Re: [R@ntau-Net] KBM A-C (tambahan) .. Sungai ...

2004-08-03 Thread RaNK MaRoLa
Tambahan kato Sungai dari Rank Marola:
Sungai Pagu --> Kecamatan di Solok Selatan
Sungai Lambai --> Nagari di Solok Selatan

- Original Message - 
From: arshad sidik 

Zulharbi S <[EMAIL PROTECTED]> wrote

Sungai Tanang
Sungai Garinggiang [Piaman
Sungai Landai
Sungai Landia
Sungai Pua

>>>>>>>>> Tambahan dari ambo.

Sungai Limau [Piaman
Sungai Sariak [Piaman
Sungai Sirah [Piaman
Sungai Pingai [Piaman
Sungai Asam [Piaman
Sungai .

Salam, Sd Arshad






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting 
___


Re: [R@ntau-Net] Kompetisi Tenis

2004-08-03 Thread RaNK MaRoLa
Mak Sutan,
Kok hadir bisuak di lap tenis, jan lupo pesanan ambo, bialah ambo yang copy
nanti.
atau mbo ambiak ka Patra?? (apo masih di Patra basawah?)

- Original Message -
From: Bandaro Labiah
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Wednesday, August 04, 2004 11:37 AM
Subject: RE: [EMAIL PROTECTED] Kompetisi Tenis

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Ambo sato ciek, untuak tukang guguah belek sen jadi juo. Lai buliah Is
!, supayo samo-samo hiruak, hiruak di lapangan, hiruak pulo diluano.






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting 
___


[R@ntau-Net] Re: Marola menghujat AlQuran

2004-08-04 Thread RaNK MaRoLa
Inilah hasil kerajinan dari bajuri, dia mencoba menjelek2kan saya dengan
mengambil ID saya yang seolah2 saya memposting ini, padahal dia mengedit
seperti halnya dia mempostingkan tentang ayat2 suci sepotong2.
Beginilah...

(Sepertinya orang ini aktif di MN, karena mail saya yang ini adanya di MN)

>
>
> -Original Message-
> From: ali02qur [mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Sent: Monday, August 02, 2004 1:55 PM
> To: [EMAIL PROTECTED]
> Subject: Marola menghujat AlQuran
>
>
> From: "NoFeND MaRoLa" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: AlQuran berkata
> Date: Fri, 23 Jul 2004 16:26:42 +0700
>
> Heh...
> sakarek baluik sakarek ula kalempong "AlQuran berkata"
> lain padang lai belalang na diang.
>
> Marola telah menista AlQuran dengan mengatakan AlQuran, subhanallah ...
> kalempong.
>
> Wassalam,
> Ali
>
>





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting 
___


Re: [R@ntau-Net] Berita duka

2004-08-08 Thread RaNK MaRoLa
Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun.

Takajuik bana ambo mambaco barito dari mak Adyan Anwar St. R. Panjang
Ambo sakaluarga ikuik badukacita nan sadalam-dalamnyo ateh kepulangan baliau
ka hadirat Allah swt.
Semoga baliau ditarimo di sisi Allah swt di tampaik nan salayaknyo, dan
keluarga nan ditinggakan tabah dan saba manarimo musibah ko.

Nofen dan Siska

> - Original Message -
> From: "Adyan" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Sunday, August 08, 2004 8:45 AM
> Subject: [EMAIL PROTECTED] Berita duka
>
>
> > Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun... Harta Allah kembali kepada
> > Allah.
>
>
>
> 
>
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
> http://rantaunet.org/palanta-setting
> 
> Tata Tertib Palanta RantauNet:
> http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
> 
>





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Re: file gadang dan kodak pulang basamo

2004-08-10 Thread RaNK MaRoLa
Si Dessy kan nan tagak tinggi bagonjong tu mak ngah.
Heheheh..

- Original Message -
From: "Syamsir Alam" <[EMAIL PROTECTED]>

> Des,
>
> Ambo cigok foto-foto tu. Santiang. Cama sayang, si Des indak ado di sinan.
>
> mS






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] 490 Naskah Klasik Minangkabau Tersimpan di Leiden

2004-08-10 Thread RaNK MaRoLa
Ini berita lamo dari Kompas.
Kiro-kiro bisa ndak yahh??? Pemda awak (Sum-bar) bisa mamintak atau
menduplikasikan Naskah Klasik Minang nan ratusan jumlahnyo ko untuak di baok
ka kampuang untuak diketahui oleh anak kamanakan nan semakin hari semakin
jauh dengan sejarah dan adat-istiadat Minang??

Sangek disayangkan???
Ataukah ado dunsanak nan ado keinginan untuak maambiak atau maminjam pusako
niniak moyang awak nan tak ternilai harganya ini???


490 Naskah Klasik Minangkabau Tersimpan di Leiden

Padang, Kompas
Sebanyak 490 naskah klasik Minangkabau, atau Sumatera Barat tempo dulu, kini
masih tersimpan di Universiteit Bibliothek Leiden, Belanda. Naskah tersebut
tidak bisa dibawa ke Sumatera Barat karena belum ada museum yang
representatif, yang bisa menyelamatkan naskah-naskah yang sudah melapuk itu.

Namun demikian, di Ranah Minangkabau sendiri masih terdapat banyak naskah
lainnya yang disimpan oleh perorangan atau kaum sebagai pusaka tinggi.
Sayangnya, naskah klasik yang umumnya berupa tambo dan kaba itu sulit
diminta untuk disimpan di museum.

Kenyataan itu diungkapkan ahli sastra Minang Universitas Andalas, Padang,
Adriyetti Amir, menjelang digelarnya simposium internasional "Masyarakat
Pernaskahan Nusantara (Manassa)" pada 28-31 Juli mendatang. "Terbatasnya
kajian-kajian tentang Minangkabau karena referensi yang ada di Sumbar atau
di Indonesia sangat terbatas. Sedang untuk ke Belanda, memerlukan biaya
besar," katanya di Padang, Sabtu (23/6).

Dikemukakan, daerah yang memiliki naskah klasik Minangkabau yang patut
dikaji antara lain di Pariaman (naskah Nazam, Nabi Bercukur), Sawahlunto
(tambo Silsilah Raja-raja), Padang Panjang (dengan Pariangannya), dan
Pesisir Selatan. Pusat penulisan naskah klasik Minang pada masa lampau
adalah di surau, karena di suraulah berlangsungnya proses belajar.

"Tambo-tambo klasik Minangkabau tersebut merupakan saksi kecendekiaan dan
kearifan pemikiran masyarakat kala itu. Untuk itu, perlu dikaji nilai-nilai
yang terkandung di dalamnya, seperti nilai kultural dan religi
masyarakatnya," tambah Adriyetti Amir.

Simposium internasional ke-5 yang digelar di Padang itu, demikian Adriyetti
yang juga ketua panitia pelaksana, diarahkan pada pengkajian naskah yang
lebih mendalam, serta mencari upaya untuk mengapungkan pemikiran dan
kearifan yang dikandung oleh suatu naskah. Karena naskah merupakan saksi
kecendekiaan dan kearifan masyarakat pemiliknya.

Hal itu disadari karena kecenderungan selama ini naskah nusantara dijadikan
"ajang penerapan" teori-teori yang datang dari Barat, Eropa atau Amerika.
Akibatnya, nilai-nilai kultural dan religi yang dikandung sebuah naskah
tidak terungkapkan secara semestinya.

Oleh karena itu, simposium yang digelar di Universitas Andalas, Padang, itu
akan mengangkat tema penelitian naskah Nusantara dari sudut pandang
kebudayaan Nusantara. Simposium diharapkan nantinya dapat menghasilkan suatu
teori dan metode penelitian naskah, khususnya naskah Nusantara.

Beberapa ahli yang akan tampil sebagai narasumber, yaitu Dr Roger Tol dan
Suryadi (Universitas Leiden), Prof Dr Edy Sedyawati dan Prof Sapardi Djoko
Damono (Universitas Indonesia, Jakarta), Dr Noriah Mohamet (Malaysia), Prof
Dr Awang bin Ahmad dan Dr Ampuan Haji Brahim bin Ampuan Haji Tengah (Brunei
Darussalam), serta Adriyetti Amir dan M Yusuf (Universitas Andalas, Padang).
(nal)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Koleksi-koleksi Kebudayaan Minangkabau Rusak

2004-08-10 Thread RaNK MaRoLa
Tapi sangat disayangkan lagi, yang ada ajah nggak bisa dirawat, gimana Pemda
kita mau usahain yang diluar negeri yang terawat dengan baik itu.
Tampaknya, para anak cucu kita nantinya kalau mau mengetahui tentang
Minangkabau, yahhh mesti ke Laiden sana.
--

Koleksi-koleksi Kebudayaan Minangkabau Rusak

Padangpanjang, Kompas
Ratusan foto-foto bernilai tinggi dan bersejarah, serta teks-teks langka
tentang kebudayaan Minangkabau di Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan
Minangkabau (PDIKM) di Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, kini dalam
keadaan rusak dan melapuk.

"Sangat kita sayangkan, ratusan foto yang sedemikian langka, bersejarah, dan
unik tentang kebudayaan Minangkabau rusak. Seharusnya pemerintah daerah
memberikan perhatian serius kepada aset yang bernilai tinggi dan menunjang
pariwisata ini," kata Rusdi, pengunjung PDIKM, Senin (20/11).

Berdasarkan pengamatan Kompas, ratusan foto yang dipajang di dinding lantai
bawah dan atas bangunan PDIKM yang berarsitektur bagonjong itu rusak karena
embun. Begitu juga foto-foto yang disimpan dalam album. Tidak hanya foto,
koleksi teks-teks juga mengalami proses pelapukan karena jamur.

Menurut data, di PDIKM terdapat koleksi foto album 112 buah, foto yang
dibingkai (682), mikrofilm (195), buku sekitar (3.115), kaset (335), majalah
(1.065), alat musik (74), kliping yang dibukukan (400), dan koleksi makalah
(251 judul). Setiap tahun pengunjung ke PDIKM berjumlah rata-rata
27.000-35.000 orang.

Sejak berdiri tahun 1991, koleksi-koleksi PDIKM ini menjadi sumber
penelitian para peneliti asing dan Indonesia. Sejak tujuh tahun terakhir
tercatat 151 orang peneliti Indonesia dan 81 orang peneliti asing melakukan
penelitian kebudayaan Minangkabau di situ.

Ketua Dewan Kesenian Sumatera Barat Edy Utama ketika diminta tanggapannya,
Senin (20/11), di Padang, membenarkan telah terjadi pelapukan dan rusaknya
koleksi-koleksi foto dan teks-teks tentang kebudayaan Minangkabau.

"Kita prihatin, namun itulah adanya. Kemampuan kita baru sebatas itu.
Seharusnya, ruangan-ruangan PDIKM itu dilengkapi AC. Untuk mendapatkan
foto-foto yang rusak itu memerlukan biaya mahal, kita harus kembali ke
Belanda untuk mereproduksinya," katanya.

Menurut Edy Utama, Kota Padangpanjang yang bercuaca lembab memang sangat
tidak bagus untuk kepentingan dokumentasi. Apalagi ruang-ruang yang ada
tidak ber-AC, sehingga dengan mudah koleksi-koleksi bernilai rusak dan
berjamur.

Keberadaan PDIKM, lanjutnya, sangat penting bagi orang Minangkabau sendiri,
untuk mempelajari kembali dan meneliti tentang kebudayaan Minang, yang
hingga saat ini tetap dikagumi banyak peneliti asing. "Oleh karena itu,
sudah sepatutnya pemerintah memberikan perhatian yang serius untuk
mengantisipasi rusak dan berjamur koleksi-koleksi di PDIKM," tandas Edy
Utama, yang juga dikenal sebagai salah seorang peneliti kesenian tradisional
Minangkabau. (nal)







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Membeber Peta Lukisan Minangkabau

2004-08-10 Thread RaNK MaRoLa
Kompas Seni & Budaya
Minggu, 13 Juni 2004

Membeber Peta Lukisan Minangkabau

JIKA pada dunia kesusastraan para sastrawan Minangkabau setidaknya pernah
begitu mendominasi peta sastra Indonesia, tidak begitu dengan dunia seni
rupa. Pernah memang ada nama-nama seperti Wakidi, Oesman Effendi, Nashar,
Mochtar Apin, dan Zaini. Tetapi boleh dibilang, setelah generasi ini tak
banyak yang mengenal lagi perupa-perupa dari daerah itu.

Kalau kemudian sekarang muncul pameran seni rupa "Mempertimbangkan Tradisi,
Karya Perupa Minangkabau se-Indonesia", 3-12 Juni 2004 di Galeri Nasional
Indonesia (GNI), pastilah di antaranya untuk menjawab "kekosongan" yang
lebih dari dua dekade itu.

Tak main-main, pameran yang baru pertama kali diadakan dalam lingkup
Indonesia ini tak kurang membeber 118 karya yang berasal dari 111 perupa
asal Minang. Para pesertanya bisa bertempat tinggal di Sumatera Barat atau
bisa pula tidak menetap di daerah asalnya secara geografis.

Berpameran secara ramai-ramai seperti ini tentu saja mengandung beberapa
risiko. Pertama, barangkali ia hanya akan jatuh pada semangat reuni. Dalam
semangat ini tentulah sejenak pencapaian-pencapaian estetik bisa dilupakan
atau setidaknya dikendurkan. Kedua, karya-karya yang dibeber menyerupai
fragmen-fragmen yang sangat sulit dirunut benang merahnya. Meski
penyelenggara memasang tema mentereng "Mempertimbangkan Tradisi Karya Perupa
Minangkabau se-Indonesia", boleh jadi tema ini menjadi kehilangan tautannya
dengan karya-karya yang dipamerkan.

Sebenarnya risiko ini sangat disadari oleh Mamannoor yang melakukan kerja
kuratorial. Oleh karena itulah ia mencoba memenggal sejarah (waktu) sebagai
langkah pembatas untuk kemudian mereka-reka peta seni rupa Minang yang
berkonsep modern. Pembatasan ini pada awalnya bermaksud menyempitkan ruang
sejarah agar mudah menemukan pola-pola seni rupa modern Minang.

Rupanya, ketika melakukan aktualisasi terhadap upaya itu Mamannoor tetap
menemui kesulitan. Semangat reuni tadi tak bisa menghindarkannya untuk tetap
menampilkan karya-karya yang secara kualitas sangat tidak meyakinkan.
Sementara di sisi lainnya, ditampilkan pula karya-karya perupa kontemporer
dengan karya-karyanya yang telah banyak menyerap kecenderungan seni rupa
dunia. Perupa seperti Rudi Mantovani dengan karya-karyanya yang jauh dari
kategori konvensional harus berdampingan dengan para perupa yang untuk
menundukkan media pun masih tergagap-gagap.

Seharusnya, semangat reuni tidak kemudian mengalahkan
pertimbangan-pertimbangan kualitas karya. Karena hal itu justru mengaburkan
"cita-cita" untuk merunut peta seni rupa Minangkabau setelah sekian waktu
seperti lowong.

Forum ini seharusnya dijadikan momentum untuk menunjukkan betapa karya-karya
para pelukis Minang selama ini telah "turut campur" menghidupkan geliat seni
rupa di Tanah Air. Bahwa Minang tak hanya berhenti pada Wakidi atau Zaini,
tak hanya sampai pada Oesman Effendi atau Mochtar Apin, tetapi masih
bertaburan para perupa lain yang kini sebagaimana warung padang, tersebar di
berbagai pelosok Indonesia. (CAN)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Peran Bundo Kanduang Dilemahkan dalam Sistem Adat Minangkabau

2004-08-10 Thread RaNK MaRoLa
Apa iya?
---

Senin, 19 Juli 2004
Hasil Penelitian LP2M
Peran Bundo Kanduang Dilemahkan dalam Sistem Adat Minangkabau

KEDUDUKAN sosial perempuan Minangkabau telah banyak dikaji dan menarik
perhatian berbagai kalangan. Penelitian terbaru dilakukan Lusi Herlina dan
kawan-kawan dari Lembaga Pengkajian dan Pemberdayaan Masyarakat (LP2M)
Padang tahun 2003, dan laporan penelitian tersebut diterbitkan dalam buku
Partisipasi Politik Perempuan Minang dalam Sistem Masyarakat Matrilineal
(Penerbit LP2M dan The Asia Foundation, November 2003, xviii + 107 halaman).

PENELITIAN dilakukan berdasarkan asumsi bahwa etnis Minangkabau tidak hanya
menganut sistem kekerabatan matrilineal, tetapi juga matriarkat yang berarti
kekuasaan berada pada perempuan. Posisi perempuan Minangkabau dinilai
"superior", lebih berkuasa dibandingkan dengan perempuan dari suku lainnya
di Indonesia. Karena itu, isu-isu kesetaraan dan keadilan jender dianggap
tidak relevan dibicarakan di Minangkabau. Tidak ada subordinasi perempuan di
Sumatera Barat (Sumbar), yang terjadi adalah subordinasi laki-laki.

Ada kalangan yang bersikap kritis terhadap pendapat di atas. Menurut Hayati
Nizar, pengamat masalah perempuan di Padang, masyarakat Minangkabau
cenderung terbuai dengan "posisi imajinasi" yang menempatkan perempuan pada
posisi yang tinggi dengan segala atribut yang disandangkan kepada mereka.

Padahal, kenyataan menunjukkan bahwa masyarakat Minangkabau meskipun
menganut sistem matrilineal, sistem kekuasaannya tidak matriarkal. Kekuasaan
formal, baik secara tradisional maupun modern, tetap dipegang oleh
laki-laki.

Dilukiskan, mamak menjadi pemimpin dalam wilayah rumah tangga saparuik (satu
perut, satu ibu). Datuak menjadi pemimpin dalam wilayah kaumnya (satu
nenek). Penghulu menjadi pemimpin suku (satu nenek moyang) dalam sebuah
wilayah genealogis. Wali nagari pemegang kekuasaan formal di nagari.

Menurut Lusi Herlina, hukum adat Minangkabau menempatkan perempuan sebagai
pewaris dan pemilik sah pusaka. Namun, hampir di semua wilayah Sumbar
terdapat kasus di mana mamak (saudara laki- laki dari pihak ibu) mendominasi
dan mengambil alih beberapa kewenangan strategis yang secara ideal normatif
menjadi hak perempuan.

"Hak kepemilikan pusaka yang secara sah berada di bawah kekuasaan perempuan
sering kali tidak berlaku efektif. Kekuasaan dan intervensi mamak sangat
kuat dalam pengambilan keputusan terhadap harta pusaka tinggi. Fenomena ini
menunjukkan bahwa perempuan Minangkabau sesungguhnya tidak memiliki kontrol
terhadap sumber daya, seperti tanah dan harta pusaka tinggi lainnya,"
tandasnya.

BUNDO Kanduang adalah institusi perempuan yang sangat penting dalam budaya
Minangkabau. Bundo Kanduang merupakan tokoh yang berasal dari dunia mitos.
Selain Bundo Kanduang, Minangkabau juga menyimpan nama-nama yang
sesungguhnya berasal dari mitos, yakni Mande Rubiah.

Bundo Kanduang digambarkan sebagai perempuan yang bijaksana. Masih
diceritakan dalam Tambo, Bundo Kanduang ditampilkan sebagai seorang pemimpin
yang sangat menentukan jalannya roda pemerintahan. Sebagai perempuan, ia
tidak hanya penyejuk dalam pertemuan, bukan juga bunga-bunga penghias taman,
ataupun pelengkap saja. Akan tetapi, Bundo Kanduang memiliki tempat sejajar
dengan elite lainnya dalam pemerintahan Kerajaan Pagaruyuang sehingga
pikirannya menentukan kebijakan yang diambil kerajaan.

Sejarawan Taufik Abdullah, sebagaimana dikutip Lusi Herlina, punya pandangan
yang cenderung bertolak belakang tentang posisi Bundo Kanduang. Taufik
menyatakan bahwa memang Bundo Kanduang sebagai sumber kebijakan, namun ia
tidak memiliki peranan dalam pengambilan keputusan karena ia bukanlah orang
yang memegang jabatan resmi dalam hierarki kekuasaan dalam sistem politik
Minangkabau. Pada gilirannya, ia tetap saja sebagai simbol percaturan
politik karena tidak memiliki kekuasaan.

Meski tidak memiliki kekuasaan secara formal, Bundo Kanduang tetap saja
menjadi komponen yang harus dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan.

Lusi menjelaskan, dalam perkembangan sejarah Minangkabau selanjutnya, Bundo
Kanduang kemudian dipahami sebagai tokoh perempuan dalam suku/kaum yang
menjadi pemimpin dalam Rumah Gadang. Dia adalah perempuan yang disegani,
dihormati, dan dimuliakan karena karismanya, kecerdasannya, dan
kepiawaiannya mengelola dan memimpin semua orang yang tinggal dalam Rumah
Gadang.

"Karena karisma dan kekuasaan Bundo Kanduang inilah, kemudian Pemerintah
Belanda menjadikan Bundo Kanduang sebagai institusi yang dipakai sebagai
alat penundukan perempuan. Intervensi pemerintah kolonial ini tidak
sepenuhnya berhasil. Dalam perkembangannya, Bundo Kanduang ketika itu tetap
mandiri dan otonom yang secara efektif mampu menjalankan fungsi kontrol
terhadap pemerintahan nagari," katanya.

Namun, kebijakan pemerintahan Orde Baru melalui pemberlakuan Undang-Undang
(UU) Nomor 5 Tahun 1979 tentang Pemerintahan Desa secara efektif mematikan
proses-proses politik perempuan.

Seiring dengan kebijakan tersebut, Pem

Re: [R@ntau-Net] Peran Bundo Kanduang Dilemahkan dalam Sistem AdatMinangkabau

2004-08-11 Thread RaNK MaRoLa
Iyo tu Mak Ndaro Labiah,
Mangkonyo ambo menggunakan kato "apo iyo??: (dengan pakai tando tanyo).
Basamo awak ketahui, hasil dari penelitian-penelitian salamo ko.

- Original Message -
From: "Bandaro Labiah" <[EMAIL PROTECTED]>

> Assalamu'alaikum Wr.Wb.
>
> St. Mudo ! sarato Karapatan RN
>
> kok paik jan capek diluahkan, kok manih jan capek dilulua, elok
dikulun-kulun* dulu. karano :
> Rumah gadang bari bapintu
> nak rtarang jalan ka halaman
> jikok dikumpa saleba kuku
> kalau dikambang saleba alam
>






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Fw: informasi perubahan biaya di BCA

2004-08-11 Thread RaNK MaRoLa
Bank kalau udah merasa diatas, maunya nyari untung aja?
Masak kita monyetor ajah pake bayar???

So.. apakah mesti pindah ke bank yang lain??

- Original Message -
From: "Ishak Eliardi" <[EMAIL PROTECTED]

> Moms & Dads,
>
> Berikut informasi perubahan biaya yang ditetapkan BCA per 11 Agustus 2004
>
> Setoran untuk dalam kota tanpa berita : GRATIS
> Setoran untuk dalam kota dengan berita : Rp. 5.000
> Setoran untuk luar kota (dengan/tanpa berita) : Rp. 5.000
>
> Tanpa mempermasalahkan apakah penyetor adalah nasabah atau non nasabah
>
> Setoran Kliring yang ditujukan ke rek luar kota : Rp 5.000
>
> Biaya cetak mutasi Tahapan karena buku hilang : Rp 5.000
>
> Biaya cetak mutasi Tahapan karena GTU(Grand Transaction Unposted) : Rp
5.000
>
> Demikian info yang di dapat agar seluruh Moms & Dads Nasabah BCA dapat
memakluminya.
>
> Thanx
>
> Ariel's dad





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] WASPADA Online : Kolom Rosihan Anwar

2004-08-15 Thread RaNK MaRoLa
Kolom Rosihan Anwar, 16 Aug 04 07:56 WIB

Wartawan Adinegoro Kita Peringati

SERATUS tahun yang lalu wartawan Djamaluddin Adinegoro lahir di Talawi,
Sawahlunto, Sumatera Barat tanggal 14 Agustus 1904. Sebagai wartawan dia
pionir, yang pertama belajar jurnalistik di perguruan tinggi luar negeri
yaitu Jerman, ketika kebanyakan wartawan Indonesia hanya punya pendidikan
formal sekolah dasar berbahasa Belanda tujuh tahun di Hollands Inlandse
School (HIS).
Khusus untuk informasi bagi masyarakat Medan dan Sumatera Utara zaman
sekarang: Adinegoro adalah pemimpin redaksi harian Pewarta Deli pada
dasawarsa 1930an. Mengingat peran Adinegoro dalam jurnalistik Indonesia,
maka PWI Pusat menyelenggarakan di Jakarta peringatan 100 tahun Adinegoro
dengan teman "Menggugat profesi wartawan", bertempat di Wisma Antara, 12
Agustus 2004. Sedangkan Walikota Sawahlunto H. Amran Nur pada tanggal 14
Agustus menyelenggarakan lokakarnya dengan tema "Djamaluddin Adinegoro
sebagai tokoh pejuang kemerdekaan dan tokoh pers yang patut diteladani".

Tentu besok terdapat berbagai acara dan kegiatan untuk memperingati HUT
ke-59 kemerdekaan Republik Indonesia. Tentu capres cawapres yang masuk
pilpres putaran kedua sibuk terus menggalang koalisi, mencari dukungan
pemilih di akar rumput, mengeluarkan pernyataan politik untuk "memperancak"
diri. Saya pikir bolehlah kita sisihkan waktu sebentar untuk mengenang
memberi penghormatan kepada wartawan pejuang kemerdekaan dan idealis
Adinegoro.

John F. Kennedy Presiden AS mengatakan dalam bukunya "Profiles of Courage"
bahwasanya: Suatu bangsa (nasion) memperlihatkan sendiri jatidirinya melalui
orang-orang yang dihormatinya. Saya pikir bila kita menghormati wartawan
Adinegoro, maka paling tidak kita telah menyingkap watak kita sebagai bangsa
yang berterima kasih, beradab, tidak melupakan jasa-jasa putera Indonesia
yang berjuang untuk Indonesia Merdeka.

Adinegoro anak seorang Demang yaitu pejabat pamong praja Hindia Belanda
belajar di sekolah Stovia, Batavia untuk dididik menjadi dokter bumiputera
(Inlandse Arts), tapi putus di tengah jalan, karena lebih tertarik kepada
dunia jurnalistik. Di Stovia dia sudah menulis untuk koran Tjaja Hindia yang
pemimpin redaksinya seorang Patih pamong praja di Meester Cornelis
(Jatinegara) yaitu Landjumin Datuk Tumenggung. Orang ini yang menyarankan
kepada Djamaluddin untuk menggunakan "nom de plume", nama samaran berbau
Jawa, supaya cepat maju. Maka jadilah pemuda Talawi itu: Adinegoro. Tahun
1926 Adinegoro melawat ke Barat, menuntut pelajaran di sekolah tinggi di
Berlin, Munchen, Wurzburg. 3-K dipelajarinya yakni Koran, Kartografi dan
Komunikasi.

Pada tahun 1930 Adinegoro kembali ke tanah air. Sebagai pengarang buku
"Melawat ke Barat" yang diterbitkan oleh Balai Pustaka, dia dapat tawaran
untuk menjadi pemimpin redaksi majala Pandji Poestaka. Dia tidak lama di
situ, sebab tahun 1932 dia dapat tawaran untuk menjadi pemimpin redaksi
harian Pewarta Deli. Dia berusia 28 tahun, sudah Hoofdredactaur (istilah
Belanda untuk Pemred). Tulisannya diminati orang. Dia bersikap moderat
(lunak) dalam tajuk rencana. Dia nasionalis. Soekarno telah dibuang oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda ke Ende, Flores. Hatta dan Sjahrir dibuang
ke Digul, kemudian ke Banda Naira. PNI yang didirikan oleh Soekarno sudah
bubar. Gerakan kaum nasionalis yang non-koperator terhadap Belanda telah
bungkam. Partai yang bersikap koperator seperti Parindra Dr Sutomo masih
berfungsi dan punya wakil di Volksraad (Dewan Rakyat). Adinegoro membaca
tanda zaman dan memimpin Pewarta Deli dengan berhati-hati, jangan sampai
kena ranjau-ranjau para peraturan kolonial.

Tulisan Adinegoro yang sangat digemari pembaca Medan ialah pemandangan luar
negeri yang disajikannya secara teratur. Dia pandai menerangkan
kejadian-kejadian internasional. Dia jelaskan tujuan politik yang hendak
dicapai oleh Adolf Hitler penguasa Jerman, mengapa Benito Mussolini berperan
di Adyssinia (Ethiopia), arti Kaisar Hirohito dan kaum militer Jepang
mencaplok Tiongkok dan ancaman akan pecahnya Perang Pasifik yang melanda
bangsa Indonesia pada waktunya. Karena Adinegoro belajar kartografi, ilmu
membuat petabumi di Jerman, maka pemandangan luar negeri yang ditulisnya
kerap disertai dengan gambar peta yang dibuatnya sendiri untuk memberikan
lokasi kejadian perang. Menjelang akhir dasawarsa 1930an Pewarta Deli berkat
pimpinan Adinegoro laris di Kesawan, merupakan bahan percakapan di
kedai-kedai kopi.

Adinegoro diakui sebagai intelek tangguh, membikin klub diskusi bersama
tokoh-tokoh seperti Dr Amir, ahli penyakit jiwa, Hamka, wartawan Islam
Pemred Pandji Masyarakat dll. Karena di Jerman dia melihat peneratan ilmu
komunikasi dan propaganda oleh kaum Nazi yang dipimpin oleh Hitler, maka
Adinegoro dalam kumpulan terbatas memberikan ceramah tentang psikologi
massa, peran publisistik, makna propaganda yang dipraktekkan oleh kaum
fascis, supaya kita tidak muda kena pengaruh fascisme.

Di Medan selain disenangi oleh masyarakat Indonesia sebagai warta

[R@ntau-Net] Fw: Yamin Pelopor Sastra Soneta

2004-08-16 Thread RaNK MaRoLa
- Original Message -
From: "Rangkiang"  Copyright © 2004 Media Indonesia Online. All rights reserved.
> Minggu, 15 Agustus 2004 00:00 WIB
>
> METROTV HIGHLIGHT
> --
--
> Maestro
> Sabtu, 21/08/'04; 21:05
>
> Yamin Pelopor Sastra Soneta
>
> KETOKOHAN Muhammad Yamin memiliki peran penting pada masa awal dan setelah
> perjuangan kemerdekaan Indonesia. Yamin dikenal sebagai sastrawan, tokoh
> pergerakan nasional, sejarawan, dan negarawan. Yamin melahirkan banyak
> pemikiran yang turut mewarnai perjalanan bangsa Indonesia.
>
> Yamin aktif menulis sejak tahun dua puluhan, pada jurnal berbahasa
Belanda,
> bernama Jong Sumatra. Yamin juga menerbitkan karya-karya puisi, esai,
novel
> sejarah, lakon sandiwara, dan pernah menerjemahkan karya sastra asing
milik
> Shakespeare dan Rabindranath Tagore.
>
> Dalam kesusastraan modern Indonesia, Yamin dianggap sebagai pelopor bentuk
> sastra soneta. Karya-karya sastra Yamin yang pernah diterbitkan antara
lain:
> Tanah Air (1922), Indonesia Tumpah Darahku (1928), Kalau Dewi Tara Sudah
> Berkata (1932) serta Ken Arok dan Ken Dedes (1934).
>
> Wawasannya yang luas terhadap sejarah dan kebudayaan Indonesia, juga
> menghasilkan tulisan mengenai Gajah Mada (1945), Tan Malaka (1946),
> Kartenegaraan Majapahit, 6000 Tahun Sang Merah Putih (1958), dan lainnya.
>
> Yamin lahir di Talawi, Sawah Lunto, Sumatra Barat, tanggal 23 Agustus
1903. Ia
> merupakan anak keturunan kepala adat di Minangkabau bernama Usman gelar
> Baginda Khatib. Yamin melewatkan masa pendidikannya di HIS (1918), sekolah
> menengah AMS di Yogyakarta (1927), dan Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta. Ia
> juga pernah belajar di Sekolah Pertanian dan Sekolah Dokter Hewan di
Bogor.
>
> Keterlibatannya dalam pergerakan pemuda secara intensif, mulai saat Yamin
> masih menjadi mahasiswa hukum di Jakarta. Yamin dikenal sebagai ketua
Pengurus
> Besar Jong Sumatra Bond (1926-1928) yang gigih terhadap gagasan persatuan
dan
> kesatuan. Dalam kongres pertama Jong Sumatra tahun 1923, Yamin melontarkan
> pemikiran mengenai kemungkinan bahasa Melayu akan berkembang menjadi
bahasa
> kebangsaan.
>
> Ketika menjadi Ketua Pengurus Besar Indonesia Muda (1928), Yamin aktif
> mendorong pemikiran tentang perlunya Bahasa Indonesia digunakan sebagai
bahasa
> nasional. Pada Kongres Pemuda II, tanggal 28 Oktober 1928, Yamin menjadi
salah
> seorang penyusunan teks Sumpah Pemuda.
>
> Setelah lulus sekolah hukum tahun 1932, Yamin bekerja di kantor advokat
dalam
> bidang hukum Internasional, sebelum menjadi anggota Volksraad atau Dewan
> Rakyat tahun 1938-1942.
>
> Pada masa ini Yamin aktif terlibat dalam kepartaian, antara lain terpilih
> sebagai Ketua Pengurus Besar Partindo (1932-1938), Perpindo atau Partai
> Persatuan Indonesia (1938-1942). Pada masa penjajahan Jepang, Yamin sempat
> bekerja di organisasi pemuda Putra di Jakarta dan terpilih sebagai
Penasihat
> Sandenbu-Sendenka atau Departemen Penerangan.
>
> Ketika Yamin terlibat sebagai anggota Dewan Konstituante BPUPKI atau Badan
> Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, Yamin banyak
> menelurkan gagasan-gagasan penting, di antaranya mengusulkan untuk
> mengikutsertakan Sarawak, Sabah, Malaysia, dan Timor Timur menjadi bagian
> negara Republik Indonesia.
>
> Yamin juga berperan dalam perumusan naskah Persiapan Undang-undang Dasar
1945,
> dan penggagas Piagam Jakarta tahun 1945. Pada masa kemerdekaan Indonesia,
> Yamin termasuk dalam Front Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka yang
> beroposisi keras terhadap jalur diplomasi, yang dilakukan kabinet Sjahrir.
>
> Oposisi yang dilakukan Yamin dengan FPP, sempat menjatuhkan Kabinet
Sjahrir.
> Ketika Kabinet Sjahrir kembali dibentuk, Muhammad Yamin dijatuhi hukuman
empat
> tahun penjara. Tahun 1948, Yamin mendapatkan grasi dari Presiden Soekarno
dan
> dibebaskan. Yamin kemudian diangkat sebagai penasihat Delegasi RI dalam
KMB
> atau Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Belanda.
>
> Dalam perjalanan politiknya, Yamin pernah menduduki jabatan Menteri untuk
> beberapa kali, di antaranya; Menteri Kehakiman (1951), Menteri Pendidikan
dan
> Kebudayaan (1953-1955), Menteri Negara (1957-1959); Menteri Sosial
Kultural
> (1959), Menteri Ketua Dewan Perancang Nasional (1960-1962), Wakil Menteri
> Pertama koordinator Bidang Khusus merangkap Menteri Penerangan
(1962-1963).
>
> Menikah dengan Raden Ayu Siti Sundari, Yamin dikaruniai seorang anak,
Rahadian
> Yamin, yang kini keduanya telah wafat. Tanggal 17 Oktober 1962, Yamin
> meninggal dunia dan dikebumikan dengan upacara kenegaraan di samping makam
> ayahandanya, di pekuburan, Punding, Sawahlunto, Sumatra Barat.(M-3)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
___

[R@ntau-Net] Fw: Bapucuak Bulek Baurek Tunggang

2004-08-16 Thread RaNK MaRoLa
- Original Message -
From: "Rangkiang"  Copyright © 2004 Media Indonesia Online. All rights reserved.
> Minggu, 15 Agustus 2004 00:00 WIB
>
> METROTV HIGHLIGHT
> --
--
> Periscope
> Sabtu, 21/08/'04; 13:05
>
>
> Bapucuak Bulek Baurek Tunggang
>
>
> BAPUCUAK Bulek Baurek Tunggang, secara harfiah dapat diartikan sebagai
> pengangkatan datuk. Acara pengangkatan datuk inilah yang akan ditampilkan
> dalam Periscope Sabtu, 21/08/'04.
>
> Penghulu atau datuk, dalam struktur masyarakat Minang, Sumatra Barat,
memegang
> peranan penting. Datuk adalah seorang yang dituakan dan dihormati di
nagari.
>
> Seseorang yang telah diangkat sebagai penghulu atau datuk, oleh anak-anak
> kemenakannya, maka akan makin berwibawa dan disegani jika mampu memimpin
diri
> dan keluarganya. Karena, seorang penghulu atau datuk, juga harus menjadi
suri
> teladan bagi keluarga besarnya maupun di lingkungannya.
>
> Datuk atau penghulu, bisa seseorang yang sehari-hari tidak tinggal atau
> menetap di luar komunitasnya (di luar Sumatra Barat). Karena faktor-faktor
> tertentu, maka oleh keluarga besarnya dia ditunjuk menjadi datuk di
> kampungnya.
>
> Biasanya, ritual pengangkatan datuk atau penghulu berlangsung sangat
meriah.
> Bukan hanya dengan makanan yang beraneka ragam, namun juga dengan diwarnai
> aneka kesenian lokal.
>
> Keluarga besar datang dari banyak penjuru daerah, dari mulai ninik mamak
> hingga anak, cucu, dan cicit. Semuanya berkumpul untuk mengikuti upacara
> ritual pengangkatan datuk keluarga itu.
>
> Selain keluarga besar, biasanya juga diundang para tetangga di kampung,
tetua
> adat di kampung maupun para sahabat di kampung, datang untuk menyaksikan
acara
> adat keluarga itu.
>
> Bagaimana unik dan meriahnya acara pengangkatan datuk atau penghulu itu?
> Saksikan acaranya secara lengkap yang berlangsung di Koto Gadang, Bukit
> Tinggi, Sumatra Barat ini, hanya di tayangan Periscope edisi Sabtu,
21/08/'04
> hanya di Metro TV. (M-3)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Jejak Hatta di Belantara Simulakra

2004-08-17 Thread RaNK MaRoLa
http://www.mediaindo.co.id/cetak/berita.asp?id=2004081300421520
Jum'at, 13 Agustus 2004
OPINI



Jejak Hatta di Belantara Simulakra
Toto Suparto, Peserta Program Pascasarjana Ilmu Religi dan Budaya
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PADA tanggal 14 Agustus 1902. Sebuah rumah kayu bertingkat dua berdiri kukuh
di Desa Aur Tajungkang di Bukit Tinggi. Satu kota yang membelah Ngarai
Sianok, tempat di mana desir air muncul dari celah bebatuan ibarat senandung
musim panen. Satu kota yang dirapati pegunungan, antara lain Merapi dan
Singgalang. Satu kota yang kelak dikenang banyak orang karena di rumah kayu
tadi pasangan Saleha dan Muhammad Djamil melahirkan seorang bayi yang
kemudian diberi nama Mohammad Hatta.

Delapan bulan kemudian, Hatta yang terlahir dari perpaduan pemuka agama dan
saudagar, mesti kehilangan seorang ayah. Muhammad Djamil meninggal, tetapi
Hatta tetap berlimpah kasih sayang dari ibu, kakek, nenek, dan
paman-pamannya. Dari nenek Aminah yang dikenal keras itu Hatta memperoleh
pelajaran keteguhan hati. Kakek Ilyas Baginda Marah menularkan ilmu
perniagaan. Paman Mak Etek Ayub membimbing Hatta hidup di Betawi, sampai
akhirnya melanjutkan pendidikan ke Belanda.

Orang-orang yang melimpahkan kasih sayang itu acapkali menyebut Hatta kecil
sebagai anak cie pamaenan mato, anak yang pada dirinya terpendam kebaikan,
dan perangainya mengundang rasa sayang. Kelak, Hatta menabung kebaikan
sampai akhir hayatnya (1980) sehingga mengundang rasa hormat rakyat
Indonesia.

***

Pada tanggal 14 Agustus 2004. Jejak-jejak Hatta selayaknya ditelusuri ulang
saat bangsa Indonesia sedang mencari seorang pemimpin untuk lima tahun ke
depan. Pada hari kelahiran Hatta adalah saat tepat menelusuri jejak-jejak
itu. Bukan sekadar di bangunan fisik sekaligus sebagai bukti sejarah, tetapi
bisa juga dari sejumlah tulisannya yang meninggalkan jejak pemikiran
gemilang. Begitupun segala tindak-tanduknya yang terekam oleh orang-orang
dekatnya lewat serangkaian catatan mereka.

Hatta yang berpendidikan Belanda bukan berarti mengusung pergaulan bebas ala
Barat. Ia tetap Hatta yang menyelaraskan tindak-tanduknya, bahkan perjuangan
dan cita-citanya, dengan tuntutan Islam. Ia dibesarkan dengan ajaran-ajaran
Islam, tetapi bukan tipe muslim fundamentalis. Sebagai seorang muslim maka
tugas utamanya adalah membela Tanah Air, bangsa dan masyarakat, walau upaya
pembelaan itu harus dibayar dengan pengasingan di Digul dan Banda.

Tentang keislamannya itu, cendekiawan Nurcholish Madjid pernah menggambarkan
penampilan Hatta seperti seorang sufi yang ditandai dengan sikap tulus
ikhlas, sederhana, rendah hati, dan kedalaman berpikir. Gambaran ini persis
seperti ingatan kebanyakan warga Bukit Tinggi terhadap tokoh kebanggaan
mereka; arif, hemat, santun, dan sederhana.

Ketulusannya itu bisa dibaca dalam beberapa kisah, seperti pada buku
Indonesia Merdeka: Biografi Politik Mohammad Hatta karya Mavis Rose, yang
salah satu bagian menceritakan perbedaan pandangan antara Hatta dan
Soekarno. Namun perbedaan itu tak mengurangi nilai persahabatan. Terbukti,
ketika suatu hari pada tahun 1970, ketika Guntur (putra sulung Soekarno)
kebingungan mencari wali nikah, maka Soekarno menyebut nama Hatta. Guntur
tentu kaget. Kata Soekarno menghapus kekagetan itu, Hatta bisa mencaci-maki
dirinya tentang kebijakan politik, tetapi dalam kehidupan pribadi mereka
seperti saudara kandung. Betul saja, tatkala Guntur meminta, Hatta langsung
menyatakan bersedia. Hatta pula yang mengunjungi Soekarno tatkala sakit, dan
dua hari kemudian Soekarno meninggal dunia.

Dalam otobiografi lainnya tergambarkan keluguan Hatta. Ada sebuah cerita,
teman-temannya di Belanda berniat untuk menjebak Hatta yang terkesan
puritan. Disodorkannya gadis Polandia yang dikenal sebagai sosok
menggetarkan lelaki mana pun. Mereka mengatur kencan di sebuah kafe
romantis. Lantas apa hasilnya? Gadis Polandia itu mengeluh, 'Dia itu
pendeta, bukan laki-laki.' Sebab, Hatta hanya 'melayani' makan malam
kemudian berpisah.

Bagi Hatta lebih bagus menghabiskan waktu dengan buku ketimbang seorang
gadis. Tak mengherankan ketika diasingkan ke Banda, Hatta mengusung 16 peti
berisi buku-buku. Setiap hari sedikitnya lima jam pada pagi hari ia habiskan
untuk membaca dan menulis. Sore harinya tak pernah absen untuk
berjalan-jalan seputar Pulau Banda sehingga kemunculan Hatta ini sering
dijadikan pertanda jam oleh pekerja kebun. Kebiasaan membaca dan menulis itu
membangun ketajaman analisis. Inilah yang disebut-sebut kedalaman berpikir.
Para cendekiawan melihat Hatta memberikan perhatian lebih terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan.

Produktivitas dalam menulis memudahkan seseorang untuk membaca jalan pikiran
Hatta. Dari tulisannya Demokrasi Kita bisa terbaca sikapnya untuk tidak
menjadi politikus tersesat, yakni para politikus yang menjadikan partai
sebagai tujuan dan negara sebagai alat. Baginya partai merupakan wujud
kedaulatan rakyat. Polit

[R@ntau-Net] Menhir Buktikan Kebudayaan Maek Lebih Tua dari Minangkabau

2004-08-18 Thread RaNK MaRoLa
Jum'at, 02 Juli 2004 17:30 WIB
KEBUDAYAAN

PADANG--MIOL: Penemuan beberapa batu bertulis (menhir) yang diduga dibangun
sejak awal abad ke-5 Masehi membuktikan kebudayaan masyarakat Nagari Maek,
Kecamatan Bukit Barisan, Kabupaten 50 Kota, Sumbar lebih tua dibanding bukti
tertulis kerajaan Minangkabau di Pagaruyung.

"Berdasarkan kajian beberapa ilmuwan asing yang meneliti kebudayaan
Masyarakat Maek, Bukit Barisan, ternyata daerah tersebut merupakan pusat
perdagangan dan kebudayaan sejak awal abad ke lima lalu," ujar Bupati 50
Kota dr Alis Marajo di Payakumbuh, Jumat.

Menurut dia, Pemda bakal membebaskan tanah sekitar penemuan lima menhir
bukti sejarah kebudayaan tertua dan pusat perdagangan di Sumatera tengah
tersebut guna membangun pusat wisata terbuka.

Sosialisasi dan penggalian nilai kebudayaan melalui kegiatan wisata,
diharapkan mampu meningkatkan minat dan kebanggaan masyarakat melestarikan
norma sosial budaya yang bertahan sejak masa lampau itu.

Ia menjelaskan, tulisan di menhir tersebut menggunakan Aksara Negara, satu
dari lima tulisan yang umumnya terdapat di berbagai peninggalan sejarah di
seluruh Indonesia.

Pada menhir yang terbuat dari batu alam setinggi 1,2 meter dari permukaan
tanah berbetuk balok ukuran 0,5 meter tersebut terdapat penjelasan tentang
tapal batas dan nama daerah Maek.

Karena diduga pada daerah ini merupakan suatu pasar pada zaman dahulu, maka
menhir tersebut ibarat tugu dan simbol-simbol tertentu seperti yang umum
pada perempatan jalan, tambahnya.

Pelestarian peninggalan sejarah di Maek diharapkan bakal menjadi awal
penggalian dan penelusuran menuju berbagai peninggalan sejarah lain yang
tersebar di daerah itu hingga ke kawasan Candi Takus, Kabupaten Kampar,
Riau. (Ant/O-1)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Fw: Tuhan Tajebak Kato "Maha"

2004-08-19 Thread RaNK MaRoLa
Ambo raso, postingan sarupo iko cukuiklah masuak di milis uda Wady (Urang
Awak) dan milis
tampek mbuang sampah di MN.

Ambo ndak baitu banyak paham mengenai agamo, tapi sarancaknyo mangaji
dululah masalah
agamo sabalum mambuek opini nan sarupo iko.

(Antah kok pengen jadi Seleb)

- Original Message -
From: "Wady Afriadi" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, August 19, 2004 7:15 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Fw: [Urangawak] Tuhan Tajebak Kato "Maha"







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Hasil Polling tentang Pemurtadan di web surau

2004-08-19 Thread RaNK MaRoLa
Ephi nan di padang, gimano perkembangan dari project dibawah ini (dalam 4 tahun 
ini)..
 

Joshua Project 2000 - Unreached People Profile 
Minangkabau (Padang) 
Click here for updated Joshua Project profile. 


  Register your commitment to this people 
  Ministry commitment and activity registrations are now being handled on the 
Joshua Project website.
  You will be transferred to the Joshua Project registration form. 


Click here to view the Data Background, Field Definitions and Instructions on how to 
submit updates. 

People Group Information (Source PIN): Country:  Indonesia  
  State / Province / Island:  Sumatra  
  Language Spoken:  Minangkabau  
  Population of People in this Country:  7,500,000  
  Population of Language Speakers in the World:  7,800,000  
  % Christians of this People in this Country:  0%  
  # of Evangelicals of this People in this Country:  400  
  % Evangelicals of this People in this Country:  0%  
  Latitude, Longitude:  -0.3390, 100.5721  
  GMI Map Code:  MPU-IDN-EPY  
  ROPAL Code:  MPU00  
  Affinity Block Name:  Malay Peoples  
  People Cluster:  Minangkabau  
  Race Code:  MSY44k  
  Original Joshua Project List:  Yes  
  Updated Joshua Project List:  Yes  


Additional People Group Information: Complete Bible:  No  
  New Testament:  1995  
  Bible Portions:  1980  
  Jesus Film:  Yes  
  Christian Radio Broadcast:  FEBC  
  Audio Recording of Gospel:  Yes  


Bethany WWW Profile: http://www.ksafe.com/profiles/p_code/1541.html 

Links to related Information, Profiles or Photos: URL  Type  Source / Title  
  http://www.ksafe.com/profiles/p_code/1541.html  Profile  Bethany World Prayer 
Center
 
  http://www.prescms.org/profiles.html  Profile  Presbyterian Center
 
  http://www.seamist.org/targeted.htm  Profile  SEAMist
 
  Additional information may be available at Caleb Project  


Others Involved with this Group: * Activity  Responses  
  Not Available  
 


  Register your commitment to this people 
  Ministry commitment and activity registrations are now being handled on the 
Joshua Project website.
  You will be transferred to the Joshua Project registration form. 


  AD2000 Home | AD2000 Peoples Lists | Updated Joshua Project profile. | 
Commitment Registration 
  Updated: 11/19/2003
 


- Original Message - 
From: "Ephi Lintau" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>; <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, August 19, 2004 11:40 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Hasil Polling tentang Pemurtadan di web surau


Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke:
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] AWasin Terus : Kristenisasi

2004-08-19 Thread RaNK MaRoLa
Minangkabau Christian Videos
The addresses of where you may buy a video in the Minangkabau language are
with the list of addresses of the producers and distributors. The producers
and distributors of a video are listed after the title of the video. For
example, the first video below "Jesus" may be bought from The Jesus Film
Project. If you have any questions, please contact [EMAIL PROTECTED]

Jesus ~ Jesus Film Project

The Minangkabau: Finding True Peace ~ Create International


Suplliers of Minangkabau Christian Videos



Create International
Create International
P.O. Box 6075
East Perth W.A. 6892
Australia
Tel: 61-8-9221-1217
Fax: 61-8-9325-1830
http://www.createinternational.com/
[EMAIL PROTECTED]
The Minangkabau: Finding True Peace is a dramatisation of the Prodigal Son
parable in the Minang language shot in scenic West Sumatra. (25 minutes.)

http://christianvideos.org/minangkaban_videos.html





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] manuskrip tentang indro puro

2004-08-22 Thread RaNK MaRoLa
Minggu, 22 Agustus 2004
Naskah Kuno, Masih adakah yang peduli

Laporan : lhk

Sebuah simposium internasional tentang pernaskahan Nusantara berlangsung di
Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta, akhir
Juli lalu. Walau sederhana, simposium ini berhasil mengumpulkan para filolog
internasional dan nasional. Sebuah manuskrip panjang dipamerkan di Wisma
Syahida, Jakarta, 26-28 Juli lalu. Sayang, tak semua orang bisa menyaksikan
manuskrip yang dikenal dengan Ranji Melayu Tinggi, Ranji Tinggi Indrapura
Manuskrip berupa gulungan kertas berukuran 507 X 57,2 cm, ini hanya bisa
dinikmati peserta simposium internasional Pernaskahan Nusantara VIII' dan
Konggres Masyarakat Pernaskahan Nusantara III .

Manuskrip tadi merupakan naskah nusantara terpanjang, saat ini. Ia merupakan
dokumen tertulis tentang kerajaan Usali, Kesultanan Indrapura. Ia berisi
uraian silsilah keturunan raja-raja dan sultan Indrapura di Kabupaten
Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat. Manuskrip tadi Disimpan dalam
sebuah tabung yang terbuat dari seng-plat berwarna coklat tua dengan ukuran
panjang 65 Cm dan diameter 10 Cm. Dalam manuskrip tersebut ada tulisan
aksara Arab dab Arab Melayu dengan hiasan garis-garis tebal bercabang-cabang
sampai keujungnya yang berbentuk lingkaran dengan tyinta warnna merah,
hitam, biru dan hijau.

''Ada sebanyak 203 buah lingkaran yang terdapat dalam manuskrip tersebut,
serta tujuh cap stempel dibeberapa tempat sepanjang naskah,'' kata Emral
Djamal Dt Rajo Mudo, yang tampil sebagai pembicara dalam simposium ini.
Pengamat budaya tradisi di Sumatera Selatan ini mengungkapkan bahwa kalau
dilihat secara keseluruhan garis-garis dan lingkaran tersebut membentuk
semacam pohon bercabang dengan dahan dan ranting-rantingnya. Di setiap
lingkaran akan tertulis nama atau gelar keturunan-keturunanya. Manuskrip
ini, sekarang disimpan oleh Sutan Boerhanoeddin, Gelkar Sutan Firmansyah
Alamsyah. Tak mudah membawa manuskrip itu ke Jakarta, sekalipun dimanfaatkan
untuk pengkajian ilmiah selama berlangsung simposium. Dr Oman Fathurahman,
penyelenggara simposium, mengaku harus melakukan pendekatan yang lama untuk
bisa meyakinkan bahwa naskah itu penting untuk ilmu pengetahuan. ''Hampir
dua tahun saya melakukan pendekatan,'' cerita dosen Universitas Islam
Negeri, Syarif Hidayatullah. Simposium itu sendiri dihadiri tak kurang dari
100 ahli pernaskahan kuno baik dari dalam negeri maupun dunia internasional.

Penyelenggaraanya didukung penuh Masyarakat Pernaskahan Nusantara (Manassa)
dalam Simposiumnya, C-DAT Tokyo University of Foreign dan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Walau dihadiri ilmuwan internasional,
jangan membayangkan Wisma Syahida setaraf dengan Golden Ballroom Hotel
Bintang Lima yang biasa digunakan untuk seminar bertaraf internasional.
Wisma ini berada di dalam kompleks UIN Jakarta. Jangan membayangkan seminar
ini akan dipadati karangan bunga dan sponsor. Kesederhanaan, tak menyurutkan
niat para peserta dan pembicara seminar hadir ke wisma ini. Tampil sebagai
pembicara, antara lain, Prof Dr MC Rickles (Melbourne University); Dr Yumi
Sugahara (C-Dats), Pro Dr Henri Chambert-Loir (EFEO, Paris), Satsuki Kato BA
(Tokyo University), Dr Dick van der Meij (leiden), dan Dr Uli Kozok (the
University of Hawai'i at Manoa.

Dari dalam negeri, antara lain Rektor UIN, Prof Dr Azyumardi Azra, Prof Dr
Harimurti Kridalaksana (UI), Dr Uka Tjandrasasmita dan Dr Jamhari Makruf
(UIN Jakarta), Drs Supardjo M Hum (Yayasan Sastra Solo), Drs M Yusuf M Hum
(Unand Padang) dan Drs Ali Akbar (Balitbang Agama Depag RI). Sorang filolog
University of Hawai'i at Manoa, Dr Uli Kozok, mengaku bangga bisa ikut
simposium ini. ''Melalui forum ini, kita bisa membahas semua persoalan
secara utuh,'' kata Uli. Pada simposium itu, ia mempresentasikan temuannya
mengenai naskah kuno, yang usianya diperkirakan lebih tua dibandingkan
dengan Hikayat Raja Pasai. Naskah tadi diketemukan di desa Tanjung Tanah,
Kerinci, Jambi. Naskah bertajuk Kitab Undang-undang Tanjung Tanah ini,
ditulis diatas kertas daluang (kertas Jawa) dengan menggunakan sejenis
aksara pascaPalawa praIslam.

Tulisan pada naskah itu hampir mempunyai kesamaan dengan aksara Melayu zaman
Adityawarman. Temuan Uli, diperkirakan akan meruntuhkan teori yang selama
ini berkembang bahwa Hikayat Samudera Pasai merupakan karya sastra Melayu
tertua, untuk saat ini. Sebagai negara yang kaya dengan budaya dan tradisi,
Indonesia juga dikenal sebagai negara yang memiliki banyak naskah kuno.
Banyak kalangan yang belum menyadari manfaat dari dokumen kuno tadi. Tak
mengherankan, banyak dokumen-dokumen kuno yang hilang, dan kemudian
ditemukan di sejumlah musuem di sejumlah negara. ''Banyak naskah kuno yang
berada ditangan orang pribadi yang sangat sulit bisa
dipertanggungjawabkan,'' ujar Oman. Karena menjadi milik pribadi, tak mudah
bagi publik atau kalangan ilmuwan mengetahui atau membaca isi naskah kuno
tadi.

Studi naskah kuno jauh tertinggal bila dibandingkan disiplin ilmu-ilm

[R@ntau-Net] Mohon Ma'af (Reminder Postingan Agus Salim di Kompas)

2004-08-22 Thread RaNK MaRoLa
Mohon Maaf,

Untuak mamak2 mbo yang terhormat, jikok ado nan agak tapakiak dek Postingan
ambo
tentang Agus Salim nan di Kompas, ambo mohon maaf sagadang2nyo. karano ambo
liek
postingan tersebut lumayan gadang juo, tapi kalau di riject sayang juo,
tapaso ambo
lapehkan juo di palanta ko.

Terkhusus untuak mak Sati, mohon maaf kamanakan nan man cckannyo, baitu juo
untuak
mak Band nan sadang malawik kini.

Wassalam,

Nofend, St. Mudo





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] TERTUNDUK DI SIMPANG JALAN

2004-08-23 Thread RaNK MaRoLa

Koleksi Diskusi Isnet (Januari 1997): Sech Ahmad Khatib

Sech Ahmad Khatib
Dr. H. K. Suheimi (bunda@)
Thu, 16 Jan 1997 05:33:53 +0700

TERTUNDUK DI SIMPANG JALAN
Oleh : Dr.H.K.Suheimi

Disini, di tempat ini, di sebuah simpang, di Koto Gadang, di tempat mobil
menunggu penumpang, di sini banyak orang berlalu lalang, namanya di tengah
simpang dan disini pulalah saya tertunduk dan terduduk, terpana
menyaksikan sebuah nama, nama besar yang sering saya dengar, nama besar
yang mengharumkan nama Indonesia di seantero dunia, mengharumkan ranah
minang dan khususnya mengharumkan nama Koto Gadang. Namanya di abadikan
di sebuah jalan di simpang, di depan mesjid yang antik, nama itu telah
terukir di hati ini, ialah nama "Sech Ahmad Khatib". Siapa yang tak kenal
dengan nama ini, dari tangannya lah banyak terlahir pemimpin-peminpin
bangsa, dari tangannyalah banyak terlahir ulama-ulama dan
pembaharu-pembaharu Islam, baik di Indonesia maupun di Malaysia.
Kiai Haji Hasyim Ansary adalah adalah belajar dari dia, dan kita kenal
Kiai inilah pendiri NU. Kia Haji Ahmad Dahlan adalah muridnya yang
mendirikan Muhammadiayah di Jokya. Haji Agus Salim yang juga keponakan
dari Sech Ahmad Khatib, sebelumnya beliua menerima didikan di negeri
Belanda, dan bertingkah laku ke Barat-Baratan, tapi setelah Haji Agus salim
bertugas di konsulat Jeddah, beliau belajar dengan mamaknya Sech Ahmad
khatib, disinilah terjadi perubahn yang mendasar dari H.Agus Salim sehingga
beliau menjadi ulama dan panutan serta sebagai pendiri PSSI atau Parta
Syarika Islam Indonsia.
H.Sulaiman Rasuli, yang terkenal dengan julukkan "inyiak canduan"
adalah murid Sech Ahmad Khatib. Beliau adalah pendiri PERTI dan beliau
pernah memimpin Konstituante dalam pemerintahan Presiden Sukarno.
H.Ibrahim Musa yang di kenal dengan nama "Inyiak Parabek" adalah
murid sech Ahmad Khatib. BAnyak lagi tercatat murid=murid beliau yang
lain baik di langkat, deli dan johor Malay sia. Dimanapun murid beliau
berada, disana semua murid jadi pembaharu dan sebagai pemimpin umat.
Beliau jadi besar, beiua jadi termasyhur berkat ketajaman dan keluasan
fikirannya, dan karena tutur bahasanya yang halus dan menawan, juga
karena tulisan-tulisannya yang di tulis dalam bahasa Arab dan juga ada yang
dalam bahasa Indonesia. Saya ingin mengenal beliau lebih dekat. DAri
riwayat dan sejarah yang saya baca tertulis bahwa Sech AhmadKhatib lahir
pada tahun 1860 (1276 H) di Koto Gadang. Beliau berasal dari keluarga yang
taat beragama dan sekali gus kuat berpegang pada adat. Ketika berusia11
tahun beliau telah di bawa ayahnya Abdullatif belajar ke Mekkah. Pada usia
sekitar 16 tahun, beliau sempat kembali ketanah air untuk beberapa bulan,
kemudian pada tahun 1976 kembali lagi ke Mekkah memperdalam ajaran agama
dan langsung menetap di sana. Ketika beliau berusia 20 tahun, karena
kehalusan budi bahasa dan penguasaan pengetahuan agamanya, namanya mulai
di kenal di masyarakat Mekkah. Atas dasar ini, beliau diambil menantu
oleh seorang saudagar Mekkah Sech Saleh Kurdi, pedagang dan penyalur
kitab-kitab ke agamaan. Beliau nikah dengan Khadijah.
Sech Saleh Kurdi ini mempunyai hubungan dengan pemerintah kerajaan Arab
Saudi di Mekkah. Suatu ketika Ahmad Khatib dan mertuanya di undang oleh
istana untuk satu jamuan berbuka puasa berssama dengan keluarga kerajaan.
Dan ketika mereka melaksanakan Shalat Magrib berjemaah, dan Syarif, raja,
menjadi Imam. Dalam salah satu bacaan raja terdapat kekeliruan, dan
langsung di luruskan oleh Ahmad Khatib. Setelah Shalat berjemaah
selesai, raja semakin mengerti bahwa Ahmad Khatib adalah seorang pemuda
yang pandai. Latar belakng inilah yang kemudian menempatkan Ahmad Khatib ke
dalam jabatan Imam dan Guru Besar di Mesjid al-Haram, Mekkah. Jabatan
seperti ini merupakan suatu prestasi keagamaan yang tinggi.
Selain memangku jabatan Imam dan Guru besar, Ahmad Khatibpun terkenal
cukup produktif. Beliau menulis dalam bahasa Arab dab bahasa Melayu.
Karya-karyanya ini banyak di terbitkan dengan bantuan dana dari sang
mertua selaku distributos kitab-kitab ke agamaan.
Walaupun Ahmad khatib tidaksempat pulang ke Indonesia, beliau tetap
seorang tokoh pembaharu di Sumatera Barat pada dekade awal abad ke 20.
Pikiran-pikirannya disebar luaskan ke Tanah Air, baik melalui
buku-bukunya maupun melalui mereka yang datang ke Mekah untuk beribadat
haji dan kemudian menyempatkan diri belajar kepadanya. Setelah mereka
kembali ke Tanah Air, mereka menjadi guru-guru di daerah asalnya
masing-masing. Misalnya yang berasal dari daerah Minangkabau adalah Sech
Jamil Jambek yang masih kita lihat Suraunya sekarang y.i Surau Inyiak
Jambek di dekat PAsar Bawah B.Tinggi. Haji Abdul Karim Amarullah yang
kita kenal dengan Haji Rasul ialah Ayah dari Buya Hamka. Haji Abdullah
Ahmad Sebagai pendiri Sekolah Adabiah dan PGAI. Haji Sulaiman ar Rasuli
di kenal dengan Julukkan Inyiak Canduang sebagai pendiri Perti. Haji Ibrahim
Musa yang di kenal dengan Inyiak Parabek. Dan keponakan beliau sendiri
yaitu Haji Agus Salim sebagai pendiri P

[R@ntau-Net] Liputan6 SCTV 23/8/04

2004-08-23 Thread RaNK MaRoLa
http://www.liputan6.com/s.php

23/8/2004 21:54 - Sejarah politik di Sumbar, pemenang pemilu selalu adalah
partai atau kandidat yang didukung massa Muhammadiyah. SBY-Kalla dianggap
berpeluang mendapat dukungan massa Muhammadiyah ketimabang Mega-Hasyim.



Sejarah politik di Sumbar
>>>

Liputan6.com, Padang: Penentu kemenangan Pemilihan Presiden putaran kedua di
Sumatra Barat berada di tangan massa Muhammadiyah. Kandidat yang berhasil
memikat hati warga Muhammadiyah diprediksi bakal unggul di Sumbar.
Alasannya, Sumbar dikenal sebagai kantung massa Muhammadiyah. Menurut Gatut
Priyo Widodo--pengamat politik Sumbar--massa Muhammadiyah akan memilih
pasangan Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres mendatang. "Muhammadiyah
lebih memilih SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) dari pada tokoh Nahdlatul Ulama
yang direpresentasikan Hasyim," tutur Gatut di Padang, Sumbar, baru-baru
ini.

Keyakinan massa Muhammadiyah mempengaruhi perolehan suara di Sumbar bukan
tanpa dasar. Setiap pemilu, partai dan kandidat yang mewakili unsur
Muhammadiyah selalu menang di Sumbar. Pasangan Amien Rais-Siswono Yudo
Husodo, misalnya. Pasangan ini memperoleh suara terbesar yakni sekitar 36
persen di Sumbar. Maklum, Amien adalah tokoh Muhammadiyah yang juga mantan
ketua organisasi kemasyarakatan Islam itu. Sementara kubu Wiranto-Salahudin
Wahid menempati posisi kedua dengan perolehan suara 29 persen lebih,
dibayangi duet SBY-Kalla dengan 25 persen suara. Sedangkan pasangan
Mega-Hasyim berada di urutan keempat dengan selisih yang cukup jauh.

Sementara pada Pemilu Legislatif, Partai Golkar merajai perolehan suara
dengan 28,7 persen. PAN bertengger di tangga kedua dengan perolehan sekitar
14 persen suara. Dua partai ini mengulang sejarah perolehan mereka dalam
Pemilu 1999 yang juga dijuarai Partai Golkar dan PAN menduduki posisi runner
up. Pengulangan ini tidak tercermin pada perolehan suara Partai Persatuan
Pembangunan yang pada 1999 menduduki urutan ketiga.

Posisi partai berlambang Kabah digantikan Partai Keadilan Sejahtera yang
mampu meraih sekitar 11,8 persen suara. PPP berada di urutan selanjutnya
dengan perolehan sekitar 11,7 persen suara. Tempat kelima diisi Partai Bulan
Bintang dalam rentang yang cukup jauh dengan PPP. Sementara PDIP tidak dapat
terlalu banyak unjuk gigi dengan hanya memperoleh suara tiga persen
lebih.(YAN/Tim Liputan 6 SCTV)
---

23/8/2004 21:48 - Penghasilan War dari memungut barang-barang bekas tidak
menaikkan derajat kehidupan keluarganya. Di pundak pemimpin mendatang, War
ingin berharap ada perbaikan ekonomi.

Keluhan hati seorang pemulung
>>>

Liputan6.com, Padang: Ketika keriuhan kampanye berlangsung, calon calon
presiden selalu mengembar-gemborkan misi pembangunan untuk rakyat kecil.
Ironisnya, nasib rakyat kecil tetap terpuruk. War, salah seorang contoh
sosok kaum papa. Hampir enam tahun ia hidup di Padang, Sumatra Barat,
sebagai pemulung. Sebelum menjadi pemulung, War sempat bekerja sebagai kuli
di toko bangunan dan tukang becak. Tapi, penghasilan dari pekerjaan tersebut
tidak juga mampu menghidupi istri dan lima anaknya.

War hanya bisa pasrah. Dia setiap hari mengumpulkan barang-barang bekas.
Setelah dipilah, barang itu dijual kepada pengumpul. Keuntungan yang
diperoleh hanya Rp 15 ribu per hari. Padahal beban War sangat berat. Selain
untuk mengebulkan asap dapur, ia juga harus memikirkan kebutuhan sandang
keluarganya. Dampaknya, tak seorang pun anak War bersekolah.

Di pundak sosok pemimpin baru-lah War berharap banyak. Dia ingin presiden
terpilih bisa memulihkan perekonomian rakyat menjadi lebih baik. Utamanya,
harga kebutuhan-kebutuhan pokok murah sehingga War sekeluarga bisa hidup
sedikit mapan.(AIS/Kawian)
---

23/8/2004 20:39 - Pemahaman Islam yang menjadi dasar kehidupan di Sumatra
Barat tercoreng maraknya kasus korupsi oleh pejabat pemerintah daerah dan
anggota DPRD setempat. Pemimpin baru diharapkan bisa membersihkan negara
dari koruptor.

Sumbar tercoreng maraknya kasus korupsi
>>>

Liputan6.com, Padang: Pada masa perjuangan bangsa merebut dan mempertahankan
kemerdekaan Sumatera Barat dikenal sebagai daerah asal orang-orang cerdik
pandai. Sebut saja tokoh proklamator RI Mohammad Hatta atau Syafruddin
Prawiranegara, Presiden Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI). Andai
masih hidup, mereka pasti prihatin dengan nasib Sumbar saat ini. Dalam
beberapa bulan terakhir sejumlah pejabat Legislatif dan Eksekutif di
pemerintahan setempat menyandang gelar baru. Menjadi tersangka.

Perkara hukum di Sumbar bukan main-main. Sedikitnya, 43 anggota DPRD Sumbar
divonis bersalah menyelewengkan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
senilai Rp 4,9 miliar. Vonis hakim dibuat bukan hanya berdasarkan aturan
yuridis tetapi juga filosofis dan sosiologis masyarakat Ranah Minang [baca:
Lima Terdakwa Kasus Korupsi DPRD Padang Dilantik].

Naluri mengerogot

[R@ntau-Net] Tradisi basuluak

2004-08-23 Thread RaNK MaRoLa
Apakah benar, banyak urang tabaliak kaji dek karano basuluak?
Terutamo bagi nan alun sanggup, alias nan mudo2.

mohon tanggapannya dari mamak2


Tradisi basuluak

Liputan6.com, Tanah Datar: Ruangan dalam masjid itu terbagi beberapa bilik
berukuran satu kali 1,5 meter. Masing-masing diisi orang yang duduk bersila
dengan mulut yang tak pernah berhenti berzikir. Penuh konsentrasi. Yang
lelaki menutup kepalanya dengan selendang, para wanita bermukena. Kebiasaan
ini ada selama Ramadan di Kecamatan Salimpaung, Kabupaten Tanah Datar,
Sumatra Barat. Masyarakat setempat biasa menyebutnya basuluak.

Sebenarnya tradisi semacam basuluak di Tanah Datar juga ada di beberapa
daerah lainnya, terutama yang menganut tarekat Naqsyabandiah. Namun, jika
tarekat yang dilakukan biasanya berlangsung sepanjang hari di dalam masjid,
basuluak berlangsung di dalam kamar-kamar darurat yang dibuat dalam masjid
atau musala.

Peserta basuluak biasa menghabiskan hari-harinya dengan berzikir seraya
berdoa kepada Allah SWT. Biasanya digelar seusai salat subuh hingga pukul
14.00 WIB. Kemudian dilanjutkan seusai salat asar. Waktu istirahat buat
mereka cuma dua jam, yaitu sejak jam 14.00 WIB hingga masuk salat asar.

Basuluak dipimpin seorang imam yang disebut mursyid atau khalifah. Dia
berwenang memutuskan seseorang bisa mengikuti basuluak atau tidak. Jadi, tak
sembarang orang bisa mengikuti ritual ini. Selama basuluak, para peserta
cuma berzikir, berzikir, dan berzikir; sekaligus berdoa. Ini sudah menjadi
salah satu syarat peserta suluak. Makanan dan minuman untuk buka puasa dan
sahur disediakan oleh keluarga masing-masing peserta atau warga sekitar
masjid yang menerima pesanan. Peserta basuluak tak hanya berasal dari
Sumbar, tapi juga dari Jambi, Pekanbaru, dan Tembilahan.(SID/Aldian)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Selebaran Pilih Megawati beredar di Padang

2004-08-25 Thread RaNK MaRoLa
http://www.kompas.com/utama/news/0408/25/001856.htm
Padang, Kompas Rabu.

Selebaran tanpa sumber tentang ajakan memilih Megawati mulai beredar di
Padang, meski kampanye pemilihan presiden putaran kedua belum memasuki
jadwal yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Selebaran kertas warna kuning dengan judul huruf kapital "MENGAPA SAYA
MEMILIH MEGAWATI? dan diapit dua gambar hati (love) warna hitam bertuliskan
M-H, juga dibagikan kepada wartawan saat jumpa pers rencana deklarasi
koalisi kebangsaan Provinsi Sumbar di Padang, Senin (23/8).

Jumpa pers disampaikan para pimpinan partai yang berkoalisi dalam koalisi
kebangsaan yakni, Ketua DPD PDIP Sumbar, H Djanas Raden, Ketua DPD Partai
Golkar Sumbar, H Leonardy Harmainy, Ketua DPD PPP Sumbar, H Baharuddin R dan
Ketua DPD Partai Damai Sejahtera (PDS) Sumbar, Pdt Hambaretta.

Dalam selebaran itu, disebutkan keberhasilan atau yang telah dicapai oleh
Megawati dalam tiga tahun usia pemerintahannya setelah sebelumnya Indonesia
terpuruk lebih dari 30 tahun.

Hasil yang dicapai itu, antara lain inflasi yang rendah, cadangan devisa
paling tinggi, bunga pinjaman rendah, keamanan makin mantap, kurs dolar AS
baik dan stabil, pengangguran menurun, ekspor terus meningkat.

Selain itu dalam penegakan hukum, banyak anggota DPRD dipecat/dipenjara,
anggota DPR diproses, gubernur dan mantan menteri dipenjara bahkan putra
presiden dibui. Proses seperti itu disebutkan belum pernah dilakukan
pemerintahan-pemerintahan sebelumnya.

Dibagian lain juga dituliskan, demokrasi dan kebebasan paling berharga,
tidak ada lagi demonstran yang ditangkap, koran dibredel dan orang bebas
menyampaikan aspirasi.

Untuk menyongsong masa depan, dituliskan kepercayaan masyarakat sangat
meningkat terhadap Megawati dalam memperbaiki ekonomi, kondisi politik dan
keamanan, penegakan hukum dan peningkatan kesejahteraan.

Berdasarkan kondisi yang telah tercipta tersebut, maka dalam selebaran itu
dihimbau untuk memberi satu kali kesempatan, dimana tiga tahun masa
pemerintahan Megawati baru pada tahap meletakan pondasi, yang sebentar lagi
akan naik.

Beri kesempatan Mega dan Hasyim membangun di atas pondasi yang sudah
diletakkan, demikian tertulis pada akhir selebaran itu.

Sementara itu, berkaitan dengan deklarasi koalisi kebangsaan provinsi
Sumbar, Ketua DPD PDIP Sumbar, H Djanas Raden mengatakan, direncanakan
dideklarasikan di Padang 27 Agustus 2004.

Koalisi kebangsaan, menurut dia, sebagai kerjasama sinergis dan melembagaan
antara partai-partai politik sebagai pilar utama demokrasi dengan memadukan
visi, misi dan program pembaharuan untuk mempercepat kebangkitan Indonesia.

Kemudian, melanjutkan reformasi dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat,
demokrasi, adil, sejahtera, aman, damai, bersih dan bermartabat, katanya.

Tujuan koalisi untuk memenangkan duet Mega-Hasyim pada Pilpres putaran dua,
membentuk pemerintahan pusat dan daerah yang kuat, bersih dan efektif
berlandaskan prinsip profesionalisme dan kebersamaan, tambahnya.(ant/lbk)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Dari Mak Band, Fw: PBaru - Batam

2004-08-25 Thread RaNK MaRoLa
- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, August 24, 2004 8:15 PM
Subject: PBaru - Batam


> 
> Its Okay.
> Kalau kito-kito kaan lah tau. Nepermmain laaah.
> 
> 
> Nan dibawahko buliah di porowaik  ka palanta.
> ---
> 
> Sore cako Selasa 24/8 16:00 ambo lending di Batam setelah
> tabang 50 minik dari PBaru  jo Riau Airline.
> Ambo tabang jo Fokker-50 ba baliang-baliang, nostalgia
> the first Aircraft I flied 1972 was Caltex Fokker-27 nan
> bodynyo samo jo Fokker-50.
> Nan maurus tiket di Pbaru Elthaf dan kamanakan baliau  Oki
> "Sanel" Travel, nan bakantua di airport Simpang Tigo PBaru.
> Tarimo kasi 'Thaf
> 
> Saat iko Selasa 24/8 ambo di Batam.
> Mancigok email  di warnet, rupono ado spam nan 777kb dan 650kb.
> Untuanglah  mbo bukak malalui pop mail ( indak didownload ka pc)
> 
> Firdaus Nasir lah masuak baliak  ka palanta.
> 
> Rencana Rabaa 25/8 isuak ambo "sailing" .
> 
> Salam ka Rantaunetter
> 
> Wass
> mak Ban
> 0812 8672172
> ~






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Amien: "Saya Siap Jadi Gubernur Sumbar"

2004-08-27 Thread RaNK MaRoLa
http://www.mediaindo.co.id/berita.asp?id=46778

Minggu, 22 Agustus 2004 15:56 WIB
POLITIK



Amien: "Saya Siap Jadi Gubernur Sumbar"

PADANG--MIOL: Ketua Dewan Pengurus Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN),
Prof Dr Amien Rais, MA menyatakan siap menjadi Gubernur Sumbar bila telah
manguasai bahasa Minang.

"Saya siap menjadi Gubernur Sumbar, tapi setelah saya bisa berbahasa
Minang," ujarnya di Padang, Minggu, menanggapi pertanyaan wartawan saat
menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) ke-6 PAN di Kota Padang.

Guyonan Amien Rais tersebut langsung disambut gelak-tawa pendukung dan
simpatisan PAN yang telah berkumpul menunggu mantan calon presiden itu
sekitar dua jam dari pukul 09.00 WIB.

Guyonan Amien Rais ini terkait dengan akan berakhirnya jabatan Gubernur
Sumbar periode 1999 - 2004 H Zainal Bakar di mana kini mulai bermunculan
wacana siapa yang layak menduduki posisi orang nomor satu di Sumbar ini.

Amien Rais juga menegaskan bakal tetap melanjutkan perjuangan menegakkan
amanat reformasi karena sudah kepalang "basah". "Ya 'mandi' sekalian di
dalam dunia politik," tambahnya.

Menurut Amien, PAN sudah mencapai kemajuan yang cukup signifikan bila
dibanding pada saat awal perjuangan reformasi yang berhasil menjatuhkan
rezim Orde Baru.

Pada masa Pemilu 1999 lalu, PAN hanya mampu mendapat tujuh persen suara dan
pada saat pilpres 5 Juli lalu, bahkan mampu mencapai 15 persen.

Ia mengatakan, sangat salah bila ada pihak lain yang mengatakan perolehan
suara PAN pada Pemilu lalu menurun karena perolehan kursi PAN di parlemen
pusat masih menempati urutan lima besar.

"Kondisi itu menunjukkan PAN telah merata diseluruh wilayah Indonesia. Meski
hanya menempati nomor urut tujuh, perolehan kursi di parlemen pusat lebih
besar dibanding PKB yang terpaut suara 1,8 juta dan PKS yang terpaut hingga
lima juta suara," ujarnya.

Kabanggaan lain yang makin membuat PAN bisa bertahan di pentas politik,
adalah kemenangan di Sumatera Barat dengan prolehan suara 36 persen dan di
Nangroe Aceh Darussalam hingga 58 persen.

Kemenangan pada dua daerah itu, tambahnya, menurut sejumlah pihak merupakan
indikasi bahwa pemilih PAN itu rata-rata berasal dari golongan yang cerdas
dan dapat berpikiran jernih.

Pada kesempatan itu, Amien mengungkapkan rasa terima kasihnya dengan
berkunjung langsung pada masyarakat Sumbar dan Aceh, yang diperkirakan
sekitar satu atau dua minggu mendatang.

(Ant/Ol-011)








Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] kaparintang

2004-08-27 Thread RaNK MaRoLa
bararti pak capten masih mang-anggap uni masih ketek...
hik.. hik.. hik.. ;p

- Original Message - 
From: "Rahima" <[EMAIL PROTECTED]>

> Hik..hik..iyah,..mak darul bener.maksudnya di Bogor.
> Makasih mak,..tapi koq panggil neng,.jadi ingat masih
> kecil. 
> 
> 






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Ikrar Damai Dua Pemimpin

2004-08-27 Thread RaNK MaRoLa
http://www.tvri.co.id/wisata/pagaruyung.html

Mengunjungi Istana Pagaruyung Anda seakan diajak untuk menelusuri jejak
sejarah masyarakat Minang. Di dalam istana ini dapat dilihat benda-benda
peninggalan sejarah. Dan dari situlah Anda bisa mempelajari sejarah mereka,
dari politik hingga budaya.

Istana Pagaruyung dibangun oleh keluarga kerajaan Pagaruyung di Batusangkar
yang mempunyai ciri khas Minangkabau. Di dalam istana terdapat barang-barang
peninggalan kerajaan yang masih terpelihara dengan baik. Di sekitar istana
ini kita dapat menikmati keindahan alam dengan udara yang sejuk.

Terletak di Kecamatan Tanjung Emas, Kota Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar,
Pagaruyung adalah lokasi kediaman Raja Minangkabau sebagai pusat
pemerintahan yang pada abad ke-14 merupakan diungsikan dari sungai
Batanghari. Di beberapa tempat di daerah ini terdapat prasasti kuno seperti
batu batikan Lima Kaum. Pada batu ini terdapat lobang bekas kena tikam
sebagai tanda ikrar dua orang pemimpin adat dan suku yang akan saling
menghomati adat dan suku masing-masing dan hidup berdampingan secara rukun.

Istana Pagaruyung, tempat Pangeran Adityawarman pernah bertahta, berbentuk
Rumah Gadang dengan arsitektur tradisional Minangkabau. Istana ini merupakan
replika dari istana aslinya yang musnah terbakar. Pembangunannya dilakukan
pada 1976 di atas sebidang tanah yang diwakafkan oleh keturunan keluarga
kerajaan Pagaruyung.

Pada dinding luarnya dipenuhi ukiran kayu khas Ranah Minang dan atapnya
menjulang berbentuk tanduk kerbau. Dinding bagian samping dan belakang
terbuat dari kulit ruyung atau buluh betung.

Kehadiran istana ini merupakan wujud dari keinginan masyarakat Minangkabau
bahwa di daerah mereka pernah berdiri sebuah kerajaan. Letaknya hanya 5 km
dari pusat kota Batusangkar dan 50 km dari Bukittinggi. Lokasinya mudah
dicapai dari kota-kota di Sumatera Barat.







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



dilanjuikan di Lap TENIS-->> Re: [R@ntau-Net] Partai Demokrat dan PKS Bentuk Fraksi Demokrat Keadilan

2004-08-27 Thread RaNK MaRoLa
Da Arman
Da Ronald

Pulang lah lai, alah sore ari mahh... (alah abis jam Kantor Oii...)


INGATTT
Bisuak dilanjuik an di Lap Tenis, Da Harman bisa datang nggak
kalau ndak, da ronal jo da muklis ajo yohh
heheheee

kami2 bia jadi pandanga sajahhh..






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] ReMiNDeR TeNiS (Minggu 29 Agustus)

2004-08-27 Thread RaNK MaRoLa
Assalamu'alaikum WW

 Jan Lupo kegiatan Rutin RN Tenis Club, hari minggu pagi
jam 6.15, di : LAPANGAN TENNIS RSUD HALIM PERDANA KUSUMA
atau nan ka pai ma ota-ota se buliah pulo sambia basilaturahmi, mampaarek
hubungan nan alah
tajalin di surek listrik ko, kopi darat istilah anak mudo kini

 Wasalam






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] 323 Anggota DPRD Tersangka Korupsi

2004-08-29 Thread RaNK MaRoLa
Senin, 30 Agustus 2004
http://republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=170949&kat_id=3
323 Anggota DPRD Tersangka Korupsi

JAKARTA -- Banyak eksekutif yang seharusnya juga terjerat kasus tersebut.
Sebanyak 323 anggota DPRD di sejumlah daerah di Indonesia terindikasi
melakukan tindak pidana korupsi. Sejumlah 214 orang sedang menjalani
penyidikan, sedangkan 109 lagi telah sampai pada proses penuntutan.

''Jumlah itu bukan harga mati ... mungkin ada tambahan, tetapi datanya belum
masuk,'' kata Kapuspenkum Kejaksaan Agung (Kejakgung), Kemas Yahya Rahman,
pekan lalu. Ia menyebut kasus 23 anggota DPRD Kendari sebagai contoh data
yang baru masuk ke Kejakgung.

Berbagai data tersebut dihimpun dari laporan kejaksaan tinggi di seluruh
Indonesia. Tentang jumlah kerugian negara akibat korupsi itu, Kemas mengaku
belum tahu. ''Tapi, diduga ratusan miliar rupiah,'' katanya.

Kasus-kasus yang menjerat para anggota dewan itu beraneka ragam, antara lain
korupsi biaya perjalanan dinas, politik uang, penyalahgunaan dana kredit
usaha tani, penerbitan dokumen kayu ilegal, gaji ganda, penyalahgunaan dana
operasional dewan, dan penyalahgunaan APBD.

Jumlah kasus yang paling mencolok terdapat di Sumatra Barat. Menurut data
Kejakgung, di DPRD provinsi kasus korupsi melibatkan 44 orang, DPRD Padang
41 orang, DPRD Solok 41 orang, DPRD Sijunjung 35 orang, dan DPRD Painan satu
orang. Berdasarkan catatan Republika, kasus di DPRD Provinsi Sumbar telah
sampai pada vonis bagi 43 orang anggotanya, namun berlanjut dengan banding.

Dari 30 kejaksaan tinggi di seluruh Indonesia, 19 di antaranya melaporkan
kasus korupsi anggota DPRD, yakni NTB, Sumsel, Sulut, Riau, Kalbar, Jambi,
Kalteng, Kaltim, Jateng, Jabar, Sumbar, NAD, Sumut, Bengkulu, Kalsel,
Lampung, Sulsel, Sultra, dan Jatim. Sedangkan 11 lainnya menyatakan tak
memiliki kasus, yakni Papua, Maluku Utara, DIY, Maluku, Bali, NTT, Sulteng,
Gorontalo, Banten, DKI Jakarta, dan Bangka Belitung.

Kemas membantah banyaknya anggota DPRD yang menjadi tersangka berkaitan
dengan persoalan politik. Menurut dia, data tersebut dihimpun dari berkas
yang masuk mulai Oktober 2003. Dengan demikian, katanya, hal itu tidak ada
kaitannya dengan persoalan politik.

Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Lucky Jani, mengatakan,
di tingkat daerah memang banyak kasus yang dilaporkan pada polisi maupun
kejaksaan tinggi atau kejaksaan negeri. ''Dari sekian banyak laporan itu,
ditanggapi atau tidak, tergantung masing-masing daerah,'' ujarnya.

Kondisi ini, kata Lucki, disebabkan tidak adanya pola baku penanganan
korupsi dari Kejakgung. Semestinya Kejakgung memberikan pola baku seperti
mengenai pasal yang digunakan dan saksi yang dibutuhkan.

Penanganan korupsi di daerah dinilainya diskriminatif. Dalam kasus
penyalahgunaan APBD, katanya, semestinya pihak eksekutif juga banyak yang
kena. Pasalnya, APBD tersebut disusun DPRD bersama dengan eksekutif. ''Ini
karena habisnya masa jabatan DPRD, maka kekebalan politiknya tidak ada lagi,
sedangkan untuk eksekutif masih sulit karena mereka masih kuat menjalankan
pemerintahan.''

Dia menambahkan, adanya fakta banyak korupsi di DPRD bersumber dari
penyusunan anggaran, maka sistem anggaran harus dibenahi. Caranya dengan
membuat acuan yang jelas. Umumnya, cara korupsi yang dilakukan anggota DPRD
adalah dengan melakukan penggelembungan anggaran operasional maupun
kesejahteraan anggota dewan. dwo




Mereka Tetap Dilantik

Vonis hakim boleh saja jatuh, namun pelantikan anggota DPRD tetap
berlangsung. Ini terjadi di Padang. Enam caleg DPRD Sumatra Barat (Sumbar)
mengikuti pelantikan, Sabtu (28/8), kendati mereka adalah terpidana kasus
korupsi.

Keenam terpidana tersebut adalah Hendra Irwan Rahim, Syawir Taher, Husman
Hussen (Partai Golkar), Marhadi Effendi (PAN), Guspardi Gaus (PPP), dan
Hilman Syafrudin (PBB). Mereka bagian dari 43 anggota DPRD Sumbar periode
1999-2004 yang divonis bersalah atas kasus korupsi APBD 2002 senilai Rp 5,9
miliar.

Pelantikan berlangsung dalam bayang-bayang kasus itu. ''Saya menjadi anggota
dewan bukan untuk masuk penjara tapi untuk memperjuangkan aspirasi rakyat,''
kata Masful, anggota baru dari PPP.

Rizal Munir dari Partai Demokrat mengaku berhenti dari PNS dan memilih jalur
politik untuk mengabdi lebih banyak kepada rakyat. ''Saya tidak mau
dipanggil-pangil polisi dan jaksa hanya gara-gara rakus akan uang,''
katanya. rul








Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Apakah Sekarang Awal Kepunahan Bahasa Minangkabau?

2004-08-29 Thread RaNK MaRoLa
Batanyo ka Ephi,
Phi, apokah artikel2 bagus di surau ko, di postingkan juo sabalunnyo di
milis???
(milis surau khususnyo)

http://surau.org/modules.php?name=News&file=article&sid=412
Minang: Apakah Sekarang Awal Kepunahan Bahasa Minangkabau?
Dipublikasi pada Wednesday, 21 July 2004 oleh paktani

Ketika saya pergi lebaran ke rumah seorang kenalan di Padang. Saya bertemu
dengan keponakannya yang masih kecil duduk di sekolah taman kanak-kanak.
Pada saat itu terjadilah terjadilah dialog, bukan dengan bahasa Minangkabau,
namun dengan bahasa Indonesia. Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan
penggunaan bahasa Indonesia tersebut karena bahasa Indonesia adalah bahasa
persatuan, bahasa yang digunakan untuk menjembatani perbedaan bahasa suatu
bangsa dengan bangsa lain di wilayah nusantara ini.



Masalah sebenarnya adalah kenapa bahasa itu digunakan untuk bicara antara
mamak dengan kamanakannya yang sama-sama orang Minangkabau? Kita disini
tidak akan mempertanyakan lagi penggunaan Bahasa Indonesia di dalam forum
pembicaraan resmi untuk pendidikan atau pemerintahan misalnya. Ini merupakan
suatu gejala yang memprihatinkan karena hampir setiap hari saya mendengar
pembicaraan informal sesama anak-anak tidak lagi memakai bahasa Minangkabau
di kota Padang ini. Saya tidak punya data kuantitatif yang menjelaskan
berapa persen anak-anak di Kota Padang menggunakan  bahasa Minangkabau dalam
percakapan sehari-hari sekarang ini. Padahal pada masa dahulunya bukan saja
orang Minang saja yang fasih melainkan para
pendatangpun (etnis China, Melayu, Jawa, Batak/Tapanuli, Aceh) sanggup
berbahasa Minangkabau dengan fasih. Faktor percaya diri masyarakat
Minangkabau dalam menggunakan bahasa mereka sendiri di masa lalu menjadikan
bahasa Minangkabau menjadi suatu identitas budaya di negeri sendiri.
Apakah sekarang percaya diri sebagai masyarakat yang punya identitas budaya
sendiri telah luntur atau kita tidak mengerti lagi dengan semboyan bhinneka
tunggal ika itu?.

Apakah sekarang sedang berlangsung gejala penghapusan bahasa Minangkabau
yang telah melahirkan banyak pemikir/pemimpin bangsa di kawasan Nusantara
ini semenjak beratus-ratus tahun yang lalu?. Tanpa kecerdasan
intelektual para pendahulu kita tentulah tidak bisa menempati posisi jabatan
penting di Kerajaan Goa (Sulawesi), Bima, Pulau Seludang (sekarang Luzon,
Filipina), Negeri Sembilan, Sulu dan Mindanao, sampai pada
tokoh-tokoh zaman kemerdekaan Indonesia. Bahasa Minangkabau yang penuh
nilai-nilai dalam bahasa kiasan atau simbolik dan merujuk kepada hukum alam
sudah pasti mempunyai peranan penting dalam membentuk kecerdasan pendahulu
kita.

Atau apakah orang tua sekarang takut dibilang kampungan atau ingin kelihatan
lebih terpelajar dan modernkah sehingga merasa tidak perlu mengajarkan
Bahasa Minangkabau lagi? Tidakkah kita perhatikan ratusan
ungkapan pepatah petitih menuntut orang memeras otaknya dan menggunakan
pisau analisa yang kuat agar bisa memahami dan menalar alam pikiran
Minangkabau yang unik ini?. Maka, apakah logis kalau kita mencap warisan
pusako kato Minangkabau yang dapat membentuk berpikiran tajam, analitis dan
mengandung seni berbahasa yang indah bisa disebut kampungan?

Atau kenapa orang tua zaman sekarang tidak rela membiarkan anak-anak mereka
menguasai lebih banyak bahasa semenjak dini? Padahal dalam syarak (Islam)
sudah jelas-jelas mengatakan bahwa kita harus banyak
mempelajari bahasa suatu kaum. Menguasai lebih banyak bahasa seperti: bahasa
Minangkabau, bahasa Indonesia, Arab, Inggris, Perancis, Mandarin, dsb lebih
diinginkan oleh ajaran agama kita daripada cuma tahu satu bahasa saja.

Bahasa merupakan media utama untuk menghantarkan kita menuju pengetahuan.
Penguasaan bahasa Minangkabau akan menjadi modal generasi-generasi penerus
untuk membuka peti badanciang Alam Minangkabau yang berisi filosofi yang
tinggi dan bermutu ini. Ada ribuan pantun, ibarat, mamang,
bidal dan sebagainya yang mengandung unsur-unsur spiritual, seni pergaulan
universal, pendidikan, kepemimpinan, sosial ekonomi, cara berpikir analitis,
etika dan pengetahuan alam. Pada Pidato Pakaian Panghulu misalnya terdapat
ungkapan yang indah dengan sarat nilai yang dapat menghantarkan anak-anak
kita kelak mengetahui bahwa orang yang pantas jadi pemimpin itu adalah orang
yang cerdas, tidak mau didikte kekuatan asing, taqwa, punya pendirian,
mensejahterakan rakyatnya, taat peraturan dan tidak berat sebelah. Kalau
kita lihat Bahasa Minangkabau kita akan banyak menemukan banyaknya bahasa
perumpamaan dan kias yang merujuk kepada alam.
Bahasa Minangkabau adalah bahasa simbolis yang dapat mengaktifkan otak kanan
dan kiri, bermain antara alam rasa dan pikiran. Perumpamanan bahasa simbolis
dan kias akan merangsang kecerdasan mereka yang masih
kecil-kecil atau yang sudah dewasa sekalipun. Ada unsur tasurek (tersurat),
tasirek (tersirat) dan tasuruak (tersembunyi atau hikmah) dalam pusako kato
Minangkabau.

Kata-kata kias memiliki makna berlapis yang telah diwarisi semenjak dahulu
kala merupakan sarana untu

[R@ntau-Net] Lowongan Di Deplu (Fwd dari Lapau sabalah)

2004-09-01 Thread RaNK MaRoLa
P E N G U M U M A N
Nomor :   / KP/VIII/2004/19
PENERIMAAN PEGAWAI NEGERI SIPIL
DEPARTEMEN LUAR NEGERI
GOLONGAN III TINGKAT SARJANA (S-1,S-2,S-3)
TAHUN ANGGARAN 2004
-

Departemen Luar Negeri Republik Indonesia membuka kesempatan kepada Sarjana
Warga Negara Indonesia pria dan wanita, sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) untuk dididik menjadi Pejabat Dinas Luar Negeri (PDLN)/Diplomat :
I. JUMLAH YANG DIBUTUHKAN
a. Tingkat Sarjana satu (S-1) 80 orang.
b. Tingkat Magister (S-2) 15 orang.
c. Tingkat Doktor (S-3)   5 orang.
II. PERSYARATAN
a. Warga Negara Indonesia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia
dan taat kepada Pancasila dan UUD 1945.
b. Berijazah Sarjana, Pasca Sarjana, Doktoral :
· Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ( Jurusan Ilmu Politik dan Hubungan
Internasional),
· Ilmu Komunikasi,
· Ilmu Hukum (Kekhususan Hukum Internasional, Hukum Tata Negara, Hukum
Ekonomi dan Hukum Perdata),
· Ilmu Ekonomi (Jurusan Akuntansi, Manajemen, dan Studi Pembangunan),
· Sastra/Ilmu Pengetahuan Budaya (Arab, Jerman, China, Jepang, Rusia,
Spanyol,  Perancis, Korea).
c. Berasal dari Perguruan Tinggi Negeri / Swasta / Luar Negeri dengan
persyaratan IPK: S-1 minimal 2,75 (dua koma tujuh lima); S- 2 dan S-3
minimal 3,00 (tiga koma nol nol).
d. Sehat mental dan fisik.
e. Menguasai bahasa Inggris dengan baik (lisan dan tulis). Kemampuan bahasa
asing lainnya akan lebih menguntungkan.
f. Batas usia maksimum :
· 28 tahun pada tanggal 1 Desember 2004 untuk tingkat sarjana (S-1).
· 32 tahun pada tanggal 1 Desember 2004 untuk tingkat magister (S-2).
· 35 tahun pada tanggal 1 Desember 2004 untuk tingkat doktor (S-3).
g. Tidak sedang terikat perjanjian / kontrak kerja dengan instansi lain.
h. Tidak terikat hubungan perkawinan dengan warga negara asing
III. PENDAFTARAN
a. Pendaftaran dibuka mulai tanggal 1 September 2004 s/d 15 September 2004
(cap pos)
b. Lamaran  dibuat dalam format sesuai contoh dalam pengumuman website
Deplu.
c. Lamaran disampaikan melalui Pos Tercatat, ditujukan kepada :
Ketua Panitia Penerimaan CPNS Deplu 2004
Tromol Pos  3597 JKT 10035
d. Lamaran dilengkapi dengan lampiran :
i. Daftar Riwayat Hidup.
ii. Satu lembar photocopy ijazah sarjana lengkap (S-1), (S-2), (S-3) berikut
transkrip nilai yang sudah dilegalisir.
iii. - Bagi ijazah Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta dilegalisir Dekan.
- Bagi ijazah Perguruan Tinggi Luar Negeri harus mendapatkan akreditasi
Ditjen Dikti Depdiknas.
iv. Photocopy Akte Kelahiran.
v. Surat keterangan kesehatan dokter dan bebas narkoba.
vi. Photocopy tanda pencari kerja (kartu kuning Depnaker).
vii. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
viii. Photocopy Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih berlaku.
ix. 3 (tiga) lembar foto ukuran 3 x 4 (berwarna atau hitam putih) dan nama
pelamar dituliskan di bagian belakang foto.Mohon disusun berdasarkan urutan
persyaratan di atas.
e. Lamaran beserta lampiran disusun rapi dalam map jepit dan dimasukkan ke
dalam amplop warna coklat.
IV.TAHAPAN DAN JADWAL SELEKSI
Seleksi dilakukan dengan tahapan (sistem gugur)sebagai berikut :
a. Seleksi Administratif.
b. Ujian Tulis (masalah nasional, internasional dan pengetahuan umum)
dilakukan dalam Bahasa Indonesia dan Inggris : 10 Oktober 2004.
c. Ujian Kemampuan/Penguasaan Bahasa Asing (bagi yang telah lulus Ujian
Tulis) diadakan dalam Bahasa Arab, Cina, Inggris, Perancis, Rusia, Spanyol,
Korea, dan Jepang. (Peserta cukup memilih salah satu bahasa yang paling
dikuasainya dari bahasa-bahasa tersebut).
d. Test Psikologi dan Wawancara.
V.TEMPAT DAN PENGUMUMAN HASIL SELEKSI
a. Hanya mereka yang dinyatakan lulus seleksi administratif yang akan
dipanggil untuk mengikuti ujian tulis.
b. Nama calon yang lolos seleksi administratif sehingga berhak mengikuti
ujian tulis akan diumumkan melalui Website Deplu pada tanggal 6-8 Oktober
2004.
c. Tanda peserta seleksi diambil sendiri oleh calon peserta di Gedung Caraka
Loka (Pusdiklat Deplu), Jalan Sisingamangaraja No. 73, Jakarta Selatan,
dengan menunjukkan kartu identitas pada tanggal 6 s/d 8 Oktober 2004, pukul
10.00 s/d 15.00 WIB.
d. Ujian tulis dan ujian kemampuan/penguasaan bahasa asing akan diadakan di
Jakarta Fair Exhibition - Hall C  Kemayoran, Jakarta - Utara
e. Hasil ujian tulis diumumkan melalui website.
f. Hasil ujian kemampuan/penguasaan bahasa asing diumumkan melalui website.
g. Tempat dan waktu Test Psikologi dan Wawancara akan diumumkan kemudian
melalui website.
VI. LAIN - LAIN
a. Ujian saringan tidak dipungut biaya
b. Lamaran yang pernah dikirim kepada Deplu sebelum pengumuman ini dianggap
tidak berlaku (lihat butir III.b).
c. Bagi mereka yang dinyatakan lulus seluruh proses seleksi tetapi
mengundurkan diri diwajibkan mengganti biaya yang telah dikeluarkan panitia
sebesar Rp.10.000.000,- (Sepuluh juta Rupiah).
d. Hal-hal yang berkaitan dengan seleksi CPNS Deplu 2004 dapat dilihat dalam
website Deplu http://www.dfa-deplu.go.id/ atau
http://commercec.cbn.net.id/kepegdeplu  dan para pelamar disaran

Re: [R@ntau-Net] jan lupo

2004-09-01 Thread RaNK MaRoLa
Dengan ikuiknyo sanak di milis ini, otomatis sanak akan slalu mandapek kaba
dari rantau.

- Original Message - 
From: "dedi nelson" <[EMAIL PROTECTED]>

Assallamualaikum ww

Dusanak kasadonyo jan lupo kirim kirim kaba ka Ambo di rantau.

Wassalam

Dedi Nelson
[EMAIL PROTECTED]
-- 
___
Get your free email from http://ehotelier.com  
Designed for hotelier's on the move


Powered by Outblaze



Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Lowongan Di Deplu (Fwd dari Lapau sabalah)

2004-09-01 Thread RaNK MaRoLa
Iyo Phi..
Setelah mbo cari2 juo di web site deplu, ndak ado juo dohhh.
Tapi antahlah, mbo dapek dari lapau sabalah, apokah ado urang iseng
atau baru info dari dalam

http://www.deplu.go.id/2003/index.php?content=documents&type=0e945aa3f612e60
3895f236c4d23f423,06a4980c5cf9c4bad9d507f7cd838129&menu=Information&subtype=
06a4980c5cf9c4bad9d507f7cd838129&submenu=Recruitment&strContentMenu=Recruitm
ent

- Original Message -
From: "Ephi Lintau" <[EMAIL PROTECTED]>





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Ketua DDI Sumbar Sanksikan Komentar "Al`quran Produk Budaya"

2004-09-01 Thread RaNK MaRoLa
Rabu, 01 September 2004  16:19:00
Ketua DDI Sumbar Sanksikan Komentar "Al`quran Produk Budaya"

Padang-Rol -- Ketua Dewan Dakwah Indonesia (DDI) Sumbar Buya Mas'oed Abidin
menyangsikan komentar seorang pemikir Islam komtemporer dari Universitas
Leiden Belanda Prof Dr Nasr Hamid Abu Zayd, bahwa Al Quran adalah produk
budaya.

"Al Quran bukan produk budaya tetapi Al Quran adalah wahyu Allah S.W.T yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W melalui malaikat Jibril, sebagai
pedoman bagi manusia, untuk itu menafsirkan Al Quran harus menggunakan
metodelogi penafsiran yang benar bukan semata-mata logika," kata Buya
Mas'oed Abidin di Padang, Rabu.

Kesanksian tersebut dikemukakannya sehubungan dengan komentar seorang
pemikir Islam komtemporer dari Universitas Leiden Belanda itu dalam diskusi
"Back to the Text: Understanding Al Quran in Time of Globalization" di
Jakarta baru-baru ini, bahwa Al Quran turun bukan dengan bahasa Tuhan tetapi
dalam bahasa manusia dalam hal ini bahasa Arab dan dalam budaya Arab.

Menurut Nasr Hamid, Al Quran pada dasarnya merupakan produk budaya. Buya
mengatakan, komentar seperti itu diindikasi sebagai sebuah perencanaan
terselubung dari gerakan-gerakan yang anti Islam atau dari gerakan-gerakan
yang mau menyamakan seluruh kepercayaan, antara satu agama dengan agama
lainnya.

"Seharusnya Menag RI memantau pandangan seperti ini, sebab pandangan seperti
ini justru akan menyingung perasaan umat Islam dan menghina Al Quran karena
dianggap sebagai produk budaya itu," katanya.

Menurut Buya, salah seorang ahli tafsir Al Quran yang cukup baik di
Indonesia adalah Menag RI Prof Dr Said Aqil Husin Al Munawar, hal ini bisa
ditanyakan kepada beliau, dan sebaik-baiknya pentafsir Al Quran adalah Nabi
Muhammad S.A.W, dan umat Islam menerjemahkannya dalam perbuatan sehari-hari.
Bukan seperti komentar Nasr Hamid ini, kata Buya, dia (Nasr,red) dinilai
telah membuat tafsir baru di luar pedoman syariah itu sendiri.

"Umat Islam jangan sampai goyang, sebab Al Quran adalah wahyu suci Allah
S.W.T yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W melalui malaikat Jibril
sebagai pedoman hidup bagi manusia dan tidak ada yang meragukan kesahihan
kandungan Al Quran itu.

Pernyatan kesahihan ini telh dibuktikan seperti sebuah ayat yang di tulis
dalam Al Quran, 'Laa raibafii hi hudal lilmutaqin" artinya inilah kitab yang
tidak ada keraguannya dan menjadi petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa.

Jika umat Islam meragukan kesahihannya, kata Buya, maka dia termasuk
orang-orang yang tidak bertangungjawab. Karena itu, kata Buya, isi Al Quran
itu mengikat semua umat Islam, dan siapa yang mengingkari kebenaran dan
kesahihannya pasti orang kafir (dalam padangan Islam, red).

Sehubungan dengan pengaitan pemahaman Al Quran pada masa globalisasi, Buya
menambahkan, semestinya kita tidak perlu sujud dengan globalisasi, tetapi
globalisasi yang harus merujuk kepada norma-norma yang ada.ant/mim





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Mesin Birokrasi Digerakkan Dukung Capres

2004-09-01 Thread RaNK MaRoLa
Kamis, 02 September 2004
http://republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=171284&kat_id=3

Mesin Birokrasi Digerakkan Dukung Capres

Laporan : rul/vie/dam/ono

PADANG -- Mantan menteri dalam negeri, Syarwan Hamid, melihat adanya
indikasi kuat mesin birokrasi sedang digerakkan untuk memenangkan salah satu
calon presiden. Menurutnya, para birokrat seharusnya bertindak sebagai wasit
yang netral. ''Jika ini dibiarkan, maka taruhannya adalah nasib bangsa. PNS,
TNI dan Polri tidak boleh memihak,'' kata Syarwan, di Padang, kemarin (1/9).

Berbeda dengan dirinya yang bersikap netral ketika pemilu 1999, Syarwan
menilai mendagri saat ini tidak demikian. ''Saya lihat pengganti saya
sekarang tidak demikian, malah memberi sinyal-sinyal untuk mendukung salah
satu calon,'' katanya.

Syarwan mengeritik koalisi yang dibangun parpol yang mengarah pada
oligarkhi. Ia mencemaskan upaya pemaksaan oleh elite untuk memilih salah
satu calon akan berujung pada kecelakaan sejarah. ''Kalau rakyat mau pilih
Mega silahkan, mau pilih Susilo juga silahkan, sebab itu hak mereka, tapi
jangan dipaksa-paksa,'' ujar tokoh Riau yang mengaku lebih condong memilih
SBY itu.

Presiden Megawati Soekarnoputri sendiri kemarin masih sibuk meresmikan
beberapa proyek pembangunan. Di Wonogiri, Presiden mencanangkan pembangunan
keluarga berancana sejahtera pedesaan berkwalitas yang berbasis di tingkat
rukun tetangga (RT). Setelah itu, di Kabupaten Karanganyar, dia mencanangkan
akselerasi pembangunan agrobisnis dan promosi hortikultura nusantara.

Malam harinya, di kediaman Jl Teuku Umar, Presiden menerima Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPTPK). Megawati juga menerima
silaturahmi Sri Sultan Hemengku Buwono X.

Kumpulkan bukti
DPP Partai Golkar (PG) kini sedang mengumpulkan bukti-bukti pelanggaran yang
dilakukan beberapa kader dan fungsionaris partai yang mendukung capres lain
selain yang diputuskan Rapimnas sebelum mereka dijatuhi sanksi. ''Kita baru
saja mengadakan rapat bidang organisasi, kader dan keanggotaan (OKK) partai
untuk meneliti sejauh mana peraturan-peraturan organisasi yang menjadi
pedoman bagi anggota dilanggar,'' kata Sekretaris Korbid OKK DPP PG, M
Hatta, di Jakarta, kemarin.

Sementara itu, kader muda Golkar mendesak DPP memberikan sanksi pada kader
yang mendeklarasikan Forum Pembaruan Partai Golkar yang dideklarasikan
fungsionaris DPP PG, seperti Fahmi Idris dan Marzuki Darusman, juga Kusuf
Kalla.

Menurut Ferry Mursyidan Baldan, forum itu merupakan pengingkaran untuk
memporak-porandakan partai agar tidak bisa dipercaya oleh masyarakat.
''Harus diakui kalau mereka itu politisi senior, tapi sayang dalam
menerapkan politiknya sangat memalukan dan perilakuknya menunjuk orang yang
sakit secara politis. Makanya kita tidak perlu meladeninya,'' kata Ferry.

Kader muda lain, Akil Mochtar, menambahkan kalau memang Fahmi dan Marzuki
merasa sudah tak cocok dengan Golkar lebih baik mundur dari keanggotaan
partai. ''Tidak ada tempat di Golkar untuk orang-orang semacam itu. Kalau
keduanya tak mau mundur, DPP harus memecatnya, termasuk juga Jusuf Kalla.
Kiprah politik mereka telah merugikan Golkar, maka keanggotaannya di Golkar
mesti dicabut,'' kata Akil.





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Yang Menarik dari Siti Nurbaya

2004-09-01 Thread RaNK MaRoLa
http://www.glen.hlc.unimelb.edu.au/glen/hll/indMM/projectSite/husein/Siti.ht
m

Siti Nurbaya mengkritik kebiasaan orang Minangkabau pada masa itu, yang suka
menjodohkan dan mengawinkan perempuan secara paksa pada usia 12-14 tahun.
Menurut Siti, tubuh perempuan yang dikawinkan pada usia belasan tidak akan
bisa berkembang lagi.  Mereka juga akan melahirkan bayi-bayi yang kurang
sehat dan lemah. Masyarakat Minangkabau, yang sangat mementingkan status
sosial mereka, beranggapan jika perempuan tidak kawin muda bisa membawa aib
bagi dirinya dan keluarganya.  Siti berpendapat anggapan itu salah: adat
kebiasaan yang salah tersebut harus dirubah dan bukan dituruti secara
membabi buta. ( Rusli 1965: 100-101, 154-155)

  Selain kebiasaan kawin paksa, Siti juga mengkritik kebiasaan
atau peraturan adat yang juga menindas perempuan antara lain: perempuan
tidak diperbolehkan bersekolah, karena akan menjadi "jahat/tidak baik".
Perempuan dilarang bergaul secara bebas dan peranannya hanya terbatas dalam
rumah tangga.  Belum lagi makian dan pukulan dari suami yang tidak boleh
dilawan, serta kebiasaan beristri lebih dari satu yang mengakibatkan gosip,
kecemburuan dan kebencian diantara para istri dari seorang lelaki. (Rusli
1965: 214-224)

  Disamping mengkritik kebiasaan dan adat masyarakat
Minangkabau, Siti juga melakukan tindakan-tindakan emansipasi yang dianggap
cukup kontroversial pada masanya, antara lain: Siti bersekolah disekolah
Belanda dan bisa berbahasa Belanda cukup lancar.  Tindakan lainnya: setelah
ayahnya meninggal, Siti meninggalkan Datuk Meringgih dan pergi ke Jakarta
menyusul Samsulbahri.  Selanjutnya Siti berniat untuk menjual hartanya, dan
menikah dengan Samsulbahri.  Namun sayangnya, niat Siti tersebut digagalkan
juga oleh Datuk Meringgih.  Siti harus kembali ke Padang, karena dituduh
telah mencuri harta Datuk Meringgih.(Rusli 1965: 198).

  Walaupun ide dan tindakan Siti cukup progresif untuk ukuran
perempuan Minangkabau pada masanya, tetap ada pendapat-pendapatnya yang
kurang feminis, jika dilihat dari kacamata perempuan Indonesia kontemporer.
Contohnya: sewaktu berangan-angan akan menikah dengan Samsulbahri dan
mempunyai anak, Siti menginginkan jika anaknya lelaki, maka akan
disekolahkan untuk menjadi dokter seperti Samsulbahri.  Sedangkan jika
anaknya perempuan, akan diajarkannya ilmu yang patut diketahui perempuan,
yang berguna bagi suaminya kelak dan dapat dibawa senang dan melarat. (Rusli
1965: 99).
Siti juga berkata pada Alimah, sepupunya, "Aku tiada hendak meminta, supaya
perempuan disamakan benar-benar dengan laki-laki dalam segala hal; tidak,
karena aku mengerti juga, tentu tak boleh jadi." (Rusli 1965: 222).

  Adat yang sangat mengikat, peraturan agama yang ketat dan
keadaan masyarakat Minangkabau, mengekang cara berpikir Siti sedemikan
kuatnya, sehingga tidak mungkin baginya untuk berharap agar anak
perempuannya bisa menjadi dokter, atau supaya dia mempunyai hak yang sama
dengan lelaki.  Siti cukup kritis dalam melihat kesengsaraan kaumnya yang
diakibatkan oleh tradisi yang tidak adil, namun Siti tetap terjebak dengan
anggapan bahwa tidak mungkin perempuan bisa benar-benar mandiri, punya
profesi dan derajat yang sama dengan pria.







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Komala Minta Hentikan Propaganda Hitam Cara-cara Komunis

2004-09-05 Thread RaNK MaRoLa
Minggu, 05 September 2004  12:52:00
Komala Minta Hentikan Propaganda Hitam Cara-cara Komunis

Padang-Rol -- Koordinator Umum Koalisi Kaum Muda Lintas Agama (KOMALA
Nadjamuddin Ramly meminta segera dihentikannya propaganda hitam yang
menggunakan cara-cara seperti yang dilakukan oleh PKI atau komunis.

"Segera hentikan propaganda hitam, itu cara-cara yang dilakukan oleh komunis
atau PKI. Janganlah pemenangan itu dengan menggunakan cara-cara komunis,"
kata Koordinator Umum KOMALA Nadjamuddin Ramly di Padang, Minggu, ketika
dimintai komentarnya mengenai beberapa selebaran dan buku-buku yang
menjelek-jelekan pasangan capres SBY-JK.

Menurut Nadjamuddin, tindakan menyebarluaskan berita tidak benar atau fitnah
itu memperlihatkan suatu kepanikan, sehingga tidak lagi menggunakan akal
sehat. "Hal ini merupakan pendidikan politik yang sangat buruk, menjijikkan
dan cenderung menghalalkan segala cara," katanya dengan gemas.

Dalam pandangan Nadjamuddin, cara-cara yang dilakukan dengan menyebarluaskan
fitnah dan sebagainya tersebut justru menjadi tidak produktif. Saat ini,
tambahnya, tinggal dua pasangan capres yang maju dalam pilpres putaran
kedua. "Kalau bukan pasangan capres yang satu, pasti itu dilakukan pasangan
yang lain," kata Nadjamuddin yang berada di Padang bersama rombongan
cawapres Jusuf Kalla.

Menurut Nadjamuddin, pasangan capres SBY-JK tidak mungkin melakukan
cara-cara seperti itu. Selama ini, tambahnya, capres SBY selalu bersikap
santun bahkan ketika mendapatkan isu dan fitnah mengenai dirinya, SBY tidak
pernah membalasnya.

Olehkarenanya, KOMALA meminta kepada KPU dan Panwaslu untuk segera mengusut
dan menghentikan hal-hal semacam itu. "KPU dan Panwaslu jangan hanya
berwacana saja, berbuatlah, segera selidiki dan tuntaskan hal ini," kata
Nadjamuddin Ramly dengan nada tinggi.

Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional SBY-JK,
Sahar L Hasan yang mengatakan agar KPU, Panwaslu dan polisi bisa segera
bertindak atas segala hal-hal yang dilakukan dengan cara-cara yang
bertentangan dengan aturan kampanye.

"Dengan cara-cara seperti ini jika tidak segera diselesaikan, tidak menutup
kemungkinan akan munculnya reaksi dari para pendukung SBY-JK," kata Sahar
yang juga wakil ketua Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengingatkan. Menurut
Sahar, selama ini pihaknya yakni pasangan capres SBY-JK tidak pernah
melakukan dan menggunakan cara-cara yang negatif.

Pihaknya, tambah Sahar, selalu menekankan untuk menggunakan cara-cara yang
santun, bersih dan positif. Capres SBY sendiri dalam setiap kampanye dan
pidatonya selalu mengingatkan kader-kadernya untuk selalu menggunakan cara
yang baik dan bisa menang dengan terhormat.

"KPU dan Panwaslu harus memberikan teguran dan peringatan kalau memang
terbukti, bahkan bisa saja mendiskualifikasi," kata Sahar yang ikut dalam
rombongan cawapres Jusuf Kalla di Padang tersebut dengan tegas.

Dalam pandangan Sahar L Hasan, dalam suasana rakyat yang telah memiliki
kecerdasaan saat ini, maka cara-cara seperti itu justru tidak akan mendapat
simpati. rakyat telah bisa memilih dan melihat mana yang benar sehingga
tidak akan banyak terpengaruh.

Beberapa hari belakangan ini banyak ditemukan buku-buku dan selebaran yang
mendiskreditkan pasangan capres SBY-Kalla. Setidaknya di wilayah Papua telah
ditemukan buku berjudul "10 Alasan tidak memilih SBY", kemudian di tempat
lainnya di Jakarta ditemukan selebaran "SBY jelmaan Soeharto muda" dan
sebagainya.ant/mim





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] salam kenal jo sanak sadonyo....

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
Setelah ketemu, tolong di info ka kawan2/dunsanak awak nan 
lah mampagunokan fasilitas mail lainnyo.

Seperinyo perkenalannyo alun lenggkap, yo ndak pak Chapten??
bia gampang mak band nanti mendata :)

Kampuang aasa dima, kini tingga dima?? (jakarta laweh kok)

(Aokah Asnelly Dewiyanti samo dengan Asnelli Dewita?)

- Original Message - 
From: "asnelly dewiyanti" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, September 07, 2004 10:23 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] salam kenal jo sanak sadonyo


> assalamu alaikum wr.wb.
> nama amboadek/wanita/jakarta...hendak
> memperkenalkan diri.
> alah lamo mencari mailist...khususnya orang
> minangakhirnya ketemu juga...
> terima kasih...sebelumnya
> wassalamu alaikum wr.wb.
> 
> 
> 
> ___
> Do you Yahoo!?
> Win 1 of 4,000 free domain names from Yahoo! Enter now.
> http://promotions.yahoo.com/goldrush
> 
> 
> 
> Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
> http://rantaunet.org/palanta-setting
> 
> Tata Tertib Palanta RantauNet:
> http://rantaunet.org/palanta-tatatertib
> 
> 





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Fw: PROPOSAL!

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
Jan dihiraukan mak.

- Original Message -
From: "Zulharbi S" <[EMAIL PROTECTED]>

> Fyi  Ambo acok dikirimi nan saroman di bawah ko, iko ciek lai
permainan
> modern dari Afrika atau pengemis model Afrika hitam, alah banyak urang
> tatipu, jaan picayo, kito harus hati-hati.! please comment !
> Zs Mangkuto






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Republika OnLine

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
Senin, 06 September 2004  15:51:00
Asshiddiqie: Tegakan Keadilan Meski Langit akan Runtuh

Padang-RoL-- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Prof Dr Jimly Asshiddiqie
meminta seluruh aparat hukum, agar selalu menegakkan kebenaran dan keadilan
meskipun langit akan runtuh.

"Betapun kondisinya, sepahit apapun yang namanya kebenaran dan keadilan
mesti tetap ditegakkan tanpa pandang bulu, dalam upaya mewujudkan supremasi
hukum," ujarnya di Padang, Senin.

Selanjutnya ia mengemukakan,  dalam menegakkan kebenaran dan keadilan tidak
ada istilah berani atau takut, tetapi hukum telah mengharuskan bertindak
demikian agar kebenaran dan keadilan ditegakkan.

Menurut dia,  dalam pengambilan keputusan tidak perlu membuat putusan hukum
berdasarkan perasaan, karena itu siapapun yang bersalah termasuk anak,
keluarga atau teman sejawat harus tetap diputus bersalah sesuai
undang-undang yang berlaku.

Ia mengatakan,  masalah kebenaran dan keadilan tidak bersifat perasaan,
tetapi baik kebenaran dan keadilan adalah rasional. Rasional itu artinya
lihat undang-undangnya, kesalahan dan  pertimbangan aspek ekonomi, sosial
dan budaya, kemudian putusan hukum sudah bisa dikatakan adil dan benar.

"Dengan demikian, istilah rasa keadilan masyarakat yang sering dilontarkan
insan hukum  sebenarnya mengandung unsur kesalahan, karena rasa (perasaan)
itu bersikap relatif. Padahal keadilan  bukanlah seperti itu (relatif),
tetapi sifatnya jelas sekali rasional," ujarnya.

Menurut dia,  dalam kaitan menegakkan kebenaran dan keadilan, seorang hakim
tidak boleh bersikap aktif, tetapi mesti pasif. Hal ini beda dengan
pengacara yang memang harus aktif mencari perkara.

Ia menjelaskan, seorang hakim hanya memiliki kewenangan menyidangkan
kasus-kasus yang terjadi sesuai mekanisme yang berlaku, jadi dalam hal ini
posisi hakim bersifat pasif, karena bila seorang hakim bertindak aktif akan
menimbulkan berbagai ekses negatif.

"Para hakim  hanya menunggu perkara masuk ke pengadilan, kemudian
menyidangkan secara fair dan jujur sesuai  mekanisme dan ketentuan hukum
yang berlaku. Demikian halnya setiap  hakim  dengan alasan apapun tidak
boleh menolak suatu perkara," ujarnya. ant/abi









Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Jan Tapiliah Nan Palasu..!

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=45&PHPSE
SSID=0148e015c6ce8515bf94ac49c54e6863
Berita / Ciloteh Minang

"Jan Tapiliah Nan Palasu..!"
Oleh redaksi
Rabu, 01-September-2004, 16:46:12

///Alang tukang tabuang kayu///Alang cadiak binaso adaik///Alang Malin
binaso ugamo///Alang sapaham rusak nagari///


"Pakaro dukuang mandukuang ambo indak sato.!"
Suaro Pudin manggaga sampai ka tapi jalan kampuang. Si Mira nan sadang di
dapua sato takajuik. Piriang nan sadang dicucinyo hampia lapeh. Si Mira
tatagun sakutiko, inyo taruih bakarajo dek karano inyo lah biaso mandanga
nan sarupo itu di lapau tampek inyo manolong mamaknyo manggaleh ko.

"Indak salasai.! Pangicuah.! Indak baradaik, Kalera.!" tadanga suaro Pudin
labiah kareh dari nan tadi. Pudin tarabo. Matonyo sirah sarupo urang sakik
mato. Mukonyo baitu pulo. Jirawek batu nan tatonggok di puncak hiduangnyo
batambah sirah. Urek saga sagadang caciang mambalintang di kaniang lawehnyo,
manggarik-garik. Lubang hiduangnyo kambang kampih, sarupo hiduang Kabau
jalang.

Salasai mahariak inyo tapurangah sambia basanda ka dindiang tadia di
balakang pungguangnyo. Matonyo nana mamandang urang sabalik.

"Baa mangko haniang sajo.?" sambuangnyo sambia mahambuihkan asok rokok dari
lubang nan duo di ateh bibia lawehnyo.

Mak Kari mambaranikan diri untuak batanyo. "Sia nan pangicuah sanak? Sia nan
indak baradaik."

"Alun juo awak jago lai..? Lah pakak talingo den mandanga gunjiang tantangan
urang-urang nan tahormat di kampuangko. Untuak dirinyo surang namuah baduto,
apolai untuak urang banyak. tantu duto pangkek tigo nan kadikarajokannyo.
Luko hati den jikok mangana parangainyo surang-surang. Diagiah picayo, tapi
khianaik..!" jalehnyo sambia manggadangan mato sambia mamandang bakuliliang.

"Oo.iit, ijazah palasuuu.." sarantak suaro kalua dari muluik urang
nan sadang di lapau Mak Kari sambia maangguak-angguakan kapalo.

"Kalau itu nan sanak mungkasuik, lah paham den tu mah," kecek Tan Koti di
suduik lapau. "Rokok ciek lu.." sambuangnyo sambia manjangkau rokok nan
talatak di muko Pudin. Urang saliang mamandang sambia galak sengeang
mancimeehkan parangai Tan Koti. Sutan 'K' ota tinggi.

"Caliak bana dulu Tan, jan sampai taisok rokok palasu pulo."

"Ha.ha.ha" Urang dilapau tagalak. Paruik Tan Koti nan buncik sato baroyak,
aia matonyo tapacak dek kasangan galak. Pokoknyo dek Tan Koti, galak urang
galak lo awak, samantaro nan digalakan urang.awak. Dek mancaliak urang
galak, si Pudin sato pulo galak icak-icak dek karano talingonyo agak pakak.

Mak Kari indak sato galak, kaniangnyo bakaruik tando ado nan sadang
dipikiakannyo. Lapau haniang sakutiko.
Indak lamo antaronyo Mak Kari basuaro, "Cukuiklah sakali pisang
babuah.Ingek-ingek awak nan ka datang. Sabanta lai Tahun Duo Ribu Limo ka
tibo pulo. Panghulu gadang awak ka baranti."

Urang di lapau saliang mamandang. Tasentak dek kato Mak Kari tadi.

"Iyo yo.. Panghulu gadang kota jo kabupaten di nagari awak ko ka dipiliah
pulo.," Labai mamabaranikan diri basuaro.

"Panghulu gadang di Propinsi iyo pulo mah." solo Tan Koti.

"Ingek-ingek sabalun kanai. Sasa kudian indak baguno." Mak Kari maingekan
urang rami.

"Apo manuruik awak basamo syaraik urang nan patuik mamimpin nagari.supayo
awak jan tajua tagak bantuak kini.?" Pudin batanyo sapanuah hati.

"Nan partamo, jan mamiliah urang nan suko manyogok jo pitih. Sudah tu jan
pulo tapiliah pamimpin nan indak mamakai parasaan jo hati, apolai nan
bakabaji.Nan mambuek rakyaik indak sanang hati" Tan Koti manjalehan sarupo
urang nan mangarati.

"Nagari awak ko nagari Adaik basandi syara', Syarak basandi Kitabullah, mako
panghulu gadangnyo harus urang nan mamakaikan adaik.Labiah baradaik dari
pado nan lainnyo. Jan sampai tungkek pulo nan mambaok rabah.." sambuang Tan
Koti. Nan mandanga maangguak-angguak, mancaliak lagak gayanyo bacurito
sahinggo lupo jo parangai Tan Koti nan kadang-kadang indak manuruik adaik.

"Kalau dek ambo syaraiknyo indak rumik-rumik bana doh. Manuruik agamo, ado
tigo tando-tando urang munapiak. Nan partamo, bajanji mungkia, bakato duto,
dipicayo khianaik. Sudah tu nabi maingekan pulo, kalau urusan disarahkan
kapado urang nan indak ado ilimunyo tantangan iitu, tunggu kahancuran ka
tibo." Labai manyampaian jo gaya ustad nan tagak di mimbar musajik.

"Nan paralu bana jan sampai awak takicuah jo ijazahnyo, palasu pulo beko.
Awak nan kamari bedo dibueknyo," sorong si Mira dari balakang.
"Kalau ijazahnyo sajo alah palasu, tantu nan lainnyo paralu pulo dicurigai.
Jan-jan hatinyo palasu pulo, sahinggo indak dapek maraso. Matonyo palasu
pulo, sahinggo indak dapek mancaliak nan sabananyo tajadi.," sambuang Pudin
sambia galak.

"Kalau urang nan sarupo itu bisa dapek surek katarangan sehat, tantu nan
mamaresonyo dotor palasu pulo." Mak Labai indak namuah kalah.

"Ha..ha..ha." Lapau panuah dek suaro galak, sahinggo tadanga ka tapi labuah,
mambuek urang lalu tatagun mamandang heran ka lapau Mak Kari.

"Usah dipikiakan bana sagalo nan palasu tu. Sabab kalau 

[R@ntau-Net] Dicari..! Pamimpin Nan Punyo Taji

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=204&PHPS
ESSID=0148e015c6ce8515bf94ac49c54e6863

"Dicari..! Pamimpin Nan Punyo Taji
Oleh redaksi
Senin, 06-September-2004, 20:16:44

///Rarak kalikih dek Binalu/// Tum buah sarumpun di tapi tabek./// Kok habih
raso jo malu///Bak kayu lungga pangabek///

"MAA NYO mak Kari kamanakan..?" Tan Koti batanyo ka si Mira.

"Alun baliak lai Tan. Lah duo hari baliau di kampuang manyalasaikan urusan
kamanakan," jawek si Mira.

"Baitu handaknyo niniak mamak di nagari ko. Kok kusuik manyalasai, karuah
mampajaniah," ciloteh Tan Koti.

"Buekan den teh pakek indak basariang ciek. Masuakan ka Mok nan den
pitaruahkan di siko," pintak si Sutan.

"Lai kasadonyo niniak mamak nan sarupo itu Tan," tanyo si bijak sambia
mangacau gulo.

Tan Koti mahelo angok dalam. "Itulah nan jadi panyakik di kampuang awak ko.
Kok otanyo ka ilia ka mudiak. Satiok mangecek mamakai pantun sarato patatah
patitiah. Kalau tasasak bana, sabuik se kalimaik sati Adaik Basandi Syara'
Syara' Basandi Kitabullah. Lah raso jadi Datuak pulo awak tu mah," cimeeh
Tan Koti.

"Bunyi kecek marandang kacang. Bunyi muluik mambaka buluah. Indak sasuai
kato jo pabuatan," sambuang si Mira.

"Ha.iyo lah cadiak kau yo.," Tan Koti mamuji.

"Sia dulu mamaknyo...," jawek nan mantiak sambia balari ka balakang.

Pudin tibo-tibo dari pintu lapau. Tan Koti sanang hati indak tabado, sabab
lah tibo pulo kapa gulo. Jo galak manih inyo babaso; "Iyo taragak bana awak
jo dunsanak nan surang ko.Tambah lamo batambah bakilek tampak dek den."

"Aponyo nan bakilek mak..?" sorak si Mira.

"Jan manyindia kau piak. Mantang-mantang kapalo den sulah.," jawek Pudi. Tan
Koti tagalak, si Mira takikik pulo di dapua.

"Usah panyingguang bana. Apo nan katuju dek Uda siang hari ko.?" bujuak si
mantiak.

"Kocok-an den ciek."

"Den iyo pulo.Pakek-an tehnyo, saketek gulo.Galehnyo nan paliang gadang yo."
pasan Tan Koti mama san teh talua langganannyo.

"Jan lupo.masuak-an ka buku hutang si Pudin," tukuaknyo.

Pudin galak sengeang sajo. Inyo mangarati, Tan Koti indak mancari. Duduak di
lapau satiok hari, sambia manunggu rasaki, kok lai ado nan bamurah hati.
Malang bana bininyo mandapek laki.

Pudin mangaluakan rokok, Tan Koti sato pulo maisok. "Mokasi Din..Dari tadi
den alun marokok," keceknyo sambia mahiruik asok dalam-dalam.
"Tnenk-tnenk..!" tadanga bunyi lonceang bendi. Udin Sunguik, mahelo tali,
mahantikan kudo bendi. Ruponyo Mak Kari nan baru pulang dari kampuang jadi
panumpang surang diri. Coga bana gayanyo. Baju guntiang Cino, sarawa Jao
sapasang jo tarompa kudo.., eh tarompa kulik mungkasuik ambo. Saruang Bugih
tasandang di bahu nyo nan bidang. Kopiah sampia, nan tabuek dari ikua Kudo,
tatonggok di kapalo. Jokok dicaliak bana, sarupo jo jangguik tabaliak.
Saroman jo rambuik Don King, runciang ka ateh, mancucuak langik.

Sasudah mambaia seo bendi mak Kari baranjak ka tapi. Mira manyonsong jo
balari. Sabana sanang hati mak Kari, mancaliak kamanakan nan lai babudi. Di
lapau, Tan Koti tampak basanang hati, mancaliak pisang sarato lamang nan
dijinjiang mak Kari.

"Haa.Pucuak dicinto, lamang nan tibo.," katonyo dalam hati. Mak Kari duduak
malapeh panek sambia bakipeh jo kopiah sampia. Indak lamo antaronyo, si Mira
datang malatak-an aia. "Minumlah mak," kecek mampabasoi.

"Baa kaba di kampuang Mak Kari...? tanyo Tan Koti.
Sabalun manjawek, mak Kari tatagun sakutiko. Aia muko barubah, kaniangnyo
bakaruik. Dijangkaunyo aia nan tahidang. Konconyop nan baduo jadi heran,
apokoh sabab mangko mak Kari barek manjawek tanyo sakali ko. Di padiakannyo
mak Kari mahelo angok, sambia manunggu barito nan elok.

"Ampok jo maksiaik sabana manjadi-jadi..!"
Mak Kari mangecek sambia manahan hati. Urang di lapau manahan diri,
mancaliak mak Kari nan sadang manggaritih.

"Masin judi talatak di tangah nagari, Di sinan lalulalang anak sikola satiok
pagi. Nan ambo indak mangarati, masin judi nan banamo Mini Jackpot barado
dakek rumah pak Bupati."

"Lah habih bana raso jo pareso, lah hilang malu dalam diri. Bana juo kato
rang tuo; "Habih miang dek bagisia, habih malu dek biaso," Pudin bakato ka
badan diri.

"Kalau ampok jo judi alah manjadi panyakik satiok nagari. Hampia di satiok
tampek urang baralek disadiokan meja untuak bajudi kartu remi," Tan Koti
sato sakaki.

"Nan bedo bana, nan punyo alek Pak Haji...! "Maksiaik dikarajokan di tangah
nan rami. Bagalanggang mato rang banyak, basuluah jo Matohari," sulo nan
lain.

"Lah hilang malu dalam diri. Indak ado lai takuik ka Polisi. Maksiaik
dikarajokan barami-rami. Dari nan ketek sampai ka urang nan indak bagigi.
Dari rakyaik sampai ka pagawai nagari. Indak babeda lai laki-laki jo padusi,
ado pulo nan balaki-bini," tukuak Tan Koti.

Dek biaso bajudi, anak kamanakan awak sanang mambuang-buang hari. Tamaik
sikola inyo maleh mancari. Mabuak dek angan-angan sapanjang hari. Tulang bak
kanji, salero bak taji. Cadiak malam binguang siang. Gilo maukia kayu
tagak..!

Mak Kari lah sasak dadonyo, indak tantu lai nan kadisabuiknyo

[R@ntau-Net] Fakta Temui 36 Kesalahan

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
Fakta Temui 36 Kesalahan
Oleh redaksi
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=251
Selasa, 07-September-2004, 05:23:44

Padang, Padek-Tim Forum Aksi Bersama Anti Pemurtadan (Fakta) Sumbar kembali
menemukan keganjilan dalam ayat-ayat suci Al-Quran terbitan PT Madu Jaya
Makbul Surabaya. Keganjilan 200 eksemplar Kitab Suci Ummat Islam berlapiskan
ayat-ayat Injil yang awalnya ditemukan di SMPN 1 Tilatang Kamang Kabupaten
Agam Sabtu (19/6) itu, terus bertambah.

Dari tiga tahap penelitian dan pemeriksaan yang sudah dilaksanakan,
ditemukan 36 kesalahan. Namun, hingga kini belum terlihat instansi terkait,
baik di daerah maupun di pusat untuk menyikapinya.

Penelitian dan pemeriksaan Tim Fakta Sumbar bekerjasama dengan tiga
Perguruan Tinggi Islam di Sumatera Barat yang terdiri dari STAIPIQ Padang,
STAIN M Djamil Djambek Bukittinggi dan STAIN Prof Dr H Mahmud Yunus
Batusangkar, secara umum tim menemukan kesalahan dan kejanggalan dalam isi
Al-Quran berukuran 14 X 20 Cm dengan surat tashih Depag RI tertanggal 24
Shafar 1414 H itu pada koreografis atau tata bahasa dan tata penulisannya,
dan pertukaran huruf, kata, bahkan pertukaran nama surat.

Di sisi lain, juga terjadi kerancuan kalimat, percampuran khat yang dipakai
serta adanya lapisan kutipan ayat Injil pada bahagian kulit dalam dari
Al-Quran tersebut. Tim Tashih memandang bahwa Al-Quran tersebut tidak
ditulis sesuai dengan standarisasi penulisan yang benar. Adapun kesalahan
dan kejanggalan yang ditemukan adalah sangat potensial menyesatkan dan
meragukan umat Islam di seluruh dunia yang telah menerima, membaca atau
mempelajari dan memiliki Al-Quran tersebut.

Hasil temuan tiga Perguruan Tinggi Islam itu dikemukakan Ketua Penasehat
Fakta Sumbar, Irjen Pol (Purn) Drs H Dasrul Lamsudin didampingi Ketua Fakta
Sumbar H Ma'at Achin dan Sekretaris Syamsul Bahri dalam keterangan persnya
di Padang, usai kunjungannya ke STAIN Prof Dr H Mahmud Yunus Batusangkar.

Di antara kesalahan fatal itu adalah pada halaman 434 yang tertulis nama
Surat Al-Mukmin. Seharusnya pada halaman itu adalah Surat As-Sajadah.
Begitupun pada halaman 287 tertulis nama Surat Maryam, yang benar adalah
surat Thaha. Dan seterusnya hingga terdapat sebanyak 36 kesalahan dan
kejanggalan di dalamnya.

Berangkat dari hasil penelitian dan pemeriksaan dalam tiga tahapan tersebut,
Dasrul Lamsudin menyimpulkan bahwa Al-Quran berlapis Injil tersebut sangat
potensial menyesatkan dan menimbulkan keraguan di tengah masyarakat umat
Islam, Apalagi di kalangan masyarakat awam yang tidak mengetahui secara
mendetail tata bahasa dan penulisan Al-Quran. Al-Quran yang dimaksud
tersebut, tidak konsisten dalam pemilihan salah satu jenis khat. Tanda-tanda
waqaf dalam Al-Quran itu jauh berbeda dengan tanda waqaf dalam Al-Quran
standar terbitan Makkah. Bahkan, Penulisan Al-Quran tersebut tidak memenuhi
standar ilmu khat dan imal, kata Dasrul menjelaskan hasil temuan tiga
Perguruan Tinggi Islam di Sumbar itu.

Dengan demikian, Dasrul menyarankan bahwa Al-Quran tersebut tidak layat
untuk disebarkan dan diberikan ke masyarakat. Percetakan harus menghentikan
produksi dan menarik semua Al-Quran tersebut yang sudah beredar di
masyarakat Sumbar, bahkan di seluruh Indonesia. Karena itu, Fakta Sumbar
meminta kepada pemerintah, dalam hal ini Departemen Agama harus hati-hati
dalam mentashih Al-Quran yang akan dicetak dan diedarkan kepada masyarakat.

"Pemerintah, baik kepolisian, kejaksaan dan Menteri Agama berserta segenap
jajarannya diminta untuk menyelesaikan dan mengusut tuntas perkara Al-Quran
berlapis Injil ini secepatnya sesuai dengan hukum dan perundang-undangan
yang berlaku di Indonesia. Dan, kemudian memberitahukan hasilnya kepada
masyarakat luas, sehingga masyarakat tidak terjebak dalam kesesatan dan
pendangkalan aqidah serta upaya-upaya pemurtadan yang sistematis," tegas
Dasrul.

Dasrul berjanji dalam waktu dekat ini kembali menyurati Pemprov Sumbar dalam
hal ini Kanwil Depag Sumbar, Kapolda Sumbar, Kajati Sumbar, MUI Sumbar, DDI
Sumbar dan institusi terkait lainnya agar segera menindaklanjuti hasil
temuan Fakta Sumbar bekerjasama dengan tiga Perguruan Tinggi Islam di Sumbar
secepatnya. Lambannya keputusan Menteri Agama tersebut, diakui Dasrul telah
menimbulkan keraguan di tengah masyarakat Sumbar saat ini. Bahkan, ia
mensinyalir bahwa tidak tertutup kemungkinan kesalahan dan kejanggalan
lainnya juga terdapat di Al-Quran penerbitan lainnya.

Fakta Sumbar mengakui pihaknya sejak awal telah menyurati pihak-pihak
berkompeten atas persoalan ini sejak awal, namun hingga kini belum terlihat
hasilnya atas tindakan mereka itu. "Seharusnya Menteri Agama telah
mengeluarkan fatwa tentang keberadaan Al-Quran terbitan PT Madu Jaya Makbul
Surabaya itu. Tapi nyatanya, belum juga sampai sekarang. Karena itu, kami
menunggu jawaban dari pihak-pihak yang berkompeten tersebut terhadap surat
kami yang kedua ini," tukas Dasrul. (Laporan Nashrian Bahzein)





Berhenti/me

[R@ntau-Net] Batang Anai Jadi Drainase Ketaping

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
Batang Anai Jadi Drainase Ketaping
Oleh redaksi
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=243
Selasa, 07-September-2004, 05:02:19

Padang, Padek-Untuk mengantisipasi ancaman banjir di Bandar Udara (Bandara)
Internasional Ketaping, Batang Anai akan dijadikan drainase utama. Soal
kesiapan Batang Anai akan dijadikan Drainase tersebut dikatakan Kepala Dinas
Perhubungan (Kadishub) Sumbar Syafruddin SH didampingi Wakadishub, Syafrizal
J MSi kepada koran ini, Sabtu (3/9) di sela-sela acara pembukaan kegiatan
olah raga dan seni dalam menyambut Hari Perhubungan Nasional (Harhubnas), di
Kantor Dishub Sumbar.

"Untuk mengantisipasi bahaya banjir di Bandara Ketaping, maka saat ini telah
disiapkan Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Anai sebagai drainase utama
pengendali banjir," ungkapnya.

Dikatakannya, keberadaan sebuah drainase dirasakan sangat penting disiapkan.
Hal ini dikarenakan wilayah Bandara Kataping berada di kawasan rawan banjir,
tetapi hal ini sudah tidak perlu lagi dikawatirkan. Pasalnya, sebagai daerah
pengendalian banjir, jelas keberadaan Batang Anai sangat strategis untuk
dimanfaatkan untuk hal tersebut.

Tentang bangunan atau tanah-tanah masyarakat yang akan kena proyek
pengendalian banjir itu, dikatakannya akan ada ganti rugi. Tegasnya, tidak
akan ada penggusuran ataupun pemindahan paksa terhadap masyarakat yang akan
kena dampak pembangunan pengendali banjir itu.

Sementara untuk Bandara Ketaping itu sendiri, masih terus dilakukan
penyempurnaan. Bahkan ke depan sarana pendukung yang akan menghubungkan
Ketaping dengan daerah-daerah lainnya akan juga dipersiapkan. Seperti halnya
dengan jalan menuju Ketaping dari arah Kota Padang saat ini telah rampung
menjadi dua jalur. Dan ke depan, jalan Padang-By Pass juga akan di bangun
dua jalur.

"Kita tengah mempersiapkan serana penunjang ke Ketaping, seperti jalan
Padang-By Pass akan di bangun dua jalur, dan untuk Bupati Padang Pariaman,
kita juga meminta agar memfokuskan perencanaan wilayah ke arah Lubuk Alung,"
terangnya.

Sedangkan untuk sarana penghubung lainnya, juga akan ada penambahan
taksi-taksi dan angkutan lainnya untuk menunjang Ketaping. Hanya taksi-taksi
yang terdaftarlah yang nantinya yang akan bisa masuk dan mangkal di Bandara
Ketaping.

Pada kesempatan itu, Syafrizal mengatakan dalam menyambut Harhubnas akan
dilaksanakan berbagai kegiatan. Kegiatan berbagai macam ini di antaranya
olah raga, dan seni yang akan diikuti seluruh jajaran perhubungan, baik
Sumbar maupun daerah tingkat II serta seluruh mitra kerja Dinas Perhubungan.
(ope)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Menelusuri Lebih Jauh Arsitektur Minangkabau

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
Menelusuri Lebih Jauh Arsitektur Minangkabau
* Dikenal Luas, Tapi Tak Dipahami
Oleh redaksi
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=128
Jumat, 03-September-2004, 08:07:46

Rumah Gadang Minangkabau yang terkenal dengan gonjong dan rangkiangnya itu
sudah dikenal sampai ke mana-mana. Namun yakinlah, tidak banyak orang yang
benar-benar tahu dan mengerti dengan rumah gadang tersebut, khususnya dari
segi arsitekturnya yang banyak mengandung makna dan filosofi adat dan budaya
Minangkabau.

Bahkan para arsitek pun merasa perlu untuk mengenal rumah gadang ini sebagai
sebuah arsitektur peninggalan budaya.

Laporan Nanang-Padang

Kunjungan para arsitek DKI Jakarta yang tergabung dalam Ikatan Arsitektur
Indonesia (IAI) DKI Jakarta, yang sengaja menyebut perjalanannya ke Sumatera
Barat sebagai Ziarah Arsitektur Minangkabau membuktikan itu. Bahkan seperti
dikatakan Ahmad Juhara, arsitek yang memenangkan loma disain restorasi
Museum Wayang Indonesia di Jakarta, arsitektur Minangkabau itu sudah lama
dikenal luas. Namun sebenarnya, tidak diketahui sama sekali apa dan
bagaimana arsitektur Minangkabau tersebut.

"Selain Bali, Minangkabau memiliki kultur budaya yang kuat yang mempengaruhi
ciri arsitektur tradisionilnya. Selama ini kita sudah mengetahui tentang
arsitektur Minang itu, tapi sebenarnya kita tidak kenal sama sekali,
ujarnya, saat ditemui di sela acara silaturahmi IAI DKI Jakarta dengan IAI
Sumbar dan Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP)
Universitas Bung Hatta, di aula Gedung B Kampus I Universitas Bung Hatta
Ulakkarang Padang, Kamis (2/9). Selain itu, Juhara juga mengatakan,
Minangkabau memiliki banyak keragaman yang bisa dikunjungi dalam waktu
singkat, sehingga Sumatera Barat menjadi daerah tujuan pertama IAI DKI dalam
melakukan kunjungan ke daerah, yang dilaksanakan dalam rangka pendidikan
keprofesional berkelanjutan para arsitek.

Arsitektur Minangkabau sendiri, memiliki banyak makna dalam setiap sudut
bangunan bagonjongnya itu. Bukan hanya melekat pada bangunan saja, bahkan
sampai kepada tanaman yang ditanam di halaman rumah gadang pun memiliki
makna yang melekat dalam adat dan budaya Minangkabau. Aturan dan penataan
arsitektur seperti inilah, yang banyak tidak dikenal, bukan hanya oleh
arsitek luar Sumbar, namun juga oleh arsitek Sumbar sendiri.

"Sumbar itu memiliki budaya yang kuat, yang juga mempengaruhi dengan kuat
kaidah arsitekturnya. Secara umum sangat sulit memahami arsitektur
Minangkabau, karena kalau ditanya banyak dijawab dengan pantun adat, kata
Juhara.

Dia mengaku pernah mencoba menanyakan tentang kekayaan arsitektur
Minangkabau tersebut saat berkunjung ke Padang beberapa tahun lalu, namun
dalam setiap jawaban yang diterimanya selalu terselip pantun-pantun adat
yang membuatnya justru bertambah bingung.

Walaupun demikian, baik Ahmad Juhara maupun Ketua IAI DKI Jakarta Bambang
Heryudhawan, mengatakan tidak ada salahnya bagi para arsitektur muda Sumbar
untuk menampilkan rancangan arsitektur yang mencerminkan gaya zaman
sekarang, dan tidak perlu ikut-ikutan dengan gaya arsitektur yang saat ini
sedang berkembang. Selain itu, dua arsitek ini juga mengatakan, dengan tidak
berkembangnya rancangan bergaya zaman sekarang, tidakperlu khawatir akan
melunturkan arsitektur yang menjadi ciri khas daerah.

"Dalam hal ini kita bisa mencontoh Jepang. Arsitektur tradisinal Jepang itu
sangat luar biasa. Namun di sana arsitektur bergaya zaman sekarang juga
tetap berkembang dengan pesat. Sehingga saat ini bisa dilihat,
bangunan-bangunan yang ada di Jepang itu terlihat sangat maju dan modern
sesuai ciri khas zaman sekarang. Sementara arsitektur tradisionalnya yang
indah itu juga tetap terjaga," kata Juhara. (***)

Juhara menyebutkan, perjalanan ke daerah-daerah untuk berziarah kepada
situs-situs arsitektur tradisional memiliki banyak kegunaan bagi kalangan
arsitek. Namun dia juga mengharapkan, perjalanan seperti ini tidak hanya
menjadi perjalanan rutin yang hanya akan menjadi pengisi agenda rutin IAI
saja. Jangan sampai kunjungan seperti ini nantinya berubah menjadi seperti
kewajiban mengisi absen saja, katanya lagi.(***)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Anggota DPRD Terpilih Resmi Mundur

2004-09-06 Thread RaNK MaRoLa
Anggota DPRD Terpilih Resmi Mundur
Oleh redaksi
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=125
Jumat, 03-September-2004, 08:05:31

Solok, Padek-Helmi Darlis, SH, SPn dari PKS Kota Solok akhirnya resmi
mengundurkan diri dari keanggotaan DPRD Kota Solok 2004-2009. Anggota dewan
lainnya dari partai yang sama PKS, Imam P Johansis mengatakan Ketua DPD nya
tersebut, telah melalui proses pengunduran diri sesuai UU Pemiluan.

Selanjutnya, posisi Helmi Darlis digantikan Caleg Nomor Urut 3 dari PKS Kota
Solok, Marjoni. Namun, pelantikan Marjoni dari DPC PKS Lubuk Sikarah
tersebut masih belum bisa dilaksanakan, terkait Kepmendagri 162/2004.

"Helmi Darlis sudah mengundurkan diri secara resmi. Secara prosedur, beliau
telah mengikuti ketentuan per-UU kepemiluan saat ini. Dan, penggantinya
adalah Caleg PKS Kota Solok Nomor Urut 3, Marjoni dari DPC Lubuk Sikarah,"
ujar Imam kepada koran ini, kemarin.

Sebelum ini, Ketua KPU Kota Solok, Amnasmen SH sempat mempersoalkan
pengajuan surat pengunduran resmi Helmi Darlis yang tak sesuai prosedur.
Sebab, surat bermeterai tersebut terkesan pribadi dan hanya ditujukan ke KPU
Kota Solok. Aturannya, jelas Amnasmen, surat Helmi ditujukan ke partainya
kemudian partai memproses seterusnya menarik berkas Caleg Helmi dari KPU
Kota Solok. "Berdasarkan prosedur ini pula, kita lantas memproses
administrasinya hingga pengajuan ke gubernur Sumbar," tambah Amnasmen .

Menguatkan keterangannya, Imam menegaskan surat penunjukkan Marjoni
menggantikan Helmi telah dikirimkan partai dan diterima DPRD Kota Solok.
Namun, prosesnya belum final, begitupun dengan rencana pelantikan. Bahkan,
menurutnya, terkait aturan Kepmendagri 162/2004 tentang siapa yang berhak
menjadi ketua Dewan definitif nantinya.

Mengingat aktivitas kegiatan dewan terus berlangsung, dia berharap prosesnya
bisa berlangsung cepat. Kalau tidak mereka akan rugi karena PKS hanya ada
dua di DPRD Kota Solok. Menyinggung tentang Pilpres Putaran II, Imam P
Johansis mengatakan seluruh pengurus dan jajaran PKS di Kota Solok siap
mengamankan keputusan yang telah diambil DPP. Artinya, aspirasi yang telah
diberikan DPP untuk Capres tertentu, akan ditindaklanjuti. Merujuk pada
hasil Pemilu legislatif baru lalu, dia begitu yakin tak akan terjadi
penghianatan di tubuh PKS Kota Solok. (ero)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] SPAN Lanud Kerjasama GMF AA * Hadapi Peluang Kerja di Bandara Ketaping

2004-09-07 Thread RaNK MaRoLa
SPAN Lanud Kerjasama GMF AA
* Hadapi Peluang Kerja di Bandara Ketaping
Oleh redaksi
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=326&;
PHPSESSID=746bb715c40e9cf4589f8f3f95d10ce3
Rabu, 08-September-2004, 04:17:42

Padang, Padek-Menyikapi peluang kerja yang semakin terbuka di Bandara
Internasional Ketaping tahun 2005 nanti, Sekolah Penerbangan Angkasa
Nasional (SPAN) Lanud Padang mengadakan kerjasama dengan Garuda Maintenance
Facility Aero Asia (GMF AA), untuk peningkatan mutu lulusan.

Hal itu terungkap dalam Kunjungan Kerja Team Work GMF AA dan dialog
interaktif penerbangan di Pangeran Beach Hotal Selasa (7/9). Ketua Yayasan
Penerbangan Angkasa Padang, Drs Lamizar Yona SH menyebutkan kerjasama
tersebut dalam rangka peningkatan mutu lulusan tamatan SPAN itu sendiri.

"Siswa yang tamat tahun sekarang dulunya juga sudah dimagangkan di GMF, dan
untuk sekarang kita mengadakan kerjasama sama dengan GMF untuk melatih siswa
SPAN bagaimana bekerja di sebuah perusahaan," jelasnya.

Sementara Sudirman dari GMF AA menambahkan kerjasama yang akan dilakukan
SPAN dan GMF AA nantinya tentu saja akan sangat berguna bagi SPAN itu
sendiri. Sebab siswanya akan dilatih praktek di perusahaan perawatan pesawat
terbang setelah mendapatkan ilmu teori di sekolah. "Di GMF mereka akan
diterjunkan dalam perawatan pesawat terbang. Ilmu itu tentu saja sangat
berguna, apalagi Bandara Ketaping akan dibuka 2005 nanti, yang tentu saja
sangat membutukan tenaga teknis itu sendiri," katanya.

Di lain pihak Kepala Distrik Garuda Indonesia Padang, Yona menjelaskan inti
dari kerjasama dimaksud yaitu mengadakan suatu kontrak dengan GMF untuk
pemagangan siswa SPAN di GMF. "Kalau sudah ada kerjasama berarti keselamatan
siswa akan terjamin. Sebab bekerja di pabrik perawatan pesawat terbang,
tentu sangat beresiko tinggi. Dengan adanya kejasama ini keselamatan siswa
terjamin, dan siswa juga akan dibantu biaya hidupnya selama magang," tambah
Yona.

Ia juga mengharapkan SPAN bisa membuka jurusan baru, sebab sekarang tenaga
operasional, manajemen dan sebagainya, sangat kurang dalam usaha peerbangan
tersebut. "Itu merupakan suatu tantangan yang berarti," katanya lagi.

Dibutuhkan

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Padang, Dr Marjohan MPd menyatakan,
sekolah kejuruan sangat dibutuhkan keberadaannya. Sebab sekarang ini, dengan
jumlah pengangguran yang semakin membengkak, diperlukan sekolah yang
langsung berorientasi pada lapangan kerja.

"Sekarang yang dibutuhkan yaitu sekolah yang langsung berorientasi pada
lapangan kerja, sebab dari jumlah siswa SD (Sekolah Dasar) yang ada di
Sumatera Barat, yang sampai melanjutkan pendidikan sampai ke perguruan
tinggi, sebanyak 11 persen saja, lalu sisanya kemana? Sisa yang 89 persen
itu tentu saja putus sekolah dan butuh lapangan kerja. Karenanya, yang
dibutuhkan yaitu sekolah kejuruan yang langsung berorientasi pada lapangan
kerja itu," terangnya yang lulusannya kalau ingin melanjutkan studi bisa ke
tingkat yang lebih tinggi dan kalau ingin bekerja juga bisa. "Namun bukan
berarti melupakan sekolah umu lho, jangan salah tanggap," katanya lagi. (p)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Pasbar Menyimpan Bahan Tambang

2004-09-07 Thread RaNK MaRoLa
Pasbar Menyimpan Bahan Tambang
Oleh redaksi
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=308
Rabu, 08-September-2004, 04:02:46

Simpang Empat, Padek-Kabupten Pasaman Barat (Pasbar) ternyata tidak saja
kaya dengan potensi sawit dan perkebunan lainnya seperti jagung dan jeruk.
Namun, bupaten yang baru dimekarkan tersebut juga menyimpan segudang bahan
tambang yang tak ditekukan di daerah lain di Indonesia.

"Memang di salah satu kawasan Pada Kabupaten Pasaman Barat ini tepatnya di
Pinaga Kecamatan Pasaman terdapat kandungan Mg (Magnesium) yang merupakan
bahan dasar untuk menbuat pupuk yang memiliki kadar asam tinggi. Menurut
penelitian dari beberapa orang peneliti bahan ini sangat potensial untuk
pupuk sawit dan ini tak ditemukan pada daerah lain, ujar Pejabat Bupati
Pasaman Barat Drs Zambri kepada koran ini, kemarin.

Menurut Zambri, cadangan Mg yang terkandung dalam peut bumi Pinaga tersebut
saat ini sudah dapat dieksploitasi. Bahkan dari beberapa penelitian yang
dilakukan, kondisnyapun menjanjikan dari aspek ekonomi. Sehingga, sangat
memungkinkan untuk dibukanya pertambangan di kawasan tersebut.

Apakah sudah ada investor yang menyatakan kesediaannya untuk berinvestasi?.
Menanggapi ini Zambri mengatakan, sudah ada beberapa investor yang
menyatakan kesediaan. Salah satunya peneliti yang pertama kali menemukan
cadangan Mg di kawasan tersebut, dan saat ini mereka sedang melakukan
berbagai persiapan. Peneliti itupun sudah menjalin kerjasama dengan PT Aneka
Tambang.

"Bagi kita di Pasaman Barat penambangan itu sangat berarti. Sebab, selain
mendatangkan dampak multiplier effect terhadap perekonomian juga dapat
menjadi salah satu penopang pendapatan baik bagi daerah maupun bagi
masyarakat," tambah Zambri.

Tentang tanah ulayat masyarakat katanya, dari awal memang sudah
diwanti-wanti. Malahan dari berbagai kesempatan selalu memberikan
sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga, permasalahan ini tidak menjadi bom
waktu di kemudian hari.

Ada sedikit perbedaan dalam pola pembangunan kawasan ini nantinya. Jika
selama ini pola pembangunan dalam perkebunan dikembang dalam bentuk inti dan
plasma maka untuk pertambangan Pemkab mengupayakan konsep share saham.
Artinya, masyarakat sebagai pemilik ulayat setiap tahunnya akan menerima
deviden atas saham yang mereka miliki di dalam pertambangan tersebut.
Sementara komposisinya saat ini sedang diancang-ancang.

"Kita sengaja mengusulkan komposisi pembagian saham terhadap pertambangan
ini. Setidaknya, pengamalan ini bertolak dari sedikit bermasalahnya pola
inti dan plasma pada beberapa perkebunan," tukuk mantan camat teladan ini.
(mon/suk)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Fakta Temui 36 Kesalahan

2004-09-07 Thread RaNK MaRoLa
Tambahan yang dari Repoblika OL.

Selasa, 07 September 2004
Ditemukan 36 Kesalahan dalam 'Alquran Beryesus'
Laporan : rul

PADANG -- Kesalahan itu potensial menyesatkan umat. Alquran Beryesus yang
ditemukan di Tilatang Kamang, Agam Sumatera Barat (Sumbar) 17 Juli 2004
lalu, ternyata benar-benar tidak layak diedarkan. Hasil penelitian terakhir
menunjukkan, terdapat 36 kesalahan dalam kita suci itu. "Bayangkan dalam
sebuah kita suci ditemukan 36 butir kesalahan, ini luar biasa, belum pernah
hal itu terjadi selama ini," kata Ketua Majlis Syura, Forum Aksi Bersama
Anti Pemurtadan Sumatera Barat (Fakta) H Ma'at Acin RB kepada wartawan di
Padang, Senin (6/9).

Fakta melakukan kerja sama dengan tiga perguruan tinggi Islam di daerah itu
masing-masingnya STAIPIQ Padang, STAIN M Djamil Djambek Bukittinggi, dan
STAIN Muhamad Yunus Batusangkar. Hasil penelitian ketiga lembaga berkompeten
ini menunjukkan, secara umum kesalahan dan kejanggalan dalam Alquran
beryesus itu ditemukan pada koreografis atau tata bahasa dan penulisannya.
Juga ditemukan pertukaran huruf, kata bahkan ada nama surat yang bertukar.
Tidak hanya itu, terdapat pula kerancuan kalimat, percampuran khat yang
dipakai. "Tim Tashih memandang bahwa Quran tersebut tidak ditulis sesuai
dengan standarisasi penulisan yang benar," kata Ma'at Acin.

Kesalahan-kesalahan itu, dinilai potensial menyesatkan dan meragukan umat
Islam. Alquran beryesus ditemukan di SMPN 1 Tilatang Kamang, Agam Juli lalu.
Kitab suci itu dicetak oleh PT Madu Jaya Makbul Surabaya berukuran 14 x 20
cm. Izin mencetak Alquran ini dikeluarkan Depag pada 1 Agustus 1994, dengan
nomor registrasi P.III/Tl.02.1/190/7. Tapi Alquran yang ditemukan tersebut
dicetak tahun 2004. Sebenarnya Fakta sudah bergerak sejak Alquran itu
ditemukan. Pada awalnya Tim Tashih Quran STAIPIQ yang dimintai jasanya oleh
Fakta, hanya menemukan empat kesalahan dan tiga kejanggalan. Pada tahap
kedua STAIN Djamil Djambek Bukittinggi menemukan lagi tujuh kesalahan dan
lima kejanggalan.

Belum puas juga, Fakta terus menghimpun masukan. Lantas STAIN Batusangkar
menemukan 25 kejanggalan. Total kesalahan dan kejanggalan adalah 26 butir.
Menilik banyaknya kesalahan itu, kata Maat Acin, Fakta yakin bahwa Alquran
beryesus tersebut sama-sekali tidak konsisten dalam pemilihan khat dan
karenanya tidak memenuhi standar ilmu khat dan imal. Karena itu pula,
Alquran terbitan Surabaya ini, tidak layak untuk disebarkan dan
diperjualbelikan. Fakta meminta agar percetakan PT Madu Jaya Makbul Surabaya
menghentikan mencetak Quran dan selekasnya menarik semua Alquran bermasalah.
Fakta juga meminta agar pemerintah berhati-hati dalam mensahih Alquran yang
akan dicetak dan diedarkan kepada masyarakat.

Selain itu diminta aparat terkait untuk menyelesaikan dan mengusut tuntas
perkara Alquran beryesus tersebut. Hasil pengusutan itu harus diberitahukan
kepada masyarakat. Ini penting agar orang banyak bisa berhati-hati. Menurut
catatan Republika Departemen Agama berjanji akan menarik semua Alquran
bermasalah itu pada September ini. Sebagaimana diberitakan Republika Alquran
beryesus ditemukan di SMPN 1 Pakan Kamis Tilatang Kamang, ketika anak-anak
sedang mengaji untuk memulai proses belajar-mengajar. Di sana ditemukan 141
buah Alquran yang di kulit dalamnya tertera kata-kata Yesus, serta panduan
misa.

Sebanyak 60 buah dari 141 itu, ada di SMP 1, sisanya, sebanyak 20 buah di
SMP 2, 10 SMP 3, 10 di SMP 4, dan 20 Alquran di SMP 5 serta sisanya untuk
SMA I, semua sekolah ini berada di Kecamatan Tilatang Kamang. Kata-kata
Yesus Kristus dengan huruf latin ini, dibuat pada sampul dalam Alquran.
Persisnya di tulang tempat helai demi helai Alquran dilem dan dijahitkan.
Kalau kulit Alquran tidak dicopot, maka tulisan Yesus Kristus dan sejumlah
bait lagu-lagu gereja yang ditulis di situ tidak akan pernah diketahui.
Setelah di Tilatang Kamang, Alquran serupa kembali ditemukan di SMK
Teknologi Utama, Kampung Taji, Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman pada 27
Juli 2004.

Sejumlah Kesalahan

* Surat Al Baqarah (2) ayat 71 harkat huruf ya diubah dari fathah menjadi
berharkat dhammah.
* Surat Al Baqarah (2) ayat 125 harkat huruf kaf diubah dari fathah menjadi
berharkat ganda fathah dan kasrah sekaligus.
* Surat Az Zumar (39) ayat 45 huruf mim diganti dengan huruf ha besar dan
tidak bersambung langsung dengan alif sesudahnya.
* Surat Al Falaq (96) ayat 9 titik huruf ya tidak sejajar dengan huruf
tersebut.
* Surat At Taubah ayat 111
* Surat Hud ayat 78
* Surat Hud ayat 116
* Surat Maryam ayat 26
* Surat Al Fuqon ayat 2
* Surat Al Furqon ayat 70
* Pada tujuh tempat berikut terjadi kesalahan dan kejanggalan penulisan
huruf dan perubahan huruf dan perubahan huruf serta penggantian harkat,
yaitu surat Al An'am ayat 146.
* Pada hal 434 tertulis Al Mukmin, yang benar Hamim As Sajadah
* Pada hal 278 tertulis Maryam yang benar Tha Ha
* Hal 333 baris pertama, harkat dhammah diganti dengan harkat fathah lazim
*. Hal 340 baris ke 12 harkat fathah lazim diganti dengan harkat kasrah dan

Re: [R@ntau-Net] kawin sasuku

2004-09-07 Thread RaNK MaRoLa
Iyo Mak Zz, pado umumnyo ndak Buliah.
Pangalaman di ambo (Muaro Labuah), nan melakukan hal macam iko ko
adolah kakak sepupu dari ambo. Ambo dapek kabanyo, inyo kawin ndak
di kampuang do, karano tidak direstui dek dunsanak2 dan mamak2 di
kampuang, tapaso kawin di kampuang rantau.

Padahal, kamanakan nan dikawininyo itu hanyolah, kamanakan Malakok,
yaitu kamanakan yang mano amaknyo malakok ka keluarga kami, (mangaku Induak)
istilahnyo di kami.
Baik mereka urang Jawa, batak, Sunda dan lain sebagainya, kalau inyo alah
mangaku induak ka salah satu rumah gadang dalam suku, maka mereka adalah
orang suku tersebut, dan dilarang kawin dengan yang sesuku.

dan sampai kini di salingka Sungai pagu (Solok selatan khusunyo) lai masih
bapagang taguh terhadap adat nan sarupo nantun.

Salam tuak Hesty. :-)

- Original Message -
From: "Z Chaniago" <[EMAIL PROTECTED]>

> Assalamu'alaikum WW
>
> Mungkin harus dialeh dulu paraso ado aturan baraso 'adaik salingka
> nagari'... nan aratinyo tiok nagari mungkin punyo aturan nan saliang
babedo
> di dalam hal-hal nan ketek.
>
> Misalnyo soal kawin sasuku , default-nyo  kawin sasuku di minangkabau
> ndak buliah dek karano samo jo kawin jo dunsanak sandiri, tetapi lah
ado






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Re: Iyo langang

2004-09-07 Thread RaNK MaRoLa
Alow Mak Band,
Alah pulang dari malawik yahhh..

Ditunggu di Halim Minggu, bacarita2 lamak kita.
heheheheee...

NiRaf sampai kini lai masih bajanji taruih ka pai kalap tenis,
tapi, sajak bralek alun pernah tampak lai do.

- Original Message - 
From: "Bandaro" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Pengakuan Guru Khadijah dan Pelajar yang muntah-muntah "Nasi Gorengnya Bagatah"

2004-09-07 Thread RaNK MaRoLa
Kok banyak bana nan keracunan akhir2 ko yahhh
Dan kini alah sampai pulo ka kampuang awak berita keracunan ko hah...


Pengakuan Guru Khadijah dan Pelajar yang muntah-muntah "Nasi Gorengnya
Bagatah"
Oleh admin
http://www.posmetropadang.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=688
Rabu, 08-September-2004, 00:17:23 17 klik

PADANG, METRO
Tersebutlah Khadijah (45), guru bidang study Biologi yang ikut keracunan
usai makan nasi goreng di kantin sekolah yang disekola Upik (30). Kepada
POSMETRO ia mengaku tak menyangka kalau dirinya keracunan, sebab ketika
peristiwa itu terjadi ia dalam kondisi tidak enak badan juga alias sakit.

Menurut Khadijah, yang ditemui POSMETRO di ruang perawatan IGD RS M Djamil,
awalnya, jelas guru, dirinya tak menyangka keracunan, sebab pada saat itu,
dirinya memang tengah sakit. Tapi, tak lama kemudian, Khadijah serta
guru-guru lain mendapatkan kabar dari pelajarnya yang mengatakan bahwa
pelajar merka yang baru saja usai makan nasi goreng juga muntah-muntah.

"Sejumlah siswa berlarian ke luar kelasnya sambil muntah-muntah dan
mengeluarkan isi makanan di dalam perutnya yang baru saja di makannya,"
cerita Khadijah lagi.

Bahkan, Toto dan Hasanul Arifin dua dari 22 orang pelajar yang dilarikan ke
RS M Djamil karena keracunan makanan. Menurut kedua siswa ini, dirinya
mengalami mual-mual tak lama setelah makan nasi goreng di kantin sekolah
tersebut.

Lebih lanjut Toto dan Hasanul yang ketika disambangi koran ini ke RS,
kondisinya telah berangsur pulih, pada saat jam istirahat mereka mengganjal
perut dengan menyantap nasi goreng di kantin. Namun, tak lama berselang,
puluhan siswa tersebut, langsung muntah-muntah.

Ketika ditanya apa beda nasi goreng yang mereka santap Selasa siang kemarin
dengan nasi goreng sebelumnya, Toto dan Hasanul mengakui bahwa nasi goreng
tersebut memang berbeda rasanya. "Rasanya nasi goreng tersebut "bagatah" dan
tidak kering," jelas Toto dan Hasanul. Pengakuan kedua pelajarnya itu juga
dibenarkan Khadhijah. "Nasi goreng memang agak berbeda rasanya, terasa
bergetah," timbal Khadijah yang terlihat masih muntah-muntah di wastafel
ruang IGD.

Menurut Khadijah lebih jauh yang mengaku tidak pingsan ketika terjadinya
peristiwa itu, mereka yang muntah- muntah segera dilarikan ke RS M Djamil
untuk mendapatkan pertolongan pertama. Pada rombongan pertama, 13 orang
pelajar dilarikan ke rumah sakit menggunakan kendaraan milik para guru. Tak
lama setelah itu disusul 8 orang lagi yang masuk rumah sakit karena
mengalami hal yang sama. Berselang satu jama, bertambah lagi seorang pelajar
yang dilarikan ke RS.

Pantauan koran ini di RS M Djamil hingga pukul 14.00 WIB, sebagian siswa
yang keracunan tersebut terlihat masih terbaring lemah di ruang perawatan
Instalasi Gawat Darurat. Namun, sebagian dari mereka kondisinya sudah mulai
pulih dan sudah ada yang mulai berjalan sekitar ruang itu setelah
mendapatkan pertolongan pertama dari Tim Medis di RS. (mat)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Festival Minangkabau, Seremonial

2004-09-08 Thread RaNK MaRoLa
Festival Minangkabau, Seremonial
* Nasrul: Panitia Terlalu Gemuk
Oleh redaksi
Kamis, 09-September-2004, 06:27:58 21 klik

Padang, Padek-Pelaksanaan Festival Kebudayaan Minangkabau, dinilai tidak
memiliki tujuan untuk memajukan seni dan tradisi kebudayaan Minangkabau.
Karena program kegiatan yang disusun panitia, dianggap lebih mengarah kepada
acara seremonial, serta tidak mengakomodasi perkembangan kesenian Sumbar.

Penilaian tersebut disampaikan pengamat kesenian Sumbar Nasrul Azwar, yang
sehari-hari juga bertugas sebagai Sekretaris Dewan Kesenian Sumatra Barat,
saat ditemui di Padang, Rabu (8/9). Dia menyebutkan, dari materi festival
yang disusun panitia, seakan memperlihatkan perkembangan kesenian
Minangkabau itu statis dan tidak berkembang.

"Padahal kesenian Minangkabau itu sudah mendunia. Misalnya kelompok tari Boy
G Sakti, sudah merambah seluruh dunia. Tapi dalam program yang disusun,
penggiat kesenian seperti itu tidak dilibatkan sama sekali. Yang ditampilkan
hanya itu-itu saja, sehingga terkesan kesenian Minangkabau itu tidak pernah
berkembang," ujar Nasrul. Dia juga mempertanyakan visi dan tujuan materi
festival yang menurutnya tidak jelas, sehingga tujuan yang ingin dicapai
dari pelaksanaan festival itu sendiri juga menjadi tidak jelas.

Selain itu, dia juga mengkritik terlalu gemuknya struktur kepanitiaan yang
dibentuk Pemerintah Provinsi Sumbar, untuk melaksanakan festival tersebut,
yang jumlahnya mencapai sekitar 200 orang.

Selain itu, sebagian besar dari panitia menurutnya, tidak memiliki
kompetensi untuk melaksanakan kegiatan kesenian. Persiapan yang tidak jelas
sampai saat ini juga menjadi sentilan Nasrul. Dia menyebutkan, walaupun
sudah berkali-kali rapat, namun rapat tersebut diibaratkan sebagai memutar
kain sarung.

"Karena setiap kali rapat, yang dibahas selalu itu-itu saja, karena setiap
kali rapat tidak ada notulensinya. Jadi yang sudah dibahas dalam rapat
terdahulu, dibahas lagi dalam rapat berikutnya," ulasnya.

Untuk persiapan pementasan pun, dinilainya juga tidak siap, terutama pada
sarana dan prasarana di Taman Budaya Sumbar, yang akan menjadi pusat
pelaksanaan Festival Minangkabau. Dikatakan, kondisi Taman Budaya yang sudah
sangat tidak memadai, sampai saat ini belum terlihat diperbaiki. Padahal,
festival yang dirancang sebagai acara pembuka Visit Minangkabau Years 2005,
akan banyak dilakukan di Taman Budaya.

"Lihat saja kondisi Taman Budaya itu sekarang. Ruang pementasan panas,
tempat duduknya sudah tidak layak, di toilet pun cirik baserak-serak,
katanya.

Pihak Pemprov Sumbar sendiri, pada 10 Agustus lalu sudah mengeluarkan
keputusan Nomor 430-342-2004, tentang pembentukan panitia pengarah dan
panitia pelaksana Pekan Budaya Sumbar/Festival Minangkabau 2004 di Padang.
Keputusan yang ditandatangani Gubernur Sumbar, Zainal Bakar tersebut,
menunjuk Sekda Sumbar Rusdi Lubis sebagai Ketua Umum panitia pengarah.
Sedangkan Yulrizal Baharin ditunjuk sebagai ketua umum panitia pelaksana.

Dalam proposal Program Festival Minangkabau yang dikeluarkan Dinas
Pariwisata Sumbar, disebutkan festival tersebut akan dilaksanakan 19-28
November.

Sedangkan pelaksanaannya sendiri, selain lebih banyak menggunakan Taman
Budaya Sumbar, juga dilaksanakan di museum, kawasan Jalan Samudra, Pantai
Padang dan Jalan Diponegoro Padang. Acara ini sendiri akan menghabiskan dana
sekitar Rp1,1 miliar, yang berasal dari APBD Sumbar.

Acara-acara yang akan ditampilkan, di antaranya pawai budaya, atraksi
budaya, penampilan kesenian, dan berbagai festival seperti nyanyi Minang,
randai, pidato adat, berbalas pantun, dendang saluang, talempong pacik, tari
tradisi dan busana daerah. Selain itu juga ditampilkan permainan anak nagari
seperti lomba layang-layang, sipak rago, pacu itik serta silat seni dan
tradisi. Pementasan dan pagelaran seni daerah dari masing-masing
kabupaten/kota se-Sumbar juga dilakukan, di samping pameran seni rupa dan
pameran produk-produk unggulan serta makanan khas daerah. Selain itu, juga
akan digelar diskusi dan seminar tentang kebudayaan Minangkabau.

Kesenian Tradisional Hilang

Sementara itu Bupati Tanahdatar H Masriadi Martunus menilai kesenian di
Tanahdatar sudah mulai kehilangan gairah karena banyak pejabat di daerah ini
telah larut dalam masalah rutinitas. Demikian pula para guru larut di dalam
memenuhi kebutuhan PBM saja.

Hal itu dikatakan usai membuka pelatihan guru kesenian SD inti yang diadakan
Tanahdatar bekerjasama dengan UNP Padang kemarin di SKB Pagaruyung
Batusangkar. Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Dinas Pendidikan dan Tenaga
Kerja Kabupaten Tanahdatar Drs Ali Asmar MPd dan intruktur pelatihan dari
UNP Dr M Nevi Imran MA.

Jika kondisi itu dibiarkan kajta Masriadi, pihaknya mengkhawatirkan
Tanahdatar yang terkenal sebagai pusat kesenian dan tradisi Minangkabau akan
hilang. (nal/mal)







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting
-

[R@ntau-Net] Diterima, 300 Ribu PNS Baru

2004-09-08 Thread RaNK MaRoLa
Diterima, 300 Ribu PNS Baru
* Terbesar Sejak 20 Tahun Terakhir
Oleh redaksi
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=392&;
PHPSESSID=c645a9ff5316007b47cdfca2cdd8a249
Kamis, 09-September-2004, 06:55:47 65 klik

Jakarta, Padek- Menjelang pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 20
September 2004 mendatang, pemerintah kembali menawarkan kebijakan manis.
Kali ini, kebijakan pengangkatan 300 ribu pegawai negeri sipil (PNS) untuk
memenuhi kebutuhan di berbagai instansi, baik di pusat maupun di daerah.

Dari total 300 ribu PNS yang akan direkrut, dibagi tiga kategori. Pertama,
dosen dan guru sebanyak 208 ribu orang; kedua, tenaga kesehatan sebanyak 42
ribu orang; dan ketiga, tenaga strategis lainnya sebanyak 50 ribu orang.

Proses pengadaan tenaga dosen dan guru 208 ribu orang, dibagi dua untuk guru
agama (di bawah Depag) 97.500 orang dan guru non agama (Depdiknas) 110.500
orang. Sedang 42 ribu tenaga kesehatan adalah meliputi tenaga medis,
keperawatan, kefarmasian, keterapian fisik, kesehatan masyarakat, teknik
medik, dan tenaga gizi. Pengadaan 50 ribu tenaga strategis diperuntukkan
penjaga gunung, hutan, pengairan, penyuluh pertanian, perikanan dan dokter
hewan.

Pemerintah memastikan perekrutan 300 ribu PNS setelah diterbitkan Keppres
Nomor 71/2004 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran 2004,
pada 13 Agustus 2004. ''Pelaksanaan pengadaan PNS pusat dan daerah
dikoordinasikan oleh Kantor Menko Kesra,'' kata Menko Kesra A Malik Fadjar
dalam penjelasannya seusai menggelar rapat koordinasi (rakor) pembahasan
teknis perekrutan 300 ribu PNS di gedung Menko Kesra di Jalan Medan Merdeka
Barat Jakarta kemarin.

Hadir dalam rakor kesra yang digelar pukul 13.00-14.00 itu Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) Feisal Tamin, Kepala Badan Kepegawaian
Nasional (BKN) Hardiyanto, dan sejumlah pejabat eselon I terkait.

Kebijakan pengadaan PNS 300 ribu itu merupakan paling besar sejak 20 tahun
terakhir. Pemerintah sebelumnya pernah merekrut PNS dalam jumlah besar,
yakni sekitar 500 ribu guru.

Ditanya apakah ada motif politis di balik kebijakan pengadaan PNS 300 ribu
tersebut, Malik Fadjar menegaskan tidak. ''Terus terang ini tidak ada tujuan
politis. Jangan mengaitkan dengan pilpres karena ini bukan kebutuhan
mendadak, sudah lama,'' jelas menteri yang pernah menjabat rektor secara
rangkap di Unmuh Malang (UMM) dan Unmuh Surakarta (UMS) ini.

Menurut Malik Fadjar, jika dihitung secara detail, total kekurangan PNS
se-Indonesia berjumlah sekitar 875,414 ribu PNS. Namun, karena keterbatasan
anggaran, pemerintah hanya mampu merekrut sepertiga dari kebutuhan
sesungguhnya. ''Jika saat ini tidak mengangkat PNS baru, maka pada 2006 PNS
akan habis karena pensiun atau meninggal. Dengan demikian, sejak 2003 sudah
warning kekurangan guru, kata menteri berkumis tebal ini.

Bantahan senada juga disampaikan Men-PAN Feisal Tamin. Menurut Feisal,
berdasarkan data Penataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PU PNS) yang
dilaksanakan Juni-Juli 2003 lalu diketahui bahwa jumlah PNS saat ini hanya
3.648.005. Jumlah ini (PNS yang tercatat selama ini) belum cukup, katanya.

Apalagi, tambahnya, jumlah rakyat Indonesia saat ini telah mencapai 217,5
juta jiwa. Indonesia berada di bawah negara-negara lain dalam hal pelayanan
kepada masyarakat, tandasnya.

Lebih lanjut Feisal membeberkan jika dilihat dari rasio PNS dan kebutuhan
pelayanan publik, Indonesia jauh tertinggal di banding sejumlah negara di
Asean. Rasio PNS terhadap seluruh rakyat Indonesia saat ini baru mencapai
1,7 persen. Sedang di Malaysia 3,68 persen, Singapura 2,67 persen, dan
Brunei 12 persen. ''Kalau tidak ada pengadaan PNS baru, tentunya, jangan
kaget kualitas pelayanan publik memburuk akibat keterbatasan PNS,''
jelasnya.

Feisal menambahkan, sampai saat ini Indonesia kekurangan guru dan dosen
sebanyak 705.707 orang dan kekurangan tenaga kesehatan sebanyak 169.707
orang. Menurutnya, jika tidak ada perekrutan, maka lima tahun lagi akan
terjadi kesenjangan, karena setiap tahunnya 110 ribu orang akan pensiun.
Jika zero growth saja sudah merekrut orang sebanyak itu, ujar menteri yang
ketua umum Korps Pegawai Negeri Indonesia (Korpri) ini.

Apalagi, lanjut Feisal, terdapat daerah pemekaran atau penambahan 54
kabupaten atau kota baru dan empat provinsi baru yang harus dipenuhi
pegawainya. Dengan demikian, kebijakan pengadaan PNS baru merupakan sebuah
kebutuhan riil. (agm/jpnn)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Panti Asuhan Al-Barkah Koto Tangah (1)

2004-09-08 Thread RaNK MaRoLa
Panti Asuhan Al-Barkah Koto Tangah (1)
* Buah Impian Janda Tua
Oleh redaksi
http://www.padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=386&;
PHPSESSID=c645a9ff5316007b47cdfca2cdd8a249
Kamis, 09-September-2004, 06:50:45 20 klik

Di tengah perobahan zaman yang ditandai dengan pola pikir rasional dan lebih
mengandalkan pikiran ketimbang perasaan, serta kesibukan masyarakat memenuhi
kebutuhan hidup sendiri yang lebih individual, ternyata masih ada orang yang
menaruh rasa iba dan peduli terhadap nasib orang-orang terlantar.

Amfreizer-Padang

Adalah sosok Hj Bainal Hamzah, nenek tua yang berusia 71 tahun, yang kini
menjalani kehidupannya penuh dengan kesederhanaan, memiliki hati yang mulia.
Ia selalu bergetar dan sedih melihat orang-orang dalam keadaan terlantar.
Janda tua yang hidup pas-pasan dan tinggal di pinggir Kota Padang, tepatnya
di Balai Gadang Kecamatan Koto Tangah, akhirnya tergerak dengan ikhlas
berbagi rezeki dengan anak-anak terlantar. Padahal dalam kesehariannya, ia
tidak memiliki pekerjaan tetap sejak ditinggal suami.

Semula, Bainal hanya suka berbgai rezeki dengan anak-anak yatim yang tinggal
di panti asuhan di sekitar kampung halamannya, di Koto Tangah. Namun,
semakin hari kepedulian yang berpadu dengan rasa iba dan kasihan memunculkan
niat dan impiannya untuk memiliki panti asuhan yang bisa dikelola sendiri.
Niat tersebut baru bisa terlaksana setelah Bainal pulang dari tanah suci.

"Waktu saya naik haji, terbersit dalam hati saya untuk menyampaikan hajat
kepada Yang Maha Kuasa, memiliki panti asuhan sendiri," tutur Bainal mulai
menceritakan sejarah berdirinya Panti Asuhan Al-Barkah di Balai Gadang Lubuk
Minturun Kecamatan KotoTangah.

"Alhamdulillah, do'a tersebut dikabulkan, sehingga saya sudah memiliki
sebuah panti asuhan untuk mengumpulkan anak-anak yatim yang terlantar,"
ujarnya.

Panti asuhan miliknya itu sudah ada sejak tahun 1980, namun anak-anak
ditempatkan di rumah keluarga suaminya, sekitar 200 meter dari lokasi Panti
Al-Barkah, sekarang. Setelah suaminya meninggal, rumah yang ditempati
anak-anak panti tersebut "diambil" oleh pihak keluarga masing-masing.

"Mau tidak mau, sebanyak 22 orang anak panti harus mengungsi dari rumah
tersebut. Satu-satunya tempat bagi anak-anak untuk berteduh, ya, di rumah
saya ini," ujarnya sambil menunjuk ke rumah milik Bainal yang berada di
depan bangunan Panti Al- Barkah.

Pada malam hari, pada awalnya anak laki-laki terpaksa tidur di teras
rumah. "Untuk menghindari mereka dari terpaan angin, saya tutupi teras
dengan terpal plastik agar mereka tidak kedinginan. Sementara yang perempuan
tidur di dalam rumah. Kondisi ini sangat terpaksa, karena keadaan rumah yang
memang kecil dan tidak bisa memuat seluruh anak-anak. Selama anak-anak tidur
di teras, selama itu pula saya tidak bisa tidur dan makan. Meskipun
anak-anak kandung saya selalu mengirim makan dan meminta saya untuk menjaga
kesehatan.

Bagaimana saya bisa makan dan tidur bila anak-anak yang saya asuh dalam
kondisi tersiksa demikian. Batin saya sedang sakit sehingga tidak merasa
lapar dan ngantuk," ungkap Bainal.

Untungnya, berselang waktu seorang pemuda Koto Tangah juga menaruh perhatian
dan bersedia membantu membangun bangunan untuk panti di belakang rumah
Bainal. "Dalam waktu 40 hari bangunan itu sudah siap. Bangunan ini di
dirikan tahun 2000 yang lalu. Anak-anak pun sudah menempatinya meskipun
bangunan belum tuntas seluruhnya," ujarnya. (bersambung)







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Fw: Berita: Ledakan di Kuningan

2004-09-08 Thread RaNK MaRoLa
BOMB LAGII..


> Bom di Kedubes Australia
> Banyak Gedung Kantor Rusak
> Reporter: Arifin Asydhad
>
>  detikcom - Jakarta, Bom yang meledak di sekitar Kedubes Australia di Jl.
HR Rasuna Said, Jakarta, tampak berdaya ledak besar. Sejumlah kantor di
sekitar Kedubes Australia tampak rusak.
>
> Salah satunya Plaza Kuningan, yang terletak di sebelah kanan Kedubes
Australia tampak pecah kaca-kacanya. Selain itu, sejumlah kantor di
sebelahnya juga tampak rusak.
>
> Seorang karyawan Satelindo yang berkantor di Plaza Kuningan, Yuli,
mengisahkan kaca-kaca di Plaza Kuningan tampak pecah berantakan. "Sekarang,
kami dievakuasi," kata dia kepada detikcom, Kamis (9/9/2004).
>
> Sementara itu, situasi di Jl Thamrin, di sekitar kedubes Australia tampak
asap hitam mengepul. Sejumlah pohon di jalan itu juga tampak terkoyak oleh
ledakan bom. Di jalan itu, orang juga sudah banyak berkerumun, melihat apa
yang terjadi.(asy)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Berita kelahiran putra Ronald Putra

2004-09-09 Thread RaNK MaRoLa
Salamaik Untuak Daronald, atas kelahirang Putrinya, anak ka 3.
Semoga kamanakan2 mbo yang apaknyo rang Mualab ko, menjadi anak yang
Salihah,
berguna bagi bangsa, dan berbakti pada orang Tua.

Sia namo no da??

- Original Message -
From: "Dewis Natra" <[EMAIL PROTECTED]>


> Dear Dons!!
> Barusan ambo dapek sms dari Ronald P. Putra, alhamdulillah telah lahir
Putri
> dari Ronald hari ini tgl 9 september, berat 3.8 kg panjang 51 cm di rumah
> sakit Bunda kamar 212.
>
> Selamat buat Ronald atas kelahiran anak ke 3 dari Ronald, semoga jadi anak
> Soleh.
> Nald jam bara lahianyo samo pulo jo bom maledak ndak ? dikamar wiro
sableng
> 212.
>
> Rang mudo bilo ka pai ?
> Dewis, 34
> www.cimbuak.com
> #Kampuang Nan Jauah Dimato Dakek Di Jari#





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Kampuang Awak 10-September-2004 (Kilasan Padek)

2004-09-09 Thread RaNK MaRoLa
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewcat&cid=15

Dewan Jangan Militeristik
* "Masuk Tak Mesti Pakai Kokarde"
Jumat, 10-September-2004, 06:57:30
Padang, Padek-Kebijakan DPRD Sumbar yang baru dilantik untuk memberlakukan
kokarde atau tanda pengenal dan melapor ke Satpam bagi tamu yang masuk ke
gedung dewan, merupakan sikap militeristik dan merupakan sikap yang kaku,
mestinya hal itu jangan dilakukan, karena gedung rakyat itu milik bersama,
dan dewan merupakan representasi dari rakyat.
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=466

Upaya Menciptakan Keamanan dan Kenyamanan di DPRD Sumbar
* Masuk Gedung Rakyat Pakai Tanda Pengen
Jumat, 10-September-2004, 06:54:24
Bila dulu dan kini kita bisa lalu-lalang masuk ke gedung rakyat, DPRD
Sumatera Barat di jalan Khatib Sulaiman Padang, ke depan suasana itu tak
akan terlihat lagi. Ada upaya untuk "menertibkan" rakyat yang masuk ke
gedung rakyat tersebut. Bagaimanakan konsepnya?
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=465

PP 25 Tak Membawa Perubahan
* Ramlan: Hak Dewan Dikekang
Jumat, 10-September-2004, 06:53:26
Painan, Padek-Penerapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 tahun 2004
Tentang Pedoman dan Penyusunan Tata Tertib Kedudukan Pimpinan dan Anggota
DPRD Provinsi dan Kota/ Kabupaten tetap menyisakan perbedaan pandangan di
antara anggota DPRD.
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=464

Kontrak Politik Ditandatangani
Jumat, 10-September-2004, 06:20:27
Padang, Padek-Empat kelompok partai dari 8 kelompok partai yang ada di DPRD
Sumbar akhirnya bersedia menandatangani kontrak politik yang disodorkan
perwakilan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumbar, yang
datang berdialog dengan pimpinan sementara DPRD dan pimpinan kelompok partai
di ruang sidang khusus DPRD Sumbar, Kamis (9/9).
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=463

Pemuda Jadi Polisi Tanpa NRP di Sitinjau Laut
* "Kami Bukan Sekedar Hura-hura"
Jumat, 10-September-2004, 06:01:32
Raung dan deru mesin dari setiap truk bertonase setiap jamnya seperti
menjadi irama yang merdu bagi para pemuda yang sering mangkal di Panorama I
pendakian Sitinjau Laut. Dan tiba-tiba ada satu truk yang ngadat dan tak
sanggup naik, tanpa komando sejumlah pemuda langsung berlari dan mengganjal
truk tersebut.
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=462

Ijazah 55 Anggota DPRD Diperiksa
Jumat, 10-September-2004, 06:00:54
Padang, Padek-Menyusul ditemukannya sejumlah ijazah tidak sah yang digunakan
para anggota DPRD terpilih sebagai kelengkapan administrasi pada pencalonan
sebagai anggota legislatif baik itu di DPRD Kabupaten/Kota maupun DPRD
Provinsi, kemarin Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Sumbar kembali
melakukan pemeriksaan atau verifikasi ulang terhadap fotokopi ijazah
sebanyak 55 orang anggota DPRD Sumbar terpilih. Ijazah sebanyak 55 lembar
itu diterima Panwaslu dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar.
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=461

Minyak Tanah Langka di Pasaman
Jumat, 10-September-2004, 06:00:13
Lubuksikaping, Padek-Penderitaan masyarakat di dua kabupaten, Pasaman dan
Pasaman Barat dari kelangkaan minyak tanah kembali terulang. Keluhan
berbagai lapisan masyarakat dalam memperoleh minyak tanah tersebut telah
berlangsung sejak beberapa bulan belakangan, namun belum ada tanda-tanda
suplai kebutuhan masyarakat itu lancar.
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=460

Suap Halangi Investasi
Jumat, 10-September-2004, 05:59:44
Padang, Padek-Masalah suap tak asing lagi dalam dunia bisnis di negeri ini,
tak hanya di Sumatera Barat, tetapi hampir merata terjadi di seluruh
Indonesia, sehingga negara ini terkorup ke-enam di dunia. Harus ada langkah
konkrit untuk mengatasinya, baik di sisi pemerintah sebagai pelaksana
birokrasi maupun intern pengusaha.
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=459

Kiemas ke Sumbar
Jumat, 10-September-2004, 05:59:12
Padang, Padek-First Gentlement Indonesia, H Taufik Kiemas Dt Basa Batuah
akan melakukan kunjungan kerja (kunker) kenegaraan ke Ranahminang, Minggu
(12/9) dan Senin (13/9). Rangkaian kegiatan kunker itu salah satunya adalah
dalam rangka menghadiri zikir nasional untuk penyelamatan bangsa yang
digelar di Masjid Raya Jati, Kota Pariaman pada minggu siang.
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=458

KAHMI Dukung SBY
Jumat, 10-September-2004, 05:53:13
Padang, Padek-Menghadapi Pilpres putaran II, 20 September mendatang, Korps
Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Sumbar menyatakan dukungannya pada
pasangan SBY-Kalla, dengan alasan pasangan tersebut tokoh pembaharu yang
bisa diharapkan untuk merubah keadaan bangsa.
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=457

KBHI Diingatkan
Jumat, 10-September-2004, 05:52:40
Padang, Padek-Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Kakanwil Depag) Sumbar
Dr

[R@ntau-Net] Pertunjukan Api Dalam Sekam Karya Gusmiati Suid

2004-09-10 Thread RaNK MaRoLa
Pertunjukan "Api Dalam Sekam"
"Tradisi yang Dipajang"
Oleh Viveri Yudi
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=154
Oleh redaksi
Senin, 06-September-2004, 04:06:46 7 klik

Kurang lebih 1000 hari setelah kepergiannya, Gusmiati Suid, maestro tari
Indonesia kelahiran Batusangkar, 16 Agustus 1942, memperoleh Anugerah Seni
2004 dari Dewan Kesenian Jakarta (DKJ).

Anugerah bergengsi tersebut diterima oleh putra almarhumah, Boi G. Sakti,
Direktur Artistik Gumarang Sakti Dance Company (GSDC), Jakarta pada tanggal
20 Agustus 2004 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Atas dukungan Pemda Tanah
Datar, tanggal 28 dan 29 Agustus lalu, GSDC 'pulang kampung' menampilkan Api
Dalam Sekam, karya masterpiece almarhumah, di Gedung Nasional, Batusangkar.
Karya ini dipertunjukan pertama kalinya tahun 1998, dalam acara pembukaan
Art Summit II di Jakarta. Pertunjukan dimulai sejak penonton melewati pintu
masuk. Seorang perempuan berpakaian adat dipajang di pintu masuk bagian
luar, kemudian berpindah ke dalam dan selanjutnya di pajang dan disorot
dengan lampu. Selanjutnya, perempuan tadi memasang kacamata hitam, seperti
lakon Randai, berpose bak peragawati di meja beralas kain putih yang
diletakan di hadapan penonton. Sunting dan hiasan baju beludru merahnya
kerlap-kerlip diterpa cahaya. Gadis itu diam mematung, bak manekin di
etalase toko pakaian. Prolog yang romantis, cerdas, nakal, namun
membangkitkan kesadaran bahwa kita memang cenderung memperlakukan adat dan
tradisi layaknya manekin tadi. Tiba-tiba terdengar bunyi dentuman dalam
gelapnya pentas. "Dummm.Dummm. Dummm.!" Dentuman pertama, perempuan
berpakaian adat turun dari meja pajangan. Pelan tapi pasti, berjalan menuju
pentas, menaiki undakan dan duduk di balai-balai bambu di samping kiri
pentas. Sesaat ia duduk di balai-balai bambu beratap rumbia di samping kiri
depan pentas. Dinding anyaman bambu mendominasi keliling pentas. Di tengah
paling belakang, pintu bambu tertutup rapat, seakan menyimpan beribu
misteri. Sedangkan di kanan pintu, tergeletak Lesung dan Alu besar yang
tersandar ke dinding. Di kiri, di bawah jendela terhampar balai-balai bambu.
Secara keseluruhan, Boi Sakti, Direktur Artistik GSDC mampu menyulap gedung
pertemuan tersebut, menjadi gedung pertunjukan yang memunculkan suasana
pedesaan. Di beberapa tempat, sekam ditumpuk, bahkan 'wilayah' penonton pun
tak luput dari jamahan Skenografer. Boi Sakti, yang juga seorang
koreografer, memperkuat kesan agar suasana 'gersang dan kekeringan' di
awal-awal Reformasi mencuat. Seorang perempuan menghunjamkan Alu. Bunyi
dentuman mendominasi telinga, menjelajahi gedung pertunjukan Api Dalam Sekam
malam itu. Penonton, di dalam dan di luar gedung tak bergeming, hening.
Dentuman alu makin keras, lampu mulai menerangi pentas. Remang, terlihat
perempuan tua sedang menghunjamkan alu besar ke dalam lesung berulang-ulang.
"Dummm.! Dummm.! Dummm.! Dummm.! Lalu beberapa orang berlari, melompat bakan
berguling ke tengah pentas. Dentuman terus terdengar. Seorang laki-laki
berpakaian hitam bersorak, "Hii. hooo.hoooi..!", disusul
sorak yang lain menyahuti, "Hu... h.!", dentuman alu perempuan tua
terus menimpali, "Dummm .Dummm.Dummm.". "H.h.!" Penonton semakin
tegang.! Tiba-tiba enam orang penari bergerak cepat, tajam dan keras.
Menghentak, melompat, terjatuh. "Braaak..!" semua penari jatuh terjengkang,
lalu kelojotan. Musik makin menggemuruh, Alu terus menghunjam Lesung tak
berisi. "Dummm.Dummm.Dummm.!" Perempuan berpakaian adat beranjak dari
balai-balai bambu, berjalan diagonal ke pojok kanan belakang pentas,
meninggalkan penari yang mulai mengganggu privacy-nya. Betapa tidak, selain
di pentas, tiga pasang penari menjadikan balai-balai bambu sebagai ajang
mereka mengekspresikan gerak. Berlari, bergelut, bahkan mengguncang-guncang
tonggak bambu penyangga balai-balai. Perempuan berpakaian adat menghilang di
balik pentas. Penari tak hirau, mereka bergerak semakin cepat, tajam dan
keras. Lalu berguling, melompat dan., "Braaak..!" mereka jatuh serentak.
Lampu redup, kemudian pentas gelap. Adegan berganti..! Sesaat penonton
dibiarkan bernafas, bebas dari suasana teror dan ketegangan yang dibangun
lewat gerak dan musik yang dikomandoi oleh Peter Slayan. Fantastis..!

*Nurani Yang Tergadai

"Gumarang Sakti Dance Company, Jakarta, 'pulang kampung' untuk menampilkan "
Api Dalam Sekam", karya masterpiece Gusmiati Suid, di Gedung Nasional,
Batusangkar, tanggal 28 dan 29 Agustus lalu."

Api Dalam Sekam, dikemas dengan roh kesenian tradisi rakyat Minangkabau,
Randai. Penjelajahan yang ia mulai dari tahun 1984, ketika menciptakan
Teater Pola Randai Unsur seni gerak, akting dan musik serta dialog melebur,
saling melengkapi, kemudian bersinergi mengalirkan ide dan gagasan sang
Maestro ke tengah penonton.

Pertunjukan malam itu mengingatkan saya kepada perjuangan Gusmiati Suid
dalam menemukan substansi konsep tari yang dimilikinya. Setelah tari Rantak,
yang ia ciptakan tahun 1978, ia terus mencari

[R@ntau-Net] Tokoh Sumbar Baca Sajak "Sembilu Darah"

2004-09-10 Thread RaNK MaRoLa
Tokoh Sumbar Baca Sajak "Sembilu Darah"
Oleh redaksi
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=14
Selasa, 31-Agustus-2004, 22:12:49 21 klik

Cukup menarik acara yang bakal digelar LAPAN (Lembaga Peduli Anak Negeri),
karena mengajak para birokrat, pengusaha dan unsur TNI/Polri negeri ini
membaca sajak di sebuah hotel berbintang.

Acara itu bertajuk Pementasan Pembacaan Sajak-sajak Karya Rusli Marzuki
Saria" yang terkumpul dalam antologi "Sembilu Darah", di Sati Room Hotel
Pangeran Beach, 13 September mendatang.

Kenapa sajak-sajak Rusli Marzuki Saria atau yang akrab dipanggil Papa yang
dibacakan? Isa Kurniawan SSi (Direktur Eksekutif LAPAN-Sumbar) memberi
alasan.

Sajak-sajak Papa (Rusli Marzuki Saria-red), dinilai cukup relevan dengan
zaman kekinian, Papa sendiri juga tetap eksis di usianya yang 68 tahun
(lahir 1936-red). Apalagi lagi Papa sudah banyak mengemas berbagai
penghargaan di bidang sastra, khususnya puisi.

Terus kenapa mengajak para birokrat membacakan sajak-sajak Papa? Kembali Isa
mengulas, sebenarnya bukan hanya kalangan pejabat atau pengusaha saja, tapi
mereka yang kita anggap pecinta seni. Kita tahulah kesibukan para birokrat,
pengusaha tersebut, tapi ternyata mereka tidak melupakan seni dan budaya.
Intinya, mereka yang kita pilih ini adalah di antara orang-orang yang
mencintai seni. Mungkin belum semuanya, mohon maaf karena keterbatasan kita
juga.

Isa menekankan, pementasan pembacaan sajak-sajak dalam antologi Sembilu
Darah juga bertujuan memperingati hari Isra dan Mikraj Nabi Muhammad SAW.
Papa sendiri akan membacakan sajak-sajaknya yang bernuansa agamis seperti
sajak "Suluk", dan lainnya.

Adapun petinggi negeri ini yang telah menyatakan kesediaannya adalah, H
Rusdi Lubis (Sekdaprov Sumbar), H Hediyanto W Husaini (Kadinas Prasarana
Jalan Prop Sumbar), H Masoed Abidin (Ketua MUI Sumbar), H Marlis Rahman
(Rektor Unand), H Boy Lestari Dt Palindih (Halaqah Dzikir Al Ikhlas Sumbar),
H Dwi Sucipto (Dirut PT Semen Padang), H Fauzi Bahar (Wali Kota Padang), Hj
Zarnifa Asmara (pengusaha/Bundo Kanduang), dan Hj Corry Saidan (Pegawai
Pemko Padang). Sedangkan Gubernur Sumbar H Zainal Bakar dan Kapolda Sumbar H
Herman Hidayat juga kita undang, namun belum memberikan konfirmasi
kesediaannya.

Sembilu Darah adalah kumpulan sajak yang melegenda di Sumbar dan nasional
karena pernah menerima hadiah Sastra 1997 dari Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa. "Sembilu Darah merupakan kumpulan sajak-sajak 1975-1992
yang saya tulis antara lain di Padang, Laut Lombok, Laut Flores, Laut Banda,
Laut Ambon, Laut Arafuru, Great Barrien, Townsvile Australia, Pelabuhan
Cairus Australia, dan Pelabuhan Tenon Kupang, ketika mengikuti latihan
"Bintang Selatan II" antara AL Republik Indonesia dengan AL Australia,
Oktober-Nopember 1977," ujar Papa.

Di dalam Sembilu Darah juga ada sajak-sajak yang saya tulis di Malaysia,
Kuala Lumpur, Jerman Barat dan di Kepulauan Mentawai. Sedangkan Sajak Putri
Bunga Karang saya tulis tahun 1977/1978 di Ulak Karang, Padang, tambah Papa
yang murah senyum ini. (hsn)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Sumbar Diguncang Gempa

2004-09-13 Thread RaNK MaRoLa
Sumbar Diguncang Gempa
Oleh redaksi
Selasa, 14-September-2004, 09:14:19 40 klik

Padangpanjang, Padek-Kota Padangpanjang diguncang gempa berkekuatan 3,1
skala richter (SR), Minggu (12/9) pukul 17.43.27 WIB. Lokasi pusat gempa di
Gunung Tandikek dan sekitarnya, atau 0,35 lintang selatan (LS), 100,3 bujur
timur (BT) pada kedalaman 20 kilometer dari permukaan bumi.

Meski lokasinya di sekitar gunung api aktif yang dekat dengan Kota
Padangpanjang itu, tapi menurut Kepala Stasiun Geofisika Padangpanjang,
Soemarso, bukanlah jenis gempa vulkanologi (gempa akibat letusan atau
pergerakan di dapur maqma gunung api ). Tapi menurut petugas yang pernah
menimba pendidikan keahlian gempa di Perancis itu, adalah jenis gempa
tektonik (gempa akibat pergesekan di lapisan bumi) karena di bawah Gunung
Tandikek termasuk kawasan patahan semangka.

Di Kota Padangpanjang dan sekitarnya, gempa itu menurut Soemarso, akan
dirasakan oleh warga dengan intensistas getarannya I-II MMI. Namun di
Padang, Pariaman, Solok, apalagi Sijunjung, hampir pasti tidak dirasakan,
karena lebih jauh dari lokasi pusat gempa.

Tapi meski intensitas getaran dirasakan di Padangpanjang I-II MMI, warga di
Kota Serambi Mekah tidak semuanya yang lari ke luar rumah, ini diduga karena
Kota Padangpanjang memang sering diguncang gempa dibawah 4 SR. (Jayusman-
Padangpanjang)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Ayah Kiemas Sumber Berita Saya

2004-09-13 Thread RaNK MaRoLa
"Ayah Kiemas Sumber Berita Saya"
Oleh redaksi
Sabtu, 11-September-2004, 05:40:16 110 klik

Padang, Padek-H M Taufiq Kiemas Datuk Basa Batuah (suami Presiden Megawati
Soekarnoputri), Minggu (12/9),besok akan berkunjung ke Sumatera Barat selama
dua hari.

Menurut jadwal yang disusun oleh Kantor Gubernur bersama Paspampres dari
Jakarta, kunjungan Taufiq Kiemas Datuk Basa Batuah merupakan kunjungan resmi
ke Kabupaten Tanahdatar, Pariaman dan Kota Padang.

Ketua LKAAM Sumbar, Dt P Simulie dalam keterangan persnya menjelaskan,
ketika ia jadi wartawan di kota Empek-empek Palembang tahun 50-an, ayah
Taufiq Kiemas, Tjik Agus Kiemas merupakan salah seorang sumber beritanya.
Tjik Agus, Zamhari Abidin dan K H Tjik Wan adalah tokoh-tokoh Masyumi di
Sumatera Selatan waktu itu.

Pada penghujung tahun 2003, Taufiq Kiemas menyandang gelar Sako Adat (datuk)
dalam pesukuan ibunya, Sikumbang Nagari Sabu, Batipuh, Tanahdatar dengan
pesta adat di Istano Basa, Pagaruyung.

Dalam kunjungannya, direncanakan Kiemas juga langsung ke kampungnya, Sabu,
Batipuh yang akan disambut oleh Pucuk Adat Sabu, Datuk Kayo. Dari
Batusangkar menuju Kota Pariaman dan berziarah ke makam Syech Burhanuddin di
Ulakan, Pariaman. Senin pagi, Kiemas menghadiri diskusi pra-Mubes LKAAM di
Kantor Gubernur Sumatera Barat, berkunjung ke gedung Dakwah Muhammadiyah
Sumbar, dan kunjungan ke Redaksi Padang Ekspres. (rel/nsr)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Panitia Festival Minangkabau Norak

2004-09-13 Thread RaNK MaRoLa
Panitia Festival Minangkabau "Norak"
Oleh redaksi
Sabtu, 11-September-2004, 05:37:19 55 klik

Padang, Padek-Pemerintah Provinsi Sumbar, terutama panitia penyelengara
Festival Minangkabau 2004, yang akan dilaksanakan 19-28 November mendatang
di Padang, dinilai sastrawan Sumbar Gus tf Sakai, norak. Ini terjadi karena
panitia memasukkan namanya dalam kepanitiaan festival, sementara dirinya
tidak pernah dihubungi sama sekali, bahkan sampai saat ini.

"Panitia itu norak. Inilah cermin ketidakseriusan Pemprov Sumbar terhadap
kebudayaan Minangkabau, katanya, saat dihubungi melalui telepon genggamnya
ke Payakumbuh, tempat sastrawan yang baru saja mendapat anugerah sastra
Asean tersebut bermukim. Disebutkan, dirinya baru mengetahui masuk dalam
kepanitiaan, justru dari orang lain dan setelah membaca surat kabar.

"Saat itu saya membaca kritikan Nasrul Azwar terhadap panitia Festival
Minangkabau. Saat itu saya langsung menanyakan kepada Nasrul, karena saya
mendapat kabar saya dimasukkan ke dalam struktur kepanitiaan. Nasrul
membenarkan informasi tersebut. Anehnya, sampai sekarang, saya tidak pernah
diberi tahu kalau saya dimasukkan dalam kepanitiaan," ujarnya.

Gus tf kemudian menyebutkan, dirinya belum bisa mengambil kesimpulan apa
yang akan dilakukannya dalam struktur kepanitiaan tersebut, ataukah akan
mengundurkan diri dari panitia. "Karena sampai sekarang saya tidak kenal
dengan festival itu, karena saya memang tidak pernah diajak untuk terlibat,
katanya.

Sementara itu, pengamat kebudayaan Sumbar Edi Utama, yang dihubungi terpisah
menyebutkan, secara umum program festival yang dibuat panitia tidak
menggambarkan kondisi objektif produk-produk kesenian Sumbar.

Dikatakan, program festival itu tidak mengakomodir perkembangan kesenian
kontemporer yang memang memerlukan sentuhan.

"Saya sendiri tidak terlibat dari awal, karena saya baru terlibat dalam 2
kali pertemuan terakhir. Saat itu, semua program sudah tersusun dan saya
memang tidak pernah terlibat sejak awal, ujar mantan Ketua Dewan Kesenian
Sumatera Barat (DKSB) ini. Namun begitu, Edi Utama mengaku sudah menghubungi
Ketua Panitia Pelaksana Festival Minangkabau, Yulrizal Baharin, dan
menyarankan kepadanya agar mengakomodir berbagai usulan yang disampaikan
Nasrul Azwar, seperti ditulis koran ini pada terbitan Kamis (9/9) lalu.

Namun yang lebih gawat, Edi Utama menilai, festival Minangkabau ini sebagai
sebuah upaya pelaksanaan kegiatan-kegiatan kebudayaan oleh birokrasi. Karena
para seniman sendiri, dilibatkan dalam porsi yang sangat sedikit.

Seniman memang dilibatkan, tapi dalam konteks taman budaya. Jadi festival
ini tidak menjadi ajang pelibatan para seniman. Saya malah melihat festival
ini sebagai sebuah ajang pertarungan ide dari para seniman bebas dengan para
birokrasi, katanya.

Sementara itu, Nasrul Azwar, salah seorang pengamat kesenian, yang juga
masuk kepanitiaan kemarin resmi mengundurkan diri dari struktur kepanitiaan
Festival Minangkabau 2004.

Dalam surat tertanggal 8 September 2004 yang ditujukan kepada Gubernur
Sumatra Barat tersebut, Nasrul mengatakan alasan pengunduran dirinya, karena
menganggap festival tersebut tidak memperlihatkan representasi kekuatan,
potensi dan kekayaan nilai-nilai budaya Minangkabau, baik dari sisi seni
tradisi maupun kontemporer.

"Selain itu, tidak ada perencanaan, arah, tujuan, penjadwalan dan skedul
program, serta tidak adanya komitmen serius dari Pemprov Sumbar untuk
mengembangkan semua aspek budaya dan seni Minangkabau, ujar Nasrul, yang
ditemui kemarin. Ditambahkan, ketidakseriusan itu salah satunya bisa dilihat
dari waktu persiapan yang hanya tersisa satu setengah bulan lagi, yang
dianggapnya tidak masuk akal.

Panitia Festival Minangkabau 2004 sendiri, dalam struktur kepanitiaan yang
dikeluarkan Gubernur Sumbar, mencantumkan jumlah panitia yang sangat gemuk,
mencapai 200 orang lebih. Festival ini sendiri direncanakan sebagai kegiatan
pembuka program tahun kunjungan wisata Sumbar atau disebut juga dangan Visit
Minangkabau Years 2005. (nal)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Taufiq Utamakan Putra Minang

2004-09-13 Thread RaNK MaRoLa
Taufiq Utamakan Putra Minang
* Terungkap dalam Dialog di Padang Ekspres
Oleh redaksi
Selasa, 14-September-2004, 08:41:47 121 klik

Padang, Padek-First Gentelmant H Taufiq Kiemas Datuk Basa Batuah
mengingatkan agar Putra Minang tetap berperan penuh dalam membangun bangsa.
Jika dipercayakan lagi Hj Megawati Soekarnoputri Puti Reno Nilam menjadi
Presiden RI, maka Putra Minang akan menjadi prioritas dalam penyusunan
kabinet.

"Melalui beberapa syarat penting, Putra Minang itu harus komunikatif, loyal,
jujur dan pintar. Yang pasti, dia haruslah tokoh yang memiliki pandangan
yang jauh ke depan dalam melihat dan menyelesaikan persoalan bangsa," tegas
Datuk Basa Batuah ketika menyempatkan diri bertandang ke Harian Pagi Padang
Ekspres bersama rombongan, Senin (13/9).

Datuk Basa Batuah didampingi Menteri Agama RI, Said Aqil Almunawar, Menteri
Pariwisata I Gede Ardika, Gubernur Sumbar, Zainal Bakar, Wali Kota Padang,
Drs H Fauzi Bahar MSi, Bupati Padangpariaman, Muslim Kasim, Anggota DPP
Partai Golkar Aulia Rahman, Tokoh Minang Amunizal Amin, Adang Ruchyatun dari
Mega Center, Anggota DPR RI, Rusdi Zen, Yusirwan Uyun, Dirut TVRI,
Syarifudin Alambai, Dirut PT Jasa Marga, Rizaldi Gustian, SE AK M Hum dari
Mega Center dan Drs DP Datuk Labuan dari DPP Partai Golkar.

"Ibu Mega sudah menyebut nama satu orang untuk duduk di jajaran menteri. Dia
adalah Azyumardi Azra," ujarnya.

Azyumardi Azra saat ini adalah Rektor Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarifhidayatullah Ciputat Jakarta. Dia asli putra Lubuk Alung
Padangpariaman. Azyumardi Azra dipersiapkan untuk menggagas pendidikan
nasional yang berkualitas. Mengingat Ranahminang terkenal dengan pendidikan
di pulau Sumatera.

"Pers harus mendorong tokoh-tokoh minang untuk berkiprah di tingkat
nasional. Jangan segan mengusulkan, menyebutkannya. Jika memenuhi syarat,
kenapa tidak? Tetapi tentu saja tidak semua menteri dari Ranahminang,"
tambahnya.

Datuk Basa Batuah menyatakan jika Hj Megawati Soekarnoputri Puti Reno Nilam
dipercayakan kembali, Ranahminang akan menjadi prioritas. "Seperti masa
jayanya dulu. Ranahminang melahirkan guru-guru berkualitas. Seperti ayah
saya, sampai merantau ke Palembang untuk mengajar. Begitu juga ayah Aulia
Rahman," paparnya lagi.

Menjawab pertanyaan wartawan koran ini, Datuk Basa menyatakan, peluang putra
Minang cukup terbuka. Tidak saja hanya menteri, tetapi banyak tempat-tempat
strategis yang layak ditempati. Baik jabatan politis maupun karier. "Dalam
sejarahnya, putra Minang turut andil besar membangun bangsa ini. Ada yang
bergerak dalam bidang pendidikan, maupun dalam bidang politik.
Pimpinan-pimpinan partai, seperti PSI, Sjahrir, Murba Tan Malaka, Masyumi M
Natsir. Saya pikir tak perlu diragukan lagi. Tentu, hari ini putra Minang
lebih hebat dari mereka yang dulu. Karena sudah banyak yang profesor,"
ujarnya.

Bahkan sambil berseloroh, Datuk Basa Batuah menyatakan, jika saja tidak ada
orang Minang, entah bagaimana bangsa ini. Soal jabatan stategis, ia juga
menyatakan soal jabatan karier maupun politik. "Jadi, kesempatan Putra
Minang harus sangat besar," jelasnya.

Di sisi lain, menjawab pertanyaan wartawan seputar kebebasan pers, ia
menyatakan tidak akan ada wartawan yang dipenjara. "Kadang-kadang kebebasan
itu sering dilanggar sendiri oleh pers. Beruntung, Ibu Mega itu sangatlah
arif. Pers haruslah membatasi diri, mana yang pantas mana yang tidak. Tiga
tahun kepemimpinan Mega, saya pikir pers cukup bebas bersuara. Inilah
demokrasi. Selagi pemberitaan tidak fitnah, cover both side, semuanya akan
akan aman. Kadang-kadang presiden diam saja melihat berita yang sebenarnya
benar-benar berlebihan. Untunglah presidennya pendiam. Menempatkan posisi
tidak asal bicara saja," papar Taufiq.

Taufiq dan rombongan ke Harian Pagi Padang Ekspres, pukul 11.05 WIB. Usai
temu ramah yang dipandu Penanggung Jawab Harian Pagi Padang Ekspres, Sutan
Zaili Asril, didampingi Pemimpin Redaksi Wiztian Yoetri, Redaktur Pelaksana,
Oktaveri, Pimpinan Redaksi Koran Pagi Posmetro Padang, Jayusdi Effendi,
Taufiq langsung menghadiri acara Muhammadiyah Jalan Sawahan.

Akhir acara ramah tamah kemarin, Harian Pagi Padang Ekspres memberikan
kenang-kenangan berupa Padang Ekspres Edisi Minggu yang sudah dibingkai
khusus. Sebelumnya, Datuk Basa Batuah berkenan membubuhkan tanda tangan dan
pesan di Harian Pagi Padang Ekspres edisi Minggu. Setelah penyerahan Edisi
Minggu yang dibingkai tersebut, Datuk Basa nyeletuk, "Baru saja saya ambil
edisi ini untuk dibingkai."

Dengan senang hati Datuk Basa Batuah menerima dan mengangkat edisi Minggu
setelah menerima penyerahan dari Pemimpin Redaksi, Wiztian Yoetri.

Tunggu Pilpres

Menjawab pertanyaan wartawan usai menghadiri acara Muhammadiyah, Taufiq
menyatakan, jabatan strategis untuk orang nomor satu di Kepolisian Republik
Indonesia (Kapolri) dan Jaksa Agung akan ditentukan Pasangan Capres/Cawapres
Megawati-Hasyim Muzadi usai pilpres tahap kedua 20 September mendatang.

Menanggapi kemungkinan pergantian Kapolri, Dai Bachtiar sekaitan kembali

[R@ntau-Net] Taufiq Minta Lembaga Adat Minangkabau Siapkan Tiga Calon Menteri

2004-09-13 Thread RaNK MaRoLa
BAHANA PEMILU 2004



Taufiq Minta Lembaga Adat Minangkabau Siapkan Tiga Calon Menteri

*** Tokoh PDIP yang juga suami Presiden Taufiq Kiemas, di Padang, Senin,
meminta bantuan kepada Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM)
Sumbar seraya mengisyaratkan agar lembaga tersebut menyiapkan minimal tiga
kadernya untuk menjadi menteri.

"Saya sebagai anggota LKAAM dan kerabat dari LKAAM, tidak bisa menyebutkan
secara terbuka, kalau keinginan saya ke sini adalah ingin meminta bantuan,"
katanya saat mengadakan pertemuan dengan puluhan anggota LKAAM dan para
Datuk Pamangku Adat Minangkabau serta para Bundo Kanduang.

Di Sumatera Barat, khususnya di Nagari Sabu, Kecamatan Batipuh, Kabpaten
Tanah Datar, Taufiq Kiemas adalah pemangku adat suku Sikumbang dengan gelar
Datuk Basa Batuah dan suami Presiden Megawati Soekarnoputri menjadi anggota
LKAAM Sumbar.

Tanpa merinci secara terbuka bantuan apa yang dimintanya, menurut Taufiq
Kiemas, menjelang pelaksanaan pilpres putaran dua, perasaan dan keinginannya
sama dengan perasaan anggota LKAAM dan Bundo Kanduang.

"Jadi saya secara pribadi minta bantuan dan juga LKAAM harus menyiapkan
kader-kadernya untuk ke Jakarta," ujarnya.

Permintaan dan penyiapan kader LKAAM itu, menurut Taufiq, harus didukung
bersama-sama. "Kalau bisa jangan kurang dari tiga orang, kalau kemarin hanya
ada satu orang menteri dari Sumbar, sekarang kalau bisa minimal tiga orang,"
katanya.
*

Sehubungan itu, Taufiq menyatakan, beruntung dapat bertemu dengan pengurus
dan anggota LKAAM serta Bundo Kanduang. "Kedatangan saya adalah sudah pada
tepatnya sekaligus ingin mengingatkan peran orang Minang di republik ini,"
katanya.

Ia menambahkan, pada saat proklamasi RI orang Minang sangat menentukan
berdirinya NKRI demikian pula untuk hari-hari mendatang khususnya saat
diadakan pemilihan presiden putaran kedua.

Ia menyebutkan, posisi penting pada pemerintahan yang akan datang adalah
berapa banyak menteri yang berasal dari orang Minang.

Dalam pemerintahan yang akan datang, jumlah menteri dari orang Ranah Minang
ini akan paling menentukan kombinasi NKRI, ujarnya.

Karena itu, tambah Taufik, dirinya menginginkan secara pribadi bersama
Mengawati, selalu mengingat jasa-jasa orang Minang pada awal Kemerdekaan RI.
"Tidak terbayangkan kalau orang Minang itu tidak ada mungkin bahasa
Indonesia ini belum seperti sekarang ini," ujarnya.
*

Meski demikian, Taufik juga mengingatkan, persamaan antara orang Jawa Barat
dengan Sumatera Barat. Dulu banyak orang dari dua daerah ini menjadi
menteri, tapi kadang-kadang terlupakan membangun daerahnya sendiri.

"Koreksi ini harus saya berikan, sebab dalam masa pemerintahan tiga tahun
ini, proyek yang ada di Sumbar ini jumlahnya lebih besar dari 30 tahun
proyek yang ada," katanya.

Karenanya, partisipasi putra daerah Minang di pemerintahan yang akan datang,
harus mati-matian memperhatikan Sumbar, apalagi mengenai SDM daerah ini
tidak berkurang.

Untuk itu, tambah Taufiq, LKAAM harus mendorong kader-kadernya untuk ke
Jakarta, apalagi nanti eselon satu bukan sekadar jabatan karir tapi kolektif
politik, yakni orang politik bisa menjadi eselon satu.

Hal itu, menurut dia, agar bisa seimbang antara yang di luar dengan di dalam
birokrasi untuk memimpin bangsa ini ke depan. "Keputusan ada di tangan
bapak-bapak (anggota LKAAM), tapi yang pasti jika pemerintahan saat ini bisa
berkelanjutan, maka pada 2009 Insya Allah, utang Indonesia bisa selesai dan
tahun 2014 kita menjadi negara donor," demikian Taufiq Kiemas.

***

Taufik Kiemas mengungkapkan, kedatangannya ke Mesjid Raya Jati Pariaman,
Sumbar, Minggu (12/9) untuk berzikir bersama ratusan kaum muslim dan minta
nasihat, doa serta diberi bekal bathin agar bisa terus mendampingi Megawati
Soekarnoputri menjadi Presiden RI lagi.

"Saya datang ke sini, bukan untuk memberi nasihat, tapi sebaliknya minta
nasihat, minta doa dan diberi bekal supaya secara bathin bisa terus
mendampingi Ibu Mega menjadi presiden lagi," ujarnya.

Taufiq melakukan kunjungan dua hari (Minggu dan Senin) ke sejumlah daerah di
Sumbar didampingi Menag H Said Agil Husein Al Munawar, Menbudpar, I Gede
Ardika dan pejabat lainnya.

Menurut Taufiq, dia datang bukan untuk memberi nasehat, sebab merasa bukan
pada kualitasnya memberi nasehat kepada kaum muslim dan muslimat peserta
Zikir. "Yang pasti kualitas bapak-bapak dan ibu-ibu di sini lebih baik dari
pada saya sendiri," ujarnya.

Ia menambahkan, kedatangan dirinya sebenarnya ingin berbagi dan kalau ada
hal-hal yang penting, kaum muslim dan muslimat dapat memberikan nasehat dan
wejangan.

"Saya bersyukur bisa berzikir dan berdoa bersama untuk keberkahan negara dan
bangsa Indonesia yang kita cintai ini," katanya.

Taufiq mengajak, agar zikir dan berdoa bagi republik ini dan keutuhan NKRI
bisa berumur panjang dan bisa memakmurkan seluruh rakyat.

Acara zikir dan do'a bersama itu dipandu ustaz H Boy Lestari diikuti ratusan
kaum muslim dari sejumla

[R@ntau-Net] Tegakkan Hukum Adat, Enam Datuk Divonis

2004-09-14 Thread RaNK MaRoLa
Kasus di Solok, diambil di majalah Hukum, Ombudsman, September 2004.
www.majalah_ombudsman.com

St. Mudo
--

Tegakkan Hukum Adat, Enam Datuk Divonis

Meski berupaya menegakkan hukum Adat Minangkabau, namun enam oranR Ninik
Mamak (paman) Bendang Melayu di Nagari Gantung Ciri, Solok Sumatera Barat
(Sumbar) akhirnya divonis Pengadilan Negeri (PN) Koto Baru Solok selama lo
bulan penjara dengan masa percobaan 1 tahun 6 bulan.

Putusan ini dibacakan ketua majelis hakim Yulman, pertengahan bulan Juli
lalu, dengan pertimbangan saksi korban tidak terbukti melakukan perzinaan.
Sebelumnya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Enizarti, juga menuntut para terdakwa
dengan tuntutan yang sama dengan putusan hakim.
Keenam ninik mamak yang merupakan warga Gantung Ciri, Solok tersebut adalah
Malin Adat Suku Bendang, Nasir Malin Kayo (77), Bilal Nagari Suku Bendang
Melayu, Maridi Bilal Sati (75), Dubalang Adat Suku Melayu, Arizal Dt. Paneh
Garang (51), Manti Adat Suku Bendang Melayu, Jamat Gampo Malangik (74),
Dubalang Adat Suku Bendang, Nahar Datuk Garang (50) dan Malin Adat Suku
Melayu, Jazam Ibrahim Malin Marajo (70). Mereka dilaporkan oleh Penghulu
Adat Suku Bendang Melayu, Maansah Datuk Kayo (M Dt Kayo) dengan tuduhan
fitnah dan pencemaran nama baik.

Adapun yang dijadikan dasar pengaduan oleh M. Dt Kayo (75) adalah Surat
Putusan Ninik Mamak Bendang Melayu, Gantung Ciri tertanggal 22 April 2003
yang menjatuhkan sanksi hukum adat bagi M Dt Kayo karena kedapatan berduaan
dalam satu rumah dengan perempuan yang bukan muhrimnya pada 17 April 2003
pukul 20.15 WIB. Suarma, perempuan yang juga menjelang tua ini datang
kerumah M. Dt Kayo dijorong Markiyo Nagari gantung Ciri, Solok untuk
meminjam uang. Saat itu Jaluan, isteri Dt Kayo datang, namun karena takut
lantas Suarma keluar rumah melalui dapur karena terburu dan ketakutan Suarma
tak sadar kalau tingkuluak (tutup kepala-red) dan sandal ketinggalan.

Atas perbuatan tersebut, para ninik mamak menyimpulkan M. Dt kayo telah
melanggar martabat dan nama baik seorang penghulu adat yang kesalahanya
tasuntiang di bungo kambang, takuruang di biliak dalam (tersunting kembang
mekar, terkurung di kamar dalam red). Artinya telah berbuat jahat tidak
senonoh dengan seorang perempuan. Oleh karena itu, para ninik mamak ini
memutuskan dan menyatakan M Dt Kayo selaku penghulu adat Bendang Melayu
"dikumakan sepanjang adat" (yang bersangkutan tidak diikutsertakan dalam
menjalankan istiadat dalam suku Bendang Melayu)

Kemudian sanksi atas pelanggaran hukum adat akan ditentukan secara bajanjang
naik batanggo turun (bertahap red) oleh ninik mamak suku Bendang Melayu pada
putusan selanjutnya. lantas, jika dalam kaum M Dt Kayo ingin menimbang
salah, atau menegakkan penghulu, ia harus menunggu keputusan Ninik mamak
Bendang Melayu selanjutya.
Sedangkan JPU dalam dakwaanya menyatakan arti pepatah adat tasuntiang di
bungo kambang, takuruang di biliak dalam, adalah tertangkap basah berbuat
zina dengan perempuan yang bukan muhrimnya, berdasarkan surat keputusan yang
ditandatangani para ninik mamak (terdakwa), membuat M Dt Kayo merasa terhina
dan difitnah, dan iapun melaporkan hal ini ke pihak yang berwajib.
Singkat cerita, polisi memproses laporan. Sampai di pengadilan, setelah
mendengarkan keterangan 13 saksi termasuk membacakan BAP saksi Ketua Lembaga
Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Sumbar Kamardi Rais Dt P Simulie dan
Prof Syahmunir AM yang menyatakan bahwa arti dari pepatah tasuntiang di
bungo kambang, takuruang di biliak dalam adalah telah melakukan perbuatan
zina.
Akhirnya JPU dalam tuntutannya menyatakan keenam terdakwa terbukti secara
sah dan meyakinkan melanggar pasal 311 ayat 1 KUHP yo pasal 55 ayat 1 KUHP
dan menuntut para terdakwa dengan 10 bulan penjara dengan masa percobaam 1
tahun 6 bulan.

Sedangkan kuasa hukum ke enam terdakwa, Chaidir Gani, Irwan Ilyas dan Asnil
Abdillah dalam eksepsinya (bantahan) telah menyatakan, perbuatan yang
dilakukan para terdakwa yang merupakan ninik mamak suku Bendang Melayu
bukanlah merupakan kejahatan pidana, akan tetapi merupakan tindakan administ
ratif dalam hukum Adat Minangkabau yang berlaku di Sumatera Barat, khususnya
Kenagarian Gantung Ciri, Solok.
Idealnya, baik para terdakwa manpun saksi korban, M. Dt Kayo sebagai orang
IV Jiniah (4 jenis) dengan jabatan Penghulu Adat, Manti Adat, Malin Adat dan
Dubalang Adat seyogyanya berlaku tertib dan sopan santun, karena sebagai
sesepuh di Nagari (Kampung) mereka menjadi contoh bagi anak kemenakan.
Menurut kuasa hukum itu, apa yang dilakukan para terdakwa adalah merupakan
suatu bentuk dalam menjalankan fungsi atau kewajibannya sebagai ninik mamak
berdasarkan Perda nomor 13 tahun 1983 tentang Nagari Sebagai Kesatuan
Masyarakat Hukum Adat Dalam Propinsi Sumatera Barat jo pasal 1 huruf J Perda
Kabupaten Solok nomor 4 Tahun 2001.

Beberapa pasal dari Perda 13/1983 tersebut berhubungan dengan tugas para
terdakwa sebagai ninik mamak. Diantaranya : pasal 4 ayat 1-2, serta pasal 5
dan 7 ayat 1. Jadi jelaslah perbuatan

Re: [R@ntau-Net] Fw: [Urangawak] Himbauan untuk angkat kaki dimilis"urang awak"

2004-09-14 Thread RaNK MaRoLa
Hehe...
Ambo alah duluan mak RM.
Tapi, masalahnyo dek ambo hanyo ciat, setiap ambo tanyo baliak
jarang sanak wadi menanggapi/menjawab apo nan ambo tanyo.

Seperti sanak Wady tu alah mulai menguasai ilmu tangkisan
angku Juspik.

Heheheee
Sorry pak Guru Wady.

- Original Message -
From: "Zulfikri" <[EMAIL PROTECTED]>
To: "Agam" <[EMAIL PROTECTED]>; "Rantau Net Minang Net"
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 16, 2004 1:11 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Fw: [Urangawak] Himbauan untuk angkat kaki
dimilis"urang awak"


> Assalamualaikum warahmatullahiwabarakatuh !
> Dunsanak yang barado dipalantako, mulai hari ini tgl 15 September 2004,
> pukul 10.30 WIB resmi angkat kaki dari millist "URANG AWAK" untuk
> membuktikan ajakan ambo dan marupokan konsistensi ambo sebagai seorang
> muslim.






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Anggota Baru

2004-09-14 Thread RaNK MaRoLa
Lai di jakarta Juo, :)
Kalau baitu, ditunggu di Lapangan Tenis RUSPAU halim satiok Minggu pagi.
kumpua2 jo rang mudo rantaunet.

Baitu juo tuak nan baminat pai...
Ditungguuu.

- Original Message - 
From: "hendy rustam" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, September 14, 2004 3:44 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Anggota Baru


> Assalamu'alaikum w w
> 






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] salah satu tatatertib RN

2004-09-14 Thread RaNK MaRoLa
Jikok mareply/menjawab, tolong dipotong ikuak nan manjulai2, bia asyiikk
dipandang mato.
di sampiang itu, juo mangurangi baban nan dibawok dek pulsa bagi nan ba plat
hitam.





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Fw: [Urangawak] Himbauan untuk angkat kaki dimilis"urang awak"

2004-09-14 Thread RaNK MaRoLa
Sanak Adhi,
Reply sanak cuman 2 huruf, tapi kok mesti di baok sadok alahnyo???
Kan alah ado dipostingan sabalunnyo.

Jadiii
Biasakan meng --CUT--- (Mangarek mail nan ndak paralu)

(Maaf banyak)

- Original Message -
From: "adhi liang" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, September 15, 2004 1:42 PM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Fw: [Urangawak] Himbauan untuk angkat kaki
dimilis"urang awak"


> C.U !!!
>






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Pertunjukan Api Dalam Sekam Karya Gusmiati Suid

2004-09-15 Thread RaNK MaRoLa
Mak Duta,
Bisa dicaliak di websitenyo mak : http://www.gumarangsakti.com 

Kalau Alamat Sanggarnyo: 
Sanggar Gumarang Sakti
Jl. Persahabatan I No. 66
Studio Alam TVRI
Depok 16412
Indonesia
Ph/Fax : 62 - 21 771 8860 

atau

Hannes Nimpuno
Shaksfin Asia Pte Ltd
256 A Beach Road
Singapore 199544
Ph: 65 - 2920644
Fax : 65 - 2920655
Email : [EMAIL PROTECTED] 

- Original Message - 
From: "dutamardin umar" <[EMAIL PROTECTED]>



> Sanaks,
>  
> Adokah nan punyo alamat jo talipon atau email GSDC ko,
> kami tertarik untuk mendatangkan ka AS.
>  






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Ciloteh Minang--> Pandeka Buluih Dek Mancik..!

2004-09-15 Thread RaNK MaRoLa
Ciloteh Minang
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=668

"Pandeka Buluih Dek Mancik..!"

Kamis, 16-September-2004, 05:45:26 20 klik

Karumunan urang di halaman kantua wali nagari manjadi paratian dek Pudin jo
Labai nan sadang minum cindua durian di bawah payuang karateh. Satiok hari
Kamih, di kampuang Mak Kari "n the gank" rami dek urang nan manggaleh sarato
babalanjo, karano tasabuik hari Balai. Sajak pagi Pudin lah bakameh, pai ka
pasa manggaleh ameh, panambah-nambah bali bareh.

Salain hari Kamih, Pudin manggaleh babelok, dari balai ka balai manamui
palanggan di satiok kampuang nan ado dalam nagari. Hari Jumaik Pudin cuti
mancari pitih, biasonyo sapulang Jumaik inyo singgah ka lapau Mak Kari.
Disinan basobok jo konco-konco, bacurito hilia ka mudiak babagi pangalaman
sambia ma-asah kincia-kincia. Hari Minggu, kalau ado panggilan, Pudin lah
bahiriangan jo Piak Amba, bininyo, pai baralek.

Di ruang karajo Pak Wali, sagalo tamu lah basusun nan bak siriah, balirik
nan bak pugaran. Di meja panjang paliang muko ado Pak Camaik, badampiangan
jo Buk Lurah nan duduak mangamek, sambia mamiciak jirawek. Di subalah suok,
duduak pulo si Pandeka nan sadang ma-apa, mampalanca pidato nan
kadisampaikan nyo beko. Maklumlah, sahari nantun si Pandeka diminta dek
Dewan Perwakilan Anak Nagari untuak manjalehan, tantangan kondisi keamanan
manjalang Pemilihan Presiden nan ka diadokan sapuluah hari lai.

"Ehemm..ehemm..!" si Pudin mandehem sabalun mangecek. Malayangkan pandangan
bakuliliang, sambia tasanyum manih, mancaliakan gigi platina nan tasalek di
baliak bibianyo. Urang mamparatikan lagak gaya si Pandeka di ateh podium.
Sabalun mangecek, Pandeka malayangkan pandangan bakuliliang. Sakutiko
matonyo tatumbuak ka anak pak camaik nan baru tamaik sikola. Pandeka galak
manyarengeh, anak pak Camaik capek sadar diri, basugiro mahelo rok malampok
pao mulusnyo dari pandangan mato si Pandeka nan gata.

"Apak Camaik nan saya hormati.," kato si Pandeka mambuka kato. "Buk Lurah
baitu pulo.saya hormati juga. N.Tibo-tibo pandeka tasandek, indak kalua
suaro dari muluiknyo. Tangannyo mulai manggaretek. Tan Koti manjuluakan
kapalo ka muko, ma-agiah kode ka Pandeka nan sadang grogi.

"Sasudah tu, dunsanak-dunsanak nan ambo cintoi. Tarimokasih dari ambo, dek
karano alah datang kamari untuak mandanga pidato ambo, mawakili sagalo
pandeka nan ado di salingka nagari ko."

Tan Koti tampak basanang hati, dek karano Pandeka lai mangarajokan apo nan
diajakannyo. Sabab sahari kapatang, Tan Koti basitungkin malatiah si Pandeka
untuak bapidato dimuko urang rami. Kabanyo, si Pandeka indak lalok samalam
tadi dek karano malatiah diri bapidato di muko camin sampai pagi. Untuak
mandapek ilimu dari Tan Koti, Pandeka tapaso manjua cincin ameh bini.

Undangan lah panuah tangah ruangan, diantaronyo ado Mak Kari, Pudin jo Mak
Labai. Tan Koti mamiliah duduak di barisan paliang muko, dakek meja nan
tahidang kue di hadokan Pak Camaik. Di ateh podium, Pandeka tampak samakin
picayo diri. Daguaknyo mandongak, matonyo mambulalak, rambuiknyo tagak.

"Untuak keamanan Nagari, dunsanak tidak usah ragu. Kami lah balatiah sampai
ka lua nagari. Satiok suduik kampuang kami mato-matoi. Kami, parik paga
dalam nagari manjamin keamanan nagari saratuih parosen, awak indak kabuluih
lai. Sagalo kamungkinan nan kamanggaduah alah diantisipasi. Pokoknyo
kondusif lah."

Pidato Pandeka sabana manyanangan hati, urang banyak basorak, "Hiduik
Pandeka..!Hiduuik Pandeka. Alah patuik inyo jadi Mantari..!" panciang dek
Tan Koti. Pak Camaik sanang hati. Buk Lurah tambah manjadi. Tiok sabanta
dipelokannyo juo gincu nan malakek di bibia, jo mato genit dikijoknyo si
Pandeka.

Tibo-tibo, Pandeka tapana, matonyo mancaliak ka loteang tadia. Inyo baranti
mangecek, mukonyo pucek, bibianyo manggaretek.

Tan Koti capek mangarati, jo suduik mato inyo mancaliak Mancik sadang
mancogokan kapalo dari lubang tadia nan lah tabuak dek lapuak.

"Man..Man..Maan.," Pandeka sarupo urang manggigau. Urang banyak mulai
kalabuik, batanyo dalam hati, sambia mamandang ka Pandeka jo muko heran.

"Sia pulo nan mangarajokan si Pandeka di tangah nan rami ko.," Pudin tagak,
sambia mancaliak ka balakang. Inyo curiga, jan-jan Pandeka kanai gayuang
dari balakang. Tapi, Pudin indak mancaliak urang nan patuik dicurigai.

Sadang kalebuik, Tan Koti takana curito mamak si Pandeka, Bagindo, konco Tan
Koti kutiko sikolah dulu.

"Si Karim tu panakuik jo mancik tu mah," curitonyo sambia manyabuik namo si
Pandeka kutiko ketek.

Indak manunggu lamo, Tan Koti batindak sakutiko. Mancik kalera nan di ateh
loteang tu alun juo baranjak. Pandeka batambah manggaretek. Tan Koti
mambukak tarompa lambek-lambek, dan. "Braaak..! tarompa malayang mambae
Mancik. Mancik mailak saketek, tarompa malantun, maluncua ka bawah manuju
kapalo Pak Camaik. Sigap, Tan Koti maloncek, "Hup..! Dapeek..!" soraknyo
bangga.

"Aduah..!" pakiak pak Camaik, "Kapalo ambooo.!" soraknyo

Urang tagalak, sabab nan tatangkok dek Tan Koti kapalo Buk Lur

[R@ntau-Net] Tajuk Rencana : Sumbar dan Pilpres

2004-09-15 Thread RaNK MaRoLa
Tajuk Rencana : Sumbar dan Pilpres
http://padangekspres.com/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=651

Kamis, 16-September-2004, 04:47:50 0 klik

Tanggal 20 September semakin dekat.Pertanda waktu bagi rakyat untuk memilih
pemimpin bangsanya tinggal menghitung hari. Di Sumatera Barat, hingga
kemarin gema Pilpres putaran II ini terkesan biasa-biasa saja. Tak ada
heboh-heboh. Apakah itu pertanda masyarakat Sumatera Barat tak respons?

Mencermati kondisi lapangan, pertanyaan terhadap situasi yang berkembang
agaknya bukan soal respons atau tidak respons. Namun, penyebabnya lebih pada
situasi. Misalnya, tidak adanya kegiatan kampanye yang melibatkan orang
banyak. Sebagaimana kampanye-kampanye Pilpres putaran I atau kampanye
legislatif. Seperti diketahui, untuk Pilpres II, kedua pasang kandidat lebih
diarahkan pada penajaman visi. Dan, kampanyenya sebagaimana diwadahi KPU
hanya ada di televisi dengan audiensi yang terbatas.

Di Sumatera Barat, berdasarkan data KPU Sumbar, jumlah pemilih tercatat
2.0912 orang. Jumlah ini sedikit berkurang dibanding dengan Pilpres I.
Ketika itu, pemilihnya mencapai 2.0928 orang. Berkurangnya jumlah pemilih di
antaranya karena ada yang pindah ke daerah lain, termasuk tamatan SLTA yang
mendapat kesempatan kuliah di perguruan tinggi luar Sumatera Barat.

Menyangkut jumlah pemilih, dibanding dengan daerah lain, suara Sumatera
Barat tak begitu signifikan. Artinya, tak bisa dibanding dengan suara di
provinsi di Pulau Jawa. Namun demikian, satu suara dalam sebuah pesta yang
bernama pemilu bernilai sangat penting. Apalagi, berdasarkan pengamatan
sementara "perang" kedua kubu capres diperkirakan berjalan ketat dan alot.
Kalau menang, ya menang tipis. Sebaliknya yang kalah ya kalah tipis. Dalam
situasi begini, sekali lagi satu suara benar-benar sangat berharga.

Mengapa penting menggunakan hak pilih? Itu adalah hak politik. Sebagai anak
bangsa meski secara emosional kedua pasang capres tidak ada yang berasal
dari Minang, tapi sumando dan pasumandan, namun merekalah pada saat sekarang
yang menjadi kandidat. Dengan demikian, kita wajib melaksanakan hak pilih.

Terlepas apakah keberadaan para capres dan pasangannya menjadi kebutuhan
bangsa hari ini apa tidak, yang jelas mereka telah melewati proses pemilihan
secara demokrasi sejak awal. Siapapun yang terpilih kelak, akan menentukan
arah perjalanan bangsa. Sebab, berbeda dengan kepemimpinan periode
sebelumnya yang dibekali GBHN oleh MPR, sekarang GBHN-nya adalah visi dan
misi yang diusung para capres dan wapres.

Selanjutnya, yang perlu kita stressing menyambut 20 September, jangan ada
golput di antara kita. Mengapa itu kita garisbawahi? Nama putra-putri
Sumatera Barat telah terpahat dalam tinta emas perjuangan bangsa.
Mereka-putraputri-Minang telah ikut mendirikan negara ini. Adalah tanggung
jawab kita sebagai pewaris untuk melanjutkannya, mengisi dan mengawal
republik ini.

Hanya memilih, bukan? Tak ada paksaan, tanpa ada tekanan. Masyarakat
Sumatera Barat jangan sampai masuk golongan putih. Itu namanya kita telah
kehilangan hak pilih. Bahkan seolah-olah kita tak berdaya? Cukuplah kasus
korupsi berjemaah wakil-wakil rakyat yang telah membuat langit mendung di
negeri ini. Ke depan, mari kita tangkap secara cerdas proses pemilihan
pemimpin bangsa kali ini, sebagai upaya membangkitkan kembali "roh"
putraputri Minang ke kancah politik nasional. ***





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Generasi Muda Kian Memprihatinkan

2004-09-16 Thread RaNK MaRoLa
Generasi Muda Kian Memprihatinkan
* Azwar Abbas: Akibat Minimnya Pembinaan

Jumat, 17-September-2004, 05:45:05 35 klik

Bukittinggi, Padek-Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Pemuda Islam Sumatera
Barat, Drs Azwar Abbas menyatakan keprihatinannya dengan kondisi generasi
muda saat ini, terutama dengan adanya tayangan-tayangan melalui media yang
sangat digandrungi generasi muda, dan dinilai sangat merusak generasi,
terutama masalah narkoba, situs di internet, media elektronik dan media
cetak.

"Generasi muda kita tergiur dengan dunia maya. Padahal yang digandrunginya
itu dapat merusak kepada dirinya sendiri. Maka, salah satu upaya yang mesti
dilakukan, adalah melalui pembinaan dan pelatihan-pelatihan," kata Azwar
Abbas, yang dihubungi koran ini di gedung negara Tri Arga Bukittinggi,
kemarin.

Bahkan menurutnya, selama ini eksistensi Pemuda Islam Sumatera Barat bagai
tidak dikenal. Pemuda Islam di daerah ini bagaikan tertidur, sehingga
terjadi stagnasi. Semua itu terjadi karena kurangnya dana dan minimnya
pembinaan. "Untuk itu, sudah saatnya kita melakukan perubahan besar, dan
mari secara bersama-sama kita bangun negeri tercinta ini,"ujarAzwar Abbas
yang juga Sekretaris DPD KNPI Sumbar itu.

Kehadiran Azwar Abbas di Bukittinggi, sekaitan dengan dilaksanakannya Tablik
Akbar peringatan Israk Mikraj, dengan mendatangkan penceramah H Syamsul
Kayan, sekaligus pelantikan DPC-DPC Pemuda Islam Sumatera Barat, serta
pelatihan kepemimpinan dasar pemuda Islam yang berlangsung selama tiga hari,
mulai tangal 15 sampai 17 September 2004.

Dukung SBY

Dalam kesempatan itu, Azwar Abbas juga menyatakan dukungannya terhadap
pasangan Capres dan Cawapres SBY-Kalla pada Pilpres putaran kedua, Senin 20
September 2004. Karena menurutnya, sudah saatnya bangsa ini memerlukan
perubahan mendasar "Secara kelembagaan, kami mendukung," tegasnya.

Namun, katanya, semua itu juga sangat tergantung kepada kebebasan
kader-kader untuk menyalurkan hak pilihnya. "Silahkan pilih sesuai hati
nurani. Yang jelas, negara ini membutuhkan pemimpin yang mampu membawa
perubahan dalam berbagai sektor kehidupan,"katanya.

Sementara itu, Letjen (Purn) Muzani Syukur, selaku tim sukses kampanye
SBY-Kalla, yang dihubungi secara terpisah menyebutkan, dengan adanya
dukungan dari DPD Pemuda Islam Sumbar tersebut, Muzani Syukur mengemukakan
rasa bangganya, karena menurut dia, akan terbuka peluang bagi pasangan
SBY-Kalla untuk memenangkan Pilpres tahap kedua ini.

"Mari kita pilih pemimpin yang tidak bermasalah dan tidak mencari-cari
masalah. Apalagi pasangan ini didukung kalangan umat Muslim,"sebut Muzani
Syukur didampingi salah seorang anggota DPR-RI daerah pemilihan Sumbar,
Dasrul Djabar. Juga terlihat hadir Ketua KNPI Kota Bukittinggi, Ramlan
Nurmatias SH yang juga Ketua KPU Kota Bukittingi. (rul)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Menguak Kisah Bangunan Bersejarah di Payakumbuh

2004-09-16 Thread RaNK MaRoLa
*Menguak Kisah Bangunan Bersejarah di Payakumbuh
Air Mata Wanita Tumpah di Jembatan Ratapan I

Rabu, 15-September-2004, 04:36:45 96 klik
http://padangekspres.com/

Jembatan Ratapan Ibu yang membentang di atas sungai Batang Agam, tepatnya di
Jalan Ahmad Yani dianggap sebagai jembatan bersejarah oleh warga Kota
Payakumbuh.

Jembatan yang dibangun Kolonial Belanda sekitar tahun 1840 ini, awalnya
menjadi lalu lintas kendaraan militer Belanda. Namun, ketika Perang Paderi
meletus, jembatan ini berhasil dikuasai rakyat, dan hingga kini memiliki
arti penting sebagai lalu lintas ekonomi warga.

Pada tahun 1832, setelah Belanda menduduki Kota Payakumbuh, Belanda pun
memperluas kekuasaannya ke arah selatan, tepatnya di sekitar dataran gunung
Sago yang terkenal sebagai daerah pertanian subur. Dengan sistem kerja
paksa, pemerintah Belanda membuka kebun kopi dan casiavera di kaki gunung
Sago.

Informasi yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber, di penghujung
tahun 1839, perkebunan kopi dan casiavera yang dipusatkan di kaki gunung
Sago, sampai ke tingkat booming (puncak keberhasilan). Sehingga dibutuhkan
sarana jalan dan jembatan yang memadai untuk mengangkut hasilnya ke pusat
kota, untuk seterusnya dipasarkan ke Padang.

Maka pada tahun 1840 Belanda membangun jembatan di atas sungai Batang Agam,
yang kemudian dikenal dengan Jembatan Ratapan Ibu.

Dalam catatan sejarah, pembangunan jembatan yang dilakukan dengan sistem
kerja paksa tersebut, menelan banyak korban jiwa dari pihak rakyat, selama
proses pengerjaannya. Setahun kemudian, antara tahun 1948-1949, darah
kembali mengalir di jembatan tersebut, dan korban jiwa pun berguguran.

Peristiwa bersejarah yang menyisakan duka tersebut berawal, ketika tanggal
23 Desember 1948, Belanda sudah menduduki Kota Payakumbuh. Sehari
sebelumnya, pihak republik telah membumi hanguskan bangunan-bangunan vital,
seperti, Markas Singa Harau, Kantor Tuan Luak, Bank Gonjong Limo, Pabrik
Senjata Kubu Gadang, dan instalasi penting lainnya.

Tindakan kaum republik, dibalas Belanda dengan pengumuman lewat selebaran
dan pengeras suara, bahwa tentara Kerajaan Belanda sudah datang, rakyat
diminta tenang. Siapa yang mencoba melakukan perlawanan, melarikan diri, dan
membuat kekacauan, akan ditembak. Jam malam diberlakukan mulai pukul 18.00
WIB sampai pukul 06.00 WIB pagi.

Sejak pengumuman disebarluaskan, intelijen Belanda yang dikenal dengan
Inlechting Dienst (ID) menyebar ke seluruh pelosok Luak Limopuluah Koto
untuk mengintai jejak perjuangan yang tetap setia untuk menegakkan Republik
Indonesia. Berkat kesigapan ID pula para gerilyawan dan markasnya ditangkap,
kemudian para pejuang dikumpulkan di atas pagar jembatan itu, pejuang
dibariskan menghadap ke timur. Peluru tajam pun menghujam punggung mereka.

Setelah dilakukan serah terima dengan Republik Indonesia tanggal 2 Desember
1949, dan Belanda meninggalkan Kota Payakumbuh, masyarakat yang sebelumnya
lari ke luar kota, akhirnya kembali.

Mereka mencari sanak keluarganya yang hilang setelah ditangkap Belanda.
Begitu mendapatkan informasi bahwa sanak keluarga mereka telah menjadi
korban kekejaman Belanda di jembatan Batang Agam, para keluarga yang merasa
kehilangan mendatangi jembatan itu dan menangis menumpahkan duka.

Di jembatan Batang Agam pula puluhan ibu kehilangan putera tercinta, di sana
isteri kehilangan suami mereka, tidak sedikit pula gadis-gadis yang
kehilangan taruna tambatan hati yang terlanjur berikrar janji untuk sehidup
semati.

Saking banyaknya air mata para ibu-ibu yang tertumpah di Batang Agam,
akhirnya masyarakat menamakan jembatan itu sebagai Jembatan Ratapan Ibu.


* Tugu Labuah Basilang Tempat Berpisah

Kamis, 16-September-2004, 05:41:45 105 klik

Jika datang ke Payakumbuh, setelah melewati Jembatan Ratapan Ibu arah ke
Labuah Basilang, akan ditemukan sebuah tugu yang kondisinya terbengkalai.
Padahal tugu di perempatan Labuah Basilang tersebut, bukanlah sembarang
tugu, karena keberadaan tugu tersebut dibangun untuk mengenang perpisahan
Tentara Indonesia, pasca dideklarasikannya Pemerintahan Darurat Republik
Indonesia (PDRI) di Ampalu, Halaban.

Sri Mulyati - Payakumbuh

Di Bukittinggi tanggal 19 Desember 1948, dilaksanakan rapat di kediaman Mr T
M Hasan, yang dihadiri Mr Sjafruddin Prawiranegara, Mr M Rasjid dan sejumlah
pejabat negara yang kebetulan sedang berada di Bukittinggi. Materi
pembicaraan dalam rapat tersebut menyangkut usaha yang bisa dilakukan dalam
rangka penyelamatan Republik Indonesia. Mr Sjafruddin mengusulkan
pembentukan Pemerintahan Darurat.

Pada saat yang sama, Belanda sudah datang dari Padang, bahkan dari
Padangpanjang Belanda sudah menuju Bukittinggi. Sehingga pada malam tanggal
19 Desember tersebut, Mr Sjafruddin beserta rombongan mengungsi ke Halaban,
sebuah kampung kecil di kaki Gunung Sago. Keesokan harinya, Residen Sumatera
Tengah, Mr M Rasjid bersama rombongan menyusul ke Halaban. Pada tanggal 22
Desember 1948, pukul 03.40 WIB (dinihari), dideklarasikanlah Pemerintahan
Darurat Republik Indone

[R@ntau-Net] Sumbar Kekurangan Hotel

2004-09-16 Thread RaNK MaRoLa
Sumbar Kekurangan Hotel
* Ketaping Dibuka, Insan Pariwisata Pesimis

Jumat, 17-September-2004, 05:21:31 10 klik

Padang, Padek-Sejak meningkatnya kunjungan wisatawan ke Sumbar, pihak hotel
mengaku kewalahan karena tidak tertampungnya tamu-tamu yang datang terutama
pada musim liburan. Setiap bulan setidaknya 50 ribu wisatawan yang mendarat
di Bandara Tabing.

Bahkan, jika Bandara Ketaping dibuka April 2005 yang hanya tinggal 7 bulan
lagi, "pintu" Sumbar akan terbuka lebar kepada wisatawan mancanegara. Dapat
dibayangkan betapa akan semakin semaraknya dunia pariwisata Ranah Minang.

Hanya saja, dengan terbuka lebar pintu Sumbar ke dunia luar, insan
pariwisata Sumbar malah mengaku pesimis. Lho? Menurut Praktisi Pariwisata
Sumbar Ian Hanafiah yang juga Sekretaris ASITA (Asosiasi Perusahaan
Perjalanan Wisata) Sumbar, dalam perbincangan dengan koran ini, kemarin,
apalah artinya "pintu" dibuka lebar-lebar sementara sarana pendukung tidak
memadai.

"Saat ini saja kita sudah kewalahan menempatkan tamu lantaran semua hotel
penuh pada musim liburan. Secara teoritis tingkat hunian mencapai 40 persen
itu sudah bagus, namun yang terjadi sekarang tamu hotel malah mencapai 70
persen bahkan sampai 100 persen. Justru itu, kita pesimis dengan dibukanya
Bandara Internasional Ketaping nantinya jika hotel tidak ditambah," ungkap
Direktur ERO Tours ini. Saat ini saja, lanjutnya, pihaknya merasa kewalahan
terhadap wisatawan karena keterbatasan sarana penginapan yang berskala
nasional maupun internasional baik di Padang maupun Bukittinggi. "Sedianya,
tamu menginap 4 hari di Bukittinggi, terpaksa kita bawa ke Maninjau atau
Padang karena semua hotel sudah penuh," paparnya.

Ia menilai wisata Sumbar yang ada itu baru potensi alam yang sangat bagus,
seperti Danau Maninjau yang tidak kalah dengan objek wisata daerah lain.
Potensi wisata Sumbar tidak kalah dengan Bali jika saja ditata secara
maksimal. Pengelolaan pariwisata Sumbar belum dilakukan secara profesional,
masih terdapatnya pungutan liar, perlakuan supir taksi, dan persoalan lain
yang menciptakan suasana tidak nyaman bagi pengunjung.

Menyinggung soal masih minimnya minat investor untuk menanamkan modalnya di
sektor pariwisata, Ian menyebut bukan masalah ketiadaan minat. "Bukan tidak
ada minat investor tapi kegiatan "menjual" objek wisata keluar itu yang
sangat minim. Apa yang bakal dibeli orang jika barangnya tidak jelas?"
ujarnya mempertanyakan. (*)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Ciloteh Minang: "Datuak Nan Duo"

2004-09-20 Thread RaNK MaRoLa
"Datuak Nan Duo"
Oleh Redaksi Minggu, 19-September-2004, 05:18:10 180 klik

Panghulu jikok nyo pacah
Kato jo laku indak sairiang
Hilang picayo anak nagari Adaik nan indak paguno lai.

Sarupo kecek Tan Koti kapatang, "Dek den indak manyakik bana sia nan ka
manjadi Presiden. Sumbarang se lah, lai kajadi Jin, Syetan atau Dubilih nan
ka naiak, dek rakyaik badarai sarupo den ko nan paralu paruik kanyang, lalok
sanang, pikiran tanang, tabaia pulo utang,."

Mungkin rakyaik apatis, atau indak namuah sato jo karajo-karajo politikus di
nagari ko. Sabab rakyaik acok maraso didutoi, dilukoi sarato dikhianati.

"Dek acok sakik, indak baraso sakik, dek acok luko indak baraso luko. Hati
nurani manjadi mada, indak baraso," komentar Pudin sahari tu.

"Atau dek karano rakyaik labiah santiang daripado politikus. Sagalo garak jo
gariknyo dapek dibaco. Alun takilek alah takalam. ," tambah Mak Labai.

"Iyo pulo tu yeeh..," cimeeh Tan Koti sairiang jo darai galak.

Mira mahanta goreang pisang. Tan Koti indak saba lai, hup.! Tangan nyo tibo
di piriang goreang. "Owak.Kaleraa..! angek juo baru mah," tadanga Tan
Koti maupek.

Pudin galak sengeang. "Itu namonyo takaca goreang angek."

"Labiah rancak, dari pado takaca cirik Ayam angek. Tangan busuak, malu
dapek," sorong Labai.

Di halaman, duo urang saparo bayo malenggang manuju lapau.

"Ssst..! Sia nan manuju kamari tu sanak?" kecek Tan Koti sambia managakan
jari tunjuaknyo di bibia.

Urang nan galak langsuang baranti, sarantak mancaliak ka halaman.

"Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh," kaduonyo sarantak basuaro
diiriangan jo galak manih.

Jo muko heran bacampua tando tanyo, Mak Kari manjawek saiiriang urang nan di
lapau.

"Assalaamu'alaikum wa rahma.

Alun salasai sudah salam dijawek, urang nan baduo tadi langsuang mamotong,
" Manolah sanak nan basamo. Ambo bagala Datuak Baharago. Di subalah suok
ambo bagala...

"Datuak Bisa Banego.," sambuangnyo mangamukokan diri, saroman acara
Kelompencapir di Televisi.

Urang banyak tangango, Tan Koti nan duduak di suduik baitu pulo. Badannyo
tinggi badagok, nan mangaku Datuak nan Baharago galak tasanyum, paham jo apo
nan manjadi pangana dek urang nan di lapau sahari tu.

"Kami kamari manyilau anak kamanakan. Sasuai jo gala nan kami sandang,
sapatuiknyolah Panghulu manyilau anak kamanakan, sakurang-kurangnyo
manjalang Pamilu sarupo kini," jalehnyo jo suaro barek. Kato-katonyo tanang
bakulimek. Datuak Nan Bisa Banego maangguak-angguak sajo di subalahnyo,
sambia mauruik-uruik jangguik.

Kaduo urang tadi babaju gadang biludu lakan. Langan tasenseang indak
pamberang. Pangipeh angek nak nyo dingin. Pahampek gabuak nak nyo tarang.
Baju kabasaran Panghulu sajak dahulu.

Di kapalo tatonggok saluak batiak batimbo. Bayangan isi dalam kulik. Panjang
tak dapek diukua, leba tak dapek dibilai. Salilik lingkaran kaniang, ikek sa
tuang jo kapalo. Tiok katuak baundang-undang. Tiok karuik budi marangkak.
Tabuak dek paham tiok lipek. Lebanyo pandindiang kampuang. Baitu pangajaran
niniak mamak nan takana dek Mak Kari.

"Duduak lah mak Datuak. Apo nan ka ambo buekan," baso si Mira mambaranikan
diri.

"Bialah kami tagak sajo, sabab kami baduo ka basugiro, baliak ka Jakarta
malapor ka Datuak Rajo Kuaso nan mautuih ambo.," kato urang nan mangaku
Datuak Nan Baharago.

"Kalau ambo harus malaporkan hasil karajo induak samang ambo, Bundo Kand.,"

"Setooop..! Usah sanak lanjuikan manyabuik namonyo. Indak sumbarang padusi
dapek malakekan gala sakahandak hati..! Cukuik kami tahino dek urang-urang
nan gilo kuaso...! Indak bamalu, barani maateh namokan kami basamo.
Tanggakan pakaian nan lakek dibadan kalian baduo. Capeeek..! Braaakk..!
Praaang..!"

Urang nan sadang tagak di hadokannyo manjawek jo galak sengeang,"Kami justru
mampajuangkan harago diri urang MInangkabau ko.Kok untuang ado juo urang
awak nan jadi mantari di kabinet nan ka datang," jawek Datuak Nan Baharago
ka Mak Kari.

"Kami baduo lah mangatur strategi, kalian nan indak mangarati.mabuak dek
kabanggaan kosong indak barisi. Sibuk dek mangkaji adaik, tapi indak ado
mamfa'aik," tukuak Datuak Nan Bisa Banego.

Mak Kari tasingguang barek. Mandanga kato nan disampaikan dek urang tadi Mak
Kari batambah sakik hati. Dilayangkan kakinyo ka rusuak Datuak Nan Baharago,
Mak Kari mampakirokan kakinyo bisa maramuakan tulang rusuak urang ko.
Dihujonyo sakareh-karehnyo, "Uhhh..!" cueknyo sairiang jo suaro.

Tapi, uang nan ditujunyo tadi galak sengeang sajo. Indak ado bakeh nan lakek
di rusuaknyo. Mak Kari batambah paneh, inyo ambiak ancang-ancang sakali lai.

"Astaghfirullahal 'Adziim.Mak Kariii..!" pakiak si Mira sambia mambuka pintu
kamar, mancaliak apo nan tajadi.

"Capek Miraa..! Siram kalera nan baduo ko jo aia angek..mambuek malu urang
Minang karajonyo. Mantang-mantang mamakai saluak jo tungkek Datuak, inyo lah
maraso punyo hak ma-ateh namokan urang Minang untuak dukuang mandukuang di
nagari ko.Bunduang..!" umpeknyo manjadi-jadi.

"Braakk..!" Tumik Mak Kari tibo di dindiang. Tan Koti jo Pudin sarato Labai
masua

[R@ntau-Net] Sumbar Menuju Lumbung Ternak

2004-09-20 Thread RaNK MaRoLa
Senin, 20 September 2004

Sumbar Menuju Lumbung Ternak
http://republika.co.id/ASP/koran_detail.asp?id=173003&kat_id=45
Laporan : rul


Di Sumatera, Lampung merupakan provinsi dengan populasi ternak paling
tinggi, disusul kemudian Sumbar. Di Sumbar saja populasi ternak besar (2003)
mencapai 902.144 ekor. Kedua provinsi ini nyaris tidak bersaing di pasar
karena segmen dan pasarnya berbeda-beda. Sumbar selain memasok daging
kebutuhan sendiri juga menjualnya ke Riau, Jambi dan ke Sumut bagian
selatan. Dari tahun ke tahun, kebutuhan terus meningkat. Jika tidak ada
inovasi, maka diramalkan Sumbar akan keteter memenuhi kebutuhan daerah
tetangga tersebut.

Menurut Kadinas Peternakan Sumbar Surya Dharma Sabirin kepada Republika di
Padang usai 17 Agustusan, sepanjang 2003 kebutuhan anak daging lokal maupun
regional sangat besar. Hal ini nyaris berbanding terbalik dengan populasi
ternak besar betina. Untuk sapi misalnya, jumlah kelahiran berkisar 120 ribu
sampai 140 ribu ekor dalam setahun, sedangkan pemotongan mencapai sekitar 80
ribu/tahun, karena itu dipandang perlu penambahan populasi betina, sehingga
tidak terjadi kegoncangan dalam persediaan sapi di daerah itu.

Sepanjang 2003, Sumbar memerlukan 57.247 ekor sapi untuk dipotong. Sementara
23.458 ekor lainnya dikirim ke luar daerah. Untuk kerbau, Sumbar memerlukan
14.484 ekor dan menjualnya ke luar daerah sebanyak 8.634 ekor lainnya.
Persoalannya, kata Surya Dharma, usaha peternakan di Sumbar berkembang
sangat alami, kecuali untuk beberapa sentra yang dikelola secara profesional
dengan bibit dapi impor dari Australia.

Petani mengelola ternaknya dalam skala kecil dan belum merupakan mata
pencaharian pokok. Menurut data terakhir, tercatat 230.978 KK yang memiliki
ternak sapi atau kerbau. Jika dirata-ratakan, tiap KK nya mengelola 3 sampai
4 ekor sapi. Padahal, kemampuan satu KK bisa mengelola 15 - 20 ekor sapi.
Bukan hanya kemampuan, tapi jika sudah 15 ekor, maka hal itu sudah menjadi
satu bidang usaha yang menjanjikan. Surya yakin, sapi potong yang memiliki
prospek cerah bisa menolong petani Sumbar yang hanya memiliki lahan
pertanian yang sempit.

Paling tidak di Sumbar terdapat sembilan pasar ternak. Terbesar pasar ternak
Palangki di Sawahlunto/Sijunjung, kemudian Muaro Paneh, Solok, Dobok di
Batusangkar, Garegeh di Bukittinggi serta sejumlah pasar ternak lainnya.
Bahkan Palangki, merupakan satu dari lima pasar ternak terbesar di Sumatera
Tengah.

Selama ini, misalnya di Pesisir Selatan, ternak sapi dilepas begitu saja.
Bahkan satu KK memiliki satusan sapi. Mereka tidak tahu lagi mana yang sapi
orang, mana yang milik dia. Saking banyaknya, sapi berkeliaran di jalan
beraspal, sehingga menganggun arus lalu lintas. Ada anekdot di Pesisir
Selatan, "ikan teri di tarok di bawah bantal, tapi sapi dilepas begitu
saja." Ini dimaksudkan untuk menggambarkan betapa banyaknya sapi di sana.

Karena itu, menurut Surya prospek ternak sapi di daerah itu, sangat
menjanjikan. Peluang masih terbuka lebar, petani masih berharap, Cuma saja,
modal belum mengalir sebanyak yang diharapkan. Karena itulah perantau
dimintai partisipasinya. Hasilnya Rp 16 miliar didapat, sebuah partisipasi
paling nyata yang disumbangkan perantau selama ini. Disebut nyata, karena
langsung menuju sasaran, yaitu pada individu masyarakat tidak mampu.

Tidak hanya perantau, Departemen Koperasi juga mendatangkan 1200 ekor sapi
ke Pariaman dan Sawahlunto Sijunjung. Bibit sapi itu didatangkan dari
Australia. Yang di Pariaman misalnya, sapi tersebur dikelola oleh KUD. Sapi
lantas menjadi milik anggota. Tiap anggota diwajibkan menanam rumput raja
paling tidak setengah hektare. Rumput dibeli koperasi pada petani Rp
50/hektare.

Beternak sapi, tidaklah merugi. Apalagi daging sapi bisa dioleh untuk
berbagai bentuk makanan, seperti randang padang yang terkenal itu. Daging
sapi mempunyai kandungan gizi yang cukup baik dibanding daging lainnnya.
Setiap 100 gramnya mengandung 207 kalori, 18,8 gram protein, 14 gram lemak,
11 mg kalsium, 170 mg fosfor dan 2,8 mg besi.






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Pandangan rakyat Jerman terhadap Islam

2004-09-20 Thread RaNK MaRoLa
Manuruik Uda sendiri gimana?

Kalau manuruik ambo, alah pasti awak sebagai Muslim jawabannyo.

Postingan2 si Kim Hok itu ndak paralu di tanggapi da, apo lagi di diskusikan
pulo dimilis sarupo RantauNet ko.

Itu sen dari Mbo.

- Original Message -
From: "hendy rustam"

Mohon tanggapannya

> http://www.proche-orient.info/xjournal_soc_der_heure.php3?id_article=28803
>
> Menurut angket yang baru dilakukan di Jerman mengenai pandangan
> mereka tentang Islam yang diterbitkan di harian « Frankfurter






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Bupati Solok dan Saldi Isra Penerima Bung Hatta Award

2004-09-21 Thread RaNK MaRoLa
Kompas, 18 Sptember 2004
Bupati Solok dan Saldi Isra Penerima Bung Hatta Award

Jakarta, Kompas - Perkumpulan Bung Hatta Anti Corruption Watch (BHACA)
memberikan penghargaan kepada pribadi yang bersih dari praktik korupsi. Kali
ini yang terpilih adalah Bupati Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Gamawan
Fauzi (47) dan ahli hukum tata negara dari Universitas Andalas Padang, Saldi
Isra (36).

Kedua tokoh antikorupsi dari Sumatera Barat ini ditetapkan sebagai penerima
BHACA, 9 September 2004, melalui penilaian tim juri BHACA yang diketuai
Betti Alisjahbana dengan anggota Humajunbosha Somiadiredja, Atmakusumah
Astraatmadja, dan Bambang Widjojanto. "Penerima penghargaan adalah orang
yang sudah terbukti efektivitasnya dalam memberantas korupsi," ujar Betti,
Jumat (17/9) di Jakarta, yang didampingi tim juri dan pengurus BHACA, Clara
Joewono dan Teten Masduki.

Menurut Betti, dari 27 kandidat yang dicalonkan, hanya dua orang yang
dinilai pantas mendapat penghargaan berdasarkan kriteria penilaian, yakni
kualitas pribadi yang bebas dari tindak korupsi, tindakan yang dilakukan
untuk membersihkan lingkungan di sekitar tindak korupsi, dan efektivitas
hasil dari tindakan yang dilakukan terhadap pemberantasan korupsi.

Gamawan ditetapkan sebagai penerima BHACA karena sikap sederhana dan
merakyat, berani menolak dengan tegas kenaikan dana taktis untuk mencegah
preseden di DPRD, tidak ada indikasi korupsi. Sebagai aparat pemerintah, ia
berani menindak staf yang korupsi, konsisten melaksanakan clean governance,
memangkas jalur birokrasi melalui satu pintu dan transparan, menerapkan
kesepakatan tidak memberi dan menerima, aktif berkampanye good governance
dan pelayanan publik.

Adapun Saldi yang juga Koordinator Forum Peduli Sumatera Barat (FPSB)
dinilai memiliki kualitas pribadi yang bebas korupsi karena kehidupan
sehari-harinya yang sederhana, konsisten dalam mengungkap kasus korupsi di
DPRD Sumbar sejak tahun 1999- 2004.

Terkejut

Saldi mengaku terkejut ketika Bung Hatta Award diberikan kepadanya bersama
Bupati Solok. "Saya sebenarnya mengusulkan orang lain," ujar Saldi.

Sementara itu, Gamawan kepada Kompas mengatakan merasa bersyukur dengan
penghargaan itu. "Bung Hatta tokoh yang sangat diteladani, kiprah beliau
sangat positif. Saya merasa terhormat," ujar Gamawan yang menjabat Bupati
Solok sejak Agustus 1995. "Penghargaan itu menambah motivasi saya untuk
memerangi korupsi," katanya. (son/bdm)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Harapan di Palanta

2004-09-21 Thread RaNK MaRoLa
Sanax!!
Bukankah ado surau tempek kito mangaji??? kalau kito pingin tau/batanyo
masalah agamo,
alah ado disiapkan biliak untuak mangaji [EMAIL PROTECTED]
Sesuai jo kesepatan sesepuh kito di www.rantanet.com ko, palanta iko
dikhususkan untuak
membicarakan yang bersangkutan dengan adat dan kampuang kito, walau tidak
menutup juga
untuak membicarakan agamo, terkhusus untuak yang ringan2 dan agamo di
kampuang awak.
salah satu contoh, masalah pemurtadan.

RN ko alah lamo berdiri (plss.. tambahan dari sesepuh kami di RN) dan dari
dulu alah ado
kesepatan.

Satu hal lagi yang mesti diketahu, forum awak ko dibiayai oleh anggota RN,
jadi ndak
sepantas no awak manjadikan milis ko bebas sarupo prol jo istiqlal (nan ndak
menghasilkan)

- Original Message -
From: "ferico afrinas" <[EMAIL PROTECTED]>

> Assalmu'alaikum Wr.Wb
>
> Ambo satuju jo mamak Ismet, saat nan ko agamo kito Islam banyak bana di
suduikkan. Ditambah statement dari para petinggi negara ko. Malatuih bom,
Islam juo nan kanai. Sahinggonyo dicap sabagai teroris.
>
> Akan banyak timbua pertanyaan-pertanyaan tentang Islam, sarupo patanyoan
si wady.
>






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] KCM - Opini : Usai Politik, Giliran Nasi

2004-09-21 Thread RaNK MaRoLa
Tulisan Sanak IJP di Kompas hari ini.
-

Usai Politik, Giliran Nasi

Oleh Indra J Piliang
KCM - Opini - 21 September 2004

PEMILIHAN presiden dan wakil presiden putaran kedua, tanggal 20 September
2004 lalu, berakhir mudah. Sudah kian sedikit waktu yang bisa diberikan oleh
bangsa ini untuk (aktivitas) politik. Mesin politik mestinya kian
hari kian menghentikan aktivitasnya. Saatnya sekarang bekerja untuk
membangun kehidupan yang lebih baik.

Tuntutan terdepan tentulah nasi, bukan reformasi, atau nasionalisme.
Masyarakat butuh makan, dengan
kepercayaan diri penuh untuk memenuhi standar minimal konsumsi kalorinya.

Baru saja kita saksikan tragedi bom meluluh-lantakkan normalisasi kehidupan
publik yang mulai berjalan,
tanggal 9 September 2004 lalu. Bom itu menjadi pesan terakhir, betapa banyak
faktor di luar rekayasa
politik manusia-manusia politik yang bisa membajak seketika arah pergulatan
bangsa. Bom itu menanamkan
dengan sangat dalam ketakutan, dendam kesumat, juga desah kepasrahan dari
korban-korban yang sebetulnya
tak berdosa, tetapi dipaksa untuk mengucapkan sumpah serapah. Manusia sesuci
apa pun akan memiliki dan
memendam rasa marah akibat perlakuan yang tidak layak atas manusia dan
kemanusiaan. Ketika bom itu
diberangkatkan, sebetulnya tak ada jalan pulang untuk memulihkan lagi citra
humanisme yang terkoyak.

Lantas, apakah hasil pemilu 20 September 2004 kemarin akan berdampak juga
kepada kehancuran cita-cita
kemanusiaan yang tertuang dalam pahatan-pahatan sejarah pengorbanan ketika
bangsa ini masih berupa
cita-cita? Akankah ia berubah menjadi bom politik, ketika yang terpilih
bukanlah seorang presiden yang
diikat oleh sumpah jabatan dan aturan kontitusi, melainkan tumbuh menjadi
penguasa dan raja-diraja alam
raya? Pertanyaan itu akan terus dihunjamkan kepada presiden terpilih
nantinya, berikut kabinetnya selama
lima tahun pemerintahannya kelak.

PERTARUHAN sesungguhnya sebetulnya bukan terjadi pada masa kampanye, atau
ketika kotak suara dibuka,
dihitung, lantas ditentukan pemenangnya oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Apa yang dinamakan sistem
politik baru bisa diukur tingkat kinerjanya ketika orang-orang yang terpilih
lewat pemilu legislatif dan
eksekutif dilantik, lantas menduduki kursi empuk mereka di gedung-gedung
yang sejuk dan nyaman. Ketika
sistem itu bekerja, harapan utama yang bisa dihasilkan sebagai output adalah
seberapa banyak roti atau nasi
bisa diproduksi, lantas bisa memberi makan rakyat banyak. Bahasa kerennya,
bagaimana ekonomi kerakyatan
berkembang pesat, menopang pilar-pilar harapan yang hendak roboh di haribaan
rakyat jelata.

Kebutuhan akan butiran-butiran nasi itulah yang kini terpampang di depan
mata, ketika jutaan mulut lapar
menganga untuk mendapatkan hak untuk tidak kelaparan di negeri merdeka ini.
Sesuap atau dua suap nasi yang
tersedia setiap hari jauh lebih penting, ketimbang menjejali publik dengan
slogan-slogan ideologi atau
pseudo ideologi seperti pembangunan, pemerataan atau keadilan.

Sudah kodrat alamiahnya, ketika kekuasaan makin terkonsolidasi di republik
ini, rakyat hanya jadi
pajangan. Kodrat itu harus diubah oleh pemerintahan mendatang, dengan cara
menelurkan kebijakan-kebijakan
otentik yang bersumber dari kehendak hakiki publik itu sendiri, yakni
keberlangsungan aliran darah di nadi
dan tiupan napas di hidung.

Hampir setiap pasangan calon presiden dan calon wakil presiden telah
mengeluarkan pidato terbaiknya bahwa
mulai detik mereka memerintah, tidak akan ada lagi tangisan dari anak-anak
negeri yang selama ini
diabaikan oleh pemerintahnya sendiri. Baik atas nama perubahan atau
percepatan, komitmen itu meluncur dalam
setiap kalimat paparan visi, misi, dan program pasangan calon presiden-wakil
presiden. Tidak boleh
ada lagi anak-anak sekolah berkaki telanjang maju menghadapi ujian kenaikan
kelas, tanpa terlebih dahulu
sarapan pagi. Upaya menyingsingkan lengan baju untuk mengabdikan diri
terhadap kepentingan publik inilah
yang menjadi letak dari titik perubahan yang sebenarnya, bukan retorika
untuk perubahan atas nama
apa pun.

Potret demokrasi hari ini memperlihatkan betapa belum sejalannya antara
tingkat kesejahteraan dan "kenaikan"
indeks demokrasi di Indonesia. Atas nama demokrasi, kita masih menyaksikan
adanya intimidasi atas
pihak-pihak yang kalah yang notabene adalah rakyat di sebuah wilayah. Selama
Orde Baru, kita saksikan berapa
banyak desa-desa miskin yang terus dibiarkan miskin, hanya karena tidak
menghasilkan kemenangan bagi partai
pemerintah dan propemerintah. Kemiskinan akhirnya memelorotkan bangsa ini
menjadi ketinggalan di
berbagai bidang, ditambah kebodohan kolektif, atau minimal tersebarnya
kantong-kantong daerah yang
infrastruktur pembangunannya sangat minim.

Parade demokrasi selama kampanye ini juga memperlihatkan gejala serupa.
Sebuah jembatan yang
dibangun oleh sekelompok donatur dari kalangan politisi tertentu kemudian
dirubuhkan kembali, hanya
karena partai politik tersebut kalah di daerah pemilihan it

[R@ntau-Net] Sakali Lai (Permintaan)

2004-09-21 Thread RaNK MaRoLa
Sanak Dedi
Si Wady ndak disiko lai, bia sampai, labiah rancak ka Japri, atau ka milis
inyo (urang awak)
dan ciek lai, mail sanak ko (ehh uda) sabanah gadang, tapakiak kopor mbo nan
ba plat itam ko
(dial up), padahal baru kapatang di ulang2.. Cuttt... Kuduang... karek
Ikuaknyooo... Dll...

- Original Message -
From: "Dedi N" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>


> AF.
>
> Mambaco riwayaik hiduik angku, ibo-ibo mangguranyam ambo mambaconyo.






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] ondeh-ondeh..., si wadi

2004-09-21 Thread RaNK MaRoLa
Ciek lai pak Chapt,
Bisa baguru jo mamak jauah kito si Juspik, Panggugek and the gank.
cubolah lai sampai ma talok???

Kalau ndak tasasek, larii. surang..

- Original Message -
From: "Darul" <[EMAIL PROTECTED]>

> Assl. WW
>
> O.. iyo baitu yo mak Ban.
>
> Kalau sanak Adi atau nan lainno raso kahilangan, tingga kirim email kosong
> ka:
>
> ...  [EMAIL PROTECTED] dan atau
> [EMAIL PROTECTED], nanti basuo jo si Wady dan nan
> sapandapek jo ano disinan duh. Gampangkan.
>






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Harapan di Palanta

2004-09-21 Thread RaNK MaRoLa
Sanak,
Partamo mohon ma'af dulu, mungkin no alun pantas sanak ba mamak ka ambo,
karano ambo
bujang tangguang nan baranak surang, ambo baru 28th.
Mengenai tanggapan sanak dan postingan sanak dibawah ko, bagi mbo ndak ado
masalah,
tapi sanak, nan kapatang ambo katokan, bahwa RN ko memfokuskan ka masalah
tentang
adat dan budaya minang, walau tidak menutup juo untuak membicarakan ugamo,
apolagi
masalah perkembangan agamo dikampuang awak.
Tapi... indak untuak nan barek2.

Mengenai surau [EMAIL PROTECTED] adolah milis minang nan mangkaji
masalah agamo
terkhusus untuak Islam di Minang, dan Islam Dunia ko umumnyo.

Dan surau itu adolah kembaran dari rantau. (Mungkin baitu kali Ephi dan Ni
Yessi) yang
jadi garin Surau

- Original Message -
From: "ferico afrinas" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, September 22, 2004 9:48 AM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Harapan di Palanta


> Assalamu'alaikum wr.wb
>
> mamak rank-marola (ndegh.. maaf mak ndak lo tau jo namo sabanyo) jo ninik
mamak dan dunsanak nan kami hormati.
> sabalun nyo kami ma minta maaf kok ado nan salah dari panyampaian jo
pandapek kami. Itu ndak lapeh dari kakurangan kami sabagai manusia nan ndak
lupuik dari kesalahan. Kami nak mananggapi harapan kami di palanta ko, tapi
ba'a dek langsuang se di suruah ka surau...???
>
> Tapi tarimo kasih mak, kami alah di bari tau ado surau tampek kito ka
baraja mangaji atau batanyo tentang agamo.






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Sumbar Kesulitan Dapatkan Cerita Legenda yang Tertulis

2004-09-21 Thread RaNK MaRoLa
Sumbar Kesulitan Dapatkan Cerita Legenda yang Tertulis
http://www.riaupos.com/sites/content/view/1473/

Sabtu, 18 September 2004
PADANG (RP) - Selama ini Sumatera Barat kesulitan mendapatkan cerita legenda
tertulis yang berasal dari berbagai daerah di Minangkabau.Sebaliknya, cerita
legenda yang sudah ditulis dan dibukukan kebanyakan berasal dari luar
daerah, terutama dari Jawa.
Demikian dikatakan Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat Prof Drs H Satni
Eka Putra dalam acara penyerahan hadiah bagi pemenang penulisan cerita
legenda Minangkabau, Jumat (17/9) bertempat di aula Kantor Dinas Pendidikan
Sumbar Jalan Sudirman Padang.

''Meski sejak dulunya sudah ada juga buku legenda berasal dari Minangkabau
seperti Malin Kundang dan Nan Tongga Magek Jabang, namun kedua buku lagenda
itu seakan sudah hafal bagi kita daerah ini dan sangat disayangkan tidak
pernah muncul buku legenda Minang yang baru,'' katanya.

Dan syukurlah, dengan kerja sama yang baik antara Dinas Pendidikan Sumatera
Barat dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Sumbar berhasil
dilaksanakan lomba cerita legenda Minangkabau yang diikuti pelajar tingkat
Sekolah Dasar (SD), SLTP dan SLTA sampai ke tingkat mahasiswa.

''Dari lomba penulisan cerita legenda Minangkabau ini kita berhasil
memunculkan bahan legenda baru cukup banyak, Insya Allah, legenda terbaik
yang penulis dapat juara, dalam waktu dekat akan kita terbitkan dan
dibagikan secara cuma-cuma kepada anak didik di daerah ini sebagai bahan
bacaan ringan,'' ujarnya.

Dari membaca cerita legenda ini, katanya, diharapkan pembinaan terhadap anak
didik menyangkut moral dan budaya ke timuran akan mencapai sasaran. Dan ini
merupakan tanggungjawab bersama untuk menerapkannya kepada anak didik
tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Sumatera Barat tersebut juga mengharapkan agar kerja
sama yang sudah terbina dengan baik antara Dinas Pendidikan dengan kalangan
wartawan dapat terus ditingkatkan untuk masa-masa yang akan datang. Dan
wartawan sebagai mitra sudah berbuat banyak dalam memajukan dunia pendidikan
di daerah ini.

Pada kesempatan tersebut Ketua PWI Sumatera Barat diwakili Drs H Adi Bermasa
dalam laporannya mengucapkan terima kasih kepada pejabat pemerintah dan
swasta yang sudah berpartisipasi aktif dalam mensukseskan kegiatan lomba
cerita legenda Minangkabau ini.(amr/rel/rpg)







Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Sekilas kandungan Bismillahirrahmaanirrahiim

2004-09-22 Thread RaNK MaRoLa
Tapi di surau inyo lai bisa mambaco kok mak Ajo... hehehehee
Tapi, sayang Wady rajin posting, tapi jarang mendiskusikannyo, alias
manjawab baliak.

- Original Message -
From: "dutamardin umar" <[EMAIL PROTECTED]>

> Assalaamu'alaikum WW.,
>
> Seharusnya/sebaiknya si Wadi mambaco penjelasan/kaji dari
> ibuguru Rahima ini. Sayangnya terlalu cepat di ketok palu.
>
> duta/57
>






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Evelyna Dianita; Pelukis Perempuan Minangkabau

2004-09-22 Thread RaNK MaRoLa
Evelyna Dianita; Pelukis Perempuan Minangkabau
Oleh: Eko Bambang S

Seniman lukis di Sumatera Barat memang cukup banyak, namun pelukis yang
mengkhususkan pada lukisan perempuan Minangkabau ini bisa jadi dapat
dihitung tangan, apalagi yang melukis itu adalah seorang perempuan. Dalam
kondisi seperti itu, diantara banyaknya seniman lukis, masih beruntung
Sumatera Barat mempunyai pelukis perempuan. Tidak hanya sebagai pelukis
perempuan yang menjadi keistimewaan, tetapi objek lukisannya tergolong cukup
langka yaitu tentang perempuan Minangkabau dalam aktivitasnya sehari-hari.
Seniman itu bernama Evelyna Dianita, ia memilih objek perempuan karena
perempuan Minangkabau dalam posisinya selalu saja mengalami sejumlah
tragedi.

Masyarakat Minangkabau boleh berbangga karena di tengah semakin menurunnya
kecintaan akan budaya Minang, masyarakat Minangkabau masih mempunyai sosok
Evelyna Dianita, pelukis perempuan yang sangat peduli dengan
persoalan-persoalan perempuan Minangkabau. Kecintaan dan kepedulian Evelyna
terhadap perempuan Minang ini ditorehkannya dalam sebuah kanvas yang
membentuk ekspresi dan potret kehidupan perempuan Minang. "Spesifik lukisan
saya memang perempuan Minang, soalnya saya sendiri kan orang Minang jadi
saya suka bikin lukisan perempuan Minang. Selain itu pakaian-pakaian adat
Minang itu bagus-bagus, jadi saya suka bikin perempuan Minang dengan pakai
pakaian adat yang aneka ragam, ungkap Evelyna Itulah alas an yang membuatnya
tertarik melukis perempuan Minang.

Pilihan hidupnya untuk menjadi pelukis pada awalnya tidak pernah
dibayangkan. Darah seniman yang mengalir dari bapaknya yang juga sebagai
seorang pelukis menjadikan Evelyne sejak masih kanan-kanak sudah produktif
untuk melukis. Evelyna yang lahir di Bukittinggi 13 Juli 1963 akhirnya
tertarik untuk melukis secara serius ketika pada suatu kali hasil lukisannya
diapresiasi oleh orang dengan cara dibeli untuk koleksi. "Saya sudah punya
bakat melukis, menggambar, sejak kecil, bapak saya juga pelukis. Saya
sekolah di SMSR, melukis mula-mula sekedar hobi, tahu-tahu ada yang minat
suka lukisan saya. Sebenarnya saya ngak ada niat buat jual cuma sekedar buat
suka-suka saja , namun tiba-tiba lalu ada yang beli lukisan saya, sejak itu
saya mulai terpancing untuk melukis. Karya saya yang dihargai oleh orang
itulah yang menjadikan saya rutin melukis dan melukis terus, sampai
 sekarang" ujarnya.

Ketertarikannya untuk melukis perempuan Minang nampaknya tidak saja didasari
oleh kecintaanya dengan keindahan adat-istiadat Minangkabau. Ia melukis
perempuan Minang karena dalam banyak hal perempuan Minang selalu dihadapkan
oleh sejumlah tragedi-tragedi kehidupan, seperti yang banyak juga
diceritakan oleh cerita-cerita rakyat Minangkabau. "Dalam cerita Minang
perempuan-perempuan itu banyak dalam keadaan terpinggirkan, sering mengalami
masalah seperti tragedi Sabai Nana Loi yaitu tragedi seorang perempuan
membunuh orang yang membunuh bapaknya lalu dalam Siti Jamilah ada yang
perempuan yang suaminya menikah lagi dia bunuh diri lalu ada cerita Juno
Mato perempuan yang dilarikan karena mau menikah dengan calon yang lain.
Dari sejumlah cerita itu seolah-olah perempuan itu jadi objek, jadi
kadang-kadang saya melukis perempuan dalam tragedi itu. Saya sedih karena
jarang ada cerita yang gembira, ujar evelyna.
Kalau wajah kesedihan perempuan yang selalu ditampilkan karena begitu
banyaknya persoalan perempuan Minang, apakah perempuan Minang sebenarnya
selalu diliputi oleh banyaknya kesedihan? "Sebenarnya nggak, saya sering
ngambil objeknya yang begitu karena saya lebih menjiwai daripada perempuan
yang gembira-gembira atau kelihatan cerah, dan tidak jauh dari kenyataan.

Kehidupan pelukis memang tidak selalu indah seperti lukisannya. Tingkat
apresiasi masyarakat yang rendah dan minimnya dukungan pemerintah Sumatera
Barat, untuk mendorong seni budaya menjadikan karya lukis minim sekali
mendapat apresasi masyarakat. Sebagaimana penuturan Evelyna, "apresiasi
disini kok kurang, mungkin mereka pada umumnya belum memahami seni rupa,
jadi ini bukan berarti seniman-seniman di Sumatera Barat tidak produktif,
tapi buat mengenalkan karya-karya ke orang kita perlu komunikasi dengan
apresiator nah itu yang kurang, walaupun sering pameran tapi kadang-kadang
pameran itu tidak dikunjungi karena kurangnya apresiasi orang-orang tentang
seni rupa seni lukis dan terhadap pelukisnya, keluh Evelyna.
Akibat minimnya apresiasi masyarakat terhadap seni rupa ini maka hal ini
berdampak pada minimnya masyarakat yang berminat untuk membeli hasil karya
seni tersebut. Tentunya ini sangat menghambat sekali dalam proses melukis,
meskipun persoalan itu bukan persoalan utama. Evelyne terkadang harus
menghentikan kegiatan melukisnya karena memang ia tidak mampu membeli cat
minyak sebagai bahan. Sementara itu pada satu sisi Evelyne memang sepenuhnya
menggantungkan hidupnya dari melukis."Jadi, kita kadang-kadang terbentur
kalau lagi melukis, saya terbentur bahan habis, sementara lukisan itukan
tidak setiap har

[R@ntau-Net] Evolusi Budaya Minang, Dari Bisnis Sampai Sapi

2004-09-22 Thread RaNK MaRoLa
Senin, 20 September 2004

Evolusi Budaya Minang, Dari Bisnis Sampai Sapi

Laporan : khairul jasmi
Republika OnLine

Perantau Minang dari Jabotabek dan Bandung menanamkan investasinya sekitar
Rp16 miliar untuk ternak sapi potong di sejumlah daerah di Sumatera Barat
(Sumbar). Sapi-sapi tersebut kemudian diasuransikan, guna memberikan
ketenangan kepada pemilik modal. Inilah langkah inovatif yang diambil Kepala
Dinas Peternakan Sumbar Ir Surya Dharma Sabirin. Dengan cara itu, orang
kampung tertolong, roda pembangunan bergulir, uang perantau tidak sia-sia,
bahkan dijamin aman. Untung pun didapat baik oleh petani maupun oleh
perantau sendiri, karena uangnya akan kembali melebihi modal yang ia
tanamkan.

Hitung-hitung ketimbang deposito, lebih baik berinvetasi, sebab dikelola
dengan manajemen moderen. Sesungguhnya asuransi itu bukan poin paling
menentukan bagi perantau. Bagi mereka, yang perlu, bantuan mereka sampai ke
sasaran dan produktif. Gerakan orang rantau dalam membangun kampungnya di
Sumbar pertama telah diwujudkan dalam pembentukan Bank Perkreditan Rakyat
(BPR) oleh Gerakan Seribu Minang yang kemudian berganti menjadi gerakan
Ekonomi dan Kebudayaan Minang (Gebu Minang).
Gerekan kedua yang fantastis adalah ternak sapi tadi yang awal Agustus 2004
lalu telah digulirkan pula ke perantau Minang di Jawa Timur dan Bali.
Menurur Surya, hasil pertemuan dengan perantau di Surabaya itu, baru akan
terlihat tiga bulan mendatang. Ketika menjabat Kadinas Peternakan Sumbar,
Surya berpikir keras bagaimana caranya menggenjot petani sehingga Sumbar
bisa menjadi lumbung ternak. Ia kemudian memunculkan sebuah gagasan: Lumbung
Ternak Nagari.

Data yang diberikan Surya Dharma menunjukkan, tahun 2003 saja, populasi
ternak sapi di Sumbar tercatat sebanyak 583.850 ekor, dengan laju
pertumbuhan 9,98 persen. Sapi sebanyak ini dipelihara oleh 179.118 KK. Pada
tahun yang sama, produksi sapi potong 12.142.088 kg. Ini belum termasuk
seribu ekor sapi bantuan Departemen Koperasi. Menurut data dinas itu, untuk
kosumsi sendiri Sumbar memerlukan 57.247 ekor sapi setiap tahunnya,
sementara untuk kebutuhan luar provinsi yang dipasok dari Sumbar sebanyak
23.458 ekor/tahun.

Meyakinkan perantau

Selama ini, miliran rupiah dana setiap bulan mengalir dari rantau ke Sumbar
terpakai untuk kebutuhan konsumtif. Jumlah dana yang masuk akan meningkat
tajam menjelang lebaran. Hal semacam itu sudah berlangsung lama. Oleh Gebu
Minang, dalam tadi berusaha 'diambil' dengan cara mendirikan BPR. Hasilnya
sejumlah BPR sudah berdiri di beberapa tempat di provinsi itu.

Namun, hal itu belum cukup. Maka Dinas Peternakan kemudian menawarkan pola
baru, yaitu invetasi lewat sapi potong. Keuntungan yang diperoleh paling
tidak ada dua. Pertama orang kampung bisa tertolong, kedua dana yang
ditanamkan akan menghasilkan laba, lebih besar dari bunga deposito. Sejak
tahun 2002 dinas ini berhasil menghimpun dana perantau dari Jabotabek dan
Bandung sebanyak Rp 16 miliar. Dana ini digunakan untuk membangun proyek
Lumbung Ternak Nagari.

Menurut dia, dari Jabotabek saja didapat dana perantau Rp 12,4 miliar dan
dari Bandung Rp 3,52 miliar dari komitmen sekitar Rp 6 miliar. "Dari Bandung
akan terus mengalir hingga komitmen itu tercapai," katanya. Dana dari
perantau di Jabotabek dibelikan pada enam ribu ekor sapi, seekor sapi dibeli
dengan harga berkisar Rp 5 juta. Satu orang petani diserahi empat ekor sapi.
Sementara dana dari Bandung dibelikan pada 600 ekor sapi.
Dana perantau itu, diserahkan ke kampung halaman melalui tiga pintu, yaitu
lewat BPD, BPR dan diserahkan langsung. Namun dalam kenyataannya perantau
lebih suka menyerahkan langsung pada petani di kampung halamannya. "Hanya 20
persen yang lewat bank," kata Surya. Lewat mana pun, Dinas Peternakan Sumbar
berperan aktif bersama jajarannya dan pemkab/ko. Caranya, petani yang
mendapat bantuan sapi adalah mereka yang sudah memiliki paling tidak empat
ekor sapi, punya kandang dan punya lahan rumput. "Mereka yang tidak terbiasa
beternak sapi, jangan diserahi sapi, akan sia-sia," katanya.

Nama-nama petani yang akan menerima sapi tersebut, telah dibagikan kepada
perantau waktu Dinas Peternakan mendatangi mereka ke Jabotabek dan Bandung.
"Jadi kita datang lengkap dengan nama dan alamat penerima," kata dia. Karena
memelihara sapi penuh risiko, maka sapi-sapi tersebut diasuransikan. Ini
dinilai penting, agar petani tidak dirugikan dan agar pemilik modal tidak
rugi dan kecewa. "Sumber dana kita dari perantau Minang sendiri, jangan
sampai mereka investasi di kampung halaman sendiri, malah kecewa," kata
Surya.
Pemilik modal, diminta menyetorkan modal masing-masingnya Rp 60 juta setara
dengan 10 ekor sapi bibit atau bakalan. Sementara pola pembagian
keuntungannya, 30 persen untuk pemilik modal, 60 persen peternak, 5 persen
jasa perbankan dan 5 persen untuk pembinaan. Pembayaran pokok pinjaman
dilakukan pada akhir tahun ke-3, atau setelah enam kali periode penggemukan.

Jika perantau ingin investasi untuk sapi potong, maka pola pembagia

Re: [R@ntau-Net] Hapuskan subsidi (bahan bakar)

2004-09-22 Thread RaNK MaRoLa
Hehe.. uda Lutfi, ehhh.. seha

Kama se salamo ko Pulang kampuang ya..

- Original Message -
From: "S.Sehan" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 23, 2004 8:55 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Hapuskan subsidi (bahan bakar)


> Tadi pagi sebelum kerja sempat lihat berita di tv. beberapa org yg mengaku
pakar ekonomi sibuk mengatakan hapuskan subsidi bahan bakar karena katanya
tidak mengena sasaran pada rakyat miskin.
>






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] please stop sending mail to altarabulsi

2004-09-22 Thread RaNK MaRoLa
apakah anda pernah bergabung dengan forum ini?
kalau iya, silahkan anda unsubcribe, tapi kalau tidak, kami akan Stop.

- Original Message -
From: "Shah Firdaus" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 23, 2004 9:30 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] please stop sending mail to altarabulsi


> Dear Sir, Please stop sending mail to my address cos I'm no more at such
address. Thank you.
>
>






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Re: [R@ntau-Net] Fwd: Bagaimana Pendapat Anda ?

2004-09-23 Thread RaNK MaRoLa
Hahahaaa...
Mak Ndaro, padiarkan sajalah.
Mbo tadi dapek juo, inyo baganti jo baju lamo.
lansung mbo cabuik tali akinyo dari web mbo, bia ndak bisa masuak no.

FYI, nan di postingkan no adolah postingan si Wady tentang 100% al-qur'an
kapatang.

- Original Message -
From: "Bandaro Labiah" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Thursday, September 23, 2004 2:23 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Fwd: Bagaimana Pendapat Anda ?


> Assalamu'alaikum Wr.Wb.
>
> kajadi barito untuak Sidang RN, nampakno lah dimuloino baliak
manggisia-gisia ambo, saroman jo aliqur.
> tapi diambo iyo bapadiakan sajono.
>
---Cut--





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Salut Pada Komitmen Gamawan

2004-09-23 Thread RaNK MaRoLa
Salut Pada Komitmen Gamawan
* Dugaan Penyimpangan Dilaporkan
Oleh Redaksi Jumat, 24-September-2004, 06:37:37 25 klik

Padang, Padek-Ketua DPC Gabungan Pengusaha Konstruksi Indonesia (Gapeksindo)
Kabupaten Solok, H Syafri Noor Dt Sati menyatakan salut atas kepemimpinan
Bupati Solok, H Gamawan Fauzi SH MM yang memiliki semangat anti-Korupsi
Kolusi dan Nepotisme (KKN).

H Gamawan Fauzi SH MM baru saja mendapat Bung Hatta Award dari Bung Hatta
Anti Corruption Watch (BACHA) bersama Saldi Isra SH MPA.

"Apalagi beliau baru saja mendapatkan penghargaan atas komitmennya untuk
memberantas korupsi dan membangun pemerintahan yang bersih, yakni Bung Hatta
Award," ujar Syafri Noor kepada wartawan usai melaporkan beberapa kasus
dugaan KKN yang ada di Dinas Kimprasda Kabupaten Solok ke Kejati Sumbar,
kemarin.

Hanya saja, beberapa dinas belum komit melaksanakan semangat bupati. "
Contohnya Pelaksanaan Lelang Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC 160
MM dan Accessories di Kecamatan Bukitsundi, negara dirugikan sekitar Rp500
juta," papar Syafri.

Dikatakannya dalam laporan perihal penyalahgunaan wewenang, nomor
15/PT-PA/VIII/2004 atas nama PT Pincuran Ameh, pelaksanaan pelelangan tidak
sesuai dengan pasal 8 UU No 18 Tahun 1999. Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan
Kepmen Kimpraswil No 339/KPTS/M/2003 Tanggal 31 Desember 2003.

Juga dilaporkan, pelaksanaan lelang kegiatan rehabilitasi jaringan irigasi
sebanyak sembilan paket.

"Niat baik bupati yang sudah gencar mengkampanyekan anti KKN dijadikan
perlindungan sehingga pihak panitia makin keenakan bermain," ujarnya.

Sementara itu, di tempat terpisah, Bupati Gamawan Fauzi menyatakan komitmen
untuk memberantas KKN dan melaksanakan good governance.

"Memang terasa sulit. Pelan-pelan tapi pasti. Persoalan tender ini selalu
jadi masalah dan akan dibangun sistem yang akan menutup kemungkinan KKN,"
ujarnya.

Dikatakan Gamawan ketika hadir di Carano Room Harian Pagi Padang Ekspres
Rabu (22/9), soal proyek ini sangat sulit. "Rekanan harus komit untuk tidak
memberi. Kalau ada yang kedapatan, tentu saja ditindak," tutur Gamawan.

Saat ini, Gamawan sudah menjatuhkan sanksi kepada 23 aparaturnya. 10
aparatur ada yang diberhentikan sesuai dengan aturan yang berlaku. Komitmen
ini tentu saja harus menjadi kabar petakut bagi aparatur yang melaksanakan
tugas.

"Bisa dilihat, mana perusahaan yang selalu menang, selalu dapat proyek.
Jadi, tindak lanjutnya haruslah membangun sistem yang bersih oleh semua
pihak," jelasnya.

Akan Diprioritaskan

Sementara itu jajaran Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumbar akan menelaah laporan
kasus PT Pincuran Ameh, mengenai dugaan penyimpangan pelaksanaan pelelangan.
Untuk menentukan apakah kasus tersebut terdapat unsur pidana atau tidak,
Kejaksaan akan segera memprioritaskan laporan tersebut, dan menentukan sikap
dalam satu minggu.

"Setiap laporan yang masuk, akan kami telaah sebelumnya. Untuk mengetahui
apakah laporan tersebut memenuhi unsur tindak pidana atau tidak. Telaahan
tersebut akan sampai ke meja Jaksa Tinggi, dan kami akan memberikan sikap
secepatnya, apakah bisa diteruskan pada operasi intelijen atau tidak, ujar
Wakajati Sumbar, RJ Soehandoyo SH kepada koran ini Kamis (23/9) seiring
dengan masuknya laporan pengaduan dari Ketua DPC Gabungan Pengusaha
Konstruksi Indonesia (Gapeksindo) Kabupaten Solok, H Syafri Noor Dt Sati
kepada Kejati Sumbar, Rabu (22/9).

Dikatakan Soehandoyo, laporan pengaduan oleh pelapor tersebut mengenai
dugaan penyalahgunaan wewenang oleh Panitia Tender dalam menetapkan pemenang
lelang.

Dalam laporan tersebut, pelaksanaan Lelang Pekerjaan Pengadaan dan
Pemasangan Pipa PVC 160 MM dan Accessories di Kecamatan Bukitsundi diduga
terjadi persengkongkolan antara Panitia Tender dengan Direktur Perusahaan
pemenang lelang, dimana diduga negara dirugikan Rp500 juta.

"Dalam laporan nomor 15/PT-PA/VIII/2004 atas nama PT Pincuran Ameh,
pelaksanaan pelelangan tidak sesuai dengan pasal 8 UU No 18 Tahun 1999.
Keppres Nomor 80 Tahun 2003 dan Kepmen Kimpraswil No 339/KPTS/M/2003 Tanggal
31 Desember 2003. Juga dilaporkan, pelaksanaan lelang kegiatan rehabilitasi
jaringan irigasi sebanyak sembilan paket," urainya.

Pelapor yang didampingi penasehat hukumnya, Fauzan Zakir SH dan Sutomo SH
dari Kantor Hukum Ade Waldemar Partners, juga memohon agar pihak Kejati
mengusut kasus tersebut dan berharap membatalkan pemenang lelang Pekerjaan
Pengadaan dan Pemasangan Pipa PVC 160 MM dan Accessories serta 9 paket
pekerjaan rehabilitasi jaringan Irigasi Besar (NSIASP).

Serta mengusut oknum Panitia Tender yang diduga menyalahgunakan wewengan dan
diduga merugikan keuangan negara. (hry/vin)






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Fw: [pasambahan] Assalamualaikum Warahmatullahi wa barakatuh

2004-09-24 Thread RaNK MaRoLa
Dari biliak Pasambahan, sekalian memperkenalkan biliak baru Mak Zul.

- Original Message -
From: muhasrul mz
To: [EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, September 24, 2004 11:33 AM
Subject: [pasambahan] Assalamualaikum Warahmatullahi wa barakatuh

Manolah bundo kanduang di Minangkabau, sakali ambo maimbau, walau bundo
kanduang nan diimbau , batin dek adat kasamonyo, pangana batin ka nan
dunsanak sadonyo, ujuiknyo sambah ka nan banyak.
Sambah sujuik sambah tasimpuah , sabarek bungka nan piawai, indak basibak jo
basisie, bukan bahinggo jobabateh.

Ujuiknyo sambah nan taunjuak, nyato tawalak ka ukuran, tabayang barieh jo
balabeh, bana bak andai kato bida.
Bundokanduang limpapeh rumah nan gadang, umbun puro pagangan kunci, pagangan
kunci aluang bunian, pusek jalo kumpulan tali, sumarak dalam nagari, hiasan
didalam kampuang, nan gadang basa batuah, kok iduik tampek banasa, kok mati
tampek baniat, kaunduang unduang ka Madinah, ka payuang panji ka Sarugo.

Ujuik tujuan buah rundingan, sakiro paham di kahandaki, bahubuang jo maso
nan ditampuah, musim nan tumbuah iko kini, syari'at ado bahakikat, lahie
kulik manganduang isi, di bumi nan tampak nyato , didalam pandangan ulemu,
tiliek nyato paham mamanjek, di jauhari simpanan kato, jikok aka dijalankan,
jotanang budi marangkak, kateh alah taambun jantan, kabwah jaleh takasiak
bulan, sampang tabagi dek ulemu, lahie manjadi buah ama, dek enggeran soko
nan tatagak. Koto aman alam santoso, salamat koroang jo kampuang, makmur
anak kamanakan, dunie bulieh akhirat dapek, sinan mardeka makonyo panuah.

Tapi sungguahpun baitu, kalau ditiliak nyato-nyato, jikok dipandang sungguah
sungguah, dimainkan ereng jo gendeng, dipakaikan raso jo pareso nyato basuo
kato papatah' Bakarih si kati muno, patah lai basimpai alun, ratak sabuah
jadi tuah, kalau di bukak pusako lamo, dibangkik tareh nan tarandam, lah
banyak ragi nan barubah, iyo bana bak pantun adapt:

Bulek ruponyo daun nipah
Bulek nan nyato bapasagi
Diliek lipek tak barubah
Dibukak lak tambuak tiok ragi

Jalan dialiah dek rang lalu, cupak dipapeh rang manggalaeh, adat di aliah
dek rang datang. Ukhuwah jo jangko kok tak tarang, susunan niniek muyang
kito, dek rancak kilek loyang datang intan disangko kilek kaco.

Lilek baliuang lah ka kaki , kolek camin lah ka muo, gabak dihulu tando
kaujan, cewang dilangik tando kapaneh.
Kalau malantai sabalun lapuakjikok maminteh sabalun anyuik, ingek samantaro
alun kanai.
Di dorok cando nan bak kian, tumbuahlah niaik dalam hati, kacalak calak
ganti asah, parintang wakatu manjalang babuko, handak baraja adaat jo
istiadat pusako tuo warih miniak muyang kito.

Satantangan diri ambo nanko, lah banyak tabang dari inggok, umua habih
tapakai di rantau urang, kok dietong kurun jo wakatu, iyolah labiah sapatigo
abad.

Niniak mamak alim ulamo, cadiak pandai sanak sudaro, bari izin ambo ba
makmum, bari bairiang ambo ba jalan. Kok jalan luruih nan kaditampuah, adat
nan basandi syarak, syarak basandi kitabullah, syarak mangako adaik mamakai
di sinan ambo ka munuruik.

Manusia basifat khilaf, Allah hanyo nan Qadim, kok basuo khilaf jo kilafat,
indak di kasad di sangajo ampun jo maaf ambo pintakan.
Disusun jari nan sapuluah, disusun lutuik nan duo, kok ado kato banan  bukan
anjak dek dunsanak ka nan bana.
Wassalamua'laikum Wr.Wb





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Jatah CPNSD 5.333 Orang

2004-10-10 Thread RaNK MaRoLa
Jatah CPNSD 5.333 Orang
*Senin, Pengumuman Teknis Penerimaan
Oleh Redaksi
Sabtu, 09-Oktober-2004, 05:51:43 565 klik

Padang, Padek-Pemerintah pusat memberikan jatah penerimaan Calon Pegawai
Negeri sipil Daerah (CPNSD) untuk Provinsi Sumbar pada tahun 2004 ini
sebanyak 5.333 PNSD yang tersebar di pemerintah kabupaten/kota se-Sumatera
Barat dari total 300.000 CPNS yang dibutuhkan secara nasional.

Alokasi formasi CPNS tahun 2004 di Sumbar itu 3.086 untuk tenaga guru, 1.035
tenaga kesehatan dan 1.212 tenaga teknis lainnya. Jadwal penerimaan dan
seleksi adminsitrasi CPNSD di Sumbar secara serentak dilaksanakan selama dua
minggu, mulai Senin (11/10) hingga Senin (25/10) di daerah masing-masing.

Menariknya, dalam penerimaan CPNSD kali ini, semua biaya dibebankan kepada
APBN alias tidak dipungut biaya kepada peserta CPNSD secara nasional.
Demikian disampaikan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Sumbar,
Drs Irvan Khairul Ananda kepada koran ini usai menggelar rapat koordinasi
dengan pemkab/pemko se Sumbar tentang pengadaan CPNSD tahun 2004 tersebut.

"Sebenarnya jadwal yang diberikan pusat tanggal 10 Oktober ini sudah mulai
diumumkan. Berhubungan karena tanggal 10 hari Minggu, diputuskan Senin
(11/10) diumumkan. Untuk penyelenggaraannya, adalah ke--wenangan
Pemkab/Pemko masing-masing mulai dari perencanaan hingga pada pengangkatan
CPNSD itu pada tanggal 1 Desember 2004 mendatang," ungkap Irvan Khairul
Ananda.

Irvan menyebutkan SK kepala daerah tentang formasi dan perincian klasifikasi
CPNSD di daerah masing-masing sudah diterbitkan kemarin. SK kepala daerah
ini terlambat sehari dari yang diinstruksikan dalam Keppres 71 /2004 tanggal
13 Agustus 2004 menyusul baru diterimanya persetujuan formasi CPNS dari
Menteri Pembinaan Aparatur Negara (Menpan) Kamis (7/10). SK kepala daerah
itu sekaligus diikuti oleh SK Tim Pelaksana Pengadaan dan Pengendalian PNS
di daerah tersebut.

Irvan menjelaskan manajemen operasional termasuk pengadaan CPNSD sepenuhnya
menjadi wewenang pemkab/pemko masing-masing. Hanya saja, pemkab/pemko harus
mematuhi ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat sesuai dengan
standar nasional. Jadi, pemerintah pusat hanya berwenang dalam menetapkan
norma, standar dan prosedur pelaksanaan penerimaan CPNSD. Ini sesuai dengan
PP No 11/2002 tentang pengadaan CPNSD. "Tugas kepala daerah menetapkan
formasi CPNSD, mempersiapkan rencana dan pelaksanaan seleksi, pengumuman
hasil seleksi, mengajukan usulan penetapan NIP dan pengangkatan CPNS 1
Desember," tegasnya.

Menurut jadwal, pelaksanaan ujian CPNSD dilaksanakan tanggal 6 November 2004
mendatang serentak di seluruh daerah di Indonesia. Untuk Sumbar,
dilaksanakan di 19 daerah kabupaten/kota se Sumbar. Penerimaan jumlah CPNSD
di setiap daerah berkisar 172 CPNSD hingga 308 CPNSD. Daerah yang terbanyak
menerima CPNSD adalah di tiga kabupaten pemekaran, yakni Solok Selatan
sebanyak 308, Dharmasraya 304 dan Pasaman Barat 301. Formasi selengkapnya,
lihat tabel di atas.

Rapat koordinasi pengadaan CPNSD Sumbar tahun 2004 kemarin dimulai sekitar
pukul 14.00 WIB dan dipimpin oleh Sekdaprov Sumbar, Drs H Rusdi Lubis di
ruang sidang kantor gubernur Sumbar. Hadir saat itu lengkap dari 19 Kepala
BKD kabupaten/kota se Sumbar. (nsr)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



[R@ntau-Net] Fokal Ancam Segel Kantor KAN

2004-10-10 Thread RaNK MaRoLa
Fokal Ancam Segel Kantor KAN
*Minta Ninik Mamak Bersatu Membina Kemenakan
Oleh Redaksi
Sabtu, 09-Oktober-2004, 04:07:17 26 klik

Lubukbasung, Padek-Diduga sebagai akibat tidak menyatunya komponen yang ada
di Nagari Lubukbasung Kabupaten Agam, Kamis (7/10) malam lalu, puluhan
anggota Forum Komunikasi Anak Nagari Lubukbasung (Fokal) menurunkan plang
merek kantor KAN Lubukbasung di kompleks Pasar Lamo, hal ini setelah
pertemuan dengan jajaran pemerintahan Nagari Lubukbasung deadlock.

Usai menurunkan plang kantor KAN Lubukbasung, anggota Fokal kemudian
melaporkan aksi tersebut ke Polsek Lubukbasung untuk mengamankan plang
kantor yang sedang dibangun tersebut. Aksi ini, nyaris memicu ketegangan,
apalagi tersebar informasi akan berlanjut dengan penyegelan kantor KAN
Lubukbasung, jika tuntutan Fokal tidak dipenuhi, yakni dibubarkannya dua
pengurus KAN yang saling klaim mempunyai legitimasi di Nagari Lubukbasung.

Dalam jumpa pers Fokal dengan wartawan di gedung PWI Perwakilan Agam, Jumat
sore kemarin, yang dihadiri Vera Cristian (Sekretaris Fokal), Marzaini, Yu
Naro, Bujang, Syafri Effendi dan Erizal disebutkan, aksi penurunan plang
nama kantor KAN Lubukbasung yang akan berlanjut dengan penyegelan kantor KAN
itu, merupakan antiklimaks Fokal dalam menyikapi tidak diresponnya aspirasi
anak nagari Lubukbasung yang justru menginginkan adanya pencerahan dan
menyatunya seluruh komponen ninik mamak dalam satu wadah yang mengayomi anak
kemenakan.

Bahkan, sebelumnya dalam surat pernyataan sikap Fokal No.004/SEK-FK/IX /2004
tanggal 1 Oktober 2004, yang ditujukan kepada walinagari Lubukbasung dibuat
8 poin pernyataan, di antaranya menyikapi perpecahan yang terjadi dalam KAN
Lubukbasung yang sudah berlangsung puluhan tahun, dibuktikan dengan adanya
dua kepengurusan KAN yang saling klaim punyai legitimasi yang memicu
kebingungan dalam masyarakat.

Agar kondisi itu tidak berlanjut, Fokal menyatakan dua KAN tersebut
dibekukan sampai ninik mamak Lubukbasung bersatu. Bahkan, aspirasi itu
hingga Kamis lalu tidak ditindaklanjuti, sehingga Fokal mengancam akan
menyegel kantor KAN tersebut.

Tak Ada Perpecahan

Menyikapi tindakan keras anggota Fokal yang menurunkan plang kantor KAN
Lubukbasung itu, menurut Ketua KAN Lubukbasung, Drs M Dt Maruhun waktu
dikonfirmasikan koran ini di Kecamatan IV Angket Jumat sore kemarin, justru
menyayangkan tindakan tersebut. Pasalnya secara tertulis, tidak ada laporan
dan keinginan termasuk aspirasi yang disampaikan pada lembaga KAN
Lubukbasung.

Namun, ketua KAN Lubukbasung itu menyebutkan pihaknya justru akan
mempertanyakan langkah yang akan diambil walinagari Lubukbasung, pasalnya
telah dilakukan pertemuan dengan jajaran pemerintahan Nagari Lubukbasung,
karena diakuinya surat pernyataan sikap itu sendiri tak disampaikan pada
pengurus KAN Lubukbasung.

M Dt Maruhun justru membantah adanya perpecahan dalam tubuh KAN, kalaupun
ada perbedaan pandangan justru dianggapnya wajar, bahkan pihaknya saat ini
sedang merilis jalan untuk menjemput kembali permasalahan yang kini menjadi
tanda tanya di kalagan anak kemenakan. (men)





Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



Revisi: [R@ntau-Net] Kabupaten 50 Kota

2004-10-10 Thread RaNK MaRoLa
Tarimo kasih banyak Mak Imam Sati nan di ITS, atas koreksinya

Kecamatan Mungka tersebut, Jorong-jorongnya adalah sebagai berikut :

Jopang Manganti
Koto Baru Mungka
Mmungka Tangah
Koto Tuo Mungka
Simpang Tigo Kenanga
Labuah Lintang
Lubuak Simato
Talang Maur
Simpang Abu
Sopan Gadung
Balai Koto Tinggi
Talang

- Original Message - 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Monday, October 11, 2004 7:51 AM
Subject: Re: [EMAIL PROTECTED] Kabupaten 50 Kota


sanak Nofendri,
Kok kacamatan Guguak nagori /jorong nyo samo jo Kacamatan Mungka ?
Kacamatan Mungko ko baru ?

Salam
PB Imam Sati (45) - Sby

> Guguak
> 1. Siamang Bunyi
> 2. Taratak
> 3. Kubang
> 4. Simpang Sugiran
> 5. Sei.Talang Timur
> 6. Sei.Talang Barat
> 7. Kuranji
> 8. Tiakar
> 9. Guguk
> 10. Kubang Tungkek
> 11. Ompek Diateh
> 12. Balai Talang
> 13. Talago
> 14. Tanjung Jati
> 15. Ampang Gadang
> 16. Padang Japang
> 17. Koto Kaciak
> 18. Padang Kandis
> 19. Sipingai
>






Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://rantaunet.org/palanta-setting

Tata Tertib Palanta RantauNet:
http://rantaunet.org/palanta-tatatertib



  1   2   3   4   >