Re: [ppiindia] Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread aris solikhah
Tepat sekali mas. Dalam pertemuan forum antar Rektor, 2 tahun silam sebenarnya 
para rektor berusaha mengkritisi tentang privatisasi public sevice kesepakatan 
WTO yang di dalamnya salah satunya adalah bidang pendidikan.

 Selanjutnya bisa jadi rumah sakit dll. Para Rektor berusaha menolaknya, 
sayangnya gaya indah dan polesan BHMN, BHP membuat kekritisan ini terlewati. 
Memang harus jeli mengamatinya. CMIIW

Seperti kita sering mendengungkan menolak liberalisasi perdagangan. Ucapan tak 
seiring tingkah laku. Perilaku kita malah menuju liberalisasi perdagangan 
dengan menerima privatisasi Air, Migas, berlomba-lomba memantenkan hasil 
penelitian, mencabut subsidi (pendidikan, pertanian, BBM) dll.

Atau seperti yang pernah ditulis mas Irwan, kita menolak produk-produk Amerika 
tapi kita habis-habisan menerima dan memasarkan pemikirannya (demokrasi, 
liberalisme, kapitalisme, materialinialisme, sekularisme, polesan HAMnya). 

Ali Syari'aiti dalam bukunya Ummah dan Imammah mengutip kata pengantar Jane 
paul Sartre dalam buku 'Lesdamnes De La Terra karya Francois Nellino, 
menuturkan pada kita tentang sistem dan penyiapan kaum terpelajar (tepatnya 
pseudo-eropa) yang dilakukan Barat terhadap orang-orang Timur. Ia mengatakan

" Kita pilih beberapa orang pemuda Afrika dan Asia untuk kita kirim beberapa 
bulan lamanya ke Amsterdam, Paris, London dan Brussel (sekarang tambah AS dan 
Ausi ya). Sesudah beberapa waktu mereka kita ebri baju dengan model Eropa, kita 
suapkan istilah-istilah Eropa, dan kita kuliti mereka dari peradaban mereka.

 Sesudah itu, kita ubah mereka menjadi bebek-bebek dan kerbau-kerbau, dan 
itulah saatnya bagi mereka untuk siap dikirim pulang. Dengan demikian, mereka 
akan menjadi bebek-bebek yang setia menyuarakan segala sesuatu yang kita 
ucapkan tanpa mereka sendiri tahu artinya. Segala sesuatu yang kita kerjakan 
akan mereka ikuti, dan mereka bangga mengatakan bahwa telah berkata dan berbuat 
seuatu demi dirinya sendiri. mereka itulah yang kita sebut dengan assimiles 
(orang-orang yang menyesuaikan diri/ pseudo Eropa)."

Bagi saya tak masalah bahkan memakai produk AS dan mengambil teknologinya 
(tentu yang halal) atau mengambil beasiswa ke sana terutama beasiswa yang 
sifatnya Teknologi seperti mikrobiomolekuler, teknik nuklir dll, dan harus 
ektra hati-hati menerima beasiswa yang berisi muatan pemikiran seperti teologi, 
filsafat, politik, hukum dll. Kalau jenis beasiswa kedua sebaiknya dihindari.

salam prihatin,
aris






A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Perusahaan yang full business saja seperti 
BCA,
Danamon, Salim Group, dsb bisa rugi. Apalagi jika para
dosen dan profesor di PT disuruh cari bisnis untuk
menghidupi diri sendiri.

Paling gampang ya menaikan SPP.

Kalau sudah begitu tidak perlu lagi kita anggaran 20%
buat pendidiksan.

Tidak perlu ada Public Service. Semuanya dibisniskan.

Inilah kebijakan yang dipaksakan WTO kepada Indonesia.

--- aris solikhah  wrote:

> Terima kasih mbak. Saya dapet gosipannya dari pak
> rektor sendiri mbakyu. ^_^ mungkin untuk tambahan
> justifikasi. Pa Rektor bahkan mengatakan di IPB
> adalah seperseratus biaya pendidikan mahasiswa di
> Jepang. Sehingga wajar kualitas pendidikan Indonesia
> agak rendah.
> 
> Beberapa kualifikasi yang mbakyu cantumkan tentang
> BHMN tepat sekali demikian adanya. Teori keluarnya
> sangat indah dibandingkan kenyataannya.  IKalau PT
> mikirin juga mencari sumber penghasilan lain
> misalnya dengan pembuatan mall dll bukankah
> pendidikan kita akan tersibukkan. Dosen cari
> objekkan, dll.
> 
> Kenyataan lain mau tidak mau, SPP memang naik meski
> dibumbui dengan kata-kata yang cantik.
> 
> Sejak dimanapun biaya pendidikan adalah
> tanggungjawab negara. Kalau sekolah dikomersialkan,
> lalu apa gunanya negara? saya iri dengan India yang
> memurahkan pendidikan. Dunia pendidikan kita
> mendidik kita untuk jadi buruh professional ahli
> yang murah dibandingkan diajak berpikir untuk
> mandiri. 
> 
> Kalau mbak adalah salah satu orang yang mengcreate
> kualifikasi itu, saya jamin mbak sangat paham kemana
> tujuan akhir dari UU BHP ini, bukan?
> 
> Saya mohon, bisakah kebijakan RUU BHP ini dievaluasi
> kembali sebelum semuanya terlambat? Saya tak bisa
> membayangkan mahalnya pendidikan kita,  siapa yang
> bisa kuliah nantinya, orang miskin makin miskin dan
> bodoh, makin terpuruknya Indonesia, serta makin
> terbudakkan SDM kita, plis. 
> 
> 
> 
> salam,
> aris
> 
> 
> 
> 
> 
> ndah maldiniwati  wrote:
> Kemunculan BHMN tidak lepas dr escape strategy
> pemerintah yg ingin 
> mengurangi beban APBN.  Seharusnya PT sebagai sebuah
> perusahaan 
> bukannya memebebankan biaya oprasionalnya kapada
> konsumennya 
> (mahasiswa) seharusnya dengan BHMN justru menjadi
> ajang kompetisi 
> berebut riset dgn bekerjasama dengan institusi luar
> shg menggenjot 
> pemasukan.  Kalo PT mensolusikan peningkatan
> pemasukan dengan 
> gencar2nya menaikkan tarif kuliah & mendirikan mall
> saya melihatnya 
> sebagai kebodohan kaum intelektual yg be

[ppiindia] Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread ndah maldiniwati
koreksi:
Kalau mbak adalah salah satu orang yang mengcreate kualifikasi itu, 
saya jamin mbak sangat paham kemana tujuan akhir dari UU BHP ini, 
bukan?
==>qt nyusun kualifikasi untuk self evaluation PT, tujuannya membantu 
end user (calon mahasiswa) untuk mendapatkan informasi ttg kualitas PT 
di Indonesia dan membangun database PT berbasis SIM.  Jd ga ada hubg 
dg akan keluarnya UU BHP

Gosip dr pk matjikk harusnya di clear-kan sekalian mba, kenapa Jepang 
bisa lebih murah (ada datanya ga? hehe ga brani nanya ya).  Dalam 
membandingkan biaya kuliah bukan murni ngliat nominalnya saja, karena 
itu bukanlah indikator yg bisa menilai performa PT, tp biaya kuliah 
biasanya qt bandingkan dengan IPK.  Mungkin Jepank bisa lebih murah 
SPP-nya karena dana yg diperoleh dari research grant, public research 
funding, industry funding 4 research, penerbitan buku & jurnal sudah 
besar.  Jadi SPP bukan menjadi tumpuan pendapatan, bahkan Australian 
National University yg menjadi ranking 1 dlm asiaweek dlm indikator 
finance resource, SPPnya hanya menyetor 6%an dr total pemasukan.  
Kalopun IPB belum bisa masuk 100 top ranking di asiaweek silahkan ber-
self evaluation indikator mana aja yg nilainya memprihatinkan hehehe 
(jgn2 gara2 laporn keuangannya yg ga transparan:))

Karena ketidakmampuan & kemalasan PT di Indonesia dalam menggalang 
income dr research, industri, dll (non SPP) inilah yg menjadi dugaan 
saya menjadi biang kerok mahalnya SPP.  Dosen cari obyekan menurut 
saya sih tidak masalah asal masih bisa bertanggungjawab thd kegiatan 
akademiknya, kalo researchnya banyak tentunya dosennya ga perlu nyari 
obyekan diluar kan?? 

informasi RUU BHP yg saya trima masih simpang siur, tp kalo melihat 
tujuannya dimana BHP sbg badan hukum satuan pendidikan yang 
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat yang 
mempunyai fungsi memberikan pelayanan pendidikan, berprinsip nirlaba 
dan dapat mengelola dana untuk memajukan satuan pendidikan sepertinya 
tim penyusunnya punya redaksional yg bagus:) tp implementasinya pasti 
bakal menyipang jauh dr tujuan itu kalo ga didukung aturan pelaksanaan 
yg jelas.  Monggo mba aris ngubungin tim penyusunnya mungkin ada org 
IPB yg ikut tim ini  

--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Terima kasih mbak. Saya dapet gosipannya dari pak rektor sendiri 
mbakyu. ^_^ mungkin untuk tambahan justifikasi. Pa Rektor bahkan 
mengatakan di IPB adalah seperseratus biaya pendidikan mahasiswa di 
Jepang. Sehingga wajar kualitas pendidikan Indonesia agak rendah.
> 
> Beberapa kualifikasi yang mbakyu cantumkan tentang BHMN tepat sekali 
demikian adanya. Teori keluarnya sangat indah dibandingkan 
kenyataannya.  IKalau PT mikirin juga mencari sumber penghasilan lain 
misalnya dengan pembuatan mall dll bukankah pendidikan kita akan 
tersibukkan. Dosen cari objekkan, dll.
> 
> Kenyataan lain mau tidak mau, SPP memang naik meski dibumbui dengan 
kata-kata yang cantik.
> 
> Sejak dimanapun biaya pendidikan adalah tanggungjawab negara. Kalau 
sekolah dikomersialkan, lalu apa gunanya negara? saya iri dengan India 
yang memurahkan pendidikan. Dunia pendidikan kita mendidik kita untuk 
jadi buruh professional ahli yang murah dibandingkan diajak berpikir 
untuk mandiri. 
> 
> Kalau mbak adalah salah satu orang yang mengcreate kualifikasi itu, 
saya jamin mbak sangat paham kemana tujuan akhir dari UU BHP ini, 
bukan?
> 
> Saya mohon, bisakah kebijakan RUU BHP ini dievaluasi kembali sebelum 
semuanya terlambat? Saya tak bisa membayangkan mahalnya pendidikan 
kita,  siapa yang bisa kuliah nantinya, orang miskin makin miskin dan 
bodoh, makin terpuruknya Indonesia, serta makin terbudakkan SDM kita, 
plis. 
> 
> 
> 
> salam,
> aris
> 
> 
> 
> 
> 
> ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Kemunculan BHMN tidak lepas 
dr escape strategy pemerintah yg ingin 
> mengurangi beban APBN.  Seharusnya PT sebagai sebuah perusahaan 
> bukannya memebebankan biaya oprasionalnya kapada konsumennya 
> (mahasiswa) seharusnya dengan BHMN justru menjadi ajang kompetisi 
> berebut riset dgn bekerjasama dengan institusi luar shg menggenjot 
> pemasukan.  Kalo PT mensolusikan peningkatan pemasukan dengan 
> gencar2nya menaikkan tarif kuliah & mendirikan mall saya melihatnya 
> sebagai kebodohan kaum intelektual yg berjiwa kapitalis.
> 
> untuk penentuan ranking: wah denger gosip darimana mba?? saat saya 
> ikut tim untuk merumuskan indikator penilaian kompetensi PT di 
> Indonesia (bukan untuk meranking PT) yang akn digunakan sekjend 
DIKTI 
> & DPPKPM DIKTI kami mengambil acuan antara lain asiaweek dan 
guardian 
> uk.  kualitas PT dinilai dr proses input (kualitas mahasiswa yg 
> diterima)-proses-output(kualitas lulusan), dan dalam proses ada 
banyak 
> komponen penunjang proses (proses belajar, kualitas dosen, performa 
> keuangan, fasilitas kuliah, performa research).  BAN PT juga 
melakukan 
> penilaian untuk akreditasi dengan indikator2 yg kurang lebih sama.
> 
> Silahka

Re: [ppiindia] Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread aris solikhah
Wah, enak juga nih dapet info banyak. Ngoreksi pa Rektor? Apa nggak kebalik, 
kita yang sering dikoreksi dan didikte he he he. Maklum saat ini jadi bawahan 
mbak.   Saya menulis semua ini lepas dari apa tugas saya ^_^. Sekali-kali boleh 
kan. Paling resiko dipecat. :(( 

Saya hanya merasa nggak rela, benar-benar nggak rela nasib almamater dan dunia 
pendidikan Indonesia jadi begini, sedangkan saya sendiri ndak tahu harus 
berbuat apa selain ikut arus. Maybe someday.

Orang luar lebih enak cuap-cuap dibanding orang dalam. (seperti wartawan) 
Birokrasinya itu lho mbak. 

Nah.. tim penyusunnya itu mbak yang masih buram. Siapa? Rektor sendiri, saya 
sangsi. Apa MWA (majelis Wali Amanat)? saya ndak tahu siapa yang dulu memulai 
memasukkan konsep BHP ini ke IPB. Bagaimana dengan UI, ITB, UGM, UPI? Siapa 
yang memasukkan ide ini? mohon pencerahan..

salam,
aris





ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED]> wrote: koreksi:
Kalau mbak adalah salah satu orang yang mengcreate kualifikasi itu, 
saya jamin mbak sangat paham kemana tujuan akhir dari UU BHP ini, 
bukan?
==>qt nyusun kualifikasi untuk self evaluation PT, tujuannya membantu 
end user (calon mahasiswa) untuk mendapatkan informasi ttg kualitas PT 
di Indonesia dan membangun database PT berbasis SIM.  Jd ga ada hubg 
dg akan keluarnya UU BHP

Gosip dr pk matjikk harusnya di clear-kan sekalian mba, kenapa Jepang 
bisa lebih murah (ada datanya ga? hehe ga brani nanya ya).  Dalam 
membandingkan biaya kuliah bukan murni ngliat nominalnya saja, karena 
itu bukanlah indikator yg bisa menilai performa PT, tp biaya kuliah 
biasanya qt bandingkan dengan IPK.  Mungkin Jepank bisa lebih murah 
SPP-nya karena dana yg diperoleh dari research grant, public research 
funding, industry funding 4 research, penerbitan buku & jurnal sudah 
besar.  Jadi SPP bukan menjadi tumpuan pendapatan, bahkan Australian 
National University yg menjadi ranking 1 dlm asiaweek dlm indikator 
finance resource, SPPnya hanya menyetor 6%an dr total pemasukan.  
Kalopun IPB belum bisa masuk 100 top ranking di asiaweek silahkan ber-
self evaluation indikator mana aja yg nilainya memprihatinkan hehehe 
(jgn2 gara2 laporn keuangannya yg ga transparan:))

Karena ketidakmampuan & kemalasan PT di Indonesia dalam menggalang 
income dr research, industri, dll (non SPP) inilah yg menjadi dugaan 
saya menjadi biang kerok mahalnya SPP.  Dosen cari obyekan menurut 
saya sih tidak masalah asal masih bisa bertanggungjawab thd kegiatan 
akademiknya, kalo researchnya banyak tentunya dosennya ga perlu nyari 
obyekan diluar kan?? 

informasi RUU BHP yg saya trima masih simpang siur, tp kalo melihat 
tujuannya dimana BHP sbg badan hukum satuan pendidikan yang 
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan masyarakat yang 
mempunyai fungsi memberikan pelayanan pendidikan, berprinsip nirlaba 
dan dapat mengelola dana untuk memajukan satuan pendidikan sepertinya 
tim penyusunnya punya redaksional yg bagus:) tp implementasinya pasti 
bakal menyipang jauh dr tujuan itu kalo ga didukung aturan pelaksanaan 
yg jelas.  Monggo mba aris ngubungin tim penyusunnya mungkin ada org 
IPB yg ikut tim ini  

--- In ppiindia@yahoogroups.com, aris solikhah  wrote:
>
> Terima kasih mbak. Saya dapet gosipannya dari pak rektor sendiri 
mbakyu. ^_^ mungkin untuk tambahan justifikasi. Pa Rektor bahkan 
mengatakan di IPB adalah seperseratus biaya pendidikan mahasiswa di 
Jepang. Sehingga wajar kualitas pendidikan Indonesia agak rendah.
> 
> Beberapa kualifikasi yang mbakyu cantumkan tentang BHMN tepat sekali 
demikian adanya. Teori keluarnya sangat indah dibandingkan 
kenyataannya.  IKalau PT mikirin juga mencari sumber penghasilan lain 
misalnya dengan pembuatan mall dll bukankah pendidikan kita akan 
tersibukkan. Dosen cari objekkan, dll.
> 
> Kenyataan lain mau tidak mau, SPP memang naik meski dibumbui dengan 
kata-kata yang cantik.
> 
> Sejak dimanapun biaya pendidikan adalah tanggungjawab negara. Kalau 
sekolah dikomersialkan, lalu apa gunanya negara? saya iri dengan India 
yang memurahkan pendidikan. Dunia pendidikan kita mendidik kita untuk 
jadi buruh professional ahli yang murah dibandingkan diajak berpikir 
untuk mandiri. 
> 
> Kalau mbak adalah salah satu orang yang mengcreate kualifikasi itu, 
saya jamin mbak sangat paham kemana tujuan akhir dari UU BHP ini, 
bukan?
> 
> Saya mohon, bisakah kebijakan RUU BHP ini dievaluasi kembali sebelum 
semuanya terlambat? Saya tak bisa membayangkan mahalnya pendidikan 
kita,  siapa yang bisa kuliah nantinya, orang miskin makin miskin dan 
bodoh, makin terpuruknya Indonesia, serta makin terbudakkan SDM kita, 
plis. 
> 
> 
> 
> salam,
> aris
> 
> 
> 
> 
> 
> ndah maldiniwati  wrote: Kemunculan BHMN tidak lepas 
dr escape strategy pemerintah yg ingin 
> mengurangi beban APBN.  Seharusnya PT sebagai sebuah perusahaan 
> bukannya memebebankan biaya oprasionalnya kapada konsumennya 
> (mahasiswa) seharusnya dengan BHMN justru menjadi ajang kompetisi 
> berebut riset dgn bekerjasama dengan inst

[ppiindia] Re: Agama dan Teror Benediks

2006-10-09 Thread ndah maldiniwati
==>hati yg berbudi
tentunya tidak akan menyiramkan cuka diatas luka ketika dia
menawarkan obat penawarnya

meminjam istilah ABG==> gw suka gaya lo!!

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "js_phine26" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> ulasan yg sangat menarik.
> 
> Akal budi yang didengung-dengungkannya menjadi sebuah ironi ketika 
> dari sisi budi sendiri tidak terlihat pancarannya, hati yg berbudi 
> tentunya tidak akan menyiramkan cuka diatas luka ketika dia 
> menawarkan obat penawarnya. 
>  
> semoga moment itu menjadi moment bagi semua umat untuk mulai 
> mengembangkan sikap toleransinya.  jika saat ini banyak teror dgn 
> mengatasnamakan islam semoga saja juga akan tinggal menjadi sejarah 
> seperti sejarah kekerasan yg pernah tertoreh dalam sejarah dunia.
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "trúlÿsøúl"  wrote:
> >
> >Bisa dilihat perbedaan toleransi pimpinan tertinggi umat 
> Katolik di Vatikan antara Benedictus XVI dan Yohannes Paulus II. 
> Yang terakhir ini (ketika masih hidup) merasa perlu berkeliling ke 
> negara-negara Arab dan dunia Islam untuk menyerukan pentingnya hidup 
> damai dan dialog antar peradaban dunia. Berkali-kali Paulus mengajak 
> seluruh umat beragama untuk bersikap toleran dan saling hormat-
> menghormati sehingga perdamaian dunia bisa terwujud. Bahkan kita 
> pernah tercengang ketika Paulus 'nyaris' meminta maaf atas tragedi 
> yang terjadi pada negara-negara Islam atas perang kolonial di bawah 
> bendera salib yang didukung para 'Sri Paus' yang dikenal selalu 
> menjual cek pengampunan itu.
> >
> >   Sayang sekali kita tidak bisa mendengarkan langsung pidato 
> Benedictus XVI, pimpinan tertinggi umat Katolik itu, yang berbicara 
> berdasarkan mainstream pemikiran Barat dan sikapnya terhadap doktrin 
> Islam secara historis. Pidato itu sejatinya masuk pada teritori 
> sejarah yang menguasai cara fikir Barat terhadap Islam, termasuk 
> diantaranya hal-hal yang sensitif dan penolakannya terhadap teologi 
> Islam yang kemudian berakhir dengan perang salib. Menurut hemat 
> saya, hinaan yang dilontarkan Sri Paus itu -atau juru bicaranya- 
> adalah bagian dari penolakan tersebut. Mengapa? Sebab ia 
> membandingkan langsung antara Islam (dan agama-agama lain) dengan 
> isu-isu penting dan fundamen, diantaranya tentang sikap Tuhan 
> terhadap agama dan relasi antara agama dan akal. 
> >
> >   Lalu tentang isu-isu kekerasan yang melanda dunia dewasa ini, 
> Sri Paus malah mempersandingkan langsung dengan ajaran Islam. Sikap 
> ini tidak jauh berbeda dengan pernyataan pemimpin dan tokoh-tokoh 
> politik seperti George W. Bush yang mengatakan bahwa dirinya tengah 
> memerangi 'Fasis Islam'. 
> >
> >   Apa yang dinyatakan Benediktus memang tidak berbeda dengan 
> subtansi buku-buku yang dari dulu marak menyudutkan Islam. Anehnya 
> ada satu buku yang ditulis 150 tahun yang lalu oleh kakek George W. 
> Bush. Sayangnya saya baru temukan buku tersebut dalam versi Arabnya 
> berjudul: Muhammad mu'assis al din al islamy wa mu'assis imbarathur 
> al muslimin (Muhammad; Pendiri Agama Islam dan Pendiri Imperium Umat 
> Islam). Dalam buku tersebut banyak sekali opini-opini menyesatkan. 
> Sri Paus rupanya sedikit banyak membaca buku tersebut, terlihat dari 
> sikapnya terhadap Islam dan umat Islam. Meskipun mungkin saja ada 
> perbedaan kecil bahwa 'Bush kakek' mengusung hal-hal yang bersifat 
> teologis atau normatif, sementara yang kedua tidak. 
> >   ***
> >   Namun apapun yang terjadi, kita perlu menelusuri beberapa ucapan 
> Benedictus XVI dan kita koreksi bersama. 
> >
> >   Pertama, Masalah Agama dan Filsafat. 
> >   Sri Paus Benedictus XVI ketika mengkaji filsafat benar-benar 
> meng-abuse 'selfregard' (harga diri) sebuah agama dengan 
> menyalahgunakan kedudukan dan kewenangannya. Di sisi lain dia juga 
> melakukan penyimpangan falsafi. Padahal terdapat perbedaan yang 
> sangat jauh antara kehormatan yang dikehendaki pada diri tokoh agama 
> dan 'penyimpangan yang logis' pada tokoh filsafat. 
> >
> >   Kedua, Agama dan Politik
> >   Benedictus rupanya sangat concern terhadap isu-isu politik 
> kontemporer sekalipun di kepalanya sudah tersemat mahkota terhormat 
> dan kursi empuk di singgasana Vatikan. Yang paling jelas adalah 
> statemennya terhadap isu kekerasan dan penggunaan pedang dalam 
> penyebaran agama Islam. Padahal di satu pihak tak satupun bukti atau 
> argumentasi logis yang memperkuat dugaannya itu melainkan hanya 
> prasangka kosong belaka. Tidak sulit mencari jutaan buku-buku 
> sejarah Islam yang ditulis para sejarahwan di seluruh dunia. 
> Terlebih lagi sejarah Islam merupakan kajian yang paling diminati di 
> negara-negara Barat bahkan kerap dibuktikan dan dipertegas dengan 
> fakta-fakta sejarah bahwa Islam senantiasa menyerukan rahmat dan 
> toleransi di seluruh dunia. Dan tiadalah Kami mengutus kamu, 
> melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (QS. Al-Anbiya: 
> 107). 
> >
> >   Ketiga, Kristen Timur dan Kristen Barat
> >   Ini yan

[ppiindia] (OOT):Kesempatan Kerja Di Mubarok Institute

2006-10-09 Thread agussyafii
(OOT):Kesempatan Kerja Di Mubarok Institute

Mubarok Institute adalah sebuah lembaga kajian dan pengembangan 
Psikologi Islam yang memiliki prospek ke depan sedang membutuhkan staf 
dengan kriteria: 
1. S1 Psikologi 
2. Lancar bahasa Inggris lisan maupun tulisan  
3. Bisa menggunakan komputer dan internet 

Jika berminat silahkan kirimkan surat lamaran, ijazah S1, CV, poto 
terbaru  anda ke Prof. Dr Achmad Mubarok melalui email 
[EMAIL PROTECTED], lebih jelasnya silahkan lihat di 
http://mubarok-institute.blogspot.com

Wassalam,
agussyafii





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread A Nizami
Jangan samakan yang menolak dgn yang mendukung.
Zaman Belanda dulu juga yg namanya antek Belanda sudah
ada.
Sekarang jadi antek AS/WTO/Kapitalis.

Kalau saya insya Allah akan menolak pendidikan
dibisniskan sehingga orang miskin sulit mendapat
pendidikan.

--- aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Tepat sekali mas. Dalam pertemuan forum antar
> Rektor, 2 tahun silam sebenarnya para rektor
> berusaha mengkritisi tentang privatisasi public
> sevice kesepakatan WTO yang di dalamnya salah
> satunya adalah bidang pendidikan.
> 
>  Selanjutnya bisa jadi rumah sakit dll. Para Rektor
> berusaha menolaknya, sayangnya gaya indah dan
> polesan BHMN, BHP membuat kekritisan ini terlewati.
> Memang harus jeli mengamatinya. CMIIW
> 
> Seperti kita sering mendengungkan menolak
> liberalisasi perdagangan. Ucapan tak seiring tingkah
> laku. Perilaku kita malah menuju liberalisasi
> perdagangan dengan menerima privatisasi Air, Migas,
> berlomba-lomba memantenkan hasil penelitian,
> mencabut subsidi (pendidikan, pertanian, BBM) dll.
> 
> Atau seperti yang pernah ditulis mas Irwan, kita
> menolak produk-produk Amerika tapi kita
> habis-habisan menerima dan memasarkan pemikirannya
> (demokrasi, liberalisme, kapitalisme,
> materialinialisme, sekularisme, polesan HAMnya). 
> 
> Ali Syari'aiti dalam bukunya Ummah dan Imammah
> mengutip kata pengantar Jane paul Sartre dalam buku
> 'Lesdamnes De La Terra karya Francois Nellino,
> menuturkan pada kita tentang sistem dan penyiapan
> kaum terpelajar (tepatnya pseudo-eropa) yang
> dilakukan Barat terhadap orang-orang Timur. Ia
> mengatakan
> 
> " Kita pilih beberapa orang pemuda Afrika dan Asia
> untuk kita kirim beberapa bulan lamanya ke
> Amsterdam, Paris, London dan Brussel (sekarang
> tambah AS dan Ausi ya). Sesudah beberapa waktu
> mereka kita ebri baju dengan model Eropa, kita
> suapkan istilah-istilah Eropa, dan kita kuliti
> mereka dari peradaban mereka.
> 
>  Sesudah itu, kita ubah mereka menjadi bebek-bebek
> dan kerbau-kerbau, dan itulah saatnya bagi mereka
> untuk siap dikirim pulang. Dengan demikian, mereka
> akan menjadi bebek-bebek yang setia menyuarakan
> segala sesuatu yang kita ucapkan tanpa mereka
> sendiri tahu artinya. Segala sesuatu yang kita
> kerjakan akan mereka ikuti, dan mereka bangga
> mengatakan bahwa telah berkata dan berbuat seuatu
> demi dirinya sendiri. mereka itulah yang kita sebut
> dengan assimiles (orang-orang yang menyesuaikan
> diri/ pseudo Eropa)."
> 
> Bagi saya tak masalah bahkan memakai produk AS dan
> mengambil teknologinya (tentu yang halal) atau
> mengambil beasiswa ke sana terutama beasiswa yang
> sifatnya Teknologi seperti mikrobiomolekuler, teknik
> nuklir dll, dan harus ektra hati-hati menerima
> beasiswa yang berisi muatan pemikiran seperti
> teologi, filsafat, politik, hukum dll. Kalau jenis
> beasiswa kedua sebaiknya dihindari.
> 
> salam prihatin,
> aris
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Perusahaan yang
> full business saja seperti BCA,
> Danamon, Salim Group, dsb bisa rugi. Apalagi jika
> para
> dosen dan profesor di PT disuruh cari bisnis untuk
> menghidupi diri sendiri.
> 
> Paling gampang ya menaikan SPP.
> 
> Kalau sudah begitu tidak perlu lagi kita anggaran
> 20%
> buat pendidiksan.
> 
> Tidak perlu ada Public Service. Semuanya
> dibisniskan.
> 
> Inilah kebijakan yang dipaksakan WTO kepada
> Indonesia.
> 
> --- aris solikhah  wrote:
> 
> > Terima kasih mbak. Saya dapet gosipannya dari pak
> > rektor sendiri mbakyu. ^_^ mungkin untuk tambahan
> > justifikasi. Pa Rektor bahkan mengatakan di IPB
> > adalah seperseratus biaya pendidikan mahasiswa di
> > Jepang. Sehingga wajar kualitas pendidikan
> Indonesia
> > agak rendah.
> > 
> > Beberapa kualifikasi yang mbakyu cantumkan tentang
> > BHMN tepat sekali demikian adanya. Teori keluarnya
> > sangat indah dibandingkan kenyataannya.  IKalau PT
> > mikirin juga mencari sumber penghasilan lain
> > misalnya dengan pembuatan mall dll bukankah
> > pendidikan kita akan tersibukkan. Dosen cari
> > objekkan, dll.
> > 
> > Kenyataan lain mau tidak mau, SPP memang naik
> meski
> > dibumbui dengan kata-kata yang cantik.
> > 
> > Sejak dimanapun biaya pendidikan adalah
> > tanggungjawab negara. Kalau sekolah
> dikomersialkan,
> > lalu apa gunanya negara? saya iri dengan India
> yang
> > memurahkan pendidikan. Dunia pendidikan kita
> > mendidik kita untuk jadi buruh professional ahli
> > yang murah dibandingkan diajak berpikir untuk
> > mandiri. 
> > 
> > Kalau mbak adalah salah satu orang yang mengcreate
> > kualifikasi itu, saya jamin mbak sangat paham
> kemana
> > tujuan akhir dari UU BHP ini, bukan?
> > 
> > Saya mohon, bisakah kebijakan RUU BHP ini
> dievaluasi
> > kembali sebelum semuanya terlambat? Saya tak bisa
> > membayangkan mahalnya pendidikan kita,  siapa yang
> > bisa kuliah nantinya, orang miskin makin miskin
> dan
> > bodoh, makin terpuruknya Indonesia, serta makin
> > terbudakkan SDM kita, plis. 
> > 
> > 
> > 
> > salam,
> > aris
> > 
> > 
> > 
> > 
> 

Re: [ppiindia] Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread aris solikhah
Mas maaf lho ya, jangan kembali dong pakai bahasa itu lagi plis. Saya lebih 
suka mengatakan korban, termasuk saya, bukan antek. :(( Karena ketidaktahuan 
saja, kalau tidak tahu janganlah dijustifikasi, saya kalau digitukan juga ndak 
mau. Kasih tahu aja kebenarannya kalau misalnya saya salah. Dimana letak 
salahnya, be objektif.

Percaya atau tidak, Kita adalah korban, karena ndak tahu, kalau korban 
tolonglah jangan dijustifikasi atau dikoyo-koyo lagi :((. Cerahi saja pikiran 
kami. Agar pulih.

salam,
aris

A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jangan samakan yang menolak dgn yang 
mendukung.
Zaman Belanda dulu juga yg namanya antek Belanda sudah
ada.
Sekarang jadi antek AS/WTO/Kapitalis.

Kalau saya insya Allah akan menolak pendidikan
dibisniskan sehingga orang miskin sulit mendapat
pendidikan.

--- aris solikhah  wrote:

> Tepat sekali mas. Dalam pertemuan forum antar
> Rektor, 2 tahun silam sebenarnya para rektor
> berusaha mengkritisi tentang privatisasi public
> sevice kesepakatan WTO yang di dalamnya salah
> satunya adalah bidang pendidikan.
> 
>  Selanjutnya bisa jadi rumah sakit dll. Para Rektor
> berusaha menolaknya, sayangnya gaya indah dan
> polesan BHMN, BHP membuat kekritisan ini terlewati.
> Memang harus jeli mengamatinya. CMIIW
> 
> Seperti kita sering mendengungkan menolak
> liberalisasi perdagangan. Ucapan tak seiring tingkah
> laku. Perilaku kita malah menuju liberalisasi
> perdagangan dengan menerima privatisasi Air, Migas,
> berlomba-lomba memantenkan hasil penelitian,
> mencabut subsidi (pendidikan, pertanian, BBM) dll.
> 
> Atau seperti yang pernah ditulis mas Irwan, kita
> menolak produk-produk Amerika tapi kita
> habis-habisan menerima dan memasarkan pemikirannya
> (demokrasi, liberalisme, kapitalisme,
> materialinialisme, sekularisme, polesan HAMnya). 
> 
> Ali Syari'aiti dalam bukunya Ummah dan Imammah
> mengutip kata pengantar Jane paul Sartre dalam buku
> 'Lesdamnes De La Terra karya Francois Nellino,
> menuturkan pada kita tentang sistem dan penyiapan
> kaum terpelajar (tepatnya pseudo-eropa) yang
> dilakukan Barat terhadap orang-orang Timur. Ia
> mengatakan
> 
> " Kita pilih beberapa orang pemuda Afrika dan Asia
> untuk kita kirim beberapa bulan lamanya ke
> Amsterdam, Paris, London dan Brussel (sekarang
> tambah AS dan Ausi ya). Sesudah beberapa waktu
> mereka kita ebri baju dengan model Eropa, kita
> suapkan istilah-istilah Eropa, dan kita kuliti
> mereka dari peradaban mereka.
> 
>  Sesudah itu, kita ubah mereka menjadi bebek-bebek
> dan kerbau-kerbau, dan itulah saatnya bagi mereka
> untuk siap dikirim pulang. Dengan demikian, mereka
> akan menjadi bebek-bebek yang setia menyuarakan
> segala sesuatu yang kita ucapkan tanpa mereka
> sendiri tahu artinya. Segala sesuatu yang kita
> kerjakan akan mereka ikuti, dan mereka bangga
> mengatakan bahwa telah berkata dan berbuat seuatu
> demi dirinya sendiri. mereka itulah yang kita sebut
> dengan assimiles (orang-orang yang menyesuaikan
> diri/ pseudo Eropa)."
> 
> Bagi saya tak masalah bahkan memakai produk AS dan
> mengambil teknologinya (tentu yang halal) atau
> mengambil beasiswa ke sana terutama beasiswa yang
> sifatnya Teknologi seperti mikrobiomolekuler, teknik
> nuklir dll, dan harus ektra hati-hati menerima
> beasiswa yang berisi muatan pemikiran seperti
> teologi, filsafat, politik, hukum dll. Kalau jenis
> beasiswa kedua sebaiknya dihindari.
> 
> salam prihatin,
> aris
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> A Nizami  wrote: Perusahaan yang
> full business saja seperti BCA,
> Danamon, Salim Group, dsb bisa rugi. Apalagi jika
> para
> dosen dan profesor di PT disuruh cari bisnis untuk
> menghidupi diri sendiri.
> 
> Paling gampang ya menaikan SPP.
> 
> Kalau sudah begitu tidak perlu lagi kita anggaran
> 20%
> buat pendidiksan.
> 
> Tidak perlu ada Public Service. Semuanya
> dibisniskan.
> 
> Inilah kebijakan yang dipaksakan WTO kepada
> Indonesia.
> 
> --- aris solikhah  wrote:
> 
> > Terima kasih mbak. Saya dapet gosipannya dari pak
> > rektor sendiri mbakyu. ^_^ mungkin untuk tambahan
> > justifikasi. Pa Rektor bahkan mengatakan di IPB
> > adalah seperseratus biaya pendidikan mahasiswa di
> > Jepang. Sehingga wajar kualitas pendidikan
> Indonesia
> > agak rendah.
> > 
> > Beberapa kualifikasi yang mbakyu cantumkan tentang
> > BHMN tepat sekali demikian adanya. Teori keluarnya
> > sangat indah dibandingkan kenyataannya.  IKalau PT
> > mikirin juga mencari sumber penghasilan lain
> > misalnya dengan pembuatan mall dll bukankah
> > pendidikan kita akan tersibukkan. Dosen cari
> > objekkan, dll.
> > 
> > Kenyataan lain mau tidak mau, SPP memang naik
> meski
> > dibumbui dengan kata-kata yang cantik.
> > 
> > Sejak dimanapun biaya pendidikan adalah
> > tanggungjawab negara. Kalau sekolah
> dikomersialkan,
> > lalu apa gunanya negara? saya iri dengan India
> yang
> > memurahkan pendidikan. Dunia pendidikan kita
> > mendidik kita untuk jadi buruh professional ahli
> > yang murah dibandingkan diajak berpikir untuk
> > mandiri. 
> > 
> > Kalau

Re: [ppiindia] Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread A Nizami
Begini.
Ada yang menolak, ada yang mendukung. Itu fakta.
Yang mendukung itu ada yang karena tidak tahu (nah ini
bisa disebut korban), ada juga dia tahu tapi sengaja
melakukan itu karena dibayar atau apa.

Zaman Belanda kan begitu? Ada pejuang, ada yang nrimo
nurut, ada pula yang memang sengaja menjadi antek
penjajah.

Kita tidak perlu berhalus2 terhadap orang seperti itu.
Nabi saja mampu menyebut Abu Hakam sebagai Abu Jahal
karena kedegilannya. Atau Musailamah sebagai Al Kadzab
(Pembohong besar) karena mengaku Nabi palsu. Atau
Ubaydillah bin Ubay sebagi munafik.

Terhadap orang yang merusak kita tidak perlu
berhalus-halus. Ini agar orang awam tahu bahwa mereka
itu rusak/antek sehingga tidak tertipu oleh mereka.
Dan mereka tidak punya ruang gerak untuk menipu bangsa
kita.

Itulah Sunnatullah dan Sunnah Nabi.

"Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang
bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang
kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka." [Al
Fath:29]
 
"Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan
dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah
telah membalikkan mereka kepada kekafiran, disebabkan
usaha mereka sendiri ? Apakah kamu bermaksud memberi
petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan
Allah? Barangsiapa yang disesatkan Allah, sekali-kali
kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk)
kepadanya." [An Nisaa':88]
  


--- aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> Mas maaf lho ya, jangan kembali dong pakai bahasa
> itu lagi plis. Saya lebih suka mengatakan korban,
> termasuk saya, bukan antek. :(( Karena ketidaktahuan
> saja, kalau tidak tahu janganlah dijustifikasi, saya
> kalau digitukan juga ndak mau. Kasih tahu aja
> kebenarannya kalau misalnya saya salah. Dimana letak
> salahnya, be objektif.
> 
> Percaya atau tidak, Kita adalah korban, karena
> ndak tahu, kalau korban tolonglah jangan
> dijustifikasi atau dikoyo-koyo lagi :((. Cerahi saja
> pikiran kami. Agar pulih.
> 
> salam,
> aris
> 
> A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Jangan samakan
> yang menolak dgn yang mendukung.
> Zaman Belanda dulu juga yg namanya antek Belanda
> sudah
> ada.
> Sekarang jadi antek AS/WTO/Kapitalis.
> 
> Kalau saya insya Allah akan menolak pendidikan
> dibisniskan sehingga orang miskin sulit mendapat
> pendidikan.
> 
> --- aris solikhah  wrote:
> 
> > Tepat sekali mas. Dalam pertemuan forum antar
> > Rektor, 2 tahun silam sebenarnya para rektor
> > berusaha mengkritisi tentang privatisasi public
> > sevice kesepakatan WTO yang di dalamnya salah
> > satunya adalah bidang pendidikan.
> > 
> >  Selanjutnya bisa jadi rumah sakit dll. Para
> Rektor
> > berusaha menolaknya, sayangnya gaya indah dan
> > polesan BHMN, BHP membuat kekritisan ini
> terlewati.
> > Memang harus jeli mengamatinya. CMIIW
> > 
> > Seperti kita sering mendengungkan menolak
> > liberalisasi perdagangan. Ucapan tak seiring
> tingkah
> > laku. Perilaku kita malah menuju liberalisasi
> > perdagangan dengan menerima privatisasi Air,
> Migas,
> > berlomba-lomba memantenkan hasil penelitian,
> > mencabut subsidi (pendidikan, pertanian, BBM) dll.
> > 
> > Atau seperti yang pernah ditulis mas Irwan, kita
> > menolak produk-produk Amerika tapi kita
> > habis-habisan menerima dan memasarkan pemikirannya
> > (demokrasi, liberalisme, kapitalisme,
> > materialinialisme, sekularisme, polesan HAMnya). 
> > 
> > Ali Syari'aiti dalam bukunya Ummah dan Imammah
> > mengutip kata pengantar Jane paul Sartre dalam
> buku
> > 'Lesdamnes De La Terra karya Francois Nellino,
> > menuturkan pada kita tentang sistem dan penyiapan
> > kaum terpelajar (tepatnya pseudo-eropa) yang
> > dilakukan Barat terhadap orang-orang Timur. Ia
> > mengatakan
> > 
> > " Kita pilih beberapa orang pemuda Afrika dan Asia
> > untuk kita kirim beberapa bulan lamanya ke
> > Amsterdam, Paris, London dan Brussel (sekarang
> > tambah AS dan Ausi ya). Sesudah beberapa waktu
> > mereka kita ebri baju dengan model Eropa, kita
> > suapkan istilah-istilah Eropa, dan kita kuliti
> > mereka dari peradaban mereka.
> > 
> >  Sesudah itu, kita ubah mereka menjadi bebek-bebek
> > dan kerbau-kerbau, dan itulah saatnya bagi mereka
> > untuk siap dikirim pulang. Dengan demikian, mereka
> > akan menjadi bebek-bebek yang setia menyuarakan
> > segala sesuatu yang kita ucapkan tanpa mereka
> > sendiri tahu artinya. Segala sesuatu yang kita
> > kerjakan akan mereka ikuti, dan mereka bangga
> > mengatakan bahwa telah berkata dan berbuat seuatu
> > demi dirinya sendiri. mereka itulah yang kita
> sebut
> > dengan assimiles (orang-orang yang menyesuaikan
> > diri/ pseudo Eropa)."
> > 
> > Bagi saya tak masalah bahkan memakai produk AS dan
> > mengambil teknologinya (tentu yang halal) atau
> > mengambil beasiswa ke sana terutama beasiswa yang
> > sifatnya Teknologi seperti mikrobiomolekuler,
> teknik
> > nuklir dll, dan harus ektra hati-hati menerima
> > beasiswa yang berisi muatan pemikiran seperti
> > teologi, filsafat, politik, hukum dll. Kalau jenis
> > beasiswa kedua seba

[ppiindia] Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread ndah maldiniwati
apa anda punya solusi untuk tidak menjadikan org yg bekerja 
dipendidikan itu antek AS/WTO?Kapitalis.  Cukup berikan solusinya!! 
Dan jika anda menolak tunjukkan sikap anda dalam mengkritisi RUU BHP 
agar tidak menjadi UU.  jangan hanya menstempel jidat org seenaknya.

Pendidikan memang mahal, dosen, guru & staf pendidikan perlu digaji, 
lstrik, komputer, alat lab, buku, semuanya harus beli.  Seharusnya 
pendidikan memang tanggungjawab pemerintah, tp jika pemerintah MERASA 
MISKIN untuk membantu yg miskin, harus sperti apa institusi pendidikan 
berjuang menyelenggarakan pendidikan?? jawaban singkat yg banyak 
diambil: Naikkan SPP, bebankan biaya pendidikan semuanya ke mahasiswa/
plajar!!  dan sekali lg saya bilng: inilah kebodohan kaum intelektual.

--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jangan samakan yang menolak dgn yang mendukung.
> Zaman Belanda dulu juga yg namanya antek Belanda sudah
> ada.
> Sekarang jadi antek AS/WTO/Kapitalis.
> 
> Kalau saya insya Allah akan menolak pendidikan
> dibisniskan sehingga orang miskin sulit mendapat
> pendidikan.
> 
> --- aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Tepat sekali mas. Dalam pertemuan forum antar
> > Rektor, 2 tahun silam sebenarnya para rektor
> > berusaha mengkritisi tentang privatisasi public
> > sevice kesepakatan WTO yang di dalamnya salah
> > satunya adalah bidang pendidikan.
> > 
> >  Selanjutnya bisa jadi rumah sakit dll. Para Rektor
> > berusaha menolaknya, sayangnya gaya indah dan
> > polesan BHMN, BHP membuat kekritisan ini terlewati.
> > Memang harus jeli mengamatinya. CMIIW
> > 
> > Seperti kita sering mendengungkan menolak
> > liberalisasi perdagangan. Ucapan tak seiring tingkah
> > laku. Perilaku kita malah menuju liberalisasi
> > perdagangan dengan menerima privatisasi Air, Migas,
> > berlomba-lomba memantenkan hasil penelitian,
> > mencabut subsidi (pendidikan, pertanian, BBM) dll.
> > 
> > Atau seperti yang pernah ditulis mas Irwan, kita
> > menolak produk-produk Amerika tapi kita
> > habis-habisan menerima dan memasarkan pemikirannya
> > (demokrasi, liberalisme, kapitalisme,
> > materialinialisme, sekularisme, polesan HAMnya). 
> > 
> > Ali Syari'aiti dalam bukunya Ummah dan Imammah
> > mengutip kata pengantar Jane paul Sartre dalam buku
> > 'Lesdamnes De La Terra karya Francois Nellino,
> > menuturkan pada kita tentang sistem dan penyiapan
> > kaum terpelajar (tepatnya pseudo-eropa) yang
> > dilakukan Barat terhadap orang-orang Timur. Ia
> > mengatakan
> > 
> > " Kita pilih beberapa orang pemuda Afrika dan Asia
> > untuk kita kirim beberapa bulan lamanya ke
> > Amsterdam, Paris, London dan Brussel (sekarang
> > tambah AS dan Ausi ya). Sesudah beberapa waktu
> > mereka kita ebri baju dengan model Eropa, kita
> > suapkan istilah-istilah Eropa, dan kita kuliti
> > mereka dari peradaban mereka.
> > 
> >  Sesudah itu, kita ubah mereka menjadi bebek-bebek
> > dan kerbau-kerbau, dan itulah saatnya bagi mereka
> > untuk siap dikirim pulang. Dengan demikian, mereka
> > akan menjadi bebek-bebek yang setia menyuarakan
> > segala sesuatu yang kita ucapkan tanpa mereka
> > sendiri tahu artinya. Segala sesuatu yang kita
> > kerjakan akan mereka ikuti, dan mereka bangga
> > mengatakan bahwa telah berkata dan berbuat seuatu
> > demi dirinya sendiri. mereka itulah yang kita sebut
> > dengan assimiles (orang-orang yang menyesuaikan
> > diri/ pseudo Eropa)."
> > 
> > Bagi saya tak masalah bahkan memakai produk AS dan
> > mengambil teknologinya (tentu yang halal) atau
> > mengambil beasiswa ke sana terutama beasiswa yang
> > sifatnya Teknologi seperti mikrobiomolekuler, teknik
> > nuklir dll, dan harus ektra hati-hati menerima
> > beasiswa yang berisi muatan pemikiran seperti
> > teologi, filsafat, politik, hukum dll. Kalau jenis
> > beasiswa kedua sebaiknya dihindari.
> > 
> > salam prihatin,
> > aris
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Perusahaan yang
> > full business saja seperti BCA,
> > Danamon, Salim Group, dsb bisa rugi. Apalagi jika
> > para
> > dosen dan profesor di PT disuruh cari bisnis untuk
> > menghidupi diri sendiri.
> > 
> > Paling gampang ya menaikan SPP.
> > 
> > Kalau sudah begitu tidak perlu lagi kita anggaran
> > 20%
> > buat pendidiksan.
> > 
> > Tidak perlu ada Public Service. Semuanya
> > dibisniskan.
> > 
> > Inilah kebijakan yang dipaksakan WTO kepada
> > Indonesia.
> > 
> > --- aris solikhah  wrote:
> > 
> > > Terima kasih mbak. Saya dapet gosipannya dari pak
> > > rektor sendiri mbakyu. ^_^ mungkin untuk tambahan
> > > justifikasi. Pa Rektor bahkan mengatakan di IPB
> > > adalah seperseratus biaya pendidikan mahasiswa di
> > > Jepang. Sehingga wajar kualitas pendidikan
> > Indonesia
> > > agak rendah.
> > > 
> > > Beberapa kualifikasi yang mbakyu cantumkan tentang
> > > BHMN tepat sekali demikian adanya. Teori keluarnya
> > > sangat indah dibandingkan kenyataannya.  IKalau PT
> > > mikirin juga mencari sumber penghasilan lain
> > > misalnya dengan pembuat

[ppiindia] What the Bursting Bubbles Mean

2006-10-09 Thread sidqy suyitno
OCTOBER 6, 2006 
  On the Economy
  By David Wyss
  What the Bursting Bubbles Mean 
  A slowdown in housing will hurt the economy, and lower oil prices may not be 
enough to help it recover—but don’t expect a recession 
  The U.S. economy has been boosted by the housing boom and held back by the 
bubble in oil prices. Both bubbles are now deflating, with oil prices down 25% 
from their peak and housing starts down 20% from a year ago. Housing will slow 
the economy more than lower oil prices boost it, but the result will be a 
slowdown, not a recession. 
  The reduced inflation fears and the weaker growth will allow the Federal 
Reserve to avoid more rate hikes in the near term and make rate cuts more 
likely, probably in the spring. The Fed must balance weaker economic growth 
with the still-rising core inflation rate. Although the decline in oil prices 
affects the core inflation data indirectly rather than directly, it increases 
the odds that core inflation will decelerate in 2007.
  IS OIL OVER?  Oil prices have dropped dramatically in the last few weeks, 
falling from a record $78 a barrel (for West Texas Intermediate crude) to $58 a 
barrel. The decline occurred without any significant change in actual oil 
supplied or demanded. The drop confirms our view that most of the run-up in 
recent months was caused by fear of supply disruptions. Those fears have now 
eased with the Middle East looking at least somewhat calmer, and no major 
hurricane damage to production in the Gulf of Mexico this year.
  The reported find by Chevron (CVX) in the deeper Gulf of Mexico should have 
no short-term impact. It will be at least five years before any significant 
crude flows from that new field into refineries. However, the reduced impact of 
the closure of the BP Alaskan pipeline also helps the overall picture.
  The collapse of hedge fund Amaranth, which lost $5 billion in one week on 
natural gas futures, encouraged others to get out of their energy futures 
contracts, depressing prices. We had been uncertain how much the buying of 
hedge and commodity funds had pushed up futures prices. The recent action 
suggests the impact was significant, but it is hard to distinguish between the 
impact of the funds vs. the changed expectations in the Middle East.
  OPEC has agreed to cut production by 1 million barrels, which should firm 
prices up in the short run, probably to about $65 a barrel. New discoveries 
will probably lower prices in the medium term (over the next three to five 
years), assuming that the Middle East is calm. In the long run, however, the 
supply of oil is finite, and the costs are likely to go up in both nominal and 
real terms.
  Although demand in Japan, Europe, and North America is flat on a per capita 
basis, it is rising rapidly in Asia. Over the next 20 years, world oil demand 
is expected to rise 50%, with 80% of the increase coming from non-Japan Asia. 
I’m not sure if there is that much oil, especially at reasonable development 
and production costs. Oil will continue to decline as a share of energy 
production.
  This does not mean that we are pessimistic about the future of the economy. 
Energy is available, but oil will become more scarce and expensive. The economy 
has to shift to more efficient energy use, and to sources of energy other than 
oil.
  HOUSING FIZZLE.  The housing bubble is deflating faster than expected. The 
median home price was down 1.7% year-over-year in August, the first 12-month 
decline since 1995. The inventory of existing unsold homes is at a record high, 
and the 7.5-months supply (meaning it would take 7.5 months to sell all the 
homes currently on the market) is the highest inventory-to-sales ratio since 
1995. Housing starts are down 19.8% from last August.
  We still expect home prices to remain essentially flat on a national basis. 
However, that is consistent with significant declines in the most overvalued 
regions, and in regions with soft employment. Nationally, prices remain about 
20% above their normal level relative to household income. We expect prices to 
drop to their historical average relative to income over the next few years.
  However, we do not expect the weakness in housing to spread to the rest of 
the economy. We agree with Federal Reserve Vice-Chairman Donald Kohn’s 
statement on Oct. 4 to the Money Marketeers at New York University—that housing 
will subtract about a percentage growth from GDP growth over the next four 
quarters. That is why we expect the economy to slow from the recent 3.5% trend 
growth to near 2.5% over the next two years.
  Consumer spending will slow because it is more expensive to borrow, and 
because consumers will see less of an increase in home equity to borrow 
against. Lower oil prices will offset some of the impact, suggesting that 
consumers may slow down, but prices are unlikely to go into reverse. 
  ** Wyss is chief economist for Standard & Poor’s in New York (BW Online 
http://www.businessweek.com

Re: [ppiindia] Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread tr�l�s
ternyata kaum intelektual itu bodoh² yah, ga nyangka saya :))

ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  apa anda punya solusi 
untuk tidak menjadikan org yg bekerja 
dipendidikan itu antek AS/WTO?Kapitalis. Cukup berikan solusinya!! 
Dan jika anda menolak tunjukkan sikap anda dalam mengkritisi RUU BHP 
agar tidak menjadi UU. jangan hanya menstempel jidat org seenaknya.

Pendidikan memang mahal, dosen, guru & staf pendidikan perlu digaji, 
lstrik, komputer, alat lab, buku, semuanya harus beli. Seharusnya 
pendidikan memang tanggungjawab pemerintah, tp jika pemerintah MERASA 
MISKIN untuk membantu yg miskin, harus sperti apa institusi pendidikan 
berjuang menyelenggarakan pendidikan?? jawaban singkat yg banyak 
diambil: Naikkan SPP, bebankan biaya pendidikan semuanya ke mahasiswa/
plajar!! dan sekali lg saya bilng: inilah kebodohan kaum intelektual.

--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Jangan samakan yang menolak dgn yang mendukung.
> Zaman Belanda dulu juga yg namanya antek Belanda sudah
> ada.
> Sekarang jadi antek AS/WTO/Kapitalis.
> 
> Kalau saya insya Allah akan menolak pendidikan
> dibisniskan sehingga orang miskin sulit mendapat
> pendidikan.
> 
> --- aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > Tepat sekali mas. Dalam pertemuan forum antar
> > Rektor, 2 tahun silam sebenarnya para rektor
> > berusaha mengkritisi tentang privatisasi public
> > sevice kesepakatan WTO yang di dalamnya salah
> > satunya adalah bidang pendidikan.
> > 
> > Selanjutnya bisa jadi rumah sakit dll. Para Rektor
> > berusaha menolaknya, sayangnya gaya indah dan
> > polesan BHMN, BHP membuat kekritisan ini terlewati.
> > Memang harus jeli mengamatinya. CMIIW
> > 
> > Seperti kita sering mendengungkan menolak
> > liberalisasi perdagangan. Ucapan tak seiring tingkah
> > laku. Perilaku kita malah menuju liberalisasi
> > perdagangan dengan menerima privatisasi Air, Migas,
> > berlomba-lomba memantenkan hasil penelitian,
> > mencabut subsidi (pendidikan, pertanian, BBM) dll.
> > 
> > Atau seperti yang pernah ditulis mas Irwan, kita
> > menolak produk-produk Amerika tapi kita
> > habis-habisan menerima dan memasarkan pemikirannya
> > (demokrasi, liberalisme, kapitalisme,
> > materialinialisme, sekularisme, polesan HAMnya). 
> > 
> > Ali Syari'aiti dalam bukunya Ummah dan Imammah
> > mengutip kata pengantar Jane paul Sartre dalam buku
> > 'Lesdamnes De La Terra karya Francois Nellino,
> > menuturkan pada kita tentang sistem dan penyiapan
> > kaum terpelajar (tepatnya pseudo-eropa) yang
> > dilakukan Barat terhadap orang-orang Timur. Ia
> > mengatakan
> > 
> > " Kita pilih beberapa orang pemuda Afrika dan Asia
> > untuk kita kirim beberapa bulan lamanya ke
> > Amsterdam, Paris, London dan Brussel (sekarang
> > tambah AS dan Ausi ya). Sesudah beberapa waktu
> > mereka kita ebri baju dengan model Eropa, kita
> > suapkan istilah-istilah Eropa, dan kita kuliti
> > mereka dari peradaban mereka.
> > 
> > Sesudah itu, kita ubah mereka menjadi bebek-bebek
> > dan kerbau-kerbau, dan itulah saatnya bagi mereka
> > untuk siap dikirim pulang. Dengan demikian, mereka
> > akan menjadi bebek-bebek yang setia menyuarakan
> > segala sesuatu yang kita ucapkan tanpa mereka
> > sendiri tahu artinya. Segala sesuatu yang kita
> > kerjakan akan mereka ikuti, dan mereka bangga
> > mengatakan bahwa telah berkata dan berbuat seuatu
> > demi dirinya sendiri. mereka itulah yang kita sebut
> > dengan assimiles (orang-orang yang menyesuaikan
> > diri/ pseudo Eropa)."
> > 
> > Bagi saya tak masalah bahkan memakai produk AS dan
> > mengambil teknologinya (tentu yang halal) atau
> > mengambil beasiswa ke sana terutama beasiswa yang
> > sifatnya Teknologi seperti mikrobiomolekuler, teknik
> > nuklir dll, dan harus ektra hati-hati menerima
> > beasiswa yang berisi muatan pemikiran seperti
> > teologi, filsafat, politik, hukum dll. Kalau jenis
> > beasiswa kedua sebaiknya dihindari.
> > 
> > salam prihatin,
> > aris
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > 
> > A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Perusahaan yang
> > full business saja seperti BCA,
> > Danamon, Salim Group, dsb bisa rugi. Apalagi jika
> > para
> > dosen dan profesor di PT disuruh cari bisnis untuk
> > menghidupi diri sendiri.
> > 
> > Paling gampang ya menaikan SPP.
> > 
> > Kalau sudah begitu tidak perlu lagi kita anggaran
> > 20%
> > buat pendidiksan.
> > 
> > Tidak perlu ada Public Service. Semuanya
> > dibisniskan.
> > 
> > Inilah kebijakan yang dipaksakan WTO kepada
> > Indonesia.
> > 
> > --- aris solikhah wrote:
> > 
> > > Terima kasih mbak. Saya dapet gosipannya dari pak
> > > rektor sendiri mbakyu. ^_^ mungkin untuk tambahan
> > > justifikasi. Pa Rektor bahkan mengatakan di IPB
> > > adalah seperseratus biaya pendidikan mahasiswa di
> > > Jepang. Sehingga wajar kualitas pendidikan
> > Indonesia
> > > agak rendah.
> > > 
> > > Beberapa kualifikasi yang mbakyu cantumkan tentang
> > > BHMN tepat sekali demikian adanya. Teori keluarnya
> > > sangat indah dibandi

[ppiindia] Bom Bali film on Discovery Asia

2006-10-09 Thread Yap Hong Gie
Dengan keterangan "it was produced by Australia", mudah-mudahan film ini 
tidak (tambah) merugikan dunia pariwisata kita, atau adanya sisipan pesan 
politik yang mendiskreditkan RI.



- Original Message - 
From: "lusia"
Sent: Saturday, October 07, 2006 1:05 AM
Subject: Bom Bali film

Dearest All,

Let us see "Bom Bali" film on Discovery Asia - in Indonesia at the
following times (it was produced by Australia):

> Oct 12  23:00
> Oct 13  09:00
> Oct 13  16:00
> Oct 14  22:00
> Oct 15  14:00
> Oct 16  05:00

 A few times to choose from, it would seem! In Australia, it will be
 broadcast on Channel Ten on October 7 at 9:30pm - so please tell  your
 family and friends!

 All the best,
 Lusia Dressler
 




***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] [SOLILOQUY] KONSTANTINOVNA ( II )

2006-10-09 Thread LEONOWENS SP
( II )
   
  Dan ketika angin malam terbuai oleh butir-butir embun kemarahan, bagai 
kesejukan merasuk di tepian rasaku… Yang membelai di hamparan dendam berkalang 
waktu. Meluapkan satu kemarahan adalah hal terindah bagiku, bagi sejengkal 
bahagiaku! Tiada rayu kejemuanku, mencoba melampiaskannya dengan satu cara 
termanis, namun dendamku telah terlahir sama oleh kerinduanku. Terlalu sama…
   
  Oh, malam berprahara… Kusaksikan takjub helai rambutmu menyatu dengan langkah 
angin, menerjang tatapan mataku, dan melumat hentakan nada batinku. Sehelai 
gaun yang melekat di lekukan tubuhmu, kian mengoyak jerit birahi, jadikan 
seutas benang merajut jejak-jejak kebencianku. Kebencianku! Yang merangsangmu 
selalu, menebar segala gurat pesona di cahaya wajahmu. Dan senyummu adalah 
kematian yang kau tebarkan.
   
  Kini, rintihan malam berayun mulus dibawah keremangan cahaya. Tiada 
keresahan, tiada gemeletar yang menghiasi sebuah penentuan antara kau dan aku. 
Karena hari, telah menjemput kejenuhannya yang terbaik, yang menyiksa segala 
nafas, dan bergemuruh diantara pertaruhannya. Walau tiada diminta, namun sebuah 
kenangan akan hadir bersama goresan luka jejak hari. Ya, kita telah meletakkan 
kebahagiaan untuk menghias goresan luka!
   
  Oktober 2006, Leonowens SP 


-
How low will we go? Check out Yahoo! Messenger’s low  PC-to-Phone call rates.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] [ARTICLES] KEJAHATAN BERSELUBUNG PERDAMAIAN ( I )

2006-10-09 Thread LEONOWENS SP
  KEJAHATAN BERSELUBUNG PERDAMAIAN ( I )
   
  ”Bukankah mereka telah membenarkan suatu praksis konspirasi pembunuhan dengan 
suatu konspirasi baru untuk menutupi konspirasi sebelumnya???” 
   
  Siapa yang sudah berbuat baik untuk perdamaian di Aceh? Ini adalah satu 
pertanyaan yang berhak saya lontarkan kepada staf juru bicara kepresidenan Andi 
Mallarangeng. Karena jika kita berbicara tentang perbuatan baik seseorang, 
terlebih seorang kepala negara, maka kita harus mampu membagi lebih tegas, 
antara kewajiban seorang pejabat negara dengan kewajiban moral beliau sebagai 
manusia biasa. Mungkin saya merupakan bagian dari komunitas masyarakat yang 
turut memberikan keraguan terhadap “perbuatan baik” para pejabat negeri ini, 
salah satunya dalam konteks proses pembentukan perdamaian di Aceh.
   
  Kenapa bisa begitu? Ini adalah ungkapan hiperbolik yang dilontarkan 
kemana-mana bersama logikanya yang amburadul oleh seorang juru bicara 
kepresidenan, yang berkaitan dengan SBY (Presiden RI) sebagai calon penerima 
penghargaan Nobel perdamaian 2006. Yang menjadi pertanyaan disini adalah: 
“siapa yang berbuat baik itu?”. Jika kita berani menunjuk siapa yang telah 
berbuat kebaikan itu dalam suatu konteks sejarah, maka kita harus mampu untuk 
menerima suatu konsekuensi di hari kedepan, bahwa sejarah yang terjadi 
seringkali bukan cerminan dari realitas sesungguhnya.   
   
  Ada kesan bermuatan propagandis-progresif yang hendak disampaikan dalam 
pernyataan seorang “yes man”, bahwa yang “berbuat baik” itu adalah kontribusi 
segelintir komunitas elit di negara ini (khususnya orang-orang di lingkar 
istana) dengan kemampuan “abrakadabra”-nya untuk perdamaian di Aceh, yang 
sebelum-sebelumnya selalu gagal. Menurut asumsi saya, ada upaya pengultusan 
secara berlebihan, inkonsisten, dan bombastic. Entah apapun itu motif 
dibaliknya. Dan memanfaatkan momen perdamaian untuk suatu popularitas, dan 
mengeksploitasi kebenaran dari sejarah konflik di Aceh.
   
  Apakah kondisi perdamaian di Aceh saat ini dimanfaatkan secara arif oleh 
pemerintah untuk menegakkan keadilan bagi para korban konflik selama berpuluh 
tahun? Sama sekali tidak. Atau setidak-nya, apa pemerintah memberikan 
kelonggaran dalam kebijakannya untuk mengungkap suatu kebenaran sejarah tentang 
kejahatan masa lalunya di Aceh? Juga tidak ada. Jadi apa yang dikerjakan oleh 
pemerintah, selain mengeksploitasi momen perdamaian di Aceh??? Bagaimana 
mungkin hal itu dapat dikatakan sebagai suatu perdamaian, jika suatu sejarah 
tidak menemukan ruang untuk meluruskannya?
   
  Demikian juga dengan suatu Penghargaan Nobel, yang digembar-gemborkan sebagai 
hal yang sangat luar biasa. Sedangkan ada beberapa contohan bahwa ada juga 
orang yang menolak untuk menerima penghargaan tersebut. Kenapa ia menolaknya? 
Tentu ada argumen yang sangat obyektif, tentang latar belakang (motif) dari 
pemberian penghargaan bergengsi tersebut. Dan di Indonesia sepertinya “terkejut 
badan”, terutama untuk orang-orang di sekitar istana dan lingkaran RI-1, dapat 
dikatakan bahwa budaya pamor ketimbang praksis positif lebih melekat di alam 
berpikir pemerintah kita.
   
  Setiap pemerintahan di republik ini selalu memiliki karakter yang hampir 
bersamaan dengan pemerintahan Orde Baru lalu, yaitu berusaha menampilkan citra 
diri “sebaik-baik mungkin” kepada dunia luar. Ibaratnya, menggunakan “make-up” 
secara over-produktif, dan tidak mau peduli dengan nilai-nilai manipulatif yang 
dikandung dalam kebijakan “unjuk muka” tersebut. Dapat kita lihat dengan 
kebijakan politik luar negeri Indonesia dalam praksis konkretnya, terutama pada 
pemerintahan SBY-MJK ini. Selalu mencari perhatian dalam proses perdamaian 
global, tetapi sangat takut untuk membongkar akar kejahatan negara-negara 
imperium-kapitalisme global. Apalagi melakukan kebijakan menentang secara 
terbuka dominasi mereka. (bersambung)
   
  Oktober 2006, Leonowens SP
   
   
   


-
Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small 
Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individua

[ppiindia] Undangan Diskusi Buku "Manliness"

2006-10-09 Thread ---=GuN=--
Salam,
Undangan bagi teman-teman yang tertarik dengan tema ini silakan hadir.
Terima kasih

-GuN-
 
Undangan Diskusi Ramadan 
  
Freedom Institute mengundang Anda lagi untuk menghadiri Diskusi seri 
Perpustakaan Freedom. Ini adalah bagian kedua dari tiga seri diskusi yang 
diadakan setiap hari Rabu. Untuk diskusi pertama telah kami selenggarakan Rabu 
lalu (4 Oktober). Untuk diskusi yang kedua akan diselenggarakan pada,
  
Hari  : Rabu, 11 Oktober 2006 
  Waktu  : Pukul 18.00 – 21.30 (diawali dengan buka puasa bersama)
  Tema: Manliness (Diskusi buku karya Harvey C. Mansfield, 
Profesor ilmu Politik dari Harvard University).
 
 
  Pembicara:  - Rizal Mallarangeng (Direktur Eksekutif Freedom 
Institute)
 - Gadis Arivia Effendi (Direktur Yayasan Jurnal Perempuan)
 
 
  Diskusi ini akan membahas  buku Manliness karya Harvey C. Mansfield, Profesor 
ilmu Politik dari Harvard University yang menolak adanya women studies di 
kampus Harvard. Dalam buku ini, Mansfield ingin mengembalikan kejayaan 
laki-laki dengan konsep manliness nya. Manliness tak hanya ada dalam laki-laki, 
tapi juga ada dalam perempuan. Mansfield meruntuhkan teori-teori feminisme yang 
selama ini menjadi referensi gerakan feminis, dengan teori-teori politik dan 
filsafat. Jadi, pasti diskusi ini sangat menarik. 

Bahan-bahan diskusi bisa anda dapatkan di Perpustakaan Freedom. Silahkan 
hubungi Imi atau tata 021-31909226
  
http://www.freedom-institute.org/id/index.php  



-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] diskriminasi lee kuan yew

2006-10-09 Thread eLfiqa

Saya tidak peduli ada aturan ini-itu soal diskriminasi yg dibuat orde lama.
Yang saya tahu ialah kalau sudah megang KTP Indonesia maka si pemegang
KTP itu tidak ada alasan bla bla bla untuk tidak berpartisipasi di semua 
lini
kehidupan di dalam negoro yg disebut Indon.

Kalau ada atruan diskriminatif kayak gitu,  terus kok dibiarin?  Kok hidup
terus membentuk habitat-habitat tersendiri menjauhi prinsip kebersamaan
dan pemerataan?  Dan kok keterusan membopong uler-uler ijo itu kalau memang
merasa memiliki kebangsaan yg tak beda dengan orang aceh, jawa, batak, 
ambon,
madura  dlsb itu?

Memang tidak semua China seperti yg masuk kategori yg saya sebut di atas.
Tapi fakta juga tidak bisa dielak bahwa mayoritas China merasa diuntungkan
dengan asuhan uler-uler ijo itu.

Mana persaan keindonesiaanmu kalau memang mau niat merubah dan berbaur
dengan anak bangsa ini?



- Original Message - 
From: "Andrew Yuen" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, October 05, 2006 7:01 AM
Subject: Re: [ppiindia] diskriminasi lee kuan yew


> anda pelupa atau bloon sih?
> masa tidak ngerti bahwa sejak seminar di AD thn 1967  itu telah membatasi
> (bahkan meniadakan) kelompok etnik ini untuk terlibat di bidang-bidang
> tertentu seperti militer, pegawai negeri sipil, dan ada kuota tersendiri
> tiap tahunnya untuk masuk kampus negeri. Anda tidak tahu? saya mengalami
> itu..
>
> Jangan menyalahkan mereka, toh mereka hanya diberikan satu jalan saja, 
> yakni
> berdagang... itupun hanya ngurusi yang pinggiran.. dan dibelakang mereka
> juga tak sedikit berdiri para kaum berseragam dan bersenjata.. tidak perlu
> saya sebutkan satu per satu nama institusi dan yayasan "kacang ijo" ini 
> yang
> berbisnis melalui tangan kaum minoritas ini.
>
> anda mestinya belajar untuk memahami bedanya China sebagai sebuah entitas
> negara, etnik, sukubangsa.. sehingga tidak jungkir balik kacau balau 
> seperti
> ini..
>
> saran saya, banyak membaca sejarah yang benar dech.. sebelum berbacot di
> milis ini..
>
> -ay-
>
> On 10/4/06, eLfiqa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>>
>> mestinya wajib militer itu dihidupkan di indonesia
>> tanpa terkecuali semua orang dengan syarat tertentu
>> harus merasakan pendidikan wajib militer
>>
>> terus kalau ada ada apa-apa
>> yg telah menjalani wajib militer bisa direkrut untuk
>> maju ke medan perang
>>
>> selama ini kan orang china enak2 aja tidur sementara
>> pribumi melepas anak lelakinya menjadi umpan peluru
>> di kancah medan laga kayak di tim tim (dulu) dan aceh.
>> (barangkali ini juga salah satu akibat diskriminasi dulunya
>> jaman orla/orba?)
>>
>> nah usaha2 yg bersifat bela negara ini apa ada dari
>> para china indonesia 50 thn terakhir? apa kalau separuh
>> kalimantan dijual ke asing, mereka turut merasa kehilangan
>> misalnya?
>>
>> apa kalau aceh menjadi merdeka mereka kaum china ini
>> ada merasa negara persatuan ini kehilangan? (untung aceh
>> masih gabung).
>>
>> meskinya orang china jangan merasa dirinya china, tapi
>> harus merasa indonesai yg kebetulan berdarah china.
>>
>> bukankah demikian yg terjadi dengan semua suku di indonesia?
>>
>>
>
> -- 
> =
> Perjuangan Melawan Kekuasaan adalah Perjuangan Ingatan Melawan Lupa
> -Milan Kundera-
> =
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/gr

[ppiindia] Singapura Tergantung Uang Haram Indonesia

2006-10-09 Thread eLfiqa


Kalau cuman satu org yg ngomong 'kali dianggap isapan jempol.  Diperlukan 
beberapa org  lagi dengan bukti yg ada pada mereka supaya berita seperti ini 
jadi bahan pemikiran pemerintah Indonesia.  Gimana agar hasil koruptor tak lari 
ke luar negeri.

eLfiqa

===



 Singapura Tergantung Uang Haram Indonesia  


  Ekonom Shanghai mempertanyakan mengapa Singapura menjadi tuan rumah 
konferensi IMF. Padahal, negara itu berhasil karena 'uang haram' dari Indonesia
  Hidayatullah.com--Andy Xie, 46, adalah ekonom kelahiran Shanghai. Ia  
mengundurkan diri sebagai chief economist Morgan Stanley di Asia setelah dia 
menulis email yang menggambarkan Singapura tergantung pada uang haram dari 
Indonesia dan China.

  Xie, yang bekerja pada Morgan Stanley selama sembilan tahun, mengirim 
email itu kepada temannya setelah menghadiri pertemuan tahunan IMF dan Bank 
Dunia bulan lalu di Singapura.

  Ekonom kelahiran Shanghai itu mempertanyakan mengapa Singapura dipilih 
menjadi tuan rumah konferensi. Dia mengatakan delegasi berlomba satu sama lain 
memuji Singapura sebagai kisah keberhasilan globalisasi.

  "Sebenarnya, keberhasilan Singapura sebagian besar datang dari pencucian 
uang hasil korupsi pengusaha dan pejabat Indonesia", ujar Xie yang berbasis di 
Hong Kong sebelum meninggalkan Morgan Stanley pada 29 September.

  Ekonomi Singapura pulih dari resesi sejak 1997 dan diperkirakan tumbuh 
7,5% tahun ini. Negara itu bersaing dengan China dan India, di mana biaya buruh 
lebih murah.

  PM Lee Hsien Loong mengatakan pertumbuhan tahunan ekonomi Singapura akan 
bertahan pada 3%-5% dalam 10-15 tahun mendatang sementara negeri itu memperluas 
industri dari teknologi informasi ke pariwisata.

  "Untuk mempertahankan pertumbuhan ekonominya, Singapura mendirikan kasino 
guna menarik uang korupsi dari China", kata Xie.

  Singapura mengakhiri larangan kasino selama empat dasawarsa. Pemerintah 
berencana menaikkan tiga kali lipat pendapatan dari pariwisata hingga US$19 
miliar dan melipatgandakan kedatangan pengunjung sampai 17 juta hingga 2015. 
[bi/cha]
 






[Non-text portions of this message have been removed]






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menunggu Malaikat Maut!

2006-10-09 Thread adrian nurisman
pada dasarnya kita adalah mahluk Allah (Keyakinan saya Islam). apa
yang diciptakan Allah, apabila Allah berkehendak untuk mengambilnya
kembali. Kita tidak bisa menolaknya. Insya Allah saya sebagai manusia
yang beragama, akan Ridho bila Allah mengambil saya terlebih dahulu
dan saya akan bahagia karena saya bisa bertemu duluan dengan Tuhan
saya yaitu Allah.
On 10/9/06, MANG UCUP <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Tidak lama lagi saya akan mendapatkan kunjungan dari Malaikat Maut,
> kunjungan yang tidak diinginkan, tetapi kebalikannya juga tidak dapat
> ditolak. Mau atau tidak; ia akan tetap datang. Hanya waktunya saja tidak
> ketahui kapan?
>
> Masalahnya beberapa hari yang lampau Dr telah memberikan vonis terakhir,
> bahwa usia saya tidak lama lagi, tetapi entah ini sebulan lagi, entah
> seminggu lagi, entah sehari lagi, ia tidak bisa memastikannya 100%, tetapi
> yang sudah pasti ajal saya sudah dekat. Apakah Anda tahu bahwa penderitaan
> yang paling berat bagi orang yang dihukum mati ialah menunggu hari X atau
> hari kematiannya. Tanpa dinyana hal yang serupa harus terjadi di dalam
> kehidupan saya sendiri.
>
> Ketika saya mendengar vonis tsb rasanya ingin saya menjerit dan bertanya
> kepada Tuhan: "Why me, Tuhan?"
>
> Bagaimana dengan istri maupun anak-anak saya, apalagi anak-anak saya masih
> kecil? Mereka masih membutuhkan kasih sayang maupun bimbingan dari seorang
> ayah. Satu beban yang tidak ringan bagi mereka yang akan ditinggal. Apakah
> kalau saya memohon kepada-Nya, Tuhan masih akan berkenan untuk memperpanjang
> resident permit saya di dunia ini?
>
> Detik-detik terakhir ini rasanya sangat berat dan sangat menyedihkan sekali,
> apakah esok hari saya masih bisa melihat matahari terbit, ataupun mendengar
> burung berkicau? Berapa banyak waktu lagi saya miliki? Sekarang baru saya
> sadar bahwa kehidupan itu benar-benar satu karunia yang paling indah yang
> telah diberikan oleh Allah kepada kita umat manusia.
>
> Pada saat-saat terakhir ini ingin rasanya saya menatap wajah istri maupun
> anak-anak saya selama mungkin. Saya ingin mendengarkan suaranya sebanyak
> mungkin, bahkan saya ingin membelai maupun memeluk mereka selama mungkin,
> saya benar-benar merasa takut kehilangan mereka. Masalahnya hari esok
> mungkin sudah terlambat??
>
> Sayapun merasa bingung apakah perlu saya menceritakan sedini mungkin kepada
> istri maupun anak-anak saya, bahwa suami/ayahnya tidak lama lagi akan
> meninggal dunia? Saya khawatir, karena apabila mereka mengetahui bahwa ajal
> saya sudah berada di ambang pintu, pasti mereka akan bersedih hati, mereka
> tidak akan bisa hidup ceria lagi, sedangkan saya tidak ingin membuat mereka
> berduka hati di hari-hari terakhir ini. Saya sangat mengasihi istri maupun
> anak-anak saya.
>
> Di hari-hari terakhir ini rasanya jam dinding berputar jauh lebih cepat. Di
> malam hari pada saat mereka sudah tertidur, saya menatap wajah mereka satu
> per satu berjam-jam lamanya. Kesempatan untuk dapat menatap wajah istri
> maupun anak-anak saya ini tidak lama lagi. Berlinang air mata saya keluar,
> karena saya menyadari bahwa waktunya sudah dekat.
>
> Selain dari itu entah kenapa rasa takutpun mulai timbul, apakah saya akan
> masuk neraka? Mengingat kehidupan saya ini penuh dengan dosa. Memang saya
> telah berdoa untuk memohon pengampunan daripada-Nya, tetapi apakah melalui
> doa tsb, dosa saya sudah benar-benar di ampuni? Apakah saya seorang pengecut
> atau seorang yang cengeng apabila saya mengakui bahwa saya sebenarnya merasa
> takut untuk dipanggil pulang?
>
> Dalam keadaan ketakutan inilah saya berdoa dan tanpa bisa dibendung lagi
> terlinang air mata saya keluar! Rasa sedih dan kecewa berkecamuk di dalam
> hati dan pikiran saya, kenapa Tuhan sudah mau memanggil saya dalam usia yang
> masih relativ muda ini? Kenapa Tuhan tidak memberikan kesempatan sejenak
> lagi, agar saya bisa menyelesaikan tugas maupun tanggung jawab saya sambil
> menunggu anak-anak menjadi besar dan mandiri?
>
> Tiap hari kita mendengar bahkan mungkin melihat orang mati, tetapi kalau
> kita jujur, kita tidak akan pernah bisa menghayatinya, paling banyak hanya
> keluar perkataan kesian maupun rasa sedih hati. Jangankan menghayatinya
> terpikirpun tidak pernah, masalahnya kita merasa diri kita ini masih kuat,
> masih sehat apalagi usia kita masih muda, buat apa memikirkan tentang
> kematian?
>
> Banyak orang memberikan komentar bahwa kita datang kedunia ini seorang diri,
> tetapi kenyataannya pada saat kita mau mati, rasanya berat sekali untuk
> pulang sendirian, apalagi harus meninggalkan orang-orang yang sangat kita
> kasihi?
>
> Tiap Romo dengan mudah akan mengucapkan kita harus mau dan harus bisa
> mengikhlaskan meninggalkan semuanya ini? Mereka gampang mengucapkan
> perkataan demikian, karena mereka tidak memiliki apapun juga entah harta,
> maupun anak/istri yang mereka kasihi? Jadi istilahnya untuk mereka pulang
> kampuang, bawa kantong plastik aza udah cukup, berbeda dengan kita, semakin
> berat dan semakin banyak ya

Re: [ppiindia] Ramadan Belum Mendidik Umat Islam Puasa Korupsi

2006-10-09 Thread eLfiqa

Bener sekali.


- Original Message - 
From: "RM Danardono HADINOTO" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Friday, October 06, 2006 12:34 AM
Subject: [ppiindia] Ramadan Belum Mendidik Umat Islam Puasa Korupsi


> Ramadan Belum Mendidik Umat Islam Puasa Korupsi
> 
> Nograhany Widhi - detikcom
> 
> Jakarta - Momentum bulan puasa seharusnya bisa dimanfaatkan untuk 
> meningkatkan moralitas dalam masyarakat. Namun sayangnya jarang yang 
> bisa memanfaatkannya. Karena itu keluar dari bulan Ramadan, belum 
> terjadi perubahan drastis bagi bangsa, negara dan agama.
> 
> Hal ini diungkapkan cendekiawan Muslim Abdul Rahman dalam acara 
> diskusi bertajuk "Relasi Islam dan Negara dalam Pemberantasan 
> Korupsi" di Gedung Graha Surya Lt 15, Jl MH Thamrin, Jakarta, Kamis 
> (5/10/2006).
> 
> "Orang Indonesia yang tarawihnya 23 rakaat, korupsinya ternyata 
> lebih dari 23 rakaat. Sementara di negeri yang tidak ada tarawihnya 
> indeks korupsinya lebih rendah," tutur Muslim.
> 
> Muslim menjelaskan, kriteria-kriteria untuk mengukur orang Islam 
> atau tidak itu tidak masuk akal. Kadang-kadang Islam diukur dari 
> masalah yang sepele, tapi bukan dengan cara yang mendasar seperti 
> korupsi atau hak asasi.
> 
> Selanjutnya, kalau ada orang yang memperjuangkan hak asasi atau 
> korupsi, justru tidak dianggap memperjuangkan agama. 
> 
> "Kalau puasa, menyulap kwitansi batal atau tidak? Ajaran seperti itu 
> tidak ada di majelis taklim," jelas Muslim.
> 
> Lebih lanjut, Muslim memaparkan, di Eropa yang mayoritas nonmuslim 
> dan tidak menerapkan syariah, tapi bisa Islami. "Karena mereka 
> menjalankan nilai-nilai keislaman," papar Muslim. (ahm/asy)
> 
> Baca juga:
> 





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] RE: <[EMAIL PROTECTED]> Menunggu Malaikat Maut!

2006-10-09 Thread Jimmy Okberto
Selamat Siang Mang Ucup (Indonesia time) ...

Saat usia saya SMP (aku gak ingat lagi).
Saya pernah terkena demam tinggi, dan saat itu saya tinggal dirumah Pak
De Saya. 
Suatu saat demam saya tinggi sekali, dan roh saya merasa terlepas dari
raga saya. Saat itu ada tangan-tangan yang ingin menggapai saya untuk
lebih tinggi lagi. Saat itu saya serasa melihat tubuh saya berbaring,
padahal saya merasakan mata saya masih terpejam. Saya teringat ibu saya
dirumah dan adik-adik saya. Dan saya pun menangis sesaat saya
menangis itulah saya bisa membuka mata saya dan saya tersadar masih
ditempat tidur dan tidak berada diatas awang2 lagi.

It's Streght ... (what that's mean into my life).

Apakah itu tangan Malaikat Maut yang menggapai diriku???

DJOko  
http://okberto.multiply.com
if u look for i, u will find i am,
if u ask i am with heart and soul jer29:13
 
 

-Original Message-
From: Of MANG UCUP
Sent: Monday, October 09, 2006 12:02 PM

Tidak lama lagi saya akan mendapatkan kunjungan dari Malaikat Maut,
kunjungan yang tidak diinginkan, tetapi kebalikannya juga tidak dapat
ditolak. Mau atau tidak; ia akan tetap datang. Hanya waktunya saja tidak
ketahui kapan? 

Masalahnya beberapa hari yang lampau Dr telah memberikan vonis terakhir,
bahwa usia saya tidak lama lagi, tetapi entah ini sebulan lagi, entah
seminggu lagi, entah sehari lagi, ia tidak bisa memastikannya 100%,
tetapi
yang sudah pasti ajal saya sudah dekat. Apakah Anda tahu bahwa
penderitaan
yang paling berat bagi orang yang dihukum mati ialah menunggu hari X
atau
hari kematiannya. Tanpa dinyana hal yang serupa harus terjadi di dalam
kehidupan saya sendiri.

Ketika saya mendengar vonis tsb rasanya ingin saya menjerit dan bertanya
kepada Tuhan: "Why me, Tuhan?"

Bagaimana dengan istri maupun anak-anak saya, apalagi anak-anak saya
masih
kecil? Mereka masih membutuhkan kasih sayang maupun bimbingan dari
seorang
ayah. Satu beban yang tidak ringan bagi mereka yang akan ditinggal.
Apakah
kalau saya memohon kepada-Nya, Tuhan masih akan berkenan untuk
memperpanjang
resident permit saya di dunia ini?

Detik-detik terakhir ini rasanya sangat berat dan sangat menyedihkan
sekali,
apakah esok hari saya masih bisa melihat matahari terbit, ataupun
mendengar
burung berkicau? Berapa banyak waktu lagi saya miliki? Sekarang baru
saya
sadar bahwa kehidupan itu benar-benar satu karunia yang paling indah
yang
telah diberikan oleh Allah kepada kita umat manusia.

Pada saat-saat terakhir ini ingin rasanya saya menatap wajah istri
maupun
anak-anak saya selama mungkin. Saya ingin mendengarkan suaranya sebanyak
mungkin, bahkan saya ingin membelai maupun memeluk mereka selama
mungkin,
saya benar-benar merasa takut kehilangan mereka. Masalahnya hari esok
mungkin sudah terlambat??

Sayapun merasa bingung apakah perlu saya menceritakan sedini mungkin
kepada
istri maupun anak-anak saya, bahwa suami/ayahnya tidak lama lagi akan
meninggal dunia? Saya khawatir, karena apabila mereka mengetahui bahwa
ajal
saya sudah berada di ambang pintu, pasti mereka akan bersedih hati,
mereka
tidak akan bisa hidup ceria lagi, sedangkan saya tidak ingin membuat
mereka
berduka hati di hari-hari terakhir ini. Saya sangat mengasihi istri
maupun
anak-anak saya.

Di hari-hari terakhir ini rasanya jam dinding berputar jauh lebih cepat.
Di
malam hari pada saat mereka sudah tertidur, saya menatap wajah mereka
satu
per satu berjam-jam lamanya. Kesempatan untuk dapat menatap wajah istri
maupun anak-anak saya ini tidak lama lagi. Berlinang air mata saya
keluar,
karena saya menyadari bahwa waktunya sudah dekat.

Selain dari itu entah kenapa rasa takutpun mulai timbul, apakah saya
akan
masuk neraka? Mengingat kehidupan saya ini penuh dengan dosa. Memang
saya
telah berdoa untuk memohon pengampunan daripada-Nya, tetapi apakah
melalui
doa tsb, dosa saya sudah benar-benar di ampuni? Apakah saya seorang
pengecut
atau seorang yang cengeng apabila saya mengakui bahwa saya sebenarnya
merasa
takut untuk dipanggil pulang?

Dalam keadaan ketakutan inilah saya berdoa dan tanpa bisa dibendung lagi
terlinang air mata saya keluar! Rasa sedih dan kecewa berkecamuk di
dalam
hati dan pikiran saya, kenapa Tuhan sudah mau memanggil saya dalam usia
yang
masih relativ muda ini? Kenapa Tuhan tidak memberikan kesempatan sejenak
lagi, agar saya bisa menyelesaikan tugas maupun tanggung jawab saya
sambil
menunggu anak-anak menjadi besar dan mandiri?

Tiap hari kita mendengar bahkan mungkin melihat orang mati, tetapi kalau
kita jujur, kita tidak akan pernah bisa menghayatinya, paling banyak
hanya
keluar perkataan kesian maupun rasa sedih hati. Jangankan menghayatinya
terpikirpun tidak pernah, masalahnya kita merasa diri kita ini masih
kuat,
masih sehat apalagi usia kita masih muda, buat apa memikirkan tentang
kematian?

Banyak orang memberikan komentar bahwa kita datang kedunia ini seorang
diri,
tetapi kenyataannya pada saat kita mau mati, rasanya berat sekali untuk
pulang sendirian, apalagi harus meninggalkan orang-orang yang sangat
kit

Re: [ppiindia] diskriminasi lee kuan yew

2006-10-09 Thread eLfiqa

dalam konteks Islam di Indo yah gak ada.
tapi di luar itu, akibat kebijakan orla hampir
hampir bisa dibilang status china seperti dhimmi.


- Original Message - 
From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Saturday, October 07, 2006 11:37 AM
Subject: Re: [ppiindia] diskriminasi lee kuan yew


> aku baru tahu kalo china masuk aktegori dzimmi di indoensia ini :D  ada
> buktinya ndak :p
>
> On 10/4/06, eLfiqa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>>
>> mestinya wajib militer itu dihidupkan di indonesia
>> tanpa terkecuali semua orang dengan syarat tertentu
>> harus merasakan pendidikan wajib militer
>>
>> terus kalau ada ada apa-apa
>> yg telah menjalani wajib militer bisa direkrut untuk
>> maju ke medan perang
>>
>> selama ini kan orang china enak2 aja tidur sementara
>> pribumi melepas anak lelakinya menjadi umpan peluru
>> di kancah medan laga kayak di tim tim (dulu) dan aceh.
>> (barangkali ini juga salah satu akibat diskriminasi dulunya
>> jaman orla/orba?)
>>
>> nah usaha2 yg bersifat bela negara ini apa ada dari
>> para china indonesia 50 thn terakhir? apa kalau separuh
>> kalimantan dijual ke asing, mereka turut merasa kehilangan
>> misalnya?
>>
>> apa kalau aceh menjadi merdeka mereka kaum china ini
>> ada merasa negara persatuan ini kehilangan? (untung aceh
>> masih gabung).
>>
>> meskinya orang china jangan merasa dirinya china, tapi
>> harus merasa indonesai yg kebetulan berdarah china.
>>
>> bukankah demikian yg terjadi dengan semua suku di indonesia?
>>
>> - Original Message -
>> From: "Nugroho Dewanto" 
>> <[EMAIL PROTECTED]
>> >
>> To: >
>> Sent: Tuesday, October 03, 2006 9:15 AM
>> Subject: [ppiindia] diskriminasi lee kuan yew
>>
>> >
>> > Diskriminasi, Kata Lee Kuan Yew
>> >
>> > Harry Tjan Silalahi*)
>> >
>>
>>
>>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





[ppiindia] INFO JILBAB : "Mendiskusikan Jilbab di Pusat Studi Al-Q ur'an"

2006-10-09 Thread eLfiqa
  "Mendiskusikan Jilbab di Pusat Studi Al-Qur'an"
  Dr.Quraish Shihab tetap berpendapat jilbab adalah masalah khilafiah, 
pendapat ganjil menurut pandangan ulama Salaf. Baca Catatan Akhir Pekan 
[CAP] Adian Husaini ke-163


  Oleh: Adian Husaini


  Hari Kamis, (21/9/2006), saya diundang untuk membedah buku Prof. Dr. 
Quraish Shihab yang berjudul "Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: Pandangan 
Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer".   Tempatnya di Pusat Studi 
Al-Quran, Ciputat, lembaga yang dipimpin oleh Quraish Shihab sendiri. Hadir 
sebagai pembicara adalah Quraish Shihab, Dr. Eli Maliki, Dr. Jalaluddin 
Rakhmat, dan saya sendiri.

  Acara ini mendapat sambutan yang cukup hangat. Ruangan yang tersedia 
tidak mampu menampung ratusan hadirin.  Banyak peserta harus berdiri, karena 
kehabisan tempat duduk. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. Mukhlis 
Hanafi, doktor tafsir lulusan Universitas al-Azhar Kairo, yang baru beberapa 
bulan kembali ke Indonesia. Ketika masih di Kairo, Mukhlis Hanafi sendiri 
sudah menulis satu makalah yang mengkritik pendapat Quraish Shihab tentang 
jilbab. Dr. Eli Maliki, doktor bidang fiqih -- yang juga lulusan Al-Azhar - 
mendadak menggantikan Dr. Anwar Ibrahim, anggota Komisi Fatwa MUI yang 
berhalangan hadir.

  Prof. Quraish Shihab - seperti biasanya - dengan tenang mengawali 
paparannya yang 'kontroversial' tentang jilbab. Sudah lama ia mempunyai 
pendapat bahwa jilbab adalah masalah khilafiah - satu pendapat yang ganjil 
menurut pandangan para ulama Islam terkemuka.

  Dalam bukunya tersebut, Quraish menyimpulkan, bahwa: "ayat-ayat 
al-Quran yang berbicara tentang pakaian wanita mengandung aneka 
interpretasi." Juga, dia katakan: "bahwa ketetapan hukum tentang batas yang 
ditoleransi dari aurat atau badan wanita bersifat zhanniy yakni dugaan."

  Masih menurut Quraish, "Perbedaan para pakar hukum itu adalah 
perbedaan antara pendapat-pendapat manusia yang mereka kemukakan dalam 
konteks situasi zaman serta kondisi masa dan masyarakat mereka, serta 
pertimbangan-pertimbangan nalar mereka, dan bukannya hukum Allah yang jelas, 
pasti dan tegas.

  Di sini, tidaklah keliru jika dikatakan bahwa masalah batas aurat 
wanita merupakan salah satu masalah khilafiyah, yang tidak harus menimbulkan 
tuduh-menuduh apalagi kafir mengkafirkan. (hal. 165-167). Dalam bukunya yang 
lain,   "Wawasan Al-Quran", (cetakan ke-11, tahun 2000), hal. 179), Quraish 
juga sudah menulis: "Bukankah Al-Quran tidak menyebut batas aurat? Para 
ulama pun ketika membahasnya berbeda pendapat."

  Pandangan Quraish Shihab tersebut mendapat kritik keras dari Dr. Eli 
Maliki. Membahas QS 24:31 dan 33:59, Eli Maliki menjelaskan, bahwa Al-Quran 
sendiri sudah secara tegas menyebutkan batas aurat wanita, yaitu seluruh 
tubuh, kecuali yang biasa tampak, yakni muka dan telapak tangan. Para ulama 
tidak berbeda pendapat tentang masalah ini. Yang berbeda adalah pada 
masalah: apakah wajah dan telapak tangan wajib ditutup? Sebagian mengatakan 
wajib menutup wajah, dan sebagian lain menyatakan, wajah boleh dibuka.

  Saya sendiri berkeberatan dengan kesimpulan Quraish Shihab bahwa 
jilbab adalah masalah khilafiah. Saya katakan, yang menjadi masalah 
khilafiah adalah masalah muka dan telapak tangan, telapak kaki dan sebagian 
tangan sampai pergelangan, jika ada hajat yang mendesak.

  Kesimpulan Quraish Shihab - bahwa jilbab adalah masalah khilafiah --  
seyogyanya diklarifikasi, bahwa yang menjadi masalah khilafiyah diantara 
para ulama tidak  jauh-jauh dari masalah "sebagian tangan, wajah, dan 
sebagian kaki"; tidak ada perbedaan diantara para ulama tentang wajibnya 
menutup dada, perut, punggung, paha, dan pantat  wanita, misalnya.

  Kesimpulan ini perlu dipertegas, agar tidak ada salah persepsi 
diantara pembaca, bahwa 'batas aurat wanita' memang begitu fleksibel, 
tergantung situasi dan kondisi.

  Menurut Yusuf Qaradhawi, di kalangan ulama sudah ada kesepakatan 
tentang masalah 'aurat wanita yang boleh ditampakkan'. Ketika membahas makna 
"Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali apa yang biasa tampak 
daripadanya" (QS 24:31), menurut Qaradhawi, para ulama sudah sepakat bahwa 
yang dimaksudkan itu adalah "muka" dan "telapak tangan".

  Imam Nawawi dalam al-Majmu', menyatakan, bahwa aurat wanita adalah 
seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya. Diantara ulama mazhab 
Syafii ada yang berpendapat, telapak kaki bukan aurat. Imam Ahmad 
menyatakan, aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajahnya saja.

  Diantara ulama mazhab Maliki ada yang berpendapat, bahwa wanita cantik 
wajib menutup wajahnya, sedangkan yang tidak cantik hanya mustahab. 
Qaradhawi menyatakan --  bahwa aurat wanita adalah seluruh tubuh kecuali 
wajah dan telapak tangan - adalah pendapat Jamaah sahabat dan tabi'in 
sebagaimana yang tampak jelas pada penafsiran mereka terhadap ayat: "apa 
yang biasa tampak daripadanya." (Dikutip dari buku Fatwa-Fatwa Ko

Re: [ppiindia] Tulisanku yang terakhir?????

2006-10-09 Thread eLfiqa

Dalam kehidupan saya,  seringkali saya buat skenario film tentang diri saya. 
Temanya tentu saja kematian dan aktor yang memerankannya saya sendiri. 
Sekali waktu saya bayangkan saya mati tenggelam,  saya coba bagaimana 
rasanya detik2 ketika ajal hampir tercerabut akan betapa tersiksanya saya. 
Setelah saya mati maka tubuh ini pelan2 akan mendekati permukaan tanah nun 
di bawah sana, tak lama kemudian kaku dan pucat seluruh tubuh saya.  Saya 
banyangkan juga kalau tak ada orang yg tahu kalau saya tenggelam maka nasib 
tubuh saya sama saja kayak bangkai ikan di dasar air.  Secara pasti tubuh 
saya akan tercabik dengan sendirinya,  satu-satu anggota tubuh ini memisah 
dan mengambil posisi berlainan sesuai gejolak arus air yg menghanyutkannya. 
Saya tahu pastilah emak di rumah dan saudara2 saya menjadi panik karena saya 
tidak pulang beberapa hari.  Tak ada berita dan tak ada petunjuk bahwa saya 
lenyap dari muka bumi untuk keluarga saya.  Saya bayangkan kesedihan emak 
dan saudara2 yg bertahun-tahun tidak tahu bahwa saya sudah mati tenggelam 
dan mayatnya luruh bersama air.

Sekali waktu saya mengira saya akan mati karena kecelakaan lalu lintas. 
Tubuh saya terkapar dan banyak manusia merasa ngeri dan sedih. Saya 
bayangkan kemudian para keluarga saya diberi tahu oleh petugas kalau saya 
sudah menjadi mayat.  Saya bayangkan emak tentu akan sedih dan pastilah air 
matanya tak akan kering beberapa hari kemudian. Emak akan mulai 
menghitung-hitung betapa malangnya nasib saya. Masih muda, lajang, banyak 
bekerja keras membantu keluarga, tak punya harta yg ditinggalkan.  Emak 
pasti mengitung-hitung betapa hingga ajal menjemput saya belum merasa hidup 
dari hasil karya saya selama ini selain penderitaan dari kecil yang miskin 
dan hingga akhir hayat.

Sekali waktu saya mengira akan mati duduk.  Kini karena saya sudah 
berkeluarga maka saya melihat begitu anggota keluarga,  pasangan hidup,  dan 
anak-anak melihat orang tuanya terbujur kaku menjerit histerislah mereka. 
Dua anak yg masih kecil mungkin tidak begitu paham apa yg namanya kematian. 
Tapi saya sudah bayangkan emak saya akan menghitung-hitung betapa malangnya 
anak saya.  Kecil, polos, lugu dan miskin ketika orang tuanya telah tiada. 
Siapa yang akan memelihara mereka hingga besar kelak?  Emak dan saudara2 
saya pastilah berpikir anak2 saya betapa malangnya dan mereka mungkin merasa 
menyesal tidak berdaya untuk menampung kedua anak saya. Emak saya akan 
terus2 sering membelai rambut kedua anak saya yg masih kecil-kecil sekali. 
Pastilah emak saya akan sering2 bersenandung dan melagukan syair pilu. 
Dunia terasa kelam dan buram.

Ada banyak lagi skenario kematian yg mampir ke imajinasi saya. Setiap kali 
saya memerankan tokoh utama dalam film tersebut (kelak akan menjadi nyata) 
selalu saja saya sampai pada kehampaan.  Mati bukan harus disesali, begitu 
batin saya.  Tapi kesedihan memang bukan karena kematian yg saya alami, 
tetapi melihat yg ditinggalkan.  Kalau saya mati, maka sebtulnya itu hanya 
perulangan dari ketetapan dari Illahi pada org yg berbeda dalam setiap jeda 
beda waktu.

Allah maha pemurah dan tidak akan memberi derita yg paling berat pada 
hambanya di luar batas kemampuannya. Dan setiap akhir skenario kematian 
saya,  saya tahu segalanya akan berjalan sesuai kadar yg ditetapkan-Nya. 
Kita tak bisa mengelak dari kematian,  isteri/suami tak bisa mengelak dari 
kehilangan pasangannya.  Anak, orang tua kita, saudara dan lainnya akan 
secara alamiah menyesuaikan diri dengan kenyataan yg datang.  Tuhan Semesta 
Alam akan memberikan kekuatan pada masing-masing yg ditinggalkan menurut 
kehendak-Nya.

eLfiqa










***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Re: diskriminasi lee kuan yew

2006-10-09 Thread eLfiqa

Jangan takut.
Saya masih ingat dan akan selalu ingat ada segelintir orang China yg
barangkali lebih ngindonesia dari saya.
Dan AC mode saya masih bekerja dengan baik.  ;)
Thread ini sedang ngomongin  mayoritas China.  Yang tampak dan
dirasakan orang pribumi sehari-harinya.



- Original Message - 
From: "ndah maldiniwati" <[EMAIL PROTECTED]>
To: 
Sent: Thursday, October 05, 2006 9:38 AM
Subject: [ppiindia] Re: diskriminasi lee kuan yew


> kalem-kalem koh andre...walopun kesel, dongkol n muangkel ditangkis
> ajah ma yg adem2.
>
> saya kirimkan artikel berjudul " ketika nasionalisme dipertanyakan"
> http://ernichka77.multiply.com/journal/item/10
>
> saya sengaja ga copy-paste artikelnya biar skalian bisa liat foto2
> ade2 qt yg berjuang untuk mereh-putih.  untuk elfiqa: tolong turn off
> kompor mode-nya n turn on AC mode:)
>


> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Andrew Yuen" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>>
>> anda pelupa atau bloon sih?
>> masa tidak ngerti bahwa sejak seminar di AD thn 1967  itu telah
> membatasi
>> (bahkan meniadakan) kelompok etnik ini untuk terlibat di bidang-
> bidang
>> tertentu seperti militer, pegawai negeri sipil, dan ada kuota
> tersendiri
>> tiap tahunnya untuk masuk kampus negeri. Anda tidak tahu? saya
> mengalami
>> itu..
>>
>> Jangan menyalahkan mereka, toh mereka hanya diberikan satu jalan
> saja, yakni
>> berdagang... itupun hanya ngurusi yang pinggiran.. dan dibelakang
> mereka
>> juga tak sedikit berdiri para kaum berseragam dan bersenjata.. tidak
> perlu
>> saya sebutkan satu per satu nama institusi dan yayasan "kacang ijo"
> ini yang
>> berbisnis melalui tangan kaum minoritas ini.
>>
>> anda mestinya belajar untuk memahami bedanya China sebagai sebuah
> entitas
>> negara, etnik, sukubangsa.. sehingga tidak jungkir balik kacau balau
> seperti
>> ini..
>>
>> saran saya, banyak membaca sejarah yang benar dech.. sebelum
> berbacot di
>> milis ini..
>>
>> -ay-
>>
>> On 10/4/06, eLfiqa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>> >
>> >
>> > mestinya wajib militer itu dihidupkan di indonesia
>> > tanpa terkecuali semua orang dengan syarat tertentu
>> > harus merasakan pendidikan wajib militer
>> >
>> > terus kalau ada ada apa-apa
>> > yg telah menjalani wajib militer bisa direkrut untuk
>> > maju ke medan perang
>> >
>> > selama ini kan orang china enak2 aja tidur sementara
>> > pribumi melepas anak lelakinya menjadi umpan peluru
>> > di kancah medan laga kayak di tim tim (dulu) dan aceh.
>> > (barangkali ini juga salah satu akibat diskriminasi dulunya
>> > jaman orla/orba?)
>> >
>> > nah usaha2 yg bersifat bela negara ini apa ada dari
>> > para china indonesia 50 thn terakhir? apa kalau separuh
>> > kalimantan dijual ke asing, mereka turut merasa kehilangan
>> > misalnya?
>> >
>> > apa kalau aceh menjadi merdeka mereka kaum china ini
>> > ada merasa negara persatuan ini kehilangan? (untung aceh
>> > masih gabung).
>> >
>> > meskinya orang china jangan merasa dirinya china, tapi
>> > harus merasa indonesai yg kebetulan berdarah china.
>> >
>> > bukankah demikian yg terjadi dengan semua suku di indonesia?
>> >
>> >
>>
>> -- 
>> =
>> Perjuangan Melawan Kekuasaan adalah Perjuangan Ingatan Melawan Lupa
>> -Milan Kundera-
>> =
>>
>>
>> [Non-text portions of this message have been removed]
>>
>
>
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia 
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> 





***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/g

[ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread RM Danardono HADINOTO
*** dasar FPI.. ha ha ha



Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
Kris Fathoni W - detikcom

Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli 
pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut 
dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana 
pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.

"Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau 
pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri 
Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek 
Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin 
(9/10/2006).

Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes 
tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi 
yang berada di Indonesia.

"Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk. 
Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi, 
bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono. 

Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan 
kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi 
ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.

"Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti 
Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel 
adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)









***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] [POETRY] WU CHIN XAN ( II )

2006-10-09 Thread LEONOWENS SP
WU CHIN XAN ( II )
   
  Kini… kau mengejar impian, dibuai hasratmu
  Wu Chin Xan, rasamu adalah cawan perpecahan…
  sela-sela katamu adalah duri tajam, hancurkan surga
  mengoyak tabir Nirvana, namun tiada jemu kau bertekun 
  tundukkan kepalamu ke arah surga, manisnya satu kebebalan!
   
  Kebajikan telah kau sembunyikan, di balik lotus emas
  kini layu oleh butir-butir serakahmu! menyimpan
  rapat kelembutan langit, demi nama baikmu
  yang kau jaga, mengunci delapan angin…
   
  Oktober 2006, Leonowens SP 
   


-
Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] [ARTICLES] KEJAHATAN BERSELUBUNG PERDAMAIAN ( II )

2006-10-09 Thread LEONOWENS SP
KEJAHATAN BERSELUBUNG PERDAMAIAN ( II )
   
  Inilah karakter pemerintah di republik ini, terlalu munafik tanpa pernah 
berkaca kepada dirinya sendiri. Bahwasannya apa yang telah diperbuat oleh 
mereka (pemerintah) kepada rakyatnya, tak jauh berbeda kualitasnya dengan 
negara-negara yang dilanda konflik internal lainnya. Dalam arti disini, peran 
pemerintah yang tidak pernah beres kepada urusan di dalam negerinya sendiri. 
Bagaimana dengan kinerja BRR Aceh dalam pembangunan di Aceh pasca Tsunami lalu? 
Sampai hari ini sangat berantakan, dan rentan dengan praktik-praktik korupsi 
untuk proyek pembangunan tersebut.
   
  Seperti ambisiusnya pemerintah untuk mengirim pasukannya sebagai pasukan 
penjaga perdamaian PBB di Lebanon, tergabung dengan UNIFIL. “Kesempatan” ini 
dimanfaatkan sebagai momen untuk membeli panzer dari Perancis. Inilah 
karakteristik pemerintah di negara ini, ingin “gagah-gagahan” di luar negeri, 
tetapi di dalam negerinya harus mengeksploitasi dana anggaran negara. Bahkan 
hal itu selalu dijadikan sebagai ajang komoditas isu antar elit, dan terutama 
untuk melobi lembaga-lembaga donor untuk bantuan dana (hutang) baru. Suatu 
praksis ambigu pemerintah selalu mendapatkan perannya dalam hubungan antara 
negara terhadap masyarakatnya.
   
  Jika kita hendak berbicara tentang peran demokrasi yang selalu didengungkan 
oleh pemerintah dalam hampir rata-rata setiap pidatonya, maka suatu pertanyaan 
hendak dilontarkan balik kepada pemerintah: “apakah demokrasi yang dipraksiskan 
saat ini merupakan demokrasi bagi pemenuhan tuntutan masyarakat?”. Tentu tidak. 
Tetapi pemerintah selalu menggelindingkan isu demokrasi sebagai alat untuk 
mencapai suatu prestise di mata negara-negara luar, terutama kaum imperium 
global. Maka ketidakjujuran pemerintah bahwasannya demokrasi saat ini adalah 
demokrasi-nya kaum berduit, sudah sering diungkapkan secara telanjang oleh 
kelompok oposisi pemerintahan. Demokrasi macam apa yang diberikan oleh 
pemerintah untuk suatu kemaslahatan masyarakat di Aceh sana, dan terhadap 
masyarakatnya di seluruh Indonesia?
   
  Pemerintahan psikopat kali ini berupaya “unjuk gigi” dalam praksis-praksis 
solidaritas global, tetapi dengan cara melupakan realitas kejahatan sistemik di 
dalam negerinya sendiri. Seperti kasus pembunuhan Munir, dengan keputusan vonis 
cuma dua tahun penjara saja untuk Pollycarpus Budihari Priyanto oleh Mahkamah 
Agung. Sedangkan aktor-aktor konspiratif lainnya, semua tidak tersentuh sama 
sekali. Bahkan tidak ada niat baik pemerintah untuk hal ini, selain 
reaksi-reaksi “lip service” belaka. Inilah republik mafia, ketika suatu roda 
politik harus digerakkan oleh elit-elit yang berkarakter mafia struktural.
   
  Jadi kalau sekarang ini presiden, wakil presiden, dan Kapolri langsung 
memberikan over-reaksi dan langsung “berkoar-koar” tentang penegakan hukum 
nyata dalam kasus pembunuhan Munir. Pertanyaannya lagi adalah: “apa yang 
dikerjakan mereka selama ini dalam kasus tersebut?”. Dan seorang Kapolri itu 
seharusnya konsisten untuk bekerja lebih bertanggung jawab sebagai aparat 
penegak hukum. Bukan hanya ber-klise politis di media untuk menghilangkan (mata 
rantai) suatu praktik konspiratif dalam pembunuhan tersebut. Bukankah mereka 
telah membenarkan suatu praksis konspirasi pembunuhan dengan suatu konspirasi 
baru untuk menutupi konspirasi sebelumnya??? 
   
  Jadi, suatu “perbuatan baik” pemerintah yang terlalu ditonjolkan sedemikian 
bombastis, apalagi sampai seorang presidennya sebagai calon peraih Penghargaan 
Nobel, sudah patut dipertimbangkan ketidak-layakannya. Karena, Indonesia belum 
lepas terbebas dari “budaya kemunafikan” yang sedemikian mengakar, sehingga 
setiap tindak kejahatan struktural sering dianggap sebagai suatu kewajiban 
pemerintah untuk menjaga eksistensi negaranya. Dan untuk bapak presiden 
Republik Indonesia, agar kembali berpikir secara lebih konsisten, apakah layak 
dicalonkan sebagai calon peraih Penghargaan Nobel? Jika merasa kurang layak, 
maka lebih baik mengundurkan diri secara lebih bijak dari pencalonan 
tersebut.***
   
  Oktober 2006, Leonowens SP 
   


-
Do you Yahoo!?
 Everyone is raving about the  all-new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [E

[ppiindia] (Detik-detik yang menentukan) . . . SIASAT WIRANTO.

2006-10-09 Thread RedTOLERANSI
RRR
Komentar:




Bagaimanapun, kami (RedTOLERANSI) mengucapkan terimakasih kepada BJ Habibie
atas
terbitnya buku "Detik-Detik Yang Menentukan" ini. Apalagi kalau Prabowo
menyainginya dengan
menerbitkan buku juga . . .

Hal ini sangat penting untuk menyegarkan kembali ingatan banyak orang
("progresip/reformist")
yang sudah terkena penyakit Amnestik (pelupa ataupun pura-pura lupa . . .).
Sebab, alangkah
semakin malangnya dan semakin celakanya Negeri dan Bangsa Indonesia ini,
jika melupakan
ataupun pura-pura melupakan segala peristiwa-peristiwa yang telah
menjerumuskannya
kejurang kesengsaraan !

Dan Wiji Thukul (aktivis dan penyair yang telah mereka hilangkan) pernah
berpesan:

 * apa guna punya ilmu tinggi - *
*kalau hanya untuk mengibuli *
* apa guna banyak baca buku -
kalau mulut kau bungkam melulu
*
Wiji Thukul.

*di mana-mana moncong senjata - *
*berdiri gagah kongkalikong *
*dengan kaum cukong . . .*

*. . .  sajakku adalah kebisuan  yang sudah kuhancurkan *
*   sehingga aku bisa mengucapkan - *
*dan engkau mendengarkan *

*  sajakku melawan kebisuan !*
RedTOLERANSI*RRR

From:"B.DORPI P." <[EMAIL PROTECTED]>


To:"!B. DORPI P." <[EMAIL PROTECTED]> Subject: Re.: Siasat Wiranto
Date: Mon, 9 Oct 2006 09:23:56 +0700
Edisi. 33/XXXV/09 - 15 Oktober 2006

*Siasat Wiranto*


KONTROVERSI buku *Detik-detik yang Menentukan* karya *Bacharuddin Jusuf
Habibie* belum juga usai. Ini wajar. Buku itu berkisah tentang masa-masa
krisis ketika Indonesia sedang mengalami perubahan zaman: perubahan
pemerintahan dari rezim otoriter Soeharto menuju era (mudah-mudahan)
demokratis. Sebuah perubahan drastis, dan Habibie, sosok yang selama zaman
Orde Baru dikenal amat dekat dengan Soeharto, ingin mengungkapkan babak
sejarah penting itu kepada publik. Tentu menurut versinya.

Memang tak semua orang suka Habibie, apalagi bagi pihak yang dalam buku
bekas Presiden RI ini digambarkan dengan tinta hitam. Jenderal Prabowo,
misalnya, amat gusar oleh insinuasi yang terpancar dari catatan Habibie itu,
yang menyiratkan tudingan bahwa ia menyiapkan sebuah kudeta.

*Prabowo telah membantah tudingan tak langsung itu dan minta agar buku itu
direvisi. Habibie menolak. Prabowo pun memutuskan untuk melakukan
klarifikasi dengan menulis buku juga.* Dapat diduga, kisah itu tentu
diharapkannya akan membuat citra dirinya lebih kinclong dan lawan-lawannya
pada masa itu lebih kelam. Orang ramai pun dipersilakan mengambil kesimpulan
sendiri, buku siapa yang dapat dipercaya dan yang tidak.

*Harus diakui, Habibie, Wiranto, dan Prabowo adalah tiga tokoh penting pada
masa transisi itu.* Tinggal Prabowo yang belum menulis buku. Sebagai
jenderal yang ketika itu paling banyak membawahkan pasukan, bekas menantu
Soeharto ini punya kekuatan militer terkuat namun tak punya legitimasi untuk
mengambil alih kekuasaan. Jenderal Wiranto, yang mendapat surat perintah
Soeharto untuk mengambil alih keamanan, memiliki legitimasi itu tapi tak
diyakini mendapat dukungan kuat dari pasukan TNI. B.J. Habibie, sebagai
wakil presiden, adalah sosok yang secara konstitusional paling berhak
mengisi posisi presiden, setelah Soeharto menyatakan berhenti. Namun, ia
dianggap masyarakat sebagai orang terdekat Soeharto, hingga mendapat
penolakan dari para aktivis penggerak reformasi.

*Habibie bertahan di puncak kekuasaan tak sampai dua tahun.* Pada masa
pemerintahannya, pemilihan umum berlangsung dan berbagai ketetapan MPR
maupun undang-undang yang bersifat reformis lahir di bawah tekanan
demonstrasi mahasiswa yang terus membanjir. *Pers Indonesia mendapatkan
kembali kemerdekaan,* dan hak-hak politik rakyat yang terpasung diraih
kembali. *Semua konsesi itu membuat Indonesia menjadi lebih demokratis
sekaligus membuat masa kepresidenan Habibie berhenti karena laporan
pertanggungjawabannya ditolak MPR
*

*Habibie, pada akhirnya, hanya menjadi presiden untuk masa
transisi.*Bukunya adalah kisah kenaikannya menjadi presiden dan apa
yang terjadi pada
masa pemerintahannya. Jelas tak semua kejadian diceritakannya dengan
gamblang. Habibie sendiri mengakui buku itu hanya mengungkapkan sekitar 70
persen dari catatannya. Sisanya, kata Habibie, hanya akan dilontarkan ke
orang ramai jika ia yakin hal itu ta

[ppiindia] Re: diskriminasi lee kuan yew

2006-10-09 Thread RM Danardono HADINOTO
Dizaman orla, semua yang tak sejalan, sepikiran, adalah dhimmi...

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "eLfiqa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> 
> dalam konteks Islam di Indo yah gak ada.
> tapi di luar itu, akibat kebijakan orla hampir
> hampir bisa dibilang status china seperti dhimmi.
> 
> 
> - Original Message - 
> From: "Ari Condro" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: 
> Sent: Saturday, October 07, 2006 11:37 AM
> Subject: Re: [ppiindia] diskriminasi lee kuan yew
> 
> 
> > aku baru tahu kalo china masuk aktegori dzimmi di indoensia 
ini :D  ada
> > buktinya ndak :p
> >
> > On 10/4/06, eLfiqa <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >>
> >>
> >> mestinya wajib militer itu dihidupkan di indonesia
> >> tanpa terkecuali semua orang dengan syarat tertentu
> >> harus merasakan pendidikan wajib militer
> >>
> >> terus kalau ada ada apa-apa
> >> yg telah menjalani wajib militer bisa direkrut untuk
> >> maju ke medan perang
> >>
> >> selama ini kan orang china enak2 aja tidur sementara
> >> pribumi melepas anak lelakinya menjadi umpan peluru
> >> di kancah medan laga kayak di tim tim (dulu) dan aceh.
> >> (barangkali ini juga salah satu akibat diskriminasi dulunya
> >> jaman orla/orba?)
> >>
> >> nah usaha2 yg bersifat bela negara ini apa ada dari
> >> para china indonesia 50 thn terakhir? apa kalau separuh
> >> kalimantan dijual ke asing, mereka turut merasa kehilangan
> >> misalnya?
> >>
> >> apa kalau aceh menjadi merdeka mereka kaum china ini
> >> ada merasa negara persatuan ini kehilangan? (untung aceh
> >> masih gabung).
> >>
> >> meskinya orang china jangan merasa dirinya china, tapi
> >> harus merasa indonesai yg kebetulan berdarah china.
> >>
> >> bukankah demikian yg terjadi dengan semua suku di indonesia?
> >>
> >> - Original Message -
> >> From: "Nugroho Dewanto" 
> >> <[EMAIL PROTECTED]
> >> >
> >> To: >
> >> Sent: Tuesday, October 03, 2006 9:15 AM
> >> Subject: [ppiindia] diskriminasi lee kuan yew
> >>
> >> >
> >> > Diskriminasi, Kata Lee Kuan Yew
> >> >
> >> > Harry Tjan Silalahi*)
> >> >
> >>
> >>
> >>
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> > 
*
**
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia 
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
> > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> > 
*
**
> > 
_
_
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




[ppiindia] Kabar dari dan tentang Bali

2006-10-09 Thread Ikranagara
Aku sudah kembali dari Jakarta. Sebelumnya sempat ngeluyur ke Jatim 
(aduh... ada lumpur panasnya Lapindo!!!) dan Bali (ada apa di 
Bali?). Catatan ini aku tulis di Washington DC.

Sebenarnya aku ke Bali itu ada acara kesenian di Candi Dasa dan di 
Ubud. Panjang deh ceritanya, tapi singkatnya adalah aku sempat isi 
acara diskusi dan baca puisi. Bali bikin betah deh! Tapi Jakarta 
tidak menyenangkan lagi, terutama akibat semrawutnya lalulintas dan 
kebisingannya dan panasnya dan nyamuknya dan ...

Bali memang masih sepi dari turis sejak bom yang kedua kalinya 
diledakkanitu. Turis masih takut. Agen perjalanan tidak berani 
merekomendasikan langganannya untuk ke Bali. Padahal Bali sih 
menurut aku aman dan membuat aku jadi betah.

Di Bali sekarang ada gerakan membangkitkan semangat bekerja dan 
bersaing untuk kalangan orang Bali terutama yang beragama Hindu. 
Gara-gara hebatnya yang namanya bisnis turisme, maka rame-ramelah 
orang Bali (yang Hindu dan non-Hindu) menggerayangi bisnis yang 
menghasilkan dolar ini! Ya, yang masuk kantung mereka itu sih tidak 
banyak dalam arti prosentasenya, tidak sampai 10 persen sih, memang, 
tapi kalau diterjemahkan ke dalam rupoiah ya tergolong tinggilah! 
Yang lebih banyak mengalirnya ke kantung infvestor dari Jawa dan 
luar negeri tentu saja! Yang bekerja keras untuk meladeni para turis 
memang orang Bali. 

Nah, yang "bukan orang Bali" bagaimana? Mereka ini pendatang, 
umumnya dari Jawa Timur yang penduduknya padat dan banyak yang 
miskin itulah! Mereka ini siap bekerja keras untuk pekerjaan macem 
apa saja.

Gara-gara konsentrasi Orang Bali pada pariwisata, maka banyak 
lowongan kerja yang terbuka untuk pendatang yang mau melakukan 
kerja "kotor" dan "rendah" seperti manen padi di sawah, mencangkul 
lumpur, dll. Juga kerjaan di dapur restoran, angkut sampah, dll. 
Jualan bakso keliling di bawah terik panas. Juga buka rombong jualan 
kecil-kecilan ini dan itu. Langganan mereka adalah Orang Bali itu 
tadilah!

Jadi, yang langsung dapat kerjaan meladeni turis itu umumnya ya 
Orang Bali, sebab mereka faham seluk beluk alam dan adat Orang Bali. 
Yang pendatang mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Orang Bali.

Maka ketika bom meledak untuk pertamakalinya, keadaan guncang! 
Bisnis pariwisata terpukul hebat! 

Itu terjadi di daerah-daerah yang punya bisnis pariwisata seperti 
sekitar Denpasar, Gianyar, Kelungkung, Karangasem dan belakangan 
menyusul Singaraja. Tapi daerah seperti Jemberana (ibukotanya 
Negara) tempat kelahiran saya, keadaan itu tidak berlaku. Ekonominya 
aman. Tidak bergantung kepada turisme. Demikian juga di daerah-
daerah yang punya bisnis turis tadi, masih ada sektor-sektor ekonomi 
yang tidak terganggu oleh adanya bom pertama itu tadi.

Namun demikian, bom pertama itu tidaklah menyebabkan keadaan 
perekonomian turisme sama sekali ambruk. Malah kemudian tampak 
adanya kepulihan kembali. Harapan pun ada.

Tapi ketika ada bom kedua meledak kembali di Bali, maka ekonomi 
turisme itu benar-benar ambruk sama sekali, sampai sekarang! 
Kemiskinan mulai tampak di Bali, meskipoun tidak sampai muncul 
pengemis di jalan-jalan seperti di Jawa. Bali tidak pernah kenal 
pengemis, kecuali satu kali yaitu gara-gara meletusnya Gunung Agung 
dahulu kala itu saja.

Dalam keadaan ambruk itulah muncul gerakan yang agak berbau "Bali 
Sentris" yang tujuannya sebenarnya mulya, yaitu membuat agar Orang 
Bali tidak malu mengerjakan pekerjaan "kotor" dan "kasar". Ini 
berarti mereka ini akan menggusur posisi para pandatang yang 
menguasai sektor ini. Mulailah tampak slogan-slogan, bahkan tindakan-
tindakan kasar yang tidak mengenakkan para pendatang. Ekses ini 
sedang marak bagaikan bara di bawah sekam di seluruh pelosok Bali. 
Ada yang mencemaskan hal ini, dan mulailah mereka melakukan kritik 
terhadap ekses-ekses ini lewat media. Polemik yang mengtengahkan isu 
ini akan masuk ke ranah politik lokal Bali, terutama untuk 
memperebutkan kursi Gubernur. Balon Cagub sudah tampak pasang kuda-
kuda dengan mengeluarkan dana besar untuk menunjang gerakan koperasi 
dan semacamnya yang bisa menggaet Wong Cilik korban ambruknya 
ekonomi turisme paska bom kedua itu.

Apakah akan muncul isu agama nanti? Saya percaya hal ini tidak akan 
ada, karena kami yang beragama islam di Bali tetap diaku 
sebagai "Nyame Slam" (=saudara yang beragama Islam). Jadi, isunya 
adalah "anti pendatang" dengan motivasi merebut kembali lahan 
ekonomi yang ditinggalkan demi turisme itu.


Ikra.-
==






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dih

Re: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread Kartono Mohamad
Kita membutuhkan banyak Menteri yang berani ngomong "sensible" seperti ini.
Yang tidak takut pada citra politi di mata mereka yang mengaku membela Islam

KM 
 
---Original Message---
 
From: ppiindia@yahoogroups.com
Date: 10/09/06 23:27:01
To: ppiindia@yahoogroups.com
Subject: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
 
*** dasar FPI.. ha ha ha

Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
Kris Fathoni W - detikcom

Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli 
pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut 
dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana 
pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.

"Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau 
pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri 
Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek 
Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin 
(9/10/2006).

Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes 
tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi 
yang berada di Indonesia.

"Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk. 
Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi, 
bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono. 

Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan 
kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi 
ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.

"Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti 
Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel 
adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)


 
 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://standraise.corp.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://standraise.corp.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread Mas Bagong
Hehehe...
Inkonsistensi nih...
Politik kita bebas aktif anti penjajahan...
Tapi beli senjata dari negara penjajah...
Katanya menentang bentuk agresi Israel
Tapi beli senjata dari Israel
Ada apa?
Adakah george washington mesem dibalik pesawat Kfir?
DG


On 10/10/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kita membutuhkan banyak Menteri yang berani ngomong "sensible" seperti
> ini.
> Yang tidak takut pada citra politi di mata mereka yang mengaku membela
> Islam
>
> KM
>
> ---Original Message---
>
> From: ppiindia@yahoogroups.com
> Date: 10/09/06 23:27:01
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
>
> *** dasar FPI.. ha ha ha
>
> Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> Kris Fathoni W - detikcom
>
> Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli
> pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut
> dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
>
> "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin
> (9/10/2006).
>
> Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> yang berada di Indonesia.
>
> "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk.
> Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi,
> bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
>
> Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan
> kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
>
> "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Re: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread tr�l�s
iya nih, lagian apa ga ada lagi warung lain yg jualan senjata?

Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Hehehe...
Inkonsistensi nih...
Politik kita bebas aktif anti penjajahan...
Tapi beli senjata dari negara penjajah...
Katanya menentang bentuk agresi Israel
Tapi beli senjata dari Israel
Ada apa?
Adakah george washington mesem dibalik pesawat Kfir?
DG

On 10/10/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kita membutuhkan banyak Menteri yang berani ngomong "sensible" seperti
> ini.
> Yang tidak takut pada citra politi di mata mereka yang mengaku membela
> Islam
>
> KM
>
> ---Original Message---
>
> From: ppiindia@yahoogroups.com
> Date: 10/09/06 23:27:01
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
>
> *** dasar FPI.. ha ha ha
>
> Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> Kris Fathoni W - detikcom
>
> Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli
> pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut
> dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
>
> "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin
> (9/10/2006).
>
> Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> yang berada di Indonesia.
>
> "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk.
> Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi,
> bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
>
> Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan
> kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
>
> "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Get your email and more, right on the  new Yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread tr�l�s
iya nih, lagian apa ga ada lagi warung lain yg jualan senjata?

Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Hehehe...
Inkonsistensi nih...
Politik kita bebas aktif anti penjajahan...
Tapi beli senjata dari negara penjajah...
Katanya menentang bentuk agresi Israel
Tapi beli senjata dari Israel
Ada apa?
Adakah george washington mesem dibalik pesawat Kfir?
DG

On 10/10/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kita membutuhkan banyak Menteri yang berani ngomong "sensible" seperti
> ini.
> Yang tidak takut pada citra politi di mata mereka yang mengaku membela
> Islam
>
> KM
>
> ---Original Message---
>
> From: ppiindia@yahoogroups.com
> Date: 10/09/06 23:27:01
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
>
> *** dasar FPI.. ha ha ha
>
> Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> Kris Fathoni W - detikcom
>
> Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli
> pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut
> dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
>
> "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin
> (9/10/2006).
>
> Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> yang berada di Indonesia.
>
> "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk.
> Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi,
> bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
>
> Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan
> kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
>
> "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Get your own web address for just $1.99/1st yr. We'll help. Yahoo! Small 
Business.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread tr�l�s
iya nih, lagian apa ga ada lagi warung lain yg jualan senjata?

Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  Hehehe...
Inkonsistensi nih...
Politik kita bebas aktif anti penjajahan...
Tapi beli senjata dari negara penjajah...
Katanya menentang bentuk agresi Israel
Tapi beli senjata dari Israel
Ada apa?
Adakah george washington mesem dibalik pesawat Kfir?
DG

On 10/10/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kita membutuhkan banyak Menteri yang berani ngomong "sensible" seperti
> ini.
> Yang tidak takut pada citra politi di mata mereka yang mengaku membela
> Islam
>
> KM
>
> ---Original Message---
>
> From: ppiindia@yahoogroups.com
> Date: 10/09/06 23:27:01
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
>
> *** dasar FPI.. ha ha ha
>
> Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> Kris Fathoni W - detikcom
>
> Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli
> pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut
> dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
>
> "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin
> (9/10/2006).
>
> Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> yang berada di Indonesia.
>
> "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk.
> Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi,
> bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
>
> Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan
> kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
>
> "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread tr�l�s
maksute jualan pesawat..., (ampe besalahan, maklum masih subuh sekali..)

trúlÿsøúl <[EMAIL PROTECTED]> wrote:  iya nih, lagian apa ga ada lagi 
warung lain yg jualan senjata?

Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Hehehe...
Inkonsistensi nih...
Politik kita bebas aktif anti penjajahan...
Tapi beli senjata dari negara penjajah...
Katanya menentang bentuk agresi Israel
Tapi beli senjata dari Israel
Ada apa?
Adakah george washington mesem dibalik pesawat Kfir?
DG

On 10/10/06, Kartono Mohamad <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kita membutuhkan banyak Menteri yang berani ngomong "sensible" seperti
> ini.
> Yang tidak takut pada citra politi di mata mereka yang mengaku membela
> Islam
>
> KM
>
> ---Original Message---
>
> From: ppiindia@yahoogroups.com
> Date: 10/09/06 23:27:01
> To: ppiindia@yahoogroups.com
> Subject: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
>
> *** dasar FPI.. ha ha ha
>
> Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> Kris Fathoni W - detikcom
>
> Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli
> pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut
> dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
>
> "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin
> (9/10/2006).
>
> Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> yang berada di Indonesia.
>
> "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk.
> Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi,
> bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
>
> Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan
> kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
>
> "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
>
>
>
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>

[Non-text portions of this message have been removed]


-
Get your email and more, right on the new Yahoo.com 

[Non-text portions of this message have been removed]



 


-
Yahoo! Messenger with Voice. Make PC-to-Phone Calls to the US (and 30+ 
countries) for 2¢/min or less.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 




Re: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread Ananto
.."Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)

AP:
menhan mengutip omongannya GD tuh... :-p statement itu kan yang jadi alasan
utama GD dalam membuka hubungan dagang dengan Israel... :))

salam,
ananto


On 10/9/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> *** dasar FPI.. ha ha ha
>
>
>
> Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> Kris Fathoni W - detikcom
>
> Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli
> pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut
> dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
>
> "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin
> (9/10/2006).
>
> Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> yang berada di Indonesia.
>
> "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk.
> Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi,
> bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
>
> Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan
> kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
>
> "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Re: MA: Pollycarpus Tak Terbukti Bunuh Munir

2006-10-09 Thread Mas Bagong
Kate temen ane yang dokter... yang namanya arsen itu nggak mungkin muncul
segitu banyak kalau diberikan secara kronik, artinye... arsen yang kadarnya
ngudubilah setan di tubuh Oom Munir itu diberiken secara cepat jangka
pendek... Kalo melihat itu, berarti nggak mungkin Oom Munir makannye di
rumah atawa di tempat lain, kecuali di pesawat itu...
Kalo dikatakan nggak sengaja, kok nggak mungkin?
jadi gampang aja... gamparin aja tuh si poli, pramugari plus awak pesawat
biar ngaku, gampang toh?
DG


On 10/7/06, Harry Hoepoedio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau Polycarpus dinyatakan tidak membunuh Munir maka siapa yang membunuh.
> Dan siapa yang menyuruh? Berarti pula orang2 yang dulunya dicurigai berada
> dibelakang layar, dibelakang Polycarpus, harus dinyatakan tidak terbukti
> menyuruh Polycarpus atau barangkali ada orang lain yang melakukan pembunuhan
> itu. Atau jangan2 apa yang disebut sebagai "pembunuhan" itu tidak pernah
> terjadi. Bisa jadi arsenik yang ditemukan didalam tubuh Munir datangnya dari
> sumber2 lain yang berbeda. Jangan mentang2 Polycarpus berindikasi sebagai
> "agen" intel lalu dituduh sebagai pelakunya. Bagaimana kalau yang melakukan
> adalah "agen intel pihak lain" yang ingin mendiskreditkan intel Republik
> kita. Untuk tujuan tertentu yang lebih besar, tidak tertutup kemungkinan
> bahwa semua pihak bisa jadi pembunuhnya, bukan "agen" BIN saja, bisa jadi
> juga "agen" Kontras sendiri.
>
>
>
> -
> All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done
> faster.
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 





Re: [ppiindia] Tarik Ulur Sistem Pertahanan Indonesia

2006-10-09 Thread Mas Bagong
Sorry jack bukannya ngilang, lagi nginteli Mas Nug...(hehehehe)
Nggak lagi inspeksi ama audit yang 6000 orang itu lho... biar nggak seleweng
kanan seleweng kiri...
Mas Nug,
Stryker dibuat di jaman normal... Raptor juga di jaman normal, wong
Sovietnya udah gulung kasur... Musuhnya siapa coba?Hanya milisi yang bernama
Taliban,... tentara hansip yang bernama AB Irak...
Nah kalau bicara aple to aple... Bandingkan dengan Malaysia, musuhnya siapa
coba? Bahkan nggak ada pemberontakan... Tapi yang namanya pertahanan itu
mas, adalah urusan yang sedemikian pentingnya, sehingga tidak mungkin hanya
diberikan kepada badut-badut di Senayan itu...
Lha kalo tentara suruh mikirin orang mlarat lagi, nanti katanya dwi
fungsi... Ya sudah tentara ngurusi panser supaya tetap jalan... ngurusi tank
supaya tetap bisa nembak...
Apa iya kalo orang mlarat, terus tentaranya cuma dikasih pentungan?
Mas Nug, yen ora ngerti kene tak kandhani...
Dalam konsep perang non-konvensional, dimana yang dihadapi bukanlah pasukan
reguler, diperlukan sistem persenjataan yang pas... Bayangin kalo ngadepin
gerilya OPM pake tank T-72 atawa Abrams? Yang cocok adalah unit-unit light
cavalry, yang bisa airmobile, all-terrain combat... Senjata juga sama,
bayangin untuk ngantem GAM harus pakai F-16? parah khan? Andai saja kita
punya pesawat COIN macam Tucano atawa Pucara, tentu akan lebih mustahak...
Kontras ama Imparsial? Wah mereka itu cuma slilit di gigi saya aja mas...
nggak lebih ama preman pasar johar yang bisanya cuma koar-koar sambil njilat
pantat kiri-kanan pakdhe bush.. biar dapet george washington mesem...
DG



On 10/7/06, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> wah, mas bagungnya ngilang, ndak nongol lagi ..:D
>
> On 10/5/06, Nugroho Dewanto < [EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> >
> > At 04:20 PM 10/5/2006, you wrote:
> >
> > >Hehehe...
> > >F22 Raptor nggak pake tender Jack! yang ada USAF bikin spec list, lalu
> > >produk-produk dibandingkan, jadi deh F22 Raptor (padahal ia lebih mahal
>
> > lho
> > >dari saingannya YF 23 Northrop)
> > >Sama kasus dengan panser Stryker US Army, spec list dibuat jadi deh
> > Stryker,
> > >padahal harganya lebih mahal dari Piranha Swiss, Steyr Pandur Austria,
> > >mengapa? karena spec-nya yang memenuhi ya cuma Stryker...
> > >Beli senjat bukan seperti beli dodol, yang paling murah langsung angkut
> > >mas...
> > >Ini bicara masalah pertahanan, kemampuan survive, masalah hidup-mati
> > >orang banyak...
> > =
> >
> > hehehe
> > gak usah jauh-jauh di amerika. di indonesia juga bisa saja
> > beli senjata tanpa tender. dengan syarat untuk keperluan khusus
> > atau karena waktu yang sempit. kopassus biasa pakai senjata
> > terbaik dari israel, jerman dll sesuai keperluan mereka. kalau lagi
> > perang mana sempat bikin tender?
> >
> > tapi kita bicara bukan dalam situasi seperti itu bukan?
> > kita bicara situasi yang normal-normal saja. situasi ketika
> > calo bergentayangan. mereka seperti kutu busuk yang suka
> > menyedot darah dan berada di tempat gelap. persis situasi
> > ketika pengadaan senjata dilakukan lewat penunjukan,
> > tanpa tender.
> >
> > jangan bandingkan juga good governance-nya amerika dengan
> > indonesia, bung. nanti anda bandingkan juga rasa dodol dengan
> > hotdog, repot.
> >
> > pesawat, kapal dan tank amerika memang bagus. tapi ambulans,
> > bis kota, kereta dan mobil pemadam kebakaran mereka juga bagus.
> >
> > masak di indonesia, perlengkapan tentara mau bagus sendiri
> > sementara kondisi fasilitas umum menyedihkan?
> >
> > apa sih ancaman pertahanan indonesia? dari luar? nggak ada, mas.
> > cuma pemberontakan di dalam negeri karena saudara-saudara
> > kita itu miskin, terkebelakang dan merasa diperlakukan tidak adil.
> > pendekatan kesejahteraan yang lebih diperlukan, bukan pendekatan
> > keamanan.
> >
> > maka yang diperlukan pemberantasan korupsi. biasakan pengadaan
> > barang dengan tender terbuka. jangan main tunjuk rekanan seenak
> > udel.
> >
> > >Kalau masalah mbedili orang ostrali, males-iya, ama kanca-kancanya
> nggak
> > >perlu saya mas, biaran si Amrozy cs aja... Kalau nanti saya yang nembak
> > >katanya musuh HAM, penjahat internasional... Kalau GAM nembak tentara,
> > >katanya itu resiko jadi tentara... kalau GAM ketembak, katanya
> 'excessive
> > >power abuse'... Kalau OPM ngampak tentara, katanya salah sendiri
> tentara
> > >pergi ke papua, tentara nggak ke papua, katanya nggak bertanggung
> > jawab...
> > >
> > >Sayang ya wartawan seperti anda kok cethek sekali wawasannya (atau
> > >jangan-jangan memang anda bukan wartawan?) Pantesan Tempo sekarang jauh
> > >sekali dari Tempo 80-an, analisanya sekarang ancuur min
> > >DG
> > =
> >
> > apa boleh buat, zaman militer main koboi-koboian dar-der-dor
> > memang sudah berakhir.
> >
> > diktator militer sudah bangkrut di seluruh dunia, kecuali di
> > myanmar.
> >
> > sekarang zaman demokrasi dan penghormatan hak asasi manusia.
> > silakan kalau anda mau menangisi kenyataan itu seumur hidup.
> >
> > tapi seb

Re: [ppiindia] Re: HASIL PEMILIHAN UMUM DI AUSTRIA 1 OKTOBER 2006

2006-10-09 Thread Mas Bagong
podho di Indonesia! Yang cilik-cilik minoritas mancing-mancing yang
mayoritas...
DG


On 10/5/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Cilokonya, yang menyulut yang baru datang, yang betuknya lain,
> bahasanya lain, agamanya lain, yang masih miskin, melawan yang punya
> rumah dan yang sudah adaptasi lama...
>
> Eropa gak tambah miskin kok, yang miskin berdatangan.. kadang kadang
> leewat laut pakai sampan usang..
>
> DH
>
>
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Sejarah selalu berulang: kemiskinan selalu menyulut api rasialisme
> dan
> > kebencian...
> > DG
> >
> >
> > On 10/2/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > >
> > > HASIL PEMILIHAN UMUM DI AUSTRIA 1 OKTOBER 2006
> > > Danardono HADINOTO
> > >
> > > Kemarin, hari Minggu, 1 Oktober, dilakukan Pemilihan Umum untuk
> > > parlament di Austria, sebuah negara yang berbentuk republik
> > > federasi, mirip Jerman dan Swiss.
> > >
> > > Secara tradisional, pemenang utama di negeri ini, yang selalu,
> silih
> > > berganti menyandang pemerintahan, adalah Partai Kristen Demokrat
> > > (Österreichische Volkspartei – ÖVP), dan Partai Sosial Demokrat
> > > (Sozialdemokratische Partai Österreichs – SPÖ).
> > >
> > > Setelah dua periode legislatur terdesak ke bangku oposisi,
> kemarin
> > > Partai Sosial Demokrat berhasil meraih kembali kekuasaan. Dibawah
> > > pimpinan Dr. Gusenbauer, partai ini akan segera membentuk
> > > pemerintahan.
> > >
> > > Sebagaimana juga trend diseluruh Europa, hampir tak ada partai
> yang
> > > mampu meraih kemenangan mutlak, yakni diatas 50%, sehingga dapat
> > > memerintah sendiri, maka juga kemenangan ini kali, bukanlah
> > > kemenangan mutlak bagi Partai Sosial Demokrat, namun kemenangan
> > > relatif, dengan kelebihan suara sedikit.
> > >
> > > Pembagian kursi di parlement adalah sbb.:
> > >
> > > SPÖ:  68 kursi
> > > ÖVP: 66 kursi
> > > FPÖ (Partai Liberal): 21 kursi
> > > Grün (Partai Hijau): 20 kursi
> > > BZÖ (juga Liberal, sempalan dari FPÖ): 8 kursi
> > >
> > > Kemenangan Partai Sosial Demokrat ini berarti tergulingnya
> golongan
> > > konservatif (kanan tengah), digantikan politik para sosial
> demokrat
> > > (kiri tengah). Dibelakang Partai Sosialdemokrat berdiri terutama
> > > serikat buruh,  karyawan, mahasiswa dan kaum intellektual
> demokrat.
> > >
> > > Dibelakang Partai Kristen Demokrat terutama berdiri jajaran
> > > pengusaha menengah dan industri besar, farmer, pejabat tinggi
> > > pemerintah dan para The Haves.
> > >
> > > Kedua partai terbesar ini sebenarnya mengalami kemunduran hasil
> > > pemilihan, dimana kemunduran Partai Kristen Demokrat lebih besar
> > > daripada Partai Sosial demokrat. Akibatnya, Partai Sosial
> demokrat
> > > yang meraih pimpinan.
> > >
> > > KEMENANGAN MUTLAK BAGI PARTAI KECIL
> > >
> > > Secara keseluruhan, pemenang pemilihan kali ini adalah tiga
> partai
> > > kecil, yakni FPÖ (liberal kanan), Hijau (demokrat kiri dan
> penganut
> > > perlindungan alam). Partai kecil ketiga, BZÖ adalah pecundang
> dalam
> > > pertarungan politik kemarin.
> > >
> > > Mengapa terjadi pergeseran ke partai kecil?
> > >
> > > Para analis melihat sebabnya dalam ketidak puasan pemilih pada
> > > partai partai besar, yang mereka anggap tidak memperhatikan
> > > kepentingan wong cilik.
> > >
> > > Keresahan penduduk pada umunya adalah mengenai 1. meningkatnya
> > > pengangguran, 2. ketidakpastian dalam system kesehatan
> diakibatkan
> > > kian mahalnya biaya medis, dan 3. last but not least,
> bertambahnya
> > > orang asing dari wilayah non Europa, terutama migrant Muslim,
> yang
> > > dianggap sulit diintegrasikan (menyendiri dan mengelompok).
> > >
> > > Setelah 11 September, ditambah rentetan berita mengenai
> terrorisme
> > > yang terkait agama, masalah protes kartun nabi Muhammad dan
> pidato
> > > Paus, serta pergesekan antar agama, maka penduduk kian bersikap
> > > ultra kanan. Slogan slogan Hitler mulai dikumandangkan kembali.
> Di
> > > Austria keadaan memang belum separah di ex wilayah Jerman timur
> > > dengan Neonazi, atau di Belgia, namun jumlah penduduk yang takut
> > > pada kelompok yang beragama Non Kristen kian besar.
> > >
> > > FPÖ tiba tiba meloncat menjadi tiga terbesar. Dibawah pimpinan
> H.C.
> > > Stracher seorang politician muda yang ber-.api-api, partai ini
> > > konsekuen menghasut penduduk dengan me-nakut nakuti,  Austria
> akan
> > > menjadi Timur Tengah yang kelam. pengikut mereka adalah terutama
> > > penduduk kulit putih yang ada dibawah, pekerja , pedagang kecil,
> > > pensiunan kecil, dan..para penganggur.
> > >
> > > Setiap demokrat terkejut ya terperanjat melihat kemenangan FPÖ
> ini,
> > > yang dengan slogan slogan  untuk menghindarkan Islamisasi Austria
> > > ("Daham statt  Islam"), dll, meraih kemenangan yang dahsyat.
> > >
> > > Hal ini akan menjadi pelajaran bagi partai partai kecil lainnya
> di
> > > Europa, yang melihat, adanya kans menang dengan menghasut rakyat.
> > > Kenyataan dilapangan, ba

[ppiindia] Re: INFO JILBAB : "Mendiskusikan Jilbab di Pusat Studi Al-Qur'an"

2006-10-09 Thread RM Danardono HADINOTO
Sangat mencerahkan...


DH

--- In ppiindia@yahoogroups.com, "eLfiqa" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>   "Mendiskusikan Jilbab di Pusat Studi Al-Qur'an"
>   Dr.Quraish Shihab tetap berpendapat jilbab adalah masalah 
khilafiah, 
> pendapat ganjil menurut pandangan ulama Salaf. Baca Catatan Akhir 
Pekan 
> [CAP] Adian Husaini ke-163
> 
> 
>   Oleh: Adian Husaini
> 
> 
>   Hari Kamis, (21/9/2006), saya diundang untuk membedah buku 
Prof. Dr. 
> Quraish Shihab yang berjudul "Jilbab, Pakaian Wanita Muslimah: 
Pandangan 
> Ulama Masa Lalu dan Cendekiawan Kontemporer".   Tempatnya di Pusat 
Studi 
> Al-Quran, Ciputat, lembaga yang dipimpin oleh Quraish Shihab 
sendiri. Hadir 
> sebagai pembicara adalah Quraish Shihab, Dr. Eli Maliki, Dr. 
Jalaluddin 
> Rakhmat, dan saya sendiri.
> 
>   Acara ini mendapat sambutan yang cukup hangat. Ruangan yang 
tersedia 
> tidak mampu menampung ratusan hadirin.  Banyak peserta harus 
berdiri, karena 
> kehabisan tempat duduk. Bertindak sebagai moderator adalah Dr. 
Mukhlis 
> Hanafi, doktor tafsir lulusan Universitas al-Azhar Kairo, yang 
baru beberapa 
> bulan kembali ke Indonesia. Ketika masih di Kairo, Mukhlis Hanafi 
sendiri 
> sudah menulis satu makalah yang mengkritik pendapat Quraish Shihab 
tentang 
> jilbab. Dr. Eli Maliki, doktor bidang fiqih -- yang juga lulusan 
Al-Azhar - 
> mendadak menggantikan Dr. Anwar Ibrahim, anggota Komisi Fatwa MUI 
yang 
> berhalangan hadir.
> 
>   Prof. Quraish Shihab - seperti biasanya - dengan tenang 
mengawali 
> paparannya yang 'kontroversial' tentang jilbab. Sudah lama ia 
mempunyai 
> pendapat bahwa jilbab adalah masalah khilafiah - satu pendapat 
yang ganjil 
> menurut pandangan para ulama Islam terkemuka.
> 
>   Dalam bukunya tersebut, Quraish menyimpulkan, bahwa: "ayat-
ayat 
> al-Quran yang berbicara tentang pakaian wanita mengandung aneka 
> interpretasi." Juga, dia katakan: "bahwa ketetapan hukum tentang 
batas yang 
> ditoleransi dari aurat atau badan wanita bersifat zhanniy yakni 
dugaan."
> 
>   Masih menurut Quraish, "Perbedaan para pakar hukum itu 
adalah 
> perbedaan antara pendapat-pendapat manusia yang mereka kemukakan 
dalam 
> konteks situasi zaman serta kondisi masa dan masyarakat mereka, 
serta 
> pertimbangan-pertimbangan nalar mereka, dan bukannya hukum Allah 
yang jelas, 
> pasti dan tegas.
> 
>   Di sini, tidaklah keliru jika dikatakan bahwa masalah batas 
aurat 
> wanita merupakan salah satu masalah khilafiyah, yang tidak harus 
menimbulkan 
> tuduh-menuduh apalagi kafir mengkafirkan. (hal. 165-167). Dalam 
bukunya yang 
> lain,   "Wawasan Al-Quran", (cetakan ke-11, tahun 2000), hal. 
179), Quraish 
> juga sudah menulis: "Bukankah Al-Quran tidak menyebut batas aurat? 
Para 
> ulama pun ketika membahasnya berbeda pendapat."
> 
>   Pandangan Quraish Shihab tersebut mendapat kritik keras dari 
Dr. Eli 
> Maliki. Membahas QS 24:31 dan 33:59, Eli Maliki menjelaskan, bahwa 
Al-Quran 
> sendiri sudah secara tegas menyebutkan batas aurat wanita, yaitu 
seluruh 
> tubuh, kecuali yang biasa tampak, yakni muka dan telapak tangan. 
Para ulama 
> tidak berbeda pendapat tentang masalah ini. Yang berbeda adalah 
pada 
> masalah: apakah wajah dan telapak tangan wajib ditutup? Sebagian 
mengatakan 
> wajib menutup wajah, dan sebagian lain menyatakan, wajah boleh 
dibuka.
> 
>   Saya sendiri berkeberatan dengan kesimpulan Quraish Shihab 
bahwa 
> jilbab adalah masalah khilafiah. Saya katakan, yang menjadi 
masalah 
> khilafiah adalah masalah muka dan telapak tangan, telapak kaki dan 
sebagian 
> tangan sampai pergelangan, jika ada hajat yang mendesak.
> 
>   Kesimpulan Quraish Shihab - bahwa jilbab adalah masalah 
khilafiah --  
> seyogyanya diklarifikasi, bahwa yang menjadi masalah khilafiyah 
diantara 
> para ulama tidak  jauh-jauh dari masalah "sebagian tangan, wajah, 
dan 
> sebagian kaki"; tidak ada perbedaan diantara para ulama tentang 
wajibnya 
> menutup dada, perut, punggung, paha, dan pantat  wanita, misalnya.
> 
>   Kesimpulan ini perlu dipertegas, agar tidak ada salah 
persepsi 
> diantara pembaca, bahwa 'batas aurat wanita' memang begitu 
fleksibel, 
> tergantung situasi dan kondisi.
> 
>   Menurut Yusuf Qaradhawi, di kalangan ulama sudah ada 
kesepakatan 
> tentang masalah 'aurat wanita yang boleh ditampakkan'. Ketika 
membahas makna 
> "Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali apa yang 
biasa tampak 
> daripadanya" (QS 24:31), menurut Qaradhawi, para ulama sudah 
sepakat bahwa 
> yang dimaksudkan itu adalah "muka" dan "telapak tangan".
> 
>   Imam Nawawi dalam al-Majmu', menyatakan, bahwa aurat wanita 
adalah 
> seluruh tubuhnya kecuali wajah dan telapak tangannya. Diantara 
ulama mazhab 
> Syafii ada yang berpendapat, telapak kaki bukan aurat. Imam Ahmad 
> menyatakan, aurat wanita adalah seluruh tubuhnya kecuali wajahnya 
saja.
> 
>   Diantara ulama mazhab Maliki ada yang berpendapat, bahwa 
wanita cantik 
> wajib menutup wajahnya, sedang

Re: [ppiindia] Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat

2006-10-09 Thread Mas Bagong
Buset dah Cina dikatakan negara tanpa agama, Rusia juga...
Menhan ini kacau kali... Trus kristen ortodoks ama konghucu bukan agama ya?
DG


On 10/10/06, Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> .."Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
>
> AP:
> menhan mengutip omongannya GD tuh... :-p statement itu kan yang jadi
> alasan
> utama GD dalam membuka hubungan dagang dengan Israel... :))
>
> salam,
> ananto
>
>
> On 10/9/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > *** dasar FPI.. ha ha ha
> >
> >
> >
> > Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> > Kris Fathoni W - detikcom
> >
> > Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan membeli
> > pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes tersebut
> > dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> > pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
> >
> > "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> > pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> > Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> > Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, Senin
> > (9/10/2006).
> >
> > Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> > tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> > yang berada di Indonesia.
> >
> > "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai bentuk.
> > Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan Yahudi,
> > bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
> >
> > Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah melakukan
> > kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> > ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
> >
> > "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama seperti
> > Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> > adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> ***
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> >
> >
> ***
> >
> __
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubs

[ppiindia] Re: Menhan: Soal Pesawat dari Israel ==>napa ga make buatan sendiri??

2006-10-09 Thread ndah maldiniwati
Mungkin krn pak Menhan Lulusan UI jd kurang informasi teknologi dari 
reken-rekan yang di ITB, karena menurut budi rahardjo di ITB sudah 
dikembangkan UAV. Kenapa tidak menjajaki dulu produk dalam negeri, 
kalo nanti masih kurang memuaskan kan bisa diperbaiki dan 
dikembangkan sesuai spesifikasi yang dibutuhkan. Kalo semuanya musti 
impor sedangkan didalam negeri tersedia, kapan produk INDO bisa 
mendunia???
Artikel yg saya ambil dr blogg 
http://rahard.wordpress.com/2006/09/30/impor-uav-dari-israel/

Baru saja saya membaca sebuah berita di Koran Tempo mengenai 
keinginan Indonesia untuk membeli Unmanned Aerial Vehicles (UAV) 
dari Israel. Wah? Ini cukup mengherankan bagi saya karena saya 
mengetahui ada beberapa penelitian di ITB yang telah berhasil 
menghasilkan UAV ini. Sedikitnya ada dua kelompok di kampus yang 
telah berhasil mengembangkan UAV ini. (Saya sudah melihat presentasi 
mereka.)
UAV ini akan digunakan dalam kegiatan intelijen / militer (TNI) 
sehingga sifatnya sangat rahasia dan stragegis. Bukankah untuk hal-
hal yang strategis seperti ini sebaiknya kita kembangkan di dalam 
negeri sendiri? Kita dapat melakukannya! Kita wajib melakukannya. 
Ini negara kita yang harus kita lindungi bersama-sama.

Pertanyaannya adalah:
Mengapa membeli UAV dari luar negeri? Toh kita bisa membuat sendiri.
Kalaupun membeli, mengapa membeli dari Israel? Ingat, kita tidak 
memiliki hubungan diplomatik dengan Israel. Ya saya paham bahwa 
tingkat teknologi yang dikembangkan oleh Israel memang sangat maju 
(tinggi). Tapi … ini masalah strategis.



--- In ppiindia@yahoogroups.com, Ananto <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> .."Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama 
seperti
> Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
> 
> AP:
> menhan mengutip omongannya GD tuh... :-p statement itu kan yang 
jadi alasan
> utama GD dalam membuka hubungan dagang dengan Israel... :))
> 
> salam,
> ananto
> 
> 
> On 10/9/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > *** dasar FPI.. ha ha ha
> >
> >
> >
> > Menhan: Demo FPI Soal Pesawat dari Israel Tidak Tepat
> > Kris Fathoni W - detikcom
> >
> > Jakarta - Front Pembela Islam (FPI) memerotes rencana Dephan 
membeli
> > pesawat tanpa awak dan siskomsat dari Israel. Namun, protes 
tersebut
> > dinilai tidak tepat. Sebab pengelola terbesar dalam rencana
> > pembelian pesawat tersebut adalah Filipina, bukan Israel.
> >
> > "Sekarang ini tidak ada satupun alutsista termasuk radar atau
> > pesawat tanpa awak yang murni dari satu negara," kata Menteri
> > Pertahanan Juwono Sudarsono, usai acara buka puasa di Komplek
> > Perumahan Menteri, Widya Chandra, Jl Gatot Soebroto, Jakarta, 
Senin
> > (9/10/2006).
> >
> > Juwono juga mempertanyakan konsistensi FPI dalam melakukan protes
> > tersebut. Karena dia menilai, saat ini telah banyak unsur Yahudi
> > yang berada di Indonesia.
> >
> > "Uang dari orang-orang Yahudi banyak beredar dalam berbagai 
bentuk.
> > Antara lain patungan antara AS dengan Yahudi, Kanada dengan 
Yahudi,
> > bahkan India dengan Yahudi," jelas Juwono.
> >
> > Selain itu Juwono juga menambahkan, kalau Indonesia telah 
melakukan
> > kerjasama dengan negara-negara yang terdiri dari orang Yahudi
> > ataupun memiliki pengaruh dari Yahudi sejak tahun 1968.
> >
> > "Selama ini kita juga berhubungan dengan negara tanpa agama 
seperti
> > Rusia dan Cina. Harusnya FPI juga melarang, paling sedikit Israel
> > adalah negara yang punya agama," tutur Juwono.(ahm)
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > 
*
**
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju 
Indonesia
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> >
> > 
*
**
> > 
_
_
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg 
otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan 
dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>






***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan y

[ppiindia] Privatisasi Pendidikan: Agenda WTO - Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread A Nizami
Privatisasi pendidikan sangat berbahaya. Kenyataan
yang ada telah mengakibatkan naiknya uang masuk di PTN
di Indonesia hingga Rp 25 juta-rp 150 juta.

--- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

> apa anda punya solusi untuk tidak menjadikan org yg
> bekerja 
> dipendidikan itu antek AS/WTO?Kapitalis.  Cukup
> berikan solusinya!! 

Saya tidak menyatakan semua orang yang bekerja di
pendidikan antek AS/WTO/Kapitalis. Sebagian pendidik
seperti Revrisond Baswir, dll justru menolak
privatisasi kampus.

Untuk tidak jadi antek itu adalah pilihan. Kalau masih
punya nurani pasti menolak.

> Dan jika anda menolak tunjukkan sikap anda dalam
> mengkritisi RUU BHP 
> agar tidak menjadi UU.  jangan hanya menstempel
> jidat org seenaknya.

Dengan menulis penolakan ini adalah satu sikap.
Ketimbang menulis pembelaan...:)
 
> Pendidikan memang mahal, dosen, guru & staf
> pendidikan perlu digaji, 
> lstrik, komputer, alat lab, buku, semuanya harus
> beli.  Seharusnya 
> pendidikan memang tanggungjawab pemerintah, tp jika
> pemerintah MERASA 
> MISKIN untuk membantu yg miskin, harus sperti apa
> institusi pendidikan 
> berjuang menyelenggarakan pendidikan?? jawaban
> singkat yg banyak 
> diambil: Naikkan SPP, bebankan biaya pendidikan
> semuanya ke mahasiswa/
> plajar!!  dan sekali lg saya bilng: inilah kebodohan
> kaum intelektual.

Menurut saya wajar jika para pendidik akhirnya
menaikan SPP jika pemerintah enggan membantu dan
memprivatisasi PT. Dalam bisnis yang dipikirkan adalah
keuntungan. Bukan sedekah.

Yang bodoh adalah pihak yang berusaha memprivatisasi
PT. Mereka menyuruh para pendidik berbisnis mencari
uang guna menghidupi PT. Padahal seharusnya tugas
mereka adalah mendidik siswanya. Jangankan pendidik.
Perusahaan besar dan berpengalaman macam Salim Group,
Ciputra, Lippo Group, Bakrie Group saja bisa merugi
dan berhutang trilyunan rupiah kepada negara, apalagi
para pendidik jika disuruh berbisnis.

PT terkemuka macam UI, ITB, dan UGM saja menjelang
privatisasi menaikan uang masuk PT jadi sekitar rp
25-150 juta. Bagaimana mungkin orang menengah bawah
yang pintar bisa masuk ke situ?

Jelas privatisasi PT adalah proses pembodohan bangsa.
Oleh karena itu harus dilawan.

Anggaran pendidikan APBN 2006 ada Rp 43,3 trilyun(1).
Seandainya jumlah siswa ada 60 juta, separuhnya
bersekolah di sekolah negeri (sisa sekolah swasta
macam Trisakti, UKI, Gunadarma, dsb), maka pemerintah
cukup membiayai 30 juta siswa. Artinya setiap siswa
bisa dapat beasiswa lebih dari 1,4 juta rupiah/tahun
atau rp 120 ribu/bulan.

Nah jika 1 kelas ada 40 siswa, maka didapat rp 4,8
juta/bulan. Itu sudah cukup untuk bayar gaji guru yang
paling hanya rp 2 juta/bulan.

Untuk komputer? Misalkan 1 sekolah punya 12 kelas.
Tiap kelas punya 40 murid. Artinya 1 sekolah punya 480
murid. Harga 20 komputer @ rp 4 juta hanya rp 80 juta.
Bisa dipakai selama 4 tahun, artinya per tahun cukup
Rp 20 juta. Rp 20 juta dibagi 480 murid = rp
41.667/tahun/murid atau Rp 3.472 per bulan. Ketutup
kan?

RAPBN 2007 diperkirakan sekitar Rp 700 trilyun. Jika
anggaran pendidikan 10% saja, maka akan ada uang
sebesar Rp 70 trilyun per tahun untuk menutupi biaya
pendidikan. Ini masih lebih kecil ketimbang cicilan
hutang sebesar Rp 170 trilyun/tahun yang harus
dibayarkan ke CS-nya WTO=IMF dan World Bank.

Selama 50 tahun lebih pemerintah Indonesia bisa
menyediakan pendidikan yang murah bagi warganya.
Sebelum lengser Soeharto, iuran di UI hanya Rp 200
ribu/semester. Di India juga bisa murah.

Jadi pendidikan kalau mau dibikin murah bisa, kalau
dibuat mahal/dibisniskan juga bisa.

Privatisasi Pendidikan adalah salah satu agenda
Privatisasi WHO yang hanya memeras rakyat dan
menguntungkan segelintir pemilik modal (2).

(1) Harian SIB
(http://www.hariansib.com/index.php?option=com_content&task=view&id=11508&Itemid=36)
(2) Walhi - Privatisasi Air
http://www.walhi.or.id/kampanye/air/privatisasi/priv_air/
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami
> <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Jangan samakan yang menolak dgn yang mendukung.
> > Zaman Belanda dulu juga yg namanya antek Belanda
> sudah
> > ada.
> > Sekarang jadi antek AS/WTO/Kapitalis.
> > 
> > Kalau saya insya Allah akan menolak pendidikan
> > dibisniskan sehingga orang miskin sulit mendapat
> > pendidikan.
> > 
> > --- aris solikhah <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > 
> > > Tepat sekali mas. Dalam pertemuan forum antar
> > > Rektor, 2 tahun silam sebenarnya para rektor
> > > berusaha mengkritisi tentang privatisasi public
> > > sevice kesepakatan WTO yang di dalamnya salah
> > > satunya adalah bidang pendidikan.
> > > 
> > >  Selanjutnya bisa jadi rumah sakit dll. Para
> Rektor
> > > berusaha menolaknya, sayangnya gaya indah dan
> > > polesan BHMN, BHP membuat kekritisan ini
> terlewati.
> > > Memang harus jeli mengamatinya. CMIIW
> > > 
> > > Seperti kita sering mendengungkan menolak
> > > liberalisasi perdagangan. Ucapan tak seiring
> tingkah
> > > laku. Perilaku kita malah menuju liberalisasi
> > > perdagangan dengan menerima privat

Re: [ppiindia] Privatisasi Pendidikan: Agenda WTO - Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread aris solikhah
Kangmas,

Pernahkah mas berpikir, plis buang jauh-jauh kata antek-antek dengan untuk para 
dosen saya dan di perguruan tinggi. Para dosen dll itu orang2 yang pintar, 
hanya saja pengemasan sosialisasi BHP sangat halus dibungkus cantik dan sekilas 
sesuai rasional intelektual, sulit untuk ditolak. Mereka bodoh? saya kira 
tidak, mereka hanya kurang jeli dan terbujuk indahnya bungkusan luar dan 
alasannya. 

Lha ya gimana tidak, masing-masing PT dengan BHP diberi keluasan untuk 
mengelola manajemennya sendiri tanpa ada campur tangan Dikti dll. Apakah mereka 
dikatakan antek? bukan tapi orang yang tidak tahu sperti saya dan Anda 
sebelumnya.

Yang membuatnya tak kalah cerdas, kita perlu sangat jeli menganalisa.  Anda pun 
mas mengatakan menolak ini setelah ada analisa dari seseorang kan? Bukan 
analisa Anda sendiri ^_^.  

Mungkin mas sebelum menolaknya, bahkan tidak tahu apa itu BHP dan BHMN?  Yang 
patut mas ingat, hampir semua orang setuju untuk menolak BHP jika tahu 
kenyataannya seperti ini. Lalu apa yang kita lakukan untuk membendungnya? 
Pendidikan terkait dengan generasi masa depan. 

Dengan mengatakan semua orang itu antek, bukannya orang sadar, bisa jadi sandal 
melayang ke jidad Anda mas.:(( Bukan membela lho, but hati-hatilah memakai 
bahasa. KIta tak boleh menggeneralisir, apalagi kalau kita tidak memahami 
faktanya secara mendalam.

salam hangat,
aris



A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Privatisasi pendidikan sangat berbahaya. 
Kenyataan
yang ada telah mengakibatkan naiknya uang masuk di PTN
di Indonesia hingga Rp 25 juta-rp 150 juta.

--- ndah maldiniwati  wrote:

> apa anda punya solusi untuk tidak menjadikan org yg
> bekerja 
> dipendidikan itu antek AS/WTO?Kapitalis.  Cukup
> berikan solusinya!! 

Saya tidak menyatakan semua orang yang bekerja di
pendidikan antek AS/WTO/Kapitalis. Sebagian pendidik
seperti Revrisond Baswir, dll justru menolak
privatisasi kampus.

Untuk tidak jadi antek itu adalah pilihan. Kalau masih
punya nurani pasti menolak.

> Dan jika anda menolak tunjukkan sikap anda dalam
> mengkritisi RUU BHP 
> agar tidak menjadi UU.  jangan hanya menstempel
> jidat org seenaknya.

Dengan menulis penolakan ini adalah satu sikap.
Ketimbang menulis pembelaan...:)
 
> Pendidikan memang mahal, dosen, guru & staf
> pendidikan perlu digaji, 
> lstrik, komputer, alat lab, buku, semuanya harus
> beli.  Seharusnya 
> pendidikan memang tanggungjawab pemerintah, tp jika
> pemerintah MERASA 
> MISKIN untuk membantu yg miskin, harus sperti apa
> institusi pendidikan 
> berjuang menyelenggarakan pendidikan?? jawaban
> singkat yg banyak 
> diambil: Naikkan SPP, bebankan biaya pendidikan
> semuanya ke mahasiswa/
> plajar!!  dan sekali lg saya bilng: inilah kebodohan
> kaum intelektual.

Menurut saya wajar jika para pendidik akhirnya
menaikan SPP jika pemerintah enggan membantu dan
memprivatisasi PT. Dalam bisnis yang dipikirkan adalah
keuntungan. Bukan sedekah.

Yang bodoh adalah pihak yang berusaha memprivatisasi
PT. Mereka menyuruh para pendidik berbisnis mencari
uang guna menghidupi PT. Padahal seharusnya tugas
mereka adalah mendidik siswanya. Jangankan pendidik.
Perusahaan besar dan berpengalaman macam Salim Group,
Ciputra, Lippo Group, Bakrie Group saja bisa merugi
dan berhutang trilyunan rupiah kepada negara, apalagi
para pendidik jika disuruh berbisnis.

PT terkemuka macam UI, ITB, dan UGM saja menjelang
privatisasi menaikan uang masuk PT jadi sekitar rp
25-150 juta. Bagaimana mungkin orang menengah bawah
yang pintar bisa masuk ke situ?

Jelas privatisasi PT adalah proses pembodohan bangsa.
Oleh karena itu harus dilawan.

Anggaran pendidikan APBN 2006 ada Rp 43,3 trilyun(1).
Seandainya jumlah siswa ada 60 juta, separuhnya
bersekolah di sekolah negeri (sisa sekolah swasta
macam Trisakti, UKI, Gunadarma, dsb), maka pemerintah
cukup membiayai 30 juta siswa. Artinya setiap siswa
bisa dapat beasiswa lebih dari 1,4 juta rupiah/tahun
atau rp 120 ribu/bulan.

Nah jika 1 kelas ada 40 siswa, maka didapat rp 4,8
juta/bulan. Itu sudah cukup untuk bayar gaji guru yang
paling hanya rp 2 juta/bulan.

Untuk komputer? Misalkan 1 sekolah punya 12 kelas.
Tiap kelas punya 40 murid. Artinya 1 sekolah punya 480
murid. Harga 20 komputer @ rp 4 juta hanya rp 80 juta.
Bisa dipakai selama 4 tahun, artinya per tahun cukup
Rp 20 juta. Rp 20 juta dibagi 480 murid = rp
41.667/tahun/murid atau Rp 3.472 per bulan. Ketutup
kan?

RAPBN 2007 diperkirakan sekitar Rp 700 trilyun. Jika
anggaran pendidikan 10% saja, maka akan ada uang
sebesar Rp 70 trilyun per tahun untuk menutupi biaya
pendidikan. Ini masih lebih kecil ketimbang cicilan
hutang sebesar Rp 170 trilyun/tahun yang harus
dibayarkan ke CS-nya WTO=IMF dan World Bank.

Selama 50 tahun lebih pemerintah Indonesia bisa
menyediakan pendidikan yang murah bagi warganya.
Sebelum lengser Soeharto, iuran di UI hanya Rp 200
ribu/semester. Di India juga bisa murah.

Jadi pendidikan kalau mau dibikin murah bisa, kalau
dibuat mahal/dibisniskan juga bisa.

Privatisasi Pendidikan a

[ppiindia] tips KEROKAN :))

2006-10-09 Thread tr�l�s
 Artikel ini akan membahas teknik kerokan atau
 kerikan untuk pemula.
 Saat tubuh anda terasa demam, kepala pusing, badan
lunglai, kadang disertai gejala flu, mungkin anda
sedang terkena penyakit lokal yang disebut Masuk
Angin. Jika anda manusia modern, maka usaha pertama adalah dengan mencari 
obat-obatan ke apotik atau toko obat.

Tapi ketika obat-obatan sudah tidak mampu lagi
mengobati sakit anda, cobalah pengobatan alternatif
yang sudah dipercaya selama berabad-abad oleh nenek
moyang kita, kerokan(tm) atau kerikan(tm)
(selanjutnya akan disebut kerokan). Jika anda sudah
pernah melihat sendiri, kerokan adalah hal yang
sangat mudah dilakukan, akan tetapi jika anda belum,
artikel berikut diharapkan akan membantu anda.

Alat dan Bahan :
  
Untuk memulai kerokan, alat yang perlu dipersiapkan
adalah sebagai berikut:
  
1. Zat penghangat, bisa berupa balsem gosok,
remason(tm) atau minyak kayu putih. Alternatif lain
adalah menggunakan minyak tanah (serius, jaman dulu
pakai ini), tapi ngantri untuk mendapatkannya hanya
akan menambah pasien. Untuk anak kecil (balita)
sebaiknya gunakan bawang merah.
  
2. Koin untuk pengerok. Sebaiknya gunakan uang Rp
100 lama, 100 kuningan (yang katanya ada campuran
emas), atau 500 kuningan. Hindari menggunakan koin
yang berbahan alumunium (koin mata uang baru),
karena memiliki sisi yang tajam. Penggunaan koin
mata uang asing tidak disarankan, karena carinya
susah (*hayyyah*). Kecuali jika anda tinggal di luar
negeri.
  
3. Tissue, atau lap untuk membersihkan koin saat
kerokan.
  
4. Tempat yang bersih, lapang, dan nyaman untuk
berbaring.
  
5. Sarana hiburan: televisi, radio, atau i-pod.
Jika tidak ada, majalah atau koran juga bisa.

Algoritma kerokan :
  
A. Persiapan Kerokan
1. Usahakan tubuh korban pasien dalam keadaan
bersih. Kalau masih bisa berdiri, usahakan mandi
terlebih dahulu.
  
2. Pasien ditidurkan telungkup, usahakan dalam
posisi senyaman mungkin.
  
3. Aktifkan sarana hiburan, hal ini akan sangat
membantu mengurangi kebosanan saat mengerok/dikerok.
HP tidak perlu dimatikan.
  
4. Diagram koin saat melakukan kerokan adalah
sebagai berikut :

Ket:
W : gaya tekan tangan
V : kecepatan gerak
Ø : sudut koin

B. Kerokan
1. Untuk mempersiapkan tubuh, agar tidak kaget saat
dikerok, usapkan minyak gosok ke punggung terlebih
dahulu.
  
2. Mulailah mengerok dari punggung kanan, diawali
dari 4-5 cm sebelah kanan tulang belakang ke arah
uar. Arah pengerokan mengikuti tulang rusuk,
 menghasilkan garis melengkung.
  
 3. Koin agak ditekan, jangan terlalu kuat dan
jangan terlalu lemah, yang sedang-sedang saja.
Lakukan berulang-ulang dengan arah yang sama. Jika
dalam 10-15 kali kerok warna berubah menjadi merah,
berarti pasien benar-benar sedang sakit. Sedangkan
jika tidak, sebaiknya hentikan saja, karena hanya
akan menyiksa pasien (lecet-lecet) .

4. Lanjutkan dengan bagian kiri yang sejajar dengan
kerokan yang dilakukan di nomer 3.

Keterangan: saat kerokan ini, kadang-kadang daki
terkumpul di ujung koin. Gunakan tisu atau handuk
untuk membersihkannya.
  
5. Ulangi langkah 3 dan 4, sekitar 2-3 cm dibawah
kerokan sebelumnya. Usahakan tetap pada daerah
diantara tulang rusuk. Begitu seterusnya sampai ke
bawah.

C. Setelah Kerokan
1. Usapkan lagi minyak gosok ke punggung, gunakan
handuk untuk membersihkan sekaligus memijat
punggung.
  
2. Minumlah minuman yang hangat, atau kalau bisa
makan bubur kacang ijo dan STMJ.
  
3. Gunakan baju yang hangat dan nyaman. Jika anda
belum bisa membuat bubur kacang ijo.

4. Rendam kaki dengan air hangat.
5. Tidur

Tips :
1. Jangan terlalu sering kerokan, karena dapat
menimbulkan kecanduan (kerokan addiction syndrom).
  
2. Hindari menggunakan pakaian dengan punggung
terbuka setelah kerokan. Karena orang-orang akan
Watch Your Back!(tm).
  
3. Jika anda punya modal, bukalah usaha "SPA dan
KEROK", sepertinya akan diminati oleh wanita modern
yang suka pakai baju minim.
  
4. Jika sakit berlanjut, hubungi dokter. Jangan
saya!



-
Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls.  Great rates 
starting at 1¢/min.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

[ppiindia] Privatisasi Pendidikan: Agenda WTO - Re: Kompas : BHP Identik Kapitalisme Kampus?

2006-10-09 Thread ndah maldiniwati
Privatisasi menjadi momok yang menakutkan bagi setiap insitusi (dlm 
hal ini pendidikan) krn sebagai pelaku pelaksana roda pendidikan 
yang tau benar besarnya biaya yang dibutuhkan mereka menyadari bahwa 
tidak memiliki kemampuan dalam menggalang sumber dana untuk membuat 
roda tersebut berputar.  

Benar bahwa pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah, fakir 
miskin dan anak terlantar yang sudah sangat jelas tercetak dalam UUD 
45 juga merupakan tanggungjawab negara, namun apakah qt melihat 
kenyataan dari tahun 45 sampai detik ini NEGARA BERTANGGUNGJAWAB thd 
fakir miskin dan anak.  Begitu banyak amanat UUD'45 yang akhirnya 
hanya menjadi Ujung-Ujung Duit.

Semoga saja RUU BHP ini tidak disyahkan menjadi UU BHP, karena 
PT&masyarakat belum siap dengan konsekuensi solusi konyol naiknya 
biaya SPP yg membumbung tinggi. Namun jika hal ini terjadi seperti 
telah bergulirnya BHMN, Dan jika akhirnya RUU BHP menjadi UU BHP 
bagaimana menyikapinya?? Itulah yang seharusnya dipersiapkan.  
Kenapa banyak PT di luar negeri yang bisa menjalankan roda produksi 
mahasiswa dengan kualitas bagus namun memiliki pungutan SPP yang 
rendah??

Coba anda perhatikan laporan keuangan The Australian University
http://info.anu.edu.au/Discover_ANU/University-
wide_Publications/ANU_Annual_Reports.asp
lihat pemasukan yang besar dari sisi research dan kerjasama industri.
Benar, ada kerjasama dengan industry, dan itu adalah bisnis.  tapi 
bisnis disini tidak seperti perusahan2 yg mas sebutkan itu.  Umumnya 
bisnis yg dijalin PT dgn perusahaan adalah dibidang research, PT 
meneliti, Perusahaan membiayai, formula dipatenkan dan produk 
dipasarkan.  Keuntungannya bukan cuman UANG tp alumni PT yg menjalin 
kerjasama jg bisa menjadi SDM di Perusahaan tersebut.

Bagaimana seorang pendidik bisa berprofesi ganda sbg pengusaha?? 
tentunya tidak semua dosen akan menjadi university enterpreneur, 
harus ada barisan enterpreneur untuk ikut menggerakan roda 
pendidikan kampus di bidang bisnis.  Sekarang tinggal bagaimana 
kampus MENJUAL DIRINYA ke perusahaan untuk dilirik sbg mitra, 
lihatlah cara Kyoto University menjaring mitra usaha
http://www.kyoto-u.ac.jp/english/etop_b/ef-top.htm
ato Monash University 
http://monashcommercial.com/research/investment/index.html
Apakah PT di Indonesia ada dalam websitenya yg spt ini?? tidak! 
mereka hanya menampilkan data saja, tapi bagaimana bekerjasama dgn 
PT trsbut sangat jarang ditampilkan, paling2 cuman contact us

Apakah privatisasi trsbt akan terjadi atau tidak, PT di Indonesia 
tetap harus berusaha mandiri mencari sumber pembiayaan lainnya agar 
bisa menyelenggarakan pendidikan dengan MURAH & BERKUALITAS.  

--- In ppiindia@yahoogroups.com, A Nizami <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Privatisasi pendidikan sangat berbahaya. Kenyataan
> yang ada telah mengakibatkan naiknya uang masuk di PTN
> di Indonesia hingga Rp 25 juta-rp 150 juta.
> 
> --- ndah maldiniwati <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> 
> > apa anda punya solusi untuk tidak menjadikan org yg
> > bekerja 
> > dipendidikan itu antek AS/WTO?Kapitalis.  Cukup
> > berikan solusinya!! 
> 
> Saya tidak menyatakan semua orang yang bekerja di
> pendidikan antek AS/WTO/Kapitalis. Sebagian pendidik
> seperti Revrisond Baswir, dll justru menolak
> privatisasi kampus.
> 
> Untuk tidak jadi antek itu adalah pilihan. Kalau masih
> punya nurani pasti menolak.
> 
> > Dan jika anda menolak tunjukkan sikap anda dalam
> > mengkritisi RUU BHP 
> > agar tidak menjadi UU.  jangan hanya menstempel
> > jidat org seenaknya.
> 
> Dengan menulis penolakan ini adalah satu sikap.
> Ketimbang menulis pembelaan...:)
>  
> > Pendidikan memang mahal, dosen, guru & staf
> > pendidikan perlu digaji, 
> > lstrik, komputer, alat lab, buku, semuanya harus
> > beli.  Seharusnya 
> > pendidikan memang tanggungjawab pemerintah, tp jika
> > pemerintah MERASA 
> > MISKIN untuk membantu yg miskin, harus sperti apa
> > institusi pendidikan 
> > berjuang menyelenggarakan pendidikan?? jawaban
> > singkat yg banyak 
> > diambil: Naikkan SPP, bebankan biaya pendidikan
> > semuanya ke mahasiswa/
> > plajar!!  dan sekali lg saya bilng: inilah kebodohan
> > kaum intelektual.
> 
> Menurut saya wajar jika para pendidik akhirnya
> menaikan SPP jika pemerintah enggan membantu dan
> memprivatisasi PT. Dalam bisnis yang dipikirkan adalah
> keuntungan. Bukan sedekah.
> 
> Yang bodoh adalah pihak yang berusaha memprivatisasi
> PT. Mereka menyuruh para pendidik berbisnis mencari
> uang guna menghidupi PT. Padahal seharusnya tugas
> mereka adalah mendidik siswanya. Jangankan pendidik.
> Perusahaan besar dan berpengalaman macam Salim Group,
> Ciputra, Lippo Group, Bakrie Group saja bisa merugi
> dan berhutang trilyunan rupiah kepada negara, apalagi
> para pendidik jika disuruh berbisnis.
> 
> PT terkemuka macam UI, ITB, dan UGM saja menjelang
> privatisasi menaikan uang masuk PT jadi sekitar rp
> 25-150 juta. Bagaimana mungkin orang menengah bawah
> yang pintar bisa masuk ke situ?
> 
> Jelas privatisasi PT adal

Re: [ppiindia] Re: MA: Pollycarpus Tak Terbukti Bunuh Munir

2006-10-09 Thread Ananto
setuju, bos...

atau si poli ini sudah teken kontrak kaga bakalan bicara yak yg aneh2 yak...
btw, kenapa koq ga di-audit aja yak si poli ini... doi kekeuh seperti itu
berarti pan udah diberi 'sesuatu' sebagai imbalannya? mosok cuman sekedar
membantu... opo tumon?

salam,
ananto


On 10/10/06, Mas Bagong <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kate temen ane yang dokter... yang namanya arsen itu nggak mungkin muncul
> segitu banyak kalau diberikan secara kronik, artinye... arsen yang
> kadarnya
> ngudubilah setan di tubuh Oom Munir itu diberiken secara cepat jangka
> pendek... Kalo melihat itu, berarti nggak mungkin Oom Munir makannye di
> rumah atawa di tempat lain, kecuali di pesawat itu...
> Kalo dikatakan nggak sengaja, kok nggak mungkin?
> jadi gampang aja... gamparin aja tuh si poli, pramugari plus awak pesawat
> biar ngaku, gampang toh?
> DG
>
>
> On 10/7/06, Harry Hoepoedio <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Kalau Polycarpus dinyatakan tidak membunuh Munir maka siapa yang
> membunuh.
> > Dan siapa yang menyuruh? Berarti pula orang2 yang dulunya dicurigai
> berada
> > dibelakang layar, dibelakang Polycarpus, harus dinyatakan tidak terbukti
> > menyuruh Polycarpus atau barangkali ada orang lain yang melakukan
> pembunuhan
> > itu. Atau jangan2 apa yang disebut sebagai "pembunuhan" itu tidak pernah
> > terjadi. Bisa jadi arsenik yang ditemukan didalam tubuh Munir datangnya
> dari
> > sumber2 lain yang berbeda. Jangan mentang2 Polycarpus berindikasi
> sebagai
> > "agen" intel lalu dituduh sebagai pelakunya. Bagaimana kalau yang
> melakukan
> > adalah "agen intel pihak lain" yang ingin mendiskreditkan intel Republik
> > kita. Untuk tujuan tertentu yang lebih besar, tidak tertutup kemungkinan
> > bahwa semua pihak bisa jadi pembunuhnya, bukan "agen" BIN saja, bisa
> jadi
> > juga "agen" Kontras sendiri.
> >
> >
> >
> > -
> > All-new Yahoo! Mail - Fire up a more powerful email and get things done
> > faster.
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> >
> ***
> > Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> > yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> > http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
> >
> >
> ***
> >
> __
> > Mohon Perhatian:
> >
> > 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg
> otokritik)
> > 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> > 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> > 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> > 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> > 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>
>
>
> ***
> Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia
> yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny.
> http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
>
> ***
> __
> Mohon Perhatian:
>
> 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
> 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
> 3. Reading only, http://dear.to/ppi
> 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
> 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
> 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
>
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>


[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is 

[ppiindia] Re: Kabar dari dan tentang Bali

2006-10-09 Thread ndah maldiniwati
Prihatin sekali saya membaca oleh2 dari Bali.  
Kenapa selalu pendatang yang selalu disalahkan ketika rejeki tidak 
mengalir dengan lancar lagi untuk penduduk asli??  
Kenapa tidak berkompetisi dengan sehat, toh dengan berbekal 
keasliannya siapa tau justru lebih laris krn pembelinya juga orang 
Bali sendiri??

Saya teringat kerusuhan Wamena tahun 2000 dimana keluarga kakak dan 
om saya turut menjadi korban, alhamdulilah tidak ada yang cedera 
parah, namun banyak pendatang dari Jawa yang dibantai dengan sangat 
sadis.  

dan yang lebih memprihatinkan adalah ketika elite lokal mulai 
meluncurkan jurus2 busuknya untuk keuntungan sesaat.  Bagaimana 
menghentikan pola-pola "anti pendatang" ini?? kayaknya PR pemerintah 
makin banyak neh:) (ah..tp kan pemerintah tidak pernah mersa punya 
PR)


--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Ikranagara" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Aku sudah kembali dari Jakarta. Sebelumnya sempat ngeluyur ke 
Jatim 
> (aduh... ada lumpur panasnya Lapindo!!!) dan Bali (ada apa di 
> Bali?). Catatan ini aku tulis di Washington DC.
> 
> Sebenarnya aku ke Bali itu ada acara kesenian di Candi Dasa dan di 
> Ubud. Panjang deh ceritanya, tapi singkatnya adalah aku sempat isi 
> acara diskusi dan baca puisi. Bali bikin betah deh! Tapi Jakarta 
> tidak menyenangkan lagi, terutama akibat semrawutnya lalulintas 
dan 
> kebisingannya dan panasnya dan nyamuknya dan ...
> 
> Bali memang masih sepi dari turis sejak bom yang kedua kalinya 
> diledakkanitu. Turis masih takut. Agen perjalanan tidak berani 
> merekomendasikan langganannya untuk ke Bali. Padahal Bali sih 
> menurut aku aman dan membuat aku jadi betah.
> 
> Di Bali sekarang ada gerakan membangkitkan semangat bekerja dan 
> bersaing untuk kalangan orang Bali terutama yang beragama Hindu. 
> Gara-gara hebatnya yang namanya bisnis turisme, maka rame-ramelah 
> orang Bali (yang Hindu dan non-Hindu) menggerayangi bisnis yang 
> menghasilkan dolar ini! Ya, yang masuk kantung mereka itu sih 
tidak 
> banyak dalam arti prosentasenya, tidak sampai 10 persen sih, 
memang, 
> tapi kalau diterjemahkan ke dalam rupoiah ya tergolong tinggilah! 
> Yang lebih banyak mengalirnya ke kantung infvestor dari Jawa dan 
> luar negeri tentu saja! Yang bekerja keras untuk meladeni para 
turis 
> memang orang Bali. 
> 
> Nah, yang "bukan orang Bali" bagaimana? Mereka ini pendatang, 
> umumnya dari Jawa Timur yang penduduknya padat dan banyak yang 
> miskin itulah! Mereka ini siap bekerja keras untuk pekerjaan macem 
> apa saja.
> 
> Gara-gara konsentrasi Orang Bali pada pariwisata, maka banyak 
> lowongan kerja yang terbuka untuk pendatang yang mau melakukan 
> kerja "kotor" dan "rendah" seperti manen padi di sawah, mencangkul 
> lumpur, dll. Juga kerjaan di dapur restoran, angkut sampah, dll. 
> Jualan bakso keliling di bawah terik panas. Juga buka rombong 
jualan 
> kecil-kecilan ini dan itu. Langganan mereka adalah Orang Bali itu 
> tadilah!
> 
> Jadi, yang langsung dapat kerjaan meladeni turis itu umumnya ya 
> Orang Bali, sebab mereka faham seluk beluk alam dan adat Orang 
Bali. 
> Yang pendatang mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh Orang 
Bali.
> 
> Maka ketika bom meledak untuk pertamakalinya, keadaan guncang! 
> Bisnis pariwisata terpukul hebat! 
> 
> Itu terjadi di daerah-daerah yang punya bisnis pariwisata seperti 
> sekitar Denpasar, Gianyar, Kelungkung, Karangasem dan belakangan 
> menyusul Singaraja. Tapi daerah seperti Jemberana (ibukotanya 
> Negara) tempat kelahiran saya, keadaan itu tidak berlaku. 
Ekonominya 
> aman. Tidak bergantung kepada turisme. Demikian juga di daerah-
> daerah yang punya bisnis turis tadi, masih ada sektor-sektor 
ekonomi 
> yang tidak terganggu oleh adanya bom pertama itu tadi.
> 
> Namun demikian, bom pertama itu tidaklah menyebabkan keadaan 
> perekonomian turisme sama sekali ambruk. Malah kemudian tampak 
> adanya kepulihan kembali. Harapan pun ada.
> 
> Tapi ketika ada bom kedua meledak kembali di Bali, maka ekonomi 
> turisme itu benar-benar ambruk sama sekali, sampai sekarang! 
> Kemiskinan mulai tampak di Bali, meskipoun tidak sampai muncul 
> pengemis di jalan-jalan seperti di Jawa. Bali tidak pernah kenal 
> pengemis, kecuali satu kali yaitu gara-gara meletusnya Gunung 
Agung 
> dahulu kala itu saja.
> 
> Dalam keadaan ambruk itulah muncul gerakan yang agak berbau "Bali 
> Sentris" yang tujuannya sebenarnya mulya, yaitu membuat agar Orang 
> Bali tidak malu mengerjakan pekerjaan "kotor" dan "kasar". Ini 
> berarti mereka ini akan menggusur posisi para pandatang yang 
> menguasai sektor ini. Mulailah tampak slogan-slogan, bahkan 
tindakan-
> tindakan kasar yang tidak mengenakkan para pendatang. Ekses ini 
> sedang marak bagaikan bara di bawah sekam di seluruh pelosok Bali. 
> Ada yang mencemaskan hal ini, dan mulailah mereka melakukan kritik 
> terhadap ekses-ekses ini lewat media. Polemik yang mengtengahkan 
isu 
> ini akan masuk ke ranah politik lokal Bali, terutama untuk 
> memperebutkan kursi Gubernur. Balon Cag

Re: [ppiindia] Tarik Ulur Sistem Pertahanan Indonesia

2006-10-09 Thread Nugroho Dewanto
At 08:43 AM 10/10/2006, you wrote:

>Sorry jack bukannya ngilang, lagi nginteli Mas Nug...(hehehehe)
>Nggak lagi inspeksi ama audit yang 6000 orang itu lho... biar nggak seleweng
>kanan seleweng kiri...
>Mas Nug,
>Stryker dibuat di jaman normal... Raptor juga di jaman normal, wong
>Sovietnya udah gulung kasur... Musuhnya siapa coba?Hanya milisi yang bernama
>Taliban,... tentara hansip yang bernama AB Irak...
==
wahwah
kendaraan lapis baja stryker dan pesawat tempur raptor
kok dikira untuk menghadapi taliban dan tentara saddam?

amerika secara strategis tetap merasa perlu memelihara
keunggulan tempur di darat, laut dan udara untuk menghadapi
negara-negara yang dianggap musuh potensial. siapa mereka?
ya terutama rusia dan cina. bukan taliban atau tentaranya
saddam, mas.

keperluan khusus memelihara keunggulan tempur ini (meski
di masa damai) yang membuat mereka menetapkan spec,
standar tertentu untuk tiap jenis persenjataan baru yang ingin
dibuat seperti raptor.

la, negara kita apa perlu bikin spec seperti itu? wong,
kepentingan strategisnya berbeda.

prajurit kita cuma perlu mengikuti perkembangan kemajuan
teknologi persenjataan. jadi sebisanya kalau ada senjata baru
--pesawat, kapal, kapal selam, tank-- kita beli, kalau kantong
kita mampu.

mungkin kita perlu juga memikirkan diversifikasi sumber persenjataan.
supaya kalau diembargo oleh satu sumber, masih ada
sumber lain. syukur-syukur kalau bisa kembangkan industri
persenjataan sendiri yang profesional dan bisa jadi profit center
bukan cost center.

bagaimana cara beli persenjataan itu? ya lewat tender saja.
wong, semuanya sudah tersedia di rak. tinggal pilih sesuai kebutuhan
kita, terutama kebutuhan update pengetahuan teknologi persenjataan
bagi prajurit.

prinsipnya kan kalau di darat, orang diberi senjata.
sebaliknya di darat dan laut, senjata/peralatan yang diberi orang yang
terampil dan kompeten.


>Nah kalau bicara aple to aple... Bandingkan dengan Malaysia, musuhnya siapa
>coba? Bahkan nggak ada pemberontakan... Tapi yang namanya pertahanan itu
>mas, adalah urusan yang sedemikian pentingnya, sehingga tidak mungkin hanya
>diberikan kepada badut-badut di Senayan itu...
>Lha kalo tentara suruh mikirin orang mlarat lagi, nanti katanya dwi
>fungsi... Ya sudah tentara ngurusi panser supaya tetap jalan... ngurusi tank
>supaya tetap bisa nembak...
>Apa iya kalo orang mlarat, terus tentaranya cuma dikasih pentungan?
=

anda tahu berapa gnp malesia? berapa pula gnp indonesia?
sudah layak kalau malaysia mampu beli mig-sukhoi
terbaru dengan senjata lengkap dan jumlah cukup dari rusia
disamping f-16 dari amerika.

gimana malesia beli pesawat-pesawat itu? lewat tender, mas.

kita jangan besar pasak daripada tiang. toh percuma punya
pesawat kalau tak ada anggaran untuk pemeliharaan, beli bahan bakar
untuk latihan dan persenjataan.

sekarang kita sudah punya sukhoi juga, lumayan biar pun ompong
tak ada senjatanya. sedikitnya prajurit bisa adaptasi teknologi dan
berlatih manuver dulu. tahun depan baru senjatanya diisi dan
ditambah pesawat baru.

btw, kita mestinya terimakasih jiran kita itu tidak jahil.
tempo hari di ambalat kalau mereka mau usil, gak usah nantang
arm racing, ngajak patrol racing aja deh. bisa-bisa anggaran angkatan
laut kita yang amat terbatas itu habis cuma untuk beli bbm aja. hehehe

perwira-perwira malaysia itu bangga dengan peralatan tempur
yang andal (saya lihat di perbatasan kalimantan, prajuritnya
patroli pakai jeep landrover terbaru) meski rumahnya di komplek
militer biasa, anak-anaknya juga belajar di sekolah biasa.

perwira-perwira kita biar peralatan tempurnya jelek (saya lihat
di jakarta, marinir pakai jeep abal-abal, eh ternyata buatan kia, jadi
beking di kantor perusahaan swasta hohoho) tapi kan rumahnya
mewah, mobil belasan, anak-anak sekolah di luar negeri hehehe


>Mas Nug, yen ora ngerti kene tak kandhani...
>Dalam konsep perang non-konvensional, dimana yang dihadapi bukanlah pasukan
>reguler, diperlukan sistem persenjataan yang pas... Bayangin kalo ngadepin
>gerilya OPM pake tank T-72 atawa Abrams? Yang cocok adalah unit-unit light
>cavalry, yang bisa airmobile, all-terrain combat... Senjata juga sama,
>bayangin untuk ngantem GAM harus pakai F-16? parah khan? Andai saja kita
>punya pesawat COIN macam Tucano atawa Pucara, tentu akan lebih mustahak...
>Kontras ama Imparsial? Wah mereka itu cuma slilit di gigi saya aja mas...
>nggak lebih ama preman pasar johar yang bisanya cuma koar-koar sambil njilat
>pantat kiri-kanan pakdhe bush.. biar dapet george washington mesem...
>DG
==

mas bagong,

saya heran anda masih ngotot ingin menghadapi opm dengan senjata.

dulu berapa lama tentara dikasih kesempatan menghadapi gam di aceh?
dengan persenjataan dan jumlah prajurit yang lebih dari cukup
dibanding persenjataan dan jumlah anggota gam, toh puluhan tahun
konflik aceh bukannya reda, malah makin besar. kalau diteruskan
bisa-bisa malah aceh lepas seperti timor-timur. mengapa? karena
tentara tida

[ppiindia] [POETRY] WU CHIN XAN ( III )

2006-10-09 Thread LEONOWENS SP
WU CHIN XAN ( III )
   
  Tiada arti nama baik, terkunci rapat…
  di gunung hasratmu: berkuasa dan kehormatan!
  kau berkhianat di punggung kebajikan langit
  dan Chang An… bagaikan kota melara
  oleh getar angkuhnya ambisimu
   
  Wu Chin Xan…
  apa arti hadirmu untuk para saudagar?
  kau luruhkan kepalamu, tunduk, berserah
  membuang wajahmu dari jerit-jerit kelaparan! 
   
  Oktober 2006, Leonowens SP
   


-
Do you Yahoo!?
 Get on board. You're invited to try the new Yahoo! Mail.

[Non-text portions of this message have been removed]



***
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. 
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia
***
__
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Reading only, http://dear.to/ppi 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:[EMAIL PROTECTED] 
mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
[EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



[ppiindia] Re: HASIL PEMILIHAN UMUM DI AUSTRIA 1 OKTOBER 2006

2006-10-09 Thread RM Danardono HADINOTO
Tapi bedanya, yang pendatang di Europa mendapat bantuan dan santunan 
dari yang punya rumah, tetapi tak menguasai bahasa tuan rumah, 
mengelompok. Seringkali berkhotbah mengobarkan sentiment pada yang 
punya rumah. Sampai sampai di belanda, ada yang bunuh yang punya 
rumah. 

Di Indonesia sama?



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> podho di Indonesia! Yang cilik-cilik minoritas mancing-mancing yang
> mayoritas...
> DG
> 
> 
> On 10/5/06, RM Danardono HADINOTO <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> >
> > Cilokonya, yang menyulut yang baru datang, yang betuknya lain,
> > bahasanya lain, agamanya lain, yang masih miskin, melawan yang 
punya
> > rumah dan yang sudah adaptasi lama...
> >
> > Eropa gak tambah miskin kok, yang miskin berdatangan.. kadang 
kadang
> > leewat laut pakai sampan usang..
> >
> > DH
> >
> >
> > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong"  
wrote:
> > >
> > > Sejarah selalu berulang: kemiskinan selalu menyulut api 
rasialisme
> > dan
> > > kebencian...
> > > DG
> > >
> > >
> > > On 10/2/06, RM Danardono HADINOTO  wrote:
> > > >
> > > > HASIL PEMILIHAN UMUM DI AUSTRIA 1 OKTOBER 2006
> > > > Danardono HADINOTO
> > > >
> > > > Kemarin, hari Minggu, 1 Oktober, dilakukan Pemilihan Umum 
untuk
> > > > parlament di Austria, sebuah negara yang berbentuk republik
> > > > federasi, mirip Jerman dan Swiss.
> > > >
> > > > Secara tradisional, pemenang utama di negeri ini, yang 
selalu,
> > silih
> > > > berganti menyandang pemerintahan, adalah Partai Kristen 
Demokrat
> > > > (Österreichische Volkspartei – ÖVP), dan Partai Sosial 
Demokrat
> > > > (Sozialdemokratische Partai Österreichs – SPÖ).
> > > >
> > > > Setelah dua periode legislatur terdesak ke bangku oposisi,
> > kemarin
> > > > Partai Sosial Demokrat berhasil meraih kembali kekuasaan. 
Dibawah
> > > > pimpinan Dr. Gusenbauer, partai ini akan segera membentuk
> > > > pemerintahan.
> > > >
> > > > Sebagaimana juga trend diseluruh Europa, hampir tak ada 
partai
> > yang
> > > > mampu meraih kemenangan mutlak, yakni diatas 50%, sehingga 
dapat
> > > > memerintah sendiri, maka juga kemenangan ini kali, bukanlah
> > > > kemenangan mutlak bagi Partai Sosial Demokrat, namun 
kemenangan
> > > > relatif, dengan kelebihan suara sedikit.
> > > >
> > > > Pembagian kursi di parlement adalah sbb.:
> > > >
> > > > SPÖ:  68 kursi
> > > > ÖVP: 66 kursi
> > > > FPÖ (Partai Liberal): 21 kursi
> > > > Grün (Partai Hijau): 20 kursi
> > > > BZÖ (juga Liberal, sempalan dari FPÖ): 8 kursi
> > > >
> > > > Kemenangan Partai Sosial Demokrat ini berarti tergulingnya
> > golongan
> > > > konservatif (kanan tengah), digantikan politik para sosial
> > demokrat
> > > > (kiri tengah). Dibelakang Partai Sosialdemokrat berdiri 
terutama
> > > > serikat buruh,  karyawan, mahasiswa dan kaum intellektual
> > demokrat.
> > > >
> > > > Dibelakang Partai Kristen Demokrat terutama berdiri jajaran
> > > > pengusaha menengah dan industri besar, farmer, pejabat tinggi
> > > > pemerintah dan para The Haves.
> > > >
> > > > Kedua partai terbesar ini sebenarnya mengalami kemunduran 
hasil
> > > > pemilihan, dimana kemunduran Partai Kristen Demokrat lebih 
besar
> > > > daripada Partai Sosial demokrat. Akibatnya, Partai Sosial
> > demokrat
> > > > yang meraih pimpinan.
> > > >
> > > > KEMENANGAN MUTLAK BAGI PARTAI KECIL
> > > >
> > > > Secara keseluruhan, pemenang pemilihan kali ini adalah tiga
> > partai
> > > > kecil, yakni FPÖ (liberal kanan), Hijau (demokrat kiri dan
> > penganut
> > > > perlindungan alam). Partai kecil ketiga, BZÖ adalah pecundang
> > dalam
> > > > pertarungan politik kemarin.
> > > >
> > > > Mengapa terjadi pergeseran ke partai kecil?
> > > >
> > > > Para analis melihat sebabnya dalam ketidak puasan pemilih 
pada
> > > > partai partai besar, yang mereka anggap tidak memperhatikan
> > > > kepentingan wong cilik.
> > > >
> > > > Keresahan penduduk pada umunya adalah mengenai 1. 
meningkatnya
> > > > pengangguran, 2. ketidakpastian dalam system kesehatan
> > diakibatkan
> > > > kian mahalnya biaya medis, dan 3. last but not least,
> > bertambahnya
> > > > orang asing dari wilayah non Europa, terutama migrant Muslim,
> > yang
> > > > dianggap sulit diintegrasikan (menyendiri dan mengelompok).
> > > >
> > > > Setelah 11 September, ditambah rentetan berita mengenai
> > terrorisme
> > > > yang terkait agama, masalah protes kartun nabi Muhammad dan
> > pidato
> > > > Paus, serta pergesekan antar agama, maka penduduk kian 
bersikap
> > > > ultra kanan. Slogan slogan Hitler mulai dikumandangkan 
kembali.
> > Di
> > > > Austria keadaan memang belum separah di ex wilayah Jerman 
timur
> > > > dengan Neonazi, atau di Belgia, namun jumlah penduduk yang 
takut
> > > > pada kelompok yang beragama Non Kristen kian besar.
> > > >
> > > > FPÖ tiba tiba meloncat menjadi tiga terbesar. Dibawah 
pimpinan
> > H.C.
> > > > Stracher seorang politician muda yang ber-.api-api, partai 
ini
> > > > konsekuen menghasut penduduk dengan me-nakut nakuti,  Austria
>

[ppiindia] Re: HASIL PEMILIHAN UMUM DI AUSTRIA 1 OKTOBER 2006

2006-10-09 Thread RM Danardono HADINOTO
Tambahan lagi:

Di Indonesia, yang anda sindir sebagai cilik cilik yang minoritas 
malah yang kasih kerjaan sama yang namanya mayo, istilah lainnya 
majikan..di Eropa, cilik cilik yang merepotkan itu, malah hanya 
disuapin yang punya rumah...nganggur..anaknya banyak...minta suaka..

Di Indonesia sama?...cilik cilik minoritas minta suaka?



--- In ppiindia@yahoogroups.com, "RM Danardono HADINOTO" 
<[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Tapi bedanya, yang pendatang di Europa mendapat bantuan dan 
santunan 
> dari yang punya rumah, tetapi tak menguasai bahasa tuan rumah, 
> mengelompok. Seringkali berkhotbah mengobarkan sentiment pada yang 
> punya rumah. Sampai sampai di belanda, ada yang bunuh yang punya 
> rumah. 
> 
> Di Indonesia sama?
> 
> 
> 
> --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong"  wrote:
> >
> > podho di Indonesia! Yang cilik-cilik minoritas mancing-mancing 
yang
> > mayoritas...
> > DG
> > 
> > 
> > On 10/5/06, RM Danardono HADINOTO  wrote:
> > >
> > > Cilokonya, yang menyulut yang baru datang, yang betuknya lain,
> > > bahasanya lain, agamanya lain, yang masih miskin, melawan yang 
> punya
> > > rumah dan yang sudah adaptasi lama...
> > >
> > > Eropa gak tambah miskin kok, yang miskin berdatangan.. kadang 
> kadang
> > > leewat laut pakai sampan usang..
> > >
> > > DH
> > >
> > >
> > > --- In ppiindia@yahoogroups.com, "Mas Bagong"  
> wrote:
> > > >
> > > > Sejarah selalu berulang: kemiskinan selalu menyulut api 
> rasialisme
> > > dan
> > > > kebencian...
> > > > DG
> > > >
> > > >
> > > > On 10/2/06, RM Danardono HADINOTO  wrote:
> > > > >
> > > > > HASIL PEMILIHAN UMUM DI AUSTRIA 1 OKTOBER 2006
> > > > > Danardono HADINOTO
> > > > >
> > > > > Kemarin, hari Minggu, 1 Oktober, dilakukan Pemilihan Umum 
> untuk
> > > > > parlament di Austria, sebuah negara yang berbentuk republik
> > > > > federasi, mirip Jerman dan Swiss.
> > > > >
> > > > > Secara tradisional, pemenang utama di negeri ini, yang 
> selalu,
> > > silih
> > > > > berganti menyandang pemerintahan, adalah Partai Kristen 
> Demokrat
> > > > > (Österreichische Volkspartei – ÖVP), dan Partai Sosial 
> Demokrat
> > > > > (Sozialdemokratische Partai Österreichs – SPÖ).
> > > > >
> > > > > Setelah dua periode legislatur terdesak ke bangku oposisi,
> > > kemarin
> > > > > Partai Sosial Demokrat berhasil meraih kembali kekuasaan. 
> Dibawah
> > > > > pimpinan Dr. Gusenbauer, partai ini akan segera membentuk
> > > > > pemerintahan.
> > > > >
> > > > > Sebagaimana juga trend diseluruh Europa, hampir tak ada 
> partai
> > > yang
> > > > > mampu meraih kemenangan mutlak, yakni diatas 50%, sehingga 
> dapat
> > > > > memerintah sendiri, maka juga kemenangan ini kali, bukanlah
> > > > > kemenangan mutlak bagi Partai Sosial Demokrat, namun 
> kemenangan
> > > > > relatif, dengan kelebihan suara sedikit.
> > > > >
> > > > > Pembagian kursi di parlement adalah sbb.:
> > > > >
> > > > > SPÖ:  68 kursi
> > > > > ÖVP: 66 kursi
> > > > > FPÖ (Partai Liberal): 21 kursi
> > > > > Grün (Partai Hijau): 20 kursi
> > > > > BZÖ (juga Liberal, sempalan dari FPÖ): 8 kursi
> > > > >
> > > > > Kemenangan Partai Sosial Demokrat ini berarti tergulingnya
> > > golongan
> > > > > konservatif (kanan tengah), digantikan politik para sosial
> > > demokrat
> > > > > (kiri tengah). Dibelakang Partai Sosialdemokrat berdiri 
> terutama
> > > > > serikat buruh,  karyawan, mahasiswa dan kaum intellektual
> > > demokrat.
> > > > >
> > > > > Dibelakang Partai Kristen Demokrat terutama berdiri jajaran
> > > > > pengusaha menengah dan industri besar, farmer, pejabat 
tinggi
> > > > > pemerintah dan para The Haves.
> > > > >
> > > > > Kedua partai terbesar ini sebenarnya mengalami kemunduran 
> hasil
> > > > > pemilihan, dimana kemunduran Partai Kristen Demokrat lebih 
> besar
> > > > > daripada Partai Sosial demokrat. Akibatnya, Partai Sosial
> > > demokrat
> > > > > yang meraih pimpinan.
> > > > >
> > > > > KEMENANGAN MUTLAK BAGI PARTAI KECIL
> > > > >
> > > > > Secara keseluruhan, pemenang pemilihan kali ini adalah tiga
> > > partai
> > > > > kecil, yakni FPÖ (liberal kanan), Hijau (demokrat kiri dan
> > > penganut
> > > > > perlindungan alam). Partai kecil ketiga, BZÖ adalah 
pecundang
> > > dalam
> > > > > pertarungan politik kemarin.
> > > > >
> > > > > Mengapa terjadi pergeseran ke partai kecil?
> > > > >
> > > > > Para analis melihat sebabnya dalam ketidak puasan pemilih 
> pada
> > > > > partai partai besar, yang mereka anggap tidak memperhatikan
> > > > > kepentingan wong cilik.
> > > > >
> > > > > Keresahan penduduk pada umunya adalah mengenai 1. 
> meningkatnya
> > > > > pengangguran, 2. ketidakpastian dalam system kesehatan
> > > diakibatkan
> > > > > kian mahalnya biaya medis, dan 3. last but not least,
> > > bertambahnya
> > > > > orang asing dari wilayah non Europa, terutama migrant 
Muslim,
> > > yang
> > > > > dianggap sulit diintegrasikan (menyendiri dan mengelompok).
> > > > >
> > > > > Setelah 11 September, ditambah rentetan berita mengenai
> > > terrorisme
> >