Re: [RantauNet.Com] Kejahatan Laki-Laki
Baru sempat sekarang menanggapi tanggapannya. Ini masalah perasaan. Suatu buah boleh jadi enak gurih di lidah, tetapi kelat pahit mentah bagi orang lain. Juga ada hubungannya dengan bermalu dan tidak bermalu. Saya lampirkan tanggapan lain yang pernah muncul di milis lain. Salam, e Da-Ed, Antahlah ba'a kalau uda dapek anak gadi rancak mangajak uda kawin baliak?? sadangkan uni mBo merestui sangat Bagi mBo indak kejahatan bagai kok, wong itu suko samo suko, tapi kawin secara paksa alias masih bajodoh-jodohan dengan paksa, buliahlah itu dikatakan Kejahatan Lelaki. Ba'a kiro uni-uni... - Original Message - From: edizal [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, February 10, 2003 4:48 AM Subject: [RantauNet.Com] Kejahatan Laki-Laki? Kejahatan Laki-Laki? Seorang orang dewasa berusia 27 tahun menimang-nimang orok merah tetangga yang baru menampakkan wajah ke dunia ini. Kalau saja dia menikah beberapa tahun yang lalu, boleh jadi dia akan punya anak yang seusia atau lebih besar daripada orok itu. Tidak terbaya __ Subject: Re: [MN] Kejahatan Laki-Laki Sent:02.12.23 9:42 PM To: minangnet, [EMAIL PROTECTED] Seorang teman negeri jiran ber-PhD di depan namanya mengajar bahasa malaysia di lembaga yang sama. Sehabis pensiun, balik dia ke malaysia, berputih mata beberapa minggu kemudian pada usia mendekati 65 tahun dan meninggalkan gelar + bini yang berusia awal 40-an tahun. Guru bahasa malaysia yang lain juga memperbini gadis yang berumur lebih muda 20 tahun dan sebentar lagi juga akan balik ke malaysia di usianya yang sudah meloncati 62 tahun. Apakah ini juga bisa dikatergorikan sebagai suatu kejahatan? Bingikkah saya? Kalau mengaku kepada JD bahwa bini saya berusia 7 tahun lebih muda, boleh jadi JD galak tasengeang baciloteh, Itu juga kejahatan. Paling tidak kejahatan kecil. Kalau dia menikah dengan pria yang berusia sama atau lebih muda, mana tahu dia akan lebih bahagia. Mendengar ciloteh JD ini, tentulah bini saya yang sedang mematut-matut diri berkimono di depan cermin akan tersipu berkata, Ambo lahia hanyolah untuak Uda nan surang. Bingikkah JD? e Subject: Re: [MN] Kejahatan Laki-Laki Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Ih..ih, si e bingik dek indak kabagian tu mah Vi. JD -- (*V*) -- [EMAIL PROTECTED] wrote:Lelaki gaek kawin dengan perempuan muda? Menurutku itu bukan sebuah kejahatan kok Uda, setidaknya bukan kejahatan jika di lihat dari segi hukum simbiosis mutualisma. Yang gaek mengawini kecantikan, kemudaan dan gairah yang meletup-letup sementara si jelita mengawini kemapanan, kekuasaan dan finansial. Jika sebuah perkawinan di definisikan sebagai saling melengkapi: sang gaek menemukan keluguan dari kemudaan istrinya sementara sang jelita menemukan semua tools yang diperlukan untuk menjelajah bumi beserta isinya. Klop kan? Kalau tidak percaya, lihat saja dari para gaek yang Uda tuliskan, tidak ada gembel dari Pasar Senen dan berparas Upik Abu kan? RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet.Com] Only with Honor
and through as they leave their home to make a way in life is a disappointing phenomenon. e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet.Com] Menuju Utara (3-5)
Menuju Utara (3) Berpenduduk sekitar 900.000 orang, Sendai merupakan kota terbesar di wilayah bagian utara Jepang yang enak dihuni. Pemerintah kota memberikan perhatian khusus terhadap kenyamanan dan keasrian yang dipersembahkan kepada penduduknya yang rajin bayar pajak dan siap ditanyai setiap sen pengeluaran pajak tersebut. Saban kali menginjakkan kaki di Sendai, mengunjungi toko elektronika dan pusat perbelanjaan dekat stasiun hampir tidak pernah terlewatkan yang bikin saya bisa tinggal di sana seharian. Kendati jarang berbelanja, jalan-jalan dalam pertokoan elektronika besar luas yang selalu menghadirkan barang-barang tercanggih mengirimkan gelombang motivasi kuat menggetarkan jiwaku dan seringkali melahirkan inspirasi baru. Hanya saja bersebab menenggang perasaan bini yang tidak begitu tertarik akan peralatan elektronika tersebut, sebentar saja aku dapat memuaskan kebutuhan rohani ini dan beranjak menuju pusat perbelanjaan yang berjarak dua tiga langkah dari sana. Nyaman rasanya menapaki pusat perbelanjaan yang memiliki jalan lebar dan berkubah tinggi itu dengan deretan toko yang beragam-ragam. Mengapa orang begitu tertarik dengan batu yang diasah ini?, tanyaku kepada bini yang asyik mematut-matut cincin berlian yang berkilauan dipantuli cahaya. Karena batu ini ada. Konkritnya? Karena keindahannya yang tiada tara. Indah memang, tapi membuang uang puluhan, ratusan, dan bahkan jutaan yen untuk benda padat yang tidak bisa dimakan ini? Hanya yang berperasaan halus saja yang mampu memahami nilainya. Pahit aku tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepala dalam hati akan ketidakmengertian banyak manusia yang bisa terpuaskan jiwanya lewat pemakaian berlian seperti cincin ini. Bagi saya yang terbiasa hidup sederhana dalam kepraktisan, maunya cincin yang tidak berguna ini dilantingkan ke comberan. Mamalak sajo. Sehabis menyantap makan malam di restoran yang terdapat di lantai dua stasiun, kami langsung beli tiket kereta bawah tanah manakala neon-neon berwarna-warni mulai benderang mendandani wajah kota Sendai. Beranda stasiun bawah tanah berlampu putih susu merambah lebar, tetapi di kedua mulut terowongan tempat keluar masuk kereta sangatlah gelap gulita, buram senyap, dan dingin menakutkan. Lamunanku menerawang ke makhluk angkasa luar dalam film Man in Black II yang mendiami terowongan kereta bawah tanah yang bermuka amat mengerikan dan mirip benar dengan muka Habe, the ugliest creature on earth. Mamonaku densha ga mairimasu. Abunai desu kara, . Merdu tegas suara perempuan yang direkam dari pengeras suara ingatkan calon penumpang akan kereta yang sebentar lagi tiba. Sedetik sebelum kereta berhenti, kumenoleh kepada bini yang lagi mengusap-usap jemari halusnya. Kenapa jemarinya? Tidak apa-apa. Oh, ya? Hanya agak gatal. Digigik nyamuak? Indak. Nan manggigik jemari ambo hanyolah Uda nan surang. (bersambung) e Menuju Utara (4) Sekejap saja menunggangi kereta yang meluncur cepat di bawah bumi Sendai, kumendapatkan diriku sudah berada dalam taksi yang berlari menuju pelabuhan yang ditempuh dalam waktu 5 menit. Waktu turun taksi, di hadapan kami kapal berlabuh tenang menghadapkan haluannya ke Lautan Pasifik yang luas. Ada antrian yang agak panjang bagi calon penumpang untuk check-in, tetapi orang-orang beringsut cukup cepat bersebab pegawai yang melayaninya banyak dan sigap mengurus tiket dengan komputernya. Lantaran kemampuan bahasa Jepang saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan bini, dialah yang pergi ke loket sendirian dan aku menghenyakkan pantat di kursi sendirian. Uda, tunggulah di siko, ucap bini. Iyo. Sapaningga ambo, mato jan mancaliak ka nan lain. Indak. Mato Uda hanyolah tapauik ka adiak nan surang. Memuncak musim bepergian pada pertengahan Agustus bagi orang Jepang untuk menikmati liburan musim panasnya. Tiket kapal menuju Hokkaido sudah dipesan sebulan sebelum hari keberangkatan lewat biro travel. Namun, karena mengambil waktu yang bersamaan dengan kepergian orang Jepang yang berbondoh-bondoh tersebut, tiket satu kamar tidak bisa diperoleh. Terpaksa berpuaslah kami beroleh tiket kamar yang diisi 6 orang penumpang yang berharga 10.000 yen per orang. Tetapi, itu lebih baik daripada mendiami kamar biasa yang diisi 20 orang penumpang. Kami sampaikan kepada biro travel agar memindahkan kami ke kamar spesial seandainya ada yang mengembalikan kamar tersebut. Mujur memang, dua hari sebelum hari bertolak, staf perusahaan kapal menelepon kami akan adanya penumpang yang batal berangkat sehingga tersedia kamar spesial yang bisa ditempati. Biaya kamar adalah 52.000 yen yang lebih mahal daripada harga tiket pesawat terbang dengan tujuan yang sama. Tetapi, tidak apa-apa karena kenyamanan yang akan diperoleh sesuai dengan harga yang dibayar dalam perjalanan selama 14 jam itu menuju Komakomai di Hokkaido. Sebetulnya agak juga terpikir mengeluarkan uang sebanyak itu dikarenakan kehidupanku berlandas atas perhitungan
[RantauNet.Com] email Bounce
Beberapa hari ini email bounce rata rata 755 email per hari. Itu semua disebabkan email email dibawah ini yang over quota Dimohon perhatiannya, seandai nya email email tsb masih bouce, maka email email tsb akan dihapus dari mailinglist Rantaunet. email email yang over quota: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] Dari Admin Server Eddy E. Budisantoso RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet.Com] Menuju Utara (5)
Menuju Utara (5) Kamar yang kami tempati tidak beda jauh dengan kamar hotel biasa bersebab tersedia tempat tidur, meja, kursi, lemari, kamar mandi, televisi, dan video. Kelebihannya adalah jendela kaca yang lebar menyamping berbentuk mempersembahkan panorama yang memesona. Sehabis bergolek sebentar, kami menuju dek paling atas beberapa menit sebelum kapal angkat sauh. Perlahan kapal yang berperut besar ini melepaskan diri dari pelabuhan yang dibantu oleh kapal tunda yang bertubuh kecil. Pemandangan malam kota Sendai diwarna-warnii oleh jutaan kunang-kunang yang pelan menjauh. Sejenak kemudian, rembulan menyembulkan wajahnya dan bintang gemintang mengedip-ngedipkan mata genitnya. Tengok rembulan yang beraut wajah teduh dan elok dipandang itu. Laiknya, sang rembulan becermin pada wajahmu, dik. Tapi, Neil Armstrong mengirimkan bukti pandangan mata kepada dunia tahun 1969 bahwa permukaan bulan itu capuak-capuak. Siapa yang bilang wajah adik yang putih lembut halus bak pualam ini capuak-capuak? Pokoknya, wajah ambo tidak mau disamakan dengan rembulan. Perasaan perempuan berselimut berlapis misteri yang sukar dikuakkan untuk mengetahui apa yang terpendam di dalamnya. Bening matanya adalah telaga tempat laki-laki meneduhkan jiwa raga dan terkadang menenggelamkan. Kian berbincang dengan makhluk ini kian dapat memahami kehalusannya, kewanitaannya, kemanusiaannya, dan ketegarannya yang tidak dimiliki oleh kaum laki-laki. Namun, hatinya yang lebih dalam daripada Lautan Pasifik mustahil dapat diselami habis sampai ke dasarnya. Kerucut haluan kapal membelah permukaan laut dalam lajunya yang tenang. Masih berdua kami di atas dek yang lapang. Bulan mulai menutupi wajahnya dengan awan yang panjang. Barangkali tersipu malu dia memandangi seorang laki-laki berkulit hitam yang terus menmpatkan tangannya di pinggang seorang perempuan berkulit putih, seolah-olah besok mau kiamat saja. Uda juga mau menulis perjalanan ini di internet? Tentu saja. Cerita Babelok Jalan ka New Caledonia sudah tamat? Belum. Cerita episode ketiga masih di pagi hari di hari pertama di New Caledonia? Kita berada di sana 10 hari bulan Desember tahun lalu. Kapan tamatnya cerita itu? Tidak tahu. Memangnya ada yang baca? Tidak tahu. Ambo tidak mau cerita yang bernada pribadi ini dibaca orang banyak. Kalo baitu kato adiak, izinkanlah ambo menulis perjalanan ini sampai di sini saja. Penghormatan saya terhadap kaum hawa sering berupa penghormatan terhadap ibu saya sendiri. Jadinya, demi menghormati bini, saya tidak akan menyinggung tentang hal sesudah kembali kami ke kamar kami yang diremangi lampu merah muda itu. (tamat) e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet.Com] Menuju Utara (4)
Menuju Utara (4) Sekejap saja menunggangi kereta yang meluncur cepat di bawah bumi Sendai, kumendapatkan diriku sudah berada dalam taksi yang berlari menuju pelabuhan yang ditempuh dalam waktu 5 menit. Waktu turun taksi, di hadapan kami kapal berlabuh tenang menghadapkan haluannya ke Lautan Pasifik yang luas. Ada antrian yang agak panjang bagi calon penumpang untuk check-in, tetapi orang-orang beringsut cukup cepat bersebab pegawai yang melayaninya banyak dan sigap mengurus tiket dengan komputernya. Lantaran kemampuan bahasa Jepang saya tidak ada apa-apanya dibanding dengan bini, dialah yang pergi ke loket sendirian dan aku menghenyakkan pantat di kursi sendirian. Uda, tunggulah di siko, ucap bini. Iyo. Sapaningga ambo, mato jan mancaliak ka nan lain. Indak. Mato Uda hanyolah tapauik ka adiak nan surang. Memuncak musim bepergian pada pertengahan Agustus bagi orang Jepang untuk menikmati liburan musim panasnya. Tiket kapal menuju Hokkaido sudah dipesan sebulan sebelum hari keberangkatan lewat biro travel. Namun, karena mengambil waktu yang bersamaan dengan kepergian orang Jepang yang berbondoh-bondoh tersebut, tiket satu kamar tidak bisa diperoleh. Terpaksa berpuaslah kami beroleh tiket kamar yang diisi 6 orang penumpang yang berharga 10.000 yen per orang. Tetapi, itu lebih baik daripada mendiami kamar biasa yang diisi 20 orang penumpang. Kami sampaikan kepada biro travel agar memindahkan kami ke kamar spesial seandainya ada yang mengembalikan kamar tersebut. Mujur memang, dua hari sebelum hari bertolak, staf perusahaan kapal menelepon kami akan adanya penumpang yang batal berangkat sehingga tersedia kamar spesial yang bisa ditempati. Biaya kamar adalah 52.000 yen yang lebih mahal daripada harga tiket pesawat terbang dengan tujuan yang sama. Tetapi, tidak apa-apa karena kenyamanan yang akan diperoleh sesuai dengan harga yang dibayar dalam perjalanan selama 14 jam itu menuju Komakomai di Hokkaido. Sebetulnya agak juga terpikir mengeluarkan uang sebanyak itu dikarenakan kehidupanku berlandas atas perhitungan keuangan yang cukup ketat. Ketimbang mengeluarkan uang sebanyak itu, tidaklah lebih baik menghuni kamar biasa yang jauh lebih murah sehingga kelebihannya bisa disumbangkan kepada kaum papa yang menjerit di Indonesia atau negara lain? Bukankah kebahagiaan abadi adalah sesudah bisa membahagiakan orang lain? Kapan-kapan ada baiknya membahagiakan diri dengan menikmati kehidupan pribadi di kamar pribadi, bela hatiku. Sehabis check-in, langsung beranjak kami ke lantai dua gedung tersebut yang memiliki koridor berkarpet panjang menuju kapal. Awak kapal laki-laki berpakaian necis berdiri di depan gerbang masuk dan dalam membungkukkan badan sambil mengucapkan selamat datang dengan muka yang ramah tersenyum. Seorang awak kapal lain, perempuan, yang berdiri di depan pintu masuk menyimpulkan senyum sambil menunjukkan arah ke kamar kami. Saya lupa memperhatikan informasi tentang kapal yang bernama Kiso itu, tetapi kemungkinan panjang badannya sekitar 80 m. Di dalamnya terdapat sauna, ruang bermain, ruang konser, toko, bar, restoran, bioskop, dan sebagainya. Jendela-jendela kaca lebar berderetan di sisi kapal yang memungkinkan penumpang bisa duduk berleha-leha sambil memandangi laut biru pada siang hari yang ceria dan laut hitam pada malam hari yang gulita. (bersambung) e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet.Com] test mail server
testing mail server RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet] Menuju Utara (2)
Menuju Utara (2) Saban kali mulai kereta beranjak, ada rekaman suara gadis yang memberitahukan nama stasiun pemberhentian berikutnya dan begitu pula manakala kereta hampir mencapai stasiun tersebut. Hal yang sama juga ditemukan dalam bis yang akan menepi pada stopan berikutnya. Dengan begitu, penumpang tidak usah bertanya-tanya lagi apakah dia perlu bersiap-siap turun atau tidak. Mamonaku Fukushima desu. ..., tutur suara gadis dari rekaman sama yang ingatkanku agar bersiap-siap turun kereta di stasiun penghabisan sesudah menghabiskan kehidupan selama 25 menit dalam kereta. Semula mau terus ke Sendai dengan kereta biasa yang tidak pernah macet dalam pelariannya. Mengingat kereta akan berhenti di beberapa stasiun, naik bis antarkota yang makan waktu 70 menit lewat jalan tol lebih nyaman dirasa. Juga naik kereta biasa tersebut akan makan waktu sekitar 90 menit. Naik kereta super ekspres, shinkansen, yang kencang berlari hanya akan mengerkah waktu sekitar 30 menit, tetapi juga akan mengerkah uncang-uncang saya. Bersebab hidup saya selalu dalam kehematan ditambah dengan ketidakterburu-buruan, menunggangi shinkansen bukanlah suatu keharusan. Sisa waktu beberapa menit sebelum bus berangkat aku manfaatkan untuk membeli sake yang akan dioleh-olehkan kepada bapak mertua di Asahikawa. Kedoyanan laki-laki Jepang menenggak sake sampai teler menjadikan industri sake selalu naik daun dan pengetahuan umum begini kumanfaatkan dengan pintar untuk menyenangkan hati mertua yang berdiam di pulau terutara Jepang tersebut. Sebotol sake seharga 4.300 yen berpindah tangan dari pramuniaga toko minuman keras ke dalam tas besarku dan segera hengkang aku menuju halte bus. Benakku memerintahkan glandula keringat agar tidak mengeluarkan keringat lagi sehabis aku memasuki bus yang sejuk dan menghenyakkan pantat di tempat duduk yang empuk. Ambil minuman dingin dari dalam tas dan serahkan kepada bini yang mendekatkannya ke mulut mungilnya dan menikmatinya anggun beberapa cicip sebelum laki-laki Minang ini mencorohkannya ke dalam mulutnya yang besar dan bau. Sebetulnya jalan tol ditapaki bus hanya sekitar 40 menit saja. Tetapi, sebelum dan sesudah keluar jalan tol, jalan biasa dalam kota yang banyak bermobil ditambah lagi dengan lampu trafik yang tidak bosan menyalakan lampu merah, menyebabkan jarum jam berdetik selama 70 menit sebelum sopir meminggirkan busnya di perhentian terakhir yang tidak begitu jauh dari Stasiun Sendai. (bersambung) e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet] server Rantaunet.com
Petama tama saya mohon maaf atas matinya server rantaunet.com,beberapa hari yang lalu, dan bersama ini saya akan menjelaskan mengapa server rantaunet.com mati dalam 1 hari. Dengan berkembangnya mailing list rantaunet menjadi beberapa mailing list yaitu: [EMAIL PROTECTED]: Bisnis RantauNet [EMAIL PROTECTED]: Berita Minangkabau [EMAIL PROTECTED] : Diskusi Minangkabau [EMAIL PROTECTED] : Ekonomi Minang [EMAIL PROTECTED] : Pendiri Minang Inc [EMAIL PROTECTED]: Team Website [EMAIL PROTECTED] : Komisi Tata Tertib [EMAIL PROTECTED]: Anggota Minang Inc : Diskusi Pendidikan [EMAIL PROTECTED] : Potensi Minangkabou [EMAIL PROTECTED] : Urang Mudo [EMAIL PROTECTED]: Mailing List RantauNet [EMAIL PROTECTED]: Sosial Budaya Minang Kabou sehingga setiap hari ada sekitar 500 email yang bounce, dan dengan bounce nya email sebanyak 500 email per hari berarti beban penggunaan bandwidth bertambah. Demikian juga dengan bertambahnya email [EMAIL PROTECTED] Oleh karena itu,langkah yang harus saya ambil adalah menaikkan bandwidth. Untuk memperlancar proses penambahan bandwidth tsb,untuk sementara server rantaunet.com saya matikan. Mohon maaf karena pada saat saya matikan server rantaunet.com, saya tidak memberitahu dan rupanya proses penambahan bandwidth memakan waktu lebih dari 1 hari, sehingga menimbulkan kesalah pahaman didalam mailing list mailing list RantauNet. Sekarang server rantaunet.com sudah kembali stabil dan lancar. Terima kasih atas pengertiannya dan silahkan melajutkan komunikasi antar kita semua di rantaunet.com Hormat kami Eddy E. Budisantoso RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
[RantauNet] Menuju Utara (1)
Menuju Utara (1) Tanggal 17 Agustus aku beranjak dari Nihonmatsu yang masih digerahi matahari musim panas membawa 7 hari liburan dalam tas yang penuh. Hari itu melahirkan perasaan yang beragam dalam jiwa yang beroleh penghidupan di negara yang pernah menjajah negeriku. Negara yang pernah mengangkat harga diri, melukai harga diri, dan lantas memperkuat keyakinan diri bangsa Indonesia. Lupakan perasaan patriotik semu itu, biarkan para sejarawan meneliti ulang apa sebenarnya yang dipersembahkan Jepang sebelum, semasa, dan sesudah Perang Dunia Kedua. Naiki taksi yang sudah menunggu di depan flat menuju stasiun kereta yang berjarak lima menit perjalanan. Sudah 15 tahun mangakeh aku di negeri sakura ini menaiki taksi, bis, dan kereta, namun tidak sekalipun pernah menaiki mobil sendiri. Teriknya mentari membasahi sekujur tubuh Nihonmatsu yang segera akan kutinggalkan dalam hitungan menit di stasiun yang agak sepi. Manakala kereta mendekat, begitu saja secara otomatis komputer menangkap keberadaannya dan memutar kaset yang berisi suara merdu seorang gadis (janda?) mengabarkan akan kereta yang sudah berada di puncak hidung calon penumpang. Pintu kereta tidak berkehendak menguakkan diri secara otomatis kalau saja tombol yang tertempel di sampingnya tidak ditekan waktu mau keluar masuk. Dengan begitu, udara AC yang mengambang dalam kereta tidak berhamburan ke luar dan terbang ke angkasa. Suatu strategi penghematan biaya operasi kereta sekaligus penyelamatan bumi yang sudah kepayahan bersebab pemanasan global. Calon penumpang dengan tertib mengenyampingkan badan memberi jalan kepada penumpang yang mau turun dan baru melangkahkan kakinya masuk manakala tidak ada penumpang yang mau turun lagi. Suatu pemandangan yang entah kapan dapat disaksikan di Ranah Minang. Penumpang sibuk dengan kesibukannya sendiri. Anak-anak SMU bergerombolan dan berbicara bagai berada di tempat konstruksi jalan, sekelompok orang tua berbicara perlahan memancarkan kematangan jiwa, sepasang remaja berpandangan dalam asmara diam saling melemparkan senyuman manis, dan sepasang orang dewasa (mulai gaek?) saling merapatkan diri di tempat duduk yang lapang sambil sekali-sekali bicara sakarek ula sakarek baluik dalam bahasa Jepang dan Indonesia. (bersambung) e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe, anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini. Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ===
Re: [RantauNet] Anak Buah Kapal ada yg kurang
My dearest Elfanzo, Dikau percayakan kalau al Quran itu meliputi alam semesta kan? Kalau percaya, artinya dikau mengakui bahwasebagian kecil hukum-hukum alam yang di ketemukan oleh orang seperti Newton, Einstein, Hawking dll itu tersimpan dalam kita suci sebagai harta kekayaan. Tapi al Quran tidak pernah tuh secara jelas dan mendetail mengatakan kecepatan jatuhnya sebuah benda relative terhadap pengamatnya. Percaya juga kan kalau teknologi internet terdapat dalam al Quran? My point is that, untuk percaya kepada isi2 al Quran kita tidak bisa mengandalkan isi kitab ini secara radaksional belaka. Untuk mengupas isinya, kita butuh orang2 seperti Newton, butuh Einstein, butuh Hawking, butuh Bill Gates dan last but not least hehehe...kita butuh juga Elfanzo sebagai provokator ideologis number wahid. Artinya apa? Artinya agar terjadi konsistensi antara mempercayai al Quran dengan realita,kita memang butuh kitab-kitab buatan manusia. Kalau semata-mata mengandalkan al Quran yang nota bene redaksionalnya tidak berubah sejak abad ke-7 sampai hari kiamat, kan sama saja dengan memenjarakanTuhandalam sebuah buku. Apa iya demikian yang dimaksud dengan adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah? Daku percaya sih tidak. GM - Original Message - From: Elfanzo Remis To: [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, August 22, 2002 1:18 PM Subject: Re: [RantauNet] Anak Buah Kapal ada yg kurang Dear Doonsnakes,Ambo raso ado nan kurang antaro teori jo praktek. Adaik Basandi Syara, Syarak Basandi Kitabullah ( ABS ABK) taraso saroman retorika sajo. Apalagi dalam prakteknya ternyata urang Minang tidak saja menyandarkan akidah mereka kepada Kitabullah semata, tapi juga kitab-kitab buatan manusia. Jadi idealnya kalau melihat kepada praktek keseharian, maka cocoklah sbb:"Adat Basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah jo Hadits jo Kitab-kitab umaik nan lain."We should be aware of our fair level of consistency here.-el-
Re: [RantauNet] PT SP
Well, setelah kemarin heboh mempermasalahkan jenis kelamin Rarach sekarang ada waktu untuk mempersoalkan gaya tulisannya. Good, gak apa-apa lah, dari pada cuma jadi pemerhati yang duduk di padang sepi, kan mending mengirim satu atau dua baris komentar silly macam ambo ini. Tul gak rach? Ngomong-ngomong soal spin off SP, you know Rach, I am very tuli. Tuli and buta. Jadi kalau spin off terjadi tolong petakan dimana posisi orang2 seperti daku di SP. Sekalian juga kasih tahu apa keuntunganyang akan di dapat nenek dan moyangku yang tinggal di kampung tapi tidak ada akses dan sangkut pautnya dengan SP. Oh iya, aku punya saudara yang jualan nasi kaki lima di sekitar Indarung. Menurutmu apakah posisi ekonominya bisa membaikkalau tiba-tiba SP dimiliki oleh orang Minang? Sori ya banyak pertanyaan yang berbau apatis. Maklum keturunan orang miskin. GM - Original Message - From: rarach To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Monday, August 19, 2002 1:18 PM Subject: Re: [RantauNet] PT SP Is it?so, artinya dukungan rarach pada pendapat om basriadalah semacam sandiwara atau mb, gitchu..? coba dong bantah tuduhan saya bahwa pengambil alihanPT SP lewat pemegang maklumat masyarakat SB adalahrampok yang bersendi adat. Itu lebih baik dari teknikpengalihan perhatian yang seperti di bawah.~rarach*mb=pemeran pembantu dalam sinetron gerhana yangjualan genteng; 'nggak berani ngelengkapin takutdigetok ronal.--- Ojie Said [EMAIL PROTECTED] wrote: Maaf yahdari gaya tulisan antara st.bagindo dengan rarach kayaknya, orangnya sama...itu kesimpulan ambo ojie... __
[RantauNet] Narcissistic Personality Disorder
Title: PTypes - Narcissistic Personality Disorder Criteria Sourece: http://www.geocities.com/ptypes/Copyright © 1998-2001 Dave Kelly[EMAIL PROTECTED] Narcissistic Personality DisorderThe Disease Perspective The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fourth Edition (American Psychiatric Association, 1994, pg. 661) describes Narcissistic Personality Disorder as a pervasive pattern of grandiosity (in fantasy or behavior), need for admiration, and lack of empathy, beginning by early adulthood and present in a variety of contexts, as indicated by five (or more) of the following: ~has a grandiose sense of self-importance (e.g., exaggerates achievements and talents, expects to be recognized as superior without commensurate achievements); ~is preoccupied with fantasies of unlimited success, power, brilliance, beauty, or ideal love; ~believes that he or she is "special" and unique and can only be understood by, or should associate with, other special or ~high-status people (or institutions); ~requires excessive admiration; ~has a sense of entitlement, i.e., unreasonable expectations of especially favorable treatment or automatic compliance with his or her expectations; ~is interpersonally exploitive, i.e., takes advantage of others to achieve his or her own ends; ~lacks empathy: is unwilling to recognize or identify with the feelings and needs of others; ~is often envious of others or believes that others are envious of him or her; ~shows arrogant, haughty behaviors or attitudes. The Dimensional Perspective Here is a hypothetical profile, in terms of the five-factor model of personality, for Narcissistic Personality Disorder (speculatively constructed from McCrae, 1994, pg. 306) (Cf. Compensatory Narcissistic):Low Neuroticism Lack of appropriate concern for potential problems in health or social adjustment; emotional blandness.High Extraversion Excessive talking, leading to inappropriate self-disclosure and social friction; inability to spend time alone; attention seeking and overly dramatic expression of emotions; reckless excitement seeking; inappropriate attempts to dominate and control others.Low Openness Difficulty adapting to social or personal change; low tolerance or understanding of different points of view or lifestyles; emotional blandness and inability to understand and verbalize own feelings; alexythymia; constricted range of interests; insensitivity to art and beauty; excessive conformity to authority.Low Agreeableness Cynicism and paranoid thinking; inability to trust even friends or family; quarrelsomeness; too ready to pick fights; exploitive and manipulative; lying; rude and inconsiderate manner alienates friends, limits social support; lack of respect for social conventions can lead to troubles with the law; inflated and grandiose sense of self; arrogance.Low Conscientiousness Underachievement: not fulfilling intellectual or artistic potential; poor academic performance relative to ability; disregard of rules and responsibilities can lead to trouble with the law; unable to discipline self (e.g., stick to diet, exercise plan) even when required for medical reasons; personal and occupational aimlessness. The Life Story PerspectiveChildhoodCognitive Effects Basic Belief: I am special. Strategy: Self-aggrandizement (Beck, Freeman associates, pg. 26). In Cognitive Therapy of Personality Disorders, Aaron T. Beck, Arthur Freeman, and associates list typical beliefs associated with each specific personality disorder. Here are some of the typical beliefs that they have listed (pp. 361-362) for Narcissistic Personality Disorder: Since I am so superior, I am entitled to special treatment and privileges. I don't have to be bound by the rules that apply to other people. If others don't respect my status, they should be punished. Other people should satisfy my needs. Other people should recognize how special I am. Since I am so talented, people should go out of their way to promote my career. No one's needs should interfere with my own. Sigmund Freud and Wilhelm Reich In a 1931 paper, "Libidinal Types," Sigmund Freud described the narcissistic personality: The characteristics of the third type, justly called the narcissistic, are in the main negatively described. There is no tension between ego and super-ego - indeed, starting from this type one would hardly have arrived at the notion of a super-ego; there is no preponderance of erotic needs; the main interest is focused on self-preservation; the type is independent and not easily overawed. The ego has a considerable amount of aggression available, one manifestation of this being a proneness to activity; where love is in question, loving is preferred to being loved. People of this type impress others as being 'personalities'; it is on them that their fellow-men are specially likely to lean; they readily assume the role of leader, give a fresh stimulus to cultural
Re: [RantauNet] We should care more for zakatomics
- Original Message - From: Elfanzo Remis menyandang predikat Muslim tapi dibiarkan merangas ..mati sia-sia.Untuk menjawab tantangan itu, alangkah baiknya bila kita bergandengan tangan untuk economic empowerment ketimbang mempersoalkan kenapa si anu murtad --padahal kita tahu motifnya ekonomi-- dan menyalahkan lembaga lain yang malah lebih peduli terhadap human race= Wise man said Only fool rush in...hehehe...Remember this song?And another wise man also said, one of the most fashionable notions of our times is that social problems like povertypluslittle bitoppression breed wars. Poorly, most wars, however,are started by well-fed people with time on their hands to dream up half-baked ideologies or grandiose ambitions, and to nurse real or imagined grievances. What do you think? GM
Re: [RantauNet] Madu dan Daftar Ulang
Buka Lapau untuk orang Sikumbang? Boleh juga. Dan madu yang akan di jual tentunya madu Arab dong. Hehehe..mau OOT dikit, ngomong-ngomong dinda Ima tahu tidak alasan mengapa seorang istri bangsa melayu memanggil "madu" kepada istri lain dari suaminya? Jika satu cinta, satu penghasilan, satu tanggung jawab, satu peran sosial, satu ayah dan satu-satu lainnya (pikirkan juga satu lainnya dengan sedikit 'nyeleneh' hehehe...) harus harus di bagi dengan satu atau beberapa perempuan lain, menurut logika saya, tidak ada unsur "madu" di dalamkolaborasi ini tuh. Yang ada malah "empedu" pahit, Nek. Wassalam, Evi - Original Message - From: Rahima To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Saturday, August 03, 2002 10:16 AM Subject: Re: [RantauNet] Daftar Ulang Tinggal cari "MADUNYA" doank,..gimana kumbang hiduptanpa ada madunya.kayaknya yg Pas utk itu adalah dekRarach,..yg sgt pintar menceletukin orang,atau UniEvi,..boleh juga pak Bandaro,atau MakDarul,..sekaligus Ronal,dn Miko..biar Admin tambahtugas..he..he..sorry..just kidding...
Re: [RantauNet] Di RS Yos Sudarso: 2 Karyawan Dimurtadkan, 15 Diintimidasi
- Original Message - From: Welly Hidayat Assalamu'alaikum Wr WbAmbo kayaknya lebih setuju dengan pendapat Uni Ipi(Evi). Pasalnya, Islam sebagai identity di Minangkayaknya hanya semarak saat surau masih tegak. BeforeEve,hehehe...Ipi, sounds good too inMinang style. Thanks for my new Minang identity. Evi
Re: [RantauNet] Di RS Yos Sudarso: 2 Karyawan Dimurtadkan, 15 Diintimidasi
Assalamualaikum, Saya tidak begitu yakin dengan kosa kata "dimurtadkan" dalam berita Mimbar Minang ini. Setahu saya "dimurtadkan" adalah kalimat pasif dan dalam halpindah agama ini "dimurtadkan" mestinya berati "disuruh, diminta atau dipaksa" oleh pihak lain agar keluar dari Islam dan masuk ke agama mereka. Begitu pula dengan kata "memurtadkan" yang dipakai sanak Razak dibawah, konotasinya tidak jauh beda. Yang membuat saya heran adalah iman itu terletak di dada, suatu tempat yang jauh dan tersembunyi, kecuali Allah, apa iya ada manusia lain yang sanggup merampasnya? So, kalau ada orang Minang pindah agama, apa lagi manusia Minang dewasa, saya tidak yakin kalau mereka "dimurtadkan" atau si X "memurtadkan" si Y. Yang lebih masuk akal adalah si Minang "memurtadkan" diri dengan penuh kesadaran. Kalau sudah begitu, dari pada mengutuk orang lain, mengapa setiap orang Minang tidak pergi ke hadapan cermin dan tanyai diri sendiri mengapa anak kemenakan mereka tidak lagi menganggap Islam itu penting? Rasa-rasanya persoalan akan lebih mudah dipecahkan kalau kita mulai melihat dari dalam diri sendiri ketimbang cari2 kesalahan pada orang lain. Wassalam, Evi - Original Message - From: razak To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, July 31, 2002 2:51 PM Subject: Re: [RantauNet] Di RS Yos Sudarso: 2 Karyawan Dimurtadkan, 15 Diintimidasi Komentar dan Saran: JANGAN HAL SEMACAM INI DIBIARKAN BERLALU TANPA GUGATAN YANG BIJAK, TEGAS, DAN BERLANDASKAN ATURAN HUKUM YANG BERLAKU.MEMURTADKAN ORANG YANG SUDAHBERAGAMA AKAN MEMICU PERSETERUAN ANTAR UMAT YANG BAKAL MERUGIKAN SEMUA PIHAK. Wassalam. A.Razak Rinaldi Munir [EMAIL PROTECTED] wrote: Kristenisasi di ranah minang semakin parah saja. Ini berita dari koran mimbarminang padang edisi 31 juli 2002wassalamRinaldi MunirBandung. Dimurtadkan Selain mengutuk diskriminasi dan intimidasi terhadap 15 pegawai beragama Islam, GMM juga menceritakan bahwa ada dua pegawai RSU Yos Sudarso sudah dimurtadkan (keluar dari agama Islam). Mereka adalah Fedelia Afridawati Johor dan Jumirah. Jumirah yang sehari-hari bekerja di RSU Yos Sudarso bagian gizi, sebelum dikristenkan, lebih dulu dihamili salah seorang Satpam RSU Yos Sudarso. Sekarang laki-laki yang diduga menghamili Jumira bekerja sebagai Satpam di sebuah bank di Padang. GMM Sumbar menilai persoalan kristenisasi dan intimidasi terhadap karyawan yang beragama Islam di RSU Yos sudarso, harus mendapat tanggapan serius dari berbagai pihak, terutama instansi terkait. Surat pernyataan sikap GMM itu, tembusannya juga dikirim kepada 14 instansi . Antara lain disampaikan kepada Gubernur, Ketua DPRD , Kepala Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial, Pimpinan Muhammadiyah, Ketua DDI dan Ketua MUI Sumbar, Walikota Padang, DPRD Padang serta Kantor Departemen Agama Kota Padang.(awk)
Mau tanya pada Ronald..Re: [RantauNet] Dan saya jadi boss-nya....
Assamualaikum, Ide menyatukan milis2 Islam yang Ronal ceritakan itu menarik juga. Semoga Rantaunet juga bisa melakukan hal yang serupa. Tidak usah sampai bersaing dengan yahoogroup, sampai unjuk gigi saja kan boleh juga. Oh ya sekedar ingin tahu, apakah setiap milis yang terdaftar di di Rantaunet.com nantinya akan tetap di komandani oleh Miko atau Ronald seperti sekarang? - Original Message - From: rarachm dan saya jadi boss-nya..(sesuai dengan sambungan pepatah TEMPAYAN RETAK..)~rarach (nan cadiak kawan barundiangnan pandai tampek batanyonan kayo tampek mamintaNan buto pahambuih baronan pakak palapeh badianan lumpuah panghuni rumahnan bodoh ka disuruah suruah"nan manih jadi boss-nyo..") --dan bos mestinya di suruahmangamek sajo" "Cut the throat" cek anak buah " Cut your own" cek si bos...Hehehe...Ini kalau bosnya pinter loh... Wassalam, Evi
Tugas Untuk Rarach ---Re: [RantauNet] Uni Evi -- usul biliek anak mudo
Dear uni Wis, SetujuuuSetuju banget. Berhubung Ima tidak melihat ada manfaat dibuatnya milis khusus rang-mudo, Iraf menyerah sebelum perang (hehehe..),Rarach datang dengan ransum, yah, tampaknya Rarachsekarang adalah calon yang paling cocok. Hayo Rach, masa kamu tega sih milis rang mudo di moderatorimamak Parapatiah atau mak Ban (hehe..maaf Mamak2). Aku dan uni Wis sudah "ngebet" melihat gaya kamu dalam memoderatori milis nih. Jabatan tukang pukul di Prol serahkan saja ke kumisnya yang paling tebal. Beneran Rach, bersedia ya...Please...Haiya, bawel2 sikik cincai lahhh. Bawel2 sikik boleh asal jangan nolak permintaan satu ini. Evi - Original Message - From: Wisnani Bastian To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 18, 2002 8:11 AM Subject: Re: [RantauNet] Uni Evi -- usul biliek anak mudo yaaa rach, kok tidak amuh sih...saya rasa yang rarach itu lah pilihan yang paling tepat untuk jadimoderatornya (walaupun engkau mengklaim tidak "tidak terlalu pintar" !)berani udah, tidak "tidak terlalu pintar" udah, tinggal sabarnya aja yangperlu dijemput.hanya saja jangan jadi pemborong ya rach pemborong "galeh"maksudnyaayo. tunggu apa lagi rach ... jangan pake alasan cerewet segalalahgimana evi, setuju gak ..wz,
Re: [RantauNet] Uni Evi -- usul biliek anak mudo
Good! Gitu dong! Saya bersedia sebagaiModerator konsalten Evi - Original Message - From: rarachm To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 18, 2002 10:35 AM Subject: Re: [RantauNet] Uni Evi -- usul biliek anak mudo hehehepas betul uni wis nyemesh-nya.okay, saya bersedia. dengan senang hati.cuman, memoderatori itu maksudnya apa sih?ngapain ajah?boleh ngeledek dan nimpuk kah?uni wis saya angkat jadi assistant moderator dan iraf jadi assistant to assistant moderator. maaf, jabatan ini judulnya tidak boleh disingkat-singkat. nanti diomelin lagi. :))~rarach
[RantauNet] Fw: rang-mudo@rantaunet.com --- Article rejected, un-authorized poster of darul@ppequinox.com
Sebetulnya sih, jika Rarach sudah bersedia jadi moderator yah tidak perlu Miko lah untuk membuatnya. Suruh saja si Rarach untuk kotak-katik sebentar di link ini : http://www.rantaunet.com/ordermilis.php3, Mak Parapatiah. Setelahnya, Miko hanya perlu memberi kunci. Begitu Evi - Original Message - From: Darul Makmur To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 18, 2002 1:58 PM Subject: [EMAIL PROTECTED] --- Article rejected, un-authorized poster of [EMAIL PROTECTED] Ass. wwBaa mangko alun babuek jo lai Miko, apo indak layua pulonyo nantiTks/BrgdsDarul-Original Message-From: [EMAIL PROTECTED] [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: Thursday, July 18, 2002 1:54 PMTo: Darul MakmurSubject: Article rejected, un-authorized poster of [EMAIL PROTECTED]Article rejected, un-authorized poster of [EMAIL PROTECTED]Received: from equinox03 [202.153.232.34] by usindo.com (SMTPD32-7.00) id A6034B50148; Wed, 17 Jul 2002 23:53:55 -0700Received: from EQUINOX02.ppequinox.com ([172.16.1.202])by equinox03 (NAVIEG 2.1 bld 63) with SMTP id M2002071813515629334; Thu, 18 Jul 2002 13:51:56 +0700Subject: TestMIME-Version: 1.0Content-Type: multipart/related;type="multipart/alternative";boundary="_=_NextPart_001_01C22E27.9B8821EC"Date: Thu, 18 Jul 2002 13:51:56 +0700content-class: urn:content-classes:messageX-MimeOLE: Produced By Microsoft Exchange V6.0.5762.3Message-ID: [EMAIL PROTECTED]X-MS-Has-Attach: yesX-MS-TNEF-Correlator: Thread-Topic: TestThread-Index: AcIuJ5uAkVanr4Q6SuGdj7Kdq9k+Kg==X-Priority: 1Priority: UrgentImportance: highFrom: "Darul Makmur" [EMAIL PROTECTED]
[RantauNet] Fw: Pesona Matriarkal ,Iraf
Assalamualaikum, Iraf, sebetulnya kalau mau lebih fair dalam tradisi manapun, Barat-Timur, Utara-Selatan, Islam-kristen, atau dalam tradisi Badui dan Anak Dalam sekalipun, kecantikan perempuan selalu mengambil tempatdalam sejuta apresiasi bergelimang imajinasi kok. Seorang Umar bin Khatab pun tidak steril dari puji2an terhadap kecantikan fisik perempuan."Jika sempurna keputihan kulit wanita dan kepirangan rambutnya, maka sempurna lah kecantikannya." Saya tidaktahu apakah perempuan Arab yang di acu oleh beliau aslinya berambut hitam atau pirang tapi Aisyah si pipi kemerahan juga menyebut2 kata putih, " Putih adalah bagian dari kecantikan" katanya.Begitu pentingnya kecantikan seorang perempuan sehingga Allah pun menjanjikan "gadis sorga" kepada laki-laki muslim saleh. "Dan ( di dalam surga itu ) terdapat bidadari2 bermata jeli." QS al-Waqi'ah:22. Menurut al Thabrani, gadis sorga itu adalah bidadari2 berkulit putih, bermata lebar, dan rambutnya lakasana sayap burung garuda. Seorang penulis lelaki muslim yang luar imajinasinya menambahkan, " Allah Swt menerangkan identitas gadis2 sorga itu berpayudara sintal dan bulat". Dan hebatnya lagi, tidak perduli berapa kali mereka di senggamai, begitu selesai, gadis2 ini kembali perawan. Setiap laki-laki saleh yang masuk surga langsung memperoleh 2 bidadari berbetis indah sebagai istri. Setiap istri memakai tujuhpuluh lapis kerudung yang tentunya tranparan karena tidak bisa menyembunyikan isi betis yang bak padi mengandung. Apresisiasi terhadap kecantikan perempuan tampaknya sudah menjadilegenda laki-laki sepanjang sejarah. Seorang muridnya Ibnu Taimiyahpun (segan lah cari namanya) tidak memberi "ampun" terhadap "kejelekan" tubuh perempuan, " Di antara yang cela pada diri wanita adalah tubuh yang pendek dan kasar". Sadis! Tapi kalau buku yang aku baca tidak bohong, memang itu lah katanya. Lebih jauh si "eksentrik" yang tentunya juga mendebarkan jantung denganmenuliskan kriteria2 kecantikan perempuan. Diantara unsur yg membuat perempuan mempesona adalah empat macam panjangnya: Matanya, tubuhnya, rambutnya, dan lehernya. Walaupun diatas "beliau" tidak melihat "kecantikan" pada premis "pendek" tapi atas nama prinsip "ekonomis" tiba-tiba perempuan menjadi cantik dalam4 macam pendeknya: Tangannyanya, kakinya, mulutnya, dan matanya ---yaitu yang tidak menguras harta suaminya, tidak keluar dari rumahnya, tidak banyak bicara, dan tidak tamak (rakus) dengan segala yang dilihatnya. Itusaja Iraf, tinjauan singakat terhadap apresisia fisik perempuan dalam dunia muslim. Wassalam, Evi - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 18, 2002 11:31 AM Subject: Re: Pesona Matriakal [RantauNet] Gadih Minang Putri Indonesia 2002 Assalamualaikum ...Saya juga ingin memberi pendapat mengenai putri-putrian ini ...Sebagai seorang perempuan, buat saya pribadi, tidak ada salahnya kok kegiatanpemilihan putri-putrian seperti ini ... selama proses pemilihannya memang tidakmelanggar norma sopan santun ...dan tidak pake acara "buka-bukaan" atau ukurmengukur bagian-bagian tertentu ..Tidak ada salahnya juga seorang perempuan cantik, pintar, berwawasan luas danmempunyai tingkah laku baik dijadikan "duta" dan dihargai atas kelebihantersebut (rasanya tidak mungkin juga Brain ini faktor penentu terakhir ...karena kelak mereka kan jadi Duta Bangsa ... mohon koreksi kalau saya salah).Apalagi kalau memang ada test bebas narkoba segala setidaknya kan bisa jadipemicu buat remaja putri lainnya untuk mau lebih giat belajar dan memperluaswawasan, memperbaiki akhlak dan tingkah laku (ini juga dinilai kalau tidaksalah) dan tidak ikut-ikutan menggunakan narkoba ...Saya juga pernah jadi panitia pemilihan remaja "berprestasi" yang agak-agakmiriplah ... (tapi tidak sama persis) .. dan jujur saja ... rasanya memangagak "gemes" ngeliat cewek cantik .. enak dipandang ... tapi agak "tulalit" atau "over-acting" ...Sekian dari saya, mohon maaf jika saya salah ...Wassalam,IrafRantauNet http://www.rantaunet.comIsikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3===Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3===
Re: [RantauNet] Tugas Untuk Rarach ---
- Original Message - From: rarachm draft aturannya:1. moderator selalu benar2. bila moderator salah, harap merefer ke perturan pertama.~rarach. Tidak, tidak begitu aturanya. Karena kamu menunjuk uni Wis sebagai asisten, Iraf sebagai asisten to asisten dan aku menunjuk diri sendiri (ini sesuai saran mak Boes) sebagai konsultan, moderator akan rembuk dulu dengan kita bertiga sebelum memutuskan sesuatu. Bila tidak ada kata putus dari kita berempat, mau tak mau harus berpaling juga ke yang tua-tua. Hehe...KTT RN kan masih ada. Bagaimana mamak2 di KTT? Setuju tidak? Wassalam Evi
Re: [RantauNet] Fw: rang-mudo@rantaunet.com --- Article rejected, un-authorized poster of darul@ppequinox.com
- Original Message - From: Darul Makmur Ambo mausul, baa kalau surau diboyong ka RN, buliah ndak Miko? Tks/Brgds Darul = Hehehe...Maaf Mamak, ambo koreksi sakatek lai. Owner Surau, adalah Nusrizar, mak Boes, dan Yessi Elsandra. Jika hendak memboyong Surau ke rantaunet. com, yang patut di pertanyakan pendapatnya terlebih dahulu adalah mereka bertiga. Wassalam, Evi
Re: [RantauNet] Pesona Matriarkal ,Iraf
Assalamualaikum, Iraf, sebetulnya kalau mau lebih fair dalam tradisi manapun, Barat-Timur, Utara-Selatan, Islam-kristen, atau dalam tradisi Badui dan Anak Dalam sekalipun, kecantikan perempuan selalu mengambil tempatdalam sejuta apresiasi bergelimang imajinasi kok. Seorang Umar bin Khatab pun tidak steril dari puji2an terhadap kecantikan fisik perempuan."Jika sempurna keputihan kulit wanita dan kepirangan rambutnya, maka sempurna lah kecantikannya." Saya tidaktahu apakah perempuan Arab yang di acu oleh beliau aslinya berambut hitam atau pirang tapi Aisyah si pipi kemerahan juga menyebut2 kata putih, " Putih adalah bagian dari kecantikan" katanya.Begitu pentingnya kecantikan seorang perempuan sehingga Allah pun menjanjikan "gadis sorga" kepada laki-laki muslim saleh. "Dan ( di dalam surga itu ) terdapat bidadari2 bermata jeli." QS al-Waqi'ah:22. Menurut al Thabrani, gadis sorga itu adalah bidadari2 berkulit putih, bermata lebar, dan rambutnya lakasana sayap burung garuda. Seorang penulis lelaki muslim yang luar imajinasinya menambahkan, " Allah Swt menerangkan identitas gadis2 sorga itu berpayudara sintal dan bulat". Dan hebatnya lagi, tidak perduli berapa kali mereka di senggamai, begitu selesai, gadis2 ini kembali perawan. Setiap laki-laki saleh yang masuk surga langsung memperoleh 2 bidadari berbetis indah sebagai istri. Setiap istri memakai tujuhpuluh lapis kerudung yang tentunya tranparan karena tidak bisa menyembunyikan isi betis yang bak padi mengandung. Apresisiasi terhadap kecantikan perempuan tampaknya sudah menjadilegenda laki-laki sepanjang sejarah. Seorang muridnya Ibnu Taimiyahpun (segan lah cari namanya) tidak memberi "ampun" terhadap "kejelekan" tubuh perempuan, " Di antara yang cela pada diri wanita adalah tubuh yang pendek dan kasar". Sadis! Tapi kalau buku yang aku baca tidak bohong, memang itu lah katanya. Lebih jauh si "eksentrik" yang tentunya juga mendebarkan jantung denganmenuliskan kriteria2 kecantikan perempuan. Diantara unsur yg membuat perempuan mempesona adalah empat macam panjangnya: Matanya, tubuhnya, rambutnya, dan lehernya. Walaupun diatas "beliau" tidak melihat "kecantikan" pada premis "pendek" tapi atas nama prinsip "ekonomis" tiba-tiba perempuan menjadi cantik dalam4 macam pendeknya: Tangannyanya, kakinya, mulutnya, dan matanya ---yaitu yang tidak menguras harta suaminya, tidak keluar dari rumahnya, tidak banyak bicara, dan tidak tamak (rakus) dengan segala yang dilihatnya. Itusaja Iraf, tinjauan singakat terhadap apresisia fisik perempuan dalam dunia muslim. Wassalam, Evi - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Thursday, July 18, 2002 11:31 AM Subject: Re: Pesona Matriakal [RantauNet] Gadih Minang Putri Indonesia 2002 Assalamualaikum ...Saya juga ingin memberi pendapat mengenai putri-putrian ini ...Sebagai seorang perempuan, buat saya pribadi, tidak ada salahnya kok kegiatanpemilihan putri-putrian seperti ini ... selama proses pemilihannya memang tidakmelanggar norma sopan santun ...dan tidak pake acara "buka-bukaan" atau ukurmengukur bagian-bagian tertentu ..Tidak ada salahnya juga seorang perempuan cantik, pintar, berwawasan luas danmempunyai tingkah laku baik dijadikan "duta" dan dihargai atas kelebihantersebut (rasanya tidak mungkin juga Brain ini faktor penentu terakhir ...karena kelak mereka kan jadi Duta Bangsa ... mohon koreksi kalau saya salah).Apalagi kalau memang ada test bebas narkoba segala setidaknya kan bisa jadipemicu buat remaja putri lainnya untuk mau lebih giat belajar dan memperluaswawasan, memperbaiki akhlak dan tingkah laku (ini juga dinilai kalau tidaksalah) dan tidak ikut-ikutan menggunakan narkoba ...Saya juga pernah jadi panitia pemilihan remaja "berprestasi" yang agak-agakmiriplah ... (tapi tidak sama persis) .. dan jujur saja ... rasanya memangagak "gemes" ngeliat cewek cantik .. enak dipandang ... tapi agak "tulalit" atau "over-acting" ...Sekian dari saya, mohon maaf jika saya salah ...Wassalam,IrafRantauNet http://www.rantaunet.comIsikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3===Tanpa mengembalikan KETERANGAN PENDAFTAR ketika subscribe,anda tidak dapat posting ke Palanta RantauNet ini.Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3===
Re: [RantauNet] Pesona Matriarkal
- Original Message - From: Rahima Maaf,..Uni,..saya mengerti Uni,seorang wanita ygbenar-benar ingin memperjuangkan kaum Uni.Saya jugatdk senang kaum wanita di "tindas" oleh siapasaja.Tapi bagaimanapun sisi agama,jgn sampai kitalupakan utk meraih semua itu.- Assalamualaikum, Hehehe...Kok pakai acara minta maaf segala sih? Beda pendapat dalam soal duniawi atau dalam memandang ukrawi dan akhirat biasa saja kok, Dinda. Namanya juga manusia dengan latar belakang pengalaman dan bacaan berbeda. Demi sopan santun, ya? Kalau gitu okey, tak maafin kamu. Dan demi sopan-santun pula, aku kudu minta maaf juga dong. Maaf ya Dinda Rahima, dalam melihat kontes2an begini ternyata perspektif kita tidak sama walaupun kita berdua percaya bahwa apa yang kita lakukan sama-sama demi agama. Gimana? Hehehehe...Diterima? Wassalam, Evi
Pesona Matriakal Re: [RantauNet] Gadih Minang Putri Indonesia 2002
Assalamualaikum, Bun, meski tidak kenal saya turut mengucapkan selamat juga kepadaMelanie yang tidak hanya sekedar cantiktapi sekaligus cerdas ini. Menurut orang sinis, dalam wilayah perempuan, kecantikan jarang sekali bergandengan dengan kecerdasan. Saya suku "mpet" mendengar chauvinistic inferior seperti itu. Seperti juga saya mpet membaca, kalau sudah menyangkut nilai2 fisik perempuan, pikiran2moralitas relijius berimplikasi "macho ngeres" langsung muncrat ke permukaan. Jika memang terdapat seorangperempuan cantik, cerdas dan berwawasan, apa salahnya sih diakui seperti dalam lomba Putri Indonesia itu? Tidak Islami? Memang! Tapi itu kalauperempuan seperti Melani itudilihat semata-mata sebagai objek sexual laki-laki saja!! Sayangnya Bun, sejauh mata saya memandang, perempuan tidak diciptakan Allah hanya untukobjek seksual suatu kaum saja. Berdasarkan tangung jawab moral, laki-laki dan perempuan mempunyai kedudukan yang sama di hadapan Tuhan. Jika seorang perempuan boleh memperlihatkan kualitas ukrawinya seperti betapa baik, betapa relijius, betapa penuh cinta, betapa penuh kasih sayang, betapa lembut, betapa cerdas, betapa pintarnya dia kepada sesama manusia, lah kok begitu sampai ke soal fisik nilai-nilai langsung dijejalkan ke persoalan moralitas agama? Jika fisik perempuan adalah aurat, aurat dengan konotasi akan menjerat kaum laki-laki untuk berbuat mesum, mengapa nilai2 batiniah seperti diatas tidak pernah terpikir betapa banyak kaum laki-laki sepanjang sejarah terjerambab oleh kualitas ukrawi diatas? Contohnya kan banyak. Bun, persoalan yang selalu meributkan masalah nilai2 ttg fisik perempuan, menurut saya, lahir dari kebudayaan dangkaliah yang menekankan hal2 yang bersifat fisikal saja. Kita tidak sedang membicarakan persoalan agama,agama yang menekankan hal2 bersifat ukrawi. Sementara sekian dulu ya Bun. Mau ngantar si bungsu sekolah. Maaf, jika salah datangnya pasti dari saya dan kalau betul pasti dari Atas. Wassalam, Evi - Original Message - From: Hayatun Nismah Rumzy To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Tuesday, July 16, 2002 5:43 AM Subject: Re: [RantauNet] Gadih Minang Putri Indonesia 2002 Assalamu Alaikum W. W. Selamat untuk puti Minang nan jadi Putri Indonesia. Dengan ini telah 2 kali Sumbar mempunyai Putri Indonesia. Yang pertama dulu ditahun 88 (?) Ade Hestia Umar Faruk yang mewakili Riau tapi seorang Putri Minang. Kalau tidak salah 3B yaitu "brain, behaviour, and beauty" yang dipunyainya yang menjadi dasar dari penilaian yuri dapat jadi modal untuk mengangkat kembali keterpurukan Minang. Upiak rancak nan diawak ko mudah-mudahan dapat menjadi duta untuk mempromosikan tanun Pandai Sikek, suji caie dari Kota Gadang, dan bordiran dari Payakumbuah serta memperkenalkan proyek wisata-wisata yang banyak sekali di seluruh Sumbar. Ingin sekali bundo mengucapkan Selamat untuk kedua orangtua yang berhasil mendidik anaknya dan semoga dapat mempertahankan kejayaannya. Mungkin yang perlu juga bundo katakan kalau nanti menjadi pemain sinetron atau bintang iklan dapat memilih-milih jangan asalan. Pasti tawaran banyak dan pertimbangkan masak-masak sebelum mengambilnya. Teruskan juga study aka demiknya karena enak melihat orang cantik dan pintar. Wassalam Bundo Nismah Do You Yahoo!?Yahoo! Autos - Get free new car price quotes
Re: Usul Re: [RantauNet] biliek anak mudo sia nan lain
Hai Iraf, salam kenal kembali. Kalau jadi juga dibuat milis anak mudo, saya tetap mempromosikan Iraf dan Ima untuk jadi moderator atau minimal administrator. Walau sudah ngaku tidak bisa kuta-katik komputer, saya tetap mempromosikan perempuan untuk mulai berkiprah sebagai moderator di domain RN. Di dunia ini apa sih yang tidak bisa di pelajari? Dan setahu saya tugas moderator secara teknical tidak begitu sulit. Modalnya cuma ngerti sedikit bahasa Inggris dan rajin2 dikit buka situs milis. Seperti situs yahoogroups.com yang sudah menyediakan semua keperluan tehnik untuk suatu grup diskusi, mestinya rantaunet.com juga demikian. Miko dan Ronal, koreksi ya kalau saya salah.Yang agak sulit mungkin adalah menyangkutmanusia, menyangkut sepak terjang anggota milis yang memiliki latar belakang yang segalanya berbeda. Misalnya sebagian anggota mau ke kutub utara,sebagian lagi mau ke kutub selatan bahkan ada juga yang mau terjun ke jurang dan akhirnya2 pada berantem. Disinilah baru dituntut kearifan sang moderator. Sumpah Iraf, untuk menjadi arif memang tidak mudah. tapi sekali lagi, kalau mau belajar, apa sih yang tidak bisa dipelajari di dunia? Alasan saya mempromosikandua orang sekaligus adalah agar bisa saling bertanya. Kalau mentok2 juga, masih ada Miko, masih ada Ronal, masih ada KTT, kok takut amat? Dulu waktu Nusrizar menawarkan milis bundo-kanduang, saya juga rada2 ngeper. Eh, setelah tak buka-buka situsnya, yah tidak ada yang perlu di takuti kok. Everithing is okey. Yang membuat saya kagok dikit hanyalahhehehebagaimana menghadapi anggota yang "beraninya" cuma diam seribu bahasa. Kalau itu saya memang tidak punya jawaban. Tak apalah, RN yang user ID-nya saja sudah mendekati seribu, Surau yang mendekati 700, Minangnet yang mendekati 200, toh yang rajin ngoceh user yang itu2 saja.Sedangkan bundo-kanduang baru 40 ID, tiga ID diantaranya jelas mili saya pribadi, hehehe...boleh dong saya tetap pesimis walau baru saya saja yang rajin datang ke sana. Keep thinking positive ya Iraf dan Ima. Oh ya, setahu saya di HP rantaunet.com sudah ada link untuk membuat milis. Bila genarasi muda atau mereka2 yang berjiwa muda serasa mendesak benar untuk ber haha-hihi lewat jalur khusus, mengapa tidak langsung membuatnya sendiri? Emang sih tidaksebebas di yahoogroupskarena butuh persetujuan dari pemilik domain rantaunet.com terlebih dahulu. Tapi kalau beberapa orang sudah sepakat, bagaimana jika mulai dibuat saja? Tidak perlu harus menunggu persetujuan Miko, Ronal atau KTT RN atau poling segala saya kira. Ini dia link-nya: http://www.rantaunet.com/ordermilis.php3. Hayo Iraf dan Ima...Berani mencoba? Wassalam, Evi - Original Message - From: [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 12, 2002 11:54 AM Subject: Re: Usul Re: [RantauNet] biliek anak mudo sia nan lain Uni Evi ...Thanks atas kepercayaannya "mempromosikan" saya dan Ima untuk jadi moderatorbuat biliek rang mudo yang lagi "heboh" ini
Re: Usul Re: [RantauNet] biliek anak mudo tanggapan u/ Uni evi
Bagaimana kalau mulai dari sekarang Fitri mulaibuka suara di RN-perempuan. Tuliskan apa saja yang takana, yah, tentu dalam kerangka misi RN-Perempuan. Taruhan,pasti disana akan meriah. Wassalam, Evi - Original Message - From: Fitriyani To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, July 12, 2002 7:19 AM Subject: RE: Usul Re: [RantauNet] biliek anak mudo tanggapan u/ Uni evi Assalamu'alaikum warahmatullah "dengan kaum perempuan yang juga banyak tercatat dalam domain rantaunet.com "Uni Evi yang baik, kok iyo kecek Uni tuuchbaa kok biliek RN-Perempuan langang ? Wassalam Fitri
[RantauNet] - Ilmu adalah harta termahal, Angel Ibrahim
Assalamualaikum, Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri China, ujar Nabi. Jika pada dasarnya ilmu pengetahuan lahir dan berkembang sebagai konsekuensi dari usaha2 manusia untuk memahami realitas kehidupan, memahami realitas alam semesta, memecahkan persoalan2 hidup, dan melestarikan penemuan2manusia sebelumnya, tidak salah jika hadis ini diintreprestasikan bahwa kebudayaan Chinamemang lebih dahulu mengukir sejarah kebudayaannya dibanding Mekah atau Madinah pada tahun Nabi berbicara. Tahun 2200 SM (sebelum masehi)peta World of History mencatat dinastiFohi atau Yao sebagai dinasti pertama di China. Sekitar tahun 2215 SM, ahli perbintangan china sudah mampu mengobservasiMatahari walaupun prinsipnya sama sebelum postulat terkenal Galileo bahwa Bumi lah yang mengelilingi matahari dan bukan sebaliknya. Usaha2 manusia untuk memahami realitas tersebut terakumulasi secara sedemikian rupa sehingga membentuk tubuh ilmu pengetahuan yang memliki strukturnya sendiri. Sejarah mencatat bahwa tahun 622 M merupakantonggak sejarahbagi awal bangkitnyaperadaban Islam. Namun apabila peradaban manusiaitu dianggap berawal dariNabiAdam seperti yang di tulis oleh Taurat, injil dan Al Quranyaitu 4004 SM, Chinasudah mulai mengukir sejarahperadabannya sejak 2200 SM. Dan sebagai perenung kelas wahid, Nabi menemukan betapa pentingnya ilmu pengetahuan bagi kelangsungan hidup manusia, wajar jika ia meminta umatnya agar menuntut ilmu sampai ke negeri Seribu Sungai. Ilmu tidak mengenal jenis seksual. Karena ia bukan merupakan bangunan abadi atau sesuatu yang tidak pernah selesai, perempuan sepertinya halnya laki-laki senantiasa dituntut memahami realitas sebagai kerangka objektif, rasional, sistematis dan empiris. Dalam wilayah ilmu tidak ada pertentangankodrat sebab dalam perkembangannya ilmu tidak mungkin lepas dari mekanisme keterbukaan terhadap koreksi. Wassalam, Evi Note: Lelaki dan perempuan yang berminat dalam membangkit potensi perempuan, diundang bergabung dengan milis bundo-kanduang.Silahkan klik http://groups.yahoo.com/group/bundo-kanduangatau [EMAIL PROTECTED]. Terima kasih. satuwanita.com - Ilmu adalah harta termahal, itu yang dirasakan presenter dan pemain sinetron Angel Ibrahim. Meski sudah mendapatkan gelar strata dua, namun dara berdarah Ambon-Cina-Portugis belum merasa puas. Kini Angel sedang berencana meneruskan sekolahnya dengan mengambil gelar S3 dibidang keuangan. "Bagi saya pendidikan adalah aset yang terpenting dalam hidup. Pendidikan bisa bermanfaat kapan saja, bak itu nanti atau sekarang," katanya. Angel juga tak menepis anggapan yang menyatakan kalau semakin tinggi wanita menuntut ilmu, tentu makin sulit mencari pasangan. "Itu memang benar, buktinya hingga saat ini saya belum menemukan jodoh yang tepat. Makanya, kalian juga bantuin nyari dong!" kata Angel sambil tersenyum manis.
[RantauNet] Happy Camp of Indrawanto's Fam
Cerita ini sebagai janji yang harus ditepati kepadaRahima tapi yang lain juga boleh ikut membacanya. Dear Ima cantik, Sebelumnya minta maaf dulu karena tidak adakisahdari di lereng Pangrango. As you knew it, rencana gagah itu terpaksa di batalkan karena anak-anak kami belum memenuhi syarat mengikuti ambisi kedua orang tuanya agarmemandang taman bunga abadi Edelwiss sejak dini. Perjalanan terpaksa terhenti di lerengnya yang memang disediakan untuk orang tua "normal"; Taman Cibodas yang menurut sejarahnyamulai di bangun pada tahun 1830. SepertiDinda ketahui tempat ini dulunya terkenal sebagai tempat penanaman kina dan jenis-jenis tumbuhan eksotik yang pertama di Indonesia. Tapi bagaimanapun kami berdua tidak bisa disalahkan. Kawasan Taman Nasionalini memiliki daya tarik gila-gilaan bagi orang tua yang "tidak sabaran" menunggu anak-anaknya besar. Apalagi bagi petualang berkantong pas-pasan seperti kami, disini adalah sebuah sorgauntuk berolah raga jalan kaki (hiking), mendaki (climbing), berkemah (camping), memotret (photo hunting), jugamenikmati keindahan alam vegetasi komunitas Edelwiss. Jenis rumputan ini sangat indah bila disaksikan berbarengan denganmenikmati terbitnya matahari di puncak Gunung Gede. Menurut brosur, di TN Gunung Gede Pangrango ini terdapat Telaga Biru yang terletak 1,5 km dari pintu masuk Cibodas. Tapi kami tidak sempat ke sana karena mengejar waktu untuk mencari tempat bermalam di Taman Safari Indonesia. Telaga itu disebut Telaga Biru karena airnya biru oleh sebab kehadiran sejenis ganggang biru di dalamnya. Obyek wisata lainnya adalah Rawa Gayonggong yang terletak 1,8 km dari pintu masuk Cibodas. Camping GroundTaman Safari Indonesia di Cisarua dengan Bungalow dan Caravan Hotelnya adalah sebuah sorga yang lain. Terletak di tengah hutan Cibereum, di belah oleh kelok2 parit berair bening, di tumbuhi pohon pinus, cemara dan bunga2 liar, dustabila saya tidak mimpi menghabiskanwaktu libur sekolah anak2 selama mungkin di sana. Tapi it's a great shame kan bagi spesies perempuanuntuk mengakukepada species laki-laki sekalipun sedang berkemah bahwa "hidup nyaman" adalah falsafah hidup yang kudu dipelihara dan dilestarikan? So, walau kesenangan dalam hati karena kami tidak harus menghabiskan malam-malam sunyi dalam tenda berteman nyamuk, sayatak lupamonyong-monyong dikit mengingatkan bahwa saya sudah capek menelusuri listwajib yang harus saya sediakan sebelum keberangkatan. Kompor, panci, kuali, sodet, centong, peralatBBQ dan arangnya, sleeping bag, peralatan makan dan lain-lain. Pokoknya Ima, separuh mobil vanpenuh olehperalatan dapur. Sempat juga terpikir sebetulnya "si bos" mau ngajak kami camping atau pindah dapur sih?Iba juga melihat anak2 bersempit ria dengan senjatakebesaran para ibu sepanjang jaman itu. Agar tidak menyia-nyiakan "jerih payah" saya dalam mengusahakan akomodasi "hidup nyaman di alam bebas"(dan juga agar saya berhenti berkicau), malam pertama "si bos"memutuskan agarkami berada di alam terbuka saja. Dibacanyabegini lho Ima: Sampai salah seorang diantara kami"merengek" minta pindah ke Caravan. Moonless midnight in first July, bintang-bintang memperlihatkan diri dalam kebeningan keping-keping berlian. Asap tipis keluar dari api unggun kecil yang kami pergunakana untuk BBQ, merayap perlahan-lahan keatas menembus pekat malam. Dari jauh terdengar lengkingan Gibbon Jawa/Owa, satwa endemik di pulau Jawa yang di habitat aslinya hidup berkelompok terdiri dari 2-4 ekor. Ada suara jangkrik, tonggeret, dan kelepak sayap burung hantu. Ada lagi suara cacing bersama sepoi angin dari Timur. Dan entah suara-suara apa lagi dari nocturnal animal, yang jelaspusat reproduksi hewan2 langka ini membuat si kecil kami lebih suka merapat di ketiak ketimbang memikirkansepertinya kami sedang menjauh beratus tahun dari peradaban manusia. Sinarmatahari pagi malu-malu muncrat dari balik derai-derai daun pinus. Sekelompok tupai menyeberang dari satu dahan ke dahan lainnya dengan kecepatan Jaguard. Kecibak air gunung jatuh diatas landasan batu. Setangkai rose merah darah yang di petik tangan iseng hanyat tenang mengikuti arus nasib. Anak-anak bertanya dan bertanya lagi. Kisah di buku melebar dalam realitas. Seperti dari buku, merekahanya mengenal hewanpipih berekor dan berbulu coklat susu itu sebagai Squirrel. Lantas apa dong bahasa Indonesianya? Alkisah sibuklah kami, adu (sok) pintar dalam membongkar memori. Maklum lah Ima, tupai kan bukan tanggung jawaborang tua kota. Pernah dengar lagu Bougenville Merah Ungu yang di dendangkan Sam Bimbo di penghujung tahun 70-an? Camping Gound TSI penuh oleh bunga ini. Keindahannya tidak hanya terletak dalam syair dan melodi, dalam polarisasi cahaya yangterpantul sebagai warnah putih, oranye dan shocking pink, bougenville merah ungu adalah fatal attractions, semacam trespassing with intent to kill somebody. Adalagi satu jenis pohon yang tidak saya ketahui nama latinnya tapi sebagai
Re: [RantauNet] [MN] Minang Me
Habe, Suku minang yang berjumlah sekitar 12 juta orang yang menyebar ke seluruh penjuru dunia itu tidak begitu dikenal di luar negeri dibanding suku Jawa yang berpenduduk banyak dan menguasai pemerintahan sedari dulu. Kecuali para antropolog yang ingin mengabarkan kepada dunia tentang sesuatu yang jarang ada, kebanyakan orang tidak tahu dan tidak mau tahu tentang Minang yang bermatriakad tersebut. Orang Minang cenderung merantau Cina dan bermodaran di rantau. Anak cucunya yang sudah berdarah campuran (dari segi suku, agama, dan sebagainya) masih mengaku setengah hati sebagai orang minang. Kalau dulunya kawin campur ini banyak terjadi di rantau, sekarang orang dari provinsi lain yang banyak berdatangan ke Sumbar memperbini gadis Minang dan merupakan keuntungan besar bersebab pasokan laki-laki sangat kurang di sana. Fenomena ini membuat orang Minang yang berdarah totok makin menghilang. Kecuali dari segi geografis, definisi orang Minang itu kian mengabur meski banyak yang berusaha menggelarkan persyaratan-persyaratan keminangan yang berbau sovinisme. Barangkali siapapun tahu bahwa kita mengonsumsi mineral-mineral yang berasal dari tanah, abu nenek moyang kita. Abu mayat orang Minang, abu mayat Yahudi, abu mayat Islam, abu mayat Kristen, abu mayat ateis, abu mayat bisulan (seperti Anda), dan sebagainya dan sebagainya. Bagaimanpun juga kita adalah si melting pot. Pada waktu yang sama, dengan alasan mempertahankan identitas atau jati diri, mereka mengotak-ngotakkan diri dalam ruang sempit isme suku, agama, dan sebagainya sambil tidak lupa menistai yang lain. Makhluk primitif yang menjadi cikal bakal manusia lahir 3,8 miliar tahun yang silam berevolusi terus sampai akhirnya membentuk manusia (termasuk orang Minang) yang berwajah baruak. Bersebab usia planet bumi ini masih terlalu muda, otak manusia masih dalam tahap dini berevolusi sehingga kurang mampu menyelami keindahan hidup dalam kebersamaan. Saya tahu Anda sudah memelantingkan kotak isme tersebut dan hidup bebas menghirup oksigen segar bumi. Dalam banyak hal, seperti saya, Anda adalah orang Minang jadi-jadian. Dan, masih bisa dikategorikan Minang me. e http://rantau.freeyellow.com/ From: [EMAIL PROTECTED] Subject: [MN] Minang Me Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Kadang saya ngga begitu yakin kalau saya itu orang padang. Sebab, bahasanya aja saya ngga ngerti. Adat istiadatnya ngga begitu paham. Tapi setiap kali mengaca, sosok yang terlihat jelas adalah seorang laki laki celong yang ciri cirinya bisa didapatkan pada penjual kaki lima di Pasar Senen dan Tanah Abang. Ini mungkin ada hubungannya dengan kesalahan didik orang tua. Walaupun mereka padang totok, mereka tidak pernah mengajar kan kami berbahasa minang. Jadi tidak heran waktu Edizal menegur saya dengan bahasa sumbar, saya menjawab dengan bahasa nasional. Saya adalah manusia teleproduk yang telah terputus dari perusahaan induk. Saya adalah Honda made in Tennesee. Saya adalah Sony made in Mexico.Saya adalah Packard Bell made in Taiwan.Saya telah kehilangan ciri khas. Manusia multinasional yang lahir di Bogor, besar di Jakarta dan menghabiskan sepertiga hidupnya di Amerika. Untungnya pergaulan saya, the great Habe- tidaklah sesempit pantai di pulau angso di Pariaman. Saya tidak pernah memilih teman dari ras dan agamanya. Saya tidak pernah perduli tua dan muda itu manusia. My sohib ada yang masih remaja, ada yang setua Pak Husen di kampung Gunung Putri, tidak jauh dari Cipanas. Sahabat saya ada yang segalak Jusfik ada yang sehomo JD. Teman dekat saya ada puitis kebences bencesan seperi Djajamiharja , ada yang sedatar kaku bloon seperti si AK. Tapi terus terang, walaupun saya minang, saya kurang begitu cocok memiliki sahabat minang. Selain Edizal ( itu karena dia pernah bayarin tiket ke Las Vegas ) saya tidak memiliki sahabat padang yang kental. Oh lupa..dulu saya punya sahabat namanya Afmay. Sahabat ini hampir saya lupakan karena sempat mengembat kacamata Ray Ban saya waktu balik ke Indonesia sekian tahun yang lalu. Selain itu sepatu Clarks abang saya raib, sewaktu Afmay mampir ke rumah. Saya tidak menuduh orang minang itu pencuri. Karena minang bisa menghidupi hidupnya dari jualan, disamping memalak pejalan kaki dan mensabotase dompet penumpang PPD. Saya pikir ketidak cocokan ini lahir dari aora zen yang sama. Kami bertolak belakang seperti magnit dengan kutub yang sama. And so, di kalangan para teman. Anehnya saya paling cocok berteman dengan cina. Dari dulu the best of my best friends adalah cowok cowok bermata celengan. Dari Benyamin di Jakarta ke Oon di Jerman. Dari Indra di Hollywood sampai ke Jeffrey Wong di Seattle. Saya punya banyak angkoh kolega yang berbisnis parfum di Manggabesar, sampai owner hotel Hollyday Inn di Jakarta.Sebagai orang padang yang kebanyakan islam kearab araban, saya seharusnya cocok berteman denga orang timur tengah. Tapi nop ! kecuali si Kamal dan Hamdi di Los Angeles, setiap kali masuk dalam
Re: [RantauNet] Universitas AU
- Original Message - From: ronal chandra Assalamu'alaikum Wr..WbBatanyo stek ambo alah 2 hari ambo indak mancaliek postinganuni evi pai kalua daerah atau sakik kah uni ambo ko ??tapi iyo lah semoga uni evi lai segeh-segeh sei yo dandimudahkan urusannya amiin :).= Hallo Ronald... Your uni Evi is here, alhamdulillah segeh dan sehat2 saja walau lagi capek beres-beres. Kemarin Uni mengantar kamanakan Ronald Camping di TamanSafari (hehehe...padahal sudahdengan gagah cerita pada Ima bahwa kami akan camping dilereng Gunung Pangrango). Terima kasih atas doa Ronalpada Uni. Tiga hari absen dan wow!Ramai nian RN sekarang ini, jadi bingung mau baca yang mana. Yang jelasUni berdoa setulus hati, sekeras hati dan sepenuh hati insya Allah dan mudah2an Universitas AU itu jadi juga berdiri di kampuang kita. Jadipara kamanakan Ronal yangmasih imprit2 sekarang inimaupun yang belum lahir, tidak harus ramai2 lagi nyebrang ke lainbenuahanya untuk sebuah pendidikan yang baik. Wassalam, Uni Evi
Re: [RantauNet] Men Are Hard To Please
- Original Message - From: Rahima Podo ae...makanya enakan cinta yangbeneranngak banyak tetek bengeknya,..Sayangmah..Uni Evi lagi camping,..kalau ngak enak jugadengar ulasannya ttg "cinta,..sejuta rasa..."Wassalam.Rahima.Assalamualaikum, Hehehe..Ima mau diceritakan cinta sejuta rasaseperti apa sih? Kalau bukan sejuta rasa ya bukan cinta dong namanya. Tapi hati2 lho Dik sebabcinta itu tak lebih dari sepiring rujak: asem, pedes, manis dan aduhai! Aduhainya meliputi ketika gigi meleset mengunyah lidah atau slip dan mengigit daging lunak di belakang bibir. Kalau tidak demikian, tidak bakalannya Imanuel Kant Dan Calvin capek2 ngomong soal benda aneh yang telah membuat jutaan manusia mengukir sejarah moralnya melalui agamadanhumanisme.Baca nih apa kata Calvin tentang cinta: " Bila engkau merasa memiliki cinta, tidak seharusnya engkau selalu berpikir tentang kepentingan diri sendiri. Rendahkanhatimu dari segala sesuatuyang mengarah pada kepentinganmu karena kerendahan hati adalah ekspresi terdalam agar dapat memaknai penderitaan dan kemalangan yang terdapat dalam kehidupan. Dan ini lah sesungguhnya maksud Tuhan dalam menciptakan cinta." Bagaimana, Ima? Pernah merasa pernah bertemu dengan makhluk aneh tsb? Kalau belum tak terusin sedikit lagi. Menurut Kant, cinta adalah ketika kitamengiinginkan kebaikain bagi orang lain. Sedangkan menginginkan kebaikan hanya untuk diri sendiri hanya lah ujud dari "ketidak pedulian", tidak punya dasar etika moral apa lagi etika Tuhan. Sudah ya. Pendek saja. Soale lagi tidak mood. Dan soal cerita jalan-jalan menyusul dalam beberapa hari. Fotonya sudah di kirim ulang belum? Wassalam, Evi
Re: [MN] Re: Fw: [RantauNet] Perjalanan Adat
Rach, tambahan, kelupaan: Sebelumnya ADS SBK" postulatnya adalah "adat basandai syarak-syarak basandi adat". Evi - Original Message ----- From: E ^!^ E postulat "ADS SBK" yang terkenal itu diatas Bukit Marapalam . Jadi ingat yah Rach, jangan ikut serta pula dikau mensakralkan hasil politisasi agama ini agar tidak terjadi pula Perang Paderi versi II di Minangkabau. Wassalam, Evi ~rarach[Non-text portions of this message have been removed]Your use of Yahoo! Groups is subject to the Yahoo! Terms of Service.
Re: Fw: [RantauNet] Perjalanan Adat
- Original Message - From: rarachm ===sori, bakuduang banyak ko...saya teringat kisah sakralisasi UUD '45 yang sangat heboh pada masa silam. sekarang, sebagian besar orang (yang ngomong) setuju bahwa UUD bukanlah suatu hal yang sakral; tapi layak untuk di'utak-atik' agar bisa lebih berguna bagi kehidupan bernegara. Sewaktu UUD 45 masih merupakan kitab suci, saya juga ingatbagaimana buku2 karya Marx di tabukan di Indonesia. Rach, Ketika itu saya sedang menanjak remaja, belum kenal internet,rasa ingin tahu sedang gede-gedenya jadi kebayang dong bagaimana adrenalin saya terpompa jika dengar bisik2 orang tentang Marxist dan Komunis? Kata mereka Marx itu anti Tuhan, anti agama, anti kemapanan, pokoknya masih banyak anti-anti lainnya. Saya tambah geregetan, tambah pengen tahu, kalau memang dia anti Tuhan, seperti apa sih ngomongnya? Singkat cerita, aku dapat kopian beberapa lembar dari buku Das Kapital. Dari sana aku tidak mendapat pencerahan apapun bahwa Marx anti Tuhan. Saya hibur diri, ah itu kan baru beberapa lembar sedang karya-karya dia kan banyak sekali. Mungkin pikirannya itu berada di buku lain. Terus begitu Suharto lenyap dari panggung kekuasaan dan buku-buku "kiri" bebas cetak, saya puaskan "mimpi2 terpendam". Setelah menghabiskan energi dan duit cukup banyak, belakangan saya cuma bisa ngomong, "kampret!!". Selain ngomong "agama adalah candu untuk masyarakat" saya tidak bertemu dengan prosisi bahwa Marxt anti Tuhan. Dia cuma menyerukan agar kaum proletar bangkit dari ketertindasan, membekali diri dengan alat-alat produksi guna membebaskan rantai penjajahan dari kaumBorjuis. Apanya yang anti Tuhan di sini? Memang sih filsafat Marx bicara tentang materialisme mulu, tapi itu kan sudah dinetralisir oleh filsuf2 lain yang banyak bicara tentang humanisme seperti Weber atau filsafat ketuhanan oleh filsuf islam seperti Ibnu Sina dan lain-lain. Terus saya pernah penasaran juga mengapa Tan Malaka sepertinya pernah sengaja "dihilangkan" dari daftar orang Minang. Saya baca bukunya, saya bilang "kampret!!" lagi. Untuk ini maaf sengaja tidak saya ulas lagi, takut di marahin Ronald lagi. Hehehe Singkatnya Rach, saya memang sering terkagum-kagum dengan kemampuan manusia menciptakan sebuah "makna" untuk dirinya sendiri maupun untuk kepentingan kelompoknya.Jika secara rasional, politik, ekonomi tidak bisa, maka dibuatkan lah kelambu sakralisme atau tabuisme. ===oh ya uni, tolong diusulkan agar ada addendum 'mufakait berajo ka demokrasi'; soalnya 'mufakait ka nan bana' susah memvoting-nya.:)=== Sebetulnya mufakat adalah sebentuk voting juga tapi tidak terang2an diakui sebab voting terdengarnya amat "barat" dan tidak sesuai dengan prinsip keteraturan masyarat beradab dan berpancasila.satu lagi, nanya nih, sebelum islam masuk; adat bersendi kemana? Hehehe.. Rach, patut dicatat bahwa ADSSBK adalah postulat moderen dan kalau tahu bagaimana lahirnya, dikau akan sampai pada pemahamanbahwa tidak ada yang sakral dalam postulat tersebut. Islam masuk ke Minangkabau sudah sejak abad ke 7 kemudian putus dan mati total (setidak-tidaknya tidak ada bukti yang mendukung setelah itu Islam berkelanjutan di wilyah Minangkabau). Terus sekitar tahun 1200- san mahzab Syafei mulai menampakan tanda-tanda kehidupan kembali dan Islam syiah ini berkembang seiring- sejalan dengan adat kebudayaan setempat. Terus lagi, sekitar pertengahan abad ke-18, berkembang mahzab Hambali di tanah Arab dengankeyakinan membersihkan praktek-praktekagama dari pengaruh bidaah yang tentu saja sesuai dengan cara-cara mahzab Hambali. Dan terus pengikut syiah yang sudah bercokolduluan dan pengikut Hambali yang datang belakangan pada berantem deh. Seru banget, sesama saudara saling bunuh, saling menumpahkan darah karena masing-masing merasa bahwa Islam merekalah yang paling benar. Mungkin karena lama-lama 'nek juga mereka "badunsanak bacakak gadang" dari tahun 1821-1838 mereka berunding dan melahirkan postulat "ADSSBK" yang terkenal itu diatas Bukit Marapalam . Jadi ingat yah Rach, jangan ikut serta pula dikau mensakralkan hasil politisasi agama ini agar tidak terjadi pula Perang Paderi versi II di Minangkabau. Wassalam, Evi ~rarach
Re: [RantauNet] Untuk Ronald---Perjalanan Adat (dari buku Rangkaian Mustika Adat Minangkabau)
Assalamualaikum, Dear Ronald, Terima kasih atas pujian analisa santiang dan kritisnya dan maaf Ronald diterima atas nama pemberitahuannya. Tidak apa-apa kok, namanya juga sama-sama belajar. Cuma Uni ada sedikit masalah nih, kok dari tiga contoh yang Uniberikan cumaseputar masalah KTT RN saja sih yang jadi masalah untuk Ronald? Saya garis bawahi statement Ronald, " Tolong kritisi yang disampaikan ke KTT RN jangan dibawa-bawa kerumah orang lain yah ni, Ronal melihatbeberapa posting dari orang-orang yang ronal amati setiap melakukan analisa atau intinya (KTT RN salah) selalu di cc ke minangnet!! entah apa yang mou dicari padahal ronal lihat permasalah yang didiskusi tidak ada tuh diminangnet!! jadi tolong masalah rantaunet selesaikan dan diskusikan dirantaunet jangan tiba-tiba pas maki-maki dan pembenaran bahwa KTT RN yang notabene ada orang-orang yang duduk disana salah langsung di cc ke minangnet. " Ronald, yang menulis analisa ttg mufakat adalah saya, yang memberi contoh2 ttg mufakat adalah saya, dan saya menganggap RN dan Minangnet adalah sama-sama rumah saya. Jadikemanapun saya bawa tulisan, sayasedang membawanyake rumah sendiri. Saya cinta RN, cinta KTT RN dan cinta Minangnet. Perlu juga Ronal ketahui bahwa saya sedang tidak "ngerumpi" soal KTT RN. Bagaimanapun saya menghormati mamak2 dan bundo2 yang ada disana. Saya sedang omong-omong tentang perjalanan "kebenaran" yang di dapat melalui mufakat atau musyawarah. Maksud saya melekatkan contoh dengan KTT RN adalah karenarealitas itulah yang paling relevan, yang paling dekat dengan kedua milis yang saya ikuti seputar masalah musyawarah. Begitu saja Ronald. Mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan. Wassalam, Uni Evi - Original Message - From: ronal chandra To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Friday, June 28, 2002 1:54 PM Subject: Re: [RantauNet] Perjalanan Adat (dari buku Rangkaian Mustika Adat Minangkabau) Assalamu'alaikum Wr..Wb Uni evi maaf yo ni, Uni evi ini santiang panuh analisa yang kritis tapi kalou boleh ronal kasih tau (ronal yang masih harus banyak belajar ini) dan biar diskusi setiap postingan yang terjadi dirantaunet ini lebih punya adab dan penuh aturan yang jelas, Tolong kritisi yang disampaikan ke KTT RN jangan dibawa-bawa kerumah orang lain yah ni, Ronal melihatbeberapa posting dari orang-orang yang ronal amati setiap melakukan analisa atau intinya (KTT RN salah) selalu di cc ke minangnet!! entah apa yang mou dicari padahal ronal lihat permasalah yang didiskusi tidak ada tuh diminangnet!! jadi tolong masalah rantaunet selesaikan dan diskusikan dirantaunet jangan tiba-tiba pas maki-maki dan pembenaran bahwa KTT RN yang notabene ada orang-orang yang duduk disana salah langsung di cc ke minangnet. wassalam Ronal Chandra
[RantauNet] Hati Seorang Nenek
Saya kirimkan artikel ringan versi bahasa Indonesia yang merupakan terjemahan dari bahasa Inggris yang muncul dalam Kayupasak Newsletter. Newsletter ini dikirimkan kepada pemberi beasiswa yang bermukim di Jepang, Amerika, dan Eropa. Salam, e -- Hati Seorang Nenek Sebagai seorang ahli menjahit yang terpandang di kampung dan sekitarnya, sering uci (begitu aku dan orang dusun memanggil nenekku) menjelangi suatu tempat ke tempat lain untuk mengajar. Ilmu yang ditularkan kepada para muridnya mulai dari jahit-menjahit yang sederhana menggunakan penjahit biasa sampai menyulam yang menggunakan tangan atau mesin jahit. Mengingat harga mesin jahit yang sangat mahal bagi orang dusun, kalau tidak salah hanya uci satu-satunya yang mampu beroleh mesin jahit sehingga banyak orang yang datang bertandang ke rumah untuk minta tolong menambalkan pakaian yang robek, menjahitkan pakaian di samping belajar. Orang-orang yang datang minta tolong ini biasanya tidak memberikan uang kepada uci melainkan menyatakan terima kasih dengan menyerahkan barang berupa beras, sayur, atau bahan makanan lainnya. Pemberian ini sedikit banyaknya membantu perekonomian kami yang bisa dikatakan pas-pasan sesudah kakek meninggal dan ibuku melanjutkan pendidikan ke kota Padang yang jauh. Diperlukan waktu 2 hari untuk mencapai kota ini yang mencakup sehari jalan kaki dari dusunku menuju kota kecil dan dilanjutkan dengan naik bis ke kota Bukittinggi lantas ganti bis lagi menuju kota Padang. Ibuku yang semasa kecil hidup dimanja kedua orang tuanya dan hidup bahagia pada awal perkawinannya tiba-tiba berubah sifat yang mencengangkan banyak orang sehabis diceraikan ayahku. Dia menjadi keras terhadap dirinya sendiri, membuang entri manja dari kamus hidupnya, dan memutuskan melanjutkan pelajaran ke kota demi masa depan kedua anaknya. Uci berjuang sendirian mencari nafkah untuk kehidupan kami berdua dan untuk kehidupan ibuku di kota. Dengan berangkatnya ibu melanjutkan sekolah ke kota, jadilah aku diasuh di bawah payung kasih sayang nenek. Perceraian tersebut memisahkan aku dengan kakakku yang dibawa oleh uci dari pihak ayah ke dusunnya yang jauh dari dusun kami. Ayahku merupakan anak satu-satunya dalam keluarga yang terkaya di dusun itu. Dengan demikian, aku dan kakakku dibesarkan dalam perbedaan keadaan yang amat ekstrim. Waktu aku lahir, ayahku yang sedang tenggelam dalam asmara dengan perempuan lain tidak mempedulikan sama sekali akan kedatanganku ke dunia ini dan tidak peduli akan pertumbuhanku yang tinggal bersama uci. Tentulah tingkah lakunya tersebut banyak memberi beban mental bagi nenek dan ibuku. Tetapi, seingatku tidak ada sekalipun uci mengutarakan perangai buruk ayahku dan sebaliknya mengalihkan perhatianku kepada hal yang lain sembari mencurahkan perhatian yang besar cucunya yang tidak berayah ini. Setentangan dengan tidak menjelek-jelekkan orang lain merupakan suatu kebajikan indah uci yang terutama saya sadari setelah menginjak dewasa. Kalau hendak membicarakan keburukan seseorang, yang paling baik adalah berbicara di depan orang yang bersangkutan dan tidak di belakangnya. Dengan demikian, kebenaran apa yang disampaikan tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Dengan sendirinya pula, ada kecenderungan bagiku menjauhi orang yang berkesukaan menjelek-jelekkan orang lain karena besar kemungkinan orang tersebut juga menjelek-jelekkanku di belakangku. Dikarenakan selalu tidak jauh dari ketiak uci, orang-orang memanggilku sebagai anak uci. Pergaulanku dengan teman-teman seusia di masa kanak-kanak agak terbatas juga. Kebahagiaan yang kuperdapat bersama uci melebihi kesenangan yang kuperoleh tatkala bermain dengan teman-teman yang lain. Mendekati masa masuk Sekolah Rakyat, agak berkurang juga waktu bersama nenek dengan meningkatnya waktu bermain dengan teman-teman seusia. Bermain sambil sekali-sekali bertengkar dengan teman memang membantu perkembangan jiwa ragaku menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan ketidakpastian. Pertentangan dan kadangkala berkelahi dengan teman sering melahirkan rasa tidak tenteram tetapi berada dekat uci selalu memberikan rasa aman dan tenteram padaku. Hampir tidak pernah aku ditinggalkan sendirian di rumah. Selalu uci bawa aku meski harus memapahku berjalan kaki berjam-jam lamanya menapaki jalan yang berbatu atau menelusuri jalan setapak masuk keluar hutan. Bersebab tidak beralas kaki, jadinya kaki kami relatif lebih besar dan tebal dibandingkan dengan orang kota yang selalu bersandal atau bersepatu setiap hari. Jelas, kaki yang besar dan tebal ini merupakan hasil adaptasi terhadap lingkungan sehingga batu-batu tajam yang berserakan di sepanjang jalan jerih menembus telapak kaki kami. Ada kebiasaan uci yang selalu berkomat-kamit sejenak sebelum meninggalkan rumah menuju tempat yang jauh. Ini semacam doa agar selamat dalam perjalanan yang diucapkan dalam bahasa yang mirip bahasa Minang tetapi
Re: [RantauNet] Biliak ekonomi 1
Pelaksanaan rencana jangka panjang yang menyeluruh perlu melibatkan banyak pemikir yang di dalamnya termasuk orang birokrat dan ilmuwan dalam segala bidang. Kenyataan yang sering kita lihat adalah tidak adanya keseriusan dan rasa tanggung jawab dari pembuat kebijaksanaan dan pelaksananya. Ini berlaku untuk seluruh indonesia. Hasil diskusi atas maupun hasil penelitian di lapangan yang dikirim ke lembaga atau orang pemerintah sering kali langsung disimpan dalam gudang dan baru dibuka untuk selanjutnya dibuang ke dalam tong sampah. Sebagai contoh, beberapa tahun yang silam prof. iman santoso yang ikut sebagai komite perbaikan mutu pendidikan indonesia yang akan mempengaruhi keseluruhan hidup bermasyarakat tersebut putus asa setelah mengetahui bahwa hasil laporan pemikiran dan perdebatan panjang para ilmuwan dalam komite tersebut tetap tersimpan rapi dalam gudang depdikbud. Jadi, pengiriman hasil pemikiran dari yayasan imam bonjol atau lembaga lain kepada badan yang terkait di ranah minang, saya kira, tidak akan ditanggapi secara serius. Kecuali, ada orang yang dikenal yang punya rasa tanggung jawab sebagai pejabat yang hidup atas jerih payah rakyat (baca: pajak rakyat). Tak pelak lagi, ada program jangka pendek dan jangka menengah sebelum menaiki jenjang jangka panjang. Jadi, baiknya kita pikirkan pula program jangka pendek dengan hasil yang dapat dilihat segera. Pembentukan suatu lembaga di ranah minang dengan orang-orang yang digaji cukup yang bekerja sebagai media antara pelaksana pemerintahan dan orang rantau yang concern terhadap negerinya akan mempercepat impian ini. Sekaligus mereka mengawasi semua pelaksanaan program tersebut. Dengan demikian, kita akan tahu bagaimana pelaksanaan hasil pemikiran tersebut secara kasat mata. Perlu orang dan uang. Orang minang yang bermukim di rantau pastilah mau menyalurkan sedikit dana bagi pelaksanaan keinginan baik ini. Masih perlu pembicaraan lanjut mengenai keuangan, kepercayaan, dan laporan pertanggungjawaban. Saya tetap berharap adanya kumpulan ide jitu realistis yang dapat diterapkan sebagai bagian dari program jangka pendek pengembangan ranah minang. e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] Musim Burung Bercinta
Musim Burung Bercinta Musim semi sudah menghalau habis musim salju yang dingin ke arah utara dan kota kami berada dalam naungan udara selatan yang hangat. Pakaian musim salju yang tebal-tebal mulai dibenahi dan disurukkan ke sudut lemari yang terpojok untuk digunakan pada pertengahan musim gugur mendatang. Sel-selku terasa ria bernyanyi dan lebih aktif menggiatkan anggota badan. Pengaruh udara yang hangat ini tidak hanya dirasakan oleh manusia melainkan juga oleh semua makhluk yang ada di sekitarku. Dari flat di tingkat dua seringkali kunikmati burung-burung pipit yang kecil atau burung yang lebih besar bersiul riang bertengger di atap rumah tetangga atau hinggap di atas pepohonan yang hijau merindang. Beberapa waktu yang lalu burung jantan sibuk memanggil lawan jenisnya dengan suara yang nyaring dan melakukan ritual menari-nari di sekeliling burung betina, mengepak- ngepakkan sayap dan menggoyang-goyangkan ekornya dengan semangat yang tinggi, untuk meyakinkan bahwa dia memang memenuhi persyaratan menjadi pasangan. Suatu bentuk lain bahwa hidup adalah persaingan itu sendiri. Agaknya berbeda dengan manusia, mereka tidak mengembangkan semantic encoding dalam berkomunikasi dan sebaliknya menggunakan gerakan-gerakan yang sederhana tanpa perlu berpikir dalam. Tetapi, bahasa tersebut lebih dari cukup untuk menyampaikan pesan dalam dunia mereka. Sang betina dengan keanggunannya sebagai calon ibu yang baik sering terlihat hanya meloncat-loncat kecil di bubungan atap atau dahan kayu sambil menunggu sang kekasih membawakan makanan segar berupa ulat hijau dan sebagainya. Sang suami harus membanting tulang meloncat ke sana ke mari mencarikan makanan demi calon anak cucunya. Terkadang sepasang burung pipit mampir istirahat di balkonku tanpa izin. Kemudian, begitu saja terbang melayang meninggalkan ciritnya. Sama dengan manusia, mereka hidup membawa misi sebagai perantara menyampaikan informasi yang tersimpan dalam DNA yang diwarisi dari nenek moyang. Bersebab tidak menentang kehendak alam, jumlah mereka tidak melebihi porsi yang disediakan alam dan kelihatannya hidup mereka bahagia dengan makanan yang cukup. Adakah yang dapat dipelajari manusia dari burung? e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] [MN] re: strategic plan
x-sender: [EMAIL PROTECTED] Subject: [MN] re: strategic plan Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Terima kasih banyak atas kiriman tulisan yang akan berguna bagi pengembangan ranah minang tersebut. Ada beberapa data yang saya simpan sebagai bahan penunjang dalam meminta bantuan teman-teman di luar negeri, khususnya dalam permintaan pembangunan sekolah dan beasiswa untuk anak-anak yang tidak mampu. Mengajar dan kegiatan mengajar masih menyita hampir keseluruhan waktu saya sekarang ini sehingga belum lagi memungkinkan ikut diskusi tersebut. Pengiriman hasil diskusi tersebut ke MinangNet, kalau tidak menyusahkan, boleh jadi akan mendorong anggota milis ini lebih aktif memikirkan negerinya. Ada sedikit kesalahan. Tertulis mengajar dan kegiatan mengajar, seharusnya mengajar dan kegiatan sosial + urusan perusahaan yang masih merangkak-rangkak di indonesia. e Salam hormat kepada Anda semua di Yayasan Imam Bonjol. e From: MC Baridjambek [EMAIL PROTECTED] To: e safins ne.jp [EMAIL PROTECTED] Subject: strategic plan RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] Zaman Dijital (8)
Zaman Dijital (8) Danke! Begitu gadis manis itu berkata sambil menyerahkan uang kembalian + membersitkan segaris senyuman dan membiarkan saya agak ternganga dalam kebengongan memegang basket belanjaan yang banyak. Mana kantong asoynya? Wajah saya yang menggambarkan ketidakmengertian tertangkap oleh pembeli lain yang berada di dekat saya. Kalau mau kantong asoy, Uda harus membelinya terpisah, tuturnya. Kejadian tersebut menimpa saya dikala berada di Nurnberg, Jerman, sekitar dua belas tahun yang silam. Kekurangpengetahuan saya akan kebiasaan orang-orang di sana yang membawa tas atau kantong belanjaan sendiri menjadi penyebab lahirnya kebengongan tersebut. Kebiasaan membawa tas belanjaan sendiri ke supermarket merupakan cerminan kepedulian mereka yang tinggi terhadap lingkungan yaitu berusaha menggunakan sumber alam sesedikit mungkin dan melakukan daur ulang barang yang sudah dipakai sebanyak mungkin. Jadinya, tidaklah mengherankan apabila dunia mengenal Jerman sebagai negara yang sangat ramah lingkungan. Banyak orang yang menyadari, terutama di negara maju, bahwa setiap barang yang dibuat selalu memberikan sumbangan terhadap global warming yang mengancam peradaban umat manusia. Penggunaan zat kimia dalam memproduksi suatu barang sekecil apapun bisa mengubah habitat makhluk hidup dan makhluk hidup itu sendiri. Dalam gemerlapan penciptaan teknologi yang tidak pernah berhenti ini, banyak juga harapan baik yang diberikan kepada umat manusia. Perusahaan menciptakan barang-barang yang ramah lingkungan sebagai tanggapan terhadap selera publik yang kian alergi menggunakan zat kimia. Perusahaan yang tidak mampu membaca keinginan atau arah zaman akan bergeletakan dalam persaingan yang sangat tajam ini. Sekarang di Jepang dan Korea dijual mesin cuci yang dipakai tanpa menggunakan deterjen. Hal ini dimungkinkan dengan mengaplikasikan ilmu elektronika dalam mesin tersebut yang menguraikan kotoran dan melarutkan dalam air. Lagi terpikir oleh saya membeli mesin cuci baru itu dan memasukkan Habe ke dalamnya biar daki yang menempeli badannya berluruhan. Mana tahu bisul yang selalu bersarang di pantatnya juga akan hilang tanpa harus memakai antibiotik atau obat salep yang berzat kimia itu. Kota metropolitan Tokyo berancang-ancang melekatkan pajak kantong asoy terhadap penghuni atau pengunjungnya dalam waktu dekat ini. Tindakan tersebut dipandang bernuansa isseki nicho (sekali mendayung dua tiga pulau terlampaui), yaitu memperoleh pemasukan kota dan mengurangi tingkat pengotoran udara yang dihasilkan oleh pemproduksian kantong asoy tersebut. Mudah-mudahan dalam beberapa tahun mendatang, negara maju seperti Jepang sudah meluncurkan satelitnya yang digunakan untuk menangkap sinar matahari dan mengirimkan energi tersebut ke bumi lewat gelombang. Dengan demikian, minyak yang digunakan sebagai bahan bakar yang banyak menimbulkan masalah lingkungan tidak akan digunakan lagi. Boleh jadi negara OPEC, termasuk Indonesia, terpaksa menutup ladang minyaknya dan berpuas-puas dengan segala kemiskinan. Omong-omong, saban pergi ke supermarket, jarang sekali terlupa saya membawa tas belanjaan meski mudah saja memperoleh kantong asoy secara gratis di sini. Tetapi, usaha sendiri-sendiri yang kecil akan menghasilkan sesuatu yang besar bagi kemaslahatan orang banyak dan ini merupakan prinsip hidup yang akan terus saya pegang. RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di: http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] A Grandmother's Heart
Saya forward-kan cerita ringan yang muncul dalam Kayupasak Newsletter. Buletin ini diterbitkan secara berkala dan dikirimkan kepada pemberi beasiswa yang tinggal di Jepang, Amerika, dan Eropa. e - A Grandmother's Heart by edizal As a well-known seamstress in my region of villages, Uci (which is the name people call my grandmother) frequently visited one place or the other for teaching. She conveyed her knowledge about stitching and embroidering to pupils using a simple needle or a sewing machine. Since the cost of a sewing machine is very expensive for villagers, if I am not wrong, Uci was the only one who managed to buy one. So many people came to my house for having dusters and dresses sewn, besides requesting to learn how to sew clothes. People who came to ask for help usually did not offer her money. Instead, they gave her various kinds of goods, such as rice, vegetables or other farm products. This bartering offer more or less helped our household's economic situation that was on the wane after my grandfather passed away and my mother pursued her study in the city (which took 2 days to reach, namely one day of walking from our village to a small town, then taking a bus to the town of Bukittinggi, and changing the bus for another one to the city of Padang). My mother, who was spoiled as a child by her parents and lived happily during her early years of marriage, suddenly changed her character after my father divorced her. She exerted tremendous discipline over herself, removed the entry spoiled from her living dictionary and decided to pursue her study in the city for the sake of her two sons' future. Uci had to struggle by herself to work hard for a living in the village and for my mother living in Padang. When my mother moved, I was consequently raised under the umbrella of Uci's guidance. My parents' divorce separated me from my older brother who was taken away to live with my father in a faraway village. My father was the only child in his family, and his parents were the richest couple in their village. So, my brother and I Iived under extremely different conditions. When I was born, my father, who was enraptured by the love of another woman, did not bother at all to see my arrival into the world and did not care about my development, particularly since I Iived with Uci. Surely, Uci and my mother felt a tremendous burden due to his behavior. But, as far as I know, Uci never spoke a single bad word about my father. Besides, she tried to turn my attention away from this situation and poured her affection into her fatherless grandson. Uci's beautiful virtue tvhs to refrain from speaking ill of others. I realized the core of the virtue more after I grew up. If we want to talk bad about someone, the best thing to do is talk in front of the person, not behind their backs. This way, one can be responsible for what one said. On account of this, I tend to keep away from anyone who likes to talk bad about others because there is a big possibility that the person will talk bad about me behind my back, too. Since I was rarely far from her side, people called me grandma's son. I did not play much with my little friends because I felt such happiness to be together with Uci. But, as the start of elementary school days drew near, time spent with Uci diminished, and time with my friends grew. Quarrelling while playing with my peers made a big impact on my mental and physical development. It was a kind of preparation to face challenges and uncertainties in the future. Quarrelling, and even sometimes fighting, with my friends created an uneasy atmosphere, but being with Uci always gave me a sense of security and comfortable feeling. Uci almost never left me alone at home. She always took me to many places, even though she had to hold my hand to walk on pebble roads or along paths in the jungle. Since we were always barefoot, our feet were relatively wider, and the bottom of our feet was thicker compared to city people who wore sandals or shoes every day. Obviously, wide and thick feet were the result of adaptation to our environment so that sharp pebbles along the road would not cut into the soles of them. Uci's customary practice was to whisper for a while before leaving our house to travel a long distance. The words she used for praying for our safety were unknown to me and seemed to be like Minangkabau language. Her strong belief in the effect of prayers made her fearless to enter the jungle where many wild animals dwelled, such as boars, elephants, tigers, bears, and others. As a very young boy, I was naturally drawn to being somewhat afraid in the jungle. Thick leaves on the big tall trees were a hindrance as the sunlight touched the path to make the jungle's environment rather cold and dark. But, the belief in Uci's prayer powerfully surrounded my body and removed unnecessary
[RantauNet] Jiwa Sakura
Pohon sakura, sebagaimana kebanyakan pohon yang lain, merontokkan daunnya pada musim gugur menyambut musim salju yang kering hingga penguapan yang ganas bisa dihindarkan agar tidak kerontang tubuh yang sebatang. Sekaligus punya waktu dia menabung energi untuk menanti musim semi yang hangat. Musim semi sudah masuk Nihonmatsu dan begitu saja sakura menyemburkan bunga-bunganya yang indah mewarni mendahului kehijauan dedaunan. Begitu saja sebatang pohon penuh melimpah oleh keputihan atau kemerahjambuan bunga yang sedap dipandang mata di bawah kebiruan langit. Tapi, tidak panjang umurnya. Beberapa hari berkembang penuh, lantas berguguran membanjiri permukaan tanah yang lembab membentuk hamparan permadani yang bergelombang. Kegembiraan manusia Jepang yang menggelembung memuncak memenuhi udara yang berakhir dengan tarikan napas yang sendu mengiringi kepergiannya. Orang Jepang memang mencintai bunga sakura yang menyimbolkan kehidupan itu sendiri. Jiwa sakura adalah jiwa samurai yang dipandang berumur pendek dalam dunia pancung-memancung. Begitu juga kehidupan manusia yang terasa begitu pendek bagi mereka yang selalu mengisi kehidupan penuh, bagi orang Jepang, bagi orang negara maju yang hidup dalam masyarakat yang semarak kaya vitalitas. Hari-hari terasa panjang bagi saudara kita yang berleleran keringat mengisi hari-harinya yang penuh derita di sana, di Ranah Minang. Kalau saja bunga sakura berkembang di sana ... e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] Babelok Jalan ka New Caledonia (3)
Babelok Jalan ka New Caledonia (3) Bandara Internasional Noumea merupakan terminal terakhir bagi pesawat yang bertolak dari kota-kota metropolitan Asia, Eropa, dan Amerika yang menuju wilayah ini. Menengok suasana yang sesungguhnya dari bandara ini, musnahlah khayalanku akan keluasannya yang ternyata setali tiga uang dengan Bandara Internasional Tabing kendati berbeda tingkat kecanggihannya. Hanya tiga pesawat kecil, termasuk pesawat yang kami tunggangi, yang bertengger di lapangan parkir yang lengang. Bunga-bunga tropis dan subtropis berwarna merah, kuning, putih, ungu, dan lainnya diatur sedemikian rupa berderet apik memanjang menuju ke segala arah. Semilir angin membelai lembut sekujur tubuhnya yang bergoyang ke kiri kanan muka belakang. Bunga flamboyan yang merimbun merah bermekaran mencelupi langit biru dan begitu sedap dipandang mata. Beberapa jenis bunga mirip amat dengan bunga liar yang sering kulihat di pedalaman Kabupaten Agam di masa yang silam. Tidak ada belalai mekanik yang menghubungkan mulut pintu pesawat dengan lobi kedatangan sehingga sejenak kami menapaki lapangan parkir pesawat yang mulus. Pintu lobi kedatangan terkuak lebar menyedot kami masuk. Selain kami yang baru datang, satu pun tidak penumpang pesawat lain yang menampakkan puncak hidungnya. Di hadapan loket imigrasi, antrian berbaris semua orang tertib seperti anak TK yang sudah diajar baris-berbaris. Ingatan saya terbang ke masyarakat Minang yang kebanyakan manusianya sudah kebal luar dalam dengan perasaan primitifnya yang susah diajari bagaimana indahnya suatu antrian. Mereka perlu belajar dari anak TK, memang. Bonjour! Salam sapaan ini ditangkap oleh telingaku bagai Banjur! dalam bahasa Sunda yang berarti guyur. Kalau saja yang mengucapkannya orang Sunda, tentulah sudah basah kuyup aku diguyur. Raungan yang sama keluar dari mulutku tanpa tahu apakah lafalnya betul atau kacau beliau. Bara ri di siko, Da? Sapuluah hari. Cap! Dia membubuhkan cap pada pasporku yang berwarna hijau. Begitu saja selesai dan menyelinap aku pergi meninggalkan ucapan, Merci beaucoup! Udara ber-AC dalam lobi kedatangan tersebut terasa cukup hangat bagi badanku yang masih dibungkusi pakaian musim salju. Kuturuni tangga menuju WC umum yang terletak di ruangan bawah tanah dan berganti pakaian di sana sehabis mengencingi pulau ini untuk pertama kalinya. Terasa badan lebih segar dirasa dengan baju kaus yang mudah digerayangi angin yang lembut mengalir. Dilipatnya rapi pakaian kumuhku yang dikenakan semalaman, dimasukkannya ke dalam kopor kami yang besar. Lantas, beranjak kami menapaki lantai yang mengkilat bersih ditemani musik bening yang mengisi udara. Di pintu keluar, seorang petugas pabean mengumbar senyum lebar sambil meraih pasporku. Jelas, tingkah laku ini merupakan salah satu kiat menjajakan pariwisata agar pelancong merasa betah dan mau datang lagi menebarkan gepokan uang. Sesudah memelototi pasporku sejenak, tanpa menanyakan apa isi kopor yang kubawa, tersenyum terus dia mengangguk dan ramah mempersilakanku hengkang berlalu. Berbeda amat dengan beberapa penumpang lain yang digeledahi barang bawaannya disertai pertanyaan yang bertubi-tubi bagai senapan mesin. Agaknya aroma shinkon ryoko yang mengambang menyelimuti udara membuat dirinya pun berperasaan romantis dan enggan menyita waktu kami sekalipun dengan satu pertanyaan. (bersambung) e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
RE: [RantauNet] [MN] Ada Apa Dengan Cinta --Edizal
Hua..ha..ha...edi, menurutmu sudah pantaskan aku mengunjungi klinik bagian kesehatan mental RSCM? ondeh bialah denai kok sansaro, mandi si aie mato. Seperti orang padang, mandilah ka gurun. Mandi batimbo bungo lado Baiknya tidak kuteruskan bait nyanyian ini karena bisa mandi baurai aia mato membayangkan ranah minang yang jauh di seberang lautan. Anda belum pantas menjadi pasien sakit jiwa sekarang ini dikarenakan belum memenuhi persyaratan untuk itu. Entahlah nanti, termasuk saya. Dalam keterusterangan yang wajar saya anjurkan anda masuk Gaduik saja. Ya, masuk Gaduik saja! Tempat yang tenang dan jauh dari hiruk pikuk peradaban seperti di kota metropolitan itu. Akan anda rangkum kebahagiaan hidup di sini, sesuatu yang tidak akan bisa diperoleh di rumah ibadah bahkan di Taman Monas sekalipun. Jadilah pegawai biasa di tempat terasing ini meski bergolongan 1A. Di antara orang-orang yang putus asa ini, sobat, anda akan merasa betapa besar nikmat kehidupan berbekal berkah sempurna dari alam. Bisa bebas bergerak ke sana ke mari, bisa berpikiran normal, dan bisa memutuskan jalan hidup dan sebagainya dan sebagainya. Mereka yang beroleh rahmat kurang sempurna ini menapaki jalan-jalan yang menanjak di tengah hutan belantara sepanjang hidupnya dalam derita yang sukar dilukiskan. Uluran tangan anda, kita, dan orang normal lainnya akan membuat wajahnya yang kuyu akan bersinar seperti matahari pagi bersama mekarnya bunga-bunga ditingkahi nyanyian burung-burung. Seluruh sel di sekujur tubuhmu pun akan mendendangkan kidung-kidung suka cita. Adakah kebahagiaan luhur melebihi kebahagiaan melihat kaum marginal ini berbahagia? Ah, selamat jatuh cinta di rimba beton Jakarta dan semoga tidak bikin anak banyak-banyak. e From: baratadewa [EMAIL PROTECTED] Subject: [MN] Ada Apa Dengan Cinta --Edizal Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Barata, Sangkaan saya sudah hilang Anda diterkam cindaku atau dilarikan orang bunian ke puncak Gunung Merapi sana. Ke mana saja selama ini Anda berkirap? From: Barata Dewa [EMAIL PROTECTED] MIME-Version: 1.0 Subject: RE: [MinangNet] Zaman Dijital (5) Zaman Dijital (5) woi...!!! ediaku baru kembali. jalan kian-kemari, longok sana- sini, terkapar telentang-tengadah dan terbentur kepalaku entah sudah berapa kali. cuma lupakan dulu soal kekuatiranmu tentang penduduk dunia, lupakan dulu katakutanmu terhadap mulut-mulut yang harus disusui bunda bumi dan lupakan dulu keresahanmu terhadap manusia minang yang nak terhimpit selalu diatas tetapi dalam realita nasional mereka sedang ramai-ramai mengisi bangunan kaki piramida. itu semua cerita usang. aku punya cerita seru. Oh edi, aku sedang jatuh cinta!!! gileee...jatuh cintadan cintaku bukan pada cindaku yang atas mulutnya tidak punya got seperti kita atau hasil pati geni diatas merapi, ini adalah hasil dari pencarian dan penemuan sederhana. entah bagaimana harus kulukiskan debar-debar berkecamuk tidak terkendali. entah bagaimana menjelaskan hubungan antara mata, otak dan sistem pompa jantung yang kacau balau. entah bagaimana menceritakan pemandangan rumah-rumah kumuh di jakarta seperti sakura-sakura yang tumbuh di musim semi. gileee. edi, gilesemua berkecamuk dalam aniaya tidak realistis, aku tenggelam dalam ekstese zikir bumi. dan tiba-tiba kudapati diriku jadi lelaki cengeng...help...help... kontrusi sosial mengharuskan aku jadi lelaki tangguh. ketika jatuh cinta aku tak ubah seperti zulaikha yang memuja yusuf. aku rela menerimanya. aku juga rela menghidupkan kembali syair pemujaan sang perempuan itu: cinta membiarkanku tumbuh, ditunjang oleh air kesakitan. lalu ketika rasa sakit telah membuahkan biji, cinta tiba-tiba melontarkan hasil panen ke tengah angin. Hua..ha..ha...edi, menurutmu sudah pantaskan aku mengunjungi klinik bagian kesehatan mental RSCM? ondeh bialah denai kok sansaro, mandi si aie mato. Barata (soe) Dewa RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] Petisi kewarganegaraan ganda
-- Original Message -- From: NisThahar@ Date: Fri, 8 Mar 2002 01:39:12 EST - Original Message - From: Roy Sembel [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 06, 2002 8:31 AM Subject: [acara] Petisi kewarganegaraan ganda Rekan-rekan netter, Berikut ini saya forwardkan usulan petisi kewarganegaraan ganda dari perkumpulan Indonesia mixed couple. Mohon dukungan anda semua dan bantuan anda untuk menyebarluaskannya, khusunya bagi mixed couple, keluarga yg memiliki anak yang lahir di luar negeri, dan para simpatisan. begin forwarded message From: zara ambadar [EMAIL PROTECTED] Subject: petisi kewarganegaraan ganda (fwd) Teman2, Banyak teman2 yang memiliki putra/putri yang lahir di USA [juga negara lain,--roy], dan menginginkan agar mereka dapat tetap memegang kewarganegaraan Amerika, tanpa kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Ini antara lain karena banyaknya manfaat di masa depan bila mereka tetap memiliki kewarganegaraan Amerika, seperti kemudahan sekolah dsb. Saya merasa inilah kesempatan untuk kita menyampaikan keinginan/kebutuhan kita kepada pemerintah Indonesia, untuk masa depan anak2 kita kelak. Kunjungi lah web page berikut dan berpartisipasi lah dalam menandatangani petisi untuk membolehkan kewarganegaraan ganda. Berikut adalah alamat web-page nya: http://indomc.free.fr/petisi.html Salam, Lala end forwarded message Ini ringkasan petisi dari websitenya --roy sembel -- Petisi Indonesian kewarganegaraan ganda -- Ringkasan : Petisi Indo-MC untuk mendukung ide Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, untuk memperbolehkan WNI memiliki kewarganegaraan ganda. Apabila anda menyetujuinya, silakan masukkan nama anda di bagian paling bawah halaman ini (atau klik disini) dan teruskan url ini ke siapapun yg anda kenal. ...del.. = Roy Sembel --- Visit Jakarta Restaurant in San Francisco http://www.jakartarestaurant.com --- RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] FWD: Petisi kewarganegaraan ganda
-- Original Message -- From: NisThahar@ Date: Fri, 8 Mar 2002 01:39:12 EST - Original Message - From: Roy Sembel [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Sent: Wednesday, February 06, 2002 8:31 AM Subject: [acara] Petisi kewarganegaraan ganda Rekan-rekan netter, Berikut ini saya forwardkan usulan petisi kewarganegaraan ganda dari perkumpulan Indonesia mixed couple. Mohon dukungan anda semua dan bantuan anda untuk menyebarluaskannya, khusunya bagi mixed couple, keluarga yg memiliki anak yang lahir di luar negeri, dan para simpatisan. begin forwarded message From: zara ambadar [EMAIL PROTECTED] Subject: petisi kewarganegaraan ganda (fwd) Teman2, Banyak teman2 yang memiliki putra/putri yang lahir di USA [juga negara lain,--roy], dan menginginkan agar mereka dapat tetap memegang kewarganegaraan Amerika, tanpa kehilangan kewarganegaraan Indonesia. Ini antara lain karena banyaknya manfaat di masa depan bila mereka tetap memiliki kewarganegaraan Amerika, seperti kemudahan sekolah dsb. Saya merasa inilah kesempatan untuk kita menyampaikan keinginan/kebutuhan kita kepada pemerintah Indonesia, untuk masa depan anak2 kita kelak. Kunjungi lah web page berikut dan berpartisipasi lah dalam menandatangani petisi untuk membolehkan kewarganegaraan ganda. Berikut adalah alamat web-page nya: http://indomc.free.fr/petisi.html Salam, Lala end forwarded message Ini ringkasan petisi dari websitenya --roy sembel -- Petisi Indonesian kewarganegaraan ganda -- Ringkasan : Petisi Indo-MC untuk mendukung ide Prof Dr Yusril Ihza Mahendra, Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, untuk memperbolehkan WNI memiliki kewarganegaraan ganda. Apabila anda menyetujuinya, silakan masukkan nama anda di bagian paling bawah halaman ini (atau klik disini) dan teruskan url ini ke siapapun yg anda kenal. ...del.. = Roy Sembel --- Visit Jakarta Restaurant in San Francisco http://www.jakartarestaurant.com --- RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] Berhibernasi
Lurus musim salju Nihonmatsu merayap menggapai puncaknya, lantas akan bertengger di ketinggian, dan perlahan bergulir kembali menuruni pegunungan waktu. Begitu berulang terus hingga matahari istirahat total menyemburkan apinya dan mencampakkan bumi ke dalam kegelapan beku yang sonder kehidupan. Sewaktu masih memamah bangku dan kursi SD di dusun pedalaman Sumatra yang jauh, ada cerita dari seorang guru yang coba membayangkan kepada kami bagaimana bentuk salju lembut yang diturunkan dari bawah langit itu. Bagai kapas putih bersih yang ditebarkan dari atas pepohonan melayang-layang anggun dalam apungan angin yang semilir. Negara yang bermusim salju ini terletak jauh dekat kutub, lanjut sang guru yang juga mendapat cerita tersebut dari lain orang. Saya kira waktu itu mulut saya + kawan lain ternganga begitu saja mendengar sesuatu yang mustahil bisa dilihat di Indonesia. Bagi saya yang hidup serba tidak berkecukupan di dusun pedalaman Sumatra yang senyap dari lalu lalang kendaraan dan informasi hanya mampu mancaguik membayangkan kelak akan bisa melihat dengan incat mata kepala sendiri bagaimana salju itu sesungguhnya. Terpandang tungkai yang selalu berkaki ayam pulang-pergi ke sekolah dengan pakaian yang tidak senonoh tambal-bertambal di sana-sini. Pergi ke kota saja belum lagi, haramlah akan bisa kamu menengok negeri orang yang jauhnya ribuan kilometer dari sini, bisik hati saya membuyarkan lamunan manis yang sangat tipis itu. Mujur tak dapat dijangkau dan Malang tak dapat dipukau. Bersebab jalan penghidupan yang dirambah dengan tetesan keringat serta pertolongan banyak orang dengan berbagai cara, halal dan tidak halal, sampai juga menyelesaikan kuliah di Bandung dan akhirnya berbentuk jua impian belia dengan beroleh kesempatan menuntut ilmu ke Jepang yang juga ditopang rekomendasi Prof. Arifin Bey kelahiran Padangpanjang yang sudah melintang namanya di Jepang. Di samping nasib yang berpihak serta usaha keras tanpa kenal ampun, molekul DNA yang bersarang dalam sel tubuh ini punya andil besar mempengaruhi derap langkah kaki saya. Meski rata-rata juara 15 di antara sekitar 40 orang murid dari SD sampai SMU, semangat juang yang setinggi langit, pantang menyerah, jauh dari kecengengan, berusaha jujur, dan penunjukan rasa terima kasih yang dalam terhadap betapapun kecilnya barang atau kebaikan yang diterima berwujud menjadi batu loncatan yang kuat untuk sampai di seberang sungai menuju Jepang. Inilah untuk pertama kalinya saya mencicipi rasa salju yang pernah didongengkan oleh guru dusun dulu. Turunlah salju pertama yang memutuhi kota Hiroshima. Keluar saya dari flat tua menuju gang sempit dan berdiri berlama-lama di sana memandangi deraian salju yang turun dari atas langit yang tidak berloteng. Rasa dingin yang menggigit tidak terasakan. Salju begitu lembut, begitu putih, begitu indah, dan begitu saja. Tidaklah perlu saya bersusah payah membuka mulut lebar-lebar coba mencicipi salju karena salju itu masuk begitu saja ke dalam mulut saya yang ternganga tanpa disadari. Barangkali orang sekeliling yang melihat saya berlaku agak ganjil tersebut berucap, Orang asing edan. Entah berapa lama berada saya dalam guyuran salju itu sampai akhirnya badan menggigil kedinginan, balik ke flat, dan masuk angin. Dasar kampungan, cerca saya kepada diri sendiri sambil menyurukkan diri berkelumun dalam selimut tebal yang hangat. Ini hari pun berselimut tebal saya membenamkan diri sendirian berhibernasi laiknya beruang di negeri salju yang dingin. e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] Babelok Jalan ka New Caledonia (1)
Babelok Jalan ka New Caledonia (1) Pesawat Air France yang kutunggangi menembus udara malam musim salju yang dingin menggigit meninggalkan Bandara Narita menuju New Caledonia yang hangat. Belokkan lurus mata ke bawah ke jutaan kunang-kunang suluh Kota Tokyo dan sekitarnya yang mengiluminasi permukaan bumi yang kian menjauh. Entah kapan pemandangan begini bisa mewarnai perjalanan hidupku sampai tiba di terminal terakhir yang berjarak kian memendek sembari memilih kata hidup yang lebih dalam dan lebih bermakna. Selalu saja lahir perasaan boyak membayangkan duduk harus berjam-jam di kursi yang sama saban kali menghenyakkan pantat dalam pesawat. Bagai mendengar nada datar yang berkepanjangan dari gaek yang berkhotbah kebenaran mati agama yang membosankan betul. Menyeret kaki pelepas penat menelusuri koridor dalam pesawat yang sering dilalulalangi penumpang lain yang hendak ke jamban umum atau lainnya tidak begitu menyenangkan. Kalau dalam kesendirian coba bercakap dengan penumpang yang duduk di samping enggan pula bersebab tidak mau mengganggu ketenteramannya. Mana tahu lagi berkonsentrasi dia penuh merancang rencana besar bagaimana menendang lakinya yang macho dari rumah sesegera mungkin. Berbincang lama dengan pramugari ramah yang bermuka bersinar bernas senyuman yang lagi bertugas juga tidak memungkinkan. Untungnya teman seperjalanan yang mengiringiku sejak cabut dari Kota Nihonmatsu melenyapkan keboyakan yang menjengkelkan tersebut. Berbincang ria kami dari utara sampai ke selatan, dari barat sampai ke timur, berjajar pulau-pulau, sambung-menyambung (tidak) menjadi satu, itulah indonesia. Manakala hidung pesawat mulai mendatar dengan badannya, segera saja dihidangkan makan malam dengan dua pilihan, masakan Jepang atau Prancis. Mau yang mana?, tanya pramugari sambil melemparkan senyumnya. Mau nasi ramas jo kalio jariang, jawabku dalam hati. Minuman anggur putih atau merah tersedia menemani makanan tersebut yang membuat seluruh isi perut pesawat harum beraroma manis anggur. Sebelum menyantap makanan, nikmati anggur merah secicip, Toast untuk dunia!, Toast untuk kehidupan!, Toast untuk kematian!, dan Toast untuk diri sendiri! Ada monitor terpajang di depan incat mata, ditempelkan pada bagian belakang kursi penumpang yang duduk di depan, yang menawarkan banyak program yang dapat dinikmati selama penerbangan. Beberapa film berbahasa Inggris, Jepang, dan Prancis bisa ditonton kalau bosan mendengarkan musik. Tersedianya earphone sebagai satu-satunya media pemasok bunyi membuat penumpang lain tidak akan terganggu. Bisa pula waktu dibunuh dengan melakukan permainan kartu, orthelo atau lainnya yang didalangi lewat remote control. Melamun aku melompati batas waktu menaiki pesawat raksasa yang lagi dirancang di Amerika yang memiliki bar dan bioskop. Boleh jadi pesawat tersebut dibuat bertingkat tiga atau lebih yang akan menerbangkan manusia dari Bandara John F. Kennedy ke Bandara Katapiang hanya dalam waktu satu dua jam saja. Hal ini dimungkinkan dengan mengangkasa setinggi langit melepaskan diri dari gravitasi bumi dan melesat cepat bagai tamparan tangan sang bini. Pada masa itu, dengan sendirinya pesawat yang beterbangan di atas kepala dewasa ini akan menjadi barang rongsokan dan pesawat Concorde yang laju cepat melangkahi kecepatan suara yang diciptakan Inggris- Prancis tahun 1976 akan ketinggalan mode. Jendela pesawat lebih menawarkan pemandangan langit yang nirbatas. Kegelapan malam begitu cantiknya berhias lembut sinar rembulan yang sendu ditingkahi kedipan mata milyaran bintang gemintang yang genit. Entah berapa lama lebar incat mataku terbuka kagum menatapi keagungan alam ini sebelum meredup mendekati 5 watt. Kubetulkan selimutnya yang agak tersibak, kurebahkan kursiku lebih rendah ke belakangku, kutarik selimutku sampai menyentuhku leherku, dan kuserahkan jiwaku ragaku jatuh mengapung terbuai dalam dunia mimpiku yang damai. (bersambung) e RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 === Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar-- subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ===
[RantauNet] Dewan Terkutuk dari Suatu Suku
Tatkala pemerintah Orba menginjak-injak majikannya (baca: rakyat) yang disokong secara aktif oleh dewan yang notabene adalah wakil rakyat, kecuali secuil manusia yang punya harga diri berontak, hampir semua manusia Indonesia diam membisu begitu saja diperlakukan secara tidak manusiawi. Apa yang diperbuat pemerintah + dewan bagai sunnah rasul yang kebenarannya tidak boleh diganggu gugat. Ketakutan akan mampus prematur dihabisi polisi atau tentara menghantui setiap orang. Suatu biasan dari sifat nrimo dari manusia yang sakit luar dalam. Berakhirnya rejim Orba tidak dengan sendirinya kejahatan dewan berakhir pula, pun di tingkat daerah seperti ranah Minang. Tatkala anggota DPRD Sumbar menganggarkan dana APBD sebesar Rp147.000.000 bagi sang bini yang digunakan untuk berplesiran, hanya segelintir orang yang ribut-ribut atas kejahatan menggunakan pajak rakyat yang tidak semestinya tersebut. Alasan penganggaran dana tersebut adalah bersebab sang bini ikut menunjang kinerja mereka setiap hari. Kenapa sekalian saja tidak dianggarkan dana untuk anjing di rumah yang ikut menjaga keamanan para dewan tersebut? Adakah pemda lain di seluruh Indonesia yang melakukan kejahatan serupa seperti anggota DPRD Sumbar yang memalukan itu? Tatkala anggota DPRD Sumbar menganggarkan dana untuk asuransi sebesar Rp2.500.000 per kepala dewan yang berjumlah 54 orang itu, hanya segelintir orang yang ribut-ribut atas kejahatan menggunakan pajak rakyat yang tidak semestinya tersebut. Dana APBD yang mereka makan selama 39 bulan (sampai berhenti) mencapai Rp5.240.000.000. Kenapa sekalian saja tidak diasuransikan anjing di rumah yang ikut menjaga keamanan para dewan tersebut? Di mana bisa kita temukan hati nurani para dewan ini sementara puluhan ribu, kalaulah tidak ratusan ribu, orang di Sumbar masih mengais-ngais mencari makan sesuap nasi pada hari-hari krisis ini? Moral mereka perlu dan harus dipertanyakan. Mereka tidak pantas menelurkan Perda Pekat (Penyakit Masyarakat) selagi moral mereka masih senilai tahi kuku. Manusia hina yang tidak bermoral tidak pantas membicarakan masalah moral. Lebih lanjut lagi, perampok ini tidak pantas menjadi wakil rakyat. Barangkali perlu kita renungi Le Contrat Sociale (Teori Perjanjian Sosial) yang dicetuskan filsuf Jean Jacque Rousseau di abad ke-18 silam yang menyatakan bahwa suatu pemerintah dilahirkan atas dasar suatu perjanjian antara rakyat dan pemegang kekuasaan demi kesejahteraan bersama. Kalau pemerintah bersifat despotis maka perjanjian tersebut dengan sendirinya batal. Selanjutnya, pemegang kekuasaan harus bakirok dan digantikan oleh orang yang lebih berhak. Selagi rakyat tidak menyadari keberadaan perjanjian tersebut, kejahatan begini akan dilangsungkan terus oleh para dewan terkutuk yang tebal muka tersebut. Dalam banyak hal, orang Minang memang sudah habis. e - Kamis, 8/11/2001 Dizaman Orba Istri Anggota Dewan tak Diberi Anggaran Padang, Mimbar Minang Dua mantan anggota DPRD di Sumbar zaman Orde baru mengecam dengan tegas tindakan anggota DPRD Sumbar era reformasi yang menganggarkan dana APBD sebesar 147 juta untuk para istri mereka. Kata mereka, di zaman orba saja hal itu tidak pernah dilakukan anggota dewan. Kalau istri-istri mereka ingin jalan-jalan, terpaksa harus mengeruk kocek sendiri. Untung saja istri mereka tidak pernah berniat keluar negeri karena mereka tahu kondisi keuangan suaminya dan dari uang mana gaji yang mereka terima selama. Mantan Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia (FPDI) DPRD Sumbar, periode 1987-1997, H. Damri Murad, kepada Mimbar Minang, Senin (29/10/2001) mengungkapkan, pengalokasian anggaran untuk istri para dewan, merupakan tindakan semena-mena dewan karena uang yang dialokasikan tersebut merupakan uang rakyat. Sebagai wakil rakyat, harusnya DPRD memperjuangkan rakyat, buykan memperjuangkan istri sendiri. Apalagi di era reformasi ini, seharusnya DPRD jelas-jelas merupakan cerminan dari kondisi rakyat dan menyalurkan aspirasi rakyat sesuai janji yang diungkapkan ketika kanmpanye lalu. Ini tidak. Setelah bertugas aspirasi rakyat terlupakan dan mampu dikalahkan oleh kepentingan pribadi dan kelompok. Apakah itu begitu DPRD zaman reformasi, ujar Damri lantang. Dikatakan, selama dua kali dia menjadi anggota DPRD di zaman orde baru, memang tidak begitu banyak yang dapat diperbuat DPRD mengingat segala aktivitas DPRD diatur oleh Mendagri melalui UU No. 5 tahun 1974. Namun kala itu aspirasi masyarakat tetap ditampung dan diteruskan ke pemda melalui Daftar Usualan Proyek (DUP). ìPengusulan melalui DUP itu dilakukan mengingat pada masa itu tuntutan masyarakt lebih banyak tertuju pada masalah pembangunan, beda dengan sekarang yang menuntut perbaikan ekonomi dan kesejahteraan. Harusnya DPRD sekarang juga menyikapi tuntutan itu dengan aksi kongritnya terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat, papar Damri. Begitu juga dengan para istri dewan, tuturnya, dulu tidak pernah ada yang namanya anggaran untuk istri
[RantauNet] testing
testing mail server Urang dapua RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
Re: [RantauNet] subscribe - Da Miko
Dik Ari, Apa kabar , kok tidak jadi mampir ke San Francisco?? Tolong kasih No tilponnya, sehingga kita bisa kontak melalui tilpon Eddy At 11:57 AM 03/14/2001 -0800, you wrote: Ass.wr.wb Da Miko, iyo lah lamo ambo kalua..labiah sataun..Tapi salamo jo Da Miko iyo banyak kemajuan rantaunet Web nyo labiah rancak, ado form nyo bagai..:-). Salam tuak pak Edi. =wassalam ari From: MIKO - Administrator Subject: [RantauNet] mintak bagabuang ciek Date: Tue, 13 Mar 2001 16:40:28 -0800 Selamat bagabuang baliak, Adinda Ari. Lamo bana kami indak bajanguak mah. Tahu-tahu alah di Houston sajo adinda ko. Ijan ditinggakan kami baliak yo?? MIKO e-mail: [EMAIL PROTECTED] [EMAIL PROTECTED] -Original Message- From: Ari Noviandi [mailto:[EMAIL PROTECTED]] Sent: 13 Maret 2001 03:25 Subject: mintak bagabuang ciek RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA = RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
[RantauNet] Mohon informasi (fwd)
Date: Tue, 9 Jan 2001 17:45:56 +0700 (JAVT) From: Mahshil [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] cc: [EMAIL PROTECTED] Subject: [RantauNet] Mohon informasi (fwd) Sender: [EMAIL PROTECTED] Reply-To: [EMAIL PROTECTED] Assalamu'alaikum wr wb Mamak, etek, dunsanak kasadonyo... Iko ado parowaik imel dari sanak Iza Bagus Kontak salanjuiknyo mungkin bisa langsung ka sanak Iza, ba'atu sanak Iza ? Wassalam, deleted-- From: iza bagus [EMAIL PROTECTED] To: [EMAIL PROTECTED] Subject: Mohon informasi Salam, Saya memerlukan informasi tentang alat musik khas daerah Sumatera Barat yaitu Saluang. 1. Asal usul Saluang dan perkembangannya. 2. Cara membuat saluang dan teknik bermainnya. 3. Jenis-jenis Saluang dan musiknya. 4. Keberadaan Saluang dalam upacara-upacara adat di Minang Kabau. 5. Bagaimana peranan Saluang dalam menambah khasanah budaya Indonesia. 6. Bagaimana budidaya Saluang dan musiknya baik pada rakyat minang maupun Indonesia umumnya. Demikian hal- hal yang ingin saya ketahui dan jika ada informasi lainnya mengenai alat musik ini mohon dapat disertakan.Mohon dapat memberikan jawaban secepatnya, informasi isi akan saya gunakan sebagai bahan membuat makalah mengenai budaya daerah saya. Atas bantuannya saya ucapkan terimakasih. RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA = RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
[RantauNet] test
At 09:11 AM 01/02/2001 -0800, you wrote: RantauNet http://www.rantaunet.com = Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 Atau kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages, ketik pada baris/kolom pertama: - mendaftar: subscribe rantau-net [email_anda] - berhenti: unsubscribe rantau-net [email_anda] Ket: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
Re: [Rantau-Net] Berita Duka
Assalamu'alaikum WW Inna lillahi wa inna ilaihi raji'uun Semoga dik Miko dan keluarga yang ditinggalkan Almarhum dapat selalu tabah , sabar dan tawakal dan dapat merelakan kepergian Almarhun dengan ikhlas. Kami sekeluarga di San Francisco turut berduka cita atas meninggal nya Ayah dik Miko, semoga Almarhumn diterima di sisi Allah SWT. Wassalam Eddy E. Budisantoso beserta keluarga At 12:15 PM 07/20/2000 +0700, you wrote: >>>> Inalillahi waina ilahi raojiun Telah berpulang kerahmatullah Bapak H. Darmalis ..., Ayahanda Sdr. Ahmad Mikardo ( Miko ) pada hari Kamis jam 11.30 WIB di RSCM . Akan dikebumikan pada hari ini juga. Disemayamkan di rumah duka Plumpang - Tanjung Priok . Semoga arwah beliau ditempatkan disiNya Dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan Iman dan Ketabahan .. Amin ..!!! EDWARD LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id ---> http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =
[Rantau-Net] mohon bantuan
Guna memperkenalkan makanan indonesia dan untuk mempermudah mencari Indonesia restaurant di seluruh dunia, bersama ini kami mohon bantuannya kepada warga lapau rantaunet untuk memasukkan data restaurant indonesia yang berada di kota anda. Silahkan menambah data restaurant indonesia di http://indonesiancuisine.com terima kasih Eddy E Budisantosa Urang dapua LAPAU RantauNet di http://lapau.rantaunet.web.id Isi Database ke anggotaan RantauNet: http://www.egroups.com/database/rantaunet?method=addRecordtbl=1 = WEB-EMAIL GRATIS ... @rantaunet.web.id --- http://mail.rantaunet.web.id = Subscribe - Mendaftar RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi email / Messages: subscribe rantau-net email_anda Unsubscribe - Berhenti menerima RantauNet Mailing List, kirimkan email Ke / To: [EMAIL PROTECTED] Isi emai / Messages: unsubscribe rantau-net email_anda = WebPage RantauNet http://www.rantaunet.web.id dan Mailing List RantauNet adalah servis dari EEBNET http://eebnet.com, Airland Groups, USA =