Re: [RantauNet.Com] Kejahatan Laki-Laki

2003-02-17 Terurut Topik e
Baru sempat sekarang menanggapi tanggapannya.

Ini masalah perasaan. Suatu buah boleh jadi enak gurih di lidah, tetapi 
kelat pahit mentah bagi orang lain. Juga ada hubungannya dengan bermalu 
dan tidak bermalu. Saya lampirkan tanggapan lain yang pernah muncul di 
milis lain.

Salam,
e


Da-Ed,
Antahlah ba'a kalau uda dapek anak gadi rancak
mangajak uda kawin
baliak?? sadangkan
uni mBo merestui sangat
Bagi mBo indak kejahatan bagai kok, wong itu suko samo
suko, tapi kawin
secara paksa
alias masih bajodoh-jodohan dengan paksa, buliahlah
itu dikatakan Kejahatan
Lelaki.

Ba'a kiro uni-uni...

- Original Message -
From: edizal [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Monday, February 10, 2003 4:48 AM
Subject: [RantauNet.Com] Kejahatan Laki-Laki?


 Kejahatan Laki-Laki?

 Seorang orang dewasa berusia 27 tahun
menimang-nimang orok merah tetangga
yang baru menampakkan wajah ke dunia ini. Kalau saja
dia menikah beberapa
tahun yang lalu, boleh jadi dia akan punya anak yang
seusia atau lebih besar
daripada orok itu. Tidak terbaya

__


Subject: Re: [MN] Kejahatan Laki-Laki
Sent:02.12.23 9:42 PM
To:  minangnet, [EMAIL PROTECTED]

Seorang teman negeri jiran ber-PhD di depan namanya mengajar bahasa 
malaysia di lembaga yang sama. Sehabis pensiun, balik dia ke malaysia, 
berputih mata beberapa minggu kemudian pada usia mendekati 65 tahun dan 
meninggalkan gelar + bini yang berusia awal 40-an tahun. Guru bahasa 
malaysia yang lain juga memperbini gadis yang berumur lebih muda 20 tahun 
dan sebentar lagi juga akan balik ke malaysia di usianya yang sudah 
meloncati 62 tahun. Apakah ini juga bisa dikatergorikan sebagai suatu 
kejahatan?

Bingikkah saya?

Kalau mengaku kepada JD bahwa bini saya berusia 7 tahun lebih muda, boleh 
jadi JD galak tasengeang baciloteh, Itu juga kejahatan. Paling tidak 
kejahatan kecil. Kalau dia menikah dengan pria yang berusia sama atau 
lebih muda, mana tahu dia akan lebih bahagia.

Mendengar ciloteh JD ini, tentulah bini saya yang sedang mematut-matut 
diri berkimono di depan cermin akan tersipu berkata, Ambo lahia hanyolah 
untuak Uda nan surang.

Bingikkah JD?

e

Subject: Re: [MN] Kejahatan Laki-Laki
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]

Ih..ih, si e bingik dek indak kabagian tu mah Vi. 

JD

 -- (*V*) -- [EMAIL PROTECTED] wrote:Lelaki gaek kawin dengan 
perempuan muda? Menurutku itu bukan sebuah kejahatan kok Uda, setidaknya 
bukan kejahatan jika di lihat dari segi hukum simbiosis mutualisma. Yang 
gaek mengawini kecantikan, kemudaan dan gairah yang meletup-letup 
sementara si jelita mengawini kemapanan, kekuasaan dan finansial. Jika 
sebuah perkawinan di definisikan sebagai saling melengkapi: sang gaek 
menemukan keluguan dari kemudaan istrinya sementara sang jelita menemukan 
semua tools yang diperlukan untuk menjelajah bumi beserta isinya. Klop 
kan? Kalau tidak percaya, lihat saja dari para gaek yang Uda tuliskan, 
tidak ada gembel dari Pasar Senen dan berparas Upik Abu kan? 

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet.Com] Only with Honor

2003-02-17 Terurut Topik e
 and through as they leave their home to make a 
way in life is a disappointing phenomenon.

e

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet.Com] Menuju Utara (3-5)

2003-01-16 Terurut Topik e
Menuju Utara (3)

Berpenduduk sekitar 900.000 orang, Sendai merupakan kota terbesar di 
wilayah bagian utara Jepang yang enak dihuni. Pemerintah kota memberikan 
perhatian khusus terhadap kenyamanan dan keasrian yang dipersembahkan 
kepada penduduknya yang rajin bayar pajak dan siap ditanyai setiap sen 
pengeluaran pajak tersebut.

Saban kali menginjakkan kaki di Sendai, mengunjungi toko elektronika dan 
pusat perbelanjaan dekat stasiun hampir tidak pernah terlewatkan yang 
bikin saya bisa tinggal di sana seharian. Kendati jarang berbelanja, 
jalan-jalan dalam pertokoan elektronika besar luas yang selalu 
menghadirkan barang-barang tercanggih mengirimkan gelombang motivasi kuat 
menggetarkan jiwaku dan seringkali melahirkan inspirasi baru. 

Hanya saja bersebab menenggang perasaan bini yang tidak begitu tertarik 
akan peralatan elektronika tersebut, sebentar saja aku dapat memuaskan 
kebutuhan rohani ini dan beranjak menuju pusat perbelanjaan yang berjarak 
dua tiga langkah dari sana. Nyaman rasanya menapaki pusat perbelanjaan 
yang memiliki jalan lebar dan berkubah tinggi itu dengan deretan toko 
yang beragam-ragam.

Mengapa orang begitu tertarik dengan batu yang diasah ini?, tanyaku 
kepada bini yang asyik mematut-matut cincin berlian yang berkilauan 
dipantuli cahaya.

Karena batu ini ada.

Konkritnya?

Karena keindahannya yang tiada tara.

Indah memang, tapi membuang uang puluhan, ratusan, dan bahkan jutaan yen 
untuk benda padat yang tidak bisa dimakan ini?

Hanya yang berperasaan halus saja yang mampu memahami nilainya.

Pahit aku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala dalam hati akan 
ketidakmengertian banyak manusia yang bisa terpuaskan jiwanya lewat 
pemakaian berlian seperti cincin ini. Bagi saya yang terbiasa hidup 
sederhana dalam kepraktisan, maunya cincin yang tidak berguna ini 
dilantingkan ke comberan. Mamalak sajo.

Sehabis menyantap makan malam di restoran yang terdapat di lantai dua 
stasiun, kami langsung beli tiket kereta bawah tanah manakala neon-neon 
berwarna-warni mulai benderang mendandani wajah kota Sendai. 

Beranda stasiun bawah tanah berlampu putih susu merambah lebar, tetapi di 
kedua mulut terowongan tempat keluar masuk kereta sangatlah gelap gulita, 
buram senyap, dan dingin menakutkan. Lamunanku menerawang ke makhluk 
angkasa luar dalam film Man in Black II yang mendiami terowongan kereta 
bawah tanah yang bermuka amat mengerikan dan mirip benar dengan muka 
Habe, the ugliest creature on earth.

Mamonaku densha ga mairimasu. Abunai desu kara, . Merdu tegas suara 
perempuan yang direkam dari pengeras suara ingatkan calon penumpang akan 
kereta yang sebentar lagi tiba.

Sedetik sebelum kereta berhenti, kumenoleh kepada bini yang lagi 
mengusap-usap jemari halusnya.

Kenapa jemarinya?

Tidak apa-apa.

Oh, ya?

Hanya agak gatal.

Digigik nyamuak?

Indak. Nan manggigik jemari ambo hanyolah Uda nan surang.

(bersambung)

e


Menuju Utara (4)

Sekejap saja menunggangi kereta yang meluncur cepat di bawah bumi Sendai, 
kumendapatkan diriku sudah berada dalam taksi yang berlari menuju 
pelabuhan yang ditempuh dalam waktu 5 menit. Waktu turun taksi, di 
hadapan kami kapal berlabuh tenang menghadapkan haluannya ke Lautan 
Pasifik yang luas.

Ada antrian yang agak panjang bagi calon penumpang untuk check-in, tetapi 
orang-orang beringsut cukup cepat bersebab pegawai yang melayaninya 
banyak dan sigap mengurus tiket dengan komputernya. Lantaran kemampuan 
bahasa Jepang saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan bini, dialah 
yang pergi ke loket sendirian dan aku menghenyakkan pantat di kursi 
sendirian.

Uda, tunggulah di siko, ucap bini.

Iyo.

Sapaningga ambo, mato jan mancaliak ka nan lain.

Indak. Mato Uda hanyolah tapauik ka adiak nan surang.

Memuncak musim bepergian pada pertengahan Agustus bagi orang Jepang untuk 
menikmati liburan musim panasnya. Tiket kapal menuju Hokkaido sudah 
dipesan sebulan sebelum hari keberangkatan lewat biro travel. Namun, 
karena mengambil waktu yang bersamaan dengan kepergian orang Jepang yang 
berbondoh-bondoh tersebut, tiket satu kamar tidak bisa diperoleh. 

Terpaksa berpuaslah kami beroleh tiket kamar yang diisi 6 orang penumpang 
yang berharga 10.000 yen per orang. Tetapi, itu lebih baik daripada 
mendiami kamar biasa yang diisi 20 orang penumpang. Kami sampaikan kepada 
biro travel agar memindahkan kami ke kamar spesial seandainya ada yang 
mengembalikan kamar tersebut.

Mujur memang, dua hari sebelum hari bertolak, staf perusahaan kapal 
menelepon kami akan adanya penumpang yang batal berangkat sehingga 
tersedia kamar spesial yang bisa ditempati. Biaya kamar adalah 52.000 yen 
yang lebih mahal daripada harga tiket pesawat terbang dengan tujuan yang 
sama. Tetapi, tidak apa-apa karena kenyamanan yang akan diperoleh sesuai 
dengan harga yang dibayar dalam perjalanan selama 14 jam itu menuju 
Komakomai di Hokkaido.

Sebetulnya agak juga terpikir mengeluarkan uang sebanyak itu dikarenakan 
kehidupanku berlandas atas perhitungan

[RantauNet.Com] email Bounce

2002-10-25 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso


Beberapa hari ini email bounce rata rata 755 email per hari.
Itu semua disebabkan email email dibawah ini yang over quota
Dimohon perhatiannya, seandai nya email email tsb masih bouce, maka email 
email tsb akan dihapus dari mailinglist Rantaunet.

email email yang over quota:
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]


Dari Admin Server

Eddy E. Budisantoso


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===


[RantauNet.Com] Menuju Utara (5)

2002-10-10 Terurut Topik e

Menuju Utara (5)

Kamar yang kami tempati tidak beda jauh dengan kamar hotel biasa bersebab 
tersedia tempat tidur, meja, kursi, lemari, kamar mandi, televisi, dan 
video. Kelebihannya adalah jendela kaca yang lebar menyamping berbentuk 
mempersembahkan panorama yang memesona.

Sehabis bergolek sebentar, kami menuju dek paling atas beberapa menit 
sebelum kapal angkat sauh. Perlahan kapal yang berperut besar ini 
melepaskan diri dari pelabuhan yang dibantu oleh kapal tunda yang 
bertubuh kecil. Pemandangan malam kota Sendai diwarna-warnii oleh jutaan 
kunang-kunang yang pelan menjauh. Sejenak kemudian, rembulan menyembulkan 
wajahnya dan bintang gemintang mengedip-ngedipkan mata genitnya.

Tengok rembulan yang beraut wajah teduh dan elok dipandang itu. Laiknya, 
sang rembulan becermin pada wajahmu, dik.

Tapi, Neil Armstrong mengirimkan bukti pandangan mata kepada dunia tahun 
1969 bahwa permukaan bulan itu capuak-capuak.

Siapa yang bilang wajah adik yang putih lembut halus bak pualam ini 
capuak-capuak?

Pokoknya, wajah ambo tidak mau disamakan dengan rembulan.

Perasaan perempuan berselimut berlapis misteri yang sukar dikuakkan untuk 
mengetahui apa yang terpendam di dalamnya. Bening matanya adalah telaga 
tempat laki-laki meneduhkan jiwa raga dan terkadang menenggelamkan. Kian 
berbincang dengan makhluk ini kian dapat memahami kehalusannya, 
kewanitaannya, kemanusiaannya, dan ketegarannya yang tidak dimiliki oleh 
kaum laki-laki. Namun, hatinya yang lebih dalam daripada Lautan Pasifik 
mustahil dapat diselami habis sampai ke dasarnya. 

Kerucut haluan kapal membelah permukaan laut dalam lajunya yang tenang. 
Masih berdua kami di atas dek yang lapang. Bulan mulai menutupi wajahnya 
dengan awan yang panjang. Barangkali tersipu malu dia memandangi seorang 
laki-laki berkulit hitam yang terus menmpatkan tangannya di pinggang 
seorang perempuan berkulit putih, seolah-olah besok mau kiamat saja.

Uda juga mau menulis perjalanan ini di internet?

Tentu saja.

Cerita Babelok Jalan ka New Caledonia sudah tamat?

Belum. Cerita episode ketiga masih di pagi hari di hari pertama di New 
Caledonia?

Kita berada di sana 10 hari bulan Desember tahun lalu. Kapan tamatnya 
cerita itu?

Tidak tahu.

Memangnya ada yang baca?

Tidak tahu.

Ambo tidak mau cerita yang bernada pribadi ini dibaca orang banyak.

Kalo baitu kato adiak, izinkanlah ambo menulis perjalanan ini sampai di 
sini saja.

Penghormatan saya terhadap kaum hawa sering berupa penghormatan terhadap 
ibu saya sendiri. Jadinya, demi menghormati bini, saya tidak akan 
menyinggung tentang hal sesudah kembali kami ke kamar kami yang diremangi 
lampu merah muda itu.

(tamat)

e

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet.Com] Menuju Utara (4)

2002-10-03 Terurut Topik e

Menuju Utara (4)

Sekejap saja menunggangi kereta yang meluncur cepat di bawah bumi Sendai, 
kumendapatkan diriku sudah berada dalam taksi yang berlari menuju 
pelabuhan yang ditempuh dalam waktu 5 menit. Waktu turun taksi, di 
hadapan kami kapal berlabuh tenang menghadapkan haluannya ke Lautan 
Pasifik yang luas.

Ada antrian yang agak panjang bagi calon penumpang untuk check-in, tetapi 
orang-orang beringsut cukup cepat bersebab pegawai yang melayaninya 
banyak dan sigap mengurus tiket dengan komputernya. Lantaran kemampuan 
bahasa Jepang saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan bini, dialah 
yang pergi ke loket sendirian dan aku menghenyakkan pantat di kursi 
sendirian.

Uda, tunggulah di siko, ucap bini.

Iyo.

Sapaningga ambo, mato jan mancaliak ka nan lain.

Indak. Mato Uda hanyolah tapauik ka adiak nan surang.

Memuncak musim bepergian pada pertengahan Agustus bagi orang Jepang untuk 
menikmati liburan musim panasnya. Tiket kapal menuju Hokkaido sudah 
dipesan sebulan sebelum hari keberangkatan lewat biro travel. Namun, 
karena mengambil waktu yang bersamaan dengan kepergian orang Jepang yang 
berbondoh-bondoh tersebut, tiket satu kamar tidak bisa diperoleh. 

Terpaksa berpuaslah kami beroleh tiket kamar yang diisi 6 orang penumpang 
yang berharga 10.000 yen per orang. Tetapi, itu lebih baik daripada 
mendiami kamar biasa yang diisi 20 orang penumpang. Kami sampaikan kepada 
biro travel agar memindahkan kami ke kamar spesial seandainya ada yang 
mengembalikan kamar tersebut.

Mujur memang, dua hari sebelum hari bertolak, staf perusahaan kapal 
menelepon kami akan adanya penumpang yang batal berangkat sehingga 
tersedia kamar spesial yang bisa ditempati. Biaya kamar adalah 52.000 yen 
yang lebih mahal daripada harga tiket pesawat terbang dengan tujuan yang 
sama. Tetapi, tidak apa-apa karena kenyamanan yang akan diperoleh sesuai 
dengan harga yang dibayar dalam perjalanan selama 14 jam itu menuju 
Komakomai di Hokkaido.

Sebetulnya agak juga terpikir mengeluarkan uang sebanyak itu dikarenakan 
kehidupanku berlandas atas perhitungan keuangan yang cukup ketat. 
Ketimbang mengeluarkan uang sebanyak itu, tidaklah lebih baik menghuni 
kamar biasa yang jauh lebih murah sehingga kelebihannya bisa disumbangkan 
kepada kaum papa yang menjerit di Indonesia atau negara lain? Bukankah 
kebahagiaan abadi adalah sesudah bisa membahagiakan orang lain?

Kapan-kapan ada baiknya membahagiakan diri dengan menikmati kehidupan 
pribadi di kamar pribadi, bela hatiku.

Sehabis check-in, langsung beranjak kami ke lantai dua gedung tersebut 
yang memiliki koridor berkarpet panjang menuju kapal. Awak kapal 
laki-laki berpakaian necis berdiri di depan gerbang masuk dan dalam 
membungkukkan badan sambil mengucapkan selamat datang dengan muka yang 
ramah tersenyum. Seorang awak kapal lain, perempuan, yang berdiri di 
depan pintu masuk menyimpulkan senyum sambil menunjukkan arah ke kamar 
kami. 

Saya lupa memperhatikan informasi tentang kapal yang bernama Kiso itu, 
tetapi kemungkinan panjang badannya sekitar 80 m. Di dalamnya terdapat 
sauna, ruang bermain, ruang konser, toko, bar, restoran, bioskop, dan 
sebagainya. Jendela-jendela kaca lebar berderetan di sisi kapal yang 
memungkinkan penumpang bisa duduk berleha-leha sambil memandangi laut 
biru pada siang hari yang ceria dan laut hitam pada malam hari yang 
gulita.

(bersambung)

e

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet.Com] test mail server

2002-09-27 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

testing mail server


RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet] Menuju Utara (2)

2002-09-09 Terurut Topik e

Menuju Utara (2)

Saban kali mulai kereta beranjak, ada rekaman suara gadis yang 
memberitahukan nama stasiun pemberhentian berikutnya dan begitu pula 
manakala kereta hampir mencapai stasiun tersebut. Hal yang sama juga 
ditemukan dalam bis yang akan menepi pada stopan berikutnya. Dengan 
begitu, penumpang tidak usah bertanya-tanya lagi apakah dia perlu 
bersiap-siap turun atau tidak.

Mamonaku Fukushima desu. ..., tutur suara gadis dari rekaman sama yang 
ingatkanku agar bersiap-siap turun kereta di stasiun penghabisan sesudah 
menghabiskan kehidupan selama 25 menit dalam kereta.

Semula mau terus ke Sendai dengan kereta biasa yang tidak pernah macet 
dalam pelariannya. Mengingat kereta akan berhenti di beberapa stasiun, 
naik bis antarkota yang makan waktu 70 menit lewat jalan tol lebih nyaman 
dirasa. Juga naik kereta biasa tersebut akan makan waktu sekitar 90 
menit. Naik kereta super ekspres, shinkansen, yang kencang berlari hanya 
akan mengerkah waktu sekitar 30 menit, tetapi juga akan mengerkah 
uncang-uncang saya. Bersebab hidup saya selalu dalam kehematan ditambah 
dengan ketidakterburu-buruan, menunggangi shinkansen bukanlah suatu 
keharusan.

Sisa waktu beberapa menit sebelum bus berangkat aku manfaatkan untuk 
membeli sake yang akan dioleh-olehkan kepada bapak mertua di Asahikawa. 
Kedoyanan laki-laki Jepang menenggak sake sampai teler menjadikan 
industri sake selalu naik daun dan pengetahuan umum begini kumanfaatkan 
dengan pintar untuk menyenangkan hati mertua yang berdiam di pulau 
terutara Jepang tersebut. Sebotol sake seharga 4.300 yen berpindah tangan 
dari pramuniaga toko minuman keras ke dalam tas besarku dan segera 
hengkang aku menuju halte bus.

Benakku memerintahkan glandula keringat agar tidak mengeluarkan keringat 
lagi sehabis aku memasuki bus yang sejuk dan menghenyakkan pantat di 
tempat duduk yang empuk. Ambil minuman dingin dari dalam tas dan serahkan 
kepada bini yang mendekatkannya ke mulut mungilnya dan menikmatinya 
anggun beberapa cicip sebelum laki-laki Minang ini mencorohkannya ke 
dalam mulutnya yang besar dan bau. 

Sebetulnya jalan tol ditapaki bus hanya sekitar 40 menit saja. Tetapi, 
sebelum dan sesudah keluar jalan tol, jalan biasa dalam kota yang banyak 
bermobil ditambah lagi dengan lampu trafik yang tidak bosan menyalakan 
lampu merah, menyebabkan jarum jam berdetik selama 70 menit sebelum sopir 
meminggirkan busnya  di perhentian terakhir yang tidak begitu jauh dari 
Stasiun Sendai.

(bersambung)

e

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet] server Rantaunet.com

2002-09-06 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

Petama tama saya mohon maaf atas matinya server rantaunet.com,beberapa hari yang lalu,
dan bersama ini saya akan menjelaskan mengapa server rantaunet.com mati dalam 1 hari.

Dengan berkembangnya mailing list rantaunet menjadi beberapa mailing list yaitu:

[EMAIL PROTECTED]: Bisnis RantauNet
[EMAIL PROTECTED]: Berita Minangkabau
[EMAIL PROTECTED]   : Diskusi Minangkabau
[EMAIL PROTECTED]   : Ekonomi Minang
[EMAIL PROTECTED] : Pendiri Minang Inc
[EMAIL PROTECTED]: Team Website
[EMAIL PROTECTED]   : Komisi Tata Tertib
[EMAIL PROTECTED]: Anggota Minang Inc
: Diskusi Pendidikan
[EMAIL PROTECTED]   : Potensi Minangkabou
[EMAIL PROTECTED] : Urang Mudo
[EMAIL PROTECTED]: Mailing List RantauNet
[EMAIL PROTECTED]: Sosial Budaya Minang Kabou

sehingga setiap hari ada sekitar 500 email yang bounce, dan dengan bounce nya email 
sebanyak 500 email per hari berarti beban penggunaan bandwidth bertambah.
Demikian juga dengan bertambahnya  email [EMAIL PROTECTED] 

Oleh karena itu,langkah yang harus saya ambil adalah menaikkan bandwidth.
Untuk memperlancar proses penambahan bandwidth tsb,untuk sementara server rantaunet.com
saya matikan.

Mohon maaf karena pada saat saya matikan server rantaunet.com, saya tidak memberitahu 
dan
rupanya proses penambahan bandwidth memakan waktu lebih dari 1 hari, sehingga 
menimbulkan 
kesalah pahaman didalam  mailing list mailing list RantauNet.

Sekarang server rantaunet.com sudah kembali stabil dan lancar.

Terima kasih atas pengertiannya dan silahkan melajutkan komunikasi antar kita semua di 
rantaunet.com


Hormat kami


Eddy E. Budisantoso



RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



[RantauNet] Menuju Utara (1)

2002-09-05 Terurut Topik e

Menuju Utara (1)

Tanggal 17 Agustus aku beranjak dari Nihonmatsu yang masih digerahi 
matahari musim panas membawa 7 hari liburan dalam tas yang penuh. Hari 
itu melahirkan perasaan yang beragam dalam jiwa yang beroleh penghidupan 
di negara yang pernah menjajah negeriku. Negara yang pernah mengangkat 
harga diri, melukai harga diri, dan lantas memperkuat keyakinan diri 
bangsa Indonesia.

Lupakan perasaan patriotik semu itu, biarkan para sejarawan meneliti 
ulang apa sebenarnya yang dipersembahkan Jepang sebelum, semasa, dan 
sesudah Perang Dunia Kedua. Naiki taksi yang sudah menunggu di depan flat 
menuju stasiun kereta yang berjarak lima menit perjalanan. Sudah 15 tahun 
mangakeh aku di negeri sakura ini menaiki taksi, bis, dan kereta, namun 
tidak sekalipun pernah menaiki mobil sendiri.

Teriknya mentari membasahi sekujur tubuh Nihonmatsu yang segera akan 
kutinggalkan dalam hitungan menit di stasiun yang agak sepi. Manakala 
kereta mendekat, begitu saja secara otomatis komputer menangkap 
keberadaannya dan memutar kaset yang berisi suara merdu seorang gadis 
(janda?) mengabarkan akan kereta yang sudah berada di puncak hidung calon 
penumpang.

Pintu kereta tidak berkehendak menguakkan diri secara otomatis kalau saja 
tombol yang tertempel di sampingnya tidak ditekan waktu mau keluar masuk. 
Dengan begitu, udara AC yang mengambang dalam kereta tidak berhamburan ke 
luar dan terbang ke angkasa. Suatu strategi penghematan biaya operasi 
kereta sekaligus penyelamatan bumi yang sudah kepayahan bersebab 
pemanasan global. Calon penumpang dengan tertib mengenyampingkan badan 
memberi jalan kepada penumpang yang mau turun dan baru melangkahkan 
kakinya masuk manakala tidak ada penumpang yang mau turun lagi. Suatu 
pemandangan yang entah kapan dapat disaksikan di Ranah Minang.

Penumpang sibuk dengan kesibukannya sendiri. Anak-anak SMU bergerombolan 
dan berbicara bagai berada di tempat konstruksi jalan, sekelompok orang 
tua berbicara perlahan memancarkan kematangan jiwa, sepasang remaja 
berpandangan dalam asmara diam saling melemparkan senyuman manis, dan 
sepasang orang dewasa (mulai gaek?) saling merapatkan diri di tempat 
duduk yang lapang sambil sekali-sekali bicara sakarek ula sakarek baluik 
dalam bahasa Jepang dan Indonesia.

(bersambung)

e

RantauNet http://www.rantaunet.com
Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,
anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.

Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3
===



Re: [RantauNet] Anak Buah Kapal ada yg kurang

2002-08-22 Terurut Topik E^!^E



My dearest Elfanzo,

Dikau percayakan kalau al Quran itu 
meliputi alam semesta kan? Kalau percaya, artinya dikau mengakui 
bahwasebagian kecil hukum-hukum alam yang di ketemukan oleh orang 
seperti Newton, Einstein, Hawking dll itu tersimpan dalam kita suci sebagai 
harta kekayaan. Tapi al Quran tidak pernah tuh secara jelas dan mendetail 
mengatakan kecepatan jatuhnya sebuah benda relative terhadap pengamatnya. 
Percaya juga kan kalau teknologi internet terdapat dalam al Quran? My point is 
that, untuk percaya kepada isi2 al Quran kita tidak bisa mengandalkan isi kitab 
ini secara radaksional belaka. Untuk mengupas isinya, kita butuh orang2 
seperti Newton, butuh Einstein, butuh Hawking, butuh Bill Gates dan last but not 
least hehehe...kita butuh juga Elfanzo sebagai provokator ideologis number 
wahid. Artinya apa? Artinya agar terjadi konsistensi antara mempercayai al Quran 
dengan realita,kita memang butuh kitab-kitab buatan manusia. Kalau 
semata-mata mengandalkan al Quran yang nota bene redaksionalnya tidak berubah 
sejak abad ke-7 sampai hari kiamat, kan sama saja dengan 
memenjarakanTuhandalam sebuah buku. Apa iya demikian yang dimaksud 
dengan adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah? Daku percaya sih tidak. 


GM


- Original Message - 

  From: 
  Elfanzo 
  Remis 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Cc: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, August 22, 2002 1:18 
  PM
  Subject: Re: [RantauNet] Anak Buah Kapal 
  ada yg kurang
  Dear Doonsnakes,Ambo raso ado nan kurang antaro teori 
  jo praktek. Adaik Basandi Syara, Syarak Basandi Kitabullah ( ABS ABK) 
  taraso saroman retorika sajo. Apalagi dalam prakteknya ternyata urang 
  Minang tidak saja menyandarkan akidah mereka kepada Kitabullah semata, 
  tapi juga kitab-kitab buatan manusia. Jadi idealnya kalau melihat kepada 
  praktek keseharian, maka cocoklah sbb:"Adat Basandi Syara, Syara 
  Basandi Kitabullah jo Hadits jo Kitab-kitab umaik nan lain."We 
  should be aware of our fair level of consistency 
here.-el-


Re: [RantauNet] PT SP

2002-08-19 Terurut Topik E^!^E



Well, setelah kemarin heboh 
mempermasalahkan jenis kelamin Rarach sekarang ada waktu untuk mempersoalkan 
gaya tulisannya. Good, gak apa-apa lah, dari pada cuma jadi pemerhati yang duduk 
di padang sepi, kan mending mengirim satu atau dua baris komentar silly macam 
ambo ini. Tul gak rach?

Ngomong-ngomong soal spin off SP, you 
know Rach, I am very tuli. Tuli and buta. Jadi kalau spin off terjadi tolong 
petakan dimana posisi orang2 seperti daku di SP. Sekalian juga kasih tahu apa 
keuntunganyang akan di dapat nenek dan moyangku yang tinggal di 
kampung tapi tidak ada akses dan sangkut pautnya dengan SP. Oh iya, aku punya 
saudara yang jualan nasi kaki lima di sekitar Indarung. Menurutmu apakah 
posisi ekonominya bisa membaikkalau tiba-tiba SP dimiliki oleh orang 
Minang?

Sori ya banyak pertanyaan yang berbau 
apatis. Maklum keturunan orang miskin.

GM


  - Original Message - 
  From: 
  rarach 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Monday, August 19, 2002 1:18 
  PM
  Subject: Re: [RantauNet] PT SP
  Is it?so, artinya dukungan rarach pada pendapat om 
  basriadalah semacam sandiwara atau mb, gitchu..? coba dong 
  bantah tuduhan saya bahwa pengambil alihanPT SP lewat pemegang maklumat 
  masyarakat SB adalahrampok yang bersendi adat. Itu lebih baik dari 
  teknikpengalihan perhatian yang seperti di 
  bawah.~rarach*mb=pemeran pembantu dalam sinetron gerhana 
  yangjualan genteng; 'nggak berani ngelengkapin takutdigetok 
  ronal.--- Ojie Said [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf 
  yahdari gaya tulisan antara st.bagindo dengan rarach 
  kayaknya, orangnya sama...itu kesimpulan ambo  
  ojie...  
  __


[RantauNet] Narcissistic Personality Disorder

2002-08-13 Terurut Topik E^!^E
Title: PTypes - Narcissistic Personality Disorder Criteria



Sourece: http://www.geocities.com/ptypes/Copyright © 1998-2001 Dave 
Kelly[EMAIL PROTECTED] 
Narcissistic Personality 
DisorderThe Disease 
Perspective
The Diagnostic and Statistical Manual 
of Mental Disorders, Fourth Edition (American Psychiatric Association, 1994, pg. 
661) describes Narcissistic Personality Disorder as a pervasive pattern of 
grandiosity (in fantasy or behavior), need for admiration, and lack of empathy, 
beginning by early adulthood and present in a variety of contexts, as indicated 
by five (or more) of the following: 
~has a grandiose sense of self-importance (e.g., exaggerates 
achievements and talents, expects to be recognized as superior without 
commensurate achievements); 
~is preoccupied with fantasies of unlimited success, power, brilliance, 
beauty, or ideal love; ~believes that he or she is "special" and unique and 
can only be understood by, or should associate with, other special or 
~high-status people (or institutions); ~requires excessive admiration; 
~has a sense of entitlement, i.e., unreasonable expectations of especially 
favorable treatment or automatic compliance with his or her expectations; 
~is interpersonally exploitive, i.e., takes advantage of others to achieve 
his or her own ends; ~lacks empathy: is unwilling to recognize or identify 
with the feelings and needs of others; ~is often envious of others or 
believes that others are envious of him or her; ~shows arrogant, haughty 
behaviors or attitudes. The Dimensional 
Perspective
Here is a hypothetical profile, in terms of the five-factor model of 
personality, for Narcissistic Personality Disorder (speculatively constructed 
from McCrae, 1994, pg. 306) (Cf. Compensatory Narcissistic):Low 
Neuroticism Lack of appropriate concern for potential problems in health or 
social adjustment; emotional blandness.High Extraversion 
Excessive talking, leading to inappropriate self-disclosure and social 
friction; inability to spend time alone; attention seeking and overly dramatic 
expression of emotions; reckless excitement seeking; inappropriate attempts to 
dominate and control others.Low Openness Difficulty adapting to 
social or personal change; low tolerance or understanding of different points of 
view or lifestyles; emotional blandness and inability to understand and 
verbalize own feelings; alexythymia; constricted range of interests; 
insensitivity to art and beauty; excessive conformity to 
authority.Low Agreeableness Cynicism and paranoid thinking; 
inability to trust even friends or family; quarrelsomeness; too ready to pick 
fights; exploitive and manipulative; lying; rude and inconsiderate manner 
alienates friends, limits social support; lack of respect for social conventions 
can lead to troubles with the law; inflated and grandiose sense of self; 
arrogance.Low Conscientiousness Underachievement: not fulfilling 
intellectual or artistic potential; poor academic performance relative to 
ability; disregard of rules and responsibilities can lead to trouble with the 
law; unable to discipline self (e.g., stick to diet, exercise plan) even when 
required for medical reasons; personal and occupational aimlessness. 
The Life Story 
PerspectiveChildhoodCognitive 
Effects
Basic Belief: I am special. Strategy: 
Self-aggrandizement (Beck, Freeman  associates, pg. 26). In Cognitive 
Therapy of Personality Disorders, Aaron T. Beck, Arthur Freeman, and associates 
list typical beliefs associated with each specific personality disorder. Here 
are some of the typical beliefs that they have listed (pp. 361-362) for 
Narcissistic Personality Disorder: 
Since I am so superior, I am entitled to special treatment and 
privileges. I don't have to be bound by the rules that apply to other 
people. If others don't respect my status, they should be punished. 
Other people should satisfy my needs. Other people should recognize how 
special I am. Since I am so talented, people should go out of their way to 
promote my career. No one's needs should interfere with my own. 
Sigmund Freud and Wilhelm Reich
In a 1931 paper, "Libidinal Types," Sigmund Freud described 
the narcissistic personality: 
The characteristics of the third type, justly called the narcissistic, 
are in the main negatively described. There is no tension between ego and 
super-ego - indeed, starting from this type one would hardly have arrived at the 
notion of a super-ego; there is no preponderance of erotic needs; the main 
interest is focused on self-preservation; the type is independent and not easily 
overawed. The ego has a considerable amount of aggression available, one 
manifestation of this being a proneness to activity; where love is in question, 
loving is preferred to being loved. People of this type impress others as being 
'personalities'; it is on them that their fellow-men are specially likely to 
lean; they readily assume the role of leader, give a fresh stimulus to cultural 

Re: [RantauNet] We should care more for zakatomics

2002-08-03 Terurut Topik E^!^E





  - Original Message - 
  From: 
  Elfanzo 
  Remis 
  menyandang predikat Muslim tapi dibiarkan merangas ..mati 
  sia-sia.Untuk menjawab tantangan itu, alangkah baiknya bila 
  kita bergandengan tangan untuk economic empowerment ketimbang 
  mempersoalkan kenapa si anu murtad --padahal kita tahu motifnya ekonomi-- 
  dan menyalahkan lembaga lain yang malah lebih peduli terhadap human 
  race=
  Wise man said
  Only fool rush in...hehehe...Remember this song?And another wise 
  man also said, one of the most fashionable notions of our times is that 
  social problems like povertypluslittle bitoppression 
  breed wars. Poorly, most wars, however,are started by well-fed people 
  with time on their hands to dream up half-baked ideologies or grandiose 
  ambitions, and to nurse real or imagined grievances.
  
  What do you think?
  
  GM
  


Re: [RantauNet] Madu dan Daftar Ulang

2002-08-03 Terurut Topik E^!^E



Buka Lapau untuk orang Sikumbang? Boleh 
juga. Dan madu yang akan di jual tentunya madu Arab dong. 

Hehehe..mau OOT dikit, ngomong-ngomong 
dinda Ima tahu tidak alasan mengapa seorang istri bangsa melayu memanggil 
"madu" kepada istri lain dari suaminya? Jika satu cinta, satu penghasilan, satu 
tanggung jawab, satu peran sosial, satu ayah dan satu-satu lainnya (pikirkan 
juga satu lainnya dengan sedikit 'nyeleneh' hehehe...) harus harus di bagi 
dengan satu atau beberapa perempuan lain, menurut logika saya, tidak ada unsur 
"madu" di dalamkolaborasi ini tuh. Yang ada malah "empedu" pahit, Nek. 


Wassalam,

Evi


- Original Message - 

  From: 
  Rahima 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Saturday, August 03, 2002 10:16 
  AM
  Subject: Re: [RantauNet] Daftar 
  Ulang
  Tinggal cari "MADUNYA" doank,..gimana kumbang hiduptanpa 
  ada madunya.kayaknya yg Pas utk itu adalah dekRarach,..yg sgt pintar 
  menceletukin orang,atau UniEvi,..boleh juga pak Bandaro,atau 
  MakDarul,..sekaligus Ronal,dn Miko..biar Admin 
  tambahtugas..he..he..sorry..just 
kidding...


Re: [RantauNet] Di RS Yos Sudarso: 2 Karyawan Dimurtadkan, 15 Diintimidasi

2002-08-02 Terurut Topik E^!^E





  - Original Message - 
  From: 
  Welly Hidayat 
  
  
  Assalamu'alaikum Wr WbAmbo kayaknya lebih setuju dengan pendapat 
  Uni Ipi(Evi). Pasalnya, Islam sebagai identity di Minangkayaknya 
  hanya semarak saat surau masih tegak.
  
  BeforeEve,hehehe...Ipi, sounds good too inMinang style. 
  Thanks for my new Minang identity.
  
  Evi
  
  
  
  


Re: [RantauNet] Di RS Yos Sudarso: 2 Karyawan Dimurtadkan, 15 Diintimidasi

2002-07-31 Terurut Topik E^!^E



Assalamualaikum,

Saya tidak begitu yakin dengan kosa kata 
"dimurtadkan" dalam berita Mimbar Minang ini. Setahu saya "dimurtadkan" adalah 
kalimat pasif dan dalam halpindah agama ini "dimurtadkan" mestinya berati 
"disuruh, diminta atau dipaksa" oleh pihak lain agar keluar dari Islam dan 
masuk ke agama mereka. Begitu pula dengan kata "memurtadkan" yang dipakai 
sanak Razak dibawah, konotasinya tidak jauh beda. Yang membuat saya heran adalah 
iman itu terletak di dada, suatu tempat yang jauh dan tersembunyi, kecuali 
Allah, apa iya ada manusia lain yang sanggup merampasnya?

So, kalau ada orang Minang pindah agama, 
apa lagi manusia Minang dewasa, saya tidak yakin kalau mereka "dimurtadkan" atau 
si X "memurtadkan" si Y. Yang lebih masuk akal adalah si Minang "memurtadkan" 
diri dengan penuh kesadaran. Kalau sudah begitu, dari pada mengutuk orang lain, 
mengapa setiap orang Minang tidak pergi ke hadapan cermin dan tanyai diri 
sendiri mengapa anak kemenakan mereka tidak lagi menganggap Islam itu penting? 
Rasa-rasanya persoalan akan lebih mudah dipecahkan kalau kita mulai 
melihat dari dalam diri sendiri ketimbang cari2 kesalahan pada orang 
lain.


Wassalam,

Evi



  - Original Message - 
  From: 
  razak 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, July 31, 2002 2:51 
  PM
  Subject: Re: [RantauNet] Di RS Yos 
  Sudarso: 2 Karyawan Dimurtadkan, 15 Diintimidasi 
  
  Komentar dan Saran: 
  JANGAN HAL SEMACAM INI DIBIARKAN BERLALU TANPA GUGATAN 
  YANG BIJAK, TEGAS, DAN BERLANDASKAN ATURAN HUKUM YANG BERLAKU.MEMURTADKAN ORANG YANG SUDAHBERAGAMA AKAN MEMICU 
  PERSETERUAN ANTAR UMAT YANG BAKAL MERUGIKAN SEMUA PIHAK. 
  Wassalam. 
  A.Razak 
   Rinaldi Munir [EMAIL PROTECTED] 
  wrote: 
  Kristenisasi 
di ranah minang semakin parah saja. Ini berita dari koran mimbarminang 
padang edisi 31 juli 2002wassalamRinaldi 
MunirBandung. Dimurtadkan Selain mengutuk 
diskriminasi dan intimidasi terhadap 15 pegawai beragama Islam, GMM juga 
menceritakan bahwa ada dua pegawai RSU Yos Sudarso sudah dimurtadkan 
(keluar dari agama Islam). Mereka adalah Fedelia Afridawati 
Johor dan Jumirah. Jumirah yang sehari-hari bekerja di RSU Yos Sudarso 
bagian gizi, sebelum dikristenkan, lebih dulu dihamili salah seorang 
Satpam RSU Yos Sudarso. Sekarang laki-laki yang diduga menghamili Jumira 
bekerja sebagai Satpam di sebuah bank di Padang. GMM Sumbar menilai 
persoalan kristenisasi dan intimidasi terhadap karyawan yang beragama 
Islam di RSU Yos sudarso, harus mendapat tanggapan serius dari berbagai 
pihak, terutama instansi terkait. Surat pernyataan sikap GMM itu, 
tembusannya juga dikirim kepada 14 instansi . Antara lain disampaikan 
kepada Gubernur, Ketua DPRD , Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan 
Sosial, Pimpinan Muhammadiyah, Ketua DDI dan Ketua MUI Sumbar, Walikota 
Padang, DPRD Padang serta Kantor Departemen Agama Kota Padang.(awk) 
  


Mau tanya pada Ronald..Re: [RantauNet] Dan saya jadi boss-nya....

2002-07-29 Terurut Topik E^!^E



Assamualaikum,

Ide menyatukan milis2 Islam yang Ronal 
ceritakan itu menarik juga. Semoga Rantaunet juga bisa melakukan hal yang 
serupa. Tidak usah sampai bersaing dengan yahoogroup, sampai unjuk gigi 
saja kan boleh juga. Oh ya sekedar ingin tahu, apakah setiap milis yang 
terdaftar di di Rantaunet.com nantinya akan tetap di komandani oleh Miko atau 
Ronald seperti sekarang?


  - Original Message - 
  From: 
  rarachm 
  dan saya jadi 
  boss-nya..(sesuai dengan sambungan pepatah TEMPAYAN 
  RETAK..)~rarach
  
  (nan cadiak kawan barundiangnan pandai tampek batanyonan kayo 
  tampek mamintaNan buto pahambuih baronan pakak palapeh 
  badianan lumpuah panghuni rumahnan bodoh ka disuruah suruah"nan 
  manih jadi boss-nyo..")
  --dan bos mestinya di suruahmangamek sajo"
  "Cut the throat" cek anak buah
  " Cut your own" cek si bos...Hehehe...Ini kalau bosnya pinter 
loh...
  
  Wassalam,
  
  Evi
  


Tugas Untuk Rarach ---Re: [RantauNet] Uni Evi -- usul biliek anak mudo

2002-07-18 Terurut Topik E ^!^ E



Dear uni Wis,

SetujuuuSetuju 
banget.

Berhubung Ima tidak melihat ada manfaat 
dibuatnya milis khusus rang-mudo, Iraf menyerah sebelum perang 
(hehehe..),Rarach datang dengan ransum, yah, tampaknya 
Rarachsekarang adalah calon yang paling cocok. Hayo Rach, masa kamu tega 
sih milis rang mudo di moderatorimamak Parapatiah atau mak Ban 
(hehe..maaf Mamak2). Aku dan uni Wis sudah "ngebet" melihat gaya kamu dalam 
memoderatori milis nih. Jabatan tukang pukul di Prol serahkan saja ke kumisnya 
yang paling tebal. Beneran Rach, bersedia ya...Please...Haiya, bawel2 sikik 
cincai lahhh. Bawel2 sikik boleh asal jangan nolak permintaan satu 
ini.

Evi

  - Original Message - 
  From: 
  Wisnani Bastian 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, July 18, 2002 8:11 
  AM
  Subject: Re: [RantauNet] Uni Evi -- usul 
  biliek anak mudo
  yaaa rach, kok tidak amuh sih...saya rasa yang 
  rarach itu lah pilihan yang paling tepat untuk jadimoderatornya 
  (walaupun engkau mengklaim tidak "tidak terlalu pintar" 
  !)berani udah, tidak "tidak terlalu pintar" udah, tinggal sabarnya aja 
  yangperlu dijemput.hanya saja jangan jadi pemborong ya rach  
  pemborong "galeh"maksudnyaayo. tunggu apa lagi rach 
  ... jangan pake alasan cerewet segalalahgimana evi, setuju gak 
  ..wz,


Re: [RantauNet] Uni Evi -- usul biliek anak mudo

2002-07-18 Terurut Topik E ^!^ E



Good! Gitu dong! Saya bersedia 
sebagaiModerator konsalten

Evi

  - Original Message - 
  From: 
  rarachm 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, July 18, 2002 10:35 
  AM
  Subject: Re: [RantauNet] Uni Evi -- usul 
  biliek anak mudo
  hehehepas betul uni wis nyemesh-nya.okay, saya 
  bersedia. dengan senang hati.cuman, memoderatori itu maksudnya apa 
  sih?ngapain ajah?boleh ngeledek dan nimpuk kah?uni wis saya angkat 
  jadi assistant moderator dan iraf jadi assistant to assistant 
  moderator. maaf, jabatan ini judulnya tidak boleh 
  disingkat-singkat. nanti diomelin lagi. 
  :))~rarach


[RantauNet] Fw: rang-mudo@rantaunet.com --- Article rejected, un-authorized poster of darul@ppequinox.com

2002-07-18 Terurut Topik E ^!^ E



Sebetulnya sih, jika Rarach sudah 
bersedia jadi moderator yah tidak perlu Miko lah untuk membuatnya. Suruh saja si 
Rarach untuk kotak-katik sebentar di link ini : http://www.rantaunet.com/ordermilis.php3, 
Mak Parapatiah. Setelahnya,  Miko hanya perlu memberi kunci. 
Begitu

Evi

- Original Message - 
From: Darul Makmur 

To: [EMAIL PROTECTED] 
Sent: Thursday, July 18, 2002 1:58 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] --- Article 
rejected, un-authorized poster of [EMAIL PROTECTED]
Ass. wwBaa mangko alun babuek jo lai Miko, apo indak 
layua pulonyo nantiTks/BrgdsDarul-Original 
Message-From: [EMAIL PROTECTED] 
[mailto:[EMAIL PROTECTED]] 
Sent: Thursday, July 18, 2002 1:54 PMTo: Darul MakmurSubject: 
Article rejected, un-authorized poster of [EMAIL PROTECTED]Article 
rejected, un-authorized poster of [EMAIL PROTECTED]Received: from 
equinox03 [202.153.232.34] by usindo.com (SMTPD32-7.00) id 
A6034B50148; Wed, 17 Jul 2002 23:53:55 -0700Received: from 
EQUINOX02.ppequinox.com ([172.16.1.202])by equinox03 (NAVIEG 2.1 bld 
63) with SMTP id M2002071813515629334; Thu, 18 Jul 2002 13:51:56 
+0700Subject: TestMIME-Version: 1.0Content-Type: 
multipart/related;type="multipart/alternative";boundary="_=_NextPart_001_01C22E27.9B8821EC"Date: 
Thu, 18 Jul 2002 13:51:56 +0700content-class: 
urn:content-classes:messageX-MimeOLE: Produced By Microsoft Exchange 
V6.0.5762.3Message-ID: [EMAIL PROTECTED]X-MS-Has-Attach: 
yesX-MS-TNEF-Correlator: Thread-Topic: TestThread-Index: 
AcIuJ5uAkVanr4Q6SuGdj7Kdq9k+Kg==X-Priority: 1Priority: 
UrgentImportance: highFrom: "Darul Makmur" [EMAIL PROTECTED]


[RantauNet] Fw: Pesona Matriarkal ,Iraf

2002-07-18 Terurut Topik E ^!^ E





Assalamualaikum,

Iraf, sebetulnya kalau mau lebih fair 
dalam tradisi manapun, Barat-Timur, Utara-Selatan, Islam-kristen, atau dalam 
tradisi Badui dan Anak Dalam sekalipun, kecantikan perempuan selalu mengambil 
tempatdalam sejuta apresiasi bergelimang imajinasi kok. Seorang Umar 
bin Khatab pun tidak steril dari puji2an terhadap kecantikan fisik 
perempuan."Jika sempurna keputihan kulit wanita dan kepirangan rambutnya, 
maka sempurna lah kecantikannya."

Saya tidaktahu apakah perempuan 
Arab yang di acu oleh beliau aslinya berambut hitam atau pirang tapi Aisyah si 
pipi kemerahan juga menyebut2 kata putih, " Putih adalah bagian dari kecantikan" 
katanya.Begitu pentingnya kecantikan seorang perempuan sehingga Allah pun 
menjanjikan "gadis sorga" kepada laki-laki muslim saleh. "Dan ( di dalam surga 
itu ) terdapat bidadari2 bermata jeli." QS al-Waqi'ah:22. Menurut al 
Thabrani, gadis sorga itu adalah bidadari2 berkulit putih, bermata lebar, dan 
rambutnya lakasana sayap burung garuda. Seorang penulis lelaki muslim yang luar 
imajinasinya menambahkan, " Allah Swt menerangkan identitas gadis2 sorga itu 
berpayudara sintal dan bulat". Dan hebatnya lagi, tidak perduli berapa kali 
mereka di senggamai, begitu selesai, gadis2 ini kembali perawan. Setiap 
laki-laki saleh yang masuk surga langsung memperoleh 2 bidadari berbetis 
indah sebagai istri. Setiap istri memakai tujuhpuluh lapis kerudung yang 
tentunya tranparan karena tidak bisa menyembunyikan isi betis yang bak padi 
mengandung.

Apresisiasi terhadap kecantikan perempuan 
tampaknya sudah menjadilegenda laki-laki sepanjang sejarah. Seorang 
muridnya Ibnu Taimiyahpun (segan lah cari namanya) tidak memberi "ampun" 
terhadap "kejelekan" tubuh perempuan, " Di antara yang cela pada diri wanita 
adalah tubuh yang pendek dan kasar". Sadis! Tapi kalau buku yang aku baca 
tidak bohong, memang itu lah katanya. 

Lebih jauh si "eksentrik" yang tentunya 
juga mendebarkan jantung denganmenuliskan kriteria2 kecantikan 
perempuan. Diantara unsur yg 
membuat perempuan mempesona adalah empat macam panjangnya: Matanya, tubuhnya, 
rambutnya, dan lehernya.

Walaupun diatas "beliau" tidak melihat 
"kecantikan" pada premis "pendek" tapi atas nama prinsip "ekonomis" 
tiba-tiba perempuan menjadi cantik dalam4 macam pendeknya: Tangannyanya, 
kakinya, mulutnya, dan matanya ---yaitu yang tidak menguras harta suaminya, 
tidak keluar dari rumahnya, tidak banyak bicara, dan tidak tamak (rakus) dengan 
segala yang dilihatnya.

Itusaja Iraf, tinjauan singakat 
terhadap apresisia fisik perempuan dalam dunia muslim.

Wassalam,

Evi


- Original Message - 

  From: 
  [EMAIL PROTECTED] 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, July 18, 2002 11:31 
  AM
  Subject: Re: Pesona Matriakal [RantauNet] 
  Gadih Minang Putri Indonesia 2002
  Assalamualaikum ...Saya juga ingin memberi 
  pendapat mengenai putri-putrian ini ...Sebagai seorang perempuan, buat 
  saya pribadi, tidak ada salahnya kok kegiatanpemilihan putri-putrian 
  seperti ini ... selama proses pemilihannya memang tidakmelanggar norma 
  sopan santun ...dan tidak pake acara "buka-bukaan" atau ukurmengukur 
  bagian-bagian tertentu ..Tidak ada salahnya juga seorang perempuan 
  cantik, pintar, berwawasan luas danmempunyai tingkah laku baik dijadikan 
  "duta" dan dihargai atas kelebihantersebut  (rasanya tidak 
  mungkin juga Brain ini faktor penentu terakhir ...karena kelak mereka kan 
  jadi Duta Bangsa ... mohon koreksi kalau saya salah).Apalagi kalau memang 
  ada test bebas narkoba segala  setidaknya kan bisa jadipemicu buat 
  remaja putri lainnya untuk mau lebih giat belajar dan memperluaswawasan, 
  memperbaiki akhlak dan tingkah laku (ini juga dinilai kalau tidaksalah) 
  dan tidak ikut-ikutan menggunakan narkoba ...Saya juga pernah jadi 
  panitia pemilihan remaja "berprestasi" yang agak-agakmiriplah ... (tapi 
  tidak sama persis) .. dan jujur saja ... rasanya memangagak 
  "gemes" ngeliat cewek cantik .. enak dipandang ... tapi  agak 
  "tulalit" atau "over-acting" ...Sekian dari saya, mohon maaf 
  jika saya salah ...Wassalam,IrafRantauNet http://www.rantaunet.comIsikan data 
  keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3===Tanpa 
  mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,anda tidak dapat 
  posting ke Palanta RantauNet ini.Mendaftar atau berhenti menerima 
  RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3===


Re: [RantauNet] Tugas Untuk Rarach ---

2002-07-18 Terurut Topik E ^!^ E





  - Original Message - 
  From: 
  rarachm 
  
  
  draft aturannya:1. moderator selalu benar2. bila 
  moderator salah, harap merefer ke perturan pertama.~rarach.
  
  Tidak, tidak begitu aturanya. Karena kamu menunjuk uni Wis sebagai 
  asisten, Iraf sebagai asisten to asisten dan aku menunjuk diri sendiri (ini 
  sesuai saran mak Boes) sebagai konsultan, moderator akan rembuk dulu dengan 
  kita bertiga sebelum memutuskan sesuatu. Bila tidak ada kata putus dari kita 
  berempat, mau tak mau harus berpaling juga ke yang tua-tua. Hehe...KTT RN kan 
  masih ada.
  
  Bagaimana mamak2 di KTT? Setuju tidak?
  
  Wassalam
  
  Evi


Re: [RantauNet] Fw: rang-mudo@rantaunet.com --- Article rejected, un-authorized poster of darul@ppequinox.com

2002-07-18 Terurut Topik E ^!^ E





  - Original Message - 
  From: 
  Darul 
  Makmur 
  
  
  Ambo mausul, baa kalau surau diboyong ka RN, buliah ndak 
  Miko?
  
  Tks/Brgds Darul 
  =
  Hehehe...Maaf Mamak, 
  ambo koreksi sakatek lai. Owner Surau, adalah Nusrizar, mak Boes, dan Yessi 
  Elsandra. Jika hendak memboyong Surau ke rantaunet. com, yang patut di 
  pertanyakan pendapatnya terlebih dahulu adalah mereka bertiga. 
  
  Wassalam,
  Evi


Re: [RantauNet] Pesona Matriarkal ,Iraf

2002-07-18 Terurut Topik E ^!^ E



Assalamualaikum,

Iraf, sebetulnya kalau mau lebih fair 
dalam tradisi manapun, Barat-Timur, Utara-Selatan, Islam-kristen, atau dalam 
tradisi Badui dan Anak Dalam sekalipun, kecantikan perempuan selalu mengambil 
tempatdalam sejuta apresiasi bergelimang imajinasi kok. Seorang Umar 
bin Khatab pun tidak steril dari puji2an terhadap kecantikan fisik 
perempuan."Jika sempurna keputihan kulit wanita dan kepirangan rambutnya, 
maka sempurna lah kecantikannya."

Saya tidaktahu apakah perempuan 
Arab yang di acu oleh beliau aslinya berambut hitam atau pirang tapi Aisyah si 
pipi kemerahan juga menyebut2 kata putih, " Putih adalah bagian dari kecantikan" 
katanya.Begitu pentingnya kecantikan seorang perempuan sehingga Allah pun 
menjanjikan "gadis sorga" kepada laki-laki muslim saleh. "Dan ( di dalam surga 
itu ) terdapat bidadari2 bermata jeli." QS al-Waqi'ah:22. Menurut al 
Thabrani, gadis sorga itu adalah bidadari2 berkulit putih, bermata lebar, dan 
rambutnya lakasana sayap burung garuda. Seorang penulis lelaki muslim yang luar 
imajinasinya menambahkan, " Allah Swt menerangkan identitas gadis2 sorga itu 
berpayudara sintal dan bulat". Dan hebatnya lagi, tidak perduli berapa kali 
mereka di senggamai, begitu selesai, gadis2 ini kembali perawan. Setiap 
laki-laki saleh yang masuk surga langsung memperoleh 2 bidadari berbetis 
indah sebagai istri. Setiap istri memakai  tujuhpuluh lapis kerudung yang 
tentunya tranparan karena tidak bisa menyembunyikan isi betis yang bak padi 
mengandung.

Apresisiasi terhadap kecantikan perempuan 
tampaknya sudah menjadilegenda laki-laki sepanjang sejarah. Seorang 
muridnya Ibnu Taimiyahpun (segan lah cari namanya) tidak memberi "ampun" 
terhadap "kejelekan" tubuh perempuan, " Di antara yang cela pada diri wanita 
adalah tubuh yang pendek dan kasar". Sadis! Tapi kalau buku yang aku baca 
tidak bohong, memang itu lah katanya. 

Lebih jauh si "eksentrik" yang tentunya 
juga mendebarkan jantung denganmenuliskan kriteria2 kecantikan 
perempuan. Diantara unsur yg 
membuat perempuan mempesona adalah empat macam panjangnya: Matanya, tubuhnya, 
rambutnya, dan lehernya.

Walaupun diatas "beliau" tidak melihat 
"kecantikan" pada premis "pendek" tapi atas nama prinsip "ekonomis" 
tiba-tiba perempuan menjadi cantik dalam4  macam pendeknya: Tangannyanya, 
kakinya, mulutnya, dan matanya ---yaitu yang tidak menguras harta suaminya, 
tidak keluar dari rumahnya, tidak banyak bicara, dan tidak tamak (rakus) dengan 
segala yang dilihatnya.

Itusaja Iraf, tinjauan singakat 
terhadap apresisia fisik perempuan dalam dunia muslim.

Wassalam,

Evi


- Original Message - 

  From: 
  [EMAIL PROTECTED] 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Thursday, July 18, 2002 11:31 
  AM
  Subject: Re: Pesona Matriakal [RantauNet] 
  Gadih Minang Putri Indonesia 2002
  Assalamualaikum ...Saya juga ingin memberi 
  pendapat mengenai putri-putrian ini ...Sebagai seorang perempuan, buat 
  saya pribadi, tidak ada salahnya kok kegiatanpemilihan putri-putrian 
  seperti ini ... selama proses pemilihannya memang tidakmelanggar norma 
  sopan santun ...dan tidak pake acara "buka-bukaan" atau ukurmengukur 
  bagian-bagian tertentu ..Tidak ada salahnya juga seorang perempuan 
  cantik, pintar, berwawasan luas danmempunyai tingkah laku baik dijadikan 
  "duta" dan dihargai atas kelebihantersebut  (rasanya tidak 
  mungkin juga Brain ini faktor penentu terakhir ...karena kelak mereka kan 
  jadi Duta Bangsa ... mohon koreksi kalau saya salah).Apalagi kalau memang 
  ada test bebas narkoba segala  setidaknya kan bisa jadipemicu buat 
  remaja putri lainnya untuk mau lebih giat belajar dan memperluaswawasan, 
  memperbaiki akhlak dan tingkah laku (ini juga dinilai kalau tidaksalah) 
  dan tidak ikut-ikutan menggunakan narkoba ...Saya juga pernah jadi 
  panitia pemilihan remaja "berprestasi" yang agak-agakmiriplah ... (tapi 
  tidak sama persis) .. dan jujur saja ... rasanya memangagak 
  "gemes" ngeliat cewek cantik .. enak dipandang ... tapi  agak 
  "tulalit" atau "over-acting" ...Sekian dari saya, mohon maaf 
  jika saya salah ...Wassalam,IrafRantauNet http://www.rantaunet.comIsikan data 
  keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3===Tanpa 
  mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,anda tidak dapat 
  posting ke Palanta RantauNet ini.Mendaftar atau berhenti menerima 
  RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3===


Re: [RantauNet] Pesona Matriarkal

2002-07-17 Terurut Topik E ^!^ E





  - Original Message - 
  From: 
  Rahima 
  
   Maaf,..Uni,..saya mengerti Uni,seorang wanita ygbenar-benar 
  ingin memperjuangkan kaum Uni.Saya jugatdk senang kaum wanita di "tindas" 
  oleh siapasaja.Tapi bagaimanapun sisi agama,jgn sampai kitalupakan utk 
  meraih semua itu.-
  
  Assalamualaikum,
  
  Hehehe...Kok pakai acara minta maaf segala sih? Beda pendapat dalam soal 
  duniawi atau dalam memandang ukrawi dan akhirat biasa saja kok, Dinda. Namanya 
  juga manusia dengan latar belakang pengalaman dan bacaan berbeda. Demi sopan 
  santun, ya? Kalau gitu okey, tak maafin kamu. Dan demi sopan-santun pula, aku 
  kudu minta maaf juga dong. Maaf ya Dinda Rahima, dalam melihat kontes2an 
  begini ternyata perspektif kita tidak sama walaupun kita berdua percaya bahwa 
  apa yang kita lakukan sama-sama demi agama. Gimana? Hehehehe...Diterima?
  
  Wassalam,
  
  Evi


Pesona Matriakal Re: [RantauNet] Gadih Minang Putri Indonesia 2002

2002-07-16 Terurut Topik E ^!^ E



Assalamualaikum,

Bun, meski tidak kenal saya turut 
mengucapkan selamat juga kepadaMelanie yang tidak hanya sekedar 
cantiktapi sekaligus cerdas ini. Menurut orang sinis, dalam wilayah 
perempuan, kecantikan jarang sekali bergandengan dengan kecerdasan. Saya suku 
"mpet" mendengar chauvinistic inferior seperti itu. Seperti juga saya mpet 
membaca, kalau sudah menyangkut nilai2 fisik perempuan, 
pikiran2moralitas relijius berimplikasi "macho ngeres" langsung 
muncrat ke permukaan. Jika memang terdapat seorangperempuan cantik, cerdas 
dan berwawasan, apa salahnya sih diakui seperti dalam lomba Putri Indonesia itu? 
Tidak Islami? Memang! Tapi itu kalauperempuan seperti Melani 
itudilihat semata-mata sebagai objek sexual laki-laki saja!! 
Sayangnya Bun, sejauh mata saya memandang, perempuan tidak diciptakan 
Allah hanya untukobjek seksual suatu kaum saja. Berdasarkan tangung jawab 
moral, laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama di hadapan 
Tuhan.

Jika seorang perempuan boleh 
memperlihatkan kualitas ukrawinya seperti betapa baik, betapa relijius, betapa 
penuh cinta, betapa penuh kasih sayang, betapa lembut, betapa cerdas, betapa 
pintarnya dia kepada sesama manusia, lah kok begitu sampai ke soal fisik 
nilai-nilai langsung dijejalkan ke persoalan moralitas agama? Jika fisik 
perempuan adalah aurat, aurat dengan konotasi akan menjerat kaum laki-laki untuk 
berbuat mesum, mengapa nilai2 batiniah seperti diatas tidak pernah terpikir 
betapa banyak kaum laki-laki sepanjang sejarah terjerambab oleh kualitas 
ukrawi diatas? Contohnya kan banyak.

Bun, persoalan yang selalu meributkan 
masalah nilai2 ttg fisik perempuan, menurut saya, lahir dari kebudayaan 
dangkaliah yang menekankan hal2 yang bersifat fisikal saja. Kita tidak sedang 
membicarakan persoalan agama,agama yang menekankan hal2 bersifat 
ukrawi.

Sementara sekian dulu ya Bun. Mau ngantar 
si bungsu sekolah. Maaf, jika salah datangnya pasti dari saya dan kalau betul 
pasti dari Atas.


Wassalam,

Evi


- Original Message - 

  From: 
  Hayatun Nismah 
  Rumzy 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Tuesday, July 16, 2002 5:43 
AM
  Subject: Re: [RantauNet] Gadih Minang 
  Putri Indonesia 2002
  
  Assalamu Alaikum W. W. 
  Selamat untuk puti Minang nan jadi Putri Indonesia. Dengan ini telah 2 kali 
  Sumbar mempunyai Putri Indonesia. Yang pertama dulu ditahun 88 (?) Ade Hestia 
  Umar Faruk yang mewakili Riau tapi seorang Putri Minang. Kalau tidak salah 3B 
  yaitu "brain, behaviour, and beauty" yang dipunyainya yang menjadi dasar dari 
  penilaian yuri dapat jadi modal untuk mengangkat kembali keterpurukan Minang. 
  Upiak rancak nan diawak ko mudah-mudahan dapat menjadi duta untuk 
  mempromosikan tanun Pandai Sikek, suji caie dari Kota Gadang, dan bordiran 
  dari Payakumbuah serta memperkenalkan proyek wisata-wisata yang banyak sekali 
  di seluruh Sumbar. Ingin sekali bundo mengucapkan Selamat untuk kedua orangtua 
  yang berhasil mendidik anaknya dan semoga dapat mempertahankan kejayaannya. 
  Mungkin yang perlu juga bundo katakan kalau nanti menjadi pemain sinetron atau 
  bintang iklan dapat memilih-milih jangan asalan. Pasti tawaran banyak dan 
  pertimbangkan masak-masak sebelum mengambilnya. Teruskan juga study aka 
  demiknya karena enak melihat orang cantik dan pintar. 
  Wassalam Bundo Nismah 
   
  
  
  
  Do You Yahoo!?Yahoo! Autos - 
  Get free new car price quotes


Re: Usul Re: [RantauNet] biliek anak mudo sia nan lain

2002-07-15 Terurut Topik E ^!^ E



Hai Iraf, salam kenal 
kembali.

Kalau jadi juga dibuat milis anak mudo, 
saya tetap mempromosikan Iraf dan Ima untuk jadi moderator atau minimal 
administrator. Walau sudah ngaku tidak bisa kuta-katik komputer, saya tetap 
mempromosikan perempuan untuk mulai berkiprah sebagai moderator di domain RN. Di 
dunia ini apa sih yang tidak bisa di pelajari?

Dan setahu saya tugas moderator secara 
teknical tidak begitu sulit. Modalnya cuma ngerti sedikit bahasa Inggris dan 
rajin2 dikit buka situs milis. Seperti situs yahoogroups.com yang sudah 
menyediakan semua keperluan tehnik untuk suatu grup diskusi, mestinya 
rantaunet.com juga demikian. Miko dan Ronal, koreksi ya kalau saya 
salah.Yang agak sulit mungkin adalah menyangkutmanusia, menyangkut 
sepak terjang anggota milis yang memiliki latar belakang yang segalanya berbeda. 
Misalnya sebagian anggota mau ke kutub utara,sebagian lagi mau ke kutub 
selatan bahkan ada juga yang mau terjun ke jurang dan akhirnya2 pada berantem. 
Disinilah baru dituntut kearifan sang moderator. Sumpah Iraf, untuk menjadi arif 
memang tidak mudah. tapi sekali lagi, kalau mau belajar, apa sih yang tidak bisa 
dipelajari di dunia?

Alasan saya mempromosikandua orang 
sekaligus adalah agar bisa saling bertanya. Kalau mentok2 juga, masih ada Miko, 
masih ada Ronal, masih ada KTT, kok takut amat? Dulu waktu Nusrizar menawarkan 
milis bundo-kanduang, saya juga rada2 ngeper. Eh, setelah tak buka-buka 
situsnya, yah tidak ada yang perlu di takuti kok. Everithing is okey. Yang 
membuat saya kagok dikit hanyalahhehehebagaimana menghadapi anggota 
yang "beraninya" cuma diam seribu bahasa. Kalau itu saya memang tidak punya 
jawaban. Tak apalah, RN yang user ID-nya saja sudah mendekati seribu, Surau yang 
mendekati 700, Minangnet yang mendekati 200, toh yang rajin ngoceh user yang 
itu2 saja.Sedangkan bundo-kanduang baru 40 ID, tiga ID diantaranya jelas 
mili saya pribadi, hehehe...boleh dong saya tetap pesimis walau baru saya saja 
yang rajin datang ke sana.

Keep thinking positive ya Iraf dan Ima. 
Oh ya, setahu saya di HP rantaunet.com sudah ada link untuk membuat milis. Bila 
genarasi muda atau mereka2 yang berjiwa muda serasa mendesak benar untuk ber 
haha-hihi lewat jalur khusus, mengapa tidak langsung membuatnya sendiri? Emang 
sih tidaksebebas di yahoogroupskarena butuh persetujuan dari pemilik 
domain rantaunet.com terlebih dahulu. Tapi kalau beberapa orang sudah sepakat, 
bagaimana jika mulai dibuat saja? Tidak perlu harus menunggu persetujuan Miko, 
Ronal atau KTT RN atau poling segala saya kira. 

Ini dia link-nya: http://www.rantaunet.com/ordermilis.php3. 
Hayo Iraf dan Ima...Berani mencoba?

Wassalam,

Evi


- Original Message - 

  From: 
  [EMAIL PROTECTED] 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, July 12, 2002 11:54 
AM
  Subject: Re: Usul Re: [RantauNet] biliek 
  anak mudo sia nan lain
  Uni Evi ...Thanks atas kepercayaannya 
  "mempromosikan" saya dan Ima untuk jadi moderatorbuat biliek rang mudo 
  yang lagi "heboh" ini 


Re: Usul Re: [RantauNet] biliek anak mudo tanggapan u/ Uni evi

2002-07-11 Terurut Topik E ^!^ E



Bagaimana kalau mulai dari sekarang Fitri 
mulaibuka  suara di RN-perempuan. Tuliskan apa saja yang takana, yah, 
tentu dalam kerangka misi RN-Perempuan. Taruhan,pasti disana akan 
meriah.

Wassalam,

Evi

  - Original Message - 
  From: 
  Fitriyani 
  
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, July 12, 2002 7:19 AM
  Subject: RE: Usul Re: [RantauNet] biliek 
  anak mudo tanggapan u/ Uni evi
  
  Assalamu'alaikum warahmatullah
  
  "dengan 
  kaum perempuan yang juga banyak tercatat dalam domain rantaunet.com 
  "Uni Evi yang baik, kok iyo kecek Uni tuuchbaa kok biliek 
  RN-Perempuan langang ?
  
  Wassalam Fitri 



[RantauNet] - Ilmu adalah harta termahal, Angel Ibrahim

2002-07-11 Terurut Topik E ^!^ E




Assalamualaikum,
Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China, ujar Nabi. Jika pada dasarnya ilmu 
pengetahuan lahir dan berkembang sebagai konsekuensi dari usaha2 manusia untuk 
memahami realitas kehidupan, memahami realitas alam semesta, memecahkan 
persoalan2 hidup, dan melestarikan penemuan2manusia sebelumnya, tidak 
salah jika hadis ini diintreprestasikan bahwa kebudayaan Chinamemang lebih 
dahulu mengukir sejarah kebudayaannya dibanding Mekah atau Madinah pada tahun 
Nabi berbicara. 
Tahun 2200 SM (sebelum masehi)peta World of History mencatat 
dinastiFohi atau Yao sebagai dinasti pertama di China. Sekitar tahun 2215 
SM, ahli perbintangan china sudah mampu mengobservasiMatahari walaupun 
prinsipnya sama sebelum postulat terkenal Galileo  bahwa Bumi lah yang 
mengelilingi matahari dan bukan sebaliknya. 
Usaha2 manusia untuk memahami realitas tersebut terakumulasi secara 
sedemikian rupa sehingga membentuk tubuh ilmu pengetahuan yang memliki 
strukturnya sendiri. Sejarah mencatat bahwa tahun 622 M merupakantonggak 
sejarahbagi awal bangkitnyaperadaban Islam. Namun apabila peradaban 
manusiaitu dianggap berawal dariNabiAdam seperti yang di tulis 
oleh Taurat, injil dan Al Quranyaitu 4004 SM, Chinasudah mulai 
mengukir sejarahperadabannya  sejak 2200 SM. Dan sebagai perenung kelas 
wahid, Nabi menemukan betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kelangsungan hidup 
manusia, wajar jika ia meminta umatnya agar menuntut ilmu sampai ke negeri 
Seribu Sungai.
Ilmu tidak mengenal jenis seksual. Karena ia bukan merupakan bangunan abadi 
atau sesuatu yang tidak pernah selesai, perempuan sepertinya halnya laki-laki  
senantiasa dituntut memahami realitas sebagai kerangka objektif, rasional, 
sistematis dan empiris. Dalam wilayah ilmu tidak ada pertentangankodrat 
sebab dalam perkembangannya ilmu tidak mungkin lepas dari mekanisme keterbukaan 
terhadap koreksi.
Wassalam,
Evi
Note: Lelaki dan perempuan yang berminat dalam membangkit potensi perempuan, 
diundang bergabung dengan milis bundo-kanduang.Silahkan klik http://groups.yahoo.com/group/bundo-kanduangatau 
[EMAIL PROTECTED]. 
Terima kasih.
satuwanita.com 
- Ilmu adalah harta termahal, itu yang dirasakan presenter dan pemain 
sinetron Angel Ibrahim. Meski sudah mendapatkan gelar strata dua, namun dara 
berdarah Ambon-Cina-Portugis belum merasa puas. Kini Angel sedang berencana 
meneruskan sekolahnya dengan mengambil gelar S3 dibidang keuangan. "Bagi saya 
pendidikan adalah aset yang terpenting dalam hidup. Pendidikan bisa bermanfaat 
kapan saja, bak itu nanti atau sekarang," katanya. Angel juga tak menepis 
anggapan yang menyatakan kalau semakin tinggi wanita menuntut ilmu, tentu makin 
sulit mencari pasangan. "Itu memang benar, buktinya hingga saat ini saya belum 
menemukan jodoh yang tepat. Makanya, kalian juga bantuin nyari dong!" kata Angel 
sambil tersenyum manis. 


[RantauNet] Happy Camp of Indrawanto's Fam

2002-07-06 Terurut Topik E ^!^ E



Cerita ini sebagai janji yang harus 
ditepati kepadaRahima tapi yang lain juga boleh ikut 
membacanya.

Dear Ima cantik, 

Sebelumnya minta maaf dulu 
karena tidak adakisahdari di lereng Pangrango. As you knew it, 
rencana gagah itu terpaksa di batalkan karena anak-anak kami belum memenuhi 
syarat mengikuti ambisi kedua orang tuanya agarmemandang taman bunga abadi 
Edelwiss sejak dini. Perjalanan terpaksa terhenti di lerengnya yang memang 
disediakan untuk orang tua "normal"; Taman Cibodas yang menurut 
sejarahnyamulai di bangun pada tahun 1830. SepertiDinda 
ketahui tempat ini dulunya terkenal sebagai tempat penanaman kina dan 
jenis-jenis tumbuhan eksotik yang pertama di Indonesia.

Tapi bagaimanapun kami berdua tidak 
bisa disalahkan. Kawasan Taman Nasionalini memiliki daya tarik gila-gilaan 
bagi orang tua yang "tidak sabaran" menunggu anak-anaknya besar. Apalagi bagi 
petualang berkantong pas-pasan seperti kami, disini adalah sebuah 
sorgauntuk berolah raga jalan kaki (hiking), mendaki (climbing), berkemah 
(camping), memotret (photo hunting), jugamenikmati keindahan alam vegetasi 
komunitas Edelwiss. Jenis rumputan ini sangat indah bila disaksikan berbarengan 
denganmenikmati terbitnya matahari di puncak Gunung Gede. Menurut 
brosur, di TN Gunung Gede Pangrango ini terdapat Telaga Biru yang terletak 
1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Tapi kami tidak sempat ke sana karena mengejar 
waktu untuk mencari tempat bermalam di Taman Safari Indonesia. Telaga itu 
disebut Telaga Biru karena airnya biru oleh sebab kehadiran sejenis ganggang 
biru di dalamnya. Obyek wisata lainnya adalah Rawa Gayonggong yang terletak 1,8 
km dari pintu masuk Cibodas.

Camping GroundTaman Safari 
Indonesia di Cisarua dengan Bungalow dan Caravan Hotelnya adalah sebuah 
sorga yang lain. Terletak di tengah hutan Cibereum, di belah oleh kelok2 parit 
berair bening, di tumbuhi pohon pinus, cemara dan bunga2 liar, dustabila 
saya tidak mimpi menghabiskanwaktu libur sekolah anak2 selama mungkin di 
sana. Tapi it's a great shame kan bagi spesies perempuanuntuk 
mengakukepada species  laki-laki sekalipun sedang berkemah bahwa 
"hidup nyaman" adalah falsafah hidup yang kudu dipelihara dan dilestarikan? So, 
walau kesenangan dalam hati karena kami tidak harus menghabiskan malam-malam 
sunyi dalam tenda berteman nyamuk, sayatak lupamonyong-monyong dikit 
mengingatkan bahwa saya sudah capek menelusuri listwajib yang harus saya 
sediakan sebelum keberangkatan. Kompor, panci, kuali, sodet, centong, 
peralatBBQ dan arangnya, sleeping bag, peralatan makan dan lain-lain. 


Pokoknya Ima, separuh mobil 
vanpenuh olehperalatan dapur. Sempat juga terpikir sebetulnya "si 
bos" mau ngajak kami camping atau pindah dapur sih?Iba juga melihat 
anak2 bersempit ria dengan senjatakebesaran para ibu sepanjang jaman itu. 
Agar tidak menyia-nyiakan "jerih payah" saya dalam mengusahakan akomodasi "hidup 
nyaman di alam bebas"(dan juga agar saya berhenti berkicau), malam pertama 
"si bos"memutuskan agarkami berada di alam terbuka saja. 
Dibacanyabegini lho Ima: Sampai salah seorang diantara 
kami"merengek" minta pindah ke Caravan.

Moonless midnight in first July, 
bintang-bintang memperlihatkan diri dalam kebeningan keping-keping berlian. Asap 
tipis keluar dari api unggun kecil yang kami pergunakana untuk BBQ, merayap 
perlahan-lahan keatas menembus pekat malam. Dari jauh terdengar lengkingan 
Gibbon Jawa/Owa, satwa endemik di pulau Jawa yang di habitat aslinya hidup 
berkelompok terdiri dari 2-4 ekor. Ada suara jangkrik, tonggeret, dan kelepak 
sayap burung hantu. Ada lagi suara cacing bersama sepoi angin dari Timur. Dan 
entah suara-suara apa lagi dari nocturnal animal, yang jelaspusat 
reproduksi hewan2 langka ini membuat si kecil kami lebih suka merapat di ketiak 
ketimbang memikirkansepertinya kami sedang menjauh beratus tahun dari 
peradaban manusia. 

Sinarmatahari pagi malu-malu 
muncrat dari balik derai-derai daun pinus. Sekelompok tupai menyeberang dari 
satu dahan ke dahan lainnya dengan kecepatan Jaguard. Kecibak air gunung jatuh 
diatas landasan batu. Setangkai rose merah darah yang di petik tangan iseng 
hanyat tenang mengikuti arus nasib. Anak-anak bertanya dan bertanya lagi. Kisah 
di buku melebar dalam realitas. Seperti dari buku, merekahanya mengenal 
hewanpipih berekor dan berbulu coklat susu itu sebagai Squirrel. 
Lantas apa dong bahasa Indonesianya? Alkisah sibuklah kami, adu 
(sok) pintar dalam membongkar memori. Maklum lah Ima, tupai kan bukan tanggung 
jawaborang tua kota.

Pernah dengar lagu Bougenville 
Merah Ungu yang di dendangkan Sam Bimbo di penghujung tahun 70-an? Camping Gound 
TSI penuh oleh bunga ini. Keindahannya tidak hanya terletak dalam syair dan 
melodi, dalam polarisasi cahaya yangterpantul sebagai warnah putih, oranye 
dan shocking pink, bougenville merah ungu adalah fatal attractions, semacam 
trespassing with intent to kill somebody. Adalagi satu jenis pohon yang tidak 
saya ketahui nama latinnya tapi sebagai 

Re: [RantauNet] [MN] Minang Me

2002-07-05 Terurut Topik e

Habe,

Suku minang yang berjumlah sekitar 12 juta orang yang menyebar ke seluruh 
penjuru dunia itu tidak begitu dikenal di luar negeri dibanding suku Jawa 
yang berpenduduk banyak dan menguasai pemerintahan sedari dulu. Kecuali 
para antropolog yang ingin mengabarkan kepada dunia tentang sesuatu yang 
jarang ada, kebanyakan orang tidak tahu dan tidak mau tahu tentang Minang 
yang bermatriakad tersebut. 

Orang Minang cenderung merantau Cina dan bermodaran di rantau. Anak 
cucunya yang sudah berdarah campuran (dari segi suku, agama, dan 
sebagainya) masih mengaku setengah hati sebagai orang minang. Kalau 
dulunya kawin campur ini banyak terjadi di rantau, sekarang orang dari 
provinsi lain yang banyak berdatangan ke Sumbar memperbini gadis Minang 
dan merupakan keuntungan besar bersebab pasokan laki-laki sangat kurang 
di sana. Fenomena ini membuat orang Minang yang berdarah totok makin 
menghilang.

Kecuali dari segi geografis, definisi orang Minang itu kian mengabur 
meski banyak yang berusaha menggelarkan persyaratan-persyaratan 
keminangan yang berbau sovinisme.

Barangkali siapapun tahu bahwa kita mengonsumsi mineral-mineral yang 
berasal dari tanah, abu nenek moyang kita. Abu mayat orang Minang, abu 
mayat Yahudi, abu mayat Islam, abu mayat Kristen, abu mayat ateis, abu 
mayat bisulan (seperti Anda), dan sebagainya dan sebagainya. Bagaimanpun 
juga kita adalah si melting pot.

Pada waktu yang sama, dengan alasan mempertahankan identitas atau jati 
diri, mereka mengotak-ngotakkan diri dalam ruang sempit isme suku, agama, 
dan sebagainya sambil tidak lupa menistai yang lain.

Makhluk primitif yang menjadi cikal bakal manusia lahir 3,8 miliar tahun 
yang silam berevolusi terus sampai akhirnya membentuk manusia (termasuk 
orang Minang) yang berwajah baruak. Bersebab usia planet bumi ini masih 
terlalu muda, otak manusia masih dalam tahap dini berevolusi sehingga 
kurang mampu menyelami keindahan hidup dalam kebersamaan.

Saya tahu Anda sudah memelantingkan kotak isme tersebut dan hidup bebas 
menghirup oksigen segar bumi. Dalam banyak hal, seperti saya, Anda adalah 
orang Minang jadi-jadian. Dan, masih bisa dikategorikan Minang me.

e
http://rantau.freeyellow.com/


From: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [MN] Minang Me
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]

Kadang saya ngga begitu yakin kalau saya itu orang padang. Sebab, 
bahasanya aja saya ngga ngerti. Adat istiadatnya ngga begitu paham. Tapi 
setiap kali mengaca, sosok yang terlihat jelas adalah seorang laki laki 
celong yang ciri cirinya bisa didapatkan pada penjual kaki lima di Pasar 
Senen dan Tanah Abang.

Ini mungkin ada hubungannya dengan kesalahan didik orang tua. Walaupun 
mereka padang totok, mereka tidak pernah mengajar kan kami berbahasa 
minang. Jadi tidak heran waktu Edizal menegur saya dengan bahasa sumbar, 
saya menjawab dengan bahasa nasional. Saya adalah manusia teleproduk yang 
telah terputus dari perusahaan induk. Saya adalah Honda made in Tennesee. 
Saya adalah Sony made in Mexico.Saya adalah Packard Bell made in 
Taiwan.Saya telah kehilangan ciri khas. Manusia multinasional yang lahir 
di Bogor, besar di Jakarta dan menghabiskan sepertiga hidupnya di 
Amerika. 

Untungnya pergaulan saya, the great Habe- tidaklah sesempit pantai di 
pulau angso di Pariaman. Saya tidak pernah memilih teman dari ras dan 
agamanya. Saya tidak pernah perduli tua dan muda itu manusia. My sohib 
ada yang masih remaja, ada yang setua Pak Husen di kampung Gunung Putri, 
tidak jauh dari Cipanas. Sahabat saya ada yang segalak Jusfik ada yang 
sehomo JD. Teman dekat saya ada puitis kebences bencesan seperi 
Djajamiharja , ada yang sedatar kaku bloon seperti si AK. Tapi terus 
terang, walaupun saya minang, saya kurang begitu cocok memiliki sahabat 
minang. Selain Edizal ( itu karena dia pernah bayarin tiket ke Las Vegas 
) saya tidak memiliki sahabat padang yang kental. Oh lupa..dulu saya 
punya sahabat namanya Afmay. Sahabat ini hampir saya lupakan karena 
sempat mengembat kacamata Ray Ban saya waktu balik ke Indonesia sekian 
tahun yang lalu. Selain itu sepatu Clarks abang saya raib, sewaktu Afmay 
mampir ke rumah. 

Saya tidak menuduh orang minang itu pencuri. Karena minang bisa 
menghidupi hidupnya dari jualan, disamping memalak pejalan kaki dan 
mensabotase dompet penumpang PPD. Saya pikir ketidak cocokan ini lahir 
dari aora zen yang sama. Kami bertolak belakang seperti magnit dengan 
kutub yang sama.

And so, di kalangan para teman. Anehnya saya paling cocok berteman dengan 
cina. Dari dulu the best of my best friends adalah cowok cowok bermata 
celengan. Dari Benyamin di Jakarta ke Oon di Jerman. Dari Indra di 
Hollywood sampai ke Jeffrey Wong di Seattle. Saya punya banyak angkoh 
kolega yang berbisnis parfum di Manggabesar, sampai owner hotel Hollyday 
Inn di Jakarta.Sebagai orang padang yang kebanyakan islam kearab araban, 
saya seharusnya cocok berteman denga orang timur tengah. Tapi nop ! 
kecuali si Kamal dan Hamdi di Los Angeles, setiap kali masuk dalam

Re: [RantauNet] Universitas AU

2002-07-04 Terurut Topik E ^!^ E





  - Original Message - 
  From: 
  ronal 
  chandra 
  
  Assalamu'alaikum Wr..WbBatanyo stek ambo alah 2 hari ambo indak 
  mancaliek postinganuni evi pai kalua daerah atau sakik kah uni ambo ko 
  ??tapi iyo lah semoga uni evi lai segeh-segeh sei yo dandimudahkan 
  urusannya amiin :).=
  
  Hallo Ronald...
  Your uni Evi is here, alhamdulillah segeh dan sehat2 saja walau lagi 
  capek beres-beres. Kemarin Uni mengantar kamanakan Ronald Camping di 
  TamanSafari (hehehe...padahal sudahdengan gagah cerita pada Ima 
  bahwa kami akan camping dilereng Gunung Pangrango). Terima kasih atas 
  doa Ronalpada Uni.
  
  Tiga hari absen dan wow!Ramai nian RN sekarang ini, jadi bingung 
  mau baca yang mana. Yang jelasUni berdoa setulus hati, sekeras 
  hati dan sepenuh hati insya Allah dan mudah2an Universitas AU itu jadi 
  juga berdiri di kampuang kita. Jadipara kamanakan Ronal yangmasih 
  imprit2 sekarang inimaupun yang belum lahir, tidak harus ramai2 lagi 
  nyebrang ke lainbenuahanya untuk sebuah pendidikan yang 
  baik.
  
  Wassalam,
  
  Uni Evi 



Re: [RantauNet] Men Are Hard To Please

2002-07-04 Terurut Topik E ^!^ E





  - Original Message - 
  From: 
  Rahima 
  
  Podo ae...makanya enakan cinta yangbeneranngak banyak tetek 
  bengeknya,..Sayangmah..Uni Evi lagi camping,..kalau ngak enak 
  jugadengar ulasannya ttg "cinta,..sejuta 
  rasa..."Wassalam.Rahima.Assalamualaikum,
  Hehehe..Ima mau diceritakan cinta 
  sejuta rasaseperti apa sih? Kalau bukan sejuta rasa ya bukan cinta dong 
  namanya. Tapi hati2 lho Dik sebabcinta itu tak lebih dari sepiring 
  rujak: asem, pedes, manis dan aduhai! Aduhainya meliputi ketika gigi meleset 
  mengunyah lidah atau slip dan mengigit daging lunak di belakang bibir. Kalau 
  tidak demikian, tidak bakalannya Imanuel Kant Dan Calvin capek2 ngomong soal 
  benda aneh yang telah membuat jutaan manusia mengukir sejarah moralnya melalui 
  agamadanhumanisme.Baca nih apa kata Calvin tentang cinta: " 
  Bila engkau merasa memiliki cinta, tidak seharusnya engkau selalu berpikir 
  tentang kepentingan diri sendiri. Rendahkanhatimu dari segala 
  sesuatuyang mengarah pada kepentinganmu karena  kerendahan hati adalah 
  ekspresi terdalam agar dapat memaknai penderitaan dan kemalangan yang terdapat 
  dalam kehidupan. Dan ini lah sesungguhnya maksud Tuhan dalam menciptakan 
  cinta."
  
  Bagaimana, Ima? Pernah merasa pernah 
  bertemu dengan makhluk aneh tsb? Kalau belum tak terusin sedikit lagi. 
  Menurut Kant, cinta adalah ketika kitamengiinginkan kebaikain bagi orang 
  lain. Sedangkan menginginkan kebaikan hanya untuk diri sendiri hanya lah ujud 
  dari "ketidak pedulian", tidak punya dasar etika moral apa lagi etika 
  Tuhan.
  
  Sudah ya. Pendek saja. Soale lagi tidak 
  mood. Dan soal cerita jalan-jalan menyusul dalam beberapa hari. Fotonya sudah 
  di kirim ulang belum?
  
  Wassalam,
  
  Evi


Re: [MN] Re: Fw: [RantauNet] Perjalanan Adat

2002-06-29 Terurut Topik E ^!^ E



Rach, tambahan, kelupaan:

Sebelumnya ADS SBK" postulatnya adalah 
"adat basandai syarak-syarak basandi adat".

Evi

  - Original Message ----- 
  From: 
  E ^!^ E 
  postulat "ADS SBK" yang terkenal itu diatas Bukit Marapalam . Jadi 
  ingat yah Rach, jangan ikut serta pula dikau mensakralkan hasil politisasi 
  agama ini agar tidak terjadi pula Perang Paderi versi II di 
  Minangkabau. Wassalam, Evi 
  ~rarach[Non-text portions of this message have 
  been removed]Your use of Yahoo! Groups is subject to the 
  Yahoo! Terms of Service. 
  


Re: Fw: [RantauNet] Perjalanan Adat

2002-06-29 Terurut Topik E ^!^ E





  - Original Message - 
  From: 
  rarachm 
  ===sori, bakuduang banyak ko...saya teringat kisah sakralisasi 
  UUD '45 yang sangat heboh pada masa silam. sekarang, sebagian besar 
  orang (yang ngomong) setuju bahwa UUD bukanlah suatu hal yang sakral; tapi 
  layak untuk di'utak-atik' agar bisa lebih berguna bagi kehidupan 
  bernegara.
  
  Sewaktu UUD 45 masih merupakan kitab suci, saya juga ingatbagaimana 
  buku2 karya Marx di tabukan di Indonesia. Rach, Ketika itu saya sedang 
  menanjak remaja, belum kenal internet,rasa ingin tahu sedang 
  gede-gedenya jadi kebayang dong bagaimana adrenalin saya terpompa jika dengar 
  bisik2 orang tentang Marxist dan Komunis? Kata mereka Marx itu anti Tuhan, 
  anti agama, anti kemapanan, pokoknya masih banyak anti-anti lainnya. Saya 
  tambah geregetan, tambah pengen tahu, kalau memang dia anti Tuhan, seperti apa 
  sih ngomongnya? Singkat cerita, aku dapat kopian beberapa lembar dari buku Das 
  Kapital. Dari sana aku tidak mendapat pencerahan apapun bahwa Marx anti Tuhan. 
  Saya hibur diri, ah itu kan baru beberapa lembar sedang karya-karya dia kan 
  banyak sekali. Mungkin pikirannya itu berada di buku lain. Terus begitu 
  Suharto lenyap dari panggung kekuasaan dan buku-buku "kiri" bebas cetak, saya 
  puaskan "mimpi2 terpendam". Setelah menghabiskan energi dan duit cukup banyak, 
  belakangan saya cuma bisa ngomong, "kampret!!". Selain ngomong "agama adalah 
  candu untuk masyarakat" saya tidak bertemu dengan prosisi bahwa Marxt 
  anti Tuhan. Dia cuma menyerukan agar kaum proletar bangkit dari ketertindasan, 
  membekali diri dengan alat-alat produksi guna membebaskan rantai 
  penjajahan dari kaumBorjuis. Apanya yang anti Tuhan di sini? Memang sih 
  filsafat Marx bicara tentang materialisme mulu, tapi itu kan sudah 
  dinetralisir oleh filsuf2 lain yang banyak bicara tentang humanisme seperti 
  Weber atau filsafat ketuhanan oleh filsuf islam seperti Ibnu Sina dan 
  lain-lain.
  
  Terus saya pernah penasaran juga mengapa Tan Malaka sepertinya pernah 
  sengaja "dihilangkan" dari daftar orang Minang. Saya baca bukunya, saya bilang 
  "kampret!!" lagi. Untuk ini maaf sengaja tidak saya ulas lagi, takut di 
  marahin Ronald lagi. Hehehe
  
  Singkatnya Rach, saya memang sering terkagum-kagum dengan kemampuan 
  manusia menciptakan sebuah "makna" untuk dirinya sendiri maupun untuk 
  kepentingan kelompoknya.Jika secara rasional, politik, ekonomi  tidak bisa, 
  maka dibuatkan lah kelambu sakralisme atau tabuisme.
  
  ===oh ya uni, tolong 
  diusulkan agar ada addendum 'mufakait berajo ka demokrasi'; soalnya 
  'mufakait ka nan bana' susah memvoting-nya.:)===
  
  Sebetulnya mufakat adalah sebentuk voting juga tapi tidak terang2an 
  diakui sebab voting terdengarnya amat "barat" dan tidak sesuai dengan prinsip 
  keteraturan masyarat beradab dan berpancasila.satu lagi, nanya 
  nih, sebelum islam masuk; adat bersendi kemana?
  
  Hehehe.. Rach, patut dicatat bahwa ADSSBK adalah postulat moderen dan 
  kalau tahu bagaimana lahirnya, dikau akan sampai pada pemahamanbahwa 
  tidak ada yang sakral dalam postulat tersebut.
  
  Islam masuk ke Minangkabau sudah sejak abad ke 7 kemudian putus dan 
  mati total (setidak-tidaknya tidak ada bukti yang mendukung setelah itu Islam 
  berkelanjutan di wilyah Minangkabau). Terus sekitar tahun 1200- san mahzab 
  Syafei mulai menampakan tanda-tanda kehidupan kembali dan Islam syiah ini 
  berkembang seiring- sejalan dengan adat kebudayaan setempat. Terus lagi, 
  sekitar pertengahan abad ke-18, berkembang mahzab Hambali di tanah Arab 
  dengankeyakinan membersihkan praktek-praktekagama dari pengaruh 
  bidaah yang tentu saja sesuai dengan cara-cara mahzab Hambali. Dan terus 
  pengikut  syiah yang sudah bercokolduluan dan pengikut Hambali yang 
  datang belakangan pada berantem deh. Seru banget, sesama saudara saling bunuh, 
  saling menumpahkan darah karena masing-masing merasa bahwa Islam merekalah 
  yang paling benar. Mungkin karena lama-lama 'nek juga mereka "badunsanak 
  bacakak gadang" dari tahun 1821-1838 mereka berunding dan melahirkan postulat 
  "ADSSBK" yang terkenal itu diatas Bukit Marapalam . Jadi ingat yah Rach, 
  jangan ikut serta pula dikau mensakralkan hasil politisasi agama ini agar 
  tidak terjadi pula Perang Paderi versi II di Minangkabau.
  
  Wassalam,
  
  Evi
  
  ~rarach


Re: [RantauNet] Untuk Ronald---Perjalanan Adat (dari buku Rangkaian Mustika Adat Minangkabau)

2002-06-28 Terurut Topik E ^!^ E



Assalamualaikum,

Dear Ronald,

Terima kasih atas pujian analisa santiang 
dan kritisnya dan maaf Ronald diterima atas nama pemberitahuannya. Tidak apa-apa 
kok, namanya juga sama-sama belajar. Cuma Uni ada sedikit masalah nih, kok dari 
tiga contoh yang Uniberikan cumaseputar masalah KTT RN saja sih yang 
jadi masalah untuk Ronald?

Saya garis bawahi statement Ronald, " 
Tolong kritisi yang disampaikan ke KTT RN jangan dibawa-bawa kerumah orang lain 
yah ni, Ronal melihatbeberapa posting dari orang-orang yang ronal amati 
setiap melakukan analisa atau intinya (KTT RN salah) selalu di cc ke minangnet!! 
entah apa yang mou dicari padahal ronal lihat permasalah yang didiskusi tidak 
ada tuh diminangnet!! jadi tolong masalah rantaunet selesaikan dan 
diskusikan dirantaunet jangan tiba-tiba pas maki-maki dan pembenaran bahwa KTT 
RN yang notabene ada orang-orang yang duduk disana salah langsung di cc ke 
minangnet. "

Ronald, yang menulis analisa ttg mufakat 
adalah saya, yang memberi contoh2 ttg mufakat adalah saya, dan saya menganggap 
RN dan Minangnet adalah sama-sama rumah saya. Jadikemanapun saya bawa 
tulisan,  sayasedang membawanyake rumah sendiri.  Saya cinta RN, 
cinta KTT RN dan cinta Minangnet. Perlu juga Ronal ketahui bahwa saya sedang 
tidak "ngerumpi" soal KTT RN. Bagaimanapun saya menghormati mamak2 dan bundo2 
yang ada disana. Saya sedang omong-omong tentang perjalanan "kebenaran" yang di 
dapat melalui mufakat atau musyawarah. Maksud saya melekatkan contoh dengan KTT 
RN adalah karenarealitas itulah yang paling relevan, yang paling  dekat 
dengan kedua milis yang saya ikuti seputar masalah musyawarah.

Begitu saja Ronald. Mohon maaf bila ada 
kata-kata yang kurang berkenan.

Wassalam,

Uni Evi



- Original Message - 

  From: 
  ronal 
  chandra 
  To: [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Friday, June 28, 2002 1:54 PM
  Subject: Re: [RantauNet] Perjalanan Adat 
  (dari buku Rangkaian Mustika Adat Minangkabau)
  
  Assalamu'alaikum Wr..Wb 
   Uni evi maaf yo ni, Uni evi ini 
  santiang panuh analisa yang kritis tapi kalou boleh ronal kasih tau (ronal 
  yang masih harus banyak belajar ini) dan biar diskusi setiap postingan yang 
  terjadi dirantaunet ini lebih punya adab dan penuh aturan yang jelas, Tolong 
  kritisi yang disampaikan ke KTT RN jangan dibawa-bawa kerumah orang lain yah 
  ni, Ronal melihatbeberapa posting dari orang-orang yang ronal amati 
  setiap melakukan analisa atau intinya (KTT RN salah) selalu di cc ke 
  minangnet!! entah apa yang mou dicari padahal ronal lihat permasalah yang 
  didiskusi tidak ada tuh diminangnet!! jadi tolong masalah rantaunet 
  selesaikan dan diskusikan dirantaunet jangan tiba-tiba pas maki-maki dan 
  pembenaran bahwa KTT RN yang notabene ada orang-orang yang duduk disana salah 
  langsung di cc ke minangnet. 
  wassalam 
  Ronal Chandra 


[RantauNet] Hati Seorang Nenek

2002-06-24 Terurut Topik e

Saya kirimkan artikel ringan versi bahasa Indonesia yang merupakan 
terjemahan dari bahasa Inggris yang muncul dalam Kayupasak Newsletter. 
Newsletter ini dikirimkan kepada pemberi beasiswa yang bermukim di 
Jepang, Amerika, dan Eropa.

Salam,
e

--

Hati Seorang Nenek

Sebagai seorang ahli menjahit yang terpandang di kampung dan sekitarnya, 
sering uci (begitu aku dan orang dusun memanggil nenekku) menjelangi 
suatu tempat ke tempat lain untuk mengajar. Ilmu yang ditularkan kepada 
para muridnya mulai dari jahit-menjahit yang sederhana menggunakan 
penjahit biasa sampai menyulam yang menggunakan tangan atau mesin jahit. 
Mengingat harga mesin jahit yang sangat mahal bagi orang dusun, kalau 
tidak salah hanya uci satu-satunya yang mampu beroleh mesin jahit 
sehingga banyak orang yang datang bertandang ke rumah untuk minta tolong 
menambalkan pakaian yang robek, menjahitkan pakaian di samping belajar.

Orang-orang yang datang minta tolong ini biasanya tidak memberikan uang 
kepada uci melainkan menyatakan terima kasih dengan menyerahkan barang 
berupa beras, sayur, atau bahan makanan lainnya. Pemberian ini sedikit 
banyaknya membantu perekonomian kami yang bisa dikatakan pas-pasan 
sesudah kakek meninggal dan ibuku melanjutkan pendidikan ke kota Padang 
yang jauh. Diperlukan waktu 2 hari untuk mencapai kota ini yang mencakup 
sehari jalan kaki dari dusunku menuju kota kecil dan dilanjutkan dengan 
naik bis ke kota Bukittinggi lantas ganti bis lagi menuju kota Padang.

Ibuku yang semasa kecil hidup dimanja kedua orang tuanya dan hidup 
bahagia pada awal perkawinannya tiba-tiba berubah sifat yang 
mencengangkan banyak orang sehabis diceraikan ayahku. Dia menjadi keras 
terhadap dirinya sendiri, membuang entri manja dari kamus hidupnya, dan 
memutuskan melanjutkan pelajaran ke kota demi masa depan kedua anaknya. 
Uci berjuang sendirian mencari nafkah untuk kehidupan kami berdua dan 
untuk kehidupan ibuku di kota. Dengan berangkatnya ibu melanjutkan 
sekolah ke kota, jadilah aku diasuh di bawah payung kasih sayang nenek. 
Perceraian tersebut memisahkan aku dengan kakakku yang dibawa oleh uci 
dari pihak ayah ke dusunnya yang jauh dari dusun kami. Ayahku merupakan 
anak satu-satunya dalam keluarga yang terkaya di dusun itu. Dengan 
demikian, aku dan kakakku dibesarkan dalam perbedaan keadaan yang amat 
ekstrim.

Waktu aku lahir, ayahku yang sedang tenggelam dalam asmara dengan 
perempuan lain tidak mempedulikan sama sekali akan kedatanganku ke dunia 
ini dan tidak peduli akan pertumbuhanku yang tinggal bersama uci. 
Tentulah tingkah lakunya tersebut banyak memberi beban mental bagi nenek 
dan ibuku. Tetapi, seingatku tidak ada sekalipun uci mengutarakan 
perangai buruk ayahku dan sebaliknya mengalihkan perhatianku kepada hal 
yang lain sembari mencurahkan perhatian yang besar cucunya yang tidak 
berayah ini.

Setentangan dengan tidak menjelek-jelekkan orang lain merupakan suatu 
kebajikan indah uci yang terutama saya sadari setelah menginjak dewasa. 
Kalau hendak membicarakan keburukan seseorang, yang paling baik adalah 
berbicara di depan orang yang bersangkutan dan tidak di belakangnya. 
Dengan demikian, kebenaran apa yang disampaikan tersebut dapat 
dipertanggungjawabkan. Dengan sendirinya pula, ada kecenderungan bagiku 
menjauhi orang yang berkesukaan menjelek-jelekkan orang lain karena besar 
kemungkinan orang tersebut juga menjelek-jelekkanku di belakangku.

Dikarenakan selalu tidak jauh dari ketiak uci, orang-orang memanggilku 
sebagai anak uci. Pergaulanku dengan teman-teman seusia di masa 
kanak-kanak agak terbatas juga. Kebahagiaan yang kuperdapat bersama uci 
melebihi kesenangan yang kuperoleh tatkala bermain dengan teman-teman 
yang lain. Mendekati masa masuk Sekolah Rakyat, agak berkurang juga waktu 
bersama nenek dengan meningkatnya waktu bermain dengan teman-teman 
seusia. Bermain sambil sekali-sekali bertengkar dengan teman memang 
membantu perkembangan jiwa ragaku menghadapi masa depan yang penuh 
tantangan dan ketidakpastian. Pertentangan dan kadangkala berkelahi 
dengan teman sering melahirkan rasa tidak tenteram tetapi berada dekat 
uci selalu memberikan rasa aman dan tenteram padaku.

Hampir tidak pernah aku ditinggalkan sendirian di rumah. Selalu uci bawa 
aku meski harus memapahku berjalan kaki berjam-jam lamanya menapaki jalan 
yang berbatu atau menelusuri jalan setapak masuk keluar hutan. Bersebab 
tidak beralas kaki, jadinya kaki kami relatif lebih besar dan tebal 
dibandingkan dengan orang kota yang selalu bersandal atau bersepatu 
setiap hari. Jelas, kaki yang besar dan tebal ini merupakan hasil 
adaptasi terhadap lingkungan sehingga batu-batu tajam yang berserakan di 
sepanjang jalan jerih menembus telapak kaki kami. 

Ada kebiasaan uci yang selalu berkomat-kamit sejenak sebelum meninggalkan 
rumah menuju tempat yang jauh. Ini semacam doa agar selamat dalam 
perjalanan yang diucapkan dalam bahasa yang mirip bahasa Minang tetapi

Re: [RantauNet] Biliak ekonomi 1

2002-06-13 Terurut Topik e

Pelaksanaan rencana jangka panjang yang menyeluruh perlu melibatkan 
banyak pemikir yang di dalamnya termasuk orang birokrat dan ilmuwan dalam 
segala bidang. Kenyataan yang sering kita lihat adalah tidak adanya 
keseriusan dan rasa tanggung jawab dari pembuat kebijaksanaan dan 
pelaksananya. Ini berlaku untuk seluruh indonesia.

Hasil diskusi atas maupun hasil penelitian di lapangan yang dikirim ke 
lembaga atau orang pemerintah sering kali langsung disimpan dalam gudang 
dan baru dibuka untuk selanjutnya dibuang ke dalam tong sampah. Sebagai 
contoh, beberapa tahun yang silam prof. iman santoso yang ikut sebagai 
komite perbaikan mutu pendidikan indonesia yang akan mempengaruhi 
keseluruhan hidup bermasyarakat tersebut putus asa setelah mengetahui 
bahwa hasil laporan pemikiran dan perdebatan panjang para ilmuwan dalam 
komite tersebut tetap tersimpan rapi dalam gudang depdikbud. Jadi, 
pengiriman hasil pemikiran dari yayasan imam bonjol atau lembaga lain 
kepada badan yang terkait di ranah minang, saya kira, tidak akan 
ditanggapi secara serius. Kecuali, ada orang yang dikenal yang punya rasa 
tanggung jawab sebagai pejabat yang hidup atas jerih payah rakyat (baca: 
pajak rakyat).

Tak pelak lagi, ada program jangka pendek dan jangka menengah sebelum 
menaiki jenjang jangka panjang. Jadi, baiknya kita pikirkan pula program 
jangka pendek dengan hasil yang dapat dilihat segera. Pembentukan suatu 
lembaga di ranah minang dengan orang-orang yang digaji cukup yang bekerja 
sebagai media antara pelaksana pemerintahan dan orang rantau yang concern 
terhadap negerinya akan mempercepat impian ini. Sekaligus mereka 
mengawasi semua pelaksanaan program tersebut. Dengan demikian, kita akan 
tahu bagaimana pelaksanaan hasil pemikiran tersebut secara kasat mata.

Perlu orang dan uang. Orang minang yang bermukim di rantau pastilah mau 
menyalurkan sedikit dana bagi pelaksanaan keinginan baik ini. Masih perlu 
pembicaraan lanjut mengenai keuangan, kepercayaan, dan laporan 
pertanggungjawaban.

Saya tetap berharap adanya kumpulan ide jitu realistis yang dapat 
diterapkan sebagai bagian dari program jangka pendek pengembangan ranah 
minang. 

e

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] Musim Burung Bercinta

2002-05-27 Terurut Topik e

Musim Burung Bercinta

Musim semi sudah menghalau habis musim salju yang 
dingin ke arah utara dan kota kami berada dalam naungan 
udara selatan yang hangat. Pakaian musim salju yang 
tebal-tebal mulai dibenahi dan disurukkan ke sudut 
lemari yang terpojok untuk digunakan pada pertengahan 
musim gugur mendatang.

Sel-selku terasa ria bernyanyi dan lebih aktif 
menggiatkan anggota badan. Pengaruh udara yang hangat 
ini tidak hanya dirasakan oleh manusia melainkan juga 
oleh semua makhluk yang ada di sekitarku.

Dari flat di tingkat dua seringkali kunikmati burung-burung 
pipit yang kecil atau burung yang lebih besar bersiul riang 
bertengger di atap rumah tetangga atau hinggap di atas 
pepohonan yang hijau merindang. 

Beberapa waktu yang lalu burung jantan sibuk memanggil 
lawan jenisnya dengan suara yang nyaring dan melakukan 
ritual menari-nari di sekeliling burung betina, mengepak-
ngepakkan sayap dan menggoyang-goyangkan ekornya dengan 
semangat yang tinggi, untuk meyakinkan bahwa dia memang 
memenuhi persyaratan menjadi pasangan. Suatu bentuk lain
bahwa hidup adalah persaingan itu sendiri.

Agaknya berbeda dengan manusia, mereka tidak mengembangkan 
semantic encoding dalam berkomunikasi dan sebaliknya 
menggunakan gerakan-gerakan yang sederhana tanpa perlu 
berpikir dalam. Tetapi, bahasa tersebut lebih dari cukup 
untuk menyampaikan pesan dalam dunia mereka.

Sang betina dengan keanggunannya sebagai calon ibu yang 
baik sering terlihat hanya meloncat-loncat kecil di bubungan 
atap atau dahan kayu sambil menunggu sang kekasih 
membawakan makanan segar berupa ulat hijau dan sebagainya. 
Sang suami harus membanting tulang meloncat ke sana ke 
mari mencarikan makanan demi calon anak cucunya.

Terkadang sepasang burung pipit mampir istirahat di 
balkonku tanpa izin. Kemudian, begitu saja terbang melayang 
meninggalkan ciritnya.

Sama dengan manusia, mereka hidup membawa misi 
sebagai perantara menyampaikan informasi yang tersimpan 
dalam DNA yang diwarisi dari nenek moyang. Bersebab tidak 
menentang kehendak alam, jumlah mereka tidak melebihi 
porsi yang disediakan alam dan kelihatannya hidup mereka 
bahagia dengan makanan yang cukup.

Adakah yang dapat dipelajari manusia dari burung?

e

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] [MN] re: strategic plan

2002-05-06 Terurut Topik e

x-sender: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [MN] re: strategic plan
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]

Terima kasih banyak atas kiriman tulisan yang akan berguna bagi 
pengembangan ranah minang tersebut. Ada beberapa data yang saya simpan 
sebagai bahan penunjang dalam meminta bantuan teman-teman di luar negeri, 
khususnya dalam permintaan pembangunan sekolah dan beasiswa untuk 
anak-anak yang tidak mampu.

Mengajar dan kegiatan mengajar masih menyita hampir keseluruhan waktu saya 
sekarang ini sehingga belum lagi memungkinkan ikut diskusi tersebut. 
Pengiriman hasil diskusi tersebut ke MinangNet, kalau tidak menyusahkan, 
boleh jadi akan mendorong anggota milis ini lebih aktif memikirkan negerinya.

Ada sedikit kesalahan. Tertulis mengajar dan kegiatan mengajar, 
seharusnya mengajar dan kegiatan sosial + urusan perusahaan yang masih 
merangkak-rangkak di indonesia.

e

Salam hormat kepada Anda semua di Yayasan Imam Bonjol. 

e

From: MC Baridjambek [EMAIL PROTECTED] To: e safins ne.jp 
[EMAIL PROTECTED]
Subject: strategic plan

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] Zaman Dijital (8)

2002-05-06 Terurut Topik e

Zaman Dijital (8)

Danke!
Begitu gadis manis itu berkata sambil menyerahkan uang kembalian + 
membersitkan segaris senyuman dan membiarkan saya agak ternganga 
dalam kebengongan memegang basket belanjaan yang banyak. Mana 
kantong asoynya? Wajah saya yang menggambarkan ketidakmengertian 
tertangkap oleh pembeli lain yang berada di dekat saya.

Kalau mau kantong asoy, Uda harus membelinya terpisah, tuturnya.

Kejadian tersebut menimpa saya dikala berada di Nurnberg, Jerman, 
sekitar dua belas tahun yang silam. Kekurangpengetahuan saya akan 
kebiasaan orang-orang di sana yang membawa tas atau kantong 
belanjaan sendiri menjadi penyebab lahirnya kebengongan tersebut. 

Kebiasaan membawa tas belanjaan sendiri ke supermarket merupakan 
cerminan kepedulian mereka yang tinggi terhadap lingkungan yaitu 
berusaha menggunakan sumber alam sesedikit mungkin dan melakukan 
daur ulang barang yang sudah dipakai sebanyak mungkin. Jadinya, 
tidaklah mengherankan apabila dunia mengenal Jerman sebagai 
negara yang sangat ramah lingkungan.

Banyak orang yang menyadari, terutama di negara maju, bahwa 
setiap barang yang dibuat selalu memberikan sumbangan 
terhadap global warming yang mengancam peradaban umat manusia. 
Penggunaan zat kimia dalam memproduksi suatu barang sekecil 
apapun bisa mengubah habitat makhluk hidup dan makhluk hidup
itu sendiri.

Dalam gemerlapan penciptaan teknologi yang tidak pernah 
berhenti ini, banyak juga harapan baik yang diberikan kepada umat 
manusia. Perusahaan menciptakan barang-barang yang ramah 
lingkungan sebagai tanggapan terhadap selera publik yang kian 
alergi menggunakan zat kimia. Perusahaan yang tidak mampu 
membaca keinginan atau arah zaman akan bergeletakan dalam 
persaingan yang sangat tajam ini.

Sekarang di Jepang dan Korea dijual mesin cuci yang dipakai tanpa 
menggunakan deterjen. Hal ini dimungkinkan dengan mengaplikasikan 
ilmu elektronika dalam mesin tersebut yang menguraikan kotoran 
dan melarutkan dalam air.

Lagi terpikir oleh saya membeli mesin cuci baru itu dan memasukkan 
Habe ke dalamnya biar daki yang menempeli badannya berluruhan. 
Mana tahu bisul yang selalu bersarang di pantatnya juga akan hilang 
tanpa harus memakai antibiotik atau obat salep yang berzat kimia itu.

Kota metropolitan Tokyo berancang-ancang melekatkan pajak kantong 
asoy terhadap penghuni atau pengunjungnya dalam waktu dekat ini. 
Tindakan tersebut dipandang bernuansa isseki nicho (sekali mendayung 
dua tiga pulau terlampaui), yaitu memperoleh pemasukan kota dan 
mengurangi tingkat pengotoran udara yang dihasilkan oleh pemproduksian 
kantong asoy tersebut.

Mudah-mudahan dalam beberapa tahun mendatang, negara maju 
seperti Jepang sudah meluncurkan satelitnya yang digunakan 
untuk menangkap sinar matahari dan mengirimkan energi tersebut 
ke bumi lewat gelombang. Dengan demikian, minyak yang digunakan 
sebagai bahan bakar yang banyak menimbulkan masalah lingkungan 
tidak akan digunakan lagi. Boleh jadi negara OPEC, termasuk Indonesia, 
terpaksa menutup ladang minyaknya dan berpuas-puas dengan segala 
kemiskinan.

Omong-omong, saban pergi ke supermarket, jarang sekali terlupa 
saya membawa tas belanjaan meski mudah saja memperoleh kantong 
asoy secara gratis di sini. Tetapi, usaha sendiri-sendiri yang kecil 
akan menghasilkan sesuatu yang besar bagi kemaslahatan orang 
banyak dan ini merupakan prinsip hidup yang akan terus saya pegang.


RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: 
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] A Grandmother's Heart

2002-04-25 Terurut Topik e

Saya forward-kan cerita ringan yang muncul dalam Kayupasak Newsletter. 
Buletin ini diterbitkan secara berkala dan dikirimkan kepada pemberi 
beasiswa yang tinggal di Jepang, Amerika, dan Eropa.

e

-

A Grandmother's Heart
by edizal
 
As a well-known seamstress in my region of villages, Uci (which is the 
name people call my grandmother) frequently visited one place or the 
other for teaching. She conveyed her knowledge about stitching and 
embroidering to pupils using a simple needle or a sewing machine. Since 
the cost of a sewing machine is very expensive for villagers, if I am not 
wrong, Uci was the only one who managed to buy one. So many people came 
to my house for having dusters and dresses sewn, besides requesting to 
learn how to sew clothes. 

People who came to ask for help usually did not offer her money. Instead, 
they gave her various kinds of goods, such as rice, vegetables or other 
farm products. This bartering offer more or less helped our household's 
economic situation that was on the wane after my grandfather passed away 
and my mother pursued her study in the city (which took 2 days to reach, 
namely one day of walking from our village to a small town, then taking a 
bus to the town of Bukittinggi, and changing the bus for another one to 
the city of Padang). 

My mother, who was spoiled as a child by her parents and lived happily 
during her early years of marriage, suddenly changed her character after 
my father divorced her. She exerted tremendous discipline over herself, 
removed the entry spoiled from her living dictionary and decided to 
pursue her study in the city for the sake of her two sons' future. Uci 
had to struggle by herself to work hard for a living in the village and 
for my mother living in Padang. When my mother moved, I was consequently 
raised under the umbrella of Uci's guidance. My parents' divorce 
separated me from my older brother who was taken away to live with my 
father in a faraway village. My father was the only child in his family, 
and his parents were the richest couple in their village. So, my brother 
and I Iived under extremely different conditions. 

When I was born, my father, who was enraptured by the love of another 
woman, did not bother at all to see my arrival into the world and did not 
care about my development, particularly since I Iived with Uci. Surely, 
Uci and my mother felt a tremendous burden due to his behavior. But, as 
far as I know, Uci never spoke a single bad word about my father. 
Besides, she tried to turn my attention away from this situation and 
poured her affection into her fatherless grandson. 

Uci's beautiful virtue tvhs to refrain from speaking ill of others. I 
realized the core of the virtue more after I grew up. If we want to talk 
bad about someone, the best thing to do is talk in front of the person, 
not behind their backs. This way, one can be responsible for what one 
said. On account of this, I tend to keep away from anyone who likes to 
talk bad about others because there is a big possibility that the person 
will talk bad about me behind my back, too. 

Since I was rarely far from her side, people called me grandma's son. I 
did not play much with my little friends because I felt such happiness to 
be together with Uci. But, as the start of elementary school days drew 
near, time spent with Uci diminished, and time with my friends grew. 
Quarrelling while playing with my peers made a big impact on my mental 
and physical development. It was a kind of preparation to face challenges 
and uncertainties in the future. Quarrelling, and even sometimes 
fighting, with my friends created an uneasy atmosphere, but being with 
Uci always gave me a sense of security and comfortable feeling. 

Uci almost never left me alone at home. She always took me to many 
places, even though she had to hold my hand to walk on pebble roads or 
along paths in the jungle. Since we were always barefoot, our feet were 
relatively wider, and the bottom of our feet was thicker compared to city 
people who wore sandals or shoes every day. Obviously, wide and thick 
feet were the result of adaptation to our environment so that sharp 
pebbles along the road would not cut into the soles of them. 

Uci's customary practice was to whisper for a while before leaving our 
house to travel a long distance. The words she used for praying for our 
safety were unknown to me and seemed to be like Minangkabau language. Her 
strong belief in the effect of prayers made her fearless to enter the 
jungle where many wild animals dwelled, such as boars, elephants, tigers, 
bears, and others. As a very young boy, I was naturally drawn to being 
somewhat afraid in the jungle. Thick leaves on the big tall trees were a 
hindrance as the sunlight touched the path to make the jungle's 
environment rather cold and dark. But, the belief in Uci's prayer 
powerfully surrounded my body and removed unnecessary

[RantauNet] Jiwa Sakura

2002-04-15 Terurut Topik e

Pohon sakura, sebagaimana kebanyakan pohon yang lain, merontokkan daunnya 
pada musim gugur menyambut musim salju yang kering hingga penguapan yang 
ganas bisa dihindarkan agar tidak kerontang tubuh yang sebatang. 
Sekaligus punya waktu dia menabung energi untuk menanti musim semi yang 
hangat.

Musim semi sudah masuk Nihonmatsu dan begitu saja sakura menyemburkan 
bunga-bunganya yang indah mewarni mendahului kehijauan dedaunan. Begitu 
saja sebatang pohon penuh melimpah oleh keputihan atau kemerahjambuan 
bunga yang sedap dipandang mata di bawah kebiruan langit.

Tapi, tidak panjang umurnya. Beberapa hari berkembang penuh, lantas 
berguguran membanjiri permukaan tanah yang lembab membentuk hamparan 
permadani yang bergelombang. Kegembiraan manusia Jepang yang 
menggelembung memuncak memenuhi udara yang berakhir dengan tarikan napas 
yang sendu mengiringi kepergiannya.

Orang Jepang memang mencintai bunga sakura yang menyimbolkan kehidupan 
itu sendiri. Jiwa sakura adalah jiwa samurai yang dipandang berumur 
pendek dalam dunia pancung-memancung. Begitu juga kehidupan manusia yang 
terasa begitu pendek bagi mereka yang selalu mengisi kehidupan penuh, 
bagi orang Jepang, bagi orang negara maju yang hidup dalam masyarakat 
yang semarak kaya vitalitas.

Hari-hari terasa panjang bagi saudara kita yang berleleran keringat 
mengisi hari-harinya yang penuh derita di sana, di Ranah Minang. Kalau 
saja bunga sakura berkembang di sana ...

e

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] Babelok Jalan ka New Caledonia (3)

2002-04-04 Terurut Topik e

Babelok Jalan ka New Caledonia (3)

Bandara Internasional Noumea merupakan terminal terakhir 
bagi pesawat yang bertolak dari kota-kota metropolitan Asia, 
Eropa, dan Amerika yang menuju wilayah ini. Menengok suasana 
yang sesungguhnya dari bandara ini, musnahlah khayalanku akan 
keluasannya yang ternyata setali tiga uang dengan Bandara 
Internasional Tabing kendati berbeda tingkat kecanggihannya. 

Hanya tiga pesawat kecil, termasuk pesawat yang kami tunggangi, 
yang bertengger di lapangan parkir yang lengang.

Bunga-bunga tropis dan subtropis berwarna merah, kuning, putih, 
ungu, dan lainnya diatur sedemikian rupa berderet apik memanjang 
menuju ke segala arah. Semilir angin membelai lembut sekujur 
tubuhnya yang bergoyang ke kiri kanan muka belakang. Bunga 
flamboyan yang merimbun merah bermekaran mencelupi langit 
biru dan begitu sedap dipandang mata. Beberapa jenis bunga mirip 
amat dengan bunga liar yang sering kulihat di pedalaman Kabupaten 
Agam di masa yang silam.

Tidak ada belalai mekanik yang menghubungkan mulut pintu 
pesawat dengan lobi kedatangan sehingga sejenak kami menapaki 
lapangan parkir pesawat yang mulus. Pintu lobi kedatangan terkuak 
lebar menyedot kami masuk. Selain kami yang baru datang, satu 
pun tidak penumpang pesawat lain yang menampakkan puncak 
hidungnya.

Di hadapan loket imigrasi, antrian berbaris semua orang tertib 
seperti anak TK yang sudah diajar baris-berbaris. Ingatan saya 
terbang ke masyarakat Minang yang kebanyakan manusianya sudah 
kebal luar dalam dengan perasaan primitifnya yang susah diajari 
bagaimana indahnya suatu antrian. Mereka perlu belajar dari anak 
TK, memang.

Bonjour!

Salam sapaan ini ditangkap oleh telingaku bagai Banjur! dalam 
bahasa Sunda yang berarti guyur. Kalau saja yang mengucapkannya 
orang Sunda, tentulah sudah basah kuyup aku diguyur. Raungan yang 
sama keluar dari mulutku tanpa tahu apakah lafalnya betul atau 
kacau beliau.

Bara ri di siko, Da?

Sapuluah hari.

Cap! Dia membubuhkan cap pada pasporku yang berwarna hijau. 
Begitu saja selesai dan menyelinap aku pergi meninggalkan ucapan, 
Merci beaucoup!

Udara ber-AC dalam lobi kedatangan tersebut terasa cukup hangat 
bagi badanku yang masih dibungkusi pakaian musim salju. Kuturuni 
tangga menuju WC umum yang terletak di ruangan bawah tanah dan 
berganti pakaian di sana sehabis mengencingi pulau ini untuk 
pertama kalinya. Terasa badan lebih segar dirasa dengan baju 
kaus yang mudah digerayangi angin yang lembut mengalir.

Dilipatnya rapi pakaian kumuhku yang dikenakan semalaman, 
dimasukkannya ke dalam kopor kami yang besar. Lantas, beranjak 
kami menapaki lantai yang mengkilat bersih ditemani musik 
bening yang mengisi udara.

Di pintu keluar, seorang petugas pabean mengumbar senyum lebar 
sambil meraih pasporku. Jelas, tingkah laku ini merupakan salah 
satu kiat menjajakan pariwisata agar pelancong merasa betah dan 
mau datang lagi menebarkan gepokan uang. 

Sesudah memelototi pasporku sejenak, tanpa menanyakan apa isi 
kopor yang kubawa, tersenyum terus dia mengangguk dan ramah 
mempersilakanku hengkang berlalu. Berbeda amat dengan beberapa 
penumpang lain yang digeledahi barang bawaannya disertai pertanyaan 
yang bertubi-tubi bagai senapan mesin. Agaknya aroma shinkon ryoko 
yang mengambang menyelimuti udara membuat dirinya pun berperasaan 
romantis dan enggan menyita waktu kami sekalipun dengan satu 
pertanyaan.

(bersambung)

e

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



RE: [RantauNet] [MN] Ada Apa Dengan Cinta --Edizal

2002-03-14 Terurut Topik e

Hua..ha..ha...edi, menurutmu sudah pantaskan aku mengunjungi klinik bagian 
kesehatan mental RSCM? ondeh bialah denai kok sansaro, mandi si aie mato.

Seperti orang padang, mandilah ka gurun. Mandi batimbo bungo lado 
Baiknya tidak kuteruskan bait nyanyian ini karena bisa mandi baurai aia 
mato membayangkan ranah minang yang jauh di seberang lautan.

Anda belum pantas menjadi pasien sakit jiwa sekarang ini dikarenakan 
belum memenuhi persyaratan untuk itu. Entahlah nanti, termasuk saya.

Dalam keterusterangan yang wajar saya anjurkan anda masuk Gaduik saja. 
Ya, masuk Gaduik saja! Tempat yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk 
peradaban seperti di kota metropolitan itu. Akan anda rangkum kebahagiaan 
hidup di sini, sesuatu yang tidak akan bisa diperoleh di rumah ibadah 
bahkan di Taman Monas sekalipun. Jadilah pegawai biasa di tempat terasing 
ini meski bergolongan 1A.

Di antara orang-orang yang putus asa ini, sobat, anda akan merasa betapa 
besar nikmat kehidupan berbekal berkah sempurna dari alam. Bisa bebas 
bergerak ke sana ke mari, bisa berpikiran normal, dan bisa memutuskan 
jalan hidup dan sebagainya dan sebagainya.

Mereka yang beroleh rahmat kurang sempurna ini menapaki jalan-jalan yang 
menanjak di tengah hutan belantara sepanjang hidupnya dalam derita yang 
sukar dilukiskan. Uluran tangan anda, kita, dan orang normal lainnya akan 
membuat wajahnya yang kuyu akan bersinar seperti matahari pagi bersama 
mekarnya bunga-bunga ditingkahi nyanyian burung-burung. Seluruh sel di 
sekujur tubuhmu pun akan mendendangkan kidung-kidung suka cita.

Adakah kebahagiaan luhur melebihi kebahagiaan melihat kaum marginal ini 
berbahagia?

Ah, selamat jatuh cinta di rimba beton Jakarta dan semoga tidak bikin 
anak banyak-banyak.

e

From: baratadewa [EMAIL PROTECTED] 
Subject: [MN] Ada Apa Dengan Cinta --Edizal Reply-To: 
[EMAIL PROTECTED]

Barata,

Sangkaan saya sudah hilang Anda diterkam cindaku atau dilarikan 
orang
bunian ke puncak Gunung Merapi sana. Ke mana saja selama ini Anda berkirap?

From: Barata Dewa [EMAIL PROTECTED] MIME-Version: 1.0 
Subject: RE: [MinangNet] Zaman Dijital (5) 

Zaman Dijital (5)

woi...!!! ediaku baru kembali. jalan kian-kemari, longok sana- sini, 
terkapar telentang-tengadah dan terbentur kepalaku entah sudah berapa 
kali. cuma lupakan dulu soal kekuatiranmu tentang penduduk dunia, lupakan 
dulu katakutanmu terhadap mulut-mulut yang harus disusui bunda bumi dan 
lupakan dulu keresahanmu terhadap manusia minang yang nak terhimpit 
selalu diatas tetapi dalam realita nasional mereka sedang ramai-ramai 
mengisi bangunan kaki piramida. itu semua cerita usang. aku punya cerita 
seru. Oh edi, aku sedang jatuh cinta!!!

gileee...jatuh cintadan cintaku bukan pada cindaku yang atas mulutnya 
tidak punya got seperti kita atau hasil pati geni diatas merapi, ini 
adalah hasil dari pencarian dan penemuan sederhana. entah bagaimana harus 
kulukiskan debar-debar berkecamuk tidak terkendali. entah bagaimana 
menjelaskan hubungan antara mata, otak dan sistem pompa jantung yang 
kacau balau. entah bagaimana menceritakan pemandangan rumah-rumah kumuh 
di jakarta seperti sakura-sakura yang tumbuh di musim semi. gileee. 
edi, gilesemua berkecamuk dalam aniaya tidak realistis, aku tenggelam 
dalam ekstese zikir bumi. dan tiba-tiba kudapati diriku jadi lelaki 
cengeng...help...help... 

kontrusi sosial mengharuskan aku jadi lelaki tangguh. ketika jatuh cinta 
aku tak ubah seperti zulaikha yang memuja yusuf. aku rela menerimanya. 
aku juga rela menghidupkan kembali syair pemujaan sang perempuan itu:
cinta membiarkanku tumbuh, ditunjang oleh air kesakitan. lalu ketika rasa 
sakit telah membuahkan biji, cinta tiba-tiba melontarkan hasil panen ke 
tengah angin. 

Hua..ha..ha...edi, menurutmu sudah pantaskan aku mengunjungi klinik 
bagian kesehatan mental RSCM? ondeh bialah denai kok sansaro, mandi si 
aie mato.


Barata (soe) Dewa

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] Petisi kewarganegaraan ganda

2002-03-08 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

-- Original Message --
From: NisThahar@
Date: Fri, 8 Mar 2002 01:39:12 EST


   - Original Message -
   From: Roy Sembel [EMAIL PROTECTED]
   To: [EMAIL PROTECTED]
   Sent: Wednesday, February 06, 2002 8:31 AM
   Subject: [acara] Petisi kewarganegaraan ganda
  
  
Rekan-rekan netter,
Berikut ini saya forwardkan usulan petisi
kewarganegaraan ganda dari perkumpulan Indonesia mixed
couple. Mohon dukungan anda semua dan bantuan anda
untuk menyebarluaskannya, khusunya bagi mixed couple,
keluarga yg memiliki anak yang lahir di luar negeri,
dan para simpatisan.
   
begin forwarded message
From:   zara ambadar [EMAIL PROTECTED]
Subject: petisi kewarganegaraan ganda (fwd)
   
Teman2,
   
Banyak teman2 yang memiliki putra/putri yang lahir di
USA [juga negara lain,--roy], dan menginginkan agar
mereka dapat tetap memegang kewarganegaraan Amerika,
tanpa kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Ini antara
lain karena  banyaknya manfaat di masa depan bila
mereka tetap memiliki kewarganegaraan Amerika, seperti
kemudahan sekolah dsb. Saya merasa inilah kesempatan
untuk kita menyampaikan keinginan/kebutuhan kita
kepada pemerintah Indonesia,  untuk masa depan anak2
kita kelak.
   
Kunjungi lah web page berikut dan berpartisipasi lah
dalam menandatangani petisi untuk membolehkan
kewarganegaraan ganda. Berikut adalah alamat
web-page nya:
   
http://indomc.free.fr/petisi.html
   
Salam,
Lala
end forwarded message
   
Ini ringkasan petisi dari websitenya
--roy sembel
-- Petisi Indonesian kewarganegaraan ganda --
   
Ringkasan :
Petisi Indo-MC untuk mendukung ide Prof Dr Yusril Ihza
Mahendra, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia,
untuk memperbolehkan WNI memiliki kewarganegaraan
ganda. Apabila anda menyetujuinya, silakan masukkan
nama anda di bagian paling bawah halaman ini (atau
klik disini) dan teruskan url ini ke siapapun yg anda
kenal.
   
...del..
   
   
   
   
=
Roy Sembel
   
   


---
Visit Jakarta Restaurant in San Francisco
http://www.jakartarestaurant.com
---



RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] FWD: Petisi kewarganegaraan ganda

2002-03-08 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

-- Original Message -- 
From: NisThahar@ 
Date: Fri, 8 Mar 2002 01:39:12 EST 


   - Original Message - 
   From: Roy Sembel [EMAIL PROTECTED] 
   To: [EMAIL PROTECTED] 
   Sent: Wednesday, February 06, 2002 8:31 AM 
   Subject: [acara] Petisi kewarganegaraan ganda 
   
   
Rekan-rekan netter, 
Berikut ini saya forwardkan usulan petisi 
kewarganegaraan ganda dari perkumpulan Indonesia mixed 
couple. Mohon dukungan anda semua dan bantuan anda 
untuk menyebarluaskannya, khusunya bagi mixed couple, 
keluarga yg memiliki anak yang lahir di luar negeri, 
dan para simpatisan. 

begin forwarded message 
From:   zara ambadar [EMAIL PROTECTED] 
Subject: petisi kewarganegaraan ganda (fwd) 

Teman2, 

Banyak teman2 yang memiliki putra/putri yang lahir di 
USA [juga negara lain,--roy], dan menginginkan agar 
mereka dapat tetap memegang kewarganegaraan Amerika, 
tanpa kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Ini antara 
lain karena  banyaknya manfaat di masa depan bila 
mereka tetap memiliki kewarganegaraan Amerika, seperti 
kemudahan sekolah dsb. Saya merasa inilah kesempatan 
untuk kita menyampaikan keinginan/kebutuhan kita 
kepada pemerintah Indonesia,  untuk masa depan anak2 
kita kelak. 

Kunjungi lah web page berikut dan berpartisipasi lah 
dalam menandatangani petisi untuk membolehkan 
kewarganegaraan ganda. Berikut adalah alamat 
web-page nya: 

http://indomc.free.fr/petisi.html 

Salam, 
Lala 
end forwarded message 

Ini ringkasan petisi dari websitenya 
--roy sembel 
-- Petisi Indonesian kewarganegaraan ganda -- 

Ringkasan : 
Petisi Indo-MC untuk mendukung ide Prof Dr Yusril Ihza 
Mahendra, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, 
untuk memperbolehkan WNI memiliki kewarganegaraan 
ganda. Apabila anda menyetujuinya, silakan masukkan 
nama anda di bagian paling bawah halaman ini (atau 
klik disini) dan teruskan url ini ke siapapun yg anda 
kenal. 

...del.. 




= 
Roy Sembel 




--- 
Visit Jakarta Restaurant in San Francisco 
http://www.jakartarestaurant.com 
--- 


RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] Berhibernasi

2002-01-17 Terurut Topik e

Lurus musim salju Nihonmatsu merayap menggapai puncaknya, 
lantas akan bertengger di ketinggian, dan perlahan bergulir 
kembali menuruni pegunungan waktu. Begitu berulang terus 
hingga matahari istirahat total menyemburkan apinya dan 
mencampakkan bumi ke dalam kegelapan beku yang sonder 
kehidupan.

Sewaktu masih memamah bangku dan kursi SD di dusun 
pedalaman Sumatra yang jauh, ada cerita dari seorang guru 
yang coba membayangkan kepada kami bagaimana bentuk salju 
lembut yang diturunkan dari bawah langit itu. Bagai kapas putih 
bersih yang ditebarkan dari atas pepohonan melayang-layang 
anggun dalam apungan angin yang semilir. Negara yang bermusim 
salju ini terletak jauh dekat kutub, lanjut sang guru yang juga 
mendapat cerita tersebut dari lain orang. 

Saya kira waktu itu mulut saya + kawan lain ternganga begitu 
saja mendengar sesuatu yang mustahil bisa dilihat di Indonesia. 
Bagi saya yang hidup serba tidak berkecukupan di dusun pedalaman 
Sumatra yang senyap dari lalu lalang kendaraan dan informasi hanya 
mampu mancaguik membayangkan kelak akan bisa melihat dengan 
incat mata kepala sendiri bagaimana salju itu sesungguhnya. 

Terpandang tungkai yang selalu berkaki ayam pulang-pergi ke 
sekolah dengan pakaian yang tidak senonoh tambal-bertambal 
di sana-sini. Pergi ke kota saja belum lagi, haramlah akan bisa 
kamu menengok negeri orang yang jauhnya ribuan kilometer 
dari sini, bisik hati saya membuyarkan lamunan manis yang 
sangat tipis itu.

Mujur tak dapat dijangkau dan Malang tak dapat dipukau. Bersebab 
jalan penghidupan yang dirambah dengan tetesan keringat serta 
pertolongan banyak orang dengan berbagai cara, halal dan tidak 
halal, sampai juga menyelesaikan kuliah di Bandung dan akhirnya 
berbentuk jua impian belia dengan beroleh kesempatan menuntut 
ilmu ke Jepang yang juga ditopang rekomendasi Prof. Arifin Bey 
kelahiran Padangpanjang yang sudah melintang namanya di Jepang. 
Di samping nasib yang berpihak serta usaha keras tanpa kenal ampun, 
molekul DNA yang bersarang dalam sel tubuh ini punya andil besar 
mempengaruhi derap langkah kaki saya.

Meski rata-rata juara 15 di antara sekitar 40 orang murid dari 
SD sampai SMU, semangat juang yang setinggi langit, pantang 
menyerah, jauh dari kecengengan, berusaha jujur, dan penunjukan 
rasa terima kasih yang dalam terhadap betapapun kecilnya barang 
atau kebaikan yang diterima berwujud menjadi batu loncatan yang 
kuat untuk sampai di seberang sungai menuju Jepang.

Inilah untuk pertama kalinya saya mencicipi rasa salju yang 
pernah didongengkan oleh guru dusun dulu. Turunlah salju pertama 
yang memutuhi kota Hiroshima. Keluar saya dari flat tua menuju 
gang sempit dan berdiri berlama-lama di sana memandangi deraian 
salju yang turun dari atas langit yang tidak berloteng. Rasa dingin 
yang menggigit tidak terasakan. Salju begitu lembut, begitu putih, 
begitu indah, dan begitu saja. Tidaklah perlu saya bersusah payah 
membuka mulut lebar-lebar coba mencicipi salju karena salju itu 
masuk begitu saja ke dalam mulut saya yang ternganga tanpa 
disadari. 

Barangkali orang sekeliling yang melihat saya berlaku agak ganjil 
tersebut berucap, Orang asing edan. Entah berapa lama berada saya 
dalam guyuran salju itu sampai akhirnya badan menggigil kedinginan, 
balik ke flat, dan masuk angin. Dasar kampungan, cerca saya kepada 
diri sendiri sambil menyurukkan diri berkelumun dalam selimut tebal 
yang hangat.

Ini hari pun berselimut tebal saya membenamkan diri sendirian 
berhibernasi laiknya beruang di negeri salju yang dingin.

e

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] Babelok Jalan ka New Caledonia (1)

2001-12-27 Terurut Topik e

Babelok Jalan ka New Caledonia (1)

Pesawat Air France yang kutunggangi menembus udara malam 
musim salju yang dingin menggigit meninggalkan Bandara Narita 
menuju New Caledonia yang hangat. Belokkan lurus mata ke 
bawah ke jutaan kunang-kunang suluh Kota Tokyo dan sekitarnya 
yang mengiluminasi permukaan bumi yang kian menjauh. Entah  
kapan pemandangan begini bisa mewarnai perjalanan hidupku
sampai tiba di terminal terakhir yang berjarak kian memendek 
sembari memilih kata hidup yang lebih dalam dan lebih bermakna.

Selalu saja lahir perasaan boyak membayangkan duduk harus 
berjam-jam di kursi yang sama saban kali menghenyakkan pantat 
dalam pesawat. Bagai mendengar nada datar yang berkepanjangan 
dari gaek yang berkhotbah kebenaran mati agama yang membosankan 
betul. Menyeret kaki pelepas penat menelusuri koridor dalam pesawat 
yang sering dilalulalangi penumpang lain yang hendak ke jamban 
umum atau lainnya tidak begitu menyenangkan. 

Kalau dalam kesendirian coba bercakap dengan penumpang yang duduk 
di samping enggan pula bersebab tidak mau mengganggu ketenteramannya. 
Mana tahu lagi berkonsentrasi dia penuh merancang rencana besar 
bagaimana menendang lakinya yang macho dari rumah sesegera mungkin. 
Berbincang lama dengan pramugari ramah yang bermuka bersinar bernas 
senyuman yang lagi bertugas juga tidak memungkinkan. 

Untungnya teman seperjalanan yang mengiringiku sejak cabut 
dari Kota Nihonmatsu melenyapkan keboyakan yang menjengkelkan 
tersebut. Berbincang ria kami dari utara sampai ke selatan, dari 
barat sampai ke timur, berjajar pulau-pulau, sambung-menyambung 
(tidak) menjadi satu, itulah indonesia.

Manakala hidung pesawat mulai mendatar dengan badannya, segera 
saja dihidangkan makan malam dengan dua pilihan, masakan Jepang 
atau Prancis. 
Mau yang mana?, tanya pramugari sambil melemparkan senyumnya.
Mau nasi ramas jo kalio jariang, jawabku dalam hati.

Minuman anggur putih atau merah tersedia menemani makanan 
tersebut yang membuat seluruh isi perut pesawat harum beraroma 
manis anggur. Sebelum menyantap makanan, nikmati anggur merah 
secicip, Toast untuk dunia!, Toast untuk kehidupan!, Toast untuk 
kematian!, dan Toast untuk diri sendiri!

Ada monitor terpajang di depan incat mata, ditempelkan pada 
bagian belakang kursi penumpang yang duduk di depan, yang 
menawarkan banyak program yang dapat dinikmati selama penerbangan. 
Beberapa film berbahasa Inggris, Jepang, dan Prancis bisa ditonton 
kalau bosan mendengarkan musik. Tersedianya earphone sebagai 
satu-satunya media pemasok bunyi membuat penumpang lain tidak 
akan terganggu. Bisa pula waktu dibunuh dengan melakukan permainan 
kartu, orthelo atau lainnya yang didalangi lewat remote control.

Melamun aku melompati batas waktu menaiki pesawat raksasa yang 
lagi dirancang di Amerika yang memiliki bar dan bioskop. Boleh jadi 
pesawat tersebut dibuat bertingkat tiga atau lebih yang akan 
menerbangkan manusia dari Bandara John F. Kennedy ke Bandara 
Katapiang hanya dalam waktu satu dua jam saja. Hal ini dimungkinkan 
dengan mengangkasa setinggi langit melepaskan diri dari gravitasi 
bumi dan melesat cepat bagai tamparan tangan sang bini. 

Pada masa itu, dengan sendirinya pesawat yang beterbangan di atas 
kepala dewasa ini akan menjadi barang rongsokan dan pesawat Concorde 
yang laju cepat melangkahi kecepatan suara yang diciptakan Inggris-
Prancis tahun 1976 akan ketinggalan mode.

Jendela pesawat lebih menawarkan pemandangan langit yang nirbatas. 
Kegelapan malam begitu cantiknya berhias lembut sinar rembulan yang 
sendu ditingkahi kedipan mata milyaran bintang gemintang yang genit. 
Entah berapa lama lebar incat mataku terbuka kagum menatapi keagungan 
alam ini sebelum meredup mendekati 5 watt. 

Kubetulkan selimutnya yang agak tersibak, kurebahkan kursiku lebih 
rendah ke belakangku, kutarik selimutku sampai menyentuhku leherku, 
dan kuserahkan jiwaku ragaku jatuh mengapung terbuai dalam dunia 
mimpiku yang damai.

(bersambung)

e

RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===



[RantauNet] Dewan Terkutuk dari Suatu Suku

2001-12-27 Terurut Topik e

Tatkala pemerintah Orba menginjak-injak majikannya (baca: rakyat)
yang disokong secara aktif oleh dewan yang notabene adalah wakil
rakyat, kecuali secuil manusia yang punya harga diri berontak, hampir
semua manusia Indonesia diam membisu begitu saja diperlakukan secara
tidak manusiawi. Apa yang diperbuat pemerintah + dewan bagai sunnah
rasul yang kebenarannya tidak boleh diganggu gugat. Ketakutan akan
mampus prematur dihabisi polisi atau tentara menghantui setiap orang.
Suatu biasan dari sifat nrimo dari manusia yang sakit luar dalam.

Berakhirnya rejim Orba tidak dengan sendirinya kejahatan dewan
berakhir pula, pun di tingkat daerah seperti ranah Minang.

Tatkala anggota DPRD Sumbar menganggarkan dana APBD sebesar
Rp147.000.000 bagi sang bini yang digunakan untuk berplesiran, hanya
segelintir orang yang ribut-ribut atas kejahatan menggunakan pajak rakyat
yang tidak semestinya tersebut. Alasan penganggaran dana tersebut adalah
bersebab sang bini ikut menunjang kinerja mereka setiap hari. Kenapa
sekalian saja tidak dianggarkan dana untuk anjing di rumah yang ikut
menjaga keamanan para dewan tersebut? Adakah pemda lain di seluruh
Indonesia yang melakukan kejahatan serupa seperti anggota DPRD Sumbar
yang memalukan itu?

Tatkala anggota DPRD Sumbar menganggarkan dana untuk asuransi
sebesar Rp2.500.000 per kepala dewan yang berjumlah 54 orang itu,
hanya segelintir orang yang ribut-ribut atas kejahatan menggunakan
pajak rakyat yang tidak semestinya tersebut. Dana APBD yang mereka
makan selama 39 bulan (sampai berhenti) mencapai Rp5.240.000.000.
Kenapa sekalian saja tidak diasuransikan anjing di rumah yang ikut
menjaga keamanan para dewan tersebut?

Di mana bisa kita temukan hati nurani para dewan ini sementara puluhan
ribu, kalaulah tidak ratusan ribu, orang di Sumbar masih mengais-ngais
mencari makan sesuap nasi pada hari-hari krisis ini? Moral mereka perlu
dan harus dipertanyakan. Mereka tidak pantas menelurkan Perda Pekat
(Penyakit Masyarakat) selagi moral mereka masih senilai tahi kuku.
Manusia hina yang tidak bermoral tidak pantas membicarakan masalah
moral. Lebih lanjut lagi, perampok ini tidak pantas menjadi wakil rakyat.

Barangkali perlu kita renungi Le Contrat Sociale (Teori Perjanjian Sosial)
yang dicetuskan filsuf Jean Jacque Rousseau di abad ke-18 silam yang
menyatakan bahwa suatu pemerintah dilahirkan atas dasar suatu perjanjian
antara rakyat dan pemegang kekuasaan demi kesejahteraan bersama. Kalau
pemerintah bersifat despotis maka perjanjian tersebut dengan sendirinya
batal. Selanjutnya, pemegang kekuasaan harus bakirok dan digantikan oleh
orang yang lebih berhak.

Selagi rakyat tidak menyadari keberadaan perjanjian tersebut, kejahatan
begini akan dilangsungkan terus oleh para dewan terkutuk yang tebal muka
tersebut.

Dalam banyak hal, orang Minang memang sudah habis.

e

-

Kamis, 8/11/2001
Dizaman Orba Istri Anggota Dewan tak Diberi Anggaran

Padang, Mimbar Minang
Dua mantan anggota DPRD di Sumbar zaman Orde baru mengecam dengan tegas tindakan 
anggota DPRD Sumbar era reformasi yang menganggarkan dana APBD sebesar 147 juta untuk 
para istri mereka. Kata mereka, di zaman orba saja hal itu tidak pernah dilakukan 
anggota dewan. Kalau istri-istri mereka ingin jalan-jalan, terpaksa harus mengeruk 
kocek sendiri. Untung saja istri mereka tidak pernah berniat keluar negeri karena 
mereka tahu kondisi keuangan suaminya dan dari uang mana gaji yang mereka terima 
selama.

Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (FPDI) DPRD Sumbar, periode 1987-1997, 
H. Damri Murad, kepada Mimbar Minang, Senin (29/10/2001) mengungkapkan, pengalokasian 
anggaran untuk istri para dewan, merupakan tindakan semena-mena dewan karena uang yang 
dialokasikan tersebut merupakan uang rakyat. Sebagai wakil rakyat, harusnya DPRD 
memperjuangkan rakyat, buykan memperjuangkan istri sendiri. Apalagi di era reformasi 
ini, seharusnya DPRD jelas-jelas merupakan cerminan dari kondisi rakyat dan 
menyalurkan aspirasi rakyat sesuai janji yang diungkapkan ketika kanmpanye lalu. Ini 
tidak. Setelah bertugas aspirasi rakyat terlupakan dan mampu dikalahkan oleh 
kepentingan pribadi dan kelompok. Apakah itu begitu DPRD zaman reformasi, ujar Damri 
lantang.

Dikatakan, selama dua kali dia menjadi anggota DPRD di zaman orde baru, memang tidak 
begitu banyak yang dapat diperbuat DPRD mengingat segala aktivitas DPRD diatur oleh 
Mendagri melalui UU No. 5 tahun 1974. Namun kala itu aspirasi masyarakat tetap 
ditampung dan diteruskan ke pemda melalui Daftar Usualan Proyek (DUP). ìPengusulan 
melalui DUP itu dilakukan mengingat pada masa itu tuntutan masyarakt lebih banyak 
tertuju pada masalah pembangunan, beda dengan sekarang yang menuntut perbaikan ekonomi 
dan kesejahteraan. Harusnya DPRD sekarang juga menyikapi tuntutan itu dengan aksi 
kongritnya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, papar Damri.

Begitu juga dengan para istri dewan, tuturnya, dulu tidak pernah ada yang namanya 
anggaran untuk istri

[RantauNet] testing

2001-04-27 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

testing mail server

Urang dapua


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: [RantauNet] subscribe - Da Miko

2001-03-14 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

Dik Ari,

Apa kabar , kok tidak jadi mampir ke San Francisco??
Tolong kasih No tilponnya, sehingga kita bisa kontak melalui tilpon

Eddy

At 11:57 AM 03/14/2001 -0800, you wrote:
Ass.wr.wb
  Da Miko, iyo lah lamo ambo kalua..labiah sataun..Tapi salamo jo Da Miko
iyo banyak kemajuan rantaunet
  Web nyo labiah rancak,  ado form nyo bagai..:-).
  Salam tuak pak Edi.

=wassalam
ari

From: MIKO - Administrator
Subject: [RantauNet] mintak bagabuang ciek
Date: Tue, 13 Mar 2001 16:40:28 -0800



Selamat bagabuang baliak, Adinda Ari. Lamo bana kami indak bajanguak
mah.
Tahu-tahu alah di Houston sajo adinda ko.

Ijan ditinggakan kami baliak yo??

MIKO

e-mail: [EMAIL PROTECTED]
[EMAIL PROTECTED]

  -Original Message-
  From: Ari Noviandi [mailto:[EMAIL PROTECTED]]
  Sent: 13 Maret 2001 03:25
  Subject: mintak bagabuang ciek




RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[RantauNet] Mohon informasi (fwd)

2001-01-09 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

Date: Tue, 9 Jan 2001 17:45:56 +0700 (JAVT)
From: Mahshil [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
cc: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [RantauNet] Mohon informasi (fwd)
Sender: [EMAIL PROTECTED]
Reply-To: [EMAIL PROTECTED]


Assalamu'alaikum wr wb

Mamak, etek, dunsanak kasadonyo...
Iko ado parowaik imel dari sanak Iza Bagus
Kontak salanjuiknyo mungkin bisa langsung ka sanak Iza, ba'atu sanak Iza ?

Wassalam,

deleted-- 

From: iza bagus [EMAIL PROTECTED]
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: Mohon informasi

Salam,
Saya memerlukan informasi tentang alat musik khas
daerah Sumatera Barat yaitu Saluang.
1. Asal usul Saluang dan perkembangannya.
2. Cara membuat saluang dan teknik bermainnya.
3. Jenis-jenis Saluang dan musiknya.
4. Keberadaan Saluang dalam upacara-upacara adat di
Minang Kabau.
5. Bagaimana peranan Saluang dalam menambah khasanah
budaya Indonesia.
6. Bagaimana budidaya Saluang dan musiknya baik pada
rakyat minang maupun Indonesia umumnya.
Demikian hal- hal yang ingin saya ketahui dan jika ada
informasi lainnya mengenai alat musik ini mohon dapat
disertakan.Mohon dapat memberikan jawaban secepatnya,
informasi isi akan saya gunakan sebagai bahan membuat
makalah mengenai budaya daerah saya.
Atas bantuannya saya ucapkan terimakasih.




RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah
servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



[RantauNet] test

2001-01-02 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

At 09:11 AM 01/02/2001 -0800, you wrote:


RantauNet http://www.rantaunet.com
=
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

Atau kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
- mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda]
- berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda]
Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=



Re: [Rantau-Net] Berita Duka

2000-07-20 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso
Assalamu'alaikum WW

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'uun

Semoga dik Miko dan keluarga yang ditinggalkan Almarhum dapat selalu tabah , 
sabar dan tawakal dan dapat merelakan kepergian Almarhun dengan ikhlas.

Kami sekeluarga di San Francisco turut berduka cita atas meninggal nya Ayah dik Miko, semoga Almarhumn diterima di sisi Allah SWT.


Wassalam


Eddy E. Budisantoso beserta keluarga


At 12:15 PM 07/20/2000 +0700, you wrote: 
>>>>
Inalillahi waina ilahi raojiun 
  
Telah berpulang kerahmatullah Bapak H. Darmalis ..., Ayahanda Sdr. Ahmad Mikardo ( Miko )
pada hari Kamis jam 11.30 WIB di RSCM . Akan dikebumikan pada hari ini juga. Disemayamkan di rumah duka Plumpang - Tanjung Priok .
Semoga arwah beliau ditempatkan disiNya  
Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan Iman dan Ketabahan .. Amin ..!!!
  
EDWARD





LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda
Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA = 

[Rantau-Net] mohon bantuan

2000-05-29 Terurut Topik Eddy E. Budisantoso

Guna memperkenalkan makanan indonesia dan untuk mempermudah mencari
Indonesia restaurant di seluruh dunia, bersama ini kami mohon bantuannya
kepada  warga lapau rantaunet untuk memasukkan data restaurant indonesia
yang berada di kota anda.
Silahkan menambah data restaurant indonesia di http://indonesiancuisine.com

terima kasih 

Eddy E Budisantosa
Urang dapua



LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id
Isi Database ke anggotaan RantauNet:
http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1
=
WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id
=
Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda

Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email
Ke / To: [EMAIL PROTECTED]
Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda
=
WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet
adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA
=