Secara umum, Market Maker is a person, brokerage, dealer, bank or
institution that stands ready to buy and sell a particular stock on a
regular and continuous basis at a publicly quoted price.
Yang pasti, market maker mempunyai tujuan sama, yaitu profit.

Beda antara market maker yang sifatnya institutional sponsorship, dengan
market maker yg person or informal groups.
Juga berbeda Market maker yang masuk/infiltrate dari 'awal perjalanan sebuah
trend' sampai akhir dengan market maker yg masuk/infiltrate dari adanya
sebuah momentum.
Contoh, kan beda banget antara Oppenheimer dengan Gank Surabaya walaupun
mereka sama2 bermain di ANTM pada periode 2005-2007 (Oppenheimer dari
2002-2007).

Untuk Institutional market maker, nggak mungkin mereka nggak pakai
comprehensive FA.
Untuk Person or informal groups, FA bahkan TA sifatnya *optional*. Hehehe...
yang penting mereka bisa memanfaatkan momentum. (memang ada juga sih market
maker yg sifatnya person or informal groups, tapi pakai FA, seperti FL)

Salam,



2009/8/31 Bagus Putra Perdana <disclosure....@gmail.com>

>
>
> Opini Personal Yah.., Saya ngerasanya skrg Bos Art mungkin Pemain Yg
> aslinya ngerti FA atau secara Natural cukup menguasai kapan dan bagaimana
> masuk-keluar dari suatu saham. dengan kata lain Bos Art is a smart
> seller-smart buyer.
>
> begini ; BUMI akan announce Laporan Keuangannya. kemungkinan besar earning
> Jump, (ASP Naik, Hampir pasti, kemudian akan diikuti oleh gelombang Upgrade
> TP dr riset sekuritas), tapi sekali lagi Ini adalah highlight dari sisi
> EARNING. bukan Free Cash.
>
> kenapa ini penting ? karena kalo BUMI naik maka BUMI akan terlihat murah di
> mata orang awam (Market awam akan fokus kepada earning, PE, PEG), tapi akan
> terlihat "Mahal" di mata private buyer atau Institutional Investor (akan
> jadi EXIT POINT yg ideal untuk cash-in dan pindah sasaran)
>
> paling tidak ada 2 hal yang sudah cukup umum di kalangan Institutional
> Investor Jangka Panjang ;
>
> Kenaikan Laba sudah masuk dalam "Model" Perhitungan. pertanyaannya bagi
> kami bukan Laba tapi sebanyak apa "kekuatan penghasil laba ini berubah"
> (Peningkatan hasil Produksi dari sisi volume, adakah kenaikan yang permanen)
>
>
> Level Free Cash. karena Earning cenderung Ilusi biasanya investor institusi
> fokus pada free cash karena excess cash adalah hasil yang bisa
> didistribusikan kepada pemegang ekuitas (dengan 4 cara ; Dividen, Pelunasan
> Hutang, Penggunaan dana secara bijak untuk akuisisi/ekspansi, Buyback
> saham). Free Cash Flow wise, cash realization BUMI memang baik dan tinggi
> (operating cashflow/Net Income = diatas 1). tapi paling tidak 2-3 tahun ini
> BUMI akan masuk periode Capital-Intensive untuk aset yang belum bisa
> langsung revenue contribution sebelum 2013.
>
> artinya apa? scr accrual accounting multiple, Earning Yield akan tinggi,
> tapi Free Cash Flow Yield tidak. ini akan berdampak pada proteksi atas
> downside apabila terjadi resiko yang tidak diinginkan, umumnya ini bisa
> dikesampingkan tapi berhubung ini Bakrie dan cukup banyak Yellow Flag maka
> ini jadi mental note bahwa ; katakanlah Full Value adalah 100 %, maka exit
> point yg bijak adalah sebelum mencapai 100 %, mungkin di 90 % dari full
> value sudah lebih baik exit untuk cari lagi barang yang masih 60 % dari full
> value.
>
> ada lagi yang lain, BUMI akan masuk periode capital Intensive, jika Arus
> Kas Operasi tidak bisa mencukupi kebutuhan Investasi ini, maka jalan
> satu-satu nya adalah issuance credit atau equity. credit market masih mau
> kasih debt untuk BUMI tapi biasanya dengan jaminan Aset Coal nya, atau
> dengan CB yang sebenernya ini terbilang baik dan inovatif tapi saya juga gak
> pernah dapet akses untuk tau siapa aja buyer dan termin nya krn ini bukan
> pasar obligasi konvensional seperti yang lain serhingga resiko dapat diukur
> (maksudnya kaya yg laen tuh kaya biasa dirating, dicatat, di PE -in ke
> publik). 2-2nya dalah implikasi riil yang harus dihadapi existing
> shareholder BUMI skrg terkait kebutuhan CAPEX BUMI ke depan. melihat hutang
> bertambah dan aset coal jadi jaminan atau merasakan "dilusi"{ kalo ada
> equity raising lagi.
>
> buat saya pribadi, saya lebih terbiasa pakai angka free cash flow dan apa
> yg saya nanti adalah berita operasi Perseroan kalo ada yang baik ini akan
> ngangkat apresiasi saya terhadap EPV perseroan. tapi andai Sell Side
> keluarin berita dan upgrade ke katakanlah 100-125% dari full value versi
> saya. saya bersiap untuk unload untuk pindah bobot ke counter lain karena
> memang bisa aja masih naik terus di pasar but i would simply be playing
> "greater fool".
>
> nah itu saya, meskipun oversees dana cukup besar, saya bukan market maker.
> saya hanya beraksi pada dua titik ekstrim, kalo dikasih murah, atau ditawar
> mahal. diantara itu saya cuman bisa diem.
>
> yang sedikit beda adalah Bos Art , Pak Oen dan Kolega2nya. mereka ini
> market maker. mereka mungkin paham FA dan menghadapi situasi strategi yg
> sama seperti saya, Ingin dapat FREE CASH FLOW YIELD yang bisa kompensasi
> Required Return mereka. gimana caranya kalo Free Cash sendiri tidak berubah
> banyak?. ha. DITURUNIN aja Price nya sampe ke level bisa beli di level yg
> ekuivalen Free Cash Flow Yield sesuai Required Return.
>
> Bold or Smart Eh?, Hard To Be Done. Moves Market, Moves Against Headwind
> sometimes (frontal menghadapi berita dan sentimen pasar dan riset2
> brokerage),...
>
> Thats Why I Highly Respect This Kind Of Guys. Without Them Daring, I Wont
> Get Chance To Buy Cheap or Sell Expensive. Coz I Aint A Market Maker...
>
>
> BTW ngomongin BUMI berat euy.. ada yg ringan2 gak.. umpan lambung donk, yg
> kecil2 gitu 2-3rd liner kalo istilahnya Bos Oen., ya buat studi kasus
> bareng2 aja gituh... hehe..
>
>

Kirim email ke