ya begitulah adanya di Indonesia. ada juga bbrp perusahaan yang lebih
mementingkan prestasi dibanding status pendidikan. tapi jauh lebih banyak
yang menghargai (memberi gaji pada) seseorang berdasarkan tingkat pendidikan.
kalau orang menutup mata soal ini, kayaknya gimana gitu ..

ya ini lah fenomena yang terjadi, bahwa Ijasah bisa menentukan segalanya, salah seorang temen  yang kerja di HR, kalau buka open position selalu preference lulusan Universitas ANU, Institut A, B, C atau lulusan Luar negri ( yang ini kadang ijasahnya ngga jelas di akui atau ngga sama depdikbud), dan fenomena ini masih terjadi terutama kalau masih fresh graduate, kalau yang udah punya experience mungkin ngga, kali yaa,  jadi kembali ke persoalan yang saya bilang di awal bahwa pendidikan di indonesia terlalu meng-ekslusifkan nama lembaga, lulusan  etc,  pendidikan bukan untuk semua tapi untuk yang kaya atau yang pinter aja, kalau saja system pendidikan di terapkan untuk semua, mungkin aja yang tadinya biasa-biasa aja karena punya kesempatan yang sama bisa jadi pinter dan punya peluang sayang sama yang emang dari awalnya udah pinter.

 

bahkan ada pakar IT kontroversif yang lulusan sepikologi, ambil master
dibidang kesehatan masyarakat, terus jadi pakar telematika hi..hi..
(bukan pakar telematika, sengaja saya tulis gitu, biar tidak bikin heboh,
wong maksudnya bukan menyindir siapa-siapa kok). ambil master supaya
bisa jadi dosen.

sebenarnya kalau cross education ngga masalah cuman yaa kalau yang di cari ijasah doang yang nanti bukan jadi pakar telematika lagi, mungkin pakar  psikologi teknologia,  or what so ever hehehe


di salah satu negara di eropa sana juga ada yang menawarkan program
master 'ngglundung' 10 bln. doktor ngglundung 1 thn. tapi begitu
pulang kan yang penting ada ijasahnya. bidangnya apa, ngajarnya apa
sudah ndak penting. itu di lingkungan pendidikan. apalagi di luar
pendidikan.

yang ini jelas pasti bukan reputable universitas eropa Om, ngga jauh beda dengan banyak master di Indo yang ngga tahu kapan sekolahnya pas ketemu orangnya udah kasih gelar DR, atau Phd, hehehhe

Om, saya ngerti deh kalau jadi orang tua di Indo pusing soal sekolah  karena baru musim tahun ajaran baru dan isinya bentar-bentar duit ini, sumbangan itu,  cuman lagi kepikir kapan yaa kayak di sini  sekolah gratis mau sampe kemana juga asal mau dan otaknya mampu bisa sekolah gratis tis

rgds

adjie




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
http://teknoblogia.blogspot.com/2005/02/tata-tertib-milis-v15.html
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke