[budaya_tionghua] Tionghua ( untk Faulina )
Salam... Untk Sdri Faulina , mengenai Liem Koen Hian , apakah anda sudah membaca atau memiliki buku tebal yang ditulis , dirangkum Oleh Benny G Setiono, " Tionghoa Dalam Pusaran Politik ". Saya juga ada memiliki 8 lembar photo copy tulisan tg Liem Koen Hian, yang pernah dimuat dalam majalah Prisma 3 maret 1983. Saya bisa memberikan copy nya untk anda. Silahkan anda email saya melalui japri ( beng...@yahoo.com ). Salam budaya, beng mazmuri
Re: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari)
Salam, Tgl 2 - 4 Febuari memang ada pertunjukan wayang Potehi oleh group dari Sidoarjo pimpinan Ki dalang Subur. ( di Citra Land, Mall Ciputra ) , , Tgl 29 Januari Ki Subur ada di Klenteng Pasar Baru Dalam. Info ini saya dapatkan langsung dari Ki Subur. Salam beng mazmuri --- On Thu, 1/28/10, pempekd9 wrote: From: pempekd9 Subject: [budaya_tionghua] Re: (butuh info) potehi(tulisan tangan huruf mandari) To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Thursday, January 28, 2010, 2:03 PM Saya baru saja dari MallCiputra/ Citraland, Jakarta Barat. Tampak ada sebuah panggung wayang potehi dan satu panggung besar, entah untuk pertunjukan apa. Tampak semuanya sudah rapih tapi belum ada kegiatan disana. Salam, Anton W
Re: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957 ( kontak anak Put ON )
Salam, Saya pernah di kenalkan teman dengan anak Put On ( Kho Wan Gie ) , nama anaknya , " Kho Goan Soey" , Alamat rumah : Sunrise Garden blok V w ( 5 w ) 12 A. ( Gang Macan , Daan Mogot ). No tlepon rumah : 56 520 12. Tokonya di Glodok Baru blok D no 1 D, telepon : 6012907 , 6295661. Semoga berguna untk mendapatkan serial copy Put On yg hilang... Salam, beng mazmuri --- On Tue, 1/26/10, ulysee_me2 wrote: From: ulysee_me2 Subject: [budaya_tionghua] Komik Put On tahun 1957 To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Tuesday, January 26, 2010, 9:26 AM Teman temin, numpang tanya, Adakah yang punya atau mengetahui siapa yang punya komik Put On tahun 1957? Satu Apeq mengkoleksi Put On, copy dari arsip nasional, sudah dipunya semua, tapi yang tahun 1957 (yang terbit di koran Sin Po dari Januari sampe desember) katanya digunting orang, bolong semua sehingga Apeq tidak punya copy/foto nya. Berhubung soal Komik PUT ON gue inget pernah dibahas disini, maka gue berharap, siapa tah...ada yang bisa bantuin apeq untuk melengkapi koleksinya. Trims sebelum dan sesudahnya. *Uly
[budaya_tionghua] Re: Pementasan Wayang Potehi di Jakarta. ( jadwal acara )
Salam, Acaranya gratis...untk info lengkapnya acara2 di Kemang dng thema " Old China at Kemang" ( 13 Feb - 21 Feb 2010 ) , akan saya beritahukan dalam minggu2 ini. Salam, beng mazmuri --- On Thu, 1/21/10, paulina maya wrote: From: paulina maya Subject: Pementasan Wayang Potehi di Jakarta. ( jadwal acara ) To: beng...@yahoo.com Date: Thursday, January 21, 2010, 4:53 PM Oh terima kasih infonya, beng mazmuri Apa ini acara gratis atau bayar ya? salam
[budaya_tionghua] Fw: Re: tanya wayang potehi
--- On Thu, 1/21/10, beng mazmuri wrote: From: beng mazmuri Subject: Re: tanya wayang potehi To: "lany_sulistijo" Date: Thursday, January 21, 2010, 3:19 PM Salam, Sdri Lany bisa hubungi langsung Pak Subur , dalang Potehi dari Sidoarjo, No hp nya : 0815 53 585 975 , tlepon rumah : 031 - 8053963. Just for info , untk dalang utama Pak Subur, jadwalnya untk akhir bulan ini sangat ketat sekali, sehingga untk acara saya di Kemang, Pak Subur akan memberikan dalang lain yang dibawah koordinator dan tanggung jawab Pak Subur. Pak Subur menyarankan saya untuk bertemu dengannya di Citra land , beliau ada disana ( Citra land ) pada tgl 2 - 4 febuari, untk berbincang2 hal rencana saya mementaskan Potehi di Kemang pada tgl 19 - 21 feb. Pada tgl 29 januari sampai 31 januari , Pak Subur juga ada di Pasar Baru dalam ( di klenteng ), tapi menurut beliau karna klenteng itu kecil dan acaranya padat , mungkin tidak convenient untuk bincang2 dengan Pak Subur di Pasar Baru dalam. Pertunjukan Potehi nya dari pagi sampai malam. Dan dia menganjurkan saya untk bertemu di Citra Land. Ok, silahkan kontak Pak Subur, atau bisa share dng acara saya di Kemang, , karna biaya pertunjukan Potehi adalah perpaket ( 3 hari ). Pertunjukan untk 1 hari sama saja biayanya dng 3 hari. Tapi coba saja hubungi Pak Subur ya, kadang2 no hp nya agak susah di hubungi karna masalah signal.. Salam, beng mazmuri --- On Thu, 1/21/10, lany_sulistijo wrote: From: lany_sulistijo Subject: tanya wayang potehi To: beng...@yahoo.com Date: Thursday, January 21, 2010, 1:53 PM Dh, Pak Beng yth, Apakah Bapak berkenan share dimana kita bisa panggil pentas wayang potehi di Jabotabek, sekalian dengan contact detailnya. Kami berencana undang ke komunitas kami tanggal 20 Februari yad (sore), by any chance, is it possible kalau tidak bentrok dengan show-time di event Bapak, grup tsb boleh kita undang? Seandainya tidak bisa, mungkin ada info grup lain yang available. Terima kasih, salam, Lany
[budaya_tionghua] Pementasan Wayang Potehi di Jakarta. ( jadwal acara )
Salam... Saya mendapatkan info dari group wayang Potehi , Fuk Ho An , dengan Ki dalang , Pak Subur dari Sidoarjo, Jawa Timur . Mereka akan tampil di Jakarta di Klenteng Pasar Baru Dalam ( area bakmi abun dll , ada kelenteng lama ), dari tanggal 29 januari sampai tgl 31 januari. Mulai pagi hari skitar jam 8 pagi, skitar pkl 12 siang , mrk istirahat , dan pertunjukan Potehi diteruskan sampai sore,. Tgl 2 sampai tgl 4 bulan febuari , mereka akan mentas di Citra land , mulai siang hari sampai sore. Dan untk tanggal 19 feb sampai tgl 21 feb , saya dan teman2 komunitas Kemang akan mementaskan wayang Potehi dalam rangka acara acara " Old China at Kemang", menyambut hari raya Imlek dan Tribute to Gus Dur. Acara di Kemang akan memamerkan pernak pernik kebudayaan Tionghoa, Lukisan2 lama karya pelukis Tionghoa Indonesia dan diskusi2 budaya. Untuk pemberitahuan lengkapnya acara di Kemang yang dimulai dari tgl 13 sampai 21 febuari, segera akan saya infokan. Yang jelas untk acara wayang Potehi di Kemang adalah dari tgl 19 sampai 21 Febuari. Untk acara pementasan wayang Potehi di Pasar Baru dan Citra Land , saya dapatkan infonya langsung dari Ki dalang Subur dengan kelompok "Fuk Ho An ", Sidoarjon, Jawa Timur. Hormat saya , dan salam budaya, beng mazmuri
Re: [budaya_tionghua] Untk Eddy Lim ...
Salam, Saya pertama kali kepinang, skitar thn !988, itupun karena membaca koran Straits Time, singapore tg penemuan artefak2 keramik China diskitar Riau Archipelago. Ada kemungkinan saya mengenal Bapak anda, karena seingat saya cuma ada dua ( 2) orang tionghoa, yg senang mengumpulkan barang2 antik dan menjualnya di pinang , singapore atau jakarta. Ada seorang yang pernah membuka toko berjualan batik2, di Plantar 2, kemudian balik dan tinggal di ranai sampai sekarang dan membuka usaha toko bahan bangunan. Kebetulan , 3 thn yg lalu, sehari sblm tutup tahun saya ke ranai , dan secara tidak sengaja menginap di penginapan sederhana milik beliau, cuma sekarang kondisi kesehatan nya tidak bagus, Maaf , saya agak lupa namanya, tapi nama anaknya saya masih ingat , sdr Andi. Sempat saya mendpt keterangan dari andi , bhw ada seorang tionghoa lg yg biasa jual beli antik , dan sekarang katanya membuka usaha restorant baik di ranai dan jakarta. Pd tahun 1988 dan skitarnya , saya mengenal mrk dan sempat bertemu kembali skitar awal thn 2000, ktk mrk mau berobat ke singapore. Saya hanya mengerti sedikit bhs dialek "tiochew", . Maaf , apakah ayah anda dipanggil, Koh Akiang...? yg buka restorant dan tinggal didekat pangkalan militer...atau yg membuka usaha bahan bangunan, penginapan dan juga ada restoran kecil atau kedai kopi... Oh saya ber marga Tan nama lengkap kelahiran saya , tan kiat beng. Saya warga keturunan , generasi ke empat. Biasa disebut orang peranakan, babah atau "kiausen" ( kiauseng lang ...ah..ah...)> pertama kali saya kepinang , orang2 tionghoa disana agak bingung ktk berkomunikasi dng saya ,kelihatan dr muka dan warna kulit , saya tionghoa. tapi koq, ngak bisa ngomong dialek setempat atau mandarinSempat brapa x saya mendengar mrk bisik2 dng sesamanya < " ini orang " pankwie (kui ) atau tenglang ya...? Karena terbiasa dng teman2 sngapore yg hokkian , tentu saya dpt mengerti percakapan mrk , > Biasanya saya jawab..." saya , "pasia lang."..ah..ah.. Btw , anda tinggal di Jkt...? Saya kelahiran Jkt..dan sudah 5 thn ini tinggal kembali di Jkt, setelah agak lelah menjadi musafir... Salam. --- On Sun, 12/20/09, Edy Lim wrote: From: Edy Lim Subject: Re: [budaya_tionghua] Untk Eddy Lim ... To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Sunday, December 20, 2009, 1:22 AM Salam... Masi update sama Tg.Pinang rupanya :) Bioskop di sebelah Bestari Mall, saya tidak pernah melihatnya beroperasi dan sekarang memang sudah rata dengan tanah. Seluruh tanah di sana sebenarnya adalah milik Toan Hoa, namun disita secara paksa saat Orba. Sekarang tanah kosong di seberang Bestari Mall masih sengketa jadi terbengkelai. Kalau Koh Beng lama di Pinang, bisa bicara dalam dialek "Teochew"? Karena mayoritas sana orang bahasa Teochew walaupun dari suku yang berbeda-beda. Senggarang masi utuh dengan kelenteng 200-an tahunnya, dan terlihat agak "WAH", seperti baru dibangun, kalau diliat dari luar. Kelenteng Bahtera Sasana / 天后宫, dengar dari orang-orang tua, dulu diresmikan oleh bule karena harus orang yang punya "ung khi" tinggi baru bisa. Wonders it is true or not.. Kunjungan Koh Beng dulu ke Ranai tinggal di hotel mana? Jika kunjungan Koh Beng di atas tahun 2000, pasti mengenal Papa saya : Lim Lie Kiang / Hendri. Karena orang Tionghua disana sedikit, hanya ada 1 kelenteng di daerah Penagi. Jadi semua orang Tionghua pasti kenal seandainya berada disana. Papa saya awal tahun 2000, sempat dagang sampingan barang-barang antik dari Natuna. Banyak barang antik yang dijual ke kolektor antik di Tanjungpinang juga. Koh Beng marganya boleh tahu, apa? Edy Lim Lim Mui Leng (林美龙) From: beng mazmuri To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Sat, December 19, 2009 1:27:32 PM Subject: [budaya_tionghua] Untk Eddy Lim ... Salam... Wah anda dari natuna , ranai ya...saya pernah kesana beberapa kali , baik waktu dulu memakai jalur perintis ( laut ) dan udara. Saya kesana karena tertarik banyaknya penemuan2 artrfak keramik China , dari dinasti Sung, Yuan dan Ming.. Tentang sekolah "toan hoa" di tanjung pinang, saya kurang tahu pasti , cuma sampai sekarang masih ada sekolah SD, SMP , swasta yg murid2 nya mayoritas keturunan . Sekolah Bintan ". Terletak dekat gereja tua , Dan ada suatu bangunan tua yg pd awal tahun 80 an , masih ada , tidak jauh dr sekolah tsb , cuma katanya bekas bioskop , sekarang sudah rata , dan masih terbengkalai, katanya mau di buat mall atau hotel , memang tidak jauh dr mall bintan bestari. Kopi tiam dijalan mawar memang sudah tidak ada lg , ( yg ada pohon beringin ), rumah2 lama sekitar jalan mawar , merdeka sudah banyak berubah menjadi ruko2. Beruntung saya masih sempat melihat sedikitnya ke utuhan beberapa rumah lama , sbl berganti ruko, misalnya rumah bekas kapiten , pd awal
[budaya_tionghua] Untk bro Sumamiharja, Erik , Dipo ,all members
ke ingin an saya untk merawat atau melestarikan ( dng lengkap , atau memadai ). Akhir nya saya menemukan beberapa teman ( diluar indonesia ), yg memang mempunyai ke ingin an yg sama , kebetulan mempunyai kemampuan finansial yg makin lama makin meningkat sesuai pekerjaan nya . Teman itu menempat kan artefak2 itu sesuai dng fungsi dan penghormatan nya. Kalau barang2 itu saya dapat kan dari komunitas keturunan di palembang , padang , jawa, akan ditaruh diruang khusus , artefak2 yg didapatkan pd komunitas keturunan di indonesia. Ingat ada kolektor lain yg me manipulasi data, bahkan museum.. ( sbgm sdr sumamiharja memaparkan ), Saya pernah protes keras, ktk ada artefak yg saya dpt kan di tanjung pinang , riau, ditulis di museum singapore dng data yg salah Bgmn dng sumbangsih saya untk indonesia dan komunitas nya...? Kompas dng bentara budaya nya , untk pertama kali nya di indonesia menggelar pameran akbar tg pernak pernik kebudayaan keturunan tionghoa...Tiga orang kurator nya , saya kenal dan mrk mengenal saya dng baik...Pd hari2 terakhir saya dihubungi mrk untk berpartisipasi, mrk tahu saya masih ada menyimpan , dan saya setuju untk ikut ambil bagian me mamer kan koleksi atau barang2 yg masih ada ditangan saya. Tapi ternyata ada sedikit konflik di antara sesama kurator ( maklum lah , sifat manusia selalu membanggakan ke jagoan nya , ah..ah..).Saya cuma musafir...Hari terakhir , wakil,pihak kompas , bentara menghubungi saya , tadinya salah seorang teman yg menjadi kurator yg menghubungi saya dulu. Karna ada sedikit ke salah paham an diantara para kurator , dan kebetulan waktu itu daerah domisili saya tinggal didera hujan deras dan banjir, dengan sopan , banjir itu saya jadikan excuse untk menolak , tidak jadi berpatisipasi. Di jakarta, ada balai lelang seni yg mulai mempelopori, stelah pemeran bentara, saya mencoba untk ikut berpatisapasi dr luar saja , dng ikut sbg bidder atau sharing tg pernak pernik tertentu...Ingin ikut untk meramaikan appresiasi atau penghormatan, bukan hanya dr nilai materi , Sudah setahun saya mempersiapkan untk menerbitakan buku tg perjalanan karier pelukis keturunan tionghoa, , Siauw Tik Kwie, ( 1913 - 1988 ), yang pd awal nya Bpk( almarhum )Kwee Tek Hoay , yg memberikan andil cukup besar untk karier Siauw Tik Kwie . Sekiranya teman2 di BT yg mempunyai data2 atau karya , dengan senang hati saya akan menerima nya , untk berbagi dan melaksanakan ke inginan sya ntsb . Buku itu akan diterbitkan dlm edisi lux , dua bahasa. Nomor kontak saya : 0815 5811 2526. . Trims sebelum nya. Saya sekali lg berterima kasih atas hadirnya BT dan segala kegiatan dan sumbangsih nyaMari kt berbagi dan sharing untk kebudayaan tionghoa dlm segala aspek termasuk penghormatan dan pelestarian nya...Salam... beng mazmuri
[budaya_tionghua] Untk Eddy Lim ...
Salam... Wah anda dari natuna , ranai ya...saya pernah kesana beberapa kali , baik waktu dulu memakai jalur perintis ( laut ) dan udara. Saya kesana karena tertarik banyaknya penemuan2 artrfak keramik China , dari dinasti Sung, Yuan dan Ming.. Tentang sekolah "toan hoa" di tanjung pinang, saya kurang tahu pasti , cuma sampai sekarang masih ada sekolah SD, SMP , swasta yg murid2 nya mayoritas keturunan . Sekolah Bintan ". Terletak dekat gereja tua , Dan ada suatu bangunan tua yg pd awal tahun 80 an , masih ada , tidak jauh dr sekolah tsb , cuma katanya bekas bioskop , sekarang sudah rata , dan masih terbengkalai, katanya mau di buat mall atau hotel , memang tidak jauh dr mall bintan bestari. Kopi tiam dijalan mawar memang sudah tidak ada lg , ( yg ada pohon beringin ), rumah2 lama sekitar jalan mawar , merdeka sudah banyak berubah menjadi ruko2. Beruntung saya masih sempat melihat sedikitnya ke utuhan beberapa rumah lama , sbl berganti ruko, misalnya rumah bekas kapiten , pd awal nya masih ada pintu "swing door " ( model barat ) , tapi dng ornament ukiran2 kebudayaan tionghoa, ada gambar bunga2 , burung , orang2..dll . Ada pot2 bunga keramik atau semi keramik ditaruh didepan atau di loteng . Cuma sayang nya , tangan2 jahil , barang2 itu dicuri semua..Sekarang tak ada lg pintu berukir itu...ganti dng pagar teralis yg tertutup rapat ...ah..ah..miris nya.Begitu juga dng rumah sebelah kapitan atau sekitarnya , saya masih menikmati aroma rumah2 yg ber ke budaya an tionghoa keturunan...Begitu juga di Senggarang , Sekarang , rumah2 yg saya sebut tsb sudah berubah menjadi ruko...Masih ada rumah2 milik mkapitan di skitar jalan pasar ikan atau jalan merdeka, yg belum diruntuhkan total.,jujur aja nich lg menunggu di hancurin , karena keturunan2 mrk sampai saat ini masih bersengketa merebutkan warisan tsb... Kelenteng tua yg terdapat di ujung kanan jalan merdeka, bagian luar dan ornament2 tertentu sudah di buang dan diganti baru, lubang2 angin berwarna hijau dan juga sbg ornament diatas wuwungan, genteng juga sudah berubah . Heran ya...ornament2 yg asli menarik dan tidak rusak , ngak ada kena gempa koq...ah..ah..knapa mesti dipugar dan di ganti dng ornament baru...Hanya untk agar kelihatan lebih megah , lebih wah..atau demi orang2 tetentu yg menjadi donatur kebiri , membanggakan nilai donasinya, minta ini itu untk di ubah..dan namanya tercatat sbg donatur...??? Begitu juga dng kelenteng tua di Selat Panjang...bernasib sama.. Oh ya...tentang pernikahan adat secara tionghoa lama, di BT ini ada ahlinya , Sdr David Kwa dkk pasti bisa membantu. Saya bisa membantu dan memperlihatkan segala macam2 pernak pernik yg berhubungan dng adat pernikahan tsb, untk ritual, pemahaman terdalam kebudayaan nya, pengetahuan saya tidak memadai... Saya masih rutin ke tanjung pinang, karena pernah membuka galeri disana , yang pertama dan terakhir. Saya harus menutupnya , karna tidak ada orang yg tepat untk membantu atau menjaga galeri saya, karena saya musafir, senang jalanTapi kalau anda menemukan buku Tg " Bintan Island" yg ditulis oleh teman saya , orang perancis, dicetak dan di launching di sngapore ( skitar thn 2003 ), hampir semua artefak2 dari riau archipelago berasal dr koleksi saya atau galeri saya. Ktk saya menutup galeri saya , yg amat2 disesalkan oleh teman luar, saya menghibahkan dan menjual kpd teman 2 saya orang barat ( yg sudah merasa menjadi orang melayu riau ...) untk merawat dan melestarikan sebagian artefak2 dr riau tsb...Lagi2 orang luar ya , barat yg lebih berminat dan tertarik untk melestarikan , "TIDAK" untk melecehkan atau merendahkan... Kemana orang2 kt...??? Kalau saya jelas , sudah saya katakan saya tak mempunyai kemampuan untk melestarikan secara finansial ,,,saya musafir Menunggu cerita lain dari teman2...Salam.., beng mazmuri
[budaya_tionghua] untk bro Erik ( budaya )
hampir sebagian besar mendapatkan nya dlm bentuk utuh, tentu ada yg retak atau bocel...bentuk patung kilin itu masih bertengger di atas tutup wadah itu, tapi ktk mendptkan barang tsb di Medan atau Aceh , lah , koq kilin nya atau lion dog itu sudah hilang , sudah dipatahkan , dibuang dng sengaja. Kebetulan kamcheng tsb saya dptkan dipedagang antik setempat atau rumah penduduk lokal , atau maaf , pribumi. Saya bertanya kemana "kilin" nya.? Wah , pak sudah dipatahkan , dibuang...itukan simbol binatang anjing atau berhala..! kita tidak boleh menyimpan simbol2 spt itu... Iseng2 saya bertanya , benda ( keramik , kamcheng ) ini dinamakan apa ya..? "Itu motif bunga aceh pak , keramik bunga aceh...Ah..ah...saya terperangah ..keramik China dng simbol bunga peony, dan bunga krisan , berubah jadi nama aceh , kilin nya juga dibuang. Iseng lagi, saya lihat bagian bawah , maaf pantat keramik tsb , karena selalu ada mark , tanda masa pembuatan berbentuk segi empat kecil merah dng huruf2 mandarin didalamnya, misal nya :Tao Kuang, , Kuang Hsu...atau nama 2 pabrik pembuatnya...lah tanda2 itu ( seal mark ) juga sudah dihapus dng cara di gerus gerus dng benda tajam, hanya sdikit tersisa warna glasir merah , tidak nampak lg hurup2 karakter ... Menariknya , di palembang atau didaerah sumatera kalau keramik2 itu kt dapat kan dari penduduk lokal, bukan keturunan , , dinamakan keramik bunga aceh. Cuma di palembang , penduduk lokalnya masih agak toleran , simbol kilin itu tidak dibuang , masih bertengger dengan gagah dan lucu... Nah..ini salah satu contoh , perubahan arti , fungsi, dll, ktk suatu barang kebudayaan tionghoa berpindah tangan, mungkin dirampas ktk masa kacau dulu, atau pemberian tetangga tionghoa , kata mereka..( ih..ih..baik hati betul ya si tionghoa tsb ), tapi kalau kt bicara dng teman2 tionghoa kt,,(,," ala...itu mrk rampas , jarah.). Saya tunggu cerita2 menarik lg dari teman2 member BT ya...Salam budaya Tionghoa.. beng mazmuri ..
[budaya_tionghua] untk Shinmen Takezo ( kopi tiam )
Salam, Betul juga nich , ganti topik lebih menarik. Masalah ke iman an agak sensitif ya, dr ribuan thn lalu sampai sekarang ngak ada habis2nya , entah sudah brapa banyak darah yg dikucurkan dan brapa banyak kehancuran dan pelecehan budaya.. Lebih baik bicara pelestarian budaya...tapi sebelumnya saya ingin menjawab pertanyaan anda dulu ya...Panggil saya beng saja , lebih familiar. Benar galeri saya ada di kelapa gading, dan silahkan mampir. Cuma dlm waktu dekat saya akan pindah dari ruko yg sekarang saya sewa ( Gading Batavia ,blok harmoni LC 11 no : 1 ) Belum tahu pindah kemana >>>tapi saya ingin tetap di skitar gading , karena saya melihat tidak banyak galeri di gading dibandingkan daerah selatan , misalnya. Pada awal berdirinya galeri saya ( Ars Longa Gallery & coffee corner ), saya menampilkan khusus pernak pernik kebudayaan peranakan tionghoa indonesia selain lukisan2 yg di dominasi pelukis2 keturunan tionghoa indonesia. Waktu itu saya mendpt respond yg baik , karna banyak yg belum mengenal pernak pernik kebudayaan peranakan tionghua indonesia. Ada tawaran , misalnya dr mall artha gading untk kerja sama buat event kebudayaan. Sayang waktu itu saya lg sibuk dng kegiatan saya yg baru di Yogya , khusus untk seni rupa kontemporer indonesia. Sekarang galeri saya berantakan , penuh dng lukisan kontemporer, meskipun saya tetap menyediakan ruangan untk karya2 pelukis keturunan , terutama yg sudah meninggal dan dilupakan Banyak pernak pernik peranakan saya yg saya display di galeri, dibeli oleh teman2 singapore ( saya hampir 20 thn melempar , kasarnya menjual artefak2 itu kpd kolektor khusus kebudayaan peranakan tionghoa, , karna saya bukan orang makmur , kaya, saya hanya seorang musafir, independent, terpaksa hrs menjual , tapi just for passionate collector , di singapore ). Saya bersyukur, menjual kpd orang, kolektor yg tepat. Dlm waktu dekat ini, kolektor tsb , seorang dokter specialist terkenal singapore akan meresmikan museum pribadinya tg kebudayaan peranakan tionghoa. Maaf , kalau saya berbicara tg kolektor luar, karna ada banyak dari orang2 kt sendiri. yang kurang menghargai kebudayaannya . ( ah..ah..banyak yg bisa dibahas tg hal ini ) Saya senang bisa berkenalan dng anda, ah..ah..saya seorang musafir dan anda gembel...ah..ah...saya paling respect ( dan takut ) sama gembel , karena pikiran saya langsung teringat dng cerita2 silat , atau cerita tg gembel adalah seorang sakti yg menyamar, seorang dewa , agak mirip dng issue yg dilempar ( sbenarnya tanggapan sdr cgx atas sdr jackson ), Yesus yg miskin.humor satire.ah..ah...udah ah saya ngak mau terpancing emosi lg So,,,.silahkan datang ,juga untk teman lain di BT , pecinta ,pemerhati kebudayaan. Minta maaf , banyak tahun saya bekerja sndiri , independent , bahkan dlm setiap event yg saya selenggarakan atas nama galeri saya , saya tidak suka menampilkan diri,, saya tak suka terikat dlm hal protokeler dll nya..ah..ah...Tapi saya senang berbaur dng orang2 kebanyakan , simple, sederhana, atau educated dan sopisticatedsaya banyak belajar dng mrk2 selain belajar kpd nature... Dalam milis BT ini saya belajar kembali untk membuka diri , sharing dng teman2 ,dan mencoba belajar memahami lebih luas dinamika kehidupan, khususnya dikalangan budaya tionghoa. Jadi jng takut ya..kalau saya pernah menempeleng pendeta , baik dlm arti sempit maupun permainan kata...Saya tidak suka dan tidak pernah mencoba atau usil dng mencari gara2 , saya menempeleng karna membela teman2 atau saya dan teman2 ditabok tabok lebih dulu dan integitas kt dilecehkan , baru menempeleng balik, dan tidak perlu dihajar habis2an , hanya tempeleng dan lihat reaksi nyaah..ah...mau bersahabat, ,ok,,habis tempeleng2an kita pergi " kopi tiam " dech Sekarang kt ngobrol kopi tiam ya. Saya memang seorang pengembara. Pernah di Riau, khususnya Tanjung Pinang , dan pernah ke Selat Panjang, Tanjung Balai , Batu dll pulau kecil diskitar Riau Ambil contoh Tanjung Pinang, di jalana utamanya , bisa dikatakan daerah pecinan , hampir sepanjang jalan ada " kopi tiam: ,cuma berjarak brapa langkah ada kopi tiam lg... Saya hanya ingin menambahkan keterangan dr teman2 di BT ini yg sudah memberikan keterangan. Di kopi tiam . kt akan menemukan meja bulat , marmer putih dng garis ke hitaman atau abu2, disanggah kaki kayu berornamen ukir sederhana , meja bulat marmer kaki kayu nya 3 , atau meja marmer persegi panjang , ya , kaki penyangganya 4. . Lebih banyak meja marmer bulat. Kursinya juga menarik , campuran kayu tipis dan rotan, ada senderan punggung , dan digambar , spt bunga2, umumnya peony dng warna merah dan ada prada emasnya, tentunya warna2 itu sudah mulai memudar...Ada juga yg digambar simbol taoism , spt bentuk "double gourd" , wadah air ( holoh..maaf kalau istilahnya salah ) yg di ikat tali,,,ada juga yg bergambar burung hong> Sayang sekali, hampir kopi tiam yg ada di tanjung pinang dan sekitarnya, pada masa2 s
[budaya_tionghua] untk mr chen gX
Salam.. Menarik mengikuti pernyataan2 , sanggahan anda yg baru, pintar memutar, dan anda menyadari bhw sdr john siswanto seorang lurus, makanya tak bisa menafsirkan pernyataan anda yg pernah kuliah di driyarkara...ah..ah... Tapi tetap saya tak setuju dng pernyataan anda, Yesus miskin bagi saya tidak masalah, saya tak merasa tersinggung...Miskin dari "BERKAT " , tolong jelaskan kpd saya ,pengertian anda baik secara theologi , etika , atau filsafat...? implikasi dan pengertiannya sangat luas...Tolong jelaskan pengertian "berkat" itu sendiri dan kemudian jelaskan kpd saya "miskin dari berkat" Untk hal2 lain2 saya mengerti , pendetanya makmur ada yg menamakan theologi kemakmuranah..ah...Untk pendeta2 makmur yg arogan , saya siap menempeleng mrk, dan saya sudah melakukannya...ah..ah..ini serius Jadi tolong jelaskan pd saya tg "berkat " dan kelanjutan pertanyaan saya itu... Salam,.. beng mazmuri
[budaya_tionghua] untk bro Zhoufy...( budaya )
Salam, Trima kasihatas tanggapannya, minta maaf kalau saya terjebak kedlm ego ke iman an saya. Karena topik pelecehan budaya oleh pendeta kristen , dan saya kebetulan pecinta seni dan budaya , mungkin saya lebih kuat dlm hal pengetahuan seni , karena saya berkecimpung dlm bidang itu dari awal thn 80 sampai sekarang. Makanya saya menyinggung tg hal , misalnya " artefak2 tribal dari suku batak , dayak dll. yang memang pd faktanya ada tersimpan dng baikdi museum2 negara tertentu , lengkap tg data2 dan pengertian artefak itu, sesuai originalitas pengertian dari suku2 tsb , Dan saya berkesimpulan , ktk membaca literatur2 tsb. betapa barat sangat mengagumi atau terperangah dng kebudayaan tsb, bukan hanya dr sisi artistik , tapi pemahaman2, simbolik yg terkandung didalam nya. Karena ada member yg menulis tg penghancuran budaya atau pelecehan budaya , saya mencoba membagi sekelumit tg pengetahuan saya yg terbatas , tak ada penghancuran budaya. Tapi mungkin saya lupa ya, member2 sedang membahas penghancuran budaya , pelecehan budaya "bukan" dlm bentuk fisik artefak atau benda... Maaf ya, kebetulan saya seorang pecinta seni , meskipun wujud artefak itu dianggap setan atau di arti kan sbg setan. Maaf saya hanyut dlm pemikiran sndiri , karena member sedang membahas pelecehan budaya atau ritual tionghoa dan merembet ke invasi barat ke tiongkok. ( saya malah berbicara dlm kontek di indonesia ). Tapi saya hrs mengkounter balik pernyataan anda bhw saya seakan akan ingin meng kristen kan tionghoaah..ah..Dan tentu saja saya ber hak menyatakan uneg2 saya , atau katakanlah ke mazgulan hati saya , ktk ke iman an saya juga di lecehkan ..Memang betul apa yg dikatakan sdr agung...yg mengaku dirinya kristen tentu akan merasakan perasaan yg sama ktk ke iman an nya di tertawakan... Tapi kt manusia sudah ditakdirkan mempunyai sikap defensif..ah..ah..biarpun tahu salah , tapi tetap dableg Sekali lagi saya berterima kasih kpd siapapun juga , trhdp teman2 di milist ini yang sudah membuka wawasan BT , memberikan sumbangsih baik pemikiran2 dll, untk kemajuan kebudayaan tionghoa. Saya bangga , bhw saya mempunyai akar jati diri tionghoa.. Salam... beng mazmuri. note : kalimat saya "tak ada penghancuran budaya" , adalah pernyataan saya sbg pecinta seni , karena artefak2 apapun , dari negara manapun, kt bisa mendapatkan nya dlm Art Market , atau kt bisa melihat di museum2. Tentu ada penghancuran yg dilakukan oleh kelompok2 tertentu., bangsa tertentu...dan saya tak mengharapkan itu terjadi, saya ikut berduka...
[budaya_tionghua] untk bro Erik
ilahkan anda2 yg bijak menafsir nya , apa itu berkat dlm pengertian yg lebih dalam , pengertian rohani .. Maaf kalau saya menyatakan ke iman an saya dng tegas...dan terima kasih atas semua sharing dan pendapat. Saya ingin berbagi dan belajar, dan tentu saja sifat saya sbg manusia akan keluar, mngkn terlihat extrim ktk melakukan pembelaan ( jng katakan saya ingin meng kristen kan , ah..ah...) Salam.. beng mazmuri
[budaya_tionghua] penistaan , untk Sdr ZT
Salam.. Sdr Zt , anda tampak cerdas memberikan data2 tg pergerakan gereja dan kasus2nya. Anda membela mrcgX , anda juga mengutip ayat2 dlm alkitab, tahukah anda mengutip sepenggal penggal , tanpa melihat kontex yg berhubungan dng ayat2 itu , sering memberikan kesalahan fatal, sbmn dilakukan oleh para pendeta kristen ( Fakta ) untk membenarkan pandangannya sendiri dan bahkan melecehkan kepercayaan orang lain...? Boleh donk kalau saya juga menyatakan ketersinggungan saya, ktk mr cgX mengatakan, dan di repeat oleh anda lg : ...yang paling sial adalah yesus sendiri, miskin dari BERKAT. Kata " BERKAT" ( blessing ), itulah yg sangat2 mengganggu saya. Tolong berikan interpretasi kpd saya , tg yesus yang miskin dari BERKAT.??? Gereja, atau saya lebih senang mengatakan "IMAN" kepercayaan orang yg percaya kpd Yesus , memang tidak akan runtuh oleh seorang cgX atau milions by milions cgX. Makanya saya bilang knapa mesti takut dng ke kristen an , mengapa takut tg pelecehan budayaSharing bersama, mungkin saling serang atau dukung. sah2 saja, . Kita semua menikmati kebebasan ber expresi, baik mendukung maupun menyanggahKita saling belajar bersama...untk mendukung kebudayaan tionghoa dan sumbangsihnya, kalau sedikit extrim, boleh donk kt menyatakan pendapat ... Salam...
[budaya_tionghua] Pro Jhon Siswanto ( penghinaan )
Dear all members, Salam, Seperti saya bilang sebelumnya, saya sangat senang bisa mengikuti milis BT ini, banyak hal yang bisa menambah wawasan saya, dan ada hal hal yang juga menggelitik saya untk ikut nimbrung. Salah satu hal yg menggelitik saya adalah, fakta bahwa ada member2 di milis ini sangat peka sekali , dan terlalu memuliakan kebudayaan nya atau integritas pribadi atau track record mrk . Ktk ada issue yg dilempar, tg pelecehan budaya tionghoa yang dilakukan oleh beberapa pendeta kristen, kuat sekali dukungannya. Dan ktk saya mencoba merespond, dng memberikan data2 sejauh pengetahuan saya dan saya ingin sharing , tapi dianggap pandangan minoritas, bukan mainstream ( menurut Sdr Zhoufy ), dan saya di anggap membanggakan ke kristen an , atau memaksa tionghoa untk menjadi kristen. Aneh, sedangkan sikap saya sangat jelas , saya mendukung , kalau di adakan teguran atau tuntutan kpd para pendeta yg melakukan penistaan itu. Tapi ktk Sdr cgX melakukan statement, yg menurut saya juga penghinaan ,, dan Sdr Jhon Siswanto melakukan pernyataan yg cukup jelas , " bersedia membantu untk masalah pendeta yg melakukan pelecehan budaya, dan menegaskan bhw apa yg dilakukan mr cgX adalh juga suatu pelecehan. coba lihat respond sebg member yg aktif di BT ini. Pernyataan yg cukup bijak , malah dilecehkan..., mr cgX dlm salah satu tulisannya, malah mengatakan sbb : " pihak kristen tentu punya dukungan, ...dan member BT , tionghoa juga siap untk menancapkan senjatanya. SHIT, provokasi macam apa lagi tuh...??? Tentu setiap member berhak, ataupun orang diluar member untk menyatakan pendapat, karna ini adalah fungsi dan wadah dari keberadaan BT ini. Jadi saya juga tidak sungkan2 lagi untk memberikan dukungan . Anda ingin menanyakan track record saya??? Ah..ah...dengan senang hati akan saya berikan... ( tanya dan counter saya dulu ya ) Dalam pernyataan saya cukup jelas saya utarakan, saya pecinta seni dan budaya, bukan hanya dng duduk diam membaca literatur atau mengikuti milis BT ini, banyak hal yg bisa kt lakukan diam2 atau nyata dlm kehidupan kt sehari hari yg penting memberikan sumbangsih nyata pd masyarakat, khususnya bagi masyarakat keturunan tionghoa di indonesia... Pernyataan saya dlm tulisan sebelumya cukup jelas, saya mendukung untk memberikan teguran bagi pendeta yg melakukan pelecehan budaya, dan spt Sdr J. Siswanto, saya juga jelas mengatakan , bahwa saya akan meng counter balik jika iman kepercayaan saya digugat melebihi batas kewajaran atau norma etika yg berlaku Ingat saya juga berhak menyatakan statement ,sbgmn pembelaan atau dukungan yg diberikan untk mr,cgX . Siapa takut ...dan mengapa mesti takut dng ke kristen an, budaya yg luhur dan tinggi, tidak akan terhapus oleh zaman , apalagi oleh pelecehan yg dilakukan baik dlm skala kecil maupun besar Sopls behave ur selfkatanya budaya tionghoa dan tidak suka untk dilecehkan.??>
[budaya_tionghua] untk Sdr Erik
Salam.. Selamat malam Sdr Erik, terima kasih atas penjelasannya. Ah..ah..mungkin ya saya ada salah tanggap, karna kesal dng tulisan brapa member yg mengandung provokasi . Memang ktk saya menanggapi saya berbicara dng mengambil contoh di Indonesia, misal nya suku batak.stelah saya mencermati trnyata sedang dibahas masalah pelecehan budaya oleh misionaris2 barat trhdp Tiongkok. Saya setuju dng pendapat anda, tg Arogan Culture yg dilakukan yg dilakukan pi9hak barat thrdp timur.Trima kasih atas tambahan info tg barat yg tidak mau belajar pd kebudayaan lokal , setempat. Surprise ktk mengetahui anda pernah mndpt pendidikan di Driyarkara, benar ngak sich anda di brain washing ,,,? ah..ah..saya beruntung mendpt pendidikan yg tidak trlalu liberal atau konservatif. Ada banyak dosen2 muda lulusan Australia dan Amerika yg ikut bergabung mengajar di college saya. Jujur, saya juga tidak setuju dng tindakan arogansi pendeta kristen dlm hal kasus di Indonesia yg melecehkan dan merendahkan budaya timur kt. Saya juga ingin menghadapi mrk , untk mengcounter balik pernyataan2 mrk . Pada awalnya saya ingin mendpt celaan dari pihak ibu saya dan gerejanya, karena mrk tahu saya ada banyak menyimpan dan meng koleksi artefak2 seni yg dianggap setan oleh mrk...tapi trnyata mrk tidak berani melakukan nya...ah..ah.. Sdr Erik, jelas saya tidak membanggakan ke kristenan , spt yg dituduhkan Sdr Zoufy, saya hanya memcoba menjelaskan sejauh kapasitas pengetahuan saya tg visi dan misi awal para misionaris, khususnya di Indonesia, trutama untk suku2 di pedalaman, saya tidak berbicara tg invasi barat ke tiongkok, tapi saya trpaksa meng kounter balik ktk masalah di ahlikan kpd invasi barat ke tiongkok. Jelas, saya katakan , mengapa hrs takut dng ke kristena an , saya jadi ingat pernyataan Gus Dur, ktk sekelompok yg katanya radikal islam agak sdikit kwatir dan menyerang kristen kerna invasi penyebaran agama yg tidak ber etika yg dilakukan oleh segelintir pendeta kristen, ya knapa mesti takut...? Juga untk kebudayaan timur yg luhur dan ber adab, ngak usah paranoid lahdng katanya invasi penyebaran ke kristen an . Budaya luhur yg tinggi tidak akan goyah dan akan abadi sepanjang zaman. Saya justru mengikuti milis BT ini karna menyadari kekurangan pengetahuan saya sbg orang keturunan tionghoa di indonesia, terhadap budaya tionghoa, karna faktor2 politik dan diskrimnisasi yg pernah dilakukan terhadap keturunan tionghoa. Sekali lagi , salam dan terima kasih untk sharing nya. beng mazmuri
Re: [budaya_tionghua] nDableg ( ikut nimbrung ).
a setuju, kalau ada pendeta tertentu, bahkan tampil dlm acr TV , menjelek jelek kan kebudayaan lain,, tanpa pengetahuan yg memadai tg kebudayaan orang lain, mari kt tegur mrk dng cara yg bijak, atau sesuai hukum yg berlaku. 8.Terakhir, spt saya bilang, saya keturunan tionghoa, beragama kristen, pecinta seni dan budaya, Anda bisa melihat di galeri saya atau dirumah saya, ada banyak patung2 atau katakanlah artefak2 dari kebudayaan lain, saya juga membakar dupa, pergi ke klenteng2, atau tempat2 lain yg dianggap sakral...terkagum kagum akan keragaman budaya di bumi ini...Selama ini saya blm pernah di kritik baik oleh pendeta2 yg mengenal saya , terutama dari pihak ibu yg rajin dan aktif beribadah , dan dari aliran karismatik. Mrk tidak brani meng kritik karna saya mempunyai pengetahuan di bidang theologi dan filsafat, saya siap akan meng counter balik, kalau mrk menyerang prinsip2 saya yg berlaku universal, baik itu koleksi2 seni saya yg bersifat tribal atau di luar ke kristen an. Dan sebaliknya saya juga siap unt membela diri kalau iman kepercayaan saya ( saya tidak ingin dibilang kristen, karna itu adalah istilah untk pengikut agama , dan sesama kristen sendiri berperang..ah..ahh..8x ). diserang dng cara dan sikap yg berkelebihan, melewati batas pengetahuan umum . Saya berterima kasih dng adanya BT ini, menghargai kerja dan usaha teman2 di milis ini, yg banyak memberikan informasi dan pengetahuan2, khususnya tg kebudayaan tionghoa, yang harus saya akui, bahkan untk orang se umur saya ( 53 thn ), karna benturan2 politik dan diskriminisasi di Indonesia, peran dan andil orang2 tionghoa termasuk pernik2 kebudayaannya , terlupakan oleh kita2 yg keturunan tionghoa. Salam beng mazmuri, --- On Wed, 12/16/09, Akhmad Bukhari Saleh wrote: From: Akhmad Bukhari Saleh Subject: [budaya_tionghua] nDableg To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, December 16, 2009, 3:38 AM - Original Message - From: ikkyosensei_ ym To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Monday, December 14, 2009 6:28 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? > Saya tidak sedang membawa konflik > agama dalam forum ini. > Silahkan dicermati kembali isi tulisan2 saya. - - - - Wah, Chen Gui Xin ini emang nggak ngerti apa belagak nggak ngerti!? Kan sudah saya tulis dengan huruf yang secara khusus saya kapitalkan (huruf-besarkan) bahwa sianseng satu ini dengan judul posting yang dipilihnya sedang dengan sengaja memprovokasi perang agama di milis budaya tionghoa ini. Koq masih juga mau muter-muter terus, membela diri dengan bicara berbusa-busa menyuruh kita mencermati isi posting-nya! Orang Tionghoa di sini bilang itu botjenglie! he he he... Wasalam. = === - Original Message - From: ikkyosensei_ ym To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Sent: Monday, December 14, 2009 6:28 PM Subject: [budaya_tionghua] Re: Bagaimana Cara Membuat Orang Kristen Tidak Kurang Ajar Lagi terhadap Budaya Tionghoa? Dear Bukhari, Saya tidak sedang membawa konflik agama dalam forum ini. Silahkan dicermati kembali isi tulisan2 saya. Kebetulan sekali, memang dalam hal ini yang saya keluhkan adalah ajaran yang umum diterima di gereja kristen, yang diajarkan secara publik oleh para pendeta, yang jelas sekali melecehkan simbol-simbol budaya tionghoa. Tradisi paikui di depan meja leluhur contohnya. Tentu saja, kita sama2 orang dewasa tahu, bahwa tradisi tersebut ingin mengajarkan kepada anak untuk berbakti tanpa syarat kepada kedua orang tuanya. Jika kepada leluhur yang sudah meninggal saja bisa, apalagi kepada kedua orang tua yang masih hidup. Tahukah anda bahwa simbol budaya tersebut dengan mudahnya dihina2 dalam kotbah di gereja2 kristen dg alamat yang saya sebutkan sebelumnya? Dan, kalau anda tidak keberatan, silahkan anda hadir di kebaktian mereka, siapa tahu anda juga merasakan pelecehan secara pribadi kepada budaya suku/agama anda. Berkenaan saya menyebut istilah agama Islam dan ibu anda, saya yakin tentu saja anda juga tahu, bahwa maksud saya agar anda bisa menjiwai kemarahan dan kekecewaan kita. Sudah jelaskah anda dengan point yang ini? Mari, "bergabunglah dalam kasus hukum ini". Apakah ada yang salah dengan menegakkan penghormatan kepada budaya/agama yang lain? Kebetulan saja, kali ini pendeta yang menjadi percontohannya. Karena menurut saya, mereka yang paling aktif berperilaku semaunya asal demi "Tuhan" mereka. Salam, Chen Gui Xin --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, "Akhmad Bukhari Saleh" wrote: > > - Original Message - > From: ikkyosens
Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina
Salam... Maaf, argumen sdr jackson tidak tepat, saya rasa sudah ada brapa tulisan2 pendapat yang menerangkan latar belakang sejarah, kebudayaan , sosial atau situasi saat itu berkenaan dng istilah yang diributkan. Saya yakin , istilah Tiongkok . Tionghoa tidak akan hilang atau diganti dengan istilah lain, ( dlm hal koneksitas , konstektual ,konsep pengertian di Indonesia) Kalau kita mengerti konteks sejarah dan masalah2 yang menjadi latar belakang pemakaian nama2 tersebut , tidak ada yg perlu diributkan , dan seharusnya kita menjadi lebih mengerti dan sepaham , kata atau istilah mana yg tepat dan cocok untk hal tertentu, misalnya : made in China ( dan ngak usahlah kata China itu dikasih tanda kurung ( Cina ). dan kata mana yg tepat untk memberikan rasa hormat , santun dan bangga akan akar asal muasal kebudayaan dan jati diri kita. Saya melihat tidak ada pemaksaan dalam tulisan2 di milis ini, cuma ada beberapa orang yang melemparkan argumentasi yang sifatnya umum dan kita sudah tahu kalau istilah yg diperdebatkan itu mempunyai dua sisi pandangan yang berbeda, karena lingkup dan konstektual atau kebiasaan tempat pemakaian istilah itu berbeda pengertian, karena salah kaprah atau ketidak tahuan . ( misalnya kata cabo, cabolang; atau cungkok yang dikonotasikan negatif untk hanya segelintir orang , kelompok tertentu ). Saya hanya tertawa , ktk melihat perdebatan2 itu , semua ada benarnya. Justru saya mau mengikuti milis "budaya tionghoa " karena saya ingin belajar dan ingin lebih tahu mengenai banyak hal tentang kebudayaan Tionghoa, sejarah dan kebudayaannya , terutama yg menyangkut atau ada kaitannya dengan keturunan Tionghoa di Indonesia. ( karena kita pernah mengalami masa pembekuan , diskriminatif ), jadi ada benarnya kalau banyak generasi keturunan tionghoa sekarang yang kurang mengetahui sejarah dan kebudayaan akar jati dirinya . Harapan saya , milis "budaya tionghoa" dapat menjadi wadah untuk sharing, bertukar pikiran , kegiatan2 , untuk kita2 warga keturunan atau siapapun yang tertarik dengan kebudayaan Tionghoa di Indonesia . Tidak bisa dihindari kalau terjadi polemik, perdebatan dllnya , karena itu dinamikanya berkehidupan. Toh , kita akan tahu siapa yang cuma iseng , atau mau provokasi ( karena mau tahu intelektualitas seseorang ..? ). salam hormat, beng mazmuri. note; ( terlahir dng nama tan kiat beng, pada thn 1967,, aneh tapi nyata ganti nama jadi musa mazmuri, dan seandainya tahun itu saya sudah mengerti hak saya sebagai "manusia" sesuai hukum "human right" ( international dan berlaku umum ), saya tidak akan pernah mau untuk mengganti nama saya, karna nama itu adalah akar identitas jati diri saya,, saya lebih senang seperti " Yap Thiam Hien atau Kwik Kian Gie atau Soe Hok Gie ..dan ketika kesadaran itu datang,sampai saat ini saya memakai nama panggilan "beng dng embel2 mazmuri, bahkan untk business card saya, 'beng mazmuri'. ( maaf, ini adalah masalah sentimentil pribadi saya sendiri , bukan untk diperdebatkan,,,ah..ah...atau ntar katanya 'pemaksaan ) . Sekali lagi, salam hormat.. --- On Wed, 10/21/09, Nasir Tan wrote: From: Nasir Tan Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Wednesday, October 21, 2009, 5:43 PM hehehe...bro Jackso bole juga argumennya nih...:) kapan selesainya yah..? --- On Tue, 10/20/09, jackson_yahya@ yahoo.com wrote: From: jackson_yahya@ yahoo.com Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina To: budaya_tionghua@ yahoogroups. com Date: Tuesday, October 20, 2009, 11:40 PM Ini masalah perasaan ya. Nanti kalau istilah tionghoa dipakai ledekan sama orang lain, lalu ganti nama mau dpanggil cungkuo, lalu kalau kalau istilah cungkuo dijadikan bahan ledekan lagi ganti nama lagi. Jadi tiongkok, tiongkok diledek lagi mau diganti nama jadi apa...??? Kapan selesainya?? ? Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss... ! From: agoeng_...@yahoo. com Date: Wed, 21 Oct 2009 03:11:00 + To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina "Banyak org tionghoa tidak bermasalah dipanggil cina" berarti ada yg bermasalah dipanggil cina donk, so ada gak yg bermasalah dipanggil tionghoa? Kenapa udah tau ada yg bermasalah masih juga dipaksa panggil? From: jackson_yahya@ yahoo.com Date: Wed, 21 Oct 2009 02:48:38 + To: Subject: Re: [budaya_tionghua] Re: Story of A Q, kisah Don Quixote versi C(h)ina Tolong yang maksa2 pakai kata tionghoa sadar diri. Banyak orang tionghoa yang tidak masalah di panggil cina. Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teru
Re: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan?
ida sedikit dari tenaga Tionghoa. Seperti nama nama djalanan di Batavia : Toa -sai -bio, Pat - te -koan, Kongsi Besar, Tjap-go-keng, Dji -lak -keng dan laen laen lagi. Semarang ada Tjap -kau -king, Lengkong See-ong ( dari perkataan Tan Sing Ong ), Kali Ko -ping ( dari perkatahan Khouw Ping,namanja satoe soedagar Tionghoa jang besar pada 120 taon jang laloe )..dan masi ada lagi jang laen laen . Di mana mana ada tjap , "Tjina" salam hangat, beng mazmuri From: Erik Subject: [budaya_tionghua] Re: Mengapa Kata 'Cina' Tidak Pantas Digunakan? To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 16, 2009, 3:50 PM Pendapat Bung Paulus ini pernah menjadi polemik antara blok Asimilasi vs blok Integrasi tempo doeloe. Apa yang dihayati bung Paulus itu persis sama dengan pandangan para penganut paham asimilasi, yakni etnisitas seorang anak manusia ditentukan semata-mata oleh tempat kelahiran (dan daerah menetap) belaka, tanpa harus memperdulikan latar belakang biologis, kultural serta asal-usul nenek moyang. Berhadap-hadapan dengan paham asimilasi adalah paham integrasi (yang diusung oleh Siaow Giok Tjan Cs), paham ini beranggapan selain tanah kelahiran, etnisitas seseorang masih ditentukan lagi oleh faktor lain, yakni latar belakang biologis, kultural, self-identification serta acceptability dari kelompok masyarakat seseorang mengidentifikasikan dirinya. Khusus untuk etnis Tionghoa yang merupakan bagian integral dari keseluruhan bangsa Indonesia, paham integrasi sangat menghargai hak mereka atas warisan budaya dan adat-istiadat, serta self identifikasi diri mereka sebagai etnis Tionghoa di Indonesia. Sama halnya dengan etnis atau suku-suku Jawa, Sunda dll yang lahir dan dibesarkan di Jakarta, mereka adalah orang Jakarta, namun sekaligus tetap berhak atas warisan budaya Jawa, Sunda dll, dan berhak pula mengidentifikasikan diri sebagai orang Jawa, Sunda dll. Demikian dari saya. Mudah-mudahan bisa diterima dan dimengerti. Terima kasih. Salam, Erik - - - - - - --- In budaya_tionghua@ yahoogroups. com, Paulus Tanuri wrote: Permisi..Gak pernah ikutan ribut disini. Sekali-sekali ikutan boleh yah. Saya gak suka dipanggil CINA, CHINA, ataupun TIONGHOA. Bukan karena merasa dihina, tapi saya merasa tidak diterima sebagai sesama Warga Negara Indonesia. Mengapa begitu? bukankah orang padang juga dipanggila PADANG, orang bugis dipanggil BUGIS, dan orang medan, sunda atau jawa juga banyak dipanggil dengan MEDAN, SUNDA dan atau JAWA. Secara sederhana saja, Padang, Bugis, Medan, Sunda dan Jawa adalah wilayah di dalam negara Indonesia. Saya lebih suka dipanggil Bangka, atau Medan atau kadang ada yang salah dikira dari Menado. Sedangkan CINA, CHINA, atau TIONGHOA bukanlah wilayah di dalam negara Indonesia. Jadi secara tidak langsung saya merasa tidak dianggap sebagai WNI. Tapi seakan masih dianggap orang luar, orang asing, bukan saudara sebangsa. Dan saya sangat amat tidak nyaman dengan itu. Itu saja. Lanjutkan.. > > > Regards, > Paulus T.
Re: [budaya_tionghua] Re: An encyclopedia of swearing : the social history of oaths, profanity, foul language, and ethnic slurs in the English-speaking world / Geoffrey Hughes.
Salam... Trims atas email dan salamnya. Ya, saya masih ingat dengan pertemuan kita di Nelayan restoran, harap kabar baik ya...Kapan2 kita ktemuan lagi dan bergabung dalam acara forum2 kebudayaan Tionghoa... salam hangat, beng mazmuri --- On Fri, 10/9/09, Erik wrote: From: Erik Subject: [budaya_tionghua] Re: An encyclopedia of swearing : the social history of oaths, profanity, foul language, and ethnic slurs in the English-speaking world / Geoffrey Hughes. To: budaya_tionghua@yahoogroups.com Date: Friday, October 9, 2009, 10:20 AM Salam dari saya koh Beng! Saya Erik, Qta pernah jumpa di restoran Nelayan bbrp bulan yll diperkenalkan oleh Welly (putra pak Kukuh). Senang sekali bisa gabung di milis BT ini. Salam, Erik - - - - - -
Re: [budaya_tionghua] An encyclopedia of swearing : the social history of oaths, profanity, foul language, and ethnic slurs in the English-speaking world / Geoffrey Hughes.
Salam... Cuplikan2 artikel yang anda ambil, sangat menarik.,Saya seorang pemerhati kebudayaan Tionghoa di Indonesia, karena saya adalah generasi ke empat ( 4 ) dan ada ketertarikan untk menelusuri jejak2 dan cerita sejarah keturunan Tionghoa di Indonesia, terutama yang memberikan andil dan sumbangsih dlm pergerakan seni dan kebudayaan di Indonesia. Saya bergerak dibidang seni , seperti artefak2 yg berhubungan dng lingkup kebudayaan dan kehidupan sehari hari. ( Straits Chinese Culture ), Negara Singapore terutama , juga Malaysia, khususnya Penang dan Malacca, sangat bangga dengan perpaduan kebudayaan yang unik itu. Saat ini saya juga membuka galeri seni , dan focus pada pergerakan seni rupa ( lukisan ) yang melibatkan perupa2 atau seniman keturunan Tionghoa. Ada kesedihan yg mendalam dihati saya , stelah peristiwa Sept 1965, semua kegiatan kebudayaan yang berbau Tionghoa , dihapuskan dan tidak diperbolehkan. ( bahkan kata "Tionghoa menurut perdebatan2 yg saya ikuti di milis ini, juga dilarang , sehingga menimbulkan polemik antara yg mencoba memahami dan kontra ). Saat ini saya mencoba mengumpulkan data2 seniman keturunan Tionghoa, meng koleksi karya2 mereka ( lukisan ), dan akan menerbitkan buku tentang mereka. Sekarang dalam proses penerbitan , adalah mengenai seniman Siauw Tik Kwie ( 1913 - 1988 ), yang pernah terkenal dengan komik strip nya , Sie Jin Kui " , ( era thn 1950 - 1960 ). Untuk sementara ini anda dapat melihat di face book saya , ( id musa mazmuri dan "Ars Longa Gallery ). Melihat dan mengikuti perdebatan di milis ,forum "budaya tionghoa, saya menyarankan, marilah kita berbuat sesuatu yang nyata dan berarti, di alam demokrasi ini, marilah kita mencoba menampilkan , mengingat fakta2 sejarah, khususnya perjuangan keturunan Tionghoa di Indonesia yang sebenarnya mampunyai andil cukup dlm berdirinya negara Indonesia ini. ( saya ada mengumpulkan data2 dari majalah2 lama, spt " Star Weekly < Sin Po " dll , ). Ada kebanggaan dan haru ktk kita membaca data2 sejarah tg pergumulan , andil dan perjuangan keturunan Tionghoa, khususnya saya yg lebih focus untk memperhatikan andil , sumbangsih keturunan Tionghoa dalam hal seni dan kebudayaan. Dengan melihat fakta2 sejarah , dan ada kebanggan ktk menelusuri jejak2 sejarah tsb, marilah kita sekarang berbuat hal yang nyata dan praktis selama kita tinggal di bumi, dimana kita lahir dan kita adalah bagian dari Indonesia. Saya percaya dengan kita berbuat hal2 yang praktis, terus memberikan sumbangsih, drpd menyimpan dendam masa lalu dan meributkannya kembali, peran sumbangsih dan akar indentitas kita akan mendapatkan tempat yg lebih baik , akan ada respect yg lebih mendalam dlm catatan sejarah negara yg bernama Indonesia . Fakta sudah terjadi ktk Gus Dur menjadi presiden dan kemudian Megawati, yang membuka kembali peran keturunan Tionghoa termasuk lingkup kebudayaannya. Saya percaya suatu saat kita akan mendapatkan hasil yg lebih baik , ktk kita terus memberikan sumbangsih, trutama dlm lingkup seni dan kebudayaan, karena seni sifatnya universal , netral, dibandingkan dng gerakan politik dan business, yang kadang2 lebih memperhatikan kepentingan tertentu dan terselubung. Mari kita membuat kegiatan2 , khusus untk teman2, saudara2, yg bergabung dlm milis budaya - tionghoa, misalnya kita lebih menggalakkan dan selalu memakai kata "tionghoa" didalam segala kegiatan kita, dan saya tahu hal ini sudah dilakukan, bahkan harian Kompas dengan Bentara Budaya, menggelar pameran untk pertama kalinya tentang Kebudayaan Tionghoa dengan pernik2nya. Mari kita berbuat lebih banyak dan kita akan bangga dengan sebutan akar , asal muasal Tionghoa Indonesia. ( dan ini tidak akan pernah hilang dan tidak bisa dihilangkan, tapi tanpa perlu diperdebatkan dan menjadi polemik yang sewaktu waktu akan menjadi bumerang bagi kita ).. salam hormat, beng mazmuri --- On Thu, 10/8/09, shinmen takezo wrote: From: shinmen takezo Subject: [budaya_tionghua] An encyclopedia of swearing : the social history of oaths, profanity, foul language, and ethnic slurs in the English-speaking world / Geoffrey Hughes. To: "budaya_tionghua" , "kongtai" , "tionghoa-net" Date: Thursday, October 8, 2009, 4:12 PM Dari buku ini banyak beberapa sebutan yang menghina bagi suatu etnis saya ambil dua contoh saja , chink dan japs = CHINESE , THE Describing the community’s sociolinguistic status in the United States, Irving Lewis Allen observed: “The Chinese are so various nicknamed [Allen documents 38 different names] because in the nineteenth century they were the largest Asian immigrant minority in the nation and they were thought to be the ‘ultimate alien.’