Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-13 Terurut Topik Ignace I. Worang
Menurut saya penataran P4 tidak mencapai apa2 (sewaktu masuk kuliah)  
karena tidak terstruktur baik. Yang terasa di masa itu adalah tekanan  
senior melalui acara insiasi. Harusnya penataran ini dipisah sehingga  
konsentrasi tidak terpecah.

Diluar itu, pelajaran PMP rasanya cukup tanpa harus ada penataran lagi.

Salam..

On iPhone

On 7 Oct 2009, at 08:32, will_b...@yahoo.com wrote:

 Sik sik sik..

 Apanya yang salah dengan P4 ???
 Tanpa P4 dan PMP di sekolah,
 Apa ya ada yang tertarik baca pancasila dan memahami UUD 45.
 Kenapa P4 tidak dilihat sebagai sekedar training, tentang dasar  
 negara. Seperti training lainnya, yang kadang berguna kadang nggak.  
 Yang kadang kepake, kadang nggak juga.

 Wah, wah, wah,
 Kalo menghujat pemerintah kok ya gampang bener. Apa ya gak nglihat  
 di jaman Sukarno dan Suharto, Indonesia dalam beberapa segi mendapat  
 penghormatan dan kebesarannya. Pancasila mendapat perhatian untuk  
 diisi.

 Bilapun mereka ada kesalahan, mbok ya di tetapkan salahnya mana. Dan  
 kalo mau ngisi Pancasila dengan content kita sekarang, ya mbok ya  
 barengan di isi, tanpa nyalahin P4 nya.

 Sorry bro, aku ngrasa P4 cukup bermanfaat, minimal untuk menggelitik  
 daya kritis kita, mengenal kebenaran dari kesalahan, daripada  
 Pancasila dan UUD 45 gak kesentuh sama sekali.

 Salam,

 Wbo.



 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: Rachmad M rachm...@yahoo.com
 Date: Wed, 07 Oct 2009 04:26:04
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA


 Setelah ngupi, saya anda benar mas. P4 ternyata justru merusak  
 pandangan kita terhadap Pancasila. Pancasila seharusnya biarkan saja  
 begitu, gak perlu dijadikan indoktrinasi apalagi dijadikan ideologi  
 partai. Dia adalah nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa negara yang  
 gak perlu di obok-obok lagi


 Salam

 RM




 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote:

 Yg basi P4 nya

 Baca lagi tulisan sy mas, kalo masih ngga ngerti ngopi dulu.

 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

 -Original Message-
 From: Rachmad M rachm...@...
 Date: Wed, 07 Oct 2009 04:02:18
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA


 Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti  
 dah banyak terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata  
 ini seperti kata sapu jagad yang bisa mengganti Pancasila.

 Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga  
 menganggap tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri  
 terhadap kata 'amanah'. Sementara Pancasila sebagai suatu dasar  
 negara ya begitu itu adanya. Kalau gak suka kata tida berketuhanan  
 kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap sumua sila maka hasilnya  
 juga akan lucu :-)


 Salam

 RM
 Belum pernah ikut P4





 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_w4w@ wrote:

 Saya juga sepakat,

 Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg  
 mengakomodasi kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu.

 Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman.

 Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman  
 itu ... Sekarang ya maaf saja sdh basi.

 Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam  
 ekonomi, demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja.

 Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila?
 Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg  
 disebut ekonomi pancasila?

 Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai  
 demokrasi terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala  
 Suharto dan Demokrasi Liberal ala pasca reformasi.

 Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan  
 relatif, menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus  
 dibagi rata. Tapi saya juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan  
 sosial hanya bisa dilakukan menurut mekanisme pasar yg efisien.
 Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih  
 besar dst.

 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

 -Original Message-
 From: Oka Widana oka.widana@
 Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA

 Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan  
 Anda ke
 Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri  
 Negara, yang
 merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa  
 Indonesia
 itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau  
 akan diapakan
 pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
 bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah,  
 masihlah
 wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.



 Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
 pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg  
 dinamakan P4.
 Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-12 Terurut Topik will_bulo
Sik sik sik..

Apanya yang salah dengan P4 ???
Tanpa P4 dan PMP di sekolah,
Apa ya ada yang tertarik baca pancasila dan memahami UUD 45.
Kenapa P4 tidak dilihat sebagai sekedar training, tentang dasar negara. Seperti 
training lainnya, yang kadang berguna kadang nggak. Yang kadang kepake, kadang 
nggak juga.

Wah, wah, wah,
Kalo menghujat pemerintah kok ya gampang bener. Apa ya gak nglihat di jaman 
Sukarno dan Suharto, Indonesia dalam beberapa segi mendapat penghormatan dan 
kebesarannya. Pancasila mendapat perhatian untuk diisi. 

Bilapun mereka ada kesalahan, mbok ya di tetapkan salahnya mana. Dan kalo mau 
ngisi Pancasila dengan content kita sekarang, ya mbok ya barengan di isi, tanpa 
nyalahin P4 nya.

Sorry bro, aku ngrasa P4 cukup bermanfaat, minimal untuk menggelitik daya 
kritis kita, mengenal kebenaran dari kesalahan, daripada Pancasila dan UUD 45 
gak kesentuh sama sekali.

Salam,

Wbo.



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: Rachmad M rachm...@yahoo.com
Date: Wed, 07 Oct 2009 04:26:04 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA


Setelah ngupi, saya anda benar mas. P4 ternyata justru merusak pandangan 
kita terhadap Pancasila. Pancasila seharusnya biarkan saja begitu, gak perlu 
dijadikan indoktrinasi apalagi dijadikan ideologi partai. Dia adalah 
nilai-nilai luhur kehidupan berbangsa negara yang gak perlu di obok-obok 
lagi 


Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote:

 Yg basi P4 nya 
 
 Baca lagi tulisan sy mas, kalo masih ngga ngerti ngopi dulu.
 
 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
 
 -Original Message-
 From: Rachmad M rachm...@...
 Date: Wed, 07 Oct 2009 04:02:18 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA
 
 
 Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti dah 
 banyak terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata ini seperti kata 
 sapu jagad yang bisa mengganti Pancasila.
 
 Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga menganggap 
 tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri terhadap kata 'amanah'. 
 Sementara Pancasila sebagai suatu dasar negara ya begitu itu adanya. Kalau 
 gak suka kata tida berketuhanan kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap 
 sumua sila maka hasilnya juga akan lucu :-)
 
 
 Salam
 
 RM
 Belum pernah ikut P4
 
 
 
 
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_w4w@ wrote:
 
  Saya juga sepakat,
  
  Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi 
  kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu.
  
  Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman.
  
  Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... 
  Sekarang ya maaf saja sdh basi.
  
  Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, 
  demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. 
  
  Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila?
  Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut 
  ekonomi pancasila? 
  
  Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi 
  terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi 
  Liberal ala pasca reformasi.
  
  Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, 
  menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi 
  saya juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan 
  menurut mekanisme pasar yg efisien.
  Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar 
  dst. 
  
  Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
  
  -Original Message-
  From: Oka Widana oka.widana@
  Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA
  
  Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke
  Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang
  merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia
  itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan
  pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
  bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah
  wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.
  
   
  
  Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
  pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4.
  Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena
  bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu
  adalah tahapan belajar yang harus kita lalui.  Setelah era P4, seolah-olah
  Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
  menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada
  penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-07 Terurut Topik lubeckym
lho China kan jelas2x sistem ekonominya kapitalisme liberal. Mereka memberi 
kebebasan seluas-luasnya kepada warganya untuk beraktivitas ekonomi. Marketnya 
juga dibuka buat penanaman modal asing. 
Klo saya ketemu dng bisnisman dari China, mereka bilang ayo kenalkan sama 
teman2x pebisnis lokal utk ikut invest disana--krn disana banyak zona spesial 
ekonomi [mirip di Batam]
Saya juga pernah diinfo bhw saat Deng Xio Ping mulai melirik sistem kapitalisme 
mereka mengundang dosen/profesor dari University California [berkeley] untuk 
mengajar KAPITALISME di universitas2x di China.
Setiap kuliah, mahasiswa yg hadir melimpah ruah. Salah satunya profesor yg 
ngajar itu adalah dosennya si Mary Pangestu,menteri perdagangan. 
Jadi China dan Indonesia rupanya gurunya sama, dari Mafia Berkeley.. :-)

maaf saya tdk tahu giovanni arrighi, tp saya lebih percaya jika orang china-nya 
sendiri yg ngomong.
Klo anda pernah ke China, anda akan tahu sendiri deh..

klo di politik, jelas mereka belum liberal. Itu saya tahu juga bung. 

[Pancasila mau metanorma kek, mau johan galtung kek, mau filsafat ilmu, itu 
juga terserah bung.
bagi saya Pancasila [spt kata Bung Oka] hanya wadah kosong yg perlu diisi..]


peace,
lubeck

  - Original Message - 
  From: prastowo prastowo 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:35 PM
  Subject: Bls: [Keuangan] PANCASILA


Hehe...Cina ini liberalnya dari mana Bung? Apa kalo anak-anak kita akan 
bilang.. dari Hongkong.
  Kalo mereka liberal, tentu tak akan memperlakukan Dalai Lama atau Falun Gong 
seperti itu.
  Kapitalisme dan liberalisme itu tidak musti satu paket. Kalau Fareed Zakaria 
pernah memetakan, setidaknya ada yg liberal dan iliberal.
  Singapura, AS, Hongkong, Swedia, Prancis, itu semua negara kapitalis, tapi 
ideologi politiknya beda.
  Giovanni Arrighi, pengarang Adam Smith in Beijing malah mengatakan, Cina 
itu 'non-capitalist market-economy'.
  tapi soal mau mengisi dg apa, itu hak dan monggo2 saja, krn prinsip saya 
Pancasila itu metanorma.

  salam

  
  Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id
  Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Terkirim: Sel, 6 Oktober, 2009 21:10:57
  Judul: Re: [Keuangan] PANCASILA


  Terimakasih bung Oka. Sebagai moderator, usaha anda merampung diskusi 
Pancasila ini sangat dihargai.
  Saya mengamati sampai dimana diskusi Pancasila ini berujung dan saya baru 
sadar bhw Founding Fathers kita memang kreatif dan jenius 
  dlm menciptakan wadah yang kosong itu dan mewariskan kepada seluruh rakyat 
Indonesia untuk diisi bersama-sama.
  Sangat visioner.

  Sekarang saya tdk skeptis lagi. 
  Secara pribadi saya akan isi wadah yg kosong  tersebut dengan nilai-nilai 
kapitalisme kompetitif dan prinsip-prisip liberal yg menjunjung tinggi 
individualisme.

  [mirip kan dengan China yg punya wadah Sosialisme dengan ciri Tiongkok tapi 
isi wadahnya kapitalisme liberal]

  peace,
  lubeck.

  - Original Message - 
  From: Oka Widana 
  To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com 
  Sent: Wednesday, October 07, 2009 10:20 AM
  Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA

  Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke
  Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang
  merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia
  itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan
  pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
  bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah
  wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.

  Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
  pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4.
  Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena
  bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu
  adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah
  Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
  menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada
  penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya...

  Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru
  melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam
  wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini
  selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya
  kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini.

  Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara
  Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci
  (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong
  Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani
  karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme
  modern

Menteri Tata Negara/Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-07 Terurut Topik Hok An
 negara cukup besar dalam lima tahun 
mendatang, mengingat, selain mengurangi besar biaya fasilitas menteri 
juga akan diikuti pengurangan biaya fasilitas untuk para pejabat di 
bawahnya. Dengan struktur baru ini, diperkirakan akan mengurangi sekitar 
30 kursi jabatan Aselon I (Dirjen dan Deputi) dari jumlah yang ada saat 
ini. Pengurangi ini tentu juga akan diikuti dengan pengurangan jumlah 
jabatan Aselon II (Direktur dan Kepala Biro) untuk sekitar 90 kursi jabatan.
Jakarta, 16 September 2009
***

Nomor kontak:
Andrinof A. Chaniago, M. Si., Koordinator Tim, 0811848554 dan 0818779912
Ahmad Erani Yustika, Ph. D., 08123300355
Jehansyah Siregar, Ph. D., 081399616005
Tata Mutasya, MA., 08128626997



Oka Widana schrieb:

 Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke
 Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang
 merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia
 itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan 
 diapakan
 pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
 bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah
 wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.

 Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
 pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4.
 Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena
 bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya 
 kira itu
 adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah
 Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
 menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada
 penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya...

 Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru
 melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, 
 didalam
 wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini
 selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 
 lain saya
 kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini.

 Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara
 Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci
 (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong
 Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani
 karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme
 modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus
 diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan 
 pernah
 penuh.

 Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. 
 Jangan
 Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar
 balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas 
 Pemerintah,
 yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu
 ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja
 bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara
 tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih
 jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata
 mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah 
 lebih
 jauh...

 Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini,
 tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas.
 Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang
 terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas
 hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan
 dibawah traead Ekonomi Pancasila.

 Salam,

 From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
 mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 [mailto:AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
 mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An
 Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
 mailto:AhliKeuangan-Indonesia%40yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

 Bung Poltak,

 bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu
 cuma RI).
 Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil
 sekitar BPKNIP.
 Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas
 menuntut masuknya perikemanusian.
 Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan
 UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2
 Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini.
 Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM.
 Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan.

 Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang.
 Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika.
 Singkat kata sesungguhnya konsensus nasional tentang baik dan buruk,
 benar

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-07 Terurut Topik Ignace I. Worang
Liberalisme China untuk PMA hanya bila PMA tersebut menjalakan  
kegiatan untuk export. Coba saja kalau mau setup usaha untuk penjualan  
lokal, peraturannya restrictive dan beda atau kalau mau gampang ya  
join dengan old boys connection.

On iPhone

On 8 Oct 2009, at 03:19, lubeckym lubec...@indosat.net.id wrote:

 Liberal dalam pengertian China mau membuka marketnya utk PMA dan  
 juga berdagang. Ini membawa efek pada pertumbuhan industri  
 manufakturnya dan juga produksinya.
 Untuk sektor perdagangan, sekalipun produk ekpor China dikenakan  
 tariff yg tinggi/pembatasan kuota dari negara Eropa/US, tapi China  
 tdk membalas hal yg sama .Tarif mereka tetap rendah [dan ini salah  
 satu keunggulan]. Karena China tahu transaksi import pun [membeli  
 dng harga murah] itu suatu keuntungan dalam berdagang dan mrk tdk  
 terpancing suicidal impulse yg sama utk merugikan konsumen lokalnya.  
 Klo perlu mereka import produknya, stlh itu mereka tiru dan produksi  
 sendiri jika memang bisa lebih efisien. Policy ekonomi China jelas  
 berubah drastis dari inward looking menjadi outward looking.

 makanya tdk heran, Ron Paul [ex capres US dari kubu independent/ 
 lbertarian] pernah bilang China jauh lebih liberal dalam soal  
 perdagangan dibandingkan US yg protektif.
 [berita terakhir US menaikkan tarif import produk Ban dari China utk  
 melindungi produsen lokal di US dan tentunya pasti merugikan  
 konsumen di US jg]

 peace,
 lubeck

 - Original Message -
 From: prastowo prastowo
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Sent: Wednesday, October 07, 2009 4:10 PM
 Subject: Bls: [Keuangan] PANCASILA

 Maksud saya, liberal dlm artian Cina seperti apa? apakah hanya  
 karena investasi dibuka lebar? Kontrol negara masih sangat kuat,  
 kepemilikan sumber daya, meski diperbolehkan, sangat dibatasi,  
 khususnya orang asing tidak boleh memiliki. ( setahu saya mas  
 Rachmad sudah pernah menjelaskannya). Yang kaya raya secara  
 mayoritas tetaplah petinggi dan pengurus Partai Komunis. Maka Hu  
 Jintao sendiri menyebut mereka sosialisme ala Cina.

 Giovanni Arrighi seorang sosiolog yang meneliti di Cina lebih dari  
 25 tahun, pasti ia sangat paham soal Cina. Bukankah kadang bicara  
 soal Indonesia atau Jawa sekali pun, orang Indonesia dan Jawa kadang  
 tak lebih ahli daripada para indonesianis dan ahli ttg Jawa? kenapa  
 harus memakai dikotomi Cina / bukan Cina? Yang penting kan apakah yg  
 dibicarakan sesuai kenyataan.

 Soal guru besar dari Amrik yg diundang ini memang pernah ditulis  
 Bung Ikranagara, tapi lebih ke olok-olok dia sebenarnya, jika kita  
 ikuti logika pemikiran Bung Ikra dari awal.

 Dilema Partai Komunis Cina bisa diringkas demikian, di satu sisi  
 mereka ingin meningkatkan kemakmuran dg cara membuka pasar seluas- 
 luasnya ( market economy ), tapi negara tetap mengotrol secara ketat  
 (non-capitalist), tapi konsekuensi perluasan pasar adalah  
 ketimpangan yang semakin tinggi, urbanisasi, krisis ekologi, dan  
 renggangnya nilai-nilai Cina.

 Tafsiran saya atas pendapat Bli Oka soal wadah kosong itu mirip dg  
 konsep 'metanorma', tidak ada masalah, ini soal tafsiran saya saja  
 kok.
 Selamat mengisi wadah kosong, tapi jangan penuh-penuhkasihan  
 yang lain ntar nggak kebagian.

 salam,

 pras

 
 Dari: lubeckym lubec...@indosat.net.id
 Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Terkirim: Rab, 7 Oktober, 2009 01:43:50
 Judul: Re: [Keuangan] PANCASILA

 lho China kan jelas2x sistem ekonominya kapitalisme liberal. Mereka  
 memberi kebebasan seluas-luasnya kepada warganya untuk beraktivitas  
 ekonomi. Marketnya juga dibuka buat penanaman modal asing.
 Klo saya ketemu dng bisnisman dari China, mereka bilang ayo kenalkan  
 sama teman2x pebisnis lokal utk ikut invest disana--krn disana  
 banyak zona spesial ekonomi [mirip di Batam]
 Saya juga pernah diinfo bhw saat Deng Xio Ping mulai melirik sistem  
 kapitalisme mereka mengundang dosen/profesor dari University  
 California [berkeley] untuk mengajar KAPITALISME di universitas2x  
 di China.
 Setiap kuliah, mahasiswa yg hadir melimpah ruah. Salah satunya  
 profesor yg ngajar itu adalah dosennya si Mary Pangestu,menteri  
 perdagangan.
 Jadi China dan Indonesia rupanya gurunya sama, dari Mafia  
 Berkeley.. :-)

 maaf saya tdk tahu giovanni arrighi, tp saya lebih percaya jika  
 orang china-nya sendiri yg ngomong.
 Klo anda pernah ke China, anda akan tahu sendiri deh..

 klo di politik, jelas mereka belum liberal. Itu saya tahu juga bung.

 [Pancasila mau metanorma kek, mau johan galtung kek, mau filsafat  
 ilmu, itu juga terserah bung.
 bagi saya Pancasila [spt kata Bung Oka] hanya wadah kosong yg perlu  
 diisi..]

 peace,
 lubeck

 - Original Message -
 From: prastowo prastowo
 To: AhliKeuangan- Indonesia@ yahoogroups. com
 Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:35 PM
 Subject: Bls: [Keuangan] PANCASILA

 Hehe...Cina ini liberalnya dari mana Bung? Apa kalo anak-anak kita

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik irmec
Paling kurang kalau dilihat dari jumlah nominalnya, mereka yg agamanya 
kapitalis, malah yg paling jor2an. Org2 yg seperti Rockefeller, Stanford, Bill 
Gates, Warren Buffet, ngeluarin duit untuk charity sama cepetnya seperti mereka 
mendapatkannya. Meskipun tidak sedikit org akan complain ttg.bisnis mereka. 





Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik herisetiono
Yang agamanya selain kapitalis belum tentu jor joran. Ada agama tertentu yang 
melarang suatu individu untuk mengumumkan pengeluaran untuk charity. Namanya 
Riya' dan malah termasuk dosa besar. 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: irmec ir...@usa.com
Date: Tue, 06 Oct 2009 08:16:58 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

Paling kurang kalau dilihat dari jumlah nominalnya, mereka yg agamanya 
kapitalis, malah yg paling jor2an. Org2 yg seperti Rockefeller, Stanford, Bill 
Gates, Warren Buffet, ngeluarin duit untuk charity sama cepetnya seperti mereka 
mendapatkannya. Meskipun tidak sedikit org akan complain ttg.bisnis mereka. 






[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik winarto sugondo
Wah..sebaiknya agama ngga usah di-ungkit2 lah Bos. Kalau soal premium,
saya mau tanya Bang Poltak nih, bisa ilustrasikan hitungannya yang
membuktikan premium disubsidi untuk rakyat kecil ngga? kebetulan saya orang
awam nih.Saya cuman punya 1 motor dan diisi premium, salahkah saya karena
saya bekerja tapi saya isi motor saya pakai premium? Apakah PPh 22 tidak
dapat mengetahui besaran penerimaan negara dari sektor bahan bakar, apalagi
PBB-KB, berapa pajak final yang kami bayarkan ke negara?

Mohon ilmunya ya Bang. Mudah-mudahan ngga OOT : )

Salam,


Winarto Sugondo

2009/10/6 heriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com

 Yang agamanya selain kapitalis belum tentu jor joran. Ada agama tertentu
 yang melarang suatu individu untuk mengumumkan pengeluaran untuk charity.
 Namanya Riya' dan malah termasuk dosa besar.
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: irmec ir...@usa.com
 Date: Tue, 06 Oct 2009 08:16:58
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

 Paling kurang kalau dilihat dari jumlah nominalnya, mereka yg agamanya
 kapitalis, malah yg paling jor2an. Org2 yg seperti Rockefeller, Stanford,
 Bill Gates, Warren Buffet, ngeluarin duit untuk charity sama cepetnya
 seperti mereka mendapatkannya. Meskipun tidak sedikit org akan complain
 ttg.bisnis mereka.






 [Non-text portions of this message have been removed]



 

 =
 Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com
 -
 Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
 http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
 -
 Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
 http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
 =
 Perhatian :
 - Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
 posting sebelumnya
 - Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
 yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
 - Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
 ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links






[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik Hok An
Bung Poltak,

bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu 
cuma RI).
Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil 
sekitar BPKNIP.
Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas 
menuntut masuknya perikemanusian.
Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan 
UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2 
Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini.
Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM.
Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan.

Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang.
Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika.
Singkat kata sesungguhnya konsensus nasional tentang baik dan buruk, 
benar dan salah sudah dalam keadaan lumpuh.

Perlu dikaji ada atau tidak lembaga negara yang bertugas mengawasi dan 
menerapkan sistem hukum, norma dan etika dalam negara kita.
Sesungguhnya badan tertinggi adalah MPR. Tetapi badan ini sudah maya, 
sebab fungsi yang nyata tidak jelas lagi. Sebetulnya MPR adalah badan 
yang bertugas menyusun sistem nilai apakah UU yang ada sesuai dengan 
Pancasila atau tidak. Berdasarkan sistem nilai ini harusnya setiap 
undang2 bisa dinilai oleh Makamah konstitusi apakah masih berlaku.

Dalam praktek se-hari2 harusnya ada menteri UUD yang bertugas mendidik 
dan mengawasi semua unit2 kenegaraan supaya bekerja dalam kerangka UUD. 
Di Indonesia fungsi ini tidak jelas ada di departemen apa. Harusnya 
jabatan ini dipegang oleh Menteri Dalam Negeri yang 10 tahun terakhir 
ini se-olah2 kehilangan perannya sebagai juru pimpin tata negara kita.

Jadi Pancasila dan aparatnya yaitu seluruh sistem perundangan kita ini 
belum bisa atau tidak selalu bisa ditagih, mirip obat placebo. Merek 
sudah ada tapi isinya masih kosong.
Mengatasi masalah ini tidak mudah, sebab visi politik untuk itu belum ada.
Sebab itu perlu ditanamkan idealisme supaya visi negara modern dengan 
tata negara yang jelas bisa jadi infrastruktur politik kita dikemudian hari.

Salam

Hok An

Poltak Hotradero schrieb:
  

 At 11:40 AM 10/6/2009, you wrote:
 Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep selalu
 merupakan respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada
 assumsi yg melandasi konsep tsb.
 
 Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg
 rasanya belum jelas ialah ekebenarnya apa sih asumsi2 ekonomi Pancasila?

 Bung Enda,

 Itu dia bagian dari pertanyaan saya sejak berhari-hari yang lewat.
 Pancasila itu konkritnya apa? (dan sama dengan itu - ekonomi
 Pancasila itu konkritnya apa?)

 Kayaknya masih belum terjawab.
 Dan kalau memang belum terjawab -- bagaimana kita bisa tahu ekonomi
 pancasila (apapun itu) adalah penyelesaian atas masalah ekonomi kita?

 Bila ternyata Pancasila tidak mendorong penegakan hukum atau
 meritocracy -- maka semakin berkuranglah poin untuk menyatakan bahwa
 ekonomi pancasila adalah resep yang tepat...

 Sekadar jadi gerakan moral ya silahkan saja -- tetapi sebagai agama
 atau doktrin ekonomi -- Pancasila rasanya sudah terlalu jauh.

 Pertanyaan berikutnya tentu, seberapa penting sebenarnya asumsi tsb
 dibawa dalam tahap operasional. [Aku sendiri pernah schock baca
 paper lama dari Milton Friedman The Methodology of Positive
 Economics, yg kurang lebih bilang bhw unrealistics assumsi dalam
 teori ekonomi tidaklah penting, selama teori tsb menghasilkan
 prediksi yg benar].
 
 Apakah teori sdh jd agama?
 
 Salam,
 Enda




RE: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik Oka Widana
Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke
Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang
merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia
itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan
pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah
wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.

 

Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4.
Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena
bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu
adalah tahapan belajar yang harus kita lalui.  Setelah era P4, seolah-olah
Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada
penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya...

 

Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru
melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam
wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini
selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya
kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini.

 

Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara
Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci
(putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong
Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani
karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme
modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus
diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah
penuh. 

 

Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan
Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar
balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah,
yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu
ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja
bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara
tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih
jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata
mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih
jauh...

 

Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini,
tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas.
Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang
terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas
hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan
dibawah traead Ekonomi Pancasila.

 

Salam,

 

 

 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An
Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

 

  

Bung Poltak,

bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu 
cuma RI).
Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil 
sekitar BPKNIP.
Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas 
menuntut masuknya perikemanusian.
Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan 
UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2 
Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini.
Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM.
Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan.

Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang.
Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika.
Singkat kata sesungguhnya konsensus nasional tentang baik dan buruk, 
benar dan salah sudah dalam keadaan lumpuh.

Perlu dikaji ada atau tidak lembaga negara yang bertugas mengawasi dan 
menerapkan sistem hukum, norma dan etika dalam negara kita.
Sesungguhnya badan tertinggi adalah MPR. Tetapi badan ini sudah maya, 
sebab fungsi yang nyata tidak jelas lagi. Sebetulnya MPR adalah badan 
yang bertugas menyusun sistem nilai apakah UU yang ada sesuai dengan 
Pancasila atau tidak. Berdasarkan sistem nilai ini harusnya setiap 
undang2 bisa dinilai oleh Makamah konstitusi apakah masih berlaku.

Dalam praktek se-hari2 harusnya ada menteri UUD yang bertugas mendidik 
dan mengawasi semua unit2 kenegaraan supaya bekerja dalam kerangka UUD. 
Di Indonesia fungsi ini tidak jelas ada di departemen apa. Harusnya 
jabatan ini dipegang oleh Menteri Dalam Negeri yang 10 tahun terakhir 
ini se-olah2 kehilangan perannya sebagai juru pimpin tata negara kita.

Jadi Pancasila dan aparatnya yaitu

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik mr_w4w
Saya juga sepakat,

Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi 
kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu.

Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman.

Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... Sekarang 
ya maaf saja sdh basi.

Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, 
demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. 

Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila?
Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut ekonomi 
pancasila? 

Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi 
terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi Liberal 
ala pasca reformasi.

Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, menurut 
siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi saya juga bisa 
bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan menurut mekanisme 
pasar yg efisien.
Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar dst.   
  

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Oka Widana oka.wid...@indosat.net.id
Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA

Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke
Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang
merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia
itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan
pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah
wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.

 

Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4.
Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena
bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu
adalah tahapan belajar yang harus kita lalui.  Setelah era P4, seolah-olah
Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada
penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya...

 

Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru
melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam
wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini
selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya
kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini.

 

Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara
Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci
(putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong
Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani
karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme
modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus
diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah
penuh. 

 

Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan
Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar
balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah,
yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu
ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja
bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara
tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih
jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata
mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih
jauh...

 

Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini,
tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas.
Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang
terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas
hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan
dibawah traead Ekonomi Pancasila.

 

Salam,

 

 

 

From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An
Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

 

  

Bung Poltak,

bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu 
cuma RI).
Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil 
sekitar BPKNIP.
Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas 
menuntut masuknya perikemanusian.
Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan 
UUDSementara dimana seluruh konvensi

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik Rachmad M

Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti dah banyak 
terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata ini seperti kata sapu 
jagad yang bisa mengganti Pancasila.

Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga menganggap 
tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri terhadap kata 'amanah'. 
Sementara Pancasila sebagai suatu dasar negara ya begitu itu adanya. Kalau gak 
suka kata tida berketuhanan kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap sumua sila 
maka hasilnya juga akan lucu :-)


Salam

RM
Belum pernah ikut P4





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote:

 Saya juga sepakat,
 
 Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi 
 kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu.
 
 Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman.
 
 Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... 
 Sekarang ya maaf saja sdh basi.
 
 Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, 
 demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. 
 
 Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila?
 Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut ekonomi 
 pancasila? 
 
 Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi 
 terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi 
 Liberal ala pasca reformasi.
 
 Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, 
 menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi saya 
 juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan menurut 
 mekanisme pasar yg efisien.
 Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar dst. 
 
 
 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
 
 -Original Message-
 From: Oka Widana oka.wid...@...
 Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA
 
 Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke
 Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang
 merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia
 itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan
 pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
 bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah
 wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.
 
  
 
 Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
 pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4.
 Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena
 bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu
 adalah tahapan belajar yang harus kita lalui.  Setelah era P4, seolah-olah
 Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
 menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada
 penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya...
 
  
 
 Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru
 melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam
 wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini
 selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya
 kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini.
 
  
 
 Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara
 Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci
 (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong
 Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani
 karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme
 modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus
 diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah
 penuh. 
 
  
 
 Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan
 Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar
 balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah,
 yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu
 ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja
 bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara
 tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih
 jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata
 mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih
 jauh...
 
  
 
 Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini,
 tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas.
 Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang
 terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas
 hal2 diluar ekonomi. Hal-hal

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik mr_w4w
Yg basi P4 nya 

Baca lagi tulisan sy mas, kalo masih ngga ngerti ngopi dulu.

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

-Original Message-
From: Rachmad M rachm...@yahoo.com
Date: Wed, 07 Oct 2009 04:02:18 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA


Kalau sudah basi, kita ganti dong dengan misalnya 'amanah'. Seperti dah banyak 
terlontar, kita butuh pemimpin yang 'amanah' dan kata ini seperti kata sapu 
jagad yang bisa mengganti Pancasila.

Masalahnya amanah ini sebetulnya bias. Seorang teroris juga menganggap 
tidakannya amanah karena dia punya ukuran sendiri terhadap kata 'amanah'. 
Sementara Pancasila sebagai suatu dasar negara ya begitu itu adanya. Kalau gak 
suka kata tida berketuhanan kita ganti dengan kata 'kurang' terhadap sumua sila 
maka hasilnya juga akan lucu :-)


Salam

RM
Belum pernah ikut P4





--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, mr_...@... wrote:

 Saya juga sepakat,
 
 Saya melihatnya Pancasila adalah sebuah janji bersama yg mengakomodasi 
 kebinekaan etnik, budaya dan aliran pada waktu itu.
 
 Implementasinya ya ... disesuaikan kebutuhan jaman.
 
 Seperti butir butir P4 jaman orba, mungkin sesuai untuk jaman itu ... 
 Sekarang ya maaf saja sdh basi.
 
 Kalau ada yg kemudian mencoba mengimplementasikan nya kedalam ekonomi, 
 demokrasi dsb ... sejauh ini masih klaim sepihak saja. 
 
 Apa bener demokrasi ala pak Harto itu demokrasi Pancasila?
 Apa bener ekonomi seperti yg di gagas prof murbiyanto dkk yg disebut ekonomi 
 pancasila? 
 
 Misal Sila 4, tentang perwakilan : bisa diterjemahkan sebagai demokrasi 
 terpimpin ala Sukarno, Demokrasi Kekeluargaan ala Suharto dan Demokrasi 
 Liberal ala pasca reformasi.
 
 Demikian juga sila ke tentang keadilan sosial. Adil disini kan relatif, 
 menurut siapa? Mungkin ada yg mengkalim kekayaan harus dibagi rata. Tapi saya 
 juga bisa bilang pembagian yg berkeadilan sosial hanya bisa dilakukan menurut 
 mekanisme pasar yg efisien.
 Yang bekerja lebih keras,lebih innovative mendapat bagian yg lebih besar dst. 
 
 
 Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
 
 -Original Message-
 From: Oka Widana oka.wid...@...
 Date: Wed, 7 Oct 2009 10:20:56 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA
 
 Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke
 Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang
 merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia
 itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan
 pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
 bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah
 wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.
 
  
 
 Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
 pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4.
 Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena
 bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu
 adalah tahapan belajar yang harus kita lalui.  Setelah era P4, seolah-olah
 Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
 menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada
 penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya...
 
  
 
 Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru
 melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam
 wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini
 selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya
 kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini.
 
  
 
 Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara
 Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci
 (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong
 Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani
 karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme
 modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus
 diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah
 penuh. 
 
  
 
 Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan
 Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar
 balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah,
 yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu
 ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja
 bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara
 tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih
 jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata
 mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih
 jauh...
 
  
 
 Sebagai Moderator, saya tak

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-06 Terurut Topik lubeckym
Terimakasih bung Oka. Sebagai moderator, usaha anda merampung diskusi Pancasila 
ini sangat dihargai.
Saya mengamati sampai dimana diskusi Pancasila ini berujung dan saya baru sadar 
bhw Founding Fathers kita memang kreatif dan jenius 
dlm menciptakan wadah yang kosong itu dan mewariskan kepada seluruh rakyat 
Indonesia untuk diisi bersama-sama.
Sangat visioner.

Sekarang saya tdk skeptis lagi. 
Secara pribadi saya akan isi wadah yg kosong  tersebut dengan nilai-nilai 
kapitalisme kompetitif dan prinsip-prisip liberal yg menjunjung tinggi 
individualisme.

[mirip kan dengan China yg punya wadah  Sosialisme dengan ciri Tiongkok tapi 
isi wadahnya kapitalisme liberal]

peace,
lubeck.

  - Original Message - 
  From: Oka Widana 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, October 07, 2009 10:20 AM
  Subject: RE: [Keuangan] PANCASILA


Saya kok merasa sepakat dengan yg ditulis rekan Hok An (Btw, kapan Anda ke
  Jakarta, lagi?). Pancasila itu, adalah konsensus para pendiri Negara, yang
  merupakan visi akan menjadi apa yang namanya negara dan bangsa Indonesia
  itu. Pendiri Negara, tidak memberikan petunjuk, bagaimana atau akan diapakan
  pancasila dalam hal implementasi dan aplikasinya dalam berbangsa dan
  bernegara. Artinya, Pancasila itu, kalau diibaratkan suatu wadah, masihlah
  wadah yang kosong, yang hanya diberi merek Pancasila.

  Jika persepsinya seperti itu, maka tak heran jika pak Harto dan
  pemerintahannya pada saat itu berusaha menciptakan wadah yg dinamakan P4.
  Kalopun saat ini banyak yang bilang bahwa pendekatan itu salah, karena
  bersifat indoktrinatif dan mengikis sikap kritis Warga Negara, saya kira itu
  adalah tahapan belajar yang harus kita lalui. Setelah era P4, seolah-olah
  Pancasila seperti tertelan bumi, antara ada dan tiada. Apakah P4,
  menghasilkan efek traumatis terhadap Pancasila? Saya kira, walau belum ada
  penelitiannya, kok ngak sampai kesitu ya...

  Bung Poltak benar mempertanyakan Pancasila itu seperti apa? Wong dia baru
  melihat wadahnya doang.. mas Pras juga benar, karena beliau melihat, didalam
  wadah itu sudah ada isinya, yaitu kebijakan hasil pengalaman bangsa ini
  selama 64 tahun merdeka, bahkan sebelumnya. Bung Enda, dan rekena2 lain saya
  kira benar juga karena melihat angle yang berbeda, pada wadah ini.

  Pancasila seperti halnya Merah Putih adalah kartu mati bagi Negara
  Indonesia. Dulu Merah Putih, kita artikan berani (merah) karena suci
  (putih), mungkin sekarang Merah Putih harus diintepretasikan lain.. (wong
  Nurdin Top dkk, aja bisa mengklaim semua aktivitas gilanya adalah berani
  karena suci, apa bedanya dg Merah Putih Indonesia?) ditengah kapitalisme
  modern, globalisasi, nasionalisme baru. Pancasila saya kira harus
  diperlakukan sama, Pancasila adalah wadah yang dinamis, yang tak akan pernah
  penuh. 

  Siapa yang harus mengisi, bukan Pemerintah tapi seluruh Warga Negara. Jangan
  Pemerintah yang bertugas mengisi, apalagi memonopoli intepretasi, entar
  balik lagi jaman Orba dong. Suatu Badan atau lembaga yang diatas Pemerintah,
  yang merupakan representasi seluruh rakyat..apalagi kalo bukan MPR, disitu
  ada wakil Parpol dan Daerah, bukan? UUD 45 yang dulu dianggap sakral saja
  bisa diamend, walau kesakralannya ingin tetap dipertahankan dengan cara
  tetap menamakannya UUD 45...artinya MPR bisa merumuskan guidance yg lebih
  jelas bagaimana mengaktualisasikan (saya tak ingin menggunakan kata
  mengamalkan) Pancasila. Dari sanalah barulah bangsa ini bisa melangkah lebih
  jauh...

  Sebagai Moderator, saya tak ingin menutup diskusi mengenai Pancasila ini,
  tapi memang kesimpulannya ngak akan jauh dari yang saya tuliskan diatas.
  Kalo mau dilanjutkan silahkan sajalah...untuk membedakan dengan topik yang
  terkait ekonomi, maka dibawah thread Pancasila, kita hanya akan membahas
  hal2 diluar ekonomi. Hal-hal mengenai Ekonomi Pancasila, saya sarankan
  dibawah traead Ekonomi Pancasila.

  Salam,

  From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  [mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Hok An
  Sent: Wednesday, October 07, 2009 12:38 AM
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

  Bung Poltak,

  bagi saya Pancasila tadinya adalah janji bentuk dari negara (waktu itu 
  cuma RI).
  Isinya adalah kompromi dari kelompok2 yang mendukung lingkaran kecil 
  sekitar BPKNIP.
  Pada awalnya cuma ada 4 sila. Akhirnya jadi 5 sebab kelompok2 minoritas 
  menuntut masuknya perikemanusian.
  Azas perikemanusian diaktualisasi sesudah UUD 45 diganti dengan 
  UUDSementara dimana seluruh konvensi PBB yaitu apa yang namanya Hak2 
  Azasi Manusia (HAM) diadopsi dalam UUD ini.
  Jadi Indonesia adalah satu negara yang pertama mengakui HAM.
  Tetapi mengakui kita sekarang tahu semua ternyata bukan melaksanakan.

  Yang terjadi malah degradasi sistem negara hukum sampai nyaris hilang.
  Yang hilang bukan hanya sistem hukum, tetapi juga norma dan etika.
  Singkat kata

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 07:02 PM 10/5/2009, you wrote:

Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya

Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi 
Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita??

Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri 
bangsa. Yang membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara 
lain... Pancasila nyambung dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. 
Kebesaran Indonesia adalah kebesaran Pancasila dan UUD 45.


Anda mungkin akan terkejut - kalau Pancasila (setidaknya dari 
versi-nya Sukarno) ternyata kalau ditelusuri, sebagian adalah berasal 
dari...Abraham Lincoln.  (kaget?)

Jadi, kalau dikatakan ide warisan pendiri bangsa... berarti sudah 
sangat kental kita semua adalah generasi hasil indoktrinasi.  Hasil 
penjejalan PMP dan P-4 selama ribuan jam yang membuat kita gagal 
berpikir kritis.  Dan itu sebabnya masalah kita nggak selesai-selesai...

Nanti akan saya tulis bagaimana 3/5 bagian Pancasila bila ditelusuri 
ternyata berasal dari Abraham Lincoln.




Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik oka
Sebenarnya bukan hanya sebagian rakyat yg malas, skeptis, masa bodoh. Even 
Pemerintah...selama 5 tahun terakhir, berapa kali Presiden dan wakilnya, 
menterinya bicara mengenai Pancasila?

Bica bukan sekedar ngomong sambil lalu, tapi bicara konsep atau aplikasi, ngak 
usah comprehensive, partiall aja menyangkut bidang tertentu.

Dimillis ini aja, kita bisa sarikan, belum ada tuh yg namanya Ekonomi 
Pancasila. Baru ada wacana, baru ada ide...definisi yg mash awal banget. Nah, 
kalo ada yg percaya bahwa Pancasila bisa membawa bangsa Indonesia gemah ripah 
loh jinawi...saya sih mengamini sajatapi cara kongkrit, gimana agar 
kepercayaan itu bisa terwujud...koyone ijeh adoh, mas

Oka 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: will_b...@yahoo.com
Date: Mon, 5 Oct 2009 12:02:50 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: [Keuangan] PANCASILA

Pancasila,

Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang menarik.
Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan malah gak mau tahu tentang 
Pancasila.

Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2 sila. Tetapi masih mending 
saya hapal silanya. Seorang kawan yang adalah pialang handal dan alumni 
universitas terkemuka malah gak apal sila2 nya. Kemarin saya di ketawain 
rekan2 profesional  ketika saya penuh semangat ngomongin Pemilu... Comment nya 
: gua gak gitu2 amat tuh, kalem aja lah Bro...
Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak peduli, bakal jauh 
banget kalau diajak ngomongin Pancasila.
 
Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya

Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila di 
naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita??

Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri bangsa. Yang 
membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung 
dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia adalah kebesaran 
Pancasila dan UUD 45.

Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas jajahan Belanda adalah 
Indonesia) persatuan Indonesia mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak yakin 
mereka utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan mereka ada di 
jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar  bersatu. Karena jaman itu gak gampang 
ngumpulin orang dari seluruh Nusantara)

Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari sononya punya Indonesia. Bila kita tidak 
menjaga, merawat, mengembangkan, dan menguatkan ide, nilai dan tatanan luhur 
ini Kehancuran pasti menjadi ujung takdir Indonesia.

Saya berani berpendapat demikian, karena segala diskusi kita ini berawal dari 
tidak dilaksanakannya UUD 45 dan Pancasila dengan konsekuen. Bila kedua hal ini 
dilaksanakan, saya yakin, gemah ripah loh jinawi akan kita capai.
Belum dilaksanakan, eh malah sudah di amandemen pula...

Bila anda membaca UUD 45, Pancasila dan semangat yang terkandung di dalamnya, 
saya yakin anda akan paham maksud saya.

Demikian opini saya, dengan kerendahan hati saya posting kan.
Salam.

Wbo.




Sent from my BlackBerry®

powered by Sinyal Kuat INDOSAT



-Original Message-

From: lubeckym lubec...@indosat.net.id

Date: Mon, 5 Oct 2009 17:00:20 

To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com

Subject: Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum?  
Rasa  Kekeluargaan!  (was: Re: Budaya Korupsi



Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm 
Pancasila.



Saya pribadi lebih parah lagi karena  sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA 
itu masih SAKTI atau tidak..  :-)



Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg 
Pancasila dan filsafatnya bisa elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake 
model johan galtung, filsafat ilmu atau apapun itu]



Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg berelasi dngnya spt 
ekonomi pancasila. politik pancasila atau budaya pancasila] bisa tercerahkan 
dng diskusi di milis ini.





peace,

lubeck



  - Original Message - 

  From: Poltak Hotradero 

  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 

  Sent: Monday, October 05, 2009 4:16 PM

  Subject: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa 
Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi







  Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya - satu bagian dari 

  Pancasila yang paling sulit saya cerna adalah konsep 

  kekeluargaan. Konsep ini bersifat abstrak dan menimbulkan sejumlah 

  pertanyaan:



  - Apa definisi keluarga dalam kekeluargaan?

  - Model keluarga yang mana?

  - Keluarga yang bagaimana?

  - Keluarga siapa?



  (Bila memang seluruh negeri adalah dianggap keluarga, lantas siapa 

  yang jadi bapak? siapa pula yang jadi ibu? siapa yang jadi 

  paman? Atas dasar apa mereka menempati posisi tersebut? Siapa yang menunjuk?)



  Konsep ini menurut saya sangat abstrak - karena berbeda dengan konsep 

  masyarakat tanpa kelas (classless society) yang menjadi landasan 

  masyarakat komunis - di mana semua orang 

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Gianto Setiadi
Boleh2 saja kita kalau mau menelusuri  darimana Pancasila berasal sehingga akan 
memperkaya pengetahuan kita. Darimana asalnya Pancasila menurut saya tidak 
penting karena yang lebih penting adalah kita semua harus sepakat bahwa 
Pancasila sudah bisa menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari 
bermacam2 suku bangsa, bahasa, budaya dan adat istiadat.

BR,

Gianto
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-Original Message-
From: Yessy Peranginangin y.peranginan...@gmail.com
Date: Tue, 6 Oct 2009 10:53:47 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

Dear all,

Bang Poltak, saya tunggu tulisan-nya. Saya benar2 ingin tahu karena saya
termasuk generasi terakhir yang mendapatkan penataran p4 ketika masuk kuliah
dan masih harus belajar tata negara untuk materi ujian umptn jadi masih
nempel dikit2 lah doktrinasi Pancasila ini.

Hv a great day,
Yessy

2009/10/5 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com

 *Nanti akan saya is bagaimana 3/5 bagian Pancasila bila ditelusuri*
* ternyata berasal dari Abraham Lincoln.*



[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/



RE: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Arif Sutarli
Coba telusuri dulu Trisila
San Min Chu I nya RRC/Vietnam
Mungkin ada hubungannya
Salam

Arif Sutarlie





-Original Message-
From: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
[mailto:ahlikeuangan-indone...@yahoogroups.com] On Behalf Of Gianto Setiadi
Sent: Tuesday, October 06, 2009 07:38
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

Boleh2 saja kita kalau mau menelusuri  darimana Pancasila berasal sehingga
akan memperkaya pengetahuan kita. Darimana asalnya Pancasila menurut saya
tidak penting karena yang lebih penting adalah kita semua harus sepakat
bahwa Pancasila sudah bisa menjadi alat pemersatu bangsa Indonesia yang
terdiri dari bermacam2 suku bangsa, bahasa, budaya dan adat istiadat.

BR,

Gianto
Powered by Telkomsel BlackBerryR

-Original Message-
From: Yessy Peranginangin y.peranginan...@gmail.com
Date: Tue, 6 Oct 2009 10:53:47 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA

Dear all,

Bang Poltak, saya tunggu tulisan-nya. Saya benar2 ingin tahu karena saya
termasuk generasi terakhir yang mendapatkan penataran p4 ketika masuk kuliah
dan masih harus belajar tata negara untuk materi ujian umptn jadi masih
nempel dikit2 lah doktrinasi Pancasila ini.

Hv a great day,
Yessy

2009/10/5 Poltak Hotradero hotrad...@gmail.com

 *Nanti akan saya is bagaimana 3/5 bagian Pancasila bila ditelusuri*
* ternyata berasal dari Abraham Lincoln.*



[Non-text portions of this message have been removed]




[Non-text portions of this message have been removed]





=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links




[Non-text portions of this message have been removed]



Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik sen diskartes
menarik juga diskusi tentang Pancasila...
yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena mereka tidak 
pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe
bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,,
coba deh rekan2 liat,, beberapa sekolahan bahkan ada yang tidak melaksanakan 
upacara bendera hari senin seperti dulu
otomatis generasi mendatang akan lebih tidak menahu mengenai sila sila ini...
menurut saya, kan lebih baik tiap minggu ada moment khusus mengenai kebangsaan 
kita
ga usah upacara gitu, yang penting bisa inget..wkwkwk
buat suhu2 yang lebih tahu, mohon ditambahkan bagaimana sih sejarah Pancasila


regards
-sen-






From: will_b...@yahoo.com will_b...@yahoo.com
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Sent: Mon, October 5, 2009 7:02:50 PM
Subject: [Keuangan] PANCASILA

Pancasila,

Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang menarik.
Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan malah gak mau tahu tentang 
Pancasila.

Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2 sila. Tetapi masih mending 
saya hapal silanya. Seorang kawan yang adalah pialang handal dan alumni 
universitas terkemuka malah gak apal sila2 nya. Kemarin saya di ketawain 
rekan2 profesional  ketika saya penuh semangat ngomongin Pemilu... Comment nya 
: gua gak gitu2 amat tuh, kalem aja lah Bro...
Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak peduli, bakal jauh 
banget kalau diajak ngomongin Pancasila.

Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya

Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila di 
naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita??

Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri bangsa. Yang 
membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung 
dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia adalah kebesaran 
Pancasila dan UUD 45.

Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas jajahan Belanda adalah 
Indonesia) persatuan Indonesia mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak yakin 
mereka utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan mereka ada di 
jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar  bersatu. Karena jaman itu gak gampang 
ngumpulin orang dari seluruh Nusantara)

Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari sononya punya Indonesia. Bila kita tidak 
menjaga, merawat, mengembangkan, dan menguatkan ide, nilai dan tatanan luhur 
ini Kehancuran pasti menjadi ujung takdir Indonesia.

Saya berani berpendapat demikian, karena segala diskusi kita ini berawal dari 
tidak dilaksanakannya UUD 45 dan Pancasila dengan konsekuen. Bila kedua hal ini 
dilaksanakan, saya yakin, gemah ripah loh jinawi akan kita capai.
Belum dilaksanakan, eh malah sudah di amandemen pula...

Bila anda membaca UUD 45, Pancasila dan semangat yang terkandung di dalamnya, 
saya yakin anda akan paham maksud saya.

Demikian opini saya, dengan kerendahan hati saya posting kan.
Salam.

Wbo.



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: lubeckym lubec...@indosat.net.id
Date: Mon, 5 Oct 2009 17:00:20 
To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Subject: Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum?  
Rasa  Kekeluargaan!  (was: Re: Budaya Korupsi

Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm 
Pancasila.

Saya pribadi lebih parah lagi karena  sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA 
itu masih SAKTI atau tidak..  :-)

Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg 
Pancasila dan filsafatnya bisa elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake 
model johan galtung, filsafat ilmu atau apapun itu]

Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg berelasi dngnya spt 
ekonomi pancasila. politik pancasila atau budaya pancasila] bisa tercerahkan 
dng diskusi di milis ini.


peace,
lubeck

  - Original Message - 
  From: Poltak Hotradero 
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, October 05, 2009 4:16 PM
  Subject: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa 
Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi



  Seperti yang pernah saya sebutkan sebelumnya - satu bagian dari 
  Pancasila yang paling sulit saya cerna adalah konsep 
  kekeluargaan. Konsep ini bersifat abstrak dan menimbulkan sejumlah 
  pertanyaan:

  - Apa definisi keluarga dalam kekeluargaan?
  - Model keluarga yang mana?
  - Keluarga yang bagaimana?
  - Keluarga siapa?

  (Bila memang seluruh negeri adalah dianggap keluarga, lantas siapa 
  yang jadi bapak? siapa pula yang jadi ibu? siapa yang jadi 
  paman? Atas dasar apa mereka menempati posisi tersebut? Siapa yang menunjuk?)

  Konsep ini menurut saya sangat abstrak - karena berbeda dengan konsep 
  masyarakat tanpa kelas (classless society) yang menjadi landasan 
  masyarakat komunis - di mana semua orang statusnya adalah 
  kawan. Di dalam konsep kekeluargaan, ini tidak terjadi 

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Rachmad M
Seandainya pemimpin kita tidak mengamalkan Pancasila maka :

1. Tidak Berketuhanan Yang Maha Esa
2. Tidak berkemanusiaan, tidak Adil Dan tidak Beradab 
3. Tidak mempersatuan Indonesia
4. Tidak memikirkan rakyat, tidak memimpin dengan hikmat  dantidak 
Kebijaksanaan, tidak mau musyawarah dan tidak mau diwakilkan
5, Tidak berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 

Mau ?

Kalau kita bersedia dipimpin oleh orang yang satu sila saja  gak memenuhi 
Pancasila masak ia bersedia ? Kalau ada rakyat yang gak perduli ... ya silahkan 
saja tapi jangan jadi pimpinan. begitu aja kok repot :-)


Salam

RM




--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, sen diskartes d1ka...@... 
wrote:

 menarik juga diskusi tentang Pancasila...
 yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena mereka tidak 
 pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe
 bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,,
 coba deh rekan2 liat,, beberapa sekolahan bahkan ada yang tidak melaksanakan 
 upacara bendera hari senin seperti dulu
 otomatis generasi mendatang akan lebih tidak menahu mengenai sila sila ini...
 menurut saya, kan lebih baik tiap minggu ada moment khusus mengenai 
 kebangsaan kita
 ga usah upacara gitu, yang penting bisa inget..wkwkwk
 buat suhu2 yang lebih tahu, mohon ditambahkan bagaimana sih sejarah Pancasila
 
 
 regards
 -sen-
 
 
 
 
 
 
 From: will_b...@... will_b...@...
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Sent: Mon, October 5, 2009 7:02:50 PM
 Subject: [Keuangan] PANCASILA
 
 Pancasila,
 
 Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang menarik.
 Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan malah gak mau tahu tentang 
 Pancasila.
 
 Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2 sila. Tetapi masih mending 
 saya hapal silanya. Seorang kawan yang adalah pialang handal dan alumni 
 universitas terkemuka malah gak apal sila2 nya. Kemarin saya di ketawain 
 rekan2 profesional  ketika saya penuh semangat ngomongin Pemilu... Comment 
 nya : gua gak gitu2 amat tuh, kalem aja lah Bro...
 Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak peduli, bakal jauh 
 banget kalau diajak ngomongin Pancasila.
 
 Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana nerapinnya
 
 Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan Ekonomi Pancasila di 
 naikkan... Lalu seberapa penting hal itu buat kehidupan kita??
 
 Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide warisan pendiri bangsa. Yang 
 membedakan jati diri kita dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung 
 dan nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia adalah kebesaran 
 Pancasila dan UUD 45.
 
 Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas jajahan Belanda adalah 
 Indonesia) persatuan Indonesia mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak 
 yakin mereka utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan 
 mereka ada di jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar  bersatu. Karena jaman itu 
 gak gampang ngumpulin orang dari seluruh Nusantara)
 
 Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari sononya punya Indonesia. Bila kita 
 tidak menjaga, merawat, mengembangkan, dan menguatkan ide, nilai dan tatanan 
 luhur ini Kehancuran pasti menjadi ujung takdir Indonesia.
 
 Saya berani berpendapat demikian, karena segala diskusi kita ini berawal dari 
 tidak dilaksanakannya UUD 45 dan Pancasila dengan konsekuen. Bila kedua hal 
 ini dilaksanakan, saya yakin, gemah ripah loh jinawi akan kita capai.
 Belum dilaksanakan, eh malah sudah di amandemen pula...
 
 Bila anda membaca UUD 45, Pancasila dan semangat yang terkandung di dalamnya, 
 saya yakin anda akan paham maksud saya.
 
 Demikian opini saya, dengan kerendahan hati saya posting kan.
 Salam.
 
 Wbo.
 
 
 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
 -Original Message-
 From: lubeckym lubec...@...
 Date: Mon, 5 Oct 2009 17:00:20 
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Subject: Re: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum?  
 Rasa  Kekeluargaan!  (was: Re: Budaya Korupsi
 
 Wah bang Poltak masih lebih bagus tdk dapat mencerna konsep keluarga dlm 
 Pancasila.
 
 Saya pribadi lebih parah lagi karena  sudah tidak tahu lagi apakah PANCASILA 
 itu masih SAKTI atau tidak..  :-)
 
 Tampaknya bung Pras yg dari postingan2x sebelumnya lebih paham [yakin?] ttg 
 Pancasila dan filsafatnya bisa elaborate lebih lanjut ttg hal ini [entah pake 
 model johan galtung, filsafat ilmu atau apapun itu]
 
 Mudah2an saya yg skeptis dng Pancasila [dan apapun yg berelasi dngnya spt 
 ekonomi pancasila. politik pancasila atau budaya pancasila] bisa tercerahkan 
 dng diskusi di milis ini.
 
 
 peace,
 lubeck
 
   - Original Message - 
   From: Poltak Hotradero 
   To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com 
   Sent: Monday, October 05, 2009 4:16 PM
   Subject: [Keuangan] Akar Budaya Korupsi dan Kegagalan penegakan hukum? Rasa 
 Kekeluargaan! (was: Re: Budaya Korupsi
 
 
 
   Seperti yang 

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik mh
Konsep Pancasila sebagai Ideologi bangsa Indonesia, telah dijabarkan dalam 
butir-butir sila Pancasila yang kebetulan saya sudaha lupa:)

Sebenarnya bila melihat perjalanan kita sebagai NKRI dengan dasar negara 
Pancasila, terlihat telah terjadi beberapa manipulasi terhadap Pancasila dalam 
kehidupan para pemimpin negara kita. 
Mungkin ini yang mengakibatkan terjadinya persepsi negatif terhadap Pancasila.
Saya kebetulan merupakan produk Orde baru yang lahir dijaman Orde Baru dan 
mengalami pendidikan di jaman Orde Baru dan kebetulan mengalami doktrinasi 
Pancasila, saya mencoba memahami kenapa sebagian rakyat antipati terhadap 
Pancasila, karena waktu itu Pancasila disalahgunakan oleh sebagian besar regim 
Orde Baru untuk menekan lawan politiknya, sehingga terlihat bahwa yang salah 
adalah Pancasila.

Sebagai dasar negara, Pancasila masih tetap yang terbaik, dari yang pernah ada 
dan mungkin yang pernah diusulkan  meskipun kita tidak mengetahui orisinalitas 
dari Pnacasila
Di beberapa negara pun, mempunyai konsep yang hampir sama, antara lain konsep  
persatuan, keadilan sosial dan kemanusiaan.

Kalau kemudian Pancasila dijadikan sebagai konsep ekonomi, ini yang saya masih 
belum jelas juga, seperti yang ditanya Bang Poltak.

Menurut saya, melihat Pancasila dan UUD 45 yang dijadikan konsep bangsa 
Indonesia, mungkin akan lebih mudah kalo kita melihat sebagai tujuan yang akan 
dicapai dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang dicantumkan dalam UUD 45, 
dan sistem ekonomi yang kita anut harus dapat mewujudkan cita2 atau tujuan yang 
tercantum dalam UUD 45 itu. Ini yang menjadi PR kita bangsa Indonesia.


salam

mh

--- On Tue, 10/6/09, Rachmad M rachm...@yahoo.com wrote:

 From: Rachmad M rachm...@yahoo.com
 Subject: Re: [Keuangan] PANCASILA
 To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
 Date: Tuesday, October 6, 2009, 8:32 AM
 Seandainya pemimpin kita tidak
 mengamalkan Pancasila maka :
 
 1. Tidak Berketuhanan Yang Maha Esa
 2. Tidak berkemanusiaan, tidak Adil Dan tidak Beradab 
 3. Tidak mempersatuan Indonesia
 4. Tidak memikirkan rakyat, tidak memimpin dengan
 hikmat  dantidak Kebijaksanaan, tidak mau musyawarah
 dan tidak mau diwakilkan
 5, Tidak berkeadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 
 
 Mau ?
 
 Kalau kita bersedia dipimpin oleh orang yang satu sila
 saja  gak memenuhi Pancasila masak ia bersedia ? Kalau
 ada rakyat yang gak perduli ... ya silahkan saja tapi jangan
 jadi pimpinan. begitu aja kok repot :-)
 
 
 Salam
 
 RM
 
 
 
 
 --- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com,
 sen diskartes d1ka...@... wrote:
 
  menarik juga diskusi tentang Pancasila...
  yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami
 Pancasila, karena mereka tidak pernah ngerasain gimana
 rasanya perjuangan tempoe doeloe
  bisanya yah melototin market nyari duit buat isi
 perut,,,
  coba deh rekan2 liat,, beberapa sekolahan bahkan ada
 yang tidak melaksanakan upacara bendera hari senin seperti
 dulu
  otomatis generasi mendatang akan lebih tidak menahu
 mengenai sila sila ini...
  menurut saya, kan lebih baik tiap minggu ada moment
 khusus mengenai kebangsaan kita
  ga usah upacara gitu, yang penting bisa inget..wkwkwk
  buat suhu2 yang lebih tahu, mohon ditambahkan
 bagaimana sih sejarah Pancasila
  
  
  regards
  -sen-
  
  
  
  
  
  
  From: will_b...@... will_b...@...
  To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
  Sent: Mon, October 5, 2009 7:02:50 PM
  Subject: [Keuangan] PANCASILA
  
  Pancasila,
  
  Saat ini, Pancasila menjadi tema diskusi yang
 menarik.
  Mengapa? Karena banyak yang skeptis, gak tahu, dan
 malah gak mau tahu tentang Pancasila.
  
  Saya sendiri dah gak hapal lagi butir2 di masing2
 sila. Tetapi masih mending saya hapal silanya. Seorang kawan
 yang adalah pialang handal dan alumni universitas terkemuka
 malah gak apal sila2 nya. Kemarin saya di ketawain
 rekan2 profesional  ketika saya penuh semangat
 ngomongin Pemilu... Comment nya : gua gak gitu2 amat tuh,
 kalem aja lah Bro...
  Yang mengejutkan saya, presiden nya siapa aja pada gak
 peduli, bakal jauh banget kalau diajak ngomongin Pancasila.
  
  Kalau Pancasila aja gak paham, terus gimana
 nerapinnya
  
  Agak menggelitik ketika isu demokrasi Pancasila dan
 Ekonomi Pancasila di naikkan... Lalu seberapa penting hal
 itu buat kehidupan kita??
  
  Menurut hemat saya, Pancasila adalah sebuah ide
 warisan pendiri bangsa. Yang membedakan jati diri kita
 dengan bangsa dan negara lain... Pancasila nyambung dan
 nempel dengan Indonesia dan UUD 45. Kebesaran Indonesia
 adalah kebesaran Pancasila dan UUD 45.
  
  Keberadaan Indonesia memang dipaksakan (semua bekas
 jajahan Belanda adalah Indonesia) persatuan Indonesia
 mungkin dibuat2 (sumpah pemuda : saya gak yakin mereka
 utusan segala suku yang berkumpul, saya menduga, kebetulan
 mereka ada di jawa, lalu dikumpulkan untuk ikrar 
 bersatu. Karena jaman itu gak gampang ngumpulin orang dari
 seluruh Nusantara)
  
  Tetapi, kita, dapat gratisan, dah dari

Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 08:17 AM 10/6/2009, you wrote:


menarik juga diskusi tentang Pancasila...
yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena 
mereka tidak pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe
bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,,


Nggak usah muluk-muluk deh bicara soal nasionalisme...
Begini, dalam kendaraan anda isinya apa?  premium 
bersubsidi   atau   bahan bakar tanpa subsidi?

Kalau dalam tanki kendaraan bermotor anda masih ada premium 
bersubsidi (padahal anda mampu untuk beli bahan bakar tanpa subsidi) 
-- anda berarti menggerogoti anggaran negara sekaligus merampas hak 
orang miskin.  (dan masih juga mengaku mengamalkan Pancasila?)




Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Rachmad M
Wah aneh juga kalau bensin dijadikan ukuran.

Ada beberapa mobil yang saya miliki. Yang mengsyaratkan pakai oktan tinggi ya 
saya isi pertamax sementara yang tidak ya pakai premium. Kalau dibalik-balik 
atau terpaksa pakai pertamax karena gak mau subsidi juga aneh atau sebaliknya 
mobil yang harusnya pertamax diisi premium juga aneh.

Ada gak yang jual premium tanpa subsidi ? Kalau ada akan saya isi itu :-)


Salam

RM


--- In AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com, Poltak Hotradero hotrad...@... 
wrote:

 At 08:17 AM 10/6/2009, you wrote:
 
 
 menarik juga diskusi tentang Pancasila...
 yah wajar sih klo pialang tsb tidak memahami Pancasila, karena 
 mereka tidak pernah ngerasain gimana rasanya perjuangan tempoe doeloe
 bisanya yah melototin market nyari duit buat isi perut,,,
 
 
 Nggak usah muluk-muluk deh bicara soal nasionalisme...
 Begini, dalam kendaraan anda isinya apa?  premium 
 bersubsidi   atau   bahan bakar tanpa subsidi?
 
 Kalau dalam tanki kendaraan bermotor anda masih ada premium 
 bersubsidi (padahal anda mampu untuk beli bahan bakar tanpa subsidi) 
 -- anda berarti menggerogoti anggaran negara sekaligus merampas hak 
 orang miskin.  (dan masih juga mengaku mengamalkan Pancasila?)





Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 10:46 AM 10/6/2009, you wrote:

Wah aneh juga kalau bensin dijadikan ukuran.

Ukuran sederhana untuk menghindarkan diri dari pembicaraan yang terlalu muluk.

Ada beberapa mobil yang saya miliki. Yang mengsyaratkan pakai oktan 
tinggi ya saya isi pertamax sementara yang tidak ya pakai premium. 
Kalau dibalik-balik atau terpaksa pakai pertamax karena gak mau 
subsidi juga aneh atau sebaliknya mobil yang harusnya pertamax diisi 
premium juga aneh.

Kalau anda sanggup punya beberapa mobil -- kenapa tidak SEMUANYA 
diisi dengan Pertamax...?
Dan dengan begitu anda tidak merampas jatah orang miskin.

Mobil dengan kompresi rendah tidak akan rusak kalau diisi 
Pertamax.  Malah jalannya lebih lancar.
Yang bahaya adalah kalau mobil kompresi tinggi diisi oleh premium 
bersubsidi - karena selain merusak mesin - juga merusak keuangan negara...


Ada gak yang jual premium tanpa subsidi ? Kalau ada akan saya isi itu :-)


Apa susahnya anda beli Pertamax untuk SEMUA mobil anda?
Toh anda sanggup punya beberapa mobil -- masak anda nggak sanggup 
beli bahan bakar yang tidak merampas hak orang miskin?

Atau ada alternatif lain -- jual saja sebagian mobil anda, supaya ada 
uang untuk beli Pertamax, dan supaya jalanan jadi nggak terlalu macet.

Toh anda juga masih bisa pakai angkutan umum -- mulai dari Bajaj 
sampai taksi dan Taksi Limousine.  Dengan cara itu anda juga membuka 
lapangan kerja bagi banyak orang.




Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik irmec
Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep selalu merupakan 
respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada assumsi yg melandasi konsep 
tsb.

Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg rasanya belum 
jelas ialah ekebenarnya apa sih asumsi2 ekonomi Pancasila?

Pertanyaan berikutnya tentu, seberapa penting sebenarnya asumsi tsb dibawa 
dalam tahap operasional. [Aku sendiri pernah schock baca paper lama dari Milton 
Friedman The Methodology of Positive Economics, yg kurang lebih bilang bhw 
unrealistics assumsi dalam teori ekonomi tidaklah penting, selama teori tsb 
menghasilkan prediksi yg benar]. 

Apakah teori sdh jd agama?

Salam,
Enda 




Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Poltak Hotradero
At 11:40 AM 10/6/2009, you wrote:
Aku jd tertarik jg comment. Menurutku semua pemikiran/konsep selalu 
merupakan respond terhadap tantangan jaman dan waktu. Jd, ada 
assumsi yg melandasi konsep tsb.

Asumsi2 dasar ekonomi kapitalis, sosialis rasanya sudah jelas. Yg 
rasanya belum jelas ialah ekebenarnya apa sih asumsi2 ekonomi Pancasila?


Bung Enda,

Itu dia bagian dari pertanyaan saya sejak berhari-hari yang lewat.
Pancasila itu konkritnya apa?  (dan sama dengan itu - ekonomi 
Pancasila itu konkritnya apa?)

Kayaknya masih belum terjawab.
Dan kalau memang belum terjawab -- bagaimana kita bisa tahu ekonomi 
pancasila (apapun itu) adalah penyelesaian atas masalah ekonomi kita?

Bila ternyata Pancasila tidak mendorong penegakan hukum atau 
meritocracy -- maka semakin berkuranglah poin untuk menyatakan bahwa 
ekonomi pancasila adalah resep yang tepat...

Sekadar jadi gerakan moral ya silahkan saja -- tetapi sebagai agama 
atau doktrin ekonomi -- Pancasila rasanya sudah terlalu jauh.



Pertanyaan berikutnya tentu, seberapa penting sebenarnya asumsi tsb 
dibawa dalam tahap operasional. [Aku sendiri pernah schock baca 
paper lama dari Milton Friedman The Methodology of Positive 
Economics, yg kurang lebih bilang bhw unrealistics assumsi dalam 
teori ekonomi tidaklah penting, selama teori tsb menghasilkan 
prediksi yg benar].

Apakah teori sdh jd agama?

Salam,
Enda



Re: [Keuangan] PANCASILA

2009-10-05 Terurut Topik Andi MF Avandy
Saya berkesimpulan Ekonomi pancasila hanyalah istilah untuk konsep ekonomi yang 
menggabungkan kebaikan kapitalisme dan sosialisme menurut ukuran asas manfaat 
belaka untuk diterapkan di Indonesia. Model ekonomi pancasila jelas tidak 
memiliki pakem tertentu sejak era orla, orba dan reformasi ini karena bukan 
berasal dari sebuah ideologi atau pemikiran yang mendasar. Berbeda halnya 
dengan kapitalisme, komunisme dan Islam yang masing masing berada pada kutub 
yang berbeda satu dengan lainnya.

Andi MF Avandy
Sent from my BlackBerry® smartphone



=
Blog resmi AKI, dengan alamat www.ahlikeuangan-indonesia.com 
-
Facebook AKI, untuk mengenal member lain lebih personal, silahkan join 
http://www.facebook.com/group.php?gid=6247303045
-
Arsip Milis AKI online, demi kenyamanan Anda semua
http://www.mail-archive.com/ahlikeuangan-indonesia@yahoogroups.com
=
Perhatian :
- Untuk kenyamanan bersama, dalam hal me-reply posting, potong/edit ekor 
posting sebelumnya
- Diskusi yg baik adalah bila saling menghormati pendapat yang ada. Anggota 
yang melanggar tata tertib millis akan dikenakan sanksi tegas
- Saran, kritik dan tulisan untuk blog silahkan 
ahlikeuangan-indonesia-ow...@yahoogroups.comyahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/

* Your email settings:
Individual Email | Traditional

* To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/AhliKeuangan-Indonesia/join
(Yahoo! ID required)

* To change settings via email:
mailto:ahlikeuangan-indonesia-dig...@yahoogroups.com 
mailto:ahlikeuangan-indonesia-fullfeatu...@yahoogroups.com

* To unsubscribe from this group, send an email to:
ahlikeuangan-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/