Re: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis
pak Tony, you wrote: Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah granted his request Benarkah Allah Yang Maha Mulia itu mau memenuhi permintaan Iblis Yang Maha Kotor itu? Saya yakin Al Quran tidak mengajarkan begitu, sebab jika benar, pantas saja jika dunia penuh dengan korupsi, diskriminasi, pemerkosaan dll. togi tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah anda seorang Muslim? Menyesatkannya dimana? Allah bekerjasama dg Iblis utk menguji manusia (your words) bandingkan dg : ...Iblis diperkenankan utk menggoda manusia... (Ahmad Syukri). Read the Qur'an, if you want to know the truth. You will find that Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah granted his request. Iblis swore that he would mislead and misguide all the people except those sincere and devoted worshipers of Allah. Allah told him that only the misguided ones would follow him and that He would fill Hell with him and his followers. partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Benarkah Allah SWT menciptakan Iblis dan mengijinkan Iblis untuk menggoda manusia? Saya menganggap pendapat bapak Syukri itu menyesatkan, karena tidak mungkin Allah bekerjasama dengan Iblis untuk menguji manusia! togi Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote: Allah SWT itu Maha Sempurna. Makanya dia menciptakan berbagai macam makhluk sesuai keinginanNYA. DiciptakanNYA makhluk yang selalu taat dan patuh kepadaNYA seperti Malaikat (hanya punya satu dorongan yaitu taat kepada ALLAH SWT). Diciptakan juga makhluk yang selalu ingkar seperti Iblis (juga hanya satu dorongan). Kemudian diciptakanNYA makhluk yang lebih canggih lagi (sempurna lagi dibanding makhluk2 sebelumnya) yaitu Manusia, dimana dalam diri manusia diberi 2 macam dorongan yaitu kepada kejahatan (hawa nafsu) dan dorongan untuk berbuat kebaikan. Sebagai ciptaan yang lebih canggih dari pada ciptaan2 yang lain, manusia diberi kebabasan memilih oleh tuhan : Ingin Surga (kebahagiaan) atau Neraka (terserah pilihan manusia itu sendiri). Secara logika semuanya ingin Surga (kebahagiaan) dong! .ya nggak. Tapi supaya adil untuk mendapatkan surga tidaklah gratis. Karena kalau tidak iblis protes dong. Soalnya iblis dipastikan masuk neraka karena iri manusia diciptakan lebih canggih dari pada dia. Untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) manusia diuji dulu oleh Allah SWT didalam dunia ini. Antara lain Iblis diperkenankan oleh ALLAH SWT untuk menggoda manusia agar terdorong berbuat kejahatan sebagai ujian, juga diberikan musibah, fitnah dan lain2 sebagai cobaan/ujian ALLAH SWT. Dan sebagai keseimbangan tuhan memberi petunjuk melalui Utusan ALLAH SWT (para nabi) serta kitab suciNYA sehingga manusia terdorong untuk berbuat kebajikan. Jadi penciptaan iblis, alam dunia ini serta kedudukan manusia sebagai khalifah (manajer) dimuka bumi ini merupakan sarana ujian bagi manusia. Apakah manusia bisa sukses (lulus ujian) untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) atau gagal dan masuk Neraka. Sedangkan makhluk2 yang tidak ikut ujian (seperti Malaikat, bumi , matahari bintang2, air dll) tentu saja tidak akan dapat reward (surga) atau punishment (neraka). Wallahualam bissawab. - Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Pemerintah Mulai Campuri Media Massa
http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/15/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Pemerintah Mulai Campuri Media Massa JAKARTA - Ada indikasi Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo) berfungsi sama seperti Departemen Penerangan (Deppen) semasa rezim Orde Baru. Beberapa kebijakan pemerintah mulai ikut mencampuri pemberitaan media massa. Demikian kesimpulan pendapat anggota Dewan Pers Leo Batubara dan Sekretaris Jenderal Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI) Nezar Patria dalam wawancara terpisah, di Jakarta, Jumat (15/7). Menurut Leo, ada beberapa kasus yang menunjukkan pemerintah ingin kembali campur tangan dalam urusan media massa. Tahun lalu, tuturnya, Depkominfo meminta kepada kajian hukum dan teknologi Fakultas Hukum Universitas Indonesia membuat penelitian tentang media massa. Hasilnya, Depkominfo minta agar UU Pers direvisi, di mana campur tangan pemerintah bisa masuk lagi. Padahal, campur tangan seperti itu merupakan bentuk otoriter penguasa, katanya. Dalam penelitian itu, lanjutnya, Depkominfo juga berusaha agar dalam UU Pers yang baru diakomodasi semua dalil yang bisa menjerat wartawan. Jadi, yang ada di KUHP (Kitab Undang-undang Hukum Pidana) bisa diakomodasi ke dalam UU Pers, imbuhnya. Lalu, sambungnya, kepada Dewan Pers akan diberikan kewenangan untuk bisa menghukum media massa. Padahal, dalam konsep demokrasi hal seperti itu tidak bisa dilakukan. Sanksi bagi wartawan yang salah dalam pemberitaan hanya dari pimpinan masing-masing media massa. Dewan Pers tidak bisa menghukum, katanya. Selain itu, dalam UU Penyiaran disebutkan, 10 peraturan pemerintah tentang penyiaran dapat dibuat oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pemerintah. Kenyataannya, Mahkamah Konstitusi (MK) merevisinya bahwa yang bisa membuat aturan itu hanya pemerintah. Hal lain, soal perizinan bagi lembaga penyiaran. Disebutkan, izin siaran hanya diberikan oleh KPI , tapi Menkominfo sekarang memberikan rancangan peraturan pelaksanaan bagi Depkominfo yang hanya bisa memberikan izin. Dan terakhir pemerintah memanggil televisi swasta untuk membatasi jam siaran. Ini sebenarnya bentuk campur tangan lagi. Artinya, sengaja atau tidak sudah ada tahap demi tahap kalau Depkominfo akan dikembalikan menuju Deppen kedua, tukas Leo. Begitu pula Nezar mengungkapkan, memang sudah ada tanda-tanda kalau pemerintah berupaya untuk campur tangan dalam urusan media massa. Meskipun demikian, tindakan nyata dari pemerintah belum terlihat. Seharusnya, Depkominfo tidak mengeluarkan aturan-aturan yang berlawanan dengan semangat kebebasan pers, katanya. Menurut dia, argumentasi pemerintah soal pembatasan jam siaran televisi hanya untuk menghemat energi tidak bisa diterima begitu saja. Sebab, bisa saja pada jam-jam yang dibatasi itu ada sebagian masyarakat yang sangat membutuhkan informasi. Depkominfo, katanya, merupakan lembaga negara yang bekerja di bidang informasi. Lembaga itu sebaiknya lebih berfungsi sebagai juru bicara bagi pemerintah. Depkominfo tidak boleh masuk dalam informasi yang dikelola publik. Lembaga itu seharusnya tidak lebih sebagai juru bicara bagi kebijakan pemerintah. Kalaupun ada kebijakan yang bersifat nasional terkait kebebasan pers harus dibicarakan secara demokratis dengan semua pihak, tegasnya. (O-1) Last modified: 15/7/05 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Meningkatkan Ekonomi Ibu Rumah Tangga
http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/17/index.html RA PEMBARUAN DAILY Wira Usaha Meningkatkan Ekonomi Ibu Rumah Tangga Krisis ekonomi menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan sejumlah perusahaan terpaksa gulung tikar. Kesejahteraan karyawan sulit dinaikkan dan yang sangat terpukul adalah ibu rumah tangga. Apalagi ibu rumah tangga yang tidak bisa memanfaatkan waktu untuk kegiatan produktif guna membantu perekonomian keluarga. PEMBARUAN/ROSO SETYONO PEDAGANG TELUK PENYU - Inilah kawasan wisata Teluk Penyu, Cilacap, Jawa Tengah. Pedagang di kawasan ini mendapat kredit dari Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) sehingga tidak takut menghadapi musik paceklik yang sering dihadapi para nelayan Pelbagai usaha memang banyak dilakukan, baik secara perorangan maupun organisasi. Ada ibu rumah tangga yang berjualan makanan, membuat kerajinan, membuka salon, membuka warung. Organisasi seperti PKK, koperasi juga dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian ibu rumah tangga. Ada yang berhasil, tetapi banyak pula yang gagal. Yayasan Sosial Bina Sejahtera (YSBS) yang berpusat di Cilacap Jawa Tengah, sejak 2001 merintis usaha meningkatkan produktivitas ekonomi rumah tangga melalui ibu rumah tangga melalui program yang dinamakan income generating activity (IGA). Ibu-ibu ini dihimpun dalam satu kelompok terdiri dari 20 orang. Setiap orang mendapatkan kredit yang besarnya tergantung permintaan dan harus dikembalikan dalam waktu 6 atau 8 bulan ditambah bunga 2 persen dan 0,5 persen untuk kelompok itu. Setiap bulan kelompok ini berkumpul membahas kegiatan sekaligus mengumpulkan uang cicilan. Semula kami pesimis terhadap usaha ini. Kenyataannya, justru sebaliknya. Setelah empat tahun, yang dulu modalnya Rp 200 juta, sekarang sudah mencapai Rp 6 miliar. Ini luar biasanya, kata Ketua Umum YSBS, Romo Carolus Burrows dalam percakapan dengan Pembaruan baru-baru ini di Cilacap. Di Cilacap, kelompok ini dinamakan kelompok swadaya wanita (KSW) dan sudah terbentuk 513 kelompok dengan anggota 10.122 orang. Belum lagi yang di wilayah Yogyakarta yang diberi nama kelompok swadaya perempuan (KSP). Pemilihan penerima kredit ditelusuri melalui kepala desa, kemudian diadakan pertemuan warga. Semua dilakukan terbuka. Yang penting bagaimana kami ikut andil meningkatkan ekonomi ibu rumah tangga, ujarnya. Tambah Modal Warsiyah (46), anggota KSW Jatisari di kawasan pelabuhan perikanan Cilacap mendapat kredit Rp 250.000. Uang ini untuk menambah modal usahanya mengolah (memindang) kepala ikan jambal atau jahan. Dulunya ia hanya mampu membeli kepala ikan rata-rata sehari 10 kg dengan harga Rp 2.000 per kg. Kalau musim ikan, terasa sekali kekurangan modal. Dengan adanya kredit, ia bisa membeli sampai 20 kg kepala ikan. Setelah dipindang, harga jualnya Rp 9.000 per kg. Dipotong biaya masak dan lain-lain, paling tidak bisa mendapat untung Rp 5.000 per kg. Kalau setiap hari bisa 10 kg, untungnya Rp 50.000 setiap hari. Jika musim ikan, untungnya bisa Rp 100.000 per hari. Buruh angkut di pelabuhan ikan pendapatan seharinya hanya Rp 15.000. Jauh lebih baik kehidupan saya sekarang. Apalagi cicilan kredit setiap bulan hanya Rp 36.250. Saya ambil kredit untuk jangka waktu 8 bulan, sekarang memasuki bulan keempat. Bila lunas, nanti akan ambil lebih banyak lagi, ujarnya. Kredit ini terasa sekali oleh Sakinem (39), anggota KSW Pasar Emas, Teluk Penyu Cilacap. Dengan kredit yang sudah pada putaran kedua, ia mendapat kredit Rp 300.000 (putaran pertama kreditnya Rp 250.000). Modal ini digunakan untuk jualan sayuran dengan mengayuh sepeda ke perumahan-perumahan di kota Cilacap pada pagi hari. Sore hari ia kembali keliling jual umbi-umbian. Hasilnya, sangat lumayan. Walaupun suaminya seorang nelayan yang sering susah di waktu paceklik, dengan kredit ini paceklik tidak terasa lagi. Hal ini juga dirasakan Sumini (31), yang suaminya nelayan. Dengan berjualan es untuk minuman pengunjung kawasan wisata Teluk Penyu, juga es untuk pengawetan ikan. Pada putaran dua ini ia mendapat kredit Rp 290.000. Setiap bulan cicilannya Rp 55.600 ditambah tabungan Rp 3.000. Sangat mampu untuk membayar cicilan. Tak ada pengaruh masa paceklik yang dialami suaminya sebagai nelayan. Harus Kompak Dalam program ini, kekompakan kelompok dan pembina sangat menentukan. Satu kelompok yang terdiri sekitar 20 orang ini dibagi lagi dalam kelompok tanggung renteng (tanggung jawab bersama) yang terdiri dari 4 - 5 orang. Semua masalah yang dihadapi dibicarakan dalam kelompok tanggung renteng ini sehingga setiap bulan cicilan ini harus dipenuhi. Yang tidak bisa setor penuh, didenda Rp 500. Bila sama sekali tidak setor, didenda Rp 2.000. Yang terlambat datang dikenakan denda Rp 500. Pembina yang terlambat datang kena denda Rp 1.000. Aturan yang dibuat sendiri oleh KSW ternyata sangat efektif dalam rangka pengembalian kredit. Karena para anggota kelompok berharap yang akan datang mendapat pinjaman yang
[ppiindia] Beratnya jadi KAPOLDASU (was Re: judi di Medan)
Bang Bud's ini kayak gak tau aza... namanya juga Medan -- Memang Edan!!! Dulu kan Pak KAPOLRI sendiri pernah jadi KAPOLDASU juga kan? Kalau nggak salah belum juga satu tahun sudah kena return to sender. Jadi seharusnya beliau menyadari betapa berat sebenarnya tugas KAPOLDASU itu.. Lagian, Bang Bud's tau nggak kalau di Indonesia kita tercinta ini sayangnya perbandingan antara polisi dan warga sipil saat ini berada pada sekitar 1 : 700 (silahkan lihat liputan Tempo Interaktif berikut ini http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2005/03/29/brk,20050329-30,id.html untuk lebih jelasnya) yg artinya secara teoritis: hanya ada SATU petugas POLRI untuk melayani sekitar 700 masyarakat dari berbagai corak, ragam, rupa, latar belakang, kepentingan, dll, dsb. Dengan demikian, tingkat kesulitan dalam melayani masyarakat pun jelas sangat ber-beda² tergantung komposisi masyarakat di masing² daerah. Dari 700 masyarakat itu, berapa persennya pegawai negeri sipil, pelajar, pengusaha, preman, pengangguran, anggota sindikat kejahatan, dll, dsb. Jadi orang² intelek yg ngerti bermilis ria seperti kita² ini seyogyanya lebih tau kalau masalah sebenarnya jauh lebih rumit dari sekedar memang POLRI berani menangkap kakapnya??? --- In ppiindia@yahoogroups.com, BUD'S [EMAIL PROTECTED] wrote: Disinggung belum ada bandar judi besar yang ditangkap, Rubani Pranoto mengatakan, yang terpenting dan yang perlu diketahui masyarakat kini perjudian di Sumut sudah tidak ada lagi. Subtansinya bukan banyaknya tempat perjudian yang disegel atau kuantitas bandar judi yang ditangkap, Bud's = Memang berani menangkap ??? he he he *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Nakhoda Perempuan Pertama dari Tanah Papua
http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/17/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY SOSOK Nelce Alfonsina Harewan Nakhoda Perempuan Pertama dari Tanah Papua Pembaruan/Roberth Isodorus Vanwi Soebiyat Nelce Alfonsina Harewan di atas kapal Papua IV Senja baru saja beranjak, jarum jam menunjuk 16.00 WIT, tubuh terasa bergoyong diatas kapal perintis, yang berlabuh di Teuk Yos Sudarso, depan Taman Mesran, Jayapura Papua. Diatas kapal tampak tubuh ramping dibalut seragam putih-putih berdiri tegap di anjungannya. Terlihat dia menatap tajam sebuah kompas kemudi. Sikapnya menyiratkan ketegasan dan kedisplinan, Nama saya Nelce Alfonsina Harewan (30 tahun), katanya hangat, sambil berjabat tangan dengan Pembaruan, untuk memperkenalkan dirinya, Jumat pekan lalu. Nelce merupakan satu-satunya nahkoda perempuan pertama dari Papua. Perempuan yang punya usia tiga puluh tahun ini, diserahkan tanggungjawab penuh menahkodai Kapal Motor (KM) Papua IV, yang merupakan salah satu kebanggaan masyarakat Papua. KM Papua IV dibangun dengan menghabiskan dana hampir Rp 12 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). KM Papua IV diresmikan Gubernur Provinsi Papua, Dr J P Solossa, M.Si awal Juni 2005, melayani masyarakat pada jalur pelayaran perintis Jayapura-Pulau Mapia. Malah kabarnya, jalur ini sendiri akan ditempuh pulang pergi sebanyak 26 trayek dari Jayapura ke Pulau Mapia. Pulau Mapia adalah pulau lepas paling utara di perairan Papua, terletak di Samudera Pasifik, sekitar 100 mil laut utara-timur laut Kota Manokwari. Tentu, sebagai seorang nahkoda, pelayaran di jalur Jayapura-Mapia, membutuhkan sebuah kesungguhan dan keahlian tersendiri. Inilah yang mungkin dimiliki Nelce, sehingga dia dipercayai memimpin kapal tersebut. Dalam pertemuan Pembaruan dengan perempuan kelahiran Kota Manokwari tersebut, tampak sangat kewibawaan. Tentu ini didukung pendidikan yang diraih. Sebab diluar dugaan, seorang perempuan Papua yang dulunya tak punya cita-cita menjadi nahkoda kapal, kini menempati posisi itu. Selama masih dalam bangku pendidikan, saya tak pernah membayangkan menjadi seorang nahkoda. Namun karena motivasi dan dorongan dari keluarga. Juga dengan bekal keberanian dan disiplin, serta kemauan yang kuat, saya akhirnya lulus dari Akademi Ilmu Pelayaran Indonesia (AIPI) Ujung Pandang, Sulawesi Selatan (Sulsel), di tahun 1997, ungkap istri dari Obet Gandi (37) Namun karena panggilan hati, seusai dirinya menyelesaikan studinya di tahun 1997, Nelce pun kembali ke tempat asalnya di Papua. Lalu setahun kemudian yakni, tahun 1998, dia kembali melanjutkan studi kadet atau prakteknya di salah satu kapal Pelni, KM Dobonsolo yang ditempuh selama setahun. Akhirnya, pada tahun yang sama, dia mendapatkan kesempatan melanjutkan pendidikannya pada mualim pelayaran besar (PB3) di Ujung Pandang atau Makassar, Sulsel.. Tapi perjuangan tersebut tak hanya sampai disitu. Tanpa menyia-nyiakan waktu, Nelce kembali memperdalam pendidikannya. Misalnya saja, mengikuti berbagai kegiatan pelayaran di Jakarta. Kegiatan seperti ini dijalaninya selama kurung waktu empat tahun lamanya, terhitung dari tahun 1999 hingga 2002. Pulang Ketika saya mendengar informasi pada akhir tahun 2002 tentang pemberian kapal-kapal khusus kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua untuk beroperasi di wilayah Papua. Saya akhirnya mengambil kesempatan yang diberikan pemerintah untuk menjadi seorang nahkoda pada salah satu kapal, ungkapnya mengenang. Padahal menurut pengakuan Nelce, sebelum statusnya dipercayakan menjadi seorang nahkoda pada KM Papua IV yang kini dinahkodai tersebut, dirinya sempat dipercayakan Dinas Perhubungan sebagai mualim tiga di KM Papua I. Namun berselang waktu yang tak cukup lama. Saya pun dipercayakan menyandang jabatan mualim dua di kapal yang sama. Ini sebuah kesempatan yang tak boleh saya sia-siakan, katanya. Nelce pun akhirnya dipercayakan mejadi mualim satu pada KM Papua II. Setelah diberikannya jabatan dan tugas khusus sebagai mualim satu, selanjutnya dia dipercayakan pihak Dinas Perhubungan menyeberangkan KM Papua II dari Makassar, Sulawesi Selatan menuju Papua. Dengan bermodalkan pengalaman yang tak bisa dibayar dengan apapun. Nelce ditunjuk pemerintah menjadi seorang nahkoda pada KM Papua II di tahun 2003 hingga akhir 2004. Lalu di tahun 2005 ini, dia juga sukses menyeberangkan KM Papua IV dari luar Papua dan bahkan kini ditunjuk menjadi nahkodanya. Kini dalam ruang 8 X 6 meter yang bercat putih dengan dinding pernis tripleks jati di salah satu ruang di KM Papua IV, Nelce menjalankan rutinitasnya sebagai seorang nakhoda. Sehingga, kini dengan kapal yang dilengkapi berbagai fasilitas navigasi yang komplet tersebut, Dia bersama 19 anak buahnya, siap melayani sekitar 165 penumpang untuk diantar ke tempat tujuan, sesuai trayek pelayaran yang telah ditentukan. Tidak Goyah Suka dan duka serta ganasnya gelombang lautan sudah dirasakan. Namun, hati Nelce tak
[ppiindia] Cornell Cooperative Extension of Ontario County
Cornell Cooperative Extension of Ontario County POSITION DESCRIPTION Senior Extension Educator for Agriculture 1. WORKING TITLE: Agriculture Economic Development Specialist 2. OFFICE LOCATION: Cornell Cooperative Extension of Ontario County 480 North Main Street Canandaigua, NY 14424 3. COUNTY: Ontario County 4. POSITION NUMBER: 5. DATE POSITION AVAILABLE: Immediately 6.. CLASSIFICATION: Senior Extension Educator 7. SALARY RANGE: $ 53,000 8. POSITION: Full-time 9. GENERAL RESPONSIBILITIES SUBJECT MATTER The primary audience for programming will include agricultural producers and related service providers; new entrepreneurs in production, processing and agriculture related businesses including agricultural tourism; and community members whose support of agriculture is important. Projects will focus on enhancing the viability of local agriculture through product diversification, direct marketing, promotion of local product labels and value-added opportunities by linking with available expertise. Provide leadership for the development of promotion of county agricultural resources and movement towards the bio tech potential. Agricultural Economic Development(100%) Under the direction of the Executive Director in Ontario County this position will assist in the promotion, marketing, funding and coordination of new and existing agricultural businesses including farms, processing and service related operations. Assist farmers on agricultural marketing and business development issues. Identify and administer government grants and other funding sources to promote economic development of the agriculture industry. Work with county economic development staff to incorporate agricultural economic development into overall community and economic development strategies and manage the agricultural economic development programs for Ontario County. Network with various organizations, including but not limited to: Agriculture Food Technology Park, Industrial Development Agency, Farm Bureau, Agriculture Enhancement Board, tourism agencies, County departments and town boards, in order to expand resource, maximize effectiveness and promote teamwork. Partner with the economic development staff to develop strategies to strengthen and expand existing farm and agri-businesses, and attract industries complimentary to agriculture. Provide educational and informational resources to those who represent the interests of the county agriculture industry to local and state government agencies; local and state legislatures; media and the public. Provide information and education on market opportunities and business practices to enhance farm viability and profitability. Assist farmers in identifying funding to comply with Concentrated Animal Feeding Operations (CAFO) regulations and other environmental challenges. Educate legislative bodies and local officials such as assessors and planning boards regarding the challenges of the agricultural industry. Monitor proposed legislation and advocate for local agriculture. Maintain a detailed database of farms, resource providers, and agri- businesses for analysis and grant-writing purposes. Seek and secure funding for additional promotion, preservation, and economic development initiatives. 10. REPORTING RELATIONSHIPS Supervised by the Executive Director of Cornell Cooperative Extension of Ontario County. Operates as an educational and managerial professional subject to association policies. Guidance and direction are provided both by the Board of Directors and Extension Administration. Will work closely with the Ontario County IDA and the Cornell Agriculture and Food Technology Park. Provide for the supervision of paraprofessional and clerical staff. Maintain effective working relationships with Cornell faculty, administration, County IDA and the Cornell Agriculture and Food Technology Park. 12. EDUCATION AND EXPERIENCE REQUIREMENTS Master's degree in agricultural economics, marketing, business management or finance, public policy or related field. Minimum of four years professional experience dealing with the public or private sectors of the agriculture industry. 13. NECESSARY KNOWLEDGE, SKILLS AND ABILITIES Ability to plan, manage and/or implement projects and educational programs Demonstrated ability to: provide leadership, supervision and guidance to a variety of groups and individuals including staff and volunteers; and to lead and participate effectively in professional team efforts Experience with and knowledge of the challenges facing agriculture locally and in New York State. Demonstrated initiative, reliability, dependability and
[ppiindia] Universitas Widyatama Buka Program Intelijen Bisnis
http://www.gatra.com/artikel.php?id=86277 Universitas Widyatama Buka Program Intelijen Bisnis Jakarta, 11 Juli 2005 17:16 Mulai tahun ajaran 2005/2006 Universitas Widyatama (Utama) Bandung membuka program magister manajemen bidang intelijen bisnis (business intelligence). Program studi ini merupakan tingkat master pertama di Indonesia di bidang ini. Mengetahui informasi saja ternyata tidak cukup. Kita harus bisa mengolah dan menganalisisnya menjadi penunjang bisnis, kata Elisabeth Koes Soedijati, Pembantu Rektor Bagian Operasional Universitas Widyatama, Senin (11/7). Menurut Dyah Kusumastuti, Ketua Program Studi Bussiness Intelligence Utama, selain dapat diterapkan pada perusahaan swasta ilmu yang diperoleh juga dapat digunakan Pemerintah Daerah (Pemda). Misalnya, untuk membuat kebijakan otonomi daerah. Bussiness Intelligence, menurutnya, merupakan sebuah proses pengolahan dan analisis informasi dari sumber informasi publik, dengan menggunakan kreativitas dan pendekatan ilmiah dalam mendukung keputusan-keputusan bisnis. Dyah mengatakan, karena bekerja sama dengan Universite Paul Cezanne Aix-Marseille III (UPCAM) Prancis dan sebagian dosennya berasal dari sana, program studi ini akan menggunakan dua bahasa, yaitu bahasa Inggris dan bahasa Indonesia. Kami tidak mensyaratkan nilai IPK dalam pendaftaran, melainkan nilai TOEFL, kata Dyah. Sayangnya, Universitas Widyatama tidak menetapkan berapa skor TOEFL minimal yang harus dipenuhi peserta yang mendaftar. Setiap peserta program studi ini harus merogoh kocek minimal Rp 35 juta, untuk biaya kuliah sampai selesai. Uniknya, alumni Bussiness Intelligence dapat meraih dua gelar yang diakui, yakni MM.Bi Universitas Widyatama yang diakui Ditjen Dikti, dan MT.Ing. Universite Paul Cezanne Aix Marseille III (UPCAM) yang diakui pemerintah Prancis dengan standar Eropa. Dyah mengatakan, profesi yang dapat ditekuni alumni Bussiness Intelligence ini nantinya adalah sebagai pemantau kompetitor, customer, SDM, politik, dan ekonomi; bussiness intelligence officer; bussiness inteligence consultant, dan sebagainya. Rencananya, 25 orang menjadi target penerimaan tahun pertama pembukaan program studi ini. [MYR] [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Gawat Kristenisasi Incar Akhwat
Refleksi: Hebat juga kristenisasinya a la Sabili http://www.sabili.co.id/telut-e26thXII05.htm Gawat Kristenisasi Incar Akhwat Dengan mengenakan busana Muslimah, kaum pemurtad yang diduga kuat sebagai aktivis Salibis mendatangi masjid-masjid dan tempat kumpul aktivis dakwah yang banyak dikunjungi Muslimah. Mereka mengincar akhwat untuk dimurtadkan. Jumat (24/6/2005), tengah hari. Jarum jam menunjukkan angka 10.30 WIB. Di luar, Sang surya memancarkan cahayanya, menjalankan perintah Sang Khalik: menyinari bumi, ciptaan Allah Yang Maha Agung. Manusia pun terlihat lalu-lalang, mengejar rezeki dunia. Padahal waktu shalat Jumat segera tiba. Tiba-tiba suara telepon redaksi SABILI, berdering. Setelah mengangkat gagang telepon, terdengar suara perempuan menjerit dan ketakutan. Tolong saya pak. Saat ini saya berada di luar Jakarta. Mereka menculik saya dengan mobil, telepon Endah (nama samaran), singkat, dengan rasa takut, kepada salah seorang kru SABILI. Endah adalah seorang akhwat, aktivis dakwah. Bersama teman-teman sebayanya, selama ini gadis berusia 23 tahun itu aktif mengikuti program tahfidzul Qur'an di Pesantren Yapith, Pondok Gede, Bekasi. Selain itu, ia juga rutin mengikuti kajian pekanan (liqo') gerakan Tarbiyah. Nasib Endah sungguh ironis. Gadis yang awalnya sangat periang ini sedang diincar gerakan kristenisasi. Endah sedang menjadi target operasi (TO) gerakan pemurtadan yang terselubung. Dengan cara-cara tak terpuji, mereka berusaha keras memurtadkan aktivis masjid ini. Penculikan Endah ini sudah yang kesekian kalinya. Hal itu dibenarkan Yan, kakak Endah. Menurut Yan, tahun 2003 lalu, Endah pernah mengalami nasib serupa. Mereka pernah membawa Endah ke sebuah rumah yang berada di daerah Tanggerang. Di sana, mereka berusaha mencuci otak Endah dengan memberikan doktrin-doktrin Kristen. Namun usaha mereka ternyata tak terlalu berhasil. Mantan siswi Ma'had Al- Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan ini akhirnya berhasil meloloskan diri dari sekapan mereka. Dengan alasan mau kuliah ke Ma'had Al-Hikmah, Endah pun bisa kembali lagi ke rumah. Setelah berhasil lolos, kondisi Endah ternyata agak berubah. Ia sering merasa sakit kepala dan kerap tak sadarkan diri. Dalam keadaan tak sadar itu pula ia sering menyebut-nyebut Yesus, sementara lidahnya terasa berat untuk membaca Qur'an. Untuk mengatasinya, Endah akhirnya melakukan terapi ruqyah (dibacakan ayat-ayat Qur'an dan doa, sebagaimana dicontohkan Nabi saat mengusir jin dari dalam tubuh manusia). Setelah tim ruqyah berhasil mengeluarkan pengaruh sihir dan jin dari tubuh Endah, kondisi akhwat yang sering mengajar ngaji anak-anak ini lebih mendingan dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. Beberapa bulan lalu kondisinya sudah bagus, tapi belakangan ini kambuh lagi, kata Budi. Kasus Endah bermula dari sebuah acara di Masjid Istiqlal, beberapa tahun lalu. Waktu itu, Endah didekati seorang perempuan berjilbab, seperti pakaian seorang akhwat (pakaian jubah dengan jilbab panjang). Entah mengapa setelah berkenalan, tiba-tiba Endah terhanyut dan mau saja mendengar omongan perempuan itu. Apalagi dalam obrolan itu, ia sering kali menyinggung tentang gerakan Islam, mulai dari Tarbiyah, Salafi, Jamaah Tabligh hingga Hizbut Tahrir. Pertemuan Endah dengan perempuan berjilbab itu ternyata berlanjut sampai Endah kuliah di Ma'had Al Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan. Perempuan ini acap kali menyatroni Endah ke Ma'had tersebut. Seperti juga pertemuan-pertemuan sebelumnya, seperti dihipnotis, Endah tak kuasa menolak ajakan perempuan berjilbab itu untuk berjalan-jalan. Mereka juga sering kumpul dengan beberapa orang, bak sebuah halaqah, mengkaji Islam. Mulanya, materi-materi yang disampaikan dalam halaqah itu, tidak ada yang bermasalah. Namun lama-kelamaan dirasakan materinya agak menyimpang. Tidak lagi berpandangan positif terhadap Islam, malah menjelek-jelekkan harakah (gerakan) satu dengan harakah lainnya. Bahkan sering kali memfitnah Allah, Islam dan Rasul-Nya. Kasus ini pun mencapai klimaksnya saat mereka menculik dan menyekap Endah di sebuah rumah di luar Jakarta. Semalaman, seorang perempuan yang mengenakan jilbab dan mengenakan kalung salib mendoktrin Endah dengan doktrin-doktrin Kristen. Sejak itu, Endah, yang awalnya gadis periang ini, kini selalu dibayangi rasa takut mendalam karena menjadi incaran gerakan kristenisasi. Di Bekasi, beberapa waktu lalu juga terjadi kasus serupa. Linda, seorang akhwat berteman akrab dengan seorang perempuan Kristen yang menyebut dirinya dengan umi. Saat akhwat ini lengah, perempuan itu mengambil dompetnya. Dompet akhwat ini kemudian diberikan kepada suami si perempuan itu yang juga menyebut dirinya dengan abi. Abi ini kemudian memanggil akhwat tersebut. Namun setelah pertemuan dengan abi, akhwat ini jadi tidak karu-karuan. Kepalanya sering terasa sakit. Saat diperintah suaminya, akhwat ini jadi tak menurut. Ia juga tak lagi senang membaca al-Qur'an. Selain sering
Re: [ppiindia] REGARDING GoI PROPOSAL ON POLITICAL PARTIES FOR ACHEH
Mudah-mudahan Presiden waspada terhadap akal bulusnya gsa. Bohong itu kalau mereka mau menerima NKRI, tujuan mereka dari dulu jelas, separatisme. Mereka mencoba melakukan federalisasi dengan meminta membuat partai politik lokal seperti yang ada di Irak dan Turki. Setelah terjadi federalisasi, mereka akan melakukan agenda separatisme selanjutnya. Lagipula dengan adanya wadah berupa partai gsa akan semakin berkembangbiakang biak, yang akibatnya mereka menjadi makin sulit diberantas, sehingga usaha kita selama ini menjadi sia-sia. Dengan adanya partai gsa, maka lengkaplah sudah. Mereka punya gerombolan politik dan gerombolan bersenjata. Mereka ibaratnya, seperti roh gentayangan menemukan badan. Kelompok bersenjatanya belum tentu mau menyerahkan senjatanya, malah mereka diberikan bonus wadah politik, ini khan makin tambah runyam. Presiden pasti ingat pengalaman COHA dulu. bagaimana bagusnya semua di atas kertas, toh mereka mengkhianati juga. Negara kita adalah Negara Kesatuan, Tidak boleh ada negara dalam negara! Tidak boleh ada bentuk negara bagian di negara kita, Tidak boleh ada federalisasi, sampai hari kiamat. --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: STATE OF ACHEH MINISTRY OF INFORMATION P.O. BOX 130, S-145 01 NOSBORG SWEDEN TEL : +46 8 531 83833 FAX: +46 8 531 91275 REGARDING GoI PROPOSAL ON POLITICAL PARTIES FOR ACHEH 15 July 2005 The Free Acheh Movement (GAM) expresses its deep disappointment in the statement made by the head of the Government of Indonesia (GoI) negotiating team, Hamid Awaluddin, on local political parties in Acheh. Mr Awaluddin's comments in a media conference last night followed a proposal by the GoI delegation to GAM which under the rules of the Helsinki peace talks were subject to confidential discussion. After offering in writing to GAM for GoI to facilitate the establishment of local political parties, Mr Awaluddin told journalists the offer was for GoI to work with Jakarta political parties to create a national structure for GAM to exist as a national political party. This offer was put by GoI to GAM in the negotiations on 13 July, and was comprehensively rejected by GAM at that time as both undemocratic and unworkable. 'The answer to the problem of political parties for Acheh is not for GoI to offer GAM a supposed sweetheart deal that excludes the possibility of other political parties;' GAM spokesman Mr Bakhtiar Abdullah said. 'These peace talk are not about an arrangement that ensures GAM is given power in Acheh, but is about introducing genuine democracy to Acheh.' 'GAM explained its fundamental objection to Mr Awaluddin on Wednesday 13 July, and is surprised and disappointed that he is now trying to sell this undemocratic proposal to the media,' Mr Bakhtiar Abdullah said. 'If GAM was to agree to this arrangement, it would mean that GAM would agree to be given privileges that would not exist for other sectors of Acheh political society. GAM has therefore rejected this proposal.' Mr Bakhtiar Abdullah also noted that beyond subverting democracy, GoI's proposal would not be sustainable and could not ensure political representation for Acheh. 'The suggestion that Jakarta-based political parties donate members to GAM to establish party branches throughout Indonesia at best reflects a temporary and ad hoc approach to a long-term structural problem,' Mr Bakhtiar Abdullah said. Mr Bakhtiar Abdullah said that GAM will not retreat from its commitment to the full democratic principles of unrestricted representation and participation in the political process, including the establishment of local political parties. 'GAM hopes that GoI will now consider GAM's written response to its proposal, and come back to the table with a genuinely democratic proposal to allow these peace talks to reach a successful conclusion.' Signed, Mr Bakhtiar Abdullah GAM Spokesman, Helsinki 15 July 2005 -- Central Military Command Sofyan Dawod Military Spokesman [Non-text portions of this message have been removed] Start your day with Yahoo! - make it your home page http://www.yahoo.com/r/hs *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL
[ppiindia] Penghapusan Utang Negara Negara Miskin di Afrika
16.07.2005 Penghapusan Utang Negara Negara Miskin di Afrika Oleh: Peter Phillip dari Berlin (Tuna wisma tidur beralaskan selembar kain di sebuah jalan di ibukota Ethiopia, Addis Ababa) Dalam Konferensi Tingkat Tinggi G8 di Gleneagles Skotlandia baru-baru ini, para pimpinan tujuh negara industri dan Rusia antara lain membahas pemberantasan kemiskinan di Afrika. Afrika adalah satu-satunya benua yang dalam dua dekade terakhir semakin jauh terpuruk dalam jurang kemiskinan. Pimpinan G8 memutuskan untuk melipatgandakan bantuan bagi Afrika menjadi 25 miliar dolar AS dalam setahun. Selain itu juga diputuskan penghapusan utang luar negeri 18 negara termiskin di dunia sebesar 40 miliar dolar AS, 14 darinya di Afrika. Tetapi benarkah penghapusan utang luar negeri adalah jalan terbaik dalam membantu negara-negara Afrika? Uganda Uganda adalah salah satu negara Afrika yang menikmati keuntungan dari rencana penghapusan utang luar negeri oleh negara G8. Tetapi banyak pakar ekonomi menilai bahwa penghapusan ini tidak cukup untuk membantu Uganda keluar dari kemiskinan. Andrew Mwenda, seorang jurnalis dan pengamat ekonomi di Uganda berkomentar: Saya sungguh ragu apakah penghapusan utang seperti ini akan membantu rakyat miskin di Uganda. Justru sebaliknya, yang paling pertama akan menikmati hasilnya adalah para diktator, yang rekening bank Swiss-nya makin membengkak. Yang kedua adalah tentara. Dan yang ketiga para pegawai pemerintah dan politisi yang gajinya akan melejit. Sebenarnya Uganda sudah pernah menikmati keuntungan dari penghapusan utang luar negerinya. Pada tahun 1998 utang Uganda sebesar 3,6 miliar dolar AS dihapuskan. Saat itu, pemerintah Uganda berjanji mengalokasi dana berlebih yang seharusnya digunakan untuk melunasi utang luar negeri untuk pemberantasan kemiskinan. Namun rencana pemerintah pun tinggal rencana. Saat ini, tujuh tahun setelah penghapusan utang pertama Uganda, negara ini malah dililit utang luar negeri sebesar 4,9 miliar dolar AS. Dilihat dari statistik, Uganda dapat membanggakan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi. Walaupun Uganda tidak kaya akan sumber daya alam, negara ini termasuk pengekspor emas dan berlian terbesar di Afrika. Hal ini dimungkinkan karena tentara Uganda menginvasi Kongo dan menjarah kekayaan alamnya. Pemerintah Uganda menjual jarahan tersebut sebagai hasil perekonomian negaranya, dan Bank Dunia pun tidak banyak mengritik tindakan pemerintah Uganda tersebut, seperti yang dijelaskan, Young Kim, seorang pakar ekonomi Bank Dunia. Dilihat dari perspektif perbankan, penampilan Uganda sudah cukup baik. Ini bukan berarti mereka berprestasi di semua bidang. Memang masih perlu peningkatan dalam manajemen keuangan rakyat, dalam pelaksanaan pemerintahan, juga dalam pengawasan hak asasi manusia dan sebagainya. Menanggapi kritik ini, pemerintah Uganda berjanji membatasi utang luar negerinya. Tetapi kenyataannya, saat ini pemerintah malah sibuk merubah UUD Uganda, agar Presiden Museveni yang telah memegang tampuk pemerintahan selama 20 tahun dapat ditetapkan sebagai presiden seumur hidup. Andrew Mwenda mengritik negara pemberi dana bantuan karena mereka hanya memikirkan kepentingan politik dan ekonomi negaranya. Hal ini dapat menjerumuskan orang Afrika, mereka ibarat pengemis yang tak dapat menentukan nasibnya sendiri: Yang dibutuhkan Afrika bukan penghapusan utang atau peningkatan bantuan pembangunan. Yang dibutuhkan Afrika adalah investasi dan akses pada pasar perdagangan dunia. Ghana Dibandingkan dengan negara Afrika lain yang rawan konflik, Ghana yang berpenduduk 20 juta jiwa tampak seperti oase kedamaian. Ghana adalah bukti nyata kesuksesan politik penghapusan utang luar negeri. Awal tahun lalu pemerintah Jerman menghapuskan seluruh utang negara ini, dengan syarat, dana yang berlebih akan digunakan untuk peningkatan pembangunan. Sebelum utang Ghana dihapuskan, negara ini harus memenuhi prasyarat yaitu anggaran rumah tangga yang transparan. Jadi ada kejelasan, dana anggaran digunakan kapan, di mana dan untuk proyek apa. Jalan yang ditempuh Ghana untuk mencapai titik ini memang panjang dan penuh tantangan. E. Gyimah-Boadi, pimpinan lembaga pengamat ilmu sosial di ibukota Ghana, menjelaskan: Situasi masih berat sekarang, tapi setidaknya negara kami sudah dalam proses pemulihan yang dimulai di akhir tahun 80an. Pemerintah memang tidak bisa menjanjikan keajaiban di bidang ekonomi, tetapi saya rasa, melihat masa lalu negara ini, rakyat mengerti apa yang sedang dan akan terjadi di masa depan. 20 tahun yang lalu Ghana diguncang kekerasan dan kudeta, perekonomiannya hancur dan daya beli masyarakat lebih rendah dibandingkan saat negara ini meraih kemerdekaannya tahun 1957. Sekarang, pertumbuhan ekonomi Ghana mencapai empat sampai lima persen, inflasi dapat ditekan dan anggaran rumah tangganya cukup stabil. Tetapi, rakyat Ghana membayar mahal keberhasilan ini. Harga barang dan jumlah pengangguran sangat tinggi serta gaji yang mereka terima tergolong rendah. Tetapi,
Re: [ppiindia] Gawat Kristenisasi Incar Akhwat
Hebat dengan panji Islam Sabili terus-terusan jadi provokatormajalah yang tak perlu dibaca. B A S I Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote:Refleksi: Hebat juga kristenisasinya a la Sabili http://www.sabili.co.id/telut-e26thXII05.htm Gawat Kristenisasi Incar Akhwat Dengan mengenakan busana Muslimah, kaum pemurtad yang diduga kuat sebagai aktivis Salibis mendatangi masjid-masjid dan tempat kumpul aktivis dakwah yang banyak dikunjungi Muslimah. Mereka mengincar akhwat untuk dimurtadkan. Jumat (24/6/2005), tengah hari. Jarum jam menunjukkan angka 10.30 WIB. Di luar, Sang surya memancarkan cahayanya, menjalankan perintah Sang Khalik: menyinari bumi, ciptaan Allah Yang Maha Agung. Manusia pun terlihat lalu-lalang, mengejar rezeki dunia. Padahal waktu shalat Jumat segera tiba. Tiba-tiba suara telepon redaksi SABILI, berdering. Setelah mengangkat gagang telepon, terdengar suara perempuan menjerit dan ketakutan. Tolong saya pak. Saat ini saya berada di luar Jakarta. Mereka menculik saya dengan mobil, telepon Endah (nama samaran), singkat, dengan rasa takut, kepada salah seorang kru SABILI. Endah adalah seorang akhwat, aktivis dakwah. Bersama teman-teman sebayanya, selama ini gadis berusia 23 tahun itu aktif mengikuti program tahfidzul Qur'an di Pesantren Yapith, Pondok Gede, Bekasi. Selain itu, ia juga rutin mengikuti kajian pekanan (liqo') gerakan Tarbiyah. Nasib Endah sungguh ironis. Gadis yang awalnya sangat periang ini sedang diincar gerakan kristenisasi. Endah sedang menjadi target operasi (TO) gerakan pemurtadan yang terselubung. Dengan cara-cara tak terpuji, mereka berusaha keras memurtadkan aktivis masjid ini. Penculikan Endah ini sudah yang kesekian kalinya. Hal itu dibenarkan Yan, kakak Endah. Menurut Yan, tahun 2003 lalu, Endah pernah mengalami nasib serupa. Mereka pernah membawa Endah ke sebuah rumah yang berada di daerah Tanggerang. Di sana, mereka berusaha mencuci otak Endah dengan memberikan doktrin-doktrin Kristen. Namun usaha mereka ternyata tak terlalu berhasil. Mantan siswi Ma'had Al- Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan ini akhirnya berhasil meloloskan diri dari sekapan mereka. Dengan alasan mau kuliah ke Ma'had Al-Hikmah, Endah pun bisa kembali lagi ke rumah. Setelah berhasil lolos, kondisi Endah ternyata agak berubah. Ia sering merasa sakit kepala dan kerap tak sadarkan diri. Dalam keadaan tak sadar itu pula ia sering menyebut-nyebut Yesus, sementara lidahnya terasa berat untuk membaca Qur'an. Untuk mengatasinya, Endah akhirnya melakukan terapi ruqyah (dibacakan ayat-ayat Qur'an dan doa, sebagaimana dicontohkan Nabi saat mengusir jin dari dalam tubuh manusia). Setelah tim ruqyah berhasil mengeluarkan pengaruh sihir dan jin dari tubuh Endah, kondisi akhwat yang sering mengajar ngaji anak-anak ini lebih mendingan dan bisa kembali beraktivitas seperti sediakala. Beberapa bulan lalu kondisinya sudah bagus, tapi belakangan ini kambuh lagi, kata Budi. Kasus Endah bermula dari sebuah acara di Masjid Istiqlal, beberapa tahun lalu. Waktu itu, Endah didekati seorang perempuan berjilbab, seperti pakaian seorang akhwat (pakaian jubah dengan jilbab panjang). Entah mengapa setelah berkenalan, tiba-tiba Endah terhanyut dan mau saja mendengar omongan perempuan itu. Apalagi dalam obrolan itu, ia sering kali menyinggung tentang gerakan Islam, mulai dari Tarbiyah, Salafi, Jamaah Tabligh hingga Hizbut Tahrir. Pertemuan Endah dengan perempuan berjilbab itu ternyata berlanjut sampai Endah kuliah di Ma'had Al Hikmah, Bangka, Jakarta Selatan. Perempuan ini acap kali menyatroni Endah ke Ma'had tersebut. Seperti juga pertemuan-pertemuan sebelumnya, seperti dihipnotis, Endah tak kuasa menolak ajakan perempuan berjilbab itu untuk berjalan-jalan. Mereka juga sering kumpul dengan beberapa orang, bak sebuah halaqah, mengkaji Islam. Mulanya, materi-materi yang disampaikan dalam halaqah itu, tidak ada yang bermasalah. Namun lama-kelamaan dirasakan materinya agak menyimpang. Tidak lagi berpandangan positif terhadap Islam, malah menjelek-jelekkan harakah (gerakan) satu dengan harakah lainnya. Bahkan sering kali memfitnah Allah, Islam dan Rasul-Nya. Kasus ini pun mencapai klimaksnya saat mereka menculik dan menyekap Endah di sebuah rumah di luar Jakarta. Semalaman, seorang perempuan yang mengenakan jilbab dan mengenakan kalung salib mendoktrin Endah dengan doktrin-doktrin Kristen. Sejak itu, Endah, yang awalnya gadis periang ini, kini selalu dibayangi rasa takut mendalam karena menjadi incaran gerakan kristenisasi. Di Bekasi, beberapa waktu lalu juga terjadi kasus serupa. Linda, seorang akhwat berteman akrab dengan seorang perempuan Kristen yang menyebut dirinya dengan umi. Saat akhwat ini lengah, perempuan itu mengambil dompetnya. Dompet akhwat ini kemudian diberikan kepada suami si perempuan itu yang juga menyebut dirinya dengan abi. Abi ini kemudian memanggil akhwat tersebut. Namun setelah pertemuan dengan abi, akhwat ini jadi tidak karu-karuan.
[ppiindia] KRONIK ANGSA LIAR:SASTRA-SENI DI KALANGAN BURUH MIGRAN INDONESIA [3]
KRONIK ANGSA LIAR: SASTRA-SENI DI KALANGAN BURUH MIGRAN INDONESIA [3] Yang menarik perhatian saya dan menimbulkan pertanyaan: Mengapa kegiatan sastra-seni buruh migran ini lebih mencuat di Hong Kong dibandingkan dengan di negeri-negeri lain? Saya memang tidak punya angka persis tentang berapa jumlah buruh migran Indonesia di Hong Kong, juga dengan sendirinya saya tidak mempunyai data statistik tentang klasifikasi mereka, baik mengenai daerah asal, tingkat pendidikan atau pendidikan formal mereka dan sebagainya. Tidak juga tentang jenis pekerjaan mereka. Sebab pengertian BMI tidak sebatas pada pekerjaan pramuwisma -- istilah lain yang bersifat pelembut bagi pekerjaan pembantu rumah tangga, tapi juga mencakup bidang-bidang pekerjaan lain seperti jururawat, buruh pabrik, bekerja di radio, atau tenaga ahli, dan lain-lain Apa yang saya dapatkan adalah evaluasi garis besar dari berita-berita mengenai BMI dan sumber-sumber langsung lainnya. Kalau sumber saya benar, maka sekarang jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh buruh migran Indonesia, terutama adalah sebagai pembantu rumah tangga, dan umumnya mereka adalah buruh migran perempuan. Jumlah mereka sekarang, agaknya sudah menyaingi jumlah buruh migran dari Philipina yang di sekitar tahun 1991 merupakan jumlah terbesar di bidang pekerjaan sektor ini. Di sini saya tidak mencampuradukkan antara orang-orang asal Indonesia yang sudah menjadi warganegara Hong Kong yang jumlahnya, terutama setelah Tragedi Nasional September 1965, juga tidak sedikit. Kelompok ini tidak termasuk dalam kategori BMI. Hal lain yang menarik perhatian saya adalah daerah asal para pramuwisma Indonesia di Hong Kong yang banyak sekali berasal dari Jawa Timur. Agaknya agen-agen penyalur pramuwisma ini banyak beroperasi di daerah Jawa Timur dan kemudian Jawa Tengah. Barangkali ada hubungannya dengan tingkat pengangguran dan keadaan sosial lainnya di kedua propinsi yang terpadat secara demografis di Indonesia. Adanya BMI saya kira tidak terlepas dari kondisi sosial-politik-ekonomi, terutama sejak Orde Baru. Sebab, pada masa pemerintahan Soekarno, BMI tidak dikenal. Karena itu saya katakan bahwa gejala BMI, tidak terlepas dari hasil dan akibat politik pembangunan Orba juga yang menciptakan kesenjangan luar biasa antara kaya dan miskin di negeri kita. Ataukah barangkali gejala BMI ini suatu gejala kemajuan dan keberhasilan mewujudkan kemerdekaan nasional?! Kembali pada masalah sentral: Mengapa justru di Hong Kong, terdapat kegiatan berkesenian yang berarti di kalangan BWI? Menjawab pertanyaan ini, barangkalik penjelasan Fia Rosa, seorang cerpenis yang banyak menggarap tema-tema BMI bisa memberi guna. Tulis Fia Rosa dalam cerpennya Lukamu Adalah Dukaku The Pearl of the Oriental [Mutiara Dari Timur], sebuah julukan untuk Hong Kong -- yang merupakan salah-satu wilayah Republik Rakyat Tiongkok [RRT] yang sangat berkembang. Sistem pemerintahannya sangat bagus dan mendukung pertumbuhan ekomoni yang sangat pesat. Salah satu bentuk dari tatanan kehidupan bermasayrakat dan bernegara yang sangat bagus ini, tercermin pada adanya peraturan hukum yang mengatur tentang pekerja migran [Dari: Arsif Pribadi JJK]. Oleh adanya perlindungan hukum ini, yang merupakan peninggalan kolonialis Inggris, memungkinkan para BMI melakukan berbagai macam kegiatan,termasuk di antaranya kegiatan berkesenian, sebagaimana digambarkan oleh Fia Rosa di bawah ini: Banyak sekali aktifitas yang dijadwalkan setelah seminggu keletihan memandang muka-muka masam para majikan. Ada yang bersiap-siap melakukan pertemuan untuk organisasi. Ada yang janjian bertemu di Taman Victoria [Victoria Garden], ada yang pergi mengikuti kursus-kursus, ada yang melakukan kebaktian, bergabung dengan masyarakat lokal di gereja-gereja yang megah. Ada yang terburu-buru menuju ke mesjid untuk menghadiri pengajian. Ada yang menghabiskan waktunya untuk shopping. Ada juga yang pergi kencan dengan pacar-pacar mereka dari berbagai macam bangsa, seperti buruh mogran dari India , Pakistan, Nepal, atau pun orang-orang kulit putih. Tapi ada juga yang hanya bisa bengong lontang-lantung sendirian tak tahu apa yang mereka lakukan. Demikianlah suasana kehidupan para pekerja migran di hari-hari libur mereka. Sehingga tak heran jika para pekerja migran di Hong Kong tak seperti layaknya pekerja migran lainnya, keren-keren dan otak mereka encer, tak kalah dari mereka yang jebolan sekolah tinggi di Indonesia meski sebenarnya mereka mungkin hanya lulusan sekolah dasar , SMP, maupun SMA walau ada juga yang jebolan dari sekolah tinggi. Adanya komunitas besar BMI, oleh Fia Rosa dijelaskan sebagai berikut: Menjadi pekerja migran bukanlah pilihan mereka. Pekerjaan ini mereka pilih dengan berat hati. Karena Pemerintah Indonesia tak lagi peduli akan nasib rakyat kecil, sudah tidak mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka sedangkan tuntutan kehidupan membuat mereka harus berjuang
Re: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis
Bung Togi, silahkan baca Qur'an disitu tertera semuanya. Have you ever read the Qur'an? Ambil hikmahnya dg baik, dg adanya Allah SWT granted his (Iblis) request, itu menandakan bhw Allah SWT maha pemurah dan maha penyayang. Bayangkan segitu kotornya Iblis itu masih saja diterima permohonannya, utk itu kita (manusia) tdk usah segan2 berdoa padaNya, menyadari bhw kita ini mahluk yg tdk luput akan dosa, sayangnya banyak diantara kita yg malas berdoa. Alqur'an TIDAK mengajarkan kita utk berbuat salah. Korupsi, diskriminasi, pemerkosaan dll adalah bentuk kejahatan yg lahir dr Iblis dan memang itulah yg sumpahnya terhdp Allah SWT bhw iblis akan terus menggoda kita sampai akhir zaman, dan hanya kita yg sesat (the misguided ones) yg akan menjadi pengikut Iblis tsb. Bung Togi, I guess you're not a Muslim, yah? Pertanyaan2 begini biasanya bukan lahir dr seorang Muslimin! Anyway, please do forgive me if I am wrong. Togi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: pak Tony, you wrote: Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah granted his request Benarkah Allah Yang Maha Mulia itu mau memenuhi permintaan Iblis Yang Maha Kotor itu? Saya yakin Al Quran tidak mengajarkan begitu, sebab jika benar, pantas saja jika dunia penuh dengan korupsi, diskriminasi, pemerkosaan dll. togi tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah anda seorang Muslim? Menyesatkannya dimana? Allah bekerjasama dg Iblis utk menguji manusia (your words) bandingkan dg : ...Iblis diperkenankan utk menggoda manusia... (Ahmad Syukri). Read the Qur'an, if you want to know the truth. You will find that Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah granted his request. Iblis swore that he would mislead and misguide all the people except those sincere and devoted worshipers of Allah. Allah told him that only the misguided ones would follow him and that He would fill Hell with him and his followers. partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Benarkah Allah SWT menciptakan Iblis dan mengijinkan Iblis untuk menggoda manusia? Saya menganggap pendapat bapak Syukri itu menyesatkan, karena tidak mungkin Allah bekerjasama dengan Iblis untuk menguji manusia! togi Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote: Allah SWT itu Maha Sempurna. Makanya dia menciptakan berbagai macam makhluk sesuai keinginanNYA. DiciptakanNYA makhluk yang selalu taat dan patuh kepadaNYA seperti Malaikat (hanya punya satu dorongan yaitu taat kepada ALLAH SWT). Diciptakan juga makhluk yang selalu ingkar seperti Iblis (juga hanya satu dorongan). Kemudian diciptakanNYA makhluk yang lebih canggih lagi (sempurna lagi dibanding makhluk2 sebelumnya) yaitu Manusia, dimana dalam diri manusia diberi 2 macam dorongan yaitu kepada kejahatan (hawa nafsu) dan dorongan untuk berbuat kebaikan. Sebagai ciptaan yang lebih canggih dari pada ciptaan2 yang lain, manusia diberi kebabasan memilih oleh tuhan : Ingin Surga (kebahagiaan) atau Neraka (terserah pilihan manusia itu sendiri). Secara logika semuanya ingin Surga (kebahagiaan) dong! .ya nggak. Tapi supaya adil untuk mendapatkan surga tidaklah gratis. Karena kalau tidak iblis protes dong. Soalnya iblis dipastikan masuk neraka karena iri manusia diciptakan lebih canggih dari pada dia. Untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) manusia diuji dulu oleh Allah SWT didalam dunia ini. Antara lain Iblis diperkenankan oleh ALLAH SWT untuk menggoda manusia agar terdorong berbuat kejahatan sebagai ujian, juga diberikan musibah, fitnah dan lain2 sebagai cobaan/ujian ALLAH SWT. Dan sebagai keseimbangan tuhan memberi petunjuk melalui Utusan ALLAH SWT (para nabi) serta kitab suciNYA sehingga manusia terdorong untuk berbuat kebajikan. Jadi penciptaan iblis, alam dunia ini serta kedudukan manusia sebagai khalifah (manajer) dimuka bumi ini merupakan sarana ujian bagi manusia. Apakah manusia bisa sukses (lulus ujian) untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) atau gagal dan masuk Neraka. Sedangkan makhluk2 yang tidak ikut ujian (seperti Malaikat, bumi , matahari bintang2, air dll) tentu saja tidak akan dapat reward (surga) atau punishment (neraka). Wallahualam bissawab. - Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima
[ppiindia] Siapa berulang tahun di bulan Juli?
Selamat berulang tahun - Juli, 2005 NDEREK MANGAYUBAGYO - WILUJENG MILANGKALA - SUGENG TANGGAP WARSO - WILUJENG TEPUNG TAHUN - SELAMAT ULANG TAHUN, PANJANG UMURNYA - SALAMAKI' BAR-ULANG TAHUNG - ZHU NI SHENG RI KHUAI LE - HAPPY BELATED BIRTHDAY - JOYEUX ANNIVERSAIRE - BON ANNIVERSAIRE, LONGUE VIE - CUMPLEANOS FELICES - GLAKLICHER GEBURTSTAG - COMPLEANNO FELICE - GELUKKIGE VERJAARDAG - FELIZ ANIVERSÁRIO - GLAD FØDSELSDAG (tolong tambahkan ucapan 'selamat ulang tahun' dalam bahasa daerah se-Nusantara) Pada bulan ini, Juli 2005, beberapa rekan kita dan juga institusi dimana rekan kita berkiprah, akan merayakan hari jadinya. Tak lupa, saya ucapkan selamat berulang tahun. Semoga Anda panjang umur, diberi kelimpahan rezeki, bahagia dalam mengarungi bahtera kehidupan, sukses dalam karier, dan yang terpenting sehat-sehat selalu. Buat yang masih lajang, semoga enteng jodoh. Buat yang lagi pacaran, semoga awet dan tambah lengket. Buat yang sudah menikah, semoga bahtera rumah tangganya selalu dalam keadaan aman, 'ayem tentrem kerto raharjo', 'gemah ripah loh jinawi', 'tut wuri handayani'. We wish you health, joy, excitement and discovery, this year, next year, forever. Have the happiest of birthdays, and a year filled with adventure, friendship and love. And may this year be exactly the way you'd like it to be. Amin. Salam, Radityo Djadjoeri Catatan: Anda ingin masuk dalam list ULTAH? Silakan isi data sebagai berikut: Nama lengkap: Nama panggilan: Profesi: Tanggal lahir: No telp/HP: E-mail: Website/Weblog: Nama media/lembaga: Ulang tahun media/lembaga: Alamat media/lembaga: E-mail: Website: Kirimkan ke: [EMAIL PROTECTED] Terimakasih atas partisipasinya. _ JULI _ 01 Juli Agnes Monica (1986) penghibur, Jakarta e: Eva Yuliana editor MIZAN PUSTAKA - Kaifa4Teens e: [EMAIL PROTECTED] Fedy Nuril (1982) aktor, Jakarta Harian INVESTOR DAILY, Jakarta (2001) e: [EMAIL PROTECTED] Harian JAWA POS, Surabaya e: [EMAIL PROTECTED] web: www.jawapos.com Joko Praboko wartawan MEMORANDUM, Surabaya e: MTV Sky 101.4 FM, Jakarta (2000) e: POLRI Winda Suhaimin AFS Indonesia _ 02 Juli Abdul Kadir wartawan MEMORANDUM, Surabaya e: Hadi Rahman (Gresik, 1979) editor Majalah FORUM Keadilan, Jakarta t: 0812-1967000 e: [EMAIL PROTECTED] Teresya 'Tere' creative designer MAGENTA DESIGN/TRIWARSANA, Jakarta t: 0815-8910345 e: [EMAIL PROTECTED] _ 03 Juli Natasha Naulia 'Tasha' e: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Yulmiliana Dasuki 'Emmy' dosen, Jakarta e: [EMAIL PROTECTED] _ 04 Juli Ary Nugraheni wartawan SURABAYA PAGI, Surabaya e: Ana Mustamin 'Ana' PR Manager AJB Bumiputera 1912, Jakarta e: [EMAIL PROTECTED] _ 05 Juli Ita Azly-Harahap AFS Indonesia Marsono (1974) technical support RCTI, Jakarta e: [EMAIL PROTECTED] Mochamad Guntur wartawan tabloid INVESTIGATOR, Surabaya e: Yuli Amran AFS Indonesia Yulia Rachman (1977) penghibur, Jakarta HUT ke-59 Bank BNI _ 06 Juli Herman Jambak (1964) Flight Attendant Service Analyst PT Garuda Indonesia e: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Natsir Kongah Public Relations PPATK Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan e: [EMAIL PROTECTED] web: www.ppatk.go.id _ 07 Juli Kristina Santi promotion dept. FORTE RECORDS, Jakarta e: [EMAIL PROTECTED] _ 09 Juli DETIK COM - PT. Agranet Multicitra Siberkom web: www.detik.com Hassan Wirajuda (1948) Menteri Luar Negeri R.I., Jakarta e: Lily Joenoes van Bunnik AFS Indonesia Suhariyanto wartawan majalah SWA, Surabaya e: [EMAIL PROTECTED] _ 10 Juli Maylaffayza Permata Fitri Wiguna (1976) pemusik, Jakarta Rendy Maulana Akbar 'Rendy' (1987) mahasiswa SBM (School of Business Management) ITB, Bandung e: [EMAIL PROTECTED] Ari Djawad AFS Indonesia Wiwiek Ekawati AFS Indonesia Rina Wulandari 'Reena' (1980) reporter Radio YES, Cilacap e: [EMAIL PROTECTED] Sita Damayanti Moeljono AFS Indonesia Reno Rudiman AFS Indonesia _ 11 Juli Hana Ihsan Oetama Jan Sen Tjokro Media Millenia, Jakarta el: [EMAIL PROTECTED] Muhamad Fauzan (1976) UBS, Jakarta e: [EMAIL PROTECTED] web: www.iklan-properti.com Q-Two Creative Corp, Jakarta (2004) e: _ 12 Juli Nini Karlina (1976) penyanyi dangdut, Jakarta _ 13 Juli Jonathan Sianturi (1961) general manager Hotel Blue Sky, Balikpapan e: [EMAIL PROTECTED] web: www.bahanasuryahotel.com Kartono Mohamad 'Ton' pemimpin redaksi Jurnal MEDIKA, Jakarta e: [EMAIL PROTECTED] Ussy Sulistyowati (1980)
Ant: Re: Ant: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis
ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] schrieb: Ini joke yg berkeliling diUS. Sayang sekali Adam dan Hawa bukan keturunan suku2 dari Asia Timur. Kalau mereka berasal Asia Timur kita tidak akan mendapat theorie2 tentang iblis - sebab pasti Adam dan Hawa tidak memilih apelnya untuk dimakan tetapi ularnya - dan san iblis hilanglah. Andreas - Maaas, atau ular yang makan Adam dan Hawa, gak tanggung tanggung: Cobra. Memang aneh, kalau kita manusia keturunan Asia timur (dari wilayah Hunan), ikut ikut merasa turunan Adam yang awalnya hanya dikenal suku Semit (di Kitab taurat ada daftar keturunannya, gak ada yang pakai nama Mongol, Tiongkok, Jepang,Korea, Jawa, Batak, Minahasa). Salam danardono AniDj [EMAIL PROTECTED] wrote: Dhh... bingung. denger argumentasi sdr2ku tercinta ini. Apalagi ada yg bawa2 AdamHawa, sampe2 ada yg bawa2 secret agreement segala. Jangan repot soal iblis deh kenyataanya iblis itu ada didlm diri kita jg lhoohh mau bukti???. coba deh ngaca tu kliatankan Kenyataanya juga iblis sekarang ini baru naik daun buktinya banyak iblis2 berbaju manusia dan mampu mengubah manusia jadi iblis. Yang paling penting disini kita harus ngejagain biar tu iblis gak semakin ngudak2 manusia. Entar klo kita sibuk nyari2 darimana, sapa yg ciptain iblis bahayanya kita lupa berjaga-jaga. waduh. mutilasi bisa merajalela. Salam dari sebrang, AniDj If you desire happiness, you should seek the cause that give rise to it, and if you don't desire suffering, then what you should do is to ensure that the causes and conditions that would give rise to it no longer arise.. Dalai Lama - Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Ant: [ppiindia] Mungkinkah LPPI berhenti?
...Umat yang mana ? Ya, inilah pertanyaan umum, yang kita ajukan, pada Allah.Yang mana sebenarnya umatMU? Semua kelompok mengatasnamakan namaMU. salam danardono The saint [EMAIL PROTECTED] schrieb: Apakah LPPI akan berhenti melakukan aksi penyerangan terhadap kelompok yang menurut mereka keliru? Siapa saja yang telah dinyatakan menyimpang menurut mereka? Apakah Pemerintah akan mendiamkan saja kejadian ini? Apakah peristiwa seperti ini pernah terjadi di Negara lain? Pemerintah Pakistan atas desakan Kelompok Islam Radikal seperti LPPI/GUI ini mengeluarkan Peraturan bahwa Ahmadiyah di luar Islam pada tahun 1974. Dan Tahun 1980-an Jend. Zia dengan maksud menarik simpati Mullah Pakistan menegaskan kembali UU dengan memberikan hukuman badan jika Ahmadiyah menggunakan atribut islam seperti : Menamakan tempat ibadahnya masjid, mengucapkan salam, mengucapkan azan, menggunakan nama islam, mengucapkan lailahaillah muhammadurasulullah dan menuliskannya di masjid mereka, mendakwahkan ajaran mereka dll. Apakah ini berhasil menghambat kemajuan ahmadiyah dan memebuat Pakistan lebih baik? Tidak sama sekali tidak. Kedua harapan mereka tidak tercapai, bahkan Ahmadiyah semakin maju dan Pakistan semakin terpuruk. Satu-satunya pencapaian mereka adalah berhasil berpartisipasi dalam politik yang ternyata malah menambah kerusakan pada Pakistan, karena mereka bukan negarawan melainkan mengaku ahli agama yang tidak tahu menahu bagaimana mengurus Negara. Ahmadiyah sudah memperingatkan di depan Parlemen pada saat hearing sebelum keluarnya Undang-Undang tsb. bahwa tidak ada lembaga di dunia ini yang dapat menentukan dan memaksakan keyakinan yang harus dianut oleh warga negaranya. Jika Peraturan ini dikeluarkan maka akan menimbulkan perselisihan antar kelompok selanjutnya yang akan menimpa semua golongan karena sampai saat itu sudah banyak fatwa pengkafiran dari suatu kelompok terhadap kelompok lainnya terutama pada tiga kelompok besar Syiah, Sunni dan Ahmadiyah selain beberapa kelompok lainnya seperti Inkarsunnah dan Mutazilah. Ahmadiyah sudah memperingatkan bahwa Pemerintah seharusnya tidak usah turut campur dalam masalah ini dan hanya menjaga terjaminnya keamanan dan hak-hak asasi warga negaranya. Ternyata Isu Ahmadiyah ini sukses membawa para pemimpin islam radikal tersebut menguasai pos-pos penting dalam Politik Pakistan. Ternyata setelah dibubarkannya Ahmadiyah kondisi Pakistan semakin buruk, kondisi kehidupan religius, politik dan sosialnya semakin buruk. Bahkan dengan dukungan Para Radikal ini Pakistan terkenal sebagai sarang Teroris terakhir dapat kita lihat dari pelaku Bom Inggris. Presiden saat ini Perwez Musharaf membawa angin segar dengan konsepnya Enlighten to Islamic Moderation namun selama Pemerintah tidak bertindak tegas dengan memberikan rambu yang jelas bagi KEADILAN setiap warga Negara di Pakistan, Negara ini sepertinya tidak akan mengalami kemajuan berarti. Sementara itu perseteruan antar kelompok kembali meruncing terutama antara Sunni dan Syiah dengan memakan korban yang cukup besar. Para Radikal ini tidak berhasil mempengaruhi India karena mereka tidak dapat membawa sentiment/isu/simbol-simbol islam di Negara itu. Ahmadiyah tumbuh subur di India dan menjadi warga Negara yang baik. Tidak ada alasan buat India untuk mengeluarkan Ahmadiyah dari Islam karena hal itu memang tidak benar dan karena India sendiri berdiri atas dasar kemajemukan. Muslim Non-Ahmadi seharusnya dapat mengambil pelajaran dari muslim di India yang sempat mengalamai penekanan dari Radikal Hindu saat BJP berkuasa dengan jatuhnya Masjid Ayodhya yang diganti dengan Kuil Hindu dan terjadinya berbagai kerusuhan berdarah seperti di Bihar yang mengakibatkan jatuhnya ribuan korban jiwa di pihak muslim. Mereka seharusnya dapat merasakan bagaimana perihnya perasaan mereka sebagaimana yang dialami Ahmadiyah yang mengalami penganiayaan persekusi di Pakistan. Di Bangladesh, Baru-baru ini Radikal yang berkoalisi dengan pemerintah berkuasa BNP mencoba mengangkat isu Ahmadiyah ini sebagai tunggangan politik mereka. Alhamdulillah, usaha mereka sampai saat ini hanya dapat melahirkan banned/larangan terhdap literature Ahmadiyah, itupun karena pemerintah Bangladesh di bawah tekanan koalisi radikal. Larangan ini sendiri dibatalkan dan dianjurkan dicabut oleh Mahkamah Agung Bangladesh karena tidak sesuai dengan HAM. Mereka terus menekan pemerintah dan mengumpulkan massa menyerang property milik Ahmadiyah di Bangladesh terutama di daerah-daerah. Tetapi ormas-ormas di Bangladesh menyadari bahwa ini adalah awal dari kerusuhan yang akan melanda Bangladesh. Para pemimpin organisasi massa, Pemimpin Partai Politik oposisi berkumpul dan mengerahkan massa tandingan untuk memprotes kerusuhan dan penyerangan terhadap Pusat Ahmadiyah di Dhaka. Polisipun tidak tinggal diam, dan memblokir serta menghadang para penyerang dan menangkapi sebagian mereka. Setelah satu tahun kampanye anti
Re: [ppiindia] REGARDING GoI PROPOSAL ON POLITICAL PARTIES FOR ACHEH
Sandy Dwiyono, Kamu mesti belajar dulu dengan Bapak Ahmad Sudirman tentang Indonesia dan sejarahnya serta para pemimpin di negara ini, agar kamu paham dan mengerti dengan Indonesia itu sendiri, jangan asal ngomong.ini email bapak Ahmad Sudirman: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Salam Hangat, Note: Bapak Sudirman adalah seorang sunda (jawa barat) yang sudah lama menetap di Eropa, dia mnegerti banyak dan pakar tentang Indonesia. --- Sandy Dwiyono [EMAIL PROTECTED] wrote: Mudah-mudahan Presiden waspada terhadap akal bulusnya gsa. Bohong itu kalau mereka mau menerima NKRI, tujuan mereka dari dulu jelas, separatisme. Mereka mencoba melakukan federalisasi dengan meminta membuat partai politik lokal seperti yang ada di Irak dan Turki. Setelah terjadi federalisasi, mereka akan melakukan agenda separatisme selanjutnya. Lagipula dengan adanya wadah berupa partai gsa akan semakin berkembangbiakang biak, yang akibatnya mereka menjadi makin sulit diberantas, sehingga usaha kita selama ini menjadi sia-sia. Dengan adanya partai gsa, maka lengkaplah sudah. Mereka punya gerombolan politik dan gerombolan bersenjata. Mereka ibaratnya, seperti roh gentayangan menemukan badan. Kelompok bersenjatanya belum tentu mau menyerahkan senjatanya, malah mereka diberikan bonus wadah politik, ini khan makin tambah runyam. Presiden pasti ingat pengalaman COHA dulu. bagaimana bagusnya semua di atas kertas, toh mereka mengkhianati juga. Negara kita adalah Negara Kesatuan, Tidak boleh ada negara dalam negara! Tidak boleh ada bentuk negara bagian di negara kita, Tidak boleh ada federalisasi, sampai hari kiamat. --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: STATE OF ACHEH MINISTRY OF INFORMATION P.O. BOX 130, S-145 01 NOSBORG SWEDEN TEL : +46 8 531 83833 FAX: +46 8 531 91275 REGARDING GoI PROPOSAL ON POLITICAL PARTIES FOR ACHEH 15 July 2005 The Free Acheh Movement (GAM) expresses its deep disappointment in the statement made by the head of the Government of Indonesia (GoI) negotiating team, Hamid Awaluddin, on local political parties in Acheh. Mr Awaluddin's comments in a media conference last night followed a proposal by the GoI delegation to GAM which under the rules of the Helsinki peace talks were subject to confidential discussion. After offering in writing to GAM for GoI to facilitate the establishment of local political parties, Mr Awaluddin told journalists the offer was for GoI to work with Jakarta political parties to create a national structure for GAM to exist as a national political party. This offer was put by GoI to GAM in the negotiations on 13 July, and was comprehensively rejected by GAM at that time as both undemocratic and unworkable. 'The answer to the problem of political parties for Acheh is not for GoI to offer GAM a supposed sweetheart deal that excludes the possibility of other political parties;' GAM spokesman Mr Bakhtiar Abdullah said. 'These peace talk are not about an arrangement that ensures GAM is given power in Acheh, but is about introducing genuine democracy to Acheh.' 'GAM explained its fundamental objection to Mr Awaluddin on Wednesday 13 July, and is surprised and disappointed that he is now trying to sell this undemocratic proposal to the media,' Mr Bakhtiar Abdullah said. 'If GAM was to agree to this arrangement, it would mean that GAM would agree to be given privileges that would not exist for other sectors of Acheh political society. GAM has therefore rejected this proposal.' Mr Bakhtiar Abdullah also noted that beyond subverting democracy, GoI's proposal would not be sustainable and could not ensure political representation for Acheh. 'The suggestion that Jakarta-based political parties donate members to GAM to establish party branches throughout Indonesia at best reflects a temporary and ad hoc approach to a long-term structural problem,' Mr Bakhtiar Abdullah said. Mr Bakhtiar Abdullah said that GAM will not retreat from its commitment to the full democratic principles of unrestricted representation and participation in the political process, including the establishment of local political parties. 'GAM hopes that GoI will now consider GAM's written response to its proposal, and come back to the table with a genuinely democratic proposal to allow these peace talks to reach a successful conclusion.' Signed, Mr Bakhtiar Abdullah GAM Spokesman, Helsinki 15 July 2005 -- Central Military Command Sofyan Dawod Military Spokesman [Non-text portions of this message have been removed] Start your day with Yahoo! - make it your home page http://www.yahoo.com/r/hs
Ant: Re: Ant: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis
--- In ppiindia@yahoogroups.com, Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] wrote: ANDREAS MIHARDJA [EMAIL PROTECTED] schrieb: Ini joke yg berkeliling diUS. Sayang sekali Adam dan Hawa bukan keturunan suku2 dari Asia Timur. Kalau mereka berasal Asia Timur kita tidak akan mendapat theorie2 tentang iblis - sebab pasti Adam dan Hawa tidak memilih apelnya untuk dimakan tetapi ularnya - dan san iblis hilanglah. Andreas - Maaas, atau ular yang makan Adam dan Hawa, gak tanggung tanggung: Cobra. Memang aneh, kalau kita manusia keturunan Asia timur (dari wilayah Hunan), ikut ikut merasa turunan Adam yang awalnya hanya dikenal suku Semit (di Kitab taurat ada daftar keturunannya, gak ada yang pakai nama Mongol, Tiongkok, Jepang,Korea, Jawa, Batak, Minahasa). Salam danardono Wah, anda salah disini, dulu nama2 orang itu ya seperti yg tertera di taurat tersebut, tapi karena kemudian manusia pindah2 terus mencari tempat yg aman dan lebih nyaman, dimana tempat2 tersebut lain sama sekali iklim dan energy-nya, maka mulai saat itu 'lidah' manusia juga 'kesleo'. Contohnya, Adam di china di lafalkan : hwa dwam dan Hawa di lafalkan: Hwa Wha, Tetapi begitu masuk eropa, Hawa berubah menjadi : Eva, hal mana itu karena orang2 eropa suka pada prinsip2 efesiensi dan praktis. Karena saking dinginnya, mereka jadi tergesa2 meski cuma melafalkan nama saja. AniDj [EMAIL PROTECTED] wrote: Dhh... bingung. denger argumentasi sdr2ku tercinta ini. Apalagi ada yg bawa2 AdamHawa, sampe2 ada yg bawa2 secret agreement segala. Jangan repot soal iblis deh kenyataanya iblis itu ada didlm diri kita jg lhoohh mau bukti???. coba deh ngaca tu kliatankan Kenyataanya juga iblis sekarang ini baru naik daun buktinya banyak iblis2 berbaju manusia dan mampu mengubah manusia jadi iblis. Yang paling penting disini kita harus ngejagain biar tu iblis gak semakin ngudak2 manusia. Entar klo kita sibuk nyari2 darimana, sapa yg ciptain iblis bahayanya kita lupa berjaga-jaga. waduh. mutilasi bisa merajalela. Salam dari sebrang, AniDj If you desire happiness, you should seek the cause that give rise to it, and if you don't desire suffering, then what you should do is to ensure that the causes and conditions that would give rise to it no longer arise.. Dalai Lama - Gesendet von Yahoo! Mail - Jetzt mit 1GB kostenlosem Speicher [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Hiduplah Indonesia Raya ... !
Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Tanahku Negeriku, Yang Kucinta. Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya ... ! Akhirnya konflik panjang selama 30 tahun dengan korban 15.000 jiwa itu akan berakhir juga dengan sebuah penyelesaian yang bermartabat dan penuh niat baik. Semoga pihak Pemerintah RI cq TNI dan GAM cq TNA konsisten terhadap hasil-hasil kesepakatan ronde akhir perundingan Helsinki ini. Sudah saatnya kita bangkit menjadi sebuah bangsa besar, terlepas dari konflik internal, sejajar dengan bangsa2 besar lain di dunia ini. Wallahu a'lam bish shawab ... Salam Hangat, FK. --- http://www2.rnw.nl/rnw/id/news/indonesia/#4512285 RI Dan GAM Akan Menyetujui Naskah Memorandum Persetujuan. Pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka, pagi ini di Helsinki waktu setempat memparaf naskah rancangan Memorandum of Understanding yang akan ditandatangani Agustus mendatang. Hal ini menyusul jawaban ya dari Jakarta tentang masalah partai lokal di Aceh. Kedua pihak menyetujui pembentukan partai lokal, dan pelucutan senjata akan dimulai September secara bertahap sampai dengan Desember. Penandatangan akan dilakukan 15 Agustus mendatang. Gerakan Aceh Merdeka akan membubarkan diri pada hari penandatanganan. Demikian laporan Radio Nederland dari Helsinki. The Mind Advances by Evolution, not by Revolution ---* - Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Tokoh Agama Mengutuk
http://www.indomedia.com/bpost/072005/17/depan/utama1.htm Tokoh Agama Mengutuk Jakarta, BPost Sejumlah organisasi Islam dan tokoh antaragama tergabung dalam Aliansi Masyarakat untuk Kebebasan Beragama mengutuk penyerangan dan perusakan terhadap kelompok Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI). Mereka menilai pemerintah telah gagal melindungi kebebasan beragama setiap warga negaranya. Aparat justru memberi perlindungan terhadap pelaku perusakan yang jelas-jelas telah melanggar aturan. Hal ini menunjukkan bentuk negara yang tidak beradab karena memberi ruang bagi kelompok yang tidak beradab melakukan pelanggaran hukum, kata Sukidi dari Pusat Studi Agama dan peradaban Muhammadiyah dalam pertemuan lintas agama yang digelar di gedung PP Muhammadiyah, Jakarta, Sabtu (16/5). Pertemuan dihadiri ke-13 lembaga antara lain Pemuda Muhammdiyah, Ikatan Remaja Muhammadiyah, Indonesia Conference Religion dan Peace (ICRP), PSAP Muhammdiyah, Wahid Institute, Jaringan Islam Liberal, ISIS, Kongres Wali Gereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Ahmadiyah, JAI dan Kontras. Ribuan massa, Jumat (15/6) menyerbu Kampus Mubarok Parung, Bogor, Jawa Barat, kompleks Jemaah Ahmadiyah Indonesia. Mereka merusak kampus karena menilai aliran Ahmadiyah tidak sesuai tuntunan Islam yang benar, sehingga mengajarkan aliran sesat. Aksi itu merupakan yang kedua kalinya setelah terjadi bentrokan antara JAI dengan massa di sekitar lokasi kampus, Sabtu (9/7) lalu. Akibta insiden ini, aparat kepolisian memasang pita garis polisi (police line) Tindakan pengusiran dan penyerangan terhadap Jemaah Ahmadiyah Indonesia (JAI) itu merupakan kriminalisasi terhadap kebebasan beragama dan hak sipil masyarakat, kata Sukidi, cendekia muda Muhammadiyah dalam pertemuan. Dawam Rahardjo dari Lembaga Studi Agama dan Filsafat mengaku khawatir tindakan serupa akan merembet ke kelompok lain yang memiliki pemikiran yang berbeda seperti JAI. Pemerintah terkesan mendukung aksi kekerasan itu. Perbedaan, seharusnya jangan ditentang melainkan menjadi pendukung berkembangnya peradaban, ucapnya. Dawam menyoroti sikap Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengeluarkan fatwa bahwa JAI merupakan aliran sesat dan menyesatkan menjadi dasar bagi massa bersikap anarkis. Organisasi muslim seperti Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah sampai sekarang tidak mengeluarkan komentar tentang JAI, padahal mereka juga orang muslim, cetus dia menyesalkan. Kekesalan juga disampaikan salah seorang pengurus Ahmadiyah, Trisno dalam pertemuan tersebut. Menurut dia, fatwa MUI yang menyatakan Ahamdiyah sebagai aliran sesat perlu diuji lagi. Keislaman kami bisa diuji dengan Alquran, bukan oleh sembilan buku yang ditulis oleh jamaah Ahmadiyah, tandasnya. Kontroversi apapun tentang JAI namun jalan kekerasan bukanlah penyelesaian yang terbaik, timpal Siti Nazmi Amal. Pengurus Nasyiatul Aisyiyah ini, mengingatkan bahwa penyerangan di Kampus Al Mubarok, Jumat (15/7) lalu oleh sekelompok massa menunjukkan kegagalan umat Islam menunjukkan bahwa Islam merupakan agama yang santun dan menjunjung tinggi pluralisme. Tindakan itu tidak bisa dibenarkan karena selain melanggar hak asasi manusia, juga deklarasi universal HAM, Kovenan Sipil Politik serta UUD 1945, cetus Usman Hamid, koordinator Kontras. Usman justru melihat sistem birokrasi yang membiarkan hal tersebut terjadi. Acuan polisi menyegel kampus JAI adalah surat pernyataan jajaran pimpinan Pemda Bogor, mulai dari bupati, ketua DPRD, dandim, kapolres, MUI dan badan terkait lainnya, katanya. Romo Benny dari Konferensi Wali Gereja Indonesia menilai perusakan merupakan ciri-ciri hancurnya keadaban publik dan dampak akhir dari pembiaran kekerasan yang dilakukan sekelompok orang oleh negara. Perbedaan bukanlah sesuatu hal yang harus dihancurkan, ujarnya. Rekannya, Pendeta Weinata Sairin dari Perseketujuan Gereja-Gereja Indonesia meningatkan, pembiaran atas kasus perusakan akan menjadi preseden buruk dari negara yang seharusnya menjamin kehidupan berbangsa termasuk kebebasan beragama. Ini bukan soal agama, tetapi bagaimana membangun fungsi bangsa dan negara. Peran pemerintah yang kerap gagal dalam menampilkan sikap kenegarawanan seperti dalam kasus tersebut, juga harus diakhiri, kata Weinata. Provokator Sementara Ulil Abshar Abdalla (Jaringan Islam Liberal) meminta agar Habib Abdurrahman Assegaf yang dinilainya sebagai provokator penyerangan diseret ke pengadilan karena telah melanggar aturan hukum di Indonesia. Namun menurut Ahmad Suaidy dari Wahid Institute, selain menyeret para pelaku perusakan dan penyerangan, motif politik dari tindakan itu harus diselidiki karena melibatkan pejabat-pejabat setempat. Bahkan, MUI justru menciptakan disintegrasi masyarakat melalui sistem yang ada, cetusnya. Tindakan penyerangan maupun pengrusakan itu, dinilai Asep Saufan dari Pimpinan Pusat Ikatan Remaja Muhammadiyah (IRM) telah merusak usaha bahwa Islam merupakan agama yang damai. Kami khawatir
[ppiindia] Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal
http://www.indomedia.com/bpost/072005/17/depan/nas3.htm Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal Makassar, BPost Inilah gambaran semakin tipisnya rasa kemanusiaan bangsa ini. Gara-gara tidak punya uang untuk membiayai persalinan, seorang warga Makasar, Rahmatia harus kehilangan bayi yang dikandungnya. Pasalnya, Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar tidak mau menangani persalinannya karena Rahmatia tidak mampu membayar biaya persalinan. Air ketubannya pecah, Kamis (14/7) malam (14/7), tapi hingga Jumat pagi dan siang tadi bayinya belum dikeluarkan. Bahkan pihak RS baru bilang pada saya setelah bayinya meninggal dalam kandungan, ujar suami Rahmatia, Daeng Rangka, kemarin. Tragisnya, hingga Sabtu pagi kemarin, bayi itu belum dikeluarkan dari kandungan Rahmatia. Bisa saja ibunya ketularan meninggal kalau penanganannya lambat, keluh Daeng. Daeng pun menyesalkan tindakan dokter yang dinilai tidak menangani persalinan ini dengan cepat. Pada saat ketuban Rahmatia pecah, dokter sempat bilang kepaad dirinya agar segera mengurus Jaring Pengaman Sosial (JPS) dulu agar ditangani oleh rumah sakit. Karena sudah malam, suaminya itu menjadi kalang kabut karena tidak ada kantor kelurahan yang buka. Walhasil, bayi dalam kandungan Rahmatia pun meninggal. Dokter tak menangani dengan baik karena saya miskin. Padahal saya sudah menunggunya selama 13 tahun. Andai saya banyak uang, tidak mungkin istri saya begini, ucap Daeng dengan isak tangis yang dalam. Sehari-harinya, Daeng berprofesi sebagai tukang becak. Hingga kemarin, pihak RS Labuang Baji, hingga saat ini belum mau memberikan komentar. Setiap dokter yang ditemui, enggan memberi penjelasan. Bahkan, sejumlah dokter muda mengunci ruang persalinan ketika hendak dikonfirmasi. dtc [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Hiduplah Indonesia Raya ... !
asli deh ga seruu..!! farhan kurniawan [EMAIL PROTECTED] wrote:Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Tanahku Negeriku, Yang Kucinta. Indonesia Raya, Merdeka Merdeka, Hiduplah Indonesia Raya ... ! Akhirnya konflik panjang selama 30 tahun dengan korban 15.000 jiwa itu akan berakhir juga dengan sebuah penyelesaian yang bermartabat dan penuh niat baik. Semoga pihak Pemerintah RI cq TNI dan GAM cq TNA konsisten terhadap hasil-hasil kesepakatan ronde akhir perundingan Helsinki ini. Sudah saatnya kita bangkit menjadi sebuah bangsa besar, terlepas dari konflik internal, sejajar dengan bangsa2 besar lain di dunia ini. Wallahu a'lam bish shawab ... Salam Hangat, FK. - Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] ''Potong Babi'' atau Potong Satu Generasi
http://www.balipost.co.id/balipostcetak/2005/7/18/n8.htm Catatan Sepekan Kinerja Jenderal Sutanto -- ''Potong Babi'' atau Potong Satu Generasi Pernyataan Kapolri Jenderal Sutanto akan memberantas judi dalam sepekan, tampaknya baru teriakan di atas angin. Gaungnya saja yang besar, hasilnya belum memuaskan. Persoalannya, mengapa langkah Sutanto itu seperti macet di tengah jalan? MEMANG baru sepekan, tetapi waktu seminggu itulah yang menentukan keberhasilan Sutanto memberantas judi. Maka, waktu tujuh hari itu pula yang diteriakkan Sutanto setelah dilantik sebagai Kepala Kepolisian Republik Indenesia. Para pejabat Polri dan para Kapolda bahkan hanya diberi waktu satu minggu untuk memberantas perjudian di daerahnya masing-masing. Jika masih saja terdapat arena judi di daerah, Kapolri tak segan-segan akan mencopot Kapolda. Yang pasti, setelah seminggu akan dilakukan evaluasi oleh Kapolri. Setelah pernyataan itu keluar dari bibir sang Mr. Clean --demikian Sutanto dijuluki -- hamba hukum itu terus bergerak. Togel, sabungan ayam, judi kartu remi, hingga preman ditangkapi. Alat perjudian seperti jack pot, micky mouse, judi bola, dan mesin-mesin judi digerebek. Polisi seperti euforia terhadap jargon antijudi. Di Jakarta, Bali, Palembang, Medan, Surabaya, hingga kota-kota kecil lainnya. Benarkah judi habis dalam sepekan? Tidak. Lihat saja, siapa yang selama sepekan ini ditangkapi aparat reskrim. Mereka tak lain cuma pengedar judi togel, tukang becak yang sedang beli karcis togel, tajen, dan penjudi kelas tempe lainnya. Pantauan Bali Post di Jakarta saja, misalnya, bos judi kelas raja masih bebas berkeliaran. Padahal, dia dikenal sebagai bosnya mafia judi, narkoba, hingga bisnis esek-esek. Tempat judinya pun aman-aman saja. Mafia perjudian di Indonesia memang bukan mafia kelas kambing. Mereka sudah berpuluh tahun basah-kuyup di dunia judi. Mereka menjadi sangat paham hingga detail-detailnya. Mafia judi sudah berurat berakar hingga ke pelosok-pelosok desa. Iwan, salah seorang pegiat LSM yang mengawasi kinerja polisi, punya simpulan menarik. Ia menuturkan, mengapa setiap pergantian Kapolda dan Kapolri selalu muncul gerakan antijudi dan antinarkoba. Jawabnya ada dua. Pertama, sang bos ingin memutus setoran bos judi dan bos narkoba ke pejabat lama. Ia berharap upetinya berganti kepadanya. Kedua, sang bos baru ingin mengetahui peta mafia bisnis haram itu di wilayahnya dan ''menertibkan'' upetinya. Pertanyaannya, apakah brifing Sutanto terhadap antijudi dan narkoba itu masuk kedua pola itu. Ataukah sebaliknya, yakni ingin benar-benar menegakkan aturan dan sebagai hamba hukum yang sesungguhnya. Jika benar-benar ingin menjadi hamba hukum, hari ini, Sutanto harus membuktikannya. Bukankah hari ini, Sutanto akan mengevaluasi kinerja bawahannya. Apakah sang Mr. Clean akan memecat Kapolda yang bandel ataukah tidak. Inilah pertanyaan yang harus dijawab oleh Jenderal Sutanto, Senin ini. Koordinator YLBHI Munarman punya analisis begini. Janji antijudi dan narkoba Sutanto sangat bagus. Tetapi, dia akan dilawan dan disandera bawahannya. Sebab, selama ini, bisnis haram itu selalu melibatkan aparat penegak hukum. Bahkan, ada teori ''potong babi''. Memberangus satu ''anak'' bos judi, dan melindungi ''bapaknya''. Sang ''bapak'' nanti punya belasan ''anak'' lagi dan dibiarkah tumbuh besar. Jika diperlukan, sang ''anak'' dikorbankan lagi untuk digerebek polisi. Itulah teori potong babi yang selama ini terjadi, sehingga mafia judi dan narkoba tetap abadi. KPK punya usul menarik bagaimana memberangus korupsi di pemerintahan. Ketuanya, Taufikurachman Ruki, menyatakan pejabat birokrasi harus direformasi. Tidak jelas konsepnya. Tetapi, untuk masalah seperti ini, aktivis yang kini pengamat politik Harijadi Darmawan menyatakan harus dilakukan pemotongan satu generasi. ''Satu generasi ini harus dipotong. Merekalah sumber masalah di negeri ini,'' katanya. Untuk membasmi mafia judi dan narkoba tidak cuma memerlukan polisi yang alim, bersih putih seperti kapas. Sang kepala polisi juga perlu keberanian. Keberanian memerlukan kekuatan. Kekuatan memerlukan dukungan. Dukungan memerlukan kesetiaan. Kesetiaan memerlukan kejujuran. Jika ini bisa menyatu, disertai konsep yang jelas dan strategis, para bos mafia judi dan narkoba akan berpikir seribu kali untuk meneruskan langkahnya. Mereka akan berhitung: ingin untung atau buntung. Intinya, memecat satu generasi kepolisian yang korup dan terlibat semua bisnis haram. Inilah konsep revolusioner yang ditawarkan kepada Kapolri. Tanpa sikap revolusioner itu, Kapolri ibarat berkhotbah di menara gading. Kita tunggu jawaban Kapolri. * heru b. arifin [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny.
[ppiindia] Melepaskan Ketergantungan pada BBM
http://www.indopos.co.id/index.php?act=detail_cid=180993 Senin, 18 Juli 2005, Melepaskan Ketergantungan pada BBM Oleh Tony Wardoyo * Indonesia memasuki krisis penyediaan BBM yang semakin mengkhawatirkan dengan meluasnya kelangkaan BBM di hampir seluruh pelosok tanah air. Sebenarnya pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono telah berusaha mengatasinya dengan beberapa cara. Misalnya, peningkatan suplai BBM ke SPBU sampai imbauan penghematan pemakaian BBM. Tetapi, selain langkah-langkah itu, pemerintah perlu mendorong inovasi dan kampanye energi alternatif selain BBM. Dalam APBN (anggaran pendapatan belanja negara) diasumsikan produksi migas mencapai 1,2 juta barel per hari. Tapi, realitasnya mungkin tidak sampai satu juta barel per hari. Sudah beberapa saat terakhir ini Indonesia masuk kategori net-importer. Produksi minyak bumi rata-rata Mei 2004 tercatat di bawah 900.000 barel per hari (bph), sedangkan konsumsinya setara dengan 1 juta bph. Dari produksi minyak tersebut, bagian pemerintah (termasuk pajak) sekitar 600.000 bph. Bukti penurunan produksi minyak itu adalah penyediaan BBM yang cenderung labil. Bahkan, sering terjadi kelangkaan karena kemampuan produksi kita tidak mencukupi kebutuhan domestik. Untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, kita justru mengimpor. Sementara itu, harga minyak di pasar internasional sudah sangat tinggi, sehingga membebani APBN karena harga tersebut disubsidi pemerintah. Anehnya, hal itu terkesan kurang ditanggapi serius oleh pemerintah. Sehingga, produksi migas Indonesia terus turun dan saat harga minyak melambung, kita kehilangan peluang untuk meraih windfall profit. Bahkan, Indonesia dirugikan oleh naiknya harga minyak karena Pertamina harus mencari pasokan USD untuk memenuhi kebutuhan impor BBM. Setiap bulan Pertamina harus menyiapkan dana USD 1 miliar untuk memenuhi kebutuhan BBM. Salah satu penyebab menurunnya produksi minyak Pertamina adalah hilangnya kontrol perusahaan BUMN itu terhadap perusahaan-perusahaan minyak asing di Indonesia. Akibatnya, jumlah minyak mentah yang dikirim ke kilang Pertamina terus berkurang. Impor menjadi semakin meningkat, sedangkan kapasitas kilang Pertamina tidak bertambah sejak 1994. Kilang-kilang yang sudah ada mulai rusak. Misalnya, di Dumai. Produksi kilang Pertamina hanya mampu mencukupi sekitar 70 persen dari total kebutuhan. Sisanya harus diimpor. Dengan kenaikan harga minyak mentah yang terus melambung, bahkan hingga USD 80 per barel, dibutuhkan lebih banyak dana dan tentu saja subsidi untuk impor BBM. Energi Alternatif Krisis BBM saat ini tak cukup diatasi dengan cara-cara konvensional, namun sebaliknya, harus diubah secara komprehensif. Momentum krisis BBM yang semakin luas ini harus dijadikan starting untuk memulai perubahan. Caranya, melepaskan diri dari ketergantungan pada BBM. Minyak, sebagai energi fosil, bukan sumber energi yang kekal dan terbarui. Cepat atau lambat akan habis. Di Indonesia, minyak dieksploitasi sejak 1885 oleh Royal Dutch atau Shell Group. Kini, kandungan minyak kita makin berkurang dan akan habis pada waktunya. Karena itu, dibutuhkan pemanfaatan energi alternatif. Program pertama yang bisa dilakukan adalah mengurangi ketergantungan PLN dari BBM. Kebutuhan pasokan minyak PLN kini mencapai 13 juta kiloliter atau 20 persen kebutuhan minyak nasional. Tersedia alternatif egergi pengganti, yaitu pembangkit listrik tenaga angin (kincir angin), tenaga air, tenaga panas bumi, dan panas matahari. Penggunaan mobil tenaga surya telah lama dipopulerkan di Jepang. Di Indonesia, inovasi mobil tenaga surya dilakukan dan sejak Orde Baru telah dicoba dilakukan. Tapi, tidak ada upaya yang terus-menerus diintensifkan pemasyarakatannnya. Laut merupakan sumber energi yang berlimpah. Energi listrik bisa dihasilkan dari tenaga arus laut, tenaga gelombang laut, serta tenaga yang dihasilkan oleh perbedaan suhu antara permukaan dan kedalaman laut. Laut Selatan Jawa merupakan sumber tenaga gelombang laut dan sumber tenaga perbedaan suhu laut. Selain tenaga ombaknya besar, dua kilometer dari garis pantai merupakan palung laut yang bisa diambil tenaganya dari perbedaan suhunya. Energi yang dihasilkan laut memiliki kelebihan, antara lain, karena tidak akan habis. Nuklir Sumber energi yang lain adalah pembangkit tenaga nuklir. Namun, isu ini sangat sensitif dan kotroversial. Ketika menjadi menteri riset dan teknologi, Habibie pada 1980-an merencanakan pembangunan reaktor nuklir di Jepara untuk mengatasi krisis listrik di Jawa. Namun, hal itu ditentang karena masyarakat tidak percaya pada SDM yang akan mengelola reaktor tersebut, mengingat risiko teknologinya yang tinggi. Bagaimanapun, dengan pembangunan reaktor nuklir untuk tujuan damai, ketergantungan terhadap minyak bisa diatasi. Masalahnya, apakah masyarakat bisa menerima pembangunan reaktor nuklir? Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) sudah lama mengembangkan berbagai teknologi yang
[ppiindia] Di Tahanan Tetap Bisa Hidup Enak
http://www.jawapos.co.id/index.php?act=detailid=5290 Senin, 18 Juli 2005, Di Tahanan Tetap Bisa Hidup Enak Minum Jus, Makan Pesan di RM Minang MEDAN - Tiga mantan direksi Bank BNI yang dijebloskan ke Lapas Tanjung Gusta, Medan, dipindahkan dari ruang isolasi sejak kemarin. Mereka ditempatkan di Blok G kamar nomor 1 bersama para tahanan kasus narkoba. Ketiga mantan banker tersebut berstatus tahanan titipan Kejati Sumut. Mereka ditetapkan sebagai tersangka karena selama menjabat direktur Bank BNI tidak menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dalam pengucuran kredit Rp 190 miliar kepada Komisaris Utama PT IBG (Industri Baja Garuda) Bobby Pitoy. Pinjaman pada kurun Juli-Oktober 2002 itu akhirnya menjadi kredit macet. Ketiga mantan direksi Bank BNI tersebut diduga kuat terlibat kasus kredit macet itu. Mungkin mereka sengaja memuluskan pinjaman yang agunannya adalah aset PT IBG yang sudah dikuasai BPPN yang juga karena kredit macet Rp 427 miliar di konsorsium bank. Selain itu, kredit ratusan miliar rupiah tersebut hanya diajukan secara lisan oleh komisaris utama PT IBG. Ketiga tersangka mantan pejabat Bank BNI itu adalah mantan Direktur Utama Syaifuddin Hasan, 50; mantan Direktur Korporasi Suryo Sutanto, 54; serta mantan Direktur Treasury Rachmat Wiraatmadja, 53. Meski sudah dimasukkan ke sel tahanan, mereka tetap mendapat perlakuan istimewa. Misalnya, mereka belum mengenakan seragam biru seperti yang dipakai tahanan lain. Mereka saya lihat masih memakai baju biasa seperti baju kantoran, ungkap seorang sumber di Lapas Tanjung Gusta kepada Sumut Pos (Grup Jawa Pos) kemarin. Kelonggaran yang diberikan kepada mereka tidak hanya itu. Menurut sumber tersebut, mereka diduga sengaja ditempatkan dalam sel di Blok G1. Blok itu paling bersih dan nyaman dibandingkan blok-blok lain. Tidak semua tahanan yang berjumlah 2.030 orang itu bisa ditempatkan di Blok G. Selain tahanan kasus narkoba, tahanan kasus korupsi menjalani masa hukumannya di tempat tersebut. Sedangkan tahanan kasus-kasus kejahatan keras seperti pencuri dan perampok menghuni Blok D. Ada juga tahanan kasus judi dan narkoba yang disel di situ. Tapi, mereka hanya pejudi kecil dan kasus narkoba kelas teri. Ada 11-12 tahanan di dalam sel G1. Kemarin siang, sumber koran ini melihat Syaifuddin dan kedua rekannya sedang makan di dalam sel tersebut. Mereka sesekali mengobrol dengan Amiruddin Marpaung, mantan kepala BPN Deliserdang. Laki-laki berusia 52 tahun itu dituntut 7 tahun penjara dalam perkara dugaan korupsi dana pembebasan tanah untuk Proyek Pengendalian Banjir Medan (2002) sebesar Rp 5,32 miliar. Amiruddin tinggal menunggu putusan Pengadilan Negeri Medan. Masih menurut sumber itu, kondisi fisik ketiga mantan bos Bank BNI tersebut secara umum baik. Mereka terlihat sudah saling bercanda, katanya. Ketiganya hanya mengeluhkan soal air. Terutama air wudu untuk salat duhur, ungkap sumber yang meminta agar identitasnya dirahasiakan tersebut. Mereka bertiga belum menggunakan kasur untuk tidur. Sementara itu, urusan makanan dan minuman tidak terlalu menyulitkan. Untuk makan, mereka bisa memesan lewat katering Koperasi Rutan Tanjung Gusta. Mereka bisa memilih aneka menu makanan sesuai order. Misalnya, untuk makan siang kemarin, rantangan mereka dipesan dari Rumah Makan Minang Tiga Dara. Setelah makan siang, mereka memesan jus terong dingin. Setiap pagi, satu termos air panas dan Coffeemix atau Cappuccino juga dikirim. Itulah bedanya tahanan berduit sama yang lain, ujar sumber lainnya di Koperasi Rutan Tanjung Gusta. Sejak ketiga tersangka itu ditahan Kamis sore, mereka memiliki bon (utang, Red) lebih dari Rp 550 ribu di koperasi rutan. Sistem pembayarannya ditotal sekali dalam seminggu. (jab/jpnn) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Dua TKI Belum Diketahui Keberadaannya
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/utama/1902752.htm Dua TKI Belum Diketahui Keberadaannya Sukabumi, Kompas - Dua tenaga kerja Indonesia asal Sukabumi kini tidak diketahui keberadaannya. Hingga Minggu (17/7) kemarin keduanya tidak dapat dihubungi keluarga masing-masing. Kedua tenaga kerja Indonesia (TKI) itu adalah Syamsiah dan Yeti Susanti. Syamsiah berangkat bulan Agustus 2003 dan Yeti Susanti berangkat Desember 2001. Demikian dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi Karmas Supermas akhir pekan lalu. Syamsiah, warga Desa Cibatu, Kecamatan Cibatu, berangkat melalui PT Crystal Biru dan Yeti Susanti melalui PT Wira Kreasi Usaha. Dua TKI ini bekerja pada majikan yang berbeda di Madinah, Arab Saudi. Laporan di Disnakertrans Sukabumi menyebutkan, Yeti Susanti, warga Desa Cibolang Kaler, Kecamatan Purabaya, tidak ada lagi kabar beritanya sejak dituduh bertanggung jawab atas patahnya kaki keponakan majikannya di Madinah. Di samping itu, ada dua kasus TKI lainnya, yaitu yang melibatkan Yeti binti Hasan (bukan nama sebenarnya) dan Komala Dewi. Keduanya pulang ke Indonesia, melarikan diri, karena dianiaya majikan mereka. Komala Dewi yang bekerja di Arab Saudi melarikan diri karena dibatasi kegiatannya beribadah. Ia harus bekerja seharian. Selain itu, ia pun kerap dipukuli majikan dan gajinya tidak dibayar. Yeti saat bekerja pada majikannya yang ketiga-di Arab Saudi-mengaku dianiaya dan diperkosa. Dilaporkan pula, Yeti melahirkan saat berada di tahanan. Dia ditahan karena melarikan diri dari majikannya. Yeti, menurut mantan mertuanya, Nasrudin, sudah pindah ke Bogor dari kampungnya, Desa Liunggunung, Kecamatan Jampang Tengah. Menurut Karmas, kasus TKI adalah kasus gunung es. Di Disnakertrans Sukabumi hanya tercatat 73 TKI. Padahal, berdasarkan pendataan menjelang pemilihan kepala daerah, lebih dari 20.000 warga yang memiliki hak pilih tengah bekerja di luar negeri. (d06) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Wisata Dinas dan Citra DPR
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/opini/1897449.htm Wisata Dinas dan Citra DPR Oleh: TA LEGOWO Rencana perjalanan dinas ke luar negeri anggota DPR untuk studi banding dicibir, dikritik, dan ditentang banyak kalangan. Ini bukan hal baru, sudah berulang kali dan mungkin akan terjadi lagi di masa datang jika tidak segera dilakukan reformasi internal DPR, baik dalam proses kerja maupun dalam semangat (spirit) para anggotanya. Kritik atau tentangan masyarakat tidak dapat disalahkan. Masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui banyak hal yang berkaitan dengan DPR sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas DPR sebagai lembaga publik. Berkaitan dengan perjalanan dinas studi banding anggota DPR ke luar negeri, sejumlah hal kurang terbuka secara publik. Pertama, tidak pernah ada catatan (record) yang dibuat DPR tentang berbagai perjalanan dinas untuk studi banding ke luar negeri pada masa lalu dan yang terbuka untuk diketahui publik. Catatan ini harus memuat bukan hanya besaran biaya (anggaran), tetapi juga agenda serta hasil perjalanan dinas. Kedua, tiadanya catatan karena tidak adanya laporan (report) dari anggota DPR yang melakukan perjalanan dinas ke luar negeri, yang ditujukan bukan saja kepada internal DPR, tetapi juga diumumkan kepada publik. Tiadanya keharusan membuat laporan telah membebaskan anggota DPR dari pengawasan publik. Ketiga, jarang bahkan tidak pernah DPR melakukan konsultasi publik tentang studi banding ke luar negeri untuk menanyakan kepada masyarakat tentang penilaian dan sikap mereka terhadap rencana bersangkutan. Tampaknya ada semacam apriori dari DPR bahwa masyarakat pasti menolak rencana seperti itu. Ketiga hal itu merupakan pertimbangan umum yang amat membatasi informasi kepada masyarakat sehingga menyebabkan masyarakat kehilangan kepercayaan atas rencana perjalanan ke luar negeri anggota DPR. Masyarakat tidak pernah (diberi) tahu tentang urgensi maupun hasil dari perjalanan studi banding ke luar negeri sehingga tidak pernah jelas apa manfaat perjalanan itu bagi pemenuhan aspirasi masyarakat. Kepekaan sosial Sementara itu, perkembangan kondisi saat ini mendasari aneka pertimbangan khusus atas kritik atau tentangan terhadap rencana studi banding anggota DPR. Krisis energi yang menyebabkan masyarakat kian menderita merupakan kondisi saat ini yang seharusnya menjadi pertimbangan penting DPR untuk memikir ulang rencana perjalanan dinas itu. Jika DPR tetap pada rencananya, tidak terlalu salah untuk mengatakan, mereka telah kehilangan kepekaan sosial. Wakil rakyat tanpa kepekaan sosial, bagaimana bisa memainkan peran mewakili penderitaan rakyat? Kepekaan sosial akan tumbuh dalam diri anggota DPR jika dia senantiasa mengembankan solidaritas sosial, yang sifatnya melintasi kepentingan ideologi, politik, maupun partai. Solidaritas sosial macam ini yang tampaknya makin pudar. Ketiadaan kejelasan tentang semua itu telah menumbuhkan kecurigaan kuat di kalangan masyarakat tentang maksud utama di balik rencana program perjalanan dinas ke luar negeri. Studi banding adalah judul program formal agar diperoleh kucuran anggaran. Sementara itu, penggunaannya sulit diketahui secara jelas kecuali oleh anggota DPR sendiri, terutama yang terlibat perjalanan dinas itu. Tidak semua setuju Keuntungan finansial relatif besar yang bisa diperoleh anggota DPR dari anggaran perjalanan dinas ke luar negeri, antara lain terlihat dalam perkiraan Kompas (13/7/ 2005), mempertebal kecurigaan masyarakat terhadap anggota DPR. Jika ini yang terjadi (mudah-mudahan tidak), sungguh amat memalukan. Anggota DPR telah memerosotkan sendiri derajatnya. Tidak semua anggota DPR setuju dengan perjalanan dinas, baik karena pertimbangan umum maupun pertimbangan khusus. Namun, rencana sebagian anggota DPR itu telah membuat citra buruk seluruh anggota DPR. Dalam keadaan seperti ini, suatu sidang paripurna DPR perlu dilakukan guna memutuskan apakah pantas rencana perjalanan studi banding dilakukan dalam suasana cibiran, kritikan, dan tentangan dari masyarakat. Namun, jika sidang paripurna tidak dapat dilakukan, baik karena alasan teknis-prosedural maupun karena alasan politis, Badan Kehormatan DPR harus memberikan penilaiannya terhadap rencana perjalanan dinas itu. Sebab, perjalanan dinas yang penuh kritik dan tentangan masyarakat bukan merupakan program yang melanggar tata tertib DPR, tetapi suatu program yang terkait dengan kepantasan. Kepantasan inilah yang akan menjadi penopang utama kehormatan DPR. Membangun citra DPR sebagai lembaga yang terhormat tidak mudah dan memerlukan upaya konkret secara terus-menerus. Akan tetapi, merusak citra DPR sebagai lembaga yang terhormat dapat dilakukan sekali dan oleh satu anggota DPR pada satu peristiwa saja. Rencana perjalanan dinas untuk studi banding ke luar negeri jika diteruskan akan menjadi faktor yang memperburuk citra DPR yang sudah terpuruk saat ini. Upaya mengubah citra DPR sebagai lembaga perwakilan
[ppiindia] Gaji dan Korupsi
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/opini/1901256.htm Gaji dan Korupsi Oleh: TETEN MASDUKI Tidak peka! Itulah kira-kira rangkuman pendapat umum menyikapi rencana kenaikan tunjangan anggota DPR, yang hampir dua kali lipat dari sekarang. Di tengah masalah busung lapar dan keinginan pemerintah mencabut subsidi BBM, barangkali kegusaran masyarakat itu tidaklah berlebihan. Apalagi kinerja DPR juga belum begitu memuaskan masyarakat. Alasan kenaikan gaji DPR itu sepertinya masuk akal karena gaji mereka saat ini masih di bawah gaji para menteri atau direksi BUMN. Sangat riskan gaji pengawas lebih rendah daripada pihak yang mau diawasinya. Bagaimana kinerja mereka bisa ditingkatkan dengan gaji yang relatif kecil? Apalagi faktanya mereka juga harus setor ke partai politiknya dan memelihara hubungan dengan konstituennya. Belum lagi menyiapkan tabungan untuk modal pemilihan mendatang. Alasan kenaikan gaji untuk kesejahteraan juga sangat relatif dan debat-able. Karena, bagaimana dengan gaji pegawai negeri yang juga begitu kecil, padahal mereka sudah merengek kenaikan gaji sejak lama? Kecemburuan dari kalangan birokrat sering mengemuka. Gaji pokok golongan tertinggi di birokrasi dengan 20 tahun pengabdian hanya tiga juta rupiah dan tunjangannya sekitar lima juta rupiah, tidak sampai separuh pendapatan rata-rata anggota DPR sekarang sebesar Rp 19,8 juta sebulan. Padahal, tidak sedikit anggota dewan yang tadinya cuma penganggur, dan nasib baik datang karena ada perubahan politik. Rasa keadilan juga akan mudah terusik di tengah realitas angka penganggur yang tinggi. Corruption by greed Lebih menarik kiranya mendiskusikan hubungan gaji dengan korupsi. Teori gaji kecil sumber pemicu korupsi, perbaikan kesejahteraan pegawai bagian dari sistem merit sering diusulkan dalam reformasi birokrasi untuk mengatasi korupsi. Untuk konteks DPR, barangkali hubungan kekuasaan dengan kekayaan Huntington (1968) bisa dijadikan renungan. Katanya, bila kesempatan politik melebihi kesempatan ekonomi, mereka akan menggunakan kekuasaannya untuk memperkaya diri sendiri. Sebaliknya, bila kesempatan ekonomi melebihi kesempatan politik, mereka cenderung menggunakan kekayaannya untuk membeli kekuasaan politik. Tidak bisa dibantah bahwa gaji yang kecil rawan terhadap penyimpangan. Penyunatan anggaran atau pungutan adalah pemandangan sehari-hari di kalangan pegawai negeri rendahan. Akan tetapi, kenapa realitasnya hiperkorupsi justru menggila di kalangan mereka yang berpendapatan besar? Sebut saja misalnya kasus-kasus megakorupsi yang melibatkan konglomerat, keluarga presiden, menteri, direktur jenderal, serta direksi BUMN dan perbankan. Yang pertama korupsi karena kebutuhan (corruption by need), yang kedua korupsi karena keserakahan (corruption by greed). Lebih tepat yang terakhir ini karena kleptomania, bisa untuk urusan gaya hidup atau demi kekuasaan itu sendiri. Jadi, belum tentu gaji yang tinggi di DPR efektif untuk menyurutkan tendensi korupsi di sana. Sebab, di tingkat jabatan-jabatan politik atau birokrasi tingkat tinggi, eskalasi godaan ekonomi selalu berada di atas nilai kekuasaan yang dimiliki mereka. Apalagi oligarki elite di sini memiliki kesanggupan untuk mematikan penegakan hukum dan sistem antikorupsi lainnya. Dalam pendekatan carrot and stick, untuk masalah kleptomania memang pemberian reward bukan jalan keluar yang terbaik. Yang tepat memberikan carrot- nya ke pegawai negeri rendahan dan stick-nya diarahkan kepada pejabat tinggi, bukan sebaliknya. Tindakan ini dapat dibenarkan untuk kepentingan pemerataan kesejahteraan. Konsultasi publik Yang diperlukan sekarang barangkali adalah sistem pendukung kerja anggota DPR untuk mendongkrak kinerja mereka. Terutama dalam konteks membuka ruang bagi masyarakat untuk mengakses informasi dan berpartisipasi dalam tiga tugas utama DPR, yaitu legislasi, penganggaran, dan pengawasan eksekutif. Konsultasi anggota DPR dengan publik di berbagai daerah untuk menjaring aspirasi masyarakat, yang sekarang hampir jarang dilakukan secara kelembagaan, memerlukan dukungan dana yang besar. Anggaran untuk keperluan ini jangan dibalik menjadi tunjangan kepada partai atau pribadi anggota dewan, tetapi sebagai sarana bagi masyarakat untuk lebih mudah mengakses para wakilnya di DPR. Di masyarakat cukup tersedia informasi, baik yang dikelola LSM, media, universitas, atau lembaga riset, yang gratis dan bisa dijadikan bahan masukan bagi DPR. Namun sayangnya, hanya beberapa gelintir anggota DPR yang rajin meminta masukan dari kalangan masyarakat ini. Malah sering informasi yang diberikan LSM dalam memengaruhi kebijakan-kebijakan DPR diabaikan begitu saja. Jadi, sekarang terang sudah duduk soalnya bahwa agenda para wakil rakyat acap kali memang berseberangan dengan kepentingan rakyat yang diwakilinya. Teten Masduki Koordinator ICW [Non-text portions of this message have been removed]
[ppiindia] Bangsa Ini Belum Menertawakan Korupsi
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/opini/1900246.htm Bangsa Ini Belum Menertawakan Korupsi Oleh: AM DEWABRATA Orang Indonesia yang mengikuti berita-berita dari media cetak atau elektronik pasti tahu bahwa korupsi itu tindakan mencuri. Karena itu, korupsi satu trah dengan maling, nyolong, nodong, jambret, ngecu, ngrampok, nggarong, nggrayak, ngrampas, ngutil, malak, ngembat, nilep, merompak, mencuri, menipu, menggelapkan, memanipulasi, yang semuanya tergolong hina dari sudut moral. Trah-nya adalah Durjana, maka pelakunya pantas menyandang nama Durjana. Dari filsafat kejahatan, kerabat Durjana sama hakikatnya, menghaki yang bukan haknya, men-daku yang bukan miliknya. Meski esensi satu dan lainnya sama, tetapi para pembuat undang-undang pidana maupun code penal sejak zaman Babilonia, Romawi, Perancis awal, Belanda, sampai Indonesia suka membedakan sebagian kegiatan itu. Para penyusun hukum positif juga senang memerikan (describe) ciri dan unsur-unsur perbuatan yang digolongkan delik itu secara njlimet, lalu memberi ancaman hukuman yang berbeda satu dengan lainnya. Kita bisa temukan dalam KUHP yang meniru dari Belanda, dan Belanda meniru dari Perancis (ini karena asas konkordansi sesuai urut-urutan penjajahan). Padahal, bagi rakyat, yang penting semua famili Durjana, terutama korupsi, dihabisi. Titik. Di antara kerabat Durjana, memang korupsilah yang amat populer di kalangan rakyat Indonesia sejak zaman Orde Baru. Tak henti-henti orang mempergunjingkan korupsi sambil tertekan rasa jengkel, gondok seleher. Sementara itu, koruptornya tak habis-habis bermunculan; dijaring satu tertangkap seribu. Saking berjubelnya koruptor. Yang mutakhir, jala menebar di KPU Pusat. Mungkin juga akan ke KPU daerah. Kenapa orang tidak getol bergunjing soal perampokan, penodongan, dan lain sejenisnya? Padahal, semua itu juga amat merugikan dan meresahkan rakyat? Itu dapat dimaklumi karena korupsi mengambil uang rakyat, dilakukan oleh mereka yang seharusnya menjaga harta milik rakyat! Para nayaka yang memakai emblem di kerah bajunya, para wakil rakyat di parlemen yang beremblem di dada, para penyelenggara negara lainnya yang di saku bajunya tergantung tanda jabatan adalah pelayan rakyat. Mereka wajib menjaga harta kekayaan rakyat yang dititipkan kepada negara. Kekayaan itu hasil dari pengumpulan pajak serta pungutan-pungutan lainnya dari rakyat. Nayaka dan penyelenggara negara lainnya, berikut semua aparatnya itu, berada pada posisinya masing-masing atas perkenan rakyat lewat hierarki pemilu dan lanjutannya, yakni pengangkatan-pengangkatan jabatan. Jika mereka itu justru menggerogoti harta milik rakyat yang ada di kas negara, amat wajarlah rakyat marah dan ikut bicara keras. Namun, mohon disadari, kemarahan rakyat baru tertuju kepada pejabat kakap. Pejabat dan aparat bawahan yang setiap hari memalak rakyat yang mengurus surat, pajak, laporan, atau izin di instansi-instansi pelayanan lolos dari rasa perhatian rakyat. Untuk disadari, memalak (dengan adagium, kalau bisa dipersulit, kenapa dibuat gampang) macam itu tak lain adalah korupsi yang langsung nyomot dari saku rakyat! Namun, rakyat umumnya permisif. Budaya korupsi Pada zaman Orde Baru, tatkala penulis masih di lapangan sebagai reporter pernah berbincang soal korupsi dengan seorang petinggi penegak hukum. Penulis menyinggung bahwa khalayak ramai umumnya menganggap korupsi sudah amat meluas dan seakan merupakan bagian hidup bangsa ini. Atau katakanlah sudah menjadi budaya. Petinggi itu sama sekali tidak setuju. Kebudayaan harus mengandung unsur positif bagi si pemilik, ujarnya. Sementara korupsi adalah hal yang jelek, negatif. Jadi, tidak bisa disebut kebudayaan atau sudah membudaya di Indonesia, sambung petinggi tersebut. Rupanya ia terbelenggu debat semantik linguistik verbal tanpa menyebut acuannya yang ilmiah. Mungkin ia memang tidak tahu dampak endemis korupsi yang sudah sampai ke akar rumput semua lembaga negara. Bapak petinggi itu tidak banyak berkomentar ketika diingatkan adanya pengayauan (pemenggalan kepala orang) yang juga disebut sebagai bagian kebudayaan pada beberapa suku bangsa di dunia ini. Pengayauan dan pembakaran anak-anak ke tungku pemujaan dahulu kala dinilai suci, sakral, sebagai bagian ritual demi keselamatan (suku) bangsa yang bersangkutan. Sekarang kita anggap seram, tak beradab, uncivilized, bertentangan dengan kemanusiaan, melawan harkat martabat makhluk berbudi. Namun, janganlah gundah memikirkan korupsi yang bukan budaya kita tadi. Banyak temannya. Di Filipina korupsi juga merajalela, di negara-negara Eropa tidak sedikit pejabat yang korupsi. Bahkan di Amerika Serikat, juga di badan dunia PBB, terdengar santer adanya korupsi. Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan juga nyaris terserempet kasus korupsi. Bedanya, di negara-negara yang sudah maju, soal korupsi ditangani dengan cepat, tegas, tanpa pilih bulu, dan terbuka. Di sana korupsi dianggap hina. Rakyat di sana
[ppiindia] Good Governance Cuma Utopia
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/opini/1899642.htm Good Governance Cuma Utopia? Oleh: TRIYONO LUKMANTORO Ungkapan good governance sering terdengar dan menjadi kelatahan perbincangan dalam politik. Ironisnya, good governance dipahami secara reduksionistik, seperti pemerintahan yang baik. Padahal, governance berarti 'proses pengambilan keputusan dan proses keputusan-keputusan diimplementasikan' (atau tidak diimplementasikan). Good governance tidak hanya melibatkan pemerintah, melainkan juga menuntut keterlibatan banyak pelaku lain, seperti asosiasi buruh, petani, pemimpin keagamaan, dan media massa. Apabila struktur kehidupan politik dipetakan dalam tiga bidang utama, yakni negara, pasar, serta masyarakat, maka good governance melibatkan kalangan aktor dalam tiga bidang itu. Ini bermakna good governance menuntut diskusi intensif antara pejabat negara, pelaku pasar, serta berbagai organisasi yang terdapat dalam masyarakat. Jika perdebatan serta penentuan keputusan didominasi satu pihak, maka good governance mengalami kegagalan. Bahkan, yang selanjutnya bermunculan bukan sekadar bad governance (pengambilan keputusan yang buruk) melainkan evil governance (pengambilan keputusan serta berbagai implementasinya yang mengarah pada kejahatan). Apabila negara mendominasi governance, maka yang terjadi adalah sentralisme-politik yang dilakukan birokrat yang semata-mata memperhitungkan aspek administratif. Inilah hegemoni negara yang mengekang pertumbuhan pasar serta menindas masyarakat. Jika yang mendominasi governance adalah pelaku pasar, yang bermunculan adalah liberalisme dalam perekonomian. Dampak paling tragis dari keadaan ini adalah semua bidang kehidupan hanya dinilai dari segi ekonomis. Fenomena ini lazim disebut sebagai komodifikasi terhadap wilayah kehidupan sosial yang pada akhirnya melahirkan slogan: Semuanya untuk dijual! Primordialisme Good governance juga tidak sepenuhnya mengandaikan masyarakat dapat mendominasi pengambilan keputusan. Jika ini berlangsung, maka penonjolan sentimen primordialisme yang mengarah pada peperangan horizontal akan mengemuka, seperti konflik etnis dan keagamaan. Sebab, setiap komponen etnisitas dan religi dengan mudah melakukan klaim kebenaran atas dasar politik identitas. Apa yang disebut politik identitas merupakan identifikasi kultural yang melakukan tindakan eksklusi dan inklusi dengan melandaskan pada kalkulasi kita versus mereka. Kemungkinan terakhir dari governance yang terburuk dan brutal adalah integrasi pelaku pasar dengan pemegang otoritas negara. Kenyataan ini sudah terjadi dalam level lokal maupun nasional ketika kalangan pengusaha sebagai aktor yang bermain dalam wilayah pasar memasuki fungsi birokrasi dalam wilayah negara. Kebijakan-kebijakan negara yang seharusnya menguntungkan publik, pada akhirnya dilenyapkan. Sebab, kepentingan pasar yang berhitung pada komodifikasi memiliki legalitas layaknya regulasi-administratif dalam kebijakan yang diproduksi negara. Bagaimana good governance dapat direalisasikan sehingga dapat dihindarkan terjadinya etatisme negara, liberalisme pasar, klaim kebenaran primordialistik, serta kolusi aktor pasar dengan birokrat negara? Problem pokok yang harus dikemukakan sebelum menjawab pertanyaan itu adalah good governance memiliki delapan karakteristik utama. Pertama, partisipasi yang berarti seluruh bagian dalam masyarakat terlibat dalam pengambilan keputusan melalui organisasi yang terbuka dengan jaminan hak untuk berasosiasi serta mengekspresikan pendapat. Kedua, aturan hukum yang bermakna ditegakkannya hukum secara adil dan tidak memihak, aparat hukum independen, aparat kepolisian tidak korup, serta perlindungan hak-hak asasi manusia terutama bagi kelompok minoritas. Ketiga, transparansi yang berarti keputusan dan pelaksanaannya dilakukan dengan mengikuti aturan serta ketersediaan informasi yang dapat diakses semua pihak. Keempat, keresponsifan yang berarti semua institusi dan proses yang melayani kepentingan semua pihak dijalankan dalam kerangka waktu yang jelas. Kelima, berorientasi pada konsensus yang bermakna ada mediasi bagi kepentingan-kepentingan yang beragam dalam masyarakat sehingga tercapai kesepakatan. Keenam, kesederajatan dan keinklusifan yang mengandaikan seluruh elemen masyarakat terlibat serta memiliki peluang setara untuk mengambil keputusan. Ketujuh, keefektifan dan keefisienan yang berarti proses dan berbagai lembaga mampu memproduksi hasil yang dapat memenuhi kebutuhan semua pihak dengan memerhatikan perlindungan lingkungan alam. Kedelapan, pertanggungjawaban yang berarti lembaga-lembaga pemerintahan, sektor swasta, dan organisasi masyarakat sipil harus memberikan pertanggungjawaban kepada publik. Apabila delapan karakteristik good governance itu dilakukan optimal, maka dapat dicegah berlangsungnya kekuasaan sentralistis yang dilakukan para birokrat negara, aktor pasar, kolusi antara pejabat administratif dan penumpuk modal,
[ppiindia] Rusa Timor di TN Wasur Punah
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/daerah/1901975.htm Rusa Timor di TN Wasur Punah 33 Orangutan Peliharaan Mati Jayapura, Kompas - Ribuan ekor rusa timor (Cervus timorensis) di Taman Nasional Wasur, Merauke, punah akibat perburuan liar dan emigrasi ke Taman Nasional Tonda di Papua Niugini. Di Samarinda, 33 ekor orangutan yang menjalani rehabilitasi dan reintroduksi mati selama tahun 2004 hingga Juni 2005. Punahnya rusa timor di Wasur akibat nilai ekonomis daging dan tanduk yang tinggi. Sejumlah satwa lain pun terancam lenyap menyusul pembangunan jalan Merauke-Sota-Tanah Merah melewati taman tersebut. Staf Senior World Wide Fund for Nature (WWF) Bioregion Sahul, Papua, Lindon Pangkali di Jayapura, Minggu (17/7), mengatakan, hasil survei perwakilan WWF di Merauke menyebutkan tidak lagi ditemukan rusa timor di TN Wasur. Setiap saat terjadi perburuan liar menggunakan senjata api dan senjata tradisional oleh masyarakat kota Merauke. Para pengusaha berburu di TN Wasur menggunakan senjata api untuk mengambil daging rusa yang diolah menjadi dendeng untuk dikirim ke luar Merauke. Selain daging, juga tanduk rusa diproses menjadi cendera mata. Tanduk rusa ini pun diproses menjadi obat-obatan. Kulit rusa dikeringkan untuk membuat alat musik tifa. Genderang dari kulit rusa ini lebih nyaring dan tahan lama dibanding kulit hewan lainnya. Selain itu, kulit digunakan untuk dompet, ikat pinggang, tas, dan lainnya. Perburuan yang berlangsung sejak tahun 1980 itu mengakibatkan ribuan rusa di taman tersebut menghilang. Anak rusa ditangkap dan dipelihara oleh masyarakat tetapi kemudian banyak yang mati. Saat ini sangat sulit mendapatkan rusa di Taman Nasional (TN) Wasur. Kalau ada pun di daerah yang berbatasan dengan TN Tonda di Papua Niugini. Rusa Merauke dibawa masuk dari Timor oleh penyebar agama tahun 1928 sehingga disebut rusa timor (Cervus timorensis). Rusa kemudian berkembang di padang sabana di dataran rendah Merauke terutama di TN Wasur. Tidak hanya rusa, sejumlah satwa dilindungi di dalam taman itu pun terancam punah, seperti burung kasuari, kanguru, elang putih, bangau pantai, dan garuda papua. Hewan-hewan itu terus diburu masyarakat menyusul pembangunan ruas jalan Merauke-Sota-Tanah Merah yang melintasi TN Wasur. Orangutan peliharaan mati Dari Samarinda dilaporkan, 33 ekor orangutan yang sedang menjalani rehabilitasi dan reintroduksi di Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF) Semboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, mati selama tahun 2004 hingga Juni 2005. Lembaga swadaya masyarakat tersebut selama ini memelihara orangutan hasil razia yang dipelihara secara tidak sah. Direktur Eksekutif Bebsic Muhammad Fadli, Minggu, mengemukakan, dalam temuan investigasi yang dilakukan terhadap pengelolaan orangutan di BOSF tahun 2004, sebanyak 22 ekor orangutan (Pongo pygmaeus) mati. Pada tahun 2005, hingga bulan Juni sebanyak 11 ekor orangutan mati. Kami telah mengonfirmasi BOSF, menurut mereka kematian kebanyakan disebabkan banyak orangutan yang masuk ke pusat rehabilitasi dan reintroduksi dalam keadaan sakit. Tapi menurut kami, kematian orangutan itu juga terjadi karena kesalahan dalam rehabilitasi dan reintroduksi, ujar Fadli. (kor/ray) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Pasar...!
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/18/ekonomi/1901899.htm Pasar...! Indeks harga saham gabungan di Bursa Efek Jakarta terus menanjak. Setidaknya stabil dengan kecenderungan meningkat. Tidak seperti di pasar valuta asing. Nilai tukar rupiah berfluktuasi dengan kecenderungan melemah. Padahal, gerak dua segmen pasar finansial ini seharusnya sejalan karena faktor fundamentalnya sama, yakni perekonomian Indonesia. Itulah yang mengherankan banyak orang sebab pemerintah selalu menyatakan perekonomian kita tumbuh. Logikanya, jika perekonomian Indonesia membaik, seharusnya nilai tukar rupiah menguat. Ada pendapat lain. Kata mereka, justru pertumbuhan ekonomi yang membaik itulah yang membuat rupiah gonjang-ganjing. Lho, bagaimana ini? Karena ekonomi tumbuh, banyak keperluan barang. Sialnya, untuk memproduksi barang tadi, kita terlebih dahulu harus mengimpor bahan bakunya karena belum mampu memproduksi. Lebih menyedihkan lagi, banyak barang yang mesti diimpor walaupun bahan baku maupun bahan dasarnya sesungguhnya sudah tersedia di dalam negeri. Mau contoh? Garam ternyata kita harus impor karena produksi dalam negeri tidak cukup. Padahal, lahan tambak untuk membuat garam begitu luas. Air laut sebagai bahan baku untuk membuat garam tinggal dialirkan dari laut. Gratis pula. Terlalu banyak hal aneh di negeri ini. Katanya, tongkat, kayu, dan batu bisa jadi tanaman di negeri subur makmur ini. Tetapi, kita kok malah mengimpor beras, kedelai, kacang, gula. Kita yang menghasilkan biji kakao, malah impor coklat. Belum lagi impor macam-macam, sampai mobil mewah yang laku keras dalam pameran otomotif di Jakarta. Kaus kaki impor (entah legal atau ilegal) banyak dijual di pinggir jalan dengan harga Rp 10.000 untuk tiga pasang. Peniti dan jarum jahit juga impor buatan China. Aduh, sudahlah. Tambah panjang daftar barang impor jika kita urai satu per satu dan akan semakin membuat kita menertawakan diri sendiri. Yang terakhir dan masih heboh ialah impor minyak mentah dan bahan bakar minyak. Karena keperluan terus bertambah, maka kita memerlukan impor semakin banyak. Ditambah lagi harga yang terus melonjak di pasar internasional, maka kebutuhan Pertamina akan dollar Amerika Serikat makin melonjak. Padahal, kita juga tercatat sebagai pengekspor minyak. Itulah antara lain faktor yang membuat dollar AS, sebagai mata uang yang dipakai dalam melakukan transaksi internasional, semakin meningkat. Jadi, bahasa ngeles-nya, bukan rupiah yang melemah, tetapi nilai tukar dollar yang menguat. Hukum pasar menyatakan, sesuatu yang dicari orang dan langka, semakin tinggi nilainya. Tetapi, tengok pasar tenaga kerja. Mengapa pembantu rumah tangga yang kian dibutuhkan, dan mencarinya kian susah, tak pernah melonjak gajinya ya...! Itu juga, saya kira, keanehan di pasar negeri ini. (Andi Suruji) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Tragedi Fifi, Tragedi Kaum Miskin!
MEDIA INDONESIA Senin, 18 Juli 2005 Tragedi Fifi, Tragedi Kaum Miskin! UNTUK kesekian kalinya siswa sekolah di Republik ini mengakhiri hidupnya secara tragis karena kemiskinan. Fifi Kusrini, siswi SMP Negeri 10 Bekasi yang baru saja naik kelas II, nekat menggantung diri Jumat (15/7) sore karena kemiskinan orang tuanya. Warga Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Bekasi, itu malu karena menunggak sisa uang gedung, buku rapor, dan BP3 yang jumlahnya hampir Rp300.000. Namun, yang membuat gadis berusia 14 tahun itu memilih jalan kematian, karena ejekan kawan-kawannya. Fifi tidak lagi punya kekuatan mental ketika kawan-kawannya mengejeknya sebagai anak tukang bubur. Jika benar ejekan itu menjadi penyebab jalan kematian Fifi, ini sungguh persoalan amat serius bagi kita. Serius karena pertama, anak-anak sekolah, sesama kawan Fifi, tidak tahu bagaimana menghargai mereka yang mencari nafkah secara halal. Kedua, mereka juga tidak mempunyai empati dan solidaritas sosial. Para guru, orang tua murid, dan kita semua ikut bertanggung jawab atas cara pandang siswa yang sempit seperti itu. Bagaimana orang yang bekerja mencari nafkah secara halal justru menjadi olok-olok. Bukankah jumlah orang miskin di negeri ini sangat besar? Sekitar 35 juta dari 220 juta penduduk Indonesia. Karena itu, kita semua perlu memberi pemahaman dan keteladanan terhadap anak-anak kita bagaimana melakukan kebajikan-kebajikan sosial yang konkret. Kita harus mempunyai pemahaman kemiskinan bukanlah sebuah pilihan. Bahkan, dalam konteks keadilan, orang-orang miskin itu adalah korban. Korban akibat gagal negara yang terjadi berkali-kali di negeri ini. Gagal negara terjadi karena para elite tidak memahami makna hakiki membangun bangsa. Kaum miskin juga korban dari orang-orang loba yang mengeruk kekayaan semena-mena. Korban dari sistem ekonomi pasar (kapitalisme) yang sama sekali tidak memberi proteksi terhadap mereka yang tidak punya kapital dan akses. Karena itu, kita semua, khususnya pemerintah, jangan menyikapi fenomena bunuh diri siswa tidak punya sebagai hal biasa. Ia sudah terjadi berkali-kali. Bahkan, kasus lebih banyak dialami anak-anak sekolah dasar. Kita masih ingat kasus Haryanto di Sanding, Garut, Jawa Barat, pada 2003 dan Eko Haryanto di Tegal, Jawa Tengah, pada 2004? Kisah tragis yang menimpa Fifi dan anak-anak yang lain, sekali lagi, harus dilihat sebagai korban orang-orang kalah. Kasus seperti ini harus menjadi pelajaran serius, khususnya para elite dan kaum berpunya, untuk tidak hidup bermewah-mewah di tengah-tengah saudara-saudara kita yang papa. [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Pemerintah Harus Cabut Subsidi BBM
MEDIA INDONESIA Senin, 18 Juli 2005 Pemerintah Harus Cabut Subsidi BBM Mohammad Yasin Kara, anggota Komisi II DPR, Jakarta MENGAPA subsidi BBM harus dicabut sebagai langkah strategis penghematan? Bukankah dengan subsidi masyarakat bisa menikmati harga murah dan terjangkau sehingga meringankan beban hidup mereka. Betul, masyarakat bisa menikmati. Meski demikian, pertanyaan yang lebih substantif, siapakah sebenarnya yang menikmati subsidi BBM selama ini? Benarkah masyarakat yang merupakan warga miskin kebanyakan penikmat inti subsidi BBM di negeri ini? Inilah pertanyaan besar yang jawabannya adalah sebuah pengingkaran para pejabat negara terhadap rakyatnya selama ini. Tampaknya subsidi BBM memang sengaja dipertahankan pemerintah dalam rentang waktu yang cukup lama karena penikmat sejatinya adalah para pejabat negara itu sendiri. Argumentasinya, bagaimana mungkin masyarakat Indonesia yang kebanyakan miskin itu bisa menikmati subsidi BBM, sementara mayoritas pengguna BBM adalah masyarakat menengah ke atas dan perusahaan atau industri besar? Sekali lagi, bagaimana mungkin masyarakat miskin bisa diklaim menikmati subsidi BBM itu? Layakkah masyarakat berada disubsidi? Ini jelas sebuah logika jungkir balik yang terus meminggirkan masyarakat kecil. Dengan pencabutan subsidi BBM, maka APBN kita akan surplus dan otomatis penghematan tercapai secara signifikan dalam rentang waktu yang relatif panjang. Cobalah kita bayangkan, para pengguna BBM di negeri ini mayoritas (mungkin 90%) adalah kendaraan bermotor yang merupakan masyarakat kelas menengah dan berada secara ekonomi. Kalau kita asumsikan pengguna mobil di negeri ini ada 8 juta sebagai taksiran minimal dan memiliki tanggungan rata-rata 5 orang, berarti masyarakat yang menikmati subsidi ada 40 juta orang. Jika populasi penduduk ada 220 juta, berarti hanya 18% dan mereka adalah kelas menegah ke atas. Di manakah keadilan itu bisa kita jumpai? Misalnya saat ini subsidi BBM mencapai 28 triliun selama 6 bulan hingga Juni 2005, maka kurang lebih ada 4,67 triliun/bulan. Jika diasumsikan konsumsi per mobil Rp600.000, ada sekitar 4,670 triliun yang dikeluarkan untuk subsidi. Oleh karena itu, jika subsidi dicabut, bisa diasumsikan APBN kita akan surplus. Jika harga jual BBM saat ini Rp2.400 kemudian menjadi Rp 3.900 ketika subsidi dicabut, berarti APBN kita surplus 62,5%/liter. Apabila angka ini dikalikan dengan 15% harga pokok produksi, akan terjadi kenaikan harga sekitar 9,37% (katakanlah 10%). Dengan demikian, telah terjadi surplus produksi versus konsumsi BBM. Jika produksi perminyakan kita mencapai 300 ribu barel/hari sekitar 9 juta barel/bulan; sementara harga minyak mentah dunia US$60 per barel, maka terjadi surplus sekitar US$540 juta/bulan. Dengan demikian, paling tidak kita bisa menghemat sekitar Rp5,400 triliun/bulan. Jika dikali 6 bulan, surplus menjadi Rp32,4 triliun. Tetapi jika setiap pejabat memiliki dua mobil, jumlah ini menjadi Rp64,4 triliun dan seterusnya. Dari sisi ini saja penghematan BBM bisa efektif. Untuk itu, subsidi mesti dicabut. Dengan dicabutnya subsidi BBM, secara otomatis terjadi penghematan. Lebih dari itu, memang sangat tidak pantas pejabat negara yang notabene kelas menengah mendapat subsidi, tetapi begitulah kapitalisme yang didukung oleh mekanisme kebijakan publik dan politik negara sehingga keadilan amat mahal dan kemiskinan menjadi realita yang tak terelakkan. Inpres yang hanya memberlakukan penghematan energi di lingkungan instansi pejabat negara, seperti kantor para menteri, kejaksaan, kepala pemerintah nondepartemen, Panglima TNI, Kapolri, pimpinan kesekretariatan lembaga negara, seluruh gubernur, bupati, dan wali kota, dalam hemat saya tidak akan membantu secara signifikan terhadap upaya penghematan BBM itu. Belum lagi kalau para pejabat negara yang terkena sasaran inpres itu tidak semua menjalankan anjuran pemerintah seperti tertuang dalam inpres tersebut, maka jelas hal ini merupakan langkah politik yang sangat tidak strategis. *** Dalam hemat saya, upaya penghematan BBM ini tidak bisa hanya diatasi dengan inpres, tetapi mesti melalui sebuah kajian komprehensif, bahkan akan sangat baik apabila ditetapkan melalui undang-undang. Memang ini butuh waktu yang relatif lama, sementara kelangkaan BBM telah mencapai titik kulminasi yang sangat mengkhawatirkan. Apalagi materinya semata menyangkut sarana penerangan, pendingin ruangan (AC), dan berbagai peralatan lainnya di lembaga pemerintahan. Sistem monitoring yang digagas pemerintah pun terlihat sangat lemah. Secara lebih substantif, inpres ini lebih merupakan imbauan moral yang tidak memiliki sistem kontrol sosial yang berfungsi efektif tatkala diterapkan di lapangan. Termasuk pembatasan siaran media elektronik di malam hari tidak akan berfungsi efektif. Persoalannya sangat substansial. Yang menjadi standar perdagangan kini adalah hukum pasar yang melegitimasi kecenderungan manusia untuk mengonsumsi sesuatu yang
[ppiindia] Hemat Energi di Tengah Kemelut BBM
MEDIA INDONESIA Senin, 18 Juli 2005 Hemat Energi di Tengah Kemelut BBM Kurtubi, Direktur Center for Petroleum and Energy Economics Studies, Jakarta PEMERINTAH sudah mengeluarkan Inpres No 10/2005 tentang Penghematan Energi sebagai salah satu jawaban atas kemelut BBM. Meskipun sebenarnya masalah penghematan energi sudah menjadi bagian dari kebijakan umum bidang energi (KUBE) sejak awal 1980-an, namun baru kali inilah pemerintah mengeluarkan inpres khusus tentang penghematan energi yang seyogianya diikuti langkah-langkah implementatif konkret yang tepat agar tidak kontraproduktif. Gejala kelangkaan BBM yang ditandai dengan terjadinya antrean BBM secara luas di berbagai kota, lebih merupakan pertanda bahwa bangsa ini sebenarnya sedang menghadapi fenomena gunung es dalam masalah BBM. Meskipun Pertamina belakangan ini sudah mampu menambah jumlah impor BBM, sulit untuk menjamin bahwa kelangkaan BBM tidak akan muncul kembali. Sebab, masalah utama yang dihadapi industri perminyakan nasional masih belum tersentuh. Kelangkaan ini telah terjadi secara berulang-ulang, namun kali ini lebih bersifat struktural karena muncul sebagai salah satu resultan dari kombinasi berbagai masalah struktural yang dihadapi di bidang perminyakan nasional, baik menyangkut sisi permintaan, penawaran, serta masalah kelembagaan. Sisi penawaran Dari sisi supply, kemampuan produksi minyak mentah nasional merosot tajam. Meskipun gejala penurunan produksi sudah dimulai sejak awal 1990-an, penurunan secara mencolok terutama terjadi sejak tahun 1999. Dengan semakin tuanya usia sumur dan lapangan minyak, kemampuan produksi pun semakin menurun. Menyadari adanya gejala alamiah seperti ini, seyogianya sejak awal 1990-an seluruh kebijakan industri perminyakan nasional diarahkan untuk menjaga dan meningkatkan kegiatan investasi sektor hulu, termasuk penerapan teknologi eksplorasi yang lebih canggih dengan lebih menyederhanakan sistem, dan bila perlu dengan insentif fiskal. Di sinilah dimulainya kekeliruan kebijakan yang diambil. Bukannya menyederhanakan proses investasi dan bukannya memberikan insentif fiskal, namun yang terjadi justru sebaliknya! Malah yang dikembangkan adalah sistem yang lebih birokratik dan pembebanan pajak yang berlebihan kepada investor pada saat produksi sudah mulai menurun dan pencarian cadangan baru menjadi lebih sulit. Masalah utama yang dihadapi industri perminyakan nasional berupa gejala nyata penurunan produksi, menjadi hilang ditelan gegap gempitanya jargon-jargon di atas. Semua pihak terkonsentrasi untuk membahas RUU Migas sebagai aturan hukum baru pengganti UU No 44/1960 dan UU No 8/1971. Akibatnya, sejak RUU Migas diajukan ke DPR tahun 1998, investor dan para pemain mengambil posisi wait and see, menunggu sampai ada kejelasan aturan hukum di bidang perminyakan. Data menunjukkan bahwa investasi dan kegiatan pencarian cadangan (eksplorasi) turun drastis sejak 1999. Jumlah penandatanganan blok/kontrak baru, pengeboran eksplorasi mengalami penurunan mencolok. Bahkan, meskipun RUU Migas sudah disahkan menjadi UU Migas No 22/2001, investasi dan kegiatan pencarian cadangan baru tetap rendah. Kali ini persoalan bukan terletak pada aturan hukum/UU yang belum pasti, melainkan justru terletak pada substansi/isi dari UU yang sudah pasti tersebut, yakni UU No 22/2001. Yaitu, proses investasi yang menjadi sangat berbelit-belit/birokratik yang sebelumnya hanya melewati satu atap, kini harus melewat beratap-atap. Pajak dan pungutan yang tadinya baru dibebankan kepada investor setelah investor menemukan dan memproduksikan migas, kini sebelum mereka menemukan satu tetes pun, mereka sudah wajib bayar PPN, pajak impor, pungutan, dan retribusi (Pasal 31 UU Migas). Menyadari kelemahan dari UU Migas, pemerintah mengeluarkan peraturan Menteri Keuangan yang membebankan pajak Rp0 (nol rupiah) bagi investor hulu. Tetapi langkah ini dinilai justru menimbulkan masalah baru. Pasalnya, apakah peraturan menteri bisa 'mementahkan' UU. Sedangkan keluhan investor dan pemain yang menyangkut sistem yang lebih birokratik hingga kini belum ada pemecahan. Aspek kelembagaan Dengan UU Migas No 22/2001, investor kini harus berhubungan dengan banyak instansi. Pertama harus berhubungan dengan Ditjen Migas untuk urusan tender blok, kemudian berpindah ke lembaga baru bernama BP Migas untuk menandatangani kontrak kerja sama. Kalau investor membawa peralatan eksplorasi, harus berhubungan sendiri dengan Bea Cukai, demikian juga mereka harus berhubungan dengan Kantor Agraria untuk urusan sertifikat tanah/blok yang akan digarap di samping tentunya harus berhubungan dengan pemda. Akibatnya, meskipun realisasi kegiatan eksplorasi menurun dan produksi minyak mentah nasional juga terus turun, ternyata biaya yang harus dibayar negara malah justru melonjak tajam. Pengeluaran untuk produksi, misalnya, meningkat dari sekitar US$2,4 miliar pada 1999 menjadi sekitar US$4,0 miliar pada 2004. Kenaikan biaya ini
[ppiindia] Ribuan Lulusan SD dan SMP tak Bisa Sekolah
http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=205847kat_id=23 Minggu, 17 Juli 2005 21:05:00 Ribuan Lulusan SD dan SMP tak Bisa Sekolah Kediri-RoL -- Ribuan siswa lulusan SD dan SMP di Kabupaten Kediri, Jawa Timur terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan lanjutan menyusul tidak tersedianya ruang sekolah yang mencukupi sesuai jumlah lulusan siswa. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri, M Kardiyono, mengungkapkan bahwa jumlah lulusan SD di wilayahnya pada tahun 2005 ini mencapai 23.020 siswa. Sementara kuota siswa baru SMP Negeri di Kabupaten Kediri 9.636 orang atau hanya untuk menampung 41 persen lulusan SD di daerah tersebut. Demikian halnya dengan lulusan SMP yang jumlahnya mencapai 13.276 orang, padahal jatah untuk SMAN hanya tersedia 2.940 saja atau 22 persen dari jumlah kelulusan. ''Kondisi inilah yang mengakibatkan banyak lulusan dari Kabupaten Kediri terpaksa harus melanjutkan sekolah ke luar daerah bagi keluarga yang mampu. Sedang bagi mereka yang tidak mampu terpaksa tidak bisa melanjutkan sekolah itu,'' kata Kardiyono. Karena itu pihaknya berupaya mendirikan sejumlah gedung sekolah baru dan menambah jumlah ruang kelas agar bisa menampung para lulusan tersebut. Karena, lanjut Kardiyono, selain kekurangan jumlah ruang kelas, selama ini banyak gedung sekolah yang kondisinya kurang layak pakai. Ia mencontohkan gedung SDN Grogol II, sebanyak 397 siswa terpaksa belajar berjejalan di delapan ruang kelas yang ada. ''Itu berarti setiap kelas diisi 49-50 orang siswa.'' Disebutkan, pihaknya sudah mengatasinya dengan kegiatan belajar mengajar secara bergiliran. Akibatnya ada sejumlah kelas yang harus belajar siang di saat siswa yang lain pulang dan berisitirahat. Sementara Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Kediri, Suprapto, menyatakan kondisi seperti ini harus segera dicarikan jalan keluar. ''Pada anggaran tahun 2006 nanti akan kami upayakan adanya penambahan ruang kelas. Kemungkinan menambah gedung sekolah tahun ini sangat kecil karena APBD sudah diputuskan,'' ujarnya. Ia menyayangkan kondisi yang terjadi di SD Negeri II Grogol. ant/pur [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Mafia Peradilan
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=115521 Mafia Peradilan Putusan Hakim Perburuk Citra Peradilan Senin, 18 Juli 2005 JAKARTA (Suara Karya): Keputusan sebagian hakim dalam kasus-kasus yang mendapat perhatian masyarakat, semakin memperburuk citra peradilan Indonesia. Beberapa keputusan yang mereka ambil dinilai tidak peka dengan dinamika masyarakat yang menghendaki penegakan hukum yang adil dan transparan. Pernyataan itu tersimpul dari pembicaraan Suara Karya dengan mantan hakim agung, Benyamin Mangkoedilaga, Ahad (17/7) malam. Benyamin menunjuk beberapa contoh kasus yang menurut dia berlawanan dengan kehendak dan rasa keadilan mayoritas masyarakat Indonesia. Cukup banyak, wajar bila kesan yang muncul saat ini kekuasaan kehakiman tengah mengalami lesu darah, kata Benyamin. Dalam kaitan itu, Benyamin menyebut contoh kasus Nurdin Halid, yang dibebaskan dari tuduhan telah menggelapkan uang negara sebesar Rp 169 miliar, dalam soal distribusi minyak goreng untuk rakyat miskin. Benyamin juga menyebut putusan peninjauan kembali (PK) Mahkamah Agung yang mengurangi hukuman terpidana Tommy Soeharto, sebagai contoh lain. Tentang putusan yang mengurangi hukuman Tommy, dari 15 menjadi 10 tahun penjara, Benyamin mengaku merasa aneh. Keanehan itu menyangkut beberapa persoalan. Pertama, soal rehabilitasi. Lazimnya, menurut Benyamin, rehabilitasi hanya diberikan kepada terpidana yang dibebaskan. Dalam kasus Tommy kan tidak ada pembebasan, kata Benyamin, dengan nada gemas. Kejanggalan lain menyangkut dibebaskannya Tommy dari tuduhan melarikan diri. Padahal, usaha untuk menangkap Tommy Soeharto telah banyak menyita tenaga, waktu, pikiran dan dana dari aparat negara. Keprihatinan Benyamin juga diamini pakar hukum pidana yang juga anggota Komisi III DPR, Trimedya Panjaitan. Secara umum, Trimedya juga menyatakan kekecewaannya atas putusan pada beberapa kasus. Ia mencontohkan, keputusan hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara yang membebaskan terdakwa Waris Halid, dalam kasus tuduhan korupsi, serta putusan PN Jakarta Pusat terhadap Adiguna Sutowo dalam kasus tuduhan pembunuhan yang dilakukannya. Trimedya menganggap vonis tujuh tahun penjara yang diterima putra mantan pimpinan Pertamina Ibnu Sutowo itu terlalu ringan. Saya menganggap semua keputusan itu mengecewakan dan mencederai rasa keadilan masyarakat, kata Trimedya. Sebagai praktisi hukum, Trimedya mencium aroma intervensi non-yuridis dalam berbagai kasus tersebut. Tetapi, pendapat keduanya ditepis Ketua MA Bagir Manan. Menurut Bagir, sebaiknya masyarakat tidak mudah memberi cap nakal kepada seorang hakim hanya karena membebaskan terdakwa dari perkara yang ditanganinya. Belum tentu seorang hakim bersalah karena ia memutus bebas seorang terdakwa. Jangan begitu orang diputus bebas, hakimnya lalu dianggap tidak beres, kata Bagir. Ia khawatir, pikiran seperti itu akan menghancurkan integritas profesi seorang hakim. Bagir mengingatkan, ketidakpuasan atas putusan hakim sebaiknya dilakukan dengan mengajukan upaya hukum, seperti banding dan kasasi. (Jimmy/Kardeni/Nefan) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Janji Penjarakan Semua Koruptor
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=115523 KEJAKSAAN AGUNG Janji Penjarakan Semua Koruptor Senin, 18 Juli 2005 JAKARTA (Suara Karya): Kejaksaan Agung (Kejagung) di bawah kendali Jaksa Agung Abdul Rahman Saleh, menargetkan akan menyeret para koruptor yang telah disidik untuk segera masuk penjara. Target itu ditegaskan sendiri oleh Abdul Rahman Saleh, usai mengikuti gerak jalan santai dalam rangka hari bakti Adyaksa ke-45, di Kejagung, Jakarta, Minggu (17/7). Targetnya kita, membawa semua koruptor ke tempat tahanan, kata Jaksa Agung yang juga mengingatkan praktik korupsi di Indonesia sangat mencemaskan karena sudah manjangkau segala bidang termasuk pengadaan barang dan jasa. Bahkan telah merambah ke lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kondisi tersebut menjadi salah satu faktor penghambat utama pelaksanaan pembangunan di Indonesia, ujarnya. Korupsi juga banyak terjadi pada kegiatan pemerintahan yang berhubungan dengan penerimaan dan pembelanjaan uang negara. Dari berbagai penyimpangan telah terjadi kebocoran luar biasa. Untuk tahun 2003 saja misalnya, 30 persen dari belanja negara yang berjumlah Rp 118 trilun telah dikorupsi, sedangkan dana yang dikorupsi dari sektor penerimaan pajak pada tahun anggaran yang sama diperkirakan Rp 180 triliun. Menurut Jaksa Agung, peraturan perundang-undangan yang mengatur pencegahan dan pemberantasan tindak pidana korupsi sudah cukup banyak. Selain itu, juga ada keinginan nyata pemerintah untuk memberantas korupsi, baik dari sisi hukum pidana material maupun hukum pidana formal. Namun dalam pelaksanaannya masih terdapat banyak celah yang dapat disalahgunakan pelaku kejahatan untuk melepaskan diri dari jeratan hukum, sehingga praktik korupsi tidak terhindarkan yang mengakibatkan rakyat menderita. Dalam peringatan hari jadi kejaksaan itu, Jaksa Agung juga mengharapkan instansi yang dipimpinnya menjadi lebih profesional, transparan, dan akuntabel. Untuk mengawasi kinerja Kejagung, katanya, kini telah terbentuk Komisi Kejaksaan. Jaksa Agung akan melakukan pertemuan dengan seluruh anggota Komisi Kejaksaan pekan depan. (Victor AS/Ant) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Putusan Ngawur
http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=115525 Putusan Ngawur Frans Hendra Winata Praktisi Hukum, Dosen Universitas Pelita Harapan Senin, 18 Juli 2005 Tidak fair bila menuduh terjadinya mafia peradilan semata karena kesalahan hakim. Masalah korupsi peradilan, demikian saya lebih suka menyebutnya, terjadi tak lepas pula dari peran pengacara dan jaksa. Hakim tak bisa bergerak sendiri tanpa ada kongkalikong dengan pengacara dan jaksa. Namun demikian, hakim memang memegang kunci mengapa mafia peradilan kian bertumbuh subur di negeri ini. Yang jelas, mafia peradilan sulit diberantas karena tidak ada keseriusan dari pihak legislatif dan eksekutif sebagai partner yudikatif untuk meluruskannya. Dua lembaga ini perlu all out untuk mengondisikan agar kinerja di jajaran yudikatif berjalan sesuai harapan, memenuhi rasa keadilan dalam memutuskan perkara-perkara. Di lain pihak, pengawasan terhadap para hakim sendiri (oleh hakim pengawas atau MA) sejauh ini sangat kurang. Banyak indikasi adanya putusan-putusan hakim yang ngawur. Contohnya, kasus Tommy Soeharto, kasus Nurdin Halid dan lain-lain, yang kenyataannya tidak sesuai dengan dogma, kaidah atau teori-teori hukum yang berlaku. Mengapa orang yang membunuh, hukumannya lebih ringan daripada yang menyuruh membunuh? Padahal menurut teori hukum, orang yang menyuruh atau mengotaki pembunuhan, hukumannya sepertiga lebih berat dari yang disuruh membunuh. Tapi dalam kasus Tommy Soeharto, kenyataannya hukuman bagi Tommy sebagai tersangka yang menyuruh membunuh, lebih rendah daripada yang membunuh. Demikian pula dalam kasus Nurdin Halid yang sudah diputus 20 tahun penjara di pengadilan negeri (PN), akhirnya dibebaskan di pengadilan tinggi (PT). Mengapa sudah dihukum 20 tahun kok bisa bebas? Terkait dengan putusan-putusan ngawur oleh hakim, yang memrihatinkan, kita tidak pernah mendengar adanya pemanggilan oleh hakim pengawas atau Mahkamah Agung. Sudah selayaknya, bila terjadi suatu putusan ngawur yang mencuat di media massa, maka hakim yang memutuskan perkara tersebut perlu dipanggil. Hakim perlu diminta pertanggungjawaban sekaligus menjelaskan mengapa sampai muncul putusan macam itu. Dalam memutuskan suatu perkara, hakim memiliki independensi dan kebebasan. Namun kebebasan tersebut hendaknya tidak disalahtafsirkan, termasuk untuk memutuskan suatu perkara secara ngawur. Independensi dan kebebasan hakim diperlukan untuk menjamin rasa keadilan, bukan untuk jor-joran ngawur, yang ada indikasi KKN (korupsi, kolusi dan nepotisme) dan tidak berdasar rasa keadilan. *** [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Meskipun Seperti Menuang Segelas Air Ke Kolam
Meskipun Seperti Menuang Segelas Air Ke Kolam Bismillahir rahmanir rahiem Sabtu petang pekan yang lalu, saya naik songtiaw (kendaraan umum / angkutan kota semacam pick-up yang sudah dimodifikasi) ke masjid di Pattaya Selatan. Dari seringnya kita naik kendaraaan ini, maka tahulah kita bahwa salah satu kebiasaan yang baik dari orang2 Thailand adalah apabila dalam perjalanan ada orangtua atau perempuan yang naik kendaraan ini, maka kaum lelaki akan memberikan tempatnya kepada mereka. Di songtiaw tempat saya duduk telah ada beberapa orang (maaf) waria dengan pakaian minimnya. Dalam perjalanan, seorang ibu muda yang menggendong anaknya (sekitar 4 tahun) menyetop dan naik kendaraan ini. Sesaat sebelum wanita tadi naik, seorang lelaki segera bangun dan memberikan tempatnya kepada wanita tadi. Selanjutnya lelaki itu berdiri di belakang, di sebelah wanita tadi. Saya sendiri duduk berseberangan dengannya. Tidak lama setelah kendaraan bergerak, serombongan waria yang juga berpakaian minim menyetop dan naik songtiaw ini juga. Dan meniru kebiasaan baik mereka, maka saya pun berdiri dan memberikan tempat kepada mereka. Jumlahnya berlebih sehingga sebagian di pangku kawannya. Segera setelah songtiaw bergerak, para waria tersebut terlibat dalam pembicaraan yang seru. Selanjutnya mereka sibuk dengan melihat dan membicarakan selembar kertas yang dipegang oleh salah satu dari mereka yang duduk di sebelah wanita yang menggendong anaknya tadi. Lelaki tadi memberi aba2 dengan tangannya kepada para waria itu dengan sedikit komentar. Dia minta kepada mereka agar jangan membuka gambar wanita bugil di situ. Menurut pandangannya, hal itu tidak baik karena ada anak kecil di sampingnya. Rupa2-nya lelaki tersebut memahami bahwa meskipun pelacuran bukan lagi rahasia umum di Pattaya, tetapi dia tetap berusaha untuk menjaga anak kecil dari melihat gambar2 telanjang. Setelah tahu masalahnya, saya pun memberi support dengan pandangan simpati dan senyum kepadanya. Barangkali tindakan lelaki tadi tidak cukup berarti untuk mengubah keadaan di Pattaya, akan tetapi keadaan yang sesungguhnya adalah bahwa dia telah berbuat apa yang dapat dilakukannya dengan baik. Dia telah berbuat sesuatu yang berarti, bahkan meskipun seperti menuang segelas air ke kolam. Meskipun nampaknya tidak memberi perubahan yang berarti, namun yang sesungguhnya adalah bahwa dia telah menambah segelas air ke dalam kolam. Dan jika saja setiap dari kita dapat menghadirkan kebaikan2 sebaik yang dapat kita lakukan dengan kesabaran yang baik (tidak emosional), barangkali kita tidak terlalu susah untuk menjaga dan menyelamatkan anak2 kita secara ber-sama2 dari dekadensi moral. Sungguh, Allah maha kuasa atas segala sesuatu, termasuk di dalamnya adalah kekuasaan-Nya untuk mengubah keadaan2 menjadi baik atau lebih baik lagi. Namun demikian ketetapan-Nya atas dunia ini tidak berubah. Dia telah menjadikan dunia ini darul asbab. Itu artinya bahwa jika kita adalah salah satu asbab yang menjadikan anak2 kita menjadi generasi yang lebih baik, maka mudah bagi Allah (swt) untuk mengangkat kita dan orang2 yang bersama kita ke maqam yang mulia atau yang lebih mulia lagi. Dan tentu saja, mudah bagi Allah untuk mengubah keadaan negeri kita menjadi baik atau menjadi lebih baik lagi, Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Pattaya, 16/07/2005 * http://imanyakin.modblog.com/core.mod?show=blogviewblog_id=683217 [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Kepercayaan Terhadap Ilmu Sesat Ide Pembodohan
Kepercayaan Terhadap Ilmu Sesat Ide Pembodohan percayakah kalian? angin mengabarkan kabar kelaparan, kemiskinan! berita dari negeri rayuan pulau kelapa, pahit! hitunglah, berapa gajinya para wakil ra'yatmu! lalu bacalah hutang kehancuran ekonomi lepas landas mungkin kita memang tak punya kacamata batin? oya?! siapa itu yang ngaku-ngaku bangsa indonesia? mereka yang anti politik nyatanya berpikir munafik berambisi licik mengempeskan ide anti penindasan sembari nyanyi-nyanyi pelangi pelangi, alangkah indahmu... padahal student kita di jaman kolonial punya nyali melawan penjajahan lha sekarang koq bermetafora seperti paguyuban pelajar intriklicik yang bersemangat kolonialis berbau amis, memuakkan! lihatlah! ringkasan ceritanya adalah kasus minyak bumi siapa sebenarnya pemilik dari hasil alammu itu? merekakah yang bergaya mewah serakah? yang punya sepasukan centeng berkacamata dollar? siapa itu yang ngaku-ngaku bangsa indonesia? mereka yang mempropagandakan kencangkan ikat pinggang? tapi larangan gaya hidup bermewah-mewah diberakin para pemimpin sepertinya kita baca lagi kisah dongeng raja tanpa busana kemewahan itu nyatanya hanya milik penguasa dan koncokonconé negara bukan dibikin untuk ra'yat jadi melarat miskin! kita lihat matabatin ra'yat tak buta, hati ra'yat terluka! kalian yang doyan menindas pada suatu saat pasti terlindas sejarah! sejarah yang berpihak pada kebenaran yang akan menelanjangi karakter jahatnya orang bayaran dibayar oleh bosnya sang raja korupsi namberwan siapa yang mau terus-terusan bertitel budak belian? lantas ilmu sesat dijadikan alat represi semodel fasisme? gawat! cilaka! kalian pikir semua yang namanya politik itu licik? politikaphobia? atau politik hura-hura? sementara itu kalian sembunyi dibalik mimpi berilusi menjinakkan pemikiran anti penindasan maka dikreasikanlah acara nyanyi-nyanyi padamu negeri apa ini akibat dari berstatus keturunan maling ber-alibi suci? cikalbakal dari cekal mencekal ide demi napsu pribadi? imanjinasi dan kenyataan harus dibebaskan dari ide pembodohan pikiran mustinya bebas sebebas debu terbang di alam maya yakinlah pada kenyataan yang sebenarnya bahwa kemiskinan adalah penghinaan bahwa kemelaratan itu artinya kenekatan bahwa kemewahan para maling berdasi sudah sangat berbahaya kerna negeri kita ini asli alamnya kayaraya minyak bumi itu mustinya kado buat ra'yat bukankah kekuasaan itu datangnya dari mandat ra'yat?! siapa itu yang ngaku-ngaku bangsa indonesia? jika kalian hanya punya pikiran menindas jangan heran suatu saat bisulnya pecah! maka berceceranlah nanahnya sejarah! ra'yat sang pemilik mandat sudah pasti kecewa berat seberat perasaiannya sinonim sesusah hidup yang gelisah kerna lapar bukan sekedar lapar mayprén! ini busung lapar! itu koruptor! siapa yang sangka? jika kalian buta-budeg-bisu tak punya urat malu lupa dengan keindonesian yang suci bin munafik yang kalian bangga-banggakan cuma ide pembodohan padahal otak kalian dibayar untuk berfikir secara jujur kejujuran intelektual adalah jawaban terhadap ide pembodohan dibodohi oleh materi yang menggodamu untuk berkorupsi siapa itu yang ngaku-ngaku bangsa indonesia? Heri Latief amsterdam, 18 juli 2005 __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal
Mungkin inilah hasil dari privatisasi Rumah Sakit atau liberalisasi sektor Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan diserahkan kepada swasta. Pemerintah tak perlu ikut campur. Ada uang selamat. Tak ada uang ya sudah, berdoalah...:) Sesungguhnya ini adalah berita yang sangat menyedihkan. Kebijakan ekonomi yang salah-lah (yang membisniskan pelayanan kesehatan) yang menyebabkan banyak rakyat miskin yang meninggal karena tidak mendapat pelayanan kesehatan. Sudah saatnya Puskesmas atau pun bidan-bidan tradisional dimasyarakatkan kembali untuk membantu proses kelahiran. --- Ambon [EMAIL PROTECTED] wrote: http://www.indomedia.com/bpost/072005/17/depan/nas3.htm Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal Makassar, BPost Inilah gambaran semakin tipisnya rasa kemanusiaan bangsa ini. Gara-gara tidak punya uang untuk membiayai persalinan, seorang warga Makasar, Rahmatia harus kehilangan bayi yang dikandungnya. Pasalnya, Rumah Sakit Labuang Baji, Makassar tidak mau menangani persalinannya karena Rahmatia tidak mampu membayar biaya persalinan. Air ketubannya pecah, Kamis (14/7) malam (14/7), tapi hingga Jumat pagi dan siang tadi bayinya belum dikeluarkan. Bahkan pihak RS baru bilang pada saya setelah bayinya meninggal dalam kandungan, ujar suami Rahmatia, Daeng Rangka, kemarin. Tragisnya, hingga Sabtu pagi kemarin, bayi itu belum dikeluarkan dari kandungan Rahmatia. Bisa saja ibunya ketularan meninggal kalau penanganannya lambat, keluh Daeng. Daeng pun menyesalkan tindakan dokter yang dinilai tidak menangani persalinan ini dengan cepat. Pada saat ketuban Rahmatia pecah, dokter sempat bilang kepaad dirinya agar segera mengurus Jaring Pengaman Sosial (JPS) dulu agar ditangani oleh rumah sakit. Karena sudah malam, suaminya itu menjadi kalang kabut karena tidak ada kantor kelurahan yang buka. Walhasil, bayi dalam kandungan Rahmatia pun meninggal. Dokter tak menangani dengan baik karena saya miskin. Padahal saya sudah menunggunya selama 13 tahun. Andai saya banyak uang, tidak mungkin istri saya begini, ucap Daeng dengan isak tangis yang dalam. Sehari-harinya, Daeng berprofesi sebagai tukang becak. Hingga kemarin, pihak RS Labuang Baji, hingga saat ini belum mau memberikan komentar. Setiap dokter yang ditemui, enggan memberi penjelasan. Bahkan, sejumlah dokter muda mengunci ruang persalinan ketika hendak dikonfirmasi. dtc [Non-text portions of this message have been removed] Ingin belajar Islam? Mari bergabung milis Media Dakwah Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED] __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Re: Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis
Yap. Seorang non-muslim, karena latar belakang konsep ketuhanannya, tidak akan tega mengatakan kejahatan, keburukan itu datangnya dari Sang Maha Pencipta. Tapi kalau ditanya, mereka tentu meyakini bahwa Tuhan itu Maha Pencipta...:-). Buat mereka Tuhan tidak mungkin menciptakan keburukan karena Tuhan itu Maha Suci. Mereka punya makna sendiri akan kemahasucian Tuhan, dimana saya mengartikan konsep- konsep itu bukan ke Mahaan, hanya Tuhan Pencipta, Tuhan Suci, Tuhan Kuasa. Tidak ada keabsolutan. Ini kesimpulan saya sendiri setelah banyak berdiskusi dengan teman-teman Kristen. Saya pikir karena konsep ketuhanannya yang miskin itu, pada hal-hal yang ghaib seperti hal jin/setan/iblis ini, literatur kristen tidak bisa menjawabnya dgn tuntas dan mengalihkan ke jawaban yang filosofis. Iblis itu adalah sifat...dll. Sama seperti menjawab soal konsep Tuhan yang harus filosofis. Buat saya pribadi, kita hanya perlu berbaik sangka terhadap segala tujuan penciptaan Tuhan (yang baik dan buruk)itu buat manusia. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: Bung Togi, silahkan baca Qur'an disitu tertera semuanya. Have you ever read the Qur'an? Ambil hikmahnya dg baik, dg adanya Allah SWT granted his (Iblis) request, itu menandakan bhw Allah SWT maha pemurah dan maha penyayang. Bayangkan segitu kotornya Iblis itu masih saja diterima permohonannya, utk itu kita (manusia) tdk usah segan2 berdoa padaNya, menyadari bhw kita ini mahluk yg tdk luput akan dosa, sayangnya banyak diantara kita yg malas berdoa. Alqur'an TIDAK mengajarkan kita utk berbuat salah. Korupsi, diskriminasi, pemerkosaan dll adalah bentuk kejahatan yg lahir dr Iblis dan memang itulah yg sumpahnya terhdp Allah SWT bhw iblis akan terus menggoda kita sampai akhir zaman, dan hanya kita yg sesat (the misguided ones) yg akan menjadi pengikut Iblis tsb. Bung Togi, I guess you're not a Muslim, yah? Pertanyaan2 begini biasanya bukan lahir dr seorang Muslimin! Anyway, please do forgive me if I am wrong. Togi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: pak Tony, you wrote: Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah granted his request Benarkah Allah Yang Maha Mulia itu mau memenuhi permintaan Iblis Yang Maha Kotor itu? Saya yakin Al Quran tidak mengajarkan begitu, sebab jika benar, pantas saja jika dunia penuh dengan korupsi, diskriminasi, pemerkosaan dll. togi tony picasso [EMAIL PROTECTED] wrote: Apakah anda seorang Muslim? Menyesatkannya dimana? Allah bekerjasama dg Iblis utk menguji manusia (your words) bandingkan dg : ...Iblis diperkenankan utk menggoda manusia... (Ahmad Syukri). Read the Qur'an, if you want to know the truth. You will find that Iblis asked Allah for a postponement until the hereafter. Allah granted his request. Iblis swore that he would mislead and misguide all the people except those sincere and devoted worshipers of Allah. Allah told him that only the misguided ones would follow him and that He would fill Hell with him and his followers. partogi samosir [EMAIL PROTECTED] wrote: Benarkah Allah SWT menciptakan Iblis dan mengijinkan Iblis untuk menggoda manusia? Saya menganggap pendapat bapak Syukri itu menyesatkan, karena tidak mungkin Allah bekerjasama dengan Iblis untuk menguji manusia! togi Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote: Allah SWT itu Maha Sempurna. Makanya dia menciptakan berbagai macam makhluk sesuai keinginanNYA. DiciptakanNYA makhluk yang selalu taat dan patuh kepadaNYA seperti Malaikat (hanya punya satu dorongan yaitu taat kepada ALLAH SWT). Diciptakan juga makhluk yang selalu ingkar seperti Iblis (juga hanya satu dorongan). Kemudian diciptakanNYA makhluk yang lebih canggih lagi (sempurna lagi dibanding makhluk2 sebelumnya) yaitu Manusia, dimana dalam diri manusia diberi 2 macam dorongan yaitu kepada kejahatan (hawa nafsu) dan dorongan untuk berbuat kebaikan. Sebagai ciptaan yang lebih canggih dari pada ciptaan2 yang lain, manusia diberi kebabasan memilih oleh tuhan : Ingin Surga (kebahagiaan) atau Neraka (terserah pilihan manusia itu sendiri). Secara logika semuanya ingin Surga (kebahagiaan) dong! .ya nggak. Tapi supaya adil untuk mendapatkan surga tidaklah gratis. Karena kalau tidak iblis protes dong. Soalnya iblis dipastikan masuk neraka karena iri manusia diciptakan lebih canggih dari pada dia. Untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) manusia diuji dulu oleh Allah SWT didalam dunia ini. Antara lain Iblis diperkenankan oleh ALLAH SWT untuk menggoda manusia agar terdorong berbuat kejahatan sebagai ujian, juga diberikan musibah, fitnah dan lain2 sebagai cobaan/ujian ALLAH SWT. Dan sebagai keseimbangan tuhan memberi petunjuk melalui Utusan ALLAH SWT (para nabi) serta kitab suciNYA sehingga manusia terdorong untuk berbuat kebajikan. Jadi penciptaan iblis, alam dunia ini serta kedudukan manusia sebagai khalifah (manajer) dimuka bumi ini merupakan sarana ujian bagi
Ant: Re: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis
Kalo menurut saya sih, yang terakhir itu bukan karena iblis cemburu kepada Allah. Kalo mang ucup bisa merubah paradigma berfikir dari 'iblis cemburu kepada Allah' ke 'iblis tidak cemburu kepada Allah tapi cemburu kepada manusia Adam as'...he..he...pasti sudah tercerahkan. Iblis itu tahu kok kalau Allah itu segala...Maha, Allah itu Absolut...:-). Sama kan seperti manusia. Manusia tahu kalo Allah itu segala Maha...tapi kok la ya ngonno...masih aja menyekutukanNya dengan beralasan hanya dalam konsep kok, dalam hati tidak. Tapi, moga-moga memang dalam hati tidak. wassalam, --- In ppiindia@yahoogroups.com, mangucup88 [EMAIL PROTECTED] wrote: Siapakah yg menciptakan kejahatan dan siapakah yg menciptakan dosa ? Hawa melanggar perintah Allah dan berbuat dosa, karena kena hasutan dari si iblis ! Bingo dan benar 100%, karena si iblis itu memang sudah dari sononya ditakdirkan untuk menjadi kambing hitamnya dari Allah, tetapi siapakah yg menghasut si iblis sehingga ia berani berontak melawan Allah ? Jawabannya mudah, karena si iblis cemburu terhadap Allah ! Pertanyaan terakhir siapakah yg menciptakan rasa cemburu ini? Mohon pencerahannya agar mang Ucup tidak masuk neraka ! [EMAIL PROTECTED] wrote: Iya nihhh, kalau samasekali gak ada maling dan rampok, polisi dan tentara nganggur. Kalau polisi nganggur, lalu dibubarkan. Kalau gak ada polisi, maka negara gak ada wibawa, lalu negara bubar... Jadi, maling,rampok, iblis perlu... Salam Danardono Ambon [EMAIL PROTECTED] schrieb: Mungkin saja mereka punya secret agreement [perjandian rahasia] yang tidak diketahui manusia. Katanya kalau Mr Iblis dilenyapkan berarti dunia aman sentosa. Dan karena aman dan sentosa mengakibatkan manunia tidak lagi mengikuti petunjuk Alloh SWT. Sama halnya kalau Alloh SWT tidak ada maka iblis kena PHK, nganggur dan munkin saja bisa gila-gilan. Sebagai contoh duniawi bisa dilihat hubungan antara USA dan Soviet, dulu saling bermusuhan tetapi mempunyai hubungan diplomatik dan penuh dengan perjanjian rahasia mau pun tidak rahasia. Sekarang dengan hanya ada satu superpower keadaannya gila-gilaan :-))) Jadi konklusinya : ada kebutuhan timbal balik. - Original Message - From: partogi samosir [EMAIL PROTECTED] To: ppiindia@yahoogroups.com Sent: Saturday, July 16, 2005 10:05 AM Subject: [ppiindia] Allah bekerjasama dg iblis?--Mengapa diciptakanNya iblis Benarkah Allah SWT menciptakan Iblis dan mengijinkan Iblis untuk menggoda manusia? Saya menganggap pendapat bapak Syukri itu menyesatkan, karena tidak mungkin Allah bekerjasama dengan Iblis untuk menguji manusia! togi Ahmad Syukri [EMAIL PROTECTED] wrote: Allah SWT itu Maha Sempurna. Makanya dia menciptakan berbagai macam makhluk sesuai keinginanNYA. DiciptakanNYA makhluk yang selalu taat dan patuh kepadaNYA seperti Malaikat (hanya punya satu dorongan yaitu taat kepada ALLAH SWT). Diciptakan juga makhluk yang selalu ingkar seperti Iblis (juga hanya satu dorongan). Kemudian diciptakanNYA makhluk yang lebih canggih lagi (sempurna lagi dibanding makhluk2 sebelumnya) yaitu Manusia, dimana dalam diri manusia diberi 2 macam dorongan yaitu kepada kejahatan (hawa nafsu) dan dorongan untuk berbuat kebaikan. Sebagai ciptaan yang lebih canggih dari pada ciptaan2 yang lain, manusia diberi kebabasan memilih oleh tuhan : Ingin Surga (kebahagiaan) atau Neraka (terserah pilihan manusia itu sendiri). Secara logika semuanya ingin Surga (kebahagiaan) dong! .ya nggak. Tapi supaya adil untuk mendapatkan surga tidaklah gratis. Karena kalau tidak iblis protes dong. Soalnya iblis dipastikan masuk neraka karena iri manusia diciptakan lebih canggih dari pada dia. Untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) manusia diuji dulu oleh Allah SWT didalam dunia ini. Antara lain Iblis diperkenankan oleh ALLAH SWT untuk menggoda manusia agar terdorong berbuat kejahatan sebagai ujian, juga diberikan musibah, fitnah dan lain2 sebagai cobaan/ujian ALLAH SWT. Dan sebagai keseimbangan tuhan memberi petunjuk melalui Utusan ALLAH SWT (para nabi) serta kitab suciNYA sehingga manusia terdorong untuk berbuat kebajikan. Jadi penciptaan iblis, alam dunia ini serta kedudukan manusia sebagai khalifah (manajer) dimuka bumi ini merupakan sarana ujian bagi manusia. Apakah manusia bisa sukses (lulus ujian) untuk mendapatkan surga (kebahagiaan) atau gagal dan masuk Neraka. Sedangkan makhluk2 yang tidak ikut ujian (seperti Malaikat, bumi , matahari bintang2, air dll) tentu saja tidak akan dapat reward (surga) atau punishment (neraka). Wallahualam bissawab. - Yahoo! Mail for Mobile Take Yahoo! Mail with you! Check email on your mobile phone. [Non-text portions of this
[ppiindia] Fwd: Seri 685. Demokrasi sebagai Alat Penjajahan
--- In [EMAIL PROTECTED], H. M. Nur Abdurrahman [EMAIL PROTECTED] wrote: BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU [Kolom Tetap Harian Fajar] 685. Demokrasi sebagai Alat Penjajahan Either you accept our offer of carpet of gold, or we bury you under carpet of bomb. (Anda terima tawaran kami, dan hidup di atas karpet emas, atau jika tidak, Anda akan kami kubur di bawah karpet bom). Kalimat di atas adalah bahasa diplomasi yang dipilih Amerika untuk delegasi Thaliban saat berunding di Berlin, Jerman, sebelum mereka membombardir Afghanistan. Cuplikan itu dikutib oleh Jean- Charles Brisard dalam bukunya, Ben Laden, the Forbidden Truth. Kalimat seperti itu ternyata tidak membuat Thaliban surut dari pendirian awal. Dan ternyata Thaliban harus mengakui kebenaran ancaman Amerika tersebut, Afghanistan dikubur di bawah karpet bom. Apa sesungguhnya yang dicari oleh Amerika? Afghanistan memang amat menggiurkan. Selain memiliki cadangan minyak dan gas yang cukup besar dan belum diekplorasi, negeri yang terlihat tandus ini juga satu-satunya negara harapan Amerika untuk menjadi saluran pipa minyak yang akan dibangun untuk menyedot minyak dan gas dari Asia tengah (Turkemenistan, Uzbekistan dan Kazakistan) yang, menurut para ahli, depositnya mencapai 50 billion barel. Cadangan minyak ini nantinya dibawa ke laut India melalui Pakistan. Dibandingkan dengan Saudi Arabia yang hanya memiliki 30 billion barel, dan sisanya saat ini entah tinggal berapa lagi, Afghanistan sungguh sebuah surga tersendiri buat Amerika. Minyak untuk Amerika. Itulah nampaknya kata kunci kedamaian di Afghanistan. Dan menanamkan demokrasi di Afghanistan itulah kata pembenaran Amerika Serikat, sebagai kampiun demokrasi di dunia. Bagaimana dengan Iraq yang masih bergolak sekarang ini. Sama dengan Afghanisran black gold (emas hitam) alias minyak yang juga menjadi kata kunci. Sebermula Presiden George W Bush begitu menggebu-gebu dan berbusa-busa mulutnya meyakinkan dunia bahwa Iraq memiliki senjata kimiawi dan biologis dengan kuantitas yang tidak main-main. Senjata Pemusnah Massal (SPM) = Weapons of Mass Destruction (WMD) yang dimiliki Saddam Husein yang menjadi alat pembenaran untuk menginvasi Iraq dalam upaya ekspansi ekonominya menguasai negeri 1001 malam pemilik kandungan enas hitam itu. Begitu perang dinyatakan selesai, semua titik yang dicurigai sebagai lokasi disimpannya SPM=WMD itu secara intensif segera diperiksa oleh tim khusus AS. Namun, ternyata tidak secuilpun bukti ditemukan. Maka seperti di Afghanistan yang dijadikan pembenaran ialah lagi-lagi demokrasi, menanamkan demokrasi di Iraq, Kalau keluar Amerika menjadikan demokrasi sebagai kata pembenaran yang hakekatnya dijadikan dan sebagai alat penjajahan untuk ekspansi ekonominya, lalu bagaimana dengan wajah demokrasi dalam negeri Ameruka sendiri? Ralph Nader pada tahun 1972 menerbitkan buku Who Really Runs Congress?, yang menceritakan betapa kuatnya para pemilik modal mempengaruhi dan membiayai lobi-lobi Kongres. Diperkuat oleh The Powergame (1986) karya Hedrick Smith yang menegaskan bahwa unsur terpenting dalam kehidupan politik Amerika adalah: money, uang dan fulus. Sehingga benarlah apa yang diteriakkan Huey Newton, pemimpin Black Panther pada tahun 1960-an: Power to the people, for those who can afford it. (kekuasaan diperuntukkan bagi mereka yang mampu membayar untuk itu). Negara adidaya tersebut mempunyai kepentingan untuk membuka pasar global seluas-luasnya sehingga perusahaan Amerika dapat masuk dan menguasai pasar di negara setempat. Untuk mencapai hal itu, dibutuhkan suatu rezim yang lemah, yang dapat ditekan oleh para pemilik modal atau badan-badan keuangan internasional. Untuk menciptakan para penguasa yang lemah di tiap-tiap negara, dikembangkan konsep civil society (masyarakat sipil) yang mengebiri peran negara menjadi seminimal mungkin. Lembaga swadaya masyarakat (LSM) didorong untuk menjadi pemerintah-pemerintah kecil sehingga masyarakat dapat mengurus dirinya sendiri. Dengan demikian tidak hanya pemerintah, lembaga-lembaga swasta pun turut andil dalam penyebaran opini global tentang nilai-nilai demokrasi universal. Sudah terlalu jelas fakta yang dapat disodorkan bahwa Amerika menggunakan demokrasi sebagai alat untuk menekan negara-negara berkembang (terutama negeri-negeri Islam) agar tunduk pada keinginannya. Tidak pernah ada itikad baik Amerika untuk mendorong kesejahteraan negara-negara yang dijadikan sasaran promosi demokrasi dan hak asasi manusia. Amerika (dan negara-negara Barat) mempunyai kepentingan politik dan ekonomi untuk menjaga kelangsungan hidup rezim-rezim penguasa. Jika demokratisasi diartikan sebagai tampilnya kekuatan oposisi (yang didominasi oleh gerakan Islam fundamentalis) sebagaimana terjadi di Kuwait, Aljazair, Yordania, dan Yaman, maka Barat akan menghambat proses demokratisasi itu. Kontinuitas suplai minyak dan keberadaan pangkalan militer Barat adalah sesuatu
[ppiindia] Re: Tak Mampu Bayar Bayi Meninggal
--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami [EMAIL PROTECTED] wrote: Mungkin inilah hasil dari privatisasi Rumah Sakit atau liberalisasi sektor Rumah Sakit. Pelayanan kesehatan diserahkan kepada swasta. Pemerintah tak perlu ikut campur. Ada uang selamat. Tak ada uang ya sudah, berdoalah...:) Sesungguhnya ini adalah berita yang sangat menyedihkan. Kebijakan ekonomi yang salah-lah (yang membisniskan pelayanan kesehatan) yang menyebabkan banyak rakyat miskin yang meninggal karena tidak mendapat pelayanan kesehatan. Saya tahu anda anti privatisasi apapun. Saya juga tidak setuju privatisasi institusi negeri terutama dibidang pendidikan dan kesehatan. Cuma kalau setiap kasus atau mis-manajemen yg terjadi ditimpakan pada akibat privatisasi tampaknya terlalu sumir. Belum ada data yg menunjukkan bahwa ini terjadi krn RS Labuang Aji ini diprivatisasi. Kasus pelayanan buruk di RS (terutama RS Pemerintah) adalah cerita lama, telah terjadi sejak zaman Pak Harto. Belasan tahun yl, saya dalam keadaan mendesak dirujuk untuk periksa darah ke RS Hasan Sadikin Bandung. Jumat jam 11 siang, bagian UGD dan lab tutup. Tidak ada karyawan yg jaga di pos informasi. Zaman itu kata2 privatisasi/ liberalisasi belum terlintas sama sekali di Indonesia. Akhirnya saya harus pergi ke RS Swasta besar. Bbrp tahun lalupun, saya mengunjungi RSCM buat mencari info, sekitar satu jam disana saya mendapat kesimpulan: RS tsb masih butuh banyak perbaikan. Itu RS terbesar di Indonesia. Saya tidak menggeneralisir bahwa semua dokter, paramedis dan karyawannya adalah manusia kejam tak punya hati. Banyak saya kenal dokter dan paramedis yang simpatik dan humanis sekali. Tapi secara substansial ada yg salah dalam manajemen antar lembaga pemerintah dalam bidang kesehatan (dan pendidikan). Bukankah baru2 ini pemerintah menyatakan orang miskin gratis berobat di RS? Kenapa kasus ini bisa terjadi? Kemudian mengapa dokter yg bertugas saat itu tidak mendahulukan azas keselamatan pasien? Harus dicari penjelasan atas pertanyaan tsb, shg bisa diketahui dimana kelemahan penanganan kesehatan ini. Apalagi RS Labuang Baji adalah RS Pemerintah, jadi menuding privatisasi dalam kasus ini cuma mengaburkan masalah sesungguhnya yg harus diselesaikan. Atau ini bagian dari kampanye anti-privatisasi? salam, fau *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: [ppiindia] Tommy Soeharto Tiap Bulan Terbang ke Jakarta
Jika saya sebagai anggota TNI, saya akan menembak langsung Tommy!!! RSPAD adalah rumah sakit khusus untuk anggota TNI, bahkan kalau tidak salah RS itu khusus untuk perwira... bagaimana mungkin seorang napi bisa masuk RSPAD??! masukkan saja tommy ke RS umum biasa - Original Message - From: Ambon [EMAIL PROTECTED] To: Undisclosed-Recipient:; Sent: Saturday, July 16, 2005 5:04 PM Subject: [ppiindia] Tommy Soeharto Tiap Bulan Terbang ke Jakarta http://www.suarapembaruan.co.id/News/2005/07/15/index.html SUARA PEMBARUAN DAILY Tommy Soeharto Tiap Bulan Terbang ke Jakarta NUSAKAMBANGAN- Tommy Soeharto, yang menjalani pidana penjara di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Batu, Nusakambangan, Jawa Tengah, ternyata sebulan sekali terbang ke Jakarta untuk menjalani perawatan mata di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat. Tommy tidak menjalani perawatan di poliklinik LP Batu karena keterbatasan peralatan medis. Memang tiap bulan dia (Tommy) kontrol ke RSPAD. Pekan ini Tommy juga menjalani perawatan di sana. Tommy mendapat izin untuk dirawat di RSPAD mulai tanggal 11 hingga 18 Juli mendatang, ujar Kepala LP Batu yang juga koordinator LP se-Nusakambangan, Sudiyanto, kepada wartawan di LP Batu, Nusakambangan, Jawa Tengah, Kamis (14/7). *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Turut Berduka Cita Atas Apa yg Terjadi pada AHMADIYAH
Sebagai orang yang dilahirkan Katolik alias Non Moslem, daku merasa terpanggil untuk mengucapkan ikut bela sungkawa atas terjadinya pelanggaran hukum dan hak asasi manusia dan penghinaan agama (Islam), oleh orang-orang guoblok tapi sombong. Seolah-olah Tuhan itu nggak melihat, nggak mampu, kaya DIA butuh tenaga keroyokan guoblok nan sombong seperti itu. Mereka Jangan minder, orang Katolik juga masih banyak yang goblok dan sombong seperti itu. Mari kita bahu membahu menghilangkan keguoblokan dan kesombongan itu. (By the way, bagi yg ngeributin Tika pamer pakean renang di Thailand, anda tidak merasa tersinggung dengan penghinaan nama Allah dan agama Islam oleh orang2 sombong dan guoblok spt itu? Kalau masalah Tika anda kok ceriwis sekali, tapi kalau ada orang-orang gueblek yg memberi kesan Islam sbg agamanya orang gueblek, anda kok nggak ceriwis... apa anda diem-diem naksir Tika... :-))) ) Dari segi hukum dan kehidupan bernegara, apa yg dilakukan terhadap Ahmadiyah adalah suatu bentuk penghinaan, pelecehan terhadap hak warga negara. Apa yang terjadi pada hari Jumat kemarin sebenarnya merupakan teror. Masa orang mau Sholat dilempari batu??!!! Hari Jumat bukannya nahan diri, malah jadi orang liar. Jiancuk tenan, udah goblok sombong lagi. Ini merupakan indikasi kuat bahwa di tanah air ini memang terdapat sentra-sentra teroris menyalahgunakan nama Islam. Ada aparat aja berani ngelemparin batu, apalagi kalau kagak kelihatan ...ngelemparin bom.. -Bagi tokoh-tokoh Islam, janganlah terlalu cepat menuduh Amerika, jika demikian anda tidak ada bedanya dengan Bush. Jangan terlalu defensif lah!!!. Sebaliknya lebih tanggaplah jika terorisme dan penginjak-injakan hak asasi manusia dilakukan oleh umat muslim. Jangan diam saja. Dan berikan response kepada hal-hal yg lebih substansial, bukan cuman masalah Tika pakae pakean renang di Thailand, itu mah masalah ecek-ecek.. (istilah Amin Rais, kalau mau bisa diganti dgn ucuk-ucuk atau icik-icik atau apalah terserah udel anda). -Bagi umat non moslem, jangan terlalu bersedih kalau anda selalu dituduh hendak memurtadkan umat Islam. Lihatlah mereka, sesama Muslim pun mereka tidak mengenal toleransi. Sebaliknya tegurlah teman-teman yang hendak menawarkan agamanya pada siapapun untuk melakukannya dengan lebih hormat dan bermartabat. Menurut Erich Fromm (the art of loving), kalau orang mencintai itu selalu mempunyai 4 sindrom, keempatnya selalu ada. Yaitu CRRK, Care, Responsible, Respect, Knowing. Kalau cuman Care dan Responsible gak ada Respect dan Knowing itu mah mau maksain alias Diktator nggak beda jauh ama Teroris. So please kalau ada yg mau care dan responisble, minta juga supaya mau respect dan mengenali manusia lain dgn lebih dalam, otherwise itu mah bukan cinta tapi mau manipulasi. Paling mudah adalah imbauan almarhum Romo Mangun, kalau mau mengkristenkan orang, nggak usah banyak omong, beri saja contoh atau teladan cinta kasih, TITIK. Dia mau pindah agama atau tidak itu urusan masing-masing. -Bagi aparat pemerintah, perjuangkan penegakan hukum yang tegas. Itu kan emang pekerjaan anda??!!! Hari ini anda memberi toleransi, besok saudara anda atau anda sendiri bisa kena getahnya. Mau dibawa kemana negara ini? Buat apa kita bayar mahal2 anggota DPR, yang selalu minta naik gaji, cuman supaya dikhianati FPI? -Bagi sesama manusia. Jangan diam saja nyatakan rasa duka dan keberatan anda. Karena Nama Tuhan sekali lagi telah disalah gunakan untuk MELANGGAR HUKUM dan HAM. Bantu dan perjuangkanlah Pendidikan yang Pluralistis, Humanis, Spiritualistis dan Gratis.. Tegaskan -Bagi Tuhan, kau tau apa yang kita mau.. please help. Eh... Tuhan kalau gak Salah Bertrand Russel pernah omong jangan remehkan orang guoblok yg banyak, negara bisa ancur karenanya. what ever siapa yg omong, sampeyan ya dah tau... Makanya tolong dong, kalau dah tahu mbok ya mbantuin... Please jangan keterlaluan dong, masak situ kasi begitu banyak orang bodoh dan sombong pula... satu kejelekan aja kenapa sih Han, guoblok atau sombong jangan dua2nya sekaligus dong Han... Hani..??? .. emmm jangan-jangan orang sombong itu karena goblok Tap Han, kan ada orang guoblok rendah hati??? What ever lah Han, pokoknye selametin kita aje..ya Hani... Selain itu ... Lu jangan diam aja kenapa, kalau namamu disalahgunain orang guoblok dan sombong! Yah... gue tahu elu Maha Sabar dan Kasih, tapi yah... kita udah nggak sabar nih...masak sengsara terus ini bangsa. Dg Hani! Best Regardos Bobby Budiarto __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org
[ppiindia] islib = istana liberal
Tinggalkan Jas, Tanggalkan Dasi Gerakan menghemat energi membawa efek samping penting. Cara berpakaian pejabat disesuaikan: fungsi mengalahkan gengsi. ***- Maksudnya adalah sebagai konsekuensi menghemat energi, tapi gerakan mencopot jas dan dasi ternyata punya arti penting tersendiri. Gerakan hemat energi yang dicetuskan melalui Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2005 mungkin saja tak efektif mencapai sasaran. Itu masih harus kita lihat nanti. Namun sekarang efek budaya penting sudah langsung dihasilkan, walaupun tidak disengaja dan tidak dimaksudkan sebagai tujuan. Diam-diam telah terjadi semacam revolusi tata krama busana yang dimulai dari lingkungan Istana Presiden. Pada mulanya adalah instruksi untuk menghemat pemakaian listrik, suhu kamar di Istana Kepresidenan dan kantor pemerintah lain tak perlu diatur terlalu dingin. Cukup sampai 25 derajat Celsius, Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan. Karena itu para pejabat dibebaskan dari aturan memakai pakaian komplet. Boleh copot dasi dan meninggalkan jas di lemari supaya tidak merasa kepanasan, yang sebenarnya akibat ulahnya sendiri itu. Bukan cuma dibebaskan, bahkan dilarang membungkus tubuhnya dengan jas. Instruksi ini seakan-akan mengesankan negara terlalu mengatur gaya hidup pribadi para pejabatnya. Memang mengatur, tapi bukan dalam semangat mengekang, melainkan justru bersifat deregulasi, atau liberalisasi cara berpakaian dalam jam kerja. Mungkin karenanya orang akan bergurau tentang gerakan Islib baru, kependekan dari istana liberal, khusus dalam soal dress code. Tidak apa-apa, tak ada kepribadian nasional yang dikesampingkan dalam hal itu. Yang terjadi adalah sekadar rasionalisasi yang memang dibutuhkan, yaitu penyesuaian kehidupan material dengan tekanan biaya ekonomi. Itulah hakikat efisiensi. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Wakil Presiden Jusuf Kalla harus bangga karena memelopori terobosan ini. Sejak zaman kolonial--berulang kali telah dicoba--kita tak berhasil keluar dari masalah pakaian sipil lengkap yang sebenarnya tidak sesuai dengan iklim tropis negeri ini. Ketidakcocokan juga ada dalam soal biaya: setelan jas pejabat harganya bisa Rp 10 juta lebih, dasi selembar sampai Rp 1 juta. Lalu, agar tidak kegerahan, AC semua ruangan dan mobil dipasang sedingin mungkin, yang makan ongkos dan menghabiskan energi pula. Konyol bukan? Mungkin kita masih terpengaruh pada peribahasa warisan kolonial bahwa busana menunjukkan harkat pemakainya. Lalu keliru diterapkan untuk meningkatkan gengsi. Padahal, pada bangsa yang sama juga berlaku ungkapan sebaliknya, de kleren maken den man niet, bukan pakaian yang menentukan diri seseorang. Wibawa dipancarkan dari sikap dan perilakunya. Biarlah setelan lengkap itu, sampai ke tuxedo dan dasi kupu-kupu, dipakai resepsionis hotel internasional, pramugara udara, atau pelayan restoran besar saja. Kita sudah capek melihat sidang DPR, misalnya, dipenuhi campur aduk jenis jas, mulai dari jas tweed hingga yang bercorak kotak-kotak, atau blazer berkancing metal, yang biasanya dipakai untuk musim gugur, berburu rubah, atau ke klub golf di Eropa sana. Syukurlah, sekarang kemeja biasa boleh, batik lengan pendek juga oke dipakai dalam sidang kabinet. Tentu saja berkaus oblong atau berkemban bagi menteri perempuan tak dibenarkan. Berpakaian sederhana bukan berarti tak mampu membeli. Di Singapura, yang jauh lebih kaya, para pemimpin juga lebih sering berkemeja biasa saja. Kita tak ingin meramal apakah akhirnya gerakan penghematan energi bisa berguna, dan saat ini tak ingin ikut berdebat tentang efeknya pada pertumbuhan ekonomi. Namun, apa pun jadinya, gunanya kini bagi pendobrakan kode berbusana sudah jelas ada, dan harus diluaskan serta dijaga kelangsungannya. ***/*** (Opini Majalah TEMPO, 18 Juli 2005) [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Why the world is flat (Daniel H. Pink)
Tentu saja ungkapan 'bumi datar' hanya figure of speech saja. Artinya, tidak ada hambatan apapun bagi seseorang untuk menjadi pemain golf handal seperti Chichi Rodriguez, misalnya. Dulu, sebelum 'bumi datar', sekalipun tidak ada peraturan tertulis, hanya mereka yang masuk WASP (white-anglo saxon, protestant) yang dapat jadi anggota country clubs. Tak ada larangan bagi yang bukan WASP memang, tapi siapa yang akan memberi reference ? Dunia berubah kearah persamaan kesempatan bagi semua, dan kini orang dapat melihat seorang Tiger Woods menduduki ranking teratas PGA. Tennis semula juga olah raganya WASP, sekarang African-Americans banyak yang menjadi kampiun seperti dua bersaudasa Venus dan Serena Williams. Baru tahu bahwa Tom Friedman bekas caddynya Chichi Rodriguez. Mungkin berawal dari melayani Chichi Rodriguez inilah Tom Friedman (peraih Pulitzer Prize 3 kali) terobsesi bahwa 'the playing field is really flat' dan menjadi penganjur globalisasi. Salam, RM Why the World Is Flat The playing field is being leveled, says globalization guru Thomas Friedman - from Shanghai to Silicon Valley, from al Qaeda to Wal-Mart. By Daniel H. Pink Thirty-five years ago this summer, the golfer Chi Chi Rodriguez was competing in his seventh US Open, played that year at Hazeltine Country Club outside Minneapolis. Tied for second place after the opening round, Rodriguez eventually finished 27th, a few strokes ahead of such golf legends as Jack Nicklaus, Arnold Palmer, and Gary Player. His caddy for the tournament was a 17-year-old local named Tommy Friedman. Rodriguez retired from golf several years later. But his caddy - now known as Thomas L. Friedman, foreign affairs columnist for The New York Times and author of the new book The World Is Flat: A Brief History of the Twenty-First Century - has spent his career deploying the skills he used on the golf course: describing the terrain, shouting warnings and encouragement, and whispering in the ears of big players. After 10 years of writing his twice-weekly foreign affairs column, Friedman has become the most influential American newspaper columnist since Walter Lippmann. One reason for Friedman's influence is that, in the mid-'90s, he staked out the territory at the intersection of technology, financial markets, and world trade, which the foreign policy establishment, still focused on cruise missiles and throw weights, had largely ignored. This thing called globalization, he says, can explain more things in more ways than anything else. Friedman's 1999 book, The Lexus and the Olive Tree: Understanding Globalization, provided much of the intellectual framework for the debate. The first big book on globalization that anybody actually read, as Friedman describes it, helped make him a fixture on the Davos-Allen Conference-Renaissance Weekend circuit. But it also made him a lightning rod. He's been accused of rhetorical hyperventilation and dismissed as an apologist for global capital. The columnist Molly Ivins even dubbed top-tier society's lack of concern for the downsides of globalization the Tom Friedman Problem. After 9/11, Friedman says, he paid less attention to globalization. He spent the next three years traveling to the Arab and Muslim world trying to get at the roots of the attack on the US. His columns on the subject earned him his third Pulitzer Prize. But Friedman realized that while he was writing about terrorism, he missed an even bigger story: Globalization had gone into overdrive. So in a three-month burst last year, he wrote The World Is Flat to explain his updated thinking on the subject. Friedman enlisted some impressive editorial assistance. Bill Gates spent a day with him to critique the theory. Friedman presented sections of the book to the strategic planning unit at IBM and to Michael Dell. But his most important tutors were two Indians: Nandan Nilekani, CEO of Infosys, and Vivek Paul, a top executive at Wipro. They were the guys who really cracked the code for me. Wired sat down with Friedman in his office at the Times' Washington bureau to discuss the flattening of the world. WIRED: What do you mean the world is flat? FRIEDMAN: I was in India interviewing Nandan Nilekani at Infosys. And he said to me, Tom, the playing field is being leveled. Indians and Chinese were going to compete for work like never before, and Americans weren't ready. I kept chewing over that phrase - the playing field is being leveled - and then it hit me: Holy mackerel, the world is becoming flat. Several technological and political forces have converged, and that has produced a global, Web-enabled playing field that allows for multiple forms of collaboration without regard to geography or distance - or soon, even language. So, we're talking about globalization enhanced by things like the rise of open source? This is Globalization 3.0. In Globalization 1.0, which began around 1492, the world went from size large to size medium. In Globalization 2.0, the
Re: [ppiindia] Re: Markas Ahmadiyah Diserbu Massa
The saint [EMAIL PROTECTED] wrote: ..deleted Sekarang lah massa seperti NU, Muhammadiyah, PKS dan Massa-massa nasionalis lainnya menunjukkan sisi sesungguhnya mereka yang katanya membela KEADILAN. Bobby ngimbuhi: BETUL SKEALI. Saatnya organisasi2 besar Islam menunjukkan ketegasan. PKS, mestinya bisa kan orang2nya nggak guoblok. Muhammadiyah... sekarang setelah diketuai Din Syamsudin, bekas antek Tutut.. tanda tanya besar NU.Insya Allah. Gimanapun, pemerintah jangan terlalu tergantung ama organisasi Islam. Berani dong sikap tegas. SBY tegas dong, ini kan otoritas anda dicuri!!! Salam Bobby B __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Re: Ant: [ppiindia] Mungkinkah LPPI berhenti?
when i watched the news on TV abt ahmadiah, it's just another prove of justification of blood-thirsty ppl regarding to defend their religion with violence..., they execute their beliefs by conduct violence, and more ridicolous that after Friday prayer (sholat jumat) they came from mosque, they came to Ahmadiah with (parang, batu, pisau, golok) ..gosh...their face re full of hatred and even dare to kill if it necessary...(i wonder what kinda things they heard from the mosque anyway) the ahmadiah ppl looked helpless, terrified and they just watched in horror.. anyway, i think these kinda things is not new anyway..., there's always be violence.., i wonder if these kinda lunatic run the country or run the world, the next generation of osama bin laden...:))..btw they re the biggest and fanatic fans of osama bin laden...to them osama is their hero...no wonder..:))... the kinda things that happened to ahmadiah should give many ppl different perspectives...and the real image of what kinda agenda and beliefs that makes there ppl doing such a horror and terrible things... btw if they not agree with ahmadiah, they dont have a right to judge them by violence...it's not human it's evil... can they (LPPI, FPI) stop?..i think the question should be can they be stopped..? Danardono HADINOTO [EMAIL PROTECTED] To oo.deppiindia@yahoogroups.com Sent by: cc [EMAIL PROTECTED] ups.com Subject Ant: [ppiindia] Mungkinkah LPPI berhenti? 07/17/2005 09:03 PM Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com ...Umat yang mana ? Ya, inilah pertanyaan umum, yang kita ajukan, pada Allah.Yang mana sebenarnya umatMU? Semua kelompok mengatasnamakan namaMU. salam danardono The saint [EMAIL PROTECTED] schrieb: Apakah LPPI akan berhenti melakukan aksi penyerangan terhadap kelompok yang menurut mereka keliru? Siapa saja yang telah dinyatakan menyimpang menurut mereka? Apakah Pemerintah akan mendiamkan saja kejadian ini? Apakah peristiwa seperti ini pernah terjadi di Negara lain? Pemerintah Pakistan atas desakan Kelompok Islam Radikal seperti LPPI/GUI ini mengeluarkan Peraturan bahwa Ahmadiyah di luar Islam pada tahun 1974. Dan Tahun 1980-an Jend. Zia dengan maksud menarik simpati Mullah Pakistan menegaskan kembali UU dengan memberikan hukuman badan jika Ahmadiyah menggunakan atribut islam seperti : Menamakan tempat ibadahnya masjid, mengucapkan salam, mengucapkan azan, menggunakan nama islam, mengucapkan lailahaillah muhammadurasulullah dan menuliskannya di masjid mereka, mendakwahkan ajaran mereka dll. Apakah ini berhasil menghambat kemajuan ahmadiyah dan memebuat Pakistan lebih baik? Tidak sama sekali tidak. Kedua harapan mereka tidak tercapai, bahkan Ahmadiyah semakin maju dan Pakistan semakin terpuruk. Satu-satunya pencapaian mereka adalah berhasil berpartisipasi dalam politik yang ternyata malah menambah kerusakan pada Pakistan, karena mereka bukan negarawan melainkan mengaku ahli agama yang tidak tahu menahu bagaimana mengurus Negara. Ahmadiyah sudah memperingatkan di depan Parlemen pada saat hearing sebelum keluarnya Undang-Undang tsb. bahwa tidak ada lembaga di dunia ini yang dapat menentukan dan memaksakan keyakinan yang harus dianut oleh warga negaranya. Jika Peraturan ini dikeluarkan maka akan menimbulkan perselisihan antar kelompok selanjutnya yang akan menimpa semua golongan karena sampai saat itu sudah banyak fatwa pengkafiran dari suatu kelompok terhadap kelompok lainnya terutama pada tiga kelompok besar Syiah, Sunni dan Ahmadiyah selain beberapa kelompok lainnya seperti Inkarsunnah dan Mutazilah. Ahmadiyah sudah memperingatkan bahwa Pemerintah seharusnya tidak usah turut campur dalam masalah ini dan hanya menjaga terjaminnya keamanan dan hak-hak asasi warga negaranya. Ternyata Isu Ahmadiyah ini sukses membawa
[ppiindia] Re: islib = istana liberal
Mas Nug, apakah inspirasi pakaian pejabat ini datang dari PM Koizumi ya? Soalnya pas Pak SBY kesini awal Juni bertepatan pula dg kampanye PM Koizumi untuk menanggalkan jas dan dasi selama summer di Jepang (that's the first time in Japan). Pak Koizumi sendiri memakai kemeja casual lengan panjang. Dengar2 awalnya tidak terlalu efektif, karena memang jas gelap dan dasi sudah gaya berpakaian standar pria pekerja disini. AC ruangan yg diharapkan diset pada 28C nyatanya masih diset 24C. Tetapi mulai banyak yg meninggalkan jas dan dasi terutama para akademisi dan terutama mulai minggu2 ini karena sudah terasa gerahnya. Harusnya kemaren Pak SBY melobi Koizumi untuk mengimpor batik Indonesia yg lebih adem... fau --- In ppiindia@yahoogroups.com, Nugroho Dewanto [EMAIL PROTECTED] wrote: Tinggalkan Jas, Tanggalkan Dasi Gerakan menghemat energi membawa efek samping penting. Cara berpakaian pejabat disesuaikan: fungsi mengalahkan gengsi. ***- *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Porno
ASAL USUL Porno Ariel Heryanto Remaja Asia, termasuk Indonesia, telah menemukan seksualitas lebih santai dan pada usia lebih muda dibandingkan orangtuanya. Ini bukan perbedaan tingkat susila antargenerasi, tetapi perubahan sejarah teknologi. Ketika pornografi dicetak di atas kertas, ruang gerak pembuat dan pengecernya serba terbatas. Juga konsumennya, apalagi yang di bawah umur. Kalaupun berhasil mendapatkan, mereka harus mencuri-curi tempat dan waktu untuk membaca dan menyimpannya. Begitu rumitnya pornografi di atas kertas. Apalagi film biru yang butuh proyektor dan kamar gelap. Berkat internet dan DVD, pornografi beredar gencar dan murah. Sesudah dinikmati, bisa disimpan dalam disket tanpa kelihatan jorok, diedarkan, diperbanyak, atau dihapus tanpa bekas. Rekaman VCD dan DVD seharga karcis bioskop. Bisa dimaklumi bila ada yang panik. Sambil menjerit itu porno!, mereka bertekad memeranginya. Tetapi, industri hiburan telah menghancurkan batasan porno dan bukan porno. Teknologi SMS tidak membedakan apakah pesan dari SBY cocok untuk dewasa atau anak. Di layar komputer dan televisi bercampur-aduk berita tentang indeks saham, bom, film kartun Jepang, dan gosip hamilnya Angelina Jolie bagi penonton semua umur. Generasi terdahulu jelas bersalah karena gagal menyediakan pendidikan seksual yang sehat, terbuka, dan beretika pada generasi mudanya. Lowongan itu digarap para pedagang industri informasi hiburan tanpa menghiraukan etika. Kegagalan kaum tua ini melahirkan reaksi defensif yang tidak selalu memperbaiki situasi. Ada yang bangkit menjadi kelompok militan anti-pornografi. Ada yang berjuang lewat undang-undang. Reaksi represif itu bukan hanya mubazir, tetapi bisa berbahaya dalam masyarakat yang lembaga peradilannya sedang amburadul. Merumuskan pornografi saja orang sudah kelabakan. Karena akar masalahnya tidak dipahami di luar soal moralitas baik lawan buruk. Terlebih konyol ketika ada yang berdalih seksualitas terbuka tidak sesuai kebudayaan asli bangsa Timur. Gambar relief di sejumlah candi kita merayakan kelamin dan seks. Di sejumlah masyarakat kita, pria mandi bersama di satu bagian sungai; perempuannya di bagian lain. Di sebagian wilayah, perempuan bertelanjang dada sehari-hari. Di pusat kota para pria bekerja bertelanjang dada, dan buang air-kecil di bawah pohon. Goyang Inul pada awalnya populer di kalangan yang asing pada gagasan liberalisme. Porno tidak dikenal dalam bahasa adat kita. Kita harus pinjam bahasa Inggris untuk menajiskan orang lain. Sejak awal adat kita yang beraneka menyerap adat berbagai bangsa lain. Perdebatan RUU KUHP kesusilaan didorong meningkatnya bentrok nilai budaya yang sama-sama datang dari luar Nusantara. Tidak ada yang berhak mengklaim lebih asli. Apakah pornografi ditentukan ada atau tidaknya unsur erotik pada gambar atau tindakan? Bagaimana jika gambar atau tindakan itu tidak mengandung unsur erotik, tetapi yang melihatnya terangsang? Gambarnya harus dipidana, atau yang tidak tahan melihat perlu dibawa ke klinik ilmu jiwa? Seorang pria Indonesia pernah menceritakan pengalamannya cuci mata di pantai Kuta. Banyak turis asing, perempuan berkulit putih, berjemur diri sambil melepas kutang. Aneh, katanya, saya sama sekali tidak terangsang. Tetapi, yang lebih aneh, tambahnya, setengah jam kemudian ada perempuan berkulit coklat yang lewat dengan pakaian minim. Tubuh saya bergetar. Sebagian besar kasus pornografi merendahkan perempuan, tetapi meresahkan pria. Perempuan diperalat sebagai objek untuk merangsang fantasi dan isi kantong pria, subjek yang rentan secara erotik, tetapi berjaya secara politik, ekonomi, hukum, dan moralitas. Pornografi mirip terorisme. Negara berusaha menaklukkan keduanya lewat berbagai cara, termasuk hukum. Tetapi, keduanya susah didefinisikan. Dalam sebagian besar kasus, pornografi atau teroris hanya ada di benak yang merumuskan, bukan sesuatu yang hadir objektif di dunia. Bagi Presiden Bush, orang seperti Abu Bakar Baasyir itu teroris. Tetapi, bagi kelompok Baasyir, yang teroris adalah Bush. Seperti terorisme, sebagian besar pornografi dikuasai, dinikmati, dan sekaligus dikutuk sesama pria. Kaum perempuan diperalat atau dikorbankan. Berciuman di muka umum atau di layar televisi merupakan tindak kejahatan? Tetapi, adegan baku-hantam dalam film cerita atau ruang parlemen sah-sah saja? Apa kita dididik lebih menghargai kekerasan dan kebencian, sambil menindas kasih sayang? Dalam seluruh sejarah, pria lahir dan dibesarkan untuk berperang dan membunuh. Perempuan melahirkan kehidupan, menyusui, dan merawatnya. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0507/17/persona/1899020.htm - Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat
[ppiindia] Asvi Warman Adam Meluruskan Sejarah
Asvi Warman Adam Meluruskan Sejarah Oleh: P Bambang Wisudo ASVI Warman Adam (50) merupakan seorang sejarawan yang terus mendesakkan agenda pelurusan sejarah dan lantang menyuarakan perlunya kebohongan seputar peristiwa 1965 dibongkar. Sejarah yang selama ini dipergunakan sebagai alat penindas perlu diubah menjadi medium pembebasan, kata Asvi. Sejak rezim Soeharto jatuh, peneliti senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) ini mengalihkan konsentrasi kegiatan riset dan penulisan tentang sejarah kontemporer Indonesia. Ia sangat aktif menulis di surat kabar, berbicara dalam berbagai pertemuan dan seminar, serta melakukan riset seputar peristiwa 1965 dan sejumlah topik lainnya. Ia menulis sederet pengantar buku-buku yang ditulis oleh para korban dan mereka yang disingkirkan akibat peristiwa kelabu itu. Dua buku yang diterbitkan baru-baru ini, Soeharto Sisi Gelap Sejarah Indonesia dan Pelurusan Sejarah Indonesia, mengungkapkan bagaimana sejarawan ini bersikap. Ironinya, Asvi yang dikenal luas berbagai kalangan, baik mahasiswa, intelektual, aktivis organisasi nonpemerintah, para korban kekerasan Orde Baru, sampai anak-anak SMA itu, tidak terlibat dalam proyek-proyek pelurusan sejarah yang disponsori negara. Ia mundur dari tim penulisan ulang Sejarah Nasional Indonesia. Ia tidak dilibatkan dalam revisi sejarah seputar peristiwa 1965 yang dibentuk pada masa pemerintahan Megawati Soekarnoputri. Baru-baru ini, namanya juga gugur dalam seleksi keanggotaan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) yang diharapkan bisa menyingkap dan mengobati kabut hitam perjalanan Indonesia. Asvi menyatakan tidak kecewa dan bisa menerima hasil seleksi itu. Saya akan tetap berusaha untuk memperbaiki persoalan sejarah masa lalu di luar KKR, kata Asvi. Apa yang memotivasi Anda untuk mengikuti seleksi keanggotaan KKR? Itu bagian dari keprihatinan saya. Pelurusan sejarah dan KKR merupakan bagian dari reparasi politik masa lalu yang tidak terselesaikan. Ibarat reparasi mobil. Kalau mobil ditabrak dibawa ke bengkel, reparasi apa pun tidak bisa memulihkan pada kondisi awal. Ini hendaknya disadari. Reparasi ini juga menyangkut permohonan maaf. Ada ganti rugi, kompensasi. Itu yang dilakukan KKR. Namun, reparasi juga menyangkut apa yang dilihat masyarakat. Menyangkut juga gugatan terhadap peristiwa masa lampau, bagaimana memori masyarakat. Ini bisa diselesaikan melalui pelurusan sejarah, pendidikan sejarah di sekolah lebih baik, penerbitan buku-buku, pembuatan film, dan lain-lainnya. KKR juga berkaitan dengan pelurusan sejarah, karena dari situ akan dihasilkan dokumen negara untuk penulisan sejarah. Kegiatan utama Anda saat ini? Menulis sejarah kontemporer, hal-hal kontroversial, yang terkait dengan pelurusan sejarah. Peristiwa-peristiwa dalam sejarah kontemporer itu dulu dibengkokkan oleh rezim. Pada masa lampau, sejarah yang diajarkan di sekolah lebih banyak bercerita tentang pemberontakan. Seakan-akan Indonesia, sejak 1945-1965, hanya berisi serangkaian pemberontakan, lalu ada tentara yang berhasil menumpas pemberontakan dan jadi pahlawan. Padahal cerita Indonesia tidak hanya tentang itu. Pemberontakan itu harus dilihat dari perspektif lebih komprehensif. Kurikulum 2004 lebih maju dalam hal ini. Pemberontakan tidak dilihat sebagai pemberontakan an sich. Pemberontakan juga dilihat dari persoalan-persoalan yang terjadi di Indonesia. Ada persoalan kesenjangan ekonomi, ada persoalan ideologis, dan ada persoalan sosial politik lainnya. Peristiwa-peristiwa itu dilihat dari perspektif sebuah bangsa yang menghadapi berbagai persoalan. Tidak semata-mata bercerita tentang ada sekelompok orang yang ingin keluar dari negara di Indonesia, kemudian ada yang berhasil membela negara kesatuan. Mengapa fokus Anda pada Peristiwa 1965? Peristiwa 1965 merupakan tahun pembatas zaman. Zaman berubah antara sebelum 1965 dan sesudahnya. Perubahan itu terjadi dalam bidang ekonomi, politik, dan sosial budaya secara serentak. Setelah tahun 1965, politik luar negeri berubah total. Dari nonblok menjadi pro-Barat, menjadi pengikut Amerika Serikat. Ekonomi Indonesia yang dulunya berdikari berubah menjadi ekonomi yang tergantung pada modal asing. Dalam bidang sosial budaya juga terjadi perubahan sangat besar. Pada masa lampau, orang boleh mempersoalkan tanah. Pada masa Orde Baru, penelitian tentang agraria pun hilang. Orang tidak boleh lagi mengungkit-ungkit tanah. Dalam bidang kebudayaan, sebelum 1965, kita bebas berpolemik. Sesudah tahun 1965 budaya kita seolah-olah satu, menjadi monolitik. Tidak ada lagi perbedaan. Semua seragam. Saya tidak menampik bahwa sebelum tahun 1965 juga terjadi hal-hal buruk. Ada aksi-aksi sepihak dari Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Barisan Tani Indonesia (BTI). Ada serangan Lekra terhadap kelompok Manikebu yang tidak terpuji. Namun, pembantaian yang terjadi sesudahnya merupakan pembalasan yang lebih dari setimpal. Kenapa sesudah tahun 1966 masih
Re: [ppiindia] Re: Markas Ahmadiyah Diserbu Massa
actually, FPI n LPPI, apakah memang sudah berbadan hukum? klo udah berbadan hukum visi n misi nya seperti apa..? kok organisasi bercitra teroris n kekerasan ini bisa legal berdiri n beroperasi di indonesia..? track record dalam kekerasan khususnya FPI udah banyak menghiasi jakarta, pelanggaran hukum dan tindak pidana juga udah banyak tuh..knapa pemerintah gak melakukan tindakan untuk menutup organisasi ini..? dibanding ahmadiah yang mungkin ada sedikit perbedaan tp gak da kekerasan, mending organisasi yang maniac kayak gini yang ditutup... Ormas Islam lain such as PKS or muhamadiyah, gak ada kedengaran bunyinya:))...anyway, above all gak usah mandang agama deh..sebagai sesama manusia aja deh.. Robertus Budiarto [EMAIL PROTECTED] hoo.com To Sent by: ppiindia@yahoogroups.com [EMAIL PROTECTED] cc ups.com Subject Re: [ppiindia] Re: Markas Ahmadiyah 07/18/2005 11:22 Diserbu Massa AM Please respond to [EMAIL PROTECTED] ups.com The saint [EMAIL PROTECTED] wrote: ..deleted Sekarang lah massa seperti NU, Muhammadiyah, PKS dan Massa-massa nasionalis lainnya menunjukkan sisi sesungguhnya mereka yang katanya membela KEADILAN. Bobby ngimbuhi: BETUL SKEALI. Saatnya organisasi2 besar Islam menunjukkan ketegasan. PKS, mestinya bisa kan orang2nya nggak guoblok. Muhammadiyah... sekarang setelah diketuai Din Syamsudin, bekas antek Tutut.. tanda tanya besar NU.Insya Allah. Gimanapun, pemerintah jangan terlalu tergantung ama organisasi Islam. Berani dong sikap tegas. SBY tegas dong, ini kan otoritas anda dicuri!!! Salam Bobby B __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Gus Dur, Pahlawan HAM
Kok ujuk-ujuk Asvi W Adam muji-muji Gus Dur di KOMPAS hari ini. Ada apa dengan Pendekar Si Buta dari Ciganjur ini? Setelah masuk rumah sakit apa ada apa-apa dengan beliau? Mohon pada yang tahu, kasi khabar. Matur Nuwun. Bobby Budiarto Gus Dur, Pahlawan HAM Oleh: Asvi Warman Adam Banyak cara untuk melihat dan menilai mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur. Salah satunya dari perspektif hak asasi manusia. Gus Dur boleh dikatakan adalah pahlawan HAM. Gus Dur membuka paradigma baru dengan menerobos tembok- tembok pemikiran lama. Ia ingin setiap orang diperlakukan setara dalam hukum, tanpa membeda- bedakan warna kulit, etnis, agama/ideologinya. Gus Dur menghargai mereka sebagai sesama manusia dan warga negara. Membuka cakrawala Ia membubarkan Bakorstranaslembaga ekstrayudisial penerus Kopkamtibyang memiliki kewenangan luas untuk menindas. Ia juga menghapuskan penelitian khusus (litsus) yang selama ini digunakan untuk menakuti pegawai negeri agar tidak bersikap kritis. Gus Dur membuka cakrawala masyarakat agar lebih toleran terhadap ajaran atau paham politik mana pun. Ini ditunjukkannya dengan usulan mencabut Tap MPRS No XXV/ 1966 soal pembubaran Partai Komunis Indonesia dan pelarangan penyebaran ajaran marxisme, komunisme, dan leninisme. Selama Orde Baru, Tap MPRS telah menjadi sandaran berbagai peraturan perundangan yang diskriminatif. Penduduk usia di atas 60 tahun di DKI mendapat KTP seumur hidup. Kebijakan itu diambil agar tidak merepotkan warga lanjut usia. Namun, bagi mereka yang tersangkut G30S, ketentuan itu tidak berlaku. Untuk pemilihan anggota legislatif (berlaku mulai tahun 2009), pasal diskriminatif yang melarang mereka yang tersangkut G30S untuk dicalonkan dicabut Mahkamah Konstitusi. Namun, di tempat lain masih berlaku seperti dalam Undang-Undang Pemilihan Presiden, bahkan dalam pemilihan badan perwakilan desa. Gus Dur ingin membangun Indonesia baru yang damai tanpa prasangka, bebas dari kebencian. Untuk itu, masa lalu yang kejam, kelam, dan tidak toleran harus diputus. Partisipasi masyarakat harus dibangun. Dengan kesetiakawanan yang luas dan menyeluruh, kita baru bisa membangun Indonesia yang kuat. Untuk itu Gus Dur tidak keberatan meminta maaf kepada korban 1965 yang diserang Banser NU. Meski Gus Dur mengatakan bahwa ia juga memiliki kerabat yang terbunuh dalam peristiwa Madiun 1948, tetapi balas dendam tidak ada gunanya. Kita tidak akan mampu mewujudkan rekonsiliasi tanpa menghilangkan stigma atau kecurigaan terhadap suatu kelompok. Masih ada yang percaya, suara bekas tapol adalah upaya cuci tangan atau kebangkitan kembali komunisme. Langkah pertama dalam mereparasi masa lalu adalah mendengarkan suara korban. Untuk itu, Gus Dur mengutus Menteri Kehakiman Yusril Ihza Mahendra ke Eropa, mendengarkan keluhan ratusan eksil, yang setelah peristiwa 1965 dicabut paspornya oleh KBRI di berbagai negara. Padahal, sebagian besar mereka adalah mahasiswa duta Ampera yang dikirim pemerintah untuk belajar di negara-negara sosialis. Sayang, tindak lanjut pertemuan itu tidak terwujud hingga kini. Hilangkan diskriminasi Gus Dur menghilangkan diskriminasi terhadap etnis Tionghoa dengan Inpres No 6/2000 tanggal 17 Januari 2000, mencabut Inpres 14/1967 tentang agama, kepercayaan, dan adat istiadat China. Pada masa Orde Baru, orang takut bersembahyang di klenteng atau melakukan acara budaya Tionghoa lain. Namun, sejak pemerintahan Gus Dur, tahun baru Imlek diperingati disertai pertunjukan barongsai. Saya teringat malam kesenian yang diadakan Perhimpunan Inti (Indonesia-Tionghoa), 17 Agustus 2004 di Graha Sarbini, Jakarta. Ketika acara dimulai, muncul Salahuddin Wahid yang saat itu calon wakil presiden (pasangan Wiranto), disusul Hasyim Muzadi yang juga calon wakil presiden (bersama Megawati). Pertunjukan berlangsung terus. Ketika Gus Dur masuk ruangan bersama istrinya, tanpa komando seluruh hadirin berdiri, memberi rasa hormat. Sebelumnya, 10 Maret 2004, Gus Dur diberi gelar Bapak Tionghoa di Klenteng Tay Kak Sie, Semarang. Sebagai manusia, ia tak luput dari kekurangan. Namun, untuk mewujudkan kesetaraan antarsesama warga negara, ia memiliki komitmen amat tinggi. Mantan presiden yang duduk di kursi roda ini adalah pahlawan HAM. Asvi Warman Adam Ahli Peneliti Utama LIPI http://www.kompas.com/kompas%2Dcetak/0507/18/opini/1888210.htm __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon
[ppiindia] Arang Alang-alang Bisa Hasilkan Premium
http://www.mediaindo.co.id/ Arang Alang-alang Bisa Hasilkan Premium BENGKULU--MIOL: Arang dari hasil pembakaran alang-alang bisa menghasilkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin. Hasil penelitian yang kita lakukan dari satu hektare alang-alang dapat menghasilkan 20 ton premium, kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Provinsi Bengkulu Ir Syarifuddin Kholik MA, MEc di Bengkulu, Senin. Hasil 20 ton tersebut didapat dari satu haktare alang-alang yang hidup liar tanpa perawatan. Sementara jika alang-alang tersebut diurus maka hasil yang didapat akan lebih banyak dua kali lipat yakni bisa mencapai 40 ton bensin per hektare. Ia mengaku sudah mengajukan pengolahan arang alang-alang tersebut kepada pemerintah pusat lewat BPTP. Cara pengolahan arang tersebut relatif mudah dan sederhana yakni alang-alang dibakar dalam ruang tertutup sehingga tidak masuk hidrogen. Dengan tidak masuknya hidrogen maka arang hasil pembakaran alang-alang tersebut tidak hancur, katanya. Setelah beberapa lama, arang alang-alang itu dimasukan dalam plastik dan diikat, kemudian dilakukan penyemprotan untuk membantu percepatan polemarisasi. Polemarisasi merupakan percampuran antara karbon dengan hidrogen yang nantinya dapat menghasilkan bensin tersebut, ujarnya. Menurut dia, sudah waktunya pemerintah mencari sumber alternatif lain dalam menghasilkan BBM yang selama ini hanya berasal dari perut bumi. (Ant/Ol-1) *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
[ppiindia] Sekolah Islam di Pakistan Jadi Sorotan
*Pasca Bom London, Sekolah Islam di Pakistan Jadi Sorotan * Maryadi - DetikCom Jakarta - Berita mengenai salah satu pembom bunuh diri London belajar di sebuah sekolah Islam, atau madrasah, di Pakistan menimbulkan pertanyaan mengenai sistem pendidikan Islam di negara itu dan murid-murid yang dihasilkan. Ada spekulasi kuat sekolah Islam di Pakistan sebagai tempat pencucian otak untuk melakukan serangan. Shehzad Tanweer salah satu yang dituding sebagai pelaku peledakan bom di London, diakui keluarganya pernah di sebuah madrasah selama dua bulan di kota Lahore. Informasi itu menimbulkan spekulasi kuat di berbagai media massa Inggris bahwa dia mungkin dicuci otak untuk melakukan serangan itu. Kendati demikian, masyarakat luas percaya dan mengakui, kebanyakan madrasah adalah institusi moderat, yang menyediakan pendidikan yang sangat dibutuhkan, serta tempat tinggal bagi banyak murid yang lebih miskin. Sekolah seperti ini yang sangat berkembang di Pakistan. Saat ini diperkirakan ada sekitar 20 ribu madrasah di Pakistan. Sebelumnya negara ini hanya mempunyai 137 madrasah saat negara itu baru memisahkan diri dari India. Surat kabar Pakistan, The News menyatakan, saat ini ada sekitar 1,7 juta murid yang belajar di institusi seperti itu, terutama dari daerah pedesaan yang miskin. Melonjaknya jumlah madrasah di Pakistan dimulai ketika pada tahun 1979. Dimana pada tahun ini pendudukan Uni Soviet terhadap Afganistan menyebabkan uang dalam jumlah besar masuk ke Pakistan dari negara-negara Barat dan negara-negara Teluk. Sebagian besar uang ini ditujukan bagi pembangunan madrasah dan digunakan oleh berbagai kelompok Mujahidin anti Soviet untuk menyediakan pelatihan agama dan militer bagi ribuan pejuang muda yang ingin memerangi Soviet. Murid-murid (taleb) dari berbagai madrasah Pakistan sering berada di depan berbagai kelompok Mujahidin yang berhasil mengusir Soviet dari Afganistan. Kebanyakan anggota pemerintah Taliban yang dijatuhkan oleh Amerika menyusul serangan 11 September 2001 sekolah di berbagai madrasah Pakistan. Orang-orang bergaris keras yang belajar di madrasah juga dianggap bertanggung jawab atas kekerasan antar sekte dalam satu dasawarsa terakhir di Pakistan yang menyebabkan ratusan warga Syiah dan Sunni dibunuh. Munculnya madrasah di Pakistan sempat menimbulkan kecaman terutam mengenai sempitnya kurikulum yang kadang diajarkan. Banyak murid yang menjadi tidak toleran dan berprasangka serta memiliki pikiran sempit mengenai dunia, kata wartawan Pakistan Ahmed Rashid. Dia mengatakan beberapa madrasah garis keras di Pakistan mempekerjakan guru yang bersimpati pada Al-Qaeda yang mendorong murid-muridnya bergabung dengan berbagai kelompok ekstrimis di Kashmir dan Chechnya. Mereka akhirnya menjadi radikal lewat proses ini. Jadi tidak mengejutkan bila mereka akhirnya bergabung dengan Al-Qaeda, katanya. Banyak keluarga Pakistan konservatif di Inggris dan di tempat-tempat lain di Barat mengirim anak-anak mereka ke berbagai madrasah di Pakistan selama antara enam sampai sembilan bulan untuk menyelesaikan pendidikan anak-anak mereka. Masalahnya adalah, banyak diantara mereka, seperti Shehzad Tanweer, merasa proses ini membingungkan dan bahkan lebih bingung ketika mereka tiba. Tahun 2001, tidak lama setelah serangan di World Trade Center, Presiden Musharraf berjanji akan mereformasi berbagai jaringan madrasah dengan mengharuskan mereka mendaftarkan diri kepada pihak berwenang dan dengan memperkenalkan kurikulum yang lebih luas yang tidak hanya akan berfokus pada Al-Quran. Akan tetapi wartawan BBC Haroon Rashid di Peshawar mengatakan, hanya ada perubahan yang telah dicapai. Kebanyakan pembaruan hanyalah kosmetik belaka akibat keengganan banyak madrasah menerima campur tangan pemerintah dan keinginan pihak berwenang untuk tidak membuat marah berbagai organisasi Muslim. Wartawan BBC, dua tahun lalu mengunjungi pesantren Darul Uloom Haqqania di sebuah propinsi barat laut, yang dikenal oleh murid-murid dan kepala sekolahnya sebagai Universitas Jihad. Di sekolah ini murid-murid mendedikasikan hidup mereka kepada jihad dan membunuh orang-orang yang tidak percaya dan para musuh Islam. Parlemen Eropa April lalu menolak bertemu dengan delegasi anggota parlemen Pakistan termasuk Senator Sami ul-Haq, kepala universitas itu, karena hubungannya dengan Taliban. Walaupun berbagai insitusi seperti ini tidak terlalu terbuka mengenai kegiatan mereka sekarang, tidak diragukan tingkat kebencian dan ekstrimisme mereka terhadap Barat tetap ada, kata Rashid seperti yang dikutip BBC, Senin (18/7/2005). Para pakar seperti Burhanuddin Hasan yang juga mantan Direktur Televisi Pakistan menekankan mayoritas madrasah berpandangan moderat dan menyediakan pendidikan kepada murid-murid yang tidak memiliki kesempatan. Akan tetapi karena mereka tidak diajarkan pelajaran lain seperti bahasa Inggris atau Ilmu Pengetahuan, mereka beresiko menjadi
[ppiindia] Indonesian mums great, dads coolest in Asia: survey
Despite the increasing reports on child abuse here, Indonesian parents are among the best in Asia, according to a recent survey on children's perceptions. The survey, which was organized by Reader's Digest magazine and involved 3,212 girls and boys in eight Asian countries (Indonesia, Hong Kong, the Philippines, Singapore, Thailand, Malaysia, South Korea and Taiwan), revealed that teens in Indonesia gave their mothers the highest mark of A in terms of care for their children. Indonesian fathers got a C in terms of care for their children, but were considered the 'coolest' in the region, according to the survey. Teens were asked to grade their parents style in 38 different areas (A for excellent, B for good, C for average, D for below average, F for fail), from how well they showed affection and communicated, to their fashion sense, and how well -- or even if -- they talked to their teens about sex and drugs. However, the magazine, which will publish the survey's results in its July edition, did not mention the economic and social backgrounds of the girls and boys. According to the magazine, good communication between parents and children was the key behind the success of Indonesian parents, suggesting that other Asian parents could learn from it. Indonesian parents were considered able to talk with their children without losing their temper. Although proud of their parents, Indonesian teens claimed that their parents didn't help them do their homework or take much notice of what was going on at school, while still pushing them to succeed. The survey did not specify any reasons as to why Indonesian children respected their parents even though they do not really care about their schools. A. Junaidi, The Jakarta Post http://www.thejakartapost.com/detailfeatures.asp?fileid=20050717.E03irec=2 Ungkapkan opini Anda di: http://mediacare.blogspot.com __ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/
Salah Loncat Logika Re: [ppiindia] Fwd: Seri 685. Demokrasi sebagai Alat Penjajahan
Lina Dahlan [EMAIL PROTECTED] wrote: .deleted.. Demokrasi tidak pernah dan tidak akan terwujud dalam aspek kehidupan praktis. Demokrasi hanyalah alat penekan dan dominasi Amerika (termasuk Barat) kepada negeri-negeri Islam untuk tunduk pada kepentingan mereka. Jika Prof. Ahmad Syafii Ma'arif menyebut penjajahan sebagai sampah peradaban, maka demikian pulalah julukan yang tepat untuk demokrasi. Bobby ngelitik: Kalo atas nama demokrasi, Bush yang emang jiancukan ngobok-ngobok dunia apa terus kita bisa ngeloncat menyimpulkan Demokrasi itu sampah peradaban? Kalo atas nama Islam, FPI mbalangi batu ke orang2 Ahmadiyah apa terus kita bisa ngeloncat menyimpulkan Islam itu tukang lemparin batu? Kalo atas nama rakyat Irak, Saddam dulu lemparin bom gas beracun yang membuat anak-anak, bayi, orang tua keturunan pahlawan perang Salib (SALADIN) menderita binasa, apa terus kita bisa menyimpulkan rakyat Irak itu sampah peradaban? Jadi jelas.. siapapun yg nulis di atas jelah telah melakukan logical fallacy, yang disebut jumping the conclusion. Bahasa jawane: kesusu. Tergesa-gesa menjelek-jelekkan ..he..he.. ketok guobloke. Daku pernah nganjurin buku-buku Karen Asrmstrong ke teman yang suka banggain agamanya sendiri dan ngerendahin Islam. Sekarang daku mau nganjurin Lina untuk baca, buku-buku tentang demokrasi seperti Perihal Demokrasi karangan Robert A Dahl etc. Si pemenang nobel dari India Amrtya Sen, malah bilang kalau negara demokratis, rakyatnya jarang kelaparan dan cepat menanggulangi bencana. Itu kata pemenang Nobel loh... Seorang Filsuf (daku lupa namanya)pernah bilang, penyakit demokrasi bisa dihilangkan dengan makin banyak demokrasi. Contoh Masalah dengan Amerika itu sebenarnya ada sisi lain yg ogah dibahas, yaitu kelemahan negara-negara lainnya yg dijajah. Di dunia internasional sebenarnya BELUM ada sistem yg demokrasi sehingga terjadilah penyalah gunaan kekuasaan oleh yg kuat, yg kuat itu bisa siapa saja. Bisa Amerika ke Indonesia, bisa Cina ke Indonesia, bisa Arab ke Indonesia (APAKAH ketakutan MUI ngomelin Saudi Arabia atas banyaknya korban pemerkosaan perempuan berjilbab dari Indonesia, itu juga karena ini???). Jadi kalo kita melototin Amerika doang, bahaya nggak kerasa dikadalin si Arab atau si Cina atau siapapun. Persis jaman orde baru, karena semua pusat kekuasaan ada di tangan Suharto, makanya dia sewenang-wenang. Mengapa semua kekuatan bisa ada di Suharto? Salah satunya karena rakyatnya gampang diadu domba dengan isu Agama. Mengapa Amerika sering bertingkah kaya Suharto? Karena Arab sering gak akur ama si Arab, laen sikap Amerika ama Cina (sekarang), karena si Cina sekarang relatif akur. Dulu Jepangpun berani injak-injak Cina, sekarang ??? boro-boro.. Jadi jelas kan PBB itu tetap tak akan bisa menerapkan banyak hal, karena di sana BELUM ada demokrasi, karena memang selama kekuatan belum berimbang, manusia gatel untuk sewenang-wenang, terserah agamanya apa. Wassalam Bobby B - Start your day with Yahoo! - make it your home page [Non-text portions of this message have been removed] *** Berdikusi dg Santun Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality Shared Destiny. http://www.ppi-india.org *** __ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, http://dear.to/ppi 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links * To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ * To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] * Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/