Mengikuti diskusi IAGI yang temanya agak melenceng dari Geology, yaitu "saya
terbakar amarah sendirian" jadi pengen membaca buku seri Gajahmada-Langit
Kresna Hariyadi ...
Mas Andang,
walau saya belum membaca seri GajahMada, namun bagus juga membaca Roman sejenis
dengan background waktu bebera
Waduh tahun 80 an kali ya.
Sudah dibukukan oleh Gramedia, malahan Trilogi (sampai 6 lebih jilid
saya kira), cukup populer koq tahun 80 - 90 an
Saya bacanya dari taman bacaan (almarhum - kegusur Video Rental) dekat
rumah,
Nggak kepikiran mengoleksi, jadi gak tau kalau buku2 tersebut mau terbit
u
*Patok Malaysia Masuk Wilayah RI *
BALIKPAPAN - Garis batas Indonesia dengan Malaysia di Tanjung Datu,
Kalimantan Barat, bergeser. Indonesia kehilangan tanah 648 ribu meter
persegi atau 64,8 hektare yang kini berada di wilayah Malaysia.
Di lihat dari luas, wilayah yang hilang akibat pergeseran p
Agus
Kompas kapan ya ?
Tapi saya itu malas baca cer-bung ,
ndak puas sich.
Apa sudah disusun sebagai buku belum ya (biasanya
grup Gramedia suka begitu).>
Si-Abah
___
Wah saya jadi pengen tahu lagi nih, digugah naluri
kesejar
Wah saya jadi pengen tahu lagi nih, digugah naluri kesejarahan, Tapi apa
cukup waktu
Ya, baca 5 jilid, tebal2 lagi tentang Sang Maha Patih.
Dulu saya termasuk penggemar Roman Sejarah, misalnya Rara Mendut
Pronocitro vs Wirogunonya dan Trilogi putri Rara Mendut, Lusi Lindri,
dalam Trilogi karya Ro
Awang
Setuju , walaupun saya sudah habis membaca , dan saya
punya kelima-limanya (wah gaya ???), sekarang lagi dipinjam sama Mas Abd
Wahab ,ADB cocok asal jangan lagi terbang saja.
Kita kangen
kangen-an seperti mahasiswa (heheh 40 tahun yang lalu tuh), ayo dong
siapa mau jadi valonteer ? Cak A
Pak Agus,
Tentang Majapahit itu, pengantarnya pernah saya tulis di IAGI-net, silakan
dicari lagi di arsip IAGI-net dengan kata2 kunci Sandhyakala Majapahit.
Penelitian dan tulisan lengkapnya untuk full paper sedang saya kerjakan. Pada
waktunya, pasti dipublikasikan dan dipresentasikan. Terim
Masih terngiang dalam memori lemah saya, saya pernah ikut kuliah khusus Pak
Sampurno,
yang membahas bencana Geologi (Banjir Bandang?) yang membahas keruntuhan
Majapahit
dari segi kebencanaannya. Kalau gak salah ada analisa beliau, tentang ketebalan
lumpur yang
menutupi situs-situs di sekit
Numpang nimbrung,
Dari pembicaraan sastra berubah ke arah ideologi sampai genocide yang terjadi.
Memang pandangan suatu penulis berpengaruh besar pada perubahan pandangan
sampai ke pergerakan politik, tapi saya ingin kembali kepada obyektif nilai2
suatu karya sastra.
Sebagai anak yang lahir di
Pak Awang,
Kalau saya sih sudah khatam (tamat) baca semua buku gajahmada.
On 7/20/07, Andang Bachtiar <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Wah,... Awang mulai nyangkut-nyakutin aku ke Gajahmada nech, hehehehe...
(canda:on!!)Sebenarnya saya sedang dalam kebingungan, kata kakek saya yang
dari
Wah,... Awang mulai nyangkut-nyakutin aku ke Gajahmada nech, hehehehe...
(canda:on!!)Sebenarnya saya sedang dalam kebingungan, kata kakek saya yang dari
Malang, garis keturunan saya berasal dari kakak-nya Ken Arok yang "maling" dari
Singosari (gak ada di bukunya Pram ttg Ken Arok), sementara
sedikit bocoran
di JCB2007 ada dua presenter yg membahas sejarah, bahasanya pun disajikan dgn
cukup enak alias mak nyus.
yaitu :
- drs. Jan Van der Horst (dari Belanda, tapi fasih Indonesianya), THE TRADE
ROUTE INDIA-CHINA V.V. OR THE RISE AND FALL OF THE SRIWIJAYA K
Pak Koesoema,
Yang saya tulis bukan argumentasi, hanya mengemukakan fakta.
Salam,
awang
From: R.P. Koesoemadinata [mailto:[EMAIL PROTECTED]
Sent: Friday, July 20, 2007 7:49 C++
To: iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon
Aneh argum
Abah,
Dua bulan lalu saya bertemu dengan Langit Kresna Hariyadi, penulis
kelima roman sejarah Gajah Mada itu, kebetulan Pak Langit diundang oleh
Tiga Serangkai dan IKAPI untuk membedah buku-buku yang ditulisnya.
Kelihatannya ini roman sejarah paling tebal yang pernah ditulis. Di
samping Pak Lan
>
Rekan - rekan
Weleh weleh jadi berat sebelah ya
!!!
Kalau soal menghabisi nyawa manusia bukan hanya monopoli
marxist lho !
Ingat berapa banyak yahudi yang dihabisi oleh Hitler
dengan Nazi-nya, seberapa banyak kaum komunis dan yang disangka
"komunis" di Indonesia tahun 1965 maupun ditempat
l
> Iman dan rekan rekan
Jangan hanya komentar dong , apa
pendapat Anda ?
Ngomong ngomong , mungkin IAGI atau pencinta buku
IAGI bisa bikin Club yang mencoba berdiskusi dan membahas /membongkar isi
buku.
Ndak usah terlalu ilmiah lah , apa yang kita rasakan setelah
membaca buku kita "share".
Ya ju
Pak Untung,
Terimakasih atas infonya. kami dapatkan "hard conclusion data" latest
glacial maximum dan Holocene optimum".
Selama ini saya dapati data kalau temperatur adalah memanas sejak 18 Ka,
dan membesar hingga kini, atau tak ada temperatur lebih besar dari
temperature sekarang sesudah umur
Aneh argumentasinya. Kalau semburan lumpur disebabkan gempa dan tidak ada
hubungan dengan pemboran BP-1, maka tidak ada urusan ditembusnya Kujung atau
tidak, karena semburan lumpur itu disebabkan patahan yang diaktifkan gempa.
Apakah tidak mungkin patahan itu memotong formasi Kujung? Apa lagi di
Memang pusing sekarang kalau mau baca buku pilih remi silado Kerudung
Merah Tarmizi eh kok ya heronya kekoboi koboian (jadi ingat acara apa itu
di TV yang orang orang pada nyanyi countrynya amerika dan pada pake baju
koboi -> enggak enak hati ngelihatnya) , kesannya roman picisan dengan
latar
mas agus sutoto,
cak ariadi, selain pernah jadi sekjen iagi, beliau adalah jurnalis
tulen dan pernah kerja utk majalah gatra...
coba perhatikan imil2nya dalam milis ini, terasa baru wartawannya 'kan, he..he..
salam,
syaiful
On 7/20/07, Agus Sutoto (BWM) <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Weleh weleh
Weleh weleh jadi rame topik gara-gara si Taufik (Ismail dan OK)
Baru ketemu sekarang artikelnya, Yth. Pak Noel,
Forum Keadilan No. 7, 21 Mei 2000, hal 54 - 55, pada rubrik KOLOM, Judul
: 1965: Bisakah PKI Membantai 20 Juta ?
Sumber informasi dari Taufik Ismail :
1. Iosef Diadkin (Publikasi
Yang jadi masalah bukanlah soal Pram itu marxist, tetapi karena Pram waktu
zaman berjayanya PKI adalah tokoh Lekra yang menghajar orang2 /mengkebiri
hak2nya orang yang pro-Manikebu, yang berhaluan liberal, bahkan sampai harus
meringkuk di penjara. Mochtar Lubis, JB Yassin dsb sangat menderita
Wah, makin banyak "sejarahwan2" dari G&G ... Enak dibaca tutur
bahasanya dan mudah dicerna, banyak yang sedikit "puitis" lagi. Kapan2
mestinya ada lomba penulisan sejarah geologi modern tapi dikemas dengan
bahasa bebas seperti ini ?? Misal dalam acara Annual Convention-nya IAGI
?
Just a co
Iya saya juga prihatin, kenapa Gramedia sekarang malah banyak menerbitkan
buku2 yg bikin heboh yg kiranya bakal menjadi best seller, yg belum tentu
teruji kebenarannya.
gde
> Abah,
>
> Saya rasa tulisan tulisannya Mochtar Lubis juga cantik dan berat seperti
> Pram, dia pun juga seorang idealis yan
Wah dari obrolan sastra jadi ideologi politik nih.
Tanpa menafikan apa yang terjadi menurut sejarah (meski sejarah juga
dimanapun umumnya besutan versi penguasa), menurut saya ideologi
apapun itu, termasuk komunis, tidak pernah salah. Pada saat penafsiran
ideologi diterjemahkan jadi aksi politik o
Bagaimanapun sebagai humanis Muchtar Lubis tentunya tak terima kekejaman PKI
semasa 1948 dan 1965, ingat bahwa pembantaian yang sadis telah dilakukan
oleh PKI (Partai Komunis Indonesia) yang berideologi marxisme dalam Affair
Madiun atau Peristiwa Madiun (Pemberontakan PKI di Madiun, 18 September 1
Terima kasih Deni
Semoga para
pembaca iagi-net tergugah dengan puisi ini.
Mungkin ada guna-nya
kalau pusi ini ditempel dilobby departemen departemen ,
Bapennas,DPR/MPR agar mereka tidak membuat hutang sembarangan.
Udah gitu hutang-nya dinikmati yang memberi hutang (baca expart,
produsen b
Agus
Saya sependapat dengan Anda , sebagaimana saya tukis
dalam e-mail sebelumnya , yang saya maksudkan dengan ke"halusan"
ML adalah caranya dia bertutur dalam buku.
Nah dengan melihat dua
contoh diatas dapatlah dikatakan bahwa manusia itu sangatlah tidak
sempurna , dan tidak akan pernah ada ma
ini kiriman puisi dari Taufik Ismail buat PENGAMBRUK negara
*KALIAN CETAK KAMI JADI BANGSA PENGEMIS, *
*LALU KALIAN PAKSA KAMI *
*MASUK MASA PENJAJAHAN BARU, *
*Kata Si Toni*
Kami generasi yang sangat kurang rasa percaya diri
Gara-gara pewarisan nilai, sangat dipaksa-tekankan
Kalian bersengaj
Deni
Ini sih pengamatan saya yang sangat umum , melihat mantan
Angk - 45 , dulu berjuang dihutan ,setelah merdeka ada (saya tidak tahu
apakah majoritas, semoga tidak ya ) >
Setelah merdeka jadi
oportunis jaman BK (ini yang mengelincirkan BK).
Pejuang KAPI dan
KAMI (1966) juga demikian , idem di
Awang
Ini adalah kelemahan manusia ,
siapa=pun dia termasuk ML .
Jelas ML akan mendendam kepada Pram ,
karena berkat pemerintahan BK yang sangat condong pada NASAKOM , dan
kemudian "terpaksa" mendukung PKI , BK harus
"mengganyang" antek nekolim .
Nah ML dengan Indonesia
Raya - nya pun terma
Wah, menarik pernyataan Taufik Ismail tentang pembunuhan massal (mass
killing/massacre) gara-gara pertentangan ideologi ini. Kalo ketemu
sumbernya saya mohon dikabarkan lewat japri Pak Agus.
Perihal daftar mass killing sepanjang masa salah satunya bisa ditengok
ke Wikipedia (http://en.wikipedia.o
Buku Muchtar Lubis mengenai manusia Jawa dalam bukunya Manusia Indonesia,
benar-benar menampar wajah pemerintah Orba, setelah itu pengucilan terhadap
dirinya juga semakin keras. Kalau membaca buku itu kita jadi mafhum kenapa
negara (pemerintah) ini cenderung jalan di tempat.
kata Mochtar Lubis, di
Yth. pak Awang dan teman-teman semua,
Mohon maaf saya ikut nimbrung nih, tampaknya kita harus berhati-hati
memasuki wilayah wacana ini, dengan lebih peka/sensitif lagi, apalagi
untuk wilayah publik yang lebih luas lagi. Apapun respek, penghargaan
kita terhadap seseorang, tentunya tidak menghalan
sebenarnya tak ada kiri tak ada kanan Paklik, mungkin lintas ideologi, kalau
kelakuan politik lebih-lebih dari komunis, kalau ekonominya lebih-lebih dari
Kapitalis.
On 7/19/07, Rovicky Dwi Putrohari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Dalam dunia politik mereka (yg disebut-sebut dalam uraian pak Awang)
Vick mau ke kiri atau kekanan...kalau dipemerintahan hanya mencari keseimbangan
saja..
Negara hanya
Sent via BlackBerry from Maxis
-Original Message-
From: "Rovicky Dwi Putrohari" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Thu, 19 Jul 2007 15:30:17
To:iagi-net@iagi.or.id
Subject: Re: [iagi-net-l] OOT "
Sayangnya, mengapa Mochtar Lubis mesti mengembalikan penghargaan Raymond
Magsaysay yang diterimanya saat Pram diganjar penghargaan tersebut tahun
1995 ? Protes karena seorang yang dicap marxist diganjar penghargaan ?
Ah, itu kan karena kisah lama perseteruan antara Mochtar Lubis dengan
Pram tahun 1
abah..
wah berarti pengertian kanan=pragmatis(krn udah banyak
gerbong yang dibawa), kiri=idealis
wahahaha
padahal : liberalis(pemikiran), humanis(hati),
pragmatis(perut), idealis(???), adalah suatu kesatuan
utuh yang tidak terpisahkan, bukan berarti idealis vs
pragmatis, kiri vs kanan,...hanya
Terlalu dini dan tidak ada dasarnya menyebut Kujung ditembus Banjar
Panji, bahkan terlalu dini juga menyebut ada reef ditembus Banjar Panji.
Tidak ada cutting yang naik yang akan membuktikannya, maka selamanya
akan menjadi pertanyaan. Yang ditembus Porong-1 pun bukan Kujung I reef,
lebih muda secar
Saya tidak menyimpulkan demikian, tetapi kita harus tetap objektief
memperhitungan semua kemungkinan. Mungkin saja hasil analisa geokimia dapat
menyimpulkan bahwa minyak itu tidak mungkin berasal dari Kujung, Tetapi sebelum
itu seorang geoscientist harus imparsial/ objektif semua kemungkinan h
Bukan sinis, tetapi saya merasa heran, mengapa tidak bersifat objektif?
Ada apa hari Jum'at?
- Original Message -
From: [EMAIL PROTECTED]
To: iagi-net@iagi.or.id
Sent: Thursday, July 19, 2007 2:04 PM
Subject: Re: [iagi-net-l] Pusat Semburan Lumpur Keluarkan Hidrokarbon
Aduu
>
Rita
Selamat ya
, sepert iselalu saya katakan saya bangga Indonesia punya ahli
geologi wanita hebat hebat dan salah satunya Anda.
Maaf waktu ketemu ditempat Lufthi ,ndak sempat ngobrol , masih
ngejar undangan saudara ditempat lain.
Semoga berhasil!
Si-Abah
___
>
Herman
Tahun 1981 saya pernah menjadi anggota
penuh (kalau tidak salah) , berhenti karena kesulitan membayar (waktu itu
masih belum musim kartu kredit).
Kalau aku register lagi apakah masih
harus menjadi assoc member ?
Si-Abah
> Taufik
Jangan terlalu dianggap - lah , just a joke
hahahahah
Walau memang kalau benar benar ada minyak masa urusan-nya
Dit Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (dan saya yakin RPK tahu benar soal
ini), ya pasti balik ke Ditjen Migas lah.
Si-Abah
__
>
Vick
Kiri kanan , kiri kanan
, kiri - kanan. Itu sih baris berbaris.
Tapi kalau masih muda
ke-kiri2 an sudah dewasa ke-kanan2 n itu sih manusiawi dong, karena
kalau sudah dewasa kan sudaj punya keluarga , anak ,dus sudah punya
kepentingan.
Tapi kalau yang seperti ini jelas adalah common pe
>
Noor .
Anda benar , ML juga punya
buku buku yang cantik dan sangat humanis , mungkin bedanya dengan Pram ,
dia lebih halus.
Si-Abah
___
Abah,
>
> Saya rasa tulisan tulisannya
Mochtar Lubis juga cantik dan berat seperti
> Ar,
Terima kasih atas informasinya , semoga terbaca
oleh pak Ketum sehingga dapat meneruskan usaha ADB cs.
Mungkin saya
punya usul sbb:
1. Dewan Penghargaan dan Kehormatan yang
sekarang dilikwidasi.
2. Bentuk Dewan yang baru.
3.
Dewan yang baru menyusun mekanisme pemberian penghargaan ( kla
Dalam dunia politik mereka (yg disebut-sebut dalam uraian pak Awang)
kelompok lefties ... atau sering disebut golongan kiri.
Kepentingan sosial lebih utama ketimbang hak individu
Low profile not pride
Kekuasaan dikuasai pemerintahan bersama, sedang right lebih memberikan
kekuasaan ke rakyat indivi
Abah,
Saya rasa tulisan tulisannya Mochtar Lubis juga cantik dan berat seperti
Pram, dia pun juga seorang idealis yang mengusung pesan nasionalis.
Sayang semenjak tergusurnya Indonesia Raya namanya kok hilang ya . at
least dari perhatian orang umum seperti saya ...
Pram dikagumi oleh "pihak lu
Wah juga pak..sinisnya Pak Kusuma dimana ya??, menurut saya Pak Kusuma hanya
ber"anggapan".
On 7/19/07, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
Aduh Pak Kusuma ,kok sinis begitu seeh.
Ngomog ngomong Pak , akan hadir di Jakarta besok Jum'at ?
Si-Abah
Kalo ada kemungkinan bahwa minyaknya dari Kujung, maka bisa ditarik satu
hipotesa bahwa telah "ada" jalan yang menghubungkan antara Kujung dengan
permukaan atau setidaknya dengan lapisan diatas Kujung yang merupakan sumber
mud volcano. Kalo hipotesa ini masuk akal, maka akan ada suatu konsekuensi
Aduh Pak Kusuma ,kok sinis begitu seeh.
Ngomog
ngomong Pak , akan hadir di Jakarta besok Jum'at ?
Si-Abah
Kalau memang mudvolcano itu disebabkan gempa dan
merupakan murni bencana
> alam, dan tidak ada urusan
52 matches
Mail list logo