[mediacare] kebahaagiaan sejati
kita banyak dikuasai oleh keinginan diri sendiri kita banyak menginginkan yang belum pernah kita rasakan terlalu banyak dunia yang tidak kita ketahui rasa penasaran membunuh kita terbuai oleh perasaan semu dan intuisi yang mengiang-ngiang dan kita menjadi sedih sendu, duka menyelimuti hidup sesungguhnya, makna hidup telah ada dan kebahaagiaan sejati hanya dapat kita raih ketika kita telah meninggalkan kepentingan diri sendiri ketika kita telah mulai memikirkan orang lain maka kita akan menemukan jati diri dan mensyukuri apa yang Tuhan telah berikan pada diri kita salam, Goenardjoadi Goenawan Pengamat Kewirausahaan www.manajemen-nurani.spaces.live.com http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5630pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Best Life - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna [terbit 31 Mei 2007] * Manajemen Berbasis Nurani [terbit 1 Januari 2007] * Memasarkan Dengan Hati [terbit 8 November 2006] * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur Ready for the edge of your seat? Check out tonight's top picks on Yahoo! TV. http://tv.yahoo.com/ Web: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ Klik: http://mediacare.blogspot.com atau www.mediacare.biz Untuk berlangganan MEDIACARE, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/ * Your email settings: Individual Email | Traditional * To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/mediacare/join (Yahoo! ID required) * To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[mediacare] BEST LIFE - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna
Komentar tentang Buku BEST LIFE - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna, ditulis oleh Stefanus Indrayana, dan Goenardjoadi Goenawan terbit mulai 31 Mei 2007 di Toko-toko Gramedia di seluruh Indonesia: Saya yakin buku ini akan menjadi sumber inspirasi dan pencerahan masyarakat luas, yang tidak hanya ingin hidup berbahagia (being happy), namun juga terbaik dan bermakna (best of your life to others). Stefanus Indrayana dan Goenardjoadi Goenawan merangkum langkah langkah yang kelihatannya sederhana namun mendalam artinya. Buku ini dapat memberikan inspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh makna, sanggup menghadapi perubahan, tegar dan sabar dalam menghadapi tantangan kehidupan, mengembangkan talenta, menciptakan mimpi besar, sekaligus dicintai Sang Pencipta. SALAM SUKSES Agung Adiprasetyo CEO Kelompok Kompas Gramedia Saya sudah ratusan kali mendengar orang berkata seperti ini: Saya sih simpel-simpel aja, gak mau yang muluk-muluk. Saya mau jalanin aja hidup ini, seperti air mengalir... Kalau ada kata-kata seperti itu tanggapan saya cuma satu: Lha kalau airnya mengalir ke got, memangnya Anda mau ikut?. Tentunya tidak kan ? Nah, agar aliran air Anda tidak mengalir ke got, Anda sendirilah yang harus mengatur salurannya. Caranya dengan mulai menemukan makna hidup Anda, mengenal Jiwa Anda, menemukan nilai-nilai dalam hidup Anda, dan dari situ, barulah Anda mendapatkan apa yang betul-betul Anda inginkan dalam hidup Anda. Segera setelah Anda menemukan itu semua, maka percayalah, hidup akan jadi lebih mudah bagi Anda. Selamat membaca. Salam Safir Senduk (www.perencanakeuangan.com) Buku ini tidak dimaksudkan untuk mengajak kita bermewah-mewah dalam gagasan abstrak atau untuk membuat kita terbuai oleh ilusi kebaikan diri kita sendiri. Buku ini hadir terutama untuk menggugah kita dari buaian tidur panjang yang membuat kita tak lagi bergairah untuk bangun atau tenggelam terlalu jauh dalam mimpi-mimpi yang kita ciptakan untuk diri sendiri. Buku ini, mengutip perkataan kedua penulis sendiri, adalah ketukan pada pintu hati kita agar kita mau membukakan pintu tersebut bagi orang lain. Pertanyaan yang teramat sulit untuk dijawab tetapi harus kita segera putuskansebelum lebih jauh melangkah masuk ke dalam relung-relung buku iniadalah: bersediakah kita menyambut ketukan itu? Membuka pintu hati kita? Sehingga kata tak akan hanya menjadi isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan, yang menjadikannya tiada. Dengan cuplikan dari sajak Aku Ingin karya penyair Sapardi Djoko Damono ini, saya ucapkan selamat membaca, dan semoga perjalanan membaca tersebut menjadi pengalaman penuh makna yang akan menjadi awal dari perjalanan yang lebih konkret, yakni perjalanan menempuh hidup yang penuh makna pula. 11 April 2007 Manneke Budiman Pengajar Fakultas Ilmu Budaya, UI - Luggage? GPS? Comic books? Check out fitting gifts for grads at Yahoo! Search.
[mediacare] melamar kerja masih untung mendapat penurunan gaji
Kalau kita lihat sekarang kondisi ekonomi mikro Indonesia sungguh mengenaskan, bila kita coba jalan-jalan ke supermarket, bahkan hypermarket, di Mall-mall terasa sepi. Terakhir kita dengar ada mobil honda jazz yang terjun dari parkir lantai 6, itupun bukan ke Mall, namun pergi ke acara gereja. Kalau kita lihat, coba ke supermarket atau Hypermarket di siang hari, pengunjung terasa kosong. Belanja di Mall terbesarpun demikian, suasana terasa sepi. Pengunjung ramai hanya dua hari seminggu, yaitu pada hari Sabtu-Minggu saja. Para pramuniaga sering bergerombol ngobrol dengan kelompoknya hanya untuk mengusir rasa kantuk, menunggu pengunjung. Yang masih ramai hanya pengunjung bioskop Spiderman 3, wah, membludak, itupun karena studio 21 telah menurunkan harga menjadi rata-rata Rp 35,000 bahkan di Plaza EX. Bagaimana kita menyikapi hal ini? Para pengusaha semakin terdesak, terpojok, entrepreneur kecil-kecilan sudah gulung tikar dari tahun lalu. Sementara restoran besar mengalami desakan kontraksi pasar, industry makanan menjadi over supply. Lihat saja counter Donuts, atau Bakery, kebanyakan sepi. Pengusaha harus cepat berubah haluan, istilahnya back to basic. Kembali ke basic. Kalau dulu handphone yang laku adalah model terbaru, harga Communicator 9500 dulu sempat harganya 15 juta, sekarang handphone yang asal bisa untuk menelepon, syukur-syukur dual band, ngirit, kalau perlu rekondisi. Di Bandung ada Babe, Barang bekas, tokonya masih ramai. Kita harus siap dengan fenomena ini Babe, kalau perlu dibuat satu paket kebutuhan keluarga: pisang, beras, minyak, roti, susu, Indomie, biscuits, selai, sabun, shampoo, detergent, baju anak-anak, odol satu paket seperti parcel harganya Rp 20,000. Dananya darimana? tidak mungkin menjual paket tersebut semurah itu, dananya darimana? Bisa dari sumbangan orang kaya, sedekah, zakat, perpuluhan, atau sumbangan tenaga pengemas. paket dikemas oleh pekerja voluntir, iklan didukung oleh media secara sukarela. Kondisi negara kita seperti refugee. Kita perlu memikirkan makanan bagi pengangguran, selama ini mereka ditanggung oleh keluarga. Ibarat keluarga beranak 4, yang dua bekerja yang dua lagi mengantar jemput layaknya ojek. Lambat-laun keluarga tidak lagi mampu mendukung beban beratnya biaya hidup. Akhirnya sekarang banyak sekali pasangan pisah ranjang hanya karena tekanan ekonomi. Sudah banyak sepeda motor dijual, yang sudah lunas, dikredit kembali, tanah dijual murah, rumah dijual, untuk makan. Kalau dulu pengemis banyak yang pura-pura sekarang semua orang miskin beneran. Warung nasi Padang yang menjual ayam kare, rendang, perlu dirubah menjadi warung tegal yang menyediakan teri, tahu, dan telor balado. Negara kita diberkati dengan sambal. Hanya dengan sambal maka makanan terasa nikmat, walaupun harus hemat. Kadang seperti di sebuah foodcourt di Mall, banyak sekali orang makan, makanan manado, makanan sunda, bebek goreng, tom yam seafood, namun pernahkah kita berpikir, beberapa orang tidak cukup memiliki uang untuk makan disana? sedangkan makanan dipajang secara terbuka. Di Jerman dan beberapa negara Eropa ada undang-uandang yang tidak menghukum pencuri makanan yang melakukan karena lapar, dan miskin. Manusia kalau tidak diberi makan, apa disuruh mati saja? Bahkan salah satu peri kebinatangan adalah setiap binatang wajib diberi makan. Sekarang kalau melamar kerja masih untung mendapat penurunan gaji, karena bahkan perusahaan terbesarpun melakukan pengurangan karyawan, calon karyawan sudah tidak lagi menuntut Toyota Vios, atau Avanza, naik sepeda motor atau Busway pun cukup, asal anak-anak tidak putus sekolah. Uang pesangon PHK tahun lalu sudah habis, karena iklim investasi sungguh memburuk. Bila anda Manajer Senior, lakukanlah yang terbaik, bukan karena mengejar gaji anda, lakukanlah untuk menolong menyelamatkan karyawan dari pengangguran. Pemerintah perlu memikirkan pengangguran ini, bila tidak maka bukan masalah demo buruh yang ditakutkan, namun demo pengangguran. Taksi di pool-pool banyak yang menganggur, apakah tidak cukup sopir? masalahnya sopir banyak, namun penumpang kurang, sehingga banyak sopir taksi kerja rodi, keliling seharian hanya impas untuk biaya bensin. Acara TV seperti Deal or No Deal, Who want to be millionaire, Super Deal 2 Milyar perlu dihentikan, sungguh menyakitkan melihat uang Rp 150 juta diberikan begitu saja kepada kontestan. sungguh menyakitkan. Polisi sekarang kalau mau menilang harus ngotot-ngototan karena sopir pun taidak punya uang, sehingga beberapa Polisi terpaksa menutupi mukanya dengan helm dan menutupi nama di dadanya dengan penutup saku yang diganjal HT. Pemerintah perlu melakukan crash program seperti karang taruna, atau organisasi pemuda mungkin tanpa gaji, namun paling tidak disediakan makanan dan kesibukan. Saat ini para pengangguran sudah tidak lagi mencari
[mediacare] duit
halo sahabat, saat ini marak berbagai macam undian dan kuis berhadiah duit, namun satu hal yang sungguh mengganggu dan tidak baik, duit dipajang, dikipas-kipaskan sebagai iming-iming kepada peserta. Kuis super deal 2 milyar rajanya, duit satu juta, dua juta, sepuluh juta, sebelas juta dikipas-kipaskan kepada peserta, diiming-iming secara tidak benar, seolah olah semua penduduk di Indonesia budak uang, demi uang kesetanan, hanya menunggu tirai 1 atau tirai 2. Trans TV dan TV 7 bagi-bagi TV 21 inch, SCTV ikutan dengan membagi-bagi uang cash [duit beneran] dikipas-kipas kepada pemenang dua juta, kalau menjawab benar tiga juta atau empat juta, duduk-duduk nonton TV dapat hadiah, sungguh pesan goblok dari TV Broadcaster, membodohi masyarakat, Undian dimana-mana bergambar hujan duit, duit ratusan ribu disebar dibuat mandi uang, gambar perempuan berada di bath tub penuh dengan lembaran ratusan ribu, mau jadi apa bangsa kita? Kemana lagi pahala, amanah, amal, ilmu? sudah ditukar menjadi duit semua. salam, GG __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[mediacare] Jebakan-Jebakan dalam Hidup
sekali. Rekreasi kemana aja bisa. Lobi klien kemana-mana pake mobil. Sekarang kok cuma susu kental manis. ”Perhiasannya jual aja deh ma...”. ”Di rumah aja, dananya buat bayar bank besok”. ”Pake motor aja, dana BBM-nya buat bayar bank”. Utang itu mulia. BODOL. Pegawai bank jadi tambah makmur, keluarga sendiri jadi menanggung ikut prihatin kena belenggu utang. Kalau pengen cepet maju harusnya dulu solusinya bukan utang, Tapi mempertajam empati, untuk membuat kehidupan semakin baik, memelihara bumi Allah. Utang ternyata bukanlah solusi utama buat maju. Namun sudah terlanjur... Ternyata Gusti Allah memang sedang menjewer telinga saya supaya lebih berempati, supaya saya meninggalkan ego dan nafsu, supaya tidak sombong, supaya lebih pasrah, sesungguhnya tiada daya dan kekuatan melainkan karena Allah yang Maha Agung. Alhamdulillah. Ternyata Allah masih sayang aku. Mengingatkan aku supaya tidak sombong lagi. Supaya tidak egois lagi... Supaya tidak dugem lagi... Supaya lebih mendekat lagi... Supaya tidak maksiat lagi... Supaya membersihkan jiwa saya... Tobat... Sekarang saya cuma pengen hidup tenteram tidak dikejar-kejar utang. Saya tidak ingin jadi miliuner. Ya Allah bebaskan aku dari utang yang buruk ini. I want to be free dari utang. Ahmad Mizani Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di buku kami Best Life - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna ditulis oleh Stefanus Indrayana Goenardjoadi Goenawan, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo mulai 1 Mei 2007. salam, Goenardjoadi Goenawan Pengamat Kewirausahaan www.manajemen-nurani.spaces.live.com http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5630pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Best Life - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna [terbit 1 Mei 2007] * Manajemen Berbasis Nurani [terbit 1 Januari 2007] Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: * Memasarkan Dengan Hati [terbit 8 November 2006] * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[mediacare] Buku BEST LIFE - MENJALANI HIDUP BAHAGIA PENUH MAKNA
takut, amarah, materialisme semata dan menentang kata hati yang benar. 2. Mampu menjawab pertanyaan mengapa aku tercipta di dunia dengan mencari jawaban melalui tujuan penciptaan dan menjalankan kehidupan seperti tujuan Sang Pencipta. 3. Mengerti bagaimana cara menjalani hidup secara lebih efektif dan fokus yang sesuai dengan tujuan Sang Pencipta, sehingga tidak lagi tersesat atau berjalan di tempat tapi mampu berkarya sesuai dengan hakikat penciptaan dan mengembangkan talenta yang diberikan. 4. Membawa kehidupan bahagia penuh makna ke dalam kehidupan sehari-hari baik kepada diri sendiri, keluarga, komunitas maupun bangsa dan negara. Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di buku kami Best Life - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna ditulis oleh Stefanus Indrayana Goenardjoadi Goenawan, diterbitkan oleh Elex Media Komputindo mulai 1 Mei 2007. salam, Goenardjoadi Goenawan Pengamat Kewirausahaan www.manajemen-nurani.spaces.live.com http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5630pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Best Life - Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna [terbit 1 Mei 2007] * Manajemen Berbasis Nurani [terbit 1 Januari 2007] Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: * Memasarkan Dengan Hati [terbit 8 November 2006] * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com
[mediacare] Komentar Buku: LULUS KULIAH CARI KERJA? KUNO!!!
*Komentar Buku: LULUS KULIAH CARI KERJA? KUNO!!!* Penulis: Dodi Mawardi Penerbit: Elex Media Komputindo Mulai Terbit: 10 April 2007 Buku Mas Dodi Lulus Kuliah cari kerja? Kuno!!! ini enak dibaca dan sangat relevan menjadi tips bagi para calon pengusaha muda. Isinya sangat sistematis dan menjadi peta bagi para lulusan sekolah yang ingin masuk ke dunia usaha, menjadi Penghusaha, sehingga tidak lagi kaget, salah jalan, namun mencapai sukses!. salam, Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Penulis buku Manajemen Berbasis Nurani (bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA).
[mediacare] komentar puisi dari Pak KK
Ini ada komentar puisi dari Pak Kusmayanto Kadiman Menteri Riset Teknologi RI.. salam, GG Kawan-kawan, Menyimak karangan-karangan Pak Goenardjoadi Goenawan, Pak Jansen Sinamo, Pak Ary Ginanjar, Pak Gede Prama, Pak Rama Royani dll saya teringat akan sebuah puisi antik favorit saya (yang selalu memberi inspirasi dan motivasi setiap kali saya membacanya) berjudul Youth. Puisi tsb menjadi favorit warga Jepang juga. Ini saya temukan di URL berikut: http://www.bartleby.com/73/2099.html Semoga bermanfaat bagi kawan-kawan. Jabat erat, KK NB. Sejak saya di ITB puisi ini sering saya sebar-luaskan, maaf jika ada yang merasa bosan menerimanya. - This poem was a favorite of Gen. Douglas MacArthur. Because of MacArthur this poem has become extremely popular in Japan and a part of Japanese business reading. I first became aware of it thru a tenugui gift from Nojiri (Fuji Daruma) sensei after a morning practice at Noma Dojo in Tokyo. Thanks to Tom Bolling sensei's (research librarian extraordiniare) help I was able to find the original version in English. YOUTH by Samuel Ullman Youth is not a time of life; it is a state of mind; it is not a matter of rosy cheeks, red lips and supple knees; it is a matter of the will, a quality of the imagination, a vigor of the emotions; it is the freshness of the deep springs of life. Youth means a temperamental predominance of courage over timidity of the appetite, for adventure over the love of ease. This often exists in a man of sixty more than a boy of twenty. Nobody grows old merely by a number of years. We grow old by deserting our ideals. Years may wrinkle the skin, but to give up enthusiasm wrinkles the soul. Worry, fear, self-distrust bows the heart and turns the spirit back to dust. Whether sixty or sixteen, there is in every human being's heart the lure of wonder, the unfailing child-like appetite of what's next, and the joy of the game of living. In the center of your heart and my heart there is a wireless station; so long as it receives messages of beauty, hope, cheer, courage and power from men and from the infinite, so long are you young. When the aerials are down, and your spirit is covered with snows of cynicism and the ice of pessimism, then you are grown old, even at twenty, but as long as your aerials are up, to catch the waves of optimism, there is hope you may die young at eighty. --- Wed Apr 11, 2007 9:58 am Show Message Option View Source Use Fixed Width Font Unwrap Lines Kusmayanto Kadiman [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Never miss an email again! Yahoo! Toolbar alerts you the instant new Mail arrives. http://tools.search.yahoo.com/toolbar/features/mail/
[mediacare] Undangan Seminar Membangun Entrepreneur Handal di Indonesia
*Undangan Seminar Membangun Entrepreneur Handal di Indonesia* Kegiatan Seminar Nasional sehari, * insya Allah *akan diselenggarakan pada: Hari : SENIN Tanggal : 23 April 2007 Pukul : 08:30 sampai dengan13:00 WIB *TEMPAT* Kegiatan, diselenggarakan di Ruang Auditorium, Lantai 6, Gedung 4, Kampus D, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100, Pondok Cina Depok 16424 *SUSUNAN ACARA (wib)* 08.30 – 09.00 : Pendaftaran peserta Rehat Kopi / Teh 09.00 – 09.10 09.10- 09.20 : Pembukaan Laporan Ketua Tim Pelaksana Iman Murtono Soenhadji, Ph.D Sambutan Rektor Universitas Gunadarma Prof. DR.E.S.Margianti., SE., MMSi 09.20 – 10.00 : *Keynote speech* Prof.Dr.Yuyun Wirasasmita Peran Perguruan Tinggi dalam mencetak *Entrepreneur* handal Di Indonesia * * 10.00 – 12.30 : Seminar Nasional : *Pemandu* DR.Prihantoro, *Universitas Gunadarma* *Narasumber 1* DR. Budi Hermana Ketua* LEPMA* Universitas Gunadarma Membangun *Entrepreneurship* berbasis Teknologi Informasi: *Entrepreneur global networks mungkinkah terwujud? *** * * * * * * *Narasumber 2* Dra,.Monika Maria Nilam Widyarini, MSi Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma Model Kewirausahaan berbasis Kultur. * * *Narasumber 3* DR. Erwin Owen Hermansyah *Alumnus Universitas Gunadarma* Kiat-kiat berbisnis dalam kondisi ketidakpastian: Suatu tantangan bagi calon *Entrepreneur *. *Narasumber 4* Goenardjoadi Goenawan, Ir., MM *Motivator, author, business practitioner* Membangun *Nurani *dan Wawasan *Entrepreneurship;* Sebuah perjalanan menuju keberhasilan
[mediacare] kebebasan, ini yang menjadi semakin langka...
Saat kita mulai bekerja, kita memiliki suatu harapan setinggi gunung, ingin berdedikasi yang terbaik, ingin berkontribusi yang terbaik, genap sepuluh tahun bekerja, kita back to square one, bagaimana mungkin kita mencintai pekerjaan kita? kita ini hanyalah angka, just a number, one of the employee, tenaga kerja, kalau dalam mahasa Jerman Man power. Man power? apa bedanya dengan battery power? wind power? Manusia dihargai sebagai tenaganya saja, tenaga kuat hayooo, tenaga loyo, wah, pensiun deh. Makanya Bill Clinton kaget setengah mati melihat di Cikarang, robot cantik-cantik, manis-manis, ternyata Robot di pabrik itu hidup, btuh makan, bisa bicara, sungguh canggih robotnya, dia gak tahu perasaan menjadi robot. Disamakan robot, dipakai tenaganya saja, gak ditanya apa cita-citanya, apa perasaannya? Dan kita merasa bahwa kita ini sudah diperbudak oleh perusahaan. Diperbudak? kemana kemerdekaan? kemana arti hidup? kemana arti berkarya untuk kemanusiaan? kemana arti mengejar kesempurnaan? Mengapa kita masuk ke jebakan eksploitasi, menjadi diperbudak oleh perusahaan? Itulah kalau kita tidak memiliki UMP [upah maksimum propinsi], maksimum? maksimum gimana? bukannya minimum? kita merasa senang waktu dapat gaji Rp 2 juta. Begitu naik jadi Manajer gede kepala gaji Rp 4 juta, dan semua itu dihabiskan untuk belanja. Giliran gaji Rp 15 juta, habis buat belanja, beli TV, beli mobil, beli berlian, maka tak heran kalau kita menjadi diperbudak, karena kita sendiri diperbudak oleh nafsu. Bagaimana mau merdeka? Bagaimana mau terlepas dari keterpaksaan? Oleh karena itu, kita harus mengenal UMP [upah maksimum propinsi], kalau anda hanya butuh Rp 100 ribu untuk belanja sehari, maka itulah batas makimum anda, itulah harga kemerdekaan yang anda ingin raih. Sisanya semua ditabung. Ditabung untuk kemerdekaan anda. Tidak sulit mencari Rp 100 ribu, anda jualan bikang ambon, jualan pukis juga bisa, apalagi kalau jual diri, lewat keahlian manajemen anda, keahlian menulis anda, keahlian menyanyi anda, banyak teman yang menyanyi minimal honornya Rp 200 ribu per hari. Mengapa kita bisa masuk ke jebakan keterpaksaan, dunia budak? Makanya, mulailah mengendalikan nafsu, supaya bisa bebas dari perbudakan nafsu, sehingga kita bisa mulai hidup merdeka, berkarya seutuhnya, jangan mulai termakan cicilan Honda CRV. Maka anda segera menemukan arti hidup, arti kemanusiaan, arti dunia, dan anda menemukan jati diri anda, cahaya penunjuk jalan hidup. salam, Goenardjoadi Goenawan Pengamat Kewirausahaan http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5630pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Best Life (akan terbit 20 April 2007) * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur
[mediacare] Komunis oh komunis
Audifax: Ada hal penting yang mau saya angkat, yaitu masalah `Pemikiran Hegelian. Seperti bisa dilihat pada beberapa artikel yang saya posting, bahwa Georg Wilhelm Friedrich Hegel, filsuf Jerman itu, adalah tokoh penting yang mempengaruhi pemikiran filsafat masa kini. Bukan saja karena ia merupakan guru langsung dari Karl Marx, tetapi dialektika hegelian itu juga mempengaruhi banyak sendi kehidupan, termasuk ilmu pengetahuan. Sebagian dari para ilmuwan atau orang awam barangkali sudah tak asing lagi dengan dialektika Tesis-Antitesis-Sintesis (di mana sintesis inipun meerupakan tesis yang nantinya kembali bertemu antitesis). Hegel percaya bahwa perputaran dialektika itu, nantinya akan berhenti pada semacam kemutlakan. Inilah yang mengilhami pemikiran Marx yang percaya akan adanya Masyarakat tanpa kelas di kemudian hari. Para pemegang modal (Tesis) akan dilawan oleh kaum buruh (Antitesis), namun ketika kaum buruh ini berhasil menduduki posisi pemegang modal, mereka juga akan mendapat perlawanan dari mereka yang sub-ordinat, begitu seterusnya hingga akhirnya terjadi masyarakat tanpa kelas. Goen: Sebelum tiba pada pengartian masyarakat tanpa kelas, kita mesti mengerti esensi makhluk hidup. Esensi Makhluk hidup itu adalah mencari makan. Pada jaman dulu makanan itu tidak bisa diawetkan, jadi dibagi-bagi ke kelompoknya. Namun akhirnya bisa diawetkan menjadi dendeng, kebab, lama kelamaan menjadi duit, tanah, emas, dan minyak bumi. Esensinya adalah mencari makan [duit]. Nah, kemakmuran itu timbul oleh keajaiban alam yang namanya multiplier effect. Itu didasarkan pada teori comparative advantage. A Tukang roti dan B tukang cukur. Bila A ingin cukur, mana yang lebih bagus, minta tolong B dan bayar, atau cukur sendiri? Bila a mencukur di B, apakah A rugi? tidak. Bila B ingin makan roti, mana yang lebih baik, bikin sendiri atau beli di A? Bila B membeli roti ke A apakah B rugi? tidak. Ternyata kemakmuran meningkat pada saat masing-masing memperdalam keahliannya, dan memperdagangkannya. A tentu lebih efektif bila terus membuat roti, dapipada mencukur. Sebaliknya lebih efisien bila mencukur, daripada membuat roti. Maka perdagangan akan menciptakan kemakmuran, itu dasarnya dari kapitalisme. Bagaimana kalau A ingin terus, terus, terus membuat roti? dia menciptakan value added, roti keju, roti misis, roti ham, harganya naik, naik, naik seperti Gillette double edge, menjadi GII, menjadi Contour plus, menjadi Sensor, Sensor Excel, Gillette Mach 3. Harganya berlipat-lipat. akhirnya A menjadi kaya. apakah ada yang rugi? tidak. Audifax: (Inilah yang sering diterjemahkan ngawur dengan Sama rata sama rasa). Memang lalu tak ada Tuhan di sini, apalagi agama, karena memang tidak ada urusannya dengan baik Tuhan maupun agama. Pemikiran Marx inilah yang kemudian diradikalkan oleh Engels, Lenin, Mao, dll menjadi Komunisme. Di Indonesia memang pernah muncul Komunisme di era Soekarno, dengan tokohnya D.N. Aidit. Tapi, konon, D.N. Aidit pun sebenarnya tidak tuntas membaca Das Kapital-nya Marx. Buku Aidit itu sebenarnya ya manifestonya sendiri. Dalam buku itu hanya ada sekalimat dua kalimat yang dikutipnya dari Marx untuk pembenaran apa yang ditulisnya. (Tapi yang kayak gini biasalah di Indonesia…liat aja penelitian- penelitian sejumlah ilmuwan di Indonesia) Goen: Ini tambah blunder, dicampur Atheis. Menjadi Komunis, blunder. Pada saat makhluk hidup dilepas dari esensinya mencari makan [duit] maka efek kemakmuran akan hilang, efek comparative advantage, masing- masing tidak mengejar efektivitas, efisiensi. Makanya komunis cepat bubar, seperti di Rusia, atau Germany dan Vietnam. Deng Xiao Phing lebih cepat melihat gelagat, segera berpendapat bahwa uang itu mulia. Menjadi kaya itu mulia Tidak peduli kucing hitam atau putih yang penting bisa menangkap tikus. Makanya sistem segera berubah cepat, manusia segera mencari makan. Audifax: Tapi….coba kita renungkan juga pada mereka yang berpegang pada Tuhan atau agama. Tidakkah mereka juga sama hegeliannya dengan Marx? Tidakkah mereka juga membayangkan sebuah masyarakat tanpa kelas pada apa yang mereka percayai sebagai Surga, Pengadilan di hari terakhir, dan sejenisnya itu? Goen: Jangan salah mas, surga itu bukannya nanti, tapi sekarang, neraka itu bukannya nanti, tapi sekarang. Kalau saya mencubit anda, anda menabok saya, itu hukumannya. Bagaimana kalau saya menolong anda? anda akan membalasnya bukan? Itulah surga. Surga itu bukannya masyarakat tanpa kelas bung. bukan. Dia itu seperti handphone, pakai bluetooth, pada saat seseorang hidup dengan jati dirinya yang sejati, menggunakan jiwanya, maka dia akan mendapat pencerahan, penerangan, menjadi jelas, menjadi tahu. kemana mau mengarah. seperti matahari, semua terlihat terang, menjalani hidup semestinya. apakah itu? Ternyata hidup itu adalah lewat orang lain. Dia hidup supaya bisa menolong orang lain. Menjadi berguna bagi nusa dan bangsa. Efek manfaat itu yang harus dikejar. semakin besar, semakin tinggi
[mediacare] Ada apa dengan nurani?
sebelum kita dilahirkan, tentu ada rencana, harapan dan jalan dari orang tua bukan. nah, harapan itulah yang kita harus mengerti, apa jadinya kalau anak-anak kita meleng dan menjadi maunya sendiri? tentu kita akan hukum dia, karena itu tidak seseuai dengan harapan sebelum dia dibuat, bukan, logika ini kalau diteruskan, untuk apa Tuhan menciptakan human? Tuhan menciptakan Manusia A, Tuhan menciptakan Manusia B, yang paling hebat, paling sempurna, paling bagus, paling lengkap, paling pintar, hasilnya Manusia A berantem dengan Manusia B, capek de... Mereka gak tahu bahwa rahasia hidup yang tertinggi adalah jiwa manusia itulah yang menjadi pegangan bukan nafsu naluri kebinatangan, jiwa itu rahasianya adalah bebas kepentingan, maka bila Manusia A dan Manusia B hidup dengan jiwanya, maka jiwa Manusia A memperhatikan jiwa Manusia B, demikian sebaliknya, maka dia akan menjalani kehidupan sejati, kehidupan kekal, bertemu Tuhan. Disitulah letak rahasianya, oleh karena itu besar kemungkinan seseorang yang berkekurangan akan mencapai kesana, karena dia akan mulai untuk berserah, secara ikhlas memberikan yang terbaik kepada orang lain. salam, Goenardjoadi Goenawan Pengamat Kewirausahaan http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5630pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur
[mediacare] Nurani oh Nurani
Satu lagi pak Goen kalau pakai logikanya pak Goen, berarti Tuhan menghukum kita karena sudah tidak sesuai lagi dengan keinginanNya? Capek banget deeh Buat apa kalau gitu menciptakan manusia? Supaya Tuhan bisa merasakan enaknya menghukum? Kok ciptaan lain selain manusia bisa tidak ikut dihukum? Apakah karena ciptaan lain tidak bisa melenceng dari keinginanNya? Halo Mas Adhi, Banyak orang berpikiran bahwa kalau berbuat salah, maka hukumannya nanti di akherat, kalau berbuat baik, maka ganjarannya nanti, di sorga, itu salah pak. Mengapa kita harus mengikuti jalan Tuhan? Karena ya memang begitu, yang benar. Misalnya saya gak ada kerjaan, mencubit anda, tentu anda marah, bukan? Hukuman itu sekarang. kalau orang itu hidupnya susah, banyak halangan, banyak penderitaan, itulah hukuman dari jalan yang salah, pak. Kalau jalannya benar, seharusnya kita ini gak ada bedanya dengan pohon kelapa, pohon kamboja, tumbuh berkembang dengan sendirinya. apa yang menghalangi hidup kita? apa yang menjadi sandungan jalan kita? itu dari ego diri sendiri. itulah yang menghambat, yang menutupi pandangan kita. seharusnya kita melihat orang lain, namun yang kelihatan [yang dipikirkan] diri sendiri, makanya kita ini setengah buta, oleh karena itu sering kepentok-pentok. kalau hidup pakai jalan Tuhan, bebaskan ego, gunakan jiwamu, maka jalan akan terbuka lebar, jiwa itu seperti handphone pak. mereka saling connect satu sama lain, pada saat kita hidup dengan jiwa, maka pancaran bluetooth akan mengundang bantuan jiwa-jiwa yang lain, mereka memang tidak egois, tidak memikirkan diri sendiri, lawannya, mereka saling memperhatikan jiwa-jiwa yang lain, begitu. Jadi kalau hidup sesuai dengan harapan Tuhan, anda akan memiliki jalan yang dilapangkan, anda akan menanjak dengan ditarik oleh jiwa yang lain, anda akan hidup dengan petunjuk jiwa yang lain, anda tidak akan sendirian, anda tidak akan kekurangan. Sorga itu sekarang, pak. kalau harus menunggu ajal, capek de Makhluk lain? maksudnya pohon, anjing, ikan? mereka gak diberi kebebasan, pak. mereka gak ada pilihan, hanya hidup dengan mekanisme alam, tidak memiliki kehendak bebas, jadi ibarat robot, tidak memiliki artificial intelligence begitu. salam, Goenardjoadi Goenawan Pengamat Kewirausahaan http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5630pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur
[mediacare] kita menggunakan topeng
Kebanyakan dari kita menggunakan topeng kebohongan yang kita kenakan, kadang seumur hidup kita. *kita menggunakan topeng*, bahwa kita orang yang paling dihormati, paling disegani, paling benar, paling pintar, paling populer, seolah- olah kita ini bintang iklan Nokia dan setiap handphone baru adalah hak kita, dan identitas kita, menunjukkan siapa kita. mengapa bisa begitu? karena *kita merasa bahwa hidup ini adalah hak kita*. kita memiliki hak untuk mendapatkan gaji, memperoleh rejeki, membiayai gaya hidup kita. Karena kita sudah banyak berkorban, kita sudah sekolah, kita merasa lebih baik daripada orang-orang lain. tidak banyak manajer seperti kita, peranan kita sungguh krusial bagi dunia, bagi perusahaan tempat kita bekerja. dan kita lupa, sewaktu-waktu semua itu, semua identitas palsu kita bisa jatuh tempo, expired, diambil smeua oleh Sang Pencipta. Kalau kita sudah berada dalam jurang kehancuran, bertabrakan seperti Alda, sudah kena serangan jantung, sudah pernah bagkrut, sudah pernah diusir oleh orang tua sekeluarga, maka kita akan merasakan bahwa *hanya jiwa kita yang menjadi pegangan, yang paling berharga*, bukan jam tangan kita, apalagi handphone kita, atau name card siapa kita. nyawa kita itulah yang paling berharga, diatas segalanya, dan nyawa itu sepenuhnya pemberian dari Sang Pencipta, oleh karena itu, kalau hanya turun gaji 25%, atau turun jabatan, atau turun gengsi, atau tidak bisa menginap di Grand Hyatt, tentu tidak masalah, dan kita terus mensyukuri bahwa seandainya Sang Pencipta tidak mengabulkan doa kita untuk terus bisa hidup, maka kita toh sudah masuk liang kubur, bukan. salam, GG
[mediacare] Euforia Go Spiritual di Dunia Bisnis
http://www.swa.co.id/ *Pelatihan-pelatihan yang menggugah inner power dan energi spiritual yang diadakan penyelenggara lainnya pun setali tiga uang: diminati publik, khususnya kalangan profesional. Tengok saja kelas-kelas publik yang dipandu Mario Teguh, Andrie Wongso, Reza M. Syarif, Arvan Pradiansyah, Goenardjoadi Goenawan, dan sebagainya.* *Euforia Go Spiritual di Dunia Bisnis *Kamis, 01 Maret 2007 Oleh : Joko Sugiarsono *Gelombang spiritualitas makin kuat melanda kalangan pelaku bisnis dunia, termasuk di Tanah Air. Apa tujuan mereka menerapkan nilai-nilai spiritual itu? Bagaimana pula cara dan gaya mereka mewujudkannya?* Ruangan besar di Jakarta Hilton Convention Center yang dingin itu dipenuhi 900-an orang. Hampir tak ada ruang yang tersisa. Dalam suasana yang rada temaram, ratusan orang peserta itu tekun menyimak pesan-pesan spiritual yang disampaikan instruktur, yang dibantu dengan lima layar lebarnya. Sesekali, diiringi musik Kitaro yang membuat suasana makin khusyuk, para peserta tampak menundukkan kepala, terpekur, melakukan evaluasi diri. Dalam evaluasi diri ini, tak sedikit dari mereka yang meneteskan air mata. Anda mungkin sudah tahu, ini bukan acara pengajian, melainkan pelatihan Emotional Spiritual Quotient (ESQ) untuk kelas eksekutif yang digelar ESQ Leadership Training di bawah pimpinan Ary Ginanjar Agustian. Sebagian besar dari ratusan peserta itu adalah para eksekutif dan profesional yang dikirim oleh pelbagai perusahaan: BUMN, swasta nasional dan swasta asing. Mereka bukan hanya dari kalangan manajer biasa, tapi juga eksekutif senior hingga sekelas CEO perusahaan besar di Tanah Air. Di forum ini, semuanya membaur menjadi satu, sebagai pribadi-pribadi yang duduk bersila sama rendah, untuk menggali nilai-nilai keagungan dan menghidupkan suara hati mereka. Meski tidak gratisan, pelatihan ESQ khususnya untuk kelas eksekutif -- tarifnya tergolong menengah-atas -- yang digelar setiap bulan selalu dibanjiri peserta. Untuk kelas ini, hingga saat ini sudah memasuki angkatan ke-57, dengan peserta rata-rata 800-1.000 orang. Total jumlah alumninya, bisa Anda kira-kira sendiri. Bahkan, pelatihan yang digelar sejak 2001 itu kini telah go international, yakni ke Malaysia, Belanda dan Amerika Serikat. Bukan hanya pelatihan ESQ ala Ary Ginanjar itu yang tak kesulitan mencari peserta. Dunamis yang juga rutin membuka kelas publik untuk pelatihan 7 Habits dan yang terbaru Keagungan Insani (ala Stephen Covey) pun tak perlu kebingungan mempromosikan program ini. Pelatihan 7 Habits dijalankan sejak 1992, sedangkan Keagungan Insani baru dimulai pada 2007. Total alumni pelatihan Dunamis hingga kini sekitar 100 ribu orang. *Pelatihan-pelatihan yang menggugah inner power dan energi spiritual yang diadakan penyelenggara lainnya pun setali tiga uang: diminati publik, khususnya kalangan profesional. Tengok saja kelas-kelas publik yang dipandu Mario Teguh, Andrie Wongso, Reza M. Syarif, Arvan Pradiansyah, Goenardjoadi Goenawan, dan sebagainya. * Euforia dan antusiasme seperti itu memang makin kentara belakangan ini. Tak salah bila ada yang menyebut kini demam spiritualisme makin meruyak di kalangan bisnis kita. Bukan kebetulan, referensi pendukungnya pun makin berjibun. Anda bisa menemukan buku yang sarat dengan nilai-nilai dan pesan-pesan spiritual, seperti Good to Great karya Jim Collins, The Corporate Mystic buah tangan Prof. Gay Hendrick dan Kate Ludeman, atau yang lebih mutakhir The 8th Habit dari Stephen Covey dan Megatrend 2010-nya Patricia Aburdene. Meskipun tak mengusung judul dengan kata spiritual, niscaya Anda akan menemukan di buku-buku tersebut betapa pentingnya nilai-nilai luhur (great values) – sekarang lazim disebut spiritual values -- diterapkan kalangan profesional dan dunia bisnis. http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5632
[mediacare] Melangkah dengan satu kaki
Dalam hidup ini kita selalu bergelut dengan segala macam keinginan, dan oleh karena itu banayk orang berbondong-bondong lalu belajar bagaimana caranya memasarkan, lalu belajar ilmu Marketing, supaya bisa laku, banyak uang. Ada yang lalu belajar bagaimana caranya supaya efektif? Lalu belajar Mestakung. Profesor Fisika mempelajari Mestakung. Semesta Mendukung. Kita terus belajar, bagaimana caranya supaya bisa mendapatkan apa yang kita inginkan, lewat perusahaan, lewat organisasi, lewat segala macam cara. Dan kita lalu berpikir, bagaimana semua itu bisa terkendali? Bagaimana caranya mengendalikan hidup? Sedangkan kita berpikir mencari lowongan kerja saja sungguh sulit. sungguh langka. Sesungguhnya, banyak orang berjalan, berusaha, bekerja secara sendirian. Mandiri, berusaha independent, dan sering lupa, Bahwa hidup ini bukan untuk kita. Mana mungkin kita membuat semua orang menuruti kita? membuat semua orang antri kepada kita? mana mungkin? Kita bukannya keponakannya Nabi Yusuf. Bila anda berusaha sendiri, berkerja secara sendiri, berdiri di atas kaki sendiri, maka sesungguhnya anda berjalan seperti dengan satu kaki. Melangkah dengan satu kaki, dan anda sering tertatih-tatih, jatuh... Namun bila anda berbuat demi orang lain, untuk orang lain, maka anda mulai bisa melangkah dengan dua kaki. Satu langkah untuk menyiapkan demi langkah kedua, demikian selanjutnya, maka anda mampu menapaki kehidupan. Melangkah dengan pasti, mendapat dukungan semua orang. Hidup adalah untuk dimengerti, dipelajari, bukan ditaklukkan, bukan dikuasai, bukan dikalahkan. Bila anda mengalami PHK, dan menganggap dunia kiamat, peliharalah seekor kucing, perhatikan kucing itu, berikan kasih sayang, berikan kehidupan, berikan makanan, maka kucing itupun akan memberi kehidupan kepada anda. Apalagi kalau anda memberikan hidup anda kepada orang lain maka anda akan memperoleh hadiah terbesar dalam hidup, yaitu indahnya hidup ini. salam, Goenardjoadi Goenawan http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5630pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur Get your own web address. Have a HUGE year through Yahoo! Small Business. http://smallbusiness.yahoo.com/domains/?p=BESTDEAL
[mediacare] circle of help
Kalau kita lihat, beberapa orang mendapatkan kesuksesan seolah-olah dia memiliki tangan Midas, Hand of midas, segala macam yang disentuhnya menjadi emas. Wah kalau kita memiliki hand of Midas, paling enak deh, Kok bisa? Mengapa tangan kita pegang apa-apa kok tidak jadi apa-apa? Hand of Midas itu seperti tangan bayi. Dia tinggal tunjuk bapaknya, maka bapaknya mulai joget.. Dia tinggal tunjuk ibunya, maka ibu mulai menyusuinya, Sesungguhnya energi bayi sungguh efektif. Maksudnya kita tinggal mewek saja, maka nanti akan ada yang mengurusi? 1. Jangan meminta pertolongan kepada orang lain. Kesalahan pertama, anda bukan bayi lagi, jadi pada waktu anda minta tolong kepada orang lain, besar kemungkinannya anda ditolak. Tapi saya dulu melamar kerja di 30 perusahaan dipanggil oleh 3 perusahaan, diterima di 1 perusahaan. Itu dulu, sewaktu jaman Pak Harto, kalau sekarang anda mau melamar cara ini jangan 30 perusahaan, namun harus 700 perusahaan, karena probabilitynya pelamar ada 700 oleh karena itu secara statistik anda harus shoot 700 kali. 2. Jadi harus secara aktif menarik perhatian? Ini kesalahan kedua, dipikir dunia itu bisa kita kendalikan, dengan terus kita menarik perhatian, maka suatu saat kesempatan akan datang? Dijamin yang datang itu sebenarnya hanya pengen hiburan saja. Hidup ini bukan tergantung dari content yang kita tawarkan, namun lebih tergantung pada deliverynya. terus gimana? Bagaimana caranya supaya kita mendapat pertolongan orang lain? 3. Tolonglah orang lain. Setiap orang memikirkan kesulitannya masing-masing, kalau ada orang yang mau menolong anda, itu pasti karena cocok dengan kebutuhan dia. Mengapa kok bisa cocok dengan kebutuhan dia? Karena anda menolong dia, bukan sebaliknya. itulah namanya circle of help. 4. Percayailah orang lain. Pada waktu anda mempercayai dia, maka anda berbuat sepenuh hati untuk dia, maka otomatis, diapun akan membalas berbuat sepenuhnya untuk anda. Sebuah pertolongan membutuhkan circle of trust. untuk masuk kesana, anda tidak bisa masuk separo kaki, apalagi separo hati. Kalau anda masuk kesana, maka anda akan merasakan gaya tarik sentrifugal. setelah anda masuk kesana, maka anda tidak akan jatuh lagi, karena gaya gravitasi sudah kalah dengan gaya sentrifugal. Anda akan ditarik ke atas, selama anda bisa dipercaya. salam, Goenardjoadi Goenawan http://www.swa.co.id/swamajalah/sajian/details.php?cid=1id=5630pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur Now that's room service! Choose from over 150,000 hotels in 45,000 destinations on Yahoo! Travel to find your fit. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
[mediacare] UNDANGAN MEDIA Seminar Manajemen Berbasis Nurani
*UNDANGAN MEDIA Seminar Manajemen Berbasis Nurani* Halo teman-teman, Anda diharapkan untuk datang menghadiri Seminar *Manajemen Berbasis Nurani* pada Staf Pengajar Universitas Sahid. Buku Manajemen Berbass Nurani yang ditulis oleh Goenardjoadi Goenawan Stefanus Indrayana ini telah diulas pada Majalah Swa terbaru edisi 1 Maret 2007 Sajian Utama hal. 59. Topik: *Manajemen Berbasis Nurani *Tanggal:23 Maret 2007 Jam: 09.00 - 11:30 Tempat:Universitas Sahid Jl. Prof. Soepomo no. 84 Lantai 8 Jakarta 12870 T. 021 831 2813-15 Pmbicara: Goenardjoadi Goenawan Peserta:Seluruh Staf Pengajar Universitas Sahid Reservasi: Bp. Farhat Pembantu Rektor 1 T. 021 831 2813-15 Kehadiran anda adalah penghargaan nyata bagi kami. Terimakasih atas perhatian teman-teman, salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Sajian Utama Majalah Swa 1 Maret 2007: Jalan Menjadi Spiritual Company
http://www.swa.co.id/** *Menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam operasional perusahaan. Cara untuk melakukan ini tidaklah tunggal. Dengan mengibaratkan perusahaan laiknya tubuh manusia, Stefanus Indrayana -- penulis buku Manajemen Berbasis Nurani bersama Goenardjoadi – memastikan bahwa orientasi perusahaan spiritual ada empat. Pertama, body: tercapainya kesehatan finansial. Kedua, mind: perusahaan dan human capital berkembang. Ketiga, heart; dalam hal hubungan antarkaryawan dan manajemen, tercipta budaya great working place dengan ciri-ciri trust, caring and fun. Keempat, spirit: perusahaan yang penuh integritas dan bermakna, berkontribusi bagi shareholders dan stakeholders, termasuk karyawan, mitra bisnis dan masyarakat.* Jalan Menjadi Spiritual Kamis, 01 Maret 2007 Oleh : Teguh S. Pambudi *Menjadi perusahaan spiritual tidaklah sulit. Hanya saja, butuh komitmen yang lahir dari nurani.* Waktu memulai Body Shop, saya membawa kepribadian saya ke tempat kerja (Annita Rodick) Spiritual company memang tak punya batas arti yang pasti. Namun, mengacu ke pemikiran Danah Zohar serta Ian Marshall (penulis Spiritual Quotient), perusahaan spiritual adalah yang sudah memperluas tujuan bisnisnya dari profit semata menjadi hal-hal yang lebih luas, seperti sosial serta pengembangan komunitas dan lingkungan. Buat perusahaan spiritual, seperti kata Russel Ackhoff, guru besar di Wharton Business School, Profit is a means, not an end. Laba hanyalah medium untuk melakukan hal-hal yang lebih baik bagi stakeholders. Laba bukanlah tujuan akhir sehingga menghalalkan segala cara untuk mengantonginya. Bagi Gede Prama, perusahaan spiritual tak ubahnya sebuah bangunan yang demikian indah. Good corporate governance (GCG) menjadi fondasinya. Tiang-tiangnya adalah caring loving, baik kepada shareholders maupun stakeholders -- termasuk karyawan, pelanggan dan mitra bisnis. Kemudian, ada kayu-kayu yang menopang atap bernama komitmen, yang didasari GCG serta caring loving tadi. Dan yang menjadi atapnya bernama loyalty. Loyalitas yang dimaksud bisa berupa customer loyalty, employee loyalty, kata Gede. Spirituality is where people find meaning in their lives. It's something higher than themselves, though not necessarily attached to religion, ujar Patricia Megregian, Direktur Eksekutif Integrative Medicine Initiative di Michigan, AS. Pertanyaannya kini, bagaimana perusahaan menciptakan bangunan dan lingkungan yang seperti itu? Mulainya, menurut Gede, dari pemilik perusahaan. Atau, para pemimpin perusahaan yang menjadi kepanjangan tangan pemilik. Karena merekalah yang akan menentukan nilai seperti apa yang akan dipakai (di perusahaannya), katanya. Adapun sumber perumusan nilai itu sendiri, sebaiknya dilakukan dengan mempertimbangkan faktor diversitas latar belakang anggota organisasi -- baik kultur maupun agama. Caranya, sang pemimpin bisa mengambil nilai-nilai kebajikan yang diakui secara universal. Ambil saja bagian-bagian yang sama dari agama-agama yang ada, seperti jangan mencuri, jangan sakiti orang lain, dan setia kepada janji yang dibuat, ujar Gede menyarankan. Bagi Paulus Bambang, kolomnis tentang budaya korporat, spiritual company sudah bergerak di tataran beyond the norm, alias di atas norma-norma. Baginya, basis yang dipakai sebuah spiritual company bukan sekadar values (nilai-nilai), tapi belief (kepercayaan/keyakinan). Jadi, beyond ethics. Dan unsur belief ini tidak selalu disandarkan pada ajaran agama, tapi lebih pada nilai-nilai spiritual, yang sumbernya bisa dari kitab suci, hati nurani atau konsensus industri. Namun, alangkah lebih bagus bila nilai spiritual ini landasannya agama masing-masing, ujarnya. Contoh dalam Islam, dijelaskan Palgunadi T. Setiawan, adalah amanah. Artinya, menunaikan apa yang diembankan kepadanya dengan sebaik-sebaiknya. Di Grup Takaful Indonesia, Wan Zamri Wan Ismail sebagai Presdirnya bahkan menyebut bahwa nilai di perusahaannya adalah bekerja merupakan ibadah yang semata-mata mencari keridhaan-Nya sehingga harus memberi yang terbaik. Apa pun yang kelak menjadi rujukan utama, dalam konteks ini, Direktur Pengelola Institute for Leadership Life Management Arvan Pradiansyah menilai bahwa paradigma sang pemimpin atau perumus nilai akan menentukan value macam apa yang kelak dianut perusahaan. Karena tujuan perusahaan spiritual adalah menciptakan satu tempat di mana orang menemukan meaning in their lives, bukan sekadar uang, bagi Arvan, paradigma spiritual adalah memberi (giving) yang terbaik, tanpa memedulikan latar belakang orang yang akan menerima pemberian tersebut. Dalam bahasa Gede, paradigmanya adalah caring loving. *Dalam bahasa Goenardjoadi Goenawan, konsultan yang sering ditanggap perusahaan untuk berbicara seputar spiritualitas di dunia bisnis, untuk bisa menghasilkan nilai-nilai yang beyond ethics semacam itu, pemimpin harus melakukan tiga hal pokok: meninggalkan ego, mempertajam empati dan mulai dengan menolong orang lain. Intinya, paradigma yang bersemayam dalam diri
Re: [mediacare] Re: Boikot Ade Armando karena kemunafikannya!
He he Mbak Anastasia, Kalau mau tahu yang sebenarnya silahkan kirim ke Bung Ade, jangan tanya saya, saya ini hanya mencoba memahami, karena sampai sekarang Bung Ade belum menjelaskan alasannya. Jadi ini hanya observasi, seperti lihat gajah ngamuk. Saya bilang tingkat keikhlasan dan ketaatan setiap orang berbeda-beda, secara umum average masyarakat keikhlasannya rendah, dibanding dengan Ketua Program Fisip UI [ini asumsi], bukan karena rakyat semua belum poligami, bukan gitu mbak, nanti semua jadi poligami. Keikhlasan yang lebih tinggi, mungkin mendorong seseorang untuk berbagi, kalau benci, kata AA Gym khan itu ada orangnya, hayo silahkan benci. Itu kata AA Gym. Kalau anda penasaran, silahkan sms beliau, Kalau saya sih, anti poligami, bukan berarti keihklasan saya rendah, tentunya, Apapun itu, kita harus bisa memahami, orang pakai Jubah, pakai rosario, pakai dupa, mereka menjalankan ketaatan agamanya. Kalau anda gak setuju dg Poligami, saya juga, mengapa? Karena anak saya 3 tahun lagi umur 18 tahun, dia bisa mengimbangi saya, menyalahkan saya, dan saya tidak mampu menjelaskannya. Seperti saya tidak mampu membuat anda memahami persoalan ini. salam, GG Pada tanggal 07/02/28, anastasia [EMAIL PROTECTED] menulis: wah mas GG ini parah bener, deh.. mosok orang yang anti poligami dibilang egois dan tingkat keikhlasannya rendah, sementara yang setuju poligami diyakini punya tingkat keikhlasan berbagi yang tinggi.. mas GG, kalo cuma masalah ingin berbagi dengan ikhlas, kayaknya gak perlu poligami segala, deh.. kalau merasa punya, ya berbagi aja dengan orang lain yang membutuhkan mau janda, perawan, tua, muda, terserah.. saya rasa statement mas GG sudah merendahkan sekali arti CINTA yang sesungguhnya.. memang, dalam kata CINTA, ada keharusan untuk tulus berbagi.. saya bisa kok, berbagi harta, rasa, maupun raga suami saya, dengan mereka yang membutuhkan.. tapi bukan berarti suami saya boleh selingkuh, apalagi poligami.. - berbagi harta: suami saya boleh mendermakan sebagian dari uang milik kami (walaupun kami belum berkelimpahan), kepada siapa saja yang memang butuh pertolongan - berbagi rasa: suami saya boleh punya rasa iba, peduli, kasihan, simpati, bahkan tanggung jawab pada siapa saja yang memang butuh layak mendapatkannya - berbagi raga: suami saya boleh dipinjam oleh tetangga, baik nenek-nenek maupun yang masih perawan, jika memang mereka butuh keberadaan suami saya untuk menolong mereka. misalnya saat banjir kemarin. saya ditinggal nyaris seminggu gara-gara suami ingin menolong mereka yang kebanjiran di kp.melayu jadi saya yakin banget, mas, gak perlu poligami kalau hanya ingin menunjukkan sikap ikhlas! (kecuali yang Mas GG maksud itu berbagi alat kelamin!!! itu sih, enak di mas GG sendiri kayaknya) -Original Message- From: goenardjoadi [EMAIL PROTECTED] To: mediacare@yahoogroups.com Date: Tue, 27 Feb 2007 12:31:15 - Subject: [mediacare] Re: Boikot Ade Armando karena kemunafikannya! Mas Billy, apa gak ada kegiatan boikot lainnya? boikot makan, misalnya karena rakyat banyak yang kelaparan? Kelihatannya Bang Ade Armando sedang menjadi sasaran tirani kelompok [kanibal], semuanya menyerang membabi buta. Saya ingin membahas rasa ingin tahu motif apa dibalik poligami. Pembahasan ini bebas nilai, terlepas dari salah benar, haram-halal. Beberapa alasan yang masuk akal bagi seseorang yang melakukan Poligami adalah sbb: 1. Tertulis di Al Quran, ketaatan kepada yang tertulis di Al Quran, membuat seseorang menjadi bersikap ikhlas, dan melaksanakan secara taat, alasannya bisa berbagai macam pembenaran, sudah dipertimbangkan matang, kasihan, atau untuk melindungi janda, dll. Ketaatan kepada Al Qur'an dilakukan tanpa reserve, karena tertulis. tingkat ketaatan yang berbeda satu orang dengan yang lainnya, ada yang mengatakan benar tertulis, tapi. ada yang mengatakan ya itu tertulis, tapi jamannya ada lagi yang mengatakan itu tertulis, namun konteksnya adalah Jadi masing-masing memiliki tingkat ketaatan yang berbeda. 2. Ingin mencapai tahap keikhlasan yang lebih tinggi, bahwa hidup dan pernikahan bukan masalah cinta lagi, namun masalah keikhlasan, termasuk keikhlasan berbagi. Berbagi harta kepad janda yang perlu dibantu, berbagi dengan orang lain, wanita lain. Keikhlasan inilah yang sulit diterima oleh masyarakat yang egois, dan memiliki cinta yang egoistik. bila seseorang sudah mencapai taraf yang secara ekonomi tercukupi rejeki berkelimpahan, akan banyak sekali dorongan untuk bersikap ikhlas berbagi. begitu ter-ekspose di masyarakat umum yang tingkat keikhlasannya rendah, terjadilah culture schock, benturan budaya [gegar budaya]. salam, GG
[mediacare] buku BEST LIFE: HIDUP PENUH MAKNA
Sekapur Sirih buku BEST LIFE: HIDUP PENUH MAKNA oleh: Agung Adiprasetyo CEO KKG (Kelompok Kompas Gramedia) Hidup adalah sekumpulan kebetulan. Mengapa saya menyebut kebetulan? Karena kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi pada hidup kita lima sepuluh tahun mendatang. Saya tidak pernah dapat mengatakan apakah saya masih hidup atau sudah mati ketika saya menyelesaikan tulisan ini. Akan seperti apa saya sejam lagi atau esok pagi. Itu sebabnya saya menyebut hidup ibarat sekumpulan kebetulan. Ada seorang teman marah besar, mengumpat, mencaci maki ketika rumah yang diidamkannya batal terbeli, hanya karena dia terlambat setengah jam untuk mengabarkan kepada si pemilik rumah kalau dia menyetujui seluruh isi negosiasi yang sudah dilakukan selama beberapa minggu. Dia mengutuk juga pimpinannya, karena keterlambatan itu disebabkan oleh pimpinannya yang memaksa untuk menyelesaikan pekerjaannya. Namun tak sampai tiga tahun kemudian dia bersyukur, memuji Tuhan, dan berbahagia karena rumah idaman tersebut ternyata banjir lebih dari 80 cm. Mengapa kebetulan? Karena memang tidak ada kesalahan di sana. Menjadi salah bila kita kemudian mengisi otak kita dengan pemahaman: lebih baik kita menunggu saja apa yang akan terjadi, siapa tahu ada kebetulan yang betul-betul menguntungkan, yang akan lewat di depan mata kita. Itu sebabnya ada mashab lain yang tentu saja tidak sepaham dengan pendapat hidup adalah sebuah kebetulan. Apa yang terukir dalam hidup kita bukan hanya mengikuti desain dari Yang Maha Kuasa, tetapi kita juga memiliki kebebasan untuk membuat desain itu. Manusia tidak hanya harus pasrah menyerah pada jalur yang sudah ditetapkan oleh sang pemberi hidup, tetapi justru sebaliknya dia harus secara aktif memberi isi pada hidup ini. Itu sebabnya ketika membaca draft buku Best Life: Menjalani Hidup Bahagia Penuh Makna, saya percaya orang yang dapat menjawab purpose driven life pasti mempunyai hidup lebih bermakna. Sama seperti perusahaan yang relatif sukses, biasanya adalah perusahaan yang memiliki MISI dan VISI yang jelas (reason for being). Visi misi ini kemudian dijabarkan dalam sasaran dan strategi yang baik dan benar, dan kemudian semua itu dieksekusi melalui pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien. Kita memiliki helicopter view terhadap kehidupan ini. Menjadi lebih fokus untuk memilih langkah mana yang akan kita lakukan, memacu motivasi lebih tinggi, dan hidup menjadi lebih indah. Saya yakin buku ini akan menjadi sumber inspirasi dan pencerahan masyarakat luas, yang tidak hanya ingin hidup berbahagia (being happy), namun juga terbaik dan bermakna (best of your life to others). Stefanus Indrayana dan Goenardjoadi Goenawan merangkum langkah langkah yang kelihatannya sederhana namun mendalam artinya. Buku ini dapat memberikan inspirasi untuk menjalani hidup dengan penuh makna, sanggup menghadapi perubahan, tegar dan sabar dalam menghadapi tantangan kehidupan, mengembangkan talenta, menciptakan mimpi besar, sekaligus dicintai Sang Pencipta. SALAM SUKSES Agung Adiprasetyo Chief Executive Officer Kelompok Kompas Gramedia Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) Dan juga karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. lainnya: * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur Sucker-punch spam with award-winning protection. Try the free Yahoo! Mail Beta. http://advision.webevents.yahoo.com/mailbeta/features_spam.html
[mediacare] Impian Indonesia
Kondisi ekonomi Indonesia saat ini sungguh memprihatinkan, semuanya serba lesu. Kadang kita berpikir, bagaimana caranya kita semua keluar dari lingkaran setan ini? Beberapa teman mengingatkan resiko munculnya Revolusi sosial, namun kita semua mengetahui, bahwa itu resikonya ongkosnya terlalu besar tidak hanya bagi kita semua namun hingga ke anak cucu kita. Satu hal yang dapat kita mulai seperti usulan rekan kita adalah Revolusi moral. Ini bisa kita mulai dari satu hal yang paling sederhana. Kita semua harus bisa bangkit dari keterpurukan. Jangan mau bila kita harus terpuruk, dan jatuh, jangan mau. Ekonomi Indonesia terpuruk, namun Impian Indonesia masih terus berkibar! Hendy Setiono Kebab Turki baba Rafi saya kenal 10 bulan lalu masih berumur 22 tahun memiliki 25 cabang franchise di Surabaya. Saat ini dalam waktu 2 tahun menjadi The Best Young Entrepreneur of the Year Business Week. Dirinya mampu memajukan dirinya, membangkitkan dirinya untuk maju bersaing secara Internasional. Jangan underestimate Impian Indonesia, Delon yang dulunya penyanyi Choir / koor di sebuah gereja, saat ini menjadi bintang tenar di seluruh Indonesia, menjadi idaman banyak remaja putri. Teman saya yang lead singer pada Choir tempat Delon menyanyi sungguh menyesal, bahkan dia merasa lebih baik daripada Delon. Kita jangan pernah berhenti berharap, seperti yang ada di American idol season 6, seorang gadis Dog walker, sebuah profesi yang seperti Baby Sitter hanya yang dijaga, yang diajak jalan-jalan adalah anjing, mampu mengangkat dirinya menjadi Top 24. Mampu menyanyi dengan sepenuh jiwanya. Jiwa kita ini sungguh berharga, teman saya seorang perempuan lulusan SMA terakhir bekerja sebagai telepon operator, lalu customer service, sekarang mampu menjadi Key account specialist. Lulusan SMA namun mampu tampil kedepan, membusungkan dada, merasa mampu menangani penjualan barang-barang elektronik untuk customer besar [Key Account] dengan target bulanan ratusan juta rupiah, mampu ditangani dengan baik, penuh tanggung jawab. Saat ini kita merasa prihatin dengan para SPG [Sales Promotion Girls] mereka kebanyakan pensiun pada umur 31 tahun, saat memiliki anak, atau bersuami, berat badannya meningkat, tak mampu bersaing dengan yang lebih muda, dan pensiun pada usia dini. Ini sungguh mengenaskan, kita harus memiliki rasa berjuang, kemauan keras, untuk meraih Impian Indonesia. Seperti Hendy Setiono kekab Turki Baba Rafi yang hanya lulusan SMA. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Rakyat Indonesia hidup dari selisih harga
Saat ini kalau kita lihat berita di TV banyak terjadi antri beras OP [operasi pasar] yang harga tertingginya Rp 3,700 saja. Melihat antri beras seperti ini, kita jadi ingat keadaan 40 tahun yang lalu jaman Bung Karno, rakyat antri beras dimana-mana. Memang sungguh ironis, kita sudah merdeka 60 tahun, telah mengalami jaman Orde Baru 32 tahun, telah mengalami Pelita 6 kali, namun rakyat masih antri beras. Kondisi ekonomi rakyat saat ini sungguh memprihatinkan. Ekonomi rakyat yang berjalan saat ini adalah hidup dari selisih harga. Teman saya yang pedagang di Lombok mengatakan, minyak tanah yang harus dibungkus plastik, diecer kepada rakyat, beli satu literan, harganya separo [jauh lebih murah] padahal ada yang telepon minta satu tanki, bayar dimuka, cash, harga bagus [30% di atas harga eceran], untuk apa dibungkusin satu-satu? tanyanya heran dengan manajemen pemerintah. harga minyak tanah kok bisa begini? sambil geleng-geleng kepala. Ada lagi yang punya POM bensin banyak di Lampung. Saat ditanya, kok banyak banget POM bensinnya? apa ada yang beli? ya banyak, yang beli truk-truk kosong antri solar, satu tanki Colt Diesel penuh, terus mereka ke pabrik-pabrik, dikosongkan, balik lagi antri di POM bensin. Satu rit [trayek] bisa dapat Rp 200,000 lebih menguntungkan daripada bawa cabe, bawa pisang dari Lampung. Maka tak heran kalau transportasi di indonesia saat ini sungguh sibuk, sibuk antri solar di POM Bensin, mereka pikir, untuk apa bawa pisang, bawa sapi?. Bawa solar [kosongan] saja sudah dapat untung. Satu grosir beras ditangkap polisi karena menyelewengkan beras OP [operasi pasar] karena beras dari Bulog langsung dikirim 2 ton ke mobil pick up, rencana dikirim kepada tengkulak. Saat ditanya wartawan, jawabnya: Tidak ada pembatasan, mau beli 5 KG, 10 KG berapa saja asal mau bayar dilayani Termasuk beli 2 Ton? Termasuk beli 2 Ton, tidak ada petunjuk pembatasan, asal bayar cash ke Bulog. Jaman globalisasi, rakyat India sibuk kerja menangani call center [customer di USA malam hari dilayani dari India di siang hari], mereka sibuk bikin software, rakyat kita sibuk antri beras, antri minyak tanah. Waktu memberikan seminar, saya pernah ditanya anak-anak remaja di kota kecil, betul di kota kecil. Bapak, untuk apa belajar susah-susah? Bapak mau stick golf? Mau coin emas? Mau jam tangan mewah? Kita pesan saja online. Bapak tahu carding gak? Kita biasa seminggu sekali beli stick golf, enak gratis kok Ohhalah, carding kok dijadikan mata pencaharian. Saya heran ini Indonesia, yang dicita-citakan Bung Tomo, Bung Karno, Bung Hatta, Buya Hamka? salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Jalan mencari rejeki
Saat ini kondisi ekonomi ndonesia semakin terpuruk, dari ngobrol dengan sopir taksi, penumpang taksi menurun terus, tahun 2006 lebih buruk daripada sebelumnya, thun 2007 yang diharapkan, ternyata lebih buruk lagi. Beberapa sopir taksi saking buntunya mencari penumpang, memilih lebih baik tidur di rumah. Tidur di rumah? Mereka berpendapat bahwa menarik taksi seharian, juga tidak dapat memenuhi target, komisi tidak memadai dengan jerih payah seharian. Bekerja sahari penuh, uangnya habis dijalan, tidak bisa membawa pulang uang ke rumah. Para pengangguran semakin banyak. Bank Permata akan merumahkan 1,800 orang. Bank Mandiri yang memiliki negara, yang punya negara, merumahkan sebagian ribuan karyawannya. Bank adalah indikator ekonomi, bila Bank merumahkan karyawannya, apalagi nasabah debitor. Lebih susah lagi. Pengangguran bertambah 5,000 orang setiap hari. Hingga kita berpikir, Kemana menemukan jalan mencari rejeki? Dengans egala macam cara, rejeki semakin sulit dicari, apalagi bagi pengangguran. Sarjana lulusan S1, dan S2 bingung, mau apa lagi? Sawah dan sepeda motor telah dijual, untuk sekolah, ujung-ujungnya pengangguran. Lalu bagaimana jalan mencari rejeki? Kalau kita tanya orang kebanyakan, mencari rejeki adalah: dengan cara tawakal, berdoa dan berusaha. Sabar. Tawakal, ikhlas. Ikhlas bagaimana? Berusaha bagaimana? sudah berusaha segala macam cara dicoba, mendapatkan rejeki lebih sulit daripada judi bola play station. Sesungguhnya jalan mencari rejeki itu adalah: Memberi Kebaikan kepada saudaramu dengan ikhlas. Berarti ada 4 hal: 1. Memberi: artinya Tangan di Atas (TDA). Memberi berarti juga menolong orang lain, mendoakan orang lain, mengambil sikap inistiatif untuk memulai menolong orang lain. 2. Kebaikan: artinya memberi solusi bagi kesulitan orang lain, memikirkan orang lain, mengembangkan sikap empati 3. Kepada saudaramu: kepada orang lain, berfokus kepada orang lain, meninggalkan ego diri pribadi, mulai memikirkan orang lain 4. Dengan khlas Tidak banyak yang tahu, bahwa hidup ini bukan masalah uang, atau menganggap uang langka yang harus dicari. Sesungguhnya hidup itu bukan masalah uang, namun masalah pertolongan. Bagaimana kita mendapat pertolongan. Pertolongan itu bisa kita dapatkan dengan Memberi kebaikan, mendapatkan pahala. Memberi kebaikan adalah kunci mendapatkan rejeki. Memberi kebaikan jauh lebih efektif, daripada mencari uang bagi diri sendiri. Mencari uang sungguh sangat sulit, uang itu langka, namun Memberi kebaikan itu berlimpah, banyak sekali yang bisa kita lakukan, dengan Memberi kebaikan. Daripada kita mengeluh, komplain, patah semangat, memikirkan keinginan kita, lebih baik kita mulai memberi kebaikan. Selain itu merupakan petunjuk Tuhan, itu juga merupakan jalan terbaik bagi kita untuk mengisi waktu mengatasi kebuntuan. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Hati-hati dengan keinginan anda
halo sahabat, sepanjang hidup kita, kita selalu terbuai oleh keinginan kita, hingga saat dewasa, kita menyadari bahwa hidup ini sungguh sulit, tidak semua keinginan kita yang terkabulkan, kebanyakan terbuang percuma hilang dibalik awan. Keinginan kita yang membunuh kita, Hidup adalah penuh kekecewaan. Mengapa? Hati-hati dengan keinginan anda, berkat itu terlihat bila kita melihatnya dari point of view orang lain. Misalnya anda ingin pacar anda mengerti anda, anda sudah semalaman tidak bisa tidur, dan anda menjerit menginginkan dia mau mengerti anda, jawabannya... belum tentu keinginan anda adalah sama dengan keinginan / paradigma dia, besar kemungkinan dia melihat hal yang sebaliknya, bahwa anda yang tidak mau mengerti. Anda bertemu dengan orang lain, orang yang memiliki kekuasaan, dan anda semakin terbakar oleh keinginan anda, ambisi anda, akan selalu ada pertanyaan, apakah kali ini aku bisa mendapatkannya? Maka penglihatan anda akan sepenuhnya berbeda dengan penglihatan dia. Semakin anda berkeinginan, berambisi, maka anda akan melihatnya dari sisi yang salah, dan semakin kelihatan bahwa anda tidak mengerti yang dilihat orang lain. Untuk mengerti, untuk melihat sebuah berkat, anda harus melihatnya dari sudut pandang orang lain. Anda tidak bisa mengatakan ini begini, ini begitu, karena yang anda lihat, yang anda katakan, orang lain tidak melihatnya. Oleh karena itu, baliklah paradigma anda, baliklah point of view anda, maka semuanya akan terlihat mudah. Jangan pernah memaksakan kehendak, karena tidak ada yang mau dipaksa, bahkan pasangan anda, anak-anak anda, apalagi orang lain. Jangan pernah mengharapkan orang lain berubah, kecuali anda mengatakan apa yang terlihat oleh orang lain, maka dengan senang hati mereka akan merubahnya. Hati-hati dengan keinginan anda. Mundur sejenak, lihatlah dari pandangan orang lain, lihat dari sisi yang lain, maka anda akan dengan mudah melihatnya, mengatakannya, dan mudah diterima. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Penanganan Depresi Pasca Banjir
juga. Akibatnya setelah bbrp hari tidak ada listrik, tiba2 saya melihat cukup banyak ojek rakit membawa genset ke rumah2 yg masih dihuni. Saya dengar Carefour kena serbu org2 yg ingin beli genset sampai harganya melambungdan org sudah tidak peduli lagi apakah itu genset buatan amerika, eropa, china or made in pulogadung :-) Saya sih masih cukup puas dengan lilin dan senter baterei saya saja. Perasaan terisolasi cukup kental saat itu. Walaupun saya akhirnya harus mengungsi juga ke rumah teman, tapi tidak bisa jauh-jauh karena area saya boleh dibilang 'terkurung' banjir. Rumah teman tempat saya mengungsi juga kebanjiran walaupun hanya sebatas halamannya saja. Tapi ya tetap saja di rumah itu tidak ada listrik (untung PAM masih menyala). Di rumah teman itulah saya jadi merasa mendapat 'teman karib baru'...krn sebelumnya saya hanya bertemu dia belum tentu 1 bulan sekali...tiba harus bertemu tiap hari untuk beberapa malam. Guyonannya cukup membuat saya mampu berkomunikasi dgn baik lagi. Hal lain yg harus saya terima dgn iklas adalah bahwa usia memang tidak bisa dibohongi. Saat banjir 1996 seingat saya, saya masih kuat mengangkat perabotan rumah saya agar selamat dari air. Tp saat banjir kemarin, tiba2 saya merasa tenaga saya sudah sangat berkurang dibandingkan 11 thn lalu sehingga akibatnya lebih banyak perabotan rumah saya yang hancur. Yang paling saya sayangkan adalah buku2 saya yg jadi bubur kertas! Padahal ada sebagian buku2 itu yg belum tuntas saya baca atau bahkan belum sempat saya sentuh (masih mulus terbungkus plastiknya!) Saya yakin ada rekan lain yg mengalami hal yg lebih parah daripada saya. Yah...semoga seberapapun parahnya musibah yang menimpa anda, ada pelajaran yang bisa kita peroleh. Teman saya bilang Tuhan tidak akan memberikan musibah yang tidak dapat ditanggung manusia. Saya percaya itu juga, khususnya dalam pengertian, mungkin tubuh kita tidak dapat menanggungnya, tapi jiwa dan iman kita seharusnya jauh lebih kuat dari tubuh fana kita. Salam damai selalu Saya ikut prihatin anda mengalami horor berhari-hari tanpa kejelasan, terkucilkan, terisolir, dan itu membuat anda depresi berat. KEBUTUHAN Manusia itu bukan makan minum saja, manusia bisa tidak makan berhari-hari dan bisa survive, kebutuhan dasar Manusia adalah kebutuhan untuk Didengar / berkomunikasi. Bila jeritan hati ini tidak didengar (tidak bisa saling berbagi), maka depresi akan menjadi gejala sakit. Sakit apalagi, kalau bukan sakit jiwa. Yang menyelamatkan anda adalah kebutuhan kedua, yaitu KEBUTUHAN untuk empati, anda masih menerima kebaikan orang lain, dan dengan demikian anda amsih bisa memiliki harapan. Oleh karena itu, janganlah segan-segan untuk mengungkapkan kondisi anda kepada teman terdekat, ungkapan perasaan anda yang didengar akan membuat anda kembali pulih, istilahnya aligning your spirit, mengembalikan jiwa anda. Ini membuktikan bahwa membaca berita, membaca koran, misalnya adalah bukan demi berita, namun lebih berfungsi dalam keadaan tak pasti, informasi ketakutan bersimpang siur, kita memiliki pedoman, memiliki Kompas. Ada istilah Crach syndrome, apad sebuah kejadian kaget luar biasa, atau tabrakan, maka tubuh akan mengalami goncangan jiwa, dan oleh karena itu 5 menit pertama adalah menenangkan diri, dengan berdoa, dengan minum air, sebab bila tidak, besar kecenderungan terjadinya metabolism breakdown bukan karena organ terbentur, atau terhantam, namun karena jiwa yang terguncang, sehingga tidak mampu mengendalikan metabolisme fungsi hati, jantung, paru-paru, penglihatan mata. Buku-buku anda sudah hanyut menjadi bubur, namun anda menemukan buku anda yng paling mahal, yaitu buku hati anda. Mohon anda dapat menuliskan apa yang terbaca dari hati anda, untuk apa manusia hidup? mengapa beban kok terasa semakin berat? mengapa hidup ini penuh penderitaan? Bacalah, maka anda akan menemukan surga di hati anda. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Bagaimana caranya mengendalikan Dorongan Cinta?
halo sahabat, Hari ini adalah hari valentine, semua orang sibuk mencari cintanya masing-masing. Cinta memang menjadi dorongan manusia yang paling kuat, dibandingkan dengan dorongan uang (nafsu belanja), dan dorongan untuk menaklukkan (haus kekuasaan). Kalau nafsu belanja tidak bisa dikendalikan, bahkan oleh inflasi, kenaikan harga BBM, apalagi dengan dukungan kartu kredit, wah sungguh tak terkalahkan. Nafsu belanja hanya bisa dikalahkan oleh debt collector. Lalu bagaimana dengan dorongan cinta? Sesungguhnya hidup kita ini banyak mengalami waste (sia-sia), banyak energi, pikiran, perasaan, imajinasi terbuang percuma hanya gara-gara ME. Padahal sudah begitu banyak korban, Angel Elga (istri ke-5) barus embuh, sudah ada korban lain Cucu Cahyati (istri ke-4), padahal dalam kondisi hamil 5 bulan. Namun kita tak pernah jera, seolah-olah hidup ini terasa hampa tanpa cinta. Bagi yang memiliki logika kuat, atau perasaannya bebal, sedikit beruntung, namun bagi pecinta seni, penyanyi, penulis lagu, wa siksaan asmara ini tak pernah kunjung selesai. Lalu bagaimana caranya membuat dorongan cinta ini tak terbuang sia-sia ? Pertama, kita harus mengerti, mengapa Sang Pencipta membuat Cinta dalam hidup kita, untuk apa? Nafsu cinta, baik itu cinta murni, maupun cinta dibawah pusar, adalah ditujukan sebagai dorongan kasih. Dorongan kasih ini maksudnya adalah supaya Manusia mengenal belas kasih, bahasa inggrisnya welas kasih, rasa kasihan. Cinta itu memiliki 2 sisi. Sisi pertama adalah sisi nafsu ego, ini arti cinta adalah memiliki, menguasai, mencengkeram, memagutnya. Cinta ini memiliki sisi baik dan sisi buruk, namun efek sampingnya adalah putus cinta patah hati, merana. Sisi Cinta yang ekdua adalah kasih. Artinya, menjadi salah satu alternatif pilihan response perasaan kita terhadap dunia, yaitu: benci, malu, dendam, rasa bersalah, dan yang terakhir... cinta. Seharusnya, bila seseorang memiliki hati nurani yang kuat, maka sisi Cinta yang menonjol adalah rasa belas kasih, compassion. Ada 3 hal yang terpenting dalam hidup, yaitu: rasa belas kasih, bersikap moderat, dan tahu posisi kita berada dimana. Rasa cinta yang merupaka welas asih, rasa kasihan itulah yang diharapkan menjadi pedoman manusia, menjadi titik awal kita mengerti kehidupan. Bila kita terus menerus mempertajam rasa belas kasih, maka kita akan memiliki empati, inilah bibit hati nurani kita. Bila rasa empati yang kita miliki cukup tajam, cukup dalam, maka kita akan mengenal jiwa kita, sisi baik absolut dalam diri kita, maka jiwa kita akan menjadi pembimbing, penguat, energi tak pernah habis, tenaga dorongan sekaliber tenaga Nuklir yang mampu mengalahkan dunia. Bila anda ingin merubah dunia, anda tidak perlu energi banyak-banyak, atau manusia sebanyak mungkin, cukup satu saja jiwa yang berkembang, maka dunia akan berubah. Itulah yang dilakukan oleh para tokoh pendahulu kita, Mahatma Gandhi, Mother Theresa, dll. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Bagaimana mendapatkan energi terbesar dari dalam diri?
halo sahabat, sering kita melihat begitu banyak keinginan dalam diri kita. Seolah-olah keinginan itu menyembur seperti Lumpur Sidoarjo. Kekuatannya tak terhingga. Kalau kita lihat, begitu banyak energi dalam tubuh kita, dan kita bisa membayangkan betapa kuatnya energi itu. 1. Dorongan cinta. Pada waktu kita remaja, kita sungguh heran, mengapa jantung ini berdegup keras, mengapa kita sungguh terobsesi akan lawan jenis? Coba lihat, begitu banyak pasangan muda, mereka saling jatuh cinta, dorongannya sungguh kuat, seolah laut ku sebrangi, gunung kan kudaki, demi cintaku. Dorongan itu sungguh besar, bisa dikatakan kekuatan terbesar di dunia. Julius Caesar digerakkan oleh dorongan cinta, hingga dia mati demi cintanya. Hasilnya seluruh dunia dikuasainya. 2. Dorongan belanja. Satu-satunya yang paling tulus di dunia ada 2 hal: pesan bunuh diri (catatan terakhir seseorang yang telah bunuh diri), dan daftar belanja. Daftar belanja menjadi obsesi semua orang di dunia. Dalam benaknya, selalu ada. Daftar belanja itu kadang tertumpuk selama satu bulan, satu tahun, tiga tahun, dan semakin ditumpuk, maka semakin membara, begitu ada uang, maka prioritas Daftar belanja langsung menyemburat, tanpa terkontrol. Itulah makanya seberapa banyak Mall yang ada, selalu dibangun Mall baru. 3. Dorongan untuk mengalahkan, menaklukkan. Sewaktu kita remaja, kita ingin menaklukkan pasangan kita, seolah-olah mereka itu target buron yang harus kita kejar. Genap kita lulus sekolah, maka jenjang manajemen menjadi tangga menuju puncak gunung yang harus ditaklukkan. Bahkan ada istilah gadis penakluk. Dorongan-dorongan itu sungguh luar biasa, bisa dibayangkan bila kita bisa mampu mengendalikan daya energi ketiga sumber daya tersebut, seperti Pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik tenaga batubara, pembangkit listrik tenaga nuklir, bila semuanya kita mampu kendalikan mkaa kekuatannya sungguh luar biasa. Bagaimana cara mengendalikan energi liar tersebut? Caranya ada 3. 1. Mulailah pikirkan orang lain. Jangan terbuai oleh nafsu, ingatlah orang lain, selalu berpikir dari point of view orang lain, maka energi-energi tersebut akan langsung dapat kita kendalikan, dapat kita arahkan. 2. Bagaimana caranya? Mulailah gali rasa belas kasih. Pikirkan anak yatim, pikirkan orang terlemah yang ada di dunia ini, pikirkan anak yatim yang diperkosa bapak tirinya setiap hari, maka anda langsung dapat mengumpulkan semua energi dari dalam tubuh anda. 3. Mulailah menolong orang lain. Menolong orang lain akan mendekatkan diri kita pada pusat pengendali pikiran, tubuh, dan emosi. Langsung ke pusatnya, yaitu hati nurani kita. Begitu anda sudah menemukan pusat pengendali hidup anda, maka anda tinggal menyalurkannya. Bagaimana cara menyalurkannya? jangan khawatir, anda akan mengetahui apa yang harus anda lakukan, selama itu untuk orang lain. Anda akan menemukan talenta anda, karena dorongan dalam hidup anda sedmikian besar, maka anda akan memilih bidang yang sesuai dengan talenta anda, maka kombinasi hati nurani dengan talenta, akan menghasilkan energi yang terbesar dalam diri anda. Bagaimana ciri-cirinya? Suatu saat, bila anda tiba pada keadaan dimana anda mampu mengendalikan nafsu belanja, nafsu cinta anda, dan keinginan untuk menguasai, maka anda mampu menggenggam dunia. salam, Goenardjoadi Goenawan Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) Ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) The fish are biting. Get more visitors on your site using Yahoo! Search Marketing. http://searchmarketing.yahoo.com/arp/sponsoredsearch_v2.php
[mediacare] Resensi Return to the soul
RESENSI BUKU Judul: Return to the Soul Perjalanan mengenal Jiwa Penulis: Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. dan Ir. Stefanus Indrayana, MBA. MELAMPAUI JIWA DAN KEMBALI KEPADA JIWA Oleh: Audifax Setelah membaca sepintas buku Return to the Soul Perjalanan Mengenal Jiwa dari Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. dan Ir. Stefanus Indrayana, secara bergurau saya berkata pada Goenardjoadi: Mestinya anda tak hanya mengajar di Fakultas Ekonomi tapi juga Fakultas Psikologi.. Lho? Apa teori kebutuhan yang ada di buku ini bisa jadi rujukan belajar anak-anak psikologi? Bukan itu maksud saya. Apa yang menarik dalam buku Return to the Soul ini adalah bagaimana penulisnya menggunakan teori dan sekaligus berteori mengenai Jiwa dan kebutuhannya. Terlepas dari bagaimana teori yang dihasilkan dari berteorinya, tetapi keberanian untuk berteori itulah yang layak menjadi pembelajaran bagi pembacanya, terutama mereka yang sedang kuliah psikologi. Banyak dari kalangan ilmuwan hanya memamerkan kemampuan mengulang teori tetapi tidak berani berteori. Orang yang menggunakan teori kebutuhan Maslow, bisa anda temukan ratusan atau bahkan ribuan, tetapi sedikit dari mereka yang bisa berteori sendiri mengenai apa itu kebutuhan. Alhasil, orang-orang yang hanya mengulang-ulang Maslow semata ini sebenarnya tak lebih dari memamerkan sebuah ketrampilan yang jauh sebelum ada perguruan tinggi sudah dikuasai oleh burung kakatua. Di sinilah kekuatan sekaligus kelebihan penulis buku Return to the Soul. Mengutip teori memang layak dilakukan, apalagi ketika berbicara mengenai sesuatu yang sudah pernah dibicarakan terlebih dulu oleh orang lain, tetapi semata mengulang-ulang tanpa memiliki pemahaman sendiri mengenai apa yang dibicarakan, itu soal lain. Buku Return to the Soul ini dibuka oleh teori Hirarki Kebutuhan Maslow, lengkap dengan penjelasan singkat mengenai Abraham Maslow sebagai pencetusnya. Meski teori yang dihasilkan terkesan kurang update, karena tidak menghadirkan tujuh hirarki seperti terakhir ditemukan Maslow, namun penghadiran hirarki Maslow ini tetap menarik karena disintesakan dengan sejumlah data yang sebagian di antaranya merupakan pengalaman penulisnya sendiri. Di akhir buku, sang penulis juga berteori dan menghasilkan hirarki kebutuhan jiwa versinya sendiri. Seberapa argumentatif teori kebutuhan jiwa versi Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. dan Ir. Stefanus Indrayana ini? Itu bukan saya yang bisa menentukan, tetapi melainkan ketika teori ini teruji saat berhadapan dengan realita atau antitesisnya. Maka dari itu, saya lebih tertarik untuk membahas sedikit panjang mengenai keberanian berteori yang justru muncul dari orang-orang yang notabene bukan berkutat di lingkungan yang mempelajari jiwa secara intens. Return to the Soul bukan hanya ajakan kembali pada Jiwa, tetapi juga melampaui teori jiwa. Dengan cara apa? Dengan cara mengenal jiwa termasuk apa yang dibutuhkan oleh jiwa. Nasehat bijak mengatakan ada saat ketika kedudukan teori-teori diambil alih oleh realita kehidupan. Di buku inilah Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. dan Ir. Stefanus Indrayana mengambil-alih posisi teori Maslow dalam menjelaskan kebutuhan dengan cara mengajak pembaca kembali pada pernik-pernik kehidupan riil, pada apa yang memang dialami tokoh-tokoh seperti Bill Gates, Mike Tyson hingga yang dialami sendiri oleh sang penulis, Goenardjoadi Goenawan. Melalui ajakan kembali pada Jiwa sekaligus melampaui teori jiwa inilah lantas muncul hirarki kebutuhan jiwa versi kedua penulis. Buku ini tampaknya diupayakan untuk hadir secara komunikatif. Sejumlah kutipan lagu terasa pas dihadirkan untuk berefleksi. Sayang, sejumlah kutipan lagu, meski dikutip utuh dari awal hingga akhir tapi tak dicantumkan judulnya. Kendati demikian, kelemahan itu tak membuat buku ini kehilangan arah yang ingin ditunjukkan penulisnya, yaitu bagaimana merefleksikan hidup agar mencapai puncak yaitu mencapai kesempurnaan jiwa dengan mencapai kemuliaan. Tue Feb 6, 2007 audifax - [EMAIL PROTECTED] Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) Ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) Finding fabulous fares is fun. Let Yahoo! FareChase search your favorite travel sites to find flight and hotel bargains. http://farechase.yahoo.com/promo-generic-14795097
[mediacare] Indonesia, 10 Besar Ekonomi 2030?
Indonesia, 10 Besar Ekonomi 2030? Christianto Wibisono Pada hari Jumat 26 Januari, Sugeng Saryadi mengundang saya, Dr Chatib Basri, dan Ichsanuddin Noorsy dalam acara Q TV membicarakan RUU Pembangunan Jangka Panjang. Sayang bahwa Menteri Paskah Suzetta berhalangan hadir. Sugeng dan Chatib mencatat RUU itu sarat rumusan normatif kualitatif dan miskin kuantitatif. Ichsanuddin malah kurang puas total. Yang digarisbawahi oleh Sugeng dan Chatib ialah, RUU ini masih merupakan residu pola pemikiran Orde Baru dimana Presiden Soeharto berkuasa tujuh kali masa jabatan. Karena itu ia memakai GBHN dan pada awal Orde Baru, Ali Murtopo terkenal dengan teori Akselerasi Modernisasi dalam 25 tahun Indonesia akan jadi seperti Jepang. Pada 1998 orang mengatakan, rencana itu memang sukses, bahwa Indonesia jadi seperti Jepang. Tapi yang ditiru ialah kredit macetnya dan krisis moneternya. Karena sebetulnya setelah krismon Asia Timur yang dimulai dari Thailand, Indonesia, dan Korea Selatan, maka setelah itu Jepang sendiri juga mengalami kredit macet dan restrukturisasi perbankan yang sangat drastis. Ramalan The Economist Intelligence Unit, (EIU) yang dalam jangka panjang optimis bahwa Indonesia akan masuk dalam 10 besar kekuatan ekonomi di tahun 2030. Sekarang berdasarkan PDB berada pada peringkat 21 di bawah Taiwan. Kadang-kadang kita memang berpenyakit hypochondria terlalu takut bahwa diri kita sakit dan menderita, padahal dokter bilang sehat. Cuma kekhawatiran, trauma, dan memang ada sakit tapi tidak segawat yang kita rasakan, ini komentar dari Cyrillus Harinowo, Komisaris BCA. Tentu saja tidak berarti kita harus lengah dan puas diri dan kurang alert terhadap perkembangan regional dan global. Presiden Yudhoyono baru saja mengumumkan pembubaran CGI dengan rasa percaya diri. Meningkatkan Kualitas Hidup Memang posisi Indonesia ini penuh paradoks. Pertumbuhan makro 6,5 persen tapi banyak sektor mikro dan sektor riil mengeluh. Orang juga selalu khawatir ketinggalan dari negara ASEAN lain, padahal tidak terlalu terpuruk dibanding misalnya Filipina dan bahkan karena kudeta, citra Thailand merosot dibanding Indonesia. Proyeksi jangka panjang yang kuantitatif tentu tidak hanya menyangkut besaran PDB atau angka ekspor dan investasi yang sekarang sedang gurem. Proyeksi nasional tentu mencakup Human Development Index (HDI) bagaimana meningkatkan peringkat kualitas hidup manusia Indonesia. Bagaimana penegakan HAM dan pemberantasan korupsi bisa menstimulir pertumbuhan ekonomi dan arus investasi. Bagaimana diplomasi bisa menunjang arus investasi bilateral maupun multilateral. Walhasil suatu proyeksi Pembangunan Jangka Panjang RI tentu juga harus memperhitungkan proyeksi jangka panjang negara tetangga, seperti misalnya visi Malaysia 2020 yang singkat jelas kuantitatif, mau jadi negara maju dengan pendapatan per kapita setara dengan OECD belasan ribu dolar AS. Juga proyeksi RRC dan India sebagai kekuatan ekonomi raksasa dunia pada 2030. Kemerosotan pemain lama Jerman, Prancis, Inggris untuk digantikan oleh Uni Eropa secara ter-padu juga masih memerlukan waktu. Pelaku bisnis kelas regional dan global dibutuhkan untuk bisa memanfaatkan globalisasi. Misalnya dapatkah fakta dan realitas unik, munculnya raja besi dunia dari pemilik pengelola pabrik besi kecil di Surabaya PT Ispat Indo, dimanfaatkan untuk turut mengangkat peringkat global Indonesia dan juga memberi kontribusi lebih pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Saya mendengar dari Menteri Perindustrian Fahmi Idris, bahwa Wapres Jusuf Kalla sudah mengundang Laksmi Mittal untuk menggarap dan membangun pabrik besi baja di Kalimantan. Laksmi Mittal ini sekarang adalah raja besi baja dunia yang jauh meninggalkan saingan terdekat Nippon Steel, mirip Golkar dulu mengalahkan partai lain. Merger lintas negara juga sebetulnya merupakan suatu metode untuk mengatasi persaingan bila tidak mampu melakukan sendiri. Contoh merger Chrysler dan Daimler bukti bahwa sekalipun pabrik mobil ketiga di AS tidak kuat dan harus bersedia jadi mitra junior Daimler Jerman. Nissan Jepang harus rela bermitra dengan Renault Prancis dipimpin CEO dari Lebanon yang menjadi kiblat dan model sukses restrukturisasi perusahaan. Belakangan ini memang arus merger agar di luar dugaan karena apa yang disebut perusahaan Dunia Ketiga seperti RRC, In-dia, Dubai, dan Saudi Arabiasecara agresif melakukan akuisisi perusahaan besar di Eropa dan AS. Ketakutan pencaplokan bisnis ditambah latar belakang perang geopolitik menambah pertimbangan antipati dan veto terhadap beberapa gebrakan perusahaan Dunia Ketiga. Dubai Port World akhirnya melepas enam pelabuhan AS yang diambil oper dari perusahaan Inggris P O kepada AIG, grup asuransi AS. Memperkuat Posisi Tawar Kita selalu mengeluh tentang akuisisi perusahaan Indonesia oleh asing, apakah itu dari Singapura dan Malaysia. Kalau kita memang belum berdaya untuk mencegah atau melakukan akuisisi sendiri, bagaimana kalau memperkuat posisi tawar dengan negosiasi yang
[mediacare] Penanganan Jakarta Banjir
Halo sahabat, Jakarta Banjir, dan seolah tidak ada penanganan yang pasti. Semuanya pasrah setiap 5 tahun sekali furniture rusak, mobil rusak, gudang rusak, hypermarket terendam, semuanya seolah tidak berdaya. Sebentar lagi pasaran mobil bekas terendam akan menjamur di Indonesia. Sesungguhnya, masalah Jakarta ini adalah tidak adanya (tidak memadainya) gorong-gorong dan saluran pompa bawah tanah. Kalau kita lihat setiap gedung memiliki basement, sesungguhnya bisa dibuat peraturan bahwa basement tersebut digunakan sebagai tandon. Jadi di setiap komleks pemukiman dibangun tandon, bisa dibawah Mall, dibawah Gedung, dibawah Apartemen, toh kalau banjir, basement menjadi tandon juga secara alami. Basement Gedung BEJ misalnya, sampai saat ini menjadi tandon. tinggal dibangun gorong-gorong bawah tanah. Pembangunan Jakarta saat ini lebih cenderung membangun di atas tanah, sedangkan kalau dilihat di negara lain, infrastruktur yang paling utama, jalur MRT, jalur irigasi, jalur underpass bahkan menembus gunung, semuanya di bawah tanah. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Talkshow Manajemen Berbasis Nurani Selasa 6 Februari 2007
halo sahabat, Anda dapat mengikuti Talkshow mengenai Manajemen Berbasis Nurani di jaringan Radio bisnis Pass FM pada hari Selasa 6 Februari 2007 besok mulai jam 18:00 - 19:00 wib. Topik Manajemen Berbasis Nurani membahas bagaimana cara kita: 1. Meningkatkan motivasi kerja, meniti karir dalam keadaan chaos turbulance, 2. Mampu melihat peluang, mengerti konsep relationship, 3. Dan mempelajari perilaku kekuasaan, dengan cara mengenal hati nurani kita. Talkshow akan diberikan oleh: Ir. Stefanus Indrayana, MBA Marketing Director PT Samsung Electronics Indonesia, dan saya sebagai penulis buku Manajemen Berbasis Nurani diterbitkan oleh Elex Media Komputindo, mulai terbit 2 Januari 2007 tersedia di toko-toko buku Gramedia, bekerjasama dengan Majalah Marketing dan Radio Pass FM. salam, Goenardjoadi Goenawan Berikut ini adalah komentar oleh: Safir Senduk Anda mengenal Mahatma Gandhi? Saya rasa semua dari kita tahu siapa Mahatma Gandhi. Beliau adalah seorang tokoh pejuang tanpa senjata (dan tanpa kekuasaan) dari India, tapi kata-katanya mampu memotivasi banyak orang untuk berjuang keluar dari kemiskinan dan penjajahan. Yang menarik, salah satu 'ajaran' Mahatma Gandhi yang cukup terkenal adalah bahwa dalam hidup ini, ada ' 7 Dosa Besar' yang harus dihindari oleh manusia. Salah satunya dengan pekerjaan saya di industri perencanaan keuangan. Tapi ada satu dosa lain yang juga harus dihindari oleh manusia. Anda tahu apa itu? Ilmu Pengetahuan Tanpa Hati Nurani Ya, itu adalah salah satu dosa besar yang harus dihindari manusia. Satu contohnya gampang sekali: Uji Coba Peledakan Senjata Nuklir untuk ilmu pengetahuan, tapi tanpa mengindahkan manusia-manusia yang hidup di lokasi uji coba tersebut. Itulah yang dimaksud dengan Ilmu Pengetahuan Tanpa Hati Nurani (science without consience). Dalam perjalanan karir saya, ada masa dimana saya pernah bekerja seperti tanpa memiliki hati nurani. Bukan bukan, bukan berarti saya pernah berbuat jahat di pekerjaan saya. Jangan salah paham. Cuma saja ada masa-masa dimana saya menjalankan bisnis saya dengan tidak memperhatikan hati nurani yang saya punya. Sebagai contoh, karyawan kadang saya perlakukan hanya seperti anak buah, klien hanya saya lihat sebagai alat penghasil uang, atau kadang-kadang, pemain lain di industri yang sama saya perlakukan seperti layaknya seorang kompetitor yang harus saya tundukkan, bagaimanapun caranya. Lalu suatu hari, sebuah buku karangan Dr. Stephen Covey menarik perhatian saya. Dalam salah satu bukunya, dia mengatakan bahwa dalam hidup ini, penting sekali bagi kita untuk tidak hanya sekedar bekerja dan hidup di dunia ini, tapi yang jauh lebih penting adalah dengan menemukan makna tentang untuk apa kita hidup di dunia. Dengan menemukan makna hidup, maka kita akan bisa mendapatkan nilai-nilai apa yang penting bagi kita, untuk lalu kita bisa temukan misi hidup kita. Dari situ, barulah kita bisa hidup berdasarkan misi tersebut. Rumit ya kedengarannya? sebenarnya nggak juga. Malah yang saya pelajari, makin kita bisa menemukan makna hidup kita, akan makin jelas juga nilai-nilai seperti apa yang kita anut. Nah, kalau kita sudah menemukan nilai-nilai apa yang kita anut, misi hidup kita akan dengan mudah ditemukan, dan ujung-ujungnya, hidup kita juga akan semakin mudah. Kita jadi tahu pekerjaan macam apa yang paling pas untuk kita, kita juga tahu apa yang kita inginkan dari keluarga kita, dan kita juga tahu apa yang harus kita lakukan setiap kali muncul masalah dalam hidup. Saya sudah ratusan kali mendengar orang berkata seperti ini: Saya sih simpel-simpel aja, gak mau yang muluk-muluk. Saya mau jalanin aja hidup ini, seperti air mengalir... Kalau ada kata-kata seperti itu tanggapan saya cuma satu: Lha kalau airnya mengalir ke got, memangnya Anda mau ikut?. Tentunya tidak kan? Nah, agar aliran air Anda tidak mengalir ke got, Anda sendirilah yang harus mengatur salurannya. Caranya dengan mulai menemukan makna hidup Anda, mengenal Jiwa Anda, menemukan nilai-nilai dalam hidup Anda, dan dari situ, barulah Anda mendapatkan apa yang betul-betul Anda inginkan dalam hidup Anda. Segera setelah Anda menemukan itu semua, maka percayalah, hidup akan jadi lebih mudah bagi Anda. Selamat membaca. Salam Safir Senduk (www.perencanakeuangan.com)
[mediacare] Kacang basah...
Jika kita menanam biji kacang, dan 3 hari kemudian ditanya hasilnya, maka jawabannya adalah biji kacang basah Oleh Andrew Matthew, kartunis Australia. Halo sahabat, sering kita dengar banyak penulis yang telah berhasil menulis satu buku, lalu berpikir bagaimana caranya supaya buku tersebut dicetak ulang. hampir semua orang yang ingin memulai menjadi penulis buku selalu berpikir bahwa bagaimana caranya supaya bukunya laku, best seller, meledak di pasaran... Namun lupa, sesungguhnya menjadi penulis buku, berarti kita harus mengumpulkan banyak pembaca buku kita, katakan misalnya 10,000 orang. Tentu untuk menarik perhatian 10,000 pembaca buku tersebut tidaklah mudah, dan besar kemungkinan tidak mungkin dicapai hanya dengan satu buku saja, kecuali kalau kita Direktur Toko Buku Gramedia. Mengapa? Coba kita belajar dari Ponijan Liaw atau Safir Senduk, yang bukunya sudah 4 dan 6. Mereka juga tidak menjadi best seller hanya dengan satu buku. Waktu mereka meluncurkan satu buku, tidak ada yang mengenal mereka, tidak ada yang membaca... Namun karena konsisten, seperti gelombang kecil, membesar, membesar maka tiba waktunya untuk membesar ke semua lapisan masyarakat. Misalnya buku pertama anda dibaca 500 orang, buku kedua anda dibaca 500 orang lagi (sudah 1,000 orang) maka buku ketiga besar kemungkinan akan cetak ulang menjadi 4,000 buku. Begitulah ceritanya... Kecuali kalau anda Harry Potter atau Kris Dayanti. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Elex Writers Community
Mod: Mohon ijin ya, numpang nitip pemberitahuan. halo sahabat, Bagi para penulis Elex yang kemarin hadir pada pertemuan Elex Writers Gathering, anda bisa mendaftar pada Milis: Elex Writers Community Memiliki tujuan untuk meningkatkan komunikasi antar penulis buku Elex supaya: 1. Dapat meningkatkan kualitas penulisan buku 2. Memberi inspirasi bagi para penulis 3. Ajang komunikasi positif para penulis buku Elex. Post message: [EMAIL PROTECTED] Subscribe: [EMAIL PROTECTED] Unsubscribe: [EMAIL PROTECTED] List owner: [EMAIL PROTECTED] Caranya, kirim email perkenalan anda. Salam kenal, Nama : Alamat: penulis buku : kategori buku : Terbit tahun : Harapan dari mengikuti Milis: salam, (nama anda) kirim ke [EMAIL PROTECTED] dan [EMAIL PROTECTED] --cut Terimakasih, salam, Tim Moderator
[mediacare] Benih wira mandiri ESQCU angkatan ke-3
*Halo sahabat, * ** *Berikut ini kami informasikan dimulainya kuliah ESQCU angkatan ke-3 yang akan segera dimulai, dengan lokasi kampus berkelas di STC Senayan Trade Center. Segera daftarkan diri anda menjadi Pioneer Calon Pengusaha terkemuka di Indonesia. * ** *salam,* *Goenardjoadi Goenawan * *ENTREPRENEUR **SPORT COMPASSION UNIVERSITY** * *PROFEC Forum * Senayan Trade Centre (STC) Lantai I No. 1051 Jl. Asia Afrika, Jakarta Selatan Informasi: Tri Selamat Purwadi, Sekretariat PROFEC Telp. 021-57932014 *SPEAKERS:* Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM *TUJUAN:* Melatih Benih wira mandiri untuk belajar cara memulai usaha, menggunakan basis hati nurani. Mempersiapkan diri dengan pengetahuan entreprenurship dalam masa ketidakpastian banyaknya PHK dan pengurangan karyawan. Melatih bagi fresh graduate yang ingin terjun menjadi Pengusaha. *SCHEDULE:* Hari Jum'at jam 18:00 – 20:00 Dimulai tanggal 2 Februari 2007 hanya untuk 6 orang Pendaftar pertama. Pendaftar berikutnya akan diberikan kuliah pada hari lain (Sabtu atau hari kerja). *INVESTASI:* 1. Biaya Kuliah @ Rp 1,200,000 per orang (total 9 minggu) 2. ke *Rekening* *BCA* no. 2611902877 an Lies Sudianti * * *Untuk konfirmasi:* Harap hubungi kantor sekretariat PROFEC di no. telp 57932014 atau kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Minggu 1: Tanggal 2 February 2007 *Building the Entrepreneur in You* -Peluang apa saja yang tersedia? -Tantangan entrepreneurial apa yang dihadapi dengan adanya e-Commerce dan perubahan global -Apa hambatan mencari peluang? -Bagaimana caranya kita bisa melek bisnis? -Apakah hal paling dasar dalam bisnis yang akan menentukan sifat dasar dari entrepreneurship? -Bagaimana caranya kita memulai bisnis? -Apakah uang dan rejeki itu? Minggu 2: *Personal Development: Leave Your Ego and Improve Your Empathy * -Apa 3 kunci sukses menjadi Entrepreneur? -Mengapa kita perlu meninggalkan Ego? -Bagaimana Teknik Meninggalkan Ego? -Bagaimana Teknik Meningkatkan Kepekaan Empati? -Bagaimana Mencari Hati Nurani Minggu 3: *The Power of Least effort* -Apakah perilaku rejeki itu? -Bagaimana cara kita meningkatkan profile rejeki kita? -Apa saja prinsip The Power of Least Effort? -Apa saja 6 langkah menuju The Power of Least Effort? Minggu 4: *Start Your Own Business* -Bagaimana memilih untuk memulai bisnis baru, apakah mendirikan sesuatu yang baru atau membeli perusahaan yang sudah jalan termasuk sebuah Franchise? -Jenis ide dan sumberdaya apa saja yang perlu diketahui untuk membangun perusahaan baru? Bagaimana cara mengembangkan ide? -Apa karakteristik dari sebuah usaha baru yang sukses? Minggu 5: *Franchising Basics* -Terminologi Franchise dan struktur industrinya -Pros dan cons utama dari Franchise -Mengevaluasi dan memutuskan apakah sebuah peluang Franchise baik untuk Anda -Proses pembelian dan pembiayaan sebuah Franchise -Masalah legal khusus Franchise Minggu 6: *Raising Capital: Tips and Tricks* -Apa dampak dari sifat perusahaan terhadap jenis pembiayaan -Mengevaluasi pilihan antara debt financing dan equity financing -Berbagai sumber pembiayaan yang tersedia bagi UKM termasuk konsep OPM: other people's money Minggu 7: *Learn to Lead: Leadership Skills For Entrepreneurs * -Perilaku Kekuasaan -Karakter Naga Minggu 8: *Compassionate Management* -Apa dan bagaimana menggunakan Intuisi (bisikan hati) -Pentingnya prinsip Relationship -Business Wisdom •Untuk memiliki Visi berbasis nurani •Untuk memahami bisnis sebagai sebuah ekosistem •Berkompetisi yang seharusnya •Memahami perilaku peluang •Memahami perilaku kekuasaan Minggu 9: *Marketing With Your Heart* -Meningkatkan kreativitas dan imaginasi dengan •Menanggalkan ego •Mendapatkan kecerdasan spiritual •Mengamati trend •Memanfaatkan kemajuan di Era Informasi •Kepemimpinan •Bekerja secara integritas •Leverage menolong orang lain -Mendekatkan pada Hati Nurani *Buku-buku (dibeli terpisah di toko buku Gramedia):* 1. Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Rp 27,800 2. Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Rp 24,800 3. Pelangi Kehidupan Entrepreneur - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Rp 29,800 4. Manajemen Berbasis Nurani - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA. Rp 32,800 5. Memasarkan dengan Hati - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Rp 29,800 *Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. * Lulus Sarjana dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Fakultas Teknologi Pertanian
[mediacare] benih Wira Mandiri agar lebih banyak lagi pengusaha
Halo sahabat, Saat ini saya sedang menyiapkan Materi syllabus untuk menjadi bahan kuliah di FE UI (Universitas Indonesia, Jurusan manajemen) mulai awal tahun 2007 ini. Oleh karena itu, saya mohon bantuan rekan-rekan untuk memberi masukan terhadap Kerangka Kuliah di bawah ini. Pengusaha atau Entrepreneur adalah suatu Profesi yang sangat menjanjikan dan setiap orang memiliki bakat untuk menjadi Pengusaha, namun kadang tidak disadari dan tidak ditumbuh kembangkan. Pendidikan yang selama ini kita kecap, hanya mengajarkan kita untuk lulus dengan nilai terbaik dan mencari pekerjaan di pemerintahan (pegawai negri) atau di perusahaan besar (swasta) serta pensiun di sana sebagai pegawai. Pendidikan Nasional yang ada di Indonesia, sangat jarang memberikan materi persiapan dan memicu semangat personal untuk menjadi MANDIRI dan KREATIF. Sudah saatnya Indonesia bangkit, dengan menebarkan benih Wira Mandiri agar lebih banyak lagi pengusaha yang tumbuh dan besar untuk memperkuat ekonomi bangsa. ENTREPRENEUR SPORT COMPASSION UNIVERSITY PROFEC Forum Senayan Trade Centre (STC) Lantai I No. 1051 Jl. Asia Afrika, Jakarta Selatan Informasi: Tri Selamat Purwadi, Sekretariat PROFEC Telp. 021-57932014 SPEAKERS: Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM TUJUAN: Menguasai pengetahuan untuk mengevaluasi potensi kewirausahaan yang tersembunyi dalam diri seseorang yang dapat ditumbuh kembangkan menjadi sebuah kekuatan yang dapat digunakan untuk kepentingan orang lain dan diri sendiri Untuk Informasi: Harap hubungi kantor sekretariat PROFEC di no. telp 57932014 atau kirim email ke [EMAIL PROTECTED] Tanggal 26 January 2007 Building the Entrepreneur in You - Peluang apa saja yang tersedia? - Tantangan entrepreneurial apa yang dihadapi dengan adanya e-Commerce dan perubahan global - Apa hambatan mencari peluang? - Bagaimana caranya kita bisa melek bisnis? - Apakah hal paling dasar dalam bisnis yang akan menentukan sifat dasar dari entrepreneurship? - Bagaimana caranya kita memulai bisnis? - Apakah uang dan rejeki itu? Tanggal 2 February 2007 Personal Development: Leave Your Ego and Improve Your Empathy - Apa 3 kunci sukses menjadi Entrepreneur? - Mengapa kita perlu meninggalkan Ego? - Bagaimana Teknik Meninggalkan Ego? - Bagaimana Teknik Meningkatkan Kepekaan Empati? - Bagaimana Mencari Hati Nurani Tanggal 9 February 2007 The Power of Least effort - Apakah perilaku rejeki itu? - Bagaimana cara kita meningkatkan profile rejeki kita? - Apa saja prinsip The Power of Least Effort? - Apa saja 6 langkah menuju The Power of Least Effort? Tanggal 16 February 2007 Start Your Own Business - Bagaimana memilih untuk memulai bisnis baru, apakah mendirikan sesuatu yang baru atau membeli perusahaan yang sudah jalan termasuk sebuah Franchise? - Jenis ide dan sumberdaya apa saja yang perlu diketahui untuk membangun perusahaan baru? Bagaimana cara mengembangkan ide? - Apa karakteristik dari sebuah usaha baru yang sukses? Tanggal 23 February 2007 Franchising Basics - Terminologi Franchise dan struktur industrinya - Pros dan cons utama dari Franchise - Mengevaluasi dan memutuskan apakah sebuah peluang Franchise baik untuk Anda - Proses pembelian dan pembiayaan sebuah Franchise - Masalah legal khusus Franchise Tanggal 2 Maret 2007 Raising Capital: Tips and Tricks - Apa dampak dari sifat perusahaan terhadap jenis pembiayaan - Mengevaluasi pilihan antara debt financing dan equity financing - Berbagai sumber pembiayaan yang tersedia bagi UKM termasuk konsep OPM: other people's money Tanggal 9 Maret 2007 Learn to Lead: Leadership Skills For Entrepreneurs - Perilaku Kekuasaan - Karakter Naga Tanggal 16 Maret 2007 Compassionate Management - Apa dan bagaimana menggunakan Intuisi (bisikan hati) - Pentingnya prinsip Relationship - Business Wisdom Untuk memiliki Visi berbasis nurani Untuk memahami bisnis sebagai sebuah ekosistem Berkompetisi yang seharusnya Memahami perilaku peluang Memahami perilaku kekuasaan Tanggal 23 Maret 2007 Marketing With Your Heart - Meningkatkan kreativitas dan imaginasi dengan Menanggalkan ego Mendapatkan kecerdasan spiritual Mengamati trend Memanfaatkan kemajuan di Era Informasi Kepemimpinan Bekerja secara integritas Leverage menolong orang lain - Mendekatkan pada Hati Nurani Buku-buku (dibeli terpisah di toko buku Gramedia): 1. Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Rp 27,800 2. Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Rp 24,800 3. Pelangi Kehidupan Entrepreneur - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Rp 29,800 4. Manajemen Berbasis Nurani - Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. Ir. Stefanus Indrayana, MBA. Rp 32,800 5. Memasarkan dengan
[mediacare] Jebakan Cinta
Relationship insights: Jebakan Cinta halo sahabat, Sering kita mengagung-agungkan Cinta, apalagi dalam kehidupan berumah tangga. Pasangan saling mengucapkan Cinta. Namun lupa, ada yang namanya Jebakan Cinta. Apakah itu? Pada waktu pacaran, hubungan terasa di awan, semuanya serba indah, memang ini akibat dorongan hormon sex yang menggebu-gebu menjadikan Cinta membara. Dan ujung-ujungnya beralih kepada pernikahan. Apakah arti pernikahan itu? Mengapa Pernikahan diikat secara Ilahi? Sebagian besar mengartikan pernikahan itu adalah cinta. Dipikirnya dengan dasar cinta yang mendalam, maka mempelai wanita merasa berhasil! Berhasil mendapatkan sandaran hidup, seseorang yang mau memperhatikan, mengurusi hidupnya, memberi perhatian penuh, pada siang maupun malam Dan ternyata setelah menikah, semuanya pudar... Anak pertama lahir, euforia cinta masih ada, dengan hadirnya makhluk baru, sang anak. Suami makin cinta. Genap anak ketiga lahir, Suami kembali sibuk dengan urusan kantornya, kemana lagi cinta? kepama lagi ikatan asmara? Akhirnya masing-masing merasa kesepian. Aneh ditengah hiruk pikuk suara jeritan anak-anak sang suami bisa merasa miserable, kesepian, teringat ME, saat makan disuapi... Inilah jebakan Cinta ke-1: Selingkuh Dianggapnya cinta itu seperti api tungku di rumah yang membara pada saat musim dingin, dan untuk itu perlu suasana baru, semangat baru, pasangan baru. Akhirnya kehidupan rumah tangga bukan menjadi Hingga mau menjemput, kita saling cinta pada saat suka dan duka Akhirnya artinya adalah... Hingga maut menjemput, apakah aku membuhuhmu atau kamu membunuhku. Banyak sekali kehidupan rumah tangga berakhir pada selingkuh, karena tidak mengerti apa arti pernikahan yang sejati, bahwa pernikahan bukan dilandasi cinta, apalagi sex. Jebakan ke-2: Kehilangan jati diri. Banyak diantara pasangan yang merasa frustasi, harus bagaimana lagi, berujung pada depresi berkelanjutan, terutama pada pasangan wanita. Mengapa? Sungguh aneh, hidupnya diberikan sepenuhnya bagi suami, segalanya dikorbankan, cintanya setia, setelah menikah 16 tahun dan ditambah pacaran 5 tahun total 21 tahun mengurusi suami, akibatnya Kehilangan jati diri. Kok bisa? Dipikirnya bahwa pernikahan adalah masalah cinta. Jauh diatas itu, diatas cinta, lebih dari itu, ada masalah jiwa. Jiwa? Ya betul jiwa. Pada saat menikah, banyak pasangan wanita harus menyesuaikan diri dengan suaminya. Yang dipikirkan adalah: Bagaimana pikiran suamiku? Apa yang diharapkan suamiku? Bagaimana caranya membuat suamiku bahagia? Hidupnya menjadi berubah, seolah memiliki hidup baru, yaitu hidup untuk suaminya... Akhirnya banyak sosok istri yang menjadi lemah, loyo, kehilangan tenaga, seolah-olah energinya terserap oleh lubang hitam pernikahan: Semakin dirinya mengorbankan dirinya untuk hidup sang suami, maka semakin mengecil jiwanya, nuraninya, semakin mengecil, hingga menjadi hilang. Seseorang bisa menjadi kehilangan jati diri, dia sudah tidak ingat lagi bagaimana caranya menjadi confident, mantap, bergaul, semuanya menjadi hilang musnah ditelan jebakan cinta pada suaminya. Oleh karena itu, apakah arti pernikahan yang sejati? Mengapa pernikahan diikat secara Ilahi? Karena sebuah pernikahan adalah ikatan dua buah jiwa. Jiwa-jiwa tersebut akan menjadi sebuah pasangan jiwa - soulmate. Pasangan jiwa ini tujuannya adalah supaya Jiwanya berkembang, bertumbuh, sehingga menjadi hidup penuh makna, mengertri arti hidup secara bersama. Mengapa harus berpasangan, mengapa harus soulmate - pasangan jiwa? Karena sesungguhnya jiwa kita itu merasa kesepian di tengah bisingnya kehidupan, sibuknya urusan kantor, dan beratnya beban hidup, jiwa-jiwa kita banyak dikhianati, dibohongi, dipojokkan, diabaikan, ditindas, dilupakan, sehingga jiwa kita dalam sanubari kita merasa sunyi, sepi dan sendiri. Bayangkan bagaimana rasanya jiwa tersebut memiliki teman, memiliki rasa kebersamaan bahwa tidak lagi sendiri, penuh dengan perhatian, dia tahu bahwa ada jiwa lain yang menjaga hidupnya, menemani hidupnya. Ini bukan hanya masalah cinta, namun lebih dalam lagi, perasaan aman, tenteram, damai, sentosa, merasa trust, acceptance, authentik, menjadikan hidup ini melangkah dengan dua kaki, jiwa yang satu dan jiwa pasangannya. Ikatan Jiwa-jiwa pasangan yang menikah perlu mendapat restu Ilahi, karena sifat jiwa itu berhubungan langsung dengan Ilahi. Semacam hotline ke atas. Pada saat pasangan menderita, sedih, namun dia bahagia, karena ada yang menemani, ada yang menjadi saksi, begitu setia mengerti pengorbanan hidup untuk pasangannya. Oleh karena itu, seolah-olah ikatan pernikahan adalah saling memberi hidupnya, jiwanya, nyawanya kepada yang lain. Ikatan sepenuh jiwa artinya rela mati demi untuk pasangannya. salam, Goenardjoadi Goenawan http://swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1id=3195pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan
[mediacare] Bagaimana cara mendapatkan yang anda inginkan
ini dapat menjawab pertanyaan ini. Orang bijak mengendalikan pikirannya (dengan meditasi), seperti ketenangan alam semesta mengatur bintang-bintang di langit. Dengan menghubungkan pikirannya kepada ketenangan sejati itu, menjadikan pikiran anda tentram. Ketika dalam ketentraman, pikiran berkembang secara alami dan pada puncaknya, pikiran meluas tak terhingga, seperti langit malam. --Lao Tzu 600 SM diterjemahkan oleh [EMAIL PROTECTED]-- salam, Goenardjoadi Goenawan 081381168990 Managing Director ESQCU Training Consulting Grand ITC Permata Hijau Lt. 3 C11 Jl. Letjen Soepeno Jakarta Selatan 12210 http://swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1id=3195pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) * Best Life; Menjalani Hidup Penuh Makna (belum terbit) * Journey to the soul; Piramida Kebutuhan Jiwa Penerbit: Elex Media Komputindo
[mediacare] Relationship insight - day 4
Halo sahabat, Lebih lengkapnya dapat dibaca di buku: Manajemen berbasis Nurani ditulis oleh Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. dan Ir. Stefanus Indrayana, MBA terbit mulai 2 Januari 2007. Kadang dalam hidup kita merasa sungguh sulit sekali mendapatkan pertolongan orang lain.. Orang tua bilang Lebih baik berusaha dengan kaki tangan sendiri, jangan menggantungan pada orang lain. Maksudnya apa? Apakah supaya kita ini berusaha sendiri? tidak perlu meminta pertolongan orang lain? Mungkin yang dimaksud orang tua itu adalah supaya kita terus berupaya, terus mencoba, terus berkarya, karena menyadari bahwa sungguh sulit sekali mendapatkan pertolongan orang lain. Pertanyaannya adalah.. Benarkah bahwa pertolongan baik itu langka? Benarkah bahwa keadaan ekonomi saat ini memburuk semua orang susah, maka semakin sulit mendapatkan pertolongan? Oleh karena itu kita perlu mempelajari perilaku pertolongan baik.. diringkas menjadi 10 sifat-sifat pertolongan baik: 1. Pertolongan baik itu banyak sekali, walaupun keadaan baik maupun buruk. Karena namanya orang baik, maka dia sering melakukan pertolongan baik. Masalahnya, kita tidak mengerti bagaimana caranya mendapatkan pertolongan baik. Coba kita dengerin pembicaraan orang di restoran, misalnya Pizza Hut, restoran keluarga. Pembicaraannya sering begini... Eh kamu tahu nggak, ada orang yang bisa Accounting, dan dipercaya, temanku ada yang butuh Kamu sekarang kerja dimana? Jangan segan-segan hubungi saya ya kalau mau ada yang ditanyakan Namanya sekeluarga besar, saling tolong menolong dalam keluarga itu wajar. 2. Pertolongan baik itu bukan merupakan kemungkinan. Istilahnya bukan berarti kita minta tolong kepada sebanyak mungkin orang maka peluang kita ditolong semakin baik? bukan begitu... bisa terjadi dengan cara yang salah, malah-malah kita mengasumsikan bahwa tidak ada orang baik lagi di dunia ini.. 3. Sebuah pertolongan itu dilakukan secara determine, secara sungguh-sungguh. Oleh karena itu, kita harus mengerti, mengapa seseorang kok begitu bersungguh-sungguh mau menolong kita? Kemungkinan besar kita adalah orang baik. Nah, bagaimana caranya menjelaskan kepada orang-orang lain bahwa kita orang baik? Berfokuslah dengan berbuat baik. Selama anda berbuat baik, maka akan ada orang yang simpatik kepada anda. 4. Benarkah orang-orang bisa bersungguh-sungguh mau menolong kita? Mengapa? Yang pasti bukan hanya karena kasihan dengan anda, karena mereka juga perlu dikasihani. Artinya pihak yang menolong anda mungkin juga memiliki beban. Kadang kita dengar pembicaraan seorang Direktur Marketing perusahaan besar telepon kepada temannya.. Aku bisa minta tolong anakku sekarang sudah hampir lulus kuliah dan mau praktek lapangan, apa bisa aku minta tolong dititipin ke kamu supaya bisa belajar? Nah, bahkan seorang marketing Director juga meminta pertolongan orang lain, bukan. 5. Oleh karena itu, kita perlu mengerti mengapa orang kok mau bersungguh-sungguh mau menolong kita? Selain kita orang baik, itu syarat utama, memang sudah kemauan orang tersebut untuk bersungguh-sungguh mau menolong kita. Kok mau? Ya bisa saja... semua orang banyak memiliki kemauan, mau beli handphone, mau beli mobil, termasuk mau menolong anda, memang dia merasa ini dia mau. Oleh karena itu, lebih baik anda membangkitkan kemauan orang untuk menolong anda. Misalnya, dengan cara saling tolong menolong. 6. Benarkah bahwa orang menolong orang lain akan merasa rugi? Tidak. Dengan menolong orang lain, maka terjadi efek simbiosis mutualisma, maka dari itu, daripada anda langsung bertanya: Maukah anda menolong saya...? lebih baik kita fokus: Apa yang bisa saya bantu? (Ingat siapapun butuh sesuatu). Harus ada yang dibutuhkan orang lain terhadap anda. Itulah yang harus anda gali, bukan tahap kedua, yaitu saling bantu membantu. 7. Apa kemauan orang, mengapa kok seseorang mau membantu anda? itulah yang harus digali... Benarkah sifat manusia itu egois, mementingkan diri sendiri? Benarkah lebih baik kita berdiri di atas kaki sendiri? Sesungguhnya jauh lebih efektif bagi dua orang saling bantu membantu daripada masing-masing berusaha sendiri secara individual. Mungkin anda sudah paham efek teamwork. Berusaha sendiri, berarti anda berjalan dengan satu kaki, tidak ada kaki lain yang mempermudah jalan anda. Misalnya anda tukang cukur butuh roti. Jauh lebih mudah tukang cukur minta tolong kepada tukang roti untuk dapat makanan, sebaliknya lebih mudah meminta tolong tukang cukur kalau tukang roti ingin gunting rambut, bukan. Itulah namanya kolaborasi. Kalau anda kurang, atau jarang melakukan kolaborasi, semuanya serba susah, anda harus menggunting rambut sendiri, membuat roti sendiri. Padahal seperti monyet, jauh lebih mudah mencari kutu monyet lain, kalau dirinya ingin dicari kutunya, ini kolaborasi. (bersambung) Lebih lengkapnya dapat dibaca di buku: Manajemen berbasis Nurani ditulis oleh Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. dan Ir. Stefanus Indrayana, MBA terbit mulai
[mediacare] Relationship insight - day 2
Halo sahabat, Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca pada buku: Manajemen Berbasis Nurani terbit 2 Januari 2007 ditulis oleh: Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. dan Ir. Stefanus Indrayana, MBA. Dalam hubungan kita dengan orang lain, sering timbul suatu communication breakdown, istilahnya seperti berbicara lewat komunikasi radio tapi berbeda frekuensi. Mengapa demikian? Terjadinya communication breakdown karena terjadinya penolakan untuk menerima alur komunikasi dari pihak lain. Istilahnya komunikasi 2 arah. Kalau di jalan raya, dengan menjadi 2 arah menjadi bagus, tidak saling berpapasan, namun dalam komunikasi dengan orang lain, komunikasi 2 arah berarti tidak nyambung atau tidak efektif. Dalam berkomunikasi, masing-masing pihak ada levelnya: Pihak A Pihak B Parent Parent Adult Adult Child Child Pada saat alurnya Parent (A) bicara kepada Child (B) amka pihak B akan menerima komunikasi dengan dominasi pihak A. Misalnya Dokter (A) bicara kepada pasien (B). Masalahnya bila timbul Parent (A) berbicara kepada Parent (B) maka timbullah communication breakdown. Pihak A tidak ingin ditentang, dilecehkan atau didebat, sebagai pihak yang memiliki otoritas (misalnya seorang Konsultan), namun pihak B juga tidak mau mengalah, dengan mempertanyakan kalimat (statement) Pihak A secara authoritative, misalnya dengan menjelaskan konsep baru. Akhirnya kedua belah pihak tidak mau mengalah, dan masing-masing pihak dongkol. Inilah yang disebut communication breakdown. Misalnya kita berbicara dengan orang asing, maksudnya orang baru dikenal, kita ingin bertanya, sebaiknya jangan menggunakan sikap Parent (authoritative) misalnya: Pak anda ini bagaimana, kok bisa kesini? karena belum tentu pihak B akan mau menanggapi atau menerima sikap anda. Inipun berlaku kepada para anak buah, misalnya anda dipindah ke tempat baru, dan belum banyak orang tahu bahwa anda Boss baru, maka gunakan sikap komunikasi Adut (A) kepada Adult (B). Misalnya.. Pak, mohon waktu sebentar, menurut anda bagaimana dengan.. Maka akan timbul komunikasi yang baik. Dalam situasi yang asing sekali, misalnya di luar negeri, lebih baik anda menggunakan komunikasi Child (A) kepada Adult (B). Misalnya.. Pak, maaf bolehkah saya minta petunjuk ke. Maka anda akan disambut dengan senang hati karena menghormati pihak lawan dengan baik. Dan dengan berlanjutnya komunikasi, maka anda bisa membalik komunikasi menjadi Adult (A) kepada Adult (B). Oh, menurut saya juga begitu, namun ada anggapan begini Maka diskusi menjadi lancar. Seseorang bisa menerima konsep komunikasi Adult (A) kepada Adult (B), atau Child (A) kepada Adult (B) namun jangan sampai terjadi komunikasi Parent (A) kepada Parent (B), akan timbul masalah komunikasi / emosi. Komunikasi Adult (A) kepada Child (B) bisa terjadi kalau pihak lawan mengerti kedudukan anda, atau mengenal anda, atau memang posisi anda lebih superior, dan yang paling penting Pihak lawan menerima posisi superior anda. Nah, permasalahannya dalam dunia komunitas, atau dunia kemasyarakatan kadang kita ingin menjadi pemimpin, atau dituakan, misalnya dalam dunia Milis. Kadang kita bingung, kita merasa sudah tua (berumur), namun namanya Milis, sambutan orang bermacam-macam. Bagaimana caranya menjadi dituakan? Bagaimana konsep supaya dihormati orang lain? Anda perlu mempelajari konsep kepemimpinan. Bahwa dalam suatu komunikasi dengan masyarakat umum, maka bagaimana caranya kita mengendalikan orang-orang lain, dengan kata lain menjadi pemimpin (dalam arti pihak yang disegani), anda harus tahu, apakah akar kepemimpinan itu? Akar kepemimpinan adalah Rasa percaya. Artinya masyarakat umum percaya kepada anda, rasa percaya itu sangat dekat dengan rasa menerima, rasa dekat, rasa aman. Artinya mereka menerima sosok anda, sebagai bukan pihak asing, namun mereka membuka diri, untuk mau mendengarkan anda. Nah, rasa percaya itulah yang harus direbut dari masyarakat. Misalnya seorang Ketua dalam berbicara, semua Rakyat mendengar, karena mereka percaya atau mempercayakan kepada Ketua, bahwa sang Ketua tidak akan mencelakakan dirinya, sang Ketua akan bersikap jujur, dan adil. Mengapa sang Ketua dipercaya? Apakah akar kepercayaan itu? Akar kepercayaan adalah kepentingan orang lain. Oleh karena orang-orang dalam suatu kemompok memiliki kepentingan, maka mereka akan melihat, siapa diantara anggota yang mengerti kepentingan anggota lainnya, itulah yang dipercaya. Oleh karena itu, dalam berkomunikasi dengan masyarakat, hal yang paling penting adalah bagaimana anda mengerti kepentingan kelompok? Seorang Roy Suryo tentu mengerti bahwa masyarakat ingin kejelasan teknologi informasi dalam membantu maslaha masyarakat, Maka ketika terjadi internet putus karena Gempa di Taiwan, atau ada pembunuhan Artis, masyarakat mendengarkan Roy Suryo. Atau misalnya dalam masalah ekonomi, masyarakat mendengarkan Kwik Kian Gie atau Faisal Basri, artinya masyarakat mengerti bahwa sosok beliau akan dapat
[mediacare] relationship insight - day 3
, dikuasai, atau dihadapi, namuan sesungguhnya hidup itu adalah untuk diajak bersahabat, dipercaya, dihargai. salam, Goenardjoadi Goenawan http://swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1id=3195pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) * Best Life; Menjalani Hidup Penuh Makna (belum terbit) * Journey to the soul; Piramida Kebutuhan Jiwa Penerbit: Elex Media Komputindo
[mediacare] Menyatu dengan Jiwa
halo sahabat, Lebih lengkapnya dapat dibaca pada buku kami: Manajemen Berbasis Nurani (Terbit tanggal 2 Januari 2007) atau Journey to the Soul; Piramida Kebutuhan Jiwa ditulis oleh Ir. Goenardjoadi Goenawan Ir. Stefanus Indrayana, MBA. Dalam suatu diskusi dengan sahabat saya Goenardjoadi tentang kebiasaan menulis ada beberapa hal yang menarik dan berbeda pada diri kita, namun dalam menuangkan tulisan kedalam buku kita, menjadi saling melengkapi. Sebelumnya kami menyelesaikan draft buku Manajemen Berbasis Nurani, kami telah melakukan sharing untuk topik selanjutnya, dan ada 2 buku yang sedang dalam tahap final yaitu Menjalani Hidup Penuh Makna dan Piramida Kebutuhan Jiwa; dan kami telah memiliki topik baru tentang Leadership. Pertanyaannya adalah, bahwa dorongan hati untuk menulis (passion for writing) sedemikian besar, namun kapankah kita merasa puas, yakin dan bahagia terhadap buku yang ditulis untuk dibagikan kepada para pembaca? Apakah ada perasaan bahwa buku selanjutnya akan lebih baik dari buku yang terdahulu? Apakah semua inspirasi tertuang dalam menulis suatu buku ataukah pikiran kita sudah mengembara untuk tulisan pada buku selanjutnya? Kebersamaan kami adalah dengan mendengarkan calling dan kata hati, akan timbul suatu tuntunan dan dorongan untuk mencarinya, berusaha keras untuk melakukannya, mencapai dan mendapatkan terobosan baru dan inspirasi dan kembali ke jiwa kita untuk membagikan tulisan dan inspirasi kepada masyarakat. Energi yang terkuras dalam menuangkan tulisan seolah tiada habis karena akan diberi baterai cadangan yang besumber dari dalam diri kita karena jiwa dan hati mendapat nutrisi dan perlakuan yang baik Kebersamaan yang kedua adalah think in the now dalam menulis buku; kunci dari kebahagiaan dalam menulis adalah terserap segenap hati dan jiwa terhadap hal yang kita tulis sekarang, pada prosesnya dan tidak hanya berorientasi pada hasil. Kebahagiaan dan kesuksesan adalah journey, not destination, yaitu menikmati perjalanan itu sendiri. Kami bersyukur setiap saat dapat berada dibelakang komputer dan mencurahkan inspirasi dan tulisan untuk dibagikan. Mengikuti panggilan jiwa dan suara hati, merupakan hal yang tidak mudah, mengingat setiap tahap kehidupan kita tidaklah selalu mulus dan tanpa beban. Demikian juga terkadang kondisi kehidupan yang kita hadapi sehari hari tidaklah mudah untuk meninggalkanya dan mengikuti kata hati serta panggilan jiwa kita. Hal tersebut yang terkadang memicu adanya restless soul atau panggilan jiwa yang terus menerus ada di alam bawah sadar memanggil kita, sampai kita memutuskan untuk memenuhi panggilan tersebut. Untuk itu, hal yang terpenting adalah bagaimana kita berpikir dan menyikapi masalah tersebut . Tips yang dapat digunakan adalah : 1. Sikap terhadap pekerjaan yang kita miliki, dengan mencoba mencintai pekerjaan kita (to love what we do) sambil mempersiapkan diri untuk bekerja ke bidang yang kita sukai. Hal ini sebaiknya kita lakukan karena biasanya kita belum memiliki financial freedom untuk mengerjakan hal hal yang kita sukai saja.; namun saatnya akan tiba bahwa dalam jangka panjang, mengerjakan hal hal yang sesuai dengan kata hati kita akan selalu memberikan hasil yang lebih baik karena usaha yang kita lakukan. Selalu menikmati hidup bahagia setiap saat mulai sekarang, lebih santai dan bahagia dengan cara o Jadilah professional, memberikan yang terbaik dari diri kita; karena hal tersebut akan lebih memuaskan diri kita , dengan bekerja sebaik baiknya, maka kita akan lebih bahagia dan sukses. Lebih baik melakukan lebih banyak pekerjaan dari apa yang dibayarkan kepada kita, suatu saat kita akan dibayar lebih dari yang kita lakukan. Jika kita tidak memberikan hal yang terbaik, maka hal hal sebaliknya kegagalan, ketidak puasan lah yang akan kita temui o Buat suasana yang menyenangkan dilingkungan kerja, menjadikan tempat kerja menjadi lebih Fun dan mendukung gerakan Great Working Place 2. Mengikuti kata hati dengan mencari hal hal yang kita sukai dan mulai melakukan apa yang kita sukai (to do what we love); mulailah dengan menggunakan waktu luang . Terkadang kita yang telah tahu dengan keinginan kita akan takut untuk meningggalkan pekerjaan yang sekarang dijalani karena lebih memberikan penghargaan finansial, namun dengan mulai menjalankan hal yang kita sukai dan membuat kita bahagia sebenarnya merupakan langkah awal yang tepat. Melakukan hal yang kita sukai kemudian akan membuat kita lebih bekerja dengan hati, Secara bertahap, kita akan mampu mengerjakan hal hal yang membahagiakan kita dan mendapatkan rejeki dari mengerjakan hal hal yang kita sukai. 3. Selalu mengingatkan pada diri kita tentang apa yang dapat kita pelajari dari hal ini; mengingat hidup adalah suatu proses belajar. Dalam hidup, kita akan selalu bertemu dengan orang orang atau hal hal yang memperkaya hidup kita dengan memberi pelajaran kepada kita secara langsung maupun tidak la 4. Mau mengikuti kata hati
[mediacare] Bagaimana caranya kita menjadi Confident - 2
halo sahabat, Rasa yakin, rasa percaya diri, rasa Confident itu bukan berbentuk keberanian, atau kekuatan, namun cenderung merupakan bentuk dari kedamaian. Kadang kita menonton TV atau melihat-lihat di Shopping Mall, kita banyak memngingankan sesuatu. Kita tentu ingin handphone terbaru, Toyota Rush terbaru, coba anda lihat, seorang yang sukses secara materui cenderung menggunakan dua hal: 1. Jam tangan atau perhiasan berlian, atau Ballpoint Montblanc 2. Atau handbag bermerek, dan sekarang digantikan oleh handphone terbaru, misalnya Vertu. Anda bisa coba bagaimana rasanya pergi ke sebuah meeting tanpa membawa Jam Rolex atau Omega anda, dan anda lupa Ballpoint Montblanc anda, rasanya melayang, berjalan di tempat licin, kita tidak Confident. Itulah kalau kita menggunakan materi sebagai simbol sukses kita, dan kita lupa, itu semua hanyalah percuma. Anda pakai Jam Omega, tentu kalah dengan rolex, sudah pakai Rolex pun anda masih kurang pede dengan yang menggunakan Cartier, apalagi Patek Philip.. Apalagi berlian anda, tentu gampang kelihatan mana yang lebih besar.. Hingga kita heran, bagaimana caranya bisa terbebas dari keterikatan Nafsu belanja, dan memiliki rasa percaya diri yang sesungguhnya. Rasa percaya diri bukan sama dengan alert, daya response kita, misalnya dengan minum kopi, atau bukan sama dengan stamina kita, misalnya anda minum Fatigon. Rasa percaya diri cenderung didapatkan dari rasa damai, bayangkan perasaan aman, nyaman, tenteram, sentosa, itulah kedamaian yang mendasari rasa percaya diri. Bagaimana caranya? Anda harus mampu melepaskan rasa keterikatan terhadap materi, dan keterikatan terhadap keinginan anda. Bayangkan seorang dokter, mereka sangat confident untuk mengobati pasien, kecuali pasien tersebut adalah dirinya sendiri. Bahkan seorang dokter tidak boleh mengobati dirinya sendiri, mengapa? Karena dengan adanya keterikatan tersebut, secara emosi, secara dampaknya, maka dokter tidak akan mampu bersikap obyektif dan Confident, bebas dari rasa keraguan, rasa pikiran negatif, karena menyangkut orang lain. Demikian Rasa Confident kita terhadap hidup kita, pekerjaan kita, kita harus mampu melepas rasa keterikatan terhadap keinginan kita. Bila kita melakukan sesuatu, usahakan bukan untuk kepentingan anda, namun untuk kepentingan orang-orang lain. Misalnya demi kepentingan customer, kepentingan consumer, kepentingan masyarakat, kepentingan pihak yang anda hadapi, maka anda akan mulai merasakan rasa Confident yang sejati. salam, Goenardjoadi Goenawan Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) * Best Life; Menjalani Hidup Penuh Makna (belum terbit) * Journey to the soul; Piramida Kebutuhan Jiwa Penerbit: Elex Media Komputindo
[mediacare] Sungguh kita merasa sedih, sebab kalau dirunut-runut, nenek moyang kita semua adalah Negara Sriwijaya
halo sahabat, kalau kita baca message beberapa teman yang diposting di Milis, kita bisa heran, contohnya.. Potret (Keliru) Poligami Cobaan dari Allah SWT untuk jemaah haji Indonesia The Next Bill Gates? A Chinese! Geger Kristenisasi di Depok Tuhan kelelahan Mengapa Kita Khawatir dengan Syariat Islam dalam berbangsa Adu jangkrik : Shiyah dan Sunni di Timur Tengah aa gym dan ferry surya Poligami? Jangan cari excuses lewat Banyak sekali energi yang terbuang sia-sia hanya mempermasalahkan nenek moyang kita. ada yang mempertentangkan AA Gym dan Ferry Surya, sampai-sampai masalah Jemaah Haji yang kelaparan dijadikan bahan untuk mempertentangkan antar agama. Sungguh kita merasa sedih, sebab kalau dirunut-runut, nenek moyang kita semua adalah Negara Sriwijaya, yang pusatnya di Palembang, dan kita masih mempertentangkan antar suku. Suku ini, itu, kita lupa bahwa kita semua pendatang dari pusatnya bangsa Melayu di Palembang. Namun kalau dulu, Bangsa kita jaman Sriwijaya membangun tempat ibadahnya yang paling megah sedunia yaitu Borobudur di Jawa Tengah, kita masih mengagung-agungkan suku ini, agama itu, apa tidak malu dengan nenek moyang kita? Susah-susah Dr. Soetomo, Ki Hajar Dewantoro memperjuangkan Negara Kesatuan Indonesia, kita masih mengeyel-eyel Islam melawan Budha, atau Kristenisasi... dan kita lupa, nenek moyang kita juga pernah beragama Budha, Hindu, bahkan dulu nenek moyang kita juga Pithegantropus Erectus, kita masih menganggap agama yang satu dipertentangkan dengan agama yang lain. Mari kita berpikir positif, kalau sudah meninggal, kita semua juga jadi abu... tidak ada warna kuning, coklat, atau merah. salam, Goenardjoadi Goenawan
[mediacare] Mengembangkan Talenta dan Mengikuti Kata Hati
Mengembangkan Talenta dan Mengikuti Kata Hati Untuk lebih lengkapnya dapat dibaca di buku: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 1 Januari 2007) * Best Life; Menjalani Hidup Penuh Makna ditulis oleh Ir. Stefanus Indrayana, MBA., dan Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM. penerbit Elex Media Komputindo Often people attempt to live their lives backwards, they try to have more things, or more money, in order todo more of what they want so that they will be happier. The way it actually works is the reverse, you must first be who really are, then do what you need to do in order to have what you want Margareth Young Mengembangkan Talenta dan Mengikuti Kata Hati EXCOM EDUCATION adalah lembaga pendidikan komputer di Australia yang sangat terkenal dan memiliki cabang dimana mana termasuk di Perth dan Canberra. Salah satu pengajar terfavorit adalah Ryan, padahal dia adalah seorang pengajar baru yang belum genap 1 tahun. Ryan mendapat tugas sebagai technical instructor di bidang piranti lunak dan keahlian dibidang komputer. Apabila dia mengajar, maka hal-hal rumit tentang komputer menjadi mudah, Ryan demikian menikmati dalam mengajar, berdialog dengan para murid, tanya jawab; terlebih pula dalam membimbing para murid yang kebanyakan adalah para eksekutif perusahaan yang ingin meningkatkan kemampuannya di bidang komputer. Ryan benar benar bekerja dengan hati dan memabagikan pengetahuan dan keahliannya kepada sekelilingnya. Betapa bangganya saya, karena Ryan adalah nama panggilan dari SuRYANto, agar para Aussie mudah memanggilnya, berasal dari Slawi -Tegal Jawa Tengah, adik kelas saya di IPB, jurusan Teknologi Pangan yang tinggal satu kos. Selama mahasiswa semua yang pernah kenal dengannya akan tahu bahwa Suryanto adalah seorang yang luar biasa baik hati, suka menolong, pandai dan disukai semua orang. Saya mengajak juga Suryanto mengajar bersama saya sebagai guru Matematika di SMA Regina Pacis-Bogor. Setelah Suryanto lulus dan bekerja beberapa tahun di bidang komputer, memulai karir di Astra Graphia sebagai software engineer dan bekerja di bidang IT perusahaan KLI (Kayu Lapis Indonesia) berbasis di Sorong, sungguh suatu kebetulan bahwa nasib mempertemukan kami kembali di Jakarta, dan kami bekerja bersama di 2 perusahaan. Posisi yang dipegang oleh Suryanto kebetulan dibidang Sales Order Processing, sehingga pekerjaannya banyak berhubungan dengan supply chain, Sales Admin dan pengelolaan cabang penjualan. Selama bekerja, prestasi Suryanto sangat baik dan professional; namun sebagai kawan dan sahabat dekatnya, ada suatu passion yang dimiliki oleh Suryanto yaitu kesenangan menjadi Coach dan bidang Komputer terutama piranti lunak Pada tahun 1997 Suryanto memutuskan untuk berhenti dari PT. Topjaya Sarana Utama, agen tunggal Toshiba waktu itu, untuk bekerja di Singapura sebagai software specialist untuk bank. Perusahaan tersebut dimiliki oleh seorang Singapura, namun pelanggannya kebanyakan adalah bank-bank di Indonesia. Namun dengan adanya krisis tahun 1998, perusahaan tutup dan Suryanto harus kembali ke Indonesia. Di tengah krisis tersebut, dia memikirkan untuk menjadi pengusaha komputer dengan membuka E-vision di Mal Ambasador, melayani penjualan dan servis hardware serta software specialist, dia juga melakukan investasi berupa tetap belajar mempertajam keahliannya antara lain mengambil sertifikasi Microsoft (Microsoft certified professional) sampai 6 sertifikasi. Suryanto bertemu dengan soulmatenya Nini, orang Singapura asal Indonesia. Setelah 1 tahun tinggal bersama di Indonesia, mereka memutuskan untuk pindah ke Perth, dan Suryanto menunjukan bahwa passion terhadap komputer dan mengajar tetap berkobar. Setelah lulus test di EXCOM, Suryanto tidak dapat langsung ditempatkan sebagai pengajar dengan alasan bahasa Inggris nya masih kurang sempurna, namun dia tidak berkecil hati, Suryanto bekerja di bidang teknologi pangan, salah satu keahlian yang dimilikinya dari sekolah, namun tetap mempelajari keahlian komputer, bahkan mengamibil sertifikasi Microsoft tambahan. Sekarang dia telah memiliki 15 sertifikasi Microsoft Certified Professional dan akhirnya diterima menjadi pengajar komputer, suatu pekerjaan yang diidam-idamkan oleh Suryanto. Didalam pekerjaan dan karir, biasanya dijumpai pertanyaan seperti ini: Bagaimana mungkin kita bisa bahagia apabila: - Kurang menyukai pekerjaan yang kita lakukan, namun merasa frustrasi terhadap kesempatan lain yang ada karena keahlian dan pengetahuan kita belum cukup ataupun takut kehilangan pendapatan yang sekarang dimiliki - Kita belum mendapatkan pekerjaan yang sempurna dan ideal, belum mencapai apa yang kita inginkan? Kurang tantangan, jenuh dan bosan. - Jika kita merasa seharusnya mencapai suatu tingkat yang lebih dari yang sekarang kita capai karena merasa memiliki kemampuan yang lebih? Belum atau tidak adanya penghargaan yang setara - Kita belum memaksimalkan kemampuan, keahlian atau sesuatu obsesi yang didukung oleh kemampuan kita
[mediacare] hidup adalah series of generousity
halo sahabat, kadang dalam hidup ini yang kita rasakan adalah beban, kalau bukan beban tagihan, ya beban dari ketidak-adilan yang kita rasakan. mungkin kita merasa bahwa jabatan kita atau income kita tidak sebanding dengan pengalaman dan dedikasi kita, banyak sekali keinginan kita yang tidak dapat terpenuhi, bahkan hanya untuk sebatas handphone keluaran baru dari Nokia. dan kita sungguh merasa sumpek dengan balapan tikus (Rat race) dalam kehidupan kita sehingga kita melupakan bahwa esensi hidup adalah series of generousity. kepekaan kita menjadi tumpul, kita tidak mampu mendeteksi kebaikan istri kita, bahkan hanya dengan membetulkan letak krah baju kita, dan kita merasa itu sudah kewajiban istri kita, kita tidak pernah mengeksplore sedalam apa kebaikan itu bisa terjadi, mungkin pada saat kita mau mati, setelah terjerat masalah hidup yang pelik ini, mungkin kita selingkuh seperti YZ, namun istri tetap setia mendampingi kita, melindungi kita... kita tidak pernah mengeksplore sedalam apa persahabatan itu bisa terjadi, kita hanya nyengir menerima sms Merry Christmas dari sahabat kita yang tinggal di Singapore, namun kita tidak pernah meneksplore bahwa ucapan itu bisa menjadi... Aku berdoa untuk kehidupan kita semua semoga Tuhan dapat memberi kekuatan dan jalan bagi kita atau... Jangan khawatir, tentu aku bisa membantumu, kamu itu orang baik. Tuhan semoga Kau kabulkan doa kami bahwa persahabatan kita dengan teman-teman kita sungguh baik, dan itulah yang mengisi kehidupan kita. Kita banyak dibantu orang-orang lain. Dan kita sungguh merasa lega untuk dapat menikmati, menyadari dan mendeteksi setiap kebaikan yang dilakukan orang lain, bahkan hanya dengan menyapa apa khabar?. salam, Goenardjoadi Goenawan Managing Director ESQCU Training Consulting Konsultan Rubrik Bisnis Tabloid Untung, panduan wirausaha http://swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1id=3195pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 15 Desember 2006) * Piramida Kebutuhan Jiwa (terbit 1 Februari 2007) * Menjalani Hidup Penuh Makna (belum terbit) Penerbit: Elex Media Komputindo
[mediacare] Tegar dan Sabar
seperti: - Nona Anna yang ingin cepat cepat menikah, malah akan sulit mendapat pasangan yang tepat, karena sang calon pasangan akan merasakan tekanan untuk melakukan komitmen setiap mereka bertemu atau berdialog. Seolah olah dia melihat wedding bell dibelakang kepala Anna setiap mereka bertemu. Sehingga masa pacaran menjadi kurang enjoy, akhirnya sang calon pasangan memutuskan untuk menarik diri. Akibatnya Anna makin stress - Melihat kawan kawan yang sukses di majalah Swa membuat si Anto tidak mau ketinggalan untuk pindah kerja keperusahaan yang menawarkan posisi product manager, padahal masa marketing trainee diperusahaannya yang sekarang belum selesai, dan dia belum mempelajari dengan benar tentang dasar dasar manajemen pemasaran, akibatnya ia mengalami kesulitan diperusahaan yang baru dan akhirnya tidak lulus masa percobaan - Beberapa Salesman dari perusahaan dimana saya bekerja, banyak yang memiliki kesempatan untuk bertemu dengan para pedagang elektronik yang besar dan mereka merasa ingin cepat cepat mengikuti gaya hidup yang tinggi. Karena imannya kurang kuat, maka beberapa dari Salesman nakal tersebut melakukan hal hal tidak terpuji, dengan memutar uang tagihan perusahaan untuk diinvestasikan kepada bentuk investasi yang beresiko tinggi ataupun berjudi. Akibatnya, mereka ketahuan dan kehilangan pekerjaan serta dilaporkan kepihak berwajib. - Bebarapa orang bule yang menjadi atasan saya pada saat bertugas di Bangkok terkadang tidak sabar dengan orang lokal yang bahasa inggrisnya pas pasan, terutama didalam meeting. Akibatnya, poin poin yang disampaikan oleh orang lokal yang lebih mengetahui pasar di negara masing masing tidak didengar, karena para boss tersebut tidak sabar untuk mendengarkan ataupun bertanya kepada staff lain yang lebih lancar bahasa Inggrisnya Kesabaran yang benar adalah kesediaan untuk menanti saat yant tepat dan menikmati kehidupan dan perjalanan yang kita lalui secara lebih maksimal dan penuh, seperti seorang ibu yang membesarkan anaknya ataupun petani yang menyirami tanamannya. Sabar tidak selalu berarti pasif, melainkan aktif dan hidup berbahagia menjalani setiap tahap pelajaran yang diterima oleh alam. Sebagai tambahan, dibawah ini terlampir beberapa manfaat dari tetap sabar dan tegar untuk mendapatkan ketenangan jiwa, kebahagiaan dan sukses: - Kesabaran membuat kita tidak cepat marah, mengontrol emosi dan membuat kita maupun orang didekat kita merasa lebih bahagia - Kesabaran menjadikan kita lebih menyatu dengan alam semesta dan akan didukung dengan hasil yang optimal - istilah mestakung - Kesabaran membuat kita mampu untuk berpikir lebih baik, bernegosiasi dan mengambil keputusan yang lebih sempurna - Kesabaran mendukung iman kita yang selalu penuh harap dan kasih - Kesabaran akan membuat kita memiliki hubungan lebih baik dengan sesama dan orang yang kita cintai, menjadi kawan, soulmate, anak, orang tua, yang bahagia Jadi saya lebih percaya yang sabar dan mau menunggu timing yang tepat. Istilah orang sabar adalah kekasih Tuhan akan dapat kita alami apabila mau melaksanakan pilihan ini, kesabaran akan menjadikan kita menjadi lebih excellent dan akan banyak sekali kemurahan semesta dan Tuhan (Favour of God) yang akan mengalir melalui kita. Untuk lebih lengkapnya baca di buku kami: MANAJEMEN BERBASIS NURANI, MENJALANI HIDUP BAHAGIA PENUH MAKNA Mengucapkan Selamat Hari Natal Tahun Baru 2007. salam, Goenardjoadi Goenawan S. Indrayana ESQCU Training Consulting Konsultan Rubrik Bisnis Tabloid Untung, panduan wirausaha http://swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1id=3195pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 15 Desember 2006) * Piramida Kebutuhan Jiwa (terbit 20 January 2007) * Manjalani Hidup Bahagia Penuh Makna (belum terbit) Penerbit: Elex Media Komputindo
[mediacare] Memenuhi Kebutuhan Jiwa
jika kita tidak bijaksana menyebabkan kita tidak dapat menikmati makna kehidupan. Ibarat pemain tennis atau golf yang terlalu attach dengan skor, maka mereka tidak dapat menikmati inti kenikmatan permainan pada saat saat present dalam melakukan sport tersebut, melainkan worry terhadap skornya (future) ataupun merasa tidak puas dengan skor yang di dapat . Sekarang telah banyak para eksekutif ataupun banyak orang bahwa jika kita hidup hanya untuk hal hal duniawi, tahta, harta, uang, (Power and money), maka kehidupan kita tidak akan menjadi bahagia dan bermakna. Orang mulai memikirkan untuk mendengarkan jiwa dan kata hatinya, tidak hanya ingin uang, tapi juga memiliki tujuan (purpose); berbagi dan berdarma bakti kepada masyarakat sekitar dengan mengikuti kata hati dan panggilan jiwanya. Untuk mengecek apakah kita menjadi korban sebagai budak uang paling mudah adalah dengan mengecek tingkatan stress. Sebuah klinik di London yang bernama Stress Busters Clinic memberikan kesaksian bahwa banyak penyakit yang berhubungan dengan stress seperti Insomia (susah tidur), tekanan darah tinggi , migren, sakit lambung, menurunnya kekebalan tubuh adalah penyakit yang diderita oleh banyak pasien terutama yang kehidupannya tidak seimbang. Jadi apabila kita sering mengalami penyakit tersebut, jangan jangan kita sudah menjadi budak uang dan perlu di merdeka kan dari perbudakan tersebut dengan hidup lebih seimbang, mendengarkan kata hati dan memberi nutrisi jiwa kita. Untuk lebih lengkap dapat dibaca pada buku: Piramida Kebutuhan Jiwa salam, Goenardjoadi Goenawan Managing Director ESQCU Training Consulting Konsultan Rubrik Bisnis Tabloid Untung, panduan wirausaha http://swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1id=3195pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.: * Manajemen Berbasis Nurani (Terbit 15 Desember 2006) * Piramida Kebutuhan Jiwa (terbit 20 January 2007) Penerbit: Elex Media Komputindo
[mediacare] potensi program acara TV
halo sahabat, kalau kita nonton acara TV akhir-akhir ini, misalnya dari acara-acara yang populer, misalnya pemenang Panasonic award, terlihat bahwa banyak acara-acara TV yang populer, namun masyarakat merasakan menjadi korban: - kekerasan - maksiat - sex - mistik efeknya masyarakat menjadi jenuh, Bagaimana caranya Broadcaster TV menyikapi hal ini? Apa acara yang bisa sangat populer, namun tanpa mengorbankan masyarakat? apa acara yang baik bagi amsyarakat, namun bisa sangat populer? apa pedoman kita dalam memilih acara yang baik populer? Sebelum kita sampai pada penentuan kriteria, kita harus mengerti adanya konsep kebutuhan jiwa. Tentunya Broadcaster TV menyediakan program acara untuk memuaskan kebutuhan pemirsa. Kebutuhan yang mana? Kebutuhan fisik, kebutuhan rasa cinta dan dicintai, kebutuhan rasa aman (dengan kekayaan), kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan aktualisasi diri itu semua adalah kebutuhan Ego. akibatnya, kita lihat, acara yang populer seperti Super Deal Rp 2 Milyar, peserta jingkrak-jingkrak menjadi budak uang. Penonton tersihir oleh betapa fantastisnya sihir uang. Mau jadi apa masyarakat kita? Uang berlembar-lembar diewer-ewer di depan mata. Seolah-olah seperti kembali ke jaman Romawi dimana penonton bersorak melihat Gladiator dimakan singa (barbar bukan?). Program TV diidentikkan dengan hiburan (entertainment), dan berita, dan kombinasi keduanya (infotainment), makanya banyak yang salah kaprah. Penonton melihat TV karena ada kebutuhan jiwanya, sama dengan membaca buku, menulis, membaca koran, menonton TV adalah untuk memenuhi kebutuhan jiwanya. oleh karena itu,s eharusnya Broadcaster meredefinisikan apa kebutuhan jiwa itu? 1. Kebutuhan untuk didengar 2. kebutuhan empati 3. kebutuhan untuk memberi makan jiwa dengan berbuat kebaikan. Mungkin anda heran, mengapa Extra Vaganza, Santai Bareng Yuk bisa populer sejak jaman Srimulat? Karena masyarakat merasa diajak bicara. Masyarakat diajak berkomunikasi, bagaimana derita OB (Office Boy) didengar oleh seluruh penduduk Indonesia, bahkan di kota-kota yang tidak ada OB. Anda mungkin tahu Oprah Winfrey memiliki popularitas yang tertinggi di dunia, karena Oprah berhasil menggali empati, siarannya tentang Badai Katrina, Tsunami di asia, sungguh membawa empati (perasaan ikut prihatin). Kebutuhan empati ini sangat tinggi. Cobalah perhatikan bagaimana kekuatan popularitas secara konsisten dari sosok Oprah Winfrey, yang mungkin hanya bisa ditandingi oleh AA Gym dulu. Oprah selalu berhasil mengajak jiwa kita mengerti bahwa banyak sekali pihak yang lemah di dunia ini, seperti narapinana hukuman mati, korban radang kandungan di Afrika (akibat pernikahan usia anak-anak), penjualan ginjal di India, sambil dikombinasi dengan selebriti seperti Tom Cruise, Beyonce, dll. Anda akan sangat kaget dengan tingginya kebutuhan Jiwa-jiwa masyarakat untuk diajak bicara, dengan bahasa jiwa. Karena jiwa-jiwa masyarakat telah banyak dikhianati, dibohongi, dipinggirkan, dipojokkan, dianiaya, dilupakan, diacuhkan. Jiwa-jiwa masyarakat ini sekarang akan berontak, berguncang, dan akan menimbulkan efek hype luar biasa ketika diajak bicara. Ini sudah dipelopori oleh Radio, sekarang banyaks ekali radio yang menyiarkan bahasa jiwa, dipelopori oleh Emha Ainun Najib. salam, Goenardjoadi Goenawan Penulis buku-buku: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) * Manajemen Berbasis Nurani (ditulis bersama Ir. Stefanus Indrayana, MBA.) - Terbit 15 Desember 2006 * Kebutuhan Jiwa (belum terbit) Penerbit: Elex Media Komputindo
[mediacare] Manajemen Berbasis Nurani - Kata Pengantar Andre Wongso (terbit 5 Desember 2006)
Kata Pengantar Oleh Andrie Wongso Saya yakin buku ini akan menjadi inspirasi tidak hanya buat para pelaku bisnis, tapi juga masyarakat luas. Buku ini sarat dengan stimulasi ide untuk mendengarkan kata hati atau hati nurani sebagai penuntun perilaku yang akan menjamin kesuksesan.; serta sarat pula dengan pengalaman hidup ke dua penulis kita Goenardjoadi Goenawan dan Stefanus Indrayana yang dibagikan kepada pembaca dengan format yang menarik. Dari pengalaman hidup yang saya lewati, mengajarkan kepada saya bahwa sukses ternyata bukan milik orang orang tertentu, sukses yang saya milik akan dapat menjadi milik siapa saja yanga sadar, menginginkan dan mau berjuang dengan penuh kesungguhan hati. Seseorang yang mampu dan mau mendengarkan hati nurani dan mampu menyatu dengan jiwanya akan terbebas dari iri, dengki, frustasi dan stress . Orang tersebut akan memiliki semangat dan energi luar biasa, serta memiliki integritas yang tinggi, memancarkan energi positif ke sekelilingnya, menjadi sumber inspirasi yang tiada henti, sehingga lebih kreatif dan produktif. Akhirnya akan tercapai sukses yang menjadi hak mereka yaitu material sukses dan spiritual sukses yang seimbang. Melalui liang sim, hati nurani yang jernih dan tulus, kita simak buku Manajemen Berbasis Nurani untuk melengkapi apa yang belum kita punyai dan menambah atau memperkaya apa yang telah kita miliki Akhir kata, semoga buku ini mampu memberikan inspirasi untuk membantu mengukir kualitas hidup kita menjadi lebih gemilang SALAM SUKSES LUAR BIASA!!! Jakarta, November 2006 Andrie Wongso, Author of No 1 best selling books, 15 and 16 Wisdom Success Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com
[mediacare] Bagaimana caranya membesarkan Milis?
membutuhkan energi yang luar biasa, anda mungkin bisa melakukannya 2 bulan atau 6 bulan, namun selama 6 tahun? salam, Goenardjoadi Goenawan Managing Director ESQCU Training Consulting Konsultan Rubrik Bisnis Tabloid Untung, panduan wirausaha http://swa.co.id/swamajalah/tren/details.php?cid=1id=3195pageNum=2 Miliki Buku-buku karya Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM.: * Menjadi Kaya Dengan Hati Nurani * Mata Air Untuk Dahaga Jiwaku * Pelangi Kehidupan Entrepreneur * Memasarkan Dengan Hati (terbit 8 November 2006) Penerbit: Elex Media Komputindo Do you Yahoo!? Everyone is raving about the all-new Yahoo! Mail beta. http://new.mail.yahoo.com