Ida Arimurti Balasan: [penulislepas] Bersabar Menunggu Panggilan
Ya, kita tak perlu menyamarkan pandangan. Bagi siapa yang ingin 'mendapatkan', InsyaAlloh jalan yang tepat adlah dengan cara kita 'memberikan'. Kerelaan dalam melepaskan apa yg kita cintai, adalah hal yg sulit. Disitulah keikhlasan kita terukur. jazakalloh, mas Bobby. kisah ini semoga bermanfaat bagi saya, smg juga bagi mereka yg bersedia membaca. bobby herwibowo [EMAIL PROTECTED] wrote: Seorang pria berumur 61 tahun bernama Asep Sudrajat menghidupi keluarganya dengan membuka sebuah toko berukuran 3 x 4 meter di sebuah jalan di kota Bandung. Tiada yang mendampingi hidupnya di rumah selain Asih, istrinya. Sudah puluhan tahun berumah tangga, Allah Swt Sang Maha Pencipta belum berkenan memberikan mereka keturunan. Namun baik Asep dan Asih adalah model makhluk Tuhan yang menerima segala ketetapan. Mereka selalu menghiasi hidup dengan pengharapan terhadap Tuhan. Bersyukur atas segala nikmat yang mereka terima, dan bersabar atas segala ujian yang diberikan. Hampir dua puluh tahun mereka menabung demi mewujudkan cita-cita. Sebuah cita-cita mulia yang mereka tanamkan dalam hati, untuk berangkat haji ke Baitullah, Mekkah Al Mukarramah. Dengan hasil dagang di toko yang seadanya, sedikit demi sedikit mereka sisihkan untuk menggapai cita-cita itu. Hanya ibadah haji saja dalam benak mereka yang belum pernah mereka lakukan. Keinginan itu terus membuncah, menggelegak dalam dada seorang hamba yang rindu akan keridhaan Tuhannya. Hasil tabungan yang mereka kumpulkan tidak mereka tabung di bank. Sengaja uang sejumlah itu mereka simpan agar dapat memotivasi semangat mereka untuk mencari tambahan uang sesegera mungkin. Sungguh dua puluh tahun dalam menabung, merupakan masa yang cukup panjang untuk bersabar demi mewujudkan ketaatan kepada Tuhan. Tidak banyak, manusia modern di zaman sekarang yang mampu memiliki niat sedemikian. Malam itu, Asep dan Asih sekali lagi menghitung jumlah tabungan mereka. Uang yang mereka simpan untuk berhaji itu kini berjumlah Rp. 50.830.000. Sementara biaya haji pada saat itu berkisar kurang lebih Rp 27 juta per orang, belum lagi biaya bimbingan haji yang harus mereka ikuti, ditambah dengan uang jajan tambahan untuk membeli oleh-oleh. Mereka menghitung, kurang lebih mereka memerlukan dana berkisar Rp 10 juta. Setiap malam berlalu, Asep dan Asih selalu menghitung peruntungan jualan mereka, dan sebagiannya mereka sisihkan untuk mewujudkan cita-cita berhaji. Suatu pagi, Asep mendengar kabar bahwa kawan karibnya dalam berjamaah shalat di Masjid As Shabirin jatuh sakit secara mendadak dan kini dirawat di RS. Dr. Hasan Sadikin. Setelah divisum oleh dokter rupanya penyakit yang diderita tetangga sekaligus kawan karibnya itu adalah penyakit tumor tulang. Sebuah penyakit yang jarang terjadi pada masyarakat Indonesia. Bersegeralah, Asep menjenguk kawan karibnya itu. Sesampainya di sana, sahabat tersebut masih berada di ruang ICU dan untungnya masih sadarkan diri sehingga dapat melakukan percakapan dengan Asep. Dari penuturannya Asep mengetahui bahwa tumor tulang tersebut telah membuat tetangganya tidak mampu untuk berdiri lagi, dan tumor tersebut harus diangkat segera. Sebab bila tidak, maka tumor tersebut dapat menjalar ke bagian tubuh lain. Asep bergidik mendengarnya. Namun ia masih terus membesarkan hati sahabatnya itu untuk senantiasa tawakkal dan berdoa kepada Allah Swt Yang Maha Menyembuhkan setiap penyakit hamba-Nya. Hampir setiap hari Asep menjenguk sahabatnya itu. Pada hari kedelapan, sahabatnya itu telah dipindah ke ruang rawat inap kelas 3, bersama tujuh pasien lainnya dalam satu kamar. Kamar tersebut pengap dengan bau obat, dan tidak layak disebut sebagai kamar rumah sakit. Pemandangan yang berantakan. Jemuran baju pasien dan pendamping yang bertebaran di sepanjang jendela. Seprai kasur yang tidak rapi. Tikar dan koran bertebaran di pojok-pojok kamar. Itu semua membuat pemandangan kamar menjadi tidak asri dan pengap. Namun apa mau dikata, tetangganya adalah seorang yang mungkin memilik nasib sama dengan jutaan orang di Indonesia. Sudah masuk rumah sakit saja Alhamdulillah, nggak tahu bayarnya pakai apa? Hari itu adalah hari kesebelas sahabatnya dirawat di rumah sakit. Kebetulan Asep sedang berada di sana, seorang perawat membawakan sebuah surat dari rumah sakit bahwa untuk membuang tumor yang berada di sendi-sendi tulang pasien haruslah dijalankan sebuah operasi. Operasi itu akan menelan biaya hampir Rp 50 juta. Bila keluarga pasien mengharapkan kesembuhan, maka operasi tersebut harus dilakukan. Namun kalau mau berpasrah kepada takdir Tuhan, maka tinggal berdoa saja agar terjadi keajaiban. Siapa orangnya yang tidak mau sembuh dari penyakit? Semua orang pun berharap sedemikian. Namun mau bilang apa? Keluarga sahabat Asep tersebut sudah menguras habis tabungan yang mereka miliki, namun itu semua untuk bayar biaya rumah sakit selama ini saja tidak cukup. Apalagi untuk
RE: Ida Arimurti Tiga Mantan Presiden Dapat Rumah
Kang Abdul, kalau mau calonin jadi president RI. harus punya kelainan : 1. President pertama : gemar polygami 2. Ppresident kedua : matanya belo, lirik kiri lirik kanan 3. President ketiga : matanya agak rabut alias tak melihat jelas 4. President keempat : bisu dan tuli 5 President kelima: kaya wayang golek, tangan keatas dan kebawah kaya orang lagi break dance. 6.President keenam : kalau bisa kepalanya tidak ada otaknya. oke, kand abdul bersedia jadi kandidat president ? peace-man. Abdullah Muhtar [EMAIL PROTECTED] wrote: Jadi kepengen nyalonin jadi Presiden RI... BR// Abdul bogor From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Ida arimurti Sent: Tuesday, January 23, 2007 8:49 AM To: [EMAIL PROTECTED] Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED] Subject: Ida Arimurti Tiga Mantan Presiden Dapat Rumah Tiga Mantan Presiden Dapat Rumah * Biaya Pengalihan Rp 605 Juta Belum Dibayar Jakarta, Tribun Batam- Tiga mantan Presiden RI ternyata diam-diam telah mendapatkan jatah dari negara berupa tanah dan rumah yang nilainya mencapai puluhan miliar rupiah. Rumah dinas mantan Presiden RI Megawati di Jl Teuku Umar 27 Jakarta, kini resmi milik Mega. Dengan luas tanah mencapai 2700 meter persegi dengan bangunan seluas 874 meter persegi, rumah Mega ini bernilai Rp 11,39 miliar. Sedangkan jatah rumah milik mantan Presiden RI keempat Gus Dur yang terletak di kawasan elit Mega Kuningan nilainya mencapai Rp 20,55 miliar. Di kawasan itu Gus Dur diberi pemerintah tiga bidang tanah bernomor dua, 10 dan 11. Mantan presiden RI ketiga BJ Habibie memilih membeli rumah di kawasan elit Jl Patra Kuningan, Jakarta. Harganya Rp 17,43 miliar. Ada dua blok (kavling) yang dibeli pemerintah dan diperuntukan buat BJ Habibie. Kavling itu bernomor lima dan tujuh. Rumah milik Habibie itu kini sedang dibangun. Rumah ini dipastikan bakal megah dengan 12 kamar yang luas. Pemberian jatah rumah kepada para mantan presiden RI itu dilakukan berdasarkan UU Nomor 7 tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden RI. Dalam Pasal 8 UU No 7/1978 disebutkan, 'Kepada bekas presiden dan bekas wakil presiden yang berhenti dengan hormat dari jabatannya masing-masing diberikan sebuah rumah kediaman yang layak dengan perlengkapannya'. Selain itu masih menurut Pasal 8, mereka juga mendapatkan sebuah kendaraan milik negara berikut pengemudinya. Anehnya, berdasarkan bocoran dari BPK --ikhtisar hasil pemeriksaan semester II 2005 dan hasil diserahkan ke DPR Maret 2006- yang diperoleh Tribun, pemerintah belum menyetorkan biaya Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) senilai Rp 605,40 juta. Selain itu bendaharawan negara juga tak memunggut Pph Rp 60,52 juta dan tidak memotong PPN atas jasa notaris Rp 10,96 juta. Akibatnya negara dirugikan Rp 676,86 juta. BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas tanah atau bangunan. Biasanya transaksi jual beli ini dilakukan berdasarkan hukum --di depan notaris-- untuk proses ganti nama, ganti kepemilikan. Jenis-jenis transaksinya menyangkut jual-beli, tukar-menukar, hibah, hibah wasiat, wasiat, pemasukan dalam perseroan atau badan hukum lainnya, pemisahan hak yang mengakibatkan peralihan, penunjukan pembeli dalam lelang, pelaksanaan putusan hakim yang mempunyai kekuatan hukum tetap, penggabungan usaha, peleburan usaha, pemekaran usaha dan hadiah. Mereka yang menjadi obyek pajak adalah orang pribadi atau badan yang memperoleh hak atas tanah atau bangunan. Itu artinya pembeli (negara) yang harus membayar. Sedangkan penjual dikenakan PPH25 sebesar 5 persen dari NPOP (Nilai Perolehan Objek Pajak). Anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Baharuddin Aritonang mengatakan, temuan BPK tahun 2006 tersebut akan diketahui apakah ditindaklanjuti oleh pemerintah atau tidak bisa dilihat dari hasil pemeriksaan semester (Hapsem) berikutnya dan kemungkinan akan dipaparkan pada semester I 2007. Meski demikian, Aritonang mengatakan, pemerintah dalam hal ini tidak komunikatif dalam menindaklanjuti hasil pemeriksaan BPK. Itu tidak masalah... Yang penting adalah masalah dan itu harus ditindaklanjuti oleh pemerintah, kata Aritonang. Sampai saat ini, BPK masih menganggap kewajiban PPN, PPnBM, Pengalihan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) serta PPh yang belum dipungut tersebut adalah kesalahan administrasi, sehingga pada semester berikutnya pemerintah harus menindaklanjutinya. Akan tetapi kalau tetap tidak ditindaklanjuti, maka hal itu bisa saja akan dimasukkan dalam perkara pidana. Lalu siapa yang harus membayar? Kalau yang membayar Pak Habibie, Gus Dur atau Bu Mega itu ya tidak mungkin. Mereka maunya ya... menerima saja. Jangan sampai mereka mendapatkan tanah dan rumahnya tapi tidak mempunyai uang untuk membayar. Karena kebijakan itu dari pemerintah, maka konsekuensi
Re: Ida Arimurti Mohon info mengenai Ujung Genteng
wah ... pak ... bagus tempatnya ... saya sudah 5x off road ke daerah sana . pantainya masih bagus .. di sana ada tempat liburan : pulau umang . ada kok web site nya tpi sya lupa addressnya dari tol merak bisa lewat anyer, bisa lewat pandeglang . tanjung lesung belok kiri, arah ujung kulon ... perjalanan, brangkat dari jkt magrib, sampe sana jam 1-2 pagi di sana bukan tempat liburan yg banyak penginapannya kyk di pangandaran /ageng dimas bagus [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Rekan2, Kemarin siang saya dengar di Delta iklan mengenai keindahan wisata di Ujung Genteng. Mohon bantuan rekan2 sekalian yang pernah kesana dapat memberikan informai mengenai : 1. Kalo naik kendaraan pribadi keluar tol nya dimana ? terus jalan kearah mana ? 2. Nama, No. telp dan rate hotel yang ada disana Sebelumnya saya ucapkan terimakasih. Salam Persahabatan Dimas - Real people. Real questions. Real answers. Share what you know. [Non-text portions of this message have been removed] - Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti seleksi TransTV
Selamat untuk yang lulus ujian awal Trans tv... silahkan kandidat ujian selanjutnya di www.transcorp.co.id terimakasih... Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com
Ida Arimurti tolooong Aku......
gimana ya .aku bingung ...sedihhidup tanpa ortu Kayaknya Kejam bangett sedih sepanjang hari
Ida Arimurti Fw: Magic istri muda...bacaan nambah wawasan..
Irna T. Prabowo PT. Germanischer Lloyd Nusantara Member of Germanischer Lloyd group Country Office Indonesia Wisma Barito Pacific Tower B, 3rd floor Jl. Letjend.S.Parman Kav. 62-63 Jakarta 11410 Tel: +62 21 5367 9201 Fax:+ 62 21 5367 9177 Email: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Website: www.gl-group.com - Original Message - From: Ilsa Desfiarny [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, January 23, 2007 10:02 PM Subject: Fw: Magic istri muda...bacaan nambah wawasan.. MAGIC ISTRI MUDA, Alat Vitalku Digantung di Pintu Aku lahir dan besar di kota besar yang kuanggap sudah begitu modern. Karena memang aku juga berasal dari sebuah keluarga yang cukup terpandang, papaku pernah menjabat atau menduduki jabatan yang cukup penting di sebuah departemen. Dan di zaman pemerintahan Soeharto keluargaku memang cukup jaya, sebab dekat dengan keluarga Cendana. Dan mungkin hal itulah yang membuat aku tak memikirkan hal-hal yang kuanggap tak masuk akal. Seperti berita-berita tentang klenik dan perdukunan, apalagi ada berita tentang ilmu gaib yang bisa membuat orang hilang ingatan atau lumpuh. Karena menurutku itu semua pastilah berhubungan dengan ilmu yang ilmiah, ilmu, kedokteran. Karena tidak percaya akan hal tersebut maka aku kuliah di kedokteran UI. Tahun 1986 aku lulus sarjana, lalu kerja di Cipto, karena keluargaku orang kuat, dengan menggunakan nama papa aku mendapat kemudahan, lagi pula memang nilaiku sangat bagus, hasil praktekku selama kuliah dianggap pantas kalau aku dipekerjakan di Cipto, rumah sakit besar yang memiliki fasilitas Intemasional. Setelah kerja tiga tahun aku berkenalan dengan Shynta, ia seorang foto model yang juga punya nama, dan membintangi beberapa iklan TV. Enam bulan kenalan kami langsung naik pelaminan. Hari-hari yang indah kami lalui, aku mengambil cuti dan mengajak Shynta bulan madu ke Bali. Dan hari-hari pertama kami habiskan dengan penuh kebahagiaan. Lima bulan menikah Shynta hamil, namun tiga bulan kemudian ia mengalami keguguran. Kami berduka. Tapi apa hendak dikata, Tuhan telah berkata lain. Kami kembali mengarungi kehidupan dengan tenang dan terus mendambakan keturunan. Tapi dua tahun perkawinan belum juga tampak ada tanda-tanda Shynta akan hamil, namun setelah diperiksa kami positif, masih bisa mendapatkan anak. Namun pada pertengahan tahun 1990-an aku berhenti kerja, karena ada temanku yang mengatakan bahwa di Kalimantan Barat kalau buka praktek dokter sangat menguntungkan. Bisa cepat dapat uang. Maka aku mohon pada papa dan mama serta Shynta untuk terbang ke Kalimantan Barat, aku ingin cari suasana baru. Orangtua dan istriku mengijinkan kepergianku dengan catatan kalau berhasil aku akan membawa Shynta ke Kalimantan. Kalau aku tak sanggup aku akan kembali lagi ke Jakarta. Semua setuju, dan sebelum berangkat orangtuaku, terutama mama mengingatkan agar aku senantiasa bersikap baik, jangan sombong, karena Kalimantan terkenal dengan ilmunya. Aku hanya tersenyum. Mama tahu bahwa sesungguhnya aku tak percaya akan hal-hal seperti itu. Tahayul! Tapi untuk menyenangi hati mama dan agar tidak membuat ia cemas aku katakan saja bahwa aku akan hati-hati. Mama dan istriku mengantar keberangkatanku ke Kalimantan. Lambaian mereka membuat aku merasa sedih, terus terang aku belum pernah berpisah dengan keluargaku. Aku belum pernah merantau. Dan sebenarnya aku berat untuk pergi, tapi teringat akan kedukaan dan kesepianku karena tak mendapatkan keturunan dari Shynta aku membuat kepergianku ini sebagai pengobat kecewa, mungkin kalau kelak aku kembali lagi ke Jakarta pikiranku sudah tenang dan ada rasa kangen pada Shynta yang mungkin akan membuahkan hasil. Itu juga anjuran sahabatku. Dalam perjalanan ke Kalimantan aku membayangkan tentang suku Dayak dan rumah-rumah panggung seperti yang pernah aku saksikan dari TV. Maka dari jendela pesawat aku menengok ke bawah, ada lautan yang membentang tak bertepi, lalu saat masuk wilayah Kalimantan aku melihat aliran sungai Kapuas seperti ular naga yang panjang dan melingkar-lingkar dengan indah. Tak lama kemudian terdengar suara pramugari yang lembut dan merdu mengatakan bahwa pesawat akan segera Landing di Lanu Supadio Pontianak. Aku mengenakan sabuk pengaman, lalu duduk dengan tenang, ada sedikit ketegangan. Entah mengapa perasaan itu begitu tiba-tiba, padahal bukan hanya sekali ini aku naik pesawat. Hampir tiap bulan aku naik pesawat, kalau tidak ke Yogya ya ke Bali atau ke Bandung atau Surabaya. Memang aku malas naik bis atau kereta. Semakin dalam pesawat menukik semakin terasa ada getaran yang kuat menghantam dadaku. Oh, aku tak mengerti gejala apa ini. Dan setelah roda mendarat baru aku menarik nafas. Saat pesawat berhenti dan pintu dibuka aku turun, aku melihat lapangan terbang yang sederhana, dan dari sisi ruang tunggu aku melihat sahabatku telah melambaikan tangannya, aku tersenyum. Rumah sahabatku terletak di jalan pulau We.
Ida Arimurti kenapa ada kehidupan pasti ada kematian,ada pertemuan ada perpisahan
Dear Ida dan Krisna, Ass.Wr.Wb. Desember Tanggal 22 th 2002,hari Selasa,Papa ku Meninggal dunis.Dan Tanggal 22 Desember 2006 Mama ku menyusul,berat banget Cobaan yang aku terima,dimana saat sekarang aku masih butuh mama,tapi mama pergi menggalkan aku :(aku jadi bingung ngadepin hidup sendiri seperti sekarang ini.aku jadi tidak mau nmgapa2in, aku jadi ga semangat hidup.hidup semu banget. aku jatuh miskin dan usahaku bangkrut,aku ga punya apa2,kecuali peninggalan mama : Alqura,selimut bekas beliau dirawat di Rumah sakit,Kain kapan bekas beliau didandankan terakhir.masih aku simpan. aku sampai sekarang belum dapat kerja.aku butuh kerja dan tempat tinggal.aku kelaparan,aku goyah,aku ga tau harus bagaimana.Dunia semu dan asing bagi ku kini.sepertinya semua jalan tertutup buat aku.Aku capek lelah..
Ida Arimurti FYI : Jalur Busway Koridor IV-VI
(See attached file: busway.zip) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ida Arimurti Aa Gym
Astagfirullah al 'aziem bahasa dalam surat di bawah ini sungguh membuat saya mengucap istigfar.
Ida Arimurti Taman Bumbu Restaurant di Millenium Hotel
JAKARTA - Suasana masih sepi ketika SH memasuki Taman Bumbu Restaurant di Millenium Hotel, Jakarta, pada Kamis (12/4). Maklumlah, waktunya makan siang belum tiba. Hanya ada beberapa pelayan restoran yang sibuk hilir mudik mempersiapkan makanan buffet untuk siang itu. Tapi, tak lama kemudian, restoran yang khusus menyajikan masakan khas dari berbagai daerah di Indonesia ini mulai ramai. Setidaknya, begitulah suasana Taman Bumbu pada setiap siang hari. Bukan hanya sekadar tamu hotel yang berkunjung, tapi juga orang-orang yang berasal dari kantor-kantor di daerah Fachruddin, Tanah Abang. Taman Bumbu seringkali menjadi alternatif untuk makan siang di daerah tersebut. Selain termasuk murah untuk ukuran hotel (Rp75.000/nett per orang), tempat yang disediakan pun nyaman. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti UGM Satu-satunya Wakil Indonesia di 100 Universitas Terbaik Dunia
UGM Satu-satunya Wakil Indonesia di 100 Universitas Terbaik Dunia Jakarta, (Analisa) Kendati Indonesia memiliki ribuan universitas, namun hanya Universitas Gadjah Mada (UGM) yang masuk daftar 100 perguruan tinggi terbaik dunia untuk kategori sains sosial, bio-medis, dan humaniora. Informasi yang diperoleh Antara dari situs resmi UGM, Selasa, menyebutkan, data Time Higher Education Survey tahun 2006 yang menjadikan rujukan UGM menempatkan perguruan tinggi di Yogyakarta ini pada urutan 47 untuk kategori sains sosial, peringkat 73 untuk kategori ilmu-ilmu biomedicine dan 70 untuk ilmu-ilmu humaniora. Sepuluh universitas terbaik dunia untuk kategori ilmu-ilmu sosial masih didominasi oleh perguruan tinggi Inggris, Amerika Serikat, dan Australia. Ke-10 universitas terbaik untuk kategori sains sosial itu adalah Universitas Oxford, Universitas Harvard, London School of Economics, Universitas Cambridge, Universitas California (UC) Berkeley, Universitas Nasional Australia (ANU), Universitas Stanford, Universitas Yale, Universitas Chicago dan Universitas Melbourne. Namun, dalam kategori ilmu-ilmu sosial ini, posisi UGM jauh lebih baik dibandingkan Universitas Wisconsin, Universiti Malaya, Paris I-Pantehon Sorbone, dan Universitas Tel Aviv. Seperti halnya di bidang sains sosial, sepuluh universitas papan atas dunia untuk kategori sains bio-medis jugadidominasi oleh perguruan tinggi-perguruan tinggi yang ada di Inggris dan AS. Ke-10 universitas terbaik di bidang ini adalah Universitas Cambridge, Universitas Harvard, Universitas Oxford, Imperial College London, Universitas Stanford, Universitas Johns Hopkins, Universitas Melbourne, Universitas Beijing, Universitas Nasional Singapura, dan UC Berkeley. Di bidang ilmu bio-medis, Universiti Malaya berada di urutan 56 atau lebih baik dari UGM yang menduduki urutan ke 73. Namun, UGM lebih unggul dari perguruan tinggi-perguruan tinggi Barat, seperti Universitas Otago, Universitas Negeri Lomonosov Moscow, dan Universitas Glasgow. Dominasi universitas-universitas di Inggris, AS, dan Australia kembali terlihat dalam bidang ilmu-ilmu humaniora karena sebagian besar dari sepuluh perguruan tinggi terbaik dunia untuk kategori sains ini berasal dari tiga negara tersebut. Ke-10 universitas terbaik dunia untuk bidang ilmu-ilmu humaniora adalah Universitas Cambridge, Universitas Oxford, Universitas Harvard, UC Berkeley, Universitas Sydney, ANU, Universitas Melbourne, Universitas Yale, Universitas Princeton, dan Universitas Beijing. Perguruan tinggi di kawasan Asia Tenggara yang masuk dalam 100 terbaik dunia hanyalah NUS (22) dan UGM (70). UGM mengungguli 30 universitas lain, termasuk Universitas Duke (AS), Universitas Australia Barat, Universitas Alberta (Kanada), dan Universitas Katolik Leuven (Belgia). (Ant) [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Menyusuri Jalanan Kota Geneva
Menyusuri Jalanan Kota Geneva Pesawat KLM 1927 mendarat di Bandara Internasional Geneva, Senin 4 Desember 2006 pukul 11.00, setelah terbang sekitar 70 menit dari Bandara Schippol, Amsterdam. Hati terasa lega setelah terbang hampir 20 jam dari Bandara Soekarno-Hatta melalui Kuala Lumpur dan Amsterdam. Setelah menembus barisan panjang di pos imigrasi Bandara Geneva, kami bertemu dengan Mahjouba Sierro dari Departemen Luar Negeri Swiss yang menjemput di Bandara Geneva. Setelah berkenalan dan berbasa-basi sejenak, rangkaian perjalanan selama sepekan di Swiss dimulai dari Bandara Internasional Geneva. Kami memilih bus untuk menuju Hotel Les-Nations di Rue du Grand-Pre 62 Geneva. Sierro membeli tiket bus seharga 3 CHF (franc Swiss). Bus bergerak menyusuri jalan-jalan kota Geneva yang basah karena hujan. Udara dingin sekitar 5 derajat Celsius. Tiba-tiba Sierro mengajak kami turun dan berganti bus. Kami berjalan menuju tempat pemberhentian bus dengan menarik koper besar. Sierro bertanya kepada orang-orang sekitar dengan bahasa Perancis karena memang mayoritas penduduk di Geneva berbahasa Perancis. Kami kemudian berganti bus lain. Berbeda dengan bus kota di Jakarta, bus kota di Geneva tepat waktu serta bersih dan hanya berhenti di tempat pemberhentian. Tak ada orang merokok. Mayoritas penduduk Geneva dan kota lainnya menggunakan bus atau trem. Mereka membeli tiket di counter, seperti ATM di Jakarta, dan memilih rute yang mau dituju. Ada juga tiket yang dijual tiap jam, tiap hari, tiap minggu, bulan, dan tahunan. Menurut Sierro, kadang-kadang ada petugas yang menginspeksi penumpang. Kalau ketahuan tak membeli tiket, bisa didenda sampai 60 CHF, ucap Sierro bertutur tentang transportasi publik di Geneva. Beberapa saat bertutur, Sierro tersadar. Bus yang kami tumpangi ternyata bergerak menjauhi Hotel Les-Nations. Bus itu bergerak ke arah sebaliknya. Sierro mengatakan, Maaf, busnya berjalan ke arah sebaliknya. Ia mengaku tidak cukup hafal dengan jalan-jalan kota Geneva karena ia bekerja di Bern dan tinggal di Laussane. Bern adalah ibu kota Swiss yang bisa ditempuh dua jam perjalanan dari Geneva menggunakan kereta. Kami berganti bus untuk ketiga kalinya. Koper yang sudah berat makin terasa berat ketika penat dan kantuk mulai menyergap. Hujan lebat mengguyur kota Geneva. Tak sampai lima menit, bus berhenti di tempat pemberhentian. Kami pun turun dan berjalan menuju ke arah hotel. Tangan kanan menarik koper, tangan kiri memegang payung yang dipinjamkan Sierro kepada kami. Tiba di hotel, kami sodorkan paspor. Tak ada nama pesanan hotel atas nama kami. Setelah dicek, hotel yang kami tuju pun keliru meskipun sama-sama terletak di Rue du Grand-Fre. Les Nations di seberang perempatan jalan, ucap resepsionis hotel menunjukkan jalan menuju Les Nations. Kami berbalik arah. Sierro meminta maaf atas kekurangakuratan pilihan bus dan hotel. Kami akhirnya tiba di Hotel Les-Nations. Berbeda dengan hotel-hotel di Jakarta dan Asia, Hotel Les Nations yang berbintang empat berukuran kecil. Tak ada petugas hotel yang menawarkan jasa untuk mengangkat koper menuju kamar hotel yang terletak di lantai enam. Sekitar pukul 13.30 kami tiba di hotel. Sesuai dengan jadwal yang disusun Departemen Luar Negeri Swiss, pukul 15.00 kami harus menghadiri sidang pleno Dewan HAM di Kantor PBB di Geneva. Sekitar 30 menit beristirahat serta berganti baju dan jas, kami pun berangkat ke Kantor PBB untuk mengurus badge (lencana) sebagai tanda masuk. Tak butuh waktu lama untuk mengurus lencana tanda masuk. Paling sekitar 30 menit karena harus antre menunggu pengunjung lain. Lencana akhirnya kami peroleh. Sierro kemudian mengajak kami ke kafetaria yang terletak di Museum Palang Merah Internasional (ICRC) di depan Kantor PBB. Sierro menjelaskan berbagai program yang harus kami jalani semasa di Geneva dan Bern. Ia juga mengatakan tak bisa mendampingi kami lagi. Sierro mengaku tak bisa ikut mendampingi masuk ke Kantor PBB karena ia tak punya lencana masuk ke sana. Masuk ke kompleks Kantor PBB tentunya tidaklah mudah bagi orang baru yang tak mengenal sudut-sudut Kantor PBB. Kami berpikir keras untuk itu. Akhirnya, kami nekat untuk menelepon bekas aktivis lembaga swadaya masyarakat di Jakarta yang kini menjadi diplomat di Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) Geneva. Biaya roaming tak kami pikirkan. Diplomat itu bernama Benny YP Siahaan, Sekretaris Satu PTRI di Geneva. Benny dan rekannya, Muhammad Anshor, yang membawa kami ke kompleks PBB di Geneva dengan menumpang mobil Corps Diplomatic (CD). Kami berpisah dengan Sierro yang sebelum ke Bern membelikan tiket bus mingguan dan meninggalkan tiket tersebut di hotel. Dicegat Perjalanan jurnalistik berlanjut ke hari berikutnya, yaitu mengunjungi Kantor Association for The Prevention of Torture (APT) yang lokasinya tak jauh dari Kantor PBB. APT adalah LSM internasional yang memfokuskan diri pada pencegahan penyiksaan. Dari APT, kami melanjutkan perjalanan
Ida Arimurti Fauzi Bowo Didemo Lagi
Fauzi Bowo Didemo Lagi Laporan Wartawan Kompas Emilius Caesar Alexey JAKARTA, KOMPAS - Untuk keempat kalinya, sekelompok pemuda berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur DKI Jakarta minta Wakil Gubernur Fauzi Bowo mundur dari jabatan, sebelum maju sebagai calon gubernur, Selasa (23/1). Fauzi juga dituntut menghentikan kampanye terselubung dengan poster dan baliho sebagai ketua Badan Narkotika Provinsi. Massa yang mengatasnamakan Masyarakat Peduli Narkoba(MPN) membawa poster Fauzi Bowo yang ditulisi tuntutan agar malu berkampanye dengan uang negara. Massa juga minta agar Fauzi menghentikan iklan layanan masyarakat di televisi yang menghabiskan dana miliaran rupiah. Juru bicara MPN Muhammad Haris mengatakan, Fauzi harus mencabut semua poster yang berisi gambarnya. Jika tidak, MPN akan mensomasi Fauzi. Pengamatan Kompas, meskipun demonstran yang datang ke kantor gubernur selalu berganti nama kelompok, orang-orang yang datang banyak yang sama. [Non-text portions of this message have been removed]
RE: Ida Arimurti seleksi TransTV
Saya ucapkan selamat bagi mereka yang lolos seleksi. Bicara soal seleksi, ada pesan sedikit untuk trans tv. Saya pernah pulang kantor sekitar jam 5 kurang dan lihat acara di trans tv dimana ditayangkan cerita seorang pencipta kartun porno. Kebetulan hari itu adik saya sedang sakit jadi dia tidak kerja dan ikut nonton juga. Melihat tayangan tersebut kami kaget. Penayangan acara tersebut menurut saya tidak pantas karena bukan suatu prestasi. Apa trans tv tidak ada sumber lain selain pencipta kartun porno untuk ditayangkan? Message suatu penayangan di televisi yang jelas-jelas konsumsi publik dari segala umur, sebaiknya dikaji ulang. Apabila memang mau ditayangkan krn alasan kreatifitas seorang seniman, sebaiknya jam tayang dimundur ke jam 10 malam saja. Masih banyak prestasi lain yang lebih membanggakan untuk ditayangkan di tv sebagai panutan. Semoga trans tv lbh selektif dalam menayangkan acara. -Original Message- From: idakrisnashow@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of bobby haryoso Sent: Tuesday, January 23, 2007 5:02 PM To: [EMAIL PROTECTED]; idakrisna show; [EMAIL PROTECTED]; smu39_97; smantis Subject: Ida Arimurti seleksi TransTV Selamat untuk yang lulus ujian awal Trans tv... silahkan kandidat ujian selanjutnya di www.transcorp.co.id terimakasih... Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA ARIMURTIFRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links
Ida Arimurti Surga Belanja di Milan
Surga Belanja di Milan Istimewa Galleria Vittorio Emanuelle adalah pusat perbelanjaan terbesar di Milan. Rasanya seluruh butik barang bermerek ada di sini. Milan adalah salah satu kota favorit saya di Italia. Milan atau Milano dalam bahasa Italia, berasal dari bahasa Latin, Mediolanum (yang berarti `di tengah hamparan`) adalah kota utama di sebelah utara Italia. Dengan penduduk sekitar 1,5 juta orang, Milan merupakan salah satu pusat mode dunia. Perjalanan dari Nice membutuhkan waktu sekitar 4 jam dengan kecepatan bis 90 km/jam. Tepat jam 1 siang, saya dan rombongan tour lainnya tiba di Piazza Duomo yang merupakan alunalun/ pusat kota Milan. Oleh tour guide, kami diberikan waktu bebas selama 6 jam untuk menjelajahi Piazza Duomo dan sekitarnya. Tempat pertama yang saya kunjungi adalah Duomo Cathedral. Gereja ketiga terbesar di dunia berwarna abuabu muda, berukuran tinggi 108 m dan panjang 158 m, dengan bentuk bangunan yang sangat artistik, dibangun pada abad 17 masehi dan masih berdiri kokoh sampai saat ini. Bagian dalam katedral ternyata lebih menakjubkan. Jajaran pilarpilar masif, lantai marmer bercorak bunga, deretan kursi kayu bagi para jemaat dan lukisan mozaik yang menggambarkan para santo dan pengikutnya sangat menarik perhatian saya. Indaaah sekali. Suasana hening dan senyap seakan menambah kesyahduan dan kekhusyukan berdoa. Cukup lama saya berkeliling, memandang berbagai patung orang suci dan merasakan betapa ketenangan ini akan selalu terkenang dalam ingatan saya. Karena mulai terasa lapar, saya memutuskan makan siang terlebih dahulu sebelum menjelajah Galleria Vittorio Emanuelle. Satu paket McDonald`s seharga 8 Euro yang terdiri dari Big Mac, kentang goreng dan segelas besar cola cukup mengganjal perut sampai malam nanti. Galleria Vittorio Emanuelle adalah pusat perbelanjaan terbesar di Milan. Rasanya seluruh butik barang bermerek ada di sini. Menempati bangunan gedung lama, area belanja terbagi atas 2 lantai, lantai 1 ditempati butik, toko buku dan cafe, sementara lantai 2 diperuntukkan bagi satu department store (sayang saya lupa namanya). Berbelanja di sini membuat lupa waktu dan nyaris menghabiskan limit kartu kredit. Bagaimana tidak, pesona aneka tas, sepatu dan asesoris lainnya seakan membuat orang silap mata. Meskipun harga dibandrol dalam mata uang Euro dan saat itu belum sale, rasanya masih lebih murah dibandingkan di Jakarta pada saat Great Sale sekalipun. Maka hebohlah berbelanja iniitu, termasuk membeli perlengkapan untuk suami tersayang (ehm...). Maklum, dengan ukuran yang sedikit big size, agak sulit mencarinya di Jakarta. Ada yang menarik perhatian saya di Galleria ini. Tepat di tengahtengah area lantai satu, terdapat ornamen marmer bergambar dua anak kecil yang sedang menyusui induk anjing dan di bawahnya tertulis huruf S.P.Q.R. Entah apa maknanya. Nah, di tengah lukisan itu ada cekungan kecil di mana orang dapat memijakkan kakinya dan bergerak memutar 360 derajat. Katanya, bagi siapapun yang pernah melakukan hal ini, suatu saat kelak akan kembali ke Milan. Wah, tentu saja saya pun berbuat hal yang sama. Siapa sih yang tidak ingin kembali ke sana? Lelah berbelanja dan jalanjalan, akhirnya saya beristirahat di taman depan Galleria. Ada patung pelukis dan ilmuwan Leonardo da Vinci di sini. Kabarnyakalau tidak salah dengarsang pelukis itu memang dimakamkan di kota Milan. Sayang saya tidak sempat mengunjungi lokasi peristirahatan terakhirnya. Menjelang jam 8 malam, para peserta tour telah berkumpul rapi di meeting point. Semuanya membawa kantong belanja di tangan kanan dan kiri, di bis saling bertukar informasi atas barang yang diperoleh. Hmm.., semua orang tampak puas dan bahagia, termasuk saya tentunya. Milan memang memiliki magnet bagi setiap orang yang berkunjung ke sana. Tidak hanya wisata belanjanya, tetapi juga keindahan bangunanbangunan kuno yang masih terawat dengan baik. Terima kasih Tuhan atas segalanya. Penulis: Alvijanti R [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Ingin Jadi Pemenang Sejati?
Ingin Jadi Pemenang Sejati? Oleh: Prof Dr Roy Sembel, (www.roy-sembel.com), Sandra Sembel, pemerhati dan praktisi pengembangan SDM ([EMAIL PROTECTED]) Pemenang sejati adalah pemenang yang tak pernah berhenti berprestasi. Pemenang sejati adalah juara yang melegenda dan yang prestasinya memberi inspirasi kepada banyak orang untuk melakukan hal yang serupa. Coba perhatikan para pemenang sejati di sekitar Anda? Apa yang mereka miliki dan tidak dimiliki oleh kebanyakan orang lainnya? Coba simak yang berikut. Pasti para pemenang sejati memiliki kualitas positif yang akan dibahas berikut ini. Yes Attitude Yang pasti, semua pemenang sejati pasti memiliki sikap Yes. Artinya, semua pemenang sejati pasti memberikan jawaban Ya ketika diberi tantangan untuk mengukir prestasi. Mungkin saja ketika tantangan itu diajukan, mereka belum memiliki segalanya untuk menjadi juara. Tetapi, mereka yakin bahwa kemenangan bisa dan mungkin diraih. Bisa jadi mereka harus melewati berbagai halangan, harus beberapa kali jatuh sebelum menemukan strategi yang tepat untuk menang. Mereka percaya bahwa dengan frekuensi latihan yang tinggi disertai dengan disipilin dan komitmen yang tinggi untuk menang, gelar juara pasti ada di tangan. Sebuah prestasi dimulai dari kata Ya: Ya, saya bisa memenangkan pertandingan ini; Ya, saya mampu membeli rumah dalam 10 tahun ke depan; Ya, saya yakin dapat memenangkan pemilihan ini. Sikap inilah yang dimiliki Tara Holland, Miss America 1997. Tara memang tidak langsung meraih kemenangan tersebut. Tetapi, dengan sikap Yes ini, ia terus berusaha memperbaiki diri sehingga ia bisa melaju dari Miss Runner Up sampai akhirnya memetik buah manis perjuangannya sebagai Miss America 1997. Selalu Membuat Perbedaan Seorang pemenang disebut sebagai pemenang karena ia berbeda dari orang lain (baca: tampil unggul). Perbedaan atau lebih tepatnya keunggulan ini adalah hasil dari investasinya dalam pembelajaran dan inovasi berkelanjutan yang senantiasa dijalaninya. Seorang pemenang pasti memiliki target untuk memecahkan rekor, artinya membukukan prestasi yang belum pernah dicapai orang lain sebelumnya. Jika ia sudah berhasil memecahkan rekor di tahun ini, tahun depan pasti ia akan berlatih lebih giat lagi untuk tampil lebih baik guna memecahkan rekornya sekarang. Steven D Levitt, co-author dari buku ekonomi laris tahun 2005 Freaconomics senantiasa tertarik untuk melakukan penelitan yang belum pernah dilirik oleh akademisi lainnya. Hasilnya, penelitiannya yang kreatif selalu menarik minat banyak orang, dan buku serta artikel yang ditulisnya tentang berbagai penelitiannya tersebut selalu laku keras. Yang pasti, dengan kreativitas dan keberaniannya membuat perbedaan, Levitt tampil unggul sebagai ekonom papan atas. Punya Mimpi Siapa saja bisa ikut dalam sebuah kompetisi, namun yang berhasil memenangkan kompetisi biasanya adalah mereka yang memiliki mimpi yang kuat dan jelas untuk menang. Mereka sudah punya mimpi untuk memecahkan rekor yang telah diukir pemenang sebelumnya. Jadi mereka tidak sekadar masuk arena dengan keinginan untuk menang (mimpi kurang jelas), tetapi keinginan untuk menjadi pemecah rekor pemenang sebelumnya (mimpi jelas). Mereka membuat mimpi ini mengaliri seluruh bagian tubuh mereka, sehingga apa yang mereka pikirkan, ucapkan, lakukan, dan rasakan terkait pada pencapaian mimpi tersebut. Dr Sharadkumar Dicksheet, seorang dokter bedah plastik Amerika asal India, berhasil unggul sebagai dokter bedah tercepat, terakurat, dan terpercaya. Ia berhasil meraih prestasi tersebut karena ia bermimpi untuk membantu banyak orang miskin untuk mendapatkan kepercayaan diri mereka kembali untuk hidup lebih layak dan lebih berarti melalui bedah bibir sumbing atau bedah koreksi lainnya. Dicksheet melihat begitu banyak orang miskin yang memerlukan layanan bedah plastik koreksi ini, sedangkan tenaga ahli bedah yang tersedia dan bersedia begitu sedikit (bahkan pada awal perjuangannya hanya ia sendiri yang melayani ratusan pasien tiap harinya). Untuk itu ia belajar bagaimana bekerja dengan cepat, namun akurat dengan hasil bedah yang prima. Perjuangannya ini menjadi lebih kuat lagi ketika ia sendiri harus bergerak dari kursi roda karena penyakit yang dideritanya. Namun, karena mimpi membantu orang banyak telah mendarah daging, semangatnya tetap tinggi untuk memperbaiki diri dan membantu banyak orang. Usahanya ini akhirnya menulari orang-orang sekitarnya (ahli bedah lain) untuk menyisihkan beberapa hari dalam setahun untuk mengambil bagian dalam memberikan layanan bedah plasti bagi kaum papa. Mengandalkan Mantra Tahukah Anda bahwa seorang pemenang sejati memiliki mantra untuk meraih kemenangan. Mantra ini adalah kalimat yang diyakininya dan dijadikannya target yang akan diraih. Kalimat tersebut diucapkannya secara berulang-ulang sehingga mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakannya. Mantra yang disebut berulang-ulang ini ternyata juga mempengaruhi pikiran, emosi, dan tindakan orang-orang di sekitarnya, yang
Ida Arimurti Cilandak Town Square
Cilandak Town Square Shop Till You Drop on Wednesday Akhirnya sampai juga saya ke Cilandak Town Square (Citos) pada hari Rabu, setelah tertunda beberapa kali. Kebetulan, saya juga janjian makan siang dengan seorang teman, yang kantornya berjarak beberapa puluh meter dari sana. Tapi, kenapa juga harus Rabu? Sebab, dua tahun belakangan, Rabu di Citos selalu istimewa, apalagi bagi perempuan dan para shopper. Bagi sebagian orang, bertandang ke Citos pada setiap hari ketiga telah menjadi wisata belanja tersendiri. Pada hari itu, muncul barang-barang yang tidak dijual di hari-hari lain. Yup, ada bazaar beraneka ragam barang di tempat nongkrong anak muda di kawasan Jakarta Selatan itu. Ada baju, asesoris, sepatu, tas, karpet, bed sheet dan masih banyak lagi. Harganya pun cukup terjangkau, meski tidak semuanya murah. Itu pun belum harga mati, masih bisa ditawar kok. Siang itu, ketika sampai di lobby utama, kemeriahan bazaar langsung terlihat. Ruang terbuka berbentuk lingkaran itu dipenuhi dengan stand-stand kecil yang berlomba menjajakan dagangan mereka. Siap menunggu serbuan para shopper. Suasana semakin semarak dengan adanya suguhan live music di salah satu sisi lobby. Silakan, kak. Lihat-lihat aja dulu, sapa ramah dari seorang perempuan muda di salah satu stand baju yang saya masuki. Ok, jawab saya sambil melihat-lihat koleksi Agnes, nama sang pemilik, sekaligus menjadi label dari gerai itu. Koleksinya cukup lengkap. Ia menjual blouse, kaos, baju terusan model vintage, asesoris, tas dan juga sepatu. Semuanya dibeli langsung dari Bangkok, Thailand, kata Rina, adik Agnes. Harganya berkisar Rp 50.000 hingga Rp 200.000 rupiah. Di seberang Agnes, terdapat stand yang menjual kaos-kaos sisa ekspor dengan harga berkisar Rp 30.000 hingga Rp 60.000 rupiah. Lalu, di bagian lain, ada juga gerai yang menyediakan baju-baju muslim dari sutra dengan harga berkisar Rp 200.000 hingga Rp 300.000. Jika di lobby utama sarat dengan berbagai macam busana, tidak demikian yang saya temui di hall yang memanjang di depan gerai-gerai makan di Citos. Di sepanjang jalan ini, terlihat berbagai pernak-pernik dan aksesories unik. Sebagian besar, hand made alias buatan sendiri. Wow, benar-benar menyenangkan, terutama bagi para aksesories freak! Hal itu pula yang dilakukan San-san dan kakaknya, Dewi. Duet kakak beradik ini merangkai berbagai bead (manik-manik) menjadi beragam asesoris seperti kalung, gelang dan anting-anting yang unik dan cantik. Hasil rangkaian tersebut dijual dengan harga Rp 40.000 hingga Rp 150.000. Kita sering hunting sampai Thailand dan Hongkong untuk mencari batu-batu yang unik. Kalau hanya mengandalkan dalam negeri, agak susah. Modelnya terbatas, aku San-san, yang sudah sering mengikuti bazaar di Citos ini. Lalu, di stand yang berbeda, ada Atik dan temannya, Miko yang membuat asesoris khusus dari beragam mutiara, mulai dari mutiara air tawar hingga Swarozki. Kalung mutiara air tawar putih bercampur biru model choker, misalnya, dijual dengan harga Rp 75.000. Sementara kalung mutiara rangkap tiga bercampur Swarozki ditawarkan dengan harga Rp 350.000. Itu baru sebatas asesoris. Masih ada yang lain loh. Beberapa stand menjual sepatu-sepatu cantik dengan harga berkisar Rp 150.00. Pun ada juga tas-tas kulit buatan Hongkong seharga Rp 150.000 hingga Rp 300.000. Buat yang butuh sprei baru, juga tersedia berbagai pilihan dari bahan yang lembut dengan berbagai corak yang elegan. Aneka pelapis tempat tidur ini dijual dengan harga Rp 90.000 hingga Rp 300.000. Well, cukup sudah saya memanjakan mata di sepanjang siang ini, menikmati kawasan wisata belanja Rabu-an ini, meski tidak ada satu pun yang saya beli. (Abis, giliran saya suka, tidak sesuai dengan kantonghehehe!). Handphone juga sudah berdering, panggilan teman saya untuk makan siang.Selamat berbelanja!!! Penulis: Angelina Maria Donna [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Kopi Darat Para 'Penggila' Kuliner
Kopi Darat Para 'Penggila' Kuliner Sambal Goreng Jengkol by Elly. Puding Tahu by Ayu. Oseng Tauco Hitam by Ophoeng. Odok-odok Jantung Pisang by Restiani Tan. Udang Goreng Telur Asin by Lany. Puding Karamel by Rinda. Rujak Serut by Lila. Rica entog by Rosabela. Itu baru beberapa jenis makanan yang tersedia di meja-meja panjang tempat anggota Natural Cooking Club berkumpul, Gedung Inkoppol, Jl. Tambak, Jakarta Pusat. Semuanya, ada 110 makanan. Hmm.Begitu menggoda selera saya, pagi itu. (Sayang, belum bisa disantap, karena harus menunggu sampai acara makan siang.!) Aneka macam masakan tersebut memang sengaja dibawa oleh masing-masing anggota klub masak dalam acara yang bertajuk NCC-Home-made Food Fiesta ini. Sebelumnya, mereka mendaftarkan terlebih dahulu masakan yang akan dibawa, berikut daftar menu. Ada 80 macam masakan yang terdaftar. Tapi banyak juga yang langsung membawa masakan tanpa mendaftar. Jadi terus bertambah dari daftar yang ada, kata Riana, salah satu pengurus klub tersebut.. Natural Cooking Club berawal dari mailing list yang dirintis oleh Fatmah Bahalwan pada tahun 2003. Dalam perkembangannya, NCC menjadi ajang berkumpul para pecinta kuliner di dunia maya. Di sana, mereka saling bertukar informasi dan berbagi cerita seputar dunia kuliner. Ruangan Inkoppol begitu riuh dipenuhi anggota klub masak itu. Meski didominasi kaum hawa, ada juga beberapa kaum adam yang tergabung dalam kumpulan pecinta masakan ini. Para NCC-ers ini tidak hanya datang dari Jabodetabek saja. Ada juga yang dari Bandung dan Batam. Tetapi anggota NCC juga tersebar di seantero dunia. Mereka, tidak segan datang ke rumah ibu ketua, Fatmah Bahalwan untuk mengikuti cooking class. Kemarin ada yang datang dari Singapura dan Malaysia untuk kursus memasak, ungkap Fatmah. Acara kumpul-kumpul ini sekaligus dijadikan ajang untuk kopi darat bagi sesama anggota milis NCC yang sebelumnya hanya bertemu di dunia maya. Seperti Ophoeng misalnya. Sembari melihat jajaran makanan, ia mencari-cari rica entog. Rica-rica entog mana ya, ujarnya sambil memandangi deretan masakan yang tersedia di meja. Oh, ini dia, kata lelaki yang jago masak ini sembari tersenyum. Kebetulan sang koki pembuat rica-rica berdiri tidak jauh dari tempat Ophoeng. Melihat masakannya tampak dinikmati, Rosabela, lalu mendekat. Ini masakan saya, kata perempuan yang jaug-jauh datang dari Bekasi tersebut. Oh, ini yang namanya Rosa, ujar Ophoeng. Oh, ini Ophoeng, jawabnya. Begitulah awalnya. Dan mereka langsung akrab terlibat pembicaraan soal makanan, yang telah mereka bicarakan di milis. Lain lagi cerita Nia. Perempuan muda ini mengaku awalnya dia tidak bisa memasak sama sekali. Suatu hari, iseng-iseng ia menemukan milis NCC di internet. Tertarik, ia pun mendaftar. Ternyata seru juga bo. Orangnya baik-baik. Lu bisa tanya apa aja. Nggak ada rahasia yang disimpan. Kita kayak keluarga, ungkapnya. Percobaan pertamanya bubur sumsum dan langsung sukses! Tumben, masakan yang kamu buat ini enak, puji ayah Nia. Bokap mana pernah muji bikinan gue sebelumnya, tuturnya riang. Ia baru sadar, bahwa memasak itu nikmat dan menyenangkan. Sekarang, dirinya rajin mencoba-coba resep yang ada di NCC. Tarung Antar Genk Acara kopi darat ini juga dimeriahkan oleh lomba masak antar peserta, dibagi per wilayah anggota klub. Pertarungan diikuti oleh tujuh genk, yakni Bekasi (Makanan Serba Comot), Jakarta Pusat (Aneka sajian Semi Fredo), Bekasi (Makanan Serba Comot), Anti dan Peni (Menghias Kue Taart Tanpa Spuit), Jakarta Timur (Sweet Yellow Kabocha), Cibubur (Burger), Jakarta Utara (Aneka Lolypop) dan Bintaro (Pizza) Tarung antar genk ini juga berlangsung seru. Para anggota NCC, boleh melihat dari dekat saat para peserta mendemonstrasikan kebolehannya mengolah resep masing-masing. Langsung saja, meja-meja peserta dipenuhi oleh NCC-ers. Suasana menjadi lebih meriah, karena supporter genk dari Jakarta Pusat meneriakkan yel-yel untuk menyemangati teman-temannya yang sedang berjuang di arena pertarungan. Heboh..! Selesai lomba, sambil menunggu penjurian, tibalah saat-saat yang dinantikan. Well...apalagi, kalau bukan menyantap 110 jenis menu. Saya nggak mau ketinggalan dong. Setelah agak lama mengantri, akhirnya saya mendapat jatah. Rica-rica entog membayang di pikiran saya. Yup, saya mendapatkannya. Bingung juga memilih masakan lainnya diantara puluhan masakan. Akhirnya, pilihan jatuh pada Udang Goreng Telur Asin, Odok-odok jantung pisang, Cumi Kawanua dan Oseng Tauco Hitam. Rica-rica entog buatan Rosa memang enak. Tidak begitu pedas dan sangat empuk. Begitu juga masakan yang lainnya. Sedap. Oseng Tauco Hitam buatan Ophoeng juga mantap. Hanya saja udang gorengnya terlalu pedas buat saya. Masih pengin lagi sih, cuma antrian begitu panjang.. Makanan kecilnya juga enak-enak lho. Saya mencoba cake ragout mayonnaise by Fransiska dan kue lumpur kentang by Murti. Jika ingin mendapatkan 110 resep, jangan khawatir.
Ida Arimurti Hari ini! KABARETJO, CITRA DARWIS TRIADI |||||
EKI PRODUCTION m e m p e r s e m b a h k a n ||| KABARET JO ||| ||| ketawa bareng tejo ||| bintang tamu SITA | DARWIS TRIADI | ARIE DAGINK pemain SUJIWO TEJO | TAKAKO LEEN | NALA AMRYTHA | BINTANG INDRIANTO VIKY SIANIPAR | BAYU | SUMIATI | EKI DANCE COMPANY show director RUSDY RUKMARATA waktu tempat RABU, 24 JANUARI 2007, pk.20.00 wib VIKY SIANIPAR MUSIC CENTER Jl. MINANGKABAU TIMUR NO.43, MANGGARAI - JAKSEL tempat pemesanan EKI PRODUCTION Jl. PADANG NO.32, MANGGARAI - JAKSEL TEL : 021 831 2377 / 3029 E-MAIL : [EMAIL PROTECTED] WEBSITE : www.eksotika.net CP : Tinny - 0818 789 067 [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti La Table Ibis Mangga Dua
La Table Ibis Mangga Dua Lebih Modern dengan Konsep Minimalis JAKARTA - Setiap zaman memiliki tren masing-masing. Konsep tersebutlah yang diterapkan restoran La Table (baca: La Tab) Ibis Mangga Dua, Jakarta, di awal tahun ini. Setelah bertahan selama 8 tahun dengan desain interior Cina yang terkesan meriah, kini mereka hadir dengan desain interior Cina yang minimalis sehingga terkesan modern. Interior baru ini diperkenalkan bersamaan dengan perayaan tahun baru Imlek pada 9 Februari lalu, ditandai dengan pengguntingan pita oleh Fabrice Mini, General Manager Hotel dan Apartemen Ibis Mangga Dua. Banyak perubahan yang dialami resto ini setelah direnovasi selama dua bulan, terutama dinding, langit-langit, lantai, dan furniturnya. Awalnya, dinding dipenuhi dengan lukisan. Kini, bagian ini tampil sederhana dengan lebih sedikit pajangan. Pada bagian bawah dan pilar tengah restoran terdapat sentuhan warna giok yang menguatkan ciri oriental. Lapisan dinding dan furnitur yang terbuat dari kayu berwarna cokelat muda membuat tempat ini terkesan hangat dan nyaman. Ditambah lagi permainan cahaya yang sedikit lebih temaram. Menu Internasional La Table yang terdapat di semua Hotel Ibis seluruh Indonesia menyajikan menu internasional dan tradisional. Hal tersebut disesuaikan dengan para tamu yang tidak hanya berasal dari dalam negeri, tapi juga dari luar negeri yang kadang-kadang sulit menyesuaikan lidahnya dengan makanan setempat. Namun, Kudus Mizana, Account Manager Hotel and Apartment Ibis Mangga Dua, meyakinkan bahwa menu-menu internasional di restoran ini memiliki rasa yang dapat diterima oleh orang Indonesia. Biasanya makanan hotel kan hambar, tidak ada taste, seperti makanan Eropa. Tapi kami mengombinasikannya dengan lidah Indonesia sehingga sudah ada taste-nya. Meski menyajikan menu internasional, setiap La Table di seluruh Ibis memiliki kekhasan masing-masing sesuai dengan daerahnya. Di Ibis Yogyakarta, misalnya, kita akan menemui restoran dengan interior dan makanan khas Yogyakarta. Di Ibis Kemayoran, Jakarta, akan disuguhkan makanan khas dari soup counter yang memberi keleluasaan kepada para tamu untuk meracik sup sesuai dengan seleranya. Sama dengan lainnya, La Table Ibis Mangga Dua pun memiliki kekhasan, disesuaikan dengan lingkungannya yang didominasi oleh masyarakat peranakan Tionghoa. Tak heran, selain sentuhan interiornya yang oriental, restoran ini juga meyajikan makanan khas China. Makanan yang menjadi andalan restoran berkapasitas 155 orang ini antara lain sapo tahu seafood, i fu mie binjai, nasi goreng seafood, dan sapi lada hitam. I fu mie binjai berbeda dengan ifu mie biasa yang menyajikan mie beserta kuahnya dalam satu wadah. Mie dan kuah ifu mie binjai disajikan dengan wadah yang berbeda. Namun, makanan yang menjadi favorit di tempat ini adalah nasi goreng, sama dengan makanan favorit di La Table Ibis pada umumnya. Nasi goreng yang tersedia selalu terjaga kesegarannya. Nasi goreng di sini selalu dibuat setelah ada pesanan, jadi selalu panas dan segar ketika disajikan, ungkap H M Rusli, kepala juru masak restoran ini. Hal tersebutlah yang membedakannya dengan restoran-restoran pada umumnya yang membuat nasi goreng dalam jumlah banyak. Ketika ada pesanan, nasi goreng diambil dari yang sudah dibuat sebelumnya. La Table menyajikan 4 jenis nasi goreng, yaitu nasi goreng seafood, ikan asin, kepiting, dan sayuran. Hingga saat ini, nasi goreng seafood dan ikan asin menjadi menu yang paling digemari, baik pelanggan dalam negeri maupun luar negeri. Baiknya, menu-menu di restoran ini diracik tanpa menggunakan msg sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan pengunjung. Kami mengganti msg dengan racikan bumbu sendiri dari bahan-bahan alami seperti kaldu ayam, garlic, dan sebagainya, ungkap Rusli lagi. Bersamaan dengan restoran La Table di semua Hotel Ibis Indonesia, menu La Table Ibis Mangga Dua akan dirombak pada April mendatang. Menu yang akan dihadirkan lebih otentik dan tradisional dengan menghadirkan masakan-masakan dari 8 daerah Indonesia, yaitu Banten, Bugis, Aceh, Manado, Bali, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Padang. Hal tersebut disesuaikan dengan permintaaan pengunjung yang lebih menyukai masakan Indonesia. Bahkan, pengunjung yang berasal dari luar negeri pun tak jarang yang lebih menyukai masakan tradisional Indonesia dibandingkan dengan masakan internasional. Dengan harga yang relatif murah untuk ukuran restoran hotel berbintang tiga, restoran ini berusaha menjangkau pasar yang bukan hanya tamu hotel. Mangga Dua, sebagai salah satu pusat bisnis dan perbelanjaan di Jakarta, tentu akan selalu ramai dikunjungi orang, dari dalam maupun luar negeri. Kami ingin menarik pasar yang bukan dari tamu hotel dan penghuni apartemen saja, tapi juga pelanggan dari luar. Di sini kan pusat perbelanjaan dan bisnis. Memang banyak tempat makan yang lain, tapi kami bersaing, ujar Yessy Hidajat, PR Manager Ibis Indonesia, yang saat itu menemani kami menikmati hidangan. Perubahan konsep restoran ini sebagai awal dari
Ida Arimurti Mengajak Keluarga Menjadi Pengamat Bintang di Jakarta
Mengajak Keluarga Menjadi Pengamat Bintang di Jakarta Jarum jam menunjukkan pukul 15.30. Antrean panjang mengekor di depan loket teater Planetarium di kawasan Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, awal pekan ini. Ratusan pengunjung yang sebagian besar anak-anak sepertinya sudah tak sabar lagi. Satu tujuan mereka, segera tenggelam dalam jagat raya menjadi pengamat bintang! Planetarium Jakarta adalah satu dari tiga wahana simulasi langit di Indonesia selain di Kutai, Kalimantan Timur, dan Surabaya, Jawa Timur. Planetarium tertua ini gampang dicari karena letaknya tepat di pusat kota. Tinggal meluncur ke Jakarta Pusat dan mengikuti penunjuk arah Tugu Tani, Cikini, atau TIM, dijamin langsung menemukan kompleks wisata yang berada di sebelah kiri Jalan Cikini Raya. Teater Planetarium Jakarta terbuka untuk umum setiap Selasa-Jumat pukul 16.30. Pada hari Sabtu dan Minggu, teater berdurasi satu jam berlangsung lima kali sehari sejak pukul 10.30. Tiket dapat dibeli langsung seharga Rp 7.000 per orang untuk dewasa dan Rp 3.500 per orang untuk anak-anak. Menjelang pukul 16.00, loket baru dibuka. Sebanyak 350 tiket langsung ludes terjual. Sambil menunggu teater dimulai, pengunjung duduk di kursi-kursi di dalam hall. Sebagian lagi cepat-cepat mengisi perut di salah satu kios penjual makanan karena selama di ruang teater dilarang membawa makanan dan minuman. Planetarium Jakarta berdiri tahun 1964 diprakarsai Presiden Soekarno dan diserahkan ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 1969. Di tempat ini juga tersedia ruang pameran benda- benda angkasa yang menyuguhkan berbagai foto serta keterangan lengkap dari berbagai bentuk galaksi, teori-teori pembentukan galaksi disertai pengenalan tokoh-tokoh di balik munculnya teori. Di ruang pameran ini, ada juga pajangan baju antariksa yang digunakan mengarungi angkasa, termasuk mendarat di bulan. Beberapa peralatan lain untuk pengamatan antariksa turut dipamerkan. Angan-angan langsung melayang seakan menjadi salah satu tokoh film Star Wars. Tak terasa waktu sudah pukul 16.30, saatnya masuk ruang teater berbentuk silinder dengan atap setengah lingkaran. Seluruh atap tertutup layar persis seperti di bioskop. Sebuah proyektor berbentuk bola berwarna biru dengan banyak lensa berbagai ukuran di permukaannya, berdiameter sekitar satu meter bertuliskan Carl Zeiss di bagian bawahnya, terletak di tengah ruangan teater. Kursi-kursi penonton didesain khusus sehingga nyaman untuk posisi tidur, diatur berjajar di seluruh ruangan melengkung melingkupi proyektor. Tiba-tiba ruangan gelap total, suara merdu pemandu acara membimbing pengunjung berimajinasi bahwa mereka sedang berada tepat ketika matahari baru saja tenggelam di ufuk barat. Bulan tampak menyembul malu-malu di timur dan bintang- bintang bertebaran di langit. Bulan berwarna kuning keperakan, sementara cahaya putih terang dipancarkan dari segala benda angkasa yang secara umum sering kali disebut bintang, padahal mungkin berupa planet atau meteorit (batu angkasa). Saat ini langit bersih cerah cocok untuk mengamati bintang. Terdapat 12 rasi bintang yang kita kenal dan selalu dihubungkan dengan waktu kelahiran kita. Ada gemini si kembar, taurus, pisces si ikan, dan banyak lagi, kata staf Pertunjukan Planetarium Jakarta, Widya Sawitar, diiringi penggambaran rasi-rasi bintang di kubah layar. Kemudian, semua penonton dibawa terbang mengendarai pesawat ruang angkasa. Dari angkasa, penonton pun bebas mengamati Galaksi Bimasakti tempat matahari dan bumi berada. Matahari dan planet-planetnya adalah satu kelompok kecil dari jutaan penghuni Bimasakti. Bimasakti pun hanya merupakan salah satu dari begitu banyak galaksi di jagat raya, kata Widya. Widya kemudian kembali membawa penikmat teater menelusuri matahari dan planet-planetnya. Menambah pengetahuan Sekadar tahu saja, sejak Agustus 2006, Pluto yang selama ini dikenal sebagai planet ke sembilan yang mengitari matahari resmi dinyatakan bukan planet. Pluto yang berukuran paling kecil dan terjauh dari matahari ini ditetapkan sebagai planetoid, benda angkasa mirip planet yang berada di sekitar planet dan berotasi mengelilingi matahari. Planet pertama adalah Merkurius diikuti Venus, lalu Bumi. Venus memiliki lapisan karbondioksida amat tebal di atmosfernya. Karbondioksida memicu penjebakan panas matahari atau efek rumah kaca sehingga suhu permukaan Venus mencapai 500 derajat Celsius, baik malam atau siang hari, sehingga tidak memungkinkan adanya kehidupan. Kondisi serupa sangat mungkin terjadi di bumi jika manusia tidak berhati-hati dalam mengendalikan serta mengurangi polusi udara, terutama menekan produksi karbondioksida, ujar Widya. Perjalanan dilanjutkan ke Planet Merah Mars. Di planet ini kabarnya masih terdapat kandungan air. Planet terbesar Yupiter, si balerina cantik dengan cincinnya yang khas Planet Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Usai sudah mengarungi jagat raya, rindu rasanya kembali ke bumi. Setidaknya, perjalanan imajinasi
Ida Arimurti Lajur Kiri Menuai Protes
Lajur Kiri Menuai Protes JAKARTA, KOMPAS - Ketentuan sepeda motor di Jakarta wajib berada di lajur kiri diprotes Departemen Perhubungan. Alasannya, selain belum ada peraturannya, tak seharusnya Kepolisian Daerah Metro Jaya berjalan sendiri tanpa pemerintah. Menjawab protes itu, Polda bersikukuh tetap menjalankan ketentuan lajur kiri. Surat bernada protes yang berisi masukan atas kewajiban sepeda motor menyalakan lampu di siang hari dan berada di lajur kiri itu dibuat Direktur Keselamatan Transportasi Darat Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Suripno. Isi surat berdasar pemberitaan Kompas pada 27 Januari 2006 yang menginformasikan Polda akan menindak para pelanggar pada Januari 2007. Surat itu bertanggal 28 Desember 2006, tetapi baru ditanggapi Selasa (23/1). Secara eksplisit, Dephub tidak setuju rencana penindakan Polda tetapi keberatan itu tak dihiraukan karena pekan kedua Januari 2007, Polda menepati janjinya menindak pelanggar lajur kiri. Dephub mempertanyakan asumsi Polda yang menjalankan aturan lajur kiri berdasar Pasal 51 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1993 tentang Prasarana dan Lalu Lintas serta soal kendaraan berkecepatan lebih rendah yang harus di lajur kiri. Ketentuan ini tidak dapat dikenakan untuk penggunaan lajur sebelah kiri untuk sepeda motor karena kecepatan sepeda motor dan kecepatan mobil setara, ujar Suripno. Selain itu, Semua jenis kendaraan yang dianut di wilayah RI adalah menggunakan jalur kiri, bukan sebelah kanan seperti di Amerika Serikat. Pengaturan sepeda motor di jalan adalah bagian urusan pemerintah di bidang lalu lintas. Apabila diinginkan agar sepeda motor hanya boleh pada lajur kiri, harus ditetapkan dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta untuk jalan provinsi dan Peraturan Menteri Perhubungan untuk jalan nasional. Polda ngotot Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Djoko Susilo langsung menjawab empat lembar surat Dephub tersebut dengan 16 lembar jawaban berisi 16 argumentasi. Diawali dengan latar belakang pemberlakuan aturan, yaitu tingginya angka kecelakaan yang dipicu sepeda motor. Penertiban lajur kiri untuk sepeda motor adalah untuk mengerem laju kecelakaan itu. Tahun 2006, dari 4.407 kecelakaan, sebanyak 3.308 kejadian melibatkan sepeda motor, kata Djoko. Mengenai usulan agar disusun terlebih dulu Rancangan Perda, menurut kami tidak diperlukan karena ketentuan tersebut sudah tercantum pada PP No 43/1993 dan Perda Pemprov DKI No 12/2003, ujar Djoko. Perda DKI Jakarta tersebut menyebutkan mengenai manajemen prioritas yang meliputi jalur/lajur sepeda motor. Pemberlakuan lajur kiri merupakan inisiatif untuk meningkatkan keamanan berkendara. Debat Dephub dengan Polda Metro Jaya ini akhirnya merembet pada kewenangan kepolisian berdasarkan UU No 2/2002 tentang Kepolisian Negara RI versus kewenangan Perhubungan berdasarkan UU No 32 tentang Pemerintah Daerah. Tidak serta-merta semua urusan lalu lintas menjadi wewenang Perhubungan, kata Djoko. (AMR) [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti KATA BIJAK
KATA BIJAK Tak ada satu hal pun yang baik atau buruk, yang membuatnya baik atau buruk adalah pemikiran kita. William Shakespeare, Penulis drama (1564-1616). Beberapa orang, berapa pun usianya, tidak pernah menjadi kehilangan kecantikannya, mereka hanya memindahkan kecantikan dari wajah ke hati. Martin Buxbaum (1912-1991), Penulis. Semua tugas memiliki keistimewaan sendiri karena selalu bisa memancarkan ciri pribadi orang yang melakukannya. William Feather (1889-1981), Penulis dan penerbit. Kasih sayang merupakan pintu yang memungkinkan jiwa manusia bergerak dari egoisme menjadi murah hati, dari kesendirian menjadi kebersamaan dengan sesama umat manusia. Anonim. Yang terpenting adalah membuat sejarah, bukan menulis sejarah. Otto von Bismarck (1815-1898), negarawan. Tujuan dari mencari ke-kuasaan adalah kemampuan untuk memberikan kekuasaan tersebut. Aneurin Bevan (1897-1960), Politisi. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti LOW TRUST SOCIETY ( Nanti malam bersama Rheinald Khasali )
LOW TRUST SOCIETY Saya baru saja memeriksa ujian mahasiswa saya. Ketika akan menyerahkan nilai akhir mereka, saya terpaksa menoleh kepada berita acara ujian yang mencantumkan nama beserta tanda tangan mereka masing-masing. Astaga. Tak ada satu pun nama yang dapat saya kenali dari tanda tangannya. Hal ini mengingatkan saya pada peristiwa unik yang saya alami hampir tujuh tahun silam ketika baru saja memulai program doktoral saya di Amerika Serikat. Baru tiba beberapa hari, adviser saya menyuruh saya membuka bank account dibank mana saja di kota itu. Saya pun menurutinya. Maklum, tanpa punya buku cek, hidup di Amerika akan terasa sulit. Hampir semua transaksi dilakukan melalui pos. Bayar listrik, telepon, air, tagihan kartu kredit, beli buku,bayar pajak, kena tiket lalu lintas (tilang), sampai bayar uang sekolah. Semuanya menggunakan cek. Tanpa cek, hidup di Amerika kok rasanya susah sekali. Setelah punya bank account dan mulai berbelanja dengan menggunakan cek,ternyata saya pun mengalami kesulitan. Pasalnya, petugas bank memanggil saya karena mengalami kesulitan membaca tanda tangan saya. Saya mencoba menjelaskannya bahwa itu benar tanda tangan milik saya, dan saya melakukannya kembali di depan petugas itu. Petugas tetap menolak dan mengatakan itu bukan tanda tangan. Kalau bukan tanda tangan lantas apa?Itu urek-urek!ujarnya sambil tersenyum. Sejak itu saya pun mulai berlatih membuat tanda tangan baru, yaitu tanda tangan yang namanya mudah teridentifikasi. Maka, sejak saat itu saya mulai terbiasa memiliki dua jenis tanda tangan. Saya menyebutnya satu tanda tangan lokal (yang dikatakan urek-urek tadi) dan satu lagi tanda tangan Amerika. Kalau Anda pernah hadir dalam seminar saya dan meminta saya menandatangani buku saya yang Anda baru beli, Anda pasti ingat bahwa saya selalu mengatakan itu adalah tanda tangan Amerika: mudah dibaca dan diidentifikasi. Ada juga pembaca yang minta dua-duanya, dan ada kalanya saya pun meluluskannya. Tanda tangan lokal itu biasanya hanya saya gunakan untuk urusan bank Dan menandatangani transkrip nilai mahasiswa. Dalam salah satu seminar saya pernah meminta agar para peserta menggoreskan tanda tangannya di atas kertas dan meminta rekan di sebelahnya yang baru dikenalnya mengenali nama mereka. Ternyata tak banyak di antara mereka yang dapat mengenali nama orang dari tanda tangannya. Ketika ditanya mengapa mereka membuat tanda tangan seruwet itu, semuanya menjawab bak koor: Biar tidak mudah ditiru orang lain.Mengapa kita semua melakukan hal yang sama? Mudah ditebak jawabnya. Sejak kecil Kita telah diajari orang-orang tua dan guru-guru Kita agar tidak mudahpercaya pada orang lain. Buatlah tanda tangan yang tidak mudah ditiru agar jangan sampai dipalsukan orang lain. Kita menurutinya, dan tanpa kita sadari roh-roh ketidakpercayaan ini sudah melekat dalam pikiran kita. Trust, kata Francis Fukuyama, adalah the social virtues and the creationof prosperity.Rasa percaya adalah suatu ikatan sosial yang penting untuk menciptakan kemakmuran. Kalau tidak ada rasa percaya, mestinya tidak ada bisnis.Bagaimana mungkin kita berbisnis dengan orang yang tidak Kita percaya? Rasa percaya itu pula yang akan menentukan bangunan organisasi perusahaan saudara. Makin rendah rasa percaya kita terhadap orang lain, makin banyak pula kita melibatkan sanak saudara kita, teman sealmamater, sesuku dan sebagainya terlibat dalam bisnis kita. Kita makin menutup pintu bagi oranglain. Dan akibatnya potensi kita untuk menjadi besar akan terhambat.Pengalaman lainnya yang saya dapatkan di Amerika barangkali dapat menjelaskan betapa berbedanya tingkat rasa percaya. Menjelang pulang ketanah air, setelah menyelesaikan program studi, saya pun melakukan moving sale melego barang-barang yang nilai bukunya masih cukup tinggi. Misalnya saja ada sebuah dish washer (mesin pencuci piring) elektrik yang usianya baru tiga tahun dan nilainya masih cukup tinggi namun harus dilepas dengan harga yang sangat murah. Pembelinya tentu saja masyarakat komunitas tempat tinggal kami, yang umumnya adalah keluarga muda atau para mahasiswa asing yang dari mancanegara. Kalau calon pembelinya datang dari negara-negaraseperti Rusia, Yugoslavia, Ceko, Turki, Portugal, Brazil, Irak, Pakistan,India, atau negara-negara Afrika, biasanya transaksi berjalan tersendat-sendat. Mereka umumnya tidak percaya terhadap kualitas mesin(apakah masih tetap baik) dan harga yang ditawarkan. Mereka mengutak-atik mesin, menghabiskan waktu berjam-jam, mengajukan pertanyaan, lalu menawar dibawah separo dari harga yang ditawarkan. Prosesnya sama seperti Anda menawar harga sepasang sepatu di pasar Senen atau pasar lainnya di Indonesia. Dan akhirnya pun dapat diterka: tidak ada transaksi. Hal yang berbeda dialami kalau pembelinya berasal dari negara-negara yangbarangkali dapat kita sebut sebagai high trust society, seperti Amerika,Inggris, Finlandia, bahkan Jepang yang rata-rata sudah lebih makmur hidupnya. Mereka cuma bertanya tiga hal: mengapa dijual, apakah
Ida Arimurti Mengintip Si Raja Rimba Gunung Salak
Mengintip Si Raja Rimba Gunung Salak Hobi bertualang memang mengasyikkan. Selain menjelajahi alam liar, kita sekaligus dapat mengintip perilaku satwa liar yang menghuni wilayah tersebut. Hasilnya, bukan hanya decak kagum tetapi jantung pun dapat berpacu lebih kencang. Petualangan memburu foto macan tutul di kawasan hutan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat adalah salah satu contoh. Hutan Gunung Salak termasuk tempat tinggal alami yang masih tersisa di Pulau Jawa bagi puluhan jenis satwa unik, diantaranya tak dapat ditemukan di daerah lain alias endemik. Sebut saja, macan tutul jawa (Panthera pardus melas), owa jawa (Hylobates moloch), elang jawa (Spizaetus bartelsi) dan lainnya. Dari sekian banyak satwa, macan tutul merupakan satwa yang menarik. Sebagai top predator di hutan, ia memiliki peranan penting dalam ekosistem yang rumit. Salah satunya sebagai pengendali populasi suatu spesies tertentu yang akan berpengaruh terhadap keseimbangan ekosistem. Itu sebabnya, usai pertama kali berjumpa sang macan, saya semakin giat menjelajahi hutan dan menyusuri wilayah kerja. Perjumpaan saya dengan sang raja rimba bisa dikatakan sebuah kebetulan. Namun justru dari situlah, rasa penasaran selalu meletup kala terembus kabar: sang macan menampakkan diri. Saya hanya ingin mengambil gambar tanpa ber-maksud mengganggu kehidupannya. Kala senggang, saya selalu menyempatkan diri menjelajahi tutupan hutan di sekeliling wilayah kerja. Di atas Kepala Pernah suatu kali, ketika saya sedang beristirahat di mess karyawan, rekan saya mengontak saya. Cepat ke Awi 13, di dekat situ ada macan yang lagi nongkrong, ujarnya, tergesa-gesa. Tanpa dikomando, saya segera pergi seraya menyambar kamera kesayangan. Tiba di lokasi yang dimaksud, saya segera menyisir daerah tersebut. Saya perhatikan dengan seksama tiap jengkal rerimbunan dekat pipa uap gas. Hasilnya, tetap nihil. Sial, umpat saya, kecewa. Di atas pipa, tidak ada. Di pojokan pipa di dekat tanjakan tersebut juga tidak ada, biasanya si macan nongkrong di sini. Tiba-tiba, rekan saya datang menghampiri. Ia rupanya keheranan melihat saya kebingungan seperti mencari sesuatu. Sambil berjalan menuruni bukit kecil di bawah pipa, saya melangkah turun. Zack, itu di atas kamu! teriaknya panik sambil masuk ke dalam mobilnya meninggalkan saya sendiri. Saya melirik arah yang ia tunjuk. Alamak! Sang kucing besar itu tengah menatap saya. Selama beberapa detik, kami pun saling menatap. Lidah saya kelu, lutut saya pun gemetar. Keringat dingin segara membasahi pakaian. Yang saya kira daun kering yang menempel di atas pipa itu ternyata buntut dari macan tutul! Lantaran penasaran, begitu sampai di tepian jalan aspal saya kembali terbersit untuk mengintip tingkah laku dari predator nomor satu di Gunung Salak ini. Ajaib! Dia belum bergerak dari posisinya. Dengan membaca doa, saya pun mengarahkan lensa kamera. Meski lutut dan tangan masih sedikit gemetar, saya terus membidikkan lensa kamera kesayangan saya. Saya pun asyik mengabadikan gambarnya. Wow! Sebetulnya petualangan hutan di wilayah kerja Chevron Geothermal Salak, Ltd. telah digelar sejak beberapa tahun silam. Sahabat Burung Indonesia, organisasi pecinta burung yang menginduk kepada BirdLife Indonesia, memulainya dengan menggelar birdwatching. Paling tidak, terdapat sekitar 20-an orang yang mengikuti kegiatan menarik ini. Mereka berkemah di tepi sungai dan menjelajah rimba di pagi hari untuk mengamati burung-burung. Berdasarkan catatan pengamatan mereka, burung-burung cantik, seperti srigunting kelabu (Dicrurus leucophaeus), opior jawa (Lophozosterops javanicus), sepah gunung (Pericrocotus miniatus), walet palem (Cypsiurus balasiensis) dan lainya. Puas mengamati burung, para peserta dipersilakan berwisata panas bumi. Dalam kegiatan ini, mereka dapat mempelajari cara kerja perusahaan Chevron memanfaatkan uap dari panas bumi yang terdapat di dalam perut planet kita untuk diubah menjadi tenaga listrik. Penulis:Iwan Nurzakwan, Fotografer amatir bekerja untuk Chevron Geothermal Salak, Ltd. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Awas Bisnis Forex Fiktif
Awas Bisnis Forex Fiktif JAKARTA, KOMPAS - Sebuah perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan valuta asing atau sering disebut forex (foreign exchange) diadukan para penanam modal. Mereka mengaku mewakili 4.000 nasabah yang merasa kehilangan total dana Rp 10 miliar. Fantastiknya, dana sebesar itu terhimpun dalam waktu dua bulan. Selasa (23/1), Saiful Mekhminin bersama rekannya Prendy dan Minggus Umbo, ketiganya dari Surabaya Jawa Timur, melaporkan suami istri bernama Jhonny dan Yulia alias Rosnah yang merupakan pemilik bisnis forex bernama Smartway Forex yang didirikan PT Energi Kasih Abadi ke Polda Metro Jaya. Perusahaan yang beralamatkan di Gedung Surya (depan Sarinah) Jl MH Thamrin itu dituduh melarikan dana sekitar 4.000 nasabah senilai Rp 10 miliar lebih. Kami sudah mengecek di kantornya, memang ada kantornya tapi cuma sekat-sekat dan kosong, pemilik gedung juga merasa tertipu karena mereka menggunakan identitas palsu, kata Saiful yang kehilangan Rp 17 juta. Alamat di beberapa KTP yang digunakan suami istri itu ternyata fiktif. Dengan banyaknya dokumen fiktif yang digunakan Smartway, Minggus yang bersama kelompoknya kehilangan Rp 1 miliar menganggap Jhony dan Yulia sudah sejak awal berniat menipu. Minggus dan nasabah lainnya dari Jawa Timur, Bandung, dan Jakarta tertarik bergabung karena bisnis forex menawarkan bunga 25-35 persen per bulan selama delapan bulan. Diawali dengan presentasi Jhonny di Surabaya yang menjanjikan keuntungan hingga 256 persen selama 8 bulan, nasabah pun tergiur. Investasi bisa dimulai dengan deposit Rp 500.000 dengan bungai 25 persen per bulan. Kalau kita investasi Rp 50 juta akan mendapat bungi 35 persen, kita akan mendapat transfer uang pokok dan bunga tiap pekan Rp 4 juta, jadi selama 8 bulan akan menerima total Rp 128 juta, kata Minggus. Smartway mengaku menginvestasikan dananya ke pialang PT Menara Mas Futures. Prendy mengatakan, Smartway sempat membayar selama dua bulan namun setelah itu berhenti dengan alasan database sedang kacau. Alasannya ada gempa di Taiwan mengakibatkan koneksi internet kacau sehingga tak bisa mentransfer dana, katanya. Hingga kini Polda masih mendalami kasus ini. Belum diketahui apakah Smartway terdaftar atau tidak. Di situsnya, perusahaan ini mengaku legal dan sudah berpengalaman 20 tahun. Seorang pialang mengatakan, keuntungan pasti hingga 256 persen yang ditawarkan sebenarnya aneh karena tak ada forex yang bisa menjamin keuntungan pasti. Hingga Selasa malam, Smartway belum bisa dikonfirmasi. Nomor telepon yang tertera di dokumen maupun di www.smartwayforex.com dan www.swforex.com tak bisa dihubungi. Siang harinya website aktif, namun Selasa malam down. Walau down, situs mereka bisa dibuka melalui chace (simpan sementara) di situs pencari Google. Lima nomor handphone juga tidak bisa dihubungi. Di internet, smartway populer karena banyak anggota yang mengiklankan. Januari ini, mereka menggelar paket investasi berhadiah mobil dan notebook senilai Rp 1 miliar. (AMR) [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Busway IV-VII Pakai Tiket Manual Dulu
Busway IV-VII Pakai Tiket Manual Dulu BALAI KOTA, WARTA KOTA - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI kemarin menggelar pemeriksaan kesiapan sarana dan prasarana busway koridor IV-VII. Menjelang beroperasinya busway empat koridor itu pada Sabtu, 27 Januari 2007, seluruh infrastruktur sudah siap. Kecuali, sistem tiket busway yang saat ini masih dalam proses seleksi. Semua sudah siap. Jalur, halte, taman sedang dirapikan, dan pengamanan juga siap. Pengadaan bus juga siap, walaupun akan terpenuhi secara bertahap. Tinggal mesin tiket yang saat ini masih dalam proses tender, kata Wakil Kepala Dishub DKI Udar Pristono kepada wartawan Selasa (23/1). Sambil menunggu rampungnya seleksi operator tiket itu, saat peluncuran busway nanti, Dishub DKI akan menggunakan tiket manual. Satu bagian diserahkan kepada penjaga tiket, satu bagian masuk ke ticket box, dan satu bagian dibawa penumpang, ujar Pristono. Kepala Dishub DKI Nurachman mengatakan, sebanyak 17 perusahaan telah tercatat pada panitia lelang operator tiket busway. Pemenangnya akan ditentukan melalui beauty contest dan bertanggung jawab menyediakan alat serta menjalankan operasional tiket busway pada koridor IV-VII. Sekarang ini salah satu vendor tiket sedang menjelaskan kepada gubernur tentang sistem tiket busway. Pada prinsipnya, yang akan digunakan di koridor IV-VII sama dengan yang saat ini dipakai pada koridor I-III, tutur Kepala Dishub DKI Nurachman. Dari 17 perusahaan yang mengajukan diri kepada panitia lelang, kata Nurachman, sebanyak 7 perusahaan telah dinyatakan lolos prakualifikasi. Seluruhnya merupakan perusahaan lokal. Proses seleksi itu diperkirakan baru rampung pada Mei 2007. Rencananya, sistem tiket busway di masa depan akan diintegrasikan dengan moda transportasi lain yang termasuk dalam Pola Transportasi Makro (PTM), seperti monorel, subway, dan water way. Diharapkan warga Jakarta hanya perlu memiliki satu kartu multiguna yang bisa digunakan untuk seluruh moda. Sistemnya nanti bisa disiapkan untuk itu. Tapi, kalau mau integreted ya harus tunggu sampai PTM jadi, ujarnya. Sementara itu, lima hari menjelang peluncuran koridor IV-VII, pemprov belum juga menuntaskan pembahasan mengenai kenaikan tarif penumpang busway. Dishub bahkan tak bisa memastikan kenaikan tarif itu dapat diterapkan bersamaan dengan beroperasinya empat koridor baru. Belum diputuskan kapan, kata Nurachman. Gubernur DKI Sutiyoso pada kesempatan itu menyatakan, pemprov harus menaikkan tarif penumpang busway walaupun sebenarnya pendapatan daerah DKI mampu menanggung berapa pun subsidi yang dibutuhkan. Kalau mau tanggung semua, kita sanggup. Tapi, itu akan mengurangi subsidi yang lain, tuturnya. Pemprov DKI akan meresmikan empat koridor busway pada 27 Januari 2007. Keempat koridor itu adalah koridor IV (Pulogadung‑Dukuh Atas, 11,85 km), V (Kampung Melayu‑Ancol, 13,5 km), VI (Ragunan‑Kuningan, 13,3 km), dan VII (Kampung Rambutan‑Kampung Melayu, 12,8 km). Rawan pencurian Menjelang peluncuran busway baru, sejumlah pekerjaan prasarana jalan dan halte telah selesai dilakukan. Kini sejumlah halte baru yang belum digunakan itu dijaga 24 jam oleh petugas. Alasannya, karena beberapa bagian halte busway itu rawan dicuri orang. Salah satu bagian yang diincar pencuri adalah bahan lantai yang terbuat dari aluminium. Bahan itu juga terdapat di dalam lokasi halte dan di jembatan penyeberangan. Kemarin ada yang mencongkel di bagian tangga jembatan. Tapi, sudah diperbaiki. Harganya lumayan tinggi, bisa sampai Rp 14.000/kg. Padahal satu lempengan itu beratnya kira-kira 20 kg, tutur Jaelani, penjaga di halte Durentiga, koridor VI (Ragunan-Kuningan). Halte Durentiga adalah salah satu halte gantung di koridor VI. Di koridor yang memiliki jarak tempuh 13,3 km itu terdapat tiga halte gantung. Dua lainnya yaitu halte Imigrasi dan halte Mampang Prapatan. Penjagaan selama 24 jam juga dilakukan di beberapa halte di koridor VII (Kampung Rambutan-Kampung Melayu) dan Koridor V (Kampung Melayu-Ancol). Menurut Usman, pekerja di halte Pasar Induk Kramatjati, pada malam hari ada tiga orang pekerja yang ditugaskan menjaga halte busway yang sudah rampung tersebut. Setiap malam yang jaga di halte ini tiga orang. Maklum lalu lintas di sini kalau malam hari memang cukup sepi, ujarnya. Halte di koridor VII yang juga mendapat penjagaan adalah halte UKI Cawang, halte Bidaracina di Jalan Otista Raya, serta halte di Kampung Melayu. Dari pengamatan Warta Kota, Selasa (23/1), hampir seluruh halte busway yang ada di koridor V dan VII sudah siap untuk dioperasikan. Hanya ada beberapa pengerjaan kecil berupa pengecatan seperti yang terjadi di halte Jembatan Merah dan halte Pademangan di Jalan Gunung Sahari. (chi/bum/dra) Sumber: Warta Kota [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti I Would Hate Flores If...
I Would Hate Flores If... Semula, saya keberatan ketika Stephenie dan pacarnya Kyle, keduanya warga Amerika Serikat (AS), ingin menginap di rumah orang tua saya di Manggarai, Flores Barat dalam rangkaian pelesiran mereka selama beberapa hari ke daerah itu. Stephenie mahasiswi hukum dari Universitas Harvad, Boston. Kyle seorang karyawan bank di Santa Fe, Texas. Stephenie mengakhiri masa magang tiga bulannya di tempat kerja istri saya di Jakarta. Sebelum kembali, ia ingin berkunjung ke Flores. Ia mengajak Kyle. Kebetulan pula, pada tanggal yang telah disepakati, seorang sepupu saya akan menikah. Mereka ingin menyaksikan acara itu. Itulah soalnya. Saya khawatir mereka tidak dapat kamar tidur. Saat itu rumah orang tua saya pasti penuh dengan anggota keluarga yang juga hendak mengikuti acara pernikahan. Kekuatiran soal kamar itu disampaikan ke Stephenie kecuali kalau ia dan Kyle bersedia tidur di ruang tengah bersama orang-orang lain. Stephenie yang berdarah Korea itu mengatakan, No problem. It's ok. Kyle yang langsung terbang dari Santa Fe ternyata juga tidak keberatan. Lega rasanya. Belakangan saya tahu, Stephenie suka bertualang. Ia sudah pernah ke pedalaman Afrika. Ia berani saja minum air mentah dari pancuran bambu ketika saya katakan bahwa air pancuran itu bersih, orang-orang kampung, kalau kehausan, biasa langsung meminum air tersebut. Sebaliknya, Kyle berhati-hati, ia hanya mau minum air kemasan. Tetapi saat ditawari arak, ia tertarik juga. Penuh turis Kami berangkat ke Manggarai, Flores pada pertengahan Agustus lalu. Saya dan istri saya berangkat duluan. Dari Jakarta kami naik pesawat menuju Labuan Bajo, Manggarai Barat. Perjalanan dengan pesawat ke sana, sebagaimana juga ke sejumlah daerah di Indonesia bagian timur harus transit di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Denpasar, Bali. Di Denpasar penumpang harus pindah ke pesawat lain yang berukuran lebih kecil karena bandara-bandara tujuan umumnya memiliki landasan pacu yang pendek sehingga hanya bisa didarati pesawat kecil. Asyiknya, kalau boleh dibilang begitu, pesawat kecil terbang rendah sehingga kami bisa menikmati pemandangan di bawahnya, tentu saja kalau cuaca bagus. Kami bisa melihat jelas batas-batas laut dalam dan dangkal, pulau yang hijau karena punya hutan primer yang lebat atau pulau gundul karena tidak ditumbuhi tanaman sedikit pun. Bukit-bukit tandus di Sumbawa terlihat jelas dari udara. Dari Denpasar ke Labuan Bajo kami menumpang pesawat Fokker 27. Saya tercengang ketika memperhatikan hampir semua penumpang pesawat itu wisatawan macanegara (wisman). Flores pada umumnya sudah lama menjadi daerah tujuan wisman, terutama para back packers. Namun beberapa tahun terakhir tampaknya jumlah wisman yang datang ke daerah ini meningkat pesat. Saya tidak memperoleh data resmi tentang peningkatan jumlah kunjungan wisman ke Labuan Bajo. Tarsi, seorang teman yang bekerja pada biro perjalanan di Labuan Bajo memberi gambaran, Setiap hari ada dua pesawat yang mendarat di Labuan Bajo. Pada hari tertentu ada tiga pesawat. Dari Mei sampai Oktober hampir semua penumpangnya turis. Tarsi pernah 10 tahun bekerja pada agen perjalanan di Bali. Ia pindah ke Flores setelah bom meledak di Legian, Kuta tahun 2002 yang menyebabkan 200 orang tewas dan industri pariwisata Bali terpuruk. Meningkatnya kunjungan wisman tidak lepas dari bertambahnya jadwal penerbangan yang melayani daerah itu. Beberapa tahun lalu, hanya satu maskapai penerbangan yang terbang ke Labuan Bajo, itu pun hanya dua atau tiga kali seminggu. Kini ada tiga maskapai penerbangan, dua diantaranya terbang setiap hari dari Denpasar. Selain melalui udara, wisman yang datang ke Labuan Bajo juga melalui angkutan penyeberangan ferry yang menyeberang setiap hari dari Sape, NTB. Wisman ke daerah ini umumnya limpahan dari Bali dan Lombok. Labuan Bajo adalah gerbang masuk ke Taman Nasional Komodo, di mana terdapat satwa langka buaya darat Komodo. Wisman yang ke daerah ini biasanya ingin melihat buaya Komodo itu, atau berjemur di pantai pulau-pulau tak berpenghuni di mulut Kota Labuan Bajo, atau diving di perairan Komodo yang memiliki pemandangan bawah laut yang terkenal indah. Dari Labuan mereka juga bisa terus menyusuri daratan Flores menuju Danau Tiga Warna di Kelimutu, Ende (Flores Tengah) atau terus menuju ke Larantuka dan Lembata di Flores Timur. Transportasi darat lancar. Jalan lintas Flores cukup mulus meski berkelok-kelok dan bisa bikin perut jadi mules. Disko sampai pagi Kembali ke dua teman Amerika kami, beberapa hari setelah kami tiba di kampung, mereka pun tiba. Mereka berangkat belakangan dari Jakarta dan menginap dua malam di Labuan Bajo. Tarsi membantu mereka mencari penginapan dan menyewa boat menuju ke Pulau Rinca untuk melihat buaya darat. Satwa yang tergolong jenis purba itu tidak hanya terdapat di Pulau Komodo tetapi juga di Pulau Rinca. Yang di Rinca, kabarnya, lebih ganas dibanding yang di Komodo. Karena keterbatasan waktu mereka memutuskan ke Rinca saja
Ida Arimurti Medco Jadi Operator Blok A
Medco Jadi Operator Blok A JAKARTA, KOMPAS - PT Medco Energi Internasional Tbk dan PT Premier Oil Sumatra (North) BV menyelesaikan pengambilalihan secara penuh kepemilikan saham ConocoPhillips Ltd di Blok A di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Kini Medco jadi pemegang saham mayoritas sekaligus operator di Blok A. Penandatangan perjanjian jual beli 50 persen saham ConocoPhilips di Blok A tersebut dilakukan pada Selasa (23/1) oleh Medco Energi melalui anak perusahaan yang dimiliki penuh, Medco Far East Limited dan mitra kerjanya Premier Oil Sumatra (North) BV. ConocoPhillips (Aceh) Ltd merupakan pemegang 50 persen hak kepemilikan (working interest) atas Blok A, yang berlokasi di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Conoco sebelumnya bertindak sebagai operator di blok tersebut. Blok A sebelumnya dimiliki oleh ConocoPhilips dan mitranya ExxonMobil. Medco bersama-sama dengan Premier dan Japan Petroleum Exploration (Japex), mengakuisisi 50 persen saham ExxonMobil pada 26 April 2006. Dengan mengambil saham ExxonMobil, MedcoEnergi memiliki saham sebesar 16,67 persen, Premier 16,66 persen, dan Japex 16,67 persen. Dengan pengambilahan 50 persen saham ConocoPhilips di Blok A tersebut, komposisi kepemilikan menjadi; Medco 41,67 persen, Premier 41,66 persen, dan Japex 16,67 persen. Pada transaksi jual beli tersebut, Medco dan Premier sama-sama mengambil 25 persen saham. Menurut Direktur Utama PT Medco Energi Internasional Tbk Hilmi Panigoro, dalam siaran persnya kemarin, biaya yang dikeluarkan Medco untuk mengambilalih 25 persen saham ConocoPhilips di Blok A tersebut sebesar 36 juta dollar AS. Dana tersebut akan diambil dari internal perseroan. Blok A merupakan blok eksplorasi yang terletak di Provinsi NAD. Blok seluas 3.910 kilometer persegi itu sebagian daerahnya telah di eksplorasi, terutama pada porsi bagian tengah dari Basin Sumatera Utara. Direktur Pengembangan Medco Energi Rashid I Mangunkusumo mengatakan gas dari blok A ditargetkan sudah bisa berproduksi tahun 2010. Konsorsium baru Blok A akan segera bertemu dengan calon konsumennya, yaitu pabrik pupuk Iskandar Muda dan Asean Aceh Fertilizer. Kami menjajaki pasar domestik maupun ekspor. Karena di dekat Blok A, ada dua pabrik pupuk yang membutuhkan, ya kami juga akan ke sana, kata Rashid. Dampak keuangan Dari sisi keuangan, pengambilalihan kepemilikan saham di Blok A, tidak akan memiliki dampak material terhadap pendapatan maupun aset perseroan secara konsolidasi. Namun demikian, pengambilalihan ini akan berpotensi meningkatkan properti minyak dan gas perseroan. Selain itu, memberikan tingkat pengembalian yang baik dimasa yang akan datang, kata Hilmi. Dia menambahakan, berdasarkan perhitungan perseroan, nilai dari pengambilalihan ini tidak material atau tidak melebihi 10 persen dari pendapatan maupun 20 persen dari ekuitas Medco, untuk laporan keuangan konsolidasi yang telah diaudit yang berakhir 31 Desember 2005. Oleh sebab itu, persetujuan dari pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, sebagaimana ditentukan dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2. tentang Transaksi Material dan Perubahan Usaha Utama, tidak diperlukan, kata Hilmi. (TAV/DOT) [Non-text portions of this message have been removed]
Re: Ida Arimurti Mohon info mengenai Ujung Genteng
pak bukannya lewat sukabumi yang cepet..? gusbah - Original Message - From: rgear [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 23, 2007 5:29 PM Subject: Re: Ida Arimurti Mohon info mengenai Ujung Genteng wah ... pak ... bagus tempatnya ... saya sudah 5x off road ke daerah sana . pantainya masih bagus .. di sana ada tempat liburan : pulau umang . ada kok web site nya tpi sya lupa addressnya dari tol merak bisa lewat anyer, bisa lewat pandeglang . tanjung lesung belok kiri, arah ujung kulon ... perjalanan, brangkat dari jkt magrib, sampe sana jam 1-2 pagi di sana bukan tempat liburan yg banyak penginapannya kyk di pangandaran /ageng dimas bagus [EMAIL PROTECTED] wrote: Dear Rekan2, Kemarin siang saya dengar di Delta iklan mengenai keindahan wisata di Ujung Genteng. Mohon bantuan rekan2 sekalian yang pernah kesana dapat memberikan informai mengenai : 1. Kalo naik kendaraan pribadi keluar tol nya dimana ? terus jalan kearah mana ? 2. Nama, No. telp dan rate hotel yang ada disana Sebelumnya saya ucapkan terimakasih. Salam Persahabatan Dimas - Real people. Real questions. Real answers. Share what you know. [Non-text portions of this message have been removed] - Access over 1 million songs - Yahoo! Music Unlimited. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA ARIMURTIFRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links
Re: Ida Arimurti Catatan Harian Seorang Pramugari
Nice post! deni irawan [EMAIL PROTECTED] wrote: Catatan Harian Seorang Pramugari Saya adalah seorang pramugari biasa dari China Airline, karena bergabung dengan perusahaan penerbangan hanya beberapa tahun dan tidak mempunyai pengalaman yang mengesankan, setiap hari hanya melayani penumpang dan melakukan pekerjaan yang monoton. Pada tanggal 7 Juni yang lalu saya menjumpai suatu pengalaman yang membuat perubahan pandangan saya terhadap pekerjaan maupun hidup saya. Hari ini jadwal perjalanan kami adalah dari Shanghai menuju Peking , penumpang sangat penuh pada hari ini. Diantara penumpang saya melihat seorang kakek dari desa, merangkul sebuah karung tua dan terlihat jelas sekali gaya desanya, pada saat itu saya yang berdiri dipintu pesawat menyambut penumpang kesan pertama dari pikiran saya ialah zaman sekarang sungguh sudah maju seorang dari desa sudah mempunyai uang untuk naik pesawat. Ketika pesawat sudah terbang, kami mulai menyajikan minuman, ketika melewati baris ke 20, saya melihat kembali kakek tua tersebut, dia duduk dengan tegak dan kaku ditempat duduknya dengan memangku karung tua bagaikan patung. Kami menanyakannya mau minum apa, dengan terkejut dia melambaikan tangan menolak, kami hendak membantunya meletakan karung tua diatas bagasi tempat duduk juga ditolak olehnya, lalu kami membiarkannya duduk dengan tenang, menjelang pembagian makanan kami melihat dia duduk dengan tegang ditempat duduknya, kami menawarkan makanan juga ditolak olehnya. Akhirnya kepala pramugari dengan akrab bertanya kepadanya apakah dia sakit, dengan suara kecil dia mejawab bahwa dia hendak ke toilet tetapi dia takut apakah dipesawat boleh bergerak sembarangan, takut merusak barang didalam pesawat. Kami menjelaskan kepadanya bahwa dia boleh bergerak sesuka hatinya dan menyuruh seorang pramugara mengantar dia ke toilet, pada saat menyajikan minuman yang kedua kali, kami melihat dia melirik ke penumpang disebelahnya dan menelan ludah, dengan tidak menanyakannya kami meletakan segelas minuman teh dimeja dia, ternyata gerakan kami mengejutkannya, dengan terkejut dia mengatakan tidak usah, tidak usah, kami mengatakan engkau sudah haus minumlah, pada saat ini dengan spontan dari sakunya dikeluarkan segenggam uang logam yang disodorkan kepada kami, kami menjelaskan kepadanya minumannya gratis, dia tidak percaya, katanya saat dia dalam perjalanan menuju bandara, merasa haus dan meminta air kepada penjual makanan dipinggir jalan dia tidak diladeni malah diusir. Pada saat itu kami mengetahui demi menghemat biaya perjalanan dari desa dia berjalan kaki sampai mendekati bandara baru naik mobil, karena uang yang dibawa sangat sedikit, hanya dapat meminta minunam kepada penjual makanan dipinggir jalan itupun kebanyakan ditolak dan dianggap sebagai pengemis. Setelah kami membujuk dia terakhir dia percaya dan duduk dengan tenang meminum secangkir teh, kami menawarkan makanan tetapi ditolak olehnya. Dia menceritakan bahwa dia mempunyai dua orang putra yang sangat baik, putra sulung sudah bekerja di kota dan yang bungsu sedang kuliah ditingkat tiga di Peking . anak sulung yang bekerja di kota menjemput kedua orang tuanya untuk tinggal bersama di kota tetapi kedua orang tua tersebut tidak biasa tinggal dikota akhirnya pindah kembali ke desa, sekali ini orang tua tersebut hendak menjenguk putra bungsunya di Peking, anak sulungnya tidak tega orang tua tersebut naik mobil begitu jauh, sehingga membeli tiket pesawat dan menawarkan menemani bapaknya bersama-sama ke Peking, tetapi ditolak olehnya karena dianggap terlalu boros dan tiket pesawat sangat mahal dia bersikeras dapat pergi sendiri akhirnya dengan terpaksa disetujui anaknya. Dengan merangkul sekarung penuh ubi kering yang disukai anak bungsunya, ketika melewati pemeriksaan keamanan dibandara, dia disuruh menitipkan karung tersebut ditempat bagasi tetapi dia bersikeras membawa sendiri, katanya jika ditaruh ditempat bagasi ubi tersebut akan hancur dan anaknya tidak suka makan ubi yang sudah hancur, akhirnya kami membujuknya meletakan karung tersebut di atas bagasi tempat duduk, akhirnya dia bersedia dengan hati-hati dia meletakan karung tersebut. Saat dalam penerbangan kami terus menambah minuman untuknya, dia selalu membalas dengan ucapan terima kasih yang tulus, tetapi dia tetap tidak mau makan, meskipun kami mengetahui sesungguhnya dia sudah sangat lapar, saat pesawat hendak mendarat dengan suara kecil dia menanyakan saya apakah ada kantongan kecil? dan meminta saya meletakan makanannya di kantong tersebut. Dia mengatakan bahwa dia belum pernah melihat makanan yang begitu enak, dia ingin membawa makanan tersebut untuk anaknya, kami semua sangat kaget. Menurut kami yang setiap hari melihat makanan yang begitu biasa dimata seorang desa menjadi begitu berharga. Dengan menahan lapar disisihkan makanan tersebut demi anaknya, dengan terharu kami mengumpulkan makanan yang masih tersisa yang belum kami bagikan kepada
Ida Arimurti Resep membuat Empal
Resep membuat Empal Bahan: Daging (kalau bisa ga ada lemaknya) Daun salam Bumbu dihaluskan: Bawang putih Bawang merah Gula jawa Garam Ketumbar Cara membuat: Daging diiris agak memanjang, jangan terlalu tebal/tipis. Kalau ingin bumbu meresap, daging direbus bersama bumbu halus dan daun salam sampai empuk. Angkat dan tiriskan. Daging di pukul2 biar agak pipih (hati2 jangan sampai hancur). Kemudian bikin bumbu halus lagi untuk lapis luar daging. Jadi daging yang udah tiris, dibolak-balik ke bumbu halus yang ditambah sedikit air, diamkan sebentar, goreng. Note: bumbu halus dirasa dulu sebelum dicampur daging, biar pas. Gula jawa secukupnya, kalau terlalu banyak jadi keras kalau sedikit kurang enak. [Non-text portions of this message have been removed]
Ida Arimurti Mendisiplinkan Anak
Mendisiplinkan Anak Bagaimana anda mencegah anak berusia 1 tahun untuk tidak berjalan kearah Video Player? Apa yang harus anda lakukan jika seorang anak kecil menghentakkan kakinya ke lantai karena marah? Bagaimana caranya anda untuk mendapatkan respek dari anak remaja anda? Berikut adalah beberapa ide bagaimana caranya kita menerapkan disiplin yang tepat untuk anak-anak kita. Umur 0 - 2 tahun Bayi atau anak kecil secara natural mempunyai rasa ingin tahu. Dengan demikian sangatlah bijaksana untuk mengurangi semua barang-barang yang dianggap berbahaya seperti video player, stereo, perhiasan , dan khususnya alat (cairan) pembersih dan obat-obatan harus ditempatkan yang baik, tidak dapat terjangkau. Pada saat bayi anda merangkak atau anak kecil anda berlari kesana-sini kearah tempat atau permainan yang berbahaya, dengan kalem bilang Tidak. Anda bisa memindahkan si anak dari area tersebut atau mengalihkan perhatian anak tersebut dengan kegiatan lain yang pantas. Timeouts/Penyetrapan dapat merupakan cara yang efektif untuk mendisiplinkan anak. Seorang anak yang suka memukul, menggigit, atau melemparkan makanan, sebagai contoh, harus diberikan alasan mengapa perbuatan tersebut tidak dapat diterima, lalu bawa anak tersebut ke tempat penyetrapan, kursi didapur atau di tangga bawah untuk semenit atau dua agar anak tersebut kalem (penyetrapan lebih lama tidak akan efektif untuk anak kecil diusia dini). Sangat penting untuk tidak memukul, atau menampar anak di usia berapa saja. Bayi dan anak kecil khususnya tidak dapat mengerti atau menghubungkan antara perbuatan mereka dan hukuman fisik. Mereka hanya akan merasakan sakit akibat dari pukulan tersebut. Dan jangan lupa anak-anak belajar dari apa yang mereka lihat orang dewasa lakukan, terutama dari orang tua mereka. Yakinkan tingkah laku atau perbuatan kita sebagai orang tua merupakan bahan contoh model anak-anak. Anda akan membuat kesan yang lebih dalam dengan cara menjauhkan barang milik anda ketimbang memerintahkan anak-anak untuk bermain dengan permainannya sedangkan anda meninggalkan barang milik anda dimana saja. Umur 3 - 5 tahun Dengan bertumbuhnya anak anda dan mulai mengerti hubungan antara perbuatan dan konsekuensinya, yakinkan anda memulai komunikasi mengenai peraturan-peraturan dirumah. Jelaskan kepada anak-anak apa yang diharapkan dari mereka sebelum anda memberi hukuman kepada mereka untuk perbuatan tertentu. Sebagai contoh, untuk pertama kalinya anak anda yang berusia 3 tahun menggunakan pinsil warna untuk menggambar tembok ruang tamu, diskusikan mengapa hal tersebut tidak diijinkan dan apa yang akan terjadi jika anak anda melakukan lagi (misalkan, anak anda harus membantu membersihkan tembok dan tidak diperbolehkan untuk menggunakan pinsil warna untuk satu hari penuh). Jika tembok diwarnai beberapa hari lagi, buat peringatan bahwa pinsil warna hanya digunakan diatas kertas saja dan berikan konsekuensi. Lebih awal orang tua membentuk peraturan dasar seperti Saya yang membuat peraturan dan kamu diharapkan untuk mendengarkan atau menerima konsekuensinya, akan lebih baik untuk setiap anggota keluarga. Meskipun kadang lebih mudah bagi orang tua untuk membiarkan anak yang kadang-kadang melakukan perbuatan buruk atau tidak mengikuti beberapa ancaman hukuman, ini akan membentuk contoh yang tidak baik. Konsistensi adalah kunci utama disiplin yang efektif, dan sangat penting untuk orang tua memutuskan bersama peraturan-peraturan yang bagaimana untuk mendisiplinkan anak dan menjunjung peraturan tersebut. Saat anda semakin jelas dengan tingkah laku yang bagaimana yang mendapatkan hukuman, jangan lupa untuk menghargai perbuatan-perbuatan baik si anak. Jangan menilai rendah dampak positif pujian anda..disiplin tidak hanya tentang hukuman tetapi juga mengenal perbuatan baik. Sebagai contoh, berkata Mama/Papa sangat bangga akan kamu yang berbagi permainanmu di sekolah hal ini biasanya lebih efektif daripada hukuman terhadap si anak untuk perbuatan yang tidak berbagi. Dan lebih spesifik sewaktu memuji anak anda, jangan hanya berkata Good job! Jika anak anda tetap melakukan perbuatan yang tidak dapat diterima, apapun yang anda lakukan, cobalah membuat chart dengan kolom setiap hari dalam seminggu. Putuskan berapa kali anak anda melakukan perbuatan yang buruk sebelum hukuman di jatuhkan atau berapa lama perbuatan yang semestinya harus ditunjukkan sebelum diberi penghargaan. Pajang chart tersebut dikulkas dan catat perbuatan baik dan buruk setiap hari. Ini akan memberikan anak anda (dan anda) data konkrit tentang apa yang terjadi. Jika ini sudah mulai bekerja, puji anak anda untuk usahanya belajar mengkontrol kelakuannya dan, terutama, untuk mengalahkan setiap masalah yang sulit dikendalikan. Penyetrapan dapat bekerja dengan baik untuk anak diusia ini. Pilih tempat penyetrapan yang sesuai dan bebas dari gangguan-gangguan, dan yang dapat membuat si anak berfikir tentang perbuatannya.
Ida Arimurti Aa Gym
Bahasa apa yang dimaksud,.. tayangkan lagi dong,.. Moderator : Maaf peringatan buat semua anggota milis, milis ini tidak menerima attachment.
Re: Ida Arimurti Hati-hati makan di Restaurant Jittlada - PIM2 dgn Citibank - dari milis sebelah
biasalah org Indonesia selalu kalo harga makanan muahal pasti judgementnya masakannya gak enak coba kalo gratis pasti beda testimoninya.. Gusbah (juragan duren) - Original Message - From: rgear [EMAIL PROTECTED] To: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Tuesday, January 23, 2007 9:32 AM Subject: Ida Arimurti Hati-hati makan di Restaurant Jittlada - PIM2 dgn Citibank - dari milis sebelah point nya sama dengan kalo kita mau makan di kaki lima . tanya dulu, bakso semangkok brapa .. baru pesen . jgn pesen dulu bisa2 di jiret dompet kita itu sah kok ...hak kita sebagai konsumen utk menanyakan segala sesuatunya mengenai produk, barang, jasa yang akan kita beli kalo gengsian, ya gk perlu tanya2 ... dan klo ternyata gak sesuai dgn kenyataan, ya jgn protes Herman Dias [EMAIL PROTECTED] wrote: Hati-hati makan di Restaurant Jittlada - PIM2 dgn Citibank - dari milis sebelah Hati-hati makan di Restaurant Jittlada - PIM2 dgn Citibank Hanya ingin berbagi pengalaman saja nih. Kemarin saya dan keluarga sedang jalan2 di PIM2, ketika melewati restaurant row... terlihat banyak sekali iklan mengenai discount2, salah satunya adalah Citibank. Akhirnya kami mencoba restaurant Jittlada - Thai food dgn promosi dari waiter, kalau memakai Citibank dapat discount...bla...bla...bla Makanannyaboleh untuk ganjal perut saja...sangat bisa sekali, tidak seperti authentic Thai yang pasti Yang kami pesan adalah mee krob, pad thai, udang bakar ala thai ( 2 pcs ) , 2 nasi, thai ice coffee , chinese tea dan kerusakkannya Rp. 233,000.- Suami mencoba Thai Ice Coffee...rasanya terrible sekali, ketika ditanyakan jawaban mereka ini asli dari Thai. Ketika saya ingin membayar...tentu dengan menggunakan citibank card, ternyata tidak ada discount sama sekali. Langsung saya tanyakan kepada waiteress, dia kelihatannya bingung dan mengatakan...wah Bu, saya tidak tahu kalau ada promosi seperti itu, padahal didepan restaurant ada iklan tersebut. Tidak lama kemudian manager restaurant ( Rival ) datang, saya menanyakan mengenai discount tsb. Ternyata menurut Rival, kalau discount itu berlaku bila belanja lebih dari Rp. 300.000.-, tentu saya tanyakan ...dimana ada tertulis ketentuan seperti itu Dia tidak bisa jawab Hari ini saya menanyakan mengenai discount tersebut ke Citibank, ternyata tidak pernah ada ketentuan tentang min. belanja.karena sebelumnya saya pernah menggunakan discount ini di restaurant yang lain ( yang listnya ada di iklan Citibank ). Oleh karena itu, saya hanya ingin berbagi dengan teman2 hati2 kalau makan di Restaurant Jittlada. karena ini hanya trick mereka supaya kita makan di restaurant tersebut.Salam,Susan [ = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA ARIMURTIFRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links
Re: Ida Arimurti KATA BIJAK
Kata2 bijak juga ada di dunia supir angkot yg tertulis di armada mereka: alim di kantun kupergi tuk kembali utamakan sarapan ayu adine jarpul (jarang pulang) ambal lan empuk ora ubet ora ngeliwet mendadak jablay gambar petruk lagi mabok dan gambar cewek lagi berdoa gambar cewex cdnya digigit anjing hunter tilas tapi raos (bekas tapi enak) nabrak benjut nyalip gua jitak lagi nyamar jadi org miskin oto bareto (mobil2 tua angkutan kapur daerah padalarang) asal glinding www.awewe.com anda puas kami lemas TABAH MENANTI Mabok bae Ku Tunggu Jandamu NEW FEAR THE ME IS 3 -- Nyupir demi istri AN3DIS !!! SEKARANG BAYAR, BESOK GRATIS !!! WWW. A P KT NTE AJ.COM Ber 2 1 7 an CAN'T ARE ROCK -- Ken Arok MER - 123 - LUCK -- Mertua Galak THONK HE LOVE -- Thonk khilaf Anda butuh waktu,kami butuh uang Naik Gratis,Turun Bayar Ma2ku 1/3 dis THE ME anak IS 3 Jagalah jandamu --jagalah jarak anda??? JANGAN DINIKAHI BILA SEGEL RUSAK be are the kill us all come f*ck --Biar dekil asal kompak SO FEAR SHE N THINK --- Sopir Sinting BE YOUNG CARE ROCK --- Biang Kerok Alone By Must --- Alon bae Mas CINTAMU TAK SEMURNI BENSINKU CINTAMU TAK SETULUS CINTA EMAK GW Ja500Let -- Jago Pelet Moe K Sue Fear 1/3 Rong -- Muka Supir seperti garong SPONGE DONG BURONAN MERTUA Buronan Dealer on any book an plumb pleasant BERSATU DI PANGKALAN BERSAING DI JALANAN **Bercinta di Bis Berpisah di Terminal** STREET FIGHTER PUTUS CINTA... sudah biasa... PUTUS ROKOK... merana... PUTUS REM... matilah kita... Cintaku Berat Di Bensin Doa Ibu Millunyium MAN7jur JUM'AT KELABU --- Trayek Ps. Jumat - Pd. Labu Mencari nafkah demi desah JANDA BARU NENEN --- Trayek Juanda - Ps. Baru - Senen JANDA 1/3 DIS Do Now .. Casino ... In Draw ... War Cop DKI bukan salah ibu mengandung.. .salah bapak nga pake sarung LONG STREET OF MEMORY Ora Sama Bin Lain besar di rantau, tua di jalan tak sehina yang kau duga Q-Cay Was here trus dibawahnya ditulis kasian deh lo was here.. ke dokter aja UCOK= Uang Cukup Ongkos Kurang Lupa namanya, ingat rasanya Enak tapi dosa Cos Leos Istri goyang suami basah pergi karena tugas ... pulang karena beras.. rejekiku dari silitmu -- tulisan di truk sedot tinja MATSIBISHA cinta di tolak dukun terbahak F??k Here Miss Kind!!! -- Fakir Miskin goyang pantura Pulang malu, tak pulang rindu.. Ompol Dewo (Gusbah) - Original Message - From: 'Ida arimurti' [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Cc: idakrisnashow@yahoogroups.com Sent: Wednesday, January 24, 2007 7:15 AM Subject: Ida Arimurti KATA BIJAK KATA BIJAK Tak ada satu hal pun yang baik atau buruk, yang membuatnya baik atau buruk adalah pemikiran kita. William Shakespeare, Penulis drama (1564-1616). Beberapa orang, berapa pun usianya, tidak pernah menjadi kehilangan kecantikannya, mereka hanya memindahkan kecantikan dari wajah ke hati. Martin Buxbaum (1912-1991), Penulis. Semua tugas memiliki keistimewaan sendiri karena selalu bisa memancarkan ciri pribadi orang yang melakukannya. William Feather (1889-1981), Penulis dan penerbit. Kasih sayang merupakan pintu yang memungkinkan jiwa manusia bergerak dari egoisme menjadi murah hati, dari kesendirian menjadi kebersamaan dengan sesama umat manusia. Anonim. Yang terpenting adalah membuat sejarah, bukan menulis sejarah. Otto von Bismarck (1815-1898), negarawan. Tujuan dari mencari ke-kuasaan adalah kemampuan untuk memberikan kekuasaan tersebut. Aneurin Bevan (1897-1960), Politisi. [Non-text portions of this message have been removed] = Morning greetings doesn't only mean saying 'Good Morning'. It has silent message saying that I remember you when I wake up. Wish you have a Great Day! -- Ida Arimurti Jangan lupa simak IDA ARIMURTIFRIENDS SENIN HINGGA JUMAT di 99,1 DELTA FM Jam 4 sore hingga 8 malam dan kirim sms di 0818 333 582. = Yahoo! Groups Links
Ida Arimurti Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga Dialah wali yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa. Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta, Adipati Tuban (keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit, Ronggolawe). Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut Islam. Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya, Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman. Terdapat beragam versi menyangkut asal-usul nama Kalijaga yang disandangnya. Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati. Kalangan Jawa mengaitkannya dengan kesukaan wali ini untuk berendam ('kungkum') di sungai (kali) atau jaga kali. Namun ada yang menyebut istilah itu berasal dari bahasa Arab qadli dzaqa yang menunjuk statusnya sebagai penghulu suci kesultanan. Masa hidup Sunan Kalijaga diperkirakan mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian ia mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit (berakhir 1478), Kesultanan Demak, Kesultanan Cirebon dan Banten, bahkan juga Kerajaan Pajang yang lahir pada 1546 serta awal kehadiran Kerajaan Mataram dibawah pimpinan Panembahan Senopati. Ia ikut pula merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid Agung Demak. Tiang tatal (pecahan kayu) yang merupakan salah satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga. Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Paham keagamaannya cenderung sufistik berbasis salaf (bukan sufi panteistik (pemujaan semata)). Ia juga memilih kesenian dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran pada budaya lokal. Ia berpendapat bahwa masyarakat akan menjauh jika diserang pendiriannya. Maka mereka harus didekati secara bertahap: mengikuti sambil mempengaruhi. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Maka ajaran Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk sebagai sarana dakwah. Dialah pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan, grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja. Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Metode dakwah tersebut sangat efektif. Sebagian besar adipati di Jawa memeluk Islam melalui Sunan Kalijaga. Di antaranya adalah Adipati Padanaran, Kartasura, Kebumen, Banyumas, serta Pajang (sekarang Kotagede - Yogya). Sunan Kalijaga dimakamkan di Kadilangu - selatan Demak. [Non-text portions of this message have been removed]