politiknya beda. Giovanni Arrighi, pengarang Adam Smith in Beijing malah mengatakan, Cina itu 'non-capitalist market-economy'. tapi soal mau mengisi dg apa, itu hak dan monggo2 saja, krn prinsip saya Pancasila itu metanorma. salam Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Sel, 6 Oktober, 2009 21:10:57 Judul: Re: [Keuangan] PANCASILA Terimakasih bung Oka. Sebagai moderator, usaha anda merampung diskusi Pancasila ini sangat dihargai. Saya mengamati sampai dimana diskusi Pancasila ini berujung dan saya baru sadar bhw Founding Fathers kita memang kreatif dan jenius dlm menciptakan wadah yang kosong itu dan mewariskan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk diisi bersama-sama. Sangat visioner. Sekarang saya tdk skeptis lagi. Secara pribadi saya akan isi wadah yg kosong tersebut dengan nilai-nilai kapitalisme kompetitif dan prinsip-prisip liberal yg menjunjung tinggi individualisme. [mirip kan dengan China yg punya wadah Sosialisme dengan ciri Tiongkok tapi isi wadahnya kapitalisme liberal] peace, lubeck. - Original Message - From: Oka Widana To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, October 07, 2009 10:20 AM Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern
Menteri Tata Negara/Re: [Keuangan] PANCASILA
negara cukup besar dalam lima tahun mendatang, mengingat, selain mengurangi besar biaya fasilitas menteri juga akan diikuti pengurangan biaya fasilitas untuk para pejabat di bawahnya. Dengan struktur baru ini, diperkirakan akan mengurangi sekitar 30 kursi jabatan Aselon I (Dirjen dan Deputi) dari jumlah yang ada saat ini. Pengurangi ini tentu juga akan diikuti dengan pengurangan jumlah jabatan Aselon II (Direktur dan Kepala Biro) untuk sekitar 90 kursi jabatan. Jakarta, 16 September 2009 *** Nomor kontak: Andrinof A. Chaniago, M. Si., Koordinator Tim, 0811848554 dan 0818779912 Ahmad Erani Yustika, Ph. D., 08123300355 Jehansyah Siregar, Ph. D., 081399616005 Tata Mutasya, MA., 08128626997 Oka Widana schrieb: Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah penuh. Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah, yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih jauh... Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini, tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas. Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan dibawah traead Ekonomi Pancasila. Salam, From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com [mailto:AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Bung Poltak, bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu cuma RI). Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil sekitar BPKNIP. Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas menuntut masuknya perikemanusian. Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2 Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini. Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM. Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan. Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang. Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika. Singkat kata sesungguhnya konsensus nasional tentang baik dan buruk, benar
Re: [Keuangan] PANCASILA
Liberalisme China untuk PMA hanya bila PMA tersebut menjalakan kegiatan untuk export. Coba saja kalau mau setup usaha untuk penjualan lokal, peraturannya restrictive dan beda atau kalau mau gampang ya join dengan old boys connection. On iPhone On 8 Oct 2009, at 03:19, lubeckym lubec...@indosat.net.id wrote: Liberal dalam pengertian China mau membuka marketnya utk PMA dan juga berdagang. Ini membawa efek pada pertumbuhan industri manufakturnya dan juga produksinya. Untuk sektor perdagangan, sekalipun produk ekpor China dikenakan tariff yg tinggi/pembatasan kuota dari negara Eropa/US, tapi China tdk membalas hal yg sama .Tarif mereka tetap rendah [dan ini salah satu keunggulan]. Karena China tahu transaksi import pun [membeli dng harga murah] itu suatu keuntungan dalam berdagang dan mrk tdk terpancing suicidal impulse yg sama utk merugikan konsumen lokalnya. Klo perlu mereka import produknya, stlh itu mereka tiru dan produksi sendiri jika memang bisa lebih efisien. Policy ekonomi China jelas berubah drastis dari inward looking menjadi outward looking. makanya tdk heran, Ron Paul [ex capres US dari kubu independent/ lbertarian] pernah bilang China jauh lebih liberal dalam soal perdagangan dibandingkan US yg protektif. [berita terakhir US menaikkan tarif import produk Ban dari China utk melindungi produsen lokal di US dan tentunya pasti merugikan konsumen di US jg] peace, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 07, 2009 4:10 PM Subject: Bls: [Keuangan] PANCASILA Maksud saya, liberal dlm artian Cina seperti apa? apakah hanya karena investasi dibuka lebar? Kontrol negara masih sangat kuat, kepemilikan sumber daya, meski diperbolehkan, sangat dibatasi, khususnya orang asing tidak boleh memiliki. ( setahu saya mas Rachmad sudah pernah menjelaskannya). Yang kaya raya secara mayoritas tetaplah petinggi dan pengurus Partai Komunis. Maka Hu Jintao sendiri menyebut mereka sosialisme ala Cina. Giovanni Arrighi seorang sosiolog yang meneliti di Cina lebih dari 25 tahun, pasti ia sangat paham soal Cina. Bukankah kadang bicara soal Indonesia atau Jawa sekali pun, orang Indonesia dan Jawa kadang tak lebih ahli daripada para indonesianis dan ahli ttg Jawa? kenapa harus memakai dikotomi Cina / bukan Cina? Yang penting kan apakah yg dibicarakan sesuai kenyataan. Soal guru besar dari Amrik yg diundang ini memang pernah ditulis Bung Ikranagara, tapi lebih ke olok-olok dia sebenarnya, jika kita ikuti logika pemikiran Bung Ikra dari awal. Dilema Partai Komunis Cina bisa diringkas demikian, di satu sisi mereka ingin meningkatkan kemakmuran dg cara membuka pasar seluas- luasnya ( market economy ), tapi negara tetap mengotrol secara ketat (non-capitalist), tapi konsekuensi perluasan pasar adalah ketimpangan yang semakin tinggi, urbanisasi, krisis ekologi, dan renggangnya nilai-nilai Cina. Tafsiran saya atas pendapat Bli Oka soal wadah kosong itu mirip dg konsep 'metanorma', tidak ada masalah, ini soal tafsiran saya saja kok. Selamat mengisi wadah kosong, tapi jangan penuh-penuhkasihan yang lain ntar nggak kebagian. salam, pras Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Terkirim: Rab, 7 Oktober, 2009 01:43:50 Judul: Re: [Keuangan] PANCASILA lho China kan jelas2x sistem ekonominya kapitalisme liberal. Mereka memberi kebebasan seluas-luasnya kepada warganya untuk beraktivitas ekonomi. Marketnya juga dibuka buat penanaman modal asing. Klo saya ketemu dng bisnisman dari China, mereka bilang ayo kenalkan sama teman2x pebisnis lokal utk ikut invest disana--krn disana banyak zona spesial ekonomi [mirip di Batam] Saya juga pernah diinfo bhw saat Deng Xio Ping mulai melirik sistem kapitalisme mereka mengundang dosen/profesor dari University California [berkeley] untuk mengajar KAPITALISME di universitas2x di China. Setiap kuliah, mahasiswa yg hadir melimpah ruah. Salah satunya profesor yg ngajar itu adalah dosennya si Mary Pangestu,menteri perdagangan. Jadi China dan Indonesia rupanya gurunya sama, dari Mafia Berkeley.. :-) maaf saya tdk tahu giovanni arrighi, tp saya lebih percaya jika orang china-nya sendiri yg ngomong. Klo anda pernah ke China, anda akan tahu sendiri deh.. klo di politik, jelas mereka belum liberal. Itu saya tahu juga bung. [Pancasila mau metanorma kek, mau johan galtung kek, mau filsafat ilmu, itu juga terserah bung. bagi saya Pancasila [spt kata Bung Oka] hanya wadah kosong yg perlu diisi..] peace, lubeck - Original Message - From: prastowo prastowo To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:35 PM Subject: Bls: [Keuangan] PANCASILA Hehe...Cina ini liberalnya dari mana Bung? Apa kalo anak-anak kita
Re: [Keuangan] PANCASILA
Paling kurang kalau dilihat dari jumlah nominalnya, mereka yg agamanya kapitalis, malah yg paling jor2an. Org2 yg seperti Rockefeller, Stanford, Bill Gates, Warren Buffet, ngeluarin duit untuk charity sama cepetnya seperti mereka mendapatkannya. Meskipun tidak sedikit org akan complain ttg.bisnis mereka.
Re: [Keuangan] PANCASILA
Yang agamanya selain kapitalis belum tentu jor joran. Ada agama tertentu yang melarang suatu individu untuk mengumumkan pengeluaran untuk charity. Namanya Riya' dan malah termasuk dosa besar. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: irmec ir...@usa.com Date: Tue, 06 Oct 2009 08:16:58 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Paling kurang kalau dilihat dari jumlah nominalnya, mereka yg agamanya kapitalis, malah yg paling jor2an. Org2 yg seperti Rockefeller, Stanford, Bill Gates, Warren Buffet, ngeluarin duit untuk charity sama cepetnya seperti mereka mendapatkannya. Meskipun tidak sedikit org akan complain ttg.bisnis mereka. [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] PANCASILA
Wah..sebaiknya agama ngga usah di-ungkit2 lah Bos. Kalau soal premium, saya mau tanya Bang Poltak nih, bisa ilustrasikan hitungannya yang membuktikan premium disubsidi untuk rakyat kecil ngga? kebetulan saya orang awam nih.Saya cuman punya 1 motor dan diisi premium, salahkah saya karena saya bekerja tapi saya isi motor saya pakai premium? Apakah PPh 22 tidak dapat mengetahui besaran penerimaan negara dari sektor bahan bakar, apalagi PBB-KB, berapa pajak final yang kami bayarkan ke negara? Mohon ilmunya ya Bang. Mudah-mudahan ngga OOT : ) Salam, Winarto Sugondo 2009/10/6 heriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com Yang agamanya selain kapitalis belum tentu jor joran. Ada agama tertentu yang melarang suatu individu untuk mengumumkan pengeluaran untuk charity. Namanya Riya' dan malah termasuk dosa besar. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: irmec ir...@usa.com Date: Tue, 06 Oct 2009 08:16:58 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Paling kurang kalau dilihat dari jumlah nominalnya, mereka yg agamanya kapitalis, malah yg paling jor2an. Org2 yg seperti Rockefeller, Stanford, Bill Gates, Warren Buffet, ngeluarin duit untuk charity sama cepetnya seperti mereka mendapatkannya. Meskipun tidak sedikit org akan complain ttg.bisnis mereka. [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [Keuangan] PANCASILA
Bung Poltak, bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu cuma RI). Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil sekitar BPKNIP. Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas menuntut masuknya perikemanusian. Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2 Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini. Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM. Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan. Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang. Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika. Singkat kata sesungguhnya konsensus nasional tentang baik dan buruk, benar dan salah sudah dalam keadaan lumpuh. Perlu dikaji ada atau tidak lembaga negara yang bertugas mengawasi dan menerapkan sistem hukum, norma dan etika dalam negara kita. Sesungguhnya badan tertinggi adalah MPR. Tetapi badan ini sudah maya, sebab fungsi yang nyata tidak jelas lagi. Sebetulnya MPR adalah badan yang bertugas menyusun sistem nilai apakah UU yang ada sesuai dengan Pancasila atau tidak. Berdasarkan sistem nilai ini harusnya setiap undang2 bisa dinilai oleh Makamah konstitusi apakah masih berlaku. Dalam praktek se-hari2 harusnya ada menteri UUD yang bertugas mendidik dan mengawasi semua unit2 kenegaraan supaya bekerja dalam kerangka UUD. Di Indonesia fungsi ini tidak jelas ada di departemen apa. Harusnya jabatan ini dipegang oleh Menteri Dalam Negeri yang 10 tahun terakhir ini se-olah2 kehilangan perannya sebagai juru pimpin tata negara kita. Jadi Pancasila dan aparatnya yaitu seluruh sistem perundangan kita ini belum bisa atau tidak selalu bisa ditagih, mirip obat placebo. Merek sudah ada tapi isinya masih kosong. Mengatasi masalah ini tidak mudah, sebab visi politik untuk itu belum ada. Sebab itu perlu ditanamkan idealisme supaya visi negara modern dengan tata negara yang jelas bisa jadi infrastruktur politik kita dikemudian hari. Salam Hok An Poltak Hotradero schrieb: At 11:40 AM 10/6/2009, you wrote: Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep selalu merupakan respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada assumsi yg melandasi konsep tsb. Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg rasanya belum jelas ialah ekebenarnya apa sih asumsi2 ekonomi Pancasila? Bung Enda, Itu dia bagian dari pertanyaan saya sejak berhari-hari yang lewat. Pancasila itu konkritnya apa? (dan sama dengan itu - ekonomi Pancasila itu konkritnya apa?) Kayaknya masih belum terjawab. Dan kalau memang belum terjawab -- bagaimana kita bisa tahu ekonomi pancasila (apapun itu) adalah penyelesaian atas masalah ekonomi kita? Bila ternyata Pancasila tidak mendorong penegakan hukum atau meritocracy -- maka semakin berkuranglah poin untuk menyatakan bahwa ekonomi pancasila adalah resep yang tepat... Sekadar jadi gerakan moral ya silahkan saja -- tetapi sebagai agama atau doktrin ekonomi -- Pancasila rasanya sudah terlalu jauh. Pertanyaan berikutnya tentu, seberapa penting sebenarnya asumsi tsb dibawa dalam tahap operasional. [Aku sendiri pernah schock baca paper lama dari Milton Friedman The Methodology of Positive Economics, yg kurang lebih bilang bhw unrealistics assumsi dalam teori ekonomi tidaklah penting, selama teori tsb menghasilkan prediksi yg benar]. Apakah teori sdh jd agama? Salam, Enda
RE: [Keuangan] PANCASILA
Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah penuh. Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah, yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih jauh... Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini, tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas. Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan dibawah traead Ekonomi Pancasila. Salam, From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Bung Poltak, bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu cuma RI). Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil sekitar BPKNIP. Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas menuntut masuknya perikemanusian. Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2 Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini. Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM. Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan. Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang. Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika. Singkat kata sesungguhnya konsensus nasional tentang baik dan buruk, benar dan salah sudah dalam keadaan lumpuh. Perlu dikaji ada atau tidak lembaga negara yang bertugas mengawasi dan menerapkan sistem hukum, norma dan etika dalam negara kita. Sesungguhnya badan tertinggi adalah MPR. Tetapi badan ini sudah maya, sebab fungsi yang nyata tidak jelas lagi. Sebetulnya MPR adalah badan yang bertugas menyusun sistem nilai apakah UU yang ada sesuai dengan Pancasila atau tidak. Berdasarkan sistem nilai ini harusnya setiap undang2 bisa dinilai oleh Makamah konstitusi apakah masih berlaku. Dalam praktek se-hari2 harusnya ada menteri UUD yang bertugas mendidik dan mengawasi semua unit2 kenegaraan supaya bekerja dalam kerangka UUD. Di Indonesia fungsi ini tidak jelas ada di departemen apa. Harusnya jabatan ini dipegang oleh Menteri Dalam Negeri yang 10 tahun terakhir ini se-olah2 kehilangan perannya sebagai juru pimpin tata negara kita. Jadi Pancasila dan aparatnya yaitu
Re: [Keuangan] PANCASILA
Saya juga sepakat, Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu. Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman. Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... Sekarang ya maaf saja sdh basi. Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila? Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut ekonomi pancasila? Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi Liberal ala pasca reformasi. Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi saya juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan menurut mekanisme pasar yg efisien. Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar dst. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Oka Widana oka.wid...@indosat.net.id Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah penuh. Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah, yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih jauh... Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini, tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas. Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan dibawah traead Ekonomi Pancasila. Salam, From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Bung Poltak, bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu cuma RI). Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil sekitar BPKNIP. Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas menuntut masuknya perikemanusian. Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan UUDSementara dimana seluruh konvensi
Re: [Keuangan] PANCASILA
Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti dah banyak terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata ini seperti kata sapu jagad yang bisa mengganti Pancasila. Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga menganggap tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri terhadap kata 'amanah'. Sementara Pancasila sebagai suatu dasar negara ya begitu itu adanya. Kalau gak suka kata tida berketuhanan kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap sumua sila maka hasilnya juga akan lucu :-) Salam RM Belum pernah ikut P4 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote: Saya juga sepakat, Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu. Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman. Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... Sekarang ya maaf saja sdh basi. Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila? Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut ekonomi pancasila? Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi Liberal ala pasca reformasi. Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi saya juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan menurut mekanisme pasar yg efisien. Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar dst. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Oka Widana oka.wid...@... Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah penuh. Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah, yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih jauh... Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini, tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas. Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas hal2 diluar ekonomi. Hal-hal
Re: [Keuangan] PANCASILA
Yg basi P4 nya Baca lagi tulisan sy mas, kalo masih ngga ngerti ngopi dulu. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Rachmad M rachm...@yahoo.com Date: Wed, 07 Oct 2009 04:02:18 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti dah banyak terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata ini seperti kata sapu jagad yang bisa mengganti Pancasila. Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga menganggap tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri terhadap kata 'amanah'. Sementara Pancasila sebagai suatu dasar negara ya begitu itu adanya. Kalau gak suka kata tida berketuhanan kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap sumua sila maka hasilnya juga akan lucu :-) Salam RM Belum pernah ikut P4 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote: Saya juga sepakat, Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu. Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman. Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... Sekarang ya maaf saja sdh basi. Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila? Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut ekonomi pancasila? Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi Liberal ala pasca reformasi. Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi saya juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan menurut mekanisme pasar yg efisien. Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar dst. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone -Original Message- From: Oka Widana oka.wid...@... Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah penuh. Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah, yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih jauh... Sebagai Moderator, saya tak
Re: [Keuangan] PANCASILA
Terimakasih bung Oka. Sebagai moderator, usaha anda merampung diskusi Pancasila ini sangat dihargai. Saya mengamati sampai dimana diskusi Pancasila ini berujung dan saya baru sadar bhw Founding Fathers kita memang kreatif dan jenius dlm menciptakan wadah yang kosong itu dan mewariskan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk diisi bersama-sama. Sangat visioner. Sekarang saya tdk skeptis lagi. Secara pribadi saya akan isi wadah yg kosong tersebut dengan nilai-nilai kapitalisme kompetitif dan prinsip-prisip liberal yg menjunjung tinggi individualisme. [mirip kan dengan China yg punya wadah Sosialisme dengan ciri Tiongkok tapi isi wadahnya kapitalisme liberal] peace, lubeck. - Original Message - From: Oka Widana To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, October 07, 2009 10:20 AM Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila. Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4. Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4, menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya... Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini. Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah penuh. Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah, yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih jauh... Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini, tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas. Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan dibawah traead Ekonomi Pancasila. Salam, From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Bung Poltak, bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu cuma RI). Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil sekitar BPKNIP. Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas menuntut masuknya perikemanusian. Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2 Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini. Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM. Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan. Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang. Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika. Singkat kata
Re: [Keuangan] PANCASILA
At 07:02 PM 10/5/2009, you wrote: Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita?? Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri bangsa. Yang membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia adalah kebesaran Pancasila dan UUD 45. Anda mungkin akan terkejut - kalau Pancasila (setidaknya dari versi-nya Sukarno) ternyata kalau ditelusuri, sebagian adalah berasal dari...Abraham Lincoln. (kaget?) Jadi, kalau dikatakan ide warisan pendiri bangsa... berarti sudah sangat kental kita semua adalah generasi hasil indoktrinasi. Hasil penjejalan PMP dan P-4 selama ribuan jam yang membuat kita gagal berpikir kritis. Dan itu sebabnya masalah kita nggak selesai-selesai... Nanti akan saya tulis bagaimana 3/5 bagian Pancasila bila ditelusuri ternyata berasal dari Abraham Lincoln.
Re: [Keuangan] PANCASILA
Sebenarnya bukan hanya sebagian rakyat yg malas, skeptis, masa bodoh. Even Pemerintah...selama 5 tahun terakhir, berapa kali Presiden dan wakilnya, menterinya bicara mengenai Pancasila? Bica bukan sekedar ngomong sambil lalu, tapi bicara konsep atau aplikasi, ngak usah comprehensive, partiall aja menyangkut bidang tertentu. Dimillis ini aja, kita bisa sarikan, belum ada tuh yg namanya Ekonomi Pancasila. Baru ada wacana, baru ada ide...definisi yg mash awal banget. Nah, kalo ada yg percaya bahwa Pancasila bisa membawa bangsa Indonesia gemah ripah loh jinawi...saya sih mengamini sajatapi cara kongkrit, gimana agar kepercayaan itu bisa terwujud...koyone ijeh adoh, mas Oka Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: will_b...@yahoo.com Date: Mon, 5 Oct 2009 12:02:50 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] PANCASILA Pancasila, Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang menarik. Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan malah gak mau tahu tentang Pancasila. Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2 sila. Tetapi masih mending saya hapal silanya. Seorang kawan yang adalah pialang handal dan alumni universitas terkemuka malah gak apal sila2 nya. Kemarin saya di ketawain rekan2 profesional ketika saya penuh semangat ngomongin Pemilu... Comment nya : gua gak gitu2 amat tuh, kalem aja lah Bro... Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak peduli, bakal jauh banget kalau diajak ngomongin Pancasila. Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita?? Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri bangsa. Yang membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia adalah kebesaran Pancasila dan UUD 45. Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas jajahan Belanda adalah Indonesia) persatuan Indonesia mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak yakin mereka utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan mereka ada di jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar bersatu. Karena jaman itu gak gampang ngumpulin orang dari seluruh Nusantara) Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari sononya punya Indonesia. Bila kita tidak menjaga, merawat, mengembangkan, dan menguatkan ide, nilai dan tatanan luhur ini Kehancuran pasti menjadi ujung takdir Indonesia. Saya berani berpendapat demikian, karena segala diskusi kita ini berawal dari tidak dilaksanakannya UUD 45 dan Pancasila dengan konsekuen. Bila kedua hal ini dilaksanakan, saya yakin, gemah ripah loh jinawi akan kita capai. Belum dilaksanakan, eh malah sudah di amandemen pula... Bila anda membaca UUD 45, Pancasila dan semangat yang terkandung di dalamnya, saya yakin anda akan paham maksud saya. Demikian opini saya, dengan kerendahan hati saya posting kan. Salam. Wbo. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: lubeckym lubec...@indosat.net.id Date: Mon, 5 Oct 2009 17:00:20 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm Pancasila. Saya pribadi lebih parah lagi karena sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA itu masih SAKTI atau tidak.. :-) Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg Pancasila dan filsafatnya bisa elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake model johan galtung, filsafat ilmu atau apapun itu] Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg berelasi dngnya spt ekonomi pancasila. politik pancasila atau budaya pancasila] bisa tercerahkan dng diskusi di milis ini. peace, lubeck - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, October 05, 2009 4:16 PM Subject: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya - satu bagian dari Pancasila yang paling sulit saya cerna adalah konsep kekeluargaan. Konsep ini bersifat abstrak dan menimbulkan sejumlah pertanyaan: - Apa definisi keluarga dalam kekeluargaan? - Model keluarga yang mana? - Keluarga yang bagaimana? - Keluarga siapa? (Bila memang seluruh negeri adalah dianggap keluarga, lantas siapa yang jadi bapak? siapa pula yang jadi ibu? siapa yang jadi paman? Atas dasar apa mereka menempati posisi tersebut? Siapa yang menunjuk?) Konsep ini menurut saya sangat abstrak - karena berbeda dengan konsep masyarakat tanpa kelas (classless society) yang menjadi landasan masyarakat komunis - di mana semua orang
Re: [Keuangan] PANCASILA
Boleh2 saja kita kalau mau menelusuri darimana Pancasila berasal sehingga akan memperkaya pengetahuan kita. Darimana asalnya Pancasila menurut saya tidak penting karena yang lebih penting adalah kita semua harus sepakat bahwa Pancasila sudah bisa menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam2 suku bangsa, bahasa, budaya dan adat istiadat. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerry® -Original Message- From: Yessy Peranginangin y.peranginan...@gmail.com Date: Tue, 6 Oct 2009 10:53:47 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Dear all, Bang Poltak, saya tunggu tulisan-nya. Saya benar2 ingin tahu karena saya termasuk generasi terakhir yang mendapatkan penataran p4 ketika masuk kuliah dan masih harus belajar tata negara untuk materi ujian umptn jadi masih nempel dikit2 lah doktrinasi Pancasila ini. Hv a great day, Yessy 2009/10/5 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com *Nanti akan saya is bagaimana 3/5 bagian Pancasila bila ditelusuri* * ternyata berasal dari Abraham Lincoln.* [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
RE: [Keuangan] PANCASILA
Coba telusuri dulu Trisila San Min Chu I nya RRC/Vietnam Mungkin ada hubungannya Salam Arif Sutarlie -Original Message- From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Gianto Setiadi Sent: Tuesday, October 06, 2009 07:38 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Boleh2 saja kita kalau mau menelusuri darimana Pancasila berasal sehingga akan memperkaya pengetahuan kita. Darimana asalnya Pancasila menurut saya tidak penting karena yang lebih penting adalah kita semua harus sepakat bahwa Pancasila sudah bisa menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari bermacam2 suku bangsa, bahasa, budaya dan adat istiadat. BR, Gianto Powered by Telkomsel BlackBerryR -Original Message- From: Yessy Peranginangin y.peranginan...@gmail.com Date: Tue, 6 Oct 2009 10:53:47 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA Dear all, Bang Poltak, saya tunggu tulisan-nya. Saya benar2 ingin tahu karena saya termasuk generasi terakhir yang mendapatkan penataran p4 ketika masuk kuliah dan masih harus belajar tata negara untuk materi ujian umptn jadi masih nempel dikit2 lah doktrinasi Pancasila ini. Hv a great day, Yessy 2009/10/5 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com *Nanti akan saya is bagaimana 3/5 bagian Pancasila bila ditelusuri* * ternyata berasal dari Abraham Lincoln.* [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed] = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]
Re: [Keuangan] PANCASILA
menarik juga diskusi tentang Pancasila... yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena mereka tidak pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,, coba deh rekan2 liat,, beberapa sekolahan bahkan ada yang tidak melaksanakan upacara bendera hari senin seperti dulu otomatis generasi mendatang akan lebih tidak menahu mengenai sila sila ini... menurut saya, kan lebih baik tiap minggu ada moment khusus mengenai kebangsaan kita ga usah upacara gitu, yang penting bisa inget..wkwkwk buat suhu2 yang lebih tahu, mohon ditambahkan bagaimana sih sejarah Pancasila regards -sen- From: will_b...@yahoo.com will_b...@yahoo.com To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Mon, October 5, 2009 7:02:50 PM Subject: [Keuangan] PANCASILA Pancasila, Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang menarik. Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan malah gak mau tahu tentang Pancasila. Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2 sila. Tetapi masih mending saya hapal silanya. Seorang kawan yang adalah pialang handal dan alumni universitas terkemuka malah gak apal sila2 nya. Kemarin saya di ketawain rekan2 profesional ketika saya penuh semangat ngomongin Pemilu... Comment nya : gua gak gitu2 amat tuh, kalem aja lah Bro... Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak peduli, bakal jauh banget kalau diajak ngomongin Pancasila. Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita?? Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri bangsa. Yang membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia adalah kebesaran Pancasila dan UUD 45. Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas jajahan Belanda adalah Indonesia) persatuan Indonesia mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak yakin mereka utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan mereka ada di jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar bersatu. Karena jaman itu gak gampang ngumpulin orang dari seluruh Nusantara) Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari sononya punya Indonesia. Bila kita tidak menjaga, merawat, mengembangkan, dan menguatkan ide, nilai dan tatanan luhur ini Kehancuran pasti menjadi ujung takdir Indonesia. Saya berani berpendapat demikian, karena segala diskusi kita ini berawal dari tidak dilaksanakannya UUD 45 dan Pancasila dengan konsekuen. Bila kedua hal ini dilaksanakan, saya yakin, gemah ripah loh jinawi akan kita capai. Belum dilaksanakan, eh malah sudah di amandemen pula... Bila anda membaca UUD 45, Pancasila dan semangat yang terkandung di dalamnya, saya yakin anda akan paham maksud saya. Demikian opini saya, dengan kerendahan hati saya posting kan. Salam. Wbo. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: lubeckym lubec...@indosat.net.id Date: Mon, 5 Oct 2009 17:00:20 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm Pancasila. Saya pribadi lebih parah lagi karena sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA itu masih SAKTI atau tidak.. :-) Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg Pancasila dan filsafatnya bisa elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake model johan galtung, filsafat ilmu atau apapun itu] Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg berelasi dngnya spt ekonomi pancasila. politik pancasila atau budaya pancasila] bisa tercerahkan dng diskusi di milis ini. peace, lubeck - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, October 05, 2009 4:16 PM Subject: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya - satu bagian dari Pancasila yang paling sulit saya cerna adalah konsep kekeluargaan. Konsep ini bersifat abstrak dan menimbulkan sejumlah pertanyaan: - Apa definisi keluarga dalam kekeluargaan? - Model keluarga yang mana? - Keluarga yang bagaimana? - Keluarga siapa? (Bila memang seluruh negeri adalah dianggap keluarga, lantas siapa yang jadi bapak? siapa pula yang jadi ibu? siapa yang jadi paman? Atas dasar apa mereka menempati posisi tersebut? Siapa yang menunjuk?) Konsep ini menurut saya sangat abstrak - karena berbeda dengan konsep masyarakat tanpa kelas (classless society) yang menjadi landasan masyarakat komunis - di mana semua orang statusnya adalah kawan. Di dalam konsep kekeluargaan, ini tidak terjadi
Re: [Keuangan] PANCASILA
Seandainya pemimpin kita tidak mengamalkan Pancasila maka : 1. Tidak Berketuhanan Yang Maha Esa 2. Tidak berkemanusiaan, tidak Adil Dan tidak Beradab 3. Tidak mempersatuan Indonesia 4. Tidak memikirkan rakyat, tidak memimpin dengan hikmat dantidak Kebijaksanaan, tidak mau musyawarah dan tidak mau diwakilkan 5, Tidak berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Mau ? Kalau kita bersedia dipimpin oleh orang yang satu sila saja gak memenuhi Pancasila masak ia bersedia ? Kalau ada rakyat yang gak perduli ... ya silahkan saja tapi jangan jadi pimpinan. begitu aja kok repot :-) Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, sen diskartes d1ka...@... wrote: menarik juga diskusi tentang Pancasila... yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena mereka tidak pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,, coba deh rekan2 liat,, beberapa sekolahan bahkan ada yang tidak melaksanakan upacara bendera hari senin seperti dulu otomatis generasi mendatang akan lebih tidak menahu mengenai sila sila ini... menurut saya, kan lebih baik tiap minggu ada moment khusus mengenai kebangsaan kita ga usah upacara gitu, yang penting bisa inget..wkwkwk buat suhu2 yang lebih tahu, mohon ditambahkan bagaimana sih sejarah Pancasila regards -sen- From: will_b...@... will_b...@... To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Mon, October 5, 2009 7:02:50 PM Subject: [Keuangan] PANCASILA Pancasila, Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang menarik. Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan malah gak mau tahu tentang Pancasila. Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2 sila. Tetapi masih mending saya hapal silanya. Seorang kawan yang adalah pialang handal dan alumni universitas terkemuka malah gak apal sila2 nya. Kemarin saya di ketawain rekan2 profesional ketika saya penuh semangat ngomongin Pemilu... Comment nya : gua gak gitu2 amat tuh, kalem aja lah Bro... Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak peduli, bakal jauh banget kalau diajak ngomongin Pancasila. Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita?? Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri bangsa. Yang membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia adalah kebesaran Pancasila dan UUD 45. Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas jajahan Belanda adalah Indonesia) persatuan Indonesia mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak yakin mereka utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan mereka ada di jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar bersatu. Karena jaman itu gak gampang ngumpulin orang dari seluruh Nusantara) Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari sononya punya Indonesia. Bila kita tidak menjaga, merawat, mengembangkan, dan menguatkan ide, nilai dan tatanan luhur ini Kehancuran pasti menjadi ujung takdir Indonesia. Saya berani berpendapat demikian, karena segala diskusi kita ini berawal dari tidak dilaksanakannya UUD 45 dan Pancasila dengan konsekuen. Bila kedua hal ini dilaksanakan, saya yakin, gemah ripah loh jinawi akan kita capai. Belum dilaksanakan, eh malah sudah di amandemen pula... Bila anda membaca UUD 45, Pancasila dan semangat yang terkandung di dalamnya, saya yakin anda akan paham maksud saya. Demikian opini saya, dengan kerendahan hati saya posting kan. Salam. Wbo. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: lubeckym lubec...@... Date: Mon, 5 Oct 2009 17:00:20 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm Pancasila. Saya pribadi lebih parah lagi karena sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA itu masih SAKTI atau tidak.. :-) Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg Pancasila dan filsafatnya bisa elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake model johan galtung, filsafat ilmu atau apapun itu] Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg berelasi dngnya spt ekonomi pancasila. politik pancasila atau budaya pancasila] bisa tercerahkan dng diskusi di milis ini. peace, lubeck - Original Message - From: Poltak Hotradero To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Monday, October 05, 2009 4:16 PM Subject: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi Seperti yang
Re: [Keuangan] PANCASILA
Konsep Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia, telah dijabarkan dalam butir-butir sila Pancasila yang kebetulan saya sudaha lupa:) Sebenarnya bila melihat perjalanan kita sebagai NKRI dengan dasar negara Pancasila, terlihat telah terjadi beberapa manipulasi terhadap Pancasila dalam kehidupan para pemimpin negara kita. Mungkin ini yang mengakibatkan terjadinya persepsi negatif terhadap Pancasila. Saya kebetulan merupakan produk Orde baru yang lahir dijaman Orde Baru dan mengalami pendidikan di jaman Orde Baru dan kebetulan mengalami doktrinasi Pancasila, saya mencoba memahami kenapa sebagian rakyat antipati terhadap Pancasila, karena waktu itu Pancasila disalahgunakan oleh sebagian besar regim Orde Baru untuk menekan lawan politiknya, sehingga terlihat bahwa yang salah adalah Pancasila. Sebagai dasar negara, Pancasila masih tetap yang terbaik, dari yang pernah ada dan mungkin yang pernah diusulkan meskipun kita tidak mengetahui orisinalitas dari Pnacasila Di beberapa negara pun, mempunyai konsep yang hampir sama, antara lain konsep persatuan, keadilan sosial dan kemanusiaan. Kalau kemudian Pancasila dijadikan sebagai konsep ekonomi, ini yang saya masih belum jelas juga, seperti yang ditanya Bang Poltak. Menurut saya, melihat Pancasila dan UUD 45 yang dijadikan konsep bangsa Indonesia, mungkin akan lebih mudah kalo kita melihat sebagai tujuan yang akan dicapai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dicantumkan dalam UUD 45, dan sistem ekonomi yang kita anut harus dapat mewujudkan cita2 atau tujuan yang tercantum dalam UUD 45 itu. Ini yang menjadi PR kita bangsa Indonesia. salam mh --- On Tue, 10/6/09, Rachmad M rachm...@yahoo.com wrote: From: Rachmad M rachm...@yahoo.com Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Tuesday, October 6, 2009, 8:32 AM Seandainya pemimpin kita tidak mengamalkan Pancasila maka : 1. Tidak Berketuhanan Yang Maha Esa 2. Tidak berkemanusiaan, tidak Adil Dan tidak Beradab 3. Tidak mempersatuan Indonesia 4. Tidak memikirkan rakyat, tidak memimpin dengan hikmat dantidak Kebijaksanaan, tidak mau musyawarah dan tidak mau diwakilkan 5, Tidak berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Mau ? Kalau kita bersedia dipimpin oleh orang yang satu sila saja gak memenuhi Pancasila masak ia bersedia ? Kalau ada rakyat yang gak perduli ... ya silahkan saja tapi jangan jadi pimpinan. begitu aja kok repot :-) Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, sen diskartes d1ka...@... wrote: menarik juga diskusi tentang Pancasila... yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena mereka tidak pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,, coba deh rekan2 liat,, beberapa sekolahan bahkan ada yang tidak melaksanakan upacara bendera hari senin seperti dulu otomatis generasi mendatang akan lebih tidak menahu mengenai sila sila ini... menurut saya, kan lebih baik tiap minggu ada moment khusus mengenai kebangsaan kita ga usah upacara gitu, yang penting bisa inget..wkwkwk buat suhu2 yang lebih tahu, mohon ditambahkan bagaimana sih sejarah Pancasila regards -sen- From: will_b...@... will_b...@... To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Sent: Mon, October 5, 2009 7:02:50 PM Subject: [Keuangan] PANCASILA Pancasila, Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang menarik. Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan malah gak mau tahu tentang Pancasila. Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2 sila. Tetapi masih mending saya hapal silanya. Seorang kawan yang adalah pialang handal dan alumni universitas terkemuka malah gak apal sila2 nya. Kemarin saya di ketawain rekan2 profesional ketika saya penuh semangat ngomongin Pemilu... Comment nya : gua gak gitu2 amat tuh, kalem aja lah Bro... Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak peduli, bakal jauh banget kalau diajak ngomongin Pancasila. Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita?? Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri bangsa. Yang membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia adalah kebesaran Pancasila dan UUD 45. Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas jajahan Belanda adalah Indonesia) persatuan Indonesia mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak yakin mereka utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan mereka ada di jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar bersatu. Karena jaman itu gak gampang ngumpulin orang dari seluruh Nusantara) Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari
Re: [Keuangan] PANCASILA
At 08:17 AM 10/6/2009, you wrote: menarik juga diskusi tentang Pancasila... yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena mereka tidak pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,, Nggak usah muluk-muluk deh bicara soal nasionalisme... Begini, dalam kendaraan anda isinya apa? premium bersubsidi atau bahan bakar tanpa subsidi? Kalau dalam tanki kendaraan bermotor anda masih ada premium bersubsidi (padahal anda mampu untuk beli bahan bakar tanpa subsidi) -- anda berarti menggerogoti anggaran negara sekaligus merampas hak orang miskin. (dan masih juga mengaku mengamalkan Pancasila?)
Re: [Keuangan] PANCASILA
Wah aneh juga kalau bensin dijadikan ukuran. Ada beberapa mobil yang saya miliki. Yang mengsyaratkan pakai oktan tinggi ya saya isi pertamax sementara yang tidak ya pakai premium. Kalau dibalik-balik atau terpaksa pakai pertamax karena gak mau subsidi juga aneh atau sebaliknya mobil yang harusnya pertamax diisi premium juga aneh. Ada gak yang jual premium tanpa subsidi ? Kalau ada akan saya isi itu :-) Salam RM --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... wrote: At 08:17 AM 10/6/2009, you wrote: menarik juga diskusi tentang Pancasila... yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena mereka tidak pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,, Nggak usah muluk-muluk deh bicara soal nasionalisme... Begini, dalam kendaraan anda isinya apa? premium bersubsidi atau bahan bakar tanpa subsidi? Kalau dalam tanki kendaraan bermotor anda masih ada premium bersubsidi (padahal anda mampu untuk beli bahan bakar tanpa subsidi) -- anda berarti menggerogoti anggaran negara sekaligus merampas hak orang miskin. (dan masih juga mengaku mengamalkan Pancasila?)
Re: [Keuangan] PANCASILA
At 10:46 AM 10/6/2009, you wrote: Wah aneh juga kalau bensin dijadikan ukuran. Ukuran sederhana untuk menghindarkan diri dari pembicaraan yang terlalu muluk. Ada beberapa mobil yang saya miliki. Yang mengsyaratkan pakai oktan tinggi ya saya isi pertamax sementara yang tidak ya pakai premium. Kalau dibalik-balik atau terpaksa pakai pertamax karena gak mau subsidi juga aneh atau sebaliknya mobil yang harusnya pertamax diisi premium juga aneh. Kalau anda sanggup punya beberapa mobil -- kenapa tidak SEMUANYA diisi dengan Pertamax...? Dan dengan begitu anda tidak merampas jatah orang miskin. Mobil dengan kompresi rendah tidak akan rusak kalau diisi Pertamax. Malah jalannya lebih lancar. Yang bahaya adalah kalau mobil kompresi tinggi diisi oleh premium bersubsidi - karena selain merusak mesin - juga merusak keuangan negara... Ada gak yang jual premium tanpa subsidi ? Kalau ada akan saya isi itu :-) Apa susahnya anda beli Pertamax untuk SEMUA mobil anda? Toh anda sanggup punya beberapa mobil -- masak anda nggak sanggup beli bahan bakar yang tidak merampas hak orang miskin? Atau ada alternatif lain -- jual saja sebagian mobil anda, supaya ada uang untuk beli Pertamax, dan supaya jalanan jadi nggak terlalu macet. Toh anda juga masih bisa pakai angkutan umum -- mulai dari Bajaj sampai taksi dan Taksi Limousine. Dengan cara itu anda juga membuka lapangan kerja bagi banyak orang.
Re: [Keuangan] PANCASILA
Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep selalu merupakan respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada assumsi yg melandasi konsep tsb. Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg rasanya belum jelas ialah ekebenarnya apa sih asumsi2 ekonomi Pancasila? Pertanyaan berikutnya tentu, seberapa penting sebenarnya asumsi tsb dibawa dalam tahap operasional. [Aku sendiri pernah schock baca paper lama dari Milton Friedman The Methodology of Positive Economics, yg kurang lebih bilang bhw unrealistics assumsi dalam teori ekonomi tidaklah penting, selama teori tsb menghasilkan prediksi yg benar]. Apakah teori sdh jd agama? Salam, Enda
Re: [Keuangan] PANCASILA
At 11:40 AM 10/6/2009, you wrote: Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep selalu merupakan respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada assumsi yg melandasi konsep tsb. Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg rasanya belum jelas ialah ekebenarnya apa sih asumsi2 ekonomi Pancasila? Bung Enda, Itu dia bagian dari pertanyaan saya sejak berhari-hari yang lewat. Pancasila itu konkritnya apa? (dan sama dengan itu - ekonomi Pancasila itu konkritnya apa?) Kayaknya masih belum terjawab. Dan kalau memang belum terjawab -- bagaimana kita bisa tahu ekonomi pancasila (apapun itu) adalah penyelesaian atas masalah ekonomi kita? Bila ternyata Pancasila tidak mendorong penegakan hukum atau meritocracy -- maka semakin berkuranglah poin untuk menyatakan bahwa ekonomi pancasila adalah resep yang tepat... Sekadar jadi gerakan moral ya silahkan saja -- tetapi sebagai agama atau doktrin ekonomi -- Pancasila rasanya sudah terlalu jauh. Pertanyaan berikutnya tentu, seberapa penting sebenarnya asumsi tsb dibawa dalam tahap operasional. [Aku sendiri pernah schock baca paper lama dari Milton Friedman The Methodology of Positive Economics, yg kurang lebih bilang bhw unrealistics assumsi dalam teori ekonomi tidaklah penting, selama teori tsb menghasilkan prediksi yg benar]. Apakah teori sdh jd agama? Salam, Enda
Re: [Keuangan] PANCASILA
Saya berkesimpulan Ekonomi pancasila hanyalah istilah untuk konsep ekonomi yang menggabungkan kebaikan kapitalisme dan sosialisme menurut ukuran asas manfaat belaka untuk diterapkan di Indonesia. Model ekonomi pancasila jelas tidak memiliki pakem tertentu sejak era orla, orba dan reformasi ini karena bukan berasal dari sebuah ideologi atau pemikiran yang mendasar. Berbeda halnya dengan kapitalisme, komunisme dan Islam yang masing masing berada pada kutub yang berbeda satu dengan lainnya. Andi MF Avandy Sent from my BlackBerry® smartphone = Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com - Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045 - Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com = Perhatian : - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor posting sebelumnya - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com * To unsubscribe from this group, send an email to: ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/