RE: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik Listy
mbak Lina, tulisannya enak dibaca dan nyam-nyam..:)
tak bisa lebih yg bisa aku haturkan, hanya kata kamsia yak?
 
wassalam,

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Wednesday, August 16, 2006 12:35 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'



Aku gak pernah buat analisa, mbak-e. Tapi pernah berfikir ttg 
masalah beda umur, apalagi kalau perenya lebih tua. Duluuu (when I 
was a very young) aku berfikir idealnya laki2 itu harus lebih tua. 
Meski aku tahu kemudian bahwa St. Khadijah ra (40thn) dan Nabi 
SAWpun (25thn) terpaut usia yang berbeda jauh, aku pikir ya..terang 
aja suaminya Nabi SAW seh...:-) Kalo laki2 sekarang 'normal'nya mana 
ada ???

Kalau kita mau berfikir positif masalah umur sebetulnya kan gak 
masalah dalam pernikahan karena pernikahan itu bukan mulu urusan 
seks.

Masalahhnya mbak, ada seorang mahasiswi membuat riset untuk tesisnya 
tentang kehidupan kaum tajir di Indonesia. Jadi dia mengambil random 
sample di daerah Blok M. Dari interview2nya kepada sample yang 
kebanyakan laki2 muda yang menjadi 'simpenan' wanita older, tajir 
nan kesepian. Laki2 ini memang butuh materi untuk melanjutkan kuliah 
dan hidupnya selama perantauannya di Jakarta...:-(
Lah..itu kan laki2 di Indonesia toh mbak??? Tentunya di Arab juga 
adalah type2 laki2 gini. Kalo gak..ya..gak rame dong segala nikah 
misyar, muth'ah dll di sana.

Sebetulnya kan, andaikan wanita older tajir tsb janda dan bertemu 
dengan pria lebih muda single lalu mereka menikah (resmi). Istrinya 
kmdn membiayai suaminya melanjutkan kuliah dan kehidupan berjalan 
sebagaimana semestinya pernikahan suami istri lainnya, gak ada yang 
salah kan? Wong dua2nya saling take and give sambil membina suatu 
rumah tangga yang baik.

Tapi semua menjadi acakadul ketika pernikahan cuma diartikan hanya 
sebagai pelampiasan nafsu, titik. Maka terjadilah cara penghalalan 
segala cara agar pelampiasan nafsu itu dikemas menjadi sebuah 
pernikahan sakral.

Fenomena older women get young single man di Indonesia, mudah2an 
memang kesadaran laki2 bhw older women itu lebih wise...:-), gak 
matre, lebih setia selain lebih mapan...:-) Mungkin ini mereka 
ungkapkan dengan bahasa mereka yang senang akan seorang 'figur 
ibu/dewasa', macam Pangeran Charles atau jg mungkin Cliff Sangra. 

Sekarang tinggal menjawab pertanyaan ini, "APA YANG KAU CARI, 
LAKI2?"...:-))

wassalam,

--- In [EMAIL PROTECTED]  s.com, "Listy" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> lohhh.. tak sama dan tak serupa.. heheheee
> 
> hayooo.. siapa mo ngaku
> 
> :))
> 
> mbak Lina, akhir2 ini di Indonesia, ada fenomena menarik..
> older women ketemu cowo yg lebih muda.. dan jadian..:)
> banyak contohnya.. bukan gossip neh.. heheh..
> berarti memang betul, wanita Indonesia beruntung bgt..
> khususnya para older women yg jadian ama co yg lebih muda
> gak masuk kategori.. sebagai "expired goods"...
> 
> mbak, pernah membuat analisa??.. tulis di sini dong..
> 
> tengkyu b4..:)
> 
> wassalam,
> 
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]  s.com [mailto: 
> [EMAIL PROTECTED]  s.com]On 
Behalf Of Lina Dahlan
> Sent: Wednesday, August 16, 2006 10:38 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]  s.com
> Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission 
to 'Marry Out'
> 
> 
> 
> Jelas dong, saya selalu bersyukur kok. Juga bersyukur menjadi 
wanita 
> Indonesia. Juga bersyukur mengapa Islam diturunkan di tanah Arab. 
> Orang arab sendiri pernah mikir gak ya kenapa Islam diturunkan di 
> Arab? 
> 
> Mengenai Older women were viewed as "expired goods"...kan bukan 
> terjadi di arab saja sebenarnya. Bagi yg diluar arabpun kalau dia 
> punya cem-ceman umumnya cem-cemannya pasti lebih muda. 
> 
> Hayooo ngaku..laki-laki...:-))
> 
> wassalam, 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED]  
s.com, "RM Danardono HADINOTO" 
>  wrote:
> >
> > "where many men taken on younger second wives, or divorce 
> their 
> > older wives, often viewing older women as "expired goods." 
> > 
> >  istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), 
> dianggap 
> > expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?
> > 
> > gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
> > jadi wanita Indonesia..
> > 
> > 
> > bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In [EMAIL PROTECTED]  
s.com, "Ambon"  wrote:
> > >
> > > REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
> > perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
> > menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia, malah kawin 
> kontrak 
> > sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
> > negara.
> > > 
> > > 
> > > http://www.arabnews < http://w

Re: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik aris solikhah
Wah...wah mbakyu Lina sip tenan jawabane dan mbah Danar... saya mau bilang apa 
lagi. Idem  ama mbakyu Lina aja deh, dah mewakili.^_^
  
[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Aku gak pernah buat analisa, mbak-e. Tapi pernah berfikir ttg 
masalah beda umur, apalagi kalau perenya lebih tua. Duluuu (when I 
was a very young) aku berfikir idealnya laki2 itu harus lebih tua. 
Meski aku tahu kemudian bahwa St. Khadijah ra (40thn) dan Nabi 
SAWpun (25thn) terpaut usia yang berbeda jauh, aku pikir ya..terang 
aja suaminya Nabi SAW seh...:-) Kalo laki2 sekarang 'normal'nya mana 
ada ???

Kalau kita mau berfikir positif masalah umur sebetulnya kan gak 
masalah dalam pernikahan karena pernikahan itu bukan mulu urusan 
seks.

Masalahhnya mbak, ada seorang mahasiswi membuat riset untuk tesisnya 
tentang kehidupan kaum tajir di Indonesia. Jadi dia mengambil random 
sample di daerah Blok M. Dari interview2nya kepada sample yang 
kebanyakan laki2 muda yang menjadi 'simpenan' wanita older, tajir 
nan kesepian. Laki2 ini memang butuh materi untuk melanjutkan kuliah 
dan hidupnya selama perantauannya di Jakarta...:-(
Lah..itu kan laki2 di Indonesia toh mbak??? Tentunya di Arab juga 
adalah type2 laki2 gini. Kalo gak..ya..gak rame dong segala nikah 
misyar, muth'ah dll di sana.

Sebetulnya kan, andaikan wanita older tajir tsb janda dan bertemu 
dengan pria lebih muda single lalu mereka menikah (resmi). Istrinya 
kmdn membiayai suaminya melanjutkan kuliah dan kehidupan berjalan 
sebagaimana semestinya pernikahan suami istri lainnya, gak ada yang 
salah kan? Wong dua2nya saling take and give sambil membina suatu 
rumah tangga yang baik.

Tapi semua menjadi acakadul ketika pernikahan cuma diartikan hanya 
sebagai pelampiasan nafsu, titik. Maka terjadilah cara penghalalan 
segala cara agar pelampiasan nafsu itu dikemas menjadi sebuah 
pernikahan sakral.

Fenomena older women get young single man di Indonesia, mudah2an 
memang kesadaran laki2 bhw older women itu lebih wise...:-), gak 
matre, lebih setia selain lebih mapan...:-) Mungkin ini mereka 
ungkapkan dengan bahasa mereka yang senang akan seorang 'figur 
ibu/dewasa', macam Pangeran Charles atau jg mungkin Cliff Sangra. 

Sekarang tinggal menjawab pertanyaan ini, "APA YANG KAU CARI, 
LAKI2?"...:-))

wassalam,



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" 
wrote:
>
> lohhh.. tak sama dan tak serupa.. heheheee
> 
> hayooo.. siapa mo ngaku
> 
> :))
> 
> mbak Lina, akhir2 ini di Indonesia, ada fenomena menarik..
> older women ketemu cowo yg lebih muda.. dan jadian..:)
> banyak contohnya.. bukan gossip neh.. heheh..
> berarti memang betul, wanita Indonesia beruntung bgt..
> khususnya para older women yg jadian ama co yg lebih muda
> gak masuk kategori.. sebagai "expired goods"...
> 
> mbak, pernah membuat analisa??.. tulis di sini dong..
> 
> tengkyu b4..:)
> 
> wassalam,
> 
> -Original Message-
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Behalf Of Lina Dahlan
> Sent: Wednesday, August 16, 2006 10:38 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission 
to 'Marry Out'
> 
> 
> 
> Jelas dong, saya selalu bersyukur kok. Juga bersyukur menjadi 
wanita 
> Indonesia. Juga bersyukur mengapa Islam diturunkan di tanah Arab. 
> Orang arab sendiri pernah mikir gak ya kenapa Islam diturunkan di 
> Arab? 
> 
> Mengenai Older women were viewed as "expired goods"...kan bukan 
> terjadi di arab saja sebenarnya. Bagi yg diluar arabpun kalau dia 
> punya cem-ceman umumnya cem-cemannya pasti lebih muda. 
> 
> Hayooo ngaku..laki-laki...:-))
> 
> wassalam, 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED] 
s.com, "RM Danardono HADINOTO" 
> wrote:
> >
> > "where many men taken on younger second wives, or divorce 
> their 
> > older wives, often viewing older women as "expired goods." 
> > 
> >  istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), 
> dianggap 
> > expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?
> > 
> > gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
> > jadi wanita Indonesia..
> > 
> > 
> > bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In [EMAIL PROTECTED] 
s.com, "Ambon" wrote:
> > >
> > > REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
> > perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
> > menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia, malah kawin 
> kontrak 
> > sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
> > negara.
> > > 
> > > 
> > > http://www.arabnews .com/?
> > 
> 
page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&catego
> > ry=Kingdom
> > > 
> > > Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)
> > > 
> > > 
> > > Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
> > > Arab News 
> > > 
> > > 
> > > MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a 
> > Saudi woman seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-
> > something woman to emit thrilling cries of bliss that echoed 
> through 
> > the c

[ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik Lina Dahlan
Aku gak pernah buat analisa, mbak-e. Tapi pernah berfikir ttg 
masalah beda umur, apalagi kalau perenya lebih tua. Duluuu (when I 
was a very young) aku berfikir idealnya laki2 itu harus lebih tua. 
Meski aku tahu kemudian bahwa St. Khadijah ra (40thn) dan Nabi 
SAWpun (25thn) terpaut usia yang berbeda jauh, aku pikir ya..terang 
aja suaminya Nabi SAW seh...:-) Kalo laki2 sekarang 'normal'nya mana 
ada ???
 
Kalau kita mau berfikir positif masalah umur sebetulnya kan gak 
masalah dalam pernikahan karena pernikahan itu bukan mulu urusan 
seks.

Masalahhnya mbak, ada seorang mahasiswi membuat riset untuk tesisnya 
tentang kehidupan kaum tajir di Indonesia. Jadi dia mengambil random 
sample di daerah Blok M. Dari interview2nya kepada sample yang 
kebanyakan laki2 muda yang menjadi 'simpenan' wanita older, tajir 
nan kesepian. Laki2 ini memang butuh materi untuk melanjutkan kuliah 
dan hidupnya selama perantauannya di Jakarta...:-(
Lah..itu kan laki2 di Indonesia toh mbak??? Tentunya di Arab juga 
adalah type2 laki2 gini. Kalo gak..ya..gak rame dong segala nikah 
misyar, muth'ah dll di sana.

Sebetulnya kan, andaikan wanita older tajir tsb janda dan bertemu 
dengan pria lebih muda single lalu mereka menikah (resmi). Istrinya 
kmdn membiayai suaminya melanjutkan kuliah dan kehidupan berjalan 
sebagaimana semestinya pernikahan suami istri lainnya, gak ada yang 
salah kan? Wong dua2nya saling take and give sambil membina suatu 
rumah tangga yang baik.

Tapi semua menjadi acakadul ketika pernikahan cuma diartikan hanya 
sebagai pelampiasan nafsu, titik. Maka terjadilah cara penghalalan 
segala cara agar pelampiasan nafsu itu dikemas menjadi sebuah 
pernikahan sakral.

Fenomena older women get young single man di Indonesia, mudah2an 
memang kesadaran laki2 bhw older women itu lebih wise...:-), gak 
matre, lebih setia selain lebih mapan...:-) Mungkin ini mereka 
ungkapkan dengan bahasa mereka yang senang akan seorang 'figur 
ibu/dewasa', macam Pangeran Charles atau jg mungkin Cliff Sangra. 

Sekarang tinggal menjawab pertanyaan ini, "APA YANG KAU CARI, 
LAKI2?"...:-))

wassalam,



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> lohhh.. tak sama dan tak serupa.. heheheee
>  
> hayooo.. siapa mo ngaku
>  
> :))
>  
> mbak Lina, akhir2 ini di Indonesia, ada fenomena menarik..
> older women ketemu cowo yg lebih muda.. dan jadian..:)
> banyak contohnya.. bukan gossip neh.. heheh..
> berarti memang betul, wanita Indonesia beruntung bgt..
> khususnya para older women yg jadian ama co yg lebih muda
> gak masuk kategori.. sebagai "expired goods"...
>  
> mbak, pernah membuat analisa??.. tulis di sini dong..
>  
> tengkyu b4..:)
>  
> wassalam,
> 
> -Original Message-
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Behalf Of Lina Dahlan
> Sent: Wednesday, August 16, 2006 10:38 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission 
to 'Marry Out'
> 
> 
> 
> Jelas dong, saya selalu bersyukur kok. Juga bersyukur menjadi 
wanita 
> Indonesia. Juga bersyukur mengapa Islam diturunkan di tanah Arab. 
> Orang arab sendiri pernah mikir gak ya kenapa Islam diturunkan di 
> Arab? 
> 
> Mengenai Older women were viewed as "expired goods"...kan bukan 
> terjadi di arab saja sebenarnya. Bagi yg diluar arabpun kalau dia 
> punya cem-ceman umumnya cem-cemannya pasti lebih muda. 
> 
> Hayooo ngaku..laki-laki...:-))
> 
> wassalam, 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED]  
s.com, "RM Danardono HADINOTO" 
>  wrote:
> >
> > "where many men taken on younger second wives, or divorce 
> their 
> > older wives, often viewing older women as "expired goods." 
> > 
> >  istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), 
> dianggap 
> > expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?
> > 
> > gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
> > jadi wanita Indonesia..
> > 
> > 
> > bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > --- In [EMAIL PROTECTED]  
s.com, "Ambon"  wrote:
> > >
> > > REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
> > perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
> > menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia, malah kawin 
> kontrak 
> > sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
> > negara.
> > > 
> > > 
> > > http://www.arabnews  .com/?
> > 
> 
page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&catego
> > ry=Kingdom
> > > 
> > > Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)
> > > 
> > > 
> > > Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
> > > Arab News 
> > > 
> > > 
> > > MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a 
> > Saudi woman seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-
> > something woman to emit thrilling cries of bliss that echoed 
> through 
> > the chamber, the daily Al-Madinah reported

[ppiindia] How the superpowers become impotent

2006-08-15 Terurut Topik tony picasso
http://www.latimes.com/news/opinion/la-oe-betts14aug14,0,6767472.story?coll=la-opinion-rightrail
   
   
  How Superpowers Become Impotent   
  In Lebanon and Iraq, guerrilla tactics turn clean, mean fighting machines 
into wimps.
   
  By Richard K. Betts, RICHARD K. BETTS is director of the Saltzman Institute 
of War and Peace Studies at Columbia University.
August 14, 2006 
  
 
  BEING A superpower is handy. No government in the world dares stand up to the 
United States on a regular battlefield. Having more than a quarter of the 
world's GDP and a half-trillion-dollar defense budget gets us that much — and 
it's a lot.

Israel is a superpower in its neighborhood too. And yet these two militarily 
muscular powers find themselves strategically impotent in the face of age-old 
guerrilla tactics married to high-tech capabilities.
   
  The U.S. and Israel are perfectly equipped to knock out Iraqis, the Taliban 
or Hezbollah — as long as they act like good enemies and come at us in tanks, 
planes and ships. 

But as anyone watching the news knows, these enemies are not stupid, so they do 
not cooperate by fighting in the way we are suited to beat. Instead, in 
Afghanistan, the resurgent Taliban pins down NATO forces in hit-and-run 
attacks. In Iraq, opponents stymie U.S. control with roadside bombs, sniping 
and raids. From Lebanon, Hezbollah fires missiles into Israel's heartland. And 
on the Internet, Al Qaeda boasts that it will use radiological weapons.

Along with suicide terrorism and a willingness to incur massive civilian 
casualties on their own side, these guerrilla tactics threaten to transform 
nationalist insurgents and Islamist terrorists from manageable irritants, who 
cause suffering but never severely damage a great power, into formidable 
threats to the basic security of the U.S. and its allies

These frightening developments are a wake-up call for U.S. policy. We need to 
focus not just on polishing our military strategy but on which fights are 
winnable at an acceptable cost. We need to choose our battles more carefully. 
The ones we choose should be fought with overwhelming force, as Colin Powell 
wisely counseled, but also with overwhelming help to conquered populations who 
must be won over if peace is to take hold. 

We have no reason to be surprised by our messes in Iraq and Afghanistan, but 
our military successes since the 1991 Persian Gulf War made many forget what 
previous generations learned painfully about unconventional warfare: Guerrillas 
and terrorists plot in secret, rarely wear uniforms and hide among the civilian 
population. Despite illusions about precision-guided bombs, regular military 
forces cannot rout them without killing lots of the civilians. 

To win with our conventional military, we would have to fight like beasts, 
slaughtering noncombatants. Americans rightly shrink from this in Iraq, but we 
are stuck, with no victory in sight. Israelis, feeling their backs to the wall, 
used military power with less restraint in Lebanon, killing hundreds of 
civilians to maximize the odds of getting Hezbollah soldiers and supplies. But 
this approach is self-defeating, spreading bitterness among victims that 
mobilizes more support for Hezbollah.

Short of barbarism, there are only two ways to reduce guerrilla ranks faster 
than new recruits refill them. One is to rely on special forces such as Green 
Berets, but the few we have are spread thin in hot spots around the world. The 
other is to saturate a country with regular troops standing on every street 
corner. But our Army is too small to do this in more than one country at a time.

Foreign occupiers face high hurdles in overcoming local nationalist opposition. 
The best chance is to try "shock and awe" in occupation as well as in war. 
First: a dense presence of occupation forces. This would have meant half a 
million U.S. soldiers in Iraq to show the locals from the start that we were 
really in charge. We tried to get by with 150,000, which only showed how little 
we could control. Second: a quick and massive infusion of economic aid, 
construction, medical services and training. If civilians in Afghanistan and 
Iraq had jobs, air conditioning, genuine police protection and medical care 
soon after the invasion, the insurgencies might not have gained traction. 

As it was, the U.S. did these things only in dribs and drabs. We had no serious 
plan to co-opt conquered populations. This may sound like bribery, but it is 
better than the daily application of firepower to tamp down chaos. Yes, lots of 
money was pumped into Iraqi and Afghan reconstruction, but it was a small 
proportion of the more than $200 billion spent on the wars so far. Bribery 
might not work, but without it, locals have fewer reasons to prefer foreign 
occupiers to homegrown resisters.

So both great powers are mired in inconclusive attempts to pacify an exploding 
Middle East. With the hopes of peace in tatters, Israelis face narrowing 
optio

[ppiindia] Merdeka atau (Masih) Terjajah?

2006-08-15 Terurut Topik aris solikhah
  Merdeka atau (Masih) Terjajah? 

Oleh : 

  Bustanuddin Agus
Guru Besar Sosiologi Agama Universitas Andalas
  Dalam peringatan HUT RI ke-61 ini, perlu direnung kembali apakah sebenarnya 
yang dinamakan kemerdekaan itu. Tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia memang telah 
memproklamirkan kemerdekaannya. Indonesia tidak mau dijajah lagi oleh Belanda 
atau oleh kekuatan asing mana pun. Walau demikian, Belanda memang ingin kembali 
menjajah. Ia membonceng dengan tentara Inggris yang masuk ke Indonesia untuk 
melucuti senjata Jepang. 
  Ia juga melancarkan agresi dengan kekuatan persenjataannya dan dilawan oleh 
bangsa Indonesia yang tidak mau dijajah lagi dengan senjata bambu runcing. 
Dengan harta, darah, dan nyawa dalam perlawanan bersenjata serta perjuangan 
diplomasi, penjajahan Belanda dapat diakhiri. Perjanjian Roem-Royen dan 
Konferensi Meja Bundar bulan Oktober 1949 adalah tonggak sejarah mengakhiri 
pendudukan asing itu.
  Penjajahan klasik
Penjajah Belanda, terutama di Jawa dan Madura, telah bercokol selama tiga 
setengah abad. Mereka datang dengan kapal dari negerinya, nun jauh di Eropa 
sana. Serikat dagang VOC memasuki pelabuhan Sunda Kelapa tahun 1602. Mereka 
datang dengan kedok untuk berdagang, tapi juga disertai tentara dam misionaris 
(gospel) untuk merebut glory dan gold. Sebelumnya, ekspedisi Potugis juga sudah 
berusaha merebut Aceh dan Maluku. Inggris juga pernah menduduki Bengkulu.
  Penjajahan Jepang, walaupun hanya berlangsung selama tiga setengah tahun, 
tapi membunuh ratusan ribu pemuda Indonesia akibat kerja paksa Romusha. 
Kemiskinan sangat menyengsarakan rakyat karena makanan, pakaian dan lainnya 
dikumpulkan untuk memenangkan Perang Asia Timur Raya. Penjajah fasis ini juga 
memaksakan rakyat menyembah matahari terbit, tempat tuhan Amaterasu mereka.
  Penjajah Belanda, menurut sejarawan Perancis, CH Bosquet, lebih mengutamakan 
motivasi mengumpulkan gold, kekayaaan sebanyak-banyaknya dari pada 
mengembangkan budaya dan bahasanya. Berbeda dengan Inggris dan Potugis yang 
juga mementingkan penjajahan budaya. Bahasa adalah pintu masuk ke hegemoni 
budaya. Sehingga rakyat bekas jajahan Inggris, sebagaimana juga jajahan 
Portugis, Spanyol, dan Perancis, menguasai bahasa penjajah. 
  Prancis memaksakan kepada anak-anak sekolah daerah jajahannya untuk 
menghafalkan semboyan 'nenek moyang kami andalah orang-orang Gaul berambut 
pirang'. Jangankan agama dan adat istiadat mereka akan mereka hayati, keturunan 
dan warna kulit pun diajar untuk diingkari. Di semenanjung Iberia, Spanyol 
melancarkan kristenisasi dan ethnic cleansing terhadap kaum Muslimin dengan 
semangat Reqonquesta tahun 1492. Hatta sampai ke Filipina pun, kaum Muslimin 
yang mereka buru. Filipina, bekas jajahan Spanyol dan Timor Timur bekas jajahan 
Portugis, hampir semua penduduknya beragama Katolik.
  Melakukan tanaman paksa dan membeli hasil bumi Indonesia dengan harga amat 
murah, dan monopoli, disertai dengan ancaman senjata, adalah penjajahan yang 
mudah dipahami oleh setiap bangsa terjajah. Penjajahan begini adalah penjajahan 
klasik. Mereka tinggal (berkoloni) di negeri orang, sehingga dinamakan 
kolonialis. Mereka malah menguasai negeri lain secara politik dan ekonomi 
sehingga mereka juga dinamakan imperialis (emperor adalah raja diraja wilayah 
yang sangat luas). 
  Penjajahan modern
Proklamasi kemerdekaan diikuti pula oleh momen the Universal Declaration of 
Human Rights tanggal 10 Desember 1948 oleh PBB. Deklarasi itu menyatakan tidak 
boleh lagi ada penjajahan dan exploitation de l'homme par l'homme. Sampai 
sekitar tahun 1950, negara-negara jajahan sudah meraih kemerdekaannya, walaupun 
penjajahan masih ada sesudah deklarasi PBB tersebut, seperti di Timor Timur dan 
Fiji menjelang abad ke-21 ini. Pertanyaannya sekarang, betulkan negara-negara 
jajahan tersebut, khususnya Indonesia, sudah merdeka? 
  Untuk menjawab pertanyaan ini, perlu dijawab terlebih dahulu apakah yang 
dimaksud dengan merdeka itu? Pejajahan dalam pandangan awam memang hanya berupa 
pendudukan asing dan meraup kekayaan dari daerah jajahan. Tapi ini pengertian 
awam dan hanya kecenderungan Belanda dalam menjajah.
  Inggris, Prancis dan Portugis tidak hanya melakukan penjajahan ekonomi dan 
militer, tapi juga pemikiran, agama dan kebudayaan. Mereka berpikiran bahwa 
untuk menyuskseskan penjajahan ekonomi, perlu diperkuat dengan penjajahan 
pemikiran dan budaya. Kondisi sebaliknya lah yang lebih benar: penjajahan 
pemikiran, agama dan budaya jauh lebih berbahaya dan lebih dahsyat dari 
penjajahan ekonomi. 
  Dalam era globalisasi, bumi ini sudah merupakan desa kecil karena kecanggihan 
tranportasi dan teknologi komunikasi. Setelah runtuhnya Uni Soviet dan 
berakhirnya perang dingin, Amerika dan sekutunya menjadikan Islam dan umatnya 
serta masyarakat berbudaya Konfusius sebagai musuh baru (Huntington 1992). Tapi 
menghadapi Islam diperkuat dengan trauma Perang Salib. Trauma Perang Salib 
hanya sebagai simbol. Simbol ini diperk

RE: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik Listy
iya mbak, maksud aku, 
lelaki Indonesia, oke-oke, kalo lagi oke..:)
selanjutnya.. wis gak eruh aku.. hihih
daripada benjol..!!
 
wassalam,

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Wednesday, August 16, 2006 11:41 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'



sama aja mbak laki-laki itu, gak di Arab gak di Indonesia. Yang 
bahlul ya bahlul juga. 

Tapi mbak..ngomong2 yg di Cisarua...:-) masih bisa dibilang orang 
Arabnya 'baik' kali ya dibanding laki2 Indonesia. Coba bayangin aja 
mbak mereka mau bayar maharnya yang jutaan utk kawin kontrak, belum 
lagi buat bayar calo2 dan 'ustadz'nya. Coba kalo laki2 Indo, mana 
ada yang mau bayar segitu banyaknya...:-)). Karena buat di Arab, 
uang segitu receh kali ye...?

wassalam,

--- In [EMAIL PROTECTED]  s.com, "Listy" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> menurut Bapak, beruntung dalam hal apa?
> tinggal di Indonesia..? atau,
> bebas dari perlakuan jahat lelaki Arab..?
> 
> kalo lelaki Indonesia, oke-oke aja kok..:)
> coba, tanya mbak Lina..:)
> 
> tapi, di cisarua, 
> banyak wanita Indonesia bertemu lelaki Arab..:)
> mudah2an bukan yg berjenis jahat.. hehee..
> 
> wassalam..
> 
> 
> -Original Message-
> From: [EMAIL PROTECTED]  s.com [mailto: 
> [EMAIL PROTECTED]  s.com]On 
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Wednesday, August 16, 2006 3:52 AM
> To: [EMAIL PROTECTED]  s.com
> Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission 
to 'Marry Out'
> 
> 
> 
> "where many men taken on younger second wives, or divorce 
their 
> older wives, often viewing older women as "expired goods." 
> 
>  istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), 
dianggap 
> expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?
> 
> gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
> jadi wanita Indonesia..
> 
> bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED]  
s.com, "Ambon"  wrote:
> >
> > REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
> perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
> menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia, malah kawin kontrak 
> sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
> negara.
> > 
> > 
> > http://www.arabnews < http://www.arabnews  
> > .com/?> .com/?
> 
page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&catego
> ry=Kingdom
> > 
> > Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)
> > 
> > 
> > Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
> > Arab News 
> > 
> > 
> > MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a 
> Saudi woman seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-
> something woman to emit thrilling cries of bliss that echoed 
through 
> the chamber, the daily Al-Madinah reported yesterday. The woman, 
who 
> had been petitioning the court to permit her to get married to a 
non-
> Saudi, was so ecstatic at the decision that she not only screamed 
in 
> joy but also jumped about embracing her relatives. In Saudi Arabia 
> it can be very difficult for Saudi women to marry non-Saudis, 
which, 
> to some Saudi women, is a very unfortunate thing - especially to 
> older Saudi women who live in a society where many men taken on 
> younger second wives, or divorce their older wives, often viewing 
> older women as "expired goods." 
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> .
> < http://geo.yahoo.  com/serv?
s=97359714&grpId=4893767&grpspId=1600329729&msgId=61477&stime=1155675
254&nc1=3848569&nc2=3848581&nc3=3848640> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.c

[ppiindia] Trafficking in women a worldwide epidemic

2006-08-15 Terurut Topik tony picasso
http://www.jewishtribune.ca/tribune/jt-060330-23.html
   
   
  “Most people don’t know how big this problem is,” said Larry Sakow, who 
attended the public event. “As a Jew, I’m upset about the trafficking in 
Israel. It’s surprising that Jews have gotten into it and are making money.”
   
   
  Trafficking in women a worldwide epidemic, Malarek says
Up to ‘10,000 trafficked women in Israel and more than 280 brothels in Tel Aviv 
alone’  By Julie Lesser
Tribune Correspondent
   
  MONTREAL – Calling human trafficking one of the greatest human rights abuses 
of our time, Canadian journalist and social activist Victor Malarek addressed 
the Jewish community at a Montreal synagogue last Thursday. 
  promoting a book he has written on the subject, Malarek said destitute Third 
World and Eastern European females as young as 12 are tricked into leaving 
their homelands with promises of wealth and prosperity in the West, as well as 
Israel. Instead, they are sold into the sex trade by organized crime, gangs, 
pimps and brothel owners. 
  “Newspaper ads from modelling and employment agencies promise exciting jobs, 
but the women are duped,” Malarek told the Jewish Tribune. “They must submit, 
or they are raped, beaten and tortured. There are between 5,000 and 10,000 
trafficked women in Israel and more than 280 brothels in Tel Aviv alone. It is 
a human rights issue the Jewish community knows about. They have a voice and 
they must use it.”
  The United Nations has cited human trafficking as an international crime 
generating more than US$12 billion worldwide. More than 800,000 people are 
trafficked annually, forced into prostitution and threatened with death should 
they attempt to escape the clutches of their captors. Canada is both a means of 
access to the United States, as well as a final destination for approximately 
2,000 women each year.
  “Governments should be held accountable,” said Liberal MP Irwin Cotler, who 
also addressed the crowd. “It is a very serious problem in Israel, and Canada 
has been inadequate in the protection of victims of trafficking. It is a global 
slave trade.”
  As the previous federal justice minister, Cotler aided in the implementation 
of several bills addressing the protection of vulnerable individuals, yet he 
openly admitted there have never been any prosecutions made for human 
trafficking. He focused on raising the public’s awareness of trafficking as a 
method to prevent what he called the fastest rising criminal industry in the 
world today. Responding to an audience member’s question, he said the problem 
of mistakenly granting Canadian visas to people who should not obtain them is 
“an issue for the immigration department.”
  As customers’ demands for slave trade workers who do not have HIV or AIDS 
increases, the age of victims proportionally decreases. UNICEF has determined 
that approximately 1.7 billion children are victimized annually. Ironically, 
Malarek didn’t realize the gravity of the situation until he personally 
witnessed how many young girls were trafficked into Kosovo to service troops 
sent by the United Nations.
  “There is both national and international indifference,” said Malarek. “The 
public looks at the victims with apathy or scorn and foreign women are not the 
priority of most governments. Governments are complacent because the sex 
industry brings in money.”
  Cotler noted that governments must work together in prosecuting oppressors 
while protecting their victims. He said the RCMP is part of an international 
trafficking unit that reflects cooperation among a number of governments. Human 
trafficking should be a priority on international policy-making agendas, he 
added, and complimented the United States on taking the lead in exercising what 
he called moral leadership. 
  “Most people don’t know how big this problem is,” said Larry Sakow, who 
attended the public event. “As a Jew, I’m upset about the trafficking in 
Israel. It’s surprising that Jews have gotten into it and are making money.”
  Victor Malarek’s book, The Natashas: Inside the New Global Sex Trade, is 
currently available.



-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EM

[ppiindia] Republika, Harian terbaik Versi Dewan Pers

2006-08-15 Terurut Topik aris solikhah
Selamat untuk Republika ! Semoga senantiasa memperbaiki diri lebih baik, Never 
Ending Improvement
   
  .
   
  Republika, Harian Terbaik Versi Dewan Pers 

JAKARTA -- Dewan Pers kembali melakukan pemilihan surat kabar terbaik. Harian 
Umum Republika terpilih.

'Saya rasa penghargaan ini hal yang membanggakan umat,'' kata Ketua MPR, 
Hidayat Nur Wahid, yang menghadiri acara Pemberian Penghargaan kepada 10 Harian 
Terbaik 2005 oleh Dewan Pers di Jakarta, Selasa (15/8). ''Ini penghargaan 
bergengsi karena diberikan oleh Dewan Pers, lembaga prestisius di bidang pers.''

Penghargaan sebagai harian terbaik untuk Republika ini seolah melengkapi 
beberapa pencapaian sebelumnya. ''Setelah dari survei lembaga lain menunjukkan 
bahwa pembaca Republika naik, sekarang memperoleh penghargaan ini. Saya rasakan 
memang ada peningkatan di Republika, baik sisi nilai berita maupun 
kedalamannya,'' katanya. Prestasi ini, pesan Hidayat, harus memicu Republika 
untuk bekerja dan beramal lewat media. ''Jadikan ini sebagai momentum untuk 
selalu membuat tulisan yang terbaik, sehingga membuka mata hati masyarakat 
Indonesia secara keseluruhan.'' 

Penghargaan itu, seperti dikatakan anggota Dewan Pers, Amir Effendi Siregar, 
dalam pidato sambutannya, diberikan kepada 10 harian di Tanah Air. Selain 
Republika, koran yang memperoleh penghargaan adalah Galamedia (Bandung), 
Kedaulatan Rakyat (Yogyakarta), Kompas (Jakarta), Pelita (Jakarta), Pos Kupang 
(NTT), Serambi Indonesia (Banda Aceh), Suara Pembaruan (Jakarta), Transparan 
(Palembang), dan Waspada (Medan). 

Terpilihnya harian terbaik tersebut didasarkan pada penelitian Dewan Pers yang 
bekerja sama dengan Pusat Kajian Media dan Budaya Populer. Penelitian dilakukan 
terhadap 86 media harian di seluruh Indonesia. Waktu penelitian adalah 
April-Mei 2005 dan dikhususkan pada halaman 1 setiap koran.

Metode penelitian, kata Amir, didasarkan pada kerangka pemikiran dan pendekatan 
Denis McQuail seperti dalam bukunya Media Performance. Faktor yang dinilai 
adalah struktur pemberitaan (piramida terbalik), faktualitas, akurasi, 
kelengkapan berita (5W+1H), relevansi, keseimbangan, dan netralitas. Tidak 
seperti penghargaan tahun sebelumnya yang ada urutan pertama, kedua, dan 
seterusnya, kali ini tidak ada peringkat. ''Kami melihat bahwa skor yang 
diperoleh bedanya sangat tipis, sehingga kami tidak memberi ranking,'' kata 
Amir. Karena itu, pengumuman perolehan penghargaan dibacakan sesuai abjad.

Penghargaan itu diberikan secara langsung oleh Ketua Dewan Pers, Ichlasul Amal, 
kepada 10 media pemenang. Usai menerima penghargaan, Republika yang diwakili 
Pemimpin Redaksi, Ikhwanul Kiram, menerima ucapan selamat dari berbagai tokoh 
pers, seperti Atmakusumah dan RH Siregar. Tak terkecuali Hidayat Nur Wahid. 
''Republika akan selalu memberi sesuatu yang lebih kepada para pembacanya, 
antara lain, dengan memunculkan hal-hal baru secara periodik,'' kata Kiram.

Secara keseluruhan Dewan Pers menilai bahwa wartawan dan tim redaksi masih 
harus membenahi kinerjanya agar menghasilkan berita yang berkualitas. Beberapa 
rekomendasi dikeluarkan, di antarannya, redaksi perlu melakukan monitoring 
internal, mulai dari pengumpulan hingga penulisan berita, serta mengembangkan 
empati dan kesadaran para pembaca dalam setiap berita. 

(nif ) 
http://www.republika.co.id/koran_detail.asp?id=260992&kat_id=3 


The great job makes a great man
  pustaka tani 
  nuraulia


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Hezbollah 2, Israel 0 -- Joanna Francis

2006-08-15 Terurut Topik tony picasso
 
http://www.crescentandcross.com/index.php?page=articles&author=joanna_francis&subpage1=hezbollah2
   

-
Hezbollah 2, Israel 0 -- Joanna Francis 
   
  Make no mistake about it – the Israelis are getting their tails kicked in 
Lebanon! Just like they did in May 2000, when Hezbollah sent them scurrying 
back across the border with their tails between their legs. The Israelis never 
forgot that stinging defeat and have now demanded a rematch with Hezbollah. And 
much to their surprise, Israel has already managed to lose the rematch too. 
Considering the disparity in numbers and weaponry between Israel and Hezbollah, 
Israel should have achieved a decisive victory by now. But they haven’t. And it 
doesn’t help their case any that they have had to resort to bombing the entire 
country, killing women and children, to try to save face. It only makes them 
look more pathetic. They will never be able to swagger quite so arrogantly 
again, or instill fear in the groveling leaders of their neighboring countries 
in quite the same way. The Israelis have been outfoxed at every turn by an 
irregular army using prehistoric weaponry, with little
 to no support from neighboring countries (the leaders, that is), but who have 
proven themselves to be unwavering in their determination. Hezbollah are 
fighting against the best weaponry American money can buy. And they are 
winning. 
  Because you can’t buy courage. Even with the entire United States treasury at 
your disposal, the things that matter most to real men simply cannot be 
purchased. Therefore, the poor man has the advantage over the rich man because 
valor, manliness, and honor are free to those with nothing to lose. The 
Israelis had everything to lose in this misguided operation and have proceeded 
to do so exceedingly well. Even among their most brainwashed sycophants, their 
credibility is in the single digits. The excuse of the “kidnapped” soldiers is 
totally bogus to anyone with an I.Q. over 70, because Hezbollah has offered to 
release them in exchange for a ceasefire but Israel has refused. Meanwhile, 
Israel has kidnapped thousands of Lebanese citizens over the years who languish 
in Israeli prisons to this day. And the Katyusha rocket pity party won’t work 
either, because the Katyusha rockets are simply in retaliation for Israeli 
aggression, not vice versa, and can hardly compare to the
 bombs being dropped on Lebanon. If they thought for one moment that they would 
rout out Hezbollah, they were seriously mistaken. You cannot eliminate a 
fighting force whose reason for existence is justified by the fact that Israel 
continues to occupy their land, invade their air space, and hold their people 
as political prisoners. Kill them all, and another generation will simply step 
up to the plate and take their place. 
  The Israelis fight like sissies from fighter jets, dropping bunker-buster 
bombs on defenseless women and children. That’s real manly! They roll across 
the border in heavily-armored tanks, confident that they’ll be impervious to 
Hezbollah’s weaker arsenal. Only lately, those tanks have had the surprising 
habit of turning into human crematoria for the Israeli soldiers inside them. So 
why don’t they get out of their tanks and fighter jets and go toe-to-toe with 
Hezbollah like real men? (See first sentence of essay). The fourth most 
powerful military in the world has been given a shiny black eye that no amount 
of make-up will ever be able to hide. The aura of invincibility they so 
haughtily projected is now tarnished beyond repair. Bragging rights go to 
Hezbollah, as Israel eats its long-overdue humble pie. Why do I feel so 
strongly about this, you might ask? Because Israel has made me, an American 
taxpayer, complicit in their war crimes, and I, for one, am glad to see them
 finally getting their comeuppance. 
  In fact, the Israelis are losing so badly that their co-religionists in the 
West have had to order new false flag operations to take their humiliating 
defeat off the front pages. It’s like that scene in the Wizard of Oz where Toto 
pulls back the curtain on the “Great Oz,” only to discover that he’s really a 
weaselly old man, pretending to be something that he’s not. Well, the curtain 
has been pulled back on the Zionists, and they are standing there in all their 
naked cowardice and cruelty, for all world to see. And the world is repulsed. 
Hence, the PR campaign now underway to try to remind us goyim that all Muslims 
are “terrorists” and that the Israelis are always the victims. So now we’re 
supposed to feel relieved that the Israelis are only killing “terrorists” (not 
human beings), and that they are only trying to make the world a safer place 
for all of us. Only it’s not going to work this time. I mean, how stupid do 
they think we are? Just when world sympathy was leaning
 heavily towards Lebanon and away from Israel, does any sane person really 
believe that Muslims would 

[ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik Lina Dahlan
sama aja mbak laki-laki itu, gak di Arab gak di Indonesia. Yang 
bahlul ya bahlul juga. 

Tapi mbak..ngomong2 yg di Cisarua...:-) masih bisa dibilang orang 
Arabnya 'baik' kali ya dibanding laki2 Indonesia. Coba bayangin aja 
mbak mereka mau bayar maharnya yang jutaan utk kawin kontrak, belum 
lagi buat bayar calo2 dan 'ustadz'nya. Coba kalo laki2 Indo, mana 
ada yang mau bayar segitu banyaknya...:-)). Karena buat di Arab, 
uang segitu receh kali ye...?

wassalam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  
> menurut Bapak, beruntung dalam hal apa?
> tinggal di Indonesia..? atau,
> bebas dari perlakuan jahat lelaki Arab..?
>  
> kalo lelaki Indonesia, oke-oke aja kok..:)
> coba, tanya mbak Lina..:)
>  
> tapi, di cisarua, 
> banyak wanita Indonesia bertemu lelaki Arab..:)
> mudah2an bukan yg berjenis jahat.. hehee..
>  
> wassalam..
>  
> 
> -Original Message-
> From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Behalf Of RM Danardono HADINOTO
> Sent: Wednesday, August 16, 2006 3:52 AM
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission 
to 'Marry Out'
> 
> 
> 
> "where many men taken on younger second wives, or divorce 
their 
> older wives, often viewing older women as "expired goods." 
> 
>  istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), 
dianggap 
> expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?
> 
> gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
> jadi wanita Indonesia..
> 
> bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED]  
s.com, "Ambon"  wrote:
> >
> > REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
> perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
> menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia, malah kawin kontrak 
> sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
> negara.
> > 
> > 
> > http://www.arabnews  .com/?
> 
page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&catego
> ry=Kingdom
> > 
> > Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)
> > 
> > 
> > Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
> > Arab News 
> > 
> > 
> > MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a 
> Saudi woman seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-
> something woman to emit thrilling cries of bliss that echoed 
through 
> the chamber, the daily Al-Madinah reported yesterday. The woman, 
who 
> had been petitioning the court to permit her to get married to a 
non-
> Saudi, was so ecstatic at the decision that she not only screamed 
in 
> joy but also jumped about embracing her relatives. In Saudi Arabia 
> it can be very difficult for Saudi women to marry non-Saudis, 
which, 
> to some Saudi women, is a very unfortunate thing - especially to 
> older Saudi women who live in a society where many men taken on 
> younger second wives, or divorce their older wives, often viewing 
> older women as "expired goods." 
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> 
> 
> 
> .
>    
>  
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik Listy
lohhh.. tak sama dan tak serupa.. heheheee
 
hayooo.. siapa mo ngaku
 
:))
 
mbak Lina, akhir2 ini di Indonesia, ada fenomena menarik..
older women ketemu cowo yg lebih muda.. dan jadian..:)
banyak contohnya.. bukan gossip neh.. heheh..
berarti memang betul, wanita Indonesia beruntung bgt..
khususnya para older women yg jadian ama co yg lebih muda
gak masuk kategori.. sebagai "expired goods"...
 
mbak, pernah membuat analisa??.. tulis di sini dong..
 
tengkyu b4..:)
 
wassalam,

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Lina Dahlan
Sent: Wednesday, August 16, 2006 10:38 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'



Jelas dong, saya selalu bersyukur kok. Juga bersyukur menjadi wanita 
Indonesia. Juga bersyukur mengapa Islam diturunkan di tanah Arab. 
Orang arab sendiri pernah mikir gak ya kenapa Islam diturunkan di 
Arab? 

Mengenai Older women were viewed as "expired goods"...kan bukan 
terjadi di arab saja sebenarnya. Bagi yg diluar arabpun kalau dia 
punya cem-ceman umumnya cem-cemannya pasti lebih muda. 

Hayooo ngaku..laki-laki...:-))

wassalam, 

--- In [EMAIL PROTECTED]  s.com, "RM 
Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> "where many men taken on younger second wives, or divorce 
their 
> older wives, often viewing older women as "expired goods." 
> 
>  istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), 
dianggap 
> expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?
> 
> gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
> jadi wanita Indonesia..
> 
> 
> bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In [EMAIL PROTECTED]  s.com, "Ambon" 
>  wrote:
> >
> > REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
> perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
> menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia, malah kawin 
kontrak 
> sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
> negara.
> > 
> > 
> > http://www.arabnews  .com/?
> 
page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&catego
> ry=Kingdom
> > 
> > Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)
> > 
> > 
> > Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
> > Arab News 
> > 
> > 
> > MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a 
> Saudi woman seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-
> something woman to emit thrilling cries of bliss that echoed 
through 
> the chamber, the daily Al-Madinah reported yesterday. The woman, 
who 
> had been petitioning the court to permit her to get married to a 
non-
> Saudi, was so ecstatic at the decision that she not only screamed 
in 
> joy but also jumped about embracing her relatives. In Saudi Arabia 
> it can be very difficult for Saudi women to marry non-Saudis, 
which, 
> to some Saudi women, is a very unfortunate thing - especially to 
> older Saudi women who live in a society where many men taken on 
> younger second wives, or divorce their older wives, often viewing 
> older women as "expired goods." 
> > 
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>



 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik Lina Dahlan
Jelas dong, saya selalu bersyukur kok. Juga bersyukur menjadi wanita 
Indonesia. Juga bersyukur mengapa Islam diturunkan di tanah Arab. 
Orang arab sendiri pernah mikir gak ya kenapa Islam diturunkan di 
Arab? 

Mengenai Older women were viewed as "expired goods"...kan bukan 
terjadi di arab saja sebenarnya. Bagi yg diluar arabpun kalau dia 
punya cem-ceman umumnya cem-cemannya pasti lebih muda. 

Hayooo ngaku..laki-laki...:-))

wassalam, 

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> "where many men taken on younger second wives, or divorce 
their 
> older wives, often viewing older women as "expired goods." 
> 
>  istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), 
dianggap 
> expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?
> 
> gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
> jadi wanita Indonesia..
> 
> 
> bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon"  wrote:
> >
> > REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
> perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
> menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia,  malah kawin 
kontrak 
> sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
> negara.
> > 
> > 
> > http://www.arabnews.com/?
> 
page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&catego
> ry=Kingdom
> > 
> > Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)
> > 
> > 
> >   Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
> >   Arab News 
> > 
> > 
> >   MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a 
> Saudi woman seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-
> something woman to emit thrilling cries of bliss that echoed 
through 
> the chamber, the daily Al-Madinah reported yesterday. The woman, 
who 
> had been petitioning the court to permit her to get married to a 
non-
> Saudi, was so ecstatic at the decision that she not only screamed 
in 
> joy but also jumped about embracing her relatives. In Saudi Arabia 
> it can be very difficult for Saudi women to marry non-Saudis, 
which, 
> to some Saudi women, is a very unfortunate thing - especially to 
> older Saudi women who live in a society where many men taken on 
> younger second wives, or divorce their older wives, often viewing 
> older women as "expired goods." 
> >  
> > 
> > 
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
>







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





RE: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik Listy
 
menurut Bapak, beruntung dalam hal apa?
tinggal di Indonesia..? atau,
bebas dari perlakuan jahat lelaki Arab..?
 
kalo lelaki Indonesia, oke-oke aja kok..:)
coba, tanya mbak Lina..:)
 
tapi, di cisarua, 
banyak wanita Indonesia bertemu lelaki Arab..:)
mudah2an bukan yg berjenis jahat.. hehee..
 
wassalam..
 

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of RM Danardono 
HADINOTO
Sent: Wednesday, August 16, 2006 3:52 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'



"where many men taken on younger second wives, or divorce their 
older wives, often viewing older women as "expired goods." 

 istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), dianggap 
expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?

gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
jadi wanita Indonesia..

bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?

--- In [EMAIL PROTECTED]  s.com, "Ambon" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia, malah kawin kontrak 
sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
negara.
> 
> 
> http://www.arabnews  .com/?
page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&catego
ry=Kingdom
> 
> Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)
> 
> 
> Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
> Arab News 
> 
> 
> MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a 
Saudi woman seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-
something woman to emit thrilling cries of bliss that echoed through 
the chamber, the daily Al-Madinah reported yesterday. The woman, who 
had been petitioning the court to permit her to get married to a non-
Saudi, was so ecstatic at the decision that she not only screamed in 
joy but also jumped about embracing her relatives. In Saudi Arabia 
it can be very difficult for Saudi women to marry non-Saudis, which, 
to some Saudi women, is a very unfortunate thing - especially to 
older Saudi women who live in a society where many men taken on 
younger second wives, or divorce their older wives, often viewing 
older women as "expired goods." 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>



.
  

 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik carla annamarie kneefel
mba Aris,
   
  budaya pelacuran memang sifatnya universal, di neg maupun pelosok manapun 
pasti ada, even di neg2 bersyariat Islam spt malaysia, n neg2 arab juga 
ada..mba.., bahkan di iran yg katanya neg yg paling keras penerapan syariah 
islamnya juga masih banyak pelacuran, bahkan utk kasus nikah kilat ala cisarua 
dimana para orang2 arab yang kebelet mau berhubungan seks dinikahkan dengan 
cara agama yg menurut kepercayaan agama mereka itu sudah halal...itu kan juga 
suatu bentuk prostitusi yang memanfaatkan ke halal an oleh agama..., klo mau 
diselidiki lebih detil lagi orang2 arab sana datang dari neg2 bersyariah 
islam..., terbukti mereka sendiri tidak menjalankan syariat agamanya bahkan 
memanfaatkan celah agama untuk kepentingan sendiri...
   
  ditambah lagi belom terbukti penerapan syariah islam dapat mematikan 
perdagangan seks kan..? mba bisa kasih contoh gak yg konkrit neg islam mana 
yang bebas prostitusi?
   
  penerapan syariah islam bukan jawaban dalam mematikan perdagangan seks...
   
  dengan adanya aturan yg membatasi kebebasan perempuan dimana posisi 
kekuasaaan dan regulator adalah kaum patriarkhi, maka dipastikan akan terjadi 
lebih banyak penindasan, perempuan akan lebih dimanfaatkan oleh kaum laki2, 
posisi laki2 adalah tidak tersentuh oleh hukum, karena dalam hal ini mereka 
adalah hukumnya...perempuan selalu menjadi korban penindasan...
   
  mba..let me make it simple..dlm hubungan seks..there's need two ppl to 
tango..rite?  tp knp dalam posisi ini perempuan yg jadi objek penderitanya...?
   
  bahkan apabila perempuan claim dia diperkosa, dia harus menghadirkan at least 
2 saksi yg semuanya adalah berjenis kelamin laki2, yg mendukung ceritanya..
   
  man..i think it's crazy..., mba..mostly perkosaan gak menjadi tontonan 
publik..mba..it's happen when no one is around.., saya jadi sangat empati 
dengan perempuan2 dari neg2 arab..pasti banyak dari mereka yg mengalami 
pemerkosaan, pelecehan seksual, tapi karena mereka dibatasi oleh hukum neg nya, 
makanya mereka menyimpan hal itu rapat2 dalam...
   
  btw..waktu saya SMA, saya banyak baca2 buku perjuangan wanita di timur 
tengah, saya salut sama mereka..., menurut saya..dibanding perempuan2 barat 
mereka lebih hebat...karena hal2 yg mereka endure...
   
  mudah2ahn hal2 tersebut gak akan dialami oleh kaum wanita di indonesia...

aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Dear All,

Sebenarnya masalah ini cukup simpel. Tidak ada manusia pun yang setuju dengan 
pelacuran termasuk pelcur sendiri apalagi masyarakat luas. Sayangnya dengan 
hukum sekarang sulit bisa dijerat. 

Umat ISlam (termasuk orang yang waras) gerah dengan situasi ini, kami punya 
seperangkat aturan dalam syariat ISlam yang bisa mencegah semua itu terjadi. 
Yakni agar suami tidak selingkuh dengan pelacur atau orang lain, istri 
selingkuh dengan gigolo, perdagangan perempuan dll. 

Di daerah tertentu kemudian menyetujui bahwa upaya pencegahan dan pemberantasan 
dengan munculnya Perda Syariah, ini anpirasi masyarakat daerah tersebut. 

Tapi entahlah kemudian orang di daerah lain atau LSM-LSM yang tak setuju atau 
agak alergi dengan nama Syariat ISlam, merasa tak setuju dengan Perda tersebut. 
LSM-LSM yang mengatakan diri membawa kesejahteraan rakyat?

Padahal seperti di Bulukumba misalnya Perda Syariat ISlam sangat efektif untuk 
meningkatkan keharmonisan RT baik non muslim dan muslim, menghemat belanja 
suami karena semua perempuan yang muslim pakai kerudung. ya lah biaya ke salon 
berkurang. Pencuri pun berkurang drastis.Coba tanya saja ke Bupati di sana 

Perda syariah itu beratnya diawal.. semua butuh pembiasaan, seperti UU baru 
yang memberatkan. Kenapa kita tak menyempurnakan syariat ISlam yang tepat dan 
seharusnya dan bukan memperdebatkannya atau menolaknya.


Mengatakan Perda syariat Islam atau memberi judul postingan Perda-Perda 
Diskriminatif ini juga sebuah pikiran yang picik. Menolak tanpa solusi, ketika 
orang memberi solusi atas semua masalah yang meresahkan orang banyak, tapi 
kemudian ia marah atau tak setuju. Hanya karena dia tak setuju syariat ISlam 
atau karena alergi.

Seperti orang yang menolak RUU APP tapi tak memberi solusi terhadap maraknya 
pornografi dan pornoaksi. Sedihnya kebanyakan pihak yang menolak APP malah ikut 
dalam makin memarakkan pornografi dan pornografi. 

We need solution. bila sistem dan orang-orang pelaksananya tak 
mengakomodasi maka perlu ada perubahan total.

Maka alangkah baiknya diskusi ini diarahkan mencari solusi itu. BUkan saling 
berdebat dan menjatuhkan.. kalau saya akan selalu memberi solusi sesuai syariat 
ISlam.. silahkan rekan-rekan yang ada di milis ini, jika ada yang menolaknya 
beri saya alasan yang kuat kenapa misalnya teman-teman di milis ini menolak 
pendapat saya. Tapi plis bukan karena alergi syariat ISlam tetapi lihatlah 
obyektifitas syariat dalam memecahkan solusi. 

salam berdiskusi

aris

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik carla annamarie kneefel
the new form of facism...

   
  heil Hitler.
  
A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kafir tidak mempercayai Allah sebagai satu-satunya
Tuhan.

Kalau menyembah selain Allah seperti Tuhan Anak, Tuhan
Bapak, dsb, itu adalah kafir menurut ajaran Islam.

--- Alpha Bagus Sunggono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kafir itu "Tidak Mempercayai Alloh"
> Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta.
> 
> Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti
> "tersesat".
> 
> jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah
> demikian.
> 
> Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO
> <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Mas Nizami: ""Orang-orang yang kafir dan
> menghalangi (manusia) dari
> > jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
> mereka"
> >
> > Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen,
> Yahudi, Hindu, Hindu
> > Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan
> disesatkan Allah?
> >
> > ??
> >
> >> 
> 
> 
> 
> -- 
> Salam Revolusi IT Indonesia 
> 
> Alpha Bagus Sunggono
> http://bagusalfa.blogspot.com
> [EMAIL PROTECTED]
> 

===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


 


-
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Bersedekahlah Tiap Hari

2006-08-15 Terurut Topik agussyafii
Bersedekahlah Tiap Hari

Dirumah saya tinggal biasanya tiap ba'da maghrib selalu digunakan 
untuk mengaji anak-anak. Pengajian ditempat kami disebutnya 
pengajian Mutiara Salafiyah. Maksudnya sih, pengajian mutiara 
tradisi. Selain anak-anak ngaji biasanya suka ada yang bertandang 
sekedar untuk berdiskusi agama atau ngobrol ringan seputar kehidupan 
sehari-hari. Berbincang banyak hal rupanya keasyikan tersendiri bagi 
bapak saya, apa lagi jika berbincangnya soal agama, bisa sampai 
larut malam.

Pernah pada suatu hari bapak kedatangan tamu pindahan dari kampung 
sebelah. Seorang karyawan perusahaan. Dia mengeluh karena dirinya 
dililit hutang. Dan dia bertanya bagaimana agar dirinya terlepas 
lilitan hutang. Bapak menjawabnya, "supaya adek terlepas dari 
lilitan hutang, pada setiap hari jumat bersedekahlah pada orang yang 
kekurangan." Tak terasa waktu sudah larut malam. Tamunya berpamitan.

Tak sampai satu bulan tamu tersebut kembali lagi, bersama istrinya 
dia mengucapkan banyak terima kasih pada bapak. Dia mengatakan bahwa 
dirinya bukan hanya terbebas dari lilitan hutang tapi juga bisa beli 
rumah. "Oh ya." Kata bapak terperangah.  "Kalau begitu mulai hari 
ini anda harus bersedekah tiap hari supaya tidak terlilit hutang 
lagi." Kata bapak selanjutnya dan kali ini tamunya yang terperangah 
mendengarnya.

Wassalam,
Agussyafii
http://agussyafii.blogspot.com







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik aris solikhah
Dear All,
   
  Sebenarnya masalah ini cukup simpel. Tidak ada manusia pun yang setuju dengan 
pelacuran termasuk pelcur sendiri apalagi masyarakat luas. Sayangnya dengan 
hukum sekarang sulit bisa dijerat. 
   
  Umat ISlam (termasuk orang yang waras) gerah dengan situasi ini, kami punya 
seperangkat aturan dalam syariat ISlam yang bisa mencegah semua itu terjadi. 
Yakni agar  suami tidak selingkuh dengan pelacur atau orang lain, istri 
selingkuh dengan gigolo, perdagangan perempuan dll. 
   
  Di daerah tertentu kemudian menyetujui bahwa upaya pencegahan dan 
pemberantasan dengan munculnya Perda Syariah, ini anpirasi masyarakat daerah 
tersebut. 
   
  Tapi entahlah kemudian orang di daerah lain atau LSM-LSM yang tak setuju atau 
agak alergi dengan nama Syariat ISlam, merasa tak setuju dengan Perda tersebut. 
  LSM-LSM yang mengatakan diri membawa kesejahteraan rakyat?
   
  Padahal seperti di Bulukumba misalnya Perda Syariat ISlam sangat efektif 
untuk meningkatkan keharmonisan RT baik non muslim dan muslim, menghemat 
belanja suami karena semua perempuan yang muslim pakai kerudung. ya lah biaya 
ke salon berkurang. Pencuri pun berkurang drastis.Coba tanya saja ke Bupati di 
sana 
   
  Perda syariah itu beratnya diawal.. semua butuh pembiasaan, seperti UU baru 
yang memberatkan. Kenapa kita tak menyempurnakan syariat ISlam yang tepat dan 
seharusnya dan bukan memperdebatkannya atau menolaknya.
   
   
  Mengatakan Perda syariat Islam atau memberi judul postingan Perda-Perda 
Diskriminatif ini juga sebuah pikiran yang picik. Menolak tanpa solusi, ketika 
orang memberi solusi atas semua masalah yang meresahkan orang banyak, tapi  
kemudian ia marah atau tak setuju. Hanya karena dia tak setuju syariat ISlam 
atau karena alergi.
   
   Seperti orang yang menolak RUU APP tapi tak memberi solusi terhadap maraknya 
pornografi dan pornoaksi. Sedihnya kebanyakan pihak yang menolak APP malah ikut 
dalam makin memarakkan pornografi dan pornografi. 
   
  We need solution. bila sistem dan orang-orang pelaksananya tak 
mengakomodasi maka perlu ada perubahan total.
   
  Maka alangkah baiknya diskusi ini diarahkan mencari solusi itu. BUkan saling 
berdebat dan menjatuhkan.. kalau saya akan selalu memberi solusi sesuai syariat 
ISlam.. silahkan rekan-rekan yang ada di milis ini, jika ada yang menolaknya  
beri saya alasan yang kuat kenapa misalnya teman-teman di milis ini menolak 
pendapat saya. Tapi plis bukan karena alergi syariat ISlam tetapi lihatlah 
obyektifitas syariat dalam memecahkan solusi. 
   
  salam berdiskusi
   
  aris
  
A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau
pun wanita harus dihukum. Makanya baca yang teliti
jangan pakai emosi.

Dalam Islam pezinah laki-laki dan wanita itu dihukum
semua.

Jangan sampai protes-protes eh malah hukuman buat
pelacur dihilangkan. Perjuangankan hukuman pelacur
baik bagi lelaki mau pun perempuan.

--- Lina Dahlan 
wrote:

> Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla,
> mari mbak kita 
> perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-)
> 
> Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja
> semua laki2, 
> apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain
> duluan...apa kita mo 
> protes? 
> 
> salam,
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie
> kneefel 
> wrote:
> >
> > pak Nizami,
> > 
> > bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo,
> pake kaos ketat, 
> celana panjang ketat or celana boxer...or maybe
> laki2 cuman pake 
> handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2
> perda tsbt..boleh 
> dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
> > 
> > pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2
> juga banyak..., 
> tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma
> perempuan aja..., 
> malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya
> drpd perempuan
> > 
> > pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia,
> baik laki2 
> maupun perempuan merupakan komoditi..., ada
> permintaan makanya ada 
> penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di
> berikan 
> edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn
> diberlakukan perda akan 
> menghambat atau mematikan arus perdagangan seks
> tsbt...
> > contoh aja iran..banyak praktek pelacuran
> terselubung, and lihat 
> aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan
> nafsunya di negnya 
> malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu
> bejatnya...
> > 
> > ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender
> menunjukkan 
> penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan
> bodoh secara 
> hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan
> harkat n martabat 
> perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi
> patriarkhi dan 
> kepentingan politik kelompok tertentu.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Free Thinker wrote:
> > Tidak ada peraturan di Indonesia yang
> mendukung 
> pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan
> pelacuran.
> > Tapi kalau ada peraturan yang bersikap
> diskriminatif terhadap 
> perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak

RE: [ppiindia] TNI baret-biru akan 1 tahun 'meronda' Lebanon-selatan

2006-08-15 Terurut Topik Listy
nyambung lagi deh..:)
 
ini info ttg bengkulu dan pulau manna.. silahkan di klik..
 
http://www.endeavourenergyltd.com/index.htm
 
 
wassalam,

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Listy
Sent: Tuesday, August 15, 2006 8:48 AM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: RE: [ppiindia] TNI baret-biru akan 1 tahun 'meronda' Lebanon-selatan



selamat pagi. nyambung dikit..:)

sy punya ide ttg penangkal kekuatan satelit yg mampu mengintip target yg 
diinginkan, terinspirasi oleh sumber daya alam di negeri ini, bukan untuk 
peperangan..:) syukur2 bisa dimanfaatkan untuk menghindarkan sda-sda negeri 
menjadi incaran asing..:)

beberapa tahun lalu, di bengkulu telah terjadi gempa cukup besar, dan 
sepertinya pergeseran lapisan bumi di daerah itu, telah menciptakan ladang 
minyak baru..:)

namun, tampaknya, karena kecanggihan satelit, sumber minyak itu telah 
terdeteksi oleh perusahaan asing, sehingga saat ini mereka sedang mengusahakan 
pengeboran di daerah pesisir bengkulu, pulau/kepulauan manna.. bahkan telah 
tergambar jelas dalam peta kerja mereka, area yg telah dibuat beberapa blok 
oleh perusahaan asing ini..:)

luar biasa:)

jika saja, memang karena gempa kuat di bengkulu, beberapa tahun lalu, 
memunculkan titik2 pusat minyak bumi, bisa jadi, akibat gempa di beberapa 
tempat yg lain, untuk waktu beberapa tahun ke depan, terjadi hal yg sama..:)

tapi, indonesiaku.. kenapa lagi-lagi, harus dilakukan oleh asing??..
dimana putra-putra bangsa ini?? kemana mereka pergi??

wassalam,



.
  

 
 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] *Christian Right & 'Islamo-Facism'

2006-08-15 Terurut Topik Saeful Rohman
setelah terostis muncul fasis trus apalagi ya ? kenapa musolini tidak disebut 
christian facism, atau IRA as christian terorist trus israel sebagai facisme 
yahudi plus teroris then Amerika sebagai
mbahnya teroris.
Ga adil nih

-Original Message-
From: Satrio Arismunandar <[EMAIL PROTECTED]>
To: ppiindia , Cikeas Cikeas <[EMAIL PROTECTED]>, 
mediacare mediacare , iscab Condro <[EMAIL 
PROTECTED]>
Date: Tue, 15 Aug 2006 02:14:38 -0700 (PDT)
Subject: [ppiindia] *Christian Right & 'Islamo-Facism'

> *Christian Right & 'Islamo-Facism'
> Thursday, 10 August 2006
> MPCAUK*
> http://www.mpacuk.org/content/view/2498/34/
> 
> "Islamo-fascism," a term that Americans heard George
> Bush use at an 
> August 7 press conference, is the new term being
> thrown around among 
> factions of the Christian right, from which he no
> doubt picked it up. It 
> was much in use last month when the new lobby group,
> Christians United 
> for Israel (CUFI), held their first "Washington-Israel
> Summit" at a 
> Washington D.C. hotel. Amidst plenty of the
> celebratory song and dance 
> usually associated with evangelical meetings and a
> three-course meal was 
> served to over 2,000 attendees, a series of prominent
> religious and 
> political speakers got up to promise unquestioning
> support for the state 
> of Israel.
> 
> Although CUFI is a religious organization founded by
> minister John Hagee 
> of Texas, it was a political speaker, Senator Rick
> Santorum, whose 
> comments seemed to have a profound impact on the
> nights events. Santorum 
> was the first to use the term "Islamic-fascists"
> during the 
> presentation. According to Santorum the constant use
> of "The War on 
> Terror" rhetoric is erroneous because it is akin to
> "declaring war on a 
> tactic." Santorum went on to say that "The War on
> Terror" rhetoric was 
> the product of a disinformation campaign and exclaimed
> that "terror is 
> not the enemy; the enemy are Islamic fascists."
> 
> The term "Islamic fascists" appeared to have mass
> appeal and was used 
> regularly by the rest of the speakers throughout the
> evening. Before 
> Santorum's speech the Ambassador of Israel to the
> United States, Daniel 
> Ayalon, using the same rhetoric, saying, "Radical
> Islam is on the march."
> 
> Santorum felt it incumbent upon himself to explain to
> the audience 
> exactly what they were up against in their support of
> Israel. He said, 
> "They [the American public] don't understand the enemy
> because we don't 
> explain it to them." According to Santorum, "Islamic
> fascism is a 
> mosaic. But the biggest piece of the mosaic, the one
> that reaches out 
> and touches all the others, is Iran."
> 
> The vilification of Iran was the major thrust of the
> summit and the 
> speakers pulled no punches. On Iran Santorum said,
> "This is the enemy we 
> face. This is the enemy attacking us." While Ayalon
> echoed his prime 
> minister's declaration that "Iran must be stopped,"
> Santorum took the 
> matter even further and severely criticized efforts to
> negotiate a 
> solution with Iran. "While we negotiate with Iran,
> they fund Hamas and 
> Hezbollah to attack Israel. While we negotiate, they
> continue in their 
> pursuit of nuclear weapons technology." Of course,
> Santorum used this 
> opportunity to encourage support for his bill that
> calls for increased 
> sanctions against Iran. The bill was defeated last
> month.
> 
> There was more than a fair amount of saber rattling at
> the CUFI summit. 
> Again, Santorum stood out among the speakers on this
> point when he 
> admonished the U.S. to "...go at the heart of the
> problem-Iran." The 
> CUFI speakers made it well known at the summit that
> they want to see 
> less diplomacy and more action.
> 
> Also on display was outspoken and undying support for
> Israel. The 
> speakers depicted Israel as a victim in the current
> crisis taking place 
> in the Palestinian Territories and Southern Lebanon.
> Gary Bauer 
> mentioned the sadness of seeing Israelis who are so
> used to terrorist 
> bombings that they seem virtually unaffected by their
> occurrence. 
> Neither he nor any of the other speakers referenced
> the daily deaths 
> occurring in Gaza and the West Bank. CUFI founder and
> National Chairman 
> John Hagee demanded that the U.S. let Israel defend
> itself, declaring 
> that if rockets were falling on United States
> territory, Congress would 
> be voting to go to war.
> 
> Whether or not CUFI's Washington D.C. summit is a
> success for the 
> organization remains to be seen. It is CUFI's
> intention to bring their 
> interpretation of the Bible and their mandate to
> support Israel at all 
> costs to the Hill in a massive lobbying effort. CUFI's
> followers know 
> their message well and, if they are anything like they
> were during the 
> last evening of their summit, they possess tremendous
> enthusiasm for 
> their cause. However, it may take more than enthusiasm
> to convince the 
> nation's 

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik A Nizami
Kan saya sudah tulis bahwa pelacur baik laki-laki mau
pun wanita harus dihukum. Makanya baca yang teliti
jangan pakai emosi.

Dalam Islam pezinah laki-laki dan wanita itu dihukum
semua.

Jangan sampai protes-protes eh malah hukuman buat
pelacur dihilangkan. Perjuangankan hukuman pelacur
baik bagi lelaki mau pun perempuan.

--- Lina Dahlan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla,
> mari mbak kita 
> perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-)
> 
> Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja
> semua laki2, 
> apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain
> duluan...apa kita mo 
> protes? 
> 
> salam,
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie
> kneefel 
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > pak Nizami,
> >
> >   bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo,
> pake kaos ketat, 
> celana panjang ketat or celana boxer...or maybe
> laki2 cuman pake 
> handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2
> perda tsbt..boleh 
> dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
> >
> >   pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2
> juga banyak..., 
> tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma
> perempuan aja..., 
> malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya
> drpd perempuan
> >
> >   pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia,
> baik laki2 
> maupun perempuan merupakan komoditi..., ada
> permintaan makanya ada 
> penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di
> berikan 
> edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn
> diberlakukan perda akan 
> menghambat atau mematikan arus perdagangan seks
> tsbt...
> >   contoh aja iran..banyak praktek pelacuran
> terselubung, and lihat 
> aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan
> nafsunya di negnya 
> malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu
> bejatnya...
> >
> >   ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender
> menunjukkan 
> penggagas atau konseptor perda2 tsbt  tidak peka dan
> bodoh secara 
> hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan
> harkat n martabat 
> perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi
> patriarkhi dan 
> kepentingan politik kelompok tertentu.
> >
> >
> >
> >
> >   
> > 
> > Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >   Tidak ada peraturan di Indonesia yang
> mendukung 
> pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan
> pelacuran.
> > Tapi kalau ada peraturan yang bersikap
> diskriminatif terhadap 
> perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak
> becus menuduh 
> perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu
> saja harus 
> ditinjau ulang. 
> > 
> > Anda jangan menyesatkan: "Menentang perda =
> mendukung pelacuran", 
> padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda
> dungu. 
> > 
> > Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang
> yang tak mengerti 
> esensi perundangan) menuduh orang yang "Menolak RUU
> APP = mendukung 
> pornografi", padahal jelas bukan begitu maksudnya.
> Ini juga 
> kesimpulan yang tak kalah dungunya. 
> > 
> > Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan
> dan laki-laki sama 
> hak dan kedudukannya di mata hukum.
> > 
> > A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
> > menghalang-halangi kebenaran dan mendukung
> kesesatan,
> > kemaksiatan, atau kejahatan seperti
> > pelacuran/perzinahan.
> > 
> > "Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia)
> dari
> > jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
> > mereka.
> > Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta
> beriman
> > kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan
> itulah
> > yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
> > kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
> > mereka.
> > Yang demikian adalah karena sesungguhnya
> orang-orang
> > kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
> > orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
> > mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
> > perbandingan-perbandingan bagi mereka."
> [Muhammad:1-3]
> > 
> > Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
> > pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku
> wanita
> > saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang
> pelacuran
> > dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita.
> Bukan
> > justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam
> Islam
> > pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu
> dilarang.
> > 
> > Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan
> satu
> > bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
> > seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta
> menimbulkan
> > lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti
> dengan
> > pengguguran atau aborsi.
> > 
> > Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
> > menentang pelaksanaan syariah Islam di mana
> mayoritas
> > wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
> > tirani minoritas yang tidak demokratis.
> > 
> > --- "Amir S. Dewana" <[EMAIL PROTECTED]>
> > wrote:
> > 
> > > 
> > > - Original Message - 
> > > From: R. Husna Mulya 
> > > To: [EMAIL PROTECTED] 
> > > Sent: Monday, Augus

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik A Nizami
Kafir tidak mempercayai Allah sebagai satu-satunya
Tuhan.

Kalau menyembah selain Allah seperti Tuhan Anak, Tuhan
Bapak, dsb, itu adalah kafir menurut ajaran Islam.

--- Alpha Bagus Sunggono <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Kafir itu "Tidak Mempercayai Alloh"
> Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta.
> 
> Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti
> "tersesat".
> 
> jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah
> demikian.
> 
> Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO
> <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Mas Nizami: ""Orang-orang yang kafir dan
> menghalangi (manusia) dari
> > jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
> mereka"
> >
> > Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen,
> Yahudi, Hindu, Hindu
> > Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan
> disesatkan Allah?
> >
> > ??
> >
> >> 
> 
> 
> 
> -- 
> Salam Revolusi IT Indonesia 
> 
> Alpha Bagus Sunggono
> http://bagusalfa.blogspot.com
> [EMAIL PROTECTED]
> 


===
Ingin belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits?
Kirim email ke: [EMAIL PROTECTED]
http://www.media-islam.or.id

__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Eksekusi Tibo Cs: Legal Justice vs Social Justice

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
Eksekusi Tibo Cs: Legal Justice vs Social Justice
Oleh Ronald Lumbun 


Rabu, 16 Agustus 2006
Salah satu fenomena hukum yang kembali mengemuka belakangan ini di 
pelbagai media massa, baik cetak maupun elektronik, adalah kontroversi antara 
vonis mati Mahkamah Agung RI yang telah berkekuatan hukum tetap. Vonis tersebut 
"berhadapan" dengan desakan sebagian besar masyarakat yang menuntut agar 
dibatalkannya eksekusi terhadap para terpidana mati kasus kerusuhan Poso tahun 
2000, yakni: Fabianus Tibo, Marinus Riwu dan Dominggus da Silva (selanjutnya 
disebut Tibo Cs). 

Mencermati kasus Tibo Cs, penulis ingat pada salah satu kisah yang 
terdapat di Injil, di mana masyarakat Yahudi ketika itu menuntut agar Nabi Isa 
segera disalibkan meskipun secara formal legal justice sama sekali tidak 
ditemukan dasar yang membenarkan diri-Nya dihukum sedemikian berat. Namun, 
karena tuntutan social justice saat itu menghendakinya, maka penguasa Pontius 
Pilatus memutuskan untuk menjatuhkan hukuman salib terhadap Nabi Isa yang 
sampai hari ini dikenang oleh umat Kristiani di seluruh dunia. Pendapat ini 
disampaikan tentunya tidak sama sekali bermaksud menyamakan kedudukan Tibo Cs 
dengan Nabi Isa yang sangat mulia itu. 

Pidana mati di Indonesia memang merupakan suatu hal yang fenomenal 
dan selalu akan menimbulkan pro-kontra dalam masyarakat. Umumnya kedua kelompok 
tersebut mendasarkan pandangannya masing-masing pada eksistensi lembaga pidana 
mati yang secara expressis verbis memang masih diakui sebagai salah satu jenis 
pidana pokok hukum positif, di satu pihak. Pihak lain mengatakan, Pasal 28 A 
dan J Amandemen Kedua UUD 1945 menjamin hak hidup setiap orang serta hak 
mempertahankan hidup dan kehidupannya. 

Pada dasarnya secara normatif suatu putusan pengadilan memiliki 
kekuatan eksekutorial, kecuali dibatalkan oleh putusan pengadilan yang lebih 
tinggi tingkatannya, sesuai dengan asas res judicata pro veri tate habetur. 
Sementara dalam hal Tibo Cs, seluruh rangkaian ikhtiar hukum, mulai banding, 
Kasasi dan peninjauan kembali, serta permohonan grasi kepada Presiden telah 
dilakukan dan tetap pada kesimpulan bahwa Tibo Cs telah dianggap bersalah 
melakukan serangkaian tindakan kekerasan di Poso, akhir Mei 2000. 

Berdasarkan Pasal 268 ayat (3) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 
Tentang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) jo. Pasal 66 ayat (1) 
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2004 Tentang Mahkamah Agung (UUMA), permohonan 
peninjauan kembali atas suatu putusan yang telah berkekuatan hukum tetap hanya 
dapat dilakukan 1 (satu) kali saja. Dalam hal ini Tibo Cs. telah mengajukan 
permohonan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung RI tanggal 16 September 
2002 dengan amar putusan menolak permohonannya melalui putusan Mahkamah Agung 
tanggal 31 Maret 2004. Dengan demikian tidak ada lagi kesempatan bagi Tibo Cs 
untuk melakukan upaya hukum mengingat kedua ketentuan yang terdapat KUHAP dan 
UUMA untuk melakukan permohonan peninjauan kembali sebanyak 1 (satu) kali saja. 

Selanjutnya, ketentuan pasal 2 ayat (3) Undang-Undang Nomor 22 
Tahun 2002 tentang Grasi juga telah menentukan bahwa suatu pemohonan grasi 
hanya dapat diajukan 1 (satu) kali. Dalam hal ini pula Presiden telah menolak 
permohonan grasi yang diajukan oleh Tibo Cs dan tetap berkesimpulan bahwa 
mereka bersalah melakukan serangkaian tindak kekerasan dalam kerusuhan di Poso. 
Oleh karenanya, berdasarkan ketentuan-ketentuan tersebut, maka secara formal 
legal justice tidak ada lagi alasan bagi kejaksaan sebagai eksekutor suatu 
putusan pidana untuk menunda eksekusi pidana mati terhadap diri Tibo Cs. 

Namun demikian, penulis telah mencermati pula melalui pelbagai 
media massa, baik cetak maupun elektronik, bahwa pada kenyataannya di samping 
formal legal justice yang merupakan "legalitas" bagi kejaksaan untuk 
mengeksekusi Tibo Cs, juga masih terdapat resistensi yang demikian besar dari 
berbagai elemen masyarakat terhadap dilaksanakannya eksekusi pidana mati 
tersebut. Salah satunya adalah Forum Solidaritas Kemanusiaan dan Keadilan 
Indonesia (FSK2I). Lembaga tersebut menyatakan sikap menolak dengan tegas 
eksekusi terhadap Tibo Cs dan menuntut agar kejaksaan mengindahkan norma-norma 
social justice serta fakta-fakta hukum baru yang diajukan oleh Tibo Cs. (Harian 
Suara Karya, tanggal 8 April 2006) guna mencari actur intelectualitis yang 
sesungguhnya terlibat dalam kerusuhan yang bernuansa SARA bulan Mei tahun 2000 
tersebut. Keyakinan masyarakat yang ada selama ini adalah bahwa Tibo Cs. 
hanyalah merupakan actur fisicus dalam kasus Poso yang belum dapat mengungkap 
keadaan dari kasus Poso yang sebenarnya. 

Prof. Mochtar Kusumaatmadja berpendapat bahwa "Hukum yang baik 
adalah hukum yang mencerminkan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat.." 
Sementara Friedrich Carel Von Savigny berpendapat "Hukum tidaklah dibuat 
melain

[ppiindia] Pancasila Belum Jadi Filsafat

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
KOMPAS
Rabu, 16 Agustus 2006


 
Simposium
Pancasila Belum Jadi Filsafat 


Yogyakarta, Kompas - Pancasila sebagai ideologi negara belum dijadikan filsafat 
sosial yang mendasari perumusan ilmu pengetahuan yang kontekstual Indonesia. 
Pancasila lebih dimaknai sebagai doktrin politik untuk melestarikan kekuasaan 
negara. 

Demikian isu yang mengemuka dalam simposium nasional "Pengembangan Pancasila 
sebagai Paradigma Ilmu Pengetahuan dan Pembangunan Bangsa", Senin (14/8) di 
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. 

Menurut Rektor UGM Prof Dr Sofian Effendi, karena belum dijadikan sebagai dasar 
perumusan pengembangan ilmu pengetahuan, terjadi kolonisasi pemikiran yang kini 
makin marak. Pendidikan justru menghasilkan lulusan yang lebih menghayati ilmu 
pengetahuan milik budaya bangsa lain yang nilai-nilainya berbeda dengan bangsa 
Indonesia. 

Sejak reformasi 1998 digulirkan, berkembang kecenderungan menafikan Pancasila 
sebagai ideologi negara. Mengutip survei Direktorat Pendidikan Tinggi tahun 
2004 atas 81 perguruan tinggi negeri, Pancasila tidak tercantum lagi dalam 
kurikulum mayoritas perguruan tinggi. Padahal kampus harusnya menjadi pelopor 
menghadapi gelombang globalisasi yang ditunggangi neokapitalisme dan 
fundamentalisme pasar. 

"Kampus harus memelopori pemikiran untuk mengembangkan filsafat bangsa 
Indonesia sebagai paradigma pembangunan dan sebagai landasan etik pembangunan 
nasional," katanya. 

Ketua Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof Dr Umar Anggara Jenie menyatakan, 
Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu pengetahuan diperlukan untuk 
panduan etik. Sila-sila dalam Pancasila adalah prinsip-prinsip etika universal 
yang juga dihormati negara lain. (RWN) 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Megawati Larang Interupsi

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
REFLEKSI:  Koq seperti menjalankan politik 5Dnya Pak Harto. Bagi yang tidak 
tahu 5D itu apa, dapat diberitahukan bahwa istilah tsb adalah: Datang, Duduk, 
Diam, DengarDuit

KOMPAS
Rabu, 16 Agustus 2006 


 
Megawati Larang Interupsi 
Muhaimin: Itu Hak Anggota





Jakarta, Kompas - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, atas perintah Megawati 
Soekarnoputri, melarang keinginan sejumlah anggotanya di DPR yang berniat 
menyikapi secara kritis Pidato Kenegaraan Presiden dan Keterangan Pemerintah 
atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2007 
dan Nota Keuangannya. 

DPP PDI-P bahkan mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada anggotanya yang tidak 
patuh pada kebijakan tersebut. 

Sekjen DPP PDI-P Pramono Anung menyampaikan keputusan partai itu kepada Kompas, 
Selasa (15/8). Kebijakan ini diambil oleh DPP PDI-P karena acara tersebut 
merupakan penyampaian pidato kenegaraan. "Kita harus menghargai Presiden, 
selain sebagai kepala pemerintahan, juga kepala negara," ujarnya. 

Menurut anggota Fraksi PDI-P DPR Effendi Simbolon, keputusan DPP PDI-P itu 
merupakan perintah Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri. 

Namun, Ketua Fraksi PDI-P di DPR Tjahjo Kumolo mengungkapkan, berdasarkan hasil 
rapat fraksi kemarin siang, disepakati untuk tetap menyikapi secara kritis 
pidato Presiden. 

"Hanya mengkritisinya itu tidak dalam bentuk interupsi. Kemarin, kami keras 
karena melihat interupsi merupakan bagian dari tata cara persidangan," ujarnya. 

Sementara itu, Sekjen Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia Sebastian 
Salang menilai, perlu-tidaknya interupsi harus dilihat dari sisi substansi, 
bukan soal etis atau tidak. 

"Kalau terkait dengan hajat hidup orang banyak, interupsi justru tepat 
dilakukan karena akan mengikat kepala negara. Acara itu pun disaksikan seluruh 
rakyat Indonesia," tutur Sebastian. Sebaliknya, apabila interupsi itu hanya 
basa-basi politik belaka, sebaiknya tidak dilakukan karena hanya akan 
mengganggu sidang. 

Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar memandang larangan interupsi adalah salah 
karena interupsi merupakan hak anggota. "Interupsi itu boleh-boleh saja," 
katanya. 

Menurut Juru Bicara Presiden Andi Mallarangeng, Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono percaya anggota Dewan memahami tradisi ketatanegaraan Indonesia. Dia 
mengharapkan saat Presiden menyampaikan pidato kenegaraan tidak ada interupsi 
yang dilontarkan anggota DPR. 

"Dalam kesepakatan dan konvensi ketatanegaraan itu, Presiden diberikan 
kesempatan berpidato dan tidak ada sama sekali interupsi," katanya. (sut/har


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Merdeka, untuk Apa?

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
refleksi: Merdeka? Merdeka untuk dibodohkan, ditipu dan dimiskinkan!

KOMPAS
Rabu, 16 Agustus 2006 

 
Merdeka, untuk Apa? 


Limas Sutanto

Bangsa Indonesia telah merdeka sejak 17 Agustus 1945. Kini, 61 tahun setelah 
Proklamasi Kemerdekaan, kita bertanya, merdeka, untuk apa? 

Pada perspektif kemerdekaan sebagai proses tumbuh kembang keberadaban manusia 
dan bangsa, kita menegaskan bahwa kita merdeka untuk: (1) menjadi makin pandai 
dan arif; (2) bekerja makin efektif dan efisien; (3) mengalami hidup yang makin 
bahagia; (4) menjadi insan dan bangsa yang makin beradab. 

Kini, sudahkah keempat hal itu terejawantah? Di sana-sini keempat hal itu telah 
terejawantah sebagai titik-titik kecil di tengah hamparan luas kehidupan nyata 
insan dan bangsa Indonesia, tetapi pada hamparan luas kehidupan itu tertebar 
pula bercak-bercak besar kebodohan dan ketidakarifan, kekurangmampuan bekerja 
secara efektif dan efisien, kesengsaraan dan penderitaan, dan 
kekurangberadaban. 

Pada ulang tahun ke-61 Proklamasi Kemerdekaan, bentangan kehidupan nyata insan 
dan bangsa Indonesia masih berupa mosaik yang tersusun oleh titik-titik kecil 
kemerdekaan dan bercak-bercak besar ketidakmerdekaan. Agenda penting kita 
terwakili oleh pertanyaan: bagaimana kita mengusahakan pelebaran titik-titik 
kemerdekaan dan penciutan bercak-bercak ketidakmerdekaan, lewat upaya-upaya 
pada perspektif individual, budaya, dan struktural secara sekaligus? 

Keempat ciri insan dan bangsa merdeka (pandai/arif; kerja efektif/efisien; 
hidup bahagia; beradab) akan kian bertumbuh kembang lewat pendidikan individual 
multifokus untuk memberdayakan individu mendayagunakan kepiawaiannya dalam 
berkata-kata/berbahasa; berpikir logis dan berhitung; mewujudnyatakan gerak 
ragawi yang produktif, efektif, dan menyehatkan; menyatakan pikiran, perasaan, 
dan mewujudnyatakan pemecahan masalah lewat gambar dan musik; menggalang 
hubungan antarmanusia yang empatetik, adil, saling menguntungkan, saling 
menumbuhkembangkan, dan damai; menumbuhkembangkan dan mengejawantahkan 
keandalan diri (pengenalan diri, disiplin diri, kontrol diri, dan kejujuran 
diri yang baik); menumbuhkembangkan dan mengejawantahkan hubungan yang sehat 
dan harmonis dengan alam, dunia hewan, dan dunia tumbuhan; menumbuhkembangkan 
dan mengejawantahkan hubungan yang penuh makna dengan dunia pemikiran mendalam 
dan Tuhan. Demi tumbuh kembang keempat ciri insan dan bangsa merdeka, kita 
niscaya mengejawantahkan pendidikan multifokus secara lengkap (holistik) dan 
menyeluruh (komprehensif), tanpa kecuali. 

Upaya pada perspektif individual itu perlu dan niscaya didukung oleh budaya 
prokemerdekaan dan struktur kekuasaan prokemerdekaan, yang menjadi tempat hidup 
yang sehat untuk individu-individu merdeka. Budaya dan struktur kekuasaan yang 
prokemerdekaan adalah budaya dan struktur kekuasaan yang menghargai, 
mengutamakan dan mengejawantahkan: (1) komunikasi yang adil dan jujur lewat 
pendayagunaan kata dan bahasa; (2) pendayagunaan proses berpikir yang logis, 
rasional, transparan, dan akuntabel; (3) pendayagunaan gerak ragawi yang 
produktif, efektif, dan menyehatkan; (4) ekspresi seni yang mencerahkan, 
menggelitik introspeksi dan perbaikan, serta memberikan pengalaman keindahan; 
(5) hubungan antarmanusia (antarwarga bangsa) yang empatetik, adil, harmonis, 
damai, saling menguntungkan, dan saling menumbuhkembangkan; (6) pendidikan dan 
pelatihan disiplin diri, kejujuran, dan kontrol diri yang andal; (7) hubungan 
yang sehat, harmonis, dan adil dengan alam, dunia hewan, dan dunia tumbuhan; 
(8) hubungan yang mendalam dan penuh makna dengan dunia pemikiran mendalam dan 
Tuhan. 

Pendidikan individual multifokus yang memerdekakan dan budaya serta struktur 
kekuasaan yang prokemerdekaan jelas tidak sejalan dengan praktik kekerasan; 
penindasan; ketertutupan; ketidakjujuran; patgulipat; proses berpikir tidak 
logis, tak rasional, tak akuntabel; praktik penghambatan ekspresi seni; 
pemanfaatan gerak ragawi untuk praktik kekerasan dan penindasan; hubungan 
antarmanusia (antarwarga bangsa) yang tidak adil, penuh prasangka, 
diskriminatif, dan rasistik; kualitas diri insani yang tak jujur dan tidak 
disiplin; hubungan eksploitatif dengan alam, fauna, dan flora; praktik religius 
dan spiritual yang dangkal dan miskin makna. 

Semoga beberan singkat gambaran individu, budaya, dan struktur kekuasaan yang 
merdeka itu menggelitik kita untuk benar-benar merdeka. Dirgahayu Republik 
Indonesia! 

LIMAS SUTANTO Psikiater Konsultan Psikoterapi, Lulusan Pascasarjana Konseling; 
Tinggal di Malang 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***

[ppiindia] Communalism protects RI from 'revolution'

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
http://www.thejakartapost.com/detailheadlines.asp?fileid=20060815.B06&irec=5

Communalism protects RI from 'revolution' 




Since his departure to work as a lecturer at Melbourne University almost a 
decade ago, sociologist Arief Budiman has rarely been in the Indonesian media. 
But his work here has been recognized by the Achmad Bakrie Foundation, which 
this Friday gave him an award for his contribution to social and economic 
discourse during the New Order. The scholar shared his views on Indonesia's 
development with The Jakarta Post's Adisti Sukma Sawitri.

Question: What has changed in the "dependency paradigm" -- the phrase that you 
coined about Indonesia's dependence on foreign investment and technology? 

Answer: This paradigm has hardly changed. It has even intensified as global 
capitalism grows stronger, supported by better technology and capital. 

Regime change and the emergence of democracy, however, have brought several 
developments. People have begun to reject foreign loans and want to rely more 
on domestic financial sources. 

The structure of the bourgeois has also slightly changed. Rich people are not 
coming only from Chinese backgrounds and from Soeharto's children and 
relatives. The middle classes are increasingly made up of young and brilliant 
executives that make their fortunes by working in multinational companies here. 
The increased chance to access capital and a broader range of skilled labor has 
helped more conglomerates emerge in the country. 

That more people are becoming high-income earners is a good sign for a 
capitalist state like Indonesia because it is the way to spare the country from 
a social revolution. 

So do you think Indonesia has been capitalist from the start? 

Yes, it has been a "small capitalist" since the New Order era. Indonesia is 
capitalist in terms of its wide gap between the rich and poor, while capital is 
highly concentrated in the business community. 

The government created policies that favored this community greatly in the 
past. And this still happens today, although the policies now benefit different 
groups of businesspeople. 

Capitalist states always try to find a way to maintain their hegemony. During 
the New Order, Soeharto used the military to keep control. Now the government 
can't do that anymore. That's why it has tried to replace this kind of control 
by giving a form of insurance to the poor through several schemes such as the 
social security network (JPS) to the current direct cash aid (BLT) to replace 
the gradually phased out fuel subsidy. 

However, this insurance is not really working for low-income people because the 
tax system can't provide enough money for them and the government is failing to 
provide them with sufficient jobs. 

In the United States and Australia, the government can take care of the jobless 
and try to put them to work because they have better tax systems, as well as a 
good bureaucracy. 

What is still wrong with the government that is keeping things the same even 
after the demise of the New Order? 

Our bureaucrats develop in a low salary environment, with low rewards and 
little respect for their jobs. They eventually make strong relationships with 
businesspeople because they are the ones who give them better rewards. Both 
parties strike a "good deal" by trading authority and money. 

Another problem is our strong communal culture, which means job 
responsibilities are not defined clearly. Corruption in this country has grown 
in sophistication because of this culture. 

So should we eradicate communalism to create a more modern and professional 
society? 

Regarding communalism, of course not, because this is a basic value that has 
been shared for years. It is also the reason why the government's failure to 
take care of the poor for so many years has not led to a large-scale social 
revolution. 

Communalism ensures the poor are not completely left behind in a community 
because local leaders take care of them, although this care doesn't make them 
significantly better off. 

This is also why the poor have been in a state of ignorance for a long time. 
They don't care about the rich people as long as they can make ends meet. This 
is the same reason why they have forgiven and forgotten Soeharto. 

Calm and affirmative poor people cannot survive in countries like the U.S. or 
Australia. There they are totally neglected if governments are not involved. 

So what is the best way to create change in Indonesia? 

We must create a more efficient and rational bureaucracy system with a good 
reward and punishment system. Since the government's budget is very limited, 
however, the change should be done in several law enforcement agencies first, 
involving judges, prosecutors and police officers. 

If the government is still reluctant to do this, one opportunity for change is 
through an in

[ppiindia] The Aceh peace story according to SBY and Kalla

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
http://www.thejakartapost.com/[EMAIL PROTECTED]&irec=0

The Aceh peace story according to SBY and Kalla 


Tony Hotland, The Jakarta Post, Jakarta

It is rare to get a behind-the-scenes look at historic events.

But Tuesday's conference commemorating one year of the Aceh peace accord 
provided a rare glimpse into the process and gave the actors involved a chance 
to publicly pat themselves on the back. 

Poignant and sometimes boastful, President Susilo Bambang Yudhoyono and Vice 
President Jusuf Kalla separately took turns to highlight their personal 
struggles during the momentous process. 

In his opening seven-page speech, the President recalled the need for boldness 
at a time when peace efforts were facing legions of cynics. 

Yudhoyono described how personal the issue had become through his involvement 
in the negotiations as coordinating minister for security under the previous 
administration. 

"(I) spent my entire energy trying to find ways to end the conflict," he said. 

Yudhoyono's first attempt failed when the 2002 Cessation of Hostilities 
Agreement signed in Geneva collapsed a year later. 

That experience led him to appreciate "the processes of a negotiated 
settlement." 

"To be successful requires focused, sustained and creative efforts and a 
determination at the highest level of leadership," he said. 

An important lesson from this episode, which Yudhoyono may have applied later, 
was the need to have the political will for a settlement. 

"Negotiators need assurances, political backing, instant decisions, close 
engagement, constant guidance. Without these, they would not be able to move 
far in pursuing peace," he said. 

An event outside the process was also the catalyst, and Yudhoyono conceded that 
the cataclysmic Dec. 26, 2004, tsunami provided a window of opportunity at a 
time when peace seemed most distant. 

"I (also) instructed my officials to stop harsh public rhetoric against GAM 
(Free Aceh Movement)," he said. 

Yudhoyono said he took a political risk by engaging in negotiations. 

Peace was a risky business, but it was a risk worth taking, he said. Resistance 
would always come from people with vested interests in war, for economic 
motives or other political reasons. 

The President said peace would never have been achieved with out courage and 
"if we had bowed to cynical and self-defeatist attitudes". 

The conference, organized by the Indonesian Council on World Affairs, brought 
together top Indonesian and GAM officials. Also present were former Finland 
president Martti Ahtisaari, the facilitator of the peace deal, and Aceh 
Monitoring Mission (AMM) head Pieter Feith. 

The closing remarks of the one-day conference saw Kalla take the stage and 
recollect eleventh-hour obstacles that might have derailed the process. 

One of these occurred on the night of July 17, 2005, when he received news of a 
deadlock on the question of local political parties. 

"I called the President and he instructed (me) to negotiate more. Three hours 
later, I sent them a counter proposal and we finally agreed at the last 
minute," he said. 

Kalla also said it was he who recommended Martti Ahtisaari to act as the 
negotiator. 

"The President didn't know who Ahtisaari was," Kalla joked. 

"I endorsed him, got him on the phone, persuaded him, and he was in!" 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Ketua MPR: Belanda Masih Anggap Indonesia Jajahannya

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
REFLEKSI: Ketua MPR mendongeng?


http://www.detiknews.com/indexfr.php?url=http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/08/tgl/16/time/022606/idnews/656916/idkanal/10


Ketua MPR: Belanda Masih Anggap Indonesia Jajahannya
Arfi Bambani Amri - detikcom

 Jakarta - Hampir 61 tahun merdeka, namun Belanda belum pernah mengeluarkan 
pengakuan de jure kemerdekaan Indonesia. Belanda pun dinilai masih menganggap 
Indonesia sebagai negara jajahannya.

"Belanda itu baru memberikan pernyataan de facto, tapi de jure belum. Kalau 
belum, menimbulkan pertanyaan besar, Belanda masih menganggap Indonesia 
jajahannya," cetus Ketua MPR, Hidayat Nurwahid.

Pernyataan itu disampaikan dia dalam sambutan melepas 14 orang dari Komite 
Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) 
berangkat ke Libanon, di Mesjid Istiqlal, Jl Veteran, Jakarta Pusat, Selasa 
(15/8/2006).

Hidayat berharap dalam peringatan kemerdekaan Indonesia yang ke-61 pada 17 
Agustus nanti, Belanda mengeluarkan pengakuan de jure itu.

"Kita berharap Belanda bisa memberikan pengakuan de jure pada peringatan 
kemerdekaan kita besok," ujar dia.

Menurut Hidayat, wajar-wajar saja jika Belanda saat ini mengakui secara de jure 
kemerdekaan Indonesia.

"Kita kan sama-sama di PBB, sama-sama negara merdeka. Tidak ada salahnya 
Belanda memberikan pengakuan itu," tandas dia. (nvt) 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
"where many men taken on younger second wives, or divorce their 
older wives, often viewing older women as "expired goods." 

 istri yang menjadi tua (kayak mobil aja), dianggap 
expired? emangnya obat obatan kalau expired dibuang?

gimana nihh mbak Aris, mbak Lina, mbak Listy, mbak Ida... untung 
jadi wanita Indonesia..


bung Ahmat Badrun..istrinya udah berapa?





--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal 
perkawinan, tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau 
menikah dengan lelaki warganegara Arab Saudia,  malah kawin kontrak 
sebulan atau seminggu pun tidak perlu izin pengadilan agama atau 
negara.
> 
> 
> http://www.arabnews.com/?
page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&catego
ry=Kingdom
> 
> Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)
> 
> 
>   Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
>   Arab News 
> 
> 
>   MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a 
Saudi woman seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-
something woman to emit thrilling cries of bliss that echoed through 
the chamber, the daily Al-Madinah reported yesterday. The woman, who 
had been petitioning the court to permit her to get married to a non-
Saudi, was so ecstatic at the decision that she not only screamed in 
joy but also jumped about embracing her relatives. In Saudi Arabia 
it can be very difficult for Saudi women to marry non-Saudis, which, 
to some Saudi women, is a very unfortunate thing - especially to 
older Saudi women who live in a society where many men taken on 
younger second wives, or divorce their older wives, often viewing 
older women as "expired goods." 
>  
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Bawa Uang Rp100 Juta dari dan ke LN Harus Lapor BC

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
HARIAN ANALISA
16 Agustus 2006 

Bawa Uang Rp100 Juta dari dan ke LN Harus Lapor BC 

Medan, (Analisa) 

Setiap membawa masuk atau keluar uang tunai senilai Rp100 juta harus dilaporkan 
kepada petugas Bea dan Cukai. 

Demikian inti workshop "Peran dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai 
dalam Rezim Anti-pencucian Uang di Indonesia" yang digelar Dirjen BC Kantor 
Wilayah I Medan di Hotel Asean International Medan, Selasa (15/8). 

Workshop dengan narasumber Wakil Direktur Pusat Pelaporan Analisis Transaksi 
Keuangan (PPATK) Irjen Pol Susno Duadji SH Msc, Kahfi Zulkarnaen dari Bank 
Indonesia dan Fahruddin dari Direktorat Teknis Kepabeanan (KP-DJBC) itu 
dihadiri sejumlah utusan dari BC se-Sumbagut dan NAD, aparat penegak hukum 
(jaksa, polri dan hakim) serta para stake holder lainnya. 

Setelah dilaporkan, jelas Fahruddin, selanjutnya petugas akan melihat jenis 
mata uang yang dibawa. Kalau semuanya uang rupiah, maka harus terlebih dahulu 
memperoleh izin dari Bank Indonesia jika hendak dibawa ke luar negeri karena 
kalau tidak ada izin BI, maka sesuai dengan peraturan Dirjen BC Nomor 
01/BC/2005 si pelapor (pembawa uang) tersebut bisa dikenakan sanksi 
administratif dengan denda 10 persen maksimal Rp300 juta dari uang yang dibawa. 

SANKSI PIDANA 

Tapi, kalau ternyata si pemilik tidak melapor ke petugas BC dan tidak juga ada 
izin BI, maka dikenakan sanksi pidana berupa denda senilai Rp100 juta. 

Sementara ketentuan bagi membawa masuk uang senilai Rp100 juta ke wilayah 
pabean RI, juga tetap memberikan laporan ke petugas BC untuk diperiksa 
keasliannya. Karena jika tidak,si pembawa juga bisa dikenakan sanksi 
administratif membayar denda 10 persen dari uang senilai Rp100 juta. 

Ketentuan pelaporan kepada petugas BC bagi orang yang membawa uang tunai 
senilai Rp100 juta baik keluar maupun masuk ke wilayah pabean Indonesia itu 
sesuai kehendak Bank Indonesia khususnya membawa keluar rupiah ke luar negeri. 

Sebagaimana Peraturan Bank Indonesia No.4/8/PBI/2002 tentang persyaratan dan 
tata cara membawa uang rupiah keluar atau masuk wilayah RI. 

Bank Indonesia, tambah Kahfi Zulkarnaen, akan memberikan izin membawa keluar 
uang kontan senilai Rp100 juta kalau untuk uji coba mesin uang, kegiatan 
pameran di luar negeri atau hal lain yang menurut pertimbangan BI perlu 
diberikan izin sesuai kepentingan umum. 

"Dengan begini, sebenarnya BI memperketat keluarnya uang rupiah keluar," tutur 
Kahfi. 

Selain itu DJBC yang merupakan salah satu instansi anggota Tim Kerja dalam 
Komite Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang 
(Keppres No.1/2004) wajib memberikan laporan orang yang membawa keluar atau 
masuk ke wilayah pabean RI ke PPATK paling lambat lima hari kerja. 

Karena, PPATK nantinya akan melakukan tindak lanjut sesuai dengan fungsi 
finansial intelijennya yang melakukan penelitian mendalam apakah pemilik uang 
tersebut diduga kuat melakukan tindak pidana pencucian uang (TPPU). 

Karena, jelas Irjen Pol Susno Djuadji, PPATK sendiri dalam menindaklanjuti 
suatu kasus setelah mendapat laporan dari transaksi yang mencurigakan atau STR 
(suspicious transaction report) dari penyedia jasa keuangan juga laporan 
transaksi keuangan tunai atau CTR (cash transaction report) serta laporan 
setiap orang yang membawa rupiah atau mata uang asing keluar atau masuk wilayah 
RI. 

Acara yang dibuka dan ditutup Kepala Kantor DJBC Wilayah I Medan Djasman 
Sutedjo diwakili Kabid Pencegahan dan Penyidikan (P2) Sahat Simamora itu 
berlangsung sukses. (nai


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Video footage tentang Fidel castro:

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
 Video footage  tentang Fidel castro:

http://media.theaustralian.news.com.au/20060815-castro2_player.htm

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Russian children's books aim to combat racism

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
REFLEKSI: Apakah terpikir oleh penulis dan kaum pandai agama Indonesia 
mengarang buku-buku melawan rasisme dan berkelakuan jujur untuk anak-anak di 
Indonesia?


http://www.timesofoman.com/newsdetails.asp?newsid=34187



  Russian children's books aim to combat racism 
 



  MOSCOW -- A Russian author has launched a series of children's books 
aimed at increasing understanding between cultures and combating the rise in 
racist attacks in Russia, the Vedomosti daily said Tuesday. 

  The series entitled "Other, Others and about Others" overseen by 
prominent author Lyudmila Ulitskaya and published by the companies Rudomino and 
Eksmo, aims to counteract government policies that have sometimes inflamed 
tensions between communities, Ulitskaya told the newspaper. 

  "We consider it our task to get into children's heads some simple ideas: 
that different people have different cultural traditions that greatly differ 
from what we consider normal and right, and that it's necessary to know this in 
order to understand other people better," she said. 

  The first four books -- on clothing, cooking, families and ideas about 
science and mythology -- have already been published and another is being 
prepared on conflicts between different cultures, the newspaper said. 

  A wave of racially motivated attacks has occurred in recent years in 
Russia, some of them against minorities from the Caucasus and other parts of 
the former Soviet Union, others against foreigners studying and working in the 
country. -- AFP 

 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Iran gets laugh out of Holocaust

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
http://www.theaustralian.news.com.au/story/0,20867,20144677-2703,00.html

Iran gets laugh out of Holocaust
August 16, 2006

TEHRAN: An exhibition of more than 200 cartoons about the Holocaust opened 
yesterday as part of Iran's response to last year's Muslim outrage over a 
Danish newspaper's caricature of the prophet Mohammed.
The display, showing 204 entries from Iran and abroad, was strongly influenced 
by the views of Iran's hardline President Mahmoud Ahmadinejad, who drew 
widespread condemnation last year for calling the Holocaust a "myth" and saying 
Israel should be destroyed. 

One cartoon, by Indonesian Tony Thomdean, shows the Statue of Liberty holding a 
book on the Holocaust in its left hand and giving a Nazi-style salute with the 
other. 

Masoud Shojai, director of the host, Caricature House, said a jury looked 
through 1200 entries received after the contest was announced in February by 
the co-sponsor, the Iranian newspaper Hamshahri. 

"We staged this fair to explore the limits of freedom Westerners believe in," 
Mr Shojai said. 

"They can freely write anything they like about our prophet, but if one raises 
doubts about the Holocaust he is either fined or sent to prison. 

"Though we do not deny the fact that Jews were killed in the (second world) 
war, why should the Palestinians pay for it?" 

The competition came after worldwide protests by Muslims against the Mohammed 
cartoon published by the Danish newspaper Jyllands-Posten. 

Many Muslims considered the cartoon offensive and a violation of traditions 
prohibiting images of their prophet. 

Hamshahri said it wanted to test the West's tolerance for drawings about the 
Nazi killing of six million Jews in World War II. 

The entries on display came from nations including the US, Indonesia and 
Turkey. 

About 50 people attended the exhibition's opening. 

The exhibition runs until September 13 and the winner will receive $US12,000 
($15,680). 

The exhibition hall is next to the Palestinian Authority's embassy, which was 
Israel's diplomatic site in Iran before the 1979 Islamic Revolution. 

AP, AFP


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] 'I am the Prime Minister'

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
http://www.nst.com.my/Current_News/nst/Tuesday/Frontpage/20060815073018/Article/index_html

No! It's Not On :
'I am the Prime Minister'

15 Aug 2006
Ravi Nambiar and Siti Nurbaiyah Nadzmi 


JOHOR BARU: The Prime Minister yesterday signalled that he was not prepared to 
revive the aborted bridge project and buy Tun Dr Mahathir Mohamad's silence.

 Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi said that the decision on the matter had been 
reached by the Cabinet after much discussion. Responding to the former prime 
minister's offer to stop his attacks if the bridge was built, he retorted: 

"Never mind, he can say anything he wants. I am the Prime Minister. I have a 
job to do. I decide what is best for the people," he told reporters after 
launching MSC Malaysia Cyberport here yesterday. 

Dr Mahathir, who has been making scathing attacks on the Abdullah 
administration for several months, said on Sunday that he would stop his 
criticisms if the Government resumed construction of the half-bridge. 

Abdullah said in his closed-door meeting with Johor Umno leaders yesterday, he 
had also stressed the need to put the bridge issue behind and move forward to 
focus on the new growth corridor being developed in South Johor. 

"Yes, we discussed the matter (bridge). It has now been put to rest. It is no 
more an issue," he said.

The Prime Minister also stressed that work on the new Customs, Immigration and 
Quarantine (CIQ) complex would be accelerated to ease the traffic bottleneck at 
the existing checkpoint here. 

The RM1.3 billion CIQ was targeted to be fully operational by next year, but 
work on the project is reportedly behind schedule.

A new RM250 million permanent flyover linking the Causeway to the CIQ is now 
being planned, but construction has yet to begin. 

Abdullah said he had directed the Works Ministry to "hurry up", saying there 
was a dire need to speed things up as the CIQ was almost completed. 

The contractor for the project is Gerbang Perdana Sdn Bhd. 

On the development of the South Johor Economic Region, he said this was a 
massive initiative designed to propel Johor to success. 

An integral component of this plan, he added, was the Senai Airport which is 
positioning itself as a major regional player in air passenger and cargo 
traffic. 

However, Abdullah said it was not enough to just build the latest and most 
sophisticated infrastructure. 

"We must find the right experts to handle and manage these facilities 
efficiently," he said. 

 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
REFLEKSI: Membandingkan Indonesia dengan Arab Saudia dalam hal perkawinan, 
tentunya di Indonesia bagi wanita Indonesia yang mau menikah dengan lelaki 
warganegara Arab Saudia,  malah kawin kontrak sebulan atau seminggu pun tidak 
perlu izin pengadilan agama atau negara.


http://www.arabnews.com/?page=1§ion=0&article=76324&d=15&m=8&y=2006&pix=kingdom.jpg&category=Kingdom

Tuesday, 15, August, 2006 (21, Rajab, 1427)


  Saudi Woman Ecstatic Over Permission to 'Marry Out'
  Arab News 


  MAKKAH, 15 August 2006 - A court here ruled in favor of a Saudi woman 
seeking to marry a non-Saudi, causing the forty-something woman to emit 
thrilling cries of bliss that echoed through the chamber, the daily Al-Madinah 
reported yesterday. The woman, who had been petitioning the court to permit her 
to get married to a non-Saudi, was so ecstatic at the decision that she not 
only screamed in joy but also jumped about embracing her relatives. In Saudi 
Arabia it can be very difficult for Saudi women to marry non-Saudis, which, to 
some Saudi women, is a very unfortunate thing - especially to older Saudi women 
who live in a society where many men taken on younger second wives, or divorce 
their older wives, often viewing older women as "expired goods." 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] PKS Kirim 12 Relawan ke Libanon Malam Ini

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
REFLEKSI: Megapa tidak kirim ke Darfur dan Sahara Barat?  Di Darfur terdapat 
2.000.000 pengunsi akibat serangan intimidasi  milisia Jajuweed yang disponsor 
oleh rezim Karthun. Di Alegeria terdapat pengungsi dari Sahara Barat yang di 
caplok oleh rezim Maroko.  


http://www.tempointeraktif.com/hg/nasional/2006/08/15/brk,20060815-82005,id.html

PKS Kirim 12 Relawan ke Libanon Malam Ini
Selasa, 15 Agustus 2006 | 23:04 WIB 

TEMPO Interaktif, Jakarta:Dua belas relawan kemanusiaan malam ini akan 
berangkat ke Libanon melalui Bandara Internasional Sukarno-Hatta. Ketua MPR 
Hidayat Nurwahid melepas keberangkatan para relawan yang menamakan diri Komite 
Nasional untuk Rakyat Palestina dan Libanon di Masjid Istiqlal. 

"Mereka membawa bantuan uang sebesar US$ 400 ribu," kata Hidayat Selasa (15/8) 
malam. Tiga anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yakni: Soeripto, 
Suryama dan Lutfi Hasan, ikut dalam rombongan. 

Menurut Hidayat, misi relawan ini dibagi tiga yaitu memberi bantuan, tim 
kemanusiaan, dan memperat hubungan antar-parlemen. Sebanyak sembilan tim medis 
akan membantu pengungsi dan korban perang. Mereka akan tinggal di Libanon 
selama dua pekan. Mereka juga akan berkerjasama dengan dengan organisasi 
kemanusiaan lokal. 
Dian yuliastuti 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?

2006-08-15 Terurut Topik Free Thinker
Sumpah.. LUCU BANGET!!
Bikin gue ngakak nggak berhenti.. Hihihihi...

Listy <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  
-Original Message-
From: 
Sent: 
To: 
Subject: Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?

*


Rano Karno

Seorang bapak sedang duduk di dalam bis kota ketika seorang anak SMP naik dan 
duduk di sebelahnya. Berulang kali si anak menoleh ke si bapak tadi, kemudian 
ia bertanya:

Anak SMP : Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
Bapak : Bukan

Selang 15 menit, si anak bertanya kembali..

Anak SMP : Bapak ini Rano Karno, ya?
Bapak : Bukan.

Selang 10 menit, si anak bertanya kembali..

Anak SMP : Bapak ini Rano Karno, ya?
Dengan sedikit berteriak karena marah, si bapak menjawab : Bukan...!

Karena kesal, si bapak turun dari bis dan duduk di halte. Eh...si anak SMP ikut 
turun dan duduk disebelahnya sambil bertanya lagi..

Anak SMP : Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
Karena kesal, si bapak menjawab : Ya..saya Rano Karno. Emangnya kenapa ?
Anak SMP : Koq nggak mirip, sih ?


*








[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Stay in the know. Pulse on the new Yahoo.com.  Check it out. 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] [ESSAY] SENJATA DAN KEBEBASAN ( IV )

2006-08-15 Terurut Topik LEONOWENS SP
SENJATA DAN KEBEBASAN ( IV )
  (Catatan Untuk Perang Ambisius Israel)
   
   
  Tentang Sebuah Kejahatan
   
  Sejarah tentang peperangan sejak realita peradaban manusia ada, hingga kepada 
penentuan siapakah “sang penjahat” kemanusiaan itu dalam suatu “kebenaran” 
perang; maka suatu relasi antara perang dan kejahatan kemanusiaan adalah suatu 
penilaian yang cukup relatif. Terlebih ketika subyektifitas penentu (siapakah) 
“sang penjahat” itu, telah mendominasi kebenaran kepada suatu penilaian 
realitas perang dan kejahatannya. Hal ini terlalu jamak (walau telah memalukan 
nilai rasionalitas kita) dalam realita manusia dan sejarahnya, bahwa “sang 
pemenang” perang—agama, ras, suku, kerajaan, negara, hingga kawasan—telah 
mendominasi suatu penentuan kepada “sang penjahat” perang dan kemanusiaannya!
   
  Tentang sebuah kejahatan, terkadang telah menjadi suatu konteks dalam 
beberapa perdebatan non-ideologis yang dilakukan oleh para pemikir kaum 
tekno-demokratik liberal, hingga pada suatu pendefinisian untuk sebuah 
penentuan bagi “sang penjahat”, adalah suatu hal yang terlalu absurd untuk 
dirasionalisasi dengan akal manusiawi kita. Apa yang membedakan suatu praksis 
pembunuhan berlatar ideologi berbanding dengan kriminalitas? Atau suatu 
kematian (akibat dari penghilangan nyawa secara paksa dan rekondisional) yang 
berbentuk tragis, ironi, hingga kepada hal bersifat massif? Demikian halnya 
untuk penegakan demokrasi dan kebebasan di ujung laras senjata, yang memperoleh 
anggapan oleh sebagian kaum intelektual demokratik dan republiken di beberapa 
negara kawasan, sebagai suatu keharusan sejarah.
   
  Atau dengan penggulingan suatu rejim diktator dan menggantikan realitas 
diktator lainnya yang berkarakter serupa dalam ide, praksis, dan realita 
kekuasaannya; lalu menunjuk diktator sebelumnya sebagai “sang penjahat”, adalah 
suatu “penjungkirbalikkan terbuka” kepada proses rasionalitas dalam konteks 
relasi antara masyarakat, negara, dan kebebasannya. Sejarah tentang kekuasaan 
dan kejatuhannya, adalah sejarah tentang sebuah kemunafikan ide, selama ide 
kekuasaan tersebut kerap mengeksploitasi kebebasan dan kejahatan. Sama dengan 
apa yang dipraksiskan oleh kapitalisme dalam realita hegemonitasnya yang 
mengglobal, namun di satu sisi lainnya telah terbuka untuk mengintervensi 
secara ekstrem hingga kepada dimensi spiritualitas manusia. Dan dengan 
keterbukaan teknologi propagandanya, telah membenarkan kejahatannya dengan 
menunjuk kejahatan lainnya.
   
  Suatu tatanan yang dibangun berdasarkan kepentingan modernitas, sebuah 
kejahatan ekstrem yang dibangun pada basis penghancuran beberapa negara 
berkembang di kawasan atas tuntutan demokrasi liberal, dan pada akhirnya 
mencoba untuk menstabilitaskan tatanan global dengan mekanisme “karet” 
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ya, ketika kaum imperium meletakkan 
dasar-dasar kejahatan bagi peradaban masyarakat global, dan membangun tata 
dunia baru dengan sejarah kejahatannya yang selalu dikubur kebenarannya. 
   
  Bahkan ketika suatu praksis pendangkalan terhadap pemahaman suatu kejahatan 
yang disistematisasi melalui beberapa peraturan yang mengglobal tentang 
“kejahatan perang dan kemanusiaan”, adalah realita praksis kejahatan (dalam 
bentuk kemunafikannya yang paling vulgar) oleh negara-negara pemenang perang 
dunia II dan perang dingin. Mereka mensubstitusikan suatu pemahaman masyarakat 
global tentang kejahatan kepada suatu “kejahatan” yang selalu memiliki kekuatan 
daya tawar oleh praksis demokrasi liberal. Apa yang hendak mereka kemukakan 
tentang suatu perang yang memaksa masyarakat sipil menjadi korban? Hal itu 
bukanlah suatu keharusan dari realita konsekuensi perang, ketika perang telah 
menjadi suatu keharusan untuk memberangus sebuah peradaban yang beraktualisasi 
kontras dengan kepentingan hegemonitas global. (bersambung)
   
   
  Agustus 2006, Leonowens SP
   
  


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this grou

[ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Lhoo, Mat Badrun,  memangnya definisi kafir hanya berlaku bagi umat 
Islam? kalau tak ada urusan dengan kami ya OK, jadi non Islam bukan 
kafir, gitu kan? agama agama lain juga gak meng-kafir kafirkan orang 
lain ha ha ha




--- In ppiindia@yahoogroups.com, Al-Badruuni Enterprise 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> To : DH,
>
>   Anda ini anak baru kemarin sore atau apa ya biar enak 
menyebutnya..???
>   Masing-masing pemeluk agama tentu mempunyai keyakinan agamanya 
sendiri-sendiri,apakah agama Anda tidak Anda yakini kebenarannya?
>
>   Begitu pula dengan kami,kami punya definisi sendiri mengenai 
status kafir yang semuanya disandarkan kepada kitab kami Al Quran. 
Jika Anda tidak setuju, itu wajar karena Anda bukan Muslimso 
jangan bahas lagi masalah keyakinan orang lain
>
>   Nih orang kapan sadarnya ya.eh maklum dehudah tua...
>
>   Ahmad
>   
> 
> RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Mas Nizami: ""Orang-orang yang kafir dan menghalangi 
(manusia) dari
> jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka"
> 
> Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu 
> Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan 
Allah? 
> 
> ??
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
>  wrote:
> >
> > pak Nizami,
> > 
> > bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, 
> celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake 
> handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh 
> dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
> > 
> > pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., 
> tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan 
aja..., 
> malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan
> > 
> > pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 
> maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada 
> penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan 
> edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda 
akan 
> menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt...
> > contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat 
> aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya 
> malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya...
> > 
> > ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan 
> penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan bodoh secara 
> hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n 
martabat 
> perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan 
> kepentingan politik kelompok tertentu.
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > Free Thinker  wrote:
> > Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung 
> pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran.
> > Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap 
> perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh 
> perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus 
> ditinjau ulang. 
> > 
> > Anda jangan menyesatkan: "Menentang perda = mendukung 
pelacuran", 
> padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. 
> > 
> > Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti 
> esensi perundangan) menuduh orang yang "Menolak RUU APP = 
mendukung 
> pornografi", padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga 
> kesimpulan yang tak kalah dungunya. 
> > 
> > Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki 
sama 
> hak dan kedudukannya di mata hukum.
> > 
> > A Nizami  wrote:
> > Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
> > menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
> > kemaksiatan, atau kejahatan seperti
> > pelacuran/perzinahan.
> > 
> > "Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
> > jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
> > mereka.
> > Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
> > kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
> > yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
> > kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
> > mereka.
> > Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
> > kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
> > orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
> > mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
> > perbandingan-perbandingan bagi mereka." [Muhammad:1-3]
> > 
> > Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
> > pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
> > saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
> > dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
> > justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
> > pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.
> > 
> > Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
> > bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
> > seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
> > lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
> > pe

[ppiindia] Re: Nikah Kilat a la Cisarua <=== ("Daripada berzinah" . . .)

2006-08-15 Terurut Topik imuchtarom


malah kalo anggota intel jerman (BND) berminat
ikut, mo kami undang sekalian, sambil menikmati
hidangan indonesia: nasi soto, mie-bakso, ayam
taliwang, martabak, mendoan, dll. ... :))

( IM )---


--- In "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "imuchtarom"  wrote:
> >
> > 
> > > kami, mahasiswa/i muslim di jerman juga membuat grup-2
> > pengajian halaqah, tetapi penyelenggaraannya transparan,
> > kami tidak menggunakan sistem 'ustadz' - everyone
> > in the group could get the 'job' as the 'ustadz/ah'
> > secara bergantian, dan kami tidak ngurusin soal - 
> > nikah-cerai-rujuk para peserta - itu urusan mereka  
>sendiri ... :) >
> 
> 
> > 
> hati hati mas, dengan Verfassungsschutz!
> 
> Salam
> 
> danardono
> ex Ketua PPI Hamburg 1973-75
>







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] data kerugian israel: 343 tentara tewas + 118 tank rusak?

2006-08-15 Terurut Topik imuchtarom


menurut laporan di media massa yg. 'resmi', jumlah
tentara israel yang tewas sekitar 110 - 125 orang.
Tetapi 'laporan' di bawah ini menyebutkan angka
343 orang. Jumlah tank israel yang rusak dilaporkan
ada 118. Laporan di bawah ini tidak menyebutkan
jumlah helikopter yang jatuh. Lap. juga menyebut-
nyebut keterlibatan serdadu amerika di dalam
penyerangan di Lebanon (?).

sambil menyisipkan info gambar mengenai tank
Merkava:

(*) ini tank Merkava lagi in action:

   < http://www.geocities.com/imuchtarom/soc/tank_01.gif >

(*) kalo ini tank Merkava yang lagi "njungkir" :)

   < http://www.geocities.com/imuchtarom/soc/tank_02.jpg >

-( IM )---




8/15/2006 6:18:52 PM

---
Laporan Amerika Soal Kerugian Israel di Libanon, 343 Serdadu Tewas
---

Sebuah laporan Amerika soal kerugian Israel di Libanon bocor
sejumlah diplomat Libanon dari Tel Aviv, baik sebagian judul 
dan rinciannya. Dalam laporan disebutkan, sejak perang 12 Juli 
hingga 7 Agustus 343 pasukan tewas dan 617 luka-luka.

Kerugian ini disebab oleh roket Hizbollah yang menyerang dan
menghujani peralatan tempur Israel. Bahkan laporan menyebutkan, 
tank Israel yang hancur mencapai 118 tank dengan kondisi terbakar, 
46 rusak berat yang sulit dibenahi kembali dan 96 truk pengangkut
serdadu terbakar, sebuah Jeep dan sebuah buldoser.

Padahal menurut laporan ini pasukan Israel menggunakan bekal
persenjataannya hingga 90% dari peralatan yang dimiliki militer
Israel. Laporan juga mengungkap bahwa pasukan Israel yang ikut 
dalam perang kali ini mencapai 40 ribu personel, 15 ribu di 
antaranya adalah pasukan cadangan.

Bahkan dalam pekan pertama pasukan Amerika membekali pasukan Israel
dalam operasi penyerangan di Maron Rose dan Bent Jebail bukan hanya
dengan bom cerdas bahkan dengan bom silent. Serdadu Amerika juga
dilaporkan ikut dalam operasi penyerangan udara dengan F16 di
sebelah selatan Libanon dan sebagian mereka tewas dalam pertempuran
namun keluarga korban di Amerika diberitahu bahwa mereka tewas 
dalam tugas di Irak. (atb)









***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Nikah Kilat a la Cisarua <=== ("Daripada berzinah" . . .)

2006-08-15 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, "imuchtarom" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> > kami, mahasiswa/i muslim di jerman juga membuat grup-2
> pengajian halaqah, tetapi penyelenggaraannya transparan,
> kami tidak menggunakan sistem 'ustadz' - everyone
> in the group could get the 'job' as the 'ustadz/ah'
> secara bergantian, dan kami tidak ngurusin soal - 
> nikah-cerai-rujuk para peserta - itu urusan mereka  
   sendiri ... :) >


> 
hati hati mas, dengan Verfassungsschutz!

Salam

danardono
ex Ketua PPI Hamburg 1973-75






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Yahudi percaya Alloh, namanya Yahwe
Kristen percaya Alloh, namanya Allah Bapak
Hindu Bali percaya Alloh, namanya sang Hyang Widhi
Buddha percaya Alloh, namanya sang Pencipta
Konghucu percaya Alloh, namanya Thien

Jadi yang kafir yang mana ya?

Mbak Lina. please help...


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Alpha Bagus Sunggono" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kafir itu "Tidak Mempercayai Alloh"
> Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta.
> 
> Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti "tersesat".
> 
> jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah demikian.
> 
> Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> 
menulis:
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > Mas Nizami: ""Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) 
dari
> > jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka"
> >
> > Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, 
Hindu
> > Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan 
Allah?
> >
> > ??
> >
> >> 
> 
> 
> 
> -- 
> Salam Revolusi IT Indonesia 
> 
> Alpha Bagus Sunggono
> http://bagusalfa.blogspot.com
> [EMAIL PROTECTED]
>







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] the Quranic "genesis" (re:makna berlindung dari syaitan)

2006-08-15 Terurut Topik imuchtarom


terimakasih buah mas agus-syafii dan mba lina mengenai
tambahan 'informasi' nya mengenai *-ngelmu persetanan,
ngelmu per-iblis-an dan ngelmu per-jin-an * ... :)

   ***

salah satu isi quran di bidang aqidah ( & 'filsafat')
yang paling menarik perhatian saya adalah memang 
Ayat-2 "Genesis" ( penciptaan ) ini. Menurut filsafat
ilmu < epistemology, istilah bahasa "keju" nya :) >,
pengetahuan ( tentang kebenaran ) itu bersumber
pada 3 hal:

pengetahuan yang berasal dari wahyu
pengetahuan yang berasal dari akal
pengetahuan yang berasal dari hati 
   nurani & kesadaran spiritual

Orang yang hanya mengandalkan  dan mengabaikan
sumber  dan  biasanya disebut "literalis",
dan dalam bentuk ekstrimnya, bentuk pemahaman 
seperti ini dikhawatirkan akan menghasilkan
sikap yang disebut sebagai *-religious-bigotry-*, 
yang bisa jadi akan menyimpang dari hakekat kebenaran 
itu sendiri ... artinya kesetiaan pada sumber wahyu
yang * out-of-proportion * bisa juga punya resiko
menimbulkan salah tafsir dari hakekat 'pesan'/' the 
core-message' dari wahyu itu sendiri, yang artinya 
juga kesesatan.

Orang yang hanya mengandalkan sumber (B) sebagai
satu-2 nya sumber dan mengabaikan sumber lain
biasanya disebut sebagai kelompok "liberal", 
seringkali tanpa menyadari keterbatasan dari
akal itu sendiri, bisa terjebak dalam kesesatan
juga.

Orang yang terlalu mengandalkan sumber (C) dan
mengabaikan sumber (A) dan (B) resikonya adalah
menjadi 'mabuk' dan terjebak ke alam 'mistik'.
Saya tidak memandang bahwa Sufi-ism itu kelompok
(C) yang ekstrim semacam ini. Tetapi, kritik 
saya, sebagian tokoh-2 Sufi yang besar, meskipun
mereka sendiri (insya Allah) mampu menemukan
jakan kebenaran dengan 'cara mereka', tetapi
sering kali orang lain yang 'awam' yang
merasa tertarik dan mencoba mengikuti mereka,
karena susah memahami hakekat jalan yang mereka 
tempuh, akhirnya hanya memahami 'sufi' secara 
sepotong-sepotong, yang juga beresiko membawa pada
kesesatan.

***

Solusinya? tentu saja mudah diduga: perlu penggabungan
yang 'optimal' dari ketiga sumber kebenaran di atas,
agar usaha kita 'menemukan' jalan menuju kebenaran
disebut 'optimal' ...

***

Dengan kerangka berfikri seperti di atas, saya 
mencoba memahami konsep "Genesis" nya Quran

( penciptaan alam semesta yang kemudian titik
  klimaks nya adalah penciptaan 'Adam' sebagai
  'proyek' rancang bangun prototip pertama dari 
  ummat manusia ). Ada 2 butir pemikiran yang
  ingin saya sampaikan, yang merupakan pemahaman
  "baru" saya terhadap ayat-2 mengenai "Genesis"
  di dalam Quran:

 (A) Pertama-tama mengenai aspek "bahan baku":
 --

 Quran (sebagaimana juga Bible) menyebutkan bahwa
 manusia diciptakan dari 'tanah'. Kebetulan
 di dalam bahasa Ibrani (Hebrew), kata 'Adama'
 itu memang artinya +/- tanah-liat ( bahan untuk
 membuat benda-benda tembikar/keramik ).

 When I was 'young', memang secara "taqlid"
 saya ikuti saja tafsir "tradisional" mengenai
 disebutnya kata "tanah" sebagai "bahan baku"
 dari manusia di dalam Quran: Kebayang, pada
 saat itu, Tuhan "bermain-main" dengan tanah
 liat, lalu dikepal-jepal, dipilin-pilin, sehingga
 bentuknya menjadi mirip tubuh manusia, lalu
 ke dalamnya Tuhan "meniupkan ruh", maka kepalan
 tanah liat itu pun serta merta ter-transform
 menjadi manusia, the most 'sophisticated' 
 creature.
 
 Tetapi setelah menelaah berbagai pustaka yang
 membahas aspek filsafat & sains mengenai makhluk
 hidup dan alam semesta ini, ditambah upaya
 perenungan, saya sampai pada kesimpulan/tafsir sbb. :

  => Menurut sains (biologi) bahan baku dari
 tubuh/jasad manusia adalah bahan-2 organik
 sebagaimana makhluk hidup lainnya 

 Bahan organik: bahan yang salah satu cirinya
 merupakan susunan dari rantai Hidro-karbon (C-H).

 Salah satu ciri 'praktis' dari bahan organik:
 bisa dijadikan "bahan bakar": bila dibakar
 ( di"bakar" = direaksikan dengan oksigen pada 
   temperatur tinggi )
 akan menghasilkan energi/panas, dan/lalu
 akan terurai menjadi bahan-2 an-organik: CO2, 
 CO, C, H2O (uap air) >

 Sepintas lalu tinjauan Science terasa tidak 'klop'
 dengan informasi kitab suci yang menyebutkan bahwa
 jasad manusia dibuat dari tanah!

  => Tetapi hal yang sering kita lupakan adalah bahwa
 jasad makhluk hidup memang kesannya *- terbuat dari
  bahan organik -*, tapi itu s.e.l.a.m.a makhluk hidup
  ini dalam keadaan "hidup". Begitu suatu organisme
  mati, dan jika dia "tergeletak" di atas, ato 
  terkubur di dalam tanah, maka bakteri-2 pengurai
  akan segera menyerbu dan "memanfaatkan" jasad
  makhluk hidup itu, serta m.e.n.g.u.r.a.i kannya
  kembali menjadi zat-zat an-organik: C-H

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik indrawan santoso
huu..hha...haaa...haaa...
  jijik aku

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
kemaksiatan, atau kejahatan seperti
pelacuran/perzinahan.

"Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
mereka.
Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
mereka.
Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
perbandingan-perbandingan bagi mereka." [Muhammad:1-3]

Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.

Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
pengguguran atau aborsi.

Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
tirani minoritas yang tidak demokratis.

--- "Amir S. Dewana" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> 
> - Original Message - 
> From: R. Husna Mulya 
> To: [EMAIL PROTECTED] 
> Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
> Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
> (sebarluaskan)
> 
> 
> Kebijakan Daerah Diskriminatif
> (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan
> Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia)
> 
> 
> Pengantar
> 
> Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan
> daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung
> rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada
> munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat
> menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap
> integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi
> daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk
> dapat mengelola pemerintahan daerahnya sesuai dengan
> ciri khas kedaerahan dan kondisi wilayahnya
> masing-masing, setelah sekian puluh tahun terikat
> pada sistem pemerintahan yang terpusat
> (sentralistik). Sayangnya, semangat yang
> sesungguhnya positif menjadi berbeda dalam tataran
> pelaksanaannya karena adanya kepentingan-kepentingan
> politik kelompok tertentu ataupun individual yang
> memanfaatkan momentum ini demi kepentingan diri
> ataupun kelompoknya.
> 
> Munculnya berbagai kebijakan daerah yang mengatur
> cara berpakaian sesuai dengan aturan kelompok
> tertentu misalnya; merupakan suatu bentuk
> pelanggaran atas hak seseorang untuk mempunyai
> pemikiran berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut,
> dan mengekpresikannya lewat cara berpakaian. Dalam
> hal ini, kebijakan tentang cara berpakaian tidak
> menghargai keaneka aragaman budaya dan nilai-nilai
> yang dianut masyarakat Indonesia. Tidak sedikit pula
> kebijakan daerah yang masih diskriminatif terhadap
> perempuan, misalnya kebijakan yang melarang
> perempuan untuk keluar malam (pada jam-jam tertentu)
> (Perda Gorontalo No. 10/2003 tentang Pencegahan
> Maksiat) , atau yang melekatkan perempuan pada
> status tertentu sebagai pelanggar suatu bentuk
> pidana. Misalnya pelacur adalah berjenis kelamin
> perempuan, sebagaimana yang tertera dalam Perda
> Indramayu No. 7 /1999 tentang Prostitusi " Pelacuran
> adalah suatu perbuatan dimana seorang perempuan
> menyerahkan dirinya untuk berhubungan kelamin dengan
> lawan jenisnya dan menerima pembayaran baik berupa
> uang maupun bentuk lain". 
> 
> Rumusan Kebijakan Daerah yang Bertentangan dengan
> Prinsip-Prinsip Hukum Umum
> 
> Berdasarkan analisis terhadap 17 (tujuh belas)
> kebijakan daerah, berikut ini adalah bentuk-bentuk
> pelanggaran atas prinsip-prinsip hukum umum yang
> dilanggar dalam beberapa Kebijakan Daerah :
> 
> 1. Azas Praduga Tak Bersalah (Presumption of
> Innocence)/ Obyektifitas Hukum;
> Azas ini merupakan azas universal dalam proses
> penegakan hukum. Bahwa tidak ada seorang pun dapat
> dinyatakan bersalah (melanggar suatu aturan hukum)
> sebelum dibuktikan di hadapan pengadilan yang
> berwenang. Azas ini juga menjadi dasar dalam
> perumusan suatu delik, bahwa dalam merumuskan suatu
> perbuatan yang akan dikualifikasi sebagai suatu
> tindak pelanggaran hukum (pidana), rumusan tersebut
> harus jelas dapat menunjukkan antara lain adanya;
> (i) kesengajaan/opzet; atau (ii)dengan
> maksud/oogmerk; atau (iii) kelalaian/culpa dan atau
> menunjukkan adanya sifat (i)melawan hukum; (ii)
> tanpa memiliki kewenangan untuk itu; (iii) tanpa
> ijin; dan (iv) dengan melampauai batas
> kewenangan.[1] 
> 
> Pelan

Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik Al-Badruuni Enterprise
To : DH,
   
  Anda ini anak baru kemarin sore atau apa ya biar enak menyebutnya..???
  Masing-masing pemeluk agama tentu mempunyai keyakinan agamanya 
sendiri-sendiri,apakah agama Anda tidak Anda yakini kebenarannya?
   
  Begitu pula dengan kami,kami punya definisi sendiri mengenai status kafir 
yang semuanya disandarkan kepada kitab kami Al Quran. Jika Anda tidak setuju, 
itu wajar karena Anda bukan Muslimso jangan bahas lagi masalah keyakinan 
orang lain
   
  Nih orang kapan sadarnya ya.eh maklum dehudah tua...
   
  Ahmad
  

RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  Mas Nizami: ""Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka"

Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu 
Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah? 

??

--- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pak Nizami,
> 
> bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, 
celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake 
handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh 
dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
> 
> pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., 
tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., 
malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan
> 
> pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 
maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada 
penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan 
edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan 
menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt...
> contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat 
aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya 
malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya...
> 
> ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan 
penggagas atau konseptor perda2 tsbt tidak peka dan bodoh secara 
hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat 
perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan 
kepentingan politik kelompok tertentu.
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung 
pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran.
> Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap 
perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh 
perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus 
ditinjau ulang. 
> 
> Anda jangan menyesatkan: "Menentang perda = mendukung pelacuran", 
padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. 
> 
> Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti 
esensi perundangan) menuduh orang yang "Menolak RUU APP = mendukung 
pornografi", padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga 
kesimpulan yang tak kalah dungunya. 
> 
> Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama 
hak dan kedudukannya di mata hukum.
> 
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
> menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
> kemaksiatan, atau kejahatan seperti
> pelacuran/perzinahan.
> 
> "Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
> jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
> mereka.
> Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
> kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
> yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
> kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
> mereka.
> Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
> kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
> orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
> mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
> perbandingan-perbandingan bagi mereka." [Muhammad:1-3]
> 
> Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
> pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
> saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
> dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
> justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
> pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.
> 
> Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
> bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
> seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
> lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
> pengguguran atau aborsi.
> 
> Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
> menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
> wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
> tirani minoritas yang tidak demokratis.
> 
> --- "Amir S. Dewana" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > 
> > - Original Message - 
> > From: R. Husna Mulya 
> > To: [EMAIL PROTECTED] 
> > Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
> > Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
> >

[ppiindia] Kata Wiranto-Bung Karno bapak bangsa kita

2006-08-15 Terurut Topik Umar Said
(Tulisan ini juga disajikan dalam website
http://perso.club-internet.fr/kontak.)





 Menurut Jenderal (Purn) Wiranto
“Bung Karno bapak bangsa kita”

Menjelang Hari Kemerdekaan 17 Agutus, mohon perhatian pembaca terhadap
berita yang sebagai berikut:
”Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Perhimpunan Kebangsaan, Jenderal (Pur)
Wiranto menegaskan bangsa Indonesia mengalami kelunturan nasionalisme,
akibat eforia reformasi yang kebablasan.Hal itu diungkapkan Wiranto dalam
pidato politik usai melantik Perhimpunan Kebangsaan Dewan Pengurus Daerah
Lampung hari Sabtu (12/8).

Wiranto menegaskan, kondisi berbangsa dan bernegara mengalami kemunduran.
Berbagai persoalan muncul, konflik horizontal, maraknya separatisme, egoisme
sektoral,sektarianisme, eforia otonomi daerah, yang mengarah pada
instabilitas politik.Bahkan kemiskinan, pengangguran dan jurang antara kaya
dan miskin makin lebar.

Wiranto yang mengutip BPS menyatakan angka kemiskinan mencapai 48 juta
orang, versi Bank Dunia 100 juta rakyat Indonesia miskin.Yang ironis,
katanya setiap bayi yang lahir dibebani utang negara Rp7 juta, dan total
utang kita mencapai Rp1.500 triliun, sesuatu yang luar biasa bagi sebuah
negara berkembang.

Karena itu, kata Wiranto, kita terjebak dalam neokolonialisme,
neoliberalisme, ketergantungan pada pihak asing sangat besar dan menjadi
bangsa yang tidak mandiri.Menurut Wiranto, kita harus tetap mencontoh
keteladanan bapak bangsa kita Bung Karno yang selalu menanamkan nilai-nilai
kebangsaan, pembangunan karakter nasional yang selalu menjadi pedoman, kita
bangsa besar yang memiliki nilai-nilai dan watak bangsa.

Wiranto mengajak seluruh rakyat Indonesia tetap mempertahankan nilai-nila
nasionalisme, Pancasila, UUD 1945 dan tetap memiliki konsistensi,
transparansi, dan revitalisasi menuju karakter bangsa dalam rangka
pembangunan nasional.” (dikutip dari Media Indonesia, 12 Agustus 2006).

Pepatah Jawa : “Becik ketitik olo ketoro”

Reaksi pertama orang membaca berita ini bisa macam-macam. Umpamanya : “Ah,
jangan percaya, tipu saja itu”. Atau yang begini  “ Mana bisa, jenderal TNI
didikan Suharto bicara begitu bagus tentang Bung Karno”. Atau, yang lainnya
lagi ;”Itu cuma siasat baru, orang Orde Baru bicara tentang neo-liberalisme
dan neo-kolonialisme, bah!”. Yang lebih sinis lagi, kalau ada yang
mengatakan “ Sejak kapan, jenderal pendukung Suharto sudah berubah menjadi
patriot pro-rakyat?”. Mereka yang tidak percaya kepada pernyataan mantan
petinggi ABRI ini bisa juga menyindirnya :”Dia bicara begitu karena sudah
terpinggir saja, dan mau cari muka atau menebus dosa”.

Tetapi, bisa juga ada orang-orang yang melihatnya dari segi positif.
Barangkali ada yang menaruh harapan bahwa pernyataan mantan Panglima ABRI
Wiranto itu pertanda adanya perubahan-perubahan tertentu di kalangan TNI
(khususnya TNI-AD). Atau, bisa saja ada orang yang melihat bahwa Wiranto
yang tadinya begitu setia kepada Suharto, sekarang sudah berubah, karena
berbagai sebab. Tentu ada juga orang yang berpendapat bahwa Wiranto ini
sekarang rupanya mau mengkoreksi kesalahan-kesalahannya dan mungkin  juga
kesalahan ABRI pada umumnya, dan karena itu harus didukung dan diberi
kesempatan.

Mana yang betul? Harap jangan kuatir, atau jangan bingung... Hari
kemudian pasti akan memberitahu kita semua, dan sejarah akan menjadi saksi.
“Becik ketitik olo ketoro”, kata pepatah Jawa. (Yang baik akan ketahuan dan
apa yang jelek akan kelihatan).

Apa benar-benar serius dan tulus?

Yang jelas, pernyataan pensiunan jenderal Wiranto seperti yang diberitakan
Media Indonesia itu  adalah menarik, dan sekaligus juga menimbulkan berbagai
pertanyaan. Dan ini adalah wajar. Sebab, kita semua tahu bahwa selama 40
tahun (yaitu sejak 1965) TNI, terutama TNI-AD,  merupakan  masalah besar
bangsa dan negara. Dari  40 tahun itu, golongan militer pernah selama 32
tahun mengkerangkeng rakyat Indonesia dengan rejim militernya yang dinamakan
Orde Baru. Selama 32 tahun lamanya, golongan militer (sekali lagi, terutama
Angkatan Darat) dipakai oleh Suharto untuk menghancur-luluhkan kekuatan
politik presiden Sukarno beserta pendukung utamanya, yaitu PKI.

Sejarah sudah menunjukkan betapa sengitnya pertentangan antara sejumlah
petinggi-petinggi TNI-AD dan presiden Sukarno sebelum terjadinya G30S dan
sesudahnya. Bung Karno, yang sejak mudanya sudah bersikap  - dan bertindak -
sebagai pejuang anti-kolonialisme dan anti-imperialisme ditentang oleh
sebagian pimpinan militer (Angkatan Darat), yang bersekutu dengan kekuatan
pro-imperialisme (terutama AS) dengan kakitangannya di dalam negeri. (ingat,
antara lain : peristiwa Oktober 1952, peristiwa 3 Selatan, berdirinya
Dewan-dewan di daerah, pembrontakan PRRI-Permesta, peristiwa G30S dll ).

Oleh karena itu, ketika mantan jenderal Wiranto  bicara ““kita harus tetap
mencontoh keteladanan bapak bangsa kita Bung Karno yang selalu menanamkan
nilai kebangsaan, pembangunan karakter nasional” bisa ditafsirkan
macam-macam, dan kita bisa saja bertanya-tanya apakah ia benar-ben

RE: [ppiindia] Re: Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?

2006-08-15 Terurut Topik Listy
buat Pak IM, yg rindu Wonokairun.. :)
 
  

SPG

 

Sore-sore onok cewek SPG teko nawakno panci nang omahe Wonokairun. "Kulo 
nuwun." jare cewek iku ambek nyepot sandal.

"Oo monggo, monggo pinarak." jare Wonokairun.

"Nuwun sewu pak, ibu wonten Pak ?" takok ceweke.

"Waduh bojoku gak ndhik omah ndhuk" jare Wonokairun.

"Yen ngoten, kulo ngerantos mawon" jare ceweke maneh.

"Lho monggo. Anggepen koyok omah dhewe ndhuk" jare Wonokairun ambek ngejak 
cewek iku mau mlebu ruang tamu.

 

Mari ngono tamune ditinggal ngetren dhoro. Pas Wonokairun mulih, tibake cewek 
iku sing lungguh nang ruang tamu. Ketokane cewek iku wis kuesel ngenteni kudhu 
ngamuk ae.

"Ibu teng pundhi to Pak ?" takok cewek SPG iku.

"Bojoku lungo nang kuburan ndhuk" jare Wonokairun.

"Jam pinten mangke kondure ?" takok cewek iku maneh.

"Waduh gak weruh aku ndhuk. Wis onok limolas taun durung tau mulih"

 

 

 

 

-Original Message-
From: ppiindia@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of imuchtarom
Sent: Tuesday, August 15, 2006 5:37 PM
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Re: Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?





huehehehe, ...

mba Listy, betta pertamakali denger
lelucon ini sekitar tahun 1999 an,
tapi diceritakan secara lesan dari
teman yang berasal dari jawa-timur.

versinya saja yang beda sedikit,
pada versi 'jawa-timur'an tsb.
tokoh utamanya di beri nama "Wono-kairun".
Lalu insinden 'koq-ngga-mirip sih' ini
hanya merupakan salah satu episode
jenaka dari kang 'Wono-kairun' ini ... :)

herannya sejak 1999 saya tidak pernah
ketemu 'humor' ini di beredar di internet

( tidak seperti 'humor'-2 & kata-2 mutiara,
hoax dan cerita-2 lain yang berulang-2 
selama 6 tahun di puter-2 di internet sampai 
'usang' :). Tapi hal ini tidak terjadi pada
kisah 'the adventure of Wonokairun ini, sampai
hari ini saya membaca posting yang anda fwd.
kan ... )

( IM )

--- In "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> -Original Message-

> Subject: Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
> 
> *
> 
> 
> Rano Karno
> 
> Seorang bapak sedang duduk di dalam bis kota ketika 
> seorang anak SMP naik dan duduk di sebelahnya. 
> Berulang kali si anak menoleh ke si bapak tadi, 
> kemudian ia bertanya:
> 
> Anak SMP : Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
> Bapak : Bukan
> 
> Selang 15 menit, si anak bertanya kembali..
> 
> Anak SMP : Bapak ini Rano Karno, ya?
> Bapak : Bukan.
> 
> Selang 10 menit, si anak bertanya kembali..
> 
> Anak SMP : Bapak ini Rano Karno, ya?
>
> Dengan sedikit berteriak karena marah, si 
> bapak menjawab : Bukan...!
> 
> Karena kesal, si bapak turun dari bis dan duduk di halte. 
> Eh...si anak SMP ikut turun dan duduk disebelahnya sambil 
> bertanya lagi..
> 
> Anak SMP : Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
>
> Karena kesal, si bapak menjawab : Ya..saya Rano Karno. 
> Emangnya kenapa ?
> Anak SMP : Koq nggak mirip, sih ?
> 
> 
> 
> 



 



[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik Alpha Bagus Sunggono
Kafir itu "Tidak Mempercayai Alloh"
Alloh adalah Tuhannya Alam Semesta.

Kalau orang itu Tidak Percaya Tuhan, berarti "tersesat".

jadi saya kira kalimat yang lebih tepat adalah demikian.

Pada tanggal 06/08/15, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> menulis:
>
>
>
>
>
>
>
> Mas Nizami: ""Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
> jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka"
>
> Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu
> Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah?
>
> ??
>
>> 



-- 
Salam Revolusi IT Indonesia 

Alpha Bagus Sunggono
http://bagusalfa.blogspot.com
[EMAIL PROTECTED]


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?

2006-08-15 Terurut Topik imuchtarom


huehehehe, ...

mba Listy, betta pertamakali denger
lelucon ini sekitar tahun 1999 an,
tapi diceritakan secara lesan dari
teman yang berasal dari jawa-timur.

versinya saja yang beda sedikit,
pada versi 'jawa-timur'an tsb.
tokoh utamanya di beri nama "Wono-kairun".
Lalu insinden 'koq-ngga-mirip sih' ini
hanya merupakan salah satu episode
jenaka dari kang 'Wono-kairun' ini ... :)

herannya sejak 1999 saya tidak pernah
ketemu 'humor' ini di beredar di internet

( tidak seperti 'humor'-2 & kata-2 mutiara,
  hoax dan cerita-2 lain yang berulang-2 
  selama 6 tahun di puter-2 di internet sampai 
  'usang' :). Tapi hal ini tidak terjadi pada
  kisah 'the adventure of Wonokairun ini, sampai
  hari ini saya membaca posting yang anda fwd.
  kan ... )

( IM )

--- In "Listy" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>  
> -Original Message-

> Subject:  Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
> 
> *
>  
>  
> Rano Karno
>  
> Seorang bapak sedang duduk di dalam bis kota ketika 
> seorang anak SMP naik dan duduk di sebelahnya. 
> Berulang kali si anak menoleh ke si bapak tadi, 
> kemudian ia bertanya:
>  
> Anak SMP : Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
> Bapak: Bukan
>  
> Selang 15 menit, si anak bertanya kembali..
>  
> Anak SMP : Bapak ini Rano Karno, ya?
> Bapak: Bukan.
>  
> Selang 10 menit, si anak bertanya kembali..
>  
> Anak SMP : Bapak ini Rano Karno, ya?
>
> Dengan sedikit berteriak karena marah, si 
> bapak menjawab : Bukan...!
>  
> Karena kesal, si bapak turun dari bis dan duduk di halte. 
> Eh...si anak SMP ikut turun dan duduk disebelahnya sambil 
> bertanya lagi..
>  
> Anak SMP : Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
>
> Karena kesal, si bapak menjawab : Ya..saya Rano Karno. 
> Emangnya kenapa ?
> Anak SMP : Koq nggak mirip, sih ?
>  
>  
> 
>  






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Re: fire hazard causes Dell to recall laptop batteries

2006-08-15 Terurut Topik imuchtarom


my 'technical' comments:


as far as I know, there are several
'independent agencies' which have
the authority ( & responsibility)
to give certification to tehnical
products ( such as electric/electronic
goods ) relating to the s.a.f.e.t.y
issues.

in the US, the well known agency
is the "UL" (Underwriter Laboratory),
and in Germany, it is the "TUV"
( with "U-umlaut" ).

So for a product which already has
a "UL" or "TUV" certification
(indicated by the UL or TUV label)
'sticked' on the casing/housing of
the product, if it turns out that
this product causes safety problem,
it is not only the responsibility
of the manufacturer, but also
the responsibility of the "UL"
or the "TUV" who has give safety
certification for this product.

If a consumer buys an electric/electronic
product which has no "UL" or "TUV"
certification label, then the consumer
him/herself would also share the 
risk & responsibility of using
this product.

***

BTW, have you tried to have a look at
this as well?



  :))

( IM )--


--- In "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/08/14/AR2006081400881.html?referrer=email
> 
> ---
> Fire Hazard Causes Dell To Recall Laptop Batteries
> ---
> Action Affects Over 4 Million Devices
> ---
>
> By Sara Kehaulani Goo and Annys Shin
> Washington Post Staff Writers
> Tuesday, August 15, 2006;  
> 
> Dell Inc. said yesterday that it would recall 4.1 million
> lithium-ion batteries for laptop computers after several 
> dangerous incidents in which the batteries burst into 
> flames and damaged other property.
> 
> The move by the world's largest PC maker marks one of 
> the biggest safety recalls in the history of consumer 
> electronics and serves as a setback for Dell, which has 
> been hit by stiff competition and steep customer-service 
> costs, causing earnings to tumble and its stock price to 
> lag in recent months. The recall is also likely to intensify 
> reviews underway at agencies that have been studying the 
> dangers of battery packs commonly used in many electronic 
> devices, from iPods to portable DVD players and cellphones.
> 







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik Lina Dahlan
Untuk menyatukan pendapat Mas Nizami dan mbak Carla, mari mbak kita 
perjuangkan perda buat pelacur laki-laki...:-)

Dunia ini emang dah patriarkhi, mo diapain? Nabi aja semua laki2, 
apa kita pere mo protes? Adam aja diciptain duluan...apa kita mo 
protes? 

salam,

--- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pak Nizami,
>
>   bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, 
celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake 
handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh 
dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
>
>   pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., 
tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., 
malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan
>
>   pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 
maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada 
penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan 
edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan 
menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt...
>   contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat 
aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya 
malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya...
>
>   ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan 
penggagas atau konseptor perda2 tsbt  tidak peka dan bodoh secara 
hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat 
perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan 
kepentingan politik kelompok tertentu.
>
>
>
>
>   
> 
> Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung 
pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran.
> Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap 
perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh 
perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus 
ditinjau ulang. 
> 
> Anda jangan menyesatkan: "Menentang perda = mendukung pelacuran", 
padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. 
> 
> Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti 
esensi perundangan) menuduh orang yang "Menolak RUU APP = mendukung 
pornografi", padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga 
kesimpulan yang tak kalah dungunya. 
> 
> Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama 
hak dan kedudukannya di mata hukum.
> 
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
> menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
> kemaksiatan, atau kejahatan seperti
> pelacuran/perzinahan.
> 
> "Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
> jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
> mereka.
> Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
> kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
> yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
> kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
> mereka.
> Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
> kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
> orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
> mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
> perbandingan-perbandingan bagi mereka." [Muhammad:1-3]
> 
> Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
> pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
> saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
> dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
> justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
> pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.
> 
> Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
> bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
> seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
> lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
> pengguguran atau aborsi.
> 
> Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
> menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
> wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
> tirani minoritas yang tidak demokratis.
> 
> --- "Amir S. Dewana" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > 
> > - Original Message - 
> > From: R. Husna Mulya 
> > To: [EMAIL PROTECTED] 
> > Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
> > Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
> > (sebarluaskan)
> > 
> > 
> > Kebijakan Daerah Diskriminatif
> > (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan
> > Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia)
> > 
> > 
> > Pengantar
> > 
> > Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan
> > daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung
> > rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada
> > munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat
> > menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap
> > integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi
> > daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk
> > dapat mengelola pemerintahan daerahnya sesuai d

[ppiindia] Fire Hazard Causes Dell To Recall Laptop Batteries

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/08/14/AR2006081400881.html?referrer=email

Fire Hazard Causes Dell To Recall Laptop Batteries
Action Affects Over 4 Million Devices

By Sara Kehaulani Goo and Annys Shin
Washington Post Staff Writers
Tuesday, August 15, 2006; Page A01 

Dell Inc. said yesterday that it would recall 4.1 million lithium-ion batteries 
for laptop computers after several dangerous incidents in which the batteries 
burst into flames and damaged other property.

The move by the world's largest PC maker marks one of the biggest safety 
recalls in the history of consumer electronics and serves as a setback for 
Dell, which has been hit by stiff competition and steep customer-service costs, 
causing earnings to tumble and its stock price to lag in recent months. The 
recall is also likely to intensify reviews underway at agencies that have been 
studying the dangers of battery packs commonly used in many electronic devices, 
from iPods to portable DVD players and cellphones.

The National Transportation Safety Board last month held a hearing about the 
safety of lithium batteries on airplanes after a fire occurred Feb. 7 on a 
cargo jet. The UPS plane, which was carrying lithium-ion batteries, among other 
items, caught fire in flight and landed safely in Philadelphia. Investigators 
have not announced the cause of the fire and have not made any safety 
recommendations about the transportation of such batteries.

In a separate incident, a Dell laptop ignited during a conference several 
months ago in Japan. Digital photos from the event posted at online news sites 
show flames shooting from the laptop, as if an explosion had occurred, leaving 
burn marks on the green tablecloth under the computer. The U.S. Consumer 
Product Safety Commission, which said Dell brought the situation to the 
agency's attention under federal guidelines, said the company has documented 
half a dozen such accidents.

"We feel we have determined what the problem is and that problem has been 
corrected. Considering the volumes of lithium-ion batteries used in the world 
today, not just in notebook computers . . . the incidents involving some kind 
of overheating are really quite rare," said Jess Blackburn, a Dell spokesman. 
"We certainly have our customer safety at the front of our concerns."

The recalled batteries, components of which were made by Sony Corp., were used 
in several types of Dell Latitude, Inspiron, Precision and XPS models sold from 
April 2004 through July 2006 through the company's catalogue, Web site or over 
the phone. Consumers are advised to stop using the batteries immediately and 
contact Dell for a replacement at http://www.dellbatteryprogram.com , which the 
company said would be online as of today. Customers may continue to use the 
computers by turning them off, ejecting the battery and using the power cord 
instead.

Sony said the recall would have a financial impact on the company but declined 
to discuss details. "Sony is very sensitive and concerned about the quality of 
our products and safety of our products," said Rick Clancy, a Sony spokesman. 
"We are supporting Dell's recall."

The problem of lithium-ion batteries overheating is not new, and consumer 
groups and the aviation safety communities have long been concerned. Battery 
packs contain cells that sometimes contain microscopic metal pieces, which can 
become overheated when they come into contact with other components. Usually, 
when a battery overheats, it causes the computer to shut down. In a few cases, 
however, the battery has ignited. No one has died in such an accident, the 
Consumer Product Safety Commission said.

"Once the battery reaches incredibly high temperatures, it doesn't have a 
mechanism to vent heat or cut itself off," commission spokesman Scott Wolfson 
said. The Dell recall stemmed from a quality-control issue, he said.

In an incident last month, Thomas Forqueran, 62, of Arizona, was loading his 
truck and smelled smoke. Flames were shooting out of his Dell Inspiron laptop, 
which he had placed on the passenger side of the vehicle, and spread as the 
fire ignited ammunition that was also in the truck. The truck, a 1966 Ford 
F-250 passed down from his father, was destroyed by fire.

"I see Dell commercials half a dozen times a night, saying 'What can we build 
for you today?' " Forqueran said. "And I say, 'Grandpa's truck.' "

Consumer electronics companies play down the safety hazard of lithium-ion 
batteries, saying that such incidents are rare. Sony said there have been only 
"a small number" of fires linked to lithium-ion batteries. Sales of the 
batteries are rising rapidly, the Portable Rechargeable Battery Association 
said. It said that 2 billion lithium-ion cells, used in making the batteries, 
are to be sold this year.

The recall yesterday was not the first for Dell, which has recalled more than 
330,000 batteries in the past six years because of overheating problems.

Th

[ppiindia] Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?

2006-08-15 Terurut Topik Listy
 
-Original Message-
From:  
Sent: 
To: 
Subject:  Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?


 
*
 
 
Rano Karno
 
Seorang bapak sedang duduk di dalam bis kota ketika seorang anak SMP naik dan 
duduk di sebelahnya. Berulang kali si anak menoleh ke si bapak tadi, kemudian 
ia bertanya:
 
Anak SMP : Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
Bapak: Bukan
 
Selang 15 menit, si anak bertanya kembali..
 
Anak SMP : Bapak ini Rano Karno, ya?
Bapak: Bukan.
 
Selang 10 menit, si anak bertanya kembali..
 
Anak SMP : Bapak ini Rano Karno, ya?
Dengan sedikit berteriak karena marah, si bapak menjawab : Bukan...!
 
Karena kesal, si bapak turun dari bis dan duduk di halte. Eh...si anak SMP ikut 
turun dan duduk disebelahnya sambil bertanya lagi..
 
Anak SMP : Maaf...bapak ini Rano Karno, ya?
Karena kesal, si bapak menjawab : Ya..saya Rano Karno. Emangnya kenapa ?
Anak SMP : Koq nggak mirip, sih ?
 
 
*
 
 
 
 
 
 
 


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluas

2006-08-15 Terurut Topik Alvin Daniel
BINGO!
you got his POINT dear!

emang paling susah ngmongin agama
semuanya berpikir bahwa ADA YANG SALAH dengan agama orang lain.




--- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO"
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mas Nizami: ""Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
> jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka"
> 
> Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu 
> Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah? 
> 
> ??
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
>  wrote:
> >
> > pak Nizami,
> >
> >   bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, 
> celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake 
> handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh 
> dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
> >
> >   pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., 
> tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., 
> malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan
> >
> >   pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 
> maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada 
> penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan 
> edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan 
> menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt...
> >   contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat 
> aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya 
> malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya...
> >
> >   ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan 
> penggagas atau konseptor perda2 tsbt  tidak peka dan bodoh secara 
> hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat 
> perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan 
> kepentingan politik kelompok tertentu.
> >
> >
> >
> >
> >   
> > 
> > Free Thinker  wrote:
> >   Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung 
> pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran.
> > Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap 
> perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh 
> perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus 
> ditinjau ulang. 
> > 
> > Anda jangan menyesatkan: "Menentang perda = mendukung pelacuran", 
> padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. 
> > 
> > Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti 
> esensi perundangan) menuduh orang yang "Menolak RUU APP = mendukung 
> pornografi", padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga 
> kesimpulan yang tak kalah dungunya. 
> > 
> > Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama 
> hak dan kedudukannya di mata hukum.
> > 
> > A Nizami  wrote:
> > Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
> > menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
> > kemaksiatan, atau kejahatan seperti
> > pelacuran/perzinahan.
> > 
> > "Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
> > jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
> > mereka.
> > Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
> > kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
> > yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
> > kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
> > mereka.
> > Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
> > kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
> > orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
> > mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
> > perbandingan-perbandingan bagi mereka." [Muhammad:1-3]
> > 
> > Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
> > pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
> > saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
> > dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
> > justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
> > pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.
> > 
> > Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
> > bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
> > seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
> > lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
> > pengguguran atau aborsi.
> > 
> > Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
> > menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
> > wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
> > tirani minoritas yang tidak demokratis.
> > 
> > --- "Amir S. Dewana" 
> > wrote:
> > 
> > > 
> > > - Original Message - 
> > > From: R. Husna Mulya 
> > > To: [EMAIL PROTECTED] 
> > > Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
> > > Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
> > > (sebarluaskan)
> > > 
> > > 
> > > Kebijakan Daerah Diskriminatif
> > > (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan
> > > Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia)
> > > 
> > > 
> > > Pengantar

[ppiindia] Fire Hazard Causes Dell To Recall Laptop Batteries

2006-08-15 Terurut Topik Ambon
http://www.washingtonpost.com/wp-dyn/content/article/2006/08/14/AR2006081400881.html?referrer=email

Fire Hazard Causes Dell To Recall Laptop Batteries
Action Affects Over 4 Million Devices

By Sara Kehaulani Goo and Annys Shin
Washington Post Staff Writers
Tuesday, August 15, 2006; Page A01 

Dell Inc. said yesterday that it would recall 4.1 million lithium-ion batteries 
for laptop computers after several dangerous incidents in which the batteries 
burst into flames and damaged other property.

The move by the world's largest PC maker marks one of the biggest safety 
recalls in the history of consumer electronics and serves as a setback for 
Dell, which has been hit by stiff competition and steep customer-service costs, 
causing earnings to tumble and its stock price to lag in recent months. The 
recall is also likely to intensify reviews underway at agencies that have been 
studying the dangers of battery packs commonly used in many electronic devices, 
from iPods to portable DVD players and cellphones.

The National Transportation Safety Board last month held a hearing about the 
safety of lithium batteries on airplanes after a fire occurred Feb. 7 on a 
cargo jet. The UPS plane, which was carrying lithium-ion batteries, among other 
items, caught fire in flight and landed safely in Philadelphia. Investigators 
have not announced the cause of the fire and have not made any safety 
recommendations about the transportation of such batteries.

In a separate incident, a Dell laptop ignited during a conference several 
months ago in Japan. Digital photos from the event posted at online news sites 
show flames shooting from the laptop, as if an explosion had occurred, leaving 
burn marks on the green tablecloth under the computer. The U.S. Consumer 
Product Safety Commission, which said Dell brought the situation to the 
agency's attention under federal guidelines, said the company has documented 
half a dozen such accidents.

"We feel we have determined what the problem is and that problem has been 
corrected. Considering the volumes of lithium-ion batteries used in the world 
today, not just in notebook computers . . . the incidents involving some kind 
of overheating are really quite rare," said Jess Blackburn, a Dell spokesman. 
"We certainly have our customer safety at the front of our concerns."

The recalled batteries, components of which were made by Sony Corp., were used 
in several types of Dell Latitude, Inspiron, Precision and XPS models sold from 
April 2004 through July 2006 through the company's catalogue, Web site or over 
the phone. Consumers are advised to stop using the batteries immediately and 
contact Dell for a replacement at http://www.dellbatteryprogram.com , which the 
company said would be online as of today. Customers may continue to use the 
computers by turning them off, ejecting the battery and using the power cord 
instead.

Sony said the recall would have a financial impact on the company but declined 
to discuss details. "Sony is very sensitive and concerned about the quality of 
our products and safety of our products," said Rick Clancy, a Sony spokesman. 
"We are supporting Dell's recall."

The problem of lithium-ion batteries overheating is not new, and consumer 
groups and the aviation safety communities have long been concerned. Battery 
packs contain cells that sometimes contain microscopic metal pieces, which can 
become overheated when they come into contact with other components. Usually, 
when a battery overheats, it causes the computer to shut down. In a few cases, 
however, the battery has ignited. No one has died in such an accident, the 
Consumer Product Safety Commission said.

"Once the battery reaches incredibly high temperatures, it doesn't have a 
mechanism to vent heat or cut itself off," commission spokesman Scott Wolfson 
said. The Dell recall stemmed from a quality-control issue, he said.

In an incident last month, Thomas Forqueran, 62, of Arizona, was loading his 
truck and smelled smoke. Flames were shooting out of his Dell Inspiron laptop, 
which he had placed on the passenger side of the vehicle, and spread as the 
fire ignited ammunition that was also in the truck. The truck, a 1966 Ford 
F-250 passed down from his father, was destroyed by fire.

"I see Dell commercials half a dozen times a night, saying 'What can we build 
for you today?' " Forqueran said. "And I say, 'Grandpa's truck.' "

Consumer electronics companies play down the safety hazard of lithium-ion 
batteries, saying that such incidents are rare. Sony said there have been only 
"a small number" of fires linked to lithium-ion batteries. Sales of the 
batteries are rising rapidly, the Portable Rechargeable Battery Association 
said. It said that 2 billion lithium-ion cells, used in making the batteries, 
are to be sold this year.

The recall yesterday was not the first for Dell, which has recalled more than 
330,000 batteries in the past six years because of overheating problems.

Th

Re: [ppiindia] Re: Nikah Kilat a la Cisarua <=== ("Daripada berzinah" . . .)

2006-08-15 Terurut Topik Alpha Bagus Sunggono
Itu bisa disebut OKNUM USTADz.
Figur Wali sangat penting untuk sahnya,
kalo tanpa wali berarti ya cuman nikah ngawur2an saja.

2006/8/15, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]>:
>
>
>
>
>
>
>
> di kampus kampus, sering terjadi, orang tua tidak tahu aklau anaknya sudah
> menikah. yg menikahkan adalah ustad dari pengajian yang diikuti oleh anak
> anak mereka.
>
> gimana nih ?
>
>
>> 



-- 
Salam Revolusi IT Indonesia 

Alpha Bagus Sunggono
http://bagusalfa.blogspot.com
[EMAIL PROTECTED]


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Recap: Military Mind Control

2006-08-15 Terurut Topik Satrio Arismunandar
http://www.coasttocoastam.com/shows/2006/05/07.html
Recap: Military Mind Control 

Filling in for Art Bell, George Noory welcomed
researcher William Thomas, who discussed the US
military's usage of electronic mind control-type
technology in Iraq. Thomas was joined by Gulf War
veteran "Hank" (a pseudonym, as he wished to remain
anonymous) who offered corroborative material which he
said was gleaned from the battlefields in Iraq and
Afghanistan. 

The technology was derived from the US Navy's
experiments with sonar, said Thomas, who explained
that devices known as "poppers," are able to transmit
microwave and other frequencies and were used against
Iraqi leadership. 

Mental capacities become fogged after exposure, and
thoughts can then be more readily influenced or
changed, detailed Hank. The poppers, each connected to
their own generator, operated within a half-mile
radius, but their power and range could be enhanced
when overlapped with a second device, said Thomas. 

One of the main problems with the technology is that
civilians and US troops suffered physical and mental
effects from being in the range of the transmissions,
Thomas pointed out. Additionally, the outcome of
exposure to the weapon is unpredictable and it's
difficult to evaluate whether it's achieving the
desired effect, Hank stated. He added that usage of
the 25 poppers in Iraq ended after a mysterious
malfunction and the units were moved to Maryland. 

Thomas also shared an update on chemtrails at the
beginning of his appearance. His latest view is that
the aerial spraying is taking place as part of a
climate modification program, in which reflective
particles such as aluminum oxide act as a "sunscreen"
to reduce global warming. Exposure to biological
contaminants is an inadvertent side effect of the
program, he said. 

Related Link:
Laser & Mind Control Weapons in Iraq
http://groups.yahoo.com/group/anti-allawi-group/message/14937

Peter S. Lopez ~aka Peta de Aztlan
Join the Humane-Rights-Agenda Group!
Humane-Rights-Agenda Blog
Email: [EMAIL PROTECTED]


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: Nikah Kilat a la Cisarua <=== ("Daripada berzinah" . . .)

2006-08-15 Terurut Topik imuchtarom


* forgive me, saya langsung menanggapi dari point
  ini, tidak mengikuti diskusi dari awal

* kalo melihat mas samudjo menyebut-2 'masa tunggu
  /iddah' 3 bulan, mestinya ini terkait dengan konteks
  /cases di mana yang akan menikah adalah seorang yang
  statusnya sudah janda.

* sekaligus menanggapin masarcon:

  spt. disebutkan mas sam, salah satu syarat sah nya
  nikah adalah adanya wali bagi pihak mempelai wanita,
  jika wanitanya masih gadis ( jika sudah janda, wali
  tidak diperlukan lagi. She can fully decide for/
  represent herself ).

  jadi kalo (konon) di kampus-2 katanya ada kasus
  di kelompok-2 usrah/halaqah di mana ustadz 'berani-2' nya
  mengambil alih peran orang-tua / wali mempelai wanita,
  itu jelas-2 salah/melanggar syariat islam yang benar:
  di samping melanggar ketentuan 'hirarki' perwalian,
  itu juga melanggar asas transparansi & musyawarah di
  dalam islam. 

  ( di luar soal nikah, saya pada dasarnya tidak keberatan 
dengan keberadaan grup-2 pengajian usrah/halaqah 
ASAL dilakukan dengan mengindahkan prinsip   
t.r.a.s.p.a.r.a.n.s.i, artinya hal itu dilakukan 
dengan persetujuan orang tua para mahasiswa/i tersebut.
karena hak & kewajiban mendidik anak pertama-2 
adalah melekat pada orang tuanya; kalau orang tuanya
'berhalangan' baru sanak keluarga lain sebagai
'wali' nya, kalau ini tidak ada baru orang lain
boleh mengambil alih 'lisensi'/hak perwalian ini ).

***

kami, mahasiswa/i muslim di jerman juga membuat grup-2
pengajian halaqah, tetapi penyelenggaraannya transparan,
kami tidak menggunakan sistem 'ustadz' - everyone
in the group could get the 'job' as the 'ustadz/ah'
secara bergantian, dan kami tidak ngurusin soal - 
nikah-cerai-rujuk para peserta - itu urusan mereka 
sendiri ... :) >

***

  Please, remember, dalam hal nikah hanya pihak mempelai
  wanita yang memerlukan wali. Mempelai laki-2 tidak.
  Saya memang belum 'menemukan' acuan hukum mengenai
  seberapa jauh 'wewenang' orang tua terhadap perwalian
  anak laki-lakinya ( ato dg. kata lain: berapa batas umur
  seorang anak laki-2 sampai dia "independent", boleh
  mengambil keputusan sendiri utk. dirinya tanpa minta
  persetujuan orang tuanya):

  kalo saya akan menggunakan analogi kasus lain: 

  Pada suatu riwayat di jaman Nabi Muhamad, saat
  beliau mempersiapkan suatu ekspedisi militer/perang,
  dan melakukan 'pendaftaran wajib militer', ketika
  seorang anak muda yang usianya belum genap 18 tahun
  ikut mendaftarkan diri, Nabi meminta anak muda tsb.
  supaya meminta izin orang tuanya terlebih dahulu.

  Dari sini saya membuat analogi: Usia minimum seorang
  lelaki untuk menikah adalah 18 tahun, dan jika sudah
  siap menikah, menurut syariat Islam dia *-tidak harus-*
  meminta persetujuan orang tuanya, tetapi tentu saja
  di lain pihak, dari asas *-silaturahmi-*, tentu saja
  akan lebih baik dan sopan jika si anak lelaki ini
  memberitahukan rencana pernikahannya ke orang tuanya
  ( meskipun dia sudah hidup 'mandiri' misalnya ).

  Jadi di dalam syariat Islam, tidak ada istilah 'kawin
  lari':

--> anak perempuan (gadis) yang 'kawin lari'
menikah tanpa persetujuan wali, pernikahannya
tidak sah

--> laki-laki tidak memerlukan wali, jadi bagi
laki-2 tidak ada kamus 'kawin lari'. Demikian
pula bagi wanita yang statusnya sudah janda

(*) memang ada kasus-2 yang 'kompleks' yang
memerlukan solusi khusus, misalnya: jika si
gadis tsb. masuk islam, tetapi orang tuanya
non muslim, apakah orang tuanya masih berhak
menjadi "wali" nya?

(*) masih banyak kasus-2 'non-standard' yang cukup
repot juga untuk di bahas di sini ...

mohon dikoreksi apabila ada kesalahan di dalam
uraian saya di atas.

wassalam,

---( IM )---



  --- In "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> di kampus kampus, sering terjadi, orang tua tidak 
> tahu kalau anaknya sudah menikah. yg menikahkan 
> adalah ustad dari pengajian yang diikuti oleh 
> anak-anak mereka.
> 
> gimana nih ?
> 
> On 8/15/06, samudjo <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Ada rukun nikah yang dilanggar:
> >
> > (*) Ketentuan masa iddah 3 bulan
> > (*) Wali nikah tidak syah baik menurut agama, maupun 
> > (*) catatan sipil Betul kata mbak Lina, tegakkan saja 
> > (*) hukum setegak-tegaknya
> >
> > Salam,
> >
> > Samudjo
> >







***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Sha

Re: [ppiindia] Re: jerman sudah lama kekurangan tenaga insinyur

2006-08-15 Terurut Topik aris solikhah

Saya tunggu mas, syukron jazakumullah khoir katsir kirim via japri ya.
  
Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  olala, nogo sosro sabuk intennya minta serius toh. :p aku salah tangkap
:D sebentar dicarikan dulu filenya ...

On 8/15/06, aris solikhah wrote:
>
>
> 2. makanya ada yg ngitung ngitung, kalo baitul maal mau diberdayakan untuk
> mencukupi kebutuhan sosial ala negara barat, maka harus ada pemasukan bear
> non zakat. dari mana ? ghonimah alias pampasan perang ... dan karena
> itulah negara islam makin ekspansif saja ... :p ini digunakan untuk
> membiayai struktur sosial masyarakatnya.
>
> anda mau bikin simulasi keuangannya ?
>
>  pemasukan baitul mal memang ada ghanimah, tanah kharaj, warisan yang
> tidak ada pewarisnya, harta rikas atau temuan, hasil tambang milik negara,
> infak, shadaqah, waqaf dll. Sepahaman Saya perang dalam ISlam beda dengan
> saat sekarang yang tidak ada aturan. Toh juga islam mengutaman perdamaian
> dan hubungan negara bertetangga kecuali negara itu nakal seperti Kisra yang
> membunuh utusan Rasul dan merobek-robek surat Rasul serta mempersiapkan diri
> melawan negara ISlam Madinah.
>
> Btw soal perang saya juga tak setuju Hizbullah menyerang atau memborbardi
> daerah sipil Yahudi sehingga anak-anak dan wanita kena juga.. Saya bukan
> tipe suka mengkalkulasi. Perang dalam Islam sangat getlemen, perlu
> ditentukan daerah perangnya dulu ^_^. Sekarang tak seperti itu
>
>
> 3. 8 asnaf tersebut, dalam sturktur penyaluran zakat kita udah memenuhi
> berapa asnaf ? oh ya, dari 8 asnaf itu, termasuk juga muallaf. ini
> termasuk orang yg diharapkan masuk islam. (di iming imingi supermi ???)
>
> >>> yah saya sepakat, sayangnya yang mengelola yayasan ya mas, bukan
> negara sehingga distribusinya tak merata. Sisi lain zakat mal sekarang ko
> umat Islam pada malas bayar ya. Masalah 8 asnaf yang ada mu'allafnya mungkin
> mas bisa nanya ke Allah kenapa Al Quran bilang begitu.
>
> Kalau saya mikirnya singkat ya wajar lha wong zakat diambil dari harta
> umat ISlam dan diwajibkan hanya umat Islam ko.
>
> Kalau infak and shadaqah serta hadiah ya monggo kerso buat siapa saja
> boleh. Kan non muslim diambilkan dari jizyah yang mereka bayar untuk
> mengentaskan kemiskinan dan kelaparan.
>
> Mas Saya pengen bener membaca Sosro Sabuk Item, soalnya Hernowo bilang
> buku itu gaya bahasanya bagus dan unik cocok sebagai referensi menulis ..
> bisa saya dibantu mas, saya pernah baca blog mas ada buku itu ya. kalau
> punya aku beli deh plis
> tapi khusus saya murahin ya he he he
>
>
> ajak. Jizyah ini
> > akan dikembalikan kembali pada non muslim untuk keperluan hidup mereka.
> > Pajak hanya diambil dari umat muslim saja itu pun yang kaya. Pajak
> > ditetapkan pada kondisi mendesak, jadi hukumnya boleh (tidak wajib).
> Hanya
> > kondisi sewaktu-waktu.
> >
> > Sepahaman saya, Misalnya kebutuhan dana pembangunan, pendidikan, militer
> > dll yang kurang pendanaannya. Pajak diberlakukan bila kas baitul mal
> negara
> > Islam tidak mencukupi kebutuhan. Baitul mal merupakan kas negara. Baitul
> mal
> > dikelola negara dengan sistem terpusat dan masing-masing wilayah
> gubernuran
> > ada.
> >
> > Pendapatan baitul mal dibagi dua pendapatan khusus dan pendapatan yang
> > bukan khusus. Pendapatan khusus misalnya zakat fitrah dan zakat mal.
> Zakat
> > tidak boleh dialih fungsikan sebagai dana pembangunan tapi hanya wajib
> > diberikan pada 8 asnaf seperti yang tercantum dalam surat At Taubah ayat
> 60
> > yakni fakir, miskin, Ibnu Sabil, mua'alaf, dll.
> >
> > Bayangkan zakat baik fitrah dan mal umat muslim seluruh dunia dikelola
> > terpusat maka saya jamin tidak ada orang yang kelaparan. Inilah cara
> ISlam
> > mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, tapi sayangnya sekarang zakat
> > dikelola yayasan-yayasan terpecah belah yang kadang mencari untung juga.
> Ups
> > maaf.
> >
> > Btw mas boleh kalau ada, saya ingin membaca buku itu. Dimana saya
> > memperolehnya.., btw mas dimana ya saya bisa mendapatkan novel Sosro
> Sabuk
> > Item ^_^. Saya ingin membacanya..
> > terima kasih
> >
> > salam,
> > aris
> >
> >
> >
> > Ari Condro > wrote:
> > kalau membaca phillip k. hitti, history of the arabs, salah satu rujukan
> > middle east literature yg otoritatif, sampai jaman napoleon menyerbu
> > mesir.
> >
> > negara negara di timteng saat itu banyak yg memberlakukan dzimmi dengan
> > kondisi seperti yg saya kutip dari kitab kitab tafsir, dalam diskusi
> > sebelumnya. baru setelah eropa barat masuk, beberapa emir di timur
> tengah
> > memberikan persamaan hak pada warga negaranya.
> >
> > dan itulah fakta yg terjadi.
> >
> > ada yg mau baca history of the arabs yg tebelnya segede bantal itu
> > wekekekekeke, terjemahannya dalam bahasa indonesia oleh penerbit serambi
> > (edisi ke sepuluh) silakan dicari ...
> >
> > salam,
> > Ari Condro
> >
> > On 8/14/06, RM Danardono HADINOTO wrote:
> > >
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com 

>
> > , aris
> > > solikhah
> > >
> > > wrote:
> > > >
> > > >> Bukan hanya Jerma

[ppiindia] *Christian Right & 'Islamo-Facism'

2006-08-15 Terurut Topik Satrio Arismunandar
*Christian Right & 'Islamo-Facism'
Thursday, 10 August 2006
MPCAUK*
http://www.mpacuk.org/content/view/2498/34/

"Islamo-fascism," a term that Americans heard George
Bush use at an 
August 7 press conference, is the new term being
thrown around among 
factions of the Christian right, from which he no
doubt picked it up. It 
was much in use last month when the new lobby group,
Christians United 
for Israel (CUFI), held their first "Washington-Israel
Summit" at a 
Washington D.C. hotel. Amidst plenty of the
celebratory song and dance 
usually associated with evangelical meetings and a
three-course meal was 
served to over 2,000 attendees, a series of prominent
religious and 
political speakers got up to promise unquestioning
support for the state 
of Israel.

Although CUFI is a religious organization founded by
minister John Hagee 
of Texas, it was a political speaker, Senator Rick
Santorum, whose 
comments seemed to have a profound impact on the
nights events. Santorum 
was the first to use the term "Islamic-fascists"
during the 
presentation. According to Santorum the constant use
of "The War on 
Terror" rhetoric is erroneous because it is akin to
"declaring war on a 
tactic." Santorum went on to say that "The War on
Terror" rhetoric was 
the product of a disinformation campaign and exclaimed
that "terror is 
not the enemy; the enemy are Islamic fascists."

The term "Islamic fascists" appeared to have mass
appeal and was used 
regularly by the rest of the speakers throughout the
evening. Before 
Santorum's speech the Ambassador of Israel to the
United States, Daniel 
Ayalon, using the same rhetoric, saying, "Radical
Islam is on the march."

Santorum felt it incumbent upon himself to explain to
the audience 
exactly what they were up against in their support of
Israel. He said, 
"They [the American public] don't understand the enemy
because we don't 
explain it to them." According to Santorum, "Islamic
fascism is a 
mosaic. But the biggest piece of the mosaic, the one
that reaches out 
and touches all the others, is Iran."

The vilification of Iran was the major thrust of the
summit and the 
speakers pulled no punches. On Iran Santorum said,
"This is the enemy we 
face. This is the enemy attacking us." While Ayalon
echoed his prime 
minister's declaration that "Iran must be stopped,"
Santorum took the 
matter even further and severely criticized efforts to
negotiate a 
solution with Iran. "While we negotiate with Iran,
they fund Hamas and 
Hezbollah to attack Israel. While we negotiate, they
continue in their 
pursuit of nuclear weapons technology." Of course,
Santorum used this 
opportunity to encourage support for his bill that
calls for increased 
sanctions against Iran. The bill was defeated last
month.

There was more than a fair amount of saber rattling at
the CUFI summit. 
Again, Santorum stood out among the speakers on this
point when he 
admonished the U.S. to "...go at the heart of the
problem-Iran." The 
CUFI speakers made it well known at the summit that
they want to see 
less diplomacy and more action.

Also on display was outspoken and undying support for
Israel. The 
speakers depicted Israel as a victim in the current
crisis taking place 
in the Palestinian Territories and Southern Lebanon.
Gary Bauer 
mentioned the sadness of seeing Israelis who are so
used to terrorist 
bombings that they seem virtually unaffected by their
occurrence. 
Neither he nor any of the other speakers referenced
the daily deaths 
occurring in Gaza and the West Bank. CUFI founder and
National Chairman 
John Hagee demanded that the U.S. let Israel defend
itself, declaring 
that if rockets were falling on United States
territory, Congress would 
be voting to go to war.

Whether or not CUFI's Washington D.C. summit is a
success for the 
organization remains to be seen. It is CUFI's
intention to bring their 
interpretation of the Bible and their mandate to
support Israel at all 
costs to the Hill in a massive lobbying effort. CUFI's
followers know 
their message well and, if they are anything like they
were during the 
last evening of their summit, they possess tremendous
enthusiasm for 
their cause. However, it may take more than enthusiasm
to convince the 
nation's policymakers that adopting CUFI's mission as
their own would be 
in the nation's or the world's best interest.

Source: www.iviews.com 
http://www.iransolidarity.endofempire.org/ArticlesText.php?page=261


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
_

Re: [ppiindia] Re: jerman sudah lama kekurangan tenaga insinyur

2006-08-15 Terurut Topik Ari Condro
olala, nogo sosro sabuk intennya minta serius toh.  :p  aku salah tangkap
:D  sebentar dicarikan dulu filenya ...

On 8/15/06, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> 2. makanya ada yg ngitung ngitung, kalo baitul maal mau diberdayakan untuk
> mencukupi kebutuhan sosial ala negara barat, maka harus ada pemasukan bear
> non zakat. dari mana ? ghonimah alias pampasan perang ... dan karena
> itulah negara islam makin ekspansif saja ... :p ini digunakan untuk
> membiayai struktur sosial masyarakatnya.
>
> anda mau bikin simulasi keuangannya ?
>
>  pemasukan baitul mal memang ada ghanimah, tanah kharaj, warisan yang
> tidak ada pewarisnya, harta rikas atau temuan, hasil tambang milik negara,
> infak, shadaqah, waqaf dll. Sepahaman Saya perang dalam ISlam beda dengan
> saat sekarang yang tidak ada aturan. Toh juga islam mengutaman perdamaian
> dan hubungan negara bertetangga kecuali negara itu nakal seperti Kisra yang
> membunuh utusan Rasul dan merobek-robek surat Rasul serta mempersiapkan diri
> melawan negara ISlam Madinah.
>
> Btw soal perang saya juga tak setuju Hizbullah menyerang atau memborbardi
> daerah sipil Yahudi sehingga anak-anak dan wanita kena juga.. Saya bukan
> tipe suka mengkalkulasi. Perang dalam Islam sangat getlemen, perlu
> ditentukan daerah perangnya dulu ^_^. Sekarang tak seperti itu
>
>
> 3. 8 asnaf tersebut, dalam sturktur penyaluran zakat kita udah memenuhi
> berapa asnaf ? oh ya, dari 8 asnaf itu, termasuk juga muallaf. ini
> termasuk orang yg diharapkan masuk islam. (di iming imingi supermi ???)
>
> >>> yah saya sepakat, sayangnya yang mengelola yayasan ya mas, bukan
> negara sehingga distribusinya tak merata. Sisi lain zakat mal sekarang ko
> umat Islam pada malas bayar ya. Masalah 8 asnaf yang ada mu'allafnya mungkin
> mas bisa nanya ke Allah kenapa Al Quran bilang begitu.
>
> Kalau saya mikirnya singkat ya wajar lha wong zakat diambil dari harta
> umat ISlam dan diwajibkan hanya umat Islam ko.
>
> Kalau infak and shadaqah serta hadiah ya monggo kerso buat siapa saja
> boleh. Kan non muslim diambilkan dari jizyah yang mereka bayar untuk
> mengentaskan kemiskinan dan kelaparan.
>
> Mas Saya pengen bener membaca Sosro Sabuk Item, soalnya Hernowo bilang
> buku itu gaya bahasanya bagus dan unik cocok sebagai referensi menulis ..
> bisa saya dibantu mas, saya pernah baca blog mas ada buku itu ya. kalau
> punya aku beli deh plis
> tapi khusus saya murahin ya he he he
>
>
> ajak. Jizyah ini
> > akan dikembalikan kembali pada non muslim untuk keperluan hidup mereka.
> > Pajak hanya diambil dari umat muslim saja itu pun yang kaya. Pajak
> > ditetapkan pada kondisi mendesak, jadi hukumnya boleh (tidak wajib).
> Hanya
> > kondisi sewaktu-waktu.
> >
> > Sepahaman saya, Misalnya kebutuhan dana pembangunan, pendidikan, militer
> > dll yang kurang pendanaannya. Pajak diberlakukan bila kas baitul mal
> negara
> > Islam tidak mencukupi kebutuhan. Baitul mal merupakan kas negara. Baitul
> mal
> > dikelola negara dengan sistem terpusat dan masing-masing wilayah
> gubernuran
> > ada.
> >
> > Pendapatan baitul mal dibagi dua pendapatan khusus dan pendapatan yang
> > bukan khusus. Pendapatan khusus misalnya zakat fitrah dan zakat mal.
> Zakat
> > tidak boleh dialih fungsikan sebagai dana pembangunan tapi hanya wajib
> > diberikan pada 8 asnaf seperti yang tercantum dalam surat At Taubah ayat
> 60
> > yakni fakir, miskin, Ibnu Sabil, mua'alaf, dll.
> >
> > Bayangkan zakat baik fitrah dan mal umat muslim seluruh dunia dikelola
> > terpusat maka saya jamin tidak ada orang yang kelaparan. Inilah cara
> ISlam
> > mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, tapi sayangnya sekarang zakat
> > dikelola yayasan-yayasan terpecah belah yang kadang mencari untung juga.
> Ups
> > maaf.
> >
> > Btw mas boleh kalau ada, saya ingin membaca buku itu. Dimana saya
> > memperolehnya.., btw mas dimana ya saya bisa mendapatkan novel Sosro
> Sabuk
> > Item ^_^. Saya ingin membacanya..
> > terima kasih
> >
> > salam,
> > aris
> >
> >
> >
> > Ari Condro > wrote:
> > kalau membaca phillip k. hitti, history of the arabs, salah satu rujukan
> > middle east literature yg otoritatif, sampai jaman napoleon menyerbu
> > mesir.
> >
> > negara negara di timteng saat itu banyak yg memberlakukan dzimmi dengan
> > kondisi seperti yg saya kutip dari kitab kitab tafsir, dalam diskusi
> > sebelumnya. baru setelah eropa barat masuk, beberapa emir di timur
> tengah
> > memberikan persamaan hak pada warga negaranya.
> >
> > dan itulah fakta yg terjadi.
> >
> > ada yg mau baca history of the arabs yg tebelnya segede bantal itu
> > wekekekekeke, terjemahannya dalam bahasa indonesia oleh penerbit serambi
> > (edisi ke sepuluh) silakan dicari ...
> >
> > salam,
> > Ari Condro
> >
> > On 8/14/06, RM Danardono HADINOTO wrote:
> > >
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com 
>
> > , aris
> > > solikhah
> > >
> > > wrote:
> > > >
> > > >> Bukan hanya Jerman tapi seluruh wilayah negara ISlam. Btw mbah
> > > nggak nyinggung pajak kehidupan yang sang

[ppiindia] Menyesatkan dari Jalan Allah - Re: *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2* (sebarluaskan)

2006-08-15 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
Mas Nizami: ""Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka"

Lho piye to? Kafir = non Islam, jadi Kristen, Yahudi, Hindu, Hindu 
Bali, Buddha, Konghucu, Sikh, dll. Ini semua akan disesatkan Allah? 

??





--- In ppiindia@yahoogroups.com, carla annamarie kneefel 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> pak Nizami,
>
>   bagaimana dgn laki2 yg berpakaian ala gigolo, pake kaos ketat, 
celana panjang ketat or celana boxer...or maybe laki2 cuman pake 
handuk doang..klo dlihat dr generalisasi pasal2 perda tsbt..boleh 
dunk laki2 itu di asumsikan sbg pelacur...
>
>   pelacur bukan cuman perempuan aja..pak..laki2 juga banyak..., 
tapi knp yg kena tangkap, di undang-undangin cuma perempuan aja..., 
malah sekarang pelacur laki2 gak kalah jumlahnya drpd perempuan
>
>   pelacuran itu sama tuanya dgn peradaban manusia, baik laki2 
maupun perempuan merupakan komoditi..., ada permintaan makanya ada 
penjualan..., mestinya pelaku2 pelacuran tersebut di berikan 
edukasi, and bimbingan spritual, apakah dgn diberlakukan perda akan 
menghambat atau mematikan arus perdagangan seks tsbt...
>   contoh aja iran..banyak praktek pelacuran terselubung, and lihat 
aja perilaku seks orang2 arab yg pusing nahan nafsunya di negnya 
malah hijrah ke indo utk pelampiasan nafsu bejatnya...
>
>   ditambah lagi dengan adanya diskriminasi gender menunjukkan 
penggagas atau konseptor perda2 tsbt  tidak peka dan bodoh secara 
hukum, sehingga melahirkan perda2 yang memiskinkan harkat n martabat 
perempuan.., perda2 tesebut adalah legitimasi patriarkhi dan 
kepentingan politik kelompok tertentu.
>
>
>
>
>   
> 
> Free Thinker <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>   Tidak ada peraturan di Indonesia yang mendukung 
pelacuran. Indonesia bukan Belanda yang melegalkan pelacuran.
> Tapi kalau ada peraturan yang bersikap diskriminatif terhadap 
perempuan dan memberi peluang bagi aparat yang tak becus menuduh 
perempuan yang bekerja malam sebagai pelacur, tentu saja harus 
ditinjau ulang. 
> 
> Anda jangan menyesatkan: "Menentang perda = mendukung pelacuran", 
padahal bukan begitu esensinya. Kesimpulan Anda dungu. 
> 
> Itu kan sama saja dalil Anda (dan banyak orang yang tak mengerti 
esensi perundangan) menuduh orang yang "Menolak RUU APP = mendukung 
pornografi", padahal jelas bukan begitu maksudnya. Ini juga 
kesimpulan yang tak kalah dungunya. 
> 
> Hapuskan Perda2 diskriminatif, karena perempuan dan laki-laki sama 
hak dan kedudukannya di mata hukum.
> 
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Saya menyayangkan jika ada orang yang berusaha
> menghalang-halangi kebenaran dan mendukung kesesatan,
> kemaksiatan, atau kejahatan seperti
> pelacuran/perzinahan.
> 
> "Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari
> jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan
> mereka.
> Dan orang-orang mukmin dan beramal soleh serta beriman
> kepada apa yang diturunkan kepada Muhammad dan itulah
> yang haq dari Tuhan mereka, Allah menghapuskan
> kesalahan-kesalahan mereka dan memperbaiki keadaan
> mereka.
> Yang demikian adalah karena sesungguhnya orang-orang
> kafir mengikuti yang bathil dan sesungguhnya
> orang-orang mukmin mengikuti yang haq dari Tuhan
> mereka. Demikianlah Allah membuat untuk manusia
> perbandingan-perbandingan bagi mereka." [Muhammad:1-3]
> 
> Jika ada aturan yang kurang sempurna misalnya
> pelarangan pelacuran hanya menunjuk pada pelaku wanita
> saja, seharusnya diperbaiki dengan melarang pelacuran
> dilakukan oleh siapa pun baik pria atau wanita. Bukan
> justru mendukung pelacuran itu sendiri. Dalam Islam
> pelacuran baik oleh wanita mau pun pria itu dilarang.
> 
> Realita juga menunjukkan pelacuran itu merupakan satu
> bentuk perselingkuhan, penyebaran penyakit kelamin
> seperti herpes, AIDS, rajasinga, dsb serta menimbulkan
> lahirnya anak di luar nikah yang sering diikuti dengan
> pengguguran atau aborsi.
> 
> Oleh karena itu gerakan mendukung pelacuran atau
> menentang pelaksanaan syariah Islam di mana mayoritas
> wakil rakyat telah menyetujui adalah satu bentuk
> tirani minoritas yang tidak demokratis.
> 
> --- "Amir S. Dewana" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> 
> > 
> > - Original Message - 
> > From: R. Husna Mulya 
> > To: [EMAIL PROTECTED] 
> > Sent: Monday, August 14, 2006 10:02 PM
> > Subject: [hrwg] *Perda2 Diskriminatif, Tulisan 2*
> > (sebarluaskan)
> > 
> > 
> > Kebijakan Daerah Diskriminatif
> > (Suatu Langkah Mundur dalam Upaya Perlindungan
> > Hak-Hak Asasi Manusia di Indonesia)
> > 
> > 
> > Pengantar
> > 
> > Fenomena maraknya penerapan berbagai kebijakan
> > daerah yang meresahkan masyarakat karena mengandung
> > rumusan yang diskriminatif dan berpotensi pada
> > munculnya ketidak pastian hukum, setidaknya dapat
> > menjadi gambaran akan adanya ancaman serius terhadap
> > integritas hukum nasional. Pasca penerapan otonomi
> > daerah, otoritas derah mengalami euphoria untuk
> > dapat

[ppiindia] Siapa pemenang perang Israel vs Hizbullah?

2006-08-15 Terurut Topik Satrio Arismunandar
Dari milis issueonline:

The greatest winner of wars in these times are the
great corporations and Amerikan corporatism in general
which is centered inside the United States, but the
corporate ruling class holds no nationalist
allegiance, Its loyalty is to its own survival as the
ruling class, its profits and the use of media to keep
people fighting each other as they rape, rope and
plunder the world of its natural resources.

This war between Hezbollah and Israel's IDF will
continue, even if by 'other means' such as politics,
re-alignments and political maneuvers behind the
scenes. It continues and it is only a regional war,
though, all wars in this New Millenium we know are
interconnected. It seems that the whole economy of the
United States is really based upon war, it is a war
economy and war is big business for many major
corporations. I will pass this on!

Peter S. Lopez, Field Coordinator
Humane Liberation Party
Sacramento, California, USA
Email: [EMAIL PROTECTED] 
http://groups.yahoo.com/group/Humane-Rights-Agenda/
z



"Sumerian.." <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
The only winner in this war is the AM/ ENGHLISH
fascist Geopoltical Protestant Corporate Crimes
Syndicate. 

The wepons companies that Bush supports were winners,
and that is the main reason that USA obliged Israel to
continue the war even when Israel didn't want to, and
as falks would say: Business is Business!!

S1000+

Analysis As Mideast Smoke Clears, Political Fates May
Shift By Robin Wright
Washington Post Staff Writer
Sunday, August 13, 2006; Page A10
It was a very close call. U.N. diplomats assembled at
3 p.m. in the cavernous Security Council hall to get
the U.S.-French proposal to end an excruciating month
of hostilities between Israel and Hezbollah. The
United States had Lebanon's approval but still had not
received word from Israel. U.S. Ambassador John R.
Bolton did a "diplomatic tap dance" to stall, U.S.
officials said.
Then at 3:53 Friday, Israeli Foreign Minister Tzipi
Livni called Secretary of State Condoleezza Rice for
the third time during a tense day of diplomacy.
Despite its decision just hours earlier to launch a
ground invasion, Israel agreed to the terms of the
resolution. It was a deal.


Dan Gillerman, Israel's ambassador to the United
Nations, talks with Condoleezza Rice before a Security
Council meeting Friday. (By Frank Franklin Ii --
Associated Press) 


__
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] Re: jerman sudah lama kekurangan tenaga insinyur

2006-08-15 Terurut Topik RM Danardono HADINOTO
--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> 
wrote:
>
> Mas Ari,

>
>   Bayangkan zakat baik fitrah dan mal umat muslim seluruh dunia 
dikelola terpusat maka saya jamin tidak ada orang yang kelaparan. 
Inilah cara ISlam mengentaskan kemiskinan dan kelaparan, tapi 
sayangnya sekarang zakat dikelola yayasan-yayasan terpecah belah 
yang kadang mencari untung juga. Ups maaf.
>
>
>   salam,
>   aris
>   
> 
Inilah bedanya, di negara negara Uni Europa, Australia, Seelandia 
Baru, Swiss, penggunaan pajak untuk memakmurkan bangsa sudah 
merupakan kenyataan se-hari hari, tak lagi didiskusikan. Si miskin 
bisa perawatan yang termahal pun, tanpa biaya, mendapat uang bantuan 
untk anak anak (sampai 18 tahun), sekolah gratis, semua dapat 
pensiun..

Para tourist Jerman, Austria yang ke Indonesia, tak semua orang 
kaya, ada yang tukang post (bawa surat), supir bis kota, waiter 
restaurant, buruh bangunan...

Ini mungkin dinegara mayo Muslim?

Mohon petromax mbak...









***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] The UK Terror plot: what's really going on?*

2006-08-15 Terurut Topik Satrio Arismunandar
*August 14, 2006
The UK Terror plot: what's really going on?*
http://www.craigmurray.org.uk/index.html

I have been reading very carefully through all the
Sunday newspapers to 
try and analyse the truth from all the scores of pages
claiming to 
detail the so-called bomb plot. Unlike the great herd
of so-called 
security experts doing the media analysis, I have the
advantage of 
having had the very highest security clearances
myself, having done a 
huge amount of professional intelligence analysis, and
having been 
inside the spin machine.

So this, I believe, is the true story.

None of the alleged terrorists had made a bomb. None
had bought a plane 
ticket. Many did not even have passports, which given
the efficiency of 
the UK Passport Agency would mean they couldn't be a
plane bomber for 
quite some time.

In the absence of bombs and airline tickets, and in
many cases 
passports, it could be pretty difficult to convince a
jury beyond 
reasonable doubt that individuals intended to go
through with suicide 
bombings, whatever rash stuff they may have bragged in
internet chat rooms.

What is more, many of those arrested had been under
surveillance for 
over a year - like thousands of other British Muslims.
And not just 
Muslims. Like me. Nothing from that surveillance had
indicated the need 
for early arrests.

Then an interrogation in Pakistan revealed the details
of this amazing 
plot to blow up multiple planes - which, rather
extraordinarily, had not 
turned up in a year of surveillance. Of course, the
interrogators of the 
Pakistani dictator have their ways of making people
sing like canaries. 
As I witnessed in Uzbekistan, you can get the most
extraordinary 
information this way. Trouble is it always tends to
give the 
interrogators all they might want, and more, in a
desperate effort to 
stop or avert torture. What it doesn't give is the
truth.

The gentleman being "interrogated" had fled the UK
after being wanted 
for questioning over the murder of his uncle some
years ago. That might 
be felt to cast some doubt on his reliability. It
might also be felt 
that factors other than political ones might be at
play within these 
relationships. Much is also being made of large
transfers of money 
outside the formal economy. Not in fact too unusual in
the British 
Muslim community, but if this activity is criminal,
there are many 
possibilities that have nothing to do with terrorism.

We then have the extraordinary question of Bush and
Blair discussing the 
possible arrests over the weekend. Why? I think the
answer to that is 
plain. Both in desperate domestic political trouble,
they longed for 
"Another 9/11". The intelligence from Pakistan,
however dodgy, gave them 
a new 9/11 they could sell to the media. The media has
bought, 
wholesale, all the rubbish they have been shovelled.

We then have the appalling political propaganda of
John Reid, Home 
Secretary, making a speech warning us all of the
dreadful evil 
threatening us and complaining that "Some people don't
get" the need to 
abandon all our traditional liberties. He then went
on, according to his 
own propaganda machine, to stay up all night and
minutely direct the 
arrests. There could be no clearer evidence that our
Police are now just 
a political tool. Like all the best nasty regimes, the
knock on the door 
came in the middle of the night, at 2.30am. Those
arrested included a 
mother with a six week old baby.

For those who don't know, it is worth introducing
Reid. A hardened 
Stalinist with a long term reputation for personal
violence, at Stirling 
Univeristy he was the Communist Party's "Enforcer",
(in days when the 
Communist Party ran Stirling University Students'
Union, which it should 
not be forgotten was a business with a very
substantial cash turnover). 
Reid was sent to beat up those who deviated from the
Party line.

We will now never know if any of those arrested would
have gone on to 
make a bomb or buy a plane ticket. Most of them do not
fit the "Loner" 
profile you would expect - a tiny percentage of
suicide bombers have 
happy marriages and young children. As they were all
under surveillance, 
and certainly would have been on airport watch lists,
there could have 
been little danger in letting them proceed closer to
maturity - that is 
certainly what we would have done with the IRA.

In all of this, the one thing of which I am certain is
that the timing 
is deeply political. This is more propaganda than
plot. Of the over one 
thousand British Muslims arrested under anti-terrorist
legislation, only 
twelve per cent are ever charged with anything. That
is simply 
harrassment of Muslims on an appalling scale. Of those
charged, 80% are 
acquitted. Most of the very few - just over two per
cent of arrests - 
who are convicted, are not convicted of anything to do
terrorism, but of 
some minor offence the Police happened upon while
trawling through the 
wreck of the lives they had shattered.

Be sceptical. Be very, very sceptical.



__

[ppiindia] Israeli Leaders Fault Bush on War

2006-08-15 Terurut Topik Satrio Arismunandar
 http://www.consortiumnews.com/2006/081206.html
>
> Israeli Leaders Fault Bush on War
>
> By Robert Parry
> August 13, 2006
>
> Amid the political and diplomatic fallout from
Israel’s faltering 
> invasion of Lebanon, some Israeli officials are
privately blaming 
> President George W. Bush for egging Prime Minister
Ehud Olmert into 
> the ill-conceived military adventure against the
Hezbollah militia 
> in south Lebanon.
>
> Bush conveyed his strong personal support for the
military 
> offensive during a White House meeting with Olmert
on May 23, 
> according to sources familiar with the thinking of
senior Israeli 
> leaders.
>
> Olmert, who like Bush lacks direct wartime
experience, agreed that 
> a dose of military force against Hezbollah might
damage the 
> guerrilla group’s influence in Lebanon and
intimidate its allies, 
> Iran and Syria, countries that Bush has identified
as the chief 
> obstacles to U.S. interests in the Middle East.
>
> As part of Bush’s determination to create a “new
Middle East” – one 
> that is more amenable to U.S. policies and desires –
Bush even 
> urged Israel to attack Syria, but the Olmert
government refused to 
> go that far, according to Israeli sources.
>
> One source said some Israeli officials thought
Bush’s attack-Syria 
> idea was “nuts” since much of the world would have
seen the bombing 
> campaign as overt aggression.
>
> In an article on July 30, the Jerusalem Post
referred to Bush’s 
> interest in a wider war involving Syria. Israeli
“defense officials 
> told the Post last week that they were receiving
indications from 
> the US that America would be interested in seeing
Israel attack 
> Syria,” the newspaper reported.
>
> While balking at an expanded war into Syria, Olmert
did agree on 
> the need to show military muscle in Lebanon as a
prelude to facing 
> down Iran over its nuclear program, which Olmert has
called an 
> “existential” threat to Israel.
>
> With U.S. forces bogged down in Iraq, Bush and his
neoconservative 
> advisers saw the inclusion of Israeli forces as
crucial for 
> advancing a strategy that would punish Syria for
supporting Iraqi 
> insurgents, advance the confrontation with Iran and
isolate 
> Hezbollah in Lebanon and Hamas in Gaza.
>
> But the month-long war has failed to achieve its
goals of 
> destroying Hezbollah forces in south Lebanon or
intimidating Iran 
> and Syria.
>
> Instead, Hezbollah guerrillas fought Israeli troops
to a virtual 
> standstill in villages near the border and much of
the world saw 
> Israel’s bombing raids across Lebanon – which killed
hundreds of 
> civilians – as “disproportionate.”
>
> Now, as the conflict winds down, some Israeli
officials are ruing 
> the Olmert-Bush pact on May 23 and fault Bush for
pushing Olmert 
> into the conflict.
>
> Building Pressure
>
> Soon after the May 23 meeting in Washington, Israel
began to 
> ratchet up pressure on the Hamas-led government in
the Palestinian 
> territories and on Hezbollah and other Islamic
militants in 
> Lebanon. As part of this process, Israel staged
low-key attacks in 
> both Lebanon and Gaza. [For details, see
Consortiumnews.com “A 
> ‘Pretext’ War in Lebanon.”]
>
> The tit-for-tat violence led to the Hamas seizure of
an Israeli 
> soldier on June 24 and then to Israeli retaliatory
strikes in Gaza. 
> That, in turn, set the stage for Hezbollah’s attack
on an Israeli 
> outpost and the capture of two more Israeli soldiers
on July 12.
>
> Hezbollah’s July 12 raid became the trigger that
Bush and Olmert 
> had been waiting for. With the earlier attacks
unknown or 
> forgotten, Israel and the U.S. skillfully rallied
international 
> condemnation of Hezbollah for what was called an
unprovoked attack 
> and a “kidnapping” of Israeli soldiers.
>
> Behind the international criticism of Hezbollah,
Bush and Olmert 
> justified an intense air campaign against Lebanese
targets, killing 
> civilians and destroying much of Lebanon’s
commercial 
> infrastructure. Israeli troops also crossed into
southern Lebanon 
> with the intent of delivering a devastating military
blow against 
> Hezbollah, which retaliated by firing Katyusha
rockets into Israel..
>
> However, the Israeli operation was eerily
reminiscent of the 
> disastrous U.S. invasion and occupation of Iraq.
Like the U.S. 
> assault, Israel relied heavily on “shock and awe”
air power and 
> committed an inadequate number of soldiers to the
battle.
>
> Israeli newspapers have been filled with complaints
from soldiers 
> who say some reservists weren’t issued body armor
while other 
> soldiers found their equipment either inferior or
inappropriate to 
> the battlefield conditions.
>
> Israeli troops also encountered fierce resistance
from Hezbollah 
> guerrillas, who took a page from the Iraqi
insurgents by using 
> explosive booby traps and ambushes to inflict
heavier than expected 
> casualties on the Israelis.
>
> Channel 2 in Israel disclosed that several top
military commanders 
> wrote a letter to Lt.