Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu
Tak usah risau, saya tak yakin ada catatan harian dlm bhs man. Jika sesuai pengakuan sang cicit tulisan itu aslinya dlm bhs indonesia, kita juga bisa periksa dari tulisan bhs indonesianya, saya yakin dari situ sdh bisa temukan bolongnya. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: henyung heny...@yahoo.com Date: Sun, 06 Dec 2009 07:32:36 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu Zhou xiong ngerti bahasa Man tidak ? Saya sih tidak mengerti. Jadi kalaupun dikeluarkan catatan berbahasa Man, siapa yang bisa verifikasi ? Kalau ada teman yang kebetulan paham bahasa Man, bisa minta tolong diajak juga ? Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Yg paling saya tunggu: Tulisan si nenek dalam bhs mancu! Masak seorang yg mau memperjuangkan keadilan dari bapak ibunya tak fasih bebahasa ibunya? Kan ajaib! Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar
saya setuju dengan pendpat anda ...bahwa mempublikasikan atau menghasilkan sesuatu yang berguna bagi orang lain lebih penting ( apalagi dibanding membaca teori si A teori si B, memoar si A, memoar si B tapi merasa dirinya paling pintar dan benar karena sudah baca ini dan itu).satu hal anda kehilangan esensi disiniyang saya maksudkan adalah sebagai orang tionghoa selayaknya kita mendengaran pendapat seseorang dahulu, mencoba berfikir terbuka untuk melihat kungkinan kemungkinan lain selain apa yang kita anggap benar, lalu bolehlah beragument bila ada kejanggalan, tetapi pergunakan kata yang santun dan tidak sombong.Saya rasa kalau anda membaca bukan dengan emosi sudah jelas apa yang saya tulis tuan/puan takezo. --- On Sun, 12/6/09, shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com wrote: From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, December 6, 2009, 2:47 PM betul sekali bung iwan , ilmu bisa berkembang , sejarah bisa berganti . tapi ntar ente suruh anak anda jangan belajar atau baca buku sejarah di sekolah , atau baca koran , karena semua itu lum tentu benar hihihi sepandai apapun anda , kalau tidak mempublikasikan apa yang anda ketahui (terlepas apa yang anda ketahui itu benar atau salah ) sama saja tidak berguna bagi orang lain lebih baik si cicit kaisar itu , terlepas dari klaim2nya , dia berani mempublikasikan apa yang dia yakini 2009/12/5 iwan kustiawan iwanph...@yahoo. com ini baru budaya tiong hoa...he...he..he. .jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc.. selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaan... .sepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@yahoo. com wrote: From: east_road east_r...@yahoo. com Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?. Simak alkisah berikut ini : Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya. Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata Ayo kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama berdiri. Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si guru berkata dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri kita masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu pengtahuan tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi karena dia sudah tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu ilmu masih mencari kesana kemari jawabannya apa
Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar
*memang tionghoa sejati itu seperti apa , boleh saya tahu bung iwan? bukannya anda saja , saya juga pernah menulis hal yang sama , jangan sampai mengangkat derajat budaya tionghoa terlalu tinggi , tapi diri sendiri tidak sanggup menjadikan diri sebagai kitab terbuka alias contoh dan suri teladan jadi bolehlah teladan itu sendiri di mulai oleh anda , tentu menarik menurut apa yang anda ketahui , mana yang santun , mana yang tidak sombong , mana yang boleh berargumen klo ada kejanggalan , menurut anda mana yang janggal ? * 2009/12/6 iwan kustiawan iwanph...@yahoo.com yang saya maksudkan adalah sebagai orang tionghoa selayaknya kita mendengaran pendapat seseorang dahulu, mencoba berfikir terbuka untuk melihat kungkinan kemungkinan lain selain apa yang kita anggap benar, lalu bolehlah beragument bila ada kejanggalan, tetapi pergunakan kata yang *santun dan tidak sombong.* Saya rasa kalau anda membaca bukan dengan emosi sudah jelas apa yang saya tulis tuan/puan takezo. --- On *Sun, 12/6/09, shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com* wrote: From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, December 6, 2009, 2:47 PM betul sekali bung iwan , ilmu bisa berkembang , sejarah bisa berganti . tapi ntar ente suruh anak anda jangan belajar atau baca buku sejarah di sekolah , atau baca koran , karena semua itu lum tentu benar hihihi sepandai apapun anda , kalau tidak mempublikasikan apa yang anda ketahui (terlepas apa yang anda ketahui itu benar atau salah ) sama saja tidak berguna bagi orang lain lebih baik si cicit kaisar itu , terlepas dari klaim2nya , dia berani mempublikasikan apa yang dia yakini 2009/12/5 iwan kustiawan iwanph...@yahoo. comhttp://mc/compose?to=iwanph...@yahoo.com ini baru budaya tiong hoa... he...he..he. .jadi teringat subjek cicit kaisar.. orang2 yang mentertawakan orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc.. selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaan... .sepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On *Sat, 12/5/09, east_road east_r...@yahoo. comhttp://mc/compose?to=east_r...@yahoo.com * wrote: From: east_road east_r...@yahoo. comhttp://mc/compose?to=east_r...@yahoo.com Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comhttp://mc/compose?to=budaya_tiong...@yahoogroups.com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?. Simak alkisah berikut ini : Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya. Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata Ayo kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama berdiri. Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si guru berkata dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil mempalajari sebuah
[budaya_tionghua] Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei could get part of the money gained from selling ranks and titles, the remaining were divided by the other people. Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch. LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with Zhenfei, and the people in this group all reported against of their opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei and Jinfei to the position of Guiren (a lower level of concubine). In addition, Zhenfei was put in house arrest. After that Zhenfei and Guangxu could not meet each other. In accordance with the record in Draft History of the Qing Dynasty: Zhuan of Concubines: Zhenfei was disobedient to Cixi for criticizing her extravagant habit and had many requirements, thus Zhenfei was relegated to the position of Guiren. It seems that the record in Draft History of the Qing Dynasty referred to this event. More than 60 eunuchs related to this event were sentenced to death, and Zhenfei's elder brother fled to Shanghai for shelter. This event happened in 1894, 4 years prior to The Hundred Days' Reform (1898). On July 20th 1900, Eight-nation Alliance was invading Beijing, and Cixi forced Emperor to flee to Xi'an with her. Before their leave, Cixi ordered Zhenfei to be taken out of prison secretly and brought in front of her. Cixi ordered Zhenfei to commit suicide by jumping into a well, her excuse was that it was inconvenient to take her along with them to Xi'an and she might cause some problems for her beauty and youth to stay in the Palace. Zhenfei refused to do so but required to see the emperor, thus Dowager Cixi finally ordered eunuchs to throw Zhenfei into a well. Since the mouth of the well was quite small, it took some effort for Cixi's leading eunuch CUI Yugui and his subordinates to throw Zhenfei into the well. The young life of Zhenfei who was only 24 years old was ended in this well just like
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya akan bertanya dan memberi kesimpulan. Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar (menurut anda) ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ? dengan argumen tertentu ? atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda , masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal .. 2009/12/6 jackson_ya...@yahoo.com Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: * ardian_c ardia...@yahoo.co.id *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanph...@... wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote: From: east_road east_r...@... Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?. Simak alkisah berikut ini : Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya. Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata Ayo kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama berdiri. Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si guru berkata dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri kita masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu pengtahuan tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi karena dia sudah tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa
[budaya_tionghua] FW: UNDANGAN diskusi #5 , FORUM BUDAYA di Bandung. 11-12-09. Jejak Budaya daerah Ubud, Bali.
Undangan Forum Budaya, diskusi bulanan ke 5. Thema : JEJAK BUDAYA DAERAH UBUD, BALI. Nara sumber : Team peneliti Fakultas Seni Rupa dan Desain. UKM. Waktu : Jumat 11 Desember 2009. Jam 16.00- 19.00. Tempat : Ruang FSRD, UK Maranatha , Jl. Suria Sumantri 65 , Bandung. Pengunjung masuk dari gerbang no 1. Biaya gratis . Semua peminat ditunggu kehadirannya. Salam erat, CCDACS oo Invitation from the Culture Forum, 5th monthly discussion. Subject : CULTURAL OBJECTS IN UBUD AREA, BALI Speaker : UKM, Fine art design faculty's research team Time : Friday 11th December 2009, At 4.00 - 7.00 PM. Premise : Fine Art and Design dept. Maranatha Christian University, Jl. Suryasumantri 65. Bandung. Entrance through the gate # 1. Free of charge. All parties are welcome. Regards, CCDACS ___
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Ya, sebetulnya sanggahan2 si mongol itu juga melecehkan temannya yg menulis di millis ini. Karena tulisan si teman seringkali dibantah sendiri. Masaksih si teman ini salah tangkap melulu. Mengenai catatan dlm bhs mancu, yg dibilang ada oleh sang cicit belum pasti catatan harian sang nenek, bisa saja catatan2 kerajaan yg lain. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: henyung heny...@yahoo.com Date: Sun, 06 Dec 2009 10:03:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri membela yang ditindas. Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus ini. Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. Terhadap masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun bahasanya. Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam mengutarakan pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku untuk semua, selama masih wajar. Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya kalau kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem yang kasih sanggahan. Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya diikat. Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari saudara Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan tanggapan dari ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot binding bagi perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua orang. Baik itu dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris. Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu bukan si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih demikian. Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam bahasa Man ini. Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah kota tua. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote: Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya akan bertanya dan memberi kesimpulan. Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@... Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar (menurut anda) ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ? dengan argumen tertentu ? atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda , masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal .. 2009/12/6 jackson_ya...@... Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: * ardian_c ardia...@... *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanphan1@ wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Bung Henyung: Soal fakta sejarah ga' usah dibuka di sinilah! Nanti aja saat copy darat kita beberkan semua. Mau itu menurut versi Mainland atau bersi Taiwan. Namun, saya tetap tak bisa menahan geli membaca pernyataan Emanuel bahwa ia bertekad menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan dengan membela kemerdekaan Taiwan. Tahukah ia bahwa dinasti Qing itu roroh pada tahun 1911 (sebelum partai Komunis berdiri) oleh gerakan nasionalis. Tahukah ia tentang peranan Sun Zhongshan (Sun yatsen) dan Yuan Shikai dalam gerakan meruntuhkan dinasti Qing? Kalo mau menuntut keadilan dan menegakkan kebenaran sasarannya bukan ke pemerintah Komunis di Mainland donk, apa urusannya mereka dengan robohnya dinasti Qing? Kok malah merapat ke sayap nasionalis dan mendukung kemerdekaan Taiwan? Ngawur amat!!! Tapi, ya udahlah, sebagaimana saya katakan dulu, anggaplah ini sebagai lucu-lucuan untuk selingan atau hiburan dalam gathering kita nanti. Saya sungguhan loh dalam hal ini, jangan dibilang saya meledeak atau menghina, karena memang pernyataan-pernyataan Emanual dan Abdiku lucu-lucu semuanya kok!! Salam, Erik In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri membela yang ditindas. Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus ini. Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. Terhadap masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun bahasanya. Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam mengutarakan pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku untuk semua, selama masih wajar. Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya kalau kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem yang kasih sanggahan. Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya diikat. Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari saudara Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan tanggapan dari ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot binding bagi perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua orang. Baik itu dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris. Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu bukan si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih demikian. Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam bahasa Man ini. Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah kota tua. Hormat saya, Yongde
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Bukan mau ngebela, tapi gua masalahnya ga paham istilah2. Dan waktu dia cerita, semisal menyebut nama: Xuan Tong dst... gua belum paham banget kaitan2 dengan yg lain. Makanya gue ajak dia nyebur aja di milis. Supaya yang ngerti sejarah / lebih ahli dari gue bisa ngeliat. Lagian gua yang ngajak dia milis. Dari sebelumnya ga tau milis. Jadi sebenernya yang patut digugat itu gua. Karena dia cuma menyampaikan cerita 4 mata ke gua dan bukan mau cari sensasi. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: Ya, sebetulnya sanggahan2 si mongol itu juga melecehkan temannya yg menulis di millis ini. Karena tulisan si teman seringkali dibantah sendiri. Masaksih si teman ini salah tangkap melulu. Mengenai catatan dlm bhs mancu, yg dibilang ada oleh sang cicit belum pasti catatan harian sang nenek, bisa saja catatan2 kerajaan yg lain.
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Terima kasih Ko Erik, dengan rendah hati saya terima ditertawakan. Meski saya tahu bukan bermaksud untuk mengejek. Mohon petunjuk Anda pada saat pertemuan nanti ya? Salam Abdi Christ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote: Bung Henyung: Soal fakta sejarah ga' usah dibuka di sinilah! Nanti aja saat copy darat kita beberkan semua. Mau itu menurut versi Mainland atau bersi Taiwan. Namun, saya tetap tak bisa menahan geli membaca pernyataan Emanuel bahwa ia bertekad menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan dengan membela kemerdekaan Taiwan. Tahukah ia bahwa dinasti Qing itu roroh pada tahun 1911 (sebelum partai Komunis berdiri) oleh gerakan nasionalis. Tahukah ia tentang peranan Sun Zhongshan (Sun yatsen) dan Yuan Shikai dalam gerakan meruntuhkan dinasti Qing? Kalo mau menuntut keadilan dan menegakkan kebenaran sasarannya bukan ke pemerintah Komunis di Mainland donk, apa urusannya mereka dengan robohnya dinasti Qing? Kok malah merapat ke sayap nasionalis dan mendukung kemerdekaan Taiwan? Ngawur amat!!! Tapi, ya udahlah, sebagaimana saya katakan dulu, anggaplah ini sebagai lucu-lucuan untuk selingan atau hiburan dalam gathering kita nanti. Saya sungguhan loh dalam hal ini, jangan dibilang saya meledeak atau menghina, karena memang pernyataan-pernyataan Emanual dan Abdiku lucu-lucu semuanya kok!! Salam, Erik In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri membela yang ditindas. Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus ini. Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. Terhadap masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun bahasanya. Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam mengutarakan pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku untuk semua, selama masih wajar. Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya kalau kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem yang kasih sanggahan. Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya diikat. Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari saudara Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan tanggapan dari ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot binding bagi perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua orang. Baik itu dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris. Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu bukan si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih demikian. Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam bahasa Man ini. Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah kota tua. Hormat saya, Yongde
Re: [budaya_tionghua] Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya , maaf oneliner On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@yahoo.com wrote: Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei could get part of the money gained from selling ranks and titles, the remaining were divided by the other people. Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch. LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with Zhenfei, and the people in this group all reported against of their opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei and Jinfei to the position of Guiren (a lower level of concubine). In addition, Zhenfei was put in house arrest. After that Zhenfei and Guangxu could not meet each other. In accordance with the record in Draft History of the Qing Dynasty: Zhuan of Concubines: Zhenfei was disobedient to Cixi for criticizing her extravagant habit and had many requirements, thus Zhenfei was relegated to the position of Guiren. It seems that the record in Draft History of the Qing Dynasty referred to this event. More than 60 eunuchs related to this event were sentenced to death, and Zhenfei's elder brother fled to Shanghai for shelter. This event happened in 1894, 4 years prior to The Hundred Days' Reform (1898). On July 20th 1900, Eight-nation Alliance was invading Beijing, and Cixi forced Emperor to flee to Xi'an with her. Before their leave, Cixi ordered Zhenfei to be taken out of prison secretly and brought in front of her. Cixi ordered Zhenfei to commit suicide by jumping into a well, her excuse was that it was inconvenient to take her along with them to Xi'an and she might cause some problems for her beauty and youth to stay in the Palace. Zhenfei refused to do so but required to see the emperor, thus Dowager Cixi finally ordered eunuchs to throw Zhenfei into a well. Since the mouth of the well was quite small, it took some effort for Cixi's leading eunuch
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Yah tingkat pendidikan n intelektual serta daya tangkap tiap org kan beda2, ada yg mesti nunggu cerita selesai baru ngerti, ada yg bahkan harus diulang 2-3 kali baru nangkep maksud, ada yg baru bicara sepintas aja udah tau masalahnya dimana. Masa org yg cuma dikasih review udah nangkep banyak masalah n bolong2 harus nunggu juga seperti yg harus diceritain pelan2 trus diulang 2-3 kali lg baru bisa dianggep ngerti juga ??? Yg bener aja om. -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Sun, 6 Dec 2009 08:50:18 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya akan bertanya dan memberi kesimpulan. Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar (menurut anda) ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ? dengan argumen tertentu ? atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda , masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal .. 2009/12/6 jackson_ya...@yahoo.com Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: * ardian_c ardia...@yahoo.co.id *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanph...@... wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote: From: east_road east_r...@... Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?. Simak alkisah berikut ini : Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya. Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata Ayo kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama berdiri. Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si guru berkata dirimu
[budaya_tionghua] Renungan minggu ini
Mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, itulah Cinta Kaih. Bila suatu hari dapat mengendalikan diri pulang pada Kesusilaan, dunia akan kembali kepada Cinta Kasih. Cinta Kasih itu bergantung kepada usaha diri sendiri; dapatkah bergantung kepada orang lain? (Confucius) Sabda Suci jilid XII : 1 Soajh, Teng Aina
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Lagi pada bahas apa ?.Sepertinya seru !. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, toyota_man save_my...@... wrote: Terima kasih Ko Erik, dengan rendah hati saya terima ditertawakan. Meski saya tahu bukan bermaksud untuk mengejek. Mohon petunjuk Anda pada saat pertemuan nanti ya? Salam Abdi Christ --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn_cc@ wrote: Bung Henyung: Soal fakta sejarah ga' usah dibuka di sinilah! Nanti aja saat copy darat kita beberkan semua. Mau itu menurut versi Mainland atau bersi Taiwan. Namun, saya tetap tak bisa menahan geli membaca pernyataan Emanuel bahwa ia bertekad menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan dengan membela kemerdekaan Taiwan. Tahukah ia bahwa dinasti Qing itu roroh pada tahun 1911 (sebelum partai Komunis berdiri) oleh gerakan nasionalis. Tahukah ia tentang peranan Sun Zhongshan (Sun yatsen) dan Yuan Shikai dalam gerakan meruntuhkan dinasti Qing? Kalo mau menuntut keadilan dan menegakkan kebenaran sasarannya bukan ke pemerintah Komunis di Mainland donk, apa urusannya mereka dengan robohnya dinasti Qing? Kok malah merapat ke sayap nasionalis dan mendukung kemerdekaan Taiwan? Ngawur amat!!! Tapi, ya udahlah, sebagaimana saya katakan dulu, anggaplah ini sebagai lucu-lucuan untuk selingan atau hiburan dalam gathering kita nanti. Saya sungguhan loh dalam hal ini, jangan dibilang saya meledeak atau menghina, karena memang pernyataan-pernyataan Emanual dan Abdiku lucu-lucu semuanya kok!! Salam, Erik In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote: Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri membela yang ditindas. Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus ini. Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. Terhadap masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun bahasanya. Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam mengutarakan pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku untuk semua, selama masih wajar. Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya kalau kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem yang kasih sanggahan. Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya diikat. Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari saudara Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan tanggapan dari ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot binding bagi perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua orang. Baik itu dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris. Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu bukan si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih demikian. Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam bahasa Man ini. Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah kota tua. Hormat saya, Yongde
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Imperial Palace, GuGong (Forbidden City, Zijincheng) No visit to Beijing can be complete without seeing this preserved Chinese classical architecture of imperial splendor, a site which is considered not only an imperial city but also an imperial museum, hence also called the Palace Museum. Another name, The Forbidden City, is so-called because it was forbidden for the commoner to enter the compound on pain of death. It was also forbidden for any building in Beijing to be constructed higher then the buildings in the Forbidden City. The yellow color of the tiled roofs could not be used by commoners. The Forbidden City was started in the Mongol Yuan Dynasty (1279-1368) and was built anew by the Ming Dynasty Yongle Emperor in 1406, and completed in 1420. In 1644, it was sacked by the Manchu troops under Doergun, who overthrew the Ming Dynasty. The succeeding Qing Dynasty Shunzi, Kangxi and Yongzhen Emperors restored the buildings, and it was further renovated to its unique beauty by the Qianlong Emperor. The Forbidden City was the residence for 24 Ming and Qing emperors. A full description will take a whole book, so I will only feature the important points. The walled area of the Forbidden City serves as the residence and office of the Imperial family and their household staffs, as well as the offices of the ministers and favored officials. The whole compound has some nine thousand rooms capable of housing the imperial family, administrators, eunuchs, maids and soldiers. The population numbered some 9000 women and 100,000 eunuchs at the end of the Ming Dynasty, and 300 plus women and 2000 odd eunuchs in the Qing Dynasty. Most structures are of wood, and hence prone to fire. The foundation is of stone and the roofs of yellow glazed tiles. The city is surrounded at its boundary by a ten meter high red wall and a fifty meter wide moat. An exemption to imperial yellow tiling was for the library where the tiles were black to symbolize water and capable of suppressing fire. Each imperial door has nine rows of nine knobs, a total of 81, as an imperial designation that the number nine is an imperial number. The dragons all have five claws to as an imperial symbol. Commoners using the nine knobs and the five dragon claws faced execution. The layout of the Forbidden City with its six main axial buildings is very simple. The front is the southern entrance and one enters the main attractions facing northwards. On a north-south axis, the compound is divided into two complexes, the southern outer courtyard with three principal halls (Taihedian, Zhonghedian and Baohedian), and northern inner courtyard of another three main buildings made up of two palaces and one hall (Qiangonggong, Jiaotaidian, Kunnunggong). The administrative area is the larger southern outer sector and the private quarters are to the smaller northern inner sector. Secondary halls and palaces are to both sides of this central axis. The Forbidden Palace starts at Tiananmen passing northwards to Wumen or Meridian Gate, a giant gate with five pavillions guarding the main entrance to the compound. Wumen, also known as the Gate of Five Phoenixes, has played an important site in Ming and Qing history. It was the site of official imperial announcements of the Chinese calendar, the inspections of troops by the Emperor and the execution or pardon of prisoners at his behest. The Wumen has three doors, the central one only for the Emperor, the Empress (if in a sedan) as well as once in a lifetime for the top three scholars of the imperial exam. Immediately past the Wumen, are five marble bridges over a small stream called the Gold Water Steam (Jinshuihe) leading to a large outer courtyard guarded by a smaller gateway, the Taihemen, at the entrance of its corresponding Taihedian. The Tiahedian and following two halls are each guarded at the entrance by a gate of the same name. These gates (Taihemen, Zhonghemen and Baohemen) are thus followed by their corresponding halls, viz. Taihedian, Zhonghedian and Baohedian. The Hall of Supreme Harmony (Taihedian) is the tallest and largest of the buildings for the most important imperial banquets and ceremonies, such as the ascendance to the throne, the First day of the New Year, the Winter Solstice and the Emperor's Birthday. Prior to the Qianlong period, it was also where the imperial exams were held and the results announced. The hall has a raised golden lacquered throne between two dragon decorated pillars and under a sphere hanging form a colorful carved ceiling. A nine dragon screen behind the throne symbolizes longevity and the unity of heaven and earth. Standing at the base are two elephants of peace. One can see gargoyles of dragon and tortoise parts, said to show immortality and longevity. A grain measure and a sundial reflect on imperial justice and righteousness while a large gold plated copper cauldron was filled with water to be used for any fire.
[budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?. Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei... I originally planned to bring you along with us. But you are young and pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust you know what you should do. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote: artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya , maaf oneliner On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote: Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei could get part of the money gained from selling ranks and titles, the remaining were divided by the other people. Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch. LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with Zhenfei, and the people in this group all reported against of their opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei and Jinfei to the position of Guiren (a lower level of concubine). In addition, Zhenfei was put in house arrest. After that Zhenfei and Guangxu could not meet each other. In accordance with the record in Draft History of the Qing Dynasty: Zhuan of Concubines: Zhenfei was disobedient to Cixi for criticizing her extravagant habit and had many requirements,
Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
kok bisa yah gerombolan bangsawan china di tampung pembesar jawa . hubungan dinasti qing dengan indonesia (kala itu belum indonesia) berbeda dengan hubungan dinasti qing dengan myanmar , thailand , myanmar (burma) .tidak ada hubungan bilateral antara qing dengan jawa misalkan , tidak ada raja jawa yang menganut chinese suzerainity. Misi jawa ke Tiongkok juga tidak lebih dari urusan perdagangan. Malah lebih intens hubungan tiongkok dan nusantara di masa Ming . On Sun, Dec 6, 2009 at 11:11 PM, kenneth.tan501 kenneth.tan...@yahoo.comwrote: Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?. Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei... I originally planned to bring you along with us. But you are young and pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust you know what you should do. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote: artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya , maaf oneliner On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote: Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei could get part of the money gained from selling ranks and titles, the remaining were divided by the other people. Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was controlled by LI Lianying himself- Cixi's
Re: [budaya_tionghua] Fw: 56 Ethnic Group in China
Terimakasih, They are indeed interesting. Boleh di-copas gak? 2009/11/26 rene chan huare...@yahoo.com Rekan2 milis, Ini ada photo2 costume macam2 ethnic di China, moga2 gambar nay bisa masuk milis, atau harus kirim ke modie dulu?? RC
[budaya_tionghua] Kebenaran cerita cicit Guang Xu
teman2, setelah menyimak tulisan semua tentang cerita si cicit, saya berterima kasih banyak atas petunjuk yg banyak disampaikan oleh member. Seorang ahli sejarah dalam DVD National Geographic davinci code pernah berkata: segala kemungkinan itu ada, tapi apakah bisa didukung oleh bukti? Segala kemungkinan dalam sejarah, baik mungkin yang bersifat klaim2 bisa jadi benar, selama ada bukti2 yang menguatkannya. Jadi, memang mungkin ahli sejarah ini memberi saran kepada kita untuk rendah hati terbuka terhadap segala kemungkinan, namun apa boleh buat bila tidak terbukti? Tanggal 20 saya akan tetap datang mengajak teman saya yang hobi sejarah itu untuk berkongkow dan kenalan dengan rekan2 semua. Semoga dapat memberi petunjuk/ ilmu yg lebih baik pada kami yg muda2 ini. Salam Abdi Christ
Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
Tentu, silahkan gabung, semua org diterima kok. Btw yg bener XI CI or CI XI seh? -Original Message- From: kenneth.tan501 kenneth.tan...@yahoo.com Date: Sun, 06 Dec 2009 16:11:40 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?. Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei... I originally planned to bring you along with us. But you are young and pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust you know what you should do. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote: artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya , maaf oneliner On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote: Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei could get part of the money gained from selling ranks and titles, the remaining were divided by the other people. Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch. LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with Zhenfei, and the people in this group all reported against of their opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei and Jinfei to the position of Guiren (a lower level of concubine).
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Dear pak yong de, Saya tidak ada apa2 nya soal pengetahuan budaya leluhur. Bahasa mandarin saja saya tidak bisa. saya tidak ada muka untuk bertemu dengan sahabat sekalian. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: henyung heny...@yahoo.com Date: Sun, 06 Dec 2009 10:03:09 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri membela yang ditindas. Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus ini. Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. Terhadap masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun bahasanya. Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam mengutarakan pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku untuk semua, selama masih wajar. Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya kalau kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem yang kasih sanggahan. Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya diikat. Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari saudara Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan tanggapan dari ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot binding bagi perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua orang. Baik itu dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris. Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu bukan si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih demikian. Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam bahasa Man ini. Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah kota tua. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote: Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya akan bertanya dan memberi kesimpulan. Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@... Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar (menurut anda) ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ? dengan argumen tertentu ? atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda , masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal .. 2009/12/6 jackson_ya...@... Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: * ardian_c ardia...@... *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanphan1@ wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi,
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Menurut saya porsi diskusi dimilis ini untuk mendengar dan sedikit tanya2 dulu. Tanggal 20 gathering baru hajar2an. ya seperti strategi sun tzu. Tunggu dan bergeraklah secara cepat pada waktunya. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: agoeng_...@yahoo.com Date: Sun, 6 Dec 2009 12:00:00 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Yah tingkat pendidikan n intelektual serta daya tangkap tiap org kan beda2, ada yg mesti nunggu cerita selesai baru ngerti, ada yg bahkan harus diulang 2-3 kali baru nangkep maksud, ada yg baru bicara sepintas aja udah tau masalahnya dimana. Masa org yg cuma dikasih review udah nangkep banyak masalah n bolong2 harus nunggu juga seperti yg harus diceritain pelan2 trus diulang 2-3 kali lg baru bisa dianggep ngerti juga ??? Yg bener aja om. -Original Message- From: jackson_ya...@yahoo.com Date: Sun, 6 Dec 2009 08:50:18 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya akan bertanya dan memberi kesimpulan. Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar (menurut anda) ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ? dengan argumen tertentu ? atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda , masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal .. 2009/12/6 jackson_ya...@yahoo.com Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: * ardian_c ardia...@yahoo.co.id *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanph...@... wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote: From: east_road east_r...@... Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?. Simak alkisah berikut ini : Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya. Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata Ayo kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia
Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
G malah lebih percaya klo ada keturunan Cu yg beredar diindo. Or minimal nan yang. Pemberontak ming ditampung ama hua ren juga lebih masuk akal buat g. -Original Message- From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com Date: Mon, 7 Dec 2009 00:37:49 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) kok bisa yah gerombolan bangsawan china di tampung pembesar jawa . hubungan dinasti qing dengan indonesia (kala itu belum indonesia) berbeda dengan hubungan dinasti qing dengan myanmar , thailand , myanmar (burma) .tidak ada hubungan bilateral antara qing dengan jawa misalkan , tidak ada raja jawa yang menganut chinese suzerainity. Misi jawa ke Tiongkok juga tidak lebih dari urusan perdagangan. Malah lebih intens hubungan tiongkok dan nusantara di masa Ming . On Sun, Dec 6, 2009 at 11:11 PM, kenneth.tan501 kenneth.tan...@yahoo.comwrote: Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?. Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei... I originally planned to bring you along with us. But you are young and pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust you know what you should do. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote: artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya , maaf oneliner On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote: Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace,
Bls: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
Jadi inget si cicit pernah cerita kalau dulu neneknya lari minta perlindungan ke saudagar gula Oey Tiong Ham dan katanya Oey Tiong Ham pernah dapat gelar bangsawan dari Pakubuwono. Waduh jadi terkesan nyambung2in sejarah, tapi begitu deh kata si cicit ke saya. Apa benar demikian? Pada Ming, 06 Des 2009 09:37 PST shinmen takezo menulis: kok bisa yah gerombolan bangsawan china di tampung pembesar jawa . hubungan dinasti qing dengan indonesia (kala itu belum indonesia) berbeda dengan hubungan dinasti qing dengan myanmar , thailand , myanmar (burma) .tidak ada hubungan bilateral antara qing dengan jawa misalkan , tidak ada raja jawa yang menganut chinese suzerainity. Misi jawa ke Tiongkok juga tidak lebih dari urusan perdagangan. Malah lebih intens hubungan tiongkok dan nusantara di masa Ming . On Sun, Dec 6, 2009 at 11:11 PM, kenneth.tan501 kenneth.tan...@yahoo.comwrote: Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?. Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei... I originally planned to bring you along with us. But you are young and pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust you know what you should do. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote: artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya , maaf oneliner On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote: Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for
Bls: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
Salam kenal Pak Kenneth, saya Abdi Christ. Dari kutipan bapak di bawah, apa berarti Cixi meninggalkan Zhenfei untuk dibunuh? Jika Bapak berminat boleh Abdi minta alamat email bpk untuk chat dengan teman saya langsung? Coba nanti saya ajak teman saya untuk online langsung dengan Bapak. Pada Ming, 06 Des 2009 08:11 PST kenneth.tan501 menulis: Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?. Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei... I originally planned to bring you along with us. But you are young and pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust you know what you should do. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote: artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya , maaf oneliner On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote: Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei could get part of the money gained from selling ranks and titles, the remaining were divided by the other people. Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch. LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with Zhenfei, and the people in this group all reported against of their opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei
[budaya_tionghua] cari buku sejarah China
selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa, saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya Republik rakyat china. ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual? terima kasih
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Anda percaya tidak kalau saya tidak fasih bahasa mandarin tertulis ? Secara lisan saja kosa kata saya sangat terbatas ke bahasa sehari-hari yang sederhana. Untuk memahami tulisan, saya sangat membutuhkan alat penerjemah seperti Wenlin, NjStar, Google. Memang saya ada belajar sendiri, tetapi tidak maksimal mengingat waktu sudah mayoritas habis karena harus menghidupi asap dapur. Tidak ada istilah tidak ada muka. Karenanya saya tetap mengharapkan bung Jackson datang untuk kongkow-kongkow. Kata orang kampung, take it easy bro ! Hormat saya, Yongde tambahan: banyak rekan di sini yang tidak dihalangi oleh buta aksara Han, contoh si Takezo itu, sumber-sumber datanya komplit dari bahasa non Han. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote: Dear pak yong de, Saya tidak ada apa2 nya soal pengetahuan budaya leluhur. Bahasa mandarin saja saya tidak bisa. saya tidak ada muka untuk bertemu dengan sahabat sekalian. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
[budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
Yang dimaksud itu Jianwen Di ? Atau setelah Ming Zhaozong nianhao Yongli, terlahir dengan nama Zhu Youlang ? Ming Zhaozong berkedudukan di Guangdong, masih sejaman dengan Ming Wenzhong (nianhao Shaowu, lahir dengan nama Zhu Yuyue) yang juga di Guangdong. Setelah Ming Wenzhong dieksekusi, pasukan Qing di bawah pimpinan Wu Sangui mengejar Ming Zhaozong hingga dia mengungsi mencari suaka ke Burma. Raja Burma yang takut dengan pasukan Qing akhirnya tidak melindungi Ming Zhaozong. Hidup sang kaisar berakhir di ujung panah Wu Sangui sendiri. Eksekusinya di Kunming, Yunnan. Kalau yang Jianwen Di memang misterius, konon salah satu faktor pencetus pelayaran Zheng He adalah mencari jejak Jianwen Di. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote: ya setuju, karena dlm data sejarah memang terungkap bhw keturunan raja ming minggat ke selatan dan tak diketahui rimbanya, secara fiksi inipun bisa dikembangkan ke mana2 bukan? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: agoeng_...@... Date: Sun, 6 Dec 2009 18:01:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) G malah lebih percaya klo ada keturunan Cu yg beredar diindo. Or minimal nan yang. Pemberontak ming ditampung ama hua ren juga lebih masuk akal buat g.
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Terima kasih banyak pak yongde. Saya akan hadir. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: henyung heny...@yahoo.com Date: Mon, 07 Dec 2009 02:09:31 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Anda percaya tidak kalau saya tidak fasih bahasa mandarin tertulis ? Secara lisan saja kosa kata saya sangat terbatas ke bahasa sehari-hari yang sederhana. Untuk memahami tulisan, saya sangat membutuhkan alat penerjemah seperti Wenlin, NjStar, Google. Memang saya ada belajar sendiri, tetapi tidak maksimal mengingat waktu sudah mayoritas habis karena harus menghidupi asap dapur. Tidak ada istilah tidak ada muka. Karenanya saya tetap mengharapkan bung Jackson datang untuk kongkow-kongkow. Kata orang kampung, take it easy bro ! Hormat saya, Yongde tambahan: banyak rekan di sini yang tidak dihalangi oleh buta aksara Han, contoh si Takezo itu, sumber-sumber datanya komplit dari bahasa non Han. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote: Dear pak yong de, Saya tidak ada apa2 nya soal pengetahuan budaya leluhur. Bahasa mandarin saja saya tidak bisa. saya tidak ada muka untuk bertemu dengan sahabat sekalian. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China
Kalau bekasnya saya pernah lihat di seberang asemka, tepatnya didepan toko buku pantai kencana Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: Bagus bagussugi...@yahoo.com Date: Mon, 07 Dec 2009 01:23:13 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa, saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya Republik rakyat china. ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual? terima kasih
Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China
Di gramed ada kok, karangan salah seorang member disini bang Ivan Tan. Judulnya lupa cuma isinya lengkap menurut saya. Tp jgn salah ambil karena ada 2 buku yg mirip n covernya klo ga salah inget sama2 bewarna merah tp yg karangan bang ivan tan isi ttg sejarah yg satu lagi tentang promosi agama. -Original Message- From: Bagus bagussugi...@yahoo.com Date: Mon, 07 Dec 2009 01:23:13 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa, saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya Republik rakyat china. ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual? terima kasih
[budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
Bp.Kenneth, perkenalkan saya bermarga Huang dan sekarang tinggal di Zhibo, Shandong. Ada satu hal yang ingin saya sampaikan kepada bapak Ken, pernahkah anda mendengar atau membaca cerita Sybill si gadis berkepribadian 16 ? Semoga bapak bukan seperti Sybill. JQ Huang --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kenneth.tan501 kenneth.tan...@... wrote: Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?. Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei... I originally planned to bring you along with us. But you are young and pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust you know what you should do. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ wrote: artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya , maaf oneliner On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_mynit@ wrote: Teman2, saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. Dapat di akses di: http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas) The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well. It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this hearsay true or not? Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles. In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei could get part of the money gained from selling ranks and titles, the remaining were divided by the other people. Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch. LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with Zhenfei, and the people in this group all reported against of their
[budaya_tionghua] PENGUMUMAN : UNDANGAN GATHERING TANGGAL 20 DESEMBER 2009
Dear miliser, Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada Tanggal : 20 Desember 2009 Jam : 13:00 s/d 17:00 Tempat : Galangan Kapal VOC Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan. Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe. Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Dan tentunya teman-teman yang sudah tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua bisa saling berdiskusi dengan benar. Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing list Budaya Tionghoa berkali-kali. Hormat kami, Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa
Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu
Maaf Pak Ardian - ; saya nimbrung lagi - apa ada yang TAHU bahwa ada satu pelaku sejarah di Tiongkok yang saat ini maih hidup di Indonesia ? Umurnya sekitar 80 an - dan lagi BED RIDDEN - walau pikiran dan pembicaraannya masih JELAS. Namanya Dr tapi juga biarawati Katolik Sr. WONGA !! Ingat saya ; beliau masih ada ikatan darah dgn Tokoh yang digantikan oleh Sun Yat Sen !! Mungkin dia bisa cerita banyak ttg Cucu atau Cicit yang menghilang tsb !! Mungkin akan saya tanyakan kalau saya berkunjung !! (Sekitar tgl 20 a saya bisa kunjungi !!) Salam utk semuanya; Tony Setiabudhi From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 6, 2009 7:42:41 Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu hahahahaha rasanya semakin lama cerita sang cicit semakin lier, bener kata si erik kalu mau cari sensasi pake otak dikit. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, henyung heny...@... wrote: Foot binding bahkan pada awal Qing hendak dilarang oleh pemerintahan. Tetapi tidak berkuasa menghadapi tuntutan fetishme foot binding. Jadi ini area abu-abu. Yang jelas orang Man seharusnya memandang foot binding ini dari sudut yang berbeda dengan mayoritas Han. Tentu saja tidak tertutup kemungkinan ada orang Man yang juga mempraktekkan foot binding. Menurut pendapat saya pribadi, mereka-mereka itu minoritas. Mayoritas Man melihat foot binding antara setengah jijik dan setengah heran. Apalagi ada TITAH KAISAR sejak awal Qing bahwa perempuan Man tidak boleh mengikat kaki (chanzu). Lu berani melanggar TITAH KAISAR ? Bisa dipenggal 7 keturunan ke bawah, 5 keturunan ke samping. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ wrote: apa betul tradisi foot binding di praktekan di kalangan bangsa MAN ? 2009/12/5 toyota_man save_mynit@ Jadi memang sangat kejam. Saya sampai sedih mendengarnya. Juga waktu, si nenek kabur ke Indonesia, kaki yang dibalut kecil akhirnya harus berdarah2 berlari sekian jauh (karena biasa kehidupan istana - menggunakan tandu). Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu
Benar pak Tony, ada 1 or 2 org anggota kerajaan Qing yang ke Nanyang dan kalu tdk salah inget pernah ditulis di memoir salah satu tokoh Tionghoa jaman Belanda. Tapi semua memoir tdk pernah bilang kalu mrk itu adalah keturunan langsugn dari Guang Xu. ISAS sendiri studi salah satu tokohnya en kebetulan saya dapet tulisan itu dari temen saya di SMU, gak ada itu cerita. Kalu gak salah inget, Kang You Wei jg sempet ketemuan dah. Buat sementara , kita2 masih nunggu tulisan dari si cicit buat ngejelasin hal2 yg ngeganjal dipikiran kita2 ini. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tony Setiabudhi sbudhi8...@... wrote: Maaf Pak Ardian - ; saya nimbrung lagi - apa ada yang TAHU bahwa ada satu pelaku sejarah di Tiongkok yang saat ini maih hidup di Indonesia ? Umurnya sekitar 80 an - dan lagi BED RIDDEN - walau pikiran dan pembicaraannya masih JELAS. Namanya Dr tapi juga biarawati Katolik Sr. WONGA !! Ingat saya ; beliau masih ada ikatan darah dgn Tokoh yang digantikan oleh Sun Yat Sen !! Mungkin dia bisa cerita banyak ttg Cucu atau Cicit yang menghilang tsb !! Mungkin akan saya tanyakan kalau saya berkunjung !! (Sekitar tgl 20 a saya bisa kunjungi !!) Salam utk semuanya; Tony Setiabudhi From: ardian_c ardia...@... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 6, 2009 7:42:41 Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu hahahahaha rasanya semakin lama cerita sang cicit semakin lier, bener kata si erik kalu mau cari sensasi pake otak dikit. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, henyung henyung@ wrote: Foot binding bahkan pada awal Qing hendak dilarang oleh pemerintahan. Tetapi tidak berkuasa menghadapi tuntutan fetishme foot binding. Jadi ini area abu-abu. Yang jelas orang Man seharusnya memandang foot binding ini dari sudut yang berbeda dengan mayoritas Han. Tentu saja tidak tertutup kemungkinan ada orang Man yang juga mempraktekkan foot binding. Menurut pendapat saya pribadi, mereka-mereka itu minoritas. Mayoritas Man melihat foot binding antara setengah jijik dan setengah heran. Apalagi ada TITAH KAISAR sejak awal Qing bahwa perempuan Man tidak boleh mengikat kaki (chanzu). Lu berani melanggar TITAH KAISAR ? Bisa dipenggal 7 keturunan ke bawah, 5 keturunan ke samping. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ wrote: apa betul tradisi foot binding di praktekan di kalangan bangsa MAN ? 2009/12/5 toyota_man save_mynit@ Jadi memang sangat kejam. Saya sampai sedih mendengarnya. Juga waktu, si nenek kabur ke Indonesia, kaki yang dibalut kecil akhirnya harus berdarah2 berlari sekian jauh (karena biasa kehidupan istana - menggunakan tandu). Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu
maksudnya gak ada itu cerita anak2 guangxu hehehehehehehe kita jg ada gathering tgl 20 pak , mohon kehadirannya ya --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote: Benar pak Tony, ada 1 or 2 org anggota kerajaan Qing yang ke Nanyang dan kalu tdk salah inget pernah ditulis di memoir salah satu tokoh Tionghoa jaman Belanda. Tapi semua memoir tdk pernah bilang kalu mrk itu adalah keturunan langsugn dari Guang Xu. ISAS sendiri studi salah satu tokohnya en kebetulan saya dapet tulisan itu dari temen saya di SMU, gak ada itu cerita. Kalu gak salah inget, Kang You Wei jg sempet ketemuan dah. Buat sementara , kita2 masih nunggu tulisan dari si cicit buat ngejelasin hal2 yg ngeganjal dipikiran kita2 ini. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tony Setiabudhi sbudhi@ wrote: Maaf Pak Ardian - ; saya nimbrung lagi - apa ada yang TAHU bahwa ada satu pelaku sejarah di Tiongkok yang saat ini maih hidup di Indonesia ? Umurnya sekitar 80 an - dan lagi BED RIDDEN - walau pikiran dan pembicaraannya masih JELAS. Namanya Dr tapi juga biarawati Katolik Sr. WONGA !! Ingat saya ; beliau masih ada ikatan darah dgn Tokoh yang digantikan oleh Sun Yat Sen !! Mungkin dia bisa cerita banyak ttg Cucu atau Cicit yang menghilang tsb !! Mungkin akan saya tanyakan kalau saya berkunjung !! (Sekitar tgl 20 a saya bisa kunjungi !!) Salam utk semuanya; Tony Setiabudhi From: ardian_c ardian_c@ To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sunday, December 6, 2009 7:42:41 Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu hahahahaha rasanya semakin lama cerita sang cicit semakin lier, bener kata si erik kalu mau cari sensasi pake otak dikit. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, henyung henyung@ wrote: Foot binding bahkan pada awal Qing hendak dilarang oleh pemerintahan. Tetapi tidak berkuasa menghadapi tuntutan fetishme foot binding. Jadi ini area abu-abu. Yang jelas orang Man seharusnya memandang foot binding ini dari sudut yang berbeda dengan mayoritas Han. Tentu saja tidak tertutup kemungkinan ada orang Man yang juga mempraktekkan foot binding. Menurut pendapat saya pribadi, mereka-mereka itu minoritas. Mayoritas Man melihat foot binding antara setengah jijik dan setengah heran. Apalagi ada TITAH KAISAR sejak awal Qing bahwa perempuan Man tidak boleh mengikat kaki (chanzu). Lu berani melanggar TITAH KAISAR ? Bisa dipenggal 7 keturunan ke bawah, 5 keturunan ke samping. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ wrote: apa betul tradisi foot binding di praktekan di kalangan bangsa MAN ? 2009/12/5 toyota_man save_mynit@ Jadi memang sangat kejam. Saya sampai sedih mendengarnya. Juga waktu, si nenek kabur ke Indonesia, kaki yang dibalut kecil akhirnya harus berdarah2 berlari sekian jauh (karena biasa kehidupan istana - menggunakan tandu). Get your new Email address! Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
[budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
biasanya seh yg dimaksud jianwen di lar yg kabur ke nanyang bawa stempel kerajaan. tapi si zhu di khan nyarinya di 2 arah hehehehehe satu di selatan lautan satunye di daratan tiongkok jg. pake alibinya canggih waktu nyarinya di daratan tiongkok tuh. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Yang dimaksud itu Jianwen Di ? Atau setelah Ming Zhaozong nianhao Yongli, terlahir dengan nama Zhu Youlang ? Ming Zhaozong berkedudukan di Guangdong, masih sejaman dengan Ming Wenzhong (nianhao Shaowu, lahir dengan nama Zhu Yuyue) yang juga di Guangdong. Setelah Ming Wenzhong dieksekusi, pasukan Qing di bawah pimpinan Wu Sangui mengejar Ming Zhaozong hingga dia mengungsi mencari suaka ke Burma. Raja Burma yang takut dengan pasukan Qing akhirnya tidak melindungi Ming Zhaozong. Hidup sang kaisar berakhir di ujung panah Wu Sangui sendiri. Eksekusinya di Kunming, Yunnan. Kalau yang Jianwen Di memang misterius, konon salah satu faktor pencetus pelayaran Zheng He adalah mencari jejak Jianwen Di. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: ya setuju, karena dlm data sejarah memang terungkap bhw keturunan raja ming minggat ke selatan dan tak diketahui rimbanya, secara fiksi inipun bisa dikembangkan ke mana2 bukan? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: agoeng_set@ Date: Sun, 6 Dec 2009 18:01:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) G malah lebih percaya klo ada keturunan Cu yg beredar diindo. Or minimal nan yang. Pemberontak ming ditampung ama hua ren juga lebih masuk akal buat g.
RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Setuju sama Jackson. Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid. Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal lucu, salah, aneh dll Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah, hendaknya dijadikan masukan. Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of jackson_ya...@yahoo.com Sent: Sunday, December 06, 2009 12:10 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! _ From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanph...@... wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote: From: east_road east_r...@... Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?. Simak alkisah berikut ini : Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya. Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata Ayo kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama berdiri. Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si guru berkata dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri kita masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu pengtahuan tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi karena dia sudah tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu ilmu masih mencari kesana kemari jawabannya apa lewat internet, buku dan sebgainya, itu lah bedanya dengan guru yang telah lama belajar dia tanpa mencari pun tau mesti bagaimana mengarahkan yang lebih baik ( lebih berpengalaman dari kita yang baru bisa ilmu pengetahuan)
RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2 Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_...@... wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote: Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ardian_c ardian_c@ Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanphan1@ wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_road@ wrote: From: east_road east_road@ Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah
Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
kalau saya penulis fiksi kampiun, akan saya kembangkan memakai pola davinci code, disitu akan saya buktikan bahwa mereka punya andil dlm pendirian kerajaan2 di nusantara. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Date: Mon, 07 Dec 2009 05:06:44 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) biasanya seh yg dimaksud jianwen di lar yg kabur ke nanyang bawa stempel kerajaan. tapi si zhu di khan nyarinya di 2 arah hehehehehe satu di selatan lautan satunye di daratan tiongkok jg. pake alibinya canggih waktu nyarinya di daratan tiongkok tuh. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote: Yang dimaksud itu Jianwen Di ? Atau setelah Ming Zhaozong nianhao Yongli, terlahir dengan nama Zhu Youlang ? Ming Zhaozong berkedudukan di Guangdong, masih sejaman dengan Ming Wenzhong (nianhao Shaowu, lahir dengan nama Zhu Yuyue) yang juga di Guangdong. Setelah Ming Wenzhong dieksekusi, pasukan Qing di bawah pimpinan Wu Sangui mengejar Ming Zhaozong hingga dia mengungsi mencari suaka ke Burma. Raja Burma yang takut dengan pasukan Qing akhirnya tidak melindungi Ming Zhaozong. Hidup sang kaisar berakhir di ujung panah Wu Sangui sendiri. Eksekusinya di Kunming, Yunnan. Kalau yang Jianwen Di memang misterius, konon salah satu faktor pencetus pelayaran Zheng He adalah mencari jejak Jianwen Di. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote: ya setuju, karena dlm data sejarah memang terungkap bhw keturunan raja ming minggat ke selatan dan tak diketahui rimbanya, secara fiksi inipun bisa dikembangkan ke mana2 bukan? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: agoeng_set@ Date: Sun, 6 Dec 2009 18:01:39 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen) G malah lebih percaya klo ada keturunan Cu yg beredar diindo. Or minimal nan yang. Pemberontak ming ditampung ama hua ren juga lebih masuk akal buat g.
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Lu tuh klo ngomong jangan ngelantur klo mau nimbrung mendingan ikut kasih kontribusi data atau apa kek , terlepas dari data itu pro siapa , lain soal . jadi yang naif itu saudara keeshan sendiri jadi kalau mau bahas samkok, dinasti tang , dinasti ming , dinasti qing , lu orang musti pelaku langsung ? lu lahir abad berapa ? pahami dulu sejarah itu memang bisa ada beberapa versi , contoh musashi miyamoto , ada sekitar 3-4 versi , tapi itu semua bisa dianggap kekayaan sejarah mereka nah lu mau bahas miyamoto , harus jadi pelaku langsung ? terlepas dari versi sejarah yg mana pun , benar atau salah , nanti akan di revisi pada masanya nanti , tapi jangan sampai mengemukakan suatu versi sejarah , tapi berantakan , gagal dalam kronologis , dan sebagainya jadi please jangan naif deh bung keeshan saya lebih respek sama abdi christ yang paling tidak , cari informasi biarpun itu cuman link situs , buat bantu temennya 2009/12/7 keshaandrea keshaand...@gmail.com Setuju sama Jackson. Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid. Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal “lucu, salah, aneh” dll Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah, hendaknya dijadikan masukan. Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan. *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto: budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *jackson_ya...@yahoo.com *Sent:* Sunday, December 06, 2009 12:10 AM *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -- *From: *ardian_c ardia...@yahoo.co.id *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, iwan kustiawan iwanph...@... wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote: From: east_road east_r...@... Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?. Simak alkisah berikut ini : Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya. Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata Ayo kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama berdiri. Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si guru
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;. itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati. Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2. Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ? pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ? or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an. itu disejarah lho. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote: Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2 Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@ wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote: Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ardian_c ardian_c@ Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanphan1@ wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_road@ wrote: From: east_road east_road@ Subject: [budaya_tionghua] Renungan
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Ah bisa saja! formalin dalam makanan kan bisa membunuh orang per lahan2. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: keshaandrea keshaand...@gmail.com Date: Mon, 7 Dec 2009 12:21:27 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2… Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_...@... wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote: Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ardian_c ardian_c@ Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanphan1@ wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_road@ wrote: From: east_road east_road@ Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Saturday, December 5,
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Makanya, tanggal 20 datang yah. Jadi kita bisa tertawa bersama, ditunggu loh :) Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote: Setuju sama Jackson. Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid. Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal lucu, salah, aneh dll Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah, hendaknya dijadikan masukan. Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan.
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Bukan pelaku bukan lantas tidak tahu apa2. Karena banyak pengetahuan umum yg sudah solid: misalnya kerajaan Qing didirikan oleh bangsa mancu, marga kaisar mancu tidak mungkin Wang; di zaman ini jika kita ketemu keturunan raja Qing, tak mungkin terdorong untuk berdiri memberi hormat! Dari penyebutan nama saja tak mungkin kita tahu seorang keturunan raja atau bukan. Hal2 diatas cukup diyakini dng pengetahuan umum dan logika umum, tak perlu pengalaman pribadi! misalnya ada orang amerika yg ngaku keturunan sukarno dan dewi sukarno, tapi salah menyebut dewi adalah orang tiongkok, apa perlu kita ngalami sendiri baru bisa buktikan kesalahannya? Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -Original Message- From: keshaandrea keshaand...@gmail.com Date: Mon, 7 Dec 2009 12:12:40 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Setuju sama Jackson. Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid. Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal “lucu, salah, aneh” dll Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah, hendaknya dijadikan masukan. Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of jackson_ya...@yahoo.com Sent: Sunday, December 06, 2009 12:10 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! _ From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanph...@... wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain. --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote: From: east_road east_r...@... Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa kencing berdiri, Guru kencing ??? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?. Simak alkisah berikut ini : Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya. Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata Ayo kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama berdiri. Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si guru berkata dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing
Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China
Kalau mau yang gratis bisa dicari pakai search engine google. versi dari UI (universitas Indonesia search sejarah china, yang versi bahasa inggris search rapidshare chinese history lalu didownload. Anda bisa mendownload gratis buku From Yao to Mao: 5000 years chinese history karangan TTC. Kalau sejarah yg versi komik (lebih enak gak rumit) saya punya beberapa dlm bhs Indonesia (beli tahun 1996 dan sekarang sudah tidak beredar). --- On Mon, 12/7/09, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote: From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, December 7, 2009, 10:35 AM Di gramed ada kok, karangan salah seorang member disini bang Ivan Tan. Judulnya lupa cuma isinya lengkap menurut saya. Tp jgn salah ambil karena ada 2 buku yg mirip n covernya klo ga salah inget sama2 bewarna merah tp yg karangan bang ivan tan isi ttg sejarah yg satu lagi tentang promosi agama. From: Bagus bagussugiono@ yahoo.com Date: Mon, 07 Dec 2009 01:23:13 -To: budaya_tionghua@ yahoogroups. comSubject: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa, saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya Republik rakyat china. ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual? terima kasih
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
susah kian ntar dia cuman bilang lu bukan pelaku langsung , kenal sama hakim bao juga kagak 2009/12/7 ardian_c ardia...@yahoo.co.id hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;. itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati. Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2. Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ? pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ? or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an. itu disejarah lho. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote: Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2… Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@ wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote: Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ardian_c ardian_c@ Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 To: budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
eits jgn salah, gw kenal hakim bao lho, at least kalu dikasih patungnye gw langsung bisa ngomong ini judge bao getu lho. tapi judge baonye kenal gw ape kagak nah itu urusan laen huehehehehe tapi kalu patungnye bisa ngomong eh gw kenal lu, gw seh pasti kabur ketakutan wakakakakakakakakaka --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote: susah kian ntar dia cuman bilang lu bukan pelaku langsung , kenal sama hakim bao juga kagak 2009/12/7 ardian_c ardia...@... hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;. itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati. Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2. Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ? pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ? or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an. itu disejarah lho. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com, keshaandrea keshaandrea@ wrote: Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2 Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@ wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote: Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message-
[budaya_tionghua] LEADERSHIP FORUM 70 by Center for Corporate Leadership
CENTER FOR CORPORATE LEADERSHIP (CCL) Menyelenggarakan LEADERSHIP FORUM KE-70 “EXCELLENCE IN CORPORATE LEADERSHIP” Kamis, 10 Desember 2009 Pk. 08.30 – selesai Sasono Mulyo 2, Le Meredien Jakarta Key Note Speech Ciputra (Chairman Ciputra Group, Pendiri Center For Corporate Leadership) SESI I “KEPEMIMPINAN KORPORASI BIDANG PERBANKAN DAN KEUANGAN” Pembicara: Gatot M.Suwondho - Direktur Utama PT BNI (Persero) Arwin Rasyid – Direktur Utama PT CIMB Niaga Tbk Chairul Tanjung – Komisaris Utama PT Bank Mega Tbk Moderator: Hotbonar Sinaga – Direktur Utama PT Jamsostek (Persero) SESI II “KEPEMIMPINAN BIDANG INDUStRI DAN JASA” Pembicara: Emirsjah Satar – Direktur Utama PT Garuda Indonesia Haryanto Adikusumo – President Director AKR Group Stanley Setia Atmadja – Direktur Utama PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk Moderator; Suwito Anggoro – President Director PT Cevron Pasific Indonesia Informasi Pendaftaran dan Registrasi Angel / Susi (021)7509406/7 atau 08129359938, Alin 0818819944 / 081211611144
Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China
cambridge history dua buku khusus untuk dinasti qing dua buku khusus untuk era republik satu khusus dinasti ming dstnya 2009/12/7 Eko Boenandar eko_boenan...@yahoo.com Kalau mau yang gratis bisa dicari pakai search engine google. versi dari UI (universitas Indonesia search sejarah china, yang versi bahasa inggris search rapidshare chinese history lalu didownload. Anda bisa mendownload gratis buku From Yao to Mao: 5000 years chinese history karangan TTC. Kalau sejarah yg versi komik (lebih enak gak rumit) saya punya beberapa dlm bhs Indonesia (beli tahun 1996 dan sekarang sudah tidak beredar). --- On *Mon, 12/7/09, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com* wrote: From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Monday, December 7, 2009, 10:35 AM Di gramed ada kok, karangan salah seorang member disini bang Ivan Tan. Judulnya lupa cuma isinya lengkap menurut saya. Tp jgn salah ambil karena ada 2 buku yg mirip n covernya klo ga salah inget sama2 bewarna merah tp yg karangan bang ivan tan isi ttg sejarah yg satu lagi tentang promosi agama. -- *From: * Bagus bagussugiono@ yahoo.com *Date: *Mon, 07 Dec 2009 01:23:13 - *To: *budaya_tionghua@ yahoogroups. com *Subject: *[budaya_tionghua] cari buku sejarah China selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa, saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya Republik rakyat china. ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual? terima kasih
RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Pak Huang, menurut saya, si Cicit ini tidak akan bisa memberikan jawaban yang valid dan memuaskan, karena dia hanya penerus cerita pula. Saya pernah di suruh duduk oleh kakek saya beberapa saat sebelum kematiannya, selama seminggu (3 4 jam sehari) saya disuruh mendengar cerita kedatangan dia dari cina, mendarat dimana, berdagang dll saja, kalo disuruh cerita ulang, ga bakal bisa bener. Ini cerita si cicit dapat dari neneknya, pasti banyak yg bolong2, apalagi pak abdi dapat cerita lagi dari pak Cicit Kaisar. Yah pasti lah berantakan thread ini, sampai pada ngamuk2. Lebih baik di lampirkan bukti2 saja dari ybs, yg katanya dimiliki (masukan penting buat pak Abdi dan pak Immanuel). Dan mungkin alangkah baiknya thread ini di tahan dulu sampai terjadi klarifikasi lebih baik, jangan sampai yang satu menertawakan yg lain, yg satu punya handbook sejarah, yg lain punya bukti sejarah. Pak Abdi dan Pak Ardian keliatannya sudah dalam tahap meregang perasaan, mohon jangan terjadi permusuhan. Masa milis BT jd ajang permusuhan antara anggota? Dan lucunya ini terjadi sebelum semua bukti di sajikan. Peacelah bapak2 semuanya, saya yakin disini semuanya orang2 yg sangat terpelajar dan sudah dewasa. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of jinqiang.huang Sent: Monday, December 07, 2009 12:43 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Bp.Kesha, anda boleh beranggapan apapun, yang terpenting adalah masuk akal atau tidak cerita itu. Anda pernah dengar cerita John Titor ? Atau anda percaya ramalan 2012 yang dikaitkan dengan kalender suku Maya ? Jika ada yang membantah tapi kompeten, lantas anda katakan jangan bantah dahulu dengan berbagai alasan yang anda kemukakan ? Seorang yang mempelajari Yijing akan tertawa jika dikatakan bahwa kiamat ditulis dalam kitab Yijing dan terjadi pada tahun 2012. Semua yang anda katakan pelaku langsung itu sudah tidak ada, baik itu kaisar Guang Xu, Zhen Fei dan sebagainya. Yang ada hari ini adalah orang yang mengklaim dirinya sebagai keturunan kaisar Guang Xu. Dan itu bukanlah pelaku langsung. Saya perhatikan para member yang memberikan data itu termasuk data yang dapat dikatakan valid, tapi bantahan dari cicit itu membuat saya menjadi ragu. Terlihat cicit itu tidak mengetahui banyak hal termasuk custom kerajaan Qing. Jika jeli, dapat dilihat bahwa ia membaca beberapa cerita silat seperti Shujian En Chou Lu. Dan saya sudah menuliskan judul buku memoir dari keturunan keluarga kaisar dinasti Qing. Mungkin anda tidak tahu, tapi sebagai cicit yang mengaku keturunan harusnya sudah tahu memoir siapa yang saya posting. Anda bisa bertemu dengan keluarga keturunan dari kaisar dinasti Qing di China dengan mudahnya. Yang saya harapkan dari teman-teman disini adalah cicit itu bisa membawa catatan harian neneknya yang dalam tulisan bahasa Man asli. Tinggal nanti minta teman-teman scan dan kirimkan kepada saya, Rinto Jiang juga pada bapak Liang U. JQ Huang --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaand...@... wrote: Setuju sama Jackson. Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid. Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal lucu, salah, aneh dll Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah, hendaknya dijadikan masukan. Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of jackson_ya...@... Sent: Sunday, December 06, 2009 12:10 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! _ From: ardian_c ardia...@... Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 - To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanphan1@ wrote: ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Seberapa pelan? Bagaimana cara kerjanya? From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Monday, December 07, 2009 12:27 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;. itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati. Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2. Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ? pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ? or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an. itu disejarah lho. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaand...@... wrote: Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2 Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@ wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote: Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ardian_c ardian_c@ Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho. paham gak ? --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
hehehehehe tergantung dosis nak, itu bahasa dewanya arsenikum cari aja sendiri dosisnya gimana en cara kerjanya gimana ? yg jelas kalu lu minum arsenikum dibawah 1 gr , gak langsung mati, perlahan2. Mau tau lebih jelas #65311; tanya ahli kimia or apoteker. itu bukan bidang gw neng --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote: Seberapa pelan? Bagaimana cara kerjanya? From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Monday, December 07, 2009 12:27 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;. itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati. Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2. Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ? pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ? or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an. itu disejarah lho. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaandrea@ wrote: Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2 Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@ wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote: Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Tanya aja langsung ama yg bikin n yg diracunin. Nanti klo dijawab berdasarkan referensi ga dipercaya lagi. Or cobain sendiri? Hehhehe -Original Message- From: keshaandrea keshaand...@gmail.com Date: Mon, 7 Dec 2009 13:24:32 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Seberapa pelan? Bagaimana cara kerjanya? From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c Sent: Monday, December 07, 2009 12:27 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;. itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati. Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2. Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ? pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ? or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an. itu disejarah lho. --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaand...@... wrote: Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2… Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@ wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote: Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...! -Original Message- From: ardian_c ardian_c@ Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com
[budaya_tionghua] Fw: 3 x 8 = 23 ???
'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure about the universe.' - Albert Einstein - Forwarded Message From: Ari Herdiana dove1...@gmail.com Sent: Friday, December 4, 2009 19:08:22 Subject: Fwd: 3 x 8 = 23 ??? Dapet dari tetangga, mohon maaf jika sudah pernah di posting. SEBUAH RENUNGAN Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual kain sedang berdebat. Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?” Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah diperdebatkan lagi.” Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar atau salah Confusius yang berhak mengatakan.” Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?” Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. Kalau kamu yang salah, bagaimana?” Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.” Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah Confusius tau duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.” Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas. Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan Hui dua nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan jangan membunuh.” Yan Hui bilang, “Baiklah,” lalu berangkat pulang. Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya. Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: “Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”. Yan Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.” Confusius bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih penting?” Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.” Sejak itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya. Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. Janganlah gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat. Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang didapat adalah kebaikan bagi semua orang. Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti) Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti) Bersikeras melawan
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Pak Kesha, cicit ini berani memberikan bukti-bukti seperti photo, mahkota dan sebagainya. Coba anda bersikap netral sedikit dalam menilai masalah dan bacalah perlahan-lahan semua yang diutarakan oleh cicit ini maupun melalui temannya. Saya tidak suka menantang siapapun, tapi jika cicit itu memiliki catatan harian dalam bahasa Man Zhu, saya memiliki akses untuk mencari orang menterjemahkan, sama seperti akses yang dimiliki oleh bapak Liang tapi jelas dari universitas yang berbeda. Juga saya katakan bahwa banyak keturunan kerajaan Qing di China ini, dan menurut anda, apakah ada kemungkinan salah satu member di milis ini mengenal mereka ? JQ Huang --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote: Pak Huang, menurut saya, si Cicit ini tidak akan bisa memberikan jawaban yang valid dan memuaskan, karena dia hanya penerus cerita pula. Saya pernah di suruh duduk oleh kakek saya beberapa saat sebelum kematiannya, selama seminggu (3 4 jam sehari) saya disuruh mendengar cerita kedatangan dia dari cina, mendarat dimana, berdagang dll saja, kalo disuruh cerita ulang, ga bakal bisa bener. Ini cerita si cicit dapat dari neneknya, pasti banyak yg bolong2, apalagi pak abdi dapat cerita lagi dari pak Cicit Kaisar. Yah pasti lah berantakan thread ini, sampai pada ngamuk2. Lebih baik di lampirkan bukti2 saja dari ybs, yg katanya dimiliki (masukan penting buat pak Abdi dan pak Immanuel). Dan mungkin alangkah baiknya thread ini di tahan dulu sampai terjadi klarifikasi lebih baik, jangan sampai yang satu menertawakan yg lain, yg satu punya handbook sejarah, yg lain punya bukti sejarah. Pak Abdi dan Pak Ardian keliatannya sudah dalam tahap meregang perasaan, mohon jangan terjadi permusuhan. Masa milis BT jd ajang permusuhan antara anggota? Dan lucunya ini terjadi sebelum semua bukti di sajikan. Peacelah bapak2 semuanya, saya yakin disini semuanya orang2 yg sangat terpelajar dan sudah dewasa. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of jinqiang.huang Sent: Monday, December 07, 2009 12:43 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Bp.Kesha, anda boleh beranggapan apapun, yang terpenting adalah masuk akal atau tidak cerita itu. Anda pernah dengar cerita John Titor ? Atau anda percaya ramalan 2012 yang dikaitkan dengan kalender suku Maya ? Jika ada yang membantah tapi kompeten, lantas anda katakan jangan bantah dahulu dengan berbagai alasan yang anda kemukakan ? Seorang yang mempelajari Yijing akan tertawa jika dikatakan bahwa kiamat ditulis dalam kitab Yijing dan terjadi pada tahun 2012. Semua yang anda katakan pelaku langsung itu sudah tidak ada, baik itu kaisar Guang Xu, Zhen Fei dan sebagainya. Yang ada hari ini adalah orang yang mengklaim dirinya sebagai keturunan kaisar Guang Xu. Dan itu bukanlah pelaku langsung. Saya perhatikan para member yang memberikan data itu termasuk data yang dapat dikatakan valid, tapi bantahan dari cicit itu membuat saya menjadi ragu. Terlihat cicit itu tidak mengetahui banyak hal termasuk custom kerajaan Qing. Jika jeli, dapat dilihat bahwa ia membaca beberapa cerita silat seperti Shujian En Chou Lu. Dan saya sudah menuliskan judul buku memoir dari keturunan keluarga kaisar dinasti Qing. Mungkin anda tidak tahu, tapi sebagai cicit yang mengaku keturunan harusnya sudah tahu memoir siapa yang saya posting. Anda bisa bertemu dengan keluarga keturunan dari kaisar dinasti Qing di China dengan mudahnya. Yang saya harapkan dari teman-teman disini adalah cicit itu bisa membawa catatan harian neneknya yang dalam tulisan bahasa Man asli. Tinggal nanti minta teman-teman scan dan kirimkan kepada saya, Rinto Jiang juga pada bapak Liang U. JQ Huang --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaandrea@ wrote: Setuju sama Jackson. Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid. Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal lucu, salah, aneh dll Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah, hendaknya dijadikan masukan. Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of jackson_yahya@ Sent: Sunday, December 06, 2009 12:10 AM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
baygon juga di minum setetes dua tetes bunuh pelan2 :D From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Mon, December 7, 2009 2:38:21 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehe tergantung dosis nak, itu bahasa dewanya arsenikum cari aja sendiri dosisnya gimana en cara kerjanya gimana ? yg jelas kalu lu minum arsenikum dibawah 1 gr , gak langsung mati, perlahan2. Mau tau lebih jelas #65311; tanya ahli kimia or apoteker. itu bukan bidang gw neng --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, keshaandrea keshaandrea@ ... wrote: Seberapa pelan? Bagaimana cara kerjanya? From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of ardian_c Sent: Monday, December 07, 2009 12:27 PM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684; . itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati. Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2. Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ? pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ? or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an. itu disejarah lho. --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com , keshaandrea keshaandrea@ wrote: Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya ga?)? Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2… Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng. From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com ] On Behalf Of ardian_c Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com , Imannuel imannuel_jkt@ wrote: Bro. 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka. Baca tulisan si abdi christ sebelonnya 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti. aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya 2, namanya zhen dan jin. 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya. hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ? 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang. hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung. TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian Ying. Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ? hehehehehehehehe --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com , ardian_c ardian_c@ wrote: gw dah dengerin, gw komentar. 1.ngaku org mongol wekekekekeke 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2, berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti dari 3 istri jadi 2 istri. 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan sekedar bualan 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana, dikurung brp lama tuh laki bini ? 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus. BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups.
Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
pak huang, kita semua tau jika sejarah itu penuh distorsi, banyak rahasia yg tidak di ungkapkan. kemungkinan keturunan kaisar yg kabur ke indonesia adalah sangat mungkin, mengingat tahun2 awal 1900 tsb banyak pengungsi dari china, kakek saya juga salah satunya, kami berasal dari kim meng, taiwan dan sampai skr masih punya rumah disana, jd informasi dari pak cicit ini hendaklah disikapi dengan bijaksana. saya melihat beliau tidak datang mengaku2 dengan keputusan pribadi, tapi atas informasi dari nenek beliau dan insiatif pak abdi dan saya rasa beliau juga ada di jalur milis yang tepat untuk mengetahui kebenaran ini, mohon di terima dulu dengan baik, jangan di maki2 dan sampai ngomong jorok di YM. kita tunggu tgl. 20 ini ya, semoga bs ikut gabung dan jd pendengar, karena saya NOL besar dalam sejarah tiongkok. On 12/7/09, jinqiang.huang jinqiang.hu...@yahoo.com wrote: Pak Kesha, cicit ini berani memberikan bukti-bukti seperti photo, mahkota dan sebagainya. Coba anda bersikap netral sedikit dalam menilai masalah dan bacalah perlahan-lahan semua yang diutarakan oleh cicit ini maupun melalui temannya. Saya tidak suka menantang siapapun, tapi jika cicit itu memiliki catatan harian dalam bahasa Man Zhu, saya memiliki akses untuk mencari orang menterjemahkan, sama seperti akses yang dimiliki oleh bapak Liang tapi jelas dari universitas yang berbeda. Juga saya katakan bahwa banyak keturunan kerajaan Qing di China ini, dan menurut anda, apakah ada kemungkinan salah satu member di milis ini mengenal mereka ? JQ Huang --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote: Pak Huang, menurut saya, si Cicit ini tidak akan bisa memberikan jawaban yang valid dan memuaskan, karena dia hanya penerus cerita pula. Saya pernah di suruh duduk oleh kakek saya beberapa saat sebelum kematiannya, selama seminggu (3 – 4 jam sehari) saya disuruh mendengar cerita kedatangan dia dari cina, mendarat dimana, berdagang dll saja, kalo disuruh cerita ulang, ga bakal bisa bener. Ini cerita si cicit dapat dari neneknya, pasti banyak yg bolong2, apalagi pak abdi dapat cerita lagi dari pak Cicit Kaisar. Yah pasti lah berantakan thread ini, sampai pada ngamuk2. Lebih baik di lampirkan bukti2 saja dari ybs, yg katanya dimiliki (masukan penting buat pak Abdi dan pak Immanuel). Dan mungkin alangkah baiknya thread ini di tahan dulu sampai terjadi klarifikasi lebih baik, jangan sampai yang satu menertawakan yg lain, yg satu punya handbook sejarah, yg lain punya bukti sejarah. Pak Abdi dan Pak Ardian keliatannya sudah dalam tahap meregang perasaan, mohon jangan terjadi permusuhan. Masa milis BT jd ajang permusuhan antara anggota? Dan lucunya ini terjadi sebelum semua bukti di sajikan. Peacelah bapak2 semuanya, saya yakin disini semuanya orang2 yg sangat terpelajar dan sudah dewasa. From: budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of jinqiang.huang Sent: Monday, December 07, 2009 12:43 PM To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar Bp.Kesha, anda boleh beranggapan apapun, yang terpenting adalah masuk akal atau tidak cerita itu. Anda pernah dengar cerita John Titor ? Atau anda percaya ramalan 2012 yang dikaitkan dengan kalender suku Maya ? Jika ada yang membantah tapi kompeten, lantas anda katakan jangan bantah dahulu dengan berbagai alasan yang anda kemukakan ? Seorang yang mempelajari Yijing akan tertawa jika dikatakan bahwa kiamat ditulis dalam kitab Yijing dan terjadi pada tahun 2012. Semua yang anda katakan pelaku langsung itu sudah tidak ada, baik itu kaisar Guang Xu, Zhen Fei dan sebagainya. Yang ada hari ini adalah orang yang mengklaim dirinya sebagai keturunan kaisar Guang Xu. Dan itu bukanlah pelaku langsung. Saya perhatikan para member yang memberikan data itu termasuk data yang dapat dikatakan valid, tapi bantahan dari cicit itu membuat saya menjadi ragu. Terlihat cicit itu tidak mengetahui banyak hal termasuk custom kerajaan Qing. Jika jeli, dapat dilihat bahwa ia membaca beberapa cerita silat seperti Shujian En Chou Lu. Dan saya sudah menuliskan judul buku memoir dari keturunan keluarga kaisar dinasti Qing. Mungkin anda tidak tahu, tapi sebagai cicit yang mengaku keturunan harusnya sudah tahu memoir siapa yang saya posting. Anda bisa bertemu dengan keluarga keturunan dari kaisar dinasti Qing di China dengan mudahnya. Yang saya harapkan dari teman-teman disini adalah cicit itu bisa membawa catatan harian neneknya yang dalam tulisan bahasa Man asli. Tinggal nanti minta teman-teman scan dan kirimkan kepada saya, Rinto Jiang juga pada bapak Liang U. JQ Huang --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaandrea@ wrote: Setuju sama Jackson. Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid. Saya rasa semua disini tau
Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?
Ada gereja demikian bagus sekali, cuma dari mana dapatnya benda-benda itu. Sebuah patung kecil salah satu snio saja harganya dalam lelang mencapai 20juta US dollar. Apalagi peninggalan zaman Shang? Biar bagaimana banyak Tionghoa Kristen selalu menganggap budaya Tionghoa adalah budaya setan, sampai angpao juga uang setan. Orang tua yang sudah meninggal fotonya jadi foto setan. Karena itu saking kesalnya, saya bilang kalau semua yang berbau Tionghoa adalah setan saya akan bangga menjadi setan. Kiongchiu Liang U From: toyota_man save_my...@yahoo.com To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Sent: Sat, December 5, 2009 11:11:47 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Salam perkenalan, Saya Abdi Christ. Mungkin boleh saya referensikan sebuah gereja Kristen di kemayoran JAkarta Pusat yg sekaligus memiliki MUSIUM kebudayaan Tionghoa di dalam kompleksnya yang besar. Nama gereja tersebut: Gereja Reformed Injili Indonesia berlokasi di Jl.Industri Blok B14 Kav.1 Jakarta 10720 - atau dikenal dengan Reformed Millennium Center Indonesia Gereja ini diklaim sebagai gereja tionghoa terbesar di Asia tenggara. Tujuan dibuatnya musium adalah agar generasi muda tionghoa tahu betapa kayanya dan majunya nilai kebudayaan dan kesenian tionghoa sejak berabad2. Dalam musium itu terpajang koleksi asli dan dalam kondisi 90% tidak cacat(dan juga saya foto): 1. Perabot Dinasti Shang dari abad 15 SM (Shang wares) 2. Pendingin dari Kuningan dari abad 5 SM (Bronze Refrigerator) 3. Miniatur kereta kuda dari Bronze dari Dinasti Tang abad 2-8 setelah masehi 4. Guci Terakota dari abad 5 SM 5. Horse Carriage dari abad 5 SM 6. Keramik kuda 3 warna dari abad 8-9 setelah masehi (dinasti Tang) 7. Lonceng Kuningan - masa perang - dari Abad 5 setelah masehi 8. Kelengkapan dan piring mangkok Celadon abad 9-13 setelah masehi (dinasti Sung Yuan) 9. bantal keramik yang dipakai orang jaman dulu 10. Keramik-mangkok- piring dari Dinasti Ming Ching (Imperial War) 12. Piring 3 warna dari abad 14 setelah masehi (dari Dinasti Liau) 13. guci kecil - piring - mangkok - dari abad 7-10 setelah masehi (dinasti Tang Sung) 14. Piring - alas piring (warna biru putih) dari porcelain abad ke 16-19 (dinasti Ming Ching) 15. Mangkok Biru dan Putih dari abad 13-16 setelah masehi (dinasti Yuan Ming) - Jika tertarik untuk melihat koleksi2 ini silahkan datang. Gereja ini berpandangan bahwa kebudayaan adalah sebuah mandat yang diberikan oleh Tuhan dan orang Kristen diajar untuk menghargai kebudayaan-nya sendiri. Salam Abdi Christ *untuk foto koleksi boleh kirimkan e-mail saudara ke: abdi_toyota@ yahoo.co. id - nanti saya kirim* --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin ikkyosensei@ ... wrote: Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para pendeta yang berasal dari Manado. Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa merusak simbol-simbol budaya suku/agama lain tersebut bukanlah pertaruhan mulut semata, tetapi bisa menjadi perselisihan yang lebih besar? Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara, agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama kristen ini? Salam, Chen Gui Xin -- Aut Inveniam Viam Aut Vaciam
[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
Seperti yang telah banyak disinggung. Anda boleh mencek ke segala arah, penguasa Qing itu dari etnis Manzu, bukannya Mongol. Sama juga dengan marga penguasa Qing adalah Aishin Gioro / Aixin Juelo / Jin. Kalau si cicit mengatakan hal yang berlainan, apalagi bilang Qing itu orang Mongol dan marganya Wang, apa anda tidak merasa aneh ? Gampangnya saja anda cek melalui Google atau Wikipedia mengenai apakah benar yang saya ketik. Jangan terjebak ke ilusi yang kecil selalu benar. Hormat saya, Yongde --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rusma keshaand...@... wrote: pak huang, kita semua tau jika sejarah itu penuh distorsi, banyak rahasia yg tidak di ungkapkan. kemungkinan keturunan kaisar yg kabur ke indonesia adalah sangat mungkin, mengingat tahun2 awal 1900 tsb banyak pengungsi dari china, kakek saya juga salah satunya, kami berasal dari kim meng, taiwan dan sampai skr masih punya rumah disana, jd informasi dari pak cicit ini hendaklah disikapi dengan bijaksana. saya melihat beliau tidak datang mengaku2 dengan keputusan pribadi, tapi atas informasi dari nenek beliau dan insiatif pak abdi dan saya rasa beliau juga ada di jalur milis yang tepat untuk mengetahui kebenaran ini, mohon di terima dulu dengan baik, jangan di maki2 dan sampai ngomong jorok di YM. kita tunggu tgl. 20 ini ya, semoga bs ikut gabung dan jd pendengar, karena saya NOL besar dalam sejarah tiongkok. On 12/7/09, jinqiang.huang jinqiang.hu...@... wrote: Pak Kesha, cicit ini berani memberikan bukti-bukti seperti photo, mahkota dan sebagainya. Coba anda bersikap netral sedikit dalam menilai masalah dan bacalah perlahan-lahan semua yang diutarakan oleh cicit ini maupun melalui temannya. Saya tidak suka menantang siapapun, tapi jika cicit itu memiliki catatan harian dalam bahasa Man Zhu, saya memiliki akses untuk mencari orang menterjemahkan, sama seperti akses yang dimiliki oleh bapak Liang tapi jelas dari universitas yang berbeda. Juga saya katakan bahwa banyak keturunan kerajaan Qing di China ini, dan menurut anda, apakah ada kemungkinan salah satu member di milis ini mengenal mereka ? JQ Huang