Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

2009-12-06 Terurut Topik zhoufy
Tak usah risau, saya tak yakin ada catatan harian dlm bhs man. Jika sesuai 
pengakuan sang cicit tulisan itu aslinya dlm bhs indonesia, kita juga bisa 
periksa dari tulisan bhs indonesianya, saya yakin dari situ sdh bisa temukan 
bolongnya.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: henyung heny...@yahoo.com
Date: Sun, 06 Dec 2009 07:32:36 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua 
Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

Zhou xiong ngerti bahasa Man tidak ?

Saya sih tidak mengerti. Jadi kalaupun dikeluarkan catatan berbahasa Man, siapa 
yang bisa verifikasi ? Kalau ada teman yang kebetulan paham bahasa Man, bisa 
minta tolong diajak juga ?

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Yg paling saya tunggu:
 Tulisan si nenek dalam bhs mancu! Masak seorang yg mau memperjuangkan 
 keadilan dari bapak ibunya tak fasih bebahasa ibunya? Kan ajaib! 
 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 





Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik iwan kustiawan
saya setuju dengan pendpat anda ...bahwa mempublikasikan atau menghasilkan 
sesuatu yang berguna bagi orang lain lebih penting ( apalagi dibanding membaca 
teori si A teori si B, memoar si A, memoar si B tapi merasa dirinya paling 
pintar dan benar karena sudah baca ini dan itu).satu hal anda kehilangan esensi 
disiniyang saya maksudkan adalah sebagai orang tionghoa selayaknya kita 
mendengaran pendapat seseorang dahulu, mencoba berfikir terbuka untuk melihat 
kungkinan kemungkinan lain selain apa yang kita anggap benar, lalu bolehlah 
beragument bila ada kejanggalan, tetapi pergunakan kata yang santun dan tidak 
sombong.Saya rasa kalau anda membaca bukan dengan emosi sudah jelas apa yang 
saya tulis tuan/puan takezo.

--- On Sun, 12/6/09, shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com wrote:

From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Sunday, December 6, 2009, 2:47 PM















 
 



  



  
  
  betul sekali bung iwan , ilmu bisa berkembang , sejarah bisa berganti 
.
tapi ntar ente suruh anak anda jangan belajar atau baca buku sejarah di sekolah 
, atau baca koran , karena semua itu lum tentu benar hihihi


sepandai apapun anda , kalau tidak mempublikasikan apa yang anda ketahui 
(terlepas apa yang anda ketahui itu benar atau salah )  sama saja tidak berguna 
bagi orang lain 

lebih baik si cicit kaisar itu , terlepas dari klaim2nya , dia berani 
mempublikasikan apa yang dia yakini 


2009/12/5 iwan kustiawan iwanph...@yahoo. com
















 



  



  
  
  
ini baru budaya tiong hoa...he...he..he. .jadi teringat subjek cicit 
kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa 
diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti (science) 
saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak dipengaruhi 
oleh politik, religi, etc..
selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek 
tertawaan... .sepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi 
orang lain.

--- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@yahoo. com wrote:


From: east_road east_r...@yahoo. com
Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa 
kencing berdiri, Guru
 kencing ???
To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM















 
 




  
  
  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada 
pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini sering 
sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini  Guru kencing berdiri, 
murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat sebuat ide 
untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si murid baru bisa 
kencing berdiri si guru kencing gimana ?.




Simak alkisah berikut ini :



Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman temannya 
yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih GOBLOK, liat g 
udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada masih lari- lari 
, Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri, menantang semua orang 
sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri sebaik dirinya.




Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata  Guru 
sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak bisa 
melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata  Ayo kita adu 
kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya karena saya 
sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan sang guru menjawab 
tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid ternyata si murid 
kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal tehniknya sama sama 
berdiri.




Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata siGuru 
mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus dan 
teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air 
kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya, dan 
pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?. Si 
guru berkata  dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara aku 
sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air kencing 
ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara mengeluarkan air 
kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing




Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil 
mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri kita 
masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu pengtahuan 
tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi karena dia sudah 
tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu ilmu masih mencari 
kesana kemari jawabannya apa 

Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik shinmen takezo
*memang tionghoa sejati itu seperti apa , boleh saya tahu bung iwan?

bukannya anda saja , saya juga pernah menulis hal yang sama ,
jangan sampai mengangkat derajat budaya tionghoa terlalu tinggi , tapi diri
sendiri tidak sanggup menjadikan diri sebagai kitab terbuka alias contoh
dan suri teladan

jadi bolehlah teladan itu sendiri di mulai oleh anda , tentu menarik menurut
apa yang anda ketahui , mana yang santun , mana yang tidak sombong , mana
yang boleh berargumen klo ada kejanggalan , menurut anda mana yang janggal ?


*
2009/12/6 iwan kustiawan iwanph...@yahoo.com



 yang saya maksudkan adalah sebagai orang tionghoa selayaknya kita
 mendengaran pendapat seseorang dahulu, mencoba berfikir terbuka untuk
 melihat kungkinan kemungkinan lain selain apa yang kita anggap benar, lalu
 bolehlah beragument bila ada kejanggalan, tetapi pergunakan kata yang *santun
 dan tidak sombong.*
 Saya rasa kalau anda membaca bukan dengan emosi sudah jelas apa yang saya
 tulis tuan/puan takezo.

 --- On *Sun, 12/6/09, shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com* wrote:


 From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini - cicit kaisar

 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Sunday, December 6, 2009, 2:47 PM




 betul sekali bung iwan , ilmu bisa berkembang , sejarah bisa berganti .
 tapi ntar ente suruh anak anda jangan belajar atau baca buku sejarah di
 sekolah , atau baca koran , karena semua itu lum tentu benar hihihi

 sepandai apapun anda , kalau tidak mempublikasikan apa yang anda ketahui
 (terlepas apa yang anda ketahui itu benar atau salah )  sama saja tidak
 berguna bagi orang lain 

 lebih baik si cicit kaisar itu , terlepas dari klaim2nya , dia berani
 mempublikasikan apa yang dia yakini 

 2009/12/5 iwan kustiawan iwanph...@yahoo. 
 comhttp://mc/compose?to=iwanph...@yahoo.com
 



 ini baru budaya tiong hoa...
 he...he..he. .jadi teringat subjek cicit kaisar..
 orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak bisa
 diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
 (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
 dipengaruhi oleh politik, religi, etc..
 selayaknyalah jika merekalah dari segi moral tiong hoa yang menjadi subjek
 tertawaan... .sepandai apapun orang yang sombong sama saja tak berguna bagi
 orang lain.


 --- On *Sat, 12/5/09, east_road east_r...@yahoo. 
 comhttp://mc/compose?to=east_r...@yahoo.com
 * wrote:


 From: east_road east_r...@yahoo. 
 comhttp://mc/compose?to=east_r...@yahoo.com
 
 Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
 kencing berdiri, Guru kencing ???
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
 comhttp://mc/compose?to=budaya_tiong...@yahoogroups.com
 Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM



 Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
 pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
 sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini  Guru kencing
 berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat
 sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
 murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.

 Simak alkisah berikut ini :

 Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
 temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih
 GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
 masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
 menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
 sebaik dirinya.

 Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata 
 Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
 bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata  Ayo
 kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
 karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan
 sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
 ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal
 tehniknya sama sama berdiri.

 Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata
 siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus
 dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air
 kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya,
 dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?.
 Si guru berkata  dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara
 aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air
 kencing ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara
 mengeluarkan air kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing

 Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil
 mempalajari sebuah 

[budaya_tionghua] Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik toyota_man
Teman2,

saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir Zhen. 
Dapat di akses di:

http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm

Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)

The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
-http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009 

Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite 
pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there is a 
well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of Jingqige 
Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei Well.

It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi because 
Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days' Reform. Is this 
hearsay true or not?

Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder 
sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial 
concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was the 
niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was 
beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply loved 
by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control of Cixi 
and took back his due power. She also hated the strict rules in the Palace. She 
often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor. She also wore 
men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful young Adonais. 
Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable to Cixi went 
against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to punish Zhenfei was 
that Zhenfei got involved in selling ranks and titles.

In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary) once a 
month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and 300 Liang 
of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for second rank of 
concubines every year. Zhenfei's grandfather was Yutai-Governor General of 
Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once held the position of Minister of 
Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and her uncle Changshan had been the 
commissioner of the Army in Guangzhou for as long as 12 years. Only 300 Liang 
of silver a year was not sufficient for Zhenfei who was brought up in such a 
rich family of high-level officials. In addition, she did not know how to save 
money, and she often bestowed eunuchs, therefore she failed to make both ends 
meet. So she had to find other ways of earning money. Because concubines in 
Palace were not allowed to contact with outside world without permission, 
Zhenfei asked her elder brother to help her and cooperated with eunuchs to sell 
ranks and titles. Outside the Palace, eunuchs were responsible for external 
contacts, and inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with 
Guangxu. Zhenfei could get part of the money gained from selling ranks and 
titles, the remaining were divided by the other people.

Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was 
controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch. LI 
Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with 
Zhenfei, and the people in this group all reported against of their 
opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After 
severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei and Jinfei to the position of 
Guiren (a lower level of concubine). In addition, Zhenfei was put in house 
arrest. After that Zhenfei and Guangxu could not meet each other. In accordance 
with the record in Draft History of the Qing Dynasty: Zhuan of Concubines: 
Zhenfei was disobedient to Cixi for criticizing her extravagant habit and had 
many requirements, thus Zhenfei was relegated to the position of Guiren. It 
seems that the record in Draft History of the Qing Dynasty referred to this 
event. More than 60 eunuchs related to this event were sentenced to death, and 
Zhenfei's elder brother fled to Shanghai for shelter. This event happened in 
1894, 4 years prior to The Hundred Days' Reform (1898).

On July 20th 1900, Eight-nation Alliance was invading Beijing, and Cixi forced 
Emperor to flee to Xi'an with her. Before their leave, Cixi ordered Zhenfei to 
be taken out of prison secretly and brought in front of her. Cixi ordered 
Zhenfei to commit suicide by jumping into a well, her excuse was that it was 
inconvenient to take her along with them to Xi'an and she might cause some 
problems for her beauty and youth to stay in the Palace. Zhenfei refused to do 
so but required to see the emperor, thus Dowager Cixi finally ordered eunuchs 
to throw Zhenfei into a well. Since the mouth of the well was quite small, it 
took some effort for Cixi's leading eunuch CUI Yugui and his subordinates to 
throw Zhenfei into the well. The young life of Zhenfei who was only 24 years 
old was ended in this well just like 

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik jackson_yahya
Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya 
akan bertanya dan memberi kesimpulan.

Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com
Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu
bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui


buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda
bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar
(menurut anda)  ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ?
dengan argumen tertentu ?

atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda ,
masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal ..





2009/12/6 jackson_ya...@yahoo.com



 Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar.

 Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 --
 *From: * ardian_c ardia...@yahoo.co.id
 *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar



 hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
 paham gak ?

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 iwan kustiawan iwanph...@... wrote:
 
  ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
 kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
 bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
 (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
 dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
 segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
 yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.
 
  --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote:
 
  From: east_road east_r...@...
  Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
 kencing berdiri, Guru kencing ???
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Â
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
 pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
 sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini  Guru kencing
 berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat
 sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
 murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.
 
 
 
  Simak alkisah berikut ini :
 
 
 
  Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
 temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih
 GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
 masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
 menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
 sebaik dirinya.
 
 
 
  Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata 
 Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
 bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata  Ayo
 kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
 karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan
 sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
 ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal
 tehniknya sama sama berdiri.
 
 
 
  Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata
 siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus
 dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air
 kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya,
 dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?.
 Si guru berkata  dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara
 aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air
 kencing ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara
 mengeluarkan air kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing
 
 
 
  Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil
 mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri
 kita masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu
 pengtahuan tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi
 karena dia sudah tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa 

[budaya_tionghua] FW: UNDANGAN diskusi #5 , FORUM BUDAYA di Bandung. 11-12-09. Jejak Budaya daerah Ubud, Bali.

2009-12-06 Terurut Topik ibcindon
Undangan  Forum Budaya,  diskusi  bulanan ke 5.

 

Thema :  JEJAK  BUDAYA DAERAH UBUD, BALI.

Nara sumber : Team peneliti Fakultas Seni Rupa dan Desain.  UKM.

Waktu :  Jumat  11 Desember  2009.  Jam 16.00- 19.00.

 

Tempat : Ruang  FSRD, UK Maranatha , 

Jl. Suria Sumantri 65 , Bandung.

Pengunjung masuk dari gerbang  no 1.  

Biaya gratis .

Semua peminat ditunggu   kehadirannya.

Salam erat,

CCDACS

oo

Invitation from  the Culture Forum, 5th monthly discussion.

 

 

Subject :  CULTURAL OBJECTS IN UBUD AREA, BALI

 

Speaker  :  UKM, Fine art  design faculty's research team

 

Time :   Friday  11th December  2009,  At 4.00 - 7.00  PM.

 

 

Premise : Fine Art and Design  dept.  Maranatha Christian University, 

Jl. Suryasumantri 65. Bandung.  

Entrance through the   gate # 1.

 

Free of charge.

 

All parties are welcome.

 

 

Regards,

 

CCDACS

 

___




Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik zhoufy
Ya, sebetulnya sanggahan2 si mongol itu juga melecehkan temannya yg menulis di 
millis ini. Karena tulisan si teman seringkali dibantah sendiri. Masaksih si 
teman ini salah tangkap melulu.

Mengenai catatan dlm bhs mancu, yg dibilang ada oleh sang cicit belum pasti 
catatan harian sang nenek, bisa saja catatan2 kerajaan yg lain.
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: henyung heny...@yahoo.com
Date: Sun, 06 Dec 2009 10:03:09 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri membela 
yang ditindas. 

Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus ini. 
Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. Terhadap 
masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun bahasanya. 
Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam mengutarakan 
pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku untuk semua, 
selama masih wajar. 

Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya kalau 
kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com

Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem 
yang kasih sanggahan.

Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah 
baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. 

Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya diikat. 
Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari saudara 
Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan tanggapan dari 
ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot binding bagi 
perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua orang. Baik itu 
dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris.

Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya 
bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan 
yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu bukan 
si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih demikian. 

Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) 
tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada 
pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang 
dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih 
tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam 
bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam bahasa 
Man ini.

Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. 
Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak 
cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson 
juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah kota 
tua.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya 
 akan bertanya dan memberi kesimpulan.
 
 Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: shinmen takezo hisashi.mits...@...
 Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu
 bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui
 
 
 buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda
 bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar
 (menurut anda)  ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ?
 dengan argumen tertentu ?
 
 atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda ,
 masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal ..
 
 
 
 
 
 2009/12/6 jackson_ya...@...
 
 
 
  Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar.
 
  Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
  Teruuusss...!
  --
  *From: * ardian_c ardia...@...
  *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -
  *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
  *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 
 
  hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
  paham gak ?
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
  iwan kustiawan iwanphan1@ wrote:
  
   ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
  kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
  bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya 

[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik Erik
Bung Henyung:
Soal fakta sejarah ga' usah dibuka di sinilah! Nanti aja saat copy darat kita 
beberkan semua. Mau itu menurut versi Mainland atau bersi Taiwan.
Namun, saya tetap tak bisa menahan geli membaca pernyataan Emanuel bahwa ia 
bertekad menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan dengan membela kemerdekaan 
Taiwan. 
Tahukah ia bahwa dinasti Qing itu roroh pada tahun 1911 (sebelum partai Komunis 
berdiri) oleh gerakan nasionalis. 
Tahukah ia tentang peranan Sun Zhongshan (Sun yatsen) dan Yuan Shikai dalam 
gerakan meruntuhkan dinasti Qing?
Kalo mau menuntut keadilan dan menegakkan kebenaran sasarannya bukan ke 
pemerintah Komunis di Mainland donk, apa urusannya mereka dengan robohnya 
dinasti Qing? Kok malah merapat ke sayap nasionalis dan mendukung kemerdekaan 
Taiwan? 
Ngawur amat!!!
Tapi, ya udahlah, sebagaimana saya katakan dulu, anggaplah ini sebagai 
lucu-lucuan untuk selingan atau hiburan dalam gathering kita nanti.
Saya sungguhan loh dalam hal ini, jangan dibilang saya meledeak atau menghina, 
karena memang pernyataan-pernyataan Emanual dan Abdiku lucu-lucu semuanya kok!!


Salam,
Erik

In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote:
Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri membela 
yang ditindas. 
Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus ini. 
Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. Terhadap 
masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun bahasanya. 
Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam mengutarakan 
pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku untuk semua, 
selama masih wajar. 
Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya kalau 
kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com
Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem 
yang kasih sanggahan.
Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah 
baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. 
Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya diikat. 
Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari saudara 
Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan tanggapan dari 
ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot binding bagi 
perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua orang. Baik itu 
dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris.
Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya 
bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan 
yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu bukan 
si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih demikian. 
Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) 
tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada 
pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang 
dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih 
tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam 
bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam bahasa 
Man ini.
Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. 
Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak 
cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson 
juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah kota 
tua.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde



[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik toyota_man
Bukan mau ngebela, tapi gua masalahnya ga paham istilah2. Dan waktu dia cerita, 
semisal menyebut nama: Xuan Tong dst... gua belum paham banget kaitan2 dengan 
yg lain. Makanya gue ajak dia nyebur aja di milis. Supaya yang ngerti sejarah / 
lebih ahli dari gue bisa ngeliat.

Lagian gua yang ngajak dia milis. Dari sebelumnya ga tau milis. Jadi sebenernya 
yang patut digugat itu gua. Karena dia cuma menyampaikan cerita 4 mata ke gua 
dan bukan mau cari sensasi.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 Ya, sebetulnya sanggahan2 si mongol itu juga melecehkan temannya yg menulis 
 di millis ini. Karena tulisan si teman seringkali dibantah sendiri. Masaksih 
 si teman ini salah tangkap melulu.
 
 Mengenai catatan dlm bhs mancu, yg dibilang ada oleh sang cicit belum pasti 
 catatan harian sang nenek, bisa saja catatan2 kerajaan yg lain.
  




[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik toyota_man
Terima kasih Ko Erik, dengan rendah hati saya terima ditertawakan. Meski saya 
tahu bukan bermaksud untuk mengejek. Mohon petunjuk Anda pada saat pertemuan 
nanti ya?

Salam
Abdi Christ

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn...@... wrote:

 Bung Henyung:
 Soal fakta sejarah ga' usah dibuka di sinilah! Nanti aja saat copy darat kita 
 beberkan semua. Mau itu menurut versi Mainland atau bersi Taiwan.
 Namun, saya tetap tak bisa menahan geli membaca pernyataan Emanuel bahwa ia 
 bertekad menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan dengan membela 
 kemerdekaan Taiwan. 
 Tahukah ia bahwa dinasti Qing itu roroh pada tahun 1911 (sebelum partai 
 Komunis berdiri) oleh gerakan nasionalis. 
 Tahukah ia tentang peranan Sun Zhongshan (Sun yatsen) dan Yuan Shikai dalam 
 gerakan meruntuhkan dinasti Qing?
 Kalo mau menuntut keadilan dan menegakkan kebenaran sasarannya bukan ke 
 pemerintah Komunis di Mainland donk, apa urusannya mereka dengan robohnya 
 dinasti Qing? Kok malah merapat ke sayap nasionalis dan mendukung kemerdekaan 
 Taiwan? 
 Ngawur amat!!!
 Tapi, ya udahlah, sebagaimana saya katakan dulu, anggaplah ini sebagai 
 lucu-lucuan untuk selingan atau hiburan dalam gathering kita nanti.
 Saya sungguhan loh dalam hal ini, jangan dibilang saya meledeak atau 
 menghina, karena memang pernyataan-pernyataan Emanual dan Abdiku lucu-lucu 
 semuanya kok!!
 
 
 Salam,
 Erik
 
 In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:
 Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri 
 membela yang ditindas. 
 Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus 
 ini. Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. 
 Terhadap masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun 
 bahasanya. Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam 
 mengutarakan pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku 
 untuk semua, selama masih wajar. 
 Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya 
 kalau kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com
 Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem 
 yang kasih sanggahan.
 Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah 
 baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. 
 Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya 
 diikat. Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari 
 saudara Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan 
 tanggapan dari ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot 
 binding bagi perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua 
 orang. Baik itu dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris.
 Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya 
 bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan 
 yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu 
 bukan si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih 
 demikian. 
 Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) 
 tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada 
 pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang 
 dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih 
 tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam 
 bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam 
 bahasa Man ini.
 Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. 
 Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak 
 cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson 
 juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah 
 kota tua.
  
  Hormat saya,
  
  Yongde





Re: [budaya_tionghua] Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik shinmen takezo
artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya ,

maaf oneliner

On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@yahoo.com wrote:



 Teman2,

 saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir
 Zhen. Dapat di akses di:

 http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm

 Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)

 The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
 -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009

 Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite
 pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there
 is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of
 Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei
 Well.

 It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi
 because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days'
 Reform. Is this hearsay true or not?

 Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder
 sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial
 concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was
 the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was
 beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply
 loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control
 of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the
 Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor.
 She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful
 young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable
 to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to
 punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles.

 In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary)
 once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and
 300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for
 second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was
 Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once
 held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and
 her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for
 as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for
 Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In
 addition, she did not know how to save money, and she often bestowed
 eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find
 other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed
 to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder
 brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles.
 Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and
 inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei
 could get part of the money gained from selling ranks and titles, the
 remaining were divided by the other people.

 Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was
 controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch.
 LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with
 Zhenfei, and the people in this group all reported against of their
 opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After
 severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei and Jinfei to the position
 of Guiren (a lower level of concubine). In addition, Zhenfei was put in
 house arrest. After that Zhenfei and Guangxu could not meet each other. In
 accordance with the record in Draft History of the Qing Dynasty: Zhuan of
 Concubines: Zhenfei was disobedient to Cixi for criticizing her
 extravagant habit and had many requirements, thus Zhenfei was relegated to
 the position of Guiren. It seems that the record in Draft History of the
 Qing Dynasty referred to this event. More than 60 eunuchs related to this
 event were sentenced to death, and Zhenfei's elder brother fled to Shanghai
 for shelter. This event happened in 1894, 4 years prior to The Hundred Days'
 Reform (1898).

 On July 20th 1900, Eight-nation Alliance was invading Beijing, and Cixi
 forced Emperor to flee to Xi'an with her. Before their leave, Cixi ordered
 Zhenfei to be taken out of prison secretly and brought in front of her. Cixi
 ordered Zhenfei to commit suicide by jumping into a well, her excuse was
 that it was inconvenient to take her along with them to Xi'an and she might
 cause some problems for her beauty and youth to stay in the Palace. Zhenfei
 refused to do so but required to see the emperor, thus Dowager Cixi finally
 ordered eunuchs to throw Zhenfei into a well. Since the mouth of the well
 was quite small, it took some effort for Cixi's leading eunuch 

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik agoeng_set
Yah tingkat pendidikan n intelektual serta daya tangkap tiap org kan beda2, ada 
yg mesti nunggu cerita selesai baru ngerti, ada yg bahkan harus diulang 2-3 
kali baru nangkep maksud, ada yg baru bicara sepintas aja udah tau masalahnya 
dimana. Masa org yg cuma dikasih review udah nangkep banyak masalah n bolong2 
harus nunggu juga seperti yg harus diceritain pelan2 trus diulang 2-3 kali lg 
baru bisa dianggep ngerti juga ??? Yg bener aja om. 
-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Sun, 6 Dec 2009 08:50:18 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya 
akan bertanya dan memberi kesimpulan.

Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com
Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu
bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui


buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda
bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar
(menurut anda)  ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ?
dengan argumen tertentu ?

atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda ,
masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal ..





2009/12/6 jackson_ya...@yahoo.com



 Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar.

 Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 --
 *From: * ardian_c ardia...@yahoo.co.id
 *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar



 hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
 paham gak ?

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 iwan kustiawan iwanph...@... wrote:
 
  ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
 kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
 bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
 (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
 dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
 segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
 yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.
 
  --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote:
 
  From: east_road east_r...@...
  Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
 kencing berdiri, Guru kencing ???
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Â
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
 pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
 sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini  Guru kencing
 berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat
 sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
 murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.
 
 
 
  Simak alkisah berikut ini :
 
 
 
  Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
 temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih
 GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
 masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
 menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
 sebaik dirinya.
 
 
 
  Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata 
 Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
 bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata  Ayo
 kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
 karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan
 sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
 ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal
 tehniknya sama sama berdiri.
 
 
 
  Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata
 siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus
 dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air
 kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya,
 dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?.
 Si guru berkata  dirimu 

[budaya_tionghua] Renungan minggu ini

2009-12-06 Terurut Topik Teng Aina
 Mengendalikan diri pulang kepada Kesusilaan, itulah Cinta Kaih. Bila suatu 
hari dapat mengendalikan diri pulang pada Kesusilaan, dunia akan kembali kepada 
Cinta Kasih. Cinta Kasih itu bergantung kepada usaha diri sendiri; dapatkah 
bergantung kepada orang lain? (Confucius) Sabda Suci jilid XII : 1


Soajh,

Teng Aina 






  

[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik kenneth.tan501
Lagi pada bahas apa ?.Sepertinya seru !.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, toyota_man save_my...@... wrote:

 Terima kasih Ko Erik, dengan rendah hati saya terima ditertawakan. Meski saya 
 tahu bukan bermaksud untuk mengejek. Mohon petunjuk Anda pada saat pertemuan 
 nanti ya?
 
 Salam
 Abdi Christ
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Erik rsn_cc@ wrote:
 
  Bung Henyung:
  Soal fakta sejarah ga' usah dibuka di sinilah! Nanti aja saat copy darat 
  kita beberkan semua. Mau itu menurut versi Mainland atau bersi Taiwan.
  Namun, saya tetap tak bisa menahan geli membaca pernyataan Emanuel bahwa ia 
  bertekad menegakkan kebenaran dan menuntut keadilan dengan membela 
  kemerdekaan Taiwan. 
  Tahukah ia bahwa dinasti Qing itu roroh pada tahun 1911 (sebelum partai 
  Komunis berdiri) oleh gerakan nasionalis. 
  Tahukah ia tentang peranan Sun Zhongshan (Sun yatsen) dan Yuan Shikai dalam 
  gerakan meruntuhkan dinasti Qing?
  Kalo mau menuntut keadilan dan menegakkan kebenaran sasarannya bukan ke 
  pemerintah Komunis di Mainland donk, apa urusannya mereka dengan robohnya 
  dinasti Qing? Kok malah merapat ke sayap nasionalis dan mendukung 
  kemerdekaan Taiwan? 
  Ngawur amat!!!
  Tapi, ya udahlah, sebagaimana saya katakan dulu, anggaplah ini sebagai 
  lucu-lucuan untuk selingan atau hiburan dalam gathering kita nanti.
  Saya sungguhan loh dalam hal ini, jangan dibilang saya meledeak atau 
  menghina, karena memang pernyataan-pernyataan Emanual dan Abdiku lucu-lucu 
  semuanya kok!!
  
  
  Salam,
  Erik
  
  In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung henyung@ wrote:
  Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri 
  membela yang ditindas. 
  Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus 
  ini. Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. 
  Terhadap masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun 
  bahasanya. Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam 
  mengutarakan pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku 
  untuk semua, selama masih wajar. 
  Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya 
  kalau kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com
  Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih 
  kejem yang kasih sanggahan.
  Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah 
  baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. 
  Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya 
  diikat. Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari 
  saudara Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan 
  tanggapan dari ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot 
  binding bagi perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua 
  orang. Baik itu dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris.
  Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu 
  aslinya bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret 
  kejanggalan yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan 
  adalah itu bukan si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang 
  benar sih demikian. 
  Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup 
  mulut) tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan 
  senjata pada pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang 
  pertama dibilang dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), 
  habis saya kasih tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan 
  bahwa catatan dalam bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi 
  mengenai catatan dalam bahasa Man ini.
  Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. 
  Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu 
  tidak cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung 
  Jackson juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk 
  daerah kota tua.
   
   Hormat saya,
   
   Yongde
 





[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik kenneth.tan501
Imperial Palace, GuGong (Forbidden City, Zijincheng)

No visit to Beijing can be complete without seeing this preserved Chinese 
classical architecture of imperial splendor, a site which is considered not 
only an imperial city but also an imperial museum, hence also called the Palace 
Museum. Another name, The Forbidden City, is so-called because it was forbidden 
for the commoner to enter the compound on pain of death. It was also forbidden 
for any building in Beijing to be constructed higher then the buildings in the 
Forbidden City. The yellow color of the tiled roofs could not be used by 
commoners.

The Forbidden City was started in the Mongol Yuan Dynasty (1279-1368) and was 
built anew by the Ming Dynasty Yongle Emperor in 1406, and completed in 1420. 
In 1644, it was sacked by the Manchu troops under Doergun, who overthrew the 
Ming Dynasty. The succeeding Qing Dynasty Shunzi, Kangxi and Yongzhen Emperors 
restored the buildings, and it was further renovated to its unique beauty by 
the Qianlong Emperor. The Forbidden City was the residence for 24 Ming and Qing 
emperors. A full description will take a whole book, so I will only feature the 
important points.

The walled area of the Forbidden City serves as the residence and office of the 
Imperial family and their household staffs, as well as the offices of the 
ministers and favored officials. The whole compound has some nine thousand 
rooms capable of housing the imperial family, administrators, eunuchs, maids 
and soldiers. The population numbered some 9000 women and 100,000 eunuchs at 
the end of the Ming Dynasty, and 300 plus women and 2000 odd eunuchs in the 
Qing Dynasty.

Most structures are of wood, and hence prone to fire. The foundation is of 
stone and the roofs of yellow glazed tiles. The city is surrounded at its 
boundary by a ten meter high red wall and a fifty meter wide moat. An exemption 
to imperial yellow tiling was for the library where the tiles were black to 
symbolize water and capable of suppressing fire. Each imperial door has nine 
rows of nine knobs, a total of 81, as an imperial designation that the number 
nine is an imperial number. The dragons all have five claws to as an imperial 
symbol. Commoners using the nine knobs and the five dragon claws faced 
execution.

The layout of the Forbidden City with its six main axial buildings is very 
simple. The front is the southern entrance and one enters the main attractions 
facing northwards. On a north-south axis, the compound is divided into two 
complexes, the southern outer courtyard with three principal halls (Taihedian, 
Zhonghedian and Baohedian), and northern inner courtyard of another three main 
buildings made up of two palaces and one hall (Qiangonggong, Jiaotaidian, 
Kunnunggong). The administrative area is the larger southern outer sector and 
the private quarters are to the smaller northern inner sector. Secondary halls 
and palaces are to both sides of this central axis.

The Forbidden Palace starts at Tiananmen passing northwards to Wumen or 
Meridian Gate, a giant gate with five pavillions guarding the main entrance to 
the compound. Wumen, also known as the Gate of Five Phoenixes, has played an 
important site in Ming and Qing history. It was the site of official imperial 
announcements of the Chinese calendar, the inspections of troops by the Emperor 
and the execution or pardon of prisoners at his behest. The Wumen has three 
doors, the central one only for the Emperor, the Empress (if in a sedan) as 
well as once in a lifetime for the top three scholars of the imperial exam.

Immediately past the Wumen, are five marble bridges over a small stream called 
the Gold Water Steam (Jinshuihe) leading to a large outer courtyard guarded by 
a smaller gateway, the Taihemen, at the entrance of its corresponding 
Taihedian. The Tiahedian and following two halls are each guarded at the 
entrance by a gate of the same name. These gates (Taihemen, Zhonghemen and 
Baohemen) are thus followed by their corresponding halls, viz. Taihedian, 
Zhonghedian and Baohedian.

The Hall of Supreme Harmony (Taihedian) is the tallest and largest of the 
buildings for the most important imperial banquets and ceremonies, such as the 
ascendance to the throne, the First day of the New Year, the Winter Solstice 
and the Emperor's Birthday. Prior to the Qianlong period, it was also where the 
imperial exams were held and the results announced. The hall has a raised 
golden lacquered throne between two dragon decorated pillars and under a sphere 
hanging form a colorful carved ceiling. A nine dragon screen behind the throne 
symbolizes longevity and the unity of heaven and earth. Standing at the base 
are two elephants of peace. One can see gargoyles of dragon and tortoise parts, 
said to show immortality and longevity. A grain measure and a sundial reflect 
on imperial justice and righteousness while a large gold plated copper cauldron 
was filled with water to be used for any fire. 

[budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik kenneth.tan501
Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah 
percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan 
china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar 
jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang 
akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu 
Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat 
saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang 
Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan 
kalian.Mengingat saya sudah tua ?.

Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei...

 I originally planned to bring you along with us. But you are young and 
pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust 
you know what you should do.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... 
wrote:

 artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya ,
 
 maaf oneliner
 
 On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote:
 
 
 
  Teman2,
 
  saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir
  Zhen. Dapat di akses di:
 
  http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm
 
  Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)
 
  The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
  -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009
 
  Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite
  pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there
  is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of
  Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei
  Well.
 
  It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi
  because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days'
  Reform. Is this hearsay true or not?
 
  Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder
  sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial
  concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was
  the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was
  beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply
  loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control
  of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the
  Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor.
  She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful
  young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable
  to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to
  punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles.
 
  In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary)
  once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and
  300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for
  second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was
  Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once
  held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and
  her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for
  as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for
  Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In
  addition, she did not know how to save money, and she often bestowed
  eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find
  other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed
  to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder
  brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles.
  Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and
  inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei
  could get part of the money gained from selling ranks and titles, the
  remaining were divided by the other people.
 
  Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was
  controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch.
  LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with
  Zhenfei, and the people in this group all reported against of their
  opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After
  severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei and Jinfei to the position
  of Guiren (a lower level of concubine). In addition, Zhenfei was put in
  house arrest. After that Zhenfei and Guangxu could not meet each other. In
  accordance with the record in Draft History of the Qing Dynasty: Zhuan of
  Concubines: Zhenfei was disobedient to Cixi for criticizing her
  extravagant habit and had many requirements, 

Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik shinmen takezo
kok bisa yah gerombolan bangsawan china di tampung pembesar jawa .

hubungan dinasti qing dengan indonesia (kala itu belum indonesia) berbeda
dengan hubungan dinasti qing dengan myanmar , thailand , myanmar (burma)
.tidak ada hubungan bilateral antara qing dengan jawa misalkan , tidak ada
raja jawa yang menganut chinese suzerainity. Misi jawa ke Tiongkok juga
tidak lebih dari urusan perdagangan.

Malah lebih intens hubungan tiongkok dan nusantara di masa Ming .



On Sun, Dec 6, 2009 at 11:11 PM, kenneth.tan501 kenneth.tan...@yahoo.comwrote:



 Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah
 percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan
 china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh
 pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan
 informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang
 Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum
 terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang
 mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh
 bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?.

 Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei...

  I originally planned to bring you along with us. But you are young and
 pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I
 trust you know what you should do.


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote:
 
  artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya ,
 
  maaf oneliner
 
  On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote:
 
  
  
   Teman2,
  
   saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki
 Selir
   Zhen. Dapat di akses di:
  
   http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm
  
   Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)
  
   The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
   -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009
  
   Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small
 exquisite
   pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However,
 there
   is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor
 of
   Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei
   Well.
  
   It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi
   because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days'
   Reform. Is this hearsay true or not?
  
   Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder
   sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial
   concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu
 was
   the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei
 was
   beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was
 deeply
   loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the
 control
   of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in
 the
   Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of
 emperor.
   She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and
 graceful
   young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were
 intolerable
   to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi
 to
   punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and
 titles.
  
   In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary)
   once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for
 empresses and
   300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver
 for
   second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was
   Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu
 once
   held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus),
 and
   her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou
 for
   as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient
 for
   Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level
 officials. In
   addition, she did not know how to save money, and she often bestowed
   eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to
 find
   other ways of earning money. Because concubines in Palace were not
 allowed
   to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her
 elder
   brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and
 titles.
   Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and
   inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu.
 Zhenfei
   could get part of the money gained from selling ranks and titles, the
   remaining were divided by the other people.
  
   Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business
 was
   controlled by LI Lianying himself- Cixi's 

Re: [budaya_tionghua] Fw: 56 Ethnic Group in China

2009-12-06 Terurut Topik Narpati Pradana
Terimakasih,

They are indeed interesting. Boleh di-copas gak?


2009/11/26 rene chan huare...@yahoo.com





 Rekan2 milis,

 Ini ada photo2 costume macam2 ethnic di China, moga2 gambar nay bisa masuk
 milis, atau harus kirim ke modie dulu??

 RC


[budaya_tionghua] Kebenaran cerita cicit Guang Xu

2009-12-06 Terurut Topik toyota_man
teman2, setelah menyimak tulisan semua tentang cerita si cicit, saya berterima 
kasih banyak atas petunjuk yg banyak disampaikan oleh member. Seorang ahli 
sejarah dalam DVD National Geographic davinci code pernah berkata:

segala kemungkinan itu ada, tapi apakah bisa didukung oleh bukti?

Segala kemungkinan dalam sejarah, baik mungkin yang bersifat klaim2 bisa jadi 
benar, selama ada bukti2 yang menguatkannya. Jadi, memang mungkin ahli sejarah 
ini memberi saran kepada kita untuk rendah hati terbuka terhadap segala 
kemungkinan, namun apa boleh buat bila tidak terbukti?

Tanggal 20 saya akan tetap datang mengajak teman saya yang hobi sejarah itu 
untuk berkongkow dan kenalan dengan rekan2 semua. Semoga dapat memberi 
petunjuk/ ilmu yg lebih baik pada kami yg muda2 ini.

Salam
Abdi Christ



 



Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik agoeng_set
Tentu, silahkan gabung, semua org diterima kok.
Btw yg bener XI CI or CI XI seh? 
-Original Message-
From: kenneth.tan501 kenneth.tan...@yahoo.com
Date: Sun, 06 Dec 2009 16:11:40 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah 
percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan 
china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar 
jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang 
akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu 
Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat 
saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang 
Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan 
kalian.Mengingat saya sudah tua ?.

Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei...

 I originally planned to bring you along with us. But you are young and 
pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust 
you know what you should do.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... 
wrote:

 artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya ,
 
 maaf oneliner
 
 On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote:
 
 
 
  Teman2,
 
  saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir
  Zhen. Dapat di akses di:
 
  http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm
 
  Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)
 
  The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
  -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009
 
  Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite
  pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there
  is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of
  Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei
  Well.
 
  It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi
  because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days'
  Reform. Is this hearsay true or not?
 
  Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder
  sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial
  concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was
  the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was
  beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply
  loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the control
  of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the
  Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor.
  She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and graceful
  young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable
  to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to
  punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles.
 
  In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary)
  once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses and
  300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for
  second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was
  Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once
  held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and
  her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for
  as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for
  Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. In
  addition, she did not know how to save money, and she often bestowed
  eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find
  other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed
  to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder
  brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles.
  Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and
  inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. Zhenfei
  could get part of the money gained from selling ranks and titles, the
  remaining were divided by the other people.
 
  Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was
  controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch.
  LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy with
  Zhenfei, and the people in this group all reported against of their
  opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After
  severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei and Jinfei to the position
  of Guiren (a lower level of concubine). 

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik jackson_yahya
Dear pak yong de,
Saya tidak ada apa2 nya soal pengetahuan budaya leluhur.
Bahasa mandarin saja saya tidak bisa.

saya tidak ada muka untuk bertemu dengan sahabat sekalian.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: henyung heny...@yahoo.com
Date: Sun, 06 Dec 2009 10:03:09 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Kalau begitu dengarlah kedua belah pihak. Jangan terjebak kepada naluri membela 
yang ditindas. 

Saya tahu banyak yang tidak enak dengan bahasa beberapa rekan dalam kasus ini. 
Yah apa boleh buat, itulah keterbatasan bahasa dalam bentuk tulisan. Terhadap 
masalah ini juga sudah saya sampaikan langsung untuk lebih santun bahasanya. 
Toh bung Abdi dan temannya tidak dibatasi kesempatan dalam mengutarakan 
pendapat. Hanya saya minta agar diingat kebebasan itu berlaku untuk semua, 
selama masih wajar. 

Menurut saya sih tanggapan yang ada sudah lebih halus, ketimbang misalnya kalau 
kasus ini dimunculkan di forum lain seperti *history*.com

Di sana karena berkumpul orang dan ahli dari seluruh dunia, bisa lebih kejem 
yang kasih sanggahan.

Dari awal memang banyak fakta-fakta yang tidak cocok dengan catatan sejarah 
baik itu catatan resmi maupun TIDAK RESMI. 

Contoh kasus terakhir adalah kisah nenek si cicit yang katanya kakinya diikat. 
Anda toh bisa membaca sendiri, termasuk bantahan yang dimulai dari saudara 
Robby / Takezo. Juga disambung oleh saya sendiri yang memberikan tanggapan dari 
ingatan. Kebenaran dan fakta TITAH KAISAR yang melarang foot binding bagi 
perempuan Man itu terbuka jelas dan bisa diakses oleh semua orang. Baik itu 
dalam sumber bahasa Han maupun bahasa Inggris.

Lalu juga mengenai masalah marga Wang, yang dikatakan kaisar Guangxu aslinya 
bermarga Wang dan orang Mongol. Masih panjang dan berderet-deret kejanggalan 
yang diutarakan. Yah paling mungkin alasan yang diberikan adalah itu bukan 
si cicit yang ketik sendiri, bung Abdi yang ketik. Memang benar sih demikian. 

Karena itu saya baru dihubungi secara pribadi untuk ANGKAT JARI (tutup mulut) 
tidak lagi membuka/membagi fakta-fakta yang malah akan dijadikan senjata pada 
pertemuan tanggal 20 nanti. Contoh nya catatan si nenek yang pertama dibilang 
dalam bahasa Indonesia (mungkin maskudnya melajoe doeloe), habis saya kasih 
tahu masalah bahasa Man, eh langsung muncul pernyataan bahwa catatan dalam 
bahasa Man itu ada. Yah semoga bisa diverifikasi mengenai catatan dalam bahasa 
Man ini.

Saya hanya berharap bahwa bung Jackson sendiri bisa hadir di tanggal 20. 
Sekalian kita berkenalan, seusai ajaran leluhur kita: seribu teman itu tidak 
cukup, satu musuh sudah terlalu banyak. Lagian kalau tidak salah bung Jackson 
juga sering ke petak sembilan ? Daerah Galangan VOC masih termasuk daerah kota 
tua.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya 
 akan bertanya dan memberi kesimpulan.
 
 Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 
 -Original Message-
 From: shinmen takezo hisashi.mits...@...
 Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu
 bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui
 
 
 buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda
 bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar
 (menurut anda)  ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ?
 dengan argumen tertentu ?
 
 atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda ,
 masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal ..
 
 
 
 
 
 2009/12/6 jackson_ya...@...
 
 
 
  Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar.
 
  Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
 
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
  Teruuusss...!
  --
  *From: * ardian_c ardia...@...
  *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -
  *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
  *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 
 
  hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
  paham gak ?
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
  iwan kustiawan iwanphan1@ wrote:
  
   ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
  kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
  bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
  (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
  dipengaruhi oleh politik, religi, 

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik jackson_yahya
Menurut saya porsi diskusi dimilis ini untuk mendengar dan sedikit tanya2 dulu. 
Tanggal 20 gathering baru hajar2an.

ya seperti strategi sun tzu. Tunggu dan bergeraklah secara cepat pada waktunya.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: agoeng_...@yahoo.com
Date: Sun, 6 Dec 2009 12:00:00 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Yah tingkat pendidikan n intelektual serta daya tangkap tiap org kan beda2, ada 
yg mesti nunggu cerita selesai baru ngerti, ada yg bahkan harus diulang 2-3 
kali baru nangkep maksud, ada yg baru bicara sepintas aja udah tau masalahnya 
dimana. Masa org yg cuma dikasih review udah nangkep banyak masalah n bolong2 
harus nunggu juga seperti yg harus diceritain pelan2 trus diulang 2-3 kali lg 
baru bisa dianggep ngerti juga ??? Yg bener aja om. 
-Original Message-
From: jackson_ya...@yahoo.com
Date: Sun, 6 Dec 2009 08:50:18 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Sabar. Saat ini saya dalam tahap mendengarkan. Nanti jika sudah saatnya saya 
akan bertanya dan memberi kesimpulan.

Saya tipe yang mau mendengarkan orang lain dulu
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com
Date: Sun, 6 Dec 2009 14:43:22 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

sebaiknya anda ikut menyanggah atau mendukung , sejauh apa yang anda tahu
bukan komentar yang jauh dari esensi , ini sama saja anda berusaha menggurui


buku sejarah pun lum tentu benar , itu benar adanya , tapi bagaimana anda
bisa tau buku itu lum tentu benar , kalau anda tidak tahu yang mana benar
(menurut anda)  ..? adakah anda menawarkan opsi sejarah yang lain ?
dengan argumen tertentu ?

atau anda yakin klaim si cicit benar , yah keluarkan lah argumen2 anda ,
masalah ntar siapa yang benar siapa yang salah , itu lain soal ..





2009/12/6 jackson_ya...@yahoo.com



 Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar.

 Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 --
 *From: * ardian_c ardia...@yahoo.co.id
 *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -
 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar



 hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
 paham gak ?

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 iwan kustiawan iwanph...@... wrote:
 
  ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
 kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
 bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
 (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
 dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
 segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
 yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.
 
  --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote:
 
  From: east_road east_r...@...
  Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
 kencing berdiri, Guru kencing ???
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Â
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
 pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
 sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini  Guru kencing
 berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat
 sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
 murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.
 
 
 
  Simak alkisah berikut ini :
 
 
 
  Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
 temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih
 GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
 masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
 menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
 sebaik dirinya.
 
 
 
  Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata 
 Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
 bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata  Ayo
 kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
 karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan
 sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
 ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia 

Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik agoeng_set
G malah lebih percaya klo ada keturunan Cu yg beredar diindo. Or minimal nan 
yang. Pemberontak ming ditampung ama hua ren juga lebih masuk akal buat g. 
-Original Message-
From: shinmen takezo hisashi.mits...@gmail.com
Date: Mon, 7 Dec 2009 00:37:49 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

kok bisa yah gerombolan bangsawan china di tampung pembesar jawa .

hubungan dinasti qing dengan indonesia (kala itu belum indonesia) berbeda
dengan hubungan dinasti qing dengan myanmar , thailand , myanmar (burma)
.tidak ada hubungan bilateral antara qing dengan jawa misalkan , tidak ada
raja jawa yang menganut chinese suzerainity. Misi jawa ke Tiongkok juga
tidak lebih dari urusan perdagangan.

Malah lebih intens hubungan tiongkok dan nusantara di masa Ming .



On Sun, Dec 6, 2009 at 11:11 PM, kenneth.tan501 kenneth.tan...@yahoo.comwrote:



 Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah
 percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan
 china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh
 pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan
 informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang
 Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum
 terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang
 mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh
 bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?.

 Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei...

  I originally planned to bring you along with us. But you are young and
 pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I
 trust you know what you should do.


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote:
 
  artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya ,
 
  maaf oneliner
 
  On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote:
 
  
  
   Teman2,
  
   saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki
 Selir
   Zhen. Dapat di akses di:
  
   http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm
  
   Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)
  
   The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
   -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009
  
   Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small
 exquisite
   pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However,
 there
   is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor
 of
   Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei
   Well.
  
   It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi
   because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days'
   Reform. Is this hearsay true or not?
  
   Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder
   sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial
   concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu
 was
   the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei
 was
   beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was
 deeply
   loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the
 control
   of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in
 the
   Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of
 emperor.
   She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and
 graceful
   young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were
 intolerable
   to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi
 to
   punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and
 titles.
  
   In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary)
   once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for
 empresses and
   300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver
 for
   second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was
   Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu
 once
   held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus),
 and
   her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou
 for
   as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient
 for
   Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level
 officials. In
   addition, she did not know how to save money, and she often bestowed
   eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to
 find
   other ways of earning money. Because concubines in Palace were not
 allowed
   to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her
 elder
   brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and
 titles.
   Outside the Palace, 

Bls: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik ngui yongki
Jadi inget si cicit pernah cerita kalau dulu neneknya lari minta perlindungan 
ke saudagar gula Oey Tiong Ham dan katanya Oey Tiong Ham pernah dapat gelar 
bangsawan dari Pakubuwono. Waduh jadi terkesan nyambung2in sejarah, tapi begitu 
deh kata si cicit ke saya. Apa benar demikian?

Pada Ming, 06 Des 2009 09:37 PST shinmen takezo menulis:

kok bisa yah gerombolan bangsawan china di tampung pembesar jawa .

hubungan dinasti qing dengan indonesia (kala itu belum indonesia) berbeda
dengan hubungan dinasti qing dengan myanmar , thailand , myanmar (burma)
.tidak ada hubungan bilateral antara qing dengan jawa misalkan , tidak ada
raja jawa yang menganut chinese suzerainity. Misi jawa ke Tiongkok juga
tidak lebih dari urusan perdagangan.

Malah lebih intens hubungan tiongkok dan nusantara di masa Ming .



On Sun, Dec 6, 2009 at 11:11 PM, kenneth.tan501 
kenneth.tan...@yahoo.comwrote:



 Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah
 percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan
 china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh
 pembesar jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan
 informasi yang akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang
 Kuang Hsu dan Pu Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum
 terungkap.Jadi disaat saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang
 mengklaim cicit Kuang Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh
 bergabung dengan kalian.Mengingat saya sudah tua ?.

 Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei...

  I originally planned to bring you along with us. But you are young and
 pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I
 trust you know what you should do.


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 shinmen takezo hisashi.mits...@... wrote:
 
  artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya ,
 
  maaf oneliner
 
  On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote:
 
  
  
   Teman2,
  
   saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki
 Selir
   Zhen. Dapat di akses di:
  
   http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm
  
   Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)
  
   The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
   -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009
  
   Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small
 exquisite
   pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However,
 there
   is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor
 of
   Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei
   Well.
  
   It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi
   because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days'
   Reform. Is this hearsay true or not?
  
   Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder
   sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial
   concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu
 was
   the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei
 was
   beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was
 deeply
   loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the
 control
   of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in
 the
   Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of
 emperor.
   She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and
 graceful
   young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were
 intolerable
   to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi
 to
   punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and
 titles.
  
   In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary)
   once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for
 empresses and
   300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver
 for
   second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was
   Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu
 once
   held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus),
 and
   her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou
 for
   as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient
 for
   Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level
 officials. In
   addition, she did not know how to save money, and she often bestowed
   eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to
 find
   other ways of earning money. Because concubines in Palace were not
 allowed
   to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her
 elder
   brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and
 titles.
   Outside the Palace, eunuchs were responsible for 

Bls: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik ngui yongki
Salam kenal Pak Kenneth, saya Abdi Christ. Dari kutipan bapak di bawah, apa 
berarti Cixi meninggalkan Zhenfei untuk dibunuh? Jika Bapak berminat boleh Abdi 
minta alamat email bpk untuk chat dengan teman saya langsung? Coba nanti saya 
ajak teman saya untuk online langsung dengan Bapak. 



Pada Ming, 06 Des 2009 08:11 PST kenneth.tan501 menulis:

Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah 
percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan 
china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar 
jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang 
akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu 
Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat 
saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang 
Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan 
kalian.Mengingat saya sudah tua ?.

Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei...

 I originally planned to bring you along with us. But you are young and 
pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I trust 
you know what you should do.



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... 
wrote:

 artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya ,
 
 maaf oneliner
 
 On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_my...@... wrote:
 
 
 
  Teman2,
 
  saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir
  Zhen. Dapat di akses di:
 
  http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm
 
  Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)
 
  The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
  -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009
 
  Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite
  pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there
  is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of
  Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei
  Well.
 
  It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi
  because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days'
  Reform. Is this hearsay true or not?
 
  Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder
  sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial
  concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was
  the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei was
  beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply
  loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the 
  control
  of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in the
  Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor.
  She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and 
  graceful
  young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were intolerable
  to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to
  punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles.
 
  In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary)
  once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses 
  and
  300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for
  second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was
  Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once
  held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), and
  her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for
  as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient for
  Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. 
  In
  addition, she did not know how to save money, and she often bestowed
  eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find
  other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed
  to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder
  brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles.
  Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and
  inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. 
  Zhenfei
  could get part of the money gained from selling ranks and titles, the
  remaining were divided by the other people.
 
  Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was
  controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch.
  LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy 
  with
  Zhenfei, and the people in this group all reported against of their
  opponent-Zhen Zhu'er (master)-to Cixi. Cixi was angry about that. After
  severely scolding Guangxu, Cixi relegated Zhenfei 

[budaya_tionghua] cari buku sejarah China

2009-12-06 Terurut Topik Bagus


selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa,

saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari 
sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya 
Republik rakyat china.

ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual?

terima kasih



[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik henyung
Anda percaya tidak kalau saya tidak fasih bahasa mandarin tertulis ? Secara 
lisan saja kosa kata saya sangat terbatas ke bahasa sehari-hari yang sederhana.

Untuk memahami tulisan, saya sangat membutuhkan alat penerjemah seperti Wenlin, 
NjStar, Google. Memang saya ada belajar sendiri, tetapi tidak maksimal 
mengingat waktu sudah mayoritas habis karena harus menghidupi asap dapur. 

Tidak ada istilah tidak ada muka. Karenanya saya tetap mengharapkan bung 
Jackson datang untuk kongkow-kongkow. 

Kata orang kampung, take it easy bro !

Hormat saya,

Yongde

tambahan: banyak rekan di sini yang tidak dihalangi oleh buta aksara Han, 
contoh si Takezo itu, sumber-sumber datanya komplit dari bahasa non Han.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Dear pak yong de,
 Saya tidak ada apa2 nya soal pengetahuan budaya leluhur.
 Bahasa mandarin saja saya tidak bisa.
 
 saya tidak ada muka untuk bertemu dengan sahabat sekalian.
 
 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 




[budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik henyung
Yang dimaksud itu Jianwen Di ?

Atau setelah Ming Zhaozong nianhao Yongli, terlahir dengan nama Zhu Youlang ?

Ming Zhaozong berkedudukan di Guangdong, masih sejaman dengan Ming Wenzhong 
(nianhao Shaowu, lahir dengan nama Zhu Yuyue) yang juga di Guangdong. Setelah 
Ming Wenzhong dieksekusi, pasukan Qing di bawah pimpinan Wu Sangui mengejar 
Ming Zhaozong hingga dia mengungsi mencari suaka ke Burma. Raja Burma yang 
takut dengan pasukan Qing akhirnya tidak melindungi Ming Zhaozong. Hidup sang 
kaisar berakhir di ujung panah Wu Sangui sendiri. Eksekusinya di Kunming, 
Yunnan.

Kalau yang Jianwen Di memang misterius, konon salah satu faktor pencetus 
pelayaran Zheng He adalah mencari jejak Jianwen Di.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zho...@... wrote:

 ya setuju, karena dlm data sejarah memang terungkap bhw keturunan raja ming 
 minggat ke selatan dan tak diketahui rimbanya, secara fiksi inipun bisa 
 dikembangkan ke mana2 bukan?

 Sent from my BlackBerry®
 powered by Sinyal Kuat INDOSAT

 -Original Message-
 From: agoeng_...@...
 Date: Sun, 6 Dec 2009 18:01:39
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

 G malah lebih percaya klo ada keturunan Cu yg beredar diindo. Or minimal nan 
 yang. Pemberontak ming ditampung ama hua ren juga lebih masuk akal buat g.




Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik jackson_yahya
Terima kasih banyak pak yongde. Saya akan hadir.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: henyung heny...@yahoo.com
Date: Mon, 07 Dec 2009 02:09:31 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Anda percaya tidak kalau saya tidak fasih bahasa mandarin tertulis ? Secara 
lisan saja kosa kata saya sangat terbatas ke bahasa sehari-hari yang sederhana.

Untuk memahami tulisan, saya sangat membutuhkan alat penerjemah seperti Wenlin, 
NjStar, Google. Memang saya ada belajar sendiri, tetapi tidak maksimal 
mengingat waktu sudah mayoritas habis karena harus menghidupi asap dapur. 

Tidak ada istilah tidak ada muka. Karenanya saya tetap mengharapkan bung 
Jackson datang untuk kongkow-kongkow. 

Kata orang kampung, take it easy bro !

Hormat saya,

Yongde

tambahan: banyak rekan di sini yang tidak dihalangi oleh buta aksara Han, 
contoh si Takezo itu, sumber-sumber datanya komplit dari bahasa non Han.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, jackson_ya...@... wrote:

 Dear pak yong de,
 Saya tidak ada apa2 nya soal pengetahuan budaya leluhur.
 Bahasa mandarin saja saya tidak bisa.
 
 saya tidak ada muka untuk bertemu dengan sahabat sekalian.
 
 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
 Teruuusss...!
 





Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China

2009-12-06 Terurut Topik jackson_yahya
Kalau bekasnya saya pernah lihat di seberang asemka, tepatnya didepan toko buku 
pantai kencana
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

-Original Message-
From: Bagus bagussugi...@yahoo.com
Date: Mon, 07 Dec 2009 01:23:13 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China



selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa,

saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari 
sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya 
Republik rakyat china.

ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual?

terima kasih




Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China

2009-12-06 Terurut Topik agoeng_set
Di gramed ada kok, karangan salah seorang member disini bang Ivan Tan. Judulnya 
lupa cuma isinya lengkap menurut saya. Tp jgn salah ambil karena ada 2 buku yg 
mirip n covernya klo ga salah inget sama2 bewarna merah tp yg karangan bang 
ivan tan isi ttg sejarah yg satu lagi tentang promosi agama. 
-Original Message-
From: Bagus bagussugi...@yahoo.com
Date: Mon, 07 Dec 2009 01:23:13 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China



selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa,

saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari 
sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya 
Republik rakyat china.

ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual?

terima kasih




[budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik jinqiang.huang
Bp.Kenneth,

perkenalkan saya bermarga Huang dan sekarang tinggal di Zhibo, Shandong.

Ada satu hal yang ingin saya sampaikan kepada bapak Ken, pernahkah anda 
mendengar atau membaca cerita Sybill si gadis berkepribadian 16 ?
Semoga bapak bukan seperti Sybill.



JQ Huang

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, kenneth.tan501 kenneth.tan...@... 
wrote:

 Memangnya ada keturunan Kuang Hsu di Indonesia ?.Saya sepertinya setengah 
 percaya karena menurut orang tuaku bahwa ada gerombolan keluarga bangsawan 
 china yang melarikan diri ke Indonesia dan mereka disembunyikan oleh pembesar 
 jawa.Apakah mereka ?.Bukankah sejarah tidak mempunyai data dan informasi yang 
 akurat tentang Kuang Hsu ?.Simpang siurnya informasi tentang Kuang Hsu dan Pu 
 Yi membuat sejarah bangsa china sampai saat ini belum terungkap.Jadi disaat 
 saya berumur 59 thn saya penasaran tentang ada yang mengklaim cicit Kuang 
 Hsu.Saya penasaran ingin bertemu.Apakah saya boleh bergabung dengan 
 kalian.Mengingat saya sudah tua ?.
 
 Kata - kata Xi Ci terhadap Zhen Fei...
 
  I originally planned to bring you along with us. But you are young and 
 pretty, and are likely to be raped by the foreign soldiers on the way. I 
 trust you know what you should do.
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ 
 wrote:
 
  artikel ini , saya tunda dulu yah tanggapannya ,
  
  maaf oneliner
  
  On Sun, Dec 6, 2009 at 3:15 PM, toyota_man save_mynit@ wrote:
  
  
  
   Teman2,
  
   saya baru searching dan menemukan sebuah artikel tentang teka-teki Selir
   Zhen. Dapat di akses di:
  
   http://people.chinese.cn/en/article/2009-09/27/content_8815.htm
  
   Tampaknya ini webpage dari Confusian Institute Online (maaf saya copas)
  
   The Riddle of Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)
   -http://www.chinese.cn 16:01, September 27, 2009
  
   Water wells in the Imperial Palace in Beijing mostly have small exquisite
   pavilions and are surrounded with white marble balustrades. However, there
   is a well with a small mouth and only stone brim on the west corridor of
   Jingqige Pavilion and inside Zhenshun Gate. This well is called Zhenfei
   Well.
  
   It is said that Zhenfei was persecuted to death by Empress Dowager Cixi
   because Zhenfei supported Emperor Guangxu to conduct The Hundred Days'
   Reform. Is this hearsay true or not?
  
   Zhenfei entered the Palace Museum in 1899 together with her elder
   sister-Jinfei. Soon after that, she was granted the title of imperial
   concubinewhose position was only second to the Empress. Empress Longyu was
   the niece of Cixi, but she did not get along well with Guangxu. Zhenfei 
   was
   beautiful and young, lively and active, smart and clever, and was deeply
   loved by Guangxu. Zhenfei expected that Guangxu could get rid of the 
   control
   of Cixi and took back his due power. She also hated the strict rules in 
   the
   Palace. She often walked in the Palace dressed in the clothes of emperor.
   She also wore men's clothes in front of Guangxu like a handsome and 
   graceful
   young Adonais. Those rebellious behaviors of Zhenfei which were 
   intolerable
   to Cixi went against the rules in the Palace. But the excuse for Cixi to
   punish Zhenfei was that Zhenfei got involved in selling ranks and titles.
  
   In Qing Dynasty, empresses and concubines could receive silver (salary)
   once a month with the total amount of 1000 Liang of silver for empresses 
   and
   300 Liang of silver for first rank concubines and 200 Liang of silver for
   second rank of concubines every year. Zhenfei's grandfather was
   Yutai-Governor General of Shaanxi and Gansu, and her father Changxu once
   held the position of Minister of Hubu (Ministry of Revenue and Sensus), 
   and
   her uncle Changshan had been the commissioner of the Army in Guangzhou for
   as long as 12 years. Only 300 Liang of silver a year was not sufficient 
   for
   Zhenfei who was brought up in such a rich family of high-level officials. 
   In
   addition, she did not know how to save money, and she often bestowed
   eunuchs, therefore she failed to make both ends meet. So she had to find
   other ways of earning money. Because concubines in Palace were not allowed
   to contact with outside world without permission, Zhenfei asked her elder
   brother to help her and cooperated with eunuchs to sell ranks and titles.
   Outside the Palace, eunuchs were responsible for external contacts, and
   inside the Palace, Zhenfei was responsible for dealing with Guangxu. 
   Zhenfei
   could get part of the money gained from selling ranks and titles, the
   remaining were divided by the other people.
  
   Before Zhenfei set her foot in selling ranks and titles, the business was
   controlled by LI Lianying himself- Cixi's favorite eunuch and Head Eunuch.
   LI Lianying Group for selling ranks and titles was definitely not happy 
   with
   Zhenfei, and the people in this group all reported against of their
   

[budaya_tionghua] PENGUMUMAN : UNDANGAN GATHERING TANGGAL 20 DESEMBER 2009

2009-12-06 Terurut Topik zhonghua_wenhua
Dear miliser, 

Sudah merupakan tradisi bagi mailing list Budaya Tionghoa mengadakan gathering 
tahunan. Untuk tahun ini akan diadakan pada
Tanggal : 20 Desember 2009
Jam : 13:00 s/d 17:00
Tempat : Galangan Kapal VOC
Alamat : jl.Kakap No. 1 Kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara

Adapun tema yang dibawakan adalah Onde sebagai lambang keharmonisan.
Selain acara ramah tamah juga akan diulas tentang DongZhi atau TangChe.

Jangan lupa gathering ini akan diramaikan oleh kehadiran cicit kaisar GuangXu 
yang akan hadir untuk mengklarifikasi dan memberikan data-data yang benar 
tentang sejarah cicit kaisar Guang Xu. Dan tentunya teman-teman yang sudah 
tidak sabar, bisa menunggu tanggal 20. Disanalah anda semua bisa saling 
berdiskusi dengan benar.

Sdr.Imanuel, cicit kaisar Guang Xu, sudah menyatakan melalui temannya bahwa 
beliau bersedia hadir pada tanggal tersebut. 

Kami sangat mengharapkan kehadiran teman-teman pada acara Dongzhi ini.

Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada ibu Susi selaku pengelola Galangan 
Kapal VOC yang bersedia memberikan tempat dan subsidi bagi kegiatan mailing 
list Budaya Tionghoa berkali-kali.




Hormat kami,


Segenap moderator, webmaster dan team mailing list Budaya Tionghoa



Re: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

2009-12-06 Terurut Topik Tony Setiabudhi
Maaf Pak Ardian - ; saya nimbrung lagi - apa ada yang TAHU bahwa ada satu 
pelaku sejarah di Tiongkok yang saat ini maih hidup di Indonesia ?
Umurnya sekitar 80 an - dan lagi BED RIDDEN - walau pikiran dan pembicaraannya 
masih JELAS.
Namanya Dr tapi juga biarawati Katolik Sr. WONGA !! 
Ingat saya ; beliau masih ada ikatan darah dgn Tokoh yang digantikan oleh Sun 
Yat Sen !! 
Mungkin dia bisa cerita banyak ttg Cucu atau Cicit yang menghilang tsb !!
Mungkin akan saya tanyakan kalau saya berkunjung !! (Sekitar tgl 20 a  saya 
bisa kunjungi !!)
Salam utk semuanya;
Tony Setiabudhi





From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sunday, December 6, 2009 7:42:41
Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua 
Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

  
hahahahaha rasanya semakin lama cerita sang cicit semakin lier, bener kata si 
erik kalu mau cari sensasi pake otak dikit.

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, henyung heny...@...  wrote:

 Foot binding bahkan pada awal Qing hendak dilarang oleh pemerintahan. Tetapi 
 tidak berkuasa menghadapi tuntutan fetishme foot binding. Jadi ini area 
 abu-abu.
 
 Yang jelas orang Man seharusnya memandang foot binding ini dari sudut yang 
 berbeda dengan mayoritas Han. Tentu saja tidak tertutup kemungkinan ada orang 
 Man yang juga mempraktekkan foot binding. Menurut pendapat saya pribadi, 
 mereka-mereka itu minoritas. Mayoritas Man melihat foot binding antara 
 setengah jijik dan setengah heran.
 
 Apalagi ada TITAH KAISAR sejak awal Qing bahwa perempuan Man tidak boleh 
 mengikat kaki (chanzu). Lu berani melanggar TITAH KAISAR ? Bisa dipenggal 7 
 keturunan ke bawah, 5 keturunan ke samping.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@  
 wrote:
 
  apa betul tradisi foot binding di praktekan di kalangan bangsa MAN ?
  
  2009/12/5 toyota_man save_mynit@ 
  
  
   Jadi memang sangat kejam. Saya sampai sedih mendengarnya. Juga waktu, si
   nenek kabur ke Indonesia, kaki yang dibalut kecil akhirnya harus berdarah2
   berlari sekian jauh (karena biasa kehidupan istana - menggunakan tandu).
  
  
 



 


  Get your new Email address!
Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

[budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

2009-12-06 Terurut Topik ardian_c
Benar pak Tony, ada 1 or 2 org anggota kerajaan Qing yang ke Nanyang dan kalu 
tdk salah inget pernah ditulis di memoir salah satu tokoh Tionghoa jaman 
Belanda. Tapi semua memoir tdk pernah bilang kalu mrk itu adalah keturunan 
langsugn dari Guang Xu. ISAS sendiri studi salah satu tokohnya en kebetulan 
saya dapet tulisan itu dari temen saya di SMU, gak ada itu cerita.

Kalu gak salah inget, Kang You Wei jg sempet ketemuan dah.

Buat sementara , kita2 masih nunggu tulisan dari si cicit buat ngejelasin hal2 
yg ngeganjal dipikiran kita2 ini. 


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tony Setiabudhi sbudhi8...@... wrote:

 Maaf Pak Ardian - ; saya nimbrung lagi - apa ada yang TAHU bahwa ada satu 
 pelaku sejarah di Tiongkok yang saat ini maih hidup di Indonesia ?
 Umurnya sekitar 80 an - dan lagi BED RIDDEN - walau pikiran dan 
 pembicaraannya masih JELAS.
 Namanya Dr tapi juga biarawati Katolik Sr. WONGA !! 
 Ingat saya ; beliau masih ada ikatan darah dgn Tokoh yang digantikan oleh Sun 
 Yat Sen !! 
 Mungkin dia bisa cerita banyak ttg Cucu atau Cicit yang menghilang tsb !!
 Mungkin akan saya tanyakan kalau saya berkunjung !! (Sekitar tgl 20 a  saya 
 bisa kunjungi !!)
 Salam utk semuanya;
 Tony Setiabudhi
 
 
 
 
 
 From: ardian_c ardia...@...
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Sent: Sunday, December 6, 2009 7:42:41
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua 
 Square bersama cicit Kaisar Guang Xu
 
   
 hahahahaha rasanya semakin lama cerita sang cicit semakin lier, bener kata si 
 erik kalu mau cari sensasi pake otak dikit.
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, henyung henyung@  wrote:
 
  Foot binding bahkan pada awal Qing hendak dilarang oleh pemerintahan. 
  Tetapi tidak berkuasa menghadapi tuntutan fetishme foot binding. Jadi ini 
  area abu-abu.
  
  Yang jelas orang Man seharusnya memandang foot binding ini dari sudut yang 
  berbeda dengan mayoritas Han. Tentu saja tidak tertutup kemungkinan ada 
  orang Man yang juga mempraktekkan foot binding. Menurut pendapat saya 
  pribadi, mereka-mereka itu minoritas. Mayoritas Man melihat foot binding 
  antara setengah jijik dan setengah heran.
  
  Apalagi ada TITAH KAISAR sejak awal Qing bahwa perempuan Man tidak boleh 
  mengikat kaki (chanzu). Lu berani melanggar TITAH KAISAR ? Bisa dipenggal 7 
  keturunan ke bawah, 5 keturunan ke samping.
  
  Hormat saya,
  
  Yongde
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo hisashi.mitshui@ 
   wrote:
  
   apa betul tradisi foot binding di praktekan di kalangan bangsa MAN ?
   
   2009/12/5 toyota_man save_mynit@ 
   
   
Jadi memang sangat kejam. Saya sampai sedih mendengarnya. Juga waktu, si
nenek kabur ke Indonesia, kaki yang dibalut kecil akhirnya harus 
berdarah2
berlari sekian jauh (karena biasa kehidupan istana - menggunakan tandu).
   
   
  
 
 
 
  
 
 
   Get your new Email address!
 Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
 http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/





[budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua Square bersama cicit Kaisar Guang Xu

2009-12-06 Terurut Topik ardian_c
maksudnya gak ada itu cerita anak2 guangxu hehehehehehehe

kita jg ada gathering tgl 20 pak , mohon kehadirannya ya

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, ardian_c ardia...@... wrote:

 Benar pak Tony, ada 1 or 2 org anggota kerajaan Qing yang ke Nanyang dan kalu 
 tdk salah inget pernah ditulis di memoir salah satu tokoh Tionghoa jaman 
 Belanda. Tapi semua memoir tdk pernah bilang kalu mrk itu adalah keturunan 
 langsugn dari Guang Xu. ISAS sendiri studi salah satu tokohnya en kebetulan 
 saya dapet tulisan itu dari temen saya di SMU, gak ada itu cerita.

 Kalu gak salah inget, Kang You Wei jg sempet ketemuan dah.

 Buat sementara , kita2 masih nunggu tulisan dari si cicit buat ngejelasin 
 hal2 yg ngeganjal dipikiran kita2 ini.


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Tony Setiabudhi sbudhi@ wrote:
 
  Maaf Pak Ardian - ; saya nimbrung lagi - apa ada yang TAHU bahwa ada satu 
  pelaku sejarah di Tiongkok yang saat ini maih hidup di Indonesia ?
  Umurnya sekitar 80 an - dan lagi BED RIDDEN - walau pikiran dan 
  pembicaraannya masih JELAS.
  Namanya Dr tapi juga biarawati Katolik Sr. WONGA !!
  Ingat saya ; beliau masih ada ikatan darah dgn Tokoh yang digantikan oleh 
  Sun Yat Sen !!
  Mungkin dia bisa cerita banyak ttg Cucu atau Cicit yang menghilang tsb !!
  Mungkin akan saya tanyakan kalau saya berkunjung !! (Sekitar tgl 20 a  saya 
  bisa kunjungi !!)
  Salam utk semuanya;
  Tony Setiabudhi
 
 
 
 
  
  From: ardian_c ardian_c@
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Sent: Sunday, December 6, 2009 7:42:41
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Pengajuan Kopdar 18 Desember di Mangga Dua 
  Square bersama cicit Kaisar Guang Xu
 
 
  hahahahaha rasanya semakin lama cerita sang cicit semakin lier, bener kata 
  si erik kalu mau cari sensasi pake otak dikit.
 
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, henyung henyung@  wrote:
  
   Foot binding bahkan pada awal Qing hendak dilarang oleh pemerintahan. 
   Tetapi tidak berkuasa menghadapi tuntutan fetishme foot binding. Jadi 
   ini area abu-abu.
  
   Yang jelas orang Man seharusnya memandang foot binding ini dari sudut 
   yang berbeda dengan mayoritas Han. Tentu saja tidak tertutup kemungkinan 
   ada orang Man yang juga mempraktekkan foot binding. Menurut pendapat saya 
   pribadi, mereka-mereka itu minoritas. Mayoritas Man melihat foot binding 
   antara setengah jijik dan setengah heran.
  
   Apalagi ada TITAH KAISAR sejak awal Qing bahwa perempuan Man tidak boleh 
   mengikat kaki (chanzu). Lu berani melanggar TITAH KAISAR ? Bisa dipenggal 
   7 keturunan ke bawah, 5 keturunan ke samping.
  
   Hormat saya,
  
   Yongde
  
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, shinmen takezo 
   hisashi.mitshui@  wrote:
   
apa betul tradisi foot binding di praktekan di kalangan bangsa MAN ?
   
2009/12/5 toyota_man save_mynit@ 
   

 Jadi memang sangat kejam. Saya sampai sedih mendengarnya. Juga waktu, 
 si
 nenek kabur ke Indonesia, kaki yang dibalut kecil akhirnya harus 
 berdarah2
 berlari sekian jauh (karena biasa kehidupan istana - menggunakan 
 tandu).


   
  
 
 
 
 
 
Get your new Email address!
  Grab the Email name you#39;ve always wanted before someone else does!
  http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/
 





[budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik ardian_c

biasanya seh yg dimaksud jianwen di lar yg kabur ke nanyang bawa stempel 
kerajaan.

tapi si zhu di khan nyarinya di 2 arah hehehehehe satu di selatan lautan 
satunye di daratan tiongkok jg.
pake alibinya canggih waktu nyarinya di daratan tiongkok tuh.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote:

 Yang dimaksud itu Jianwen Di ?
 
 Atau setelah Ming Zhaozong nianhao Yongli, terlahir dengan nama Zhu Youlang ?
 
 Ming Zhaozong berkedudukan di Guangdong, masih sejaman dengan Ming Wenzhong 
 (nianhao Shaowu, lahir dengan nama Zhu Yuyue) yang juga di Guangdong. Setelah 
 Ming Wenzhong dieksekusi, pasukan Qing di bawah pimpinan Wu Sangui mengejar 
 Ming Zhaozong hingga dia mengungsi mencari suaka ke Burma. Raja Burma yang 
 takut dengan pasukan Qing akhirnya tidak melindungi Ming Zhaozong. Hidup sang 
 kaisar berakhir di ujung panah Wu Sangui sendiri. Eksekusinya di Kunming, 
 Yunnan.
 
 Kalau yang Jianwen Di memang misterius, konon salah satu faktor pencetus 
 pelayaran Zheng He adalah mencari jejak Jianwen Di.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  ya setuju, karena dlm data sejarah memang terungkap bhw keturunan raja ming 
  minggat ke selatan dan tak diketahui rimbanya, secara fiksi inipun bisa 
  dikembangkan ke mana2 bukan?
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
  -Original Message-
  From: agoeng_set@
  Date: Sun, 6 Dec 2009 18:01:39
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine 
  Zhen)
 
  G malah lebih percaya klo ada keturunan Cu yg beredar diindo. Or minimal 
  nan yang. Pemberontak ming ditampung ama hua ren juga lebih masuk akal buat 
  g.





RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik keshaandrea
Setuju sama Jackson.

Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid.

 

Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku
langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal “lucu, salah, aneh” dll

Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah,
hendaknya dijadikan masukan.

 

Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of
jackson_ya...@yahoo.com
Sent: Sunday, December 06, 2009 12:10 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  

Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 

Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!

  _  

From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id 

Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com

Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  

hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
paham gak ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanph...@...
wrote:

 ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
(science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.
 
 --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote:
 
 From: east_road east_r...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
kencing berdiri, Guru kencing ???
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Â 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini  Guru kencing
berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat
sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.
 
 
 
 Simak alkisah berikut ini :
 
 
 
 Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih
GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
sebaik dirinya.
 
 
 
 Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata 
Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata  Ayo
kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan
sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal
tehniknya sama sama berdiri.
 
 
 
 Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata
siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus
dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air
kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya,
dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?.
Si guru berkata  dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara
aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air
kencing ternyata juga sama penting daripada cara posisi kencing, cara
mengeluarkan air kencing juga sama penting mempelajari cara posisi kencing
 
 
 
 Arti dari kisah ini adalah janganlah kita sombong ketika kita berhasil
mempalajari sebuah pengetahuan, menantang semua orang, Guru kita dgn diri
kita masih lebih baik guru kita, karena dia sudah lama mempelajari ilmu
pengtahuan tersebut dan fasih akan adanya, dia tidak perlu mencari lagi
karena dia sudah tau mesti cari dimana, sementara orang yang baru bisa tahu
ilmu masih mencari kesana kemari jawabannya apa lewat internet, buku dan
sebgainya, itu lah bedanya dengan guru yang telah lama belajar dia tanpa
mencari pun tau mesti bagaimana mengarahkan yang lebih baik ( lebih
berpengalaman dari kita yang baru bisa ilmu pengetahuan)






RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik keshaandrea
Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
ga?)?

Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…

 

Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c
Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_...@...
wrote:

 Bro.
 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap
hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya
selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih
kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.

Baca tulisan si abdi christ sebelonnya

 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah
tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.

aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya
2, namanya zhen dan jin.

 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.

hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?

 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.

hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg
terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
Ying.

Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
hehehehehehehehe
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote:
 
  gw dah dengerin, gw komentar.
  1.ngaku org mongol wekekekekeke
  2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti
dari 3 istri jadi 2 istri.
  3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
sekedar bualan
  4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
dikurung brp lama tuh laki bini ?
  5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada
tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.
  
  BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote:
  
   Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 
   
   Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!
   
   -Original Message-
   From: ardian_c ardian_c@
   Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
   
   hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
   paham gak ?
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanphan1@
wrote:
   
ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
(science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.

--- On Sat, 12/5/09, east_road east_road@ wrote:

From: east_road east_road@
Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru
bisa kencing berdiri, Guru kencing ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
















 









Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu
ada pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
sering sekali, kita harus menghapal pepatah 

Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)

2009-12-06 Terurut Topik zhoufy
kalau saya penulis fiksi kampiun, akan saya kembangkan memakai pola davinci 
code, disitu akan saya buktikan bahwa mereka punya andil dlm pendirian 
kerajaan2 di nusantara.

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
Date: Mon, 07 Dec 2009 05:06:44 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine Zhen)


biasanya seh yg dimaksud jianwen di lar yg kabur ke nanyang bawa stempel 
kerajaan.

tapi si zhu di khan nyarinya di 2 arah hehehehehe satu di selatan lautan 
satunye di daratan tiongkok jg.
pake alibinya canggih waktu nyarinya di daratan tiongkok tuh.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, henyung heny...@... wrote:

 Yang dimaksud itu Jianwen Di ?
 
 Atau setelah Ming Zhaozong nianhao Yongli, terlahir dengan nama Zhu Youlang ?
 
 Ming Zhaozong berkedudukan di Guangdong, masih sejaman dengan Ming Wenzhong 
 (nianhao Shaowu, lahir dengan nama Zhu Yuyue) yang juga di Guangdong. Setelah 
 Ming Wenzhong dieksekusi, pasukan Qing di bawah pimpinan Wu Sangui mengejar 
 Ming Zhaozong hingga dia mengungsi mencari suaka ke Burma. Raja Burma yang 
 takut dengan pasukan Qing akhirnya tidak melindungi Ming Zhaozong. Hidup sang 
 kaisar berakhir di ujung panah Wu Sangui sendiri. Eksekusinya di Kunming, 
 Yunnan.
 
 Kalau yang Jianwen Di memang misterius, konon salah satu faktor pencetus 
 pelayaran Zheng He adalah mencari jejak Jianwen Di.
 
 Hormat saya,
 
 Yongde
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, zhoufy@ wrote:
 
  ya setuju, karena dlm data sejarah memang terungkap bhw keturunan raja ming 
  minggat ke selatan dan tak diketahui rimbanya, secara fiksi inipun bisa 
  dikembangkan ke mana2 bukan?
 
  Sent from my BlackBerry®
  powered by Sinyal Kuat INDOSAT
 
  -Original Message-
  From: agoeng_set@
  Date: Sun, 6 Dec 2009 18:01:39
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Teka-Teki Zhenfei (Imperial Concubine 
  Zhen)
 
  G malah lebih percaya klo ada keturunan Cu yg beredar diindo. Or minimal 
  nan yang. Pemberontak ming ditampung ama hua ren juga lebih masuk akal buat 
  g.






Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik shinmen takezo
Lu tuh klo ngomong jangan ngelantur

klo mau nimbrung mendingan ikut kasih kontribusi data atau apa kek ,
terlepas dari data itu pro siapa , lain soal .

jadi yang naif itu saudara keeshan sendiri
jadi kalau mau bahas samkok, dinasti tang , dinasti ming , dinasti qing , lu
orang musti pelaku langsung ? lu lahir abad berapa ?

pahami dulu sejarah itu memang bisa ada beberapa versi , contoh musashi
miyamoto , ada sekitar 3-4 versi , tapi itu semua bisa dianggap kekayaan
sejarah mereka

nah lu mau bahas miyamoto , harus jadi pelaku langsung ?

terlepas dari versi sejarah yg mana pun , benar atau salah , nanti akan di
revisi pada masanya nanti , tapi jangan sampai mengemukakan suatu versi
sejarah , tapi berantakan , gagal dalam kronologis , dan sebagainya

jadi please jangan naif deh bung keeshan

saya lebih respek sama abdi christ yang paling tidak , cari informasi
biarpun itu cuman link situs , buat bantu temennya







2009/12/7 keshaandrea keshaand...@gmail.com



  Setuju sama Jackson.

 Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid.



 Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku
 langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal “lucu, salah, aneh” dll

 Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah,
 hendaknya dijadikan masukan.



 Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan.



 *From:* budaya_tionghua@yahoogroups.com [mailto:
 budaya_tiong...@yahoogroups.com] *On Behalf Of *jackson_ya...@yahoo.com
 *Sent:* Sunday, December 06, 2009 12:10 AM

 *To:* budaya_tionghua@yahoogroups.com
 *Subject:* Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar





 Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar.

 Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.

 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
  --

 *From: *ardian_c ardia...@yahoo.co.id

 *Date: *Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -

 *To: *budaya_tionghua@yahoogroups.com

 *Subject: *[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar





 hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
 paham gak ?

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 iwan kustiawan iwanph...@... wrote:
 
  ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
 kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
 bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
 (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
 dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
 segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
 yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.
 
  --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote:
 
  From: east_road east_r...@...
  Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
 kencing berdiri, Guru kencing ???
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Â
 
 
 
 
 
 
 
 
 
  Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
 pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
 sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini  Guru kencing
 berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat
 sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
 murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.
 
 
 
  Simak alkisah berikut ini :
 
 
 
  Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
 temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih
 GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
 masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
 menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
 sebaik dirinya.
 
 
 
  Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata 
 Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
 bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata  Ayo
 kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
 karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan
 sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
 ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal
 tehniknya sama sama berdiri.
 
 
 
  Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata
 siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus
 dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air
 kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya,
 dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?.
 Si guru 

[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik ardian_c
hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;.
itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati.

Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2.

Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ?

pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ?
or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an.

itu disejarah lho.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote:

 Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
 ga?)?
 
 Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…
 
  
 
 Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.
 
  
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c
 Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
  
 
   
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@
 wrote:
 
  Bro.
  1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap
 hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
 asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
 dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya
 selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
 mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih
 kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
 saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.
 
 Baca tulisan si abdi christ sebelonnya
 
  2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah
 tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.
 
 aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya
 2, namanya zhen dan jin.
 
  3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
 Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.
 
 hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?
 
  4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
 pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
 GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.
 
 hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg
 terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
 diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
 TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
 Ying.
 
 Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
 hehehehehehehehe
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote:
  
   gw dah dengerin, gw komentar.
   1.ngaku org mongol wekekekekeke
   2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
 berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti
 dari 3 istri jadi 2 istri.
   3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
 sekedar bualan
   4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
 dikurung brp lama tuh laki bini ?
   5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada
 tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
 perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.
   
   BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson
   
   
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote:
   
Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 

Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

-Original Message-
From: ardian_c ardian_c@
Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
paham gak ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanphan1@
 wrote:

 ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
 kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
 bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
 (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
 dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
 segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
 yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.
 
 --- On Sat, 12/5/09, east_road east_road@ wrote:
 
 From: east_road east_road@
 Subject: [budaya_tionghua] Renungan 

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik zhoufy
Ah bisa saja! formalin dalam makanan kan bisa membunuh orang per lahan2.
 
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: keshaandrea keshaand...@gmail.com
Date: Mon, 7 Dec 2009 12:21:27 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
ga?)?

Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…

 

Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c
Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_...@...
wrote:

 Bro.
 1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap
hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia saya
selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih memilih
kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.

Baca tulisan si abdi christ sebelonnya

 2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam sejarah
tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.

aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu hanya
2, namanya zhen dan jin.

 3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.

hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?

 4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.

hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan yg
terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
Ying.

Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
hehehehehehehehe
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote:
 
  gw dah dengerin, gw komentar.
  1.ngaku org mongol wekekekekeke
  2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti
dari 3 istri jadi 2 istri.
  3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
sekedar bualan
  4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
dikurung brp lama tuh laki bini ?
  5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada
tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.
  
  BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote:
  
   Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 
   
   Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
   Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!
   
   -Original Message-
   From: ardian_c ardian_c@
   Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
   
   hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
   paham gak ?
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanphan1@
wrote:
   
ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
(science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.

--- On Sat, 12/5/09, east_road east_road@ wrote:

From: east_road east_road@
Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru
bisa kencing berdiri, Guru kencing ???
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
Date: Saturday, December 5, 

[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik henyung
Makanya, tanggal 20 datang yah. 

Jadi kita bisa tertawa bersama, ditunggu loh :)

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote:

 Setuju sama Jackson.
 
 Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid.
 
  
 
 Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku
 langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal lucu, salah, aneh dll
 
 Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah,
 hendaknya dijadikan masukan.
 
  
 
 Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan.
 
  
 




Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik zhoufy
Bukan pelaku bukan lantas tidak tahu apa2. Karena banyak pengetahuan umum yg 
sudah solid: misalnya kerajaan Qing didirikan oleh bangsa mancu, marga kaisar 
mancu tidak mungkin Wang; di zaman ini jika kita ketemu keturunan raja Qing, 
tak mungkin terdorong untuk berdiri memberi hormat! Dari penyebutan nama saja 
tak mungkin kita tahu seorang keturunan raja atau bukan. 
Hal2 diatas cukup diyakini dng pengetahuan umum dan logika umum, tak perlu 
pengalaman pribadi!

misalnya ada orang amerika yg ngaku keturunan sukarno dan dewi sukarno, tapi 
salah menyebut dewi adalah orang tiongkok, apa perlu kita ngalami sendiri baru 
bisa buktikan kesalahannya? 

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

-Original Message-
From: keshaandrea keshaand...@gmail.com
Date: Mon, 7 Dec 2009 12:12:40 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Setuju sama Jackson.

Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid.

 

Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku
langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal “lucu, salah, aneh” dll

Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah,
hendaknya dijadikan masukan.

 

Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of
jackson_ya...@yahoo.com
Sent: Sunday, December 06, 2009 12:10 AM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  

Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 

Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.

Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
Teruuusss...!

_  

From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id 

Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -

To: budaya_tionghua@yahoogroups.com

Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  

hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
paham gak ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanph...@...
wrote:

 ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
(science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
dipengaruhi oleh politik, religi, etc..selayaknyalah jika merekalah dari
segi moral tiong hoa yang menjadi subjek tertawaansepandai apapun orang
yang sombong sama saja tak berguna bagi orang lain.
 
 --- On Sat, 12/5/09, east_road east_r...@... wrote:
 
 From: east_road east_r...@...
 Subject: [budaya_tionghua] Renungan minggu ini Jika kalau murid Baru bisa
kencing berdiri, Guru kencing ???
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 Date: Saturday, December 5, 2009, 9:13 AM
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Â 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 Dulu waktu kita SD, Selalu pas pelajaran Bahasa Indonesia, selalu ada
pelajaran bagian belajar pepatah. Anda tentu ingat pepatah yang satu ini
sering sekali, kita harus menghapal pepatah yang satu ini  Guru kencing
berdiri, murid kencing berlari. Nah sekarang saya merenung dan mendapat
sebuat ide untuk membuat saduran baru Dari pepatah ini bagaimana kalu Si
murid baru bisa kencing berdiri si guru kencing gimana ?.
 
 
 
 Simak alkisah berikut ini :
 
 
 
 Pada suatu saat si Murid dengan bangganya dia memberi tahukan teman
temannya yang masih kencing berlari lari, dia berkata Loe pada tuh masih
GOBLOK, liat g udah pintar G aja sekarang Kencing aja udah berdiri, Loe pada
masih lari- lari , Dengan sombongnya si murid baru bisa kencing berdiri,
menantang semua orang sekitar dirinya, tak ada yang mampu kencing berdiri
sebaik dirinya.
 
 
 
 Karena kesombongan si murid dia menantang Gurunya sendiri dan berkata 
Guru sekarang saya bisa kencing berdiri, gimana dengan anda pas anda tidak
bisa melampaui diri saya. Sang guru tersenyum dan muridnya berkata  Ayo
kita adu kencing, siapa kencingnya lebih jago saya atau anda, pastilah saya
karena saya sudah bisa kencing berdiri tidak seperti yang lainnya?. Dan
sang guru menjawab tantangan muridnya. Maka mereka beradu kencing , Simurid
ternyata si murid kalah oleh sang Guru dia bingung kok bisa ???. Padahal
tehniknya sama sama berdiri.
 
 
 
 Anda mau tau kenapa si murid bisa kalah, jawabnya ternyata eh ternyata
siGuru mampu kencing berdiri dan mengeluarkan air kencing dengan tegak lurus
dan teratur, sehingga tidak mengotori badannya, dan simurid mengeluarkan air
kencing dengan masih air kencingnya mencar mencar ketangannya, celananya,
dan pula ke bajunya. Bertanya sama gurunya kok bisa air kencingnya lancar ?.
Si guru berkata  dirimu masih baru mempelajari kencing berdiri, sementara
aku sudah makan asam garam dari kencing berdiri, sehingga aku tau Air
kencing 

Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China

2009-12-06 Terurut Topik Eko Boenandar

Kalau mau yang gratis bisa dicari pakai search engine google. versi dari UI 
(universitas Indonesia search sejarah china, yang versi bahasa inggris search 
rapidshare chinese history lalu didownload. Anda bisa mendownload gratis buku 
From Yao to Mao: 5000 years chinese history karangan TTC. 

Kalau sejarah yg versi komik (lebih enak gak rumit) saya punya beberapa dlm bhs 
Indonesia (beli tahun 1996 dan sekarang sudah tidak beredar).
--- On Mon, 12/7/09, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com wrote:

From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
Subject: Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Date: Monday, December 7, 2009, 10:35 AM







 



  



  
  
  












Di gramed ada kok, karangan salah seorang member disini bang Ivan Tan. Judulnya 
lupa cuma isinya lengkap menurut saya. Tp jgn salah ambil karena ada 2 buku yg 
mirip n covernya klo ga salah inget sama2 bewarna merah tp yg karangan bang 
ivan tan isi ttg sejarah yg satu lagi tentang promosi agama. From:  Bagus 
bagussugiono@ yahoo.com
Date: Mon, 07 Dec 2009 01:23:13 -To: budaya_tionghua@ yahoogroups. 
comSubject: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China

 




  
  
  



selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa,



saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai dari 
sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai berdirinya 
Republik rakyat china.



ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual?



terima kasih






 













 





 



  






  

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik shinmen takezo
susah kian

ntar dia cuman bilang lu bukan pelaku langsung , kenal sama hakim bao juga
kagak

2009/12/7 ardian_c ardia...@yahoo.co.id



 hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;.
 itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati.

 Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2.

 Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ?

 pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ?
 or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an.

 itu disejarah lho.


 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
 keshaandrea keshaand...@... wrote:
 
  Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
  ga?)?
 
  Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…
 
 
 
  Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.
 
 
 
  From: budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com]
 On Behalf Of ardian_c
  Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 
 
 
 
 
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com
 , Imannuel imannuel_jkt@

  wrote:
  
   Bro.
   1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil
 setiap
  hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
  asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
  dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia
 saya
  selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
  mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih
 memilih
  kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
  saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.
 
  Baca tulisan si abdi christ sebelonnya
 
   2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam
 sejarah
  tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.
 
  aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu
 hanya
  2, namanya zhen dan jin.
 
   3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
  Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.
 
  hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?
 
   4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
  1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
  pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
  GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.
 
  hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan
 yg
  terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
  diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
  TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
  Ying.
 
  Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
  hehehehehehehehe
  
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com
 , ardian_c ardian_c@ wrote:
   
gw dah dengerin, gw komentar.
1.ngaku org mongol wekekekekeke
2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
  berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage,
 ganti
  dari 3 istri jadi 2 istri.
3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
  sekedar bualan
4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
  dikurung brp lama tuh laki bini ?
5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg
 pada
  tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
  perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.
   
BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson
   
   
   
--- In 
budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com
 , jackson_yahya@ wrote:

 Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar.

 Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
  Teruuusss...!

 -Original Message-
 From: ardian_c ardian_c@
 Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04
 To: 
 budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com
 
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
 paham gak ?

 --- In 
 budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
  

[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik ardian_c
eits jgn salah, gw kenal hakim bao lho, at least kalu dikasih patungnye gw 
langsung bisa ngomong ini judge bao getu lho.

tapi judge baonye kenal gw ape kagak nah itu urusan laen huehehehehe
tapi kalu patungnye bisa ngomong eh gw kenal lu, gw seh pasti kabur ketakutan 
wakakakakakakakakaka


--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, shinmen takezo hisashi.mits...@... 
wrote:

 susah kian
 
 ntar dia cuman bilang lu bukan pelaku langsung , kenal sama hakim bao juga
 kagak
 
 2009/12/7 ardian_c ardia...@...
 
 
 
  hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;.
  itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati.
 
  Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2.
 
  Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ?
 
  pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ?
  or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an.
 
  itu disejarah lho.
 
 
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com,
  keshaandrea keshaandrea@ wrote:
  
   Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
   ga?)?
  
   Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…
  
  
  
   Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.
  
  
  
   From: budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
   [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com]
  On Behalf Of ardian_c
   Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
   To: budaya_tionghua@yahoogroups.com budaya_tionghua%40yahoogroups.com
   Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
  
  
  
  
  
  
  
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
   mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com
  , Imannuel imannuel_jkt@
 
   wrote:
   
Bro.
1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil
  setiap
   hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
   asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
   dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia
  saya
   selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
   mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih
  memilih
   kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
   saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.
  
   Baca tulisan si abdi christ sebelonnya
  
2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam
  sejarah
   tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.
  
   aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu
  hanya
   2, namanya zhen dan jin.
  
3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
   Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.
  
   hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?
  
4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
   1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
   pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
   GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.
  
   hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan
  yg
   terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
   diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
   TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
   Ying.
  
   Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
   hehehehehehehehe
   
--- In 
budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
   mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com
  , ardian_c ardian_c@ wrote:

 gw dah dengerin, gw komentar.
 1.ngaku org mongol wekekekekeke
 2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
   berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage,
  ganti
   dari 3 istri jadi 2 istri.
 3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
   sekedar bualan
 4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
   dikurung brp lama tuh laki bini ?
 5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg
  pada
   tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
   perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.

 BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson



 --- In 
 budaya_tionghua@yahoogroups.combudaya_tionghua%40yahoogroups.com
   mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.combudaya_tionghua%2540yahoogroups.com
  , jackson_yahya@ wrote:
 
  Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar.
 
  Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
   Teruuusss...!
 
  -Original Message-
  

[budaya_tionghua] LEADERSHIP FORUM 70 by Center for Corporate Leadership

2009-12-06 Terurut Topik Alin SP Apriliani
CENTER FOR CORPORATE LEADERSHIP (CCL)
Menyelenggarakan
LEADERSHIP FORUM KE-70
 
 
“EXCELLENCE IN CORPORATE LEADERSHIP”
Kamis, 10 Desember 2009
Pk. 08.30 – selesai
Sasono Mulyo 2, Le Meredien Jakarta
 
Key Note Speech
Ciputra
(Chairman Ciputra Group, Pendiri Center For Corporate Leadership)
 
 
SESI I
“KEPEMIMPINAN KORPORASI BIDANG PERBANKAN DAN KEUANGAN”
Pembicara:
Gatot M.Suwondho - Direktur Utama PT BNI (Persero)
Arwin Rasyid – Direktur Utama PT CIMB Niaga Tbk
Chairul Tanjung – Komisaris Utama PT Bank Mega Tbk
 
Moderator:
Hotbonar Sinaga – Direktur Utama PT Jamsostek (Persero)
 
 
SESI II
“KEPEMIMPINAN BIDANG INDUStRI DAN JASA”
 
Pembicara:
Emirsjah Satar – Direktur Utama PT Garuda Indonesia
Haryanto Adikusumo – President Director AKR Group
Stanley Setia Atmadja – Direktur Utama PT Adira Dinamika  Multi Finance Tbk
 
Moderator;
Suwito Anggoro – President Director PT Cevron Pasific Indonesia
 
 
Informasi Pendaftaran dan Registrasi
Angel / Susi (021)7509406/7 atau 08129359938,  Alin 0818819944 / 081211611144


  

Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China

2009-12-06 Terurut Topik shinmen takezo
cambridge history

dua buku khusus untuk dinasti qing
dua buku khusus untuk era republik
satu khusus dinasti ming
dstnya

2009/12/7 Eko Boenandar eko_boenan...@yahoo.com




 Kalau mau yang gratis bisa dicari pakai search engine google. versi dari UI
 (universitas Indonesia search sejarah china, yang versi bahasa inggris
 search rapidshare chinese history lalu didownload. Anda bisa mendownload
 gratis buku From Yao to Mao: 5000 years chinese history karangan TTC.

 Kalau sejarah yg versi komik (lebih enak gak rumit) saya punya beberapa dlm
 bhs Indonesia (beli tahun 1996 dan sekarang sudah tidak beredar).
 --- On *Mon, 12/7/09, agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com* wrote:


 From: agoeng_...@yahoo.com agoeng_...@yahoo.com
 Subject: Re: [budaya_tionghua] cari buku sejarah China

 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Date: Monday, December 7, 2009, 10:35 AM




 Di gramed ada kok, karangan salah seorang member disini bang Ivan Tan.
 Judulnya lupa cuma isinya lengkap menurut saya. Tp jgn salah ambil karena
 ada 2 buku yg mirip n covernya klo ga salah inget sama2 bewarna merah tp yg
 karangan bang ivan tan isi ttg sejarah yg satu lagi tentang promosi agama.
 --
 *From: * Bagus bagussugiono@ yahoo.com
 *Date: *Mon, 07 Dec 2009 01:23:13 -
 *To: *budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 *Subject: *[budaya_tionghua] cari buku sejarah China





 selamat pagi rekan rekan budaya tionghoa,

 saya sedang mencari buku buku mengenai sejarah China dari A sampai Z,mulai
 dari sejarah dinasti kerajaan di China sampai masa revolusi sampai
 berdirinya Republik rakyat china.

 ada yang bisa bantu dimana buku buku tersebut di jual?

 terima kasih


  



RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik keshaandrea
Pak Huang, menurut saya, si Cicit ini tidak akan bisa memberikan jawaban
yang valid dan memuaskan, karena dia hanya penerus cerita pula.

Saya pernah di suruh duduk oleh kakek saya beberapa saat sebelum
kematiannya, selama seminggu (3 – 4 jam sehari) saya disuruh mendengar
cerita kedatangan dia dari cina, mendarat dimana, berdagang dll saja, kalo
disuruh cerita ulang, ga bakal bisa bener.

 

Ini cerita si cicit dapat dari neneknya, pasti banyak yg bolong2, apalagi
pak abdi dapat cerita lagi dari pak Cicit Kaisar.

Yah pasti lah berantakan thread ini, sampai pada ngamuk2.

 

Lebih baik di lampirkan bukti2 saja dari ybs, yg katanya dimiliki (masukan
penting buat pak Abdi dan pak Immanuel).

 

Dan mungkin alangkah baiknya thread ini di tahan dulu sampai terjadi
klarifikasi lebih baik, jangan sampai yang satu menertawakan yg lain, yg
satu punya handbook sejarah, yg lain punya bukti sejarah.

 

Pak Abdi dan Pak Ardian keliatannya sudah dalam tahap meregang perasaan,
mohon jangan terjadi permusuhan.

 

Masa milis BT jd ajang permusuhan antara anggota? Dan lucunya ini terjadi
sebelum semua bukti di sajikan.

 

Peacelah bapak2 semuanya, saya yakin disini semuanya orang2 yg sangat
terpelajar dan sudah dewasa.

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of jinqiang.huang
Sent: Monday, December 07, 2009 12:43 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  

Bp.Kesha,

anda boleh beranggapan apapun, yang terpenting adalah masuk akal atau tidak
cerita itu.

Anda pernah dengar cerita John Titor ?
Atau anda percaya ramalan 2012 yang dikaitkan dengan kalender suku Maya ?
Jika ada yang membantah tapi kompeten, lantas anda katakan jangan bantah
dahulu dengan berbagai alasan yang anda kemukakan ?

Seorang yang mempelajari Yijing akan tertawa jika dikatakan bahwa kiamat
ditulis dalam kitab Yijing dan terjadi pada tahun 2012.

Semua yang anda katakan pelaku langsung itu sudah tidak ada, baik itu kaisar
Guang Xu, Zhen Fei dan sebagainya.
Yang ada hari ini adalah orang yang mengklaim dirinya sebagai keturunan
kaisar Guang Xu. Dan itu bukanlah pelaku langsung.

Saya perhatikan para member yang memberikan data itu termasuk data yang
dapat dikatakan valid, tapi bantahan dari cicit itu membuat saya menjadi
ragu. Terlihat cicit itu tidak mengetahui banyak hal termasuk custom
kerajaan Qing.
Jika jeli, dapat dilihat bahwa ia membaca beberapa cerita silat seperti
Shujian En Chou Lu.
Dan saya sudah menuliskan judul buku memoir dari keturunan keluarga kaisar
dinasti Qing. Mungkin anda tidak tahu, tapi sebagai cicit yang mengaku
keturunan harusnya sudah tahu memoir siapa yang saya posting.

Anda bisa bertemu dengan keluarga keturunan dari kaisar dinasti Qing di
China dengan mudahnya.

Yang saya harapkan dari teman-teman disini adalah cicit itu bisa membawa
catatan harian neneknya yang dalam tulisan bahasa Man asli.
Tinggal nanti minta teman-teman scan dan kirimkan kepada saya, Rinto Jiang
juga pada bapak Liang U.

JQ Huang

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaand...@...
wrote:

 Setuju sama Jackson.
 
 Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid.
 
 
 
 Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku
 langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal lucu, salah, aneh
dll
 
 Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah,
 hendaknya dijadikan masukan.
 
 
 
 Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan.
 
 
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of
 jackson_ya...@...
 Sent: Sunday, December 06, 2009 12:10 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 
 
 
 
 Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 
 
 Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
 
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!
 
 _ 
 
 From: ardian_c ardia...@... 
 
 Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 -
 
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 
 
 
 
 hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
 paham gak ?
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan iwanphan1@
 wrote:
 
  ini baru budaya tiong hoa...he...he..he..jadi teringat subjek cicit
 kaisar..orang2 yang mentertawakan  orang lain itu seperti botol penuh tak
 bisa diisi lagi...sudah penuh dengan kesombongannya sendiri...ilmu pasti
 (science) saja berkembang dan bisa digantikan apalagi sejarah yang banyak
 

RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik keshaandrea
Seberapa pelan?

Bagaimana cara kerjanya?

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c
Sent: Monday, December 07, 2009 12:27 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  

hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;.
itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati.

Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2.

Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ?

pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ?
or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an.

itu disejarah lho.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaand...@...
wrote:

 Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
 ga?)?
 
 Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…
 
 
 
 Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.
 
 
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of ardian_c
 Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 
 
 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@
 wrote:
 
  Bro.
  1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap
 hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
 asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
 dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia
saya
 selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
 mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih
memilih
 kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
 saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.
 
 Baca tulisan si abdi christ sebelonnya
 
  2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam
sejarah
 tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.
 
 aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu
hanya
 2, namanya zhen dan jin.
 
  3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
 Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.
 
 hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?
 
  4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
 pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
 GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.
 
 hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan
yg
 terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
 diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
 TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
 Ying.
 
 Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
 hehehehehehehehe
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote:
  
   gw dah dengerin, gw komentar.
   1.ngaku org mongol wekekekekeke
   2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
 berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti
 dari 3 istri jadi 2 istri.
   3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
 sekedar bualan
   4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
 dikurung brp lama tuh laki bini ?
   5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada
 tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
 perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.
   
   BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson
   
   
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote:
   
Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 

Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

-Original Message-
From: ardian_c ardian_c@
Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

hehehehehehehe soalnya rada2 aneh ceritanya getu lho.
paham gak ?

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , iwan kustiawan 

[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik ardian_c
hehehehehe tergantung dosis nak, itu bahasa dewanya arsenikum
cari aja sendiri dosisnya gimana en cara kerjanya gimana ?

yg jelas kalu lu minum arsenikum dibawah 1 gr , gak langsung mati, perlahan2. 
Mau tau lebih jelas #65311; tanya ahli kimia or apoteker.

itu bukan bidang gw neng 



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote:

 Seberapa pelan?
 
 Bagaimana cara kerjanya?
 
  
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c
 Sent: Monday, December 07, 2009 12:27 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
  
 
   
 
 hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;.
 itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati.
 
 Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2.
 
 Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ?
 
 pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ?
 or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an.
 
 itu disejarah lho.
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaandrea@
 wrote:
 
  Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
  ga?)?
  
  Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…
  
  
  
  Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.
  
  
  
  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
  [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of ardian_c
  Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
  
  
  
  
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@
  wrote:
  
   Bro.
   1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap
  hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
  asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
  dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia
 saya
  selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
  mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih
 memilih
  kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
  saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.
  
  Baca tulisan si abdi christ sebelonnya
  
   2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam
 sejarah
  tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.
  
  aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu
 hanya
  2, namanya zhen dan jin.
  
   3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
  Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.
  
  hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?
  
   4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
  1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
  pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
  GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.
  
  hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan
 yg
  terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
  diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
  TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
  Ying.
  
  Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
  hehehehehehehehe
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote:
   
gw dah dengerin, gw komentar.
1.ngaku org mongol wekekekekeke
2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
  berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti
  dari 3 istri jadi 2 istri.
3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
  sekedar bualan
4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
  dikurung brp lama tuh laki bini ?
5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada
  tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
  perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.

BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson



--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
  mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote:

 Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 
 
 Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
 Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
  Teruuusss...!
 
 -Original 

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik agoeng_set
Tanya aja langsung ama yg bikin n yg diracunin. Nanti klo dijawab berdasarkan 
referensi ga dipercaya lagi. Or cobain sendiri? Hehhehe
-Original Message-
From: keshaandrea keshaand...@gmail.com
Date: Mon, 7 Dec 2009 13:24:32 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: RE: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

Seberapa pelan?

Bagaimana cara kerjanya?

 

From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
[mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of ardian_c
Sent: Monday, December 07, 2009 12:27 PM
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

 

  

hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684;.
itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati.

Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2.

Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ?

pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ?
or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an.

itu disejarah lho.

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaand...@...
wrote:

 Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
 ga?)?
 
 Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…
 
 
 
 Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.
 
 
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of ardian_c
 Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 
 
 
 
 
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , Imannuel imannuel_jkt@
 wrote:
 
  Bro.
  1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap
 hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
 asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
 dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia
saya
 selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
 mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih
memilih
 kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
 saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.
 
 Baca tulisan si abdi christ sebelonnya
 
  2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam
sejarah
 tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.
 
 aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu
hanya
 2, namanya zhen dan jin.
 
  3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
 Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.
 
 hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?
 
  4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
 1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
 pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
 GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.
 
 hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan
yg
 terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
 diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
 TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
 Ying.
 
 Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
 hehehehehehehehe
  
  --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , ardian_c ardian_c@ wrote:
  
   gw dah dengerin, gw komentar.
   1.ngaku org mongol wekekekekeke
   2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
 berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti
 dari 3 istri jadi 2 istri.
   3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
 sekedar bualan
   4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
 dikurung brp lama tuh laki bini ?
   5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada
 tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
 perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.
   
   BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson
   
   
   
   --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , jackson_yahya@ wrote:
   
Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 

Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu benar.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
 Teruuusss...!

-Original Message-
From: ardian_c ardian_c@
Date: Sat, 05 Dec 2009 17:05:04 
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
 

[budaya_tionghua] Fw: 3 x 8 = 23 ???

2009-12-06 Terurut Topik ::KaNia::

 
'Two things are infinite: The Universe and Human Stupidity; and I'm not sure 
about the universe.'
- Albert Einstein 



- Forwarded Message 
From: Ari Herdiana dove1...@gmail.com
Sent: Friday, December 4, 2009 19:08:22
Subject: Fwd: 3 x 8 = 23 ???

  

  
Dapet dari tetangga, mohon maaf jika sudah pernah di posting.

SEBUAH RENUNGAN


Yan Hui adalah murid kesayangan Confusius yang suka belajar, sifatnya baik. 
Pada suatu hari ketika Yan Hui sedang bertugas, dia melihat satu toko kain 
sedang dikerumunin banyak orang. Dia mendekat dan mendapati pembeli dan penjual 
kain sedang berdebat.

Pembeli berteriak: “3×8 = 23, kenapa kamu bilang 24?”

Yan Hui mendekati pembeli kain dan berkata: “Sobat, 3×8 = 24, tidak usah 
diperdebatkan lagi.”

Pembeli kain tidak senang lalu menunjuk hidung Yan Hui dan berkata: “Siapa 
minta pendapatmu? Kalaupun mau minta pendapat mesti minta ke Confusius. Benar 
atau salah Confusius yang berhak mengatakan.”

Yan Hui: “Baik, jika Confusius bilang kamu salah, bagaimana?”

Pembeli kain: “Kalau Confusius bilang saya salah, kepalaku aku potong untukmu. 
Kalau kamu yang salah, bagaimana?”

Yan Hui: “Kalau saya yang salah, jabatanku untukmu.”

Keduanya sepakat untuk bertaruh, lalu pergi mencari Confusius. Setelah 
Confusius tau duduk persoalannya, Confusius berkata kepada Yan Hui sambil 
tertawa: “3×8 = 23. Yan Hui, kamu kalah. Kasihkan jabatanmu kepada dia.”

Selamanya Yan Hui tidak akan berdebat dengan gurunya. Ketika mendengar 
Confusius bilang dia salah, diturunkannya topinya lalu dia berikan kepada 
pembeli kain. Orang itu mengambil topi Yan Hui dan berlalu dengan puas.

Walaupun Yan Hui menerima penilaian Confusius tapi hatinya tidak sependapat. 
Dia merasa Confusius sudah tua dan pikun sehingga dia tidak mau lagi belajar 
darinya. Yan Hui minta cuti dengan alasan urusan keluarga. Confusius tahu isi 
hati Yan Hui dan memberi cuti padanya. Sebelum berangkat, Yan Hui pamitan dan 
Confusius memintanya cepat kembali setelah urusannya selesai, dan memberi Yan 
Hui dua nasehat : “Bila hujan lebat, janganlah berteduh di bawah pohon. Dan 
jangan membunuh.” Yan Hui bilang, “Baiklah,” lalu berangkat pulang. 

Di dalam perjalanan tiba-tiba angin kencang disertai petir, kelihatannya sudah 
mau turun hujan lebat. Yan Hui ingin berlindung di bawah pohon tapi tiba-tiba 
ingat nasehat Confusius dan dalam hati berpikir untuk menuruti kata gurunya 
sekali lagi. Dia meninggalkan pohon itu. Belum lama dia pergi, petir menyambar 
dan pohon itu hancur. Yan Hui terkejut, nasehat gurunya yang pertama sudah 
terbukti. Apakah saya akan membunuh orang? Yan Hui tiba dirumahnya sudah larut 
malam dan tidak ingin mengganggu tidur istrinya. Dia menggunakan pedangnya 
untuk membuka kamarnya. Sesampai didepan ranjang, dia meraba dan mendapati ada 
seorang di sisi kiri ranjang dan seorang lagi di sisi kanan. Dia sangat marah, 
dan mau menghunus pedangnya. Pada saat mau menghujamkan pedangnya, dia ingat 
lagi nasehat Confusius, jangan membunuh. Dia lalu menyalakan lilin dan ternyata 
yang tidur disamping istrinya adalah adik istrinya.

Pada keesokan harinya, Yan Hui kembali ke Confusius, berlutut dan berkata: 
“Guru, bagaimana guru tahu apa yang akan terjadi?” Confusius berkata: “Kemarin 
hari sangatlah panas, diperkirakan akan turun hujan petir, makanya guru 
mengingatkanmu untuk tidak berlindung dibawah pohon. Kamu kemarin pergi dengan 
amarah dan membawa pedang, maka guru mengingatkanmu agar jangan membunuh”. Yan 
Hui berkata: “Guru, perkiraanmu hebat sekali, murid sangatlah kagum.” Confusius 
bilang: “Aku tahu kamu minta cuti bukanlah karena urusan keluarga. Kamu tidak 
ingin belajar lagi dariku. Cobalah kamu pikir. Kemarin guru bilang 3×8=23 
adalah benar, kamu kalah dan kehilangan jabatanmu. Tapi jikalau guru bilang 
3×8=24 adalah benar, si pembeli kainlah yang kalah dan itu berarti akan hilang 
1 nyawa. Menurutmu, jabatanmu lebih penting atau kehilangan 1 nyawa yang lebih 
penting?”

Yan Hui sadar akan kesalahannya dan berkata : “Guru mementingkan yang lebih 
utama, murid malah berpikir guru sudah tua dan pikun. Murid benar2 malu.” Sejak 
itu, kemanapun Confusius pergi Yan Hui selalu mengikutinya.

Cerita ini mengingatkan kita: Jikapun aku bertaruh dan memenangkan seluruh 
dunia, tapi aku kehilangan kamu, apalah artinya. Dengan kata lain, kamu 
bertaruh memenangkan apa yang kamu anggap adalah kebenaran, tapi malah 
kehilangan sesuatu yang lebih penting. Banyak hal ada kadar kepentingannya. 
Janganlah gara-gara bertaruh mati-matian untuk prinsip kebenaran itu, tapi 
akhirnya malah menyesal, sudahlah terlambat.

Banyak hal sebenarnya tidak perlu dipertaruhkan. Mundur selangkah, malah yang 
didapat adalah kebaikan bagi semua orang.

Bersikeras melawan pelanggan. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat 
kita kasih sample barang lagi, kita akan mengerti)

Bersikeras melawan boss. Kita menang, tapi sebenarnya kalah juga. (Saat 
penilaian bonus akhir tahun, kita akan mengerti)

Bersikeras melawan 

[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik jinqiang.huang
Pak Kesha,

cicit ini berani memberikan bukti-bukti seperti photo, mahkota dan sebagainya.

Coba anda bersikap netral sedikit dalam menilai masalah dan bacalah 
perlahan-lahan semua yang diutarakan oleh cicit ini maupun melalui temannya.

Saya tidak suka menantang siapapun, tapi jika cicit itu memiliki catatan harian 
dalam bahasa Man Zhu, saya memiliki akses untuk mencari orang menterjemahkan, 
sama seperti akses yang dimiliki oleh bapak Liang tapi jelas dari universitas 
yang berbeda.

Juga saya katakan bahwa banyak keturunan kerajaan Qing di China ini, dan 
menurut anda, apakah ada kemungkinan salah satu member di milis ini mengenal 
mereka ?



JQ Huang
--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@... wrote:

 Pak Huang, menurut saya, si Cicit ini tidak akan bisa memberikan jawaban
 yang valid dan memuaskan, karena dia hanya penerus cerita pula.
 
 Saya pernah di suruh duduk oleh kakek saya beberapa saat sebelum
 kematiannya, selama seminggu (3 – 4 jam sehari) saya disuruh mendengar
 cerita kedatangan dia dari cina, mendarat dimana, berdagang dll saja, kalo
 disuruh cerita ulang, ga bakal bisa bener.
 
  
 
 Ini cerita si cicit dapat dari neneknya, pasti banyak yg bolong2, apalagi
 pak abdi dapat cerita lagi dari pak Cicit Kaisar.
 
 Yah pasti lah berantakan thread ini, sampai pada ngamuk2.
 
  
 
 Lebih baik di lampirkan bukti2 saja dari ybs, yg katanya dimiliki (masukan
 penting buat pak Abdi dan pak Immanuel).
 
  
 
 Dan mungkin alangkah baiknya thread ini di tahan dulu sampai terjadi
 klarifikasi lebih baik, jangan sampai yang satu menertawakan yg lain, yg
 satu punya handbook sejarah, yg lain punya bukti sejarah.
 
  
 
 Pak Abdi dan Pak Ardian keliatannya sudah dalam tahap meregang perasaan,
 mohon jangan terjadi permusuhan.
 
  
 
 Masa milis BT jd ajang permusuhan antara anggota? Dan lucunya ini terjadi
 sebelum semua bukti di sajikan.
 
  
 
 Peacelah bapak2 semuanya, saya yakin disini semuanya orang2 yg sangat
 terpelajar dan sudah dewasa.
 
  
 
 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of jinqiang.huang
 Sent: Monday, December 07, 2009 12:43 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
  
 
   
 
 Bp.Kesha,
 
 anda boleh beranggapan apapun, yang terpenting adalah masuk akal atau tidak
 cerita itu.
 
 Anda pernah dengar cerita John Titor ?
 Atau anda percaya ramalan 2012 yang dikaitkan dengan kalender suku Maya ?
 Jika ada yang membantah tapi kompeten, lantas anda katakan jangan bantah
 dahulu dengan berbagai alasan yang anda kemukakan ?
 
 Seorang yang mempelajari Yijing akan tertawa jika dikatakan bahwa kiamat
 ditulis dalam kitab Yijing dan terjadi pada tahun 2012.
 
 Semua yang anda katakan pelaku langsung itu sudah tidak ada, baik itu kaisar
 Guang Xu, Zhen Fei dan sebagainya.
 Yang ada hari ini adalah orang yang mengklaim dirinya sebagai keturunan
 kaisar Guang Xu. Dan itu bukanlah pelaku langsung.
 
 Saya perhatikan para member yang memberikan data itu termasuk data yang
 dapat dikatakan valid, tapi bantahan dari cicit itu membuat saya menjadi
 ragu. Terlihat cicit itu tidak mengetahui banyak hal termasuk custom
 kerajaan Qing.
 Jika jeli, dapat dilihat bahwa ia membaca beberapa cerita silat seperti
 Shujian En Chou Lu.
 Dan saya sudah menuliskan judul buku memoir dari keturunan keluarga kaisar
 dinasti Qing. Mungkin anda tidak tahu, tapi sebagai cicit yang mengaku
 keturunan harusnya sudah tahu memoir siapa yang saya posting.
 
 Anda bisa bertemu dengan keluarga keturunan dari kaisar dinasti Qing di
 China dengan mudahnya.
 
 Yang saya harapkan dari teman-teman disini adalah cicit itu bisa membawa
 catatan harian neneknya yang dalam tulisan bahasa Man asli.
 Tinggal nanti minta teman-teman scan dan kirimkan kepada saya, Rinto Jiang
 juga pada bapak Liang U.
 
 JQ Huang
 
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaandrea@
 wrote:
 
  Setuju sama Jackson.
  
  Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak valid.
  
  
  
  Saya rasa semua disini tau sejarah Tiongkok dari buku2 bukan jadi pelaku
  langsung kan? Jadi terlalu naif untuk mengatakan hal lucu, salah, aneh
 dll
  
  Sungguh menarik cerita dari cicit kaisar ini, terlepas benar atau salah,
  hendaknya dijadikan masukan.
  
  
  
  Lebih baik tahan tertawamu dulu kawan, sebelum di tertawakan.
  
  
  
  From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
  [mailto:budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com ] On Behalf Of
  jackson_yahya@
  Sent: Sunday, December 06, 2009 12:10 AM
  To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com 
  Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
  
  
  
  
  
  Harusnya dengerin dulu baru, tanya2, kesimpulan baru komentar. 
  
  Yang tertulis di buku sejarahkan belum tentu 

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik budi anto
baygon juga di minum setetes dua tetes bunuh pelan2 :D





From: ardian_c ardia...@yahoo.co.id
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Mon, December 7, 2009 2:38:21 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

  
hehehehehe tergantung dosis nak, itu bahasa dewanya arsenikum
cari aja sendiri dosisnya gimana en cara kerjanya gimana ?

yg jelas kalu lu minum arsenikum dibawah 1 gr , gak langsung mati, perlahan2. 
Mau tau lebih jelas #65311; tanya ahli kimia or apoteker.

itu bukan bidang gw neng 

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, keshaandrea keshaandrea@ ... 
wrote:

 Seberapa pelan?
 
 Bagaimana cara kerjanya?
 
 
 
 From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com] On Behalf Of ardian_c
 Sent: Monday, December 07, 2009 12:27 PM
 To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
 
 
 
 
 
 hehehehehe nama racunnya yg umum itu PIXUANG #30738;#38684; .
 itu kalu pake takeran kecil org gak langsung mati.
 
 Gak percaya ? beli aja trus minum pelan2.
 
 Lha pernah baca 24 catatan sejarah gak ?
 
 pernah baca dokter forensik jaman dinasti Song ?
 or baca aja 72 kasus yg ditanganin hakim Bao, ada yg racun2an.
 
 itu disejarah lho.
 
 --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com , keshaandrea keshaandrea@ 
 wrote:
 
  Racun apa sih yang bisa membunuh orang secara pelan2 (ada nama racunnnya
  ga?)?
  
  Setau gw namanya racun kalo bunuh orang matinya ga ada yg pelan2…
  
  
  
  Buku teks sejarah isinya juga di campur2 sama dongeng.
  
  
  
  From: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com 
  [mailto:budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com ] On Behalf Of ardian_c
  Sent: Sunday, December 06, 2009 12:59 AM
  To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com 
  Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar
  
  
  
  
  
  
  
  --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com 
  mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com , Imannuel imannuel_jkt@ 
  wrote:
  
   Bro.
   1.Yang mengakui saya orang mongol siapa ?.Saya hanyalah dipanggil setiap
  hari dengan nama Mongol.Tapi saya bukan orang Mongol.Karena menurut orang
  asal nyokap gw Manado bahwa saya mirip ama orang Mongol.Jadilah saya
  dipanggil Mongol.Sayapun kalo ditanya orang apakah saya orang Mongolia
 saya
  selalu menjawab bahwa saya orang Manchu.Dan intinya bahwa saya lebih
  mencintai Manado bukannya Chinanya atau Manchurianya !.Sayapun lebih
 memilih
  kewarganegaraan Indonesia bukannya China.Biarkanlah orang tuaku dan
  saudara2ku yang lain memilih RRC sebagai kewarganegaraan mereka.
  
  Baca tulisan si abdi christ sebelonnya
  
   2.Istri Guang Xu tercatat hanya 1 orang dan selirnya 2 orang dalam
 sejarah
  tetapi aslinya lebih.GuangXu mandul tidaklah terbukti.
  
  aslinya emang lebih tapi yg bisa dapet gelar FEI alias conciubine itu
 hanya
  2, namanya zhen dan jin.
  
   3.Zhen Fei adalah selir kesayangan GuangXu dan musuh bebuyutan Xi
  Ci.Karena ada beberapa alasan kenapa Xi Ci melakukannya.
  
  hmmm xi ci ya, hehehehe alesannya apa ? menjual jabatan ?
  
   4.Masalah Guang Xu matinya dibunuh dengan diracun berlaku setelah thn
  1970an lebih karena merosotnya kekuatan Kuomintang.Dan kepastian tentang
  pembalasan dendam oleh pihak2 tertentu.Dan sejarah dulu tentang matinya
  GuangXu diracunpun hanya berbentuk desas desus doang.
  
  hahahahaha taon 1920an aja udah ada pengakuan dari mantan tabib kerajaan
 yg
  terdaftar di catatan istana dan jg ngobatin bapaknya guangxu lho, tentang
  diracunnya guang xu tapi bukan utk membunuh secara langsung.
  TAPI penyebab kematian Guang Xu bukan diracun tapi dibunuh oleh Li Lian
  Ying.
  
  Oh common, bukannya abdi anda itu yg menulis soal Guang Xu mati diracun ?
  hehehehehehehehe
   
   --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com 
  mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. com , ardian_c ardian_c@ 
  wrote:
   
gw dah dengerin, gw komentar.
1.ngaku org mongol wekekekekeke
2.bilang org2 pada gak tau kalu istri guangxu 3, taunya tjoema 2,
  berarti semua buku pelajaran sekoal sejarah itu mesti ditip ex lage, ganti
  dari 3 istri jadi 2 istri.
3.guangxu itu mandul, en ada yg memverifikasi kemandulannya, bukan
  sekedar bualan
4.zhen fei diistana tjoema 12 taon, dari umur 12 taon masuk istana,
  dikurung brp lama tuh laki bini ?
5.bilang org2 bule aja yg tau kalu guangxu diracun, wong semua jg pada
  tauk kalu guangxu diracun pelan2 , trus gara2 belon mampus jg, cixi
  perintahin li lian ying bunuh guangxu, besoknya si ci xi mampus.

BACA DULU baru komentar bae2 bang jakson



--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com
 mailto:budaya_ tionghua% 40yahoogroups. 

Re: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik Rusma
pak huang, kita semua tau jika sejarah itu penuh distorsi, banyak
rahasia yg tidak di ungkapkan.
kemungkinan keturunan kaisar yg kabur ke indonesia adalah sangat
mungkin, mengingat tahun2 awal 1900 tsb banyak pengungsi dari china,
kakek saya juga salah satunya, kami berasal dari kim meng, taiwan dan
sampai skr masih punya rumah disana, jd informasi dari pak cicit ini
hendaklah disikapi dengan bijaksana.
saya melihat beliau tidak datang mengaku2 dengan keputusan pribadi,
tapi atas informasi dari nenek beliau dan insiatif pak abdi dan saya
rasa beliau juga ada di jalur milis yang tepat untuk mengetahui
kebenaran ini, mohon di terima dulu dengan baik, jangan di maki2 dan
sampai ngomong jorok di YM.

kita tunggu tgl. 20 ini ya, semoga bs ikut gabung dan jd pendengar,
karena saya NOL besar dalam sejarah tiongkok.


On 12/7/09, jinqiang.huang jinqiang.hu...@yahoo.com wrote:
 Pak Kesha,

 cicit ini berani memberikan bukti-bukti seperti photo, mahkota dan
 sebagainya.

 Coba anda bersikap netral sedikit dalam menilai masalah dan bacalah
 perlahan-lahan semua yang diutarakan oleh cicit ini maupun melalui temannya.

 Saya tidak suka menantang siapapun, tapi jika cicit itu memiliki catatan
 harian dalam bahasa Man Zhu, saya memiliki akses untuk mencari orang
 menterjemahkan, sama seperti akses yang dimiliki oleh bapak Liang tapi jelas
 dari universitas yang berbeda.

 Juga saya katakan bahwa banyak keturunan kerajaan Qing di China ini, dan
 menurut anda, apakah ada kemungkinan salah satu member di milis ini mengenal
 mereka ?



 JQ Huang
 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, keshaandrea keshaand...@...
 wrote:

 Pak Huang, menurut saya, si Cicit ini tidak akan bisa memberikan jawaban
 yang valid dan memuaskan, karena dia hanya penerus cerita pula.

 Saya pernah di suruh duduk oleh kakek saya beberapa saat sebelum
 kematiannya, selama seminggu (3 – 4 jam sehari) saya disuruh mendengar
 cerita kedatangan dia dari cina, mendarat dimana, berdagang dll saja, kalo
 disuruh cerita ulang, ga bakal bisa bener.



 Ini cerita si cicit dapat dari neneknya, pasti banyak yg bolong2, apalagi
 pak abdi dapat cerita lagi dari pak Cicit Kaisar.

 Yah pasti lah berantakan thread ini, sampai pada ngamuk2.



 Lebih baik di lampirkan bukti2 saja dari ybs, yg katanya dimiliki (masukan
 penting buat pak Abdi dan pak Immanuel).



 Dan mungkin alangkah baiknya thread ini di tahan dulu sampai terjadi
 klarifikasi lebih baik, jangan sampai yang satu menertawakan yg lain, yg
 satu punya handbook sejarah, yg lain punya bukti sejarah.



 Pak Abdi dan Pak Ardian keliatannya sudah dalam tahap meregang perasaan,
 mohon jangan terjadi permusuhan.



 Masa milis BT jd ajang permusuhan antara anggota? Dan lucunya ini terjadi
 sebelum semua bukti di sajikan.



 Peacelah bapak2 semuanya, saya yakin disini semuanya orang2 yg sangat
 terpelajar dan sudah dewasa.



 From: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 [mailto:budaya_tiong...@yahoogroups.com] On Behalf Of jinqiang.huang
 Sent: Monday, December 07, 2009 12:43 PM
 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
 Subject: [budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar





 Bp.Kesha,

 anda boleh beranggapan apapun, yang terpenting adalah masuk akal atau
 tidak
 cerita itu.

 Anda pernah dengar cerita John Titor ?
 Atau anda percaya ramalan 2012 yang dikaitkan dengan kalender suku Maya ?
 Jika ada yang membantah tapi kompeten, lantas anda katakan jangan bantah
 dahulu dengan berbagai alasan yang anda kemukakan ?

 Seorang yang mempelajari Yijing akan tertawa jika dikatakan bahwa kiamat
 ditulis dalam kitab Yijing dan terjadi pada tahun 2012.

 Semua yang anda katakan pelaku langsung itu sudah tidak ada, baik itu
 kaisar
 Guang Xu, Zhen Fei dan sebagainya.
 Yang ada hari ini adalah orang yang mengklaim dirinya sebagai keturunan
 kaisar Guang Xu. Dan itu bukanlah pelaku langsung.

 Saya perhatikan para member yang memberikan data itu termasuk data yang
 dapat dikatakan valid, tapi bantahan dari cicit itu membuat saya menjadi
 ragu. Terlihat cicit itu tidak mengetahui banyak hal termasuk custom
 kerajaan Qing.
 Jika jeli, dapat dilihat bahwa ia membaca beberapa cerita silat seperti
 Shujian En Chou Lu.
 Dan saya sudah menuliskan judul buku memoir dari keturunan keluarga kaisar
 dinasti Qing. Mungkin anda tidak tahu, tapi sebagai cicit yang mengaku
 keturunan harusnya sudah tahu memoir siapa yang saya posting.

 Anda bisa bertemu dengan keluarga keturunan dari kaisar dinasti Qing di
 China dengan mudahnya.

 Yang saya harapkan dari teman-teman disini adalah cicit itu bisa membawa
 catatan harian neneknya yang dalam tulisan bahasa Man asli.
 Tinggal nanti minta teman-teman scan dan kirimkan kepada saya, Rinto Jiang
 juga pada bapak Liang U.

 JQ Huang

 --- In budaya_tionghua@yahoogroups.com
 mailto:budaya_tionghua%40yahoogroups.com , keshaandrea keshaandrea@
 wrote:
 
  Setuju sama Jackson.
 
  Lebih baik mengetahui dari 2 sisi daripada satu sisi yg bisa tidak
  valid.
 
 
 
  Saya rasa semua disini tau 

Re: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

2009-12-06 Terurut Topik liang u
Ada gereja demikian bagus sekali, cuma dari mana dapatnya benda-benda itu. 
Sebuah patung kecil salah satu snio saja harganya dalam lelang mencapai 20juta 
US dollar. Apalagi peninggalan zaman Shang?
Biar bagaimana banyak Tionghoa Kristen selalu menganggap budaya Tionghoa adalah 
budaya setan, sampai angpao juga uang setan. Orang tua yang sudah meninggal 
fotonya jadi foto setan. Karena itu saking kesalnya, saya bilang kalau semua 
yang berbau Tionghoa adalah setan saya akan bangga menjadi setan.
  Kiongchiu
  Liang U





From: toyota_man save_my...@yahoo.com
To: budaya_tionghua@yahoogroups.com
Sent: Sat, December 5, 2009 11:11:47 PM
Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak 
Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa?

  
Salam perkenalan,

Saya Abdi Christ. Mungkin boleh saya referensikan sebuah gereja Kristen di 
kemayoran JAkarta Pusat yg sekaligus memiliki MUSIUM kebudayaan Tionghoa di 
dalam kompleksnya yang besar.

Nama gereja tersebut: Gereja Reformed Injili Indonesia
berlokasi di Jl.Industri Blok B14 Kav.1 Jakarta 10720 - atau dikenal dengan 
Reformed Millennium Center Indonesia

Gereja ini diklaim sebagai gereja tionghoa terbesar di Asia tenggara. Tujuan 
dibuatnya musium adalah agar generasi muda tionghoa tahu betapa kayanya dan 
majunya nilai kebudayaan dan kesenian tionghoa sejak berabad2.

Dalam musium itu terpajang koleksi asli dan dalam kondisi 90% tidak cacat(dan 
juga saya foto):

1. Perabot Dinasti Shang dari abad 15 SM (Shang wares)

2. Pendingin dari Kuningan dari abad 5 SM (Bronze Refrigerator)

3. Miniatur kereta kuda dari Bronze dari Dinasti Tang abad 2-8 setelah masehi

4. Guci Terakota dari abad 5 SM

5. Horse Carriage dari abad 5 SM

6. Keramik kuda 3 warna dari abad 8-9 setelah masehi (dinasti Tang)

7. Lonceng Kuningan - masa perang - dari Abad 5 setelah masehi

8. Kelengkapan dan piring mangkok Celadon abad 9-13 setelah masehi (dinasti 
Sung Yuan)

9. bantal keramik yang dipakai orang jaman dulu

10. Keramik-mangkok- piring dari Dinasti Ming Ching (Imperial War)

12. Piring 3 warna dari abad 14 setelah masehi (dari Dinasti Liau)

13. guci kecil - piring - mangkok - dari abad 7-10 setelah masehi (dinasti Tang 
Sung)

14. Piring - alas piring (warna biru putih) dari porcelain abad ke 16-19 
(dinasti Ming Ching)

15. Mangkok Biru dan Putih dari abad 13-16 setelah masehi (dinasti Yuan Ming)

 - 

Jika tertarik untuk melihat koleksi2 ini silahkan datang. Gereja ini 
berpandangan bahwa kebudayaan adalah sebuah mandat yang diberikan oleh Tuhan 
dan orang Kristen diajar untuk menghargai kebudayaan-nya sendiri.

Salam
Abdi Christ
*untuk foto koleksi boleh kirimkan e-mail saudara ke: abdi_toyota@ yahoo.co. id 
- nanti saya kirim*

--- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Chen Gui Xin ikkyosensei@ ... wrote:

 Banyak sekali orang Kristen, terutama dari suku selain Tionghoa, yang
 menjelek2kan budaya Tionghoa. Yang paling sering saya amati adalah para
 pendeta yang berasal dari Manado.
 Bagaimana menyadarkan mereka agar mengerti bahwa merusak simbol-simbol
 budaya suku/agama lain tersebut bukanlah pertaruhan mulut semata, tetapi
 bisa menjadi perselisihan yang lebih besar?
 Apakah kita bisa melakukan gerakan hukum untuk menuntut mereka ke penjara,
 agar tidak berkembang terjadi kerusuhan rasial yang disebabkan oleh agama
 kristen ini?
 
 Salam,
 
 Chen Gui Xin
 
 -- 
 Aut Inveniam Viam Aut Vaciam






  

[budaya_tionghua] Re: Renungan minggu ini - cicit kaisar

2009-12-06 Terurut Topik henyung
Seperti yang telah banyak disinggung.

Anda boleh mencek ke segala arah, penguasa Qing itu dari etnis Manzu, bukannya 
Mongol. Sama juga dengan marga penguasa Qing adalah Aishin Gioro / Aixin Juelo 
/ Jin. 

Kalau si cicit mengatakan hal yang berlainan, apalagi bilang Qing itu orang 
Mongol dan marganya Wang, apa anda tidak merasa aneh ?

Gampangnya saja anda cek melalui Google atau Wikipedia mengenai apakah benar 
yang saya ketik. 

Jangan terjebak ke ilusi yang kecil selalu benar.

Hormat saya,

Yongde

--- In budaya_tionghua@yahoogroups.com, Rusma keshaand...@... wrote:

 pak huang, kita semua tau jika sejarah itu penuh distorsi, banyak
 rahasia yg tidak di ungkapkan.
 kemungkinan keturunan kaisar yg kabur ke indonesia adalah sangat
 mungkin, mengingat tahun2 awal 1900 tsb banyak pengungsi dari china,
 kakek saya juga salah satunya, kami berasal dari kim meng, taiwan dan
 sampai skr masih punya rumah disana, jd informasi dari pak cicit ini
 hendaklah disikapi dengan bijaksana.
 saya melihat beliau tidak datang mengaku2 dengan keputusan pribadi,
 tapi atas informasi dari nenek beliau dan insiatif pak abdi dan saya
 rasa beliau juga ada di jalur milis yang tepat untuk mengetahui
 kebenaran ini, mohon di terima dulu dengan baik, jangan di maki2 dan
 sampai ngomong jorok di YM.
 
 kita tunggu tgl. 20 ini ya, semoga bs ikut gabung dan jd pendengar,
 karena saya NOL besar dalam sejarah tiongkok.
 
 
 On 12/7/09, jinqiang.huang jinqiang.hu...@... wrote:
  Pak Kesha,
 
  cicit ini berani memberikan bukti-bukti seperti photo, mahkota dan
  sebagainya.
 
  Coba anda bersikap netral sedikit dalam menilai masalah dan bacalah
  perlahan-lahan semua yang diutarakan oleh cicit ini maupun melalui temannya.
 
  Saya tidak suka menantang siapapun, tapi jika cicit itu memiliki catatan
  harian dalam bahasa Man Zhu, saya memiliki akses untuk mencari orang
  menterjemahkan, sama seperti akses yang dimiliki oleh bapak Liang tapi jelas
  dari universitas yang berbeda.
 
  Juga saya katakan bahwa banyak keturunan kerajaan Qing di China ini, dan
  menurut anda, apakah ada kemungkinan salah satu member di milis ini mengenal
  mereka ?
 
 
 
  JQ Huang