menyenangkan sekali membaca pengalaman pribadi teman teman, sharing
yang jujur tentang pencarian makna hidup.  kalau nggak di wm, mungkin
susah cari tempat yang bisa "jujur" seperti ini.

ketenteraman hati memang utama, dan sungguh bersyukur ketika itu
selaras dengan jalan agama.  serasa berjalan di rel sesuai rambu rambu
di buku panduan lalu lintas.

jalan agama terkadang bisa berbeda pengertian, ketika kita hidup
diantara banyak pilihan dan banyak ragam latar belakang serta
pengalaman.  keep the spirit to find the truth.







2009/7/15  <yu...@yamaha-motor-elec.co.id>:
>
>
> mau ikutan jawab...boleh ya sahabat *_*
>
>> 1. Apakah dalam hati kita ada "rasa" bangga /merasa lebih dari teman -
> teman yang menyebut juga dirinya muslimah tetapi tidak menggunakan
> kerudung? Adakah dalam hati kita "rasa" jika kita yang memakai jilbab
> menjadi
>> lebih beriman sedangkan yang tidak memakai kerudung adalah wanita yang
>> kurang beriman ?
>
> Jawaban saya : saya "bangga" krna saya sdh di beri hidayah berjilbab
> dengan caraNya, tapi saya tidak pernah
> merasa lebih & mempunyai "rasa" jika kita yang memakai jilbab menjadi
> lebih beriman sedangkan yang tidak memakai kerudung adalah wanita yang
> kurang beriman daripada teman2 yang menyebut juga dirinya muslimah tetapi
> tidak menggunakan kerudung, tapi saya malah mensupport & mencoba membantu
> mereka menemukan hidayahNya dengan sama2 belajar, krna saya pun masih
> belajar, bagaimana saya bisa merasa lebih beriman, kalo teman2 yang belum
> berjilbab justru lebih tau banyak tentang islam daripada saya.
>
> 2. Adakah dalam hati kita "rasa" jika kita yang memakai jilbab menjadi
> lebih beriman sedangkan yang tidak memakai kerudung adalah wanita yang
> kurang beriman ?
>
> Jawaban saya : saya tidak mempunyai "rasa" jika kita yang memakai jilbab
> menjadi lebih beriman sedangkan yang tidak memakai kerudung adalah wanita
> yang kurang beriman daripada teman2 yang menyebut juga dirinya muslimah
> tetapi tidak menggunakan kerudung, tapi saya malah mensupport & mencoba
> membantu mereka menemukan hidayahNya dengan sama2 belajar, krna saya pun
> masih belajar, bagaimana saya merasa lebih beriman, kalo teman2 yang belum
> berjilbab justru lebih tau banyak daripada saya.
>
> 3. Adakah perasaan dalam diri anda jika yang berbicara tentang Islam atau
> sebuah kebenaran adalah wanita yang tidak berkerudung berarti tidak benar,
> karena keimananya masih diragukan?
>
> Jawaban saya : tidak sama sekali krna saya pun masih belajar, bagaimana
> saya merasa lebih benar, kalo teman2 yang belum berjilbab bahkan lebih tau
> banyak daripada saya (cuma mereka belum mendapat kan hidayahNya aza
> utk berjilbab)
>
> 4. Adakah perasaan di dalam hati kita jika kita memakai kerudung kita
> lebih baik dan lebih benar dalam melaksanakan atau menjalankan agama ?
>
> Jawaban saya : tidak sama sekali krna saya pun masih belajar, bagaimana
> saya bisa merasa lebih benar
>
> 5. Adakah wanita yang menggunakan kerudung naik haji dengan uang "korupsi"
> ? adakah wanita yang berkerudung suka membicarakan keburukan wanita lain
> lebih seru lagi kalau yang dibicarakan wanita tersebut tidak pakai
> kerudung? adakah wanita yang berkerudung membuang sampah sembarangan?
>
> Jawaban saya : ada banget, krna Jilbab tidak bisa jadi ukuran keislaman &
> iman seseorang, krna ada alasan muslimah yang berjilbab hanya ikut2n krna
> sedang trend, di suruh ortu (ada keterpaksaan),berada dilingkungan
> berjilbab, dll. Semua kembali ke pribadi masing2.
>
> Jika kita mau jujur dengan hati kita, 'rasa' yang terlintas dalam diri
> kita itu datangnya dari mana ? dan disebut apa?
>
> Jawaban saya : dari fikiran, kemudian hati nurani yang mengolah benar/
> salah "rasa" itu, di sebut apa ya?? mungkin
> kata hati (maaf kalo salah)
>
> Pertanyaan lain yang ingin saya sampaikan disini adalah: Apakah indikator
> dari 'orang' yang bisa kita percaya untuk menjadi guru dalam mencari
> kebenaran bukan pembenaran tsb?
> Sedangkan setahu saya kita manusia sudah memiliki "SANG GURU SEJATI".
>
> Jawaban saya : buat saya guru dalam mencari kebenaran adalah seseorang
> yang bisa menjawab keragu2an saya dalam melaksanakan syariat islam sehari2
> dengan menunjukan dalil2nya (sesuai dengan yang tercantum dalam Al Qur'an
> & Al Hadist) & utk saya "sang guru sejati" hanyalah Allah SWT & Al Qur'an.
>
> "Lina Dahlan" <linadah...@yahoo.com>
> Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> 07/15/2009 03:02 PM
> Please respond to
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
>
> To
> wanita-muslimah@yahoogroups.com
> cc
>
> Subject
> [wanita-muslimah] Re: RE:Syariat adalah tolok ukur bukan kata hati
> ?????????
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, Rahma Yanti <rahma...@...> wrote:
>>
>>
>> > Untuk diri saya dan semua teman - teman di WM, mohon pertanyaan
> dibawah ini ditanyakan kepada hati nurani anda semua dan dijawab dengan
> jujur.
>>
>> 1. Apakah dalam hati kita ada "rasa" bangga /merasa lebih dari teman -
> teman yang menyebut juga dirinya muslimah tetapi tidak menggunakan
> kerudung? Adakah dalam hati kita "rasa" jika kita yang memakai jilbab
> menjadi
>> lebih beriman sedangkan yang tidak memakai kerudung adalah wanita yang
>> kurang beriman ?
>
> Lina: Gak!
>>
>> 2. Adakah dalam hati kita "rasa" jika kita yang memakai jilbab menjadi
> lebih beriman sedangkan yang tidak memakai kerudung adalah wanita yang
> kurang beriman ?
>
> Lina: Gak! (ini sama aja ya ama No. 1, double kali ya)
>>
>> 3. Adakah perasaan dalam diri anda jika yang berbicara tentang Islam
> atau sebuah kebenaran adalah wanita yang tidak berkerudung berarti tidak
> benar, karena keimananya masih diragukan?
>
> Lina: Gak!
>>
>> 4. Adakah perasaan di dalam hati kita jika kita memakai kerudung kita
> lebih baik dan lebih benar dalam melaksanakan atau menjalankan agama ?
>
> Lina: Gak!
>>
>> 5. Adakah wanita yang menggunakan kerudung naik haji dengan uang
> "korupsi" ? adakah wanita yang berkerudung suka membicarakan keburukan
> wanita lain lebih seru lagi kalau yang dibicarakan wanita tersebut tidak
> pakai kerudung? adakah wanita yang berkerudung membuang sampah
> sembarangan?
>
> Lina: Ada.
>>
>> Jika kita mau jujur dengan hati kita, 'rasa' yang terlintas dalam diri
> kita itu datangnya dari mana ? dan disebut apa?
>
> Lina: Dari Otak dan hati! Disebut: 'lintasan awal'. (he..he..pake tanda
> kutip juga, gak menjawab ye?)
>>
>> Pertanyaan lain yang ingin saya sampaikan disini adalah: Apakah
> indikator dari 'orang' yang bisa kita percaya untuk menjadi guru dalam
> mencari kebenaran bukan pembenaran tsb?
>> Sedangkan setahu saya kita manusia sudah memiliki "SANG GURU SEJATI".
>
> Lina: Cari tau latar belakang who or what 'orang' tsb. Susah kalo mo
> menjadikan SANG GURU SEJATI jadi indikator...:-)
>>
>> Wasalam dan terimakasih
>> R.Yanti
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
> 



-- 
salam,
Ari

Kirim email ke