Re: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis

2005-07-17 Terurut Topik partogi samosir
pak Tony,
you wrote: Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah 
granted his request
Benarkah Allah Yang Maha Mulia itu mau memenuhi permintaan Iblis Yang Maha 
Kotor itu?
Saya yakin Al Quran tidak mengajarkan begitu, sebab jika benar, pantas saja 
jika dunia penuh dengan korupsi, diskriminasi, pemerkosaan dll.
togi 

tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah anda seorang Muslim?  Menyesatkannya dimana?
Allah bekerjasama dg Iblis utk menguji manusia (your words) bandingkan dg :
...Iblis diperkenankan utk menggoda manusia... (Ahmad Syukri).   
Read the Qur'an, if you want to know the truth. You will find that Iblis asked 
Allah for a postponement until the hereafter. Allah granted his request. Iblis 
swore that he would mislead and misguide all the people except those sincere 
and devoted worshipers of Allah. Allah told him that only the misguided ones 
would follow him and that He would fill Hell with him and his followers.

partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote:
Benarkah Allah SWT menciptakan Iblis dan mengijinkan Iblis untuk menggoda 
manusia? 
Saya menganggap pendapat bapak Syukri itu menyesatkan, karena tidak mungkin 
Allah bekerjasama dengan Iblis untuk menguji manusia!
togi

Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Allah SWT itu Maha Sempurna. Makanya dia menciptakan berbagai macam makhluk 
sesuai keinginanNYA.
DiciptakanNYA makhluk yang selalu taat dan patuh kepadaNYA seperti Malaikat 
(hanya punya satu dorongan yaitu taat kepada ALLAH SWT). Diciptakan juga 
makhluk yang selalu ingkar seperti Iblis (juga hanya satu dorongan). Kemudian 
diciptakanNYA makhluk yang lebih canggih lagi (sempurna lagi dibanding makhluk2 
sebelumnya) yaitu Manusia, dimana dalam diri manusia diberi 2 macam dorongan 
yaitu kepada kejahatan (hawa nafsu) dan dorongan untuk berbuat kebaikan.  
Sebagai ciptaan yang lebih canggih dari pada ciptaan2 yang lain, manusia diberi 
kebabasan memilih oleh tuhan : Ingin Surga (kebahagiaan) atau Neraka (terserah 
pilihan manusia itu sendiri). Secara logika semuanya ingin Surga (kebahagiaan) 
dong! .ya  nggak. Tapi supaya adil untuk mendapatkan surga tidaklah gratis. 
Karena kalau tidak iblis protes dong. Soalnya iblis dipastikan masuk neraka 
karena iri manusia diciptakan lebih canggih dari pada dia.
Untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) manusia diuji dulu oleh Allah SWT didalam 
dunia ini.
Antara lain Iblis diperkenankan oleh ALLAH SWT untuk menggoda manusia agar 
terdorong berbuat kejahatan sebagai ujian, juga diberikan musibah, fitnah dan 
lain2 sebagai cobaan/ujian ALLAH SWT. Dan sebagai keseimbangan tuhan memberi 
petunjuk melalui Utusan ALLAH SWT (para nabi) serta kitab suciNYA sehingga 
manusia terdorong untuk berbuat kebajikan.

Jadi penciptaan iblis, alam dunia ini serta kedudukan manusia sebagai khalifah 
(manajer) dimuka bumi ini merupakan sarana ujian bagi manusia. Apakah manusia 
bisa sukses (lulus ujian) untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) atau gagal dan 
masuk Neraka. Sedangkan makhluk2 yang tidak ikut ujian (seperti Malaikat, bumi 
, matahari bintang2, air dll) tentu saja tidak akan dapat reward (surga) atau 
punishment (neraka). Wallahualam bissawab.


-
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Pemerintah Mulai Campuri Media Massa

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/15/index.html

SUARA PEMBARUAN DAILY 

Pemerintah Mulai Campuri Media Massa
JAKARTA - Ada indikasi Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) 
berfungsi sama seperti Departemen Penerangan (Deppen) semasa rezim Orde Baru. 
Beberapa kebijakan pemerintah mulai ikut mencampuri pemberitaan media massa. 

Demikian kesimpulan pendapat anggota Dewan Pers Leo Batubara dan Sekretaris 
Jenderal Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Nezar Patria dalam wawancara 
terpisah, di Jakarta, Jumat (15/7). 

Menurut Leo, ada beberapa kasus yang menunjukkan pemerintah ingin kembali 
campur tangan dalam urusan media massa. Tahun lalu, tuturnya, Depkominfo 
meminta kepada kajian hukum dan teknologi Fakultas Hukum Universitas Indonesia 
membuat penelitian tentang media massa. 

Hasilnya, Depkominfo minta agar UU Pers direvisi, di mana campur tangan 
pemerintah bisa masuk lagi. Padahal, campur tangan seperti itu merupakan bentuk 
otoriter penguasa, katanya. 

Dalam penelitian itu, lanjutnya, Depkominfo juga berusaha agar dalam UU Pers 
yang baru diakomodasi semua dalil yang bisa menjerat wartawan. Jadi, yang ada 
di KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) bisa diakomodasi ke dalam UU Pers, 
imbuhnya. 

Lalu, sambungnya, kepada Dewan Pers akan diberikan kewenangan untuk bisa 
menghukum media massa. Padahal, dalam konsep demokrasi hal seperti itu tidak 
bisa dilakukan. 

Sanksi bagi wartawan yang salah dalam pemberitaan hanya dari pimpinan 
masing-masing media massa. Dewan Pers tidak bisa menghukum, katanya. 

Selain itu, dalam UU Penyiaran disebutkan, 10 peraturan pemerintah tentang 
penyiaran dapat dibuat oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pemerintah. 
Kenyataannya, Mahkamah Konstitusi (MK) merevisinya bahwa yang bisa membuat 
aturan itu hanya pemerintah. 

Hal lain, soal perizinan bagi lembaga penyiaran. Disebutkan, izin siaran hanya 
diberikan oleh KPI , tapi Menkominfo sekarang memberikan rancangan peraturan 
pelaksanaan bagi Depkominfo yang hanya bisa memberikan izin. 

Dan terakhir pemerintah memanggil televisi swasta untuk membatasi jam siaran. 
Ini sebenarnya bentuk campur tangan lagi. Artinya, sengaja atau tidak sudah ada 
tahap demi tahap kalau Depkominfo akan dikembalikan menuju Deppen kedua, tukas 
Leo. 


Begitu pula Nezar mengungkapkan, memang sudah ada tanda-tanda kalau pemerintah 
berupaya untuk campur tangan dalam urusan media massa. Meskipun demikian, 
tindakan nyata dari pemerintah belum terlihat. 

Seharusnya, Depkominfo tidak mengeluarkan aturan-aturan yang berlawanan dengan 
semangat kebebasan pers, katanya. 

Menurut dia, argumentasi pemerintah soal pembatasan jam siaran televisi hanya 
untuk menghemat energi tidak bisa diterima begitu saja. Sebab, bisa saja pada 
jam-jam yang dibatasi itu ada sebagian masyarakat yang sangat membutuhkan 
informasi. 

Depkominfo, katanya, merupakan lembaga negara yang bekerja di bidang informasi. 
Lembaga itu sebaiknya lebih berfungsi sebagai juru bicara bagi pemerintah. 
Depkominfo tidak boleh masuk dalam informasi yang dikelola publik. Lembaga itu 
seharusnya tidak lebih sebagai juru bicara bagi kebijakan pemerintah. Kalaupun 
ada kebijakan yang bersifat nasional terkait kebebasan pers harus dibicarakan 
secara demokratis dengan semua pihak, tegasnya. (O-1) 




Last modified: 15/7/05 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Meningkatkan Ekonomi Ibu Rumah Tangga

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/17/index.html

RA PEMBARUAN DAILY 

Wira Usaha

Meningkatkan Ekonomi Ibu Rumah Tangga
Krisis ekonomi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sejumlah 
perusahaan terpaksa gulung tikar. Kesejahteraan karyawan sulit dinaikkan dan 
yang sangat terpukul adalah ibu rumah tangga. Apalagi ibu rumah tangga yang 
tidak bisa memanfaatkan waktu untuk kegiatan produktif guna membantu 
perekonomian keluarga. 

 

PEMBARUAN/ROSO SETYONO 

PEDAGANG TELUK PENYU - Inilah kawasan wisata Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah. 
Pedagang di kawasan ini mendapat kredit dari Yayasan Sosial Bina Sejahtera 
(YSBS) sehingga tidak takut menghadapi musik paceklik yang sering dihadapi para 
nelayan 

Pelbagai usaha memang banyak dilakukan, baik secara perorangan maupun 
organisasi. Ada ibu rumah tangga yang berjualan makanan, membuat kerajinan, 
membuka salon, membuka warung. Organisasi seperti PKK, koperasi juga 
dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian ibu rumah tangga. Ada yang 
berhasil, tetapi banyak pula yang gagal. 

Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) yang berpusat di Cilacap Jawa Tengah, 
sejak 2001 merintis usaha meningkatkan produktivitas ekonomi rumah tangga 
melalui ibu rumah tangga melalui program yang dinamakan income generating 
activity (IGA). Ibu-ibu ini dihimpun dalam satu kelompok terdiri dari 20 orang. 
Setiap orang mendapatkan kredit yang besarnya tergantung permintaan dan harus 
dikembalikan dalam waktu 6 atau 8 bulan ditambah bunga 2 persen dan 0,5 persen 
untuk kelompok itu. 

Setiap bulan kelompok ini berkumpul membahas kegiatan sekaligus mengumpulkan 
uang cicilan. Semula kami pesimis terhadap usaha ini. Kenyataannya, justru 
sebaliknya. Setelah empat tahun, yang dulu modalnya Rp 200 juta, sekarang sudah 
mencapai Rp 6 miliar. Ini luar biasanya, kata Ketua Umum YSBS, Romo Carolus 
Burrows dalam percakapan dengan Pembaruan baru-baru ini di Cilacap. 

Di Cilacap, kelompok ini dinamakan kelompok swadaya wanita (KSW) dan sudah 
terbentuk 513 kelompok dengan anggota 10.122 orang. Belum lagi yang di wilayah 
Yogyakarta yang diberi nama kelompok swadaya perempuan (KSP). 

Pemilihan penerima kredit ditelusuri melalui kepala desa, kemudian diadakan 
pertemuan warga. Semua dilakukan terbuka. Yang penting bagaimana kami ikut 
andil meningkatkan ekonomi ibu rumah tangga, ujarnya. 


Tambah Modal 

Warsiyah (46), anggota KSW Jatisari di kawasan pelabuhan perikanan Cilacap 
mendapat kredit Rp 250.000. Uang ini untuk menambah modal usahanya mengolah 
(memindang) kepala ikan jambal atau jahan. Dulunya ia hanya mampu membeli 
kepala ikan rata-rata sehari 10 kg dengan harga Rp 2.000 per kg. Kalau musim 
ikan, terasa sekali kekurangan modal. Dengan adanya kredit, ia bisa membeli 
sampai 20 kg kepala ikan. 

Setelah dipindang, harga jualnya Rp 9.000 per kg. Dipotong biaya masak dan 
lain-lain, paling tidak bisa mendapat untung Rp 5.000 per kg. Kalau setiap hari 
bisa 10 kg, untungnya Rp 50.000 setiap hari. Jika musim ikan, untungnya bisa Rp 
100.000 per hari. Buruh angkut di pelabuhan ikan pendapatan seharinya hanya Rp 
15.000. 

Jauh lebih baik kehidupan saya sekarang. Apalagi cicilan kredit setiap bulan 
hanya Rp 36.250. Saya ambil kredit untuk jangka waktu 8 bulan, sekarang 
memasuki bulan keempat. Bila lunas, nanti akan ambil lebih banyak lagi, 
ujarnya. 

Kredit ini terasa sekali oleh Sakinem (39), anggota KSW Pasar Emas, Teluk Penyu 
Cilacap. Dengan kredit yang sudah pada putaran kedua, ia mendapat kredit Rp 
300.000 (putaran pertama kreditnya Rp 250.000). Modal ini digunakan untuk 
jualan sayuran dengan mengayuh sepeda ke perumahan-perumahan di kota Cilacap 
pada pagi hari. Sore hari ia kembali keliling jual umbi-umbian. Hasilnya, 
sangat lumayan. Walaupun suaminya seorang nelayan yang sering susah di waktu 
paceklik, dengan kredit ini paceklik tidak terasa lagi. 

Hal ini juga dirasakan Sumini (31), yang suaminya nelayan. Dengan berjualan es 
untuk minuman pengunjung kawasan wisata Teluk Penyu, juga es untuk pengawetan 
ikan. Pada putaran dua ini ia mendapat kredit Rp 290.000. Setiap bulan 
cicilannya Rp 55.600 ditambah tabungan Rp 3.000. Sangat mampu untuk membayar 
cicilan. Tak ada pengaruh masa paceklik yang dialami suaminya sebagai nelayan. 


Harus Kompak 

Dalam program ini, kekompakan kelompok dan pembina sangat menentukan. Satu 
kelompok yang terdiri sekitar 20 orang ini dibagi lagi dalam kelompok tanggung 
renteng (tanggung jawab bersama) yang terdiri dari 4 - 5 orang. Semua masalah 
yang dihadapi dibicarakan dalam kelompok tanggung renteng ini sehingga setiap 
bulan cicilan ini harus dipenuhi. Yang tidak bisa setor penuh, didenda Rp 500. 
Bila sama sekali tidak setor, didenda Rp 2.000. 

Yang terlambat datang dikenakan denda Rp 500. Pembina yang terlambat datang 
kena denda Rp 1.000. Aturan yang dibuat sendiri oleh KSW ternyata sangat 
efektif dalam rangka pengembalian kredit. Karena para anggota kelompok berharap 
yang akan datang mendapat pinjaman yang 

[ppiindia] Beratnya jadi KAPOLDASU (was Re: judi di Medan)

2005-07-17 Terurut Topik W. Kusumo
Bang Bud's ini kayak gak tau aza... namanya juga Medan -- Memang
Edan!!! Dulu kan Pak KAPOLRI sendiri pernah jadi KAPOLDASU juga kan?
Kalau nggak salah belum juga satu tahun sudah kena return to sender.
Jadi seharusnya beliau menyadari betapa berat sebenarnya tugas
KAPOLDASU itu..

Lagian, Bang Bud's tau nggak kalau di Indonesia kita tercinta ini
sayangnya perbandingan antara polisi dan warga sipil saat ini berada
pada sekitar 1 : 700 (silahkan lihat liputan Tempo Interaktif berikut
ini
http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/03/29/brk,20050329-30,id.html
untuk lebih jelasnya) yg artinya secara teoritis: hanya ada SATU
petugas POLRI untuk melayani sekitar 700 masyarakat dari berbagai
corak, ragam, rupa, latar belakang, kepentingan, dll, dsb. Dengan
demikian, tingkat kesulitan dalam melayani masyarakat pun jelas
sangat ber-beda² tergantung komposisi masyarakat di masing² daerah.
Dari 700 masyarakat itu, berapa persennya pegawai negeri sipil,
pelajar, pengusaha, preman, pengangguran, anggota sindikat kejahatan,
dll, dsb. Jadi orang² intelek yg ngerti bermilis ria seperti kita² ini
seyogyanya lebih tau kalau masalah sebenarnya jauh lebih rumit dari
sekedar memang POLRI berani menangkap kakapnya???



--- In ppiindia@yahoogroups.com, BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Disinggung belum ada bandar judi besar yang ditangkap,
 Rubani Pranoto mengatakan, yang terpenting dan yang
 perlu diketahui masyarakat kini perjudian di Sumut
 sudah tidak ada lagi. Subtansinya bukan banyaknya
 tempat perjudian yang disegel atau kuantitas bandar
 judi yang ditangkap,
 
 Bud's =  Memang berani menangkap ??? he he he 




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Nakhoda Perempuan Pertama dari Tanah Papua

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/17/index.html


SUARA PEMBARUAN DAILY 
SOSOK 

Nelce Alfonsina Harewan 

Nakhoda Perempuan Pertama dari Tanah Papua
 

Pembaruan/Roberth Isodorus Vanwi Soebiyat 

Nelce Alfonsina Harewan di atas kapal Papua IV 

Senja baru saja beranjak, jarum jam menunjuk 16.00 WIT, tubuh terasa bergoyong 
diatas kapal perintis, yang berlabuh di Teuk Yos Sudarso, depan Taman Mesran, 
Jayapura Papua. Diatas kapal tampak tubuh ramping dibalut seragam putih-putih 
berdiri tegap di anjungannya. Terlihat dia menatap tajam sebuah kompas kemudi. 
Sikapnya menyiratkan ketegasan dan kedisplinan, Nama saya Nelce Alfonsina 
Harewan (30 tahun), katanya hangat, sambil berjabat tangan dengan Pembaruan, 
untuk memperkenalkan dirinya, Jumat pekan lalu. 

Nelce merupakan satu-satunya nahkoda perempuan pertama dari Papua. Perempuan 
yang punya usia tiga puluh tahun ini, diserahkan tanggungjawab penuh menahkodai 
Kapal Motor (KM) Papua IV, yang merupakan salah satu kebanggaan masyarakat 
Papua. KM Papua IV dibangun dengan menghabiskan dana hampir Rp 12 miliar dari 
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). 

KM Papua IV diresmikan Gubernur Provinsi Papua, Dr J P Solossa, M.Si awal Juni 
2005, melayani masyarakat pada jalur pelayaran perintis Jayapura-Pulau Mapia. 
Malah kabarnya, jalur ini sendiri akan ditempuh pulang pergi sebanyak 26 trayek 
dari Jayapura ke Pulau Mapia. 

Pulau Mapia adalah pulau lepas paling utara di perairan Papua, terletak di 
Samudera Pasifik, sekitar 100 mil laut utara-timur laut Kota Manokwari. 

Tentu, sebagai seorang nahkoda, pelayaran di jalur Jayapura-Mapia, membutuhkan 
sebuah kesungguhan dan keahlian tersendiri. Inilah yang mungkin dimiliki Nelce, 
sehingga dia dipercayai memimpin kapal tersebut. 

Dalam pertemuan Pembaruan dengan perempuan kelahiran Kota Manokwari tersebut, 
tampak sangat kewibawaan. Tentu ini didukung pendidikan yang diraih. Sebab 
diluar dugaan, seorang perempuan Papua yang dulunya tak punya cita-cita menjadi 
nahkoda kapal, kini menempati posisi itu. 

Selama masih dalam bangku pendidikan, saya tak pernah membayangkan menjadi 
seorang nahkoda. Namun karena motivasi dan dorongan dari keluarga. Juga dengan 
bekal keberanian dan disiplin, serta kemauan yang kuat, saya akhirnya lulus 
dari Akademi Ilmu Pelayaran Indonesia (AIPI) Ujung Pandang, Sulawesi Selatan 
(Sulsel), di tahun 1997,  ungkap istri dari Obet Gandi (37) 

Namun karena panggilan hati, seusai dirinya menyelesaikan studinya di tahun 
1997, Nelce pun kembali ke tempat asalnya di Papua. Lalu setahun kemudian 
yakni, tahun 1998, dia kembali melanjutkan studi kadet atau prakteknya di salah 
satu kapal Pelni, KM Dobonsolo yang ditempuh selama setahun. Akhirnya, pada 
tahun yang sama, dia mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikannya pada 
mualim pelayaran besar (PB3) di Ujung Pandang atau Makassar, Sulsel.. 

Tapi perjuangan tersebut tak hanya sampai disitu. Tanpa menyia-nyiakan waktu, 
Nelce kembali memperdalam pendidikannya. Misalnya saja, mengikuti berbagai 
kegiatan pelayaran di Jakarta. Kegiatan seperti ini dijalaninya selama kurung 
waktu empat tahun lamanya, terhitung dari tahun 1999 hingga 2002. 


Pulang 

Ketika saya mendengar informasi pada akhir tahun 2002 tentang pemberian 
kapal-kapal khusus kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua untuk beroperasi 
di wilayah Papua. Saya akhirnya mengambil kesempatan yang diberikan pemerintah 
untuk menjadi seorang nahkoda pada salah satu kapal, ungkapnya mengenang. 

Padahal menurut pengakuan Nelce, sebelum statusnya dipercayakan menjadi seorang 
nahkoda pada KM Papua IV yang kini dinahkodai tersebut, dirinya sempat 
dipercayakan Dinas Perhubungan sebagai mualim tiga di KM Papua I. Namun 
berselang waktu yang tak cukup lama. Saya pun dipercayakan menyandang jabatan 
mualim dua di kapal yang sama. Ini sebuah kesempatan yang tak boleh saya 
sia-siakan, katanya. 

Nelce pun akhirnya dipercayakan mejadi mualim satu pada KM Papua II. Setelah 
diberikannya jabatan dan tugas khusus sebagai mualim satu, selanjutnya dia 
dipercayakan pihak Dinas Perhubungan menyeberangkan KM Papua II dari Makassar, 
Sulawesi Selatan menuju Papua. 

Dengan bermodalkan pengalaman yang tak bisa dibayar dengan apapun. Nelce 
ditunjuk pemerintah menjadi seorang nahkoda pada KM Papua II di tahun 2003 
hingga akhir 2004. Lalu di tahun 2005 ini, dia juga sukses menyeberangkan KM 
Papua IV dari luar Papua dan bahkan kini ditunjuk menjadi nahkodanya. 

Kini dalam ruang 8 X 6 meter yang bercat putih dengan dinding pernis tripleks 
jati di salah satu ruang di KM Papua IV, Nelce menjalankan rutinitasnya sebagai 
seorang nakhoda. Sehingga, kini dengan kapal yang dilengkapi berbagai fasilitas 
navigasi yang komplet tersebut, Dia bersama 19 anak buahnya, siap melayani 
sekitar 165 penumpang untuk diantar ke tempat tujuan, sesuai trayek pelayaran 
yang telah ditentukan. 


Tidak Goyah 

Suka dan duka serta ganasnya gelombang lautan sudah dirasakan. Namun, hati 
Nelce tak 

[ppiindia] Cornell Cooperative Extension of Ontario County

2005-07-17 Terurut Topik preck_eteck_eteck
Cornell Cooperative Extension of Ontario County

 

POSITION DESCRIPTION

 

Senior Extension Educator for Agriculture 

 

1.   WORKING TITLE: Agriculture Economic Development Specialist

 

2.   OFFICE LOCATION: Cornell Cooperative Extension of Ontario County

480 North Main Street

Canandaigua, NY 14424

 

3.   COUNTY: Ontario County

 

4.   POSITION NUMBER:

 

5.   DATE POSITION AVAILABLE: Immediately

 

6..   CLASSIFICATION: Senior Extension Educator

 

7.   SALARY RANGE: $ 53,000

 

8.   POSITION: Full-time

 

9.   GENERAL RESPONSIBILITIES  SUBJECT 
MATTER   
   

 
  
 
The primary audience for programming will include agricultural 
producers and related service providers; new entrepreneurs in 
production, processing and agriculture related businesses including 
agricultural tourism; and community members whose support of 
agriculture is important.  Projects will focus on enhancing the 
viability of local agriculture through product diversification, 
direct marketing, promotion of local product labels and value-added 
opportunities by linking with available expertise.  Provide 
leadership for the development of promotion of county agricultural 
resources and movement towards the bio tech potential.

 
  
 
Agricultural Economic Development(100%)

Under the direction of the Executive Director in Ontario County this 
position will assist in the promotion, marketing, funding and 
coordination of new and existing agricultural businesses including 
farms, processing and service related operations.

Assist farmers on agricultural marketing and business development 
issues.

Identify and administer government grants and other funding sources 
to promote economic development of the agriculture industry.

Work with county economic development staff to incorporate 
agricultural economic development into overall community and 
economic development strategies and manage the agricultural economic 
development programs for Ontario County.

Network with various organizations, including but not limited to: 
Agriculture  Food Technology Park, Industrial Development Agency, 
Farm Bureau, Agriculture Enhancement Board, tourism agencies, County 
departments and town boards, in order to expand resource, maximize 
effectiveness and promote teamwork.

Partner with the economic development staff to develop strategies to 
strengthen and expand existing farm and agri-businesses, and attract 
industries complimentary to agriculture.

Provide educational and informational resources to those who 
represent the interests of the county agriculture industry to local 
and state government agencies; local and state legislatures; media 
and the public.

Provide information and education on market opportunities and 
business practices to enhance farm viability and profitability.

Assist farmers in identifying funding to comply with Concentrated 
Animal Feeding Operations (CAFO) regulations and other environmental 
challenges.

Educate legislative bodies and local officials such as assessors and 
planning boards regarding the challenges of the agricultural 
industry.

Monitor proposed legislation and advocate for local agriculture.

Maintain a detailed database of farms, resource providers, and agri-
businesses for analysis and grant-writing purposes.

Seek and secure funding for additional promotion, preservation, and 
economic development initiatives.
  

10.   REPORTING RELATIONSHIPS

Supervised by the Executive Director of Cornell Cooperative 
Extension of Ontario County.  Operates as an educational and 
managerial professional subject to association policies.  Guidance 
and direction are provided both by the Board of Directors and 
Extension Administration.  Will work closely with the Ontario County 
IDA and the Cornell Agriculture and Food Technology Park.

Provide for the supervision of paraprofessional and clerical staff.

Maintain effective working relationships with Cornell faculty, 
administration, County IDA and the  Cornell Agriculture and Food 
Technology Park.
  
12. EDUCATION AND EXPERIENCE REQUIREMENTS

Master's degree in agricultural economics, marketing, business 
management or finance, public policy or related field.  Minimum of 
four years professional experience dealing with the public or 
private sectors of the agriculture industry.  
 

13. NECESSARY KNOWLEDGE, SKILLS AND ABILITIES

Ability to plan, manage and/or implement projects and educational 
programs

Demonstrated ability to: provide leadership, supervision and 
guidance to a variety of groups and individuals including staff and 
volunteers; and to lead and participate effectively in professional 
team efforts

Experience with and knowledge of the challenges facing agriculture 
locally and in New York State.

Demonstrated initiative, reliability, dependability and 

[ppiindia] Universitas Widyatama Buka Program Intelijen Bisnis

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.gatra.com/artikel.php?id=86277


Universitas Widyatama Buka Program Intelijen Bisnis

Jakarta, 11 Juli 2005 17:16
Mulai tahun ajaran 2005/2006 Universitas Widyatama (Utama) Bandung membuka 
program magister manajemen bidang intelijen bisnis (business intelligence). 
Program studi ini merupakan tingkat master pertama di Indonesia di bidang ini.

Mengetahui informasi saja ternyata tidak cukup. Kita harus bisa mengolah dan 
menganalisisnya menjadi penunjang bisnis, kata Elisabeth Koes Soedijati, 
Pembantu Rektor Bagian Operasional Universitas Widyatama, Senin (11/7).

Menurut Dyah Kusumastuti, Ketua Program Studi Bussiness Intelligence Utama, 
selain dapat diterapkan pada perusahaan swasta ilmu yang diperoleh juga dapat 
digunakan Pemerintah Daerah (Pemda). Misalnya, untuk membuat kebijakan otonomi 
daerah.

Bussiness Intelligence, menurutnya, merupakan sebuah proses pengolahan dan 
analisis informasi dari sumber informasi publik, dengan menggunakan kreativitas 
dan pendekatan ilmiah dalam mendukung
keputusan-keputusan bisnis.

Dyah mengatakan, karena bekerja sama dengan Universite Paul Cezanne 
Aix-Marseille III (UPCAM) Prancis dan sebagian dosennya berasal dari sana, 
program studi ini akan menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa 
Indonesia.

Kami tidak mensyaratkan nilai IPK dalam pendaftaran, melainkan nilai TOEFL, 
kata Dyah. Sayangnya, Universitas Widyatama tidak menetapkan berapa skor TOEFL 
minimal yang harus dipenuhi peserta yang mendaftar.

Setiap peserta program studi ini harus merogoh kocek minimal Rp 35 juta, untuk 
biaya kuliah sampai selesai. Uniknya, alumni Bussiness Intelligence dapat 
meraih dua gelar yang diakui, yakni MM.Bi Universitas Widyatama yang diakui 
Ditjen Dikti, dan MT.Ing. Universite Paul Cezanne Aix Marseille III (UPCAM) 
yang diakui pemerintah Prancis dengan standar Eropa.

Dyah mengatakan, profesi yang dapat ditekuni alumni Bussiness Intelligence ini 
nantinya adalah sebagai pemantau kompetitor, customer, SDM, politik, dan 
ekonomi; bussiness intelligence officer; bussiness inteligence consultant, dan 
sebagainya. Rencananya, 25 orang menjadi target penerimaan tahun pertama 
pembukaan program studi ini. [MYR] 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Gawat Kristenisasi Incar Akhwat

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
Refleksi: Hebat juga kristenisasinya a la Sabili


http://www.sabili.co.id/telut-e26thXII05.htm

Gawat Kristenisasi Incar Akhwat
Dengan mengenakan busana Muslimah, kaum pemurtad yang diduga kuat sebagai 
aktivis Salibis mendatangi masjid-masjid dan tempat kumpul aktivis dakwah yang 
banyak dikunjungi Muslimah. Mereka mengincar akhwat untuk dimurtadkan. 

Jumat (24/6/2005), tengah hari. Jarum jam menunjukkan angka 10.30 WIB. Di luar, 
Sang surya memancarkan cahayanya, menjalankan perintah Sang Khalik: menyinari 
bumi, ciptaan Allah Yang Maha Agung. Manusia pun terlihat lalu-lalang, mengejar 
rezeki dunia. Padahal waktu shalat Jumat segera tiba.

Tiba-tiba suara telepon redaksi SABILI, berdering. Setelah mengangkat gagang 
telepon, terdengar suara perempuan menjerit dan ketakutan. Tolong saya pak. 
Saat ini saya berada di luar Jakarta. Mereka menculik saya dengan mobil, 
telepon Endah (nama samaran), singkat, dengan rasa takut, kepada salah seorang 
kru SABILI.

Endah adalah seorang akhwat, aktivis dakwah. Bersama teman-teman sebayanya, 
selama ini gadis berusia 23 tahun itu aktif mengikuti program tahfidzul Qur'an 
di Pesantren Yapith, Pondok Gede, Bekasi. Selain itu, ia juga rutin mengikuti 
kajian pekanan (liqo') gerakan Tarbiyah.

Nasib Endah sungguh ironis. Gadis yang awalnya sangat periang ini sedang 
diincar gerakan kristenisasi. Endah sedang menjadi target operasi (TO) gerakan 
pemurtadan yang terselubung. Dengan cara-cara tak terpuji, mereka berusaha 
keras memurtadkan aktivis masjid ini. 

Penculikan Endah ini sudah yang kesekian kalinya. Hal itu dibenarkan Yan, 
kakak Endah. Menurut Yan, tahun 2003 lalu, Endah pernah mengalami nasib serupa. 
Mereka pernah membawa Endah ke sebuah rumah yang berada di daerah Tanggerang. 
Di sana, mereka berusaha mencuci otak Endah dengan memberikan doktrin-doktrin 
Kristen. 

Namun usaha mereka ternyata tak terlalu berhasil. Mantan siswi Ma'had Al- 
Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan ini akhirnya berhasil meloloskan diri dari 
sekapan mereka. Dengan alasan mau kuliah ke Ma'had Al-Hikmah, Endah pun bisa 
kembali lagi ke rumah. Setelah berhasil lolos, kondisi Endah ternyata agak 
berubah. Ia sering merasa sakit kepala dan kerap tak sadarkan diri. Dalam 
keadaan tak sadar itu pula ia sering menyebut-nyebut Yesus, sementara lidahnya 
terasa berat untuk membaca Qur'an. 

Untuk mengatasinya, Endah akhirnya melakukan terapi ruqyah (dibacakan ayat-ayat 
Qur'an dan doa, sebagaimana dicontohkan Nabi saat mengusir jin dari dalam tubuh 
manusia). Setelah tim ruqyah berhasil mengeluarkan pengaruh sihir dan jin dari 
tubuh Endah, kondisi akhwat yang sering mengajar ngaji anak-anak ini lebih 
mendingan dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. Beberapa bulan lalu 
kondisinya sudah bagus, tapi belakangan ini kambuh lagi, kata Budi. 

Kasus Endah bermula dari sebuah acara di Masjid Istiqlal, beberapa tahun lalu. 
Waktu itu, Endah didekati seorang perempuan berjilbab, seperti pakaian seorang 
akhwat (pakaian jubah dengan jilbab panjang). Entah mengapa setelah berkenalan, 
tiba-tiba Endah terhanyut dan mau saja mendengar omongan perempuan itu. Apalagi 
dalam obrolan itu, ia sering kali menyinggung tentang gerakan Islam, mulai dari 
Tarbiyah, Salafi, Jamaah Tabligh hingga Hizbut Tahrir. 

Pertemuan Endah dengan perempuan berjilbab itu ternyata berlanjut sampai Endah 
kuliah di Ma'had Al Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan. Perempuan ini acap kali 
menyatroni Endah ke Ma'had tersebut. Seperti juga pertemuan-pertemuan 
sebelumnya, seperti dihipnotis, Endah tak kuasa menolak ajakan perempuan 
berjilbab itu untuk berjalan-jalan. Mereka juga sering kumpul dengan beberapa 
orang, bak sebuah halaqah, mengkaji Islam. 

Mulanya, materi-materi yang disampaikan dalam halaqah itu, tidak ada yang 
bermasalah. Namun lama-kelamaan dirasakan materinya agak menyimpang. Tidak lagi 
berpandangan positif terhadap Islam, malah menjelek-jelekkan harakah (gerakan) 
satu dengan harakah lainnya. Bahkan sering kali memfitnah Allah, Islam dan 
Rasul-Nya. 

Kasus ini pun mencapai klimaksnya saat mereka menculik dan menyekap Endah di 
sebuah rumah di luar Jakarta. Semalaman, seorang perempuan yang mengenakan 
jilbab dan mengenakan kalung salib mendoktrin Endah dengan doktrin-doktrin 
Kristen. Sejak itu, Endah, yang awalnya gadis periang ini, kini selalu 
dibayangi rasa takut mendalam karena menjadi incaran gerakan kristenisasi.

Di Bekasi, beberapa waktu lalu juga terjadi kasus serupa. Linda, seorang akhwat 
berteman akrab dengan seorang perempuan Kristen yang menyebut dirinya dengan 
umi. Saat akhwat ini lengah, perempuan itu mengambil dompetnya. Dompet akhwat 
ini kemudian diberikan kepada suami si perempuan itu yang juga menyebut dirinya 
dengan abi. Abi ini kemudian memanggil akhwat tersebut. Namun setelah 
pertemuan dengan abi, akhwat ini jadi tidak karu-karuan. Kepalanya sering 
terasa sakit. Saat diperintah suaminya, akhwat ini jadi tak menurut. Ia juga 
tak lagi senang membaca al-Qur'an. Selain sering 

Re: [ppiindia] REGARDING GoI PROPOSAL ON POLITICAL PARTIES FOR ACHEH

2005-07-17 Terurut Topik Sandy Dwiyono
Mudah-mudahan Presiden waspada terhadap akal bulusnya
gsa. Bohong itu kalau mereka mau menerima NKRI, tujuan
mereka dari dulu jelas, separatisme. Mereka mencoba
melakukan federalisasi dengan meminta membuat partai
politik lokal seperti yang ada di Irak dan Turki.
Setelah terjadi federalisasi, mereka akan melakukan
agenda separatisme selanjutnya. Lagipula dengan adanya
wadah berupa partai gsa akan semakin berkembangbiakang
biak, yang akibatnya mereka menjadi makin sulit
diberantas, sehingga usaha kita selama ini menjadi
sia-sia. Dengan adanya partai gsa, maka lengkaplah
sudah. Mereka punya gerombolan politik dan gerombolan
bersenjata. Mereka ibaratnya, seperti roh gentayangan
menemukan badan. Kelompok bersenjatanya belum tentu
mau menyerahkan senjatanya, malah mereka diberikan
bonus wadah politik, ini khan makin tambah runyam.
Presiden pasti ingat pengalaman COHA dulu. bagaimana
bagusnya semua di atas kertas, toh mereka mengkhianati
juga. Negara kita adalah Negara Kesatuan, Tidak boleh
ada negara dalam negara! Tidak boleh ada bentuk negara
bagian di negara kita, Tidak boleh ada federalisasi,
sampai hari kiamat.

--- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:

 STATE OF ACHEH
 MINISTRY OF INFORMATION
 P.O. BOX 130, S-145 01 NOSBORG SWEDEN
 TEL : +46 8 531 83833 FAX: +46 8 531 91275
 
 
 
 
 
 
 
 REGARDING GoI PROPOSAL ON POLITICAL PARTIES FOR
 ACHEH 
 
  15 July 2005
 
 
 
 
 
 
 
 The Free Acheh Movement (GAM) expresses its deep
 disappointment in the statement made by the head of
 the Government of Indonesia (GoI) negotiating team,
 Hamid Awaluddin, on local political parties in
 Acheh.
 
 
 
 Mr Awaluddin's comments in a media conference last
 night followed a proposal by the GoI delegation to
 GAM which under the rules of the Helsinki peace
 talks were  subject to confidential discussion.
 
 
 
 After offering in writing to GAM for GoI to
 facilitate the establishment of local political
 parties, Mr Awaluddin told journalists the offer was
 for GoI to work with Jakarta political parties to
 create a national structure for GAM to exist as a
 national political party. 
 
 
 
 This offer was put by GoI to GAM in the negotiations
 on 13 July, and was comprehensively rejected by GAM
 at that time as both undemocratic and unworkable.
 
 
 
 'The answer to the problem of political parties for
 Acheh is not for GoI to offer GAM a supposed
 sweetheart deal that excludes the possibility of
 other political parties;' GAM spokesman Mr Bakhtiar
 Abdullah said. 'These peace talk are not about an
 arrangement that ensures GAM is given power in
 Acheh, but is about introducing genuine democracy to
 Acheh.'
 
 
 
 'GAM explained its fundamental objection to Mr
 Awaluddin on Wednesday 13 July, and is surprised and
 disappointed that he is now trying to sell this
 undemocratic proposal to the media,' Mr Bakhtiar
 Abdullah said. 'If GAM was to agree to this
 arrangement, it would mean that GAM would agree to
 be given privileges that would not exist for other
 sectors of Acheh political society. GAM has
 therefore rejected this proposal.'
 
 
 
 Mr Bakhtiar Abdullah also noted that beyond
 subverting democracy, GoI's proposal would not be
 sustainable and could not ensure political
 representation for Acheh.
 
 
 
 'The suggestion that Jakarta-based political parties
 donate members to GAM to establish party branches
 throughout Indonesia at best reflects a temporary
 and ad hoc approach to a long-term structural
 problem,' Mr Bakhtiar Abdullah said.  
 
 
 
 Mr Bakhtiar Abdullah said that GAM will not retreat
 from its commitment to the full democratic
 principles of unrestricted representation and
 participation in the political process, including
 the establishment of local political parties.
 
 
 
 'GAM hopes that GoI will now consider GAM's written
 response to its proposal, and come back to the table
 with a genuinely democratic proposal to allow these
 peace talks to reach a successful conclusion.' 
 
 
 
 Signed,
 
 
 
 Mr Bakhtiar Abdullah
 
 GAM Spokesman,
 
 Helsinki 15 July 2005  
 
 
 
 
 
 -- 
 Central Military Command
 
 Sofyan Dawod
 Military Spokesman 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 





Start your day with Yahoo! - make it your home page 
http://www.yahoo.com/r/hs 
 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL 

[ppiindia] Penghapusan Utang Negara Negara Miskin di Afrika

2005-07-17 Terurut Topik Sandy Dwiyono
16.07.2005

Penghapusan Utang Negara Negara Miskin di Afrika

Oleh: Peter Phillip dari Berlin

(Tuna wisma tidur beralaskan selembar kain di sebuah
jalan di ibukota Ethiopia, Addis Ababa)

Dalam Konferensi Tingkat Tinggi G8 di Gleneagles
Skotlandia baru-baru ini, para pimpinan tujuh negara
industri dan Rusia antara lain membahas pemberantasan
kemiskinan di Afrika. 

Afrika adalah satu-satunya benua yang dalam dua dekade
terakhir semakin jauh terpuruk dalam jurang
kemiskinan. Pimpinan G8 memutuskan untuk
melipatgandakan bantuan bagi Afrika menjadi 25 miliar
dolar AS dalam setahun. Selain itu juga diputuskan
penghapusan utang luar negeri 18 negara termiskin di
dunia sebesar 40 miliar dolar AS, 14 darinya di
Afrika. Tetapi benarkah penghapusan utang luar negeri
adalah jalan terbaik dalam membantu negara-negara
Afrika? 

Uganda

Uganda adalah salah satu negara Afrika yang menikmati
keuntungan dari rencana penghapusan utang luar negeri
oleh negara G8. Tetapi banyak pakar ekonomi menilai
bahwa penghapusan ini tidak cukup untuk membantu
Uganda keluar dari kemiskinan. Andrew Mwenda, seorang
jurnalis dan pengamat ekonomi di Uganda berkomentar:

Saya sungguh ragu apakah penghapusan utang seperti
ini akan membantu rakyat miskin di Uganda. Justru
sebaliknya, yang paling pertama akan menikmati
hasilnya adalah para diktator, yang rekening bank
Swiss-nya makin membengkak. Yang kedua adalah tentara.
Dan yang ketiga para pegawai pemerintah dan politisi
yang gajinya akan melejit.“

Sebenarnya Uganda sudah pernah menikmati keuntungan
dari penghapusan utang luar negerinya. Pada tahun 1998
utang Uganda sebesar 3,6 miliar dolar AS dihapuskan.
Saat itu, pemerintah Uganda berjanji mengalokasi dana
berlebih yang seharusnya digunakan untuk melunasi
utang luar negeri untuk pemberantasan kemiskinan.
Namun rencana pemerintah pun tinggal rencana. Saat
ini, tujuh tahun setelah penghapusan utang pertama
Uganda, negara ini malah dililit utang luar negeri
sebesar 4,9 miliar dolar AS. 

Dilihat dari statistik, Uganda dapat membanggakan
pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Walaupun Uganda
tidak kaya akan sumber daya alam, negara ini termasuk
pengekspor emas dan berlian terbesar di Afrika. Hal
ini dimungkinkan karena tentara Uganda menginvasi
Kongo dan menjarah kekayaan alamnya. Pemerintah Uganda
menjual jarahan tersebut sebagai hasil perekonomian
negaranya, dan Bank Dunia pun tidak banyak mengritik
tindakan pemerintah Uganda tersebut, seperti yang
dijelaskan, Young Kim, seorang pakar ekonomi Bank
Dunia.

Dilihat dari perspektif perbankan, penampilan Uganda
sudah cukup baik. Ini bukan berarti mereka berprestasi
di semua bidang. Memang masih perlu peningkatan dalam
manajemen keuangan rakyat, dalam pelaksanaan
pemerintahan, juga dalam pengawasan hak asasi manusia
dan sebagainya.”

Menanggapi kritik ini, pemerintah Uganda berjanji
membatasi utang luar negerinya. Tetapi kenyataannya,
saat ini pemerintah malah sibuk merubah UUD Uganda,
agar Presiden Museveni yang telah memegang tampuk
pemerintahan selama 20 tahun dapat ditetapkan sebagai
presiden seumur hidup. Andrew Mwenda mengritik negara
pemberi dana bantuan karena mereka hanya memikirkan
kepentingan politik dan ekonomi negaranya. Hal ini
dapat menjerumuskan orang Afrika, mereka ibarat
pengemis yang tak dapat menentukan nasibnya sendiri:

 “Yang dibutuhkan Afrika bukan penghapusan utang atau
peningkatan bantuan pembangunan. Yang dibutuhkan
Afrika adalah investasi dan akses pada pasar
perdagangan dunia.“ 

Ghana

Dibandingkan dengan negara Afrika lain yang rawan
konflik, Ghana yang berpenduduk 20 juta jiwa tampak
seperti oase kedamaian. Ghana adalah bukti nyata
kesuksesan politik penghapusan utang luar negeri. Awal
tahun lalu pemerintah Jerman menghapuskan seluruh
utang negara ini, dengan syarat, dana yang berlebih
akan digunakan untuk peningkatan pembangunan. Sebelum
utang Ghana dihapuskan, negara ini harus memenuhi
prasyarat yaitu anggaran rumah tangga yang transparan.
Jadi ada kejelasan, dana anggaran digunakan kapan, di
mana dan untuk proyek apa. Jalan yang ditempuh Ghana
untuk mencapai titik ini memang panjang dan penuh
tantangan. E. Gyimah-Boadi, pimpinan lembaga pengamat
ilmu sosial di ibukota Ghana, menjelaskan:

 “Situasi masih berat sekarang, tapi setidaknya negara
kami sudah dalam proses pemulihan yang dimulai di
akhir tahun 80an. Pemerintah memang tidak bisa
menjanjikan keajaiban di bidang ekonomi, tetapi saya
rasa, melihat masa lalu negara ini, rakyat mengerti
apa yang sedang dan akan terjadi di masa depan.”

20 tahun yang lalu Ghana diguncang kekerasan dan
kudeta, perekonomiannya hancur dan daya beli
masyarakat lebih rendah dibandingkan saat negara ini
meraih kemerdekaannya tahun 1957. Sekarang,
pertumbuhan ekonomi Ghana mencapai empat sampai lima
persen, inflasi dapat ditekan dan anggaran rumah
tangganya cukup stabil. Tetapi, rakyat Ghana membayar
mahal keberhasilan ini. Harga barang dan jumlah
pengangguran sangat tinggi serta gaji yang mereka
terima tergolong rendah. Tetapi, 

Re: [ppiindia] Gawat Kristenisasi Incar Akhwat

2005-07-17 Terurut Topik eka zulkarnain
Hebat dengan panji Islam Sabili terus-terusan jadi provokatormajalah yang 
tak perlu dibaca. B A S I

Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:Refleksi: Hebat juga kristenisasinya a la Sabili


http://www.sabili.co.id/telut-e26thXII05.htm

Gawat Kristenisasi Incar Akhwat
Dengan mengenakan busana Muslimah, kaum pemurtad yang diduga kuat sebagai 
aktivis Salibis mendatangi masjid-masjid dan tempat kumpul aktivis dakwah yang 
banyak dikunjungi Muslimah. Mereka mengincar akhwat untuk dimurtadkan. 

Jumat (24/6/2005), tengah hari. Jarum jam menunjukkan angka 10.30 WIB. Di luar, 
Sang surya memancarkan cahayanya, menjalankan perintah Sang Khalik: menyinari 
bumi, ciptaan Allah Yang Maha Agung. Manusia pun terlihat lalu-lalang, mengejar 
rezeki dunia. Padahal waktu shalat Jumat segera tiba.

Tiba-tiba suara telepon redaksi SABILI, berdering. Setelah mengangkat gagang 
telepon, terdengar suara perempuan menjerit dan ketakutan. Tolong saya pak. 
Saat ini saya berada di luar Jakarta. Mereka menculik saya dengan mobil, 
telepon Endah (nama samaran), singkat, dengan rasa takut, kepada salah seorang 
kru SABILI.

Endah adalah seorang akhwat, aktivis dakwah. Bersama teman-teman sebayanya, 
selama ini gadis berusia 23 tahun itu aktif mengikuti program tahfidzul Qur'an 
di Pesantren Yapith, Pondok Gede, Bekasi. Selain itu, ia juga rutin mengikuti 
kajian pekanan (liqo') gerakan Tarbiyah.

Nasib Endah sungguh ironis. Gadis yang awalnya sangat periang ini sedang 
diincar gerakan kristenisasi. Endah sedang menjadi target operasi (TO) gerakan 
pemurtadan yang terselubung. Dengan cara-cara tak terpuji, mereka berusaha 
keras memurtadkan aktivis masjid ini. 

Penculikan Endah ini sudah yang kesekian kalinya. Hal itu dibenarkan Yan, 
kakak Endah. Menurut Yan, tahun 2003 lalu, Endah pernah mengalami nasib serupa. 
Mereka pernah membawa Endah ke sebuah rumah yang berada di daerah Tanggerang. 
Di sana, mereka berusaha mencuci otak Endah dengan memberikan doktrin-doktrin 
Kristen. 

Namun usaha mereka ternyata tak terlalu berhasil. Mantan siswi Ma'had Al- 
Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan ini akhirnya berhasil meloloskan diri dari 
sekapan mereka. Dengan alasan mau kuliah ke Ma'had Al-Hikmah, Endah pun bisa 
kembali lagi ke rumah. Setelah berhasil lolos, kondisi Endah ternyata agak 
berubah. Ia sering merasa sakit kepala dan kerap tak sadarkan diri. Dalam 
keadaan tak sadar itu pula ia sering menyebut-nyebut Yesus, sementara lidahnya 
terasa berat untuk membaca Qur'an. 

Untuk mengatasinya, Endah akhirnya melakukan terapi ruqyah (dibacakan ayat-ayat 
Qur'an dan doa, sebagaimana dicontohkan Nabi saat mengusir jin dari dalam tubuh 
manusia). Setelah tim ruqyah berhasil mengeluarkan pengaruh sihir dan jin dari 
tubuh Endah, kondisi akhwat yang sering mengajar ngaji anak-anak ini lebih 
mendingan dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. Beberapa bulan lalu 
kondisinya sudah bagus, tapi belakangan ini kambuh lagi, kata Budi. 

Kasus Endah bermula dari sebuah acara di Masjid Istiqlal, beberapa tahun lalu. 
Waktu itu, Endah didekati seorang perempuan berjilbab, seperti pakaian seorang 
akhwat (pakaian jubah dengan jilbab panjang). Entah mengapa setelah berkenalan, 
tiba-tiba Endah terhanyut dan mau saja mendengar omongan perempuan itu. Apalagi 
dalam obrolan itu, ia sering kali menyinggung tentang gerakan Islam, mulai dari 
Tarbiyah, Salafi, Jamaah Tabligh hingga Hizbut Tahrir. 

Pertemuan Endah dengan perempuan berjilbab itu ternyata berlanjut sampai Endah 
kuliah di Ma'had Al Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan. Perempuan ini acap kali 
menyatroni Endah ke Ma'had tersebut. Seperti juga pertemuan-pertemuan 
sebelumnya, seperti dihipnotis, Endah tak kuasa menolak ajakan perempuan 
berjilbab itu untuk berjalan-jalan. Mereka juga sering kumpul dengan beberapa 
orang, bak sebuah halaqah, mengkaji Islam. 

Mulanya, materi-materi yang disampaikan dalam halaqah itu, tidak ada yang 
bermasalah. Namun lama-kelamaan dirasakan materinya agak menyimpang. Tidak lagi 
berpandangan positif terhadap Islam, malah menjelek-jelekkan harakah (gerakan) 
satu dengan harakah lainnya. Bahkan sering kali memfitnah Allah, Islam dan 
Rasul-Nya. 

Kasus ini pun mencapai klimaksnya saat mereka menculik dan menyekap Endah di 
sebuah rumah di luar Jakarta. Semalaman, seorang perempuan yang mengenakan 
jilbab dan mengenakan kalung salib mendoktrin Endah dengan doktrin-doktrin 
Kristen. Sejak itu, Endah, yang awalnya gadis periang ini, kini selalu 
dibayangi rasa takut mendalam karena menjadi incaran gerakan kristenisasi.

Di Bekasi, beberapa waktu lalu juga terjadi kasus serupa. Linda, seorang akhwat 
berteman akrab dengan seorang perempuan Kristen yang menyebut dirinya dengan 
umi. Saat akhwat ini lengah, perempuan itu mengambil dompetnya. Dompet akhwat 
ini kemudian diberikan kepada suami si perempuan itu yang juga menyebut dirinya 
dengan abi. Abi ini kemudian memanggil akhwat tersebut. Namun setelah 
pertemuan dengan abi, akhwat ini jadi tidak karu-karuan. 

[ppiindia] KRONIK ANGSA LIAR:SASTRA-SENI DI KALANGAN BURUH MIGRAN INDONESIA [3]

2005-07-17 Terurut Topik Budhisatwati KUSNI
KRONIK ANGSA LIAR:


SASTRA-SENI DI KALANGAN BURUH MIGRAN INDONESIA [3]





Yang menarik perhatian saya dan menimbulkan pertanyaan: Mengapa kegiatan 
sastra-seni buruh migran ini lebih mencuat di Hong Kong dibandingkan dengan di 
negeri-negeri lain?

Saya memang tidak punya angka persis tentang berapa jumlah buruh migran 
Indonesia di Hong Kong, juga dengan sendirinya saya tidak mempunyai data 
statistik tentang klasifikasi mereka, baik mengenai daerah asal, tingkat 
pendidikan atau pendidikan formal  mereka dan sebagainya. Tidak juga tentang 
jenis pekerjaan mereka. Sebab pengertian BMI tidak sebatas pada pekerjaan 
pramuwisma -- istilah lain yang bersifat pelembut bagi pekerjaan pembantu 
rumah tangga, tapi juga mencakup bidang-bidang pekerjaan lain seperti 
jururawat, buruh pabrik, bekerja di radio, atau tenaga ahli, dan lain-lain 
Apa yang saya dapatkan adalah evaluasi garis besar dari berita-berita mengenai 
BMI dan sumber-sumber langsung lainnya.

Kalau sumber saya benar, maka sekarang jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh 
buruh migran Indonesia, terutama adalah sebagai pembantu rumah tangga, dan 
umumnya mereka adalah buruh migran perempuan. Jumlah mereka sekarang, agaknya 
sudah menyaingi jumlah buruh migran dari Philipina yang di sekitar tahun 1991 
merupakan jumlah terbesar di bidang pekerjaan sektor ini.

Di sini saya tidak mencampuradukkan antara orang-orang asal Indonesia yang 
sudah menjadi warganegara Hong Kong yang jumlahnya, terutama setelah Tragedi 
Nasional September 1965, juga tidak sedikit. Kelompok ini tidak termasuk dalam 
kategori BMI. 

Hal lain yang menarik perhatian saya adalah daerah asal para pramuwisma 
Indonesia di Hong Kong yang banyak sekali berasal dari Jawa Timur. Agaknya  
agen-agen penyalur pramuwisma ini banyak beroperasi di daerah Jawa Timur dan 
kemudian Jawa Tengah. Barangkali ada hubungannya dengan tingkat pengangguran 
dan keadaan sosial lainnya di kedua propinsi yang terpadat secara demografis di 
Indonesia. 

Adanya BMI saya kira tidak terlepas dari kondisi sosial-politik-ekonomi, 
terutama sejak Orde Baru. Sebab, pada masa pemerintahan Soekarno, BMI tidak 
dikenal. Karena itu saya katakan bahwa gejala BMI, tidak terlepas dari hasil 
dan akibat politik pembangunan Orba juga yang menciptakan kesenjangan luar 
biasa  antara kaya dan miskin di negeri kita. Ataukah barangkali gejala BMI ini 
suatu gejala kemajuan dan keberhasilan mewujudkan kemerdekaan nasional?!

Kembali pada masalah sentral: Mengapa justru di Hong Kong, terdapat kegiatan 
berkesenian yang berarti di kalangan BWI? Menjawab pertanyaan ini, barangkalik 
penjelasan Fia Rosa, seorang cerpenis yang banyak menggarap tema-tema BMI bisa 
memberi guna. Tulis Fia Rosa dalam cerpennya Lukamu Adalah Dukaku

The Pearl of the Oriental [Mutiara Dari Timur], sebuah julukan untuk Hong Kong 
-- yang merupakan  salah-satu wilayah Republik Rakyat Tiongkok [RRT] yang 
sangat berkembang. Sistem pemerintahannya sangat bagus dan mendukung 
pertumbuhan ekomoni yang sangat pesat. 

Salah satu bentuk dari tatanan kehidupan bermasayrakat dan bernegara  yang 
sangat bagus ini, tercermin pada adanya peraturan hukum yang mengatur tentang 
pekerja migran [Dari: Arsif Pribadi JJK]. 





Oleh adanya perlindungan hukum ini,  yang  merupakan peninggalan kolonialis 
Inggris, memungkinkan para BMI melakukan berbagai macam kegiatan,termasuk di 
antaranya kegiatan berkesenian, sebagaimana digambarkan oleh Fia Rosa di bawah 
ini:



Banyak sekali aktifitas yang dijadwalkan setelah seminggu keletihan memandang 
muka-muka masam para majikan. Ada yang bersiap-siap melakukan pertemuan untuk 
organisasi. Ada yang janjian bertemu di Taman Victoria [Victoria Garden], ada 
yang pergi mengikuti kursus-kursus, ada yang melakukan kebaktian, bergabung 
dengan masyarakat lokal di gereja-gereja yang megah. Ada yang terburu-buru 
menuju ke mesjid untuk menghadiri pengajian. Ada yang menghabiskan waktunya 
untuk shopping. Ada juga yang pergi kencan dengan pacar-pacar mereka dari 
berbagai macam bangsa, seperti buruh mogran dari India , Pakistan, Nepal, atau 
pun orang-orang kulit putih. Tapi ada juga yang hanya bisa bengong 
lontang-lantung sendirian tak tahu apa yang mereka lakukan. 

Demikianlah suasana kehidupan para pekerja migran di hari-hari libur mereka. 
Sehingga tak heran jika para pekerja migran di Hong Kong tak seperti layaknya 
pekerja migran lainnya, keren-keren dan otak mereka encer,  tak kalah dari 
mereka yang jebolan sekolah tinggi di Indonesia meski sebenarnya mereka mungkin 
hanya lulusan sekolah dasar , SMP, maupun SMA walau ada juga yang jebolan dari 
sekolah tinggi. 

Adanya komunitas besar BMI, oleh Fia Rosa dijelaskan sebagai berikut:

Menjadi pekerja migran bukanlah pilihan mereka. Pekerjaan ini mereka pilih 
dengan berat hati. Karena  Pemerintah Indonesia tak lagi peduli akan  nasib 
rakyat kecil, sudah tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka 
sedangkan tuntutan kehidupan membuat mereka harus berjuang 

Re: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis

2005-07-17 Terurut Topik tony picasso
Bung Togi, silahkan baca Qur'an disitu tertera semuanya.  Have you ever read 
the Qur'an?  
Ambil hikmahnya dg baik,  dg adanya Allah SWT granted his (Iblis) request, itu 
menandakan bhw Allah SWT maha pemurah dan maha penyayang.  Bayangkan segitu 
kotornya Iblis itu masih saja diterima permohonannya, utk itu kita (manusia) 
tdk usah segan2 berdoa padaNya, menyadari bhw kita ini mahluk yg tdk luput akan 
dosa, sayangnya banyak diantara kita yg malas berdoa.  Alqur'an TIDAK  
mengajarkan kita utk berbuat salah. Korupsi, diskriminasi, pemerkosaan dll 
adalah bentuk kejahatan yg lahir dr Iblis dan memang itulah yg sumpahnya terhdp 
Allah SWT bhw iblis akan terus menggoda kita sampai akhir zaman, dan hanya kita 
yg sesat (the misguided ones) yg akan menjadi pengikut Iblis tsb.  
 
Bung Togi, I guess you're not a Muslim, yah?  Pertanyaan2 begini biasanya bukan 
lahir dr seorang Muslimin!   Anyway, please do forgive me if I am wrong.
 

 Togi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote:
pak Tony,
you wrote: Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah 
granted his request
Benarkah Allah Yang Maha Mulia itu mau memenuhi permintaan Iblis Yang Maha 
Kotor itu?
Saya yakin Al Quran tidak mengajarkan begitu, sebab jika benar, pantas saja 
jika dunia penuh dengan korupsi, diskriminasi, pemerkosaan dll.
togi 

tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote:
Apakah anda seorang Muslim?  Menyesatkannya dimana?
Allah bekerjasama dg Iblis utk menguji manusia (your words) bandingkan dg :
...Iblis diperkenankan utk menggoda manusia... (Ahmad Syukri).   
Read the Qur'an, if you want to know the truth. You will find that Iblis asked 
Allah for a postponement until the hereafter. Allah granted his request. Iblis 
swore that he would mislead and misguide all the people except those sincere 
and devoted worshipers of Allah. Allah told him that only the misguided ones 
would follow him and that He would fill Hell with him and his followers.

partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote:
Benarkah Allah SWT menciptakan Iblis dan mengijinkan Iblis untuk menggoda 
manusia? 
Saya menganggap pendapat bapak Syukri itu menyesatkan, karena tidak mungkin 
Allah bekerjasama dengan Iblis untuk menguji manusia!
togi

Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote:
Allah SWT itu Maha Sempurna. Makanya dia menciptakan berbagai macam makhluk 
sesuai keinginanNYA.
DiciptakanNYA makhluk yang selalu taat dan patuh kepadaNYA seperti Malaikat 
(hanya punya satu dorongan yaitu taat kepada ALLAH SWT). Diciptakan juga 
makhluk yang selalu ingkar seperti Iblis (juga hanya satu dorongan). Kemudian 
diciptakanNYA makhluk yang lebih canggih lagi (sempurna lagi dibanding makhluk2 
sebelumnya) yaitu Manusia, dimana dalam diri manusia diberi 2 macam dorongan 
yaitu kepada kejahatan (hawa nafsu) dan dorongan untuk berbuat kebaikan.  
Sebagai ciptaan yang lebih canggih dari pada ciptaan2 yang lain, manusia diberi 
kebabasan memilih oleh tuhan : Ingin Surga (kebahagiaan) atau Neraka (terserah 
pilihan manusia itu sendiri). Secara logika semuanya ingin Surga (kebahagiaan) 
dong! .ya  nggak. Tapi supaya adil untuk mendapatkan surga tidaklah gratis. 
Karena kalau tidak iblis protes dong. Soalnya iblis dipastikan masuk neraka 
karena iri manusia diciptakan lebih canggih dari pada dia.
Untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) manusia diuji dulu oleh Allah SWT didalam 
dunia ini.
Antara lain Iblis diperkenankan oleh ALLAH SWT untuk menggoda manusia agar 
terdorong berbuat kejahatan sebagai ujian, juga diberikan musibah, fitnah dan 
lain2 sebagai cobaan/ujian ALLAH SWT. Dan sebagai keseimbangan tuhan memberi 
petunjuk melalui Utusan ALLAH SWT (para nabi) serta kitab suciNYA sehingga 
manusia terdorong untuk berbuat kebajikan.

Jadi penciptaan iblis, alam dunia ini serta kedudukan manusia sebagai khalifah 
(manajer) dimuka bumi ini merupakan sarana ujian bagi manusia. Apakah manusia 
bisa sukses (lulus ujian) untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) atau gagal dan 
masuk Neraka. Sedangkan makhluk2 yang tidak ikut ujian (seperti Malaikat, bumi 
, matahari bintang2, air dll) tentu saja tidak akan dapat reward (surga) atau 
punishment (neraka). Wallahualam bissawab.


-
Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima 

[ppiindia] Siapa berulang tahun di bulan Juli?

2005-07-17 Terurut Topik radityo djadjoeri
Selamat berulang tahun - Juli, 2005
 
NDEREK MANGAYUBAGYO - WILUJENG MILANGKALA - SUGENG TANGGAP WARSO - WILUJENG 
TEPUNG TAHUN - 
SELAMAT ULANG TAHUN, PANJANG UMURNYA - SALAMAKI' BAR-ULANG TAHUNG - ZHU NI 
SHENG RI KHUAI LE - HAPPY BELATED BIRTHDAY - JOYEUX ANNIVERSAIRE -
BON ANNIVERSAIRE, LONGUE VIE - CUMPLEANOS FELICES - GLAKLICHER GEBURTSTAG - 
COMPLEANNO FELICE - 
GELUKKIGE VERJAARDAG - FELIZ ANIVERSÁRIO - GLAD FØDSELSDAG
(tolong tambahkan ucapan 'selamat ulang tahun' dalam bahasa daerah se-Nusantara)
 
Pada bulan ini, Juli 2005, beberapa rekan kita dan juga institusi dimana rekan 
kita berkiprah, akan merayakan hari jadinya. Tak lupa, saya  ucapkan selamat 
berulang tahun. Semoga Anda panjang umur, diberi  kelimpahan rezeki, bahagia 
dalam mengarungi bahtera kehidupan, sukses dalam karier, dan yang terpenting 
sehat-sehat selalu. 
 
Buat yang masih lajang, semoga enteng jodoh. Buat yang lagi pacaran, semoga
awet dan tambah lengket. Buat yang sudah menikah, semoga bahtera rumah 
tangganya 
selalu dalam keadaan aman, 'ayem tentrem kerto raharjo', 'gemah ripah loh 
jinawi', 'tut wuri handayani'.
 
We wish you health, joy, excitement and discovery, this year, next year, 
forever. Have the happiest of birthdays, and a year filled with adventure, 
friendship and love. And may this year be exactly the way you'd like it to be. 
Amin.

Salam,

Radityo Djadjoeri
 
Catatan:
Anda ingin masuk dalam list ULTAH? Silakan isi data sebagai berikut:
Nama lengkap:
Nama panggilan:
Profesi: 
Tanggal lahir: 
No telp/HP:
E-mail:
Website/Weblog:
 
Nama media/lembaga: 
Ulang tahun media/lembaga: 
Alamat media/lembaga:
E-mail: 
Website: 
Kirimkan ke: [EMAIL PROTECTED]
 
Terimakasih atas partisipasinya.
 
_

JULI
_
01 Juli
Agnes Monica (1986)
penghibur, Jakarta
e: 
 
Eva Yuliana
editor MIZAN PUSTAKA - Kaifa4Teens
e: [EMAIL PROTECTED]
 
Fedy Nuril (1982)
aktor, Jakarta 
 
Harian INVESTOR DAILY, Jakarta (2001)
e: [EMAIL PROTECTED]
 
Harian JAWA POS, Surabaya
e: [EMAIL PROTECTED]
web: www.jawapos.com
 
Joko Praboko
wartawan MEMORANDUM, Surabaya
e: 
 
MTV Sky 101.4 FM, Jakarta (2000)
e:
 
POLRI 
Winda Suhaimin
AFS Indonesia
_
02 Juli
 
Abdul Kadir
wartawan MEMORANDUM, Surabaya
e:
 
Hadi Rahman (Gresik, 1979)
editor Majalah FORUM Keadilan, Jakarta
t: 0812-1967000
e: [EMAIL PROTECTED]
 
Teresya 'Tere'
creative designer MAGENTA DESIGN/TRIWARSANA, Jakarta
t: 0815-8910345
e: [EMAIL PROTECTED]
 
_
03 Juli
 
Natasha Naulia 'Tasha'
e: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED]

Yulmiliana Dasuki 'Emmy'
dosen, Jakarta
e: [EMAIL PROTECTED]
 
_
04 Juli
 
Ary Nugraheni
wartawan SURABAYA PAGI, Surabaya
e: 
 
Ana Mustamin 'Ana'
PR Manager AJB Bumiputera 1912, Jakarta
e: [EMAIL PROTECTED]

_
05 Juli
 
Ita Azly-Harahap
AFS Indonesia
 
Marsono (1974)
technical support RCTI, Jakarta 
e: [EMAIL PROTECTED]
 
Mochamad Guntur
wartawan tabloid INVESTIGATOR, Surabaya
e: 
 
Yuli Amran
AFS Indonesia
 
Yulia Rachman (1977)
penghibur, Jakarta
 
HUT ke-59 Bank BNI
_
06 Juli
 
Herman Jambak (1964)
Flight Attendant Service Analyst PT Garuda Indonesia
e: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED]
 
Natsir Kongah 
Public Relations PPATK Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan
e: [EMAIL PROTECTED]
web: www.ppatk.go.id
 
_
07 Juli
 
Kristina Santi
promotion dept. FORTE RECORDS, Jakarta
e: [EMAIL PROTECTED] 

_
09 Juli
 
DETIK COM - PT. Agranet Multicitra Siberkom 
web: www.detik.com
 
Hassan Wirajuda (1948)
Menteri Luar Negeri R.I., Jakarta
e: 
 
Lily Joenoes van Bunnik
AFS Indonesia
 
Suhariyanto
wartawan majalah SWA, Surabaya
e: [EMAIL PROTECTED]
 
_
10 Juli
 
Maylaffayza Permata Fitri Wiguna (1976)
pemusik, Jakarta
 
Rendy Maulana Akbar 'Rendy' (1987)
mahasiswa SBM (School of Business  Management) ITB, Bandung
e: [EMAIL PROTECTED]
 
Ari Djawad
AFS Indonesia
 
Wiwiek Ekawati
AFS Indonesia
 
Rina Wulandari 'Reena' (1980)
reporter Radio YES, Cilacap
e: [EMAIL PROTECTED]
 
Sita Damayanti Moeljono
AFS Indonesia
 
Reno Rudiman
AFS Indonesia
_
11 Juli
 
Hana Ihsan Oetama
 
Jan Sen Tjokro 
Media Millenia, Jakarta
el: [EMAIL PROTECTED]

Muhamad Fauzan (1976)
UBS, Jakarta
e: [EMAIL PROTECTED]
web: www.iklan-properti.com
 
Q-Two Creative Corp, Jakarta (2004)
e: 

_
12 Juli
 
Nini Karlina (1976)
penyanyi dangdut, Jakarta

_
13 Juli
 
Jonathan Sianturi (1961)
general manager Hotel Blue Sky, Balikpapan
e: [EMAIL PROTECTED]
web: www.bahanasuryahotel.com
 
Kartono Mohamad 'Ton'
pemimpin redaksi Jurnal MEDIKA, Jakarta
e: [EMAIL PROTECTED]
 
Ussy Sulistyowati (1980)

Ant: Re: Ant: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis

2005-07-17 Terurut Topik Danardono HADINOTO


ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] schrieb:
 
Ini joke yg berkeliling diUS.
Sayang sekali Adam dan Hawa bukan keturunan suku2 dari Asia Timur. Kalau mereka 
berasal Asia Timur kita tidak akan mendapat theorie2 tentang iblis - sebab 
pasti Adam dan Hawa tidak memilih apelnya untuk dimakan tetapi ularnya - dan 
san iblis hilanglah.

Andreas
 
-
 
Maaas, atau ular yang makan Adam dan Hawa, gak tanggung tanggung: Cobra.
 
Memang aneh, kalau kita manusia keturunan Asia timur (dari wilayah Hunan), ikut 
ikut merasa turunan Adam yang awalnya hanya dikenal suku Semit (di Kitab taurat 
ada daftar keturunannya, gak ada yang pakai nama Mongol, Tiongkok, 
Jepang,Korea, Jawa, Batak, Minahasa).
 
Salam
 
danardono
 
 
 
 
 
 
AniDj [EMAIL PROTECTED] wrote:



Dhh... bingung. denger argumentasi sdr2ku tercinta ini. Apalagi 
ada yg bawa2 AdamHawa, sampe2 ada yg bawa2 secret agreement segala. Jangan 
repot soal iblis deh kenyataanya iblis itu ada didlm diri kita jg lhoohh 
mau bukti???. coba deh ngaca tu kliatankan Kenyataanya juga 
iblis sekarang ini baru naik daun buktinya banyak iblis2 berbaju manusia dan 
mampu mengubah manusia jadi iblis. Yang paling penting disini kita harus 
ngejagain biar tu iblis gak semakin ngudak2 manusia. Entar klo kita sibuk 
nyari2 darimana, sapa yg ciptain iblis bahayanya kita lupa berjaga-jaga. 
waduh. mutilasi bisa merajalela. 

Salam dari sebrang,

AniDj




If you desire happiness, you should seek the cause that give rise to it,
and if you don't desire suffering, then what you should do is to ensure
that the causes and conditions that would give rise to it no longer arise..
 
Dalai Lama


-
Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Ant: [ppiindia] Mungkinkah LPPI berhenti?

2005-07-17 Terurut Topik Danardono HADINOTO
...Umat yang mana ?

Ya, inilah pertanyaan umum, yang kita ajukan, pada Allah.Yang mana sebenarnya 
umatMU? Semua kelompok mengatasnamakan namaMU.

salam

danardono



The saint [EMAIL PROTECTED] schrieb:
Apakah LPPI akan berhenti melakukan aksi penyerangan terhadap 
kelompok yang menurut mereka keliru?
Siapa saja yang telah dinyatakan menyimpang menurut mereka?
Apakah Pemerintah akan mendiamkan saja kejadian ini?
Apakah peristiwa seperti ini pernah terjadi di Negara lain?

Pemerintah Pakistan atas desakan Kelompok Islam Radikal seperti 
LPPI/GUI ini mengeluarkan Peraturan bahwa Ahmadiyah di luar Islam 
pada tahun 1974. Dan Tahun 1980-an Jend. Zia dengan maksud menarik 
simpati Mullah Pakistan menegaskan kembali UU dengan memberikan 
hukuman badan jika Ahmadiyah menggunakan atribut islam seperti : 
Menamakan tempat ibadahnya masjid, mengucapkan salam, mengucapkan 
azan, menggunakan nama islam, mengucapkan lailahaillah 
muhammadurasulullah dan menuliskannya di masjid mereka, mendakwahkan 
ajaran mereka dll. 

Apakah ini berhasil menghambat kemajuan ahmadiyah dan memebuat 
Pakistan lebih baik? Tidak sama sekali tidak. Kedua harapan mereka 
tidak tercapai, bahkan Ahmadiyah semakin maju dan Pakistan semakin 
terpuruk. Satu-satunya pencapaian mereka adalah berhasil 
berpartisipasi dalam politik yang ternyata malah menambah kerusakan 
pada Pakistan, karena mereka bukan negarawan melainkan mengaku ahli 
agama yang tidak tahu menahu bagaimana mengurus Negara.

Ahmadiyah sudah memperingatkan di depan Parlemen pada saat hearing 
sebelum keluarnya Undang-Undang tsb. bahwa tidak ada lembaga di 
dunia ini yang dapat menentukan dan memaksakan keyakinan yang harus 
dianut oleh warga negaranya. 

Jika Peraturan ini dikeluarkan maka akan menimbulkan perselisihan 
antar kelompok selanjutnya yang akan menimpa semua golongan karena 
sampai saat itu sudah banyak fatwa pengkafiran dari suatu kelompok 
terhadap kelompok lainnya terutama pada tiga kelompok besar Syiah, 
Sunni dan Ahmadiyah selain beberapa kelompok lainnya seperti 
Inkarsunnah dan Mutazilah. 

Ahmadiyah sudah memperingatkan bahwa Pemerintah seharusnya tidak 
usah turut campur dalam masalah ini dan hanya menjaga terjaminnya 
keamanan dan hak-hak asasi warga negaranya. 

Ternyata Isu Ahmadiyah ini sukses membawa para pemimpin islam 
radikal tersebut menguasai pos-pos penting dalam Politik Pakistan. 
Ternyata setelah dibubarkannya Ahmadiyah kondisi Pakistan semakin 
buruk, kondisi kehidupan religius, politik dan sosialnya semakin 
buruk. Bahkan dengan dukungan Para Radikal ini Pakistan terkenal 
sebagai sarang Teroris terakhir dapat kita lihat dari pelaku Bom 
Inggris. 

Presiden saat ini Perwez Musharaf membawa angin segar dengan 
konsepnya Enlighten to Islamic Moderation namun selama Pemerintah 
tidak bertindak tegas dengan memberikan rambu yang jelas bagi 
KEADILAN setiap warga Negara di Pakistan, Negara ini sepertinya 
tidak akan mengalami kemajuan berarti.

Sementara itu perseteruan antar kelompok kembali meruncing terutama 
antara Sunni dan Syiah dengan memakan korban yang cukup besar.

Para Radikal ini tidak berhasil mempengaruhi India karena mereka 
tidak dapat membawa sentiment/isu/simbol-simbol islam di Negara itu. 
Ahmadiyah tumbuh subur di India dan menjadi warga Negara yang baik. 
Tidak ada alasan buat India untuk mengeluarkan Ahmadiyah dari Islam 
karena hal itu memang tidak benar dan karena India sendiri berdiri 
atas dasar kemajemukan. 

Muslim Non-Ahmadi seharusnya dapat mengambil pelajaran dari muslim 
di India yang sempat mengalamai penekanan dari Radikal Hindu saat 
BJP berkuasa dengan jatuhnya Masjid Ayodhya yang diganti dengan Kuil 
Hindu dan terjadinya berbagai kerusuhan berdarah seperti di Bihar 
yang mengakibatkan jatuhnya ribuan korban jiwa di pihak muslim. 
Mereka seharusnya dapat merasakan bagaimana perihnya perasaan mereka 
sebagaimana yang dialami Ahmadiyah yang mengalami penganiayaan 
persekusi di Pakistan.

Di Bangladesh, Baru-baru ini Radikal yang berkoalisi dengan 
pemerintah berkuasa BNP mencoba mengangkat isu Ahmadiyah ini sebagai 
tunggangan politik mereka. Alhamdulillah, usaha mereka sampai saat 
ini hanya dapat melahirkan banned/larangan terhdap literature 
Ahmadiyah, itupun karena pemerintah Bangladesh di bawah tekanan 
koalisi radikal. Larangan ini sendiri dibatalkan dan dianjurkan 
dicabut oleh Mahkamah Agung Bangladesh karena tidak sesuai dengan 
HAM.

Mereka terus menekan pemerintah dan mengumpulkan massa menyerang 
property milik Ahmadiyah di Bangladesh terutama di daerah-daerah. 
Tetapi ormas-ormas di Bangladesh menyadari bahwa ini adalah awal 
dari kerusuhan yang akan melanda Bangladesh. Para pemimpin 
organisasi massa, Pemimpin Partai Politik oposisi berkumpul dan 
mengerahkan massa tandingan untuk memprotes kerusuhan dan 
penyerangan terhadap Pusat Ahmadiyah di Dhaka. Polisipun tidak 
tinggal diam, dan memblokir serta menghadang para penyerang dan 
menangkapi sebagian mereka. Setelah satu tahun kampanye anti 

Re: [ppiindia] REGARDING GoI PROPOSAL ON POLITICAL PARTIES FOR ACHEH

2005-07-17 Terurut Topik SIRA Presidium
Sandy Dwiyono, Kamu mesti belajar dulu dengan Bapak Ahmad Sudirman tentang 
Indonesia dan
sejarahnya serta para pemimpin di negara ini, agar kamu paham dan mengerti 
dengan Indonesia itu
sendiri, jangan asal ngomong.ini email bapak Ahmad Sudirman: [EMAIL 
PROTECTED], 
[EMAIL PROTECTED]
 

Salam Hangat,
Note: Bapak Sudirman adalah seorang sunda (jawa barat) yang sudah lama menetap 
di Eropa, dia
mnegerti banyak dan pakar tentang Indonesia.



--- Sandy Dwiyono [EMAIL PROTECTED] wrote:

 Mudah-mudahan Presiden waspada terhadap akal bulusnya
 gsa. Bohong itu kalau mereka mau menerima NKRI, tujuan
 mereka dari dulu jelas, separatisme. Mereka mencoba
 melakukan federalisasi dengan meminta membuat partai
 politik lokal seperti yang ada di Irak dan Turki.
 Setelah terjadi federalisasi, mereka akan melakukan
 agenda separatisme selanjutnya. Lagipula dengan adanya
 wadah berupa partai gsa akan semakin berkembangbiakang
 biak, yang akibatnya mereka menjadi makin sulit
 diberantas, sehingga usaha kita selama ini menjadi
 sia-sia. Dengan adanya partai gsa, maka lengkaplah
 sudah. Mereka punya gerombolan politik dan gerombolan
 bersenjata. Mereka ibaratnya, seperti roh gentayangan
 menemukan badan. Kelompok bersenjatanya belum tentu
 mau menyerahkan senjatanya, malah mereka diberikan
 bonus wadah politik, ini khan makin tambah runyam.
 Presiden pasti ingat pengalaman COHA dulu. bagaimana
 bagusnya semua di atas kertas, toh mereka mengkhianati
 juga. Negara kita adalah Negara Kesatuan, Tidak boleh
 ada negara dalam negara! Tidak boleh ada bentuk negara
 bagian di negara kita, Tidak boleh ada federalisasi,
 sampai hari kiamat.
 
 --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
  STATE OF ACHEH
  MINISTRY OF INFORMATION
  P.O. BOX 130, S-145 01 NOSBORG SWEDEN
  TEL : +46 8 531 83833 FAX: +46 8 531 91275
  
  
  
  
  
  
  
  REGARDING GoI PROPOSAL ON POLITICAL PARTIES FOR
  ACHEH 
  
   15 July 2005
  
  
  
  
  
  
  
  The Free Acheh Movement (GAM) expresses its deep
  disappointment in the statement made by the head of
  the Government of Indonesia (GoI) negotiating team,
  Hamid Awaluddin, on local political parties in
  Acheh.
  
  
  
  Mr Awaluddin's comments in a media conference last
  night followed a proposal by the GoI delegation to
  GAM which under the rules of the Helsinki peace
  talks were  subject to confidential discussion.
  
  
  
  After offering in writing to GAM for GoI to
  facilitate the establishment of local political
  parties, Mr Awaluddin told journalists the offer was
  for GoI to work with Jakarta political parties to
  create a national structure for GAM to exist as a
  national political party. 
  
  
  
  This offer was put by GoI to GAM in the negotiations
  on 13 July, and was comprehensively rejected by GAM
  at that time as both undemocratic and unworkable.
  
  
  
  'The answer to the problem of political parties for
  Acheh is not for GoI to offer GAM a supposed
  sweetheart deal that excludes the possibility of
  other political parties;' GAM spokesman Mr Bakhtiar
  Abdullah said. 'These peace talk are not about an
  arrangement that ensures GAM is given power in
  Acheh, but is about introducing genuine democracy to
  Acheh.'
  
  
  
  'GAM explained its fundamental objection to Mr
  Awaluddin on Wednesday 13 July, and is surprised and
  disappointed that he is now trying to sell this
  undemocratic proposal to the media,' Mr Bakhtiar
  Abdullah said. 'If GAM was to agree to this
  arrangement, it would mean that GAM would agree to
  be given privileges that would not exist for other
  sectors of Acheh political society. GAM has
  therefore rejected this proposal.'
  
  
  
  Mr Bakhtiar Abdullah also noted that beyond
  subverting democracy, GoI's proposal would not be
  sustainable and could not ensure political
  representation for Acheh.
  
  
  
  'The suggestion that Jakarta-based political parties
  donate members to GAM to establish party branches
  throughout Indonesia at best reflects a temporary
  and ad hoc approach to a long-term structural
  problem,' Mr Bakhtiar Abdullah said.  
  
  
  
  Mr Bakhtiar Abdullah said that GAM will not retreat
  from its commitment to the full democratic
  principles of unrestricted representation and
  participation in the political process, including
  the establishment of local political parties.
  
  
  
  'GAM hopes that GoI will now consider GAM's written
  response to its proposal, and come back to the table
  with a genuinely democratic proposal to allow these
  peace talks to reach a successful conclusion.' 
  
  
  
  Signed,
  
  
  
  Mr Bakhtiar Abdullah
  
  GAM Spokesman,
  
  Helsinki 15 July 2005  
  
  
  
  
  
  -- 
  Central Military Command
  
  Sofyan Dawod
  Military Spokesman 
  
  [Non-text portions of this message have been
  removed]
  
  
 
 
 
   
 
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 
 http://www.yahoo.com/r/hs 
  
 



Ant: Re: Ant: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis

2005-07-17 Terurut Topik king_of_tort
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Danardono HADINOTO 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] schrieb:
  
 Ini joke yg berkeliling diUS.
 Sayang sekali Adam dan Hawa bukan keturunan suku2 dari Asia Timur. 
Kalau mereka berasal Asia Timur kita tidak akan mendapat theorie2 
tentang iblis - sebab pasti Adam dan Hawa tidak memilih apelnya untuk 
dimakan tetapi ularnya - dan san iblis hilanglah.
 
 Andreas
  
 -
  
 Maaas, atau ular yang makan Adam dan Hawa, gak tanggung tanggung: 
Cobra.
  
 Memang aneh, kalau kita manusia keturunan Asia timur (dari wilayah 
Hunan), ikut ikut merasa turunan Adam yang awalnya hanya dikenal suku 
Semit (di Kitab taurat ada daftar keturunannya, gak ada yang pakai 
nama Mongol, Tiongkok, Jepang,Korea, Jawa, Batak, Minahasa).
  
 Salam
  
 danardono


 Wah, anda salah disini, dulu nama2 orang itu ya seperti yg tertera 
di taurat tersebut, tapi karena kemudian manusia pindah2 terus 
mencari tempat yg aman dan lebih nyaman, dimana tempat2 tersebut lain 
sama sekali iklim dan energy-nya, maka mulai saat itu 'lidah' manusia 
juga 'kesleo'. 

Contohnya, Adam di china di lafalkan : hwa dwam 
dan Hawa di lafalkan: Hwa Wha, 
Tetapi begitu masuk eropa, Hawa berubah menjadi : Eva, hal mana itu 
karena orang2 eropa suka pada prinsip2 efesiensi dan praktis. Karena 
saking dinginnya, mereka jadi tergesa2 meski cuma melafalkan nama 
saja.
 







  
  
  
  
  
  
 AniDj [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 
 
 Dhh... bingung. denger argumentasi sdr2ku tercinta 
ini. Apalagi ada yg bawa2 AdamHawa, sampe2 ada yg bawa2 secret 
agreement segala. Jangan repot soal iblis deh kenyataanya iblis itu 
ada didlm diri kita jg lhoohh mau bukti???. coba deh 
ngaca tu kliatankan Kenyataanya juga iblis sekarang ini 
baru naik daun buktinya banyak iblis2 berbaju manusia dan mampu 
mengubah manusia jadi iblis. Yang paling penting disini kita harus 
ngejagain biar tu iblis gak semakin ngudak2 manusia. Entar klo kita 
sibuk nyari2 darimana, sapa yg ciptain iblis bahayanya kita lupa 
berjaga-jaga. waduh. mutilasi bisa merajalela. 
 
 Salam dari sebrang,
 
 AniDj
 
 
 
 
 If you desire happiness, you should seek the cause that give rise 
to it,
 and if you don't desire suffering, then what you should do is to 
ensure
 that the causes and conditions that would give rise to it no longer 
arise..
  
 Dalai Lama
 
   
 -
 Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher
 
 [Non-text portions of this message have been removed]




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Hiduplah Indonesia Raya ... !

2005-07-17 Terurut Topik farhan kurniawan
Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Tanahku Negeriku, Yang Kucinta.
Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya ... !
 
Akhirnya konflik panjang selama 30 tahun dengan korban 15.000 jiwa itu akan 
berakhir juga dengan sebuah penyelesaian yang bermartabat dan penuh niat baik. 
Semoga pihak Pemerintah RI cq TNI dan GAM cq TNA konsisten terhadap hasil-hasil 
kesepakatan ronde akhir perundingan Helsinki ini. 
 
Sudah saatnya kita bangkit menjadi sebuah bangsa besar, terlepas dari konflik 
internal, sejajar dengan bangsa2 besar lain di dunia ini. Wallahu a'lam bish 
shawab ...
 
Salam Hangat,
FK.
 
---
http://www2.rnw.nl/rnw/id/news/indonesia/#4512285
 
RI Dan GAM Akan Menyetujui Naskah Memorandum Persetujuan.
 
Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, pagi ini di Helsinki waktu 
setempat memparaf naskah rancangan Memorandum of Understanding yang akan 
ditandatangani Agustus mendatang. Hal ini menyusul jawaban ya dari Jakarta 
tentang masalah partai lokal di Aceh.

Kedua pihak menyetujui pembentukan partai lokal, dan pelucutan senjata akan 
dimulai September secara bertahap sampai dengan Desember. Penandatangan akan 
dilakukan 15 Agustus mendatang. Gerakan Aceh Merdeka akan membubarkan diri pada 
hari penandatanganan. Demikian laporan Radio Nederland dari Helsinki.

 
 


The Mind Advances by Evolution, not by Revolution ---*

-
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Tokoh Agama Mengutuk

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/072005/17/depan/utama1.htm


Tokoh Agama Mengutuk
Jakarta, BPost
Sejumlah organisasi Islam dan tokoh antaragama tergabung dalam Aliansi 
Masyarakat untuk Kebebasan Beragama mengutuk penyerangan dan perusakan terhadap 
kelompok Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). Mereka menilai pemerintah telah 
gagal melindungi kebebasan beragama setiap warga negaranya.

Aparat justru memberi perlindungan terhadap pelaku perusakan yang jelas-jelas 
telah melanggar aturan. Hal ini menunjukkan bentuk negara yang tidak beradab 
karena memberi ruang bagi kelompok yang tidak beradab melakukan pelanggaran 
hukum, kata Sukidi dari Pusat Studi Agama dan peradaban Muhammadiyah dalam 
pertemuan lintas agama yang digelar di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu 
(16/5). 

Pertemuan dihadiri ke-13 lembaga antara lain Pemuda Muhammdiyah, Ikatan Remaja 
Muhammadiyah, Indonesia Conference Religion dan Peace (ICRP), PSAP Muhammdiyah, 
Wahid Institute, Jaringan Islam Liberal, ISIS, Kongres Wali Gereja Indonesia 
(KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Ahmadiyah, JAI dan Kontras. 

Ribuan massa, Jumat (15/6) menyerbu Kampus Mubarok Parung, Bogor, Jawa Barat, 
kompleks Jemaah Ahmadiyah Indonesia. Mereka merusak kampus karena menilai 
aliran Ahmadiyah tidak sesuai tuntunan Islam yang benar, sehingga mengajarkan 
aliran sesat. 

Aksi itu merupakan yang kedua kalinya setelah terjadi bentrokan antara JAI 
dengan massa di sekitar lokasi kampus, Sabtu (9/7) lalu. Akibta insiden ini, 
aparat kepolisian memasang pita garis polisi (police line)

Tindakan pengusiran dan penyerangan terhadap Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) 
itu merupakan kriminalisasi terhadap kebebasan beragama dan hak sipil 
masyarakat, kata Sukidi, cendekia muda Muhammadiyah dalam pertemuan.

Dawam Rahardjo dari Lembaga Studi Agama dan Filsafat mengaku khawatir tindakan 
serupa akan merembet ke kelompok lain yang memiliki pemikiran yang berbeda 
seperti JAI. Pemerintah terkesan mendukung aksi kekerasan itu. Perbedaan, 
seharusnya jangan ditentang melainkan menjadi pendukung berkembangnya 
peradaban, ucapnya. 

Dawam menyoroti sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa 
bahwa JAI merupakan aliran sesat dan menyesatkan menjadi dasar bagi massa 
bersikap anarkis. Organisasi muslim seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah 
sampai sekarang tidak mengeluarkan komentar tentang JAI, padahal mereka juga 
orang muslim, cetus dia menyesalkan.

Kekesalan juga disampaikan salah seorang pengurus Ahmadiyah, Trisno dalam 
pertemuan tersebut. Menurut dia, fatwa MUI yang menyatakan Ahamdiyah sebagai 
aliran sesat perlu diuji lagi. Keislaman kami bisa diuji dengan Alquran, bukan 
oleh sembilan buku yang ditulis oleh jamaah Ahmadiyah, tandasnya.

Kontroversi apapun tentang JAI namun jalan kekerasan bukanlah penyelesaian 
yang terbaik, timpal Siti Nazmi Amal.

Pengurus Nasyiatul Aisyiyah ini, mengingatkan bahwa penyerangan di Kampus Al 
Mubarok, Jumat (15/7) lalu oleh sekelompok massa menunjukkan kegagalan umat 
Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang santun dan menjunjung tinggi 
pluralisme.

Tindakan itu tidak bisa dibenarkan karena selain melanggar hak asasi manusia, 
juga deklarasi universal HAM, Kovenan Sipil Politik serta UUD 1945, cetus 
Usman Hamid, koordinator Kontras.

Usman justru melihat sistem birokrasi yang membiarkan hal tersebut terjadi. 
Acuan polisi menyegel kampus JAI adalah surat pernyataan jajaran pimpinan Pemda 
Bogor, mulai dari bupati, ketua DPRD, dandim, kapolres, MUI dan badan terkait 
lainnya, katanya.

Romo Benny dari Konferensi Wali Gereja Indonesia menilai perusakan merupakan 
ciri-ciri hancurnya keadaban publik dan dampak akhir dari pembiaran kekerasan 
yang dilakukan sekelompok orang oleh negara. Perbedaan bukanlah sesuatu hal 
yang harus dihancurkan, ujarnya.

Rekannya, Pendeta Weinata Sairin dari Perseketujuan Gereja-Gereja Indonesia 
meningatkan, pembiaran atas kasus perusakan akan menjadi preseden buruk dari 
negara yang seharusnya menjamin kehidupan berbangsa termasuk kebebasan 
beragama. 

Ini bukan soal agama, tetapi bagaimana membangun fungsi bangsa dan negara. 
Peran pemerintah yang kerap gagal dalam menampilkan sikap kenegarawanan seperti 
dalam kasus tersebut, juga harus diakhiri, kata Weinata.

Provokator

Sementara Ulil Abshar Abdalla (Jaringan Islam Liberal) meminta agar Habib 
Abdurrahman Assegaf yang dinilainya sebagai provokator penyerangan diseret ke 
pengadilan karena telah melanggar aturan hukum di Indonesia.

Namun menurut Ahmad Suaidy dari Wahid Institute, selain menyeret para pelaku 
perusakan dan penyerangan, motif politik dari tindakan itu harus diselidiki 
karena melibatkan pejabat-pejabat setempat. 

Bahkan, MUI justru menciptakan disintegrasi masyarakat melalui sistem yang 
ada, cetusnya.

Tindakan penyerangan maupun pengrusakan itu, dinilai Asep Saufan dari Pimpinan 
Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) telah merusak usaha bahwa Islam 
merupakan agama yang damai. Kami khawatir 

[ppiindia] Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.indomedia.com/bpost/072005/17/depan/nas3.htm


Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal
Makassar, BPost
Inilah gambaran semakin tipisnya rasa kemanusiaan bangsa ini. Gara-gara tidak 
punya uang untuk membiayai persalinan, seorang warga Makasar, Rahmatia harus 
kehilangan bayi yang dikandungnya. 

Pasalnya, Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar tidak mau menangani persalinannya 
karena Rahmatia tidak mampu membayar biaya persalinan.

Air ketubannya pecah, Kamis (14/7) malam (14/7), tapi hingga Jumat pagi dan 
siang tadi bayinya belum dikeluarkan. Bahkan pihak RS baru bilang pada saya 
setelah bayinya meninggal dalam kandungan, ujar suami Rahmatia, Daeng Rangka, 
kemarin.

Tragisnya, hingga Sabtu pagi kemarin, bayi itu belum dikeluarkan dari kandungan 
Rahmatia. Bisa saja ibunya ketularan meninggal kalau penanganannya lambat, 
keluh Daeng.

Daeng pun menyesalkan tindakan dokter yang dinilai tidak menangani persalinan 
ini dengan cepat. Pada saat ketuban Rahmatia pecah, dokter sempat bilang kepaad 
dirinya agar segera mengurus Jaring Pengaman Sosial (JPS) dulu agar ditangani 
oleh rumah sakit. Karena sudah malam, suaminya itu menjadi kalang kabut karena 
tidak ada kantor kelurahan yang buka. Walhasil, bayi dalam kandungan Rahmatia 
pun meninggal.

Dokter tak menangani dengan baik karena saya miskin. Padahal saya sudah 
menunggunya selama 13 tahun. Andai saya banyak uang, tidak mungkin istri saya 
begini, ucap Daeng dengan isak tangis yang dalam. Sehari-harinya, Daeng 
berprofesi sebagai tukang becak.

Hingga kemarin, pihak RS Labuang Baji, hingga saat ini belum mau memberikan 
komentar. Setiap dokter yang ditemui, enggan memberi penjelasan. Bahkan, 
sejumlah dokter muda mengunci ruang persalinan ketika hendak dikonfirmasi. dtc


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Hiduplah Indonesia Raya ... !

2005-07-17 Terurut Topik trúlÿsøúl
asli deh ga seruu..!!

farhan kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote:Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, 
Tanahku Negeriku, Yang Kucinta.
Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya ... !

Akhirnya konflik panjang selama 30 tahun dengan korban 15.000 jiwa itu akan 
berakhir juga dengan sebuah penyelesaian yang bermartabat dan penuh niat baik. 
Semoga pihak Pemerintah RI cq TNI dan GAM cq TNA konsisten terhadap hasil-hasil 
kesepakatan ronde akhir perundingan Helsinki ini. 

Sudah saatnya kita bangkit menjadi sebuah bangsa besar, terlepas dari konflik 
internal, sejajar dengan bangsa2 besar lain di dunia ini. Wallahu a'lam bish 
shawab ...

Salam Hangat,
FK.




-
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] ''Potong Babi'' atau Potong Satu Generasi

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/7/18/n8.htm


Catatan Sepekan Kinerja Jenderal Sutanto --
''Potong Babi'' atau Potong Satu Generasi
Pernyataan Kapolri Jenderal Sutanto akan memberantas judi dalam sepekan, 
tampaknya baru teriakan di atas angin. Gaungnya saja yang besar, hasilnya belum 
memuaskan. Persoalannya, mengapa langkah Sutanto itu seperti macet di tengah 
jalan? 
 

MEMANG baru sepekan, tetapi waktu seminggu itulah yang menentukan keberhasilan 
Sutanto memberantas judi. Maka, waktu tujuh hari itu  pula yang diteriakkan 
Sutanto setelah dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indenesia. 
Para pejabat Polri dan para Kapolda bahkan hanya diberi waktu satu minggu untuk 
memberantas perjudian di daerahnya masing-masing.  Jika masih saja terdapat 
arena judi di daerah, Kapolri tak segan-segan akan mencopot Kapolda. Yang 
pasti, setelah seminggu akan dilakukan evaluasi oleh Kapolri. 


Setelah pernyataan itu keluar dari bibir sang Mr. Clean --demikian Sutanto 
dijuluki -- hamba hukum itu terus bergerak. Togel, sabungan ayam, judi kartu 
remi,  hingga preman ditangkapi. Alat perjudian seperti jack pot, micky mouse, 
judi bola, dan mesin-mesin judi digerebek. Polisi seperti euforia terhadap 
jargon antijudi. Di Jakarta, Bali, Palembang, Medan, Surabaya, hingga kota-kota 
kecil lainnya. 


Benarkah judi habis dalam sepekan? Tidak. Lihat saja, siapa yang selama sepekan 
ini ditangkapi aparat reskrim. Mereka tak lain cuma pengedar judi togel, tukang 
becak yang sedang beli karcis togel, tajen, dan penjudi kelas tempe lainnya. 
Pantauan Bali Post di Jakarta saja, misalnya, bos judi kelas raja masih bebas 
berkeliaran. Padahal, dia dikenal sebagai bosnya mafia judi, narkoba, hingga 
bisnis esek-esek. Tempat judinya pun aman-aman saja. 


Mafia perjudian di Indonesia memang bukan mafia kelas kambing. Mereka sudah 
berpuluh tahun basah-kuyup di dunia judi. Mereka menjadi sangat paham hingga 
detail-detailnya. Mafia judi sudah berurat berakar hingga ke pelosok-pelosok 
desa.  
Iwan, salah seorang pegiat LSM yang mengawasi kinerja polisi, punya simpulan 
menarik. Ia menuturkan, mengapa setiap  pergantian Kapolda dan Kapolri selalu 
muncul gerakan antijudi dan antinarkoba. Jawabnya ada dua. Pertama, sang bos 
ingin memutus setoran bos judi dan bos narkoba ke pejabat lama. Ia berharap 
upetinya berganti kepadanya. Kedua, sang bos baru ingin mengetahui peta mafia 
bisnis haram itu di wilayahnya dan ''menertibkan'' upetinya.  


Pertanyaannya, apakah brifing Sutanto terhadap antijudi dan narkoba itu masuk 
kedua pola itu. Ataukah sebaliknya, yakni ingin benar-benar menegakkan aturan 
dan sebagai hamba hukum yang sesungguhnya.

Jika benar-benar  ingin menjadi hamba hukum, hari ini, Sutanto harus 
membuktikannya. Bukankah hari ini, Sutanto akan mengevaluasi kinerja 
bawahannya.  Apakah sang Mr. Clean akan memecat Kapolda yang bandel ataukah 
tidak. Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh Jenderal Sutanto, Senin ini.


Koordinator YLBHI Munarman punya analisis begini. Janji antijudi dan narkoba 
Sutanto sangat bagus. Tetapi, dia akan dilawan dan disandera bawahannya. Sebab, 
selama ini, bisnis haram itu selalu melibatkan aparat penegak hukum. Bahkan, 
ada teori ''potong babi''. Memberangus satu ''anak'' bos judi, dan melindungi 
''bapaknya''. Sang ''bapak'' nanti punya belasan ''anak'' lagi dan dibiarkah 
tumbuh besar. Jika diperlukan, sang ''anak'' dikorbankan lagi untuk digerebek 
polisi. Itulah teori potong babi yang selama ini terjadi, sehingga mafia judi 
dan narkoba tetap abadi. 


KPK punya usul menarik bagaimana memberangus korupsi di pemerintahan. Ketuanya, 
Taufikurachman Ruki, menyatakan pejabat birokrasi  harus direformasi. Tidak 
jelas konsepnya. Tetapi, untuk masalah  seperti ini,  aktivis yang kini 
pengamat politik Harijadi Darmawan menyatakan harus dilakukan pemotongan satu 
generasi. ''Satu generasi ini harus dipotong. Merekalah sumber masalah di 
negeri ini,'' katanya. 


Untuk membasmi mafia judi dan narkoba tidak cuma memerlukan polisi yang alim, 
bersih putih seperti kapas.  Sang kepala polisi juga perlu keberanian. 
Keberanian memerlukan kekuatan. Kekuatan memerlukan dukungan. Dukungan 
memerlukan kesetiaan.  Kesetiaan memerlukan kejujuran. Jika ini bisa menyatu, 
disertai konsep yang jelas dan strategis,  para bos mafia judi dan narkoba akan 
berpikir seribu kali untuk meneruskan langkahnya. Mereka akan berhitung: ingin 
untung atau buntung. 
Intinya, memecat satu generasi kepolisian yang korup dan terlibat semua bisnis 
haram. Inilah konsep revolusioner yang ditawarkan kepada Kapolri. Tanpa sikap 
revolusioner itu, Kapolri ibarat berkhotbah di menara gading.  Kita tunggu 
jawaban Kapolri. 

* heru b. arifin


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. 

[ppiindia] Melepaskan Ketergantungan pada BBM

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=180993

Senin, 18 Juli 2005,


Melepaskan Ketergantungan pada BBM
Oleh Tony Wardoyo * 


Indonesia memasuki krisis penyediaan BBM yang semakin mengkhawatirkan dengan 
meluasnya kelangkaan BBM di hampir seluruh pelosok tanah air. 

Sebenarnya pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah berusaha mengatasinya 
dengan beberapa cara. Misalnya, peningkatan suplai BBM ke SPBU sampai imbauan 
penghematan pemakaian BBM. Tetapi, selain langkah-langkah itu, pemerintah perlu 
mendorong inovasi dan kampanye energi alternatif selain BBM. 

Dalam APBN (anggaran pendapatan belanja negara) diasumsikan produksi migas 
mencapai 1,2 juta barel per hari. Tapi, realitasnya mungkin tidak sampai satu 
juta barel per hari. 

Sudah beberapa saat terakhir ini Indonesia masuk kategori net-importer. 
Produksi minyak bumi rata-rata Mei 2004 tercatat di bawah 900.000 barel per 
hari (bph), sedangkan konsumsinya setara dengan 1 juta bph. Dari produksi 
minyak tersebut, bagian pemerintah (termasuk pajak) sekitar 600.000 bph.

Bukti penurunan produksi minyak itu adalah penyediaan BBM yang cenderung labil. 
Bahkan, sering terjadi kelangkaan karena kemampuan produksi kita tidak 
mencukupi kebutuhan domestik. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kita 
justru mengimpor. Sementara itu, harga minyak di pasar internasional sudah 
sangat tinggi, sehingga membebani APBN karena harga tersebut disubsidi 
pemerintah. 

Anehnya, hal itu terkesan kurang ditanggapi serius oleh pemerintah. Sehingga, 
produksi migas Indonesia terus turun dan saat harga minyak melambung, kita 
kehilangan peluang untuk meraih windfall profit. 

Bahkan, Indonesia dirugikan oleh naiknya harga minyak karena Pertamina harus 
mencari pasokan USD untuk memenuhi kebutuhan impor BBM. Setiap bulan Pertamina 
harus menyiapkan dana USD 1 miliar untuk memenuhi kebutuhan BBM. 

Salah satu penyebab menurunnya produksi minyak Pertamina adalah hilangnya 
kontrol perusahaan BUMN itu terhadap perusahaan-perusahaan minyak asing di 
Indonesia. Akibatnya, jumlah minyak mentah yang dikirim ke kilang Pertamina 
terus berkurang. 

Impor menjadi semakin meningkat, sedangkan kapasitas kilang Pertamina tidak 
bertambah sejak 1994. Kilang-kilang yang sudah ada mulai rusak. Misalnya, di 
Dumai. 

Produksi kilang Pertamina hanya mampu mencukupi sekitar 70 persen dari total 
kebutuhan. Sisanya harus diimpor. Dengan kenaikan harga minyak mentah yang 
terus melambung, bahkan hingga USD 80 per barel, dibutuhkan lebih banyak dana 
dan tentu saja subsidi untuk impor BBM. 

Energi Alternatif
Krisis BBM saat ini tak cukup diatasi dengan cara-cara konvensional, namun 
sebaliknya, harus diubah secara komprehensif. Momentum krisis BBM yang semakin 
luas ini harus dijadikan starting untuk memulai perubahan. 

Caranya, melepaskan diri dari ketergantungan pada BBM. Minyak, sebagai energi 
fosil, bukan sumber energi yang kekal dan terbarui. Cepat atau lambat akan 
habis. Di Indonesia, minyak dieksploitasi sejak 1885 oleh Royal Dutch atau 
Shell Group. Kini, kandungan minyak kita makin berkurang dan akan habis pada 
waktunya. Karena itu, dibutuhkan pemanfaatan energi alternatif. 

Program pertama yang bisa dilakukan adalah mengurangi ketergantungan PLN dari 
BBM. Kebutuhan pasokan minyak PLN kini mencapai 13 juta kiloliter atau 20 
persen kebutuhan minyak nasional. Tersedia alternatif egergi pengganti, yaitu 
pembangkit listrik tenaga angin (kincir angin), tenaga air, tenaga panas bumi, 
dan panas matahari. 

Penggunaan mobil tenaga surya telah lama dipopulerkan di Jepang. Di Indonesia, 
inovasi mobil tenaga surya dilakukan dan sejak Orde Baru telah dicoba 
dilakukan. Tapi, tidak ada upaya yang terus-menerus diintensifkan 
pemasyarakatannnya.

Laut merupakan sumber energi yang berlimpah. Energi listrik bisa dihasilkan 
dari tenaga arus laut, tenaga gelombang laut, serta tenaga yang dihasilkan oleh 
perbedaan suhu antara permukaan dan kedalaman laut. 

Laut Selatan Jawa merupakan sumber tenaga gelombang laut dan sumber tenaga 
perbedaan suhu laut. Selain tenaga ombaknya besar, dua kilometer dari garis 
pantai merupakan palung laut yang bisa diambil tenaganya dari perbedaan 
suhunya. Energi yang dihasilkan laut memiliki kelebihan, antara lain, karena 
tidak akan habis. 

Nuklir
Sumber energi yang lain adalah pembangkit tenaga nuklir. Namun, isu ini sangat 
sensitif dan kotroversial. Ketika menjadi menteri riset dan teknologi, Habibie 
pada 1980-an merencanakan pembangunan reaktor nuklir di Jepara untuk mengatasi 
krisis listrik di Jawa. 

Namun, hal itu ditentang karena masyarakat tidak percaya pada SDM yang akan 
mengelola reaktor tersebut, mengingat risiko teknologinya yang tinggi. 

Bagaimanapun, dengan pembangunan reaktor nuklir untuk tujuan damai, 
ketergantungan terhadap minyak bisa diatasi. Masalahnya, apakah masyarakat bisa 
menerima pembangunan reaktor nuklir? 

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah lama mengembangkan 
berbagai teknologi yang 

[ppiindia] Di Tahanan Tetap Bisa Hidup Enak

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detailid=5290

Senin, 18 Juli 2005,



Di Tahanan Tetap Bisa Hidup Enak 
Minum Jus, Makan Pesan di RM Minang


MEDAN - Tiga mantan direksi Bank BNI yang dijebloskan ke Lapas Tanjung Gusta, 
Medan, dipindahkan dari ruang isolasi sejak kemarin. Mereka ditempatkan di Blok 
G kamar nomor 1 bersama para tahanan kasus narkoba. 

Ketiga mantan banker tersebut berstatus tahanan titipan Kejati Sumut. Mereka 
ditetapkan sebagai tersangka karena selama menjabat direktur Bank BNI tidak 
menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam pengucuran kredit 
Rp 190 miliar kepada Komisaris Utama PT IBG (Industri Baja Garuda) Bobby Pitoy. 
Pinjaman pada kurun Juli-Oktober 2002 itu akhirnya menjadi kredit macet.

Ketiga mantan direksi Bank BNI tersebut diduga kuat terlibat kasus kredit macet 
itu. Mungkin mereka sengaja memuluskan pinjaman yang agunannya adalah aset PT 
IBG yang sudah dikuasai BPPN yang juga karena kredit macet Rp 427 miliar di 
konsorsium bank. Selain itu, kredit ratusan miliar rupiah tersebut hanya 
diajukan secara lisan oleh komisaris utama PT IBG.

Ketiga tersangka mantan pejabat Bank BNI itu adalah mantan Direktur Utama 
Syaifuddin Hasan, 50; mantan Direktur Korporasi Suryo Sutanto, 54; serta mantan 
Direktur Treasury Rachmat Wiraatmadja, 53.

Meski sudah dimasukkan ke sel tahanan, mereka tetap mendapat perlakuan 
istimewa. Misalnya, mereka belum mengenakan seragam biru seperti yang dipakai 
tahanan lain. Mereka saya lihat masih memakai baju biasa seperti baju 
kantoran, ungkap seorang sumber di Lapas Tanjung Gusta kepada Sumut Pos (Grup 
Jawa Pos) kemarin. 

Kelonggaran yang diberikan kepada mereka tidak hanya itu. 
Menurut sumber tersebut, mereka diduga sengaja ditempatkan dalam sel di Blok 
G1. Blok itu paling bersih dan nyaman dibandingkan blok-blok lain.

Tidak semua tahanan yang berjumlah 2.030 orang itu bisa ditempatkan di Blok G. 
Selain tahanan kasus narkoba, tahanan kasus korupsi menjalani masa hukumannya 
di tempat tersebut. Sedangkan tahanan kasus-kasus kejahatan keras seperti 
pencuri dan perampok menghuni Blok D. Ada juga tahanan kasus judi dan narkoba 
yang disel di situ. Tapi, mereka hanya pejudi kecil dan kasus narkoba kelas 
teri.

Ada 11-12 tahanan di dalam sel G1. Kemarin siang, sumber koran ini melihat 
Syaifuddin dan kedua rekannya sedang makan di dalam sel tersebut. Mereka 
sesekali mengobrol dengan Amiruddin Marpaung, mantan kepala BPN Deliserdang. 

Laki-laki berusia 52 tahun itu dituntut 7 tahun penjara dalam perkara dugaan 
korupsi dana pembebasan tanah untuk Proyek Pengendalian Banjir Medan (2002) 
sebesar Rp 5,32 miliar. Amiruddin tinggal menunggu putusan Pengadilan Negeri 
Medan. 

Masih menurut sumber itu, kondisi fisik ketiga mantan bos Bank 
BNI tersebut secara umum baik. Mereka terlihat sudah saling bercanda, 
katanya. Ketiganya hanya mengeluhkan soal air. Terutama air wudu untuk salat 
duhur, ungkap sumber yang meminta agar identitasnya dirahasiakan tersebut. 
Mereka bertiga belum menggunakan kasur untuk tidur.

Sementara itu, urusan makanan dan minuman tidak terlalu menyulitkan. Untuk 
makan, mereka bisa memesan lewat katering Koperasi Rutan Tanjung Gusta. Mereka 
bisa memilih aneka menu makanan sesuai order. Misalnya, untuk makan siang 
kemarin, rantangan mereka dipesan dari Rumah Makan Minang Tiga Dara. Setelah 
makan siang, mereka memesan jus terong dingin. 

Setiap pagi, satu termos air panas dan Coffeemix atau Cappuccino juga dikirim. 
Itulah bedanya tahanan berduit sama yang lain, ujar sumber lainnya di Koperasi 
Rutan Tanjung Gusta. Sejak ketiga tersangka itu ditahan Kamis sore, mereka 
memiliki bon (utang, Red) lebih dari Rp 550 ribu di koperasi rutan. Sistem 
pembayarannya ditotal sekali dalam seminggu. (jab/jpnn)



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Dua TKI Belum Diketahui Keberadaannya

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/utama/1902752.htm

  
Dua TKI Belum Diketahui Keberadaannya 


Sukabumi, Kompas - Dua tenaga kerja Indonesia asal Sukabumi kini tidak 
diketahui keberadaannya. Hingga Minggu (17/7) kemarin keduanya tidak dapat 
dihubungi keluarga masing-masing.

Kedua tenaga kerja Indonesia (TKI) itu adalah Syamsiah dan Yeti Susanti. 
Syamsiah berangkat bulan Agustus 2003 dan Yeti Susanti berangkat Desember 2001. 
Demikian dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten 
Sukabumi Karmas Supermas akhir pekan lalu.

Syamsiah, warga Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, berangkat melalui PT Crystal 
Biru dan Yeti Susanti melalui PT Wira Kreasi Usaha. Dua TKI ini bekerja pada 
majikan yang berbeda di Madinah, Arab Saudi.

Laporan di Disnakertrans Sukabumi menyebutkan, Yeti Susanti, warga Desa 
Cibolang Kaler, Kecamatan Purabaya, tidak ada lagi kabar beritanya sejak 
dituduh bertanggung jawab atas patahnya kaki keponakan majikannya di Madinah.

Di samping itu, ada dua kasus TKI lainnya, yaitu yang melibatkan Yeti binti 
Hasan (bukan nama sebenarnya) dan Komala Dewi. Keduanya pulang ke Indonesia, 
melarikan diri, karena dianiaya majikan mereka.

Komala Dewi yang bekerja di Arab Saudi melarikan diri karena dibatasi 
kegiatannya beribadah. Ia harus bekerja seharian. Selain itu, ia pun kerap 
dipukuli majikan dan gajinya tidak dibayar.

Yeti saat bekerja pada majikannya yang ketiga-di Arab Saudi-mengaku dianiaya 
dan diperkosa. Dilaporkan pula, Yeti melahirkan saat berada di tahanan. Dia 
ditahan karena melarikan diri dari majikannya. Yeti, menurut mantan mertuanya, 
Nasrudin, sudah pindah ke Bogor dari kampungnya, Desa Liunggunung, Kecamatan 
Jampang Tengah.

Menurut Karmas, kasus TKI adalah kasus gunung es. Di Disnakertrans Sukabumi 
hanya tercatat 73 TKI. Padahal, berdasarkan pendataan menjelang pemilihan 
kepala daerah, lebih dari 20.000 warga yang memiliki hak pilih tengah bekerja 
di luar negeri. (d06)


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Wisata Dinas dan Citra DPR

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/opini/1897449.htm


Wisata Dinas dan Citra DPR 
Oleh: TA LEGOWO


Rencana perjalanan dinas ke luar negeri anggota DPR untuk studi banding 
dicibir, dikritik, dan ditentang banyak kalangan. Ini bukan hal baru, sudah 
berulang kali dan mungkin akan terjadi lagi di masa datang jika tidak segera 
dilakukan reformasi internal DPR, baik dalam proses kerja maupun dalam semangat 
(spirit) para anggotanya.

Kritik atau tentangan masyarakat tidak dapat disalahkan. Masyarakat mempunyai 
hak untuk mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan DPR sebagai bagian dari 
transparansi dan akuntabilitas DPR sebagai lembaga publik. Berkaitan dengan 
perjalanan dinas studi banding anggota DPR ke luar negeri, sejumlah hal kurang 
terbuka secara publik.

Pertama, tidak pernah ada catatan (record) yang dibuat DPR tentang berbagai 
perjalanan dinas untuk studi banding ke luar negeri pada masa lalu dan yang 
terbuka untuk diketahui publik. Catatan ini harus memuat bukan hanya besaran 
biaya (anggaran), tetapi juga agenda serta hasil perjalanan dinas.

Kedua, tiadanya catatan karena tidak adanya laporan (report) dari anggota DPR 
yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, yang ditujukan bukan saja 
kepada internal DPR, tetapi juga diumumkan kepada publik. Tiadanya keharusan 
membuat laporan telah membebaskan anggota DPR dari pengawasan publik.

Ketiga, jarang bahkan tidak pernah DPR melakukan konsultasi publik tentang 
studi banding ke luar negeri untuk menanyakan kepada masyarakat tentang 
penilaian dan sikap mereka terhadap rencana bersangkutan. Tampaknya ada semacam 
apriori dari DPR bahwa masyarakat pasti menolak rencana seperti itu.

Ketiga hal itu merupakan pertimbangan umum yang amat membatasi informasi kepada 
masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan atas rencana 
perjalanan ke luar negeri anggota DPR.

Masyarakat tidak pernah (diberi) tahu tentang urgensi maupun hasil dari 
perjalanan studi banding ke luar negeri sehingga tidak pernah jelas apa manfaat 
perjalanan itu bagi pemenuhan aspirasi masyarakat.

Kepekaan sosial

Sementara itu, perkembangan kondisi saat ini mendasari aneka pertimbangan 
khusus atas kritik atau tentangan terhadap rencana studi banding anggota DPR. 
Krisis energi yang menyebabkan masyarakat kian menderita merupakan kondisi saat 
ini yang seharusnya menjadi pertimbangan penting DPR untuk memikir ulang 
rencana perjalanan dinas itu.

Jika DPR tetap pada rencananya, tidak terlalu salah untuk mengatakan, mereka 
telah kehilangan kepekaan sosial. Wakil rakyat tanpa kepekaan sosial, bagaimana 
bisa memainkan peran mewakili penderitaan rakyat?

Kepekaan sosial akan tumbuh dalam diri anggota DPR jika dia senantiasa 
mengembankan solidaritas sosial, yang sifatnya melintasi kepentingan ideologi, 
politik, maupun partai. Solidaritas sosial macam ini yang tampaknya makin pudar.

Ketiadaan kejelasan tentang semua itu telah menumbuhkan kecurigaan kuat di 
kalangan masyarakat tentang maksud utama di balik rencana program perjalanan 
dinas ke luar negeri. Studi banding adalah judul program formal agar diperoleh 
kucuran anggaran. Sementara itu, penggunaannya sulit diketahui secara jelas 
kecuali oleh anggota DPR sendiri, terutama yang terlibat perjalanan dinas itu.

Tidak semua setuju

Keuntungan finansial relatif besar yang bisa diperoleh anggota DPR dari 
anggaran perjalanan dinas ke luar negeri, antara lain terlihat dalam perkiraan 
Kompas (13/7/ 2005), mempertebal kecurigaan masyarakat terhadap anggota DPR. 
Jika ini yang terjadi (mudah-mudahan tidak), sungguh amat memalukan. Anggota 
DPR telah memerosotkan sendiri derajatnya.

Tidak semua anggota DPR setuju dengan perjalanan dinas, baik karena 
pertimbangan umum maupun pertimbangan khusus. Namun, rencana sebagian anggota 
DPR itu telah membuat citra buruk seluruh anggota DPR.

Dalam keadaan seperti ini, suatu sidang paripurna DPR perlu dilakukan guna 
memutuskan apakah pantas rencana perjalanan studi banding dilakukan dalam 
suasana cibiran, kritikan, dan tentangan dari masyarakat. Namun, jika sidang 
paripurna tidak dapat dilakukan, baik karena alasan teknis-prosedural maupun 
karena alasan politis, Badan Kehormatan DPR harus memberikan penilaiannya 
terhadap rencana perjalanan dinas itu.

Sebab, perjalanan dinas yang penuh kritik dan tentangan masyarakat bukan 
merupakan program yang melanggar tata tertib DPR, tetapi suatu program yang 
terkait dengan kepantasan. Kepantasan inilah yang akan menjadi penopang utama 
kehormatan DPR.

Membangun citra DPR sebagai lembaga yang terhormat tidak mudah dan memerlukan 
upaya konkret secara terus-menerus. Akan tetapi, merusak citra DPR sebagai 
lembaga yang terhormat dapat dilakukan sekali dan oleh satu anggota DPR pada 
satu peristiwa saja.

Rencana perjalanan dinas untuk studi banding ke luar negeri jika diteruskan 
akan menjadi faktor yang memperburuk citra DPR yang sudah terpuruk saat ini.

Upaya mengubah citra DPR sebagai lembaga perwakilan 

[ppiindia] Gaji dan Korupsi

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/opini/1901256.htm


 
Gaji dan Korupsi 

Oleh: TETEN MASDUKI



Tidak peka! Itulah kira-kira rangkuman pendapat umum menyikapi rencana kenaikan 
tunjangan anggota DPR, yang hampir dua kali lipat dari sekarang.

Di tengah masalah busung lapar dan keinginan pemerintah mencabut subsidi BBM, 
barangkali kegusaran masyarakat itu tidaklah berlebihan. Apalagi kinerja DPR 
juga belum begitu memuaskan masyarakat.

Alasan kenaikan gaji DPR itu sepertinya masuk akal karena gaji mereka saat ini 
masih di bawah gaji para menteri atau direksi BUMN. Sangat riskan gaji pengawas 
lebih rendah daripada pihak yang mau diawasinya. Bagaimana kinerja mereka bisa 
ditingkatkan dengan gaji yang relatif kecil? Apalagi faktanya mereka juga harus 
setor ke partai politiknya dan memelihara hubungan dengan konstituennya. Belum 
lagi menyiapkan tabungan untuk modal pemilihan mendatang.

Alasan kenaikan gaji untuk kesejahteraan juga sangat relatif dan debat-able. 
Karena, bagaimana dengan gaji pegawai negeri yang juga begitu kecil, padahal 
mereka sudah merengek kenaikan gaji sejak lama?

Kecemburuan dari kalangan birokrat sering mengemuka. Gaji pokok golongan 
tertinggi di birokrasi dengan 20 tahun pengabdian hanya tiga juta rupiah dan 
tunjangannya sekitar lima juta rupiah, tidak sampai separuh pendapatan 
rata-rata anggota DPR sekarang sebesar Rp 19,8 juta sebulan. Padahal, tidak 
sedikit anggota dewan yang tadinya cuma penganggur, dan nasib baik datang 
karena ada perubahan politik. Rasa keadilan juga akan mudah terusik di tengah 
realitas angka penganggur yang tinggi.

Corruption by greed

Lebih menarik kiranya mendiskusikan hubungan gaji dengan korupsi. Teori gaji 
kecil sumber pemicu korupsi, perbaikan kesejahteraan pegawai bagian dari sistem 
merit sering diusulkan dalam reformasi birokrasi untuk mengatasi korupsi. Untuk 
konteks DPR, barangkali hubungan kekuasaan dengan kekayaan Huntington (1968) 
bisa dijadikan renungan.

Katanya, bila kesempatan politik melebihi kesempatan ekonomi, mereka akan 
menggunakan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri. Sebaliknya, bila 
kesempatan ekonomi melebihi kesempatan politik, mereka cenderung menggunakan 
kekayaannya untuk membeli kekuasaan politik.

Tidak bisa dibantah bahwa gaji yang kecil rawan terhadap penyimpangan. 
Penyunatan anggaran atau pungutan adalah pemandangan sehari-hari di kalangan 
pegawai negeri rendahan. Akan tetapi, kenapa realitasnya hiperkorupsi justru 
menggila di kalangan mereka yang berpendapatan besar? Sebut saja misalnya 
kasus-kasus megakorupsi yang melibatkan konglomerat, keluarga presiden, 
menteri, direktur jenderal, serta direksi BUMN dan perbankan. Yang pertama 
korupsi karena kebutuhan (corruption by need), yang kedua korupsi karena 
keserakahan (corruption by greed). Lebih tepat yang terakhir ini karena 
kleptomania, bisa untuk urusan gaya hidup atau demi kekuasaan itu sendiri.

Jadi, belum tentu gaji yang tinggi di DPR efektif untuk menyurutkan tendensi 
korupsi di sana. Sebab, di tingkat jabatan-jabatan politik atau birokrasi 
tingkat tinggi, eskalasi godaan ekonomi selalu berada di atas nilai kekuasaan 
yang dimiliki mereka. Apalagi oligarki elite di sini memiliki kesanggupan untuk 
mematikan penegakan hukum dan sistem antikorupsi lainnya.

Dalam pendekatan carrot and stick, untuk masalah kleptomania memang pemberian 
reward bukan jalan keluar yang terbaik. Yang tepat memberikan carrot- nya ke 
pegawai negeri rendahan dan stick-nya diarahkan kepada pejabat tinggi, bukan 
sebaliknya. Tindakan ini dapat dibenarkan untuk kepentingan pemerataan 
kesejahteraan.

Konsultasi publik

Yang diperlukan sekarang barangkali adalah sistem pendukung kerja anggota DPR 
untuk mendongkrak kinerja mereka. Terutama dalam konteks membuka ruang bagi 
masyarakat untuk mengakses informasi dan berpartisipasi dalam tiga tugas utama 
DPR, yaitu legislasi, penganggaran, dan pengawasan eksekutif.

Konsultasi anggota DPR dengan publik di berbagai daerah untuk menjaring 
aspirasi masyarakat, yang sekarang hampir jarang dilakukan secara kelembagaan, 
memerlukan dukungan dana yang besar. Anggaran untuk keperluan ini jangan 
dibalik menjadi tunjangan kepada partai atau pribadi anggota dewan, tetapi 
sebagai sarana bagi masyarakat untuk lebih mudah mengakses para wakilnya di DPR.

Di masyarakat cukup tersedia informasi, baik yang dikelola LSM, media, 
universitas, atau lembaga riset, yang gratis dan bisa dijadikan bahan masukan 
bagi DPR. Namun sayangnya, hanya beberapa gelintir anggota DPR yang rajin 
meminta masukan dari kalangan masyarakat ini. Malah sering informasi yang 
diberikan LSM dalam memengaruhi kebijakan-kebijakan DPR diabaikan begitu saja.

Jadi, sekarang terang sudah duduk soalnya bahwa agenda para wakil rakyat acap 
kali memang berseberangan dengan kepentingan rakyat yang diwakilinya.

Teten Masduki Koordinator ICW


[Non-text portions of this message have been removed]




[ppiindia] Bangsa Ini Belum Menertawakan Korupsi

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/opini/1900246.htm

 
Bangsa Ini Belum Menertawakan Korupsi 

Oleh: AM DEWABRATA



Orang Indonesia yang mengikuti berita-berita dari media cetak atau elektronik 
pasti tahu bahwa korupsi itu tindakan mencuri.

Karena itu, korupsi satu trah dengan maling, nyolong, nodong, jambret, ngecu, 
ngrampok, nggarong, nggrayak, ngrampas, ngutil, malak, ngembat, nilep, 
merompak, mencuri, menipu, menggelapkan, memanipulasi, yang semuanya tergolong 
hina dari sudut moral. Trah-nya adalah Durjana, maka pelakunya pantas 
menyandang nama Durjana.

Dari filsafat kejahatan, kerabat Durjana sama hakikatnya, menghaki yang bukan 
haknya, men-daku yang bukan miliknya. Meski esensi satu dan lainnya sama, 
tetapi para pembuat undang-undang pidana maupun code penal sejak zaman 
Babilonia, Romawi, Perancis awal, Belanda, sampai Indonesia suka membedakan 
sebagian kegiatan itu.

Para penyusun hukum positif juga senang memerikan (describe) ciri dan 
unsur-unsur perbuatan yang digolongkan delik itu secara njlimet, lalu memberi 
ancaman hukuman yang berbeda satu dengan lainnya.

Kita bisa temukan dalam KUHP yang meniru dari Belanda, dan Belanda meniru dari 
Perancis (ini karena asas konkordansi sesuai urut-urutan penjajahan). Padahal, 
bagi rakyat, yang penting semua famili Durjana, terutama korupsi, dihabisi. 
Titik.

Di antara kerabat Durjana, memang korupsilah yang amat populer di kalangan 
rakyat Indonesia sejak zaman Orde Baru. Tak henti-henti orang mempergunjingkan 
korupsi sambil tertekan rasa jengkel, gondok seleher. Sementara itu, 
koruptornya tak habis-habis bermunculan; dijaring satu tertangkap seribu. 
Saking berjubelnya koruptor. Yang mutakhir, jala menebar di KPU Pusat. Mungkin 
juga akan ke KPU daerah.

Kenapa orang tidak getol bergunjing soal perampokan, penodongan, dan lain 
sejenisnya? Padahal, semua itu juga amat merugikan dan meresahkan rakyat?

Itu dapat dimaklumi karena korupsi mengambil uang rakyat, dilakukan oleh mereka 
yang seharusnya menjaga harta milik rakyat! Para nayaka yang memakai emblem di 
kerah bajunya, para wakil rakyat di parlemen yang beremblem di dada, para 
penyelenggara negara lainnya yang di saku bajunya tergantung tanda jabatan 
adalah pelayan rakyat. Mereka wajib menjaga harta kekayaan rakyat yang 
dititipkan kepada negara. Kekayaan itu hasil dari pengumpulan pajak serta 
pungutan-pungutan lainnya dari rakyat.

Nayaka dan penyelenggara negara lainnya, berikut semua aparatnya itu, berada 
pada posisinya masing-masing atas perkenan rakyat lewat hierarki pemilu dan 
lanjutannya, yakni pengangkatan-pengangkatan jabatan. Jika mereka itu justru 
menggerogoti harta milik rakyat yang ada di kas negara, amat wajarlah rakyat 
marah dan ikut bicara keras.

Namun, mohon disadari, kemarahan rakyat baru tertuju kepada pejabat kakap. 
Pejabat dan aparat bawahan yang setiap hari memalak rakyat yang mengurus 
surat, pajak, laporan, atau izin di instansi-instansi pelayanan lolos dari rasa 
perhatian rakyat.

Untuk disadari, memalak (dengan adagium, kalau bisa dipersulit, kenapa dibuat 
gampang) macam itu tak lain adalah korupsi yang langsung nyomot dari saku 
rakyat! Namun, rakyat umumnya permisif.

Budaya korupsi

Pada zaman Orde Baru, tatkala penulis masih di lapangan sebagai reporter pernah 
berbincang soal korupsi dengan seorang petinggi penegak hukum. Penulis 
menyinggung bahwa khalayak ramai umumnya menganggap korupsi sudah amat meluas 
dan seakan merupakan bagian hidup bangsa ini. Atau katakanlah sudah menjadi 
budaya. Petinggi itu sama sekali tidak setuju.

Kebudayaan harus mengandung unsur positif bagi si pemilik, ujarnya. Sementara 
korupsi adalah hal yang jelek, negatif. Jadi, tidak bisa disebut kebudayaan 
atau sudah membudaya di Indonesia, sambung petinggi tersebut. Rupanya ia 
terbelenggu debat semantik linguistik verbal tanpa menyebut acuannya yang 
ilmiah. Mungkin ia memang tidak tahu dampak endemis korupsi yang sudah sampai 
ke akar rumput semua lembaga negara.

Bapak petinggi itu tidak banyak berkomentar ketika diingatkan adanya pengayauan 
(pemenggalan kepala orang) yang juga disebut sebagai bagian kebudayaan pada 
beberapa suku bangsa di dunia ini. Pengayauan dan pembakaran anak-anak ke 
tungku pemujaan dahulu kala dinilai suci, sakral, sebagai bagian ritual demi 
keselamatan (suku) bangsa yang bersangkutan. Sekarang kita anggap seram, tak 
beradab, uncivilized, bertentangan dengan kemanusiaan, melawan harkat martabat 
makhluk berbudi.

Namun, janganlah gundah memikirkan korupsi yang bukan budaya kita tadi. 
Banyak temannya. Di Filipina korupsi juga merajalela, di negara-negara Eropa 
tidak sedikit pejabat yang korupsi. Bahkan di Amerika Serikat, juga di badan 
dunia PBB, terdengar santer adanya korupsi. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan 
juga nyaris terserempet kasus korupsi.

Bedanya, di negara-negara yang sudah maju, soal korupsi ditangani dengan cepat, 
tegas, tanpa pilih bulu, dan terbuka. Di sana korupsi dianggap hina. Rakyat di 
sana 

[ppiindia] Good Governance Cuma Utopia

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/opini/1899642.htm

 
Good Governance Cuma Utopia? 

Oleh: TRIYONO LUKMANTORO



Ungkapan good governance sering terdengar dan menjadi kelatahan perbincangan 
dalam politik.

Ironisnya, good governance dipahami secara reduksionistik, seperti pemerintahan 
yang baik. Padahal, governance berarti 'proses pengambilan keputusan dan proses 
keputusan-keputusan diimplementasikan' (atau tidak diimplementasikan). Good 
governance tidak hanya melibatkan pemerintah, melainkan juga menuntut 
keterlibatan banyak pelaku lain, seperti asosiasi buruh, petani, pemimpin 
keagamaan, dan media massa.

Apabila struktur kehidupan politik dipetakan dalam tiga bidang utama, yakni 
negara, pasar, serta masyarakat, maka good governance melibatkan kalangan aktor 
dalam tiga bidang itu. Ini bermakna good governance menuntut diskusi intensif 
antara pejabat negara, pelaku pasar, serta berbagai organisasi yang terdapat 
dalam masyarakat. Jika perdebatan serta penentuan keputusan didominasi satu 
pihak, maka good governance mengalami kegagalan.

Bahkan, yang selanjutnya bermunculan bukan sekadar bad governance (pengambilan 
keputusan yang buruk) melainkan evil governance (pengambilan keputusan serta 
berbagai implementasinya yang mengarah pada kejahatan). Apabila negara 
mendominasi governance, maka yang terjadi adalah sentralisme-politik yang 
dilakukan birokrat yang semata-mata memperhitungkan aspek administratif. Inilah 
hegemoni negara yang mengekang pertumbuhan pasar serta menindas masyarakat.

Jika yang mendominasi governance adalah pelaku pasar, yang bermunculan adalah 
liberalisme dalam perekonomian. Dampak paling tragis dari keadaan ini adalah 
semua bidang kehidupan hanya dinilai dari segi ekonomis. Fenomena ini lazim 
disebut sebagai komodifikasi terhadap wilayah kehidupan sosial yang pada 
akhirnya melahirkan slogan: Semuanya untuk dijual!

Primordialisme

Good governance juga tidak sepenuhnya mengandaikan masyarakat dapat mendominasi 
pengambilan keputusan. Jika ini berlangsung, maka penonjolan sentimen 
primordialisme yang mengarah pada peperangan horizontal akan mengemuka, seperti 
konflik etnis dan keagamaan. Sebab, setiap komponen etnisitas dan religi dengan 
mudah melakukan klaim kebenaran atas dasar politik identitas. Apa yang disebut 
politik identitas merupakan identifikasi kultural yang melakukan tindakan 
eksklusi dan inklusi dengan melandaskan pada kalkulasi kita versus mereka.

Kemungkinan terakhir dari governance yang terburuk dan brutal adalah integrasi 
pelaku pasar dengan pemegang otoritas negara. Kenyataan ini sudah terjadi dalam 
level lokal maupun nasional ketika kalangan pengusaha sebagai aktor yang 
bermain dalam wilayah pasar memasuki fungsi birokrasi dalam wilayah negara. 
Kebijakan-kebijakan negara yang seharusnya menguntungkan publik, pada akhirnya 
dilenyapkan. Sebab, kepentingan pasar yang berhitung pada komodifikasi memiliki 
legalitas layaknya regulasi-administratif dalam kebijakan yang diproduksi 
negara.

Bagaimana good governance dapat direalisasikan sehingga dapat dihindarkan 
terjadinya etatisme negara, liberalisme pasar, klaim kebenaran primordialistik, 
serta kolusi aktor pasar dengan birokrat negara? Problem pokok yang harus 
dikemukakan sebelum menjawab pertanyaan itu adalah good governance memiliki 
delapan karakteristik utama.

Pertama, partisipasi yang berarti seluruh bagian dalam masyarakat terlibat 
dalam pengambilan keputusan melalui organisasi yang terbuka dengan jaminan hak 
untuk berasosiasi serta mengekspresikan pendapat.

Kedua, aturan hukum yang bermakna ditegakkannya hukum secara adil dan tidak 
memihak, aparat hukum independen, aparat kepolisian tidak korup, serta 
perlindungan hak-hak asasi manusia terutama bagi kelompok minoritas. Ketiga, 
transparansi yang berarti keputusan dan pelaksanaannya dilakukan dengan 
mengikuti aturan serta ketersediaan informasi yang dapat diakses semua pihak.

Keempat, keresponsifan yang berarti semua institusi dan proses yang melayani 
kepentingan semua pihak dijalankan dalam kerangka waktu yang jelas.

Kelima, berorientasi pada konsensus yang bermakna ada mediasi bagi 
kepentingan-kepentingan yang beragam dalam masyarakat sehingga tercapai 
kesepakatan.

Keenam, kesederajatan dan keinklusifan yang mengandaikan seluruh elemen 
masyarakat terlibat serta memiliki peluang setara untuk mengambil keputusan.

Ketujuh, keefektifan dan keefisienan yang berarti proses dan berbagai lembaga 
mampu memproduksi hasil yang dapat memenuhi kebutuhan semua pihak dengan 
memerhatikan perlindungan lingkungan alam.

Kedelapan, pertanggungjawaban yang berarti lembaga-lembaga pemerintahan, sektor 
swasta, dan organisasi masyarakat sipil harus memberikan pertanggungjawaban 
kepada publik.

Apabila delapan karakteristik good governance itu dilakukan optimal, maka dapat 
dicegah berlangsungnya kekuasaan sentralistis yang dilakukan para birokrat 
negara, aktor pasar, kolusi antara pejabat administratif dan penumpuk modal, 

[ppiindia] Rusa Timor di TN Wasur Punah

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/daerah/1901975.htm

 
Rusa Timor di TN Wasur Punah 
33 Orangutan Peliharaan Mati



Jayapura, Kompas - Ribuan ekor rusa timor (Cervus timorensis) di Taman Nasional 
Wasur, Merauke, punah akibat perburuan liar dan emigrasi ke Taman Nasional 
Tonda di Papua Niugini. Di Samarinda, 33 ekor orangutan yang menjalani 
rehabilitasi dan reintroduksi mati selama tahun 2004 hingga Juni 2005.

Punahnya rusa timor di Wasur akibat nilai ekonomis daging dan tanduk yang 
tinggi. Sejumlah satwa lain pun terancam lenyap menyusul pembangunan jalan 
Merauke-Sota-Tanah Merah melewati taman tersebut.

Staf Senior World Wide Fund for Nature (WWF) Bioregion Sahul, Papua, Lindon 
Pangkali di Jayapura, Minggu (17/7), mengatakan, hasil survei perwakilan WWF di 
Merauke menyebutkan tidak lagi ditemukan rusa timor di TN Wasur. Setiap saat 
terjadi perburuan liar menggunakan senjata api dan senjata tradisional oleh 
masyarakat kota Merauke.

Para pengusaha berburu di TN Wasur menggunakan senjata api untuk mengambil 
daging rusa yang diolah menjadi dendeng untuk dikirim ke luar Merauke. Selain 
daging, juga tanduk rusa diproses menjadi cendera mata. Tanduk rusa ini pun 
diproses menjadi obat-obatan.

Kulit rusa dikeringkan untuk membuat alat musik tifa. Genderang dari kulit rusa 
ini lebih nyaring dan tahan lama dibanding kulit hewan lainnya. Selain itu, 
kulit digunakan untuk dompet, ikat pinggang, tas, dan lainnya.

Perburuan yang berlangsung sejak tahun 1980 itu mengakibatkan ribuan rusa di 
taman tersebut menghilang. Anak rusa ditangkap dan dipelihara oleh masyarakat 
tetapi kemudian banyak yang mati. Saat ini sangat sulit mendapatkan rusa di 
Taman Nasional (TN) Wasur. Kalau ada pun di daerah yang berbatasan dengan TN 
Tonda di Papua Niugini.

Rusa Merauke dibawa masuk dari Timor oleh penyebar agama tahun 1928 sehingga 
disebut rusa timor (Cervus timorensis). Rusa kemudian berkembang di padang 
sabana di dataran rendah Merauke terutama di TN Wasur.

Tidak hanya rusa, sejumlah satwa dilindungi di dalam taman itu pun terancam 
punah, seperti burung kasuari, kanguru, elang putih, bangau pantai, dan garuda 
papua. Hewan-hewan itu terus diburu masyarakat menyusul pembangunan ruas jalan 
Merauke-Sota-Tanah Merah yang melintasi TN Wasur.

Orangutan peliharaan mati

Dari Samarinda dilaporkan, 33 ekor orangutan yang sedang menjalani rehabilitasi 
dan reintroduksi di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Semboja, 
Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mati selama tahun 2004 hingga 
Juni 2005. Lembaga swadaya masyarakat tersebut selama ini memelihara orangutan 
hasil razia yang dipelihara secara tidak sah.

Direktur Eksekutif Bebsic Muhammad Fadli, Minggu, mengemukakan, dalam temuan 
investigasi yang dilakukan terhadap pengelolaan orangutan di BOSF tahun 2004, 
sebanyak 22 ekor orangutan (Pongo pygmaeus) mati. Pada tahun 2005, hingga bulan 
Juni sebanyak 11 ekor orangutan mati.

Kami telah mengonfirmasi BOSF, menurut mereka kematian kebanyakan disebabkan 
banyak orangutan yang masuk ke pusat rehabilitasi dan reintroduksi dalam 
keadaan sakit. Tapi menurut kami, kematian orangutan itu juga terjadi karena 
kesalahan dalam rehabilitasi dan reintroduksi, ujar Fadli. (kor/ray)



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Pasar...!

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/ekonomi/1901899.htm

Pasar...!


Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta terus menanjak. Setidaknya 
stabil dengan kecenderungan meningkat. Tidak seperti di pasar valuta asing. 
Nilai tukar rupiah berfluktuasi dengan kecenderungan melemah. Padahal, gerak 
dua segmen pasar finansial ini seharusnya sejalan karena faktor fundamentalnya 
sama, yakni perekonomian Indonesia.

Itulah yang mengherankan banyak orang sebab pemerintah selalu menyatakan 
perekonomian kita tumbuh. Logikanya, jika perekonomian Indonesia membaik, 
seharusnya nilai tukar rupiah menguat.

Ada pendapat lain. Kata mereka, justru pertumbuhan ekonomi yang membaik itulah 
yang membuat rupiah gonjang-ganjing. Lho, bagaimana ini? Karena ekonomi tumbuh, 
banyak keperluan barang. Sialnya, untuk memproduksi barang tadi, kita terlebih 
dahulu harus mengimpor bahan bakunya karena belum mampu memproduksi.

Lebih menyedihkan lagi, banyak barang yang mesti diimpor walaupun bahan baku 
maupun bahan dasarnya sesungguhnya sudah tersedia di dalam negeri. Mau contoh? 
Garam ternyata kita harus impor karena produksi dalam negeri tidak cukup. 
Padahal, lahan tambak untuk membuat garam begitu luas. Air laut sebagai bahan 
baku untuk membuat garam tinggal dialirkan dari laut. Gratis pula.

Terlalu banyak hal aneh di negeri ini. Katanya, tongkat, kayu, dan batu bisa 
jadi tanaman di negeri subur makmur ini. Tetapi, kita kok malah mengimpor 
beras, kedelai, kacang, gula. Kita yang menghasilkan biji kakao, malah impor 
coklat.

Belum lagi impor macam-macam, sampai mobil mewah yang laku keras dalam pameran 
otomotif di Jakarta. Kaus kaki impor (entah legal atau ilegal) banyak dijual di 
pinggir jalan dengan harga Rp 10.000 untuk tiga pasang. Peniti dan jarum jahit 
juga impor buatan China. Aduh, sudahlah. Tambah panjang daftar barang impor 
jika kita urai satu per satu dan akan semakin membuat kita menertawakan diri 
sendiri.

Yang terakhir dan masih heboh ialah impor minyak mentah dan bahan bakar minyak. 
Karena keperluan terus bertambah, maka kita memerlukan impor semakin banyak. 
Ditambah lagi harga yang terus melonjak di pasar internasional, maka kebutuhan 
Pertamina akan dollar Amerika Serikat makin melonjak. Padahal, kita juga 
tercatat sebagai pengekspor minyak.

Itulah antara lain faktor yang membuat dollar AS, sebagai mata uang yang 
dipakai dalam melakukan transaksi internasional, semakin meningkat. Jadi, 
bahasa ngeles-nya, bukan rupiah yang melemah, tetapi nilai tukar dollar yang 
menguat.

Hukum pasar menyatakan, sesuatu yang dicari orang dan langka, semakin tinggi 
nilainya. Tetapi, tengok pasar tenaga kerja. Mengapa pembantu rumah tangga yang 
kian dibutuhkan, dan mencarinya kian susah, tak pernah melonjak gajinya ya...!

Itu juga, saya kira, keanehan di pasar negeri ini. (Andi Suruji)



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Tragedi Fifi, Tragedi Kaum Miskin!

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
 MEDIA INDONESIA
Senin, 18 Juli 2005


Tragedi Fifi, Tragedi Kaum Miskin!


 
UNTUK kesekian kalinya siswa sekolah di Republik ini mengakhiri hidupnya secara 
tragis karena kemiskinan. Fifi Kusrini, siswi SMP Negeri 10 Bekasi yang baru 
saja naik kelas II, nekat menggantung diri Jumat (15/7) sore karena kemiskinan 
orang tuanya.

Warga Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Bekasi, itu malu karena menunggak sisa 
uang gedung, buku rapor, dan BP3 yang jumlahnya hampir Rp300.000. Namun, yang 
membuat gadis berusia 14 tahun itu memilih jalan kematian, karena ejekan 
kawan-kawannya. Fifi tidak lagi punya kekuatan mental ketika kawan-kawannya 
mengejeknya sebagai anak tukang bubur.

Jika benar ejekan itu menjadi penyebab jalan kematian Fifi, ini sungguh 
persoalan amat serius bagi kita. Serius karena pertama, anak-anak sekolah, 
sesama kawan Fifi, tidak tahu bagaimana menghargai mereka yang mencari nafkah 
secara halal. Kedua, mereka juga tidak mempunyai empati dan solidaritas sosial.

Para guru, orang tua murid, dan kita semua ikut bertanggung jawab atas cara 
pandang siswa yang sempit seperti itu. Bagaimana orang yang bekerja mencari 
nafkah secara halal justru menjadi olok-olok. Bukankah jumlah orang miskin di 
negeri ini sangat besar? Sekitar 35 juta dari 220 juta penduduk Indonesia. 
Karena itu, kita semua perlu memberi pemahaman dan keteladanan terhadap 
anak-anak kita bagaimana melakukan kebajikan-kebajikan sosial yang konkret.

Kita harus mempunyai pemahaman kemiskinan bukanlah sebuah pilihan. Bahkan, 
dalam konteks keadilan, orang-orang miskin itu adalah korban. Korban akibat 
gagal negara yang terjadi berkali-kali di negeri ini. Gagal negara terjadi 
karena para elite tidak memahami makna hakiki membangun bangsa.

Kaum miskin juga korban dari orang-orang loba yang mengeruk kekayaan 
semena-mena. Korban dari sistem ekonomi pasar (kapitalisme) yang sama sekali 
tidak memberi proteksi terhadap mereka yang tidak punya kapital dan akses.

Karena itu, kita semua, khususnya pemerintah, jangan menyikapi fenomena bunuh 
diri siswa tidak punya sebagai hal biasa. Ia sudah terjadi berkali-kali. 
Bahkan, kasus lebih banyak dialami anak-anak sekolah dasar. Kita masih ingat 
kasus Haryanto di Sanding, Garut, Jawa Barat, pada 2003 dan Eko Haryanto di 
Tegal, Jawa Tengah, pada 2004?

Kisah tragis yang menimpa Fifi dan anak-anak yang lain, sekali lagi, harus 
dilihat sebagai korban orang-orang kalah. Kasus seperti ini harus menjadi 
pelajaran serius, khususnya para elite dan kaum berpunya, untuk tidak hidup 
bermewah-mewah di tengah-tengah saudara-saudara kita yang papa.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Pemerintah Harus Cabut Subsidi BBM

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
MEDIA INDONESIA
Senin, 18 Juli 2005



Pemerintah Harus Cabut Subsidi BBM
Mohammad Yasin Kara, anggota Komisi II DPR, Jakarta



MENGAPA subsidi BBM harus dicabut sebagai langkah strategis penghematan? 
Bukankah dengan subsidi masyarakat bisa menikmati harga murah dan terjangkau 
sehingga meringankan beban hidup mereka. Betul, masyarakat bisa menikmati. 
Meski demikian, pertanyaan yang lebih substantif, siapakah sebenarnya yang 
menikmati subsidi BBM selama ini? Benarkah masyarakat yang merupakan warga 
miskin kebanyakan penikmat inti subsidi BBM di negeri ini? Inilah pertanyaan 
besar yang jawabannya adalah sebuah pengingkaran para pejabat negara terhadap 
rakyatnya selama ini. Tampaknya subsidi BBM memang sengaja dipertahankan 
pemerintah dalam rentang waktu yang cukup lama karena penikmat sejatinya adalah 
para pejabat negara itu sendiri.

Argumentasinya, bagaimana mungkin masyarakat Indonesia yang kebanyakan miskin 
itu bisa menikmati subsidi BBM, sementara mayoritas pengguna BBM adalah 
masyarakat menengah ke atas dan perusahaan atau industri besar? Sekali lagi, 
bagaimana mungkin masyarakat miskin bisa diklaim menikmati subsidi BBM itu? 
Layakkah masyarakat berada disubsidi? Ini jelas sebuah logika jungkir balik 
yang terus meminggirkan masyarakat kecil.

Dengan pencabutan subsidi BBM, maka APBN kita akan surplus dan otomatis 
penghematan tercapai secara signifikan dalam rentang waktu yang relatif 
panjang. Cobalah kita bayangkan, para pengguna BBM di negeri ini mayoritas 
(mungkin 90%) adalah kendaraan bermotor yang merupakan masyarakat kelas 
menengah dan berada secara ekonomi.

Kalau kita asumsikan pengguna mobil di negeri ini ada 8 juta sebagai taksiran 
minimal dan memiliki tanggungan rata-rata 5 orang, berarti masyarakat yang 
menikmati subsidi ada 40 juta orang. Jika populasi penduduk ada 220 juta, 
berarti hanya 18% dan mereka adalah kelas menegah ke atas. Di manakah keadilan 
itu bisa kita jumpai? Misalnya saat ini subsidi BBM mencapai 28 triliun selama 
6 bulan hingga Juni 2005, maka kurang lebih ada 4,67 triliun/bulan. Jika 
diasumsikan konsumsi per mobil Rp600.000, ada sekitar 4,670 triliun yang 
dikeluarkan untuk subsidi.

Oleh karena itu, jika subsidi dicabut, bisa diasumsikan APBN kita akan surplus. 
Jika harga jual BBM saat ini Rp2.400 kemudian menjadi Rp 3.900 ketika subsidi 
dicabut, berarti APBN kita surplus 62,5%/liter. Apabila angka ini dikalikan 
dengan 15% harga pokok produksi, akan terjadi kenaikan harga sekitar 9,37% 
(katakanlah 10%).

Dengan demikian, telah terjadi surplus produksi versus konsumsi BBM. Jika 
produksi perminyakan kita mencapai 300 ribu barel/hari sekitar 9 juta 
barel/bulan; sementara harga minyak mentah dunia US$60 per barel, maka terjadi 
surplus sekitar US$540 juta/bulan. Dengan demikian, paling tidak kita bisa 
menghemat sekitar Rp5,400 triliun/bulan. Jika dikali 6 bulan, surplus menjadi 
Rp32,4 triliun. Tetapi jika setiap pejabat memiliki dua mobil, jumlah ini 
menjadi Rp64,4 triliun dan seterusnya.

Dari sisi ini saja penghematan BBM bisa efektif. Untuk itu, subsidi mesti 
dicabut. Dengan dicabutnya subsidi BBM, secara otomatis terjadi penghematan. 
Lebih dari itu, memang sangat tidak pantas pejabat negara yang notabene kelas 
menengah mendapat subsidi, tetapi begitulah kapitalisme yang didukung oleh 
mekanisme kebijakan publik dan politik negara sehingga keadilan amat mahal dan 
kemiskinan menjadi realita yang tak terelakkan.

Inpres yang hanya memberlakukan penghematan energi di lingkungan instansi 
pejabat negara, seperti kantor para menteri, kejaksaan, kepala pemerintah 
nondepartemen, Panglima TNI, Kapolri, pimpinan kesekretariatan lembaga negara, 
seluruh gubernur, bupati, dan wali kota, dalam hemat saya tidak akan membantu 
secara signifikan terhadap upaya penghematan BBM itu. Belum lagi kalau para 
pejabat negara yang terkena sasaran inpres itu tidak semua menjalankan anjuran 
pemerintah seperti tertuang dalam inpres tersebut, maka jelas hal ini merupakan 
langkah politik yang sangat tidak strategis.
***

Dalam hemat saya, upaya penghematan BBM ini tidak bisa hanya diatasi dengan 
inpres, tetapi mesti melalui sebuah kajian komprehensif, bahkan akan sangat 
baik apabila ditetapkan melalui undang-undang. Memang ini butuh waktu yang 
relatif lama, sementara kelangkaan BBM telah mencapai titik kulminasi yang 
sangat mengkhawatirkan. Apalagi materinya semata menyangkut sarana penerangan, 
pendingin ruangan (AC), dan berbagai peralatan lainnya di lembaga pemerintahan. 
Sistem monitoring yang digagas pemerintah pun terlihat sangat lemah. Secara 
lebih substantif, inpres ini lebih merupakan imbauan moral yang tidak memiliki 
sistem kontrol sosial yang berfungsi efektif tatkala diterapkan di lapangan. 
Termasuk pembatasan siaran media elektronik di malam hari tidak akan berfungsi 
efektif.

Persoalannya sangat substansial. Yang menjadi standar perdagangan kini adalah 
hukum pasar yang melegitimasi kecenderungan manusia untuk mengonsumsi sesuatu 
yang 

[ppiindia] Hemat Energi di Tengah Kemelut BBM

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
MEDIA INDONESIA
Senin, 18 Juli 2005

Hemat Energi di Tengah Kemelut BBM
Kurtubi, Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Jakarta




PEMERINTAH sudah mengeluarkan Inpres No 10/2005 tentang Penghematan Energi 
sebagai salah satu jawaban atas kemelut BBM. Meskipun sebenarnya masalah 
penghematan energi sudah menjadi bagian dari kebijakan umum bidang energi 
(KUBE) sejak awal 1980-an, namun baru kali inilah pemerintah mengeluarkan 
inpres khusus tentang penghematan energi yang seyogianya diikuti 
langkah-langkah implementatif konkret yang tepat agar tidak kontraproduktif.
Gejala kelangkaan BBM yang ditandai dengan terjadinya antrean BBM secara luas 
di berbagai kota, lebih merupakan pertanda bahwa bangsa ini sebenarnya sedang 
menghadapi fenomena gunung es dalam masalah BBM. Meskipun Pertamina belakangan 
ini sudah mampu menambah jumlah impor BBM, sulit untuk menjamin bahwa 
kelangkaan BBM tidak akan muncul kembali. Sebab, masalah utama yang dihadapi 
industri perminyakan nasional masih belum tersentuh.

Kelangkaan ini telah terjadi secara berulang-ulang, namun kali ini lebih 
bersifat struktural karena muncul sebagai salah satu resultan dari kombinasi 
berbagai masalah struktural yang dihadapi di bidang perminyakan nasional, baik 
menyangkut sisi permintaan, penawaran, serta masalah kelembagaan.

Sisi penawaran
Dari sisi supply, kemampuan produksi minyak mentah nasional merosot tajam. 
Meskipun gejala penurunan produksi sudah dimulai sejak awal 1990-an, penurunan 
secara mencolok terutama terjadi sejak tahun 1999. Dengan semakin tuanya usia 
sumur dan lapangan minyak, kemampuan produksi pun semakin menurun. Menyadari 
adanya gejala alamiah seperti ini, seyogianya sejak awal 1990-an seluruh 
kebijakan industri perminyakan nasional diarahkan untuk menjaga dan 
meningkatkan kegiatan investasi sektor hulu, termasuk penerapan teknologi 
eksplorasi yang lebih canggih dengan lebih menyederhanakan sistem, dan bila 
perlu dengan insentif fiskal.

Di sinilah dimulainya kekeliruan kebijakan yang diambil. Bukannya 
menyederhanakan proses investasi dan bukannya memberikan insentif fiskal, namun 
yang terjadi justru sebaliknya! Malah yang dikembangkan adalah sistem yang 
lebih birokratik dan pembebanan pajak yang berlebihan kepada investor pada saat 
produksi sudah mulai menurun dan pencarian cadangan baru menjadi lebih sulit.

Masalah utama yang dihadapi industri perminyakan nasional berupa gejala nyata 
penurunan produksi, menjadi hilang ditelan gegap gempitanya jargon-jargon di 
atas. Semua pihak terkonsentrasi untuk membahas RUU Migas sebagai aturan hukum 
baru pengganti UU No 44/1960 dan UU No 8/1971.

Akibatnya, sejak RUU Migas diajukan ke DPR tahun 1998, investor dan para pemain 
mengambil posisi wait and see, menunggu sampai ada kejelasan aturan hukum di 
bidang perminyakan. Data menunjukkan bahwa investasi dan kegiatan pencarian 
cadangan (eksplorasi) turun drastis sejak 1999. Jumlah penandatanganan 
blok/kontrak baru, pengeboran eksplorasi mengalami penurunan mencolok.

Bahkan, meskipun RUU Migas sudah disahkan menjadi UU Migas No 22/2001, 
investasi dan kegiatan pencarian cadangan baru tetap rendah. Kali ini persoalan 
bukan terletak pada aturan hukum/UU yang belum pasti, melainkan justru terletak 
pada substansi/isi dari UU yang sudah pasti tersebut, yakni UU No 22/2001. 
Yaitu, proses investasi yang menjadi sangat berbelit-belit/birokratik yang 
sebelumnya hanya melewati satu atap, kini harus melewat beratap-atap. Pajak dan 
pungutan yang tadinya baru dibebankan kepada investor setelah investor 
menemukan dan memproduksikan migas, kini sebelum mereka menemukan satu tetes 
pun, mereka sudah wajib bayar PPN, pajak impor, pungutan, dan retribusi (Pasal 
31 UU Migas).

Menyadari kelemahan dari UU Migas, pemerintah mengeluarkan peraturan Menteri 
Keuangan yang membebankan pajak Rp0 (nol rupiah) bagi investor hulu. Tetapi 
langkah ini dinilai justru menimbulkan masalah baru. Pasalnya, apakah peraturan 
menteri bisa 'mementahkan' UU. Sedangkan keluhan investor dan pemain yang 
menyangkut sistem yang lebih birokratik hingga kini belum ada pemecahan.
Aspek kelembagaan
Dengan UU Migas No 22/2001, investor kini harus berhubungan dengan banyak 
instansi. Pertama harus berhubungan dengan Ditjen Migas untuk urusan tender 
blok, kemudian berpindah ke lembaga baru bernama BP Migas untuk menandatangani 
kontrak kerja sama. Kalau investor membawa peralatan eksplorasi, harus 
berhubungan sendiri dengan Bea Cukai, demikian juga mereka harus berhubungan 
dengan Kantor Agraria untuk urusan sertifikat tanah/blok yang akan digarap di 
samping tentunya harus berhubungan dengan pemda.

Akibatnya, meskipun realisasi kegiatan eksplorasi menurun dan produksi minyak 
mentah nasional juga terus turun, ternyata biaya yang harus dibayar negara 
malah justru melonjak tajam. Pengeluaran untuk produksi, misalnya, meningkat 
dari sekitar US$2,4 miliar pada 1999 menjadi sekitar US$4,0 miliar pada 2004. 
Kenaikan biaya ini 

[ppiindia] Ribuan Lulusan SD dan SMP tak Bisa Sekolah

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=205847kat_id=23

Minggu, 17 Juli 2005  21:05:00

 
Ribuan Lulusan SD dan SMP tak Bisa Sekolah


Kediri-RoL -- Ribuan siswa lulusan SD dan SMP di Kabupaten Kediri, Jawa Timur 
terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan lanjutan menyusul 
tidak tersedianya ruang sekolah yang mencukupi sesuai jumlah lulusan siswa.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, M Kardiyono,  mengungkapkan bahwa 
jumlah lulusan SD di wilayahnya pada tahun 2005 ini mencapai 23.020 siswa. 
Sementara kuota siswa baru SMP Negeri di Kabupaten Kediri  9.636 orang atau 
hanya untuk menampung 41 persen lulusan SD di daerah tersebut. 

Demikian halnya dengan lulusan SMP yang jumlahnya mencapai 13.276 orang, 
padahal jatah untuk SMAN  hanya tersedia 2.940 saja atau  22 persen dari jumlah 
kelulusan. ''Kondisi inilah yang mengakibatkan banyak lulusan dari Kabupaten 
Kediri terpaksa harus melanjutkan sekolah ke luar daerah bagi keluarga yang 
mampu. Sedang bagi mereka yang tidak mampu terpaksa tidak bisa melanjutkan 
sekolah itu,'' kata Kardiyono.

Karena itu pihaknya berupaya mendirikan sejumlah gedung sekolah baru dan 
menambah jumlah ruang kelas agar bisa menampung para lulusan tersebut.  Karena, 
lanjut Kardiyono, selain kekurangan jumlah ruang kelas, selama ini banyak 
gedung sekolah yang kondisinya kurang layak pakai.

Ia mencontohkan gedung SDN Grogol II, sebanyak 397 siswa terpaksa belajar 
berjejalan di delapan ruang kelas yang ada. ''Itu berarti setiap kelas diisi 
49-50 orang siswa.'' Disebutkan, pihaknya sudah mengatasinya dengan kegiatan 
belajar mengajar secara bergiliran. Akibatnya ada sejumlah kelas yang harus 
belajar siang  di saat siswa yang lain pulang dan berisitirahat.

Sementara Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri, Suprapto, menyatakan   kondisi 
seperti ini harus segera dicarikan jalan keluar. ''Pada anggaran tahun 2006 
nanti akan kami upayakan adanya penambahan ruang kelas. Kemungkinan menambah 
gedung sekolah tahun ini sangat kecil karena APBD sudah diputuskan,'' ujarnya. 
Ia  menyayangkan  kondisi yang terjadi di SD Negeri II Grogol. ant/pur





[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Mafia Peradilan

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=115521


Mafia Peradilan
Putusan Hakim Perburuk Citra Peradilan 



Senin, 18 Juli 2005
JAKARTA (Suara Karya): Keputusan sebagian hakim dalam kasus-kasus 
yang mendapat perhatian masyarakat, semakin memperburuk citra peradilan 
Indonesia. Beberapa keputusan yang mereka ambil dinilai tidak peka dengan 
dinamika masyarakat yang menghendaki penegakan hukum yang adil dan transparan. 

Pernyataan itu tersimpul dari pembicaraan Suara Karya dengan mantan 
hakim agung, Benyamin Mangkoedilaga, Ahad (17/7) malam. Benyamin menunjuk 
beberapa contoh kasus yang menurut dia berlawanan dengan kehendak dan rasa 
keadilan mayoritas masyarakat Indonesia. Cukup banyak, wajar bila kesan yang 
muncul saat ini kekuasaan kehakiman tengah mengalami lesu darah, kata 
Benyamin. 

Dalam kaitan itu, Benyamin menyebut contoh kasus Nurdin Halid, yang 
dibebaskan dari tuduhan telah menggelapkan uang negara sebesar Rp 169 miliar, 
dalam soal distribusi minyak goreng untuk rakyat miskin. 

Benyamin juga menyebut putusan peninjauan kembali (PK) Mahkamah 
Agung yang mengurangi hukuman terpidana Tommy Soeharto, sebagai contoh lain. 
Tentang putusan yang mengurangi hukuman Tommy, dari 15 menjadi 10 tahun 
penjara, Benyamin mengaku merasa aneh. Keanehan itu menyangkut beberapa 
persoalan. Pertama, soal rehabilitasi. Lazimnya, menurut Benyamin, rehabilitasi 
hanya diberikan kepada terpidana yang dibebaskan. Dalam kasus Tommy kan tidak 
ada pembebasan, kata Benyamin, dengan nada gemas. 

Kejanggalan lain menyangkut dibebaskannya Tommy dari tuduhan 
melarikan diri. Padahal, usaha untuk menangkap Tommy Soeharto telah banyak 
menyita tenaga, waktu, pikiran dan dana dari aparat negara. 

Keprihatinan Benyamin juga diamini pakar hukum pidana yang juga 
anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan. Secara umum, Trimedya juga 
menyatakan kekecewaannya atas putusan pada beberapa kasus. Ia mencontohkan, 
keputusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang membebaskan terdakwa Waris 
Halid, dalam kasus tuduhan korupsi, serta putusan PN Jakarta Pusat terhadap 
Adiguna Sutowo dalam kasus tuduhan pembunuhan yang dilakukannya. Trimedya 
menganggap vonis tujuh tahun penjara yang diterima putra mantan pimpinan 
Pertamina Ibnu Sutowo itu terlalu ringan. Saya menganggap semua keputusan itu 
mengecewakan dan mencederai rasa keadilan masyarakat, kata Trimedya. Sebagai 
praktisi hukum, Trimedya mencium aroma intervensi non-yuridis dalam berbagai 
kasus tersebut. 

Tetapi, pendapat keduanya ditepis Ketua MA Bagir Manan. Menurut 
Bagir, sebaiknya masyarakat tidak mudah memberi cap nakal kepada seorang 
hakim hanya karena membebaskan terdakwa dari perkara yang ditanganinya. Belum 
tentu seorang hakim bersalah karena ia memutus bebas seorang terdakwa. Jangan 
begitu orang diputus bebas, hakimnya lalu dianggap tidak beres, kata Bagir. Ia 
khawatir, pikiran seperti itu akan menghancurkan integritas profesi seorang 
hakim. Bagir mengingatkan, ketidakpuasan atas putusan hakim sebaiknya dilakukan 
dengan mengajukan upaya hukum, seperti banding dan kasasi. 
(Jimmy/Kardeni/Nefan)  
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Janji Penjarakan Semua Koruptor

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=115523

 KEJAKSAAN AGUNG
Janji Penjarakan Semua Koruptor 


Senin, 18 Juli 2005
JAKARTA (Suara Karya): Kejaksaan Agung (Kejagung) di bawah kendali Jaksa Agung 
Abdul Rahman Saleh, menargetkan akan menyeret para koruptor yang telah disidik 
untuk segera masuk penjara. Target itu ditegaskan sendiri oleh Abdul Rahman 
Saleh, usai mengikuti gerak jalan santai dalam rangka hari bakti Adyaksa ke-45, 
di Kejagung, Jakarta, Minggu (17/7). 

Targetnya kita, membawa semua koruptor ke tempat tahanan, kata Jaksa Agung 
yang juga mengingatkan praktik korupsi di Indonesia sangat mencemaskan karena 
sudah manjangkau segala bidang termasuk pengadaan barang dan jasa. Bahkan telah 
merambah ke lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kondisi tersebut 
menjadi salah satu faktor penghambat utama pelaksanaan pembangunan di 
Indonesia, ujarnya. 

Korupsi juga banyak terjadi pada kegiatan pemerintahan yang berhubungan dengan 
penerimaan dan pembelanjaan uang negara. Dari berbagai penyimpangan telah 
terjadi kebocoran luar biasa. Untuk tahun 2003 saja misalnya, 30 persen dari 
belanja negara yang berjumlah Rp 118 trilun telah dikorupsi, sedangkan dana 
yang dikorupsi dari sektor penerimaan pajak pada tahun anggaran yang sama 
diperkirakan Rp 180 triliun. 

Menurut Jaksa Agung, peraturan perundang-undangan yang mengatur pencegahan dan 
pemberantasan tindak pidana korupsi sudah cukup banyak. Selain itu, juga ada 
keinginan nyata pemerintah untuk memberantas korupsi, baik dari sisi hukum 
pidana material maupun hukum pidana formal. Namun dalam pelaksanaannya masih 
terdapat banyak celah yang dapat disalahgunakan pelaku kejahatan untuk 
melepaskan diri dari jeratan hukum, sehingga praktik korupsi tidak terhindarkan 
yang mengakibatkan rakyat menderita. 

Dalam peringatan hari jadi kejaksaan itu, Jaksa Agung juga mengharapkan 
instansi yang dipimpinnya menjadi lebih profesional, transparan, dan akuntabel. 
Untuk mengawasi kinerja Kejagung, katanya, kini telah terbentuk Komisi 
Kejaksaan. Jaksa Agung akan melakukan pertemuan dengan seluruh anggota Komisi 
Kejaksaan pekan depan. (Victor AS/Ant) 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Putusan Ngawur

2005-07-17 Terurut Topik Ambon
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=115525

 Putusan Ngawur
Frans Hendra Winata
Praktisi Hukum, Dosen Universitas Pelita Harapan 


Senin, 18 Juli 2005
Tidak fair bila menuduh terjadinya mafia peradilan semata karena kesalahan 
hakim. Masalah korupsi peradilan, demikian saya lebih suka menyebutnya, 
terjadi tak lepas pula dari peran pengacara dan jaksa. Hakim tak bisa bergerak 
sendiri tanpa ada kongkalikong dengan pengacara dan jaksa. Namun demikian, 
hakim memang memegang kunci mengapa mafia peradilan kian bertumbuh subur di 
negeri ini. 

Yang jelas, mafia peradilan sulit diberantas karena tidak ada keseriusan dari 
pihak legislatif dan eksekutif sebagai partner yudikatif untuk meluruskannya. 
Dua lembaga ini perlu all out untuk mengondisikan agar kinerja di jajaran 
yudikatif berjalan sesuai harapan, memenuhi rasa keadilan dalam memutuskan 
perkara-perkara. Di lain pihak, pengawasan terhadap para hakim sendiri (oleh 
hakim pengawas atau MA) sejauh ini sangat kurang. 

Banyak indikasi adanya putusan-putusan hakim yang ngawur. Contohnya, kasus 
Tommy Soeharto, kasus Nurdin Halid dan lain-lain, yang kenyataannya tidak 
sesuai dengan dogma, kaidah atau teori-teori hukum yang berlaku. 

Mengapa orang yang membunuh, hukumannya lebih ringan daripada yang menyuruh 
membunuh? Padahal menurut teori hukum, orang yang menyuruh atau mengotaki 
pembunuhan, hukumannya sepertiga lebih berat dari yang disuruh membunuh. Tapi 
dalam kasus Tommy Soeharto, kenyataannya hukuman bagi Tommy sebagai tersangka 
yang menyuruh membunuh, lebih rendah daripada yang membunuh. 

Demikian pula dalam kasus Nurdin Halid yang sudah diputus 20 tahun penjara di 
pengadilan negeri (PN), akhirnya dibebaskan di pengadilan tinggi (PT). Mengapa 
sudah dihukum 20 tahun kok bisa bebas? 

Terkait dengan putusan-putusan ngawur oleh hakim, yang memrihatinkan, kita 
tidak pernah mendengar adanya pemanggilan oleh hakim pengawas atau Mahkamah 
Agung. Sudah selayaknya, bila terjadi suatu putusan ngawur yang mencuat di 
media massa, maka hakim yang memutuskan perkara tersebut perlu dipanggil. Hakim 
perlu diminta pertanggungjawaban sekaligus menjelaskan mengapa sampai muncul 
putusan macam itu. 

Dalam memutuskan suatu perkara, hakim memiliki independensi dan kebebasan. 
Namun kebebasan tersebut hendaknya tidak disalahtafsirkan, termasuk untuk 
memutuskan suatu perkara secara ngawur. Independensi dan kebebasan hakim 
diperlukan untuk menjamin rasa keadilan, bukan untuk jor-joran ngawur, yang ada 
indikasi KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan tidak berdasar rasa keadilan. 
*** 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Meskipun Seperti Menuang Segelas Air Ke Kolam

2005-07-17 Terurut Topik Temie Iswanto
Meskipun Seperti Menuang Segelas Air Ke Kolam

 

Bismillahir rahmanir rahiem

 

Sabtu petang pekan yang lalu, saya naik songtiaw (kendaraan umum /
angkutan kota semacam pick-up yang sudah dimodifikasi) ke masjid di
Pattaya Selatan. Dari seringnya kita naik kendaraaan ini, maka tahulah
kita bahwa salah satu kebiasaan yang baik dari orang2 Thailand adalah
apabila dalam perjalanan ada orangtua atau perempuan yang naik kendaraan
ini, maka kaum lelaki akan memberikan tempatnya kepada mereka. 

 

Di songtiaw tempat saya duduk telah ada beberapa orang (maaf) waria
dengan pakaian minimnya. Dalam perjalanan, seorang ibu muda yang
menggendong anaknya (sekitar 4 tahun) menyetop dan naik kendaraan ini.
Sesaat sebelum wanita tadi naik, seorang lelaki segera bangun dan
memberikan tempatnya kepada wanita tadi. Selanjutnya lelaki itu berdiri
di belakang, di sebelah wanita tadi. Saya sendiri duduk berseberangan
dengannya. 

 

Tidak lama setelah kendaraan bergerak, serombongan waria yang juga
berpakaian minim menyetop dan naik songtiaw ini juga. Dan meniru
kebiasaan baik mereka, maka saya pun berdiri dan memberikan tempat
kepada mereka. Jumlahnya berlebih sehingga sebagian di pangku kawannya. 

 

Segera setelah songtiaw bergerak, para waria tersebut terlibat dalam
pembicaraan yang seru. Selanjutnya mereka sibuk dengan melihat dan
membicarakan selembar kertas yang dipegang oleh salah satu dari mereka
yang duduk di sebelah wanita yang menggendong anaknya tadi. 

 

Lelaki tadi memberi aba2 dengan tangannya kepada para waria itu dengan
sedikit komentar. Dia minta kepada mereka agar jangan membuka gambar
wanita bugil di situ. Menurut pandangannya, hal itu tidak baik karena
ada anak kecil di sampingnya. Rupa2-nya lelaki tersebut memahami bahwa
meskipun pelacuran bukan lagi rahasia umum di Pattaya, tetapi dia tetap
berusaha untuk menjaga anak kecil dari melihat gambar2 telanjang.
Setelah tahu masalahnya, saya pun memberi support dengan pandangan
simpati dan senyum kepadanya.

 

Barangkali tindakan lelaki tadi tidak cukup berarti untuk mengubah
keadaan di Pattaya, akan tetapi keadaan yang sesungguhnya adalah bahwa
dia telah berbuat apa yang dapat dilakukannya dengan baik. Dia telah
berbuat sesuatu yang berarti, bahkan meskipun seperti menuang segelas
air ke kolam. Meskipun nampaknya tidak memberi perubahan yang berarti,
namun yang sesungguhnya adalah bahwa dia telah menambah segelas air ke
dalam kolam. Dan jika saja setiap dari kita dapat menghadirkan kebaikan2
sebaik yang dapat kita lakukan dengan kesabaran yang baik (tidak
emosional), barangkali kita tidak terlalu susah untuk menjaga dan
menyelamatkan anak2 kita secara ber-sama2 dari dekadensi moral.

 

Sungguh, Allah maha kuasa atas segala sesuatu, termasuk di dalamnya
adalah kekuasaan-Nya untuk mengubah keadaan2 menjadi baik atau lebih
baik lagi. Namun demikian ketetapan-Nya atas dunia ini tidak berubah.
Dia telah menjadikan dunia ini darul asbab. Itu artinya bahwa jika kita
adalah salah satu asbab yang menjadikan anak2 kita menjadi generasi yang
lebih baik, maka mudah bagi Allah (swt) untuk mengangkat kita dan orang2
yang bersama kita ke maqam yang mulia atau yang lebih mulia lagi. Dan
tentu saja, mudah bagi Allah untuk mengubah keadaan negeri kita menjadi
baik atau menjadi lebih baik lagi,  Subhanallah.

 

Subhan ibn Abdullah

Pattaya, 16/07/2005

*

http://imanyakin.modblog.com/core.mod?show=blogviewblog_id=683217

 

 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Kepercayaan Terhadap Ilmu Sesat Ide Pembodohan

2005-07-17 Terurut Topik heri latief
Kepercayaan Terhadap Ilmu Sesat Ide Pembodohan
 
 
percayakah kalian?
angin mengabarkan kabar kelaparan, kemiskinan!
berita dari negeri rayuan pulau kelapa, pahit!
hitunglah, berapa gajinya para wakil ra'yatmu!
lalu bacalah hutang kehancuran ekonomi lepas landas
mungkin kita memang tak punya kacamata batin?
oya?!

siapa itu yang ngaku-ngaku bangsa indonesia?
mereka yang anti politik nyatanya berpikir munafik
berambisi licik mengempeskan ide anti penindasan
sembari nyanyi-nyanyi pelangi pelangi, alangkah indahmu...
 
padahal student kita di jaman kolonial punya nyali melawan penjajahan
lha sekarang koq bermetafora seperti paguyuban pelajar intriklicik 
yang bersemangat kolonialis berbau amis, memuakkan!

lihatlah! ringkasan ceritanya adalah kasus minyak bumi
siapa sebenarnya pemilik dari hasil alammu itu?
merekakah yang bergaya mewah serakah?
yang punya sepasukan centeng berkacamata dollar?
siapa itu yang ngaku-ngaku bangsa indonesia?
mereka yang mempropagandakan kencangkan ikat pinggang?
 
tapi larangan gaya hidup bermewah-mewah diberakin para pemimpin
sepertinya kita baca lagi kisah dongeng raja tanpa busana
kemewahan itu nyatanya hanya milik penguasa dan koncokonconé
negara bukan dibikin untuk ra'yat jadi melarat miskin!
kita lihat matabatin ra'yat tak buta, hati ra'yat terluka!

kalian yang doyan menindas pada suatu saat pasti terlindas
sejarah! sejarah yang berpihak pada kebenaran
yang akan menelanjangi karakter jahatnya orang bayaran
dibayar oleh bosnya sang raja korupsi namberwan
siapa yang mau terus-terusan bertitel budak belian?
lantas ilmu sesat dijadikan alat represi semodel fasisme?
 
gawat! cilaka!
kalian pikir semua yang namanya politik itu licik?
politikaphobia? atau politik hura-hura?
sementara itu kalian sembunyi dibalik mimpi
berilusi menjinakkan pemikiran anti penindasan
maka dikreasikanlah acara nyanyi-nyanyi padamu negeri
 
apa ini akibat dari berstatus keturunan maling ber-alibi suci?
cikalbakal dari cekal mencekal ide demi napsu pribadi?
imanjinasi dan kenyataan harus dibebaskan dari ide pembodohan
 
pikiran mustinya bebas sebebas debu terbang di alam maya
yakinlah pada kenyataan yang sebenarnya
bahwa kemiskinan adalah penghinaan
bahwa kemelaratan itu artinya kenekatan
bahwa kemewahan para maling berdasi sudah sangat berbahaya
 
kerna negeri kita ini asli alamnya kayaraya
minyak bumi itu mustinya kado buat ra'yat
bukankah kekuasaan itu datangnya dari mandat ra'yat?!
siapa itu yang ngaku-ngaku bangsa indonesia?
 
jika kalian hanya punya pikiran menindas
jangan heran suatu saat bisulnya pecah!
maka berceceranlah nanahnya sejarah!
ra'yat sang pemilik mandat sudah pasti kecewa berat
seberat perasaiannya sinonim sesusah hidup yang gelisah
kerna lapar bukan sekedar lapar mayprén!
ini busung lapar! itu koruptor! siapa yang sangka?
 
jika kalian buta-budeg-bisu tak punya urat malu
lupa dengan keindonesian yang suci bin munafik
yang kalian bangga-banggakan cuma ide pembodohan
padahal otak kalian dibayar untuk berfikir secara jujur
kejujuran intelektual adalah jawaban terhadap ide pembodohan
dibodohi oleh materi yang menggodamu untuk berkorupsi
siapa itu yang ngaku-ngaku bangsa indonesia?
 
Heri Latief
amsterdam, 18 juli 2005

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal

2005-07-17 Terurut Topik A Nizami
Mungkin inilah hasil dari privatisasi Rumah Sakit atau
liberalisasi sektor Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan
diserahkan kepada swasta. Pemerintah tak perlu ikut
campur.

Ada uang selamat. Tak ada uang ya sudah,
berdoalah...:)

Sesungguhnya ini adalah berita yang sangat
menyedihkan. Kebijakan ekonomi yang salah-lah (yang
membisniskan pelayanan kesehatan) yang menyebabkan
banyak rakyat miskin yang meninggal karena tidak
mendapat pelayanan kesehatan.

Sudah saatnya Puskesmas atau pun bidan-bidan
tradisional dimasyarakatkan kembali untuk membantu
proses kelahiran.

--- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:


http://www.indomedia.com/bpost/072005/17/depan/nas3.htm
 
 
 Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal
 Makassar, BPost
 Inilah gambaran semakin tipisnya rasa kemanusiaan
 bangsa ini. Gara-gara tidak punya uang untuk
 membiayai persalinan, seorang warga Makasar,
 Rahmatia harus kehilangan bayi yang dikandungnya. 
 
 Pasalnya, Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar tidak
 mau menangani persalinannya karena Rahmatia tidak
 mampu membayar biaya persalinan.
 
 Air ketubannya pecah, Kamis (14/7) malam (14/7),
 tapi hingga Jumat pagi dan siang tadi bayinya belum
 dikeluarkan. Bahkan pihak RS baru bilang pada saya
 setelah bayinya meninggal dalam kandungan, ujar
 suami Rahmatia, Daeng Rangka, kemarin.
 
 Tragisnya, hingga Sabtu pagi kemarin, bayi itu belum
 dikeluarkan dari kandungan Rahmatia. Bisa saja
 ibunya ketularan meninggal kalau penanganannya
 lambat, keluh Daeng.
 
 Daeng pun menyesalkan tindakan dokter yang dinilai
 tidak menangani persalinan ini dengan cepat. Pada
 saat ketuban Rahmatia pecah, dokter sempat bilang
 kepaad dirinya agar segera mengurus Jaring Pengaman
 Sosial (JPS) dulu agar ditangani oleh rumah sakit.
 Karena sudah malam, suaminya itu menjadi kalang
 kabut karena tidak ada kantor kelurahan yang buka.
 Walhasil, bayi dalam kandungan Rahmatia pun
 meninggal.
 
 Dokter tak menangani dengan baik karena saya
 miskin. Padahal saya sudah menunggunya selama 13
 tahun. Andai saya banyak uang, tidak mungkin istri
 saya begini, ucap Daeng dengan isak tangis yang
 dalam. Sehari-harinya, Daeng berprofesi sebagai
 tukang becak.
 
 Hingga kemarin, pihak RS Labuang Baji, hingga saat
 ini belum mau memberikan komentar. Setiap dokter
 yang ditemui, enggan memberi penjelasan. Bahkan,
 sejumlah dokter muda mengunci ruang persalinan
 ketika hendak dikonfirmasi. dtc
 
 
 [Non-text portions of this message have been
 removed]
 
 


Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis

2005-07-17 Terurut Topik Lina Dahlan
Yap. Seorang non-muslim, karena latar belakang konsep ketuhanannya, 
tidak akan tega mengatakan kejahatan, keburukan itu datangnya dari 
Sang Maha Pencipta. Tapi kalau ditanya, mereka tentu meyakini bahwa 
Tuhan itu Maha Pencipta...:-). Buat mereka Tuhan tidak mungkin 
menciptakan keburukan karena Tuhan itu Maha Suci. Mereka punya makna 
sendiri akan kemahasucian Tuhan, dimana saya mengartikan konsep-
konsep itu bukan ke Mahaan, hanya Tuhan Pencipta, Tuhan Suci, 
Tuhan Kuasa. Tidak ada keabsolutan. Ini kesimpulan saya sendiri 
setelah banyak berdiskusi dengan teman-teman Kristen. 

Saya pikir karena konsep ketuhanannya yang miskin itu, pada hal-hal 
yang ghaib seperti hal jin/setan/iblis ini, literatur kristen 
tidak bisa menjawabnya dgn tuntas dan mengalihkan ke jawaban yang 
filosofis. Iblis itu adalah sifat...dll. Sama seperti menjawab soal 
konsep Tuhan yang harus filosofis. 

Buat saya pribadi, kita hanya perlu berbaik sangka terhadap segala 
tujuan penciptaan Tuhan (yang baik dan buruk)itu buat manusia.

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso [EMAIL PROTECTED] 
wrote:
 Bung Togi, silahkan baca Qur'an disitu tertera semuanya.  Have you 
ever read the Qur'an?  
 Ambil hikmahnya dg baik,  dg adanya Allah SWT granted his (Iblis) 
request, itu menandakan bhw Allah SWT maha pemurah dan maha 
penyayang.  Bayangkan segitu kotornya Iblis itu masih saja diterima 
permohonannya, utk itu kita (manusia) tdk usah segan2 berdoa 
padaNya, menyadari bhw kita ini mahluk yg tdk luput akan dosa, 
sayangnya banyak diantara kita yg malas berdoa.  Alqur'an TIDAK  
mengajarkan kita utk berbuat salah. Korupsi, diskriminasi, 
pemerkosaan dll adalah bentuk kejahatan yg lahir dr Iblis dan memang 
itulah yg sumpahnya terhdp Allah SWT bhw iblis akan terus menggoda 
kita sampai akhir zaman, dan hanya kita yg sesat (the misguided 
ones) yg akan menjadi pengikut Iblis tsb.  
  
 Bung Togi, I guess you're not a Muslim, yah?  Pertanyaan2 begini 
biasanya bukan lahir dr seorang Muslimin!   Anyway, please do 
forgive me if I am wrong.
  
 
  Togi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote:
 pak Tony,
 you wrote: Iblis asked Allah for a postponement until the 
hereafter. Allah granted his request
 Benarkah Allah Yang Maha Mulia itu mau memenuhi permintaan Iblis 
Yang Maha Kotor itu?
 Saya yakin Al Quran tidak mengajarkan begitu, sebab jika benar, 
pantas saja jika dunia penuh dengan korupsi, diskriminasi, 
pemerkosaan dll.
 togi 
 
 tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Apakah anda seorang Muslim?  Menyesatkannya dimana?
 Allah bekerjasama dg Iblis utk menguji manusia (your words) 
bandingkan dg :
 ...Iblis diperkenankan utk menggoda manusia... (Ahmad 
Syukri).   
 Read the Qur'an, if you want to know the truth. You will find that 
Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah 
granted his request. Iblis swore that he would mislead and misguide 
all the people except those sincere and devoted worshipers of Allah. 
Allah told him that only the misguided ones would follow him and 
that He would fill Hell with him and his followers.
 
 partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Benarkah Allah SWT menciptakan Iblis dan mengijinkan Iblis untuk 
menggoda manusia? 
 Saya menganggap pendapat bapak Syukri itu menyesatkan, karena 
tidak mungkin Allah bekerjasama dengan Iblis untuk menguji manusia!
 togi
 
 Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Allah SWT itu Maha Sempurna. Makanya dia menciptakan berbagai 
macam makhluk sesuai keinginanNYA.
 DiciptakanNYA makhluk yang selalu taat dan patuh kepadaNYA seperti 
Malaikat (hanya punya satu dorongan yaitu taat kepada ALLAH SWT). 
Diciptakan juga makhluk yang selalu ingkar seperti Iblis (juga hanya 
satu dorongan). Kemudian diciptakanNYA makhluk yang lebih canggih 
lagi (sempurna lagi dibanding makhluk2 sebelumnya) yaitu Manusia, 
dimana dalam diri manusia diberi 2 macam dorongan yaitu kepada 
kejahatan (hawa nafsu) dan dorongan untuk berbuat kebaikan.  Sebagai 
ciptaan yang lebih canggih dari pada ciptaan2 yang lain, manusia 
diberi kebabasan memilih oleh tuhan : Ingin Surga (kebahagiaan) atau 
Neraka (terserah pilihan manusia itu sendiri). Secara logika 
semuanya ingin Surga (kebahagiaan) dong! .ya  nggak. Tapi supaya 
adil untuk mendapatkan surga tidaklah gratis. Karena kalau tidak 
iblis protes dong. Soalnya iblis dipastikan masuk neraka karena iri 
manusia diciptakan lebih canggih dari pada dia.
 Untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) manusia diuji dulu oleh 
Allah SWT didalam dunia ini.
 Antara lain Iblis diperkenankan oleh ALLAH SWT untuk menggoda 
manusia agar terdorong berbuat kejahatan sebagai ujian, juga 
diberikan musibah, fitnah dan lain2 sebagai cobaan/ujian ALLAH SWT. 
Dan sebagai keseimbangan tuhan memberi petunjuk melalui Utusan ALLAH 
SWT (para nabi) serta kitab suciNYA sehingga manusia terdorong untuk 
berbuat kebajikan.
 
 Jadi penciptaan iblis, alam dunia ini serta kedudukan manusia 
sebagai khalifah (manajer) dimuka bumi ini merupakan sarana ujian 
bagi 

Ant: Re: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis

2005-07-17 Terurut Topik Lina Dahlan
Kalo menurut saya sih, yang terakhir itu bukan karena iblis cemburu 
kepada Allah. Kalo mang ucup bisa merubah paradigma berfikir 
dari 'iblis cemburu kepada Allah' ke 'iblis tidak cemburu kepada 
Allah tapi cemburu kepada manusia Adam as'...he..he...pasti sudah 
tercerahkan.

Iblis itu tahu kok kalau Allah itu segala...Maha, Allah itu 
Absolut...:-). Sama kan seperti manusia. Manusia tahu kalo Allah itu 
segala Maha...tapi kok la ya ngonno...masih aja menyekutukanNya 
dengan beralasan hanya dalam konsep kok, dalam hati tidak.

Tapi, moga-moga memang dalam hati tidak. 

wassalam,
--- In ppiindia@yahoogroups.com, mangucup88 [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Siapakah yg menciptakan kejahatan dan siapakah yg menciptakan 
dosa ? 
 Hawa melanggar perintah Allah dan berbuat dosa, karena kena 
hasutan 
 dari si iblis ! Bingo dan benar 100%, karena si iblis itu memang 
 sudah dari sononya ditakdirkan untuk menjadi kambing hitamnya dari 
 Allah, tetapi siapakah yg menghasut si iblis sehingga ia berani 
 berontak melawan Allah ? Jawabannya mudah, karena si iblis cemburu 
 terhadap Allah ! Pertanyaan terakhir siapakah yg menciptakan rasa 
 cemburu ini?
 
 Mohon pencerahannya agar mang Ucup tidak masuk neraka !
 
 
 [EMAIL PROTECTED] wrote:
  Iya nihhh, kalau samasekali gak ada maling dan rampok, polisi 
dan 
 tentara nganggur. Kalau polisi nganggur, lalu dibubarkan. Kalau 
gak 
 ada polisi, maka negara gak ada wibawa, lalu negara bubar...
   
  Jadi, maling,rampok, iblis perlu...
   
  Salam
   
  Danardono
  
  
  Ambon [EMAIL PROTECTED] schrieb:
  Mungkin saja mereka punya secret agreement [perjandian 
rahasia] 
 yang tidak 
  diketahui manusia. Katanya kalau Mr Iblis dilenyapkan berarti 
 dunia aman 
  sentosa. Dan karena aman dan sentosa  mengakibatkan manunia 
tidak 
 lagi 
  mengikuti petunjuk Alloh SWT. Sama halnya kalau Alloh  SWT tidak 
 ada maka 
  iblis kena PHK, nganggur dan munkin saja bisa gila-gilan. 
Sebagai 
 contoh 
  duniawi bisa dilihat hubungan antara USA dan Soviet, dulu saling 
 bermusuhan 
  tetapi mempunyai hubungan diplomatik dan penuh dengan perjanjian 
 rahasia mau 
  pun tidak rahasia. Sekarang dengan hanya ada satu superpower 
 keadaannya 
  gila-gilaan :-)))
  
  Jadi konklusinya : ada kebutuhan timbal balik.
  
  - Original Message - 
  From: partogi samosir [EMAIL PROTECTED]
  To: ppiindia@yahoogroups.com
  Sent: Saturday, July 16, 2005 10:05 AM
  Subject: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa 
 diciptakanNya 
  iblis
  
  
   Benarkah Allah SWT menciptakan Iblis dan mengijinkan Iblis 
untuk 
 menggoda 
   manusia?
   Saya menganggap pendapat bapak Syukri itu menyesatkan, karena 
 tidak 
   mungkin Allah bekerjasama dengan Iblis untuk menguji manusia!
   togi
  
   Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote:
   Allah SWT itu Maha Sempurna. Makanya dia menciptakan berbagai 
 macam 
   makhluk sesuai keinginanNYA.
   DiciptakanNYA makhluk yang selalu taat dan patuh kepadaNYA 
 seperti 
   Malaikat (hanya punya satu dorongan yaitu taat kepada ALLAH 
 SWT). 
   Diciptakan juga makhluk yang selalu ingkar seperti Iblis (juga 
 hanya satu 
   dorongan). Kemudian diciptakanNYA makhluk yang lebih canggih 
 lagi 
   (sempurna lagi dibanding makhluk2 sebelumnya) yaitu Manusia, 
 dimana dalam 
   diri manusia diberi 2 macam dorongan yaitu kepada kejahatan 
 (hawa nafsu) 
   dan dorongan untuk berbuat kebaikan.  Sebagai ciptaan yang 
lebih 
 canggih 
   dari pada ciptaan2 yang lain, manusia diberi kebabasan memilih 
 oleh tuhan 
   : Ingin Surga (kebahagiaan) atau Neraka (terserah pilihan 
 manusia itu 
   sendiri). Secara logika semuanya ingin Surga (kebahagiaan) 
 dong! .ya 
   nggak. Tapi supaya adil untuk mendapatkan surga tidaklah 
gratis. 
 Karena 
   kalau tidak iblis protes dong. Soalnya iblis dipastikan masuk 
 neraka 
   karena iri manusia diciptakan lebih canggih dari pada dia.
   Untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) manusia diuji dulu oleh 
 Allah SWT 
   didalam dunia ini.
   Antara lain Iblis diperkenankan oleh ALLAH SWT untuk menggoda 
 manusia agar 
   terdorong berbuat kejahatan sebagai ujian, juga diberikan 
 musibah, fitnah 
   dan lain2 sebagai cobaan/ujian ALLAH SWT. Dan sebagai 
 keseimbangan tuhan 
   memberi petunjuk melalui Utusan ALLAH SWT (para nabi) serta 
 kitab suciNYA 
   sehingga manusia terdorong untuk berbuat kebajikan.
  
   Jadi penciptaan iblis, alam dunia ini serta kedudukan manusia 
 sebagai 
   khalifah (manajer) dimuka bumi ini merupakan sarana ujian bagi 
 manusia. 
   Apakah manusia bisa sukses (lulus ujian) untuk mendapatkan 
surga 
   (kebahagiaan) atau gagal dan masuk Neraka. Sedangkan makhluk2 
 yang tidak 
   ikut ujian (seperti Malaikat, bumi , matahari bintang2, air 
dll) 
 tentu 
   saja tidak akan dapat reward (surga) atau punishment (neraka). 
 Wallahualam 
   bissawab.
  
  
   -
   Yahoo! Mail for Mobile
   Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone.
  
   [Non-text portions of this 

[ppiindia] Fwd: Seri 685. Demokrasi sebagai Alat Penjajahan

2005-07-17 Terurut Topik Lina Dahlan
--- In [EMAIL PROTECTED], H. M. Nur Abdurrahman 
[EMAIL PROTECTED] wrote:
BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM

WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
[Kolom Tetap Harian Fajar]
685. Demokrasi sebagai Alat Penjajahan

Either you accept our offer of carpet of gold, or we bury you under 
carpet of bomb. (Anda terima tawaran kami, dan hidup di atas 
karpet emas, atau jika tidak, Anda akan kami kubur di bawah karpet 
bom). Kalimat di atas adalah bahasa diplomasi yang dipilih Amerika 
untuk delegasi Thaliban saat berunding di Berlin, Jerman, sebelum 
mereka membombardir Afghanistan. Cuplikan itu dikutib oleh Jean-
Charles Brisard dalam bukunya, Ben Laden, the Forbidden Truth. 
Kalimat seperti itu ternyata tidak membuat Thaliban surut dari 
pendirian awal. Dan ternyata Thaliban harus mengakui kebenaran 
ancaman Amerika tersebut, Afghanistan dikubur di bawah karpet bom. 
Apa sesungguhnya yang dicari oleh Amerika?

Afghanistan memang amat menggiurkan. Selain memiliki cadangan minyak 
dan gas yang cukup besar dan belum diekplorasi, negeri yang terlihat 
tandus ini juga satu-satunya negara harapan Amerika untuk menjadi 
saluran pipa minyak yang akan dibangun untuk menyedot minyak dan gas 
dari Asia tengah (Turkemenistan, Uzbekistan dan Kazakistan) yang, 
menurut para ahli, depositnya mencapai 50 billion barel. Cadangan 
minyak ini nantinya dibawa ke laut India melalui Pakistan. 
Dibandingkan dengan Saudi Arabia yang hanya memiliki 30 billion 
barel, dan sisanya saat ini entah tinggal berapa lagi, Afghanistan 
sungguh sebuah surga tersendiri buat Amerika. Minyak untuk Amerika. 
Itulah nampaknya kata kunci kedamaian di Afghanistan. Dan menanamkan 
demokrasi di Afghanistan itulah kata pembenaran Amerika Serikat, 
sebagai kampiun demokrasi di dunia. 

Bagaimana dengan Iraq yang masih bergolak sekarang ini. Sama dengan 
Afghanisran black gold (emas hitam) alias minyak yang juga menjadi 
kata kunci. Sebermula Presiden George W Bush begitu menggebu-gebu 
dan berbusa-busa mulutnya meyakinkan dunia bahwa Iraq memiliki 
senjata kimiawi dan biologis dengan kuantitas yang tidak main-main. 
Senjata Pemusnah Massal (SPM) = Weapons of Mass Destruction (WMD) 
yang dimiliki Saddam Husein yang menjadi alat pembenaran untuk 
menginvasi Iraq dalam upaya ekspansi ekonominya menguasai negeri 
1001 malam pemilik kandungan enas hitam itu. Begitu perang 
dinyatakan selesai, semua titik yang dicurigai sebagai lokasi 
disimpannya SPM=WMD itu secara intensif segera diperiksa oleh tim 
khusus AS. Namun, ternyata tidak secuilpun bukti ditemukan. Maka 
seperti di Afghanistan yang dijadikan pembenaran ialah lagi-lagi 
demokrasi, menanamkan demokrasi di Iraq,

Kalau keluar Amerika menjadikan demokrasi sebagai kata pembenaran 
yang hakekatnya dijadikan dan sebagai alat penjajahan untuk ekspansi 
ekonominya, lalu bagaimana dengan wajah demokrasi dalam negeri 
Ameruka sendiri? Ralph Nader pada tahun 1972 menerbitkan buku Who 
Really Runs Congress?, yang menceritakan betapa kuatnya para pemilik 
modal mempengaruhi dan membiayai lobi-lobi Kongres. Diperkuat oleh 
The Powergame (1986) karya Hedrick Smith yang menegaskan bahwa unsur 
terpenting dalam kehidupan politik Amerika adalah: money, uang dan 
fulus. Sehingga benarlah apa yang diteriakkan Huey Newton, pemimpin 
Black Panther pada tahun 1960-an: Power to the people, for those 
who can afford it. (kekuasaan diperuntukkan bagi mereka yang mampu 
membayar untuk itu). 

Negara adidaya tersebut mempunyai kepentingan untuk membuka pasar 
global seluas-luasnya sehingga perusahaan Amerika dapat masuk dan 
menguasai pasar di negara setempat. Untuk mencapai hal itu, 
dibutuhkan suatu rezim yang lemah, yang dapat ditekan oleh para 
pemilik modal atau badan-badan keuangan internasional. Untuk 
menciptakan para penguasa yang lemah di tiap-tiap negara, 
dikembangkan konsep civil society (masyarakat sipil) yang mengebiri 
peran negara menjadi seminimal mungkin. Lembaga swadaya masyarakat 
(LSM) didorong untuk menjadi pemerintah-pemerintah kecil sehingga 
masyarakat dapat mengurus dirinya sendiri. Dengan demikian tidak 
hanya pemerintah, lembaga-lembaga swasta pun turut andil dalam 
penyebaran opini global tentang nilai-nilai demokrasi universal. 

Sudah terlalu jelas fakta yang dapat disodorkan bahwa Amerika 
menggunakan demokrasi sebagai alat untuk menekan negara-negara 
berkembang (terutama negeri-negeri Islam) agar tunduk pada 
keinginannya. Tidak pernah ada itikad baik Amerika untuk mendorong 
kesejahteraan negara-negara yang dijadikan sasaran promosi demokrasi 
dan hak asasi manusia.  Amerika (dan negara-negara Barat) mempunyai 
kepentingan politik dan ekonomi untuk menjaga kelangsungan hidup 
rezim-rezim penguasa. Jika demokratisasi diartikan sebagai tampilnya 
kekuatan oposisi (yang didominasi oleh gerakan 
Islam fundamentalis) sebagaimana terjadi di Kuwait, Aljazair, 
Yordania, dan Yaman, maka Barat akan menghambat proses demokratisasi 
itu. Kontinuitas suplai minyak dan keberadaan pangkalan militer 
Barat adalah sesuatu 

[ppiindia] Re: Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal

2005-07-17 Terurut Topik fauziah swasono
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote:
 Mungkin inilah hasil dari privatisasi Rumah Sakit atau
 liberalisasi sektor Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan
 diserahkan kepada swasta. Pemerintah tak perlu ikut
 campur.
 
 Ada uang selamat. Tak ada uang ya sudah,
 berdoalah...:)
 

 Sesungguhnya ini adalah berita yang sangat
 menyedihkan. Kebijakan ekonomi yang salah-lah (yang
 membisniskan pelayanan kesehatan) yang menyebabkan
 banyak rakyat miskin yang meninggal karena tidak
 mendapat pelayanan kesehatan.
 


Saya tahu anda anti privatisasi apapun. Saya juga tidak setuju
privatisasi institusi negeri terutama dibidang pendidikan dan
kesehatan. Cuma kalau setiap kasus atau mis-manajemen yg terjadi
ditimpakan pada akibat privatisasi tampaknya terlalu sumir. Belum
ada data yg menunjukkan bahwa ini terjadi krn RS Labuang Aji ini
diprivatisasi.

Kasus pelayanan buruk di RS (terutama RS Pemerintah) adalah cerita
lama, telah terjadi sejak zaman Pak Harto. Belasan tahun yl, saya
dalam keadaan mendesak dirujuk untuk periksa darah ke RS Hasan Sadikin
Bandung. Jumat jam 11 siang, bagian UGD dan lab tutup. Tidak ada
karyawan yg jaga di pos informasi. Zaman itu kata2 privatisasi/
liberalisasi belum terlintas sama sekali di Indonesia. Akhirnya saya
harus pergi ke RS Swasta besar. 

Bbrp tahun lalupun, saya mengunjungi RSCM buat mencari info, sekitar
satu jam disana saya mendapat kesimpulan: RS tsb masih butuh banyak
perbaikan. Itu RS terbesar di Indonesia. Saya tidak menggeneralisir
bahwa semua dokter, paramedis dan karyawannya adalah manusia kejam tak
punya hati. Banyak saya kenal dokter dan paramedis yang simpatik dan
humanis sekali. Tapi secara substansial ada yg salah dalam manajemen
antar lembaga pemerintah dalam bidang kesehatan (dan pendidikan).

Bukankah baru2 ini pemerintah menyatakan orang miskin gratis berobat
di RS? Kenapa kasus ini bisa terjadi? Kemudian mengapa dokter yg
bertugas saat itu tidak mendahulukan azas keselamatan pasien? Harus
dicari penjelasan atas pertanyaan tsb, shg bisa diketahui dimana
kelemahan penanganan kesehatan ini.

Apalagi RS Labuang Baji adalah RS Pemerintah, jadi menuding
privatisasi dalam kasus ini cuma mengaburkan masalah sesungguhnya yg
harus diselesaikan. Atau ini bagian dari kampanye anti-privatisasi?

salam,

fau






***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Tommy Soeharto Tiap Bulan Terbang ke Jakarta

2005-07-17 Terurut Topik Mohammad Ali Edwin
Jika saya sebagai anggota TNI, saya akan menembak langsung Tommy!!!
RSPAD adalah rumah sakit khusus untuk anggota TNI, bahkan kalau tidak salah
RS itu khusus untuk perwira...
bagaimana mungkin seorang napi bisa masuk RSPAD??!
masukkan saja tommy ke RS umum biasa

- Original Message - 
From: Ambon [EMAIL PROTECTED]
To: Undisclosed-Recipient:;
Sent: Saturday, July 16, 2005 5:04 PM
Subject: [ppiindia] Tommy Soeharto Tiap Bulan Terbang ke Jakarta


 http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/15/index.html

 SUARA PEMBARUAN DAILY
 Tommy Soeharto Tiap Bulan Terbang ke Jakarta


 NUSAKAMBANGAN- Tommy Soeharto, yang menjalani pidana penjara di Lembaga
Pemasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan, Jawa Tengah, ternyata sebulan
sekali terbang ke Jakarta untuk menjalani perawatan mata di Rumah Sakit
Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Tommy tidak
menjalani perawatan di poliklinik LP Batu karena keterbatasan peralatan
medis.

 Memang tiap bulan dia (Tommy) kontrol ke RSPAD. Pekan ini Tommy juga
menjalani perawatan di sana. Tommy mendapat izin untuk dirawat di RSPAD
mulai tanggal 11 hingga 18 Juli mendatang, ujar Kepala LP Batu yang juga
koordinator LP se-Nusakambangan, Sudiyanto, kepada wartawan di LP Batu,
Nusakambangan, Jawa Tengah, Kamis (14/7).




***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Turut Berduka Cita Atas Apa yg Terjadi pada AHMADIYAH

2005-07-17 Terurut Topik Robertus Budiarto
Sebagai orang yang dilahirkan Katolik alias Non Moslem, daku merasa terpanggil 
untuk mengucapkan ikut bela sungkawa atas terjadinya pelanggaran hukum dan hak 
asasi manusia dan penghinaan agama (Islam), oleh orang-orang guoblok tapi 
sombong. Seolah-olah Tuhan itu nggak melihat, nggak mampu, kaya DIA butuh 
tenaga keroyokan guoblok nan sombong seperti itu. Mereka Jangan minder, orang 
Katolik juga masih banyak yang goblok dan sombong seperti itu. Mari kita bahu 
membahu menghilangkan keguoblokan dan kesombongan itu. 
 
(By the way, bagi yg ngeributin Tika pamer pakean renang di Thailand, anda 
tidak merasa tersinggung dengan penghinaan nama Allah dan agama Islam oleh 
orang2 sombong dan guoblok spt itu? Kalau masalah Tika anda kok ceriwis sekali, 
tapi kalau ada orang-orang gueblek yg memberi kesan Islam sbg agamanya orang 
gueblek, anda kok nggak ceriwis...   apa anda diem-diem naksir Tika... :-)))   
)
 
Dari segi hukum dan kehidupan bernegara, apa yg dilakukan terhadap Ahmadiyah 
adalah suatu bentuk penghinaan, pelecehan terhadap hak warga negara. Apa yang 
terjadi pada hari Jumat kemarin sebenarnya merupakan teror. Masa orang mau 
Sholat dilempari batu??!!! Hari Jumat bukannya nahan diri, malah jadi orang 
liar. Jiancuk tenan, udah goblok sombong lagi. Ini merupakan indikasi kuat 
bahwa di tanah air ini memang terdapat sentra-sentra teroris menyalahgunakan 
nama Islam. Ada aparat aja berani ngelemparin batu, apalagi kalau kagak 
kelihatan ...ngelemparin bom..
 
-Bagi tokoh-tokoh Islam, janganlah terlalu cepat menuduh Amerika, jika demikian 
anda tidak ada bedanya dengan Bush. Jangan terlalu defensif lah!!!. Sebaliknya 
lebih tanggaplah jika terorisme dan penginjak-injakan hak asasi manusia 
dilakukan oleh umat muslim. Jangan diam saja. Dan berikan response kepada 
hal-hal yg lebih substansial, bukan cuman masalah Tika pakae pakean renang di 
Thailand, itu mah masalah ecek-ecek.. (istilah Amin Rais, kalau mau bisa 
diganti dgn ucuk-ucuk atau icik-icik atau apalah terserah udel anda).
 
-Bagi umat non moslem, jangan terlalu bersedih kalau anda selalu dituduh hendak 
memurtadkan umat Islam. Lihatlah mereka, sesama Muslim pun mereka tidak 
mengenal toleransi. Sebaliknya tegurlah teman-teman yang hendak menawarkan 
agamanya pada siapapun untuk melakukannya dengan lebih hormat dan bermartabat. 
Menurut Erich Fromm (the art of loving), kalau orang mencintai itu selalu 
mempunyai 4 sindrom, keempatnya selalu ada. Yaitu CRRK, Care, Responsible, 
Respect, Knowing. Kalau cuman Care dan Responsible gak ada Respect dan Knowing 
itu mah mau maksain alias Diktator nggak beda jauh ama Teroris. So please kalau 
ada yg mau care dan responisble, minta juga supaya mau respect dan mengenali 
manusia lain dgn lebih dalam, otherwise itu mah bukan cinta tapi mau 
manipulasi. Paling mudah adalah imbauan almarhum Romo Mangun, kalau mau 
mengkristenkan orang, nggak usah banyak omong, beri saja contoh atau teladan 
cinta kasih, TITIK. Dia mau pindah agama atau tidak itu urusan masing-masing.
 
-Bagi aparat pemerintah, perjuangkan penegakan hukum yang tegas. Itu kan emang 
pekerjaan anda??!!! Hari ini anda memberi toleransi, besok saudara anda atau 
anda sendiri bisa kena getahnya. Mau dibawa kemana negara ini? Buat apa kita 
bayar mahal2 anggota DPR, yang selalu minta naik gaji, cuman supaya dikhianati 
FPI?
 
-Bagi sesama manusia. Jangan diam saja nyatakan rasa duka dan keberatan anda. 
Karena Nama Tuhan sekali lagi telah disalah gunakan untuk MELANGGAR HUKUM dan 
HAM. Bantu dan perjuangkanlah Pendidikan yang Pluralistis, Humanis, 
Spiritualistis dan Gratis.. Tegaskan 
 
-Bagi Tuhan, kau tau apa yang kita mau.. please help. Eh... Tuhan kalau gak 
Salah Bertrand Russel pernah omong jangan remehkan orang guoblok yg banyak, 
negara bisa ancur karenanya. what ever siapa yg omong, sampeyan ya dah 
tau... Makanya tolong dong, kalau dah tahu mbok ya mbantuin...  Please jangan 
keterlaluan dong, masak situ kasi begitu banyak orang bodoh dan sombong pula... 
 satu kejelekan aja kenapa sih Han, guoblok atau sombong jangan dua2nya 
sekaligus dong Han... Hani..???  .. emmm jangan-jangan orang sombong itu karena 
goblok  Tap Han, kan ada orang guoblok rendah hati???  What ever lah Han, 
pokoknye selametin kita aje..ya Hani...
Selain itu ... Lu jangan diam aja kenapa, kalau namamu disalahgunain orang 
guoblok dan sombong!  Yah... gue tahu elu Maha Sabar dan Kasih, tapi yah... 
kita udah nggak sabar nih...masak sengsara terus ini bangsa. Dg  Hani!
 
Best Regardos
Bobby Budiarto
 


 

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org

[ppiindia] islib = istana liberal

2005-07-17 Terurut Topik Nugroho Dewanto

Tinggalkan Jas, Tanggalkan Dasi

Gerakan menghemat energi membawa efek samping penting. Cara berpakaian 
pejabat disesuaikan: fungsi mengalahkan gengsi.

***-
Maksudnya adalah sebagai konsekuensi menghemat energi, tapi gerakan 
mencopot jas dan dasi ternyata punya arti penting tersendiri. Gerakan hemat 
energi yang dicetuskan melalui Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2005 
mungkin saja tak efektif mencapai sasaran. Itu masih harus kita lihat 
nanti. Namun sekarang efek budaya penting sudah langsung dihasilkan, 
walaupun tidak disengaja dan tidak dimaksudkan sebagai tujuan. Diam-diam 
telah terjadi semacam revolusi tata krama busana yang dimulai dari 
lingkungan Istana Presiden.
Pada mulanya adalah instruksi untuk menghemat pemakaian listrik, suhu kamar 
di Istana Kepresidenan dan kantor pemerintah lain tak perlu diatur terlalu 
dingin. Cukup sampai 25 derajat Celsius, Wakil Presiden Jusuf Kalla 
menegaskan. Karena itu para pejabat dibebaskan dari aturan memakai pakaian 
komplet. Boleh copot dasi dan meninggalkan jas di lemari supaya tidak 
merasa kepanasan, yang sebenarnya akibat ulahnya sendiri itu. Bukan cuma 
dibebaskan, bahkan dilarang membungkus tubuhnya dengan jas.
Instruksi ini seakan-akan mengesankan negara terlalu mengatur gaya hidup 
pribadi para pejabatnya. Memang mengatur, tapi bukan dalam semangat 
mengekang, melainkan justru bersifat deregulasi, atau liberalisasi cara 
berpakaian dalam jam kerja. Mungkin karenanya orang akan bergurau tentang 
gerakan Islib baru, kependekan dari istana liberal, khusus dalam soal 
dress code. Tidak apa-apa, tak ada kepribadian nasional yang dikesampingkan 
dalam hal itu. Yang terjadi adalah sekadar rasionalisasi yang memang 
dibutuhkan, yaitu penyesuaian kehidupan material dengan tekanan biaya 
ekonomi. Itulah hakikat efisiensi.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla harus 
bangga karena memelopori terobosan ini. Sejak zaman kolonial--berulang kali 
telah dicoba--kita tak berhasil keluar dari masalah pakaian sipil lengkap 
yang sebenarnya tidak sesuai dengan iklim tropis negeri ini. Ketidakcocokan 
juga ada dalam soal biaya: setelan jas pejabat harganya bisa Rp 10 juta 
lebih, dasi selembar sampai Rp 1 juta. Lalu, agar tidak kegerahan, AC semua 
ruangan dan mobil dipasang sedingin mungkin, yang makan ongkos dan 
menghabiskan energi pula. Konyol bukan?
Mungkin kita masih terpengaruh pada peribahasa warisan kolonial bahwa 
busana menunjukkan harkat pemakainya. Lalu keliru diterapkan untuk 
meningkatkan gengsi. Padahal, pada bangsa yang sama juga berlaku ungkapan 
sebaliknya, de kleren maken den man niet, bukan pakaian yang menentukan 
diri seseorang. Wibawa dipancarkan dari sikap dan perilakunya. Biarlah 
setelan lengkap itu, sampai ke tuxedo dan dasi kupu-kupu, dipakai 
resepsionis hotel internasional, pramugara udara, atau pelayan restoran 
besar saja.
Kita sudah capek melihat sidang DPR, misalnya, dipenuhi campur aduk jenis 
jas, mulai dari jas tweed hingga yang bercorak kotak-kotak, atau blazer 
berkancing metal, yang biasanya dipakai untuk musim gugur, berburu rubah, 
atau ke klub golf di Eropa sana. Syukurlah, sekarang kemeja biasa boleh, 
batik lengan pendek juga oke dipakai dalam sidang kabinet. Tentu saja 
berkaus oblong atau berkemban bagi menteri perempuan tak dibenarkan. 
Berpakaian sederhana bukan berarti tak mampu membeli. Di Singapura, yang 
jauh lebih kaya, para pemimpin juga lebih sering berkemeja biasa saja.
Kita tak ingin meramal apakah akhirnya gerakan penghematan energi bisa 
berguna, dan saat ini tak ingin ikut berdebat tentang efeknya pada 
pertumbuhan ekonomi. Namun, apa pun jadinya, gunanya kini bagi pendobrakan 
kode berbusana sudah jelas ada, dan harus diluaskan serta dijaga 
kelangsungannya. ***/***

(Opini Majalah TEMPO, 18 Juli 2005)



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Why the world is flat (Daniel H. Pink)

2005-07-17 Terurut Topik rahardjo mustadjab
Tentu saja ungkapan 'bumi datar' hanya figure of
speech saja.  Artinya, tidak ada hambatan apapun bagi
seseorang untuk menjadi pemain golf handal seperti
Chichi Rodriguez, misalnya.  Dulu, sebelum 'bumi
datar', sekalipun tidak ada peraturan tertulis, hanya
mereka yang masuk WASP (white-anglo saxon, protestant)
yang dapat jadi anggota country clubs.  Tak ada
larangan bagi yang bukan WASP memang, tapi siapa yang
akan memberi reference ?  Dunia berubah kearah
persamaan kesempatan bagi semua, dan kini orang dapat
melihat seorang Tiger Woods menduduki ranking teratas
PGA.  Tennis semula juga olah raganya WASP, sekarang
African-Americans banyak yang menjadi kampiun seperti
dua bersaudasa Venus dan Serena Williams.

Baru tahu bahwa Tom Friedman bekas caddynya Chichi
Rodriguez.  Mungkin berawal dari melayani Chichi
Rodriguez inilah Tom Friedman (peraih Pulitzer Prize 3
kali) terobsesi bahwa 'the playing field is really
flat' dan menjadi penganjur globalisasi.

Salam,
RM  



Why the World Is Flat 
The playing field is being leveled, says globalization
guru Thomas Friedman - from Shanghai to Silicon
Valley, from al Qaeda to Wal-Mart.
By Daniel H. Pink


Thirty-five years ago this summer, the golfer Chi Chi
Rodriguez was competing in his seventh US Open, played
that year at Hazeltine Country Club outside
Minneapolis. Tied for second place after the opening
round, Rodriguez eventually finished 27th, a few
strokes ahead of such golf legends as Jack Nicklaus,
Arnold Palmer, and Gary Player. His caddy for the
tournament was a 17-year-old local named Tommy
Friedman.

Rodriguez retired from golf several years later. But
his caddy - now known as Thomas L. Friedman, foreign
affairs columnist for The New York Times and author of
the new book The World Is Flat: A Brief History of the
Twenty-First Century - has spent his career deploying
the skills he used on the golf course: describing the
terrain, shouting warnings and encouragement, and
whispering in the ears of big players. After 10 years
of writing his twice-weekly foreign affairs column,
Friedman has become the most influential American
newspaper columnist since Walter Lippmann.

One reason for Friedman's influence is that, in the
mid-'90s, he staked out the territory at the
intersection of technology, financial markets, and
world trade, which the foreign policy establishment,
still focused on cruise missiles and throw weights,
had largely ignored. This thing called
globalization, he says, can explain more things in
more ways than anything else. 

Friedman's 1999 book, The Lexus and the Olive Tree:
Understanding Globalization, provided much of the
intellectual framework for the debate. The first big
book on globalization that anybody actually read, as
Friedman describes it, helped make him a fixture on
the Davos-Allen Conference-Renaissance Weekend
circuit. But it also made him a lightning rod. He's
been accused of rhetorical hyperventilation and
dismissed as an apologist for global capital. The
columnist Molly Ivins even dubbed top-tier society's
lack of concern for the downsides of globalization
the Tom Friedman Problem.

After 9/11, Friedman says, he paid less attention to
globalization. He spent the next three years traveling
to the Arab and Muslim world trying to get at the
roots of the attack on the US. His columns on the
subject earned him his third Pulitzer Prize. But
Friedman realized that while he was writing about
terrorism, he missed an even bigger story:
Globalization had gone into overdrive. So in a
three-month burst last year, he wrote The World Is
Flat to explain his updated thinking on the subject. 

Friedman enlisted some impressive editorial
assistance. Bill Gates spent a day with him to
critique the theory. Friedman presented sections of
the book to the strategic planning unit at IBM and to
Michael Dell. But his most important tutors were two
Indians: Nandan Nilekani, CEO of Infosys, and Vivek
Paul, a top executive at Wipro. They were the guys
who really cracked the code for me. 

Wired sat down with Friedman in his office at the
Times' Washington bureau to discuss the flattening of
the world. 

WIRED: What do you mean the world is flat?
FRIEDMAN: I was in India interviewing Nandan Nilekani
at Infosys. And he said to me, Tom, the playing field
is being leveled. Indians and Chinese were going to
compete for work like never before, and Americans
weren't ready. I kept chewing over that phrase - the
playing field is being leveled - and then it hit me:
Holy mackerel, the world is becoming flat. Several
technological and political forces have converged, and
that has produced a global, Web-enabled playing field
that allows for multiple forms of collaboration
without regard to geography or distance - or soon,
even language. 

So, we're talking about globalization enhanced by
things like the rise of open source?
This is Globalization 3.0. In Globalization 1.0, which
began around 1492, the world went from size large to
size medium. In Globalization 2.0, the 

Re: [ppiindia] Re: Markas Ahmadiyah Diserbu Massa

2005-07-17 Terurut Topik Robertus Budiarto
The saint [EMAIL PROTECTED] wrote:
..deleted
Sekarang lah massa seperti NU, Muhammadiyah, PKS dan Massa-massa
nasionalis lainnya menunjukkan sisi sesungguhnya mereka yang katanya
membela KEADILAN.

Bobby ngimbuhi:
BETUL SKEALI.  Saatnya organisasi2 besar Islam menunjukkan ketegasan. PKS, 
mestinya bisa kan orang2nya nggak guoblok. Muhammadiyah... sekarang setelah 
diketuai Din Syamsudin, bekas antek Tutut..  tanda tanya besar  NU.Insya 
Allah.
 
Gimanapun, pemerintah jangan terlalu tergantung ama organisasi Islam. Berani 
dong sikap tegas. SBY tegas dong, ini kan otoritas anda dicuri!!!
 
Salam
Bobby B

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: Ant: [ppiindia] Mungkinkah LPPI berhenti?

2005-07-17 Terurut Topik Carla Annamarie

when i watched the news on TV abt ahmadiah, it's just another prove of
justification of blood-thirsty ppl regarding to defend their religion with
violence..., they execute their beliefs by conduct violence, and more
ridicolous that after Friday prayer (sholat jumat) they came from mosque,
they came to Ahmadiah with (parang, batu, pisau, golok) ..gosh...their face
re full of hatred and even dare to kill if it necessary...(i wonder what
kinda things they heard from the mosque anyway)
the ahmadiah ppl looked helpless, terrified and they just watched in
horror..
anyway, i think these kinda things is not new anyway..., there's always be
violence.., i wonder if these kinda lunatic run the country or run the
world, the next generation of osama bin laden...:))..btw they re the
biggest and fanatic fans of osama bin laden...to them osama is their
hero...no wonder..:))...
the kinda things that happened to ahmadiah should give many ppl different
perspectives...and the real image of what kinda agenda and beliefs that
makes there ppl doing such a horror and terrible things...
btw if they not agree with ahmadiah, they dont have a right to judge them
by violence...it's not human it's evil...

can they (LPPI, FPI) stop?..i think the question should be can they be
stopped..?




   
 Danardono 
 HADINOTO  
 [EMAIL PROTECTED]  To 
 oo.deppiindia@yahoogroups.com
 Sent by:   cc 
 [EMAIL PROTECTED] 
 ups.com   Subject 
   Ant:  [ppiindia] Mungkinkah LPPI
   berhenti?   
 07/17/2005 09:03  
 PM
   
   
 Please respond to 
 [EMAIL PROTECTED] 
  ups.com  
   
   




...Umat yang mana ?

Ya, inilah pertanyaan umum, yang kita ajukan, pada Allah.Yang mana
sebenarnya umatMU? Semua kelompok mengatasnamakan namaMU.

salam

danardono



The saint [EMAIL PROTECTED] schrieb:
Apakah LPPI akan berhenti melakukan aksi penyerangan terhadap
kelompok yang menurut mereka keliru?
Siapa saja yang telah dinyatakan menyimpang menurut mereka?
Apakah Pemerintah akan mendiamkan saja kejadian ini?
Apakah peristiwa seperti ini pernah terjadi di Negara lain?

Pemerintah Pakistan atas desakan Kelompok Islam Radikal seperti
LPPI/GUI ini mengeluarkan Peraturan bahwa Ahmadiyah di luar Islam
pada tahun 1974. Dan Tahun 1980-an Jend. Zia dengan maksud menarik
simpati Mullah Pakistan menegaskan kembali UU dengan memberikan
hukuman badan jika Ahmadiyah menggunakan atribut islam seperti :
Menamakan tempat ibadahnya masjid, mengucapkan salam, mengucapkan
azan, menggunakan nama islam, mengucapkan lailahaillah
muhammadurasulullah dan menuliskannya di masjid mereka, mendakwahkan
ajaran mereka dll.

Apakah ini berhasil menghambat kemajuan ahmadiyah dan memebuat
Pakistan lebih baik? Tidak sama sekali tidak. Kedua harapan mereka
tidak tercapai, bahkan Ahmadiyah semakin maju dan Pakistan semakin
terpuruk. Satu-satunya pencapaian mereka adalah berhasil
berpartisipasi dalam politik yang ternyata malah menambah kerusakan
pada Pakistan, karena mereka bukan negarawan melainkan mengaku ahli
agama yang tidak tahu menahu bagaimana mengurus Negara.

Ahmadiyah sudah memperingatkan di depan Parlemen pada saat hearing
sebelum keluarnya Undang-Undang tsb. bahwa tidak ada lembaga di
dunia ini yang dapat menentukan dan memaksakan keyakinan yang harus
dianut oleh warga negaranya.

Jika Peraturan ini dikeluarkan maka akan menimbulkan perselisihan
antar kelompok selanjutnya yang akan menimpa semua golongan karena
sampai saat itu sudah banyak fatwa pengkafiran dari suatu kelompok
terhadap kelompok lainnya terutama pada tiga kelompok besar Syiah,
Sunni dan Ahmadiyah selain beberapa kelompok lainnya seperti
Inkarsunnah dan Mutazilah.

Ahmadiyah sudah memperingatkan bahwa Pemerintah seharusnya tidak
usah turut campur dalam masalah ini dan hanya menjaga terjaminnya
keamanan dan hak-hak asasi warga negaranya.

Ternyata Isu Ahmadiyah ini sukses membawa 

[ppiindia] Re: islib = istana liberal

2005-07-17 Terurut Topik fauziah swasono
Mas Nug,
apakah inspirasi pakaian pejabat ini datang dari PM Koizumi ya?
Soalnya pas Pak SBY kesini awal Juni bertepatan pula dg kampanye PM
Koizumi untuk menanggalkan jas dan dasi selama summer di Jepang
(that's the first time in Japan). Pak Koizumi sendiri memakai kemeja
casual lengan panjang.

Dengar2 awalnya tidak terlalu efektif, karena memang jas gelap dan
dasi sudah gaya berpakaian standar pria pekerja disini. AC ruangan yg
diharapkan diset pada 28C nyatanya masih diset 24C. Tetapi mulai
banyak yg meninggalkan jas dan dasi terutama para akademisi dan
terutama mulai minggu2 ini karena sudah terasa gerahnya. Harusnya
kemaren Pak SBY melobi Koizumi untuk mengimpor batik Indonesia yg
lebih adem...

fau


--- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote:
 
 Tinggalkan Jas, Tanggalkan Dasi
 
 Gerakan menghemat energi membawa efek samping penting. Cara berpakaian 
 pejabat disesuaikan: fungsi mengalahkan gengsi.
 
 ***-





***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Porno

2005-07-17 Terurut Topik Robertus Budiarto

 

ASAL USUL 

Porno



Ariel Heryanto

Remaja Asia, termasuk Indonesia, telah menemukan seksualitas lebih santai dan 
pada usia lebih muda dibandingkan orangtuanya. Ini bukan perbedaan tingkat 
susila antargenerasi, tetapi perubahan sejarah teknologi.

Ketika pornografi dicetak di atas kertas, ruang gerak pembuat dan pengecernya 
serba terbatas. Juga konsumennya, apalagi yang di bawah umur. Kalaupun berhasil 
mendapatkan, mereka harus mencuri-curi tempat dan waktu untuk membaca dan 
menyimpannya. Begitu rumitnya pornografi di atas kertas. Apalagi film biru yang 
butuh proyektor dan kamar gelap.

Berkat internet dan DVD, pornografi beredar gencar dan murah. Sesudah 
dinikmati, bisa disimpan dalam disket tanpa kelihatan jorok, diedarkan, 
diperbanyak, atau dihapus tanpa bekas. Rekaman VCD dan DVD seharga karcis 
bioskop.

Bisa dimaklumi bila ada yang panik. Sambil menjerit ”itu porno!”, mereka 
bertekad memeranginya. Tetapi, industri hiburan telah menghancurkan batasan 
porno dan bukan porno. Teknologi SMS tidak membedakan apakah pesan dari SBY 
cocok untuk dewasa atau anak. Di layar komputer dan televisi bercampur-aduk 
berita tentang indeks saham, bom, film kartun Jepang, dan gosip hamilnya 
Angelina Jolie bagi penonton semua umur.

Generasi terdahulu jelas bersalah karena gagal menyediakan pendidikan seksual 
yang sehat, terbuka, dan beretika pada generasi mudanya. Lowongan itu digarap 
para pedagang industri informasi hiburan tanpa menghiraukan etika. Kegagalan 
kaum tua ini melahirkan reaksi defensif yang tidak selalu memperbaiki situasi.

Ada yang bangkit menjadi kelompok militan anti-pornografi. Ada yang berjuang 
lewat undang-undang. Reaksi represif itu bukan hanya mubazir, tetapi bisa 
berbahaya dalam masyarakat yang lembaga peradilannya sedang amburadul. 
Merumuskan ”pornografi” saja orang sudah kelabakan. Karena akar masalahnya 
tidak dipahami di luar soal moralitas baik lawan buruk.

Terlebih konyol ketika ada yang berdalih seksualitas terbuka tidak sesuai 
kebudayaan asli bangsa Timur. Gambar relief di sejumlah candi kita merayakan 
kelamin dan seks. Di sejumlah masyarakat kita, pria mandi bersama di satu 
bagian sungai; perempuannya di bagian lain. Di sebagian wilayah, perempuan 
bertelanjang dada sehari-hari. Di pusat kota para pria bekerja bertelanjang 
dada, dan buang air-kecil di bawah pohon. Goyang Inul pada awalnya populer di 
kalangan yang asing pada gagasan liberalisme.

Porno tidak dikenal dalam bahasa adat kita. Kita harus pinjam bahasa Inggris 
untuk menajiskan orang lain.

Sejak awal ”adat” kita yang beraneka menyerap ”adat” berbagai bangsa lain. 
Perdebatan RUU KUHP kesusilaan didorong meningkatnya bentrok nilai budaya yang 
sama-sama datang dari ”luar” Nusantara. Tidak ada yang berhak mengklaim lebih 
”asli”.

Apakah ”pornografi” ditentukan ada atau tidaknya unsur ”erotik” pada gambar 
atau tindakan? Bagaimana jika gambar atau tindakan itu tidak mengandung unsur 
erotik, tetapi yang melihatnya terangsang? Gambarnya harus dipidana, atau yang 
”tidak tahan” melihat perlu dibawa ke klinik ilmu jiwa?

Seorang pria Indonesia pernah menceritakan pengalamannya cuci mata di pantai 
Kuta. Banyak turis asing, perempuan berkulit putih, berjemur diri sambil 
melepas kutang. ”Aneh,” katanya, ”saya sama sekali tidak terangsang. Tetapi, 
yang lebih aneh,” tambahnya, ”setengah jam kemudian ada perempuan berkulit 
coklat yang lewat dengan pakaian minim. Tubuh saya bergetar.”

Sebagian besar kasus pornografi merendahkan perempuan, tetapi meresahkan pria. 
Perempuan diperalat sebagai objek untuk merangsang fantasi dan isi kantong 
pria, subjek yang rentan secara erotik, tetapi berjaya secara politik, ekonomi, 
hukum, dan moralitas.

Pornografi mirip terorisme. Negara berusaha menaklukkan keduanya lewat berbagai 
cara, termasuk hukum. Tetapi, keduanya susah didefinisikan. Dalam sebagian 
besar kasus, pornografi atau teroris hanya ada di benak yang merumuskan, bukan 
sesuatu yang hadir objektif di dunia. Bagi Presiden Bush, orang seperti Abu 
Bakar Ba’asyir itu teroris. Tetapi, bagi kelompok Ba’asyir, yang teroris adalah 
Bush.

Seperti terorisme, sebagian besar pornografi dikuasai, dinikmati, dan sekaligus 
dikutuk sesama pria. Kaum perempuan diperalat atau dikorbankan.

Berciuman di muka umum atau di layar televisi merupakan tindak kejahatan? 
Tetapi, adegan baku-hantam dalam film cerita atau ruang parlemen sah-sah saja? 
Apa kita dididik lebih menghargai kekerasan dan kebencian, sambil menindas 
kasih sayang? Dalam seluruh sejarah, pria lahir dan dibesarkan untuk berperang 
dan membunuh. Perempuan melahirkan kehidupan, menyusui, dan merawatnya.

http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/17/persona/1899020.htm


-
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat 

[ppiindia] Asvi Warman Adam Meluruskan Sejarah

2005-07-17 Terurut Topik Robertus Budiarto

 

Asvi Warman Adam Meluruskan Sejarah 

Oleh: P Bambang Wisudo

ASVI Warman Adam (50) merupakan seorang sejarawan yang terus mendesakkan agenda 
pelurusan sejarah dan lantang menyuarakan perlunya kebohongan seputar peristiwa 
1965 dibongkar. ”Sejarah yang selama ini dipergunakan sebagai alat penindas 
perlu diubah menjadi medium pembebasan,” kata Asvi.

Sejak rezim Soeharto jatuh, peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan 
Indonesia (LIPI) ini mengalihkan konsentrasi kegiatan riset dan penulisan 
tentang sejarah kontemporer Indonesia. Ia sangat aktif menulis di surat kabar, 
berbicara dalam berbagai pertemuan dan seminar, serta melakukan riset seputar 
peristiwa 1965 dan sejumlah topik lainnya. Ia menulis sederet pengantar 
buku-buku yang ditulis oleh para korban dan mereka yang disingkirkan akibat 
peristiwa kelabu itu.

Dua buku yang diterbitkan baru-baru ini, Soeharto Sisi Gelap Sejarah Indonesia 
dan Pelurusan Sejarah Indonesia, mengungkapkan bagaimana sejarawan ini bersikap.

Ironinya, Asvi yang dikenal luas berbagai kalangan, baik mahasiswa, 
intelektual, aktivis organisasi nonpemerintah, para korban kekerasan Orde Baru, 
sampai anak-anak SMA itu, tidak terlibat dalam ”proyek-proyek pelurusan 
sejarah” yang disponsori negara. Ia mundur dari tim penulisan ulang Sejarah 
Nasional Indonesia. Ia tidak dilibatkan dalam revisi sejarah seputar peristiwa 
1965 yang dibentuk pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Baru-baru 
ini, namanya juga gugur dalam seleksi keanggotaan Komisi Kebenaran dan 
Rekonsiliasi (KKR) yang diharapkan bisa menyingkap dan mengobati kabut hitam 
perjalanan Indonesia.

Asvi menyatakan tidak kecewa dan bisa menerima hasil seleksi itu. ”Saya akan 
tetap berusaha untuk memperbaiki persoalan sejarah masa lalu di luar KKR,” kata 
Asvi.

Apa yang memotivasi Anda untuk mengikuti seleksi keanggotaan KKR?

Itu bagian dari keprihatinan saya. Pelurusan sejarah dan KKR merupakan bagian 
dari reparasi politik masa lalu yang tidak terselesaikan. Ibarat reparasi 
mobil. Kalau mobil ditabrak dibawa ke bengkel, reparasi apa pun tidak bisa 
memulihkan pada kondisi awal. Ini hendaknya disadari. Reparasi ini juga 
menyangkut permohonan maaf. Ada ganti rugi, kompensasi. Itu yang dilakukan KKR.

Namun, reparasi juga menyangkut apa yang dilihat masyarakat. Menyangkut juga 
gugatan terhadap peristiwa masa lampau, bagaimana memori masyarakat. Ini bisa 
diselesaikan melalui pelurusan sejarah, pendidikan sejarah di sekolah lebih 
baik, penerbitan buku-buku, pembuatan film, dan lain-lainnya.

KKR juga berkaitan dengan pelurusan sejarah, karena dari situ akan dihasilkan 
dokumen negara untuk penulisan sejarah.

Kegiatan utama Anda saat ini?

Menulis sejarah kontemporer, hal-hal kontroversial, yang terkait dengan 
pelurusan sejarah. Peristiwa-peristiwa dalam sejarah kontemporer itu dulu 
dibengkokkan oleh rezim.

Pada masa lampau, sejarah yang diajarkan di sekolah lebih banyak bercerita 
tentang pemberontakan. Seakan-akan Indonesia, sejak 1945-1965, hanya berisi 
serangkaian pemberontakan, lalu ada tentara yang berhasil menumpas 
pemberontakan dan jadi pahlawan. Padahal cerita Indonesia tidak hanya tentang 
itu. Pemberontakan itu harus dilihat dari perspektif lebih komprehensif.

Kurikulum 2004 lebih maju dalam hal ini. Pemberontakan tidak dilihat sebagai 
pemberontakan an sich. Pemberontakan juga dilihat dari persoalan-persoalan yang 
terjadi di Indonesia. Ada persoalan kesenjangan ekonomi, ada persoalan 
ideologis, dan ada persoalan sosial politik lainnya. Peristiwa-peristiwa itu 
dilihat dari perspektif sebuah bangsa yang menghadapi berbagai persoalan. Tidak 
semata-mata bercerita tentang ada sekelompok orang yang ingin keluar dari 
negara di Indonesia, kemudian ada yang berhasil membela negara kesatuan.

Mengapa fokus Anda pada Peristiwa 1965?

Peristiwa 1965 merupakan tahun pembatas zaman. Zaman berubah antara sebelum 
1965 dan sesudahnya. Perubahan itu terjadi dalam bidang ekonomi, politik, dan 
sosial budaya secara serentak.

Setelah tahun 1965, politik luar negeri berubah total. Dari nonblok menjadi 
pro-Barat, menjadi pengikut Amerika Serikat. Ekonomi Indonesia yang dulunya 
berdikari berubah menjadi ekonomi yang tergantung pada modal asing. Dalam 
bidang sosial budaya juga terjadi perubahan sangat besar. Pada masa lampau, 
orang boleh mempersoalkan tanah. Pada masa Orde Baru, penelitian tentang 
agraria pun hilang. Orang tidak boleh lagi mengungkit-ungkit tanah. Dalam 
bidang kebudayaan, sebelum 1965, kita bebas berpolemik. Sesudah tahun 1965 
budaya kita seolah-olah satu, menjadi monolitik. Tidak ada lagi perbedaan. 
Semua seragam.

Saya tidak menampik bahwa sebelum tahun 1965 juga terjadi hal-hal buruk. Ada 
aksi-aksi sepihak dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Barisan Tani 
Indonesia (BTI). Ada serangan Lekra terhadap kelompok Manikebu yang tidak 
terpuji. Namun, pembantaian yang terjadi sesudahnya merupakan pembalasan yang 
lebih dari setimpal. Kenapa sesudah tahun 1966 masih 

Re: [ppiindia] Re: Markas Ahmadiyah Diserbu Massa

2005-07-17 Terurut Topik Carla Annamarie

actually, FPI n LPPI, apakah memang sudah berbadan hukum? klo udah berbadan
hukum visi n misi nya seperti apa..? kok organisasi bercitra teroris n
kekerasan ini bisa legal berdiri n beroperasi di indonesia..? track record
dalam kekerasan khususnya FPI udah banyak menghiasi jakarta, pelanggaran
hukum dan tindak pidana juga udah banyak tuh..knapa pemerintah gak
melakukan tindakan untuk menutup organisasi ini..? dibanding ahmadiah yang
mungkin ada sedikit perbedaan tp gak da kekerasan, mending organisasi yang
maniac kayak gini yang ditutup...

Ormas Islam lain such as PKS or muhamadiyah, gak ada kedengaran
bunyinya:))...anyway, above all gak usah mandang agama deh..sebagai
sesama manusia aja deh..



   
 Robertus Budiarto 
 [EMAIL PROTECTED] 
 hoo.com   To 
 Sent by:  ppiindia@yahoogroups.com
 [EMAIL PROTECTED]  cc 
 ups.com   
   Subject 
   Re: [ppiindia] Re: Markas Ahmadiyah 
 07/18/2005 11:22  Diserbu Massa   
 AM
   
   
 Please respond to 
 [EMAIL PROTECTED] 
  ups.com  
   
   




The saint [EMAIL PROTECTED] wrote:
..deleted
Sekarang lah massa seperti NU, Muhammadiyah, PKS dan Massa-massa
nasionalis lainnya menunjukkan sisi sesungguhnya mereka yang katanya
membela KEADILAN.

Bobby ngimbuhi:
BETUL SKEALI.  Saatnya organisasi2 besar Islam menunjukkan ketegasan. PKS,
mestinya bisa kan orang2nya nggak guoblok. Muhammadiyah... sekarang setelah
diketuai Din Syamsudin, bekas antek Tutut..  tanda tanya besar
NU.Insya Allah.

Gimanapun, pemerintah jangan terlalu tergantung ama organisasi Islam.
Berani dong sikap tegas. SBY tegas dong, ini kan otoritas anda dicuri!!!

Salam
Bobby B

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around
http://mail.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]

Yahoo! Groups Links










***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Gus Dur, Pahlawan HAM

2005-07-17 Terurut Topik Robertus Budiarto

Kok ujuk-ujuk Asvi W Adam muji-muji Gus Dur di KOMPAS hari ini. Ada apa dengan 
Pendekar Si Buta dari Ciganjur ini? Setelah masuk rumah sakit apa ada apa-apa 
dengan beliau? Mohon pada yang tahu, kasi khabar.
Matur Nuwun.
Bobby Budiarto 
 
Gus Dur, Pahlawan HAM 

Oleh: Asvi Warman Adam

Banyak cara untuk melihat dan menilai mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang 
akrab disapa Gus Dur. Salah satunya dari perspektif hak asasi manusia. Gus Dur 
boleh dikatakan adalah pahlawan HAM.

Gus Dur membuka paradigma baru dengan menerobos tembok- tembok pemikiran lama. 
Ia ingin setiap orang diperlakukan setara dalam hukum, tanpa membeda- bedakan 
warna kulit, etnis, agama/ideologinya. Gus Dur menghargai mereka sebagai sesama 
manusia dan warga negara.

Membuka cakrawala

Ia membubarkan Bakorstranas—lembaga ekstrayudisial penerus Kopkamtib—yang 
memiliki kewenangan luas untuk menindas. Ia juga menghapuskan penelitian khusus 
(litsus) yang selama ini digunakan untuk ”menakuti” pegawai negeri agar tidak 
bersikap kritis. Gus Dur membuka cakrawala masyarakat agar lebih toleran 
terhadap ajaran atau paham politik mana pun. Ini ditunjukkannya dengan usulan 
mencabut Tap MPRS No XXV/ 1966 soal pembubaran Partai Komunis Indonesia dan 
pelarangan penyebaran ajaran marxisme, komunisme, dan leninisme.

Selama Orde Baru, Tap MPRS telah menjadi sandaran berbagai peraturan 
perundangan yang diskriminatif. Penduduk usia di atas 60 tahun di DKI mendapat 
KTP seumur hidup. Kebijakan itu diambil agar tidak merepotkan warga lanjut 
usia. Namun, bagi mereka yang tersangkut G30S, ketentuan itu tidak berlaku.

Untuk pemilihan anggota legislatif (berlaku mulai tahun 2009), pasal 
diskriminatif yang melarang mereka yang tersangkut G30S untuk dicalonkan 
dicabut Mahkamah Konstitusi. Namun, di tempat lain masih berlaku seperti dalam 
Undang-Undang Pemilihan Presiden, bahkan dalam pemilihan badan perwakilan desa.

Gus Dur ingin membangun Indonesia baru yang damai tanpa prasangka, bebas dari 
kebencian. Untuk itu, masa lalu yang kejam, kelam, dan tidak toleran harus 
diputus. Partisipasi masyarakat harus dibangun. Dengan kesetiakawanan yang luas 
dan menyeluruh, kita baru bisa membangun Indonesia yang kuat. Untuk itu Gus Dur 
tidak keberatan meminta maaf kepada korban 1965 yang diserang Banser NU.

Meski Gus Dur mengatakan bahwa ia juga memiliki kerabat yang terbunuh dalam 
peristiwa Madiun 1948, tetapi balas dendam tidak ada gunanya. Kita tidak akan 
mampu mewujudkan rekonsiliasi tanpa menghilangkan stigma atau kecurigaan 
terhadap suatu kelompok. Masih ada yang percaya, suara bekas tapol adalah upaya 
cuci tangan atau kebangkitan kembali komunisme.

Langkah pertama dalam mereparasi masa lalu adalah mendengarkan suara korban. 
Untuk itu, Gus Dur mengutus Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra ke Eropa, 
mendengarkan keluhan ratusan eksil, yang setelah peristiwa 1965 dicabut 
paspornya oleh KBRI di berbagai negara. Padahal, sebagian besar mereka adalah 
mahasiswa ”duta Ampera” yang dikirim pemerintah untuk belajar di negara-negara 
sosialis. Sayang, tindak lanjut pertemuan itu tidak terwujud hingga kini.

Hilangkan diskriminasi

Gus Dur menghilangkan diskriminasi terhadap etnis Tionghoa dengan Inpres No 
6/2000 tanggal 17 Januari 2000, mencabut Inpres 14/1967 tentang agama, 
kepercayaan, dan adat istiadat China. Pada masa Orde Baru, orang takut 
bersembahyang di klenteng atau melakukan acara budaya Tionghoa lain. Namun, 
sejak pemerintahan Gus Dur, tahun baru Imlek diperingati disertai pertunjukan 
barongsai.

Saya teringat malam kesenian yang diadakan Perhimpunan Inti 
(Indonesia-Tionghoa), 17 Agustus 2004 di Graha Sarbini, Jakarta. Ketika acara 
dimulai, muncul Salahuddin Wahid yang saat itu calon wakil presiden (pasangan 
Wiranto), disusul Hasyim Muzadi yang juga calon wakil presiden (bersama 
Megawati). Pertunjukan berlangsung terus. Ketika Gus Dur masuk ruangan bersama 
istrinya, tanpa komando seluruh hadirin berdiri, memberi rasa hormat. 
Sebelumnya, 10 Maret 2004, Gus Dur diberi gelar ”Bapak Tionghoa” di Klenteng 
Tay Kak Sie, Semarang.

Sebagai manusia, ia tak luput dari kekurangan. Namun, untuk mewujudkan 
kesetaraan antarsesama warga negara, ia memiliki komitmen amat tinggi. Mantan 
presiden yang duduk di kursi roda ini adalah pahlawan HAM.

Asvi Warman Adam Ahli Peneliti Utama LIPI

http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0507/18/opini/1888210.htm

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon 

[ppiindia] Arang Alang-alang Bisa Hasilkan Premium

2005-07-17 Terurut Topik Chen Kuang
http://www.mediaindo.co.id/
Arang Alang-alang Bisa Hasilkan Premium

BENGKULU--MIOL: Arang dari hasil pembakaran alang-alang bisa menghasilkan
bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin.
Hasil penelitian yang kita lakukan dari satu hektare alang-alang dapat
menghasilkan 20 ton premium, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan
(Balitbang) Provinsi Bengkulu Ir Syarifuddin Kholik MA, MEc di Bengkulu,
Senin.
Hasil 20 ton tersebut didapat dari satu haktare alang-alang yang hidup liar
tanpa perawatan. Sementara jika alang-alang tersebut diurus maka hasil yang
didapat akan lebih banyak dua kali lipat yakni bisa mencapai 40 ton bensin
per hektare.
Ia mengaku sudah mengajukan pengolahan arang alang-alang tersebut kepada
pemerintah pusat lewat BPTP. Cara pengolahan arang tersebut relatif mudah
dan sederhana yakni alang-alang dibakar dalam ruang tertutup sehingga tidak
masuk hidrogen. Dengan tidak masuknya hidrogen maka arang hasil pembakaran
alang-alang tersebut tidak hancur, katanya.
Setelah beberapa lama, arang alang-alang itu dimasukan dalam plastik dan
diikat, kemudian dilakukan penyemprotan untuk membantu percepatan
polemarisasi. Polemarisasi merupakan percampuran antara karbon dengan
hidrogen yang nantinya dapat menghasilkan bensin tersebut, ujarnya.
Menurut dia, sudah waktunya pemerintah mencari sumber alternatif lain dalam
menghasilkan BBM yang selama ini hanya berasal dari perut bumi. (Ant/Ol-1)



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Sekolah Islam di Pakistan Jadi Sorotan

2005-07-17 Terurut Topik Faisal
*Pasca Bom London, Sekolah Islam di Pakistan Jadi Sorotan *

Maryadi - DetikCom

 Jakarta - Berita mengenai salah satu pembom bunuh diri London belajar di 
sebuah sekolah Islam, atau madrasah, di Pakistan menimbulkan pertanyaan 
mengenai sistem pendidikan Islam di negara itu dan murid-murid yang 
dihasilkan. Ada spekulasi kuat sekolah Islam di Pakistan sebagai tempat 
pencucian otak untuk melakukan serangan.

 Shehzad Tanweer salah satu yang dituding sebagai pelaku peledakan bom di 
London, diakui keluarganya pernah di sebuah madrasah selama dua bulan di 
kota Lahore. Informasi itu menimbulkan spekulasi kuat di berbagai media 
massa Inggris bahwa dia mungkin dicuci otak untuk melakukan serangan itu. 

 Kendati demikian, masyarakat luas percaya dan mengakui, kebanyakan madrasah 
adalah institusi moderat, yang menyediakan pendidikan yang sangat 
dibutuhkan, serta tempat tinggal bagi banyak murid yang lebih miskin. Sekolah 
seperti ini yang sangat berkembang di Pakistan.

 Saat ini diperkirakan ada sekitar 20 ribu madrasah di Pakistan. Sebelumnya 
negara ini hanya mempunyai 137 madrasah saat negara itu baru memisahkan diri 
dari India.

 Surat kabar Pakistan, The News menyatakan, saat ini ada sekitar 1,7 juta 
murid yang belajar di institusi seperti itu, terutama dari daerah pedesaan 
yang miskin. 

 Melonjaknya jumlah madrasah di Pakistan dimulai ketika pada tahun 1979. 
Dimana pada tahun ini pendudukan Uni Soviet terhadap Afganistan menyebabkan 
uang dalam jumlah besar masuk ke Pakistan dari negara-negara Barat dan 
negara-negara Teluk.

 Sebagian besar uang ini ditujukan bagi pembangunan madrasah dan digunakan 
oleh berbagai kelompok Mujahidin anti Soviet untuk menyediakan pelatihan 
agama dan militer bagi ribuan pejuang muda yang ingin memerangi Soviet. 
Murid-murid (taleb) dari berbagai madrasah Pakistan sering berada di depan 
berbagai kelompok Mujahidin yang berhasil mengusir Soviet dari Afganistan. 

 Kebanyakan anggota pemerintah Taliban yang dijatuhkan oleh Amerika menyusul 
serangan 11 September 2001 sekolah di berbagai madrasah Pakistan. 

 Orang-orang bergaris keras yang belajar di madrasah juga dianggap 
bertanggung jawab atas kekerasan antar sekte dalam satu dasawarsa terakhir 
di Pakistan yang menyebabkan ratusan warga Syiah dan Sunni dibunuh. 

 Munculnya madrasah di Pakistan sempat menimbulkan kecaman terutam mengenai 
sempitnya kurikulum yang kadang diajarkan. Banyak murid yang menjadi tidak 
toleran dan berprasangka serta memiliki pikiran sempit mengenai dunia, kata 
wartawan Pakistan Ahmed Rashid. 

 Dia mengatakan beberapa madrasah garis keras di Pakistan mempekerjakan guru 
yang bersimpati pada Al-Qaeda yang mendorong murid-muridnya bergabung dengan 
berbagai kelompok ekstrimis di Kashmir dan Chechnya. Mereka akhirnya menjadi 
radikal lewat proses ini. Jadi tidak mengejutkan bila mereka akhirnya 
bergabung dengan Al-Qaeda, katanya. 

 Banyak keluarga Pakistan konservatif di Inggris dan di tempat-tempat lain 
di Barat mengirim anak-anak mereka ke berbagai madrasah di Pakistan selama 
antara enam sampai sembilan bulan untuk menyelesaikan pendidikan anak-anak 
mereka. Masalahnya adalah, banyak diantara mereka, seperti Shehzad Tanweer, 
merasa proses ini membingungkan dan bahkan lebih bingung ketika mereka tiba. 


 Tahun 2001, tidak lama setelah serangan di World Trade Center, Presiden 
Musharraf berjanji akan mereformasi berbagai jaringan madrasah dengan 
mengharuskan mereka mendaftarkan diri kepada pihak berwenang dan dengan 
memperkenalkan kurikulum yang lebih luas yang tidak hanya akan berfokus pada 
Al-Quran. 

 Akan tetapi wartawan BBC Haroon Rashid di Peshawar mengatakan, hanya ada 
perubahan yang telah dicapai. Kebanyakan pembaruan hanyalah kosmetik belaka 
akibat keengganan banyak madrasah menerima campur tangan pemerintah dan 
keinginan pihak berwenang untuk tidak membuat marah berbagai organisasi 
Muslim. 

 Wartawan BBC, dua tahun lalu mengunjungi pesantren Darul Uloom Haqqania di 
sebuah propinsi barat laut, yang dikenal oleh murid-murid dan kepala 
sekolahnya sebagai Universitas Jihad. Di sekolah ini murid-murid 
mendedikasikan hidup mereka kepada jihad dan membunuh orang-orang yang 
tidak percaya dan para musuh Islam. 

 Parlemen Eropa April lalu menolak bertemu dengan delegasi anggota parlemen 
Pakistan termasuk Senator Sami ul-Haq, kepala universitas itu, karena 
hubungannya dengan Taliban. Walaupun berbagai insitusi seperti ini tidak 
terlalu terbuka mengenai kegiatan mereka sekarang, tidak diragukan tingkat 
kebencian dan ekstrimisme mereka terhadap Barat tetap ada, kata Rashid 
seperti yang dikutip BBC, Senin (18/7/2005). 

 Para pakar seperti Burhanuddin Hasan yang juga mantan Direktur Televisi 
Pakistan menekankan mayoritas madrasah berpandangan moderat dan menyediakan 
pendidikan kepada murid-murid yang tidak memiliki kesempatan. Akan tetapi 
karena mereka tidak diajarkan pelajaran lain seperti bahasa Inggris atau 
Ilmu Pengetahuan, mereka beresiko menjadi 

[ppiindia] Indonesian mums great, dads coolest in Asia: survey

2005-07-17 Terurut Topik radityo djadjoeri

Despite the increasing reports on child abuse here, Indonesian parents are 
among the best in Asia, according to a recent survey on children's perceptions.

The survey, which was organized by Reader's Digest magazine and involved 3,212 
girls and boys in eight Asian countries (Indonesia, Hong Kong, the Philippines, 
Singapore, Thailand, Malaysia, South Korea and Taiwan), revealed that teens in 
Indonesia gave their mothers the highest mark of A in terms of care for their 
children.

Indonesian fathers got a C in terms of care for their children, but were 
considered the 'coolest' in the region, according to the survey.

Teens were asked to grade their parents style in 38 different areas (A for 
excellent, B for good, C for average, D for below average, F for fail), from 
how well they showed affection and communicated, to their fashion sense, and 
how well -- or even if -- they talked to their teens about sex and drugs.

However, the magazine, which will publish the survey's results in its July 
edition, did not mention the economic and social backgrounds of the girls and 
boys.

According to the magazine, good communication between parents and children was 
the key behind the success of Indonesian parents, suggesting that other Asian 
parents could learn from it.

Indonesian parents were considered able to talk with their children without 
losing their temper.

Although proud of their parents, Indonesian teens claimed that their parents 
didn't help them do their homework or take much notice of what was going on at 
school, while still pushing them to succeed.

The survey did not specify any reasons as to why Indonesian children respected 
their parents even though they do not really care about their schools.

A. Junaidi, The Jakarta Post

http://www.thejakartapost.com/detailfeatures.asp?fileid=20050717.E03irec=2





Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com
__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Salah Loncat Logika Re: [ppiindia] Fwd: Seri 685. Demokrasi sebagai Alat Penjajahan

2005-07-17 Terurut Topik Robertus Budiarto
Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote:
.deleted..
Demokrasi tidak pernah dan tidak akan terwujud dalam aspek kehidupan 
praktis. Demokrasi hanyalah alat penekan dan dominasi Amerika 
(termasuk Barat) kepada negeri-negeri Islam untuk tunduk pada 
kepentingan mereka. Jika Prof. Ahmad Syafii Ma'arif menyebut 
penjajahan sebagai sampah peradaban, maka demikian pulalah julukan 
yang tepat untuk demokrasi. 
 
Bobby ngelitik:
Kalo atas nama demokrasi, Bush yang emang jiancukan ngobok-ngobok dunia apa 
terus kita bisa ngeloncat menyimpulkan Demokrasi itu sampah peradaban?
 
Kalo atas nama Islam, FPI mbalangi batu ke orang2 Ahmadiyah apa terus kita bisa 
ngeloncat menyimpulkan Islam itu tukang lemparin batu? 
 
Kalo atas nama rakyat Irak, Saddam dulu lemparin bom gas beracun yang membuat 
anak-anak, bayi, orang tua keturunan pahlawan perang Salib (SALADIN) menderita 
binasa, apa terus kita bisa menyimpulkan rakyat Irak itu sampah peradaban?
 
Jadi jelas.. siapapun yg nulis di atas jelah telah melakukan logical fallacy, 
yang disebut jumping the conclusion. Bahasa jawane: kesusu. Tergesa-gesa 
menjelek-jelekkan ..he..he.. ketok guobloke.
 
Daku pernah nganjurin buku-buku Karen Asrmstrong ke teman yang suka banggain 
agamanya sendiri dan ngerendahin Islam. Sekarang daku mau nganjurin Lina untuk 
baca, buku-buku tentang demokrasi seperti Perihal Demokrasi karangan Robert A 
Dahl etc.
 
Si pemenang nobel dari India Amrtya Sen, malah bilang kalau negara demokratis, 
rakyatnya jarang kelaparan dan cepat menanggulangi bencana. Itu kata pemenang 
Nobel loh...  
 
Seorang Filsuf (daku lupa namanya)pernah bilang, penyakit demokrasi bisa 
dihilangkan dengan makin banyak demokrasi. 
 
Contoh Masalah dengan Amerika itu sebenarnya ada sisi lain yg ogah dibahas, 
yaitu kelemahan negara-negara lainnya yg dijajah. Di dunia internasional 
sebenarnya BELUM ada sistem yg demokrasi sehingga terjadilah penyalah gunaan 
kekuasaan oleh yg kuat, yg kuat itu bisa siapa saja. Bisa Amerika ke Indonesia, 
bisa Cina ke Indonesia, bisa Arab ke Indonesia (APAKAH ketakutan MUI ngomelin 
Saudi Arabia atas banyaknya korban pemerkosaan perempuan berjilbab dari 
Indonesia, itu juga karena ini???). Jadi kalo kita melototin Amerika doang, 
bahaya nggak kerasa dikadalin si Arab atau si Cina atau siapapun.
 
Persis jaman orde baru, karena semua pusat kekuasaan ada di tangan Suharto, 
makanya dia sewenang-wenang. Mengapa semua kekuatan bisa ada di Suharto? Salah 
satunya karena rakyatnya gampang diadu domba dengan isu Agama. Mengapa Amerika 
sering bertingkah kaya Suharto? Karena Arab sering gak akur ama si Arab, laen 
sikap Amerika ama Cina (sekarang), karena si Cina sekarang relatif akur. Dulu 
Jepangpun berani injak-injak Cina, sekarang ??? boro-boro.. 
 
Jadi jelas kan PBB itu tetap tak akan bisa menerapkan banyak hal, karena di 
sana BELUM ada demokrasi, karena memang selama kekuatan belum berimbang, 
manusia gatel untuk sewenang-wenang, terserah agamanya apa.
 
Wassalam
Bobby B
 


-
 Start your day with Yahoo! - make it your home page 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun  Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality  Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

* To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

* To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

* Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/