[mediacare] Need Info: kontak person Japan Foundation

2007-03-28 Thread tessa
Dear All,
Boleh minta tolong kalau ada yang punya contact person Japan Foundation, please?
Japri aja yah.
Thanks in advance,
tessa

[mediacare] DPRD Kaltim Duluan Bagi2 Laptop

2007-03-28 Thread charles siahaan
Ini posting berita kaltimpost di Kaltim.

Chs



Rabu, 28 Maret 2007
Laptop Justru Akan Ditambah
Bukan Cuma Anggota, Staf Ahli DPRD Kaltim pun Bakal Kebagian
SAMARINDA - Pengadaan laptop Toshiba seri Satellite sebanyak 61 unit senilai Rp 
15 juta per unitnya bagi anggota DPRD Kaltim, dianggap bukan hal yang harus 
dibesar-besarkan. Apalagi baik usulan maupun pengesahannya dilakukan oleh 
anggota dewan, tahun 2006 lalu. 
Tak hanya laptop. Perangkat multimedia lainnya seperti LCD projector, UPS, 
printer, computer editing, dan PC khusus perekam suara, termasuk yang 
dianggarkan dengan nilai Rp 2,76 miliar. Itu sesuai Dokumen Anggaran Satuan 
Kerja (DASK) DPRD Kaltim. Pengadaannya dilakukan lewat proses pelelangan 
(tender). 
Dari pantauan Kaltim Post, harga laptop bermerek Toshiba Seri Satellite yang 
dibagi-bagikan pada anggota dewan beserta stafnya tersebut berada di kisaran Rp 
8 hingga 10 jutaan untuk seri A150-S4001/S4004. Sedangkan untuk seri M105-S4034 
dan S3002 seharga Rp 10 hingga 11 jutaan. 
“Kalau mau ditelusuri soal harga, sekarang pun dengan Rp 4 juta, kita sudah 
bisa membeli laptop. Kami (DPRD, Red) tidak membelinya dalam jumlah satuan. 
Tetapi langsung dengan dealer-nya di Jawa,” ungkap Kabag Umum Kepegawaian DPRD 
Kaltim Syarifuddin Rusli. 
Menurutnya, harus diperhatikan dalam pembelian partai, apalagi lintas daerah, 
selalu ada komponen biaya pajak, biaya transportasi, dan biaya administrasi 
lainnya. 
“Silakan lihat berkasnya di bagian umum. Semua lengkap,” imbuhnya. 
Syarifuddin juga menambahkan, sekiranya diminta pertanggungjawaban terkait 
pengadaan tersebut, dirinya siap. “Kapan pun saya dimintai keterangan oleh 
wartawan maupun komisi di DPRD, saya siap,” tandasnya. 
Menariknya, dari data perangkat multimedia yang dianggarkan tersebut, terdapat 
1 unit laptop khusus perekam seharga Rp 115 juta. Juga 1 unit personal computer 
(PC) perekam suara untuk rapat Rp 125 juta. 
“Khusus laptop perekam suara, awalnya kami khususkan untuk melengkapi perangkat 
di media centre dan sifatnya general purpose. Tapi, melihat kondisinya yang 
belum mendesak, pengadaannya kami batalkan,” bebernya. 
Plt Sekretaris DPRD Kaltim Subandi, mengungkapkan, pengadaan laptop tersebut 
sebenarnya untuk mempermudah kinerja anggota dewan DPRD. Baik di kantor, di 
rumah, maupun di perjalanan dinas. 
“Bukan bermaksud menggurui, tapi dengan adanya laptop ini, setidaknya para 
anggota dewan bisa memaksimalkan tugas-tugasnya di mana pun mereka berada tanpa 
harus bergantung stafnya. Apalagi untuk pembuatan dokumen penting,” bebernya. 
Rencananya, tak hanya anggota dewan, para kepala bagian dan staf ahli di DPRD 
nantinya juga dilengkapi laptop. “Saat ini ada 8 unit laptop yang masih 
disimpan. Rencananya, khusus laptop, pengadaannya akan ditambah untuk tahun 
ini. Itu disesuaikan dengan jumlah staf ahli dan kepala bagian di DPRD,” 
tukasnya. (*/dhi)


 

Don't pick lemons.
See all the new 2007 cars at Yahoo! Autos.
http://autos.yahoo.com/new_cars.html 

[mediacare] Redaktur Pelaksana Situs Presiden SBY Digebuki Tentara

2007-03-28 Thread Wido Q Supraha
 

27/03/2007 14:34 WIB

 

Redaktur Pelaksana Situs Presiden SBY Digebuki Tentara

Arifin Asydhad - detikcom

 



 

Cak Anis

Jakarta - Nasib Redaktur Pelaksana (Redpel) www.presidensby.info - situs
resmi Presiden SBY - M Anis lagi tak mujur pada Minggu (25/3/2007) malam. Di
sebuah warung tegal (warteg), pria yang sering disapa Cak Anis itu tiba-tiba
digebuki oleh seorang tentara. Bahkan, tentara yang berinisial Serka AM itu
juga menggoreskan sangkur, sehingga melukai lengan kanan Cak Anis. 

 

Peristiwa itu terjadi pada Minggu pukul 22.00 WIB. Saat itu, Cak Anis sedang
makan di sebuah warteg di dekat kosnya di Jl. Tanah Abang I, Jakarta Pusat.
Dan hari ini, Selasa (27/3/2007) pukul 14.15 WIB, Cak Anis melaporkan
kejadian ini ke markas Garnisun, Gambir. 

 

Menurut penuturan saksi mata, saat itu Cak Anis sedang asyik makan,
tiba-tiba ada seorang tentara bersepatu lars yang datang ke warteg sambil
marah-marah dan ngamuk-ngamuk. Karena melihat ada tentara ngamuk, Cak Anis
pun berkata kepada tentara itu. 

 

"Bos, sabar bos," kata Cak Anis saat itu berusaha menenangkan sang tentara.
Disapa Cak Anis seperti itu, tentara itu malah berang. "Kamu mau ikut campur
ya," teriak tentara itu kepada Cak Anis. 

 

Serta merta tentara itu pun menghajar Cak Anis. Cak Anis yang telah
mengelola situs presiden SBY selama satu tahun tiga bulan itu digebuki oleh
tentara itu. Cak Anis juga diinjak-injak oleh tentara itu dengan sepatu
larsnya. "Cap sepatu larsnya sampai ngecap di kaosnya," kata rekan-rekan Cak
Anis di Istana. 

 

Setelah Cak Anis tak berdaya, tentara itu pun mengeluarkan sangkurnya.
Tentara menusukkan sangkur itu ke arah Cak Anis. Namun, Cak Anis berhasil
menghindar, meski lengan kanannya sempat terserempet sangkur itu. Setelah
itu, Cak Anis lari menyelamatkan diri. 

 

Akibat penganiayaan ini, Cak Anis mengalami luka memar di bagian kepala.
Matanya juga lebam. Membiru.

 

Cak Anis melaporkan penganiayaan yang dialaminya kepada Kepala Biro Pers
Istana, Kolonel DJ Nachrowi. Oleh Nachrowi, Cak Anis kemudian diminta untuk
melaporkan ke Garnisun.(asy/nrl)

 

<>


Re: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-28 Thread Sato Sakaki
Orang ini benar-benarlah pengidap penyakit Inferiority
Complex yang sudah ndak ketulungan. Baru menjadi
warganegara Belanda rasanya bagi dia sudah seperti
berada di langit yang ketiga. Apalagi kalau
warganegara Jerman atau Amerika Serikat yang jauh
lebih bergengsi (dalam pandangan mental inferiority
complex-nya hehehehe). Sepertinya orang Indonesia itu
keciiil sekali, jauh di bawah .. hinaa. 

Nyong, SEKALI LAGI SAYA KATAKAN: Undang-Undang
Kewarganegaraan RI BUKAN berasaskan IUS SOLI melainkan
IUS SANGUINIS. Sekali lagi COBA TUNJUKKAN pasal atau
ayat dari UU Kewarganegaraan RI Tahun 2006 yang saya
berikan link-nya di bawah mengatakan bahwa negara RI
menganut asas IUS SOLI, bahwa SEMUA ORANG YANG LAHIR
DI INDONESIA DIAKUI SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA.
Coba tunjukkan!! Dan cermati juga bahwa yang dilarang
adalah PERLAKUAN DISKRIMINATIF, BUKAN larangan
menyebut WNI keturunan Arab atau keturunan Cina. 
Ngaco loe. Nich saya berikan link-nya:

http://www.unsrat.ac.id/hukum/uu/uu_kewarganegaraan_2006.htm

Dan kalau kurang paham apa yang saya katakan, baca
bagian Penjelasan UU ini, saya kutip:

"Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini
sebagai berikut:
1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas
yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas
adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
diatur dalam Undang-Undang ini.
3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang
menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang." 

Anda baca itu? Jadi IUS SOLI hanya TERBATAS bagi
anak-anak yang "tidak jelas kewarganegaraan
orangtuanya atau anak yang ditemukan di wilayah RI
yang tidak diketahui siapa ibu-bapaknya." Ngerti?
Makanya kalau isi kepala hanya pas-pasan jangan
berlagak "cocky" hendak mengajari semua orang. 

(Saya kira petinju Belanda ini sudah TERKAPAR KNOCKED
OUT, tak mampu melawan lagi).  

--- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Saya juga sulit menahan diri menghadapi orang seperti
anda, namun karena saya orang Belanda yang
fatsoenlijk, tokh saya dapat selalu menahan diri, ihik
ihik :-). Dulu waktu saya di Indonesia, omongan saya
juga kasar, setelah saya 19 tahun di Belanda
perlahan-lahan 
saya menjadi beradab. Di Belanda sini orang boleh
berbeda pendapat, pro-kontra adalah pilar demokrasi,
dan kitorang bisa selalu tetap bersahabat. That's why
I love my new country more and more and more, 
yeah ... he he :-).

Selebihnya mengenai Ius Soli, setelah UU
Kewarganegaraan RI berdasarkan Ius Soli dan disahkan
tahun lalu, orang Indonesia TIDAK BOLEH lagi memakai
ungkapan "WNI keturunan Arab", melainkan "dia lahir di
Arab" atau "dia lahir di Belanda" dsb. Ius Soli
berdasarkan negeri kelahiran, sedangkan Ius Sangunis
berdasarkan keturunan darah. Understood?!

Bila Sato Sakaki masih menulis dengan bahasa barbar
abad pertengahan dulu, ogut kagak mau melayani dia
lagi, ihik ihik :-).

Semoga email saya ini diloloskan oleh moderator,
terima kasih.

--- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Saya memang sulit untuk bisa menahan diri untuk
tidak
> kasar pada seorang yang berlagak "cocky", congkak
> seperti anda. 
> 
> Sekali lagi anda terkesan asal buka mulut tanpa tahu
> benar apa yang anda katakan. Coba TUNJUKKAN pada
saya
> adanya LARANGAN pada UU Kewarganegaraan RI tahun
2006
> untuk menyebut WNI keturunan Cina, WNI keturunan
Arab
> atau WNI keturunan India. Yang ada adalah larangan
> PEMBEDAAN PERLAKUAN alias diskriminasi, bukan
sebutan.
> 
> Lalu anda mengacaukan kode etik jurnalistik dengan
> SENSOR (termasuk self-censorship) atas pemberitaan
> dengan larangan menyinggung SARA segala. Padahal
> larangan menyinggung SARA seperti itulah yang sering
> menyebabkan gejolak sosial dahsyat ibarat kawah
gunung
> berapi yang lama tersumbat. 
> 
> Lalu Ius Soli. Loe NGERTI apa itu IUS SOLI?? Ius
Soli
> (Law of the Soil) adalah asas yang menganggap siapa
> saja yang lahir di satu negara adalah warganegara
> negara bersangkutan. Ayo coba tunjukkan dalam UU
> Kewarganegaraan RI 2006 yang menyebut itu. Jangan
asal
> mangap. 
> 
> Lihat ini, saya kutip dari BAB 2, Pasal 4 (a sampai
f)
> yang diakui sebagai warganegara Indonesia:
> - Anak yang lahir dari perkawinan sah dari seorang
> ayah WNI dan ibu WNI,
> -Anak yang lahir dari perkawinan sah dari seorang
ayah
> Warga Negara Indonesia dan ibu warga negara asing,
> -Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang
> ayah warga negara asing dan ibu WNI,
> -Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari
seorang
> ibu WNI, tetapi ayahnya tidak mempunyai
> kewarganegaraan atau hukum negara asal ayahnya tidak
> memberi kewarganegaraan kepada anak tersebut,
> -Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari
> seorang ibu WNI,
> -Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari
> seorang ibu warga negara as

[mediacare] Re: Militer Iran peringatkan AS - DPR ancam gunakan hak interpelasi

2007-03-28 Thread loekyh
Tanpa pengawasan internasional, Iran tak layak memiliki pembangkit 
tenaga nuklir yang mudah dikonversi sebagai senjata nuklir karena 
fasilitas nuklir Iran di jaman modern spt sekaraang ini MASIH berada 
di tangan segelintir pejabat2 Iran (presiden dan beberapa mullah 
pemarah).

Bandingkan dengan nuklir di tangan AS yang saat ini tidak bisa 
seenaknya diluncurkan oleh jendral2 Amerika atau oleh pres Bush yang 
juga pemarah, karena para scientists di Amerika sejak kasus bom atom 
di Hirohisma dan Nagasaki (dan krisis rudal nuklir di Kuba tahun 60-
an) semakin lama semakin memperketat prosedur dan persyaratan 
penggunaan senjata nuklir, mis. lewat konsep public key/ kriptografi.

Lebih baik buka2 postingan lama diskusi saya dg teman2 Mediacare di 
postingan2 #10594, #10708 dan #10732.

Salam

--- In mediacare@yahoogroups.com, Alex Simanjuntak 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tampak jatidiri Orba Jilid Dua (SBY-Kalla) ini tidak berubah 
pengantekannya terhadap Imperialis Amerika sebagaimana Orba Jilid 
Satu (Suharto). Jejak politik pemerintah SBY-Kalla demikian ini akan 
ikut menggoyang situasi politik nasional dan internasional. 
Pengantekkan Suharto terhadap AS, yang telah mengorbankan jutaan 
rakyat Indonesia dan Timor Leste seharusnya menjadi peringatan bagi 
bangsa Indonesia. Akibat politik SBY-Kalla tersebut di atas akan 
mengorbankan rakyat Iran demi politik imperialis AS dkk. Ini adalah 
politik yang sangat memaalukan!!! 
>   Maka PDIP bersama PKB harus mendukung gerakan interpelasi 
terhadap pemerintahan SBY-Kalla.
> 
> A.Simanjuntak



[mediacare] Re: Isu SARA, Tasikmalaya Mencekam.

2007-03-28 Thread kamerad boris
namanya juga meeting sama owner, terserah 
ownernya mo ngasi ijin apa gakkalo gak suka dengan perlakukan owner 
mendingan nyari kerjaan baru lagi aja.

  Posted by:  "Fariman Whk"  [EMAIL PROTECTED]  
   farimanwhk 
Sun Mar 25, 2007 5:05 am(PST)Sebelum nulis, 
baca dulu dengan cermat apa yang terjadi.
Rapat dimulai jam 8:00 dan sampai jam 14:00 rapat belum juga selesai;  
sedangkan untuk perusahaan yang normal/manusiawi antara jam 12 sampai  jam 13 
itu adalah waktu istirahat.
Kalau anda orang Muslim, anda akan tahu bahwa wajib bagi orang Muslim  
melakukan ibadah sholat adalam satu hari 5 waktu: Shubuh, Dzuhur,  Ashar, 
Maghrib dan Isa; semuanya mempunyai waktu yang tetentu dan akan  lebih baik 
jika dilakukan tepat waktu.
Waktu Dzuhur adalah sekitar jam 12:00; pada saat karyawan minta waktu  
untuk shalat sebenarnya karyawan tersebut sudah mengundurkan waktu  shalatnya 
sebanyak dua jam dari ketentuan, tapi masih saja tidak  diizinkan dan malahan 
dimarahi. Shalat paling lama memakan waktu  sekirtar 10 menit, jadinya tidak 
akan memakan waktus ehinggak seperti  apa yang anda katakan, seluruh waktu 
dijadikan untuk ibadah.

Ada pertanyaan buat administrator bagaimana ya meng-unsubcribe milis ini ?

fwhk

- Original Message 
From: ati gustiati 
To: sastra-pembebasan@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; 
RumahKitabersama@ yahoogroups. com
Sent: Sunday, March 25, 2007 8:09:32 AM
Subject: [mediacare] Re: Isu SARA, Tasikmalaya Mencekam.

yay yay yay.kenapa enggak diselesaikan lewat jalur hukum ?, case  nya 
disini apa sih? dilarang beribadah ? maksudnya gak boleh sembahyang  gitu? 
kalau sembahyang dlm waktu istirahat karyawan kan bisa dong,  kalau memang 
jadwal kerja..ya mana bisa, kita kerja diperusahaan ya hrs  ikutin regulasi 
perusahaan dong, pengaduan2 soal hukum kok ke tokoh  masyarakat ? alias tokoh 
agama? Director Halim mungkin kesel  karyawan sembahyang pada jam2 kerja, 
bukan berarti melarang beribadah  sesuai dengan agama si karyawan, gak masuk 
akal masak ada Director  ngelarang hal2 begini, saya juga kalau punya 
perusahaan jam2 kerja  dipake ibadah kesel lahbusiness is business, ibadah 
ya ibadah,  jangan dicampur baur, enak aja emang nya revenue perusahaan bisa  
dikeruk dari ibadah? sorry bukan nya saya malah memperkeruh suasana  "SARA" 
ini, kesel aja dgn cara2 org kita mengatasi masalah2 begini  apalagi tokoh2 
masyrakat yg menteror sampai toko2 pada tutup, I am sick  of this shit !

Sumar Sastrowardoyo <[EMAIL PROTECTED] net

 - - - 
TASIKMALAYA - Kota Tasikmalaya mencekam. Sejumlah toko memilih tutup  
menjelang pukul 14.00. Gara-garanya, tebersit kabar bahwa tokoh agama  
se-Tasikmalaya bakal berunjuk rasa.

Sasarannya adalah diler mobil Dahana Berlian. Penyebabnya, direktur  diler 
tersebut, Khairul Halim, diberitakan melarang karyawatinya  beribadah sesuai 
agamanya.

Berita bernuansa SARA tersebut berawal dari kedatangan beberapa  karyawati 
diler tadi ke rumah Khaeruman Azam, tokoh agama Tasikmalaya.  Dewi, salah 
seorang karyawati itu, mengadu karena dilarang beribadah  oleh Halim di tengah 
rapat perusahaan.

Menanggapi pengaduan tersebut, Azam bersikap hati-hati. Dia menyumpah  
tujuh karyawati yang mengadu padanya. Tujuannya, agar mereka  menceritakan 
kejadian apa adanya tanpa ditambahi atau dikurangi.

"Setelah disumpah, mereka menceritakan kejadian pada 3 Maret itu,"  tambah 
Azam. Saat itu, para karyawati tengah mengikuti rapat bersama  Halim mulai 
pukul 08.00.

Ketika sampai pukul 14.00 rapat tidak juga selesai, mereka minta izin  
untuk beribadah sesuai agamanya. Bukannya mendapat izin, mereka malah  dimarahi.

Yang membuat mereka tidak terima, Halim melontarkan ungkapan-ungkapan  yang 
mendiskreditkan agama para karyawati tersebut. "Hampir setengah  jam bos itu 
marah," kata Azam menirukan pengakuan para karyawati itu.

Untuk menegaskan pengaduan tersebut, Azam minta para karyawati itu  membuat 
laporan tertulis. Bersama tokoh-tokoh lain, Azam membahas  pengaduan tersebut.

Pada saat yang sama, Halim datang untuk memberikan klarifikasi. Berita  
yang berkembang, Halim berniat menyuap para tokoh agama tadi agar tidak  lagi 
mempermasalahkan kasus itu.

Berita tersebut dibantah Tubagus Miftah Fauzi, tokoh lain yang ikut  dalam 
pertemuan itu. Fauzi menjelaskan bahwa Halim datang dengan  mengajak seseorang 
yang disebutnya sebagai saksi kejadian di dalam  rapat itu.

Namun, belakangan diketahui bahwa orang yang diajak Halim tadi ternyata  
tidak hadir dalam rapat yang akhirnya bermasalah tersebut. "Itu  menunjukkan 
bahwa dia (Halim) memang tidak memiliki iktikad baik untuk  me

[mediacare] Masalah sejarah harus jadi agenda tetap (2)

2007-03-28 Thread IBRAHIM ISA Alias BRAMIJN
Kolom IBRAHIM ISA
RAbu, 28 Maret 2007
--
MASALAH SEJARAH HARUS JADI - AGENDA TETAP BANGSA (2)
KLARIFIKASI SEJARAH  BONNIE TRIYANA


Berikut ini adalah bagian ke-dua; sambungan  dan bagian terakhir dari
makalah sejarawan muda Bonnie Triyana,  berjudul MELURUSKAN SEJARAH
BERDAMAI DENGAN MASA LALU.
Kami ulangi paragraf terakhir dari bagian pertama  (Kolom Ibrahim Isa,
27 Maret 2007), makalah Bonnie Triyana:
*   *   *
MELURUSKAN SEJARAH BERDAMAI DENGAN MASA LALU (Bagian 2))
Oleh Bonnie Triyana
Serangkaian upaya peng-amnesia-an kolektif dilakukan dalam bentuk
penyeragaman versi sejarah. Peristiwa bersejarah yang seharusnya
diperingati malah diganti dengan peringatan momen sejarah yang
urgensinya tak memiliki koherensi dengan peristiwa sejarah itu
sendiri, semisal peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni dinafikan
begitu saja. Sebagai gantinya, Orde Baru memeringati 1 Oktober sebagai
Hari Kesaktian Pancasila. Berbagai pengingkaran fakta sejarah lain
juga dilakukan Orde Baru, misalnya dalam pernyataan bahwa penemu
Pancasila bukan Soekarno melainkan Mohammad Yamin atau pencetus
"Serangan Oemoem 1 Maret 1949" adalah Soeharto, bukan Sri Sultan
Hamengkubuwono IX.

Selain melakukan penyeragaman ingatan, sejarah Orde Baru juga sangat
bercorak militeristik. Sejarah versi Orde Baru banyak menuliskan
tentang keberhasilan tentara memadamkan pemberontakan di daerah-daerah
yang terjadi pada kurun tahun 1950-an – 1960-an. Sehingga sejarah yang
ditulis Orde Baru lebih tepat disebut sebagai sejarah operasi militer.

Sejarah G.30.S. 1965: Dari Monoversi ke Multiversi

Pada masa Orde Baru, peristiwa Gestok 1965 (Orde Baru menggunakan
istilah G.30.S/PKI) ditulis dari perspektifnya sendiri, yang
menempatkan PKI sebagai aktor utama pembunuhan para jenderal Angkatan
Darat. Monoversi tersebut kemudian direproduksi dalam berbagai bentuk
media doktriner, antara lain film "Penghianatan G.30.S/PKI" arahan
Arifin C. Noor dan materi penataran P4 yang diberikan kepada murid
sekolah hingga pejabat pemerintahan. Fungsinya hanya satu: legitimasi
kekuasaan Soeharto.

Beberapa versi lain juga muncul, misalnya keterlibatan Soeharto (Ben
Anderson), keterlibatan klik Soekarno dan PKI (Arnold C. Brackman),
konflik internal Angkatan Darat (Harold Crouch) dan keterlibatan CIA
(Peter Dale Scott). Bung Karno memiliki versinya sendiri, yakni
kelihaian unsur Nekolim, oknum-oknum yang "tidak benar,"dan para
pimpinan PKI yang /keblinger/. Versi Bung Karno ini disampaikan dalam
pidato Pelengkap Nawaksara, kemudian kembali dikutip oleh Manai
Sopiaan dalam bukunya "Kehormatan Bagi yang Berhak: Bung Karno Tidak
Terlibat G.30.S/PKI."

Kini telah banyak korban yang menuliskan kisahnya masing-masing.
Hersri Setiawan, mantan aktivis Lekra menulis "Memoar Pulau Buru",
Haji Ahmadi Moestahal "Dari Gontor ke Pulau Buru," Hasan Raid
"Pergulatan Muslim-Komunis," Kresno Saroso "Dari Salemba ke Pulau
Buru", dan Abdul Latief almarhum "Pledoi Latief: Soeharto Terlibat
G.30.S". Baru-baru ini Djoko Sri Moelyono, seorang korban dari Banten
telah menulis kisahnya dalam "Banten Seabad Setelah Multatuli," naskah
tersebut belum diterbitkan. Sejumlah karya ilmiah, baik skripsi maupun
makalah turut mewarnai versi sejarah peristiwa Gestok 1965. Seluruh
kisah tersebut secara otomatis menjawab sekaligus memertanyakan
kembali keabsahan sejarah Gestok 1965 versi Orde Baru.

Sejarah G.30.S 1965: Ditulis ulang atau diluruskan?
Ada perdebatan teoritis di kalangan sejarawan menyangkut bagaimana
memandang sejarah versi Orde Baru, khususnya sejarah G.30.S. 1965.
Istilah "pelurusan sejarah" sendiri sebenarnya masih diperdebatkan
antara Asvi Warman Adam versus Taufik Abdullah. Asvi Warman Adam
cenderung berpendapat bahwa sejarah produk Orde Baru harus
"diluruskan," karena ada beberapa hal yang diputarbalikan oleh
penguasa Orde Baru. Sementara itu Taufik Abdullah berpendapat bahwa
apa yang diyakini oleh Asvi salah adanya, karena fakta sejarah tak ada
yang perlu diluruskan. Menurut Taufik yang perlu dilakukan dalam
sejarah Indonesia adalah "penulisan ulang."

"Penulisan ulang" sejarah dapat bermakna: /pertama/, yakni penulisan
ulang terhadap suatu peristiwa atas dasar fakta yang sama sekali baru
dan berbeda dari versi sebelumnya. /Kedua/, melakukan tafsir ulang
atas fakta yang sama untuk kemudian menuliskannya dalam versi yang
berbeda dari sebelumnya. Dalam "penulisan ulang," versi baru tidak
menggantikan versi sebelumnya, akan tetapi lebih bersifat
menyandingkannya. Argumentasi ini bersandar pada adagium bahwa setiap
individu atau kelompok, tiada peduli siapa mereka, memiliki hak yang
sama untuk menuliskan sejarahnya sendiri. Dan masyarakat berhak
memutuskan sendiri apa yang harus dibacanya.

Sedangkan "pelurusan sejarah" adalah penulisan yang bersifat
mengoreksi versi sejarah sebelumnya. Pelurusan sejarah didasarkan pada
fakta baru yang telah diuji, baik intern maupun ekstern, yang kemudian
pada kenyataannya lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya
daripada fakta da

[mediacare] Artikel menarik dari Hukumonline.com

2007-03-28 Thread fikri_yogya
Kepada mediacare, berita terbaru Berikut ini adalah link menuju artikel 
tersebut  http://www.hukumonline.com/detail.asp?id=16407&cl=Berita

[mediacare] Indonesia Raya dan Sin Po

2007-03-28 Thread Danny Lim
INDONESIA RAYA DAN SINPO

Yang dimaksud "Indonesia Raya" adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia, dan 
Sin Po adalah harian Tionghoa di jaman pra kemerdekaan. Kwee Kek Beng menjabat 
pemimpin redaksi Sin Po ketika seorang jurnalis-nya membuat komposisi lagu 
"Indonesia Raya". Jurnalis Sin Po yang berjiwa seni dan patriotik itu bernama 
Wage Rudolf Supratman. Teks dan note lagu "Indonesia Raya" ciptaan Wage Rudolf 
Supratman dimasyarakatkan pertama kalinya di koran Sin Po itu.

Bacalah cerita lengkapnya di www.ikenindonesie.nl (dalam bahasa Belanda), 
sebuah cerita otentik sebab ditulis oleh ir. Kwee Hin Goan, putra kandung Kwee 
Kek Beng sendiri, sang pemimpin redaksi Sin Po.

Salam hangat, Danny Lim, Nederland


Re2: [mediacare] Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-28 Thread Danny Lim
Orang-orang Belanda sama dengan negaranya, yaitu menjunjung tinggi 
hukum. Tapi seperti saya sering katakan, dalam sekeranjang apel 
pasti ada 1 @ 2 yang busuk. Yang anda lihat di Los Angeles mungkin 
apel yang busuk itu. Kalau mau tahu sekilas pelaksanaan hukum di 
Belanda, nih ada cerita aktuil sbb.:

Seorang imam di Tilburg (WN Belanda), selalu berkhotbah di mesjid 
merangsang kebencian umatnya terhadap Belanda/barat. Media Belanda 
telah mempublikasikan berita itu, juga ketika sang imam menolak 
berjabatan tangan dengan menteri Verdonk sebab tangan wanita yang 
bukan istri haram, kata sang imam. Tindakan sang imam tentu saja 
menentang tradisi Belanda, namun sang imam tetap bisa lenggang 
kangkung ke supermarket tanpa harus dikawal polisi. Orang Belanda 
tidak rese, tidak main hakim sendiri melainkan taat kepada UU. 
That's why I love my new country veru very hot, ihik ihik :-).

Parlemen Belanda terus berkutetan mencari peluang hukum agar 
kebebasan beragama (termasuk Islam) tetap terjamin, namun juga tanpa 
merusak tradisi Belanda sendiri donk deh sih yee cihui :-). 
Menariknya, semua upaya (parlemen, polisi, kejaksaan dll.) itu 
berjalan secara fatsoenlijk, tanpa gontok-gontokan, tanpa maki-
memaki, tanpa kekerasan. Don't worry, Belanda adalah negeri hukum 
top, sudah berubah 180 derajad dibanding Belanda di jaman kolonial 
dulu, dan akan selalu fatsoenlijk.

Sebuah diskusi yang menarik dan bermanfaat.

Salam hangat, Danny Lim, Nederland


--- In mediacare@yahoogroups.com, Bagus Gedeetana <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Salam hangat, 
Danny Lim, Nederland (negeri yang amat menjunjung 
>  hukum).
>  
> f.y.i 
> 
> Di Los Angeles area banyak orang Belanda yang pernah hidup dan 
lahir di Indonesia, kalau ketemu orang Indonesia mereka masih atau 
suka menganggap rendah dari cara bicara seperti waktu mereka 
menjajah di Indonesia dulu. Saya percaya Belanda adalah negara yang 
menjunjung hukum, bagaimana dengan orangnya.
> Salam,
> 
> Bagus
> 
> 
> .
>  
> 
> 
> 
>  
> -
> It's here! Your new message!
> Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.
>




[mediacare] Masyarakat Tionghoa Bagian Integral Indonesia

2007-03-28 Thread Danny Lim
DL - Tentu saja Gus Dur disambut meriah di JCC, beliaulah yang berani mendobrak 
praktek diskriminasi terhadap sukubangsa Tionghoa di Indonesia. Sebelum itu, 
orang Tionghoa yang Kristen/Budha/Hindu/Konghucu bahkan mengalami double 
discrimination, etnisnya didiskriminir, agamanya juga didiskriminir. Maka tugas 
SBY melangkah lebih lanjut meneruskan kinerja Gus Dur untuk membuat Indonesia 
betul-betul bebas diskriminasi (ras, agama, golongan, suku dll.), baik terhadap 
etnis Tionghoa, mau pun terhadap etnis Arab, etnis India dll. UU 
Kewarganegaraan yang disahkan tahun lalu merupakan pilar penting untuk 
memerangi diskriminasi dan rasisme di Indonesia.


SUARA PEMBARUAN DAILY 


Masyarakat Tionghoa Bagian Integral Indonesia
[JAKARTA] Bangsa Indonesia adalah bangsa majemuk, dan di dalamnya termasuk 
masyarakat etnis Tionghoa. Karena itu warga keturunan Tionghoa yang lahir, 
tumbuh, dan hidup di Tanah Air Indonesia adalah bagian tak terpisahkan dari 
bangsa ini. Tidak ada dan tidak dikenal lagi dikotomi pribumi dan nonpribumi. 

Demikian Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ketika menyampaikan sambutan dalam 
perayaan Tahun Baru China 2558, di Jakarta Convention Center (JCC), Sabtu 
(24/2). Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Anie Yudhoyono mengenakan 
pakaian merah yang dalam Imlek merupakan simbol kemenangan dalam pertarungan 
melawan kejahatan. 

Selain Presiden, perayaan Imlek kali ini dihadiri Wapres Jusuf Kalla dan istri, 
Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie, Menteri Agama Maftuh Basuni dan 
Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang 
datang beberapa saat setelah Presiden Yudhoyono disambut antusias hadirin. Gus 
Dur adalah presiden pertama negeri ini yang menyatakan Imlek sebagai Hari Raya 
Keagamaan dan menjadikannya sebagai hari libur nasional. 

Berkaitan dengan tema perayaan Imlek, yakni "Apa yang Diri Sendiri Tiada 
Inginkan, Janganlah Diberikan kepada Orang Lain", Presiden Yudhoyono 
menyebutnya relevan dan tepat. Karena itu, katanya, jangan lagi ada pembunuhan 
karakter, saling fitnah dan saling caci-maki untuk kepentingan tertentu. 

Presiden Yudhoyono selain menyatakan masyarakat Tionghoa adalah bagian integral 
bangsa ini, juga mengajak semua pihak membangun kebersamaan, menjadikan 
kehidupan berbangsa harmonis dan saling berbagi kasih sayang. Diingatkannya, 
kemajemukan yang membentuk mozaik indah adalah modal bangsa ini meraih kemajuan 
dan karena itu kekeliruan masa lalu jangan sampai terjadi lagi. 

Presiden Yudhoyono juga berharap tidak ada lagi diskriminasi atau perlakuan 
tidak adil di negeri ini hanya karena etnis atau agama yang berbeda. "Tidak 
boleh ada lagi saling curiga di antara anak bangsa, mari kita bangun dan masuki 
era baru kehidupan berbangsa dan bernegara penuh harmonis dengan semangat dan 
keikhlasan tinggi," katanya. [E-5/Y-3] 




Last modified: 26/2/07 


RE: [mediacare] PERKENALKAN KAMI MEDIA FREE BARU.....(TABLOID KIT A-KITA & MAJALAH OUCH)

2007-03-28 Thread csp
Dear Mas Respati

 

Saya tertarik dengan majalah2 yang Anda sebutkan di bawah ini. Apa kami
boleh dikirimkan majalah2 tersebut?

 

Terima kasih.

 

Salam,

Christianti

Lembaga Manajemen PPM

Jl. Menteng Raya 9 

Jakarta 10340

 

   _  

From: respati putra [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: 26 Maret 2007 20:36
To: [EMAIL PROTECTED]; mediacare@yahoogroups.com
Cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [mediacare] PERKENALKAN KAMI MEDIA FREE BARU.(TABLOID KITA-KITA
& MAJALAH OUCH)

 

Perkenalkan kami penerbit baru (PT. Cakrawala Media Baru) menerbitkan
majalah dwi mingguan free dengan segmen ses C (Tabloid Kita-Kita). Tabloid
ini beredar secara gratis di outlet2 alfamart seputar JABOTABEK, dan
toko-toko tradisional non super market (Ps. klender, Ps kramat jati, Ps.
Tebet, dll), berisikan tentang cerita, info2 kaum urban seputaran jakarta
dan sekitarnya.

 

Yang kedua kami menerbitkan juga majalah bulanan free (Majalah Ouch!) untuk
kalangan remaja khususnya SMA dan sederajat, dimana didistribusikan di
seluruh sekolah2 yang ada di jakarta.

isinya seputar dunia remaja, anda dapat juga melihat majalah ouch yang kini
telah memasuki edisi kedua di friendster dengan URL: http://friendster.
 -com/37976448

 

Yang ketiga dalam waktu dekat kami juga akan menerbitkan majalah untuk
anak-anak (Majalah Kuna-Kuna Island), yang pasti free juga. Untuk info lebih
lanjut ditunggu saja or Anda dapat menghubungi kami

 

Untuk informasi mengenai pemasangan iklan, undangan peliputan, media
relation, redaksi, dan distribusi:

PT. Cakrawala Media Baru

D/A Graha Mustika Ratu Floor 7

Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 74-75

Jakarta 12870

Phone: (021) 83795559

Fax: (021) 83707158

email:   [EMAIL PROTECTED], tabloidkitakita@
 -gmail.com

 

For Further Information:

Mia Lukmanto: 081 772 7772

Mario Napindo: 081 80 88 62696

Stefanie Angga Prana: 081 51 01 7

 

 

   _  

It's here! Your new message!
Get new
  email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

 



this message was sent from outside Lembaga Manajemen PPM 





 




[mediacare] Karakter orang Belanda

2007-03-28 Thread ati gustiati
Kalau mau melihat karakter orang2 belanda lihat apa yg mereka tinggalkan dan 
sisakan di indonesia, feodalism ! Karakter manusia terkadang tidak berubah krn 
pindah tempat, saya merasa beruntung lahir dan sempat besar di indonesia karena 
disana kebudayaan toleransi nya sangat tinggi (itu dul jaman saya , 
smile) dan saya juga beruntung hidup puluhan tahun di AS bisa belajar utk hidup 
rational, soal sikap  itu tergantung adaptasi mereka, dan bung Danny ini 
kelihatan nya lebih beradaptasi dengan kebudayaan baru nya.
  
Belanda negeri yg menjunjung tinggi hukum ? yeah suree..mau menghisap ganja 
di tempat umum tanpa masuk penjara ? go to Amsterdam !
  
try that in US, your sorry butt would end up going to jail with no time !
   
   
   
   
  Bagus Gedeetana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Salam hangat, Danny Lim, Nederland 
(negeri yang amat menjunjung 
  hukum).

f.y.i 

  Di Los Angeles area banyak orang Belanda yang pernah hidup dan lahir di 
Indonesia, kalau ketemu orang Indonesia mereka masih atau suka menganggap 
rendah dari cara bicara seperti waktu mereka menjajah di Indonesia dulu. Saya 
percaya Belanda adalah negara yang menjunjung hukum, bagaimana dengan orangnya.
Salam,

Bagus


[mediacare] Dunia Jilbab (280307)

2007-03-28 Thread Wido Q Supraha
 


Majalah Muslim Girl di AS, Saingi Tiras Seventen


Rabu, 28 Mar 07 13:55 WIB

Memasuki bulan ketiga, majalah Muslim Girl, yang terbit di Amerika, makin
mendapat sambutan pasar yang luas di kalangan remaja puteri AS. Tiras
majalah Islam yang baru muncul itu kini sudah mendekati tiras majalah remaja
AS Seventen, yang semula merajai minat remaja puteri di Amerika.

Majalah yang memiliki halaman full collor itu memang ditujukan untuk segmen
remaja Muslimah usia 12 hingga 19 tahun. Di dalamnya, pembaca disajikan
beragam informasi terkait perempuan dan ajaran Islam. Juga berbagai ulasan
tentang trend masyarakat AS dan pengaruhnya bagi remaja Muslimah.

Muslim Girl juga membahas ragam isu remaja Muslimah khas Amerika. Misalnya,
di salah satu edisinya, dibahas diskusi tentang pertanyaan: "Apa saja
program yang ada di masjid kamu?", "Apakah program masjid kamu disukai
remaja seperti kamu?" Bahkan ada juga pembahasan tentang percampuran tempat
shalat untuk laki-laki dan perempuan di sejumlah masjid di AS. Selain itu,
Girl Muslim juga mengupas soal pakaian olah raga, masalah musik, drama, yang
punya kaitan dengan Muslimah. Termasuk profil tokoh Muslimah yang sukses di
berbagai bidang, juga disajikan dalam setiap edisinya.

Muslim Girl dianggap sebagai majalah alternatif yang sukses untuk umat Islam
di AS, di tengah ragam kebudayaan dan keterbukaan yang menjadi bagian dari
gaya hidup di AS. Mamoun Sayed, Kepala Eksekutif Yayasan An Nawawi, lembaga
pengajaran Islam, mengatakan bahwa apa yang disajikan majalah Girl sangat
dibutuhkan bagi remaja Muslimah AS.

Ia mengatakan, "Kalau ada yang mempunyai kesempatan dan mampu untuk
disepakati meski ada juga silang pendapat, itu adalah Amerika. Mungkin saya
tidak sependapat dengan pandangan anda, tapi saya akan tetap membela hak
saya dalam menyampaikan pendapat saya itu. " Maksud Masoud adalah sikon
media massa di AS yang beragam turut mendukung keberhasilan majalah Girl di
AS.

Majalah dwi mingguan itu terbit pertama kali di bulan Januari 2007. "Remaja
muslimah adalah pasar yang penting bagi majalah ini, segmen yang selama ini
diabaikan. "Dan kami ingin menyapa mereka, " ujar Asma Khan pengagas majalah
itu. Ia menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya, juga untuk memperbaiki
imej negatif tentang Muslimah di tengah komunitas Amerika yang menerima
banyak informasi dari berbagai media massa AS. "Ada sebagian lembaga pers
yang menilai perempuan Muslimah terkait dengan terorisme. Ada juga yang
terus menerus membicarakan benturan gender antara laki-laki dan perempuan.
Majalah kami berusaha menampilkan ke balikannya, dengan contoh-contoh
positif tentang muslimah dan nilai Islam yang benar. "

Tentu saja ada catatan terkait dengan majalah Muslim Girl. Majalah tersebut
tidak menampilkan hanya Muslimah berjilbab saja dalam ilustrasi dan fotonya.
Hal ini juga mungkin membuka peluang adanya sejumlah pihak yang masih
keberatan dengan gaya Muslim Girl.

"Kami berupaya membuat sebuah simbol sendiri, berusaha sebaik mungkin,
sebatas yang kita bisa lakukan untuk saat ini, " ujar Asma. Jika ingin tahu
lebih jauh tentang Muslim Girl, anda bisa kunjungi situs
 http://www. Muslimgirlmagazine.
Com (na-str/iol)

 

Source : http://www.eramuslim.com/news/int/4609eece.htm

 

<>


Re: [mediacare] Indonesia Lebih Butuh Pemimpin Bermoral

2007-03-28 Thread ati gustiati
Saya pikir moral has nothing to do with a high education (sarjana), tetapi 
untuk menjadi President/pemimpin  tentunya di butuhkan dua  basic yg terkuat 
yaitu moral dan high education or experiences, seseorang yg memiliki naluri 
tajam dalam menentukan kebaikan dan keburukan dalam setiap sikap manusia dan 
character, juga seseorang yg mampu memiliki observasi yg cekatan yg ditunjang 
oleh intelektual/ intelegent yg tinggi, ketika org bertanya kepada kpd saya " 
apakah kamu setuju Hillay Clinton menjadi president US ?"
  "why not, she is very well educated, but she dont have a military experience, 
she is not a chief commander, and so and so"
  " how about Barrack Obama ?"
  " well, he has a strong economist background, maybe will do good for middle 
class people "
  " how about John Kerry?"
  " eh..no, thanks, he might be a great soldier in vietnam, but he is an 
idiot...hahahahahh"
   Yeah, moral dan pendidikan yg proper utk pemimpin/president is a MUST! 
president hrs mampu membuat keputusan2 besar, bertanggung jawab atas keputusan2 
politik nya dan ini memerlukan kebijakan moral dan pendidikan yg layak, kita 
tidak mau dipimpin oleh president yg hanya lulus SMA saja misalnya seperti yg 
kita rasakan saat ini di tanah air.
   
  salam
  omie lubis
   
   
   
   
   
   
   
   
   
  judithms lubis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  apakah gelar sarjana  itu menjamin moral seseorang menjadi baik dan mampu 
jadi pemimpin ?

  jms
  '  be legal '  
- Original Message - 
  From: Leo TOBING 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Sunday, March 25, 2007 1:43 PM
  Subject: RE: [mediacare] Indonesia Lebih Butuh Pemimpin Bermoral
  

  parameter-nya bahwa seseorang bermoral itu bagaimana, ya?
  apakah orang yg tidak pernah dipidana sudah dapat dinyatakan sebagai orang 
yang bermoral? (terbukti tak pernah memiliki permasalahan hukum).
  lalu ... bagaimana dengan calon pemimpin yg pernah dipidana? apakah ada 
kesempatan untuk menjadi pemimpin lagi?
   
   
 
  Regards,
  LEO TOBING
   
   
  ---
  NO PEACE WITHOUT JUSTICE!


  
-
  From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of Sunny
Sent: Saturday, March 24, 2007 8:26 PM
To: Undisclosed-Recipient:;
Subject: [mediacare] Indonesia Lebih Butuh Pemimpin Bermoral


  
http://www.suarapembaruan.com/News/2007/03/24/index.html
   
  SUARA PEMBARUAN DAILY   Soal Capres Sarjana Indonesia Lebih Butuh 
Pemimpin Bermoral   
  [JAKARTA] Indonesia lebih membutuhkan pemimpin yang memiliki moral baik 
ketimbang gelar sarjana. Syarat calon presiden minimal sarjana dinilai sebagai 
upaya pemerintah saat ini untuk menjegal lawan politik.   Hal itu disampaikan 
anggota Dewan Pertimbangan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, AP 
Batubara kepada wartawan di Jakarta, Jumat (2/3). Dia menanggapi rencana 
pemerintah untuk merevisi paket undang-undang politik yang salah satunya 
mensyaratkan calon presiden harus memiliki gelar sarjana.   "Gelar sarjana 
bukan sebuah jaminan kualitas kemampuan seorang pemimpin. Apa arti gelar 
sarjana, master, dan doktor jika tidak dipercaya rakyat. Sebab, kepemimpinan 
itu menyangkut soal kepercayaan dan moral," kata dia.   Menurut Batubara, saat 
ini banyak politisi di Indonesia yang bergelar sarjana, baik di eksekutif dan 
legislatif, tetapi memiliki mental dan moral yang rendah. Dia mencontohkan 
anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang bergelar sarjana tapi terlibat dalam
 perbuatan tidak bermoral, yaitu hubungan seksual yang ditayangkan lewat video 
porno.   "Contoh lain, banyak koruptor yang memiliki predikat sarjana tapi 
kepintarannya itu digunakan untuk mengeruk uang negara alias korupsi," kata 
dia.   Dikatakan, revisi paket UU Politik itu menunjukkan sikap dan mental 
Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono yang tidak demokratis dan penakut. Oleh 
karena itu, sebagai partai yang selalu konsisten mengusung misi demokrasi dan 
kerakyatan, PDI-P jelas menolak revisi itu.   Revisi paket UU politik itu, kata 
Batubara, juga telah menjadi alat kepentingan Pemerintahan Yudhoyono untuk 
menjegal Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri untuk tampil sebagai calon 
presiden pada Pemilu 2009. Namun, dia yakin, upaya seperti itu tidak akan 
mendapatkan dukungan dari rakyat.   "Apalagi, berbagai hasil survei yang 
dilansir sejumlah lembaga, seperti Lingkaran Survei Indoensia (LSI), 
menunjukkan kalau PDI-P kembali tampil menjadi partai utama yang
 diunggulkan," kata dia.   Sebagai presiden yang selalu mengumandangkan 
demokrasi dalam berbagai kesempatan, Yudhoyono diimbau untuk tidak melakukan 
cara-cara inkonstitusional. Apalagi jika cara-cara seperti itu dilakukan hanya 
untuk kepentingan kekuasaan. [O-1]   
Last modified: 24/3/07 

  

 

 
-
The fish are biting.
 Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing.

[mediacare] Re: Tentang pohon yang bisa bicara

2007-03-28 Thread muskita wati
--- radityo djadjoeri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Temans,
>
>   Tentang pohon yang bisa bicara itu adanya di
> hadits, bukan Al-Quran. Entah hadits apa, karena
> saya tak peduli dengan hadits, takut menyesatkan.
> 


Hadist dan Quran merupakan pasangan yang tidak
terpisahkan, jadi kalo anda katakan Quran otomatis
juga Hadistnya, sebaliknya kalo bilang Hadist akan
terkait dengan alirannya.

Jadi jangan terjebak debat kusir, begitu salah
dikatakan itu bukan quran tapi hadist.  Dan dilain
saat hadist yang salah tadi dibela lagi jadi
referensi.

Sama halnya dengan bible, ada perjanjian baru dan ada
perjanjian lama.  Perjanjian baru menggunakan
referensi  dari perjanjian lama untuk ditafsirkan
sebagai bukti kebenaran dongeng Yesus.  Tidak beda
dengan Quran dan Hadist, Hadist itu seperti perjanjian
baru yang merupakan tafsir2 dari isi Quran yang lebih
lama.

Sebaiknya hindari debat kusir macam begini.  Ada di
hadist tetap saja berasal dari tafsir AlQuran dalam
hal ini tak perlu dibedakan.  quran banyak macamnya
demikian pula Hadist juga banyak macamnya.

Ny. Muslim binti Muskitawati.
















>   Kalau baca tulisan Gus Ulil kira-kira dialognya
> seperti ini, saya petikkan:
>
>   ...jika ada seorang Yahudi bersembunyi di
> balik sebuah pohon untuk menyelamatkan diri, pohon
> itu akan berteriak memberitahukan kepada pasukan Isa
> bahwa "Hoi, di balik aku ada orang Yahudi nih!"
> 
>   Jadi pohon tersebut memihak pada Islam, karena
> dikabarkan Isa akan masuk Islam di hari akhir nanti.
> Kalau pohon yang di  film The Lord of The Ring itu
> kan pohon yang merana karena terus ditebangi. Ia
> bisa bicara dan bisa jalan-jalan. Sebenarnya adegan
> itu untuk mengkritisi kerusakan lingkungan yang kian
> parah. Jadi saya pastikan sang sutradara tak
> diilhami oleh hadits tersebut. 
>
>   Berikut cuplikan lengkap opini Gus Ulil dari
> Jaringan Islam Liberal yang kini studi di Harvard:
>
>
> Klaim tentang Islam sebagai agama "jalan tengah" ini
> adalah salah satu "mekanisme teologis" yang dipakai
> oleh kalangan Islam revivalis untuk menegakkan klaim
> superioritas Islam.
>
>   Sejumlah teks-teks keagamaan digiring untuk
> mendukung
> klaim superioritas seperti ini. Misalnya sebuah
> hadis
> yang sangat terkenal di mana Nabi pernah bersabda,
> "Jikalau Musa datang kembali di akhir zaman maka dia
> tak bisa lain kecuali mengikuti syariatku". Hadis
> ini
> dipakai untuk menunjukkan keunggulan syariat Islam
> atas syariat agama-agama lain.
>
>   Hadis lain yang juga relevan dengan tema ini
> berkaitan
> dengan kedatangan Nabi Isa di akhir zaman. Menurut
> keyakinan sebagian umat Islam, Nabi Isa akan turun
> kembali di akhir zaman untuk menegakkan keadilan.
> Tetapi Isa datang bukan dengan syariat baru,
> melainkan
> akan menjalankan syariat Islam yang dibawa Nabi
> Muhammad. Karena itulah, Isa nanti akan
> menghancurkan
> salib dan membasmi seluruh orang Yahudi. Hadis
> tersebut bahkan menggambarkan peristiwa pembasmian
> itu
> secara dramatis, misalnya, jika ada seorang Yahudi
> bersembunyi di balik sebuah pohon untuk
> menyelamatkan
> diri, pohon itu akan berteriak memberitahukan kepada
> pasukan Isa bahwa "Hoi, di balik aku ada orang
> Yahudi
> nih!"
>
>   Dengan kata lain, dalam keyakinan sebagian umat
> Islam,
> kedatangan Isa ke bumi kembali adalah "pogrom" yang
> dahsyat bagi orang-orang Yahudi, juga musibah besar
> bagi orang Kristen. 
>
>   Yang menarik adalah cara hadis itu "mem-frame"
> misi
> kedatangan Isa tersebut. Misi Isa dipahami bukan
> menegakkan hukum kasih, sebaliknya hukum
> keadilan--tema sentral dalam agama Islam. Sekali
> lagi
> di sini kita melihat proses yang subtil di mana
> superioritas Islam ditegakkan. 
>
>   Banyak doktrin lain yang mendukung kleim
> superioritas
> Islam, dan doktrin ini dikembangkan hampir dalam
> semua
> bidang keilmuan Islam: tafsir, hadis, kalam,
> filsafat,
> tasawwuf, dst. 
>
>   Salah satu bentuk superioritas ini adalah surat
> yang
> pernah dikirim kepada Nelson Mandela oleh Dr. A'idh
> al-Qarni, seorang juru dakwah dari Saudi yang
> dikenal
> luas di Indonesia melalui bukunya yang laris manis
> "La
> Tahzan" itu. Dalam surat itu, al-Qarni mengakui dan
> mengagumi jasa-jasa Mandela dalam kemanusiaan.
> Tetapi
> dia menyayangkan satu hal pada Mandela, yaitu dia
> belum masuk Islam. Sekiranya Mandela masuk Islam,
> maka
> lengkaplah seluruh reputasi Mandela.
>
>   Surat al-Qarni yang mengajak Mandela masuk Islam
> itu
> bisa dibaca di alamat ini:
>
>  
>
http://www.tdwl.net/vb/archive/index.php/t-48107.html
>
>
>   Bacalah penggalan surat al-Qarni berikut ini:
>
>   I am calling upon you from Makkah, just beside the
> holy shrine of Ka'bah, where the Glorious Quran was
> revealed, and Mohammed (PBUH), was commissioned as a
> Prophet and Messenger of Allah, the Almighty, to the
> whole of mankind. Makkah is the place where the
> Light
> of the Message had first pierced the darkness. It is
> the place

[mediacare] RUU Penanaman Modal berita

2007-03-28 Thread umi lasminah
Begitu Lahir, Terancam Judicial Review
RUU Penanaman Modal
[28/3/07]hukumonline.com

Berbagai kalangan siap menghadang RUU Penanaman Modal jika diundangkan dengan 
judicial review. Alasannya, RUU ini terlalu liberal alias terlalu pro asing 
ketimbang UU sebelumnya.

Belum lahir, sudah menjadi kontroversi dimana-mana. Itulah RUU Penanaman Modal 
yang pekan lalu sudah dirampungkan draf terakhirnya oleh Komisi VI DPR RI 
bersama Menteri Perdagangan. Kontroversi berbau penolakan ini semakin meluas 
menjelang disahkannya RUU ini menjadi UU pada Sidang Paripurna DPR RI yang akan 
digelar Kamis (29/3).

 Penolakan yang cukup kuat salah satunya berasal dari kalangan akademisi, serta 
LSM yang bergerak pada bidang agraria dan pengembangan masyarakat. Aksi 
penolakan itu pun digelar di DPR. “RUU Investasi harus kita tolak,” seru 
akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Revrisond Baswir dalam acara Uji 
Publik RUU Penanaman Modal yang diselenggarakan oleh Fraksi FPDIP, Rabu (28/3).

 Menurut Sonny, panggilan akrab Revrisond, RUU ini lebih liberal daripada UU 
Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing (UU PMA). “RUU ini sangat 
membuka lebar pintu masuk investor asing, sedangkan UU PMA masih membatasi 
cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup rakyat banyak diserahkan pada 
negara,” tuturnya.

Meskipun demikian, Sonny menilai UU PMA adalah awal dari liberalisasi ekonomi. 
“UU PMA adalah produk pertama Mafia Berkeley. UU yang pertama kali mereka buat 
bukannya tentang ketenagakerjaan atau pajak, melainkan investasi,” ungkapnya.

Mafia Berkeley adalah sebutan khas bagi para menteri era awal Orde Baru yang 
menimba ilmu dari universitas asal Paman Sam itu. Para menteri tersebut 
mengusung kebijakan pasar terbuka di awal kepemimpinan Presiden Suharto. 
Beberapa contoh Mafia Berkeley antara lain Radius Prawiro, Sumitro 
Djojohadikusumo, atau Emil Salim.

Karena terlalu terbuka bagi akses pemodal asing, ekonom Institut Pertanian 
Bogor Imam Sugema menilai RUU ini bertentangan dengan demokrasi ekonomi. 
“Demokrasi ekonomi sudah tertuang dalam Pasal 33 UUD 1945. Otomatis RUU ini 
berseberangan dengan UUD,” sergahnya.

Menurut Imam, demokrasi ekonomi tak bisa diartikan sebagai usaha kecil dan 
menengah serta koperasi. “Lebih luas lagi, demokrasi ekonomi adalah ekonomi 
kerakyatan itu sendiri. Tak seperti yang disebut dalam RUU ini,” tunjuknya.

Hak Atas Tanah

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria (KPA) Usep 
Setiawan menilai RUU Investasi terlalu liberal terhadap hak atas tanah. “Bahkan 
hak atas tanah itu lebih lama dari Hukum Kolonial Belanda,” ujarnya. Hukum 
Kolonial Belanda yang dimaksuda adalah Hukum Agraria (Agrarische Wet 1870). 
Hukum agraria tersebut mengatur hak pemakaian tanah hanya selama 75 tahun.

 Siti Fikria dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat (Lapera) 
menuding penasihat hukum pihak Pemerintah, Erman Rajagukguk, melakukan 
kebohongan publik di muka anggota DPR sewaktu pembahasan RUU ini berjalan. 
“Erman yang seorang profesor hukum telah melontarkan pendapat hukum yang 
sesat,” tutur Siti.

Menurut Siti, argumen Erman tentang Hak Guna Usaha (HGU) selama 95 tahun yang 
diatur dalam RUU Investasi lemah. Erman menggunakan UU Pokok-Pokok Agraria (UU 
PA) yang mengatur HGU selama 35 tahun dan bisa diperpanjang 25 tahun. Kemudian, 
menurut Siti, Erman berpijak pada PP Nomor 5 Tahun 1996 yang mengatur hak atas 
tanah. PP 5/1996 mengatur masa HGU 35 tahun. “Jadi menurut Erman, 35 tahun plus 
25 tahun dari UU PA ditambah 35 tahun dari PP 5/1996 menjadi 95 tahun. Saya 
masih ingat argumennya di depan anggota DPR,” ujar Siti.

 Argumen Erman lemah karena menurut Siti, sebuah UU tak bisa menggunakan 
konsideran dari PP. “Menurut hirarki perundangan UU lebih tinggi dari PP. 
Kedua, PP itu tetap mengacu pada UU PA. Jadi sekali lagi, RUU Investasi cacat 
hukum,” cetus Siti.

Menurut Usep, Pasal 22 yang mengatur hak atas tanah harus dirombak. “Sebagai 
jalan keluarnya, bunyinya adalah: Hak atas tanah mengacu pada UU PA,” ujarnya. 
Siti menganggap UU PA adalah pijakan kuat yang harus digunakan. “Untunglah 
wacana dari Badan Pertanahan Nasional tentang revisi UU PA tak berlanjut,” 
ungkapnya.

Terpisah, Erman berpendapat HGU tak serta-merta diberikan selama 95 tahun. 
“Coba dibaca, itu diberikan selama 60 tahun dahulu. Baru dievaluasi apakah bisa 
diperpanjang selama 35 tahun,” ujarnya dari saluran telepon genggam.

 Menurut Erman, pemberian HGU selama 60 tahun untuk membuat nyaman investor. 
“UU Investasi di negara lain rata-rata memberikan HGU selama 70-90 tahun kok,” 
sergahnya.

Erman mengakui panjang HGU ini memang berbeda dengan UU PA. “Perlu kita lihat, 
semangat UU PA yang disampaikan Menteri Pertanahan Sajarwo saat itu, adalah 
anti asing karena kita baru saja merdeka dari penjajahan. Nah, RUU Investasi 
ini untuk mengundang investor asing. Makanya, UU PA itu sudah saatnya 
direvisi,” tegas Erman.

 Sonny menilai diundangkannya RUU Investasi ini tak akan 

Re: [mediacare] Kecewa dengan pelayanan operator XL

2007-03-28 Thread abdul hermawan
satuju pisan...

saya pelanggan xl sejak 2003 dengan nomor 08179041159.
tiga bulan lalu saya beralih ke xplor. karena katanya
lebih irit. memang saya merasakan xplor lebih irit.
tetapi nampaknya xplor belum melengkapi dengan
pelayanan kepada konsumen dengan baik. komplain
saya

1. kesulitan akan mengisi pulsa xplor jika limit telah
habis. masa setiap kali bayar tagihan selalu
diingatkan kalo pulsanya baru akan nambah tiga atau
dua jam lagi. 
2. sekitar satu pekan lalu sisa limit saya ukul 22.30
sekitar rp 36.000. malam itu hp saya matikan. tetapi
ketika pagi@ saya nyalakan sisa limit saya tinggal 0.
padahal kan xl bisa bersikap elegan dengan mengirimkan
sms pemberitahuan, kalo limit saya sudah mau habis.
tidak asal ambil pulsa orang dong.   



--- alfi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> 
> - Original Message -
> From: Herman Mantiri
> To: [EMAIL PROTECTED] ;
> [EMAIL PROTECTED] ;
> [EMAIL PROTECTED]
> Sent: Wednesday, March 28, 2007 8:34 AM
> Subject: [volvo-jc] KECEWA DENGAN PELAYANAN OPERATOR
> XL
> 
> 
> Merdeka !
> 
> Harusnya dengan bijak management XL qq TM Company
> Sdn
> Berhad menanggapinya .
> Rasanya sangat tidak adil bila TM Company hanya mau
> mengeruk keuntungan tanpa mau memperhatikan layanan
> kepada pelanggan.
> 
> Apakah hal yang sama juga TM Company lakukan di
> Malaysia?
> 
> Haruskah dibedakan antara layanan di Malaysia dan
> Indonesia?
> Bila demikian maka hendaknya kita sama2 himbau
> kepada
> pemerintah RI untuk bertindak tegas kepada investor
> yang menerapkan standar ganda dalam memberikan
> layanan
> kepada pelanggannya, artinya ini juga perlu dikaji
> untuk layanan Singtel (sebagai pemegang saham di
> Indosat dan Telkomsel).
> 
> Dulu keluhan ini juga sering saya alami, namun saat
> saya menjadi pelanggan premium, makin kecil keluhan
> saya terhadap XL.
> Padahal berkali2 juga saya himbau ke management XL :
> JANGAN BEDAKAN LAYANAN KEPADA PELANGGAN.
> 
> Lebih lanjut untuk kepentingan bersama dan demi
> perbaikan layanan kepada pelanggan maka saya akan
> dukung semua usaha positif (termasuk class action
> apabila perlu) tidak hanya kepada XL, tetapi kepada
> semua operator telepon selular di Indonesia.
> 
> Note :
> Maaf untuk moderator mail list, tak ada maksud untuk
> menjelekkan salah satu operator selular, namun
> hendaknya ini menjadi masukan untuk lebih baik
> memberikan layanan kepada pelanggannya. Dan tentunya
> bagi mail list member yang pernah alami kejadian
> sejenis, bisa saling berbagi pengalamannya.
> 
> --- kautsar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Jakarta, 17 March 2007
> >
> > Kepada Yth.
> >
> > PT. Excelcomindo Pratama
> >
> > Jakarta
> >
> > Perihal: Complain ! Semakin lama pelayanan XL
> makin
> > mengecewakan.
> >
> > Dengan hormat,
> >
> > Saya telah berlangganan XL sejak tahun 2001, baik
> > prabayar maupun pasca
> > bayar, meskipun nomor XL saya berganti-ganti.
> Sempat
> > kecewa dengan pelayanan
> > XL pada tahun 2004 dan berganti dengan kartu
> Mentari
> > selama lebih kurang dua
> > bulan. Tetapi karena keterikatan yang kuat dengan
> XL
> > dan keluarga saya di
> > Surabaya yang sering saya hubungi adalah juga
> > pelanggan XL, maka saya
> > kembali memakai XL.
> >
> > Tetapi akhir-akhir ini, pelayanan XL sungguh
> > sangat-sangat mengecewakan.
> > Terkesan XL tidak berusaha menjaga loyalitas
> > pelanggan lamanya, tetapi malah
> > sibuk mencari pelanggan baru. Bila kebijakan
> seperti
> > ini yang terus
> > dilakukan, boleh jadi XL mendapat pelanggan baru,
> > tetapi mereka tidak akan
> > bertahan lama setelah merasakan pelayanan XL dan
> > kembali beralih ke operator
> > lain.
> >
> > Adapun pelayanan yang saya rasa sangat
> mengecewakan
> > tersebut adalah:
> >
> > 1. Sinyal XL akhir-akhir ini sangat
> > jelek.
> >
> > Saya tinggal di Kemayoran, Jakarta Pusat. Sudah
> > beberapa bulan ini saya
> > menghubungi karyawan saya sesama XL yang masih di
> > daerah sekitar, yaitu Utan
> > Panjang, Jakarta Pusat selalu ada suara dengung
> yang
> > sangat mengganggu. Apa
> > lagi jika sudah berada di tempat kerja saya,
> Gedung
> > Summitmas II Jl.
> > Sudirman No. 61, sinyal lebih parah. Di dalam
> toilet
> > lantai tiga, sinyal
> > selalu hilang, padahal operator GSM lain masih
> bisa
> > digunakan.
> >
> > 2. Operator 818 sulit dihubungi, apa lagi jika ada
> > masalah.
> >
> > Beberapa hari yang lalu (sayangnya saya lupa
> > mencatat tanggalnya) nomor
> > saudara saya di Kemayoran, Jakpus (0818 597 746)
> > tiba-tiba tidak dapat
> > digunakan sekitar pukul 20.00. Dia mencoba
> > menghubungi operator 818 dari
> > nomor saya, tetapi tidak diangkat selama lebih
> > kurang 20 menit. 20 menit !
> > Saya menduga saat itu banyak complain yang masuk
> ke
> > operator untuk
> > menanyakan hal yang sama sehingga operator
> > memutuskan untuk menggantung saja
> > semua panggilan masuk ke operator. Meskipun
> keesokan
> > paginya sudah kembali
> > normal, tidak seharusnya operator tidak menjawab
> > panggilan selama 20 menit.
> >
> > Saya yakin sikap

RE: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-28 Thread Leo TOBING
Bang deddy,
Yang menang memang pasti bung moderator, tetapi bukan karena satu jari dan
hit DELETE, bukan bang!

Melainkan karena sikap inkonsistensi bung belanda depok, ... Kadang ngomong
warga negara belanda, tetapi pas lagi seru en enak jadi melayu, ikut-ikutan
menjadi warga negara indonesia, hehehehehe ...

Begitulah yg sering disebut filosofis bunga teratai ... Sehingga elite
politik selalu mencurigai manusia-manusia dengan filosofis bunga teratai
ini, karena orientasinya adalah kesempatan untuk kepentingan pribadi, bukan
untuk membangun bangsa.

Bunga teratai, selalu hidup di permukaan air, dan akarnya tak pernah
menjejak bumi dibawahnya ... Padahal, ada pepatoh yang mengatakon: "dimano
kaki berdiri, disitulah langit dijunjung!" ... Itu menunjukkan betapa sebuah
loyalitas sangat diperlukan, dimana konsistensi dituntut untuk dapat menilai
integritas seseorang.

Saya sangsi, belanda depok ini tinggal sejahtera di belanda atau hanya hidup
di bangunan2 flat yang berada di osdorp atau membangun rumah diatas kali ...
Memang sih kali-nya bersih ... Cuman, ya gw lihat mah, tetap aja kali ...
Hehehehehe ... 

Hidup moderator mediacare! Yg bsa melihat plintat-plintut nya belanda depok!

Dan belanda depok pernah berkata kepada saya, "kalau tulisan2nya sering
diblok sama moderator, maka dia akan keluar dr milis mediacare ini", ... Dan
saya hanya berpikir, "kok gak keluar2, yaa...??" ...

Akhirnya saya berkesimpulan, lhaa ... Memang plintat-plintut kok orangnya
... Maklumlah, belanda depok! :-))
 
Regards,
LEO TOBING
 
 
---
NO PEACE WITHOUT JUSTICE!

-Original Message-
From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Deddy Mansyur
Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:12 PM
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: Re: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan
Islam radikal di Indonesia

wow, wow, Pak Moderator Rad.what's happening here.
Kumite again?

Dulu kumite antara Oom Danny Boy vs. Prof. Manneke "Yang" Budiman.

Nah sekarang:
Prof. Sato "LA" Sasaki
vs.
Oom Danny "Belanda Depok" Boy

Ada yang bisa memprediksi siapa yang akan menang?

Sudah tentu Pak Moderator.

How?

pake satu jari tangan and hit DELETE

salam,
sensei deddy mansyur
university of houston
www.uh.edu/shotokan
www.houstonshotokan.com

- Original Message -
From: "Danny Lim" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Tuesday, March 27, 2007 4:18 PM
Subject: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan
Islam radikal di Indonesia


> Saya juga sulit menahan diri menghadapi orang seperti anda, namun 
> karena saya orang Belanda yang fatsoenlijk, tokh saya dapat selalu 
> menahan diri, ihik ihik :-). Dulu waktu saya di Indonesia, omongan 
> saya juga kasar, setelah saya 19 tahun di Belanda perlahan-lahan saya 
> menjadi beradab. Di Belanda sini orang boleh berbeda pendapat, 
> pro-kontra adalah pilar demokrasi, dan kitorang bisa selalu tetap 
> bersahabat. That's why I love my new country more and more and more, 
> yeah ... he he :-).
>
> Selebihnya mengenai Ius Soli, setelah UU Kewarganegaraan RI 
> berdasarkan Ius Soli dan disahkan tahun lalu, orang Indonesia TIDAK 
> BOLEH lagi memakai ungkapan "WNI keturunan Arab", melainkan "dia lahir 
> di Arab" atau "dia lahir di Belanda" dsb. Ius Soli berdasarkan negeri 
> kelahiran, sedangkan Ius Sangunis berdasarkan keturunan darah. 
> Understood?!
>
> Bila Sato Sakaki masih menulis dengan bahasa barbar abad pertengahan 
> dulu, ogut kagak mau melayani dia lagi, ihik ihik :-).
>
> Semoga email saya ini diloloskan oleh moderator, terima kasih.
>
>
> --- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
>>
>> Saya memang sulit untuk bisa menahan diri untuk tidak kasar pada 
>> seorang yang berlagak "cocky", congkak seperti anda.
>>
>> Sekali lagi anda terkesan asal buka mulut tanpa tahu benar apa yang 
>> anda katakan. Coba TUNJUKKAN pada saya adanya LARANGAN pada UU 
>> Kewarganegaraan RI tahun 2006 untuk menyebut WNI keturunan Cina, WNI 
>> keturunan Arab atau WNI keturunan India. Yang ada adalah larangan 
>> PEMBEDAAN PERLAKUAN alias diskriminasi, bukan sebutan.
>>
>> Lalu anda mengacaukan kode etik jurnalistik dengan SENSOR (termasuk 
>> self-censorship) atas pemberitaan dengan larangan menyinggung SARA 
>> segala. Padahal larangan menyinggung SARA seperti itulah yang sering 
>> menyebabkan gejolak sosial dahsyat ibarat kawah gunung berapi yang 
>> lama tersumbat.
>>
>> Lalu Ius Soli. Loe NGERTI apa itu IUS SOLI?? Ius Soli (Law of the 
>> Soil) adalah asas yang menganggap siapa saja yang lahir di satu 
>> negara adalah warganegara negara bersangkutan. Ayo coba tunjukkan 
>> dalam UU Kewarganegaraan RI 2006 yang menyebut itu. Jangan asal 
>> mangap.
>>
>> Lihat ini, saya kutip dari BAB 2, Pasal 4 (a sampai f) yang diakui 
>> sebagai warganegara Indonesia:
>> - Anak yang lahir dari perkawinan sah dari seorang ayah WNI dan ibu 
>> WNI, -Anak yang lahir dari perkawinan sah dari seorang ayah Warga 
>> Ne

[mediacare] Informasi Seleksi Pertukaran Pelajar Bina Antarbudaya / AFS

2007-03-28 Thread el brago
Informasi Seleksi Pertukaran Pelajar Bina Antarbudaya / AFS
   
  Bina Antarbudaya adalah lembaga nirlaba  yang mengelola program pertukaran 
pelajar di Indonesia . Bermitra dengan AFS Intercultural Programs yang 
merupakan organisasi pertukaran pelajar tertua dan terbesar di dunia, setiap 
tahunnya Bina Antarbudaya menerima dan mengirim siswa dalam berbagai program ke 
berbagai penjuru dunia.
   
  Kami menyeleksi putra-putri terbaik yang secara serius berminat dan memenuhi 
persyaratan, tanpa membedakan agama, ras, suku, maupun latar belakang sosial, 
ekonomi untuk dapat tinggal dan belajar baik untuk jangka panjang maupun jangka 
pendek di berbagai negara, antara lain : Amerika Serikat, Australia, Belanda, 
Belgia, Italia, Jepang, Jerman, Norwegia, dan Swiss. 
   
  Saat ini Bina Antarbudaya membuka kesempatan bagi semua siswa Indonesia  
berusia 15 – 16,7 tahun dan duduk di kelas 1 (satu) SMA atau sederajat untuk 
mengikuti proses seleksi ( 3 Tahap ) pertukaran pelajar INAYPsc '08-'09   tahun 
keberangkatan 2008 – 2009. 
   
  Bagi yang tinggal di Jakarta , Tangerang, Bekasi dapat menghubungi / datang 
langsung ke :
   
  Sekretariat Bina Antarbudaya Chapter Jakarta :
  Jalan Teuku Cik Ditiro 78, Menteng Jakarta Pusat 10310.
  Telp / Fax.  : 021 – 319 03457
  Website  : www.babjakarta.org
  E-mail: [EMAIL PROTECTED]
   
  Pendaftaran dan pengembalian formulir 
  1 April 2007 sampai 30 April 2007
 -Senin s/d Jum'at   : 13.00 - 17.30 WIB. 
 -Sabtu – Minggu: 11.00 - 16.00 WIB.
   
  untuk informasi / presentasi hubungi (khusus Chapter Jakarta ) :
  Ei= 0811 809 480
  Rassi   = 0815 953 3095
  Alex= 0817 0770 380
  (STRICTLY NO SMS)


-

LLama Gratis a cualquier PC del Mundo.
Llamadas a fijos y móviles desde 1 céntimo por minuto.
http://es.voice.yahoo.com

[mediacare] BRIAN SETZERS DI KUPING DENNY SAKRIE (REVIEW)

2007-03-28 Thread denny sakrie
JUDUL ALBUM  : 13
  ARTIS   : BRIAN SETZER
  LABEL  : SURFDOG/JVC VICTOR
  TAHUN : 2006
  PRODUSER  : BRIAN SETZER
   
  Tak pelak lagi Brian Setzer bisa ditahbiskan sebagai ambassador musik 
rockabilly sejagad raya.Karena,Setzer,bisa dianggap amat gigih mempertahankan 
keberadaan rockabilly yang sebetulnya justeru tumbuh subur pada era awal rock 
and roll di dasawarsa 50-an dengan ikon seperti Bill Halley & His Comet hingga 
fenomena Elvis Presley.
  Brian Setzer keukeuh dengan rockabilly.Namanya memang senantiasa dikaitkan 
sebagai penggerak rockablli atawa the rockabilly revival.Di era 80-an bersama 
dua rekannya Slim Jim Phantom dan Lee Rock mereka mengusung panji Stray Cats 
yang menyeruak diantara rimbunnya era new wave dengan detil synth-pop dan 
fashion yang romantics.Pun ketika Stray Cats luruh,Setzer malah membangun solo 
karir dengan panji Brian Setzer Orchestra dan lebih berpijak pada the golden 
age of swing,dengan didukung anasir brass section dalam kemasan big band yang 
mengacu pada romantika era Perang Dunia ke 2.
  Selain itu,Setzer masih harus mencetak solo karir dengan cetak biru 
rockabilly juga tapi mengimbuhnya dengan anasir musik lain seperti blues hingga 
southern rock.
  Untuk solo karir Setzer malah telah merilis sekitar 12 album.Album bertajuk 
"13" ini merupakan albumnya yang ke 13 dengan 13 komposisi yang nyaris 
ditulisnya sendirian.
  Tampaknya pada proyek solonya,Setzer berusaha menghiraukan jatidiri yang 
dicapainya pada Stray Cats maupun Brian Setzer Orchestra.Disini ia lebih "open 
mind" pada imbuhan musik yang lain.Misalnya pada beberapa komposisi Brian 
Setzer sepertinya tengah dibayangi atmosfer southern rock yang lumayan 
kental,misalnya pada "Everybody's Up To Somethin' yang menampilkan karakter 
bluesy rock yang kuat.Tak heran jika menyembul bayangan akan The Allman 
Brothers maupun Lynyrd Skynyrd di sini.
  Bahkan Setzer melakukan sebuah bridging yang bisa menyatukan kuping pendengar 
pop dan rock menyatu semisal dalam "Don't Say You Love Me".
  Dalam "Really Rockabilly" Setzer benar-benar menampilkan gaung rockabilly 
dalam arti sesungguhnya,apalagi di lagu ini sahabatnya Slim Jim Phntom yang 
menggebuk drum pada era Stray Cats ikut memberikan kontribusi.
  Setzer pun tak melupakan idiom blues yang diperlihatkannya pada instrumental 
bertajuk Mini Bar Blues.
  Album ini memang seolah diformat ke dalam aneka ragam kecenderungan bermusik 
dengan semangat retro.Jadi tak heran jika yang fanatik dengan Stray Cats akan 
menuding Setzer tidak konsisten,begitu pun sebaliknya yang terlanjur menggemari 
era swing seperti jatidiri Brian Setzer Orchestra pasti merasa ada yang luput 
dari album ini.
  Singkatnya,Setzer sebetulnya tengah membaurkan publik Stray Cats dan Brian 
Setzer Orchestra.
  Moga saja angka 13,tidak menjadikan album ini dicap sebagai album sial.
   
   
  TRACK LIST
   
  1.DRUGS & ALCOHOL (BULLET HOLES)
  2.TAKE A CHANCE ON LOVE
  3.BROKEN DOWN A PIECE OF JUNK
  4.WE ARE THE MARAUDERS
  5.DON'T SAY YOU LOVE ME
  6.REALLY ROCKABILLY
  7.ROCKET CATHEDRAL
  8.MINI BAR BLUES (INSTRUMENTAL)
  9.BAD BAD GIRL IN A BAD BAD WORLD
  10.WHEN HEPCATS GET BLUES
  11.BACK STREET OF TOKYO
  12.EVERYBODY'S UP TO SOMETHIN'
  13.THE HENNEPIN  AVENUE BRIDGE
   
  DENNY SAKRIE
  0818417357
   
  THANKS TO KRIEST AQUARIUS FOR THE CD
   


 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

[mediacare] 'Blogger Bukan Jurnalis'

2007-03-28 Thread Wido Q Supraha
 

Rabu , 28/03/2007 11:46 WIB

'Blogger Bukan Jurnalis' 

Dewi Widya Ningrum - detikInet 

 



 

Screen Shot www.blogas.lt/liutauras

 

Vilnius, Lithuania, Apakah blog bisa dijadikan sebagai salah satu sumber
informasi? Apakah blog merupakan bagian dari jurnalisme?

 

Pastinya di Lithuania, yang merupakan anggota baru Uni Eropa, blog
dinyatakan bukan bagian dari jurnalisme. Menurut parlemen, blogger bukanlah
seorang jurnalis.

 

Pernyataan ini menuai protes dari seorang blogger Lithuania bernama
Liutauras Ulevicius (www.blogas.lt/liutauras). Ulevicius bersumpah akan
berjuang melawan keputusan parlemen yang menyatakan bahwa blogger bukanlah
seorang jurnalis resmi.

 

"Keputusan tersebut mengakibatkan saya tidak bisa menikmati hak-hak dan
perlindungan seperti yang berhak didapatkan wartawan lain," ujar Ulevicius.

 

Parlemen, seperti dikutip detikINET dari AFP, Rabu (28/3/2007), bahkan
menolak aplikasinya untuk akreditasi dan mengatakan bahwa ia dan blogger
lainnya secara definisi hukum diklaim bukan jurnalis.

 

"Undang-undang Media menjelaskan bahwa jurnalis adalah seseorang yang
mengumpulkan, menyebarkan dan menyediakan informasi sesuai kontrak dengan
media, atau seorang anggota serikat pekerja wartawan," kata komite
pendidikan, budaya dan ilmu pengetahuan parlemen.

 

Lebih lanjut Ulevicius mengatakan bahwa keputusan tersebut melanggar haknya
untuk mengekspresikan diri. Ulevicius bersumpah akan melawan parlemen. "Jika
tidak berhasil, saya akan membela hak-hak saya di pengadilan," kata
Ulevicius. (dwn/dwn)

 

Source :
http://www.detikinet.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/28/tim
e/114637/idnews/759785/idkanal/398

 

<>


[mediacare] Siaran Pers: EMBARGO 12:00 GMT: Hasil Konsultasi Sunat untuk Pencegahan HIV

2007-03-28 Thread Tantri Yuliandini

Rekan-rekan Yth,

Berikut kami sampaikan siaran pers bersama WHO/UNAIDS mengenai hasil
konsultasi sunat laki-laki untuk pencegahan HIV. Mohon diperhatikan bahwa
siaran pers ini diembargo hingga Rabu, 28 Maret 2007 pukul 12:00 GMT atau
14:00 CET.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai situasi HIV/AIDS di Indonesia,
silahkan kunjungi website resmi Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN)
di http://www.aidsindonesia.or.id/

Terima kasih atas kerjasama dan perhatiannya.


Tantri Yuliandini
Communications Associate
UNAIDS Secretariat
MENARA THAMRIN, 10th Fl
Jl. M. H. Thamrin Kav. 3, Jakarta 10250
Indonesia

Phone: (+62-21) 314 1308 ext. 412
Fax:  (+62-21) 390 7569

"UNAIDS is dedicated to preventing the transmission of HIV, reducing the
suffering caused by HIV/AIDS, and countering the impact of the pandemic on
individuals, communities and societies."

* *

*EMBARGO:  Rabu, 28 Maret , 12.00 GMT, 14.00 CET *

* *

*WHO DAN UNAIDS MENGUMUMKAN HASIL KONSULTASI AHLI TENTANG SUNAT LAKI-LAKI
UNTUK PENCEGAHAN HIV*

* *

*Paris/Geneva,  28 Maret 2007**-- * Sebagai tanggapan dari kebutuhan
mendesak untuk mengurangi jumlah infeksi HIV baru secara global, Badan
Kesehatan Dunia (WHO) dan Sekretariat UNAIDS mempertemukan para ahli
internasional dalam sebuah konsultasi untuk menentukan apakah sunat
laki-laki sebaiknya dianjurkan bagi upaya pencegahan infeksi HIV.

Berdasarkan bukti-bukti yang diajukan, yang dianggap sangat meyakinkan, para
ahli yang menghadiri konsultasi tersebut menganjurkan agar sunat laki-laki
kini diakui sebagai suatu intervensi penting tambahan yang dapat mengurangi
risiko penularan HIV lewat hubungan heteroseksual bagi laki-laki. Konsultasi
internasional tersebut diselenggarakan dari 6-8 Maret 2007 di Montreux,
Switzerland, dan dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari berbagai
sektor, termasuk pemerintahan, masyarakat sipil, peneliti, aktivis hak asasi
manusia dan kesehatan perempuan, orang muda, lembaga donor dan para mitra
pelaksana.

"Rekomendasi ini merupakan langkah maju yang signifikan dalam upaya
pencegahan HIV," kata Dr. Kevin De Cock, Direktur, HIV/AIDS Department,
Badan Kesehatan Dunia. "Negara-negara dengan tingkat infeksi HIV melalui
hubungan heteroseksual yang tinggi dan yang memiliki tingkat sunat laki-laki
yang rendah, kini memiliki alat intervensi tambahan yang dapat mengurangi
risiko infeksi HIV pada laki-laki heteroseksual. Menggiatkan sunat laki-laki
di negara-negara tersebut akan menghasilkan manfaat pada individu-individu.
Namun dampak  dari investasi seperti ini terhadap epidemi masih akan lama
terlihatnya."

Kini telah ada bukti kuat dari tiga ujicoba terkendali secara acak yang
dilakukan di Kisumu, Kenya; Distrik Rakai, Uganda (dibiayai oleh US National
Institutes of Health) dan Orange Farm, Afrika Selatan (dibiayai oleh French
National Agency for Research on AIDS) bahwa sunat laki-laki mampu mengurangi
risiko infeksi HIV melalui hubungan heteroseksual pada laki-laki sebesar
60%. Hal ini mendukung berbagai temuan dari penelitian-penelitian observasi
yang juga menyiratkan bahwa hubungan geografis yang telah lama digambarkan
antara prevalensi HIV yang lebih rendah dan tingkat sunat laki-laki yang
lebih tinggi dalam beberapa negara di Afrika, dan baru-baru ini di
tempat-tempat lain, paling tidak merupakan hubungan sebab-akibat. Saat ini,
diperkirakan ada 665 juta laki-laki, atau 30% laki-laki di seluruh dunia,
yang telah disunat.

*Sunat laki-laki sebaiknya menjadi bagian dari paket komprehensif pencegahan
HIV *

Sunat laki-laki harus selalu dipertimbangkan sebagai bagian dari paket
komprehensif pencegahan HIV, yang termasuk penyediaan pelayanan testing dan
konseling HIV; pengobatan untuk infeksi menular seksual; promosi
praktik-praktik seks aman; serta penyediaan kondom laki-laki dan perempuan
dan promosi terhadap cara penggunaan kondom yang tepat dan konsisten.

Konseling bagi laki-laki dan pasangan seksual mereka sangatlah penting untuk
mencegah timbulnya perasaan aman yang keliru dan melakukan perilaku berisiko
tinggi sehingga menghambat perlindungan parsial yang didapat dari sunat
laki-laki. Selain itu, penyediaan pelayanan sunat laki-laki dipandang
sebagai kesempatan baik untuk membahas kebutuhan kesehatan seksual bagi
laki-laki yang sering terlewatkan.

"Dapat merekomendasikan metode pencegahan HIV tambahan merupakan langkah
yang signifikan menuju pengendalian epidemi ini," kata Catherine Hankins,
Associate Director, Bagian Kebijakan, Bukti dan Kemitraan di UNAIDS. "Namun
kita harus jelas: sunat laki-laki tidak memberikan perlindungan menyeluruh
terhadap HIV. Laki-laki dan perempuan yang menganggap sunat laki-laki
sebagai alat pencegahan HIV harus terus menggunakan berbagai bentuk
perlindungan lain seperti kondom laki-laki dan perempuan, menunda debut
seksual dan mengurangi jumlah pasangan seksual."

*Pelayanan kesehatan harus diperkuat untuk menyediakan pelayanan berkualitas
yang aman*

Banyak pelayanan kesehatan di negara-negara berkembang yang lemah dan
kekurang

[mediacare] Tokoh Kharismatik dan Money Politics

2007-03-28 Thread Sunny
http://www.tribun-timur.com/view.php?id=42688&jenis=Opini
Rabu, 28-03-2007 
Opini Tribun


Tokoh Kharismatik dan Money Politics
 Oleh: Dr Mansyur Semma, Dosen Universitas Hasanuddin 

SEJUMLAH organisasi keagamaan cenderung semakin pragmatis. Ada di antara mereka 
yang telah mendeklarasikan secara terbuka dukungan politiknya terhadap calon 
tertentu yang akan bersaing dalam pilkada.
 
Meskipun demikian, masih ada beberapa organisasi keagamaan yang tetap berpegang 
teguh pada idealisme mereka. Sayang, jumlahnya sangat sedikit dan hanya dapat 
dihitung dengan jari. Tak bisa dipungkiri, pengaruh uang haram dan kekuasaan 
yang materialistik telah menjerumuskan organisasi-organisasi keagamaan ini 
dalam ranah politik praktis. Padahal, sikap pragmatisme tersebut sungguh sangat 
bertentangan dengan idealisme dan khittah perjuangan organisasinya. 

Sikap politik organisasi keagamaan yang tidak netral cenderung menimbulkan 
polemik internal. Ada yang pro dan kontra terhadap sikap politik tersebut. 
Polemik tersebut sangat berpotensi menimbulkan konflik dan perpecahan dalam 
tubuh organisasi keagamaan tersebut. Apalagi bila polemik sudah disertai 
intimidasi, fitnah, dan rumor-rumor politik. 

Itulah sebabnya setiap organisasi keagamaan perlu melakukan berbagai upaya 
konsolidasi, internalisasi, kaderisasi, dan berbagai ikhtiar politik lainnya 
yang bertujuan menjaga netralitas, idealisme, dan khittah perjuangan 
organisasi. Masalahnya, ikhtiar politik tersebut sangat membutuhkan figur 
pemimpin yang cerdas, jujur, tawadu, dan kharimastik. Masihkah organisasi 
keagamaan memiliki figur pemimpin tersebut? 


Memudarnya Kharisma 

Salah satu implikasi politik dari sikap pragmatisme yang mulai terasa di 
kalangan jamaah dan umat pada umumnya, yakni kecenderungan mulai merosot atau 
memudarnya kharisma sejumlah tokoh dalam organisasi keagamaan. Implikasi ini 
dapat diamati melalui pemberitaan berbagai media tentang tokoh tersebut. 
Termasuk melalui sikap stereotype dan prejudice (prasangka) serta rumor-rumor 
politik yang berkembang di masyarakat akhir-akhir ini. 


Sejatinya, sejumlah tokoh dan elite organisasi keagamaan yang selama ini 
dijadikan sebagai panutan tidak terjebak dan ikut-ikutan dalam prosesi pilkada 
yang sangat sekuler dan materialistik. Apalagi bila mereka hanya dijadikan 
sebagai vote getter dan makelar politik. 

Bila ada seorang tokoh kharismatik ingin mencalonkan diri dalam kompetisi 
politik pilkada gubernur, maka sebaiknya ia harus melepaskan diri secara 
struktural dari organisasi keagamaan yang dipimpin. Sangat tidak etis bila ia 
memperalat organisasi keagamaannya ke panggung politik praktis. Apakah ada 
jaminan politik bila seorang tokoh yang kharismatik dan dikenal sangat tawadu, 
ketika diusung ke panggung politik pilkada akan diberkahi oleh Allah SWT lalu 
tampil sebagai pemenang? Apakah kompetisi politik melalui pilkada gubernur yang 
dinilai oleh sebagian besar orang sangat demokratis dapat dipercaya sebagai 
kompetisi politik yang jujur dan adil buat seorang tokoh keagamaan yang 
kharismatik? 


Jangan sampai panggung politik pilkada hanya cocok bagi elite-elite politik 
yang haus kekuasaan materialistik. Bukan panggung elite politik tokoh keagamaan 
yang kharismatik dan diteladani oleh umat. Patut direnungkan bersama, bahwa 
untuk bertarung dalam prosesi politik pilkada yang materialistik dan 
kapitalistik, membutuhkan uang haram (money politics) dan dapat menjebak 
pelakunya dalam budaya mungkar. 

Pilkada memang sangat demokratis karena langsung dipilih oleh rakyat. Namun 
patut direnungkan, apakah rakyat masih tulus memilih? Jangan sampai jumlah 
pemilih yang tulus jumlahnya semakin berkurang dan pemilih yang mengharapkan 
uang jumlahnya lebih banyak. 


Pembunuhan Karakter 

Kompetisi politik pilkada gubernur, selain membutuhkan uang haram (money 
politics) juga membutuhkan janji-janji palsu, fitnah, intimidasi, rumor 
politik, black campaign dan berbagai penciptaan budaya mungkar lainya yang 
bertujuan menghalalkan cara-cara haram. Apakah tokoh kharismatik akan terjebak 
dalam budaya mungkar tersebut ? 

Tidak menutup kemungkinan tokoh-tokoh kharismatik dalam organisasi keagamaan 
tersebut menjadi sasaran fitnah, rumor, gosip, dan berbagai bentuk black 
campaign lainnya yang bertujuan merusak reputasi. Bahkan tidak menutup 
kemungkinan ada pihak-pihak tertentu yang berupaya merekayasa secara sistemik 
isu politik tertentu yang bertujuan membunuh karakter tokoh-tokoh kharismatik . 

Mereka cenderung berprinsip bahwa membunuh karakter tokoh kharismatik secara 
tidak langsung membunuh aktivitas gerakan struktural organisasi keumatan. 
Bahkan mereka berpendapat organisasi keumatan tersebut tidak akan mampu 
menciptakan gerakan kultutal yang makruf bila tokohnya yang kharismatik sudah 
dilumpuhkan. Jadi mereka berupaya secara sistemik mendorong tokoh-tokoh 
keagamaan kharismatik tersebut kedalam pusaran kekuasan yang matrealistik. 


Budaya Ma'ruf 


Pilkada bukan satu-satunya cara unt

[mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-28 Thread Danny Lim
Haaah  UU Kewarganegaraan RI itu belum Ius Soli? Weleh weleh 
weleh, mesti secepatnya di-Ius Soli-kan, bukan malah mempertahankan 
Ius Sanguinis. Tahu ngga beda Ius Soli dan Ius Sangunis? Kalau ngga 
tahu nih orang Belanda kasih tahu, ihik ihik, sbb.:

Ius Sangunis menganut keturunan, jadi sampai 77 generasi tetap 
saja "keturunan China, keturunan Arab" dsb. Tentu saja ini 
bertentangan dengan Human Rights dan mengganggu integrasi Indonesia. 
Makanya gontok-gontokan melulu, habisnya Ius Sangunis sih. Padahal 
dokumen HAM PBB melarang perbedaan ras, understood?

Sebaliknya Ius Soli (yang dianut negara ogut, hoeraa ...) 
berdasarkan negeri kelahiran? Jadi biar pun berkulit kuning atau 
hitam, kalau lahir di Indonesia ya otomatis menjadi WNI asli. Ini 
namanya non-rasistis. Haiyaaa ... cilaka butulan nih Soto Kaki 
eh Sato Sakaki, ihik :-).

Nah, sempurnakan saja UU Kewarganegaraan RI itu secara seksama dan 
tempoh yang sesingkat-singkatnya ya, supaya Indonesia setara dengan 
Belanda dan negara modern lainnya. Sukses selalu, jangan patah 
semangat di jalanan. Kalau Belanda bisa, masa Indonesia tidak bisa, 
bukan begitu?


--- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Orang ini benar-benarlah pengidap penyakit Inferiority
> Complex yang sudah ndak ketulungan. Baru menjadi
> warganegara Belanda rasanya bagi dia sudah seperti
> berada di langit yang ketiga. Apalagi kalau
> warganegara Jerman atau Amerika Serikat yang jauh
> lebih bergengsi (dalam pandangan mental inferiority
> complex-nya hehehehe). Sepertinya orang Indonesia itu
> keciiil sekali, jauh di bawah .. hinaa. 
> 
> Nyong, SEKALI LAGI SAYA KATAKAN: Undang-Undang
> Kewarganegaraan RI BUKAN berasaskan IUS SOLI melainkan
> IUS SANGUINIS. Sekali lagi COBA TUNJUKKAN pasal atau
> ayat dari UU Kewarganegaraan RI Tahun 2006 yang saya
> berikan link-nya di bawah mengatakan bahwa negara RI
> menganut asas IUS SOLI, bahwa SEMUA ORANG YANG LAHIR
> DI INDONESIA DIAKUI SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA.
> Coba tunjukkan!! Dan cermati juga bahwa yang dilarang
> adalah PERLAKUAN DISKRIMINATIF, BUKAN larangan
> menyebut WNI keturunan Arab atau keturunan Cina. 
> Ngaco loe. Nich saya berikan link-nya:
> 
> http://www.unsrat.ac.id/hukum/uu/uu_kewarganegaraan_2006.htm
> 
> Dan kalau kurang paham apa yang saya katakan, baca
> bagian Penjelasan UU ini, saya kutip:
> 
> "Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini
> sebagai berikut:
> 1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas
> yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
> keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
> 2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas
> adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
> berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
> terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
> diatur dalam Undang-Undang ini.
> 3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang
> menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang." 
> 
> Anda baca itu? Jadi IUS SOLI hanya TERBATAS bagi
> anak-anak yang "tidak jelas kewarganegaraan
> orangtuanya atau anak yang ditemukan di wilayah RI
> yang tidak diketahui siapa ibu-bapaknya." Ngerti?
> Makanya kalau isi kepala hanya pas-pasan jangan
> berlagak "cocky" hendak mengajari semua orang. 
> 
> (Saya kira petinju Belanda ini sudah TERKAPAR KNOCKED
> OUT, tak mampu melawan lagi).  
> 
> --- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya juga sulit menahan diri menghadapi orang seperti
> anda, namun karena saya orang Belanda yang
> fatsoenlijk, tokh saya dapat selalu menahan diri, ihik
> ihik :-). Dulu waktu saya di Indonesia, omongan saya
> juga kasar, setelah saya 19 tahun di Belanda
> perlahan-lahan 
> saya menjadi beradab. Di Belanda sini orang boleh
> berbeda pendapat, pro-kontra adalah pilar demokrasi,
> dan kitorang bisa selalu tetap bersahabat. That's why
> I love my new country more and more and more, 
> yeah ... he he :-).
> 
> Selebihnya mengenai Ius Soli, setelah UU
> Kewarganegaraan RI berdasarkan Ius Soli dan disahkan
> tahun lalu, orang Indonesia TIDAK BOLEH lagi memakai
> ungkapan "WNI keturunan Arab", melainkan "dia lahir di
> Arab" atau "dia lahir di Belanda" dsb. Ius Soli
> berdasarkan negeri kelahiran, sedangkan Ius Sangunis
> berdasarkan keturunan darah. Understood?!
> 
> Bila Sato Sakaki masih menulis dengan bahasa barbar
> abad pertengahan dulu, ogut kagak mau melayani dia
> lagi, ihik ihik :-).
> 
> Semoga email saya ini diloloskan oleh moderator,
> terima kasih.
> 
> --- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki
>  wrote:
> >
> > Saya memang sulit untuk bisa menahan diri untuk
> tidak
> > kasar pada seorang yang berlagak "cocky", congkak
> > seperti anda. 
> > 
> > Sekali lagi anda terkesan asal buka mulut tanpa tahu
> > benar apa yang anda katakan. Coba TUNJUKKAN pada
> saya
> > adanya LARANGAN pada UU Kewarganegaraan RI tahun
> 2006
> > untuk menyebut WNI keturunan Cina, WNI keturunan
> Arab
> > atau WNI keturunan India. Yang ada adalah lar

[mediacare] Complaint untuk Carefour dan Samsung Electronic

2007-03-28 Thread bunaiya
Siapa tahu disini ada orang carefour atau samsung. Ini Kasus bagus nih untuk 
diskusi. Yang jelas, bisa digunakan untuk case study di training...

Saya punya TV dan DVD samsung. Belinya di carefor Ratu Plaza. Lalu dibulan 
september 2006, saya membeli lagi TV samsung di Carefour Lebak Bulus. jadi ini 
TV kedua. Kebetulan ada program cuci gudang untuk stok tertentu. Katanya ini 
barang eks pajangan, jadi diberi diskon 50%. karena saya juga ada beberapa 
voucher untuk tambahan diskon, maka saya putuskan untuk membeli. Yang melayani 
adalah dari pihak samsung, and i check it very well, PIC benar-benar orang 
samsung. Soalnya, pihac carefour ketika saya tanya minta agar saya langsung 
bicara dengan sales dari samsungnya. Salesmannya bilang, produk ini garansi 
dari samsung, so walaupun bekas pajangan dia gak masalah dalam segi after sales 
service. Diberikan harga diskon 50% karena produknya scratch, tampilan fisik 
sedikit cacat, dan ada resiko akan rusak karena sudah dipakai pajangan hampir 6 
bulanan. Bagaimanapun, perlakuannya sama seperti barang non diskon. Begitu 
keluar dari toko, maka garansi etc berlaku seperti normal. karena hitungan 
garansi ini adalah 2 tahun sejak membeli, lalu memahami bahwa harga murah 
memang karena tampilan lecet dan eks pajangan, saya putuskan untuk mengambil 
resiko dan membeli TV 29 Inchi seri CS 29 A10 ini. Saya dapat kartu garansi, 
segalanya lengkap. legally & formally.

Dibulan Januari, TV mulai bermasalah, dan dibulan Februari confirmed, gambar 
terkadang menghilang total. Setelah berharap bahwa dia akan normal sendiri, 
setelah 1 minggu error, saya telpon samsung service center. 2 hari kemudian 
Petugas datang, dan bilang tidak bisa diperbaiki di tempat. 4 hari kemudian, 
tepatnya tanggal 12 februari 2007, unit ditarik oleh saudara herman. Lalu 
mulailah masa penungguan servis dan pelayanan samsung Electronic dimulai... 

Setelah beberapa waktu, istri saya ditelpon. Mereka bilang, saya telah membeli 
barang yang tidak digaransi. Barang eks pajangan tidak digaransi. Singkat 
cerita sepertinya ini salah kami, kok mau "tertipu/salah paham" oleh Carefour. 
Istri saya tentu saja kaget, kenapa perlakuan ini, kebijakan ini berbeda dengan 
ketika pembelian? bila tahu tidak menerima garansi, kenapa kami harus membeli? 
apakah ini suatu penipuan? lalu pihak Samsung bilang, baiklah, akan kami coba 
perbaiki namun setelah ini garansi tidak berlaku lagi. Singkat cerita, istri 
saya mengatakan perbaiki dulu, soal garansi kedepan bagaimana soal nanti deh

1,5 bulan dari sejak ditarik, istri saya penasaran, kenapa tidak ada kabar juga 
tentang tv tersebut? setelah ditelpon, diberitahu, bahwa TV nya memang 
dibiarkan, tidak disentuh. Sebab samsung menganggap ini bukan tanggung garansi, 
sebab produk eks pajangan. Lucunya, tidak ada yang memberi tahu kami sama 
sekali, tentang keputusan mereka mendiamkan tv selama ini, 1,5 bulan. 
Sepertinya memang samsung belum memiliki unit customer service, yang 
bertanggung jawab menginformasikan pelanggan unit yg diservis seperti ini. Atau 
customer servicenya takut barang kali, because this is a hot case. susah 
kasusnya barangkaliSo, Kali ini istri saya bicara dengan Bp. Adam kalau 
tidak salah. Dari kesan implisit yang istri saya dapatkan, Beliau (samsung) 
kembali mengconfirm bahwa its carefour, not samsung mistakes. I know he is only 
staff, so decision must be made from his boss lah... saya gak menyalahkan pak 
Adam, ini pasti kebijakan dan memang sistem dari samsung electronic...

My feeling? tahu gini, dari awal saya gak mau beli itu barang eks pajangan 
bener-bener deh... samsung---samsung gak nyangka sistem mereka bisa begini. 
1,5 bulan lho... dan cuma di diamkan saja.

So, what next?
1. Untuk carefour dan hypermarket lainnya, input nih. Sebaiknya anda 
memperjelas status garansi untuk barang samsung yang dijual lewat paket promosi 
diskon eks pajangan di tempat anda. gak enak lho bila seperti ini 
kejadiannya

2. Buat Samsung. Semoga ini bisa dijadikan pembelajaran untuk kedepannya. Do 
you really want to beat Sony just like as you stated when you started 
sponsoring seoul olimpic? Untuk pasar Indonesia, bila koordinasi tim penjualan 
dan after sales servicenya gak beres gini. lucu juga ya... capek-capek buat 
house of samsung yang keren di pondok indah

3. For Mailing list member: Ada yang berpengalaman sama? or tertarik bahas ini 
jadi suatu studi kasus? 

4. Untuk saya sendiri. Lucu aja apa perlu dimasukin ke kompas, etc?

Any opinion? input? same experience? sharing?

thx,
Ibun


Re: [mediacare] Karakter orang Belanda

2007-03-28 Thread aranda yuliaratna
amrik dan blanda...ya sama bule nya kalee
masak sih di amsterdaam bebas ngeganja..? yg aku tau 
emang ada lokasi tertentu yang diperbolehkan..tapi kalo
sembarangan ngeganjanya ya sama aja koq...wisata bang napi juga
los angeles lebih rasional...? ga juga lah...atleast buat saya yang 
indonesia banget
buat saya ketakutan yg berlebihan terhadap
orang timur bukan hal yg rasional alangkah naifnya kalo
kita punya sodara punya sdikit jenggot atau pake jilbab dicurigai
secara berlebihan dibilang rasional
buat saya hubungan manusia 
yg cuek-cuekan dan ga ramah seperti di LA ya juga membingungkan
ktemu orang yg rasis di suatu daerah kadang   bisa terjadi dimana aja...
di indonesia aja juga terjadi koqliat aja deh kalo orang udah bilang,
"eh batak", atau "dasar jawa", atau "xxgro lu"
di blanda, banyak juga orang tua yg dulu pernah jajah kita berbalik
ramah ktika mereka tau kita dari bandung atau kah surabaya...mereka malah 
bertanya sambil bernostalgia ttg masa lalu nya...
Jadi Piye donk??
ya balik lagi ke pribadi masing-masing koq
aku mah tetep cinta ama kampung sendiribisa assalamualaikum...
bisa salaman bersilaturahmibisa saling bantuwalaupun kalo
kluar kampung ku rasanya seperti di hutan: ada yg suka nyuri mangga,
ada yg berharap dpt laptop supaya bisa bersaing dgn tukul, ada yg 
galak teriak mengatasnamakan rakyat kecil sambil mengintip peluang
untuk bisa ambil kesempatan, sampe yg ga malu ngerampok negara 
juga ada...sedih sih...tapi suatu ketika pasti kena batunya...paling ga
di akherat kita doa in bareng...hihi...
hujan emas di negeri orang, tetep lebih enak hujan rintik di negri sendiri...
smoga smua berubah."Change" seperti kata Om Rhenald Khasali...



salam,


NAP








smoga yg sering ngaku
jadi 







ati gustiati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Kalau 
mau melihat karakter orang2 belanda lihat apa yg mereka tinggalkan dan sisakan 
di indonesia, feodalism ! Karakter manusia terkadang tidak berubah krn pindah 
tempat, saya merasa beruntung lahir dan sempat besar di indonesia karena disana 
kebudayaan toleransi nya sangat tinggi (itu dul jaman saya , smile) dan 
saya juga beruntung hidup puluhan tahun di AS bisa belajar utk hidup rational, 
soal sikap  itu tergantung adaptasi mereka, dan bung Danny ini kelihatan nya 
lebih beradaptasi dengan kebudayaan baru nya.
   
 Belanda negeri yg menjunjung tinggi hukum ? yeah suree..mau menghisap 
ganja di tempat umum tanpa masuk penjara ? go to Amsterdam !
   
 try that in US, your sorry butt would end up going to jail with no time !




   Bagus Gedeetana <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
   Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:Salam hangat, Danny Lim, Nederland 
(negeri yang amat menjunjung 
   hukum).
 
 f.y.i 
 
 Di Los Angeles area banyak orang Belanda yang pernah hidup dan lahir di 
Indonesia, kalau ketemu orang Indonesia mereka masih atau suka menganggap 
rendah dari cara bicara seperti waktu mereka menjajah di Indonesia dulu. Saya 
percaya Belanda adalah negara yang menjunjung hukum, bagaimana dengan orangnya.
 Salam,
 
 Bagus
 
 
   

 
-
It's here! Your new message!
Get new email alerts with the free Yahoo! Toolbar.

[mediacare] Laptop DPR

2007-03-28 Thread Sunny
REPUBLIKA
Resonansi Selasa, 27 Maret 2007

  Laptop DPR 

  Oleh : Ahmad Syafii Maarif 


  Pertanyaan moral yang mengemuka adalah: mengapa anggota DPR yang 
berjumlah 550 itu masih harus dimanjakan dengan Laptop yang hanya seharga Rp. 
12,1 milyar untuk 550 unit? Jangankan membeli Laptop yang harganya hanya 
sekitar Rp. 10 juta per unit, menambah bini baru pun bagi anggota DPR itu tidak 
ada masalah dari segi keuangan. Sebagian perempuan Indonesia tampaknya tidak 
terlalu risau untuk menjadi isteri ke berapa, apatah lagi dapat anggota DPR 
dengan penghasilan yang lumaian. Bukankah untuk hidup layak di Indonesia 
sekarang bagi sebagian kita alangkah sulitnya? 

  Yang tidak dipertimbangkan oleh elit legislatif ini adalah kesan publik 
yang sangat buruk dengan kasus Laptop ini. Anggota legislatif yang menyandang 
gelar sebagai wakil rakyat itu memang ternyata tidak punya kepekaan nurani: 
untuk sebuah Laptop pun negara harus "diperas". Kabarnya anggota DPD juga tidak 
mau kalah untuk mengikuti jejak DPR ini. Jangan ditanya lagi tentang 
proyek-proyek besar, telinga mereka pasti sangat nyaring mengintainya. Bahwa 
ada aturannya untuk pembelian Laptop itu, masalahnya bukan terletak di situ. 
Mengapa untuk sebuah Laptop saja. anggota DPR masih tidak merasa sungkan minta 
pada negara. Apa ini tidak kebangetan?

  Negeri ini sudah terlalu sarat dengan beban kultural, psikologis, 
ekonomi, dan politik. Secara kultural dan psikologis, sebagian kita telah lama 
terpasung dalam mentalitas menerabas, untuk meminjam temuan Kuntjaraningrat 
tahun 1960-an: ingin cepat kaya dengan jalan menerabas tanpa kerja keras. Dalam 
sebuah budaya bangsa yang kumuh, main jalan pintas bukanlah asing. Gaya hidup 
orang Pertamina tahun 1970-an yang pongah dan parlente misalnya adalah salah 
satu contoh dari sikap mental menerabas itu. Seakan-akan negeri ini mau diatur 
"pajo awak sajo" (semau gue). 

  Tetapi setelah Mochtar Lubis dengan koran Indonesia Rayanya membongkar 
korupsi besar-besaran di tubuh BUMN itu dengan utang sebesar 11 milyar dolar 
Amerika baru orang terbelalak. Ternyata imperium Pertamina itu telah kropos 
dari dalam. Setelah masalahnya diambilalih presiden, maka selesailah kasusnya. 
Selesai dalam arti Pertamina dibebaskan dari jerat hukum, artinya mereka yang 
tersangkut dalam permainan kotor itu boleh lenggang kangkung dengan kekayaan 
yang melimpah.

  Ternyata proses pembusukan telah lama menggurita dalam tubuh Pertamina, 
dan sampai sekarang jumlah tikus yang rakus masih berkeliaran di sana. Bahkan 
sebenarnya tidak ada BUNM di Indonesia yang benar-benar sehat. Secara politik 
dan ekonomi, hampir semua perusahaan negara telah lama jadi sapi perahan oleh 
para petualang politik dan ekonomi. 

  Apakah itu untuk kepentingan pribadi atau partai, sudah lama menjadi 
rahasia umum. Benarlah pendapat yang mengatakan bahwa elit bangsa ini bekerja 
bukan untuk memperbesar aset negara, tetapi malah menggerogotinya, jika perlu 
sampai kurus kering. Bahkan banyak BUNM tidak jarang harus makan usus untuk 
survival. Para direksi yang juga punya mental menerabas tidak malu-malu 
berpesta dengan melalap usus perusahaan ini.

  Anggota DPR kita tentu mengerti kondisi bangsa yang labil dan tidak 
menentu ini. Tetapi tokh mereka tidak perlu merasa malu dengan kasus Laptop 
itu. Suasana psikologis inilah yang tidak dipertimbangkan di tengah 42 juta 
rakyat miskin kita pada 2007 ini. Jika nurani wakil rakyat sudah tumpul, dan 
pemerintah juga ragu-ragu untuk melawan korupsi dan segala bentuk 
penyelewengan, lalu kepada siapa lagi mereka harus mengadu? Rakyat yang juga 
sering terjangkit penyakit amnesia (mudah lupa) telah dieksploitasi secara 
sangat kasar oleh para petualang politik dan ekonomi selama beberapa dasa warsa 
di era kemerdekaan.

  Saya sudah sampai kepada kesimpulan historis bahwa ternyata masalah 
fundamental yang melingkari bangsa ini adalah masalah kepemimpinan yang tidak 
efektif. Bisa saja sang pemimpin itu orang baik dan jujur, tetapi tak cukup 
punya nyali untuk bertindak membela kepentingan yang lebih besar, tentu tidak 
banyak gunanya. Pemimpin yang saya maksud di sini meliputi eksekutif, 
legislatif, dan yudikatif. Ambillah contoh kejaksaan agung misalnya. Bisa saja 
seorang Jaksa Agung Muda punya keberanian hukum untuk menjerat koruptor, tetapi 
jika atasannya berhati ciut untuk bertindak, masalahnya akan terhenti sampai di 
situ.

  Ringkas cerita, pemimpin yang diperlukan oleh Indonesia adalah tipe 
pemberani, tegas, di samping jujur dan bersih. Di luar kategori itu, saya 
melihat akan sangat sulit bagi bangsa dan negara ini untuk melepaskan dirinya 
dari pasungan kultural yang busuk dan korup. Kasus Laptop hanyalah puncak 
gunung es dari sebuah kumulatif borok mental yang akut.

 


[mediacare] Gaji Anggota DPRD Jateng Naik Drastis

2007-03-28 Thread Sunny
REFLEKSI: Bagus gaji naik, berbahagialah wakil-wakil rakyat dengan berkat yang 
dikearuniakan. Rakyat yang diwakili pasti senang gembria ria senin kemis.

SUARA MERDEKA
Rabu, 28 Maret 2007 : 17.46 

Gaji Anggota DPRD Jateng Naik Drastis 


Semarang, CyberNews. Jawa Tengah diperkirakan masuk dalam klasifikasi daerah 
yang mempunyai kemampuan keuangan tinggi mengingat pendapatan asli daerahnya di 
atas Rp 3 triliun. Karena itu, sesuai PP 21 Tahun 2007, pendapatan pimpinan dan 
anggota DPRD Jateng akan naik drastis. 
Diperkirakan, pendapatan ketua DPRD setiap bulan sebesar Rp 35.250.250, wakil 
ketua DPRD Rp 25.187.500, dan anggota DPRD Rp 15.112.000. Padahal semula, 
pendapatan pimpinan dan anggota DPRD Jateng tidak lebih dari Rp 15 juta.

''Sejak awal, saya tidak setuju dengan pemberian tunjangan komunikasi dan dana 
operasional tersebut yang diatur pada PP 37/2006 berikut PP 21/2007 yang 
merupakan hasil revisi PP 37,'' kata Presidium Masyarakat Antikorupsi (MAKs) 
Jateng, Boyamin Saiman, Rabu (28/3). 

Menurut Boyamin, pemberian tunjangan komunikasi dan dana operasional harus 
berbasis kegiatan. Sehingga kalau diberikan bulanan dengan nilai sama dan tidak 
ada laporan pertanggungjawaban, berarti sudah menyalahi niat sejak awal.

''Artinya, pemberian tunjangan itu untuk kegiatan dan keduanya harus ada 
kegiatan. Dana untuk eksekutif saja berbasis kinerja, tapi untuk pimpinan dan 
anggota DPRD kok tidak berbasis kinerja,'' ungkap Boyamin membandingkan.

DPRD Jateng masuk klasifikasi tinggi, lanjut dia, juga tidak sebanding dengan 
luas wilayah Jateng sehingga dari sisi kegiatan, wilayah Jateng mudah 
terjangkau. Karena itu, kalau mau realistis, anggota DPRD yang berada di luar 
Jawa yang seharusnya mendapat dana operasional dan tunjangan komunikasi yang 
tinggi, mengingat medannya cukup sulit.

Di samping itu, masuknya DPRD Jateng pada daerah yang mempunyai keuangan 
tinggi, tidak sebanding dengan jumlah penduduk miskin yang makin meningkat. 
Jumlah penduduk Jateng berdasarkan hasil Susenas tahun 2005 sebanyak 32.397.431 
jiwa, terdiri atas laki-laki 16.184.251 jiwa (49,96 %) dan perempuan 16.397.431 
jiwa (50,04%). 

Kondisi penduduk mengarah kepada struktur penduduk usia tua. Angka beban 
tanggungan penduduk usia produktif (15-64 tahun) tercatat sebesar 52,47 %. Pada 
akhir tahun 2005, jumlah penduduk miskin 10,8 juta jiwa (31,66%) atau terdiri 
atas 2,7 juta rumah tangga miskin, dengan jumlah penganggur tercatat 1,45 juta 
jiwa.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera DPRD Jateng Abdul Fikri 
Faqih menuturkan, perda tentang susunan, kedudukan protokoler dan keuangan DPRD 
Jateng akan diubah setelah PP 21/2007 diterima DPRD. 

Mengenai klasifikasi plafon tergantung bunyi PP nantinya, dan keuangan DPRD 
memang harus mengacu ke PP yang mengatur tentang hal tersebut. ''Pengganti PP 
37/2006 tidak boleh tanpa payung hukum. Artinya harus dilaksanakan, hanya kalau 
PP itu ternyata kurang akomodatif dan uji publik sehingga krusial dan menjadi 
perdebatan di masyarakat, tampaknya DPRD tidak mau kejeblos untuk yang kedua 
kalinya,'' kata dia.

( jamal al ashari/cn05 ) 


[mediacare] MIKA DI KUPING DENNY SAKRIE (REVIEW)

2007-03-28 Thread denny sakrie
JUDUL ALBUM   : LIFE IN A CARTOON MOTION
  ARTIST  : MIKA
  LABEL   : CASABLANCA/UNIVERSAL
  TAHUN  : 2007  
   
   
 Begitu menyimak tarikan suara Mika di album debutnya "Life " maka 8 dari 
10 orang yang menyimaknya akan setuju membandingkan timbre vokalnya selaik 
almarhum Fredderick Bulzara alias Freddie Mercury,vokalis flamboyan Queen yang 
telah meninggal dunia pada tahun 1991.
  Mika yang dilahirkan di Beirut Lebanon denngan nama lengkap Michael Holbrook 
Penniman dari ayah Amerika dan ibu Lebanon.Masa kecilnya dihabiskan di Prancis 
dan pada usia 9 tahun Mika bersama keluarganya pindah ke London.
  Sejarah hidupnya memang jadi mirip kisah hidup Freddie Mercury,yang ternyata 
memang menjadi bagian referensi musikal Mika.
  Bahkan jatidirinya sendiri diungkapkannya dalam lagu "Grace Kelly" yang bisa 
anda simak pada albumnya ini :
   
  "I guess I'm a little bit shy,why don't you like me ?
   Why don't you like me without making me try ?
   I try to be like Grace Kelly
   But all her looks were too sad
   So,I try a little Freddie
   I've gone identity mad 
   
  Atmosfer Freddie Mercury memang kuat mencengkram jatidiri Mika.Simaklah olah 
falsetto dan juga latar piano akustik yang sangat Queenesque serta introduksi 
gitar ala Brian May.
  Lirik lagunya pun terasa lugas.Simak ketika Mika berceloteh tentang seorang 
gay yang bernama Billy Brown :
   
 Oh Billy Brown lived an ordinary live
 Two kids, a dog and a cautionary wife
 When it was all going according to plan
 Then Billy Brown fell in love with another man
 He met his lover almost every single day
   
   Aduuuh..lagi-lagi tema yang memang tak bisa terpisahkan dari 
kehidupan Freddie Mercury di masa hidupnya yang mencintai sesama jenis.
  Dilagu Billy Brown terlihat bahwa Mika sangat teliti pada bangunan bunyi 
antara lain dengan menyusupkan brass section yang mengingatkan kita pada 
karakter The Beatles yang didukung brass section seperti "Got To Get You Into 
My Life".  
  Bahkan ada judul lagu di album ini "Relax" (Take It Easy)" yang mau gak 
mau mengingatkan kita pada grup 80-an Frankie Goes To Hollywood yang konotatif 
denan kaum gay.
  Sebagai pendatang baru Mika memang masih berada di persimpangan.Dia masih 
memperlihatkan keterpengaruhan pada berbagai artis-artis musik lain semisal 
George Michael (haa.ini lagi !),Scissor Sisters hingga Rufus Wainwright.
  Dan simaklah lagu "Ring Ring" yang mengingatkan kita pada Elton John yang 
kuat dalam permainan akustik pianonya.(hno comment dude !)
   Tapi Mika memang punya talenta.Biarlah ia sibuk dengan urusan 
jatidiri.Pilih sana pilih sini,walau sesungguhnya rasanya tak lama lagi Mika 
pasti akan menemukan "baju" yang pas untuk karakternya.
   
  I could be brown
  I could be blue'
  I could be violet sky' 
  I could be hurtful
  I could be purple
  I could be anything you like
  Demikian senandung Mika dalam "Grace Kelly".
   
  TRACKLIST
  1.GRACE KELLY
  2.LOLLIPOP
  3.MY INTERPRETATIONS
  4.LOVE TODAY
  5.RELAX ! (TAKE IT EASY)
  6.ANY OTHER WORLD
  7.BILLY BROWN
  8.BIG GIRL (YOU ARE BEAUTIFUL)
  9.STUCK IN THE MIDDLE
  10.HAPPY ENDING
  11.RING RING
   
  DENNY SAKRIE
  0818417357
   
   

 
-
Bored stiff? Loosen up...
Download and play hundreds of games for free on Yahoo! Games.

[mediacare] Do we truly embrace unity in diversity?

2007-03-28 Thread Sunny
http://www.thejakartapost.com/yesterdaydetail.asp?fileid=20070327.F05

Do we truly embrace unity in diversity? 
Opinion and Editorial - March 27, 2007 


Evi Mariani, Amsterdam

I never thought I would experience it on a street in Amsterdam; that 
all-too-familiar taunt Cina, pronounced like the English China. But it did 
happen to me and a Dutch friend as we walked down a street through the center 
of this multicultural city. The two of us do look like we come from China, as 
the name-caller thought. We both have Chinese backgrounds: I am a 
Chinese-Indonesian whereas she is Dutch with parents who came from Hong Kong to 
the Netherlands decades ago.

I was surprised by the incident but I also found it hilarious, due to the low 
-- at least, I thought -- likelihood of experiencing name-calling not on a 
street in Bandung or Jakarta but somewhere in West Europe. 

Unlike me, who laughed at the incident, my friend did not see the funny side of 
it. She, who was born and raised in Holland, told me she hated such 
name-calling, which she had apparently experienced many times. 

"In big cities like Amsterdam, the name-callers are usually not Dutch (she 
means white Dutch). But in Maastricht (a small city where she grew up) most of 
them are (white) Dutch farmers, we call them farmers although they are not 
really farmers," she told me. 

Later, I realized that if the same thing happened to me in Indonesia, my 
reaction would be more or less the same as hers. I would take it seriously and 
be slightly hurt, because if it happened in Indonesia, the experience would not 
be a one-time funny incident in a foreign country, in other words, not 
something you would share with your friends, laughing over it while sipping 
coffee or knocking back beers. Like her, I think I would be presented with 
something like a lifetime problem -- a commitment instead of a one-night stand. 

This incident made me think more about migration and ethnic negotiation between 
migrants and their "hosts" around the world, well, at least in the Netherlands 
and in Indonesia. How different the negotiation process is and how similarly 
painful is the struggle, especially on the migrant side with the exception of a 
few cases like the American and Australian continents. 

One thing I found out in the Netherlands is that the negotiation process 
between migrants and their hosts is no easier than anywhere else in the world. 
In Holland there are ethnic groups that are considered "problematic" like the 
Turks and the Moroccans and there are those who are "invisible", like Asians. 

This invisibility misleads the public to think that Asians have no identity or 
citizenship problem in Holland. When the Dutch public talk about migrants, or, 
in Dutch, allochtone, they are mostly referring to Turks, Moroccans and 
Surinamese. 

Dismissing the Asian group as a non-issue, I think, is a mistake. There is the 
notion that so long as the allochtone keep out of trouble, as most Asians do, 
there will be no serious problems, no discrimination, no conflicts. This 
suggests the "problematic" ethnic groups should stop making problems -- like 
maintaining their relatively low-level of education, asking for a mosque, or 
being poorer than the rest of the population -- if they want to be welcomed 
with open arms that is. 

Indeed, compared to the "problematic" ethnic groups, Asians are well-off, fare 
better in education, contribute less to crime statistics and hardly ever ask 
for a particular worship place. However, still, not all members of the host 
society appreciate this low-profile approach. 

"Sometimes Dutch people say ni hao (how are you in Chinese) to me on the 
street. They say it's a polite greeting. But I know better, it's mocking," my 
friend once told me. 

This is only one example of how Chinese people feel they are not really welcome 
in the Netherlands. There are other problems like the glass ceiling issue in 
some workplaces where it is difficult for Asians, like other allochtone, to 
reach the top. 

This is not to say the hosts are the bad guys and the allochtone the innocent 
victims. On the other hand, this story also says the host society is no 
welcoming angel and the allochtone are not exactly having a picnic. Both sides 
have to work to achieve an ideal multicultural society. 

However, I have noticed one good thing about Holland; there are efforts to 
address the problems that come with a multicultural society. The murders of Pim 
Fortuyn and Theo van Gogh pushed the Dutch people to see they have problems; 
the murders led to hostile reactions from many Dutch people but, on the other 
hand, this hostility caused the Dutch to question the sincerity of their 
tolerance and subsequently paved the way for dialog and efforts to make the 
multicultural society really work. Their first step is to admit that both 
sides, host and migrants, have contributed to the problem. I see this first 
step as crucial in setting out on the path to a genuin

[mediacare] EXCLUSIVE PREMIERE BON JOVI NEW SINGLE !!!

2007-03-28 Thread Creative Disc
 UNIVERSAL MUSIC INDONESIA PRESENT:
EXCLUSIVE PREMIERE BON JOVI NEW SINGLE
"(YOU WANT TO) MAKE A MEMORY"
LISTEN TO YOUR FAVORITE AIRWAVES NOW !!!

Band yang sudah menjual lebih dari 100 juta kopi album
di seluruh dunia ini balik lagi. Kali ini, dengan
album yang diberi judul "Lost Highway", yang di
produseri oleh Dan Huff dan John Shanks (yang dulu
juga ikut memproduseri Have A Nice Day). Dalam ajang
tahunan American Idol, Bon Jovi juga dijadwalkan akan
tampil membawakan single pertamanya ini. Sepertinya
tahun ini akan menjadi tahun yang amat sangat sibuk
bagi band yang sudah tampil di lebih dari 2.500 konser
di seluruh dunia ini. Akhir tahun lalu, Bon Jovi baru
saja  terpilih menjadi duta untuk suatu badan social
Habitat For Humanity, untuk jasa-jasanya menolong para
tunawisma. Bahkan untuk setiap penjualan lagunya
(diambil dari labum Have A Nice Day), Who Says You
Can't Go Home, disumbangkan untuk pembuatan rumah bagi
para tunawisma.

LOST HIGHWAY - OUT JUNE 18TH 2007 

check out this link:
http://www.creativedisc.com/index.php/cdisc/comments/exclusive_premiere_
bon_jovi_you_want_to_make_a_memory/

ps. Buat para MD yg udah memasukkan Single Bon Jovi
"Lost Highway" dimohon mengganti dengan OFFICIAL
SINGLE ini!
TERIMA KASIH

Best Regards,
Welly   

   www.creativedisc.com
 - MuSiC WebLoG -
Top 40 Chart, Single & Album Review, CD Quiz, Label Corners!


 

Finding fabulous fares is fun.  
Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel 
bargains.
http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097


[mediacare] IOJ Offbeat Jam Session @ IMDI (March 29th, 2007)

2007-03-28 Thread Institut Musik Daya
Dear students, musicians and music lovers,


Institut Musik Daya presents,
IOJ Offbeat Jam Session @ IMDI

Venue:
Open Air Institut Musik Daya Indonesia

20.00 - Midnight
IOJ Offbeat Jam Session and Open Discussion 

Opening Ensemble:

" Bonita"  featuring : 

•Bonita - Vocal
•Petrus Briyanto Adi - Guitar
•Rizal Bayu Prasadha – Bass
•Bharata Eli Gulo - Djembe
 

Our Warong IMDI serves some Menadonese, some International, some
Indonesian and of course IMDI food and beverage.

Don't miss this coming Thursday March 29th, 2007.
Bring along your instrument to jam with us. We provide piano, drums, amps and 
P.A

See You at Institut Musik Daya Indonesia !! …




Regards,

Ernawati
Administration

Institut Musik Daya Indonesia 
Jl. Wijaya IX No. 21
Kebayoran Baru
Jakarta Selatan 
Telp.021 - 7209748
Fax. 021 - 7258963





[mediacare] Kembalinya Negara ke Paradigma Orde Baru; PBHI Akan Mengambil Langkah Hukum

2007-03-28 Thread yusuf ikhlas abdul arif al jugjakarti
Kembalinya Negara ke Paradigma Orde Baru; PBHI Akan Mengambil Langkah Hukum
  Siaran Pers PBHI 027/SP-PBHI/III/2007 
  Indonesia setelah dua kali pemilu, ternyata belum ke arah negara demokratis, 
bahkan kembali ke cara pikir orbais-suhartois.
  Pertama. Pemerintah dan DPR telah melahirkan Rancangan Undang-undang 
Penanaman Modal (RUU PM) yang rencananya bakal disahkan dalam Sidang Paripurna 
DPR pada Kamis (29/3/2007). Dalam Penjelasan I Umum RUU PM, dinyatakan bahwa 
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang telah 
diubah dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 
1968 Tentang Penanaman Modal Dalam Negeri yang telah diubah dengan 
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970, telah mengakibatkan penanaman modal 
berkembang dan memberikan kontribusi dalam mendukung pencapaian sasaran 
pembangunan ekonomi nasional. 
   
  Ini menunjukan bahwa DPR dan pemerintah melupakan sejarah bahwa investasi 
masuk di Indonesia berbasiskan upah buruh murah sebagai keunggulan komparatif, 
perampasan tanah petani dan kaum miskin kota, eksploitasi Freeport atas Tanah 
Papua dan terjadinya kemiskinan serta kekerasan struktural secara massif. 
Akhirnya, Orde Baru tumbang dalam situasi krisis ekonomi. 
   
  Kalau di masa Orba Undang-Undang Penanaman Modal Asing dan Undang-Undang 
Penanaman Modal Dalam Negeri tunduk kepada developmentalisme kapitalisme 
internasional, kini RUU PM terlihat jelas tunduk kepada neo-liberalisme, yang 
terlihat dari upaya privatisasi dan liberalisasi seluruh cabang produksi, 
anti-nasionalisasi, dan melegalkan capital fligth. Artinya, capital violence 
dalam pelanggaran hak asasi manusia akan dilegalkan oleh negara (judicial 
violence) 
  Kedua. Kejaksaan Agung melarang penerbitan dan peredaran buku-buku sejarah 
SMP dan SMU kurikulum 2004. Dalam keputusannya, tertanggal 5 Maret 2007, 
Kejaksaan Agung mewajibkan mereka yang menyimpan, memiliki dan memperdagangkan 
buku Kronik Sejarah untuk kelas 1 SMP karya Anwar Kurnia, Sejarah I untuk SMU 
karya TB Purwanto dkk., serta pelajaran sejarah yang mengacu pada kurikulum 
tahun 2004, agar segera diserahkan pada Kejaksaan Tinggi dan Kejaksaan Negeri 
setempat. Kejaksaan menuding buku-buku tersebut telah menimbulkan keresahan di 
masyarakat. Alasannya, kata PKI tidak tercantum dalam sejarah pemberontakan 
Madiun 1948 dan peristiwa tahun 1965. Bahkan, Kejaksaan Agung  memberi ancaman 
hukuman pidana seperti yang termaktub dalam pasal 1 ayat 3 Penetapan Presiden 
Nomor 4 Tahun 1963 tentang Pengamanan Barang-Barang Percetakan sebagaimana 
ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 1965. 
  Ketidaksepakatan tentang sebuah opini harus diselesaikan dengan counter opini 
dengan cara yang demokratis, bukan dengan merepresi pikiran orang, dan 
meletakan negara sebagai pemegang tunggal monopoli kebenaran sejarah.
  Oleh karena itu, PBHI akan melakukan gugataan hukum dengan mengajukan 
judicial review di Mahkamah Konstitusi jika RUU PM tetap disahkan dan akan 
menggugat secara Perdata dan Tata Usaha Negara terkait pembredelan buku oleh 
Kejagung. 
   
  PBHI juga menyerukan kepada seluruh massa rakyat Indonesia untuk 
berbondong-bondong ke Gedung DPR RI di Senayan guna menentang pengesahan RUU PM 
pada hari Kamis, 29 Maret 2007. 
  Jakarta, 28 Maret 2007
   
   
  Johnson Panjaitan
  Ketua Badan Pengurus 
   
   
  Nb: 
  1. Informasi lebih lanjut hubungi
  Gunawan (Kadiv Kajian dan Kampanye)
  Phone Mobile ; 0815 847 45 469
  Email : [EMAIL PROTECTED]
   
  2. Informasi Aksi Menolak RUU PM hubungi
  Taufiq Sadewa (Pekerja PBHI dan Koordinator Umum Koalisi Rakyat 
Anti-Penjajahan Baru)
  Phone Mobile: 081328786651
  Email: [EMAIL PROTECTED]
   
  Kantor Pusat
  Perkantoran Mitra Matraman A2/18
  Jl. Matraman Raya 148
  Jakarta Timur 13150
  Tel. (021)859 18064
  Fax. (021)859 18065
  Email: [EMAIL PROTECTED]
  Web: http//www.pbhi.or.id
   


-
 Yahoo! Messenger - with free PC-PC calling and photo sharing.

[mediacare] Walhi Minta Pembuktian di Lokasi Luapan

2007-03-28 Thread firdaus cahyadi
Gugatan Perdata Kasus Lapindo
  Walhi Minta Pembuktian di Lokasi Luapan


  Jakarta - Wahana Lingkungan Hidup Indonesia meminta penyelesaian mediasi 
gugatan terhadap 13 tergugat dalam kasus lumpur panas Lapindo diselesaikan 
dengan cara check in the spot (membuktikan gugatan di lokasi luapan) di 
Sidoarjo, Jawa Timur.
 
Kuasa hukum Walhi Firman Wijaya dalam persidangan gugatan di Pengadilan Negeri 
Jakarta Selatan, Selasa (27/3), merekomendasikan hal itu karena kasus Lapindo 
menyangkut kepentingan masyarakat luas. Tidak hanya korban yang terkena 
dampaknya, namun sektor-sektor di sekitar lokasi juga mengalami imbasnya.
 
“Tidak ada yang bisa memprediksi daya rusak lumpur panas itu. Untuk itulah kami 
ingin mengubah sesuatu yang sifatnya mediasi menjadi forum pembuktian di 
lapangan melalui checking in the spot,” kata Firman.
 
Mediasi lapangan ini, kata Firman, akan mempermudah pembuktian, sehingga bisa 
segera diketahui siapa yang bertanggung jawab dalam rangka pemulihan lingkungan 
yang rusak akibat lumpur panas Lapindo. 
 
“Kami ini kan tidak menggugat ganti ruginya. Kami hanya ingin membuktikan siapa 
yang bertanggung jawab dalam permasalahan ini. Ada unsur kelalaian, atau unsur 
yang lain. Jadi, titik tekannya pengembalian lingkungan. Bukan ganti rugi,” 
kata Firman.
 
Dalam gugatannya Walhi menggugat 13 pihak yang dinilai ikut bertanggung jawab 
dalam kasus lumpur panas Lapindo di Sidoarjo, yaitu PT Lapindo Brantas Inc, PT 
Energi Mega Persada Tbk, Kalila Energy Limited, Pan Asia Enterprise Ltd, PT 
Medco Energi Tbk, Santos Australia, Presiden RI, Menteri Energi Sumber Daya 
Mineral, Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi, Menteri 
Negara Lingkungan Hidup, Gubernur Provinsi Jawa Timur, dan Bupati Kabupaten 
Sidorajo.
 
Dari 13 tergugat hanya lima pihak yang hadir dalam persidangan hari ini, yaitu 
PT Lapindo Bantas Incorporated, PT Energi Mega Persada Tbk, Kalila Energy 
Limited, Pan Asia Enterprise Ltd, dan Santos Australia. Karena tidak semua 
tergugat hadir, majelis hakim yang diketuai Sudarmaji menunda persidangan dan 
meminta tergugat lainnya hadir dalam persidangan selanjutnya.
 
Usai persidangan kuasa hukum PT Lapindo Brantas, Fauzi Jurnalis, menyatakan 
kasus Lapindo hanya disebabkan faktor alam. “Apa yang terjadi di Sidoarjo lebih 
karena gerakan tektonik yang menyebabkan erupsi vulkanik,” katanya. 
 
Sementara kuasa hukum lain PT Lapindo, Andi Nababan, menyatakan kliennya tidak 
memerlukan izin analisis mengenai dampak lingkungan dalam aktivitas eksplorasi 
di Sidoarjo. “Yang diperlukan sebatas rekomendasi dari BP Migas.” (E1) 


 
-
Don't be flakey. Get Yahoo! Mail for Mobile and 
always stay connected to friends.

[mediacare] tanya tentang karir di luar negeri

2007-03-28 Thread Ika Maya Susanti
Untuk semuanya, ika mau minta tolong nih... Dalam waktu dekat aku mau  nulis di 
media tempatku tentang prospek karir di luar negeri dalam  level profesional. 
Sekiranya di millis ini ada yang tahu atau bahkan  punya pengalaman tentang 
berkarir di luar negeri, minta tolong berkenan  untuk sharing ya... 
  Bahasannya nanti seperti:
  a. bagaimana prospek karir di luar negeri, posisi2 apa saja dan di  negara 
mana saja yang selama ini memang membuka peluang besar bagi  orang dari luar 
negaranya untuk berkarir di dalam negaranya,
  b. dimana kita bisa memperoleh informasi2 karir di luar negeri (selain  
selama ini adanya kemungkinan untuk berkarir di luar negeri karena kita  
bekerja di sebuah perusahaan asing), 
  b. apa saja persiapan yang diperlukan, seperti mulai dari kesiapan mental, 
pengetahuan, bahasa, budayanya,
  c. kalau bisa bagaimana tahap-tahap mengurusnya, terutama untuk mereka yang 
membawa keluarga
  sebelumnya terimakasih buat siapa saja yang bersedia membantu. kalau  bisa 
via japri saja deh biar nggak merepotkan arus millis. Atau jika  ingin nantinya 
bisa juga berguna untuk para peserta millis lainnya, ya  monggo terbuka via 
millis...
  
 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.

[mediacare] Model of", "Model for", dan Warisan Geertz

2007-03-28 Thread Sunny
KOMPAS
Rabu, 28 Maret 2007 

  
"Model of", "Model for", dan Warisan Geertz 


Pengantar Redaksi 

Diskusi bertema "Clifford Geertz dan Warisannya bagi Indonesia" yang diadakan 
Redaksi Opini Kompas, Lingkar Muda Indonesia (LMI), dan Bentara Budaya Jakarta 
(BBJ) telah dilangsungkan 30 November 2006 lalu dengan pembicara Dr Ignas 
Kleden, Dr Francisia SSE Seda, dan Dr PM Laksono yang dipandu Sri Palupi. 
Laporan hasil diskusi disajikan di bawah ini dan di Halaman 7. 

Hari Kamis, 29 Maret 2007 besok, Redaksi Opini Komp[as dan LMI kembali 
mengadakan diskusi bertema "Jakarta dan Kelelahan Daya Dukungnya: Tata Ruang 
Dikalahkan Tata Uang", yang akan menampilkan pembicara Prof Dr Gumilar R 
Somantri, Suryono Herlambang, Jo Santoso, dan Marco Kusumawijaya, dengan 
moderator Donny Gahral Adian. Diskusi akan berlangsung di gedung BBJ, Jalan 
Palmerah Selatan, pukul 14.00-18.00. Para penulis Kompas dan peminat masalah 
tata kota/ruang dipersilakan hadir. 

Pembangunan demikian banyak mall di Jakarta jelas berguna untuk memudahkan 
belanja dan rekreasi kaum muda (model for), akan tetapi apakah pembangunan mall 
itu mencerminkan (model of) kekuatan ekonomi rakyat Indonesia? Pembukaan 
jalan-jalan baru dan bus way di Jakarta jelas memudahkan orang bepergian dalam 
kota (model for) tetapi apakah itu mencerminkan (model of) konsep orang kota 
tentang waktu? 

Dua pertanyaan kritis di atas diajukan seorang pembicara dengan menerapkan 
konsep makna dan simbol 'model tentang' (model of) dan 'model untuk" (model 
for) yang dinarasikan oleh Clifford Geertz, antropolog yang banyak melakukan 
penelitian di Indonesia pada dekade 1950- 1960an. Geertz telah tiada, namun 
warisan pemikirannya tetap relevan bagi Indonesia hingga dewasa ini. 

Dikatakan, unsur untuk membentuk kebudayaan adalah makna dan simbol yang 
menjelmakan pengetahuan tersebut sehingga dapat dikomunikasikan. Sedang fungsi 
kebudayaan adalah membantu sekelompok orang untuk menentukan sikapnya terhadap 
dunia berdasarkan sistem makna dan pengetahuan yang ada padanya. 

Hubungan di antara konsepsi dan simbol yang menyampaikannya bersifat ganda, di 
mana suatu simbol dapat berfungsi sebagai "model tentang" (model of) 
--penyesuaian suatu sistem simbolik dengan sistem non-simbolik (fisik, sosial) 
yang sudah ada sebelumnya-- dan/atau sebagai "model untuk" (model for) 
--penyesuaian sistem non-simbolik yang masih harus diadakan (fisik, sosial) 
dengan suatu sistem sim- bolik yang sudah ada. 

Suatu simmbol kebudayaan selalu merupakan perpaduan antara model of dan model 
for. Contoh paling jelas adalah peta dan tata ruang Jakarta dan sekitarnya yang 
di persoalkan di atas. 

Kontribusi terbesar Geertz 

Kontribusi pemikiran terbesar Geertz terhadap ilmu-ilmu sosial di Indonesia dan 
dunia, khususnya antropologi dan sosiologi, adalah keberaniannya melawan suatu 
tradisi besar di dalam ilmu sosial, yaitu tradisi positivisme yang sarat dengan 
pendekatan kuantitatif. Ini tertuang dalam bukunya The Interpretation of 
Cultures. 

Seandainya Geertz dan pendekatan Antropologi Interpretif tak ada, mungkin kita 
akan tetap membaca buku-buku teks antropologi dan sosiologi yang memperlakukan 
budaya sebagai suatu gejala unversal dengan narasi besar tanpa melihat 
bagaimana secara kontekstual dan secara historis kultur-kultur lokal itu 
'dibangun'. 

Sumbangan Geertz lain yang juga amat penting adalah bahwa untuk mengembangkan 
teori itu bukan untuk melakukan kodifikasi keteraturan-keteraturan sosial yang 
bersifat abstrak, melainkan untuk memungkinkan terjadinya thick description, 
yang selain merupakan teknik pengumpulan data lapangan melainkan juga suatu 
proses metodologis dalam penelitian lapangan etnografis. Ia berusaha terus 
memahami pemaknaan sim bolik informannya. Baginya, teori tidaklah bertujuan 
untuk menggeneralisasikan berbagai studi kasus hasil penelitian lapangan. 

Di sinilah letak sangat kontroversialnya pendapat Geertz, karena bagi para 
ilmuwan yang berpandangan lain, karena di dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya 
kalau suatu penelitian lapangan itu tidak bisa digeneralisasi maka sulit untuk 
membangun teori di atas hasil penelitian lapangan tersebut. 

Lalu apakah Geertz berhasil atau tidak untuk memberikan alternatif baru di 
dalam teori dan metode ilmu-ilmu sosial? Itu masih tanda tanya besar Kendati 
demikian kontribusi Geertz untuk pendekatan berbeda tetap diakui oleh kalangan 
akademisi. Karenanya yang lebih tepat bukan istilah "warisan" Geertz , 
melainkan bagaimana relevansi dan signifikansi pemikiran Geertz bagi 
perkembangan ilmu sosial pada umumnya dan apakah ia dapat bertahan di masa 
depan. 

(IRWAN JULIANTO)


[mediacare] "Intel" (Buku Pilihan Saya Untuk Bulan Maret 2007 )

2007-03-28 Thread Mula Harahap
Intel--Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia
Ken Conboy
Penerbit Pustaka Primatama, Jakarta 2007
ISBN: 978-9-793-93015-2
XIV + 294 halaman


Akhir-akhir ini media massa Indonesia--terutama televisi--mempunyai 
tradisi baru. Setiap kali terjadi peristiwa besar--terutama teror 
bom--maka sebagai bagian dari kemasan pemberitaannya, stasiun 
televisi gemar menghadirkan "pengamat intelijen" untuk melakukan 
analisa. 

Manullang, Suripto dan Almarhum Juanda adalah beberapa "pengamat 
intelijen" yang sering mengoceh di layar televisi kita. Tapi karena 
dilakukan dalam durasi yang sangat singkat maka tentu saja ocehan 
para "pengamat intelijen" tersebut menjadi terkesan sumir, menjemukan
dan acapkali bodoh. 

Ketika asap ledakan Bom Bali I atau II belum lagi pupus, maka 
para "pengamat intelijen" itu sudah mengoceh tentang teori "small 
nuclear bomb". Dan cilakanya sebagai pemirsa kita tak pernah mendapat
kesempatan untuk mendengar pertanggung-jawaban mereka, ketika 
ternyata hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa bom tersebut 
adalah bom biasa yang berdaya ledak tinggi. 

Para "pengamat intelijen" tersebut juga gemar  mengaitkan sebuah 
peristiwa--yang belum lagi diselidiki secara tuntas oleh polisi--
sebagai sebuah konspirasi negara asing untuk memecah-belah Indonesia.
Dan cilakanya mereka tak pernah mampu untuk menerangkan 
secara "masuk akal" bagaimana cara kerja dan ditil konspirasi 
tersebut dijalankan.

Memang kalau diocehkan hanya secara garis besar, kisah-kisah 
intelijen akan mejemukan. Kisah-kisah intelijen baru akan menarik 
kalau dituliskan secara panjang lebar dan dirangkai dalam gaya 
fiksi. 

Dan pada kenyataannya kisah-kisah intelijen memang boleh dikatakan 
sebagai fiksi. Karena sifat operasi intelijen yang serba samar-
samar, maka tidak akan pernah ada alat yang bisa mengukur atau 
memverifikasi apakah kisah-kisah tersebut memang benar demikian.

Kita tidak pernah tahu sejauh mana sebenarnya kebenaran yang ada 
dalam kisah tentang CIA, KGB atau Mossad, yang ditulis oleh mereka 
yang mengaku dekat atau pernah menjadi bagian dari institusi 
tersebut. Sebaliknya kita juga cenderung untuk percaya bahwa
fiksi "The Hunt for The Red October" juga mengandung kebenaran. Tapi 
karena si penulis mampu menghidupkan kisah-kisah tersebut maka tak 
terlalu perduli lagi terhadap fakta dan kebenaran. Kita hanya 
menikmati kisah-kisah tersebut. Dan memang demikianlah hakekatnya 
membaca kisah-kisah intelijen.

Berbeda dengan "pengamat intelijen" seperti Manullang, Suripto atau 
Juanda, Ken Conboy tidak mengoceh secara sumir di televisi. Ia 
menuliskan berbagai kasus dan peristiwa yang pernah terjadi dalam 
dunia intelijen Indonesia dalam uraian-uraian yang rinci, "masuk 
akal" dan enak.

Buku ini berisi berbagai kasus dan peristiwa yang terjadi dalam 
dunia Intelijen Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga tahun 2000-
an. Walau pun Ken Conboy hanya bercerita tentang "intel melayu", 
tapi ia mampu membuat kita terpukau seperti ketika membaca
kisah-kisah tentang Mossad dalam "The Way of Deception".

Dalam kisah "Durna"--misalnya--Ken Conboy bercerita tentang 
pertarungan perebutan kekuasaan dalam memanfaatkan intelijen. 
(Karena ruang geraknya yang serba tertutup maka intelijen selalu 
memiliki kecenderungan untuk merambah kemana-mana dan gampang
dimanfaatkan oleh fihak-fihak yang berkepentingan. Kisah-kisah 
tentang intrik politik dengan memanfaatkan intelijen, kisah-kisah 
tentang bagaimana seorang kepala negara harus "menjinakkan" 
intelijen agar selalu berfihak pada kepentingannya, kisah-kisah
"deception" dsb adalah kisah-kisah intelijen yang menarik untuk 
dibaca).

Dalam "Kerajaan Pertapa" Ken Conboy bercerita tentang intelijen 
Indonesia yang tak putus-putusnya menguping dan mengintip gerak-
gerik para diplomat Kore Utara. (Sebagaimana diketahui, pada masa 
Orde Baru isyu tentang komunis adalah sesuatu yang harus selalu
diwaspadai). Acapkali, setelah capek memasang alat penyadap dan 
menguping, maka yang didengar seorang agen di ujung sana hanyalah 
suara dua makhluk berlainan jenis yang sedang berkencan; bukan 
pembicaraan politik atau perencanaan teror. 

Dalam "Sasaran Sulit" Ken Conboy bercerita tentang bagaimana 
intelijen Uni Soviet merekrut beberapa perwira TNI untuk mensuplai 
informasi. (Dan kita tentu masih ingat skandal seorang kolonel 
Angkatan Laut yang tertangkap karena mensuplai peta-peta kelautan 
kita terhadap intelijen Uni Soviet).

Dalam "Faruq" Ken Conboy bercerita tentang Umar Faruq dan jaringan 
teror al-Qaeda di Indonesia. 

Sebagaimana kita ketahui pada tahun 2002 Umar Faruq tertangkap oleh 
BIN dan dikirim ke sebuah pangkalan AS di Afghanistan untuk ditahan. 
Memang dalam uraiannya Ken Conboy tidak sempat mengulas bagaimana Al 
Faruq di kemudian hari bisa lolos dari tahanan. (Kalau saja ada
sedikit simpul fakta tambahan, maka Ken Conboy pasti bisa menyajikan 
kisah lain yang menarik, yaitu tentang "siapa memanfaatkan 
siapa", "siapa mengumpan siapa" sebagaimana layaknya yang b

[mediacare] 120 Anggota DPR Ajukan Interpelasi

2007-03-28 Thread Akhmad Asaad
Bagaimana tidak takut dengan "NDORO"nya yang telah memberikan restu dan 
memungkinkan duet pemerintah itu terpilih? Namun lebih dari interpelasi pasti 
Golkar juga takut karena takut Ketuanya ikut ter-impeach. Tetapi Interpelasi, 
Voting dan Impeachment akan menjadi pendidikan politik yang baik untuk bangsa
  sekait peluang check and balance yang harusnya berjalan antara eksekutif dan 
legislatif. DPR jangan ikut-ikut takut dengan AS, karena "ndoro"nya DPR itu 
Rakyat
  Indonesia!
   
  AAsaad
   
   
  SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
  
  Resolusi DK PBB Soal Iran 120 Anggota DPR Ajukan Interpelasi
[JAKARTA] Sebanyak 120 anggota DPR mendukung penggunaan hak interpelasi untuk 
mempertanyakan kebijakan pemerintah yang mendukung resolusi Dewan Keamanan 
Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) terhadap Iran.   "Pagi ini interpelasi kami 
serahkan kepada pimpinan DPR," kata anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) 
DPR, Effendy Choirie di Gedung DPR/MPR/DPD di Senayan Jakarta, Selasa (27/3).   
Dia menyatakan, jumlah dukungan sebanyak itu sudah memenuhi persyaratan 
bergulirnya hak interpelasi karena berdasarkan ketentuan tata tertib DPR, hak 
interpelasi bisa digulirkan hanya oleh 13 anggota dari berbagai fraksi. "Hak 
interpelasi soal resolusi untuk Iran ini termasuk yang terbanyak," katanya.   
Komisi I DPR RI yang membidangi masalah luar negeri dan pertahanan telah 
menyatakan kecaman atas resolusi DK PBB yang menjatuhkan sanksi kepada Iran. 
"Sikap pemerintah yang mendukung resolusi itu merupakan wujud
 pemerintah yang ketakutan terhadap Amerika Serikat (AS)," katanya.   Yuddy 
Chrisnandi dari Fraksi Partai Golkar (FPG), mengatakan, sudah lebih dari 120 
tanda tangan yang terkumpul. Tanda tangan dukungan pengajuan hak interpelasi 
itu berasal dari sembilan fraksi di DPR. Hanya Fraksi Partai Demokrat (FPD) 
yang tidak memberikan dukungannya.   Gus Dur Bereaksi   Sementara itu, mantan 
Presiden KH Abdurrahman Wahid juga menyampaikan penyesalannya atas sikap 
dukungan pemerintah Indonesia terhadap sanksi DK PBB untuk Iran. Sikap tersebut 
menunjukkan bahwa pemerintah takut AS. "Bagaimana mau konsisten kalau masih 
takut sama ndoro (majikan). Indonesia itu takut sama ndoro-nya (AS, Red)," kata 
Gus Dur seusai menerima anggota FKB.   Pemerintah Indonesia bersama 15 anggota 
DK PBB lainnya menyepakati rancangan resolusi yang dirumuskan Inggris, Prancis 
dan Jerman. DK PBB melalui Resolusi 1747 yang disepakati pada Minggu (25/3) 
itu, menjatuhkan sanksi pada Iran terkait program nuklirnya. 
  Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut Pemerintah 
Indonesia tetap mendukung Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir yang damai. 
Dukungan terhadap resolusi DKPBB, dimaksudkan agar Indonesia tidak dirugikan 
akibat kasus Iran itu.   Demikian dikatakan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, 
mengenai pernyataan presiden yang disampaikan dalam rapat konsultasi dengan 
Pimpinan MPR, Selasa (27/3) sore, di MPR. Menurutnya, pemerintah tidak 
menginginkan adanya sanksi-sanksi, yang bisa menimbulkan ketegangan dan 
menyulitkan hubungan antarnegara. [B-14/E-5] 
-
  Last modified: 28/3/07 

-
To help you stay safe and secure online, we've developed the all new Yahoo! 
Security Centre.

[mediacare] Launching Album DINI : Rabu 4 April 2007 @ Hard Rock Cafe Jakarta

2007-03-28 Thread proTON records




Salam Musik Indonesia
 
Launching Album Perdana : DINI (album : Ambisi)
Akan dilaksanakan pada:

Rabu, 4 april 2007 
15.00 w.i.b - selesai
Hard Rock Cafe, Jakarta
 
more info : www.deefrozen.com
 
thanks






























[mediacare] Re: Orang Papua Bertutur Tntng RAPerda Manukwari

2007-03-28 Thread flassyangel
Ha...ha.. 
Bagus juga pendapatnya. Sangat saya hargai. Tapi apakah itu pendapat 
orang Papua? Yang benar saja. Kalau orang Papua sambil merem saja 
Nulisnya Manokwari bukan Manukwari. 




--- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Muslim di Papua itu pada umumnya pendatang [tansmigrasi] setelah 
apa yang dikatakan" kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi", yaitu mulai 
pada pertengahan tahun 1960-an. 
> 
> Kalau benar beritanya, timbul pertanyaan apakah tidak boleh orang 
Papua  bikin Perda berdasarkan Indjil ? Bukankah di beberapa daerah 
yang namanya  wilayah RI telah diberlakukan syarat Islam, contohnya 
di Aceh, Sulawesi Selatan [Bulukumba], jadi orang Papua juga mau 
melakukan hal yang sama sesuai agama yang  mereka anut. Orang Bali 
kalau mau bikin Perda berdasarkan Hinduisme apakah tidak boleh? 
Orang Jawa pun kalau mau bikin Perda berdasarkan Kejawaen apakah 
tidak boleh? Jadi yang boleh hanya Islam??
> 
>   - Original Message - 
>   From: bmrdn 
>   To: nayaklak nayak ; mediacare@yahoogroups.com 
>   Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:42 AM
>   Subject: [mediacare] Orang Papua Bertutur Tntng RAPerda Manukwari
> 
> 
>    
> 
>   kawan-kawan milister mediacare,
>   topik raperda berbasis injil di manukwari cukup banyak 
diperbincangkan di milis ini. bebrapa posting saya kirim silang ke 
milis papua-muslim, dan sempat menjadi topik yg dibahas tapi singkat 
saja. saya sendiri melihat bahwa bilah soal agama diungkit-ungkit di 
papua, itu adalah omongan elit pejabat saja didorong pihak2 lain yg 
mau memperkeruh suasana.
> 
>   ini saya forward email yg menyuarakan pandangan banyak orang 
papua tentang raperda itu. kebetulan saya lihat alamat mediacare 
salah ditulis. 
> 
>   tabeya!
>   oda
> 
> - Original Message - 
> From: nayaklak nayak 
> To: [EMAIL PROTECTED] ; media-
[EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:51 AM
> Subject: Orang Papua Bertutur Tntng Perda Manukwari
> 
> 
>  Papua Bukan Tanah Yesus
> 
> Menurut saya yang masih dominan di Papua adalah adat. Banyak 
gelar kepala suku menunjukkan Pendeta belum berpengaruh ditanah 
Papua, apalagi mengatur tanah Papua dengan nilai Injil. Bagi 
masyarakat Papua yang hidup dan nyata ditengah masyarakat adalah 
budaya Papua. Budaya Kristen atau Injil belum mengakar, contohnya 
yang ada di Papua saat ini menunjukkan adanya perang suku bukan 
perang agama seperti daerah lain. Daerah lain di Tanah Melayu dan 
Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Ternate dll, apalagi Sumbar dan 
Aceh memang membutuhkan syaria'h islam karena islam sudah mengakar 
di sana. Berbeda dengan Papua, Kristen belum mengakar menyeluruh, 
jadi kalau ada usulan "akal-akalan" beberapa pejabat "mantan 
pendeta" untuk memperdakan nilai Injil adalah suatu hal yang muspra 
belaka.
> 
> Yesus atau siapapun dari agama samawi belum begitu menghunjam 
ke akar budaya orang Papua asli. Menurut saya perda di Manukwari 
adalah usaha menanamkan Kristen ditanah Papua, untuk itu silahkan 
saja. Tapi ingat semua agama punya hak berkembang di Tanah ini. 
Hanya saja kalau ada pembatasan oleh Kristen bagi Adat Papua maka 
kristen akan mendapat tantangan dari dalam budaya Papua. Tapi perda 
ini kelihatannya membatasi dan menghambat laju cepatnya perkembangan 
agama lain saingan utama agama Kristen selama ini. Pesaing utama 
laju cepat perkembangan agama diluar Kristen adalah Agama islam. 
Perda ini untuk menghambat agama lain selain agama Kristen terutama 
Islam. Maka disini sangat nyata adanya pelanggaran HAM dan menodai 
nilai demokrasi yang ditawarkan oleh dunia kristen barat selama ini. 
Kesan saya Kristen mengklaim yang sesungguhnya Yesus bukan satu-
satunya diberi hak bernafas ditanah ini. Karena itu kesimpulan 
pendapat saya, 'Papua Bukan Tanah Yesus'.
> 
> 
> ---
-
> Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan 
terbaik terhadap spam. 
> http://id.mail.yahoo.com/
> 
>
> 
> 
> ---
---
> 
> 
>   No virus found in this incoming message.
>   Checked by AVG Free Edition.
>   Version: 7.5.446 / Virus Database: 268.18.20/736 - Release Date: 
3/27/2007 4:38 PM
>




[mediacare] Re: Tolak Laptop, Hemat Uang Rakyat

2007-03-28 Thread BDG KUSUMO
Memang PDIP harus dapat acungan jempol. 12 M Rp uang rakyat tidak jadi 
dihabiskan begitu saja. Mengapa marking up begitu membudaya?
Sebetulnya laptop dan notebook memang dapat sangat membantu kerja para 
anggota Dewan. Namun tidak semua orang mau atau sanggup memakainya, 
terutama yg sudah sepuh.
Kira2 7 tahun yg lalu ada delegasi DPR RI ke Praha ketika saya tanyakan ternyata
desktop pun belum melengkapi para anggota Dewan. Namun anggota dari Sumut
bilang akan segera diadakan. Ketika mudik bberapa tahun lalu saya sempat
berekskursi ke gedung DPR. Saya lihat setiap anggota Dewan mempunyai kantor,
tidak besar, dan terbagi, yang didepan, sempit sekali, ada meja kantor untuk
asisten dilengkapi dengan desktop. Asisten yang kebetulan saya sapa jelas
pandai sebagai user, juga cara bicaranya tanpa well informed dan siap.
Yg sangat gemar dipakai oleh para anggota Dewan ialah mobile (HP), tampak
untuk komunikasi dengan banyak orang dikawasan yg hampir seluas Eropa itu.
Notebook tetap diusulkan untuk dibeli sendiri oleh anggota Dewan dengan
gajinya, krn alat ini akan membuat kerjanya lebih efektif. Di Eropa biasa saja
anggota Dewan dlm sidang membuka notebooknya.
Salam, terutama untuk Bung Deddy dan Bung Chan,
bdg

  - Original Message - 
  From: Deddy Sitorus 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:39 AM
  Subject: RE: [nasional-list] Tolak Laptop, Hemat Uang Rakyat



  Belum bung, laptopnya setahu saya belum jadi dibeli. Dan sebagai akibat 
penolakan PDI Perjuangan kemarin, pembeliannya dibatalkan! VIVA PDI Perjuangan!




--

  From: HKSIS [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, March 27, 2007 9:02 AM
  To: HKSIS-Group
  Subject: [nasional-list] Tolak Laptop, Hemat Uang Rakyat



Kalao Laptop sudah dibeli Pemerintah dengan harga lebih mahal dari 
pasar, lalu ditolak apa tidak jadi lebih rugi? Bukankah lebih bijaksana, Laptop 
yang sudah dibayar itu digunakan sebaik-baiknya, sedang untuk membela 
Kepentingan Rakyat banyak, harus tegas diusut latar belakang pembelian Laptop 
itu, begitu ada masalah komisi yang masuk kantong pejabat terbukti, jatuhilah 
hukuman seberat-berfatnya, jebloskan dalam penjara jangan beri ampun pejabat 
demikian itu!



Salam,

ChanCT





Selasa, 27 Maret 2007 
   

   

   

   
Tolak Laptop, Hemat Uang Rakyat 


PDI-P Tolak 109 Unit

Jakarta, Kompas - Banyak cara yang bisa dilakukan partai politik untuk 
menghemat uang negara. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan memelopori itu 
dengan menolak pembelian laptop bagi 109 anggotanya yang duduk di Dewan 
Perwakilan Rakyat. 

Sikap politik tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai 
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Pramono Anung kepada Kompas, Senin 
(26/3), menanggapi derasnya kritik masyarakat terhadap rencana pembelian laptop 
untuk 550 anggota DPR. 

"Dewan Pimpinan Pusat PDI-P sudah menginstruksikan ke 109 anggota 
Fraksi PDI-P di DPR untuk tidak menerima laptop itu. Anggota fraksi yang 
menerima akan diberi sanksi organisasi," ujar Pramono Anung. 

DPP PDI-P juga akan meminta Sekretariat Jenderal DPR untuk mengurangi 
pembelian laptop sebanyak 109 unit dari semula direncanakan membeli 550 unit. 

"Besok (Selasa ini) kami akan memberi surat ke Sekretariat Jenderal 
DPR. Kami berharap uangnya nanti dikembalikan ke kas negara dan digunakan untuk 
hal-hal yang lebih bermanfaat untuk masyarakat," kata Pramono Anung. 

Akibat sikap politik yang tegas ini, uang negara yang dihemat cukup 
besar. Plafon harga satu unit laptop yang dianggarkan Sekretariat Jenderal DPR 
Rp 21 juta. Total anggaran negara untuk pembelian 550 unit laptop adalah Rp 
12,1 miliar. Berarti, total uang rakyat yang bisa dihemat PDI-P sekitar Rp 2,28 
miliar. 

Tender ditunda 

Sementara itu, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera meminta Sekretariat 
Jenderal DPR menunda pelaksanaan tender pengadaan 550 laptop yang menurut 
rencana dibuka 28 Maret 2007 ini. 

"Karena efektivitias penggunaan laptop masih diperdebatkan, pengadaan 
laptop itu ditunda saja dulu," kata Ketua F-PKS Mahfudz Siddiq. 

F-PKS mengusulkan anggaran laptop ini ditinjau kembali dalam pembahasan 
APBN Perubahan. Kemudian, anggaran Rp 12,1 miliar tersebut dialihkan untuk 
penambahan staf ahli fraksi. 

Sementara itu, Ketua DPR Agung Laksono yang juga Wakil Ketua Umum 
Partai Golkar, Minggu (25/3), tetap memastikan pengadaan laptop bagi anggota 
DPR kendati banyak menuai kritik. Menurutnya, pengadaan laptop ini untuk 
meningkatkan kinerja anggota DPR. Adapun dana yang dibutuhkan sudah dianggarkan 
dalam APBN. 

Tentang ada anggota anggota DPR yang menolak laptop ini, Agung menilai 
hal tersebut wajar. "Jika menolak, ya tak usah ambil," ujarnya saat itu. 

Langkah konkret 

Sekjen Forum Masyarakat Peduli Parle

Re: [mediacare] Re: APAKAH KOMUNISME DAPAT HIDUP KEMBALI DI INDONESIA?

2007-03-28 Thread radenayu asli
Sekedar catatan, ketika komunis berkuasa di negeri ini
(60-65) kebebasan beribadah lebih terjamin. Tidak
pernah terdengar ada rumah ibadah yang dirusak, atau
larangan mendirikan tempat ibadah atau larangan
beribadah. Bandingkan saja dengan kenyataan sekarang,
sulitnya memperoleh ijin membangun tempat ibadah,
bahkan yang sudah ada ijinnya pun bisa
dihalang-halangi. Katanya komunis itu atheis tetapi
malah mereka tidak pernah mengganggu kebebasan
beragama di bumi Nusantara kita. Salam kebangsaan.


--- omie lubis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kesempatan utk tampil kepermukaan akan sulit bagi
> partai ini, pembatasan dalam ber agama dalam
> komunisme sudah jelas akan menjadi kendala terbesar
> karena secara umum komunisme beranggapan agama hanya
> akan membatasi manusia dengan rasional nya, tetapi
> komunisme belum bisa dianggap sebagai partai yg
> sudah menjadi bangkai hanya karena bubarnya Uni
> Soviet di thn '91, partai komunis masih aktif
> didunia memperjuangkan hak2 buruh, hak2 pelajar dan
> anti  imperialisme.
>
>   Saya tidak yakin bagiamana partai ini menyakiti
> keluargamu Anwar, keberhasilan Suharto dalam
> memfitnah partai ini memang patut di acungi jempol,
> msh banyak bangsa indonesia yg masih melaknat partai
> ini walau kenyataan nya para tentara (TNI) lah yg
> menebasi leher mereka, Suharto lah yg membunuhi
> rakyat nya yg tak berdosa, setiap rakyat bebas
> memilih partai nya dan pemerintah tidak ber hak
> untuk membunuh mereka.
>
>   Entah partai apa yg sedang bergaya dipanggung
> politik indonesia saat ini, yg saya tau partai ini
> sama sekali tak bermamfaat, rakyat miskin hidup
> dalam kiamat yg berkepanjangan !
>   Siapa yg bisa berpihak kepada para petani atau
> buruh2 ? partai2 Islam itu ?
>   jangan membodohi diri sendiri, dagelan2 para
> politikus atau partai2 di indonesia saat ini hanya
> lawakan yg sama sekali tak lucu !
>
>
>   
> anwar fahri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
>   kekhawatiran itu terus ada nanti dikasih ati
> ngrogoh rempelo[berulah lagi] contoh di negeri
> malaysia aja membubarkan PKM [partai komunis
> melayu]kenyataannya masa lampau komunis juga bikin
> onar kalau saya sih enggak mendukung jaga2 itu
> penting enggak ingin negri ini kejeglong dg
> kesalahan yg sama enggak ada untungnyaa jika
> malaysia saja enggak doyan komunis enggak memberi
> ruang komunis kita harus berbuat yg sama gue punya
> alasan gini ada family2 gue susah gara2 komunis ...
> tapi tiap orang bebas bebas beargumentasi jika tak
> merasa dirugikan komunis bagi saya komunis no!!!
> 
> 
> sayyid say wrote:
> 
> Ingat, Nabi Muhammad adalah seorang Sosialis. Jadi,
> kenapa kita harus kembali yakin 100% bahwa komunis
> salah???
> 
> senja alas wrote: 
> 
> Berpikirlah jernih kawan2 dan toleransi? mana
> wujud toleransi itu... Komunisme berhak
> mengembangkan sayapnya di ini tanah (indonesia). 
> 


 



 

We won't tell. Get more on shows you hate to love 
(and love to hate): Yahoo! TV's Guilty Pleasures list.
http://tv.yahoo.com/collections/265 


[mediacare] Penelitian Terbaru: Jakarta Terancam Tenggelam

2007-03-28 Thread Sunny
Refleksi Sedia payung sebelum hujan,  sebelum tenggelam belajarlah  berenang 
dan sedia bantal berenang, demikian nasehat mulia. Bagi yang tidak tahu 
berenang dan  tidak mau tenggelam bersama bandit tukang copet, garong dan 
penguasa koruptor bisa pesan bantal berenang. Koruptor kakap gratis, pembeli 
tidak dikenal harga berdamai, yang dikenal tambah 25% ongkos administrasi dan 
porto

http://www.sinarharapan.co.id/berita/0703/28/sh02.html

Penelitian Terbaru: Jakarta Terancam Tenggelam  



Jakarta-Sebagian wilayah Jawa Barat, Banten dan hampir seluruh DKI Jakarta akan 
tenggelam. Demikian salah satu kesimpulan penelitian yang memetakan kemungkinan 
akibat naiknya permukaan laut dan badai siklon. Penelitian yang juga 
mengidentifikasi populasi yang terancam itu akan diterbitkan 14 April mendatang 
di jurnal Environment and Urbanization. 


Laporan itu disusun oleh Gordon McGranahan dari International Institute for 
Environment and Development (Britania) bersama rekannya Deborah Balk dan 
Bridget Anderson dari City University of New York dan dari Columbia University.


Penelitian memperlihatkan sepersepuluh penduduk bumi, atau 634 juta orang 
tinggal hanya pada berjarak 10 meter dari pinggir laut. Mereka semua terancam 
tenggelam jika es kutub bumi mencair, di antaranya sebagian wilayah Jawa Barat, 
Banten dan hampir seluruh DKI Jakarta akan terendam.
Laporan itu juga mengajak untuk melakukan tindakan menghadapi pemanasan global 
yang diperkirakan memicu kenaikan permukaan laut dan timbulnya cuaca ekstrem. 
Tindakan yang dibutuhkan menyangkut penegakan peraturan dan insentif ekonomi, 
yang keduanya sangat bergantung pada kemauan politik, pendanaan dan sumber daya 
manusia.


"Pembangunan perkotaan di zona pesisir mengakibatkan dampak berbagai risiko," 
kata McGranahan kepada pers di Jenewa, Rabu (28/3). "Orang jadi terancam dari 
arah laut berupa badai, banjir dan siklon serta merusak ekosistem yang rentan 
di antaranya hutan bakau yang melindungi pesisir."
Perkiraan kenaikan permukaan laut dan makin seringnya badai dilakukan oleh 
badan antar pemerintah bulan lalu, yakni Panel on Climate Change's (IPCC). 
Perkiraan mereka permukaan akan naik puluhan sentimeter pada akhir abad ini.


Deborah Balk, salah seorang peneliti laporan terbaru ini, menjelaskan IPCC 
tidak mengkaitkan urbanisasi dengan keharusan kawasan ini beradaptasi terhadap 
perubahan iklim. Studi ini mengangkat pentingnya apa yang mereka sebut 3M, 
yakni mitigasi, migrasi, dan modifikasi. 


"Sudah terlambat untuk hanya mengandalkan pada pengurangan emisi gas rumah kaca 
sebagai mitgasi terhadap perubahan iklim, walau ini memang keharusan," jelas 
McGranahan. 
Ia menambahkan bahwa mitigasi dengan melakukan migrasi bagi mereka yang masuk 
ke zona bahaya akan menjadi keharusan dan sukar dilaksanakan serta biayanya 
sangat tinggi.
Bridget Anderson peneliti lain juga mengungkapkan kota-kota terbesar dunia, 
dengan penduduk di atas 5 juta, seperlimanya berada di zona pesisir. 

Ini artinya kota seperti Jakarta harus mempersiapkan diri terhadap ancaman yang 
dipetakan ketiga peneliti.
Pembuatan peta ini dilakukan dengan analisis basis data GRUMP (Global 
Rural-Urban Mapping Project) dalam skala perinci disertai data ketinggian 
permukaan berasal dari NASA melalui Satellite Radar Topography Mission, dan 
juga digunakan data Bank Dunia mengenai pendapatan negara-negara.
Hasil peta penyebaran dan ekonomi ini menunjukkan bahwa banyak negara dengan 
zona 0 sampai 10 meter dari pesisir kebanyakan berada di Asia. Dari 180 negara 
dengan daratan rendah di zona pesisir 130 di antaranya memiliki daerah urban 
besar di zona itu. Negara-negara berkembang yang lebih banyak terancam oleh 
perkiraan ini. Sebanyak 21 persen populasi urban berada di negara berkembang 
dan masuk di zona berbahaya. (adiseno)



Re: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-28 Thread Sunny
Indonesia belum dewasa masih banyak embel-embel surgawi maupun duniawi yang 
menghalangi untuk kemajuan pribadi maupun secara keseluruhan sebagai bangsa 
merdeka yang dengan identitas sendiri untuk memciptakan masyarakat berdiri sama 
tinggi dan duduk sama rendah di hadapan hukum yang berlaku demi kesejahteraan 
bersama. 

Makin lama makin hal ini tidak tercipta makin sulit penghidupan bagi kebanyakan 
rakyat teristimewa mereka yang hidup di daerah periferi kekuasaan negara.

Solusinya..?



  - Original Message - 
  From: Danny Lim 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:42 PM
  Subject: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam 
radikal di Indonesia


  Haaah  UU Kewarganegaraan RI itu belum Ius Soli? Weleh weleh 
  weleh, mesti secepatnya di-Ius Soli-kan, bukan malah mempertahankan 
  Ius Sanguinis. Tahu ngga beda Ius Soli dan Ius Sangunis? Kalau ngga 
  tahu nih orang Belanda kasih tahu, ihik ihik, sbb.:

  Ius Sangunis menganut keturunan, jadi sampai 77 generasi tetap 
  saja "keturunan China, keturunan Arab" dsb. Tentu saja ini 
  bertentangan dengan Human Rights dan mengganggu integrasi Indonesia. 
  Makanya gontok-gontokan melulu, habisnya Ius Sangunis sih. Padahal 
  dokumen HAM PBB melarang perbedaan ras, understood?

  Sebaliknya Ius Soli (yang dianut negara ogut, hoeraa ...) 
  berdasarkan negeri kelahiran? Jadi biar pun berkulit kuning atau 
  hitam, kalau lahir di Indonesia ya otomatis menjadi WNI asli. Ini 
  namanya non-rasistis. Haiyaaa ... cilaka butulan nih Soto Kaki 
  eh Sato Sakaki, ihik :-).

  Nah, sempurnakan saja UU Kewarganegaraan RI itu secara seksama dan 
  tempoh yang sesingkat-singkatnya ya, supaya Indonesia setara dengan 
  Belanda dan negara modern lainnya. Sukses selalu, jangan patah 
  semangat di jalanan. Kalau Belanda bisa, masa Indonesia tidak bisa, 
  bukan begitu?

  --- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > Orang ini benar-benarlah pengidap penyakit Inferiority
  > Complex yang sudah ndak ketulungan. Baru menjadi
  > warganegara Belanda rasanya bagi dia sudah seperti
  > berada di langit yang ketiga. Apalagi kalau
  > warganegara Jerman atau Amerika Serikat yang jauh
  > lebih bergengsi (dalam pandangan mental inferiority
  > complex-nya hehehehe). Sepertinya orang Indonesia itu
  > keciiil sekali, jauh di bawah .. hinaa. 
  > 
  > Nyong, SEKALI LAGI SAYA KATAKAN: Undang-Undang
  > Kewarganegaraan RI BUKAN berasaskan IUS SOLI melainkan
  > IUS SANGUINIS. Sekali lagi COBA TUNJUKKAN pasal atau
  > ayat dari UU Kewarganegaraan RI Tahun 2006 yang saya
  > berikan link-nya di bawah mengatakan bahwa negara RI
  > menganut asas IUS SOLI, bahwa SEMUA ORANG YANG LAHIR
  > DI INDONESIA DIAKUI SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA.
  > Coba tunjukkan!! Dan cermati juga bahwa yang dilarang
  > adalah PERLAKUAN DISKRIMINATIF, BUKAN larangan
  > menyebut WNI keturunan Arab atau keturunan Cina. 
  > Ngaco loe. Nich saya berikan link-nya:
  > 
  > http://www.unsrat.ac.id/hukum/uu/uu_kewarganegaraan_2006.htm
  > 
  > Dan kalau kurang paham apa yang saya katakan, baca
  > bagian Penjelasan UU ini, saya kutip:
  > 
  > "Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini
  > sebagai berikut:
  > 1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas
  > yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
  > keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
  > 2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas
  > adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
  > berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
  > terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
  > diatur dalam Undang-Undang ini.
  > 3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang
  > menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang." 
  > 
  > Anda baca itu? Jadi IUS SOLI hanya TERBATAS bagi
  > anak-anak yang "tidak jelas kewarganegaraan
  > orangtuanya atau anak yang ditemukan di wilayah RI
  > yang tidak diketahui siapa ibu-bapaknya." Ngerti?
  > Makanya kalau isi kepala hanya pas-pasan jangan
  > berlagak "cocky" hendak mengajari semua orang. 
  > 
  > (Saya kira petinju Belanda ini sudah TERKAPAR KNOCKED
  > OUT, tak mampu melawan lagi). 
  > 
  > --- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > Saya juga sulit menahan diri menghadapi orang seperti
  > anda, namun karena saya orang Belanda yang
  > fatsoenlijk, tokh saya dapat selalu menahan diri, ihik
  > ihik :-). Dulu waktu saya di Indonesia, omongan saya
  > juga kasar, setelah saya 19 tahun di Belanda
  > perlahan-lahan 
  > saya menjadi beradab. Di Belanda sini orang boleh
  > berbeda pendapat, pro-kontra adalah pilar demokrasi,
  > dan kitorang bisa selalu tetap bersahabat. That's why
  > I love my new country more and more and more, 
  > yeah ... he he :-).
  > 
  > Selebihnya mengenai Ius Soli, setelah UU
  > Kewarganegaraan RI berdasarkan Ius Soli dan disahkan
  > tahun lalu, orang Indonesia TIDAK BOLEH lagi memaka

Re: [mediacare] Islam di Indonesia

2007-03-28 Thread BDG KUSUMO
Yth Bung Danny., numpang tanya siapa itu Dirk Vlasblom dan
tulisan ini diterbitkan dimana?
Di Indonesia telah beredar "Islam Jawa" terjemahan Islam in Jawa oleh
Cliford Geertz, yang sangat menarik.
Terimakasih utk penjelasan,
Salam, Bismo DG

  - Original Message - 
  From: Danny Lim 
  To: PMKRI Petojo ; Media Care 
  Sent: Monday, March 26, 2007 8:26 PM
  Subject: [mediacare] Islam di Indonesia



  ISLAM DI INDONESIA
  (Buku "Indonesië" oleh Dirk Vlasblom)

  Meski pun budaya korupsi bertentangan dengan ajaran Islam, dan Islam dianut 
oleh mayoritas penduduk Indonesia, namun korupsi marak di Indonesia. Ini 
diakibatkan muslim di Indonesia lebih mementingkan formalitas Islam seperti 
berdoa lima kali sehari, mengunjungi mesjid, ketimbang memahami/melaksanakan 
ajaran Islam. Hampir semua muslim di Indonesia dari aliran Sunni, namun terbagi 
dua kelompok: kelompok tradisional dan kelompok modern.

  Kelompok muslim tradisional menempati pulau Jawa dan agak mistik, percaya 
takhyul dan sering berkomunikasi dengan arwah. Mereka sering menyelenggarakan 
selamatan untuk mengusir arwah jahat, sering mengunjungi makam keluarga atau 
makam tokoh penting. Bila mendapat kesulitan, tak jarang mereka pergi ke dukun 
minta pertolongan. Kyai adalah kepala pesantren dan biasanya pernah 
bertahun-tahun tinggal di Mekah.

  Kelompok muslim modern rata-rata pernah mengenyam pendidikan kolonial 
Belanda. Kelompok ini di tahun 1912 mendirikan gerakan pembaharu Islam bernama 
Muhammadiyah. Kelompok ini berpegang teguh kepada Quran dan Hadith. Karena 
pintar, rata-rata muslim Muhammadiyah mampu menginterpretasi sendiri Quran, 
tanpa bantuan Kyai. Muhammadiyah menentang pemujaan makam, menentang komunikasi 
dengan arwah dan menentang praktek pedukunan.

  Melihat munculnya Muhammadiyah sebagai unsur pembaharu Islam di Indonesia, 
kelompok kyai tradisional di atas bereaksi dengan mendirikan Nahdlatul Ulama 
(NU). Gerakan NU kini merupakan gerakan muslim terbesar di dunia. NU 
menampilkan kelompok yang fleksibel berkaitan dengan perkembangan masyarakat. 
Di tahun 30-an NU telah bereksperimen dengan pendidikan campur, murid laki-laki 
dan murid perempuan, NU juga menerima profesi hakim wanita, padahal menurut 
ajaran Islam konvensional, hakim wanita tak diijinkan. Maka kyai-kyai NU yang 
dulunya tradisional, kini malah menjadi lebih modern dari kyai-kyai 
Muhammadiyah yang sudah modern.

  Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama bersama memiliki sekitar 70 juta pengikut di 
Indonesia. Tanggal 15 Oktober 2003, dua kelompok Islam ini menanda-tangani 
perjanjian memerangi korupsi di Indonesia. Mereka mulai berkampanye nasional 
mengganyang korupsi dan menciptakan management intern yang transparan, 
berintegritas, adil dan partisipatif. Namun lain teori lain praktek, pada 
pemilihan umum yang lalu banyak kyai NU bertindak sebagai makelar saja. Mereka 
memberikan suara kepada pihak yang bisa menyumbang duit untuk pesantrennya. 
Namun tokh situasi paska perjanjian Muhamadiyah-NU sudah lebih mendingan 
dibanding dulu.

  Baik Muhammadiyah mau pun NU menentang pemaksaan agama di Indonesia, agama 
harus bebas. Selain Muhammadiyah dan NU, kemudian muncul gerakan Islam radikal 
bernama Darul Islam. Darul Islam menentang kolonial Belanda. Imam utama Darul 
Islam bernama S.M. Kartosuwiryo, yang memproklamirkan NII (Negara Islam 
Indonesia) di tahun 1949 di Jawa Barat. Gerakan Darul Islam berhasil digulung 
oleh TNI, dan Kartosuwiryo dieksekusi di tahun 1962. Kematian Kartosuwiryo 
tidak mematikan aspirasi Darul Islam. Beberapa imam melanjutkan cita-cita Darul 
Islam, seperti Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir. Berdua mereka 
mendirikan sekolah agama Al-Mukmin di Solo. Sekolah itu masih berdiri sampai 
sekarang dan memiliki sekitar 2000 murid dan memperjuangkan Shariah. Soeharto 
yang muslim memaksa Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir menganut Pancasila. 
Ketika mereka menolak permintaan Soeharto, dua pentolan Al-Mukmin itu pun 
dicekal oleh Soeharto. Sekeluarnya Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir dari 
penjara di tahun 1985, mereka mengungsi ke Malaysia dan mendirikan Jemaah 
Islamiyah di sana. Jemaah Islamiyah yang beranggotakan muslim militan muda 
Indonesia, beroperasi sampai ke Filipina dan Afghanistan. Bom Bali adalah 
kinerja Jemaah Islamiyah.

  Selain itu muncul pula sempalan-sempalan Islam yang berorientasi ke Timur 
Tengah, yang paling besar adalah Tarbiyah yang merupakan cabang dari 
Persaudaraan Islam yang didirikan oleh Hasan Al-Banna, seorang Mesir. Cita-cita 
Tarbiyah adalah mendirikan negara Islam. Namun tokh Tarbiyah berkata, bahwa 
demokrasi tidak bertentangan dengan ajaran Islam, malah pencapaian cita-cita 
negara Islam bisa ditempuh lewat jalur demokrasi. Di tahun 1999 berdirilah di 
Indonesia partai politik beraliran Tarbiyah bernama PK (Partai Keadilan). Pada 
pemilihan umum ketika itu, PK meraih 7 kursi dari 500 kursi DPR. Di tahun 2004 
PK berganti nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera), yang berhas

Re: [mediacare] Dunia Jilbab (280307)

2007-03-28 Thread Debbie Sumual-Patlis
SELAMAT! BRAVO! BAGUS!

Tapi kalau menyaingi tiras Seventeen ya nggak mungkin lah Mas... itu tidak 
masuk akal, bahkan akal bebek yang tidak bisa menghitung berapa jumlah muslim 
(remaja putri) dan berapa jumlah remaja putri non-muslim yg membaca Seventeen 
sekalipun.

Begini, ya... boleh-boleh saja Anda berbangga diri (to be honest, yg mustinya 
bangga adalah Amerika gak seh, karena majalah ini boleh terbit?), tapi mbok 
jangan ngawur.

Sekali lagi, CONGRATS! 


  - Original Message - 
  From: Wido Q Supraha 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:59 AM
  Subject: [mediacare] Dunia Jilbab (280307)





  Majalah Muslim Girl di AS, Saingi Tiras Seventen
  Rabu, 28 Mar 07 13:55 WIB

  Memasuki bulan ketiga, majalah Muslim Girl, yang terbit di Amerika, makin 
mendapat sambutan pasar yang luas di kalangan remaja puteri AS. Tiras majalah 
Islam yang baru muncul itu kini sudah mendekati tiras majalah remaja AS 
Seventen, yang semula merajai minat remaja puteri di Amerika.

  Majalah yang memiliki halaman full collor itu memang ditujukan untuk segmen 
remaja Muslimah usia 12 hingga 19 tahun. Di dalamnya, pembaca disajikan beragam 
informasi terkait perempuan dan ajaran Islam. Juga berbagai ulasan tentang 
trend masyarakat AS dan pengaruhnya bagi remaja Muslimah.

  Muslim Girl juga membahas ragam isu remaja Muslimah khas Amerika. Misalnya, 
di salah satu edisinya, dibahas diskusi tentang pertanyaan: "Apa saja program 
yang ada di masjid kamu?", "Apakah program masjid kamu disukai remaja seperti 
kamu?" Bahkan ada juga pembahasan tentang percampuran tempat shalat untuk 
laki-laki dan perempuan di sejumlah masjid di AS. Selain itu, Girl Muslim juga 
mengupas soal pakaian olah raga, masalah musik, drama, yang punya kaitan dengan 
Muslimah. Termasuk profil tokoh Muslimah yang sukses di berbagai bidang, juga 
disajikan dalam setiap edisinya.

  Muslim Girl dianggap sebagai majalah alternatif yang sukses untuk umat Islam 
di AS, di tengah ragam kebudayaan dan keterbukaan yang menjadi bagian dari gaya 
hidup di AS. Mamoun Sayed, Kepala Eksekutif Yayasan An Nawawi, lembaga 
pengajaran Islam, mengatakan bahwa apa yang disajikan majalah Girl sangat 
dibutuhkan bagi remaja Muslimah AS.

  Ia mengatakan, "Kalau ada yang mempunyai kesempatan dan mampu untuk 
disepakati meski ada juga silang pendapat, itu adalah Amerika. Mungkin saya 
tidak sependapat dengan pandangan anda, tapi saya akan tetap membela hak saya 
dalam menyampaikan pendapat saya itu. " Maksud Masoud adalah sikon media massa 
di AS yang beragam turut mendukung keberhasilan majalah Girl di AS.

  Majalah dwi mingguan itu terbit pertama kali di bulan Januari 2007. "Remaja 
muslimah adalah pasar yang penting bagi majalah ini, segmen yang selama ini 
diabaikan. "Dan kami ingin menyapa mereka, " ujar Asma Khan pengagas majalah 
itu. Ia menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya, juga untuk memperbaiki imej 
negatif tentang Muslimah di tengah komunitas Amerika yang menerima banyak 
informasi dari berbagai media massa AS. "Ada sebagian lembaga pers yang menilai 
perempuan Muslimah terkait dengan terorisme. Ada juga yang terus menerus 
membicarakan benturan gender antara laki-laki dan perempuan. Majalah kami 
berusaha menampilkan ke balikannya, dengan contoh-contoh positif tentang 
muslimah dan nilai Islam yang benar. "

  Tentu saja ada catatan terkait dengan majalah Muslim Girl. Majalah tersebut 
tidak menampilkan hanya Muslimah berjilbab saja dalam ilustrasi dan fotonya. 
Hal ini juga mungkin membuka peluang adanya sejumlah pihak yang masih keberatan 
dengan gaya Muslim Girl.

  "Kami berupaya membuat sebuah simbol sendiri, berusaha sebaik mungkin, 
sebatas yang kita bisa lakukan untuk saat ini, " ujar Asma. Jika ingin tahu 
lebih jauh tentang Muslim Girl, anda bisa kunjungi situs http://www. 
Muslimgirlmagazine. Com (na-str/iol)



  Source : http://www.eramuslim.com/news/int/4609eece.htm




   <>


Re: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-28 Thread smut ireng
Sungguh saya seperti mendapat karunia ketika tahu anda berdua terlibat dalam 
suatu adu argumentasi, sesuatu yang sudah lama saya tunggu-tunggu ( jadi saya 
mohon janganlah anda berdua meninggalkan gelanggang dahulu ). Bahasa anda 
berdua dalam setiap beradu argumentasi sungguh telah mengilhami saya dan 
membuat saya ikut melakukan hal yang sama disetiap ajang adu argumentasi ( yang 
kebanyakan membuat pihak lawan lari tunggang langgang ).

Gaya bahasa provokatif yang selalu anda sebar disetiap ajang adu argumentasi 
itulah yang saya suka, jadi sekali lagi please, lanjutkanlah adu 
argumentasi initopik bisa dipilih kemudian apabila topik ini dirasa sudah 
mentok.

Bagi saya anda berdua secara tidak langsung sudah memberi banyak input kepada 
saya tentang bagai mana menyerang dan bagaimana bertahan di ajang adu 
argumentasi.

Bravo buat Danny Lim dan Sato Sakaki ( alias ikut nimbrung ).

sikecil smut.


- Original Message 
From: Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]>
To: mediacare@yahoogroups.com
Sent: Wednesday, March 28, 2007 1:42:43 PM
Subject: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam 
radikal di Indonesia

Haaah  UU Kewarganegaraan RI itu belum Ius Soli? Weleh weleh 
weleh, mesti secepatnya di-Ius Soli-kan, bukan malah mempertahankan 
Ius Sanguinis. Tahu ngga beda Ius Soli dan Ius Sangunis? Kalau ngga 
tahu nih orang Belanda kasih tahu, ihik ihik, sbb.:

Ius Sangunis menganut keturunan, jadi sampai 77 generasi tetap 
saja "keturunan China, keturunan Arab" dsb. Tentu saja ini 
bertentangan dengan Human Rights dan mengganggu integrasi Indonesia. 
Makanya gontok-gontokan melulu, habisnya Ius Sangunis sih. Padahal 
dokumen HAM PBB melarang perbedaan ras, understood?

Sebaliknya Ius Soli (yang dianut negara ogut, hoeraa ...) 
berdasarkan negeri kelahiran? Jadi biar pun berkulit kuning atau 
hitam, kalau lahir di Indonesia ya otomatis menjadi WNI asli. Ini 
namanya non-rasistis. Haiyaaa ... cilaka butulan nih Soto Kaki 
eh Sato Sakaki, ihik :-).

Nah, sempurnakan saja UU Kewarganegaraan RI itu secara seksama dan 
tempoh yang sesingkat-singkatny a ya, supaya Indonesia setara dengan 
Belanda dan negara modern lainnya. Sukses selalu, jangan patah 
semangat di jalanan. Kalau Belanda bisa, masa Indonesia tidak bisa, 
bukan begitu?

--- In [EMAIL PROTECTED] ps.com, Sato Sakaki  
wrote:
>
> Orang ini benar-benarlah pengidap penyakit Inferiority
> Complex yang sudah ndak ketulungan. Baru menjadi
> warganegara Belanda rasanya bagi dia sudah seperti
> berada di langit yang ketiga. Apalagi kalau
> warganegara Jerman atau Amerika Serikat yang jauh
> lebih bergengsi (dalam pandangan mental inferiority
> complex-nya hehehehe). Sepertinya orang Indonesia itu
> keciiil sekali, jauh di bawah .. hinaa. 
> 
> Nyong, SEKALI LAGI SAYA KATAKAN: Undang-Undang
> Kewarganegaraan RI BUKAN berasaskan IUS SOLI melainkan
> IUS SANGUINIS. Sekali lagi COBA TUNJUKKAN pasal atau
> ayat dari UU Kewarganegaraan RI Tahun 2006 yang saya
> berikan link-nya di bawah mengatakan bahwa negara RI
> menganut asas IUS SOLI, bahwa SEMUA ORANG YANG LAHIR
> DI INDONESIA DIAKUI SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA.
> Coba tunjukkan!! Dan cermati juga bahwa yang dilarang
> adalah PERLAKUAN DISKRIMINATIF, BUKAN larangan
> menyebut WNI keturunan Arab atau keturunan Cina. 
> Ngaco loe. Nich saya berikan link-nya:
> 
> http://www.unsrat. ac.id/hukum/ uu/uu_kewarganeg araan_2006. htm
> 
> Dan kalau kurang paham apa yang saya katakan, baca
> bagian Penjelasan UU ini, saya kutip:
> 
> "Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini
> sebagai berikut:
> 1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas
> yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
> keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
> 2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas
> adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
> berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
> terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
> diatur dalam Undang-Undang ini.
> 3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang
> menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang." 
> 
> Anda baca itu? Jadi IUS SOLI hanya TERBATAS bagi
> anak-anak yang "tidak jelas kewarganegaraan
> orangtuanya atau anak yang ditemukan di wilayah RI
> yang tidak diketahui siapa ibu-bapaknya. " Ngerti?
> Makanya kalau isi kepala hanya pas-pasan jangan
> berlagak "cocky" hendak mengajari semua orang. 
> 
> (Saya kira petinju Belanda ini sudah TERKAPAR KNOCKED
> OUT, tak mampu melawan lagi). 
> 
> --- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya juga sulit menahan diri menghadapi orang seperti
> anda, namun karena saya orang Belanda yang
> fatsoenlijk, tokh saya dapat selalu menahan diri, ihik
> ihik :-). Dulu waktu saya di Indonesia, omongan saya
> juga kasar, setelah saya 19 tahun di Belanda
> perlahan-lahan 
> saya menjadi beradab. Di Belanda sini orang boleh
> berbeda pendapat, pro-kontra adalah pilar demokrasi,
> dan kitorang bisa selalu tetap be

[mediacare] Ius Sanguinis re: WNI keturunan

2007-03-28 Thread Debbie Sumual-Patlis
Ius Sanguinis adalah GARIS AYAH, bukan keturunan, apalagi konsep keturunan yg 
Anda katakan. Bukan faktor 'garis ayah' ini yg membuat kita menggunakan term 
"keturunan eskimo, keturunan singapura, dst". Dan penggunaan 'keturunan' ini 
hanya sebagai IDENTIFIER saja, bukan pemecah, apalagi rasis. Begitu seharusnya.

Seperti di Amerika ini, semua juga pakai term 'Vietnamese American' atau 
'Indonesian born American'. Itu di media massa juga lho. Itu kan hanya alat 
identifikasi/penjelas saja.

Sebenernya tergantung spiritnya sih. Kalo auranya rasis, ya yg keluar dari 
mulut jadi gak sedep.


  - Original Message - 
  From: Danny Lim 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 6:42 AM
  Subject: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam 
radikal di Indonesia


  Haaah  UU Kewarganegaraan RI itu belum Ius Soli? Weleh weleh 
  weleh, mesti secepatnya di-Ius Soli-kan, bukan malah mempertahankan 
  Ius Sanguinis. Tahu ngga beda Ius Soli dan Ius Sangunis? Kalau ngga 
  tahu nih orang Belanda kasih tahu, ihik ihik, sbb.:

  Ius Sangunis menganut keturunan, jadi sampai 77 generasi tetap 
  saja "keturunan China, keturunan Arab" dsb. Tentu saja ini 
  bertentangan dengan Human Rights dan mengganggu integrasi Indonesia. 
  Makanya gontok-gontokan melulu, habisnya Ius Sangunis sih. Padahal 
  dokumen HAM PBB melarang perbedaan ras, understood?

  Sebaliknya Ius Soli (yang dianut negara ogut, hoeraa ...) 
  berdasarkan negeri kelahiran? Jadi biar pun berkulit kuning atau 
  hitam, kalau lahir di Indonesia ya otomatis menjadi WNI asli. Ini 
  namanya non-rasistis. Haiyaaa ... cilaka butulan nih Soto Kaki 
  eh Sato Sakaki, ihik :-).

  Nah, sempurnakan saja UU Kewarganegaraan RI itu secara seksama dan 
  tempoh yang sesingkat-singkatnya ya, supaya Indonesia setara dengan 
  Belanda dan negara modern lainnya. Sukses selalu, jangan patah 
  semangat di jalanan. Kalau Belanda bisa, masa Indonesia tidak bisa, 
  bukan begitu?

  --- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > Orang ini benar-benarlah pengidap penyakit Inferiority
  > Complex yang sudah ndak ketulungan. Baru menjadi
  > warganegara Belanda rasanya bagi dia sudah seperti
  > berada di langit yang ketiga. Apalagi kalau
  > warganegara Jerman atau Amerika Serikat yang jauh
  > lebih bergengsi (dalam pandangan mental inferiority
  > complex-nya hehehehe). Sepertinya orang Indonesia itu
  > keciiil sekali, jauh di bawah .. hinaa. 
  > 
  > Nyong, SEKALI LAGI SAYA KATAKAN: Undang-Undang
  > Kewarganegaraan RI BUKAN berasaskan IUS SOLI melainkan
  > IUS SANGUINIS. Sekali lagi COBA TUNJUKKAN pasal atau
  > ayat dari UU Kewarganegaraan RI Tahun 2006 yang saya
  > berikan link-nya di bawah mengatakan bahwa negara RI
  > menganut asas IUS SOLI, bahwa SEMUA ORANG YANG LAHIR
  > DI INDONESIA DIAKUI SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA.
  > Coba tunjukkan!! Dan cermati juga bahwa yang dilarang
  > adalah PERLAKUAN DISKRIMINATIF, BUKAN larangan
  > menyebut WNI keturunan Arab atau keturunan Cina. 
  > Ngaco loe. Nich saya berikan link-nya:
  > 
  > http://www.unsrat.ac.id/hukum/uu/uu_kewarganegaraan_2006.htm
  > 
  > Dan kalau kurang paham apa yang saya katakan, baca
  > bagian Penjelasan UU ini, saya kutip:
  > 
  > "Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini
  > sebagai berikut:
  > 1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas
  > yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
  > keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
  > 2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas
  > adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
  > berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
  > terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
  > diatur dalam Undang-Undang ini.
  > 3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang
  > menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang." 
  > 
  > Anda baca itu? Jadi IUS SOLI hanya TERBATAS bagi
  > anak-anak yang "tidak jelas kewarganegaraan
  > orangtuanya atau anak yang ditemukan di wilayah RI
  > yang tidak diketahui siapa ibu-bapaknya." Ngerti?
  > Makanya kalau isi kepala hanya pas-pasan jangan
  > berlagak "cocky" hendak mengajari semua orang. 
  > 
  > (Saya kira petinju Belanda ini sudah TERKAPAR KNOCKED
  > OUT, tak mampu melawan lagi). 
  > 
  > --- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  > Saya juga sulit menahan diri menghadapi orang seperti
  > anda, namun karena saya orang Belanda yang
  > fatsoenlijk, tokh saya dapat selalu menahan diri, ihik
  > ihik :-). Dulu waktu saya di Indonesia, omongan saya
  > juga kasar, setelah saya 19 tahun di Belanda
  > perlahan-lahan 
  > saya menjadi beradab. Di Belanda sini orang boleh
  > berbeda pendapat, pro-kontra adalah pilar demokrasi,
  > dan kitorang bisa selalu tetap bersahabat. That's why
  > I love my new country more and more and more, 
  > yeah ... he he :-).
  > 
  > Selebihnya mengenai Ius Soli, setelah UU
  > Kewarganeg

Re: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-28 Thread Steve Haryono
Hehehe,

Lha yang namanya Danny Lim koq malah dianggap serius gitu ? Ngga usahlah. 
Tulisan-tulisan Danny Lim itu khan hanya bisa dipakai sebagai lelucon atau 
guyonan tengah hari yang tak lucu.

Banyak koq orang-orang yang kayak Danny Lim. Menjadi Belanda terus jadi lebih 
Belanda dari orang Belandanya sendiri.
Udah gitu kalo komentar tentang negara lain ya emang paling bisa. Kalau perlu 
yang palig keras teriaknya.

Rgds,
Steve Haryono

  - Original Message - 
  From: Sato Sakaki 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 10:49 AM
  Subject: Re: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan 
Islam radikal di Indonesia


  Orang ini benar-benarlah pengidap penyakit Inferiority
  Complex yang sudah ndak ketulungan. Baru menjadi
  warganegara Belanda rasanya bagi dia sudah seperti
  berada di langit yang ketiga. Apalagi kalau
  warganegara Jerman atau Amerika Serikat yang jauh
  lebih bergengsi (dalam pandangan mental inferiority
  complex-nya hehehehe). Sepertinya orang Indonesia itu
  keciiil sekali, jauh di bawah .. hinaa. 

  Nyong, SEKALI LAGI SAYA KATAKAN: Undang-Undang
  Kewarganegaraan RI BUKAN berasaskan IUS SOLI melainkan
  IUS SANGUINIS. Sekali lagi COBA TUNJUKKAN pasal atau
  ayat dari UU Kewarganegaraan RI Tahun 2006 yang saya
  berikan link-nya di bawah mengatakan bahwa negara RI
  menganut asas IUS SOLI, bahwa SEMUA ORANG YANG LAHIR
  DI INDONESIA DIAKUI SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA.
  Coba tunjukkan!! Dan cermati juga bahwa yang dilarang
  adalah PERLAKUAN DISKRIMINATIF, BUKAN larangan
  menyebut WNI keturunan Arab atau keturunan Cina. 
  Ngaco loe. Nich saya berikan link-nya:

  http://www.unsrat.ac.id/hukum/uu/uu_kewarganegaraan_2006.htm

  Dan kalau kurang paham apa yang saya katakan, baca
  bagian Penjelasan UU ini, saya kutip:

  "Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini
  sebagai berikut:
  1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas
  yang menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan
  keturunan, bukan berdasarkan negara tempat kelahiran.
  2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas
  adalah asas yang menentukan kewarganegaraan seseorang
  berdasarkan negara tempat kelahiran, yang diberlakukan
  terbatas bagi anak-anak sesuai dengan ketentuan yang
  diatur dalam Undang-Undang ini.
  3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang
  menentukan satu kewarganegaraan bagi setiap orang." 

  Anda baca itu? Jadi IUS SOLI hanya TERBATAS bagi
  anak-anak yang "tidak jelas kewarganegaraan
  orangtuanya atau anak yang ditemukan di wilayah RI
  yang tidak diketahui siapa ibu-bapaknya." Ngerti?
  Makanya kalau isi kepala hanya pas-pasan jangan
  berlagak "cocky" hendak mengajari semua orang. 

  (Saya kira petinju Belanda ini sudah TERKAPAR KNOCKED
  OUT, tak mampu melawan lagi). 

  --- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya juga sulit menahan diri menghadapi orang seperti
  anda, namun karena saya orang Belanda yang
  fatsoenlijk, tokh saya dapat selalu menahan diri, ihik
  ihik :-). Dulu waktu saya di Indonesia, omongan saya
  juga kasar, setelah saya 19 tahun di Belanda
  perlahan-lahan 
  saya menjadi beradab. Di Belanda sini orang boleh
  berbeda pendapat, pro-kontra adalah pilar demokrasi,
  dan kitorang bisa selalu tetap bersahabat. That's why
  I love my new country more and more and more, 
  yeah ... he he :-).

  Selebihnya mengenai Ius Soli, setelah UU
  Kewarganegaraan RI berdasarkan Ius Soli dan disahkan
  tahun lalu, orang Indonesia TIDAK BOLEH lagi memakai
  ungkapan "WNI keturunan Arab", melainkan "dia lahir di
  Arab" atau "dia lahir di Belanda" dsb. Ius Soli
  berdasarkan negeri kelahiran, sedangkan Ius Sangunis
  berdasarkan keturunan darah. Understood?!

  Bila Sato Sakaki masih menulis dengan bahasa barbar
  abad pertengahan dulu, ogut kagak mau melayani dia
  lagi, ihik ihik :-).

  Semoga email saya ini diloloskan oleh moderator,
  terima kasih.

  --- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki
  <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Saya memang sulit untuk bisa menahan diri untuk
  tidak
  > kasar pada seorang yang berlagak "cocky", congkak
  > seperti anda. 
  > 
  > Sekali lagi anda terkesan asal buka mulut tanpa tahu
  > benar apa yang anda katakan. Coba TUNJUKKAN pada
  saya
  > adanya LARANGAN pada UU Kewarganegaraan RI tahun
  2006
  > untuk menyebut WNI keturunan Cina, WNI keturunan
  Arab
  > atau WNI keturunan India. Yang ada adalah larangan
  > PEMBEDAAN PERLAKUAN alias diskriminasi, bukan
  sebutan.
  > 
  > Lalu anda mengacaukan kode etik jurnalistik dengan
  > SENSOR (termasuk self-censorship) atas pemberitaan
  > dengan larangan menyinggung SARA segala. Padahal
  > larangan menyinggung SARA seperti itulah yang sering
  > menyebabkan gejolak sosial dahsyat ibarat kawah
  gunung
  > berapi yang lama tersumbat. 
  > 
  > Lalu Ius Soli. Loe NGERTI apa itu IUS SOLI?? Ius
  Soli
  > (Law of the Soil) adalah asas yang menganggap siapa
  > saja yang lahir di satu negara adalah 

[mediacare] Midweek Supplementary (28.03.2007): SHWE Fascists

2007-03-28 Thread Burma Digest

*BURMA** DIGEST*
**

A Campaign Journal for Human Rights of All Ethnic Nationalities in Burma
___

28.03.2007



*SHWE FASCISTS*
**
**
*Contents* *[ Please read on http://www.burmadigest.org.uk
]** *

*Photo Diary Section *
*

  1. "Protest in London Against SHWE Gas Project in
Burma"_
  Min Hein
  2. "Protest in Netherlands Against SHWE Gas Project in
Burma"_
  Dr. Rannin Soe
  3. "Protest in Paris Against SHWE Gas Project in
Burma"_
  Nay San Lwin
  4. "Protest in Canada Against SHWE Gas Project in
Burma"_
  Thar Ngel
  5. "62nd Anniversary Fascist Revolution Day in
Japan"_
  Kyaw Kyaw Naing & Khin soe
  6. "62nd Anniversary Fascist Revolution Day in New
York"_
  Moe Chan
  7. "Karen Rivers Watch Meeting with
AIPMC"_
  Karen Rivers Watch

*

**



*English Language Section *
*

  1. "Military Regime's New
Logo"_
  Cartoon Humour: courtesy of Jalaluddin
  2. "yet another murderous assault by Military
Lackeys"_
  Campaign Action: AHRC



* *Burmese Language Section *
*( Burmese Fonts 
http://www.tayzathuria.org.uk/fonts.htm
)*
***

  1. "Fascist Revolution
Day"_
  Patriotic War Veterans of Burma
  2. "Voices from Burma, part
4"_
  Thurein Htet
  3. "Open Letter to Than
Shwe"_
  Gisspa
  4. "Open Letter to Burma's Mirror
Propagandist"_
  Ko Ko Lin
  5. "62nd Anniversary Fascist Revolution Day in
Japan"_
  Kyaw Kyaw Naing
  6. "Protest in Canada Against SHWE Gas Project in
Burma"_
  Thar Ngel
  7. "Sayar Zaw Gyi Hundred
Anniversary"_
  Invitation**



   *

*INFORMATION *

Burma Digest Team: _


  - Patron = Prof. Kanbawza Win, Aquilino Nene Pimentel Jr.
  - Board of Advisors = Prof. Carl Edwin Lindgren, Dr. Sein Myint, Ko
  Htun Aung Gyaw, Sai Wansai, Dr. David Law, Dr. Win Naing,
  - Think-tank = Feraya Nangmone, Aung Kyaw Soe, May K Ng, Lwin Aung
  Soe, Ko Myint Swe, Thaung Nyunt, Victor Khambil
  - International Coordinator = Raluca Enescu
  - Publisher & Executive Editor = Dr. Tayza Thuria (
  [EMAIL PROTECTED] )
  - Associate Editors = Tai Samyone (English), Khin Ma Ma Myo (Burmese),
  Dr. San Oo Aung (Translations), May (Blog & IT)
  - Affiliations = Federalist Friends
  & D4B Forum



BURMA DIGEST Publishing House
http://www.tayzathuria.org.uk/BD.htm.

BURMA DIGEST & BURMA http://www.tayzathuria.org.uk/burma.htm .

Authors need to read Guidelines for sending articles
http://www.tayzathuria.org.uk/bd/guidelines.htm

Acknowledgement to volunteer writers and reporters
http://www.tayzathuria.org.uk/team.htm

All Pages of BURMA DIGEST are best viewed with the latest version of
internet explorer.

  ---
*JOIN!*  *"Federalist Friends"* on
http://uk.groups.yahoo.com/group/federalistfriends/



[mediacare] SEMBILAN TAPOL YANG AKAN 'DIEVAKUASI'

2007-03-28 Thread Sunny
http://www.cenderawasihpos.com/Utama/h.7.html

Kamis, 29  Maret 2007



SEMBILAN TAPOL YANG AKAN 'DIEVAKUASI'



1. Yunus Heluba (20 Tahun Penjara).

2. Harri Aso (10 Tahun Penjara).

3. Jefrai Morid (Seumur Hidup).

4. Ermanuis Wenda (20 Tahun Penjara).

5. Yan Hesegem (8 Tahun Penjara, Bersyarat).

6. Numbungka Telenge (Seumur Hidup).

7. Mikel Heselo (20 Tahun Penjara).

8. Apat Naole (20 Tahun Penjara).

9. Gustaf Ayomi (10 Tahun penjara). (*)

Sembilan Tapol Asal Wamena

Akan Dievakuasi dari Makassar

*Departemen Hukum dan HAM Sudah Setuju

JAYAPURA-Masih ingat dengan 9 Tapol (Tahanan Politik) dari Wamena (Jayawijaya) 
yang dulu dikirim untuk dipindakan penjaranya di Makassar? Saat ini, Tapol yang 
dulu divonis bersalah karena membongkar gudang senjata Kodim 1702/Jayawijaya 
itu, dalam waktu dekat akan dipindahkan lagi penahanannya di Papua.

Kabar akan dikembalikannya Tapol kasus makar tersebut ke Papua, seperti 
disampaikan Ketua Komisi F (Membidangi Hukum dan HAM) DPRP (Dewan Perwakilan 
Rakyat Papua), Ir.Weynand Watori, kepada wartawan, kemarin.

Menurut Weynand Watori, kesembilan Tapol yang akan 'evakuasi' dari LP Gunung 
Sari Makassar (Sulawesi Selatan) itu, antara lain Yunus Heluba (20 Tahun 
Penjara), Harri Aso (10 Tahun Penjara), Jefrai Morid (Seumur Hidup), Ermanuis 
Wenda (20 Tahun Penjara), Yan Hesegem (8 Tahun Penjara, Bersyarat), Numbungka 
Telenge (Seumur Hidup), Mikel Heselo (20 Tahun Penjara), Apat Naole (20 Tahun 
Penjara) dan Gustaf Ayomi (10 Tahun penjara).

Dijelaskan, rencana pemulangan mereka dari Makassar ke Papua itu, telah melalui 
proses yang panjang. Yang mana pada saat itu, setelah ada aspirasi masyarakat 
yang keberatan kalau kesembilan Tapol itu dipindahkan ke Makassar, pihak DPRP 
tersu melakukan lobi-lobi.

"Sesuai hasil pertemuan dengan Dirjen Lembaga Pemasayarakatan (LP) Departemen 
Hukum dan HAM di Jakarta beberapa waktu lalu, akhirnya dapat dipastikan dalam 
waktu dekat ini sesuai yang direncanakan, kesemblian Tapol ini akan segara 
dipulangkan ke Papua," tandasnya.

Ditambahkan, meski DPRP sudah berusaha, namun mekanisme pemulangan sembilan 
Tapol ini menjadi kewenangan Departemen Hukum dan HAM, sehingga semua proses 
itu dikembalikan ke departemen lagi.

"Soal kapan paastinya, kami pikir itu menjadi kewenganan dari Departemen Hukum 
dan HAM. Tentunya rencana pemulangan mereka berkaitan dengan pertimbangan 
keamanan dan lain sebagainya,''ungkapnya lagi.

Ditanya, apakah mereka nanti akan 'dievakuasi' secara bersamaan? Weynand 
Watory, juga belum tahu pasti, apakah akan dilakukan secara bersamaan atau 
bertahap.

''Sekali lagi, masalah teknis ini adalah menjadi kewenangan Departemen 
Kehakiman, untuk itu kita tunggu saja. Sebab,rencana pemulangan ini sudah 
mendapat persetujuan dari Departemen Departemen Hukum dan HAM,"lanjutnya.

Di sisi lain, Weynand Watori, juga menjelaskan, selain berupaya memulangan 
terhadap sembilan Tapol yang sedikit lagi menuai hasil, upaya yang sama juga 
dilakukan terhadap para Tapol kasus penembakan di Mile 72 Tembagapura, Mimika.

"Saat ini kami juga sedang berkoordinasi dengan Polda Papua bersama-sama dengan 
Departemen Hukum dan HAM Papua guna berkomunikasi dengan pihak Mabes Polri 
terkait permintaan pemulangan terhadap Tapol kasus penembakan di Mile 72 
Tembagapura yang saat ini dititipkan di LP Cipinang,''katanya.

Niat DPRP untuk memulangkan mereka, karena sampai sekarang para Tapol yang ada 
di LP Cipinang tersebut berada dalam kondisi yang memprihatikan.

''Mereka rata-rata berada dalam kondisi depresi, bahkan ada salah satu dari 
mereka yang telah meninggal dan hingga saat ini belum juga dikembalikan ke 
Papua,"lanjutnya.

Adapun Tapol Penembakan di Mile 72 Tembagapura yang dititipkan di LP Cipinang 
Jakarta tersebut, antara lain Izak Onawame, Jairus Kiwak, Anton Wamang, Esau 
Onawame, Yulius Diekhema, Joni Kacamol dan Ardi Sogumor (almahrum). (and)


[mediacare] Politics of corruption in Indonesia

2007-03-28 Thread Sunny
http://www.atimes.com/atimes/Southeast_Asia/IC29Ae02.html

Mar 29, 2007 


Politics of corruption in Indonesia 
By Bill Guerin 

JAKARTA - Indonesia's politics of corruption has always been murky, with untold 
billions of dollars spirited from state coffers into politicians' personal 
accounts during strongman Suharto's 32-year tenure. But never before have graft 
allegations been so politically charged, with mounting opposition complaints 
that President Susilo Bambang Yudhoyono's anti-corruption drive has 
disproportionately netted opposition politicians. 

The recent arrest and imprisonment of Widjanakaro Puspoyo, chairman of the 
National Logistic Agency (Bulog), on corruption charges dating back to 2001 and 
2003 has set in motion opposition recriminations of a political witch-hunt. 
Puspoyo is a card-carrying member of the main opposition Indonesian Democratic 
Party of Struggle (PDI-P), established by former president Megawati 
Sukarnoputri. 

The day after Puspoyo was charged, he was replaced in his post by Mustafa Abu 
Bakar, a former governor of Aceh province and a prominent member of the 
military-linked Golkar party, which under Suharto ruled the country with an 
iron fist and is now strongly represented inside Yudhoyono's ruling coalition 
by Vice President Jusuf Kalla, Golkar's chairman. Kalla was reportedly 
instrumental in Abu Bakar's uncharacteristically speedy appointment. 

Growing opposition complaints of discriminatory justice have been aimed at the 
Corruption Eradication Commission (KPK), a government-sanctioned independent 
body established in 2003 and headed by former police general Taufiequrachman 
Ruki. PDI-P secretary general Pramono Anung has come out most forcefully 
against the anti-corruption body, which he believes is doing the government's 
bidding in undermining his party's reputation before what are expected to be 
hotly contested general elections in 2009. 

The quasi-independent KPK has wide-ranging powers to name corruption suspects, 
make arrests, and summon anyone to testify, including political-office holders 
and high-ranking officials. The investigative body can also request that the 
president suspend officials to facilitate prosecution and gain access to 
suspects' bank accounts. It also has the authority to take over cases from both 
the police and the prosecution service. 

KPK deputy chairman Erry Riyana Hardjapamekas has denied any discrimination in 
the body's workings, saying that the anti-graft body would investigate anyone 
if it had solid evidence of wrongdoing. One particular bone of contention is an 
apparent two-tier system of detention for suspects fingered by the KPK and 
those accused by the Attorney General's Office (AGO). 

Suspects tried by the special anti-graft court, created specifically to hear 
cases handed up by the KPK, are frequently detained while on trial. Cases 
brought by state prosecutors through the AGO, in contrast, allow suspects to go 
free until proved guilty. The PDI-P claims that by detaining politicians while 
they still stand trial, the KPK has abused its authority and is unfairly 
eroding the party's credibility with voters. They point in particular to the 
case of Suwarna Abdul Fatah, a PDI-P politician and the governor of East 
Kalimantan. 

In January, Fatah and a clutch of senior Forestry Ministry officials were 
detained by the KPK on charges of corruption and abuse of power for allegedly 
illegally granting PT Surya Dumai a land-concession permit to clear more than a 
million hectares of state land for an oil-palm project. The company logged some 
700,000 cubic meters of forest land, causing the state losses of up to Rp386 
billion (US$42 million). Yudhoyono personally suspended Fatah while he was 
under investigation. Last week the anti-corruption court sentenced him to 18 
months in prison. 

The opposition claims that his treatment represents a double standard. They 
note by comparison that Golkar politician Ali Mazi was recently indicted by the 
AGO over a land-permit scam involving the former Hilton Hotel but has not been 
detained upon receiving the charges. Similarly, they note, the South Jakarta 
District Court released Golkar politician Nurdin Halid, who was charged with 
misappropriating funds at Bulog, while his case was pending. 

Meanwhile, Rokhmin Dahuri, a former maritime and fisheries minister under 
Megawati, is in detention at police headquarters in Jakarta after being 
interrogated by the KPK over the alleged collection of Rp15 billion ($1.6 
million) as levies for his personal use from the ministry's regional offices. 

Dahuri is the third senior Megawati minister and PDI-P member to face a KPK-led 
graft probe. Said Agil Al Munawar, religious affairs minister from 1999 to 
2004, was sentenced to five years in prison in February 2006 for embezzling 
money earmarked for the annual hajj pilgrimage to Saudi Arabia, resulting in 
alleged losses of Rp709 billion ($80 million) to the state. 

Outside 

[mediacare] Berita terkini www.sumbawanews.com (29/3)

2007-03-28 Thread Redaksi Sumbawanews.com

 Paving Blok Produk Lokal Kualitas
Nasional
Kamis, 29 Maret 07 (06:53) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Sumbawa Barat, SumbawaNews.Com. –
Pengusaha lokal yang ada di lingkar tambang PT. Newmont Nusa Tenggara
(PTNNT) terus menggeliat. Mereka memberi jaminan kualitas dan kuantitas agar
bisa bersaing dengan produk
...selengkapnya
 KSB Jalankan Program Gerakan Sejuta
Pohon
Kamis, 29 Maret 07 (06:52) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Poto Tano, SumbawaNews.Com. –
Berbagai terobosan yang dibangun Pemerintahan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)
untuk kepentingan masyarakat tidak monoton. Kepala dinas dituntut mampu
memberikan masukan tidak hanya menjalankan rutinitas belaka.
selengkapnya
 Kapolres KSB tidak Akan Tinggal Diam Berantas
Kejahatan
Kamis, 29 Maret 07 (06:52) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Taliwang, SumbawaNews.Com. -
Tingkat kejahatan di wilayah hukum Mapolres Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)
menurun drastis. Hanya saja, untuk jenis kejahatan konvensional yang masih
dikatakan tetap terjadi, kalaupun dari hari
...selengkapnya
 Gerakan Sejuta Pohon di
KSB
Kamis, 29 Maret 07 (06:51) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Sumbawa Barat, SumbawaNews.Com. -
Gerakan sejuta pohon benar-benar telah dilaksanakan di Kabupaten Sumbawa
Barat (KSB). Penanaman sejuta pohon ini bukan hanya menjadi kewajiban Dinas
Kehutanan, melainkan harus ada partisipasi
...selengkapnya

*Pasang Iklan di *Sumbawa news.Com
*Klik disini! 
*
 Belum Tuntas, Formasi Penerimaan PNS Tahun
2002
Kamis, 29 Maret 07 (06:51) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Taliwang, SumbawaNews.Com. -
Jumlah tenaga Honor Daerah (Honda) maupun tenaga kontrak di Pemerintah
Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) yang belum masuk data base keseluruhannya
berjumlah 989. Sedangkan yang sudah masuk
...selengkapnya
 Pembinaan Petani dan Nelayan Belum
Optimal
Kamis, 29 Maret 07 (06:50) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Taliwang, SumbawaNews.Com. -
Kesejahteraan rakyat dapat diraih jika para petani dan nelayan telah
dilibatkan sebagai pengambil keputusan. Alasannya, masyarakat Kabupaten
Sumbawa Barat (KSB) didominasi masyarakat nelayan dan petani.
Direktur 
...selengkapnya
 OPB Belum Pengaruhi Harga Pasaran
Beras
Kamis, 29 Maret 07 (06:50) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Sumbawa Barat, SumbawaNews.Com. -
Meski telah menyelesaikan Operasi Pasar Beras (OPB) tahap II yang dilakukan
Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan, ternyata belum memberi
pengaruh terhadap harga beras di pasaran.
...selengkapnya
 KSB Jalankan Program Gerakan Sejuta
Pohon
Kamis, 29 Maret 07 (06:49) - Di Posting Oleh : admin
| 0
komentar
Poto Tano, SumbawaNews.Com. –
Berbagai terobosan yang dibangun Pemerintahan Kabupaten Sumbawa Barat (KSB)
untuk kepentingan masyarakat tidak monoton. Kepala dinas dituntut mampu
memberikan masukan tidak hanya menjalankan rutinitas belaka.
selengkapnya

*Pasang Iklan di *Sumbawa news.Com
*Klik disini! 
*
 ITK NTB Kembali Gelar Aksi Di
Jakarta
K

[mediacare] Cuma pengumuman biasa...

2007-03-28 Thread iwansucijatmiko
Dear beloved friends,

Terhitung 20 Maret 2007 saya sudah tidak bekerja sebagai jurnalis di 
Majalah Male Emporium (ME Magazine). Kini saya bekerja sebagai 
Copywriter & Editor Content di PT Jobs DB Indonesia (JobsDB.com).

Pindahnya saya ke PT Jobs DB Indonesia bukan berarti meninggalkan dunia 
jurnalistik. Hingga kini saya masih menjadi kontributor di surat kabar 
harian (TJP) dan majalah wisata kuliner (AJ) (sengaja disingkat takut 
ketauan bos..he..he..he..). Mudah2an masih bisa nulis deh...

Thanks utk tmn2 di ME...wish you all the best...

Salam


ISJ
Mantan tukang ketik di majalah





[mediacare] Era Muslim ngawur - Re: Dunia Jilbab (280307)

2007-03-28 Thread amartien
Yang menulis artikel ini tidak bertanggung jawab.  Ataukah sengaja ingin 
membodohi masyarakat?  
   
Memang banyak di Indonesia yang menelan mentah2 apa yang disajikan di majalah, 
media favorit mereka.  
   
Menurut penulis artikel tsb.:
"Tiras majalah Islam yang baru muncul itu kini sudah mendekati tiras majalah 
remaja AS Seventen, yang semula merajai minat remaja puteri di Amerika."
   
Seperti yang sdri. Debbie bilang, itu memang tidak masuk akal.  Dan dibawah ini 
adalah buktinya.
   
Sirkulasi majalah Muslim Girl di AS adalah 50,000.
   
http://www.chicagotribune.com/news/local/chicago/chi-0703230284mar23,1,3704437.story?coll=chi-newslocalchicago-hed
   
Sedangkan majalah Seventeen adalah 2,3 juta.
  
http://query.nytimes.com/gst/fullpage.html?res=9805E5DF1031F930A15751C1A960958260
   
Mungkin saya tidak bisa menghitung, tetapi menurut saya 50,000 itu masih jauh 
sekali dari 2,3 juta.
   
Tidak heran banyak penduduk Indonesia yang tidak tahu duduk sebenarnya 
ber-macam2 masalah, bukan hanya dikarenakan oleh terbatasnya bahan bacaan, 
tetapi juga kwalitas dari pada penerbit bahan2 bacaan tsb. 
   
amartien
   
  
Debbie Sumual-Patlis <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
SELAMAT! BRAVO! BAGUS!
   
  Tapi kalau menyaingi tiras Seventeen ya nggak mungkin lah Mas... itu tidak 
masuk akal, bahkan akal bebek yang tidak bisa menghitung berapa jumlah muslim 
(remaja putri) dan berapa jumlah remaja putri non-muslim yg membaca Seventeen 
sekalipun.
   
  Begini, ya... boleh-boleh saja Anda berbangga diri (to be honest, yg mustinya 
bangga adalah Amerika gak seh, karena majalah ini boleh terbit?), tapi mbok 
jangan ngawur.
   
  Sekali lagi, CONGRATS! 
   
   
- Original Message - 
  From: Wido Q Supraha 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] ; 
mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:59 AM
  Subject: [mediacare] Dunia Jilbab (280307)
  


  Majalah Muslim Girl di AS, Saingi Tiras Seventen  Rabu, 28 Mar 07 13:55 WIB
  Memasuki bulan ketiga, majalah Muslim Girl, yang terbit di Amerika, makin 
mendapat sambutan pasar yang luas di kalangan remaja puteri AS. Tiras majalah 
Islam yang baru muncul itu kini sudah mendekati tiras majalah remaja AS 
Seventen, yang semula merajai minat remaja puteri di Amerika.
  Majalah yang memiliki halaman full collor itu memang ditujukan untuk segmen 
remaja Muslimah usia 12 hingga 19 tahun. Di dalamnya, pembaca disajikan beragam 
informasi terkait perempuan dan ajaran Islam. Juga berbagai ulasan tentang 
trend masyarakat AS dan pengaruhnya bagi remaja Muslimah.
  Muslim Girl juga membahas ragam isu remaja Muslimah khas Amerika. Misalnya, 
di salah satu edisinya, dibahas diskusi tentang pertanyaan: “Apa saja program 
yang ada di masjid kamu?”, “Apakah program masjid kamu disukai remaja seperti 
kamu?” Bahkan ada juga pembahasan tentang percampuran tempat shalat untuk 
laki-laki dan perempuan di sejumlah masjid di AS. Selain itu, Girl Muslim juga 
mengupas soal pakaian olah raga, masalah musik, drama, yang punya kaitan dengan 
Muslimah. Termasuk profil tokoh Muslimah yang sukses di berbagai bidang, juga 
disajikan dalam setiap edisinya.
  Muslim Girl dianggap sebagai majalah alternatif yang sukses untuk umat Islam 
di AS, di tengah ragam kebudayaan dan keterbukaan yang menjadi bagian dari gaya 
hidup di AS. Mamoun Sayed, Kepala Eksekutif Yayasan An Nawawi, lembaga 
pengajaran Islam, mengatakan bahwa apa yang disajikan majalah Girl sangat 
dibutuhkan bagi remaja Muslimah AS.
  Ia mengatakan, “Kalau ada yang mempunyai kesempatan dan mampu untuk 
disepakati meski ada juga silang pendapat, itu adalah Amerika. Mungkin saya 
tidak sependapat dengan pandangan anda, tapi saya akan tetap membela hak saya 
dalam menyampaikan pendapat saya itu. ” Maksud Masoud adalah sikon media massa 
di AS yang beragam turut mendukung keberhasilan majalah Girl di AS.
  Majalah dwi mingguan itu terbit pertama kali di bulan Januari 2007. “Remaja 
muslimah adalah pasar yang penting bagi majalah ini, segmen yang selama ini 
diabaikan. "Dan kami ingin menyapa mereka, ” ujar Asma Khan pengagas majalah 
itu. Ia menyampaikan bahwa apa yang dilakukannya, juga untuk memperbaiki imej 
negatif tentang Muslimah di tengah komunitas Amerika yang menerima banyak 
informasi dari berbagai media massa AS. “Ada sebagian lembaga pers yang menilai 
perempuan Muslimah terkait dengan terorisme. Ada juga yang terus menerus 
membicarakan benturan gender antara laki-laki dan perempuan. Majalah kami 
berusaha menampilkan ke balikannya, dengan contoh-contoh positif tentang 
muslimah dan nilai Islam yang benar. ”
  Tentu saja ada catatan terkait dengan majalah Muslim Girl. Majalah tersebut 
tidak menampilkan hanya Muslimah berjilbab saja dalam ilustrasi dan fotonya. 
Hal ini juga mungkin membuka peluang adanya sejumlah pihak yang masih keberatan 
dengan gaya Muslim Girl.
  “Kami berupaya membuat sebuah simbol sendiri, berusaha sebaik mungkin, 

[mediacare] Redefinisi UKM_apa kabar?

2007-03-28 Thread Denny Herlambang Slamet
Selamat Pagi rekan-rekan milis, 

Saya sempat membaca tulisan di Kompas awal Maret lalu, mengenai niatan
pemerintah untuk meredefinisi kembali istilah UKM - Usaha Kecil
Menengah. Saya menganggap hal ini sangat menarik, ditengah banyak
terminology dan banyaknya 'terms' yang digunakan untuk menjelaskan UKM.
Sayangnya saya tidak mengetahui tindak lanjut dari proses ini
berikutnya. 

Apakah ada diantara rekan-rekan yang memiliki informasi terbaru mengenai
perkembangan pre-redefinisian kembali UKM ini? 

Terima kasih sebelumnya. 

Denny Herlambang Slamet


Senior Program Officer - Access to Media

S W I S S C O N T A C T  

Swiss Foundation for Technical Cooperation   

Jl. Terusan Hang Lekir II No.15

Kebayoran Lama,  Jakarta Selatan 12220

Phone +62 21 739 4041 / Fax 62-21 739 4039

Mobile +62 8129623091

E-mail [EMAIL PROTECTED]  

Website www.swisscontact.or.id    





[mediacare] Re: tanya tentang karir di luar negeri

2007-03-28 Thread Tomi Satryatomo
Tambahan:
IMSA punya website di www.imsa.us


On 29/03/07, Tomi Satryatomo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Coba lihat di http://googlegroups.com/imsa . Milis ini menghimpun para
> pelajar/ mahasiswa di AS tp banyak juga anggotanya sudah bekerja di
> sana.
>
> Cek juga ke website PERMIAS.
>
> Tempat lain yang bisa jadi contact point adalah VOA seksi Indonesia
> (ada Helmi Yohanes dkk di sana), BBC Radio seksi Indonesia (Asep
> Setiawan), Radio Australia seksi Indonesia (Nuim Khaiyat) atau Radio
> Nederland/ Ranesi. Mudah koq cari website & alamat email mereka.
>
> Semoga membantu.
>
> Salam
>
>
> On 28/03/07, Ika Maya Susanti <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Untuk semuanya, ika mau minta tolong nih... Dalam waktu dekat aku mau
> nulis
> > di media tempatku tentang prospek karir di luar negeri dalam  level
> > profesional. Sekiranya di millis ini ada yang tahu atau bahkan  punya
> > pengalaman tentang berkarir di luar negeri, minta tolong berkenan  untuk
> > sharing ya...
> >   Bahasannya nanti seperti:
> >   a. bagaimana prospek karir di luar negeri, posisi2 apa saja dan di
> negara
> > mana saja yang selama ini memang membuka peluang besar bagi  orang dari
> luar
> > negaranya untuk berkarir di dalam negaranya,
> >   b. dimana kita bisa memperoleh informasi2 karir di luar negeri (selain
> > selama ini adanya kemungkinan untuk berkarir di luar negeri karena kita
> > bekerja di sebuah perusahaan asing),
> >   b. apa saja persiapan yang diperlukan, seperti mulai dari kesiapan
> mental,
> > pengetahuan, bahasa, budayanya,
> >   c. kalau bisa bagaimana tahap-tahap mengurusnya, terutama untuk mereka
> > yang membawa keluarga
> >   sebelumnya terimakasih buat siapa saja yang bersedia membantu. kalau
> bisa
> > via japri saja deh biar nggak merepotkan arus millis. Atau jika  ingin
> > nantinya bisa juga berguna untuk para peserta millis lainnya, ya  monggo
> > terbuka via millis...
> >
> >
> > -
> > Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels
> > in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.
>
>
> --
> Tomi Satryatomo
> http://www.trekearth.com/members/wisat
> http://wisat.multiply.com
>
> "We shall build good ship here,
> at a profit if we can,
> at a loss if we must,
> but... always a good ship."
>


-- 
Tomi Satryatomo
http://www.trekearth.com/members/wisat
http://wisat.multiply.com

"We shall build good ship here,
at a profit if we can,
at a loss if we must,
but... always a good ship."


[mediacare] 'Jendela' Episode "Tuhan, Kita Begitu Dekat" (TPI, Sabtu, 31 Maret 2007, 13.00)

2007-03-28 Thread ramdanmalik
SINOPSIS `JENDELA' EPISODE "TUHAN, KITA BEGITU DEKAT"
(TPI, SABTU, 31 MARET 2007, PUKUL 13.00 WIB) 

Bertepatan dengan hari Maulid (kelahiran) Nabi Muhammad SAW, "Jendela" 
memotret kehidupan sufi di belantara metropolitan Jakarta. Diawali 
dengan penampilan beberapa lelaki berbusana putih dan bertopi panjang 
merah yang menari berputar, ketika kelompok musik Dewa membawakan 
lagu "Laskar Cinta". Tarian berputar yang diperkenalkan penyair sufi 
terkenal Persia, Jalaludin Rumi, ini menjadi bagian ritus tarekat 
Naqshbandi. 

Yayasan Haqqani Indonesia mengembangkan tarian berputar ini bersama 
hadrah, yaitu shalawat (pujian kepada Nabi Muhamad) yang diiringi 
musik perkusi (marawis). Anggotanya dari pengamen jalanan seperti 
Agus, sampai Firman yang gemar menjahit. Keduanya berzikir (mengingat 
Allah) setiap Senin malam di Sanggar Bulungan. Sedangkan sebuah rumah 
di Cinere menjadi pusat penggemblengan tari berputar setiap Rabu 
malam.  




[mediacare] RESENSI KOMPAS

2007-03-28 Thread AjAIb
Nagabonar: Si Naga yang Kian Kinclong


JAKARTA, KCM - Deddy Mizwar kembali membuktikan dirinya sebagai bintang
plus sutradara terbaik di negeri ini. Lewat Nagabonar Jadi 2, yang juga
dibintanginya bersama aktor Tora Sudiro, Bang Haji--begitu ia
disapa--berhasil menyuguhkan karya bermutu tanpa harus meningalkan warna
Indonesia yang membumi.

Inilah sebuah sekuel yang manis dari film Nagabonar arahan sutradara MT
Risyaf, yang skenarionya ditulis (alm) Asrul Sani. Deddy menghadirkannya
kembali setelah 20 tahun film itu dirilis, tanpa kehilangan gregetnya.
Ya, sebuah pekerjaan yang tak gampang untuk dijalani di tengah derasnya
perubahan zaman yang begitu cepat.

Namun Nagabonar tetaplah Nagabonar. Ia seakan menjadi sebuah simbol yang
tak habis digerus zaman. Selalu hadir dalam benak dan kehidupan
masyarakat Indonesia. Dan, Deddy berhasil menghadirkannya kembali lewat
Nagabonar Jadi 2.

"Luar biasa! Semua luar biasa. Skenario dan pemainnya sangat kuat,"
sahut sutradara Chairul Umam, yang masih duduk di bangku usai
menyaksikan pemutaran perdana film Nagabonar Jadi 2, arahan sutradara
Deddy Mizwar, di Djakarta Theater,  Selasa (2/3).

Apa yang dilontarkan Chaerul jelas bukan sekadar basa-basi menyenangkan
sang rekan. Tapi itulah faktanya, film yang skenarionya kini ditulis
Musfar Yasin itu, berhasil memberi keyakinan bahwa film nasional masih
bisa bersinar asalkan dipenuhi film-film semacam ini, bukan film
horor-hororan yang membodohkan itu.  

Ada benang merah yang begitu kental. Nagabonar tetaplah Nagabonar yang
dulu. Sebagai pelakon utama, Deddy berhasil menghidupkan sosok Nagabonar
kembali. Usianya kini tak lagi muda. Jalannya pun sedikit bungkuk, kulit
yang kriput plus rambut yang telah dijejali uban di mana-mana. Meski
begitu, kepiawaian Nagabonar dalam urusan mencopet masih tetap saja lincah.

Ini yang kemudian menjadi pemantik untuk mengingatkan sosok Nagabonar
yang sempat menari-nari dalam ingatan penonton di Tanah Air. Nagabonar
yang unik dengan segala polahnya yang mengundang tawa. Dari sosoknya
pun, tokoh rekaan Asrul Sani ini, memang sudah bisa membuat orang tertawa.

Pada masa perjuangan, ia adalah sosok yang "unik." Dia jago nyomot dan
kemudian mengikrarkan dirinya sebagai jenderal di masa perjuangan.
Ucapannya kerap tedeng aling-aling, tapi juga sok tahu sehingga dari
ucapan dan prilakunya sering muncul kejenakaan yang spontan.

Inilah yang kembali disodorkan. Deddy lagi-lagi berhasil menghidupkan
karakter Nagabonar pada zaman yang berbeda. Ya, sebuah dunia yang tak
terbayangkan di kepala Nagabonar. Kemerdekaan yang dulu turut
diperjuangkannya, dirasakannya hanya dicicipi segelintir orang saja.

Lihat saja, ketika ia mengendarai bajaj di jalan utama di Jakarta,
kendaraan yang ditumpanginya itu diberhentikan polisi. Si supir bajaj
tak bisa mencegah keinginan Nagabonar. Maklum, penumpangnya seorang
pensiunan jenderal! Ia pun melabrak larangan masuk bagi bajaj.

Perdebatan pun terjadi. Ini menjadi bagian yang ngocol. Tatkala
Nagabonar berargumen dengan pak polisi. Itu bukan akhir dari kejenakaan
yang disodorkan Nagabonar. Polahnya yang ndeso, juga menjadi magnet yang
tak terlepaskan dari seorang jenderal benama Nagabonar.

Bang Haji, memang mencoba menghadirkan banyak konflik. Tak sekadar
hubungan ayah dan anak, anak dan kekasih juga konflik terhadap zamannya.
Dahsyatnya, semua itu terekam betul dan terjaga secara apik. Bolehlah
jadi, lewat Nagabonar Jadi 2, Bang Haji ingin memperlihatkan gambaran
tentang sebuah negara bernama Indonesia.

Lihatlah sejumlah karakter dimunculkan. Ada sopir bajaj yang asal Betawi
dan Madura, sopir metromini yang asal Sumatra Utara, atau bahkan rekan
Bonaga yang asal Arab. 

Dan, zaman inilah yang terekam dalam benaknya.  Itu karena Deddy memilih
setting masa ini, lantaran punya keterbatasan untuk menghadirkan kembali
Nagabonar di masa-masa perjuangan dulu.

"Saya punya kesulitan memilih di zaman itu. Karena saya tidak merasakan
bagaimana hidup di zaman itu, tidak seperti Pak Asrul Sani. Makanya
dibutuhkan suasana yang sangat in untuk menyampaikan pesan kepada
anak-anak sekarang," kata Deddy kepada pers sebelum penayangan filmnya
tersebut.

Skenario yang dibangun Musfar Yasin, sebetulnya penuh pesan yang membumi
namun tak terasa menggurui. Deddy mengemasnya dengan gaya komedi yang
cerdas. Seperti halnya Asrul Sani, yang mampu menyuguhkan cerita yang
sangat kuat dan berisi humor-humor yang "pintar". Kekuatan humor itu
terkandung bukan saja dalam cerita, tetapi juga dalam ucapan-ucapan Naga.

Sosok Nagabonar masih begitu dominan, meski kini telah hadir sosok
Bonaga. Tapi bisa dimaklumi, toh Nagabonar lah yang menjadi juru kunci
yang sebenarnya. Ia masih menjadi sosok sentral.  Dan, Deddy berhasil
memainkannya secara gemilang.

Tak ayal, inilah yang memberi efek terhadap akting para pemain lainnya.
Tora Sudiro, Nagabonar junior itu, mampu mengimbangi permainan Deddy
yang sudah mumpuni itu. Dua sosok inilah yang kemudian menjadi sentral
cerita.

Ada konflik yang dibangun, y

Re: [mediacare] "Intel" (Buku Pilihan Saya Untuk Bulan Maret 2007 )

2007-03-28 Thread amartien
Menurut saya buku ini tidaklah bisa dianggap fiksi.  Buku ini sarat dengan 
catatan bawah.  Memang, kutipan2 yang didapat dari wawancara2 tidak bisa di 
verifikasi, jadi apakah ini yang dimaksud dengan fiksi? 
   
  Sesudah membaca buku ini, dan juga 2 buku lain dari Ken Conboy, yaitu 
Kopassus dan The Second front, saya merasa bersyukur bahwa rupanya badan 
intelijen Indonesia telah berusaha untuk melindungi Indonesia dari mara bahaya. 
 Saat ini marabahaya yang dihadapi oleh NKRI adalah upaya meng 'hijau'kan 
Indonesia yang jelas2 akan berdampak sangat buruk bagi yang non Muslim dan juga 
bagi Muslimin yang tidak setuju dengan pemaksaan syariah seperti keinginan 
kelompok hijau tsb.
   
  Intelijen Indonesia telah melakukan tugasnya, meskipun bagi orang awam, 
kelihatannya pemerintah Indonesia condong ke arah gerombolan hijau..  
   
  Salah satu yang diceriterakan di buku ini mengingatkan saya mengenai apa yang 
saya baca di koran pada waktu kejadian tsb. sedang hangat2-nya.  Yaitu pada 
waktu pem. Spanyol memberitahukan ke pem. Indonesia bahwa di Sulawesi Tengah 
ada kamp latihan teroris.  Saya ingat betul bahwa kepala BIN pada waktu itu 
mengatakan bahwa betulmemang ada kamp teroris, atau pernah ada,  Rupanya BIN 
terlambat kesananya. Keesokan harinya Wakil Presiden mengatakan bahwa di 
Indonesia tidak ada kamp teroris.  Tidak lama kemudian kepala BIn tsb. itupun 
menyangkal apa yang dikatakan sebelumnya.
   
  Semoga intelijen Indonesia tetap siaga mempertahankan keamanan NKRI. 
   
  amartien

Mula Harahap <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Intel--Menguak Tabir Dunia Intelijen Indonesia
Ken Conboy
Penerbit Pustaka Primatama, Jakarta 2007
ISBN: 978-9-793-93015-2
XIV + 294 halaman

Akhir-akhir ini media massa Indonesia--terutama televisi--mempunyai 
tradisi baru. Setiap kali terjadi peristiwa besar--terutama teror 
bom--maka sebagai bagian dari kemasan pemberitaannya, stasiun 
televisi gemar menghadirkan "pengamat intelijen" untuk melakukan 
analisa. 

Manullang, Suripto dan Almarhum Juanda adalah beberapa "pengamat 
intelijen" yang sering mengoceh di layar televisi kita. Tapi karena 
dilakukan dalam durasi yang sangat singkat maka tentu saja ocehan 
para "pengamat intelijen" tersebut menjadi terkesan sumir, menjemukan
dan acapkali bodoh. 

Ketika asap ledakan Bom Bali I atau II belum lagi pupus, maka 
para "pengamat intelijen" itu sudah mengoceh tentang teori "small 
nuclear bomb". Dan cilakanya sebagai pemirsa kita tak pernah mendapat
kesempatan untuk mendengar pertanggung-jawaban mereka, ketika 
ternyata hasil penyelidikan polisi menunjukkan bahwa bom tersebut 
adalah bom biasa yang berdaya ledak tinggi. 

Para "pengamat intelijen" tersebut juga gemar mengaitkan sebuah 
peristiwa--yang belum lagi diselidiki secara tuntas oleh polisi--
sebagai sebuah konspirasi negara asing untuk memecah-belah Indonesia.
Dan cilakanya mereka tak pernah mampu untuk menerangkan 
secara "masuk akal" bagaimana cara kerja dan ditil konspirasi 
tersebut dijalankan.

Memang kalau diocehkan hanya secara garis besar, kisah-kisah 
intelijen akan mejemukan. Kisah-kisah intelijen baru akan menarik 
kalau dituliskan secara panjang lebar dan dirangkai dalam gaya 
fiksi. 

Dan pada kenyataannya kisah-kisah intelijen memang boleh dikatakan 
sebagai fiksi. Karena sifat operasi intelijen yang serba samar-
samar, maka tidak akan pernah ada alat yang bisa mengukur atau 
memverifikasi apakah kisah-kisah tersebut memang benar demikian.

Kita tidak pernah tahu sejauh mana sebenarnya kebenaran yang ada 
dalam kisah tentang CIA, KGB atau Mossad, yang ditulis oleh mereka 
yang mengaku dekat atau pernah menjadi bagian dari institusi 
tersebut. Sebaliknya kita juga cenderung untuk percaya bahwa
fiksi "The Hunt for The Red October" juga mengandung kebenaran. Tapi 
karena si penulis mampu menghidupkan kisah-kisah tersebut maka tak 
terlalu perduli lagi terhadap fakta dan kebenaran. Kita hanya 
menikmati kisah-kisah tersebut. Dan memang demikianlah hakekatnya 
membaca kisah-kisah intelijen.

Berbeda dengan "pengamat intelijen" seperti Manullang, Suripto atau 
Juanda, Ken Conboy tidak mengoceh secara sumir di televisi. Ia 
menuliskan berbagai kasus dan peristiwa yang pernah terjadi dalam 
dunia intelijen Indonesia dalam uraian-uraian yang rinci, "masuk 
akal" dan enak.

Buku ini berisi berbagai kasus dan peristiwa yang terjadi dalam 
dunia Intelijen Indonesia sejak awal kemerdekaan hingga tahun 2000-
an. Walau pun Ken Conboy hanya bercerita tentang "intel melayu", 
tapi ia mampu membuat kita terpukau seperti ketika membaca
kisah-kisah tentang Mossad dalam "The Way of Deception".

Dalam kisah "Durna"--misalnya--Ken Conboy bercerita tentang 
pertarungan perebutan kekuasaan dalam memanfaatkan intelijen. 
(Karena ruang geraknya yang serba tertutup maka intelijen selalu 
memiliki kecenderungan untuk merambah kemana-mana dan gampang
dimanfaatkan oleh fihak-fihak yang berkepentingan. Kisah-kisah 
tentang intrik politik dengan memanfaatkan intelijen, ki

RE: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan Islam radikal di Indonesia

2007-03-28 Thread Leo TOBING
Siapa bilang asas "ius soli" adalah benar dan "ius sangunis" adalah salah?

Katanya bisa menghargai perbedaan, dan bung danny sudah memilih, kok masih
suruh2 orang indonesia memilih seperti yang anda mau?

Siapa bilang pelanggaran HAM?

Elo tuh, bicara demokrasi ternyata tak mampu menghargai perbedaan,
phuuiiifff...

 
Regards,
LEO TOBING
 
 
---
NO PEACE WITHOUT JUSTICE!

-Original Message-
From: mediacare@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf
Of Danny Lim
Sent: Wednesday, March 28, 2007 5:43 PM
To: mediacare@yahoogroups.com
Subject: [mediacare] Ius Soli - Re: WNI keturunan Arab di balik gerakan
Islam radikal di Indonesia

Haaah  UU Kewarganegaraan RI itu belum Ius Soli? Weleh weleh weleh,
mesti secepatnya di-Ius Soli-kan, bukan malah mempertahankan Ius Sanguinis.
Tahu ngga beda Ius Soli dan Ius Sangunis? Kalau ngga tahu nih orang Belanda
kasih tahu, ihik ihik, sbb.:

Ius Sangunis menganut keturunan, jadi sampai 77 generasi tetap saja
"keturunan China, keturunan Arab" dsb. Tentu saja ini bertentangan dengan
Human Rights dan mengganggu integrasi Indonesia. 
Makanya gontok-gontokan melulu, habisnya Ius Sangunis sih. Padahal dokumen
HAM PBB melarang perbedaan ras, understood?

Sebaliknya Ius Soli (yang dianut negara ogut, hoeraa ...) berdasarkan negeri
kelahiran? Jadi biar pun berkulit kuning atau hitam, kalau lahir di
Indonesia ya otomatis menjadi WNI asli. Ini namanya non-rasistis. Haiyaaa
... cilaka butulan nih Soto Kaki eh Sato Sakaki, ihik :-).

Nah, sempurnakan saja UU Kewarganegaraan RI itu secara seksama dan tempoh
yang sesingkat-singkatnya ya, supaya Indonesia setara dengan Belanda dan
negara modern lainnya. Sukses selalu, jangan patah semangat di jalanan.
Kalau Belanda bisa, masa Indonesia tidak bisa, bukan begitu?


--- In mediacare@yahoogroups.com, Sato Sakaki <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> Orang ini benar-benarlah pengidap penyakit Inferiority Complex yang 
> sudah ndak ketulungan. Baru menjadi warganegara Belanda rasanya bagi 
> dia sudah seperti berada di langit yang ketiga. Apalagi kalau 
> warganegara Jerman atau Amerika Serikat yang jauh lebih bergengsi 
> (dalam pandangan mental inferiority complex-nya hehehehe). Sepertinya 
> orang Indonesia itu keciiil sekali, jauh di bawah .. hinaa.
> 
> Nyong, SEKALI LAGI SAYA KATAKAN: Undang-Undang Kewarganegaraan RI 
> BUKAN berasaskan IUS SOLI melainkan IUS SANGUINIS. Sekali lagi COBA 
> TUNJUKKAN pasal atau ayat dari UU Kewarganegaraan RI Tahun 2006 yang 
> saya berikan link-nya di bawah mengatakan bahwa negara RI menganut 
> asas IUS SOLI, bahwa SEMUA ORANG YANG LAHIR DI INDONESIA DIAKUI 
> SEBAGAI WARGANEGARA INDONESIA.
> Coba tunjukkan!! Dan cermati juga bahwa yang dilarang adalah PERLAKUAN 
> DISKRIMINATIF, BUKAN larangan menyebut WNI keturunan Arab atau 
> keturunan Cina.
> Ngaco loe. Nich saya berikan link-nya:
> 
> http://www.unsrat.ac.id/hukum/uu/uu_kewarganegaraan_2006.htm
> 
> Dan kalau kurang paham apa yang saya katakan, baca bagian Penjelasan 
> UU ini, saya kutip:
> 
> "Adapun asas-asas yang dianut dalam Undang-Undang ini sebagai berikut:
> 1. Asas ius sanguinis (law of the blood) adalah asas yang menentukan 
> kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan, bukan berdasarkan 
> negara tempat kelahiran.
> 2. Asas ius soli (law of the soil) secara terbatas adalah asas yang 
> menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan negara tempat 
> kelahiran, yang diberlakukan terbatas bagi anak-anak sesuai dengan 
> ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini.
> 3. Asas kewarganegaraan tunggal adalah asas yang menentukan satu 
> kewarganegaraan bagi setiap orang."
> 
> Anda baca itu? Jadi IUS SOLI hanya TERBATAS bagi anak-anak yang "tidak 
> jelas kewarganegaraan orangtuanya atau anak yang ditemukan di wilayah 
> RI yang tidak diketahui siapa ibu-bapaknya." Ngerti?
> Makanya kalau isi kepala hanya pas-pasan jangan berlagak "cocky" 
> hendak mengajari semua orang.
> 
> (Saya kira petinju Belanda ini sudah TERKAPAR KNOCKED OUT, tak mampu 
> melawan lagi).
> 
> --- Danny Lim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya juga sulit menahan diri menghadapi orang seperti anda, namun 
> karena saya orang Belanda yang fatsoenlijk, tokh saya dapat selalu 
> menahan diri, ihik ihik :-). Dulu waktu saya di Indonesia, omongan 
> saya juga kasar, setelah saya 19 tahun di Belanda perlahan-lahan saya 
> menjadi beradab. Di Belanda sini orang boleh berbeda pendapat, 
> pro-kontra adalah pilar demokrasi, dan kitorang bisa selalu tetap 
> bersahabat. That's why I love my new country more and more and more, 
> yeah ... he he :-).
> 
> Selebihnya mengenai Ius Soli, setelah UU Kewarganegaraan RI 
> berdasarkan Ius Soli dan disahkan tahun lalu, orang Indonesia TIDAK 
> BOLEH lagi memakai ungkapan "WNI keturunan Arab", melainkan "dia lahir 
> di Arab" atau "dia lahir di Belanda" dsb. Ius Soli berdasarkan negeri 
> kelahiran, sedangkan Ius Sangunis berdasarkan keturunan darah. 
> Understood?!
> 
> Bila Sato Sakaki masih me

[mediacare] Re: Laptop DPR

2007-03-28 Thread Riri - Mairizal Chaidir

Saya juga sepakat, ini "malu-malu in". Baguslah, kalau kemaren akhirnya
Ketua DPR bersama Sekjen DPR menumumkan pembatalan rencana pengadaan
tsb.

Saya melihat ada sisi lain yang tidak dibahas, yaitu "dahsyat"nya
kemampuan bisnis IT untuk membuat orang merasa yakin bahwa "saya sangat
membutuhkan produk IT canggih". Keyakinan itu kemudian membuat orang
tidak lagi berpikir tentang cost-effectivenes, cost-benefit, atau apapun
namanya.

Itu terjadi di mana2, tidak hanya di sini, tapi juga di negara maju.
Bisa dalam lingkup individu, maupun ke lingkup ke institusi dan
perusahaan.

Untuk kelas individu - contoh yang paling gampang - coba perhatikan HP
atau Komputer yang digunakan seseorang dilingkungan anda. Hitung2,
berapa persen features yang ada di produk (yang telah anda bayar) itu
yang benar2 dia butuhkan dan digunakan secara optimal.

Cobalah "belagak awam" mendatangi counter penjualan HP atau komputer,
katakan bahwa anda belum punya pilihan. Believe me, yang ditawarkan
bukan: HP ini sinyalnya lebih bagus, tetapi: yang ini kameranya sekian
mega pyxels, ini sudah 3G, bisa nonton TV. Bukannya: Karena anda reaksi
keyboardnya paling bagus, dan memorinya lebih aman. Tapi: Komputer ini
sudah Pentium IV, multimedianya lebih bagus, bisa untuk game besar,
internetnya cepat.

  Tidak sedikit orang yang kemudian lupa bahwa harga HP itu lebih tinggi
dibanding HP "sederhana" plus kamera digital yang lebih bagus (yang toh
anda juga tidak setiap saat butuh kamera), atau plus TV (toh TV di rumah
lebih nyaman nontonnya). Orang juga kemudian lupa bahwa dia cuma butuh
ngetik, sound system mesjid lebih bagus, game di PS2 atau sejenisnya,
dan untuk internet, toh juga di rumah pake dial-up.

Itu kelas individu. Kalau "naik kelas" ke kelompok, perusahaan, atau
institusi pemerintah, ya itungannya tinggal dikalikan sekian kali lipat.
Dulu nokia communicator pernah jadi "pakaian seragam" boss" swasta
maupun pemerintahan. Pernah memperhatikan seberapa sering mereka
menggunakan keyboard qwerty nya? Kalaupun iya, untuk apa? Nyatet point2
penting waktu meeting? Wong nyari huruf a di keyboard aja lama ...

Katanya salah satu kebutuhan laptop DPR untuk komunikasi. Tapi coba
"tanya" apakah di sana ada jaringan wireless? Atau mereka mau pake kabel
jaringan, lucu banget membayangkan ada ratusan laptop (yang nota bene
dibuat karena mobile) berarti ribuan meter kabel akan bersliweran di
ruang sidang DPR.

Kembali ke pendapat saya tadi, kejadian ini terjadi dimana mana. Cuma
mungkin untuk kelasnya grup, sebagian (sebagian lho) perusahaan swasta
lebih hati2 dibanding institusi pemerintah (yang tergantung anggaran).
Contohnya, di kampung saya yang kemaren terkena musibah gempa, Padang
Panjang. Saya tidak menemukan ATM BCA, Lippo atau bank swasta lainnya.
Tapi di kota kecil itu saya bisa dengan mudah menemukan ATM BNI dan bank
pemerintah lain.

Jadi apa bedanya DPR dengan yang lain2 yang juga beli sesuatu tapi tidak
memperhitungkan "cost-benefit" atau "cost-effectiveness" nya? Karena DPR
mau beli pake uang rakyat? Ya bener juga, tapi 1M an itu ga seberapa
dibanding uang rakyat yang dipake untuk "kegiatan lain". (Tapi bukan
berarti saya menganggap karena jumlahnya relatif kecil itu boleh lho)

Perbedaannya menurut saya lebih pada: DPR ini lebih banyak disorot, baik
dari luar, maupun di dalam sendiri mereka saling "sorot-sorotan".

Tentang (dalam tulisan di bawah) ini dikaitkan dengan korupsi, ya
mungkin ada mungkin tidak. Tentang masalah kepemimpinan, bisa juga iya
atau tidak. Tapi untuk membahas masalah itu (apalagi kalau ditarik
kebelakang sampai ke jamannya Mochtar Lubis, bahkan kalau perlu, saya
punya referensi, ini dari jaman sebelum kerajaan Singosari berdiri), ya
cukup waktunya di sini. Mungkin di topik lain.

Eh, daripada lupa: Saya bukan anggota DPR, dan tidak punya kenalan
satupun di sana.






--- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> REPUBLIKA
> Resonansi Selasa, 27 Maret 2007
>
> Laptop DPR
>
> Oleh : Ahmad Syafii Maarif
>
>
> Pertanyaan moral yang mengemuka adalah: mengapa anggota DPR yang
berjumlah 550 itu masih harus dimanjakan dengan Laptop yang hanya
seharga Rp. 12,1 milyar untuk 550 unit? Jangankan membeli Laptop yang
harganya hanya sekitar Rp. 10 juta per unit, menambah bini baru pun bagi
anggota DPR itu tidak ada masalah dari segi keuangan. Sebagian perempuan
Indonesia tampaknya tidak terlalu risau untuk menjadi isteri ke berapa,
apatah lagi dapat anggota DPR dengan penghasilan yang lumaian. Bukankah
untuk hidup layak di Indonesia sekarang bagi sebagian kita alangkah
sulitnya?
>
> Yang tidak dipertimbangkan oleh elit legislatif ini adalah kesan
publik yang sangat buruk dengan kasus Laptop ini. Anggota legislatif
yang menyandang gelar sebagai wakil rakyat itu memang ternyata tidak
punya kepekaan nurani: untuk sebuah Laptop pun negara harus "diperas".
Kabarnya anggota DPD juga tidak mau kalah untuk mengikuti jejak DPR ini.
Jangan ditanya lagi tentang proyek-proyek besar, telinga mereka pasti
sang

[mediacare] 120 Anggota DPR Ajukan Interpelasi

2007-03-28 Thread Roy Hamandika
Dear Milisers,
   
  Menurut saya ke 120 anggota DPR itu ovearacting ibarat kata pepatah kuman 
diseberang laut tampak, gajah dipelupuk mata tidak tampak. Yg nun jauh disana 
diributkan, yg dinegeri sendiri, yang menyangkut nasib warga bangsa sendiri, 
DPR tidak ada bunyinya. Apa yg sudah diperbuat DPR untuk kasus Lapindo? Nol 
besar kan? Seharusnya para anggota dewan yg terhormat iru juga bisa menggunakan 
hak interpelasi kan untuk mempertanyakan keseriusan pemerintah menyelesaikan 
kasus Lapindo yg begitu menyengsarakan rakyat.
   
  Kembali ke soal nuklir Iran, tidak ada yg bisa menjamin kan bahwa 
pengembangan nukilir mereka murni digunakan untuk tujuan sipil untuk 
menyejahterakan rakyat. Orang sekelas Ahmadinejad bukan tidak mungkin akan 
membelokkan tujuan pengembangan nuklir menjadi senjata pemusnah massal. Kita 
masih ingat bukan bagaimana Saddam menggunakan senjata kimia untuk melakukan 
pembantaian bangsa Kurdi semasa Saddam masih berkuasa. Bukankah kita tidak 
menginginkan terulangnya pembantaian keji itu baik menggunakan senjata 
kimia/biologi ataupun nuklir.
   
  Kalau memang murni untuk tujuan sipil, kenapa Iran tidak mau bekerja sama 
dengan dunia internasional (PBB). Kalau alasannya karena mereka tidak suka 
amerika, kan masih ada negara-2 lain yg netral seperti misalnya Perancis dan 
Jerman. Negara-2 Uni Eropa selain Inggris selama ini juga terbukti berlaku 
kristis terhadap kebijakan AS. Mereka-2 adalah negara-2 mandiri yg tidak bisa 
didikte oleh AS. Kalau mereka juga ikut menentang atau bahasa halusnya berkeras 
ikut mengawasi pengembangan nuklir Iran, kenapa kita tidak mendukungnya. Kita 
mendukung bukannya karena takut kepada AS tapi karena kita menjunjung tinggi 
perdamaian dunia sebagaimana diamanatkan UUD 1945.
   
  Salam/Roy H

Akhmad Asaad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Bagaimana tidak takut dengan "NDORO"nya yang telah memberikan restu 
dan memungkinkan duet pemerintah itu terpilih? Namun lebih dari interpelasi 
pasti Golkar juga takut karena takut Ketuanya ikut ter-impeach. Tetapi 
Interpelasi, Voting dan Impeachment akan menjadi pendidikan politik yang baik 
untuk bangsa
  sekait peluang check and balance yang harusnya berjalan antara eksekutif dan 
legislatif. DPR jangan ikut-ikut takut dengan AS, karena "ndoro"nya DPR itu 
Rakyat
  Indonesia!
   
  AAsaad
   
   
  SUARA PEMBARUAN DAILY   
-
  
  Resolusi DK PBB Soal Iran 120 Anggota DPR Ajukan Interpelasi
[JAKARTA] Sebanyak 120 anggota DPR mendukung penggunaan hak interpelasi untuk 
mempertanyakan kebijakan pemerintah yang mendukung resolusi Dewan Keamanan 
Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) terhadap Iran.   "Pagi ini interpelasi kami 
serahkan kepada pimpinan DPR," kata anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) 
DPR, Effendy Choirie di Gedung DPR/MPR/DPD di Senayan Jakarta, Selasa (27/3).   
Dia menyatakan, jumlah dukungan sebanyak itu sudah memenuhi persyaratan 
bergulirnya hak interpelasi karena berdasarkan ketentuan tata tertib DPR, hak 
interpelasi bisa digulirkan hanya oleh 13 anggota dari berbagai fraksi. "Hak 
interpelasi soal resolusi untuk Iran ini termasuk yang terbanyak," katanya.   
Komisi I DPR RI yang membidangi masalah luar negeri dan pertahanan telah 
menyatakan kecaman atas resolusi DK PBB yang menjatuhkan sanksi kepada Iran. 
"Sikap pemerintah yang mendukung resolusi itu merupakan wujud
 pemerintah yang ketakutan terhadap Amerika Serikat (AS)," katanya.   Yuddy 
Chrisnandi dari Fraksi Partai Golkar (FPG), mengatakan, sudah lebih dari 120 
tanda tangan yang terkumpul. Tanda tangan dukungan pengajuan hak interpelasi 
itu berasal dari sembilan fraksi di DPR. Hanya Fraksi Partai Demokrat (FPD) 
yang tidak memberikan dukungannya.   Gus Dur Bereaksi   Sementara itu, mantan 
Presiden KH Abdurrahman Wahid juga menyampaikan penyesalannya atas sikap 
dukungan pemerintah Indonesia terhadap sanksi DK PBB untuk Iran. Sikap tersebut 
menunjukkan bahwa pemerintah takut AS. "Bagaimana mau konsisten kalau masih 
takut sama ndoro (majikan). Indonesia itu takut sama ndoro-nya (AS, Red)," kata 
Gus Dur seusai menerima anggota FKB.   Pemerintah Indonesia bersama 15 anggota 
DK PBB lainnya menyepakati rancangan resolusi yang dirumuskan Inggris, Prancis 
dan Jerman. DK PBB melalui Resolusi 1747 yang disepakati pada Minggu (25/3) 
itu, menjatuhkan sanksi pada Iran terkait program nuklirnya. 
  Sementara itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyebut Pemerintah 
Indonesia tetap mendukung Iran untuk mengembangkan teknologi nuklir yang damai. 
Dukungan terhadap resolusi DKPBB, dimaksudkan agar Indonesia tidak dirugikan 
akibat kasus Iran itu.   Demikian dikatakan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid, 
mengenai pernyataan presiden yang disampaikan dalam rapat konsultasi dengan 
Pimpinan MPR, Selasa (27/3) sore, di MPR. Menurutnya, pemerintah tidak 
menginginkan adanya sanksi-sanksi, yang bisa menimbulkan ketegangan dan 
menyulitkan hubungan antarnegara. [B-14/E-5] 
--

Re: [mediacare] Re: Orang Papua Bertutur Tntng RAPerda Manukwari

2007-03-28 Thread Sunny
Orang Papua ada juga animisme. Jadi kalau ada yang mau bikin Peperda atau apa 
saja atas dasar Animisme, Hantuisme, Gendruwoisme, Kafirisme, Nyalorokidulisme 
dan Gusdurisme  tentu harus bisa diberikan kesempatan untuk membuktikan 
keunikan dan keistimewan paham-paham tsb. Suhartoisme tentu terbukti konyol 
karena  membebani rakyat dengan hutang luarnegeri untuk tujuh turunan dan 
korupsi merajalela.

Apakah yang terbaik  itu hanya berasal dari gurun pasir? Coba lihat kenyataan 
hidup di Indonesia yang pakai jampi-jampi langit biru dari gurun pasir. Makin 
besar suara loudspeaker makin banyak korupsi dan makin bertambah banyak rakyat 
dinanabobokan dan dimiskinkan..

  - Original Message - 
  From: flassyangel 
  To: mediacare@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:57 PM
  Subject: [mediacare] Re: Orang Papua Bertutur Tntng RAPerda Manukwari


  Ha...ha.. 
  Bagus juga pendapatnya. Sangat saya hargai. Tapi apakah itu pendapat 
  orang Papua? Yang benar saja. Kalau orang Papua sambil merem saja 
  Nulisnya Manokwari bukan Manukwari. 

  --- In mediacare@yahoogroups.com, "Sunny" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  >
  > Muslim di Papua itu pada umumnya pendatang [tansmigrasi] setelah 
  apa yang dikatakan" kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi", yaitu mulai 
  pada pertengahan tahun 1960-an. 
  > 
  > Kalau benar beritanya, timbul pertanyaan apakah tidak boleh orang 
  Papua bikin Perda berdasarkan Indjil ? Bukankah di beberapa daerah 
  yang namanya wilayah RI telah diberlakukan syarat Islam, contohnya 
  di Aceh, Sulawesi Selatan [Bulukumba], jadi orang Papua juga mau 
  melakukan hal yang sama sesuai agama yang mereka anut. Orang Bali 
  kalau mau bikin Perda berdasarkan Hinduisme apakah tidak boleh? 
  Orang Jawa pun kalau mau bikin Perda berdasarkan Kejawaen apakah 
  tidak boleh? Jadi yang boleh hanya Islam??
  > 
  > - Original Message - 
  > From: bmrdn 
  > To: nayaklak nayak ; mediacare@yahoogroups.com 
  > Sent: Wednesday, March 28, 2007 3:42 AM
  > Subject: [mediacare] Orang Papua Bertutur Tntng RAPerda Manukwari
  > 
  > 
  >  
  > 
  > kawan-kawan milister mediacare,
  > topik raperda berbasis injil di manukwari cukup banyak 
  diperbincangkan di milis ini. bebrapa posting saya kirim silang ke 
  milis papua-muslim, dan sempat menjadi topik yg dibahas tapi singkat 
  saja. saya sendiri melihat bahwa bilah soal agama diungkit-ungkit di 
  papua, itu adalah omongan elit pejabat saja didorong pihak2 lain yg 
  mau memperkeruh suasana.
  > 
  > ini saya forward email yg menyuarakan pandangan banyak orang 
  papua tentang raperda itu. kebetulan saya lihat alamat mediacare 
  salah ditulis. 
  > 
  > tabeya!
  > oda
  > 
  > - Original Message - 
  > From: nayaklak nayak 
  > To: [EMAIL PROTECTED] ; media-
  [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] 
  > Sent: Wednesday, March 28, 2007 12:51 AM
  > Subject: Orang Papua Bertutur Tntng Perda Manukwari
  > 
  > 
  > Papua Bukan Tanah Yesus
  > 
  > Menurut saya yang masih dominan di Papua adalah adat. Banyak 
  gelar kepala suku menunjukkan Pendeta belum berpengaruh ditanah 
  Papua, apalagi mengatur tanah Papua dengan nilai Injil. Bagi 
  masyarakat Papua yang hidup dan nyata ditengah masyarakat adalah 
  budaya Papua. Budaya Kristen atau Injil belum mengakar, contohnya 
  yang ada di Papua saat ini menunjukkan adanya perang suku bukan 
  perang agama seperti daerah lain. Daerah lain di Tanah Melayu dan 
  Indonesia seperti Sulawesi Selatan, Ternate dll, apalagi Sumbar dan 
  Aceh memang membutuhkan syaria'h islam karena islam sudah mengakar 
  di sana. Berbeda dengan Papua, Kristen belum mengakar menyeluruh, 
  jadi kalau ada usulan "akal-akalan" beberapa pejabat "mantan 
  pendeta" untuk memperdakan nilai Injil adalah suatu hal yang muspra 
  belaka.
  > 
  > Yesus atau siapapun dari agama samawi belum begitu menghunjam 
  ke akar budaya orang Papua asli. Menurut saya perda di Manukwari 
  adalah usaha menanamkan Kristen ditanah Papua, untuk itu silahkan 
  saja. Tapi ingat semua agama punya hak berkembang di Tanah ini. 
  Hanya saja kalau ada pembatasan oleh Kristen bagi Adat Papua maka 
  kristen akan mendapat tantangan dari dalam budaya Papua. Tapi perda 
  ini kelihatannya membatasi dan menghambat laju cepatnya perkembangan 
  agama lain saingan utama agama Kristen selama ini. Pesaing utama 
  laju cepat perkembangan agama diluar Kristen adalah Agama islam. 
  Perda ini untuk menghambat agama lain selain agama Kristen terutama 
  Islam. Maka disini sangat nyata adanya pelanggaran HAM dan menodai 
  nilai demokrasi yang ditawarkan oleh dunia kristen barat selama ini. 
  Kesan saya Kristen mengklaim yang sesungguhnya Yesus bukan satu-
  satunya diberi hak bernafas ditanah ini. Karena itu kesimpulan 
  pendapat saya, 'Papua Bukan Tanah Yesus'.
  > 
  > 
  > --
  -
  > Lelah menerima spam? Surat Yahoo! mempunyai perlindungan 
  terbaik terhadap spam. 
  > http://i

[mediacare] Hari ini; Lauching buku The Hidden Face of Iran

2007-03-28 Thread Rajut Publishing
Hadiri Lauching buku THE HIDDEN FACE OF IRAN; Catatan Perjalanan Warga Amerika 
Serikat Menembus Jantung Negeri Iran
 
Akan berlangsung diskusi yang dihadiri oleh 
1. Mr. Terence Ward (Penulis)
2. DR Muhsin Labib, MA (Penulis dan Dosen)
3. Broto Wardoyo S.Sos, MA, (Dosen Kajian Timur Tengah FISIP UI)
 
Tempat di BLOC FISIP UI, KAMPUS UNIVERSITAS INDONESIA , DEPOK
HARI/TANGGAL: KAMIS, 29 MARET 2007
PUKUL : 15:30
 
 
Selain itu, Terence Ward juga akan menghadiri event :
 
Lanching Buku di TOGAMAS, Bandung
Jalan Supratman No 45 Bandung
Hari/Tanggal: Jum'at, 30 Maret 2007
Pukul: 19.00-20.00
 
Books Signing di Gramedia Pondok Indah Mall
Hari/Tanggal: Sabtu, 31 Maret 2007
Pukul: 16:00-17:00
 
 
IINTERVIEW/DISKUSI RADIO:
 
Diskusi Buku di Radio Delta FM Bandung 94,4 FM 
Hari/Tanggal: Jum'at, 30 Maret pukul 16:00
 
Diskusi Buku di PRO 2  105,1 FM dalam acara PRORESENSI 
Hari/Tanggal: Minggu, 01 April 2007
 
 
SINOPSIS
Keunikan kebudayaan Iran dan sejarahnya yang memikat terungkap dalam catatan 
perjalanan pribadi yang sangat menawan ini.
 
Dibesarkan di Iran pada tahun 1960an, Terence Ward dan ketiga saudaranya tidak 
mampu melupakan ikatan erat yang menyatukan mereka dengan Hassan, sang koki 
keluarga, pengurus rumah tangga, dan pemandu budaya mereka. Setelah 
meninggalkan Iran selama tiga puluh tahun, Ward kembali ke negara itu bersama 
seluruh anggota keluarganya untuk melakukan pencarian terhadap Hassan.
 
Membawa para pembacanya melintasi dataran Iran, Ward menggali masa lalu yang 
kaya dan tak pernah terbayangkan dari negara ini, menjelajahi akar konflik yang 
tak kunjung lekang antara Iran dan negara-negara Arab tetangganya, juga 
mengantisipasi “Perburuan Besar” yang sedang berlangsung di Asia Tengah. Tajam, 
informatif, dan membuka mata, The Hidden Face of Iran memperdalam pemahaman 
kita tentang Timur Tengah dengan kisah sebuah keluarga yang mencintai dan 
mengagumi Iran melalui kasih sayang mendalam para penduduknya


 

Get your own web address.  
Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL

[mediacare] [Telah Terbit] NEFERTITI: The Book of the Dead

2007-03-28 Thread prayudi_n
[Telah Terbit] NEFERTITI: The Book of the Dead

Judul:
Nefertiti

Sub:
The Book of the Dead
Ratu Mesir, Dewa Matahari & Penguasa Dua Dunia

Penulis:
Nick Drake

Harga: Rp 59.900
--> Harga www.inibuku.com: Rp 47.004 <-- DISKON 21,53%

http://inibuku.com/display.php?d=cb-kbk&bkp=D03NDRA01



Fiction – Crime Thriller

Nomine Novel Terbaik Ellis Peters Award


Kota modern pertama dalam sejarah manusia hendak diresmikan. Agama 
baru akan dikukuhkan. Namun sang Ratu menghilang tanpa jejak. 
Sesosok mayat wanita tanpa wajah ditemukan. Pembunuhan demi 
pembunuhan berlangsung silih berganti. Imperium Mesir di ujung 
tanduk...

***

Nefertiti, wanita paling berkuasa dalam sejarah, adalah Ratu Mesir, 
istri dari Akhenaten sang Firaun yang memerintah dari tahun 1353 
hingga 1335 Sebelum Masehi. Di bawah kendali suami-istri ini, 
masyarakat Mesir menjadi masyarakat modern pertama yang tercatat 
sejarah. Ibu kota modern dibangun, agama baru Dewa Matahari 
diperkenalkan. Tapi di tengah ingar-bingar kemajuan itu, Nefertiti 
menghilang dan dikhawatirkan telah dibunuh. Bila benar, kematian 
Nefertiti bakal mengubah peta kekuasaan di Mesir.

Karena mencurigai adanya konspirasi di balik peristiwa ini, 
Akhenaten memerintahkan Rahotep--kepala detektif muda dengan 
reputasi cemerlang--untuk melakukan investigasi. Rahotep punya waktu 
sepuluh hari untuk mengembalikan sang Ratu sebelum festival 
peresmian ibu kota dan agama baru. Bila gagal, kekuasaan Akhenaten 
dan Nefertiti yang membentang dari Afrika hingga Timur Tengah 
terancam runtuh. Nyawa Rahotep dan keluarganya pun akan melayang...



Drake membuat hipotesis cerdas… Kisah yang benar-benar memikat. 
—The Times

Penuh kejutan sejak baris pertama… Membawa pembaca ke petualangan 
misteri yang spektakuler... 
—Evening Standard

Buku ini mengombinasikan detail zaman yang luar biasa dan kecepatan 
novel-novel kriminal kontemporer. 
—The CWA

Kekerasan, atau lebih tepatnya, kekejaman dalam buku ini adalah 
cerminan akurat dari masa itu dan disajikan Nick Drake dengan 
terampil... 
—Reviewing the Evidence

Benar-benar orisinal, idenya segar, dan amat memikat.
—Gateway Magazine

Ia (Nefertiti) dijuluki 'Sang Sempurna', wanita paling terkenal dan 
paling cantik di dunia. 
—Fantastic Fiction


NICK DRAKE lahir pada tahun 1961. Selain menjadi penulis novel, ia 
juga seorang penyair dan penulis skenario terkemuka yang kerap 
memenangi penghargaan, seperti Eric Gregory Award dan Forward Prize. 
Salah satu film garapannya, Hilary and Jackie, menjadi nomine Piala 
Oscar. Ia pun menjadi Literary Associate di National Theatre dan 
Literary Manager di Bush Theatre. Ia tinggal di London, Inggris.


Harga: Rp 59.900
--> Harga www.inibuku.com: Rp 47.004 <-- DISKON 21,53%

http://inibuku.com/display.php?d=cb-kbk&bkp=D03NDRA01


Cuplikan-cuplikan dari NEFERTITI...


1.
Tubuh Tanefert kaku mendengar kisahku. Wajahnya pias. Sebagaimana 
aku, ia mafhum bahwa apabila aku gagal memecahkan misteri ini--apa 
pun itu, apalagi sampai melibatkan tokoh-tokoh dan orang-orang 
berkuasa, maka nasibku sudah jelas. Aku akan dicopot dari jabatan, 
kehormatanku ditelanjangi, harta bendaku dilucuti, lalu aku dihukum 
mati.

Tanefert memalingkan wajah, menerawang tanpa sungguh-sungguh menatap 
keluar jendela. Cahaya matahari siang menerpa wajahnya, membuat 
hatiku naik ke mulut. Membuatku diam.

"Aku mencintaimu."
"Aku tak ingin kau pergi."
Ucapan itu membuatku tercekat.
"Kau tahu aku tak punya pilihan."
"Tidak benar. Selalu ada pilihan."

Kupeluk ia, merasakan tubuhnya terguncang oleh isak. Kucoba 
menenangkan. Tak lama ia tenang sendiri, meletakkan dua tangan ke 
wajahku. Lembut.

"Setiap kali bangun tidur aku tak pernah tahu apakah itu hari 
terakhir aku bisa melihatmu lagi. Jadi kuhafalkan wajahmu. Begitu 
hafalnya sampai bisa kubawa ke liang kubur." "Aku harus pamit pada 
anak-anak." "Kau pergi sekarang juga?" "Ya. Memang harus begitu." 
Wajah Tanefert berpaling lagi.

Tanefert. Jantung hatiku, dengan rambut panjang hitam terurai 
seperti malam tak berbulan, hidung kokoh dan mata sipit. Maafkan aku 
terpaksa meninggalkanmu. Kalau ada yang paling berarti dalam hidup, 
ya keluargaku inilah. Gadis-gadis terkasih. Semoga mereka diberkati 
atas namaku di akhir kisah ini. Akan kupersembahkan segalanya untuk 
mereka. Oh, betapa kita baru menyadari arti orang-orang terkasih 
saat terpaksa meninggalkan mereka.

Kupeluk putriku satu per satu; kucium Tanefert yang membelai wajahku 
dengan tangannya; lalu dengan tangan gemetar kututup pintu rumah dan 
kehidupanku di belakangnya. Kulangkahkan kaki menuju masa depan yang 
tak bisa dipastikan, di mana semua berbau risiko. Malu rasanya 
menuliskan bahwa aku justru merasa lebih hidup, walau jantung serasa 
sembilu menyayat dada.



2.
"Jadi, Anda sang pembongkar misteri yang terkenal itu."
"Ini kehormatan buat saya."
"Sang Ratu harus ditemukan kembali. Dalam keadaan hidup."
"Saya baru saja tiba. Penyelidikan ini masih sangat awal."

Aku baru hendak bertanya lebih jauh ketika t

[mediacare] pemutaran film "Face everyday corruption in indonesia"

2007-03-28 Thread abdul malik
Cross culture community works with Yogyakarta Documentary Film community will 
organize a screening and small discussion;

on March 29th 2007, 19.00pm till end
taken place  in "Dascommunityhaus", address : Ponggalan UH:VII/193 Yogyakarta 
55163 (see the map linked)

Agenda :
Screening documentary film "Face of Everyday Corruption in Indonesia" (In 
english narration)

Disscussion
Moderator : Zaject (Poland), Alex Candra (Indonesia),
Language : english language
Topic : relate to the film 

All of this programs open for public.
Contact : Zaject 081548555745, Candra : 0181328106163,


"Face of Everyday Corruption in Indonesia", 90minute documentary film, directed 
by Lexy Rambradeta, was achieved as best film in documentary film festival 
2007. The film showing from simple practical corruption in common daily life to 
practical corruption in beurocracy as well.
 
-
Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels 
in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit.