Ukhtiy Yanti yang baik...
 
Saya pernah punya pemikiran yang sama dengan anda.. masalah pencarian
Tuhan, dan mencari getaran hati penanda dekatnya kita kepada Tuhan.
 
Akhirnya saya sampai pada kesimpulan bahwa selama ini saya berusaha
melakukan syariat dan hukum-hukum Allah itu secara mekanik saja, seperti
mesin.. Di situlah kesalahannya.
 
Pernah dalam suatu pengajian, seorang ustadz menceritakan pengibaratan
atas orang yang beribadah sbb :
 
Yang pertama, orang yang beribadah seperti buruh. Ia beribadah karena
takut hukuman.
Yang kedua, orang yang beribadah seperti pedagang. Ia beribadah karena
mencari keuntungan dan manfaat dari ibadahnya itu.
Yang ketiga, orang yang beribadah seperti seorang pecinta (atau seorang
sufi). Ia beribadah karena mengharap untuk dicinta (oleh Allah).
 
Yang namanya getaran hati itu, insya Allah akan didapat kalau kita sudah
di level ketiga itu. Karena kalau kita mengharapkan cinta dari seseorang
atau sesuatu, pasti melakukan apa saja yang diperintahkan seseorang atau
sesuatu itu ataupun menyenangkan seseorang atau sesuatu yang dicinta itu
akan membahagiakan hatinya. Artinya, kalau kita beribadah karena cinta
kita kepada ALlah, insya Allah getaran kebahagiaan itu akan ada..
 
Kita harus hati-hati, mbak, jangan sampai kita mencari-cari getaran
itu.. tetapi kita meninggalkan syariat-Nya. Kalau syariat kita tidak
terjaga, saya kuatir getaran yang ada itu dibuat oleh musuh-musuh Allah
pada diri kita. Dan walhasil, kita bukannya mendekat, malahan menjauh
pada Allah SWT.
 
Saya sendiri sekarang ini masih jauh dari mendapatkan getaran hati itu,
mbak. Saya masih berusaha dan belajar.. Mungkin kalau dipetakan ke
cerita tentang orang beribadah di atas, saya ini masih beribadah seperti
seorang buruh... sekedar menggugurkan kewajiban saja, takut dosa.. Minta
doanya ya mbak, agar saya diberi kekuatan untuk dapat terus bertambah
baik dari hari ke hari, dan bisa menimbulkan getaran cinta pada Allah
tersebut, dan merasakan yang disebut kelezatan iman. Saya pun mendoakan,
demikian halnya dengan mbak Yanti.
 
Saya tulis email ini karena merasa pernah mengalami hal yang sama, dan
kecintaan saya pada sesama muslimah. Saya tidak bermaksud melecehkan
atau apa, mbak..
 
Wallahua'lam bishowab.
Wassalaam,
-Ning

________________________________

From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
[mailto:wanita-musli...@yahoogroups.com] On Behalf Of Rahma Yanti
Sent: Monday, July 13, 2009 1:08 AM
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi






Mbak Dessy yang baik,

Terimakasih atas emailnya,  Saya hanya berbagi cerita bahwa hanya Hati
Nurani Manusia yang mampu menjawab sebuah kebenaran, dan itu hanya bisa
kita dapatkan dan kita rasakan jika kita melalui mekanisme: "Feeling -
Thingking - Action".

Salam,

R.Yanti

--- Pada Ming, 12/7/09, yw_d...@yahoo.com <mailto:yw_desi%40yahoo.com>
<yw_d...@yahoo.com <mailto:yw_desi%40yahoo.com> > menulis:

Dari: yw_d...@yahoo.com <mailto:yw_desi%40yahoo.com>  <yw_d...@yahoo.com
<mailto:yw_desi%40yahoo.com> >
Judul: Re: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi
Kepada: wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
Tanggal: Minggu, 12 Juli, 2009, 1:35 PM

Siang Mba Yanti.....
Kalau boleh saya simpulkan dari cerita pribadi mba tsb artinya jilbab
tdk penting dan  yng penting hati tetap  berzikir???.....
Yang saya pahami Jilbab itu hukumnya  wajib dan Al Quran telah berbicara
ttg hal itu......artinya tidak ada pengecualiaan apapun, bukankah
seharusnya hati dan kualitas iman yang harus terus  diperbaiki bukannya
jilbab yang harus dilepas.
Mohon maaf jika tidak berkenan, salam keprihatinan dari saya sesama
muslimah......

Powered by Telkomsel BlackBerry(r)

-----Original Message-----
From: Rahma Yanti <rahma...@yahoo.co.id <mailto:rahmapkp%40yahoo.co.id>
>

Date: Fri, 10 Jul 2009 16:31:56 
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> >
Subject: [wanita-muslimah] Re: Jilbab dan pengalaman pribadi

Buat Pak Chodjim,

Terimakasih, maksud saya memang akan saya kirim ke Milis tetapi pada
saat saya klik (saya klik digambar amplop) saya pikir itu adalah ke
Milis, karena fokus saya adalah menulis saya tidak memperhatikan
kepadanya setelah selesai menulis langsung saya klik send dan setelah
klik laptop saya matikan.
Pada malam harinya saya cek ulang baru saya menyadari kalau email itu
tidak terkirim ke milis.

Sekali lagi terimakasih. Smoga bermanfaat sharing ini.

Wasalam

R.Yanti

--- Pada Jum, 10/7/09, achmad chodjim <chod...@gmail.com
<mailto:chodjim%40gmail.com> > menulis:

Dari: achmad chodjim <chod...@gmail.com <mailto:chodjim%40gmail.com> >
Topik: Re: Jilbab dan pengalaman pribadi
Kepada: "rahmapkp" <rahma...@yahoo.co.id <mailto:rahmapkp%40yahoo.co.id>
>
Tanggal: Jumat, 10 Juli, 2009, 8:16 PM

Salam, Mbak Yanti.

Terima kasih atas "sharing" perihal jilbab. Tetapi email ini koq hanya
ke saya dan bukan WM? Wah sayang sekali Mbak bila tidak disharingkan ke
WM.

Suwun,

chodjim

----- Original Message ----- From: "rahmapkp" <rahma...@yahoo.co.id
<mailto:rahmapkp%40yahoo.co.id> >
To: <chod...@gmail.com <mailto:chodjim%40gmail.com> >
Sent: Thursday, July 09, 2009 4:12 AM
Subject: Jilbab dan pengalaman pribadi

Kepada semua teman - teman Milis ini,

Saya hanya ingin sharing saja disini

Saya sejak kecil telah didoktrin oleh orangtua saya untuk menjalankan
Islam dengan semua aktifitas keislaman yang menurut mereka adalah wajib.
Tetapi saya merasa tetap belum mengenal Islam sehingga saya merasa perlu
mempelajari Islam dengan berbagai macam cara: mendengarkan ceramah agama
dari berbagai macam guru agama/ustad/kiyai, ikut training ramadhan,
organisasi islam, membaca buku terbitan dalam negeri dan luar negeri
(khususnya mesir, malaysia dan belanda) , kursus dasar bahasa arab
dsbnya.
Hal ini saya lakukan karena di dalam perasaan saya waktu itu saya
menjalankan sholat tetapi kok tidak merasakan manfaat sholat, saya
mengaji tetapi kok tidak merasakan manfaat dari mengaji.
Akhirnya saya berfikir mungkin saya bisa mendapatkan ketentraman dengan
saya mulai  menutup aurat (menurut pemahaman saya waktu itu) atau
berjilbab.

Akhirnya saya mengenakan jilbab, dimana pada masa itu  jilbab dianggap
"barang aneh"/"barang baru". Di sekolah-sekolah umum belum
diperbolehkan, masih terlihat sangat minoritas dan penuh perjuangan
untuk bisa memakainya pada jam-jam sekolah. Dan di lingkungan masyarakat
umum belum familiar hanya dikalangan pesantrenlah jilbab saat itu bukan
hal aneh.

Duabelas tahun saya jalani menggunakan jilbab tersebut 1985 - 1997
dengan harapan saya dapat menemukan TUHAN saya apabila saya memulainya
dengan menutup aurat pada pemahaman saya waktu itu, tetapi perasaan saya
tetap tidak merasa tentram, masih banyak hal yang jika saya buatkan
relevansinya kepada smua ayat-ayat di dalam alquran membuat saya semakin
tidak menemukan ketenangan dan kebenaran yang saya harapkan.Semakin
banyak pertentangan yang saya temui.

Akhirnya saya putuskan untuk membukanya karena saya merasa dengan
menggunakan jilbabpun hanya kemunafikan yang saya rasakan,  juga
perasaan sombong yang terkadang melintas dihati saya karena merasa
ekslusif.Tidak bisa saya rasakan Getaran ALLAH di dalam hati saya....

Akhirnya saya memutuskan untuk membuka jilba dan memulai kembali
perjalanan hati saya dengan hanya melakukan: Dzikir - mengingat Allah -
Eling atau apalah istilahnya, hanya itu yang saya lakukan....tapi hal
itu sungguh membuat perubahan di dalam perjalanan hati saya......saya
mampu merasakan getaran dan kedekatan yang dinamakan Manusia sebagai
TUHANnya, tidak ada lagi pertentangan dalam hati saya, smua berjalan
dengan rasa damai dan kontrol diri yang otomatis saya rasakan.

Pertanyaan saya apabila saya membuka jilbab apakah teman - teman
muslimah mengatakan saya seorang munafik? siapa yang akan menjadi hakim
untuk mevonis saya munafik? atau murtad sekalipun ?apakah ada hak
manusia untuk memvonis?

Saya merasa keimanan adalah hak asasi manusia yang sesunguhnya, karena
hanya dia yang mampu merasakan dan menerima manfaatnya, tidak perlu
komentar atau penilaian orang lain.

Semoga bermanfaat sharing saya ini.Amin

Wasalam dan Terimakasih
R. Yanti

      Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari
Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang!
http://id.messenger.yahoo.com/invite/
<http://id.messenger.yahoo.com/invite/> 

[Non-text portions of this message have been removed]

[Non-text portions of this message have been removed]

------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
<http://twitter.com/wanita_muslimah> 
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
<http://www.wanita-muslimah.com> 
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
<http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages> 
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com> 
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
<mailto:wanita-muslimah-unsubscribe%40yahoogroups.com> 
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
<mailto:keluarga-sejahtera%40yahoogroups.com> 
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com
<mailto:majelismuda%40yahoogroups.com> 

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!! Membuat
tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah.
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/
<http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/> 

[Non-text portions of this message have been removed]






[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke