Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
The empty restaurant phenomenon 2009/5/30 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com 2009/5/29 Endy Muhardin endy.muhar...@gmail.com Ruby, Python, Perl ? Nanti sulit cari programmer buat maintain Sekedar sharing aja mengenai ini. Sulit bukan sama sekali tidak ada lho. Saya punya sudut pandang yang baru mengenai ini. Semakin banyak programmer justru semakin sulit mem-filter, dan semakin banyak makan waktu. Kalau punya banyak waktu ya gpp. Terus terang saya agak bosan kalau harus terlalu banyak mem-filter. Contoh-nya kemarin saya cari programmer Python dan Ruby, yang apply memang tidak sebanyak kalau lowongan Java, tapi semua yang apply di-atas standard. They're all above my expectations. Ini sudah menghemat waktu. Ternyata saya lihat selama berurusan dengan filtering SDM IT itu begini: * Orang belajar Python or Ruby Rails, because they really love it. They really enjoy coding with the language, not just for the sake of money. Because they get the sense of beauty when coding. Ini sebuah nilai plus bagi employer yang mencari loyalitas di employee-nya. * Java sudah menjadi mainstream. Programmer-nya semakin banyak. Dan seperti Endy bilang, it attracts programmer. Dan oleh karena itu semakin banyak newbie yang belajar Java karena mainstream. They might not really enjoy coding with Java, but it makes money. And they will go where the money is (pengalaman pribadi juga). Contohnya dulu waktu saya mahasiswa, kalau saya cari makan biasanya cari yang parkiran motor paling banyak. It's mainstream, tapi waktu makan saya belum tentu mendapatkan kenikmatan, karena tempat makan itu menjadi mainstream karena pas dengan kantong mahasiswa. Saya ada programmer Python yg kerja sama saya saat ini, and he's a champion. A real natural born hacker. Sangat jarang saya harus ajarin ini itu. Implikasi-nya, save time and money. Inti ceritanya yang ingin saya sampaikan disini, kalau kita bisa dapat 1 dari 5 qualified programmer, ngapain harus nyari 1 dari 1000 yang mediocre? ;) Dan kita gak butuh terlalu banyak programmer kok, toh yang kita hire bukan sebanyak itu. Oh ya mengenai vendor juga, kita gak butuh terlalu banyak vendor. Karena toh yang kita pakai cuman 1 vendor. *This is just my 2 cents* Personal opinion. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8/
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Marketing apa? Pada saat kita marketing ke customer, kita gak bilang produk kita dibikin dengan Java, customer kemungkinan besar gak peduli dan gak ngerti. Yang mereka tanya: berapa harganya, bisa apa, dan kapan bisa deliver. Dan dengan Java jawabannya kemungkinan besar: lebih mahal, karena SDM-nya untuk coding perlu lebih banyak dan gaji-nya gede-gede, deliver-nnya lebih lama dan fitur lebih sedikit karena code-nya lebih banyak,. Seneng bener nyambungin statement satu dengan statement lain untuk menjustifikasi opini :) tp kita bebas toh saling beropini, so IMHO semua tergantung man behind the gun dan right tool for the right job. Kalau orang punya expertise di Java tentu dia akan prioritas Java untuk semua solusinya, kalau dia expertise di Java dan PHP misalnya, tentu untuk urusan website, social networking akan lebih prefer menggunakan PHP atau seperti irfani bilang mix the technology. Masalah fitur banyak atau ga itu tergantung user requirement bukan teknologi, masalah fitur sedikit karena code lebih banyak juga ga masuk akal, berapa banyak fitur adobe photoshop dibandingkan kompetitor lain? trus pertanyaan lanjutan dibuat pake apa? -- Regards, Hadikusuma W. -- Dhiku YM: hadikusuma.wahab http://dhiku.wordpress.com
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
+1 ~ its all about perception, how you choose to view things ~ dwi ardi irawan http://www.dwiardiirawan.blogspot.com --- On Sat, 5/30/09, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com wrote: From: Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? To: jug-indonesia@yahoogroups.com Date: Saturday, May 30, 2009, 8:35 AM Sekedar sharing aja mengenai ini. Sulit bukan sama sekali tidak ada lho. Saya punya sudut pandang yang baru mengenai ini. Semakin banyak programmer justru semakin sulit mem-filter, dan semakin banyak makan waktu. Kalau punya banyak waktu ya gpp. Terus terang saya agak bosan kalau harus terlalu banyak mem-filter. Contoh-nya kemarin saya cari programmer Python dan Ruby, yang apply memang tidak sebanyak kalau lowongan Java, tapi semua yang apply di-atas standard. They're all above my expectations. Ini sudah menghemat waktu. Ternyata saya lihat selama berurusan dengan filtering SDM IT itu begini: * Orang belajar Python or Ruby Rails, because they really love it. They really enjoy coding with the language, not just for the sake of money. Because they get the sense of beauty when coding. Ini sebuah nilai plus bagi employer yang mencari loyalitas di employee-nya. * Java sudah menjadi mainstream. Programmer-nya semakin banyak. Dan seperti Endy bilang, it attracts programmer. Dan oleh karena itu semakin banyak newbie yang belajar Java karena mainstream. They might not really enjoy coding with Java, but it makes money. And they will go where the money is (pengalaman pribadi juga). Contohnya dulu waktu saya mahasiswa, kalau saya cari makan biasanya cari yang parkiran motor paling banyak. It's mainstream, tapi waktu makan saya belum tentu mendapatkan kenikmatan, karena tempat makan itu menjadi mainstream karena pas dengan kantong mahasiswa. Saya ada programmer Python yg kerja sama saya saat ini, and he's a champion.. A real natural born hacker. Sangat jarang saya harus ajarin ini itu. Implikasi-nya, save time and money. Inti ceritanya yang ingin saya sampaikan disini, kalau kita bisa dapat 1 dari 5 qualified programmer, ngapain harus nyari 1 dari 1000 yang mediocre? ;) Dan kita gak butuh terlalu banyak programmer kok, toh yang kita hire bukan sebanyak itu. Oh ya mengenai vendor juga, kita gak butuh terlalu banyak vendor. Karena toh yang kita pakai cuman 1 vendor. *This is just my 2 cents* Personal opinion. -- Join Scrum8.com. http://scrum8. com/jpartogi/ http://twitter. com/scrum8/
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
hua hua. Di milis ini pasti pengalaman ini umum. Trend keluar ditengah project juga biasakan. On 5/30/09, Aji Perdana aji_perd...@yahoo.com wrote: Menurut saya ada enak ga enak Josh Menurut gw dunia kerja IT (khususnya programming) tingkat turn-over nya tinggi, dengan berbagai macam alasan dr programmer masing2 Nah klo misalnya bung Josh sedang ngerjain project besar yg udah 70% selesai dengan Ruby/Phyton, tiba2 beberapa programmer lo cabut, seberapa cepat anda bisa cari penggantinya? Takutnya project jadi terhambat (krn susah cari orang), client kecewa, project batal, ga dapet duit deh :D Just My Opinion yah From: Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com To: jug-indonesia@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 30, 2009 8:35:50 AM Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? 2009/5/29 Endy Muhardin endy.muhar...@gmail.com Ruby, Python, Perl ? Nanti sulit cari programmer buat maintain Sekedar sharing aja mengenai ini. Sulit bukan sama sekali tidak ada lho. Saya punya sudut pandang yang baru mengenai ini. Semakin banyak programmer justru semakin sulit mem-filter, dan semakin banyak makan waktu. Kalau punya banyak waktu ya gpp. Terus terang saya agak bosan kalau harus terlalu banyak mem-filter. Contoh-nya kemarin saya cari programmer Python dan Ruby, yang apply memang tidak sebanyak kalau lowongan Java, tapi semua yang apply di-atas standard. They're all above my expectations. Ini sudah menghemat waktu. Ternyata saya lihat selama berurusan dengan filtering SDM IT itu begini: * Orang belajar Python or Ruby Rails, because they really love it. They really enjoy coding with the language, not just for the sake of money. Because they get the sense of beauty when coding. Ini sebuah nilai plus bagi employer yang mencari loyalitas di employee-nya. * Java sudah menjadi mainstream. Programmer-nya semakin banyak. Dan seperti Endy bilang, it attracts programmer. Dan oleh karena itu semakin banyak newbie yang belajar Java karena mainstream. They might not really enjoy coding with Java, but it makes money. And they will go where the money is (pengalaman pribadi juga). Contohnya dulu waktu saya mahasiswa, kalau saya cari makan biasanya cari yang parkiran motor paling banyak. It's mainstream, tapi waktu makan saya belum tentu mendapatkan kenikmatan, karena tempat makan itu menjadi mainstream karena pas dengan kantong mahasiswa. Saya ada programmer Python yg kerja sama saya saat ini, and he's a champion. A real natural born hacker. Sangat jarang saya harus ajarin ini itu. Implikasi-nya, save time and money. Inti ceritanya yang ingin saya sampaikan disini, kalau kita bisa dapat 1 dari 5 qualified programmer, ngapain harus nyari 1 dari 1000 yang mediocre? ;) Dan kita gak butuh terlalu banyak programmer kok, toh yang kita hire bukan sebanyak itu. Oh ya mengenai vendor juga, kita gak butuh terlalu banyak vendor. Karena toh yang kita pakai cuman 1 vendor. *This is just my 2 cents* Personal opinion. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8/ -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Turnover tinggi itu topik buat HR, bukan buat programmer. Di non-IT pun jika tingkat kompetisi tinggi, atau jika kultur kerja nggak asyik, ya pasti bongkar pasang personel. Pilihan teknologi yang lucu dan nyeleneh, seperti Google pakai Python, atau 37signals pakai Ruby, justru jadi poin lebih. Urusan cari orang yang bisa, well, gw pikir itu problematika IT sepanjang masa. Takut nggak ada programmer Ruby/Python/Haskell/Brainfuck? Well, pilihan teknologi harus selalu dilandaskan dengan user requirements. Pasar akan ngikut kok. Jika memang harus memilih teknologi 'non-mainstream', kelompokkan saja project itu sebagai high risk project. High-risk selalu ada kompensasi dan/atau benefit untuk team-nya. Hourly-rate atau lumpsum yang lebih maknyus dengan bonus toyota alphard misalnya. Dijamin nggak ada turnover ;) Ada kawan yang mengelola situs paling gede di bilangan timur tengah sana. Mereka pakai Tcl/Tk untuk bikin aplikasi web. Dia bilang alasannya: agar rahasia dagang tidak gampang dicuri dan agar engineer jadi males pindah kerja (menekan turnover). Gw cuma bilang: 'ente majenun'. Tcl/tk geetu loh. -Original Message- From: Aji Perdana aji_perd...@yahoo.com Date: Fri, 29 May 2009 19:13:10 To: jug-indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? Menurut saya ada enak ga enak Josh Menurut gw dunia kerja IT (khususnya programming) tingkat turn-over nya tinggi, dengan berbagai macam alasan dr programmer masing2 Nah klo misalnya bung Josh sedang ngerjain project besar yg udah 70% selesai dengan Ruby/Phyton, tiba2 beberapa programmer lo cabut, seberapa cepat anda bisa cari penggantinya? Takutnya project jadi terhambat (krn susah cari orang), client kecewa, project batal, ga dapet duit deh :D Just My Opinion yah From: Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com To: jug-indonesia@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 30, 2009 8:35:50 AM Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? 2009/5/29 Endy Muhardin endy.muhar...@gmail.com Ruby, Python, Perl ? Nanti sulit cari programmer buat maintain Sekedar sharing aja mengenai ini. Sulit bukan sama sekali tidak ada lho. Saya punya sudut pandang yang baru mengenai ini. Semakin banyak programmer justru semakin sulit mem-filter, dan semakin banyak makan waktu. Kalau punya banyak waktu ya gpp. Terus terang saya agak bosan kalau harus terlalu banyak mem-filter. Contoh-nya kemarin saya cari programmer Python dan Ruby, yang apply memang tidak sebanyak kalau lowongan Java, tapi semua yang apply di-atas standard. They're all above my expectations. Ini sudah menghemat waktu. Ternyata saya lihat selama berurusan dengan filtering SDM IT itu begini: * Orang belajar Python or Ruby Rails, because they really love it. They really enjoy coding with the language, not just for the sake of money. Because they get the sense of beauty when coding. Ini sebuah nilai plus bagi employer yang mencari loyalitas di employee-nya. * Java sudah menjadi mainstream. Programmer-nya semakin banyak. Dan seperti Endy bilang, it attracts programmer. Dan oleh karena itu semakin banyak newbie yang belajar Java karena mainstream. They might not really enjoy coding with Java, but it makes money. And they will go where the money is (pengalaman pribadi juga). Contohnya dulu waktu saya mahasiswa, kalau saya cari makan biasanya cari yang parkiran motor paling banyak. It's mainstream, tapi waktu makan saya belum tentu mendapatkan kenikmatan, karena tempat makan itu menjadi mainstream karena pas dengan kantong mahasiswa. Saya ada programmer Python yg kerja sama saya saat ini, and he's a champion. A real natural born hacker. Sangat jarang saya harus ajarin ini itu. Implikasi-nya, save time and money. Inti ceritanya yang ingin saya sampaikan disini, kalau kita bisa dapat 1 dari 5 qualified programmer, ngapain harus nyari 1 dari 1000 yang mediocre? ;) Dan kita gak butuh terlalu banyak programmer kok, toh yang kita hire bukan sebanyak itu. Oh ya mengenai vendor juga, kita gak butuh terlalu banyak vendor. Karena toh yang kita pakai cuman 1 vendor. *This is just my 2 cents* Personal opinion. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8/
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/30 Andry S Huzain andryshuz...@gmail.com: Turnover tinggi itu topik buat HR, bukan buat programmer. Di non-IT pun jika tingkat kompetisi tinggi, atau jika kultur kerja nggak asyik, ya pasti bongkar pasang personel. betul sekali :) dg pemerosotan mental dan tanggung jawab, kerja keras HRD tinggi sekali, sudah jargon buat mabok, ilmu sporadis F
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Bukan fakta, tapi paragraph kedua ngga masuk akal kalo sebaliknya. 2009/5/29 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: Semua pertanyaan ini cuma kalau dan anggapan, jadi bukan fakta :-) On Thu, May 28, 2009 at 11:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
joshua lg kesepian :) mimipi 1000% dalam setahun itu artinya joshua jadi dewa cuci otak dan merevolusi orang lain :) F 2009/5/29 Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com: Bukan fakta, tapi paragraph kedua ngga masuk akal kalo sebaliknya. 2009/5/29 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: Semua pertanyaan ini cuma kalau dan anggapan, jadi bukan fakta :-) On Thu, May 28, 2009 at 11:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 Kalau mau keluar dari mailing list ini, caranya kirim sebuah email ke jug-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com. Jangan lupa, website JUG Indonesia adalah http://www.jug.or.id Yahoo! Groups Links -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/29 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com Frans Thamura wrote: joshua lg kesepian :) mimipi 1000% dalam setahun itu artinya joshua jadi dewa cuci otak dan merevolusi orang lain :) Mungkin Joshua perlu introspeksi diri. Kalau misalkan Joshua sendiri masih pakai Java kenapa bilang Java nggak relevan. Lain halnya kalau Joshua sudah nggak pakai Java sama sekali. Pelan-pelan. Tapi arahnya memang kesana kok ;) -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
PS: Twitter setau gua ga pindah ke Scala, twitter cuman ganti beberapa backend layernya pake scala. Tapi Frontendnya tetep Rails. Mungkin kemaren gua salah bandingin Django dgn hibernate dan wicket. Kalo SQLAcademy mungkin pas dibandingin sama hibernate. Tapi tetep UI programming model kaya Wicket gua belom temuin di python dan di bhs laen. Pendapat objective gua, kemaren gua mulai dikit bikin applikasi pake django vs. wickethibernate. Emang django jauh lebih gampang, ga perlu mikirin banyak2 ttg configuration dll. Sedangkan utk setup projekt bikin hibernate aja, gua harus liat dependencies antara library yg dipake. Sejak beberapa hari gua masih mikir2 utk switch dari Python ke Java dan jg kebalikannya. Masi belom ketemu solusinya sampe skrg. Kalo mau cepet launch pake django, tapi takutnya ntar2 kalo architecturenya berubah karena ada requirement2 baru, django ga bisa cover itu semua. 2009/5/29 Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com Bukan fakta, tapi paragraph kedua ngga masuk akal kalo sebaliknya. 2009/5/29 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com joshua.java%40gmail.com: Semua pertanyaan ini cuma kalau dan anggapan, jadi bukan fakta :-) On Thu, May 28, 2009 at 11:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com belajarprogram%40gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
orang yang percaya masa depan, akan melakukan totalitas F 2009/5/29 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: 2009/5/29 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com Frans Thamura wrote: joshua lg kesepian :) mimipi 1000% dalam setahun itu artinya joshua jadi dewa cuci otak dan merevolusi orang lain :) Mungkin Joshua perlu introspeksi diri. Kalau misalkan Joshua sendiri masih pakai Java kenapa bilang Java nggak relevan. Lain halnya kalau Joshua sudah nggak pakai Java sama sekali. Pelan-pelan. Tapi arahnya memang kesana kok ;) -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/29 sjtirtha sjtir...@gmail.com: PS: Twitter setau gua ga pindah ke Scala, twitter cuman ganti beberapa backend layernya pake scala. Tapi Frontendnya tetep Rails. Mungkin kemaren gua salah bandingin Django dgn hibernate dan wicket. Kalo SQLAcademy mungkin pas dibandingin sama hibernate. Tapi tetep UI programming model kaya Wicket gua belom temuin di python dan di bhs laen. Pendapat objective gua, kemaren gua mulai dikit bikin applikasi pake django vs. wickethibernate. wicket di django 1.0 itu newform, kalau di turbogears itu tosca widgets. Emang django jauh lebih gampang, ga perlu mikirin banyak2 ttg configuration dll. Sedangkan utk setup projekt bikin hibernate aja, gua harus liat dependencies antara library yg dipake. Sejak beberapa hari gua masih mikir2 utk switch dari Python ke Java dan jg kebalikannya. Masi belom ketemu solusinya sampe skrg. Kalo mau cepet launch pake django, tapi takutnya ntar2 kalo architecturenya berubah karena ada requirement2 baru, django ga bisa cover itu semua. no silver bullet sih sebenarnya, paling pas, choose the fit one :p 2009/5/29 Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com Bukan fakta, tapi paragraph kedua ngga masuk akal kalo sebaliknya. 2009/5/29 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: Semua pertanyaan ini cuma kalau dan anggapan, jadi bukan fakta :-) On Thu, May 28, 2009 at 11:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/29 Endy Muhardin endy.muhar...@gmail.com Ruby, Python, Perl ? Nanti sulit cari programmer buat maintain Sekedar sharing aja mengenai ini. Sulit bukan sama sekali tidak ada lho. Saya punya sudut pandang yang baru mengenai ini. Semakin banyak programmer justru semakin sulit mem-filter, dan semakin banyak makan waktu. Kalau punya banyak waktu ya gpp. Terus terang saya agak bosan kalau harus terlalu banyak mem-filter. Contoh-nya kemarin saya cari programmer Python dan Ruby, yang apply memang tidak sebanyak kalau lowongan Java, tapi semua yang apply di-atas standard. They're all above my expectations. Ini sudah menghemat waktu. Ternyata saya lihat selama berurusan dengan filtering SDM IT itu begini: * Orang belajar Python or Ruby Rails, because they really love it. They really enjoy coding with the language, not just for the sake of money. Because they get the sense of beauty when coding. Ini sebuah nilai plus bagi employer yang mencari loyalitas di employee-nya. * Java sudah menjadi mainstream. Programmer-nya semakin banyak. Dan seperti Endy bilang, it attracts programmer. Dan oleh karena itu semakin banyak newbie yang belajar Java karena mainstream. They might not really enjoy coding with Java, but it makes money. And they will go where the money is (pengalaman pribadi juga). Contohnya dulu waktu saya mahasiswa, kalau saya cari makan biasanya cari yang parkiran motor paling banyak. It's mainstream, tapi waktu makan saya belum tentu mendapatkan kenikmatan, karena tempat makan itu menjadi mainstream karena pas dengan kantong mahasiswa. Saya ada programmer Python yg kerja sama saya saat ini, and he's a champion. A real natural born hacker. Sangat jarang saya harus ajarin ini itu. Implikasi-nya, save time and money. Inti ceritanya yang ingin saya sampaikan disini, kalau kita bisa dapat 1 dari 5 qualified programmer, ngapain harus nyari 1 dari 1000 yang mediocre? ;) Dan kita gak butuh terlalu banyak programmer kok, toh yang kita hire bukan sebanyak itu. Oh ya mengenai vendor juga, kita gak butuh terlalu banyak vendor. Karena toh yang kita pakai cuman 1 vendor. *This is just my 2 cents* Personal opinion. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8/
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Menurut saya ada enak ga enak Josh Menurut gw dunia kerja IT (khususnya programming) tingkat turn-over nya tinggi, dengan berbagai macam alasan dr programmer masing2 Nah klo misalnya bung Josh sedang ngerjain project besar yg udah 70% selesai dengan Ruby/Phyton, tiba2 beberapa programmer lo cabut, seberapa cepat anda bisa cari penggantinya? Takutnya project jadi terhambat (krn susah cari orang), client kecewa, project batal, ga dapet duit deh :D Just My Opinion yah From: Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com To: jug-indonesia@yahoogroups.com Sent: Saturday, May 30, 2009 8:35:50 AM Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? 2009/5/29 Endy Muhardin endy.muhar...@gmail.com Ruby, Python, Perl ? Nanti sulit cari programmer buat maintain Sekedar sharing aja mengenai ini. Sulit bukan sama sekali tidak ada lho. Saya punya sudut pandang yang baru mengenai ini. Semakin banyak programmer justru semakin sulit mem-filter, dan semakin banyak makan waktu. Kalau punya banyak waktu ya gpp. Terus terang saya agak bosan kalau harus terlalu banyak mem-filter. Contoh-nya kemarin saya cari programmer Python dan Ruby, yang apply memang tidak sebanyak kalau lowongan Java, tapi semua yang apply di-atas standard. They're all above my expectations. Ini sudah menghemat waktu. Ternyata saya lihat selama berurusan dengan filtering SDM IT itu begini: * Orang belajar Python or Ruby Rails, because they really love it. They really enjoy coding with the language, not just for the sake of money. Because they get the sense of beauty when coding. Ini sebuah nilai plus bagi employer yang mencari loyalitas di employee-nya. * Java sudah menjadi mainstream. Programmer-nya semakin banyak. Dan seperti Endy bilang, it attracts programmer. Dan oleh karena itu semakin banyak newbie yang belajar Java karena mainstream. They might not really enjoy coding with Java, but it makes money. And they will go where the money is (pengalaman pribadi juga). Contohnya dulu waktu saya mahasiswa, kalau saya cari makan biasanya cari yang parkiran motor paling banyak. It's mainstream, tapi waktu makan saya belum tentu mendapatkan kenikmatan, karena tempat makan itu menjadi mainstream karena pas dengan kantong mahasiswa. Saya ada programmer Python yg kerja sama saya saat ini, and he's a champion. A real natural born hacker. Sangat jarang saya harus ajarin ini itu. Implikasi-nya, save time and money. Inti ceritanya yang ingin saya sampaikan disini, kalau kita bisa dapat 1 dari 5 qualified programmer, ngapain harus nyari 1 dari 1000 yang mediocre? ;) Dan kita gak butuh terlalu banyak programmer kok, toh yang kita hire bukan sebanyak itu. Oh ya mengenai vendor juga, kita gak butuh terlalu banyak vendor. Karena toh yang kita pakai cuman 1 vendor. *This is just my 2 cents* Personal opinion. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8/
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
cecep(tm) *nuduh* 2009/5/30 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: 2009/5/29 Endy Muhardin endy.muhar...@gmail.com Ruby, Python, Perl ? Nanti sulit cari programmer buat maintain Sekedar sharing aja mengenai ini. Sulit bukan sama sekali tidak ada lho. Saya punya sudut pandang yang baru mengenai ini. Semakin banyak programmer justru semakin sulit mem-filter, dan semakin banyak makan waktu. Kalau punya banyak waktu ya gpp. Terus terang saya agak bosan kalau harus terlalu banyak mem-filter. Contoh-nya kemarin saya cari programmer Python dan Ruby, yang apply memang tidak sebanyak kalau lowongan Java, tapi semua yang apply di-atas standard. They're all above my expectations. Ini sudah menghemat waktu. Ternyata saya lihat selama berurusan dengan filtering SDM IT itu begini: * Orang belajar Python or Ruby Rails, because they really love it. They really enjoy coding with the language, not just for the sake of money. Because they get the sense of beauty when coding. Ini sebuah nilai plus bagi employer yang mencari loyalitas di employee-nya. * Java sudah menjadi mainstream. Programmer-nya semakin banyak. Dan seperti Endy bilang, it attracts programmer. Dan oleh karena itu semakin banyak newbie yang belajar Java karena mainstream. They might not really enjoy coding with Java, but it makes money. And they will go where the money is (pengalaman pribadi juga). Contohnya dulu waktu saya mahasiswa, kalau saya cari makan biasanya cari yang parkiran motor paling banyak. It's mainstream, tapi waktu makan saya belum tentu mendapatkan kenikmatan, karena tempat makan itu menjadi mainstream karena pas dengan kantong mahasiswa. Saya ada programmer Python yg kerja sama saya saat ini, and he's a champion. A real natural born hacker. Sangat jarang saya harus ajarin ini itu. Implikasi-nya, save time and money. Inti ceritanya yang ingin saya sampaikan disini, kalau kita bisa dapat 1 dari 5 qualified programmer, ngapain harus nyari 1 dari 1000 yang mediocre? ;) Dan kita gak butuh terlalu banyak programmer kok, toh yang kita hire bukan sebanyak itu. Oh ya mengenai vendor juga, kita gak butuh terlalu banyak vendor. Karena toh yang kita pakai cuman 1 vendor. *This is just my 2 cents* Personal opinion. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8/
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Relevancy is related with time. Dan seperti yang gw bilang, jaman sekarang orang butuh semua cepat. Untuk produce something lebih cepat, there should be less code. Java is not relevant because it can not accommodate this needs. well, being speedy is good, but time-to-market is just one aspect of many FURPS+ (i use RUP term). It's irrelevant. Karena tidak dapat mengakomodasi my needs to be agile. then don't use java :) but that doesn't mean it's irrelevant for everybody. Exactly! Android has not got proven track record. Why did you bring that up? :-)) Exactly! GAE is still immature. Market talks. Why did you bring that up anyway? :-)) you're mixing market penetration (a result) with reason to choose a technology (a cause). google decided to use java for Android and GAE has no relation with Android and GAE is still in infancy thus they're not widely used Versapay ( http://www.versapay.com/ ) Merchant paling populer di Kanada. Menggunakan Ruby and Rails. Seperti yang gw bilang, Enterprise is a marketing hype. good. maybe it's what good for them. salam hangat, Thomas Wiradikusuma Twitter: http://www.twitter.com/wiradikusuma Blog: http://www.jroller.com/wiradikusuma
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
still relevant. selama smuanya diletakkan pada suitable positionnya. hari gini ga ada wajib2an, aliran2, agama2, thp satu bahasa tertentu. di combine aja, gunakan yg tercepat dan terbaik. JavaScript,PHP,Ruby,Python,Java,.Net, scala, erlang, dll.. put here frontend, backend, middle. irfani http://irfani.web.id Y! irfani_s
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/28 irfani YangBaikHati irf...@irfani.web.id still relevant. selama smuanya diletakkan pada suitable positionnya. hari gini ga ada wajib2an, aliran2, agama2, thp satu bahasa tertentu. di combine aja, gunakan yg tercepat dan terbaik. JavaScript,PHP,Ruby,Python,Java,.Net, scala, erlang, dll.. put here frontend, backend, middle. Tapi pertanyaannya, berapa banyak programmer yang mau pelajarin semua itu? But this is a good response. I like it. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
On Thu, May 28, 2009 at 14:06, Thomas Wiradikusuma wiradikusuma.mi...@gmail.com wrote: Relevancy is related with time. Dan seperti yang gw bilang, jaman sekarang orang butuh semua cepat. Untuk produce something lebih cepat, there should be less code. Java is not relevant because it can not accommodate this needs. well, being speedy is good, but time-to-market is just one aspect of many FURPS+ (i use RUP term). Darn.. back to this again? LOC is not a good measure for productivity and product cost. It's irrelevant. Karena tidak dapat mengakomodasi my needs to be agile. then don't use java :) but that doesn't mean it's irrelevant for everybody. There are framework users and there are framework makers :P I chose to be part of the later.. How about u :P Regards, Edward Yakop
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/28 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: still relevant. selama smuanya diletakkan pada suitable positionnya. hari gini ga ada wajib2an, aliran2, agama2, thp satu bahasa tertentu. di combine aja, gunakan yg tercepat dan terbaik. JavaScript,PHP,Ruby,Python,Java,.Net, scala, erlang, dll.. put here frontend, backend, middle. Tapi pertanyaannya, berapa banyak programmer yang mau pelajarin semua itu? But this is a good response. I like it. +1000. Regards, Edward Yakop
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/28 Edward Yakop e...@apache.org: 2009/5/28 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: still relevant. selama smuanya diletakkan pada suitable positionnya. hari gini ga ada wajib2an, aliran2, agama2, thp satu bahasa tertentu. di combine aja, gunakan yg tercepat dan terbaik. JavaScript,PHP,Ruby,Python,Java,.Net, scala, erlang, dll.. put here frontend, backend, middle. Tapi pertanyaannya, berapa banyak programmer yang mau pelajarin semua itu? But this is a good response. I like it. +1000. Regards, Edward Yakop --- isn't this a little bit contradictory ? Kalau programmer hanya ingin belajar bahasa sesedikit mungkin, lalu bahasa apa yang paling memungkinkan mereka untuk hal ini ? So far its java, or you dare to propose another language that can be used on front end, middle end and back end that can work well on non homogeneous environment ? So its still relevant for people to choose java. Mungkin karena banyak language baru yang growth nya begitu cepat dan menjanjikan banyak hal baru, java jadi keliatan seperti the old guy in the block. Tapi itu juga permasalahannya, mereka baru menjajikan, not deliver yet :P with java it already delivered , the problem lies in how long it can keep evolving. So again, it still relevant. Nice point from thomas though. Bagi kita-kita yang tech savvy , kadang2 miss tentang marketing dan dukungan vendor. Padahal untuk end user untuk memilih solution, dua hal ini persentasenya bisa jauh lebih besar daripada how cool the technology is.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/28 abangkis abang...@gmail.com: --- isn't this a little bit contradictory ? Kalau programmer hanya ingin belajar bahasa sesedikit mungkin, lalu bahasa apa yang paling memungkinkan mereka untuk hal ini ? So far its java, or you dare to propose another language that can be used on front end, middle end and back end that can work well on non homogeneous environment ? Err. I don't dispute that Java is relevant. But, how does one programmer know that Java is the best? Plus, how could one appreciate Java or any other language if one don't try the other language etcs? Learning another language is good for an eye opener experience. Mungkin karena banyak language baru yang growth nya begitu cepat dan menjanjikan banyak hal baru, java jadi keliatan seperti the old guy in the block. Tapi itu juga permasalahannya, mereka baru menjajikan, not deliver yet :P with java it already delivered , the problem lies in how long it can keep evolving. So again, it still relevant. It doesn't mean that it's proven/elegant for every single scenario. Answer this question: Why javafx exists? http://java.sun.com/javafx/1/tutorials/core/writingScripts/ Look at the syntax.. hmm.. that's not java isn't it. That looks like javascript.. hmm.. what is this def, var, function?!!! Sun.. you're the Java god, why doesn't javafx use java syntax?!!! Nice point from thomas though. Bagi kita-kita yang tech savvy , kadang2 miss tentang marketing dan dukungan vendor. Padahal untuk end user untuk memilih solution, dua hal ini persentasenya bisa jauh lebih besar daripada how cool the technology is. Well.. if it's a cool technology.. with a bit of luck. it will become mainstream.. Ruby? Python? Scala? Regards, Edward Yakop
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Manding ganti topiks dech ngga penting banget buat dibahas,, java is not relevant, he he,,, . kayak yg bisa bikin framewrok aja --- Pada Kam, 28/5/09, Edward Yakop e...@apache.org menulis: Dari: Edward Yakop e...@apache.org Topik: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? Kepada: jug-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 28 Mei, 2009, 2:02 PM 2009/5/28 Joshua Partogi joshua.java@ gmail.com: still relevant. selama smuanya diletakkan pada suitable positionnya. hari gini ga ada wajib2an, aliran2, agama2, thp satu bahasa tertentu. di combine aja, gunakan yg tercepat dan terbaik. JavaScript,PHP, Ruby,Python, Java,.Net, scala, erlang, dll.. put here frontend, backend, middle. Tapi pertanyaannya, berapa banyak programmer yang mau pelajarin semua itu? But this is a good response. I like it. +1000. Regards, Edward Yakop Yahoo! Mail Sekarang Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Java is still relevant if you still want to use it :p From: Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com To: jug-indonesia@yahoogroups.com Sent: Thursday, May 28, 2009 12:39:48 PM Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? Thomas Wiradikusuma wrote: maybe, maybe not. try convince vendor working on banking system to use php or ruby for their core banking system :) Ini pernyataan indah sekali. Inilah inti dari makna sistem enterprise: Berani nggak elu mempercayakan duit elu pada sistem itu? Bwa ha ha ha. Kalau mau keluar dari mailing list ini, caranya kirim sebuah email ke jug-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com. Jangan lupa, website JUG Indonesia adalah http://www.jug.or.id Yahoo! Groups Links
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/28 ahmad sapta ismiran amai...@yahoo.com: Manding ganti topiks dech ngga penting banget buat dibahas,, java is not relevant, he he,,, . kayak yg bisa bikin framewrok aja hehe.. if you're using OSGi or want some heavy experiment stuff like DDD. Join us at OSP4j or Qi4j :P Hmm.. speaking of which. Tony Kohar did a wonderful job on Qi4j visualizer . Regards, Edward Yakop
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
On Thu, May 28, 2009 at 4:33 PM, Edward Yakop e...@apache.org wrote: 2009/5/28 abangkis abang...@gmail.com: --- isn't this a little bit contradictory ? Kalau programmer hanya ingin belajar bahasa sesedikit mungkin, lalu bahasa apa yang paling memungkinkan mereka untuk hal ini ? So far its java, or you dare to propose another language that can be used on front end, middle end and back end that can work well on non homogeneous environment ? Err. I don't dispute that Java is relevant. But, how does one programmer know that Java is the best? Plus, how could one appreciate Java or any other language if one don't try the other language etcs? Learning another language is good for an eye opener experience. -- Okay, i think we're on the same page . I do agree that learning new language can be an eye opener. But please note that learning and try to master it is a different kind of thing. The effort is on a different level. And also note that people are lazy. So the common ground was to master a language that can cover most of the domains to use it on daily job, and then patch it with another language in special cases. It would be better if the language can cover the whole domain which is where java excel compared to other language. And also learning a new framework is different than learning a new language. Since besides introduced new thing , new way of work, it also carry over the behavior and concept from the underlying language. Mungkin karena banyak language baru yang growth nya begitu cepat dan menjanjikan banyak hal baru, java jadi keliatan seperti the old guy in the block. Tapi itu juga permasalahannya, mereka baru menjajikan, not deliver yet :P with java it already delivered , the problem lies in how long it can keep evolving. So again, it still relevant. It doesn't mean that it's proven/elegant for every single scenario. Answer this question: Why javafx exists? http://java.sun.com/javafx/1/tutorials/core/writingScripts/ Look at the syntax.. hmm.. that's not java isn't it. That looks like javascript.. hmm.. what is this def, var, function?!!! Sun.. you're the Java god, why doesn't javafx use java syntax?!!! -- i agree. But remember the target here, for people to learn a little language as possible as their main language. So based on that and the points above, i think that's a valid point for most people to think that java is relevant. Patching the master language with special one on special case would be an added benefits. On other subject, javafx exists to bring the java concept of WORA to a new level. Since the javaFX deployment target was to cover web, mobile and embeded system. But like google chrome that was introduce late to the market. The effort to convince and shake the market would be huge in order to make it a success. As for the syntax then we have to look back at the android case. What is java actually ? is it the language, is it the jvm, is it both ? And what creature is actually javascript ? since it actually doesn't use all of java syntax or the jvm and born from netscape instead of sun while still carrying the java emblem ? IMHO It will be tiresome and time wasting to cover this topic over and over again :D Nice point from thomas though. Bagi kita-kita yang tech savvy , kadang2 miss tentang marketing dan dukungan vendor. Padahal untuk end user untuk memilih solution, dua hal ini persentasenya bisa jauh lebih besar daripada how cool the technology is. Well.. if it's a cool technology.. with a bit of luck. it will become mainstream.. Ruby? Python? Scala? -- Really ? You believe that ? Well since moving away from engineering position i found out that to make one thing as the main stream choice. The investment for the technology is the least , compared to other components. You can check with the global job demand that usually get released every year and see the top language (sorry forgot the named of the survey body that usually released this). Cheers Abangkis
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
On Thu, May 28, 2009 at 18:34, abangkis abang...@gmail.com wrote: -- Okay, i think we're on the same page . I do agree that learning new language can be an eye opener. But please note that learning and try to master it is a different kind of thing. The effort is on a different level. And also note that people are lazy. So the common ground was to master a language that can cover most of the domains to use it on daily job, and then patch it with another language in special cases. It depends on the problem. It would be better if the language can cover the whole domain which is where java excel compared to other language. And also learning a new framework is different than learning a new language. Since besides introduced new thing , new way of work, it also carry over the behavior and concept from the underlying language. Java doesn't excel in desktop application, interfacing with hardware directly, 3d application (CAD, games?), or too fat hence no cost effective for devices that has limited hardware (There are plenty of example for this, microwavee, Air conditioner, etcs). Creating frarmework in a language that doesn't do well in this area, vs. learning new language that has an excellent facilities to handle the problem is a no brainer. -- i agree. But remember the target here, for people to learn a little language as possible as their main language. So based on that and the points above, i think that's a valid point for most people to think that java is relevant. Patching the master language with special one on special case would be an added benefits. I don't think that is a valid target. If everyone are doing just that, java as a language will be dead. There will be no enhancement in the language. Such as, generic, closure, scripting language. On other subject, javafx exists to bring the java concept of WORA to a new level. Since the javaFX deployment target was to cover web, mobile and embeded system. But like google chrome that was introduce late to the market. The effort to convince and shake the market would be huge in order to make it a success. Yup. But when they succeed, would java as a language still relevant at that time? As for the syntax then we have to look back at the android case. What is java actually ? is it the language, is it the jvm, is it both ? And what creature is actually javascript ? since it actually doesn't use all of java syntax or the jvm and born from netscape instead of sun while still carrying the java emblem ? IMHO It will be tiresome and time wasting to cover this topic over and over again :D Java/any language/framework is a tool that solve a particular set of problem nicely. Nice point from thomas though. Bagi kita-kita yang tech savvy , kadang2 miss tentang marketing dan dukungan vendor. Padahal untuk end user untuk memilih solution, dua hal ini persentasenya bisa jauh lebih besar daripada how cool the technology is. Well.. if it's a cool technology.. with a bit of luck. it will become mainstream.. Ruby? Python? Scala? -- Really ? You believe that ? Yup. How do u explain growth in other languages? Well since moving away from engineering position i found out that to make one thing as the main stream choice. The investment for the technology is the least , compared to other components. You can check with the global job demand that usually get released every year and see the top language (sorry forgot the named of the survey body that usually released this). Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Regards, Edward Yakop
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
On Thu, May 28, 2009 at 9:47 PM, Edward Yakop e...@apache.org wrote: Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Wow gw baru tau tuh graphic job trend-nya Java stagnan gitu dan graphic untuk Ruby is very spiky. Tapi memang gw lihat memang banyak perusahaan yang moving away from Java. Tapi mungkin trend di Indonesia beda yah. Ternyata job trend Java tidak sepopuler yang Thomas bilang. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. Best regards, Yasri On Thu, May 28, 2009 at 2:17 PM, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com wrote: On Thu, May 28, 2009 at 9:47 PM, Edward Yakop e...@apache.org wrote: Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Wow gw baru tau tuh graphic job trend-nya Java stagnan gitu dan graphic untuk Ruby is very spiky. Tapi memang gw lihat memang banyak perusahaan yang moving away from Java. Tapi mungkin trend di Indonesia beda yah. Ternyata job trend Java tidak sepopuler yang Thomas bilang. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
java is the champion , we are the champion who wanna live forever F On Thu, May 28, 2009 at 8:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. Best regards, Yasri On Thu, May 28, 2009 at 2:17 PM, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com wrote: On Thu, May 28, 2009 at 9:47 PM, Edward Yakop e...@apache.org wrote: Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Wow gw baru tau tuh graphic job trend-nya Java stagnan gitu dan graphic untuk Ruby is very spiky. Tapi memang gw lihat memang banyak perusahaan yang moving away from Java. Tapi mungkin trend di Indonesia beda yah. Ternyata job trend Java tidak sepopuler yang Thomas bilang. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 Kalau mau keluar dari mailing list ini, caranya kirim sebuah email ke jug-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com. Jangan lupa, website JUG Indonesia adalah http://www.jug.or.id Yahoo! Groups Links -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Semua pertanyaan ini cuma kalau dan anggapan, jadi bukan fakta :-) On Thu, May 28, 2009 at 11:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
bukannya makin langkah itu makin mahal ya? On Thu, May 28, 2009 at 8:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. Best regards, Yasri On Thu, May 28, 2009 at 2:17 PM, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com wrote: On Thu, May 28, 2009 at 9:47 PM, Edward Yakop e...@apache.org wrote: Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Wow gw baru tau tuh graphic job trend-nya Java stagnan gitu dan graphic untuk Ruby is very spiky. Tapi memang gw lihat memang banyak perusahaan yang moving away from Java. Tapi mungkin trend di Indonesia beda yah. Ternyata job trend Java tidak sepopuler yang Thomas bilang. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 -- Best Regards, Handinata Kusuma
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Ruby naek 1000% karena Rails dan dari kenaikan 1000% belom tentu semuanya bener2 stay di Ruby. Python jg menarik karena google pake python dan ada Django framework yg jg sangat beken di dunia python. Gua kemaren liat2 Django coba sana sini, tapi tetep ga bisa nyaingin Hibernate dan Wicket. At the end sih menurut gua tergantung, kita mau bikin applikasi seperti apa? Kalo applikasi yg cukup simple, mungkin Ruby dan Rails atau Python(Django) udah ok. Tapi kalo mau bikin yg cukup komplex, di mana orang2 ntar bisa involve bikin reusable ui component sendiri. Atau mungkin business objectnya sangat komplex. Mungkin case2 seperti ini Java lebih baik, karena di java udah banyak banget framework/lib yg kasi solution buat nyelesaiin hal2 yg komplex. Walaupun kadang gua jg bingung knp website2 besar seperti Flickr, Twitter, Facebook ditulis di script language semua. Itu jg ada alesan mereka mau launch website mereka secepatnya. Kalo dulu Facebook implement pake Java, bisa2 sampe sekrang masi belom kelar. Steve On Thu, May 28, 2009 at 5:29 PM, Frans Thamura fr...@meruvian.org wrote: java is the champion , we are the champion who wanna live forever F On Thu, May 28, 2009 at 8:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com belajarprogram%40gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. Best regards, Yasri On Thu, May 28, 2009 at 2:17 PM, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.comjoshua.java%40gmail.com wrote: On Thu, May 28, 2009 at 9:47 PM, Edward Yakop e...@apache.orgefy%40apache.org wrote: Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Wow gw baru tau tuh graphic job trend-nya Java stagnan gitu dan graphic untuk Ruby is very spiky. Tapi memang gw lihat memang banyak perusahaan yang moving away from Java. Tapi mungkin trend di Indonesia beda yah. Ternyata job trend Java tidak sepopuler yang Thomas bilang. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 Kalau mau keluar dari mailing list ini, caranya kirim sebuah email ke jug-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.comjug-indonesia-unsubscribe%40yahoogroups.com . Jangan lupa, website JUG Indonesia adalah http://www.jug.or.id Yahoo! Groups Links -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Hahahaha.. Barca tau frans yang jadi Champion Tahun ini .. Regards, Yudhi Karunia Surtan -- Mobile (+62)-818-08347561 On Thu, May 28, 2009 at 10:29 PM, Frans Thamura fr...@meruvian.org wrote: java is the champion , we are the champion who wanna live forever F On Thu, May 28, 2009 at 8:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. Best regards, Yasri On Thu, May 28, 2009 at 2:17 PM, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com wrote: On Thu, May 28, 2009 at 9:47 PM, Edward Yakop e...@apache.org wrote: Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Wow gw baru tau tuh graphic job trend-nya Java stagnan gitu dan graphic untuk Ruby is very spiky. Tapi memang gw lihat memang banyak perusahaan yang moving away from Java. Tapi mungkin trend di Indonesia beda yah. Ternyata job trend Java tidak sepopuler yang Thomas bilang. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 Kalau mau keluar dari mailing list ini, caranya kirim sebuah email ke jug-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com. Jangan lupa, website JUG Indonesia adalah http://www.jug.or.id Yahoo! Groups Links -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Mungkin karena kebetulan gw sering kerja di B2B system, jadi kemana mata memandang gw liat aplikasi java C. Tapi kalau gw disuruh koding C, makin cepet botak kepala gw wakakakakaka. Kalau disuruh bikin webapp, secara gw khatamnya bahasa java, gw pilih java karena gw udah tau dah borok2nya :)). Kalau suruh pake bahasa lain bisa aja belajar instan, tapi buat tau borok2nya butuh jam terbang. Analoginya, kalau java itu mobil tua, gw udah tau kapan tuh mobil bakalan mati hanya denger suara mesinnya pas distarter. Jadi buru2 dah dibenerin sebelum ko'it. kekekekeke. Aniwei gw percaya akhirnya itu mobil bakalan gw masukin TONG SAMPAH, gw juga ngikutin perkembangan mobil model baru yg lebih hemat energi dan efisien tenaga. On Thu, May 28, 2009 at 10:29 PM, Frans Thamura fr...@meruvian.org wrote: java is the champion , we are the champion who wanna live forever F On Thu, May 28, 2009 at 8:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com belajarprogram%40gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. Best regards, Yasri On Thu, May 28, 2009 at 2:17 PM, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.comjoshua.java%40gmail.com wrote: On Thu, May 28, 2009 at 9:47 PM, Edward Yakop e...@apache.orgefy%40apache.org wrote: Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Wow gw baru tau tuh graphic job trend-nya Java stagnan gitu dan graphic untuk Ruby is very spiky. Tapi memang gw lihat memang banyak perusahaan yang moving away from Java. Tapi mungkin trend di Indonesia beda yah. Ternyata job trend Java tidak sepopuler yang Thomas bilang. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 Kalau mau keluar dari mailing list ini, caranya kirim sebuah email ke jug-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.comjug-indonesia-unsubscribe%40yahoogroups.com . Jangan lupa, website JUG Indonesia adalah http://www.jug.or.id Yahoo! Groups Links -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable. -- Warm Regards, Arif Rachim
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/29 sjtirtha sjtir...@gmail.com Ruby naek 1000% karena Rails dan dari kenaikan 1000% belom tentu semuanya bener2 stay di Ruby. Python jg menarik karena google pake python dan ada Django framework yg jg sangat beken di dunia python. Gua kemaren liat2 Django coba sana sini, tapi tetep ga bisa nyaingin Hibernate dan Wicket. At the end sih menurut gua tergantung, kita mau bikin applikasi seperti apa? Kalo applikasi yg cukup simple, mungkin Ruby dan Rails atau Python(Django) udah ok. Tapi kalo mau bikin yg cukup komplex, di mana orang2 ntar bisa involve bikin reusable ui component sendiri. Resuable ui component itu bagaimana ya? Bukan cuman Java yang bisa solve ini. :-) Atau mungkin business objectnya sangat komplex. Please define complex. Apakah kompleks itu sebenarnya cara berpikir programmer Java yang sudah ribet duluan? No problem should be too complex unless the way you see that problem is not simple. Mungkin case2 seperti ini Java lebih baik, karena di java udah banyak banget framework/lib yg kasi solution buat nyelesaiin hal2 yg komplex. Walaupun kadang gua jg bingung knp website2 besar seperti Flickr, Twitter, Facebook ditulis di script language semua. Itu jg ada alesan mereka mau launch website mereka secepatnya. Kalo dulu Facebook implement pake Java, bisa2 sampe sekrang masi belom kelar. Tepat! Pakai Java ROI-nya lebih lama. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Thread ini makin menguatkan Java is unbreakable now tech lain belum mainstream kalau Java dibunuh kekuasaannya 80% saja, masih tetap akan sustain sampai 50 tahun kedepan ini hebatnya Java. Mirip IBM menciptakan IBM PC, PC jadi standard dunia, walaupun IBM pertama yang tutup sama dg Sun, dah jadi milik Oracle kan artinya Java ini selain hebat, momentumnya pas, juga rasanya pas, diwaktu yang pas, Ruby sudah old, masih membutuhkan sebuah mainstream leap baru bisa masuk ke kasta lebih atas .NET aja susah kan F 2009/5/29 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: 2009/5/29 sjtirtha sjtir...@gmail.com Ruby naek 1000% karena Rails dan dari kenaikan 1000% belom tentu semuanya bener2 stay di Ruby. Python jg menarik karena google pake python dan ada Django framework yg jg sangat beken di dunia python. Gua kemaren liat2 Django coba sana sini, tapi tetep ga bisa nyaingin Hibernate dan Wicket. At the end sih menurut gua tergantung, kita mau bikin applikasi seperti apa? Kalo applikasi yg cukup simple, mungkin Ruby dan Rails atau Python(Django) udah ok. Tapi kalo mau bikin yg cukup komplex, di mana orang2 ntar bisa involve bikin reusable ui component sendiri. Resuable ui component itu bagaimana ya? Bukan cuman Java yang bisa solve ini. :-) Atau mungkin business objectnya sangat komplex. Please define complex. Apakah kompleks itu sebenarnya cara berpikir programmer Java yang sudah ribet duluan? No problem should be too complex unless the way you see that problem is not simple. Mungkin case2 seperti ini Java lebih baik, karena di java udah banyak banget framework/lib yg kasi solution buat nyelesaiin hal2 yg komplex. Walaupun kadang gua jg bingung knp website2 besar seperti Flickr, Twitter, Facebook ditulis di script language semua. Itu jg ada alesan mereka mau launch website mereka secepatnya. Kalo dulu Facebook implement pake Java, bisa2 sampe sekrang masi belom kelar. Tepat! Pakai Java ROI-nya lebih lama. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/28 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com 2009/5/28 abangkis abang...@gmail.com --- isn't this a little bit contradictory ? Kalau programmer hanya ingin belajar bahasa sesedikit mungkin, lalu bahasa apa yang paling memungkinkan mereka untuk hal ini ? So far its java, or you dare to propose another language that can be used on front end, middle end and back end that can work well on non homogeneous environment ? Bagi programmer menguntungkan, bagi business people merugikan. Java produce more code, yang artinya error prone, yang artinya more testing needed, yang artinya longer time to market, yang artinya kalah saing dengan kompetitor aah belum lagi more cost untuk SDM dan resource hungry machine. Naturally yes Java needs more code because of it's strong typing and early binding characteristics. Don't try to compare with those dynamic languages. But this doesn't come without a benefit. See how well is Java IDE support. Compare that to those dynamic languages. Lagipula masih ada juga upaya integrasi dengan bahasa yang lebih dynamic seperti javascript, groovy, dll. Atau bisa saja dibuat framework yang membuat jumlah code yang diperlukan lebih sedikit. Lesser code is good to some extent. Tapi jangan sampai kebablasan dan code-nya jadi cryptic. Oh ya, saya juga menemukan programmer Java tendensi-nya tidak peduli dengan highly maintainable ( dalam kata lain beautiful ) code, because they are busy fixing bugs, nunggu restart server + ngompile. Dan programmer yang kayak ini pulak yang kadang minta gaji gede :-D Ini sih balik ke individu aja. Memangny pengguna bahasa lain ga gitu? How do you do refactoring in those dynamic languages. I would say it's more error prone compare to Java. Kemungkinan besarnya adalah bahwa para pengguna dynamic languages sampai saat ini adalah para geek yang peduli dengan beautiful code. Wait until their community grows as big as java. Pasti ada juga orang2 yang menulis code dengan Hit and Run pattern. Kemungkinan lu mengucapkan kritik seperti itu soalnya lu masih sayang sama Java :D.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
On Fri, May 29, 2009 at 11:34 AM, Jecki jecki...@gmail.com wrote: 2009/5/28 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com 2009/5/28 abangkis abang...@gmail.com --- isn't this a little bit contradictory ? Kalau programmer hanya ingin belajar bahasa sesedikit mungkin, lalu bahasa apa yang paling memungkinkan mereka untuk hal ini ? So far its java, or you dare to propose another language that can be used on front end, middle end and back end that can work well on non homogeneous environment ? Bagi programmer menguntungkan, bagi business people merugikan. Java produce more code, yang artinya error prone, yang artinya more testing needed, yang artinya longer time to market, yang artinya kalah saing dengan kompetitor aah belum lagi more cost untuk SDM dan resource hungry machine. Naturally yes Java needs more code because of it's strong typing and early binding characteristics. Don't try to compare with those dynamic languages. But this doesn't come without a benefit. See how well is Java IDE support. Compare that to those dynamic languages. Lagipula masih ada juga upaya integrasi dengan bahasa yang lebih dynamic seperti javascript, groovy, dll. Atau bisa saja dibuat framework yang membuat jumlah code yang diperlukan lebih sedikit. Lesser code is good to some extent. Tapi jangan sampai kebablasan dan code-nya jadi cryptic. Oh ya, saya juga menemukan programmer Java tendensi-nya tidak peduli dengan highly maintainable ( dalam kata lain beautiful ) code, because they are busy fixing bugs, nunggu restart server + ngompile. Dan programmer yang kayak ini pulak yang kadang minta gaji gede :-D Ini sih balik ke individu aja. Memangny pengguna bahasa lain ga gitu? How do you do refactoring in those dynamic languages. I would say it's more error prone compare to Java. Kemungkinan besarnya adalah bahwa para pengguna dynamic languages sampai saat ini adalah para geek yang peduli dengan beautiful code. Wait until their community grows as big as java. Pasti ada juga orang2 yang menulis code dengan Hit and Run pattern. Kemungkinan lu mengucapkan kritik seperti itu soalnya lu masih sayang sama Java :D. OMG PDA. Sekarang IDE support itu bukan punya Java doang Pak. Mau Click+Shift dan refactoring itu sudah lumrah di dunia dyn language. Sudah ada RubyMine, Aptana Studio, dan NetBeans. OMG bahkan Netbeans dan IntelliJ yang notabene Java IDE harus nunduk dan bikin support untuk dynamic language? What's going on here? :-o I guess it's too difficult for them to deny the popularity of dynamic language -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/28 sjtirtha sjtir...@gmail.com: Ruby naek 1000% karena Rails dan dari kenaikan 1000% belom tentu semuanya bener2 stay di Ruby. Python jg menarik karena google pake python dan ada Django framework yg jg sangat beken di dunia python. Gua kemaren liat2 Django coba sana sini, tapi tetep ga bisa nyaingin Hibernate dan Wicket. sepertinya nya salah perbandingan, Hibernate ngga pas di bandingin ama Django *sebagai web framework* iBatis Hibernate atau wicket itu equal kalo dicompare sama SQLAlchemy atau SQLObject atau STORM yang dibuat oleh canonical *ubuntu* dan stack Java EE mungkin lebih tepat dicompare dengan Turbogears yg *congrats* baru kemarin di release versi 2.0 At the end sih menurut gua tergantung, kita mau bikin applikasi seperti apa? Kalo applikasi yg cukup simple, mungkin Ruby dan Rails atau Python(Django) udah ok. Tapi kalo mau bikin yg cukup komplex, di mana orang2 ntar bisa involve bikin reusable ui component sendiri. Atau mungkin business objectnya sangat komplex. Mungkin case2 seperti ini Java lebih baik, karena di java udah banyak banget framework/lib yg kasi solution buat nyelesaiin hal2 yg komplex. Walaupun kadang gua jg bingung knp website2 besar seperti Flickr, Twitter, Facebook ditulis di script language semua. Itu jg ada alesan mereka mau launch website mereka secepatnya. Kalo dulu Facebook implement pake Java, bisa2 sampe sekrang masi belom kelar. Steve On Thu, May 28, 2009 at 5:29 PM, Frans Thamura fr...@meruvian.org wrote: java is the champion , we are the champion who wanna live forever F On Thu, May 28, 2009 at 8:06 PM, Belajar Pemrograman belajarprog...@gmail.com wrote: Grafik itu cuma menunjukkan trend pertumbuhan, bukan absolut jumlah jobnya. Kalau programmer Java 1000x lipatnya programmer Ruby, the graph doesn't make so much sense, karena dalam 4 tahun jumlah programmer Rubi cuma naik 10x lipat. Satu lagi yang agak questionable, misalnya kita anggap jumlah programmer di dunia meningkat 5% per tahun, dan Rubi naik 1000% dalam 5 tahun, harusnya ada yang jadi korban (atau turun). Kenyataannya di grafik, paling jelek Java yang jumlahnya stagnant. So either Java user base is soo large or Ruby programmer is too small. Best regards, Yasri On Thu, May 28, 2009 at 2:17 PM, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com wrote: On Thu, May 28, 2009 at 9:47 PM, Edward Yakop e...@apache.org wrote: Agree, but what is mainstream :P http://www.indeed.com/jobtrends?q=java%2C+ruby%2C+python%2C+scala%2C+actionscript%2C+c%23l=relative=1 Notice something? In terms of growth, java is not growing at all. Wow gw baru tau tuh graphic job trend-nya Java stagnan gitu dan graphic untuk Ruby is very spiky. Tapi memang gw lihat memang banyak perusahaan yang moving away from Java. Tapi mungkin trend di Indonesia beda yah. Ternyata job trend Java tidak sepopuler yang Thomas bilang. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 Kalau mau keluar dari mailing list ini, caranya kirim sebuah email ke jug-indonesia-unsubscr...@yahoogroups.com. Jangan lupa, website JUG Indonesia adalah http://www.jug.or.id Yahoo! Groups Links -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/29 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: On Fri, May 29, 2009 at 11:34 AM, Jecki jecki...@gmail.com wrote: 2009/5/28 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com 2009/5/28 abangkis abang...@gmail.com --- isn't this a little bit contradictory ? Kalau programmer hanya ingin belajar bahasa sesedikit mungkin, lalu bahasa apa yang paling memungkinkan mereka untuk hal ini ? So far its java, or you dare to propose another language that can be used on front end, middle end and back end that can work well on non homogeneous environment ? Bagi programmer menguntungkan, bagi business people merugikan. Java produce more code, yang artinya error prone, yang artinya more testing needed, yang artinya longer time to market, yang artinya kalah saing dengan kompetitor aah belum lagi more cost untuk SDM dan resource hungry machine. Naturally yes Java needs more code because of it's strong typing and early binding characteristics. Don't try to compare with those dynamic languages. But this doesn't come without a benefit. See how well is Java IDE support. Compare that to those dynamic languages. Lagipula masih ada juga upaya integrasi dengan bahasa yang lebih dynamic seperti javascript, groovy, dll. Atau bisa saja dibuat framework yang membuat jumlah code yang diperlukan lebih sedikit. Lesser code is good to some extent. Tapi jangan sampai kebablasan dan code-nya jadi cryptic. Oh ya, saya juga menemukan programmer Java tendensi-nya tidak peduli dengan highly maintainable ( dalam kata lain beautiful ) code, because they are busy fixing bugs, nunggu restart server + ngompile. Dan programmer yang kayak ini pulak yang kadang minta gaji gede :-D Ini sih balik ke individu aja. Memangny pengguna bahasa lain ga gitu? How do you do refactoring in those dynamic languages. I would say it's more error prone compare to Java. Kemungkinan besarnya adalah bahwa para pengguna dynamic languages sampai saat ini adalah para geek yang peduli dengan beautiful code. Wait until their community grows as big as java. Pasti ada juga orang2 yang menulis code dengan Hit and Run pattern. Kemungkinan lu mengucapkan kritik seperti itu soalnya lu masih sayang sama Java :D. OMG PDA. Sekarang IDE support itu bukan punya Java doang Pak. Mau Click+Shift dan refactoring itu sudah lumrah di dunia dyn language. Sudah ada RubyMine, Aptana Studio, dan NetBeans. OMG bahkan Netbeans dan IntelliJ yang notabene Java IDE harus nunduk dan bikin support untuk dynamic language? What's going on here? :-o I guess it's too difficult for them to deny the popularity of dynamic language OOT: *rofl* and I LOVE Python plugins di Netbeans *hail PEP 8 * -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
sepertinya nya salah perbandingan, Hibernate ngga pas di bandingin ama Django *sebagai web framework* iBatis Hibernate atau wicket itu equal kalo dicompare sama SQLAlchemy atau SQLObject atau STORM yang dibuat oleh canonical *ubuntu* dan stack Java EE mungkin lebih tepat dicompare dengan Turbogears yg *congrats* baru kemarin di release versi 2.0 untuk dipercaya, harus melewati phase, aware, relevan, baru bisa trust... baru release itu masih di aware sama dg dmServer SpringSource masih di aware, belum naik JBoss aja masih di relevan belum trust Weblogic sudah ditrust, makanya PD dg harga lisensi 25.000 dan berapa lama competitor Java bisa setrusted Java. .NET setahu saya dah keluarin uang 61 miliar dollar buat promosi globally.. baru berapa persen, belum mainstream promosi sangat penting untuk menaikan marketshare danpersepsi sehingga pergeseran dari aware ke relevan jadi cepat, standardnya 4 tahun.. F
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/29 Frans Thamura fr...@meruvian.org untuk dipercaya, harus melewati phase, aware, relevan, baru bisa trust... baru release itu masih di aware sama dg dmServer SpringSource masih di aware, belum naik JBoss aja masih di relevan belum trust Weblogic sudah ditrust, makanya PD dg harga lisensi 25.000 dan berapa lama competitor Java bisa setrusted Java. .NET setahu saya dah keluarin uang 61 miliar dollar buat promosi globally.. baru berapa persen, belum mainstream promosi sangat penting untuk menaikan marketshare danpersepsi sehingga pergeseran dari aware ke relevan jadi cepat, standardnya 4 tahun.. Frans, Kenapa Jetbrains sekarang main di dunia Rails dengan adanya RubyMine, dan Glassfish JBoss support untuk deploy Rails ? Apakah ini berarti sales di dunia Java menurun, atau dengan kata lain trust public terhadap Java semakin menurun? :-D -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Glassfish JBoss support untuk deploy Rails ? Apakah ini berarti sales di dunia Java menurun, atau dengan kata lain trust public terhadap Java semakin menurun? :-D kovergen brother. they are same in my mind.. seperti kue rasa coklat sama brownies, gak dijual di toko bangunan.. ini gue lg riset Android yang akan replace Swing, teori gue sih, nanti ada translator mau ruby atau apapun, sama-sama scalabel Ruby VM harus benar benar momentumental baru bisa naik pangkat dia, kalau gak kasus seperti twitter terjadi cuman orang twitter mau ke scala (berita mereka sangat idealis), seneng sekali kalau ada team gila yang idealis di indonesia, scala mustinya lebih lambat tetapi dinamis.. tetapi pake JVM kan. ini kekuatan Java, the JVM sudah sangat mature coba lo email orang Flash, :) gue email mereka, jawabannya Flash VM masih jauh dibanding ke maturean JVM Flash VM aka Tamarin akan power Firefox inget di FF itu 1 user, JVM itu bisa handle jutaan user conccurent, ini beda kasta ok deh banyak user di FF, dengan multi tab. :) inget kasus Windows di desktop popular, tetapi di server, masih belum mainstream kan, diserang linux bisa tuh windows. Java itu sudah mainstream., ini karena 2 faktor,s ecara teknologi diterima, tetapi yang paling penting no. 2, publikasi dan marketing, thread ini sudah membuat banyak orang makin bosen dengerin Java itu menurun etc, menurun it is ok, tetapi market IT kan growing, jadi secara totalitas naik :) ruby juga secara kasus aka twitter nampar juga, tetapi secara global growing cuman ruby jadi market leader itu cerita lain, dan setiap yang sudah jadi market leader atau mainstream akan sustain dan Java sudah, apalagi Java dah Opensource, ini artinya sebuah investasi HARUS. saya lagi cari investasi lainnya, dan melirik2 tech lain, dan jawaban gue yang lain masih level 2 bro, masih lama, dan secara investasi masih costly F
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
jgn di generalisir gitu lo. twitter cuma ganti messagequeuenya dri rails ke scala. ini di area middle. krna memang byk tech lain yg suitable utk posisi middle tsb. kan memang itu areanya functional language, yg butuh concurrent, salah twitternya sendiri ga mikirin begitu. ga ada yg bisa hidup dgn satu solusi tech doang, harus combine yg terbaik. FYI, utk front end, mereka ttp pake Rails. mungkin saja dibackend mereka pake C or Java or anything irfani http://irfani.web.id Y! irfani_s 2009/5/29 Frans Thamura fr...@meruvian.org cuman orang twitter mau ke scala (berita mereka sangat idealis), seneng sekali kalau ada team gila yang idealis di indonesia, scala mustinya lebih lambat tetapi dinamis.. tetapi pake JVM kan. ruby juga secara kasus aka twitter nampar juga, tetapi secara global growing F
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
On Wed, May 27, 2009 at 3:23 PM, Penyihir Kecil penyihirke...@yahoo.com wrote: nah ini nih maksud aq is java still relevant these days ? is java still promises ? Sekarang misalnya ada client yang agak melek IT dikit aja minta dibuatkan aplikasi. Mau propose apa selain Java dan .NET ? Apalagi di Indonesia di mana masih langka orang bisa 1 bahasa pemrograman. VB6 ? Obsolete Delphi ? Masih bisa lah ... paling issue di masalah biaya lisensi Ruby, Python, Perl ? Nanti sulit cari programmer buat maintain PHP ? Gak bisa desktop, web pun identik dengan website, bukan aplikasi web. Pemilihan bahasa pemrograman untuk membuat aplikasi komersil itu pertimbangannya bukan fitur, type safety, dan hal teknis lain. Kalo memang itu pertimbangannya, semua aplikasi bisnis sekarang akan dicoding pakai Lisp. Pertimbangan big business pilih teknologi adalah support dari vendor besar seperti IBM, Oracle, MS. Kalo mainstream di big business pakai Java, talent programmer juga akan ke sana, baik untuk membuat aplikasi maupun mempercanggih dan memperlengkap platformnya. Semakin banyak komunitas programmer, platform juga akan semakin kuat. Itu sebabnya Steve Ballmer sampe teriak2, Developers, Developers, Developers Umur suatu teknologi bisa dilihat dari kemajuan risetnya. Sekarang kita lihat, .NET masih terus berkembang, artinya dia masih agak lama umurnya. Java, lagi rame OSGi, EJB 3.1, Java 7. Belum ada tanda2 dying. Ruby juga menggeliat, walaupun gak terlalu heboh. Masih ada pergerakan untuk mengakomodasi REST. Puncaknya sepertinya sudah lewat, waktu jamannya Rails dan mongrel. Lagipula, sejak ada JRuby, Ruby juga jalan di JVM, Java Java juga. makanya kmaren pas tes interview lamaran kerja, agak shock bgt uhmm mungkin perusahaan yg mo ku masukin mikocok minded sampe ada statement yg intinya riwayat java bakal tamat setelah di akusisi oracle. Ah itu kan cuma statement. Orang bikin statement ya suka-suka yang punya mulut toh?? Secara strategis, Oracle juga pasti akan mempertahankan Java. Lah kalo gak pakai Java, trus mau pake apa? PL/SQL komunitasnya tidak seagresif Java. Toolbox juga tidak selengkap Java. Tidak mungkin mereka mengharapkan orang2 coding .NET dan pakai Oracle di belakangnya. Lagipula, beli Sun itu bukan cuma Java, tapi juga Solaris. Kalo mereka mau mengkapitalisasi Solaris, aplikasi yang jalan di atasnya ya Java, mau apa lagi alternatifnya? I wonder how strong java compete with microsoft (.net) ? .NET jelas tidak bisa compete dengan Java. Kalo ada requirement berikut, .NET sudah pasti tidak bisa digunakan : - processor tidak intel - os bukan windows Nah di industri yang demand IT nya tinggi seperti banking dan telco, mostly masih pakai hardware Sun atau IBM, dan OS non Windows. .NET masih bisa compete kalo kita bikin aplikasi bisnis di sektor lain seperti manufaktur, warehousing, dll. Tapi biasanya project di situ valuenya tidak sebesar di banking dan telco, untuk project scope yang setara. Misalnya, aplikasi penagihan di manufaktur sulit untuk tembus 250jt. Sedangkan di banking, aplikasi yang sama, bisa dengan mudah di-quote 500jt. Saya sih gak terlalu fanatik dengan Java juga. Selain Java, saya bisa PHP, Ruby, Python. Jadi gak terlalu khawatir kalo Java fade away. Toh sooner or later Java pasti fade away, tidak ada yang abadi. Cuma faktanya, Java sekarang masih highly marketable, dan sepertinya akan tetap begitu sampai 2-3 tahun ke depan. -- Endy Muhardin http://endy.artivisi.com Y! : endymuhardin -- life learn contribute --
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
hua hau bahas anti Java di Jav :) dimana dah lebih dari 20.000 orang di Indo yang hidup mati di Java ini sama aja suruh para manager, keluar lo sana, gue mau ganti python.. posisis lo gue ganti terus dia ada anak dan istri, dan adik yang belum kelar kuliah, ada ortu yang pensiun terus management melihat, manageer ini kerja bagus can u break this? this is not only java market dude F 2009/5/29 Endy Muhardin endy.muhar...@gmail.com: On Wed, May 27, 2009 at 3:23 PM, Penyihir Kecil penyihirke...@yahoo.com wrote: nah ini nih maksud aq is java still relevant these days ? is java still promises ? Sekarang misalnya ada client yang agak melek IT dikit aja minta dibuatkan aplikasi. Mau propose apa selain Java dan .NET ? Apalagi di Indonesia di mana masih langka orang bisa 1 bahasa pemrograman.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
sorry numpang bandwidth maksudnya dari Ruby ke Scala irfani http://irfani.web.id Y! irfani_s 2009/5/29 irfani YangBaikHati irf...@irfani.web.id jgn di generalisir gitu lo. twitter cuma ganti messagequeuenya dri rails ke scala. ini di area middle. krna memang byk tech lain yg suitable utk posisi middle tsb.
[JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
*siap2 digebukin* Hi semuanya. Tanpa bermaksud mematahkan semangat newbie yang sedang belajar Java, ini adalah pertanyaan yang kemarin gw ajukan kepada seorang teman pada saat chatting di internet. It seems these days that the popular issues in Java has been solved in other language too. So is there still any reason why we still use Java, selain karena gaji-nya gede? *dooh* Karena gaji gede dari sudut pandang client dan employer justru bukanlah keuntungan. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
betul gue setuju :) java lang sudah jadi mainstreadm 46% bro, dan ada konsep kaya GWT, ini bisa rubah bahasa Java jadi javascript ini bisa terjadi dimana-mana makanya MS sekarang active berkolaborasi F 2009/5/27 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: *siap2 digebukin* Hi semuanya. Tanpa bermaksud mematahkan semangat newbie yang sedang belajar Java, ini adalah pertanyaan yang kemarin gw ajukan kepada seorang teman pada saat chatting di internet. It seems these days that the popular issues in Java has been solved in other language too. So is there still any reason why we still use Java, selain karena gaji-nya gede? *dooh* Karena gaji gede dari sudut pandang client dan employer justru bukanlah keuntungan. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8 -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Hehehe, perluas aja JUG-Indonesia jadi Just User Group Beneran, jadi open ama yg lain jg :)) hehehehehe.. Selain masalah teknis, Gaji akhirnya akan ada keseimbangan alamlah... Yg penting survive Sincerely, Martin From: Frans Thamura fr...@meruvian.org To: jug-indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 27 May, 2009 15:09:26 Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? betul gue setuju :) java lang sudah jadi mainstreadm 46% bro, dan ada konsep kaya GWT, ini bisa rubah bahasa Java jadi javascript ini bisa terjadi dimana-mana makanya MS sekarang active berkolaborasi F
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
hehe itu lah :) buat milis harus open dari awal, sampe moderator diomelin :) akhrinya bisa ke arah sana tapi karena java adalah the mainstream, jadi kita ini lead the movement. jadi open dan bangga jadi satu F 2009/5/27 martinus j wahyudi joshua_del...@yahoo.co.uk: Hehehe, perluas aja JUG-Indonesia jadi Just User Group Beneran, jadi open ama yg lain jg :)) hehehehehe.. Selain masalah teknis, Gaji akhirnya akan ada keseimbangan alamlah... Yg penting survive Sincerely, Martin From: Frans Thamura fr...@meruvian.org To: jug-indonesia@yahoogroups.com Sent: Wednesday, 27 May, 2009 15:09:26 Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? betul gue setuju :) java lang sudah jadi mainstreadm 46% bro, dan ada konsep kaya GWT, ini bisa rubah bahasa Java jadi javascript ini bisa terjadi dimana-mana makanya MS sekarang active berkolaborasi F -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Joshua Partogi wrote: *siap2 digebukin* Hi semuanya. Tanpa bermaksud mematahkan semangat newbie yang sedang belajar Java, ini adalah pertanyaan yang kemarin gw ajukan kepada seorang teman pada saat chatting di internet. It seems these days that the popular issues in Java has been solved in other language too. So is there still any reason why we still use Java, selain karena gaji-nya gede? *dooh* Karena gaji gede dari sudut pandang client dan employer justru bukanlah keuntungan. Aku kok kurang jelas. Apa maksudnya isu populer di dalam Java? Apa itu? Kalau nggak ada penjelasannya kan bisa apa saja toh? Terus bagaimana kita bisa menilai sesuatu kalau kriteria penilaiannya tidak jelas?
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Aku kok kurang jelas. Apa maksudnya isu populer di dalam Java? Apa itu? Kalau nggak ada penjelasannya kan bisa apa saja toh? Terus bagaimana kita bisa menilai sesuatu kalau kriteria penilaiannya tidak jelas? dimarahin embah tuh :0 dah rekan-rekan bantu sam, serang Joshua, kalau perlu sampe dia bugil F
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Frans Thamura wrote: Aku kok kurang jelas. Apa maksudnya isu populer di dalam Java? Apa itu? Kalau nggak ada penjelasannya kan bisa apa saja toh? Terus bagaimana kita bisa menilai sesuatu kalau kriteria penilaiannya tidak jelas? dimarahin embah tuh :0 dah rekan-rekan bantu sam, serang Joshua, kalau perlu sampe dia bugil Frans ini bukan isu pribadi Frans. Lu kayak anak kecil aja. Gua cuma nggak jelas apa yang dimaksud isu populer dalam Java? Soalnya kalau cuma dibilang begitu itu bisa berarti apa saja.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/27 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com Frans Thamura wrote: Aku kok kurang jelas. Apa maksudnya isu populer di dalam Java? Apa itu? Kalau nggak ada penjelasannya kan bisa apa saja toh? Terus bagaimana kita bisa menilai sesuatu kalau kriteria penilaiannya tidak jelas? dimarahin embah tuh :0 dah rekan-rekan bantu sam, serang Joshua, kalau perlu sampe dia bugil Frans ini bukan isu pribadi Frans. Lu kayak anak kecil aja. Gua cuma nggak jelas apa yang dimaksud isu populer dalam Java? Soalnya kalau cuma dibilang begitu itu bisa berarti apa saja. Isu populer seperti : - WORA - Multi platform: web, desktop, mobile - Scalability - Typesafety - ORM ( menurut Frans ) Ya itu isu populer kenapa orang pilih Java. Ya justru kalau kalian punya alasan lain selain yg gw sebut itu, kemungkinan di bahasa lain juga sudah solved. Makanya gw gak perlu jabarin satu-persatu. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Frans ini bukan isu pribadi Frans. Lu kayak anak kecil aja. Gua cuma nggak jelas apa yang dimaksud isu populer dalam Java? Soalnya kalau cuma dibilang begitu itu bisa berarti apa saja. hehe, sabar brother kan cuman panasin aja biar thread jadi panas ini foto ngajar di Guna Darma, :) Spring, ActiveMQ, GWT http://www.facebook.com/album.php?aid=111251id=675689084l=b05e49e8c8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Joshua Partogi wrote: 2009/5/27 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com mailto:sfrank...@gmail.com Frans Thamura wrote: Aku kok kurang jelas. Apa maksudnya isu populer di dalam Java? Apa itu? Kalau nggak ada penjelasannya kan bisa apa saja toh? Terus bagaimana kita bisa menilai sesuatu kalau kriteria penilaiannya tidak jelas? dimarahin embah tuh :0 dah rekan-rekan bantu sam, serang Joshua, kalau perlu sampe dia bugil Frans ini bukan isu pribadi Frans. Lu kayak anak kecil aja. Gua cuma nggak jelas apa yang dimaksud isu populer dalam Java? Soalnya kalau cuma dibilang begitu itu bisa berarti apa saja. Isu populer seperti : - WORA - Multi platform: web, desktop, mobile - Scalability - Typesafety - ORM ( menurut Frans ) Ya itu isu populer kenapa orang pilih Java. Ya justru kalau kalian punya alasan lain selain yg gw sebut itu, kemungkinan di bahasa lain juga sudah solved. Makanya gw gak perlu jabarin satu-persatu. Bahasa lain yang punya semua feature diatas itu apa ya? Perl: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. Python: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe Ruby: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. PHP: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. Sepertinya tandingan Java yang punya semua feature diatas cuma C/C++. Tentu saja untuk bisa multiplatform dengan mudah maka C/C++ musti dikombinasi dengan library C/C++ yang multi platform juga. Bahasa baru lain yang mungkin kalau sudah matang bisa mendekati Java adalah bahasa D. Tapi bahasa D saat ini masih belum matang. Tandingan lainnya adalah C# menggunakan Mono. Tapi lagi-lagi Mono tidak bisa jalan di mobile. Yang bisa jalan di mobile cuma C# menggunakan .NET Compact Framework dari Microsoft.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Isu populer seperti : - WORA - Multi platform: web, desktop, mobile - Scalability - Typesafety - ORM ( menurut Frans ) Ya itu isu populer kenapa orang pilih Java. Ya justru kalau kalian punya alasan lain selain yg gw sebut itu, kemungkinan di bahasa lain juga sudah solved. Makanya gw gak perlu jabarin satu-persatu. Bahasa apa yang udah bisa semuanya itu? Kalo gua knapa masih pake Java sebab gua pikir Java sudah sangat mature, Java produknya sudah banyak dan sudah lama dipakai, pahit manisnya menggunakan java sudah banyak dibicarakan dan ditemukan solusinya. Java sekarang relatif mudah dipelajari, jadi human resourcenya banyak *ngaruh juga ke gaji nih :))*, menurut gua justru perusahaan malah seneng karena cari programer Java gak terlalu sulit dan tidak semahal pas awal-awal. Gua ngomong ini, bukan artinya Java satu2nya bahasa buat menyelesaikan isu2 diatas, setiap bahasa ada kelebihan ada kekurangan. Tapi tetep aja menurut gua Java adalah yang paling umum dan mudah untuk menyelesaikan isu2 diatas. Regards, Sukma
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/27 Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com: 2009/5/27 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com Frans Thamura wrote: Aku kok kurang jelas. Apa maksudnya isu populer di dalam Java? Apa itu? Kalau nggak ada penjelasannya kan bisa apa saja toh? Terus bagaimana kita bisa menilai sesuatu kalau kriteria penilaiannya tidak jelas? dimarahin embah tuh :0 dah rekan-rekan bantu sam, serang Joshua, kalau perlu sampe dia bugil Frans ini bukan isu pribadi Frans. Lu kayak anak kecil aja. Gua cuma nggak jelas apa yang dimaksud isu populer dalam Java? Soalnya kalau cuma dibilang begitu itu bisa berarti apa saja. Isu populer seperti : - WORA - Multi platform: web, desktop, mobile - Scalability - Typesafety - ORM ( menurut Frans ) Ya itu isu populer kenapa orang pilih Java. Ya justru kalau kalian punya alasan lain selain yg gw sebut itu, kemungkinan di bahasa lain juga sudah solved. Makanya gw gak perlu jabarin satu-persatu. -- Hm menarik. Pertama-tama disclaimer dulu IMO kalau memang masanya java sudah habis gw gak ada masalah swithcing ke bahasa baru yang lebih mempermudah gw dan layak untuk investasi. Tapi untuk sekarang sih bagi gw masih banyak aspek2 dari bahasa java yang belum gw pahami dan worth it untuk invest. Sayangnya my dailiy job sekarang jarang memaksa untuk ngoprek2 bahasa java lagi :P Yang kedua, pertanyaan : - itu bahasa yang bisa solve item-item diatas satu bahasa ? atau satu bahasa solve beberapa bagian saja ? Kalo gak semua, berarti belum mempermudah bagi gw :) Belajar 1 bahasa untuk 1 domain permasalahan bagi gw terlalu melelahkan :( - bahasa yang solve problem2 itu. Running diatas apa ? kalau running diatas JVM agak-agak dilematis. karena java itu bukan language-nya aja. Lebih dari 1/2-nya adalah kemampuan dari si JVM untuk memanage hasil code kita. Yang ketiga, nih nambahin kriteria : - Dukungan Library dan Framework yang luas - Open-ness - Software Engineering Support / Design Pattern / Team Collaboration way of coding - Stability and Backward compatibility - Salah satu yang paling penting, Monitoring Support.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/27 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com Bahasa lain yang punya semua feature diatas itu apa ya? Python? Python: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe Masa sih Python gak bisa buat mobile? :-D http://sourceforge.net/projects/pys60 Python itu typesafe sebenarnya. Tapi ini tergantung sudut pandang seseorang juga mengenai typesafe itu. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
nah ini nih maksud aq is java still relevant these days ? is java still promises ? makanya kmaren pas tes interview lamaran kerja, agak shock bgt uhmm mungkin perusahaan yg mo ku masukin mikocok minded sampe ada statement yg intinya riwayat java bakal tamat setelah di akusisi oracle. I wonder how strong java compete with microsoft (.net) ? ~ its all about perception, how you choose to view things ~ dwi ardi irawan http://www.dwiardiirawan.blogspot.com --- On Wed, 5/27/09, Frans Thamura fr...@meruvian.org wrote: From: Frans Thamura fr...@meruvian.org Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? To: jug-indonesia@yahoogroups.com Date: Wednesday, May 27, 2009, 3:09 PM betul gue setuju :) java lang sudah jadi mainstreadm 46% bro, dan ada konsep kaya GWT, ini bisa rubah bahasa Java jadi javascript ini bisa terjadi dimana-mana makanya MS sekarang active berkolaborasi F 2009/5/27 Joshua Partogi joshua.java@ gmail.com: *siap2 digebukin* Hi semuanya. Tanpa bermaksud mematahkan semangat newbie yang sedang belajar Java, ini adalah pertanyaan yang kemarin gw ajukan kepada seorang teman pada saat chatting di internet. It seems these days that the popular issues in Java has been solved in other language too. So is there still any reason why we still use Java, selain karena gaji-nya gede? *dooh* Karena gaji gede dari sudut pandang client dan employer justru bukanlah keuntungan. -- Join Scrum8.com. http://scrum8. com/jpartogi/ http://twitter. com/scrum8 -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans. thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Java juga gak portable antara mobile dengan desktop. Apa J2ME application bisa run di PC tanpa emulator? Menurut gw yang penting bukan portability, tapi interoperability. Mobile app bisa dibikin pake apa ajah, so long as bisa communicate dengan desktop app. Berapa persen sih orang yg pilih Java dengan reason supaya app yang sama bisa jalan di both PC n mobile. Alasan orang pilih java menurut gw sebenernya community. Mindsetnya java itu adalah mindset positive.. strong dan bisa tumbuh di alam sekeras apapun. Java kan ditelantarin banget oleh vendornya (Sun). Jadi API, server, framework, bahkan IDE, mesti usaha bikin sendiri. Mentalitynya, if it's not there, then make it happen,... karna pretty much nothing is there. Ini bikin komunitas java creative and innovative. Bisa berdiri sendiri tanpa disokong vendor, n grow organically. Vendor2 laen dibundle dengan lengkap dari IDE, framework, tools, sampe server, dan bahkan architectural guideline dan development practices! Kebanyakan kualitas framework2nya mediocore at best. Padahal banyak alternative laen out there yg jaauhh lebih bagus (dan opensource), tapi karna dah ada tool yg dibundle n officially supported, motivasinya kurang kuat buat seeking out there buat the best products. Ngapain pake Windsor, NHibernate, ato Monorail kalo di .net framework dah dibundle dengan ASP.net MVC, EF, dan Unity. Ini bikin community effort lebih sepi. Blom lagi kebanyakan client yg reluctant buat allow opensource tool di project, terutama karna di .net framework dah lengkap ada semua (walopun crapy). Bahkan kehidupan opensourcenya sampe perlu distimulus oleh vendornya, misalnya microsoft yang bikin Codeplex sebagai opensource community buat nampung berbagai ide2 dari komunity. Sebaliknya di Java, justru JSR bertujuan ngebawa Java sesuai agenda dari corporate2 kayak IBM, sun, oracle yang memperjuangkan kepentingannya masing2. Di situasi kayak gini, community java mesti kuat banget n innovative supaya bisa hidup. Orang2 nyemplung ke java, langsung mesti terjun ke opensource. IMO, ruby adalah perbandingan yang perfect buat java. Communitynya influential banget. 2009/5/27 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com Joshua Partogi wrote: 2009/5/27 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com sfranklyn%40gmail.commailto: sfrank...@gmail.com sfranklyn%40gmail.com Frans Thamura wrote: Aku kok kurang jelas. Apa maksudnya isu populer di dalam Java? Apa itu? Kalau nggak ada penjelasannya kan bisa apa saja toh? Terus bagaimana kita bisa menilai sesuatu kalau kriteria penilaiannya tidak jelas? dimarahin embah tuh :0 dah rekan-rekan bantu sam, serang Joshua, kalau perlu sampe dia bugil Frans ini bukan isu pribadi Frans. Lu kayak anak kecil aja. Gua cuma nggak jelas apa yang dimaksud isu populer dalam Java? Soalnya kalau cuma dibilang begitu itu bisa berarti apa saja. Isu populer seperti : - WORA - Multi platform: web, desktop, mobile - Scalability - Typesafety - ORM ( menurut Frans ) Ya itu isu populer kenapa orang pilih Java. Ya justru kalau kalian punya alasan lain selain yg gw sebut itu, kemungkinan di bahasa lain juga sudah solved. Makanya gw gak perlu jabarin satu-persatu. Bahasa lain yang punya semua feature diatas itu apa ya? Perl: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. Python: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe Ruby: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. PHP: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. Sepertinya tandingan Java yang punya semua feature diatas cuma C/C++. Tentu saja untuk bisa multiplatform dengan mudah maka C/C++ musti dikombinasi dengan library C/C++ yang multi platform juga. Bahasa baru lain yang mungkin kalau sudah matang bisa mendekati Java adalah bahasa D. Tapi bahasa D saat ini masih belum matang. Tandingan lainnya adalah C# menggunakan Mono. Tapi lagi-lagi Mono tidak bisa jalan di mobile. Yang bisa jalan di mobile cuma C# menggunakan .NET Compact Framework dari Microsoft.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Phyton udah bisa buat mobile tuh Bahasa lain yang punya semua feature diatas itu apa ya? Perl: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. Python: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe Ruby: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. PHP: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe. Sepertinya tandingan Java yang punya semua feature diatas cuma C/C++. Tentu saja untuk bisa multiplatform dengan mudah maka C/C++ musti dikombinasi dengan library C/C++ yang multi platform juga. Bahasa baru lain yang mungkin kalau sudah matang bisa mendekati Java adalah bahasa D. Tapi bahasa D saat ini masih belum matang. Tandingan lainnya adalah C# menggunakan Mono. Tapi lagi-lagi Mono tidak bisa jalan di mobile. Yang bisa jalan di mobile cuma C# menggunakan .NET Compact Framework dari Microsoft.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/27 Hendry Luk hendrym...@gmail.com IMO, ruby adalah perbandingan yang perfect buat java. Communitynya influential banget. Yang influential komunitas Ruby on Rails kalik ya? IMHO Ruby itu gak ada apa2nya tanpa RoR. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
2009/5/27 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com: Python: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe cuma mo ngomentarin ini, untuk mobile, seperti yang lain bilang, ada PyS60 IMO, posisi tawar python buat mobile apps bakalan naek daun, dimana Nokia udah akuisisi QT dan QT for mobile juga udah mulai rilis *walaupun beta* korelasi Python dan QT, keduanya memiliki binding yang kuat di platform desktop dan nggak mustahil itu berlanjut di mobile platform JME? you name it, you guess it belum lagi gempuran iPhone dan Android, jadi silahkan berikan prediksinya
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Dengan oracle yang sekarang jadi pemain tunggal, client ngerasa nyaman. General Motors kalo beli solution dari oracle, Fritz cuma mesti simpen 1 nomer telpon. Ada problem tinggal telpon Larry: Denger, gw gak peduli apa problem lo, these are all your stuffs. Sekarang juga lo kirim brightest engineers lo kemari, urusin server gw, n gw mo loe get this working sebelom matahari terbit.. Sekarang orang mesti mikir 3 kali dulu sebelom pilih IBM .. maupun opensource.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Oracle dah bergerak ke strategi microsoft yang serba ngebundle. Mereka dah punya story yang compelling banget. Client tinggal beli box Sunfire dari Oracle, dah lengkap dengan Solaris, oracle app server, database, JDK, IDE netbeans, BPEL, yang dah siap pake preloaded dengan CRM n Finance applications. Tinggal colok n pake. Ini dah stylenya microsoft yang nyediain segala2nya selalu complete solution, yang tadi gw juga bilang backfire, jadi main reason lesunya opensource community di .net. Di .net segala2nya dah dibundled lengkap, yang hampir semuanya gak jelek2 amat dan gratis (lengkap dengan sourcecodenya). Gak ada motivasi kuat yang tersisa buat programmers develop sendiri dari scratch kayak di java. Manusia kayak programmer itu must be really desperate banget kalo sampe nulis OSS framework ato appserver dari scratch. Oracle juga bisa ngasih segala2nya dari gratis (e.g. MySQL), mirip sql-expressnya microsoft. Target audience mysql kan selama ini non-enterprise, yang kemudian kalo dah gede mereka larinya ke MySQL enterprise. Sekarang oracle dah punya dua-duanya. Selera client lo mo yang manapun, gede kecil, tetep sekarang terjerumus ke oracle. Serba bundled itu compelling banget karna semuanya guaranteed buat jalan perfectly. Jamannya java (pre-oracle), terkenal mix and play, campurin semua puluhan kombinasi framework dan tools dari tiap sudut planet. Biarpun bayar enterprise license, tapi kalo ada masalah gak tau mesti contact ke mana. Blom lagi vendor2nya saling tunjuk satu sama lain. Si A bilang itu salahnya vendor B. Si B bilang A gak adhere ke specification. Si A bilang dia ngikutin specification dari si X dan Y. Si C punya fitur2 unik yang di luar standard. Jadi inget internet-browser war. Dengan oracle yang sekarang jadi pemain tunggal, client ngerasa nyaman. General Motors kalo beli solution dari oracle, Fritz cuma mesti simpen 1 nomer telpon. Ada problem tinggal telpon Larry: Denger, gw gak peduli apa problem lo, these are all your stuffs. Sekarang juga lo kirim brightest engineers lo kemari, urusin server gw, n gw mo loe get this working sebelom matahari terbit.. Sekarang orang mesti mikir 3 kali dulu sebelom pilih IBM. Ini compelling story yg selalu jadi makanan microsoft, sekarang dah disamain oleh oracle. Sun bener2 ceriita yang ironis. Company legendaris yang produce the greatest products, yang konon mampu pahat bumi jadi bentuk cangkir kopi, akhirnya bangkrut n malah dibeli company yg notoriously selalu produce all crappy products. If anything, oracle punya better marketting people daripada sun. Entah apa ini artinya kehidupan OSS di java mulai terkikis dengan gaya paket combo kayak .net. Sekarang oracle dah bisa gerakin direction java kemana dia suka. On Wed, May 27, 2009 at 6:23 PM, Penyihir Kecil penyihirke...@yahoo.comwrote: nah ini nih maksud aq is java still relevant these days ? is java still promises ? makanya kmaren pas tes interview lamaran kerja, agak shock bgt uhmm mungkin perusahaan yg mo ku masukin mikocok minded sampe ada statement yg intinya riwayat java bakal tamat setelah di akusisi oracle. I wonder how strong java compete with microsoft (.net) ? ~ its all about perception, how you choose to view things ~ dwi ardi irawan http://www.dwiardiirawan.blogspot.com --- On *Wed, 5/27/09, Frans Thamura fr...@meruvian.org* wrote: From: Frans Thamura fr...@meruvian.org Subject: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? To: jug-indonesia@yahoogroups.com Date: Wednesday, May 27, 2009, 3:09 PM betul gue setuju :) java lang sudah jadi mainstreadm 46% bro, dan ada konsep kaya GWT, ini bisa rubah bahasa Java jadi javascript ini bisa terjadi dimana-mana makanya MS sekarang active berkolaborasi F 2009/5/27 Joshua Partogi joshua.java@ gmail.comhttp://mc/compose?to=joshua.java%40gmail.com : *siap2 digebukin* Hi semuanya. Tanpa bermaksud mematahkan semangat newbie yang sedang belajar Java, ini adalah pertanyaan yang kemarin gw ajukan kepada seorang teman pada saat chatting di internet. It seems these days that the popular issues in Java has been solved in other language too. So is there still any reason why we still use Java, selain karena gaji-nya gede? *dooh* Karena gaji gede dari sudut pandang client dan employer justru bukanlah keuntungan. -- Join Scrum8.com. http://scrum8. com/jpartogi/ http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.. com/scrum8 http://twitter.com/scrum8 -- -- Frans Thamura Meruvian. Java and Enterprise OSS Mobile: +62 855 7888 699 Blog Profile: http://frans. thamura.info http://frans.thamura.info We provide services to migrate your apps to Java (web), in amazing fast and reliable.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Java is still relevant. He's pretty much alive :) Kenapa OSGi berbasis Java? Karena mereka berpendapat Java adalah ekosistem yg paling mature dan open untuk dynamic environment (baca blog/ppt Peter Kriens). Kenapa Android 'berbasis' Java? Kenapa GWT berbasis Java? Kenapa GAE akhirnya mendukung Java? Kenapa Karena Google berpendapat ekosistem Java sangat baik (baca blog dan docs project yang bersangkutan) Ketika gw bilang Java, bukan hanya: - Programming Language, - VM dan - Platform, tapi juga: - Community, - (Big)Vendor Backing, - Tooling, - Resources dan -Libraries. Belum pernah ada, dalam sejarah bahasa pemrograman, sebuah bahasa yang dibahas begitu ramai (di berita untuk orang awam, di berita para geek) -- (we should thank Sun's marketing department :) ), dengan dukungan tool dan libraries berjibun, dan komunitas yg masif, selain Java. Mobile bisa Symbian dan Python? sure. berapa perbandingannya dg Java support? Developing stuff (non-Java) but need a strong IDE? Check support for your langauge of preference in Eclipse. Don't like Java language? Run your language of preference on top of *Java* Virtual Machine (subject to availability). Going enterprisey? Java. (or .NET, pick your side ;-) Looking for job in the field of software devlopment? Java is still highly demanded. Heck, Java is still relevant. salam hangat, Thomas Wiradikusuma Twitter: http://www.twitter.com/wiradikusuma Blog: http://www.jroller.com/wiradikusuma On May 27, 2009, at 6:14 PM, Joshua Partogi wrote: 2009/5/27 Samuel Franklyn sfrank...@gmail.com Bahasa lain yang punya semua feature diatas itu apa ya? Python? Python: Nggak bisa buat mobile. Tidak type safe Masa sih Python gak bisa buat mobile? :-D http://sourceforge.net/projects/pys60 Python itu typesafe sebenarnya. Tapi ini tergantung sudut pandang seseorang juga mengenai typesafe itu.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Ehm ehm. This is why I think Java is not relevant. It's alive, but not relevant in today's fast moving world. Java is a programming language that produces big bloated application with so many source code to maintain and test, costs alot of money for the computer resources, (kadang juga bukan human resources-nya). Well at least compared to other language. There's a lot of blog if you search in Google why so many companies nowadays are moving away from Java to a more funky and fun framework or language like Ruby, Rails, Python etc. Even Thoughtworks, a well know Java thought leader is using Rails! Because Java is not relevant. Yes Android is based on Java, tapi pertanyaan yang paling penting adalah berapa banyak sales handphone Android di pasaran? :-D Bahkan iPhone pun tidak support J2ME natively. Another reason why I think Java is not relevant besides Nokia is supporting Python natively. Dan market leader tetap dipegang Nokia pak. Yes GAE finally supports Java, tapi pertanyaan yang paling penting adalah berapa banyak perusahaan yang menggunakan GAE compared to EC2? Mayoritas web yang di deploy di EC2 menggunakan Rails, bukan Java. Another important question, the most high traffic and funky website, is it made with Java? And that enterprise thing is nonsense. Enterprise adalah sebuah marketing hype untuk meyakinkan para bos yang bahkan gak peduli about being enterprise. The most important thing is to get the job done quickly, not to be enterprise. Cheers, 2009/5/28 Thomas Wiradikusuma wiradikusuma.mi...@gmail.com Java is still relevant. He's pretty much alive :) Kenapa OSGi berbasis Java? Karena mereka berpendapat Java adalah ekosistem yg paling mature dan open untuk dynamic environment (baca blog/ppt Peter Kriens). Kenapa Android 'berbasis' Java? Kenapa GWT berbasis Java? Kenapa GAE akhirnya mendukung Java? Kenapa Karena Google berpendapat ekosistem Java sangat baik (baca blog dan docs project yang bersangkutan) Ketika gw bilang Java, bukan hanya: - Programming Language, - VM dan - Platform, tapi juga: - Community, - (Big)Vendor Backing, - Tooling, - Resources dan -Libraries. Belum pernah ada, dalam sejarah bahasa pemrograman, sebuah bahasa yang dibahas begitu ramai (di berita untuk orang awam, di berita para geek) -- (we should thank Sun's marketing department :) ), dengan dukungan tool dan libraries berjibun, dan komunitas yg masif, selain Java. Mobile bisa Symbian dan Python? sure. berapa perbandingannya dg Java support? Developing stuff (non-Java) but need a strong IDE? Check support for your langauge of preference in Eclipse. Don't like Java language? Run your language of preference on top of *Java* Virtual Machine (subject to availability). Going enterprisey? Java. (or .NET, pick your side ;-) Looking for job in the field of software devlopment? Java is still highly demanded. Heck, Java is still relevant. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
java being bloated has nothing to do with it being relevant or not. if something is irrelevant, you can strip it from existence and nothing will happen (because it's irrelevant). There's a lot of blog if you search in Google why so many companies nowadays are moving away from Java to a more funky and fun framework or language like Ruby, Rails, Python etc. Even Thoughtworks, a well know Java thought leader is using Rails! Because Java is not relevant. it's because java is not too agile compared to ror, not because it's irrelevant. Yes Android is based on Java, tapi pertanyaan yang paling penting adalah berapa banyak sales handphone Android di pasaran? :-D Bahkan iPhone pun tidak support J2ME natively. Another reason why I think Java is not relevant besides Nokia is supporting Python natively. Dan market leader tetap dipegang Nokia pak. how mature is android compared to symbian/brew so you can draw conclusion that android failed? even it might fail, is there any proven record that the failure is caused by their language of choice (Java)? doest iphone support anything beside apple's own tech? i use a mac and it's not market leader. i don't see anything wrong with it. Yes GAE finally supports Java, tapi pertanyaan yang paling penting adalah berapa banyak perusahaan yang menggunakan GAE compared to EC2? Mayoritas web yang di deploy di EC2 menggunakan Rails, bukan Java. if you're following cloud technology, you will know GAE is not targeting EC2. read some blog. and, if this matters, it's still in infancy compared to EC2. Another important question, the most high traffic and funky website, is it made with Java? my copy of Photoshop doesn't made of Java, neither does Windows, Linux, and many more. they're not made of PHP or Rails too. the right tool for the right job. heck, if GAE supports PHP out-of-the- box, I'd use PHP instead Java. but NOT because Java is irrelevant, but because PHP is more suitable for the case. And that enterprise thing is nonsense. Enterprise adalah sebuah marketing hype untuk meyakinkan para bos yang bahkan gak peduli about being enterprise. The most important thing is to get the job done quickly, not to be enterprise. maybe, maybe not. try convince vendor working on banking system to use php or ruby for their core banking system :) salam hangat, Thomas Wiradikusuma Twitter: http://www.twitter.com/wiradikusuma Blog: http://www.jroller.com/wiradikusuma
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Thomas Wiradikusuma wrote: maybe, maybe not. try convince vendor working on banking system to use php or ruby for their core banking system :) Ini pernyataan indah sekali. Inilah inti dari makna sistem enterprise: Berani nggak elu mempercayakan duit elu pada sistem itu? Bwa ha ha ha.
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
On Thu, May 28, 2009 at 3:35 PM, Thomas Wiradikusuma wiradikusuma.mi...@gmail.com wrote: java being bloated has nothing to do with it being relevant or not. if something is irrelevant, you can strip it from existence and nothing will happen (because it's irrelevant). Relevancy is related with time. Dan seperti yang gw bilang, jaman sekarang orang butuh semua cepat. Untuk produce something lebih cepat, there should be less code. Java is not relevant because it can not accommodate this needs. There's a lot of blog if you search in Google why so many companies nowadays are moving away from Java to a more funky and fun framework or language like Ruby, Rails, Python etc. Even Thoughtworks, a well know Java thought leader is using Rails! Because Java is not relevant. it's because java is not too agile compared to ror, not because it's irrelevant. It's irrelevant. Karena tidak dapat mengakomodasi my needs to be agile. Yes Android is based on Java, tapi pertanyaan yang paling penting adalah berapa banyak sales handphone Android di pasaran? :-D Bahkan iPhone pun tidak support J2ME natively. Another reason why I think Java is not relevant besides Nokia is supporting Python natively. Dan market leader tetap dipegang Nokia pak. how mature is android compared to symbian/brew so you can draw conclusion that android failed? even it might fail, is there any proven record that the failure is caused by their language of choice (Java)? Exactly! Android has not got proven track record. Why did you bring that up? :-)) doest iphone support anything beside apple's own tech? i use a mac and it's not market leader. i don't see anything wrong with it. Yes GAE finally supports Java, tapi pertanyaan yang paling penting adalah berapa banyak perusahaan yang menggunakan GAE compared to EC2? Mayoritas web yang di deploy di EC2 menggunakan Rails, bukan Java. if you're following cloud technology, you will know GAE is not targeting EC2. read some blog. and, if this matters, it's still in infancy compared to EC2. Exactly! GAE is still immature. Market talks. Why did you bring that up anyway? :-)) Another important question, the most high traffic and funky website, is it made with Java? my copy of Photoshop doesn't made of Java, neither does Windows, Linux, and many more. they're not made of PHP or Rails too. the right tool for the right job. heck, if GAE supports PHP out-of-the- box, I'd use PHP instead Java. but NOT because Java is irrelevant, but because PHP is more suitable for the case. And that enterprise thing is nonsense. Enterprise adalah sebuah marketing hype untuk meyakinkan para bos yang bahkan gak peduli about being enterprise. The most important thing is to get the job done quickly, not to be enterprise. maybe, maybe not. try convince vendor working on banking system to use php or ruby for their core banking system :) Versapay ( http://www.versapay.com/ ) Merchant paling populer di Kanada. Menggunakan Ruby and Rails. Seperti yang gw bilang, Enterprise is a marketing hype. -- Join Scrum8.com. http://scrum8.com/jpartogi/ http://twitter.com/scrum8
Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant?
Berfikir Relevant atau ngga tergantung orang nya udah berapa lama berpengalaman di java dan wawasan nya java itu udah dipakai dimana aja. dan sejauh mana dia memahami dunia IT. Kalau sudah lama mengembangkan java, sy yakin tidak akan berfikir sperti itu. menurut saya trend yg baru, blum tentu mampu, menggantikan eksistensi semua sistem yg sudah ada. menurut fakta yg sy dapat saat ni company sudah menggunakan SOA berbasis java sebagai integrator,, dari berbagai macam sistem, saat ini yg udah ada yaitu Vodafone, Telkomsel, Permata Bank, bank Mandiri,CIMB Niaga,,, Oracle aja pakai Java. Bahkan java bisa running di sistem jadul AS400 so masih berselimut di framewok GUI yah?,,,kalo ngga puas kan tinggal di kembangkan sendiri. Wah ngga penting sih sebenarnya ngebahas java nggak relevant, emang ud bisa buat framework sekelas ruby yah, bagus lah ?,, kalo bisa ya ud bikin ndiri pake ndiri, jual ndiri he he gampang kan,,, Thanks Amd --- Pada Kam, 28/5/09, Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com menulis: Dari: Joshua Partogi joshua.j...@gmail.com Topik: Re: [JUG-Indonesia] Why Java? Is Java still relevant? Kepada: jug-indonesia@yahoogroups.com Tanggal: Kamis, 28 Mei, 2009, 12:05 PM Ehm ehm. This is why I think Java is not relevant. It's alive, but not relevant in today's fast moving world. Java is a programming language that produces big bloated application with so many source code to maintain and test, costs alot of money for the computer resources, (kadang juga bukan human resources-nya) . Well at least compared to other language. There's a lot of blog if you search in Google why so many companies nowadays are moving away from Java to a more funky and fun framework or language like Ruby, Rails, Python etc. Even Thoughtworks, a well know Java thought leader is using Rails! Because Java is not relevant. Yes Android is based on Java, tapi pertanyaan yang paling penting adalah berapa banyak sales handphone Android di pasaran? :-D Bahkan iPhone pun tidak support J2ME natively. Another reason why I think Java is not relevant besides Nokia is supporting Python natively. Dan market leader tetap dipegang Nokia pak. Yes GAE finally supports Java, tapi pertanyaan yang paling penting adalah berapa banyak perusahaan yang menggunakan GAE compared to EC2? Mayoritas web yang di deploy di EC2 menggunakan Rails, bukan Java. Another important question, the most high traffic and funky website, is it made with Java? And that enterprise thing is nonsense. Enterprise adalah sebuah marketing hype untuk meyakinkan para bos yang bahkan gak peduli about being enterprise. The most important thing is to get the job done quickly, not to be enterprise. Cheers, 2009/5/28 Thomas Wiradikusuma wiradikusuma. mi...@gmail. com Java is still relevant. He's pretty much alive :) Kenapa OSGi berbasis Java? Karena mereka berpendapat Java adalah ekosistem yg paling mature dan open untuk dynamic environment (baca blog/ppt Peter Kriens). Kenapa Android 'berbasis' Java? Kenapa GWT berbasis Java? Kenapa GAE akhirnya mendukung Java? Kenapa Karena Google berpendapat ekosistem Java sangat baik (baca blog dan docs project yang bersangkutan) Ketika gw bilang Java, bukan hanya: - Programming Language, - VM dan - Platform, tapi juga: - Community, - (Big)Vendor Backing, - Tooling, - Resources dan -Libraries. Belum pernah ada, dalam sejarah bahasa pemrograman, sebuah bahasa yang dibahas begitu ramai (di berita untuk orang awam, di berita para geek) -- (we should thank Sun's marketing department :) ), dengan dukungan tool dan libraries berjibun, dan komunitas yg masif, selain Java. Mobile bisa Symbian dan Python? sure. berapa perbandingannya dg Java support? Developing stuff (non-Java) but need a strong IDE? Check support for your langauge of preference in Eclipse. Don't like Java language? Run your language of preference on top of *Java* Virtual Machine (subject to availability) . Going enterprisey? Java. (or .NET, pick your side ;-) Looking for job in the field of software devlopment? Java is still highly demanded. Heck, Java is still relevant. -- Join Scrum8.com. http://scrum8. com/jpartogi/ http://twitter. com/scrum8 Lebih bersih, Lebih baik, Lebih cepat - Yahoo! Mail: Kini tanpa iklan. Rasakan bedanya! http://id.mail.yahoo.com