Petani Kaltim: Perusahaan Milik Luhut Kuasai Lahan Penghidupan Petani Secara 
Sepihak
 Senin, 30 Januari 2017 16:42   0 KomentarFoto: Akmal Rabbany. (dua dari 
kanan)KIBLAT.NET, Jakarta – Perwakilan Petani Kalimantan Timur, Akmal Rabbany 
mengatakan, perusahaan sawit yang diduga milik Luhut Binsar Pandjaitan di 
Kalimantan Timur telah merampas lahan milik petani setempat.“Sejak 2004 sudah 
ada pihak-pihak yang melakukan pembersihan di lahan pertanian di Kutai 
Kartanegara, Kaltim, namun ketika ditanyai siapa yang menyuruh dilakukan 
pembersihan dalam lahan milik petani itu, dikatakan oleh salah satu pekerja, 
bahwa mereka disuruh oleh sebuah perusahaan,” ujar Akmal dalam konferensi pers 
di kantor WALHI, Jakarta, Senin (30/01).Akmal juga mengatakan, perusahaan milik 
Luhut Binsar Pandjaitan adalah PT Perkebunan Utama (PKU) itu telah melakukan 
perampasan terhadap lahan milik petani setempat.“Dengan adanya penguasaan 
secara sepihak itu, hak kami diambil, terlebih tanpa ada ganti rugi,” 
terangnya.Lebih lanjut, selain penguasaan secara sepihak lahan milik petani 
tersebut, Akmal juga mengatakan bahwa ketika perkebunan kelapa sawit milik 
Luhut ini ada, ternyata tidak disertai sosialisasi kepada masyarakat sekitar 
dan para pemilik lahan.“Perusahaan ini hadir tanpa ada sosialisasi terlebih 
dahulu kepada masyarakat, yang ada sosialisasi itu dilakukan setelah 
penggusuran lahan milik warga dan pihak perusahaan melakukan negosiasi dengan 
warga,” ungkapnya.Akmal menyebut, bahwa pemilik lahan dipaksa untuk menyetujui 
kesepakatan kepemilikan lahan dan penggunaannya dengan cara bagi hasil.“Petani 
dipaksa untuk menyetujui bagi hasil dengan perusahaan, padahal dulu ada 
kesepakatan 30-70 persen. Tapi dipaksa hingga 20-80 persen bagi hasil dari 
penggunaan lahan itu, dan bagi yang tidak menyetujui, disuruh keluar,” 
terangnya.BACA JUGA  NU Kecam Penyerangan Muslim TolikaraNamun, Akmal menyebut 
bahwa bagi hasil itu hanyalah akal-akalan dari perusahaan, karena sebelum 
adanya Perkebunan kelapa sawit itu, petani bisa menghidupi dirinya dengan 
menanam bahan pokok yang cenderung susah di Kalimantan Timur.“Akal-akalan saja 
bagi hasil itu, bahkan bagi hasil itu sejatinya sangat merugikan kami para 
petani, tidak sebanding dengan pendapatan sebelum ada PT itu,” 
pungkasnya.Reporter: Muhammad Jundii
Editor: M. Rudy
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] kh djie dji...@gmail.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Hsin Hui Lin ehh...@gmail.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] mj marthaja...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]
  • [GELORA45] Chalik Hamid chalik.ha...@yahoo.co.id [GELORA45]
  • [GELORA45] Tatiana Lukman jetaimemuc...@yahoo.com [GELORA45]

Kirim email ke