RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Mas Agus, yg dimaksud kekal akhirat itu khan rasa siksanya (neraka) maupun rasa nikmatnya (surga) itu to mas Dus juga diembel-embeli oleh "selama-lamanya" yang berarti terbatasi oleh waktu juga. Apakah sampeyan mau memperbandingkan Allah dengan sesuatu yg secara definitif terbatasi oleh waktu (meskipun disebut "selama-lamanya")? Oleh karena ini adlh masalah rasa siksa/nikmat, maka dapatkah kita membuktikan keimanan ini didunia ini? Bukankah iman itu harus dapat dibuktikan sendiri to. Contohnya jika manusia hidup selalu sesuai fitrah/sunatullah maka jiwanya (dominasi nafsu muthmainah) akan selalu merasakan nikmat disepanjang hidupnya tak perduli tertimpa musibah/cobaan apapun, namun jika ia hidup selalu melanggar fitrah maka tentu jiwanya (dominasi nafsu syahwat, lauwamah) akan selalu merasa tersiksa terus menerus walau hartanya melimpah dan ini dirasakan hingga sampai raga lepas dari jiwanya. Ini adalah gambaran hidup didunia ini, sekarang bagaimana dgn gambaran diakhirat nanti? Bukankah didunia ini kita sudah mencium aromanya to... Ini hanya pembuktian untuk diri saya pribadi saja mas. Sebagai klarifikasi, saya tidaklah bermaksud memungkiri kalimat2 Allah mengenai kekekalan surga-neraka, pun pula saya ini sungguh merasa masih amatlah bodoh gitu. Makanya saya ndak bisa tidak ya kudu tetep menatap Al Baqiy, Yang Maha Kekal. He..he.. Saya jadi inget bagaimana si iblis dilaknat Allah gara-gara ndak mau sujud dihadapan Adam as. Tampak samar-samar si iblis maunya cuman menyembah Allah semata (tauhid), dan tidak kepada makhlukNYA padahal hmm... :) :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 1:22 PM To: Milis is-lam Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Assalamu'alaikum wr. wb. -Original Message- From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM To: 'Milis is-lam' Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Walaykumussalam wr. wb. >Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus. Betul mas, sahih. >Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat. >KEKAL/TIDAKnya yaa? Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN TIDAK KEKAL, ini dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi. Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat itu kekal. Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia kan makhluk yang merdeka, bebas memilih. Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN TIDAK KEKAL itu apakah diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita merasa lebih tahu dari beliau SAW. Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?, kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita merasa lebih pintar dari beliau SAW. >QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan >hari akhir. Setuju mas, sahih. >Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan >dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan mas Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb: "apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal"? sehingga saya jawab dengan ayat tsb. Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri nimbrung saya dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah". Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari tema awal. Wassalamu'alaikum wr. wb. Agus Safudi :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM To: Milis is-lam Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Assalamu'alaikum wr. wb. Mas Dardjo dan Mas Gede, Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb. Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka (akherat) itu kena rusak. Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian, buktinya QS 2:39 "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya". QS 3:151 "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim" Berikut ayat-ayat lain tentang neraka
RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
-Original Message- From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:44 PM To: 'Milis is-lam' Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Baiklah mas Dewa, untuk masalah KEKEKALAN di akherat, saya sudah tuliskan di e-mail saya tidak ingin lebih jauh mendiskusikannya, silahkan saja apa yang mas Dewa yakini dan lebih menentramkan hati mas Dewa monggo di jalani/di yakini/di imani. >He..he.. Saya jadi inget bagaimana si iblis dilaknat Allah gara-gara ndak >mau sujud dihadapan Adam as. Tampak samar-samar si iblis maunya cuman >menyembah Allah semata (tauhid), dan tidak kepada makhlukNYA padahal >hmm... :) Hehehehe..., yang ingin anda sampaikan ini apa tho mas Dewa ??? &*%#, (bahaya ini mas), apakah sampeyan ingin sampaikan bahwa iblis itu tadinya adalah makhluk yang paling taat, saking taat nya sama Alloh sehingga dia tidak mau sujud kecuali sama Alloh, tapi iblis lupa bahwa yang nyuruh dia sujud itu adalah siapa, kemudian siapa yang buat lupa, dst.dst Kalo dibahas diskusi nya jadi melebar nih mas Dewa. Wassalamu'alaikum wr. wb. :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 1:22 PM To: Milis is-lam Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Assalamu'alaikum wr. wb. -Original Message- From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM To: 'Milis is-lam' Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Walaykumussalam wr. wb. >Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus. Betul mas, sahih. >Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat. >KEKAL/TIDAKnya yaa? Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN TIDAK KEKAL, ini dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi. Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat itu kekal. Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia kan makhluk yang merdeka, bebas memilih. Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN TIDAK KEKAL itu apakah diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita merasa lebih tahu dari beliau SAW. Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?, kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita merasa lebih pintar dari beliau SAW. >QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan >hari akhir. Setuju mas, sahih. >Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan >dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan mas Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb: "apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal"? sehingga saya jawab dengan ayat tsb. Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri nimbrung saya dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah". Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari tema awal. Wassalamu'alaikum wr. wb. Agus Safudi :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM To: Milis is-lam Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Assalamu'alaikum wr. wb. Mas Dardjo dan Mas Gede, Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb. Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka (akherat) itu kena rusak. Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian, buktinya QS 2:39 "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya". QS 3:151 "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim" Berikut ayat-ayat lain tentang neraka: QS 2:80-81/167/257/275, QS 3:116 ;QS4:14/56/145/169 QS 5:37 Dan masih banyak ayat-ayat lainnya. Dalam Al Qur'an tidak ada ayat yang menyatakan bahwa Neraka itu tidak kekal (fana) justru yang ada sebaliknya, ayat-ayat dalam Al Qur'an menyatakan bahwa neraka itu kekal, artinya bila ada yang menyatakan Neraka itu tidak kekal (fana) maka pernyataan itu harus ada nash (ayat) nya, karena ayat tidak bisa dibantah/diklahkan oleh ra'yu (pendapat/logika/qiyas). Ini menjadi pentin
Re: [is-lam] Metro TV Jurkam Kristenisasi......
jangan terlalu cemburu... - Original Message - From: ozzie To: Milis is-lam Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:35 PM Subject: [is-lam] Metro TV Jurkam Kristenisasi.. Assalamua'alaikum, Mohon Ma'af kalau saya salah mempresepsikan sebuah tayangan televisi, sebagai seorang muslim saya sangat prihatin dengan propaganda2 media terutama tv yang sangat mengagungkan hedonisme dan sekuler. Saya hanya sedikit kecewa dan banyak kesalnya karena sejak berita si Raja Kafir Paus II sakit hingga meninggal kenapa Metro TV begitu antusias menayangkan prosesi penguburan,ceremonial penggantinya, dan sangat detail dengan durasi yang cukup panjang, dan biographinya sampai details...Kenapa moment dimana kebiadaban Israel merampas masjidil Aqhsa tidak tersentuh sedikitpun, kemarahan Allah di bumi Indonesia saja masih berlanjut sampai sekarang...hanya tinggal tunggu waktu...bukannya memberikan nilai nilai renungan utk menyikapi kejadian fenomena alam yang otomatis ulah dari kekafiran kita...(kufur ni'mat)..Negara kitakan mayoritas muslim dan berdirinya negara ini mutlak perjuangan muslim... Di Indonesia kan sangat banyak tokoh 2 yang semasa hidupnya tdk kalah perjuangannya dalam menerapkan nilai 2 kemanusiaan dan hak asasi melawan kezaliman...Ketimbang Ia hanya duduk dibalik kemegahan vatikan yang nggak mampu menyadarkan umatnya Kristen Amerika, Inggris dan Erofa bahkan Italia membantai Irak, Afganistan, dan Palestina hingga kini..Mana nilai2 Kristen yang ditanamkan pada umatnya... Waullahu bisyawaaf. ___is-lam mailing listis-lam@milis.isnet.orghttp://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena menyalahi prinsip tauhid. kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk? memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten dgn al-Ikhlas:4. semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga dgn pengertian kata sifa. makna yg hakiki milik Allah SWT, dan yg nisbi dimiliki semua makhluk. saya kira itu menjawab pertanyaan > Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat > "...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169) dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan akhirat, saya tambahi pernyataan sederhana berikut, surga & neraka itu mahkluk atau bukan? adakah makhluk yg bersifat hakiki? prinsip ketauhidan itu hanya mengenal: al-Khaaliq & makhluq. Al-Khaaliq adlh Allah SWT dgn 99 'asma al-husnaNya & selain Dia adlh makhluk yg sbgian juga dikaruniai sifat baik spt Allah SWT miliki dlm kapasitas yg sangat-sangat terbatas sekali. --- menggapi kekhawatiran kalau-kalau ada org berpikiran, > > .. " ah untuk apa bersusah payah > supaya > > masuk surga, toh nanti juga surga > > akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di > neraka > > toh kalo pun masuk neraka > > tidak selamanya, nanti neraka juga akan > > hancur.". sebenarnya itu bukan salah ilmu yg sampai, tapi salah org karena kurang sempurna pelajarinya hingga titik hikmah. ayat manapun dlm Qur'an kalau salah memahami, hasilnya bisa keliru saja (dpt diampuni), atau keliru fatal (kufur). adapun tekanan memahami akhirat tidak kekal itu bukan pd adanya batasan nikmat/siksa walau tanpa rinci, tapi pd bangunan disiplin berpikir bertauhid. Allah SWT itu siapa, selain Dia itu apa? salam, Fahru --- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Assalamu'alaikum wr. wb. > > -Original Message- > From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED] > pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu > yg > baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat. > > >1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn > >kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal? > > heheheh...sampeyan opo lupa tho mas, bukankah Alloh > sendiri > sudah mengatakan "..Laysa kamitslihi syayun.." > (Asy-Syuura:11) > artinya kan tidak boleh/ada sesuatu yang bisa > dibandingkan > dengan Alloh Azza wa Jalla. > > >2. manusia itu lemah sekali dlm urusan > >hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah > bintang, > >volume ruang langit, berapa volume air di seluruh > >lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang > 'bunyak > >sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl > >pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup. > > Itulah kenapa Alloh juga bilang ".. La taqfumaa > laysa laka > bihi 'ilmun.." (QS 17:36), kalo tidak tahu ya jangan > 'asal > bunyi' > > >nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat > >atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu > >bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di > >lautan sbg akhirat. > > Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat > "...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169) > > >itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat > Allah > >SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak > >berakhir. > > Betul Alloh SWT itu tidak ada yang menyamainya > seperti > ayat yang saya tulis di atas. > > >sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal > >ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu > >keberadaannya dgn alam yg berbeda. > > maaf saya tidak bisa komentar untuk yang ini, karena > saya tidak punya pengetahuan tentang ini. > Kalo cuma sekedar baca mah dari buku-buku IPA dari > mulai SMP > sampe selanjutnya saya kira semua orang juga sudah > pernah > baca. > > > >berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg > >utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan > catur > >yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti > >tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman > yg > >terbimbing Islam. > > Itulah yang ingin saya sampaikan, kalo sudah bicara > akherat > berarti bicara yang ghaib, artinya kalo hal itu > (ghaib) disebutkan > dalam Al-Qur'an ya sudah imani saja tanpa harus di > jlentrehkan > lebih jauh yang khawatir malah salah, sehingga > menimbulkan > pendapat-pendapat yang membingungkan umat apalagi > kalo sampe > mengarah pada sesat dan menyesatkan, kenapa karena > terlalu > jauh membahas sesuatu yang tidak ada/kurang > referensi atas hal tsb. > > Pengetahuan memang didapat dengan memanfaatkan akal, > tetapi penggunaan > akal juga harus berhati-hati sehingga tetap > terbimbing dengan wahyu. > > Tetapi bukan kita juga dengan mudah mengatakan > 'tidak tahu/tidak ngerti/ > diluar jangkauan akal, padahal kita sendiri belum > memaksimalkan penggunaan > akal, sehingga hal ini pun bisa mengarah pada > 'penghianatan/pelecehan > terhadap akal'. > > Itu saja, sekali lagi maaf bila kurang berkenan. > > Wassalamu'alaikum wr. wb. > > Agus Safudi > > > >
RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Lha yaa itu dia yang saya maksudkan diri saya ini masih kotor. Titian cuman serambut terbelah, kiri-kanan jurang menganga udah gitu nikmatnya kudu terasa seperti nikmat yg diberikan Allah kpd orang2 terdahulu. Duh gemeter tenan iki mas... :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 3:06 PM To: Milis is-lam Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman -Original Message- From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:44 PM To: 'Milis is-lam' Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Baiklah mas Dewa, untuk masalah KEKEKALAN di akherat, saya sudah tuliskan di e-mail saya tidak ingin lebih jauh mendiskusikannya, silahkan saja apa yang mas Dewa yakini dan lebih menentramkan hati mas Dewa monggo di jalani/di yakini/di imani. >He..he.. Saya jadi inget bagaimana si iblis dilaknat Allah gara-gara >ndak mau sujud dihadapan Adam as. Tampak samar-samar si iblis maunya >cuman menyembah Allah semata (tauhid), dan tidak kepada makhlukNYA >padahal hmm... :) Hehehehe..., yang ingin anda sampaikan ini apa tho mas Dewa ??? &*%#, (bahaya ini mas), apakah sampeyan ingin sampaikan bahwa iblis itu tadinya adalah makhluk yang paling taat, saking taat nya sama Alloh sehingga dia tidak mau sujud kecuali sama Alloh, tapi iblis lupa bahwa yang nyuruh dia sujud itu adalah siapa, kemudian siapa yang buat lupa, dst.dst Kalo dibahas diskusi nya jadi melebar nih mas Dewa. Wassalamu'alaikum wr. wb. :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 1:22 PM To: Milis is-lam Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Assalamu'alaikum wr. wb. -Original Message- From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM To: 'Milis is-lam' Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Walaykumussalam wr. wb. >Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus. Betul mas, sahih. >Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat. >KEKAL/TIDAKnya yaa? Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN TIDAK KEKAL, ini dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi. Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat itu kekal. Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia kan makhluk yang merdeka, bebas memilih. Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN TIDAK KEKAL itu apakah diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita merasa lebih tahu dari beliau SAW. Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?, kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita merasa lebih pintar dari beliau SAW. >QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan >hari akhir. Setuju mas, sahih. >Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan >dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan mas Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb: "apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal"? sehingga saya jawab dengan ayat tsb. Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri nimbrung saya dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah". Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari tema awal. Wassalamu'alaikum wr. wb. Agus Safudi :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM To: Milis is-lam Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Assalamu'alaikum wr. wb. Mas Dardjo dan Mas Gede, Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb. Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyatakan bahwa surga dan neraka (akherat) itu kena rusak. Kenapa, karena tekstual nash dari Alloh sendiri menyatakan demikian, buktinya QS 2:39 "Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya". QS 3:151 "Akan Kami masukkan ke dalam hati orang-orang kafir rasa takut, disebabkan mereka mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah sendiri tidak menurunkan keterangan tentang itu. Tempat kembali mereka ialah neraka; dan itulah seburuk-buruk tempat tinggal orang-orang yang zalim" Berikut ayat-ayat lain
Alamat Agus Mustofa? RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Alamat? Mungkin dapat dirunut dulu ke HP 081330461462 yayasan padang masyar (PADMA), atau ke [EMAIL PROTECTED] (bu Anna Ratnawati)?. atau ke pak Frans Waluyo 081314428047 Wassalam [EMAIL PROTECTED] Quoting Hermanto <[EMAIL PROTECTED]>: ** Insya-Allah bukunya aku cari. ** Thank you. ** ** -Original Message- ** From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] ** Sent: Tuesday, April 19, 2005 11:24 AM ** To: Milis is-lam ** Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman ** ** ** ** Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada kesempatan ** silahkan coba baca buku tsb. ** Banyak di toko2 buku (katanya best seller). ** ** Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut saya, ** tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki ** tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga ** dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah. ** ** Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan (sayang ** gak tahu address beliau) : Bisakah energy2 tsb diukur ? ** ** PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf. ** wassalam/kp ** ** ** ** ** ** Hermanto ** ** <[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam ** ** id> cc: ** ** Sent by:Subject: RE: [is-lam] ** RE: Rukun Islam/Iman ** [EMAIL PROTECTED] ** ** .isnet.org ** ** ** ** ** ** 19-04-05 10:54 ** ** Please respond to ** ** Milis is-lam ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** Ikutan nimbrung ** Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa. ** Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah... ** Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir. ** Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya. ** Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas ** batasan ** kekalan makhluk-Nya. ** Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan ** berarti ** tidak kekal. ** "Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17). ** ** Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal? ** ** Mohon dengan sangat pencerahannya. ** Hermanto. ** ** ** ** -Original Message- ** From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] ** Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM ** To: Milis is-lam ** Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman ** ** ** ** Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian Pak Agus Mustofa ** dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal". ** ** wassalam/kp ** ** ** ** ** ** ** ** AFR ** ** <[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam ** ** Sent by:cc: ** ** [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [is-lam] ** RE: Rukun Islam/Iman ** .isnet.org ** ** ** ** ** ** 19-04-05 10:23 ** ** Please respond to ** ** Milis is-lam ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg ** baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat. ** ** 1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn ** kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal? ** ** 2. manusia itu lemah sekali dlm urusan ** hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang, ** volume ruang langit, berapa volume air di seluruh ** lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak ** sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl ** pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup. ** ** nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat ** atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu ** bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di ** lautan sbg akhirat. ** ** itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah ** SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak ** berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal ** ditempati spt halnya bumi dgn panjang-pendek waktu ** keberadaannya dgn alam yg berbeda. ** ** berbicara alam akhirat itu tak perlu detail tapi yg ** utama adlh imani. spt jumlah kombinasi permainan catur ** yg berbidang 8x8 pun pasti terbatas walau tak mesti ** tahu persis berapa. disitulah seninya akal & iman yg ** terbimbing Islam. ** ** insya Allah. ** ** ** salam, ** Fahru ** --- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote: ** ** > Assalamu'alaikum wr. wb. ** > ** > Mas Dardjo dan Mas Gede, ** > ** > Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda ** > berdua menyatakan ** > bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi ** > anu...anu. dlsb. ** > Pertama yang harus dicermati adalah ** > pendapat-pendapat yang anda sitir ** > itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena ** > para ulama/mufasir ** >
[is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Assalamualaikum Rekan milis, Maaf ya klu pertanyaan saya pernah dibahas sebelumnya dalam milis ini, karena saya merasa gelisah memikirkannya, sebenarnya bagaimana hukum nya tentang topik diatas, apakah halal /makruh/haram, karena disatu sisi system ini menganut riba terus disisi lain system ini banyak mendatangkan manfaatnya secara global. Seperti kasus berikut: Bank memberi pinjaman kepada pengusaha karena kemungkinan besar pengusaha tidak akan mampu untuk mendirikan suatu perusahaan tanpa bantuan pinjaman dari Bank. Dgn adanya perusahaan telah memberikan lapangan pekerjaan untuk banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang. jadi klu kita lihat bukankah ini klu kita lihat bukankah hal tsb terlihat lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya / riba. Kasus diatas hanyalah satu contoh kecil manfaat dari system perbankan. Bahkan yang namanya bank muamalat pun masih menggunakan system riba walaupun mungkin kapasitasnya kecil ^ _ ^ . Terus bagaimana pula dengan asuransi pendidikan . Yang menganut system hampir serupa dengan bank yaitu riba. Dengan membayar premi kita akan mendapat "jaminan" uang pendidikan yang pasti berlipat ganda dari yang kita setor bagi anak kita sampe dia kuliah dari pihak asuransi, walaupun kita telah meninggal dunia / tidak mampu lagi bayar premi asuransi, anak kita akan tetap "mendapat jaminan" uang pendidikan tsb. Terima kasih atas penjelasannya Wassalam ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Walaykumussalam wr. wb. Walaupun manfaatnya jauh lebih besar dari pada mudhorotnya, namun mudhorot itu haruslah tetap dihindarkan dulu hingga benar2 bersih. Mungkin ada rekan-rekan lain yg berpendapat berbeda Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:56 PM To: Milis is-lam Subject: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam Assalamualaikum Rekan milis, Maaf ya klu pertanyaan saya pernah dibahas sebelumnya dalam milis ini, karena saya merasa gelisah memikirkannya, sebenarnya bagaimana hukum nya tentang topik diatas, apakah halal /makruh/haram, karena disatu sisi system ini menganut riba terus disisi lain system ini banyak mendatangkan manfaatnya secara global. Seperti kasus berikut: Bank memberi pinjaman kepada pengusaha karena kemungkinan besar pengusaha tidak akan mampu untuk mendirikan suatu perusahaan tanpa bantuan pinjaman dari Bank. Dgn adanya perusahaan telah memberikan lapangan pekerjaan untuk banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang. jadi klu kita lihat bukankah ini klu kita lihat bukankah hal tsb terlihat lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya / riba. Kasus diatas hanyalah satu contoh kecil manfaat dari system perbankan. Bahkan yang namanya bank muamalat pun masih menggunakan system riba walaupun mungkin kapasitasnya kecil ^ _ ^ . Terus bagaimana pula dengan asuransi pendidikan . Yang menganut system hampir serupa dengan bank yaitu riba. Dengan membayar premi kita akan mendapat "jaminan" uang pendidikan yang pasti berlipat ganda dari yang kita setor bagi anak kita sampe dia kuliah dari pihak asuransi, walaupun kita telah meninggal dunia / tidak mampu lagi bayar premi asuransi, anak kita akan tetap "mendapat jaminan" uang pendidikan tsb. Terima kasih atas penjelasannya Wassalam ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.300 / Virus Database: 266.9.5 - Release Date: 4/7/2005 -- Internal Virus Database is out-of-date. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.300 / Virus Database: 266.9.5 - Release Date: 4/7/2005 ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Assalamu'alaikum Wr Wb. itu idealnya, bagaimana mencapainyasemua perlu proses.. Wassalamu'alaikum Wr Wb. Anung R.E. Mobile phone: 0811122045 email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]> To: "'Milis is-lam'" Sent: Tuesday, April 19, 2005 4:38 PM Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam > Walaykumussalam wr. wb. > > Walaupun manfaatnya jauh lebih besar dari pada mudhorotnya, namun mudhorot > itu haruslah tetap dihindarkan dulu hingga benar2 bersih. > > Mungkin ada rekan-rekan lain yg berpendapat berbeda > > > Wassalam, > Dewa Gede Permana > > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:56 PM > To: Milis is-lam > Subject: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam > > > Assalamualaikum > Rekan milis, > Maaf ya klu pertanyaan saya pernah dibahas sebelumnya dalam milis ini, > karena saya merasa gelisah memikirkannya, sebenarnya bagaimana hukum nya > tentang topik diatas, apakah halal /makruh/haram, karena disatu sisi system > ini menganut riba terus disisi lain system ini banyak mendatangkan > manfaatnya secara global. > Seperti kasus berikut: > Bank memberi pinjaman kepada pengusaha karena kemungkinan besar pengusaha > tidak akan mampu untuk mendirikan suatu perusahaan tanpa bantuan pinjaman > dari Bank. Dgn adanya perusahaan telah memberikan lapangan pekerjaan untuk > banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang. > jadi klu kita lihat bukankah ini klu kita lihat bukankah hal tsb terlihat > lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya / riba. > Kasus diatas hanyalah satu contoh kecil manfaat dari system perbankan. > Bahkan yang namanya bank muamalat pun masih menggunakan system riba walaupun > mungkin kapasitasnya kecil ^ _ ^ . > > Terus bagaimana pula dengan asuransi pendidikan . > Yang menganut system hampir serupa dengan bank yaitu riba. > Dengan membayar premi kita akan mendapat "jaminan" uang pendidikan yang > pasti berlipat ganda dari yang kita setor bagi anak kita sampe dia kuliah > dari pihak asuransi, walaupun kita telah meninggal dunia / tidak mampu lagi > bayar premi asuransi, anak kita akan tetap "mendapat jaminan" uang > pendidikan tsb. > > Terima kasih atas penjelasannya > > Wassalam > > ___ > is-lam mailing list > is-lam@milis.isnet.org > http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam > > -- > Internal Virus Database is out-of-date. > Checked by AVG Anti-Virus. > Version: 7.0.300 / Virus Database: 266.9.5 - Release Date: 4/7/2005 > > > -- > Internal Virus Database is out-of-date. > Checked by AVG Anti-Virus. > Version: 7.0.300 / Virus Database: 266.9.5 - Release Date: 4/7/2005 > > > ___ > is-lam mailing list > is-lam@milis.isnet.org > http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
JEBOLAN TIDAK SAMA DENGAN SARJANA....RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Di TIGA BUKU YANG SAYA BELI, hanya tertulis JEBOLAN dan tidak mengatakan SARJANA Teknik Nuklir UGM. Mungkin teman-teman KAGAMA ada yang dapat mengklarifikasi?. Saya di Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), tetapi teman saya yang lulusan Teknik Nuklir UGM, kurang tahu persis apakah beliau JEBOL di tengah jalan, atau betul-betul lulus dari Teknik Nuklir UGM?. Mohon informasinya. Wassalam soedardjo Quoting [EMAIL PROTECTED]: ** ** Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada kesempatan ** silahkan coba baca buku tsb. ** Banyak di toko2 buku (katanya best seller). ** ** Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut saya, ** tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki ** tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga ** dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah. ** ** Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan (sayang ** gak tahu address beliau) : Bisakah energy2 tsb diukur ? ** ** PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf. ** wassalam/kp ** ** ** ** ** ** Hermanto ** ** <[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam ** ** id> cc: ** ** Sent by:Subject: RE: [is-lam] ** RE: Rukun Islam/Iman ** [EMAIL PROTECTED] ** ** .isnet.org ** ** ** ** ** ** 19-04-05 10:54 ** ** Please respond to ** ** Milis is-lam ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** Ikutan nimbrung ** Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa. ** Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah... ** Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir. ** Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya. ** Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas ** batasan ** kekalan makhluk-Nya. ** Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan ** berarti ** tidak kekal. ** "Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17). ** ** Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal? ** ** Mohon dengan sangat pencerahannya. ** Hermanto. ** ** ** ** -Original Message- ** From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] ** Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM ** To: Milis is-lam ** Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman ** ** ** ** Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian Pak Agus Mustofa ** dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal". ** ** wassalam/kp ** ** ** ** ** ** ** ** AFR ** ** <[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam ** ** Sent by:cc: ** ** [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: [is-lam] ** RE: Rukun Islam/Iman ** .isnet.org ** ** ** ** ** ** 19-04-05 10:23 ** ** Please respond to ** ** Milis is-lam ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** pertanyaan sederhana, semoga ini jadi khasanah ilmu yg ** baik dlm Islam, ttg kekekalan akhirat. ** ** 1. apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn ** kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal? ** ** 2. manusia itu lemah sekali dlm urusan ** hitung-menghitung. jgnkan menghitung jumlah bintang, ** volume ruang langit, berapa volume air di seluruh ** lautan bumi saja tak tahu kecuali bilang 'bunyak ** sekali'. ekspresi asal bunyi 'tak terbatas' yg pdhl ** pastilah terbatas hanya akal kita tak sanggup. ** ** nabi SAW pernah membuat bandingan ttg dunia-akhirat ** atas pertanyaan sahabat. bahwa kehidupan dunia itu ** bagai tetesan air di jari-jari dgn jumlah air di ** lautan sbg akhirat. ** ** itulah ekspresi kekal akhirat, tak sekekal sifat Allah ** SWT sebab Dia tak ada yg samaiNya, tak berawal, tak ** berakhir. sedang surga & neraka adlh makhluk yg bakal ** ditem
[is-lam] MAAF Re: JEBOLAN TIDAK SAMA DENGAN SARJANA....
Maaf saya tidak membaca covernya. Memang cover dala tertulis Ir. Agus Mustofa. Hanya SATU buku yang ada kata JEBOLAN dari komentar A. Mustofa Bisri di halaman ix pengantar dari Buku Ternyata Akhirat Tidak Kekal. Namun di tiga buku lainnya tidak saya ketemukan kata-kata jebolan, yaitu di buku Pusaran Energi Ka'bah Terpesona di Sidratul Muntaha Menyelam Ke Samudera Jiwa & Ruh. Empat buku yang saya beli mengajak kita ke tasawuf modern yang mungkin sulit ditelan bagi yang sudah terbiasa dengan ajaran Islam seperti yang saya terima waktu saya SEKOLAH RAKYAT (SD) dahulu (tahun 60 an) wassalam soedardjo Quoting soedardjo <[EMAIL PROTECTED]>: ** Di TIGA BUKU YANG SAYA BELI, hanya tertulis JEBOLAN dan tidak mengatakan ** SARJANA Teknik Nuklir UGM. Mungkin teman-teman KAGAMA ada yang dapat ** mengklarifikasi?. Saya di Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), tetapi teman ** ** saya yang lulusan Teknik Nuklir UGM, kurang tahu persis apakah beliau JEBOL ** di ** tengah jalan, atau betul-betul lulus dari Teknik Nuklir UGM?. Mohon ** informasinya. ** ** Wassalam soedardjo ** ** Quoting [EMAIL PROTECTED]: ** ** ** ** ** Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada ** kesempatan ** ** silahkan coba baca buku tsb. ** ** Banyak di toko2 buku (katanya best seller). ** ** ** ** Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut ** saya, ** ** tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki ** ** tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga ** ** dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah. ** ** ** ** Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan ** (sayang ** ** gak tahu address beliau) : Bisakah energy2 tsb diukur ? ** ** ** ** PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf. ** ** wassalam/kp ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** Hermanto ** ** ** ** ** <[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam ** ** ** ** id> cc: ** ** ** ** ** Sent by:Subject: RE: ** [is-lam] ** ** RE: Rukun Islam/Iman ** ** [EMAIL PROTECTED] ** ** ** ** ** .isnet.org ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 19-04-05 10:54 ** ** ** ** ** Please respond to ** ** ** ** ** Milis is-lam ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** Ikutan nimbrung ** ** Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa. ** ** Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah... ** ** Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir. ** ** Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya. ** ** Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas ** ** batasan ** ** kekalan makhluk-Nya. ** ** Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan ** ** berarti ** ** tidak kekal. ** ** "Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17). ** ** ** ** Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal? ** ** ** ** Mohon dengan sangat pencerahannya. ** ** Hermanto. ** ** ** ** ** ** ** ** -Original Message- ** ** From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] ** ** Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM ** ** To: Milis is-lam ** ** Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman ** ** ** ** ** ** ** ** Betul, komentar anda pada hakikatnya sesuai dg uraian Pak Agus Mustofa ** ** dalam buku "Pusaran Energy Ka'bah" dan "Ternyata Akhirat Tidak Kekal". ** ** ** ** wassalam/kp ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** AFR ** ** ** ** <[EMAIL PROTECTED]>To: Milis is-lam ** ** ** ** Sent by:cc: ** ** ** ** [EMAIL PROTECTED]Subject: Re: ** [is-lam] ** ** RE: Rukun Islam/Iman ** ** .isnet.org ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** **
RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Walaykumussalam wr. wb. Waduh... caranya? Kalo sudah berkalang lumpur itu kira-kira gimana ya enaknya. Utang udah menggunung, tagihan credit-card menumpuk, cicilan kendaraan masih beberapa tahun lagi, belum lagi musti bayar premi asuransi pendidikan, asuransi jiwa, kesehatan, dll olala.. banyak bener yg diurus yaa, tapi ketemunya muter-muter disekitar uang dan utang... :) HardDisk dalam keadaan fisikal bad, file2nya alami crosslink berat, padahal isi datanya katanya amat penting... udah gitu pake partisi jenis HPFS krn pakai OS/2 Bootdisk OS/2 udah gak ada yg jual yang ada cuman WINXP. weleh.. terkunci!!. Lantas gimana selamatkan datanya? Gak ada cara lain selain cari sampe ketemu bootdisk OS/2 musti balik ke fitrah walau harus bersusah-payah ke ujung dunia. Kelihatan sadis memang... hehehe.. Daripada hutang itu membinasakan diri maka lebih baik diusahakan untuk tidak berhutang, yaitu dgn giat bekerja. Adab berhutang pun khan sudah ada aturannya to. Islam telah mengajarkan umatnya bertindak sebagai pemberi pinjaman atau bantuan tanpa hitungan riba. Kebutuhan hidup juga gak perlu mengada-ada takut nanti begini-begitu lah, anak gak keurus lah, gak terjamin lah duh banyak betul pesaing Allah yaa. Bayangan ketakutan itu tampak seperti nyata sehingga kursor geser kian-kemari lantaran logika-pikir sendiri. Hidup seperti tampak serba sulit, serba menekan, serba tak aman. Dan ini tak lain dikarenakan logika pikir yang keliru tadi. Efek hutang ribawi memang amat kejam dan membinasakan. Jadi sebelum diri kita binasa maka tiada cara lain selain membinasakan keinginan utk berhutang tsb. Disini bendera jihad musti dikibarkan setinggi-tingginya. Lha wong hutang jasa ke orangtua, kakek-nenek, buyut, dst masih belum mampu bayar eeh.. ini kog malah cari2 utangan ke bank? Mas Anung, kira-kira begitulah pendapat saya yg amat terbatas ini. Pada penglihatan mata saya ini kog sepertinya muncul ulat belatung yang menggerogoti badan sendiri gitu kalo denger istilah utang atau kredit. Eeh... sbentar mas yaa... saya juga musti liat lagi berapa bunga bank dibuku tabungan saya nih... Duh susah amit lepasnya yaa. buan... buang... buang saja kalo bunganya emang masih ada!!! Oksigen... oksigen tapi yang gak kecampur karbon (riba) ada gak ! :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of anungrey Sent: Tuesday, April 19, 2005 4:44 PM To: Milis is-lam Subject: Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam Assalamu'alaikum Wr Wb. itu idealnya, bagaimana mencapainyasemua perlu proses.. Wassalamu'alaikum Wr Wb. Anung R.E. Mobile phone: 0811122045 email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]> To: "'Milis is-lam'" Sent: Tuesday, April 19, 2005 4:38 PM Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam > Walaykumussalam wr. wb. > > Walaupun manfaatnya jauh lebih besar dari pada mudhorotnya, namun mudhorot > itu haruslah tetap dihindarkan dulu hingga benar2 bersih. > > Mungkin ada rekan-rekan lain yg berpendapat berbeda > > > Wassalam, > Dewa Gede Permana > > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > On Behalf Of [EMAIL PROTECTED] > Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:56 PM > To: Milis is-lam > Subject: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam > > > Assalamualaikum > Rekan milis, > Maaf ya klu pertanyaan saya pernah dibahas sebelumnya dalam milis ini, > karena saya merasa gelisah memikirkannya, sebenarnya bagaimana hukum nya > tentang topik diatas, apakah halal /makruh/haram, karena disatu sisi system > ini menganut riba terus disisi lain system ini banyak mendatangkan > manfaatnya secara global. > Seperti kasus berikut: > Bank memberi pinjaman kepada pengusaha karena kemungkinan besar pengusaha > tidak akan mampu untuk mendirikan suatu perusahaan tanpa bantuan pinjaman > dari Bank. Dgn adanya perusahaan telah memberikan lapangan pekerjaan untuk > banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang. > jadi klu kita lihat bukankah ini klu kita lihat bukankah hal tsb terlihat > lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya / riba. > Kasus diatas hanyalah satu contoh kecil manfaat dari system perbankan. > Bahkan yang namanya bank muamalat pun masih menggunakan system riba walaupun > mungkin kapasitasnya kecil ^ _ ^ . > > Terus bagaimana pula dengan asuransi pendidikan . > Yang menganut system hampir serupa dengan bank yaitu riba. > Dengan membayar premi kita akan mendapat "jaminan" uang pendidikan yang > pasti berlipat ganda dari yang kita setor bagi anak kita sampe dia kuliah > dari pihak asuransi, walaupun kita telah meninggal dunia / tidak mampu lagi > bayar premi asuransi, anak kita akan tetap "mendapat jaminan" uang > pendidikan tsb. > > Terima kasih atas penjelasannya > > Wassalam > > ___ > is-lam mailing list > is-la
Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Wa'alaikumsalam wr. wb, Senada dengan sdr. Anungrey, memang semuanya perlu berproses. Sayang memang dulu kita sempat kecolongan, pada awal kemerdekaan dulu, sehingga sistim riba sempat merajalela di Indonesia. Padahal saya dengar, ide awal koperasinya bung Hatta dulu itu sebetulnya adalah bersistim bagi hasil yang syariah. Tapi sekarang, justru koperasi banyak yang bunganya lebih besar daripada bank... Jadi sekarang sistim riba sudah merambah kemana-mana, tentu mustahil (karena kita hanya manusia) untuk langsung menggantinya dengan sistim syariah. Alhamdulillah, kawan-kawan kita di berbagai institusi syariah telah, dan masih terus bekerja keras untuk mengubah keadaan ini. Saya kebetulan dulu turut bergabung dan bergaul di beberapa institusi syariah pada awal berdirinya, dan insyaAllah saat ini kondisi mereka (berdasarkan syariah Islam) sudah jauh lebih baik daripada dulu. Saya bahagia sekali melihat bagaimana sekarang berbagai bank sudah membuka divisi syariah - bank mandiri, permata, bahkan kabarnya BCA juga sedang dalam proses. Untuk asuransi saya dengar BRIngin juga sudah mulai menyediakan produk asuransi syariah. Mengenei detail produk asuransi pendidikan, pembahasannya bisa agak panjang. Saya sarankan Anda membeli buku Asuransi Syariah dari koperasi karyawan Takaful / toko buku Islam, insyaAllah akan dapat menjawab semua pertanyaan Anda mengenai topik ini. Wassalam, Harry At 15:56 19/04/2005 +0800, [EMAIL PROTECTED] wrote: Assalamualaikum Rekan milis, Maaf ya klu pertanyaan saya pernah dibahas sebelumnya dalam milis ini, karena saya merasa gelisah memikirkannya, sebenarnya bagaimana hukum nya tentang topik diatas, apakah halal /makruh/haram, karena disatu sisi system ini menganut riba terus disisi lain system ini banyak mendatangkan manfaatnya secara global. Seperti kasus berikut: Bank memberi pinjaman kepada pengusaha karena kemungkinan besar pengusaha tidak akan mampu untuk mendirikan suatu perusahaan tanpa bantuan pinjaman dari Bank. Dgn adanya perusahaan telah memberikan lapangan pekerjaan untuk banyak orang dan bermanfaat bagi banyak orang. jadi klu kita lihat bukankah ini klu kita lihat bukankah hal tsb terlihat lebih banyak manfaatnya daripada kerugiannya / riba. Kasus diatas hanyalah satu contoh kecil manfaat dari system perbankan. Bahkan yang namanya bank muamalat pun masih menggunakan system riba walaupun mungkin kapasitasnya kecil ^ _ ^ . Terus bagaimana pula dengan asuransi pendidikan . Yang menganut system hampir serupa dengan bank yaitu riba. Dengan membayar premi kita akan mendapat "jaminan" uang pendidikan yang pasti berlipat ganda dari yang kita setor bagi anak kita sampe dia kuliah dari pihak asuransi, walaupun kita telah meninggal dunia / tidak mampu lagi bayar premi asuransi, anak kita akan tetap "mendapat jaminan" uang pendidikan tsb. Terima kasih atas penjelasannya Wassalam ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam -- No virus found in this incoming message. Checked by AVG Anti-Virus. Version: 7.0.308 / Virus Database: 266.9.16 - Release Date: 18/04/2005 ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
At 00:56 20/04/2005 +0700, Dewa Gede Permana wrote: Daripada hutang itu membinasakan diri maka lebih baik diusahakan untuk tidak berhutang, yaitu dgn giat bekerja. Adab berhutang pun khan sudah ada aturannya to. Islam telah mengajarkan umatnya bertindak sebagai pemberi pinjaman atau bantuan tanpa hitungan riba. Benar sekali, pada saat ini kita pelan-pelan mulai berubah dari berbudaya menabung menjadi berbudaya berhutang, walaupun mungkin kita tidak menyadarinya karena hutang tersebut dikemas dengan manis dan cantik - kartu kredit, kredit mobil, dll. Salah satu penyebab keberhasilan bangkitnya Jepang adalah karena budaya menabung mereka. Sedangkan berbagai negara maju pada saat ini mulai menurun kondisi ekonominya karena rakyatnya sudah sangat terjerat dengan kebiasaan berhutang (malu kalau tidak punya kartu kredit, kalau perlu sampai punya beberapa buah, dll) - walaupun bank dan para bankirnya (yang kebanyakan adalah Yahudi zionis) makmur luar biasa. Kalau kita lihat orang-orang tua kita zaman dahulu, mereka bisa hidup tanpa kartu kredit. Tapi memang hidup mereka sederhana, dan mereka tidak membeli sesuatu kecuali kalau memang sangat diperlukan. Kalau kita ingin hidup bebas dari hutang, maka kita perlu mengubah pola hidup kita menjadi seperti ini. Kebutuhan hidup juga gak perlu mengada-ada takut nanti begini-begitu lah, anak gak keurus lah, gak terjamin lah duh banyak betul pesaing Allah yaa. Bayangan ketakutan itu tampak seperti nyata sehingga kursor geser kian-kemari lantaran logika-pikir sendiri. Hidup seperti tampak serba sulit, serba menekan, serba tak aman. Dan ini tak lain dikarenakan logika pikir yang keliru tadi. Ya, kita perlu juga sering-sering ber "muhasabah" mengenai berbagai "kebutuhan" hidup kita - apakah memang betul-betul perlu ? Apa perlu saya makan siang di restoran - kenapa tidak membawa bekal saja ? (coba biaya makan siang Anda kalikan 20 hari kerja, kaget ?) Apa perlu saya jajan cemilan setiap pagi ? Apa perlu anak saya masuk playgroup yang mahal itu - kenapa tidak membuat taman bermain di rumah kita & tetangga, saling bergilir setiap hari, dan kita jadi bisa mengajarkan hal-hal yang tidak diajarkan di playgroup. Dst. Wassalam, Harry ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
[is-lam] Fwd: [mifta-perjuangan] scolarship for MBA in International Islamic University Malaysia
Date: Mon, 18 Apr 2005 18:41:44 -0700 (PDT) Subject: [mifta-perjuangan] scolarship for MBA in International Islamic University Malaysia assalamu'alaikum i have a great news about scolarship in IIU, malaysia. u have chance to get it so don't miss that opportunity. for further information, pls click this llink http://www.managementcentre.com.my/postgraduate/postgraduatescholarship.htm wassalamu'alaikum regards reza firsandaya malik ___ is-lam mailing list is-lam@milis.isnet.org http://milis.isnet.org/cgi-bin/mailman/listinfo/is-lam
RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Umat Muslim telah sepakat selama masih ada iman di hati walaupun sekecil biji sawi isnya Allah tidak kekal di neraka. Dalilnya: Rasululloh SAW bersabda: "Syafaa'atiy li ahlil kabaairi min ummatiy" Artinya : "Syafaat ku di peruntukkan bagi para pelaku dosa besar dikalangan umatku" HR Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, Abu Dawud, disahihkan oleh Al-Albani. Wassalamu'alaikum wr. wb. Agus Safudi -Original Message- From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 3:52 PM To: 'Milis is-lam' Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Lha yaa itu dia yang saya maksudkan diri saya ini masih kotor. Titian cuman serambut terbelah, kiri-kanan jurang menganga udah gitu nikmatnya kudu terasa seperti nikmat yg diberikan Allah kpd orang2 terdahulu. Duh gemeter tenan iki mas... :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 3:06 PM To: Milis is-lam Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman -Original Message- From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:44 PM To: 'Milis is-lam' Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Baiklah mas Dewa, untuk masalah KEKEKALAN di akherat, saya sudah tuliskan di e-mail saya tidak ingin lebih jauh mendiskusikannya, silahkan saja apa yang mas Dewa yakini dan lebih menentramkan hati mas Dewa monggo di jalani/di yakini/di imani. >He..he.. Saya jadi inget bagaimana si iblis dilaknat Allah gara-gara >ndak mau sujud dihadapan Adam as. Tampak samar-samar si iblis maunya >cuman menyembah Allah semata (tauhid), dan tidak kepada makhlukNYA >padahal hmm... :) Hehehehe..., yang ingin anda sampaikan ini apa tho mas Dewa ??? &*%#, (bahaya ini mas), apakah sampeyan ingin sampaikan bahwa iblis itu tadinya adalah makhluk yang paling taat, saking taat nya sama Alloh sehingga dia tidak mau sujud kecuali sama Alloh, tapi iblis lupa bahwa yang nyuruh dia sujud itu adalah siapa, kemudian siapa yang buat lupa, dst.dst Kalo dibahas diskusi nya jadi melebar nih mas Dewa. Wassalamu'alaikum wr. wb. :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 1:22 PM To: Milis is-lam Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Assalamu'alaikum wr. wb. -Original Message- From: Dewa Gede Permana [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, April 19, 2005 12:22 PM To: 'Milis is-lam' Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Walaykumussalam wr. wb. >Btw, lha yg disebut Al Baqiy itu khan ya Allah ta'ala to mas Agus. Betul mas, sahih. >Manakah yg wajib diimani itu : ADA/TIDAKnya kehidupan akhirat ataukah Ya tentu saja yang wajib di imani itu ADA-nya kehidupan akhirat. >KEKAL/TIDAKnya yaa? Lha, kalo gitu mendukung pernyataan bahwa AKHERATPUN TIDAK KEKAL, ini dasarnya dari mana?, hal ini mas Dewa yang perlu di klarifikasi. Sementara ayat yang ditulis oleh mas Hermanto menyebutkan bahwa akherat itu kekal. Tapi kalo anda meyakini seperti itu ya monggo, silahkan saja, wong manusia kan makhluk yang merdeka, bebas memilih. Sekedar untuk di tafakuri, pernyataan AKHERATPUN TIDAK KEKAL itu apakah diketahui oleh Nabi SAW?, kalo jawabannya beliau tidak tahu, apakah kita merasa lebih tahu dari beliau SAW. Kemudian apakah pernyataan itu juga pernah di sampaikan oleh beliau SAW?, kalo jawabannya beliau tidak pernah menyampaikan hal tsb., apakah kita merasa lebih pintar dari beliau SAW. >QS 4:136, QS 2:62 - Berimanlah kepada Allah, rasulNYA, MalaikatNYA, dan >hari akhir. Setuju mas, sahih. >Bukankah Allah itu berbeda dengan makhlukNYA, tak dapat diperbandingkan >dengan sesuatu apapun... Dzat yang laisa kamatslihi syaiun Potongan ayat ini saya sampaikan karena saya ingin menjawab pertanyaan mas Fahru, dimana mas Fahru menanyakan sbb: "apa beda makna kata 'kekal' pd kekal akhirat dgn kekal al-Baaqiy Allah SWT? mana yg mutlak kekal"? sehingga saya jawab dengan ayat tsb. Itu saja ikut nimbrung saya pada tema ini, dan saya akhiri nimbrung saya dengan "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah". Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan atau agak melebar dari tema awal. Wassalamu'alaikum wr. wb. Agus Safudi :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Tuesday, April 19, 2005 9:29 AM To: Milis is-lam Subject: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Assalamu'alaikum wr. wb. Mas Dardjo dan Mas Gede, Surga dan Neraka itu ada di alam akherat, kalo anda berdua menyatakan bahwa akherat tidak kekal berdasarkan referensi anu...anu. dlsb. Pertama yang harus dicermati adalah pendapat-pendapat yang anda sitir itu dasarnya adalah ra'yu semata atau apa?, karena para ulama/mufasir baik dari dulu maupun yang sekarang tidak ada yang menyata
Re: [is-lam] MAAF Re: JEBOLAN TIDAK SAMA DENGAN SARJANA....
walaupun oleh pengenyam tasawuf sekalipun, bukunya juga sulit dimengerti oleh yg tidak pernah belajar kimia/ fisika. jadi pikirkan dulu kalo mau beli. soedardjo <[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam id> cc: Sent by:Subject: [is-lam] MAAF Re: JEBOLAN TIDAK SAMA [EMAIL PROTECTED]DENGAN SARJANA .isnet.org 19-04-05 17:17 Please respond to Milis is-lam Maaf saya tidak membaca covernya. Memang cover dala tertulis Ir. Agus Mustofa. Hanya SATU buku yang ada kata JEBOLAN dari komentar A. Mustofa Bisri di halaman ix pengantar dari Buku Ternyata Akhirat Tidak Kekal. Namun di tiga buku lainnya tidak saya ketemukan kata-kata jebolan, yaitu di buku Pusaran Energi Ka'bah Terpesona di Sidratul Muntaha Menyelam Ke Samudera Jiwa & Ruh. Empat buku yang saya beli mengajak kita ke tasawuf modern yang mungkin sulit ditelan bagi yang sudah terbiasa dengan ajaran Islam seperti yang saya terima waktu saya SEKOLAH RAKYAT (SD) dahulu (tahun 60 an) wassalam soedardjo Quoting soedardjo <[EMAIL PROTECTED]>: ** Di TIGA BUKU YANG SAYA BELI, hanya tertulis JEBOLAN dan tidak mengatakan ** SARJANA Teknik Nuklir UGM. Mungkin teman-teman KAGAMA ada yang dapat ** mengklarifikasi?. Saya di Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional), tetapi teman ** ** saya yang lulusan Teknik Nuklir UGM, kurang tahu persis apakah beliau JEBOL ** di ** tengah jalan, atau betul-betul lulus dari Teknik Nuklir UGM?. Mohon ** informasinya. ** ** Wassalam soedardjo ** ** Quoting [EMAIL PROTECTED]: ** ** ** ** ** Karena saya kurang pandai menulis jadi alangkah baiknya bila ada ** kesempatan ** ** silahkan coba baca buku tsb. ** ** Banyak di toko2 buku (katanya best seller). ** ** ** ** Walaupun tidak mutlak benar (yg maha mutlak hanya Allah swt), menurut ** saya, ** ** tafsir ttg waktu yg diuraikan oleh Pak Agus cukup untuk memperbaiki ** ** tafsir2 ttg "waktu" dari para mufasir sebelumnya. Oya, uraiannya juga ** ** dilengkapi dg dalil2 dan argument2 yg cukup ilmiyah imaniyah. ** ** ** ** Cuman dalam buku Pusaran Energy Ka'bah...saya masih ada pertanyaan ** (sayang ** ** gak tahu address beliau) : Bisakah energy2 tsb diukur ? ** ** ** ** PS: Pak Agus adalah sarjana teknik nuklir yg juga bertasawuf. ** ** wassalam/kp ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** Hermanto ** ** ** ** ** <[EMAIL PROTECTED]To: Milis is-lam ** ** ** ** id> cc: ** ** ** ** ** Sent by:Subject: RE: ** [is-lam] ** ** RE: Rukun Islam/Iman ** ** [EMAIL PROTECTED] ** ** ** ** ** .isnet.org ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** 19-04-05 10:54 ** ** ** ** ** Please respond to ** ** ** ** ** Milis is-lam ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** ** Ikutan nimbrung ** ** Mas aku belum baca buku karangan Pak Agus Mustofa. ** ** Terus-terang selama ini yang aku ketahui adalah... ** ** Kekal Allah SWT kekal tidak berawal dan tidak berakhir. ** ** Tetapi kekal untuk makhluk-Nya adalah kekal hingga kehendak-Nya. ** ** Maksudnya, walaupun kekal tetapi Allah Al-Baaqiy tetap berkuasa atas ** ** batasan ** ** kekalan makhluk-Nya. ** ** Jadi kalo dikatakan Akhirat itu kekal, yach Insya-Allah kekal, bukan ** ** berarti ** ** tidak kekal. ** ** "Wal aakhiratu khairuu wa abqaa" (QS:Al-A'laa 17). ** ** ** ** Apakah ada dalil yg menyatakan sesungguhnya Akhirat itu tidak kekal? ** ** ** ** Mohon dengan sangat pencerahannya. ** ** Hermanto. ** ** ** ** ** ** ** ** -Original Message- ** ** From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] ** ** Sent: Tuesday, April 19, 2005 10:51 AM ** ** To: Milis is-lam ** ** Subject: Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman ** ** **
RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu'alaikum wr. wb. Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak melanjutkan diskusi ini (agar jelas, terang, dan tidak penasaran ). Aqidah saya meyakini bahwa, : 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal. 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa 4. Tidak ada sesuatu pun terjadi melainkan dengan kehendak-Nya. 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di capai oleh pemahaman 6. Tak meneyerupai makhluk-Nya 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk. 8. Syafaat adalah benar adanya. 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW bila mati masuk neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48 /116) dan Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, Abu DAwud, disahihkan Al-Albani. (jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa) 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah punah atau binasa. Dalil-dalil tentang kekelan Surga: 1. QS Hud:108 2. QS Adh-Shaad:154 3. QS Ar-Ra'du:35 4. QS Al-Hijr:48 5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan mati didalamnya, kecuali mati di dunia") Dalil-dalil tentang kekelan Neraka: 1. QS Al-Baqoroh:80-81 2. QS QS Al-Baqoroh:39 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275, 4. QS Ali-Imran:116 ; 5. QS An-Nisa:14/56/145/169 6. QS Al-Maa'idah:37 Dan masih banyak dalil-dalil lainnya. (kita lanjutkan) -Original Message- From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED] >kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa >namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau >beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena >menyalahi prinsip tauhid. >kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg >kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs >kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk? >memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten >dgn al-Ikhlas:4. Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri. Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh itu sendiri. Tidak ada yang sulit bagi Alloh, manusia saja yang sulit/belum dapat memahaminya. Dalil Naqli: "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23). Dalil Aqli: Secara tauhid, yang patut di sembah/sujudi itu hanya Alloh saja, sujud kepada selain Alloh adalah musyrik/syirik, tapi kenapa iblis diperintahkan sujud pada Adam A.S., ?. Artinya, kalo Alloh yang memerintahkan tidak ada yang melarang, sah-sah saja, hukum Alloh itu hanya berlaku bagi makhluk-Nya, tetapi tidak bagi Alloh itu sendiri. Kalo Alloh yang berkehendak, siapa yang bisa mencegah??!. >semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga >dgn pengertian kata sifa. makna yg hakiki milik Allah >SWT, dan yg nisbi dimiliki semua makhluk. saya kira >itu menjawab pertanyaan Justru karena berpasangan, maka kalo surga itu kekal, ya neraka juga kekal. Dalil logika apapun itu hanya berlaku bagi makhluk, karena yang mengatakan adalah makhluk (manusia) tapi kalo yang mengatakan itu Alloh, tidak bisa dibantah oleh logika manusia. >> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat >> "...Khoo lidiina fiihaa abada.." (QS 4:169) >dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan >akhirat, saya tambahi pernyataan sederhana berikut, Logika atau akal manusia tidak bisa mengalahkan wahyu!, tapi akal berada dibelakang wahyu untuk urusan Dien. Dan urusan akhirat adalah urusan Dien, sumbernya harus dari Al-Qur'an dan Sunnah yang sahih. >surga & neraka itu mahkluk atau bukan? adakah makhluk >yg bersifat hakiki? 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah punah atau binasa. "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23). Yang mengatakan surga dan neraka akan punah adalah, Jahm bin Sofwan, gembongnya Mu'tazilah. >prinsip ketauhidan itu hanya mengenal: al-Khaaliq & >makhluq. Al-Khaaliq adlh Allah SWT dgn 99 'asma >al-husnaNya & selain Dia adlh makhluk yg sbgian juga >dikaruniai sifat baik spt Allah SWT miliki dlm >kapasitas yg sangat-sangat terbatas sekali. Monggo mas, kalo anda berkeyakinan seperti itu, silahkan. Manusia adalah makhluk merdeka. Sikap saya sudah jelas, jika berhadapan dengan ayat-ayat mutasyaabihat, saya meyakini apa adanya tanpa takwil berlebihan dengan menggunakan logika. Saya mengambil pelajaran mengenai Rububiyah, Uluhiyah, Asma wa Shifat dari ulama-ulama salaf dan pemahaman para sahabat. Termasuk saya tidak mengatakan AL-QUR"AN ITU MAKHLUK! Saya berlepas diri dari pemnahaman seperti itu. --- >menggapi kekhawatiran kalau-kalau ada org berpikiran, > > .. " ah untuk apa bersusah payah > supaya > > masuk surga, toh nanti juga surga > > akan hancur tidak kekal, begitu juga yang di > neraka > > toh kalo pun masuk neraka > > tidak selamanya, nanti neraka juga akan > > hancur.". >sebenarnya itu bukan salah ilmu yg sampai, tapi salah >org karena kurang sempurna pelajarinya hingga titik >hikmah. ayat manapun dlm Qur'an kalau salah memahami, >hasilnya
Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Assalamu'alaikum Wr Wb. Justru dari hutang yang menumpuk itulah kita punya cukup pelajaran yang berarti. Kita mesti berpikir positif, dengan bekal ilmu dari Allah (meskipun baru sedikit yg diperoleh), dengan terus belajar dan berkarya. Tidak banyak yg ingin saya tuangkan disini, karna sayapun ternyata telah tercebur dalam penyaluran pembiayaan usaha dengan sistem bagi hasil. Untuk mewadahi micro finance / micro banking ini ya karna masih sendiri dibikinkah judulnya/namanya = MSC micro banking, lembaga keuangan yang bergerak di dunia maya. Penyalurannya ? ya kepada keluarga terdekat (luar kota). Sekali lagi - belajar dan berkarya, salah satu cara untuk mendidik diri sendiri dan lingkungan terdekat. maaf bila tak berkenan. Wassalamu'alaikum Wr Wb.Anung R.E.Mobile phone: 0811122045email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]> To: "'Milis is-lam'"Sent: Wednesday, April 20, 2005 12:56 AM Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam > Walaykumussalam wr. wb.> > Waduh... caranya? Kalo sudah berkalang lumpur itu kira-kira gimana ya> enaknya. Utang udah menggunung, tagihan credit-card menumpuk, cicilan> kendaraan masih beberapa tahun lagi, belum lagi musti bayar premi asuransi> pendidikan, asuransi jiwa, kesehatan, dll olala.. banyak bener yg diurus> yaa, tapi ketemunya muter-muter disekitar uang dan utang... :)> > HardDisk dalam keadaan fisikal bad, file2nya alami crosslink berat, padahal> isi datanya katanya amat penting... udah gitu pake partisi jenis HPFS krn> pakai OS/2 Bootdisk OS/2 udah gak ada yg jual yang ada cuman WINXP.> weleh.. terkunci!!. Lantas gimana selamatkan datanya? Gak ada cara lain> selain cari sampe ketemu bootdisk OS/2 musti balik ke fitrah walau> harus bersusah-payah ke ujung dunia. Kelihatan sadis memang... hehehe..> > Daripada hutang itu membinasakan diri maka lebih baik diusahakan untuk tidak> berhutang, yaitu dgn giat bekerja. Adab berhutang pun khan sudah ada> aturannya to. Islam telah mengajarkan umatnya bertindak sebagai pemberi> pinjaman atau bantuan tanpa hitungan riba. Kebutuhan hidup juga gak perlu> mengada-ada takut nanti begini-begitu lah, anak gak keurus lah, gak> terjamin lah duh banyak betul pesaing Allah yaa. Bayangan ketakutan itu> tampak seperti nyata sehingga kursor geser kian-kemari lantaran logika-pikir> sendiri. Hidup seperti tampak serba sulit, serba menekan, serba tak aman.> Dan ini tak lain dikarenakan logika pikir yang keliru tadi.> > Efek hutang ribawi memang amat kejam dan membinasakan. Jadi sebelum diri> kita binasa maka tiada cara lain selain membinasakan keinginan utk berhutang> tsb. Disini bendera jihad musti dikibarkan setinggi-tingginya. Lha wong> hutang jasa ke orangtua, kakek-nenek, buyut, dst masih belum mampu bayar> eeh.. ini kog malah cari2 utangan ke bank?> > Mas Anung, kira-kira begitulah pendapat saya yg amat terbatas ini. Pada> penglihatan mata saya ini kog sepertinya muncul ulat belatung yang> menggerogoti badan sendiri gitu kalo denger istilah utang atau kredit.> > Eeh... sbentar mas yaa... saya juga musti liat lagi berapa bunga bank dibuku> tabungan saya nih... Duh susah amit lepasnya yaa. buan...> buang... buang saja kalo bunganya emang masih ada!!!> > Oksigen... oksigen tapi yang gak kecampur karbon (riba) ada gak !> > :)> > Wassalam,> Dewa Gede Permana> > > -Original Message-> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]> On Behalf Of anungrey> Sent: Tuesday, April 19, 2005 4:44 PM> To: Milis is-lam> Subject: Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam> > Assalamu'alaikum Wr Wb.> > itu idealnya, bagaimana mencapainyasemua perlu proses..> > Wassalamu'alaikum Wr Wb.> Anung R.E.> Mobile phone: 0811122045> email: [EMAIL PROTECTED]> > - Original Message -> From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]>> To: "'Milis is-lam'" > Sent: Tuesday, April 19, 2005 4:38 PM> Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam> > > > Walaykumussalam wr. wb.> >> > Walaupun manfaatnya jauh lebih besar dari pada mudhorotnya, namun mudhorot> > itu haruslah tetap dihindarkan dulu hingga benar2 bersih.> >> > Mungkin ada rekan-rekan lain yg berpendapat berbeda> >> >> > Wassalam,> > Dewa Gede Permana> >> >> > -Original Message-> > From: [EMAIL PROTECTED]> [mailto:[EMAIL PROTECTED]> > On Behalf Of [EMAIL PROTECTED]> > Sent: Tuesday, April 19, 2005 2:56 PM> > To: Milis is-lam> > Subject: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam> >> >> > Assalamualaikum> > Rekan milis,> > Maaf ya klu pertanyaan saya pernah dibahas sebelumnya dalam milis ini,> > karena saya merasa gelisah memikirkannya, sebenarnya bagaimana hukum nya> > tentang topik diatas, apakah halal /makruh/haram, karena disatu sisi> system> > ini menganut riba ter
RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Hi.. hi.. hi.. Mudah-mudahan Allah senang dengan isi pembicaraan yg ada dimilis ini. Tidak lain bhw semua ketuju pada DIA DIA sebagai titik pusat dan kita semua sedang thawaf, meskipun kasak-kusuk sana sini ujung-ujungnya yaa tetep aja thawaf ndak ada yg lepas dari ketentuanNYA. Saya bisanya cuman manggut-manggut aja :-) :) Wassalam, Dewa Gede Permana -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Agus Safudi - HRD Sent: Wednesday, April 20, 2005 8:56 AM To: Milis is-lam Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman Bismillahirrahmaanirrahiim Assalamu'alaikum wr. wb. Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak melanjutkan diskusi ini (agar jelas, terang, dan tidak penasaran ). Aqidah saya meyakini bahwa, : 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal. 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa 4. Tidak ada sesuatu pun terjadi melainkan dengan kehendak-Nya. 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di capai oleh pemahaman 6. Tak meneyerupai makhluk-Nya 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk. 8. Syafaat adalah benar adanya. 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW bila mati masuk neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48 /116) dan Hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, Abu DAwud, disahihkan Al-Albani. (jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa) 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah punah atau binasa. Dalil-dalil tentang kekelan Surga: 1. QS Hud:108 2. QS Adh-Shaad:154 3. QS Ar-Ra'du:35 4. QS Al-Hijr:48 5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan mati didalamnya, kecuali mati di dunia") Dalil-dalil tentang kekelan Neraka: 1. QS Al-Baqoroh:80-81 2. QS QS Al-Baqoroh:39 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275, 4. QS Ali-Imran:116 ; 5. QS An-Nisa:14/56/145/169 6. QS Al-Maa'idah:37 Dan masih banyak dalil-dalil lainnya. (kita lanjutkan) -Original Message- From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED] >kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa namun tak mau sekekal >al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau beda, bedanya dimana kalau sama itu >mustahil karena menyalahi prinsip tauhid. >kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg kedua tidak dpt >dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs kekal al-Baaqiy juga nggak boleh >campur, donk? >memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten dgn al-Ikhlas:4. Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri. Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh itu sendiri. Tidak ada yang sulit bagi Alloh, manusia saja yang sulit/belum dapat memahaminya. Dalil Naqli: "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23). Dalil Aqli: Secara tauhid, yang patut di sembah/sujudi itu hanya Alloh saja, sujud kepada selain Alloh adalah musyrik/syirik, tapi kenapa iblis diperintahkan sujud pada Adam A.S., ?. Artinya, kalo Alloh yang memerintahkan tidak ada yang melarang, sah-sah saja, hukum Alloh itu hanya berlaku bagi makhluk-Nya, tetapi tidak bagi Alloh itu sendiri. Kalo Alloh yang berkehendak, siapa yang bisa mencegah??!. >semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga dgn pengertian >kata sifa. makna yg hakiki milik Allah SWT, dan yg nisbi dimiliki semua >makhluk. saya kira itu menjawab pertanyaan Justru karena berpasangan, maka kalo surga itu kekal, ya neraka juga kekal. Dalil logika apapun itu hanya berlaku bagi makhluk, karena yang mengatakan adalah makhluk (manusia) tapi kalo yang mengatakan itu Alloh, tidak bisa dibantah oleh logika manusia. >> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat "...Khoo lidiina fiihaa >> abada.." (QS 4:169) >dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan akhirat, saya tambahi >pernyataan sederhana berikut, Logika atau akal manusia tidak bisa mengalahkan wahyu!, tapi akal berada dibelakang wahyu untuk urusan Dien. Dan urusan akhirat adalah urusan Dien, sumbernya harus dari Al-Qur'an dan Sunnah yang sahih. >surga & neraka itu mahkluk atau bukan? adakah makhluk yg bersifat >hakiki? 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah punah atau binasa. "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23). Yang mengatakan surga dan neraka akan punah adalah, Jahm bin Sofwan, gembongnya Mu'tazilah. >prinsip ketauhidan itu hanya mengenal: al-Khaaliq & makhluq. Al-Khaaliq >adlh Allah SWT dgn 99 'asma al-husnaNya & selain Dia adlh makhluk yg >sbgian juga dikaruniai sifat baik spt Allah SWT miliki dlm kapasitas yg >sangat-sangat terbatas sekali. Monggo mas, kalo anda berkeyakinan seperti itu, silahkan. Manusia adalah makhluk merdeka. Sikap saya sudah jelas, jika berhadapan dengan ayat-ayat mutasyaabihat, saya meyakini apa adanya tanpa takwil berlebihan dengan menggunakan logika. Saya mengambil pelajaran mengenai Rububiyah, Uluhiyah, Asma wa Shifat dari ulama-ulama salaf dan pemahama
RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Lho... bagus itu mas Anung. Wong semua itu tergantung NIAT sampeyan to. Sampeyan expert dibidang itu ya monggo saja lah dikembangkan, apalagi demi bantu-bantu orang lain yaa to. Saya sendiri ndak ngerti masalah teknis dan strategi keuangan, makanya ketika berhadapan dengan permasalahan keuangan maka yg terjadi yaa kepental sana-sini gitu antara TAHU dan LAKON masih ada bias lah. Maklum mas Anung... saya ini cuman seorang kuli. heheh.. Good luck and may Allah bless you. wassalamu'alaikum, Dewa Gede Permana From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of anungreySent: Wednesday, April 20, 2005 9:42 AMTo: Milis is-lamSubject: Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam Assalamu'alaikum Wr Wb. Justru dari hutang yang menumpuk itulah kita punya cukup pelajaran yang berarti. Kita mesti berpikir positif, dengan bekal ilmu dari Allah (meskipun baru sedikit yg diperoleh), dengan terus belajar dan berkarya. Tidak banyak yg ingin saya tuangkan disini, karna sayapun ternyata telah tercebur dalam penyaluran pembiayaan usaha dengan sistem bagi hasil. Untuk mewadahi micro finance / micro banking ini ya karna masih sendiri dibikinkah judulnya/namanya = MSC micro banking, lembaga keuangan yang bergerak di dunia maya. Penyalurannya ? ya kepada keluarga terdekat (luar kota). Sekali lagi - belajar dan berkarya, salah satu cara untuk mendidik diri sendiri dan lingkungan terdekat. maaf bila tak berkenan. Wassalamu'alaikum Wr Wb.Anung R.E.Mobile phone: 0811122045email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]> To: "'Milis is-lam'"Sent: Wednesday, April 20, 2005 12:56 AM Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam > Walaykumussalam wr. wb.> > Waduh... caranya? Kalo sudah berkalang lumpur itu kira-kira gimana ya> enaknya. Utang udah menggunung, tagihan credit-card menumpuk, cicilan> kendaraan masih beberapa tahun lagi, belum lagi musti bayar premi asuransi> pendidikan, asuransi jiwa, kesehatan, dll olala.. banyak bener yg diurus> yaa, tapi ketemunya muter-muter disekitar uang dan utang... :)> > HardDisk dalam keadaan fisikal bad, file2nya alami crosslink berat, padahal> isi datanya katanya amat penting... udah gitu pake partisi jenis HPFS krn> pakai OS/2 Bootdisk OS/2 udah gak ada yg jual yang ada cuman WINXP.> weleh.. terkunci!!. Lantas gimana selamatkan datanya? Gak ada cara lain> selain cari sampe ketemu bootdisk OS/2 musti balik ke fitrah walau> harus bersusah-payah ke ujung dunia. Kelihatan sadis memang... hehehe..> > Daripada hutang itu membinasakan diri maka lebih baik diusahakan untuk tidak> berhutang, yaitu dgn giat bekerja. Adab berhutang pun khan sudah ada> aturannya to. Islam telah mengajarkan umatnya bertindak sebagai pemberi> pinjaman atau bantuan tanpa hitungan riba. Kebutuhan hidup juga gak perlu> mengada-ada takut nanti begini-begitu lah, anak gak keurus lah, gak> terjamin lah duh banyak betul pesaing Allah yaa. Bayangan ketakutan itu> tampak seperti nyata sehingga kursor geser kian-kemari lantaran logika-pikir> sendiri. Hidup seperti tampak serba sulit, serba menekan, serba tak aman.> Dan ini tak lain dikarenakan logika pikir yang keliru tadi.> > Efek hutang ribawi memang amat kejam dan membinasakan. Jadi sebelum diri> kita binasa maka tiada cara lain selain membinasakan keinginan utk berhutang> tsb. Disini bendera jihad musti dikibarkan setinggi-tingginya. Lha wong> hutang jasa ke orangtua, kakek-nenek, buyut, dst masih belum mampu bayar> eeh.. ini kog malah cari2 utangan ke bank?> > Mas Anung, kira-kira begitulah pendapat saya yg amat terbatas ini. Pada> penglihatan mata saya ini kog sepertinya muncul ulat belatung yang> menggerogoti badan sendiri gitu kalo denger istilah utang atau kredit.> > Eeh... sbentar mas yaa... saya juga musti liat lagi berapa bunga bank dibuku> tabungan saya nih... Duh susah amit lepasnya yaa. buan...> buang... buang saja kalo bunganya emang masih ada!!!> > Oksigen... oksigen tapi yang gak kecampur karbon (riba) ada gak !> > :)> > Wassalam,> Dewa Gede Permana> > > -Original Message-> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]> On Behalf Of anungrey> Sent: Tuesday, April 19, 2005 4:44 PM> To: Milis is-lam> Subject: Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam> > Assalamu'alaikum Wr Wb.> > itu idealnya, bagaimana mencapainyasemua perlu proses..> > Wassalamu'alaikum Wr Wb.> Anung R.E.> Mobile phone: 0811122045> email: [EMAIL PROTECTED]> > - Original Message -> From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]>> To: "'Milis is-lam'" > Sent: Tuesday, April 19, 2005 4:38 PM> Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam> > > > Walaykumussalam wr. wb.> >> > Walaupun manfaatnya jauh lebih besar dari pada mudhorotnya, namun
Re: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Assalamu'alaikum Wr Wb. akur Wassalamu'alaikum Wr Wb. Anung R.E. Mobile phone: 0811122045 email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]> To: "'Milis is-lam'" Sent: Wednesday, April 20, 2005 9:51 AM Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman > Hi.. hi.. hi.. > Mudah-mudahan Allah senang dengan isi pembicaraan yg ada dimilis ini. Tidak > lain bhw semua ketuju pada DIA DIA sebagai titik pusat dan kita > semua sedang thawaf, meskipun kasak-kusuk sana sini ujung-ujungnya yaa > tetep aja thawaf ndak ada yg lepas dari ketentuanNYA. Saya bisanya cuman > manggut-manggut aja :-) > > :) > Wassalam, > Dewa Gede Permana > > > -Original Message- > From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] > On Behalf Of Agus Safudi - HRD > Sent: Wednesday, April 20, 2005 8:56 AM > To: Milis is-lam > Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman > > Bismillahirrahmaanirrahiim > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak melanjutkan diskusi ini (agar > jelas, terang, dan tidak penasaran ). > > Aqidah saya meyakini bahwa, : > 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal. > 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir > 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa 4. Tidak ada sesuatu pun > terjadi melainkan dengan kehendak-Nya. > 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di capai oleh pemahaman 6. > Tak meneyerupai makhluk-Nya 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk. > 8. Syafaat adalah benar adanya. > 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW bila mati masuk >neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48 /116) dan Hadits >yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, Abu DAwud, disahihkan > Al-Albani. >(jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa) 10. Jannah dan Naar adalah dua > makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah > punah atau binasa. > > Dalil-dalil tentang kekelan Surga: > 1. QS Hud:108 > 2. QS Adh-Shaad:154 > 3. QS Ar-Ra'du:35 > 4. QS Al-Hijr:48 > 5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan mati didalamnya, > kecuali mati di dunia") > > Dalil-dalil tentang kekelan Neraka: > 1. QS Al-Baqoroh:80-81 > 2. QS QS Al-Baqoroh:39 > 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275, > 4. QS Ali-Imran:116 ; > 5. QS An-Nisa:14/56/145/169 > 6. QS Al-Maa'idah:37 > > Dan masih banyak dalil-dalil lainnya. > (kita lanjutkan) > > -Original Message- > From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED] > >kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa namun tak mau sekekal > >al-Baaqiy, ini agak sulit. kalau beda, bedanya dimana kalau sama itu > >mustahil karena menyalahi prinsip tauhid. > > >kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil yg kedua tidak dpt > >dicampur aduk, tentu kekal akhirat vs kekal al-Baaqiy juga nggak boleh > >campur, donk? > >memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten dgn al-Ikhlas:4. > > Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri. > Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh itu sendiri. > Tidak ada yang sulit bagi Alloh, manusia saja yang sulit/belum dapat > memahaminya. > > Dalil Naqli: > "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang > akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23). > > Dalil Aqli: > Secara tauhid, yang patut di sembah/sujudi itu hanya Alloh saja, sujud > kepada selain Alloh adalah musyrik/syirik, tapi kenapa iblis diperintahkan > sujud pada Adam A.S., ?. > > Artinya, kalo Alloh yang memerintahkan tidak ada yang melarang, sah-sah > saja, hukum Alloh itu hanya berlaku bagi makhluk-Nya, tetapi tidak bagi > Alloh itu sendiri. > Kalo Alloh yang berkehendak, siapa yang bisa mencegah??!. > > >semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian juga dgn pengertian > >kata sifa. makna yg hakiki milik Allah SWT, dan yg nisbi dimiliki semua > >makhluk. saya kira itu menjawab pertanyaan > > Justru karena berpasangan, maka kalo surga itu kekal, ya neraka juga kekal. > Dalil logika apapun itu hanya berlaku bagi makhluk, karena yang mengatakan > adalah makhluk (manusia) tapi kalo yang mengatakan itu Alloh, tidak bisa > dibantah oleh logika manusia. > > >> Bagaiaman sampeyan menjelentrehkan ayat "...Khoo lidiina fiihaa > >> abada.." (QS 4:169) > > >dan utk mempertegas pengertian kekal nisbi akan akhirat, saya tambahi > >pernyataan sederhana berikut, > > Logika atau akal manusia tidak bisa mengalahkan wahyu!, tapi akal berada > dibelakang wahyu untuk urusan Dien. > Dan urusan akhirat adalah urusan Dien, sumbernya harus dari Al-Qur'an dan > Sunnah yang sahih. > > >surga & neraka itu mahkluk atau bukan? adakah makhluk yg bersifat > >hakiki? > > 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang kekal dan tak pernah > punah atau binasa. > "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang > akan ditanyai" (QS Al-Anbiyaa':23). > > Yang mengatakan surga dan neraka akan punah adalah, Jahm bin Sofwan, > gembongnya Mu'tazilah. > > >prinsip ketauhidan itu hanya mengenal: al-Khaaliq & makhluq. Al-Khaaliq > >adlh All
Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Assalamu'alaikum Wr Wb. Matur nuwun (terima kasih) telah menambah amunisi (semangat) saya untuk terus belajar dan berkarya. Semoga hal ini tidak menimbulkan kesombongan diriku. Wassalamu'alaikum Wr Wb.Anung R.E.kelahiran solo, sekolah di salatiga, kerja di cilegon. Mobile phone: 0811122045email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: Dewa Gede Permana To: 'Milis is-lam' Sent: Wednesday, April 20, 2005 10:12 AM Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam Lho... bagus itu mas Anung. Wong semua itu tergantung NIAT sampeyan to. Sampeyan expert dibidang itu ya monggo saja lah dikembangkan, apalagi demi bantu-bantu orang lain yaa to. Saya sendiri ndak ngerti masalah teknis dan strategi keuangan, makanya ketika berhadapan dengan permasalahan keuangan maka yg terjadi yaa kepental sana-sini gitu antara TAHU dan LAKON masih ada bias lah. Maklum mas Anung... saya ini cuman seorang kuli. heheh.. Good luck and may Allah bless you. wassalamu'alaikum, Dewa Gede Permana From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of anungreySent: Wednesday, April 20, 2005 9:42 AMTo: Milis is-lamSubject: Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam Assalamu'alaikum Wr Wb. Justru dari hutang yang menumpuk itulah kita punya cukup pelajaran yang berarti. Kita mesti berpikir positif, dengan bekal ilmu dari Allah (meskipun baru sedikit yg diperoleh), dengan terus belajar dan berkarya. Tidak banyak yg ingin saya tuangkan disini, karna sayapun ternyata telah tercebur dalam penyaluran pembiayaan usaha dengan sistem bagi hasil. Untuk mewadahi micro finance / micro banking ini ya karna masih sendiri dibikinkah judulnya/namanya = MSC micro banking, lembaga keuangan yang bergerak di dunia maya. Penyalurannya ? ya kepada keluarga terdekat (luar kota). Sekali lagi - belajar dan berkarya, salah satu cara untuk mendidik diri sendiri dan lingkungan terdekat. maaf bila tak berkenan. Wassalamu'alaikum Wr Wb.Anung R.E.Mobile phone: 0811122045email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]> To: "'Milis is-lam'"Sent: Wednesday, April 20, 2005 12:56 AM Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam > Walaykumussalam wr. wb.> > Waduh... caranya? Kalo sudah berkalang lumpur itu kira-kira gimana ya> enaknya. Utang udah menggunung, tagihan credit-card menumpuk, cicilan> kendaraan masih beberapa tahun lagi, belum lagi musti bayar premi asuransi> pendidikan, asuransi jiwa, kesehatan, dll olala.. banyak bener yg diurus> yaa, tapi ketemunya muter-muter disekitar uang dan utang... :)> > HardDisk dalam keadaan fisikal bad, file2nya alami crosslink berat, padahal> isi datanya katanya amat penting... udah gitu pake partisi jenis HPFS krn> pakai OS/2 Bootdisk OS/2 udah gak ada yg jual yang ada cuman WINXP.> weleh.. terkunci!!. Lantas gimana selamatkan datanya? Gak ada cara lain> selain cari sampe ketemu bootdisk OS/2 musti balik ke fitrah walau> harus bersusah-payah ke ujung dunia. Kelihatan sadis memang... hehehe..> > Daripada hutang itu membinasakan diri maka lebih baik diusahakan untuk tidak> berhutang, yaitu dgn giat bekerja. Adab berhutang pun khan sudah ada> aturannya to. Islam telah mengajarkan umatnya bertindak sebagai pemberi> pinjaman atau bantuan tanpa hitungan riba. Kebutuhan hidup juga gak perlu> mengada-ada takut nanti begini-begitu lah, anak gak keurus lah, gak> terjamin lah duh banyak betul pesaing Allah yaa. Bayangan ketakutan itu> tampak seperti nyata sehingga kursor geser kian-kemari lantaran logika-pikir> sendiri. Hidup seperti tampak serba sulit, serba menekan, serba tak aman.> Dan ini tak lain dikarenakan logika pikir yang keliru tadi.> > Efek hutang ribawi memang amat kejam dan membinasakan. Jadi sebelum diri> kita binasa maka tiada cara lain selain membinasakan keinginan utk berhutang> tsb. Disini bendera jihad musti dikibarkan setinggi-tingginya. Lha wong> hutang jasa ke orangtua, kakek-nenek, buyut, dst masih belum mampu bayar> eeh.. ini kog malah cari2 utangan ke bank?> > Mas Anung, kira-kira begitulah pendapat saya yg amat terbatas ini. Pada> penglihatan mata saya ini kog sepertinya muncul ulat belatung yang> menggerogoti badan sendiri gitu kalo denger istilah utang atau kredit.> > Eeh... sbentar mas yaa... saya juga musti liat lagi berapa bunga bank dibuku> tabungan saya nih... Duh susah amit lepasnya yaa. buan...> buang... buang saja kalo bunganya emang masih ada!!!> > Oksigen... oksigen tapi yang gak kecampur karbon (riba) ada gak !> > :)> > Wassalam,> Dewa Gede Permana> > > -Original Message-> From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[
RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
mas Agus, dalil apapun yg dipahami manusia sekalipun naqli, PASTI butuh aqli. tanpa aqli dalil naqli itu tak berarti. muslim-mu'min mengerti Islam dgn baik itu insya Allah karena aqlinya berjalan sejajar dan tak akan pernah berbenturan dan itulah org yg terbimbing. BUKAN cara org JIL (jaringan iblis laknat?) yg mendewakan akal mematikan syari'at qath'i. gugurnya dalil aqli dlm menerangkan dalil naqli tandanya cuma SATU yaitu mensyrikkan, menyekutukan atau menyamakan sifat-sifat Allah SWT dgn sesuatu. sesederhana mungkin namun mudah utk diingat sbgmana sifat Allah SWT itu SATU (al-Ahad, al-Waahid). insya Allah, dgn itu cukuplah org bisa melihat & mengetahui suatu pandangan itu bagus/keliru dlm tauhid. namun kalau dikupas bisa sgt pjg lebar. ada yg perlu saya tambahkan pd uraian saya sblmnya >> adapun tekanan memahami akhirat tidak kekal itu bukan pd adanya batasan nikmat/siksa walau tanpa rinci, tapi pd bangunan disiplin berpikir bertauhid. Allah SWT itu siapa, selain Dia itu apa? >> kalau sdh paham dgn tegar deskripsikan siapa al-Khaaliq beserta sifatNya & apa itu makhluk beserta batasannya, sampailah pd tatanan amalan perbuatan. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. (al-Ikhlaash:2)* maka hanya kesadaran diri siapa sebenarnya yg dituju dlm amar ma'ruf nahi munkar ini? Allah SWT atau makhlukNya (surga)? kalau sdh ini, tak ada urusan lagi motif berbuat demi makhluk yg sdh jelas terbatas. pengajaran lbh halus lagi, dlm suatu hadist Qudsi ada dialog malaikat penghitung amalan manusia dgn Allah SWT di yaumil akhir. malaikat ini 'protes' kenapa catatan baik si fulan yg demikian byk itu Ditolak? lalu Allah SWT menjawab, "dia berbuat bukan demi Aku, tapi makhlukKu". Subhanallahi amma yusyrikuun. salam, Fahru --- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bismillahirrahmaanirrahiim > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak > melanjutkan > diskusi ini (agar jelas, terang, dan tidak penasaran > ). > > Aqidah saya meyakini bahwa, : > 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal. > 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir > 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa > 4. Tidak ada sesuatu pun terjadi melainkan dengan > kehendak-Nya. > 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di > capai oleh pemahaman > 6. Tak meneyerupai makhluk-Nya > 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk. > 8. Syafaat adalah benar adanya. > 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW > bila mati masuk >neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48 > /116) dan Hadits >yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, > Abu DAwud, disahihkan Al-Albani. >(jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa) > 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang > kekal dan tak pernah > punah atau binasa. > > Dalil-dalil tentang kekelan Surga: > 1. QS Hud:108 > 2. QS Adh-Shaad:154 > 3. QS Ar-Ra'du:35 > 4. QS Al-Hijr:48 > 5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan > mati didalamnya, > kecuali mati di dunia") > > Dalil-dalil tentang kekelan Neraka: > 1. QS Al-Baqoroh:80-81 > 2. QS QS Al-Baqoroh:39 > 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275, > 4. QS Ali-Imran:116 ; > 5. QS An-Nisa:14/56/145/169 > 6. QS Al-Maa'idah:37 > > Dan masih banyak dalil-dalil lainnya. > (kita lanjutkan) > > -Original Message- > From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED] > >kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa > >namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit. > kalau > >beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena > >menyalahi prinsip tauhid. > > >kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil > yg > >kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat > vs > >kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk? > >memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten > >dgn al-Ikhlas:4. > > Kekal nya Alloh adalah sifat Alloh itu sendiri. > Kekalnya akhirat adalah karena perbuatan Alloh itu > sendiri. > Tidak ada yang sulit bagi Alloh, manusia saja yang > sulit/belum > dapat memahaminya. > > Dalil Naqli: > "Dia (Alloh) tidak ditanya tentang apa yang > diperbuat-Nya > dan merekalah yang akan ditanyai" (QS > Al-Anbiyaa':23). > > Dalil Aqli: > Secara tauhid, yang patut di sembah/sujudi itu hanya > Alloh > saja, sujud kepada selain Alloh adalah > musyrik/syirik, > tapi kenapa iblis diperintahkan sujud pada Adam > A.S., ?. > > Artinya, kalo Alloh yang memerintahkan tidak ada > yang melarang, > sah-sah saja, hukum Alloh itu hanya berlaku bagi > makhluk-Nya, tetapi > tidak bagi Alloh itu sendiri. > Kalo Alloh yang berkehendak, siapa yang bisa > mencegah??!. > > >semua brg dicipta ini serba berpasangan, demikian > juga > >dgn pengertian kata sifa. makna yg hakiki milik > Allah > >SWT, dan yg nisbi dimiliki semua makhluk. saya kira > >itu menjawab pertanyaan > > Justru karena berpasangan, maka kalo surga itu > kekal, ya > neraka juga kekal. > Dalil logika apapun itu hanya berlaku bagi makhluk, > karena > yang mengatakan adalah makhluk (manusia) ta
[is-lam] Fwd: [yisc_al-azhar] MELAWAN "Setan JIL" DI SARANGNYA
bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem In the Name of God, the Compassionate, the Merciful === News Update === MELAWAN "Setan JIL" DI SARANGNYA Oleh : Erros Jafar 20 Apr, 05 - 7:21 am http://swaramuslim.net/EBOOK/more.php?id=1293_0_11_0_M Pengantar Redaksi: Pada tanggal 16 April 2005 lalu, berlangsung acara bedah buku di UIN (alias IAIN) Jakarta. Buku yang dibedah berjudul "Ada Pemurtadan di IAIN" karya Hartono Ahmad Jaiz. Pemrakarsa acara tersebut adalah anak-anak JIL. Hartono Ahmad Jaiz, sempat terkejut dengan banyaknya audiens yang menghadiri acara ini. Jumlahnya seribu lebih. Dan yang lebih mengagetkan lagi, massa yang banyak itu justru berasal dari luar UIN, yaitu mereka yang kontra JIL. Tentu saja kehadiran mereka itu membuat komunitas JIL (dan anak-anak UIN pro JIL) menjadi ciut. Sayangnya, atau culasnya, moderator yang pro JIL tidak memberi kesempatan kepada audiens untuk terlibat dalam tanya jawab. Meski demikian, kedua 'pakar' JIL kedodoran menghadapi Hartono Ahmad Jaiz dan Muhammad At-Tamimi. Kehadiran audiens yang kontra JIL dengan jumlah yang tak terduga itu, nampaknya menunjukkan bahwa generasi muda Islam kita memang masih banyak yang waras. Kedua, menunjukkan bahwa kontribusi para aktivis Islam di internet (terutama komunitas PKS dan SHT) yang turut mensosialisasikan adanya acara tersebut, ternyata cukup efektif. Ketiga, ini merupakan pertolongan Allah SWT. Sayangnya, ketika 'cendekiawan dan misionaris JIL' ini keok -bahkan di sarangnya sendiri- tidak ada satu pun media massa yang mempublikasikannya. Oleh karena itu, merupakan kewajiban kita untuk mempublikasikan laporan pandangan mata di bawah ini yang disusun oleh akh Abu Qori. Mau Menyanggah Malah Kejeblos Maksud hati mau menepis dan menyanggah isi buku Ada Pemurtadan di IAIN, tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Para misionaris JIL itu malah terperosok ke dalam kubangan yang mereka sediakan sendiri. Forum bedah buku yang semula diharapkan dapat 'membantai' Hartono Ahmad Jaiz malah menjadi ajang pembuktian bahwa di IAIN memang ada pemurtadan. Hujjah-hujjah yang diajukan para misionaris JIL itu justru secara tidak langsung malah meneguhkan adanya proses pemurtadan di IAIN. Acara bedah buku karya Hartono Ahmad Jaiz itu berlangsung di Masjid Kampus UIN (Universitas Islam Negeri) Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta, Sabtu 16 April 2005 bertepatan dengan tanggal 7 Rabi'ul Awwal 1426 Hijriah. Tak dinyana, acara yang sepi promosi ini ternyata dihadiri 1000-an peserta, sebagian besar justru berasal dari luar kampus UIN. Sehingga, perhelatan yang semula dirancang bertempat di Fak Ushuluddin dan Filsafat, karena tidak mampu menampung audiens, dipindahkan ke Masjid, khususnya di lantai 2 dan 3. Pembicara empat orang. Dua pembicara yang membuktikan adanya pemurtadan di IAIN adalah Hartono Ahmad Jaiz (penulis buku yang dibedah) dan Muhammad At-Tamimi dari Purwakarta Jawa Barat. Sedangkan dua pembicara lainnya -yang tampaknya membawa misi untuk menepis adanya pemurtadan di IAIN namun justru hujjah-hujjahnya menggunakan pemahaman, materi, dan metode orang murtad- adalah Ulil Abshar Abdalla kordinator JIL (Jaringan Islam Liberal) dan Abdul Muqsith Ghazali MA dosen/alumni UIN Jakarta yang juga termasuk penyusun CDL KHI (Counter Draft Legal Kompilasi Hukum Islam) pimpinan Dr Musdah Mulia yang telah dicabut Menteri Agama karena isinya meresahkan dan bertentangan dengan Islam. Acara berlangsung seru, ada pekik Allahu Akbar dan tepuk tangan bertalu-talu, meski moderator sudah mengingatkan agar tidak bertepuk tangan di dalam masjid. Materi, pemahaman, dan metode yang ditempuh Muqsith dan Ulil justru menambah bukti bahwa apa-apa yang ditulis di dalam buku Ada Pemurtadan di IAIN terbitan Pustaka Al-Kautsar Jakarta setebal 280 halaman itu, memang benar adanya. Karena, hujjah-hujjah dan metode dua pembicara yang pro IAIN dalam membantah buku itu memang diambil dari materi dan pemahaman kelompok ataupun tokoh yang sudah dinyatakan kekufurannya oleh para ulama. Atau, mereka menggunakan pemahaman mereka sendiri yang tanpa dasar, lalu sampai berani menolak hadits yang shahih, dan hukum Allah swt dalam Al-Qur'an. Di samping itu masih disertai dengan kebohongan-kebohongan untuk memberikan cap-cap sangat buruk kepada penulis buku. Akibatnya, ketika kebohongan-kebohongan itu dibalikkan oleh penulis buku, maka terkuaklah kesempurnaan bahwa produk dan bahkan dosen IAIN yang dijagokan untuk membela IAIN justru lebih buruk dari yang telah ditulis di buku itu. Artinya, isi buku Ada Pemurtadan di IAIN tidak lebih seram dibanding dengan kenyataan yang ditemukan di lapangan, melalui forum bedah buku tersebut. Membela pemurtadan dengan pemahaman kufur Jalan yang ditempuh Muqsith dan Ulil dalam membela IAIN ketika bedah buku itu adalah: 1. Berbohong dalam rangka memberikan stigma sangat buruk kepada penulis buku. 2. Membela kemurtadan atau kekufuran dengan faham kekufuran, dan justru ditawarkan kepada penulis buku agar mempelajarinya. Bahkan mereka meng-klaim bahwa di IAIN tidak a
RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman
Baiklah mas Fahru, kalo demikian keyakinan anda. Lana amaluna, walakum amalukum. Saya tida bisa memaksakan keyakinan saya pada anda, begitu juga sebaliknya. Yang jelas dalam berhujjah dalam Al-Islam, saya mengambil dengan urutan sbb: 1. Wahyu (Al-Qur'an) 2. Sunnah nabi yang sahih. 3. dll (ijma, qiyas. dll) Untuk memahaminya saya menggunakan akal, tapi ketika akal saya belum dapat memehaminya, saya terima tekstual nash secara dogmatis, apalagi menyangkut Alloh, surga dan neraka (akhirat, dan hal-hal yang ghaib). Dalam Al-Qur'an memang banyak kata-kata 'Ulil Albab', semoga umat Islam tidak salah dalam memahaminya. Bahwa semua yang kita lakukan semata-mata hanya untuk mendapat ridho Alloh, jelas!. Karena hal ini sudah di ucapkan ketika kita membaca iftitah dalam sholat. Bahwa semua bergantung sama Alloh, jelas!. Arsy-Nya saja bergantung sama Alloh, apalagi makhluk lain yang ada dibawahnya. Itu saja penjelasan dari aqidah yang saya yakini. Wassalamu'alaikum wr. wb. Agus Safudi -Original Message- From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, April 20, 2005 11:02 AM To: Milis is-lam Subject: RE: [is-lam] RE: Rukun Islam/Iman mas Agus, dalil apapun yg dipahami manusia sekalipun naqli, PASTI butuh aqli. tanpa aqli dalil naqli itu tak berarti. muslim-mu'min mengerti Islam dgn baik itu insya Allah karena aqlinya berjalan sejajar dan tak akan pernah berbenturan dan itulah org yg terbimbing. BUKAN cara org JIL (jaringan iblis laknat?) yg mendewakan akal mematikan syari'at qath'i. gugurnya dalil aqli dlm menerangkan dalil naqli tandanya cuma SATU yaitu mensyrikkan, menyekutukan atau menyamakan sifat-sifat Allah SWT dgn sesuatu. sesederhana mungkin namun mudah utk diingat sbgmana sifat Allah SWT itu SATU (al-Ahad, al-Waahid). insya Allah, dgn itu cukuplah org bisa melihat & mengetahui suatu pandangan itu bagus/keliru dlm tauhid. namun kalau dikupas bisa sgt pjg lebar. ada yg perlu saya tambahkan pd uraian saya sblmnya >> adapun tekanan memahami akhirat tidak kekal itu bukan pd adanya batasan nikmat/siksa walau tanpa rinci, tapi pd bangunan disiplin berpikir bertauhid. Allah SWT itu siapa, selain Dia itu apa? >> kalau sdh paham dgn tegar deskripsikan siapa al-Khaaliq beserta sifatNya & apa itu makhluk beserta batasannya, sampailah pd tatanan amalan perbuatan. Allah adalah Ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan. (al-Ikhlaash:2)* maka hanya kesadaran diri siapa sebenarnya yg dituju dlm amar ma'ruf nahi munkar ini? Allah SWT atau makhlukNya (surga)? kalau sdh ini, tak ada urusan lagi motif berbuat demi makhluk yg sdh jelas terbatas. pengajaran lbh halus lagi, dlm suatu hadist Qudsi ada dialog malaikat penghitung amalan manusia dgn Allah SWT di yaumil akhir. malaikat ini 'protes' kenapa catatan baik si fulan yg demikian byk itu Ditolak? lalu Allah SWT menjawab, "dia berbuat bukan demi Aku, tapi makhlukKu". Subhanallahi amma yusyrikuun. salam, Fahru --- Agus Safudi - HRD <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Bismillahirrahmaanirrahiim > Assalamu'alaikum wr. wb. > > Baiklah saya cabut perkataan saya untuk tidak > melanjutkan > diskusi ini (agar jelas, terang, dan tidak penasaran > ). > > Aqidah saya meyakini bahwa, : > 1. Alloh Yang Maha Terdahulu tanpa Berawal. > 2. Alloh Yang Maha Kekal Tanpa Berakhir > 3. Alloh Tak Akan Pernah Punah ataupun Binasa > 4. Tidak ada sesuatu pun terjadi melainkan dengan > kehendak-Nya. > 5. Tak dapat digapai oleh pikiran, tak juga dapat di > capai oleh pemahaman > 6. Tak meneyerupai makhluk-Nya > 7. Al Qur'an adalah Kalamulloh, bukan makhluk. > 8. Syafaat adalah benar adanya. > 9. Para pelaku dosa besar dari umat Muhammad SAW > bila mati masuk >neraka tapi tidak kekal di neraka, (QS An-Nisa:48 > /116) dan Hadits >yang diriwayatkan oleh Ahmad, Al-Hakim, Tirmidzi, > Abu DAwud, disahihkan Al-Albani. >(jawaban saya pada pertanyaan mas Dewa) > 10. Jannah dan Naar adalah dua makhluk Alloh yang > kekal dan tak pernah > punah atau binasa. > > Dalil-dalil tentang kekelan Surga: > 1. QS Hud:108 > 2. QS Adh-Shaad:154 > 3. QS Ar-Ra'du:35 > 4. QS Al-Hijr:48 > 5. QS Ad-Dukhan:56, "Mereka tidak akan merasakan > mati didalamnya, > kecuali mati di dunia") > > Dalil-dalil tentang kekelan Neraka: > 1. QS Al-Baqoroh:80-81 > 2. QS QS Al-Baqoroh:39 > 3. QS Al-Baqoroh:167/257/275, > 4. QS Ali-Imran:116 ; > 5. QS An-Nisa:14/56/145/169 > 6. QS Al-Maa'idah:37 > > Dan masih banyak dalil-dalil lainnya. > (kita lanjutkan) > > -Original Message- > From: AFR [mailto:[EMAIL PROTECTED] > >kalau org artikan kekal akhirat itu sebegitu rupa > >namun tak mau sekekal al-Baaqiy, ini agak sulit. > kalau > >beda, bedanya dimana kalau sama itu mustahil karena > >menyalahi prinsip tauhid. > > >kalau yg namanya haq adlh haq; bathil adlh bathil > yg > >kedua tidak dpt dicampur aduk, tentu kekal akhirat > vs > >kekal al-Baaqiy juga nggak boleh campur, donk? > >memahami perbedaan maknawi demikian masih konsisten > >dgn al-Ikhlas:4. > > Kekal nya
RE: [is-lam] Fwd: [yisc_al-azhar] MELAWAN "Setan JIL" DI SARANGNYA
Oala jal - jil - jul jal - jil - jul ...lag. Iki piye to ???! Islam cuman satu... Gak ada paksaan dalam agama Untung kemaren tak terminatkan tuk hadir, bisa2 malah ikutan teriak-teriak di dalam masjid atuh... Dasar ini diri ndak ada kapok kapoknya. Wis...wis... nunduk lagi nunduk lagi Semua terjadi hanya atas KehendakMU. :) wassalam -Original Message- From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of muslim insuffer Sent: Wednesday, April 20, 2005 11:11 AM To: is-lam@milis.isnet.org Subject: [is-lam] Fwd: [yisc_al-azhar] MELAWAN "Setan JIL" DI SARANGNYA >bismi-lLahi-rRahmani-rRahiem >In the Name of God, the Compassionate, the Merciful > > >=== News Update === > >MELAWAN "Setan JIL" DI SARANGNYA >Oleh : Erros Jafar 20 Apr, 05 - 7:21 am > >http://swaramuslim.net/EBOOK/more.php?id=1293_0_11_0_M > > >Pengantar Redaksi: >Pada tanggal 16 April 2005 lalu, berlangsung acara bedah buku di UIN >(alias IAIN) Jakarta. Buku yang dibedah berjudul "Ada Pemurtadan di >IAIN" karya Hartono Ahmad Jaiz. Pemrakarsa acara tersebut adalah >anak-anak JIL. > >Hartono Ahmad Jaiz, sempat terkejut dengan banyaknya audiens yang >menghadiri acara ini. Jumlahnya seribu lebih. Dan yang lebih >mengagetkan lagi, massa yang banyak itu justru berasal dari luar UIN, >yaitu mereka yang kontra JIL. Tentu saja kehadiran mereka itu membuat >komunitas JIL (dan anak-anak UIN pro JIL) menjadi ciut. > >Sayangnya, atau culasnya, moderator yang pro JIL tidak memberi >kesempatan kepada audiens untuk terlibat dalam tanya jawab. Meski >demikian, kedua 'pakar' JIL kedodoran menghadapi Hartono Ahmad Jaiz dan >Muhammad At-Tamimi. > >Kehadiran audiens yang kontra JIL dengan jumlah yang tak terduga itu, >nampaknya menunjukkan bahwa generasi muda Islam kita memang masih >banyak yang waras. Kedua, menunjukkan bahwa kontribusi para aktivis >Islam di internet (terutama komunitas PKS dan SHT) yang turut >mensosialisasikan adanya acara tersebut, ternyata cukup efektif. >Ketiga, ini merupakan pertolongan Allah SWT. > >Sayangnya, ketika 'cendekiawan dan misionaris JIL' ini keok -bahkan di >sarangnya sendiri- tidak ada satu pun media massa yang >mempublikasikannya. Oleh karena itu, merupakan kewajiban kita untuk >mempublikasikan laporan pandangan mata di bawah ini yang disusun oleh >akh Abu Qori. > > >Mau Menyanggah Malah Kejeblos > >Maksud hati mau menepis dan menyanggah isi buku Ada Pemurtadan di IAIN, >tetapi yang terjadi justru sebaliknya. Para misionaris JIL itu malah >terperosok ke dalam kubangan yang mereka sediakan sendiri. Forum bedah >buku yang semula diharapkan dapat 'membantai' >Hartono Ahmad Jaiz malah menjadi ajang pembuktian bahwa di IAIN memang >ada pemurtadan. Hujjah-hujjah yang diajukan para misionaris JIL itu >justru secara tidak langsung malah meneguhkan adanya proses pemurtadan >di IAIN. > >Acara bedah buku karya Hartono Ahmad Jaiz itu berlangsung di Masjid >Kampus UIN (Universitas Islam >Negeri) Syarif Hidayatullah Ciputat Jakarta, Sabtu 16 April 2005 >bertepatan dengan tanggal 7 Rabi'ul Awwal >1426 Hijriah. > >Tak dinyana, acara yang sepi promosi ini ternyata dihadiri 1000-an >peserta, sebagian besar justru berasal dari luar kampus UIN. Sehingga, >perhelatan yang semula dirancang bertempat di Fak Ushuluddin dan >Filsafat, karena tidak mampu menampung audiens, dipindahkan ke Masjid, >khususnya di lantai 2 dan 3. > >Pembicara empat orang. Dua pembicara yang membuktikan adanya pemurtadan >di IAIN adalah Hartono Ahmad Jaiz (penulis buku yang dibedah) dan >Muhammad At-Tamimi dari Purwakarta Jawa Barat. Sedangkan dua pembicara >lainnya -yang tampaknya membawa misi untuk menepis adanya pemurtadan di >IAIN namun justru hujjah-hujjahnya menggunakan pemahaman, materi, dan >metode orang murtad- adalah Ulil Abshar Abdalla kordinator JIL >(Jaringan Islam Liberal) dan Abdul Muqsith Ghazali MA dosen/alumni UIN >Jakarta yang juga termasuk penyusun CDL KHI (Counter Draft Legal >Kompilasi Hukum Islam) pimpinan Dr Musdah Mulia yang telah dicabut >Menteri Agama karena isinya meresahkan dan bertentangan dengan Islam. > >Acara berlangsung seru, ada pekik Allahu Akbar dan tepuk tangan >bertalu-talu, meski moderator sudah mengingatkan agar tidak bertepuk >tangan di dalam masjid. > >Materi, pemahaman, dan metode yang ditempuh Muqsith dan Ulil justru >menambah bukti bahwa apa-apa yang ditulis di dalam buku Ada Pemurtadan >di IAIN terbitan Pustaka Al-Kautsar Jakarta setebal 280 halaman itu, >memang benar adanya. Karena, hujjah-hujjah dan metode dua pembicara >yang pro IAIN dalam membantah buku itu memang diambil dari materi dan >pemahaman kelompok ataupun tokoh yang sudah dinyatakan kekufurannya >oleh para ulama. > >Atau, mereka menggunakan pemahaman mereka sendiri yang tanpa dasar, >lalu sampai berani menolak hadits yang shahih, dan hukum Allah swt >dalam Al-Qur'an. Di samping itu masih disertai dengan >kebohongan-kebohongan untuk memberikan cap-cap sangat buruk
RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam
Mas anung Solonipun pundi nggih. nyuwun pangapunten nyimpang -Original Message-From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]On Behalf Of anungreySent: Wednesday, April 20, 2005 10:24 AMTo: Milis is-lamSubject: Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam Assalamu'alaikum Wr Wb. Matur nuwun (terima kasih) telah menambah amunisi (semangat) saya untuk terus belajar dan berkarya. Semoga hal ini tidak menimbulkan kesombongan diriku. Wassalamu'alaikum Wr Wb.Anung R.E.kelahiran solo, sekolah di salatiga, kerja di cilegon. Mobile phone: 0811122045email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: Dewa Gede Permana To: 'Milis is-lam' Sent: Wednesday, April 20, 2005 10:12 AM Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam Lho... bagus itu mas Anung. Wong semua itu tergantung NIAT sampeyan to. Sampeyan expert dibidang itu ya monggo saja lah dikembangkan, apalagi demi bantu-bantu orang lain yaa to. Saya sendiri ndak ngerti masalah teknis dan strategi keuangan, makanya ketika berhadapan dengan permasalahan keuangan maka yg terjadi yaa kepental sana-sini gitu antara TAHU dan LAKON masih ada bias lah. Maklum mas Anung... saya ini cuman seorang kuli. heheh.. Good luck and may Allah bless you. wassalamu'alaikum, Dewa Gede Permana From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of anungreySent: Wednesday, April 20, 2005 9:42 AMTo: Milis is-lamSubject: Re: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam Assalamu'alaikum Wr Wb. Justru dari hutang yang menumpuk itulah kita punya cukup pelajaran yang berarti. Kita mesti berpikir positif, dengan bekal ilmu dari Allah (meskipun baru sedikit yg diperoleh), dengan terus belajar dan berkarya. Tidak banyak yg ingin saya tuangkan disini, karna sayapun ternyata telah tercebur dalam penyaluran pembiayaan usaha dengan sistem bagi hasil. Untuk mewadahi micro finance / micro banking ini ya karna masih sendiri dibikinkah judulnya/namanya = MSC micro banking, lembaga keuangan yang bergerak di dunia maya. Penyalurannya ? ya kepada keluarga terdekat (luar kota). Sekali lagi - belajar dan berkarya, salah satu cara untuk mendidik diri sendiri dan lingkungan terdekat. maaf bila tak berkenan. Wassalamu'alaikum Wr Wb.Anung R.E.Mobile phone: 0811122045email: [EMAIL PROTECTED] - Original Message - From: "Dewa Gede Permana" <[EMAIL PROTECTED]> To: "'Milis is-lam'"Sent: Wednesday, April 20, 2005 12:56 AM Subject: RE: [is-lam] System perbankan / asuransi menurut syariat islam > Walaykumussalam wr. wb.> > Waduh... caranya? Kalo sudah berkalang lumpur itu kira-kira gimana ya> enaknya. Utang udah menggunung, tagihan credit-card menumpuk, cicilan> kendaraan masih beberapa tahun lagi, belum lagi musti bayar premi asuransi> pendidikan, asuransi jiwa, kesehatan, dll olala.. banyak bener yg diurus> yaa, tapi ketemunya muter-muter disekitar uang dan utang... :)> > HardDisk dalam keadaan fisikal bad, file2nya alami crosslink berat, padahal> isi datanya katanya amat penting... udah gitu pake partisi jenis HPFS krn> pakai OS/2 Bootdisk OS/2 udah gak ada yg jual yang ada cuman WINXP.> weleh.. terkunci!!. Lantas gimana selamatkan datanya? Gak ada cara lain> selain cari sampe ketemu bootdisk OS/2 musti balik ke fitrah walau> harus bersusah-payah ke ujung dunia. Kelihatan sadis memang... hehehe..> > Daripada hutang itu membinasakan diri maka lebih baik diusahakan untuk tidak> berhutang, yaitu dgn giat bekerja. Adab berhutang pun khan sudah ada> aturannya to. Islam telah mengajarkan umatnya bertindak sebagai pemberi> pinjaman atau bantuan tanpa hitungan riba. Kebutuhan hidup juga gak perlu> mengada-ada takut nanti begini-begitu lah, anak gak keurus lah, gak> terjamin lah duh banyak betul pesaing Allah yaa. Bayangan ketakutan itu> tampak seperti nyata sehingga kursor geser kian-kemari lantaran logika-pikir> sendiri. Hidup seperti tampak serba sulit, serba menekan, serba tak aman.> Dan ini tak lain dikarenakan logika pikir yang keliru tadi.> > Efek hutang ribawi memang amat kejam dan membinasakan. Jadi sebelum diri> kita binasa maka tiada cara lain selain membinasakan keinginan utk berhutang> tsb. Disini bendera jihad musti dikibarkan setinggi-tingginya. Lha wong> hutang jasa ke orangtua, kakek-nenek, buyut, dst masih belum mampu bayar> eeh.. ini kog malah cari2 utangan ke bank?> > Mas Anung, kira-kira begitulah pendapat saya yg amat terbatas ini. Pada> penglihatan mata saya ini kog sepertiny